analisis pengaruh suasana toko, kualitas pelayanan,...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH SUASANA TOKO, KUALITAS PELAYANAN,
LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
(Studi Kasus Pada Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 )
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Ramadhan Ali Nasution
NIM. 1113081000041
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H/2019 M
ii
iii
iv
v
vi
ANALISIS PENGARUH SUASANA TOKO, KUALITAS PELAYANAN,
LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI
KASUS PADA WARUNK UPNORMAL COFFEE ROASTER BINTARO
SEKTOR 7)
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Suasana Toko, Service Quality, Location
and price on Purchasing Decisions. This research is a case study with
quantitative methods. The data used in this study are primary data collected
through questionnaires using incidental sampling techniques. The data analysis
technique in this research is multiple linear analysis using statistical product and
service solutions (SPSS) 25 software.
The results of this study indicate that Suasana Toko, Service Quality, Location
and Price have a partial and simultaneous effect on Purchasing Decisions.
Keywords: Store Atmosphere, Service Quality, Location, Price, Purchase
Decision.
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Suasana Toko, Kualitas
Pelayanan, Lokasi dan harga terhadap Keputusan Pembelian. Penelitian ini
merupakan studi kasus dengan metode kuantitatif. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner
menggunakan teknik incidental sampling. Teknik analisis data dalam penelitian
ini adalah analisis linear berganda menggunakan software statistical product and
service solutions (SPSS)25.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Suasana Toko, Kualitas Pelayanan,
Lokasi dan Harga berpengaruh parsial dan simultan terhadap Keputusan
Pembelian.
Kata kunci :Suasana Toko, Kualitas Pelayanan, Lokasi, Harga, Keputusan
Pembelian.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmutullahi Wabarakatuh.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat,
serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW
dan para sahabatnya. Adapun penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk
memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa terselesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan,
bimbingan, petunjuk, serta saran dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Orang tua tercinta, Bapak Ali Asmar Nasution dan Ibu Aspina Nasution yang
senantiasa memberikan dukungan baik secara moril maupun materil kepada
penulis, dan menjadi inspirasi utama penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih untuk segala kasih sayang, kesabaran, dan nasihat yang begitu
berharga yang tidak henti diberikan kepada penulis.
2. Kakak-kakak dan adik tercinta, Fatimah Nasution dan Khaidir Ali Nasution
yang selalu memberikan motivasi, nasihat, masukan, dukungan, doa, dan
menjadi penyemangat penulis selama proses pengerjaan skripsi ini.
3. Bapak Prof. Dr. Amilin, M.Si.,Ak.,CA.,QIA.,BKP.,CRMP. selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
HidayatullahJakarta.
4. Ibu Murdiyah Hayati, SE., M.M. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif HidayatullahJakarta.
5. Ibu Amalia, SE.,MSM. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif HidayatullahJakarta.
6. Ibu Ela Patriana, Ir., M.M. selaku dosen Pembimbing Skripsi, terima kasih
telah berkenan meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing saya, yang
telah bersedia memberikan motivasi, tambahan ilmu, arahan dan solusi dari
setiap permasalahan atas kesulitan dalam penulisan skripsi ini.
ix
7. Bapak Lili Supriyadi, S.Pd., MM. selaku dosen Pembimbing Akademik yang
telah bersedia memberikan motivasi, banyak ilmu dan solusi selama
masaperkuliahan.
8. Seluruh Bapak/Ibu dosen dan Staf Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan
pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan dan membantu
penulis.
9. Teman-teman Angkatan 2013 khusunya Reza Adriansyah, Rachman
Deniansyah, Arya Darmawan, Erixa Nur Mawardani, Muammar Khadafi, Ian
Sunandar, Yoga Ferdiansyah, Abdul Karim Muzakky, Zekha nanda, Tias
Abdurrahman, Puspa insani beserta Angkatan 13 lainnya yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu yang telah membantu, mendukung, saling bertukar
ilmu dan senantiasa berjuang bersama.
10. Muhammad Afdal Alfaruq yang selalu setia menemani penulis selama
penyusunan skripsi ini serta memberikan motivasi bagi penulis.
11. Salma nur Azizah , Abdul Haris Soni, Utari Purwo Astuti,kak Hasan
(Jambul), kak saeful nurul zaman (Bungsu), Bang Yudi Adiyatna, kak hakim,
kak dorojatyas, kak tio karisma ,ahmad amrulloh (aam), adik-adik komfeis
beserta senior yang selalu bersedia membantu, mendoakan, dan
menyemangati penulis di kala penulis mulai lengah, serta memberikan
motivasi yang begitu berharga bagi penulis.
12. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yangtelah banyak
membantu dan memberi masukan serta inspirasi bagi penulis, suatu
kebahagian telah dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua,
terima kasih banyak.
Akhir kata,penulis memahami bahwasanya tak ada satupun di dunia ini
yang sempurna, tak terkecuali skripsi ini, oleh karena itu penulis
mengharapkan kepada pembaca berkenan memberikan saran yang
membangun guna memberikan koreksi pada skripsi ini dan diadakan
perbaikan untuk penulis berikutnya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
x
Jakarta, 10 Desember 2019
Ramadhan Ali Nasution
xi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Pembimbing .......................................................................ii
Lembar pengesahan Ujian Komprehensif ...........................................................iii
Lembar Pengesahan Skripsi ................................................................................iv
Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ........................................................v
ABSTRACT ......................................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 17
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 18
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 20
A. Teori yang Berkenaan Dengan Variabel yang Diambil ............................ 20
1. Pemasaran Ritel ......................................................................... 20
2. Suasana Tok ............................................................................... 22
4. Kualitas Pelayanan .................................................................... 26
5. Lokasi ......................................................................................... 28
6. Harga ......................................................................................... 32
7. ... Keputusan Pembelian……………………………………………….36
B. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 46
C. Kerangka Pemikiran ................................................................................. 52
D. Hipotesis ................................................................................................... 54
xii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................................... 56
A. Lingkup Penelitian .......................................................................................... 56
B. Metode Penentuan Sampel ............................................................................. 56
1. Populasi...................................................................................... 56
2. Sampel ........................................................................................ 56
C. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 57
1. Data Primer ............................................................................... 57
2. Data Sekunder ............................................................................ 58
D. Metode Analisis Data ............................................................................... 58
E. Operasional Variabel................................................................................. 63
BAB IV ............................................................................................................. 68
ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................................. 68
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................................... 68
B. Analisis dan Pembahasan .......................................................................... 69
1. Deskripsi Data Responde ........................................................... 69
2. Hasil Uji Kualitas Data ............................................................. 72
3. Analisis Deskriptif ....................................................................... 79
4. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................ 107
5. Analisis Regresi Linear Berganda ............................................ 114
BAB V ............................................................................................................. 125
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 125
A. Kesimpulan ............................................................................................. 125
B. Saran ....................................................................................................... 126
LAMPIRAN .................................................................................................... 133
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 35
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian............................................................ 35
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ..................................................................... 57
Tabel 4.2 Usia Responden..................................................................................... 58
Tabel 4.3 Pendidikan Akhir Responden................................................................ 58
Tabel 4.4 Pekerjaan atau Kegiatan Responden ..................................................... 59
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Suasana Toko ......................................................... 61
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Promosi Penjualan ................................................. 62
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan ................................................. 63
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian ............................................ 64
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................. 64
Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Store Atmospher............... 65
Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Promosi Penjualan ........... 66
Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kualitas Pelayanan ........... 67
Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keputusan Pembelian ...... 67
Tabel 4.14 Hasil Uji Kolmogorov-Smirno............................................................ 68
Tabel 4.15 Hasil Uji Heterokedestisitas Glejser ................................................... 68
Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinearitas.................................................................. 69
Tabel 4.17 Analisis Regresi Linear Berganda....................................................... 70
Tabel 4.18 Hasil Uji t ............................................................................................ 70
Tabel 4.19 Hasil Uji F ........................................................................................... 71
Tabel 4.20 Hasil Analisis Koefisien Determinasi ................................................. 72
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 10 Nilai Penjualan Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 Juni
2019 – September 2019 ........................................................................................... 1
Gambar 4.1 Kurva Normal P-Plot Hasil Uji Normalitas Data .............................. 91
Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedestisitas Scatterplot ............................................ 93
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan bisnis di era abad 21 telah berkembang sangat pesat
dan mengalami metamorphosis yang berkesinambungan. setiap pelaku usaha
di tiap kategori bisnis dituntut untuk memiliki kepekaan terhadap setiap
perubahan yang terjadi dan menempatkan orientasi kepada kepuasan
pelanggan sebagai tujuan utama (Kotler, 2005). Tidak terkecuali usaha dalam
penyajian makanan dan minuman (food service) yang dimulai dari skala kecil
seperti warung-warung dan kafe tenda; bisnis makanan berskala menengah
seperti rumah makan dan kafe; sampai dengan bisnis makanan yang berskala
besar seperti restoran-restoran di hotel berbintang.
Menurut Ketua Kompartemen Industri dan Kopi Spesial Asosiasi
Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Pranoto Soenarto
memperkirakan konsumsi kopi di pasar domestik Indonesia akan mencapai
1,6 kg – 1,7 kg per kapita. Proyeksi tersebut meningkat pesat dibandingkan
dengan kondisi pada 10 tahun – 12 tahun lalu yang hanya 0,8 kg per kapita.
Pranoto berpendapat peningkatan konsumsi domestik RI akan mendongkrak
harga kopi di pasar internasional. Indonesia harus bisa belajar dari Brasil
yang 50% kopinya dikonsumsi oleh penduduknya sendiri.
Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan
dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia
yang dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua varietas pohon kopi yang
2
dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi
Arabika (Coffea arabica).(www.lahan.co.id).
. Kopi merupakan salah satu jenis minuman global yang dicintai oleh
sebagian besar umat manusia dan memang sudah menjadi bagian dari gaya
hidup. Minuman berwarna pekat ini sangat mudah ditemukan, mulai dari
warung pinggir jalan, cafe, sampai restoran mewah maupun hotel berbintang
menyediakan minuman kopi dengan variasi jenis dan harga yang berbeda.
Coffee shop di Indonesia biasa disebut warung kopi atau kedai kopi.
Coffee shop atau warung kopi dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah
“sebuah tempat yang menjual kopi dan jenis minuman lain, serta makanan-
makanan kecil dengan harga yang murah”.
Jika kita lihat kondisi saat sekarang ini, perkembangan dunia usaha
telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat
untuk memperebutkan konsumen. Persaingan membuat para pelaku usaha
untuk memberikan yang terbaik kepada konsumen dengan meningkatkan
kualitas produk dan pelayanan. Perusahaan sejenis yang beroperasi dengan
berbagai produk/jasa yang ditawarkan semakin banyak berkembang dan
dapat mempengaruhi sikap konsumen terhadap produk/jasa tersebut.
Dikutip dari (www.mokapos.com) Sebagai penghasil kopi terbesar
keempat di dunia setelah Kolombia, Brazil, dan Vietnam, Indonesia terus
bergerak dan mencatat prestasi dalam meningkatkan penjualan kopi. Google
Trends bahkan menemukan bahwa persentase orang-orang yang mencari kata
kunci “kedai kopi” atau “coffee shop” di internet mengalami kenaikan dari
50% di bulan Agustus 2017 sampai 100% di bulan Agustus tahun 2018.
3
Adapun kota-kota di Indonesia yang paling banyak melakukan pencarian
tentang “coffee shop” adalah Bali, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan
Yogyakarta.
Berbicara tentang persaingan usaha yang semakin ketat khususnya
usaha- usaha yang menjadikan kopi sebagai menu utama, Kota Tangerang
Selatan semakin marak dengan beragam coffee shop baru yang berdiri dan
tersebar, namun tidak semua coffee shop di daerah Tangerang Selatan banyak
dikunjungi oleh konsumen, karena hanya coffee shop tertentu yang terlihat
ramai pengunjung. Keputusan pembelian di sebuah coffee shop dipengaruhi
beberapa hal, seperti suasan toko yang terjamin, kualitas pelayanan, lokasi
yang strategis dan harga yang terjangkau.
Pemain pasar minuman kopi harus mempunyai kemampuan untuk
menghadapi lingkungan yang serba dinamis dengan berorientasi pada
konsumen, dimana selera konsumen terhadap produk mudah berubah dari
waktu ke waktu.
Pemain pasar minuman kopi juga harus memperhatikan pelayanan,
penetapan harga yang seusai, penjagaan kualitas, serta fasilitas tambahan
lainnya yang dapat memberikan sikap positif bagi konsumen sehingga produk
tersebut mempunyai keunggulan tersendiri dibandingkan dengan produk kopi
lainnya.
Salah satu jenis usaha Coffee Shop baru yang sedang berkembang
adalah Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7. Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 dengan outlet berada di Bintaro Sektor 7 Tangerang Selatan,
meskipun Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 tergolong Coffee Shop
4
baru di Bintaro Sektor 7, tetapi dapat langsung mampu diminati dan diterima
oleh semua kalangan. Menawarkan bisnis minuman berbahan dasar kopi
dengan harga terjangkau dan unggul di kualitas dan cita rasa.
Tabel 1.1
Nilai penjualan Upnormal Coffee Roaster Bintaro
Sektor 7
Juni 2019-September 2019
NO. BULAN/TAHUN KEUNTUNGAN
1 JULI 2019 23.590.000
2 AGUSTUS 2019 26.780.000
3 SEPTEMBER 2019 35.988.000
4 OKTOBER 2019 37.854.000
5 NOVEMBER 2019 33.657.000
6 DESEMBER 2019 34.500.000
Sumber : Data internal Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7
Pada bulan Juli 2019 sampai Agustus 2019, penjualan Upnormal
Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 mengalami sedikit peningkatan dari jumlah
keuntungan yang diperoleh. Pada bulan Juli hingga September 2019, nilai
penjualan mengalami peningkatan yang besar dari bulan sebelumnya, baik
dari segi nilai penjualan yang terjadi. Hal ini dikarenakan telah adanya
promosi seperti pada penjelasan sebelumnya disertai penambahan beberapa
fasilitas dan menu yaitu penambahan kapasitas tempat duduk, fasilitas
hotspot, tv kabel, neon box, perubahan suasana tempat dengan penggantian
cat dan stiker dinding, penambahan menu yang banyak diminta oleh
pelanggan pada bulan bulan sebelumnya seperti es krim dan coklat. Pada
5
bulan-bulan berikutnya terjadi sedikit penurunan nilai penjualan secara
berangsur yaitu dari bulan Oktober hingga November 2019.
Terjadinya penurunan nilai penjualan,turunnya jumlah nilai penjualan
pada periode Oktober hingga November 2019 menunjukkan adanya
penurunan jumlah pengunjung karena kualitas pelayanan yang diberikan dari
pihak Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 dianggap konsumen kurang
memuaskan serta kondisi kedai yang kotor pada malam hari sehingga
membuat keputusan pembelian oleh konsumen tersebut di kedai tersebut
fluktuatif .
Pada Bulan November 2019 hingga Desember 2019 terjadi kenaikan
nilai penjualan. Terjadinya kenaikan penjualan dikarenakan keluhan
konsumen yang ada pada bulan sebelumnya seperti kondisi kedai yang kotor
serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen segera ditanggapi oleh
pihak manajemen Upnormal Coffee Roaster Bintaro sektor 7
Dari hasil observasi yang dilakukan penulis, dari jumlah nilai
penjualan yang ada ,wawancara terhadap karyawan dan observasi di
Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 dapat diduga adanya pengaruh
dari Suasana Toko dan Kualitas pelayanan kepada sikap konsumen terhadap
Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7, sehingga terjadi fluktuasi
keputusan konsumen dari waktu ke waktu.
Banyak faktor yang dapat memengaruhi konsumen dalam melakukan
pembelian seperti memberikan harga yang terjangkau. Perusahaan harus
menyediakan atau menjual barang dan jasa yang diinginkan konsumen
dengan harga yang pantas dan setimpal dengan kualitas barang dan jasa yang
6
disediakannya. Banyaknya jumlah gerai cafe yang bermunculan saat ini
membuat konsumen semakin selektif dalam menentukan pilihannya Salah
satu pertimbangan yang dimiliki konsumen adalah pada aspek suasana toko.
Konsumen kini makin mendambakan toko dengan suasana toko yang
unik, nyaman dan homey. Untuk itu perusahaan harus berusaha memberikan
suasana toko seperti yang diinginkan konsumen yang mengikuti
perkembangan zaman demi menarik dan mempertahankan minat konsumen.
Donovan dan Rositter berpendapat bahwa suasana toko melibatkan afeksi
dalam bentuk keadaan emosi konsumen yang berbelanja di dalam toko yang
mungkin tidak sepenuhnya disadari olehnya (Peter & Olson, 2014:265).
Stimulus lingkungan, termasuk di dalamnya suasana toko, memengaruhi
kondisi emosi konsumen, yang pada gilirannya memengaruhi perilaku
mendekat atau menghindar. suasana toko yang menarik dan nyaman akan
memengaruhi perilaku mendekat konsumen. Sebaliknya, store atmosphere
yang kurang menarik dan kurang nyaman akan memengaruhi perilaku
menghindar konsumen.
Hal lain yang tidak boleh luput dari perhatian adalah masalah lokasi
toko. Meskipun bukan bagian lingkungan internal toko, lokasi toko adalah
aspek penting dari strategi saluran. Lokasi yang bagus memudahkan akses ke
toko, menarik banyak konsumen, dan dapat mengubah pola belanja
konsumen secara signifikan. Ketika outlet pengecer dengan tawaran berbagai
produk serupa bermunculan, bahkan sedikit saja perbedaaan lokasi toko dapat
berdampak signifikan pada pangsa pasar dan tingkat laba (Peter & Olson,
2014:268).
7
Strategi pemasaran perusahaan dalam memenuhi keinginan konsumen
selanjutnya adalah harga, dimana setiap gerai memiliki harga yang bervariatif
sesuai dengan strategi pemasaran yang telah disiapkannya. Menurut Kotler
dan Armstrong (2008: 62), harga adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk
suatu produk atau jasa. Harga adalah nilai barang atau jasa yang diungkapkan
dalam satuan rupiah atau satuan uang lainnya. Sedangkan harga jual adalah
nilai yang dibebankan kepada pembeli atau pemakai barang dan jasa.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengkaji
tentang “ANALISIS PENGARUH SUASANA TOKO, KUALITAS
PELAYANAN, LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN (STUDI KASUS PADA WARUNK UPNORMAL
COFFEE ROASTER BINTARO SEKTOR 7)”.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh dari
Suasana Toko, Kualitas Pelayanan, Lokasi dan Harga terhadap Keputusan
Pembelian di Warung Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7. Adapun
perumusan permasalahannya adalah sebagai berikut:
1. Apakah Suasana Toko (X1) berpengaruh langsung terhadap Keputusan
Pembelian (Y)?
2. Apakah Kualitas Pelayanan (X2) berpengaruh langsung terhadap
Keputusan Pembelian (Y)?
8
3. Apakah Lokasi (X3) berpengaruh langsung terhadap Keputusan
Pembelian (Y)?
4. Apakah Harga (X3) berpengaruh langsung terhadap Keputusan
Pembelian (Y)?
5. Apakah suasana toko (X1), Kualitas Pelayanan (X2), Lokasi (X3) dan
Harga (X4) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y)
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan oleh penulis
adalah:
1. Menganalisis pengaruh secara parsial antara variabel Suasana Toko
(X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
2. Menganalisis pengaruh secara parsial antara variabel Kualitas
Pelayanan (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
3. Menganalisis pengaruh secara parsial antara variabel Lokasi (X3)
terhadap Keputusan Pembelian (Y)
4. Menganalisis pengaruh secara parsial antara variabel Harga (X3)
terhadap Keputusan Pembelian (Y)
5. Menganalisis pengaruh secara simultan antara variabel suasana toko
(X1), Kualitas Pelayanan (X2), Lokasi (X3) dan Harga (X4) melalui
Keputusan Pembelian (Y)
9
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis
Untuk menambah pengetahuan penulis di bidang pemasaran dan
perdagangan elektronik, sebagai penerapan teori-teori yang telah
diperoleh di perkuliahan dan juga sebagai prasyarat untuk menempuh
gelar sarjana dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeritas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan
strategi yang akan ditempuh perusahaan untuk mempertahankan
pelanggan agar tidak berpindah ke merek lain dan juga untuk bahan
pertimbangan strategi perusahaan baru agar dapat bersaing dengan
perusahaan lain.
c. Bagi pihak lain
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi
penelitian selanjutnya yang lebih lengkap dari ini dan dapat menambah
wawasan khususnya bagi yang berminat dalam jurusan Manajemen
Pemasaran.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori yang Berkenaan Dengan Variabel yang Diambil
1. Pemasaran Ritel
Industri ritel terus berubah seiring dengan perubahan teknologi,
perkembangan dunia usaha, dan tentunya kebutuhan konsumen. Ritel
adalah keseluruhan aktivitas bisnis yang terkait dengan penjualan dan
pemberian layanan kepada konsumen untuk penggunaan yang sifatnya
individu sebagai pribadi maupun keluarga. Agar berhasil dalam pasar
ritel yang kompetitif, peritel harus dapat menawarkan produk yang tepat,
dengan harga yang tepat, pada waktu dan tempat tepat. Oleh karena itu,
pemahaman peritel terhadap karakteristik target pasar atau konsumen
yang akan dilayani merupakan hal yang sangat penting.
Dalam operasionalnya, peritel menjalankan beberapa fungsi
antara lain membantu konsumen dalam menyediakan berbagai prosuk
dan jasa, maupun menambah nilai produk. Secara keseluruhan,
pengelolaan bisnis ritel membutuhkan implementasi fungsi-fungsi
manajemen yang terintegrasi baik pada fungsi keuangan, pemasaran,
sumber daya manusia, maupun operasional.
Ritel adalah satu set aktivitas bisnis yang menambahkan nilai
kepada produk dan jasa kepada konsumen untuk penggunaan pribadi atau
rumah tangga, sementara peritel adalah seorang pebisnis yang menjual
barang dan atau jasa kepada konsumen untuk penggunaan pribadi atau
rumah tangga mereka. Peritel adalah komponen kunci dalam sebuah
rantai pasokan yang menghubungkan produsen ke konsumen (Levy dan
Weitz, 2014:7).
Peritel memiliki efisiensi yang lebih dalam melakukan penguraian
aktivitas-aktivitas yang menjadikannya niali tambah bagi produk dan jasa
untuk konsumen. Menurut Levy dan Weitz (2014:8), terdapat empat
aktivitas penciptaan nilai yang dilakukan oleh peritel, yakni meliputi:
a. Menyediakan beragam produk dan jasa
11
Menawarkan beragam produk dan jasa memungkinkan konsumen
mereka untuk dapat memilih sejumlah produk, merek, ukuran, dan
harga pada satu lokasi.
b. Memecah kuantitas besar
Hal ini penting bagi produsen dan konsumen karena memungkinkan
produsen untuk melakukan pengiriman secara efisien dalam
kuantitas besar dan kemudian memungkinkan konsumen untuk
membeli produk dalam kuantitas yang lebih kecil dan lebih berguna.
c. Menjaga persediaan
Penjagaan persediaan memungkinkan konsumen untuk membeli
produk saat menginginkannya. Konsumen dapat menyimpan
persediaan dalam jumlah kecil di rumah mereka, karena mereka tahu
bahwa peritel memiliki persediaan untuk kebutuhan mereka ketika
mereka membutuhkannya. Aktivitas ini penting bagi konsumen
dengan tempat persediaan kecil, seperti keluarga yang tinggal di
apartemen kecil.
d. Menyediakan layanan
Peritel menyediakan layanan yang dapat mempermudah konsumen
untuk membeli dan menggunakan produk. Sebagai contoh, peritel
menawarkan kredit yang membuat konsumen dapat langsung
memiliki produk yang diinginkannya dan membayarnya kemudian
atau di lain waktu. Beberapa peritel menempatkan pekerja di toko
atau situs resmi mereka untuk menjawab pertanyaan dan
menyediakan informasi tambahan mengenai produk yang mereka
jual.
2. Suasana Toko
a. Definisi Suasana Toko
Menurut Levy dan Weitz (2014:507) menjelaskan bahwa
atmospherics mengacu kepada sebuah lingkungan yang menstimulus
lima panca indera konsumen. Banyak peritel yang menyadari
12
keuntungan tambahan dalam mengembangkan atmosfir yang
melengkapi aspek lain dari desai toko dan barang dagangan.
Atmosphere mengacu kepada karakteristik fisik yang
memproyeksikan citra dan gambaran konsumen akan toko.
Atmosphere dari suatu toko dapat mempengaruhi kenyamanan belanja
konsumen, seperti berkeliling, keinginan untuk berkomunikasi dengan
pegawai, kecenderungan untuk membuang-buang waktu dan uang dari
yang direncanakan dan kemungkinan untuk menjadi pelanggan tetap
(Berman dan Evans, 2010:508).
Sedangkan Peter dan Olson (2011:485) menyatakan bahwa
Suasana Toko dapat memengaruhi keadaan emosional konsumen
tetapi konsumen mungkin tidak sepenuhnya sadar akan suasana toko
saat berbelanja.
b. Tujuan Suasana Toko
Menurut Lamb, Hair, dan McDaniel (2007: 110) tujuan dari
Suasana Toko (suasana toko) adalah sebagai berikut:
1) Penampilan toko ritel membantu menentukan citra toko, dan
memosisikan toko ritel dalam benak konsumen.
2) Tata letak toko yang efektif tidak hanya akan menjamin
kenyamanan dan kemudahan, melainkan juga mempunyai
pengaruh yang besar pada pola lalu lintas pelanggan dan perilaku
berbelanja.
Peter dan Olson (2011:485) menyatakan bahwa terdapat empat
jenis perilaku mendekat atau menjauh yang berkaitan dengan tujuan
dari Suasana Toko pada toko eceran, yaitu:
1) Penghindaran dan pendekatan fisik, yang dapat dikaitkan dengan
keinginan pelanggan toko pada tingkat mendasar.
2) Pendekatan dan penghindaran eksplanatori, yang dapat dikaitkan
dengan pencarian eksposur dalam toko.
3) Penghindaran dan pendekatan komunikasi, yang dapat dikaitkan
pada interaksi dengan tenaga penjual serta karyawan.
13
4) Penghindaran dan pendekatan kinerja dan kepuasan, yang dapat
dikaitkan dengan frekuensi berbelanja ulang dan peningkatan
jumlah waktu yang dihabiskan di dalam toko dan uang yang
dibelanjakan di dalam toko.
3. Dimensi Suasana Toko
Dimensi Suasana Toko terbagi menjadi empat, yaitu exterior,
general interior, store layout, dan displays (Berman dan Evans, 2010:509).
1) Exterior
Exterior toko memiliki dampak yang kuat terhadap citra dan
harus direncanakan dengan matang. Kombinasi dari exterior ini dapat
membuat bagian luar toko menjadi terlihat unik, menarik, menonjol,
dan mengundang orang untuk masuk ke dalam took Exterior toko
mencakup plang nama toko, jalan masuk, jendela, pencayahaan dan
konstruksi material.
2) General interior
Ketika konsumen memasuki toko, maka elemen dari general
interior yang memengaruhi afeksi konsumen. Elemen penataan
general interior sangat penting karena posisi inilah biasanya
pengambilan keputusan untuk membeli diambil sehingga akan
memengaruhi jumlah penjualan. Penataan yang baik yaitu yang dapat
menarik perhatian pengunjung dan membantu mereka agar mudah
mengamati, memeriksa, dan memilih barang-barang itu dan akhirnya
melakukan pembelian. General interior meliputi lantai, warna,
pencahayaan, aroma, musik, perlengkapan toko, suhu, pengaturan
jarak, karyawan, barang dagangan yang beragam, label harga, dan
kebersihan toko.
Elemen tersebut dijelaskan oleh Levy dan Weitz (2014:507)
sebagai berikut:
a) Pencahayaan
Pencahayaan yang baik dalam sebuah toko lebih dari
sekedar memanipulasi ruang. Pencahayaan dapat menyoroti
14
barang dagangan dan menangkap suasana hati atau perasaan yang
meningkatkan citra toko.
(1) Menyoroti barang dagangan
Sistem pencahayaan yang baik dapat membantu membuat
perasaan tertarik di dalam toko.
(2) Pencipta suasana hati
Peritel menggunakan pencahayaan untuk menciptakan
suasana hati yang baik untuk konsumen.
(3) Lampu hemat energy
Sebagai peritel yang baik, harus memerhatikan efisiensi
energi yang digunakan dan juga pendekatan kepada
lingkungan dengan menggunakan lampu hemat energi.
b) Warna
Dengan menggunakan warna yang kreatif, peritel dapat
menambahkan citra dan membantu menciptakan suasana hati.
Warna cerah (merah, emas, dan kuning) menciptakan emosional,
semangat, gairah, dan respon yang aktif. Sementara warna dingin
(putih, biru, dan hijau) memberikan kesan damai, lembut, dan
menenangkan. Warna mungkin dapat memberikan efek berbeda
tergantung dari sifat konsumen yang bermacam-macam, seperti
budaya mereka.
c) Musik
Musik dapat menambah atau justru merusak atmosfir toko.
Sebagian besar pembeli mendengarkan musik yang diputar di
toko, dan hampir setengah dari mereka mengatakan bahwa
mereka akan pergi jika mereka tidak menyukai pilihan musik/lagu
yang dimainkan.
d) Aroma
Aroma memiliki dampak yang besar pada suasana dan
emosi konsumen. Aroma, dalam hubungannya dengan musik,
dapat membuat dampak positif pada tingkat kegembiraan dan
kepuasan konsumen dengan pengalaman berbelanja.
15
e) Rasa/selera
Menarik selera konsumen juga merupakan hal yang perlu
diperhatikan. Namun, elemen ini adalah elemen yang sedikit lebih
sulit untuk dilakukan dibanding dengan keempat elemen
sebelumnya.
3) Store layout
Store layout merupakan salah satu elemen penting yang ada
dalam faktor Suasana Toko. Layout toko dapat mengundang masuk
atau menyebabkan pelanggan menjauhi toko tersebut ketika konsumen
melihat bagian dalam toko melalui jendela atau pintu masuk. Penataan
toko yang baik akan mampu mengundang konsumen untuk betah
berkeliling lebih lama dan membelanjakan uangnya lebih banyak.
Beberapa hal yang termasuk dalam store layout adalah alokasi
ruangan, pengelompokan barang, pola arus lalu lintas konsumen,
posisi kasir pada toko.
Dalam suatu toko, ruangan yang ada harus dialokasikan untuk
penjualan, barang dagangan, karyawan, dan pelanggan. Ruang untuk
pelanggan adalah area yang dibuat untuk meningkatkan kenyamanan
konsumen seperti toilet, café, ruang tunggu, area merokok dan lain-
lain.
4) Interior (Point of Purchase) Displays
Setiap point of purchase displays menyediakan informasi bagi
pelanggan, menambah suasana toko dan memberikan peranan penting
terhadap promosi. Interior displays meliputi beragam tampilan barang
dagangan, tampilan yang disesuaikan dengan tema tertentu dan
petunjuk mengenai lokasi produk.
Theme-setting display adalah display yang menyesuaikan
dengan lingkungan/musiman. Pengecer menggunakan display yang
sesuai dengan trend maupun event khusus. Seluruh toko atau beberapa
toko diadaptasi untuk event tertentu, seperti Christmas Sale yang
digunakan untuk menarik konsumen. Setiap tema spesial yang
16
dihadirkan membuat toko lebih menarik perhatian dan membuat
suasana berbelanja lebih menyenangkan.
4. Kualitas Pelayanan
a. Pengertan Kualitas Pelayanan
Kualitas Pelayanan merupakan suatu kondisi dinamis yang
berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan
yang memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono, 2008:51). Sehingga
definisi kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya
dalam mengimbangi harapan konsumen (Tjiptono, 2008: 71).
Menurur Raharjani (2005) dalam Luthfiana (2014:12),
pelayanan meliputi segala fasilitas nonfisik yang di tawarkan
perusahaan kepada konsumen.pelayanan adalah suatu kegiatan yang
dilakukan untuk keperluan orang lain.
Lewis dan Booms (1983) dalam Tjiptono (2008:85)
mendefinisikan kualitas jasa sebagai ukuran seberapa bagus tingkat
layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan,
berdasarkan definisi ini, kualitas layanan ditentukan oleh kemampuan-
kemampuan perusahaan memenuhi keinginan dan kebutuhan
pelanggan sesuai dengan ekspektasi pelanggan.
Menurut Kotler dan Amstrong, (2012:223) terdapat 4
karakteristik pelayanan:
1. Tidak berwujud (intangibility), Tidak seperti barang yang dijual,
layanan tidak bisa dilihat, dicicipi, dirasakan, didengar, atau
dicium sebelum dibeli. Untuk mengurangi ketidakpastian yang
disebabkan oleh service intangibility, pelanggan berusaha untuk
mencari bukti yang dapat dilihat atau tangible yang dapat
memberikan informasi dan keyakinan mengenai pelayanan
tersebut.
2. Tidak dapat dipisahkan (inseparability), mengandung arti bahwa
pelanggan merupakan bagian dari produk Di sebagian besar bisnis
layanan, penjual maupun pembeli harus hadir sehingga transaksi
17
dapat terjadi. Pelanggan menghubungi karyawan merupakan
bagian dari produk yang dijual.
3. Berubah-ubah (variability), artinya layanan sifatnya berubah-ubah,
layanan tergantung pada siapa yang menyediakan, kapan dan
dimana serta bagaimana layanan tersebut disediakan.
4. Tidak tahan lama (perishability), artinya layanan tidak dapat
disimpan dan tidak bertahan lama, dalam pengertian layanan
dirasakan pada saat konsumen membeli.
b. Dimensi Kualitas Pelayanan
Lupioadi dan Hamdani (2006 : 182) menyimpulkan bahwa
terdapat Lima dimensi kualitas pelayanan:
1) Tangibles (bukti fisik)
Tangibles atau bukti fisik adalah bukti fisik dari layanan, bisa
berupa fasilitas fisik, perlengkapan dan peralatan yang digunakan
dan sarana komunikasi.
Contoh: bangunan toko.
2) Reliability (keandalan)
Reliability atau keandalan adalah kemampuan perusahaan untuk
memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan
memuaskan.
Contoh: melayani dengan segera dan akurat
3) Responsiveness (ketanggapan)
Rensonsiveness atau ketanggapan adalah keinginan untuk
membantu para konsumen dan memberikan pelayanan dengan
cepat, tepat dan informasi yang jelas.
Contoh: cepat tanggap terhadap apa yang diinginkan konsumen
18
4) Assurance (jaminan atau kepastian)
Assurance atau jaminan atau kepastian adalah mencakup
pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya,
bebas dari risiko bahaya dan keragu-raguan.
Contoh: pengetahuan tentang barang yang dijual
5) Empathy (Empati)
Empathy yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan
komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memenuhi kebutuhan
para konsumen.
Contoh: komunikasi yang baik
5. Lokasi
a. Pengertian Lokasi
Menurut Peter dan Olson (2014:268) lokasi adalah tempat atau
berdirinya perusahaan atau tempat usaha. Lokasi adalah aspek penting
dari strategi saluran. Lokasi yang bagus memudahkan akses ke toko,
menarik banyak konsumen, dan dapat mengubah pola belanja
konsumen secara signifikan. Ketika outlet pengecer dengan tawaran
berbagai produk serupa bermunculan, bahkan sedikit saja perbedaan
lokasi toko dapat berdampak signifikan pada pangsa pasar dan tingkat
laba. Selain itu, keputusan mengenai lokasi toko mewakili komitmen
keuangan jangka panjang, maka wajarlah jika perubahan ke lokasi yang
buruk akan sulit dan berbiaya besar. Menurut Kotler dan Armstrong
(2008:76) tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk
tersedia bagi pelanggan sasaran. Fungsinya memudahkan calon
konsumen untuk mendapatkan produk yang ditawarkan.
b. Tipe lokasi
Levy dan Weitz (2014:184) membedakan tipe lokasi ritel
sebagai berikut:
1) Freestanding sites. Toko yang berdiri sendirian tanpa ada toko lain
di dekatnya. Lokasi ritel yang terisolasi dan tidak terhubung dengan
peritel lain, tapi lokasinya berdekatan dengan freestanding sites yang
19
lain, shopping center, ataupun berada di dalam gedung perkantoran
atau di dalam shopping center.
2) Urban locations atau CBD (Central Business Distict). Pusat bisnis
tradisional yang berada di kota. Di area ini biasanya muncul gerai-
gerai ritel yang menguntungkan karena berlokasi di tempat yang
kepadatan lalu lintasnya sangat tinggi dibanding lokasi yang lain.
3) Main street. Pusat perbelanjaan tradisional di kota-kota kecil dan
area perbelanjaan sekunder di kota-kota besar dan pinggiran kota.
4) Strip shopping centers. Ritel yang berada di lingkungan sebuah
komunitas, yang biasanya lapangan parkirnya berada di tempat
terbuka.
5) Power centers. Pusat perbelanjaan, di sini terdapat banyak toko-toko
di dalamnya, terutama toko-toko besar dan terkenal.
6) Enclosed shopping malls. Pusat perbelanjaan tertutup, dengan toko
ritel di salah satu atau kedua sisi jalan tertutup.
7) Lifestyle centers. Pusat perbelanjaan yang paling cepat berkembang,
pusat perbelanjaan dengan udara terbuka, biasanya berisi toko
spesialis, tempat hiburan, restoran, biasanya menyerupai jalan utama,
di dalamnya terdapat taman dan lain-lain.
8) Mixed-use developments. Kompleks yang berisi gabungan ritel,
perkantoran, perumahan, hotel, tempat rekreasi, dan lain-lain.
9) Outlet centers. Pusat perbelanjaan yang sebagian besar berisi toko-
toko produsen dan peritel.
10) Theme/festival centers. Pusat perbelanjaan yang biasanya
menggunakan tema yang menyesuaikan dengan toko-toko yang ada
di dalamnya, biasanya menjadi tujuan turis.
11) Omnicenters. Pengembangan pusat perbelanjaan baru yang
menggabungkan enclosed malls, lifestyle centers, dan power centers.
c. Dimensi Lokasi
Berman dan Evans (2010:287) mengemukakan dimensi lokasi
sebagai berikut:
1) Lalu lintas pejalan kaki
20
Ukuran yang paling banyak digunakan untuk mengukur
nilai dari suatu lokasi adalah jumlah dan tipe orang yang melewati
lokasi tersebut. Tidak setiap orang yang melewati sebuah lokasi
adalah prospek yang bagus untuk semua tipe toko.
2) Lalu lintas kendaraan
Kuantitas dan karakteristik dari lalu lintas kendaraan
menjadi sangat penting untuk peritel menarik konsumen yang
berkendara di sana.
3) Fasilitas parkir
Dalam merencanakan pusat perbelanjaan, tempat parkir
adalah sesuatu yang memang disediakan oleh semua toko yang
berada di sana. Jumlah dan kualitas dari lokasi parkir, jarak tempat
parkir terhadap toko, dan memungkinkannya pegawai parkir di
sana menjadi keseluruhan yang harus dievaluasi.
4) Transportasi
Hal yang perlu dikaji dalam dimensi transportasi ini adalah
tersedianya transportasi massa, akses ke jalan utama dan
memudahkan untuk pengiriman.
5) Komposisi toko
Dalam dimensi komposisi toko yang harus diperhatikan adalah
ukuran dari toko dan juga daya tarik toko.
6) Spesifikasi lokasi
Spesifikasi lokasi mengacu pada toko terlihat jelas,
penempatan lokasi toko, ukuran dan kondisi bidang tanah, ukuran
dan kondisi bangunan toko dan juga kondisi usia dari bidang tanah
dan bangunan toko.
Sedangkan menurut Tjiptono (2007:92), pemilihan lokasi
memerlukan pertimbangan cermat terhadap faktor-faktor berikut:
1) Akses, misalnya lokasi yang dilalui mudah dijangkau sarana
transportasi umum.
2) Visibilitas, yaitu lokasi dapat dilihat dengan jelas dari jarak
pandang normal.
21
3) Lalu lintas (traffic), berkaitan dengan banyaknya orang yang lalu
lalang, bisa memberikan peluang besar terhadap terjadinya
impulsive buying.
4) Fasilitas perparkiran, tempat parkir yang nyaman dan aman untuk
kendaraan.
5) Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan
usaha di kemudian hari.
6) Lingkungan, yaitu daerah yang mendukung produk atau jasa yang
ditawarkan.
7) Kompetisi, yaitu lokasi pesaing.
8) Peraturan pemerintah yang berisi untuk mengatur lokasi dari
sebuah usaha tertentu.
6. Harga
a. Pengertian Harga
Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa,
setiap perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat. Harga
merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan
pemasukan dan pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur
lainnya berupa produk, distribusi, dan promosi membutuhkan
pengeluaran dana (Tjiptono, 2007:151).
Sebelum memasarkan produknya di pasar, perusahaan perlu
menetapkan harga produk tersebut. Dalam arti sempit, harga adalah
jumlah uang yang dibebankan untuk produk atau jasa. Lebih luas,
harga merupakan jumlah dari semua nilai yang konsumen serahkan
untuk dapat memiliki atau menggunakan produk atau jasa. Secara
historis, harga sudah menjadi faktor utama yang mempengaruhi
pilihan pembeli. Dalam beberapa dekade terakhir, faktor-faktor
nonharga semakin penting. Namun, harga tetap menjadi salah satu
22
elemen terpenting yang menentukan pangsa pasar dan profitabilitas
perusahaan (Kotler dan Armstrong, 2008:284).
Menurut Tjiptono (2007:465) harga dapat diartikan sebagai
jumlah uang (satuan moneter) atau aspek lain (non moneter) yang
mengandung utilitas atau kegunaan tertentu yang diperlukan untuk
mendapatkan suatu produk. Sedangkan menurut Oentoro (2012:150)
dari sudut pandang perusahaan, harga merupakan komponen yang
berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan dan akan
memengaruhi kuantitas produk yang akan dijualnya, sedangkan
menurut konsumen harga sering kali digunakan sebagai indikator
nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang
dirasakan atas suatu barang atau jasa.
Harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah
dengan persentase laba yang diinginkan perusahaan, oleh karena itu
untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu
cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan
menentukan harga yang tepat untuk produk yang dijual.
b. Tujuan Penetapan Harga
Menurut Swastha dan Sukotjo (2010:211), penetapan harga
bertujuan untuk:
1) Mendapatkan laba maksimum. Dalam praktek, terjadinya harga
memang ditentukan oleh penjual dan pembeli. Makin besar daya
beli konsumen, semakin besar pula kemungkinan penjual untuk
menetapkan tingkat harga tinggi. Dengan demikian penjual
mempunyai harapan untuk mendapatkan keuntungan maksimum
sesuai dengan kondisi yang ada.
2) Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau
pengembalian pada penjualan bersih. Harga yang dapat dicapai
dalam penjualan dimaksudkan pula untuk menutup investasi
secara berangsur-angsur. Dana yang dipakai untuk
mengembalikan investasi hanya bisa diambilkan dari laba
23
perusahaan, dan laba hanya bisa diperoleh bilamana harga jual
lebih besar dari jumlah biaya seluruhnya.
3) Mencegah atau mengurangi persaingan. Tujuan mencegah atau
mengurangi persaingan dapat dilakukan melalui kebijaksanaan
harga. Hal ini dapat diketahui bilamana para penjual
menawarkan barang dengan harga yang sama. Oleh karena itu,
persaingan hanya mungkin dilakukan tanpa melalui
kebijaksanaan harga, tetapi dnegan servis lain. Persaingan
seperti itu disebut persaingan bukan harga (non-price
competition).
4) Mempertahankan atau memperbaiki market share. Memperbaiki
market share hanya mungkin dilaksanakan bilamana
kemampuan dan kapasitas produksi perusahaan masih cukup
longgar, disamping itu juga kemampuan di bidang lain seperti
bidang pemasaran, keuangan, dan sebagainya. Dalam hal ini
harga merupakan faktor yang penting. Bagi perusahaan kecil
yang mempunyai kemampuan sangat terbatas, biasanya
penentuan harga ditujukan untuk sekedar mempertahankan
market share. Perbaikan market share kurang diutamakan,
lebih-lebih apabila persaingan sangat ketat.
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:122), tujuan
perusahaan melalui penetapan harga terdapat enam tujuan yaitu:
1) Bertahan hidup
2) Maksimalisasi laba jangka pendek
3) Memaksimumkan pendapatan jangka pendek
4) Pertumbuhan penjualan maksimum
5) Menyaring pasar secara maksimum
6) Unggul dalam suatu produk
c. Strategi Penentuan Harga
Menurut Peter dan Olson (2014:250) strategi penentuan harga
menyangkut tiga masalah umum: (1) jika harga ditetapkan untuk produk
baru, (2) jika perubahan jangka panjang sedang dipertimbangkan untuk
24
membuat produk, dan (3) ketika perubahan harga jangka pendek sedang
dipertimbangkan. Pemasar bisa mengubah harga untuk berbagai alasan,
misalnya peningkatan biaya, perubahan harga produk pesaing, atau
perubahan pada saluran distribusi.
Lebih lanjut, Peter dan Olson (2014:250) mengembangkan model
enam tahap pendekatan strategis untuk penentuan harga:
1) Menganalisis Hubungan Konsumen-Produk
Strategi penentuan harga yang dibuat untuk produk baru, atau
produk yang sudah ada dapat memanfaatkan tahap pertama dalam
proses, yaitu menganalisis hubungan konsumen-produk. Pertanyaan
pokoknya adalah apakah produk itu sendiri memiliki keuntungan
kompetitif yang membuat konsumen rela membayar untuknya atau
apakah keuntungan kompetitif harus diciptakan berdasarkan variabel
bauran pemasaran yang lain.
2) Menganalisis Situasi Lingkungan
Tidak bisa dipungkiri bahwa perusahaan harus
mempertimbangkan elemen-elemen lingkungan, seperti
kecenderungan ekonomi, pandangan politik, perubahan sosial, dan
batasan-batasan hukum―ketika membuat strategi penentuan harga.
Elemen-elemen tersebut harus dipertimbangkan sejak awal pada
proses pembuatan setiap bagian strategi pemasaran dan harus
dipantau terus-menerus. Ketika perusahaan membuat keputusan
harga, masalah-masalah tersebut harus telah dipertimbangkan. Selain
untuk analisis persaingan, pertimbangan itu juga perlu untuk strategi
penentuan harga.
3) Menentukan Peran Harga Pada Strategi Pemasaran
Langkah ini melibatkan penentuan apakah harga akan
menjadi aspek utama dari pemosisisan produk (product positioning)
ataukah ia akan memainkan peran lain. Jika perusahaan berusaha
memosisikan merek sebagai daya tawar produk, maka harga yang
rendah adalah bagian penting dari strategi ini. Demikian juga, ketika
perusahaan ingin memosisikan merek sebagai barang yang
25
bergengsi, maka harga yang tinggi menjadi penanda utama untuk
menunjukkan posisi tersebut.
4) Menghitung Biaya Relevan Produksi dan Pemasaran
Biaya memproduksi dan memasarkan suatu produk memberi
tolak ukur bagi pembuatan keputusan harga. Variabel biaya produksi
dan pemasaran biasanya menentukan harga terendah yang harus
ditagihkan perusahaan ketika menawarkan produknya ke pasar.
5) Menentukan Tujuan Penentuan Harga
Tujuan penentuan harga harus diturunkan dari tujuan
pemasaran keseluruhan, yang pada akhirnya juga diturunkan dari
tujuan perusahaan. Pada praktiknya, tujuan umum adalah untuk
mencapai laba atau investasi.
6) Mengembangkan Strategi Penentuan Harga dan Menentukan Harga
Analisis menyeluruh pada tahap-tahap sebelumnya akan
memberikan informasi yang diperlukan untuk membuat strategi dan
menentukan harga. Makna produk bagi konsumen dan biaya
konsumen sudah dianalisis. Lingkungan, khususnya persaingan, juga
sudah dianalisis. Peran strategi pemasaran harga telah ditentukan.
Biaya produksi dan pemasaran telah diperkirakan. Tujuan penentuan
harga telah ditentukan. Tugas penentuan harga sekarang adalah
menentukan strategi dan harga yang (1) cukup di atas biaya agar bisa
membuat tingkat laba yang diinginkan dan mencapai tujuan, (2)
terkait dengan harga kompetitif, yaitu sesuai dengan strategi
pemasaran dan pemosisian, dan (3) dirancang untuk membuat
permintaan konsumen berdasarkan kompromi harga dan nilai.
d. Indikator Harga
Oentoro (2012: 150) mengemukakan indikator harga sebagai
berikut:
1) Harga dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu
barang atau jasa.
2) Harga sesuai dengan kualitas produk suatu barang
3) Harga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen
26
7. Keputusan Pembelian
a. Pengertian Keputusan Pembelian
Tjiptono (2007:20) menyatakan dalam keputusan membeli
barang seringkali terdapat lebih dari dua pihak yang terlibat dalam
proses pertukaran dan pembeliannya. Umumnya terdapat lima peranan
yang dapat dilakukan seseorang yaitu initiator, influencer, decider,
buyer, dan user. Keputusan pembelian menurut Kotler dan Armstrong
(2004:227) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan
pembelian dimana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan
keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung
terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang
ditawarkan.
b. Faktor-faktor yang Memengaruhi Keputusan Pembelian
Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan membeli
konsumen secara amat rinci untuk menyatakan pertanyaan mengenai
apa yang dibeli konsumen, bagaimana dan berapa banyak mereka
membeli, serta mengapa mereka membeli. Salah satu cara untuk
membentuk hal tersebut adalah dengan mengetahui faktor-faktor yang
memengaruhi pembelian.
1) Faktor Budaya
(a) Budaya (culture) adalah kumpulan nilai dasar, persepsi,
keinginan, dan perilaku yang dipelajari oleh anggota
masyarakat dari keluarga dan institusi penting lainnya.
(b) Subbudaya (subculture) adalah kelompok masyarakat
yang berbagi sistem nilai berdasarkan pengalaman hidup
dan situasi yang umum.
(c) Kelas sosial (social class) adalah pembagian yang relatif
dan berjenjang dalam masyarakat dimana anggotanya
berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama.
2) Faktor Sosial
(a) Kelompok. Kelompok (group) adalah dua atau lebih
orang yang berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama.
27
(b) Keluarga. Keluarga adalah organisasi pembelian
konsumen yang penting dalam masyarakat, seperti
suami, istri, dan anak-anak.
(c) Peran dan status. Maksudnya peran terdiri dari aktivitas
yang diharapkan dilakukan seseorang yang ada di
sekitarnya. Setiap peran membawa status yang
mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh
masyarakat.
3) Faktor Pribadi
(a) Usia dan tahap siklus hidup. Membeli juga dibentuk oleh
siklus hidup keluarga mengenai tahap-tahap yang
mungkin dilalui keluarga sesuai kedewasaannya. Dari
usia muda, usia pertengahan, dan usia tua.
(b) Pekerjaan. Maksudnya adalah pekerjaan seseorang
memengaruhi barang dan jasa yang mereka beli.
(c) Situasi ekonomi. Situasi ekonomi memengaruhi pilihan
produk. Pemasaran produk yang peka terhadap
pendapatan mengamati kecenderungan dalam
pendapatan pribadi, tabungan, dan tingkat minat.
(d) Gaya hidup. Gaya hidup (lifestyle) adalah pola
kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam
psikografisnya. Gaya hidup yang dimaksud adalah
mengenai aktivitas (pekerjaan, hobi, berbelanja,
olahraga, dan kegiatan sosial), minat (makanan, mode,
keluarga, rekreasi), opini (isu sosial, bisnis, produk).
(e) Kepribadian dan konsep diri. Kepribadian (personality)
mengacu pada karakteristik psikologi unik sesorang yang
menyebabkan respons yang relatif konsisten dan
bertahan lama terhadap lingkungan orang itu sendiri.
4) Faktor Psikologis
28
(a) Motivasi. Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan
kuat yang mendorong seseorang untuk mencari
keputusan atas kebutuhan tersebut.
(b) Persepsi. Persepsi adalah proses dimana orang memilih,
mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk
membentuk gambaran dunia yang berarti.
(c) Pembelajaran. Maksudnya adalah perubahan dalam
perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.
(d) Keyakinan dan sikap. Keyakinan (belief) adalah
pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai
sesuatu. Sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan, dan
tendensi yang relatif konsisten dari seseorang terhadap
sebuah objek atau ide.
c. Proses Keputusan Pembelian
Kotler dan Keller (2009:235) mengemukakan bahwa
terdapat lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses
pengambilan keputusan pembelian, yaitu:
1) Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali
masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan
oleh rangsangan internal atau eksternal. Dalam kasus pertama
yaitu yang dicetuskan oleh rangsangan internal, salah satu
kebutuhan umum seseorang misalkan harus mencapai ambang
batas tertentu dan mulai menjadi pendorong untuk mencari air
minum. Dalam kasus kedua, kebutuhan ditimbulkan oleh
rangsangan eksternal. Seseorang bisa mengagumi mobil baru
rekan kerjanya yang memicu pemikiran tentang kemungkinan
melakukan pembelian.
29
Para pemasar (marketeer) perlu mengidentifikasi
keadaan yang memicu kebutuhan tertentu, dengan
mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen. Pemasar
kemudian dapat menyusun strategi pemasaran yang mampu
memicu minat konsumen untuk membeli produknya.
2) Pencarian informasi
Seseorang konsumen yang terangsang terdorong untuk
mencari informasi yang lebih banyak. Dalam hal ini dapat
dibagi ke dalam dua level rangsangan. Situasi pencarian
informasi yang lebih ringan dinamakan penguatan perhatian.
Pada level ini, orang hanya sekedar lebih peka terhadap
informasi produk. Pada level selanjutnya, orang itu mungkin
mulai aktif untuk mencari informasi: mencari bahan bacaan,
menelpon temannya, mengunjungi toko untuk mengetahui
detail mengenai produk tertentu.
Yang menjadi perhatian utama pemasar adalah sumber-
sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan
pengaruh relatif setiap sumber tersebut terhadap keputusan
pembelian selanjutnya. Sumber informasi konsumen terdiri atas
empat kelompok, yaitu:
(a) Sumber pribadi meliputi keluarga, teman, tetangga, kenalan
(b) Sumber komersial meliputi iklan, pramuniaga toko,
kemasan, pajangan toko
(c) Sumber umum meliputi media massa, organisasi penentu
peringkat konsumen
(d) Sumber pengalaman meliputi penanganan, pemeriksaan,
dan penggunaan produk
Jumlah dan pengaruh relatif sumber-sumber informasi
itu berbeda-beda, tergantung pada kategori produk dan
karakteristik pembeli. Secara umum, konsumen mendapatkan
sebagian besar informasi tentang produk tertentu dari sumber
30
komersial yaitu sumber yang didominasi oleh pemasar. Namun,
informasi yang paling efektif berasal dari sumber pribadi atau
sumber publik yang merupakan wewenang independen. Setiap
sumber informasi melakukan fungsi berbeda dalam
memengaruhi keputusan pembelian.Informasi komersial
biasanya menjalankan fungsi pemberi informasi, dan sumber
pribadi menjalankan fungsi legitimasi atau evaluasi.
Contohnya, dokter sering mengenal obat baru dari sumber
komersial namun berpaling ke para dokter lain untuk
mendapatkan informasi sebagai dasar evaluasi.
Melalui pengumpulan informasi, konsumen tersebut
mempelajari merek-merek yang bersaing beserta fitur merek
tersebut. Masing-masing konsumen hanya akan mengetahui
sebagian dari merek-merek (kumpulan kesadaran). Beberapa
merek akan memenuhi kriteria pembelian awal (kumpulan
pertimbangan). Ketika seseorang mengumpulkan lebih banyak
informasi, hanya sedikit merek tersisa sebagai calon untuk
dipilih (kumpulan pilihan). Merek-merek dalam kumpulan
pilihan itu semuanya mungkin dapat diterima.
3) Evaluasi alternatif
Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang
digunakan oleh semua konsumen atau oleh satu konsumen
dalam semua situasi pembelian. Terdapat beberapa proses
evaluasi keputusan, dan model-model terbaru yang memandang
proses evaluasi konsumen sebagai proses yang berorientasi
kognitif. Yaitu model tersebut menganggap konsumen
membentuk penilaian atas produk dengan sangat sadar dan
rasional. Beberapa konsep dasar akan membantu kita
memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen
berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mencari
manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen
memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut
31
dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan
manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.
Para konsumen memberikan perhatian besar pada
atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya. Pasar produk
tertentu sering mendapat disegmentasi berdasarkan atribut yang
menonjol bagi kelompok konsumen yang berbeda-beda.
Dalam tahap ini, seruan-seruan periklanan yang
rasional dan emosional memainkan peranan penting.
Bagaimana konsumen memproses informasi mengenai merek
yang bersaing dan membuat pertimbangan nilai terakhir dalam
semua situasi pembelian.
4) Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk
preferensi merek produk yang ada dalam kumpulan pilihan
mereka. Konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli
merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud
pembelian, konsumen bisa mengambil beberapa sub keputusan
seperti penyalur dan metode pembayaran (keputusan tentang
cara dan prosedur pembelian). Dijelaskan lebih lanjut oleh
Tjiptono (2012:184) pada pilihan penyalur, setiap pembeli
mempunyai pertimbangan yang berbeda-beda dalam hal
menentukan penyalur bisa dikarenakan faktor letak toko yang
dekat dan strategis, persediaan barang yang lengkap dan
beragam, dan lain-lain.
Kotler (2007:242) mengungkapkan dua faktor yang
berada diantara niat pembelian dan keputusan pembelian.
Faktor pertama adalah sikap orang lain. Sejauh mana sikap
orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan
bergantung pada dua hal: pertama, intensitas sikap negatif
orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan
kedua, motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang
lain. Semakin gencar sikap negatif orang lain dan semakin
32
dekat orang lain tersebut dengan konsumen akan semakin
mengubah niat pembeliannya. Keadaan sebaliknya berlaku
preferensi pembeli terhadap merek tertentu akan meningkat
jika orang yang konsumen sukai juga sangat menyukai merek
yang sama. Pengaruh orang lainmenjadi rumit jika beberapa
orang yang dekat dengan konsumen memiliki pendapat yang
saling berlawanan.
Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak
terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah nilai pembelian.
Preferensi dan bahkan niat pembelian bukan merupakan
peramal perilaku pembelian yang benar-benar handal.
Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda,
dan menghindari keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh
resiko yang dipikirkan (perceived risk). Besarnya resiko yang
dipikirkan berbeda-beda menurut besarnya uang yang
dipertaruhkan, besarnya ketidakpastian atribut, dan besarnya
kepercayaan diri konsumen. Para konsumen mengembangkan
rutinitas tertentu untuk mengurangi resiko seperti penghindaran
keputusan, pengumpulan informasi dari teman-teman dan
preferensi atas nama merek dalam negeri serta garansi. Para
pemasar harus memahami faktor-faktor yang menimbulkan
perasaan dalam diri konsumen akan adanya resiko dan
memberikan informasi serta dukungan untuk mengurangi
resiko yang dipikirkan itu.
5) Perilaku pasca pembelian
Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli oleh
konsumen, melainkan berlanjut hingga periode pasca
pembelian. Setelah pembelian produk terjadi, konsumen akan
mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.
Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen terhadap produk akan
memengaruhi tingkah laku konsumen berikutnya. Konsumen
yang merasa puas akan memperlihatkan peluang membeli
33
dalam kesempatan berikutnya dan akan cenderung mengatakan
sesuatu yang serba baik tentang produk yang bersangkutan
serta merekomendasikannya kepada orang lain. Apabila
konsumen dalam melakukan pembelian merasa ketidakpuasan
dengan produk yang telah dibelinya, maka konsumen akan
merubah sikapnya terhadap merek tersebut menjadi sikap yang
negatif, bahkan mungkin tidak akan melakukan pembelian
ulang terhadap produk tersebut. Oleh karena itu, para pemasar
harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca
pembelian, dan pemakaian produk pasca pembelian.
B. Keterkaitan Antara Variabel
1. Store atmosphere dengan keputusan pembelian
Menurut penelitian Noviawaty dan Yuliandi (2014), dalam
keputusan pembeliannya konsumen tidak hanya memberi respon terhadap
barang dan jasa yang ditawarkan oleh pengecer, tetapi juga memberikan
respon terhadap lingkungan pembelian yang menyenangkan bagi
konsumen, sehingga konsumen tersebut memilih toko yang disukai dan
melakukan pembelian. Pernyataan tersebut dipertegas oleh pernyataan
“customer purchasing behavior is also inbfluenced by the store
atmosphere” Levy & Weitz (2001:556).
2. Hubungan Antara Kualitas Pelayanan terhadap keputusan pembelian
Kualitas pelayanan yang baik juga menjadi faktor timbulnya keputusan
pembelian. Pelayanan meliputi segala fasilitas nonfisik yang di tawarkan
perusahaan kepada konsumen. Pelayanan adalah suatu kegiatan yang dilakukan
untuk keperluan orang lain. Pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan, tidak
berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki serta
pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses konsumsi jasa tersebut
(Raharjani, 2010).
34
Kepercayaan yang diberikan konsumen kepada produsen harus di jaga
dengan baik karena kredibilitas produsen sangat dipertaruhkan di sini. Produsen
harus menjaga nama baik, tepat waktu dalam pengiriman, sifat amanah, ramah
dalam membalas atau merespon pesan yang dikirim oleh konsumen. (Ari, 2012).
3. Lokasi dengan keputusan pembelian
Penelitian yang dilakukan oleh Raharjo dan Santosa (2015)
menyatakan bahwa lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian, di mana lokasi menentukan penerimaan dan intensitas
kunjungan yang dilakukan seseorang pada toko untuk membeli suatu
produk. Lokasi yang baik dengan kemudahan dan aksebilitas yang tinggi
akan menjadi salah satu tujuan pembelian yang dilakukan oleh konsumen
dan sebaliknya lokasi penjualan yang memiliki aksebilitas yang sulit akan
menjadikan calon konsumen untuk menjangkaunya.
4. Harga dengan keputusan pembelian
Menurut Tjiptono (2007:465) harga dapat diartikan sebagai jumlah
uang (satuan moneter) atau aspek lain (non moneter) yang mengandung
utilitas atau kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu
produk. Penelitian yang dilakukan oleh Fitrianuingrum dan Wahyono
(2013) menyatakan bahwa harga mampu memengaruhi konsumen dalam
melakukan keputusan pembelian, bahkan menjadi pertimbangan yang
paling penting dalam melakukan keputusan pembelian.
.
35
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No
.
Peneliti
(Tahun)
Judul
Metode Penelitian
Hasil
Penelitian Persamaan Perbedaa
n
1.
Noviawaty
&Yuliandi
(2014)
Pengaruh
Suasana Toko
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Konsumen
Pada Outlet
Nyenyes
Palembang
1.Variabel
suasana toko
dan variabel
keputusan
pembelian
2.Menggunakan
metode regresi
berganda
- Terbukti
bahwa
Suasana
Toko
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian.
2.
Sarini Kodu
(2013)
Pengaruh
Harga,
Kualitas
Produk dan
Kualitas
Pelayanan
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Mobil
Toyota
Avanza
1.Variabel
harga,kulitas
pelayanan dan
keputusan
pembelian sama
2.Menggunakan
metode regresi
berganda
1.Variabel
kualitas
produk
. Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
harga,kualita
s produk dan
kualitas
pelayanan
secara
simultan
maupun
parsial
berpengaruh
signifikan
terhadap
36
No
.
Peneliti
(Tahun)
Judul
Metode Penelitian
Hasil
Penelitian Persamaan Perbedaa
n
keputusan
pembelian.
3.
Korniawan &
Santosa
(2015)
Analisis
Pengaruh
Lokasi,
Kualitas
Pelayanan Dan
Persepsi Harga
Terhadap
Keputusan
Pembelian Di
T.B Rajawali
Kalicilik,
Demak (Studi
Pada Toko
Bangunan
Rajawali
Kalicilik,
Demak)
1.Variabel
lokasi, kualitas
pelayanan, dan
keputusan
pembelian sama
2.Menggunakan
metode regresi
berganda
1. variable
persepsi
harga
Terbukti
bahwa lokasi,
kualitas
pelayanan,
dan persepsi
harga
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian.
37
No
.
Peneliti
(Tahun)
Judul
Metode Penelitian
Hasil
Penelitian Persamaan Perbedaa
n
4.
Verina,
Yulianto, &
Wasis A.
(2014)
Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruh
i Keputusan
Pembelian
Pada Toko
Fashion Di
Jejaring Sosial
(Survei Pada
Konsumen
Toko Fashion
Di Jejaring
Sosial
Yang
Berlokasi Di
Indonesia)
1.Variabel
Keputusan
pembelian sama
2.Menggunakan
metode regresi
berganda
-
Terbukti
bahwa
atmosfir dan
promosi lebih
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
dibanding
harga dan
produk.
5.
Hussain
& Ali
(2015)
Effect of Store
Atmosphere on
Consumer
Purchase
Intention
1.Variabel
suasana toko
dan keputusan
pembelian sama
2.Menggunakan
metode regresi
berganda
-
Terbukti
bahwa
Suasana
Toko
berpengaruh
terhadap
minat beli
konsumen
6. Hidayat, & Pengaruh 1.Variabel 1.Variabel Terbukti
38
No
.
Peneliti
(Tahun)
Judul
Metode Penelitian
Hasil
Penelitian Persamaan Perbedaa
n
Nurseto
(2015)
Kualitas
Pelayanan,
Lokasi, dan
Fasilitas
terhadap
Keputusan
Pembelian
(Studi kasus
pada
Konsumen
“Warung Kopi
Tunjang
Caféand
Restaurant”
Semarang)
kualitas
pelayanan,lokas
i dan keputusan
pembelian sama
2.Menggunakan
metode regresi
berganda
fasilitas
bahwa
kualitas
pelayanan,
lokasi dan
fasilitas
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian.
7.
Junio
Andretti,Nabil
a H
Zhafira,Sheila
S
Akmal,Suresh
Kumar (2013)
The Analysis
of Product,
Price, Place,
Promotion and
Service
Quality on
Customers’
Buying
Decision of
Convenience
Store: A
Survey of
1.Variabel
harga, lokasi
,kualitas
pelayanan dan
keputuasn
pembelian sama
2.Menggunakan
metode regresi
berganda
1.Variabel
produk,
promosi
Terbukti
bahwa harga,
lokasi,
promosi dan
kualitas
pelayanan
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian.
39
No
.
Peneliti
(Tahun)
Judul
Metode Penelitian
Hasil
Penelitian Persamaan Perbedaa
n
Young Adult
in Bekasi,
West Java,
Indonesia
8.
Lily Harlina
Putri, Srikandi
Kumadji,
Andriani
Kusumawati
( 2014)
Pengaruh
Suasana Toko
terhadap
Keputusan
Pembelian dan
Kepuasan
Pelanggan
1.Variabel
suasana toko,
dan keputusan
pembelian
1.Variabel
kepuasan
pelanggan
Terbukti
bahwa
variabel
Suasana
Toko
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian,
tetapi
berpengaruh
tidak
signifikan
terhadap
variabel
kepuasan
pelanggan.
Dan variabel
keputusan
pembelian
berpengaruh
signifikan
terhadap
40
No
.
Peneliti
(Tahun)
Judul
Metode Penelitian
Hasil
Penelitian Persamaan Perbedaa
n
kepuasan
pelanggan
9.
Dwi Aliyyah
Apriyani dan
Sunarti (2017)
Pengaruh
Kualitas
Pelayanan
Terhadap
Kepuasan
Konsumen
(Studi kasus
pada
konsumen The
Little A
Coffee Shop
Sidoarjo)
1.Variabel
kualitas pelayan
dan kepuasan
konsumen
2.Menggunakan
metode regresi
berganda
-
Terbukti
bahwa
variabel
kualitas
pelayanan
berpengaruh
signifikan
terhadap
kepuasan
konsumen
10.
Ian Antonius
Ong dan Drs.
Sugiono
Sugiharto,
M.M. (2013)
Analisa
Pengaruh
Strategi
Diferensiasi,
Citra Merek,
Kualitas
Produk dan
Harga
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Pelanggan di
Cincau Station
1.Variabel
harga dan
keputusan
pembelian sama
2.Menggunakan
metode regresi
berganda
1.Variabel
strategi
difernsiasi,
citra merek
dan
kualitas
produk
Terbukti
bahwa
variabel
strategi
diferensiasi,
citra merek,
kualitas
produk dan
harga
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
41
No
.
Peneliti
(Tahun)
Judul
Metode Penelitian
Hasil
Penelitian Persamaan Perbedaa
n
Surabaya pembelian
pelanggan
C. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang terjadi
antara variabel Suasana Toko, Kualitas Pelayanan, Lokasi dan Harga terhadap
Keputusan Pembelian. Langkah pertama dalam penelitian ini adalah dengan
mengumpulkan teori pendukung dan studi mengenai variabel-variabel yang
akan diteliti. Setelah mengumpulkan teori dan data pendukung penelitian,
ditentukanlah hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini. Kemudian
menentukan dimensi dan indikator yang akan dijadikan komponen utama
dalam pembuatan kuesioner, yang nantinya kuesioner tersebut akan
disebarkan pada sampel yang sudah ditentukan, baik secara langsung ke
lokasi penelitian ataupun melalui google forms. Jika total kuesioner yang
terisi sudah sesuai ketentuan maka akan dilakukan proses running data
menggunakan aplikasi SPSS 23, pengujian pertama yang dilakukan adalah uji
kualitas data, yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas. Selanjutnya
dilakukan uji analisis regresi linier berganda, dimana uji analisis regresi linier
berganda bertujuan untuk menganalisis pengaruh atau beberapa variabel
terhadap satu buah variabel.
42
Gambar 2.1: Kerangka Pemikiran dalam Penelitian
Kerangka Pemikiran
Uji asumsi klasik
1. Normalitas
2. Multikolinieritas
3. Heteroskedastisitas
Uji validitas dan
reliabilitas
Keputusan
Pembelian (Y)
Analisis Regeresi Linear
Berganda
1. Uji t (parsial)
2. Uji F (simultan)
3. Koefisien Determinasi
Kesimpulan
Lokasi
(X3)
Kualitas
Pelayanan
(X2)
Suasana
Toko (X1)
Harga
(X4)
43
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun
dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban-
jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan
data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap
rumusan masalah penelitian, belum jawaban empiris (Sugiyono, 2013:100).
Hipotesis dalam penelitian ini antara lain:
1. Ho1 : β1 = 0 : tidak terdapat pengaruh antara Suasana Toko terhadap
Keputusan Pembelian di Warunk Upnormal Coffee Roasters Bintaro
Sektor 7.
Ha1 : β1 ≠ 0 : terdapat pengaruh antara Suasana Toko terhadap Keputusan
Pembelian di Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7.
2. Ho2 : β2 = 0 : tidak terdapat pengaruh antara Kualitas Pelayanan terhadap
Keputusan Pembelian di Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor
7.
Ha2 : β2 ≠ 0 : terdapat pengaruh antara Kualitas Pelayanan terhadap
Keputusan pembelian di Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor
7.
3. Ho3 : β3 = 0 : tidak terdapat pengaruh antara Lokasi terhadap proses
Keputusan Pembelian di Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor
7.
4. Ha3 : β3 ≠ 0 : terdapat pengaruh antara Lokasi terhadap proses Keputusan
Pembelian di Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7.
5. Ho4 : β4 = 0 : tidak terdapat pengaruh antara Harga terhadap proses
Keputusan Pembelian di Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor
7.
6. Ha4 : β4 ≠ 0 : terdapat pengaruh antara Harga terhadap proses Keputusan
Pembelian di Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7.
44
7. Ho5 : β1,2,3,4 = 0 : tidak terdapat pengaruh antara Suasana Toko, Kualitas
Pelayanan, Lokasi dan Harga terhadap proses Keputusan Pembelian di
Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7.
8. Ha5 : β1,2,3,4 ≠ 0 : terdapat pengaruh antara Suasana Toko, Kualitas
Pelayanan, Lokasi dan Harga terhadap proses Keputusan Pembelian di
Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7.
45
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini berfokus pada Suasana Toko, Kualitas
Pelayanan, Lokasi dan Harga sebagai variabel independen dan Keputusan
Pembelian sebagai variabel dependen. Untuk selanjutnya variabel – variabel
independen tersebut akan dianalisis seberapa besar variabel – variabel
tersebut mempengaruhi Keputusan Pembelian (variabel dependen) Warunk
Upnormal Coffee Roaster Bintaro sektor 7. Penelitian ini dilakukan kepada
konsumen Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro sektor 7. Masyarakat
yang pernah menjadi konsumen Warung Upnormal Coffee Roaster Bintaro
sektor 7 yang dijadikan yang sebagai responden. Peneliti memilih daerah
Tangerang Selatan sebagai tempat penelitian. Penelitian ini dilakukan selama
6 bulan.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono pengertian populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011).
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan Warunk
Upnormal Coffee Roaster di daerah Tangerang Selatan.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2016:81) sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun teknik
sampel yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah
non-probability sampling, menurut Sugiyono (2016:84) non-probability
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel.
46
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan
metode insidental sampling, adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan / incidental bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2016:85).
Sedangkan untuk ukuran sampel penelitian menurut Roscoe
dalam buku Resarch Methods For Business (Sugiyono, 2014)
menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah
antara 30 sampai dengan 500. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
sampel sebanyak 100 responden.
.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan 2 jenis data yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya.
Metode pengumpulan data primer yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode penyebaran kuesioner (angket). Menurut Creswell dalam
Sugiyono (2014) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dimana
pertisipan atau responden mengisi pertanyaan atau pernyataan kemudian
setelah diisi dengan lengkap mengembalikan kepada peneliti.
Pengumpulan data akan dilakukan melalui kuesioner yang diserahkan
pada masing-masing responden terpilih. Kuesioner pada penelitian ini
terdiri dari pertanyaan yang bersumber dari tiap-tiap indikator variabel
penelitian.
Kuiesioner dalam penelitian ini menggunakan pendekatan skala
likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.
(Sugiyono, 2014).
Dalam skala likert, variabel yang diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolak
ukur untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa
47
pertanyaan ataupun pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang
menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai
sangat negatif. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu
dapat diberi skor, misalnya:
Tabel 3.1: Tabel Skala Likert
Kategori Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-Ragu (RR) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono, 2014
Angka 1 (satu) menunjukan bahwa responden memberikan
tanggapan yang bersifat negatif (sangat tidak setuju) terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, sedangkan angka 5 (lima)
menunjukan tanggapan yang bersifat positif (sangat setuju).
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan
perpustakaan dan peneliti secara tidak langsung melalui media perantara.
Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung diberikan
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen
(Sugiyono, 2014). Data sekunder yang digunakan peneliti dalam
penelitian ini bersumber dari buku-buku, jurnal, dan media internet untuk
memperoleh informasi, serta data-data yang diperlukan.
D. Metode Analisis Data
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara Suasana Toko,
Kualitas Pelayanan, Lokasi dan Harga Keputusan Pembelian, dilakukan
dengan menggunakan skala Likert, yaitu Skala yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial (Sugiyono 2011:93). Selanjutnya data diperoleh
dengan menggunakan kuesioner, dimana hasil analisisnya akan
48
dipresentasikan dalam bentuk tabel. Hasil dalam bentuk tabel dianalisis
berdasarkan variabel Suasana Toko, Kualitas Pelayanan, Lokasi dan Harga
terhadap Keputusan Pembelian di Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro
sektor 7.
Setelah dilakukan hasil perhitungan atas hasil kuesioner pengolahan data
kuantitatif yang didapat mengenai Suasana Toko, Kualitas Pelayanan, Lokasi dan
Harga terhadap Keputusan Pembelian. Dilakukan pengujian statistik regresi linear
berganda dan analisis koefisien korelasi.
1. Uji Kualitas Data
a) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52).
Uji signifikansi dilakukan dengan cara membandingkan nilai
rhitung dengan rtabel untuk degree of freedom (df) = n – 2 dalam hal ini
adalah jumlah sampel. Suatu pertanyaan atau indikator dinyatakan
valid, apabila rhitung>rtabel dan nilai positif, namun jika rhitung< rtabel,
maka dinyatakan tidak valid dan nilai negatif.
b) Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
(Ghozali, 2013:47).
Reliabilitas diukur dengan bantuan program SPSS 21 for
windows yang memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas
dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Menurut Ghozali (2011:48)
suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha> 0,70.
49
2. Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi klasik dapat dilakukan agar model regresi yang
digunakan dapat memberikan hasil yang respresentatif.
a) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau redual memiliki distribusi normal
(Ghozali, 2013:160).
Uji normalitas dilakukan dengan melihat normal probability plot
yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan
ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2013:161).
b) Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen)
(Ghozali, 2013:105).
Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolonieritas, mengacu
pada nilai yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas
adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali,
2013:106).
50
c) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Ghozali, 2013:139).
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar analisisnya adalah jika ada pola
tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang
teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan jika tidak
ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastsitas (Ghozali,
2013:139).
3. Uji Hipotesis
a. Uji t (Uji Parsial)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:98).
Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu
parameter (bi) sama dengan nol, atau:
Ho : bi = 0
Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan
penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis
alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol,
atau : Ha : bi ≠ 0 (Ghozali, 2013:99)
b. Uji F (Uji Simultan)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen atau terikat. Salah satu cara melakukan uji F adalah dengan
membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut
tabel. Bila nilai F hitung lebih besar dari pada nilai F tabel, maka kita
51
menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa semua varibel
independen secara simultan mempengaruhi varibel dependen
(Ghozali, 2013:98)
4. Uji Regresi Linear Berganda
Menurut Sunyoto (2014:139), Analisis regresi berganda adalah
suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dua atau lebih
variabel bebas (X1,2,3……n) terhadap variabel terikat (Y).
Model ini digunakan karena peneliti ingin mengetahui tentang
Suasana Toko (X1), Kualitas Pelayanan (X2), Lokasi (X3) dan Harga (X4)
terhadap Keputusan Pembelian di Warunk Upnormal Coffee Roaster.
Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4
Dimana :
Y = Keputusan Pembelian
a = Konstanta atau intercept
β1 = Koefisien regresi Suasana Toko
X1 = Suasana Toko
β2 = Koefisien regresi Kualitas Pelayanan
X2 = Kualitas Pelayanan
β3 = Koefisien regresi Lokasi
X3 = Lokasi
β4 = Koefisien regresi Lokasi
X4 = Harga
5. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.Nilai yang kecil
berarti kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti
variabel- variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi.
52
Variabel dependen kelemahan mendasar dalam penggunaan
koefisien determinasi adalah jumlah variabel independen yang dimasukan
kedalam model.
Setiap penambahan 1 variabel independen, maka pasti
meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel independen. Oleh karena itu, banyak peneliti
yang menganjurkan untuk menggunakan nila Adjusted pada saat
mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti nilai .
Nilai Adjusted dapat naik atau turun apabila satu variabel independen
ditambah ke dalam model (Ghozali 2013:97).
E. Operasional Variabel
Tabel 3.2: Tabel Operasional Variabel
NO VARIABEL DIMENSI INDIKATOR SKALA
1 Store Atmosphere
(X1) menurut
Berman dan Evans
(2010:509)
Exterior 1. Plang nama toko
terlihat jelas
2. Tersedia jalan
masuk toko yang
lebar
Ordinal
Interior 3. Lantai toko yang
baik
4. Warna interior
yang menarik
5. Pencahayaan
yang baik
6. Aroma di dalam
53
toko yang segar
7. Musik yang
membuat
nyaman
8. Perlengkapan
toko seperti meja
didesain dengan
baik
9. Pengaturan suhu
yang baik
10. Karyawan yang
berpenampilan
baik
11. Label harga
terlihat jelas
12. Toko yang
bersih
Store Layout 13. Terdapat toilet di
dalam toko
14. Terdapat area
merokok pada
toko
15. Posisi kasir yang
54
jelas
Interior
Displays
16. Menghias toko pada
event tertentu dengan
baik
2 Kualitas Pelayanan
(X2) menurut
Lupioadi dan
Hamdani
(2006:182)
Tangibles 17. Bangunan toko Ordinal
Reliability 18. Melayani dengan
segera dan akurat
Responsiveness 19. Cepat tanggap
terhadap apa yang
diinginkan konsumen
Assurance 20. Pengetahuan tentang
barang yang dijual
Empathy 21. Komunikasi yang
baik
3 Lokasi (X3)
menurut Berman
dan Evans
(2010:287)
Lalu lintas
pejalan kaki
22. Jumlah dan tipe
orang yang melewati
lokasi tersebut
Ordinal
Lalu lintas
kendaraan
23. Kuantitas dan
karakteristik lalu lintas
kendaraan
Fasilitas parkir 24. Jumlah dan kualitas
55
parkir
Transportasi 25. Tersedianya
ransportasi massa
Komposisi
toko 26. Ukuran dari toko
Spesifikasi dan
lokasi
27. Penempatan lokasi
toko
4 Harga (X4)
menurut Oentoro
(2012:150)
28. harga sesuai dengan
manfaat produk
Ordinal
29. Harga sesuai dengan
kualitas produk
30. Harga yang
ditetapkan dapat
memberikan rasa puas
kepada konsumen
5 Keputusan
Pembelian (Y)
Kotler dan Keller
(2009:235) dan
Tjiptono
(2012:184)
Penyalur 31. Letak toko yang
srategis
32. Produk yang
beragam
Metode
pembayaran
33. Metode pembayaran
yang mudah
56
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Warunk Upnormal didirikan oleh Cita Rasa Prima Group (CRP
Group) sejak Juni 2014. Restoran pertamanya didirikan di Jl. P.H.
H.Mustofa no. 73 Bandung. Namun sekarang sudah berdiri banyak cabang,
diantaranya: Istana Plaza, Serang-Banten, Cihampelas 1, Cihampelas 2,
Antapani, Cimindi-Cimahi, Buah Batu dan Tasikmalaya. kini memasuki
tahun kelimanyanya, Warunk Upnormal sudah mempunyai hampir 80
cabang yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia yaitu Bandung, Bali,
Banjarmasin, Banten, Batam, Bekasi, Bogor, Cilacap, Cimahi, Cirebon,
Depok, Jakarta, Jambi, Jatinangor, Karawang, Kediri, Lampung, Makassar,
Malang, Palembang, Pekanbaru, Purwokerto, Samarinda, Semarang, Solo,
Subang, Sumenep, Surabaya, Tangerang, dan Yogyakarta.
Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 sendiri beralamat
di Jl. Jendral Sudirman,Pondok Jaya kecamatan Pondok Aren, kota
Tangerang Selatan dan beroperasi 24 jam. Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 menjual kopi arabika terbaik dari seluruh Indonesia seperti
kopi Gayo Aceh, Ciwidey, Upnormal Houseblend dan siap memanjakan
penikmat kopi dengan berbagai menu kopi espresso based atau manual brew.
Penikmat kopi juga bisa membawa pulang berbagai biji kopi yang di roasting
sendiri menggunakan probat oleh Upnormal Coffe Roaster. Tidak hanya
kopi, Upnormal Coffee Roaster juga menyajikan berbagai frappe, kreasi
Indomie, Roti Panggang, Menu Nasi, Dessert,susu dan berbagai minuman
khas upnormal dengan jumlah seats 292 seats, Wifi, Full AC, 2 Private Room
(maksimal 20 orang), banyak colokan listrik. Selain makanan dan minuman,
dijual pula merchandise Upnormal seperti kaos, tumbler dan sebagainya.
(www.warunkupnormal.com).
57
B. Analisis dan Pembahasan
1. Deskripsi Data Responden
Deskripsi data responden memberikan gambaran mengenai
karakteristik responden yang digunakan untuk melengkapi penelitian
meliputi jenis kelamin, rentang usia, pendidikan akhir, dan pekerjaan
atau kegiatan responden.
Responden dalam penelitian ini adalah pria/wanita yang pernah
melakukan pembelian dan mengonsumsi produk makanan atau minuman
di Warunk Upnormal Coffee Roasters Bintaro sektor 7 dalam jangka
waktu kurang dari atau sama dengan 6 bulan selama penelitian
berlangsung.Jumlah responden adalah sebanyak 100 orang. Adapun
uraian gambaran umum responden pada penelitian ini adalah sebagai
berikut ini:
a. Karakteristik responden menurut jenis kelamin
Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut jenis
kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 1
Jenis Kelamin Responden
Keterangan Jumlah Persentase
Pria 63 63%
Wanita 37 37%
Total 100 100%
Sumber: Diolah dari data primer, 2019
b. Karakteristik responden menurut usia
Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut usia dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
58
Tabel 4. 2
Usia Responden
Keterangan Jumlah Persentase
17 – 25 Tahun 40 40%
25 – 32 Tahun 35 35%
32 – 45 Tahun 20 20%
>45 Tahun 5 5%
Total 100 100%
Sumber: Diolah dari data primer, 2019
c. Karakteristik responden menurut pendidikan akhir
Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut pendidikan akhir
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 3
Pendidikan Akhir Responden
Keterangan Jumlah Persentase
SMA/SMK 20 20%
Akademi/D1/D2/D3 25 25%
S1 35 35%
S2 10 10%
S3 10 10%
Total 100 100%
Sumber: Diolah dari data primer, 2019
d. Karakteristik responden menurut pekerjaan/kegiatan
Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut pekerjaan/kegiatan
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
59
Tabel 4. 4
Pekerjaan atau Kegiatan Responden
Keterangan Jumlah Persentase
Pelajar/mahasiswa 40 40%
Karyawan Swasta 20 20%
PNS 20 20%
Wirausaha 15 15%
Lain-lain 5 5%
Total 100 100%
Sumber: Diolah dari data primer, 2019
e. Karakteristik responden menurut pendapatan perbulan
Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut
pekerjaan/kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Keterangan Jumlah Persentase
<2 juta 30 30%
2–4 juta 40 40%
4–6 juta 25 25%
>6 juta 5 5%
Total 100 100%
Sumber: Diolah dari data primer, 2019
2. Hasil Uji Kualitas Data
Sebelum Kuesioner dibagikan kepada 100 responden, peneliti
melakukan prasurvei kepada 30 orang responden dengan memberikan
36 butir pernyataan yang dibagi menjadi 5 bagian variabel utama,
yaitu: Suasana Toko, kualitas pelayanan, lokasi, harga dan keputusan
pembelian untuk menguji validitas dan reliabilitas dari setiap butir
pernyataan yang diajukan.
60
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau
tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2013:52). Pengujian ini
dilakukan dengan membandingkan nilai r hitungdengan r tabeluntuk
degree of freedom (df)= n – 2, dalam hal ini adalah jumlah
sampel, dan alpha=0,05 (dengan uji dua sisi). Nilai r tabel yaitu
sebesar 0,361 yang didapat dari degree of freedom (df) = n – ,
dalam hal ini n adalah jumlah sampel pretest yaitu 30 responden.
Maka (df) = 30-2 = 28, pada rtabel dengan alpha = 5% atau 0,05
dan (df) = 28, didapati rtabel sebesar 0,361. Maka suatu pernyataan
atau indikator dinyatakan valid apabila rhitung> 0,361 dan
sebaliknya.
Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari lima
variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Suasana Toko,
kualitas pelayanan, lokasi, harga dan keputusan pembelian
dengan 30 sampel responden.Berikut adalah rincian tabel hasil uji
validitas untuk setiap variabel yang digunakan dalam penelitian
ini.
61
1) Variabel Suasana Toko
Tabel 4. 5
Hasil Uji Validitas Suasana Toko (X1)
Peryataan Nilai r Tabel Nilai r Hitung Keterangan
SA 1 0,361 0,734 Valid
SA 2 0,361 0,833 Valid
SA 3 0,361 0,666 Valid
SA 4 0,361 0,815 Valid
SA 5 0,361 0,794 Valid
SA 6 0,361 0,787 Valid
SA 7 0,361 0,570 Valid
SA 8 0,361 0,559 Valid
SA 9 0,361 0,734 Valid
SA 10 0,361 0,833 Valid
SA 11 0,361 0,666 Valid
SA 12 0,361 0,815 Valid
SA 13 0,361 0,742 Valid
SA 14 0,361 0,693 Valid
SA 15 0,361 0,833 Valid
SA 16 0,361 0,184 Valid
2)
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 25.0, 2019
Tabel 4.5 menunjukkan variabel Suasana Toko (X1)
mempunyai kriteria valid untuk semua item pernyataan. Hal ini
dapat dilihat dari nilai r hitungyang lebih besar dari r tabel yaitu
0,361.
62
2) Variabel Kualitas Pelayanan
Tabel 4. 6
Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan (X2)
Nomor
Butir Pertanyaan
Nilai r
Hitung
Nilai r
Tabel Keterangan
KP 1 0,901 0,361 Valid
KP 2 0,839 0,361 Valid
KP 3 0,817 0,361 Valid
KP 4 0,635 0,361 Valid
KP 5 0,674 0,361 Valid
KP 6 0,814 0,361 Valid
KP 7 0,831 0,361 Valid
KP 8 0,548 0,361 Valid
Tabel 4.6 menunjukkan variabel kualitas pelayanan
mempunyai kriteria valid untuk semua item pernyataan. Hal ini
dapat dilihat dari nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel yaitu
0,36.
63
3). Variabel Lokasi
Tabel 4. 7
Hasil Uji Validitas Variabel Lokasi (X3)
Peryataan Nilai r Tabel Nilai r Hitung Keterangan
Lokasi 1 0,361 0,942 Valid
Lokasi 2 0,361 0,863 Valid
Lokasi 3 0,361 0,836 Valid
Lokasi 4 0,361 0,599 Valid
Lokasi 5 0,361 0,582 Valid
Lokasi 6 0,361 0,749 Valid
Lokasi 7 0,361 0,843 Valid
Lokasi 8 0,361 0,582 Valid
Lokasi 9 0,361 0,585 Valid
Lokasi 10 0,361 0,942 Valid
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 25.0, 2019
Tabel 4.7 menunjukkan semua item pernyataan pada
variabel lokasi (X3) mempunyai kriteria valid dengan nilai r
hitung lebih besar dari r tabel yaitu 0,361.
64
4) Variabel Harga (X4)
Tabel 4. 8
Hasil Uji Validitas Variabel Harga
Pernyataan Nilai r Tabel Nilai r Hitung Keterangan
Harga 1 0,361 0,735 Valid
Harga 2 0,361 0,888 Valid
Harga 3 0,361 0,804 Valid
Sumber: Data primeryang diolah dengan SPSS 25.0, 2019
Tabel 4.8 menunjukkan variabel harga (X4) mempunyai
kriteria valid untuk semua item pernyataan. Hal ini dapat dilihat
dari nilai r hitungyang lebih besar dari r tabel yaitu 0,361.
5) Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Tabel 4. 9
Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian (Y)
Peryataan Nilai r Tabel Nilai r Hitung Keterangan
KP 1 0,361 0,873 Valid
KP 2 0,361 0,923 Valid
KP 3 0,361 0,701 Valid
Sumber: Data primeryang diolah dengan SPSS 25.0, 2019
Tabel 4.9 menunjukkan variabel keputusan pembelian
(Y) mempunyai kriteria valid untuk semua item pernyataan. Hal
ini dapat dilihat dari nilai r hitungyang lebih besar dari r tabel yaitu
0,361.
65
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari
instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan
reliabel jika nilai Cronbach Alpha 0,70 (Ghozali, 2011:48). Tabel
4.9 menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk variabel penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4. 10
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s
Alpha N of items Keterangan
Suasana Toko (X1) 0,922 16 Reliabel
Kualitas
Pelayanan(X2)
0,895 8 Reliabel
Lokasi (X3) 0,846 10 Reliabel
Harga (X4) 0,734 3 Reliabel
Keputusan Pembelian
(Y) 0,773 3 Reliabel
Sumber :Data primer diolah dengan SPSS 24, 2019
Tabel 4.10 menunjukkan nilai cronbach alpha atas variabel
Suasana Toko sebesar 0,971, kualitas pelayanan sebesar 0,895, lokasi
sebesar 0,931, harga sebesar 0,880 dan keputusan pembelian sebesar
0,786. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam
kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih
dari 0,70. Maka semua variabel dinyatakan reliabel dan penelitian ini
dapat dilanjutkan.
66
3. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metodeanalisis.
Data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokan, dianalisis
kemudiandiinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh
gambaran tentangmasalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil
perhitungan.
a. suasana toko
Dalam meneliti dan mengukur variable suasana toko peneliti
menggunakan 16 pertanyaan, yaitu:
Tabel 4. 11
Plang Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 terlihat jelas
VAR00001
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid ragu ragu 2 2.0 2.0 2.0
setuju 53 53.0 53.0 55.0
sangat setuju 45 45.0 45.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Diolah dari data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.11 di atas mejelaskan bahwa 45
responden atau 45% mengatakan sangat setuju, 53 responden atau
53% menyatakan setuju, 2 responden atau 2% menyatakan ragu-
ragu, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan plang Warunk Upnormal Coffee
Roaster Bintaro Sektor 7 terlihat jelas.
67
Tabel 4. 12
Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 memiliki jalan masuk
yang lebar
VAR00002
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ragu ragu 2 2.0 2.0 2.0
setuju 56 56.0 56.0 58.0
sangat setuju 42 42.0 42.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Diolah dari data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.12 di atas mejelaskan bahwa 42
responden atau 42% mengatakan sangat setuju, 56 responden atau
56% menyatakan setuju, 2 responden atau 2% menyatakan ragu-
ragu, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 memiliki jalan masuk yang lebar.
Tabel 4. 13
Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 memiliki lantai yang
terawat baik
VAR00003
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ragu ragu 6 6.0 6.0 6.0
setuju 52 52.0 52.0 58.0
sangat setuju 42 42.0 42.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Diolah dari data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.13 di atas mejelaskan bahwa 42
responden atau 42% mengatakan sangat setuju, 52 responden atau
68
52% menyatakan setuju, 6 responden atau 6% menyatakan ragu-
ragu, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 memiliki lantai yang terawat baik.
Tabel 4. 14
Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 memiliki warna interior
yang menarik
VAR00004
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid ragu ragu 2 2.0 2.0 2.0
setuju 62 62.0 62.0 64.0
sangat setuju 36 36.0 36.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Diolah dari data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.13 di atas mejelaskan bahwa 36
responden atau 36% mengatakan sangat setuju, 62 responden atau
62% menyatakan setuju, 2 responden atau 2% menyatakan ragu-
ragu, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 memiliki warna interior yang menarik
Tabel 4. 15
Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 memiliki pencahayaan
yang baik
VAR00005
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ragu ragu 6 6.0 6.0 6.0
setuju 61 61.0 61.0 67.0
sangat setuju 33 33.0 33.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Diolah dari data primer, 2019
69
Berdasarkan pada tabel 4.15 di atas mejelaskan bahwa 33
responden atau 33% mengatakan sangat setuju, 61 responden atau
61% menyatakan setuju, 6 responden atau 6% menyatakan ragu-
ragu, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 memiliki pencahayaan yang baik
Tabel 4. 16
Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 memiliki aroma yang
segar
VAR00006
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ragu ragu 4 4.0 4.0 4.0
setuju 59 59.0 59.0 63.0
sangat setuju 37 37.0 37.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Diolah dari data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.16 di atas mejelaskan bahwa 37
responden atau 37% mengatakan sangat setuju, 59 responden atau
59% menyatakan setuju, 4 responden atau 2% menyatakan ragu-
ragu, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 memiliki aroma yang segar
70
Tabel 4. 17
Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 menyetel musik yang
membuat nyaman
VAR00007
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ragu ragu 2 2.0 2.0 2.0
setuju 61 61.0 61.0 63.0
sangat setuju 37 37.0 37.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Diolah dari data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.17 di atas mejelaskan bahwa 37
responden atau 37% mengatakan sangat setuju, 62 responden atau
61% menyatakan setuju, 2 responden atau 2% menyatakan ragu-
ragu, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 menyetel musik yang membuat nyaman
Tabel 4. 18
Perlengkapan di Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 seperti
meja saji didesain dengan baik
VAR00008
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ragu ragu 2 2.0 2.0 2.0
setuju 63 63.0 63.0 65.0
sangat setuju 35 35.0 35.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Diolah dari data primer, 2019
71
Berdasarkan pada tabel 4.18 di atas mejelaskan bahwa 35
responden atau 35% mengatakan sangat setuju, 63 responden atau
63% menyatakan setuju, 2 responden atau 2% menyatakan ragu-
ragu, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan Perlengkapan di Warunk Upnormal
Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 seperti meja saji didesain dengan
baik
Tabel 4. 19
Suhu di Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 membuat
nyaman
VAR00009
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ragu ragu 2 2.0 2.0 2.0
setuju 53 53.0 53.0 55.0
sangat setuju 45 45.0 45.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Diolah dari data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.19 di atas mejelaskan bahwa 45
responden atau 45% mengatakan sangat setuju, 53 responden atau
53% menyatakan setuju, 2 responden atau 2% menyatakan ragu-
ragu, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan Suhu di Warunk Upnormal Coffee
Roaster Bintaro Sektor 7 membuat nyaman
Tabel 4. 20
Karyawan Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7
berpenampilan rapi
VAR00010
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
72
Valid ragu ragu 2 2.0 2.0 2.0
setuju 56 56.0 56.0 58.0
sangat setuju 42 42.0 42.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Diolah dari data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.20 di atas mejelaskan bahwa 42
responden atau 42% mengatakan sangat setuju, 56 responden atau
56% menyatakan setuju, 2 responden atau 2% menyatakan ragu-
ragu, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan Karyawan Warunk Upnormal
Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 berpenampilan rapi
Tabel 4. 21
Harga pada menu yang disediakan Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 terlihat jelas
VAR00011
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ragu ragu 6 6.0 6.0 6.0
setuju 52 52.0 52.0 58.0
sangat setuju 42 42.0 42.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Diolah dari data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.21 di atas mejelaskan bahwa 42
responden atau 42% mengatakan sangat setuju, 52 responden atau
52% menyatakan setuju, 6 responden atau 2% menyatakan ragu-
ragu, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan Harga pada menu yang disediakan
Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 terlihat jelas
73
Tabel 4. 22
Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 terjaga kebersihannya
VAR00012
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ragu ragu 2 2.0 2.0 2.0
setuju 62 62.0 62.0 64.0
sangat setuju 36 36.0 36.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Diolah dari data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.22 di atas mejelaskan bahwa 36
responden atau 36% mengatakan sangat setuju, 62 responden atau
62% menyatakan setuju, 2 responden atau 2% menyatakan ragu-
ragu, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 terjaga kebersihannya
Tabel 4. 23
Terdapat toilet di Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7
VAR00013
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ragu ragu 11 11.0 11.0 11.0
setuju 57 57.0 57.0 68.0
sangat setuju 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Diolah dari data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.23 di atas mejelaskan bahwa 32
responden atau 32% mengatakan sangat setuju, 57 responden atau
74
57% menyatakan setuju, 11 responden atau 11% menyatakan ragu-
ragu, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan Terdapat toilet di Warunk
Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7
Tabel 4. 24
Terdapat area merokok di Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor
7
VAR00014
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 11 11.0 11.0 11.0
ragu ragu 4 4.0 4.0 15.0
setuju 51 51.0 51.0 66.0
sangat setuju 34 34.0 34.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Diolah dari data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.24 di atas mejelaskan bahwa 34
responden atau 34% mengatakan sangat setuju, 62 responden atau
51% menyatakan setuju, 4 responden atau 4% menyatakan ragu-
ragu, 11 responden atau 11% menyatakan tidak setuju dan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan Terdapat area merokok di Warunk
Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7
Tabel 4. 25
Posisi kasir di Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 jelas
VAR00015
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ragu ragu 2 2.0 2.0 2.0
setuju 56 56.0 56.0 58.0
sangat setuju 42 42.0 42.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Diolah dari data primer, 2019
75
Berdasarkan pada tabel 4.25 di atas mejelaskan bahwa 42
responden atau 42% mengatakan sangat setuju, 56 responden atau
56% menyatakan setuju, 2 responden atau 2% menyatakan ragu-
ragu, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan Posisi kasir di Warunk Upnormal
Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 jelas
Tabel 4. 26
Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 dihias dengan baik pada
saat Ramadhan
VAR00016
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 5 5.0 5.0 5.0
ragu ragu 18 18.0 18.0 23.0
setuju 48 48.0 48.0 71.0
sangat setuju 29 29.0 29.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Diolah dari data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.26 di atas mejelaskan bahwa 29
responden atau 29% mengatakan sangat setuju, 48 responden atau
48% menyatakan setuju, 18 responden atau 18% menyatakan ragu-
ragu, 5 responden atau 5% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak
setuju terhadap pernyataan Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 dihias dengan baik pada saat Ramadhan
b. Kualitas Pelayanan (X2)
Dalam meneliti dan mengukur variable suasana toko peneliti
menggunakan 16 pertanyaan, yaitu: Warunk Upnormal Coffee
Roaster Bintaro Sektor 7 terlihat rapi dan bersih.
76
Tabel 4. 28
VAR00001
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ragu ragu 7 7.0 7.0 7.0
setuju 54 54.0 54.0 61.0
sangat setuju 39 39.0 39.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.28 di atas mejelaskan bahwa 39 responden atau
39% mengatakan sangat setuju, 54 responden atau 54% menyatakan
setuju, 7 responden atau 2% menyatakan ragu-ragu, tidak ada responden
yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap
pernyataan Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 terlihat
rapi dan bersih.
Tabel 4. 29
Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 memiliki
perlengkapan dan peralatan penunjang pelayanan yang bagus (contoh :
Eskalator,tempat sampah).
VAR00002
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 8 8.0 8.0 8.0
ragu ragu 6 6.0 6.0 14.0
setuju 45 45.0 45.0 59.0
sangat setuju 41 41.0 41.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer, 2019
77
Berdasarkan pada tabel 4.29 di atas mejelaskan bahwa 41
responden atau 41% mengatakan sangat setuju, 45 responden atau 45%
menyatakan setuju, 6 responden atau 6% menyatakan ragu-ragu, 8
responden atau 8% tidak setuju dan tidak ada sangat tidak setuju terhadap
pernyataan di Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7
memiliki perlengkapan dan peralatan penunjang pelayanan yang bagus
(contoh : Eskalator,tempat sampah).
Tabel 4. 30
Karyawan Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7
memberikan pelayanan yang tepat.
VAR00003
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 3 3.0 3.0 3.0
ragu ragu 9 9.0 9.0 12.0
setuju 49 49.0 49.0 61.0
sangat setuju 39 39.0 39.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.30 di atas mejelaskan bahwa 39
responden atau 39% mengatakan sangat setuju, 49 responden atau 49%
menyatakan setuju, 9 responden atau 9% menyatakan ragu-ragu, 3
responden atau 3% tidak setuju dan tidak ada sangat tidak setuju terhadap
pernyataan Karyawan Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor
7 memberikan pelayanan yang tepat.
Tabel 4. 31
Karyawan Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7
memberikan pelayanan yang cepat.
VAR00004
78
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ragu ragu 11 11.0 11.0 11.0
setuju 49 49.0 49.0 60.0
sangat setuju 40 40.0 40.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.31 di atas mejelaskan bahwa 40
responden atau 40% mengatakan sangat setuju, 49 responden atau 49%
menyatakan setuju, 11 responden atau 11% menyatakan ragu-ragu, tidak
ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan Karyawan Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 memberikan pelayanan yang cepat.
Tabel 4. 32
Pelayanan yang dilakukan oleh karyawan Warunk Upnormal Coffee
Roaster Bintaro Sektor 7 memuaskan.
VAR00005
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ragu ragu 10 10.0 10.0 10.0
setuju 54 54.0 54.0 64.0
sangat setuju 36 36.0 36.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.32 di atas mejelaskan bahwa 36
responden atau 36% mengatakan sangat setuju, 54 responden atau 54%
menyatakan setuju, 10 responden atau 10% menyatakan ragu-ragu, tidak
ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju
79
terhadap pernyataan Pelayanan yang dilakukan oleh karyawan Warunk
Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 memuaskan
Tabel 4. 33
Karyawan Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 cepat
tanggap terhadap apa yang diinginkan konsumen.
VAR00006
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 2 2.0 2.0 2.0
ragu ragu 11 11.0 11.0 13.0
setuju 55 55.0 55.0 68.0
sangat setuju 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.33 di atas mejelaskan bahwa 32
responden atau 32% mengatakan sangat setuju, 55 responden atau 55%
menyatakan setuju, 11 responden atau 11% menyatakan ragu-ragu, 2
responden atau 2% tidak setuju dan tidak ada sangat tidak setuju terhadap
pernyataan Karyawan Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor
7 cepat tanggap terhadap apa yang diinginkan konsumen.
Tabel 4. 34
Karyawan Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7
mengetahui semua informasi mengenai produk yang dijual
VAR00007
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 2 2.0 2.0 2.0
ragu ragu 7 7.0 7.0 9.0
setuju 53 53.0 53.0 62.0
sangat setuju 38 38.0 38.0 100.0
80
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.34 di atas mejelaskan bahwa 38
responden atau 38% mengatakan sangat setuju, 53 responden atau 53%
menyatakan setuju, 7 responden atau 7% menyatakan ragu-ragu, 2
responden atau 2% tidak setuju dan tidak ada sangat tidak setuju terhadap
pernyataan Posisi kasir di Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro
Sektor 7 jelas
Tabel 4. 35
Karyawan Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7
melakukan komunikasi yang baik kepada konsumen
VAR00008
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 4 4.0 4.0 4.0
ragu ragu 10 10.0 10.0 14.0
setuju 52 52.0 52.0 66.0
sangat setuju 34 34.0 34.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
.
Sumber: Data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.35 di atas mejelaskan bahwa 34
responden atau 34% mengatakan sangat setuju, 52 responden atau 52%
menyatakan setuju, 10 responden atau 10% menyatakan ragu-ragu, 4
responden atau 4% tidak setuju dan tidak ada sangat tidak setuju terhadap
pernyataan Karyawan Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor
7 melakukan komunikasi yang baik kepada konsumen
c. Lokasi (X3)
81
Variabel Lokasi (X3) pada penelitian ini menggunakan 10 butir
pernyataan yang disebarkan kepada 100 responden dan
mempersentasekan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil
tanggapan terhadap lokasi dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 4. 36
Lokasi Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 dilalui
banyak pejalan kaki.
VAR00001
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ragu ragu 14 14.0 14.0 14.0
setuju 50 50.0 50.0 64.0
sangat setuju 36 36.0 36.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.36 di atas mejelaskan bahwa 36
responden atau 36% mengatakan sangat setuju, 50 responden atau 50%
menyatakan setuju, 14 responden atau 14% menyatakan ragu-ragu,
tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak
setuju terhadap pernyataan Lokasi Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 dilalui banyak pejalan kaki.
Tabel 4. 37
Lokasi Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 dilalui
banyak kendaraan.
VAR00002
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 11 11.0 11.0 11.0
ragu ragu 4 4.0 4.0 15.0
setuju 51 51.0 51.0 66.0
sangat setuju 34 34.0 34.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer, 2019
82
Berdasarkan pada tabel 4.37 di atas mejelaskan bahwa 34
responden atau 34% mengatakan sangat setuju, 51 responden atau 51%
menyatakan setuju, 4 responden atau 4% menyatakan ragu-ragu,11
responden atau 11% yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada
responden yang menjawab sangat tidak setuju terhadap pernyataan
Lokasi Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 dilalui
banyak kendaraan.
Tabel 4. 38
Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 memiliki tempat
parkir yang luas.
VAR00003
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ragu ragu 8 8.0 8.0 8.0
setuju 60 60.0 60.0 68.0
sangat setuju 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.38 di atas mejelaskan bahwa 32
responden atau 32% mengatakan sangat setuju, 60 responden atau 60%
menyatakan setuju, 8 responden atau 8% menyatakan ragu-ragu, tidak
ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor
7 memiliki tempat parkir yang luas.
Tabel 4. 39
Letak tempat parkir dekat dengan Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7.
VAR00004
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ragu ragu 18 18.0 18.0 18.0
setuju 48 48.0 48.0 66.0
83
sangat setuju 34 34.0 34.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.39 di atas mejelaskan bahwa 34
responden atau 34% mengatakan sangat setuju, 48 responden atau 48%
menyatakan setuju, 18 responden atau 18% menyatakan ragu-ragu,
tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak
setuju terhadap pernyataan Letak tempat parkir dekat dengan Warunk
Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7.
Tabel 4. 40
Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 memiliki tempat parkir yang
aman
.
VAR00005
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ragu ragu 16 16.0 16.0 16.0
setuju 57 57.0 57.0 73.0
sangat setuju 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.40 di atas mejelaskan bahwa 27
responden atau 27% mengatakan sangat setuju, 57 responden atau 57%
menyatakan setuju, 16 responden atau 16% menyatakan ragu-ragu,
tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak
setuju terhadap pernyataan Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro
Sektor 7 memiliki tempat parkir yang aman.
Tabel 4. 41
Lokasi Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 mudah dijangkau oleh
transportasi umum
VAR00006
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 4 4.0 4.0 4.0
84
ragu ragu 18 18.0 18.0 22.0
setuju 55 55.0 55.0 77.0
sangat setuju 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.41 di atas mejelaskan bahwa 23
responden atau 23% mengatakan sangat setuju, 55 responden atau 55%
menyatakan setuju, 18 responden atau 18% menyatakan ragu-ragu,4
responden atau 4% yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada
responden yang menjawab sangat tidak setuju terhadap pernyataan
Lokasi Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 mudah
dijangkau oleh transportasi umum
.
Tabel 4. 42
Ukuran Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 luas.
VAR00007
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 4 4.0 4.0 4.0
ragu ragu 6 6.0 6.0 10.0
setuju 61 61.0 61.0 71.0
sangat setuju 29 29.0 29.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.42 di atas mejelaskan bahwa 29
responden atau 29% mengatakan sangat setuju, 61 responden atau 61%
menyatakan setuju, 6 responden atau 6% menyatakan ragu-ragu,4
responden atau 4% yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada
responden yang menjawab sangat tidak setuju terhadap pernyataan
Ukuran Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 luas.
85
Tabel 4. 43
Tampilan Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 menarik.
VAR00008
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 2 2.0 2.0 2.0
ragu ragu 9 9.0 9.0 11.0
setuju 58 58.0 58.0 69.0
sangat setuju 31 31.0 31.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.43 di atas mejelaskan bahwa 31
responden atau 31% mengatakan sangat setuju, 58 responden atau 58%
menyatakan setuju, 9 responden atau 9% menyatakan ragu-ragu,2
responden atau 2% yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada
responden yang menjawab sangat tidak setuju terhadap pernyataan
Tampilan Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 menarik.
Tabel 4. 44
Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 mudah terlihat dari
jalan raya.
VAR00009
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ragu ragu 14 14.0 14.0 14.0
setuju 46 46.0 46.0 60.0
sangat setuju 40 40.0 40.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer, 2019
86
Berdasarkan pada tabel 4.44 di atas mejelaskan bahwa 40
responden atau 40% mengatakan sangat setuju, 46 responden atau 46%
menyatakan setuju, 14 responden atau 14% menyatakan ragu-ragu,
tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak
setuju terhadap pernyataan Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro
Sektor 7 mudah terlihat dari jalan raya.
Tabel 4. 45
Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 memiliki kondisi
bangunan yang terawat baik.
VAR00010
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ragu ragu 14 14.0 14.0 14.0
setuju 50 50.0 50.0 64.0
sangat setuju 36 36.0 36.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.45 di atas mejelaskan bahwa 36
responden atau 36% mengatakan sangat setuju, 50 responden atau 50%
menyatakan setuju, 14 responden atau 14% menyatakan ragu-ragu,
tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak
setuju terhadap pernyataan Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro
Sektor 7 memiliki kondisi bangunan yang terawat baik.
d. Harga (X4)
Variabel Harga (X4) pada penelitian ini menggunakan 3 butir
pernyataan yang disebarkan kepada 100 responden dan
mempersentasekan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil
tanggapan terhadap harga dijelaskan pada tabel berikut:
87
Tabel 4. 46
Harga yang ditetapkan di Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro
Sektor 7 sesuai dengan manfaat yang saya rasakan.
VAR00001
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ragu ragu 15 15.0 15.0 15.0
setuju 57 57.0 57.0 72.0
sangat setuju 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.46 di atas mejelaskan bahwa 28
responden atau 28% mengatakan sangat setuju, 57 responden atau 57%
menyatakan setuju, 15 responden atau 15% menyatakan ragu-ragu, tidak
ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan Harga yang ditetapkan di Warunk Upnormal Coffee
Roaster Bintaro Sektor 7 sesuai dengan manfaat yang saya rasakan.
Tabel 4. 47
Harga yang ditetapkan di Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro
Sektor 7 sesuai dengan kualitas yang saya dapatkan.
VAR00002
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ragu ragu 12 12.0 12.0 12.0
setuju 56 56.0 56.0 68.0
sangat setuju 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer, 2019
88
Berdasarkan pada tabel 4.47 di atas mejelaskan bahwa 32
responden atau 32% mengatakan sangat setuju, 56 responden atau 56%
menyatakan setuju, 12 responden atau 12% menyatakan ragu-ragu, tidak
ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan Harga yang ditetapkan di Warunk Upnormal Coffee
Roaster Bintaro Sektor 7 sesuai dengan kualitas yang saya dapatkan.
Tabel 4. 48
Harga yang ditetapkan di Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro
Sektor 7 membuat saya puas.
VAR00003
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ragu ragu 11 11.0 11.0 11.0
setuju 56 56.0 56.0 67.0
sangat setuju 33 33.0 33.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.48 di atas mejelaskan bahwa 33
responden atau 33% mengatakan sangat setuju, 56 responden atau 56%
menyatakan setuju, 11 responden atau 11% menyatakan ragu-ragu, tidak
ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju
terhadap Harga yang ditetapkan di Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 membuat saya puas.
e. Keputusan Pembelian (Y)
Variabel Keputusan Pembelian (Y) pada penelitian ini
menggunakan 3 butir pernyataan yang disebarkan kepada 100 responden
dan mempersentasekan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil
tanggapan terhadap Keputusan Pembelian dijelaskan pada tabel berikut:
89
Tabel 4. 49
Saya memutuskan untuk melakukan pembelian di Warunk Upnormal
Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 karena letak yang strategis.
VAR00001
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 3 3.0 3.0 3.0
ragu ragu 14 14.0 14.0 17.0
setuju 54 54.0 54.0 71.0
sangat setuju 29 29.0 29.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.49 di atas mejelaskan bahwa 29
responden atau 29% mengatakan sangat setuju, 54 responden atau 54%
menyatakan setuju, 14 responden atau 14% menyatakan ragu-ragu,3
responden atau 3% tidak setuju dan tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan Saya memutuskan
untuk melakukan pembelian di Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 karena letak yang strategis. Saya memutuskan untuk
melakukan pembelian di Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro
Sektor 7 karena memiliki produk – produk yang beragam.
Tabel 4. 50
VAR00002
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 8 8.0 8.0 8.0
ragu ragu 6 6.0 6.0 14.0
setuju 45 45.0 45.0 59.0
sangat setuju 41 41.0 41.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer, 2019
90
Berdasarkan pada tabel 4.50 di atas mejelaskan bahwa 41
responden atau 41% mengatakan sangat setuju, 45 responden atau 45%
menyatakan setuju, 6 responden atau 6% menyatakan ragu-ragu,8
responden atau 8% tidak setuju dan tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan Saya memutuskan
untuk melakukan pembelian di Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 karena memiliki produk – produk yang beragam. Saya
memutuskan untuk melakukan pembelian di Warunk Upnormal Coffee
Roaster Bintaro Sektor 7 karena tata cara pembayaran yang mudah.
Tabel 4. 51
VAR00003
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ragu ragu 1 1.0 1.0 1.0
setuju 56 56.0 56.0 57.0
sangat setuju 43 43.0 43.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.51 di atas mejelaskan bahwa 43
responden atau 43% mengatakan sangat setuju, 56 responden atau 56%
menyatakan setuju, 1 responden atau 1% menyatakan ragu-ragu, tidak
ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan Saya memutuskan untuk melakukan pembelian di
Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 karena tata cara
pembayaran yang mudah
4. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
91
Data yang baik dan layak dalam penelitian adalah yang memiliki
distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2016:154). Dalam uji
normalitas terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji
statistik. Uji normalitas data dengan analisis grafik menggunakan
pengelolahan SPSS versi 23.0 menghasilkan grafik sebagai berikut:
Gambar 4. 1
Kurva Normal P-Plot Hasil Uji Normalitas Data
Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2019
Pada gambar kurva p-plot di atas terlihat titik-titik menyebar di
sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis
diagonal. Berarti dari kurva ini menunjukkan bahwa model regresi layak
dipakai karena asumsi normalitas.
Selain uji grafik, peneliti juga melengkapi pengujian normalitas
dengan uji statistik untuk menegaskan hasil uji normalitas grafik di atas
92
Tabel 4. 12
Hasil Uji Kolmogorov-Smirno
Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.16 di atas, nilai sig. > 0,05 yaitu sebesar
0,114. Yang berarti bahwa data berdistribusi normal.
b. Hasil Uji Heteroskedestisitas
Uji heteroskedestisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
modelregresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedestisitasdan jika berbeda disebut heteroskedestisitas (Ghozali,
2013:134). Uji heterokedestisitas dapat dilakukan dengan 2 langkah,
yaitu secara grafik dan secara statistik, berdasarkan hasil pengolahan
data maka hasil uji scatterplot dapat dilihat pada gambar berikut:
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal
Parametersa,b
Mean .0000000
Std.
Deviation
.93847303
Most Extreme
Differences
Absolute .080
Positive .036
Negative -.080
Test Statistic .080
Asymp. Sig. (2-tailed) .114c
93
Gambar 4. 2
Hasil Uji Heterokedestisitas Scatterplot
Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2019
Dari grafik scatterplot yang ada pada gambar di atas dapat
dilihat bahwa titik-titik menybar secara acak serta tersebar baik di atas
maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
Selain itu, untuk menegaskan hasil uji heteroskedastisitas,
peneliti juga melakukan uji statistik dengan menggunakan uji glejser.
Jika nilai signifikansi di bawah 5% atau 0,05 maka terdapat gejala
heteroskedastisitas sedangkan Jika nilai signifikansi di atas 5% atau
0,05 maka tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil
pengolahan data hasil uji glejser dapat dilihat sebagai berikut:
94
Tabel 4. 15
Hasil Uji Heterokedestisitas Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .287 .762 .376 .707
X1 .026 .015 .261 1.764 .081
X2 -.024 .024 -.151 -.994 .323
X3 -.009 .020 -.077 -.441 .660
X4 -.017 .052 -.043 -.317 .752
a. Dependent Variable: Abs_res
Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2019
Berdasarkan tabel di atas, tidak ada variabel bebas yang
memiliki signifikansi di bawah 0,05. Variabel Suasana Toko (X1)
memiliki signifikansi 0,081, variabel kualitas pelayanan (X2) memiliki
signifikansi 0,323, variabel lokasi (X3) memiliki signifikansi 0,660, dan
variabel harga (X4) memiliki signifikansi 0,752. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak ada masalah
heterokedastisitas atau bebas dari heterokedastisitas.
c. Hasil Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka
maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
variabel independen yang nilai korelasi antara sesama variabel
independen sama dengan nol. Uji multikolinearitas dapat dilihat dari
nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai VIF
95
< 10 dan nilai tolerance > 0,1, maka model regresi bebas dari
multikolonieritas. (Ghozali, 2016:105)
Tabel 4. 13
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant) .241 1.217 .198 .844
X1 .089 .024 .374 3.725 .000 .457 2.186
X2 .256 .038 .689 6.699 .000 .436 2.294
X3 -.063 .032 -.235 -1.975 .051 .325 3.078
X4 .027 .083 .030 .325 .746 .543 1.843
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2019
Berdasarkan hasil tabel 4.16 di atas, uji hasil Variance
Inflation Factor (VIF) masing-masing variabel independen memiliki
VIF < 10 dan tolerance > 0,1 yaitu variabel Suasana Toko (X1)
memiliki nilai tolerance 0,457 dan nilai VIF 2,186, variabel kualitas
pelayanan (X2) yang memiliki nilai tolerance 0,436 dan nilai VIF
2,294, variabel lokasi (X3) memiliki nilai tolerance 0,325 dan nilai VIF
3,078, variabel harga (X4) memiliki tolerance 0,543 dan nilai VIF
1,843. Maka dapat dinyatakan model regresi linier berganda tidak
terdapat multikolonieritas antara variabel dependen dengan variabel
independen yang lain sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini.
96
5. Analisis Regresi Linear Berganda
Menurut Sunyoto (2014:139), Analisis regresi berganda adalah
suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dua atau lebih
variabel bebas (X1,2,3……n) terhadap variabel terikat (Y) dengan
menggunakan program SPSS 23 for windows.
Menurut Ghozali (2016:94), selain menukur kekuatan hubungan
antara dua variabel atau lebih, uga menunjukkan arah hubungan antara
variabel dependen dengan variabel independent
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan
pembelian, sedangkan variabel independennya adalah Suasana
Toko,kualitas pelayanan, lokasi dan harga.
Tabel 4. 14
Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant
)
.241 1.217
.198 .844
X1 .089 .024 .374 3.725 .000
X2 .256 .038 .689 6.699 .000
X3 .063 .032 .235 2.975 .051
X4 -.027 .083 -.230 -2.325 .746
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2019
97
Berdasarkan Tabel 4.19 diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut:
Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+ е
Y= 0,241 + 0,089X1+ 0,256X2 + 0,063X3 - 0,027X4+ e
Keterangan:
Y = keputusan pembelian
α = konstanta
X1 = Suasana Toko
X2 = kualitas pelayanan
X3 = lokasi
X4 = harga
b1 = koefisien Suasana Toko
b2 = koefisien kualitas pelayanan
b3 = koefisien lokasi
b4 = koefisien harga
e = error
Melalui persamaan dan tabel 4. 17 tersebut juga terlihat bahwa
koefisien regresi variabel Suasana Toko (X1) bernilai positif sebesar 0,089
yang artinya ketika Suasana Toko meningkat, maka akan meningkatkan
keputusan pembelian konsumen dalam membeli produk Warunk
Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7.
Kemudian, koefisien regresi variabel kualitas pelayanan (X2)
bernilai positif sebesar 0,256 yang artinya ketika promosi penjualan
98
meningkat, maka akan meningkatkan keputusan pembelian konsumen
dalam membeli produk Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor
7.
Selanjutnya, variabel lokasi (X3) bernilai positif sebesar 0,063
yang artinya ketika kualitas pelayanan meningkat, maka akan
meningkatkan keputusan pembelian konsumen dalam membeli produk
Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7.
Selanjutnya, variabel harga (X4) bernilai negatif sebesar 0,027
yang artinya Tanda negatif menunjukkan variabel harga memberikan
pengaruh negatif terhadap keputusan pembelian, di mana ketika harga
semakin tinggi, maka keputusan pembelian menurun atau sebaliknya,
ketika harga semakin rendah, maka keputusan pembelian meningkat dalam
membeli produk Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7.
Kualitas pelayanan memiliki nilai koefisien regresi paling besar
diantara variabel lainnya dengan nilai sebesar 0,256, hal ini menunjukkan
bahwa kualitas pelayanan paling memberi pengaruh terhadap keputusan
pembelian.
a. Hasil Uji Statistik t
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan variasi dependen (Ghozali, 2013:97).Apabila nilai thitung
> ttabel berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas
terhadap variabel terikat, dan sebaliknya jika thitung <ttabelberarti tidak
ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel
terikat. Berikut adalah hasil uji t dalam penelitian ini:
99
Tabel 4. 15
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant
)
.241 1.217
.198 .844
X1 .089 .024 .374 3.725 .000
X2 .256 .038 .689 6.699 .000
X3 .063 .032 .235 2.975 .051
X4 -.027 .083 -.230 -2.325 .746
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.18 di atas, diperoleh thitung untuk X1
sebesar 3,725, X2 sebesar 6,699, X3 sebesar 1,975 dan X4 sebesar
2,325. Untuk menentukan ttabel digunakan lampiran statistika tabel t,
dengan menggunakan ∞/2 , n- k – 1. Maka didapatkan hasil 0,05/2,
100-4-1 = 0,025, 95. Sehingga didapatkan ttabel 1,988.
Berikut ini analisis dari uji parsial antara Suasana Toko,
kualitas pelayanan, lokasi dan harga terhadap keputusan pembelian
Warunk Upnormal Coffee Roaster Sektor 7. Berikut akan dijelaskan
pengujian masing-masing variabel secara parsial dari hasil uji t.
1) Pengaruh Suasana Toko (X1) terhadap keputusan pembelian
(Y)
Terlihat bahwa thitung untuk variabel Suasana Toko adalah
3,725. Hal ini mengartikan bahwa nilai thitung> ttabel(3,725 >1,988).
Maka dapat disimpulkan bahwa Suasana Toko berpengaruh
100
secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Tanda positif
menunjukkan variabel Suasana Toko memberikan pengaruh
positif terhadap keputusan pembelian, di mana ketika Suasana
Toko dinilai semakin baik, maka akan keputusan pembelian akan
meningkat. Sehingga dengan hal ini Ho ditolak dan Ha diterima..
Berman dan Evans (2010:508) menyatakan bahwa suasana
dari suatu toko dapat mempengaruhi kenyamanan belanja
konsumen, seperti berkeliling, keinginan untuk berkomunikasi
dengan pegawai, kecenderungan untuk membuang-buang waktu
dan uang dari yang direncanakan dan kemungkinan untuk
menjadi pelanggan tetap. Suasana Toko merupakan salah satu
elemen penting yang mampu memengaruhi keputusan pembelian
konsumen.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Noviawaty dan Yuliandi (2014) yang
berjudul “Pengaruh Suasana Toko Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Outlet Nyenyes Palembang” yang
menyatakan bahwa dalam keputusan pembeliannya konsumen
tidak hanya memberi respon terhadap barang dan jasa yang
ditawarkan oleh pengecer, tetapi juga memberikan respon
terhadap lingkungan pembelian yang menyenangkan bagi
konsumen, sehingga konsumen tersebut memilih toko yang
disukai dan melakukan pembelian. Pernyataan tersebut dipertegas
oleh pernyataan “customer purchasing behavior is also
inbfluenced by the Suasana Toko” Levy & Weitz (2001:556).
2) Pengaruh kualitas pelayanan (X2) terhadap keputusan
pembelian (Y)
Terlihat bahwa thitung untuk variabel kualitas pelayanan
adalah 7,224. Hal ini mengartikan bahwa nilai thitung>
ttabel(6,699>1,988). Maka dapat disimpulkan bahwa kualitas
101
pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian. Tanda positif menunjukkan variabel kualitas
pelayanan memberikan pengaruh positif terhadap keputusan
pembelian, di mana ketika kualitas pelayanan dinilai semakin
baik, maka akan keputusan pembelian akan meningkat. Sehingga
dengan hal ini Ho ditolak dan Ha diterima.
Kualitas Pelayanan merupakan suatu kondisi dinamis yang
berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono,
2008:51). Sehingga definisi kualitas pelayanan dapat diartikan
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen
serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan
konsumen (Tjiptono, 2008: 71).
Kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan, yaitu
bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi konsumen. Setiap
menjalankan proses bisnis baik barang maupun jasa, konsumen
harus diberikan pelayanan yang baik karena kualitas pelayanan
memiliki hubungan yang erat dengan keputusan pembelian.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kodu (2013) yang berjudul “Harga, Kualitas Produk dan Kualitas
Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Mobil
Toyota Avanza” menunjukkan bahwa adanya pelayanan yang
berkualitas akan mendorong keputusan pembelian konsumen.
Selain itu, pelayanan yang berkualitas juga dapat mendorong
konsumen untuk menjalin ikatan yang kuat dengan perusahaan.
3) Pengaruh lokasi (X3) terhadap keputusan pembelian (Y)
Terlihat bahwa thitung untuk variabel lokasi adalah 2,975.
Hal ini mengartikan bahwa nilai thitung> ttabel(2,975 >1,988). Maka
dapat disimpulkan bahwa lokasiberpengaruh secara
102
signifikanterhadap keputusan pembelian. Tanda positif
menunjukkan variabel lokasi memberikan pengaruh positif
terhadap keputusan pembelian, di mana ketika lokasi dinilai
semakin baik, maka akan keputusan pembelian akan meningkat.
Sehingga dengan hal ini Ho ditolak dan Haditerima.
Peter dan Olson (2014:268) menyatakan lokasi adalah
aspek penting dari strategi saluran. Lokasi yang bagus
memudahkan akses ke toko, menarik banyak konsumen, dan
dapat mengubah pola belanja konsumen secara signifikan.
Lokasi toko yang baik akan memberikan peluang bagi
perusahaan untuk bersaing dan merebut konsumen. Jika
konsumen merasa akses menuju toko mudah, atau toko tersebut
memiliki lokasi yang baik, maka konsumen akan melakukan
keputusan pembelian di toko tersebut.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Raharjo dan Santosa (2015) yang berjudul "Analisis Pengaruh
Lokasi, Kualitas Pelayanan Dan Persepsi Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Di T.B Rajawali Kalicilik, Demak” yang
menyatakan bahwa lokasi menentukan penerimaan dan intensitas
kunjungan yang dilakukan seseorang pada toko untuk membeli
suatu produk. Lokasi yang baik dengan kemudahan dan
aksebilitas yang tinggi akan menjadi salah satu tujuan pembelian
yang dilakukan oleh konsumen dan sebaliknya lokasi penjualan
yang memiliki aksebilitas yang sulit akan menjadikan calon
konsumen untuk menjangkaunya. Sehingga lokasi berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian.
4) Pengaruh harga (X4) terhadap keputusan pembelian (Y)
Terlihat bahwa thitung untuk variabel harga adalah -2,325.
Hal ini mengartikan bahwa nilai thitung> ttabel(2,325 >1,988). Maka
dapat disimpulkan bahwa harga berpengaruh secara signifikan
103
terhadap keputusan pembelian. Tanda negatif menunjukkan
variabel harga memberikan pengaruh negatif terhadap keputusan
pembelian, di mana ketika harga dinilai semakin baik, maka
keputusan pembelian menurun atau sebaliknya. Harga yang
dimaksud adalah ketepatan harga yang dinilai berdasarkan
manfaat, kualitas, dan kepuasan yang diperoleh oleh responden.
Sehingga dengan hal ini Ho ditolak dan Ha diterima.
Meskipun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harga
berpengaruh terhadap keputusan pembelian, namun arah
pengaruh yang diberikan adalah negatif. Hal ini dapat dijelaskan
melalui contoh jawaban responden nomor 4. Pada item variabel
harga yang berbunyi “Harga yang ditetapkan di Warunk
Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 membuat saya puas”,
responden tersebut menjawab “sangat setuju”, namun pada item
variabel keputusan pembelian yang berbunyi “Saya memutuskan
untuk melakukan pembelian di Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 karena pilihan makanan dan minumannya
beragam” responden menjawab “ragu-ragu”.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun responden merasa
harga yang ditetapkan sesuai, namun ia ragu untuk melakukan
keputusan pembelian. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh
Verina, dkk (2014) bahwa harga yang diberikan belum tentu
membuat konsumen langsung mau dengan produk yang ada,
kalau tidak diimbangi dengan produk yang baik kualitasnya.
Kualitas yang dimaksud salah satunya dapat berupa fitur,
yang merupakan karakteristik atau ciri-ciri tambahan yang
melengkapi manfaat dasar suatu produk (Tjiptono, 2007:176).
Pada Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7,
keragaman pilihan makanan dan minuman yang dijual menjadi
bagian dari fitur produk yang dijual.
104
Peter dan Olson (2013: 204) juga menyatakan bahwa ada
beberapa konsumen yang mungkin mencari tingkat layanan tinggi
dan produk yang unik ketimbang harga untuk menjadi alasan
mereka melakukan pembelian.
Hasil penelitian ini juga serupa dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Verina, Yulianto, dan Latief
(2014) yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian Pada Toko Fashion Di Jejaring Sosial
Facebook” yang menemukan bahwa faktor lain, seperti atmosfir
dan promosi lebih memberikan pengaruh terhadap keputusan
pembelian dibandingkan dengan harga.
b. Hasil Uji StatitikF
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah
variabel independen secara bersama-sama atau simultan
mempengaruhi variabel dependen. Salah satu cara melakukan uji
F adalah dengan membandingkan nilai F hasil perhitungan
dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai Fhitung lebih besar daripada
nilai Ftabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha (Ghozali, 2013:96).
Berikut adalah hasil uji F pada penelitian ini:
Tabel 4. 16
Hasil Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regres
sion
111.808 4 27.952 30.45
5
.000b
Residu
al
87.192 95 .918
Total 199.000 99
105
Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh Fhitung sebesar 30,455.
Untuk menentukan Ftabel digunakan lampiran statistika tabel F,
dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05, dengan df 1
(jumlah variable -1) atau 5-1 = 4 dan df 2 (n-k-1) atau 100-4-1 =
95. Maka didapatkan hasil Ftabel sebesar 2,47.
Hal ini mengartikan bahwa nilai Fhitung> Ftabel, yaitu 30,455
> 2,47. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak
dan Ha diterima yang berarti variabel independen yaitu Suasana
Toko, kualitas pelayanan, lokasi, dan harga secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu
keputusan pembelian.
c. Hasil Koefisen Determinasi
Koefisen determinasi (R2) pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Nilai koefisen determinasi adalah antara nol
dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen
(Ghozali, 2013:97). Berikut adalah hasil analisis koefisien
determinasi dalam penelitian ini :
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X4, X2, X1, X3
106
Tabel 4. 17
Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .750a .562 .543 .958
a. Predictors: (Constant), X4, X2, X1, X3
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2019
Berdasarkan kepada tabel di atas, dapat diambil
kesimpulan bahwa penelitian ini memiliki nilai sebesar 0,562.
Nilai tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh
Suasana Toko, kualitas pelayanan, lokasi dan harga terhadap
keputusan pembelian konsumen Warunk Upnormal Coffee
Roaster Bintaro sektor 7 . Koefisien determinasi tersebut
memiliki maksud bahwa pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen adalah sebesar 56,2%. Sisanya sebesar 43,8%
dipengaruhi variabel lain selain variabel yang diteliti dalam
penelitian ini.
107
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis
pengaruh Suasana Toko, kualitas pelayanan, lokasi, dan harga terhadap
keputusan pembelian dengan menggunakan model regresi linear berganda,
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Suasana Toko berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan
pembelian (studi kasus pada Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro
Sektor 7).
2. Kualitas Pelayanan berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan
pembelian (studi kasus pada Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro
Sektor 7).
3. Lokasi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian
(studi kasus pada Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7).
4. Harga berpengaruh negatif signifikan terhadap keputusan pembelian
(studi kasus pada Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7).
5. Suasana Toko, kualitas pelayanan, lokasi, dan harga berpengaruh secara
simultan terhadap keputusan pembelian(studi kasus pada Warunk
Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7).
108
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk Perusahaan
a. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel Suasana Toko
berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hal ini membuktikan bahwa semakin baiknya Suasana Toko,
maka akan semakin tinggi keputusan pembelian. Namun jika dilihat
dari hasil pembahasan analisis deskriptif, pada pernyataan nomor 14
di variabel Suasana Toko yang berbunyi “Terdapat area merokok di
Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 ” terdapat
sejumlah 8,3% responden menjawab “tidak setuju”. Hal ini mungkin
dapat terjadi karena dua hal, pertama konsumen yang tidak merokok
merasa terganggu saat berdekatan dengan konsumen lain yang
merokok, atau kedua konsumen yang merokok tidak menyadari
dengan jelas area khusus yang disediakan untuk merokok.
Hal ini dapat menjadi dasar untuk memberi saran kepada
Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 untuk lebih
memperjelas area khusus perokok, contohnya dengan memasang
papan petunjuk area merokok dan papan larangan merokok pada area
khusus konsumen bukan perokok. Sehingga baik konsumen perokok
maupun bukan perokok bisa menyesuaikan tempat yang ingin
mereka tempati pada saat melakukan pembelian di Warunk
Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7.
109
b. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel kualitas pelayanan
berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hal ini membuktikan bahwa semakin baiknya kualitas
pelayanan, maka akan semakin tinggi keputusan pembelian. Namun
jika dilihat dari hasil pembahasan analisis deskriptif, pada
pernyataan nomor 2 di variabel kualitas pelayanan yang berbunyi
“Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 memiliki
perlengkapan dan peralatan penunjang pelayanan yang masih bagus
(contoh : toilet,tempat sampah).” terdapat sejumlah 8% responden
menjawab “tidak setuju”. Hal ini dapat menjadi dasar untuk memberi
saran kepada Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7
untuk lebih memperhatikan kondisi perlengkapan dan peralatan
penunjang pelayanan.
Pengecekan perlengkapan dan peralatan sebaiknya dilakukan secara
berkala agar dapat mencegah kerusakan yang lebih lanjut dan
sebelum kerusakan tersebut dirasakan oleh konsumen
nantinya,sehingga membuat konsumen merasa lebih aman dan
nyaman
c. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel lokasi berpengaruh
positif signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hal ini membuktikan bahwa semakin baiknya lokasi, maka
akan semakin tinggi keputusan pembelian. Namun jika dilihat dari
hasil pembahasan analisis deskriptif, pada pernyataan nomor 10 di
variabel lokasi yang berbunyi “Warunk Upnormal Coffee Roaster
110
Bintaro Sektor 7 memiliki kondisi bangunan yang baik” terdapat
sejumlah 8,3% responden menjawab “tidak setuju”. Hal ini dapat
menjadi dasar untuk memberi saran kepada Warunk Upnormal
Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 untuk lebih memperhatikan kondisi
bangunannya, seperti contohnya melakukan pengecekan bangunan
berkala.
Sama halnya dengan pengecekan fasilitas, pengecekan
bangunan juga sebaiknya dilakukan secara berkala agar dapat
mencegah kerusakan yang lebih lanjut dan sebelum kerusakan
tersebut dirasakan oleh konsumen nantinya,sehingga membuat
konsumen merasa lebih aman dan nyaman.
d. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel harga berpengaruh
negatif signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hal ini membuktikan bahwa meskipun harga yang ditetapkan
Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 sudah dirasa
sesuai, namun beberapa konsumen tidak menjadikan harga sebagai
alasan utama bagi mereka untuk melakukan keputusan pembelian.
Menurut Peter dan Olson (2013: 204) beberapa konsumen mungkin
mencari tingkat layanan tinggi dan produk yang unik ketimbang
harga untuk menjadi alasan mereka melakukan pembelian.Verina,
Yulianto, & Latief (2014) menyatakan hal-hal lain lebih
memengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian,
seperti promosi dan atmosfir.
111
Selain itu, Raharjani (2005) menyatakan bahwa pelayanan,
fasilitas, dan keragaman produk yang dapat memengaruhi keputusan
pembelian. Pelayanan yang baik seperti sikap pelayan yang sopan
dan ramah, ketersediaan fasilitas yang ada, dan produk yang
bervariasi dapat menyebabkan seorang pelanggan melakukan
keputusan pembelian (Raharjani, 2005). Oleh karena itu, disarankan
kepada Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 untuk
memperhatikan atau mempertahankan hal-hal lain yang lebih
memengaruhi keputusan konsumen, seperti peningkatan pelayanan,
contohnya dengan menyediakan kotak saran untuk konsumen. Selain
agar konsumen merasa diperhatikan, kotak saran dari konsumen juga
dapat membantu Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7
untuk bisa mengetahui apabila ada kekurangan yang dirasakan oleh
konsumen terkait sistem pelayanan Warunk Upnormal Coffee
Roaster Bintaro Sektor 7 dan bisa terus meningkatkan dan
memperbaikinya.
Kemudian pengecekan terhadap fasilitas yang selama inihanya
dilakukan apabila ada report kerusakan fasilitas seperti contohnya
kerusakan AC atau wastafel, sebaiknya dilakukan secara berkala
sehingga kerusakan-kerusakan tersebut dapat dicegah sebelum
terjadi dan sebelum dirasakan oleh konsumen. Dandiperlukan
inovasi produk-produk baru yang mengikuti perkembangan zaman
sehinggadapat lebih mendukung konsumen untuk melakukan
keputusan pembelian.
112
2. Untuk Penelitian Selanjutnya
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melibatkan jumlah sampel
yang lebih besar, sehingga hasil yang diperoleh lebih dapat
digeneralisasikan. Selain itu, penelitian selanjutnya juga disarankan
untuk meneliti variabel-variabel lain yang juga mungkin berperan dalam
memberi pengaruh terhadap keputusan pembelian, sehingga dapat
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam
bidang manajemen pemasaran.
113
DAFTAR PUSTAKA
Berman, Barry & Evans, Joel R. 2010. “Retail Management A Strategic
Approach”. Twelfth Edition. Pearson Jakarta
Ghozali, Imam. 2013. “Aplikasi Analisis Multivriate dengan Program IBM
SPSS”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hasan, Ali. 2010. “Marketing dari Mulut ke Mulut (Word of Mouth Marketing)”.
Media Press. Yogyakarta.
Kotler, Philip & Armstrong, Gary. 2004. “Dasar-Dasar Pemasaran”. Edisi
kesembilan. PT Indeks. Jakarta
Kotler, Philip & Armstrong, Gary. 2004,2008. “Principles of Marketing”.
Twelfth Edition. Pearson Prentice Hall. New Jersey.
Kotler, Philip. 2007. “Manajemen Pemasaran”. Edisi kedua belas. PT Indeks.
Jakarta.
Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2009. “Manajemen Pemasaran”. Edisi
ketiga belas. Erlangga. Jakarta.
Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane 2012. “Marketing Management”. Fourteenth
Edition. Pearson Prentice Hall. London.
Lamb, Charles W., Hair, Joseph F. & McDaniel, Carl. 2007. “Pemasaran”.
Salemba Empat. Jakarta.
Levy, Michael & Weitz, Barton A. 2001. “Retailing Management”. Fourth
edition. McGraw-Hill Education. New York.
Levy, Michael & Weitz, Barton A. 2014. “Retailing Management”. Ninth
Edition. McGraw-Hill Education. New York.
Oentoro, Deliyanti. 2012. “Manajemen Pemasaran Modern”. LaksBang
PRESSindo. Yogyakarta
Peter, J. P. & Olson, J. C.. 2011. “Consumer Behavior and Marketing Strategy”.
International Edition. McGraw-Hill. New York.
Noviawaty & Yuliandi, Beli. 2014. “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Outlet Nyenyes Palembang”.
Jurnal Manajemen Dan Bisnis Sriwijaya Vol.12, No.1
114
Sarini Kodu. 2013. Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Avanza
Sugiyono. 2011. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”. Alfabeta.
Bandung.
Sunyoto, Danang. 2014. “Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku
Konsumen”. CAPS (Center for Academic Publishing Service).
Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy. 2007. “Strategi Pemasaran”. Edisi kedua. ANDI. Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy, 2012. “Service Management Mewujudkan Layanan Prima”. CV
Andi Offset. Yogyakarta
Sarini Kodu. 2013. “Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Avanza”
Raharjo, Korniawan & Santosa, Suryono Budi. 2015. “Analisis Pengaruh Lokasi,
Kualitas Pelayanan Dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Di T.B Rajawali Kalicilik, Demak (Studi Pada Toko
Bangunan Rajawali Kalicilik, Demak)”. Diponegoro Journal Of
Management Vol. 4, No. 4, 1-11
Verina, Eunika, Yulianto, Edi & Latief, Wasis A. 2014. “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Keputusan Pembelian Pada Toko Fashion Di Jejaring
Sosial Facebook (Survei Pada Konsumen Toko Fashion Di Jejaring
Sosial Facebook Yang Berlokasi Di Indonesia)”. Jurnal Administrasi
Bisnis Vol. 10, No. 1
www.industri.bisnis.com, “ AEKI: “ Konsumsi Kopi di Pasar Domestik Naik
Pesat”. (diakses pada tanggal 10 Januari 2020)
www.lahan.co.id, “ Pengertian Kopi “. (diakses pada tanggal 10 Januari 2020)
www.mokapos.com, “ Mendongkrak Penjualan Bisnis Kedai Kopi di Indonesia “
(diakses pada tanggal 10 September 2019)
115
LAMPIRAN
Lembar kuesioner
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/I Responden Penelitian
Di tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program
Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, saya:
Nama : Ramadhan Ali Nasution
NIM : 1113081000041
Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis/Manajemen Pemasaran.
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi
dengan judul “ANALISIS PENGARUH SUASANA TOKO, KUALITAS
PELAYANAN, LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN (Studi Kasus Pada Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7)”. Maka untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan
penelitian ini, saya memohon ketersediaan Bapak/Ibu/Sdr/I untuk mengisi
daftar pernyataan yang saya ajukan. Kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/I merupakan
bantuan yang sangat bernilai bagi saya.
Atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/I meluangkan waktu untuk mengisi
dan menjawab semua pernyataan dalam kuesioner ini, saya ucapkan terima
kasih.
Hormat saya,
Ramadhan Ali Nasution
116
IDENTITAS RESPODEN
Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan kepada
Bapak/Ibu/Sdr/I untuk menceklis (√) pernyataan berikut ini:
Nama : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.
Jenis Kelamin : ( ) Pria ( )
Wanita
Usia berkisar antara : ( ) 17 s/d 25 tahun ( ) 25 s/d 32 tahun
( ) 32 s/d 45 tahun ( ) 45 tahun
Pekerjaan : ( ) Mahasiswa/Pelajar ( ) Karyawan Swasta
( ) PNS ( ) Wirausaha
( ) Lain-lain
Pendidikan terakhir : ( ) SMA/SMK ( ) Akademi/D1/D2/D3
( ) S1 ( ) S2 ( ) S3
Pendapatan perbulan : ( ) 0 s/d 2 Juta ( ) 2 s/d 4 Juta
( ) 4 s/d 6 Juta ( ) 6 Juta
117
SCREENING QUESTION
Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan
kepadaBapak/Ibu/Sdr/I untuk menceklis (√) pernyataan berikut ini
1. Apakah anda pernah melakukan pembelian di WARUNK
UPNORMAL COFFEE ROASTER BINTARO SEKTOR 7*:
( ) Pernah ( ) Tidak Pernah
*) Jika “pernah” anda dapat melanjutkan kuesioner, jika “tidak
pernah’ anda tidak perlu melanjutkan kuesioner, terima kasih.
CARA PENGISIAN
KUESIONER
Setiap pernyataan terdiri dari lima alternatif jawaban, pilihlah salah satu
jawaban yang menurut Bapak/Ibu/Sdr/I paling tepat, dengan memberikan tanda
ceklis (√) pada kolom yang telah disediakan dengan pilihan jawaban
sebagai berikut:
1. (STS) : Sangat Tidak Setuju = 1
2. (TS) : Tidak Setuju = 2
3. (R) : Ragu-ragu = 3
4. (S) : Setuju = 4
5. (SS) : Sangat Setuju = 5
118
DAFTAR
PERNYATAAN
Suasana Toko
No. Pernyataan STS TS R S SS
1 Plang Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 terlihat jelas
2
Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 memiliki jalan masuk
yang lebar
3
Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 memiliki lantai yang
terawat baik
4
Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 memiliki warna interior
yang menarik
5
Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 memiliki pencahayaan
yang baik
6
Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 memiliki aroma yang
segar
7
Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 menyetel musik yang
membuat nyaman
119
Suasana Toko
No. Pernyataan STS TS R S SS
8
Perlengkapan di Warunk Upnormal
Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 seperti
meja saji didesain dengan baik
9
Suhu di Warunk Upnormal Coffee
Roaster Bintaro Sektor 7 membuat
nyaman
10
Karyawan Warunk Upnormal Coffee
Roaster Bintaro Sektor 7 berpenampilan
rapi
11
Harga pada menu yang disediakan
Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor 7 terlihat jelas
12 Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 terjaga kebersihannya
13 Terdapat toilet di Warunk Upnormal
Coffee Roaster Bintaro Sektor 7
14
Terdapat area merokok di Warunk
Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor
7
15 Posisi kasir di Warunk Upnormal Coffee
Roaster Bintaro Sektor 7 jelas
120
Suasana Toko
No. Pernyataan STS TS R S SS
16
Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 dihias dengan baik pada
saat Ramadhan
Kualitas Pelayanan
No. Pernyataan STS TS R S SS
1. Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro
Sektor 7 terlihat rapi dan bersih.
2. Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro
Sektor 7 memiliki perlengkapan dan
peralatan penunjang pelayanan yang bagus
(contoh : Eskalator,tempat sampah).
3. Karyawan Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 memberikan pelayanan
yang tepat.
4. Karyawan Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 memberikan pelayanan
yang cepat.
5. Pelayanan yang dilakukan oleh karyawan
Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro
Sektor 7 memuaskan
6. Karyawan Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 cepat tanggap terhadap apa
yang diinginkan konsumen.
121
7. Karyawan Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 mengetahui semua informasi
mengenai produk yang dijual
8. Karyawan Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 melakukan komunikasi yang
baik kepada konsumen
Lokasi
No. Pernyataan STS TS R S SS
1
Lokasi Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 dilalui banyak pejalan
kaki
2 Lokasi Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 dilalui banyak kendaraan
3
Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro
Sektor 7 memiliki tempat parkir yang
luas
4 Letak tempat parkir dekat dengan Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor
7
5
Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro
Sektor 7 memiliki tempat parkir yang
aman
6
Lokasi Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 mudah dijangkau oleh
transportasi umum
7 Ukuran Warunk Upnormal Coffee Roaster
Bintaro Sektor 7 luas
8 Tampilan Warunk Upnormal Coffee
Roaster Bintaro Sektor 7 menarik
122
Lokasi
No. Pernyataan STS TS R S SS
9 Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro
Sektor 7 mudah terlihat dari jalan raya
10
Warunk Upnormal Coffee Roaster Bintaro
Sektor 7 memiliki kondisi bangunan yang
terawat baik
Harga
No. Pernyataan STS TS R S SS
1
Harga yang ditetapkan di Warunk
Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor
7 sesuai dengan manfaat yang saya
rasakan
2
Harga yang ditetapkan di Warunk
Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor
7 sesuai dengan kualitas yang saya
dapatkan
3
Harga yang ditetapkan di Warunk
Upnormal Coffee Roaster Bintaro Sektor
7 membuat saya puas
Keputusan Pembelian
No. Pernyataan STS TS R S SS
1. Saya memutuskan untuk melakukan
pembelian di Warunk Upnormal Coffee
Roaster Bintaro Sektor 7 karena letak yang
strategis.
123
2. Saya memutuskan untuk melakukan
pembelian di Warunk Upnormal Coffee
Roaster Bintaro Sektor 7 karena memiliki
produk – produk yang beragam.
3. Saya memutuskan untuk melakukan
pembelian di Warunk Upnormal Coffee
Roaster Bintaro Sektor 7 karena tata cara
pembayaran yang mudah.
HASIL KUESIONER
SUASANA TOKO
NO
INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6 TOTAL
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 79
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 60
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 65
4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 3 70
5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 72
6 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 77
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 62
8 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 66
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 78
10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 2 75
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
12 5 5 5 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 5 5 4 71
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
14 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 63
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 65
16 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 72
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
18 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 3 74
124
19 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 68
20 5 5 3 5 5 5 4 4 5 5 3 5 5 5 5 5 74
21 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 68
22 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 66
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
24 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 3 62
25 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 65
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 62
27 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 71
28 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 70
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 79
32 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 5 2 4 3 63
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 63
34 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 3 68
35 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 2 4 5 66
36 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 2 5 3 69
37 5 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 3 3 4 61
38 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 61
49 5 5 3 3 3 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 2 67
40 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 64
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
42 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 71
43 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 77
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 65
45 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 70
46 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 76
47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
48 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 3 75
49 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 69
50 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 77
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 65
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
54 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 66
55 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 67
56 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 2 5 4 70
125
57 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 5 2 70
58 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 71
59 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 68
60 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 79
61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 79
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 60
63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 65
64 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 3 70
65 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 72
66 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 77
67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 62
68 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 66
69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 78
70 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 2 75
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
72 5 5 5 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 5 5 4 71
73 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
74 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 63
75 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 65
76 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 72
77 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
78 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 3 74
79 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 68
80 5 5 3 5 5 5 4 4 5 5 3 5 5 5 5 5 74
81 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 68
82 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 66
83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
84 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 3 62
85 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 65
86 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 62
87 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 71
88 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 70
89 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
90 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
91 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 79
92 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 5 2 4 3 63
93 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 63
94 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 3 68
126
95 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 2 4 5 66
96 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 2 5 3 69
97 5 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 3 3 4 61
98 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 61
99 5 5 3 3 3 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 2 67
10
0 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 64
HASIL KUESIONER
KUALITAS PELAYANAN
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 Total
1 5 5 5 5 5 5 5 5 40
2 3 2 3 3 4 3 3 4 25
3 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 3 4 4 4 3 30
5 4 4 4 3 3 3 4 5 30
6 5 5 5 5 3 3 5 5 36
7 3 3 4 4 3 3 4 4 28
8 4 4 4 4 4 4 4 4 32
9 5 5 5 3 4 4 5 5 36
10 3 4 3 4 3 2 2 4 25
11 4 4 4 4 4 4 4 4 32
12 5 5 5 5 5 5 5 5 40
13 5 5 5 5 5 5 5 5 40
14 4 4 4 4 4 4 4 4 32
15 4 4 4 4 4 4 4 4 32
16 5 5 5 4 4 4 5 5 37
17 5 5 5 5 5 5 5 5 40
18 4 4 4 5 5 4 4 4 34
19 4 4 4 4 4 4 4 4 32
20 5 5 4 5 4 4 5 5 37
21 4 4 4 4 4 4 4 4 32
22 4 4 5 5 5 5 4 3 35
127
23 4 4 4 4 4 4 4 4 32
24 5 5 4 4 5 5 5 4 37
25 5 4 5 5 4 4 3 3 33
26 3 2 4 4 4 3 4 4 28
27 5 5 5 5 4 4 4 4 36
28 4 4 4 5 5 5 4 4 35
29 4 4 4 5 4 4 4 4 33
30 5 5 5 5 5 5 5 5 40
31 5 5 4 4 5 5 5 5 38
32 4 2 3 3 4 3 3 4 26
33 4 4 4 4 4 4 4 4 32
34 4 4 4 3 4 4 4 3 30
35 4 2 4 3 3 3 4 5 28
36 3 2 4 3 3 3 4 2 24
37 3 3 4 4 3 3 4 4 28
38 4 4 4 4 4 4 4 4 32
39 5 5 5 3 4 4 5 5 36
40 3 4 3 4 3 2 2 4 25
41 4 4 4 5 4 4 4 4 33
42 5 5 5 5 5 5 5 5 40
43 5 5 5 5 5 5 5 5 40
44 4 4 4 4 4 4 4 4 32
45 4 5 5 4 4 4 4 4 34
46 4 4 4 4 4 4 4 4 32
47 5 5 5 5 5 4 4 4 37
48 5 5 5 5 5 5 5 5 40
49 5 5 5 5 5 4 4 4 37
50 4 4 4 4 4 4 4 4 32
51 5 5 5 5 5 4 4 4 37
52 4 4 4 4 4 4 4 4 32
53 4 4 4 4 4 4 4 4 32
54 4 4 4 4 4 4 4 4 32
55 4 4 4 4 4 5 5 5 35
56 4 2 4 4 4 4 4 4 30
57 4 4 4 4 4 4 4 4 32
58 5 5 5 4 4 4 4 3 34
59 5 4 4 4 4 4 4 5 34
60 4 4 4 5 5 5 5 4 36
128
61 5 5 5 5 5 5 5 5 40
62 4 5 5 5 5 3 4 4 35
63 4 4 4 4 4 5 5 5 35
64 4 5 5 5 4 4 4 5 36
65 5 5 4 4 4 4 5 5 36
66 4 3 5 5 5 5 5 5 37
67 5 5 4 4 4 4 5 5 36
68 4 5 5 5 5 4 4 4 36
69 5 4 4 4 4 5 5 3 34
70 4 4 4 5 5 4 4 4 34
71 4 4 5 5 5 5 5 5 38
72 4 5 5 5 5 5 5 5 39
73 5 5 5 4 4 4 4 4 35
74 4 4 5 5 5 5 5 5 38
75 5 5 4 4 4 4 4 4 34
76 5 5 5 4 4 4 4 5 36
77 5 5 5 5 5 5 4 4 38
78 4 4 4 4 4 4 5 5 34
79 4 4 4 4 5 5 5 5 36
80 5 2 5 4 5 5 5 5 36
81 4 4 5 5 5 5 5 5 38
82 5 5 5 5 5 4 4 4 37
83 4 5 5 5 4 4 4 4 35
84 4 4 5 5 5 5 5 4 37
85 4 4 4 4 4 4 5 5 34
86 4 5 5 5 5 5 4 4 37
87 5 5 5 5 4 4 4 4 36
88 4 2 3 3 4 4 3 4 27
89 4 3 5 5 5 5 5 5 37
90 5 4 3 5 5 4 4 3 33
91 5 5 3 5 5 4 5 3 35
92 4 5 2 4 4 5 5 2 31
93 4 5 4 4 4 5 5 4 35
94 5 3 2 4 4 5 3 2 28
95 5 3 4 4 4 5 3 4 32
96 5 4 3 4 4 4 4 3 31
97 4 4 2 4 5 4 4 2 29
98 5 5 3 4 3 4 5 3 32
99 4 5 4 4 3 4 5 4 33
100 4 4 4 3 4 3 3 4 29
129
HASIL KUESIONER
LOKASI
No INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TOTAL
1 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 46
2 3 2 3 3 4 ` 3 4 3 3 31
3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 36
5 4 4 4 3 3 3 4 5 3 4 37
6 5 5 5 5 3 3 5 5 3 5 44
7 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 34
8 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
9 5 5 5 3 4 4 5 5 2 5 43
10 3 4 3 4 3 2 2 4 2 3 30
11 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
12 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 46
13 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 46
14 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
15 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
16 5 5 5 4 4 4 5 5 2 5 44
17 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 46
18 4 4 4 5 5 4 4 4 2 4 40
19 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
20 5 5 4 5 4 4 5 5 2 5 44
21 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
22 4 4 5 5 5 5 4 3 1 4 40
23 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
24 5 5 4 4 5 5 5 4 1 5 43
25 5 4 5 5 4 4 3 3 2 5 40
26 3 2 4 4 4 3 4 4 2 3 33
27 5 5 5 5 4 4 4 4 2 5 43
28 4 4 4 5 5 5 4 4 1 4 40
29 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 39
30 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 46
31 5 5 4 4 5 5 5 5 1 5 44
32 4 2 3 3 4 3 3 4 3 4 33
33 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
130
34 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 36
35 4 2 4 3 3 3 4 5 1 4 33
36 3 2 4 3 3 3 4 2 3 3 30
37 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 34
38 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
49 5 5 5 3 4 4 5 5 2 5 43
40 3 4 3 4 3 2 2 4 4 3 32
41 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 39
42 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 46
43 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 46
44 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
45 4 5 5 4 4 4 4 4 2 4 40
46 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
47 5 5 5 5 5 4 4 4 2 5 44
48 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 46
49 5 5 5 5 5 4 4 4 2 5 44
50 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
51 5 5 5 5 5 4 4 4 1 5 43
52 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
53 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
54 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
55 4 4 4 4 4 5 5 5 2 4 41
56 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 36
57 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
58 5 5 5 4 4 4 4 3 3 5 42
59 5 4 4 4 4 4 4 5 1 5 40
60 4 4 4 5 5 5 5 4 2 4 42
61 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 46
62 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 31
63 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
64 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 36
65 4 4 4 3 3 3 4 5 3 4 37
66 5 5 5 5 3 3 5 5 3 5 44
67 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 34
68 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
69 5 5 5 3 4 4 5 5 2 5 43
70 3 4 3 4 3 2 2 4 2 3 30
71 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
131
72 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 46
73 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 46
74 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
75 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
76 5 5 5 4 4 4 5 5 2 5 44
77 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 46
78 4 4 4 5 5 4 4 4 2 4 40
79 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
80 5 5 4 5 4 4 5 5 2 5 44
81 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
82 4 4 5 5 5 5 4 3 1 4 40
83 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
84 5 5 4 4 5 5 5 4 1 5 43
85 5 4 5 5 4 4 3 3 2 5 40
86 3 2 4 4 4 3 4 4 2 3 33
87 5 5 5 5 4 4 4 4 2 5 43
88 4 4 4 5 5 5 4 4 1 4 40
89 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 39
90 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 46
91 5 5 4 4 5 5 5 5 1 5 44
92 4 2 3 3 4 3 3 4 3 4 33
93 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
94 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 36
95 4 2 4 3 3 3 4 5 1 4 33
96 3 2 4 3 3 3 4 2 3 3 30
97 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 34
98 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
99 5 5 5 3 4 4 5 5 2 5 43
100 3 4 3 4 3 2 2 4 4 3 32
132
HASIL KUEISONER
HARGA
No INDIKATOR
1 2 3 TOTAL
1 5 5 4 14
2 4 3 3 10
3 4 4 4 12
4 3 4 5 12
5 3 4 4 11
6 5 4 5 14
7 4 3 3 10
8 4 4 4 12
9 4 4 5 13
10 3 3 3 9
11 4 4 4 12
12 4 5 5 14
13 5 5 4 14
14 4 4 4 12
15 4 4 4 12
16 4 5 5 14
17 5 5 5 15
18 5 4 5 14
19 4 4 4 12
20 5 5 4 14
21 4 4 4 12
22 4 4 4 12
23 4 4 4 12
24 4 3 3 10
25 3 4 4 11
26 4 4 4 12
27 4 4 5 13
28 5 4 4 13
29 4 4 4 12
30 5 5 5 15
31 5 5 5 15
32 4 4 4 12
133
33 3 4 4 11
34 4 5 5 14
35 4 4 4 12
36 5 5 5 15
37 4 3 3 10
38 3 4 4 11
39 3 5 4 12
40 4 4 4 12
41 4 4 4 12
42 4 4 4 12
43 4 5 5 14
44 4 4 4 12
45 4 3 4 11
46 4 5 5 14
47 5 5 5 15
48 5 5 5 15
49 5 4 4 13
50 5 5 4 14
51 4 4 4 12
52 4 4 4 12
53 4 5 5 14
54 4 5 5 14
55 5 4 5 14
56 5 5 5 15
57 3 3 3 9
58 4 5 4 13
59 5 4 4 13
60 5 5 5 15
61 5 5 4 14
62 4 3 3 10
63 4 4 4 12
64 3 4 5 12
65 3 4 4 11
66 5 4 5 14
67 4 3 3 10
68 4 4 4 12
69 4 4 5 13
70 3 3 3 9
134
71 4 4 4 12
72 4 5 5 14
73 5 5 4 14
74 4 4 4 12
75 4 4 4 12
76 4 5 5 14
77 5 5 5 15
78 5 4 5 14
79 4 4 4 12
80 5 5 4 14
81 4 4 4 12
82 4 4 4 12
83 4 4 4 12
84 4 3 3 10
85 3 4 4 11
86 4 4 4 12
87 4 4 5 13
88 5 4 4 13
89 4 4 4 12
90 5 5 5 15
91 5 5 5 15
92 4 4 4 12
93 3 4 4 11
94 4 5 5 14
95 4 4 4 12
96 5 5 5 15
97 4 3 3 10
98 3 4 4 11
99 3 5 4 12
100 4 4 4 12
135
HASIL KUESIONER
KEPUTUSAN PEMBELIAN
NO 1 2 3 Total
1 5 5 5 15
2 3 2 4 9
3 4 4 4 12
4 4 4 5 13
5 4 4 5 13
6 5 5 5 15
7 3 3 4 10
8 4 4 4 12
9 4 5 5 14
10 4 4 5 13
11 4 4 4 12
12 4 5 5 14
13 5 5 5 15
14 4 4 4 12
15 4 4 4 12
16 5 5 4 14
17 5 5 5 15
18 4 4 5 13
19 4 4 4 12
20 5 5 5 15
21 4 4 4 12
22 4 4 4 12
23 4 4 4 12
24 4 5 4 13
25 4 4 4 12
26 4 2 4 10
27 5 5 4 14
28 4 4 5 13
29 4 4 4 12
30 5 5 5 15
31 5 5 5 15
32 5 2 4 11
33 3 4 4 11
136
34 5 4 4 13
35 4 2 4 10
36 4 2 5 11
37 3 3 3 9
38 3 4 4 11
39 5 5 5 15
40 4 4 4 12
41 4 4 4 12
42 5 5 5 15
43 5 5 5 15
44 4 4 4 12
45 4 5 4 13
46 5 4 5 14
47 5 5 5 15
48 4 5 5 14
49 4 5 4 13
50 5 4 5 14
51 4 5 4 13
52 4 4 4 12
53 4 4 4 12
54 5 4 4 13
55 4 4 4 12
56 5 2 5 12
57 3 4 5 12
58 4 5 5 14
59 4 4 4 12
60 5 4 5 14
61 4 5 4 13
62 5 5 4 14
63 5 4 4 13
64 4 5 5 14
65 5 5 4 14
66 5 3 5 13
67 4 5 4 13
68 4 5 5 14
69 4 4 4 12
70 5 4 4 13
71 4 4 4 12
137
72 5 5 5 15
73 4 5 4 13
74 4 4 5 13
75 4 5 5 14
76 4 5 5 14
77 3 5 4 12
78 5 4 5 14
79 5 4 4 13
80 5 2 4 11
81 4 4 5 13
82 3 5 4 12
83 3 5 4 12
84 4 4 4 12
85 4 4 4 12
86 4 5 5 14
87 4 5 4 13
88 3 2 4 9
89 4 3 5 12
90 4 4 4 12
91 3 5 4 12
92 3 5 5 13
93 2 5 5 12
94 4 3 5 12
95 2 3 5 10
96 4 4 4 12
97 3 4 4 11
98 2 5 5 12
99 3 5 4 12
100 4 4 5 13
138
HASIL UJI VALIDITAS
VARIABEL SUASANA TOKO
Correlations
V
A
R
00
00
1
V
A
R
00
00
2
V
A
R
00
00
3
V
A
R
00
00
4
V
A
R
00
00
5
V
A
R
00
00
6
V
A
R
00
00
7
V
A
R
00
00
8
V
A
R
00
00
9
V
A
R
00
01
0
V
A
R
00
01
1
V
A
R
00
01
2
V
A
R
00
01
3
V
A
R
00
01
4
V
A
R
00
01
5
V
A
R
00
01
6
V
A
R
00
01
7
V
A
R
00
00
1
Pears
on
Corre
lation
1 ,8
00
**
,4
27
*
,4
64
**
,4
97
**
,4
83
**
,2
29
,1
91
1,
00
0**
,8
00
**
,4
27
*
,4
64
**
,3
95
*
,4
39
*
,8
00
**
,0
12
,7
34
**
Sig.
(2-
tailed
)
,0
00
,0
19
,0
10
,0
05
,0
07
,2
24
,3
12
,0
00
,0
00
,0
19
,0
10
,0
31
,0
15
,0
00
,9
51
,0
00
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
V
A
R
00
00
2
Pears
on
Corre
lation
,8
00
**
1 ,4
71
**
,5
22
**
,6
49
**
,6
52
**
,3
96
*
,3
84
*
,8
00
**
1,
00
0**
,4
71
**
,5
22
**
,4
22
*
,4
59
*
1,
00
0**
,0
24
,8
33
**
Sig.
(2-
tailed
)
,0
00
,0
09
,0
03
,0
00
,0
00
,0
30
,0
36
,0
00
,0
00
,0
09
,0
03
,0
20
,0
11
,0
00
,9
02
,0
00
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
V
A
R
00
00
3
Pears
on
Corre
lation
,4
27
*
,4
71
**
1 ,5
18
**
,4
87
**
,4
93
**
,2
83
,2
93
,4
27
*
,4
71
**
1,
00
0**
,5
18
**
,3
87
*
,3
34
,4
71
**
-
,1
06
,6
66
**
Sig.
(2-
tailed
)
,0
19
,0
09
,0
03
,0
06
,0
06
,1
30
,1
17
,0
19
,0
09
,0
00
,0
03
,0
35
,0
71
,0
09
,5
77
,0
00
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
V
A
R
00
Pears
on
Corre
lation
,4
64
**
,5
22
**
,5
18
**
1 ,8
07
**
,6
99
**
,4
40
*
,4
44
*
,4
64
**
,5
22
**
,5
18
**
1,
00
0**
,7
04
**
,5
67
**
,5
22
**
,0
36
,8
15
**
139
00
4
Sig.
(2-
tailed
)
,0
10
,0
03
,0
03
,0
00
,0
00
,0
15
,0
14
,0
10
,0
03
,0
03
,0
00
,0
00
,0
01
,0
03
,8
52
,0
00
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
V
A
R
00
00
5
Pears
on
Corre
lation
,4
97
**
,6
49
**
,4
87
**
,8
07
**
1 ,8
40
**
,5
08
**
,4
51
*
,4
97
**
,6
49
**
,4
87
**
,8
07
**
,4
72
**
,3
23
,6
49
**
-
,0
05
,7
94
**
Sig.
(2-
tailed
)
,0
05
,0
00
,0
06
,0
00
,0
00
,0
04
,0
12
,0
05
,0
00
,0
06
,0
00
,0
08
,0
82
,0
00
,9
79
,0
00
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
V
A
R
00
00
6
Pears
on
Corre
lation
,4
83
**
,6
52
**
,4
93
**
,6
99
**
,8
40
**
1 ,5
18
**
,5
69
**
,4
83
**
,6
52
**
,4
93
**
,6
99
**
,4
91
**
,4
16
*
,6
52
**
-
,1
00
,7
87
**
Sig.
(2-
tailed
)
,0
07
,0
00
,0
06
,0
00
,0
00
,0
03
,0
01
,0
07
,0
00
,0
06
,0
00
,0
06
,0
22
,0
00
,6
00
,0
00
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
V
A
R
00
00
7
Pears
on
Corre
lation
,2
29
,3
96
*
,2
83
,4
40
*
,5
08
**
,5
18
**
1 ,6
99
**
,2
29
,3
96
*
,2
83
,4
40
*
,3
74
*
,2
56
,3
96
*
,0
66
,5
70
**
Sig.
(2-
tailed
)
,2
24
,0
30
,1
30
,0
15
,0
04
,0
03
,0
00
,2
24
,0
30
,1
30
,0
15
,0
41
,1
72
,0
30
,7
27
,0
01
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
V
A
R
00
00
8
Pears
on
Corre
lation
,1
91
,3
84
*
,2
93
,4
44
*
,4
51
*
,5
69
**
,6
99
**
1 ,1
91
,3
84
*
,2
93
,4
44
*
,3
27
,3
95
*
,3
84
*
-
,0
54
,5
59
**
Sig.
(2-
tailed
)
,3
12
,0
36
,1
17
,0
14
,0
12
,0
01
,0
00
,3
12
,0
36
,1
17
,0
14
,0
78
,0
31
,0
36
,7
79
,0
01
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
140
V
A
R
00
00
9
Pears
on
Corre
lation
1,
00
0**
,8
00
**
,4
27
*
,4
64
**
,4
97
**
,4
83
**
,2
29
,1
91
1 ,8
00
**
,4
27
*
,4
64
**
,3
95
*
,4
39
*
,8
00
**
,0
12
,7
34
**
Sig.
(2-
tailed
)
,0
00
,0
00
,0
19
,0
10
,0
05
,0
07
,2
24
,3
12
,0
00
,0
19
,0
10
,0
31
,0
15
,0
00
,9
51
,0
00
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
V
A
R
00
01
0
Pears
on
Corre
lation
,8
00
**
1,
00
0**
,4
71
**
,5
22
**
,6
49
**
,6
52
**
,3
96
*
,3
84
*
,8
00
**
1 ,4
71
**
,5
22
**
,4
22
*
,4
59
*
1,
00
0**
,0
24
,8
33
**
Sig.
(2-
tailed
)
,0
00
,0
00
,0
09
,0
03
,0
00
,0
00
,0
30
,0
36
,0
00
,0
09
,0
03
,0
20
,0
11
,0
00
,9
02
,0
00
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
V
A
R
00
01
1
Pears
on
Corre
lation
,4
27
*
,4
71
**
1,
00
0**
,5
18
**
,4
87
**
,4
93
**
,2
83
,2
93
,4
27
*
,4
71
**
1 ,5
18
**
,3
87
*
,3
34
,4
71
**
-
,1
06
,6
66
**
Sig.
(2-
tailed
)
,0
19
,0
09
,0
00
,0
03
,0
06
,0
06
,1
30
,1
17
,0
19
,0
09
,0
03
,0
35
,0
71
,0
09
,5
77
,0
00
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
V
A
R
00
01
2
Pears
on
Corre
lation
,4
64
**
,5
22
**
,5
18
**
1,
00
0**
,8
07
**
,6
99
**
,4
40
*
,4
44
*
,4
64
**
,5
22
**
,5
18
**
1 ,7
04
**
,5
67
**
,5
22
**
,0
36
,8
15
**
Sig.
(2-
tailed
)
,0
10
,0
03
,0
03
,0
00
,0
00
,0
00
,0
15
,0
14
,0
10
,0
03
,0
03
,0
00
,0
01
,0
03
,8
52
,0
00
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
V
A
R
00
Pears
on
Corre
lation
,3
95
*
,4
22
*
,3
87
*
,7
04
**
,4
72
**
,4
91
**
,3
74
*
,3
27
,3
95
*
,4
22
*
,3
87
*
,7
04
**
1 ,7
62
**
,4
22
*
,4
19
*
,7
42
**
141
01
3
Sig.
(2-
tailed
)
,0
31
,0
20
,0
35
,0
00
,0
08
,0
06
,0
41
,0
78
,0
31
,0
20
,0
35
,0
00
,0
00
,0
20
,0
21
,0
00
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
V
A
R
00
01
4
Pears
on
Corre
lation
,4
39
*
,4
59
*
,3
34
,5
67
**
,3
23
,4
16
*
,2
56
,3
95
*
,4
39
*
,4
59
*
,3
34
,5
67
**
,7
62
**
1 ,4
59
*
,2
87
,6
93
**
Sig.
(2-
tailed
)
,0
15
,0
11
,0
71
,0
01
,0
82
,0
22
,1
72
,0
31
,0
15
,0
11
,0
71
,0
01
,0
00
,0
11
,1
24
,0
00
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
V
A
R
00
01
5
Pears
on
Corre
lation
,8
00
**
1,
00
0**
,4
71
**
,5
22
**
,6
49
**
,6
52
**
,3
96
*
,3
84
*
,8
00
**
1,
00
0**
,4
71
**
,5
22
**
,4
22
*
,4
59
*
1 ,0
24
,8
33
**
Sig.
(2-
tailed
)
,0
00
,0
00
,0
09
,0
03
,0
00
,0
00
,0
30
,0
36
,0
00
,0
00
,0
09
,0
03
,0
20
,0
11
,9
02
,0
00
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
V
A
R
00
01
6
Pears
on
Corre
lation
,0
12
,0
24
-
,1
06
,0
36
-
,0
05
-
,1
00
,0
66
-
,0
54
,0
12
,0
24
-
,1
06
,0
36
,4
19
*
,2
87
,0
24
1 ,1
84
Sig.
(2-
tailed
)
,9
51
,9
02
,5
77
,8
52
,9
79
,6
00
,7
27
,7
79
,9
51
,9
02
,5
77
,8
52
,0
21
,1
24
,9
02
,3
30
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
V
A
R
00
01
7
Pears
on
Corre
lation
,7
34
**
,8
33
**
,6
66
**
,8
15
**
,7
94
**
,7
87
**
,5
70
**
,5
59
**
,7
34
**
,8
33
**
,6
66
**
,8
15
**
,7
42
**
,6
93
**
,8
33
**
,1
84
1
Sig.
(2-
tailed
)
,0
00
,0
00
,0
00
,0
00
,0
00
,0
00
,0
01
,0
01
,0
00
,0
00
,0
00
,0
00
,0
00
,0
00
,0
00
,3
30
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
142
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
VARIABEL KUALITAS PELAYANAN
Correlations
VAR
0000
1
VAR
0000
2
VAR
0000
3
VAR
0000
4
VAR
0000
5
VAR
0000
6
VAR
0000
7
VAR
0000
8
VAR
0000
9
VAR
0000
1
Pearson
Correlatio
n
1 ,892** ,803
** ,469
** ,436
* ,635
** ,726
** ,489
** ,901
**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,009 ,016 ,000 ,000 ,006 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR
0000
2
Pearson
Correlatio
n
,892** 1 ,661
** ,439
* ,331 ,549
** ,647
** ,520
** ,839
**
Sig. (2-
tailed)
,000
,000 ,015 ,074 ,002 ,000 ,003 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR
0000
3
Pearson
Correlatio
n
,803** ,661
** 1 ,519
** ,402
* ,582
** ,664
** ,360 ,817
**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000
,003 ,028 ,001 ,000 ,050 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR
0000
4
Pearson
Correlatio
n
,469** ,439
* ,519
** 1 ,493
** ,494
** ,289 ,149 ,635
**
Sig. (2-
tailed)
,009 ,015 ,003
,006 ,005 ,122 ,432 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR
0000
5
Pearson
Correlatio
n
,436* ,331 ,402
* ,493
** 1 ,893
** ,447
* ,071 ,674
**
143
Sig. (2-
tailed)
,016 ,074 ,028 ,006
,000 ,013 ,710 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR
0000
6
Pearson
Correlatio
n
,635** ,549
** ,582
** ,494
** ,893
** 1 ,618
** ,127 ,814
**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,002 ,001 ,005 ,000
,000 ,503 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR
0000
7
Pearson
Correlatio
n
,726** ,647
** ,664
** ,289 ,447
* ,618
** 1 ,663
** ,831
**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,000 ,122 ,013 ,000
,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR
0000
8
Pearson
Correlatio
n
,489** ,520
** ,360 ,149 ,071 ,127 ,663
** 1 ,548
**
Sig. (2-
tailed)
,006 ,003 ,050 ,432 ,710 ,503 ,000
,002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR
0000
9
Pearson
Correlatio
n
,901** ,839
** ,817
** ,635
** ,674
** ,814
** ,831
** ,548
** 1
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
144
VARIABEL LOKASI
Correlations
VA
R00
001
VA
R00
002
VA
R00
003
VA
R00
004
VA
R00
005
VA
R00
006
VA
R00
007
VA
R00
008
VA
R00
009
VA
R00
010
VA
R00
011
VAR
000
01
Pearson
Correlati
on
1 ,892
**
,803
**
,469
**
,436
*
,635
**
,726
**
,489
**
-
,471
**
1,00
0**
,942
**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,009 ,016 ,000 ,000 ,006 ,009 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR
000
02
Pearson
Correlati
on
,892
**
1 ,661
**
,439
*
,331 ,549
**
,647
**
,520
**
-
,490
**
,892
**
,863
**
Sig. (2-
tailed)
,000
,000 ,015 ,074 ,002 ,000 ,003 ,006 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR
000
03
Pearson
Correlati
on
,803
**
,661
**
1 ,519
**
,402
*
,582
**
,664
**
,360 -
,442
*
,803
**
,836
**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000
,003 ,028 ,001 ,000 ,050 ,015 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR
000
04
Pearson
Correlati
on
,469
**
,439
*
,519
**
1 ,493
**
,494
**
,289 ,149 -
,531
**
,469
**
,599
**
Sig. (2-
tailed)
,009 ,015 ,003
,006 ,005 ,122 ,432 ,003 ,009 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR
000
05
Pearson
Correlati
on
,436
*
,331 ,402
*
,493
**
1 ,893
**
,447
*
,071 -
,875
**
,436
*
,582
**
Sig. (2-
tailed)
,016 ,074 ,028 ,006
,000 ,013 ,710 ,000 ,016 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR
000
06
Pearson
Correlati
on
,635
**
,549
**
,582
**
,494
**
,893
**
1 ,618
**
,127 -
,851
**
,635
**
,749
**
145
Sig. (2-
tailed)
,000 ,002 ,001 ,005 ,000
,000 ,503 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR
000
07
Pearson
Correlati
on
,726
**
,647
**
,664
**
,289 ,447
*
,618
**
1 ,663
**
-
,399
*
,726
**
,843
**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,000 ,122 ,013 ,000
,000 ,029 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR
000
08
Pearson
Correlati
on
,489
**
,520
**
,360 ,149 ,071 ,127 ,663
**
1 -
,093
,489
**
,582
**
Sig. (2-
tailed)
,006 ,003 ,050 ,432 ,710 ,503 ,000
,623 ,006 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR
000
09
Pearson
Correlati
on
-
,471
**
-
,490
**
-
,442
*
-
,531
**
-
,875
**
-
,851
**
-
,399
*
-
,093
1 -
,471
**
-
,585
**
Sig. (2-
tailed)
,009 ,006 ,015 ,003 ,000 ,000 ,029 ,623
,009 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR
000
10
Pearson
Correlati
on
1,00
0**
,892
**
,803
**
,469
**
,436
*
,635
**
,726
**
,489
**
-
,471
**
1 ,942
**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,000 ,009 ,016 ,000 ,000 ,006 ,009
,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR
000
11
Pearson
Correlati
on
,942
**
,863
**
,836
**
,599
**
,582
**
,749
**
,843
**
,582
**
-
,585
**
,942
**
1
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,001 ,001 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
146
VARIABEL HARGA
Correlations
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004
VAR00001 Pearson Correlation 1 ,506** ,282 ,735
**
Sig. (2-tailed) ,004 ,131 ,000
N 30 30 30 30
VAR00002 Pearson Correlation ,506** 1 ,657
** ,888
**
Sig. (2-tailed) ,004 ,000 ,000
N 30 30 30 30
VAR00003 Pearson Correlation ,282 ,657** 1 ,804
**
Sig. (2-tailed) ,131 ,000 ,000
N 30 30 30 30
VAR00004 Pearson Correlation ,735** ,888
** ,804
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
VARIABEL KEPUTUSAN PEMBELIAN
Correlations
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004
VAR00001 Pearson Correlation 1 ,762** ,422
* ,873
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,020 ,000
N 30 30 30 30
VAR00002 Pearson Correlation ,762** 1 ,459
* ,923
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,011 ,000
N 30 30 30 30
VAR00003 Pearson Correlation ,422* ,459
* 1 ,701
**
Sig. (2-tailed) ,020 ,011 ,000
N 30 30 30 30
VAR00004 Pearson Correlation ,873** ,923
** ,701
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30
147
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
HASIL UJI RELIABILITAS
Variabel Cronbach’s Alpha N of items Keterangan
Suasana Toko (X1) 0,922 16 Reliabel
Kualitas
Pelayanan(X2)
0,895 8 Reliabel
Lokasi (X3) 0,846 10 Reliabel
Harga (X4) 0,734 3 Reliabel
Keputusan Pembelian
(Y) 0,773 3 Reliabel
148
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
HASIL UJI NORMALITAS
KURVA P-PLOT
Hasil Uji Kolmogorov-Smirno
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation .93847303
Most Extreme Differences Absolute .080
Positive .036
Negative -.080
Test Statistic .080
Asymp. Sig. (2-tailed) .114c
149
Hasil Uji Heterokedestisitas Scatterplot
Hasil Uji Heterokedestisitas Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .287 .762 .376 .707
X1 .026 .015 .261 1.764 .081
X2 -.024 .024 -.151 -.994 .323
X3 -.009 .020 -.077 -.441 .660
X4 -.017 .052 -.043 -.317 .752
a. Dependent Variable: Abs_res
150
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .241 1.217 .198 .844
X1 .089 .024 .374 3.725 .000 .457 2.186
X2 .256 .038 .689 6.699 .000 .436 2.294
X3 -.063 .032 -.235 -1.975 .051 .325 3.078
X4 .027 .083 .030 .325 .746 .543 1.843
a. Dependent Variable: Y
151
Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .241 1.217 .198 .844
X1 .089 .024 .374 3.725 .000
X2 .256 .038 .689 6.699 .000
X3 .063 .032 .235 2.975 .051
X4 -.027 .083 -.230 -2.325 .746
a. Dependent Variable: Y
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .241 1.217 .198 .844
X1 .089 .024 .374 3.725 .000
X2 .256 .038 .689 6.699 .000
X3 .063 .032 .235 2.975 .051
X4 -.027 .083 -.230 -2.325 .746
a. Dependent Variable: Y
152
Hasil Uji F
Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .750a .562 .543 .958
a. Predictors: (Constant), X4, X2, X1, X3
b. Dependent Variable: Y
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regressi
on
111.808 4 27.952 30.455 .000b
Residual 87.192 95 .918
Total 199.000 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X4, X2, X1, X3