analisis penilaian kinerja perbankan syariah...

131
i ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH BERDASARKAN SYARIAH MAQASID INDEKS ( Studi Kasus Pada 11 Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2016-2018) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) OLEH WIWIT NIM 1113046000011 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIFHIDAYATULLAH JAKARTA 1441H/2020

Upload: others

Post on 09-Dec-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

i

ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH

BERDASARKAN SYARIAH MAQASID INDEKS

( Studi Kasus Pada 11 Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2016-2018)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi (S.E.)

OLEH

WIWIT

NIM 1113046000011

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIFHIDAYATULLAH

JAKARTA

1441H/2020

Page 2: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

i

Page 3: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

ii

Page 4: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

iii

Page 5: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

iv

ABSTRAK

Bank syariah yang merupakan suatu lembaga yang bergerak berdasarkan

prinsip-prinsip syariah seharusnya memiliki karakteristik yang berbeda dari bank

umum atau perusahaan lain dalam sistem kinerjanya. Oleh karena itu, bank syariah

wajib menjalankan kepatuhan syariah agar dapat mencapai tujuan didirikannya bank

syariah yang sesuai dengan Maqashid Syariah yang salah satu tujuannya adalah

mewujudkan kebaikan menghindarkan keburukan dan menolak kemudharatan yang

dapat diukur dengan metode Maqashid Syariah Indeks yang memiliki tiga tujuan

yaitu diantaranya, Mendidik Individu ( TadhzibAl-Fard), menegakkan keadilan

(Iqamah Al-Adl), dan memelihara kemaslahatan (Jalb Al- Maslaha). Penelitian ini

merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang diukur menggunakan metode The

Simple Additive Weighting (SAW). Sampel penelitian yang digunakan yaitu 11 BUS

dari 13 BUS yang ada di Indonesia pada periode tahun 2016-2018. Hasil penelitian

menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

tertinggi yaitu BNIS, sedangkan nilai terendah yakni BMS. Kemudian pada tahun

2018 nilai tertinggi BSM sedangkan nilai terendah BNIS. Berdasarkan hasil

perhitungan SAW tersebut terjadi ketidak konsistenan pada kinerja bank syariah.

Kata kunci : Bank Umum Syariah, Maqashid Syariah, Indeks Maqashid Syariah

Pembimbing : RR. Tini Anggraeni, ST, M. Si

Page 6: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

xiii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan segala kebaikan-Nya, sehingga penulis dapat meneyelesaikan

skripsi ini. Penulis tak lupa mengucapkan shalawat serta salam kepada junjungan

Nabi Muhammad SAW serta para sahabatnya yang telah memeberikan kita Zaman

yang penuh dengan ilmu hingga saat ini.

Segala hambatan dan tantangan dalam menulis skripsi ini sering terjadi pada

penulis. Alhamdulillah berkat seluruh bantuan dan dorongan dari seluruh pihak

fakultas ekonomi dan bisnis serta pihak fakultas syariah dan hukum sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat ujian strata 1 di kampus uin

Syarifhidayatullah Jakaarta. Oleh karena itu penulis ini mengucapkan banyak

terimakasih kepada:

1. bapak Prof. Dr. Amilin, S.E, AK, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

2. Ibu Dr. Erika Amelia, S.E, M. Si selaku keua program studi ekonomi syariah Ibu

Dwi Nu’aini Ihsan,MM selaku sekretaris program studi Ekonomi Syaraih

3. Bapak A.M. Hasan Ali, MA, selaku Ketua Tim Task Force Passiout Muamalat

(Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Bapak Dr. Abdurrauf, Lc., MA., selaku Sekretaris Program Studi Muamalat

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Seluruh dosen fakultas Syariah dan Hukum serta dosen Fakultas Ekonomi dan

bisnis yang telah memberikan ilmu kepada penulis.

5. Ibu Tini Anggraeni, STI, M. Si selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan masukan, motivasi dan ilmu

yang berharga kepada penulis selama menyusun. Terima kasih atas semua saran

dan arahan yang Ibu berikan selama proses hingga terselesaikannya skripsi ini.

Page 7: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

xiv

6. Terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, MA selaku Dosen

Penasehat Akademik yang telah memberikan motivasi dan membimbing penulis

selama masa perkuliahan.

7. Terimakasih saya ucapkan kepada H.. AH Azharuddin Lathif, M,ag dan Ibu Rr.

Tini Anggraeni, ST, M. Si selaku penguji seminar proposal.

8. Kepada seluruh karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Fakultas Syariah dan

Hukum atas bantuan terlaksananya ujian skripsi ini.

9. Segenap pimpinan perpustakaan dan staff perpustakaan yang telah memberikan

fasilitas dan referensi untuk mengadakan studi perpustakaan.

10. Kedua orang tua saya yang tak pernah luput mendoakan serta member dukungan

yang luar biasa terhadap saya serta tak lupa kakak ku tersayang Iis Aryantih dan

ulan tidak lupa kepada kedua adik ku tersayang Ica dan empi serta kakak ipar dan

keponakan tersayang yang sering membantu serta selalu memberikan support.

11. Sahabat setiaku sewaktu MTS yang selalu memberikan support dan memberi

dukungan.

12. Anak anak ketombew tersayang ( Egi, Amri,Ike,Ade, Nurma, Bela dan pina)

13. Sahabat the ngaret yang selalu ngedukung dan selalu ada kalo dibutuhkan

( Mega, Ana, Nafis dan Aam)

14. Sahabat rencang (Robiah,intan, Ela, Ima dan Rena) yang selalu memberikan

dukungan, doa dan serta selalu menemani mengurus skripsi ini.

15. Sahabat terbaikku Susi, Mega, Kiki, Wafira yang selalu memberikan semangat,

bantuan, dan perhatian

16. Teman-teman Muamalat Kelas A angkatan 2013 yang selalu memberikan

motivasi dan masukan kepada penulis.

17. Teman KKN teriamkasih telah menjadi penyemangatku dan alarm untuk

mengejar daftar sidang. (khusus untuk Aa Fazlur dan Dianku tersayang)

Jakarta, Mei 2020

Wiwit

1113046000011

Page 8: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

xv

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .........................iii

ABSTRACT ......................................................................................................... iv

ABSTRAK............................................................................................................ v

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 8

C. Pembatasan Masalah............................................................................ 10

D. Perumusan Masalah ............................................................................. 10

E. Tujuan dan Manfaat ............................................................................. 10

F. Sistematika Penulisan ........................................................................ . 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori .................................................................................. 14

2. Perbankan .................................................................................... 16

3. Bank Syariah................................................................................ 18

4. Maqashid Syariah ....................................................................... 25

Page 9: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

xvi

B. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 50

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 51

B. Populasi dan Metode Penentuan Sampel ........................................... 51

C. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 54

D. Teknik Analisis Data .......................................................................... 57

BAB IV PEMBAHASAN

A. Analisis dan Pembahasan .................................................................. 65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 98

B. Saran .................................................................................................. 99

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 101

LAMPIRAN

Page 10: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Kinerja Perbankan Syariah ....................................................... 5

Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah & Bank Konvensional .............................................. 20

Tabel 3.1 Tahapan Seleksi Sampel Penelitian .................................................................. 54

Tabel 3.2 Bank Umum Syariah ......................................................................................... 55

Tabel 3.3 Definisi dan Operasional Variabel .................................................................... 59

Tabel 3.4 Bobot Rasio ....................................................................................................... 61

Tabel 4.1 Nilai Rasio Tujuan 1 Tahun 2016 ..................................................................... 67

Tabel 4.2 Nilai Rasio Tujuan 1 Tahun 2017 ..................................................................... 69

Tabel 4.3 Nilai Rasio Tujuan 1 Tahun 2018 ..................................................................... 71

Tabel 4.4 Nilai Rasio Tujuan 2 Tahun 2016 ..................................................................... 73

Tabel 4.5 Nilai Rasio Tujuan 2 Tahun 2017 ..................................................................... 74

Tabel 4.6 Nilai Rasio Tujuan 2 Tahun 2018 ..................................................................... 76

Tabel 4.7 Nilai Rasio Tujuan 3 Tahun 2016 ..................................................................... 77

Tabel 4.8 Nilai Rasio Tujuan 3 Tahun 2017 ..................................................................... 79

Tabel 4.8 Nilai Rasio Tujuan 3 Tahun 2018 ..................................................................... 80

Tabel 4.9 Nilai Kinerja IK 1 Maqashid Syariah Tahun 2016 ........................................... 82

Tabel 4.10 Nilai Kinerja IK 1 Maqashid Syariah Tahun 2017 ......................................... 83

Tabel 4.11 Nilai Kinerja IK 1 Maqashid Syariah Tahun 2018 ......................................... 84

Tabel 4.12 Nilai Kinerja IK 2 Maqashid Syariah Tahun 2016 ......................................... 85

Tabel 4.13 Nilai Kinerja IK 2 Maqashid Syariah Tahun 2017 ......................................... 86

Tabel 4.14 Nilai Kinerja IK 2 Maqashid Syariah Tahun 2018 ......................................... 87

Tabel 4.15 Nilai Kinerja IK 3 Maqashid Syariah Tahun 2016 ......................................... 88

Tabel 4.16 Nilai Kinerja IK 3 Maqashid Syariah Tahun 2017 ......................................... 89

Tabel 4.17 Nilai Kinerja IK 3 Maqashid Syariah Tahun 2018 ......................................... 90

Tabel 4.18 Peringkat Bank Syariah Tahun 2016 .............................................................. 91

Tabel 4.19 Peringkat Bank Syariah Tahun 2017 .............................................................. 92

Tabel 4.19 Peringkat Bank Syariah Tahun 2018 .............................................................. 93

Page 11: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Annual Report Bank Umum Syariah Tahun 2016 ........................................ 103

Lampiran 2 Annual Report Bank Umum Syariah Tahun 2017 ........................................ 106

Lampiran 3 Annual Report Bank Umum Syariah Tahun 2018 ........................................ 110

Lampiran 4 Hasil Perhitungan Nilai Ratio........................................................................ 114

Page 12: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ajaran Islam tentang perekonomian, akan senantiasa menarik untuk dibahas.

Dalam kehidupan sehari-hari ekonomi dalam seluruh aspek kehidupan tidak akan

terlepas dari ekonomi islam terutama bagi umat muslim. Sebagai seorang muslim

yang taat beribadah, tentulah berbagai kegiatan bisnis atau usahanya dilandasi

transaksi keuangan islam (Rozalinda, 2014).

Seperti yang pernah dikemukakan dalam lintas sejarah, bahwa sistem ekonomi

dan keuangan islam pernah eksis diberbagai belahan bumi ini sekitar 7 abad lamanya,

yakni mulai abad pertama sampai abad ketujuh Hijriyah. Setelah abad ketujuh

Hijriyah, seiring dengan kelemahan umat islam dan tekanan penjajahan barat

keseluruh dunia islam hingga abad kedua puluh, sistem ekonomi dan keuangan islam

nyaris ”mati” karena tidak lagi terlihat wujudnya dan bahkan tidak pernah terdengar

lagi suaranya (Suma, 2008).

Setelah mengalami proses perjuangan yang panjang akhirnya eksperimen

pendirian bank syariah dilakukan di Mesir pada tahun 1963, dengan berdirinya Mit

Ghamr local Saving Bank. Bank ini mendapat sambutan yang hangat di Mesir,

terutama dari kalangan petani dan masyarakat pedesaan. Jumlah deposan bank ini

meningkat luar biasa dari 17,560 ditahun pertama 1963/1964 menjadi 251,152 pada

1966/1967. Namun sayang, karena terjadi kekacauan politik di Mesir Mit Ghamr

mulai mengalami kemunduran,dan akhirnya operasionalnya diambil alih oleh

National Bank Of Egypt dan bank sentral Mesir pada tahun 1967 (Karim, 2010).

Menurut Bank Indonesia (BI) di Indonesia sendiri dinamika perekonomian

Indonesia 2018 banyak dipengaruhi tiga kepastian global. Ketidapastian pertama

Page 13: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

2

berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi global yang dalam tren melambat. Ekonomi

dunia pada tahun 2018 tumbuh 3,7% menurun dibandingkan dengan pencapaian tahun

sebelumnya sebesar 3,85%. Ketidakpastian global kedua bersumber dari kenaikan

suku bunga kebijakan moneter AS, Federal Funds Rate FFR, yang lebih cepat dan

lebih tinggi. Kenaikan ini tidak terlepas dari usaha bank sentral AS untuk mencegah

resiko kenaikan inflasi kedepannya. Ketidakpastian terakhir dipengaruhi oleh kondisi

pasar keuangan global yang bergejolak, yang meningkatkan premi resiko investasi

Negara berkembang.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sejak mulai dikembangkannya sistem

perbankan syariah di Indonesia dalam dua dekade, pengembangan keuangan syariah

nasional sudah banyak pencapaian kemajuan baik dari aspek lembagaan dan

infrastruktur penunjang, perangkat regulasi dan sistem pengawasan, maupun

awareness dan literasi masyarakat terhadap layanan jasa keuangan syariah. Sistem

keuangan syariah kita menjadi salah satu sistem terbaik dan terlengkap yang diakui

secara internasional. Sejak Desember 2019, industri perbankan syariah terdiri dari 14

Bank Umum Syariah, 34 Unit Usaha Syariah yang dimiliki oleh Bank Umum

Konvensional dengan total aset sebesar Rp 494,04 Triliun. Akan tetapi bank syariah

tetap memiliki tantangan dalam menjalankan operasionalnya sehari hari. Salah satu

tantangan utama bagi bank syariah adalah mewujudkan kepercayaan dari para

stakeholder.

Dalam hal ini Stakeholder yang dimaksud yaitu seluruh stakeholder, baik

stakeholder langsung yang merasakan dampak secara langsung (dewan komisaris,

dewan direksi, karyawan) maupun stakeholder tidak langsung yang merasakan

Page 14: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

3

dampak secara tidak langsung (investor, pemerintah dan masyarakat) (Duantika,

2015: 2).

Tantangan lainnya yang berada didepan mata yaitu mampukah perbankan

syariah memerankan fungsi intermediasi ini secara baik sehingga segera dapat

menggerakkan sektor riil? sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia,

Indonesia merupakan peluang bagi perkembangan perbankan syariah dan disisi lain

merupakan tantangan bagi terciptanya sebuah keteladan kesuksesan dalam penerapan

perbankan syariah. Maka untuk itu, tantangan lainnya adalah mampukah perbankan

syariah berkembang di “ habibatnya yang subur” serta menjadi contoh sukses bagi

negara-negara lain dalam mengembangkan perbankan syariah. Di masa depan,

perbankan syariah harus menjadi rahmatan lil’- alamin artinya, ia tidak hanya

bermanfaat bagi kaum muslim, tetapi juga bagi seluruh umat manusia. Selain itu

tantangan lain dalam perkembangan perbankan syariah adalah kurangnya alat

pengukuran kinerja keuangan yang sesuai dengan karakteristik bank syariah. Sebagai

solusinya, banyak peneliti yang mengukur kinerja bank syariah dengan menggunakan

pendekatan ukuran kinerja bank konvensional melalui rasio-rasio keuangan.

Secara umum, banyak peneliti yang menggunakan rasio Return on Aset (ROA)

dan Return on Equity (ROE) untuk mengukur kinerja bank Islam. Pengukuran kinerja

bank syariah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yang diadaptasi dari

perbankan konvensional sebagaimana telah dilakukan oleh banyak peneliti belum

mampu menunjukkan penilaian kinerja bank syariah sebenarnya sebagai subsistem

ekonomi Islam yang bertujuan mewujudkan keadilan dan keseimbangan masyarakat

sebagai perwujudan dari tujuan syariah (maqashid syariah). Sehingga kebanyakan

perbankan syariah terkesan berorentasi pada keuntungan (profit oriented) bukan

Page 15: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

4

berdasarkan tujuan sosial jika dilihat dari perspektif maqasid syariah (Sudrajat,dkk

2009: 179).

Maqashid syariah membuat setiap aktivitas manusia mengandung tujuan yaitu

tujuan syariah. Dalam segala bidang kehidupan masyarakat khususnya masyarakat

yang beragama islam tidak dapat terlepas dari Maqashid Syariah. Salah satu contoh

kegiatannya yaitu dalam kegiatan ekonomi islam seperti rencana dalam mengeluarkan

sebuah produk keuangan syariah, maka salah satu faktor yang harus dipertimbangkan

yaitu terkait maqashid syariah.

Dalam perbankan syariah sudah selayaknya perbankan syariah menjalankan

kepatuhan syariah yaitu salah satunya dengan memberikan dana hibah sesuai dengan

maqashid syariah. Dana hibah yang dimaksud yaitu tiga tujuan dalam konsep

maqashid syariah sesuai dengan konsep Abu Zahra, tiga tujuan tersebut yaitu

Tahdzhib Al-Fard (mendidik individu), Iqomah Al Adl (menciptakan keadilan), Jalb

Al Maslahah (memelihara kemaslahatan).

Tujuan pertama yaitu Tahdzhib Al-Fard (mendidik individu), Tahdzhib Al-Fard

(mendidik individu) dapat dilakukan oleh bank syariah dengan cara memberikan

pendidikan dan pelatihan (diklat), promosi, penelitian kepada pegawai bank syariah.

Dengan pemberian pendidikan dan pelatihan (diklat), promosi, penelitian kepada

pegawai bank syariah diharapkan dapat meningkatkan pemahaman, pengetahuan serta

meningkatkan mutu kinerja pegawai bank syariah.

Tujuan kedua yaitu Iqomah Al-Adl (menciptakan keadilan). Iqamah Al- Adl

(menciptakan keadilan) dapat dilakukan oleh bank syariah dengan cara melakukan

segala bentuk pengembalian yang adil sesuai dengan perjanjian atau kontrak awal,

selain itu prinsip utama yang diterapkan yaitu bagi hasil atau produk bebas bunga

Page 16: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

5

serta pembagian gaji yang adil sesuai dengan kinerja pegawai. Jika hal tersebut

dilakukan dengan tepat, maka dapat dikatakan bahwa bank syariah telah

melaksanakan tujuan pencapaian keadilan.

Tujuan ketiga yaitu Jalb Al- Maslahah (memelihara kemaslahatan). Jalb-Al

Maslahah (memelihara kemaslahatan) dapat dilakukan oleh bank syariah dengan cara

yaitu pendistribusian kekayaan dari profit yang didapat bank syariah melalui

pemberian zakat. Pemberian zakat kepada masyarakat yang membutuhkan diharapkan

dapat membawa kemaslahatan kepada masyarakat tersebut. Selain itu bank syariah

juga melakukan investasi dalam sektor riil, hal ini dilakukan guna mendapat profit

yang membawa kemaslahatan.

Berdasarkan uraian tersebut tentang tiga tujuan dalam konsep maqashid

syariah, seyogyanya jika perbankan menerapkan tiga tujuan tersebut dalam

melaksanakan kegiatan perbankan syariahnya, maka perbankan syariah telah

menjalankan kepatuhan syariah serta meningkatkan reputasi perbankan syariah

terutama dimata para stakeholder.

Dalam bisnis perbankan, reputasi menjadi bagian yang sangat penting untuk

menjamin peningkatan kinerja secara berkesinambungan. Reputasi suatu bank yang

baik dapat terbangun, jika dan hanya jika, bank tersebut mampu menjalankan peran

dan fungsi kepatuhan dengan baik. Bagi perbankan syariah, kepatuhan terhadap

ketentuan syariah (Sharia compliance) merupakan persyaratan utama beroperasinya

bank syariah. Ketidak patuhan terhadap syariah dapat menyebabkan operasional bank

menjadi tidak halal sehingga pendapatan yang diperolehnya menjadi haram juga.

(Ikatan Banker Indonesia, 2014).

Page 17: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

6

Tabel 1.1 Perkembangan Kinerja Perbankan Syariah di Indonesia

2015 2016 2017 2018

CAR 15,02 % 15,69 % 17,91 % 20,39 %

NPF 0,49 % 0,63 % 0,63 % 3,26 %

ROA 4,84 % 4,42 % 4,99 % 1,28 %

BOPO 97,01 % 96,23 % 94,91 % 89,18 %

ASET 8,99 % 20,28 % 18,97 % 12,57 %

PEMBIAYAAN 7,06 % 16,41% 15,24 % 12,57 %

DPK 6,35 % 20,85 % 19,89 % 11,14 %

Sumber: Statistik Perbankan Syariah &OJK

Berdasarkan Tabel 1.1 diatas menunjukan bahwa tingkat profitabilitas (ROA)

dari tahun 2016 ke tahun 2018 mengalami fluktuatif bahkan terjadi penurunan drastis

sebesar 3,49% pada tahun 2018 (1,28%) dari tahun 2017 (4,77%). Sama halnya

dengan tingkat risiko yaitu pembiayaan bermasalah (NPF) pada tahun 2018

mengalami peningkatan menjadi 3,26%. Hal tersebut merupakan gambaran yang

kurang baik terkait tingkat pembiayaan bermasalah dikarenakan sudah mencapai

angka diatas 2%. Kendati demikian, dilihat dari rasio CAR (Capital Adequacy Ratio)

dan BOPO (Belanja Operasional tehadap Pendapatan Operasional) dari tahun 2017

ke tahun 2018, bank syariah sudah mampu memenuhi standar ketentuan OJK. Dimana

Standar CAR adalah minimal 8%, standar BOPO adalah dibawah 90%.

Berdasarkan tabel 1.1 juga menunjukkan bahwa bank syariah di Indonesia

mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat kita lihat dari data

pembiayaan, asset dan DPK yang semakin tahun semakin meningkat yaitu 2015-2018.

Artinya, kehadiran bank syariah di Indonesia bukan suatu hal yang baru lagi, sehingga

Page 18: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

7

semakin lama semakin menarik banyak masyarakat Indonesia untuk menyimpan

dananya di bank syariah. Segi pembiayaan meningkat pesat dari tahun 2017 ke tahun

2018, hal ini menunjukkan gambaran kinerja yang bagus bagi bank syariah.

Dalam jurnal penelitian internasional yang ditulis Hafis Ulah (2014)

meneyebutkan bahwa 76,05% responden sangat setuju dan 22,16% setuju bahwa

kepatuhan syariah telah menjadi prioritas pertama dalam melakukan semua transaksi

di Bank Syariah Banglades. Tapi disisi lain pemimpin atau otoritas tertinggi bank

syariah Banglades belum cukup menyediakan program untuk menambah wawasan

dalam ruang lingkup syariah. dan lebih khususnya 50,90% karyawan merespon

negatif bahwa mereka selalu 100% berusaha mematuhi syariah diseluruh transaksi.

Dari penelitian ini juga diketahui bahwa 69,16% sangat setuju jika kepatuhan menjadi

penyebab utama masyarakat tertarik ke bank syariah Banglades. Pernyataan tersebut

menjadi salah satu bukti bahwa kepatuhan syariah itu sangat penting, meskipun

hambatan yang dilalui pun juga tidak semudah yang dibayangkan.

Adapun hambatan yang dimaksud diantaranya yaitu kurangnya pemahaman

khususnya SDM yang bergelut dalam bidang tersebut sehingga perlu untuk

meningkatkan penghetahuan terkait kesyariahan dan bagaimana mengaplikasikannya,

serta kurangnya penekanan pada kantor cabang untuk selalu menjaga kepatuhan

syariah sehingga diperlukan evaluasi mingguan atau bulanan terkait kesesuaian

kepatuhan syariah.

Oleh karena itu pentingnya maqashid syariah diterapkan pada bank syariah

karena tanpa maqashid syariah, semua pemahaman mengenai ekonomi syariah,

keuangan dan perbankan syariah akan sempit dan kaku. Tanpa maqashid syariah,

seorang pakar dan praktisi ekonomi syariah akan selalu keliru dalam memahami

Page 19: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

8

ekonomi syariah. Tanpa maqashid syariah, produk keuangan syariah dan perbankan,

regulasi, fatwa, kebijakan fiskal dan moneter. Akan kehilangan subtansi syariahnya.

Tanpa maqashid syariah, fikih muamalah yang dikembangkan dan regulasi perbankan

dan keuangan yang hendak dirumuskan akan kaku dan statis, akibatnya lembaga

lembaga perbankan dan dan keuangan syariah akan sulit dan lambat berkembang.

Alasan penting lain yang mengharuskan bank syariah menerapkan maqashid

syariah yaitu untuk mengembangkan “pembangunan sumber daya manusia (SDM),

dikarenakan pembangunan SDM menjadi salah satu tema penting bagi kemaslahatan

publik pada zaman sekarang ini. Kemaslahatan publik pengembangan SDM sudah

seharusnya menjadi salah satu tujuan pokok maqashid syariah, yang direalisasikan

melalui hukum islam.

Untuk memberikan penilaian apakah tujuan pendirian bank syariah sudah

selaras dengan maqasid syariah, maka diperlukan penilaian kinerja secara khusus

berdasarkan maqasid syariah. Karena menurut Badreldin (2009) selama ini

pengukuran kinerja bank syariah dilakukan dengan menggunakan ratio keuangan

yang mengadopsi dari pengukuran kinerja bank konvensional (Sudrajat,dkk 2009:

179).

Oleh karena itu, ratio keuangan dengan pengukuran kinerja bank konvensional

juga menjadi salah satu alat ukur kinerja perbankan syariah, selain itu, dapat juga

diukur dengan menggunakan entitas bisnis syariah yaitu perusahaan yang

menjalankan unit usahanya menggunakan prinsip kepatuhan syariah. Akan tetapi,

dalam penelitian ini, penulis hanya menggunakan pengukuran kinerja bank syariah

berdasarkan maqasid syariah.

Page 20: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

9

Dari penelitian dan masalah diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk

mengukur kinerja perbankan syariah tidak hanya dapat dukur dengan kinerja

keuangan dengan pengukuran konvensional saja, akan tetapi dapat pula diukur dengan

entitas bisnis islam yang dapat diukur dari segi sejauh mana bank syariah

menjalankan bisnis nya sesuai dengan prinsip syariah dan sejauh mana bank syariah

menjalankan tujuan-tujuan syariah dengan baik.

Beberapa studi yang melakukan analisis penilaian kinerja maqasid syariah

adalah Dzikron Abdillah (2014), Mustafa Omar Mohammed (2008), Anisa Dyah

Imansari (2015), Afrinaldi (2015), Anton Sudrajat (2015) yang membahas tentang

kinerja perbankan syariah, mengukur perbandingan kinerja bank syariah satu dengan

bank syariah lainnya serta menyusun peringkat bank syariah dari aspek maqashid

syariahnya. Berdasarkan masalah diatas penulis tertarik meneliti dengan tujuan untuk

menganalisa kinerja perbankan syariah berdasarkan maqasid syariah. Sedangkan

perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah penulis lebih memperluas

objeknya dan lebih mengupdate tahun penelitiannya, maka penulis tertarik dengan

judul “ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH

BERDASARKAN SYARIAH MAQASID INDEKS ( Studi Kasus Pada 11 Bank

Umum Syariah tahun 2016-2018).

B. Pembatasan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah serta identifikasi masalah yang telah

diuraikan diatas, maka penulis membatasi masalah yaitu :

1. Objek dalam penelitian ini dibatasi hanya pada Bank syariah di Indonesia yang

telah berbentuk Bank Umum Syariah

Page 21: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

10

2. Rentang waktu dalam penelitian ini dibatasi selama 3 tahun yaitu dalam

rentang waktu yang pendek dan tidak menghalangi proses pengukuran sesuai

dengan metode pengukuran syariah maqashid indeks yang tidak mensyaratkan

rentang waktu yang panjang serta penelitian ini juga tidak menggunakan uji

statistik

3. Metode pengukuran kinerja bank syariah dibatasi yaitu hanya menggunakan

pengukuran maqasid syariah indeks yaitu mendidik individu, Menegakkan

Keadilan, dan Memelihara Kemaslahatan.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam pembatasan masalah diatas, maka perumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana penilaian kinerja keuangan dari bank umum syariah di Indonesia

berdasarkan sharia maqasid indeks (SMI)?

D. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Untuk meningkatkan kepercayaan para stakeholder (dewan komisaris,

Investor, Nasabah Bank) bahwa bank syariah dalam operasionalnya

menjalankan kepatuhan syariah dengan baik.

b) Menghetahui kinerja bank umum syariah berdasarkan maqasid syariah

indeks

c) Untuk menghetahui berapa besar dana hibah yang dikeluarkan bank

umum syariah pada aspek Maqashid Syariah Indeks

Page 22: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

11

d) Menghetahui bank umum syariah yang mana yang paling tinggi

melaksanakan ketiga aspek maqasid syariah.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu :

a) Bagi Akademis

Menambah pengetahuan tentang penilain kinerja bank umum syariah

berdasarkan maqasid syariah indeks dari 3 konsep maqasid syariah selain

dari aspek keuangan dapat dijadikan sebagai referensi literatur untuk

penelitian selanjutnya.

b) Bagi Perbankan Syariah

Dapat menjadi saran dan masukan tentang pengukuran penilaian kinerja

bank umum syariah yang tidak hanya menggunakan aspek keuangan yang

telah diadopsi dari bank konvensional, selain itu juga dapat menjadikan

referensi untuk meningkatkan kinerja bank umum syariah.

c) Bagi Masyarakat umum

Memberikan wawasan dan pengehetahuan mengenai penilaian kinerja

bank umum syariah berdasarkan maqasid syariah ditinjau dari 3 konsep

maqasid syariah (mendidik individu, menegakan keadilan, dan

memelihara kemaslahatan) yang merasa bank umum syaariah hanya

mengukur menggunakan kinerja keuangan yang diadopsi dari bank

konvensional. Manfaat lainnya yaitu untuk meningkatkan kepercayaan

masyarakat terhadap Bank Syariah.

E. Sistematika Penulisan

Page 23: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

12

Dalam penelitian ini menggunakan sistematika penulisan yang

menggambarkan garis besar tentang apa yang akan ditemukan dalam skripsi ini.

Berikut ini sistematika penulisan secara lengkap dan jelas yaitu sebagai beriku:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada pendahuluan dijelaskan mengenai Latar Belakang

Masalah, Identifikasi Masalah, Perumusan Masalah dan

Pembatasan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Hipotesis

serta Sistematika Penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Landasan teori berisi tentang Perbankan Syariah serta

menjelaskan tentang konsep indeks maqasid syariah, review

studi terdahulu dan kerangka berfikir.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini mengemukakan tentang bagaimana penelitian ini

dilakukan, variabel-variabel apa saja yang digunakan, data-data

yang akan digunakan, serta metode analisis yang akan

digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini meguraikan deskripsi objek penelitian, analisis

kuantitatif deskriptif, interpretasi hasil dan argumen terhadap

hasil uji penelitian.

BAB V : PENUTUP

Page 24: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

13

Bab penutup berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang

diperoleh serta saran atau masukan yang dapat dijadikan

sebagai bahan pertimbangan juga hasil sebuah pemikiran.

DAFTAR PUSTAKA

Page 25: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Bank Syariah

a. Pengertian Bank Syariah

Bank syariah adalah bank yang berdiri atas prinsip-prinsip yang berasal

dari Al-Qur’an , As Sunnah dan hukum islam yang melarang bunga dalam

setiap aktivitas yang dilakukannya. Hal tersebut jelas menyatakan bahwa

perbankan syariah berbeda dalam hal pelaksanaannya dengan bank

konvensional.

Bank syariah terdiri atas dua kata, yaitu “bank” dan “Syariah”.

Kata bank bermakna suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

perantara keuangan dari dua pihak , yaitu pihak berlebihan dana dan pihak

yang kekurangan dana. Kata syariah dalam versi bank syariah di

Indonesia adalah aturan perjanjian berdasarkan yang dilakukan oleh pihak

bank dan pihak lain untuk penyimpan dana dan/atau pembiayan kegiatan

usaha dan kegiatan lainnya sesuai dengan hukum islam.

Sedangkan pengertian bank syraiah (bank bagi hasil) berdasarkan

Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah adalah

bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah

dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank

Pembiayaan Rayat Syariah (BPRS). Bank Umum Syariah adalah bank

syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran. Sedagkan Bank pembiayann Rakyat Syariah adalah bank

Page 26: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

15

syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dan lalu lintas

pembayaran.

b. Prinsip Bank Syariah

Menurut UU RI No.2 Tahun 2008 pasal 2, Perbankan Syariah dalam

melakukan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah, demokrasi

ekonomi, dan prinsip kehati-hatian. Sehingga dalam menjalankan

aktivitasnya, bank syariah memiliki prinsip-prinsip yang harus dipatuhi

dan tidak boleh dilanggar.

Prinsip-prinsip syariah tersebut menurut Anas (2013) adalah

sebagai berikut:

1. Tidak diperbolehkan untuk mengambil maupun menerima

bunga bank.

2. Transaksi keuangan harus bebas dari riba dan secara langsung

maupun tidak langsung berhubungan dengan transaksi ekonomi

dalam bentuk riil. Keuntungan yang diambil dari transaksi

hutang maupun perdagangan hutang dipandang dari segi syariah

tidak etis.

3. Mendapatkan uang dari uang secara syariah tidak dapat

diterima.

4. Uang adalah media pertukaran, salah satu cara untuk

mendefinisikan nilai suatu hal, sedangkan tidak terdapat nilai

yang melekat padanya.

5. Transaksi keuangan tidak boleh mengekploitasi salah satu pihak

dari pelaku transaksi.

Page 27: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

16

6. Baik pihak pemberi pinjaman maupun peminjam harus saling

membagi hasil keuntungan maupun kerugian yang timbul dari

kegiatan yang dilakukan.

7. Melarang aset-aset yang haram.

8. Melarang transaksi yang melibatkan ketidakpastiaan seperti

spekulasi atau perjudian.

9. Setiap transaksi keuangan harus didasarkan pada asset berwujud

maupun sektor-sektor riil yang dapat diidentifikasi.

d. Fungsi Bank Syariah

Apabila selama ini dikenal fungsi bank konvensional sebaga

intermediary (penghubung) antara pihak yang kelebihan dana dan

kekurangan dana dan selain menjaalankan fungsi jasa keuangan, maka

dalam Bank Syariah mempunyai fungsi yang berbeda dengan bank

konvensional. Fungsi bank syariah yaitu manajer investasi, investor,

jasa keuangan dan sosial yang diuraikan sebagai berikut :

1. Manajer Investasi

Salah satu fungsi bank syariah yang sangat penting adalah

sebagai manager investasi, maksudnya adalah bank syariah

tersebut merupakan manajer investasi dari pemilik dana yang

dihimpun, karena besar kecilnya pendapatan (bagi hasil) yang

diterima oleh pemilik dana yang dihimpun sangat tergantung pada

keahlian, kehati-hatian, dan profesionalisme dari bank syariah.

Fungsi ini tidak banyak diketahui, dimengerti dan dipahami oleh

para bankir yang bekerja di bank syariah (bukan bankir syariah),

Page 28: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

17

yang kebanyakan masih mempergunakan paradigma pola kerja

bank konvesional.

Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank syariah yang

diharapkan mendapatkan hasil, mempunyai implikasi langsung

kepada pemilik dana. Jika investasi yang dilakukan oleh bank

syariah mengalami pembayaran yang tidak lancar bahkan sampai

macet, dapat mengakibatkan pendapatan yang diperoleh kecil dan

pendapatan yang diterima oleh pemilik dana yang dihimpun

menjadi kecil pula. Besarnya dana atau investasi yang dilakukan

oleh bank syariah bukanlah otomatis pendapatan bagi hasil besar

yang diterima oleh pemilik dana yang dihimpun.

2. Investor

Bank bank islam menginvestasikan dana yang dihimpun pada

bank tersebut (dana pemilik bank maupun dana rekening investasi)

dengan jenis dan pola investasi yang sesuai dengan syari’ah.

Investasi yang sesuai dengan syari’ah tersebut meliputi akad

Murabahah,sewa-menyewa, Musyarakah, Mudharabah akad Salam

atau Istisna’. Pembentukan perusahaan atau akuisis pengendalian

atau kepentingan lain dalam rangka mendirikan perusahaan,

memperdagangkan produk, dan investasi atau memperdagangkan

saham yang dapat diperjual belikan.

Keuntungan dibagikan kepada pihak yang memberikan dana,

setalah bank menerima bagian keuntungan Mudharib yang sudah

disepakati sebelum pelaksaan akad antara pemilik rekening

Page 29: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

18

investasi dan bank, sebelum pelaksaan akad. Fungsi ini dapat

dilihat dalam hal penyaluran dana yang dilakukan oleh bank

syariah, baik yang dilakukan dengan mempergunakan prinsip jual

beli maupun dengan menggunakan prinsip bagi hasill sendiri.

3. Jasa Keuangan

Dalam menjalankan fungsi ini, bank syariah tidak jauh berbeda

dengan bank non syariah, seperti misalnya memberikan layanan

kliring, transfer, inkaso, pembayan gaji dan sebagainya, hanya

saja yang sangat diperhatikan adalah prinsip-prinsip syariah yang

tidak boleh dilanggar. Bank bank islam juga menawarkan berbagai

jasa-jasa keuangan lainnya untuk memperoleh imbalan atas dasar

sewa.

4. Fungsi Sosial

Konsep perbankan islam mengharuskan bank bank islam

memberikan pelayanan social apakah melalui dana Qard (pinjaman

kebajikan) atau zakat dan dana sumbangan sesuai dengan prinsip-

prinsip islam. Di samping itu, konsep perbankan islam juga

mengharuskan bank-bank islam untuk memainkan peran penting di

dalam pengembangan sumber daya manusianya dan memberikan

kontribusi bagi kesejahteraan sosial. Fungsi ini juga yang

membedakan fungsi bank syariah dengan bnak konvensional,

walaupun hal ini ada dalam bank konvensional biasanya dilakukan

oleh individu-individu yang mempunyai perhatian dengan hal

sosial, tetapi dalam bank syariah fungsi sosial merupakan salah

Page 30: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

19

satu fungsi yang tidak dapat dipisahkan dengan fungsi-fungsi yang

lain (Harahap,dkk 2007).

Selain fungsi bank di atas, bank modern melaksanakan

berbagai fungsi seperti:

1. Menyelesaikan berbagai urusan uang, seperti penukaran uang,

pengiriman uang dan surat berharga, sekaligus memperjualbelikan

surat-surat berharga tersebut.

2. Menerima deposito

3. Mengurus masalah diskonto (misalnya, membeli dengan harga

yang berlaku saat ini) surat-surat berharga (umpamanya rekening

dan nota perjanjian)

4. Memberi pinjaman dengan menggunakan jaminan atau dengan

cara overdraf, mengurus bidang pegadaian atau dengan membeli

saham perusahaan-perusahaan industry

5. Yang berhak mengurus kepentingan dan fungsi nota bank saat ini

hanya terbatas pada Bank Sentral. Pada abad ke-18 pekerjaan ini

dianggap sebagai fungsi utama semua bank

6. Mengurus pertukaran valuta asing

7. Melaksanakan fungsi agensi bagi para nasabah, seperti:

a. Mengurus masalah sekuriti

b. Mengusahakan penjagaan brankas

c. Mengurus pemungutan dividendan semua jenis rekening

d. Menjalin hubugan kepentingan dengan pihak bank lainnya

e. Mengurus semua bentuk perkreditan

Page 31: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

20

f. Bertindak sebagai pemegang amanah, surat wasiat dan

mengurus kepentingan para nasabah

g. Menyelenggarakan semua kepentingan bank.

b. Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

No Bank Syariah Bank Konvensional

1 Melakukan investasi yang halal Investasi yang halal dan haram

2

Berdasarkan pada prinsip bagi

hasil, jual beli atau sewa

Memakai perangkat bunga

3 Profit dan Falah oriented profit oriented

4

Hubungan dengan nasabah dalam

bentuk kemitraan

hubungan dengan nasabah dalam

bentuk hubungan debitur

5

Penghimpun dan penyaluran dana

harus disesuaikan dengan fatwa

Dewan Pengawas Syariah

Tidak terdapat dewan sejenis

Sumber: M. Nur Rianto Al-Arif

2. Maqashid Syariah

Islam memiliki sistem ekonomi yang secara fundamental berbeda dari

sistem-sistem yang tengah berjalan. Ia memiliki akar dalam syariat yang

membentuk pandangan dunia sekaligus sasaran-sasaran dan strategi (maqashid

asy-syari’ah) yang berbeda dari sistem-sistem sekuler yang menguasai dunia

hari ini. Sasaran-sasaran yang dikhendaki islam secara mendasar bukan

materiil. Mereka didasarkan atas konsep-konsep islam sendiri tentang

kebahagian manusia (falah) dan kehidupan yang baik yang sangat

menekankan aspek persaudaraan, keadilan sosioekonomi, dan pemenuhan

Page 32: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

21

kebutuhan-kebutuhan spiritual manusia. (Umer, C. M. (2002). Islam dan

tantangan ekonomi. Depok: Gema Insane Press)

Menurut Abdul Wahab al-Khallaf, pengehetahuan maqashid al-syariah

sangat penting untuk memahami redaksi al-qur’an dan sunnah rasul,

meneyelesaikan dalil yang bertentangan, dan menetapkan dalil yang tidak

rampung dalam al-qur’an dan hasil dalam kajian kebahasaan. Metode istinbat

(usaha membuat keputusan hukum syarak), seperti qiyas (menyamakan suatu

hukum terhadap perkara yang baru yang belum ada sebelumnya), istihsan

(kecenderungan pada sesuatu karena dianggap lebih baik), dan maslahah al-

mursalah (untuk kemaslahatan) adalah metode pengembangan hukum islam

berdasarkan maqashid al-syariah. ( Ikatan Bankir Indonesia, 2014).

Maqashid al-Syariah terdiri dari dua kata yaitu maqashid dan al-

Syari’ah yang berhubungan dengan yang satu dan lainnya dalam bentuk

mudhaf dan mudhafan ilaih. Kata maqashid adalah jamak dari kata maqashad

yang artinya adalah maksud dan tujuan. Kata syariah yang sejatinya berarti

hukum allah baik yang ditetapkan sendiri oleh allah, maupun ditetapkan oleh

Nabi sebagai penjelas atas hukum yang ditetapkan allah oleh dihasilkan oleh

mujtahid berdasarkan apa yang ditetapkan oleh allah. Dengan demikian, kata

maqashid al-Syari’ah berarti apa yang dituju allah dalam menetapkan hukum

atau apa yang ingin dicapai oleh allah dalam menetapkan suatu hukum (Amir,

2008).

Secara etimologi maqasid al-syari’ah terdiri dari dua kata, yakni

maqasid dan syari’ah. Maqasid adalah bentuk jamak dari maqsud yang berarti

kesengajaan, atau tujuan. Adapun syari’ah artinya jalan menuju air, atau bias

dikatakan dengan jalan menuju kearah sumber kehidupan.

Page 33: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

22

Adapun secara terminologi, beberapa pengertian tentang maqasid al-

syari’ah yang di kemukakan oleh ulama terdahulu antara lain :

1. Al-Imam al-Ghazali

فرعايةالمقاصدءبارةحاوية للابقاء ودفع القواطع والتحصيل على سبيل اللا بتداء

“penjagaan terhadap maksud dan tujuan syari’ah adalah upaya mendasar

untuk bertahan hidup, menahan factor-faktor kerusakan dan mendorong

terjadinya kesejahteraan”.

2. Al- Imam al-Syathibi

أحدحماييرجع ا لي قصد الشا رع، والأ خريرجع ا لي قصدالمكلف : المقاصدقسمان

“Al-Maqasid terbagi menjadi dua yang pertama, yang berkaitan dengan

maksud Tuhan selaku pembuat syari’ah dan kedua,berkaitan dengan

maksud mukallaf”.

Kembali kepada maksud syari’(Allah) adalah kemaslahatan untuk

hamba-Nya di dalam dua tempat ; dunia dan akhirat. Dan kembali kepada

mkasud mukallaf (manusia) adalah ketika hambanya dianjurkanuntuk

hidup didalam kemaslahatan di dunia dan akhirat.

3. ‘Alal al-Fasi

الغاية منها وا لا سرارالتي الشارع عندكل حكمم من أحكا مها

“Maqasid al-syari’ah merupakan tujuan pokok syari’ah dan rahasia dari

setiap hukum yang ditetapkan oleh Tuhan”.

4. Ahmad Al-Rasyuni

. الغايات التي وضغت الشريعة لأ جل تحقيقها، لمصلحة لعباد

Page 34: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

23

“Maqasid al-syari’ah merupakan tujuan tujuan yang telah ditetapkan oleh

syari’ah

Dari beberapa pengertian diatas, bisa disimpulkan bahwa maqasid al-

syari’ah adalah maksud Allah selaku pembuat hukum syari’ah adalah

untuk kemaslahatan manusia di dunia dan diakhirat. ( Fauziah, dkk 2015)

Al-mashlahah secara etimologi berarti sesuatu yang baik, dirasakan

lezat, oleh karenanya menimbulkan kesenangan dan kepuasan serta diterima

oleh akal yang sehat. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan mashlahat

itu dengan sesuatu yang mendatangkan kebaikan. (Harahap,dkk 2007)

Untuk mewujudkan kemaslahatan para ulama menggolongkan

maslahat menjadi 3 tingkatan yaitu:

1. Maslahah Dharuriyah

Maslahah Dharuriyah adalah segala aspek yang bersifat

esensial bagi kehidupan manusia, dan karena itu wajib ada sebagai

syarat mutlak terwujudnya kehidupan dan kemaslahatan manusia,baik

ukhrawi maupun dunia. Kategori maslahah Dharuriyah dibagi menjadi

lima, yaitu :

a. Memelihara Agama

b. Memelihara jiwa

c. Memelihara akal

d. Memelihara keturunan

e. Menjaga harta

2. Maqashid Hajjiyah

Page 35: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

24

Maslahah Hajiyyah adalah segala sesuatu yang menjadi kebutuhan

primer (pokok) manusia dalam hidupnya, agar hidupnya bahagia dan

sejahtera di dunia dan di akhirat serta terhindar dari kemelaratan, jika

kebutuhan ini tidak terpenuhi maka kehidupan manusia mengalami

kesulitan meskipun kehidupan mereka tidak sampai punah.

3. Maslahah Tahsiniyah

Maslahah Tahsiniyah adalah sesuatu hidup yang sifatnya

komplementer (pelengkap) dan lebih menyempurnakan kesejahteraan

manusia. Jika kemaslahatan ini tidak terpenuhi maka hidup manusia

kurang indah dan kurang nikmat, kehidupan tidak sampai

menimbulkan kemudharatan dan kebinasaan hidup. ( Ahmad, 2012).

Dari sekian banyak pendapat pakar menganai maqashid syariah,

sebagaimana penelitian sebelumnya oleh Omar dan Dzuljastri (2008),

maka penelitian menilai bahwa pandangan Ibn Ashur mengenai tujuan

syariah yaitu menciptakan kesejahteraan dan menghindari keburukan

identik dengan pendapat Abu Zahrah lebih jelas untuk diturunkan menjadi

beberapa pengukuran. Sebagiamana Abu Zahrah mengelompokkan tujuan-

tujuan syariah, yang meliputi:

1. Tahdhib al-fard (mendidik individu)

2. Iqomah al-Adl (menciptakan keadilan)

3. Jalb al-Maslahah (mencapai kesejahteraan)

Tujuan utama ajaran Islam adalah rahmat bagi seluruh umat

manusia. Ini merupakan tujuan pokok dimana rasulullah SAW diutus ke

dunia ini (Chapra, 2011). Salah satu cara penting untuk merealisasikan

Page 36: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

25

tujuan tersebut adalalah dengan mendorong kesejahteraan (falah) bagi

seuruh umat manusia tanpa memandang ras, umur, jenis kelamin, da

bangsa. Falah yang berarti kemenangan, kesejahteraan yang berdimensi

duniawi dan ukhrawi tersebut harus dijadikan ssebagai tujuan dari segala

aktifitas hidup manusia baik dalam urusan ekonomi, politik, pendidikan,

social budaya dan aktifitas lainnya yang dilakukan dengan tuntutan

syariah.

a. Sejarah Maqashid Syariah

Seperti halnya tabiat perkembangan ilmu-ilmu lain yang melewati

beberapa fase mulai dari pembentukan hingga mencapai kematangannya, ilmu

maqashid syariah pun tidak lepas dari proses ini. Maqashid syariah tidak lahir

secara tiba-tiba di dunia dan menjadi sebuah ilmu seperti saat ini, tetapi ia juga

melewati fase-fase seperti diatas. Untuk lebih memudahkan dalam melihat

fase perkembangan ini, maka akan dibagi menjadi dua fase, yaitu fase pra

kodifikasi dan fase kodifikasi.

Pase pra kodifikasi maqashid syariah sebenarnya sudah ada sejak nash

al-Qur’an diturunkan dan hadist disabdakan oleh Nabi. Karena mqashid

syariah pada dasarnya tidak pernah meninggalkan nash, tapi ia selalu

menyertainya. Seperti tercermin dalam ayat “wa ma arsalnaka illa rahmatan lil

‘alamin”, bahwa Allah menurunkan syariat-Nya tidak lain adalah untuk

kemaslahatan mahluk-Nya.

Oleh karena itu, setelah Nabi wafat dan wahyu terputus, sementara

persoalan hidup terus berkembang, maka para sahabat mencoba mencari

sandarannya pada ayat-ayat al-Qur’an maupun hadist, dan jika mereka tidak

Page 37: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

26

menemukan nash maka mereka akan berijtihad mencari hikmah-hikmah

dibalik ayat maupun hadist yang menerangkan suatu hukum.

Diantara peristiwa-peristiwa baru yang muncul ketika masa sahabat

dan tidak terjadi masa masa Nabi ketika masih hidup antara lain, diriwayatkan

bahwa Umar mendengar Hudzaifah telah menikah dengan seorang perempuan

yahudi, kemudian Umar meminta Hudzaifah untuk menceraikannya. Karena

Hudzaifah menghetahui bahwa pernikahan dengan ahli kitab diperbolehkan,

maka ia pun bertanya kepada sahabat Umar haramkah hiya? (apakah

perempuan itu haram bagi saya?) Umar kemudian menjawab: tidak. Tapi saya

khawatir ketika hal ini bisa menjadi fitnah bagi perempuan-perempuan

muslimah, serta menyebabkan munculnya perzinahan.

Contoh lainnya, kesepakatan para sahabat untuk melarang Abu Bakar

bekerja dan berdagang untuk mencari nafkah bagi keluarganya ketika ia

menjabat sebagai khalifah, dan mencukupi kebutuhan hidupnya serta

keluarganya dari uang Negara, demi kemaslahatan rakyat sehingga ia tidak

sibuk memikirkan urusannya sendiri dan menelantarkan kepentingan

rakyatnya.

Fase kodifikasi, menurut Ar-Raisuni, barangkali orang yang paling

awal mengggunakan kata maqashid dalam judul karangannya adalah Al-

Hakim At-Tirmidzi, yakni dalam bukunya As-Shalatu wa Maqasiduna. Tapi

jika ditelusuri karangan-karangan yang sudah memuat tentang maqasid

syariah, maka akan ditemukan jauh sebelum At-Tirmidzi. Karena Imam Malik

dalam Muwatha sudah menuliskan riwayat yang menunjukan pada kasus

penggunaan maqasid pada masa sahabat. Kemudian setelah itu diikuti oleh

Page 38: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

27

Imam Syafi’I dalam karyanya yang terkenal yaitu Ar-Risalah, dimana ia telah

menyinggung tentang tema-tema ilmu maqasid syariah.

Setelah imam syafi’I baru muncul Al-Hakim At-Tirmidzi, disusul Abu

Bakar Muhammad Al-Qaffal al kabir dalam kitabnya Mahasinu AS-syariah

yang membahas tentang hikmah hukum agar lebih mudah dipahami dan

diterima oleh manusia. Setelah itu datang Imam Haramain dalam kitabnya Al-

Burhan , kemudian datang Al-Ghazali yang membahas tentang beberapa

metode untuk menghetahui maqashid.

Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa dalam ilmu maqasid syariah

As-Syatibi melanjutkan apa yang telah dibahas oleh ulama-ulama sebelumnya.

Namun apa yang dilakukan oleh As-Syatibi bisa menarik perhatian banyak

pihak karena ia mengumpulkan persoalan-persoalan yang tercecer dan dibahas

sepotong-sepotong oleh orang-orang sebelumnya. Hal ini yang menjadi

kontribusi signifikan As-Syatibi dalam ilmu maqashid syariah. Lebih jauh,

hingga Ibnu ‘Asyur pada akhirnya mempromosikan maqashid syariah ini

sebagai sebuah disiplin ilmu. Dengan indikator utama dijadikannya sebagai

rujukan dan dalil pokok dalam menjawab sebagian besar persoalan

kontempoer, terutama tentang hubungan islam dengan modernitas, sosial,

politik dan ekonomi global, serta persoalan membangun etika global dalam

upaya merealisasikan perdamaian dunia. (Rizki, 2017)

b.Tujuan Maqashid Syariah

Menurut Abu Zahra ada tiga sasaran atau tujuan hukum islam yaitu

sebagai berikut:

1. Tahdhib al-Fard (mendidik individu)

Page 39: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

28

Mendidik individu bisa menjadi sumber kebaikan untuk

perkumpulan dan tidak menjadi buruk asyarakat. Mendidik individu

merupakan sebuah ibadah yang disyariatkan oleh agama islam. Hal ini

dimaksud untuk membersihkan jiwa serta memperkokoh

kesetiakawanan sosial. Ibadah ini dapat membersihkan jiwa dari

kotoran-kotoran (penyakit) dengki yang melekat di hati manusia.

Dengan demikian akan tercipta suasana saling mengasihi, bukan saling

berbuat dzalim dan keji diantara sesama muslim. Yang berkaitan

dengan hal tersebut Allah berfirman :

من الكتاب و أ قم الصلاة إن الصلاة تنهى عن الفحشا ء و اتل ما احى إ ليك

( ٥٤)المنكر ولذكر الله أكبر والله يعلم ما تصنعون

“ Bacalah apa yang telh diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab

(Al-Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu menjegah

dari perbuatan keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah

(shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang

lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

(Al’Ankabut:45)

2. Iqamah al-Adl (menciptakan Keadilan)

Menegakkan keadilan dalam masyarakat, adil baik menyangkut

urusan diantara sesama kaum muslimin maupun dalam hubungan dengan

pihak lain (non muslim), berkaitan dengan hala tersebut, Allah berfirman :

شهدآء بالقسط ولا يجر منكم شنا ن قوم علا تعدلوا يا يها الذين امنوا كونو ا قوامين لل

( ٨)اعدلو هو اقرب لتقوى واتق الله ان الله خبير بما تعملون

Page 40: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

29

“ Dan janganlah sekali-sekali kebencianmu terhadap sesuatu kaum untk

berlaku tidak adil. Berlaku adilah,karena adil itu lebih dekat kepada

takwa. Dan bertawakalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha

menghetahui apa yang kamu kerjakan”. (Al-Maidah: 8)

3. Jalb al-Maslahah (mencapai kesejahteraan).

Tujuan puncak yang hendak dicapai oleh hukum islam adalah

maslahat. Menurut Abu Zahra, tidak sekali-kali sesuatu perkara

diisyaratkan oleh islam melalui Al-Qur’an maupun sunah melainkan

terkandung maslahat yang hakiki, walaupun maslahat itu tersamar

pada sebagian orang yang tertutup oleh hawa nafsunya. Sedangkan

maslahat yang dikhendaki oleh hukum bukanlah maslahat yang seiring

dengan keinginan hawa nafsu. Akan tetapi maslahat yang hakiki yang

menyangkut kepentingan umum,bukanlah kepentingan individu atau

kelompok tertentu (khususnya).

Dalam rangka memperbaiki kekurangan teori maqasid klasik

terkait jangkauan orang yang diliputi (yaitu individual), maka ide

maqasid, oleh cendekiawan muslim modern atau kontemporer,

diperluas hingga mencakup jangkauan manusia yang lebih luas, yaitu

masyarakat, bangsa bahkan umat manusia. Pada akhirnya, para

cendekiawan moden memperkenalkan teori maqasid umum baru yang

secara langsung digali dari literature fikih dalam mahzab-mahzab fikih.

Berikut ini beberapa nama cendekiawan yang menggali maqasid umum

yang baru ;

Page 41: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

30

1. Rasyid Rida (w 1354/1935M) menelaah al-Qur’an untuk

mengidentifikasi maqasid, yang mencakup “reformasi” rukun

iman,penyebaran kesadaran bahwa islam adalah agama fitra,

akal budi, pengehetahuan, kebijaksanaan, berfikir logis,

kebebasan, kemerdekaan, reformasi sosial, politik dan

ekonomi, dan hak-hak wanita.

2. Al-Tahir ibn ‘Asyur (w. 1325H/1907M) mengusulkan bahwa

maqasid umum hukum islam adalah memelihara ‘keteraturan’,

kesetaraan,kebebaasan, kemudahan dan fitrah.

3. Muhammad al-Gazali (w. 1416H/1996M) menggabungkan

pengambilan pelajaran dari sejarah islam empat belas abad

yang lalu, dimana keadilan menjadi sebab utama kejayaan

peradaban islam, dan ketidakadilan menjadi sebab utama

kemundurannya, sehingga dia memasukan ‘keadilan dan

kebebasan ‘ dalam maqasid pada tingkatan daruriyat.

4. Yusuf al-Qaradawi juga mengkaji al-Qur’an dan

menyimpulkan maqasid yang umum berikut: melestarikan

keyakinan yang benar, menjaa harkat dan hak-hak asasi

manusia, meyeru manusia untuk beribadah kepada Allah swt,

mensucikan jiwa, memperbaiki nilai moral, membangun

keluarga yang harmonis, memperlakukan kaum wanita dengan

adil, membangun bangsa muslim yang kuat dan menyeru

kepada dunia yang kooperatif.

Page 42: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

31

5. Taha al-Alwani menelaah al-Qur’an untuk mengidentifikasi

maqasid tertinggi dan terbesar, yang menurutnya adalah

mengesahkan Allah atau tauhid , mengembangkan diri secara

suci dan mengembangkan peradaban di bumi.

Seluruh maqasid yang dikemukakan diatas adalah sebagaimana

yang terdapat dalam pikiran dan konsepsi para fakih diatas. Tidak ada

satupun klasifikasi maupun struktur-struktur maqasid, baik klasik

mauoun kontemporer, yang mengklaim kebenarannya (Jaser, 2013).

3. Maqashid Syari’ah dalam perbankan dan keuangan syari’ah

Menurut (Mingka, 2003), Maqasid syari’ah adalah jantung dalam ilmu

ushul fiqh, karena itu maqasid syari’ah menduduki posisi yang sangat

penting dalam merumuskan ekonomi syari’ah. Maqasid syari’ah tidak

saya diperlukan untuk merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi makro

(moneter, fiscal, public Finance),tetapi juga untuk menciptakan produk-

produk perbankan dan keuangan syariah serta teori-teori ekonomi mikro

lainnya. Maqasid syari’ah juga sangat diperlukan dalam membuat

regulasi perbankan dan lembaga keuangan syariah. Tanpa maqasid

syari’ah, maka semua regulasi,fatwa produk keuangan dan perbankan,

kebijakan fiscal dan moneter, akan kehilangan subtansi syariahnya. Tanpa

maqasid syari’ah, fiqh muamalah yang dikembangkan dan regulasi

perbankan dan keuangan yang hendak dirumuskan akan kaku dan statis,

akibatnya lembaga perbankan dan keuangan syariah akan sulit dan lambat

berkembang. Tanpa pemahan ushul fiqh dan maqasid syari’ah, maka

pengawas dari regulator gampang menyalahkan yang benar ketika

Page 43: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

32

mengaudit bank-bank syari’ah. Tanpa maqasid syari’ah, maka regulator

(pengawas) akan gampang menolak produk inovatif yang sudah sesuai

dengan syariah. Tanpa pemahaman maqasid syari’ah regulasi dan

ketentuan PSAK syariah akan rancu, kaku dan mengalami kesalahan fatal.

Jiwa maqasid syari’ah akan mewujudkan fiqh muamalat yang elastis,

fleksibel, lincah dan senatiasa bisa sesuai dengan perkembangan zaman.

Penerapan maqasid syari’ah akan membuat bank syariah dan LKS akan

semakin berkembang dan kreatif menciptakan produk-produk baru,

sehingga tidak kalah dengan produk-produk bank kovensional (Edi,

(2018).

4. Konsep Sharia Maqashid Index

Sharia Maqashid Index (SMI) adalah pendekatan yang digunakan

untuk mengukur kinerja keuangan perbankan syariah agar sesuai dengan

tujuannya. Konsep ini dikembangkan oleh Mustafa Omar Mohammed,

Dzuljastri Abdul Razak dan Fauziah Md Taib. Dalam penelitian mereka

yang berjudul : The Performance Measures of Islamic Banking Based on

the Maqashid Framework telah dirumuskan evaluasi kinerja untuk

perbankan syariah yang mengacu pada konsep maqashid syari’ah.

Pengembangan sharia mqasid index didasari oleh ketidaksesuaian

penggunaan indikator kinerja konvensional di perbankan syariah.

Ketidaksesuaian tersebut disebabkan oleh berbedanya tujuan antara

indicator konvensional yang menitikberatkan hanya pada pengukuran

keuangan sedangkan tujuan perbankan syariah multidimensional.

(Mohammed,dkk 2015)

Page 44: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

33

Variable yang digunakan mengacu kepada teori maqashid syariah oleh Abu

Zahrah sebagiamana dikutip oleh mohammed dan taib yang mencakup Tahdzib

Al-Fard (mendidik individu), Iqamah Al-Adl (menegakkan keadilan) dan Jalb Al-

Maslahah (memelihara kemaslahatan). Melalui konsep sekaran, ketiga tujuan

tersebut diterjemahkan ke dalam dimensi lalu diklasifikasikan menjadi beberapa

elemen (Sudrajat,dkk 2009).

Ketiga maqashid tersebut dapat ditransformasikan ke dalam 9 dimensi dan 10

elemen. Kesepuluh elemen kemudian ditransformasikan ke dalam rasio kinerja.

Mendidik individu adalah maqashid pertama yang berarti pengembangan

pengetahuan dan keahlian individu sehingga nilai-nilai spiritual meningkat.

Perbankan syariah harus merancang program pendidikan dan pelatihan dengan

nilai-nilai moral supaya mereka bisa meningkatkan pengetahuan dan keadilan

pengawai-pegawainya. Bank juga harus menyediakan informasi kepada

stakeholder bahwa produk-produk yang ditawarkan telah sesuai dengan prinsip

syariah. Rasio dalam maqashid pertama adalah bantuan pendidikan, riset,

pelatihan, dan publikasi (promosi). Maqashid kedua adalah keadilan, perbankan

syariah harus memastikan kejujuran dan keadilan dalam setiap transaksi dan

aktivitas bisnis yang tercakup. Selain itu seluruh kontrak juga harus bebas dari

unsur ketidakadilan seperti maysir, gharar dan riba. Maqashid yang ketiga disebut

maslahah, dalam hal ini bank harus mengembangkan proyek investasi dan

pelayanan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

E. Pengukuran Kinerja Bank Syariah

Konsep maqashid syariah indeks tidak melibatkan alat analisis ratio keuangan

konvensional yang sekarang masih dipraktekan di perbankan syariah padahal alat

Page 45: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

34

ukur tersebut memiliki peran yang cukup penting untuk menilai kesehatan perusahaan

demi keberlangsungan perusahaan jangka panjang. Perbankan syariah tidak cukup

hanya dengan melakukan analisa kesyariahan secara kualitatif dengan mendasarkan

pada fatwa MUI karena dalam laporan keuangan tersaji data-data yang dapat diolah

untuk mengukur kinerja syariah perbankan syariah dalam mewujudkan tujuan

dasarnya. Perbankan syariah juga tidak cukup hanya melakukan penilaian kinerja

yang berdasarkan pada perhitungan matematis ratio keuangan yang data tersaji dalam

bentuk angka di neraca dengan menggunakan alat analisa konvensional. Dibutuhkan

juga alat analisis syariah yang dapat dihitung dalam bentuk angka dan datanya terjadi

di neraca. (Solihin,dkk 2019: 164)

Metode pengukuran maqashid syariah yang akan digunakan dalam penelitian

ini adalah model pengukuran maqashid syariah yang dibuat dan digunakan oleh

Mustafa omar dan Zulastri Abdul rozak. Maqashid syariah index adalah model

pengukuran kinerja perbankan syariah yang sesuai dengan tujuan dan karakteristik

perbankan syariah. MSI dikembangkan dengan tiga faktor utama, yaitu: pendidikan,

penciptaan keadilan, dan pencapaian kesejahteraan, dimana ketiga factor tersebut

bersifat universal. Ketiga ukuran kinerja berdasarkan maqasid syariah, yaitu

pendidikan, keadilan dan kesejahteraan mensyaratkan perbankan nasional untuk

mampu merancang program pendidikan dan pelatihan dengan nilai nilai moral

sehingga mereka akan mampu meningkatkan kemampuan dan keahlian para

karyawan. Keadilan berarti bahwa bank syariah harus memastikan kejujuran dan

keadilan dalam semua transaksi dan kegiatan usaha yang tercakup dalam produk,

seluruh aktifitas free interest. Terakhir perbankan syariah harus mengembangkan

Page 46: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

35

proyek-proyek investasi dan pelayanan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

Jika selama ini pengukuran kinerja perbankan di Indonesia hanya focus pada

perhitungan ratio keuangan, maka ukuran tersebut memiliki beberapa kelemahan.

Pertama, dengan menjadikan ratio keuangan sebagai penentu utama dari kinerja suatu

perusahaan membuat manajer bertindak secara jangka pendek dan mengabaikan

rencana jangka panjang. Kedua, mengabaikan aspek pengukuran non keuangan dan

asset tetap, akan memberikan pandangan yang keliru terhadap manajer perusahaan

pada saat ini bahkan juga di masa depan. Ketiga, kinerja keuangan hanya didasarkan

pada kinerja masa lalu sehingga tidak mampu membawa perusahaan untuk mencapai

kemajuan.

Penelitian Omar dan Dzuljastri (2015) serta penelitian lain terkait maqasid

syariah indeks (MSI) menunjukan bahwa pendekatan maqasid syariah dapat menjadi

pendekatan alternative strategis yang dapat menggamarkan seberapa baik kinerja

perbankan nasional sehingga dapat diimplemetasikan dalam bentuk strategi keijakan

yang komprehensif.

a. Metode sekaran

Metode operasional sekaran dapat digunakan untuk mengukur

sebuah konsep dengan membuat dimensi pengukuran dan elemen-

elemen yang akan dapat mengukur dari konsep tersebut.

b. Model Pengukuran Kinerja Maqasid Syariah

Menurut Omar (2008 dan 2010) terdapat metode operasional yang

dibuat oleh sekaran. Model tersebut bisa disusun dengan konsep

maqasid syariah yang telah dijelaskan oleh Abu Zahra.

Page 47: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

36

Ada tiga tahapan yang yang akan dilakukan untuk mengukur kinerja

maqasid syariah, yaitu :

1. Menilai setiap ratio kinerja Maqasid syariah yang terdiri dari 10

ratio kinerja yaitu :

a. Beban Pendidikan/Total Beban(R1)

b. Beban Penelitian/Total Beban(R2)

c. Beban Pelatihan/Total Beban(R3)

d. Beban Promosi/Total Beban

e. Bagi Hasil Belum Dibagi/Pendapatan Investasi Bersih(R5)

f. Pembiayaan Mudharabah & Musyarakah /Total Pembiayaan (R6)

g. Pendapatan Bebas Bunga/Total Pendapatan(R7)

h. Laba Bersih/Total Aset(R8)

i. Zakat yang Dibayarkan /Aset Bersih(R9)

j. Investasi Sektor Riil/Total Investasi(R10)

2. Menentukan peringkat dari bank syariah berdasarkan peringkat

Indikator Kinerja (IK) Proses menentukan peringkat dari setiap bank

syariah dilakukan melalui indikator kinerja (IK) setiap bank syariah.

Proses tersebut menggunakan Simple Adictive Weighting Method

(SAW) dengan cara pembobotan, agregat dan proses menentukan

peringkat (Weighting, Agregating and Rangking Proceses)

(Mohammed,dkk 2008).

3. Menentukan Indeks Maqasid syariah (MSI) Sharia Maqasid Indeks

(SMI) setiap bank syariah indeks maqasid syariah (SMI) untuk

Page 48: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

37

setiap bank syariah merupakan total semua kinerja indikator dari 3

tujuan maqasid syariah.

Dalam penelitian ini terdapat teori penghubung yang membahas mengenai

penilaian kinerja dengan maqashid syariah. Teori tersebut yaitu :

1. Menurut Cakhyaneu, A. (2018). Penelitian yang telah dilakukan oleh Mohammed,

M. D. (2009), Shaukat (2008), dan Hammed (2004), menunjukan bahwa praktek

pengukuran kinerja dengan pendekatan Syariah Maqashid Indeks (SMI)

merupakan solusi atas permasalahan yang ada mengenai pengukuran kinerja

perbankan syariah. pengukuran ini menggunakan indikator-indikator syariah

sebgaai alat ukurnya yang berbeda dengan alat ukur kinerja pada bank

konvensional.

2. Menurut Sudrajat, A. & Sodiq, A. (2016). Sehubungan dengan telah dilakukan

penelitian yang dilakukan oleh Mohammed, O. M. & Razak & Dzulastri, A. &

Taib, M. F. & Fauziah (2008). Mengembangkan model pengukuran kinerja bank

syariah berdasarkan maqashid syariah yang diadaptasi dari rumusan maqashid

syariah milik Abu Zahra (1997) dengan mengklasifikasikan konsep maqashid

syariah menjadi 1) Mendidik Individu,2) Menegakkan keadilan, 3) memelihara

kemaslahatan. Selanjutnya Mohammed, dkk menggunakan metode sekaran untuk

membreak down konsep maqashid syariah menjadi indikator-indikator yang

memiliki elemen-elemen yang kemudian diproksikan dengan ratio keuangan

kinerja bank syariah sehingga menghasilkan maqashid syariah index yang dicapai

oleh bank syariah.

Page 49: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

38

3. Menurut Wira, A. & Handra, H. & Syukria, A. (2018). Dengan karakter unik yang

dimiliki bank syariah, tentunya pengukuran kinerja perbankan syariah harus

berbeda dengan bank konvensional. Bank syariah yang beroperasi dengan batasan-

batasan syariah memiliki tanggung jawab yang lebih spesifik dalam melaksanakan

perannya sebagai lembaga financial intermediary. Selama ini pengukuran kinerja

perbankan syariah hanya dibatasi pengukuran dari segi economic performance atau

dari segi keuangan berdasarkan ratio-ratio keuangan (Hamid,2006). Karakter yang

unik yang dimiliki bank syariah memungkinkan pengukuran kinerja perbankan

syariah dari sisi lain yang khusus bagi bank syariah. misalnya pengukuran dari segi

tujuan syariah (Maqashid Syariah). (Omar,2008:10)

Berdasarkan teori penghubung diatas, maka dapat dikatakan bahwa penilaian

kinerja perbankan syariah dapat diukur dengan menggunakan nilai maqashid

syariah. Maqashid syariah yang dimaksud yaitu maqashid dengan tiga tujuan yaitu

mendidik individu, menciptakan keadilan dan memelihara kemaslahatan.

Page 50: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

39

Beberapa kerangka teori menurut para peneliti terdahulu:

A. Penelitian Terdahulu

NO Judul Penelitian

Tahun Subtansi Pembeda

1 Jurnal

Ekonomi&Perbankan

syariah

Afrinaldi/Analisa

Kinerja Perbankan

Syariah Indonesia di

tinjau dari Maqasid

Syariah: pendekatan

sharia maqasid index

(SMI) dan

Profitabilitas bank

syariah. (2013)

2013 Penelitian ini bertujuan

untuk menganalisa kinerja

perbankan syariah di

Indonesai di lihat dari

aspek maqasid syariah

dengan menggunakan

pendekatan Sharia Maqasid

Index dan profitabilitass

bank syariah.

Hasil dalam aspek

profitabilitas penelitian ini

menempatkan BSM

diurutan pertama berturut-

turut diikuti oleh BMS,

BMI, BSB dan BRIS.

Sedangkan dari aspek

maqasid syariah penelitian

ini menempatkan BMI

Sampel yang

digunakan oleh

penelitian ini

sebanyak 5 bank

syariah. Periode

tahun penelitian

tahun 2009-

2011. Penelitian

ini untuk

membandingkan

kinerja

keuangan

dengan maqasid

syariah.

Page 51: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

40

diurutan pertama dan

berturut - turut diikuti oleh

BSM, BRIS, BMS dan

BSB.

2 Jurnal Kajian

Ekonomi Islam,

Ahmad, W.

Pengukuran Kinerja

Perbankan Syariah

dengan

Menggunkana

Pendekatan Indeks

Maqashid Syariah.

(2018)

2018 Penelitian ini bertujuan

untuk menganalisis kinerja

keuangan perbankan

syariah di Indonesia

menggunakan metode

maqasid syariah indeks

Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa bank

syariah memiliki kinerja

sebesar 11,52.

Sampel yang

digunakan Unit

Bisnis Syariah

Bank Nagari

3 Jurnal

Ekonomi&Keuangan

Syariah

Aneu Cakhyaneu

Pengukuran Kinerja

Bank Umum Syariah

di Indonesia

Berdasarkan Sharia

Maqashid Index

2018 Penelitian ini bertujuan

untuk menganalisis kinerja

bank umum syariah

berdasarkan sharia

Maqashid Index (SMI).

Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa lima

bank yang memiliki sharia

maqashid index tertinggi

Sampel yang

digunakan

penelitian ini

adalah 12 BUS

di Indonesia

tahun 2011-

2016.

Page 52: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

41

(SMI). berturut-turut di pati oleh

Bank Syariah Mandiri,

Panin Bank Syariah, Bank

Mega Syariah, BNI Syariah

dan Bank Muamalat

Indonesia.

4 Jurnal Akuntansi dan

Keuangan Indonesia,

Mutia, E. & dan

Musfira, N.

Pendekatan

Maqashid Sharia

Index Sebagai

Pengukuran Kinerja

Perbankan Syariah di

Asia Tenggara.

2017 Penelitian ini bertujuan

untuk menganalisis kinerja

dari perbankan syariah

biasanya hanya dilihat dari

pengukuran kinerja

keuangannya saja. Pada

penelitian ini kinerja

perbankan syariah akan

diukur dari segi tujuan

syariahnya dengan

menggunkan konsep

Maqasid syariah index

yang dikemukakan oleh

Abdul Majid Najjar dimana

menyediakan sebuah kinsep

maqasid syariah yang lebih

luas dan efektif dengan

Sampel yang

digunakan

penelitian di

Negara Asia

Tenggara

(Indonesia,

Malaysia,

brunei

Darusalam dan

Filipina).

Sebanyak 25

bank syariah

yang ada di

Negara tersebut

pada tahun

2017.

Page 53: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

42

membaginya dalam empat

objektif dan delaman

elemen.

Hasil dari penelitian ini

adalah bank syariah di

Negara Indonesia memiliki

kinerja terbaik dengan nilai

maqasid syariah index

sebesar 46,22%, diikuti

dengan Negara Negara di

Asia Tenggara lainnya

yaitu Malaysia sebesar

43,15%, Brunei Darusalam

sebesar 37,54%, Thailand

sebesar 17,51% dan

Filipina sebesar 1,12%.

Nilai untuk setiap elemen

serta skor keseluruhan

untuk masing masing bank

syariah Negara Indonesia

mendapat nilai tertinggi

untuk kelima elemen diikuti

oleh Negara Malaysia yang

Page 54: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

43

menduduki posisi kedua

sedangkan Negara Brunei

Darusalam menduduki

posisi ketiga.

5 Tesis IAIN

Surakarta, Sukoco,

B & Triono, C.D.

Kinerja Bank Umum

Syariah

Menggunakan

pendekatan

Maqashid Syaria’ah

Index (MSI) di

Indonesia tahun

2013-2015

2017 Penelitian ini bertujuan

untuk mengukur kinerja

bank yariah di Indonesia

serta merangking kesebelas

bank umum syariah.

Hasil penelitian ini adalah

kinerja Bank Umum

Syariah di Indonesia dilihat

dari kinerja MSI yaitu

mendidik individu,

menegakkan keadilan, dan

memelihara kemaslahatan

peringkat tertinggi

pencapaian tujuan syariah

adalah Bank BCA Syaraiah

sebesar 2,44788, peringkat

kedua yaitu Bank

Muamalat Indonesia

sebesar 2,40162, peringkat

Page 55: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

44

ketiga yaitu Bnak Bukopin

Syariah sebesar 2,38186

sedangkan nilai terendah

yaitu Bank Victoria Syariah

sebesar 1,73089.

6

Jurnal, Pengukuran

Mail Hilian Batin

Kinerja Keuangan

Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah

Melalui Pendekatan

Maqashid Syariah

Index (MSI) dan

Profitabilitas.

2017 Penelitian ini bertujuan

Penelitian ini bertujuan

mengukur dan merangking

kinerja Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah yang ada di

Indonesia dengan

menggunakan pendekatan

Maqashid Syariah Index.

Hasil penilitian ini adalah

BPRS yang memiliki nilai

MSI tertinggi adalah Bina

Amwalul Hasanah dengan

nilai sebesar 35,54%

sedangkan BPRS dengan

nilai terendah adalah

Wasliyah dengan nilai MSI

sebesar -58,58%.

Populasi yang

digunakan

penelitian ini

adalah BPRS di

Indonesia tahun

2013-2015.

Menggunakan

kinerja

profitabilitas

(CPI).

Page 56: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

45

Pengukuran kinerja

profitabilitas BPRS dapat

diukur menggunakan teknik

CPI atau (Comparative

Performance Index). Nilai

rata-rata CPI BPRS di

Indonesia sebesar 6.510.

BPRS yang mendapat nilai

CPI tertinggi adalah

Cilegon Mandiri dengan

nilai CPI sebesar 62,16

sedangkan BPRS dengan

nilai terendah adalah

Daarut Tauhid dengan nilai

CPI -193,08.

7 Jurnal Akuntansi,

Wahid N.N, dkk.

Analisis Kinerja

Bank Syariah dengan

Maqashid Syariah

Indeks (MSI) dan

Profitabilitas.

2018 Penelitian ini bertujuan

untuk membamtu

manajemen bank syariah

agar dapat menghetahui

kinerja sejauh ini. Ukuran

kinerja tidak hanya kinerja

keuangan profitabilitas

yang hanya menganalisis

Sampel

penelitian ini

adalah bank

BMS, BPS,

BMI, BRIS, dan

BCAS pada

tahun 2012-

2016

Page 57: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

46

tingkat pengembalian laba,

tapi juga dapat diukur

dengan syariah maqashid

index (MSI)

Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa kinerja

keuangan terbaik adalah

bank Mega Syariah. Bank-

bank yang memiliki

maqashid yang baik kinerja

dan kinerja keuangan yang

baik adalah Muamalat, BRI

Syariah, Panin Syariah,

Bank Syariah Bukopin dan

BCA Syariah.

8 Jurnal Economic,

Muhamad Syafi'I

Antonio, dkk An

Analysis of Islamic

Banking

Performance:

Maqashid Index

Implementation in

2012 Penelitian ini bertujuan

untuk mengaplikasikan

pendekatan Maqashid

Index untuk mengukur

kinerja industri perbankan

Syariah. Selain itu

penelitian ini ingin

membuktikan bahwa

Sampel

penelitian ini

adalah Bank

BSM, IIABJ

dan JIB. Periode

penelitian tahun

2008-2010.

Penelitian ini

Page 58: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

47

Indonesia and

Jordania.

kinerja Maqashid Syariah

perbankan syariah di

indonesia lebih baik

dibandingkan dengan

perbankan syariah di

Yordania.

Hasil penelitian ini yaitu

BMI diposisi pertama

kemudian diikuti oleh Bank

Syariah Mandiri (BSM),

Islamic International Arab

Bank Jordan (IIABJ) dan

Jordan Islamic Bank (JIB).

untuk

membandingkan

Bank Syariah

Indonesia

dengan Bank

Yordania.

9

Research Paper.

Rahman, K. F &

Tareq, A. M. &

Yunanda, A. R. &

Mahdzir, A.

Maqashid Al-

Shari’ah based

Performance

Measurement for the

halal industry.

2017 Hasil penelitian ini,

berdasarkan wawancara

dapat disimpulkan bahwa

pengembangan Maqashid

A- Shari’ah pengukuran

kinerja belum dilakukan

secara komprehensif

dibidang non financial

industry. Tidak adanya

standar pada pedoman

Sampel

penelitian ini

adalah

Wawancara

dengan para ahli

Maqashid Al-

Shari’ah dan

pasar modal

islam. Periode

tahun 2010-

Page 59: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

48

berbasis maqashid Al-

shari’ah untuk operasi

bisnis adalah masalah

utama dan sekaligus dapat

menjadi peluang dalam

mengembangkan bisnis dan

perdagangan yang halal.

2015

10 Jurnal of Islamic

Monetary Economics

and Finance.

Mohammed, O. M.

& Taib, M. F.

Developing Islamic

Banking

Performance

Measure Based on

Maqashid Al-

Syari’ah

FrameWork: Cases

of 24 selected banks.

2015 Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa ada

ketidaksesuaian antara

tujuan bank syariah dan

tolak ukur konvensional

yang digunakan untuk

mengukur kinerja bank

syariah. Ketidakcocokan ini

juga merupakan alasan

utama untuk penilaian yang

buruk tentang kinerja bank

syariah. Salah satu

implikasi paling penting

studi ini adalah selama

bank syariah beroperasi

berdasarkan aturan dan

Sampel

penelitian ini

adalah 24 bank

syariah (12 IBS

dan 12 CBS).

Menggunakan

metode PMMS

model, Simple

Addictive

Weighting

(SAW) dan

Mann-Whitney

U-Test.

Page 60: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

49

regulasi konvensional,

mereka akan dianggap

tertinggal. Ada kebutuhan

bagi pembuat kebijakan,

regulator, akademisi dan

bankir untuk mendorong

perubahan dari aturan dan

peraturan konvensional.

Sebagai gantinya, bank

syariah harus bergerak

menuju maqashid al-

syariah yang

memungkinkan untuk

mengidentifikasi tujuan

bank syariah dan mengukur

kinerja berdasarkan syariah.

Page 61: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

50

E. Kerangka Pemikiran

BAB III

Pengukuran Kinerja menggunakan

Shariah Maqashid Indeks (SMI)

(Konsep Abu Zahra)

1. Mendidik

Individu

2. Menegakkan

Keadilan

3. Memelihara

Kemaslahatan

a. Ratio Beban

Pendidikan

b. Ratio Beban

pelatihan

c. Ratio Beban

Penelitian

d. Ratio Beban

Promosi

e. Ratio Bagi

hasil belum

dibagi

f. Ratio Fungsi

distribusi

g. Ratio

Pendapatan

Bebas Bunga

h. Ratio

Profitabilitas

i. Ratio

Pendapatan

personal

j. Ratio Investasi

pada sektor Riil

Simple Addicted

Weighting Method (SAW)

Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia

Page 62: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini terfokus pada Mendidik Individu, Menegakkan Keadilan

dan Memelihara Kemaslahatan yang diukur dengan Maqasid Shariah Indeks

pada bank umum syariah (BUS). Periode yang diteliti tahun 2016-2018. Data

yang diambil merupakan data tahunan. Sedangkan jenis data yang digunakan

dalam penelitian ini bersifat time series.

B. Populasi dan Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun

pengukuran, baik kualitatif maupun kuantitatif mengenai keseluruhan

objek penelitian (Husaini,dkk 2006). Pengertian lainnya mengenai

populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu

ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Jadi, populasi berhubungan

dengan data, bukan factor manusianya. Populasi memilik parameter, yakni

besaran terukur yang menunjukan ciri dari populasi itu. Istilah yang

dikenal dengan besaran rata-rata, bentangan rata-rata, simpangan variansi,

simpangan baku sebagai parameter populasi (Nurul, 2009).

Pada penelitian ini populasi yang dijadikan objek penelitian adalah 11

Bank Umum Syariah di Indonesia periode pengamatan tahun 2016-2018.

2. Sampel

Page 63: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

52

Sampel adalah bagian yang diambil dari anggota populasi dan

membatasi berlakunya daerah generalisasi (Husaini,dkk 2006). Sampel

dalam suatu penelitian timbul disebbabkan karena dua hal berikut:

a. peneliti bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat dari

besarnya jumlah populasi sehingga harus meneliti sebagian saja

dari populasi

peneliti bermaksud mengadakan generaslisasi dari hasil-hasil

kepenelitiannya, dalam arti mengenakan kesimpulan kesimpulan kepada

objek, gejala, atau kejadian yang lebih luas (Edi, 2018).

Adapun metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah purposive sampling. Teknik ini digunakan untuk penelitian

yang memiliki target tertentu atau pertimbangan tertentu dalam memilih

sampel secara tidak acak (umumnya sesuai dengan tujuan dan masalah

penelitian). Unsur populasi yang dipilih sebagai sampel dibatasi pada

unsur-unsur yang dapat memberikan informasi berdasarkan pertimbangan

tersebut ( Ety, dkk (2007).

Metode penentuan sampel dalam penelitian ini, dijelaskan sebagai

berikut :

a. Bank Umum Syariah yang terdaftar menurut data statistik

perbankan syariah

b. Bank Umum Syariah yang beroperasi di Indonesia pada tahun

2016-2019 dan terdaftar pada Bank Indonesia (BI).

Page 64: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

53

c. Bank Umum Syariah yang menerbitkan Laporan Keuangan

Tahunan (Annual Report) secara lengkap dan

mempublikasikannya pada periode 2016-2019.

Berdasarkan kriteria diatas, maka sampel yang digunakan dalam

penelitian ini ada 11 Bank Umum Syariah yaitu:

Tabel 3.1 Tahapan Seleksi Sampel Penelitian

No Keterangan Jumlah

1. Jumlah Bank Umum Syariah di Indonesia 14

2. Bank Umum Syariah yang tidak memenuhi kriteria 3

3. Sampel terpilih 11

4. Tahun Pengamatan 4

5. Sampel total selama periode pengamatan 44

Sumber : Data sekunder diolah

Page 65: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

54

Berdasarka kriteria diatas, maka sampel yang digunakan dalam

penelitian ini ada 11 Bank Umum Syariah :

Tabel 3.2 Bank Umum Syariah

1 Bank Central Asia Syariah (BCAS)

2 Maybank Syariah

3 Bank Mega Syariah (BMS)

4 Bank Muamalat Indonesia (BMI)

5 Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS)

6 Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS)

7 Bank Syariah Bukopin (BSB)

8 Bank Syariah Mandiri (BSM)

9 Bank Victoria Syariah (BVS)

10 Bank Aceh Syariah (BAS)

11 Bank Panin Syariah (BPS)

C. Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata

kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan

kegunaan.setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara

umum tujuan penelitian ada 3 macam yaitu bersifat penemuan, pembuktian

dan pengembangan (Sugiono, 2008).

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang memiliki arti

metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan

Page 66: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

55

sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini

sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu

konkrit, obyektif, terukur, rasional dan sistematis.

Arti lainnya mengenai penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

menggunakan analisis data yang berbentuk numerik/angka. Pada dasarnya,

pendekatan ini menggambarkan data melalui angka-angka, seperti

presentase tingkat pengangguran, kemiskinan dan rasio keuangan dan lain

sebagainya. Tujuan penelitian kuantitatif yaitu untuk mengembangkan dan

mengembangkan model matematis, teori dan/ hipotesis ysng berkaitan

dengan fenomena yang diselidiki oleh si peneliti (Hendryadi,dkk 2015).

Penelitian ini menggunakan metode kuntitatif The Simple Additive

Weighting (SAW) atau metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode

SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating setiap tujuan pada

semua atribut. Metode tersebut mengharuskan pembuat keputusan

menentukan bobot tujuan dan ratio yang sesui dengan atributnya.

Atributnya adalah ukuran kinerja yang akan diukur. Skor indikator kinerja

diperoleh dari penjumlahan hasil perkalian antara rating tujuan dan bobot

atribut yang telah diukur.

Metode yang digunakan dalam pengumpulan informasi dan data pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data sekunder

Data sekunder adalah informasi tangan kedua yang sudah dikumpulkan

oleh beberapa orang (organisasi) untuk tujuan tertentu dan tersedia untuk

Page 67: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

56

berbagai penelitian. (Edi, R. (2016). Statistika Penelitian Analisis Manual dan

IBM SPSS. Jogjakarta: Andi

Pengumpulan data sekunder ini menggunakan beberapa teknik, seperti

dibawah ini:

a. Library Research

Data yang diperoleh dari berbagai literatur seperti buku-buku,

jurnal-jurnal, dokumen, maupun artikel, dan bahan-bahan yang

berhubungan dengan aspek penelitian sebagai upaya untuk

memperoleh data yang valid.

b. Field Research

Peneliti menggunakan data sekunder berupa data panel

dengan skala tahunan yang diambil dari data Statistik Perbankan

Syariah dengan rentan waktu dari tahun 2016 sampai dengan

2018 dilihat dari annual report yang dipublikasikan pada masing-

masing website Bank Umum Syariah, OJK, dan BI.

c. Internet Research

Ilmu pengetahuan seiring dengan berjalannya waktu semakin

berkembang. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut,

penulis menggunakan teknologi yang juga berkembang seperti

internet, sehingga data yang diperoleh merupakan data yang sesuai

dengan perkembangan zaman.

D. Tehnik Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel yang terdapat

pada maqashid indeks yang telah diteliti oleh peneliti sebelummnya oleh

Page 68: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

57

Syafi Antonio (2012), Mohammed, Dzulastri dan Taib (2015). Berikut

dibawah ini ialah variabel dan definisi penelitian yang diambil untuk

memenuhi penelitian:

Page 69: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

58

Tabel 3.3 Definisi dan Operasional Variabel

Konsep Dimensi Elemen Ratio Kinerja Sumber

Educating

Individual

D1.

Advancement of

knowledge

E1. Education Grant

R1. Education Grant

of scholarship/ Total

Expenses

Laporan

Tahunan

E2. Research

R2. Research

Expenses/Total

Expenses

Laporan

Tahunan

D2. Instiling new

Skills in

inprovement

E3. Training

R3. Training

Expenses/Total

Expenses

Laporan

Tahunan

D3. Creating

Awareness of

Islamic banking

E4. Publicity

R4. Publicity

Expenses/ Total

Expanses

Laporan

Tahunan

Establishing

Justice

D4. Fair Returns E5. Fair Returns

R5. Profit

Equalization

Reserves (PER)/Net

of Invesment Income

Laporan

Tahunan

D5. Cheap

Product and

Services

E6. Fungsional

Distribution

R6. Mudharabah and

Musyarakah

Modes/Total

Invesment Modes

Laporan

Tahunan

D6. Elimination

of negative

elements that

breed injustices

E7. Interest free

Product

R7. Interest Free

Income/Total Income

Laporan

Tahunan

Public

Interst

D7. Profitability E8. Profitration R8. Net Income/

Total Assets

Laporan

Tahunan

D8.

Redistribution of

Income &Wealty

E9. Personal Income R9. Zakah Paid/ Net

Assets

Laporan

Tahunan

D9. Investment

in vital real

sector

E10. Investment

ration in real sector

R10. Investment in

real economic

Sector/ Total

Investment

Laporan

Tahunan

Sumber : Mohammed & Taib (2009)

Page 70: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

59

Tehnik ini merupakan serangkaian proses yang dilakukan untuk

menganalisis kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia menggunakan

metode The Simple Additive Weighting (SAW). Metode Simple Additive

Weighting merupakan metode yang banyak digunakan dalam pengambilan

keputusan yang memiliki banyak atribut. Metode SAW sering dikenal dengan

metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari

penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua

alternatif (Fishburn, 1967) dan (MacCrimmon, 1968).

Kelebihan dari metode SAW sebagai berikut :

Menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan

dengan proses perangkingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik

dari sejumlah alternatif.

Penilaian akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dari

bobot preferensi yang sudah ditentukan.

Adanya perhitungan normalisasi matriks sesuai dengan nilai atribut (Setya,2015).

Langkah langkah penyelesaian Simple Additive Weighting sebagai berikut :

A. Menentukan rating kecocokan setiap tujuan masing-masing ratio.

Penelitian ini mengadopsi dari Mohammed dan Taib (2015), dalam

penelitian ini penulis memilih metode yang telah dimodifikasi, penulis

meneliti 10 ratio yang ada ratio yang digunakan sebagai mana disajikan

dalam tabel berikut ini :

Page 71: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

60

Tabel 3.4 Bobot Ratio

Tujuan ( konsep)

Bobot

rata- rata

(100%)

Ratio

Bobot

rata-

rata

(%)

1. Mendidik Individu 30

R1. Ratio Bantuan Pendidikan 24

R2. Ratio Beban Penelitian 27

R3. Ratio Beban Pelatihan 26

R4. Ratio Beban Publikasi 23

Total 100

2.Menegakan Keadilan 41

R5. Ratio Pengembalian yang

adil 30

R6. Ratio Produk Bebas Bunga 38

R7. Ratio Ratio Gaji Karyawan 28

Total 100

3. Memelihara

Kemaslahatan

29

R8. Ratio Laba 33

R9. Ratio Pendapatan Individu 30

R10. Ratio Investasi Sektor Riil 37

Total 100

Total 100 Total 100

Sumber : Mohammed & Taib (2009)

B. Menentukan nilai setiap indikator kinerja (IK) dengan melakukan

perkalian antara bobot setiap tujuan dan bobot setiap ratio yang

disesuaikan dengan atributnya. Atribut adalah ukuran kinerja sampel yang

Page 72: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

61

akan diukur, dalam penelitian ini terdapat 10 ratio yang dijabarkan

dibawah ini:

a. Bantuan Pendidikan/Total Beban (R1)

b. Beban Penelitian/Total Beban (R2)

c. Beban pelatihan/ Total Beban (R3)

d. Beban Promosi/Total Beban(R4)

e. Pendapatan Bebas Bunga/Total pendapatan (R5)

f. Pembiayaan Mudharabah & Musyarakah/Total Pembiayaan(R6)

g. Gaji Karyawan/Gaji karyawan&eksekutif (R7)

h. Laba Bersih/Total Aset(R8)

i. Zakat yang Dibayarkan /Aset Bersih(R9

j. Investasi Sektor Riil/Total Investasi (R10)

Maka di peroleh lah rumusan indikator kinerja sebagai berikut:

1. Maqasid pertama (Mendidik Individu)

IK 1 = W1

1 ( E1 x R1 + E2 X R2 + E3 x R3 + E4 x R4 )

Keterangan :

IK 1 adalah indikator kinerja yang pertama yaitu Pendidikan

Individu

W11 adalah bobot untuk IK 1

E1 adalah bobot elemen pertama IK 1

E2 adalah bobot elemen kedua IK 1

E3 adalah elemen ketiga IK 2

E4 adalah elemen keempat IK 2

R1 adalah ratio dari elemen pertama IK 1

Page 73: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

62

R2 adalah ratio dari elemen kedua IK 1

R3 adalah ratio dari elemen ketiga IK 2

R4 adalah ratio dari elemen keempat IK 2

2. Maqasid Kedua ( Menegakan Keadilan )

IK 2 = W22(E5 X R5 + E6 x R6 + E7 x R7)

Keterangan:

IK2 adalah indikator kinerja yang kedua yaitu Menegakkan

Keadilan

W22

adalah bobot untuk IK 2

E5 adalah elemen kelima IK 2

E6 adalah elemen keenam IK 2

E7 adalah ratio dari elemen ketujuh IK 2

R5 adalah ratio dari elemen kelima IK 2

R6 adalah ratio dari elemen kelima IK 2

R7 adalah ratio dari elemen ketujuh IK 2

3. Maqasid ke tiga ( Memelihara Kemaslahatan)

IK 3 = W33( E8x R8 + E9 x R9+E10 x R10)

Keterangan :

IK3 adalah indikator kinerjaa yang ketiga yaitu Memelihara

Kemaslahatan

W33

adalah bobot untuk IK 3

E8 adalah elemen kedelapan IK 3

E9 adalah elemen kesembilan IK 3

E10 adalah elemen kesepuluh IK 3

Page 74: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

63

R8 adalah ratio dari elemen kedelapan IK3

R9 adalah ratio elemen kesembilan IK 3

R10 adalah ratio dari elemen kesepuluh IK 3

C. Menentukan peringkat dari bank syariah berdasarkan indikator kinerja

IK

D. Menghitung Maqasid indeks

Tahap selanjutnya adalah menghitung maqasid indeks dengan rumus

sebagai berikut:

Maqasid indeks = IK 1 + IK 2 + IK 3

Dimana :

Maqasid indeks = nilai indeks maqasid syariah

IK 1 Total indikator kinerja untuk tujuan pertama yaitu mendidik

individu

IK 2 Total indikator kinerja untuk tujuan kedua menegakkan

keadilan

IK 3 Total indikator kinerja untuk tujuan ketiga memelihara

kemaslahatan

Berikut ini beberapa Metodologi yang digunakan penelitian terdahulu :

1. Susilo (2017),dimana penelitiannya dilakukan pada Bank Panin Syariah,

Bank Mega Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Maybank syariah pada

periode 2010-2015. Pengukuran kinerja maqashid syariah digunakan metode

Indeks Maqashid Syariah (IMS) dan Simple Addictive Weighting yang

kemudian dilakukan pemeringkatan dengan metode Comparative

Performance Index (CPI). Setelah didapat perhitungan kinerja berdasarkan

Page 75: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

64

aspek Maqashid Syariah dan aspek profitabilitas untuk setiap bank umum

syariah, maka akan dilakukan perbandingan dari pelaksanaan kedua aspek

tersebut dalam bentuk diagram kartesius. Pengolahan data dengan

menggunakan program Microsoft Excel.

2. Wira dkk (2018),dimana penelitiannya itu dilakukan pada Unit Usaha

Syariah Bank Nagari periode 2014-2016. Pengukuran kinerja maqashid

syariah menggunakan metode yang dibuat dan digunakan oleh Omar dan

Rozak dalam mengukur kinerja perbankan syariah dalam bentuk IMS yang

bersumber dari konsep maqashid syariah yang dijelaskan oleh Zahra

(Omar,2008). Indeks maqashid syariah dapat dilihat setelah menggunakan

metode sekaran. Berdasarkan metode sekaran,karakteristik perilaku-perilaku

yang akan diukur diturunkan kedalam suatu konsep, yang dinotasikan sebagai

C dan dimensi dinotasikan sebagai D. Dimensi akan diturunkan lagi ke dalam

beberapa elemen yang lebih jelas pengukurannya yang dinotasikan dengan E.

sedangkan proses menentukan kinerja (IK) Maqashid Syariah menggunakan

Simple Addictive Weighting (SAW) dengan cara pembobotan, agregat dan

proses menentukan peringkat (Weighting, Agreggating,dan Rangking).

pengelolaan data dengan menggunakan Microsoft Excel.

3. Antonio, dkk (2012), objek penelitian yang dilakukannya yaitu pada

BSM,BMI,Jordan Islamic Bank (JIB) dan Islamic International Arab bank

Jordan (IIABJ) periode 2008-2010. Pengukuran kinerja maqashid syariah

menggunakan metode SAW (Simple Addictive the Weighting). Pengelolaan

data menggunakan Microsoft Excel.

Page 76: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

65

BAB IV

A. Analisis dan Pembahasan

Analisis dan pembahasan pada penelitian tentang Analisis Penilaian Kinerja

Perbankan Syariah berdasarkan syariah maqashid indeks yaitu:

a. Pengukuran kinerja Maqashid Syariah dihitung menggunakan 3 tahapan:

1. Pertama menjumlahkan seluruh rasio kinerja bank umum syariah

(BUS).

2. Menghitung indikator kinerja.

3. Ketiga menghitung peringkat seluruh bank umum syariah

menggunakan Indeks Maqashid Syariah (IMS) yang didapat dari

perhitungan seluruh indikator kinerja.

b. Berikut ini merupakan hasil perhitungan nilai ratio kinerja Maqashid Syariah

pada bank umum syariah periode 2016-2019:

Tujuan Pertama mendidik Individu

Terdapat 4 ratio kinerja yang diukur dalam tujuan mendidik individu

antara lain: bantuan pendidikan (R1), beban promosi (R2), beban penelitian

(R3) dan beban pelatihan (R4).

Tujuan kedua Menegakkan Keadilan.

Pada tujuan kedua terdapat 3 ratio kinerja yang diukur dalam tujuan

menegakkan keadilan antara lain: ratio pengembalian yang adil (R5), produk

bebas bunga (R6), dan gaji karyawan (R7).

Tujuan ketiga kemaslahatan

Page 77: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

66

Pada tujuan ketiga terdapat 3 ratio kinerja yang diukur dalam tujuan

kemaslahatan anatara lain: ratio laba bank (R8), pendapatan individu (R9),

dan investasi sektor riil (R10).

Tabel 4.1 nilai ratio tujuan pertama (mendidik individu) pada tahun

2016

BANK

2016

Bantuan

Pendidikan

Beban

Promosi

Beban

Penelitian

Beban

Pelatihan

R1 R2 R3 R4

BMI 0.0001 0.2108 0.0001 0.0001

BRIS 0.0000 0.0180 0.0000 0.4606

BNIS 0.0001 0.0605 0.0198 0.0226

BSM 0.0000 0.0017 0.0000 0.0008

BCAS 0.0159 0.0032 0.0000 0.0159

BSB 0.0857 0.0830 0.0000 0.0407

MAYBANK 0.0076 0.0152 0.0000 0.0076

BAS 0.0114 0.0000 0.0000 0.0257

BMS 0.0001 0.0741 0.0013 0.0189

BVS 0.0024 0.8252 0.0000 0.0024

BPS 0.0002 0.0069 0.0016 0.0016

Data diolah (2016)

Berdasarkan tabel diatas pada tahun 2016 bank syariah yang memperoleh

porsi pencapaian tertinggi ratio bantuan pendidikan (R1) adalah BSB dengan

perolehan sebesar 0.0857 sedangkan bank yang memiliki perolehan terendah

Page 78: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

67

ditempati oleh bank yang memiliki asset terbesar yaitu BSM dan BRIS dengan

perolehan angka 0.0000.

Berdasarkan Berdasarkan tabel diatas pada tahun 2016 bank syariah yang

memperoleh porsi pencapaian tertinggi pada ratio promosi (R2) yaitu BVS

dengan nilai perolehan sebesar 0.8252 disusul oleh BMI yang berada diposisi

kedua dengan nilai perolehan 0.2108 sedangkan diposisi terendah yaitu BAS

dengan nilai perolehan 0.0000.

Berdasarkan tabel diatas pada tahun 2016 bank syariah pada ratio penelitian

(R3) hampir seluruh bank syariah memiliki tingkat nilai yang sangat kecil, nilai

bank syariah yang menduduki posisi tertinggi saja hanya berada di nilai 0.0198

yaitu bank BNIS diikuti oleh BPS dengan nilai 0.0016. Kemudian untuk bank

yang memiliki posisi nilai terendah ditemapati oleh bank 5 bank syariah dengan

nilai yang sama yaitu BRIS, BCAS, BSB, Maybank Syariah, BAS dan BVS

dengan nilai 0.0000.

Rasio terakhir pada tujuan mendidik individu yaitu pelatihan (R4), yang

menepati posisi nilai tertinggi yaitu BRIS dengan nilai 0.4606 diperingkat

kedua ditempati oleh BSB dengan nilai 0.0407 dan untuk nilai terendah yaitu

BMI dengan nilai 0.0008.

Setelah melihat uraian dari hasil tabel diatas maka, dapat ditarik kesimpulan

bahwa pada tahun 2016 dari ke empat ratio tujuan pertama mendidik individu.

Dana terbesar yang dialokasikan oleh Bank Syariah yaitu pada ratio beban

promosi yang dilakukan oleh BVS dengan nilai 0.8252 sedangkan nilai terendah

yaitu pada ratio beban penelitian terdapat 7 bank syariah yang memiliki nilai

Page 79: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

68

yang sama yaitu 0.0000 yaitu, BRIS, BSM, BCAS, BSB,Maybank, BAS, BMS,

dan BVS.

Tabel 4.2 nilai ratio tujuan pertama (Mendidik individu) pada tahun 2017

BANK

2017

Bantuan

Pendidikan

Beban

Promosi

Beban

Penelitian

Beban

Pelatihan

R1 R2 R3 R4

BMI 0.0011 0.0149 0.0012 0.0011

BRIS 0.4180 0.1733 0.0000 0.0056

BNIS 0.0155 0.0596 0.0000 0.0155

BSM 0.0021 0.0032 0.0000 0.0022

BCAS 0.0114 0.0054 0.0000 0.0196

BSB 0.0189 0.0279 0.0197 0.0172

MAYBANK 0.0070 0.0088 0.0000 0.0070

BAS 0.0089 0.0000 0.0000 0.0094

BMS 0.0613 0.0064 0.0000 0.0067

BVS 0.0089 0.1439 0.0000 0.0089

BPS 0.1598 0.0072 0.0000 0.0004

Data Diolah (2017)

Pada tahun 2017 Berdasarkan tabel diatas bank syariah yang memperoleh

porsi pencapaian tertinggi ratio bantuan pendidikan (R1), yaitu BRIS dengan nilai

perolehan 0.4180 kemudian untuk posisi kedua yang mengalami kenaikan tertinggi

yaitu BPS dengan perolehan nilai sebesar 0.1598 sedangkan di posisi terendah

ditempati oleh BMI dengan nilai 0.0011.

Selanjutnya ditahun yang sama yaitu ratio beban promosi (R2), BRIS tetap

konsisten berada diperingkat pertama walaupun nilai porsi menurun menjadi

Page 80: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

69

0.1733. sedangkan diposisi kedua yaitu BVS dengan nilai 0.1439. Bank syariah

yang memiliki nilai terendah yaitu bank BAS dengan nilai 0.0000.

Pada ratio ketiga yaitu penelitian (R3) bank syariah yang memiliki nilai

tertinggi hanya berada di nilai 0.0197 yaitu BSB disusul oleh BMI dengan nilai

0.0012. Kemudian seluruh bank syariah lainnya memiliki nilai yang sama yaitu

0.0000.

Ratio terakhir tujuan pertama mendidik individu yaitu ratio Pelatihan (R4)

bank syariah yang memiliki nilai tertinggi dengan nilai 0.0196 yaitu BCAS.

Kemudian untuk BSB tetap berada diperingkat kedua dengan nilai 0.0172

sedangkan dinilai terendah ditempati oleh BPS dengan nilai 0.0004.

Berdasarkan hasil yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa pada

tahun 2017 bahwa dari ke empat ratio tujuan pertama mendidik individu dana

terbesar yang dialokasikan oleh bank syariah yaitu pada ratio bantuan pendidikan

yang dilakukan oleh BRIS dengan nilai 0.4180. sedangkan untuk nilai terendah

masih dengan ratio tahun lalu justru bertambah kecuali bank BMI dan BSB.

Page 81: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

70

Tabel 4.3 nilai ratio tujuan pertama (Mendidik individu) pada tahun 2018

BANK

2018

Bantuan

Pendidikan

Beban

promosi

Beban

penelitian

Beban

pelatihan

R1 R2 R3 R4

BMI 0.0240 0.0634 0.0000 0.0112

BRIS 0.0711 0.0168 0.0000 0.0071

BNIS 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

BSM 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

BCAS 0.0000 0.0053 0.0000 0.0211

BSB 0.0181 0.0195 0.0176 0.0176

MAYBANK 0.0047 0.0056 0.0000 0.0047

BAS 0.0092 0.0000 0.0000 0.0090

BMS 0.0046 0.0056 0.0000 0.0046

BVS 0.0103 0.0107 0.0000 0.0000

BPS 0.2889 0.0099 0.0000 0.0105

Data Diolah 2018

Pada tahun 2018 Berdasarkan tabel diatas bank syariah yang memperoleh porsi

pencapaian tertinggi ratio Bantuan Pendidikan (R1) adalah BPS dengan nilai 0.2889.

Sedangkan bank syariah lainnya memiliki nilai yang cukup kecil posisi kedua hanya

berada di nilai 0.0711 yaitu BRIS. Dan diposisi terendah berada dinilai 0.0000

ditempati oleh BNIS, BSM, dan BCAS.

Page 82: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

71

Kemudian di tahun yang sama pada ratio Beban Promosi (R2), yang memiliki

nilai tertinggi adalah BPS sebesar 0.2889 diikuti oleh BRIS sebesar 0.0711 dan nilai

terendah ditempati oleh BNIS,BSM,dan BAS dengan nilai perolehan sebesar 0.0000.

Ratio ke tiga yaitu ratio Beban Penelitian (R3) nilai ratio yang seluruh bank syariah

sangat kecil, diposisi pertama saja hanya berada di nilai 0.0176 yaitu BSB. Seluruh

bank lainnya memiliki nilai ratio yang sama yaitu 0.0000.

Ratio terakhir di tahun 2018 yaitu ratio Beban Pelatihan (R4) sama halnya

dengan ratio ke tiga rasio ini juga memiliki nilai yang kecil, nilai terbesar hanya

berada dinilai 0.0211 yaitu BCAS akan tetapi nilai terendah hanya ditempati oleh 3

bank syariah saja yaitu BNIS,BSM,BVS dengan nilai sebesar 0.0000.

Dengan demikian kesimpulan pada tahun 2018 dari keempat ratio yang diteliti

nilai ratio terbesar yaitu Bantuan Pendidikan dengan nilai 0.2889 yaitu BPS.

Sedangkan nilai terendah dengan nilai 0.0000 yaitu 10 bank syariah kecuali bank

BSB.

Page 83: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

72

Tabel 4.4 NILAI RATIO TUJUAN KE DUA (MENEGAKKAN KEADILAN)

TAHUN 2016

BANK

2016

pengembalian

yang adil

Produk Bebas

Bunga Gaji Karyawan

R5 R6 R7

BMI 1 0.0056 0.4826

BRIS 0.0137 0.3721 0.9723

BNIS 1 0.1471 0.9285

BSM 0.0752 0.0143 1

BCAS 0.0212 0.0862 0.8134

BSB 0.0000 0.5256 1

MAYBANK 0.0000 0.0009 0.9601

BAS 0.0000 0.0035 1

BMS 0.1539 0.0605 0.3140

BVS 0.3585 0.7831 0.6686

BPS 0.0040 0.8700 0.7861

Data Diolah (2016)

Berdasarkan tabel diatas pada tahun 2016 tujuan kedua yaitu Menegakkan

Keadilan ratio pengembalian yang adil (R5), posisi tertinggi ditempati oleh dua bank

syariah yaitu BMI dan BNI dengan nilai perolehan yang sama yaitu 1. Sedangkan

nilai terendah ditemapati oleh BSB,MAYBANK dan BAS dengan nilai 0.0000.

Selanjutnya ditahun yang sama pada ratio Produk Bebas Bunga (R6), nilai

tertinggi ditempati oleh BPS dengan nilai sebesar 0.8700 diikuti oleh BVS dengan

nilai 0.7831 dan diposisi terbawah dengan nilai 0.0009 yaitu Maybank. Pada ratio

terakhir Gaji Karyawan ( R6), Nilai tertinggi ditempati oleh Bank BSM, BSB dan

Page 84: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

73

BAS berada dinilai yang sempurna yaitu 1. Untuk nilai terendah berada dinilai

0.3140 yaitu BMS.

Maka, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2016 ratio dengan dana alokasi

terbesar yaitu ratio Pengambalian yang Adil dan Gaji Karyawan yaitu BMI dan BNIS

untuk ratio pengambalian yang adil sedangkan BSM,BSB dan BAS untuk Gaji

Karyawan dinilai yang paling sempurna yaitu 100% mengalokasikannya dengan

sangat baik.

Tabel 4.5 NILAI RATIO TUJUAN KE DUA (MENEGAKKAN KEADILAN)

TAHUN 2017

BANK

2017

Pengembalian

yang adil Produk Bebas Bunga Gaji Karyawan

R5 R6 R7

BMI 0.9267 0.0004 0.9019

BRIS 0.0129 0.3905 0.9837

BNIS 0.0433 0.2252 0.9466

BSM 1 0.1637 1

BCAS 0.0398 0.1560 0.9465

BSB 0.4428 0.0015 1

MAYBANK 0.0000 0.0836 0.9788

BAS 0.0000 0.0836 1

BMS 0.0189 0.1292 0.9879

BVS 0.0157 0.0049 0.7244

BPS 1 0.7653 0.8030

Data Diolah (2017)

Page 85: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

74

Pada tahun berikutnya yaitu 2017 tujuan kedua menegakkan keadlian porsi ratio

pengembalian yang adil (R5), nilai tertinggi ditempati oleh BSM dan BPS dengan

nilai 100% diikuti oleh BMI yang memiliki nilai porsi ratio sebesar 0.9267,

selanjutnya Maybank Syariah dan BAS berada diposisi terendah dengan nilai yang

sama yaitu 0.0000.

Selanjutnya ditahun yang sama pada ratio Produk Bebas Bunga (R6), nilai

tertinggi ditempati oleh BPS walaupun nilai ini lebih sedikit dari ratio yang

sebelumnya dengan nilai sebesar 0.7653 diikuti oleh BRIS dengan nilai 0.7653 dan

diposisi terbawah dengan nilai 0.0004 yaitu BMI. Ratio Gaji Karyawan (R7), sama

halnya dengan tahun lalu pada tahun ini nilai tertinggi tetap dipegang oleh BSM,BSB

dan BAS dengan niali yang sempurna yaitu 100%.

Berdasarkan uraian tabel diatas dapat disimpulkan bahwa, dari ketiga ratio

untuk tujuan menegakkan keadilan dana terbesar yaitu ratio Pengembalian yang Adil

dan Gaji Karyawan dengan nilai sempurna sama halnya dengan tahun lalu untuk bank

syariah dengan nilai terendah untuk Gaji Karyawan masih berada diposis yang cukup

besar yaitu 0.7244 yaitu BVS.

Page 86: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

75

Tabel 4.6 NILAI RATIO TUJUAN KE DUA (MENEGAKKAN KEADILAN)

TAHUN 2018

BANK

2018

pengembalian yang

Adil

Produk Bebas

Bunga Gaji Karyawan

R5 R6 R7

BMI 0.0001 0.0005 0.9037

BRIS 0.0331 0.4333 1

BNIS 0.0197 0.2842 0.9466

BSM 1 0.0004 1

BCAS 1 0.1187 0.7311

BSB 0.8164 0.0064 1

MAYBANK 0.0000 0.5518 0.9882

BAS 0.0000 0.0975 1

BMS 0.8196 0.0621 0.9844

BVS 0.0113 0.7964 0.9443

BPS 0.1504 0.8850 0.9997

Data Diolah (2018)

Berdasarkan tabel diatas Tujuan kedua ,Menegakkan Keadilan pada tahun

terakhir 2018 pada Ratio Pengembalian yang Adil (R5), BSM kembali berada

diperingkat pertama diikuti oleh BCAS dengan nilai 100%. Kemudian untuk nilai

terendah Maybank Syariah dan BAS dengan nilai 0.0000.

Ratio kedua Produk Bebas Bunga (R6), BPS tetap kokoh seperti tahun

sebelumnya berada di posisi tertinggi dengan nilai 0.8850, diikuti oleh BVS dengan

nilai 0.7964 dan posisi terendah dengan niali 0.0004 yaitu BSM. Kemudian pada ratio

terakhir (R7), bank syariah dengan nilai sempurna bertambah menjadi empat bank

Page 87: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

76

yaitu BRIS, BSM, BSB dan BAS dengan nilai 100%. Nilai terendahanya pun masih

sangat tinggi yaitu 0.7311.

Kesimpulan dari uraian tabel diatas ialah sama hal dengan tahun lalu ratio Gaji

Karyawan masih memiliki nilai tertinggi dibandingkan dengan ratio lainnya, bahkan

bertambah menjadi 4 bank syariah yang memiliki besar nilai yang sempurna yang

dialokasiakan ke ratio gaji karyawan yaitu bank BRIS, BSM, BSB dan BAS dan ratio

terendah yaitu Ratio Pengembalian yang Adil dengan nilai 0.0000 yang merupakan

bank yang sama dengan tahun lalu yakni Maybank Syariah dan BAS.

Tabel 4.7 RATIO TUJUAN KE 3 TAHUN 2016

BANK

2016

Rasio Laba Bank Pendapatan

Individu

Investasi Sektor

Riil

R8 R9 R10

BMI 0.0013 0.0002 0.0004

BRIS 0.0037 0.0003 0.5976

BNIS 0.0083 0.0007 0.2124

BSM 0.0009 0.0000 0.0644

BCAS 0.0074 0.0012 0.4189

BSB 0.1138 0.0000 0.6572

MAYBANK 0.0300 0.0000 0.0020

BAS 0.0054 0.0000 0.6473

BMS 0.0181 0.0006 0.0025

BVS 0.0114 0.0207 0.1710

BPS 0.0022 0.0002 0.0050

Data Diolah (2016)

Berdasarkan tabel diatas tahun 2016 Tujuan Ketiga yaitu Kemaslahatan pada

ratio pertama Laba Bank (R8), memiliki nilai nilai yang sangat kecil, Bahkan bank

syariah yang memiliki nilai tertinggi hanya sebesar 0.1138 yaitu BSB. Nilai tertinngi

Page 88: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

77

kedua hanya memiliki nilai sebesar 0.0300 yaitu Maybank Syariah. sedangkan nilai

terendah berada dinilai 0.0009 yaitu BSM.

Berdasarkan tabel diatas, di tahun yang sama pada ratio kedua Pendapatan

Individu (R9), tidak berbeda dengan ratio pertama, ratio ini pun memiliki nilai yang

sangat kecil. Diposisi tertinggi hanya berada dinilai 0.0207 yaitu BVS. Sedangkan

diposisi kedua hanya memiliki nilai sebesar 0.0012 dan diposisi terendah ada 4 bank

syariah dengan nilai yang sama yaitu 0.0000 diantaranya BSM, BSB, Maybank

Syariah dan BAS

Pada ratio terakhir yaitu Investasi Sektor Riil (R10), mengalami kenaikan

dibandingkan dengan ratio yang lainnya. Nilai tertinggi yaitu BSB sebesar 0.6572 dan

diposisi kedua ialah BAS dengan nilai 0.6473. nilai terendah masih memiliki nilai

walaupun hanya sebesar 0.0004 yaitu BMI.

Dari uraian diatas, pada tahun 2016 tujuan ketiga yaitu Kemaslahatan dapat

ditarik kesimpulan bahwa dari ketiga ratio yang diteliti ratio Investasi Sektor Riil

memiliki nilai terbesar dengan nilai perolehan sebesar 0.6572. Sedangkan nilai

terendah yaitu ratio Pendapatan Individu dengan nilai 0.0000 yaitu BSM, BSB,

Maybank Syariah dan BAS.

Page 89: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

78

Tabel 4.8 RATIO TUJUAN KE 3 TAHUN 2017

BANK

2017

Rasio Laba Bank Pendapatan

Individu

Investasi Sektor

Riil

R8 R9 R10

BMI 0.0004 0.0003 0.1178

BRIS 0.0032 0.0003 0.1900

BNIS 0.0088 0.0005 0.0303

BSM 0.0042 0.0003 0.0000

BCAS 0.0112 0.0119 0.0238

BSB 0.0002 0.0000 0.0479

MAYBANK 0.0077 0.0000 0.0399

BAS 0.8816 0.0095 0.0009

BMS 0.0103 0.0004 0.0485

BVS 0.0023 0.0000 0.0000

BPS 0.1123 0.0010 0.6872

Data Diolah (2017)

Berdasarkan tabel diatas, pada tahun 2017 tujuan ketiga yaitu kemaslahatan

pada ratio pertama Laba Bank (R8), memiliki nilai sebesar 0.8816 yaitu BAS. Nilai

tertinggi kedua hanya memiliki nilai sebesar 0.1123 yaitu BPS. Sedangkan nilai

terendah berada dinilai 0.0004 yaitu BMI.

Berdasarkan tabel diatas, di tahun yang sama pada ratio kedua Pendapatan

Individu (R9), tidak berbeda dengan ratio pertama, ratio ini pun memiliki nilai yang

sangat kecil. Diposisi tertinggi hanya berada dinilai 0.0207 yaitu BVS. Sedangkan

diposisi kedua hanya memiliki nilai sebesar 0.0012 dan diposisi terendah ada 4 bank

Page 90: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

79

syariah dengan nilai yang sama yaitu 0.0000 diantaranya BSM, BSB, Maybank

Syariah dan BAS

Pada ratio terakhir yaitu Investasi Sektor Riil (R10), mengalami kenaikan

dibandingkan dengan ratio yang lainnya. Nilai tertinggi yaitu BSB sebesar 0.6572 dan

diposisi kedua ialah BAS dengan nilai 0.6473. nilai terendah masih memiliki nilai

walaupun hanya sebesar 0.0004 yaitu BMI.

Dari uraian diatas, pada tahun 2017 tujuan ketiga yaitu Kemaslahatan dapat

ditarik kesimpulan bahwa dari ketiga ratio yang diteliti ratio Investasi Sektor Riil

memiliki nilai terbesar dengan nilai perolehan sebesar 0.6572. Sedangkan nilai

terendah yaitu ratio Pendapatan Individu dengan nilai 0.0000 BSB, Maybank Syariah,

dan BVS. Sedangkan ratio Investasi Sektor Riil hanya BSM yang memiliki nilai

terendah dengan nilai 0.0000.

Tabel 4.9 RATIO TUJUAN KE 3 TAHUN 2018

BANK

2018

Rasio Laba Bank Pendapatan

Individu

Investasi Sektor

Riil

R8 R9 R10

BMI 0.0008 0.0002 0.4518

BRIS 0.0028 0.0002 0.2202

BNIS 0.0101 0.0005 0.0649

BSM 0.0062 0.0003 0.0362

BCAS 0.0082 0.0000 0.0039

BSB 0.0003 0.0000 0.0223

MAYBANK 0.0978 0.0000 0.0441

BAS 0.9311 0.0205 0.2191

BMS 0.0064 0.0002 0.0016

BVS 0.0023 0.0000 0.0035

BPS 0.0024 0.0000 0.0012

Data Diolah ( 2018)

Page 91: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

80

Berdasarkan tabel diatas pada tahun 2018 Tujuan ketiga yaitu Kemaslahatan

pada ratio pertama Laba Bank (R8), tetap ditempati oleh BAS seperti tahun yang lalu

dan mengalami kenaikan nilai menjadi sebesar 0.9311 . Nilai tertinggi kedua hanya

memiliki nilai sebesar 0.0979 yaitu MAYBANK. Kemudian untuk nilai terendah

masih sama dengan tahun lalu yaitu BMI dengan nilai sebesar 0.0008.

Berdasarkan tabel diatas, di tahun yang sama pada ratio kedua Pendapatan

Individu (R9), berbeda dengan ratio pertama, ratio ini memiliki nilai yang sangat

kecil, posisi tertinggi hanya berada dinilai 0.0205 dan masih ditempati oleh BAS.

Sedangkan diposisi kedua hanya memiliki nilai sebesar 0.0015 dan diposisi terendah

ada 5 bank syariah dengan nilai yang sama yaitu 0.0000 diantaranya BCAS, BSB,

Maybank Syariah BVS dan BPS.

Pada ratio terakhir yaitu Investasi Sektor Riil (R10), mengalami penurunan

dibandingkan dengan tahun lalu dengan nilai sebesar 0.4518 yaitu bank BMI. Diposisi

selanjutnya dengan nilai 0.2202 yaitu ditempati oleh BRIS. Sedangkan untuk nilai

terendah yaiyu BPS berada dinilai 0,0002.

Dari uraian diatas, pada tahun 2018 tujuan ketiga yaitu Kemaslahatan dapat

ditarik kesimpulan bahwa dari ketiga ratio yang diteliti Ratio Laba Bank memiliki

nilai terbesar dengan nilai perolehan sebesar 0.9311 yaitu BAS. Sedangkan nilai

terendah yaitu masih sama dengan tahun lalu yaitu ratio Pendapatan Individu dengan

nilai 0.0205.

Page 92: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

81

Tabel 4.10 NILAI KINERJA IK 1 MAQASHID SYARIAH TAHUN 2016

2016

Bank W E1 x R1 E2 x R2 E3 x R3 E4 x R4

IK1= W1(E1

X R1 + E2 x

R2 + E3 x R3

+ E4 x R4)

BMI 0.3 0.0000 0.0000 0.0000 0.0379 0.0114

BRIS 0.3 0.1106 0.0000 0.1198 0.1059 0.1009

BNIS 0.3 0.0145 0.0053 0.0059 0.0052 0.0093

BSM 0.3 0.0054 0.0000 0.0002 0.0002 0.0017

BCAS 0.3 0.0008 0.0000 0.0041 0.0037 0.0026

BSB 0.3 0.0199 0.0000 0.1198 0.0094 0.0447

MAYBANK 0.3 0.0036 0.0000 0.002 0.0035 0.0027

BAS 0.3 0.0000 0.0000 0.0067 0.0003 0.0029

BMS 0.3 0.0178 0.0003 0.0049 0.0043 0.0082

BVS 0.3 0.1981 0.0000 0.0006 0.0011 0.0599

BPS 0.3 0.0017 0.0004 0.0004 0.0004 0.0009

ELEMEN 0.24 0.27 0.26 0.23 1

Data Diolah (2016)

Berdasarkan tabel diatas diatas pada tahun 2016, hasil dari perhitungan masing

masing nilai tertinggi memiliki nilai sebesar 0.1009 yang ditempati oleh BRIS.

Diposisi selanjutnya ada BVS yang menempati posisi kedua dengan nilai perolehan

sebesar 0.0599. Kemudian diposisi terendah yaitu BPS dengan nilai perolehan sebesar

0.0009.

Page 93: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

82

Tabel 4.11 NILAI KINERJA IK 1 MAQASHID SYARIAH TAHUN 2017

2017

Bank W E1 x R1 E2 X R2 E3 X R3 E4x R4

IK1= W1(E1

x R1 + E2 x

R2 + E3 x R3

+ E4 x R4)

BMI 0.3 0.0003 0.0003 0.0003 0.0034 0.0013

BRIS 0.3 0.1003 0.0000 0.0015 0.0399 0.0425

BNIS 0.3 0.0037 0.0000 0.0040 0.0137 0.0064

BSM 0.3 0.0005 0.0000 0.0006 0.0007 0.0005

BCAS 0.3 0.0027 0.0000 0.0051 0.0012 0.0027

BSB 0.3 0.0045 0.0053 0.0045 0.0064 0.0062

MAYBANK 0.3 0.0017 0.0000 0.0018 0.0020 0.0017

BAS 0.3 0.0021 0.0000 0.0025 0.0000 0.0014

BMS 0.3 0.0147 0.0000 0.0017 0.0015 0.0054

BVS 0.3 0.0021 0.0000 0.0023 0.0331 0.0113

BPS 0.3 0.0383 0.0000 0.0001 0.0016 0.0120

Elemen 0.24 0.27 0.26 0.23 1

Data Diolah (2017)

Berdasarkan tabel diatas diatas pada tahun 2017, hasil dari perhitungan

masing masing ratio yang ada, diperolehlah hasil nilai Kinerja indikator pertama (R1)

mendidik individu tidak berbeda dari tahun sebelumnya, masih ditempati oleh Bank

BRIS akan tetapi terjadi penurunan nilai yang cukup signifikan menjadi hanya

sebesar 0.0425 yang ditempati oleh BRIS.kemudian berbeda dengan tahun

sebelumnya bank BPS menunjukan hal positif dengan naik posisi menjadi peringkat

Page 94: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

83

kedua dengan nilai perolehan sebesar 0.0120. Diposisi terendah BSM dengan nilai

perolehan yang sangat kecil hanya sebesar 0.0005.

Tabel 4.12 NILAI KINERJA IK 1 MAQASHID SYARIAH TAHUN 2018

Data Diolah (2018)

Berdasarkan tabel diatas diatas pada tahun 2018, hasil dari perhitungan masing

masing ratio yang ada, diperolehlah hasil nilai Kinerja indikator pertama (R1)

mendidik individu nilai perolehan kembali menurun dibandingkan 2 tahun

sebelumnya. Nilai tertinggi hanya sebesar 0.0223 ditempati oleh BPS. Kemudian

diposisi selanjutnya ada bank BMI dengan nilai hanya sebesar 0.0007 sedangkan nilai

terendah dengan nilai yang sama besarnya ditempati oleh 2 bank syariah yaitu BNIS

dan BSM yaitu 0.0000.

2018

Bank W E1 x R1 E2 x R2 E3 x R3 E4x R4

IK1= W1(E1

x R1 + E2 x

R2 + E3 x

R3 + E4 x

R4)

BMI 0.3 0.0058 0.0000 0.0029 0.0146 0.0070

BRIS 0.3 0.0171 0.0000 0.0019 0.0039 0.0068

BNIS 0.3 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

BSM 0.3 0.0000 0.0000 0.0001 0.0000 0.0000

BCAS 0.3 0.0000 0.0000 0.0055 0.0012 0.0020

BSB 0.3 0.0043 0.0047 0.0046 0.0045 0.0054

MAYBANK 0.3 0.0011 0.0000 0.0012 0.0013 0.0011

BAS 0.3 0.0022 0.0000 0.0023 0.0000 0.0014

BMS 0.3 0.0011 0.0000 0.0012 0.0011 0.0010

BVS 0.3 0.0025 0.0029 0.0000 0.0000 0.0016

BPS 0.3 0.0693 0.0000 0.0027 0.0023 0.0223

Elemen 0.24 0.27 0.26 0.23 1

Page 95: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

84

Berdasarkan ketiga tabel diatas, dapat ditarik kesimpulan hasil dari perhitungan

nilai kinerja indikator ratio tujuan pertama (R1) mendidik individu pada tahun 2016-

2018 sebagai berikut :

Dari tahun 2016 sampai dengan 2018 nilai yang diperoleh terus mengalami

penurunan nilai. Ni tertinggi yang diperoleh terus menurun dari 0.1009,

0.425 menjadi hanya 0.0223. pada tahun 2016-2017 posisi bank BRIS tidak

tergeser tetap berada dipringkat pertama akan tetapi pada tahun 2018

digeser oleh bank BPS.

pada tahun 2018 performa seluruh bank syariah mengalami penurunan yang

signifikan, setidaknya ada 2 bank syariah yang menempati 5 besar dengan

nilai asset terbesar menempati nilai terendah dengan nilai prolehan rata-rta

0.0000 yaitu BSM dan BNIS.

Tabel 4.13 NILAI KINERJA IK 2 MAQASHID SYARIAH 2016

2016

Bank W E5 x R5 E6 x R6 E7 xR7

IK1= W2(E5 x

R5 + E6 x R6

+ E7 x R7)

BMI 0.41 0.5228 0.0018 0.0021 0.2159

BRIS 0.41 0.0041 0.1191 0.3695 0.2020

BNIS 0.41 1 0.0471 0.3528 1

BSM 0.41 0.0226 0.0046 0.3800 0.1669

BCAS 0.41 0.0064 0.0276 0.3091 0.1407

BSB 0.41 0.0000 0.1682 0.3800 0.2248

MAYBANK 0.41 0.0000 0.0003 0.3648 0.1497

BAS 0.41 0.0000 0.0011 0.2800 0.1153

BMS 0.41 0.0462 0.0194 0.1193 0.0758

BVS 0.41 0.1076 0.2506 0.2541 0.2510

BPS 0.41 0.0012 0.2784 0.2987 0.2371

Elemen 0.3 0.32 0.38 1

Data Diolah (2016)

Page 96: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

85

Berdasarkan tabel diatas diatas pada tahun 2016, hasil dari perhitungan masing

masing ratio yang ada, diperolehlah hasil nilai Kinerja indikator kedua (R2)

Menegakkan Keadilan perolehan nilai yang diperoleh sangat besar yaitu bank BNIS

dengan nilai 100. Sedangkan diperingat kedua masih dikatakan cukup besar yaitu

0.2510 yaitu banak BVS. Sedangkan diposisi terakhir pun nilai perolehan cukup besar

yakni sebesar 0.1153 yaitu BAS.

Tabel 4.14 NILAI KINERJA IK 2 MAQASHID SYARIAH 2017

2017

Bank W E5 x R5 E6 x R6 E7 x R7

IK1=

W2(E5 X

R5 + E6

XR6 + E7

x R7)

BMI 0.41 0.5228 0.0018 0.1834 0.2903

BRIS 0.41 0.0041 0.1191 0.3695 0.2002

BNIS 0.41 1 0.0471 0.3528 0.5740

BSM 0.41 0.0226 0.0046 0.38 0.1669

BCAS 0.41 0.0064 0.0276 0.3091 0.1407

BSB 0.41 0.0000 0.1682 0.38 0.2248

MAYBANK 0.41 0.0000 0.0003 0.3648 0.1497

BAS 0.41 0.0000 0.0011 0.38 0.1563

BMS 0.41 0.0462 0.0194 0.1193 0.0758

BVS 0.41 0.1076 0.2506 0.2541 0.2511

BPS 0.41 0.0012 0.2784 0.2987 0.2371

Elemen 0.3 0.32 0.38 1

Data Diolah (2017)

Berdasarkan tabel diatas diatas pada tahun 2017, hasil dari perhitungan masing

masing ratio yang ada, diperolehlah hasil nilai indikator Kinerja kedua (R2)

Menegakkan Keadilan mengalami penurunan yang cukup signifikan dari tahun

sebelumnya, walaupun posisi BNIS tidak tergeser oleh bank syariah lainnya akan

tetapi nilai perolehan yang di alokasikan cukup menurun menjadi 0.5740. posisi

Page 97: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

86

kedua mengalami kenaikan nilai menjadi 0.2903 posisi bank tahun lalu digeser oleh

bank BMI. Posisi terendahpun mengalami kenaikan nilai menjadi 0.0758 yang

ditempati oleh bank BMS.

Tabel 4.15 NILAI KINERJA IK 2 MAQASHID SYARIAH 2018

2018

Bank W E5 x R5 E6 x R6 E7 x R7

IK1=

W2(E5 x

R5 + E6 x

R6 + E7 x

R7)

BMI 0.41 0.0000 0.0002 0.3434 0.1409

BRIS 0.41 0.0099 0.1387 0.3800 0.2167

BNIS 0.41 0.0059 0.0909 0.3597 0.1872

BSM 0.41 0.4178 0.0001 0.3800 0.3271

BCAS 0.41 0.3468 0.0380 0.2778 0.2717

BSB 0.41 0.2449 0.0021 0.3800 0.2571

MAYBANK 0.41 0.0000 0.1766 0.3755 0.2264

BAS 0.41 0.0000 0.0312 0.3800 0.1686

BMS 0.41 0.2459 0.0199 0.3741 0.2623

BVS 0.41 0.0034 0.2548 0.3588 0.2530

BPS 0.41 0.0451 0.2832 0.3799 0.2904

Elemen 0.3 0.32 0.38 1

Data Diolah (2018)

Berdasarkan tabel diatas diatas pada tahun 2018, hasil dari perhitungan masing

masing ratio yang ada, diperolehlah hasil nilai indikator Kinerja kedua (R2)

menegakkan keadilan kembali mengalami penurunan dari 2 tahun sebelumnya, posisi

BNIS tergeser oleh BMS dengan perolehan nilai sebesar 0.3271. Posisi kedua

mengalami sedikit kenaikan nilai menjadi 0.2904 posisi bank tahun lalu digeser oleh

bank BPS akan tetapi posisi terendah mengalami kenaikan nilai menjadi 0.1409 yaitu

BMI.

Page 98: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

87

Berdasarkan ketiga tabel diatas, dapat ditarik kesimpulan hasil dari perhitungan

nilai Indikator kinerja ratio (R2) menegakkan keadilan pada tahun 2016-2018 sebagai

berikut:

Nilai secara keseluruhan tidak mengalami penurunan yang signifikan, pada

tahun 2016-2017 bank BNIS tetap konsisten berada dipuncak nilai tertinggi,

walaupun besar nilai yang dialokasikan menurun dari tahun sebelumnya,

berawal dari sebesar 1 menjadi 0.5740.

Pada tahun 2018 posisi BNIS selama 2 tahun digeser oleh BSM yang

menempati posisi tertinggi nilai alokasi dana walaupun besar nilai lebih

rendah dari tahun sebelumnya.

Tabel 4.16 NILAI KINERJA IK 3 TAHUN 2016

2016

Bank W E8 X R8 E9 X R9 E10 X R10

IK3= W3

(E8X R8 +

E9 x R9 +

E10 x R10)

BMI 0.29 0.0004 0.0001 0.0002 0.0002

BRIS 0.29 0.0012 0.0001 0.2211 0.0645

BNIS 0.29 0.0027 0.0002 0.0786 0.0236

BSM 0.29 0.0003 0.0000 0.0238 0.0070

BCAS 0.29 0.0024 0.0004 0.1550 0.0458

BSB 0.29 0.0375 0.0000 0.2432 0.0814

MAYBANK 0.29 0.0099 0.0000 0.0007 0.0031

BAS 0.29 0.0018 0.0000 0.2395 0.0700

BMS 0.29 0.0060 0.0002 0.0009 0.0020

BVS 0.29 0.0038 0.0001 0.0633 0.0195

BPS 0.29 0.0007 0.0001 0.0019 0.0008

Elemen 0.33 0.30 0.37 1

Data Diolah (2016)

Berdasarkan tabel diatas diatas pada tahun 2016, hasil dari perhitungan masing

masing ratio yang ada, diperolehlah hasil nilai indikator Kinerja ketiga (R3)

Page 99: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

88

Memelihara Kemaslahatan, perolehan nilai terbesar ditempati oleh BSB dengan

perolehan nilai sebesar 0.0814. Disusul oleh bank BAS yang menduduki peringkat

kedua dengan nilai perolehan sebesar 0.0700. sedangkan diperingkat terendah atau

bank yang mengalokasikan dana nya yang paling sedikit yaitu bank BMI dengan nilia

perolehan sebesar 0.0002.

Tabel 4.17 NILAI KINERJA IK 3 TAHUN 2017

2017

Bank W E8 x R8 E9 x R9 E10 x R10

IK3=

W3(E8 x

R8 + E9

x R9 +

E10 x

R10)

BMI 0.29 0.0001 0.0001 0.0436 0.0127

BRIS 0.29 0.0011 0.0001 0.0703 0.0207

BNIS 0.29 0.0029 0.0002 0.0112 0.0041

BSM 0.29 0.0014 0.0001 0.0000 0.0004

BCAS 0.29 0.0037 0.0036 0.0088 0.0047

BSB 0.29 0.0000 0.0000 0.0177 0.0052

MAYBANK 0.29 0.0025 0.0000 0.0148 0.0050

BAS 0.29 0.2909 0.0029 0.0003 0.0853

BMS 0.29 0.0034 0.0001 0.0180 0.0062

BVS 0.29 0.0008 0.0000 0.0000 0.0002

BPS 0.29 0.0371 0.0003 0.0254 0.0182

Elemen 0.33 0.30 0.37 1

Data Diolah (2017)

Berdasarkan tabel diatas diatas pada tahun 2017, hasil dari perhitungan

masing masing ratio yang ada, diperolehlah hasil nilai indikator Kinerja ketiga (R3)

Memelihara Kemaslahatan, pada tahun ini hampir seluruh nilai perolehan menurun

cukup signifikan akan tetapi performa baik ditunjukan oleh BAS karena mampu

menggeser posisi bank tahun lalu menjadi posisi tertinggi dengan nilai perolehan

sebesar 0.0853. Diposisi kedua hanya berada diposisi 0.0207 yang ditempati oleh

Page 100: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

89

BRIS. Sedangkan diposisi terendah yang memiliki nilai yang hampir sama besar yaitu

BSM dan BVS dengan masing-masing nilai sebesar 0.0004 dan 0.0002.

Tabel 4.18 NILAI KINERJA IK 3 TAHUN 2018

2018

Bank W E8 X R8 E9 X R9 E10 X R10

IK3=

W3(E8X

R8 + E9 x

R9 + E10 x

R10)

BMI 0.29 0.0003 0.0001 0.1672 0.0486

BRIS 0.29 0.0009 0.0001 0.0815 0.0239

BNIS 0.29 0.0033 0.0001 0.0240 0.0080

BSM 0.29 0.0020 0.0001 0.0134 0.0045

BCAS 0.29 0.0027 0.0000 0.0014 0.0012

BSB 0.29 0.0001 0.0000 0.0083 0.0024

MAYBANK 0.29 0.0323 0.0000 0.0163 0.0141

BAS 0.29 0.3073 0.0062 0.0811 0.1144

BMS 0.29 0.0021 0.0001 0.0006 0.0008

BVS 0.29 0.0008 0.0000 0.0013 0.0006

BPS 0.29 0.0008 0.0000 0.0005 0.0004

Elemen 0.33 0.3 0.37 1

Data Diolah (2018)

Berdasarkan tabel diatas diatas pada tahun 2018, hasil dari perhitungan

masing masing ratio diperolehlah hasil nilai indikator Kinerja ketiga (R3)

Memelihara Kemaslahatan yang ada, performa baik kembali ditunjukan oleh BAS

dengan berdiri kokoh diperingkat tertinggi, dengan nilai perolahan yang naik

cukup signifikan dengan nilai sebesar 0.1144. sedangkan bank BMI berhasil

menduduki posisi kedua dengan perolehan nilai sebesar 0.0486. sedangkan

performa buruk ditunjukan oleh hampir dari setengah dari bank syariah yang cukup

Page 101: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

90

besar nilai asetnya yaitu diantaranya BNIS, BSM, BCAS,BSB,BVS dan BPS

dengan nilai perolehan tidak lebih dari 0.45%.

Berdasarkan ketiga tabel diatas, dapat ditarik kesimpulan hasil dari

perhitungan nilai Indikator kinerja ratio (R3) Menegakkan keadilan pada tahun

2016-2018 sebagai berikut :

Tahun 2016-2017 nilai perolehan posisi pertama mengalami kenaikan nilai

akan tetapi untuk keseluruhan lainnya mengalami penurunan.

Tahun terakhir 2017-2018 performa baik ditunjukan oleh BAS karena 2 tahun

berturut menduduki posisi tert8nggi dengan perolehan nilai yang semakin

tinggi pula.

Akan tetapi pada tahun 2018 hampir setengah dari bank syariah menunjukan

performa yang buruk, karena memiliki nilai yang tidak lebih dari 0.45% saja.

Tabel 4.19 PERINGKAT BANK SYARIAH TAHUN 2016

2016

Bank IK 1 IK 2 IK 3 SMI =IK 1

+ IK2 + IK3 RANKING

BNIS 0.0093 0.9671 0.0236 1 1

BRIS 0.1009 0.202 0.0645 0.3674 2

BSB 0.0447 0.2248 0.0814 0.3509 3

BVS 0.0599 0.251 0.0195 0.3304 4

BPS 0.0009 0.2371 0.0008 0.2388 5

BMI 0.0114 0.2159 0.0002 0.2275 6

BCAS 0.0026 0.1406 0.0458 0.189 7

BAS 0.0029 0.1153 0.07 0.1881 8

BSM 0.0017 0.1669 0.007 0.1757 9

MAYBANK 0.0027 0.1497 0.0031 0.1555 10

BMS 0.0082 0.0758 0.002 0.0861 11

Data Diolah ( 2016)

Page 102: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

91

Berdasarkan tabel diatas,pada tahun 2016 setelah dihitung seluruh nilai ketiga

indikator yang ada yaitu, Mendidik Individu (R1), Menegakkan Keadilan (R2), dan

Memelihara Kemaslahatan (R3) peringkat bank syariah yang telah dihitung sesuai

data yang ada adalah bank BNIS berhasil menduduki peringkat pertama

menggungguli bank syariah lainnya. Selanjutnya BRIS berhasil menduudki peringkat

kedua dan selanjutnya ada bank BSB diperingkat ketiga. Selanjutnya diperingkat

terakhir dengan nilai perolehan terendah ditempati oleh bank BMS.

Tabel 4.20 PERINGKAT BANK SYARIAH TAHUN 2017

2017

Bank IK 1 IK 2 IK 3

SMI =IK 1

+ IK2 + IK3 RANKING

BNIS 0.0064 0.9894 0.0041 1 1

BMI 0.0013 0.2903 0.0127 0.3042 2

BPS 0.012 0.2371 0.0182 0.2673 3

BRIS 0.0425 0.202 0.0207 0.2652 4

BVS 0.0113 0.251 0.0002 0.2625 5

BAS 0.0014 0.1563 0.0853 0.2429 6

BSB 0.0062 0.2248 0.0052 0.2361 7

BSM 0.0005 0.1669 0.0004 0.1679 8

MAYBANK 0.0017 0.1497 0.005 0.1564 9

BCAS 0.0027 0.1406 0.0047 0.148 10

BMS 0.0054 0.0758 0.0062 0.0874 11

Data Diolah (2017)

Berdasarkan tabel diatas, pada tahun 2017 setelah dihitung seluruh nilai ketiga

indikator yang ada yaitu, Mendidik Individu (R1), Menegakkan Keadilan (R2), dan

Memelihara Kemaslahatan (R3) peringkat bank syariah yang telah dihitung sesuai

data diatas, bank BNIS kembali menduduki peringkat pertama seperti hal nya tahun

lalu. Selanjutnya disusul oleh BMI yang menduduki peringkat kedua kemudian

Page 103: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

92

diperingkat ketiga di tempati oleh BPS. Diposisi peringkat terendah masih sama

dengan tahun lalu yaitu BMS.

Tabel 4.21 PERINGKAT BANK SYARIAH TAHUN 2018

2018

Bank IK 1 IK 2 IK 3

SMI =IK 1 +

IK2 + IK3 RANKING

BSM 0 0.3271 0.0045 0.3317 1

BPS 0.0223 0.2904 0.0004 0.313 2

BAS 0.0014 0.1686 0.1144 0.2844 3

BCAS 0.002 0.2717 0.0012 0.2749 4

BSB 0.0054 0.2571 0.0024 0.2649 5

BMS 0.001 0.2623 0.0008 0.2641 6

BVS 0.0016 0.253 0.0006 0.2552 7

BRIS 0.0068 0.2167 0.0239 0.2475 8

MAYBANK 0.0011 0.2264 0.0141 0.2415 9

BMI 0.007 0.1409 0.0486 0.1964 10

BNIS 0 0.1872 0.008 0.1952 11

Data Diolah (2018)

Berdasarkan tabel diatas, pada tahun 2018 setelah dihitung seluruh nilai ketiga

indikator yang ada yaitu, Mendidik Individu (R1), Menegakkan Keadilan (R2), dan

Memelihara Kemaslahatan (R3) peringkat bank syariah yang telah dihitung sesuai

data diatas, bank BSM berhasil menggeser posisi posiis bank syariah 2 tahun berturut-

turut menjadi diperingkat pertama, kemudian diperingkat kedua ada bank BPS dan

peringkat ketiga ditempati oleh BAS kemudian performa buruk ditunjukan oleh BNIS

karena tergeser jauh menjadi peringkat terendah dari seluruh bank syariah yang

diteliti.

Page 104: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

93

4.22 NILAI SYARIAH MAQASHID INDEKS

2016

Bank IK 1 IK 2 IK 3 SMI =IK 1 + IK2 + IK3

BMI 0.0114 0.2159 0.0002 0.2275

BRIS 0.1009 0.2020 0.0645 0.3674

BNIS 0.0093 0.9671 0.0236 1

BSM 0.0017 0.1669 0.0070 0.1757

BCAS 0.0026 0.1406 0.0458 0.1890

BSB 0.0447 0.2248 0.0814 0.3509

MAYBANK 0.0027 0.1497 0.0031 0.1555

BAS 0.0029 0.1153 0.0700 0.1881

BMS 0.0082 0.0758 0.0020 0.0861

BVS 0.0599 0.2510 0.0195 0.3304

BPS 0.0009 0.2371 0.0008 0.2388

Data diolah (2016)

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan nilai Syariah Maqashid Indeks (SMI)

pada tahun 2016 yaitu Bank BNIS memiliki nilai tertinggi sebesar 100%, hal ini

dikarenakan bank BNIS memiliki nilai tertinggi pada tujuan kedua Maqashid Syariah

Indeks pada ratio pengembalian yang adil. Selanjutnya diposisi kedua ditempati oleh

bank BRIS sebesar 0.3674, hal ini dikarenakan bank BRIS memiliki nilai tertinggi

kedua pada tujuan pertama pada Ratio Bantuan Pendidikan. sedangkan untuk SMI

terendah ditempati oleh BMS hanya sebesar 0.0861, hal ini dikarenakan bank BMS

memiliki nilai yang rendah pada tujuan pertama dan ketiga yaitu Ratio Bantuan

Pendidikan, Ratio Beban Penelitian, Ratio Beban Pelatihan, Ratio Beban Promosi,

Ratio Laba, Ratio Pendapatan Individu dan Ratio Investasi Sektor Riil.

Page 105: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

94

4.23 NILAI SYARIAH MAQASHID INDEKS

2017

Bank IK 1 IK 2 IK 3 SMI =IK 1 + IK2 + IK3

BMI 0.0013 0.2903 0.0127 0.3042

BRIS 0.0425 0.2020 0.0207 0.2652

BNIS 0.0064 0.9894 0.0041 1

BSM 0.0005 0.1669 0.0004 0.1679

BCAS 0.0027 0.1406 0.0047 0.1480

BSB 0.0062 0.2248 0.0052 0.2361

MAYBANK 0.0017 0.1497 0.0050 0.1564

BAS 0.0014 0.1563 0.0853 0.2429

BMS 0.0054 0.0758 0.0062 0.0874

BVS 0.0113 0.2510 0.0002 0.2625

BPS 0.0120 0.2371 0.0182 0.2673

Data Diolah (2017)

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan nilai Syariah Maqashid Indeks (SMI)

pada tahun 2017 yaitu BNIS masih berada pada posisi seperti tahun lalu dengan nilai

SMI sama seperti tahun lalu pula yaitu sebesar 100%, hal ini dikarenakan bank BNIS

memiliki nilai tertinggi pada tujuan kedua Maqashid Syariah Indeks pada ratio

pengembalian yang adil. Selanjutnya diposisi kedua ditempati oleh bank BMI sebesar

0.3042. hal ini dikarenakan bank BMI memiliki nilai tertinggi kedua pada tujuan ke

dua yaitu Ratio Pengembalian yang adil. Sedangkan diposisi terakhir BMS tetap

berada diposisi terendah sama dengan tahun lalu dan dengan nilai ratio yang sama

pula dengan tahun lalu.

Page 106: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

95

4.24 NILAI SYARIAH MAQASHID INDEKS

2018

Bank IK 1 IK 2 IK 3 SMI =IK 1 + IK2 + IK3

BMI 0.0070 0.1409 0.0486 0.1964

BRIS 0.0068 0.2167 0.0239 0.2475

BNIS 0.0000 0.1872 0.0080 0.1952

BSM 0.0000 0.3271 0.0045 0.3317

BCAS 0.0020 0.2717 0.0012 0.2749

BSB 0.0054 0.2571 0.0024 0.2649

MAYBANK 0.0011 0.2264 0.0141 0.2415

BAS 0.0014 0.1686 0.1144 0.2844

BMS 0.0010 0.2623 0.0008 0.2641

BVS 0.0016 0.2530 0.0006 0.2552

BPS 0.0223 0.2904 0.0004 0.3130

Data diolah (2018)

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan nilai Syariah Maqashid Indeks (SMI)

pada tahun 2018 yaitu, posisi bank BNIS selama dua tahun digeser oleh BSM dengan

nilai perolehan sebesar 0.3317, hal ini dikarenakan bank BSM meningkatkan dana

hibah pada tujuan kedua yaitu ratio Pengembalian yang adil dan Ratio Gaji

Karyawan. Selanjutnya diposisi kedua ditempati oleh bank BPS sebesar 0.3130 yang

memiliki kenaikan pada tujuan kedua Ratio Produk Bebas Bunga dan Ratio Gaji

Karyawan. Sedangkan diposisi terakhir justru bank yang selama dua tahun berada

diposisi terendah dengan nilai Syariah Maqashid Indeks sebesar 0.1952 hal ini

disebabkan oleh karena bank BNIS mengalami penurunan nilai hibah yang

dikeluarkan pada tujuan pertama yaitu Ratio Bantuan Pendidikan, Ratio Beban

Penelitian, Ratio Beban Pelatihan dan Ratio beban Promosi. Kemudian mengalami

Page 107: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

96

penurunan juga pada tujuan ketiga yaitu Ratio Laba, Ratio Pendapatan Individu dan

Ratio Investasi Sektor Riil.

Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai syariah

maqashid indeks tidak konsisten. Hal ini dibuktikan pada tahun 2016 dan 2017 nilai

maqashid indeks tertinggi diperoleh Bank BNI Syariah, sedangkan pada tahun 2018

Bank BNI menjadi Bank dengan nilai maqashid syariah terendah. Oleh karena itu,

dapat diartikan bahwa tiga tujuan maqashid syariah belum tercapai secara maksimal.

Pada tahun 2018, Bank Syariah Mandiri menjadi Bank yang memiliki nilai Syariah

maqashid indeks tertinggi. Hal ini berarti Bank Syariah Mandiri berhasil menjalankan

penilaian kinerja berdasarkan maqashid syariah.

Hasil penelitian ini diperkuat dengan berbagai kajian dan riset terdahulu yaitu

Menurut Mohammed, O. M. & Razak & Dzulastri, A. & Taib, M. F. & Fauziah

(2008). Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja 6 bank islam di Malaysia,

Bangladesh, Indonesia, Bahrain, yordania dan Sudan. Penelitian ini menghasilkan

pencapaian rangking peringkat Syariah Maqashid Indeks pada bank-bank syariah di

Negara masing masing dengan nilai tertinggi yaitu bank islam di Sudan. Menurut

Antonio, S. F. & Sandrego, D. Y. & Taufiq, M. (2012) yang melakukan penelitian

untuk menganalisis kinerja perbanakan syariah di Indonesia dan Yordania

menggunakan Indeks Maqashid Syariah Indeks tahun 2008-2010 penelitian ini

menghasilkan ada 2 bank syariah di Indonesia yang memperoleh Syariah Maqashid

Indeks tertinggi. Menurut Mutia, E. & Mushfirah, N. (2017). Penelitian ini bertujuan

untuk menilai kinerja bank syariah di Asia Tenggara menggunakan Indeks Maqashid

Page 108: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

97

Syariah . penelitian ini menghasilkan bahwa perbankan di Indonesia memiliki nilai

Syariah Maqashid Indeks tertinggi sebesar 46,22%.

Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat dikatakan bahwa di beberapa Negara

termasuk Indonesia terdapat perbankan syariah sudah berhasil menerapkan penilaian

kinerja dengan menggunakan maqashid syariah. Hal tersebut seharusnya menjadi

reputasi yang baik untuk perbankan syariah dan diharapkan dengan adanya contoh

perbankan yang berhasil tersebut dapat menjadi contoh untuk perbankan syariah

lainnya agar ikut menerapkan penilaian kinerja perbankan syariah menggunakan

maqashid syariah.

Page 109: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

98

BAB V

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan mengenai

pengukuran Maqashid Syariah Indeks (MSI) pada 11 Bank Umum Syariah (BUS)

yang ada di Indonesia pada tahun 2016-2018, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Pada tahun 2016, Bank Umum Syariah (BUS) yang memiliki nilai Syariah

Maqashid Indeks tertinggi yaitu Bank BNIS dengan nilai perolehan sebesar

100% hal ini disebabkan karena bank BNIS menjalankan tujuan Maqashid

yang kedua yaitu Iqamah Al-Adl pada Ratio Pengembalaian yang Adil lebih

dominan dibandingkan dengan Bank Umum Syariah (BUS)lainnya.

Sedangkan BUS yang memiliki nilai Syariah Maqashid Indeks dengan nilai

perolehan sebesar 0.0861 yaitu bank BMS hal ini dikarenakan bank BMS

belum memaksimalkan tujuan pertama yaitu Tahdib-Al Fard dan tujuan ketiga

yaitu Jalb Al- Maslahah pada seluruh ratio yaitu Ratio Bantuan Pendidikan,

Ratio Beban Penelitian, Ratio Beban Pelatihan dan Ratio Beban Promosi

untuk tujuan ketiga yaitu pada Ratio Laba, Ratio Pendapatan Individu dan

Ratio Invetasi Sektor Riil.

2. Pada tahun 2017 hal positif kembali di tunjukan oleh bank BNIS hal ini

dikarenakan bank BNIS tetap konsisten dan dominan dibandingkan dengan

BUS lainnya dengan nilai perolehan yang tetap sempurma yaitu 100. Dan

sebaliknya bank BMS tetap menjadi bank dengan nilai perolehan terburuk

sama dengan tahun lalu.

Page 110: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

99

3. Pada tahun 2018, sangat berbeda dengan tahun sebelumnya dikarenakan nilai

positif di tnjukan oleh bank BSM hal ini dikarenakan bank BSM mampu

menggeser posisi bank tertinggi tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan bank

BSM lebih dominan Maqashid pada tujuan kedua yaitu Iqamah Al-Adl pada

Ratio Pengembalian yang Adil dan Ratio Gaji Karyawan. Sebaliknya performa

buruk ditunjukan oleh bank BNIS dikarenakan pada tahun pengamatan

terakhir berada diposisi terendah dengan nilai perolehan sebesar 0,1952 hal ini

dikarenakan bank BNIS tidak maksimal dan belum konsisiten terhadap

kinerja Maqashid tujuan pertama dan ketiga yaitu Tahdzibul Al-Fard dan Jalb

Al-Maslahah pada Ratio Bantuan Pendidikan, Ratio Beban Penelitian, Ratio

Beban Pelatihan dan Ratio Beban Promosi untuk tujuan ketiga yaitu pada

Ratio Laba, Ratio Pendapatan Individu dan Ratio Invetasi Sektor Riil.

B. SARAN

Setelah mendapat hasil penelitian, dan berdasarkan kesimpulan yang di telah

diuraikan diatas. Maka peneliti memberi saran sesuai dengan hasil yang telah didapat

yaitu:

1. Dalam 3 tahun yang diteliti, BUS yang memiliki asset yang besar justru

mengalami kelonjakan penurunan dana yang dialokasikan. Oleh karena itu

seharusnya menejemen bank lebih memperhatikan kepatuhan syariah yang ada

di bank tersebut selain itu harus lebih memperketat peninjauan ke kantor-

kantor cabang, apakah sudah melaksanakan kepatuhan syariah dengan baik

atau justru sebaliknya.

Page 111: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

100

2. Bagi penulis penelitian yang serupa, dapat melengkapi bank umum syariah

(BUS) yang ada di Indonesia dan mengupdate data terbaru untuk lebih

mengakuratkan hasil.

3. Pengukuran kinerja bank syariah bukan hanya dari tiga aspek yang peneliti

tulis ( Konsep Abu Zahra), akan tetapi masih banyak aspek yang dapat diteliti.

Oleh karena itu bagi penulis selanjutnya, dapat menggunakan aspek lain untuk

menghitung nilai Maqashid Syariah Indeksnya.

Page 112: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

101

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, A. Mukri. 2012. Urgensi Maslahat Mursalah Dalam Dialetika

Pemikiran Hukum Islam, Bogor: Pustaka Pena Ilahi.

Afrinaldi. 2013. Analisis Kinerja Perbankan syariah Indonesia Ditinjau dari

Maqasid Syariah Pendekatan Sharia Maqasid Index dan Profitabilitas

Bank Syariah,. Paper Ekonomi dan Keuangan. Paper 24 Forum Riset

Ekonomi dan Keuangan Syariah,

Aisyah, Novilia. 2016. Analisis Kinerja Keuangan Perbankan Syariah di

Indonesia dengan Pendekatan Sharia Maqasid Indekx. Skripsi

Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

Antonio, M. Syafii. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta:

Pustaka Alfabeta

Antonio, M. Syafi’I,dkk. 2012. An Analysis of Islamic Banking Performance

Maqashid Indeks Implementation in Indonesia and Yordania. Jurnal

Syariah finance Tazkia University College of Islamic Economics.

Vol. 1. No. 1

Al-Arif, M. Nur Rianto. 2011. Dasar- Dasar Ekonomi Islam, Jakarta: Era

Adicitra Intermedia.

Heri, HT. Ali dan Rama, Ali. 2018. Indeks Kinerja Perbankan Syariah di Asia

Tenggara berdasarkan konsep Maqashid Al-Syariah. Jurnal Madania.

Vol. 39

Amir, Syarifudin. 2008. Ushul Fiqh . Jakarta : Kencana

Ascarya. 2008. Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Cakhyaneu, Aneu. 2018. Pengukuran Kinerja Bank Umum Syariah di Indonesia

berdasarkan Sharia Maqashid Index (SMI). Jurnal Ekonomi dan

Keuangan Syariah. Vol. 2

Edi, Susilo. 2018. Pengawasan Syariah pada Lembaga Keuangan Syariah,

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Page 113: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

102

Ety, Rochety. dkk. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana

Media

Harahap , Sofyan. dkk. 2007. Akuntansi Perbankan Syariah. Jakarta: LPFE

Usakti

Hendryadi dan Suryani. 2015. Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi

pada Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta:

Kencana

Hila, Irman . 2003. Perbankan Syariah Masa Depan, Jakarta: Senayan Abadi

Publishing,

Ikatan Banker Indonesia. 2014. Memahami Bisnis Bank Syariah. Jakarta:

Gramedia Pusaka Utama

Ika, Y. Fauziah dan Riyadi. 2015. Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif

Maqashid Al-Syariah, Rawamangun: PrenadamediaGroup.

Imansari, A. Dyah. 2015. Analisis Perbandingan Kinerja Perbankan Syariah

Berdasarkan konsep Al- Maqasid al- Syariah di Indonesia dan di

Malaysia. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Diponegoro.

Jaser, Auda. 2013. Membumikan Hukum Islam melalui Maqashid Syariah.

Bandung: Mizan Pustaka.

Karim, A. Adiwarman. 2010. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta:

PT Raja Grafindo

Mingka, A. 2013. Maqashid Syariah dalam Ekonomi dan Keuangan Syariah.

Jakarta: Iqtishad Publishing.

Mohammed, M. Umar,dkk. 2008. The Performance Measures of Islamic

Banking Based on the Maqasid Framework. International Accounting

Conference INTAC.

Mohammed, M. Umar dan Taib. 2015. Developing Islamic Banking

Performance Measure Based on Maqashid Al-Syari’ah. Juornal Of

Islamic Monetary Economic and Finance.

Page 114: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

103

Mutia, Evi dan Musfirah, Nastha. 2017. Pendekatan Maqashid Syariah Index

Sebagai Pengukuran Kinerja Perbankan Syariah di Asia Tenggara.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol. 12. No. 4

Nurul, Zuhriyah. 2009 Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta:

Bumi Akasara

Oktaviani. dkk. 2018. Analisis Penilaian Indeks Maqashid Syariah terhadap

Ratio Likuiditas pada Bank Syariah di Indonesia. Jurnal Keuangan

dan Perbankan Syariah . Vol. 4. No. 2

Purnomo. dkk. 2014. Analisis Kinerja Perbankan di Indonesia dengan

Pendekatan Maqosid Indeks. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam.

Vol 2 No. 2.

Rahman, K. Kurnia,dkk. 2017. Maqashid Al-Shari’ah based Performance

Measurement for the halal industry. Research Paper. Vol. 33. No. 3.

Rizki, S. Febriadi. 2017. Aplikasi Maqashid Syariah dalam bidang Perbankan

Syariah. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah. Vol. 1. No. 2.

Rochaety. Ety, dkk. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis dengan aplikasi SPSS,

Jakarta : Mitra Wacana Media.

Rozalinda, 2014. Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya pada Aktifitas Ekonomi.

Jakarta: PT Raja Grafindo

Sahroni, Oni dan Karim, Adiwarman. 20015. Maqasid Bisnis& Keuangan

Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Salman, K. Riza. dkk. 2018. New Evidence on the direct and Indirect Influence

of the Maqashid Syariah Indeks on the Islamic Social Reporting

Index. Internasional Journal of Research Science & Management. Vol

5. No 8.

Solihin. dkk. 2019. Maqashid Shariah Sebagai Alat Ukur Kinerja Bank Syariah

telaah Konsep Maqashid Sharia Index (MSI) ASY-SYATIBI. Jurnal

LAA MAISYIR. Vol 6. No. 2.

Page 115: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

104

Sudrajat, Anton. dan Sodiq, Amirus. 2016. ,Analisis Penilaian Kinerja Bank

Syariah Berdasarkan Indeks Maqasid Syariah. Jurnal Bisnis dan

Manajemen Islam. Vol 4. No. 1.

Sugiono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Suma, Amin. 2008. Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan

Islam. Ciputat: KDT

Wira,Ahmad. dkk .2018. Pengukuran Kinerja Perbankan Syariah dengan

Menggunakan Pendekatan Indeks Maqashid Syariah. Jurnal Kajian

Ekonomi Islam. Vol. 3 No. 2.

www.ojk.go.id

www.bankmuamalat.co.id

www.syariahmandiri.co.id

www.megasyariah.co.id

www.brisyariah.co.id

www.syariahbukopin.co.id

www.bnisyariah.co.id

www.bjbsyariah.co.id

www.bcasyariah.co.id

www.paninbanksyariah.co.id

www.bankvictoriasyariah.co.id

www.maybanksyariah.co.id

Page 116: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

105

Lampiran 1 : Annual Report Bank Umum Syariah Tahun 2016

1. Bank syariah Mandiri tahun 2016

bantuan

pendidikan a.beban promosi penelitian pelatihan

d. Beban

operasinal

0 53708966499 650000000 25100000000

3126819800000

0

bagi hasil blm

dibagi

Pen investasi

bersih

mudh dan

musy t. Pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

71489000000 1641159070000

1806062053

71

102310277200

0 31951864470

3195186447

0

laba bersih t.aktiva Zakat sektor riil total penyaluran

325413775831

3560000000000

00 2276632000

506550667621

15

2480100000000

00

0.00091408

4

2. Bank BNI Syariah 2016

bantuan

pendidikan a.beban promosi penelitian

b. Beban

operasional pelatihan

82005000 79000000000 25840000000 1306000000000 29536000000

bagi hasil

belum dibagi

pend investasi

bersih

mudh dan

musy t. Pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

40000000000 1700000000 302498000000 20490000000000 324565000000 25002000000

laba bersih t.aktiva Zakat sektor riil t. Penyaluran

215230000000 25827609000000 18621614421 4233951000000 19936630000000

3. Bank BCAS 2016

bantuan

pendidikan a.beban promosi penelitian pelatihan

b. Beban

operasional

2011917739 405065655 0 2011917739 126400000000

bagi hasil belum

dibagi

pend investasi

bersih

mudh dan

musy t.Pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

11722157988000 552016447393000 298467919137 3462800000000 47757963086 58714799574

laba bersih t.aktiva Zakat sektor riil t. Penyaluran

36816335736 4995600000000 5965995000 1450605858813 3462800000000

Page 117: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

106

4.Bank Syarah Bukopin 2016

bantuan

pendidikan

a.beban

promosi penelitian pelatihan

d. Beban

operasinal

606000000 7074877079 0 3468050509 85212000000

bagi hasil

belum dibagi

pend investasi

bersih mudh dan musy t. Pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

19016000000 0 2522763650893 4799486000000 91293862388 91293862388

laba bersih t.aktiva Zakat sektor riil t. Penyaluran

798568161270 7020000000000 0 3154079266765 4799486000000

5. Bank Mega Syariah 2016

bntuan

pendidikan beban promosi penelitian pelatihan

Beban

operasinal

156402000 167061000000 2916421000 42588000000 2255000000000

bagi hasil

belum dibagi

pend investasi

bersih

mudh dan

musy t. Pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

11068447000 71907489000 285358000000 4714812000000 1785000000 5685000000

laba bersih t.aktiva Zakat sektor riil t. Penyaluran

110729286000 6135242000000 3776000000 11705650000 4714812000000

6. Bank Panin Syariah 2016

bantuan

pendidikan

a.beban

promosi penelitian pelatihan

beban

operasional

128549000 4751005000 1122680000 1122680000 689017000000

bagi hasil

belum dibagi

pend investasi

bersih mudh dan musy t. Pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

12025278 3021323000 5242596907000 6026000000000 90336575000 24576876000

laba bersih t.aktiva Zakat sektor riil t. Penyaluran

19540091000 8757964000000 1932063000 30443047000 6073504812000

Page 118: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

107

7. Bank Aceh Syariah 2016

bantuan

pendidikan beban promosi penelitian

b. Beban

operasional pelatihan

12813000000 0 0 1127624000000 28978432400

bagi hasil

belum dibagi

pend investasi

bersih

mudh dan

musy t. Pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

0 0 7066000000 2012733000000 99542979800 99542979800

laba bersih t.aktiva Zakat sektor riil t. Penyaluran a/b

101820000000 18759191000000 0 23109083000000 2012733000000

8. Bank Victoria Syariah 2016

bantuan

pendidikan beban promosi penelitian pelatihan

b. Beban

operasional

182561428 64164464000 0 182561428 77754000000 0.002347936

bagi hasil

belum dibagi

pend investasi

bersih

mudh dan

musy t. Pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

3998183434 11151587477 20070624049 1,212,690,000,000 20650054606 30886535606

laba bersih t.aktiva Zakat sektor riil t. Penyaluran

18474000000 1625183000000 33593262000 307170973666 1212690000000

9. Maybank Syariah 2016

bantuan

pendidikan

a.beban

promosi penelitian pelatihan

d. Beban

operasinal

489500000 983000000 0 489500000 64750000000 0.007559846

bagi hasil

belum dibagi

pend investasi

bersih

mudh dan

musy t. Pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

0 53166000000 233406000000 248007000000000 22333000000 23261000000

laba bersih t.aktiva Zakat sektor riil t. Penyaluran

40352000000 1344720000000 0 487055000000 248007000000000

Page 119: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

108

Lampiran 2: Annual Report Bank Umum Syariah Tahun 2017

1. Bank Muamalat 2017

bantuan

pendidikan

a.beban

promosi penelitian pelatihan

d. Beban

operasinal

1697491500 24088892000

191674400

0 1697491500 1614000000000

bagi hasil

belum dibagi

pend investasi

bersih

mudh dan

musy t. Pembiayaan gaji karyawan

gaji

kar&eks

104717277000

11300000000

0

169814614

04

41288000000

000 767258167000

834189010

00

laba bersih t.aktiva zakat sektor riil t. Penyaluran a/b

26000000000

61697000000

000

151494980

00 91077000000 773037710000

2. Bank BSM 2017

bantuan

pendidikan beban promosi penelitian pelatihan

Beban

operasinal

47236430258 73264000000 461000000 50648000000 23008000000000

bagi hasil

belum dibagi

pend investasi

bersih

mudh dan

musy

t.

Pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

7286674000000 3541658000000 3377631075 20628438000 1805975000000 1805975000000

laba bersih t.aktiva Zakat sektor riil t. Penyaluran

365166000000 87091000000000 24636000000 0 3541658000000

Page 120: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

109

3. Bank BNIS 2017

bantuan

pendidikan a.beban promosi penelitian pelatihan

d. Beban

operasinal

19219500000 73820000000 0 19219500000 1239000000000

bagi haisl

belum dibagi

pend investasi

bersih mudh dan musy t. Pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

53741000000 1241000000000 5314099000000 23597000000000 362278000000 20419000000

laba bersih t.aktiva Zakat sektor riil t. Penyaluran

307000000000 34822044000000 18383000000 37560009000 1241047000000

4. Bank BRIS 2017

bantuan

pendidikan a.beban promosi penelitian pelatihan

Beban

operasinal

85370000000 204260000000 0 6649000000 1178743000000

bagi hasil

belum dibagi

pend investasi

bersih mudh dan musy t. Pembiayaan gaji karyawan

gaji

kar&eks

35683000000 2769661000000 8233003000000 21086000000000 290327000000 4816000000

laba bersih t.aktiva Zakat sektor riil t. Penyaluran

101091000000 31543384000000 8933000000 526128000000 2768661000000

5. Bank BCAS 2017

bantuan

pendidikan

a.beban

promosi penelitian pelatihan

d. Beban

operasinal

1660515628 788999289 2865912756 146006000000

bagi hasil

belum dibagi

pend investasi

bersih

mudh dan

musy t. Pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

12327753621 310002000000 653836382429 4191001000000 51142613416 54031233462

laba bersih t.aktiva Zakat sektor riil t. Penyaluran

47009000000 4191001000000 49884536000 7387008000 310002000000

Page 121: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

110

6. Bank BSB 2017

bantuan

pendidikan

a.beban

promosi penelitian pelatihan

d. Beban

operasinal

3729472436 5489880175 3889118681 3380118681 197116000000

bagi hasil

belum dibagi

pend investasi

bersih

mudh dan

musy t. Pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

8309001549 18763003684 6625000000 4532635000000 100073030921 100073030921

laba bersih t.aktiva Zakat sektor riil t. Penyaluran

1065000000 7166257000000 0 290936254430 6077000000000

7. Bank BMS 2017

bantuan

pendidikan

a.beban

promosi penelitian pelatihan

d. Beban

operasinal

129907000 2117825000 0 2221951000 332535636000

bagi hasil

belum dibagi

pend investasi

bersih

mudh dan

musy t. Pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

9556000000 506646000000 599793498999 4641439000000 144873542000 144873542000

laba bersih t.aktiva zakat sektor riil t. Penyaluran

72555000000 7034300000000 2473000000 24592000000 506646000000

8. Bank BPS 2017

bantuan

pendidikan

a.beban

promosi penelitian pelatihan

Beban

operasinal

207907295000 9319000000 0 469042000 1301326000000

bagi hasil belum

dibagi

pend investasi

bersih mudh dan musy t. Pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

11376940000 8705000000 5006931726000 6,542,901,000,000 112132912000 27512553000

laba bersih t.aktiva zakat sektor riil t. Penyaluran

968851000000 8629275000000 8629275000 598041630 8704857000

Page 122: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

111

9. Bank BAS 2017

bantuan

pendidikan

a.beban

promosi penelitian pelatihan

b. Beban

operasional

15213000000 0 0 16212000000

bagi hasil

belum dibagi

pend investasi

bersih mudh dan musy t. Pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

0 42963000000 1009828000000 12085000000000 88711000000 88711000000

laba bersih t.aktiva zakat sektor riil t. Penyaluran

433057000000 491206000000 4671000000 32537000 36316016000

10. Bank BVS 2017

bantuan

pendidikan a.beban promosi penelitian

c. pend dan

pelatihan

d. Beban

operasinal

442713589 7155619000 0 442713589 49712000000

bagi hasil

belum dibagi

pend investasi

bersih

mudh dan

musy t. Pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

4752842657 302282000000 6228286450 1262926000000 22413929024 30941836096

laba bersih t.aktiva zakat sektor riil t. Penyaluran

4593000000 2003114000000 0 327176550 0

11. Bank Maybank 2017

bantuan

pendidikan a.beban promosi penelitian pelatihan

Beban

operasinal

659500000 828000000 0 659500000 94413000000

bagi hasil

belum dibagi

pend investasi

bersih

mudh dan

musy t. Pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

0 163210000000 40579000000 485242000000 26079000000 26645000000

laba bersih t.aktiva zakat sektor riil t. Penyaluran

9785000000 1275648000000 0 23404000000 586735000000

Page 123: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

112

Lampiran 3: Annual Report Bank Umum Syariah Tahun 2018

1. Bank Muamalat 2018

bantuan

pendidikan a.beban promosi penelitian pelatihan

d. Beban

operasinal

2080442000 86816829000 0 15308520000 1369610467000

bagi hasil

belum dibagi

pend investasi

besih

mudh dan

musy T. pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

84055187 773000000000 16981461404 33559000000000 789209210000 84079200000

laba bersih T aktiva zakat sektor riil t. Penyaluran

46000000000 57227000000000 10586089000 51020000000 112933337000

2. Bank BSM 2018

bantuan

pendidikan a.beban promosi penelitian pelatihan

d. Beban

operasinal

3090000000 5219000000 20021000000000

bagi hasil

belum dibagi

pend investasi

bersih

mudh dan

musy t. Pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

7688793000000 5521495000000 23849276000 67752797000000 1805975000000 1805975000000

laba bersih t.aktiva zakat sektor riil t. Penyaluran

605213000000 98034000000000 27751000000 199970000000 5521495000000

3. Bank BNIS 2018

bantuan

pendidikan beban promosi penelitian pend dan pelatihan

Beban

operasinal

22058500000 70747000000 0 22058500000

bagi hasil

belum dibagi

pend investasi

bersih mudh dan musy T pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

46899000000 2386000000000 8041149000000 28,299,000,000,000 36227800000 20419000000

laba bersih t.aktiva zakat sektor riil t. Penyaluran

416000000000 41,048,055,000,000 20315000000 154895000000 2,86021000000

Page 124: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

113

4. Bank BRIS 2018

bantuan

pendidikan beban promosi penelitian pend dan pelatihan

Beban

operasinal

85370000000 20178000000 0 8563000000 1200619000000

bagi hasil

belum dibagi

pend investasi

bersih mudh dan musy t. Pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

57896000000 1748912000000 8233003000000 19,001,000,000,000 510828000000 510828000000

laba bersih t.aktiva zakat sektor riil t. Penyaluran

106600000000 37915084000000 7051000000 385146874836 1748912000000

5. Bank BCAS 2018

bantuan

pendidikan a.beban promosi penelitian

c. pend dan

pelatihan

d. Beban

operasinal

0 876522149 0 3485196238 165008000000 0

bagi hasil

belum dibagi

pend investasi

bersih

mudh dan

musy T. pembiayaan gaji karyawan

gaji

kar&eks

15028023848 13001000000 114893707679 5178619000000 6460255075 8835881275

laba bersih T aktiva zakat sektor riil t. Penyaluran

58004000000 7064000000000 55892688 50809003000 13001000000000

6. Bank BSB 2018

bantuan

pendidikan

a.beban

promosi penelitian

c. pend dan

pelatihan d. Beban operasinal

3124653932 3363020198 3038370254 3038370254 172933000000

bagi hasil

belum

dibagi

pend investasi

bersih

mudh dan

musy T. pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

5523670210 6766072982 27063000000 4234640000000 80902521553 80902521553

laba bersih T aktiva zakat sektor riil t. Penyaluran

2025000000 6328447000000 0 419070282456 18,763,000,000,000

Page 125: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

114

7. Bank BPS 2018

bantuan

pendidikan beban promosi penelitian

pend dan

pelatihan

dBeban

operasinal

1.61363E+11 5545000000 0 5841287000 558636000000

bagi hasil

belum dibagi

pend investasi

bersih mudh dan musy T. pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

12938000000 86000000000 5428644600000 6133981000000 92733574000 92757457556

laba bersih T aktiva zakat sektor riil t. Penyaluran

20788000000 8771085000000 0 105529851 85524000000

8. Bank BMS 2018

bantuan

pendidikan

a.beban

promosi penelitian pelatihan d. Beban operasinal

1846892000 2213829000 0 1846892000 398453173000

bagi hasil

belum dibagi

pend investasi

bersih

mudh dan

musy T. pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

12114000000 14781000000 321596941000 5178619000000 147619489000 147619489000

laba bersih T aktiva zakat sektor riil t. Penyaluran

46577000000 7336342000000 1557000000 24038000000 14,781,000,000,000

9. Bank BVS 2018

bantuan

pendidikan

a.beban

promosi penelitain pelatihan

d. Beban

operasinal

596298673 622067869 0 0 58195000000

bagi hasil

belum dibagi

pend investasi

bersih

mudh dan

musy T. pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

4616346935 408422000000 983193548069 1234571000000 23659055082 25054120800

laba bersih T aktiva zakat sektor riil t. Penyaluran

4974000000 2126019000000 0 10592740180 3,021,000,000,000

Page 126: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

115

10. Bank BAS 2018

bantuan

pendidikan

a.beban

promosi penelitian pelatihan

d. Beban

operasinal

16212000000 0 15845000000

bagi hasil

belum dibagi

pend investasi

bersih mudh dan musy T. pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

0 40895000000 1270002000000 13024000000000 104690000000 104690000000

laba bersih T aktiva zakat sektor riil t. Penyaluran

439043000000 471523000000 9670000000 102033000000 465,668,000,000

11. Bank Maybank syariah 2018

bantuan

pendidkan

a.beban

promosi penelitian pelatihan

d. Beban

operasinal

309500000 371000000 0 309500000 66296000000

bagi hasil

belum dibagi

pend investasi

bersih

mudh dan

musy

T.

pembiayaan gaji karyawan gaji kar&eks

0 283631000000 39859000000 72237000000 22239000000 22504000000

laba bersih T aktiva zakat sektor riil t. Penyaluran

64720000000 661912000000 0 23336000000 529,177,000,000

Page 127: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

116

Lampiran 4: Hasil Perhitunga Ratio

1. PERHITUNGAN RATIO STEP 1

BANK

2016

B.Pendidikan

/B.Operasional

B.Promosi

/B.Operasional

B.Penelitian/B.Ope

rasional

B.Pelatihan/B.operas

ional

R1 R2 R3 R4

BMI 0.0001 0.2108 0.0001 0.0001

BRIS 0.0000 0.0180 0.0000 0.4606

BNIS 0.0001 0.0605 0.0198 0.0226

BSM 0.0000 0.0017 0.0000 0.0008

BCAS 0.0159 0.0032 0.0000 0.0159

BSB 0.0857 0.0830 0.0000 0.0407

MAYBANK 0.0076 0.0152 0.0000 0.0076

BAS 0.0114 0.0000 0.0000 0.0257

BMS 0.0001 0.0741 0.0013 0.0189

BVS 0.0024 0.8252 0.0000 0.0024

BPS 0.0002 0.0069 0.0016 0.0016

BANK

2016

Bagi Hasil Belum

dibagi/Pend Inves Bersih

Mudharabah&Musyaraka

h/T.Pembiayaan

Pend.Bebas

Bunga/T.Pendapatan

R5 R6 R7

BMI 1.7426 0.0056 0.4826

BRIS 0.0137 0.3721 0.9723

BNIS 23.5294 0.1471 0.9285

BSM 0.0752 0.0143 1.0000

BCAS 0.0212 0.0862 0.8134

BSB 0.0000 0.5256 1.0000

MAYBANK 0.0000 0.0009 0.9601

BAS 0.0000 0.0035 1.0000

BMS 0.1539 0.0605 0.3140

BVS 0.3585 0.7831 0.6686

BPS 0.0040 0.8700 0.7861

Page 128: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

117

BANK

2016

Laba Bersih/ T.Aset

Zakat yg

dibayarkan/Aset

Bersih

Inves SekRiil/

T.Investasi

R8 R9 R10

BMI 0.0013 0.0002 0.0004

BRIS 0.0037 0.0003 0.5976

BNIS 0.0083 0.0007 0.2124

BSM 0.0009 0.0000 0.0644

BCAS 0.0074 0.0012 0.4189

BSB 0.1138 0.0000 0.6572

MAYBANK 0.0300 0.0000 0.0020

BAS 0.0054 0.0000 0.6473

BMS 0.0181 0.0006 0.0025

BVS 0.0114 0.0207 0.1710

BPS 0.0022 0.0002 0.0050

BANK

2017

B.Pendidikan

/B.Operasional

B.Promosi

/B.Operasional

B.Penelitian/B.

Operasional

B.Pelatihan/B.opera

sional

R1 R2 R3 R4

BMI 0.0011 0.0149 0.0012 0.0011

BRIS 0.4180 0.1733 0.0000 0.0056

BNIS 0.0155 0.0596 0.0000 0.0155

BSM 0.0021 0.0032 0.0000 0.0022

BCAS 0.0114 0.0054 0.0000 0.0196

BSB 0.0189 0.0279 0.0197 0.0172

MAYBANK 0.0070 0.0088 0.0000 0.0070

BAS 0.0089 0.0000 0.0000 0.0094

BMS 0.0613 0.0064 0.0000 0.0067

BVS 0.0089 0.1439 0.0000 0.0089

BPS 0.1598 0.0072 0.0000 0.0004

Page 129: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

118

BANK

2017

Bagi Hasil Belum

dibagi/Pend Inves

Bersih

Mudharabah&Musyaraka

h/T.Pembiayaan

Pend.Bebas

Bunga/T.Pendapatan

R5 R6 R7

BMI 0.9267 0.0004 0.9019

BRIS 0.0129 0.3905 0.9837

BNIS 0.0433 0.2252 0.9466

BSM 2.0574 0.1637 1.0000

BCAS 0.0398 0.1560 0.9465

BSB 0.4428 0.0015 1.0000

MAYBANK 0.0000 0.0836 0.9788

BAS 0.0000 0.0836 1.0000

BMS 0.0189 0.1292 0.9879

BVS 0.0157 0.0049 0.7244

BPS 1.3069 0.7653 0.8030

BANK

2017

Laba Bersih/ T.Aset

Zakat yg

dibayarkan/Aset

Bersih

Inves SekRiil/

T.Investasi

R8 R9 R10

BMI 0.0004 0.0003 0.1178

BRIS 0.0032 0.0003 0.1900

BNIS 0.0088 0.0005 0.0303

BSM 0.0042 0.0003 0.0000

BCAS 0.0112 0.0119 0.0238

BSB 0.0002 0.0000 0.0479

MAYBANK 0.0077 0.0000 0.0399

BAS 0.8816 0.0095 0.0009

BMS 0.0103 0.0004 0.0485

BVS 0.0023 0.0000 0.0000

BPS 0.1123 0.0010 0.0687

Page 130: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

119

BANK

2018

B.Pendidikan

/B.Operasional

B.Promosi

/B.Operasional

B.Penelitian/B.O

perasional

B.Pelatihan/B.op

erasional

R1 R2 R3 R4

BMI 0.0240 0.0634 0.0000 0.0112

BRIS 0.0711 0.0168 0.0000 0.0071

BNIS 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

BSM 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

BCAS 0.0000 0.0053 0.0000 0.0211

BSB 0.0181 0.0195 0.0176 0.0176

MAYBANK 0.0047 0.0056 0.0000 0.0047

BAS 0.0092 0.0000 0.0000 0.0090

BMS 0.0046 0.0056 0.0000 0.0046

BVS 0.0103 0.0107 0.0000 0.0000

BPS 0.2889 0.0099 0.0000 0.0105

BANK

2018

Bagi Hasil Belum

dibagi/Pend Inves Bersih

Mudharabah&Musyara

kah/T.Pembiayaan

Pend.Bebas

Bunga/T.Pendapatan

R5 R6 R7

BMI 0.0001 0.0005 0.9037

BRIS 0.0331 0.4333 1.0000

BNIS 0.0197 0.2842 0.9466

BSM 1.0000 0.0004 1.0000

BCAS 1.0000 0.1187 0.7311

BSB 0.8164 0.0064 1.0000

MAYBANK 0.0000 0.5518 0.9882

BAS 0.0000 0.0975 1.0000

BMS 0.8196 0.0621 0.9844

BVS 0.0113 0.7964 0.9443

BPS 0.1504 0.8850 0.9997

Page 131: ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51467/...menunjukan bahwa nilai pencapaian maqashid syariah indeks tahun 2016-2017

120

BANK

2018

Bagi Hasil Belum

dibagi/Pend Inves

Bersih

Mudharabah&Musyarak

ah/T.Pembiayaan

Pend.Bebas

Bunga/T.Pendapatan

R8 R9 R10

BMI 0.0008 0.0002 0.4518

BRIS 0.0028 0.0002 0.2202

BNIS 0.0101 0.0005 0.0649

BSM 0.0062 0.0003 0.0362

BCAS 0.0082 0.0000 0.0039

BSB 0.0003 0.0000 0.0223

MAYBANK 0.0978 0.0000 0.0441

BAS 0.9311 0.0205 0.2191

BMS 0.0064 0.0002 0.0016

BVS 0.0023 0.0000 0.0035

BPS 0.0024 0.0000 0.0012