analisis perbandingan kinerja bank syariah...

119
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN SETELAH GO PUBLIC DENGAN METODE RGEC (Studi Kasus pada Bank Panin Syariah Periode 2013-2014) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Queenindya Permata Faly 1112085000036 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

Upload: lenguyet

Post on 13-May-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN

SETELAH GO PUBLIC DENGAN METODE RGEC

(Studi Kasus pada Bank Panin Syariah Periode 2013-2014)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Queenindya Permata Faly

1112085000036

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net
Page 3: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net
Page 4: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

iii

Page 5: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

iv

Page 6: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Queenindya Permata Faly

2. Tempat Tanggal Lahir : Tegal, 20 Januari 1995

3. Alamat tinggal : Jalan Cabang 1 RT 008/05 No. 35

Kel. Slipi, Kec. Palmerah, Jakarta Barat

4. Alamat asal : Jalan Raya Bojong - Guci RT 07/02 No.01

Kec. Bojong, Kabupaten Tegal

5. Agama : Islam

6. Nomor Telepon/HP : 0897 6030 449

7. E-mail : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. Tahun 2000-2006: SD Negeri 1 Bojong – Kab. Tegal

2. Tahun 2006-2009: SMP Negeri 1 Bojong – Kab. Tegal

3. Tahun 2009-2012: SMK (SMEA) Negeri 1 Slawi – Kab. Tegal

4. Tahun 2012-2016: S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Agus Fatehi, S.Pd.I

2. Ibu : Elly Aryani

3. Alamat : Jalan Raya Bojong-Guci RT 07/02 No. 01

Kecamatan Bojong - Kabupaten Tegal

Page 7: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

vi

PERFORMANCE COMPARATIVEANALYSIS OF SHARIA BANKING

BEFORE AND AFTER GO PUBLIC WITH RGEC METHOD

(Case study : Panin Bank Syariah period 2013-2014)

Queenindya Permata Faly

ABSRACT

This study aims to determine whether there are significant differences in the

performance of Panin Bank Syariah before and after go public using RGEC. The

data used in this study is secondary data obtained from quarterly financial

statements of Panin Bank Syariah 2013-2014 period have been published. While

the method used is the comparative method by means of non parametric statistical

tests two related samples (Wilcoxon test). The results in this study indicate that

the variable capital adequacy ratio (CAR) there is a significant difference,

because it has a sig . < 0.05. Whereas other variables such as non performing

financing (NPF), financing to deposit ratio (FDR), return on assets (ROA), return

on equity (ROE), net interest margin (NIM) or net operating margin (NOM) and

good corporate governance (GCG) do not have significant differences.

Keywords: RGEC, Comparative,Go Public, NPF, FDR, ROA, ROE, NIM, CAR

Page 8: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

vii

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH

SEBELUM DAN SETELAH GO PUBLICDENGAN METODE RGEC

(Studi kasus pada PT Bank Panin Syariah, Tbk periode 2013-2014)

Queenindya Permata Faly

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang

signifikan pada kinerja Bank Panin Syariah sebelum dan setelah go public dengan

menggunakan metode RGEC, serta untuk mengetahui seberapa besarkah

perbedaan kinerja tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan triwulan Bank Panin Syariah

periode 2013-2014 yang telah dipublikasikan. Sedangkan metode yang digunakan

yaitu metode komparatif dengan alat uji statistik non parametrik two related

sample (wilcoxon test). Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel

capital adequacy ratio (CAR) terdapat perbedaan yang signifikan, karena

memiliki nilai sig. < 0,05. Sedangkan variabel lainnya seperti non perfrming

financing (NPF), financing to deposit ratio (FDR), return on asset (ROA), return

on equity (ROE), net interest margin(NIM)atau net operating margin (NOM) dan

good corporate governance (GCG) tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

Kata Kunci: RGEC, Perbandingan,Go Public,NPF, FDR, ROA, ROE, NIM, CAR

Page 9: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah Sebelum dan Setelah Go

Public dengan Metode RGEC (Studi kasus pada PT Bank Panin Syariah,

Tbk Periode 2013-2014)”.Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada

Rasulullah SAW yang telah memberi petunjuk kepada umatnya menuju

kehidupan yang bahagia fiddun yaa wal akhirat. Skripsi ini disusun untuk

memenuhi salah satu syarat menyelesaikan program sarjana Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selama proses penyusunan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan

bimbingan, arahan, bantuan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia Nya serta tetap

menuntun peneliti dijalan yang benar sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik.

2. Orangtua tercinta, Bapak Agus Fatehi, S.Pd.I dan Mamah Elly Aryani yang

selalu memberikan limpahan kasih sayang, perhatian, dan do’a yang tak

pernah putus-putusnya untuk peneliti.

3. Rizky Aji Prastiyoyang telah menemani proses pembuatan skripsi ini sampai

dengan selesai dan tak lelah untuk memberikan semangat serta bantuan ide-

ide bagi peneliti dalam menyusun skripsi ini.

4. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Aditya Ginanjar, M.Si, selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Fitri Damayanti, selaku Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Bapak Dr. Suhenda Wiranata, ME., selaku dosen pembimbing I yang telah

berkenan memberikan banyak tambahan ilmu, meluangkan waktunya, serta

Page 10: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

ix

memberikan solusi pada setiap permasalahan atas kesulitan dalam

penyusunan skripsi ini.

8. Ibu Umiyati, SE.I., M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah berkenan

memberikan banyak tambahan ilmu, meluangkan waktunya, serta

memberikan solusi pada setiap permasalahan atas kesulitan dalam

penyusunan skripsi ini.

9. Seluruh Bapak/Ibu dosen dan civitas akademika Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memeberikan pengetahuan yang

sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.

10. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan dalam hal administrasi

kepada peneliti.

11. Kepada adik-adikku tercinta, Shafiranoor Mutiara Faly dan Muhammad

Kafabik Al Faly yang selalu memberikan semangat kepada peneliti agar cepat

dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini dan berharap untuk cepat pula

dalam mendapatkan pekerjaan yang layak, Amin.

12. Kepada teman-teman Jurusan Perbankan Syariah angkatan pertama,

khususnya sahabat yang selalu setia menemani peneliti dimanapun berada,

saat suka maupun duka, Robiyah Al Adawiyah.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki peneliti.

Oleh karea itu, peneliti mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan

kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

dan dapat menjadi bahan masukan dan tambahan wawasan bagi pembaca.

Jakarta, 28 Desember 2015

Queenindya Permata Faly

Page 11: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ....................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ........................................ iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................. vi

ABSTRACT ................................................................................................ vii

ABSTRAK ................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ............................................................................... ix

DAFTAR ISI .............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian ...................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 10

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 10

D. Manfaat Penelitian ................................................................ 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 12

A. Landasan Teori ...................................................................... 12

1. Definisi Perbankan .......................................................... 12

2. Bank Syariah ................................................................... 12

a. Definisi Bank Syariah ............................................... 12

b. Sistem Operasional Bank Syariah ............................ 13

c. Fungsi Bank Syariah ................................................. 16

d. Produk dan Jasa Bank Syariah .................................. 18

3. Karakteristik Bank Syariah ............................................. 22

4. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia ..................... 23

Page 12: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

xi

5. Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional ................... 24

6. Kinerja Keuangan Bank Syariah..................................... 26

a. Definisi Kinerja Keuangan Bank Syariah .................. 26

b. Signalling Theory ....................................................... 37

7. IPO (Initial Public Offering) .......................................... 38

8. Tingkat Kesehatan Bank ................................................. 39

9. Metode RGEC ................................................................ 42

B. Penelitian Terdahulu .............................................................. 52

C. Kerangkan Permikiran ........................................................... 54

D. Perumusan Hipotesis .............................................................. 55

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN ................................................ 58

A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................... 58

B. Metode Pengumpulan Sampel ............................................... 58

C. Metode Pengumpulan Data .................................................... 59

D. Metode Analisis Data ............................................................. 59

E. Operasional Variabel Penelitian ............................................ 62

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................ 64

A. Gambaran Umum Bank Panin Syariah .................................. 64

B. Analisis dan Pembahasan ....................................................... 68

1. Kinerja Bank Panin Syariah sebelum go public ............. 68

2. Kinerja Bank Panin Syariah setelah go public ............... 72

3. Analisis deskriptif variabel penelitian sebelum dan

setelah go public ............................................................. 77

4. Pengujian hipotesis sebelum dan setelah go public ........ 81

5. Penilaian terhadap GCG ................................................. 86

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 91

A. Kesimpulan ........................................................................... 91

B. Saran ..................................................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 98

LAMPIRAN ............................................................................................... 99

Page 13: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

xii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Jaringan Kantor Cabang Perbankan Syariah ....................................... 24

2.2 Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional ....................................... 25

2.3 Ringkasan Penelitian Terdahulu ......................................................... 52

4.1 Komposisi Saham Bank Panin Syariah ............................................... 66

4.2 Nilai Mean Rasio Bank Panin Syariah Sebelum Go Public ............... 61

4.3 Statistik deskriptif Bank Panin Syariah Sebelum Go Public .............. 62

4.4 Nilai Mean Rasio Bank Panin Syariah Setelah Go Public .................. 65

4.5 Statistik deskriptif Bank Panin Syariah Setelah Go Public ................ 66

4.6 Descriptive Statistics Rasio Keuangan Bank Panin Syariah

Sebelum dan Setelah Go Public ........................................................... 77

4.7 Test Statistik Rasio NPF ...................................................................... 81

4.8 Test Statistik Rasio FDR ...................................................................... 82

4.9 Test Statistik Rasio ROA ..................................................................... 83

4.10 Test Statistik Rasio ROE ..................................................................... 84

4.11 Test Statistik Rasio NIM ...................................................................... 85

4.12 Test Statistik Rasio CAR ..................................................................... 85

4.13 Laporan Pelaksanaan GCG Bank Panin Syariah Sebelum dan

Setelah Go Public ................................................................................ 87

Page 14: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

xiii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Skema Operasional Bank Syariah ....................................................... 14

2.2 Fungsi Bank Syariah ........................................................................... 16

2.3 Produk dan Jasa Bank Syariah ............................................................ 18

2.4 Siklus Periode Penilaian Tingkat Kesehatan Bank ............................. 43

2.5 Kerangka Pemikiran ............................................................................ 54

4.1 Perkembangan Aset Bank Panin Syariah ............................................ 66

4.2 Struktur Organisasi Bank Panin Syariah ............................................. 67

Page 15: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rasio Keuangan Bank Panin Syariah Periode 2013-2014 ..............100

Lampiran 2 Tabel Perhitungan Rasio Keuangan Bank Panin Syariah ............100

Lampiran 2 Output Hasil Pengujian data dengan SPSS 16 ................................102

Page 16: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip

yang ada dalam ajaran Islam, berfungsi sebagai badan usaha yang menyalurkan

dana dari dan kepada masyarakat atau sebagai lembaga perantara keuangan.

Islamic banking merupakan unit sistem ekonomi Islam yang beroperasi dengan

doktrin dan larangan terhadap praktik riba. Perbankan Islam memiliki peran

strategis dalam meningkatkan kesejahteraan umat, melalui proses intermediasi

kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana maupun penyediaan jasa

keuangan lainnya, berlandaskan prinsip-prinsip syariah. Ketika sistem

perbankan konvensional tidak stabil karena sistem moneter dan memerlukan

biaya yang begitu besar untuk mempertahankannya, perbankan syariah justru

mampu menyelamatkan sebagian ekonomi umat. Kemampuan survival

perbankan Islam dalam era krisis, telah menarik banyak perhatian para banker

konvensional yang kemudian membuka kantor-kantor cabang bank Islam

(Veithzal Rifai, 2008).

Sebagai sebuah lembaga keuangan yang masih relatif baru, keberadaan

bank syariah merupakan keberhasilan dan kebanggaan tersendiri bagi umat

Islam yang konsisten melaksanakan ajaran agama (Muhammad, 2005).

Oleh karena itu industri perbankan di Indonesia semakin diramaikan

dengan adanya bank syariah yang tumbuh pesat, yang menawarkan produk

keuangan dan investasi dengan cara berbeda dengan bank konvensional.

Page 17: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

2

Salah satu faktor yang mempercepat pertumbuhan industri perbankan

saat ini adalah strategi manajemen bank dalam melakukan ekspansi yaitu

dengan cara go public yang artinya menjual sebagian sahamnya kepada publik

dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Pada lembaga keuangan

perbankan syariah, satu-satunya bank yang melakukan pencatatan saham di

bursa efek adalah Bank Panin Syariah pada tahun 2014. Dalam situs resmi

Bursa Efek Indonesia menjelaskan manfaat yang dapat diperoleh perusahaan

ketika menjadi perusahaan yang go public melalui pencatatan perdana saham

(initial public offering), diantarnya adalah:

1. Memperoleh sumber pendanaan baru

Dana untuk pengembangan, baik untuk penambahan modal kerja maupun

untuk ekspansi usaha, adalah faktor yang sering menjadi kendala banyak

perusahaan. Dengan menjadi perusahaan publik, kendala pendanaan

tersebut akan lebih mudah diselesaikan. Perolehan dana dapat melalui

penjualan saham kepada publik, mempermudah akses perbankan, dan

mempermudah akses perusahaan untuk masuk ke pasar uang melalui

penerbitan surat utang baik jangka pendek maupun jangka panjang.

2. Memberikan competitive advantage untuk pengembangan usaha

Dengan menjadi perusahaan publik, perusahaan akan memperoleh banyak

keunggulan kompetitif untuk pengembangan usaha di masa yang akan

datang. Misalnya melalui IPO perusahaan memiliki kesempatan untuk

mengajak partner kerjanya seperti supplier dan buyer untuk menjadi

Page 18: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

3

pemegang saham. Sebagai perusahaan publik, emiten dituntut oleh banyak

pihak untuk dapat selalu meningkatkan kualitas kerja operasionalnya.

3. Melakukan merger atau akuisisi perusahaan lain dengan pembiayaan

melalui penerbitan saham baru

Pengembangan usaha melalui merger atau akuisisi merupakan salah satu

cara yang cukup banyak diminati untuk mempercepat pengembangan

skala usaha perusahaan.

4. Peningkatan kemampuan going concern

Kemampuan going concern bagi perusahaan adalah kemampuan untuk

tetap dapat bertahan dalam kondisi apapun termasuk dalam kondisi yang

dapat mengakibatkan bangkrutnya perusahaan.

5. Meningkatkan citra perusahaan

Dengan go public, suatu perusahaan akan selalu mendapat perhatian media

dan komunitas keuangan. Artinya, perusahaan tersebut mendapat

publikasi secara cuma-cuma sehingga dapat meningkatkan citranya.

6. Meningkatkan nilai perusahaan

Dengan menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di

bursa, setiap saat dapat diperoleh valuasi terhadap nilai perusahaan. Setiap

peningkatan kinerja operasional dan kinerja keuangan, umumnya akan

memiliki dampak terhadap harga saham di bursa.

Berdasarkan pemaparan diatas, apabila bank akan melakukan pencatatan

sahamnya di bursa efek, diperlukan kondisi yang sehat untuk menjaga loyalitas

dan kepercayaan pemegang saham maupun masyarakat (nasabah) dalam

Page 19: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

4

menghimpun dan menyalurkan dana serta menyediakan jasa. Selain

memerlukan kondisi yang sehat, bank juga harus memiliki kecukupan modal

dan konsisten dalam peningkatan laba sekurang-kurangnya dalam jangka lima

tahun.

Menurut UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah, bank

wajib memelihara tingkat kesehatannya. Kesehatan bank harus dipelihara

dan/atau ditingkatkan agar kepercayaan masyarakat terhadap bank dapat tetap

terjaga. Selain itu, tingkat kesehatan bank digunakan sebagai salah satu sarana

dalam melakukan evaluasi terhadap kondisi dan permasalahan yang dihadapi

bank serta menentukan tindak lanjut untuk mengatasi kelemahan atau

permasalahan bank, baik berupa corrective action oleh bank maupun

supervisory action oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Kesehatan bank yang merupakan cerminan kondisi dan kinerja bank

merupakan sarana bagi otoritas pengawas dalam menetapkan strategi dan fokus

pengawasan terhadap bank. Selain itu, kesehatan bank juga menjadi

kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik, pengelola (manajemen), dan

masyarakat pengguna jasa Bank (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

8/POJK.03/2014).

Kebijakan tersebut pada dasarnya ditujukan untuk menciptakan dan

memelihara kesehatan bank. Kesehatan atau kondisi keuangan dan non

keuangan bank merupakan kepentingan semua pihak terkait tersebut untuk

mengevaluasi kinerja bank dalam menerapkan prinsip kehati-hatian, kepatuhan

terhadap ketentuan yang berlaku dan manajemen risiko.

Page 20: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

5

Industri perbankan di Indonesia menguasai sekitar 93% dari total asset

industri keuangan. Dalam kondisi yang demikian, apabila lembaga perbankan

tidak sehat dan tidak dapat berfungsi secara optimal, maka dapat dipastikan

akan berakibat pada terganggunya kegiatan perekonomian (Yunus Husein,

2003 dalam Marnov, 2009).

Perkembangan industri perbankan, terutama produk dan jasa yang

semakin kompleks dan beragam akan meningkatkan eksposur risiko yang

dihadapi bank. Perubahan eksposur risiko bank dan penerapan manajemen

risiko akan mempengaruhi profil risiko bank yang selanjutnya berakibat pada

kondisi bank secara keseluruhan (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

8/POJK.03/2014).

Apabila suatu sistem perbankan dalam kondisi yang tidak sehat, maka

fungsi bank sebagai lembaga intermediasi tersebut, dan alokasi serta

penyediaan dana dari perbankan untuk kegiatan investasi dan membiayai

sektor-sektor yang produktif dalam perekonomian menjadi terbatas. Sistem

perbankan yang tidak sehat juga akan mengakibatkan lalu lintas pembayaran

yang dilakukan oleh sistem perbankan tidak lancar dan efisien. Selain itu,

sistem perbankan yang tidak sehat juga akan menghambat efektivitas kebijakan

moneter (Bank Indonesia, 2003).

Memburuknya kondisi tingkat kesehatan perbankan disebabkan oleh

banyak faktor yang sangat beragam. Faktor utama yang hampir dihadapi

seluruh perbankan adalah membengkaknya jumlah kredit yang bermasalah dan

kredit macet. Semakin banyaknya kredit bermasalah dan kredit macet yang

Page 21: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

6

muncul akhir-akhir ini, semakin memperkeruh suasana bahkan menjadi

dampak kesulitan perbankan saat ini. Akhir-akhir ini istilah bank sehat atau

tidak sehat semakin populer. Berbagai kejadian aktual, tentang perbankan

seperti merger dan likuidasi selalu dikaitkan dengan kesehatan bank. Oleh

karenanya sebuah bank tentunya memerlukan suatu analisis untuk mengetahui

kondisinya setelah melakukan kegiatan operasionalnya dalam jangka waktu

tertentu. Analisis yang dilakukan berupa penilaian tingkat kesehatan bank.

Kesehatan suatu bank adalah kemampuan suatu bank untuk melakukan

kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua

kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan

perbankan yang berlaku (Wardani, 2009).

Berdasarkan PBI No. 13/1/PBI/2011 bank umum memiliki aturan baru

mengenai penilaian tingkat kesehatan. Cakupan penilaiannya menggunakan

pendekatan risiko dengan faktor-faktor yang dinilai antara lain Risk profile

(Profil Risiko), Good Corporate Governance (GCG), Earnings (Rentabilitas),

Capital (Permodalan). Penilaian tingkat kesehatan bank ini dikenal dengan

metode RGEC, namun berdasarkan peraturan tersebut, metode ini hanya

digunakan untuk bank umum konvensional. Sedangkan bank syariah hingga

tahun 2013 masih menggunakan metode CAMELS (Capital, Assets,

Management, Earnings, Liquidity, Sensitivity). Akan tetapi sejak diterbitkan

POJK Nomor 8/03/2014 barulah bank syariah memiliki pedoman baru dalam

penilaian tingkat kesehatannya yaitu dengan menggunakan metode RGEC,

karena isi dari POJK Nomor 8/03/2014 hampir sama dengan PBI No.

Page 22: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

7

13/1/PBI/2011 yang menjelaskan bahwa penilaian tingkat kesehatan bank

dilakukan dengan pendekatan risiko RBBR (Risk-based Bank Rating) dengan

menggunakan faktor RGEC (Risk profile, GCG, Earnings, Capital).

Dalam prospektus perusahaan yang akan go public, pada penelitian ini

yaitu PT Panin Syariah, Tbk menyebutkan bahwa perusahaan setelah IPO

(Initial Public Offering) akan mengalami peningkatan kinerja yang dapat

dilihat dari penggunaan dana dimana dana yang diperoleh dari hasil penjualan

saham sekitar 80% akan digunakan sebagai modal kerja guna memperkuat

struktur pendanaan jangka panjang, serta sekitar 20% untuk pengembangan

jaringan termasuk didalamnya infrastruktur perseroan. Hal ini juga disebutkan

dalam Tandelilin (2010) dimana investasi sebagai komitmen atas sejumlah

dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan

memperoleh keuntungan dimasa depan. Dengan meningkatnya daya tarik

seorang terhadap investasi memicu sebuah perusahaan untuk melakukan Initial

Public Offering dengan harapan perusahaan setelah pelaksanaan IPO, dapat

memberikan peluang yang besar untuk jangka panjang bagi perusahaan seperti

peningkatan dari segi kinerja perusahaan/manajemen, modal yang dimiliki,

laba yang diperoleh, kinerja keuangan, dan kualitas.

Namun teori tersebut bertolakbelakang dengan fenomena yang terjadi

bahwa perusahaan setelah melakukan IPO (Initial Public Offering) mengalami

penurunan kinerja. Hal ini didukung berdasarkan beberapa penelitian

diantaranya Perdana (2010) melakukan penelitian tentang kinerja keuangan

perusahaan sebelum dan sesudah go public studi kasus pada PT. Surya Citra

Page 23: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

8

Medika Tbk. alat analisis yang digunakan yaitu rasio likuiditas, aktivitas,

leverage, dan profitabilitas. Penelitiannya menggunakan time series analysis.

Hasilnya menunjukkan bahwa secara keseluruhan kinerja keuangan PT. Surya

Citra Medika Tbk mengalami penurunan pasca go public apabila dibandingkan

dengan periode sebelum go public.

Penelitian yang dilakukan oleh (Gumanti, 2007 dalam Adhisyahfitri

Evalina Ikhsan) dengan periode pengamatan tahun 1995 dan 1996 dengan

objek seluruh perusahaan non keuangan yang telah go public menggunakan

rasio operating performance dengan indikatornya yaitu operating return on

asset, operating cash flow, salesh growth dan total asset turn over,

menunjukkan bahwa perusahaan yang baru go public di pasar modal Indonesia

tidak mampu mempertahankan kinerja operasinya dalam jangka waktu sampai

dengan tiga tahun setelah go public. Penelitian yang sama dilakukan oleh

Adhisyahfitri Evalina Ikhsan dengan periode yang berbeda yaitu 2001-2004

dimana hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kinerja

perusahaan sebelum dan sesudah melakukan IPO dan membuktikan bahwa

adanya penurunan kinerja perusahaan sesudah melakukan IPO yang dilihat dari

rasio Operating Return On Asset, Operating Cash Flow, Sales Growth, Total

Asset Turn Over, Cash Flow To Net Income dan Cash Flow Return On Sales.

Dari hasil uraian diatas, beberapa alasan yang mendasari peneliti

termotivasi untuk melakukan penelitian ini diantaranya sebagai berikut:

1. Peneliti ingin melihat apakah kinerja Bank Panin Syariah sebelum dan

setelah go public mengalami penurunan kinerja seperti fenomena yang

Page 24: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

9

terjadi atau justru mengalami peningkatan seperti yang telah tertera dalam

teori tentang kinerja perusahaan setelah IPO dan juga berdasarkan

prospektus Bank Panin Syariah.

2. Alasan peneliti menggunakan metode RGEC (Risk profile, GCG, Earnings,

Capital) dalam menilai kinerja Bank Panin Syariah pada penelitian ini

karena mengacu pada Peraturan OJK Nomor 8/03/2014 tentang penilaian

tingkat kesehatan bank umum syariah dan unit usaha syariah. Selain itu,

berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ardie Wira Hari P

(2014) dengan penelitian berjudul “Pengukuran Kinerja Bank Syariah

dengan Metode RGEC” yang menunjukkan bahwa metode RGEC lebih

baik dibandingkan dengan metode sebelumnya yaitu CAMEL dan

CAMELS. Disamping itu, rasio-rasio yang digunakan berbeda dengan

penelitian-penelitian sebelumnya, dengan harapan hasil dari penelitian ini

sesuai dengan teori mengenai kinerja perusahaan sebelum dan setelah go

public yaitu menunjukkan terjadinya peningkatan dalam hal kinerja secara

keseluruhan setelah melakukan go public.

Menghadapi persaingan di sektor perbankan khususnya perbankan

syariah yang semakin tumbuh dan cukup ketat, maka manajemen perlu untuk

mengukur kinerja bank untuk diketahui oleh berbagai pihak yang nantinya

berdampak kepada kepercayaan pihak-pihak yang berkentingan. Mengacu

pada hal tersebut, maka peneliti berkeinginan untuk meneliti lebih lanjut

penelitian tentang kinerja perusahaan sebelum dan setelah go public seperti

Page 25: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

10

yang telah dipaparkan sebelumnya, dalam hal ini perusahaan yang dimaksud

perusahaan dalam sektor perbankan, yakni Bank Syariah.

Berdasarkan beberapa alasan yang telah dipaparkan diatas, maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bersjudul “ANALISIS

PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN

SETELAH GO PUBLIC DENGAN METODE RGEC (Studi Kasus Bank

Panin Syariah Periode 2013-2014)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

permasalahan pokok yang akan dilakukan pengujian dalam penelitian ini

adalah:

1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja Bank Panin

Syariah sebelum dan setelah go public jika menggunakan metode RGEC

pada rasio NPF, FDR, ROA, ROE, NIM, CAR dan faktor GCG?

2. Seberapa besarkah perbedaan kinerja Bank Panin Syariah sebelum dan

setelah go public jika menggunakan metode RGEC pada rasio NPF, FDR,

ROA, ROE, NIM, CAR dan faktor GCG?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan Bank Panin Syariah

sebelum dan setelah go public menggunakan metode RGEC pada rasio NPF,

FDR, ROA, ROE, NIM, CAR dan faktor GCG.

Page 26: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

11

2. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan kinerja Bank Panin Syariah

sebelum dan setelah go public jika menggunakan metode RGEC pada rasio

NPF, FDR, ROA, ROE, NIM, CAR dan faktor GCG.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian antara lain:

1. Kontribusi Teoritis

a. Peneliti/ Akademisi

Sebagai media informasi untuk memperluas wawasan mengenai

tingkat kesehatan bank dengan pendekatan RGEC, serta menambah

referensi dalam melakukan penelitian sehingga diharapkan dapat

bermanfaat bagi penulis di masa mendatang.

b. Peneliti Berikutnya

Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang akan melaksanakan

penelitian lebih lanjut mengenai topik dalam penelitian ini.

2. Kontribusi Praktis

a. Bagi Bank Panin Syariah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan

informasi yang dapat membantu manajemen dalam upaya menjaga

tingkat kesehatan bank

b. Bagi Industri Perbankan

Sebagai bahan pertimbangan bagi bank syariah lain yang akan

melakukan go public.

Page 27: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Definisi Perbankan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 dan perubahan

Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan disebutkan bahwa

definisi bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan jenis bank berdasarkan kegiatan

operasionalnya, bank menganut dual banking system atau sistem perbankan

ganda yaitu perbankan konvensional yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional dan dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu

lintas pembayaran, dan perbankan syariah yaitu bank yang melaksanakan

kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau

sebagai financial intermediary (Susilo, 2000).

2. Bank Syariah

a. Definisi Bank Syariah

Perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang

bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan

usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Page 28: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

13

Sedangkan yang dimaksud bank syariah adalah bank yang menjalankan

kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya

terdiri atas bank umum syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah (UU

Nomor 21 tahun 2008).

Berbeda dengan bank konvensional yang menggunakan prinsip

bunga, bank syariah menggunakan prinsip bagi hasil, hal ini berdasarkan

dasar hukum Islam tentang larangan riba, yang terdapat pada (Q.S Ali

Imran Ayat 130) sebagai berikut:

ت ن ف ح ل اقفنالت الله ت ل ع كفملت ت ف اع ةت و ع افات مت ض ب ات أ ضل نفنالت ال ت ألكففنالت الرهح ت آم ين ات الذح ي ات أ يه

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba

dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya

kamu mendapat keberuntungan”.

b. Sistem Operasional Bank Syariah

Menurut Rizal Yaya, dkk., (2009: 57) sistem operasional bank

syariah dapat digambarkan dalam mekanisme atau skema alur sebagai

berikut:

Page 29: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

14

1. Penghimpunan

dana

2. Penyaluran dana

5. Penyaluran jasa

4. menyalurkan pendapatan

Bagi hasil/bonus Bagi hasil, margin, fee

3. menerima pendapatan

Gambar 2.1

Skema Sistem Operasional Bank Syariah

Keterangan:

1) Sistem operasional bank syariah dimulai dari kegiatan penghimpunan

dana dari masyarakat. Penghimpunan dana dapat dilakukan dengan

skema investasi maupun skema titipan. Dalam penghimpunan dana

dalam skema investasi (mudharabah) dari nasabah pemilik dana

(shahibul maal), bank syariah berperan sebagai pengelola dana atau

mudharib. Adapun pada penghimpunan dana dalam skema titipan

(wadiah), bank syariah berperan sebagai penerima titipan.

2) Dana yang diterima oleh bank syariah selanjutnya disalurkan kepada

berbagai pihak, antara lain mitra investasi, pengelola investasi,

Nasabah

pemilik

dan

penitip

dana

Jasa

administrasi,

tabungan,

ATM,

transfer,

kliring, L/C

Bank

Garansi,

Transaksi

valas, dsb.

BANK

SYARIAH

Sebagai

pengelola

dana/

penerima

dana titipan

Sebagai

pemilik

dana/penjual/

pemberi sewa

Sebagai

penyedia jasa

keuangan

- Nasabah

mitra,

pengelola

investasi,

pembeli,

penyewa

- Instrumen

penyaluran

dana lain

yang

dibolehkan

Page 30: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

15

pembeli barang, dan penyewa barang atau jasa yang disediakan oleh

bank syariah. Pada saat dana disalurkan dalam bentuk investasi, bank

syariah berperan sebagai pemilik dana. Pada saat dana disalurkan

dalam bentuk jual beli, bank syariah berperan sebagai pemilik

penjual. Pada saat dana disalurkan dalam pengadaan objek sewa,

bank syariah berperan sebagai pemberi sewa.

3) Dari penyaluran dana kepada berbagai pihak, bank syariah

selanjutnya menerima pendapatan bagi hasil dari investasi, margin

dari jual beli, fee dari sewa, dan berbagai jenis pendapatan yang

diperoleh dari instrumen penyaluran dana lain yang dibolehkan.

4) Pendapatan yang diterima dari kegiatan penyaluran dana selanjutnya

dibagikan kepada nasabah pemilik dana atau penitip dana. Penyaluran

dana kepada pemilik dana bersifat wajib sesuai dengan porsi bagi

hasil yang disepakati. Adapun penyaluran dana kepada nasabah

penitip dana bersifat sukarela tanpa ditetapkan dimuka sebelumnya

dan biasa disebut dengan istilah bonus (Yaya, Rizal dkk, 2009: 58).

5) Selain melaksanakan aktivitas penghimpunan dan penyaluran, bank

syariah dalam sistem operasionalnya juga memberikan jasa layanan

keuangan seperti jasa ATM, transfer, L/C, bank garansi, dan lain

sebagainya. Oleh karena jasa tersebut dilakukan tanpa menggunakan

dana dari pemilik dana maupun penitip dana, maka pendapatan yang

diperoleh dari jasa tersebut dapat dimiliki sepenuhnya oleh bank

syariah tanpa harus dibagikan (Yaya, Rizal dkk, 2009: 58).

Page 31: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

16

c. Fungsi Bank Syariah

Berdasarkan pasal 4 UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan

syariah, disebutkan bahwa bank syariah wajib menjalankan fungsi

menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Bank syariah juga dapat

menjalankan fungsi sosial dalam bentuk baitul maal. Hal ini dapat dilihat

dari skema fungsi bank syariah sebagai berikut:

Gambar 2.2

Fungsi Bank Syariah

Keterangan:

1) Dalam fungsi sebagai manajer investasi, dapat dilihat pada segi

penghimpunan dana oleh bank syariah, khususnya dana mudharabah.

Dengan fungsi ini, bank syariah bertindak sebagai manajer investasi

dari pemilik dana (shahibul maal) dalam hal dana tersebut harus

dapat disalurkan pada penyaluran yang produkif, sehingga dana yang

Page 32: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

17

dihimpun dapat menghasilkan keuntungan yang akan dibagihasilkan

antara bank syariah dan pemilik dana (Yaya, Rizal, 2009: 48).

2) Dalam fungsi sebagai investor, dapat dilihat dari segi penyaluran

dana. Sebagai investor, penanaman dana yang dilakukan oleh bank

syariah harus dilakukan pada sektor-sektor yang produktif dengan

risiko yang minim dan tidak melanggar ketentuan syariah. Selain itu,

dalam menginvestasikan dana bank syariah harus menggunakan alat

investasi yang sesuai dengan syariah. Investasi yang sesuai dengan

syariah meliputi akad jual beli (murabahah, salam, dan istishna) akad

investasi (mudharabah dan musyarakah) akad sewa menyewa (ijarah

dan ijarah muntahiyya bittamlik) dan akad lainnya yang dibolehkan

oleh syariah (Yaya, Rizal, 2009: 48).

3) Dalam fungsi sebagai jasa layanan keuangan, bank syariah

memberikan layanan kliring, inkaso, transfer, pembayaran gaji, L/C,

dan lain sebagainya (Yaya, Rizal, 2009: 48).

4) Dalam fungsi sosial, bank syariah menggunakan dua instrumen yaitu

instrumen zakat, infak, sadaqah dan wakaf (ZISWAF) dan instrumen

qardhul hasan. Instrumen ZISWAF berfungsi untuk menghimpun

ZISWAF dari masyarakat, pegawai bank, serta bank sendiri sebagai

lembaga milik para investor. ZISWAF selanjutnya disalurkan kepada

yang berhak dalam bentuk bantuan atau hibah untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya. Instrumen qardhul hasan berfungsi

menghimpun dana dari penerimaan yang tidak memenuhi kriteria

Page 33: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

18

yang halal serta dana infak dan sadaqah yang tidak diperuntukkan

secara spesifik oleh yang memberi (Yaya, Rizal, 2009: 48).

d. Produk dan Jasa Bank Syariah

Produk dan jasa yang dipergunakan oleh perbankan syariah di

Indonesia dalam operasinya adalah sebagai berikut:

Gambar 2.3

Produk dan Jasa Bank Syariah

Keterangan:

1. Produk Penghimpunan Dana

a. Prinsip wadiah

Wadiah berarti titipan dari satu pihak kepada pihak lain, baik

individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan

oleh penerima titipan. Wadiah dibagi atas dua, yaitu wadiah yad

amanah dan wadiah yad dhamanah. Wadiah yad dhamanah adalah

titipan yang selama belum dikembalikan kepada penitip dapat

Page 34: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

19

dimanfaatkan oleh penerima titipan. Sedangkan wadiah yad amanah

adalah penerima titipan tidak boleh memanfaatkan barang titipan

sampai si penitip mengambil titipannya. Dalam bank syariah,

biasanya menggunakan prinsip yad dhamanah dengan produk giro

dan tabungan (Ascarya, 2008: 42).

b. Mudharabah

Mudharabah merupakan bentuk akad bagi hasil ketika pemilik

dana/modal, biasa disebut shahibul maal menyediakan dana kepada

pengusaha sebagai pengelola, biasa disebut mudharib, untuk

melakukan aktivitas produktif dengan syarat bahwa keuntungan yang

dihasilkan akan dibagi diantara mereka menurut kesepakatan yang

ditentukan sebelumnya dalam akad. Produk dari akad mudharabah

adalah tabungan dan deposito (Ascarya, 2008: 60).

2. Produk Penyaluran Dana

Dalam produk penyaluran dana pada bank syariah, terbagi menjadi

tiga akad, diantaranya:

1) Akad Jual Beli

a. Murabahah

Adalah transaksi jual beli dimana bank menyebut jumlah

keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara

nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari

pemasok ditambah keuntungan (margin) (Karim, Adiwarman,

2006).

Page 35: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

20

Dalil tentang murabahah adalah sebagai berikut:

ت ةت ع نل ار ت حج ت كفن ل ت أ ت إحال لح ت بحاللب اطح ت ب يلن كفمل ال كفمل ن كففنات أ ملت أل نفنات ال ت آ م ين ات الذح ي ات أ يه

فنات أ نلفس ت تف ت قل ال ت و نلكفمل اضت مح يمات ر حح ت ر ت بحكفمل ا ت الل ت ك ت إح كفمل

Artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman, janagnlah kalian memakan

harta-harta kalian di antara kalian dengan cara yang batil,

kecuali dengan perdagangan yang kalian saling ridha. Dan

janganlah kalian membunuh diri-diri kalian, sesungguhnya Allah

itu Maha Kasih Sayang kepada kalian (Q.S An-Nisa: 29)”.

b. Salam

Salam merupakan bentuk jual beli dengan pembayaran dimuka

dan penyerahan barang dikemudian hari dengan harga,

spesifikasi, jumlah kualitas, tanggal, dan tempat penyerahan yang

jelas, serta disepekati sebelumnya dalam perjanjian (Ascarya,

2008: 90).

c. Istishna

Istishna adalah memesan kepada perusahaan untuk

memproduksi barang atau komoditas tertentu untuk

pembeli/pemesan. Istishna merupakan salah satu bentuk jual beli

dengan pemesanan yang mirip dengan salam yang merupakan

bentuk jual beli forward kedua yang dibolehkan oleh syariah

(Ascarya, 2008:96).

2) Akad Bagi Hasil

a. Mudharabah

Page 36: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

21

Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak

dimana pihak pertama menyediakan seluruh modal, sedangkan

pihak lainnya menjadi pengelola (Antonio, Muhammad Syafi’i,

2001: 95).

b. Musyarakah

Merupakan akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk

suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan

kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko

akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan (Antonio,

Muhammad Syafi”i, 2001:90).

3. Produk Jasa dan Keuangan

a. Wakalah

Wakalah dalam perbankan terjadi apabila nasabah memebrikan kuasa

kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan jasa

tertentu, seperti pembukuan L/C, inkaso, dan transfer uang (Karim,

Adiwarman, 2006: 107).

b. Kafalah

Kafalah (guarantee) adalah jaminan, beban, atau tanggungan yang

diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk

memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung (Antonio,

Muhammad Syafi”i, 2001:123).

c. Hawalah

Page 37: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

22

Adalah pengalihan utang/piutang dari orang yang berhutang/

berpiutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya atau

menerimanya (Ascarya, 2008: 107).

d. Sharf

Sharf adalah jual beli suatu valuta dengan valuta asing, jual beli mata

uang yang tidak sejenis ini, penyerahannya harus dilakukan pada

waktu yang sama. Bank mengambil keuntungan dari jual beli valuta

asing ini (Karim, Adiwarman, 2006:112).

e. Rahn

Rahn adalah pelimpahan kekuasaan oleh satu pihak kepada pihak lain

(bank) dalam hal- hal yang boleh diwakilkan. Atas jasanya, maka

penerima kekuasaan dapat meminta imbalan tertentu dari pemberi

amanah (Ascarya, 2008: 108).

f. Qardh

Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih

atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa

mengharapkan imbalan (Antonio, Muhammad Syafi”i, 2001:131).

3. Karakteristik Bank Syariah

Menurut (Ikatan Akuntan Indonesia: 2002) karakteristik perbankan

syariah diantaramya:

a. Pelarangan riba dalam berbagai bentuknya

b. Tidak mengenal konsep nilai waktu dari uang (time value of money)

c. Konsep uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas

Page 38: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

23

d. Tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang bersifat spekulatif

e. Tidak diperkenankan menggunakan dua harga untuk satu barang

f. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad

4. Perkembangan Bank Syariah

Pada awal 1980-an, diskusi mengenai bank syariah sebagai pilar

ekonomi Islam mulai dilakukan. Beberapa uji coba pada skala yang

relatif terbatas telah diwujudkan. Diantaranya Baitut Tamwil-Salman di

bandung dan koperasi Ridho Gusti di Jakarta. Akan tetapi prakarsa lebih

khusus untuk mendirikan bank Islam di Indonesia baru dilakukan pada

tahun 1990. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18-20 Agustus

1990 menyelenggarakan lokakarya bunga bank dan perbankan di

Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Hasil lokakarya tersebut dibahas lebih lanjut

pada musyawarah nasional IV MUI dan membentuk kelompok kerja

untuk mendirikan bank Islam Indonesia. Kegiatan operasional bank

syariah baru dimulai pada tahun 1992 melalui pendirian PT. Bank

Muamalat Indonesia, Tbk atau empat tahun setelah deregulasi pakto 88.

Pakto 88 adalah keputusan pemerintah untuk memperkenankan

berdirinya bank-bank baru yang dikeluarkan tanggal 10 Oktober 1998

(Wira, Ardie, 2014).

Perkembangan bank syariah di Indonesia cukup mengalami

peningkatan misalnya dari banyaknya jumlah kantor cabang bank

syariah. Pada saat ini total kantor cabang bank syariah sebanyak 2.881.

Page 39: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

24

Hal ini dapat dilihat dari Tabel 2.1 data statistik menurut OJK (Otoritas

Jasa Keuangan) pada bulan Juni 2015 sebagai berikut:

Tabel 2.1

Jaringan Kantor Bank Perbankan Syariah

Sumber: Data Statistik OJK diakses pada Juni 2015

5. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Menurut Syafi’i Antonio (2001: 34) pada tabel 2.2 terdapat

beberapa perbedaan bank syariah dan bank konvensional berdasarkan

beberapa aspek operasional berikut ini:

Jaringan Kantor perbankan syariah

(Islamic Banking Network)

Indikator 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Bank Umum Syariah

- Jumlah bank

- Jumlah kantor

Unit Usaha Syariah

- Jumlah bank

umum

konvensional yang

memiliki UUS

- Jumlah kantor

Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah

- Jumlah bank

- Jumlah kantor

6

711

25

287

138

225

11

1.215

23

262

150

286

11

1.401

24

336

155

364

11

1.745

24

517

158

401

11

1.998

23

590

163

402

12

2.151

22

320

163

439

12

2.121

22

327

161

433

Total kantor 1.223 1.763 2.101 2.663 2.990 2.910 2.881

Page 40: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

25

Tabel 2.2

Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional

BANK SYARIAH BANK KONVENSIONAL

- Melakukan investasi-investasi

yang halal saja.

- Berdasarkan prinsip bagi hasil,

jual beli atau sewa.

- Profit dan falah oriented.

- Hubungan dengan nasabah dalam

bentuk hubungan kemitraan.

- Penghimpunan dan penyaluran

dana harus sesuai dengan fatwa

Dewan Pengawasan Syariah.

- Investasi yang halal dan haram.

- Memakai perangkat bunga.

- Profit oriented.

- Hubungan dengan nasabah dalam

bentuk hubungan debitor-debitor.

- Tidak terdapat Dewan sejenis.

Perbedaan diantara keduanya hanya terletak pada prinsip

operasional yang digunakannya. Jika dalam bank syariah beroperasi

berdasarkan prinsip bagi hasil, sedangkan dalam bank konvensional

berdasarkan bunga. Dengan kata lain, kedudukan bank syari’ah dalam

hubungannya dengan nasabah sebagai mitra investor dan pedagang atau

pengusaha, sedangkan pada bank konvensional sebagai kreditur dan

debitur.

Page 41: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

26

6. Kinerja Keuangan Bank Syariah

a. Definisi Kinerja Keuangan Bank Syariah

Kinerja bank secara keseluruhan merupakan gambaran prestasi

yang dicapai bank dalam operasionalnya, baik menyangkut aspek

pemasaran, keuangan, penghimpunan, dan penyaluran dana, serta

teknologi maupun sumber daya manusia. Kinerja keuangan bank

merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu

baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana

yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan

profitabilitas bank (Jumingan, 2006).

Dibawah ini merupakan ayat yang menjelaskan tentang kinerja:

ت اللغ يلت ت إحل ىت ع الحمح دو س تفر ت ت و نفن مح ؤل اللمف سفنلفهفت و ر ت و كفمل فت ع م ىت الل فنات ف س ي ر م ت اعل قفلح بحت و

ت فن ت علم ات كفنلتفمل ت بحم اد ةحت ف يفن بهحئفكفمل الشه و

Artinya:

Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta

orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan

dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan

yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu

kerjakan (Q.S. At-Taubah: 105).”

Kinerja keuangan adalah gambaran tentang setiap hasil ekonomi

yang mampu diraih oleh perusahaan perbankan pada saat periode tertentu

melalui aktifitas-aktifitas perusahaan untuk menghasilkan keuntungan

secara efisien dan efektif, yang dapat diukur perkembangannya dengan

mengadakan analisis terhadap data-data keuangan yang tercermin dalam

laporan keuangan. Untuk mengukur sebuah keberhasilan perusahaan

Page 42: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

27

pada umumnya berfokus pada laporan keuangan disamping data-data non

keuangan lain sebagai penunjang. Informasi kinerja bermanfaat untuk

memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari

sumber dana yang ada (Ardiyana dan Muid, 2013).

Menurut Dewan Standar Akuntansi Syariah Ikatan Akuntan

Indonesia (2014:6) tujuan dari laporan keuangan adalah menyediakan

informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan

posisi keuangan suatu entitias syariah yang bermanfaat bagi sejumlah

besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Disamping itu,

tujuan lainnya adalah:

a. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua

transaksi dan kegiatan usaha

b. Informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah, serta

informasi aset, kewajiban, pendapatan, dan beban yang tidak sesuai

dengan prinsip syariah, bila ada, bagaimana perolehan dan

penggunannya

c. Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung

jawab entitas syariah terhadap amanah dala mengamankan dana,

menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang layak

d. Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh

penanam modal dan pemilik dan syirkah temporer, dan informasi

mengenai pemenuhan kewajiban (obligation) fungsi sosial entitas

Page 43: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

28

syariah, termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat, infak, sedekah,

dan wakaf.

Laporan keuangan dapat dianalisis dengan menggunakan alat

ukur yaitu rasio keuangan. Rasio dapat menggambarkan suatu hubungan

antara jumlah tertentu dengan jumlah yang lainnya. Analisis yang

dilakukan terhadap laporan keuangan tersebut kemudian dapat digunakan

sebagai gambaran tentang kondisi perusahaan.

Jadi rasio keuangan adalah rasio yang digunakan untuk

membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan

cara membagi suatu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat

dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan

keuangan atau antar komponen yang ada diantara laporan keuangan.

Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam

satu periode maupun beberapa periode (Kasmir, 2010).

Sedangkan beberapa rasio keuangan yang dapat digunakan dalam

mengukur kinerja bank adalah sebagai berikut:

1) NPF (Non Performing Financing)

NPF adalah tingkat pengembalian kredit yang diberikan deposan

kepada bank dengan kata lain NPF merupakan tingkat kredit macet pada

bank tersebut. NPF dapat diketahui dengan cara menghitung pembiayaan

non lancar terhadap total pembiayaan. Apabila semakin rendah NPF

maka bank tersebut akan semakin mengalami keuntungan, sebaliknya

bila NPF tinggi maka bank tersebut akan mengalami kerugian yang

Page 44: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

29

diakibatkan tingkat pengembalian kredit macet (Rahmat, Muhammad,

2012).

Menurut Bank Indonesia berdasarkan lampiran Surat Edaran BI

Nomor 13/24/DPNP kredit atau pembiayaan bermasalah adalah kredit

dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet. NPF adalah tingkat

pengembalian kredit atau pembiayaan yang diberikan deposan kepada

bank, dengan kata lain NPF merupakan tingkat pembiayaan macet pada

bank tersebut. NPF diketahui dengan cara menghitung pembiayaan non

lancar terhadap total pembiayaan. NPF berpengaruh negatif terhadap

pertumbuhan laba.

Rumus NPF adalah sebagai berikut:

𝑁𝑃𝐹 =𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛× 100%

Standar terbaik NPF menurut PBI No. 10 tahun 2008

mengharuskan nilai NPF dibawah 5%, sementara bank dianggap buruk

jika nilai NPF nya diatas 8%. Variabel NPF memiliki skor nilai sebagai

berikut:

- Lebih besar 8%, skor nilai 0

- Antara 5% - 8%, skor nilai 80

- Antara 3% - 5%, skor nilai 90

- Kurang dari 3%, skor nilai 100

2) FDR (Financing to Deposit Ratio)

FDR adalah rasio antara jumlah pembiayaan yang diberikan bank

dengan dana yang diterima oleh bank. FDR ditentukkan oleh

Page 45: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

30

perbandingan antara jumlah pinjaman yang diberikan dengan seluruh

dana yang berhasil dihimpun. Rasio ini merupakan teknik atau

kemampuan likuiditas bank (Savitri, 2011).

Rasio FDR adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat

likuiditas bank. Likuiditas adalah kemampuan bank dalam memenuhi

kewajibannya. Kewajiban tersebut antara lain; 1) dapat membayar

kembali semua deposannya, serta 2) dapat memenuhi permintaan kredit

yang diajukan para debitur tanpa terjadi penangguhan (Setyorini, 2012

dalam Doloksaribu, Tia). Rasio FDR berpengaruh positif terhadap

pertumbuhan laba.

Rumus FDR adalah sebagai berikut:

𝐹𝐷𝑅 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛

𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑖ℎ𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎× 100%

Standar terbaik FDR menurut PBI No. 14 tahun 2012 tentang

pendanaan jangka pendek bagi bank umum syariah adalah 85-110%.

Variabel FDR memiliki skor nilai yang telah ditentukan sebagai berikut:

- Kurang dari 50%, skor nilai 0

- Antara 50% - 85% skor nilai 80

- Lebih dari 110%, skor nilai 90

- Antara 85% - 110%, skor nilai 100

3) ROA (Return on Asset)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank

dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar ROA

semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan

Page 46: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

31

menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik (Aprila, Nurul,

2014).

Menurut Riyadi, 2006 dalam Iqbal, 2013 menyatakan bahwa ROA

adalah rasio rentabilitas yang menunjukkan perbandingan antara laba

(sebelum pajak) dengan total aset bank, rasio ini menunjukkan efisiensi

pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan.

Kegunaan Return On Assets (ROA) menurut Yuliani (2006) adalah

ROA menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan

income dari pengelolaan aset yang dimiliki.

Rumus ROA adalah sebagai berikut:

𝑅𝑂𝐴 =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡× 100%

Menurut ketentuan BI, standar terbaik ROA adalah 1,5. Variabel

ROA memiliki skor nilai sebagai berikut:

- Kurang dari 0%, skor nilai 0

- Antara 0% - 1%, skor nilai 80

- Antara 1% - 2%, skor nilai 90

- Lebih dari 2%, skor nilai 100

4) ROE (Return on Equity)

ROE menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola

modal yang tersedia untuk mendapatkan net income. Semakin tinggi

return semakin baik, berarti dividen yang dibagikan atau ditanamkan

kembali sebagai retained earning juga semakin besar (Kuncoro, 2002

dalam Rahmat, Muhammad, 2002).

Page 47: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

32

Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen bank

dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah

pajak. Semakin besar ROE, semakin besar pula tingkat keuntungan yang

dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi

bermasalah semakin kecil. Laba setelah pajak adalah laba bersih dari

kegiatan operasional setelah dikurangi pajak sedangkan rata-rata total

ekuitas adalah rata-rata modal inti yang dimiliki bank, perhitungan modal

inti dilakukan berdasarkan ketentuan kewajiban modal minimum yang

berlaku. Menurut ketentuan BI, standar terbaik ROE adalah lebih dari

lima persen (>12%).

Rumus ROE adalah sebagai berikut:

𝑅𝑂𝐸 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦× 100%

5) NIM (Net Interest Margin)

Pengertian Net Interest Margin (NIM) menurut Surat Edaran Bank

Indonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 adalah perbandingan

antara pendapatan bunga bersih terhadap rata-rata aktiva produktifnya.

Rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan yang diperoleh

bank dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan

operasionalnya. Dalam bank syariah, NIM dapat juga dinamakan Net

Operating Margin (NOM) karena dalam syariah tidak menganut prinsip

bunga. Semakin besar NIM pada suatu pada, semakin baik pula kinerja

bank tersebut, karena NIM berpengaruh positif terhadap pertumbuhan

laba. Rasio ini juga dapat dikatakan untuk mengukur kemampuan

Page 48: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

33

manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk

menghasilkan pendapatan bunga bersih (Iqbal, Muhammad, 2013).

Menurut ketentuan BI, standar terbaik NIM adalah 12%.

Rumus NIM adalah sebagai berikut:

𝑁𝐼𝑀 =𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓× 100%

6) CAR (Capital Adequacy Ratio)

Kasmir (2009) menjelaskan CAR adalah rasio yang

memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung

risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) yang

dibiayai dari dana modal sendiri bank baik dari sumber-sumber di luar

bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain. CAR

berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba.

Rumus CAR adalah sebagai berikut:

𝐶𝐴𝑅 =𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙

𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑡 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜× 100

Menurut ketentuan PBI No. 15 tahun 2013 tentang pnyediaan

modal minimum bank umum, suatu bank harus memiliki CAR minimum

8%. Variabel CAR memiliki bobot nilai sebagai berikut:

- Kurang dari 8%, skor nilai = 0

- Antara 8% - 12%, skor nilai = 80

- Antara 12-20%, skor nilai = 90

- Lebih dari 20%, skor nilai = 100

Page 49: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

34

7) GCG (Good Corporate Governance)

Berdasarkan laporan GCG Bank Panin Syariah (2014) Good

Corporate Governance (GCG) merupakan unsur penting dalam

pengembangan usaha khususnya Bank Panin Syariah seiring dengan

meningkatnya tantangan dan risiko yang dihadapi. Penerapan GCG

secara konsisten dan didukung pemenuhan komitmen dari seluruh lini

organisasi Bank akan memperkuat posisi daya saing perusahaan,

memaksimalkan nilai perusahaan dan pengelolaan sumber daya serta

pengelolaan risiko secara lebih efektif dan efisien akan memperkokoh

kepercayaan seluruh stakeholder Bank yang merupakan unsur penting

dalam pertumbuhan usaha Bank jangka panjang. Kepatuhan Bank

terhadap ketentuan regulasi, penerapan manajemen risiko dan

peningkatan pengendalian internal diseluruh unit kerja menjadi bentuk

konsistensi Bank dalam rangka pengembangan implementasi

pelaksanaan GCG. Upaya-upaya tersebut diwujudkan melalui

pengukuran risiko sesuai prinsip kehati-hatian, proses pengambilan

keputusan yang transparan, peningkatan dan pengawasan monitoring,

serta pengelolaan kegiatan usaha yang akuntabel dan independen, dengan

mengedepankan prinsip-prinsip GCG sebagai berikut :

a. Keterbukaan (Transparancy) yaitu keterbukaan dalam

mengemukakan informasi yang material dan relevan serta

keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan.

Page 50: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

35

b. Akuntabilitas (Accountability) yaitu kejelasan fungsi dan

pelaksanaan pertanggung jawaban organ Bank sehingga

pengelolaannya berjalan secara efektif.

c. Tanggung Jawab (Responsibility) yaitu kesesuaian pengelolaan Bank

dengan peraturan dan perundang-udangan yang berlaku dan prinsip-

prinsip pengelolaan Bank yang sehat.

d. Independensi (Independency) yaitu memiliki kompetensi, mampu

bertindak obyektif dan bebas dari pengaruh/tekanan dari pihak

manapun serta memiliki komitmen yang tinggi untuk pengembangan

usaha Bank.

e. Kewajaran (Fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam

memenuhi hak-hak stakeholders berdasarkan perjanjian dan

perundang-undangan yang berlaku.

Pelaksanaan atas kelima prinsip dasar tersebut diterapkan dalam

setiap aspek kegiatan Bank yang antara lain terwujud melalui hal-hal

sebagai berikut :

1) Bank secara konsisten melakukan pemaparan atas kinerja perusahaan

dan hasil yang dicapai kepada semua pemangku kepentingan secara

jelas dan transparan.

2) Bank secara tepat waktu menyampaikan laporan sesuai ketentuan

yang berlaku kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, Pusat

Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan, Lembaga Penjamin

Simpanan dan pihak eksternal regulator lainnya.

Page 51: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

36

3) Bank telah melaksanakan Public Expose dalam rangka memenuhi

ketentuan OJK, memaparkan kinerja perusahaan dan hasil yang telah

tercapai kepada seluruh pemangku kepentingan secara transparan.

4) Bank telah melakukan penerapan fungsi kepatuhan, manajemen

risiko dan pengendalian internal yang efektif dalam setiap

pengambilan keputusan bisnis dengan selalu memperhatikan dan

mematuhi prinsip kehati-hatian serta prinsip syariah.

5) Bank telah menyusun dan menetapkan Rencana Bisnis Bank secara

realistis dan akurat serta disesuaikan dengan berbagai aspek yang

mendukung pencapaian atas rencana bisnis Bank tersebut.

6) Proses dalam pengambilan keputusan dilakukan melalui mufakat dan

memperhatikan kepentingan bersama.

7) Bank senantiasa melaksanakan komitmen untuk memenuhi

kewajiban dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dari

pihak regulator secara benar dan tepat waktu.

8) Bank melakukan upaya-upaya dalam rangka mengembangkan

tingkat kepatuhan dan budaya risiko melalui sosialisasi, pengukuran

dan koordinasi dengan seluruh lini kerja mulai dari front-end,

middle-end sampai back-end, termasuk fungsi monitoring dan

pengawasan.

9) Bank telah menerapkan kebijakan whistle blowing sebagai bagian

dari upaya Bank melakukan penerapan strategi Anti Fraud.

Page 52: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

37

10) Bank telah menerapkan kebijakan Anti Pencucian Uang dan

Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) sebagai bagian

dan peran serta Bank dalam mencegah dijadikannya Bank sebagai

sarana pencucian uang dan wadah pendanaan terorisme.

b . Signalling Theory (Jensen dan Meckling, 1976)

Grand Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori

Sinyal (Signalling Theory). Teori ini menjelaskan pentingnya

pengukuran kinerja suatu perusahaan dan juga alasan perusahaan

menyajikan informasi untuk pasar modal. Dalam teori ini membahas

bagaimana seharusnya signal-signal keberhasilan atau kegagalan

manajemen (agen) disampaikan kepada pemilik. Teori signal

menjelaskan bahwa pemberian signal dilakukan oleh manajemen untuk

mengurangi informasi asimetris.

Menurut kusuma (2006) pada signalling theory terdapat motivasi

manajemen dalam menyajikan informasi keuangan yang diharapkan

dapat memberikan sinyal kemakmuran kepada pemilik ataupun

pemegang saham. Publikasi laporan keuangan tahunan yang disajikan

oleh perusahaan akan dapat memberikan signal pertumbuhan dividen

maupun perkembangan harga saham perusahaan.

Laporan keuangan yang mencerminkan kinerja yang baik

merupakan sinyal bahwa perusahaan telah beroperasi dengan baik,

namun sebagai salah satu alat ukur yang digunakan perusahaan dalam

mengukur kinerja dan juga untuk menarik calon investor, laporan

Page 53: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

38

keuangan seringkali dibuat sedemikian rupa untuk menampilkan angka

yang diinginkan oleh manajemen melalui berbagai tindakan manipulasi.

Hal ini dilakukan pada laporan laba perusahaan, karena laba sangat

rentan terhadap perubahan metoda akuntansi. Hal ini sesuai dengan teori

signal yang menunjukkan kecenderungan adanya asimetri informasi

antara pemilik perusahaan dan investor (Jensen dan Meckling, 1976

dalam Meythi, 2013).

Konsisten dengan teori sinyal (signalling theory) penelitian ini

membahas tentang kinerja Bank Panin Syariah sebelum dan setelah go

public, kinerja tersebut dilihat dari rasio keuangan yang terdapat pada

laporan keuangan dan juga dilihat dari pelaksanaan GCG Bank Panin

Syariah. Selaras dengan signalling theory yang menyebutkan bagaimana

pentingnya pengukuran kinerja dan juga memberikan informasi atau

signal yang baik kepada pihak eksternal melalui laporan keuangan yang

dapat dipertanggungjawabkan, hal ini telah dilakukan oleh Bank Panin

Syariah yang dibuktikan dengan publikasi laporan keuangan dan GCG

secara periodik.

7. IPO (Initial Public Offering)

Di pasar modal Indonesia, istilah penawaran umum perdana atau

IPO (Initial Public Offering) saham atau disebut juga sebagai go public

dapat didefinisikan sebagai kegiatan untuk pertama kalinya suatu saham

perusahaan ditawarkan atau dijual kepada publik. Selain saham, istilah

IPO juga dapat dikaitkan dengan penawaran penjualan obligasi

Page 54: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

39

perusahaan kepada publik. Namun untuk go public, istilah tersebut hanya

berlaku untuk IPO saham (Nur Inayah, 2014).

Dalam dunia perbankan syariah di Indonesia, sejauh ini hanya

Bank Panin Syariah yang telah melakukan IPO (Initial Public Offering)

dan melisting sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Oleh karena itu, Bank

Panin Syariah telah mengukir sejarah baru dalam dunia perbankan

syariah sebagai bank syariah pertama yang telah melakukan penawaran

saham kepada masyarakat secara luas.

Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang saling

mempengaruhi antara pasar uang dan pasar modal dimana bank

merupakan peserta dalam pasar uang dan pasar modal. Sebagai pihak

yang menanamkan dana dengan tujuan yaitu untuk memperoleh

penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu. Ketiga lembaga tersebut

saling terkait karena pasar uang dan pasar modal merupakan wadah

untuk lembaga – lembaga seperti bank untuk menanamkan dana atau

membutuhkan dana dengan tujuan untuk likuiditas. Selain untuk fungsi

tersebut, bank memanfaatkan proses IPO sebagai fasilitas pembiayaan

baik dalam hal operasional ataupun permodalan. sehingga antara pasar

uang dan pasar modal menunjukkan adanya hubungan saling keterkaitan

antara satu dengan yang lain.

8. Tingkat Kesehatan Bank Syariah

Kesehatan bank merupakan kemampuan bank untuk melakukan

kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi

Page 55: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

40

kewajiban dengan baik dan dengan cara-cara yang sesuai peraturan

perbankan yang berlaku (Santoso, 2006:51 dalam Lasta, Heidy, dkk.,

2014).

Sedangkan menurut Kasmir (2010) tingkat kesehatan bank dapat

diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan

operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua

kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan

peraturan perbankan yang berlaku. Pengertian tentang kesehatan bank

tersebut merupakan suatu batasan yang luas, karena kesehatan bank

mencakup kesehatan suatu bank untuk melaksanakan seluruh kegiatan

usaha perbankannya. Kegiatan tersebut meliputi:

a. Kemampuan menghimpun dana dari masyarakat, dari lembaga lain

dan modal sendiri

b. Kemampuan mengelola dana

c. Kemampuan menyalurkan dana ke masyarakat

d. Kemampuan memenuhi kewajiban kepada masyarakat, karyawan,

pemilik modal, dan pihak lain

e. Pemenuhan peraturan perbankan yang berlaku

Dalam Surat Edaran (SE) Bank Indonesia No.13/24/DPNP

tanggal 25 Oktober 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Umum tersebut merupakan petunjuk pelaksanaan dari Peraturan Bank

Indonesia No.13/1/PBI/2011, yang mewajibkan Bank Umum untuk

melakukan penilaian sendiri (self assessment) tingkat kesehatan bank

Page 56: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

41

dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating) baik

secara individual maupun secara konsolidasi. Selain itu, dalam Surat

Edaran (SE) tersebut terdapat prinsip- prinsip yang digunakan untuk

menilai tingkat kesehatan bank, adalah sebagai berikut:

a. Berorientasi Risiko

Penilaian tingkat kesehatan didasarkan pada risiko-risiko bank dan

dampak yang ditimbulkan pada kinerja bank secara keseluruhan. Hal ini

dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor internal maupun

eksternal yang dapat meningkatkan risiko atau mempengaruhi

kinerja keuangan bank pada saat ini dan di masa yang akan datang.

Dengan demikian, bank diharapkan mampu mendeteksi secara lebih

dini akar permasalahan bank serta mengambil langkah-langkah

pencegahan dan perbaikan secara efektif dan efisien.

b. Proporsionalitas

Penggunaan parameter/indikator dalam tiap faktor penilaian tingkat

kesehatan bank dilakukan dengan memperhatikan karakteristik dan

kompleksitas usaha bank. Parameter/indikator penilaian tingkat

kesehatan bank dalam Surat Edaran ini merupakan standar

minimum yang wajib digunakan dalam menilai tingkat kesehatan

bank. Namun demikian, bank dapat menggunakan

parameter/indikator tambahan yang sesuai dengan karakteristik dan

kompleksitas usahanya dalam menilai tingkat kesehatan bank

sehingga dapat mencerminkan kondisi bank dengan lebih baik.

Page 57: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

42

c. Materialitas dan Signifikansi

Bank perlu memperhatikan materialitas atau signifikansi factor

penilaian tingkat kesehatan bank yaitu Profil Risiko, GCG,

Rentabilitas, dan Permodalan serta signifikansi parameter/indikator

penilaian pada masing-masing faktor dalam menyimpulkan hasil

penilaian dan menetapkan peringkat faktor. Penentuan materialitas

dan signifikansi tersebut didasarkan pada analisis yang didukung

oleh data dan informasi yang memadai mengenai Risiko dan kinerja

keuangan bank.

d. Komprehensif dan Terstruktur

Proses penilaian dilakukan secara menyeluruh dan sistematis serta

difokuskan pada permasalahan utama bank. Analisis dilakukan

secara terintegrasi, yaitu dengan mempertimbangkan keterkaitan

antar risiko dan antar faktor penilaian tingkat kesehatan bank serta

perusahaan anak yang wajib dikonsolidasikan. Analisis harus

didukung oleh fakta-fakta pokok dan rasio-rasio yang relevan untuk

menunjukkan tingkat, trend, dan tingkat permasalahan yang dihadapi

oleh bank.

9. Metode RGEC

Mengingat pesatnya perkembangan sektor perbankan dan

perubahan kompleksitas usaha serta profil risiko bank, dan juga adanya

perubahan metodologi dalam penilaian kondisi bank yang diterapkan

secara Internasional. Pengalaman dari krisis keuangan global telah

Page 58: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

43

mendorong perlunya peningkatan efektifitas penerapan manajemen risiko

dan GCG. Tujuannya adalah agar bank mampu mengidentifikasi masalah

secara lebih dini, melakukan tindak lanjut perbaikan yang sesuai dan

lebih cepat, serta menerapkan GCG manajemen risiko yang lebih baik

sehingga bank lebih tahan dalam menghadapi krisis (SE Bank Indonesia

No. 13/24/DPNP tahun 2011).

Kinerja bank atau tingkat kesehatan bank syariah dapat dinilai

dengan metode RGEC. Adapun siklus periode metode penilaian tingkat

kesehatan bank adalah sebagai berikut:

Gambar 2.4

Siklus Periode Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Menurut Noor Mutia (2014) menjelaskan bahwa metode CAMEL

pertama kali diperkenalkan di Indonesia sejak dikeluarkannya Paket

Februari 1991 mengenai sifat-sifat kehati-hatian bank. Paket tersebut

dikeluarkan sebagai dampak kebijakan Paket Kebijakan 27 Oktober 1988

(Pakto 1988). CAMEL berkembang menjadi CAMELS pada tanggal 1

Januari 1997 di Amerika. CAMELS berkembang di Indonesia pada akhir

tahuan 1997 sebagai dampak dari krisis ekonomi dan moneter.

CAMEL

Paket Februari 1991

CAMELS

- PBI No.6/10/PBI/2004

- SE No.6/23/DPNP

RGEC

- PBI No.13/1/PBI/2011

- SE No.13/24/DPNP

Page 59: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

44

Analisis CAMELS digunakan untuk menganalisis dan

mengevaluasi kinerja keuangan bank umum di Indonesia. Analisis

CAMELS diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004

tentang sistem penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan Peraturan

Bank Indonesia Nomor 9/1/PBI/2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah.

Kemudian dikeluarkan PBI No. 13/1/PBI/2011 dan SE BI

No.13/24/DPNP yang berlaku per Januari 2012 menggantikan penilaian

kesehatan bank dengan metode CAMELS dengan metode RGEC.

Metode CAMELS tersebut sudah diberlakukan selama hampir delapan

tahun sejak terbitnya PBI No. 6/10/PBI/2004 dan SE

No.6/23/DPNP. Dengan terbitnya PBI dan SE terbaru ini, metode

CAMELS dinyatakan tidak berlaku lagi, diganti dengan model baru yang

mewajibkan Bank Umum untuk melakukan penilaian sendiri (self-

assessment) Tingkat Kesehatan Bank dengan menggunakan pendekatan

risiko RBBR (Risk-based Bank Rating) baik secara individual maupun

secara konsolidasi.

Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 tentang

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, Bank Indonesia telah

menetapkan sistem penilaian Tingkat Kesehatan Bank berbasis risiko.

Menurut POJK No. 8/POJK.3/2014 faktor-faktor penilaian dalam

metode RGEC adalah sebagai berikut:

1. Risk Profile (Profil Risiko)

Page 60: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

45

Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 Pasal 7 ayat 1

penilaian terhadap faktor profil risiko sebagaimana dimaksud dalam

pasal 6 huruf a merupakan penilaian terhadap risiko inheren dan kualitas

penerapan manajemen risiko dalam operasional bank. Penilaian risiko

inheren merupakan penilaian atas risiko yang melekat pada kegiatan

bisnis bank, baik yang dikuantifikasikan maupun tidak, yang berpotensi

mempengaruhi posisi keuangan bank.

Karakteristik Risiko inheren Bank ditentukan oleh faktor

internal maupun eksternal, antara lain strategi bisnis, karakteristik

bisnis, kompleksitas produk dan aktivitas Bank, industri dimana

Bank melakukan kegiatan usaha, serta kondisi makro ekonomi.

Penilaian atas risiko inheren dilakukan dengan memperhatikan

parameter/indikator yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.

Penetapan tingkat Risiko inheren atas masing-masing jenis risiko

mengacu pada prinsip-prinsip umum penilaian tingkat kesehatan

bank umum. Penetapan tingkat risiko inheren untuk masing-masing

jenis risiko dikategorikan ke dalam peringkat 1 (low), peringkat 2

(low to moderate), peringkat 3 (moderate), peringkat 4 (moderate to

high), dan peringkat 5 (high).

Penilaian kualitas penerapan manajemen risiko merupakan

penilaian terhadap aspek penilaian terhadap aspek: (a) tata kelola risiko,

(b) kerangka manajemen risiko, (c) proses manajemen risiko, kecukupan

sumber daya manusia, dan kecukupan system informasi manajemen, (d)

Page 61: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

46

kecukupan sistem pengendalian risiko dengan memperhatikan

karakteristik dan kompleksitas usaha bank. Sedangkan penerapan

kualitas manajemen risiko dikategorikan kedalam peringkat 1 (strong),

peringkat 2 (satisfactory), peringkat 3 (fair), peringkat 4 (marginal),

peringkat 5 (unsatisfactory). Penilaian atas risiko inheren terdiri dari 10

aspek risiko, antara lain:

a. Risiko kredit

Risiko kredit adalah suatu risiko akibat kegagalan nasabah atau pihak

lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank sesuai dengan perjanjian

yang disepakatinya. Gagal bayar yang dimaksud ialah gagal bayar

karenaa kesengajaan, dan juga gagal bayar karena bangkrut (Rustam,

2013: 55).

b. Risiko pasar

Risiko pasar didefinisikan sebagai risiko kerugian baik yang ada didalam

maupun diluar posisi neraca keuangan yang muncul karena perubahan

harga yang tidak menguntungkan, misalnya fluktuasi nilai asset yang

diperjualbelikan atau disewakan. Selain itu, risiko pasar adalah risiko

yang berhubungan dengan volatilitas nilai pasar saat ini dan masa

mendatang dari suatu aset tertentu (Akkizidis & Sunil, 2008: 111).

c. Risiko operasional

Menurut Adiwarman A. Karim (2013: 275) Risiko operasional

(operational risk) adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh

ketidakcukupan atau tidak befungsinya proses internal, human error,

Page 62: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

47

kegagalan sistem atau adanya masalah eksternal yang mempengaruhi

operasional bank. Ada tiga faktor yang menjadi penyebab timbulnya

risiko ini, yaitu: (1) Infrastuktur, seperti teknologi, kebijakan,

lingkungan, pengamanan, perselisihan, dan sebagainya (2) Proses (3)

Sumber daya.

Risiko operasional dapat mencakup lima hal, yaitu risiko reputasi

(reputation risk), risiko kepatuhan (compliance risk), risiko transaksi

(transactional risk), risiko strategis (strategic risk), dan risiko hukum

(legal risk).

d. Risiko likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko bank akibat ketidakmampuan bank

memenuhi kewajiban bank yang telah jatuh tempo dari pendanaan arus

kas dan atau aset yang likuid tanpa mengganggu aktivas bank sehari-hari

(PBI No. 11/25/2009).

e. Risiko hukum

Pengertian risiko hukum menurut Adiwarman A. Karim (2013: 277)

adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis,

seperti: adanya tuntutan hukum, ketiadaan pertauran perundang-

undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan (perjanjian) seperti

tidak terpenuhinya syarat keabsahan suatu kontrak atau pengikatan

agunan yang tidak sempurna. Dalam kaitan risiko hukum, hal- hal yang

harus diperhatikan adalah:

- Keharusan memiliki kebijakan dan prosedur secara tertulis

Page 63: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

48

- Keharusan melaksanakan prosedur analisis aspek hukum terhadap

produk dan aktivitas baru

- Keharusan memiliki satuan kerja yang berfungsi sebagai legal

watch, tidak saja terhadap hukum positif tetapi juga terhadap fatwa

DSN dan ketentuan-ketentuan lainnya berdasarkan prinsip syariah

- Keharusan menilai dampak perubahan ketentuan/peraturan terhadap

risiko hukum

- Keharusan untuk menerapkan sanksi secara konsisten

- Keharusan untuk melakukan kajian secara berkala terhadap akad,

kontrak dan perjanjian-perjanjian bank dengan pihak lain dalam hal

efektivitas dan enforceability.

f. Risiko strategik

Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya

penetapan dan pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan

keputusan bisnis yang tidak tepat atau bank tidak mematuhi/ tidak

melaksanakan perubahan perundang-undangan dan ketentuan lain yang

berlaku. (Adiwarman A. Karim, 2013: 277).

g. Risiko kepatuhan

Adiwarman A. Karim (2013:276) Risiko kepatuhan adalah risiko yang

disebabkan oleh tidak dipatuhinya ketentuan-ketentuan yang ada, baik

ketentuan internal maupun eksternal, seperti berikut:

- Ketentuan giro wajib minimum

- Ketentuan dalam penyediaan produk

Page 64: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

49

- Ketentuan dalam pemberian pembiayaan

- Ketentuan dalam pelaporan baik pelaporan internal, laporan kepada

bank Indonesia, maupun laporan kepada pihak ketiga lainnya

- Ketentuan perpajakan

- Ketentuan dalam akad dan kontrak

- Fatwa DSN

h. Risiko reputasi

Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan

para pemangku kepentingan yang bersumber dari persepsi negatif

tehadap bank (PBI No. 13/23/PBI/2011).

i. Risiko imbal hasil

Berdasarkan PBI No. 13/23/PBI/2011 yang dimaksud dengan risiko

imbal hasil ialah risiko akibat perubahan tingkat imbal hasil yang

dibayarkan bank kepada nasabah karena terjadinya perubahan tingkat

imbal hasil yang diterima bank dari penyaluran dana, yang dapat

mempengaruhi perilaku nasabah dan pihak ketiga bank.

j. Risiko investasi

Risiko investasi didefinisikan sebagai risiko yang mucul dari partisipasi

dalam keuangan atau aktifitas bisnis lain yang disebutkan dalam kontrak

dan ikut serta dalam menyediakan dana untuk saling menaruh modal

dalam bisnis yang tentunya memiliki risiko didalamnya. Bank syariah

memiliki risiko investasi pada kontrak berbasis mjudharabah dan

musyarakah. Bank syariah menggunakan instrumen ini secara substansial

Page 65: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

50

berpengaruh terhadap pendapatan bank, likuiditas, dan risiko lain serta

volatilitas pendapatan dan modal (Al Arif & Yuke Rahmawati,

2015:192).

2. Good Corporate Governance (GCG)

Penilaian terhadap faktor GCG dalam pendekatan RGEC

didasarkan ke dalam tiga aspek utama yaitu, governance structure,

governance process, dan governance output. Berdasarkan ketetapan

Bank Indonesia yang disajikan dalam Laporan Pengawasan Bank

(2012:36): “governance structure mencakup pelaksanaan tugas dan

tanggung jawab Dewan Komisaris dan Dewan Direksi serta kelengkapan

dan pelaksanaan tugas komite. Governance process mencakup fungsi

kepatuhan bank, penanganan benturan kepentingan, penerapan fungsi

audit intern dan ekstern, penerapan manajemen risiko termasuk sistem

pengendalian intern, penyediaan dana kepada pihak terkait dan dana

besar, serta rencana strategis bank. Aspek terakhir governance output

mencakup transaparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan

pelaksanaan GCG yang memenuhi prinsip Transparancy, Accountability,

Responsibility, Indepedency, dan Fairness (TARIF)” (Lasta, dkk., 2014).

Berdasarkan surat edaran (SE) BI No. 12/13/Dpbs, faktor-faktor

penilaian GCG bank syariah tentang pelaksanaan GCG adalah:

a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan komisaris

b. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab direksi

c. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite

Page 66: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

51

d. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah

e. Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan

pelayanan jasa

f. Penanganan benturan kepentingan

g. Penerapan fungsi kepatuhan bank

h. Penerapan fungsi audit intern

i. Penerapan fungsi audit ekstern

j. Batas maksimum penyaluran dana

k. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan

pelaksanaan GCG, serta pelaporan internal.

3. Earnings (Rentabilitas)

Rentabilitas merupakan kemampuan bank dalam menghasilkan

laba dari aktifitas bisnis bank. Laba merupakan hal yang sangat penting,

dengan laba yang dihasilkan dari suatu kegiatan bisnis mengindikasikan

bahwa kinerja yang telah dilakukan adalah baik dan dapat meneruskan

kelangsungan hidup bisnis itu sendiri (Arifin, 2009).

4. Capital (Permodalan)

Peraturan bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 Pasal 7 ayat 2

sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 huruf d meliputi penilaian terhadap

tingkat kecukupan permodalan dan pengelolaan permodalan. Capital

Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kinerja bank untuk mengukur

kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang

mengandung atau menghasilkan risiko (Kasmir, 2009:198).

Page 67: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

52

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.3

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No. Peneliti

(tahun)

Judul

penelitian Persamaan Perbedaan Hasil penelitian

1 Heidy

arrvida

lasta,

Zainul

arifin, Nila

firdausi

nuzula

(2014)

Analisis tingkat

kesehatan bank

dengan

menggunakan

pendekatan

RGEC (Studi

pada PT Bank

Rakyat

Indonesia,Tbk

periode 2011-

2013)

- Metode

yang

digunakan

yaitu RGEC

- Sampel

yang

digunakan

berbeda

- Rasio yang

digunakan

berbeda

Hasil penelitian dalam

jurnal tersebut

menunujukkan bahwa

tingkat kesehatan PT BRI,

Tbk yang diukur

menggunakan pendekatan

RGEC secara keseluruhan

dapat dikatakan bahwa

BRI merupakan bank yang

sehat bahkan dalam

beberapa indikator

menunjukkan bahwa BRI

mendapatkan predikat

bank yang sangat sehat.

2 Ni Putu

Noviantini

Permata

Yessi, Sri

Mangesti

Rahayu,

Maria

Goretti Wi

Endang

NP

(2015)

Analisis tingkat

kesehatan bank

dengan

menggunakan

pendekatan

RGEC (Studi

pada PT Bank

Sinar Harapan

Bali periode

2010-2012)

- Metode yang

digunakan

sama, yaitu

metode

RGEC

- Jumlah

sampel yang

digunakan

yaitu satu

- Periode

penelitian

sama, yaitu 2

Variabel

yang

digunakan

berbeda

Hasil penelitian jurnal ini

menunjukkan bahwa Bank

Sinar Harapan Bali dalam

hal tingkat kesehatan tidak

bermasalah atau dapat

dikatakan sehat

Page 68: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

53

tahun

3 Adhisyahf

itri

Evalina

Ikhsan

Analisis Kinerja

Perusahaan:

Sebelum Dan

Sesudah Initial

Public Offering

Di Bursa Efek

Indonesia

- Jenis

penelitian

sama, yaitu

penelitian

komparatif

terhadap

perusahaan

sebelum dan

setelah go

public

- Variabel

yang

digunakan

- Periode

penelitian

berbeda

Hasil penelitian jurnal

tersebut adalah bahwa

seluruh rasio keuangan

yang digunakan untuk

mengukur kinerja

perusahaan rata-rata lebih

baik sebelum perusahaan

melakukan IPO kecuali

untuk total asset turn over.

4 David

Peter

Rotinsulu,

Paulus

Kindagen,

Merinda

Pandowo

The Analyze Of

Risk-Based

Bank Rating

Method On

Bank’s

Profitability In

State-Owned

Banks

- Metode yang

digunakan

sama, yaitu

metode

RBBR atau

pendekatan

RGEC

- Teknik

analisis

berbeda

- Jumlah

sampel

penelitian

berbeda

Hasil penelitian dalam

jurnal ini menunjukkan

bahwa metode RGEC

berpengaruh simultan dan

signifikan terhadap

profitabilitas bank, risiko

kredit dan likuiditas

berpengaruh negatif pada

profitabilitas bank secara

parsial, risiko pasar

berpengaruh posti dan

signifikan terhadap

profitabilitas bank secara

parsial, modal tidak

berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas bank

secara parsial.

Page 69: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

54

C. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.5

Kerangka Pemikiran

Metode RGEC

Profil Risiko Capital Earnings GCG

BANK PANIN SYARIAH

Laporan keuangan publikasi Bank

Panin Syariah Laporan GCG Bank Panin Syariah

Setelah Go Public Sebelum Go Public

NPF

FDR

ROA

ROE

NIM

Interpretasi/

Analisis

Sebelum dan

setelah Go Public

CAR

Two Related Sample

(Wilcoxon test)

Uji Non Parametrik

Page 70: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

55

D. Perumusan Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap variabel-variabel yang

akan diuji dalam suatu penelitian. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian

ini, yaitu hipotesis nol (Ho) yang menyatakan bahwa rata-rata (mean) dari

sampel tersebut adalah sama dan hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan

bahwa nilai rata-rata (mean) dari sampel tersebut berbeda. Dalam penelitian

ini ingin melihat apakah terdapat perbedaan kinerja Bank Panin Syariah

sebelum dan setelah go public yang dilihat dari rasio pada metode RGEC.

Berdasarkan tinjauan pusaka dan penelitian terdahulu, maka hipotesis statistik

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Non Performing Financing (NPF)

Ho: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja Bank Panin

Syariah sebelum dan setelah go public berdasarkan Non Performing

Financing (NPF)

Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja Bank Panin Syariah

sebelum dan setelah go public berdasarkan Non Performing

Financing (NPF)

b. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Ho: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja Bank Panin

Syariah sebelum dan setelah go public berdasarkan Financing to

Deposit Ratio (FDR)

Page 71: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

56

Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja Bank Panin Syariah

sebelum dan setelah go public berdasarkan Financing to Deposit

Ratio (FDR)

c. Return On Asset (ROA)

Ho: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja Bank Panin

Syariah sebelum dan setelah go public berdasarkan Return On Asset

(ROA)

Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja Bank Panin Syariah

sebelum dan setelah go public berdasarkan Return On Asset (ROA)

d. Return On Equity (ROE)

Ho: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja Bank Panin

Syariah sebelum dan setelah go public berdasarkan Return On Equity

(ROE)

Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja Bank Panin Syariah

sebelum dan setelah go public berdasarkan Return On Equity (ROE)

e. Net Interest Margin (NIM)

Ho: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja Bank Panin

Syariah sebelum dan setelah go public berdasarkan Net Interest

Margin (NIM)

Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja Bank Panin Syariah

sebelum dan setelah go public berdasarkan Net Interest Margin

(NIM)

Page 72: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

57

f. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Ho: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja Bank Panin

Syariah sebelum dan setelah go public berdasarkan Capital

Adequacy Ratio (CAR)

Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja Bank Panin Syariah

sebelum dan setelah go public berdasarkan Capital Adequacy Ratio

(CAR)

Page 73: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

58

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis perbandingan kinerja

Bank Panin Syariah sebelum dan setelah go public, dimana Bank Panin Syariah

merupakan sampel dalam penelitian ini. Adapun periode yang digunakan

adalah periode tahun 2013-2014, karena tahun 2013 merupakan periode

dimana Bank Panin Syariah sebelum go public, dan 2014 merupakan periode

setelah go public. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan

keuangan Bank Panin Syariah tahun 2013-2014 dan laporan GCG yang

merupakan salah satu faktor dalam metode RGEC (Risk profile, Good

Corporate Governance (GCG), Earnings, Capital).

B. Metode Pengumpulan Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah Bank Panin Syariah. Adapun

metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling

yaitu penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu dan kriteria yang

diterapkan terhadap elemen sampel.

Adapun kriteria-kriteria yang dimaksud adalah:

1. Bank Umum Syariah yang sudah terdaftar di BEI

2. Selama periode tahun 2013-2014 secara periodik mempublikasikan laporan

keuangan dan laporan GCG bank.

Oleh karena itu, alasan peneliti menggunakan Bank Panin Syariah

sebagai objek dalam penelitin ini, karena Bank Panin Syariah merupakan satu-

Page 74: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

59

satunya bank syariah yang telah mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek

Indonesia (BEI), dan mempublikasikan laporan keuangannya secara periodik.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh peneliti melalui

pihak kedua atau tangan kedua (Usman, 2006:20 dalam Iqbal, Muhammad

2013) yang berupa laporan keuangan yang diambil dari website resmi Bank

Panin Syariah.

2. Studi Pustaka

Yaitu dengan melakukan telaah pustaka, eksplorasi, dan mengkaji berbagai

literatur pustaka seperti jurnal, skripsi terdahulu, buku dan sumber-sumber

yang berkaitan dengan penelitian ini.

D. Metode Analisis Data

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan

pendekatan studi kasus (case study), serta metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode komparatif yaitu metode yang digunakan

dalam penelitian yang diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua variabel

ada perbedaan dalam suatu aspek yang diteliti. Dimana laporan keuangan bank

dan laporan GCG Bank Panin Syariah pada periode sebelum dibandingkan

dengan periode setelah go public menggunakan rasio-rasio yang terdapat dalam

metode RGEC.

Page 75: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

60

Adapun alat uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode uji beda Wilcoxon Signed Ranks Test yaitu uji non parametrik yang

digunakan untuk menganalisis data pada dua kelompok yang berkaitan,

termasuk dalam kasus sebelum dan sesudah yang mana objek yang sama

diamati pada dua kondisi yang berbeda (Black, 2003 dalam Kurniawan, Albert,

2011).

Metode ini biasanya digunakan pada data-data kualitatif (skala nominal

dan ordinal) atau untuk data kuantitatif (skala rasio) yang tidak berdistribusi

normal (Kurniawan, 2012). Sedangkan ciri-ciri wilcoxon test adalah: (1) level

pengukuran data yang rendah yaitu ordinal (2) jumlah data biasanya kurang

dari 30 sampel (3) ciri utamanya berasal dari satu populasi yang sama namun

diberi dua perlakuan yang berbeda dan mempunyai hubungan (4) data

berdistribusi tidak normal (Kurniawan, Albert, 2011: 105).

Adapun langkah pengujian dalam wilcoxon test adalah sebagai berikut:

1. Menentukan Hipotesis

Ho: kedua pasangan observasi sama

Ha: kedua pasangan observasi berbeda

2. Menentukan tingkat signifikansi α = 5% (0,05)

3. Critical region

Critical region yaitu daerah atau wilayah penolakan Ho

P value (sig) > α = Ho diterima

P value (sig) < α = Ho ditolak

4. Melakukan pengujian atau input data pada program SPSS

Page 76: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

61

Rumus:

Keterangan:

N : banyak data yang berubah setelah diberi perlakuan berbeda

T : jumlah ranking dari nilai selisih yng negatif (apabila banyaknya selisih

yang positif lebih banyak dari banyaknya selisih negatif) atau jumlah

ranking dari nilai selisih yang positif (apabila banyaknya selisih yang

negatif > banyaknya selisih yang positif)

Bila sampel lebih besar dari 25, maka distribusinya akan mendekati

distribusi normal. Untuk itu digunakan rumus Z dalam pengujiannya.

Rumus:

Dimana:

Z : Uji normal hitung

J : Jumlah jenjang/ranking yang kecil

µ: Rataan jenjang/ranking

𝜎: Simpangan baku jenjang/ranking

Page 77: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

62

5. Keputusan

Tolak Ho atau terima Ho dengan melihat apakah nilai pada hasil pngujian

berada pada citical region atau tidak. Jika berada pada critical region, maka

hipotesis nol ditolak. Selain itu, dalam menentukan hasil pengujian,

hasilnya dibagi 2 karena pengujiannya menggunakan 2 tailed.

6. Kesimpulan

Jika keputusan tolak Ho maka dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat

kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 5% kedua pasangan observasi

tersebut berbeda signifikan.

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Y

Variabel Y (dependent) dalam penelitian ini adalah laporan keuangan dan

laporan GCG Bank Panin Syariah yang telah dipublikasikan.

2. Variabel X

Variabel independen dalam penelitian ini adalah:

a. NPF (Non Performing Financing) (X1)

NPF diketahui dengan cara menghitung pembiayaan non lancar

terhadap total pembiayaan. NPF berpengaruh negatif terhadap

pertumbuhan laba.

b. FDR (Financing to Deposit Ratio) (X2)

FDR diketahui dengan cara menghitung jumlah pembiayaan yang

diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank.

Page 78: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

63

c. ROA (Return on Asset) (X3)

ROA diketahui dengan cara menghitung laba bersih sebelum pajak

terhadap total asset yang dimiliki oleh bank.

d. ROE (Return on Equity) (X4)

ROE diketahui dengan cara menghitung laba setelah pajak dibagi

dengan total equity.

e. NIM (Net Interest Margin) (X5)

Rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan yang diperoleh

bank dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan

operasionalnya.

f. CAR (Capital Adequacy Ratio) (X6)

CAR diketahui dengan cara menghitung modal terhadap aset

tertimbang menurut risiko (ATMR).

g. GCG (Good Corporate Governance) (X7)

Penilaian terhadap faktor GCG didasarkan ke dalam tiga aspek

utama yaitu, governance structure, governance process, dan governance

output. GCG dapat dilihat pada data laporan pelaksanaan GCG yang telah

dipublikasikan, serta penilaiannya dapat dilihat berdasarkan bobot, nilai,

dan hasil pada nilai komposit GCG serta peringkat yang diperoleh dari

pelaksanaan GCG bank tersebut..

Page 79: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

64

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

PT Bank Panin Syariah Tbk didirikan di Malang tanggal 08 Januari 1972

dengan nama PT Bank Pasar Bersaudara Djaja. PT Bank Panin Syariah Tbk

beberapa kali melakukan perubahan nama, antara lain: PT Bank Pasar

Bersaudara Djaja tanggal 08 Januari 1972, PT Bank Bersaudara Jaya tanggal

08 Januari 1990, PT Bank Harfa tanggal 27 Maret 1997, PT Bank Panin

Syariah tanggal 03 Agustus 2009. Induk usaha Bank Panin Syariah Tbk adalah

PT Bank Panin Indonesia Tbk.

Visi Bank Panin Syariah adalah “Bank Syariah Pilihan yang menjadi

Role Model Berbasiskan Kemitraan dan Ekonomi Rakyat”. Sedangkan Misi

Bank Panin Syariah adalah (1) Menyediakan produk dan layanan yang kreatif,

inovatif dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat (2) Mengembangkan

kemitraan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi rakyat (3)

Mengembangkan sumber daya insani berintegritas dan profesional

berlandaskan nilai-nilai spiritual berbasis sistem merit (4) Menerapkan tata

kelola perusahaan dan sistem pengendalian yang terintegrasi sesuai prinsip

syariah (5) Meningkakan nilai tambah kepada stakeholder.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Panin Bank Syariah, ruang

lingkup kegiatan Panin Bank Syariah adalah menjalankan kegiatan usaha di

bidang perbankan dengan prinsip bagi hasil berdasarkan syariat Islam. Bank

Panin Syariah mendapat ijin usaha dari Bank Indonesia berdasarkan Surat

Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.11/52/KEP.GBI/DpG/2009 tanggal 6

Page 80: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

65

Oktober 2009 sebagai bank umum berdasarkan prinsip syariah dan mulai

beroperasi sebagai Bank Umum Syariah pada tanggal 2 Desember 2009.

Sejak mengawali keberadaan di industri perbankan syariah di Indonesia,

Panin Bank Syariah secara konsisten menunjukkan kinerja dan pertumbuhan

usaha yang baik. Panin Bank Syariah berhasil mengembangkan aset dengan

pesat berkat kepercayaan nasabah yang menggunakan berbagai produk jasa,

pembiayaan dan pendanaan. Saat ini Bank Panin Syariah merupakan bank

umum peringkat ke-6 terbesar di Indonesia. Sedangkan jumlah jaringan kantor

Bank Panin Syariah saat ini memiliki 1 kantor pusat, 7 kantor cabang, dan 5

kantor cabang pembantu.

Kinerja yang baik dan kepercayaan nasabah ini telah menjadi landasan

sehingga Panin Bank Syariah dapat menawarkan saham perdananya ke publik

melalui Initial Public Offering (IPO) pada awal tahun 2014 yang dilakukan

oleh PT Evergreen Capital dan PT RHB OSK Securities Indonesia selaku

Penjamin Pelaksana Emisi Efek serta PT Blue Chip Mulia selaku Biro

Administrasi Efek. Dengan telah ditawarkannya saham perdana ke publik (go

public), telah menambah kapabilitas Panin Bank Syariah dalam mengambil

langkah-langkah strategis untuk memacu pertumbuhan dan menjaga

kelangsungan bisnis Panin Bank Syariah di masa depan. Saat ini Panin Bank

Syariah memfokuskan upayanya untuk menciptakan nilai bagi seluruh

pemangku kepentingan dan mendukung pertumbuhan bisnisnya.

Komposisi kepemilikan Saham Bank Panin Syariah pada per Desember

2014 dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Page 81: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

66

Tabel 4.1

Komposisi Saham Bank Panin Syariah

Tahun 2014

No Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Prosentase

1 PT Bank Panin Tbk 5.119.951.790 52,11%

2 Dubai Islamic Bank 2.427.750.000 24,71%

3 Masyarakat 2.277.032.310 23,18%

Total Saham 9.824.734.100 100,00%

Sumber: Laporan Keuangan Bank Panin Syariah Tahun 2014

Sedangkan pada gambar 4.1 menjelaskan tentang perkembangan aset

Bank Panin Syariah, setelah go public Bank Panin Syariah mengalami

peningkatan sebesar Rp 53,08% yaitu dari Rp 4,05 triliun pada tahun 2013

menjadi Rp 6,20 triliun pada tahun 2014.

Gambar 4.1

Perkembangan Aset Bank Panin Syariah

Sumber: Laporan Keuangan Bank Panin Syariah tahun 2014

Dukungan penuh dari PT Bank Panin Indonesia Tbk sebagai induk

perusahaan juga telah membantu tumbuh kembang Bank Panin Syariah. Bank

Panin Syariah terus berkomitmen untuk membangun kepercayaan nasabah dan

0

2.000.000

4.000.000

6.000.000

8.000.000

2012 2013 2014

Total Aktiva

(dalam jutaan rupiah)

Page 82: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

67

masyarakat melalui pelayanan dan penawaran produk yang sesuai dengan

prinsip-prinsip syariah dan memenuhi kebutuhan nasabah.

Pada gambar 4.2 menjelaskan tentang struktur organisasi Bank Panin

Syariah yaitu sebagai berikut:

Gambar 4.2

Struktur Organisasi Bank Panin Syariah

Sumber: Laporan Keuangan Bank Panin Syariah

Dewan Komisaris Dewan Pengawas

Syariah

Komite

Remunerasi &

Nominasi

Komite Audit

Komite Pemantau

Risiko

Direktur Utama

Deny Hendrawati

Direktur

Keuangan & Operasi

Tri Bhakti Irianto

Direktur Komersial

Hadi Purnomo Direktur Manajemen

Risiko & Kepatuhan

Budi Prakoso

Perencanaan

Perusahaan

Edi Setijawan

Bisnis Ritel

Kepatuhan

Intan Rahmawati

Manajemen Risiko

Yus Indra

Bisnis Mikro

Fathorrahman

Pembiayaan

Konsumer

Pembiayaan

Kecil & Menengah

Indra Azhary

Pendanaan Ritel

Jusuf Eko S.

PendanaanInstitusi

Henny

Komalaningsih

Pembiayaan

Komersial

Akmal Suryadi

Tresuri

Herlis Yulistiana

Bara

Sekretaris

Perusahaan

Ahmad Fathoni

SKAI

Awan Vianto

SDI

Andi Sulaiman

Syah

Bisnis Support

Edy Tri S.

Teknologi

Informasi

M. Raihan Rosa

Keuangan &

Pelaporan

Juni Supriyanto

Operasi

Rode Ekanara

Cabang

Page 83: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

68

Berdasarkan gambar 4.2 diatas, dapat diketahui bahwa Bank Panin

Syariah memiliki Dewan Pengawas Syariah yang posisinya sejajar dengan

Dewan Komisaris yang mana Dewan Komisaris dibantu oleh beberapa komite

diantaranya Komite Pemantau Risiko, Komite Audit, dan Komite Remunerasi

& Nominasi. Selain itu, terdapat jajaran direksi yaitu Direktur Manajemen

Risiko & Kepatuhan, Direktur Komersial, dan Direktur Keuangan & Operasi.

B. Analisis dan Pembahasan

1. Kinerja PT Bank Panin Syariah Sebelum Go Public

Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan keuangan triwulan Bank

Panin Syariah yang dipublikasikan melalui websitenya, diketahui nilai rata-rata

NPF, FDR, ROA, ROE, NIM, CAR terdapat dalam tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2

Nilai rata-rata NPF, FDR, ROA, ROE, NIM, CAR

Bank Panin Syariah, Tbk Sebelum Go Public

Sumber: Laporan Keuangan Bank Panin Syariah yang Telah Diolah

Selain itu, untuk memudahkan dalam mendeskripsikan variabel

penelitian ini, berdasarkan data rasio keuangan dari laporan keuangan Bank

Panin Syariah, maka dapat diketahui nilai minimum, rata-rata (mean), standar

Tah

un

2013

BULAN NPF FDR ROA ROE NIM CAR

Maret 0,60 120,91 2,72 9,97 6,49 27,09

Juni 0,56 123,60 2,34 8,92 6,15 23,11

September 1,01 112,46 2,18 8,94 4,97 19,75

Desember 0,77 90,40 1,03 4,44 4,26 20,83

Page 84: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

69

deviasi dari masing-masing variabel penelitian yang dapat dilihat dari tabel 4.3

berikut ini:

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif Variabel NPF, FDR, ROA, ROE, NIM, CAR

Bank Panin Syariah, Tbk Sebelum Go Public

NPF FDR ROA ROE NIM CAR

Mean 0.7350 111.84 2.0675 8.0675 5.4675 22.6950

Median 0.6850 116.6850 2.2600 8.9300 5.5600 21.9700

Maximum 1.01 123.60 2.72 9.97 6.49 27.09

Minimum 0.56 90.40 1.03 4.44 4.26 19.75

Std.

deviation 0.20469 15.06232 0.7278 2.46754 1.03552 3.2475

Sumber: data primer yang telah diolah

a. Non Performing Financing (NPF)

Berdasarkan tabel 4.2 nilai NPF Bank Panin Syariah, Tbk tahun 2013

pada bulan Maret sebesar 0,60%, bulan Juni sebesar 0,56%, bulan September

sebesar 1,01%, dan bulan Desember sebesar 0,77%. Dan pada tabel 4.3 nilai

maximum NPF pada tahun 2013 sebesar 1,01% dan nilai minimum sebesar

0,56%. Sementara nilai rata-rata (mean) sebesar 0,7350% dengan standar

deviasi sebesar 0,20% sehingga menunjukkan simpangan data yang nilai

standar deviasi lebih kecil daripada nilai rata-rata dapat dapat dikatakan baik.

Dengan melihat nilai mean tersebut dapat disimpulkan bahwa NPF Bank Panin

Syariah, Tbk sebelum go public dapat dikatakan baik karena 0,730% < 5%

sesuai dengan ketetapan BI.

Page 85: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

70

b. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Berdasarkan tabel 4.2 nilai FDR Bank Panin Syariah, Tbk tahun 2013

mengalami fluktuasi. Pada bulan Maret sebesar 120,91%, bulan Juni sebesar

123,60%, bulan September sebesar 112,46%, dan bulan Desember sebesar

90,40%. Dan pada tabel 4.3 nilai maximum FDR pada tahun 2013 sebesar

123,60% dan nilai minimum sebesar 90,40%. Sementara nilai rata-rata (mean)

sebesar 111,84% dengan standar deviasi sebesar 15,06% sehingga

menunjukkan simpangan data yang nilai standar deviasi lebih kecil daripada

nilai rata-rata dapat dapat dikatakan baik. Dengan melihat nilai mean tersebut

dapat disimpulkan bahwa FDR Bank Panin Syariah, Tbk sebelum go public

telah memenuhi standar yang ditetapkan BI yaitu lebih dari 85%.

c. Return On Asset (ROA)

Berdasarkan tabel 4.2 nilai ROA Bank Panin Syariah, Tbk tahun 2013

pada bulan Maret sebesar 2,72%, bulan Juni sebesar 2,34%, bulan September

sebesar 2,18%, dan bulan Desember sebesar 1,03%. Dan pada tabel 4.3 nilai

maximum ROA pada tahun 2013 sebesar 2,72% dan nilai minimum sebesar

1,03%. Sementara nilai rata-rata (mean) ROA sebesar 2,06% dengan standar

deviasi sebesar 0,72% sehingga menunjukkan simpangan data yang nilai

standar deviasi lebih kecil daripada nilai rata-rata dapat dapat dikatakan baik.

Dengan melihat nilai mean sebesar 2,06% dapat disimpulkan bahwa ROA

Bank Panin Syariah, Tbk sebelum go public dapat dikatakan baik, karena lebih

dari standar nilai minimum yang ditetapkan BI, yaitu 1,5%.

Page 86: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

71

d. Return On Equity (ROE)

Berdasarkan tabel 4.2 nilai ROE Bank Panin Syariah, Tbk tahun 2013

mengalami penurunan. Pada bulan Maret sebesar 9,97%, bulan Juni sebesar

8,92%, bulan September sebesar 8,94%, dan bulan Desember sebesar 4,44%.

Dan pada tabel 4.3 nilai maximum ROE pada tahun 2013 sebesar 9,97% dan

nilai minimum sebesar 4,44%. Sementara nilai rata-rata (mean) sebesar 8,06%

dengan standar deviasi sebesar 2,46% sehingga menunjukkan simpangan data

yang nilai standar deviasi lebih kecil daripada nilai rata-rata dapat dapat

dikatakan baik. Dengan melihat nilai mean tersebut dapat disimpulkan bahwa

ROE Bank Panin Syariah, Tbk sebelum go public kurang baik karena kurang

dari standar yang ditetapkan BI, yaitu >12%.

e. Net Interest Margin (NIM)

Berdasarkan tabel 4.2 nilai NIM Bank Panin Syariah, Tbk tahun 2013

mengalami penurunan. Pada bulan Maret sebesar 6,49%, bulan Juni sebesar

6,15%, bulan September sebesar 4,97%, dan bulan Desember sebesar 4,26%.

Dan pada tabel 4.3 nilai maximum NIM pada tahun 2013 sebesar 6,49% dan

nilai minimum sebesar 4,26%. Sementara nilai rata-rata (mean) sebesar 5,46%

dengan standar deviasi sebesar 1,03% sehingga menunjukkan simpangan data

yang nilai standar deviasi lebih kecil daripada nilai rata-rata dapat dapat

dikatakan baik. Dengan melihat nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa NIM

Bank Panin Syariah, Tbk sebelum go public cukup baik karena nilai mean

sesuai dengan ketetapan dari ketetapan BI, yaitu >5%.

Page 87: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

72

f. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Berdasarkan tabel 4.2 nilai CAR Bank Panin Syariah, Tbk tahun 2013

pada bulan Maret sebesar 27,09%, bulan Juni sebesar 23,11%, bulan

September sebesar 19,75%, dan bulan Desember sebesar 20,83%. Dan pada

tabel 4.3 nilai maximum CAR pada tahun 2013 sebesar 27,09% dan nilai

minimum sebesar 31,15%. Sementara untuk melihat seberapa besar simpangan

data pada rasio CAR dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean) sebesar 22,69%

dengan standar deviasi sebesar 3,24% dimana nilai standar deviasi ini lebih

kecil daripada nilai rata-rata sehingga data variabel CAR dapat dikatakan baik.

Dengan melihat nilai mean tersebut dapat disimpulkan bahwa CAR Bank Panin

Syariah, Tbk pada tahun 2013 berada diatas standar yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia yaitu minimal 8%. Sehingga dapat dikatakan bahwa Bank Panin

Syariah, Tbk sebelum go public telah memenuhi syarat CAR sebagaimana

yang ditetapkan BI.

2. Kinerja PT Bank Panin Syariah, Tbk Setelah Go Public

Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan keuangan triwulan Bank

Panin Syariah yang dipublikasikan melalui websitenya, diketahui nilai rata-rata

NPF, FDR, ROA, ROE, NIM, CAR terdapat dalam tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Nilai rata-rata NPF, FDR, ROA, ROE, NIM, CAR

Bank Panin Syariah Periode 2014

Tah

un

2014 BULAN NPF FDR ROA ROE NIM CAR

Maret 0,94 112,84 1,45 5,27 4,10 31,15

Page 88: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

73

Juni 0,57 140,48 1,64 5,75 5,50 25,52

September 0,43 111,79 1,82 6,68 5,59 26,16

Desember 0,29 94,04 1,99 7,66 5,88 25,69

Sumber: Laporan Keuangan Bank Panin Syariah yang Telah Diolah

Selain itu, untuk memudahkan dalam mendeskripsikan variabel

penelitian ini, berdasarkan data rasio keuangan dari laporan keuangan Bank

Panin Syariah, maka dapat diketahui nilai minimum, rata-rata (mean), standar

deviasi dari masing-masing variabel penelitian yang dapat dilihat dari tabel 4.5

berikut ini:

Tabel 4.5

Statistik deskriptif variabel NPF, FDR, ROA, ROE, NIM, CAR

Bank Panin Syariah, Tbk Setelah Go Public

NPF FDR ROA ROE NIM CAR

Mean 0.5575 114.79 1.7250 6.3400 5.2675 27.1300

Median 0.5000 112.3150 1.7300 6.2150 5.5450 25.9250

Maximum 0.94 140.48 1.99 7.66 5.88 31.15

Minimum 0.29 94.04 1.45 5.27 4.10 25.52

Std.

deviation 0.2794 19.17760 0.23245 1.05688 0.79504 2.69363

Sumber: data primer yang telah diolah

a. Non Performing Financing (NPF)

Berdasarkan pada tabel 4.4 nilai NPF Bank Panin Syariah, Tbk tahun

2014 pada bulan Maret sebesar 0,94%, bulan Juni sebesar 0,57%, bulan

September sebesar 0,43%, dan bulan Desember sebesar 0,29% dengan nilai

maximum NPF sebesar 0,94% dan nilai minimum NPF 0,29%. Sementara

untuk melihat seberapa besar simpangan data pada rasio NPF dapat dilihat dari

Page 89: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

74

nilai rata-rata (mean) sebesar 0,55% dengan standar deviasi sebesar 0,27%

dimana nilai standar deviasi ini lebih kecil daripada nilai rata-rata sehingga data

variabel NPF dapat dikatakan baik. Dengan melihat nilai mean tersebut dapat

disimpulkan bahwa NPF Bank Panin Syariah, Tbk setelah go public baik

karena nilai mean sesuai dengan ketetapan dari ketetapan BI, yaitu <5%.

b. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Berdasarkan pada tabel 4.4 nilai FDR Bank Panin Syariah, Tbk tahun

2014 pada bulan Maret sebesar 112,84%, bulan Juni sebesar 140,48%, bulan

September sebesar 111,79%, dan bulan Desember sebesar 94,04% dengan nilai

maximum FDR sebesar 140,48% dan nilai minimum FDR 94,04%. Sementara

untuk melihat seberapa besar simpangan data pada rasio FDR dapat dilihat dari

nilai rata-rata (mean) sebesar 114,79% dengan standar deviasi sebesar 19,17%

dimana nilai standar deviasi ini lebih kecil daripada nilai rata-rata sehingga data

variabel FDR dapat dikatakan baik. Dengan melihat nilai mean tersebut dapat

disimpulkan bahwa FDR Bank Panin Syariah, Tbk setelah go public cukup

baik karena nilai mean sesuai dengan ketetapan dari ketetapan BI, yaitu >85%.

c. Return On Asset (ROA)

Berdasarkan pada tabel 4.4 nilai ROA Bank Panin Syariah, Tbk tahun

2014 mengalami peningkatan. Pada bulan Maret sebesar 1,45%, bulan Juni

sebesar 1,64%, bulan September sebesar 1,82%, dan bulan Desember sebesar

1,99% dengan nilai maximum ROA sebesar 1,99% dan nilai minimum ROA

1,45%. Sementara untuk melihat seberapa besar simpangan data pada rasio

ROA dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean) sebesar 1,72% dengan standar

Page 90: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

75

deviasi sebesar 0,23% dimana nilai standar deviasi ini lebih kecil daripada nilai

rata-rata sehingga data variabel ROA dapat dikatakan baik. Dengan melihat

nilai mean tersebut dapat disimpulkan bahwa ROA Bank Panin Syariah, Tbk

setelah go public baik, karena lebih dari nilai minimum yang ditetapkan BI,

yaitu 1,5%.

d. Return On Equity (ROE)

Berdasarkan pada tabel 4.4 nilai ROE Bank Panin Syariah, Tbk tahun

2014 pada bulan Maret sebesar 5,27%, bulan Juni sebesar 5,75%, bulan

September sebesar 6,68%, dan bulan Desember sebesar 7,66%. Dan pada tabel

4.5 nilai maximum ROE sebesar 7,66% dan nilai minimum ROE 5,27%.

Sementara untuk melihat seberapa besar simpangan data pada rasio ROE dapat

dilihat dari nilai rata-rata (mean) sebesar 6,34% dengan standar deviasi sebesar

1,05% dimana nilai standar deviasi ini lebih kecil daripada nilai rata-rata

sehingga data variabel ROE dapat dikatakan baik. Dengan melihat nilai mean

tersebut dapat disimpulkan bahwa ROE Bank Panin Syariah, Tbk setelah go

public kurang baik, karena kurang dari nilai minimum yang ditetapkan BI,

yaitu 12%.

e. Net Interest Margin (NIM)

Berdasarkan pada tabel 4.4 nilai NIM Bank Panin Syariah, Tbk tahun

2014 pada bulan Maret sebesar 4,10%, bulan Juni sebesar 5,50%, bulan

September sebesar 5,59%, dan bulan Desember sebesar 5,88%. Dan pada tabel

4.5 nilai maximum NIM sebesar 5,88% dan nilai minimum NIM 4,10%.

Sementara untuk melihat seberapa besar simpangan data pada rasio NIM dapat

Page 91: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

76

dilihat dari nilai rata-rata (mean) sebesar 5,26% dengan standar deviasi sebesar

0,79% dimana nilai standar deviasi ini lebih kecil daripada nilai rata-rata

sehingga data variabel NIM dapat dikatakan baik. Dengan melihat nilai mean

tersebut dapat disimpulkan bahwa NIM Bank Panin Syariah, Tbk setelah go

public baik, karena lebih dari nilai minimum yang ditetapkan BI, yaitu 5%.

f. CAR

Berdasarkan pada tabel 4.4 nilai CAR Bank Panin Syariah, Tbk tahun

2014 pada bulan Maret sebesar 31,15%, bulan Juni sebesar 25,52%, bulan

September sebesar 26,16%, dan bulan Desember sebesar 25,69% dengan nilai

maximum CAR pada tabel 4.4 sebesar 31,15% dan nilai minimum CAR

25,52%. Sementara untuk melihat seberapa besar simpangan data pada rasio

CAR dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean) sebesar 27,13% dengan standar

deviasi sebesar 2,69% dimana nilai standar deviasi ini lebih kecil daripada nilai

rata-rata sehingga data variabel CAR dapat dikatakan baik. Dengan melihat

nilai mean tersebut dapat disimpulkan bahwa CAR Bank Panin Syariah, Tbk

setelah go public baik, karena lebih dari nilai minimum yang ditetapkan BI,

yaitu 8%.

Page 92: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

77

3. Analisis Deskriptif atau Comparing Means Variabel Penelitian

Sebelum dan Setelah Go Public

Tabel 4.6

Descriptive Statistics Rasio Keuangan Bank Panin Syariah, Tbk

Sebelum dan Setelah Go Public

Sebelum dan

Setelah

Go Public

N Mean Std.

Deviation Minimum Maximum

NPF Sebelum 4 0,7350 0,20469 0,56 1,01

Setelah 4 0,5575 0,27945 0,29 0,94

FDR Sebelum 4 111,84 15,06232 90,40 123,60

Setelah 4 114,79 19,17760 94,04 140,48

ROA Sebelum 4 2.0675 0.72780 1.03 2.72

Setelah 4 1.7250 0.23245 1.45 1.99

ROE Sebelum 4 8.0675 2.46754 4.44 9.97

Setelah 4 6.3400 1.05688 5.27 7.66

NIM Sebelum 4 5.4675 1.03552 4.26 6.49

Setelah 4 5.2675 0.79504 4.10 5.88

CAR Sebelum 4 22.6950 3.24754 19.75 27.09

Setelah 4 27.1300 2.69363 25.52 31.15

Sumber: data primer yang telah diolah

a. Non Performing Financing (NPF)

Pada tabel 4.6 dapat terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) rasio NPF

setelah go public sebesar 0,55% lebih kecil dibandingkan rasio NPF sebelum

go public sebesar 0,73% yang artinya terjadi penurunan nilai rata-rata NPF

sebesar 0,18. Persentase ini menunjukkan bahwa total pembiayaan bermasalah

Bank Panin Syariah sebelum go public lebih besar dibandingkan setelah go

Page 93: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

78

public. Hal ini berarti NPF Bank Panin Syariah setelah go public lebih baik

dibandingkan sebelum go public.

Namun, jika mengacu pada ketentuan bank indonesia yang menyatakan

standar ideal NPF sebesar <5% maka kinerja Bank Panin Syariah berada pada

kondisi ideal.

b. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Pada tabel 4.6 dapat terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) rasio FDR

setelah go public sebesar 114,79% lebih besar dibandingkan rasio FDR

sebelum go public sebesar 111,84% yang artinya terdapat peningkatan nilai

rata-rata FDR sebesar 2,95%. Persentase dari peningkatan ini menunjukkan

bahwa pembiayaan yang dilakukan oleh Bank Panin Syariah lebih besar

dibandingkan dengan dana pihak ketiga. Hal ini dapat terjadi karena pada tahun

2014 Bank Panin Syariah telah melakukan go public sehingga modal yang

dimiliki untuk melakukan pembiayaan jauh lebih besar dibandingkan dengan

sebelum go public. Karena semakin besar FDR maka akan semakin besar

kualitas dan tingkat likuiditasnya, selain itu FDR yang tinggi juga dapat

memeperlihatkan bahwa Bank Panin Syariah kecil kemungkinannya memiliki

dana idle fund yang cukup besar.

Apabila jika mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang menyatakan

standar ideal FDR sebesar 85-110% maka kinerja Bank Panin Syariah berada

pada kondisi ideal.

Page 94: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

79

c. Return On Asset (ROA)

Pada tabel 4.6 dapat terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) rasio ROA

setelah go public sebesar 1,72% lebih kecil dibandingkan rasio ROA sebelum

go public sebesar 2,06% yang artinya terdapat perbedaan penurunan rata-rata

ROA sebesar 0,34%. Namun penurunan ini tidak memberikan dampak, karena

perubahannya sangat kecil. Dan apabila mengacu pada penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh Ardie Wira Hari P (2014) tentang Pengukuran Kinerja

Bank Syariah dengan Metode RGEC menunjukkan bahwa meskipun suatu

bank mengalami penurunan kinerja, maka bank tersebut belum dapat diprediksi

mengalami kebangkrutan selama parameter penanganan risiko bank tersebut

sangat baik sehingga dapat mencegah atau meminimalisir akan terjadinya

kebangkrutan.

Namun, jika mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang menyatakan

standar ideal ROA sebesar 1,5% maka kinerja Bank Panin Syariah sebelum dan

setelah go public berada pada kondisi ideal.

d. Return On Equity (ROE)

Pada tabel 4.6 dapat terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) rasio ROE

setelah go public sebesar 6,34% lebih kecil dibandingkan rasio ROE sebelum

go public sebesar 8,06% yang artinya bahwa terdapat perbedaan penurunan

nilai rata-rata ROE sebesar 1,72. Persentase ini menunjukkan bahwa

kemampuan Bank Panin Syariah sebelum go public dalam menghasilkan laba

dari modal sendiri lebih baik dibandingkan setelah go public. Namun, apabila

mengacu pada Prospektus Bank Panin Syariah yang menyebutkan bahwa

Page 95: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

80

penggunaan dana dari hasil penjualan saham akan digunakan 80% untuk

pembiayaan jangka panjang, dan 20% untuk pengembangan jaringan, jadi

dapat dijelaskan bahwa penurunan nilai rata-rata tersebut karena setelah go

public Bank Panin Syariah baru memberikan pembiayaan pertama kepada

nasabah sehingga return yang didapatkan pada tahun pertama yaitu 2014 masih

sangat kecil.

Namun, jika mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang menyatakan

standar ideal ROE sebesar 5-12% maka kinerja Bank Panin Syariah sebelum

dan setelah go public berada pada kondisi ideal.

e. Net Interest Margin (NIM)

Pada tabel 4.6 dapat terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) rasio NIM

setelah go public sebesar 5,26% lebih kecil dibandingkan rasio NIM sebelum

go public sebesar 5,46% yang artinya bahwa terdapat penurunan nilai NIM

sebesar 0,2. Persentase ini menunjukkan bahwa NIM Bank Panin Syariah

sebelum go public lebih baik dibandingkan setelah go public. Sama halnya

dengan fakor earnings lainnya seperti ROA dan ROE, NIM juga mengalami

penurunan nilai rata-rata (mean). Namun, jika mengacu pada ketentuan Bank

Indonesia yang menyatakan standar ideal NIM sebesar >5% maka kinerja Bank

Panin Syariah sebelum dan setelah go public berada pada kondisi ideal.

f. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Pada tabel 4.6 dapat terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) rasio CAR

setelah go public sebesar 27,13% lebih besar dibandingkan rasio CAR sebelum

go public sebesar 22,69% yang artinya terdapat perbedaan peningkatan rata-

Page 96: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

81

rata nilai CAR sebesar 4,44%. Persentase CAR tersebut menggambarkan

bahwa nilai CAR setelah go public lebih baik dibandingkan sebelum go public.

Hal ini dikarenakan pada tahun 2014 Bank Panin Syariah melakukan go public

sehingga bank mendapatkan tambahan dana dari hasil penjualan saham.

Apabila jika mengacu pada ketentuan Bank Indonesia tentang kewajiban

penyediaan modal minimum (KPMM) bahwa standar terbaik atau minimum

CAR adalah 8% maka kinerja Bank Panin Syariah sebelum dan setelah go

public berada pada kondisi ideal karena memiliki nilai CAR diatas ketentuan

standar BI.

4. Pengujian Hipotesis Sebelum dan Setelah Go Public

a. NPF (Non Performing Financing)

Rasio ini merupakan salah satu rasio dalam faktor risk profile pada

metode RGEC yang digunakan untuk menilai risiko kredit atau pembiayaan

pada suatu bank. Hasil uji statistik pada rasio NPF terdapat pada tabel 4.7

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7

Test Statistics

Setelah-sebelum

Z -.730a

Asymp. Sig. (2-tailed) .465

Berdasarkan tabel 4.7 pada pengujian wilcoxon, maka hasil hipotesis

yang didapatkan pada pengujian NPF memiliki sig. sebesar 0,465/2 =

0,2325 dengan derajat kesalahan yang sudah ditetapkan yaitu sebesar 0,05.

Sehingga dapat dilihat 0,2325 > 0,05. Artinya bahwa nilai sig lebih besar

Page 97: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

82

dibandingkan dengan derajat kesalahan sehingga Ho diterima. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa kinerja NPF Bank Panin Syariah sebelum go public dan

setelah go public tidak terdapat perbedaan secara signifikan. Penelitian ini

konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yung Sen dan

Lili Syafitri bahwa kinerja bank setelah go public pada rasio solvabilitas

tidak berpengaruh secara signifikan.

b. FDR (Financing to Deposit Ratio)

Rasio ini digunakan untuk menilai tingkat likuiditas suatu bank. Hasil

uji statistik pada rasio FDR terdapat pada tabel 4.8 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8

Test Statistics

Setelah-sebelum

Z -.365a

Asymp. Sig. (2-tailed) .715

Berdasarkan tabel 4.8 pada pengujian wilcoxon, maka hasil hipotesis

yang didapatkan pada pengujian FDR memiliki sig. sebesar 0,715/2 =

0,3575 dengan derajat kesalahan yang sudah ditetapkan yaitu sebesar 0,05.

Sehingga dapat dilihat 0,3575 > 0,05. Artinya bahwa nilai sig lebih besar

dibandingkan dengan derajat kesalahan sehingga Ho diterima. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa kinerja FDR Bank Panin Syariah sebelum go public dan

setelah go public tidak terdapat perbedaan secara signifikan. Berbeda

dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nurul Shiyam Aprila

(2014) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio

FDR dalam metode RGEC.

Page 98: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

83

c. ROA (Return on Asset)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank

dalam memperoleh keuntungan yang dihasilkan dari rata-rata total asset

bank yang bersangkutan. Hasil uji statistik pada rasio ROA terdapat pada

tabel 4.9 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9

Test Statistics

Setelah-sebelum

Z -.730a

Asymp. Sig. (2-tailed) .465

Berdasarkan tabel 4.9 pada pengujian wilcoxon, maka hasil hipotesis

yang didapatkan pada pengujian ROA memiliki sig. sebesar 0,465/2 =

0,2325 dengan derajat kesalahan yang sudah ditetapkan yaitu sebesar 0,05.

Sehingga dapat dilihat 0,2325 > 0,05. Artinya bahwa nilai sig lebih besar

dibandingkan dengan derajat kesalahan sehingga Ho diterima. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa kinerja ROA Bank Panin Syariah sebelum go public dan

setelah go public tidak terdapat perbedaan secara signifikan. Hasil penelitian

ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Yung Sen dan Lili Syafitri yaitu

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah IPO pada

Perusahaan Go Public di BEI. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak terdapat

perbedaan yang signifikan pada rasio ROA sebelum dan setelah IPO.

d. ROE (Return On Equity)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank

dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah

Page 99: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

84

pajak. Hasil uji statistik pada rasio ROE terdapat pada tabel 4.10 adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.10

Test Statistics

Setelah-sebelum

Z -.730a

Asymp. Sig. (2-tailed) .465

Berdasarkan tabel 4.10 pada pengujian wilcoxon, maka hasil hipotesis

yang didapatkan pada pengujian ROE memiliki sig. sebesar 0,465/2 =

0,2325 dengan derajat kesalahan yang sudah ditetapkan yaitu sebesar 0,05.

Sehingga dapat dilihat 0,2325 > 0,05. Artinya bahwa nilai sig lebih besar

dibandingkan dengan derajat kesalahan sehingga Ho diterima. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa kinerja ROE Bank Panin Syariah sebelum go public dan

setelah go public tidak terdapat perbedaan secara signifikan. Konsisten

dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Adhisyafitri Evalina

Ikhsan hasilnya menunjukkan bahwa tidak terdapat pebedaan yang

signifikan terhadap kinerja perusahaan sebelum dan sesudah IPO.

e. NIM (Net Interest Margin)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank

dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bung

bersih. Hasil uji statistik pada rasio NIM terdapat pada tabel 4.11 adalah

sebagai berikut:

Page 100: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

85

Tabel 4.11

Test Statistics

Setelah-sebelum

Z -.365a

Asymp. Sig. (2-tailed) .715

Berdasarkan tabel 4.11 pada pengujian wilcoxon, maka hasil hipotesis

yang didapatkan pada pengujian NIM memiliki sig. sebesar 0,715/2 =

0,3575 dengan derajat kesalahan yang sudah ditetapkan yaitu sebesar 0,05.

Sehingga dapat dilihat 0,3575 > 0,05. Artinya bahwa nilai sig lebih besar

dibandingkan dengan derajat kesalahan sehingga Ho diterima. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa kinerja NIM Bank Panin Syariah sebelum go public dan

setelah go public tidak terdapat perbedaan secara signifikan. Serupa dengan

penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Iqbal (2013) menunjukkan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio Net Interest

Margin.

f. CAR (Capital Adequacy Ratio)

Rasio ini merupakan rasio kewajiban modal minimum yang harus

dimiliki oleh bank. Hasil uji statistik pada rasio CAR terdapat pada tabel

4.12 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.12

Test Statistics

Setelah-sebelum

Z -1.826a

Asymp. Sig. (2-tailed) .068

Page 101: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

86

Berdasarkan tabel 4.12 pada pengujian wilcoxon, maka hasil hipotesis

yang didapatkan pada pengujian CAR memiliki sig. sebesar 0,034 dengan

derajat kesalahan yang sudah ditetapkan yaitu sebesar 0,05. Sehingga dapat

dilihat 0,034 < 0,05. Artinya bahwa nilai sig lebih kecil dibandingkan

dengan derajat kesalahan sehingga Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa kinerja CAR Bank Panin Syariah sebelum go public dan setelah go

public terdapat perbedaan secara signifikan. Berbeda dengan penelitian

yang dilakukan oleh Anggi Sabbina (2013) yang hasilnya menunjukkan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio CAR.

g. Penilaian terhadap GCG (Good Corporate Governance)

Good Corporate Governance merupakan salah satu komponen

penilaian dalam metode RGEC dan bukan merupakan penilaian terhadap

kinerja keuangan bank. Oleh karena itu, laporan pelaksanaan GCG dibuat

terpisah dari laporan keuangan. Rincian hasil perhitungan self assessment

yang dilakukan oleh Bank Panin Syariah disajikan pada tabel 4.13 sebagai

berikut:

Page 102: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

Tabel 4.13

Laporan Pelaksanaan GCG Bank Panin Syariah Periode 2013-2014

No Faktor Peringkat

Sebelum go public

(2013)

Setelah go public

(2014) Keterangan

Bobot Nilai Bobot Nilai

1 Pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab Dewan Komisaris

1 12.50% 0.13 12.50% 0.13 Jumlah, komposisi, integritas,

kompetensi dan pelaksanaan tugas

dan tanggung jawab Dekom telah

berjalan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku

2 Pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab Direksi

1 17.50% 0.18 17.50% 0.18 Jumlah, komposisi, integritas,

kompetensi dan pelaksanaan tugas

dan tanggung jawab Direksi telah

berjalan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku

3 Kelengkapan dan pelaksanaan tugas

Komite

1 10.00% 0.10 10.00% 0.10 Kelengkapan dan pelaksanaan

tugas Komite telah dilaksanakan

sesuai dengan prinsip-prinsip

GCG.

4

Pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab Dewan Pengawas Syariah

1 10.00% 0.10 10.00% 0.10 Jumlah, komposisi, integritas,

kompetensi dan pelaksanaan tugas

dan tanggung jawab Dewan

Pengawas Syariah telah berjalan

sesuai dengan ketentuan yang

berlaku

Page 103: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

5 Pelaksanaan prinsip syariah dalam

kegiatan penghimpunan dana dan

penyaluran dana serta pelayanan jasa

1 5.00% 0.05 5.00% 0.10 Bank telah menjalankan

pelaksanaan prinsip syariah pada

setiap kegiatan dengan ketentuan

dan pengawasan sesuai

perundang-undangan yang

berlaku.

6 Penanganan Benturan Kepentingan 2 10.00% 0.20 10.00% 0.20 Telah terdapat ketentuan dan

prosedur internal Bank guna

menangani transaksi yang

berpotensi menyebabkan benturan

kepentingan.

7 Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 2 5.00% 0.10 5.00% 0.10 Fungsi Kepatuhan telah dilakukan

sesuai dengan ketentuan yang

berlaku serta telah terdapat

Kebijakan Kepatuhan internal

Bank.

8 Penerapan Fungsi Audit Intern 2 5.00% 0.10 5.00% 0.10 Penerapan fungsi audit intern telah

berjalan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

9 Penerapan Fungsi Audit Ekstern 1 5.00% 0.05 5.00% 0.05 Penunjukan Akuntan Publik &

KAP telah sesuai dengan

mekanisme GCG dan ketentuan

yang berlaku. Pelaksanaan tugas

Akuntan Publik terpilih telah

dilakukan secara independen dan

sesuai dengan perjanjian.

Page 104: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

10 Batas Maksimum Penyaluran Dana 1 5.00% 0.05 5.00% 0.05 Bank melakukan monitoring

dalam penyaluran dana

diantaranya dengan

memperhatikan pemberian

plafond pembiayaan sesuai dengan

ketentuan BMPK.

11 Transparansi Kondisi Bank, laporan

pelaksanaan GCG dan pelaporan

internal

2 15.00% 0.30 15.00% 0.30 Laporan pelaksanaan GCG telah

dibuat dan disampaikan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

Penerapan transparansi dalam

aktivitas Bank sudah berjalan

sesuai prinsip GCG, termasuk

sistem informasi manajemen dan

pelaporan internal.

Nilai Komposit 100.00% 1.35 100.00% 1.40

Predikat : Sangat Baik / Baik / Cukup Baik / Kurang Baik / Tidak Baik

Sumber: Laporan GCG Bank Panin Syariah tahun 2013 dan 2014

Sangat Baik : Nilai Komposit < 1.5

Baik : 1.5 ≤ Nilai Komposit < 2.5

Cukup Baik : 2.5 ≤ Nilai Komposit < 3.5

Kurang Baik : 3.5 ≤ Nilai Komposit < 4.5

Tidak Baik : 4.5 ≤ Nilai Komposit ≤ 5

Page 105: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

90

Berdasarkan tabel 4.13 bahwa pelaksanaan GCG pada Bank Panin Syariah

periode sebelum go public mendapatkan skor sebesar 1,35 sedangkan pelaksanaan

GCG Bank Panin Syariah setelah go public mendapatkan skor 1,40. Secara umum

dapat disampaikan bahwa berdasarkan hasil self assessment terhadap pelaksanaan

Good Corporate Governance tahun 2013 dan tahun 2014, bank memperoleh

predikat sangat baik, meskipun terdapat perbedaan pada bobot nilai sebesar 0,05.

Perbedaan tersebut dapat dilihat pada faktor kelima ari pelaksanaan GCG Bank

Panin Syariah, yaitu pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan

dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa.

Adapun hasil dari analisis deskriptif pelaksanaan GCG Bank Panin Syariah

memperlihatkan bahwa setelah adanya go public menurunkan bobot nilai pada

pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran

dana serta pelayanan jasa, kemungkinan dari penurunan tersebut karena Bank Panin

Syariah harus menyesuaikan diri dengan kondisi yang baru dimana terdapat

perubahan dari sisi capital maupun dari sisi kepemilikan saham. Namun, meskipun

terjadi penurunan nilai, hal ini tidak terlalu berdampak pada kinerja Bank Panin

Syariah, karena selain penurunan nilai tersebut sangat kecil, pelaksanaan GCG

Bank Panin Syariah setelah go public juga mendapatkan predikat sangat baik.

Page 106: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

91

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini membandingkan apakah terdapat perbedaan kinerja Bank

Panin Syariah sebelum dan setelah go public. Berdasarkan hasil analisis data,

maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil uji statistik non parametrik wilcoxon test pada kinerja keuangan Bank

Panin Syariah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

pada rasio CAR, sedangkan pada rasio rasio NPF, FDR, ROA, ROE, dan

NIM tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap kinerja Bank

Panin Syariah sebelum dan setelah go public, yaitu:

a. Faktor R (risk profile) yaitu rasio NPF dan FDR. Berdasarkan hasil

pengujian terhadap rasio NPF (Non Performing Financing) tidak

terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja Bank Panin Syariah

sebelum dan setelah go public yaitu dengan melihat nilai signifikansi

0,2325 lebih besar dari derajat kesalahan 0,05. Dan pada rasio FDR

(Financing to Deposit Ratio) tidak terdapat perbedaan yang signifikan

pada kinerja Bank Panin Syariah sebelum dan setelah go public yaitu

dengan melihat nilai signifikansi 0,3575 lebih besar dari derajat

kesalahan 0,05.

b. Faktor G (Good Corporate Governance) yaitu dilihat dari laporan

pelaksanaan GCG Bank Panin Syariah dari hasil self assessment

terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance tahun 2013 atau

sebelum go public memperoleh predikat sangat baik dengan nilai

Page 107: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

92

komposit 1,35. Dan pada tahun 2014 atau setelah go public, bank

memperoleh predikat sangat baik dengan nilai komposit sebesar 1,40.

Perbedaan 0,05 tidak berpengaruh besar karena perbedaan nilai tersebut

cenderung sangat kecil.

c. Faktor E (Earnings) yaitu rasio ROA, ROE, NIM. Berdasarkan hasil

pengujian terhadap rasio ROA (Return On Asset) tidak terdapat

perbedaan yang signifikan pada kinerja Bank Panin Syariah sebelum

dan setelah go public yaitu dengan melihat nilai signifikansi 0,2325

lebih besar dari derajat kesalahan 0,05. Dan pada rasio ROE (Return

On Equity) tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja Bank

Panin Syariah sebelum dan setelah go public yaitu dengan melihat nilai

signifikansi 0,2325 lebih besar dari derajat kesalahan 0,05. Serta pada

rasio NIM (Net Interest Margin) juga tidak terdapat perbedaan yang

signifikan pada kinerja Bank Panin Syariah sebelum dan setelah go

public yaitu dengan melihat tingkat signifikansi 0,3575 lebih besar dari

derajat kesalahan 0,05.

d. Faktor C (Capital) yaitu rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) terdapat

perbedaan yang signifikan pada kinerja Bank Panin Syariah sebelum

dan setelah go public yaitu dengan melihat tingkat signifikansi 0,034

lebih besar dari derajat kesalahan 0,05.

2. Perbedaan kinerja Bank Panin Syariah sebelum dan setelah go public dapat

dilihat dari nilai rata-rata (mean) pada rasio NPF, FDR, ROA, ROE, NIM,

dan CAR. Rasio yang mengalami peningkatan atau berpengaruh positif

Page 108: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

93

terhadap kinerja bank adalah rasio NPF, FDR, dan CAR, sedangkan rasio

yang mengalami penurunan adalah rasio yang terdapat pada faktor

earnings, yaitu ROA, ROE, dan NIM.

a. Rasio NPF (Non Performing Financing) Bank Panin Syariah sebelum

go public lebih tinggi dibandingkan dengan setelah go public, dengan

besarnya perbedaan penurunan tersebut sebesar 0,18%. Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja NPF Bank Panin Syariah setelah go public

lebih baik meskipun dampaknya sangat kecil karena perbedaan tersebut

tidak signifikan.

b. Rasio FDR (Financing to Deposit Ratio) Bank Panin Syariah setelah

go public lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum go public. Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja FDR Bank Panin Syariah setelah go public

lebih baik, dengan besarnya perbedaan tersebut sebesar 2,95%.

c. Rasio ROA (Return On Asset) Bank Panin Syariah sebelum go public

lebih tinggi dibandingkan dengan setelah go public. Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja ROA Bank Panin Syariah setelah go

public mengalami penurunan, dengan besarnya perbedaan tersebut

sebesar 0,34%. Namun penurunan tersebut tidak memberikan dampak

yang besar, karena perbedaannya sangat kecil.

d. Rasio ROE (Return On Equity) Bank Panin Syariah sebelum go public

lebih tinggi dibandingkan dengan setelah go public. Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja ROE Bank Panin Syariah setelah go public

Page 109: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

94

mengalami penurunan, dengan besarnya perbedaan tersebut sebesar

1,72%.

e. Rasio NIM (Net Interest Margin) Bank Panin Syariah sebelum go

public lebih tinggi dibandingkan dengan setelah go public. Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja NIM Bank Panin Syariah setelah go public

mengalami penurunan, dengan besarnya perbedaan tersebut sebesar

0,2%.

f. Rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) Bank Panin Syariah setelah go

public lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum go public. Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja CAR Bank Panin Syariah setelah go public

lebih baik, dengan perbedaan yang cukup signifikan yaitu sebesar

4,44%.

B. Saran

1. Bagi Perbankan

Dari hasil penelitian ini peneliti menyarankan kepada pihak perbankan,

khususnya Bank Panin Syariah agar memaksimalkan secara baik

penambahan jumlah modal yang diterima pada saat go public, karena

go public merupakan sarana bagi perusahaan dalam rangka ekspansi

usaha dengan cara penambahan modal melalui penjualan saham.

Sehingga bagi Bank Panin Syariah hendaknya secara konsisten dan

berkelanjutan menerapkan sistem pengawasan yang ketat dalam rangka

menjaga kepercayaan investor melalui pencapaian pertumbuhan laba

yang sesuai dengan ekspektasi awal pada saat sebelum go public. Oleh

Page 110: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

95

karena itu, langkah go public yang diambil Bank Panin Syariah

seharusnya menjadi langkah awal terbesar dalam pencapaian kinerja

Bank Panin Syariah yang lebih baik hingga masa yang akan datang.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dalam penelitian ini menggunakan periode waktu penelitian data

triwulanan guna menganalisis kinerja Bank Panin Syariah. Oleh karena

itu disarankan bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan periode

penelitian dan menambahkan variabel-variabel lain. Disamping itu,

selain menguji kinerja bank setelah melakukan IPO juga memperluas

penelitian dengan melihat ada tidaknya praktek manajemen laba baik

pada periode sebelum maupun sesudah IPO.

Page 111: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

96

DAFTAR PUSTAKA

Al Arif, M. Nur Rianto. Manajemen Risiko Perbankan Syariah. Jakarta: UIN Press,

2015

Antonio, Muhammad Syafi’I, Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Gema Insani:

Jakarta, 2001

Ardiyana, Marissa dan Dul Muid, “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank

Syariah dan Bank Konvensional Sebelum dan Sesudah Krisis Global

Tahun 2008 dengan Metode CAMEL”, Jurnal Ekonomi.

Boediono, Teori Dan Aplikasi: Statistika Dan Probabilitas. Bandung: Rosda, 2002

Budisantoso, Totok dan Sigit Triandaru. Bank dan Lembaga Keuangan lain. Edisi

kedua. Jakarta : Salemba Empat, 2006

Dewan Standar Akuntansi Syariah, “Standar Akuntansi Keuangan Syariah”,

Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia, 2014

Doloksaribu, Tio Arriela. Pengaruh Rasio Indikator Tingkat Kesehatan Bank

Terhadap Pertumbuhan Laba Perusahaan Perbankan Go Public. Jurnal

IAI, Kerangka Dasar Penyusunandan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah,

Jakarta, 2002

Ikhsan, Adhisyahfitri Evalina. Analisis Kinerja Perusahaan: Sebelum dan Setelah

Initial Public Offering di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Universitas Syiah

Kuala

Iqbal, Muhammad. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan BUS, UUS, dan

Konvensional dengan metode CAMELS, Skripsi: UIN Jakarta, 2013

Jumingan. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara, 2006

Karim, Adiwarman A, Bank Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006

Karim, Adiwarman A, Bank Islam: Analisis Antara Fiqih Dan Keuangan, Cet IV,

Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013

Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: PT Rajawali Press, 2010

Page 112: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

97

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers. 2009

Kuncoro, Madrajad & Suhardjono. Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: BFFE, 2002

Kurniawan, Adhi. Wilcoxon Sign Rank Test. 2012. https//adhikurniawan.files.

wordpress.com diakses pada 1 Desember 2015

Kurniawan, Albert. SPSS Serba-Serbi Analisis Statistika Dengan Cepat dan

Mudah. Jasakom, 2011

Lasta, Heidy Arrvida dkk., 2014. Analisis Tingkat Kesehatan bank dengan

menggunakan pendekatan RGEC, Jurnal Administrasi Bisnis,

Universitas Brawijaya

Muhammad, Bank Syariah, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005

Mutia, Noor. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank: CAMEL dan RGEC. 2014.

noormutia.blogspot.com/2014/04/blk5.html diakses pada 14 November

2015

Nainggolan, Marnov, PP: Analisis Pengaruh LDR, NIM, dan BOPO Terhadap ROA

Bank Umum Indonesia, 2009. USU Repository: 2009

Permana, Bayu Aji. 2012. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Metode

CAMELS dan Metode RGEC. Jurnal Universitas Negeri Surabaya.

Rahmat, Muhammad. Pengaruh CAR, FDR, dan NPF Terhadap Profitabilitas

Pada Bank Syariah Mandiri. Skripsi Universitas Hasanuddin Makassar.

2012

Rifai, Veithzal dan Andria Permata Veithzal, Islamic Financial Management,

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2008

Savitri, Dhian. 2011. Pengaruh NPL, NIM, dan LDR terhadap Perubahan Laba

Bank Devisa dan Non Devisa tahun 2006-2010. Jurnal Ilmu Manajemen

dan Akuntansi Terapan vol.2 nomor 2 November 2011.

jurnal.stietotalwin.ac.id. diakses pada 15 Desember 2012

Page 113: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

98

Setyorini. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan pada

Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia, Socientia Jurnal Ilmu-ilmu

Sosial. Vo.4 No.1:179-185. 2012

Susilo, Sri. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Jakarta: Salemba Empat, 2000

Usman, Husaini dan Setiady, Purnomo. “Pengantar Statistika”. Bumi Aksara,

Jakarta, 2006

Wardani. S.L. Efektifitas Jaminan Perseorangan (Borgtocht) Apabila Debitur

Wanprestasi Pada Bank Jateng Cabang Pemuda Semarang. Tesis Undip

Semarang, 2009

Wira, Ardie. Pengukuran Kinerja Bank Umum Syariah dengan Metode RGEC.

Skripsi: UIN Jakarta, 2014

Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP

Surat Edaran Bank Indonesia No 6/23/DPNP

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998

UU Nomor 21 tahun 2008

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/POJK.03/2014

www.idx.co.id

www.paninbanksyariah.co.id

Page 114: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

99

Lampiran - Lampiran

Page 115: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

100

Lampiran 1: Rasio Keuangan Bank Panin Syariah Periode 2013-2014

Lampiran 2 : Tabel Perhitungan Rasio Keuangan Bank Panin Syariah

Tahun NPF FDR ROA ROE NIM CAR

2013 (3) 0,60% 120,91% 2,72% 9,97% 6,49% 27,09%

2013 (6) 0,56% 123,60% 2,34% 8,92% 6,15% 23,11%

2013 (9) 1,01% 112,46% 2,18% 8,94% 4,97% 19,75%

2013 (12) 0,77% 90,40% 1,03% 4,44% 4,26% 20,83%

2014 (3) 0,94% 112,84% 1,45% 5,27% 4,10% 31,15%

2014 (6) 0,57% 140,48% 1,64% 5,75% 5,50% 25,52%

2014 (9) 0,43% 111,79% 1,82% 6,68% 5,59% 26,16%

2014 (12) 0,29% 94,04% 1,99% 7,66% 5,88% 25,69%

Page 116: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

101

Page 117: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

102

Lampiran 3: Output Hasil Pengujian data dengan SPSS 16

Descriptive Statistics

N Mean Std.

Deviation Minimum Maximum

Percentiles

25th 50th

(Median)

75th

NPF Sebelum 4 .7350 .20469 .56 1.01 .5700 .6850 .9500

Sesudah 4 .5575 .27945 .29 .94 .3250 .5000 .8475

FDR Sebelum 4 1.1184E2 15.06232 90.40 123.60 95.9150 116.6850 1.2293E2

Sesudah 4 1.1479E2 19.17760 94.04 140.48 98.4775 112.3150 1.3357E2

ROA Sebelum 4 2.0675 .72780 1.03 2.72 1.3175 2.2600 2.6250

Sesudah 4 1.7250 .23245 1.45 1.99 1.4975 1.7300 1.9475

ROE Sebelum 4 8.0675 2.46754 4.44 9.97 5.5600 8.9300 9.7125

Sesudah 4 6.3400 1.05688 5.27 7.66 5.3900 6.2150 7.4150

NIM Sebelum 4 5.4675 1.03552 4.26 6.49 4.4375 5.5600 6.4050

Sesudah 4 5.2675 .79504 4.10 5.88 4.4500 5.5450 5.8075

CAR Sebelum 4 22.6950 3.24754 19.75 27.09 20.0200 21.9700 26.0950

Sesudah 4 27.1300 2.69363 25.52 31.15 25.5625 25.9250 29.9025

Page 118: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

103

Wilcoxon Signed Ranks Test

N Mean Rank Sum of Rank

NPF sesudah – sebelum Negative Ranks

Positive Ranks

Ties

Total

2a

2b

0c

4

3.50

1.50

7.00

3.00

FDR sesudah – sebelum Negative Ranks

Positive Ranks

Ties

Total

2a

2b

0c

4

2.00

3.00

4.00

6.00

ROA sesudah – sebelum Negative Ranks

Positive Ranks

Ties

Total

3a

1b

0c

4

2.33

3.00

7.00

3.00

ROE sesudah – sebelum Negative Ranks

Positive Ranks

Ties

Total

3a

1b

0c

4

2.33

3.00

7.00

3.00

NIM sesudah – sebelum Negative Ranks

Positive Ranks

Ties

Total

2a

2b

0c

4

3.00

2.00

6.00

4.00

CAR sesudah – sebelum Negative Ranks

Positive Ranks

Ties

Total

0a

4b

0c

4

.00

2.50

.00

10.00

a. sesudah < sebelum

b. sesudah > sebelum

c. sesudah = sebelum

Page 119: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33255/1... · ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK SYARIAH SEBELUM DAN ... RO. E), net

104

Test Statistics

Sebelum-Setelah

NPF

Z -.730a

Asymp. Sig. (2-tailed) .465

FDR

Z -.365a

Asymp. Sig. (2-tailed) .715

ROA

Z -.730a

Asymp. Sig. (2-tailed) .465

ROE

Z -.730a

Asymp. Sig. (2-tailed) .465

NIM

Z -.365a

Asymp. Sig. (2-tailed) .715

CAR

Z -1.826a

Asymp. Sig. (2-tailed) .068

a. Based on positive ranks

b. Wilcoxon Signed Ranks Test