analisis perbandingan kinerja bank syariah hasil …

181
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL SPIN-OFF DENGAN BANK KONVENSIONAL BERDASARKAN METODE RGEC SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) MAULANA HASANUDIN NIM : 1112046100032 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 M/ 1438 H

Upload: others

Post on 28-Nov-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL SPIN-OFF

DENGAN BANK KONVENSIONAL BERDASARKAN METODE RGEC

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

MAULANA HASANUDIN

NIM : 1112046100032

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2016 M/ 1438 H

Page 2: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …
Page 3: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …
Page 4: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …
Page 5: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

v

ABSTRAK

Maulana Hasanudin, 1112046100032, Analisis Perbandingan Kinerja Bank SyariahHasil Spin-Off dengan Bank Konvensional Berdasarkan Metode RGEC. PerbankanSyariah, Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas IslamNegeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan kinerja keuanganBank Syariah Hasil Spin-Off (BJB Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah dan BukopinSyariah) dengan Bank Induk Konvensionalnya. Metode yang digunakan adalahanalisis kuantitatif deskriptif dan statistik uji Independent Sample t-test. Pengukurankinerja keuangan dilakukan dengan menggunakan metode RGEC yang meliputi rasioNPF/NPL, FDR/LDR, ROA, ROE, dan CAR berdasarkan PBI No.13/1/PBI/2011 danSurat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.10/SEOJK.03/2014. Data yang digunakandalam penelitian ini adalah data rasio keuangan tahunan dari tahun 2011-2015.

Hasil penelitian menyatakan bahwa kinerja keuangan Bank Induk Konvensional lebihbaik dibandingkan Bank Syariah Hasil Spin-Off. Pada analisis statistik kinerja BJBSyariah dengan BJB Konvensional menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaanyang signifikan pada rasio NPF/NPL, FDR,LDR dan CAR akan tetapi pada rasioROA dan ROE terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja BJB Syariah denganBJB Konvensional. Pada analisis statistik kinerja BNI Syariah dengan BNIKonvensional menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan padarasio NPF/NPL, FDR,LDR dan CAR akan tetapi pada rasio ROA dan ROE terdapatperbedaan yang signifikan antara kinerja BNI Syariah dengan BNI Konvensional.Pada analisis statistik kinerja BRI Syariah dengan BRI Konvensional menunjukkanbahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja BRI Syariah dengan BRIKonvensional pada semua rasio keuangan yaitu, NPF/NPL, FDR,LDR, ROA, ROEdan CAR. Pada analisis statistik kinerja Bukopin Syariah dengan BukopinKonvensional menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan padarasio NPF/NPL, dan CAR akan tetapi pada rasio FDR/LDR, ROA dan ROE terdapatperbedaan yang signifikan antara kinerja Bukopin Syariah dengan BukopinKonvensional.

Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Spin-Off, Metode RGEC, NPF/NPL,FDR/LDR, ROA, ROE, CAR.

Pembimbing : Supriyono, S.E., M.M.

Daftar Pustaka : Tahun 2002 s.d 2015

Page 6: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat dan

rahmat-Nya. Berkat kehendak dan kuasa-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita, Baginda

Nabi Muhammad SAW, yang telah memberi petunjuk kepada umatnya menuju

kehidupan yang bahagia di dunia dan di akhirat.

Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan jika tanpa ada bantuan dari

banyak pihak. Ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya atas segala kepedulian

mereka yang telah memberikan berbagai macam bentuk bantuan baik berupa moril,

kritik, masukan, motivasi, dukungan finansial, maupun inspirasi dalam penulisan

skripsi ini.

Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A. selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak AM. Hasan Ali, M.A. selaku Ketua Program Studi Muamalat

Fakultas Syariah dan Hukum dan Bapak Abdurrauf, Lc., M.A. selaku

Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Supriyono SE, MM. selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis, yang

telah menyediakan waktu luang dan sangat sabar dalam memberikan

Page 7: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

vi

pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam menulis skripsi sehingga

skripsi ini dapat selesai dengan baik. Selain itu, berbagai masukan, motivasi,

ilmu, dan pengalaman yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis

mendapatkan pelajaran berharga yang bermanfaat untuk masa depan.

semoga Allah membalas kebaikan Bapak berupa limpahan rezeki dan

keberkahan dunia akhirat.

4. Kepada Pimpinan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan fasilitas untuk mengadakan studi perpustakaan.

5. Bapak Muh. Fudhail Rahman, Lc,. MA. Selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah memberikan nasihat dan waktu luangnya untuk

berkonsultasi mengenai masalah akademik selama penulis menjadi

mahasiswa.

6. Kepada seluruh Dosen dan Karyawan Akademik Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang

telah memberikan banyak ilmu kepada penulis selama menempuh

pendidikan jenjang kuliah.

7. Kepada kedua orang tuaku Bapak Nur Ali dan Ibu Suryani, juga adik-adikku

tercinta Fathur Rahman, Rizki Ahmad Zam-zami, serta yang paling kecil

dan yang paling cantik Kaeyla Nur Alfiyani yang telah memberikan do’a,

dukungan moril maupun materil, semangat, dan rela berkorban waktu dan

keringatnya untuk membantu penulis dalam menjalani perkuliahan. Semoga

Page 8: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

vi

kebaikan kalian dibalas oleh Allah SWT dan diberi keberkahan dunia dan

akhirat.

8. Kepada saudara-saudara penulis, Tiara S. Pratiwi, Dyta Anggraeni, Sahibul

Mabda, Andika Ahmad dan Mutmainnah. Terima kasih atas dukungannya

kepada penulis.

9. Kepada saudara Irfan Muttaqin dan Anas Santoso, terima kasih untuk kalian

telah menemani penulis dari semester satu sampai sekarang. Susah, senang,

canda dan tawa di dalam maupun di luar kampus. Semoga kita bisa wisuda

tahun ini, dapet kehidupan yang lebih baik di masa depan dan cepet ketemu

jodohnya masing-masing. Amiiinnn…

10. Kepada teman-teman terhebat, Kevin Costner, Taufik Dwi Hananto, Ahmad

Fawwaz, Ahmad Mutamimul Ula, Kamal Awal Al-Din, Pandy Dharmawan,

Fadly Pradana, Avicenna Nurman A, Ibrahim kholil N, dan Muh. Irham N.

Terima kasih atas kebersamaannya dan bantuannya kepada penulis.

11. Kepada teman-teman perempuan terhebat, Nanda Pipit Nurjannah, Annisa

Farida, Siti Sarah, Meydha Nurcholis, Leni Indriani, Rahmawati, Eka

Rahayu, Farah Dhiba, Nur Azila, Rinrin, dan Mariatul Adila. Semoga kalian

makin kompak dan cepet ketemu jodohnya masing-masing.

12. Kepada seluruh teman-teman Perbankan Syariah A Tahun 2012 yang telah

membantu penulis selama proses skripsi, terutama kepada Nanda Pipit

Nurjannah, teman seperjuangan penulis semenjak bangku SMA sampai

kuliah yang selalu memotivasi penulis.

Page 9: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

vi

13. Kepada seluruh teman-teman Perbankan Syariah Angkatan 2012, terima

kasih atas kebersamaannya selama empat tahun terakhir. Semoga kita

dipertemukan lagi di masa depan oleh Allah.

14. Kepada Keluarga KKN PILAR, Alex, Kahfi, Rizqi, Qomar, Basith, Aray,

Ayut, Dita, Rahmi, Nay, Ghina, Lela, Osi, Ayu, Ara dan Mila. Terima kasih

atas berbagai cerita, ilmu, pengalaman, dan kebersamaan sewaktu menjalani

kegiatan KKN.

15. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Dengan demikian, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas semua pihak

yang telah membantu penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah

SWT membalas kalian yang terbaik dan semoga karya ini dapat bermanfaat bagi

seluruh masyarakat dan menyumbangkan aspirasi bagi perkembangan keuangan

syariah.

Jakarta, 12 Oktober 2016

Maulana Hasanudin

Page 10: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………..... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………… ii

LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………. .. iii

LEMBAR PERNYATAAN ……………………………………………….. iv

ABSTRAK ………………………………………………………………….. v

KATA PENGANTAR ……………………………………………………... vi

DAFTAR ISI ……………………………………………………………… .. vii

DAFTAR TABEL …………………………………………………………. viii

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………. 1

B. Identifikasi Masalah ……………………………………………... 13

C. Pembatasan Masalah …………………………………………….. 14

D. Perumusan Masalah ……………………………………………… 14

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………………... 15

F. Metode Penelitian ………………………………………………... 16

G. Sistematika Penulisan ……………………………………………. 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Bank ……………………………………………………………… 21

1. Pengertian Bank …………………………………………. 21

2. Asas, Fungsi dan Tujuan Perbankan …………………….. 22

Page 11: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

vii

3. Jenis Bank ………………………………………………... 23

B. Bank Syariah ……………………………………………………... 26

1. Definisi Bank Syariah …………………………………… 26

2. Karakteristik Bank Syariah ……………………………… 27

3. Tujuan Bank Syariah …………………………………….. 28

4. Produk dan Jasa Bank Syariah ……………………………… 29

C. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional ……………..... 37

D. Kinerja Keuangan ………………………………………………... 38

E. Laporan Keuangan ………………………………………………. 39

F. Pengertian Tingkat Kesehatan Bank …………………………….. 42

G. Faktor Penilaian Tingkat Kesehatan Bank ……………………..... 43

1. Risk Profile ………………………………………………. 43

2. Good Corporate Governance ……………………………. 47

3. Earnings …………………………………………………. 48

4. Capital …………………………………………………... 50

H. Review Studi Terdahulu ………………………………………… 51

I. Kerangka Pemikiran …………………………………………….. 56

J. Hipotesis ………………………………………………………… 57

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ……………………………………….. 58

B. Objek Penelitian …………………………………………………. 59

C. Metode Pengumpulan Data ……………………………………… 59

D. Teknik Analisis Data …………………………………………….. 60

E. Definisi Operasional Variabel …………………………………… 62

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kinerja Keuangan dengan Metode RGEC ……………….. 69

1. Analisis Kinerja BJB Syariah dengan BJB Konvensional … 69

a. Non Performing Financing/Non Performing Loan …… 70

b. Financing to Deposit Ratio/Loan to Deposit Ratio ….... 71

Page 12: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

vii

c. Return On Assets …………………………………….. 73

d. Return On Equity …………………………………….. 75

e. Capital Adequacy Ratio ……………………………… 76

2. Perbandingan Kinerja Keuangan BJB Syariah dengan

BJB Konvensional ………………………………………… 78

a. Uji Beda NPF/NPL BJB Syariah dan

BJB Konvensional ……………………………………. 80

b. Uji Beda FDR/LDR BJB Syariah dan

BJB Konvensional ……………………………………. 81

c. Uji Beda ROA BJB Syariah dan BJB Konvensional …. 83

d. Uji Beda ROE BJB Syariah dan BJB Konvensional …. 84

e. Uji Beda CAR BJB Syariah dan BJB Konvensional …. 86

3. Analisis Kinerja BNI Syariah dengan BNI Konvensional … 87

a. Non Performing Financing/Non Performing Loan …… 88

b. Financing to Deposit Ratio/Loan to Deposit Ratio ….... 89

c. Return On Assets …………………………………….. 90

d. Return On Equity …………………………………….. 92

e. Capital Adequacy Ratio ……………………………… 93

4. Perbandingan Kinerja Keuangan BNI Syariah dengan

BNI Konvensional ………………………………………… 94

a. Uji Beda NPF/NPL BNI Syariah dan

BNI Konvensional ……………………………………. 96

b. Uji Beda FDR/LDR BNI Syariah dan

BNI Konvensional ……………………………………. 97

c. Uji Beda ROA BNI Syariah dan BNI Konvensional …. 99

d. Uji Beda ROE BNI Syariah dan BNI Konvensional …. 100

e. Uji Beda CAR BNI Syariah dan BNI Konvensional …. 102

5. Analisis Kinerja BRI Syariah dengan BRI Konvensional … 103

a. Non Performing Financing/Non Performing Loan …… 104

b. Financing to Deposit Ratio/Loan to Deposit Ratio ….... 105

c. Return On Assets …………………………………….. 106

Page 13: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

vii

d. Return On Equity …………………………………….. 108

e. Capital Adequacy Ratio ……………………………… 109

6. Perbandingan Kinerja Keuangan BRI Syariah dengan

BRI Konvensional ………………………………………… 110

a. Uji Beda NPF/NPL BRI Syariah dan

BRI Konvensional ……………………………………. 112

b. Uji Beda FDR/LDR BRI Syariah dan

BRI Konvensional ……………………………………. 114

c. Uji Beda ROA BRI Syariah dan BRI Konvensional …. 115

d. Uji Beda ROE BRI Syariah dan BRI Konvensional …. 116

e. Uji Beda CAR BRI Syariah dan BRI Konvensional …. 118

7. Analisis Kinerja Bukopin Syariah dengan Bukopin

Konvensional ……………………………………………… 119

a. Non Performing Financing/Non Performing Loan …… 120

b. Financing to Deposit Ratio/Loan to Deposit Ratio ….... 121

c. Return On Assets ……………………………………… 123

d. Return On Equity ……………………………………… 125

e. Capital Adequacy Ratio ………………………………. 126

8. Perbandingan Kinerja Keuangan Bukopin Syariah dengan

Bukopin Konvensional ……………………………………. 128

a. Uji Beda NPF/NPL Bukopin Syariah dan

Bukopin Konvensional ……………………………….. 130

b. Uji Beda FDR/LDR BRI Syariah dan

BRI Konvensional ……………………………………. 131

c. Uji Beda ROA Bukopin Syariah dan

Bukopin Konvensional ………………………………… 133

d. Uji Beda ROE Bukopin Syariah dan

Bukopin Konvensional ….……………………….......... 134

e. Uji Beda CAR Bukopin Syariah dan

Bukopin Konvensional ….……………………….......... 136

Page 14: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

vii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………….. 138

B. Saran ……………………………………………………………… 139

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 141

LAMPIRAN

Page 15: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan Perbankan Syariah …………………………… 7

Tabel 1.2 Rasio Keuangan BUS dan UUS ……………………………. 8

Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional ………..... 37

Tabel 3.1 Matriks Kriteria Penilaian Rasio NPF/NPL ……………….. 64

Tabel 3.2 Matriks Kriteria Penilaian Rasio FDR/LDR ……………….. 65

Tabel 3.3 Matriks Kriteria Penilaian Rasio ROA …………………….. 66

Tabel 3.4 Matriks Kriteria Penilaian Rasio ROE …………………….. 67

Tabel 3.5 Matriks Kriteria Penilaian Rasio CAR …………………….. 68

Tabel 4.1 Ringakasan Hasil Penilaian Kinerja BJB Syariah Berdasarkan

REC ………………………………………………………… 69

Tabel 4.2 Ringakasan Hasil Penilaian Kinerja BJB Konvensional

Berdasarkan REC ………………………………………….. 70

Tabel 4.3 Uji Normalitas BJB Syariah & BJB Konvensional …………. 79

Tabel 4.4 Uji Independent Sample t-test BJB Syariah dan

BJB Konvensional ………...................................................... 80

Tabel 4.5 Ringakasan Hasil Penilaian Kinerja BNI Syariah Berdasarkan

REC ………………………………………………………… 87

Tabel 4.6 Ringakasan Hasil Penilaian Kinerja BNI Konvensional

Berdasarkan REC ………………………………………….. 87

Tabel 4.7 Uji Normalitas BNI Syariah & BNI Konvensional …………. 95

Tabel 4.8 Uji Independent Sample t-test BNI Syariah dan

BNI Konvensional ………...................................................... 96

Page 16: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

Tabel 4.9 Ringakasan Hasil Penilaian Kinerja BRI Syariah Berdasarkan

REC ………………………………………………………… 103

Tabel 4.10 Ringakasan Hasil Penilaian Kinerja BRI Konvensional

Berdasarkan REC ………………………………………….. 103

Tabel 4.11 Uji Normalitas BRI Syariah & BRI Konvensional …………. 111

Tabel 4.12 Uji Independent Sample t-test BRI Syariah dan

BRI Konvensional ………...................................................... 112

Tabel 4.13 Ringakasan Hasil Penilaian Kinerja Bukopin Syariah

Berdasarkan REC ………………………………………… 119

Tabel 4.14 Ringakasan Hasil Penilaian Kinerja Bukopin Konvensional

Berdasarkan REC ………………………………………….. 120

Tabel 4.15 Uji Normalitas Bukopin Syariah & Bukopin

Konvensional ……………………………………………….. 129

Tabel 4.16 Uji Independent Sample t-test Bukopin Syariah dan

Bukopin Konvensional ………...................................................... 130

Page 17: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ……………………………………….. 56

Page 18: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem keuangan merupakan tatanan perekonomian dalam suatu

Negara yang berperan dalam melakukan aktivitas berbagai jasa keuangan.

Tugas utama sistem keuangan adalah mengalihkan dana yang tersedia dari

pihak yang surplus dana kepada pihak yang defisit dana untuk kemudian

membeli barang atau jasa disamping untuk investasi sehingga ekonomi dapat

tumbuh dan meningkatkan standar kehidupan.1

Peranan lembaga perbankan yang sangat strategis dalam mencapai

tujuan pembangunan nasional, mengakibatkan perlu adanya pembinaan dan

pengawasan yang efektif, sehingga lembaga perbankan di Indonesia mampu

berfungsi secara efisien, sehat, dan mampu melindungi dana masyarakat yang

dihimpun dengan baik, serta mampu menyalurkannya ke bidang-bidang yang

produktif agar tercapainya sasaran pembangunan.

Hal ini senada dengan salah satu target pencapaian sistem perbankan

syariah nasional yang tercantum pada blue print Perbankan Syariah Indonesia

adalah memiliki peran signifikan dalam sistem perekonomian nasional, serta

mampu melakukan perbaikan kesejahteraan rakyat. Sekaligus berdasarkan

1 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan (Jakarta: Lembaga Penerbit FakultasEkonomi Universitas Indonesia, 2004), Edisi keempat, Hal. 1. Veithzal Rivai dkk, Bank andFinancing Institution Management, h. 18.

Page 19: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

2

nilai-nilai syariah, visi pengembangan perbankan syariah di Indonesia adalah

“Terwujudnya sistem perbankan syariah yang kompetitif, efisien dan

memiliki prinsip kehati-hatian yang mampu mendukung sektor riil secara

nyata melalui kegiatan pembiayaan berbasis bagi hasil dan transaksi riil

dalam kerangka keadilan tolong menolong dan menuju kebaikan guna

mencapai kemaslahatan masyarakat.”2

Saat ini di Indonesia mulai berkembang berbagai produk lembaga

keuangan berbasis syariah. Kini lembaga keuangan syariah telah menjadi

fenomena kontemporer yang telah memberikan warna dalam perekonomian

Indonesia. Perkembangan sistem keuangan syariah ini ditandai dengan

didirikannya berbagai lembaga keuangan syariah dan diterbitkannya

instrument keuangan berbasis syariah3, termasuk juga sektor perbankan.

Perbankan syariah banyak diminati oleh masyarakat Indonesia, bahkan

peminat perbankan syariah cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini

disebabkan karena perbankan syariah dinilai sangat menjanjikan dan tidak

merugikan nasabah. Sehingga dari tahun ke tahun peranan perbankan syariah

semakin penting bagi masyarakat Indonesia.4

2 Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Pustaka Alvabet, 2005), h. 37.3Andi Sumitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Kencana, 2009), h. 27.4Fahrur Ulum, Perbankan Syariah di Indonesia (Surabaya: CV. Putra Media Nusantara, 2011),

h. 49.

Page 20: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

3

Pada tanggal 16 Juni 2008, telah disahkan UU No. 21 tahun 2008

tentang Perbankan Syariah. Dengan disahkannya undang-undang ini

memberikan landasan hukum industri perbankan syariah nasional dan

diharapkan mampu mendorong perkembangan industri perbankan syariah

menjadi lebih baik. Salah satu hal yang paling krusial dalam undang-undang

ini yang mampu mengakselerasi perkembangan perbankan syariah di

Indonesia adalah terkait pemisahan (spin-off) unit usaha syariah baik secara

sukarela maupun wajib apabilaaset unit usaha syariah telah mencapai 50%

asset bank induknya atau 15 tahun setelah UU No. 21 tahun 2008

diperundangkan.5

Sejak disahkannya UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah,

maka persoalan pengembangan perbankan syariah diatur melalui mekanisme

baru, yaitu mekanisme akuisisi dan konversi bank konvensional menjadi bank

syariah. Implementasinya dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu:

Pertama, Bank Umum Konvensional (BUK) yang telah memiliki Unit Usaha

Syariah (UUS) mengakuisisi bank yang relatif kecil kemudian

mengkonversinya menjadi syariah dan melepaskan serta menggabungkan

UUS-nya dengan bank yang baru dikonversi tersebut. Kedua, BUK yang

belum memiliki UUS, mengakuisisi bank yang relatif kecil dan

5 M. Nur Rianto Al Arif, “Keterkaitan Kebijakan Pemisahan Terhadap Tingkat Efisiensi padaIndustri Perbankan Syariah di Indonesia” (Jurnal Keuangan dan Perbankan. Volume 19, Nomor 2,Mei, Tahun 2015), h. 295.

Page 21: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

4

mengkonversinya menjadi syariah. Ketiga, BUK melakukan pemisahan (spin-

off) UUS dan dijadikan Bank Umum Syariah (BUS) tersendiri.6

Dari waktu ke waktu, jumlah BUS terus mengalami peningkatan.

Banyak UUS yang melakukan spin-off untuk menjadi BUS, diantaranya BJB

Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah dan Bukopin Syariah. Selain melihat

potensi pasar perbankan syariah yang masih sangat besar, UUS yang

melakukan spin-off untuk menjadi BUS juga bertujuan agar perbankan

syariah lebih efisien, fleksibel, dan independen dalam melakukan kinerjanya

sendiri.

Spin-off adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk

memperbaiki dan memaksimalkan kinerja perusahaan. Dengan memisahkan

UUS dari sebuah Bank Induk Perusahaan, diharapkan Bank Induk Perusahaan

yang dimaksud serta BUS yang baru terbentuk dari hasil spin-off

tersebutdapat fokus beroperasi masing-masing, lebih cepat dan fleksibel

dalam pengambilan keputusan bisnis, serta kebijakan untuk perbaikan kinerja

perusahaan yang dilakukan lebih tepat guna.

Banyaknya BUS diharapkan dapat mempercepat perkembangan

perbankan syariah di Indonesia sebab pengelolaan BUS lebih fokus jika

dibandingkan dengan UUS. Terjadinya spin-off yang dilakukan UUS untuk

6 Amalia Nasuha, “Dampak Kebijakan Spin-off Terhadap Kinerja Bank Syariah” (JurnalIqtishad, Vol. IV, No. 2, Juli 2012), h. 242.

Page 22: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

5

menjadi BUS juga diperkirakan akan meningkatkan posisi asset perbankan

syariah, sehingga pertumbuhan bank syariah jadi lebih baik.

Perkembangan bank syariah yang cukup pesat sebenarnya bukan

tanpa masalah, banyak masalah yang dihadapi oleh bank-bank syariah.

persaingan dengan bank-bank konvensional yang sudah lebih dahulu berdiri

di Indonesia dengan market share yang sudah begitu luas dan mewujudkan

kepercayaan dari para stakeholder adalah tantangan-tantangan yang dihadapi

oleh bank syariah.

Kepercayaan para stakeholder akan sangat berguna bagi bank-bank

syariah dalam upayanya untuk terus tumbuh dan berkembang. Tentunya para

stakeholder ini mempunyai harapan kepada bank-bank tempat dimana

mereka menanamkan dananya, dan mereka tidak akan menanamkan dananya

apabila harapan mereka terhadap bank tidak terpenuhi.

Untuk memenuhi harapan dari para stakeholder dan dalam

menghadapi persaingan yang ketat dengan bank-bank konvensional, kinerja

bank-bank syariah harus terus naik, tumbuh dan berkembang agar bank-bank

syariah bisa memperoleh kepercayaan dari para stakeholder.

Namun alih-alih kinerja bank-bank syariah terus naik, tumbuh dan

berkembang, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai perkembangan bisnis

perbankan syariah pada 2015 sedang memasuki masa suram. Pertumbuhan

aset yang sempat mencapai 49 persen pada 2013, tidak bisa terulang lagi pada

Page 23: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

6

tahun ini dan harus puas dengan pertumbuhan di angka 7,98 persen pada Juli

2015. Turunnya pertumbuhan perbankan syariah, tidak hanya terjadi dari sisi

aset, namun juga pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK). Bahkan

pertumbuhan tersebut juga berada jauh di bawah perbankan konvensional.

Pada posisi Juli 2015, pembiayaan perbankan syariah hanya tumbuh 5,55

persen, jauh lebih rendah dibanding konvensional yang bertumbuh 8 persen.7

Terlebih lagi, pembiayaan bermasalah atau non performing financing

(NPF) perbankan syariah pada November 2014 mencapai 4,86%, mengalami

peningkatan bila dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya

yang hanya 3,08%.8 Pada tahun 2014, BirI mencatat ada 5 BUS yang NPF-

nya berada diatas 5%, yakni Maybank Syariah Indonesia (5,04%), Bank

Syariah Mandiri (6,84%), Bank Muamalat (6,43%), BJB Syariah (5,84%),

dan Bank Victoria Syariah (7,10%).9

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan saat ini, total nasabah

perbankan syariah mencapai sekitar 15 juta jiwa. Sementara itu, nasabah

perbankan konvensional menyentuh sekitar 80 juta orang. Dibandingkan

7 Website Berita Satu, “Pertumbuhan Bank Syariah Melambat Drastis”, Diakses pada tanggal19 Januari 2016 dari http://www.beritasatu.com/ekonomi/314843-pertumbuhan-bank-syariah-melambat-drastis-ini-penyebabnya.html.

8 Statistik Perbankan Syariah Januari 2015, Diakses pada tanggal 17 Maret 2016 darihttp://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-perbankan-syariah/Documents/SPSJanuari2015_1426741251.pdf.

9 Website Info Bank News, “Ekonomi Melambat NPF Bank Umum Syariah Melonjak”,Diakses pada 19 Januari 2016 dari http://infobanknews.com/ekonomi-melambat-npf-bank-umum-syariah-melonjak/.

Page 24: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

7

dengan bank konvensional, total nasabah bank syariah baru mencapai 18,75

persen.10

Otoritas Jasa keuangan (OJK) menyatakan pangsa pasar bank syariah

terhadap total pasar perbankan nasional baru mencapai 4,87 persen pada akhir

2015 atau masih di bawah target minimal 5,0 persen. Pada akhir 2014 market

share perbankan syariah sebenarnya sudah 4,89 persen. Tapi, pada Maret dan

April 2015 turun menjadi 4,67 persen. Namun, di akhir 2015, ternyata naik

kembali menjadi 4,87 persen.11

Tabel 1.1 Pertumbuhan Perbankan Syariah

Dalam Miliar Rupiah

Bank Umum Syariah dan Unit Usaha SyariahIndikator 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Aset 97,519 145,467 195,018 242,276 272,343 270,735Pembiayaan 68,181 102,655 147,505 184,122 199,330 212,996

DPK 76,036 115,415 147,512 183,534 217,858 272,750Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

Jika dilihat dari Tabel 1.1, jumlah asset, volume pembiayaan dan dana

pihak ketiga dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Namun jika dilihat

lebih teliti, pada tahun 2014 dan 2015 kenaikan yang terjadi tidak sebesar

pada tahun 2010 sampai 2013.

10 Website Berita Satu, “Bank dan Pembiayaan”, Diakses pada tanggal 19 Januari 2016 darihttp://www.beritasatu.com/bank-dan-pembiayaan/306719-nasabah-bank-syariah-1875-persen-dari-total-konvensional.html.

11 Website Antara News, “ OJK Pangsa Pasar Perbankan Syariah”, Diakses pada tanggal 17Maret 2016 dari http://www.antaranews.com/berita/546856/ojk-pangsa-pasar-perbankan-syariah-487.

Page 25: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

8

Tabel 1.2 Rasio Keuangan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 2015NPF 3.02% 2.52% 2.22% 2.62% 4.33% 4.84%ROA 1.67% 1.79% 2.14% 2% 0.8% 0.49%FDR 89.67% 88.94% 100% 100.32% 91.5% 88.03%

BOPO 80.54% 78.41% 74.97% 78.21% 79.28% 97.01%Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

Jika dilihat dari Tabel 1.2, misalnya pada rasio NPF dari tahun 2010-

2013, tingkat gagal bayar bank syariah sebesar 2-3% saja. Namun pada dua

tahun berikutnya yaitu tahun 2014 dan 2015, rasio NPF mengalami kenaikan

yang cukup tinggi, hampir mencapai ketentuan maksimal nilai NPF yaitu

sebesar 5%.

Pada rasio ROA terlihat pada tahun 2010-2013 mengalami

peningkatan, akan tetapi terjadi penurunan yang tajam di tahun 2014 yang

hanya sebesar 0,8 persen dan pada tahun 2015 hanya sebesar 0,49%. Ini

berarti tingkat profit yang diperoleh bank syariah masih sangat sedikit.

Dengan pesatnya perkembangan perbankan di Indonesia, yang antara

lain ditandai dengan banyaknya bank-bank yang bermunculan. Maka, sangat

penting dilakukannya suatu pengawasan terhadap bank-bank tersebut. Dalam

hal ini, bank Indonesia selaku bank sentral memerlukan suatu kontrol

terhadap bank-bank untuk mengetahui bagaimana keadaan, kegiatan usaha

serta kesehatan masing-masing bank tersebut.

Page 26: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

9

Sebagai salah satu lembaga keuangan, bank perlu menjaga kinerjanya

agar dapat beroperasi secara optimal. Terlebih lagi untuk bank syariah yang

bersaing dengan bank konvensional dimana bank konvensional telah

berkembang pesat dan memiliki market share yang luas di Indonesia.

Persaingan ini harus dibarengi dengan manajemen yang baik untuk bisa

bertahan di industri perbankan. Salah satu faktor yang harus diperhatikan oleh

bank untuk terus bertahan hidup adalah dengan menjaga kinerja bank

tersebut.

Kondisi bank tersebut dapat digunakan oleh para pihak untuk dapat

melihat dan mengevaluasi kinerja bank dalam menerapkan prinsip kehati-

hatian, kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan manajemen resiko.

Perkembangan industri perbankan, terutama produk dan jasa yang semakin

kompleks dan beragam akan meningkat pula resiko-resiko yang akan

dihadapi bank.

Penilaian kinerja merupakan hal yang esensial bagi sebuah

perusahaan untuk memenangkan persaingan global yang semakin ketat

sekarang ini, kinerja sebuah perusahaan haruslah mencerminkan peningkatan

dari suatu periode ke periode berikutnya. Kinerja sebuah perusahaan lebih

banyak diukur berdasarkan rasio-rasio keuangan selama satu periode tertentu.

Pengukuran berdasarkan rasio keuangan ini sangatlah bergantung pada

metode yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan perusahaan

Page 27: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

10

sehingga seringkali kinerja perusahaan terlihat baik dan meningkat, yang

mana sebenarnya kinerja tidak mengalami peningkatan bahkan menurun.

Untuk memperoleh gambaran yang tepat tentang perkembangan

perusahaan, kita perlu mengetahui kondisi bisnis yang dijalankan perusahaan

dalam beradaptasi terhadap lingkungan usaha yang selalu berubah. Laporan

keuangan yang merupakan ringkasan dari kegiatan ekonomi yang dijalankan

perusahaan dapat mencerminkan kondisi perusahaan itu. Maka perlu

dilakukan penilaian kinerja keuangan terhadap kondisi perusahaan.

Laporan keuangan dapat memberikan gambaran posisi keuangan

suatu perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan

tersebut. Laporan keuangan yang dibuat oleh bank memberikan informasi

kepada para pemakai laporan keuangan meliputi investor sekarang dan

investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditur usaha

lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat.

Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa

kebutuhan informasi yang berbeda.12

Laporan keuangan menyajikan laporan keuangan perusahaan dan

kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba. Posisi laporan keuangan

ditunjukkan dalam laporan neraca. Dalam laporan neraca tersebut kita dapat

mengetahui kekayaan atau asset yang dimiliki (sisi aktiva), dan kita dapat

12 Dwi Nur’aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah (Jakarta: UIN JakartaPress, 2013), h. 2.

Page 28: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

11

mengetahui dari mana dana-dana untuk membiayaia aktiva (dari modal

sendiri atau hutang) tersebut kita peroleh yaitu pada sisi passive sedangkat

kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba dapat kita lihat dalam laporan

laba rugi.

Laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan memang memberikan

informasi posisi dan kondisi keuangan perusahaan akan tetapi laporan

tersebut harus dianalisis lebih lanjut dengan alat analisa keuangan untuk

mendapatkan informasi yang lebih spesifik dalam menjelaskan posisi dan

kondisi keuangan perusahaan tersebut.

Menurut Haryono, “Analisis pada laporan keuangan adalah untuk

menilai keadaan keuangan dan potensi suatu bank”.13 Sedangkan menurut

Harahap, menyatakan bahwa “Analisis laporan keuangan adalah menguraikan

pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan

melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna

antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data

non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih

dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang

tepat.”14

13 Haryono, Analisa Laporan Keuangan Perbankan Syariah (Yogyakarta: Pustaka SayidSabiq, 2009), h. 177.

14 Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan (Jakarta: Raja Grafindo, 2006), h. 190.

Page 29: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

12

Mengingat kepercayaan stakeholder sangat penting karena

kepercayaan ini akan berguna bagi bank-bank khususnya bank syariah dalam

upayanya untuk terus tumbuh dan berkembang. Maka diperlukan penilaian

kinerja bank agar kepercayaan stakeholder meningkat. Setelah kepercayaan

stakeholder meningkat maka nasabah akan lebih percaya untuk menyimpan

dananya di bank syariah. Oleh pihak bank syariah dana tersebut disalurkan

dalam bentuk pembiayaan pada masyarakat yang membutuhkan modal.

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam menilai

kesehatan dan kinerja bank dan salah satunya adalah yang terdapat dalam

Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 mengenai penilaian tingkat

kesehatan Bank Umum yang dalam penilaiannya menggunakan pendekatan

RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning, Capital). Pada

tahun 2014 ada penyempurnaan terhadap Peraturan Bank Indonesia tersebut,

ditandai dengan diedarkannya Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.

10/SEOJK.03/2014 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah yang masih menggunakan pendekatan yang

sama.

Adanya persaingan antar bank syariah dan bank konvensional yang

tidak bisa dihindarkan lagi, saat ini juga cukup banyak bank konvensional

yang telah mendirikan atau membuka unit yang bersifat syariah yang

bertujuan untuk memperluas cakupan market share dalam menghimpun dana

Page 30: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

13

masyarakat. Perkembangan perbankan syariah yang pesat dan tantangan bank

syariah dalam meningkatkan kepercayaan stakeholder dan memperluas

market share, membuat peneliti merasa perlu untuk menilai kinerja bank

umum syariah dan bank umum konvensional dengan melihat dari analisa

rasio-rasio keuangannya

Berdasarkan latar belakang diatas, tentang begitu pentingnya

penilaian kinerja suatu perusahaan dalam hal ini adalah bank dan perlu diteliti

lebih jauh mengenai bagaimana kinerja bank syariah dan bank konvensional,

dalam penelitian ini peneliti mengambil objek bank syariah yaitu bank

syariah hasil spin-off dengan bank konvensional yaitu bank induk perusahaan,

maka peneliti bermaksud mengangkat penelitian mengenai penilaian kinerja

bank dengan menggunakan metode RGEC dengan judul “ANALISIS

PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL SPIN-OFF

DENGAN BANK KONVENSIONAL BERDASARKAN METODE

RGEC”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas.

Maka, masalah-masalah tersebut dapat di identifikasikan sebagai berikut:

1. Kepercayaan Stakeholder masih menjadi tantangan utama bagi

perbankan syariah.

Page 31: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

14

2. Rasio Non Performing Financing (NPF) pada tahun 2014-2015

meningkat dan hampir mencapai 5 persen.

3. Penurunan kinerja keuangan yang dilihat dari rasio keuangan,

diantaranya menurunnya rasio ROA pada tahun 2014-2015 dibanding

tahun-tahun sebelumnya.

4. Pangsa pasar (market share) bank syariah terhadap total pasar perbankan

nasional masih di bawah target minimal.

5. Kinerja Bank Syariah mengalami perlambatan pertumbuhan pada tahun

2014 dan 2015 bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan penulis sebelumnya,

penulis membatasi masalah yang akan diteliti yaitu penulis hanya fokus untuk

meneliti masalah kinerja keuangan dan membandingkannya yang hanya

melihat dari rasio Non Performing Financing/Non Performing Loan

(NPF/NPL), Financing to Deposit Ratio/Loan to Deposit Ratio (FDR/LDR),

Return On Assets (ROA). Return On Equity (ROE), dan Capital Adequacy

Ratio (CAR) dari setiap bank yang diteliti dan tidak melihat dari sisi lainnya.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan

masalah yang akan diuji lebih lanjut dalam penelitian ini adalah:

Page 32: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

15

Bagaimana kinerja keuangan Bank Syariah hasil spin-off dan Bank

Konvensional periode 2011-2015?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk membandingkan kinerja Bank Syariah hasil spin-off dan Bank

Konvensional dengan menggunakan metode RGEC.

b. Untuk menganalisis apakah ada perbedaan yang signifikan antara

kinerja Bank Syariah hasil spin-off dan Bank Konvensional.

2. Manfaat Penelitian

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa buku

bacaan perpustakaan di lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, khususnya di Fakultas Syariah dan Hukum

Program Studi Muamalat.

b. Penelitian ini juga di harapkan dapat memberikan sumbangan yang

berarti bagi lembaga lembaga perbankan syariah maupun perbankan

konvensional, khususnya Bank Syariah hasil spin-off dan Bank

Konvensional agar selalu memperhatikan kinerja keuangannya demi

tercapainya tingkat kepuasan yang diinginkan stakeholder.

c. Penelitian ini juga di harapkan dapat memberikan referensi dan saran

penelitian bagi kalangan akademisi dan praktisi dalam

mengembangkan penelitian selanjutnya.

Page 33: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

16

F. Metode Penelitian

1. Jenis dan Sumber Data

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

kelompok manusia, suatu objek, suatu situasi kondisi, suatu sistem

pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder yang berjenis kuantitatif (quantitative data). Data bersumber

dari laporan keuangan tahunan (annual report), laporan keuangan

triwulan Bank Syariah hasil spin-off dan Bank Konvensional periode

2011-2015.

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Studi Kepustakaan (Library Research)

Penelitian ini langsung melihat pada buku-buku, jurnal,

artikel, maupun hasil laporan penelitian terdahulu yang terkait

dengan permasalahan yang diteliti.

b. Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik

dokumentasi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data

sekunder berupa laporan keuangan periode 2011-2015 yang

diperoleh dari website bank yang menjadi objek penelitian dan

Page 34: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

17

Otoritas jasa Keuangan. Jenis laporan yang digunakan adalah

neraca keuangan, laporan laba rugi, laporan kualitas aktiva

produktif, dan perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum.

3. Objek Penelitian

Bank yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini adalah

Bank Syariah hasil spin-off dan Bank Konvensional.

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

menghitung dan menganalisis data laporan keuangan Bank Syariah hasil

spin-off dan Bank Konvensional menggunakan rasio-rasio yang

rumusnya telah ditentukan oleh Peraturan Bank Indonesia

No.13/1/PBI/2011 dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.

10/SEOJK.03/2014.

1. Menggunakan teknik kuantitatif deskriptif, yaitu membandingkan

rasio-rasio keuangan kemudian menjelaskannya. Untuk mengetahui

kinerja bank mana yang lebih bagus dalam 5 tahun terakhir, apakah

kinerja Bank Syariah hasil spin-off atau Bank Induk Konvensional.

2. Selanjutnya melakukan analisis perbandingan kinerja Bank Syariah

hasil spin-off dan Bank Induk Konvensional yang telah diketahui hasil

perhitungannya dengan menggunakan teknik stastistik yang berupa uji

beda (Independent Sample t-test) untuk mengetahui apakah ada

perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank Syariah hasil spin-off

Page 35: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

18

dengan Bank Konvensional. Dalam Independent Sample t-test, ada

asumsi-asumsi yang harus dipenuhi terlebih dahulu, yaitu:

Skala data interval/rasio

Kelompok data saling bebas atau tidak berpasangan

Data per kelompok berdistribusi normal

Varians antar kelompok sama atau homogen

Dalam uji normalitas apabila nilai signifikansi kedua data lebih

besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal. Kemudian dalam uji

homogenitas jika F hitung dengan equal variance assumed (diasumsikan

kedua varians sama), memiliki nilai sig. > 0.05 maka dinyatakan kedua

varians sama. Bila kedua varians sama, maka selanjutnya menggunakan

dasar equal variance assumed (diasumsikan kedua varians sama) untuk t

hitung. Jika t hitung sig. < 0.05, dikatakan kinerja keuangan Bank

Syariah hasil spin-off dan Bank Konvensional terdapat perbedaan yang

signifikan, sebaliknya jika t hitung sig > 0.05 dinyatakan kinerja

keuangan Bank Syariah hasil spin-off dan Bank Konvensional tidak

terdapat perbedaan yang signifikan.

Jika F hitung dengan equal variance assumed (diasumsikan kedua

varians sama) memiliki nilai sig. < 0.05 , maka dinyatakan bahwa kedua

varians berbeda. Bila kedua varians berbeda, maka untuk

membandingkan kedua bank dengan t-test selanjutnya menggunakan

Page 36: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

19

dasar equal variance not assumed (diasumsikan kedua varians tidak

sama) untuk t hitung. Jika t hitung dengan equal variance not assumed

(diasumsikan varians tidak sama) memiliki nilai sig. > 0.05 , dapat

dikatakan bahwa kinerja keuangan Bank Syariah hasil spin-off dan Bank

Konvensional tidak terdapat perbedaan yang signifikan, namun jika nilai

sig. < 0.05, dapat dinyatakan bahwa kinerja keuangan Bank Syariah hasil

spin-off dan Bank Konvensional terdapat perbedaan yang signifikan.15

5. Teknik Penulisan

Teknik penulisan yang digunakan dalam penelitian ini

berdasarkan buku pedoman penulisan skripsi yang diterbitkan oleh

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun

2012.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran secara sederhana agar memudahkan

penulisan skripsi maka disusun sistematika penulisan yang terdiri dari lima

bab dengan rincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

15 Dwi Consultant, Independent Sample t-test”, Diakses pada tanggal 19 Mei 2016 darihttp://duwiconsultant.blogspot.co.id/2011/11/independent-samples-t-test.html.

Page 37: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

20

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai teori-teori yang berhubungan

dengan kinerja perbankan. Pembahasan mengenai teori tersebut

meliputi definisi bank dan bank syariah, definisi laporan

keuangan, definisi tingkat kesehatan bank yaitu dengan metode

RGEC.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai jenis dan sumber data,

objek penelitian, metode pengumpulan data, teknik pengolahan

data, dan metode analisis data yang akan digunakan.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini memuat hasil pengukuran kinerja keuangan bank.

Pengukuran kinerja keuangan dengan menggunakan metode REC

(Risk Profil, Earning, Capital).

BAB V PENUTUP

Pada bab ini memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari

rumusan permasalahan dan juga saran.

Page 38: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Bank

1. Pengertian Bank

Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai, “Lembaga

keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat

serta memberikan jasa bank lainnya.”

Menurut Undang-undang RI No. 10 tahun 1998 tentang

perbankan, “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.” Ikatan Akuntan

Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan No. 31 menyatakan bahwa:

“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf

hidup rakyat banyak.”

Menurut A. Abdurahman dalam Ensiklopedia Ekonomi Keuangan

dan Perdagangan, “Bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang

melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman,

Page 39: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

22

mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak

sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga, membiayai usaha

perusahaan-perusahaan dan lain-lain.” 16

2. Asas, Fungsi dan Tujuan Perbankan

Berikut ini adalah fungsi, asas, dan tujuan Perbankan Indonesia

menurut pasal 2, 3, dan 4 UU No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah

diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan dinyatakan

bahwa:

Asas: Perbankan Indonesia dalam melaksanakan kegiatan usahanya

berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-

hatian.

Fungsi: Fungsi utama perbankan adalah sebagai penghimpun dan

penyalur dana masyarakat.

Tujuan: Perbankan Indonesia bertujusn menunjang pelaksanaan

pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan,

pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan rakyat

banyak.

16 Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, Bank dan Lembaga Keuangan (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 2.

Page 40: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

23

3. Jenis Bank

Menurut Kasmir, jenis perbankan dibagi menjadi 4 (empat),

yaitu:17

1) Dilihat dari segi fungsinya, dibagi menjadi:

a. Bank Umum

Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran.

2) Dilihat dari segi kepemilikannya, dibagi menjadi:

a. Bank Milik Pemerintah

Bank yang akte pendirian maupun modalnya dimiliki

oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki

oleh pemerintah pula.

17 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013), h.32.

Page 41: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

24

b. Bank Milik Swasta Nasional

Bank yang seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh

swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh

swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk

keuntungan swasta pula.

c. Bank Milik koperasi

Bank yang kepemilikan saham bank ini dimiliki oleh

perusahaan yang berbadan hukum koperasi.

d. Bank Milik Asing

Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di

luar negeri, baik bank swasta asing atau pemerintah asing. Jelas

kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri.

e. Bank Milik Campuran

Bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pihak

asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara

mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia.

Page 42: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

25

3) Dilihat dari segi status, dibagi menjadi:

a. Bank Devisa

Bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri

atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara

keseluruhan.

b. Bank Non Devisa

Bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan

transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat

melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa.

4) Dilihat dari segi cara menentukan harga, dibagi menjadi:

a. Bank Konvensional

Bank yang dalam mencari keuntungan dan menentukan

harga kepada nasabahnya menggunakan metode penetapan

bunga, untuk produk simpanan dan produk pinjamannya.

b. Bank Syariah

Bank yang dalam mencari keuntungan dan menentukan

harga kepada nasabahnya berdasarkan prinsip syariah, yaitu

pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (Mudharabah),

prinsip penyertaan modal (Musyarakah), prinsip jual beli barang

Page 43: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

26

dengan memperoleh keuntungan (Murabahah), pembiayaan

barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (Ijarah),

atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atau

barang yang disewa dari pihak bank kepada pihak penyewa

(Ijarah wa iqtina).

B. Bank Syariah

1. Definisi Bank Syariah

Pada umumnya yang dimaksud bank syariah adalah lembaga

keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain

daslam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi

disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. Oleh karena itu, usaha bank

akan selalu berkaitan dengan masalah uang sebagai dagangan

utamanya.18

Dalam Undang-Undang No. 21 tahun 2008 diterangkan bahwa

yang dimaksud dengan perbankan syariah adalah segala sesuatu yang

menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup

kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan

kegiatan usahanya.

18 Hari Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta: Ekonisia, 2008), h. 27.

Page 44: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

27

Dalam Undang-Undang No. 21 tahun 2008 juga diterangkan

bahwa Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya

berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umun

Syariah, Unit Usaha Syariah, dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah

(BPRS)

Sehingga dapat ditarik kesimpulan, bank syariah adalah lembaga

keuangan yang menjalankan fungsi perantara (intermediary) dalam

penghimpunan dana masyarakat serta menyalurkan pembiayaan kepada

masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.19

2. Karakteristik Bank Syariah

Secara fundamental terdapat beberapa karakteristik bank syariah:20

a. Penghapusan riba

b. Pelayanan kepada kepentingan publik dan merealisasikan sasaran

sosio-ekonomi islam.

c. Bank syariah bersifat universal yang merupakan gabungan dari bank

komersial dan bank investasi.

d. Bank syariah akan melakukan evaluasi yang lebih berhati-hati

terhadap permohonan pembiayaan yang berorientasi kepada

19 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Ekonomi Islam (Solo: PT. Era Adicitra Intermedia,2011), h. 296.

20 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Kencana Prenada Media,2009), h. 67.

Page 45: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

28

penyertaan modal karena bank konvensional syariah menerapkan

profit-loss sharing dalam konsinyasi, ventura, bisnis, atau industry.

e. Bagi hasil cenderung mempererat hubungan antara bank syariah dan

pengusaha.

f. Kerangka yang dibangun dalam membantu bank mengatasi

likuiditasnya dengan memanfaatkan instrument pasar uang antarbank

syariah dan instrumen bank sentral berbasis syariah.

3. Tujuan Bank Syariah

Bank Syariah memiliki beberapa tujuan, diantaranya yaitu:21

a. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalah secara

Islam, khususnya muamalat yang berhubungan dengan perbankan.

b. Untuk menciptakan suatu keadilan, dibidang ekonomi dengan jalan

meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi.

c. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat.

d. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan.

e. Untuk menjaga stabilitas ekonomi dan moneter.

f. Menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank

konvensional.

21 Hari Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta: Ekonisia, 2008) h. 43.

Page 46: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

29

4. Produk dan Jasa Bank Syariah

a. Produk Penghimpunan Dana22

Penghimpunan dana di Bank Syariah dapat berbentuk giro,

tabungan dan deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan

dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip Wadiah dan

Mudharabah.

1) Prinsip Titipan atau Simpanan (Al-Wadiah)

Al-Wadiah dapat diartikan sebagai titpan murni dari satu

pihak ke pihak lainnya, baik individu ataupun badan hukum,

yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip

menghendaki. Secara umum terdapat dua jenis Al-Wadiah,

yaitu:

a) Wadiah Yad Al-Amanah

Harta atau barang yang dititipkan tidak boleh untuk

dimanfaatkan dan digunakan oleh si penerima titipan.

Penerima titipan hanya berfungsi sebagai penerima

amanah yang bertugas dan berkewajiban untuk menjaga

barangyang dititipkan tanpa boleh memanfaatkannya.

Sebagai kompensasi, penerima titipan diperkenankan

untuk membebani biaya kepada yang menitipkan.

22 Adiwarman A. karim, Bank Islam: analisis Fiqh dan Keuangan (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2010), h.107.

Page 47: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

30

b) Wadiah Yad Adh-Dhamanah

Harta atau barang yang dititipkan boleh dan dapat

dimanfaatkan oleh si penerima titipan. Karena boleh

dimanfaatkan yang jelas akan mendatangkan manfaat

atau keuntungan, sekalipun demikian, tidak ada

keharusan bagi penerima titipan untuk memberikan hasil

pemanfaatan kepada si penitip.

2) Prinsip Mudharabah

Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah, penyimpan

bertindak sebagai Shahibul maal (pemilik modal) dan bank

sebagai Mudharib (pengelola). Dana tersebut digunakan bank

untuk melakukan murabahah atau ijarah. Dapat pula dana

tersebut digunakan bank untuk melakukan mudharabah kedua.

Hasil usaha akan dibagihasilkan berdasarkan nisbah yang

disepakati. Dalam hal bank menggunakannya untuk melakukan

mudharabah kedua, maka bank bertanggung jawab penuh atas

kerugian yang terjadi.

Page 48: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

31

b. Produk Penyaluran Dana23

Penyaluran dana bank syariah dibagi menjadi empat kategori,

yaitu:

1) Prinsip Jual Beli (At-Tijarah)

Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menerapkan tata

cara jual beli, dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang

yang dibutuhkan atau mengangkat nsabah sebagai agen bank

melakukan pembelian barang atas nama bank, kemudian bank

menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga beli

ditambah keuntungan (margin). Implikasinya berupa:

a) Al-Murabahah

Akad jual beli barang dengan menyatakan harga asal

perolehan dengan tambahan keuntungan (margin) yang

disepakati oleh penjual dan pembeli.

b) Bai’ As-Salam

Akad jual beli barang pesanan dengan penangguhan

pengiriman oleh penjual dan pelunasannya dilakukan segera

oleh pembeli (bayar dimuka) sebelum barang pesanan

tersebut diterima sesuai dengan syarat-syarat tertentu.

23 Hari Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta: Ekonisia, 2008) h. 61.

Page 49: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

32

c) Bai’ Al-Istishna

Akad jual beli antara pembeli dan pembuat barang.

Cara pembayarannya dapat berupa pembayaran dimuka,

cicilan, atau ditangguhkan sampai jangka waktu tertentu.

Barang pesanan harus diketahui karakteristiknya secara

umum yang meliputi: jenis, spesifikasi teknis, kualitas, dan

kuantitasnya.

2) Prinsip Sewa (Al-Ijarah)

Akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui

pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan hak

kepemilikan atas barang itu sendiri. Al-Ijarah terbagi kepada

dua jenis:

a) Ijarah, sewa murni

b) Ijarah Al-Muntahiya Bit Tamlik, merupakan penggabungan

sewa dan beli, dimana si penyewa mempunyai hak untuk

memiliki barang pada akhir masa sewa (sewa yang diikuti

dengan pemindahan kepemilikan).

3) Prinsip Bagi Hasil (Profit Sharing)

Sistem ini adalah suatu sistem yang meliputi tatacara

pembagian hasil usaha antara penyedia dana dengan pengelola

dana. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini adalah:

Page 50: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

33

a) Al-Mudharabah

Akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak

pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%)

modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola

(mudharib), dan si pemilik modal tidak ikut campur dalam

pengelolaan usaha. Keuntungan usaha dibagi menurut

kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan

apabila mengalami kerugian ditangung oleh pemilik modal

selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola,

seandainya kerugian ini diakibatkan karena kecurangan atau

kelalaian si pengelola, maka si pengelola harus bertanggung

jawab atas kerugian tersebut.

Secara umum akad Mudharabah terbagi menjadi dua jenis:

Mudharabah Muthlaqah

Bentuk kerjasama antara shahibul maal dan

mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak

dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan

daerah bisnis, tidak ada batasan bagi mudharib dalam

menggunakan dana tersebut.

Mudharabah Muqayyadah

Bentuk kerjasama antara shahibul maal dan

mudharib dimana shahibul maal memberikan batasan

Page 51: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

34

kepada mudharib mengenai tempat, cara, dan objek

investasi.

b) Al-Musyarakah

Akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk

suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak

memberikan kontribusi dana dan tenaga dengan

kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko ditanggung

bersama sesuai dengan kesepakatan.

Ada dua jenis Musyarakah, yaitu:

Musyarakah Pemilikan

Musyarakah pemilikan tercipta karena warisan,

wasiat, atau kondisi lainnya yang mengakibatkan

pemilikan suatu aset oleh dua orang atau lebih.

Musyarakah Akad

Musyarakah akad tercipta dengan cara kesepakatan

dimana dua orang atau lebih setuju bahwa tiap orang

dari mereka memberikan modal musyarakah.

4) Akad pelengkap

Untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan biasanya

diperlukan juga akad pelengkap. Akad pelengkap ini tidak

ditujukan untuk mencari keuntungan. Diantaranya adalah:

Page 52: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

35

a) Al-Hiwalah

Pengalihan utang dari orang yang berutang kepada

orang lain yang wajib menanggungnya. Kontrak hawalah

dalam perbankan biasanya diterapkan pada Factoring (anjak

piutang), Post-dated check, dimana bank bertindak sebagai

juru tagih tanpa membayarkan dulu piutang tersebut.

b) Ar-Rahn

Menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai

jaminan atas pinjaman yang diterimanya.barang yang

ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan

demikian, pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk

dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya.

c) Al-Qardh

Pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih

atau dimintai kembali atau dengan kata lain meminjamkan

tanpa mengharapkan imbalan. Produk ini digunakan untuk

membantu usaha kecil dan keperluan sosial. Dana ini

diperoleh darri dana zakat, inffaq dan shadaqah.

d) Al-Wakalah

Wakalah atau wikalah yang berarti penyerahan,

pendelegasian, atau pemberian mandat. Nasabah

Page 53: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

36

memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya

melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti transfer.

e) Al-Kafalah

Jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak

ketiga untuk memenuhi kewajibanpihak kedua atau yang

ditanggung. Dengan kata lain yaitu mengalihkan tanggung

jawab seseorang yang dijamin dengan berpegang pada

tanggung jawab orang lain sebagai penjamin.

c. Jasa

1) Al-Sharf

Sharf adalah perjanjian jual-beli suatu valuta denan valuta

lainnya. Transaksi jual-beli mata uang asing (valuta asing) dapat

dilakukan baik dengan sesama mata uang yang sejenis maupun

yang tidak sejenis. Jual-beli mata uang yang tidak sejenis ini,

penyerahannya yang harus dilakukan pada waktu yang sama

(spot).

2) Al-Ijarah

Jenis kegiatan antara lain menyewakan kotak simpanan

(safe deposit box) dan jasa tata laksana administrasi dokumen

(custodian). Bank dapat imbalan sewa dari jasa-jasa tersebut.

Page 54: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

37

C. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Berikut ini beberapa perbedaan antara Bank Syariah dan Bank

Konvensional.24

Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah dan Bank konvensional

No. Bank Syariah No. Bank Konvensional

1. Investasi, hanya untuk proyek dan

produk yang halal serta

menguntungkan.

1. Investasi, tidak mempertimbangkan

halal atau haram asalkan proyek

yang dibiayai menguntungkan.

2. Return yang dibayar dan/atau diterima

berasal dari bagi hasil atau pendapatan

lainnya berdasarkan prinsip syariah.

2. Return baik yang dibayar kepada

nasabah penyimpan dana dan

return yang diterima dari nasabah

pengguna dana berupa bunga.

3. Perjanjian dibuat dalam bentuk akad

sesuai dengan syariah Islam.

3. Perjanjian menggunakan hokum

positif.

4. Orientasi pembiayaan, tidak hanya

untuk keuntungan, tetapi juga falah

oriented, yaitu berorientasi pada

kesejahteraan masyarakat.

4. Orientasi pembiayaan, untuk

memperoleh keuntungan atas dana

yang dipinjamkan.

5. Hubungan antara bank dan nasabah

adalah mitra.

5. Hubungan antara bank dan nasabah

adalah kreditor dan debitur.

6. Dewan pengawas terdiri dari BI,

Bapepam, Komisaris, dan Dewan

Pengawas Syariah (DPS).

6. Dewan pengawas terdiri dari BI,

Bapepam, dan Komisaris.

24 Ismail, Perbankan Syariah (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 38.

Page 55: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

38

7. Penyelesaian sengketa, diupayakan

diselesaikan secara musyawarah antara

bank dan nasabah, melalui peradilan

agama.

7. Penyelesaian sengketa melalui

pengadilan negeri setempat.

D. Kinerja Keuangan25

Kinerja keuangan adalah gambaran tentang setiap hasil ekonomi yang

mampu diraih oleh perusahaan perbankan pada saat periode tertentu melalui

aktivitas-aktivitas perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara efisien

dan efektif, yang dapat diukur perkembangannya dengan cara menganalisis

terhadap data-data keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan. Untuk

mengukur keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya berfokus pada

laporan keuangan disamping data-data non keuangan lain yang bersifat

sebagai penunjang. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi

kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber dana yang

ada.

Kinerja perusahaan dapat diukur dari laporan keuangan yang

dikeluarkan perusahaan. Laporan keuangan yang berupa laporan neraca, laba

rugi, arus kas, dan perubahan modal yang secara bersama-sama memberikan

suatu gambaran tentang posisi keuangan perusahaan. Informasi yang terdapat

25 Marissa Ardiyana, ”Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan BankKonvensional Sebelum, Selama, dan Sesudah Krisis Global Tahun 2008 dengan MenggunakanMetode CAMEL”, (Skripsi, Fakultas Ekonomi, UNDIP, 2011), h. 37.

Page 56: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

39

dalam laporan keuangan digunakan investor untuk memperoleh perkiraan

tentang laba dan deviden dimasa yang akan datang dan risiko-risiko atas

penialaian tersebut. Melalui laporan keuangan inilah stakeholders dapat

mengetahui kondisi suatu perusahaan dalam periode tertentu dan dengan

demikian pengukuran kinerja keuangan dari laporan keuangan dapat

digunakan sebagai alat ukur pertumbuhan kinerja perusahaan tersebut.

E. Laporan Keuangan

Setiap perusahaan, baik bank maupun non bank pada suatu periode

akan melaporkan semua kegiatan keuangannya. Secara umum, penyajian

laporan keuangan oleh manajemen perusahaan bertujuan untuk memberikan

informasi kuantitatif mengenai kondisi dan posisi keuangan perusahaan yang

bersangkutan pada suatu periode dan untuk mengetahui pencapaian kinerja

perusahaan sehingga pihak manajemen dapat menentukan keputusan yang

akan diambil pada masa yang akan datang.26

Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan

suatu perusahaan baik informasi mengenai jumlah dan jenis aktiva, kewajiban

(hutang) serta modal, yang kesemuanya tergambar dalam neraca. Laporan

keuangan juga memberikan gambaran hasil usaha perusahaan dalam suatu

periode tertentu yang dikeluarkan dalam laporan laba rugi. Kemudian laporan

26 Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian Manajemen: Konsep, Aplikasi, dan PengukuranKinerja (Jakarta: PT. Indeks, 2013), h. 36.

Page 57: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

40

keuangan juga memberikan gambaran arus kas suatu perusahaan yang

tergambar dalam laporan arus kas. Masing-masing laporan keuangan

memiliki tujuan tersendiri.27

Di samping itu, tujuan lainnya adalah: (KDPPLKS 2007: Paragraf 30)

1. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi

dan kegiatan usaha.

2. Informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah serta

informasi asset, kewajiban, pendapatan dan beban yang tidak sesuai

dengan prinsip syariah, bila ada, dan bagaimana perolehan dan

penggunaannya.

3. Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan dan tanggung jawab

entitas syariah terhadap amanah dalam mengamankan dana,

menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang layak.

4. Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam

modal dan pemilik dana syirkah temporer, dan informasi mengenai

pemenuhan kewajiban (obligation) fungsi sosial entitas syariah, termasuk

pengelolaan dan penyaluran zakat, infak, sedekah, dan wakaf.

Dengan demikian laporan keuangan disamping menggambarkan

kondisi keuangan suatu perusahaan juga untuk menilai kinerja perusahaan

tersebut.

27 Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), h. 173.

Page 58: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

41

Jenis-jenis laporan keuangan bank:

1. Laporan Neraca

Neraca adalah suatu laporan yang sistematis tentang aktiva (assets),

utang (liabilities), dan modal sendiri (owners equity) dari suatu

perusahaan pada tanggal tertentu.28

Neraca merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan bank

pada saat tertentu. Posisi keuangan yang dimaksud adalah posisi aktiva

(harta), passiva (kewajiban dan ekuitas) suatu bank. Penyusunan

komponen didalam neraca didasarkan pada tingkat likuiditas dan jatuh

tempo.29

2. Laporan Komitmen dan Kontijensi

Laporan komitmen merupakan suatu ikatan atau kontrak yang berupa

janji yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak (Irrecovable) dan harus

dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi.

Contoh laporan komitmen adalah komitmen kredit, komitmen penjualan

atau pembelian aktiva bank dengan syarat Repuschase Agrement (Repo),

sedangkan laporan kontijensi merupakan tagihan atau kewajiban bank

yang kemungkinan timbulnya tergantung pada terjadi atau tidak

terjadinya satu atau lebih peristiwa dimasa yang akan datang. Penyajian

laporan komitmen dan kontijensi disajikan tersendiri tanpa pos lama.

28 Jumingan, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), h. 13.29 Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), h. 175.

Page 59: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

42

3. Laporan laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan bank yang

menggambarkan hasil usaha bank dalam suatu periode tertentu.

4. Laporan Arus Kas

Laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan

kegiatan bank baik yang berpengaruh langsung atau tidak langsung

terhadap kas. Laporan arus kas harus disusun berdasarkan konsep kas

selama periode laporan.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Laporan yang berisi catatan tersendiri mengenai posisi Devisa Neto

menurut jenis mata uang dan aktivitas lainnya.

6. Laporan Keuangan Gabungan dan Konsolidasi

Laporan gabungan merupakan laporan dari seluruh cabang-cabang

bank yang bersangkutan baik yang ada di dalam negeri maupun di luar

negeri. Sedangkan laporan konsolidasi merupakan laporan bank yang

bersangkutan dengan anak perusahaannya.

F. Pengertian Tingkat Kesehatan Bank

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 Tentang

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, yang dimaksud tingkat kesehatan

adalah hasil penilaian kondisi bank yang dilakukan terhadap risiko dan

kinerja bank. Bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara

Page 60: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

43

individual dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating),

dengan cakupan penilaian terhadap faktor-faktor sebagai berikut:

a) Profil Risiko (Risk Profil)

b) Good Corporate Governance (GCG)

c) Rentabilitas (Earnings)

d) Permodalan (Capital)

Hasil akhir dari penilaian tingkat kesehatan bank, bagi manajemen

bank dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk menetapkan strategi dan

kebijakan yang akan datang, sedangkan bagi Bank Indonesia digunakan

sebagai alat dalam pengawasan terhadap pengelolaan bank oleh manajemen.30

G. Faktor Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Faktor penilaian tingkat kesehatan bank umum dengan metode RGEC,

dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober

2011 yang disempurnakan dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.

10/SEOJK.03/2014 yang menjadi faktor penilaian tingkat kesehatan bank

adalah:

1. Risk Profile

a. Risiko Kredit

30 Selamet Riyadi, Banking Assets and Liability Management (Jakarta: Lembaga PenerbitFakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004), h.169.

Page 61: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

44

Risiko pinjaman tidak kembali sesuai kontrak, seperti

penundaan, pengurangan pembayaran suku bunga/selisih dan

pinjaman pokoknya, atau tidak membayar pinjamannya sama sekali.

Rasio kredit dihitung dengan menggunakan rasio Non

Performing Loan/Financing:

NPL adalah rasio yang menunjukkan perbandingan Kredit

bermasalah dibagi dengan Total kredit sedangkan NPF adalah rasio

yang menunjukkan perbandingan Pembiayaan bermasalah dengan

Total pembiayaan.

Rumus NPL:

= × 100 %Rumus NPF: = × 100 %

b. Risiko Pasar

Suatu risiko yang timbul karena menurunnya nilai suatu

investasi karena pergerakan pada faktor-faktor pasar.

Rasio pasar dihitung dengan menggunakan rasio Interest Rate Risk:

Page 62: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

45

= ( )( ) × 100 %c. Risiko Likuiditas

Suatu risiko yang terjadi karena adanya penarikan dana

secara serentak yang dapat mengakibatkan kebangkrutan bank.

Rasio likuiditas dihitung dengan menggunakan rasio-rasio sebagai

berikut:

1. Loan to Deposit Ratio (LDR)/ Financing to Deposit Ratio (FDR):

LDR/FDR adalah perbandingan antara Total Kredit/ Jumlah

Pembiayaan yang diberikan dengan total Dana Pihak Ketiga

(DPK) yang dapat dihimpun oleh bank.

= × 100%= × 100%

2. Loan to Assest Ratio (LAR)

= × 100%3. Cash Ratio

= − × 100%

Page 63: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

46

d. Risiko Opersional

Suatu risiko yang diakibatkan oleh kegagalan atau tidak

memadainya proses internal, manusia dan sistem.

e. Risiko Hukum

Suatu risiko yang diakibatkan oleh ketidakpastian dari

pelaksanaan atau interpretasi dari kontrak, hukum atau peraturan.

f. Risiko kepatuhan

Suatu risiko yang diakibatkan oleh ketidakpatuhan suatu

bank untuk melaksanakan perundang-undangan dan ketentuan lain

yang berlaku.

g. Risiko Strategik

Suatu risiko yang diakibatkan oleh adanya penetapan dan

pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan

yang tidak tepat atau kurang responsifnya bank terhadap perubahan

eksternal.

Page 64: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

47

h. Risiko Reputasi

Suatu risiko yang diakibatkan oleh menurunnya tingkat

kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif

terhadap bank.

i. Risiko Imbal Hasil

Risiko akibat perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan

bank kepada nasabah, karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil

yang diterima bank dari penyaluran dana, yang dapat mempengaruhi

perilaku nasabah dana pihak ketiga bank.

j. Risiko Investasi

Risiko akibat bank ikut menanggung kerugian usaha nasabah

yang dibiayai dalam pembiayaan berbasis bagi hasil baik yang

menggunakan metode net revenue sharing maupun yang

menggunakan metode profit and loss sharing.

2. Good Corporate Governance

Penilaian faktor Good Corporate Governance bagi Bank Umum

Syariah merupakan penilaian terhadap kualitas manajemen bank atas

pelaksanaan 5 prinsip Good Corporate Governance yaitu, transparansi,

akuntabilitas, pertanggungjawaban, profesional, dan kewajaran. Prinsip-

Page 65: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

48

prinsip dan fokus penilaian terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip Good

Corporate Governance tersebut berpedoman pada ketentuan Good

Corporate Governance yang berlaku bagi Bank Umum Syariah dengan

memperhatikan karakteristik dan kompleksitas usaha bank.

3. Earnings

Earnings adalah salah satu penilaian kesehatan bank dari sisi

rentabilitas. Indikator penilaian rentabilitas adalah ROA (Return on

Assets), ROE (Return on Equity), NIM (Net Interest Margin)/NOM (Net

Operating Margin), dan BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan

Operasional). Karakteristik bank dari sisi rentabilitas adalah kinerja bank

dalam menghasilkan laba, kestabilan komponen-komponen yang

mendukung core earning, dan kemampuan laba dalam meningkatkan

permodalan dan prospek laba di masa depan.

Penilaian terhadap faktor earning didasarkan pada rasio:

a. Return on Assets (ROA)

Adalah rasio yang menunjukkan perbandingan antara Laba

(sebelum pajak) dengan total asset bank, rasio ini menunjukkan

Page 66: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

49

tingkat efisiensi pengelolaan asset yang dilakukan oleh bank yang

bersangkutan.31

= × 100%b. Return on Equity (ROE)

Adalah rasio yang menunjukkan perbandingan antara Laba

(setelah pajak) dengan Modal Inti bank, rasio ini menunjukkan tingkat

% (persentase) yang dapat dihasilkan.

= − × 100%c. Net Interest Margin (NIM)/Net Operating Margin (NOM)

NIM adalah perbandingan antara Pendapatan Bunga Bersih

dibagi Rata-rata Aktiva Produktif dan NOM adalah perbandingan

antara Pendapatan Setelah Bagi Hasil dibagi Rata-rata Aktiva

Produktif.

= − × 100%= −− × 100%

31 Selamet Riyadi, Banking Assets And Liability Management (Jakarta: Lembaga PenerbitFakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006), h. 156.

Page 67: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

50

d. Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

BOPO adalah rasio perbandingan antara Biaya Operasional

dengan Pendapatan Operasional. Semakin rendah tingkat rasio BOPO

maka semakin baik kinerja manajemen bank tersebut, karena lebih

efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan.

= × 100%4. Capital

Capital atau permodalan memiliki indikator antara lain rasio

kecukupan modal dan kecukupan modal bank untuk mengantisipasi

potensi kerugian sesuai profil risiko, yang disertai dengan pengelolaan

permodalan yang sangat kuat sesuai dengan karakteristik, skala usaha

dan kompleksitas usaha bank.

a. Rasio kecukupan modal (CAR):

CAR adalah rasio kewajiban pemenuhan modal minimum

yang harus dimiliki oleh bank.

= × 100%BI menetepakan ketentuan modal minimum bagi perbankan

sebagaimana ketentuan dalam standar Bank for Internasional

Page 68: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

51

Setlements (BIS) bahwa setiapbank umum diwajibkan menyediakan

modal minimum sebesar 8% dari total Aktiva Tertimbang Menurut

Risiko (ATMR).

H. Review Studi Terdahulu

1. Abustan. Tahun 2009. Skripsi berjudul “Analisa perbandingan kinerja

keuangan perbankan syariah dengan perbankan konvensional”. Skripsi ini

bertujuan untuk membandingkan kinerja keuangan perbankan syariah

dengan perbankan konvensional. Metode penelitian menggunakan metode

kuantitatif dan statistik (Independent sample t-test). Hasil penelitian ini

adalah bank syariah mempunyai rata-rata (mean) kinerja sebesar 87,96%

lebih besar dibanding dari mean kinerja bank konvensional yang sebesar

81,84%. Hasil uji Independent sample t-test adalah pada rasio NPL, ROA,

ROE, BOPO, dan LDR menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara kinerja bank syariah dengan bank konvensional.

Sedangkan pada rasio CAR menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara kinerja bank syariah dengan bank konvensional.

Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah peneliti

menggunakan objek yang berbeda yaitu Bank Syariah hasil spin-off

Page 69: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

52

dengan Bank Konvensional dan tahun yang akan diteliti adalah tahun

2011-2015.

2. Andi Dahlia. Tahun 2012. Skripsi berjudul “Analisis perbandingan kinerja

keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dengan PT. bank Muamalat Indonesia

dengan metode CAMELS”. Skripsi ini bertujuan untuk membandingkan

kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dengan PT. bank Muamalat

Indonesia. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dan statistik

(Independent Sample t-test). Hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan

yang signifikan untuk rasio NPM, BOPO, dan LDR. Sedangkan pada rasio

ROA dan CAR tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Sedangkan

perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah peneliti

menggunakan objek yang berbeda yaitu Bank Syariah hasil spin-off

dengan Bank Konvensional dan tahun yang akan diteliti adalah tahun

2011-2015.

3. Sasa Elida Sovia, Muhammad Saifi, Achmad Husaini. Tahun 2016. Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB) Vol.37 No.1 agustus 2016 berjudul “Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional dan Bank Syariah

Berdasarkan Rasio Keuangan Bank (Studi pada Bank Konvensional yang

Terdapat di BEI yang Memiliki Bank Syariah Periode 2012-2014).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kinerja keuangan

bank konvensional dan bank syariah berdasarkan analisis rasio keuangan

bank pada bank konvensional yang terdaftar di BEI yang memiliki bank

Page 70: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

53

syariah periode 2012-2014. Metode penelitian yang digunakan adalah

metode kuantitatif deskriptif dan statistik (Independent Sample t-test).

Hasil penelitian ini adalah menjelaskan bahwa terdapat perbedaan kinerja

keuangan bank konvensional dan bank syariah yang diukur dengan rasio

keuangan. Rasio yang memiliki perbedaan pada bank konvensional dan

bank syariah yaitu rasio ROA, BOPO, FDR/LDR, NPF/NPL, dan ROE,

sedangkan rasio yang sama pada bank konvensional dan syariah yaitu rasio

CAR dan NIM/NOM. Sedangkan perbedaan dengan penelitian yang akan

dilakukan adalah peneliti menggunakan objek yang berbeda yaitu Bank

Syariah hasil spin-off dengan Bank Konvensional dan tahun yang akan

diteliti adalah tahun 2011-2015.

4. Defri Duantika. Tahun 2015. Skripsi berjudul “Perbandingan Kinerja Bank

Syariah Berdasarkan RGEC dan Islamicity Performance Index (Studi Bank

Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri)”. Penelitian ini bertujuan

untuk menganalisis dan membandingkan kinerja Bank Muamalat

Indonesia dan Bank Syariah Mandiri secara komprehensif meliputi kinerja

keuangan dan syariah. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif

dan statistik (Independent Sample t-test). Pengukuran kinerja keuangan

menggunakan metode RGEC berdasarkan PBI No.13/1/PBI/2011 dan

Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.10/SEOJK.03/2014. Hasil dari

penelitian ini adalah pengukuran kinerja keuangan yang ditinjau dari aspek

REC periode 2010-2014 yang meliputi rasio NPF,FDR,ROA,NOM dan

Page 71: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

54

CAR dapat diperoleh kesimpulan bahwa kinerja keuangan kedua bank

dinilai baik. Pada analisis statistik yang digunakan menunjukkan bahwa

tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio NPF,FDR, ROA, dan

CAR. Akan tetapi pada rasio NOM terdapat perbedaan yang signifikan

antara Bank Muamalat Indonesia dan Bnak Syariah Mandiri. Sedangkan

perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah peneliti

menggunakan objek yang berbeda yaitu Bank Syariah hasil spin-off

dengan Bank Konvensional dan tahun yang akan diteliti adalah tahun

2011-2015.

5. Nur Fitriana, Ahmad Rosyid dan Agus Fakhrina. Tahun 2015. Jurnal

berjudul “Tingkat Kesahatan Bank BUMN Syariah dengan Bank BUMN

Konvensional: Metode RGEC”. Penelitian ini bertujuan untuk

membandingkan tingkat keseshatan Bank BUMN Syariah dengan Bank

BUMN Konvensional dengan menggunakan metode RGEC. Metode

penelitian menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pengujian

statistik Mann-Whitney Test. Pengukuran kesehatan Bank Syariah dan

Konvensional menggunakan metode RGEC ( Risk Profile, Good

Corporate Governance, Earnings, Capital ). Hasil dari penelitian ini

adalah pada faktor NPF/NPL, FDR/LDR, GCG, dan CAR menunjukkan

bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN Syariah

dan Bank BUMN Konvensional, sedangkan pada faktor ROA terdapat

perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN Syariah dan Bank BUMN

Page 72: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

55

Konvensional. Sedangkan perbedaan dengan penelitian yang akan

dilakukan adalah peneliti menggunakan objek yang berbeda yaitu Bank

Syariah hasil spin-off dengan Bank Konvensional dan tahun yang akan

diteliti adalah tahun 2011-2015.

Page 73: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

56

I. Kerangka Pemikiran

Penulis menganalisis faktor keuangan yang telah ditetapkan oleh

Bank Indonesia didalam Peraturan bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 dan

Surat Edaran OJK No. 10/ SEOJK.03/2014. Faktor –faktor yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Profil Risiko, Rentabilitas dan Permodalan.

Berikut ini akan dikemukakan kerangka pemikiran dalam penelitian

yang dapat dilihat melalui gambar dibawah ini:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Pengukuran kinerjakeuangan dengan RGEC

Metode RGEC (Risk Profil, Good CorporateGovernance, Earning, Capital) yang diwakili dengan

perhitungan rasio NPF/NPL, FDR/LDR, ROA, ROE,dan CAR

Analisis deskriptif, Analisis statistik denganmenggunakan Independent Sample t-test

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan

Bank Syariahhasil spin-off

Bank IndukKonvensional

Laporan Keuangan

Page 74: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

57

J. Hipotesis

H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan

Bank Syariah hasil spin-off dan Bank Konvensional

H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Bank

Syariah hasil spin-off dan Bank Konvensional

Pengambilan keputusan:

Jika Sig. / Probabilitas > 0,05 H0 diterima

Jika Sig. / Probabilitas < 0,05 H0 ditolak

Page 75: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

58

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam

meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu situasi kondisi, suatu

sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

Pengukuran RGEC dalam penelitian ini hanya akan menghitung

variabel REC (Risk Profile, Earning, dan Capital) sedangkan variabel GCG

(Good Corporate Governance) tidak dihitung. Pengukuran variabel REC

menggunakan rasio Non Performing Financing/Non Performing Loan

(NPF/NPL), Loan to Deposit Ratio/Financing to Deposit Ratio (LDR/FDR),

Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), dan Capital Adequacy

Ratio (CAR). Rasio tersebut yang dipilih karena rasio-rasio diatas

merupakan rasio utama dalam komponen RGEC. Rasio tersebut kemudian

dihitung sesuai rumus yang berlaku.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

yanag berjenis kuantitatif (quantitative data). Data bersumber dari laporan

keuangan tahunan (annual report), laporan keuangan triwulan Bank Syariah

hasil spin-off dan Bank Konvensional periode 2011-2015.

Page 76: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

59

B. Objek Penelitian

Bank yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini adalah Bank

Syariah hasil spin-off (BJB Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah dan Bukopin

Syariah) dan Bank Konvensional (BJB Konvensional, BNI Konvensional,

BRI Konvensional dan Bukopin Konvensional).

C. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara

tidak langsung melalui media perantara yang dicatat oleh pihak lain. Data

sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah

tersusun dalam data dokumenter yang dipublikasikan dan yang tidak

dipublikasikan.32 Peneliti memperoleh data-data yang bersumber dari:

a. Studi Kepustakaan (Library Research)

Penelitian ini langsung melihat pada buku-buku, jurnal, artikel,

maupun hasil laporan penelitian terdahulu yang terkait dengan

permasalahan yang diteliti.

b. Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik

dokumentasi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data sekunder

32 Nur Indriantoro dan Babang Suporno, “Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi danManajemen” (Yogyakarta, Edisi pertama, Lembaga Penerbit BPFE 2002), h. 147.

Page 77: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

60

berupa laporan keuangan periode 2011-2015 yang diperoleh dari website

bank yang menjadi objek penelitian dan Otoritas Jasa Keuangan. Jenis

laporan yang digunakan adalah neraca keuangan, laporan laba rugi,

laporan kualitas aktiva produktif, dan perhitungan kewajiban penyediaan

modal minimum.

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

menghitung dan menganalisis data laporan keuangan Bank Syariah hasil spin-

off dan Bank Konvensional menggunakan rasio-rasio yang rumusnya telah

ditentukan oleh Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 dan Surat

Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 10/SEOJK.03/2014.

1. Menggunakan teknik kuantitatif deskriptif, yaitu membandingkan rasio-

rasio keuangan kemudian menjelaskannya. Kinerja bank mana yang lebih

bagus dalam 5 tahun terakhir, apakah kinerja Bank Syariah hasil spin-off

atau Bank Induk Konvensional.

2. Selanjutnya melakukan analisis perbandingan kinerja Bank Syariah hasil

spin-off dan Bank Konvensional yang telah diketahui hasil

perhitungannya dengan menggunakan teknik stastistik yang berupa uji

beda (Independent Sample t-test) untuk mengetahui apakah ada

perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank Syariah hasil spin-off

Page 78: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

61

dengan Bank Konvensional. Dalam Independent Sample t-test, ada

asumsi-asumsi yang harus dipenuhi terlebih dahulu, yaitu:

Skala data interval/rasio

Kelompok data saling bebas atau tidak berpasangan

Data per kelompok berdistribusi normal

Varians antar kelompok sama atau homogen

Dalam uji normalitas apabila nilai signifikansi kedua data lebih besar

dari 0,05 maka data berdistribusi normal. Kemudian dalam uji homogenitas

jika F hitung dengan equal variance assumed (diasumsikan kedua varians

sama), memiliki nilai sig. > 0.05 maka dinyatakan kedua varians sama. Bila

kedua varians sama, maka selanjutnya menggunakan dasar equal variance

assumed (diasumsikan kedua varians sama) untuk t hitung. Jika t hitung sig. <

0.05, dikatakan kinerja keuangan Bank Syariah hasil spin-off dan Bank

Konvensional terdapat perbedaan yang signifikan, sebaliknya jika t hitung sig

> 0.05 dinyatakan kinerja keuangan Bank Syariah hasil spin-off dan Bank

Konvensional tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Jika F hitung dengan equal variance assumed (diasumsikan kedua

varians sama) memiliki nilai sig. < 0.05 , maka dinyatakan bahwa kedua

varians berbeda. Bila kedua varians berbeda, maka untuk membandingkan

kedua bank dengan t-test selanjutnya menggunakan dasar equal variance not

assumed (diasumsikan kedua varians tidak sama) untuk t hitung. Jika t hitung

Page 79: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

62

dengan equal variance not assumed (diasumsikan varians tidak sama)

memiliki nilai sig. > 0.05 , dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan Bank

Syariah hasil spin-off dan Bank Konvensional tidak terdapat perbedaan yang

signifikan, namun jika nilai sig. < 0.05, dapat dinyatakan bahwa kinerja

keuangan Bank Syariah hasil spin-off dan Bank Konvensional terdapat

perbedaan yang signifikan.33

E. Definisi Operasional Variabel

1. Pengukuran Berdasarkan REC

Faktor kinerja keuangan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Risk Profil, Earning dan Capital yang sebagaimana terdapat dalam

Lampiran SEBI No.6/23/DPNP Tahun 2004, Lampiran SEBI No.

9/24/DPbs Tahun 2007 dan Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011

yang disempurnakan dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.

10/SEOJK.03/2014 yang mana faktor kinerja keuangan diwakilkan oleh

variabel:

33 Dwi Consultant, “Independent Sample t-test”, Diakses pada tanggal 19 Mei 2016 darihttp://duwiconsultant.blogspot.co.id/2011/11/independent-samples-t-test.html.

Page 80: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

63

a. Risk Profil

1) Non Performing Financing/Non Performing Loan (NPF/NPL)

NPF/NPL adalah rasio untuk mengukur tingkat

permasalahan pembiayaan/kredit yang dihadapi oleh bank syariah

dan bank konvensional. Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan

kualitas pembiayaan/kredit bank syariah dan bank konvensional

semakin buruk. Bank dengan NPF/NPL yang tinggi akan

memperbesar biaya baik pencadangan aktiva produktif maupun

biaya lainnya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank.34

Rasio NPL dihitung dengan rumus:

= × 100 %Rasio NPF dihitung dengan rumus:

= × 100 %Yang termasuk jumlah pembiayaan bermasalah adalah

pembiayaan yang tergolong Kurang Lancar, Diragukan, dan

34 Dwi Nur’aini Ihsan, “Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah” (Jakarta: UINJakarta Press, 2013), h. 96.

Page 81: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

64

Macet.35 Setelah dilakukan perhitungan, hasilnya dinilai

berdasarkan kriteria penilaian peringkat berikut ini:

Tabel 3.1. Matriks Kriteria Penilaian Rasio NPF/NPL

Sangat Baik < 2%

Baik 2% - 5%

Cukup Baik 5% - 8%

Kurang Baik 8% - 12%

Sangat Kurang ≥ 12%

Sumber: Lampiran SE-BI No. 9/24/DPbs Tahun 2007

2) Financing to Deposit Ratio/Loan to Deposit Ratio (FDR/LDR)

FDR adalah rasio yang mengukur perbandingan antara total

pembiayaan yang diberikan bank syariah dengan total dana yang

dapat dihimpun oleh bank syariah. Sedangkan, LDR adalah adalah

rasio yang mengukur perbandingan antara total kredit yang

diberikan bank konvensional dengan total dana yang dapat

dihimpun oleh bank konvensional. FDR/LDR menggambarkan

kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh

para deposan dengan mengandalkan pembiayaan/kredit yang

35 Otoritas Jasa Keuangan, “Lampiran I.1 SE OJK No. 10/SEOJK.03/2014”, data diaksespada 9 Mei dari www.ojk.go.id, h. 36.

Page 82: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

65

diberikan sebagai sumber likuidasinya. Maksimal FDR/LDR yang

diperkenankan oleh Bank Indonesia adalah sebesar 110%.

Rasio FDR dihitung dengan rumus:

= × 100%Rasio LDR dihitung dengan rumus:

= × 100%Setelah dilakukan perhitungan, hasilnya dinilai berdasarkan

kriteria penilaian peringkat berikut ini:

Tabel 3.2. Matriks Kriteria Penilaian Rasio FDR/LDR

Sangat Baik < 75%

Baik 75% - 85%

Cukup Baik 85% - 100%

Kurang Baik 100% - 120%

Sangat Kurang ≥ 120%

Sumber: Lampiran SE-BI No. 6/23/DPNP Tahun 2004

Page 83: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

66

b. Earnings

1) Return On Assets (ROA)

Return On Assets (ROA) adalah rasio laba sebelum pajak

selama 12 bulan terakhir terhadap rata-rata volume usaha dalam

periode yang sama.36 Rasio ini untuk mengukur kemampuan bank

dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan atau mengukur

keberhasilan manajemen dalam menghasikan laba. Rasio ROA

dihitung dengan rumus:

= − × 100%Setelah dilakukan perhitungan, hasilnya dinilai berdasarkan

kriteria penilaian peringkat berikut ini:

Tabel 3.3. Matriks Kriteria Penilaian Rasio ROA

Sangat Baik > 2%

Baik 2% - 1,25%

Cukup Baik 1,25% - 0,5%

Kurang Baik 0,5% - 0%

Sangat Kurang ≤ 0%

Sumber: Lampiran SE-BI No. 9/24/DPbs Tahun 2007

36 Selamet Riyadi, “Banking Assets And Liability Management” (Jakarta: Lembaga PenerbitFakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006), h. 180.

Page 84: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

67

2). Return On Equity (ROE)

Adalah rasio yang menunjukkan perbandingan antara Laba

(setelah pajak) dengan Modal Inti bank, rasio ini menunjukkan

tingkat % (persentase) yang dapat dihasilkan. Rasio ini untuk

mengukur kemampuan modal disetor bank dalam menghasilkan

laba. Semakin besar rasio ini menunjukkan kemampuan modal

disetor bank dalam menghasilkan laba bagi pemegang saham

semakin besar. Rasio ROE dihitung dengan rumus:

= − × 100%Tabel 3.4. Matriks Kriteria Penilaian Rasio ROE

Sangat Baik > 15%

Baik 12,5% - 15%

Cukup Baik 5% - 12,5%

Kurang Baik 0% - 5%

Sangat Kurang ≤ 0%

Sumber: Lampiran SE-BI No. 6/23/DPNP Tahun 2004

c. Capital

Rasio yang digunakan untuk mengukur kecukupan modal

yang dimiliki bank adalah Capital Adequacy Ratio (CAR). Bank

Page 85: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

68

Indonesia menetepakan ketentuan modal minimum bagi perbankan

sebagaimana ketentuan dalam standar Bank for Internasional

Setlements (BIS) bahwa setiap bank umum diwajibkan menyediakan

modal minimum sebesar 8% dari total Aktiva Tertimbang Menurut

Risiko (ATMR).

Rasio CAR dihitung dengan rumus:

= × 100%Setelah dilakukan perhitungan, hasilnya dinilai berdasarkan

kriteria penilaian peringkat berikut ini:

Tabel 3.5. Matriks Kriteria Penilaian Rasio CAR

Sangat Baik > 12%

Baik 12% - 9%

Cukup Baik 9% - 8%

Kurang Baik 8% - 6%

Sangat Kurang < 6%

Sumber: Lampiran SE-BI No.9/24/DPbs Tahun 2007

Page 86: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

69

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kinerja Keuangan dengan Metode RGEC

Berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.

10/SEOJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah dan Peraturan Bank Indonesia No.

13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat kesehatan Bank Umum, tingkat

kesehatan bank umum syariah dan bank umum konvensional dinilai

dengan menggunakan metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate

Governance, Earning, dan Capital). Namun, dalam penelitian ini penulis

hanya menggunakan REC (Risk Profile, Earning, dan Capital) yang

diwakili oleh rasio NPF/NPL, FDR/LDR, ROA, ROE, dan CAR.

1. Analisis Kinerja BJB Syariah dengan BJB Konvensional

Tabel 4.1 Ringkasan Hasil Penilaian Kinerja BJB Syariah Berdasarkan REC

Faktor Rasio Tahun Rata-Rata

2011 2012 2013 2014 2015

Risk Profile NPF 1,36% 4,43% 1,87% 5,84% 7,81% 4,26%

FDR 79,53% 87,91% 96,94% 83,99% 102,94% 90,26%

Earnings ROA 1,14% -0,66% 0,91% 0,66% 0,27% 0,46%

ROE 3,65% -3,59% 4,65% 3,73% 1,20% 1,93%

Capital CAR 30,28% 21,09% 17,99% 15,78% 22,53% 21,53%

Page 87: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

70

Tabel 4.2 Ringkasan Hasil Penilaian Kinerja BJB Konvensional Berdasarkan

REC

Faktor Rasio Tahun Rata-Rata

2011 2012 2013 2014 2015

Risk Profile NPL 1,56% 2,15% 2,83% 4,23% 3,06% 2,76%

LDR 79,75% 75,64% 102,89% 100,04% 93,65% 90,39%

Earnings ROA 2,66% 2,43% 2,64% 1,98% 2,18% 2,38%

ROE 20,66% 25,66% 25,72% 18,16% 22,87% 22,62%

Capital CAR 18,36% 18,11% 16,51% 16,08% 16,21% 17,05%

a. Non Performing Financing/Non Performing Loan

Berdasarkan perhitungan diatas, BJB Syariah memiliki nilai

rasio NPF sebesar 1,36%, 4,43%, 1,87%, 5,84%, dan 7,81% pada

tahun 2011-2015, dan nilai rasio NPL BJB Konvensional memiliki

nilai rasio NPL sebesar 1,56%, 2,15%, 2,83%, 4,23%, dan 3,06%

pada tahun 2011-2015. Hal ini menunjukkan bahwa rasio NPF BJB

Syariah dan NPL BJB Konvensional pada tahun 2011-2015

mengalami fluktuasi. Nilai rasio NPF tertinggi terdapat pada tahun

2015 yang mengalami peningkatan sebesar 1,97% dari tahun

sebelumnya yaitu sebesar 7,81%, termasuk kriteria cukup baik.

Sedangkan nilai terendah terdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar

1.36%, termasuk kriteria yang sangat baik. Pada periode 2011-2015

Page 88: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

71

posisi rasio NPF Bank Jabar Banten Syariah berada dibawah angka

8%. Hal ini menunjukkan bahwa BJB Syariah memiliki kinerja

yang cukup baik dari rasio NPF-nya.

Nilai rasio NPL tertinggi terdapat pada tahun 2014 yang

mengalami peningkatan sebesar 1,40% dari tahun sebelumnya yaitu

sebesar 4,23% termasuk kriteria baik. Sedangkan nilai terendah

terdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar 1.56% termasuk kriteria

sangat baik. Pada periode 2011-2015 posisi rasio NPL Bank Jabar

Banten Konvensional berada dibawah angka 5%. Hal ini

menunjukkan bahwa BJB Konvensional memiliki kinerja yang baik

dari rasio NPL-nya.

Berdasarkan hasil diatas, diketahui rata-rata rasio NPF BJB

Syariah sebesar 4,26% dan rata-rata rasio NPL BJB Konvensional

sebesar 2,76%. Karena nilai rata-rata rasio NPL BJB Konvensional

lebih kecil dari nilai rata-rata rasio NPF BJB Syariah maka ini

menunjukkan bahwa kinerja BJB Konvensional lebih baik dari BJB

Syariah dilihat dari rasio NPL-nya.

b. Financing to Deposit Ratio/Loan to Deposit Ratio

Berdasarkan perhitungan diatas, BJB Syariah memiliki nilai

rasio FDR sebesar 79,53%, 87,91%, 96,94%, 83,99%, dan

102,94% pada tahun 2011-2015, dan BJB Konvensional memiliki

Page 89: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

72

nilai rasio LDR sebesar 79,75%, 75,64%, 102,89%, 100,04%, dan

93,65% pada tahun 2011-2015. Hal ini menunjukkan bahwa rasio

FDR BJB Syariah dan LDR BJB Konvensional dari tahun 2011-

2015 mengalami fluktuasi. Nilai rasio FDR tertinggi terdapat pada

tahun 2015 yang mengalami peningkatan sebesar 18,95% dari

tahun sebelumnya. Sedangkan nilai terendah terdapat pada tahun

2011 yaitu sebesar 79.53%. Dari perhitungan FDR tersebut, pada

tahun 2011 menunjukkan bahwa BJB Syariah memiliki kinerja

yang baik, karena posisi rasio FDR BJB Syariah berada diantara

nilai 75%-85%. Namun, pada 2 tahun berikutnya, kinerja BJB

Syariah dikatakan cukup baik karena posisi rasio FDR BJB Syariah

berada diantara nilai 85%-100%. pada tahun 2015 kinerja BJB

Syariah berdasarkan rasio FDR dikatakan kurang baik karena

mempunyai nilai FDR sebesar 102,94 %.

Nilai rasio LDR tertinggi terdapat pada tahun 2013 yang

mengalami peningkatan sebesar 27,25% dari tahun sebelumnya.

Sedangkan nilai terendah terdapat pada tahun 2012 yaitu sebesar

75,78% yang mengalami penurunan sebesar 4,11% dari tahun

sebelumnya. Dari perhitungan LDR tersebut, pada tahun 2011-

2012 menunjukkan bahwa BJB Konvensional memiliki kinerja

yang baik, karena posisi rasio LDR BJB Konvensional berada

Page 90: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

73

diposisi antara 75%-85%. Namun pada tahun 2013-2014

menunjukkan bahwa BJB Konvensional memiliki rasio LDR yang

kurang baik, karena posisi rasio LDR BJB Konvensional berada

diposisi antara 100%-120%. Tetapi pada tahun 2015 nilai rasio

LDR BJB konvensional termasuk kriteria cukup baik karena rasio

LDR berada di posisi antara 85%-100% yakni sebesar 93,65%.

Berdasarkan hasil diatas, diketahui rata-rata rasio FDR BJB

Syariah sebesar 90,26% dan rata-rata rasio LDR BJB Konvensional

sebesar 90,39%. Karena nilai rata-rata rasio FDR BJB Syariah

lebih kecil dari nilai rata-rata rasio LDR BJB Konvensional maka

ini menunjukkan bahwa kinerja BJB Syariah lebih baik dari BJB

Konvensional dilihat dari rasio FDR-nya.

c. Return On Assets

Pada periode 2011-2015, nilai rasio ROA BJB Syariah

berturut-turut adalah sebesar 1,14%, -0,66%, 0,91%, 0,66%, dan

0,27%. Selama periode tersebut, nilai rasio ROA tertinggi terdapat

pada tahun 2011 yaitu sebesar 1,14% termasuk kriteria cukup baik.

Sedangkan, nilai rasio ROA terendah terdapat pada tahun 2012

yang mengalami penurunan sebesar 1,8% dari tahun sebelumnya

yaitu sebesar -0,66% termasuk kriteria sangat kurang. Pada tahun

2011, ROA BJB Syariah menunjukkan kinerja yang cukup baik

Page 91: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

74

karena memiliki ROA lebih besar dari 0,5%. Namun pada tahun

2012, ROA BJB Syariah menunjukkan kinerja yang sangat kurang

karena memiliki nilai ROA dibawah 0% yaitu -0,51%. Pada tahun

2013-2014 ROA BJB Syariah menunjukkan kinerja yang cukup

baik karena memiliki ROA lebih besar dari 0,5%. Namun rasio

ROA BJB Syariah kembali turun pada tahun 2015, ini

menunjukkan bahwa BJB Syariah kurang mampu mempertahankan

kinerjanya karena memiliki ROA dibawah 0,5% yang merupakan

batas rasio ROA dikatakan cukup baik.

Pada periode 2011-2015, nilai rasio ROA BJB Konvensional

berturut-turut adalah sebesar 2,66%, 2,43%, 2,64%, 1,98%, dan

2,18%. Selama periode tersebut, nilai rasio ROA tertinggi terdapat

pada tahun 2011 yaitu sebesar 2,66% yang termasuk kriteria sangat

baik. Sedangkan, nilai rasio ROA terendah terdapat pada tahun

2014 yang mengalami penurunan sebesar 0,66% dari tahun

sebelumnya yaitu sebesar 1,98%, walaupun demikian besarnya

rasio ROA masih termasuk kriteria baik. Nilai ROA BJB

Konvensional pada periode 2011-2013 dan 2015 menunjukkan

bahwa kinerja BJB Konvensional sangat baik karena memiliki nilai

ROA diatas 2%. Pada tahun 2014 menunjukkan bahwa kinerja BJB

Konvensional baik karena memiliki nilai ROA antara 1,25% - 2%.

Page 92: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

75

Berdasarkan hasil diatas, diketahui rata-rata rasio ROA BJB

Syariah sebesar 0,46% dan rata-rata rasio ROA BJB Konvensional

sebesar 2,38%. Karena nilai rata-rata rasio ROA BJB Konvensional

lebih besar dari nilai rata-rata rasio ROA BJB Syariah maka ini

menunjukkan bahwa kinerja BJB Konvensional lebih baik dari BJB

Syariah dilihat dari rasio ROA-nya.

d. Return On Equity

Pada periode 2011-2015, nilai rasio ROE BJB Syariah

berturut-turut adalah sebesar 3,65%, -3,59%, 4,65%, 3,73%, dan

1,20%. Selama periode tersebut, nilai rasio ROE tertinggi terdapat

pada tahun 2013 yaitu sebesar 4,65% termasuk kriteria kurang

baik. Sedangkan, nilai rasio ROE terendah terdapat pada tahun

2012 yang mengalami penurunan sebesar 7,24% dari tahun

sebelumnya yaitu sebesar -3,59% termasuk kriteria sangat kurang.

Pada tahun 2011-2015, ROE BJB Syariah menunjukkan kinerja

yang sangat kurang baik karena memiliki ROE yang lebih kecil

dari 5%. Hal ini menunjukkan bahwa modal disetor BJB Syariah

kurang mampu menghasilkan laba bagi para pemegang saham

karena trend tahun 2011-2015 nilai ROE BJB syariah lebih kecil

dari 5%.

Page 93: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

76

Pada periode 2011-2015, nilai rasio ROE BJB Konvensional

berturut-turut adalah sebesar 20,66%, 25,66%, 25,72%, 18,16%,

dan 22,87%. Selama periode tersebut, nilai rasio ROE tertinggi

terdapat pada tahun 2013 yaitu sebesar 25,72% yang termasuk

kriteria sangat baik. Sedangkan, nilai rasio ROE terendah terdapat

pada tahun 2014 yang mengalami penurunan sebesar 7,56% dari

tahun sebelumnya yaitu sebesar 18,16%, walaupun demikian

besarnya rasio ROE masih termasuk criteria sangat baik. Nilai ROE

BJB Konvensional pada periode 2011-2015 menunjukkan bahwa

kinerja BJB Konvensional sangat baik karena memiliki nilai ROE

diatas 15%.

Berdasarkan hasil diatas, diketahui rata-rata rasio ROE BJB

Syariah sebesar 1,93% dan rata-rata rasio ROE BJB Konvensional

sebesar 22,62%. Karena nilai rata-rata rasio ROE BJB

Konvensional lebih besar dari nilai rata-rata rasio ROE BJB

Syariah maka ini menunjukkan bahwa kinerja BJB Konvensional

lebih baik dari BJB Syariah dilihat dari rasio ROE-nya.

e. Capital Adequacy Ratio

Pada tahun 2011, BJB Syariah memiliki rasio CAR sebesar

30,28% yang kemudian mengalami penurunan pada tiga tahun

berikutnya yaitu sebesar 9,19% menjadi 21,09% pada tahun 2012.

Page 94: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

77

Tahun 2013 rasio CAR BJB Syariah kembali turun sebesar 3,10%

menjadi 17,99%. Kemudian pada tahun 2014 rasio CAR BJB

Syariah kembali turun sebesar 2,21% menjadi 15,78%. Namun

pada tahun 2015 rasio CAR BJB Syariah mengalami kenaikan

sebesar 6,75% menjadi 22,53%. Meskipun lebih sering mengalami

penurunan, jika dilihat dari perhitungan diatas menunjukkan bahwa

pada tahun 2011 sampai 2015 rasio CAR BJB Syariah

menunjukkan kinerja yang sangat baik dikarenakan nilai CAR lebih

besar dari 12%.

Pada tahun 2011, BJB Konvensional memiliki rasio CAR

sebesar 18,36% yang kemudian mengalami penurunan pada empat

tahun berikutnya yaitu sebesar 0,25% menjadi 18,11% pada tahun

2012. Tahun 2013 rasio CAR BJB Konvensional turun sebesar

1,60% menjadi 16,51%. Kemudian pada tahun 2014 rasio CAR

BJB Konvensional kembali turun sebesar 0,43% menjadi 16,08%.

Pada tahun 2015 rasio CAR BJB Konvensional mengalami

kenaikan sebesar 0,13% menjadi 16,21%. Meskipun lebih sering

mengalami penurunan nilai CAR, jika dilihat dari perhitungan

diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2011 sampai 2015 rasio

CAR BJB Konvensional menunjukkan kinerja yang sangat baik

dikarenakan nilai CAR lebih besar dari 12%.

Page 95: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

78

Berdasarkan hasil diatas, diketahui rata-rata rasio CAR BJB

Syariah sebesar 21,53% dan rata-rata rasio CAR BJB Konvensional

sebesar 17,05%. Karena nilai rata-rata rasio CAR BJB Syariah

lebih besar dari nilai rata-rata rasio CAR BJB Konvensional maka

ini menunjukkan bahwa kinerja BJB Syariah lebih baik dari BJB

Konvensional dilihat dari rasio CAR-nya.

2. Perbandingan Kinerja Keuangan BJB Syariah dengan BJB

Konvensional

Dalam membandingkan kinerja keuangan dan untuk

mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara

kinerja BJB Syariah dan BJB Konvensional, peneliti menggunakan

uji Independent Sample t-test. Sebelum melakukan uji Independent

Sample t-test, harus dibuktikan terlebih dahulu data yg digunakan

berdistribusi normal. Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 96: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

79

Tabel 4.3 Uji Normalitas BJB Syariah & BJB Konvensional

Tests of Normality

Bank

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

NPF/NPL NPF BJB Syariah .212 5 .200* .941 5 .670

NPL BJB Konvensional .185 5 .200* .978 5 .922

FDR/LDR FDR BJB Syariah

LDR BJB Konvensional

.197

.209

5

5

.200*

.200*

.956

.896

5

5

.777

.389

ROA ROA BJB Syariah

ROA BJB Konvensional

.209

.213

5

5

.200*

.200*

.914

.910

5

5

.495

.465

ROE ROE BJB Syariah

ROE BJB Konvensional

.297

.225

5

5

.172

.200*

.831

.911

5

5

.141

.471

CAR CAR BJB Syariah

CAR BJB Konvensional

.229

.291

5

5

.200*

.194

.934

.816

5

5

.623

.108

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan output Tests of Normality, diperoleh nilai signifikansi

pada tabel Shapiro-Wilk untuk semua rasio-rasio keuangan BJB Syariah

dan BJB Konvensional diatas 0,05. Karena semua nilai signifikansi lebih

besar > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa semua data pada rasio-rasio

keuangan BJB Syariah dan BJB Konvensional berdistribusi normal.

Page 97: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

80

Tabel 4.4 Uji Independent Sample t-test BJB Syariah & BJB

Konvensional

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

NPF/NPL Equal variances assumed 4.681 .062 1.159 8 .280 1.49600 1.29069

Equal variances not assumed 1.159 5.091 .298 1.49600 1.29069

FDR/LDR Equal variances assumed .832 .388 -.019 8 .985 -.13200 6.91428

Equal variances not assumed -0.19 7.579 .985 -.13200 6.91428ROA Equal variances assumed 2.490 .153 -5.591 8 .001 -1.91400 .34233

Equal variances not assumed -5.591 5.356 .002 -1.91400 .34233ROE Equal variances assumed .004 .953 -9.904 8 .000 -20.68600 2.08863

Equal variances not assumed -9.904 7.996 .000 -20.68600 2.08863CAR Equal variances assumed 3.651 .092 1.770 8 .115 4.48000 2.53109

Equal variances not assumed 1.770 4.309 .146 4.48000 2.53109

Sumber: Output SPSS 2.0

a. Uji Beda NPF/NPL BJB Syariah dan BJB Konvensional

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa F hitung untuk NPF/NPL

dengan equal variances assumed (diasumsikan kedua varians sama)

adalah 4,681 dengan probabilitas 0,062 maka probabilitas data diatas

lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data perbandingan

keuangan homogen atau tidak ada perbedaan varians pada data

Page 98: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

81

perbandingan kinerja keuangan BJB Syariah dan BJB Konvensional

untuk rasio NPF/NPL.

Bila kedua varians sama, maka digunakan equal variances assumed. t

hitung untuk NPF/NPL dengan menggunakan equal variances assumed

adalah 1,159 dengan signifikan sebesar 0,280. Oleh karena nilai sig. t

hitung > t tabel (0,280 > 0,05), berdasarkan hipotesis penelitian dimana P

= > 0,05, maka keputusan yang diambil adalah menerima Ho yang

menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

kinerja BJB Syariah dan BJB Konvensional.

Hal ini sejalan dengan penelitian Defri Duantika37 yang menunjukkan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio NPF/NPL.

Hal ini juga sesuai dengan teori yang menunjukkan bahwa terdapat

prinsip kehati-hatian yang dilakukan bank syariah dan bank konvensional

pada saat memberikan pembiayaan dan kredit, sehingga nilai rata-rata

NPF/NPL kedua bank sama-sama di bawah angka 5% yang merupakan

batas maksimal nilai NPF/NPL bank.

b. Uji Beda FDR/LDR BJB Syariah dan BJB Konvensional

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa F hitung untuk

FDR/LDR dengan equal variances assumed (diasumsikan kedua varians

sama) adalah 0,832 dengan probabilitas 0,388 maka probabilitas data

37 Defri Duantika, “Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah Berdasarkan RGEC danIslamicity Performance Index”, (Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, 2015), h. 69.

Page 99: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

82

diatas lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data

perbandingan keuangan homogen atau tidak ada perbedaan varians pada

data perbandingan kinerja keuangan BJB Syariah dan BJB Konvensional

untuk rasio FDR/LDR.

Bila kedua varians sama, maka digunakan equal variances assumed. t

hitung untuk FDR/LDR dengan menggunakan equal variances assumed

adalah -0,019 dengan signifikan sebesar 0,985. Oleh karena nilai sig. t

hitung > t tabel (0,985 > 0,05), berdasarkan hipotesis penelitian dimana P

= > 0,05, maka keputusan yang diambil adalah menerima Ho yang

menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

kinerja BJB Syariah dan BJB Konvensional.

Hasil ini sejalan dengan teori yang menunjukkan bahwa bank syariah

dan bank konvensional mengandalkan pembiayaan dan kredit yang

diberikan sebagai sumber likuidasinya. Hasil ini juga sejalan dengan

yang dilakukan Defri Duantika38 yang menyatakan bahwa tidak terdapat

perbedaan yang signifikan pada rasio FDR/LDR.

38 Defri Duantika, “Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah Berdasarkan RGEC danIslamicity Performance Index”, (Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, 2015), h. 70.

Page 100: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

83

c. Uji Beda ROA BJB Syariah dan BJB Konvensional

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa F hitung untuk ROA

dengan equal variances assumed (diasumsikan kedua varians sama)

adalah 2,490 dengan probabilitas 0,153 maka probabilitas data diatas

lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data perbandingan

keuangan homogen atau tidak ada perbedaan varians pada data

perbandingan kinerja keuangan BJB Syariah dan BJB Konvensional

untuk rasio ROA.

Bila kedua varians sama, maka digunakan equal variances assumed. T

hitung untuk ROA dengan menggunakan equal variances assumed

adalah -5,591 dengan signifikan sebesar 0,001. Oleh karena nilai sig. t

hitung < t tabel (0,001 < 0,05), berdasarkan hipotesis penelitian dimana P

= < 0,05, maka keputusan yang diambil adalah menolak Ho, dan

menerima H1 yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara kinerja BJB Syariah dan BJB Konvensional.

Perbedaan ini terjadi karena laba sebelum pajak yang diperoleh BJB

syariah tidak sebanding dengan rata-rata total asset yang dimiliki, hal ini

mengakibatkan kecilnya nilai rasio ROA BJB Syariah. Jauh berbeda

dengan rasio ROA yang dimiliki BJB Konvensional, karena pada BJB

konvensional nilai laba sebelum pajak meningkat seiring dengan

Page 101: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

84

meningkatnya nilai rata-rata total asset yang dimiliki, sehingga pada rasio

ini terjadi perbedaan yang signifikan.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Sasa Elida Sovia39 yang

menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio ROA.

Hal ini membuktikan bahwa salah satu bank yaitu BJB Syariah belum

mampu mengelola assetnya dengan lebih baik dibanding BJB

Konvensional, sehingga nilai rasio ROA cukup berbeda.

d. Uji Beda ROE BJB Syariah dan BJB Konvensional

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa F hitung untuk ROE

dengan equal variances assumed (diasumsikan kedua varians sama)

adalah 0,004 dengan probabilitas 0,953 maka probabilitas data diatas

lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data perbandingan

keuangan homogen atau tidak ada perbedaan varians pada data

perbandingan kinerja keuangan BJB Syariah dan BJB Konvensional

untuk rasio ROE.

Bila kedua varians sama, maka digunakan equal variances assumed. t

hitung untuk ROE dengan menggunakan equal variances assumed

adalah -9,094 dengan signifikan sebesar 0,000. Oleh karena nilai sig. t

39 Sasa Elida Sovia, dkk. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional danBank Syariah Berdasarkan Rasio Keuangan Bank” (Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 37, No. 1,Agustus 2016), h. 134.

Page 102: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

85

hitung < t tabel (0,000 < 0,05), berdasarkan hipotesis penelitian dimana P

= < 0,05, maka keputusan yang diambil adalah menolak Ho, dan

menerima H1 yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara kinerja BJB Syariah dan BJB Konvensional.

Perbedaan ini terjadi karena laba setelah pajak yang diperoleh BJB

syariah tidak sebanding dengan rata-rata modal inti yang dimiliki, hal ini

mengakibatkan kecilnya nilai rasio ROE BJB Syariah. Jauh berbeda

dengan rasio ROE yang dimiliki BJB Konvensional, karena pada BJB

konvensional nilai laba setelah pajak meningkat seiring dengan

meningkatnya nilai rata-rata modal inti yang dimiliki, sehingga pada

rasio ini terjadi perbedaan yang signifikan.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Sasa Elida Sovia40 yang

menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio ROE.

Hal ini membuktikan bahwa salah satu bank yaitu BJB Syariah belum

mampu mengelola modalnya dengan lebih baik dibanding BJB

Konvensional, sehingga nilai rasio ROE cukup berbeda.

40 Sasa Elida Sovia, dkk. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional danBank Syariah Berdasarkan Rasio Keuangan Bank” (Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 37, No. 1,Agustus 2016), h. 134.

Page 103: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

86

e. Uji Beda CAR BJB Syariah dan BJB Konvensional

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa F hitung untuk CAR

dengan equal variances assumed (diasumsikan kedua varians sama)

adalah 3,651 dengan probabilitas 0,092 maka probabilitas data diatas

lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data perbandingan

keuangan homogen atau tidak ada perbedaan varians pada data

perbandingan kinerja keuangan BJB Syariah dan BJB Konvensional

untuk rasio CAR.

Bila kedua varians sama, maka digunakan equal variances assumed. t

hitung untuk CAR dengan menggunakan equal variances assumed

adalah 1,770 dengan signifikan sebesar 0,115. Oleh karena nilai sig. t

hitung > t tabel (0,115 > 0,05), berdasarkan hipotesis penelitian dimana P

= > 0,05, maka keputusan yang diambil adalah menerima Ho yang

menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

kinerja BJB Syariah dan BJB Konvensional.

Hal ini sejalan dengan penelitian Andi Dahlia41 dan Defri Duantika42

yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada

41 Andi Dahlia, “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dengan PT.Bank Muamalat Indonesia”, (Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin Makassar,2012), h.103.42 Defri Duantika, “Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah Berdasarkan RGEC dan IslamicityPerformance Index”, (Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, 2015), h. 74.

Page 104: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

87

rasio CAR. Hal ini juga sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa

bank harus menyediakan Kewajiban penyediaan Modal Minimum

(KPMM) minimal 8% agar kinerja bank baik. Kedua bank yaitu BJB

Syariah dan BJB Konvensional sama-sama memiliki nilai CAR lebih dari

8%, sehingga kinerja kedua bank dikatakan baik.

3. Analisis Kinerja BNI Syariah dengan BNI Konvensional

Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Penilaian Kinerja BNI Syariah Berdasarkan REC

Faktor Rasio Tahun Rata-Rata

2011 2012 2013 2014 2015

Risk Profile NPF 3,62% 2,02% 1,86% 1,86% 2,53% 2,38%

FDR 78,60% 84,99% 97,86% 92,58% 91,94% 89,19%

Earnings ROA 1,29% 1,48% 1,37% 1,27% 1,43% 1,37%

ROE 6,63% 10,18% 11,73% 13,05% 15,22% 11,36%

Capital CAR 20,67% 14,10% 16,23% 18,42% 15,48% 16,98%

Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Penilaian Kinerja BNI Konvensional Berdasarkan

REC

Faktor Rasio Tahun Rata-Rata

2011 2012 2013 2014 2015

Risk Profile NPL 3,61% 2,84% 2,17% 1,96% 2,70% 2,66%

LDR 70,37% 77,52% 85,30% 87,81% 87,77% 81,75%

Earnings ROA 2,94% 2,92% 3,36% 3,49% 2,64% 3,07%

ROE 20,06% 19,99% 22,47% 23,64% 17,21% 20,67%

Capital CAR 17,63% 16,67% 15,09% 16,22% 19,49% 17,02%

Page 105: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

88

a. Non Performing Financing/Non Performing Loan

Berdasarkan perhitungan diatas, BNI Syariah memiliki nilai

rasio NPF sebesar 3,62%, 2,02%, 1,86%, 1,86%, dan 2,53% pada

tahun 2011-2015. Hal ini menunjukkan bahwa rasio NPF BNI

Syariah pada tahun 2011-2015 mengalami fluktuasi. Nilai rasio

NPF tertinggi terdapat pada tahun 2011, termasuk kriteria baik.

Sedangkan nilai terendah terdapat pada tahun 2013 dan 2014 yaitu

sebesar 1.86%, termasuk kriteria yang sangat baik. Pada periode

2011-2015 posisi rasio NPF BNI Syariah berada dibawah angka

5%. Hal ini menunjukkan bahwa BNI Syariah memiliki kinerja

yang baik dari rasio NPF-nya.

Nilai rasio NPL BNI Konvensional memiliki nilai rasio NPL

sebesar 3,61%, 2,84%, 2,17%, 1,96%, dan 2,70% pada tahun 2011-

2015. Nilai rasio NPL tertinggi terdapat pada tahun 2011, termasuk

kriteria baik. Sedangkan nilai terendah terdapat pada tahun 2014

yaitu sebesar 1.96% termasuk kriteria sangat baik. Pada periode

2011-2015 posisi rasio NPL BNI Konvensional berada dibawah

angka 5%. Hal ini menunjukkan bahwa BNI Konvensional

memiliki kinerja yang baik dari rasio NPL-nya.

Berdasarkan hasil diatas, diketahui rata-rata rasio NPF BNI

Syariah sebesar 2,38% dan rata-rata rasio NPL BNI Konvensional

sebesar 2,66%. Karena nilai rata-rata rasio NPF BNI Syariah lebih

Page 106: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

89

kecil dari nilai rata-rata rasio NPL BNI Konvensional maka ini

menunjukkan bahwa kinerja BNI Syariah lebih baik dari BNI

Konvensional dilihat dari rasio NPL-nya.

b. Financing to Deposit Ratio/Loan to Deposit Ratio

Berdasarkan perhitungan diatas, BNI Syariah memiliki nilai

rasio FDR sebesar 78,60%, 84,99%, 97,86%, 92,58%, dan 91,94%

pada tahun 2011-2015. Hal ini menunjukkan bahwa rasio FDR BNI

Syariah dari tahun 2011-2015 mengalami fluktuasi. Nilai rasio

FDR tertinggi terdapat pada tahun 2013 yang mengalami

peningkatan sebesar 12,87% dari tahun sebelumnya. Sedangkan

nilai terendah terdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar 78.60%. Dari

perhitungan FDR tersebut, pada tahun 2011 menunjukkan bahwa

BNI Syariah memiliki kinerja yang baik, karena posisi rasio FDR

BNI Syariah berada diantara nilai 75%-85%. Namun, pada 2 tahun

berikutnya, yaitu tahun 2013 kinerja BNI Syariah dikatakan cukup

baik karena posisi rasio FDR BNI Syariah berada diantara nilai

85%-100%. pada tahun 2015 kinerja BNI Syariah berdasarkan

rasio FDR dikatakan cukup baik karena mempunyai nilai FDR

sebesar 91,94 %.

BNI Konvensional memiliki nilai rasio LDR sebesar 70,37%,

77,52%, 85,30%, 87,81%, dan 87,77% pada tahun 2011-2015.

Page 107: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

90

Nilai rasio LDR tertinggi terdapat pada tahun 2014 yang

mengalami peningkatan sebesar 2,51% dari tahun sebelumnya.

Sedangkan nilai terendah terdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar

70,37%. Dari perhitungan LDR tersebut, pada tahun 2011

menunjukkan bahwa BNI Konvensional memiliki kinerja yang

sangat baik, karena posisi rasio LDR BNI Konvensional berada

diposisi <75%. Sedangkan pada tahun 2012-2015 menunjukkan

bahwa BNI Konvensional memiliki rasio LDR yang cukup baik,

karena posisi rasio LDR BNI Konvensional berada diposisi antara

85%-100%.

Berdasarkan hasil diatas, diketahui rata-rata rasio FDR BNI

Syariah sebesar 89,19% dan rata-rata rasio LDR BNI Konvensional

sebesar 81,75%. Karena nilai rata-rata rasio LDR BNI

Konvensional lebih kecil dari nilai rata-rata rasio FDR BNI syariah

maka ini menunjukkan bahwa kinerja BNI Konvensional lebih baik

dari BNI Syariah dilihat dari rasio LDR-nya.

c. Return On Assets

Pada periode 2011-2015, nilai rasio ROA BNI Syariah

berturut-turut adalah sebesar 1,29%, 1,48%, 1,37%, 1,27%, dan

1,43%. Selama periode tersebut, nilai rasio ROA tertinggi terdapat

pada tahun 2012 yaitu sebesar 1,48% termasuk kriteria baik.

Page 108: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

91

Sedangkan, nilai rasio ROA terendah terdapat pada tahun 2014

yang mengalami penurunan sebesar 0,1% dari tahun sebelumnya

yaitu sebesar 1,27% masih termasuk kriteria baik. Pada tahun

2011-2015, nilai ROA BNI Syariah menunjukkan kinerja yang baik

karena semua nilai rasio ROA BNI Syariah berada di posisi antara

1,25%-2%.

Pada periode 2011-2015, nilai rasio ROA BNI Konvensional

berturut-turut adalah sebesar 2,94%, 2,92%, 3,36%, 3,49%, dan

2,64%. Selama periode tersebut, nilai rasio ROA tertinggi terdapat

pada tahun 2014 yaitu sebesar 3,49% yang termasuk kriteria sangat

baik. Sedangkan, nilai rasio ROA terendah terdapat pada tahun

2015 yang mengalami penurunan sebesar 0,85% dari tahun

sebelumnya yaitu sebesar 2,64%. Nilai ROA BNI Konvensional

pada periode 2011-2015 menunjukkan bahwa kinerja BNI

Konvensional sangat baik karena memiliki nilai ROA diatas 2%.

Berdasarkan hasil diatas, diketahui rata-rata rasio ROA BNI

Syariah sebesar 1,37% dan rata-rata rasio ROA BNI Konvensional

sebesar 3,07%. Karena nilai rata-rata rasio ROA BNI Konvensional

lebih besar dari nilai rata-rata rasio ROA BNI Syariah maka ini

menunjukkan bahwa kinerja BNI Konvensional lebih baik dari BNI

Syariah dilihat dari rasio ROA-nya.

Page 109: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

92

d. Return On Equity

Pada periode 2011-2015, nilai rasio ROE BNI Syariah

berturut-turut adalah sebesar 6,63%, 10,18%, 11,73%, 13,05%, dan

15,22%. Selama periode tersebut, nilai rasio ROE tertinggi terdapat

pada tahun 2015 yaitu sebesar 15,22% termasuk kriteria sangat

baik. Sedangkan, nilai rasio ROE terendah terdapat pada tahun

2011 yaitu sebesar 6,63% termasuk kriteria cukup baik. Pada tahun

2011-2015, ROE BNI Syariah menunjukkan kinerja yang cukup

baik sampai sangat baik karena memiliki ROE yang lebih besar

dari 5% sampai lebih besar dari 15%.

Pada periode 2011-2015, nilai rasio ROE BNI Konvensional

berturut-turut adalah sebesar 20,06%, 19,99%, 22,47%, 23,64%,

dan 17,21%. Selama periode tersebut, nilai rasio ROE tertinggi

terdapat pada tahun 2014 yaitu sebesar 23,64% yang termasuk

kriteria sangat baik. Sedangkan, nilai rasio ROE terendah terdapat

pada tahun 2015 yang mengalami penurunan sebesar 6,43% dari

tahun sebelumnya yaitu sebesar 17,21%, walaupun demikian

besarnya rasio ROE masih termasuk kriteria sangat baik. Nilai

ROE BNI Konvensional pada periode 2011-2015 menunjukkan

bahwa kinerja BNI Konvensional sangat baik karena memiliki nilai

ROE diatas 15%.

Page 110: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

93

Berdasarkan hasil diatas, diketahui rata-rata rasio ROE BNI

Syariah sebesar 11,36% dan rata-rata rasio ROE BNI Konvensional

sebesar 20,67%. Karena nilai rata-rata rasio ROE BNI

Konvensional lebih besar dari nilai rata-rata rasio ROE BNI

Syariah maka ini menunjukkan bahwa kinerja BNI Konvensional

lebih baik dari BNI Syariah dilihat dari rasio ROE-nya.

e. Capital Adequacy Ratio

Pada tahun 2011, BNI Syariah memiliki rasio CAR sebesar

20,67% yang kemudian mengalami penurunan pada tahun

berikutnya yaitu sebesar 6,57% menjadi 14,10% pada tahun 2012.

Tahun 2013 rasio CAR BNI Syariah mengalami kenaikan sebesar

2,13% menjadi 16,23%. Kemudian pada tahun 2014 rasio CAR

BNI Syariah kembali naik sebesar 2,19% menjadi 18,42%. Pada

tahun 2015 rasio CAR BNI Syariah mengalami penurunan sebesar

2,94% menjadi 15,48%. Meskipun lebih sering mengalami

fluktuasi, jika dilihat dari perhitungan diatas menunjukkan bahwa

pada tahun 2011 sampai 2015 rasio CAR BNI Syariah

menunjukkan kinerja yang sangat baik dikarenakan nilai CAR lebih

besar dari 12%.

Pada tahun 2011, BNI Konvensional memiliki rasio CAR

sebesar 17,63% yang kemudian mengalami penurunan pada dua

Page 111: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

94

tahun berikutnya yaitu sebesar 0,96% menjadi 16,67% pada tahun

2012. Tahun 2013 rasio CAR BNI Konvensional turun sebesar

1,58% menjadi 15,09%. Kemudian pada tahun 2014 rasio CAR

BNI Konvensional naik sebesar 1,13% menjadi 16,22%. Pada

tahun 2015 rasio CAR BNI Konvensional mengalami kenaikan

sebesar 3,27% menjadi 19,49%. Meskipun lebih sering mengalami

fluktuasi nilai CAR, jika dilihat dari perhitungan diatas

menunjukkan bahwa pada tahun 2011 sampai 2015 rasio CAR BNI

Konvensional menunjukkan kinerja yang sangat baik dikarenakan

nilai CAR lebih besar dari 12%.

Berdasarkan hasil diatas, diketahui rata-rata rasio CAR BNI

Syariah sebesar 16,98% dan rata-rata rasio CAR BNI Konvensional

sebesar 17,02%. Karena nilai rata-rata rasio CAR BNI

Konvensional lebih besar dari nilai rata-rata rasio CAR BNI

Syariah maka ini menunjukkan bahwa kinerja BNI Konvensional

lebih baik dari BNI Syariah dilihat dari rasio CAR-nya.

4. Perbandingan Kinerja Keuangan BNI Syariah dengan BNI

Konvensional

Dalam membandingkan kinerja keuangan dan untuk mengetahui

apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja BNI Syariah

dan BNI Konvensional, peneliti menggunakan uji Independent Sample

Page 112: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

95

t-test. Sebelum melakukan uji Independent Sample t-test, harus

dibuktikan terlebih dahulu data yg digunakan berdistribusi normal.

Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.7 Uji Normalitas BNI Syariah & BNI Konvensional

Tests of Normality

Bank

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

NPF/NPL NPF BNI Syariah .264 5 .200* .825 5 .127

NPL BNI Konvensional .188 5 .200* .950 5 .738

FDR/LDR FDR BNI Syariah

LDR BNI Konvensional

.234

.279

5

5

.200*

.200*

.956

.849

5

5

.779

.192

ROA ROA BNI Syariah

ROA BNI Konvensional

.208

.246

5

5

.200*

.200*

.937

.929

5

5

.644

.590

ROE ROE BNI Syariah

ROE BNI Konvensional

.157

.197

5

5

.200*

.200*

.984

.955

5

5

.954

.770

CAR CAR BNI Syariah

CAR BNi Konvensional

.214

.184

5

5

.200*

.200*

.962

.972

5

5

.819

.891

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan output Tests of Normality, diperoleh nilai signifikansi

pada tabel Shapiro-Wilk untuk semua rasio-rasio keuangan BNI Syariah

dan BNI Konvensional diatas 0,05. Karena semua nilai signifikansi lebih

besar > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa semua data pada rasio-rasio

keuangan BNI Syariah dan BNI Konvensional berdistribusi normal.

Page 113: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

96

Tabel 4.8 Uji Independent Sample t-test BNI Syariah & BNI

Konvensional

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

NPF/NPL Equal variances assumed .196 .670 -.412 8 .691 -.18600 .45195

Equal variances not assumed -.412 7.738 .692 -.18600 .45195

FDR/LDR Equal variances assumed .052 .879 1.556 8 .158 7.44000 4.78004

Equal variances not assumed 1.556 7.997 .158 7.44000 4.78004ROA Equal variances assumed 10.274 .013 -10.587 8 .000 -1.70200 .16076

Equal variances not assumed -10.587 4.527 .000 -1.70200 .16076ROE Equal variances assumed .208 .660 -5.106 8 .001 -9.31200 1.82380

Equal variances not assumed -5.106 7.521 .001 -9.31200 1.82380CAR Equal variances assumed 1.475 .259 -.029 8 .977 -.04000 1.37399

Equal variances not assumed -.029 6.803 .978 -.04000 1.37399

Sumber: Output SPSS 2.0

a. Uji Beda NPF/NPL BNI Syariah dan BNI Konvensional

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa F hitung untuk NPF/NPL

dengan equal variances assumed (diasumsikan kedua varians sama)

adalah 0,196 dengan probabilitas 0,670 maka probabilitas data diatas

lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data perbandingan

keuangan homogen atau tidak ada perbedaan varians pada data

Page 114: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

97

perbandingan kinerja keuangan BNI Syariah dan BNI Konvensional

untuk rasio NPF/NPL.

Bila kedua varians sama, maka digunakan equal variances assumed. t

hitung untuk NPF/NPL dengan menggunakan equal variances assumed

adalah -0,412 dengan signifikan sebesar 0,691. Oleh karena nilai sig. t

hitung > t tabel (0,691 > 0,05), berdasarkan hipotesis penelitian dimana P

= > 0,05, maka keputusan yang diambil adalah menerima Ho yang

menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

kinerja BNI Syariah dan BNI Konvensional.

Hal ini sejalan dengan penelitian Defri Duantika43 yang menunjukkan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio NPF/NPL.

Hal ini juga sesuai dengan teori yang menunjukkan bahwa terdapat

prinsip kehati-hatian yang dilakukan bank syariah dan bank konvensional

pada saat memberikan pembiayaan dan kredit, sehingga nilai rata-rata

NPF/NPL kedua bank sama-sama di bawah angka 5% yang merupakan

batas maksimal nilai NPF/NPL bank.

b. Uji Beda FDR/LDR BNI Syariah dan BNI Konvensional

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa F hitung untuk

FDR/LDR dengan equal variances assumed (diasumsikan kedua varians

sama) adalah 0,025 dengan probabilitas 0,879 maka probabilitas data

43 Defri Duantika, “Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah Berdasarkan RGEC danIslamicity Performance Index”, (Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, 2015), h. 69.

Page 115: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

98

diatas lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data

perbandingan keuangan homogen atau tidak ada perbedaan varians pada

data perbandingan kinerja keuangan BNI Syariah dan BNI Konvensional

untuk rasio FDR/LDR.

Bila kedua varians sama, maka digunakan equal variances assumed. t

hitung untuk FDR/LDR dengan menggunakan equal variances assumed

adalah 1,556 dengan signifikan sebesar 0,158. Oleh karena nilai sig. t

hitung > t tabel (0,158 > 0,05), berdasarkan hipotesis penelitian dimana P

= > 0,05, maka keputusan yang diambil adalah menerima Ho yang

menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

kinerja BNI Syariah dan BNI Konvensional.

Hasil ini sejalan dengan teori yang menunjukkan bahwa bank syariah

dan bank konvensional mengandalkan pembiayaan dan kredit yang

diberikan sebagai sumber likuidasinya. Hasil ini juga sejalan dengan

yang dilakukan Defri Duantika44 yang menyatakan bahwa tidak terdapat

perbedaan yang signifikan pada rasio FDR/LDR.

44 Defri Duantika, “Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah Berdasarkan RGEC danIslamicity Performance Index”, (Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, 2015), h. 70.

Page 116: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

99

c. Uji Beda ROA BNI Syariah dan BNI Konvensional

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa F hitung untuk ROA

dengan equal variances assumed (diasumsikan kedua varians sama)

adalah 10,274 dengan probabilitas 0,013 maka probabilitas data diatas

lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data perbandingan

keuangan tidak homogen atau ada perbedaan varians pada data

perbandingan kinerja keuangan BNI Syariah dan BNI Konvensional

untuk rasio ROA.

Bila kedua varians berbeda, maka digunakan equal variances not

assumed. t hitung untuk ROA dengan menggunakan equal variances not

assumed adalah -10,587 dengan signifikan sebesar 0,000. Oleh karena

nilai sig. t hitung < t tabel (0,000 < 0,05), berdasarkan hipotesis

penelitian dimana P = < 0,05, maka keputusan yang diambil adalah

menolak Ho, dan menerima H1 yang menyatakan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara kinerja BNI Syariah dan BNI

Konvensional.

Perbedaan ini terjadi karena laba sebelum pajak yang diperoleh BNI

syariah tidak sebanding dengan rata-rata total asset yang dimiliki, hal ini

mengakibatkan kecilnya nilai rasio ROA BNI Syariah. Jauh berbeda

dengan rasio ROA yang dimiliki BNI Konvensional, karena pada BNI

Page 117: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

100

konvensional nilai laba sebelum pajak meningkat seiring dengan

meningkatnya nilai rata-rata total asset yang dimiliki, sehingga pada rasio

ini terjadi perbedaan yang signifikan.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Sasa Elida Sovia45 yang

menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio ROA.

Hal ini membuktikan bahwa salah satu bank yaitu BNI Syariah belum

mampu mengelola assetnya dengan lebih baik dibanding BNI

Konvensional, sehingga nilai rasio ROA cukup berbeda.

d. Uji Beda ROE BNI Syariah dan BNI Konvensional

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa F hitung untuk ROE

dengan equal variances assumed (diasumsikan kedua varians sama)

adalah 0,208 dengan probabilitas 0,660 maka probabilitas data diatas

lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data perbandingan

keuangan homogen atau tidak ada perbedaan varians pada data

perbandingan kinerja keuangan BNI Syariah dan BNI Konvensional

untuk rasio ROE.

Bila kedua varians sama, maka digunakan equal variances assumed. t

hitung untuk ROE dengan menggunakan equal variances assumed

45 Sasa Elida Sovia, dkk. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional danBank Syariah Berdasarkan Rasio Keuangan Bank” (Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 37, No. 1,Agustus 2016), h. 134.

Page 118: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

101

adalah -5,106 dengan signifikan sebesar 0,001. Oleh karena nilai sig. t

hitung < t tabel (0,001 < 0,05), berdasarkan hipotesis penelitian dimana P

= < 0,05, maka keputusan yang diambil adalah menolak Ho, menerima

H1 yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

kinerja BNI Syariah dan BNI Konvensional.

Perbedaan ini terjadi karena laba setelah pajak yang diperoleh BNI

syariah tidak sebanding dengan rata-rata modal inti yang dimiliki, hal ini

mengakibatkan kecilnya nilai rasio ROE BNI Syariah. Jauh berbeda

dengan rasio ROE yang dimiliki BNI Konvensional, karena pada BNI

konvensional nilai laba setelah pajak meningkat seiring dengan

meningkatnya nilai rata-rata modal inti yang dimiliki, sehingga pada

rasio ini terjadi perbedaan yang signifikan.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Sasa Elida Sovia46 yang

menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio ROE.

Hal ini membuktikan bahwa salah satu bank yaitu BNI Syariah belum

mampu mengelola modalnya dengan lebih baik dibanding BNI

Konvensional, sehingga nilai rasio ROE cukup berbeda.

46 Sasa Elida Sovia, dkk. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional danBank Syariah Berdasarkan Rasio Keuangan Bank” (Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 37, No. 1,Agustus 2016), h. 134.

Page 119: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

102

e. Uji Beda CAR BNI Syariah dan BNI Konvensional

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa F hitung untuk CAR

dengan equal variances assumed (diasumsikan kedua varians sama)

adalah 1,475 dengan probabilitas 0,259 maka probabilitas data diatas

lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data perbandingan

keuangan homogen atau tidak ada perbedaan varians pada data

perbandingan kinerja keuangan BNI Syariah dan BNI Konvensional

untuk rasio CAR.

Bila kedua varians sama, maka digunakan equal variances assumed. t

hitung untuk CAR dengan menggunakan equal variances assumed

adalah -0,029 dengan signifikan sebesar 0,977. Oleh karena nilai sig. t

hitung > t tabel (0,977 > 0,05), berdasarkan hipotesis penelitian dimana P

= > 0,05, maka keputusan yang diambil adalah menerima Ho yang

menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

kinerja BNI Syariah dan BNI Konvensional.

Hal ini sejalan dengan penelitian Andi Dahlia47 dan Defri Duantika48

yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada

47 Andi Dahlia, “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan PT. Bank Syariah Mandiri denganPT. Bank Muamalat Indonesia”, (Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas HasanuddinMakassar, 2012), h.103.

48 Defri Duantika, “Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah Berdasarkan RGEC danIslamicity Performance Index”, (Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, 2015), h. 74.

Page 120: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

103

rasio CAR. Hal ini juga sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa

bank harus menyediakan Kewajiban penyediaan Modal Minimum

(KPMM) minimal 8% agar kinerja bank baik. Kedua bank yaitu BNI

Syariah dan BNI Konvensional sama-sama memiliki nilai CAR lebih dari

8%, sehingga kinerja kedua bank dikatakan baik.

5. Analisis Kinerja BRI Syariah dengan BRI Konvensional

Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Penilaian Kinerja BRI Syariah Berdasarkan REC

Faktor Rasio Tahun Rata-Rata

2011 2012 2013 2014 2015

Risk Profile NPF 2,77% 3,00% 4,06% 4,60% 4,86% 3,86%

FDR 90,55% 103,07% 102,70% 93,90% 84,16% 94,88%

Earnings ROA 0,20% 1,19% 1,15% 0,08% 0,76% 0,68%

ROE 1,19% 10,41% 10,20% 0,44% 8,20% 6,09%

Capital CAR 14,74% 11,35% 14,49% 12,89% 13,94% 13,48%

Tabel 4.10 Ringkasan Hasil Penilaian Kinerja BRI Konvensional Berdasarkan

REC

Faktor Rasio Tahun Rata-Rata

2011 2012 2013 2014 2015

Risk Profile NPL 2,30% 1,78% 1,55% 1,69% 2,02% 1,87%

LDR 76,20% 79,85% 88,54% 81,68% 86,88% 82,63%

Earnings ROA 4,93% 5,15% 5,03% 4,74% 4,19% 4,81%

ROE 42,49% 38,66% 34,11% 31,22% 29,89% 35,27%

Capital CAR 14,96% 16,95% 16,99% 18,31% 20,59% 17,56%

Page 121: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

104

a. Non Performing Financing/Non Performing Loan

Berdasarkan perhitungan diatas, BRI Syariah memiliki nilai

rasio NPF sebesar 2,77%, 3,00%, 4,06%, 4,60%, dan 4,86% pada

tahun 2011-2015. Hal ini menunjukkan bahwa rasio NPF BRI

Syariah pada tahun 2011-2015 mengalami fluktuasi. Nilai rasio

NPF tertinggi terdapat pada tahun 2015 sebesar 4,86%, termasuk

kriteria baik. Sedangkan nilai terendah terdapat pada tahun 2011

yaitu sebesar 2.77%, termasuk kriteria baik. Pada periode 2011-

2015 posisi rasio NPF BRI Syariah berada dibawah angka 5%. Hal

ini menunjukkan bahwa BRI Syariah memiliki kinerja yang baik

dari rasio NPF-nya.

Nilai rasio NPL BRI Konvensional memiliki nilai rasio NPL

sebesar 2,30%, 1,78%, 1,55%, 1,69%, dan 2,02% pada tahun 2011-

2015. Nilai rasio NPL tertinggi terdapat pada tahun 2011, termasuk

kriteria baik. Sedangkan nilai terendah terdapat pada tahun 2013

yaitu sebesar 1.55% termasuk kriteria sangat baik. Pada periode

2011-2015 posisi rasio NPL BRI Konvensional berada dibawah

angka 5%. Hal ini menunjukkan bahwa BRI Konvensional

memiliki kinerja yang baik dari rasio NPL-nya.

Berdasarkan hasil diatas, diketahui rata-rata rasio NPF BRI

Syariah sebesar 3,86% dan rata-rata rasio NPL BRI Konvensional

sebesar 1,87%. Karena nilai rata-rata rasio NPL BRI Konvensional

Page 122: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

105

lebih kecil dari nilai rata-rata rasio NPF BRI Syariah maka ini

menunjukkan bahwa kinerja BRI Konvensional lebih baik dari BRI

Syariah dilihat dari rasio NPL-nya.

b. Financing to Deposit Ratio/Loan to Deposit Ratio

Berdasarkan perhitungan diatas, BRI Syariah memiliki nilai

rasio FDR sebesar 90,55%, 103,07%, 102,70%, 93,90%, dan

84,16% pada tahun 2011-2015. Hal ini menunjukkan bahwa rasio

FDR BRI Syariah dari tahun 2011-2015 mengalami fluktuasi. Nilai

rasio FDR tertinggi terdapat pada tahun 2012 yang mengalami

peningkatan sebesar 12,52% dari tahun sebelumnya. Sedangkan

nilai terendah terdapat pada tahun 2015 yaitu sebesar 84.16%. Dari

perhitungan FDR tersebut, pada tahun 2011 menunjukkan bahwa

BRI Syariah memiliki kinerja yang cukup baik, karena posisi rasio

FDR BRI Syariah berada diantara nilai 85%-100%. Namun, pada 2

tahun berikutnya, yaitu tahun 2012 dan 2013 kinerja BRI Syariah

dikatakan kurang baik karena posisi rasio FDR BRI Syariah berada

diantara nilai 100%-120%. pada tahun 2015 kinerja BRI Syariah

berdasarkan rasio FDR dikatakan baik karena mempunyai nilai

FDR sebesar 84,16 %.

BRI Konvensional memiliki nilai rasio LDR sebesar 76,20%,

79,85%, 88,54%, 81,68%, dan 86,88% pada tahun 2011-2015.

Page 123: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

106

Nilai rasio LDR tertinggi terdapat pada tahun 2013 yang

mengalami peningkatan sebesar 8,69% dari tahun sebelumnya.

Sedangkan nilai terendah terdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar

76,20%. Dari perhitungan LDR tersebut, pada tahun 2011, 2012

dan 2014 menunjukkan bahwa BRI Konvensional memiliki kinerja

yang baik, karena posisi rasio LDR BRI Konvensional berada

diposisi 75%-85%. Sedangkan pada tahun 2013 dan 2015

menunjukkan bahwa BRI Konvensional memiliki rasio LDR yang

cukup baik, karena posisi rasio LDR BRI Konvensional berada

diposisi antara 85%-100%.

Berdasarkan hasil diatas, diketahui rata-rata rasio FDR BRI

Syariah sebesar 94,88% dan rata-rata rasio LDR BRI Konvensional

sebesar 82,63%. Karena nilai rata-rata rasio LDR BRI

Konvensional lebih kecil dari nilai rata-rata rasio FDR BRI syariah

maka ini menunjukkan bahwa kinerja BRI Konvensional lebih baik

dari BRI Syariah dilihat dari rasio LDR-nya.

c. Return On Assets

Pada periode 2011-2015, nilai rasio ROA BRI Syariah

berturut-turut adalah sebesar 0,20%, 1,19%, 1,15%, 0,08%, dan

0,76%. Selama periode tersebut, nilai rasio ROA tertinggi terdapat

pada tahun 2012 yaitu sebesar 1,19% termasuk kriteria cukup baik.

Page 124: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

107

Sedangkan, nilai rasio ROA terendah terdapat pada tahun 2014

yang mengalami penurunan sebesar 1,07% dari tahun sebelumnya

yaitu sebesar 0,08% termasuk kriteria kurang baik. Pada tahun

2011-2015, nilai ROA BRI Syariah menunjukkan kinerja yang

kurang baik sampai cukup baik karena semua nilai rasio ROA BRI

Syariah berada dibawah 2%.

Pada periode 2011-2015, nilai rasio ROA BRI Konvensional

berturut-turut adalah sebesar 4,93%, 5,15%, 5,03%, 4,74%, dan

4,19%. Selama periode tersebut, nilai rasio ROA tertinggi terdapat

pada tahun 2012 yaitu sebesar 5,15% yang termasuk kriteria sangat

baik. Sedangkan, nilai rasio ROA terendah terdapat pada tahun

2015 yang mengalami penurunan sebesar 0,55% dari tahun

sebelumnya yaitu sebesar 4,19%. Nilai ROA BRI Konvensional

pada periode 2011-2015 menunjukkan bahwa kinerja BRI

Konvensional sangat baik karena memiliki nilai ROA diatas 2%.

Berdasarkan hasil diatas, diketahui rata-rata rasio ROA BRI

Syariah sebesar 0,68% dan rata-rata rasio ROA BRI Konvensional

sebesar 4,81%. Karena nilai rata-rata rasio ROA BRI Konvensional

lebih besar dari nilai rata-rata rasio ROA BRI Syariah maka ini

menunjukkan bahwa kinerja BRI Konvensional lebih baik dari BRI

Syariah dilihat dari rasio ROA-nya.

Page 125: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

108

d. Return On Equity

Pada periode 2011-2015, nilai rasio ROE BRI Syariah

berturut-turut adalah sebesar 1,19%, 10,41%, 10,20%, 0,44%, dan

8,20%. Selama periode tersebut, nilai rasio ROE tertinggi terdapat

pada tahun 2012 yaitu sebesar 10,41% termasuk kriteria cukup

baik. Sedangkan, nilai rasio ROE terendah terdapat pada tahun

2014 yaitu sebesar 0,44% termasuk kriteria kurang baik. Pada

tahun 2011-2015, ROE BRI Syariah menunjukkan kinerja yang

kurang baik sampai cukup baik karena memiliki ROE yang lebih

besar dari 0% sampai kurang dari 12,5%.

Pada periode 2011-2015, nilai rasio ROE BRI Konvensional

berturut-turut adalah sebesar 42,49%, 38,66%, 34,11%, 31,22%,

dan 29,89%. Selama periode tersebut, nilai rasio ROE tertinggi

terdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar 42,49% yang termasuk

kriteria sangat baik. Sedangkan, nilai rasio ROE terendah terdapat

pada tahun 2015 yang mengalami penurunan sebesar 1,33% dari

tahun sebelumnya yaitu sebesar 29,89%, walaupun demikian

besarnya rasio ROE masih termasuk kriteria sangat baik. Nilai

ROE BRI Konvensional pada periode 2011-2015 menunjukkan

bahwa kinerja BRI Konvensional sangat baik karena memiliki nilai

ROE diatas 15%.

Page 126: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

109

Berdasarkan hasil diatas, diketahui rata-rata rasio ROE BRI

Syariah sebesar 6,09% dan rata-rata rasio ROE BRI Konvensional

sebesar 35,27%. Karena nilai rata-rata rasio ROE BRI

Konvensional lebih besar dari nilai rata-rata rasio ROE BRI

Syariah maka ini menunjukkan bahwa kinerja BRI Konvensional

lebih baik dari BRI Syariah dilihat dari rasio ROE-nya.

e. Capital Adequacy Ratio

Pada tahun 2011, BRI Syariah memiliki rasio CAR sebesar

14,74% yang kemudian mengalami penurunan pada tahun

berikutnya yaitu sebesar 3,39% menjadi 11,35% pada tahun 2012.

Tahun 2013 rasio CAR BRI Syariah mengalami kenaikan sebesar

3,14% menjadi 14,49%. Kemudian pada tahun 2014 rasio CAR

BRI Syariah kembali turun sebesar 1,60% menjadi 12,89%. Pada

tahun 2015 rasio CAR BRI Syariah mengalami kenaikan sebesar

1,05% menjadi 13,94%. Meskipun lebih sering mengalami

fluktuasi, jika dilihat dari perhitungan diatas menunjukkan bahwa

pada tahun 2011 sampai 2015 rasio CAR BRI Syariah

menunjukkan kinerja yang sangat baik dikarenakan nilai CAR lebih

besar dari 12%.

Pada tahun 2011, BRI Konvensional memiliki rasio CAR

sebesar 14,96% yang kemudian mengalami kenaikan pada tahun

Page 127: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

110

berikutnya yaitu sebesar 1,99% menjadi 16,95% pada tahun 2012.

Tahun 2013 rasio CAR BRI Konvensional naik sebesar 0,04%

menjadi 16,99%. Kemudian pada tahun 2014 rasio CAR BRI

Konvensional naik sebesar 1,32% menjadi 18,31%. Pada tahun

2015 rasio CAR BRI Konvensional mengalami kenaikan kembali

sebesar 2,28% menjadi 20,59%. Jika dilihat dari perhitungan diatas

menunjukkan bahwa pada tahun 2011 sampai 2015 rasio CAR BRI

Konvensional menunjukkan kinerja yang sangat baik dikarenakan

nilai CAR lebih besar dari 12%.

Berdasarkan hasil diatas, diketahui rata-rata rasio CAR BRI

Syariah sebesar 13,48% dan rata-rata rasio CAR BRI Konvensional

sebesar 17,56%. Karena nilai rata-rata rasio CAR BRI

Konvensional lebih besar dari nilai rata-rata rasio CAR BRI

Syariah maka ini menunjukkan bahwa kinerja BRI Konvensional

lebih baik dari BRI Syariah dilihat dari rasio CAR-nya.

6. Perbandingan Kinerja Keuangan BRI Syariah dengan BRI

Konvensional

Dalam membandingkan kinerja keuangan dan untuk mengetahui

apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja BNI Syariah

dan BNI Konvensional, peneliti menggunakan uji Independent Sample

t-test. Sebelum melakukan uji Independent Sample t-test, harus

Page 128: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

111

dibuktikan terlebih dahulu data yg digunakan berdistribusi normal.

Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.11 Uji Normalitas BRI Syariah & BRI Konvensional

Tests of Normality

Bank

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

NPF/NPL NPF BRI Syariah .220 5 .200* .897 5 .391

NPL BRI Konvensional .217 5 .200* .954 5 .767

FDR/LDR FDR BRI Syariah

LDR BRI Konvensional

.233

.199

5

5

.200*

.200*

.914

.952

5

5

.493

.748

ROA ROA BRI Syariah

ROA BRI Konvensional

.220

.228

5

5

.200*

.200*

.868

.883

5

5

.257

.324

ROE ROE BRI Syariah

ROE BRI Konvensional

.267

.188

5

5

.200*

.200*

.807

.938

5

5

.093

.649

CAR CAR BRI Syariah

CAR BRI Konvensional

.229

.208

5

5

.200*

.200*

.904

.963

5

5

.433

.830

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan output Tests of Normality, diperoleh nilai signifikansi

pada tabel Shapiro-Wilk untuk semua rasio-rasio keuangan BRI

Syariah dan BRI Konvensional diatas 0,05. Karena semua nilai

signifikansi lebih besar > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa semua

data pada rasio-rasio keuangan BRI Syariah dan BRI Konvensional

berdistribusi normal.

Page 129: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

112

Tabel 4.12 Uji Independent Sample t-test BRI Syariah & BRI Konvensional

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

NPF/NPL Equal variances assumed 10.540 .012 4.526 8 .002 1.99000 .43963

Equal variances not assumed 4.526 4.789 .007 1.99000 .43963

FDR/LDR Equal variances assumed 1.408 .269 2.863 8 .021 12.24600 4.27681

Equal variances not assumed 2.863 6.717 .025 12.24600 4.27681ROA Equal variances assumed 1.364 .276 -14.406 8 .000 -4.13200 .28683

Equal variances not assumed -14.406 7.299 .000 -4.13200 .28683ROE Equal variances assumed .000 .985 -9.088 8 .000 -29.18600 3.21132

Equal variances not assumed -9.088 7.961 .000 -29.18600 3.21132CAR Equal variances assumed .473 .511 -3.654 8 .006 -4.07800 1.11590

Equal variances not assumed -3.654 6.985 .008 -4.07800 1.11590

Sumber: Output SPSS 2.0

a. Uji Beda NPF/NPL BRI Syariah dan BRI Konvensional

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa F hitung untuk NPF/NPL

dengan equal variances assumed (diasumsikan kedua varians sama)

adalah 10,540 dengan probabilitas 0,012 maka probabilitas data diatas

lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data perbandingan

keuangan tidak homogen atau ada perbedaan varians pada data

Page 130: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

113

perbandingan kinerja keuangan BRI Syariah dan BRI Konvensional

untuk rasio NPF/NPL.

Bila kedua varians berbeda, maka digunakan equal variances not

assumed. t hitung untuk NPF/NPL dengan menggunakan equal variances

not assumed adalah 4,526 dengan signifikan sebesar 0,007. Oleh karena

nilai sig. t hitung < t tabel (0,007 < 0,05), berdasarkan hipotesis

penelitian dimana P = < 0,05, maka keputusan yang diambil adalah

menolak Ho, dan menerima H1 yang menyatakan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara kinerja BRI Syariah dan BRI

Konvensional.

Hal ini sejalan dengan penelitian Sasa Elida Sovia49 yang

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio

NPF/NPL. Perbedaan ini terjadi dikarenakan pembiayaan bermasalah

yang dihadapi BRI Syariah terus naik jika dibandingkan jumlah

pembiayaan yang diberikan. Berbeda dengan BRI Konvensional yang

dapat meminimalkan Kredit bermasalah mereka jika dibandingkan

dengan total kredit yang diberikan. Maka rasio NPF BRI Syariah lebih

besar dari rasio NPL BRI Konvensional.

49 Sasa Elida Sovia, dkk. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional danBank Syariah Berdasarkan Rasio Keuangan Bank” (Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 37, No. 1,Agustus 2016), h. 134.

Page 131: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

114

b. Uji Beda FDR/LDR BRI Syariah dan BRI Konvensional

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa F hitung untuk

FDR/LDR dengan equal variances assumed (diasumsikan kedua varians

sama) adalah 1,408 dengan probabilitas 0,269 maka probabilitas data

diatas lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data

perbandingan keuangan homogen atau tidak ada perbedaan varians pada

data perbandingan kinerja keuangan BRI Syariah dan BRI Konvensional

untuk rasio FDR/LDR.

Bila kedua varians sama, maka digunakan equal variances assumed. t

hitung untuk FDR/LDR dengan menggunakan equal variances assumed

adalah 2,863 dengan signifikan sebesar 0,021. Oleh karena nilai sig. t

hitung < t tabel (0,021 < 0,05), berdasarkan hipotesis penelitian dimana P

= < 0,05, maka keputusan yang diambil adalah menolak Ho, dan

menerima H1 yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara kinerja BRI Syariah dan BRI Konvensional.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Sasa Elida Sovia50 yang

menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada rasio FDR/LDR. Hal

ini menunjukkan bahwa salah satu bank yaitu BRI Syariah dalam

memberikan pembiayaan tidak sebanding dengan total dana pihak ketiga

50 Sasa Elida Sovia, dkk. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional danBank Syariah Berdasarkan Rasio Keuangan Bank” (Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 37, No. 1,Agustus 2016), h. 134.

Page 132: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

115

yang berhasil dihimpun. Maka, rasio FDR BRI Syariah jauh lebih besar

dibanding rasio LDR BRI Konvensional. Terjadilah perbedaan kinerja

yang signifikan antara BRI Syariah dan BRI Konvensional pada rasio

FDR/LDRnya.

c. Uji Beda ROA BRI Syariah dan BRI Konvensional

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa F hitung untuk ROA

dengan equal variances assumed (diasumsikan kedua varians sama)

adalah 1,364 dengan probabilitas 0,276 maka probabilitas data diatas

lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data perbandingan

keuangan homogen atau tidak ada perbedaan varians pada data

perbandingan kinerja keuangan BRI Syariah dan BRI Konvensional

untuk rasio ROA.

Bila kedua varians sama, maka digunakan equal variances assumed. t

hitung untuk ROA dengan menggunakan equal variances assumed

adalah -14,406 dengan signifikan sebesar 0,000. Oleh karena nilai sig. t

hitung < t tabel (0,000 < 0,05), berdasarkan hipotesis penelitian dimana P

= < 0,05, maka keputusan yang diambil adalah menolak Ho, menerima

H1 yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

kinerja BRI Syariah dan BRI Konvensional.

Page 133: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

116

Perbedaan ini terjadi karena laba sebelum pajak yang diperoleh BRI

syariah tidak sebanding dengan rata-rata total asset yang dimiliki, hal ini

mengakibatkan kecilnya nilai rasio ROA BRI Syariah. Jauh berbeda

dengan rasio ROA yang dimiliki BRI Konvensional, karena pada BRI

konvensional nilai laba sebelum pajak meningkat seiring dengan

meningkatnya nilai rata-rata total asset yang dimiliki, sehingga pada rasio

ini terjadi perbedaan yang signifikan.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Sasa Elida Sovia51 yang

menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio ROA.

Hal ini membuktikan bahwa salah satu bank yaitu BRI Syariah belum

mampu mengelola assetnya dengan lebih baik dibanding BRI

Konvensional, sehingga nilai rasio ROA cukup berbeda.

d. Uji Beda ROE BRI Syariah dan BRI Konvensional

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa F hitung untuk ROE

dengan equal variances assumed (diasumsikan kedua varians sama)

adalah 0,000 dengan probabilitas 0,985 maka probabilitas data diatas

lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data perbandingan

keuangan homogen atau tidak ada perbedaan varians pada data

51 Sasa Elida Sovia, dkk. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional danBank Syariah Berdasarkan Rasio Keuangan Bank” (Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 37, No. 1,Agustus 2016), h. 134.

Page 134: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

117

perbandingan kinerja keuangan BRI Syariah dan BRI Konvensional

untuk rasio ROE.

Bila kedua varians sama, maka digunakan equal variances assumed. t

hitung untuk ROE dengan menggunakan equal variances assumed

adalah -9,088 dengan signifikan sebesar 0,000. Oleh karena nilai sig. t

hitung < t tabel (0,000 < 0,05), berdasarkan hipotesis penelitian dimana P

= < 0,05, maka keputusan yang diambil adalah menolak Ho, menerima

H1 yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

kinerja BRI Syariah dan BRI Konvensional.

Perbedaan ini terjadi karena laba setelah pajak yang diperoleh BRI

syariah tidak sebanding dengan rata-rata modal inti yang dimiliki, hal ini

mengakibatkan kecilnya nilai rasio ROE BRI Syariah. Jauh berbeda

dengan rasio ROE yang dimiliki BRI Konvensional, karena pada BRI

konvensional nilai laba setelah pajak meningkat seiring dengan

meningkatnya nilai rata-rata modal inti yang dimiliki, sehingga pada

rasio ini terjadi perbedaan yang signifikan.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Sasa Elida Sovia52 yang

menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio ROE.

Hal ini membuktikan bahwa salah satu bank yaitu BRI Syariah belum

52 Sasa Elida Sovia, dkk. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional danBank Syariah Berdasarkan Rasio Keuangan Bank” (Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 37, No. 1,Agustus 2016), h. 134.

Page 135: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

118

mampu mengelola modalnya dengan lebih baik dibanding BRI

Konvensional, sehingga nilai rasio ROE cukup berbeda.

e. Uji Beda CAR BRI Syariah dan BRI Konvensional

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa F hitung untuk CAR

dengan equal variances assumed (diasumsikan kedua varians sama)

adalah 0,473 dengan probabilitas 0,511 maka probabilitas data diatas

lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data perbandingan

keuangan homogen atau tidak ada perbedaan varians pada data

perbandingan kinerja keuangan BRI Syariah dan BRI Konvensional

untuk rasio CAR.

Bila kedua varians sama, maka digunakan equal variances assumed. t

hitung untuk CAR dengan menggunakan equal variances assumed

adalah -3,654 dengan signifikan sebesar 0,006. Oleh karena nilai sig. t

hitung < t tabel (0,006 < 0,05), berdasarkan hipotesis penelitian dimana P

= < 0,05, maka keputusan yang diambil adalah menolak Ho, dan

menerima H1 yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara kinerja BRI Syariah dan BRI Konvensional.

Page 136: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

119

Hal ini bertentangan dengan penelitian Andi Dahlia53 dan Defri

Duantika54 yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang

signifikan pada rasio CAR. Hal ini dikarenakan total modal BRI Syariah

tidak sebanding dengan ATMR BRI Syariah, berbeda dengan BRI

Konvensional sehingga rasio CAR BRI Syariah lebih kecil dibandingkan

dengan rasio CAR BRI Konvensional. Inilah yang menyebabkan

terjadinya perbedaan kinerja yang signifikan antara BRI Syariah dengan

BRI Konvensional dari rasio CARnya.

7. Analisis Kinerja Bank Bukopin Syariah dengan Bank Bukopin

Konvensional

Tabel 4.13 Ringkasan Hasil Penilaian Kinerja Bank Bukopin Syariah

Berdasarkan REC

Faktor Rasio Tahun Rata-Rata

2011 2012 2013 2014 2015

Risk Profile NPF 1,74% 4,57% 4,27% 4,07% 2,99% 3,53%

FDR 83,66% 92,29% 100,29% 92,89% 90,56% 91,94%

Earnings ROA 0,52% 0,55% 0,69% 0,27% 0,79% 0,56%

ROE 6,19% 7,32% 7,63% 2,44% 5,35% 5,79%

Capital CAR 15,29% 12,78% 11,10% 15,85% 16,31% 14,27%

53Andi Dahlia, “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan PT. Bank Syariah Mandiri denganPT. Bank Muamalat Indonesia”, (Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas HasanuddinMakassar, 2012), h.103.

54 Defri Duantika, “Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah Berdasarkan RGEC danIslamicity Performance Index”, (Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, 2015), h. 74.

Page 137: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

120

Tabel 4.14 Ringkasan Hasil Penilaian Kinerja Bank Bukopin Konvensional

Berdasarkan REC

Faktor Rasio Tahun Rata-Rata

2011 2012 2013 2014 2015

Risk Profile NPL 2,88% 2,66% 2,26% 2,78% 2,83% 2,68%

LDR 85,01% 83,81% 85,80% 83,89% 86,34% 84,97%

Earnings ROA 1,87% 1,83% 1,75% 1,23% 1,39% 1,61%

ROE 20,10% 19,47% 19,09% 11,53% 14,80% 17,00%

Capital CAR 12,71% 16,34% 15,12% 14,20% 13,56% 14,39%

a. Non Performing Financing/Non Performing Loan

Berdasarkan perhitungan diatas, Bukopin Syariah memiliki nilai

rasio NPF sebesar 1,74%, 4,57%, 4,27%, 4,07%, dan 2,99% pada

tahun 2011-2015. Hal ini menunjukkan bahwa rasio NPF Bukopin

Syariah pada tahun 2011-2015 mengalami fluktuasi. Nilai rasio

NPF tertinggi terdapat pada tahun 2012, sebesar 4,57% termasuk

kriteria baik. Sedangkan nilai terendah terdapat pada tahun 2011

yaitu sebesar 1.74%, termasuk kriteria yang sangat baik. Pada

periode 2011-2015 posisi rasio NPF Bukopin Syariah berada

dibawah angka 5%. Hal ini menunjukkan bahwa Bukopin Syariah

memiliki kinerja yang baik dari rasio NPF-nya.

Nilai rasio NPL Bukopin Konvensional memiliki nilai rasio

NPL sebesar 2,88%, 2,66%, 2,26%, 2,78%, dan 2,83% pada tahun

Page 138: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

121

2011-2015. Nilai rasio NPL tertinggi terdapat pada tahun 2011,

sebesar 2,88% termasuk kriteria baik. Sedangkan nilai terendah

terdapat pada tahun 2013 yaitu sebesar 2.26% termasuk kriteria

sangat baik. Pada periode 2011-2015 posisi rasio NPL Bukopin

Konvensional berada dibawah angka 5%. Hal ini menunjukkan

bahwa Bukopin Konvensional memiliki kinerja yang baik dari rasio

NPL-nya.

Berdasarkan hasil diatas, diketahui rata-rata rasio NPF

Bukopin Syariah sebesar 3,53% dan rata-rata rasio NPL Bukopin

Konvensional sebesar 2,68%. Karena nilai rata-rata rasio NPL

Bukopin Konvensional lebih kecil dari nilai rata-rata rasio NPF

Bukopin Syariah maka ini menunjukkan bahwa kinerja Bukopin

Konvensional lebih baik dari Bukopin Syariah dilihat dari rasio

NPL-nya.

b. Financing to Deposit Ratio/Loan to Deposit Ratio

Berdasarkan perhitungan diatas, Bukopin Syariah memiliki

nilai rasio FDR sebesar 83,66%, 92,29%, 100,29%, 92,89%, dan

90,56% pada tahun 2011-2015. Hal ini menunjukkan bahwa rasio

FDR Bukopin Syariah dari tahun 2011-2015 mengalami fluktuasi.

Nilai rasio FDR tertinggi terdapat pada tahun 2013 yang

mengalami peningkatan sebesar 8,00% dari tahun sebelumnya.

Page 139: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

122

Sedangkan nilai terendah terdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar

83.66%. Dari perhitungan FDR tersebut, pada tahun 2011

menunjukkan bahwa Bukopin Syariah memiliki kinerja yang baik,

karena posisi rasio FDR BNI Syariah berada diantara nilai 75%-

85%. Namun, pada 2 tahun berikutnya, yaitu tahun 2012 dan 2013

kinerja Bukopin Syariah dikatakan cukup baik karena posisi rasio

FDR Bukopin Syariah berada diantara nilai 85%-100%. Pada tahun

2015 kinerja Bukopin Syariah berdasarkan rasio FDR dikatakan

cukup baik karena mempunyai nilai FDR sebesar 92,89%.

Bukopin Konvensional memiliki nilai rasio LDR sebesar

85,01%, 83,81%, 85,80%, 83,89%, dan 86,34% pada tahun 2011-

2015. Nilai rasio LDR tertinggi terdapat pada tahun 2015 yang

mengalami peningkatan sebesar 2,45% dari tahun sebelumnya.

Sedangkan nilai terendah terdapat pada tahun 2012 yaitu sebesar

83,81%. Dari perhitungan LDR tersebut, pada tahun 2011, 2013

dan 2015 menunjukkan bahwa Bukopin Konvensional memiliki

kinerja yang cukup baik, karena posisi rasio LDR Bukopin

Konvensional berada diposisi 85%-100%. Sedangkan pada tahun

2012-2014 menunjukkan bahwa Bukopin Konvensional memiliki

rasio LDR yang baik, karena posisi rasio LDR Bukopin

Konvensional berada diposisi antara 75%-85%.

Page 140: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

123

Berdasarkan hasil diatas, diketahui rata-rata rasio FDR

Bukopin Syariah sebesar 91,94% dan rata-rata rasio LDR Bukopin

Konvensional sebesar 84,97%. Karena nilai rata-rata rasio LDR

Bukopin Konvensional lebih kecil dari nilai rata-rata rasio FDR

Bukopin syariah maka ini menunjukkan bahwa kinerja Bukopin

Konvensional lebih baik dari Bukopin Syariah dilihat dari rasio

LDR-nya.

c. Return On Assets

Pada periode 2011-2015, nilai rasio ROA Bukopin Syariah

berturut-turut adalah sebesar 0,52%, 0,55%, 0,69%, 0,27%, dan

0,79%. Selama periode tersebut, nilai rasio ROA tertinggi terdapat

pada tahun 2015 yaitu sebesar 0,79% termasuk criteria cukup baik.

Sedangkan, nilai rasio ROA terendah terdapat pada tahun 2014

yang mengalami penurunan sebesar 0,42% dari tahun sebelumnya

yaitu sebesar 0,27% termasuk kriteria kurang baik. Pada tahun

2011-2015, nilai ROA Bukopin Syariah menunjukkan kinerja yang

cukup baik karena semua nilai rasio ROA Bukopin Syariah berada

di posisi antara 0,5%-1,25%. Hanya tahun 2014, nilai ROA

Bukopin Syariah yang termasuk kriteria kurang baik karena nilai

ROA sebesar 0,27%.

Page 141: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

124

Pada periode 2011-2015, nilai rasio ROA Bukopin

Konvensional berturut-turut adalah sebesar 1,87%, 1,83%, 1,75%,

1,23%, dan 1,39%. Selama periode tersebut, nilai rasio ROA

tertinggi terdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar 1,87% yang

termasuk kriteria baik. Sedangkan, nilai rasio ROA terendah

terdapat pada tahun 2014 yang mengalami penurunan sebesar

0,52% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 1,23%. Nilai ROA

Bukopin Konvensional pada periode 2011-2015 menunjukkan

bahwa kinerja Bukopin Konvensional baik karena memiliki nilai

ROA diantara 1,25%-2%. Hanya tahun 2014, nilai ROA Bukopin

Konvensional yang termasuk kriteria cukup baik karena nilai ROA

sebesar 1,23%.

Berdasarkan hasil diatas, diketahui rata-rata rasio ROA

Bukopin Syariah sebesar 0,56% dan rata-rata rasio ROA Bukopin

Konvensional sebesar 1,61%. Karena nilai rata-rata rasio ROA

Bukopin Konvensional lebih besar dari nilai rata-rata rasio ROA

Bukopin Syariah maka ini menunjukkan bahwa kinerja Bukopin

Konvensional lebih baik dari Bukopin Syariah dilihat dari rasio

ROA-nya.

Page 142: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

125

d. Return On Equity

Pada periode 2011-2015, nilai rasio ROE Bukopin Syariah

berturut-turut adalah sebesar 6,19%, 7,32%, 7,63%, 2,44%, dan

5,35%. Selama periode tersebut, nilai rasio ROE tertinggi terdapat

pada tahun 2013 yaitu sebesar 7,63% termasuk kriteria cukup baik.

Sedangkan, nilai rasio ROE terendah terdapat pada tahun 2014

yaitu sebesar 2,44% termasuk kriteria kurang baik. Pada tahun

2011-2015, ROE Bukopin Syariah menunjukkan kinerja yang

cukup baik karena memiliki nilai ROE diantara 5%-12,5%. Hanya

tahun 2014, nilai ROE Bukopin Syariah yang termasuk kriteria

kurang baik karena nilai ROE sebesar 2,44%.

Pada periode 2011-2015, nilai rasio ROE Bukopin

Konvensional berturut-turut adalah sebesar 20,10%, 19,47%,

19,09%, 11,53%, dan 14,80%. Selama periode tersebut, nilai rasio

ROE tertinggi terdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar 20,10% yang

termasuk kriteria sangat baik. Sedangkan, nilai rasio ROE terendah

terdapat pada tahun 2011 yang mengalami penurunan sebesar

7,56% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 11,53%, walaupun

demikian besarnya rasio ROE masih termasuk kriteria cukup baik.

Nilai ROE Bukopin Konvensional pada periode 2011-2013

menunjukkan bahwa kinerja Bukopin Konvensional sangat baik

Page 143: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

126

karena memiliki nilai ROE diatas 15%. Hanya tahun 2014, nilai

ROE Bukopin Konvensional yang termasuk kriteria cukup baik

karena nilai ROE sebesar 11,53%. Sedangkan tahun 2015, nilai

ROE Bukopin Konvensional termasuk kriteria baik karena nilai

ROE Bukopin konvensional sebesar 14,80%.

Berdasarkan hasil diatas, diketahui rata-rata rasio ROE

Bukopin Syariah sebesar 5,79% dan rata-rata rasio ROE Bukopin

Konvensional sebesar 17,00%. Karena nilai rata-rata rasio ROE

Bukopin Konvensional lebih besar dari nilai rata-rata rasio ROE

Bukopin Syariah maka ini menunjukkan bahwa kinerja Bukopin

Konvensional lebih baik dari Bukopin Syariah dilihat dari rasio

ROE-nya.

e. Capital Adequacy Ratio

Pada tahun 2011, Bukopin Syariah memiliki rasio CAR

sebesar 15,29% yang kemudian mengalami penurunan pada tahun

berikutnya yaitu sebesar 2,51% menjadi 12,78% pada tahun 2012.

Tahun 2013 rasio CAR Bukopin Syariah mengalami penurunan

sebesar 1,68% menjadi 11,10%. Kemudian pada tahun 2014 rasio

CAR Bukopin Syariah naik sebesar 4,75% menjadi 15,85%. Pada

tahun 2015 rasio CAR Bukopin Syariah kembali naik sebesar

0,46% menjadi 16,31%. Meskipun lebih sering mengalami

Page 144: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

127

fluktuasi, jika dilihat dari perhitungan diatas menunjukkan bahwa

pada tahun 2011 sampai 2015 rasio CAR Bukopin Syariah

menunjukkan kinerja yang sangat baik dikarenakan nilai CAR lebih

besar dari 12%. Hanya tahun 2013, nilai CAR Bukopin Syariah

yang termasuk kriteria baik karena nilai ROE sebesar 11,10%.

Pada tahun 2011, Bukopin Konvensional memiliki rasio CAR

sebesar 12,71% yang kemudian mengalami kenaikan pada tahun

berikutnya yaitu sebesar 3,63% menjadi 16,34% pada tahun 2012.

Tahun 2013 rasio CAR Bukopin Konvensional turun sebesar

1,22% menjadi 15,12%. Kemudian pada tahun 2014 rasio CAR

Bukopin Konvensional turun sebesar 0,92% menjadi 14,20%. Pada

tahun 2015 rasio CAR Bukopin Konvensional kembali mengalami

penurunan sebesar 0,64% menjadi 13,56%. Meskipun lebih sering

mengalami fluktuasi nilai CAR, jika dilihat dari perhitungan diatas

menunjukkan bahwa pada tahun 2011 sampai 2015 rasio CAR

Bukopin Konvensional menunjukkan kinerja yang sangat baik

dikarenakan nilai CAR lebih besar dari 12%.

Berdasarkan hasil diatas, diketahui rata-rata rasio CAR

Bukopin Syariah sebesar 14,27% dan rata-rata rasio CAR Bukopin

Konvensional sebesar 14,39%. Karena nilai rata-rata rasio CAR

Bukopin Konvensional lebih besar dari nilai rata-rata rasio CAR

Page 145: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

128

Bukopin Syariah maka ini menunjukkan bahwa kinerja Bukopin

Konvensional lebih baik dari Bukopin Syariah dilihat dari rasio

CAR-nya.

8. Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Bukopin Syariah dengan

Bank Bukopin Konvensional

Dalam membandingkan kinerja keuangan dan untuk mengetahui

apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja Bukopin

Syariah dan Bukopin Konvensional, peneliti menggunakan uji

Independent Sample t-test. Sebelum melakukan uji Independent

Sample t-test, harus dibuktikan terlebih dahulu data yg digunakan

berdistribusi normal. Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 146: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

129

Tabel 4.15 Uji Normalitas Bukopin Syariah & Bukopin Konvensional

Tests of Normality

Bank

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

NPF/NPL NPF Bukopin Syariah .279 5 .200* .885 5 .334

NPL Bukopin Konvensional .265 5 .200* .824 5 .124

FDR/LDR FDR Bukopin Syariah

LDR Bukopin Konvensional

.236

.231

5

5

.200*

.200*

.955

.904

5

5

.776

.431

ROA ROA Bukopin Syariah

ROA Bukopin Konvensional

.212

.282

5

5

.200*

.200*

.961

.861

5

5

.817

.231

ROE ROE Bukopin Syariah

ROE Bukopin Konvensional

.217

.314

5

5

.200*

.120

.890

.849

5

5

.359

.191

CAR CAR Bukopin Syariah

CAR Bukopin Konvensional

.277

.153

5

5

.200*

.200*

.885

.987

5

5

.333

.968

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan output Tests of Normality, diperoleh nilai signifikansi

pada tabel Shapiro-Wilk untuk semua rasio-rasio keuangan Bukopin

Syariah dan Bukopin Konvensional diatas 0,05. Karena semua nilai

signifikansi lebih besar > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa semua

data pada rasio-rasio keuangan Bukopin Syariah dan Bukopin

Konvensional berdistribusi normal.

Page 147: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

130

Tabel 4.16 Uji Independent Sample t-test Bukopin Syariah & Bukopin

Konvensional

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

NPF/NPL Equal variances assumed 9.607 .015 1.589 8 .151 .84600 .53225

Equal variances not assumed 1.589 4.367 .181 .84600 .53225

FDR/LDR Equal variances assumed 2.600 .146 2.576 8 .033 6.96800 2.70453

Equal variances not assumed 2.576 4.287 .058 6.96800 2.70453ROA Equal variances assumed 2.357 .163 -6.751 8 .000 -1.05000 .15554

Equal variances not assumed -6.751 7.095 .000 -1.05000 .15554ROE Equal variances assumed 3.527 .097 -5.903 8 .000 -11.21200 1.89924

Equal variances not assumed -5.903 6.296 .001 -11.21200 1.89924CAR Equal variances assumed 2.595 .146 -.102 8 .922 -.12000 1.18004

Equal variances not assumed -.102 6.732 .922 -.12000 1.18004

Sumber: Output SPSS 2.0

a. Uji Beda NPF/NPL Bukopin Syariah dan Bukopin Konvensional

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa F hitung untuk NPF/NPL

dengan equal variances assumed (diasumsikan kedua varians sama)

adalah 9,607 dengan probabilitas 0,015 maka probabilitas data diatas

lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data perbandingan

keuangan tidak homogen atau ada perbedaan varians pada data

Page 148: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

131

perbandingan kinerja keuangan Bukopin Syariah dan Bukopin

Konvensional untuk rasio NPF/NPL.

Bila kedua varians berbeda, maka digunakan equal variances not

assumed. t hitung untuk NPF/NPL dengan menggunakan equal variances

not assumed adalah 1,589 dengan signifikan sebesar 0,181. Oleh karena

nilai sig. t hitung > t tabel (0,181 > 0,05), berdasarkan hipotesis

penelitian dimana P = > 0,05, maka keputusan yang diambil adalah

menerima Ho yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara kinerja Bukopin Syariah dan Bukopin Konvensional.

Hal ini sejalan dengan penelitian Defri Duantika55 yang menunjukkan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio NPF/NPL.

Hal ini juga sesuai dengan teori yang menunjukkan bahwa terdapat

prinsip kehati-hatian yang dilakukan bank syariah dan bank konvensional

pada saat memberikan pembiayaan dan kredit, sehingga nilai rata-rata

NPF/NPL kedua bank sama-sama di bawah angka 5% yang merupakan

batas maksimal nilai NPF/NPL bank.

b. Uji Beda FDR/LDR Bukopin Syariah dan Bukopin Konvensional

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa F hitung untuk

FDR/LDR dengan equal variances assumed (diasumsikan kedua varians

sama) adalah 2,600 dengan probabilitas 0,146 maka probabilitas data

55Defri Duantika, “Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah Berdasarkan RGEC danIslamicity Performance Index”, (Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, 2015), h. 69.

Page 149: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

132

diatas lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data

perbandingan keuangan homogen atau tidak ada perbedaan varians pada

data perbandingan kinerja keuangan Bukopin Syariah dan Bukopin

Konvensional untuk rasio FDR/LDR.

Bila kedua varians sama, maka digunakan equal variances assumed. t

hitung untuk FDR/LDR dengan menggunakan equal variances assumed

adalah 2,576 dengan signifikan sebesar 0,033. Oleh karena nilai sig. t

hitung < t tabel (0,033 < 0,05), berdasarkan hipotesis penelitian dimana P

= < 0,05, maka keputusan yang diambil adalah menolak Ho, menerima

H1 yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

kinerja Bukopin Syariah dan Bukopin Konvensional.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Sasa Elida Sovia56 yang

menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada rasio FDR/LDR. Hal

ini menunjukkan bahwa salah satu bank yaitu Bukopin Syariah dalam

memberikan pembiayaan tidak sebanding dengan total dana pihak ketiga

yang berhasil dihimpun. Maka, rasio FDR Bukopin Syariah jauh lebih

besar dibanding rasio LDR Bukopin Konvensional. Terjadilah perbedaan

kinerja yang signifikan antara Bukopin Syariah dan Bukopin

Konvensional pada rasio FDR/LDRnya.

56 Sasa Elida Sovia, dkk. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional danBank Syariah Berdasarkan Rasio Keuangan Bank” (Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 37, No. 1,Agustus 2016), h. 134.

Page 150: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

133

c. Uji Beda ROA Bukopin Syariah dan Bukopin Konvensional

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa F hitung untuk ROA

dengan equal variances assumed (diasumsikan kedua varians sama)

adalah 2,357 dengan probabilitas 0,163 maka probabilitas data diatas

lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data perbandingan

keuangan homogen atau tidak ada perbedaan varians pada data

perbandingan kinerja keuangan Bukopin Syariah dan Bukopin

Konvensional untuk rasio ROA.

Bila kedua varians sama, maka digunakan equal variances assumed. t

hitung untuk ROA dengan menggunakan equal variances assumed

adalah -6,751 dengan signifikan sebesar 0,000. Oleh karena nilai sig. t

hitung < t tabel (0,000 < 0,05), berdasarkan hipotesis penelitian dimana P

= < 0,05, maka keputusan yang diambil adalah menolak Ho, dan

menerima H1 yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara kinerja Bukopin Syariah dan Bukopin Konvensional.

Perbedaan ini terjadi karena laba sebelum pajak yang diperoleh

Bukopin syariah tidak sebanding dengan rata-rata total asset yang

dimiliki, hal ini mengakibatkan kecilnya nilai rasio ROA Bukopin

Syariah. Jauh berbeda dengan rasio ROA yang dimiliki Bukopin

Konvensional, karena pada Bukopin konvensional nilai laba sebelum

Page 151: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

134

pajak meningkat seiring dengan meningkatnya nilai rata-rata total asset

yang dimiliki, sehingga pada rasio ini terjadi perbedaan yang signifikan.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Sasa Elida Sovia57 yang

menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio ROA.

Hal ini membuktikan bahwa salah satu bank yaitu Bukopin Syariah

belum mampu mengelola assetnya dengan lebih baik dibanding Bukopin

Konvensional, sehingga nilai rasio ROA cukup berbeda.

d. Uji Beda ROE Bukopin Syariah dan Bukopin Konvensional

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa F hitung untuk ROE

dengan equal variances assumed (diasumsikan kedua varians sama)

adalah 3,527 dengan probabilitas 0,097 maka probabilitas data diatas

lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data perbandingan

keuangan homogen atau tidak ada perbedaan varians pada data

perbandingan kinerja keuangan Bukopin Syariah dan Bukopin

Konvensional untuk rasio ROE.

Bila kedua varians sama, maka digunakan equal variances assumed. t

hitung untuk ROE dengan menggunakan equal variances assumed

adalah -5,903 dengan signifikan sebesar 0,000. Oleh karena nilai sig. t

57 Sasa Elida Sovia, dkk. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional danBank Syariah Berdasarkan Rasio Keuangan Bank” (Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 37, No. 1,Agustus 2016), h. 134.

Page 152: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

135

hitung < t tabel (0,000 < 0,05), berdasarkan hipotesis penelitian dimana P

= < 0,05, maka keputusan yang diambil adalah menolak Ho, menerima

H1 yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

kinerja Bukopin Syariah dan Bukopin Konvensional.

Perbedaan ini terjadi karena laba setelah pajak yang diperoleh

Bukopin syariah tidak sebanding dengan rata-rata modal inti yang

dimiliki, hal ini mengakibatkan kecilnya nilai rasio ROE Bukopin

Syariah. Jauh berbeda dengan rasio ROE yang dimiliki Bukopin

Konvensional, karena pada Bukopin konvensional nilai laba setelah pajak

meningkat seiring dengan meningkatnya nilai rata-rata modal inti yang

dimiliki, sehingga pada rasio ini terjadi perbedaan yang signifikan.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Sasa Elida Sovia58 yang

menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio ROE.

Hal ini membuktikan bahwa salah satu bank yaitu Bukopin Syariah

belum mampu mengelola modalnya dengan lebih baik dibanding

Bukopin Konvensional, sehingga nilai rasio ROE cukup berbeda.

58 Sasa Elida Sovia, dkk. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional danBank Syariah Berdasarkan Rasio Keuangan Bank” (Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 37, No. 1,Agustus 2016), h. 134.

Page 153: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

136

e. Uji Beda CAR Bukopin Syariah dan Bukopin Konvensional

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa F hitung untuk CAR

dengan equal variances assumed (diasumsikan kedua varians sama)

adalah 2,595 dengan probabilitas 0,146 maka probabilitas data diatas

lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data perbandingan

keuangan homogen atau tidak ada perbedaan varians pada data

perbandingan kinerja keuangan Bukopin Syariah dan Bukopin

Konvensional untuk rasio CAR.

Bila kedua varians sama, maka digunakan equal variances assumed. t

hitung untuk CAR dengan menggunakan equal variances assumed

adalah -0,102 dengan signifikan sebesar 0,922. Oleh karena nilai sig. t

hitung > t tabel (0,922 > 0,05), berdasarkan hipotesis penelitian dimana P

= > 0,05, maka keputusan yang diambil adalah menerima Ho yang

menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

kinerja Bukopin Syariah dan Bukopin Konvensional.

Hal ini sejalan dengan penelitian Andi Dahlia59 dan Defri Duantika60

yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada

59 Andi Dahlia, “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan PT. Bank Syariah Mandiri denganPT. Bank Muamalat Indonesia”, (Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas HasanuddinMakassar, 2012), h.103.

60 Defri Duantika, “Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah Berdasarkan RGEC danIslamicity Performance Index”, (Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, 2015), h. 74.

Page 154: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

137

rasio CAR. Hal ini juga sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa

bank harus menyediakan Kewajiban penyediaan Modal Minimum

(KPMM) minimal 8% agar kinerja bank baik. Kedua bank yaitu Bukopin

Syariah dan Bukopin Konvensional sama-sama memiliki nilai CAR lebih

dari 8%, sehingga kinerja kedua bank dikatakan baik.

Page 155: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

138

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan tujuan meneliti bagaimana

kinerja keuangan bank syariah hasil spin-off dengan bank konvensional dan apakah ada

perbedaan antara kinerja bank syariah hasil spin-off dengan bank konvensional yang

dilihat dari rasio NPF/NPL, FDR/LDR, ROA, ROE dan CAR. Dengan melakukan

analisis pengujian data secara deskriptif dan statistik (Independent Sample t-test), maka

dapat diperoleh kesimpulan, yaitu:

1. Berdasarkan hasil analisis pengujian data secara deskriptif, Diperoleh hasil dan

kesimpulan sebagai berikut:

Secara umum, jika dilihat dari perbandingan kinerja keuangan BJB Syariah

dengan BJB Konvensional, BNI Syariah dengan BNI Konvensional, BRI Syariah

dengan BRI Konvensional, dan Bukopin Syariah dengan Bukopin konvensional

maka dapat dikatakan kinerja keuangan Bank Induk Konvensional lebih baik jika

dibandingkan kinerja keuangan Bank Syariah hasil Spin-off.

2. Berdasarkan hasil analisis pengujian data secara statistik dengan pengujian uji beda

Independent Sample t-test, diperoleh hasil dan kesimpulan sebagai berikut:

a. Secara umum, terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank Syariah

hasil spin-off dengan kinerja Bank Induk Konvensional.

Page 156: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

139

b. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank Syariah hasil spin-off

dengan kinerja Bank Induk Konvensional pada semua objek peneltian (BJB

Syariah dengan BJB Konvensional, BNI Syariah dengan BNI Konvensional,

BRI Syariah dengan BRI Konvensional, dan Bukopin Syariah dengan Bukopin

konvensional) terutama pada variabel earnings yaitu rasio ROA dan ROE.

B. SARAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas, maka penulis ingin menyarankan

beberapa hal berikut:

1. Bagi bank syariah khususnya bank syariah hasil spin-off yaitu BJB Syariah, BNI

Syariah, BRI Syariah dan Bukopin Syariah agar dapat terus menganalisis kinerja

keuangan setiap periode dengan mengamati perkembangan kondisi perekonomian

nasional. Bank syariah hasil spin-off terus meningkatkan kinerja keuangan

terutama pada komponen earnings / rentabilitas (ROA dan ROE) yaitu lebih

berhati-hati dalam melakukan ekspansi. Usahakan setiap ekspansi senantiasa

menghasilkan laba dan jangan sampai asset berkembang tanpa menghasilkan

profitabilitas, mengoptimalkan asset yang dimiliki agar dapat menghasilkan laba

yang lebih besar dan mengurangi beban operasionalnya. Serta meningkatkan

tingkat efisiensi bank dan memperhatikan pergerakan kondisi ekonomi nasional

pada saat membuat pertimbangan dalam pengambilan keputusan serta

perencanaan dimasa yang akan datang agar siap menghadapi risiko-risiko yang

akan timbul dimasa depan.

2. Bagi Bank Induk Konvensional, yaitu memberikan kebebasan kepada bank

syariah hasil spin-off yang juga merupakan anak perusahaan untuk dapat

Page 157: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

140

menggunakan fasilitas bersama, seperti kantor cabang, ATM, teknologi dan

lainnya. Ini akan menurunkan biaya operasional yang dihadapi oleh bank syariah

hasil spin-off.

3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas penelitian dengan

menambah periode penelitian, mengikut sertakan komponen GCG (Good

Corporate Governance) dan menambah rasio-rasio keuangan dalam penelitian,

memperbanyak jumlah sample dengan menambahkan semua bank syariah dan

bank konvensional.

Page 158: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

141

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri. Bank dan Lembaga Keuangan. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2013.

Abustan. “Analisa perbandingan kinerja keuangan perbankan syariah dengan perbankan

konvensional”. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma. Jakarta, 2009.

Al Arif, M. Nur Rianto. Dasar-Dasar Ekonomi Islam. Solo: PT. Era Adicitra Intermedia, 2011.

Al Arif, M. Nur Rianto. “Keterkaitan Kebijakan Pemisahan Terhadap Tingkat Efisiensi pada

Industri Perbankan Syariah di Indonesia”. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol. 19, No.2:

295-304. 2015.

Ardiyana, Marissa. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank

Konvensional Sebelum, Selama, dan Sesudah Krisis Global Tahun 2008 dengan

Menggunakan Metode CAMEL”. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Semarang, 2011.

Arifin, Zainul. Dasar-dasarManajemen Bank Syariah. Jakarta: Pustaka Alvabet, 2005.

Bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 Tentang Sistem Penilaian

Kesehatan Bank Umum. Jakarta: BI, 2011.

Bank Indonesia. Surat Edaran No.9/DPbs Tahun 2007 Tentang Sistem Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Berdasarkan Prinsip Syariah. Jakarta: BI, 2007.

Dahlia, Andi. “Analisis perbandingan kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dengan PT.

bank Muamalat Indonesia dengan metode CAMELS”. Skripsi Fakultas Ekonomi Dan

Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar, 2012.

Page 159: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

142

Duantika, Defri. “Perbandingan Kinerja Bank Syariah Berdasarkan RGEC dan Islamicity

Performance Index (Studi Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri)”. Skripsi

Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

Fitriana, Nur, dkk. “Tingkat Kesahatan Bank BUMN Syariah dengan Bank BUMN

Konvensional: Metode RGEC”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol 17, No. 2: 1-12. 2015.

Harahap. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo, 2006.

Haryono. Analisa Laporan Keuangan Perbankan Syariah. Yogyakarta: Pustaka Sayid Sabiq,

2009.

Ihsan, Dwi Nur’aini. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah. Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2013.

Indiantoro, Nur dan Babang Supomo. Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan

Manajemen. Yogyakarta: BPFE, 2002.

Ismail. Perbankan Syariah. Jakarta: kencana Prenada Media Group, 2011.

Jumingan. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006.

Karim, Adiwarman A. Bank Islam: analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada,

2010.

Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2002.

Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013.

Laporan Keuangan Bank Jabar Banten Syariah Tahun 2011-2015. http://bjbsyariah.co.id

Laporan Keuangan Bank Jabar Banten Konvensional Tahun 2011-2015. http://bankbjb.co.id

Nasuha, Amalia. “Dampak Kebijakan Spin-Off Terhadap Kinerja Bank Syariah”. Jurnal Iqtishad.

Vol. IV, No. 2: 241-258. 2012.

Otoritas Jasa Keuangan. Surat Edaran OJK No. 10/SEOJK.03/2014 Tentang penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum Syariah. Jakarta: OJK, 2014.

Page 160: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

143

Riyadi, Selamet. Banking Assets and Liability Management. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI,

2004.

Siamat, Dahlan. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, 2004.

Sovia, Sasa Elida, dkk. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional dan Bank

Syariah Berdasarkan Rasio Keuangan Bank (Studi pada Bank Konvensional yang

Terdaftar di BEI yang Memiliki Bank Syariah Periode 2012-2014)”. Jurnal Administrasi

Bisnis (JAB). Vol. 37, No. 1: 129-136. 2016.

Statistik Perbankan Syariah Januari 2015. Diakses pada tanggal 17 Maret 2016 dari

http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-perbankan-

syariah/Documents/SPSJanuari2015_1426741251.pdf.

Sudarsono, Hari. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Ekonisia, 2008.

Sumarsan, Thomas. Sistem Pengendalian Manajemen: Konsep, Aplikasi dan Pengukuran

Kinerja. Jakarta: PT. Indeks, 2013.

Sumitra, Andi. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana, 2009.

Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) Nomor 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011.

Uji Beda Independent Sample t-test. Diakses pada tanggal 19 Mei 2016 dari

http://duwiconsultant.blogspot.co.id/2011/11/independent-samples-t-test.html.

Ulum, Fahrur. Perbankan Syariah di Indonesia. Surabaya: CV. Putra Media Nusantara, 2011.

Website Antaranews.com. Diakses pada tanggal 17 Maret 2016 dari

http://www.antaranews.com/berita/546856/ojk-pangsa-pasar-perbankan-syariah-487.

Page 161: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

144

Website Beritasatu.com. Diakses pada tanggal 19 Januari 2016 dari

http://www.beritasatu.com/ekonomi/314843-pertumbuhan-bank-syariah-melambat-drastis-

ini-penyebabnya.html.

Website Beritasatu.com. Diakses pada tanggal 19 Januari 2016 dari http://

www.beritasatu.com/bank-dan-pembiayaan/306719-nasabah-bank-syariah-1875-persen-

dari-total-konvensional.html.

Website Infobanknews.com Diakses pada 19 Januari 2016 dari

http://infobanknews.com/ekonomi-melambat-npf-bank-umum-syariah-melonjak/.

Page 162: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

Lampiran 1

Uji Normalitas BJB Syariah dan BJB konvensional

Tests of Normality

Bank

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

NPF/NPL NPF BJB Syariah .212 5 .200* .941 5 .670

NPL BJB Konvensional .185 5 .200* .978 5 .922

FDR/LDR FDR BJB Syariah

LDR BJB Konvensional

.197

.209

5

5

.200*

.200*

.956

.896

5

5

.777

.389

ROA ROA BJB Syariah

ROA BJB Konvensional

.209

.213

5

5

.200*

.200*

.914

.910

5

5

.495

.465

ROE ROE BJB Syariah

ROE BJB Konvensional

.297

.225

5

5

.172

.200*

.831

.911

5

5

.141

.471

CAR CAR BJB Syariah

CAR BJB Konvensional

.229

.291

5

5

.200*

.194

.934

.816

5

5

.623

.108

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Page 163: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

Uji Normalitas BNI Syariah dan BNI konvensional

Tests of Normality

Bank

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

NPF/NPL NPF BNI Syariah .264 5 .200* .825 5 .127

NPL BNI Konvensional .188 5 .200* .950 5 .738

FDR/LDR FDR BNI Syariah

LDR BNI Konvensional

.234

.279

5

5

.200*

.200*

.956

.849

5

5

.779

.192

ROA ROA BNI Syariah

ROA BNI Konvensional

.208

.246

5

5

.200*

.200*

.937

.929

5

5

.644

.590

ROE ROE BNI Syariah

ROE BNI Konvensional

.157

.197

5

5

.200*

.200*

.984

.955

5

5

.954

.770

CAR CAR BNI Syariah

CAR BNi Konvensional

.214

.184

5

5

.200*

.200*

.962

.972

5

5

.819

.891

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Page 164: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

Uji Normalitas BRI Syariah dan BRI konvensional

Tests of Normality

Bank

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

NPF/NPL NPF BRI Syariah .220 5 .200* .897 5 .391

NPL BRI Konvensional .217 5 .200* .954 5 .767

FDR/LDR FDR BRI Syariah

LDR BRI Konvensional

.233

.199

5

5

.200*

.200*

.914

.952

5

5

.493

.748

ROA ROA BRI Syariah

ROA BRI Konvensional

.220

.228

5

5

.200*

.200*

.868

.883

5

5

.257

.324

ROE ROE BRI Syariah

ROE BRI Konvensional

.267

.188

5

5

.200*

.200*

.807

.938

5

5

.093

.649

CAR CAR BRI Syariah

CAR BRI Konvensional

.229

.208

5

5

.200*

.200*

.904

.963

5

5

.433

.830

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Page 165: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

Uji Normalitas Bukopin Syariah dan Bukopin konvensional

Tests of Normality

Bank

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

NPF/NPL NPF Bukopin Syariah .279 5 .200* .885 5 .334

NPL Bukopin Konvensional .265 5 .200* .824 5 .124

FDR/LDR FDR Bukopin Syariah

LDR Bukopin Konvensional

.236

.231

5

5

.200*

.200*

.955

.904

5

5

.776

.431

ROA ROA Bukopin Syariah

ROA Bukopin Konvensional

.212

.282

5

5

.200*

.200*

.961

.861

5

5

.817

.231

ROE ROE Bukopin Syariah

ROE Bukopin Konvensional

.217

.314

5

5

.200*

.120

.890

.849

5

5

.359

.191

CAR CAR Bukopin Syariah

CAR Bukopin Konvensional

.277

.153

5

5

.200*

.200*

.885

.987

5

5

.333

.968

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Page 166: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

Lampiran 2

Uji Homogenitas BJB Syariah dan BJB Konvensional

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

NPF Based on Mean 4.681 1 8 .062

Based on Median 4.068 1 8 .078

Based on Median and with

adjusted df

4.068 1 5.529 .094

Based on trimmed mean 4.807 1 8 .060

Levene Statistic df1 df2 Sig.

FDR Based on Mean .832 1 8 .388

Based on Median .312 1 8 .592

Based on Median and with

adjusted df

.312 1 7.701 .592

Based on trimmed mean .805 1 8 .396

Levene Statistic df1 df2 Sig.

ROA Based on Mean 2.490 1 8 .153

Based on Median 1.230 1 8 .300

Based on Median and with

adjusted df

1.230 1 4.811 .320

Based on trimmed mean 2.315 1 8 .167

Page 167: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

ROE Based on Mean .004 1 8 .953

Based on Median .054 1 8 .822

Based on Median and with

adjusted df

.054 1 6.295 .824

Based on trimmed mean .005 1 8 .944

Levene Statistic df1 df2 Sig.

CAR Based on Mean 3.651 1 8 .092

Based on Median 3.236 1 8 .110

Based on Median and with

adjusted df

3.236 1 4.425 .140

Based on trimmed mean 3.472 1 8 .099

Page 168: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

Uji Homogenitas BNI Syariah dan BNI Konvensional

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

NPF Based on Mean .196 1 8 .670

Based on Median .026 1 8 .875

Based on Median and with

adjusted df

.026 1 6.603 .876

Based on trimmed mean .155 1 8 .704

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

FDR Based on Mean .025 1 8 .879

Based on Median .002 1 8 .964

Based on Median and with

adjusted df

.002 1 7.927 .964

Based on trimmed mean .018 1 8 .896

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

ROA Based on Mean 10.274 1 8 .013

Based on Median 2.896 1 8 .127

Based on Median and with

adjusted df

2.896 1 4.257 .160

Based on trimmed mean 10.318 1 8 .012

Page 169: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

ROE Based on Mean .208 1 8 .660

Based on Median .193 1 8 .672

Based on Median and with

adjusted df

.193 1 7.713 .672

Based on trimmed mean .193 1 8 .672

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

CAR Based on Mean 1.475 1 8 .259

Based on Median .670 1 8 .437

Based on Median and with

adjusted df

.670 1 6.849 .441

Based on trimmed mean 1.422 1 8 .267

Page 170: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

Uji Homogenitas BRI Syariah dan BRI Konvensional

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

NPF Based on Mean 10.540 1 8 .012

Based on Median 4.731 1 8 .061

Based on Median and with

adjusted df

4.731 1 5.221 .079

Based on trimmed mean 10.356 1 8 .012

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

FDR Based on Mean 1.408 1 8 .269

Based on Median 1.021 1 8 .342

Based on Median and with

adjusted df

1.021 1 6.924 .346

Based on trimmed mean 1.472 1 8 .260

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

ROA Based on Mean 1.364 1 8 .276

Based on Median .884 1 8 .375

Based on Median and with

adjusted df

.884 1 7.904 .375

Based on trimmed mean 1.350 1 8 .279

Page 171: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

ROE Based on Mean .000 1 8 .985

Based on Median .011 1 8 .920

Based on Median and with

adjusted df

.011 1 7.898 .920

Based on trimmed mean .000 1 8 .989

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

CAR Based on Mean .473 1 8 .511

Based on Median .249 1 8 .631

Based on Median and with

adjusted df

.249 1 6.841 .633

Based on trimmed mean .472 1 8 .511

Page 172: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

Uji Homogenitas Bukopin Syariah dan Bukopin Konvensional

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

NPF Based on Mean 9.607 1 8 .015

Based on Median 2.397 1 8 .160

Based on Median and with

adjusted df

2.397 1 4.393 .190

Based on trimmed mean 8.785 1 8 .018

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

FDR Based on Mean 2.600 1 8 .146

Based on Median 2.373 1 8 .162

Based on Median and with

adjusted df

2.373 1 4.131 .196

Based on trimmed mean 2.599 1 8 .146

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

ROA Based on Mean 2.357 1 8 .163

Based on Median .489 1 8 .504

Based on Median and with

adjusted df

.489 1 6.362 .509

Based on trimmed mean 2.191 1 8 .177

Page 173: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

ROE Based on Mean 3.527 1 8 .097

Based on Median .597 1 8 .462

Based on Median and with

adjusted df

.597 1 5.458 .472

Based on trimmed mean 3.208 1 8 .111

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

CAR Based on Mean 2.595 1 8 .146

Based on Median .539 1 8 .484

Based on Median and with

adjusted df

.539 1 5.762 .492

Based on trimmed mean 2.390 1 8 .161

Page 174: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

Lampiran 3

Hasil Uji Independent Sample t-test Kinerja Keuangan BJB Syariah dengan BJB Konvensional

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

NPF/NPL Equal variances assumed 4.681 .062 1.159 8 .280 1.49600 1.29069

Equal variances not assumed 1.159 5.091 .298 1.49600 1.29069

FDR/LDR Equal variances assumed .832 .388 -.019 8 .985 -.13200 6.91428

Equal variances not assumed -0.19 7.579 .985 -.13200 6.91428ROA Equal variances assumed 2.490 .153 -5.591 8 .001 -1.91400 .34233

Equal variances not assumed -5.591 5.356 .002 -1.91400 .34233ROE Equal variances assumed .004 .953 -9.904 8 .000 -20.68600 2.08863

Equal variances not assumed -9.904 7.996 .000 -20.68600 2.08863CAR Equal variances assumed 3.651 .092 1.770 8 .115 4.48000 2.53109

Equal variances not assumed 1.770 4.309 .146 4.48000 2.53109

Page 175: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

Hasil Uji Independent Sample t-test Kinerja Keuangan BNI Syariah dengan BNI Konvensional

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

NPF/NPL Equal variances assumed .196 .670 -.412 8 .691 -.18600 .45195

Equal variances not assumed -.412 7.738 .692 -.18600 .45195

FDR/LDR Equal variances assumed .052 .879 1.556 8 .158 7.44000 4.78004

Equal variances not assumed 1.556 7.997 .158 7.44000 4.78004ROA Equal variances assumed 10.274 .013 -10.587 8 .000 -1.70200 .16076

Equal variances not assumed -10.587 4.527 .000 -1.70200 .16076ROE Equal variances assumed .208 .660 -5.106 8 .001 -9.31200 1.82380

Equal variances not assumed -5.106 7.521 .001 -9.31200 1.82380CAR Equal variances assumed 1.475 .259 -.029 8 .977 -.04000 1.37399

Equal variances not assumed -.029 6.803 .978 -.04000 1.37399

Page 176: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

Hasil Uji Independent Sample t-test Kinerja Keuangan BRI Syariah dengan BRI Konvensional

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

NPF/NPL Equal variances assumed 10.540 .012 4.526 8 .002 1.99000 .43963

Equal variances not assumed 4.526 4.789 .007 1.99000 .43963

FDR/LDR Equal variances assumed 1.408 .269 2.863 8 .021 12.24600 4.27681

Equal variances not assumed 2.863 6.717 .025 12.24600 4.27681ROA Equal variances assumed 1.364 .276 -14.406 8 .000 -4.13200 .28683

Equal variances not assumed -14.406 7.299 .000 -4.13200 .28683ROE Equal variances assumed .000 .985 -9.088 8 .000 -29.18600 3.21132

Equal variances not assumed -9.088 7.961 .000 -29.18600 3.21132CAR Equal variances assumed .473 .511 -3.654 8 .006 -4.07800 1.11590

Equal variances not assumed -3.654 6.985 .008 -4.07800 1.11590

Page 177: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

Hasil Uji Independent Sample t-test Kinerja Keuangan Bukopin Syariah dengan Bukopin Konvensional

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

NPF/NPL Equal variances assumed 9.607 .015 1.589 8 .151 .84600 .53225

Equal variances not assumed 1.589 4.367 .181 .84600 .53225

FDR/LDR Equal variances assumed 2.600 .146 2.576 8 .033 6.96800 2.70453

Equal variances not assumed 2.576 4.287 .058 6.96800 2.70453ROA Equal variances assumed 2.357 .163 -6.751 8 .000 -1.05000 .15554

Equal variances not assumed -6.751 7.095 .000 -1.05000 .15554ROE Equal variances assumed 3.527 .097 -5.903 8 .000 -11.21200 1.89924

Equal variances not assumed -5.903 6.296 .001 -11.21200 1.89924CAR Equal variances assumed 2.595 .146 -.102 8 .922 -.12000 1.18004

Equal variances not assumed -.102 6.732 .922 -.12000 1.18004

Page 178: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

Lampiran 4

Data Rasio Keuangan BJB Syariah

Faktor Rasio Tahun Rata-Rata

2011 2012 2013 2014 2015

Risk Profile NPF 1,36% 4,43% 1,87% 5,84% 7,81% 4,26%

FDR 79,53% 87,91% 96,94% 83,99% 102,94% 90,26%

Earnings ROA 1,14% -0,66% 0,91% 0,66% 0,27% 0,46%

ROE 3,65% -3,59% 4,65% 3,73% 1,20% 1,93%

Capital CAR 30,28% 21,09% 17,99% 15,78% 22,53% 21,53%

Data Rasio Keuangan BJB Konvensional

Faktor Rasio Tahun Rata-Rata

2011 2012 2013 2014 2015

Risk Profile NPL 1,56% 2,15% 2,83% 4,23% 3,06% 2,76%

LDR 79,75% 75,64% 102,89% 100,04% 93,65% 90,39%

Earnings ROA 2,66% 2,43% 2,64% 1,98% 2,18% 2,38%

ROE 20,66% 25,66% 25,72% 18,16% 22,87% 22,62%

Capital CAR 18,36% 18,11% 16,51% 16,08% 16,21% 17,05%

Page 179: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

Data Rasio Keuangan BNI Syariah

Faktor Rasio Tahun Rata-Rata

2011 2012 2013 2014 2015

Risk Profile NPF 3,62% 2,02% 1,86% 1,86% 2,53% 2,38%

FDR 78,60% 84,99% 97,86% 92,58% 91,94% 89,19%

Earnings ROA 1,29% 1,48% 1,37% 1,27% 1,43% 1,37%

ROE 6,63% 10,18% 11,73% 13,05% 15,22% 11,36%

Capital CAR 20,67% 14,10% 16,23% 18,42% 15,48% 16,98%

Data Rasio Keuangan BNI Konvensional

Faktor Rasio Tahun Rata-Rata

2011 2012 2013 2014 2015

Risk Profile NPL 3,61% 2,84% 2,17% 1,96% 2,70% 2,66%

LDR 70,37% 77,52% 85,30% 87,81% 87,77% 81,75%

Earnings ROA 2,94% 2,92% 3,36% 3,49% 2,64% 3,07%

ROE 20,06% 19,99% 22,47% 23,64% 17,21% 20,67%

Capital CAR 17,63% 16,67% 15,09% 16,22% 19,49% 17,02%

Page 180: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

Data Rasio Keuangan BRI Syariah

Faktor Rasio Tahun Rata-Rata

2011 2012 2013 2014 2015

Risk Profile NPF 2,77% 3,00% 4,06% 4,60% 4,86% 3,86%

FDR 90,55% 103,07% 102,70% 93,90% 84,16% 94,88%

Earnings ROA 0,20% 1,19% 1,15% 0,08% 0,76% 0,68%

ROE 1,19% 10,41% 10,20% 0,44% 8,20% 6,09%

Capital CAR 14,74% 11,35% 14,49% 12,89% 13,94% 13,48%

Data Rasio Keuangan BRI Konvensional

Faktor Rasio Tahun Rata-Rata

2011 2012 2013 2014 2015

Risk Profile NPL 2,30% 1,78% 1,55% 1,69% 2,02% 1,87%

LDR 76,20% 79,85% 88,54% 81,68% 86,88% 82,63%

Earnings ROA 4,93% 5,15% 5,03% 4,74% 4,19% 4,81%

ROE 42,49% 38,66% 34,11% 31,22% 29,89% 35,27%

Capital CAR 14,96% 16,95% 16,99% 18,31% 20,59% 17,56%

Page 181: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH HASIL …

Data Rasio Keuangan Bukopin Syariah

Faktor Rasio Tahun Rata-Rata

2011 2012 2013 2014 2015

Risk Profile NPF 1,74% 4,57% 4,27% 4,07% 2,99% 3,53%

FDR 83,66% 92,29% 100,29% 92,89% 90,56% 91,94%

Earnings ROA 0,52% 0,55% 0,69% 0,27% 0,79% 0,56%

ROE 6,19% 7,32% 7,63% 2,44% 5,35% 5,79%

Capital CAR 15,29% 12,78% 11,10% 15,85% 16,31% 14,27%

Data Rasio Keuangan Bukopin Konvensional

Faktor Rasio Tahun Rata-Rata

2011 2012 2013 2014 2015

Risk Profile NPL 2,88% 2,66% 2,26% 2,78% 2,83% 2,68%

LDR 85,01% 83,81% 85,80% 83,89% 86,34% 84,97%

Earnings ROA 1,87% 1,83% 1,75% 1,23% 1,39% 1,61%

ROE 20,10% 19,47% 19,09% 11,53% 14,80% 17,00%

Capital CAR 12,71% 16,34% 15,12% 14,20% 13,56% 14,39%