analisis pengendalian persediaan bahan baku

Upload: roslinmeisa

Post on 02-Jun-2018

251 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    1/66

    KATA

    PENGANTAR

    Puji

    dan syukur

    kehadirat

    Tuhan

    yang

    Maha

    Esa

    atas

    segala

    berkat

    dan karunia-

    Nya

    sehingga

    penelitian

    ini

    dapat

    terselesaikan

    walaupun

    masih

    dijumpai

    kekurangan-

    kekurangan.

    Penelitian

    ini

    membahas

    tentang

    bagaimana

    fungsi pengendalian

    persediaan

    bahan

    baku

    dilakukan pada

    pr.

    Karya

    Mumi

    perkasa

    Medan.

    peneliti

    menyadari

    bahwa

    masih

    banyak kelemahan

    dalam

    penelitian

    ini,

    oleh

    karena

    itu

    sangat

    diharapkan

    kritik

    dan

    saran

    yang

    membangun

    dari

    pihak

    pembaca

    untuk

    perbaikan

    di

    masa yang

    akan

    datang.

    Pada

    kesempatan

    ini, peneriti

    mengucapkan

    banyak

    terima

    kasih

    kepada

    pihak-

    pihak

    yang

    ikut

    membantu

    dalam

    penyelesaian

    penelitian

    ini, yaitu

    .

    1.

    Rektor

    Universitas

    HKBp

    Nommensen

    Medan

    2.

    Dekan

    Fakultas

    Ekonomi

    Universitas

    HKBp

    Nommensen

    Medan

    3.

    Ketua

    Lembaga

    Penelitian

    Universitas

    HKBp

    Nbmmensen

    Medan

    4.

    Ketua

    Jurusan

    Manajemen

    Fakultas

    Ekonomi

    universitas

    HKBp

    Nommensen

    Medan

    5. Pihak

    Manajemen

    perusahaan

    pT.

    Karya

    Mumi

    perkasa

    Medan.

    6.

    Rekan-rekan

    dosen

    di

    Fakultas

    Ekonomi

    Universitas

    HKBp

    Nommensen

    Medan.

    MedarL

    Peneliti,

    Ba

    Tampubolon,

    SE,

    h.GA.

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    2/66

    DAF'TAR

    ISI

    Halaman

    Lembar Pengesahan

    Kata Pengantar

    Daftar

    Isi

    Daftar

    Tabel

    dan

    Gambar.......

    Ringkasan

    I.

    PENDAHULUAN

    ...........

    I

    ii

    iv

    I

    1.1. LatarBe1akang.....................

    I

    L2.

    Identifikasi

    Masalah

    2

    1,3.

    Hipotesis

    2

    1.4.

    Tuj

    uan

    Penelirian

    ..,.................,........

    3

    1.5.

    Kontribusi

    Penelitian

    3

    II.

    TTNJAUAN

    PUSTAKA

    4

    2,l.

    Manajcmen

    Produksi,

    Persediaan

    dan

    Manfaat

    persediaan

    ,................,.

    4

    2.2. Fungsi

    dan Tujuan

    Pengendalian

    persediaan

    6

    2.3.

    Jenis-jenis

    Persediaan

    I l

    2.4.

    Biaya-biaya

    Persediaan

    16

    2.5.

    Metode

    Pengendalian persediaan Bahan

    Baku.................

    19

    rrl,

    METODOLOGI

    PENELTTIAN..................

    24

    3.1.

    Lokasi

    Penelitian

    .................

    24

    3.2.

    Metode

    Pengumpulan

    Data........

    . .. ...

    24

    3.3. Luas

    dan Cakupan

    Penelitian.........._.........

    24

    3.4. Metode

    Ana|sis

    ...................

    25

    IV.

    HASIL

    DAN

    PEMBAIIASAN

    27

    4.

    1.

    Hasil

    27

    4.1.1.

    Jenis Persediaan

    Bahan

    Baku

    dan

    pemakaian

    Bahan

    Baku

    ......

    27

    4.1.2.

    Metode

    dan

    Teknik

    pengendalian

    Bahan

    Baku

    ....,........,........._.

    .

    3l

    4.1.3.

    Proses

    Produksi

    pada

    perusahaan

    ...............

    32

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    3/66

    4.2.

    Pembahasan

    ............,..........

    4.2.1.

    Perbandingan

    Pemakaian Bahan

    Baku

    Dengan

    produksi

    Hasil

    Jadi

    Hotmix

    .............

    4.2.2. Perhitungan

    Dengan

    Regresi

    Linier

    Sederhana

    4.2.3.

    Penggunaan

    Rumus

    EOQ

    5.1.

    Kesimpulan

    5.2.

    Saran

    JI

    39

    5l

    59

    59

    59

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    4/66

    DAFTARTABEL

    DANGAMBAR

    Daftar

    Tabel

    Tabel

    1-

    )

    4.

    6.

    5.

    Teks

    I lalaman

    Data Pemakaian

    Bahan

    Baku tahun

    2001

    -

    2003

    ...

    29

    Data

    Pembelian

    Bahan

    Baku

    tahun

    200i

    -

    2003

    30

    Data

    Produksi

    Hasil

    Jadi

    Hotmix

    tahun

    2001

    -2003

    36

    Perbandingan

    Total

    Pemakaian

    Bahan Baku

    Dengan

    Total

    Hasil Produksi

    Pada

    PT.

    Karya

    Murni

    perkasa

    Medan

    tahun

    2001

    *

    2003

    .............

    ........

    .

    ....

    .

    ,.....

    37

    Perbandingan

    Pemakaian

    Bahan

    Baku

    Dengan

    Hasil

    produksi

    Pada

    PT.

    Karya

    Murni

    perkasa

    Medan

    tahun

    2001

    -

    2003

    .........,....

    .............................

    38

    Analisis

    Pemakaian

    Bahan-Baku

    pada

    pT.

    Karya

    Mumi

    PerkasaMedan

    tahun

    2001

    -

    2003

    ............,................................

    +O

    Analisis

    Produksi

    Hasil

    Jadi

    Hotmix

    pada

    pT.

    Karva

    Mumi

    Perkasa

    Medan

    tahun

    2001

    -

    2003 ..,.............. ......,................

    ...

    +Z

    Analisis

    Pemakaian

    Bahan

    Baku

    tahun

    2001

    -

    2003

    ...............

    . 49

    7.

    L

    Daftsr

    Gambar

    Gambar

    1.

    Grafik

    Regresi

    Pemakaian

    Bahan

    Baku dan

    Barang

    Jadi

    Hotmix............,

    ........................

    44

    lv

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    5/66

    RINGKASAN

    Penelitian

    ini

    bertujuan

    untuk mengetahui

    :

    l)

    bagaimanakah pelaksanaan

    pengendalianpersediaan

    bahan

    baku

    pada

    perusahaan

    pT.

    Karya

    Mumi

    perkasa

    Medan,

    2)

    faktor-fakor

    apakah

    yang

    menyebabkan

    tidak

    tepatnya

    penggunaan

    persediaan

    bahan

    baku

    pada

    PT.

    Karya

    Mumi

    Perkasa

    Medan

    selama

    tahun

    2001

    sampai

    dengan

    tahun

    2003.

    Masalah

    yang

    dikemukakan

    adalah

    penggunaan

    bahan

    baku

    selalu

    lJbih

    besar

    daripada output

    (

    hotmix

    )

    yang

    dihasilkan

    tahun

    2001 sampai

    dengan

    tahun

    2003.

    Sedangkan

    hipotesis

    yang

    diajukan

    adalah

    belum

    diterapkarurya

    metode

    pengendalian

    persediaan

    yang

    tepat

    yang

    dapat menekan

    biaya

    dalam

    jumlah

    pemesanan

    yang

    ekonomis.

    Data

    dianalisis

    dengan

    menggunakan

    metode

    regresi

    linier

    sederhana

    dan

    analisis

    EoQ.

    Hasil

    analisis

    r5renunjukkan

    :

    l). pr.

    Karya

    Mumi

    perkasa belum

    menyelenggarakan

    suatu sistem pengendalian

    persediaan

    yang

    tepat yang

    dapat menekan

    biaya

    dalam

    jumlah

    pemesanan

    yang

    ekonomis,

    2) dalam

    menetapkin

    liebuiuhan

    bahan,

    PT.

    Karya

    Mumi

    Perkasa

    Medan

    belum mempunyai

    dasar

    perhitungan

    tertentu

    sehingga

    sering

    terjadi

    selisih

    yang

    cukup besar antara pemakaian

    bahan

    baku dengan

    hiiil

    produksr,

    3)

    sistem

    pengawasan

    persediaan

    merupakan

    serangkaian

    kebrlaksarian

    yang

    perludilaksanakan

    oleh

    perusahan

    untuk

    mengendalikan

    tingkat

    persediaan

    yang

    harui

    dijaga

    bila

    persediaan

    akan

    diisi

    kembali,

    4)

    pr.

    Karya

    Mumi

    perkasa

    beluri

    oapat

    menekan

    biaya

    persediaan

    mengingat

    frekuensi

    pemesanan

    yang

    cukup

    tinggi

    uniuk

    pengada"n

    persediaan

    tersebut.

    ._

    Sebagai

    dasar

    pertimbangan

    untuk

    mengatasi

    masalah yang

    dihadapi,

    maka

    diberikan

    saran sebagai

    berikut

    :

    l)

    dalam rangka pengendalian kebuiuhan

    bairan

    baku

    sebaiknya

    perusalnan

    melakutan

    berdasarkan

    ;umlah

    -pesan

    yang

    ekonomis,

    sehingga

    dapat mengantisipasi

    flukruasi

    kebutuhan

    bahar

    baku

    untut

    piosei

    produksi

    yang

    lel-in

    1ry'

    2)

    perusahaan

    dianjurkan

    untuk

    menerapkan

    formula

    economic

    order

    qLntity

    (EoQ)

    ager

    biaya-biaya yang

    dikeluarkan

    lebih

    ekonomis,

    3)

    perusahaan

    henoatnya

    dapat menerapkan

    sistem

    perencanaan

    dan

    pengendalian

    bahan

    baku

    yang

    baik

    sebelum

    dilakukannya proses

    produksi,

    4)

    perusahaan

    sebaiknya

    mengurangi

    frekuensi

    pemesanan,

    misalnya

    dari 11-

    12

    kali

    menjadi

    8-9

    kali

    dalam

    setahun.

    Hal ini

    dimaksudkan

    agar

    perusahaan

    dapat

    menghemat

    biaya

    yang

    dikeluarkan

    untuk

    pengadaan

    bahan

    baku tersebut.

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    6/66

    L PI,NDAEULUAN

    1.

    1.

    Latar

    Belakang

    Setiap

    perusahaan,

    baik

    perusahaan

    dagang

    maupun

    perusahaan

    industri,

    dapat

    mengadakan

    persediaan.

    Tanpa

    adanya

    persediaan

    maka

    perusahaan

    dapat

    menghadapi resiko bahwa

    perusahaan

    tersebut

    pada

    suatu

    saat

    tidak

    dapat

    memenuhi

    kebutuhan

    dan

    keinginan

    pasar.

    Demikian

    juga

    dengan

    perusahaan

    PT.

    Karya

    Murni

    Perkasa

    Medan,

    saat

    ini

    berusaha

    untuk menyediakan

    bahan baku

    yang

    diperlukan

    perusahaan

    agar

    perusahaan

    dapat

    menghasilkan

    produk

    sesuai

    dengan

    permintaan

    pasar

    yang

    semakin

    meningkat.

    Manajernen

    produksi

    perusahaan

    dihadapkan

    pada

    usaha

    untuk

    mengendalikan

    persediaan,

    sebab

    pengendalian

    sangat

    penting

    artinya

    untuk

    menjamin

    kelancaran

    produksi.

    Oleh

    karena

    itu,

    maka

    perlu

    diusahakan

    pemakaian

    dana

    untuk

    penyediaan

    bahan

    baku

    yatrg

    tepat

    sehingga

    dapat tercapai

    efisiensi

    dan

    efektifitas sesuai

    dengan

    tujuan

    perusahaan,

    Apabila

    persediaan

    bahan

    baku

    kurang,

    maka

    perusahaan

    tidak

    dapat

    beke{a

    dengan

    luas

    produksi

    yang

    optimal,

    sehingga

    terdapat

    penganggwan

    mesin-mesin

    dan

    tenaga

    kerja

    langsung.

    Hal ini

    dapat mengakibatkan

    tingginya

    biaya

    produksi

    yang pada akhirnya akan

    menekan keuntungan

    yang akan diperoleh

    perusahaan

    dalam

    suatu

    periode

    tertentu.

    Pada

    sisi

    lain,

    jika

    perusahaan

    mengadakan

    persediaan

    bahan baku

    yang

    terlalu

    besar

    dibandingkaa

    dengan

    kebutuhannya,

    maka

    hal

    ini

    akan

    mengakibatkan

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    7/66

    besarnya

    biaya

    penyimpanan

    di

    gudang,

    terjadi

    kerugian karena

    kerusakan,

    turunnya

    kualitas barang

    serta

    hilangnya

    penggunaan

    dana

    kepada

    hal-hal

    lain

    karena

    dana

    terlalu

    lama

    terikat

    dalam

    persediaan

    bahan

    baku.

    Hal

    ini

    dapat

    mengakibatkan

    menurunnya

    keuntungan

    yang

    diperoleh

    perusahaan

    dalam suatu

    periode

    tertentu.

    Berdasarkan

    alasan

    yang

    telah dikemukakan di

    atas,

    dapat

    dilihat betapa

    pentingrya

    pengendalian persediaan

    bahan baku

    dalam

    usaha untuk melancarkan

    proses

    produksi.

    Untuk itu

    penelitian

    ini

    dilakukan untuk

    mengadakan

    penelitian

    lebih lanjut

    guna

    memperoleh

    gambaran

    tentang

    pengendalian

    persediaan

    bahan

    baku

    pada

    perusahaan

    PT.

    Karya

    Mumi

    Perkasa Medan".

    1. 2. ldentifikssi

    Masalah

    Dalam

    penelitian

    ini,

    masalah

    yang

    dikemukakan

    adalah

    penggunaan

    bahan

    baku selalu lebih

    besar

    daripada output (

    hotmix

    ) yang

    dihasilkan tahun

    200

    t

    sampai

    dengan tahun 2003.

    1.

    3. Hipotesis

    Sedangkan

    hipotesis

    yang

    diajukan

    adalah

    belum

    diterapkannya

    metode

    pengendalian

    persediaan

    yang

    tepat

    yang

    dapat

    menekan

    biaya

    dalam

    jumlah

    pomesanan

    yang

    ekonomis.

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    8/66

    1,4. Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan

    penelitian

    adalah

    untuk mengetahui

    :

    1.

    Bagaimanakah

    pelaksanaan

    pengendalian

    persediaan

    bahan

    baku

    pada

    perusahaan

    PT. Karya

    Murni

    Perkasa Medan.

    2.

    Fakfor-tbktor

    apakah

    yang

    menyebabkan

    tidak

    tepatnya

    pengguluan

    persediaan

    bahan

    baku

    pada

    PT.

    Karya

    Murni

    perkasa

    Medan

    selama tahun

    2001 sampai

    dengan

    tahun

    2003.

    1.5.

    Kontribusi

    Penelitian

    Kontribusi

    penelitian

    ini

    adalah

    :

    1.

    Sebagai bahan

    informasi

    untuk

    perusahaan-pe

    rusahaan

    industri

    untuk

    lebih

    memahami pentingnya

    pengendalian

    persediaan

    bahan

    baku

    dalam

    proses

    produksi.

    2.

    Sebagai

    bahan masukan

    bagi

    peneliti

    lain yang

    berminat pada

    bidang

    pengendalian

    persediaan

    bahan

    baku.

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    9/66

    IL

    TINJAUAN

    PUSTAKA

    2.

    1. Manajemen

    Produksi,

    Persediaan,

    dan

    Manfaat

    persediaan

    Assauri (1993)

    memberikan

    pengertian

    manajemen

    produksi

    dan

    operasi

    sebagai

    suatu

    aktiva

    yang

    meliputi

    barang-barang

    milik

    penxahaan

    dengan

    malsud

    untuk

    dijual

    dalam

    suatu

    periode

    usaha

    yang

    normal,

    atau

    persediaan

    barang.barang yang

    masih

    dalam

    pengerjaan

    /

    proses

    prodursi,

    ataupun

    persediaanbarang

    baku yang

    menunggu

    penggunaannya

    dalam

    suatu

    proses

    produksi.

    pada

    dasamya persediaan

    diadakan

    rurtuk

    mempermudah

    kerancaran

    jalannya

    proses

    produksi

    daram

    suatu

    perusahaan,

    Menurut

    Flandoko (1999)

    ist

    ah

    persediaan

    (

    inventory

    )

    adar.ah

    suatu

    istilah

    umum

    yang

    menunjukkan

    segala

    sesuatu

    atau

    sumber

    daya_sumber

    daya

    organisasi

    yang

    disimpan

    dalam antisipasinya

    terhadap

    pemenuhan

    pennintaan.

    Sumber

    daya organisasi dapat

    meliputi

    bahan mentah, barang

    dalam

    proses,

    barang

    jadi

    atau

    produk

    akhir,

    bahan

    pembantu

    atau

    pelengkap

    dan

    komponen*

    ko'rponen

    lain

    yang

    menjadi

    bagian

    dari

    keluaran

    produk

    perusahaan.

    Jenis

    perusahaan

    ini

    sering

    disebut

    dengan istilah

    "keluaran

    pkok"

    (

    product

    output

    ),

    dimana

    hampir

    semua

    orang

    mengidentifikasikan

    secara

    cepat

    persediaan.

    Akan

    Telapi

    pengertian

    persediaan

    tidak

    terbatas

    hanya

    di

    situ

    saja,

    banyak

    organisasi

    menyimpan persediaan

    lain,

    seperti

    uang,

    ruangan (bangunan

    pabrik),

    peralatan

    tenaga

    kerja

    untuk

    memenuhi permintaan

    akan produk

    datr

    jasa.

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    10/66

    Menurut

    Pardede

    (2003),

    sediaan

    (

    inventory)

    adalah sejumlah

    bahan

    atau

    barang

    yang

    tersedia

    untuk

    digunakan

    sewaklu-wak:tu

    di

    masa

    yang

    akan

    datang.

    Pendapat

    lain

    yang

    juga

    merlelaskan

    tentang

    arti

    dari

    persediaan

    yaitu

    kekayaan

    lancar yang

    terdapat

    dalam

    perusahaan

    dalam

    bentuk

    persediaan

    bahan

    mentah

    (bahan

    baku

    I raw

    material

    ),

    barang

    setengah

    jadi

    (work

    in

    process),

    dan

    barang

    jadi

    (finished

    goods) (Priwirosentono,

    2001).

    Jadi

    persediaan

    merupakan

    sejumlah

    bahan-bahan yang

    disediakan

    dan

    bahan-

    bahan

    dalarn

    proses

    yarg

    terdapat

    dalam

    perusahaan

    urtuk proses

    produksi,

    serta

    barang-barang

    jadi

    /

    produk

    yang

    disediakan

    untuk

    memenuhi permintaan

    konsumen

    atau langganan

    setiap

    wattu.

    Menurut

    Assauri (1993),

    ada

    beberapa

    manfaat yang

    diperoleh

    perusahaan

    dengan

    adanya

    sistem

    pengadaan

    persediaan

    mulai

    dari

    bahan

    baku

    sampai

    barang

    jadi,

    yaitu

    :

    l.

    Menghilangkan

    resiko

    keterlambatan

    datangnya

    barang

    atau

    bahan-bahan

    yang

    dibutuhkan perusahaan

    2

    Menghilangkan

    resiko

    dari materiar yang

    dipesan

    tidak

    baik

    sehingga

    harus

    dikernbalikan.

    3.

    untuk

    menumpukan

    bahan-bahan yang

    dihasilkan

    secara

    musiman

    sehingga

    dapat

    digunakan

    bila

    bahan

    itu

    tidak

    ada

    dalam

    pasaran.

    Mempertahankan

    stabilitas

    operasi

    perusahaan

    atau

    menjamin

    ke

    lancaran

    arus

    produksi.

    Memprcepat

    penggunaan

    mesin

    yang

    optimal.

    4.

    5.

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    11/66

    Memberikan

    pelayanan (

    semice

    )

    kepada

    pelanggan

    dengan

    sebaikibaiknya

    di

    mana keinginan

    pelanggan

    pada

    suatu waktu

    dapat dipenuhi

    atau

    memberikan

    jaminan

    tetap tersedianya

    barang

    jadi

    tersebut.

    Membuat

    pengadaan

    atau

    produksi

    barang

    tidak

    perlu

    sesuai

    dengan

    penggunaan

    atau

    penj

    ualannya.

    2. 2.

    Fungsi

    dan

    Tujuan

    Pengendrlian

    Perseiliaan

    Pengendalian persediaan

    merupalan

    fungsi manajerial yang

    sangat

    penting,

    karena

    persediaan

    fisik

    perusahaan

    melibatkan

    investasi

    rupiah

    terbesar

    dalam

    pos

    akliva lancar.

    Bila

    perusahaan

    menanamkan

    terlalu banyak

    dananya

    dalam

    persediaan,

    menyebabkan

    biaya

    penyimpanan

    yang

    berlebihan,

    dan

    mungkin

    mernpunyai

    persediaan

    opportunity

    cost.

    Dengan

    demikian

    pula

    bila

    perusahaan

    tidak

    mempunyai

    persediaan

    yang

    mencukupi, dapat

    mengakibatkan

    biaya-biaya

    dari

    te{adinya

    kekurangan

    bahan.

    Dalam

    suatu

    perusahaan

    pabrik,

    kelancaran proses

    pengolahan

    bertahap

    dari

    produk

    yang

    dike{akan

    harus

    didukung oleh

    beberapa

    kegiatan

    yang penting,

    yang

    sangat mempengaruhi

    kelancaran

    seluruh

    kegiatan

    operasi

    perusahaan.

    pengawasan

    persediaan

    merupakan

    salah satu

    kegiatan

    dari

    kegiatan-kegiatan

    yang

    bertautan

    erat

    satu sama

    lain

    dalam

    seluruh

    operasi

    produksi

    perusahaan

    tersebut

    sesuai

    dengan

    apa

    yang

    telah

    direncanakan

    lebih

    dahulu

    baik

    waktu,

    jumlalr,

    kualitas

    maupun

    biayanya.

    Oleh karena

    itu

    penting

    bagi semua

    jenis

    perusahaan

    untuk

    mengadakan pengawasan

    atas

    persediaan,

    karena

    kegiatan

    itu

    penting

    bagi semua

    jenis

    perusahaan

    untuk

    6,

    7.

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    12/66

    mengadakan

    pengawasan

    atas

    persediaan,

    karena

    kegiatan ini

    dapat membantu

    agar

    tercapai

    suatu

    tingkat efisiensi

    penggunaan

    persediaan.

    Pengawasan

    persediaan

    dapat

    membantu mengurangi

    tet'adinya

    resiko

    yang

    timbul

    akibat

    adanya

    persediaan

    menjadi

    sekecil mungkin.

    Assauri

    (1993)

    mengemukakan

    fi.mgsi

    utama

    pengendalian persediaan

    yang

    efektif

    adalah

    :

    1.

    Memperoleh

    (

    procure

    )

    bahaniaharL yaitu

    menetapkan

    prosedur

    unhrk

    memperoleh

    suatu

    suplai

    yang

    cukup

    dari

    bahan

    bahan

    yang

    dibutuhkan

    baik

    kuantitas

    maupun

    kualitas.

    2. Menyimpan

    dan memelihara (

    maintain

    )

    bahan-bahan

    dalam

    persediaan,

    yaitu

    mengadakan

    suatu

    sistem

    penyimpanan

    untuk

    memelihara

    dan

    melinduungi

    bahan-bahan

    yang

    telah

    dimasukkan

    dalam

    persediaan.

    3.

    Pengeluaran

    bahan-bahan,

    yaitu

    menetapkan

    suatu

    pengaturan

    atas

    pengeluararr

    dan

    penyampaian

    bahan-bahan

    dengan

    tepat

    pada

    saat

    serta

    tempat

    di

    mana

    dibutul*an.

    4.

    Meminimalisasi

    investasi

    dalam

    bentuk

    bahan

    atau

    baang

    (mempertahankan

    persediaan

    dalam

    jumlah

    yang

    optimum

    setiap waktu).

    Berdasarkan

    uraian

    di

    atas dapat

    diketahui

    bahwa kelancaran

    proses

    produksi

    dari

    suatu

    perusahaan

    antara lain

    ditentukan

    oleh be{alan

    tidaknya

    fungsi

    pengendalian

    persediaan

    tersebut.

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    13/66

    Tujuan

    pengendalian

    persediaan

    adalah

    untuk

    menyeimbangkan

    manfi*

    memiliki

    persediaan

    dengan

    kerugian

    yang

    ditimbulkan

    persediaan,

    sehingp

    kebutuhan

    produksi

    dan

    pelanggan

    dapat

    dipenuhi

    dengan

    memadai,

    tetapi

    dengan

    resiko

    dan

    biaya

    minimum

    bagi

    perusahaan.

    weber

    (lgg9)

    mengemukakan

    bahwa

    pesan

    dari

    pengendalian

    persediaan

    adalah

    untuk

    meminimisasi

    biaya

    persediaen

    total.

    I)aIatn

    pertgad.a.an

    perseahaa

    t>eku uatak

    kepcacin5an

    pl6,tt.s

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    14/66

    5.

    Peraturan-peraturan

    pemerintah

    yang

    menyangkut

    persediaan

    material

    6. F{arga

    pembelian

    bahan mentah.

    7.

    Biaya

    penyipanan

    dan

    risiko

    penyimpanan

    digudang.

    8.

    Tingkat

    kecepatan

    material menjadinya

    rusak

    atau

    turun kualitasnya.

    Sedangkan

    menurut

    Usry dan lawrence (1995)

    mengemukakan

    agar

    pengawasan

    persediaan

    dapat

    berjalan

    dengan

    baik,

    sistem

    dan

    teknik

    pengendalian

    persediaan

    harus didasarkan

    pada

    prinsipprinsip

    sebagai

    berikut

    :

    l.

    Persediaan

    diciptakan

    dari

    pembelian

    (a)

    bahan dan

    suku

    cadang

    dan

    (b)

    tambahan

    biaya

    pekerja

    dan

    overhead

    untuk

    mengolah

    bahan

    menjadi

    barang

    jadi.

    5,

    Persediaan

    berkurang

    melalui

    penjualan

    dan

    kerusakan.

    Prakiraan yang

    tepat atas

    skedul

    penjualan

    dan

    produksi

    merupakan

    hal

    yang

    esensial

    bagi

    pembelian,

    penanganan,

    dan

    investasi

    bahan yang ehsien.

    Kebijakan

    manajemen,

    yang

    berupaya menciptakan

    keseimbangan

    antara

    keragaman

    dan

    kuantitas

    persediaan

    bagi

    operasi

    yang

    efisien

    dengan biaya

    pemilikan

    persediaan

    tersebut

    merupakan

    faktor

    yang

    paling

    utama

    dalam

    nenentukan

    investasi

    persediaan.

    Pemesanan

    bahan

    merupakan

    tanggapan

    terhadap

    prakiraan,

    penluguruln

    rencana

    pengendalian

    produksi.

    Pencatatan

    pe$ediaan

    saja

    tidak

    akan mencapai pengendalian

    atas

    persediaan.

    Pengendalian

    bersifat

    komperatif

    dan relatif,

    tidak

    mutlak.

    Ini

    dilaksanakan

    oleh

    manusia

    dengan

    berbagai

    pengalaman

    dan

    pertimbangan.

    z.

    J.

    4.

    6.

    7.

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    15/66

    Selanjutnya,

    Sumayang

    (2003)

    mengatakan

    bahwa

    ada

    lima tata

    cara

    penetapan pengendalian

    dengan menggunakan

    system,

    yang

    meliputi:

    1.

    Pencataian

    semua

    transaksi.

    Ini

    merupakan

    pencatatan

    yang

    akan mendukung

    perhitungan

    tentang

    posisi

    inventori.

    2.

    Keputusan

    pengelolaan

    inventori

    yaitu

    keputusan

    tentang

    kapan

    pemesanan

    dilakukan

    dan

    berapa

    banyak

    pesanan.

    Keputusan

    dengan bantuan

    komputer

    lebih,

    lebih cepat

    dan

    letiih

    murah.

    3.

    Laporan

    tentarg

    kasus

    atau hal-hal

    penyimpangan

    lainnya

    seperti

    antara lain:

    -

    Peramalan yang

    tidak

    akurat

    -

    Pembelian yang

    terlalu

    banyak

    -

    Kehabisan persediaan

    4.

    Semua

    keputusan

    pada

    pengelolaan

    inventori

    di

    dasarkan

    pada

    peramalan

    pe

    rmintaan

    Sering digunakan

    metde

    peramalan

    time

    series

    (exponential

    smoothing),

    jangan

    birkan

    keputusan

    berdasarkan

    fungsi

    pemasaran

    atau

    fungsi

    keuangan.

    5.

    Saluran

    laporan

    ke manajemen

    puncak.

    Sistem

    pengendalian

    harus

    mempunyai

    saluran

    laporan

    ke

    manajemen

    puncak,

    laporan

    ini

    meliputi

    kinerja

    inventori

    secara

    keseluruhan

    yang

    meliputi

    antara lain:

    -

    Service

    level

    -

    Biaya pengelolaan

    dan investasi.

    10

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    16/66

    2, 3.

    Jenivjenis

    Persedia*n

    Istilah

    persediaan

    (

    inventory

    )

    adalah

    suatu

    istilah

    umum

    yang

    menunjukkan

    segala sesuatu

    sumberdaya-sumberdaya

    organisasi

    yang

    disimpan

    dalam

    atisipasinya

    terhadap pemenuhan

    permintaan.

    Permintaan

    akan

    sumberdaya

    meliputi

    persediaan

    bahan

    mentah,

    barang

    dalam

    proses,

    barang

    jadi

    atau

    produk

    akhir,

    bahan-bahan

    pembantu

    atau

    pelengkap,

    dan

    komponen-komponen

    lain

    yang

    menjadi

    bagian

    keluaran

    produk

    perusahaan.

    Jenis

    persediaan

    ini

    sering

    disebut

    dengan istilah

    persediaan

    keluaran

    produl

    tetapi

    banyak

    organisasi

    menyimpan

    jenis

    persediaan

    lain

    seperti

    wmg,

    ruangan

    (bangunan

    pabrik),

    peralatan

    dan

    tenaga

    kerja,

    untuk

    memenuhi permintaan

    akan

    produk

    dan

    jasa.

    Pengendalian persediaan

    adarah

    bagian

    dari

    kegiatan pengawasan

    produksi

    di

    dalam

    suatu

    perusahaan.

    Dari

    sekian

    banyak

    persediaan

    yang

    digunakan

    dalam

    suatu

    perusahaan,

    dapat

    digolongkan

    atas beberapa

    jenis,

    tergantung dari

    jenis

    perusahaan

    tersebut.

    Misalnya

    kulit

    dapat

    dikatakan

    dengan

    barang

    jadi

    perusahaan

    dagang

    yang

    bergerak

    dalam

    jual

    beli

    kulit,

    tetapi bagi

    perusahaan

    industri

    penghasil

    tas,

    sepatu

    dan

    lain-lainnya,

    kulit

    merupakan

    bahan

    baku.

    Menurut

    jenis

    operasi perusahaan,

    persediaan

    dapat

    dibedakan

    atas

    :

    a. Persediaan pada

    perusahaan

    dagang

    @iyanto,

    1993)

    :

    Dalam

    perusa}aan

    dagang,

    persediaan

    biaya

    disebut

    dengan

    istilah

    m

    erchandise

    inyentory.

    Persediaan

    ini

    dalam

    perusahaan

    dagang

    tidak

    mengalami

    perubahan

    yang

    prinsipil,

    baik

    dalam

    bentuk

    maupun

    manfaatnya.

    perusahaan

    dagang

    hanya

    melakukan

    pembelian

    dari

    produsen

    lain

    kemudian

    menjualnya

    atau

    11

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    17/66

    memasarkannya

    kepada

    konsumen.

    Merchandise

    inventoryadalah

    persediaan

    barang

    yang

    selalu

    dalarn

    perputaren,

    yang

    selalu

    dibeli

    dan

    dijual,

    yang

    tidak

    mengalami

    proses

    lebih

    lanjut

    didalam

    perusahaan

    tersebut yang

    mengakibatkan

    perobahan

    bentuk

    dari barang

    yang

    bersangkutan.

    b. Penediaan

    pada

    perusahaan

    industri (Handoko,

    1999)

    :

    Perusahaan

    industri yang

    mempunyai

    kegiatan

    proses

    yang

    mengubah

    bentuk

    suatu

    barang

    lain

    yang

    lebih

    tinggi

    tingkat

    kegunaannya

    dan

    lebih

    bermutu,

    mempunyai

    persediaan

    yang

    dapat dibedakan

    atas

    :

    L

    Persediaan

    bahan

    mentah

    (raw

    materials)

    2. Fersediaan

    komponen-kompon

    en rakitan

    Qrurchased

    parts

    /

    component)

    3.

    Persediaan

    bahan

    pembantu

    at6u

    penolong

    (supplies)

    4.

    Persediaan

    barang

    dalam

    proses

    (work

    in process\

    5.

    Persediaan

    baran

    gjadi

    (finishei

    goods).

    1)

    Persediaan

    bahan

    mentah

    (rcrw

    materials),

    yaifu persediaan

    barang-barang

    berwujud

    seperti

    baja, kayu,

    dan

    komponen-komponen

    lainnya

    yang

    digunakan

    dalam

    proses

    produksi.

    Bahan

    mentah

    dapat

    diperoleh

    dari

    sumber-

    sumber

    alam

    atuu

    dibli dari

    para supplier

    dan/atau

    dibuat

    sendiri

    oleh

    perusahaan

    untuk

    digunakan

    dalam

    proses

    produksi

    selaajuhrya.

    Persediaan

    komponen-komponen

    rakitan

    Qturchased

    parts/components),

    yaitu

    persedian

    barang-barang

    yang

    terdiri

    dari

    komponen-komponen

    yang

    2)

    t2

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    18/66

    diperoleh

    dari

    perusahaan

    lain,

    dimana

    secara

    langsung

    dapat

    dirakit

    menjadi

    suatu

    produk.

    3)

    Persediaan

    bahan

    pembantu

    atau

    penolong

    (supplies),

    yaitu

    persediaan

    barang-barang

    yang

    diperlukan

    dalam

    proses,

    tetapi

    tidak

    merupakan

    bagian

    atau

    komponen

    barang

    jadi.

    4)

    Persediaan

    barang

    dalam

    proses

    (wor&

    in

    process),

    yaitu

    persediaan

    barang-

    barang

    yang

    merupakan

    keruaran

    dari

    tiaptiap

    bagian

    daram

    proses

    produksi

    atau yang

    telah

    diolah menjadi

    suatu

    bentuk,

    tetapi

    masih

    perlu

    diproses

    rebih

    lanjut

    menjadi

    barang

    jadi.

    5)

    Persediaan

    barang

    jadi

    (/inished

    goods).

    yaitu

    persediaan

    barang-barang yang

    telah

    selesai

    diproses

    atau

    diolah

    dalam

    pabrik

    dan siap

    untuk

    dijual

    atau

    dikirim

    kepada

    langganan.

    Kelima

    jenis

    persediaan

    ini

    saring berhubungan satu dengan

    lainnya

    daram

    siklus proses

    produksi

    normal.

    Bahan

    mentah

    merupakan

    sarah

    satu

    faktor yang

    utama

    yang

    sangat

    penting

    dalam

    proses

    produksi,

    karena tanpa

    tersedianya

    bahan

    mentah

    dalam

    jumlah

    tertentu

    sesuai

    dengan

    kebutuhan

    produksi

    akan

    berakibat

    terganggunya proses

    produksi.

    Assauri (1993)

    mengemukakan

    ada

    dua

    alasan

    mengapa

    persediaaan

    diperlukan

    oloh

    perusahaan

    industri,

    karena:

    1"

    Dibutuhkannya

    waktu

    untuk

    menyelesaikan

    operasi produksi

    .untuk

    memindahkan

    produk

    dari

    suatu

    tingkat

    ke

    tingkat

    proses

    yang

    lain,

    yang

    disebut persediaan

    dalam

    proses

    dan

    pemindahan.

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    19/66

    2.

    Alasan organisasi,

    untuk

    memungkinkan

    satu

    unit

    atau bagian

    membuat

    skedul

    operasinya

    secara bebas,

    tidak

    tergantung dari yang lainnya.

    Berdasarkan

    fungsinya, Assauri

    (1993)

    menggolongkan

    persediaan

    dalam

    3 bentuk,

    yaitu

    :

    a.

    Batch stock

    atzu

    lot

    size

    inventory

    adalah persediaan

    yang

    diadakan

    karena

    kita

    membeli

    atau

    membuat

    bahan-bahan/barang-barang

    dalam

    jumlah

    yang

    lebih

    besar daripada

    jumlah

    yang dibutuhkan

    pada

    saat

    itu.

    Jadi dalam

    hal

    ini

    pembelian

    atau

    pembuatan

    yang

    dilakukan

    untuk

    jumlah

    besar,

    sedang

    penggunaan

    atau

    pengeluaran

    dalam

    jumlah

    kecil.

    Terjadinya

    persediaan

    karena

    pengadaan

    bahan/barang

    yang

    dilakukan

    lebih

    banyak

    daripada yang

    dibutuhkan.

    Persediaan

    ini

    timbul

    dimana

    bahan/barang

    yang

    dibeli,

    dikerjakail

    dibuat

    alau

    diangkut

    dalam

    jumlah

    besar

    (

    brlft

    ),

    sehingga

    barang-barang

    diperoleh

    lebih banyak

    dan

    cepat

    dari

    pada

    penggunaan

    atau

    pengeluarannya,

    dan

    untuk

    sementan

    tercipta

    persediaan.

    perlu

    kita ketahui

    bahwa adalah

    relatif lebih

    menguntungkan

    apabila

    kita

    melakukan pembelian

    dalam

    jumlah

    besar,

    karerra

    kemungkian

    untuk

    mendapatkan potongan

    harga

    pembelian,

    biya

    pengangkutan

    yang

    lebih

    murah

    per

    mitnya

    dan

    penghematan dalam

    biaya-biaya lainnya

    yang

    mungkin diperoleh.

    Untuk

    ini

    kita

    perlu

    membandingkan

    antara

    penghematan-

    penghematan

    karena mengadakan pembelian

    secara

    besar-besarafi

    dengan

    biaya-biaya yang

    timbul karena

    besamya persediaan

    tersebut,

    seperti

    biaya

    l4

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    20/66

    b.

    sewa

    gudang,

    biaya

    investasi,

    resiko

    penyimpanan

    dan sebagainya.

    Jadi

    keuntungan

    yang

    akan diperoleh

    dari

    adanya batch

    stock

    ini

    antara

    lain

    :

    1.

    Memperoleh

    potongan

    harga

    pada

    harga

    pembelian.

    2.

    Memperoleh

    efisiensi

    produksi

    (manafacturing

    economies)

    karena

    adanya

    proses

    pro&tksi

    atau

    prMuction

    run

    yanglebihlama.

    3.

    Adanya penghematan

    dalam

    biaya

    pengangkulan.

    Fluctuation

    stok

    adalah

    persediaan

    yang

    diadakan

    untuk

    menghadapi

    fluktuasi

    permintaan konsumen

    yahg

    tidak

    dapat

    diramalkan.

    Dalam

    hal

    ini

    perusahaan

    mengadakan

    persediaan

    untuk

    dapat

    memenuhi

    permintaan

    konsumen,

    apabila

    tingkat

    permintaan

    menunjukkan

    keadaan

    yang

    tidak

    beratwan

    atau

    tidak

    tetap

    dan

    fluktuasi

    permintaan

    tidak

    dapat

    diramalkan

    lebih

    dahulu.

    Jadi

    apabila

    terdapat

    fluktuasi

    pemintaan

    yang

    sa

    gat

    besar, maka

    persediaan

    ini

    (luctuation

    stoclc)

    dibutuhkan

    sangat besar

    untuk menjaga kemungkinan

    naik

    turunnya

    permintaan

    trsebut.

    Anticipation

    stoc&

    adalah

    persediaan

    yang

    diadakan

    untuk

    menghadapi

    flukuasi permintaffi

    yang

    dapat

    diramalkan,

    berdasarkan

    pola

    musiman

    yang

    terdapat

    dalam

    satu tahun

    dan

    untuk

    menghadapi penggunaan

    atau

    penjualan

    perminlaan

    yang

    meningkat.

    Disarrping

    itu

    anticipation

    srocft

    dimaksudkan

    pula

    untuk

    menjaga

    kemungkinan

    sukamya

    diperoleh

    bahan-bahan

    sehingga

    tidak

    mengganggu

    j

    alannya

    produk

    atau menghindari

    kemacetan

    produltsi.

    c.

    15

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    21/66

    2,

    4. Biaya-biaya

    Penediaan

    Dari

    pembahasan

    sebelumnya

    dapat

    dipahami bahwa

    salah

    satu

    tujuan dari

    pengendalian

    persediaan

    adalah berusaha

    untuk

    menghindari

    adanya

    pembentukan

    persediaan

    yang

    terlalu

    besar

    yang

    dapat menimbulkan

    tingginya

    biaya-biaya

    yang

    harus

    dikeluarkan

    perusahaan

    dan sebaliknya

    menghindari

    persediaan

    yang

    terlalu

    kecil

    yang

    dapat menimbulkan

    kerugian

    bagi

    perusahaan

    akibat kekwangan

    yang

    dapat mmyebabkan

    macetnya

    proses

    produksi.

    Sehubungan

    dengan

    tujuan

    di

    atas,

    maka

    perlu

    diketahui

    jenis-jenis

    biaya

    yang

    timbul

    dengan

    adanya

    persediaan.

    Weston

    dan

    Brigham

    (1999)

    mengemukakan

    bahwa

    biaya-biaya

    yang

    berkaitan

    dengan

    persediaan

    adalah :

    a. Biaya yang

    berkaitan

    dengan

    peyimpanan

    persediaan.

    b.

    Biaya

    yang

    terkait

    dengan

    pemesanan

    dan

    penerimaan

    barang

    yang

    dipesan.

    c. Biaya

    yang

    timbul

    sebagai akibat

    kekurangan

    persediaan.

    Sedangkan

    Assauri

    (1993)

    mengemukakan,

    biaya-biaya

    yang

    timbul

    dail

    adanya

    persediaan

    yaitu

    :

    l.

    Biaya

    pemesan

    an

    (ordering

    cost).

    2.

    Biaya yang

    terjadi

    dari adanya

    persediaan

    (invsntlry

    aayOing

    cost).

    3

    . Biaya

    kekurangan

    persediaan

    (

    out of stock

    cost)

    4.

    Biaya

    yang

    berhubungan

    dengan

    kapasitas

    (capacity

    associated

    cosr)".

    1)

    Biaya

    pemesanan

    (ordering

    cost)

    l6

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    22/66

    Yang

    dimaksud

    dengan

    biaya

    pemesanan

    adalah

    biaya-biaya

    yang

    dikeluarkan

    berkenaan

    dengan

    pemesanan

    barang-barang

    atau

    bahan-bahan

    dari

    penjual,

    sejak

    dari

    pesanan

    dibuat,

    dikirim

    ke

    penjual,

    sampai

    barang-barang

    tersebut

    dikirimka:r

    serta

    diserahkan

    di

    gudang

    atau

    daerah

    pengolahan.

    Biaya

    ini

    sifatnya

    konstan,

    di

    antaranya

    :

    biaya

    administrasi pembelian,

    biaya

    telepon,

    biaya

    pemeriksaan.

    Secara

    normal

    biaya

    pemesanan

    (d.i

    luar

    biaya

    bahan

    dan

    potongan

    kuantitas)

    tidak

    naik

    bila

    kuantitas

    pesanan

    bertambah,

    tetapi

    semakin

    hanyak

    komponen-komponen

    yang

    dipesan

    setiap

    kali

    pesanan

    per periode

    turun,

    maka

    biaya

    pesanan

    total

    akan turun.

    2) Biaya yang

    terjadi

    adanya

    persedi

    aan

    (inventory

    carrying

    cost)

    Yang dimaksud

    dengan

    inventury

    carrying

    cosl

    adalah

    biaya

    yang

    diperlukan

    berkenaan

    dengan persediaan

    yang

    meliputi

    seluruh

    pengeruaran

    sebagai

    akiba

    akibat

    adanya

    sejumlah

    persediaan.

    Biaya

    yang

    berhubungan

    dengan persediaan

    disebut

    juga

    dengan

    biaya

    pengadaan

    persediaan

    (stock

    holding

    cosr).Besamya

    biaya

    ini

    bervariasi

    terganhmg

    besar

    kecilnya

    persediaan

    yang

    ada,

    Biaya

    penyimpanan

    per

    periode

    akan

    semakin

    besar

    apabila

    kuantitas

    barang yang

    semakin

    tinggi.

    Yang

    dimaksud

    cu rrying

    cost

    adalah

    :

    '

    Biaya

    pergudangan

    atav

    storage

    cosr,

    biaya

    ini

    tidak

    ada

    apabila

    tidak

    ada

    persediaan.

    Biaya

    ini

    terdiri

    dari

    biaya

    sewa

    gudang

    upah

    dan

    gaji

    tenaga

    pngawas'

    biaya

    peralatan

    material

    handring

    di

    gudang

    dan

    biaya

    fdsilitas

    penlmpanan

    (termasuk

    penerangan,

    pemanas,

    dan

    pendingin

    ruangan)

    -

    Asuransi

    atas

    persediaan

    yang

    dimiliki

    t7

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    23/66

    -

    Bunga

    atas

    modal diinvestasikan

    Biasanya

    inventory

    cdrrying

    cosl

    ditentukan

    sebagai

    suatu

    persentase

    dan

    nilai

    uang

    persediaan

    tersebut per

    unitnya

    dalam

    setahun

    3)

    Biaya

    kekurangan

    persediaan

    (out

    ofstock

    cost)

    Yang

    dimaksud

    dengan

    biaya

    kekurangan

    persediaan

    adalah

    biaya

    yang

    timbur

    akibat

    terjadinya

    persediaan

    yang

    lebih

    kecil

    dari

    jumlah

    yang

    diperlukan

    dalarn

    sUatu

    proses

    produksi,

    seperti

    :

    -

    Biaya

    tambahan

    yang

    diperlukan

    karena

    seorang

    langganan

    meminta

    atau

    memesan

    suatu

    barang

    atau

    bahan

    sedangkan

    barpng

    tersebut

    tidak

    tersedia.

    -

    Terganggunya

    proses

    produksi

    -

    Kehilangan

    langganan

    Biaya

    ini

    paling surit diperkirakan dalam

    praktek, terutama karena

    kenyataan

    bahwa

    biaya

    ini

    merupakan

    opportunity

    cost

    yang

    surit

    diperkirakan

    secara

    objektif.

    4)

    Biaya yang

    berhubungan

    dengankapasitas

    (capacity

    associared

    cost)

    Yang

    dimaksud

    denga'.

    cqpacity

    associated

    cosr

    adalah

    biaya

    yang

    terdiri

    biaya

    kerja

    lembur,

    biaya

    latihan,

    biaya

    pemberhentian

    kerja

    dan

    biaya

    pengangguran.

    Biaya

    ini terjadi

    karena

    adanya

    penambahan

    atau

    pongurangan

    kapasitas,

    bira

    terlalu

    banyak

    atau

    sedikit

    kapasitas

    yang

    digunakan

    pada

    suatu

    waktu

    tertentu.

    l8

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    24/66

    2.

    5. Metode

    Pengendalian

    Persediaan

    Bahan

    Baku

    Persediaan

    bahan

    baku merupakan

    faktor

    utama dalam

    kegiatan

    produksi.

    Kegiatan

    produksi

    perlu

    direncanakan

    sedemikian

    rupa

    sehingga dengan

    demikian

    dapat

    mencerminkan

    keadaan

    dan kemampuan perusahaan.

    Rencana

    produksi

    dibuat

    berdasarkan

    jumlah

    produksi

    yang

    dijual

    pada periode-periode

    yang

    lalu,

    sehingga

    dengan

    demikian

    dapat

    ditentukan

    jumlah

    bahan

    baku

    yang

    dibutuhkan

    pada

    proses

    produksi.

    .Perkembangan-perkembangan

    yang

    menyangkut

    efisiensi

    dengan

    adanya

    persediaan

    yang

    perlu

    diperhatikan

    di

    dalarn

    penentuan

    jumlah

    persediaan

    bahan

    baku. Pertimbangan

    ini

    merupakan

    suatu kebijaksanaan

    dalam

    pengawasan

    maup'n

    mengenai penentuan

    tingkat

    persediaan

    yang

    optimum.

    Mengenai

    pemasaran

    bahan

    baku

    perlu

    ditentukan

    bagaimana

    cara

    pemesananny4

    berapa

    j

    umlah

    dipesan

    dan

    kapan

    pemesanan

    itu

    dilakukan.

    Sedangkan

    mengenai

    persediaan

    perlu

    ditentukan

    besamya

    jumlah

    persediaan

    penyelamal

    yang

    merupakan persediaan

    minimum,

    besarnya

    jumlah

    persediaan

    pada

    suatu

    titik

    tertentu

    untuk kemudian

    mengadakan

    pemesanan

    kembali,

    dan

    besamya

    persediaan

    maksimum.

    Berdasarkan

    uraian

    di

    atas

    penulis

    dapat mengetahui

    betapa

    menentukannya

    pengendalian

    persediaan

    bahan

    baku.

    untuk menentukan

    keputusan

    mengenai

    pengendalian

    persediaan

    bahan

    baku

    diperlukan

    alat

    analisa

    /

    metode

    yang

    digunakan,

    untuk

    kemudian

    hasilnya

    merupakan

    suatu

    keputusan.

    Metode

    analisis

    yang

    dipergunakan

    antara

    lain

    adalah

    :

    19

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    25/66

    a. Metode

    perhifungan

    regresi

    linear

    sederhana

    b. Economic

    order

    quantiry

    OQ)

    a).

    Metode

    perhilungan

    regresi

    linear

    sederhanq

    Pemakaian

    dan

    pembelian

    bahan baku

    dalam

    hubungannya

    dengan

    perencanaan produksi

    dapat

    diperkirakan

    dengan rnelihat

    pada

    waltu

    sebelumnya

    dan

    pada

    saat sekarang ini

    dimana kebutuhan

    jumlah

    bahan baku masa

    mendatang

    dapat

    diperkirakan

    jumlahnya.

    Menurut

    Handoko (1999),

    bentuk dari

    persamaan

    regresi

    linear

    sederhana

    dari

    kebutuhan

    bahan

    baku

    yang

    ditetapkan

    oleh

    tingkat

    produksi

    adalah

    sebagai

    berikut

    :

    Y:

    a

    +

    b.X.......

    dimana :

    Y

    :

    kebutuhan

    bahan

    baku

    a = konstanta

    b

    :

    koefisien

    regesi

    X = wakru

    (bulan)

    Sedangkan

    nilai

    a dan b

    dapat

    dicari

    dengan

    menggunakaa

    rumus

    berikut

    :

    IY

    n

    Syv

    " Tr.,2

    L'\

    20

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    26/66

    b.

    Economic

    Order

    Quantity

    (EOQ

    Pemakaian persediaan

    yang

    dilakukan

    secara

    terus menerus

    untuk

    diproduksi,

    maka

    bahan

    yang

    akan

    dipakai

    harus

    dipesan

    kembali

    untuk

    dapat rnenjaga

    kelangsungan

    produksi

    dalam

    usaha

    mencapai

    target

    hasil

    produksi.

    pemesanan

    petsediaan

    diharapkan

    mencapai

    jumlah

    yang

    ekonomis.

    Persediaan

    ekonomis

    dapat

    dicapai

    dengan

    menggunak

    an Economic

    order

    Quanrity

    (EoQ)

    yang

    merupakan penentuan

    jumlah

    pesanan

    persediaan

    kembari

    oleh

    perusahaan

    dengan maksud mencapai

    pesanan

    yang

    ekonomi.

    Sedangkan

    pengertian

    economic

    order quantity

    itu

    menurut

    Riyanto (

    1996)

    adalah

    jumlah

    kwantitas

    barang

    yang

    dapat

    diperoleh

    dengan

    biaya yang

    minimal,

    atau

    sering

    dikatakan

    sebagai

    jumlah

    pembelian

    yang

    optimal.

    Cara

    penentuan

    jumlah

    pemesanan

    yang

    ekonomis

    dengan

    menurunkan

    di

    dalam rumus'rumus

    matematika

    dapat

    dilakukan

    dengan

    memperhatikan

    bahwa

    jumlah

    persediaan

    yang

    minimum

    terdapat

    Ordering

    Cos,

    sama

    dengan

    Carrying

    Cost.

    Rumus-rumus

    matematika

    yang

    akan

    digunakan

    adalah

    dengan

    menggunakan

    simbol-simbol

    atau

    notasi

    sebagai

    berikut

    :

    A

    :

    Jumlah kebutuhan

    bahan

    dalam

    satuan

    (unit)

    per

    tahun

    R

    :

    Harga bahan

    per

    unit

    P

    :

    Biaya pemesanan

    (order

    cost)

    per

    ortler

    C

    =

    Biaya

    penyimpanan/penahanan

    (Order

    Costs)

    yang

    dinyatakan

    sebagai

    suatu

    persentasi

    dari

    persediaan

    rata_rata

    2l

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    27/66

    N

    =

    Jumlah

    pemesanan

    yang

    ekonomis

    TOC

    :

    Total

    biaya

    pemesanan

    TIC

    :

    Total

    biaya

    penyimpanan

    Dengan

    simbol

    atrau

    notasi-notasi

    di

    atas,

    dapatlah

    ditetapkan

    bahvta

    ordering

    cost

    per

    tahun

    adalah

    : A/N

    x P.,

    dwr carrying

    cosl

    adalah

    (Assauri,

    1993)

    :

    AR

    j-x0,5xO=0,5RCN

    .

    /N

    Rumus-rumus

    yang

    dapat dipergunakan adalah

    untuk

    memecahkan

    j

    umlah

    optimum

    unit

    per

    order,

    jumlah

    optimum

    order per

    tahun

    dan

    jumlah

    optimum

    han

    supply

    per

    order.

    a).

    Jumlah

    optimum

    unit

    per

    order.

    Dalam

    hal

    ini

    N

    menyatakan

    jumlah

    optimum

    unit

    per

    order,

    yang

    dapat

    ditentukan

    bila total

    ordefing

    cosr per

    tahun

    sama

    dengan

    carryingcost

    per

    tahua.

    Dengan

    demikian

    maka

    dapat

    ditentukan

    :

    A.rNxP

    =0,5RCN

    zAP

    =N2Rc

    nt

    *

    2AP

    RC

    6

    tp

    N

    =

    -/-'^'

    YRC

    22

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    28/66

    Cara

    perhitungan

    lain

    adalah

    dengan

    memperkirakan

    biaya

    pemilikan

    per

    unit

    secara

    langsung

    dengan

    merinci

    setiap komponen

    biaya

    pernilikan

    sebagai

    biaya

    per

    unit

    dari

    persediaan,

    dan

    bukan

    sebagai

    persentase

    rata-rata investasi

    persediaan.

    Dengan

    demikian,

    penyebut

    dalam rumus EOQ menjadi

    hiaya

    pemilikan

    per

    unit

    yang

    disajikan

    secara langsung,

    bukan

    dalam

    bentuk

    biaya

    bahan

    per

    unit dikali

    persentase

    biaya

    pemilikan

    (Usry

    dan

    Lau,rence,

    1995).

    b)

    .lunlah oplimum

    order

    per

    tahun

    Dalam hal

    ini

    N menunjukkan

    jumlah

    optimum

    order

    per

    tahun,

    yang

    dapat

    ditentukan

    bila

    total ordering

    cott

    Wr

    tahun

    sama dengan

    carrying

    corl

    per

    tahun.

    Dengan

    demikian

    dapat

    ditentukan

    (Usry

    dan

    Lawrence, 1993):

    NxP=4x0.5xC

    P

    NP

    -AC2N

    2N2P

    =

    Ac

    N2

    =AC

    2P

    AC

    JD

    23

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    29/66

    Itr. Mf,TODOLOGI PtrNELITIAN

    3.

    1.

    Lokasi dan

    Objek

    Penelitian

    Lokasi

    pene

    litian

    ditetapkan

    secaru

    purposive

    (sengaja)

    yaitu

    P'l'.

    Karya

    Murni

    Perkasa

    Medan

    yang

    berpusat

    di

    Jalan Jalan Sei

    Musi

    No.

    12

    Medan

    dan

    lokasi

    Base

    Camp

    berada

    di

    KM. t 8

    Tanjung Morawa.

    Psrusahaan

    ini

    bergerak

    di bidang

    usaha

    jasa

    konstnrksi

    jembatan,

    irigasi

    dan

    jalan

    raya.

    Adapun

    aktivitas-aktivitas yang

    dike{akan

    perusahaan

    meliputi

    pembangunan

    gedung

    sekolah,

    jalan

    raya,

    saluran

    parit

    dan

    lainlain.

    Yang

    menjadi

    objek

    penelitian

    adalah

    unit

    pengendalian

    persediaan

    bahan baku

    pada

    departemen

    produksi.

    3.

    2.

    Metode Pengumpulan

    Data

    Data

    yang

    dikumpulkan

    adalah data

    primer

    yang

    langsung

    diperoleh

    dari

    objek

    penelitian

    dengan melakukan

    observasi lapangan

    dan

    wawancara

    dengan

    pimpinan

    departemen-departemen

    dan unit-unit

    dalam

    perusahaan.

    Data-data

    yang

    dikumpulkan

    adalah data

    yang

    berhubungan

    dengan

    :jenis

    persediaan

    bahan

    baku,

    penggunaan

    bahan

    baku,

    proses

    produksi

    dan sistim

    pengendalian persediaan

    bahan

    baku.

    3.3.

    Luas

    dan

    Cakupan Penelitian

    Berhubung

    karena

    banyak

    dan luasnya

    bidang

    produksi

    perusahaan,

    se(a

    untuk

    menghindari

    kesimpangsiuran,

    maka

    peneliti

    perlu

    melakukan pembatasan

    terha

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    30/66

    3.

    4,

    Metode

    Analisis

    Metode

    analisis

    yang

    digunakan adalah

    :

    a.

    Metode deskiptif

    dan metode

    deduktif.

    Metode

    deskriptif

    dilakukan

    dengan

    merumuskan

    dan mengumpulkan

    data,

    menglasifikasikan

    data

    serta

    menginterpretasikannya

    sehingga

    memberikan

    suatu

    gambaran

    yang

    jelas

    tentang

    masalah

    yang

    diperoleh.

    Sedangkan

    metocle

    deduktif

    dilalokan

    untuk

    menarik

    kesimpulan

    berdasarkan

    teori-teori

    yang

    diterma

    sebagai

    sualu

    kebenaran

    umum

    mengenai

    gejala

    yang

    timbul serta

    membandingkannya

    dengan

    kenyataan

    dan

    teori,

    sehingga

    dikbtahui

    penyimpangan

    yang

    ada

    untuk

    sampai

    pada

    suatu

    pendapat

    yang

    dipergunakan

    untuk

    menyelesaikan

    masalah yang

    dihadapi

    Metode

    Analisis

    Regresi

    Linear

    Sederhana

    Metode

    ini

    digunakan

    untuk

    mengetahui

    trend

    besamya

    kebutuhan

    bahan

    baku

    yang

    sesuai

    dengan

    proses

    produksi

    beberapa

    tahun ke

    depan

    berdasarkan data

    pengamatan

    tahun-tahun

    sebelumnya.

    Bentuk

    dari

    ptsamaan

    regresi

    linear

    sederhana

    adalah

    sebagai

    berikut

    :

    Y= a+ bX

    II

    n

    Ixr

    =

    ..-l

    "

    Zx'

    dimana :

    Y=

    kebutuhan

    bahan

    baku

    2s

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    31/66

    a: intersp

    b= koefisien

    regresi

    X:

    waktu

    (bulan

    )

    n:

    jumlah

    tahun

    pengamatan

    c.

    Metode

    Analisis

    Economic

    Order

    Quantity

    (EOe)

    Metode

    ini digunakan

    untuk

    mengetahui

    jumlah

    pemesanan

    yang

    ekonomis

    yang

    dapat

    dilakukan

    untuk menekan

    biaya

    sesuai

    dengan

    proses

    produksi.

    Bentuk dari

    persamaan

    economic

    oriler quantity

    adalah

    sebagai

    berikut :

    N:

    -E-

    a,,u N:

    linc'

    dimana :

    4=

    jumlah

    kebutuhan

    bahan

    baku

    P=

    biaya

    pemesanan

    per

    pesanan

    R: harga

    bahan

    baku

    per

    ton

    C= biaya

    penyimpanan

    di

    gudang

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    32/66

    rv. HASIL

    DAN

    PEMBAHASAN

    4,

    1. HASIL

    4.

    1.. 1.

    Jenis

    Persediaan Bahan Baku

    dan

    Penggunaan

    Bahan

    Baku

    PT. Karya Murni

    Perkasa

    Medan

    memproduksi

    aspal

    hohnix

    yang

    menggunakan bahan baku

    seperti

    :

    I

    .

    Bahan Baku Utama

    a.

    Aspal

    Cair

    Aspal

    cair

    (cutbdck

    asphalt) adalah camputan aspal

    semen dengan

    bahan

    pencair

    dari

    minyak bumi,

    misalnya bensin,

    minyak

    tanah dan

    minyak

    solar.

    Jenis aspal

    cair

    ditentukan oleh

    jenis

    bahan

    pencair yang

    dipakai.

    Cepatnya

    penguapan

    dan

    perubahan

    kekentalannya

    akibat

    perubahan

    temperatur.

    Aspal cair dibagi

    atas

    3

    jenis,

    tergantung

    dari

    cepat lambatnya

    bahan

    pencair

    ini

    menguap,

    yaitu

    :

    1) Rapid curing

    cutback

    atau

    RC,

    dengan

    bahan

    pencair

    yang

    sangat

    encer

    seprli minyak bensin.

    Medium

    curing

    cutback atau

    MC,

    dengan bahan

    pencair yang

    lebih

    kental

    seperti

    minyak

    tanah.

    Slow curing cutback

    atau

    SC,

    dengan bahan

    pencair

    yang paling

    kental

    sepeni

    minyak solar.

    2)

    3)

    L

    rl

    I

    1l

    27

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    33/66

    Untuk

    keperluan

    lapis

    resep

    pengikat

    (prime

    cost),

    pnggunaan

    aspal

    cair

    sangat

    dibutuhkan,

    yang

    mana

    tidak

    ada bahan

    lain

    yang

    dapat

    beke{a

    sebaik

    aspal

    cair.

    b. Abu

    Batu

    Merupakan

    bahan-bahan

    halus

    hasil

    pemecahan

    batu

    atau

    kombinasi

    dari

    bahan

    -

    bahan

    tersebut

    dalam

    keadaan

    kering.

    Abu

    batu

    memenuhi

    persyaratan

    sebagai

    berikut

    :

    1)

    Nilai sand

    equvalen

    (AAS

    HTO.T-76),

    dari abu

    batu

    minimum

    50%

    2)

    Berat

    jenis

    semu

    Apparent(

    pB

    0203-76),

    minimum

    2,5%

    3)

    Dari

    pemeriksaan

    Atterberg

    (pB

    0109-i6),

    abu

    batu

    bersifat

    non

    prastis.

    4)

    Peresapan

    abu

    batu terhadap

    air

    (pB

    0202-76),

    minimum

    3%.

    c- Pasir

    Pasir yang

    dibutuhkan

    harus

    berbidang

    kasar,

    bersudut

    tajam

    dan

    bersih

    dari

    kotoran

    *

    kotoraa

    atau

    bahan

    -

    bahan

    lain

    yang

    tidak

    dikehendaki.

    Dan

    keadaan

    pasir

    harus dalam

    keadaan

    kering.

    Bahan

    Baku

    Penolong

    a.

    Splect

    Digunakan

    sebagai pencampur

    dalam

    pmbuatan

    abu

    batu

    b.

    Minyak

    Lampu

    28

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    34/66

    Digunakan

    sebagai

    bahan

    pencampur

    dalam

    pembuatan

    Medium

    Caring

    Cutback atau

    MC

    c.

    Batu

    Kerikil

    Digunakan

    sebagai

    bahan

    pencampur

    abu

    batu.

    Data

    pembelian

    bahan

    baku

    selama

    tahun

    2001

    s/d

    tahun

    2003

    disajikan

    pada

    Tabel

    1 berikut

    :

    Tabel

    1

    Data

    Pembelian

    Bahan

    Baku Tahun

    2001

    _

    Tahun

    2003

    Biaya

    pemesanan

    dan

    biaya

    penyimpanan

    yang

    dilakukan

    oleh

    pT.

    Karya

    Mumi

    Perkasa

    Medan

    terhadap

    bahan

    baku

    seperti

    aspal

    cair,

    abu

    bahr,

    pasir,

    minyak

    lampu,

    batu

    kerikil

    dan

    splect

    selama

    tahun

    2001

    sampai

    dengan

    tahun 2003

    adalah

    sebagai

    berikut:

    Biaya

    Pemesanan

    :

    Tahun2001

    :

    Rp,

    76.094.598,-

    Tahun

    2002

    :

    Rp.

    78.023.222,_

    Tahun

    2003

    :

    Rp.

    76.649.960,-

    183.516

    Rp.

    311.666,7

    Rp.

    57.195.826.12Q

    Rp

    322592

    Rp.

    59.176.276.480

    Rp.

    326.337

    "9

    Rp.

    59.754.101.180

    Sumber

    : PT.

    Karya

    Murni

    Perkasa

    Medan

    29

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    35/66

    Biaya

    Penyimpanan

    :

    Tahun

    2001

    : Ftp.49.866,672

    /ton

    Tahun

    2002

    :

    Rp. 58.066,56

    /

    ton

    Tahun

    2003

    : Rp.

    65.267,58

    /

    ton

    sedangkan

    data

    pemakaian

    bahan

    baku

    selama

    tahun

    2001

    s/d tahun

    2003

    disajikan

    pada

    Tabel

    2

    berikut

    :

    Tabel

    2.

    Data

    Pemakaian

    Bahan

    Baku

    Tahun

    2001

    *

    Tahun

    2003

    Jaauari

    15.399

    15.399.000

    15.249

    15.249.000

    15.09t

    l

    -1.091.000

    Pebrurei

    15.270

    15.255.000

    t5.342

    15.242.000

    14.950

    14.950.000

    Maret

    15.306

    15.306

    000

    15.242

    t5.242.000

    15.000

    1i.000

    000

    Apnl

    15.302

    15.302.000

    15.209

    15.3209.000

    l4-q9{5

    t

    4.996.000

    Mei

    15.271

    15.271.000

    t5.24t

    15.241.000

    14.966

    I4.966 000

    Juri

    15.266

    15.266.A00 15.235

    15.235.000

    i4.961

    14.96L000

    Juli

    t 5.271

    15.292.000

    t5.265

    15.265

    00r)

    14.986

    14.986 000

    Agutus

    15.306

    15.306.000

    15.2't3

    15.273.000

    15.000

    15.000.000

    September

    15.289

    15.293 m0

    15.305

    t5.305.000

    14.983

    14.993.000

    ia.tio.ooo

    ktober

    t5.2'16

    15.276.000

    l5

    38r

    l5.fEt

    000

    14

    97(t

    Nopernber

    15.271

    15.261 000

    15.329

    15.329.000

    14.966

    14.956.000

    DessDrbcr

    15.283

    15.283.000

    15.369

    15.469.000

    14.977

    t4.977.000

    Total I83.516

    183.516.000

    183.440

    183.440.000

    t79.846

    179.846.000

    Pcrtasa

    Medan

    30

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    36/66

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    37/66

    semata

    -

    mata

    berdasarkan

    kepada

    jumlah

    kebutuhan

    bahan

    baku

    pada

    suatu

    periode

    tertentu,

    misalnya

    untuk

    kebutuhan

    satu

    bulan tanpa

    memperhitungkan

    kemungkinan

    -

    kemungkinan

    lain

    yang

    mengganggu

    kelancaran pengadaan

    bahan

    baku,

    kemungkinan

    adanya

    stock

    oar

    / kehabisan

    balan

    baku

    di

    tempat

    penyimpanan

    karena

    keterlambatan

    datangnya

    bahan

    bakq

    dan kemungkinan penggunaan

    bahan

    -

    baku

    yang

    lebih

    banyak

    dari

    perkiraan

    rencana

    semula.

    4.

    1.

    3.

    Proses

    Produksi

    Pada

    Pi:rusahaan

    Secara

    garis

    besar

    proses

    produksi

    pada

    pT.

    Karya

    Murni

    perkasa

    medan

    adalah

    sebagai

    berikut

    :

    t.

    Penentuan

    perbandingan

    bahan

    baku

    Sebelum

    dilakukan pencampuren

    bahan

    baku,

    terlebih

    dahulu

    diukw

    perbandingan

    bahan

    baku

    yang

    akan

    digunakan.

    Dalam

    hal

    ini

    dinvatakan

    dalam

    persen

    (%)

    sebagai

    berikut

    :

    Abu

    batu

    sebanyak 25%

    Pasir

    sebanyak

    13%

    Aspal

    cair

    sebanyak

    7%

    Minyak

    lampu

    sebanyak

    25%

    Batu

    kerikil

    sebanyak

    20%

    Splect

    sebanyak

    107o

    a.

    b.

    c.

    d.

    e.

    f.

    32

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    38/66

    2.

    Pencampuran

    bahan

    baku

    Mencampw

    dan

    menyediakan

    bahan

    aspal

    dibuat

    pada

    salah

    satu

    pusat

    instalasi.

    Setelah

    djbuat

    job

    mix

    formula

    untuk

    adukan

    yang

    direncanakan,

    maka

    bahan

    *

    bahan boleh

    diolah dalam

    satu

    alat

    pencarrlpur

    bahan

    yaitu

    mesin

    AMp

    (Asphalt

    Mixing

    plants).

    Dalam

    AMP

    (Asphalt

    Mixing

    Plants), keenam

    bahan baku

    yang

    telah

    disebutkan diatas

    dicampur dan

    dimasak.

    Agregat kasar

    dan halus, terlebih

    dahulu

    dikeringkan

    pada

    suatu

    alat

    pengering.

    Yang

    dimaksud derigan agregat adalah

    pasir bersih.

    Lalu

    agregat

    ini

    disaring

    menurut

    ukuran

    butimya

    dan

    dimasukkan

    kedalam

    bims

    pemanas

    untuk

    di

    panaskan

    dan dari

    bims

    ini

    diteruskan ketempat

    pencsmpuran

    asal, sehingga

    akhimya

    akan

    diperoleh

    suatu adukan

    aspal beton.

    Temperatur pada

    saat

    pencampuran

    adalah

    (250-325)oF

    atau

    (

    I

    2

    l-163)oc.

    Agar dapat

    menempatkan/menghamparkan

    dan

    memadatkan

    bahan,

    harus

    mempunyai

    suhu

    yang

    benar

    -benar

    tepat.

    Kerusakan

    akibat

    suhu

    yang

    tidak

    tepat

    dapat

    te{adi, sehingga

    dapat

    menimbulkan

    :

    i)

    Campuran

    yang

    terlampau

    panas,

    akan

    mengakibatkan

    kerusakan

    pada

    saat

    dilakukannya

    pengerasan.

    2) Campwan

    yang

    terlalu

    dingin,

    akan

    menlulitkan

    pemadatan

    sehingga

    kepadatan

    yang

    diharapkan

    tidak

    tercapai.

    Langkah

    kerja yang

    dilakulon

    adalah

    :

    a.

    Penghamparan

    33

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    39/66

    Pekeijaan penghamparan

    dapat

    dimulai

    setelah

    finisher

    distel

    /

    diatur

    sedemikian

    rupa,

    dengan

    tujuan

    agar

    didapatkan

    tebal

    aspal

    seperti

    yang

    dikehendaki,

    Tebalnya penghamparan

    sebelum

    dipadatkan

    biasanya

    diampar

    .r

    25%

    dari

    tebal

    yang

    diperlukan.

    Aspal

    beton

    dapat

    langsung

    dihampar

    di

    lapangan,

    jika

    kondisi

    lapangair

    dalam

    keadaan

    utuh

    /

    tidak

    basah.

    Jadi

    dump

    truck

    pengangkat

    diusahakan

    ditututpi

    agar

    bira

    datang

    hujan

    tidaklah

    basah.

    campuran

    harus

    diampar

    pada

    temperatur

    minimum

    I

    150C.

    b,

    Pemadatan

    Pemadatan

    adalah

    tahapan pekerjaan

    akhir,

    yang

    dirangkaikan

    dengan

    kegiatan

    pembuatan

    rapisan

    konstruksi

    jaran,

    yang

    mana

    didaram

    tahapan

    ini

    harus

    dilakukan

    pengawasan

    yang

    teliti.

    Ketika penghamparan

    dilakukan,

    mungkin

    terjadi

    permukaan

    yang

    tidak

    rata

    pada

    tempat

    -

    tempat tertentu.

    Untuk

    mengatasi

    hal

    ini,

    penghamparan

    dapat

    dilakukan

    dengan

    tenaga

    manusia

    saja.

    setetlah

    bagian

    *

    bagian

    yang

    tidak

    sempurna

    ditiadakan,

    maka

    proses

    pemadatan

    dapat

    dilatukan.

    Urutan pekeqjaan

    pemadatan

    yang

    dilakukan

    adalah

    :

    1.

    Pemadatan

    awal

    (break

    down

    rolling),

    dilakukan pada temperatur

    1100C

    dengan

    menggwrakan

    tandem

    roller

    pada

    kecepatan

    (2

    _

    4)

    km

    /jam.

    2.

    Sesudah

    pmadatan

    prtama

    selesai,

    dilakukan

    pemadatan

    antara

    (inter

    mediate

    rolling)

    dengan

    menggunakan

    mesin

    gilas

    roda

    karet

    (pneumatic

    34

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    40/66

    tyred roller)

    yang

    beratnya

    berkisar

    antara

    (10,12)

    ton

    dengan

    kecepatan

    (15_

    l0)

    km/jam.

    3'

    Pemadatan

    akhir (finishing rolring)

    dilakukan

    dengan

    randem

    roller (8-r0)

    ton.

    Sesudah

    pemadatan

    antara selesai

    dilakukan

    sampai

    alur

    _

    alur

    roda

    pemadat

    hilang (rata),

    dilakukan

    pemadatan

    akhir

    dengan

    kecepatan

    (j-g)

    km/jam,

    dengan

    temperatur

    minimum

    600C.

    Cara

    -

    cara

    pemadatan

    yang

    dilakukan

    antara

    lain

    :

    l.

    Pada

    jalan

    yang

    lurus, pemadatan

    dilakukan

    dengan

    memulai

    dari

    tepi

    perkerasan

    yang

    sejajar

    dengan

    arah menuju

    kebahagian

    tengah

    jalan.

    2.

    Pada

    daerah

    tikungan,

    pemadatan

    mulai

    dilakukan

    dari

    bagian

    yang

    rendah

    dan

    sejajar

    dengan

    arah

    menuju

    kebagian

    yang

    tinggi.

    3.

    Untuk

    menoegah

    perekatan

    campuran pa.da

    masing

    _

    masing

    gilas,

    maka

    roda

    mesin

    gilas

    perlu

    dibasahi

    dengan

    air.

    c.

    Sambungan

    -

    Sambungan

    sambmgan

    -

    sambungan

    diusahakan

    tidak

    terlalu

    banyak.

    Bila

    sambmgan

    harus

    diadakan,

    perlu

    diupayakan

    agar

    dapat

    dicapai

    pelekatan

    yang

    sempuma

    pada

    seluruh

    bagian

    tebalnya.

    Dalam

    menempatkan

    adukan yang

    baru

    dengan

    terdpatnya

    lapiran

    yang telah

    dig'as,

    maka

    hendaknya diusahakan agar bidang

    kontaknya

    vertikal

    (dengan

    cara

    lapisan

    yang

    lama

    dipotong

    tegak

    lurus).

    dan

    perlu

    disiram pada

    bidang

    vertikal

    tersebut

    lapis pengikat

    (tack

    coat) yang

    berfungsi

    sebagai

    penambah

    kelekatan pada

    sambungan.

    35

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    41/66

    Lapisan

    aspal beton

    dapat

    dibuka

    untuk

    lalu

    rintas

    dengan

    kecepatan

    rendah.

    setelah selesai

    pemadatan

    akhir

    pada

    temperatur

    yang

    sudah

    dibawah

    titik

    lembab

    aspal

    (biasanya

    +

    2

    jam

    setelah

    pemadatan

    akhir).

    Setelah

    4

    jam

    kemudian,

    jalan

    dapat

    dibuka

    untuk

    pemakai

    jalan

    atau

    lalu

    lintas.

    Data

    produksi

    hotmix

    selama

    tahun

    2001

    vd

    tahun

    2003

    disajikan

    pada

    Tabel

    3

    berikut

    :

    Tabel

    3. Data

    produksi

    Hasil

    Jadi

    Hounix

    Tahun

    2001

    _

    Tahun 2003

    Januari

    Pebruari

    ts.376

    t5.269

    l5-248

    1s.306

    15.068

    14.963

    Maret

    15.294

    15.224

    14.988

    April

    15.285

    15. l6l

    14.979

    Mei

    15.271

    15.296

    14.966

    Jutri

    r5.256

    15.238

    14.951

    Juli

    15.277

    15.246

    14.971

    Agustus

    l5_245

    15.266

    14.940

    September

    15.257

    15.288

    t4.9s2

    Okober

    15.255

    15.317

    14.950

    Nopernber

    15.266

    15.256

    14.961

    Desember 15.283

    15.27s

    14.971

    Toul

    183.334

    l83.

    t4r

    179.667

    Sumber

    :

    PT.

    Karya

    tuturni

    Ferkasa

    VeAan

    36

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    42/66

    Data tentang

    perbandingan

    pemakaian

    bahan

    baku

    dengan

    hasil

    produksi

    disajikan

    pada

    Tabel 4

    berikut

    :

    Tabel

    4.

    Perbandingan

    Total

    Pemakaian

    Bahan

    Baku Dengan

    Total

    Ftasil

    produksi

    Pada

    PT. Karya

    Mumi

    Perkasa Medan

    Tahun

    2001

    -.

    Tahun

    2003

    dalam

    Ton

    2001

    183.516

    183.334

    182

    2002

    183.440

    I83.t4r

    299

    2003

    t79.846

    179.667

    179

    Sumber

    :

    PT. Karya

    Mumi

    Perkasa

    Medan

    (diolah)

    Dari tabel di

    atas

    dapat

    kita lihat

    bahwa

    pemakaian

    bahan baku

    lebih

    banyak

    dibandingkan

    dengan

    produk

    yang

    dihasilkan,

    sehingga

    menyebabkan

    terjadinya

    pemborosan

    pemakaian

    bahan

    baku.

    4.2.

    PEMBAHASAN

    4.

    2. l.

    Perbandingan

    Pemakaian

    Bahan

    Baku

    dengan

    prod'ksi

    Easil

    Jsdi

    getmix

    Peneliti

    menggunakan

    perbandingan

    antara pemakaian

    bahan

    baku

    dengan

    produksi

    hasil

    jadi

    hotmix

    untuk

    mengetahui

    seberapa

    besar

    selisih

    pemakaian

    bahan

    baku

    dengan

    produksi

    hasil

    jadi

    hotmix

    sesuai

    dengan

    proses

    procluksi

    yang

    terus

    -

    menerus

    digunakan.

    Dalam

    hal

    ini

    peneliti

    menggunakan

    data

    pemakaian

    bahan

    baku

    dan

    produksi

    hasil

    jadi

    hotmix

    dari

    tahun

    2001

    sampai

    dengan

    tahun

    200i

    yang

    disajikan

    dalam

    Tabel

    5,

    sebagai

    berikut:

    JI

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    43/66

    Tabel

    5.

    Perbandingan

    Pemakaian

    Bahan

    Baku

    Dengan

    Hasil

    produksi

    pada

    Januari

    Pebruari

    Maret

    April

    Mei

    Juni

    Juli

    Agustus

    September

    Oktober

    Nopember

    15.399

    15.270

    l5.306

    15.302

    15.27

    |

    15.266

    t5.27',1

    15.306

    l5.289

    15.276

    15.271

    15.283

    t5.376

    15.269

    15.294

    15.285

    ts.2't

    I

    15.256

    |

    5

    .277

    15.245

    rs .257

    15.255

    12.566

    I

    1t

    17

    0

    10

    0

    6l

    32

    21

    5

    0

    0,149

    0,006

    0,078

    0,111

    0

    0,066

    0

    0,4

    0,209

    0,137

    0,o32

    0

    Pebruari

    Maxet

    April

    Mei

    Juni

    Juli

    Agustus

    September

    Oktober

    Nopember

    15.249

    15.342

    15.242

    15,209

    t5.241

    15,235

    15.265

    t5.273

    15.305

    15.381

    15329

    15.369

    ls.248

    l5.306

    15.224

    l5.16l

    15.296

    15.238

    ts.246

    t5.266

    15,288

    t5.317

    1s.256

    t5.2'.15

    I

    36

    18

    48

    55

    3

    l9

    7

    1'l

    64

    73

    94

    0,006

    0,235

    0,007

    0,317

    0,359

    0,019

    0,125

    0,045

    0,lll

    0,417

    Q,479

    Januari

    Pebruari

    Marst

    April

    Mei

    Juni

    Juli

    Agustus

    Septernbcr

    Oktober

    Nopember

    15.091

    14.950

    15.000

    14.996

    t4.966

    14.961

    14.986

    I5.000

    14.983

    14.910

    't4.966

    t4.977

    15.068

    14.963

    14.988

    14.979

    14.966

    14.951

    14.940

    14.952

    14.950

    14.96t

    13

    12

    t7

    0

    l0

    IJ

    60

    3l

    5

    0

    0,153

    0,087

    0,080

    0,113

    0

    0,669

    0,r

    0,1

    0,207

    0,134

    0,033

    0

    Murni

    Perkasa

    Medan

    Tahun

    2001

    - Tahun

    2003

    Sumber

    : PT.

    Karya

    Mumi

    Medar

    (diolah)

    38

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    44/66

    Dari Tabel

    5

    di

    atas dapat

    dilihat

    bahwa

    pemakaian

    bahan

    baku

    lebih

    banyak

    dibandingkan dengan

    produk

    hasil

    jadi

    hotmix

    yang

    di

    hasilkan,

    meskipun

    pada

    bulan

    tertentu seperti bulan Agustus dan Desember

    pada

    tahun 2001,

    bulan Mei

    dan

    Desember

    pada

    tahun

    2003 selisih

    pemakaian

    bahan

    baku

    adalah

    nol

    yang

    berarti

    pada pada

    bulan

    -

    bulan

    tersebut

    tidak

    tcrdapat

    pemborosan pemakaian

    bahan

    baku,

    namun

    secara

    keseluruhan

    seperti

    yang

    ada

    pada

    Tabel 5

    bahwa

    pemakaian

    bahan

    baku iebih banyak

    dibandingkan dengan

    produk yang

    di

    hasilkan,

    sehingga

    menyebabkan

    terjadinya

    pembbrosan

    pemakaian

    bahan

    baku

    yaitu

    sebesar

    681

    ton

    atau

    0,125

    7o.

    Dimana

    hal

    ini

    akan

    mengakibatkan

    pemborosan

    dana

    sebesar :

    681 x

    Rp. 320.166

    =

    Rp.

    218.033.046,-

    Berdasarkan perbandingan

    antara

    pemakaian

    bahan

    baku

    dengan

    produk

    hasil

    jadi

    hotrnix

    ini

    terlilrat

    bahwa dalam tahun

    2001

    sampai

    dengan

    tahun 2003

    perusahaan

    masih

    belum

    menggunakan

    pemakaian

    persediaan

    bahan

    baku

    dengan

    baik.

    I{al

    im

    dapat

    di lihat dari

    besamya selisih

    yang

    terjadi. Dalam

    hal

    ini

    sering

    terjadi

    bahwa

    kebutuhan bahan

    baku

    yang

    di tentukan

    terlalu

    besar ataupun

    terlalu

    kecil

    sehingga

    menyulitkan

    pihak

    perusahaan

    dalam

    mengawasi

    persediaan

    bahan

    baku hotrnix.

    Dalam

    hal ini,

    sebaiknya

    perusahaan

    mengambil

    suatu

    kebijakan

    tlalam

    penefltuan

    kebutuhan

    bahan

    baku,

    sehingga

    selisih

    yang

    te{iadi

    tidak terlalu

    besar.

    Hal

    ini

    akan

    memudahkan

    perusahaan

    dalam

    mengendalikan

    persediaan

    bahan

    bakunya.

    39

  • 8/11/2019 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

    45/66

    4.2.2.

    Perhitungan

    dengan

    Regresi

    Linier

    Sederhana

    Selanjutnya

    untuk mengetahui trend

    besarnya

    kebutuhan

    bahan

    baku

    dan

    produksi

    hasil

    jadi

    hotmix

    untuk

    beberapa

    tahun kedepan penulis

    menggunakan

    regrsi

    linier

    sederhana.

    Untuk

    menjelaskan

    faktor-faktor

    yang

    mempengaruhi

    trend

    besarnya

    kebutuhan

    bahan

    baku

    dan

    produksi

    hasil

    jadi

    hotmix,

    penulis

    menggunakan

    dua

    variabel

    yaitu

    tingkat

    pemakaian

    bahan baku

    /

    produksi

    hasil

    -iadi

    hofinix

    sebagai

    variabel

    Y

    dan

    prediksi

    waktu

    sebagai variable

    X.

    Pada

    Tabel

    6

    disajikan

    data

    yang

    digurakan

    untuk

    mengetahui

    nilai

    a dan

    b

    dari

    persamaan

    regresi

    linier

    sederhana.

    Dalam

    hal

    ini

    peneliti

    menganalisis

    berdasarkan pemakaian

    bahan

    baku

    utama

    dalam

    produksi

    hotmix.

    Berikut ini

    adalah

    data

    mengenai

    pemakaian

    bahan

    baku