analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional … · 2015-09-02 ·...

85
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL Oleh RIA TUZI DAMAYANTI H24070061 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

Upload: habao

Post on 12-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK

SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL

Oleh

RIA TUZI DAMAYANTI

H24070061

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

Page 2: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK

SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

Pada Departemen Manajemen

Oleh

RIA TUZI DAMAYANTI

H24070061

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

Page 3: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

JudulSkripsi : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan

Bank Konvensional

Nama : Ria Tuzi Damayanti

NIM : H24070061

Menyetujui,

Pembimbing 1

Ir. Budi Purwanto, ME

NIP :196307051994031003

Pembimbing 2

Farida Ratna Dewi, SE, MM.

NIP : 197103072005012001

Mengetahui,

Ketua Departemen

Dr. Ir. Jono M. Munandar, MSc

NIP : 196101231986011002

Tanggal Lulus :

Page 4: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

RINGKASAN

Ria Tuzi Damayanti. H24070061. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan

Bank Syariah dan Bank Konvensional. Dibawah bimbingan Budi Purwanto,

Farida Ratna Dewi

Kemajuan regulasi perbankan syariah di Indonesia diiringi dengan

perkembangan bank syariah yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dengan

berdirinya beberapa bank umum syariah baik yang merupakan konversi penuh

dari bank konvensional seperti Bank Syariah Mandiri (konversi dari Bank Susila

Bakti), maupun bank umum konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah

seperti Bank Bukopin, Bank Danamon, Bank BNI, Bank BRI, dll. Perkembangan

bank syariah cukup mengesankan yang dapat ditinjau tidak hanya dari sisi fisik

pertambahan jumlah jaringan kantor bank melalui pembukaan bank syariah

maupun Unit Usaha Syariah baru, namun dapat juga dilihat dari kinerjanya

berdasarkan rasio keuangan bank.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis kinerja BSM dan kinerja

rasio 4 (empat) bank umum konvensional. (2) Menganalisis perbandingan kinerja

BSM dengan masing-masing bank umum konvensional berdasarkan rasio

keuangan untuk membuktikan adakah perbedaan yang signifikan antara kinerja

kedua jenis bank tersebut. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei hingga

Juli 2011, yang mencakup data tahun 2006-2009. Data yang digunakan selama

penelitian ini adalah sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan masing-masing

bank yang dipublikasikan di media massa seperti surat kabar dan atau internet.

Ukuran kinerja (performance measurement) bank yang digunakan dalam

penelitian ini adalah rasio keuangan bank yang meliputi Capital Adequacy Ratio,

Non Performing Loan Ratio, Return on Asset Ratio, Loan to Deposit Ratio,

Expenses and Income Operation Ratio. Alat analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Microsoft Office Excel 2007 untuk menghitung semua rasio

keuangan dan pembobotan nilai masing-masing variabel.

Berdasarkan hasil penelitian, dari tujuh rasio keuangan yang digunakan,

BSM cenderung lebih unggul pada empat rasio, yaitu Cash Adequacy Ratio

(CAR), Return On Equity (ROE), Loan to Deposit Ratio (LDR), Net Interest

Margin (NIM), dan BOPO, Sementara itu Bank Konvensional cenderung lebih

baik dari sisi Non Performing Loan Ratio (NPL), Return On Asset (ROA), dan

BOPO. Ada pun rasio BOPO dari kedua kelompok bank walaupun ada perbedaan

namun perbedaannya tidak terlalu signifikan.

Page 5: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

ABSTRAK

RIA TUZI DAMAYANTI. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan bank

Konvensional. Dibimbing oleh BUDI PURWANTO, FARIDA RATNA DEWI.

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja Bank Syariah Mandiri (BSM)

dengan 4 (empat) bank umum konvensional pada periode 2006-2009. Ukuran kinerja ditentukan

berdasarkan rasio keuangan yang terdiri dari CAR, NPL/NPF, ROA, ROE, NIM/NOI,

LDR/FDR, dan BOPO. Untuk membuktikan adakah perbedaan yang signifikan antara kinerja

BSM dengan bank umum konvensional dan untuk mengetahui perbedaan antarkelompok bank.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan rata-rata (mean) rasio keuangan, BSM relatif

lebih baik pada empat rasio CAR, ROE, LDR/FDR, NIM/NOI, dan BOPO, sementara itu rasio

lainnya BSM relatif lebih rendah kualitasnya.

Kata Kunci: Perbandingan Kinerja Bank, Rasio Keuangan, Bank Syariah.

ABSTRACT

RIA TUZI DAMAYANTI.Comparative Analysis of Financial Performance of Sharia Bank and

Conventional Banks. Guided by BUDI PURWANTO, FARIDA RATNA DEWI.

This study was aimed to compare banking performance between Bank Syariah Mandiri

with 4 conventional banks for 2006-2009 period. Banking performance analysis based on

financial ratio which depends on CAR, NPL/NPF, ROA, ROE, NIM/NOI, LDR/FDR, and

BOPO. They was used to prove whether there is a significant difference between conventional

banking performance and that of Islamic bank and to find difference inter banks performance.

This study shows that BSM is relatively superior in CAR, ROE, LDR/FDR, NIM/NOI, and

BOPO ratios with significant value.

Keywords: Performance banking comparison, Financial Ratio, Islamic Bank.

Page 6: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

iii

RIWAYATHIDUP

Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Ghozi

Rowi dan Tutik Ilmiyati. Jakarta merupakan kota kelahiran penulis tepatnya pada

tanggal 24 November 1989.

Penulis mengawali pendidikan formal di TK Kuncup Kencana Jakarta

pada tahun 1994-1995. Pada tahun 1995- 1997 penulis melanjutkan pendidikan di

SDI Nurul Iman dan lulus di SD Negeri 13 pada tahun 2001. Kemudian

dilanjutkan pendidikan menengah pertama di tempuh dari tahun 2001-2004 di

SMP Negeri 255 Jakarta. Penulis menempuh pendidikan menengah atas pada

tahun 2004-2007 di SMA Negeri 53 Jakarta.

Penulis masuk Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Seleksi Masuk

IPB (USMI) pada tahun 2007, penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen dengan supporting course.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis mengikuti organisasi kemahasiswaan

Entrepreneur Centre Club, Shariah Economic Student Club dan Saman

Traditional Dancing.

Selama kuliah, penulis aktif dalam berbagai kepanitiaan seperti kegiatan

mahasiswa di Departemen Manajemen dan kegiatan di Fakultas Ekonomi dan

Manajemen. Penulis pernah bekerja di PT Schneider Electric, lalu sampai

sekarang bekerja PT Alstom Grid – Unindo.

Page 7: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi tepat

pada waktunya. Tak lupa penulis haturkan terima kasih dengan jalan bershalawat

kepada Nabi Muhammad SAW yang tak hentinya membuat penulis bersemangat

ketika mengingat dan membaca kisahnya. Penelitian tugas akhir dengan judul

―Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional‖

ini disusun sebagai syarat kelulusan pendidikan tahap S-1 di program studi

Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Tak lupa pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih

kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menjalani proses

perkuliahan ataupun penyusunan tugas akhir ini, khususnya kepada :

1. Bapak Ir. Budi Purwanto, ME selaku dosen pembimbing pertama yang

telah membimbing dan memberikan petunjuk penulis dalam menjalani

perkuliahan di program studi Ekonomi dan Manajemen IPB, mulai dari

tahun pertama kuliah di IPB sampai tahap penyusunan skripsi.

2. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM selaku dosen pembimbing kedua yang

telah membimbing penulis dalam proses penyusunan tugas akhir ini.

3. Bapak Ghozi Rowi dan Ibu Tutik Ilmiyati selaku orang tua penulis beserta

saudari-saudari penulis yang tak hentinya mendoakan, memotivasi serta

memberikan dukungan dalam segala hal selama penulis menjalani proses

perkuliahan.

4. Segenap rekan-rekan satu bimbingan; Dwi Ratih Mutiarasari, Faizaah, Tio

Panta Sihombing, dan Trijaya Suharto yang telah membantu proses

penyusunan tugas akhir ini.

5. Segenap rekan-rekan Departemen Manajemen 2007 yang telah menjadi

obat pencair pikiran dengan canda dan tawa setiap kali berkumpul.

6. Sahabat-sahabat tercinta Arlena Dini, Izni Sorfina, Windi Widayanti

Siregar, Ekasari Wijayanti, Nadia Willia, Widisya,

7. Teman-teman BoromeusSakti, Erwin Rosadi, danArgy Ardhiansyah yang

sudah meluangkan waktu untuk membantu pengerjaan skripsi ini.

Page 8: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

v

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini,

oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun.

Semoga tugas akhir ini dapat menjadi manfaat bagi setiap insan yang terkait.

Bogor, Agustus 2013

Penulis

Page 9: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

vi

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN i

RIWAYAT HIDUP .................................................................................. ii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iii

DAFTAR TABEL .................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ ix

I. PENDAHULUAN ................................................................... 1

1.1.Latar Belakang.................................................................... 1

1.2.Perumusan Masalah ............................................................ 5

1.3.Tujuan Penelitian ................................................................ 6

1.4.Manfaat Penelitian .............................................................. 6

1.5.Ruang Lingkup Penelitian ................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 8

2.1.Lembaga Intermediasi Bank ............................................... 8

2.1.1. Bank Konvensional ................................................. 9

2.1.2. Bank dengan Sistem Syariah ................................... 11

2.2.Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional .......... 14

2.3.Analisis Kinerja Keuangan Bank ....................................... 17

2.3.1. PengertianUmum .................................................... 17

2.3.2. RasioKeuangan Bank ............................................. 18

2.4.PenelitianTerdahulu ............................................................ 24

III. METODE PENELITIAN ....................................................... 26

3.1.Kerangka Pemikiran ........................................................... 26

3.2.Pengumpulan Data ............................................................. 28

3.3.Pengolahan Data ................................................................ 28

3.4.Analisis Data ..................................................................... 32

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................... 33

4.1. Gambaran Umum .............................................................. 33

4.1.1. Bank SyariahMandiri .............................................. 33

4.1.2. BPD Kalimantan Timur ........................................... 34

4.1.3. Bank Mizuho .......................................................... 35

4.1.4. Bank Artha Graha Internasional .............................. 36

4.1.5. Deutsche Bank ....................................................... 37

4.2.Kinerja Keuangan Bank ..................................................... 38

4.2.1. Kinerja Keuangan Bank Konvensional .................... 38

4.2.2. Kinerja Keuangan Bank Syariah .............................. 39

4.3.Perbandingan Kinerja Antar Bank ....................................... 40

Page 10: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

vii

4.3.1. Perbandingan Kinerja BSM dan BPD Kaltim .......... 40

4.3.2. Perbandingan Kinerja BSM dan Deutsche Bank ...... 41

4.3.3. Perbandingan Kinerja BSM dan Bank Mizuho ........ 42

4.3.4. Perbandingan Kinerja BSM dan Bank AGI.............. 43

4.4. Implikasi Manajerial.......................................................... 44

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 46

1.Kesimpulan .................................................................................... 46

2. Saran ............................................................................................ 46

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 48

LAMPIRAN ............................................................................................ 50

Page 11: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

viii

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Statistik triwulanan perkembangan perbankan ................................ 1

2. Perbandingan rasio bank syariah dan bank konvensional ................ 2

3. Pertumbuhan jaringan kantor bank umum syariah........................... 4

4. Prinsip-prinsip bank syariah ........................................................... 11

5. Perbandingan bank syariah dengan bank konvensional ................... 16

6. Perbandingan kinerja bank syariah dengan bank konvensional ....... 38

7. Perbandingan kinerja BSM dan BPD Kaltim .................................. 40

8. Perbandingan kinerja BSM dan Deutsche Bank .............................. 41

9. Perbandingan kinerja BSM dan Bank Mizuho ................................ 42

10. Perbandingan kinerja BSM dan AGI............................................... 43

Page 12: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

ix

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Bank sebagai lembaga intermediary ............................................... 8

2. Diagram alir penelitian ................................................................... 27

Page 13: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

x

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Hasil perhitungan rasio keuangan ........................................................ 51

2. Laporan keuangan BSM tahun 2006 .................................................... 52

3. Laporan keuangan BPD Kaltim tahun 2006 ......................................... 53

4. Laporan keuangan Bank Mizuho tahun 2006 ....................................... 54

5. Laporan keuanganBank Artha Graha Internasional tahun 2006 ........... 55

6. Laporan keuangan Deutsche Bank tahun 2006 .................................... 56

7. Laporan keuangan BSM tahun 2007 ................................................... 57

8. Laporan keuanganBPD Kaltim tahun 2007 .......................................... 58

9. Laporan keuangan Bank Mizuho tahun 2007 ....................................... 59

10. Laporan keuangan Bank Artha Graha Internasional tahun 2007........... 60

11. Laporan keuangan Deutsche Bank tahun 2007 .................................... 61

12. Laporan keuangan BSM tahun 2008 .................................................... 62

13. Laporan keuangan BPD Kaltim tahun 2008 ......................................... 63

14. Laporan keuangan Bank Mizuho tahun 2008 ....................................... 64

15. Laporan keuangan Bank Artha Graha Internasional tahun 2008........... 65

16. Laporan keuangan Deutsche Bank tahun 2008 .................................... 66

17. Laporan keuangan BSM tahun 2009 .................................................... 67

18. Laporan keuangan BPD Kaltim tahun 2009 ........................................ 68

19. Laporan keuangan Bank Mizuho tahun 2009 ....................................... 69

20. Laporan keuangan Bank Artha Graha Internasional tahun 2009 .......... 70

21. Laporan keuangan Deutsche Bank tahun 2009 ................................... 71

Page 14: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perbankan Indonesiapada triwulan I-2013 tetap menunjukkan kinerja yang

positif di tengah kondisi perekonomi global yang masih tumbuh lambat. Kinerja

positif tercermin dari kondisi rasio permodalan perbankan yang tercatat jauh di

atas ambang batas 8%, yang dicapai melalui perolehan profitabilitas perbankan

yang cukup tinggi dan upaya peningkatan efisiensi yang dilakukan perbankan

seperti ditunjukkan dalam table 1 (Bank Indonesia, 2013).

Tabel 1. Statistik Triwulanan Perkembangan Perbankan

Indikator Utama

2012 2013

Triwulan I

Triwulan II

Triwulan III

Triwulan IV

Triwulan I

Triwulan II

Triwulan III

Triwulan IV

Triwulan I

Total Aset (Triliun Rp) 3.065,83 3.195,08

3.371,45

3.652,80

3.708,73

3.891,12

4.009,37

4.262,59 4.313,83

DPK (Triliun Rp)

2.351,36

2.438,01 2.544,86

2.784,91 2.826,00

2.955,77 3.050,00 3.225,20

3.243,14

Giro 540,79 577,00 580,56 652,65 656,06 718,27 726,22 767,07 754,23

Tabungan 722,73 753,68 797,01 898,30 888,92 939,20 981,50 1.076,83 1.047,43

Deposito

1.087,83 1.107,34 1.167,30 1.233,97

1.281.02

1.298,30 1.342,28 1.381,30 1.441,47

Kredit 1.814,80 1.950,70

2.079,30

2.200,10

2.266,20

2.452,90

2.555,90

2.707,90 2.768,37

Jumlah NPLs (T Rp) 50,97 53,46 55,51 47,69 51,81 53,38 52,91 50,64 54,42

CAR (%) 17,53% 16,99% 16,62% 16,07% 18,19% 17,45% 17,33% 17,32% 18,92% NPLs Gross (%) 2,81% 2,74% 2,67% 2,17% 2,29% 2,18% 2,07% 1,87% 1,97%

ROA (%) 3,03% 3,03% 3,08% 2,99% 3,01% 3,11% 3,06% 3,08% 2,99%

BOPO (%) 77,83% 85,82% 87,01% 85,34% 76,74% 74,74% 75,20% 75,40% 75,46%

LDR (%) 78,43% 81,20% 82,20% 79,20% 81,21% 83,93% 84,63% 84,70% 86,11%

Jumlah Bank 121 121 120 120 120 120 120 120 120

Jumlah Kantor 14.202 14.454 14.604 14.797 14.84 15.372 15.899 16.625 17.089

Ket: Data triwulan I-2013 menggunakan posisi Maret 2013 Sumber :Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia 2013

Pemulihan ekonomi global semakin menguat di akhir tahun 2009 setelah

terjadinya krisis keuangan global di tahun 2007-2008 memberikan optimisme

perkembangan ekonomi di tahun-tahun berikutnya hingga sekarang. Krisis

keuangan menyebabkan Bank Indonesia meningkatkan BI rate untuk meredam

Page 15: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

2

inflasi yang diakibatkan oleh turunnya nilai rupiah terhadap dolar. Kenaikan BI

rate direspon dengan kenaikan tingkat bunga bank konvensional secara masif.

Namun kenaikan tingkat bunga ini tidak mempengaruhi bank syariah secara

langsung. Sistem jual beli di bank syariah, dimana pembayaran margin didasarkan

fixed rate dimana ketetapan didasarkan kontrak tidak bisa berubah sewaktu-waktu

seperti hanya dengan bunga. (Sudarsono, 2009).

Krisis keuangam 2008 menjadikan tingkat pendapatan yang diperoleh

berkurang.Secara umum kenaikan pendapatan bank syariah lebih tinggi

dibandingkan bank konvensional. Sebaliknya, nilai pendapatan dibandingkan

asset menunjukkan bank konvensional lebih tinggi . Dalam Tabel 2, tingkat rasio

bank syariah dan bank konvensional menunjukkan nilai yang berbeda, tingkat

ROA, ROE, NPL/NPF, dan BOPO bank konvensional lebih tinggi dibanding bank

syariah. Rata-rata rasio laba terhadap asset dan modal bank syariah lebih rendah

dibanding dengan bank konvensional dari tahun 2006 – 2009. Di lain pihak,

tingkat rasio pembiayaan terhadap deposit atau LDR/FDR kedua bank meningkat

di akhir 2008. Tingkat FDR bank syariah lebih tinggi dibanding bank

konvensional.Artinya ekspektasi keuntungan lebih tinggi bank syariah dibanding

bank konvensional walaupun risiko likuiditas yang ditunjukkan dengan tingkat

FDR bank syariah lebih tinggi walaupun masih dalam tingkat ideal antara 85%

sampai 110%.

Tabel 2. Perbandingan Rasio Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional(%)

Rasio 2006 2007 2008 2009

BS BK BS BK BS BK BS BK

ROA 1.55 2.64 2.07 2.78 1.42 2.33 2.15 2.76

ROE 36.94 22.11 53.91 23.61 37.94 20.21 54.78 25.15

NPL/NPF 4.75 6.07 4.05 4.07 3.95 3.32 4.61 4.17

LDR/FDR 98.9 61.56 99.76 66.32 103.65 74.58 100.5 73.08

BOPO 76.54 86.98 76.54 84.05 81.75 88.59 74.61 90.68

Sumber : Bank Indonesia, 2009

Eksistensi bank syariah di Indonesia secara formal telah dimulai sejak

tahun 1992 dengan diberlakukannya UU No. 7 tahun 1992 tentang

Perbankan.Undang-undang ini menjadi dasar hukum keberadaan dual banking

system di Indonesia, yaitu beroperasinya sistem perbankan konvensional yang

didampingi oleh sistem perbankan syariah.Namun harus diakui bahwa UU

Page 16: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

3

tersebut belum memberikan landasan hukum yang cukup kuat terhadap

pengembangan bank syariah karena masih menggunakan istilah bagi

hasil.Pengertian bank bagi hasil yang dimaksudkan dalam UU tersebut belum

sesuai dengan cakupan pengertian bank syariah yang relatif lebih luas dari bank

bagi hasil (Siregar, 2002).Bahkan menurut Antonio (2007), pembahasan

perbankan dengan sistem bagi hasil diuraikan hanya sepintas lalu dan merupakan

―sisipan‖ belaka. Dengan tidak adanya pasal-pasal dalam UU tersebut yang

mengatur bank syariah, maka hingga tahun 1998 belum terdapat ketentuan

operasinal yang secara khusus mengatur kegiatan usaha bank syariah. Untuk

itulah dirasakan pentingnya dasar hukum yang jelas dan mengikat tentang

berbagai hal yang berkaitan dengan pengaturan perbankan syariah, sehingga pada

tahun 2008 dikeluarkan UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah

(Nasrulloh, 2009).

Kemajuan regulasi perbankan syariah di Indonesia diiringi dengan

perkembangan bank syariah yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dengan

berdirinya beberapa bank umum syariah baik yang merupakan konversi penuh

dari bank konvensional seperti Bank Syariah Mandiri (konversi dari Bank Susila

Bakti), maupun bank umum konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah

seperti Bank Bukopin, Bank Danamon, Bank BNI, Bank BRI, dll.

Perkembangan bank syariah cukup mengesankan yang dapat ditinjau tidak

hanya dari sisi fisik pertambahan jumlah jaringan kantor bank melalui pembukaan

bank syariah maupun Unit Usaha Syariah baru, namun dapat juga dilihat dari

kinerjanya berdasarkan rasio keuangan bank. Pertumbuhan jaringan kantor bank

yang di tahun 2005 baru ada 3 bank umum syariah dengan total 301 kantor serta

19 Unit Usaha Syariah dengan total 133 kantor menjadi 11 bank umum syariah

dengan total 1.215 kantor, 23 Unit Usaha Syariah denagn 262 kantor, serta 150

BPR Syariah yang tersebar dengan 286 kantor pada bulan Desember 2010 (lihat

tabel 3).

Pertumbuhan tersebut diikuti peningkatan total asset secara signifikan, dari

Rp. 48.014 juta pada akhir Desember 2009 menjadi Rp. 79.186 juta pada akhir

Desember 2010. Dengan kata lain ada peningkatan sebesar Rp. 31.172 juta

(64,92%) (Bank Indonesia, 2010).

Page 17: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

4

Tabel 3. Pertumbuhan Jaringan Kantor Bank Umum Syariah No. Indikator 2005 2006 2007 2008 2009 2010*

1.

Bank Umum Syariah

(BUS)

Jumlah Bank

Jumlah Kantor

3

301

3

346

3

398

5

576

6

711

11

1215

2.

Unit Usaha Syariah

Jumlah Bank

Jumlah Kantor

19

133

20

163

26

170

27

214

25

287

23

262

3.

BPR Syariah

Jumlah Bank

Jumlah Kantor

-

-

-

-

114

185

131

202

139

223

150

286

TOTAL KANTOR 434 509 753 992 1221 1763

Sumber : Statistik Perbankan Syariah BI : *Data per Desember 2010

Kinerja pertumbuhan pembiayaan bank syariah tetap tinggi sampai posisi

Februari 2009 dengan kinerja pembiayaan yang baik (NPF, Net Performing

Financing di bawah 5%). Penyaluran pembiayaan oleh perbankan syariah per

Februari 2009 secara konsisten terus mengalami peningkatan dengan

pertumbuhan sebesar 33,3% pada Februari 2008 menjadi 47,3% pada Februari

2009. Sementara itu, nilai pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan syariah

mencapai Rp.40,2 triliun (Bank Indonesia, 2009). Dapat dilihat bahwa krisis

keuangan global di akhir tahun 2008 menjadikan tingkat pengembalian

pembiayaan meningkat pada bank syariah jika dibandingkan dengan bank

konvensional.

Di Indonesia saat ini dikenal dua metode untuk menghitung tingkat

imbalan (return), yaitu metode profit sharing dan revenue sharing, return

sharing, dana investasi nasabah tidak akan berkurang atau minimal nasabah tidak

mendapatkan profit. Hal ini banyak dilakukan oleh perbankan syariah saat ini

dengan pertimbangan bahwa masyarakat belum siap untuk menerima konsep

perbankan dengan metode PLS (Profit and Loss Sharing) yang dapat

Page 18: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

5

mengakibatkan berkurangnya nilai dana investasi akibat kemungkinan kerugian

yang diderita bank syariah (Zulkifli, 2003).

1.2. Perumusan Masalah

Konsep yang ditawarkan bank syariah adalah penggunaan sistem bagi

hasil, yaitu pembagian hasil usaha yang dapat berupa keuntungan atau kerugian

sesusai dengan nisbah bagi hasil (persentase) yang telah disepakati di awal

kontrak antara bank dan nasabah. Bank Syariah Mandiri, salah satu objek

penelitian dalam skripsi ini menggunakan metode revenue sharing baik pada sisi

pendanaan, (seperti tabungan mudharabah dan deposito mudharabah) maupun

pada sisi pembiayaan yang menggunakan prinsip bagi hasil seperti musyarakah

dan mudharabah.

Nasabah adalah pemilik modal (shahibul maal) yang menitipkan atau

menginvestasikan dananya dalam bentuk giro, tabungan, deposito dan atau

produk-produk bank syariah lainnya. Selanjutnya bank syariah sebagai pengelola

modal (mudharib) menyalurkan dana kepada pihak yang membutuhkan dalam

bentuk pembiayaan yang bersifat produktif, seperti investasi atau modal kerja.

Pada kondisi ini bank syariah berkedudukan sebagai pemilik modal (shahibul

maal) sedangkan pihak yang dibiayai berkedudukan sebagai mudharib. Pada

penelitian ini penulis mengidentifikasi permasalahan utama diantara beberapa

masalah yang ada dalam kaitannya dengan kinerja BSM dan bank umum

konvensional, yaitu:

1. Bagaimana kinerja BSM dan 4 (empat) bank umum konvensional yang lebih

dulu exist dalam tatanan industry perbankan di Indonesia?

2. Bagaimana perbandingan kinerja BSM dengan kinerja 4 (empat) bank umum

konvensional?

1.3. Tujuan

1. Menganalisis kinerja BSM dan 4 (empat) bank umum konvensional

berdasarkan rasio keuangan.

2. Menganalisis perbandingan kinerja BSM dengan masing-masing bank umum

konvensional untuk masing-masing rasio keuangan.

1.4. Manfaat

Dari penulisan ini akan diperoleh beberapa manfaat sebagai berikut:

Page 19: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

6

1. Bagi perbankan, dapat dijadikan sebagai catatan untuk tetap mempertahankan

dan meningkatkan kinerja perbankan yang sudah bagus, sekaligus

memperbaiki kelemahan dan kekurangan yang ada.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi bagi Bank Indonesia

khususnya Direktorat Perbankan Syariah (DPbS) dalam rangka

mensosialisasikan bank syariah berdasarkan kinerja perbankan pada periode

dan variabel tertentu.

3. Bagi perkembangan ilmu ekonomi islam khususnya masalah perbankan

syariah, studi kasus ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang

bermanfaat.

1.5. Ruang Lingkup

Penelitian dilakukan terhadap BSM sebagai bank umum syariah dan empat

bank umum konvensional yang sebanding dalam hal total asset. Pada periode

penelitian ini dibuat total asset BSM sebesar Rp 15.385.707 juta. Agar

mendapatkan hasil perbandingan yang fair dan ideal, maka dipilihlah empat bank

umum konvensional yaitu Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur (Rp

13.915.830 juta), Bank Mizuho (Rp 13.120.953 juta), Bank Artha Graha

Internasional (Rp 12.655.984), dan Deutsche Bank AG (Rp 16.612.625 juta).

Selain total asset yang sebanding, alasan pemilihan empat bank tersebut adalah

perbedaan kategori bank. Diantara bank umum konvensional tersebut ada yang

masuk kategori bank pembangunan daerah, bank campuran, bank swasta nasional

devisa, dan bank asing.

Adapun beberapa batasan dalam penelitian ini antara lain:

1. Pengukuran kinerja bank dilakukan berdasarkan Laporan Publikasi Keuangan

Bank yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia selama periode 2006 hingga

2009. Data yang diambil adalah laporan tahunan masing-masing bank yang

dipublikasikan di media massa seperti surat kabar dan atau internet.

2. Ukuran kinerja (performance measurement) bank yang digunakan dalam

penelitian ini adalah rasio keuangan bank yang meliputi Capital Adequacy

Ratio, Non Performing Loan Ratio, Return on Asset Ratio, Return on Earning

Ratio, Net Interest Margin, Loan to Deposit Ratio, Expenses and Income

Operation Ratio.

Page 20: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

7

3. Penelitian ini memilih hanya satu bank syariah, hal ini disebabkan karena

BSM sudah berdiri lebih dari 10 tahun dan merupakan salah satu perbankan

syariah yang memiliki perkembangan yang cukup pesat.

Page 21: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Lembaga Intermediasi Bank

Bank pada hakikatnya adalah suatu lembaga yang lahir karena fungsinya

sebagai agent of trust dan agent of development (Judisseno, 2002).Sebagai agent

of trust, bank merupakan lembaga perantara (intermediary) yang dipercaya untuk

melayani segala kebutuhan keuangan dari dan untuk masyarakat. Sedangkan

sebagai agent of development, bank adalah suatu lembaga perantara yang dapat

mendorong kemajuan pembangunan melalui fasilitas kredit dan kemudahan-

kemudahan baik pembayaran maupun penarikan dalam proses transaksi yang

dilakukan oleh para pelaku ekonomi.

Sebagai lembaga perantara (financial intermediaries), kedudukan bank

tampak seperti gambar berikut.

Tabungan

Pinjaman

Gambar 1. Bank Sebagai Lembaga Intermediary

Gambar 1 menjelaskan bahwa bank menerima simpanan (tabungan) dari

kelompok masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund). Selanjutnya bank

mengelola simpanan masyarakat yang kekurangan dana (lack of fund). Perlu

ditekankan di sini bahwa yang dimaksud kekurangan dapat berarti orang yang

sama sekali tidak memiliki uang untuk keperluan konsumsi, atau kekurangan

dalam arti untuk menambah modal usaha.

Berbeda dengan bank konvensional, fungsi intermediary pada bank

syariah mempunyai dimensi lebih luas, khususnya kaitannya dengan kelompok

masyarakat yang kekurangan dana (lack of fund). Bank menyalurkan dana tidak

hanya semata-mata dalam bentuk kredit yang seringkali memberatkan pihak

Lembaga Bank Masyarakat

Surplus of fund

Lack of fund

Page 22: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

9

debitur, melainkan dapat berupa zakat, infaq, shadaqah, pinjaman kebajikan

(qardhul hasan) dan atau kepentingan social lainnnya. Dengan kata lain bank

syariah harus dapat berfungsi sebagai lembaga leasing, pegadaian dan lembaga-

lembaga lain yang sesuai dengan syariat Islam khusunya di bidang muamalah.

2.1.1 Bank Konvensional

Pengertian bank dapat dijumpai dalam pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Undang-

Undang No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yaitu:

1. Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup

kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan

kegiatan usahanya.

2. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak.

3. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Definisi bank konvensional sama dengan Pasal 1 ayat 3 pada undang-undang

tersebut dengan menghilangkan kalimat ―dan atau berdasarkan prinsip syariah”.

Berdasarkan pasal 1 ayat 2 pada undang-undang tersebut, dapat ditekankan

bahwa kegiatan usaha bank pada dasarnya hanya ada dua yaitu kegiatan

menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Kegiatan penghimpunan dana

dapat berbentuk giro, tabungan, deposito, sertifikat deposito, sertifikat deposito

dan kegiatan lain yang bersifat penghimpunan dana dari masyarakat. Kegiatan

penghimpunan dana dapat berbentuk giro, tabungan, deposito, sertifikat deposito

dan kegiatan lain yang berisi penghimpunan dana dari masyarakat kepada bank

berdasarkan suatu perjanjian. Sedangkan kegiatan penyaluran dana dapat

berbentuk kredit, pemberian jaminan dan penempatan investasi surat berharga.

Page 23: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

10

Beberapa penulis lain memberikan pengertian bank antara lain (Dahlan

Siamat,2004):

Howard D. Crosse dan George H. Hempel :

Bank adalah suatu organisasi yang menggabungkan usaha manusia dan

sumber-sumber keuangan untuk melaksanakan funsi bank dalam rangka melayani

kebutuhan masyarakat dan untuk memperoleh keuntungan bagi pemilik bank.

F.E. Perry :

Bank adalah suatu badan usaha yang transaksinya berkaitan dengan uang,

menerima simpanan (deposit) dari nasabah, menyediakan dana atas setiap

penarikan, melakukan penagihan cek-cek atas perintah nasabah, memberikan

kredit dan atau menanamkan kelebihan simpanan tersebut sampai dibutuhkan

untuk pembiayaan kembali.

Ada 6 faktor penting dalam perbankan:

1. Bank merupakan lembaga keuangan yang terbesar berdasarkan nilai asset.

2. Bank adalah lembaga keuangan yang paling terdiversifikasi dalam arti

menangani spectrum paling luas dari unit Surplus (masyarakat) dan unit

Defisit (Dunia Usaha)

3. Bank mendominasi penerbitan giro yang memfasilitasi transaksi

4. Mekanisme kliring yang diciptakan perbankan serta fasilitas dari Bank Sentral

merupakan mekanisme pembayaran nasional

5. Bank berperan penting dalam keuangan Internasional dan peran ini meningkat

tajam seiring dengan semakin terintegrainya system keuangan dunia

(globalisasi)

6. Bank merupakan wahana utama pelaksanaan kebijakan moneter.

Dalam menjalankan aktivitasnya sebagai lembaga intermediasi, bank

konvensional menetapkan bungan naik bunga simpanan (giro, tabungan,

deposito), maupun bunga pinjaman (kredit). Selisih antara bungan pinjaman dan

bunga tabungan (sering disebut spread) itulah yang merupakan penghasilan pokok

dari lembaga bank.

Page 24: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

11

2.1.2 Bank dengan Sistem Syariah

1. Pengertian dan Konsep Dasar Bank Syariah

Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya

berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum

Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

Pada umumnya yang dimaksud dengan bank syariah adalah lembaga

keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu

lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan

prinsip-prinsip syariah. Oleh karena itu, usaha bank akan selalu berkaitan dengan

masalah uang sebagai dagangan utamanya (Sudarsono, 2008).

Adapun jenis-jenis akad yang menjadi landasan kegiatan operasional

perbankan syariah antara lain:

Tabel 4. Prinsip-Prinsip Bank Syariah

Prinsip Keterangan

Wadi’ah Akad penitipan barang/uang antara pihak yang mempunyai

barang/uang dengan pihak yang diberi kepercayaan dengan

tujuan untuk menjaga keselamatan, keamanan, serta keutuhan

barang/uang.

Mudharabah Dalam menghimpun dana adalah Akad kerja sama antara pihak

pertama (malik, shahibul mal, atau Nasabah) sebagai pemilik

dana dan pihak kedua (‘amil, mudharib, atau Bank Syariah)

yang bertindak sebagai pengelola dana dengan membagi

keuntungan usaha sesuai dengan kesepakatan yang dituangkan

dalam Akad.

Dalam pembiayaan adalah Akad kerja sama suatu usaha antara

pihak pertama (Bank Syariah) yang menyediakan seluruh modal

dan pihak kedua (nasabah) yang bertindak selaku pengelola

dana dengan membagi keuntungan usaha sesuai kesepakatan,

sedangkan kerugian ditanggung sepenuhnya oleh Bank Syariah

kecuali jiks pihsk kedua melakukan kesalahan yang disengaja,

lalai, atau menyalahi perjanjian.

Musyarakah Akad kerja sama di antara dua pihak atau lebih untuk suatu

usaha tertentu yang masing-masing pihak memberikan porsi

dana dengan ketentuan bahwa keuntungan akan dibagi sesuai

dengan kesepakatan. Sedangkan kerugian ditanggung sesuai

dengan porsi dana masing-masing.

Murabahah Akad pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga

belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan

harga yang lebih sebagai keuntungan yang disepakati.

Ijarah Akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna

Page 25: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

12

atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi

sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu

sendiri.

Ijarah

Muntahiyah

Bit Tamlik

Akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna

atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi

sewa dengan opsi pemindahan kepemilikan barang.

Ta’jri Perjanjian antara pemilik barang dengan penyewa yang

membolehkan penyewa untuk memanfaatkan barang tersebut

dengan membayar sewa sesuai dengan persetujuan kedua belah

pihak. Setelah berakhir masa sewa pemilik barang menjual

barang tersebut kepada penyewa dengan harga yang disetujui

kedua belah pihak.

Salam Akad pembiayaan suatu barang dengan cara pemesanan dari

pembayaran harga yang dilakukan terlebih dahulu dengan syarat

tertentu yang disepakati.

Istishna’ Akad pembiayaan barang dalam bentuk pemesanan pembuatan

barang tertentu dengan criteria dan persyaratan tertentu yang

disepakati antara pemesan atau pembeli (mustashni’) dan

penjual atau pembuat (shani’).

Qardh Akad pinjaman dana kepada nasabah dengan ketentuan bahwa

nasabah wajib mengembalikan dana yang diterimanya pada

waktu yang telah disepakati.

Hawalah Akad pengalihan utang dari pihak yang berutang kepada pihak

lain yang wajib menanggung atau membayar.

Kafalah Akad pemberian jaminan yang diberikan satu pihak kepada

pihak lain, di mana pemberi jaminan (kafil) bertanggung jawab

atas pembayaran kembali utang yang menjadi hak penerima

jaminan (makful).

Wakalah Akad pemberian kuasa kepada penerima kuasa untuk

melaksanakan suatu tugas atas nama pemberi kuasa.

Sumber :Booklet Perbankan Indonesia, 2008

2. Kegiatan Operasional Bank Syariah

Kegiatan operasional Bank syariah baik dalam penghimpunan dan

penanaman dana maupun pemberian jasa-jasa perbankan menurut Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Bank Bagi Hasil, Bank Indonesia adalah sebagai

berikut:

1. Penghimpunan Dana

Dalam penghimpunan dana, bank syariah menerima simpanan dana dari pihak

ketiga (nasabah) dalam bentuk giro, deposito berjangka, tabungan dan atau

bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Page 26: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

13

a) Giro

Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank (perorangan atau badan

hokum, dalam mata uang rupiah atau valuta asing) yang dapat digunakan

sebagai alat pembayaran dan penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu

menggunakan cek, bilyet giro, surat perintah pemayaran lainnya atau

dengan cara pemindahbukuan. Penerimaan dana dalam betuk giro

menggunakan prinsip akad wadi’ah. Sesuai dengan prinsip wadi’ah, bank

dapat menggunakan dana yang berasal dari giro dengan atau tanpa ijin dari

nasabah untuk membiayai kegiatan operasi bank. Untuk itu bank

memberikan buku cek kepada pemilik giro sebagai sarana untuk

melakukan penarikan.Seluruh keuntungan atau manfaat yang diperoleh

dari penggunaan giro tersebut menjadi hak milik bank.Atas dasar

kebijaksanaan, bank dapat memberikan pembagian keuntungan kepada

pemilik giro yang besarnya diserahkan kepada bank.

b) Tabungan

Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan

menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan

cek atau yang dapat dipersamakan dengan itu. Penerimaan dana dalam

bentuk tabungan ini dapat menggunakan prinsip wadi’ah atau

mudharabah. Penerimaan tabungan berdasarkan prinsip wadi’ah

digunakan untuk tabungan yang dapat ditarik sewaktu-waktu, sehingga

secara teknis mirip giro.Tabungan berdasarkan prinsip mudharabah

digunakan untuk tabungan yang penarikannya tidak dapat dilakukan

sewaktu-waktu.Sesuai dengan prinsip mudharabah, kepada pemilik

tabungan diberikan imbalan atas dasar pembagian keuntungan (nisbah bagi

hasil) yang telah ditetapkan/disetujui sebelumnya.Selain itu jika bank

mengalami kerugian, maka pemilik tabungan ikut menanggung risiko

kerugian tersebut.

c) Deposito Berjangka

Adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu

tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang

bersangkutan.Deposito tersebut dapat diperpanjang otomatis (automatic

Page 27: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

14

rollover). Penerimaan dana dalam bentuk deposito berjangka pada

umumnya berdasarkan prinsip mudharabah, dimana berdasarkan prinsip

ini deposan diberikan imbalan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang telah

disepakati sebelumnya.

d) Penerimaan Dana Lainnya

Penerimaan jenis ini dapat berupa Zakat, Infaq, dan Shadaqah.

Pengelolaan dana dapat menggunakan prinsip wadi’ah, mudharabah atau

qardh ul-hasan.

2. Penanaman Dana

Penanaman dana bank syariah dilakukan dengan menyediakan pembiayaan

untuk berbagai usaha/kegiatan baik untuk keperluan investasi, modal kerja,

maupun berbagai usaha/kegiatan baik untuk keperluan investasi, modal kerja,

maupun keperluan yang bersifat konsumtif. Prinsip akad yang dapat

digunakan antara lain; mudharabah, musyarakah, murabahah, salam,

istishna’, ijarah muntahiya bittamlik, dan qardh.

3. Pemberian Jasa Perbankan Lainnya

Jasa perbankan yang dapat dilakukan antara lain:

a) Bank Garansi dengan prinsip al-kafalah

b) Transfer Dana dengan prinsip al-hawalah

c) Penitipan Barang dan Surat Berharga dengan prinsip al-wadi’ah atau al-

wakalah

d) Jual Beli Mata Uang Asing, menggunakan prinsip as-sharf

e) Pembukaan L/C untuk perdagangan dalam dan luar negeri dengan prinsip

al-wakalah, al-musyarakah atau al-murabahah.

2.2. Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional

Dalam beberapa hal, bank konvensional dan bank syariah memiliki

persamaan, terutama dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer,

teknologi computer yang digunakan, syarat-syarat umum memperoleh

pembiayaan seperti KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan, dan sebagainya.

Tetapi, terdapat banyak perbedaan mendasar di antara keduanya.Perbedaan itu

menyangkut aspek legal, struktur organisasi, usaha yang dibiayai, lingkungan

kerja, dan dasar perhitungan keuntungan/kerugian (Antonio, 2007).

Page 28: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

15

1. Akad dan Aspek Legalitas

Dalam bank syariah, akad yang dilakukan memiliki konsekuensi duniawi dan

ukhrawi karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum islam. Seringkali

nasabah berani melanggar kesepakatan/perjanjian yang telah dilakukan bila

hokum itu hanya berdasarkan hokum positif belaka, tapi tidak demikian bila

perjanjian tersebut memiliki pertanggungjawaban hingga yaumil qiyamah

nanti (Rahman, 1990).

Setiap akad (transaksi) dalam perbankan syariah, baik dalam hal barang,

pelaku transaksi, maupun ketentuan lainnya, harus memenuhi ketentuan akad,

seperti hal-hal berikut.

a) Rukun, seperti : penjual, pembeli, barang, harga, dan akad/ijab-qabul.

b) Syarat, seperti:

i. Barang atau jasa harus halal sehingga transaksi atas barang atau jasa

yang haram menjadi batal demi hukum syariah.

ii. Harga barang dan jasa harus jelas.

iii. Tempat penyerahan (delivery) harus jelas karena akan berdampak pada

biaya transportasi.

iv. Barang yang ditransaksikan harus sepenuhnya dalam kepemilikan.

Tidak boleh menjual sesuatu yang belum dimiliki atau dikuasai seperti

yang terjadi pada transaksi short sale dalam pasar modal.

2. Struktur Organisasi

Bank syariah dapat memiliki struktur yang sama dengan bank konvensional,

misalnya dalam hal komisaris dan direksi, tetapi unsur yang amat

membedakan antara bank syariah dan bank konvensional adalah keharusan

adanya Dewan Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi operasional bank

dan produk-produknya agar sesuai dengan garis-garis syariah. Keanggotaan

Dewan Pengawas Syariah (DPS) dilakukan oleh Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS), setelah para anggota DPS itu mendapat rekomendasi dari

Dewan Syariah Nasional (DSN).

3. Bisnis dan Usaha yang Dibiayai

Bisnis dan usaha yang dilaksanakan bank syariah harus memenuhi ketentuan

syari’at islam diantaranya, tidak mengandung unsur perjudian (maisir),

Page 29: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

16

spekulasi yang tidak berdasar (gharar), tidak berkaitan dengan perbuatan

asusila, haram dan riba.

4. Lingkungan Kerja

Sebuah bank syariah selayaknya memiliki lingkungan kerja yang sejalan

dengan syariah.Dalam hal etika, misalnya sifat amanah dan shiddiq, harus

melandasi setiap karyawan.Di samping itu, karyawan bank syariah harus

skillful dan professional (fathanah), dan mampu melakukan tugas secara

team-work dimana informasi merata di seluruh fungsional organisasi (tabligh).

Demikian pula dalam hal reward dan punishment, diperlukan prinsip keadilan

yang sesuai dengan syariah (Rahman, 1990).

Selain itu, cara berpakaian dan tingkah laku karyawan merupakan cerminan

bahwa mereka bekerja dalam sebuah lembaga keuangan yang membawa nama

besar Islam, sehingga tidak ada aurat yang terbuka dan tingkah laku kasar.

5. Dasar Perhitungan Keuntungan/Kerugian

Bank syariah tidak menggunakan system bunga (interest) sebagai basis

perhitungan dalam menjalankan aktivitasnya (transaksi/akad).Sebagai

gantinya adalah system bagi hasil (profit-loss sharing), yaitu system

pembagian keuntungan antara shahibul maal dan mudharib berdasarkan

nisbah bagi hasil atau persentase yang telah disepakati diawal transaksi.

Secara garis besar, perbandingan bank syariah dengan bank konvensional

disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 5. Perbandingan Bank Syariah dengan Bank Konvensional

BANK SYARIAH BANK KONVENSIONAL

1. Melakukan investasi-investasi yang halal

saja.

2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual-beli,

atau sewa.

3. Profit dan falah oriented (kemakmuran di

dunia dan kebahagiaan di akhirat).

4. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk

hubungan kemitraan.

5. Penghimpunan dan penyaluran dana

harus sesuai dengan fatwa Dewan

Pengawas Syariah

1. Investasi yang halal dan haram.

2. Memakai perangkat bunga.

3. Profit oriented.

4. Hubungan dengan nasabah dalam

bentuk hubungan deitor-debitor.

5. Tidak terdapat dewan sejenis.

Sumber : Antonio, 2007

Page 30: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

17

2.3. Analisis Kinerja Keuangan Bank

2.3.1 Pengertian Umum

Penilaian kinerja terhadap pengelolaan keuangan suatu usaha perbankan

dapat diukur dengan beberapa cara, yang salah satunya adalah dengan

menggunakan metode analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan

merupakan suatu studi terhadap saling hubungan dari rekening-rekening didalam

laporan keuangan baik hubungan structural maupun kecenderungannya terhadap

laporan keuangan bank (Harnanto, 1991).

Analisis Kinerja Keuangan Bank didasarkan pada data-data yang berasal

dari laporan keuangan yang disusun dengan menggunakan alat analisa.Analisa

rasio digunakan untuk mengetahui tingkat likuiditas, solvabilitas, rentabilitas,

profitabilitas, dan efisiensi bank.

Pada hakekatnya laporan keuangan menyediakan informasi yang dapat

dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomis bagi pihak-pihak yang

berkepentingan. Agar dapat membantu proses pengambilan keputusan tersebut,

laporan keuangan perlu dianalisis dan diinterpretasikan.

Pengertian analisis laporan keuangan menurut Leopold A. Bernstein

(1989) adalah sebagai berikut:

―Financial Statement Analysis is the judgement process which aims to

evaluate the curven tan the past position and the results of operation of an

Enterprise, with the primary objective of determining the best possible estimate

and prediction about future conditions and performance.‖

Menurut pengertian ini, analisis laporan keuangan merupakan suatu proses

untuk menilai posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang

dan masa lampau, dengan tujuan untuk menaksir dan meramalkan kondisi dan

kinerja perusahaan di masa datang. Jadi, pada dasarnya analisis aporan keuangan

adalah menghubungkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan

dengan angka lain atau menjelaskan perubahan- perubahan/trend yang terjadi.

Berdasarkan pernyatan-pernyataan tersebut, dapat dikatakan bahwa

analisis laporan keuangan bank merupakan penelaahan atas hubungan-hubungan

angka-angka dalam laporan keuangan dengan angka lain dan perubahan-

perubahannya untuk menentukan keadaan atau posisi keuangan dan hasil

Page 31: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

18

perkembangan bank yang bersangkutan. Agar hasil analisis laporan keuangan

dapat memberikan informasi yang optimal dan diperoleh prosedur kerja yang

efisien dan terarah, amka sebelum melakukan analisis laporan keuangan terlebih

dahulu harus ditentukan tujuan yang akan dicapai dari analisis tersebut.

2.3.2 Rasio Keuangan Bank

1. Rasio Permodalan

Bank dalam menjalankan usahanya tidak terlepas dari modal yang harus

dimilikinya.Modal merupakan salah satu faktor penting bagi bank dalam rangka

pengembangan usahanya.Pada bank konvensional modal juga berfungsi sebagai

factor utama penampung risiko kerugian.Yang dimaksud dengan modal bank

adalah modal inti dan modal pelengkap.

a. Modal Inti

Yang termasuk dalam modal inti adalah ekuitas secara umum yang terdiri

dari:

1. Modal disetor

Adalah modal yang telah disetor secara efektif oleh pemiliknya.Bagi bank

yang berbentuk hokum koperasi, modal disetor terdiri atas simpanan pokok,

simpanan wajib dan modal penyertaan sebagaimana diatur dalam UU No.25

Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

2. Agio saham

Yaitu selisih lebih setoran modal yang diterima oleh bank sebagai akibat harga

saham yang melebihi nilai nominalnya.

3. Modal sumbangan

Yaitu modal yang diperoleh kembali dari sumbangan saham, termasuk selisih

antara nilai yang tercatat dengan harga jual apabila saham tersebut

terjual.Modal yang berasal dari donasi pihak luar yang diterima oleh bank juga

termasuk dalam pengertian modal sumbangan.

4. Cadangan umum

Yaitu cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba yang ditahan atau dari laba

bersih setelah dikurangi pajak dan mendapat persetujuan rapat umum

pemegang sahan atau rapat anggota sesuai dengan ketentuan pendirian atau

anggaran dasar amsing-masing bank.

Page 32: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

19

5. Cadangan tujuan

Yaitu bagian laba setelah dikurangi pajak yang disisihkan untuk tujuan

tertentu dan telah mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham atau

rapat anggota.

6. Laba yang ditahan

Yaitu saldo laba bersih setelah dikurangi pajak yang oleh rapat umum

pemegang saham atau rapat anggota diputuskan untuk tidak dibagikan.

7. Laba tahun lalu

Yaitu seluruh laba bersih tahun-tahun yang lalu setelah diperhitungkan pajak

dan belum ditetapkan penggunaannya oleh rapat umum pemegang saham atau

rapat anggota.Dalam hal bank mempunyai saldo rugi tahun-tahun lalu, maka

seluruh kerugian tersebut menjadi factor pengurang modal inti.

8. Laba tahun berjalan

Yaitu laba yang diperoleh dalam tahun buku berjalan setelah dikurangi

taksiran utang pajak.Jumlah laba tahun buku berjalan tersebut yang

diperhitungkan sebagai modal inti sebesar 50%.Jika pada tahun berjalan bank

mengalami kerugian, maka seluruh kerugian tersebut menjadi faktor

pengurang modal inti.

b. Modal Pelengkap

1. Cadangan revaluasi aktiva tetap

Yaitu cadangan yang dibentuk dari selisih penilaian kembali aktiva tetap yang

telah mendapat persetujuan Direktorat Jenderal Pajak.

2. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)

Yaitu cadangan yang dibentuk dengan cara membebani laba rugi tahun

berjalan, dengan maksud untuk menampung kerugian yang mungkin timbul

sebagai akibat dari tidak diterimanya kembali sebagian atau seluruh aktiva

produktif. PPAP yang dapat diperhitungkan sebagai komponen modal

pelengkap adalah maksimal sebesar 1.25% dari jumlah Aktiva Tertimbang

Menurut Risiko (ATMR).

3. Modal pinjaman (modal kuasi)

Yaitu utang yang didukung oleh instrument atau warkat yang memiliki sifat

seperti modal.

Page 33: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

20

4. Pinjaman Subordinasi

Yaitu pinjaman dengan syarat-syarat sebagi berikut:

a. Ada perjanjian tertulis antara bank dengan pemberi pinjaman

b. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari bank Indonesia

c. Tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan telah disetor penuh

d. Minimal berjangka waktu 5 tahun

e. Pelunasan sebelum jatuh tempo harus mendapat persetujuan BI

f. Hak tagihnya dalam hal terjadi likuidasi berlaku paling akhir dari segala

pinjaman yang ada.

Aspek yang dinilai berkaitan dengan permodalan adalah perbandingan

antara Modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Risiko

terhadap aktiva dalam arti luas dapat timbul baik dalam bentuk risiko kredit

maupun risiko yang terjadi karena fluktuasi harga/nilai dari surat berharga dan

tingkat bunga serta nilai tukar valuta asing. Perbandingan ini disebut rasio

Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) atau sering dikenal dengan

sebutan Capital Adequacy Ratio (CAR).

Langkah pertama pada perhitungan CAR adalah menghitung Risk

Weighted Assets atau Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Dalam hal ini

seluruh aktiva diberi timbangan bobot tertentu berdasarkan timbangan tertentu

dari yang tidak berisiko (risiko=0%) hingga yang berisiko 100%. Untuk

pembobotan risiko ini digunakan standar internasional yang ditetapkan oleh Bank

for International Settlement.Untuk pembobotan ini, bank terlebih dahulu harus

melakukan pengujian terhadap risiko kredit (credit assessment) berdasarkan

kriteria tertentu.

Untuk mendapatkan nilai CAR langkah selanjutnya adalah membagi

Modal Bank (Bank’s Equities) dengan Risk Weighted Assets (ATMR).Dari rumus

tersebut dapat dilihat bahwa apabila suatu bank semakin agresif menyalurkan

dananya ke dalam aktiva produktif yang berisiko (karena mengharapkan

pendapatan bunga yang lebih besar), sudah seharusnya bank tersebut juga harus

memiliki modal yuang semakin besar.

Bank Indonesia, sebagai regulator perbankan telah mengeluarkan

peraturan No.3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 yang mewajibkan bank-

Page 34: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

21

bank di Indonesia untuk mempertahankan rasio kecukupan modal serendah-

rendahnya 8%.Bagi bank yang CAR-nya kurang dari 8%, harus menambah

modalnya baik berupa penambahan modal disetor oleh pemilik atau merger

dengan bank yang memiliki kecukupan modal.

2. Rasio Kualitas Aktiva Produktif

Berdasarkan Pasal 1 butir b Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia

No.31/147/KEP/DIR Tanggal 12 November 1998 tentang Kualitas Aktiva

Produktif, yang dimaksud dengan kualitas aktiva produktif adalah penanaman

dana bank baik dalam Rupiah maupun valuta asing dalam bentuk kredit, surat

berharga, penempatan dana antarbank, penyertaan, komitmen dan kontijensi pada

transaksi rekening administratif.

Dalam Pasal 14 ayat (1) disebutkan, ketentuan dalam Surat Keputusan

tersebut berlaku juga bagi bank berdasarkan prinsip syariah. Demikian juga

peniaian Kualitas Aktiva Produktif (KAP) bagi bank umum konvensional dan

bank umum syariah, keduanya masih menggunakan acuan yang sama yantiu

didasarkan atas (Pasal 3):

1. Prospek usaha

2. Kondisi keuangan dengan penekanan pada arus kas debitur

3. Kemampuan membayar

Berdasarkan ketiga faktor tersebut, kredit yang diberikan bank kepada

nasabah dapat dibedakan menjadi lima kelompok kolektibilitas. Berikut ini

kelompok kolektibilitas yang dinilai berdasarkan kemampuan membayar: (Siamat,

2004)

1. Lancar (pass), apabila memenuhi kriteria:

a) Pembayaran angsuran pokok dan bunga tepat waktu

b) Memiliki mutasi rekening aktif

c) Bagian dari kredit yang dijamin dengan angsuran tunai

2. Dalam perhatian khusus (special mention)

a) Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bungan sampai dengan

90 hari

b) Jarang mengalami cerukan

Page 35: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

22

c) Hubungan debitur dengan bank baik dan debitur selalu menyampaikan

informasi keuangan secara teratur dan masih akurat

d) Dokumentasi kredit lengkap dan pengikatan agunan kuat

e) Pelanggaran perjanjian kredit yang tidak prinsipil

3. Kurang lancar (substandard)

a) Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bunga yang telah

melampaui 90 hari sampai dengan 180 hari

b) Terdapat cerukan yang berulang kali khusunya untuk menutupi kerugian

operasional dan kekurangan arus kas

c) Hubungan debitur dengan bank memburuk dan informasi keuangan tidak

dapat dipercaya

d) Dokumentasi kredit kurang lengkap dan pengikatan agunan yang lemah

e) Pelanggaran terhadap persyaratan pokok kredit

f) Perpanjangan kredit untuk menyembunyikan kesulitan keuangan

4. Diragukan (doubtful)

a) Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bunga yang telah

melampaui 180 hari sampai dengan 270 hari, atau

b) Terjadi cerukan yang bersifat permanen khusunya untuk menutupi

kerugian operasional dan kekurangan arus kas

c) Terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari

d) Terjadi kapitalisasi bunga

e) Dokumentasi hukum yang lemah, baik untuk perjanjian kredit maupun

pengikat jaminan

5. Macet (loss)

a) Terdapat tunggakan pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 270 hari

b) Dokumentasi kredit dan/atau agunan tidak ada

c) Kerugian operasional ditutup dengan jaminan baru

Empat kelompok kolektibilitas yang terakhir merupakan kredit bermasalah

atau Non Performing Loan (NPL).Besaran NPL ditunjukkan dengan persentase

perbandingan kredit bermasalah dengan seluruh kredit atau pembiayaan yang

dikucurkan bank.

Page 36: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

23

3. Rasio Rentabilitas

Rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian keuntungan perusahaan

terhadap modal yang dimiliki. Dengan kata lain rasio ini merupakan tingkat

kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuan komersialnya yaitu mencetak

laba. Untuk para penegang saham (pemilik perusahaan) rasio ini menunjukkan

tingkat penghasilan mereka dalam investasi (Yusuf, 1998). Rasio rentabilitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Asset (ROA) dan Net Interest

Margin (NIM)/ Net Operational Income (NOI).

Return On Assets (ROA)

ROA yang terkadang disebut juga sebagai Return On Investment (ROI)

adalah rasio yang menunjukkan tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh

investasi yang telah dilakukan. Dengan kata yang lebih sederhana, ROA

menunjukkan beberapa laba yang diperoleh atas setiap Rp. 1,- investasi yang

dilakukan.

Rumus perhitungan ROA:

ROA = Laba Bersih/Total Aset x 100%

Perusahaan dapat meningkatkan ROA dengan cara meningkatkan profit

margin atau perputaran aktiva (asset turn over). Rasio ini seringkali berguna

untuk menjelaskan strategi keuangan dari suatu perusahaan.Hal ini dapat

dimengerti karena perputaran aktiva menunjukkan kemampuan manajemen dalam

mengelola seluruh investasi (aktiva) guna menghasilkan penjualan.Kenaikan

dalam rasio ini berarti terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang bersangkutan.

Net Interest Margin (NIM)/ Net Operating Income (NOI)

NIM/NOI adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan

pendapatan bunga bersih.Pendapatan bungan bersih diperoleh dari pendapatan

bunga dikurangi beban bunga. Rasio ini menunjukkan kemampuan bank dalam

memperoleh pendapatan operasionalnya dari dana yang ditempatkan dalam

bentuk pinjaman (kredit). Semakin tinggi NIM/NOI menujukkan semakin efektif

bank dalam penempatan aktiva produktif dalam bentuk kredit. Standar yang

ditetapkan Bank Indonesia untuk rasio NIM/NOI adalah 6% keatas. Semakin

besar rasio ini maka meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang

Page 37: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

24

dikelola bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah

semakin kecil atau dengan kata lain kinerja bank semakin membaik.

Rumus Perhitungan NIM/NOI:

NIM = Pendapatan Bunga Bersih/Aktiva Produktif x 100%

Pendapatan Bunga Bersih = Pendapatn Bunga- Beban Bunga

NOI = (Pendapatan Opr – DBH)- Beban Oprl/Aktiva Produktif x 100%

4. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, termasuk kewajiban jangka

panjang yang telah berubah menjadi kewajiban jangka pendek.Salah satu rasio

yang digunakan dalam studi ini adalah Loan to Deposit Ratio (LDR). Rasio ini

memberikan indikasi mengenai jumlah dana pihak ketiga yang disalurkan dalam

bentuk kredit (pada bank Syariah dikenal dengan istilah pembiayaan). Rasio yang

terlalu tinggi menggambarkan kurang baiknya posisi likuiditas bank.

LDR merupakan perbandingan antara kredit yang disalurkan dengan dana

masyarakat yang dikumpulkan bank baik berupa giro, tabungan maupun deposito.

Kenaikan LDR berarti meningkatnya ekspansi kredit bank tidak diimbangi dengan

pengumpulan dana pihak ketiga, atau dari sisi lain berarti dana pihak ketiga yang

dikumpulkan bank menurun. Sementara itu bank yang memiliki LDR sangat kecil

berarti bank tersebut tidak menjalankan fungsi intermediasi dengan baik. Bank-

bank seperti ini pada umumnya hanya menampung dana pihak ketiga, kemudian

melakukan placing di pasar uang untuk mencari profit tanpa menyalurkan kredit

kepada masyarakat. Menurut Bank Indonesia, standar terbaik LDR adalah 90%

sampai 110% sedangkan LDR rata-rata industri sebesar 40%.

5. Rasio Efisiensi

Rasio efisiensi yang dimaksud adalah perbandingan antara Beban

Operasional dengan Pendapatan Operasional atau sering disingkat BOPO, Rasio

BOPO yang lazim dipakai BI adalah sebesar 92%.

2.4. Penelitian Terdahulu

Rosyadi (2004), membandingkan kinerja Bank Muamalat Indonesia

dengan 7 (tujuh) bank umum konvensional pada periode 1994-2003. Ukuran

kinerja ditentukan berdasarkan rasio keuangan yang terdiri dari CAR, NPL, ROA,

Page 38: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

25

ROE, LDR, dan BOPO.Untuk membuktikan hipotesis awal (H0) yang menyatakan

bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara kinerja BMI dengan bank umum

konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasrakan rata-rata rasio

keuangan, BMI relative lebih baik pada tiga rasio, yaitu NPL, ROE, dan LDR,

sementara itu rasio lainnya BMI relatif lebih rendah kualitasnya.

Marcella (2009), membandingkan kinerja Bank Konvensional dan Bank

Syariah dengan menggunakan metode rasio keuangan periode 2005-2008.Rasio

yang digunakan adalah CAR, NPL, ROA, LDR, dan BOPO. Hasil analisis

menunjukkan pada tahun 2005 dan 2008 kinerja Bank Konvensional lebih baik

dibandingkan Bank Syariah, sedangkan pada tahun 2006 dan 2007 kinerja Bank

Syariah lebih baik dibanding Bank Konvensional.

Aribowo (2011), membandingkan kinerja keuangan perbankan syariah

dengan perbankan konvensional terhadap Dana Pihak Ketiga pada periode

triwulan I 2004 – triwulan II 2010 dengan menggunakan rasio keuangan.Rasio

keuangan yang digunakan terdiri dari CAR, NPL, ROA, ROE, BOPO, dan LDR.

Berdasarkan dari kriteria sampel yang telah ditentukan, diperoleh dua kelompok

sampel penelitian, yaitu bank umum syariah yang diwakili oleh Bank Syariah

Mandiri dan Bank Umun Konvensional diwakili oleh Bank Mandiri. Alat analisis

yang digunakan untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini adalah paired

sample t-test. Analisis kinerja keuangan perbankan syariah dengan perbankan

konvensional menggunakan metode CAMEL terhadap dana pihak ketiga adalah

tidakmada perbedaan yang signifikan. CAR BSM – CAR BM -2,722 < -2,008

(tidak ada perbedaan), NPL BSM – NPL BM -2,424 < -2,008 (tidak ada

perbedaan), ROA BSM – ROA BM -1,893 > -2,008 (ada perbedaan), ROE BSM

– ROE BM 4,353 > 2,008 (ada perbedaan), BOPO BSM – BOPO BM 1,338 <

2,008 (tidak ada perbedaan), LDR BSM – LDR BM 23,497 > 2,008 (ada

perbedaan), DPK BSM – DPK BM -25,997 < -2,008 (tidak ada perbedaan).

Page 39: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Kemajuan regulasi perbankan syariah di Indonesia diiringi dengan

perkembangan bank syariah yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dengan

berdirinya beberapa bank umum syariah baik yang merupakan konversi penuh

dari bank konvensional seperti Bank Syariah Mandiri (konversi dari Bank Susila

Bakti), maupun bank umum konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah

seperti Bank Bukopin, Bank Danamon, Bank BNI, Bank BRI, dll.

Perkembangan bank syariah cukup mengesankan yang dapat ditinjau tidak

hanya dari sisi fisik pertambahan jumlah jaringan kantor bank melalui pembukaan

bank syariah maupun Unit Usaha Syariah baru, namun dapat juga dilihat dari

kinerjanya berdasarkan rasio keuangan bank.

Ukuran kinerja bank yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio

keuangan bank yang meliputi (1) Capital Adequacy Ratio (mewakili rasio

permodalan), (2) Non Performing Loan (mewakili rasio kualitas aktiva

produktif), (3) Return On Asset, (4) Return On Earnings, (5) Net Interest Margin

(mewakili rasio rentabilitas), (6) Loan to Deposit Ratio (memakili rasio likuiditas)

dan (7) Rasio Beban Operasional dibagi Pendapatan Operasional (mewakili rasio

efisiensi).

Analisis perbandingan dimulai dengan tahap menghitung rasio keuangan

(financial ratio) masing-masing bank dalam objek penelitian dengan bantuan

Microsoft Excel 2010. Setelah itu akan didapatkan kinerja keseluruhan dari

masing-masing bank untuk dibandingkan. Kerangka Analisis Perbandingan

Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional dapat dilihat pada

Gambar 2.

Page 40: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

27

Gambar 2 Diagram Alir pemikiran

BANK

KONVENSIONAL

KINERJA

Bunga Bagi hasil

Hubungan debitur-

kreditur melaui

DPS

Hubungan

langsung debitur-

kreditur

zzzzzzzzHLDK

RASIO KEUANGAN

Bank Umum

Syariah Bank Umum

Konvensional

BANK SYARIAH

Rasio Kualitas

Aktiva Produktif :

NPL

Rasio Permodalan:

CAR

Rasio Rentabilitas :

ROA, ROE, NIM

Rasio Likuiditas:

LDR

Rasio Efisiensi:

BO/PO

Kinerja

Keseluruhan

Profit

Oriented

Profit and

Falah

Oriented

Perbandingan Bank Syariah dan

Bank Konvensional

Page 41: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

28

3.2. Pengumpulan Data

Tahapan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data Laporan

Keuangan Publikasi Bank yang diterbitkan Bank Indonesia dan masing-masing

bank dalam objek penelitian selama periode tahun 2006-2009. Data diperoleh

melalui Perpustakaan bank Indonesia dan beberapa situs di internet (website) dari

bank yang bersangkutan.Adapun jenis laporan yang digunakan antara lain Neraca

Keuangan, Laporan Laba-Rugi, Laporan Kualitas Aktiva Produktif, Ikhtisar

Keuangan dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

3.3. Pengolahan Data

Setelah semua data terkumpul, langkah selanjutnya adalah pengolahan

data yang diawali dengan menghitung rasio keuangan (financial ratio) masing-

masing bank dalam objek penelitian. Rasio keuangan yang digunakan dibagi ke

dalam lima kategori yaitu Rasio Permodalan, Kualitas Aktiva Produktif,

Rentabilitas, Likuiditas dan Efisiensi dengan perincian sebagai berikut:

1. Rasio Permodalan

Dari kelompok permodalan rasio yang dipilih adalah Capital Adequaccy Ratio

(CAR), dengan rumus:

Modal Bank

CAR =

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)

2. Rasio Kualitas Aktiva Produktif

Dari kelompok Aktiva Produktif rasio yang dipilih adalah Non Performing

Loans (NPL) dengan rumus:

Total Kredit Bermasalah

NPL =

Total Seluruh Kredit

3. Rasio Rentabilitas

Dari kelompok Rentabilitas rasio yang dipilih adalah Return On Asset (ROA)

,Return On Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM). Rumus ketiga rasio

tersebut adalah :

Page 42: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

29

Laba Bersih

ROA = x 100%

Total Aset

Laba Bersih

ROE = x 100%

Modal Sendiri

Pendapatan Bunga Bersih

NIM =

Aktiva Produktif

4. Rasio Likuiditas

Dari kelompok Likuiditas rasio yang dipilih adalah Loan to Ddeposit Ratio

(LDR) dengan rumus:

Total Kredit yang Diberikan

LDR = x 100%

Dana Pihak Ketiga

5. Rasio Efisiensi

Rasio yang digunakan adalah Beban Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO) dengan rumus:

Biaya Operasional

BOPO =

Pendapatan Operasional

6. Kinerja Bank Secara Keseluruhan

Untuk mengetahui kinerja atau kesehatan bank secara keseluruhan

penulis mendefinisikan variable PERFORMA sebagi satuan pengukur.

Variable tersebut didapat dengan cara menjumlahkan seluruh rasio keuangan,

yaitu rasio CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, LDR, dan BOPO yang sebelumnya

telah diberi bobot nilai tertentu. Perhitungan presentase dan bobot rasio-rasio

tersebut adalah (Lukmam Dendawijaya, 2001):

Page 43: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

30

a) CAR

Menurut ketentuan Bank Indonesia suatu bank umum sekurang-

kurangnya harus memiliki CAR 8%.CAR merupakan salah satu

komponen utama dalam perhitungan kesehatan bank, oleh karena itu

penulis memberikan persentase sebesar 20%. Skor nilai CAR

ditentukan sebagai berikut, Jika CAR bernilai:

a) Kurang dari 8%, skor nilai = 0

b) Antara 8% - 12%, skor nilai = 80

c) Antara 12% - 20%, skor nilai = 90

d) Lebih dari 20%, skor nilai = 100

Misalnya, suatu bank memiliki nilai CAR 33,84% maka skor akhir

CAR adalah 20%*100 = 20

b) NPL

NPL juga merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap

kesehatan Bank.Bahkan hampir semua rasio nilainya dipengaruhi oleh

NPL.Oleh karena itu penulis memberikan boobt nilai sebesar

20%.Dengan mempertimbangkan ketentuan BI yang mengharuskan

NPL berada dibawah 5%. Skor nilai NPL ditentukan sebagai berikut,

Jika NPL bernilai:

a) Lebih dari 8%, skor nilai = 0

b) Antara 5% - 8%, skor nilai = 80

c) Antara 3% - 5%, skor nilai = 90

d) Kurang dari 3%, skor nilai = 100

Misalnya, suatu bank memiliki NPL 6%, maka skor akhir NPL adalah

20%*80 = 16

c) ROA

Standar terbaik ROA menurut Bank Indonesia adalah 1,5%. Variable

ini mempunyai bobot nilai 10%. Skor nilai ROA ditentukan sebagai

berikut, Jika ROA bernilai:

a) Kurang dari 0%, skor nilai = 0

b) Antara 0% - 1%, skor nilai = 80

c) Antara 1% - 2%, skor nilai =100

Page 44: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

31

d) Lebih dari 2% , skor nilai = 90

Misalnya, suatu bank memiliki ROA 2,87%, maka skor akhir ROA

adalah 10%*90 = 9

d) ROE

Variable ini mempunyai bobot nilai 10%. Skor nilai ROE ditentukan

sebagai berikut, Jika ROE bernilai:

a) Kurang dari 8%, skor nilai = 0

b) Antara 8% - 10%, skor nilai = 80

c) Antara 10% - 13%, skor nilai = 90

d) Lebih dari 13% , skor nilai = 100

Misalnya, suatu bank memiliki ROE 16,23%, maka skor akhir ROA

adalah 10%*100 = 10

e) NIM

Standar yang ditetapkan Bank Indonesia untuk rasio NIM adalah 6%

keatas.Variable ini mempunyai bobotnilai 10%. Skor nilai NIM

ditentukan sebagai berikut, Jika NIM bernilai:

a) Kurang dari 1,5%, skor nilai = 0

b) Antara 1,5% - 3%, skor nilai = 80

c) Antara 3% - 6%, skor nilai = 90

d) Lebih dari 6 %, skor nilai =100

Misalnya, suatu bank memiliki NIM 5,54%, maka skor akhir NIM

adalah 10%*90 = 9

f) LDR

Standar terbaik LDR menurut Bank Indonesia adalah 85% -

110%.Variable ini mempunyai bobot nilai 15%. Skor nilai LDR

ditentukan sebagai berikut, Jika LDR bernilai:

a) Kurang dari 50%, skor nilai = 0

b) Antara 50% - 85%, akor nilai = 80

c) Antara 85% - 110%, skor nilai = 100

d) Lebih dari 110%, skor nilai = 90

Misalnya, suatu bank memiliki LDR 74,93%, maka skor akhir LDR

adalah 15%*80 = 12

Page 45: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

32

g) BOPO

Standar terbaik BOPO menurut Bank Indonesia adalah 85% -

92%.Variable ini mempunyai bobot nilai 15%. Skor nilai BOPO

ditentukan sebagai berikut, Jika BOPO bernilai:

a) Lebih dari 125%, skor nilai = 0

b) Antara 92% - 125%, skor nilai = 80

c) Antara 85% - 92%, skor nilai = 100

d) Kurang dari 85%, skor nilai = 90

Misalnya, suatu bank memiliki bank memiliki BOPO 130%, maka

skor akhir BOPO adalah 15%*0 = 0

Selanjutnya skor masing-masing variable dijumlahkan ke dalam variable

PERFORMA. Berdasarkan contoh diatas maka PERFORMA bernilai : 20 + 16 +

9 + 10 + 9 + 12 + 0 = 76

3.4. Analisis Data

Jenis perbandingan kinerja yang digunakan adalah inter-bank analysis,

yakni dengan cara membandingkan kinerja BSM dengan empat bank

konvensional sebagaimana disebutkan dalam batasan penelitian. Selanjutnya,

pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan piranti

lunak Microsoft Excel 2010 untuk menghitung semua rasio keuangan dan

pembobotan nilai masing-masing variabel. Kemudian hasilnya akan dianalisis

lebih lanjut dengan menggunakan bobot standard dari Bank Indonesia untuk

mengetahui kesehatan bank tersebut.

Page 46: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum

4.1.1 Bank Syariah Mandiri

Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah

sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana

diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis

multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan

beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan

masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri

perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami

krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.

Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki

oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT

Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi

tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta

mengundang investor asing.

Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan

(merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan

Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada

tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan

menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru

BSB.

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan

konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah.

Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah

di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU

No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi

syariah (dual banking system).

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan

UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT

Page 47: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

34

Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya,

Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan

infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional

menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank

Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23

tanggal 8 September 1999.

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan

oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999,

25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior

Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi

PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut,

PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25

Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.

Visi PT Bank Syariah Mandiri adalah menjadi bank syariah terpercaya

pilihan mitra usaha dan dengan misi sebagai berikut:

1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntunggan yang berkesinambungan

2. Mengutamakan penghimpunan dana konsumen dan penyaluran

pembiayaan pada segmen UMKM

3. Merekrut dan mengembangkan pegawai professional dalam lingkungan

kerja yang sehat.

4. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.

5. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat.

4.1.2 BPD Kalimantan Timur

BPD Kaltim adalah salah satu Perusahaan Daerah (BUMD) milik

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kaltim sebagal hasil

buah pikiran Gubernur KDH Tingkat I Kaltim Bapak A. Moeis Hasan yang

didirikan tanggal 14 Oktober 1965 berdasarkan Perda. Tingkat I Kalimantari

Timur Nomor: 03/PD164 tanggal 19 September 1964 yang telah mendapat

persetujuan Menteri Dalam Negeri No.9/I 0/8-45 tanggal 01 April 1965.

Kemudian Perda. tersebut mengalami perubahan dalam Peraturan Daerah Provinsi

Kalimantan Timur Nomor 02 Tahun 2002 tanggai I I Pebruari 2002 tentang Bank

Pembangunan Daerah Kalimantan Timur, Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun

Page 48: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

35

2006 tanggal 26 April 2006 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Provinsi

Kalimantan Timur Namor 02 Tahun 2002.

BPD Kaltim sebagai Bank Umum, setelah usianya mencapai 41 tahun

telah beroperasi sebagai bank Devisa dengan ijin BI

No.5/48/KERDGS/2003tanggal 13 Nopember 2003, dan juga telah memiliki

kegiatan Usaha secara Syariah berdasarkan Ijin Prinsip dan Ijin Operasional dan

Bank Indonesia No.8/5/DS/Smr Tanggal 27 November 2006 dan No.8/7/DS/Smr

Tanggal 22 Desember 2006.

Keberadaan BPD Kaltim didirikan adalah dengan maksud dan tujuan

untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian & pembangunan

daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah

dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat sehingga terwujudnya masyarakat

Kalimantan Timur yang sejahtera. Sejalan waktu, BPD Kaltim makin

berkembang. Sejumlah sektor usaha mulai dilirik untuk digarap. Namun payung

hukum yang ada, membatasi ruang gerak BPD Kaltim untuk berkembang dinamis.

Antisipasi pun dilakukan pemilik, yakni Pemerintah Provinsi dan

Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kaltim, yang mengusulkan kembali perubahan

Perda No 02 Tahun 2002 tentang Bank Pembangunan Daerah Kaltim. Tanggal 26

April 2006 lahirlah Perda Nomor 02 Tahun 2006 tentang Perubahan Pertama

Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 02 Tahun 2002 tentang

Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur.

4.1.3 Bank Mizuho

Bank Mizuho Indonesia adalah sebuah Perusahaan Perbankan di Indonesia

yang berdiri sejak 1989 dan berkantor pusat di Jakarta. Bank ini berstatus Bank

Devisa dengan Surat Keputusan (SK) pendirian bank C2-4563.HT0101.TH89.

PT BANK MIZUHO INDONESIA pada awalnya didirikan dengan nama

PT Fuji Bank International Indonesia. Perubahan Anggaran Dasar Bank

menyangkut antara lain, perubahan nama dari PT Bank Fuji International

Indonesia menjadi PT Bank Mizuho Indonesia dan perubahan modal Bank serta

susunan Dewan Komisaris dan Direksi, sehubungan dengan penggabungan PT

Bank Dai-Ichi Kangyo Indonesia (BDKI) dan PT Bank IBJ Indonesia (IBJ)

Page 49: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

36

dengan PT Fuji Bank International Indonesia yang berlaku efektif sejak tanggal 1

Oktober 2001.

Mizuho Corporate Bank, Ltd., Jepang, memegangkepemilikan 99% saham

Bank, sementara kepemilikan 1% dimiliki oleh PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk. Pemegang saham pengendali terakhir (ultimate shareholder) Bank

adalah Mizuho Financial Group, Inc. Jepang.

4.1.4. Bank Artha Graha Internasional

PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk., berkedudukan di Jakarta

Selatan, semula didirikan dengan nama PT. Inter-Pacific Financial Corporation

berdasarkan Akta Nomor 12 tanggal 7 September 1973, dibuat dihadapan Bagijo,

S.H., pengganti dari Eliza Pondaag, S.H., Notaris di Jakarta, dengan ruang

lingkup usaha sebagai lembaga keuangan bukan bank, dan Akta tersebut telah

disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan

Nomor Y.A.5/2/12 tanggal 3 Januari 1975, serta telah diumumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia Nomor 6 tanggal 21 Januari 1975 Tambahan Nomor

47.

Pada tanggal 10 Juli 1990, PT. Inter-Pacific Financial Corporation

mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek

Surabaya.Berdasarkan Akta Nomor 67 tanggal 19 Mei 1992, dibuat dihadapan

Adam Kasdarmadji, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah diumumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia Nomor 10 tanggal 2 Februari 1993 Tambahan Nomor

591, PT. Inter-Pacific Financial Corporation berubah nama menjadi PT. Inter-

Pacific Bank. Pada tanggal 24 Februari 1993, PT. Inter-Pacific Bank

mendapatkan izin usaha sebagai bank umum dengan Surat Keputusan Menteri

Keuangan Republik Indonesia Nomor 176/KMK.017/1993.

Berdasarkan Akta Nomor 44 tanggal 13 Juni 1997 juncto Akta Nomor 8

tanggal 15 Januari 1998, keduanya dibuat dihadapan Sri Nanning, S.H., Notaris di

Jakarta, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 70

tanggal 1 September 1998 Tambahan Nomor 5056, PT. Inter-Pacific Bank

berubah nama menjadi PT. Bank Inter-Pacific, Tbk.

Pada tanggal 9 April 1999, PT. Bank Inter-Pacific, Tbk. Mengajukan

permohonan pembatalan pencatatan (delisting) saham di Bursa Efek Surabaya,

Page 50: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

37

dan pada tanggal 19 April 1999, Bursa Efek Surabaya memberikan persetujuan

atas permohonan pembatalan pencatatan tersebut.

Pada tanggal 14 April 2005, PT . Bank Inter-Pacific, Tbk. Telah

menandatangani Akta Penggabungan Nomor 17, dibuat dihadapanImas Fatimah,

S.H., Notaris di Jakarta, dimana PT. Bank Artha Graha menggabungkan diri

kedalam PT. Bank Inter-Pacific, Tbk. Penggabungan tersebut telah mendapat izin

dari Bank Indonesia dengan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

7/32/KEP.GBI/2005 tanggal 15 Juni 2005, dan berlaku efektif pada tanggal 11

Juli 2005.

Berdasarkan Akta Nomor 27 tanggal 12 Juli 2005, dibuat dihadapan Imas

Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia

dengan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 7/49/KEP.GBI/2005 tanggal

16 Agustus 2005, PT. Bank Inter-Pacific, Tbk. berganti nama menjadiPT. Bank

Artha Graha Internasional, Tbk. Perubahan tersebut telah diumumkan dalam

Berita Negara Republik Indonesia Nomor 101 tangal 19 Desember 2006

Tambahan Nomor 13128.

4.1.5. Deutsche Bank

Deutsche Bank AG (secara harafiah berarti "Bank Jerman") adalah sebuah

perusahaan perbankan dan jasa keuangan global asal Jerman yang berkantor pusat

di Deutsche Bank Twin Towers di Frankfurt, Hesse, Jerman. Bank ini

mempekerjakan lebih dari 100.000 orang di lebih dari 70 negara, dan memiliki

banyak cabang di Eropa, Amerika, Asia-Pasifik, dan pasar-pasar

berkembang.Pada tahun 2009, Deutsche Bank merupakan pedagang valuta

asing terbesar di dunia dengan pangsa pasar 21 persen.

Deutsche Bank memiliki kantor di sejumlah pusat keuangan dunia,

termasuk London, Madrid, Frankfurt, New York, Paris, Moskwa, Amsterdam,

Warsawa, Istanbul, Dublin, George Town, Kepulauan Cayman, Toronto, Kuala

Lumpur, São Paulo, Singapore, Jakarta, Hongkong, Tokyo, Sydney, Dubai,

Riyadh, Manila, Mumbai, Bangkok, dan Belgrade.

Bank ini menawarkan produk dan jasa keuangan untuk perusahaan dan

institusi, serta pihak swasta dan bisnis. Jasa yang ditawarkan meliputi penjualan,

Page 51: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

38

perdagangan, penelitian dan penurunan utang dan ekuitas, merger dan

akuisisi (M&A), produk manajemen risiko, dan perbankan transaksi.

Deutsche Bank pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 1969 dan

memiliki 300 staf profesional di dua cabang Jakarta dan Surabaya. Deutsche Bank

sebagai bank asing telah beroperasi sebagai bank Devisa dengan ijin BI SK

DIREKSI BI No. 1/7/KEP/DIR tanggal 20 Maret 1969.

4.2. Kinerja Keuangan Bank

Dengan menggunakan Microsoft Excel 2010, diperoleh hasil perbandingan

rata-rata kinerja bank syariah dengan rata-rata kinerja 4 (empat) bank umum

konvensional, periode 2006 – 2009, seperti tampak pada tabel 6.

.Tabel 6. Perbandingan Kinerja Bank Syariah dan Bank Konvensional (persen)

Rasio 2006 2007 2008 2009

BK BS BK BS BK BS BK BS

CAR 13.19 18.12 12.20 24.87 9.39 22.70 8.96 24.08

NPL/NPF 2.29 1.37 0.86 4.33 1.62 2.34 2.29 1.89

ROA 3.52 2.16 2.46 1.72 3.42 1.93 3.12 2.11

ROE 26.42 16.00 16.23 35.37 21.48 44.49 15.11 40.34

LDR/FDR 68.28 92.71 80.58 92.66 98.46 92.12 85.58 86.22

NIM/NOI 4.01 5.63 3.76 6.31 4.38 6.73 4.14 6.62

BOPO 69.41 84.91 72.82 79.60 67.83 78.19 67.43 73.44

Sumber : Perpustakaan Bank Indonesia, Statistik Perbankan Indonesia & Statistik

Perbankan Syariah, data diolah, 2011

4.2.1. Kinerja Keuangan Bank Konvensional

Krisis keuangan di tahun 2007 – 2008 menyebabkan Bank Indonesia

meningkatkan BI rate untuk meredam inflasi yang diakibatkan oleh turunnya nilai

rupiah terhadap dolar. Kenaikan tingkat bunga menyebabkan daya tarik

menyimpan dana di bank konvensional meningkat, namun kenaikan tingkat bunga

ini tidak akan menarik bagi investor yang akan mendapatkan beban bunga yang

lebih tinggi. Keadaan ini menyebabkan meningkatnya dana pihak ketiga (DPK)

yang masuk yang tidak diimbangi dengan penyaluran dana ke masyarakat dalam

bentuk kredit dan investasi lainnya.Hal ini dapat dilihat dengan nilai LDR di akhir

tahun 2007 sebesar 80.58% (tabel 6) dibawah tingkat ideal antara 90% sampai

110%.

Page 52: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

39

Di akhir tahun 2007, krisis keuangan menyebabkan ekspor menurun dan

daya beli masyarakat menurun sehingga pendapatan pengusaha turun.Turunnya

pendapatan pengusaha menyebabkan turunnya kemampuan dalam membayar

kewajiban kepada bank.Keadaan ini bisa dilihat dari turunnya prosentase ROA,

ROE, dan NIM serta meningkatnya nilai NPL pada tahun 2008 dibanding tahun

sebelumnya. Penurunan ROA berpengaruh terhadap rasio permodalan, dapat

dilihat rasio CAR juga mengalami penurunan di tahun 2007 dan 2008 jika

dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan kecukupan modal terutama

dikarenakan kerugian yang berasal dari pencadangan atas penurunan kualitas

aktiva produktif dan gagal bayar bunga kredit.

Sementara itu, tingkat efisiensi bank yang ditunjukkan oleh rasio

operasional biaya dengan pendapatan operasional (BOPO) mengalami

peningkatan di akhir tahun 2007 dibanding dengan tahun sebelumnya meskipun

masih dalam tingkat ideal antara 60% - 80%. Tingginya biaya pada bank

konvensional menunjukkan target pendapatan bank konvensional yang belum

terpenuhi. Apalagi pada saat krisis keuangan berlangsung, beban cost of fund

semakin tinggi dan menurunnya kemampuan peminjam untuk mengembalikan

pinjamannya.

4.2.2 Kinerja Keuangan Bank Syariah

Kenaikan tingkat bunga di tahun 2007 – 2008 tidak mempengaruhi bank

syariah secara langsung. Sistem jual beli di bank syariah, dimana pembayaran

margin didasarkan fixed rate dimana ketetapan didasarkan kontrak tidak bisa

berubah sewaktu-waktu seperti halnya dengan bunga. Namun, bagi produk bagi

hasil dimungkinkan krisis keuangan ini akan mempengaruhi return bank syariah

karena krisis keuangan akan mempengaruhi hasil bagi hasil pengusaha untuk

mendapatkan laba optimal.

Dalam menjaga likuiditas, tingkat bunga masih menjadi benchmark bagi

bank syariah dalam penentuan tingkat margin dan nisbah bagi hasil bank syariah.

Dengan tingkat margin pembiayaan yang lebih rendah dibanding dengan tingkat

fee/bagi hasil pada tabungan dan deposito, membuat pembiayaan bank syariah

lebih menarik bagi investor dibanding bank konvensional. Keadaan ini akan

menyebabkan meningkatnya dana yang keluar untuk pembiayaan dari dana pihak

Page 53: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

40

ketiga (DPK) yang masuk sehingga konsekuensinya financing deposit ratio

(FDR) bank syariah meningkat. Dapat dilihat pada tabel 6, nilai FDR bank syariah

di tahun 2006 – 2008 cenderung stabil dan berada di tingkat ideal yaitu 90% -

110%.

Peningkatan FDR yang menunjukkan tingkat dana yang keluar untuk

pembiayaan meningkat mengindikasikan ekspektasi keuntungan yang juga

meningkat. Hal ini dapat dilihat dengan terus meningkatnya prosentase ROE dan

NOI selama periode 2006 -2008.

Sama hal nya dengan bank konvensional, krisis keuangan menyebabkan

turunnya kemampuan pengusaha dalam membayar kewajiban kepada bank yang

bearti menurunnya tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh investasi yang

telah dilakukan.Hal ini diperlihatkan pada tabel 6 dengan menurunnya nilai ROA

selama periode 2006 – 2009.

Krisis keuangan menjadikan tingkat pengembalian pembiayaan

meningkat.Tingkat kredit macet bank syariah turun di tahun 2008 dibanding tahun

sebelumnya.Hal ini disebabkan tingkat margin pada pembiayaan bank syariah

tidak berubah selama krisis berlangsung, berbeda dengan bunga yang bisa berubah

setiap saat. Meningkatnya tingkat bunga tidak disertai dengan tingkat margin

menjadikan tingkat NPF bank syariah menurun dari 4.33% di tahun 2007 menjadi

2.34% di akhir tahun 2008. Sementara itu, tingkat efisensi yang ditunjukkan oleh

rasio BOPO memperlihatkan bank syariah cukup efisien. Tingkat BOPO bank

syariah terus menurun selama periode 2006 – 2009 dan menunjukkan nilai kurang

dari 80%.

4.3. Perbandingan Kinerja Antar Bank

4.3.1 Perbandingan Kinerja BSM dan BPD Kaltim

Hasil perbandingan rata-rata antara BSM dan BPD Kaltim selama periode

tahun 2006 - 2009 ditunjukkan seperti tabel berikut.

Tabel 7. Perbandingan Kinerja BSM dan BPD Kaltim

Nama Bank CAR NPL/NPF ROA ROE LDR/FDR NIM/NOI BOPO

BSM

22.440

2.484

1.979

34.048 90.929

6.323

79.031

BPD Kaltim 15.328

0.558

2.903

37.108 36.185

6.135

63.085

Page 54: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

41

Berdasarkan tabel 7, perbandingan kinerja BSM dan BPD Kaltim selama

periode 2006 – 2009 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. BSM memiliki rata-rata CAR lebih tinggi dibandingkan dengan angka

rata-rata CAR BPD Kaltim dengan perbedaam yang signifikan.

2. BSM memiliki nilai rata-rata NPF lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata

NPL BPD Kaltim. Hal ini berarti kualitas NPL BPD Kaltim lebih baik

dibandingkan dengan BSM dengan perbedaan yang signifikan.

3. BSM memiliki nilai rata-rata ROA lebih rendah dibandingkan angka rata-

rata BPD Kaltim dengan perbedaan yang cukup signifikan.

4. BSM memilki nilai rata-rata ROE lebih rendah dibandingkan dengan

angka rata-rata BPD Kaltim, namun dengan perbedaan yang tidak

signifikan.

5. BSM memiliki nilai rata-rata FDR lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata

LDR BPD Kaltim dengan perbedaan yang signifikan.

6. BSM memiliki nilai rata-rata NOI lebih tinggi dibandingkan dengan angka

rata-rata NIM BPD Kaltim dengan perbedaan yang tidak signifikan.

7. BSM memiliki nilai rata-rata BOPO lebih tinggi dibandingkan dengan

nilai rata-rata BPD Kaltim namun dengan perbedaan yang tidak signifikan.

4.3.2 Perbandingan Kinerja BSM dan Deutsche Bank

Hasil perbandingan rata-rata antara BSM dan Deutsche Bank selama

periode tahun 2006 - 2009 ditunjukkan seperti tabel berikut.

Tabel 8. Perbandingan Kinerja BSM dan Deutsche Bank

Nama Bank CAR NPL/NPF ROA ROE LDR/FDR NIM/NOI BOPO

BSM

22.440

2.484

1.979

34.048 90.929

6.323

79.031

Deutsche Bank 2.628

1.848

5.425

24.278 64.148

2.565

58.618

Berdasarkan tabel 8, perbandingan kinerja BSM dan Deutsche Bank

selama periode 2006 – 2009 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. BSM memiliki rata-rata CAR lebih tinggi dibandingkan dengan angka

rata-rata CAR Deutsche Bank dengan perbedaam yang signifikan.

Page 55: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

42

2. BSM memiliki nilai rata-rata NPF lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata

NPL Deutsche Bank. Hal ini berarti kualitas NPL Deutsche Bank lebih

baik dibandingkan dengan BSM dengan perbedaan yang tidak signifikan.

3. BSM memiliki nilai rata-rata ROA lebih rendah dibandingkan angka rata-

rata Deutsche Bank dengan perbedaan yang signifikan.

4. BSM memilki nilai rata-rata ROE lebih tinggi dibandingkan dengan angka

rata-rata Deutsche Bank, namun dengan perbedaan yang tidak signifikan.

5. BSM memiliki nilai rata-rata FDR lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata

LDR Deutsche Bank dengan perbedaan yang signifikan.

6. BSM memiliki nilai rata-rata NOI lebih tinggi dibandingkan dengan angka

rata-rata NIM Deutsche Bank dengan perbedaan yang signifikan.

7. BSM memiliki nilai rata-rata BOPO lebih tinggi dibandingkan dengan

nilai rata-rata Deutsche Bank dengan perbedaan yang signifikan.

4.3.3. Perbandingan Kinerja BSM dan Bank Mizuho

Hasil perbandingan rata-rata seperti ditunjukkan pada tabel 9. Berdasarkan

tabel tersebut perbandingan kinerja BSM dengan Bank Mizuho selama periode

2006 – 2009, dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 9. Perbandingan Kinerja BSM dan Bank Mizuho

Nama Bank CAR NPL/NPF ROA ROE LDR/FDR NIM/NOI BOPO

BSM 22.440

2.484

1.979

34.048 90.929

6.323

79.031

Bank Mizuho

5.125

1.425

2.948

13.493 147.745

3.813

58.655

Berdasarkan tabel 9, perbandingan kinerja BSM dengan Bank Mizuho

selama periode 2006 – 2009 adalah sebagai berikut:

1. BSM memiliki nilai rata-rata CAR lebih tinggi dibandingkan dengan

angka rata-rata CAR Bank Mizuho dengan perbedaan yang signifikan.

2. BSM memiliki nilai rata-rata NPF lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata

NPL Bank Mizuho, hal ini berarti kualitas NPL Bank Mizuho lebaik baik

dibandingkan dengan BSM dengan perbedaan yang signifikan.

3. BSM memiliki nilai rata-rata ROA lebih rendah dibandingkan angka rata-

rata Bank Mizuho dengan perbedaan yang signifikan.

Page 56: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

43

4. BSM memiliki nilai rata-rata ROE lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata

ROE Bank Mizuho dengan perbedaan yang signifikan.

5. BSM memiliki nilai rata-rata FDR lebih rendah dibandingkan nilai rata-

rata LDR Bank Mizuho dengan perbedaan yang signifikan.

6. BSM memiliki rata-rata NOI lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata NIM

Bank Mizuho dengan perbedaan yang signifikan.

7. BSM memiliki rata-rata BOPO lebih tinggi dibandingkan dengan nilai

rata-rata BOPO Bank Mizuho dengan perbedaan yang signifikan.

4.3.4. Perbandingan Kinerja BSM dan Bank Artha Graha International

Hasil perbandingan rata-rata antara BSM dan Bank Artha Graha

Internasional selama periode tahun 2006 - 2009 ditunjukkan seperti tabel berikut.

Tabel 10. Perbandingan Kinerja BSM dan AGI

Nama Bank CAR NPL/NPF ROA ROE LDR/FDR NIM/NOI BOPO

BSM

22.440

2.484

1.979

34.048 90.929

6.323

79.031

Bank Artha Graha Int

20.655

3.233

0.368

4.353 84.813

3.775

97.133

Berdasarkan tabel 10, perbandingan kinerja BSM dan Bank Artha Graha

Internasional selama periode 2006 – 2009 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. BSM memiliki rata-rata CAR lebih tinggi dibandingkan dengan angka

rata-rata CAR Bank Artha Graha Internasional dengan perbedaan yang

tidak signifikan.

2. BSM memiliki nilai rata-rata NPF lebih rendah dibandingkan nilai rata-

rata NPL Bank Artha Graha Internasional. Hal ini berarti kualitas NPF

BSM lebih baik dibandingkan dengan Bank Artha Graha Internasional

dengan perbedaan yang signifikan.

3. BSM memiliki nilai rata-rata ROA lebih tinggi dibandingkan angka rata-

rata Bank Artha Graha Internasional dengan perbedaan yang signifikan.

4. BSM memilki nilai rata-rata ROE lebih tinggi dibandingkan dengan angka

rata-rata Bank Artha Graha Internasional dengan perbedaan yang

signifikan.

Page 57: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

44

5. BSM memiliki nilai rata-rata FDR lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata

LDR Bank Artha Graha Internasional, namun dengan perbedaan yang

tidak signifikan.

6. BSM memiliki nilai rata-rata NOI lebih tinggi dibandingkan dengan angka

rata-rata NIM Bank Artha Graha Internasional dengan perbedaan yang

signifikan.

7. BSM memiliki nilai rata-rata BOPO lebih rendah dibandingkan dengan

nilai rata-rata Bank Artha Graha Internasional dengan perbedaan yang

signifikan.

4.4. Implikasi Manajerial

Implikasi manajerial dari hasil penelitian perbandingan kinerja keuangan

bank syariah dan bank konvensional periode 2006 – 2009 berdampak pada

perlunya meningkatkan kinerja keuangan dengan memperhatikan faktor-faktor /

variabel-variabel yang diperlukan dan berpengaruh besar pada kelangsungan

kegiatan bank baik pada bank konvensional maupun bank syariah. Dari hasil

penelitian, dapat diketahui bahwa bank syariah cenderung lebih unggul pada 5

(lima) rasio, yaitu CashAdequacy Ratio (CAR), Return On Equity (ROE), Loan

to Deposit Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM), dan BOPO, Sementara itu

Bank Konvensional cenderung lebih baik dari sisi NonPerforming Loan Ratio

(NPL) danReturn On Asset (ROA).

Upaya-upaya maksimal yang harus dilakukan Bank Syariah dan Bank

Umum Konvensional dalam rangka meningkatkan kinerja keuangan antara lain:

a. Menjaga posisi NPL di bawah 5% dengan merestrukturisasi kredit jika

sekiranya mulai muncul gejala kredit macet. Jika terdapat kredit

bermasalah yang sulit untuk direstrukturisasi, kredit macet tersebut perlu

dijual kepada pihak ketiga.

b. Mempertahankan posisi CAR di atas 8% dengan memperhatikan setiap

ekspansi kredit kebutuhan modal dan berhati-hati dalam memberikan

kredit yang mempunyai risiko pasar yang rentan.

c. Mengelola likuiditas secara optimum, artinya Loan to Deposit Ratio

(LDR) harus ditingkatkan dan dijaga ke tingkat yang ideal yaitu dalam

kisaran 90% - 110% agar fungsi intermediasi berjalan.

Page 58: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

45

d. Setiap penambahan asset usahakan agar mampu memperbesar

penambahan laba. Mengupayakan posisi laba dibanding asset di atas 1%

dan posisi laba dibanding ekuitas diatas 13% serta posisi pendapatan

operasional dibanding aktiva produktif diatas 6%. Menghindari tindakan

untuk memperbesar asset secara berlebihan, terutama asset berbentuk

aktiva tetap.

e. Mengupayakan rasio biaya operasional dan pendapatan operasional

dibawah 92%. Setiap kegiatan operasional bank mutlak harus

memperhatikan biaya operasionalnya, jangan sampai peningkatan biaya

operasional lebih cepat dari peningkatan pendapatannya.

Page 59: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

46

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa terdapat

perbedaan kinerja Bank Konvensional dan Bank Syariah selama tahun 2006-2009:

1. Ditinjau dari rasio keuangan yang digunakan, BSM cenderung lebih unggul

dibandingkan dengan bank konvensional selama tahun 2006-2009. Sistem

keuangan syariah yang tidak mengenal bunga menjadikan bank syariah

lebih stabil dibandingkan dengan bank konvensional

2. Dari tujuh rasio keuangan yang digunakan, BSM cenderung lebih unggul

pada empat rasio, yaitu CashAdequacy Ratio (CAR), Return On Equity

(ROE), Loan to Deposit Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM), dan

BOPO, Sementara itu Bank Konvensional cenderung lebih baik dari sisi

NonPerforming Loan Ratio (NPL), dan Return On Asset (ROA). Ada pun

rasio BOPO dari kedua kelompok bank walaupun ada perbedaan namun

perbedaannya tidak terlalu signifikan.

2. Saran

Berkaitan dengan kesimpulan pada penelitian ini, penulis memberikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan kinerja keuangan, dengan memperhatikan faktor-

faktor / variable-variabel yang diperlukan dan berpengaruh besar pada

kelangsungan kegiatan bank baik pada bank konvensional maupun bank

syariah.

2. Secara umum kinerja BSM masih harus ditingkatkan baik dari segi

operasional sehingga rasio keuangan bank yang masih ketinggalan

dibandingkan bank konvensional seperti NonPerforming Loan Ratio

(NPL) dapat lebih baik lagi dengan cara menyalurkan dananya pada

sector-sektor yang tingkat return-nya tinggi dan memiliki risiko kecil,

misalnya tidak masuk pada sector korporasi namun pada sector ritel.

Dengan demikian diharapkan masyarakat akan lebih percaya terhadap

eksistensi perbankan syariah.

Page 60: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

47

3. Penelitian ini hanya menilai kinerja perbankan berdasarkan laporan

keuangan yang sifatnya sesaat artinya penilaian kinerja perbankan tersebut

hanya menggambarkan kondisi kinerja bank pada saat lpaoran keuangan

itu dibuat sehingga kekurangannya adalah tidak bisa dijadikan jaminan

bahwa kondisi kinerja perbankan hasil penilaian berdasarkan periode pada

saat laporan keuangan dibuat tersebut akan menghasilkan kondisi kinerja

perbankan yang sama pada periode yang akan datang.

Page 61: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

DAFTAR PUSTAKA

Antonio S. 2007. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik. Jakarta (ID): Gema Insani

Press.

Aribowo A. 2011. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah

dengan Perbankan Konvensional menggunakan Metode Camel Terhadap

Dana Pihak Ketiga Periode Triwulan I 2004 – Triwulan II 2010 [skripsi].

Jakarta (ID): ABFI Institut Perbanas.

[BI] Bank Indonesia. 1999. Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum. Jakarta(ID):

Bank Indonesia.

[BI] Bank Indonesia.2000. Informasi Perbankan Indonesia.Jakarta(ID): Bank

Indonesia.

[BI] Bank Indonesia. 2008. Booklet Perbankan Indonesia. Jakarta (ID): Bank

Indonesia.

[BI] Bank Indonesia.2009. Perbankan Syariah Lebih Tahan Krisis

Global.Jakarta(ID) : Bank Indonesia.

[BI] Bank Indonesia.2010. Statistik Perbankan Indonesia Desember

2010.Jakarta(ID) : Bank Indonesia.

[BI] Bank Indonesia. 2010. Statistik Perbankan Syariah Desember 2010.

Jakarta(ID) : Bank Indonesia.

[BI] Bank Indonesia.2013.Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank

Indonesia.Jakarta(ID) : Bank Indonesia.

Darsono, Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.

Yogyakarta (ID): ANDI.

Dendawijaya L. 2001. Manajemen Perbankan. Jakarta(ID): Ghalia Indonesia.

Hakim MC. 2002.Problem Pengembangan Produk Dalam Bank

Syariah.Jakarta(ID): Bank Indonesia. 2002.

Howard CD, George HH. 1973. Management Policies for Commercial Banks.

New Jersey(US): Prentice-Hall,Inc.Englewood Cliffs.

Jusuf J. 1998. Analisis Kredit Untuk Account Officer. Jakarta(ID): PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Marcella. 2009. Analisis Perbandingan Kinerja Bank Konvensional dan Bank

Syariah dengan Menggunakan Metode Rasio Keuangan Periode 2005 –

2008 [skripsi]. Depok (ID): Universitas Indonesia.

Rosyadi IF. 2004. Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah dengan Bank

Konvensional Berdasarkan Rasio Keuangan [tesis]. Depok (ID):

Universitas Indonesia.

Siamat D. 2004.Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta(ID): Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sudarsono H. 2009. DampakKrisisKeuangan Global terhadapPerbankan di

Indonesia: Perbandinganantara Bank Konvensionaldan Bank Syariah. La-

RibaJurnalEkonomi Islam. Vol III: 12-23.

Siregar M. 2002. PerbankanSyariah di Indonesia : Evaluasi dan Prospek.Jurnal

Hukum Bisnis. Vol. 20: 8-9.

Sudarsono H. 2008. Bank & Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan

Ilustrasi.Yogyakarta(ID): EKONISIA—FE UII.

Wulandari N. 2004 Nov 22. Keunggulan Komparatif Bank Syariah.Suara

Merdeka.

Page 62: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

49

Zulkifli S. 2003. Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah. Jakarta(ID):

Zikrul Hakim.

________. 1992. Undang-Undang RI No. 7 Tahun 1992 [internet]. Jakarta (ID):

[diunduh 2012 Jan 24]. Tersedia pada: www.bi.go.id.

________. 1998. Undang-Undang RI No. 10 Tahun 1998 [internet]. Jakarta (ID):

[diunduh 2012 Jan 25]. Tersedia pada: www.bi.go.id.

________. 2008. Undang-Undang RI No. 21 Tahun 2008 [internet]. Jakarta (ID):

[diunduh 2012 Jan 25]. Tersedia pada: www.bi.go.id.

Page 63: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

50

LAMPIRAN

Page 64: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

49

Lampiran 1 HasilPerhitunganRasioKeuangan

Tahun Indikator (%) BK BS

Skor

Bobot

Final Skor

BK BS BK BS

2006

CAR 13.19 18.12 90 90 20% 18 18

NPL 2.29 1.37 100 100 20% 20 20

ROA 3.52 2.16 90 90 10% 9 9

ROE 26.42 16.00 100 100 10% 10 10

LDR 68.28 92.71 80 100 15% 12 15

NIM 4.01 5.63 90 90 10% 9 9

BO/PO 69.41 84.91 90 90 15% 13.5 13.5

PERFORMA 13.07 13.5

2007

CAR 12.20 24.87 90 100 20% 18 20

NPL 0.86 4.33 100 90 20% 20 18

ROA 2.46 1.72 90 100 10% 9 10

ROE 16.23 35.37 100 100 10% 10 10

LDR 80.58 92.66 80 100 15% 12 15

NIM 3.76 6.31 90 100 10% 9 10

BO/PO 72.82 79.60 90 90 15% 13.5 13.5

PERFORMA 13.07 13.79

2008

CAR 9.39 22.70 80 100 20% 16 20

NPL 1.62 2.34 100 100 20% 20 20

ROA 3.42 1.93 90 100 10% 9 10

ROE 21.48 44.49 100 100 10% 10 10

LDR 98.46 92.12 100 100 15% 15 15

NIM 4.38 6.73 90 100 10% 9 10

BO/PO 67.83 78.19 90 90 15% 13.5 13.5

PERFORMA 13.21 14.07

2009

CAR 8.96 24.08 80 100 20% 16 20

NPL 2.29 1.89 100 100 20% 20 20

ROA 3.12 2.11 90 90 10% 9 9

ROE 15.11 40.34 100 100 10% 10 10

LDR 85.58 86.22 100 100 15% 15 15

NIM 4.14 6.62 90 100 10% 9 10

BO/PO 67.43 73.44 90 90 15% 13.5 13.5

PERFORMA 13.21 13.93

Page 65: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

50

Lampiran 2 LaporanKeuangan Bank SyariahMandiritahun 2006

Page 66: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

51

Lampiran 3 LaporanKeuangan BPD Kalimantan Timurtahun 2006

Page 67: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

52

Lampiran 4 LaporanKeuangan Bank Mizuho tahun 2006

Page 68: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

53

Lampiran5 LaporanKeuangan Bank ArthaGrahaInternasionaltahun 2006

Page 69: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

54

Lampiran 6 LaporanKeuanganDeutsche Bank tahun 2006

Page 70: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

55

Page 71: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

56

Lampiran 7 LaporanKeuangan Bank SyariahMandiritahun 2007

Page 72: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

57

Lampiran8LaporanKeuangan BPD Kaltimtahun 2007

Page 73: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

58

Lampiran9LaporanKeuangan Bank Mizuhotahun 2007

Page 74: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

59

Lampiran 10 LaporanKeuangan Bank ArthaGraha International tahun 2007

Lampiran 11 LaporanKeuangan Deutsche Bank tahun 2007

Page 75: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

60

Lampiran 12 LaporanKeuangan Bank SyariahMandiritahun 2008

Page 76: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

61

Page 77: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

62

Lampiran 13 LaporanKeuangan BPD Kaltimtahun 2008

Page 78: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

63

Lampiran 14 LaporanKeuangan Bank Mizuho tahun 2008

Page 79: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

64

Lampiran 15 LaporanKeuangan Bank ArthaGrahaInternasionaltahun 2008

Lampiran 16 LaporanKeuangan Deutsche Bank tahun 2008

Page 80: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

65

Lampiran 17 LaporanKeuangan Bank SyariahMandiritahun 2009

Page 81: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

66

Lampiran 18 LaporanKeuangan BPD Kaltimtahun 2009

Page 82: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

67

Lampiran 19 LaporanKeuangan Bank Mizuho tahun 2009

Page 83: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

68

Lampiran 20 LaporanKeuangan Bank ArthaGrahaInternasionaltahun 2009

Page 84: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

69

Lampiran 21 LaporanKeuangan Deutsche Bank tahun 2009

Page 85: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL … · 2015-09-02 · analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional . oleh

70