analisis kinerja keuangan dan maqashid...

129
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID SYARI’AH BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2011 - 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) MUHAMMAD WAHYU SYAHPUTRA NIM: 1111046100133 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015/ 1436 H

Upload: truongkien

Post on 07-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID SYARI’AH

BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2011 - 2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

MUHAMMAD WAHYU SYAHPUTRA

NIM: 1111046100133

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015/ 1436 H

Page 2: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASIilD SYARI'AH

BANK T]MT]M SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2OII . ZOI4

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Syari'ah dan Hukum

Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syari'ah

Oleh:Muhammad Wahvu Svahnutra

NIM. 1111046100133

Di Bawah BimbinganPembimbirr! I

NIP. 197s201200501 I 005

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAHPROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKTILTAS SYARIAH DAi\ IIUKTJMT]NIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATT]LLAHJAKARTA

1436IV2015 M

Page 3: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

LEMBAR PENGASAHAN

Skripsi yang berjudul "Analisis Kinerja Keuangan dan Maqashid Syari'ah

Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011 - 2014" telah diujikan dalam Sidang

Munar4asyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri GII]il] Syarif

Hidayahrllah Jakarta pada 29 September 2015. Slaipsi ini telah diterima sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada Program

Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 20 Oktober 2015

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum,

Panitia Sidang:

Ketua

Sekretflris

Pembirnbing

Penguji I

Penguji ?

AM. $ssAn Ali. M.$.Mp. 197s201 20050 1 1005

H.Abdurraut Lc.. M.A.ttIIP. 19731215 200501 I 002

AFI. Hasan.Ali.M.A.NrP. 1975201 ?0050 I t005

Prqf, Dr. H. Fathurfrahman Djamil, M4,MP. 196011071985051S0

r

H. M. Dawud Arif Khan, $8, M.Si, Ako CPA

Page 4: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

7

LEMBAR PERNYATAANI

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

l. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu pers yaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri

(Uf$ Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya canfumkan

sesual dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

ullah Jakarta.Hidayat

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku'di Universitas Islam Negeri Of$ Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 13 Septemb er 2015

yahputra

Page 5: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

Abstrak

Muhammad Wahyu Syahputra. 1111046100133. Analisis Kinerja Keuangan

dan Maqashid Syari’ah Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011 - 2014.

Konsentrasi perbankan syariah, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam),

Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta. 2015.

Perkembangan perbankan syariah yang pesat saat ini tidak diimbangi dengan

pengukuran kinerjanya. perbankan syariah saat ini masih menggunakan pengukuran

kinerja keuangan konvensional yang hanya berorientasi kepada kepentingan

shareholder semata. Padahal perbankan syariah memiliki perbedaan dengan

perbankan konvensional baik secara teori, praktik maupun tujuannya. Oleh karena

itu, dibutuhkan pengukuran kinerja yang disesuaikan dengan tujuan-tujuan perbankan

syariah.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja bank umum syariah di

Indonesia dilihat dari aspek profitabilitas dengan menggunakan teknik CPI

(Comparative Performance Index) dan aspek Maqashid Syari’ah dengan

menggunakan teknik SMI (Sharia Maqasid Index). Penelitian ini juga

membandingkan kinerja bank umum syariah di Indonesia antara aspek

profitabilitasnya dengan aspek Maqashid Syari’ahnya melalui diagram kartesius.

Hasil dari penelitian ini menempatkan Bank Mega Syariah dengan nilai CPI tertinggi

dan Panin Bank Syariah dengan nilai SMI tertinggi, penelitian ini juga membagi

bank umum syariah ke dalam empat kuadran didalam diagram kartesius berdasarkan

kinerja profitabilitas dan Maqashid Syari’ahnya.

Kata Kunci : Pengukuran Kinerja, Maqashid Syari’ah, Profitabilitas, CPI, Maqasid

Index

Pembimbing : AM. Hasan Ali, MA.

Daftar Pustaka : Tahun 2006 – 2015.

Page 6: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang tiada hentinya

melimpahkan segala nikmat, rahmat, karunia, serta hidayah-Nya yang tidak terhingga

yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik

yang berjudul “Analisis Kinerja Keuangan Dan Maqashid Syariah Bank Umum

Syariah Di Indonesia Periode 2011 – 2014”. Shalawat serta salam selalu tercurah

kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW sebagai Uswatun Hasanah yang telah

menuntun umatnya dari peradaban Jahiiliyah kepada peradaban Islam yang mulia.

Alhamdulillahirabbil alamin berkat rahmat ALLAH SWT penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini sebagai puncak dari proses Tholabul Ilmi penulis selama

berkuliah di UIN Jakarta. Penulis berharap skripsi yang penulisannya memakan

waktu yang tidak lama serta menuntut ketekunan dan kerja keras penulis ini dapat

berkontribusi dalam pengembangan ekonomi Islam khususnya perbankan syariah

kedepannya.

Rampungnya skripsi ini tentunya tidak terlepas dari berbagai pihak yang

memberikan sokongan kepada penulis untuk menghadapi segala tantangan dalam

Page 7: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

vii

penyelesaian skripsi ini. Untuk itu izinkanlah penulis dengan hormat mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Bpk. Dr. Asep Saepudin Jahar, MA, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bpk. AM. Hasan Ali, M.A dan Abdurrauf, Lc, MA, selaku Ketua Program

Studi Muamalat dan Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan

Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bpk. AM. Hasan Ali, M.A, selaku Dosen Pembimbing yang ditengah

kesibukannya masih memberikan waktu untuk membimbing penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen serta civitas akademika FSH UIN Jakarta, yang telah

membagikan ilmunya semoga menjadi amal Jariyyah di akhirat nanti.

5. Perpustakaan Utama UIN Jakarta, Perpustakaan FSH UIN Jakarta, Perpumda

DKI di Cikini dan Kuningan, tempat penulis memperoleh berbagai bahan dan

sumber-sumber referensi serta tempat penulis menjalankan proses penulisan

skripsi.

6. Kedua Orangtua penulis, yaitu Bapak Su’bah dan Ibu Nurwani yang

senantiasa mendoakan anaknya agar menjadi pribadi yang berakhlak mulia

serta selalu memberikan dukungan yang tiada henti baik moril maupun

materil. Tak lupa kepada adik Fitria Istiqomah serta keluarga besar lainnya.

7. Kawan-kawan perbankan syariah Angkatan 2011, Kelas PS-D 2011, Aufar,

Ferdi, Ken, Wiza, Asep, Hilda, Defri, Imam, Udon, Kemal, Aul, Nur, Aya,

Page 8: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

viii

Zizah, Leo serta kawan-kawan lain. Suatu keberuntungan mengenal kalian,

semoga kita dapat mencapai sukses bersama dengan silaturahmi yang tetap

terjaga.

8. LiSEnSi UIN Jakarta, KOPMA UIN Jakarta, KKN SEPAKAT terimakasih

telah menjadi keluarga kecil bagi penulis dan menjadi tempat penulis

mendapat berbagai ilmu dan pengalaman berharga.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu

terselesaikannya Skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Akhir kata semoga ALLAH SWT membalas segala kebaikan semua pihak

yang turut andil dalam selesainya skripsi ini. Semoga skripsi ini semakin

memperkaya Khazanah keilmuan Ekonomi Islam demi kejayaan Ekonomi Islam di

masa yang akan datang.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 13 September 2015

Penulis

Page 9: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

ix

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ vi

DAFTAR ISI........................................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1

B. Permasalahan ........................................................................................................................ 7

1. Identifikasi Masalah ...................................................................................................... 7

2. Pembatasan dan Perumusan Masalah............................................................................ 8

a. Pembatasan Masalah ................................................................................................. 8

b. Perumusan Masalah .................................................................................................. 9

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................................ 10

D. Manfaat Penelitian ............................................................................................................. 10

E. Review Studi Terdahulu ..................................................................................................... 11

F. Kerangka Pemikiran ........................................................................................................... 16

G. Sistematika Penulisan ........................................................................................................ 18

BAB II TINJAUAN TEORITIS .......................................................................................... 20

A. Perbankan syariah .............................................................................................................. 20

1. Definisi Perbankan Syariah ......................................................................................... 20

2. Fungsi Perbankan Syariah ........................................................................................... 21

3. Prinsip Perbankan Syariah .......................................................................................... 22

Page 10: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

x

B. Kinerja Keuangan Perbankan Syariah ................................................................................ 24

1. Pengukuran Kinerja .................................................................................................... 24

2. Pengukuran Profitabilitas ............................................................................................ 26

C. Kinerja Maqashid Syari’ah perbankan syariah................................................................... 28

1. Maqashid Syari’ah ...................................................................................................... 28

2. Sharia Maqasid Index (SMI) ....................................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................................... 34

A. Jenis Penelitian ................................................................................................................... 34

B. Metode pengumpulan data ................................................................................................. 34

C. Objek Penelitian ................................................................................................................. 36

D. Metode Analisis Kinerja .................................................................................................... 37

E. Analisis kinerja profitabilitas.............................................................................................. 38

F. Operasional variabel profitabilitas ...................................................................................... 38

G. Comparative Performance Index (CPI) .............................................................................. 40

H. Sharia Maqasid Index (SMI) .............................................................................................. 43

1. Konsep Maqashid Syari’ah Abu Zahrah ..................................................................... 43

2. Metode operasionalisasi sekaran ................................................................................. 44

3. Model pengukuran kinerja Maqashid Syari’ah ........................................................... 45

4. Verifikasi dan pembobotan model pengukuran kinerja Maqashid Syari’ah ............... 53

5. Tahapan pengukuran kinerja Maqashid Syari’ah ........................................................ 54

6. Perbandingan Profitabilitas dengan Sharia Maqasid Index ........................................ 59

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 62

A. Kinerja Profitabilitas Bank Umum Syariah ................................................................ 62

B. Kinerja Maqashid Syari’ah Bank Umum Syariah ....................................................... 65

C. Indikator Kinerja Bank Umum Syariah ...................................................................... 71

D. Sharia Maqasid Index (SMI) Bank Umum Syariah .................................................... 75

E. Perbandingan CPI dengan SMI. .................................................................................. 76

F. Pembahasan hasil penelitian ....................................................................................... 78

Page 11: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

xi

BAB V PENUTUP ................................................................................................................. 96

A. Kesimpulan ................................................................................................................. 96

B. Saran ........................................................................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 99

LAMPIRAN......................................................................................................................... 103

Page 12: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perbandingan kinerja profitabilitas BUK & BUS .................................. …...4

Tabel 3.1 Matriks transformasi melalui teknik CPI .................................................... 42

Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah .............................................. 45

Tabel 3.3 Bobot rata-rata tujuan dan elemen pengukuran Maqashid Syari’ah........... 53

Tabel 4.1 Rasio profitabilitas rata-rata Bank Umum Syariah ..................................... 62

Tabel 4.2 Indeks kinerja profitabilitas Bank Umum Syariah. ..................................... 64

Tabel 4.3 Rasio kinerja Maqashid Syari’ah rata-rata tujuan pertama ........................ 65

Tabel 4.4 Rasio Kinerja Maqashid Syari’ah rata-rata tujuan kedua ........................... 68

Tabel 4.5 Rasio Kinerja Maqashid Syari’ah rata-rata tujuan ketiga ........................... 70

Tabel 4.6 Indikator kinerja Maqashid Syari’ah tujuan pertama ................................. 72

Tabel 4.7 Indikator kinerja Maqashid Syari’ah tujuan kedua..................................... 73

Tabel 4.8 Indikator kinerja Maqashid Syari’ah tujuan ketiga .................................... 74

Tabel 4.9 Sharia Maqasid Index Bank Umum Syariah. ............................................. 75

Tabel 4.10 Perbandingan CPI dan SMI Bank Umum Syariah .................................... 76

Page 13: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ................................................................................ 17

Gambar 3.1 Metode Operasionalisasi Sekaran ........................................................... 44

Gambar 3.2 Diagram Kartesius Profitabilitas dan Maqashid Syari’ah....................... 61

Gambar 4.1 Diagram Perbandingan (CPI) dengan SMI) ........................................... 77

Page 14: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rasio Profitabilitas 2011 – 2014 ........................................................... 103

Lampiran 2 Data elemen rasio kinerja Maqashid Syari’ah ...................................... 105

Lampiran 3 Rasio kinerja Maqashid Syari’ah periode 2011 – 2014 ........................ 111

Page 15: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekonomi Islam saat ini tengah disorot oleh banyak ekonom. Banyak

yang beranggapan bahwa ekonomi Islam adalah solusi mutakhir untuk

kebaikan bersama terhadap masyarakat pada umumnya dan para ekonom

khususnya. Salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam kemajuan

Ekonomi Islam adalah sektor perbankan. Sektor ini adalah sebuah instrumen

penting yang berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi Islam itu sendiri.

Pada dasarnya perbankan syariah memiliki tujuan-tujuan yang dapat dihitung

(dikuantifikasi) dengan pendekatan yang benar. Sebagai hasilnya, tujuan dari

perbankan syariah bisa diukur, didefinisikan, dioperasikan dan berkontribusi

kepada tujuan khusus atau umum.1

Siddiqi dan Shahul sebagaimana dikutip oleh Jumansyah dan Syafei

mengatakan bahwa bank syariah sebagai lembaga bisnis yang berjalan

berdasarkan kepada prinsip syariah tidak boleh diarahkan untuk

menghasilkan laba yang maksimum. Sebagai sebuah lembaga bisnis bank

syariah harus diarahkan untuk mencapai kesuksesan di dunia dan di

1 Thuba Jazil dan Syahruddin, “The Performance Measures of Selected Malaysian and Indonesian

Islamic Banks based on the Maqasid al-Shari’ah Approach”, Jurnal Hukum dan Ekonomi : Ijtihad,

Vol.7 No. 2, 2013: h.284.

Page 16: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

2

akhirat.2 Siddiqi sebagaimana dikutip oleh Jumansyah dan Syafei menegaskan

bahwa pendiri bank syariah memiliki tujuan untuk memberikan kontribusi

dalam pencapaian maqhashid syariah, bank syariah harus memiliki tujuan

yang jauh lebih besar dibandingkan hanya untuk mencapai laba maksimum

dan juga harus berusaha untuk mewujudkan maqashid syari’ah3.

Pengukuran kinerja perbankan syariah pada saat ini mengadopsi

pengukuran konvensional. Hal ini terjadi dikarenakan ketiadaan kajian

mengenai tujuan perbankan syariah untuk mengukur kinerjanya. Sebagai

konsekuensinya, pengukuran yang digunakan mirip dengan pengukuran

konvensional. Akibatnya, terjadi ketidaksesuaian pengukuran dikarenakan

tujuannya yang berbeda, dimana pengukuran konvensional difokuskan untuk

mengukur kondisi keuangan, sedangkan pengukuran perbankan syariah

memiliki tujuan lain di samping tujuan keuangan.4

Perspektif maqashid syari’ah dalam konteks kinerja sangat penting

karena kebanyakan bank syariah menggunakan indikator dan pengukuran

yang sama dengan bank konvensional. Beberapa studi memperlihatkan bahwa

bank syariah kurang efisien dibandingkan dengan bank konvensional. Hal ini

setidaknya disebabkan oleh dua alasan. Pertama, kurangnya kajian terkait

2 Jumansyah dan Ade Wirman Syafei, “Analisis Penerapan Good Governance Business Syariah dan

Pencapaian Maqashid Sharia Bank Syariah di Indonesia”, Jurnal Al Azhar Indonesia seri pranata

sosial, Vol.2 No. 1, 2013: h.25. 3 Ibid., h.25. 4 Jazil dan Syahruddin, “The Performance Measures of Selected Malaysian and Indonesian Islamic

Banks based on the Maqasid al-Shari’ah Approach”, h.286.

Page 17: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

3

kinerja institusi keuangan Islam yang mencakup perspektif multidimensi dari

maqashid syari’ah. Kedua, penggunaan indikator bank konvensional tidak

relevan karena sifat dari kedua bank berbeda. 5

Salah satu faktor penting yang menghambat pertumbuhan perbankan

syariah adalah kurangnya pengukuran kinerja keuangan yang disesuaikan

dengan lembaga keuangan Islam dan operasional kerja mereka. Hal ini telah

menyebabkan lambatnya kemunculan bank syariah di pasar global, karena

mereka tidak dapat dengan adil dan jelas merepresentasikan posisi keuangan

mereka.6

Perbankan syariah di Indonesia menggunakan pengukuran kinerja

konvensional untuk mengukur kinerjanya, perbandingan kinerja perbankan

syariah dengan perbankan konvensional sering dilakukan menggunakan alat

ukur konvensional. Perbandingan kinerja tersebut, salah satunya

menggunakan rasio keuangan seperti yang terdapat pada tabel 1.1 cenderung

menempatkan kinerja perbankan syariah di bawah perbankan konvensional.

5 M. Houssemeddine Bedoui dan Walid Mansour, “Islamic banks performance and Maqashid al

Shari’ah”. Paper dipresentasikan pada 9th Asia-Pacific Economic Association Conference 27-28 Juli

2013 di Osaka, Jepang, h.10. 6 Ahmed Mohamed Badreldin, “Measuring the performance of Islamic Banks by Adapting

Conventional Ratios”. Working Paper No.16 Faculty of Management Technology, German University

in Cairo (October 2009) h.2.

Page 18: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

4

Tabel 1.1

Perbandingan Kinerja Profitabilitas Bank Umum Konvensional dan

Bank Umum Syariah (Statistik perbankan Indonesia, Desember 2014)

Bulan

ROA (%) BOPO (%) NIM/NOM (%)

BUK BUS BUK BUS BUK BUS

Jan-14 2,90 1,01 82,93 89,25 4,17 1,45

Feb-14 2,79 1,00 79,48 89,22 4,18 0,87

Mar-14 3,01 1,30 77,34 90,91 4,28 1,38

Apr-14 2,93 1,09 77,19 84,50 4,26 1,45

Mei-14 2,98 0,82 76,20 76,49 4,22 1,49

Jun-14 3,02 0,76 75,45 70,82 4,22 1,64

Jul-14 2,91 0,71 76,54 79,29 4,20 1,61

Ags-14 2,90 0,55 76,37 82,31 4,21 2,93

Sep-14 2,91 0,56 76,14 85,70 4,21 2,22

Okt-14 2,89 0,56 76,14 76,97 4,24 2,68

Nov-14 2,87 0,49 76,16 78,22 4,24 2,92

Des-14 2,85 0,51 76,29 81,32 4,23 2,92

Abdus Samad dan M. Kabir Hassan sebagaimana dikutip oleh Jazil dan

Syahruddin melakukan studi perbandingan antara efisiensi bank syariah dan

bank konvensional di Malaysia. Hasil penelitian dengan menggunakan uji

Page 19: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

5

analisis varians ( ANOVA ) menggambarkan bahwa perbankan konvensional

memiliki efisiensi manajerial yang lebih tinggi dari perbankan syariah di

Malaysia. Naqvi sebagaimana dikutip oleh Jazil dan Syahruddin melakukan

studi dengan mensurvei pendapat ahli terhadap 30 bank syariah besar, yang

menunjukkan rendahnya kinerja perbankan syariah. Mengacu pada hasil dari

studi tersebut, ditemukan bahwa tingkat pengembalian yang ditawarkan oleh

bank syariah umumnya lebih rendah dari bank konvensional. Selain itu, Naqvi

juga mengungkapkan kasus kredit macet yang telah meningkat secara

dramatis di berbagai perbankan syariah.7

Dewasa ini usaha untuk mengukur kinerja perbankan syariah dari

pengukuran satu dimensi menjadi multi dimensi semakin berkembang. Shahul

Hameed dkk, sebagaimana dikutip oleh MS Antonio dkk, telah

mengembangkan pengukuran kinerja alternatif untuk perbankan syariah yang

dinamakan Islamicity Disclosure Index yang terdiri dari beberapa indikator

seperti kepatuhan syariah, tatakelola perusahaan dan lingkungan sosial.

Kupussamy dkk, sebagaimana dikutip oleh MS Antonio dkk, juga telah

mengembangkan pengukuran kinerja alternatif yang diberi nama Sharia

7 Jazil dan Syahruddin, “The Performance Measures of Selected Malaysian and Indonesian Islamic

Banks based on the Maqasid al-Shari’ah Approach”, h.286.

Page 20: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

6

Conformity and Profitabilty (SCnP) yang merupakan kombinasi dari indikator

kinerja keuangan konvensional maupun syariah.8

Pengukuran kinerja perbankan syariah yang berfokus pada pencapaian

maqashid syari’ah dikembangkan oleh Mustafa Omar Mohammed, Dzuljastri

Abdul Razak dan Fauziah MD Taib. Mereka telah mengembangkan sebuah

pengukuran kinerja perbankan syariah dalam bentuk sharia maqasid index

(SMI). SMI yang dikembangkan oleh Mustafa Omar Mohammed dkk,

tersebut dikembangkan dari konsep maqashid syari’ah yang dijelaskan oleh

Prof. Muhammad Abu Zahrah dalam kitabnya “Ushul Fiqh”. Beliau

menjelaskan konsep maqashid syari’ah dengan membaginya ke dalam tiga

tujuan utama yaitu : tahzib al-fardi (mendidik manusia), iqamah al-adl

(menegakkan keadilan), dan jalb al-maslahah (kepentingan publik). Konsep

tersebut oleh Mustafa Omar Mohammed dkk, kemudian dioperasionalkan

melalui metode sekaran sehingga menjadi parameter yang bisa diukur.9

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan menggabungkan dua metode pengukuran, yakni pengukuran

kinerja keuangan terutama kinerja profitabilitas dan kinerja syariah melalui

sharia maqasid index (SMI). Kedua metode di atas dipilih penulis untuk

8 Muhammad Syafii Antonio, Yulizar D. Sanrego dan Muhammad Taufiq,“An Analysis of Islamic

Banking Performance: Maqashid Index Implementation in Indonesia and Jordania’’, Journal of

Islamic Finance, Vol.1 No. 1, 2012: h.16-17. 9 Mustafa Omar Mohammed, Dzuljastri Abdul Razak, dan Fauziah Md Taib,“The Performance

Measures of Islamic Banking Based on the Maqasid Framework”, paper dipresentasikan pada IIUM

INTAC IV 25 Juni 2008 di Putrajaya, Malaysia, h. 1-17.

Page 21: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

7

melihat seperti apa kinerja profitabilitas bank umum syariah dibandingkan

dengan kinerja syariah bank umum syariah. Sehingga penelitian ini

mengambil judul :

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID SYARI’AH

BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2011 – 2014

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas dapat dilakukan

identifikasi masalah. Berikut ini dikemukakan masalah-masalah yang

ada pada objek yang diteliti, antara lain :

a. Apakah penilaian kinerja perbankan syariah dengan indikator-

indikator keuangan selama ini telah merepresentasikan tujuan-tujuan

dari eksistensi perbankan syariah ?

b. Bagaimana keandalan sharia maqasid index (SMI) dalam mengukur

pelaksanaan tujuan-tujuan syariah di perbankan syariah ?

c. Bagaimana peluang sharia maqasid index (SMI) agar dapat diterapkan

sebagai metode pengukuran perbankan syariah yang resmi oleh

regulator ?

d. Bagaimana kaitan antara profitabilitas dengan pelaksanaan tujuan-

tujuan syariah di perbankan syariah ?

Page 22: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

8

2. Pembatasan dan Perumusan Masalah

a. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah

dideskripsikan, maka penulis membatasi permasalahan pada:

(1) Objek penelitian dibatasi hanya pada bank syariah di

Indonesia yang telah berbentuk Bank Umum Syariah

(BUS).

(2) Rentang waktu penelitian dibatasi hanya selama empat

tahun, yakni pada periode 2011, 2012,2013 dan 2014.

Hal ini dilakukan karena adanya keterbatasan data

yang diperoleh penulis serta agar data yang diolah

merupakan data perbankan syariah terbaru.

Keterbatasan dalam rentang waktu tersebut tidak

mengganggu proses pengukuran karena metode

pengukuran kinerja (CPI dan SMI) tidak mensyaratkan

rentang waktu yang panjang dan juga penelitian ini

tidak menggunakan uji statistik.

(3) Metode pengukuran kinerja bank hanya dibatasi

pada pengukuran berdasarkan aspek profitabilitas.

Aspek profitabilitas meliputi pengukuran rasio ROA,

Page 23: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

9

ROE, BOPO dan NOM. Sedangkan untuk metode

pengukuran kinerja syariah menggunakan sharia

maqasid index (SMI). Dari 10 rasio yang digunakan

untuk menghitung SMI, penelitian ini hanya

menggunakan 9 rasio dikarenakan tidak adanya data

untuk mengukur salah satu rasio dalam SMI yaitu rasio

profit equalization reserves (PER) pada perbankan

syariah di Indonesia.

b. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah penelitian di atas, maka

untuk mempermudah pembahasan, penulis merumuskan

masalah sebagai berikut:

(1) Bagaimana kinerja keuangan dari bank umum syariah

di Indonesia berdasarkan aspek profitabilitas ?

(2) Bagaimana kinerja maqashid syari’ah dari bank

umum syariah di Indonesia berdasarkan sharia maqasid

index (SMI) ?

(3) Bagaimana hasil perbandingan pengukuran kinerja

perbankan syariah di Indonesia antara kinerja

keuangannya dengan pelaksanaan maqashid syari’ah

?

Page 24: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

10

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini ditujukan untuk :

1. Mengetahui kondisi kinerja bank umum syariah di Indonesia ditinjau

dari aspek maqashid syari’ah dengan menggunakan pendekatan

sharia maqasid index (SMI).

2. Mengetahui kondisi kinerja 11 bank umum syariah di Indonesia

ditinjau dari aspek profitabilitas.

3. Mengetahui perbandingan kinerja 11 bank umum syariah di Indonesia

baik ditinjau dari aspek pelaksanaan maqashid syari’ah maupun

aspek profitabilitas.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan-tujuan penelitian di atas maka penulis berharap

penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi :

1. Kalangan Akademisi :

Memberikan pengetahuan mengenai alternatif pengukuran kinerja

perbankan syariah ditinjau dari aspek maqashid syari’ah serta dapat

dijadikan sebagai referensi literatur untuk penelitian selanjutnya.

2. Industri perbankan syariah

Memberikan alternatif pengukuran dalam mengukur kinerja perbankan

syariah yang tidak hanya berorientasi pada profit semata tetapi juga

Page 25: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

11

terhadap pelaksanaan maqashid syari’ah. Selain itu dapat menjadi

bahan evaluasi bagi industri perbankan syariah untuk mengetahui

kelemahan dan untuk meningkatkan kinerja.

3. Masyarakat umum

Memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai kinerja perbankan

syariah di Indonesia berdasar aspek maqashid syari’ah maupun

profitabilitas, serta dapat dijadikan referensi dalam memilih bank

syariah sebagai penyedia jasa keuangan.

E. Review Studi Terdahulu

1. Paper Mustafa Omar Mohammed, dkk. yang berjudul : The Performance

Measures of Islamic Banking Based on the Maqashid Framework.10

Mereka mengusulkan tujuan-tujuan perbankan syariah dari teori maqashid

syari’ah yang diturunkan menjadi sebuah model pengukuran kinerja

perbankan syariah berdasarkan tujuan-tujuan tersebut. Objek pada

penelitian ini adalah Bank Muamalat Malaysia (BMM), Islamic Bank

Bangladesh (IBB), Bank Syariah Mandiri Indonesia (BSMI), Bahrain

Islamic Bank (BIB), Islamic International Arab Bank Jordan (IIABJ),

Sudanese Islamic Bank (SIB) pada periode 2000 – 2005. Dalam

penelitiannya IIABY menempati posisi pertama dengan sharia maqasid

index sebesar 0,8877 diikuti oleh BSMI, BIB, IBB, BMM dan SIB dengan

10 M. Omar Mohammed dkk, “The Performance Measures of Islamic Banking Based on the Maqasid

Framework”, h. 1-17.

Page 26: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

12

sharia maqasid index berturut turut sebesar : 0,1081; 0,1003; 0,0974;

0,0851; 0,0308.

Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang kinerja

maqashid syari’ah menggunakan sharia maqasid index. Perbedaan pada

penelitian ini adalah adanya penambahan metode pengukuran kinerja

berdasarkan aspek profitabilitas serta fokus objek penelitian ini adalah

Bank Umum Syariah di Indonesia dengan rentang periode 2011 – 2014.

2. Paper Muhammad Syafi’i Antonio, dkk. yang berjudul An Analysis of

Islamic Banking Performance: Maqashid Index Implementation in

Indonesia and Jordania11 bertujuan untuk mengaplikasikan pendekatan

maqashid index untuk mengukur kinerja industri perbankan syariah. Selain

itu penelitian ini juga ingin membuktikan bahwa kinerja maqashid syari’ah

perbankan syariah di Indonesia lebih baik dibandingkan dengan perbankan

syariah di Yordania. Objek pada penelitian ini adalah Bank Syariah

Mandiri (BSM), Islamic International Arab Bank Jordan (IIABJ), dan

Jordan Islamic Bank (JIB) pada periode 2008 -2010. Dalam penelitiannya

menempatkan BMI di posisi pertama dengan sharia maqasid index sebesar

17,497 dan berturut-turut diikuti oleh BSM, IIABJ, dan JIB.

11 M. Syafii Antonio dkk, “An Analysis of Islamic Banking Performance: Maqashid Index

Implementation in Indonesia and Jordania’’, h.12-29.

Page 27: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

13

Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang kinerja

maqashid syari’ah menggunakan sharia maqasid index. Perbedaan pada

penelitian ini adalah adanya penambahan metode pengukuran kinerja

berdasarkan aspek profitabilitas serta fokus objek penelitian ini adalah

Bank Umum Syariah di Indonesia dengan rentang periode 2011 – 2014.

3. Paper Afrinaldi yang berjudul Analisa Kinerja Perbankan syariah

Indonesia Ditinjau Dari Maqashid Syari’ah : Pendekatan Sharia Maqasid

Index (SMI) dan Profitabilitas Bank Syariah.12Bertujuan untuk

menganalisa kinerja perbankan syariah di Indonesia dilihat dari aspek

maqashid syari’ah dengan menggunakan pendekatan sharia maqasid index

dan profitabilitas bank syariah. Objek penelitiannya adalah beberapa Bank

Umum Syariah di Indonesia yaitu Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank

Muamalat Indonesia (BMI), Bank Mega Syariah (BMS) BRI Syariah

(BRIS), Bank Syariah Bukopin (BSB) pada periode 2009 - 2011. Dalam

aspek profitabiltas peneitian ini menempatkan BSM diurutan pertama

dengan nilai 95,62 dan berturut-turut diikuti oleh BMS, BMI, BSB dan

BRIS. Sedangkan dari aspek maqashid syari’ah penelitian ini

12 Afrinaldi, “Analisa Kinerja perbankan syariah Indonesia Ditinjau dari Maqasid Syariah:

Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI) dan Profitabilitas Bank Syariah”, Paper dipresentasikan

pada Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah 2013 di UIN Syarif Hidayatullah, Indonesia, h. 2.

Page 28: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

14

menempatkan BMI diurutan pertama dengan indeks sebesar 0,3027 dan

berturut-turut diikuti oleh BSM, BRIS, BMS dan BSB.

Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang kinerja

maqashid syari’ah menggunakan sharia maqasid index dan kinerja

profitabilitas menggunakan comparative profitability index. Perbedaan

pada penelitian ini adalah terletak pada rasio yang digunakan dalam

pengukuran profitabilitas. Penelitian Afrinaldi menggunakan rasio ROA,

ROE dan profit expense ratio (PER) dalam pengukuran profitabilitasnya

sedangkan penelitian ini menggunakan ROA, ROE, BOPO dan NOM

dalam pengukuran profitabilitasnya. Selain itu objek pada penelitian ini

diperluas menjadi 11 bank umum syariah dengan rentang waktu 2011-

2014.

4. Skripsi Dzikron Abdillah yang berjudul Kinerja perbankan syariah

Indonesia ditinjau dari Maqashid Syarī’ah : Pendekatan Sharia Maqasid

Index (SMI) Dan Profitabilitas13 bertujuan untuk menganalisa kinerja

perbankan syariah di Indonesia dilihat dari aspek maqashid syari’ah

dengan menggunakan pendekatan sharia maqasid index (SMI) dan

profitabilitas. Serta untuk mengetahui perbandingan pengukuran kinerja

dari masing-masing perbankan syariah yang ada di Indonesia antara

13 Dzikron Abdillah, ”Kinerja perbankan syariah Indonesia ditinjau dari Maqasid Syari’ah :

Pendekatan Syari’ah Maqasid Index”, (Skripsi S1 Fakultas Syari’ah dan Hukum, UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta, 2014), h.84.

Page 29: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

15

kinerja profitabilitasnya dengan pelaksanaan maqashid syari’ah. Objek

penelitiannya adalah beberapa Bank Umum Syariah di Indonesia yaitu

Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Muamalat Indonesia(BMI), BNI

Syariah (BNIS), Bank Mega Syariah (BMS), BRI Syariah (BRIS), Bank

Syariah Bukopin (BSB), Panin Bank Syariah (PBS), BCA Syariah (BCS)

pada tahun 2010 – 2012. Dalam aspek profitabiltas penelitian ini

menempatkan BMS diurutan pertama dengan nilai 85,05 dan berturut-turut

diikuti oleh BSM, BMI, BNIS, BCS, BRIS, PBS dan BSB. Sedangkan dari

aspek maqashid syari’ah penelitian ini menempatkan BMI diurutan

pertama dengan sharia maqasid index (SMI) sebesar 0,2476 dan berturut-

turut diikuti oleh BNIS, BSM, BMS, BRIS, BCS, PBS dan BSB.

Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang kinerja

maqashid syari’ah menggunakan sharia maqasid index dan kinerja

profitabilitas menggunakan comparative profitability index. Perbedaan

pada penelitian ini adalah terletak pada rasio yang digunakan dalam

pengukuran profitabilitas. Penelitian Dzikron Abdillah menggunakan rasio

ROA, GPM dan NPM dalam pengukuran profitabilitasnya sedangkan

penelitian ini menggunakan ROA, ROE, BOPO dan NOM dalam

pengukuran profitabilitasnya. Selain itu objek pada penelitian ini diperluas

menjadi 11 bank umum syariah dengan rentang waktu 2011-2014.

Page 30: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

16

F. Kerangka Pemikiran

Sebagai sebuah entitas bisnis, bank syariah tidak hanya dituntut

sebagai perusahaan yang mencari keuntungan belaka (high profitability),

tetapi juga harus menjalankan fungsi dan tujuannya sebagai sebuah entitas

syariah yang dilandaskan kepada konsep maqashid syariah (good shariah

objectives).14 Mustafa Omar Muhammed dkk, dalam penelitiannya

merumuskan sebuah pengukuran yang berguna untuk mengukur kinerja

perbankan syari’ah yang dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip

maqashid syari’ah dengan tujuan agar ada sebuah pengukuran bagi bank

syariah yang sesuai dengan tujuannya. Penelitiannya tersebut menghasilkan

sebuah pengukuran kinerja keuangan perbankan syariah yang disebut

sharia maqasid index. Model ini telah banyak diaplikasikan dalam penelitian-

penelitian ilmiah selanjutnya untuk mengukur kinerja perbankan syariah

diberbagai negara.15

Berdasarkan teori yang akan digunakan dan analisis yang akan

dilakukan, maka penulis mencoba membangun kerangka berpikir yang

tepat yang dapat dilihat dari bagan sistematis di bawah ini :

14 Afrinaldi, “Analisa Kinerja perbankan syariah Indonesia Ditinjau dari Maqasid Syariah:

Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI) dan Profitabilitas Bank Syariah”, h. 2. 15 Aam Slamet Rusydiana, “Maqasid Syariah Index sebagai ukuran kinerja perbankan , Jurnal

Ekonomi Islam, Vol. 3:1 (2013) : h.1.

Page 31: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

17

Kinerja Bank Umum Syariah di Indonesia

Pengukuran kinerja keuangan berdasarkan aspek profitabilitas

Penghitungan rasio profitabilitas (ROA, ROE, NOM dan BOPO)

dan menentukan peringkat kinerja melalui metode

Comparative Performance Index (CPI)

Laporan keuangan (audited) Bank Umum Syariah periode

2011- 2014

Pengukuran kinerja

Maqasid syariah melalui metode Sharia Maqasid Index (SMI)

Penghitungan rasio kinerja maqasid syariah berdasarkan penelitian Omar (2008) dan

menentukan peringkat kinerja melalui metode Simple Additive

Weighting (SAW)

Laporan keuangan (audited) Bank Umum Syariah periode

2011- 2014

Perbandingan kinerja perbankan syariah dari aspek profitabilitas

dan pelaksanaan maqashid syariah menggunakan diagram

kartesius

Gambar 1.1 : Kerangka Pemikiran

Page 32: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

18

G. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran terkait penelitian serta membuat

penelitian tertib dan terarah maka penulis menyusun sistematika penulisan

yang terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini memuat tentang latar belakang masalah, permasalahan, tujuan

dan manfaat penelitian, review studi terdahulu, kerangka pemikiran dan

sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORITIS

Bab ini membahas teori-teori yang berkaitan dengan penilaian kinerja

perbankan syariah. Pembahasan mengenai teori tersebut meliputi definisi

pengukuran kinerja, penjelasan mengenai analisis profitabilitas beserta rasio-

rasio di dalamnya, penjelasan mengenai maqashid syari’ah serta sharia

maqashid index.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai jenis penelitian, jenis dan

sumber data, objek penelitian, metode pengumpulan data, teknik

Page 33: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

19

pengolahan data, definisi operasional variabel beserta pengukurannya serta

metode analisis data yang akan digunakan.

BAB IV : ANALISIS HASIL PENELITIAN

Bab ini memuat hasil pengukuran kinerja profitabilitas dan kinerja syariah

serta analisis dan interpretasinya. Pengukuran kinerja profitabilitas

dilakukan dengan metode comparative profitability index (CPI) Pengukuran

kinerja syariah dilakukan dengan metode sharia maqashid index (SMI)

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan penulis dari pembahasan-pembahasan yang telah

diuraikan, serta saran untuk penelitian sejenis.

Page 34: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

20

1. BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Perbankan syariah

1. Definisi Perbankan Syariah

Menurut Undang Undang (UU) No. 21 tahun 2008 tentang

perbankan syariah, perbankan syariah adalah segala sesuatu yang

menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah (UUS),

mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

melaksanakan kegiatan usahanya.1

Bank Syariah dalam UU tersebut didefinisikan sebagai bank

yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan

menurut jenisnya terdiri atas bank umum syariah (BUS) dan bank

pembiayaan rakyat syariah (BPRS). Dari definisi yang telah dijelaskan

sebelumnya dapat diketahui bahwa dari sisi kelembagaan ada tiga

bentuk perbankan syariah di Indonesia yaitu bank umum syariah

(BUS), unit usaha syariah (UUS) dan bank pembiayaan rakyat syariah

(BPRS).

Dari UU tersebut dapat diketahui perbedaan antara ketiga

bentuk perbankan syariah tersebut. BUS adalah bank syariah yang

dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran

1 UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

Page 35: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

21

(pasal 1 angka 8) sedangkan BPRS tidak memberikan jasa dalam lalu

lintas pembayaran (pasal 1 angka 9).

Adapun UUS adalah unit kerja dari kantor pusat bank

umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari

kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan

prinsip syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu bank

yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari

kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit syariah (pasal 1 angka

10), UUS juga memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Perbedaan antara BUS dan UUS terdapat pada aspek kegiatan

usaha, kegiatan usaha lainnya, pimpinan dan modal yang disetor.

Berdasarkan Statistik Otoritas Jasa Keuangan sampai dengan April

2015, terdapat 12 BUS dengan 2.135 kantor, 22 UUS dengan 323

kantor serta terdapat 162 BPRS dengan 433 kantor di Indonesia.

2. Fungsi Perbankan Syariah

Perbankan syariah memiliki tiga fungsi utama yaitu :

a. Menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana. Bank

syariah menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana.

Bank Syariah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

Page 36: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

22

titipan dengan menggunakan akad al-Wadiah dan dalam bentuk

investasi dengan menggunakan akad al-Mudharabah.

b. Menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan (user of

fund). Masyarakat dapat memperoleh pembiayaan dari bank syariah

asalkan dapat memenuhi semua ketentuan dan persyaratan yang

berlaku.

c. Memberikan pelayanan jasa perbankan. Pelayanan jasa bank syariah

ini diberikan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dalam

menjalankan aktivitasnya. Berbagai jenis produk pelayanan jasa yang

dapat diberikan oleh bank syariah antara lain jasa pengiriman uang

(transfer), pemindahanbukuan, penagihan surat berharga, kliring,

letter of credit, inkaso, garansi bank, dan pelayanan jasa bank

lainnya.2

3. Prinsip Perbankan Syariah

Perbankan syariah dalam melakukan kegiatan usahanya

berdasarkan prinsip syariah, meliputi kegiatan usaha yang tidak

mengandung unnsur-unsur riba, maisir, gharar, haram dan zalim.

Karena itu, dalam transaksi penghimpunan dana simpanan berupa giro

dan tabungan, serta investasi dalam bentuk deposito, maupun dalam

2 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta : Kencana, 2011), Hal 39-42.

Page 37: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

23

penyaluran dana berupa pembiayaan oleh perbankan syariah tidak

boleh mengandung unsur-unsur tersebut.3

Secara umum, setiap bank syariah dalam menjalankan usahanya

minimal mempunyai lima prinsip operasional, yaitu sebagai berikut :

a. Prinsip simpanan giro, yaitu fasilitas yang diberikan oleh bank untuk

memberikan kesempatan kepada pihak yang kelebihan dana untuk

menyimpan dananya dalam bentuk al-Wadiah, yang diberikan untuk

tujuan keamanan dan pemindahbukuan.

b. Prinsip bagi hasil, yaitu meliputi tata cara pembagian hasil usaha

antara pemilik dana (shahibul mal) dan pengelola dana (mudharib).

Pembagian hasil usaha ini dapat terjadi antara bank dengan

penyimpan dana maupun antara bank dengan nasabah penerima dana.

Prinsip ini dapat digunakan sebagai dasar untuk produksi pendanaan

(tabungan dan deposito) maupun pembiayaan.

c. Prinsip jual-beli dan mark-up, yaitu pembiayaan bank yang

diperhitungkan secara lump sum dalam bentuk nominal di atas nilai

kredit yang diterima nasabah penerima kredit dari bank. Biaya bank

tersebut ditetapkan sesuai dengan kesepakatan antara bank dengan

nasabah.

d. Prinsip sewa, terdiri dari dua macam, yaitu sewa murni (operating

lease/Ijarah) dan sewa beli (financial lease/bai’ al ta’jir)

3 A. Wangsawidjaja Z., Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2012), h.62.

Page 38: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

24

e. Prinsip jasa (fee), meliputi seluruh kekayaan non pembiayaan yang

diberikan bank, seperti kliring, inkaso, transfer, dan sebagainya.4

B. Kinerja Keuangan Perbankan Syariah

1. Pengukuran Kinerja

Sebagaimana layaknya suatu perusahaan yang setiap saat atau secara

berkala perlu melakukan analisis terhadap kinerja perusahaan tersebut,

demikian pula halnya dengan bank yang selain untuk kepentingan

manajemen, pemilik ataupun pemerintah (melalui Bank Indonesia)

sebagai upaya untuk mengetahui kondisi usaha saat ini sekaligus untuk

memudahkan dalam menentukan kebijakan bisnisnya di masa yang akan

datang.5 Perkembangan metodologi penilaian kondisi bank bersifat

dinamis sehingga sistem penilaian kesehatan bank senantiasa disesuaikan

agar lebih mencerminkan kondisi bank yang sesungguhnya, baik saat ini

maupun waktu yang akan datang.6

Metode penilaian kondisi bank yang paling umum digunakan adalah

dengan menggunakan rasio keuangan, rasio keuangan merupakan kegiatan

membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan

cara membagi satu angka dengan angka yang lainnya. Perbandingan dapat

4 Amir Machmud dan H.Rukmana, Bank Syariah : Teori, Kebijakan dan Studi Empiris di Indonesia

(Jakarta : Erlangga, 2010), h.27-28. 5 Veithzal Rivai, dkk., Bank and Financial Institution Management : Conventional and Sharia System

(Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007), h.699. 6 Ibid, h.705.

Page 39: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

25

dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan

keuangan atau antarkomponen yang ada di antara laporan keuangan.

Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam

satu periode maupun beberapa periode7.

Bentuk-bentuk rasio keuangan yang paling umum digunakan dalam

menilai kinerja bank adalah sebagai berikut8 :

a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya.

b. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)

Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.

Artinya besarnya jumlah utang yang digunakan perusahaan untuk

membiayai kegiatan usahanya jika dibandingkan dengan

menggunakan modal sendiri.

c. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan (penjualan,

persediaan, penagihan piutang dan lainnya) atau rasio untuk

7 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta : Rajawali Pers, 2009), h.104. 8 Ibid, h. 110 – 115.

Page 40: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

26

menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas

sehari-hari.

d. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu

periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat

efektifitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba

yang dihasilkan dari penjualan atau dari pendapatan investasi.

e. Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio)

Rasio pertumbuhan merupakan rasio yang menggambarkan

kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisi

ekonominya dan sektor usahanya.

f. Rasio penilaian (Valuation Ratio)

Rasio penilaian, yaitu rasio yang memberikan ukuran kemampuan

manajemen menciptakan nilai pasar usahanya di atas biaya

investasi.

2. Pengukuran Profitabilitas

Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang

terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal,

di samping hal-hal lainnya. Dengan memperoleh laba yang maksimal

seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

Page 41: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

27

kesejahteraan pemilik, karyawan serta meningkatkan mutu produk dan

melakukan investasi baru. Oleh karena itu, manajemen perusahaan

dalam praktiknya dituntut harus mampu untuk memenuhi target yang

telah ditetapkan. Artinya besarnya keuntungan haruslah dicapai sesuai

dengan yang diharapkan dan bukan berarti asal untung. Untuk

mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan, digunakan rasio

keuntungan atau rasio profitabilitas.

Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga

memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan.

Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan

pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini

menunjukkan efisiensi perusahaan.

Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan

menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di

laporan keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba

rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi.

Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam

rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus

mencari penyebab perubahan tersebut.

Hasil pengukuran tersebut dapat dijadikan alat evaluasi kinerja

manajemen selama ini, apakah mereka telah bekerja secara efektif atau

Page 42: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

28

tidak. Jika berhasil mencapai target yang telah ditentukan, mereka

dikatakan telah berhasil mencapai target untuk periode atau beberapa

periode. Namun, sebaliknya jika gagal atau tidak berhasil mencapai

target yang telah ditentukan, ini akan menjadi pelajaran bagi

manajemen untuk periode ke depan.

Kegagalan ini harus diselidiki dimana letak kesalahan dan

kelemahannya sehingga kejadian tersebut tidak terulang. Kemudian,

kegagalan atau keberhasilan dapat dijadikan sebagai bahan acuan

untuk perencanaan laba ke depan, sekaligus kemungkinan untuk

menggantikan manajemen yang baru terutama setelah manajemen laba

mengalami kegagalan. Oleh karena itu, rasio ini sering disebut sebagai

salah satu alat ukur kinerja manajemen.9

C. Kinerja Maqashid Syari’ah perbankan syariah

1. Maqashid Syari’ah

Secara etimologi maqashid al-syari’ah terdiri dari dua kata, yakni

maqashid dan syari’ah. Maqashid adalah bentuk jamak dari maqshud

yang berarti kesengajaan, atau tujuan. Adapun syari’ah artinya jalan

menuju air, atau bisa dikatakan dengan jalan menuju ke arah sumber

kehidupan. Adapun secara terminologi, beberapa pengertian tentang

9 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, h.196-197.

Page 43: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

29

maqashid syari’ah yang dikemukakan oleh beberapa ulama terdahulu

antara lain10 :

a. Al-Imam al-Ghazali :

فرعاية المقاصد عبارة حاوية لال بقاء و دفع القواطع

و التحصيل على سبيل الال بتداء

“Penjagaan terhadap maksud dan tujuan syari’ah adalah upaya

mendasar untuk bertahan hidup, menahan faktor-faktor kerusakan

dan mendorong terjadinya kesejahteraan”.

b. Ahmad al-Raysuni

الغا يا ت التي و ضغت الشريعة أل جل تحقيقها , لمصلحة العباد

“Maqashid al-Syari’ah merupakan tujuan-tujuan yang telah

ditetapkan oleh syari’ah untuk dicapai demi kemaslahatan

manusia”

c. Abdul Wahab Khallaf

والمقصود العام للشارع من تشريعة األحكام هو تحقيق مصا لح

الناس بكفالة ضر ورياتهم , وتوفير حاجياتهم , وتحسينياتهم

10 Ika Yunia Fauzia dan Abdul Kadir Riyadi, Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif Maqashid al-

Syariah (Jakarta : Kencana, 2014), h.41-43.

Page 44: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

30

“Tujuan umum ketika Allah menetapkan hukum-hukum-Nya

adalah untuk mewujudkan kemaslahatan manusia dengan

terpenuhinya kebutuhan yang dlaruriyah, hajiyah dan tahsiniyah.

d. Al-Imam al-Syathibi

Kematangan konsep maqashid syari’ah mencapai puncaknya di

tangan al-Syathibi. Menurut Syathibi sesungguhnya syari’ah

bertujuan untuk mewujudkan kemaslahatan manusia sebagai hamba

Allah di dunia dan akhirat. Maka dari itu, ketika hamba-Nya

dibebani kewajiban (al-taklif), tak lain untuk merealisasikan

kemaslahatan. Sehingga dalam pandangannya, tidak ada satu

hukum pun yang tidak mempunyai suatu tujuan.11

Masih menurut Syathibi, kemaslahatan dapat diwujudkan apabila

terpeliharanya lima unsur, yaitu : agama, jiwa, akal, keturunan, dan

harta. Dalam rangka untuk mewujudkan kelima unsur pokok

tersebut, Syathibi membagi maqashid syari’ah menjadi tiga

tingkatan yaitu maqashid al-dlaruriyat, maqashid al-hajiyat, dan

maqashid al-tahsiniyat. Penjagaan terhadap lima unsur di atas bisa

ditempuh dengan dua cara : 1) Dari segi ada (min nahiyah al-

wujud), yaitu dengan cara menjaga dan memelihara hal-hal yang

dapat melanggengkan keberadaan lima unsur tersebut. 2) Dari segi

11 Ibid., h.88

Page 45: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

31

tidak ada (min nahiyah al-adam) yaitu dengan cara mencegah hal-

hal yang menyebabkan ketiadaan lima unsur tersebut.12

Dengan demikian, maqashid al-syari’ah dapat diartikan sebagai tujuan

Allah sebagi shari’ dalam menetapkan hukum yang terintegrasi

terhadap hambanya. Inti dari maqashid al-syari’ah adalah untuk

mewujudkan kebaikan sekaligus menghindarkan keburukan atau

menarik manfaat (maslahah).13

2. Sharia Maqasid Index (SMI)

Sharia Maqasid Index (SMI) merupakan metode pengukuran kinerja

perbankan syariah yang dikembangkan oleh Mustafa Omar

Mohammed, Dzuljastri Abdul Razak dan Fauziah Md Taib. Dalam

penelitian mereka yang berjudul : The Performance Measures of

Islamic Banking Based on the Maqashid Framework telah dirumuskan

evaluasi kinerja untuk perbankan syariah yang mengacu pada konsep

maqashid syari’ah. Pengembangan sharia maqasid index didasari oleh

ketidaksesuaian penggunaan indikator kinerja konvensional di

perbankan syariah. Ketidaksesuaian tersebut disebabkan oleh

berbedanya tujuan antara indikator konvensional yang menitikberatkan

12 Ika Yunia F. dan Abd. K. Riyadi, Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif Maqashid al-Syariah,

h.89. 13 Agustianto Mingka, Maqashid Syariah Dalam Ekonomi dan Keuangan Syariah (Jakarta : Iqtishad

Publlishing,2013), h. 40.

Page 46: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

32

hanya pada pengukuran keuangan sedangkan tujuan perbankan syariah

bersifat multidimensional. 14

Variabel yang digunakan mengacu kepada teori maqashid syari’ah

oleh Abu Zahrah sebagaimana dikutip oleh Mohammed dan Taib yang

mencakup Tahdzib al-Fard (Mendidik individu), Iqamah al-Adl

(Menegakkan keadilan), dan Maslahah (Kesejahteraan). Melalui

konsep Sekaran, ketiga tujuan tersebut diterjemahkan ke dalam

dimensi lalu diklasifikasikan menjadi beberapa elemen.15

Ketiga maqashid tersebut dapat ditransformasikan ke dalam 9 dimensi

dan 10 elemen. Kesepuluh elemen kemudian ditransformasikan ke

dalam rasio kinerja. Mendidik individu adalah maqashid pertama yang

berarti pengembangan pengetahuan dan keahlian individu sehinga

nilai-nilai spiritual meningkat. perbankan syariah harus merencang

program pendidikan dan pelatihan dengan nilai-nilai moral supaya

mereka bisa meningkatkan pengetahuan dan keahlian pegawai-

pegawainya. Bank juga harus menyediakan informasi kepada

stakeholder bahwa produk-produk yang ditawarkan telah sesuai

dengan prinsip syariah. Rasio dalam maqashid pertama adalah bantuan

pendidikan, riset, pelatihan dan publikasi (promosi). Maqashid kedua

adalah keadilan, perbankan syariah harus memastikan kejujuran dan

14 M. Omar Mohammed dkk,“The Performance Measures of Islamic Banking Based on the Maqasid

Framework,”, h.5. 15 Ibid., h.4.

Page 47: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

33

keadilan dalam setiap transaksi dan aktivitas bisnis yang tercakup

dalam produk, harga dan ketentuan kontrak. Selain itu seluruh kontrak

(aqad) harus bebas dari unsur ketidakadilan seperti maysir, gharar dan

riba. Rasio di tujuan kedua ini adalah rasio PER (profit equalization

reserve), porsi pembiayaan dengan skema mudharabah dan

musyarakah (fungsi bagi hasil) serta rasio pendapatan bebas bunga.

Maqashid yang ketiga disebut maslahah, dalam hal ini bank harus

mengembangkan proyek-proyek investasi dan pelayanan sosial untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari rasio

zakat yang dikeluarkan oleh bank dan investasi di sektor riil. Rasio di

maqashid ketiga ini adalah profit returns, personal income transfer

(Zakat), dan rasio investasi di sektor riil.16

16 M. Syafii Antonio, dkk, “An Analysis of Islamic Banking Performance: Maqashid Index

Implementation in Indonesia and Jordania”, h.15.

Page 48: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan

studi deskriptif. Pada penelitian ini proses analisis data yang dikerjakan pada

umumnya ditujukan untuk menggambarkan kejadian-kejadian, ataupun

hubungan variabel yang diamati saja. Studi deskriptif pada dasarnya tidaklah

memerlukan pengujian lebih lanjut.32

Metode kuantitatif yaang digunakan pada penelitian ini menggunakan

metode angka indeks (Index number). Metode angka indeks berguna bila kita

ingin mengetahui perkembangan keadaan secara makro, atau menyeluruh dari

variabel atau kejadian yang kita amati. Alat ini relatif banyak dipakai oleh

para praktisi dan ahli ekonomi guna menggambarkan keadaan perkembangan

perekonomian.33

B. Metode pengumpulan data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

bersifat time series, data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan

oleh seseorang, dan bukan peneliti yang melakukan studi mutakhir. Data

32 Muhammad Teguh, Metode Kuantitatif untuk analisis Ekonomi dan Bisnis (Jakarta : Rajawali Pers,

2014), h.21. 33 Ibid, h.26.

Page 49: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

35

tersebut bisa merupakan internal atau eksternal organisasi dan diakses melalui

internet, penelusuran dokumen, atau publikasi informasi.34

Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan peneliti untuk memperoleh data

sekunder tersebut adalah sebagai berikut :

1. Studi kepustakaan (Library Research)

Studi kepustakaan bertujuan untuk memperoleh konsep dan landasan

teori dengan mempelajari berbagai literatur, buku, referensi, dan

dokumen-dokumen yang berkaitan dengan obyek pembahasan sebagai

bahan analisis yang dicari pada perpustakaan. Mengumpulkan,

memilih, memahami dengan cara membaca penelitian terdahulu yaitu

Jurnal, Skripsi, Tesis dan lain sebagainya yang berkaitan dengan

penelitian ini.

2. Teknik Dokumentasi

Teknik ini merupakan cara untuk memperoleh data langsung di tempat

penelitian yang diperoleh melalui buku-buku, peraturan-peraturan,

laporan relevan yang ada pada objek penelitian. Data yang diperoleh

biasanya berupa data sekunder. Dalam hal ini, peneliti tinggal

mengambil data yang telah diolah oleh pihak lain. Atau dilakukan

dengan menyalin data atau dokumen yang dihasilkan oleh pihak lain.35

34 Uma Sekaran, Research Methods for Business (Metode penelitian untuk bisnis) Buku 2 Edisi 4

(Jakarta : Salemba Empat, 2006), h.65. 35Supriyanto, Metodologi Riset Bisnis (Jakarta : PT Indeks, 2009), h.137.

Page 50: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

36

Data yang diperoleh dengan teknik ini terdapat dalam laporan tahunan

yang telah diaudit dari bank yang menjadi objek penelitian selama

periode 2011- 2014. Laporan tahunan tersebut diperoleh peneliti

melalui website masing-masing bank yang menjadi objek penelitian.

C. Objek Penelitian

Perbankan syariah yang menjadi objek dalam penelitian ini ditentukan

melalui Purposive Sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu.36 Adapun pertimbangan dalam menentukan sampel

pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Perbankan syariah yang telah berbentuk bank umum syariah (BUS)

pada periode 2011 – 2014.

2. Laporan tahunan bank umum syariah menggunakan Bahasa Indonesia

dalam pelaporan keuangannya dan mata uang rupiah dalam pelaporan

unit moneternya.

3. Bank umum syariah yang telah mempublikasikan laporan keuangan

yang telah diaudit untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2011, 31 Desember 2012, 31 Desember 2013, dan 31

Desember 2014.

Dari pertimbangan-pertimbangan tersebut diperoleh bank syariah yang

menjadi objek dalam penelitian ini yaitu :

36 Ety Rochaety, dkk., Metodologi Penelitian Bisnis dengan aplikasi SPSS (Jakarta : Mitra Wacana

Media, 2007), h.66.

Page 51: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

37

a. Bank Central Asia Syariah (BCAS)

b. Bank Jabar Banten Syariah (BJBS)

c. Bank Mega Syariah (BMS)

d. Bank Muamalat Indonesia (BMI)

e. Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS)

f. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS)

g. Bank Syariah Bukopin (BSB)

h. Bank Syariah Mandiri (BSM)

i. Bank Victoria Syariah (BVS)

j. Maybank Syariah Indonesia (MSI)

k. Panin Bank Syariah (PBS)

Adapun bank umum syariah yang tidak memenuhi kriteria di atas adalah

BTPN Syariah. BTPN Syariah tidak memenuhi ketiga persyaratan di atas

terutama persyaratan pertama dikarenakan BTPN Syariah baru resmi

berbentuk BUS pada Juli tahun 2014 sehingga dikecualikan dari objek

penelitian.

D. Metode Analisis Kinerja

Dalam menganalisis data untuk mengukur kinerja profitabilitas digunakan

metode comparative profitability index, sedangkan untuk mengukur kinerja

maqashid syari’ah digunakan metode sharia maqasid index. Kedua hasil

pengukuran tersebut pada akhirnya akan diperbandingkan dalam sebuah

diagram kartesius.

Page 52: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

38

E. Analisis kinerja profitabilitas

Ada 2 tahap yang akan dilakukan dalam mengukur kinerja

profitabilitas bank syariah, yaitu:

a. Menjelaskan rasio kinerja profitabilitas bank syariah secara rata-

rata.

b. Menentukan peringkat bank syariah dengan menggunakan metode

comparative performance index (CPI).

F. Operasional variabel profitabilitas

Variabel-variabel yang digunakan untuk mengukur kinerja profitabilitas

pada penelitian ini adalah ROA, ROE, NOM, dan BOPO. Adapun operasional

dari variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut :

1. ROA (Return on Asset)

Rasio laba sebelum pajak dalam 12 bulan terakhir terhadap rata-rata

volume usaha (ROA) dalam periode yang sama. ROA

menggambarkan perputaran aktiva yang diukur dari volume penjualan.

Ukuran atau rumus yang digunakan adalah rasio perbandingan antara

laba sebelum pajak dengan total aset. Rasio ini digunakan untuk

mengukur kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan secara

keseluruhan. Rasio ini dirumuskan dengan37 :

37 Veithzal Rivai, dkk., Bank and Financial Institution Management : Conventional and Sharia System

(Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007), h.720.

Page 53: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

39

𝑅𝑂𝐴 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑥 100 %

2. ROE (Return on Equity)

Return on Equity merupakan indikator yang amat penting bagi para

pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan

bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan

pembayaran deviden. Kenaikan rasio ini berarti terjadi kenaikan laba

bersih dari laba yang bersangkutan yang selanjutnya dikaitkan dengan

peluang kemungkinan pembayaran dividen (terutama bagi bank yang

telah go public). Rasio ini sebagai perbandingan antara laba bersih

setelah pajak dengan modal sendiri (equity). Rasio ini dirumuskan

sebagai berikut38 :

𝑅𝑂𝐸 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑡𝑜𝑟 𝑥 100 %

3. NOM (Net Operating Margin)

Rasio ini adalah rasio rentabilitas untuk mengetahui kemampuan

aktiva produktif dalam menghasilkan laba melalui perbandingan

pendapatan operasional dan beban operasional dengan rata-rata aktiva

produktif.39

38 Ibid., h. 721. 39 Dwi Nur’aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan perbankan syariah (Tangerang Selatan : UIN

Jakarta Press, 2013), h.101.

Page 54: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

40

𝑁𝑂𝑀 = (𝑃𝑂 − 𝐷𝐵𝐻) − 𝐵𝑂

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑥 100 %

4. BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional)

Rasio ini adalah perbandingan antara biaya operasional dengan

pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Dalam hal

ini perlu diketahui bahwa usaha utama bank adalah menghimpun dana

dari masyarakat dan selanjutnya menyalurkan kembali kepada

masyarakat dalam bentuk kredit/pembiayaan, sehingga beban

bunga/bagi hasil dan hasil bunga/bagi hasil/marjin merupakan porsi

terbesar bagi bank. Rasio ini dirumuskan dengan40 :

𝐵𝑂𝑃𝑂 = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑥 100 %

G. Comparative Performance Index (CPI)

Untuk dapat membandingkan kinerja profitabilitas bank syariah dengan

sharia maqasid index (SMI), maka proses yang akan dilakukan adalah

dengan menghitung nilai masing-masing pengukuran profitabilitas bank

syariah dan menentukan peringkat dari kinerja bank syariah tersebut. Hal ini

40 Veithzal Rivai, dkk., Bank and Financial Institution Management : Conventional and Sharia

System, h. 722.

Page 55: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

41

dapat dilakukan dengan menggunakan metode comparative performance

index (CPI).41

Comparative Performance Index atau juga dikenal sebagai composite

performance index (CPI) merupakan salah satu metode yang dapat

digunakan dalam pengambilan keputusan berbasis indeks kinerja. CPI adalah

indeks gabungan yang dapat digunakan untuk menentukan penilaian atau

peringkat dari berbagai alternatif. CPI mentransformasi nilai dari variabel

dengan jangkauan berbeda menjadi suatu indeks gabungan yang dapat

dibandingkan. Metode ini bisa mengakomodasi kriteria tren positif

(semakin tinggi nilainya semakin baik) dan tren negatif (semakin rendah

nilainya semakin baik). Formula yang digunakan untuk teknik CPI

adalah42:

Aij = Xij (min) x 100 / Xij (min)

(i=1.j) = (X(i+1.j)) / Xij (min) x 100

1ij = Aij x Pj

Ii = ∑ (Iij)

Keterangan :

Aij = nilai alternatif ke-i pada kriteria ke-j

Xij (min) = nilai alternatif ke-i pada kriteria awal

minimum ke-j

A(i + 1.j) = nilai alternatif ke-i +1 pada kriteria ke-j

(X(l + 1.j) = nilai alternatif ke-i +1 pada kriteria awal ke-j

Pj = bobot kepentingan kriteria ke – j

41 Afrinaldi, “Analisa Kinerja perbankan syariah Indonesia Ditinjau dari Maqasid Syariah: Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI) dan Profitabilitas Bank Syariah”, h. 4. 42 Rofi’atul Adawiyah, dkk., Decision support system perencanaan studi lanjut bagi tenaga pendidik berdasarkan kualifikasi bidang dengan metode Composite Performance Index”, Repositori Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas Brawijaya Volume 4 Nomor 5, 2014. h.5

Page 56: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

42

Iij = indeks alternatif ke-I

Ii = indeks gabungan kriteria pada alternatif ke-I

i = 1,2,3,…,n dan j = 1,2,3,…,m

Tabel 3.1

Matriks transformasi melalui teknik Comparative Profitability Index (CPI)

Alternatif Kriteria Nilai

Alternatif Peringkat

ROA ROE NOM BOPO

BCAS

BJBS

BMS

BMI

BNIS

BRIS

BSB

BSM

BVS

MSI

PBS

Bobot

Kriteria

Page 57: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

43

Prosedur dalam metode CPI adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi kriteria tren yaitu tren positif (semakin tinggi

nilainya semakin baik) dan tren negatif (semakin rendah

nilainya semakin baik).

2. Untuk kriteria tren positif, nilai maksimum pada setiap

kriteria ditransformasi ke seratus, sedangkan nilai lainnya

ditransformasi secara proporsional lebih tinggi.

3. Untuk kriteria tren negatif, nilai minimum pada setiap

kriteria ditransformasi ke seratus, sedangkan nilai lainnya

ditransformasi secara proporsional lebih rendah.

4. Perhitungan nilai alternatif merupakan jumlah dari

perkalian antara nilai kriteria dengan bobot kriteria.

H. Sharia Maqasid Index (SMI)

1. Konsep Maqashid Syari’ah Abu Zahrah

Abu Zahrah dalam kitab Ushul Fiqihnya merumuskan konsep

maqashid syari’ah dengan mengklasifikasikannya ke dalam tiga

tujuan utama yaitu43 :

a. Tahdzib al fard (Pendidikan bagi individu)

b.Iqamah al-adl (Menegakkan keadilan)

c. Jalb al maslahah (Mewujudkan kemaslahatan)

43 Muhammad Abu Zahrah, Ushul Fiqih (Jakarta : Pustaka Firdaus,2014), h. 574-578.

Page 58: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

44

Ketiga konsep di ataslah yang dikembangkan oleh Omar Mohammed

dkk, sebagai pijakan dalam mengembangkan sharia maqasid index.

2. Metode operasionalisasi sekaran

Untuk dapat mengoperasionalkan, atau secara operasional

mendefinisikan sebuah konsep untuk membuatnya bisa diukur,

dilakukan dengan melihat pada dimensi perilaku, aspek, atau sifat

yang ditunjukkan oleh konsep. Hal tersebut kemudian diterjemahkan

ke dalam elemen yang dapat diamati dan diukur sehingga

menghasilkan suatu indeks pengukuran konsep. Mendefinisikan

sebuah konsep secara operasional meliputi serangkaian tahap. Model

operasionalisasi sekaran ditunjukan oleh ilustrasi berikut ini dimana D

adalah Dimensi dan E adalah Elemen.44

44 Uma Sekaran, Research Methods for Business (Metode penelitian untuk bisnis) Buku 2 Edisi 4

(Jakarta : Salemba Empat, 2006), h.4.

Gambar 3.1 : Metode Operasionalisasi Sekaran

Page 59: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

45

3. Model pengukuran kinerja Maqashid Syari’ah

Dengan menggunakan metode operasionalisasi Sekaran tersebut,

konsep maqashid syari’ah dari Abu Zahrah diterjemahkan oleh

Mustafa Omar Mohammed dkk. ke dalam dimensi atau karakteristik

dan akhirnya menjadi elemen yang dapat diukur sebagaimana

ditunjukkan oleh tabel berikut45 :

Tabel 3.2 : Model pengukuran kinerja Maqashid Syari’ah

Tujuan

Syariah Dimensi (D) Elemen (E) Rasio Kinerja

Tahżīb Al-

Fard

(Educating

Individual)

D1.

Advancement

of Knowledge

E1. Education

Grant

R1. Education

Grant/Total Expense

E2. Research R2. Research Expense/

Total Expense

D2. Instilling

New Skill and

Improvement

E3. Training R3. Training

Expense/Total Expense

D3. Creating

Awareness of

Islamic

Banking

E4. Publicity R4. Publicity

Expense/Tota Expense

Iqāmah

Al-‘Adl

(Establishi

D4. Fair

Returns E5. Fair Returns

R5. Profit Equalization

Reserves (PER) / Net or

Investment Income

45 Mustafa Omar Mohammed, dan Fauziah Md Taib, “Developing Islamic Banking Performance

Measures Based on Maqasid Al-Shariah Framework : Cases of 24 selected banks”, paper

dipresentasikan pada 9th Australian Society of Heterodox Economists Conference, UNSW, Sydney,

Australia. h. 63.

Page 60: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

46

ng

Justice)

D5. Cheap

Products &

Services

E6. Functional

Distribution

R6. Mudharabah and

Musyarakah Modes/Total

Investment Mode

D6.

Elimination

of Injustices

E7. Interest Free

Product

R7. Interest Free

Income/Total Income

3. Jalb al

Maṣlahah

(Public

Interest)

D7.

Profitability

of Bank

E8. Profit Ratios R8. Net Income/Total

Asset

D8.

Redistributio

n of Income

and Wealth

E9. Personal

Income

R9. Zakah Paid/ Net

Income

D9.

Investment in

Real Sector

E10. Investment

Ratios in Real

Sector

R10. Investment in Real

Economic Sectors/ Total

Investment

Kesepuluh rasio kinerja di atas dipilih berdasarkan kriteria-kriteria

berikut ini46 :

a. Diskusi mengenai tujuan-tujuan perbankan syariah, dimensi-

dimensi serta elemen-elemen diidentifikasikan dari tujuan-

tujuan tersebut.

46 M. Omar Mohammed, dkk, “The Performance Measures of Islamic Banking Based on the Maqasid

Framework”, h. 8.

Page 61: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

47

b. Penelitian sebelumnya yang sejenis menggunakan rasio-rasio

yang sama untuk mengukur kinerja perbankan syariah dan

perbankan Konvensional.

c. Kemudahan dalam sumber data (Laporan Keuangan) dan

metode riset (multi attribute decision making)

d. Kemungkinan mengukur implementasi konsep maqashid

syari’ah lebih akurat dengan menggunakan rasio-rasio ini.

Penjelasan dari variabel-variabel sharia maqasid index pada tabel 3.2

di atas adalah sebagai berikut47 :

a. (D1) Advancement Knowledge

Bank syariah dituntut untuk ikut berperan serta dalam

mengembangkan pengetahuan tidak hanya untuk pegawainya

tetapi juga untuk masyarakat banyak. Peran ini dapat

diukur melalui elemen seberapa besar bank syariah

memberikan beasiswa pendidikan (E1.Education Grant) dan

melakukan penelitian dan pengembangan (E2. Research).

Rasio pengukurannya dapat diukur melalui seberapa besar

dana beasiswa terhadap total biayanya (R1. Education Grant/

Total Expense) dan rasio biaya penelitian terhadap total

biayanya (R2.Research Expense/Total Expense). Semakin

47 Afrinaldi, “Analisa Kinerja Perbankan Syariah Indonesia ditinjau dari Maqasid Syariah:

Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI) dan Profitabilitas Bank Syariah”, h. 7-9.

Page 62: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

48

besar dana beasiswa dan biaya penelitian yang dikeluakan

bank syariah, menunjukkan bahwa bank syariah peduli

terhadap pengembangan ilmu pengetahuan.

b. (D2) Instilling New Skill and Improvement

Bank syariah memiliki kewajiban untuk meningkatkan skill

dan pengetahuan pegawainya, hal ini dapat diukur dengan

seberapa besar perhatian bank syariah terhadap pelatihan dan

pendidikan bagi pegawainya. (E3.Training). Rasio

pengukurannya dapat diukur melalui seberapa besar biaya

pelatihan terhadap total biayanya (R3. Training Expense/Total

expense). Semakin besar rasio biaya training yang

dikeluarkan oleh bank syariah artinya semakin besar

perhatian bank terhadap pengembangan sumber daya insaninya.

c. (D3) Creating Awareness of Islamic Banking

Peran bank syariah dalam meningkatkan pengetahuan

masyarakat khususnya tentang perbankan syariah adalah

dengan melakukan sosialisasi dan publikasi perbankan

syariah dalam bentuk informasi produk bank syariah,

operasional dan sistem ekonomi syariah. (E4. Publicity) Hal

ini dapat diukur melalui seberapa besar biaya publikasi

Page 63: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

49

atau promosi yang dikeluarkan bank terhadap total biaya

yang dikeluarkannya (R4. Publicity Expense/ Total

expense). Semakin besar promosi dan publisitas yang

dilakukan bank syariah akan berdampak pada peningkatan

kesadaran masyarakat terhadap perbankan syariah.

d. D4) Fair Returns

Bank syariah dituntut untuk dapat melakukan transaksi

secara adil yang tidak merugikan nasabahnya. Salah satu

yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan hasil yang

adil dan setara (Fair return). Ukuran yang digunakan

adalah rasio profit equalization reserve (PER) bank syariah.

Untuk kasus bank syariah di Indonesia, PER belum

diterapkan secara penuh dan belum ada bank syariah yang

melaporkan tingkat PER dalam laporan tahunannya. Hal ini

tentunya berbeda dengan perbankan syariah di Malaysia yang

telah menggunakan PER tersebut. oleh karena itu, rasio PER

(R5. Profit Equalization Reserves (PER)/ Net or Investment

income) tidak dapat digunakan karena belum adanya data

terkait dengan hal tersebut.

Page 64: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

50

e. (D5) Cheap Products and Services

Elemen pengukuran yang dilakukan adalah E6. functional

distribution dengan rasio kinerja pengukuran (R6.

Mudharabah or Musyarakah Modes / Total Investment

Mode), berapa besar pembiayaan dengan skim bagi hasil

mudharabah dan musyarakah terhadap seluruh model

pembiayaan yang diberikan bank syariah. Semakin tinggi

model pembiayaan bank syariah menggunakan mudharabah

dan musyarakah menunjukkan bahwa Bank syariah

meningkatkan fungsinya untuk mewujudkan keadilan sosio

ekonomi melalui transaksi bagi hasil.

f. (D6) Elimination of Injustices

Riba (suku bunga) merupakan salah satu instrumen yang

dilarang dalam sistem perbankan dan keuangan syariah. Hal

ini disebabkan riba memberikan dampak buruk terhadap

perekonomian dan menyebabkan ketidakadilan dalam

transaksi ekonomi. Riba memberikan kesempatan yang luas

kepada golongan kaya untuk mengeksploitasi golongan

miskin. Bank syariah dituntut untuk menjalankan aktivitas

perbankan khususnya investasi yang dilakukan terbebas dari

riba. Semakin tinggi rasio investasi yang bebas riba terhadap

Page 65: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

51

total investasinya, akan berdampak positif terhadap

berkurangnya kesenjangan pendapatan dan kekayaan dalam

kehidupan bermasyarakat. Hal ini dapat diukur melalui rasio

Interest free income terhadap total income.

g. (D7) Profitability of Bank

Semakin besar keuntungan yang diperoleh bank syariah maka

akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan tidak hanya

pemilik dan pegawai bank syariah tetapi dapat berdampak pada

semua stakeholder perbankan syariah. Hal ini dapat terlihat

dari rasio profitabilitas bank syariah dan dapat diukur melalui

seberapa besar net profit terhadap total asset bank syariah.

h. (D8) Redistribution of Income & Wealth

Salah satu peran penting keberadaan bank syariah adalah

untuk mendistribusikan kekayaan kepada semua golongan.

Peran ini dapat dilakukan bank syariah melalui

pendistribusian dana zakat yang dikeluarkan oleh bank syariah.

Peran ini dapat diukur melalui seberapa besar rasio zakat

yang dibayar bank syariah terhadap net income bank

syariah tersebut.

Page 66: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

52

i. (D9) Investment in Real Sector

Keberadaan bank syariah diharapkan dapat mendorong

pertumbuhan sektor riil yang selama ini tidak seimbang

dengan sektor keuangan. Prinsip dan akad-akad bank

syariah dinilai lebih sesuai dalam pengembangan sektor

rill, sehinggga tingkat pembiayaan bank syariah diharapkan

lebih banyak pada sektor riil tersebut seperti sektor

pertanian, pertambangan, konstruksi, manufaktur dan usaha

mikro. Salah satu cara pengukuran yang dilakukan untuk

melihat hal ini adalah dengan melihat seberapa besar

pembiayaan bank syariah terhadap sektor riil dibandingkan

dengan total pembiayaan bank tersebut (R10. Investment in

Real Economic Sectors / total Investment). Semakin tinggi

pembiayaan yang disalurkan ke sektor riil yang dilakukan

perbankan syariah akan mendorong terjadinya pengembangan

ekonomi sektor ril yang akan memberikan kemaslahatan

kepada seluruh lapisan masyarakat.

Page 67: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

53

4. Verifikasi dan pembobotan model pengukuran kinerja Maqashid

Syari’ah

Untuk mendapatkan hasil yang terbaik dari pengukuran di atas,

maka dilakukan verifikasi dari model dan pembobotan pada

setiap konsep dan elemen pengukuran melalui wawancara dengan 16

pakar syariah di Asia dan Timur Tengah (pembobotan tersebut

berdasarkan hasil penelitian dari Mustafa Omar Muhammed,

sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini48:

Tabel 3.3

Bobot rata-rata tujuan dan elemen pengukuran Maqashid Syari’ah

Tujuan

Syariah

Bobot

(Weighting)

Rata-rata

(100 %)

Elemen (E) Bobot (Weighting)

Rata-rata (100 %)

Tahżīb Al-

Fard

(Educating

Individual)

30

E1. Education

Grant 24

E2. Research 27

E3. Training 26

E4. Publicity 23

Total 100

Iqāmah

Al-‘Adl

(Establishi

41

E5. Fair Returns 30

E6. Functional

Distribution 32

48 M. Omar Mohammed, dan Fauziah Md Taib,“Developing Islamic Banking Performance Measures

Based on Maqasid Al-Shariah Framework : Cases of 24 selected banks”, h. 63.

Page 68: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

54

ng

Justice)

E7. Interest Free

Product 38

Total 100

3. Jalb al

Maṣlahah

(Public

Interest)

29

E8. Profit Ratios 33

E9. Personal

Income 30

E10. Investment

Ratios in Real

Sector

37

Total 100

Total 100

5. Tahapan pengukuran kinerja Maqashid Syari’ah

Ada tiga tahap yang akan dilakukan untuk mengukur kinerja

maqashid syariah bank syariah, yaitu49 :

a. Menilai setiap rasio kinerja maqashid syari’ah yang terdiri dari 10

rasio kinerja yaitu:

(1) Education Grant/Total Expense (R11)

(2) Research expense/Total Expense (R21)

(3) Training expense/Total Expense (R31)

(4) Publicity expense/ Total Expense (R41)

49 Afrinaldi, “Analisa Kinerja Perbankan Syariah Indonesia ditinjau dari Maqasid Syariah:

Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI) dan Profitabilitas Bank Syariah”, h. 10-12.

Page 69: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

55

(5) Profit Equalization Reserves (PER) / Net or Investment

Income (R12)

(6) Mudharabah and Musyarakah Modes/ Total Investment

Mode (R22)

(7) Interest Free Income/Total Income (R32)

(8) Net Income/ Total Asset (R13)

(9) Zakah paid / Net Asset (R23)

(10) Investment in Real Economic Sectors / Total

Investment (R33)

b. Menentukan peringkat dari bank syariah berdasarkan Indikator

Kinerja (IK)

Proses menentukan peringkat dari setiap bank syariah

dilakukan melalui Indikator Kinerja (IK) setiap bank syariah.

Proses tersebut menggunakan simple additive weighting method

(SAW) dengan cara pembobotan, agregat dan proses menentukan

peringkat (weighting, aggregating and ranking processes).SAW

merupakan metode multiple atribute decision making (MADM)

yang dilakukan sebagai berikut:

(1) Pengambil keputusan (decision maker) mengidentifikasi

setiap nilai atribut dan nilai intraatribut. Dalam

penelitian ini yang menjadi atribut adalah tiga tujuan

maqashid syariah dan intra-atribut adalah 10 elemen

Page 70: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

56

dan 10 indikator kinerja (rasio) sebagaimana pada

tabel sebelumnya (tabel 3.2).

(2) Para pembuat keputusan menentukan bobot setiap atribut

dan intra–atribut. Bobot dari 3 tujuan maqashid syariah

dan 10 elemen (intra-atribut) telah diberikan bobot oleh

pakar syariah sebagaimana pada tabel 3.3 di atas.

Evaluasi dari 10 rasio kinerja diperoleh dari laporan

tahunan 11 bank syariah yang menjadi objek penelitian

periode 2011 – 2014.

(3) Kemudian akan diperoleh skor total untuk setiap bank

dengan cara mengalikan setiap rasio skala setiap atribut.

Secara matematis, proses menentukan Indikator kinerja

dan tingkat sharia maqashid index tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut:

(1) Tujuan pertama yaitu Tahzib al-Fard (Mendidik Individu)

Indikator Kinerja (IK) untuk Tujuan 1 (T1) adalah sebagai

berikut:

IK (T1) = IK11 + IK21 + IK31 + IK41

Dimana :

IK11 = W11 x E11 x R11

Page 71: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

57

IK21 = W11 x E21 x R21

IK31= W11 x E31 x R31

IK41= W11 x E41 x R41

Atau;

W11 (E11 x R11 + x E21 x R21 + x E31 x R31 + x E41 x R41)

Dimana;

T1 = Tujuan pertama dari maqashid syari’ah (Tahzib al

Fardi)

W11= Bobot rata-rata untuk tujuan pertama (Tahzib al

Fardi)

E11= Bobot rata-rata untuk elemen pertama tujuan 1

(E1.Education Grant)

E21 = Bobot rata-rata untuk elemen kedua tujuan 1

(E2.Research)

E31 = Bobot rata-rata untuk elemen ketiga tujuan 1

(E3.Training)

E41 = Bobot rata-rata untuk elemen ke empat tujuan 1

(E4.Publicity)

R11 = Rasio kinerja untuk elemen pertama tujuan 1

R21 = Rasio kinerja untuk elemen kedua tujuan 1

Page 72: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

58

R31 = Rasio kinerja untuk elemen ketiga tujuan 1

R41 = Rasio kinerja untuk elemen ke empat tujuan 1

(2) Tujuan kedua (T2) yaitu Iqamah al- Adl (Menegakkan

Keadilan). Indikator Kinerja (IK) untuk Tujuan 2 adalah

sebagai berikut:

IK (T2) = IK12 + IK22 + IK32

Dimana :

IK12 = W22 x E12 x R12

IK22 = W22 x E22 x R22

IK32 = W22 x E32 x R32

atau; W22 ( E12 x R12 + E22 x R32 + E32 x R32)

(3) Jalb al Maslahah (Kemaslahatan umum) = Tujuan 3 (T3)

Indikator Kinerja (IK) untuk Tujuan 3 sebagai berikut:

IK (T3) = IK13 + IK23 + IK33

Dimana :

IK13 = W33 x E13 x R13

IK23 = W33 x E23 x R23

IK33 = W33 x E33 x R33

atau; W33 ( E13 x R13 + E23 x R23 + E33 x R33)

Page 73: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

59

c. Menentukan Sharia Maqasid Index

Sharia Maqasid Index (SMI) untuk setiap bank syariah

merupakan total semua kinerja indikator dari 3 tujuan maqashid

syariah. Sehingga SMI setiap bank syariah dapat dirumuskan

sebagai berikut:

IMS = IK(T1) + IK(T2) + IK(T3)

Dengan kata lain SMI untuk setiap bank syariah adalah jumlah

total dari indikator kinerja maqashid syari’ah tujuan 1, tujuan 2

dan tujuan 3.

6. Perbandingan Profitabilitas dengan Sharia Maqasid Index

Setelah didapatkan hasil perhitungan dari indeks profitabilitas dan

sharia maqasid index untuk setiap bank umum syariah, maka akan

dilakukan perbandingan dari pelaksanaan kedua aspek tersebut dalam

bentuk diagram kartesius. Pengolahan diagram kartesius tersebut akan

menggunakan program SPSS statistic version 17.0 dan program

Microsoft Excel 2013. Beberapa tahapan yang dilakukan dalam

analisis ini adalah sebagai berikut50:

50 Ibid., h.13.

Page 74: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

60

a. Menghitung nilai atau skor rata-rata dari tingkat

profitabilitas dan sharia maqasid index.

b. Membuat plot berdasarkan nilai atau skor rata-rata dari

masing-masing aspek ke dalam diagram kartesius,

dalam hal ini tingkat profitabilitas berlaku sebagai

sumbu vertikal dengan simbol (y) dan tingkat sharia

maqasid index berlaku sebagai sumbu horizontal

dengan simbol (x) dapat disederhanakan menggunakan

rumus sebagai berikut:

�̅� = ∑ xi

n .......................................................................... (1)

𝑦 ̅ = ∑ yi

𝑛 ......................................................................... (2)

Keterangan:

�̅� = Skor rata-rata tingkat profitabilitas bank syariah

𝑦 ̅ = Skor rata-rata sharia maqasid index

𝑥𝑖 = Total skor setiap tingkat profitabilitas dari seluruh sampel

bank syariah

𝑦𝑖 = Total skor setiap tingkat sharia maqasid index dari seluruh

sampel bank syariah.

Page 75: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

61

Gambar 3.2

Diagram Kartesius Profitabilitas dan Maqashid Syari’ah perbankan

syariah Indonesia

Page 76: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

62

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Kinerja Profitabilitas Bank Umum Syariah

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, ada dua tahapan

yang akan dilakukan dalam menganalisis kinerja profitabilitas. Pertama adalah

menjelaskan rasio kinerja profitabilitas bank syariah secara rata-rata,

selanjutnya menentukan peringkat bank syariah dengan menggunakan

metode comparative performance index (CPI). Berikut adalah rata-rata kinerja

profitabilitas bank umum syariah periode 2011 – 2014 beserta penjelasannya :

Tabel 4.1

Rasio profitabilitas rata-rata Bank Umum Syariah periode 2011 -2014

Bank ROA (%) ROE (%) NOM (%) BOPO (%)

BCAS 0,88 3,08 8,75 89,40

BJBS 0,57 2,19 7,56 92,80

BMS 2,00 25,90 12,07 87,95

BMI 1,15 21,24 4,41 88,11

BNIS 1,35 10,63 9,41 85,56

BRIS 0,66 5,56 6,61 94,02

BSB 0,51 5,90 3,50 93,62

BSM 1,48 16,53 7,04 82,99

BVS 1,75 3,51 2,70 102,39

MSI 3,23 5,43 5,99 61,59

PBS 2,02 5,66 5,95 68,71

Page 77: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

63

Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa Maybank Syariah

Indonesia (MSI) memiliki nilai rata – rata return on asset (ROA) tertinggi

selama periode 2011 – 2014 yaitu sebesar 3,23 % artinya MSI mampu

menghasilkan laba bersih dengan aset yang dimiliki lebih baik dibanding bank

umum syariah lainnya. Bank Mega Syariah (BMS) memiliki kinerja yang

lebih baik dalam menghasilkan laba untuk para pemegang sahamnya, hal ini

ditandai dengan perolehan nilai rata-rata return on equity (ROE) sebesar 25,90

% yang merupakan yang tertinggi selama periode 2011 – 2014 di antara bank

umum syariah. BMS juga mampu memanfaatkan aktiva produktifnya untuk

mendapatkan laba lebih baik dibanding bank umum syariah lainnya pada

periode 2011 – 2014 yakni dengan memperoleh nilai rata-rata net operating

Margin sebesar 12,07 %. Sedangkan dalam efisiensi operasional, MSI

menunjukkan kinerja yang lebih baik dibanding bank umum syariah lainnya

dengan nilai rata-rata BOPO (biaya operasional pendapatan operasional)

selama periode 2011 – 2014 paling rendah yaitu sebesar 61,59 %.

Selanjutnya berdasarkan perhitungan rata-rata profitabilitas bank

umum syariah periode 2011 – 2014 pada tabel 4.1 di atas maka dapat dihitung

nilai composite index masing-masing bank umum syariah agar dapat

dilakukan pemeringkatan kinerja profitabilitas bank umum syariah di

Indonesia selama periode 2011 – 2014 dan agar dapat dibandingkan dengan

sharia maqasid index (SMI). Metode perhitungan nilai composite index telah

Page 78: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

64

dijelaskan pada bab sebelumnya, berikut hasil perhitungan dengan

menggunakan metode comparative performance index (CPI) untuk 11 bank

umum syariah selama periode 2011 -2014.

Tabel 4.2

Indeks kinerja profitabilitas Bank Umum Syariah periode 2011 -2014.

Alternatif Kriteria Nilai

Alternatif

Peringkat

ROA ROE NOM BOPO

BCAS 27,07 11,87 72,48 68,89 45,08 7

BJBS 17,56 8,47 62,66 66,37 38,76 9

BMS 61,95 100 100 70,03 82,99 1

BMI 35,58 82,00 36,57 69,90 56,01 5

BNIS 41,84 41,04 78,01 71,98 58,22 4

BRIS 20,26 21,47 54,81 65,50 40,51 8

BSB 15,70 22,76 28,99 65,78 33,31 11

BSM 45,63 63,82 58,37 74,21 60,51 3

BVS 54,06 13,53 22,34 60,15 37,52 10

MSI 100 20,97 49,65 100 67,66 2

PBS 62,34 21,86 49,34 89,63 55,79 6

Bobot

Kriteria

25 % 25 % 25 % 25 %

Dari tabel di atas BMS menempati peringkat pertama dengan nilai CPI

sebesar 82,99. Keunggulan BMS tersebut terutama bersumber dari tingginya

nilai rata-rata ROE dan NOM. Sementera MSI menempati peringkat kedua

dengan nilai CPI sebesar 67,66, kinerja ROA dan BOPO yang tinggi

menempatkan MSI dengan nilai CPI tertinggi kedua dibandingkan dengan

bank umum syariah lainnya.

Page 79: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

65

B. Kinerja Maqashid Syari’ah Bank Umum Syariah

Untuk mengetahui sejauh mana sebuah bank syariah melaksanakan

setiap tujuan-tujuan maqashid syari’ah dapat diukur melalui rasio kinerja

maqashid syari’ah yang telah dibagi ke dalam tiga tujuan yaitu :

1. Mendidik individu (Tahzib al-Fard)

2. Menegakkan keadilan (Iqamah al-‘adl)

3. Kemaslahatan (Jalb al-Maslahah)

Berikut adalah rasio kinerja maqashid syari’ah 11 bank umum syari’ah

periode 2011 – 2014 untuk setiap tujuannya :

1. Tujuan pertama : Mendidik Individu (Tahzib al-Fard). Pada tujuan

pertama ini terdapat empat elemen yang diukur dalam tujuannya untuk

mengetahui seberapa besar kepedulian bank syariah untuk memajukan

pendidikan dan ilmu pengetahuan untuk para stakeholdernya. Berikut

adalah tabel rasio kinerja maqashid syari’ah untuk tujuan pertama :

Tabel 4.3:

Rasio kinerja Maqashid Syari’ah rata-rata tujuan pertama

Bank Umum Syariah periode 2011 -2014.

Bank Rasio Kinerja Tujuan 1

R11

(%)

R21

(%)

R31

(%)

R41

(%)

BCAS 0,005 0 1,48 1,28

BJBS 0,01 0,002 0 2,20

BMS 0,03 0 0,26 0,51

BMI 0,72 0,21 1,29 3,70

BNIS 0,38 0 2,76 5,61

BRIS 0,01 0 1,60 2,75

BSB 0 0 1,81 2,50

Page 80: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

66

BSM 0,38 0,11 1,52 3,03

BVS 0 0 0,42 1,19

MSI 0,26 0 1,74 2,03

PBS 0,02 0 0,98 0,77

Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa pada rasio pertama

(Education Grant) Bank Muamalat Indonesia (BMI) memiliki nilai rasio

tertinggi yaitu sebesar 0,72 %, artinya 0,72 % dari total pengeluarannya

ditujukan untuk donasi pendidikan. Rasio yang tinggi tersebut tak lepas

dari program pendidikan yang dijalankan oleh Baitulmal Muamalat

(BMM), sebuah lembaga amil zakat (LAZ) yang diprakarsai oleh BMI

sendiri. Program pendidikan andalan yang dijalankan oleh BMM antara

lain : Beasiswa Pendidikan, Orphan Kafala, Islamic Solidarity School

serta Madinah al-Munawarah Solidarity School.

Rasio kedua (Research), hanya dijalankan oleh 3 bank saja

yaitu BJBS, BMI dan BMS. BMI mengalokasikan dana terbesar untuk

kegiatan riset dan pengembangan selama periode 2011 – 2014 yaitu

sebesar 0,21 %. Riset dan pengembangan sangat dibutuhkan oleh

perbankan syariah dalam mendukung kemajuan dan keberlangsungan

perusahaan dalam menghadapi persaingan.

Rasio ketiga (Training), pada rasio ini BNI Syariah (BNIS)

mendapatkan rasio tertinggi yaitu 2,76 %. Jumlah pelatihan, jumah

peserta maupun alokasi dana yang digunakan oleh BNIS setiap tahunnya

Page 81: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

67

memiliki tren meningkat. BNIS menyadari bahwa investasi untuk

meningkatkan kompetensi dan profesionalitas sumber daya insani yang

dimiliki meurpakan kunci kesuksesan sebuah perusahaan yang

berkualitas.

Rasio keempat (Publicity), didalam rasio ini BNIS kembali

mendapatkan nilai yang tinggi selama periode 2011 – 2014, yaitu 5,61

%. Artinya 5,61 % dari total pengeluaran BNIS ditujukan untuk

kegiatan promosi atau publikasi. Kegiatan promosi ini sangat penting

dilakukan oleh perbankan syariah, selain untuk mengenalkan produk-

produk perbankan syariah juga untuk mengenalkan sistem operasional

perbankan syariah maupun sistem ekonomi syariah kepada masyarakat.

Dengan publikasi dan promosi yang gencar diharapkan kesadaran

masyarakat akan perbankan syariah akan semakin meningkat. Kegiatan

promosi yang dilakukan oleh BNIS dilakukan dengan berbagai strategi,

di antaranya dengan mengadakan kerjasama keuangan dengan asosiasi,

perusahaan, komunitas atau yayasan, melakukan sponsorship, di media

masa atau melakukan marketing communication.

2. Tujuan kedua : Menegakkan keadilan (Iqamah –al-‘adl). Pada tujuan

kedua ini ada tiga elemen yang diukur. Pengukuran ketiga elemen ini

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana komitmen bank syariah untuk

menegakkan keadilan ekonomi agar tercipta hubungan yang saling

Page 82: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

68

menguntungkan antara bank syariah dengan masyarakat. Berikut adalah

tabel rasio kinerja maqashid syari’ah untuk tujuan kedua :

Tabel 4.4:

Rasio kinerja Maqashid Syari’ah rata-rata tujuan kedua

Bank Umum Syariah periode 2011 -2014.

Elemen pertama yaitu Fair return yang dicerminkan oleh

penggunakan PER. Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa tidak terdapat

bank umum syariah di Indonesia yang melaporkan alokasi dana untuk

PER pada laporan keuangannya. Ketika bank syariah menetapkan

sebagian pendapatannya untuk PER maka bank tersebut dianggap

memungkiri hak deposan atas keuntungannya, hal ini merupkan

sebuah bentuk ketidakadilan. Maka rasio PER yang tinggi merupakan

bentuk ketidakadilan bank syariah, sedangkan jika rasio PER

mendekati 1 atau tidak ada cadangan untuk PER tersebut maka bank

tersebut berkomitmen untuk menegakkan keadilan. Oleh karena itu

Bank

Rasio Kinerja Tujuan 2

R12

(%)

R22

(%)

R32

(%)

BCAS 0 44,14 99,99

BJBS 0 32,64 99,99

BMS 0 0,90 99,99

BMI 0 47,59 99,97

BNIS 0 16,82 99,99

BRIS 0 25,63 99,99

BSB 0 18,26 99,95

BSM 0 23,60 99,99

BVS 0 28,46 99,97

MSI 0 3,92 99,92

PBS 0 58,53 99,99

Page 83: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

69

rasio untuk mengukur PER adalah (1- PER/Net Income or Investment

Income).

Elemen kedua yaitu functional distrbution yang dijelaskan oleh

rasio pembiayaan dengan skim bagi hasil (mudharabah dan

musyarakah) terhadap skim lainnya. Pada elemen kedua ini Panin

Bank Syariah (PBS) memiliki rasio tertinggi, yaitu sebesar 58,53 %

dari total pembiayaannya menggunakan skim bagi hasil (mudharabah

dan musyarakah). Pada tahun 2014 PBS mengalami kenaikan

signfikan dalam pembiayaan berbasis bagi hasil yaitu mudharabah dan

musyarakah yaitu masing-masing sebesaar 29,60 % dan 371 %.

Pembiayaan dengan skim bagi hasil dianggap lebih mencerminkan

keadilan dikarenakan bank turut merasakan kondisi di sektor riil

apakah untung atau rugi. Skim bagi hasil juga mencerminkan

hubungan kemitraan jangka panjang yang mengandalkan kepercayaan.

Elemen ketiga yaitu interest free income yang dicerminkan

melalui rasio pendapatan bebas bunga dibandingkan dengan total

pendapatan. Pada rasio ketiga ini dapat terlihat bahwa pendapatan

bank syariah di Indonesia secara garis besar bukan berasal dari

kegiatan membungakan uang yang terlarang, akan tetapi masih

terdapat pendapatan bunga dari penempatan dana maupun giro di bank

konvensional.

Page 84: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

70

3. Tujuan ketiga : Kemaslahatan (Jalb al-Maslahah)

Tabel 4.5

Rasio kinerja Maqashid Syari’ah rata-rata tujuan ketiga

Bank Umum Syariah periode 2011 -2014.

Bank Rasio Kinerja Tujuan 3

R13

(%)

R23

(%)

R33

(%)

BCAS 0,53 0,001 65,74

BJBS 0,40 0,00002 71,57

BMS 1,28 0,06 80,90

BMI 0,53 0,02 75,58

BNIS 0,84 0,04 73,85

BRIS 0,40 0,03 81,86

BSB 0,39 0 77,17

BSM 0,94 0,04 79,99

BVS 0,86 0 61,38

MSI 2,10 0 64,47

PBS 1,05 0,01 71,41

Dari tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa MSI memperoleh rasio

tertinggi pada elemen pertama yaitu profit ratios. Kemampuan sebuah

bank syariah untuk mengelola kekayaannya secara optimal dan bijaksana

untuk memperoleh laba yang tinggi merupakan sebuah bentuk dari hifzhul

maal (penjagaan terhadap harta). Laba yang tinggi memungkinkan bank

syariah berkontribusi lebih terhadap pajak untuk pembangunan negara

serta memungkinkan kontribusi yang lebih tinggi untuk kemaslahatan

masyarakat.

Elemen kedua adalah personal income yang dicerminkan oleh rasio

zakat yang dikeluarkan oleh bank syariah terhadap aset bersihnya.

Page 85: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

71

Beberapa bank umum syariah tidak mempublikasikan nominal zakatnya di

laporan keuangan, sedangkan untuk rasio tertinggi diraih oleh BMS yaitu

besaran zakat yang dikeluarkan setara dengan 0,06 % dari aset bersihnya.

Penyebut yang digunakan pada rasio ini tidak menggunakan net profit

melainkan net asset (total asset – total liabilities). Net asset dianggap lebih

mencerminkan kekayaan sebuah bank syariah. Peningkatan pada kekayaan

bank diyakini akan meningkatkan nominal pembayaran zakat.

Elemen ketiga adalah investment in real sector yang dicerminkan

oleh rasio Investasi bank syariah di sektor riil dibandingkan dengan

keseluruhan investasi bank syariah. Pada tabel 4.5 diketahui bahwa 81,86

% dari investasi yang dilakukan oleh BRIS disalurkan di sektor riil sisanya

di sektor keuangan, dan merupakan yang tertinggi di antara bank syariah

lain. Aktivitas investasi di sektor riil diyakini memberikan dampak

langsung yang positif kepada perekonomian masyarakat dibandingkan

dengan aktivitas investasi di sektor keuangan.

C. Indikator Kinerja Bank Umum Syariah

Setelah diketahui hasil perhitungan rasio kinerja maqashid syari’ah

rata-rata, maka proses selanjutnya adalah menentukan peringkat kinerja

maqashid syari’ah dari setiap bank umum syariah. Proses tersebut dilakukan

melalui Indikator Kinerja (IK) setiap bank umum syariah. Untuk mengetahui

IK digunakanlah metode simple sdditive weighting method (SAW) dengan

Page 86: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

72

cara pembobotan, agregat dan proses menentukan peringkat seperti yang telah

dijelaskan dalam bab sebelumnya.

Berikut adalah indikator kinerja setiap bank umum syariah

berdasarkan tujuan-tujuan maqashid syari’ah :

Tabel 4.6:

Indikator kinerja Maqashid Syari’ah tujuan pertama

Bank Umum Syariah periode 2011 -2014.

Bank Indikator Kinerja Tujuan 1 (IK – T1)

IK11

IK21

IK31

IK41

Total

BCAS 0,000003 0 0,001151 0,000884 0,00204

BJBS 0,000004 0,000002 0 0,001521 0,00153

BMS 0,00002 0 0,00020 0,00035 0,00058

BMI 0,00052 0,00017 0,00101 0,00255 0,00425

BNIS 0,00028 0 0,00216 0,00387 0,00630

BRIS 0,00001 0 0,00125 0,00190 0,00316

BSB 0 0 0,00141 0,00173 0,00314

BSM 0,00027 0,00009 0,00118 0,00209 0,00364

BVS 0 0 0,00032 0,00082 0,00115

MSI 0,00019 0 0,00135 0,00140 0,00294

PBS 0,00001 0 0,00076 0,00053 0,00131

Tujuan pertama yaitu mendidik indivdu (Tahzib al-Fard), dari tabel

4.6 dapat diketahui bahwa BMI adalah bank umum syariah yang memiliki

indikator kinerja tertinggi dalam menyalurkan donasi untuk tujuan

pendidikan bagi masyarakat, selain itu BMI juga merupakan bank umum

syariah yang memiliki alokasi dana untuk riset dan pengembangan yang

Page 87: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

73

paling tinggi di antara bank umum syariah lain. Dalam bidang pelatihan dan

pengembangan skill untuk karyawan, BNIS mencatatkan indikator kinerja

yang paling tinggi, selain itu BNIS merupakan bank umum syariah yang

memiliki indikator kinerja tertinggi dalam hal publikasi. Secara keseluruhan,

BNIS lebih baik dalam mencapai tujuan pertama (tahzib al-fard)

dibandingkan dengan bank umum syariah lainnya.

Tabel 4.7

Indikator kinerja Maqashid Syari’ah tujuan kedua

Bank Umum Syariah periode 2011 -2014.

Bank Indikator Kinerja Tujuan 2 (IK – T2)

IK12 IK22 IK32 Total

BCAS 0 0,05792 0,15580 0,21372

BJBS 0 0,04283 0,15578 0,19861

BMS 0 0,00118 0,15579 0,15697

BMI 0 0,06244 0,15575 0,21819

BNIS 0 0,02207 0,15579 0,17785

BRIS 0 0,03363 0,15579 0,18941

BSB 0 0,02396 0,15573 0,17968

BSM 0 0,03096 0,15579 0,18675

BVS 0 0,03733 0,15576 0,19309

MSI 0 0,00514 0,15567 0,16082

PBS 0 0,07679 0,15580 0,23259

Tujuan kedua yaitu menegakkan keadilan (Iqamah al-‘Adl), dari tabel

4.7 di atas terlihat keunggulan PBS dalam melaksanakan tujuan kedua yaitu

menegakkan keadilan. Keunggulan PBS disebabkan oleh tingginya skim

pembiayaan berbasis bagi hasil yang disalurkan oleh PBS selama periode

2011 – 2014. Selanjutnya secara garis besar pendapatan yang diterima oleh

Page 88: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

74

perbankan syariah telah bebas dari riba yang diharamkan, akan tetapi masih

terdapat pendapatan bunga yang berasal dari penempatan di bank

konvensional. Porsi pendapatan bunga terbesar dimiliki oleh MSI serta BSB.

Tabel 4.8

Indikator kinerja Maqashid Syari’ah tujuan ketiga

Bank Umum Syariah periode 2011 -2014.

Bank Indikator Kinerja Tujuan 3 (IK – T3)

R13

(%)

R23

(%)

R33

(%)

Total

BCAS 0,00051 0 0,07054 0,07105

BJBS 0,00038 0 0,07680 0,07718

BMS 0,00122 0,00005 0,08681 0,08808

BMI 0,00050 0,00002 0,08110 0,08162

BNIS 0,00081 0,00003 0,07924 0,08008

BRIS 0,00038 0,00003 0,08783 0,08825

BSB 0,00037 0 0,08280 0,08317

BSM 0,00090 0,00003 0,08583 0,08676

BVS 0,00082 0 0,06586 0,06669

MSI 0,00201 0 0,06918 0,07119

PBS 0,00101 0,00001 0,07662 0,07764

Tujuan ketiga yaitu kemaslahatan, dari tabel 4.8 dapat dilihat MSI

memperoleh nilai tertinggi pada indeks kinerja terkait profitabilitas, sementara

itu BMS memperoleh indeks kinerja zakat tertinggi, sedangkan BRIS

mencapai indeks kinerja yang paling tinggi pada penyaluran pembiayaan pada

sektor riil dan secara umum BRIS lebih baik dalam mencapai tujuan ketiga

ini.

Page 89: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

75

D. Sharia Maqasid Index (SMI) Bank Umum Syariah

Sharia Maqasid Index (SMI) merupakan total penjumlahan dari setiap

indikator kinerja tiga tujuan maqashid syari’ah. Berikut tabel SMI bank

umum syariah di Indonesia periode 2011 – 2014 :

Tabel 4.9

Sharia Maqasid Index Bank Umum Syariah periode 2011 -2014.

Dari tabel 4.9 diketahui bahwa pelaksanaan tujuan pertama dilakukan

paling baik oleh BNIS, pada tujuan kedua pelaksanaan terbaik diraih oleh

PBS, sedangkan untuk pelaksanaan tujuan ketiga dilakukan paling baik oleh

BRIS. Secara umum PBS mendapatkan nilai SMI tertinggi untuk semua

tujuan, hal ini terutama didukung oleh pelaksanaan tujuan ke dua yang paling

baik.

Bank Sharia Maqasid Index (SMI)

IK – T1 IK – T2 IK – T3 SMI Peringkat

BCAS 0,00204 0,21372 0,07105 0,28680 3

BJBS 0,00153 0,19861 0,07718 0,27731 5

BMS 0,00058 0,15697 0,08808 0,24563 10

BMI 0,00425 0,21819 0,08162 0,30406 2

BNIS 0,00630 0,17785 0,08008 0,26423 8

BRIS 0,00316 0,18941 0,08825 0,28082 4

BSB 0,00314 0,17968 0,08317 0,26599 7

BSM 0,00364 0,18675 0,08676 0,27716 6

BVS 0,00115 0,19309 0,06669 0,26093 9

MSI 0,00294 0,16082 0,07119 0,23495 11

PBS 0,00131 0,23259 0,07764 0,31154 1

Page 90: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

76

E. Perbandingan Comparative Performance Index (CPI) dengan Sharia

Maqasid Index (SMI).

Berdasarkan nilai CPI dan SMI yang telah didapat pada pembahasan

sebelumnya, maka dapat dilakukan perbandingan atas kedua variabel tersebut.

Berikut data CPI dan SMI dari 11 bank umum syariah di Indonesia periode

2011 – 2014 :

Tabel 4.10

Perbandingan CPI dan SMI Bank Umum Syariah

periode 2011 -2014.

Bank CPI (Y) SMI

(X)

BCAS 45,08 0,28680

BJBS 38,76 0,27731

BMS 82,99 0,24563

BMI 56,01 0,30406

BNIS 58,22 0,26423

BRIS 40,51 0,28082

BSB 33,31 0,26599

BSM 60,51 0,27716

BVS 37,52 0,26093

MSI 67,66 0,23495

PBS 55,79 0,31154

Rata - Rata 52,40 0,27358

Untuk membentuk diagram kuadran perbandingan (Diagram

Kartesius) sebagaimana dibahas pada bab sebelumnya, maka diperlukan nilai

rata-rata dari axis Y (CPI) dan axis x (SMI). Artinya semakin ke atas

koordinat bank dari rata-rata axis Y (CPI) maka semakin tinggi tingkat

profitabilitas bank tersebut dan sebaliknya, serta semakin ke kanan koordinat

Page 91: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

77

bank dari rata-rata axis X (SMI) maka semakin tinggi tingkat pelaksanaan

maqashid syari’ah bank tersebut.

Dengan menggunakan program SPSS versi 17.0, maka didapatkan

diagram perbandingan antara tingkat profitabilitas bank syariah (CPI) dengan

SMInya untuk periode 2011 – 2014 sebagai berikut :

Gambar 4.1: Diagram Perbandingan kinerja profitabilitas (CPI)

dengan kinerja Maqashid Syari’ah ( SMI) Bank Umum Syariah

periode 2011 -2014.

Page 92: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

78

Dari diagram di atas dapat terlihat bagaimana perbandingan antara

kinerja profitabilitas dengan pelaksanaan maqashid syari’ah dari masing-

masing bank umum syariah yang terlihat dari kuadran yang ditempati bank

syariah tersebut.

F. Pembahasan hasil penelitian

Pada bagian ini akan dilakukan pembahasan dari hasil perbandingan

kinerja yang digambarkan pada diagram di atas, serta akan dilakukan

pembahasan kembali melalui analisa laporan keuangan setiap bank umum

syariah di Indonesia. Berikut akan dijelaskan hasil analisis kinerja

profitabilitas dan maqashid syari’ah bank umum syariah yaitu :

1. Bank Central Asia Syariah (BCAS)

BCAS berada pada kuadran kanan bawah yang berarti BCAS

merupakan bank umum syariah dengan tingkat profitabilitas di bawah

rata-rata dengan sharia maqasid index yang baik.

a. Aspek Profitabilitas

Perhitungan CPI menempatkan BCA pada peringkat ke tujuh

dengan nilai CPI sebesar 45,08 atau berada di bawah nilai rata-rata

CPI sebesar 52,40. Nilai CPI yang berada di bawah rata-rata tersebut

disebabkan oleh kurang optimalnya indikator profitabilitas BCAS

selama periode 2011-2014 dimana rata-rata ROA pada periode

tersebut berada pada nilai 0,88 %, ROE pada nilai 3,08 %, dan BOPO

Page 93: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

79

pada nilai 88,11% dan hanya nilai rata-rata NOM BCA yang

menunjukkan kinerja yang baik dengan nilai 8,75 %. Pada tahun 2014

BCAS mengalami pelemahan dalam indikator profitabilitas yaitu

ROA, ROE, NOM dan BOPO. Walaupun terjadi pelemahan pada

beberapa rasio profitabilitasnya BCAS tetap mencatatkan

pertumbuhan yang positif dengan kenaikan pembiayaan, laba bersih

maupun asetnya dari tahun sebelumnya.

b. Aspek Maqashid Syari’ah

BCAS berada pada peringkat ke tiga dalam perhitungan CPI

dengan nilai sebesar 0,28680 atau lebih tinggi dari nilai rata-rata SMI

sebesar 0,27358. Faktor utama yang menyebabkan tingginya nilai SMI

BCAS adalah tingginya skim pembiayaan bagi hasil BCAS yang

mencapai 44,14 %. Selain itu BCAS juga rutin melaporkan

pengeluaran zakat tiap tahunn. Akan tetapi masih ada beberapa aspek

maqashid syari’ah yang harus BCAS tingkatkan seperti rasio

education grant, publicity, training dan terutama rasio investasi di

sektor riil karena pada rasio ini BCAS menempati peringkat terendah

ketiga dengan rata-rata rasio investasi di sektor riil selama periode

2011 hanya sebesar 65,74 %. Akan tetapi rasio ini setiap tahunnya

mengalami peningkatan, yang artinya BCAS terus berusaha untuk

meningkatkan pembiayaannya pada sektor riil yang berdampak

langsung pada perekonomian.

Page 94: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

80

2. Bank Jabar Banten Syariah (BJBS)

BJBS berada pada kuadran kanan bawah yang berarti BJBS

merupakan bank umum syariah dengan tingkat profitabilitas di bawah

rata-rata dengan pelaksanaan maqashid syari’ah yang baik.

a. Aspek Profitabilitas

BJBS berada pada posisi ke 9 dalam perhitungan CPI dengan

nilai CPI sebesar 38,76 atau berada di bawah rata-rata nilai CPI

sebesar 52,40. Rendahnya nilai tersebut diakibatkan oleh kurang

baiknya nilai ROA, ROE dan BOPO dari BJBS, terlebih pada tahun

2012 dimana BJBS mengalami kerugian sebesar Rp. 18,18 miliar yang

diakibatkan besarnya biaya pencadangan kerugian pembiayaan dari

nasabah besar. Akan tetapi di tahun selanjutnya BJBS berhasil

memerbaiki kinerja profitabilitasnya walaupun kembali menghadapi

tantangan di tahun 2014. Meskipun terganjal dalam rasio ROA, ROE

dan BOPO, BJBS mencatatkan performa yang cemerlang dalam rasio

NOM dengan berada pada posisi ke 4 selama periode 2011 – 2014, hal

tersebut merupakan sebuah prestasi yang cukup mengesankan untuk

sebuah bank syariah yang masih sangat muda.

b. Aspek Maqashid Syari’ah

Page 95: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

81

BJBS berada pada posisi ke 5 dalam perhitungan SMI, atau

berada di atas rata-rata. Posisi tersebut terutama didukung oleh

pembiayaan BJBS dengan skim bagi hasil dengan porsi terbesar ke 4

selama periode 2011 – 2014 selain itu BJBS juga satu dari sedikit bank

yang mengalokasikan dana untuk kegiatan riset dan pengembangan

yaitu pada tahun 2012. Di samping keunggulannya tersebut BJBS

masih memiliki beberapa kekurangan dari aspek maqashid

syari’ahnya seperti pelaporan zakat yang hanya dilakukan pada tahun

2013 saja, serta tidak dicantumkannya biaya untuk pendidikan dan

pelatihan karyawannya. Padahal kedua komponen tersebut dapat

mengungkit nilai SMI dari sebuah bank.

3. Bank Mega Syariah (BMS)

BMS berada pada kuadran kiri atas yang berarti BMS merupakan bank

umum syariah dengan tingkat profitabilitas yang tinggi tetapi memiliki

tingkat pelaksanaan maqashid syari’ah yang rendah.

a. Aspek Profitabilitas

Berdasarkan perhitungan CPI, BMS merupakan bank dengan

tingkat profitabilitas tertinggi di antara bank syariah lainnya selama

periode 2011-2014. Selama periode tersebut indikator rata-rata

profitabilitas BMS selalu menempati peringkat 5 besar, seperti rasio

ROA yang menempati peringkat 3, rasio ROE yang menempati

Page 96: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

82

peringkat pertama, rasio NOM yang menempati peringkat pertama,

dan rasio BOPO yang menempati peringkat ke 5. Pada tahun 2012

BMS bahkan pernah mencatatkan rasio ROE sebesar 57,98 % yang

tumbuh signifikan dari tahun sebelumnya seiring dengan kenaikan

signifikan laba bersihnya. Akan tetapi setelah tahun 2012 BMS tidak

dapat mempertahankan tren positif indikator profitabilitasnya, karena

sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 indikator profitabilitasnya

terus menurun seiring dengan perlambatan ekonomi di Indonesia.

b. Aspek Maqashid Syari’ah

Berbeda dengan perhitungan CPI, perhitungan SMI

menempatkan BMS pada posisi terendah kedua. Rendahnya posisi

tersebut terutama disebabkan oleh sangat rendahnya pembiayaan

dengan skim bagi hasil yang hanya mencapai 0,90 % sedangkan skim

jual beli mencapai 91 %. Selain itu BMS juga memiliki alokasi yang

rendah terhadap kegiatan training dan publicity selama periode 2011 -

2014 yang hanya sebesar 0,26 % dan 0,51 %. Akan tetapi dalam hal

pembayaran zakat terhadap aset bersihnya, BMS memiliki nilai yang

tertinggi dibanding bank syariah lainnya selain itu dalam perhitungan

rasio profit pada tujuan ketiga BMS memperoleh nilai tertinggi kedua

serta BMS meraih posisi tertinggi kedua dalam investasi di sektor riil.

4. Bank Muamalat Indonesia (BMI)

Page 97: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

83

BMI berada pada kuadran kanan atas yang berarti BMI memiliki

tingkat profitabilitas yang tinggi dan memiliki tingkat pelaksanaan

maqashid syari’ah yang tinggi pula.

a. Aspek Profitabilitas

Berdasarkan CPI, BMI merupakan bank dengan tingkat

profitabilitas tertinggi ke 5 selama periode 2011 – 2014. Profitabilitas

yang tinggi tersebut terutama didukung oleh nilai ROE BMI yang

merupakan tertinggi kedua selama periode 2011 – 2014, bahkan pada

tahun 2013 ROE BMI merupakan yang tertinggi di antara bank umum

syariah lainnya. Sementara untuk indikator profitabilitas lainnya

seperti ROA, NOM dan BOPO berada pada level pertengahan dan

harus diperbaiki lagi oleh BMI. Perlambatan ekonomi nasional juga

turut berimbas pada laba bersih BMI, sejak tahun 2013 hingga tahun

2014 laba bersih BMI terus terkoreksi terutama disebabkan oleh biaya

dana dan biaya operasional yang naik sehingga menyebabkan

pelemahan indikator profitabilitas BMI. Walaupun terjadi pelemahan

indikator profitabilitas tersebut BMI masih menunjukkan pertumbuhan

positif pada aset, pembiayaan maupun DPKnya.

b. Aspek Maqashid Syari’ah

BMI merupakan bank dengan tingkat SMI tertinggi kedua pada

periode 2011 – 2014. SMI yang tinggi tersebut adalah hasil

pelaksanaan ketiga tujuan maqashid syari’ah oleh BMI secara

Page 98: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

84

komprehensif. Pada tujuan pertama BMI menunjukkan kepeduliannya

terhadap kegiatan pendidikan melalui Baitulmaal Muamalat dan

kegiatan riset sehingga menjadi bank dengan alokasi dana tertinggi

untuk donasi pendidikan dan juga riset. BMI juga menjadi bank

dengan alokasi dana untuk publikasi tertinggi kedua. Dalam tujuan

kedua untuk menegakkan keadilan BMI berhasil menjadi bank dengan

penyalur pembiayaan berbasis bagi hasil terbesar kedua dengan porsi

rata-rata sebesar 47,59 % dari total pembiayaan selama periode 2011 –

2014. Untuk mewujudkan kemaslahatan dalam tujuan ketiga BMI juga

melaporkan pengeluaran zakatnya tiap tahun serta BMI memiliki rasio

investasi di sektor riil tertinggi ke lima selama periode 2011 – 2014.

5. Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS)

BNIS berada pada kuadran kiri atas yang berarti BNIS memiliki

tingkat profitabilitas yang cukup tinggi akan tetapi memiliki tingkat

pelaksanaan maqashid syari’ah di bawah rata-rata.

a. Aspek Profitabilitas

Perhitungan CPI menempatkan BNIS pada posisi ke empat,

artinya tingkat profitabilitas BNIS cukup tinggi. Hal ini terlihat dari

pencapaian indikator profitabilitasnya selama periode 2011 – 2014,

dimana ROA BNIS berada posisi ke 6, ROE pada posisi ke 4, NOM

pada posisi ke 2, dan BOPO pada posisi ke 4. Tingkat profitabilitas

BNIS selama periode 2011 – 2014 tergolong stabil, artinya dinamika

Page 99: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

85

pada rasio profitabilitas setiap tahunnya tidak terlalu besar. Pada tahun

2014 dimana terjadi perlambatan ekonomi nasional BNIS pun

merasakan efeknya dengan menurunnya beberapa indikator

profitabilitasnya, akan tetapi penurunan indikator tersebut tidak terlalu

signifikan dan tergolong wajar. Bahkan rasio ROE mengalami

kenaikan pada tahun 2014.

b. Aspek Maqashid Syari’ah

BNIS berada pada posisi ke 8 pada perhitungan SMI, BNIS

mendapatkan nilai SMI sebesar 0,26423 atau di bawah nilai rata-rata

sebesar 0,27358. Posisi BNIS yang di bawah rata-rata tersebut

terutama disebabkan oleh rendahnya pembiayaan dengan skim bagi

hasil yang hanya mencapai 16,82 % dari total pembiayaan selama

periode 2011 – 2014. Walaupun memiliki kelemahan dalam rasio

pembiayaan berbasis bagi hasil, BNIS memiliki beberapa keunggulan

lain dalam aspek maqashid syari’ah seperti pemberian donasi

pendidikan yang dilakukan tiap tahunnya, porsi training dan publicity

yang terbesar di antara bank umum syariah lainnya dan bahkan

menjadikan BNIS sebagai bank syariah dengan pelaksanaan tujuan

pertama maqashid syari’ah yang terbaik. Selain itu BNIS juga

memiliki rasio profitabilitas, zakat, dan investasi di sektor riil yang

cukup baik. Akan tetapi keunggulan-keunggulan BNIS masih kurang

Page 100: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

86

cukup untuk meningkatkan nilai SMInya yang sedikit di bawah nilai

rata-rata.

6. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS)

BRIS berada pada kuadran kanan bawah yang berarti BRIS merupakan

bank umum syariah dengan tingkat profitabilitas yang kurang baik tetapi

memiliki tingkat pelaksanaan maqashid syari’ah yang baik.

a. Aspek Profitabilitas

BRIS berada pada posisi ke 8 dalam perhitungan CPI dengan

nilai 40,51 atau lebih rendah di bawah nilai rata-rata yaitu 52,40.

Rendahnya posisi BRIS diakibatkan masih belum optimalnya

pencapaian kinerja profitabilitas BRIS selama periode 2011 – 2014.

Selama periode tersebut indikator profitablitas BRIS tergolong cukup

rendah seperti ROA yang berada di posisi 9, ROE di posisi 7, NOM di

posisi 6, dan BOPO di posisi 10. Selain itu ada tren penurunan pada

indikator profitabilitas mulai tahun 2013 setelah pada tahun 2012

terjadi kenaikan, akan tetapi BRIS masih bisa meraih laba. Penurunan

rasio tersebut lebih disebabkan oleh beban usaha BRIS untuk

perekrutan karyawan dan investasi di bidang IT yang menyebabkan

beban bertambah signifikan dan laba terkoreksi yang berimbas kepada

melemahnya rasio profitabilitas terutama pada tahun 2014.

b. Aspek Maqashid Syari’ah

Page 101: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

87

Berdasarkan perhitungan SMI, BRIS berada posisi ke empat

hal ini terutama didukung oleh porsi investasi BRIS di sektor riil

sebesar 81,86 % dibanding total investasinya dan merupakan yang

terbesar di antara bank syariah lainnya, hal ini sejalan dengan fokus

BRIS yang menggarap bisnis mikro. Selain itu BRIS juga memiliki

alokasi dana terbesar ke empat untuk training dan publikasi, BRIS

juga rutin melaporkan pengeluaran zakat setiap tahunnya.

7. Bank Syariah Bukopin (BSB)

BSB berada pada kuadran kiri bawah yang berarti BSB merupakan

bank umum syariah dengan tingkat profitabilitas yang rendah serta

pelaksanaan maqashid syari’ah di bawah rata-rata.

a. Aspek Profitabilitas

Perhitungan CPI menempatkan BSB sebagai bank umum

syariah dengan tingkat profitabilitas paling rendah dengan nilai CPI

sebesar 33,31, lebih rendah dari rata-rata CPI sebesar 52,40.

Rendahnya CPI tersebut turut dipengaruhi oleh kurang baiknya rasio

rata-rata ROA, NIM dan BOPO BSB selama periode 2011 – 2014.

Tahun 2014 merupakan tahun yang cukup menantang bagi BSB,

seluruh indikator profitabilitasnya mengalami penurunan. Hal ini tidak

lepas dari turunnya laba bersih pada 2014 yang hanya mencapai 8,6

miliar rupiah saja, padahal selama tahun 2010 – 2013 BSB mampu

mencetak laba bersih mulai dari 10,2 miliar di tahun 2010 hingga 19,5

Page 102: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

88

miliar di tahun 2013. Penurunan laba ditengarai disebabkan oleh

perlambatan ekonomi Indonesia yang menyebabkan perlambatan

pembiayaan ditambah dengan kenaikan biaya dana. Hal tersebut

berimbas pada penurunan indikator profitabilitas BSB.

b. Aspek Maqashid Syari’ah

Perhitungan SMI menempatkan BSB pada posisi 7 dengan SMI

sebesar 0,26599 atau lebih rendah dari rata-rata SMI sebesar 0,27358.

Rendahnya SMI dari BSB tersebut disebabkan oleh :

(1) Rendahnya porsi pembiayaan dengan skim bagi hasil yang

hanya mencapai 18,26 % selama periode 2011 – 2014. Hal ini

disebabkan oleh BSB yang baru menyalurkan pembiayaan

dengan akad bagi hasil pada tahun 2013.

(2) BSB tidak melaporkan pengeluaran untuk zakat, beasiswa

pendidikan serta riset. Walaupun demikian, BSB telah

melakukan kegiatan CSR akan tetapi BSB tidak melakukan

perincian dana dan klasifikasi atas pengeluaran untuk kegiatan

CSRnya tersebut.

8. Bank Syariah Mandiri (BSM)

BSM berada pada kuadran kanan atas yang berarti BSM merupakan

bank umum syariah yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi

dengan pelaksanaan maqashid syari’ah yang tinggi pula.

a. Aspek Profitabilitas

Page 103: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

89

BSM mendapatkan nilai CPI sebesar 60,51 dan berada pada

posisi ketiga. Artinya kinerja profitabilitas tergolong tinggi, hal ini

dibuktikan dengan indikator rata-rata profitabilitasnya selama periode

2011 – 2014 dimana rata-rata ROAnya adalah sebesar 1,48 %, ROE

16,53 %, NOM 7,04 % dan BOPO 82,99 %. Walaupun menikmati

tingkat profitabilitas yang tinggi BSM tetap menghadapi tantangan

sejak tahun 2013 hingga tahun 2014 akibat pelemahan ekonomi

nasional. Pelemahan ekonomi tersebut berdampak pada menurunnya

kualitas aktiva produktif BSM dan mengakibatkan meningkatnya nilai

PPAP sehingga pada akhirnya menurunkan laba bersih dari BSM.

Penurunan laba bersih tersebut tentu saja berimbas pada menurunnya

indikator profitabilitas BSM, akan tetapi BSM masih dapat

meningkatkan aset, DPK, dan modal walaupun tidak sesignifikan

tahun-tahun sebelumnya.

b. Aspek Maqashid Syari’ah

Perhitungan SMI menempatkan BSM pada posisi ke lima

dengan nilai SMI 0,27716 atau berada di atas rata-rata nilai SMI yang

sebesar 0,27358. BSM merupakan bank yang meraih posisi tertinggi

ketiga dalam menjalankan maqashid syari’ah yang pertama. BSM

menunjukkan kepeduliannya terhadap pendidikan melalui LAZNAS

BSM tiap tahunnya, BSM juga menjadi sedikit bank yang

mengalokasikan dana untuk riset dan pengembangan selain itu BSM

Page 104: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

90

juga memiliki rasio publicity tertinggi ketiga untuk kepentingan

promosi dan edukasi masyarakat. Dalam tujuannya untuk memberikan

kemaslahatan, BSM setiap tahunnya melaporkan pengeluaran

zakatnya serta BSM juga memiliki porsi investasi untuk sektor riil

yang besar yaitu sekitar 80 %. Akan tetapi BSM diharapkan

memperbesar skim pembiayaan berbasis bagi hasil dalam rangka

penegakkan keadilan. Skim pembiayaan berbasis bagi hasil yang

dilakukan BSM setiap tahunnya memiliki kecenderungan untuk terus

menurun.

9. Bank Victoria Syariah (BVS)

BVS berada pada kuadran kiri bawah yang berati BVS memiliki kineja

profitabilitas yang rendah dengan pelaksanaan maqashid syari’ah yang

rendah pula.

a. Aspek Profitabilitas

BVS menempati posisi terendah kedua menurut perhitungan

CPI dengan nilai CPI sebesar 37,52 atau di bawah nilai rata-rata

sebesar 52,40. BVS sempat menjadi bank dengan profitabilitas tinggi

pada tahun 2011 dengan perolehan ROA sebesar 6,93 % yang menjadi

tertinggi di antara bank umum syariah saat itu serta memperoleh ROE

sebesar 18,69 %. Akan tetapi ditahun-tahun selanjutnya tiga indikator

profitabilitas dari BVS mengalami pelemahan, hanya NOM yang

bergerak positif itupun masih berada di bawah industri perbankan

Page 105: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

91

syariah. Puncaknya pada tahun 2014 BVS mengalami kerugian

sebesar 25,48 miliar rupiah. Kerugian tersebut merupakan imbas dari

naiknya biaya dana pihak ketiga ditambah dengan NPF yang tinggi

ditengah perlambatan ekonomi Indonesia yang memaksa bank untuk

membentuk CKPN-AP yang sangat besar pada tahun 2014. Akan

tetapi upaya untuk memulihkan PPAP tersebut telah dilakukan oleh

BVS ditambah dengan NOM yang terus meningkat setiap tahunnya

diharapkan dapat meningkatkan tingkat profitabilitas BVS di tahun

2015.

b. Aspek Maqashid Syari’ah

Perhitungan SMI pada BVS menempatkannya pada posisi

terendah ketiga dengan nilai 0,26093 atau berada di bawah nilai rata-

rata yaitu 0,27358. Faktor yang menyebabkan rendahnya nilai SMI

dari BVS tersebut antara lain rendahnya investasi BVS di sektor riil

selama periode 2011 – 2014 yang rata-rata hanya sebesar 61,38 %,

terendah di antara bank umum syariah lainnya. Akan tetapi porsi

investasi BVS untuk sektor riil tiap tahunnya selalu meningkat sejak

tahun 2011 sampai 2014 yang berturut-turut sebesar : 34,39 %, 52,17

%, 77,98 % dan 80,89 %. Selain porsi investasi di sektor riil yang

meningkat tiap tahunnya, porsi pembiayaan dengan skim bagi hasil

BVS juga meningkat tiap tahunnya sejak 2011 sampai 2014 yang

berutrut-turut sebesar : 8,60 %, 16,69 %, 32,40 % dan 56,13 %.

Page 106: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

92

Rendahnya SMI BVS juga karena BVS yang tidak melaporkan

pengeluaran zakatnya pada tahun 2013 & 2014, rasio training dan

publicity yang rendah serta ketiadaan donasi pendidikan yang

dipublikasikan.

10. Maybank Syariah Indonesia (MSI)

MSI berada pada kuadran kiri atas yang berarti MSI memiliki kinerja

profitabilitas yang tinggi akan tetapi memiliki sharia maqasid index yang

rendah.

a. Aspek Profitabilitas

Berdasarkan CPI, MSI merupakan bank dengan tingkat

profitabilitas tertinggi kedua setelah BMS selama periode 2011 –

2014. MSI bahkan memperoleh tingkat pengembalian atas aset (ROA)

tertinggi di antara bank umum syariah lain pada tahun 2013 dan 2014

yaitu sebesar 2,87 % dan 3,61 % selain itu MSI juga menjadi bank

paling efisien selama periode 2011 - 2014 di antara bank syariah lain

dengan rata-rata nilai BOPO sebesar 61,59 %. Pada tahun 2014,

ditengah perlambatan ekonomi yang menyebabkan turunnya berbagai

indikator profitabilitas bank umum syariah dari tahun sebelumnya,

MSI mampu mempertahankan tren positif dengan kenaikan indikator

profitabilitasnya seperti ROA, ROE, dan NOM.

b. Aspek Maqashid Syari’ah

Page 107: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

93

Tingginya tingkat profitabilitas MSI agaknya tidak diimbangi

dengan pelaksanaan maqashid syari’ahnya. Perhitungan SMI

menempatkan MSI di posisi paling rendah di antara bank syariah

lainnya. Faktor yang menyebabkan rendahnya nilai SMI dari MSI

antara lain :

(1) Rendahnya porsi pembiayaan dengan skim bagi hasil yang

rata-rata hanya berkisar 3,92 % selama periode 2011 – 2014

dan lebih banyak didominasi oleh skim jual beli serta ijarah,

bahkan pembiayaan dengan skim bagi hasil (Musyarakah) baru

dilakukan pada tahun 2014.

(2) Porsi investasi di sektor riil yang rata-rata hanya berkisar 64,47

% selama periode 2011 – 2014, porsi tersebut merupakan yang

terendah kedua setelah BVS. MSI masih banyak menempatkan

dananya pada sektor keuangan.

(3) MSI tidak melaporkan pengeluaran untuk zakat serta biaya

riset pada laporan keuangannya. Padahal dengan profitabilitas

yang semakin meningkat diharapkan nominal zakat yang

dikeluarkan akan semakin besar. Walaupun tidak melaporkan

adanya pengeluaran zakat, MSI tetap mengadakan kegiatan

CSRnya secara rutin dalam program Global CR Day setiap

tahunnya.

Page 108: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

94

11. Panin Bank Syariah (PBS)

PBS berada pada kuadran kanan atas, PBS memiliki kinerja

profitabilitas di atas rata-rata serta memiliki sharia maqasid index

tertinggi di antara bank syariah lainnya.

a. Aspek Profitabilitas

Dari perhitungan CPI, PBS memiliki poin 55,79 dan berada

pada posisi ke enam, atau sedikit di atas rata-rata CPI yang sebesar

52,40. Nilai CPI PBS yang berada di atas rata-rata terutama didukung

oleh rasio ROA dan rasio BOPO yang merupakan tertinggi kedua pada

periode 2011 – 2014. PBS juga berhasil mempertahankan tren positif

ditengah perlambatan ekonomi pada tahun 2014 dengan semakin

membaiknya rasio keuangan mereka. Bahkan BOPO pada tahun 2014

mengalami penurunan yang sangat signifikan dari 81,31 % di tahun

2013 menjadi 68,47 % di tahun 2014, hal tersebut menjadikan PBS

sebagai bank umum syariah dengan efisiensi paling tinggi. Kinerja

PBS yang baik menjadi landasan PBS untuk melakukan Initial Public

Offering (IPO) di bursa efek pada Januari 2014 dan mencatatkan PBS

sebagai bank syariah pertama yang melantai di bursa.

b. Aspek Maqashid Syari’ah

Perhitungan SMI pada PBS menempatkan PBS sebagai bank syariah

dengan pelaksanaan maqashid syari’ah terbaik selama periode 2011 –

2014. Hal ini tidak lepas dari dominasi pembiayaan berbasis bagi hasil

Page 109: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

95

yang disalurkan oleh PBS selama periode 2011 – 2014 yaitu rata-rata

sebesar 58,53 % dari total pembiayaan dan merupakan yang tertinggi

dibanding bank syariah lainnya. Signifikansi pembiayaan dengan skim

bagi hasil tersebut merupakan hasil dari pengalihan fokus PBS dari

pembiayaan berbasis jual beli menjadi bagi hasil pada tahun 2014. Hal

ini ditandai dengan naiknya pembiayaan berbasis bagi hasil dari

sebelumnya yang hanya 52,29 % di tahun 2013 menjadi 86,72 % di

tahun 2014. Keputusan strategis PBS ini dilakukan karena

menganggap akad jual beli tidak fleksibel dalam menghadapi

perubahan BI Rate di banding akad bagi hasil. Walaupun angka

SMInya paling tinggi, PBS tercatat tidak melaporkan pengeluaran

zakat pada tahun 2011 – 2013 dan baru melaporkan pengeluran zakat

pada tahun 2014. Pada tahun 2014 pula PBS mulai meningkatkan

pemberian beasiswa secara signifikan.

Page 110: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

96

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengukuran kinerja profitabilitas bank umum syariah (BUS) dapat

diukur menggunakan teknik CPI (comparative performance index).

Nilai rata-rata CPI BUS di Indonesia pada periode 2011 – 2014 adalah

sebesar 52,40. BUS yang mendapatkan nilai CPI tertinggi adalah BMS

dengan nilai CPI sebesar 82,99 sedangkan BUS dengan nilai CPI

terendah adalah BSB dengan nilai CPI sebesar 33,31.

2. Pengukuran kinerja maqashid syari’ah BUS dapat diukur

menggunakan teknik SMI (sharia maqasid index). Nilai rata-rata SMI

BUS di Indonesia pada periode 2011 – 2014 adalah sebesar 0,27358.

BUS yang mendapatkan nilai SMI tertinggi adalah PBS dengan nilai

SMI sebesar 0,31154 sedangkan BUS dengan nilai SMI terendah

adalah MSI dengan nilai SMI sebesar 0,23495.

3. Perbandingan antara pengukuran kinerja keuangan (CPI) dengan

kinerja sharia maqasid index (SMI) BUS di Indonesia dapat dilihat

menggunakan diagram kartesius. Diagram kartesius membagi BUS ke

Page 111: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

97

dalam empat kuadran, kuadran kiri atas (CPI tinggi dengan SMI

rendah), kuadran kiri bawah (CPI rendah dengan SMI rendah),

kuadran kanan atas (CPI tinggi dengan SMI tinggi) dan kuadran kanan

bawah (CPI rendah dengan SMI tinggi). Hasil pengolahan data

menempatkan 3 BUS berada pada kuadran kiri atas yaitu BNIS, MSI

dan BMIS. 2 BUS berada pada kuadran kiri bawah yaitu BVS dan

BSB. 3 BUS berada pada kuadran kanan atas yaitu PBS, BMI dan

BSM. Serta 3 BUS berada pada kuadran kanan bawah yaitu BJBS,

BCAS dan BRIS.

B. Saran

Setelah melakukan proses pengolahan data dan mendapatkan

kesimpulan dari penelitian ini maka saran-saran yang dapat disampaikan oleh

penulis adalah sebagai berikut :

1. Dewan Pengawas Syariah (DPS) diharapkan memiliki andil yang lebih

besar dalam memastikan terlaksananya maqashid syari’ah di industri

perbankan syariah. Peran DPS untuk memastikan operasional BUS

yang sesuai kaidah syariah perlu ditingkatkan agar operasional BUS

tidak semata menaati halal-haram yang diamanatkan syariat tetapi

operasional BUS harus diilhami oleh maqashid syari’ah yang bersifat

fleksibel dan dinamis serta memberikan kemaslahatan yang lebih luas.

Page 112: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

98

2. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan memiliki peran dalam

mengawasi BUS terutama dalam transparansi laporan keuangan. OJK

harus memastikan agar BUS mempublikasikan laporan keuangannya

tepat waktu selain itu OJK harus mewajibkan BUS untuk

mencantumkan komponen tentang sharia maqasid index dalam

laporan keuangannya. Karena terdapat temuan dimana ada beberapa

BUS yang tidak mempublikasikan laporan tahunannya maupun

komponen-komponen menyangkut sharia maqasid index dalam

laporan keuangannya.

3. Industri perbankan syariah. Sebagai institusi perbankan, perbankan

syariah diharapkan mampu mencetak laba demi tumbuh kembang dan

keberlangsungan perusahaan. Sebagai entitas syariah, perbankan

syariah diharapkan untuk mentaati kaidah syariah dalam

operasionalnya serta memberikan kemaslahatan kepada shareholder

maupun stakeholdernya. Industri perbankan syariah tidak boleh

timpang sebelah dalam menjalankan perannya, perbankan syariah

harus memiliki kinerja yang seimbang antara mencari laba dengan

memberikan kemaslahatan.

Page 113: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

99

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Dzikron. ” Kinerja perbankan syariah Indonesia ditinjau dari Maqashid

Syari’ah : Pendekatan Syari’ah Maqashid Index.” Skripsi S1 Fakultas

Syariah dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.

Abu Zahrah, Muhammad. Ushul Fiqih. Jakarta : Pustaka Firdaus, 2014

Adawiyah, Rofi’atul dkk. Decision support system perencanaan studi lanjut bagi

tenaga pendidik berdasarkan kualifikasi bidang dengan metode Composite

Performance Index”, Repositori Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas

Brawijaya Volume 4 Nomor 5, 2014.

Afrinaldi, “Analisa Kinerja perbankan syariah Indonesia Ditinjau dari Maqashid

Syari’ah : Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI) dan Profitabilitas Bank

Syariah,” Proceeding Paper 24 Finalis Forum Riset Ekonomi dan Keuangan

Syariah kedua, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 13-14 November 2013.

Antonio, Muhammad Syafii, dkk. “An Analysis of Islamic Banking Performance:

Maqashid Index Implementation in Indonesia and Jordania, Journal of Islamic

Finance, Vol.1 No. 1, 2012.

Badreldin, Ahmed Mohamed “Measuring the performance of Islamic Banks by

Adapting Conventional Ratios”. Working Paper Faculty of Management

Technology, German University in Cairo. No. 16 (October 2009).

Page 114: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

100

Bedoui, M. Houssem Eddine dan Walid Mansour, “Islamic banks performance and

Maqashid al Shari’ah”. 9th Asia-Pacific Economic Association Conference,

Osaka University. 27-28 Juli 2013.

Fauzia, Ika Yunia & Abdul Kadir Riyadi, Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif

Maqashid al-Syariah. Jakarta : Kencana, 2014.

Ihsan, Dwi Nuraini. Analisis Laporan Keuangan perbankan syariah. Tangerang

Selatan : UIN Jakarta Press, 2013.

Ismail. perbankan syariah. Jakarta : Kencana, 2011.

Jazil, Thuba & Syahruddin, “The Performance Measures of Selected Malaysian and

Indonesian Islamic Banks based on the Maqashid al-Shari’ah Approach”,

Jurnal Hukum dan Ekonomi : Ijtihad, Vol.7 No. 2, 2013.

Jumansyah & Ade Wirman Syafei, “Analisis Penerapan Good Governance Business

Syariah dan Pencapaian Maqashid Sharia Bank Syariah di Indonesia”, Jurnal

Al Azhar Indonesia seri pranata sosial, Vol.2 No. 1, 2013.

Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali Pers, 2009.

Machmud, Amir & H.Rukmana, Bank Syariah : Teori, Kebijakan dan Studi Empiris

di Indonesia. Jakarta : Erlangga, 2010.

Mingka, Agustianto. Maqashid Syari’ah Dalam Ekonomi dan Keuangan Syariah.

Jakarta : Iqtishad Publlishing, 2013.

Page 115: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

101

Rivai, Veithzal, dkk. Bank and Financial Institution Management : Conventional and

Sharia System. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007.

Rochaety,Ety dkk. Metodologi Penelitian Bisnis dengan aplikasi SPSS. Jakarta :

Mitra Wacana Media, 2007.

Rusydiana, Aam Slamet. “Maqashid Syari’ah Indeks sebagai ukuran kinerja

perbankan ”, artikel diakses pada 15 Januari 2015 dari

http://www.aamslametrusydiana.com/2014/03/maqhasid-syariah-indeks-

sebagai-ukuran.html

Sekaran, Uma. Research Methods for Business (Metode penelitian untuk bisnis)

Buku 2 Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat, 2006.

Supriyanto. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta : PT Indeks, 2009.

Teguh, Muhammad. Metode Kuantitatif untuk analisis Ekonomi dan Bisnis. Jakarta :

Rajawali Pers, 2014.

Undang – undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan

syariah

Wangsawidjaja Z, A. Pembiayaan Bank Syariah. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,

2012.

Omar, dkk.“The Performance Measures of Islamic Banking Based on the Maqashid

Framework,” 4th International Islamic University Malaysia (IIUM),

International Accounting Conference (INTAC), Putra Jaya Marroit. 24-26

Juni 2008.

Page 116: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

102

Omar dan Taib,“Developing Islamic Banking Performance Measures Based on

Maqasid Al-Shariah Framework : Cases of 24 selected banks”, 9th Australian

Society of Heterodox Economists Conference, UNSW, Sydney, Australia 6-7

Desember 2010.

Otoritas Jasa Keuangan. Statistik perbankan Indonesia, Desember 2014. Jakarta :

OJK, 2015.

Page 117: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

103

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rasio Profitabilitas 2011 – 2014 (Dalam %)

BNIS 2011 2012 2013 2014 Rata- rata

ROA 1,29 1,48 1,37 1,27 1,35

ROE 6,63 10,18 11,73 13,98 10,63

NOM 8,07 11,03 9,51 9,04 9,41

BOPO 87,86 85,39 83,94 85,03 85,56

BCAS 2011 2012 2013 2014 Rata- rata

ROA 0,90 0,80 1,00 0,80 0,88

ROE 2,30 2,80 4,30 2,90 3,08

NOM 11,30 9,60 7,70 6,38 8,75

BOPO 91,72 90,87 86,91 88,11 89,40

BMS 2011 2012 2013 2014 Rata- rata

ROA 1,58 3,81 2,33 0,29 2,00

ROE 16,89 57,98 26,23 2,50 25,90

NOM 15,33 13,94 10,66 8,33 12,07

BOPO 90,80 77,28 86,09 97,61 87,95

BJBS 2011 2012 2013 2014 Rata- rata

ROA 1,23 -0,59 0,91 0,72 0,57

ROE 3,65 -3,26 4,65 3,73 2,19

NOM 7,84 7,41 6,65 8,34 7,56

BOPO 84,07 110,34 85,76 91,01 92,80

BMI 2011 2012 2013 2014 Rata- rata

ROA 1,52 1,54 1,37 0,17 1,15

ROE 20,79 29,16 32,87 2,13 21,24

NOM 5,01 4,64 4,64 3,36 4,41

BOPO 85,52 84,47 85,12 97,33 88,11

Page 118: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

104

BSB 2011 2012 2013 2014 Rata- rata

ROA 0,52 0,55 0,69 0,27 0,51

ROE 6,19 7,32 7,63 2,44 5,90

NOM 3,43 3,94 3,86 2,76 3,50

BOPO 93,86 91,59 92,29 96,73 93,62

BRIS 2011 2012 2013 2014 Rata- rata

ROA 0,20 1,19 1,15 0,08 0,66

ROE 1,19 10,41 10,20 0,44 5,56

NOM 6,99 7,15 6,27 6,04 6,61

BOPO 99,56 86,63 90,42 99,47 94,02

BSM 2011 2012 2013 2014 Rata- rata

ROA 1,95 2,25 1,53 0,17 1,48

ROE 24,24 25,05 15,34 1,49 16,53

NOM 7,48 7,25 7,25 6,19 7,04

BOPO 76,44 73,00 84,03 98,49 82,99

BVS 2011 2012 2013 2014 Rata- rata

ROA 6,93 1,43 0,50 -1,87 1,75

ROE 18,69 9,24 3,70 -17,61 3,51

NOM 2,12 2,36 2,96 3,34 2,70

BOPO 86,40 87,90 91,95 143,31 102,39

MSI 2011 2012 2013 2014 Rata- rata

ROA 3,57 2,88 2,87 3,61 3,23

ROE 4,92 4,93 5,05 6,83 5,43

NOM 5,92 5,78 5,61 6,65 5,99

BOPO 55,18 53,77 67,79 69,6 61,59

PBS 2011 2012 2013 2014 Rata- rata

ROA 1,75 3,29 1,03 1,99 2,02

ROE 2,80 7,75 4,44 7,66 5,66

NOM 7 6,67 4,26 5,88 5,95

BOPO 74,30 50,76 81,31 68,47 68,71

Page 119: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

105

Lampiran 2 : Data elemen rasio kinerja Maqashid Syari’ah (dalam jutaan rupiah)

BCAS 2011 2012 2013 2014

Education Grant 10 0 0 0

Research Expense 0 0 0 0

Training Expense 1,170 1,047 0,937 1,034

Publicity Expense 806 1,203 649 1,064

Total Expense 54,573 70,165 79,476 95,223

PER 0 0 0 0

Net or Investment Income 0 0 0 0

Mudharabah & Musyarakah Modes 206,686 464,381 734,409 999,276

Total Investment Modes 675,875 999,375 1.405,834 2.113,136

Interest Free Income 99,871 131,489 170,709 245,588

Total Income 99,871 131,490 170,710 245,589

Zakah Paid 9 26 26 33

Net Asset 1.046,882 1.345,387 1.766,419 2.670,032

Net Income 6,773 8,360 12,701 12,950

Total Asset 1.217,097 1.602,181 2.041,419 2.994,449

Investment in real economic sector 675,875 999,375 1.405,834 2.113,136

Total Investment 1.183,882 1.571,851 1.997,061 2.939,494

Page 120: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

106

BJBS 2011 2012 2013 2014

Education Grant 0 19 12 38

Research Expense 0 22 0 0

Training Expense 0 0 0 0

Publicity Expense 1,838 1,848 7,062 13,947

Total Expense 136,301 243,824 248,582 360,167

PER 0 0 0 0

Net or Investment Income 0 0 0 0

Mudharabah & Musyarakah Modes 489,835 1.070,668 1.247,135 1.257,250

Total Investment Modes 1.732,793 2.833,960 3.533,815 4.300,969

Interest Free Income 265,207 371,052 528,198 742,496

Total Income 265,208 371,056 528,296 742,716

Zakah Paid 0 0 3 0

Net Asset 2.499,183 3.666,866 3.983,901 3.691,108

Net Income 18,395 -0,018 28,316 14,473

Total Asset 2.849,451 4.239,449 4.695,088 4.275,097

Investment in real economic sector 1.732,793 2.833,960 3.533,815 4.300,969

Total Investment 2.791,493 4.023,977 4.435,058 5.803,836

BMS 2011 2012 2013 2014

Education Grant 0 200 1,185 1,252

Research Expense 0 0 0 0,000

Training Expense 5,369 4,526 2,866 4,271

Publicity Expense 9,655 10,282 8,175 6,077

Total Expense 1.343,845 1.722,559 2.232,290 1.707,274

PER 0,000 0,000 0,000 0,000

Net or Investment Income 0,000 0,000 0,000 0,000

Mudharabah & Musyarakah Modes 68,114 33,276 41,907 39,553

Total Investment Modes 4.009,987 6.077,426 7.018,021 5.301,184

Interest Free Income 982,606 1.302,342 1.692,134 1.381,129

Total Income 982,683 1.302,394 1.692,263 1.381,295

Zakah Paid 1,848 6,326 5,121 598

Net Asset 3.745,393 6.046,617 7.216,234 5.750,144

Net Income 53,867 184,872 149,540 17,396

Total Asset 5.564,662 8.163,668 9.121,576 7.042,486

Investment in real economic sector 4.009,987 6.077,426 7.018,021 5.301,184

Total Investment 5.289,356 7.203,091 8.574,954 6.498,485

Page 121: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

107

BMI 2011 2012 2013 2014

Education Grant 15,363 17,300 1,916 5,474

Research Expense 4,419 2,351 2,869 3,520

Training Expense 17,481 15,272 45,044 14,535

Publicity Expense 47,291 59,548 75,227 70,811

Total Expense 1.167,037 1.422,213 2.390,933 2.070,349

PER 0 0 0 0

Net or Investment Income 0 0 0 0

Mudharabah & Musyarakah Modes 9.675,116 14.805,385 20.026,125 21.273,144

Total Investment Modes 22.052,784 32.419,670 40.037,854 41.864,263

Interest Free Income 2.695,441 3.401,995 4.726,744 5.546,278

Total Income 2.696,051 3.404,276 4.727,699 5.547,915

Zakah Paid 4,406 6,841 9,735 11,896

Net Asset 28.206,077 36.738,925 43.848,292 52.950,167

Net Income 273,622 389,414 165,144 57,173

Total Asset 32.479,507 44.854,413 53.723,979 62.413,310

Investment in real economic sector 22.052,784 32.419,670 40.037,854 41.864,263

Total Investment 31.033,309 42.769,080 49.250,708 56.435,803

BNIS 2011 2012 2013 2014

Education Grant 6,266 2,012 0,150 1,210

Research Expense 0 0 0 0

Training Expense 7,816 30,630 29,779 27,349

Publicity Expense 30,706 50,420 46,928 59,685

Total Expense 548,970 735,620 923,584 1.219,259

PER 0 0 0 0

Net or Investment Income 0 0 0 0

Mudharabah & Musyarakah Modes 945,336 1.253,595 1.768,300 2.421,699

Total Investment Modes 5.189,589 7.513,233 11.051,094 14.786,638

Interest Free Income 847,578 1.024,339 1.480,709 2.133,481

Total Income 847,578 1.024,593 1.480,830 2.133,482

Zakah Paid 2,579 2,596 4,538 5,524

Net Asset 7.164,904 8.459,655 10.869,832 16.407,565

Net Income 66,354 101,892 117,462 163,251

Total Asset 8.466,887 10.645,313 14.708,504 19.492,112

Investment in real economic sector 5.189,589 7.513,233 11.051,094 14.786,638

Total Investment 8.106,170 10.109,843 14.031,538 18.886,534

Page 122: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

108

BRIS 2011 2012 2013 2014

Education Grant 0 0 304 250

Research Expense 0 0 0 0

Training Expense 19,840 6,262 15,821 11,862

Publicity Expense 26,923 12,399 27,614 29,333

Total Expense 675,298 851,756 931,831 1.136,432

PER 0 0 0 0

Net or Investment Income 0 0 0 0

Mudharabah & Musyarakah Modes 1.721,836 2.597,083 3.970,205 4.881,619

Total Investment Modes 9.031,860 11.165,356 13.917,594 15.414,781

Interest Free Income 1.153,904 1.517,403 1.882,602 2.149,880

Total Income 1.153,931 1.517,450 1.882,939 2.150,041

Zakah Paid 1,649 2,965 5,541 6,934

Net Asset 8.970,533 10.657,175 12.896,399 14.734,659

Net Income 11,654 101,888 129,564 6,577

Total Asset 11.200,823 14.088,914 17.400,914 20.343,249

Investment in real economic sector 9.031,860 11.165,356 13.917,594 15.414,781

Total Investment 10.674,933 13.698,369 16.908,105 19.511,497

BSB 2011 2012 2013 2014

Education Grant 0 0 0 0

Research Expense 0 0 0 0

Training Expense 1,866 2,393 2,839 2,504

Publicity Expense 1,709 3,169 4,821 4,182

Total Expense 97,699 123,611 157,597 158,510

PER 0 0 0 0

Net or Investment Income 0 0 0 0

Mudharabah & Musyarakah Modes 5,459 5,723 1.072,100 1.433,741

Total Investment Modes 1.900,994 2.596,229 3.224,736 3.649,936

Interest Free Income 245,306 311,220 401,503 502,834

Total Income 245,604 311,295 401,561 502,964

Zakah Paid 0 0 0 0

Net Asset 255,774 273,072 3.324,176 4.331,621

Net Income 12,209 17,298 19,548 8,662

Total Asset 2.730,027 3.616,108 4.343,069 5.161,300

Investment in real economic sector 1.900,994 2.596,229 3.224,736 3.649,936

Total Investment 2.479,222 3.376,886 4.050,851 4.834,196

Page 123: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

109

BSM 2011 2012 2013 2014

Education Grant 14,432 9,250 9,453 12,517

Research Expense 2,952 5,785 1,997 2,408

Training Expense 56,504 49,211 42,887 27,761

Publicity Expense 108,094 107,456 81,185 55,512

Total Expense 2.312,115 2.792,164 3.653,577 4.000,801

PER 0 0 0 0

Net or Investment Income 0 0 0 0

Mudharabah & Musyarakah Modes 9.702,953 10.210,578 10.752,405 10.337,085

Total Investment Modes 35.752,211 43.492,879 48.936,950 47.394,688

Interest Free Income 4.859,777 5.830,994 6.641,018 6.564,712

Total Income 4.860,388 5.831,448 6.641,209 6.565,154

Zakah Paid 19,178 28,132 22,662 2,815

Net Asset 41.630,811 45.060,765 52.935,676 58.612,466

Net Income 551,070 805,691 651,240 71,778

Total Asset 48.671,950 54.229,396 63.965,361 66.942,422

Investment in real economic sector 35.752,211 43.492,879 48.936,950 47.394,688

Total Investment 45.726,269 51.106,765 60.197,756 62.869,464

BVS 2011 2012 2013 2014

Education Grant 0 0 0 0

Research Expense 0 0 0 0

Training Expense 0 0 650 282

Publicity Expense 199 146 407 1,733

Total Expense 16,638 34,369 50,600 74,266

PER 0 0 0 0

Net or Investment Income 0 0 0 0

Mudharabah & Musyarakah Modes 18,428 79,562 275,053 585,405

Total Investment Modes 214,281 476,814 848,898 1.042,883

Interest Free Income 69,000 88,615 112,741 153,584

Total Income 69,072 88,615 112,741 153,584

Zakah Paid 30 91 0 0

Net Asset 577,373 777,724 1.203,764 1.355,746

Net Income 20,559 10,164 6,363 -19,338

Total Asset 642,026 939,472 1.323,398 1.439,983

Investment in real economic sector 214,281 476,814 848,898 1.042,883

Total Investment 621,234 913,946 1.088,577 1.289,269

Page 124: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

110

MSI 2011 2012 2013 2014

Education Grant 13 300 385 50

Research Expense 0 0 0 0

Training Expense 819 1,199 1,323 1,338

Publicity Expense 1,117 1,021 1,279 2,006

Total Expense 53,749 67,360 75,093 71,304

PER 0 0 0 0

Net or Investment Income 0 0 0 0

Mudharabah & Musyarakah Modes 0 0 0 253,528

Total Investment Modes 998,637 1.372,138 1.435,989 1.617,548

Interest Free Income 106,627 135,607 156,994 176,847

Total Income 106,927 135,618 157,022 176,874

Zakah Paid 0 0 0 0

Net Asset 1.079,523 1.524,168 1.763,186 1.936,279

Net Income 40,269 40,352 41,367 55,953

Total Asset 1.692,959 2.062,552 2.299,971 2.449,723

Investment in real economic sector 998,637 1.372,138 1.435,989 1.617,548

Total Investment 1.656,221 2.033,919 2.264,426 2.424,503

PBS 2011 2012 2013 2014

Education Grant 0 0 9 192

Research Expense 0 0 0 0

Training Expense 712 481 1,019 2,462

Publicity Expense 255 331 1,188 4,098

Total Expense 35,568 87,832 177,335 312,345

PER 0 0 0 0

Net or Investment Income 0 0 0 0

Mudharabah & Musyarakah Modes 318,246 747,315 1.350,048 4.107,127

Total Investment Modes 696,408 1.512,042 2.581,882 4.736,314

Interest Free Income 75,005 152,602 283,846 560,465

Total Income 75,005 152,602 283,846 560,465

Zakah Paid 0 0 0 2,455

Net Asset 988,442 1.927,243 3.650,091 5.315,932

Net Income 9,233 35,057 21,332 70,939

Total Asset 1.016,879 2.136,576 4.052,701 6.207,678

Investment in real economic sector 696,408 1.512,042 2.581,882 4.736,314

Total Investment 974,006 2.095,545 3.997,636 6.120,083

Page 125: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

111

Lampiran 3 : Rasio kinerja Maqashid Syari’ah periode 2011 – 2014 (%)

BCAS 2011 2012 2013 2014 Rata-Rata

Education Grant 0,02% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Research 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Training 2,14% 1,49% 1,18% 1,09% 1,48%

Publicity 1,48% 1,71% 0,82% 1,12% 1,28%

Fair Returns 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Functional Distribution 30,58% 46,47% 52,24% 47,29% 44,14%

Interest Free Product 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Bank's Profit Ratios 0,56% 0,52% 0,62% 0,43% 0,53%

Personal Income 0,001% 0,002% 0,001% 0,001% 0,001%

Investment in real sector 57,09% 63,58% 70,40% 71,89% 65,74%

BJBS 2011 2012 2013 2014 Rata-Rata

Education Grant 0,00% 0,01% 0,00% 0,01% 0,01%

Research 0,00% 0,01% 0,00% 0,00% 0,002%

Training 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Publicity 1,35% 0,76% 2,84% 3,87% 2,20%

Fair Returns 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Functional Distribution 28,27% 37,78% 35,29% 29,23% 32,64%

Interest Free Product 100,00% 100,00% 99,98% 99,97% 99,99%

Bank's Profit Ratios 0,65% 0,00% 0,60% 0,34% 0,40%

Personal Income 0,00% 0,00% 0,00008% 0,00% 0,00002%

Investment in real sector 62,07% 70,43% 79,68% 74,11% 71,57%

Page 126: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

112

BMI 2011 2012 2013 2014 Rata-Rata

Education Grant 1,32% 1,22% 0,08% 0,26% 0,72%

Research 0,38% 0,17% 0,12% 0,17% 0,21%

Training 1,50% 1,07% 1,88% 0,70% 1,29%

Publicity 4,05% 4,19% 3,15% 3,42% 3,70%

Fair Returns 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Functional Distribution 43,87% 45,67% 50,02% 50,81% 47,59%

Interest Free Product 99,98% 99,93% 99,98% 99,97% 99,97%

Bank's Profit Ratios 0,84% 0,87% 0,31% 0,09% 0,53%

Personal Income 0,02% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02%

Investment in real sector 71,06% 75,80% 81,29% 74,18% 75,58%

BNIS 2011 2012 2013 2014 Rata-Rata

Education Grant 1,14% 0,27% 0,02% 0,10% 0,38%

Research 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Training 1,42% 4,16% 3,22% 2,24% 2,76%

Publicity 5,59% 6,85% 5,08% 4,90% 5,61%

Fair Returns 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Functional Distribution 18,22% 16,69% 16,00% 16,38% 16,82%

Interest Free Product 100,00% 99,98% 99,99% 100,00% 99,99%

Bank's Profit Ratios 0,78% 0,96% 0,80% 0,84% 0,84%

Personal Income 0,04% 0,03% 0,04% 0,03% 0,04%

Investment in real sector 64,02% 74,32% 78,76% 78,29% 73,85%

BMS 2011 2012 2013 2014 Rata-Rata

Education Grant 0,00% 0,01% 0,05% 0,07% 0,03%

Research 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Training 0,40% 0,26% 0,13% 0,25% 0,26%

Publicity 0,72% 0,60% 0,37% 0,36% 0,51%

Fair Returns 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Functional Distribution 1,70% 0,55% 0,60% 0,75% 0,90%

Interest Free Product 99,99% 100,00% 99,99% 99,99% 99,99%

Bank's Profit Ratios 0,97% 2,26% 1,64% 0,25% 1,28%

Personal Income 0,05% 0,10% 0,07% 0,01% 0,06%

Investment in real sector 75,81% 84,37% 81,84% 81,58% 80,90%

Page 127: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

113

BSM 2011 2012 2013 2014 Rata-Rata

Education Grant 0,62% 0,33% 0,26% 0,31% 0,38%

Research 0,13% 0,21% 0,05% 0,06% 0,11%

Training 2,44% 1,76% 1,17% 0,69% 1,52%

Publicity 4,68% 3,85% 2,22% 1,39% 3,03%

Fair Returns 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Functional Distribution 27,14% 23,48% 21,97% 21,81% 23,60%

Interest Free Product 99,99% 99,99% 100,00% 99,99% 99,99%

Bank's Profit Ratios 1,13% 1,49% 1,02% 0,11% 0,94%

Personal Income 0,05% 0,06% 0,04% 0,00% 0,04%

Investment in real sector 78,19% 85,10% 81,29% 75,39% 79,99%

BRIS 2011 2012 2013 2014 Rata-Rata

Education Grant 0,00% 0,00% 0,03% 0,02% 0,01%

Research 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Training 2,94% 0,74% 1,70% 1,04% 1,60%

Publicity 3,99% 1,46% 2,96% 2,58% 2,75%

Fair Returns 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Functional Distribution 19,06% 23,26% 28,53% 31,67% 25,63%

Interest Free Product 100,00% 100,00% 99,98% 99,99% 99,99%

Bank's Profit Ratios 0,10% 0,72% 0,74% 0,03% 0,40%

Personal Income 0,02% 0,03% 0,04% 0,05% 0,03%

Investment in real sector 84,61% 81,51% 82,31% 79,00% 81,86%

BSB 2011 2012 2013 2014 Rata-Rata

Education Grant 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Research 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Training 1,91% 1,94% 1,80% 1,58% 1,81%

Publicity 1,75% 2,56% 3,06% 2,64% 2,50%

Fair Returns 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Functional Distribution 0,29% 0,22% 33,25% 39,28% 18,26%

Interest Free Product 99,88% 99,98% 99,99% 99,97% 99,95%

Bank's Profit Ratios 0,45% 0,48% 0,45% 0,17% 0,39%

Personal Income 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Investment in real sector 76,68% 76,88% 79,61% 75,50% 77,17%

Page 128: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

114

BVS 2011 2012 2013 2014 Rata-Rata

Education Grant 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Research 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Training 0,00% 1,29% 0,38% 0,00% 0,42%

Publicity 0,42% 0,81% 2,33% 0,00% 0,89%

Fair Returns 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Functional Distribution 8,60% 16,69% 32,40% 56,13% 28,46%

Interest Free Product 99,90% 100,00% 100,00% 100,00% 99,97%

Bank's Profit Ratios 3,20% 1,08% 0,48% -1,34% 0,86%

Personal Income 0,01% 0,01% 0,00% 0,00% 0,00%

Investment in real sector 34,49% 52,17% 77,98% 80,89% 61,38%

MSI 2011 2012 2013 2014 Rata-Rata

Education Grant 0,02% 0,45% 0,51% 0,07% 0,26%

Research 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Training 1,52% 1,78% 1,76% 1,88% 1,74%

Publicity 2,08% 1,52% 1,70% 2,81% 2,03%

Fair Returns 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Functional Distribution 0,00% 0,00% 0,00% 15,67% 3,92%

Interest Free Product 99,72% 99,99% 99,98% 99,98% 99,92%

Bank's Profit Ratios 2,38% 1,96% 1,80% 2,28% 2,10%

Personal Income 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Investment in real sector 60,30% 67,46% 63,42% 66,72% 64,47%

PBS 2011 2012 2013 2014 Rata-Rata

Education Grant 0,00% 0,00% 0,00% 0,06% 0,02%

Research 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Training 2,00% 0,55% 0,57% 0,79% 0,98%

Publicity 0,72% 0,38% 0,67% 1,31% 0,77%

Fair Returns 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Functional Distribution 45,70% 49,42% 52,29% 86,72% 58,53%

Interest Free Product 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Bank's Profit Ratios 0,91% 1,64% 0,53% 1,14% 1,05%

Personal Income 0,00% 0,00% 0,00% 0,05% 0,01%

Investment in real sector 71,50% 72,16% 64,59% 77,39% 71,41%

Page 129: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MAQASHID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30809/1/MUHAMM… · Tabel 3.2 Model pengukuran kinerja Maqasid Syariah ..... 4. 5. Tabel

115

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Muhammad Wahyu Syahputra

NIM : 1111046100133

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 19 Maret 1994

Program Studi : Muamalat (Ekonomi Islam)

Konsentrasi : perbankan syariah

Alamat Rumah : Jl. Kemandoran VIII No.32a RT.007/003

Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan

Kebayoran Lama. Kota Jakarta Selatan.

Nomor Hp : 0857-1860-8758

Nama Ayah : Su’bah

Nama Ibu : Nurwani

Alamat Orangtua : Jl. Kemandoran VIII No.32a RT.007/003

Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan

Kebayoran Lama. Kota Jakarta Selatan.

Nomor Hp Orangtua : 0815-1062-5422 (Ayah)

0857-1146-9737 (Ibu)