analisis pengendalian persediaan bahan baku dalam ... · dengan judul “ analisis pengendalian...

81
i ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI Studi Kasus pada PT Budi Manunggal di DIY SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Manajemen Universitas Sanatha Dharma Yogyakarta Disusun oleh : Prima Setya Nugraha 002214273 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

Upload: others

Post on 11-Feb-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

i

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI

Studi Kasus pada PT Budi Manunggal di DIY

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Ekonomi Manajemen Universitas Sanatha Dharma

Yogyakarta

Disusun oleh :

Prima Setya Nugraha

002214273

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2008

Page 2: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

ii

Page 3: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

iii

Page 4: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

RANCANGAN ORANG RAJIN SEMATA – MATA MENDATANGKAN

KELIMPAHAN, TETAPI SETIAP ORANG YANG TERGESA – GESA

HANYA AKAN MENGALAMI KEKURANGAN.

AMSAL 21 : 5

Kupersembahkan karya ini untuk :

- Keluarga tercinta

- PT Budi Manunggal Yogyakarta

- Civitas Akademika FE USD

Page 5: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Prima Setya Nugraha

NIM : 002214273

Program Studi : Manajemen

Fakultas : Ekonomi

PTS : Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Menyatakan bahwa karya ilmiah yang berjudul “ANALISIS

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN

PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal di DIY ini adalah hasil

pekerjaan penulis sendiri, tidak berisi materi yang ditulis orang lain kecuali pada

bagian – bagian tertentu oleh penulis sebagai acuan dengan mengikuti tata cara

dan etika penulisan yang lazim.

Yogyakarta, 30 November 2008

Penulis

Prima Setya Nugraha

Page 6: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

vi

ABSTRAK

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI

Studi Kasus pada PT Budi Manunggal di DIY

PRIMA SETYA NUGRAHA UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2008

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui apakah perencanaan persediaan bahan baku pada PT Budi Manunggal sudah efisien atau belum. Bahan baku utama yang digunakan PT Budi Manunggal adalah kulit domba (Sheep Cabreta Skin). PT Budi Manunggal mengolah kulit domba (Sheep Cabreta Skin) menjadi sarung tangan golf.

Masalah yang dihadapi oleh perusahaan dalam kaitannya dengan persediaan bahan baku diantaranya adalah pembelian bahan baku yang optimal, persediaan pengaman, serta total biaya persediaan bahan baku. Untuk menjawab permasalahan yang ada, penulis menggunakan metode EOQ (Economical Order Quantity). Analisis ini terdiri dari Pembelian bahan baku yang optimal, Safety stock, dan Total Inventory Cost. Perhitungan pembelian bahan baku yang optimal dengan menggunakan EOQ (Economical Order Quantity), perhitungan Safety stock dicari dengan menggunakan standard deviation sedangkan Total Inventory Cost dicari dengan menggunakan Microsoft Excel. Data yang digunakan adalah data pembelian dan pemakaian bahan baku kulit domba (Sheep Cabreta Skin) selama periode Januari 2002 sampai Desember 2006.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah bahan baku yang ekonomis untuk setiap kali pembelian pada tahun 2002 sejumlah 6.046,93 lembar, tahun 2003 sejumlah 5.073 lembar, tahun 2004 sejumlah 6.821 lembar, tahun 2005 sejumlah 6.022 lembar, tahun 2006 sejumlah 5.750 lembar.

Besarnya Safety stock yang dibutuhkan pada tahun 2002 sejumlah 20336 lembar, tahun 2003 sejumlah 18.415 lembar, tahun 2004 sejumlah 23.008 lembar, tahun 2005 sejumlah 21137lembar, tahun 2006 sejumlah 16.293 lembar.

Besarnya Total Inventory Cost menurut perhitungan EOQ pada tahun 2002 adalah sebesar US$6530,7, tahun 2003 sebesar US$5479,1, tahun 2004 sebesar US$7363, tahun 2005 sebesar US$6503,3, tahun 2006 sebesar US$6209,7.

Dari hasil diatas, persediaan bahan baku menurut metode EOQ dan total biaya persediaan bahan baku menurut metode EOQ sudah efisien. Sehingga perusahaan dapat mempertimbangkan untuk menggunakan metode EOQ dalam pengelolaan persediaan bahan bakunya.

Page 7: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

vii

ABSTRACT

RAW MATERIAL INVENTORY MANAGEMENT ANALYSIS IN PRODUCTION PLANNING

A Case Study in PT Budi Manunggal, Yogyakarta

PRIMA SETYA NUGRAHA SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA 2008

The objective of the research was to identify the efficiency of raw

material inventory management at PT Budi Manunggal. The main material which used by PT Budi Manunggal was sheep Cabreta skin, which would be processed into golf gloves.

The problems faced by the company in the relationship with its raw material inventory were the optimum raw material bought, safety stock, and total inventory cost. In order to answer the existed problems, the writer used EOQ (Economical Order Quantity) method. The analysis consists of the optimum raw material buying, safety stock, and total inventory cost at PT Budi Manunggal, Yogyakarta. The calculation of the optimum raw material bought was done by using EOQ (Economical Order Quantity), the calculation of safety stock was done by using standard deviation, while the total inventory cost was calculated by using Microsoft Excel. The data used in the research was the buying quantity and use of sheep Cabreta skin during January 2002-December 2006.

The result indicated that the amount of economical raw material for each buying quantity on 2002 was 6.046,93 sheets, on 2003 was 5.073 sheets, on 2004 was 6.821 sheets, on 2005 was 6.022 sheets, and on 2006 was 5.750 sheets.

The amount of safety stock needed on 2002 was 20336 sheets, on 2003 was 18.415 sheets, on 2004 was 23.008 sheets, on 2005 was 21137 sheets, and on 2006 was 16.293 sheets.

While the amount of Total Inventory Cost, based on EOQ calculation, on 2002 was US$6530,7, on 2003 was US$5479,1, on 2004 was US$7363, on 2005 was US$6503,3, and on 2006 was US$6209,7.

From the results above, the raw material inventory management and the raw material inventory total cost, based on EOQ method, was efficient. The EOQ method can be applied at the company to manage its material inventory.

Page 8: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Sanata Dharma :

Nama : Prima Setya Nugraha

Nomor Mahasiswa : 002214273

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

“ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM

PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal di DIY

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama

tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Dengan ini pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 30 November 2008

Yang menyatakan,

Prima Setya Nugraha

Page 9: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

ix

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat

dan kasihNya penulis berterimakasih karena telah dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU

DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

di DIY.

Skripsi ini penulis susun guna memenuhi syarat untuk memperoleh

gelar sarjana Ekonomi Manajemen Jurusan Fakultas Ekonomi Manajemen

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi, penulis mendapat bimbingan, saran dan

nasehat dari berbagai pihak yang sangat bermanfaat bagi penulis di dalam

menyelesaikan penyusunan skripsi. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati

penulis mengucapkan terimakasih pada :

1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt, selaku Dekan FE USD.

2. Bapak A. Yudi Yuniarto.,S.E.,M.B.A, selaku Dosen Pembimbing I penulisan

skripsi ini.

3. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, MS, selaku Dosen Pembimbing II penulisan

skripsi ini.

4. Bapak Drs.Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si, selaku dosen penguji.

5. Ibu Joshepine Wuri, S.E., M.Si., selaku dosen pembimbing Akademik.

6. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE.M.B.A, selaku Kaprodi FE USD.

Page 10: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

x

7. Ibu Ir. Linda Maruta Nugroho, M.B.A selaku Operational Manager PT Budi

Manunggal Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian dan bantuan

dalam penulisan skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu tersayang yang telah memberikan dukungan, nasehat,

pengorbanan dan kasih sayang yang berlimpah kepada saya.

9. Adikku Yudi yang selalu memberi semangat dan bantuan thank’s bro.

10. Para karyawan PT Budi manunggal terutama pada bagian gudang yang sudah

membantu saya.

10. Teman – teman di kampus baik angkatan 2000 ataupun angkatan yang lain :

Edi, Rahmat, Oktaf terima kasih buat dukungan morilnya.

11. Dan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini, yang

tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Dengan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis, maka

penulis menyadari sepenuhmya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu dengan keterbukaan

hati, penulis menerima segala kritik dan saran yang berguna bagi penyempurnaan

skripsi ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis berharap kiranya

skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang membutuhkan.

Penulis

Prima Setya Nugraha

Page 11: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………….. i

HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN………………………………….. ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………… iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………... v

ABSTRAK …………………………………………………………………. vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI…………… viii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………... ix

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. xi

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ………………………………………. xiii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….. xv

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………... 3

C. Batasan Masalah……………………………………………………. 4

D. Tujuan Penelitian………………………………………………........ 4

E. Manfaat Penelitian………………………………………………….. 5

BAB II LANDASAN TEORI………………………………………............. 6

A. Pengertian Persediaan………………………………………………. 6

B. Fungsi Persediaan…………………………………………………... 9

C. Sistem Persediaan dan Biaya Dalam Sistem Persediaan…………… 10

D. Perencanaan Produksi…………………………………………......... 14

E. Kebijakan Pengendalian Bahan Baku…………………………......... 14

Page 12: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

xii

BAB III METODE PENELITIAN…………………………………............. 17

A. Jenis Penelitian……………………………………………………… 17

B. Lokasi dan waktu Penelitian………………………………………... 17

C. Variabel Penelitian………………………………………………….. 17

D. Teknik Pengumpulan Data………………………………………….. 18

E. Definisi Operasional………………………………………………... 18

F. Data Yang Dibutuhkan……………………………………………... 19

G. Teknik Analisis Data………………………………………………... 20

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN…………………............. 23

A. Sejarah Perusahaan…………………………………………………. 23

B. Struktur Organisasi…………………………………………………. 24

C. Personalia…………………………………………………………… 29

D. Produksi…………………………………………………………….. 30

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN………………………... 35

A. Deskripsi Data………………………………………………………. 35

B. Analisis Data………………………………………………………... 37

C. Pembahasan……………………………………………………......... 49

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN…………….. 52

A. Kesimpulan…………………………………………………………. 52

B. Saran……………………………………………………………….... 53

C. Keterbatasan………………………………………………………… 53

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 54

LAMPIRAN………………………………………………………………… 56

Page 13: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

xiii

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Halaman

Tabel 5.1 Harga Bahan Baku Periode 2002 – 2006…………………….. 35

Tabel 5.2 Biaya Bahan Baku Periode 2002 – 2006………………... ….. 36

Tabel 5.3 Pemakaian Bahan Baku (per lembar)

Periode 2002 – 2006…………………………………………. 36

Tabel 5.4 Rekapitulasi Hasil Perhitungan EOQ dan Frekuensi

Pembelian Periode tahun 2002 -2006………………………… 40

Tabel 5.5 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Total Inventory Cost

Kulit Domba Periode tahun 2002 -2006 (US$)……………… 41

Tabel 5.6.1 Hasil perhitungan Standar Deviation pemakaian

bahan baku tahun 2002 Di PT Budi Manunggal (lembar)…… 43

Tabel 5.6.2 Hasil perhitungan Standar Deviation pemakaian

bahan baku tahun 2003 Di PT Budi Manunggal (lembar)…… 44

Tabel 5.6.3 Hasil perhitungan Standar Deviation pemakaian

bahan baku tahun 2004 Di PT Budi Manunggal (lembar)…… 45

Tabel 5.6.4 Hasil perhitungan Standar Deviation pemakaian bahan baku

tahun 2005 Di PT Budi Manunggal (lembar)………………... 46

Tabel 5.6.5 Hasil perhitungan Standar Deviation pemakaian

bahan baku tahun 2006 Di PT Budi Manunggal (lembar)…… 47

Tabel 5.7 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Deviasi Standar,

Nilai Z, dan Safety Stock (lembar)…………………………… 48

Page 14: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

xiv

Tabel 5.8 Perbandingan Perhitungan Jumlah Pembelian

dan Frekuensi Pembelian Kulit Domba antara Kondisi Senyatanya

dengan Model EOQ di PT Budi Manunggal

pada Tahun 2002 – 2006……………………………………... 49

Tabel 5.9 Perbandingan Perhitungan Total Inventory Cost

antara Model EOQ dengan Keadaan Sebenarnya

di PT Budi Manunggal pada Tahun 2002 – 2006 (US$)…….. 50

Tabel 5.10 Perhitungan selisih antara Total Inventory Cost

senyatanya dengan Total Inventory Cost menurut model EOQ

pada tahun 2002 – 2006 (US$)………………………………. 50

Gambar 1 STRUKTUR ORGANISASI PT BUDI MANUNGGAL

YOGYAKARTA…………………………………………… 26

Gambar 2 URAIAN PROSES PRODUKSI SARUNG TANGAN GOLF

DARI KULIT (GOLF GLOVE LEATHER)………………… 34

Page 15: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran I Data Senyatanya tahun 2002…………………………………. 57

Lampiran II Data Senyatanya tahun 2003………………………………... 58

Lampiran III Data Senyatanya tahun 2004………………………… ……... 59

Lampiran IV Data Senyatanya tahun 2005…………………………………. 60

Lampiran V Data Senyatanya tahun 2006…………………………............. 61

Lampiran VI DAFTAR PERTANYAAN………………………………….. 62

Page 16: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mendapatkan laba. Pada

perusahaan-perusahaan yang menghasilkan produk yang berupa barang, usaha

untuk mendapatkan laba dilakukan dengan cara mengolah bahan baku menjadi

barang jadi atau barang setengah jadi, berbeda dengan perusahaan jasa yang hanya

menyediakan pelayanan jasa pada konsumen untuk mendapatkan laba. Sehingga

dalam perusahaan ini pengadaan bahan baku sangat besar pengaruhnya tehadap

kelancaran proses produksi.

Untuk melakukan proses produksi, bahan baku merupakan unsur yang

paling efektif didalam proses tersebut. Dengan pemrosesan bahan baku yang

diubah menjadi barang jadi maka perusahaan akan memperoleh suatu produk

yang siap untuk dijual kepada kosumen. Sehingga hal ini dilakukan secara terus

menerus agar kelangsungan hidup perusahaan dalam usahanya untuk

mendapatkan laba dapat terjaga. Maka untuk menjamin kelancaran proses

produksi suatu perusahaan perlu melakukan pengelolaan bahan baku secara

terkendali.

Pada umumnya, pengadaan persediaan bahan baku akan berbeda-beda

untuk setiap perusahaan, baik dalam jumlah unit dari persediaan bahan baku yang

ada dalam perusahaan, maupun pengendalian dari persediaan bahan baku dalam

perusahaan tersebut. Bahan baku yang dipergunakan untuk proses produksi oleh

Page 17: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

2

perusahaan akan didatangkan atau dibeli selama beberapa waktu tergantung pada

penentuan setiap periode pembelian bahan baku (misalnya : setiap minggu, bulan

atau tahun).

Persediaan bahan baku merupakan salah satu kekayaan perusahaan yang

memiliki peranan penting dalam operasi bisnis sehingga pengendalian persediaan

dengan cara yang baik adalah penting. Hal ini disebabkan karena adanya beberapa

kemungkinan yang berhubungan dengan masalah persediaan bahan baku yang

dipergunakan.

Di satu pihak, perusahaan ingin menyimpan cukup persediaan bahan

baku untuk dapat segera memenuhi semua proses produksi, tetapi ini tidak efektif

dan efisien karena akan menambah biaya penyimpanan, dapat terjadi kedaluarsa,

dan adanya resiko harga turun sewaktu-waktu. Di pihak lain perusahaan ingin

mencoba mengurangi biaya dengan cara mengurangi tingkat persediaan bahan

baku di tangan yaitu persediaan bahan baku yang sudah ada di gudang, tetapi

kondisi ini akan mengganggu jalannya proses produksi jika sering terjadi

kekurangan atau kehabisan persediaan bahan baku. Karena dengan kekurangan

atau kehabisan bahan baku selain proses produksi bisa terhenti ini akan berakibat

bertambahnya biaya pembelian secara mendadak. Apalagi jika bahan baku yang

digunakan untuk proses produksi datangnya tidak tepat maka perusahaan harus

mengadakan persediaan bahan baku secara mendadak dan perusahaan harus

menanggung resiko serta biaya tambahan untuk mendapatkan persediaan tersebut

sehingga mengakibatkan penurunan laba perusahaan.

Page 18: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

3

Tugas pengendalian persediaan bahan baku di sini, yaitu mengendalikan

persediaan bahan baku agar tidak terjadi kekurangan persediaaan bahan baku

maupun kelebihan persediaan bahan baku sekaligus meminimalkan biaya

persediaan tersebut. Oleh karena itu pengendalian persediaan bahan baku perlu

dilakukan dengan baik agar tersedia dalam jumlah dan waktu yang tepat sehingga

proses produksinya tidak terganggu dan biaya-biaya persediaan bahan baku dapat

ditekan seminimal mungkin.

Mengingat pentingnya persediaan bahan baku dan biaya yang harus

dialokasikan, maka perusahaan perlu melakukan pengendalian persediaan bahan

baku baik untuk poses produksi maupun untuk perencanaan proses produksi

berikutnya agar persediaan bahan baku tidak terlalu besar ataupun terlalu sedikit

sehingga dapat mengakibatkan meningkatnya biaya persediaan serta terjadinya

kekurangan atau kehabisan persediaan. Pengendalian persediaan bahan baku ini

akan menghasilkan jumlah pembelian bahan baku yang tepat waktu dan tepat

jumlah.

Oleh karena hal di atas, maka penulis mengambil judul “Analisis

Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dalam Perencanaan Produksi; Studi

Kasus pada PT Budi Manunggal di DIY”.

B. Rumusan Masalah

1. Berapa jumlah bahan baku yang ekonomis untuk setiap kali pembelian pada

tahun 2002 - 2006?

Page 19: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

4

2. Bagaimana perbandingan besaran Total Inventory Cost (TIC) menurut

perhitungan perusahaan dengan TIC dengan metode Economic Order

Quantity (EOQ) pada tahun 2002 - 2006?

C. Batasan Masalah

Agar persediaan bahan baku dapat diperoleh dan digunakan secara

efisien, maka diperlukan pengelolaan dan pengendalian yang baik, sehingga

perusahaan tidak mengalami kekurangan ataupun kelebihan persediaan bahan

baku.

Dalam penelitian ini penulis menitikberatkan pada :

1. Pembelian bahan baku

2. Persediaan pengaman bahan baku

3. Bahan baku yang diteliti adalah bahan baku utama.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui jumlah bahan baku yang ekonomis untuk setiap kali

pembelian pada tahun 2002 - 2006.

2. Untuk mengetahui perbandingan besaran Total Inventory Cost (TIC) menurut

perhitungan perusahaan dengan TIC dengan metode Economic Order Quantity

(EOQ) pada tahun 2002 - 2006.

Page 20: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

5

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pemimpin perusahaan

sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan pengawasan

pemakaian bahan baku.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi hasil penelitian di

perpustakaan.

3. Bagi penulis

Dengan hasil penelitian ini penulis dapat mengetahui sejauh mana teori-teori

yang diperoleh selama ini untuk diterapkan dalam suatu perusahaan. Selain itu

juga dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam dunia usaha.

Page 21: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

6

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Persediaan

Persediaan yang terdapat di dalam perusahaan merupakan bagian dari

asset (kekayaan) perusahaan, maka pimpinan perusahaan sangat berkepentingan

untuk memantaunya. Pemantauan ini bertujuan untuk menjaga persediaan dari

kehilangan dan agar selalu tersedia sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan

untuk menjamin kelancaran operasi perusahaan. Pengendalian persediaan

merupakan fungsi manajerial yang sangat penting, karena persediaan phisik

banyak melibatkan investasi yang sangat besar. Bila perusahaan terlalu banyak

menginvestasikan dananya dalam persediaan akan menyebabkan biaya

penyimpangan yang berlebihan, demikian pula bila perusahaan tidak mempunyai

persediaan yang mencukupi akan mengakibatkan biaya-biaya tambahan yang

terjadi karena adanya kekurangan bahan.

Secara umum, persediaan adalah segala sumber daya organisasi yang

disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. Menurut Sofjan

Assauri (1980 : 176) persediaan dapat diartikan sebagai suatu aktiva yang meliputi

barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam satu periode

usaha yang formal atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan

atau proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu

penggunaannya dalam suatu proses produksi.

Page 22: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

7

Menurut Eiji Ogawa (1996 : 125) yang disebut persediaan adalah

termasuk material, suku cadang, pekerjaan dalam proses, barang setengah jadi,

perkakas, produk jadi, dan bahan-bahan lain yang berkaitan dengan itu.

Menurut Suyadi Prawirosentono (2007 : 65) persediaan adalah

kekayaan lancer yang terdapat dalam perusahaan dalam bentuk persediaan bahan

mentah(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in process), dan

barang jadi). Bahan baku merupakan bahan utama dari suatu produk atau barang.

Barang setengah jadi adalah barang yang masih dalam proses pembuatan. Barang

jadi adalah barang yang telah siap digunakan atau dipakai atau dikonsumsi oleh

konsumen.

Menurut Lula Sumayang (2003 : 201) pengendalian terhadap

persediaan (inventory control) adalah aktivitas mempertahankan jumlah

persediaan pada tingkat yang dikehendaki.

Persediaan dibedakan menjadi 4 macam yaitu :

1. Persediaan bahan baku

Persediaan yang dibeli oleh perusahaan untuk diproses menjadi barang

setengah jadi dan pada akhirnya akan menjadi produk akhir dari perusahaan.

2. Persediaan dalam proses

Persediaan barang-barang yang keluar dari setiap bagian dalam suatu proses

produksi atau bahan-bahan yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang

masih perlu diproses kembali untuk kemudian menjadi barang jadi.

Page 23: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

8

3. Persediaan bahan pembantu

Persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan dalam proses

produksi untuk membantu berhasilnya produksi dalam perusahaan tetapi tidak

merupakan bagian atau komponen barang jadi.

4. Persediaan barang jadi

Persediaan barang-barang yang selesai diproses atau diolah dalam pabrik yang

siap untuk dijual.

Menurut Suyadi Prawirosentono (2007 : 72) bentuk persediaan yang

terdapat dalam perusahaan dapat dibedakan menurut cara dan maksud

pembeliannya, yaitu sebagai berikut :

1. Batch stock atau lot size inventory

Batch stock adalah persediaan bahan atau barang yang diadakan atau

disediakan dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang diperlukan,

karena diangkut secara besar – besaran. Manfaat yang diperoleh dengan batch

stock atau lot size inventory antara lain :

a. Supaya memperoleh potongan (discount) pembelian.

b. Memperoleh efisiensi produksi karena adanya dan lancarnya operasi

produksi.

c. Biaya angkut per unit yang lebih murah.

2. Fluctuation stock

Fluctuation stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi

fluktuasi permintaan yang tidak dapat diramalkan.

Page 24: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

9

3. Anticipation stock

Anticipation stock adalah persediaan yang diadakan untuk mengantisipasi

permintaan yang fluktuasinya dapat diramalkan.

B. Fungsi Persediaan

Efisiensi produksi dapat ditingkatkan melalui pengendalian sistem

persediaan bahan baku. Efisiensi ini dapat dicapai bila fungsi persediaan bahan

baku dapat dioptimalkan.

Fungsi dari persediaan bahan baku menurut Suyadi Prawirosentono (2007 : 74):

1. Mengurangi resiko keterlambatan datangnya bahan-bahan yang dibutuhkan

untuk menunjang proses produksi perusahaan.

2. Mengurangi resiko penerimaan bahan baku yang dipesan tetapi tidak sesuai

dengan pesanan sehingga harus dikembalikan.

3. Menyimpan bahan/barang yang dihasilkan secara musiman (seasonal)

sehingga dapat digunakan seandainya pun bahan/barang tidak tersedia di

pasaran.

4. Mempertahankan stabilitas operasi produksi perusahaan, berarti menjamin

kelancaran proses produksi.

5. Upaya penggunaan mesin yang optimal, karena terhindar dari terhentinya

operasi produksi karena ketidakadaan persediaan (stock out).

6. Memberikan pelayanan kepada langganan secara lebih baik. Barang cukup

tersedia di pasaran, agar ada setiap waktu diperlukan. Khusus untuk barang

Page 25: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

10

yang dipesan (job order), barang dapat selesai pada waktunya sesuai dengan

yang dijanjikan (delivery date).

Ada 3 alasan perlunya persediaan bagi perusahaan :

a. Adanya ketidakpastian permintaan (permintaan mendadak).

b. Adanya ketidakpastian dari pemasok atau supplier.

c. Adanya ketidak pastian tenggang waktu pemesanan.

C. Sistem Persediaan dan Biaya Dalam Sistem Persediaan

Sistem persediaan adalah suatu mekanisme mengenai bagaimana

mengelola masukan-masukan yang sehubungan dengan persediaan menjadi

output, dimana untuk itu diperlukan umpan balik agar output memenuhi standar

tertentu. Mekanisme sistem ini adalah pembuatan serangkaian kebijakan yang

memonitor tingkat persediaan, menentukan persediaan yang harus dijaga, kapan

persediaan harus diisi, dan berapa pesanan yang harus dilakukan (Teguh Baroto

2002 : 54) . Sistem ini bertujuan untuk menetapkan dan menjamin tersedianya

produk jadi, barang dalam proses, komponen, dan bahan baku secara optimal,

dalam kuantitas yang optimal, dan pada waktu yang optimal. Kriteria optimal

adalah minimasi biaya total yang terkait dengan persediaan, yaitu biaya

penyimpanan, biaya pemesanan, dan biaya kekurangan persediaan.

Secara luas, tujuan dari sistem persediaan adalah menemukan solusi

optimal terhadap seluruh masalah yang terkait dengan persediaan. Dikaitkan

dengan tujuan umum perusahaan, maka ukuran optimalitas pengendalian

persediaan sering kali diukur dengan keuntungan maksimum yang dicapai. Karena

Page 26: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

11

perusahaan mempunyai banyak subsistem lain selain persediaan, maka mengukur

kontribusi pengendalian persediaan dalam mencapai total keuntungan bukanlah

hal yang mudah. Optimalisasi pengendalian persediaan biasanya diukur dengan

total biaya minimal pada suatu periode tertentu.

Terdapat beberapa faktor yang menentukan besarnya persediaan yang

harus diadakan, dimana faktor –faktor tersebut saling berkaitan satu dengan yang

lain. menurut Suyadi Prawirosentono (2007 : 76) adalah :

1. Perkiraan pemakaian bahan

Penentuan besarnya persediaan bahan yang diperlukan harus sesuai dengan

kebutuhan pemakaian bahan tersebut dalam suatu periode tertentu.

Perencanaan pemakaian bahan baku pada suatu periode yang lalu dapat

digunakan untuk memperkirakan kebutuhan bahan, karena pemakaian bahan

periode lalu merupakan indikator tentang penyerapan bahan oleh proses

produksi. Sehingga bila kondisinya sama berarti pada periode yang akan

datang dapat ditentukan besarnya persediaan bahan baku yang

bersangkutan.

2. Harga bahan

Harga bahan yang diperlukan merupakan faktor lainnya yang dapat

mempengaruhi besarnya persediaan yang harus diadakan. Harga bahan ini

bila dikalikan dengan jumlah bahan yang diperlukan merupakan kebutuhan

modal yang harus disediakan untuk membeli persediaan tersebut.

Page 27: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

12

3. Biaya persediaan

Terdapat beberapa jenis biaya untuk menyelenggarakan persediaan bahan

baku yaitu : biaya pemesanan (biaya order) dan biaya penyimpanan bahan

baku di gudang.

4. Waktu menunggu pesanan (lead time)

Waktu menunggu pesanan adalah waktu antara atau tenggang waktu sejak

pesanan dilakukan sampai dengan saat pesanan tersebut masuk ke gudang.

Waktu tenggang perlu diperhatikan agar bahan baku yang dipesan datang

tepat waktu.

Dari faktor – faktor yang menentukan besarnya persediaan diatas

terdapat biaya persediaan. Biaya persediaan adalah semua pengeluaran dan

kerugian yang timbul sebagai akibat persediaan. Biaya-biaya tersebut adalah

(Teguh Baroto 2002 : 55) :

a. Harga pembelian

adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang, besarnya sama

dengan harga perolehan sediaan itu sendiri atau harga belinya.

b. Biaya pemesanan

adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan pemesanan ke

pemasok, yang besarnya biasanya tidak dipengaruhi oleh jumlah

pemesanan. Biaya ini meliputi biaya pemrosesan pesanan, biaya

transportasi, upah, biaya telepon/fax, biaya dokumentasi/transaksi, biaya

pengepakan, biaya pemeriksaan, dan biaya lainnya yang tidak tergantung

jumlah pesanan.

Page 28: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

13

c. Biaya penyiapan (set up cost)

adalah semua pengeluaran yang timbul dalam mempersiapkan produksi.

Biaya ini terjadi bila item sediaan diproduksi sendiri dan tidak membeli

dari pemasok. Biaya ini meliputi biaya persiapan peralatan produksi, biaya

mempersiapkan/menyetel (set-up) mesin, biaya mempersiapkan gambar

kerja, biaya mempersiapkan tenga kerja langsung, biaya perencanaan dan

penjadwalan produksi, dan biaya-biaya lain yang besarnya tidak

tergantung pada jumlah item yang diproduksi.

d. Biaya penyimpanan

adalah biaya yang dikeluarkan dalam penanganan/penyimpanan material,

semi finished product, sub assembly, atau pun produk jadi. Biaya simpan

tergantung dari lama penyimpanan dan jumlah yang disimpan, biaya ini

biasanya dinyatakan dalam biaya per unit per periode. Biaya penyimpanan

meliputi biaya kesempatan, biaya simpan, biaya keusangan, dan biaya-

biaya lain yang besarnya bersifat variabel tergantung pada jumlah item.

e. Biaya kekurangan persediaan

Bila perusahan kehabisan barang pada saat ada permintaan, maka akan

terjadi stock out. Stock out akan menimbulkan kerugian berupa biaya

akibat kehilangan kesempatan mendapatkan keuntungan atau pelanggan

yang kecewa sehingga mengakibatkan pindah ke produk saingan.

Page 29: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

14

D. Perencanaan Produksi

Perencanaan produksi merupakan suatu rencana tentang jenis dan

jumlah barang yang akan diproduksi oleh perusahaan dalam jangka waktu

tertentu. Perencanaan produksi berguna untuk menyusun jadwal produksi,

kebutuhan bahan baku, kebutuhan tenaga kerja, kebutuhan jam kerja fasilitas

produksi dan sebagainya. Menurut Sofjan Assauri (1980 : 127) perencanaan

produksi yaitu perencanaan dan pengorganisasian tentang tenaga kerja, bahan

baku, mesin dan peralatan lain yang diperlukan untuk memproduksi barang pada

periode tertentu dimasa yang akan datang sesuai dengan perkiraan penjualan yang

akan diramalkan.

E. Kebijakan Pengendalian Bahan Baku

Untuk menentukan persediaan yang optimal, yang dapat menjamin

kelangsungan proses produksi secara efektif dan efisien, maka perlu

kebijaksanaan-kebijaksanaan yang berhubungan dengan pengadaan persediaan

bahan baku, baik dalam penentuan jumlah, waktu pemesanan kembali dan

besarnya persediaan pengaman.

Kebijakan-kebijakan ini meliputi :

1. Economic Order Quantity (EOQ)

Tujuan dari EOQ adalah untuk mengetahui jumlah pesanan yang

optimal yang harus dilakukan oleh perusahaan sehingga biaya persediaan dapat

diminimalkan. Metode EOQ ini sangat mudah dan sederhana, namun berlakunya

memerlukan asumsi – asumsi (Pangestu Subagyo 2000 : 134 -135) yaitu :

Page 30: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

15

a. Jumlah kebutuhan barang selama setahun dapat diperkirakan dan

kebutuhan barang selama setahun relative stabil.

b. Hanya ada dua macam biaya yang relevan, yaitu biaya pemesanan dan

biaya pemeliharaan barang (biaya simpan).

c. Biaya pemesanan untuk setiap kali pemesanan besarnya selalu sama, tidak

terpengaruh oleh jumlah yang dipesan.

d. Biaya pemeliharaan barang setiap unit setiap tahun selalu sama. Dengan

kata lain biaya pemeliharaan barang ini bersifat variable, tergantung pada

jumlah barang yang disimpan dan waktu penyimpanan.

e. Usia barang relatif lama, tidak cepat aus, busuk, atau rusak.

f. Harga barang setiap unit barang selalu sama (stabil).

g. Tidak ada kendala atau batasan mengenai jumlah barang yang dapat

dipesan.

Untuk menentukan jumlah pesanan yang paling ekonomis, dapat dicari

menggunakan rumus (Handoko, 1984 : 341) :

Keterangan :

D : Jumlah barang per unit yang dibutuhkan selama satu tahun.

S : Biaya pesan setiap kali pesan.

H : Biaya penyimpanan di gudang.

H2SD EOQ =

Page 31: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

16

2. Persediaan pengaman (Safety stock)

Untuk menanggulangi kehabisan bahan baku dalam perusahaan maka

perusahaan yang bersangkutan akan mengadakan persediaan pengaman (Safety

stock). Safety stock atau persediaan pengaman adalah sejumlah persediaan

tambahan tambahan yang dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya kehabisan

atau kekurangan bahan baku. Terjadinya kekurangan bahan baku disebabkan

karena kebutuhan bahan baku selama pemesanan melebihi rata – rata kebutuhan

bahan baku,ini dapat terjadi karena kebutuhan setiap harinya terlalu banyak atau

karena jangka waktu pemesanan terlalu panjang dibanding dengan biasanya.

Kalau kita memiliki safety stock terlalu banyak akibatnya perusahaan akan

menanggung biaya penyimpanan yang terlalu mahal, tetapi kalau safety stock

terlalu sedikit maka perusahaan akan menanggung biaya kerugian karena

kekurangan barang jadi.

Untuk mencari jumlah persediaan pengaman menggunakan rumus :

Keterangan :

Z : Faktor pengaman

SD : Standar deviasi

SS : Safety stock

SD x Z =SS

Page 32: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

17

17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu penelitian

yang dilakukan terhadap objek tertentu, sehungga kesimpulan dan hasil dari

penelitian ini hanya berlaku bagi objek yang diteliti dengan waktu tertentu.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penulis melakukan penelitian terhadap PT Budi Manunggal di DIY

2. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai bulan Juni 2005 kemudian

dilakukan penelitian lagi pada bulan Agustus 2008.

C. Variabel Penelitian

1. Biaya pesan

Biaya pesan yaitu biaya-biaya yang berubah sesuai dengan frekuensi

pemesanan.

2. Biaya simpan

Biaya simpan yaitu biaya yang harus ditanggung perusahaan dalam

melakukan pembelian, dimulai saat rencana pembelian, proses pemesanan

Page 33: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

18

penerimaan barang yang diproses, sampai pemeriksaan atas mutu barang

yang dipesan.

3. Waktu tunggu

Waktu tunggu yaitu tenggang waktu yang diperlukan antara saat pemesanan

bahan baku tersebut dilaksanakan dengan datangnya bahan baku yang dipesan

tersebut.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Teknik observasi dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara

langsung segala kegiatan yang berhubungan dengan pengawasan pemakaian

bahan baku.

2. Wawancara

Teknik pengumpulan data perusahaan dengan mengadakan tanya jawab

mengenai objek yang diteliti secara langsung.

3. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data tentang jumlah kebutuhan bahan baku dan jumlah

pemakaian bahan baku.

E. Definisi operasional

1. Bahan baku

Bahan baku adalah bahan mentah yang berupa bahan dasar untuk proses

produksi.

Page 34: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

19

2. Efisiensi persediaan bahan baku

Efisiensi persediaan bahan baku adalah persediaan yang paling ekonomis

dengan biaya yang sangat rendah.

3. Pembelian yang ekonomis

Pembelian yang ekonomis adalah besarnya pembelian yang harus dilakukan

oleh perusahaan x dengan biaya yang paling ekonomis atau minimum.

4. Persediaan pengaman (safety stock)

Persediaan pengaman adalah persediaan bahan baku tambahan untuk menjaga

kemungkinan terjadi kekurangan bahan baku dalam memproduksi.

5. Lead time

Lead time adalah tenggang waktu yang diperlukan antara saat pemesanan

bahan baku tersebut dilaksanakan sampai dengan bahan baku yang dipesan

datang.

F. Data Yang Dibutuhkan

1. Data proses produksi

2. Data jenis bahan baku utama yang digunakan

3. Kebutuhan bahan baku utama

4. Biaya pemesanan bahan baku utama

5. Harga beli bahan baku utama

6. Biaya simpan bahan baku utama

Page 35: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

20

G. Teknik Analisis Data

1. Penentuan kuantitas pembelian bahan baku yang tepat menggunakan analisis

model pemesanan ekonomis dengan rumus :

Keterangan :

D : Jumlah barang per unit yang dibutuhkan selama satu tahun.

S : Biaya pesan setiap kali pesan.

H : Biaya penyimpanan di gudang.

2. Penghitungan TIC (Total Inventory Cost) :

Besar kecilnya EOQ dapat mempengaruhi TIC yang harus dikeluarkan

perusahaan, karena dalam perhitungan EOQ dan TIC terdapat biaya pesan dan

biaya simpan. Agar biaya yang dikeluarkan minimal, maka jumlah biaya pesan

dan biaya simpan haruslah sama. Perhitungan TIC dapat dihitung dengan rumus :

nBiayaSimpaBiayaPesanTIC +=

CQSQRTIC ⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛+⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛=

2

Keterangan :

R : Pemakaian bahan baku/tahun

Q : Pembelian ekonomis

S : Biaya pesan

C : Biaya simpan

H2SD EOQ =

Page 36: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

21

3. Penentuan jumlah persediaan pengaman,menggunakan rumus :

Keterangan :

Z : Faktor pengaman

SD : Standar deviasi

SS : Safety stock

Untuk mengetahui berapa jumlah persediaan pengaman (safety stock)

digunakan perhitungan statistik dengan standard deviation dan faktor pengaman.

Untuk membuat perhitungan standard deviation harus dibuat tabel yang

menunjukkan selisih antara perkiraan pemakaian bahan baku dengan pemakaian

bahan baku sesungguhnya. Kemudian dari penyimpangan – penyimpangan yang

ada dicari penyimpangan standar dengan menggunakan rumus (Ahyari, 1977 : 42)

:

NYXSD

2)( −∑=

Keterangan :

SD : Standar Deviation

X : Pemakaian bahan baku senyatanya

Y : Perkiraan pemakaian bahan baku

N : Banyaknya data

SDxZSS =

Page 37: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

22

Perhitungan safety stock adalah perkalian antara standard deviation dari

pemakaian bahan baku dengan nilai z. Nilai standard deviation yang digunakan

adalah sebesar 5%, sehingga nilai dalam kurva normal atau nilai z adalah 1,65.

Page 38: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

23

23

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

Industri sarung tangan golf dari kulit PT Budi Manunggal mulai berdiri

pada tahun 1975 dan berlokasi di Jalan Peleman 17 Rejowinangun Yogyakarta.

Sampai saat ini lokasi tersebut masih tetap digunakan perusahaan dalam

menjalankan usahanya sebagai produsen eksportir sarumg tamgam golf dari kulit.

PT Budi Manunggal didirikan oleh dua bersaudara yaitu Soeratno dan Sutanto

Handoko. Baru pada tahun 1984 perusahaan yang merupakan suatu badan hukum

ini mendapatkan izin Notaris akte no. C2 – 6486 HT. 01 .01 tahun 1984 dan

sebagai persyaratan lain perusahaan ini juga mempunyai izin dari :

- Departemen Dinas Perekonomian dan Perindustrian No. 503 – s .

808/125 K/1984

- Departemen Perdagangan SIUP no . 28/12-05/PB/VII/1990

- Departemen Perdagangan STDP no. 12051300015/25 Nopember 1995

Meskipun perusahaan ini semakin berkembang akan tetapi lokasi

tersebut masih tetap di Jalan Peleman 17 Rejowinangun Yogyakarta, dengan

alasan :

1. Salah satu tempat /daerah yang strategis.

2. Perhubungan keluar masuk cukup luas sehingga tidak mengganggu lalu lintas.

3. Pemerintah tidak menggunakan tanah tersebut.

Page 39: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

24

Dengan keberadaannya PT Budi Manunggal dalam usahanya

mempunyai beberapa tujuan yaitu :

- Memperoleh keuntungan/laba yang layak bagi perusahaan guna menunjang

kelangsungan hidup perusahaan.

- Dapat menampung tenaga kerja sehingga dapat mengatasi masalah

pengangguran.

- Meningkatkan taraf hidup masyarakat di Rejowinangun Yogyakarta dan

sekitarnya.

- Membantu usaha pemerintah dalam bidang penggalakan/peningkatan ekspor

non migas.

Produk PT Budi Manunggal ini merupakan produk ekspor yang

menggunakan dari beberapa merk dagang yang sudah dikenal di dunia

internasional antara lain : Diwa, Lynx, Power Bilt, Belair, Slazenger, Yonex.

Pencatuman label made in Indonesia merupakan keharusan, sedang pencantuman

merk itu sendiri tergantung dari permintaan pembeli/buyer, di samping itu untuk

produk sarung tangan golf dari kulit produksi PT Budi Manunggal ini semuanya

untuk tujuan ekspor, sehingga dengan demikian sudah dapat dipastikan bahwa

dilihat dari sisi mutu, produk ini sudah memenuhi Standar Industri Indonesia

(SII).

B. Struktur Organisasi

Dalam usaha untuk mencapai tujuan perusahaan yang diharapkan, maka

pimpinan perusahaan harus betul-betul mampu mengatur organisasi dengan baik.

Page 40: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

25

Pengorganisasian dimaksudkan sebagai suatu fungsi yang menyusun kerangka

pembagian kerja dan tata hubungan kerja, sehingga terjalin suatu kerja sama yang

harmonis dari masing-masing bagian maupun karyawannya. Dengan kerja sama

yang harmonis ini akan menimbulkan efisiensi kerja.

Setiap organisasi yang baik, harus mempunyai struktur organisasi yang

jelas, lebih-lebih untuk perusahaan yang terdiri dari beberapa departemen,

wewenang dan tanggung jawab menjadi jelas. Perusahaan industri sarung tangan

golf dari kulit Budi Manunggal di Rejowinangun ini memakai bentuk struktur

organisasi garis dan staff. Perusahaan ini dipimpin oleh seorang Direktur, di mana

dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh beberapa staff yang bertugas membantu

dalam menjalankan rencana kerja perusahaan serta mengkoordinir dan mengontrol

operasi perusahaan.

Apabila Direktur mengalami kesulitan yang tidak dapat dipecahkan,

maka Direktur akan berkonsultasi dengan penasehat ahlinya. Di samping itu

direktur juga dibantu oleh dua orang Manager dari beberapa bagian, seperti :

1. Manager Produksi

2. Manager Operasional

Untuk lebih jelasnya, akan disajikan skema dari struktur organisasi PT Budi

Manunggal di Yogyakarta pada halaman berikut ini.

Page 41: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

26

Bpk. Yudono Ir. Linda Nugroho

Dra. Ny. R. Purwaningsih

Gambar 1

STRUKTUR ORGANISASI PT BUDI MANUNGGAL

YOGYAKARTA

Suratman Bp. Kusrin Sunardi Mochtarim

Warni Yanti/

Widarti Anies

Sumber : PT Budi Manunggal

Yogyakarta

RAPAT PEMEGANG SAHAM

DIREKTUR

MANAJER PRODUKSI MANAJER OPERASI

PERSONALIA CONTROL CENTER

PRODUKSI KUALITAS SELEKSI TEKNIK

PK 1 Bp. Jumirin PK 2 Bp. Samsuyanto PK 3 Bp. Tumiran PK 4 Bp. Bambang P. PK 5 Ib. Suyati PK 6 Bp. Giyono PK 7 Bp. Subandi PK 8 Ib. Tugiyem A PK 9 Bp. Tugiran PK 10 Bp. Sukasno PK 11 Bp. Wiwik Widodo PK 12 Ib. Mintarsih PK 13 Agus Widaryanto CAD PACKING Suratman

EXPORT ORDER GUDANG/ MATERIAL

Mas Ratman

Page 42: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

27

Di bawah ini akan diuraikan fungsi-fungsi dari masing-masing bagian

yang terdapat pada struktur organisasi PT Budi Manunggal Di Yogyakarta adalah

sebagai berikut :

1. Direktur

Memimpin dan bertanggung jawab baik dari segi operasional maupun non

operasional seluruh kegiatan guna menunjang tujuan perusahaan.

2. Staff

Membantu direktur dalam merencanakan, mengkoordinir dan mengontrol

opersi perusahaan sehingga kedisiplinan kerja dapat tercapai.

3. Manajer Produksi

Melaksanakan kebijakan direktur dan kebijaksanaan perusahaan dibidang

produksi.

Manager produksi membawahi :

a. Bagian Personalia

Membantu manajer produksi dalam merumuskan kebijaksanaan personalia

dan mengurus pengadaan, penempatan, peningkatan effisiensi, kesejahteraan

serta penyelesaian masalah-masalahnya.

b. Bagian Control Center

- Membantu manajer produksi dalam pengawasan proses produksi

- Melakukan pengawasan kualitas serta seleksi

- Melakukan pengawasan teknik

Page 43: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

28

Bagian Control Center ini membawahi :

1) Bagian produksi

Membantu manajer produksi dalam perencanaan produksi, penentuan

distribusi tugas produksi dan pengendalian tiap tahap proses produksi.

2) Bagian kualitas

Mengadakan pemilihan bahan baku yang tepat untuk proses pembuatan

produksi dan barang jadi.

3) Bagian seleksi

Mengadakan pemilihan produk-produk yang baik dan memenuhi standart.

4) Bagian teknik

Mengadakan pemeliharaan terhadap mesin-mesin yang digunakan.

4. Manajer Operasional

Melaksanakan kebijakan direktur dan kebijaksanaan perusahaan

dibidang operasional.

Manajer Operasional membawahi :

a. Bagian Ekspor

- Menyiapkan dokumen perlengkapan barang-barang yang akan diekspor

- Mencari informasi tentang ekspor barang

b. Bagian order

Menerima pesanan-pesanan, mencocokkan dengan faktur dan dokumen-

dokumen pemesanan atau pengiriman lainnya serta menyerahkannya kepada

bagian gudang yang bersangkutan dengan barang dipesannya.

Page 44: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

29

c. Bagian gudang

- Melakukan penyimpanan bahan baku, bahan jadi, bahan penolong dan

lainnya dengan baik.

- Menjaga kondisi barang yang ada di gudang setra mengawasi keluar

masuk barang.

- Melakukan administrasi pergudangan dengan baik.

5. Packing

- Melakukan packing barang yang akan dikirim

- Mengawasi kebenaran fisik barang yang akan dikirim

- Menjaga keamanan dan kondisi barang yang akan dikirim

C. Personalia

1. Jumlah tenaga kerja

PT Budi Mnunggal mempunyai karyawan keseluruhan 637 karyawan.

Dari keseluruhan itu terdiri dari :

- 525 orang bagian produksi

- 112 orang bagian non produksi

2. Jam kerja karyawan

Untuk jam kerja karyawan, perusahaan menetaokan sebagai berikut :

- Jam kerja masuk : 07.30 WIB

- Jam istirahat : 12.00 WIB

- Jam kerja kembali : 12.30 WIB

- Jam pulang : 15.00 WIB

Page 45: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

30

Apabila perusahaan mendapat order cukup banyak dan terpaksa

diadakan jam kerja lembur antara jam 15.00 WIB – 16.00WIB.

3. Sistem penggajian

Sistem penggajian yang dipergunakan oleh perusahaan dapat dibagi menjadi :

a. Sistem upah harian

Upah ini diberikan kepada bagian produksi. Upah harian untuk para karyawan

minimal Rp. 1.250,00/ jam.

b. Sistem upah bulanan

Upah ini diberikan kepada karyawan bagian administrasi kantor. Untuk upah

bulanan tiap karyawan yang paling rendah Rp. 32.500,00/hari.

4. Jaminan sosial

Untuk menjaga hubungan yang harmonis antara perusahaan dan tenaga

kerja karyawan, maka salah satu yang diperhatikan yaitu mengenai masalah

jaminan sosial yang diberikan oleh perusahaan berupa :

- Memberikan jaminan sosial hari tua

- Memberikan jaminan ASTEK

- Memberikan tunjangan kematian

- Memberikan tunjangan biaya bersalin

- Memberikan tunjangan Hari Raya

D. Produksi

Sarung tangan golf adalah sarung tangan yang dibuat dari kulit, yang

umumnya dipakai pada bagian tangan kiri dengan model dan ukuran tertentu,

Page 46: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

31

digunakan untuk olahraga golf. Model sarung tangan yang dimaksud di dalam

standar adalah sarung tangan yang mempunyai empat jari terpisah yaitu dari jari

telunjuk sampai kelingking dan satu ibu jari. Komoditi sarung tangan golf dari

kulit termasuk dalam kode HS 4203. 21.000, sedang untuk pengemasan yang

berupa amplop termasuk kode HS 4817.19.000.

1. Proses Produksi

Dalam melaksanakan produksinya, dibutuhkan beberapa bahan baku maupun

bahan penolong, serta bahan pengemas sarung tangan golf itu sendiri.

- Bahan Baku Kulit

Bahan baku kulit (Finish sheep Skin) merupakan bahan baku utama, di

mana sebagai bahan dasarnya dari jenis kulit domba/biri-biri telah

diproses/disamak sedemikian rupa sehingga menjadi kulit finish.

- Bahan baku penolong

Sebagai bahan penolong/bahan pembantu antara lain : benang, saten seal,

magic tape, crest, vinyl tape, ball marker.

Bahan tersebut di atas sebagian besar sudah dibuat di dalam negeri, hanya

untuk vinyl tape, ball marker dan saten seal masih harus didatangkan

(diimport) dari negara Jepang.

- Kemasan/amplop

Sebagai pengemas dari produk sarung tangan golf ini adalah amplop yang

mempunyai kode HSD 4817. 19.000. Amplop ini dibuat dari kombinasi

plastik dan karton, di mana dibagian luar dicetak dengan merk dagang

Page 47: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

32

(Daiwa, Lynx, power Bilt, Belair, Slazenger, Decalthon, American) dan

ukuran serta negara pembuat (Indonesia).

Uraian proses produksi secara garis besar adalah sebagai berikut :

a. Bahan baku kulit domba/biri-biri yang sudah diolah menjadi cabretta sheep

leather dalam bentuk lembaran dengan ukuran tertentu dilakukan pensortiran

dibagian sortasi kulit.

b. Kemudian dilakukan pemotongan di atas papan alas potong (Cutting Board)

sesuai dengan ukuran yang diperlukan.

c. Setelah kulit dipotong dengan ukuran tertentu seterusnya dilakukan persiapan

dan penjahitan ibu jari dan jari-jari, dengan terlebih dahulu menyiapkan

kebutuhan bahan penolongnya.

d. Sarung dari kulit yang sudah jadi, kemudian satu persatu diadakan pensortiran

ukuran.

e. Ukuran yang sudah benar seterusnya dilakukan penyetrikaan agar kelihatan

rapi.

f. Seterusnya dimasukkan ke dalam amplop-amplop sesuai dengan ukuran (size)

masing-masing.

g. Kemudian dilakukan pengemasan yaitu dari amplop-amplop yang sudah berisi

sarung tangan, dimasukkan ke dalam dos kecil, di mana setiap dos kecil

berisikan 12 (dua belas) amplop.

h. Dan terakhir dari dos-dos kecil dimasukkan kedalam dos besar, dimana setiap

dos besar berisikan 30 (tiga puluh) dos kecil.

Page 48: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

33

Berikut bagan serta uraian proses produksi sarung tangan golf secara garis

besarnya :

Page 49: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

34

Gambar 2

URAIAN PROSES PRODUKSI SARUNG TANGAN GOLF DARI KULIT

(GOLF GLOVE LEATHER)

PROSES GUDANG BAHAN BAKU KULIT DAN

SORTASI KULIT

PEMOTONGAN PERSIAPAN DAN

PENJAHITAN

SORTASI UKURAN

PENYE-TRIKAAN

PENJUALAN PENGEMASAN

Bahan baku dan bahan penolong

Kulit biri-biri/domba diolah (cabretta sheep leather) 1 lembar = 4-5aq.feet

Cutting Board

1 buah saten seal 0,05 m Magic Tape A 0,06 m Magic Tape B 0,035 m Elastic Band 1 buah Crest 0,050 m Vinyl Tape

1 buah Ball Marker

0,020 m Elastic Trimer 10,46 m Vinylon Thread

1 Amplop 1 dos kecil 1 dos besar plastik

Kulit biri-biri yang telah dipotong-potong 1 potong = 1.17 sq. feet Scrap : 0.02-0.08 sq. feet

4 Buah Sarung Tangan Golf (GOLF GLOVE LEATHER)

EKSPOR : 4 BUAH DALAM NEGERI : 0 BUAH

Limbah : 0,001 m magic tape B 0,008 m elastic band 0,0004 m teteron S.T 0,002 m vinylon S.T

Sumber :

PT. Budi Manunggal

Yogyakarta

Page 50: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

35

35

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian mengenai analisis pengendalian persediaan bahan baku

dalam perencanaan produksi pada PT Budi Manunggal dilakukan dengan

menggunakan metode EOQ (Economical Order Quantity). Data persediaan bahan

baku utama yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data persediaan kulit

domba (Sheep Cabreta Skin) periode tahun 2002 – 2006. Data harga bahan baku

dan biaya bahan baku tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5.1

Harga Bahan Baku

Periode 2002 – 2006

Tahun Harga bahan baku/lbr

(US$) 2002 5,4 2003 5,4 2004 5,4 2005 5,4 2006 5,4

Sumber data : PT Budi Manunggal 2008

Data biaya bahan baku diperoleh dari mengalikan data pemakaian bahan

baku setiap periode dengan harga bahan baku tiap periode, dapat dilihat pada tabel

berikut :

Page 51: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

36

Tabel 5.2

Biaya Bahan Baku

Periode 2002 – 2006

Tahun Biaya bahan baku

(US$)

2002 1640380

2003 1154655

2004 2087424

2005 1626669

2006 1483078

Σ 7992206 Sumber data : PT Budi Manunggal 2008

Data mengenai pemakaian bahan baku pada PT Budi Manunggal dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.3

Pemakaian Bahan Baku (per lembar)

Periode 2002 – 2006

Bulan 2002 2003 2004 2005 2006 Januari 11729 46172 19663 7547 30538 Februari 16469 25214 26136 29718 28587 Maret 18230 20894 27955 23428 36616 April 27348 16644 22254 30513 30423 Mei 18267 23444 17856 38615 29095 Juni 10368 23764 20090 30624 31192 Juli 16684 16924 19116 13032 21061

Agustus 37305 11245 47911 19027 16357 September 40511 9647 36706 8011 9476 Oktober 37284 9697 38023 21095 3896

November 44717 5540 51841 30242 13642 Desember 24862 4640 59009 49383 23761

Σ 303774 213825 386560 301235 274644 Sumber data : PT Budi Manunggal 2008

Page 52: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

37

Biaya penyimpanan bahan baku ditetapkan pihak perusahaan sebesar 20

% dari harga perlembar, jadi biaya penyimpanan per unit/thn adalah :

%204,5 ×= = US$ 1.08

Sedangkan biaya pemesanan per lembar kulit yang terdiri dari biaya

tansport dan biaya bongkar barang sampai ke gudang ditetapkan perusahaan

sebesar US$ 65 per pesan.

B. Analisis Data

1. Penentuan pembelian yang paling ekonomis

Untuk menganalisis masalah yang pertama, yaitu penentuan jumlah

pembelian bahan baku yang ekonomis untuk setiap kali pembelian dengan

menggunakan rumus EOQ (Economical Order Quantity). Untuk kelancaran

proses produksinya maka setelah mengetahui kebutuhan bahan bakunya

perusahaan perlu menghitung berapa kali pembelian harus dilakukan, dengan

menggunakan metode EOQ (Economical Order Quantity) perusahaan dapat

menghitung pembelian yang paling ekonomis.

a. Pembelian yang paling ekonomis untuk tahun 2002 adalah :

08,1)65).(303774).(2(

=EOQ

= 6047 lembar

H2SD EOQ =

Page 53: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

38

Frekuensi pembelian yang paling ekonomis untuk tahun 2002 :

6047

303774=F

= 50,2 X

= 50X

b. Pembelian yang paling ekonomis untuk tahun 2003 adalah :

08,1)65).(213825).(2(

=EOQ

= 5073 lembar  

Frekuensi pembelian yang paling ekonomis untuk tahun 2003 :

5073

213825=F

= 42,1X

= 42X

c. Pembelian yang paling ekonomis untuk tahun 2004 adalah :

08.1)65).(386560).(2(

=EOQ

= 6821 lembar

Frekuensi pembelian yang paling ekonomis untuk tahun 2004 :

6821

386560=F

= 56.6X

= 56X

H2SD EOQ =

H2SD EOQ =

Page 54: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

39

d. Pembelian yang paling ekonomis untuk tahun 2005 adalah :

08.1)65).(301235).(2(

=EOQ

= 6022 lembar

Frekuensi pembelian yang paling ekonomis untuk tahun 2005 :

6022

301235=F

= 50X

e. Pembelian yang paling ekonomis untuk tahun 2006 adalah :

08.1)65).(274644).(2(

=EOQ

= 5750lembar

Frekuensi pembelian yang paling ekonomis untuk tahun 2006 :

5750

274644=F

= 47,7X

= 47X

H2SD EOQ =

H2SD EOQ =

Page 55: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

40

Tabel 5.4

Rekapitulasi Hasil Perhitungan EOQ dan Frekuensi Pembelian

Periode tahun 2002 -2006

Keterangan 2002 2003 2004 2005 2006 Pemakaian/tahun

(lembar) 303774 213825 386560 301235 274644Biaya

pesan/pesan(US$) 65 65 65 65 65 Biaya

simpan/unit/thn (US$) 1,08 1,08 1,08 1,08 1,08

EOQ(lbr) 6046 5073 6821 6022 5750 Frekuensi pembelian 50,2 42,1 56,6 50 47,7

Sumber : Data Primer diolah

2. Total Inventory Cost

Untuk menganalisis masalah yang kedua, penghitungan total inventory cost

adalah :

a. Perhitungan Total Inventory Cost (TIC) kulit domba pada tahun 2002 :

CQSQRTIC ⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛+⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛=

2

08.12

6046656046

303774⎟⎠⎞

⎜⎝⎛+⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛=TIC

=TIC 3265,3 + 3265,3

= US$6530,7

b. Perhitungan Total Inventory Cost (TIC) kulit domba pada tahun 2003 :

08.12

5073655073

213825⎟⎠⎞

⎜⎝⎛+⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛=TIC

= 2739,5 + 2739,5

= US$5479,1

c. Perhitungan Total Inventory Cost (TIC) kulit domba pada tahun 2004 :

08.12

6821656821

386560⎟⎠⎞

⎜⎝⎛+⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛=TIC

= 3683,5 + 3683,5

Page 56: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

41

= US$7363

d. Perhitungan Total Inventory Cost (TIC) kulit domba pada tahun 2005 :

08.12

6022656022

301235⎟⎠⎞

⎜⎝⎛+⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛=TIC

= 3251,6+ 3251,6

= US$6503,3

e. Perhitungan Total Inventory Cost (TIC) kulit domba pada tahun 2006 :

08.12

5750655750

274644⎟⎠⎞

⎜⎝⎛+⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛=TIC

= 3104,8+ 3104,8

= US$6209,7

Tabel 5.5

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Total Inventory Cost Kulit Domba

Periode tahun 2002 -2006 (US$)

Tahun Biaya Pesan Biaya Simpan TIC

2002 3265,3 3265,3 6530,7

2003 2739,5 2739,5 5479,1

2004 3683,5 3683,5 7363

2005 3251,6 3251,6 6503,3

2006 3104,8 3104,8 6209,7 Sumber : Data Primer diolah

Pada tabel 5.7 dapat dilihat bahwa pada tahun 2002 – 2006 besarnya

biaya pesan dan biaya simpan adalah sama. TIC tahun 2004 terlihat paling

signifikan kenaikannya karena pada tahun tersebut permintaan bahan baku lebih

banyak dari tahun – tahun yang lain.

3. Penentuan Persediaan Pengaman (Safety Stock)

Untuk menentukan persediaan pengaman, penulis menggunakan

metode statistika yaitu dengan menghitung penyimpangan standar (Standar

Deviation) yang terjadi antara perkiraan pemakaian bahan baku dengan

Page 57: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

42

pemakaian bahan baku sesungguhnya. Dari sejumlah bahan baku yang masih

tersisa di gudang pada saat perusahaan melakukan pemesanan bahan baku,

perusahaan hanya mentolelir risiko kekurangan bahan sebanyak 5%, sehingga

perusahaan hanya memenuhi kebutuhan bahan baku sebesar 95%. Oleh karena itu

faktor keamanan persediaan bahan baku perusahaan dapat diasumsikan sebesar

1,65(lihat table kurva normal).

Untuk menghitung persediaan pengaman digunakan rumus :

SDxZSS =

Keterangan :

SS : Safety stock

Z : Faktor pengaman

SD : Standar deviasi

Sedangkan untuk menghitung Standar Deviation menggunakan rumus :

NYXSD

2)( −∑=

Keterangan :

SD : Standar Deviation

X : Pemakaian bahan baku senyatanya

Y : Perkiraan pemakaian bahan baku

N : Banyaknya data

Untuk menghitung Standar Deviation kita buat dahulu tabel

perhitungan Standar Deviation. Perkiraan pembelian dan pemakaian bahan baku

kulit domba per bulan sudah ditentukan dalam kebijakan perusahaan yaitu, untuk

tahun 2002 sebanyak 30.000 lbr, tahun 2003 sebanyak 20.000 lbr, tahun 2004

sebanyak 35.000 lbr, 2005 sebanyak 30.000 lbr, tahun 2006 sebanyak 25.000 lbr.

Page 58: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

43

Perkiraan ini dibuat perusahaan atas dasar jumlah kulit domba yang dipakai setiap

bulannya.

Tabel 5.6.1

Hasil perhitungan Standar Deviation pemakaian bahan baku tahun 2002

Di PT Budi Manunggal (lembar)

No Bulan x y (X-Y) (X-Y)2 1 Januari 11729 30000 -18271 333829441 2 Februari 16469 30000 -13531 183087961 3 Maret 18230 30000 -11770 138532900 4 April 27348 30000 -2652 7033104 5 Mei 18267 30000 -11733 137663289 6 Juni 10368 30000 -19632 385415424 7 Juli 16684 30000 -13316 177315856 8 Agustus 37305 30000 7305 53363025 9 September 40511 30000 10511 110481121 10 Oktober 37284 30000 7284 53056656 11 November 44717 30000 14717 216590089 12 Desember 24862 30000 -5138 26399044 Jumlah 1822767910

Sumber data : PT Budi Manunggal 2008 Keterangan : X = Pemakaian Bahan baku senyatanya Y = Prakiraan pembelian dan pemakaian bahan baku Standar Deviation untuk tahun 2002, yaitu :

NYXSD

2)( −∑=

12

1822767910=

= 12.325 lembar

Persediaan pengaman bahan baku untuk tahun 2002 :

SDxZSS =

325.1265,1 x=

= 20.336 lembar

Page 59: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

44

Penyimpangan standar pemakaian bahan baku pada tahun 2002 yaitu

12.325 lembar dan persediaan pengaman bahan baku pada tahun 2002 yaitu

20.336 lembar.

Tabel 5.6.2

Hasil perhitungan Standar Deviation pemakaian bahan baku tahun 2003

Di PT Budi Manunggal (lembar)

Sumber data : PT Budi Manunggal 2008 Keterangan : X = Pemakaian Bahan baku senyatanya Y = Prakiraan pembelian dan pemakaian bahan baku Standar Deviation untuk tahun 2003, yaitu :

NYXSD

2)( −∑=

12

1494719603=

= 11161 lembar

Persediaan pengaman bahan baku untuk tahun 2003 :

SDxZSS =

No Bulan x y (X-Y) (X-Y)2 1 Januari 46172 20000 26172 684973584 2 Februari 25214 20000 5214 27185796 3 Maret 20894 20000 894 799236 4 April 16644 20000 -3356 11262736 5 Mei 23444 20000 3444 11861136 6 Juni 23764 20000 3764 14167696 7 Juli 16924 20000 -3076 9461776 8 Agustus 11245 20000 -8755 76650025 9 September 9647 20000 -10353 107184609 10 Oktober 9697 20000 -10303 106151809 11 November 5540 20000 -14460 209091600 12 Desember 4640 20000 -15360 235929600 Jumlah 1494719603

Page 60: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

45

1116165,1 x=

= 18415 lembar

Penyimpangan standar pemakaian bahan baku pada tahun 2003 yaitu

11.161 lembar dan persediaan pengaman bahan baku pada tahun 2003 yaitu

18.415 lembar.

Tabel 5.6.3

Hasil perhitungan Standar Deviation pemakaian bahan baku tahun 2004

Di PT Budi Manunggal (lembar)

Sumber data : PT Budi Manunggal 2008 Keterangan : X = Pemakaian Bahan baku senyatanya Y = Prakiraan pembelian dan pemakaian bahan baku

Standar Deviation untuk tahun 2004, yaitu :

NYXSD

2)( −∑=

12

2333207146=

= 13944 lembar

No Bulan x y (X-Y) (X-Y)2 1 Januari 19663 35000 -15337 235223569 2 Februari 26136 35000 -8864 78570496 3 Maret 27955 35000 -7045 49632025 4 April 22254 35000 -12746 162460516 5 Mei 17856 35000 -17144 293916736 6 Juni 20090 35000 -14910 222308100 7 Juli 19116 35000 -15884 252301456 8 Agustus 47911 35000 12911 166693921 9 September 36706 35000 1706 2910436 10 Oktober 38023 35000 3023 9138529 11 November 51841 35000 16841 283619281 12 Desember 59009 35000 24009 576432081 Jumlah 2333207146

Page 61: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

46

Persediaan pengaman bahan baku untuk tahun 2004 :

SDxZSS =

1394465,1 x=

= 23008 lembar

Penyimpangan standar pemakaian bahan baku pada tahun 2004 yaitu

13.944 lembar dan persediaan pengaman bahan baku pada tahun 2004 yaitu

23.008 lembar.

Tabel 5.6.4

Hasil perhitungan Standar Deviation pemakaian bahan baku tahun 2005

Di PT Budi Manunggal (lembar)

No Bulan x y (X-Y) (X-Y)2 1 Januari 7547 30000 -22453 504137209 2 Februari 29718 30000 -282 79524 3 Maret 23428 30000 -6572 43191184 4 April 30513 30000 513 263169 5 Mei 38615 30000 8615 74218225 6 Juni 30624 30000 624 389376 7 Juli 13032 30000 -16968 287913024 8 Agustus 19027 30000 -10973 120406729 9 September 8011 30000 -21989 483516121 10 Oktober 21095 30000 -8905 79299025 11 November 30242 30000 242 58564 12 Desember 49383 30000 19383 375700689 Jumlah 1969172839

Sumber data : PT Budi Manunggal 2008 Keterangan : X = Pemakaian Bahan baku senyatanya Y = Prakiraan pembelian dan pemakaian

Standar Deviation untuk tahun 2005, yaitu :

NYXSD

2)( −∑=

Page 62: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

47

12

1969172839=

= 12.810 lembar

Persediaan pengaman bahan baku untuk tahun 2005 :

SDxZSS =

810.1265,1 x=

= 21137 lembar

Penyimpangan standar pemakaian bahan baku pada tahun 2005 yaitu

12.810 lembar dan persediaan pengaman bahan baku pada tahun 2005 yaitu

21.137 lembar.

Tabel 5.6.5

Hasil perhitungan Standar Deviation pemakaian bahan baku tahun 2006

Di PT Budi Manunggal (lembar)

No Bulan x y (X-Y) (X-Y)2 1 Januari 30538 25000 5538 30669444 2 Februari 28587 25000 3587 12866569 3 Maret 36616 25000 11616 134931456 4 April 30423 25000 5423 29408929 5 Mei 29095 25000 4095 16769025 6 Juni 31192 25000 6192 38340864 7 Juli 21061 25000 -3939 15515721 8 Agustus 16357 25000 -8643 74701449 9 September 9476 25000 -15524 240994576 10 Oktober 3896 25000 -21104 445378816 11 November 13642 25000 -11358 129004164 12 Desember 23761 25000 -1239 1535121 Jumlah 1170116134

Sumber data : PT Budi Manunggal 2008 Keterangan : X = Pemakaian Bahan baku senyatanya Y = Prakiraan pembelian dan pemakaian

Page 63: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

48

Standar Deviation untuk tahun 2006, yaitu :

NYXSD

2)( −∑=

12

1170116134=

= 9875 lembar

Persediaan pengaman bahan baku untuk tahun 2006 :

SDxZSS =

987565,1 x=

= 16293 lembar

Penyimpangan standar pemakaian bahan baku pada tahun 2006 yaitu

9.875 lembar dan persediaan pengaman bahan baku pada tahun 2006 yaitu 16.293

lembar.

Tabel 5.7

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Deviasi Standar, Nilai Z,

dan Safety Stock (lembar)

Sumber : Data Primer diolah

Pada tabel 5.8 dapat dilihat bahwa safety stock pada tahun 2002 sampai

tahun 2003 mengalami penurunan. Namun pada tahun 2004 safety stock

Tahun Deviasi Standar Nilai Z Safety Stock 2002 12325 1.65 20336 2003 11161 1.65 18415 2004 13944 1.65 23008 2005 12810 1.65 21137 2006 9875 1.65 16293

Page 64: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

49

meningkat cukup drastis dan pada tahun berikutnya yaitu tahun 2005 sampai 2006

kembali mengalami penurunan.

C. Pembahasan

Dengan perhitungan model EOQ diperoleh pembelian yang paling

ekonomis per pesan, frekuensi pembelian dan safety stock, dan perbandingan

dengan keadaan yang sesungguhnya adalah :

Tabel 5.8

Perbandingan Perhitungan Jumlah Pembelian dan Frekuensi Pembelian

Kulit Domba antara Kondisi Senyatanya dengan Model EOQ

di PT Budi Manunggal pada Tahun 2002 – 2006

Tahun Pembelian Frekuensi

EOQ (lembar)

Senyatanya (lembar) EOQ Senyatanya

2002 6046,93 30000 50,2 12 2003 5073 20000 42,1 12 2004 6821 35000 56,6 12 2005 6022 30000 50 12 2006 5750 25000 47,7 12

Sumber : Tabel 5.4; 5.6.1 – 5.6.5

Pada tabel 5.10 dapat dilihat bahwa perbandingan pembelian bahan

baku dari tahun 2002 -2006 lebih besar daripada pembelian bahan baku menurut

model EOQ. Sedangkan frekuensi pembelian yang dilakukan perusahaan

senyatanya lebih kecil daripada frekuensi pembelian menurut model EOQ. Maka

dapat dikatakan bahwa jumlah pembelian yang dilakukan perusahaan belum

efisien, sedangkan frekuensi senyatanya lebih efisien.

Page 65: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

50

Tabel 5.9

Perbandingan Perhitungan Total Inventory Cost antara Model EOQ dengan

Keadaan Sebenarnya di PT Budi Manunggal pada Tahun 2002 – 2006 (US$)

Tahun Biaya Pesan Biaya Simpan TIC EOQ Senyatanya EOQ Senyatanya EOQ Senyatanya

2002 3265,3 780 3265,3 60724,08 6530,7 61504,08 2003 2739,5 780 2739,5 28269 5479,1 29049 2004 3683,5 780 3683,5 36115,2 7363 36895,2 2005 3251,6 780 3251,6 63466,2 6503,3 64246,2 2006 3104,8 780 3104,8 27384,48 6209,7 28164,48

Sumber : Tabel 5.5; 5.6.1 – 5.6.1; 5.8, Lampiran I - V

Pada Tabel 5.11 dapat dilihat bahwa Total Inventory Cost senyatanya

lebih besar dari pada Total inventory Cost menurut model EOQ, maka Total

inventory Cost senyatanya yang terjadi di perusahaan belum efisien.

Untuk mengetahui seberapa besar selisih TIC senyatanya dengan TIC

menurut model EOQ, maka penulis membuat rekapitulasi perhitungan selisih

antara TIC senyatanya dengan TIC berdasarkan EOQ seperti tabel dibawah ini.

Tabel 5.10

Perhitungan selisih antara Total Inventory Cost senyatanya dengan Total

Inventory Cost menurut model EOQ pada tahun 2002 – 2006 (US$)

Tahun Total Inventory Cost Selisih Senyatanya EOQ

2002 61504,08 6530,7 54973.382003 29049 5479,1 23569.92004 36895,2 7363 29532.22005 64246,2 6503,3 57742.92006 28164,48 6209,7 21954.78

Sumber : Tabel 5.9

Page 66: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

51

Dari Tabel 5.12 dapat dilihat TIC senyatanya lebih besar dari pada TIC

menurut model EOQ, sehingga dapat diartikan bahwa ada perbedaan biaya yang

menunjukkan TIC senyatanya tahun tersebut belum efisien.

Page 67: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

52

52

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pengendalian bahan baku pada PT Budi

Manunggal di Yogyakarta periode tahun 2002 – 2006, dapat dikemukakan

beberapa hal yaitu :

1. Berdasarkan perhitungan EOQ (Economical Order Quantity) jumlah bahan

baku yang ekonomis untuk setiap kali pembelian pada tahun 2002 sejumlah

6.046,93 lembar, tahun 2003 sejumlah 5.073 lembar, tahun 2004 sejumlah

6.821 lembar, tahun 2005 sejumlah 6.022 lembar, tahun 2006 sejumlah 5.750

lembar.

2. Total Inventory Cost menurut perhitungan EOQ pada tahun 2002 adalah

sebesar US$6530,7, tahun 2003 sebesar US$5479,1, tahun 2004 sebesar

US$7363, tahun 2005 sebesar US$6503,3, tahun 2006 sebesar US$6209,7.

3. Total Inventory Cost yang dikeluarkan perusahaan pada tahun 2002 sebesar

US$61504,08, tahun 2003 sebesar US$29049, tahun 2004 sebesar

US$36895,2, tahun 2005 US$64246,2, tahun 2006 sebesar US$28164,48.

Dengan demikian dari perbandingan perhitungan pembelian bahan baku

menurut EOQ dengan pembelian bahan baku yang ekonomis menurut perusahaan

dan perhitungan TIC menurut EOQ dengan perhitungan TIC menurut perusahaan,

perhitungan EOQ dan perhitungan TIC menurut EOQ lebih efisien.

Page 68: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

53

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut, saran yang dapat penulis

berikan pada PT Budi Manunggal adalah sebagai berikut :

- Perusahaan dapat menggunakan analisis perhitungan EOQ untuk mengetahui

jumlah pembelian bahan baku yang optimal dan total biaya persediaan pada

tahun – tahun berikutnya apakah sudah efisien atau belum.

C. Keterbatasan

Dalam penelitian ini penulis menemukan beberapa keterbatasan yang

mengakibatkan hasil penelitian ini tidak dapat dikatakan benar secara mutlak.

1. Keterbatasan mengenai data, bahwa dalam penghitungan untuk mencari jumlah

pemesanan yang paling ekonomis menggunakan data persediaan yang terjadi

pada tahun sebelumnya.

2. Keterbatasan mengenai beberapa asumsi yang harus dipenuhi dalam metode

penentuan jumlah pembelian yang ekonomis (EOQ), diantaranya adalah bahan

mentah yang selalu tersedia di pasar, potongan tunai yang tidak diberikan oleh

supplier kepada pembeli dimana kenyataannya asumsi tersebut ternyata cukup

sulit dipenuhi.

Page 69: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

54

54

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, A (1996), Manajemen Produksi, Perencanaan Sistem Produksi, (Ed 4),

Yogyakarta : BPFE. Assauri, S (1980), Manajemen Produksi, Jakarta, Lembaga Penerbit FE – UI.

Baroto, Teguh (2002), Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Jakarta : Ghalia Indonesia

Buffa, E. S (1998), Manajemen Produksi Operasi, Jakarta, Erlangga.

Handoko, T. Hani (1994), Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Yogyakarta : BPFE UGM.

Ogawa, Eiji (1996), Manajemen Produksi Modern,Jakarta : FE – UI.

Prawirosentono, Suyadi (2007), Manajemen Operasi : Analisis dan Studi Kasus, Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Soeratno (1993), Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi Dan Bisnis,

Yogyakarta : UPP. AMP. Sukardi (2003), Metodologi Penelitian Pendidikan : Kompetensi dan

Praktiknya, Jakarta : Bumi Aksara. Sumayang, Lalu (2003), Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi,

Jakarta: Salemba Empat. Subagyo, Pangestu (2000), Manajemen Operasi, Edisi pertama,

Yogyakarta: BPFE.

Page 70: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

55

55

LAMPIRAN

Page 71: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

56

Lampiran I

Data Senyatanya tahun 2002

Bulan pemakaian pembelian persediaan akhir

frekuensi pesan

biaya pesan

biaya simpan/ unit

biaya simpan

TIC

Januari 11729 30000 18271 1 65 1.08 19732.68 19797.68Februari 16469 30000 13531 1 65 1.08 14613.48 14678.48Maret 18230 30000 11770 1 65 1.08 12711.6 12776.6April 27348 30000 2652 1 65 1.08 2864.16 2929.16Mei 18267 30000 11733 1 65 1.08 12671.64 12736.64Juni 10368 30000 19632 1 65 1.08 21202.56 21267.56Juli 16684 30000 13316 1 65 1.08 14381.28 14446.28

Agustus 37305 30000 -7305 1 65 1.08 -7889.4 -7824.4September 40511 30000 -10511 1 65 1.08 -11351.88 -11286.88Oktober 37284 30000 -7284 1 65 1.08 -7866.72 -7801.72

November 44717 30000 -14717 1 65 1.08 -15894.36 -15829.36Desember 24862 30000 5138 1 65 1.08 5549.04 5614.04

Σ 303774 360000 56226 12 780 60724.08 61504.08

Page 72: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

57

Lampiran II

Data Senyatanya tahun 2003 Bulan pemakaian pembelian persediaan

akhir frekuensi

pesan biaya pesan

biaya simpan/

unit

biaya simpan TIC

Januari 46172 20000 -26172 1 65 1.08 -28265.76 -28200.76Februari 25214 20000 -5214 1 65 1.08 -5631.12 -5566.12Maret 20894 20000 -894 1 65 1.08 -965.52 -900.52April 16644 20000 3356 1 65 1.08 3624.48 3689.48Mei 23444 20000 -3444 1 65 1.08 -3719.52 -3654.52Juni 23764 20000 -3764 1 65 1.08 -4065.12 -4000.12Juli 16924 20000 3076 1 65 1.08 3322.08 3387.08

Agustus 11245 20000 8755 1 65 1.08 9455.4 9520.4September 9647 20000 10353 1 65 1.08 11181.24 11246.24Oktober 9697 20000 10303 1 65 1.08 11127.24 11192.24

November 5540 20000 14460 1 65 1.08 15616.8 15681.8Desember 4640 20000 15360 1 65 1.08 16588.8 16653.8

Σ 213825 240000 26175 12 780 28269 29049

Page 73: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

58

Lampiran III

Data Senyatanya tahun 2004 Bulan pemakaian pembelian persediaan

akhir frekuensi pesan

biaya pesan

biaya simpan/ unit

biaya simpan TIC

Januari 19663 35000 15337 1 65 1.08 16563.96 16628.96Februari 26136 35000 8864 1 65 1.08 9573.12 9638.12Maret 27955 35000 7045 1 65 1.08 7608.6 7673.6April 22254 35000 12746 1 65 1.08 13765.68 13830.68Mei 17856 35000 17144 1 65 1.08 18515.52 18580.52Juni 20090 35000 14910 1 65 1.08 16102.8 16167.8Juli 19116 35000 15884 1 65 1.08 17154.72 17219.72

Agustus 47911 35000 -12911 1 65 1.08 -13943.88 -13878.88September 36706 35000 -1706 1 65 1.08 -1842.48 -1777.48Oktober 38023 35000 -3023 1 65 1.08 -3264.84 -3199.84

November 51841 35000 -16841 1 65 1.08 -18188.28 -18123.28Desember 59009 35000 -24009 1 65 1.08 -25929.72 -25864.72

Σ 386560 420000 33440 12 780 36115.2 36895.2

Page 74: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

59

Lampiran IV

Data Senyatanya tahun 2005 Bulan pemakaian pembelian persediaan

akhir frekuensi pesan

biaya pesan

biaya simpan/ unit

biaya simpan TIC

Januari 7547 30000 22453 1 65 1.08 24249.24 24314.24 Februari 29718 30000 282 1 65 1.08 304.56 369.56 Maret 23428 30000 6572 1 65 1.08 7097.76 7162.76 April 30513 30000 -513 1 65 1.08 -554.04 -489.04 Mei 38615 30000 -8615 1 65 1.08 -9304.2 -9239.2 Juni 30624 30000 -624 1 65 1.08 -673.92 -608.92 Juli 13032 30000 16968 1 65 1.08 18325.44 18390.44

Agustus 19027 30000 10973 1 65 1.08 11850.84 11915.84 September 8011 30000 21989 1 65 1.08 23748.12 23813.12 Oktober 21095 30000 8905 1 65 1.08 9617.4 9682.4

November 30242 30000 -242 1 65 1.08 -261.36 -196.36 Desember 49383 30000 -19383 1 65 1.08 -20933.64 -20868.64

Σ 301235 360000 58765 12 780 63466.2 64246.2

Page 75: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

60

Lampiran V

Data Senyatanya tahun 2006 Bulan pemakaian pembelian persediaan

akhir frekuensi pesan

biaya pesan

biaya simpan/ unit

biaya simpan TIC

Januari 30538 25000 -5538 1 65 1.08 -5981.04 -5916.04Februari 28587 25000 -3587 1 65 1.08 -3873.96 -3808.96Maret 36616 25000 -11616 1 65 1.08 -12545.28 -12480.28April 30423 25000 -5423 1 65 1.08 -5856.84 -5791.84Mei 29095 25000 -4095 1 65 1.08 -4422.6 -4357.6Juni 31192 25000 -6192 1 65 1.08 -6687.36 -6622.36Juli 21061 25000 3939 1 65 1.08 4254.12 4319.12

Agustus 16357 25000 8643 1 65 1.08 9334.44 9399.44September 9476 25000 15524 1 65 1.08 16765.92 16830.92Oktober 3896 25000 21104 1 65 1.08 22792.32 22857.32

November 13642 25000 11358 1 65 1.08 12266.64 12331.64Desember 23761 25000 1239 1 65 1.08 1338.12 1403.12

Σ 274644 300000 25356 12 780 27384.48 28164.48

Page 76: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

61

Lampiran VI

DAFTAR PERTANYAAN I. Gambaran Umum Perusahaan

A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

1. Apa nama perusahaan?

2. Kapan perusahaan didirikan dan oleh siapa?

3. Apakah perusahaan sudah berbadan hokum?

4. Apa yang menjadi tujuan perusahaan?

5. Bagaimana perkembangan perusahaan ditinjau secara keseluruhan?

B. Lokasi Perusahaan

1. Dimana perusahaan didirikan?

2. Faktor – faktor apa yang menjadi landasan pemilihan lokasi

perusahaan?

II. Personalia

A. Struktur Organisasi

1. Bagaimana struktur organisasi perusahaan?

2. Bagaimana wewenang dan tanggung jawab masing – masing bagian

dalam organisasi?

B. Tenaga Kerja

1. Berapakah jumlah karyawan pada perusahaan ini ?

2. Bagaiman sistem penggajiannya?

3. Bagaimana penentuan hari dan jam kerja karyawan?

C. Fasilitas

1. Tunjangan – tunjangan apa sajakah yang diberikan perusahaan kepada

karyawannya?

2. Apakah karyawan juga diasuransikan?

Page 77: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

62

II. Produksi

A. Bahan baku apa sajakah yang dibutuhkan?

B. Bahan penolong apa yang dibutuhkan?

C. Darimana bahan baku diperoleh?

D. Apa jenis mesin yang digunakan dalam proses produksi?

E. Bagaimana perusahaaan mengatur susunan mesin produksinya?

F. Bagaimana proses produksi berlangsung?

G. Bagaimana proses pembuatan untuk masing – masing produksi?

H. Apakah volume produksi tiap bulan stabil?

IV. Pemasaran

A. Bagaimana pendistribusian hasil produksinya?

B. Produk apa sajakah yang dihasilkan oleh perusahaan?

Page 78: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

63

Page 79: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

64

Page 80: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

65

Page 81: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM ... · dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PERENCANAAN PRODUKSI” studi kasus pada PT Budi Manunggal

66