elektro==alat penuang minuman kopi dan susu
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
1/87
ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
SECARA AUTOMATIS
TUGAS AKHIR
Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Diploma III
untuk Mencapai Gelar Ahli Madya
Di susun oleh :
Nama : Nanang Anggono Putro
NIM : 5352301021
Program studi : Teknik Elektro D3
Jurusan : Teknik Elektro
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
2/87
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir ini telah dipertahankan dan disyahkan dihadapan sidang
Panitia Ujian Tugas Akhir Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 15 Agustus 2007
Pembimbing,
Drs. Agus Murnomo, M.T
NIP. 131 616 610
Penguji II, Penguji I,
Ir. Ulfah Mediaty Arif, M.T Drs. Agus Murnomo, M.T
NIP. 132 205 929 NIP. 131 616 610
Ketua Jurusan Kaprodi
Djoko Adi Widodo, M.T Drs. Agus Murnomo, M.T
NIP. 131 570 064 NIP. 131 616 610
Dekan,
Prof. Dr. Soesanto, M.Pd
NIP. 130 875 753
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
3/87
ABSTRAK
Nanang Anggono Putro.2007 “Alat Penuang Minuman Kopi Susu Secara
Automatis”, Tugas Akhir Teknik Elektro Diploma III. Fakultas Teknik.Universitas Negeri Semarang.
Automatisasi penuang cairan merupakan suatu sistem yang dapat
menentukan volume cairan sesuai dengan setting awal yang sudah ditentukan.
Automatisasi penuangan ini dapat diaplikasikan dalam berbagai kebutuhan,
seperti pada penjual minuman atau sebagai persediaan minuman pada kantor-
kantor yang memiliki banyak karyawan, yang tidak efektif jika persediaan air
minum dilayani oleh seorang pegawai saja.
Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah mengaplikasikan gerbang-
gerbang logika dan IC Dekode Counter 4017 sehingga alat yang dibuat
mempunyai nilai guna , lebih-lebih dapat memiliki nilai jual di kalangan industriminuman dan sebagai penentu harga pada mesin penuang minuman kopi dan susu
secara automatis. Manfaat dari pembuatan tugas akhir ini adalah dapat
meringankan pekerjaan manusia dan menjadikan segalanya serba praktis dan
dapat keuntungan.
Metode yang digunakan adalah metode kepustakaan, metode observasi,
metode diskusi dan metode eksperimen. Hasil dari alat tersebut adalah bahwa alat
ini dapat menuangkan cairan secara automatis, yang dimaksud dengan automatis
disini adalah kita dapat memilih minuman kesukaan kita dengan cara memilih
salah satu switch dengan cara kita hanya memasukkan gelas terlebih dahulu pada
tempat yang telah disediakan dan ketinggian cairan tersebut telah disetting dengan
infra merah untuk menentukkan seberapa cairan yang dibutuhkan untuk bisa
mematikan selenod valve setelah itu kita memasukkan uang koin Rp. 1.000,00
dengan settingan sebanyak dua kali lalu kita dapat memilih dari salah satu
minuman kesukaan kita yaitu kopi, susu atau kopi-susu.
Dari alat tersebut juga dapat diaplikasikkan ke cairan yang lain yang tidak
transparan. Dan alat tersebut digunakan 3 sensor infra merah yang digunakan
untuk menyetting ketinggian cairan yang dibutuhkan untuk mematikan solenoid
dan untuk menyetting koin yang dapat melewati sensor infra merah tersebut, dan
pada alat ini kepekatan dari cairan itu berpengaruh pada kinerja alat untuk
mematikan solenoid dan pada kecepatan pengisian ke dalam gelas.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
4/87
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur dipanjatkan terhadap Allah SWT tuhan penguasa
semesta alam, atas semua kenikmatan dan anugerah yang diberikan sehingga
dapat terselesaikannya laporan Tugas Akhir ini.
Ucapan terima kasih juga saya haturkan kepada Yth :
1. Drs. Agus Murnomo, M.T, dosen pembimbing, terima kasih untuk semua
arahan yang diberikan.
2. Drs. Agus Murnomo, M.T, selaku Kaprodi D3 Teknik Elektro, Fakultas
Teknik Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan
pada proses penyelesaian Tugas Akhir ini.
3. Drs. Djoko Adi Widodo, M.T, selaku ketua jurusan Teknik Elektro,
Fakultas Teknik Universitas Semarang.
4. Prof. Drs. Soesanto, Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang.
5. Ayah dan Ibu serta adik tercinta atas semua dukungan moral dan spiritual
yang diberikan sehingga dapat terselesaikannya Tugas Akhir ini.
6. Teman-teman senasib seperjuangan di TE TIK D3 Bencong dan Didik
7. Drs. Subali terima kasih semua arahan dan pandangan kepada saya
Semua pihak yang telah membantu memberikan bantuan dalam
penyelesaian Tugas Akhir ini.
Semarang, 2007
Pembuat TA
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
5/87
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
Hidup adalah kehidupan yang harus dinikmati dan
dipertanggungjawabkan. (My Friend)
Allah selalu punya rahasia dalam semua kehendak-Nya, dan memberikan
yang terbaik kepada hamba-Nya yang bertaqwa.
Kegagalan adalah awal dari keberhasilan.
Dunia tidak selebar daun kelor
PERSEMBAHAN :
Tugas akhir ini aku persembahkan kepada :
Bapak dan ibu yang memberiku amanat untuk menyelesaikan TA ini.
Adikku Arie.
Teman-teman seperjuangan (akhirnya!!!!!!!!!).
Bapak Drs Subali sekeluarga,yang telah mendorong diriku.
Bapak dan ibu Suryo.
Ticha harapan masa depan.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
6/87
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
7/87
7. IC rangkaian logika ................................................................... 14
8. Op-Amp..................................................................................... 22
9. Sensor suhu LM 35.................................................................... 24
10. Relay.......................................................................................... 25
11. Solenid valve ............................................................................. 28
12. Kerangka berfikir ...................................................................... 29
13. Perencanaan alat ........................................................................ 32
14. Pengukuran dan pembahasan .................................................... 56
BAB III PENUTUP ................................................................................... 73
1. Kesimpulan................................................................................ 73
2. Saran.......................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 76
LAMPIRAN ............................................................................................... 77
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
8/87
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Simbol Resistor ......................................................... 5
Gambar 2. Ddioda....................................................................... 6
Gambar 3. Dioda dengan bias maju ........................................... 6
Gambar 4. Dioda dengan reverse bias ....................................... 7
Gambar 5. Simbol LED ...............................................................8
Gambar 6. Spektrum sinar .......................................................... 9
Gambar 7. Simbol skematik transistor ........................................ 10
Gambar 8. Transistor sebagai saklar .......................................... 12
Gambar 9. Fototransistor............................................................ 13
Gambar 10. Simbol gerbang OR Gate dua masukan.................... 15
Gambar 11. Simbol AND gate dua masukan ................................ 16
Gambar 12. Simbol NOT gate ....................................................... 17
Gambar 13. Simbol NAND gate .................................................... 18
Gambar 14. Simbol NOR gate....................................................... 18
Gambar 15. Simbol XOR gate ....................................................... 19
Gambar 16. RS Flip- flop menggunakan gerbang Nand................ 20
Gambar 17. Timming diagram 4017 ............................................. 22
Gambar 18. Simbol skematik Op- Amp .......................................... 23
Gambar 19. Op- Amp sebagai Komparator................................... 25
Gambar 20. Sensor Suhu LM 35 ................................................... 25
Gambar 21. Relay SPDT ............................................................... 26
Gambar 22. Selenoid Valve............................................................. 29
Gambar 23. Blok diagram sistem.................................................. 30
Gambar 24. Diagram alir sistem .................................................. 31
Gambar 25. Rangkaian sensor koin ............................................. 35
Gambar 26. Rangkaian Penghitung koin ...................................... 37
Gambar 27 . Rangkaian Selektor Switch........................................ 38
Gambar 28. Rangkaian Detektor Isi Gelas ................................... 41
Gambar 29. Rangkaian Selenoid Driver ....................................... 42
Gambar 30. Rangkaian Sensor Suhu ............................................ 43
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
9/87
Gambar 31. Timing Diagram Rangkaian Pengontrol Suhu.......... 46
Gambar 32. PCB Sensor Koin dan Penghitung Koin ................... 48
Gambar 33. PCB Selektor Switch ................................................. 49
Gambar 34. PCB Sensor Suhu ...................................................... 50
Gambar 35. Box Amplifier yang dimodifikasi............................... 51
Gambar 36. Penutup muka box amplifier .................................... 52
Gambar 37. Box Rangkaian tampak depan................................... 53
Gambar 38. Bagian samping meja................................................ 54
Gambar 39. Bagian atas meja....................................................... 54
Gambar 40. Meja tempat tandon .................................................. 55
Gambar 41. Titik – titik Pengukuran Sensor Koin........................ 56
Gambar 42. Titik – titik Pengukuran Detektor Gelas .................. 58
Gambar 43. Pengukuran Penghitung Koin................................... 60
Gambar 44. Pengukuran Titik – titik Detektor Isi Gelas ............. 64
Gambar 45. Pengukuran Titik – titik Selektor Swtch.................... 66
Gambar 46. Pengukuran Titik – titik Sensor Suhu........................ 71
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
10/87
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tabel kebenaran Gerbang OR ................................................... 15
Tabel 2. Tabel kebenaran And Gate......................................................... 16
Tabel 3. Tabel kebenaran NOT gate ........................................................ 17
Tabel 4. Tabel kebenaran Nand Gate ...................................................... 18
Tabel 5. Tabel kebenaran Nor Gate ......................................................... 19
Tabel 6. Tabel kebenaran XOR Gate ....................................................... 19
Tabel 7. Tabel kebenaran RS flip- flop dengan Nang Gate ...................... 21
Tabel 8. Alat yang digunakan................................................................... 32
Tabel 9. Bahan – bahan yang dibutuhkan................................................ 32 Tabel 10. Table Kebenaran Selector Switch .............................................. 40
Tabel 11. Data Hasil Pengukuran Sensor Koin ......................................... 56
Tabel 12. Data Hasil Pengukuran Detektor Gelas .................................... 59
Tabel 13. Data Hasil Pengukuran Penghitung Koin ................................. 61
Tabel 14. Data Hasil Pengukuran Detector Gelas .................................... 64
Tabel 15. Data Hasil Pengukuran Selector Switch.................................... 67
Tabel 16. Pengukuran Titik – titik Selector Switch Pada Kondisi Kerja ... 68
Tabel 17. Data Hasil Pengukuran Sensor Suhu......................................... 71
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
11/87
DAFTAR LAMPIRAN
1. Data Sheet Komponen
2. IC 10 Decode Counter 4017
3. OP-Amp LM 311
4. Gerbang NOR CD 4001
5. Gerbang NAND 4011
6. Inverting Schmitt Tringger 40106B
7. Sensor Suhu LM 35
8. Transistor BC 107
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
12/87
SURAT KETERANGAN SELESAI REVISI TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Penguji Tugas Akhir dari
mahasiswa :
Nama : Nanang Anggono Putro
NIM : 5352301021
Jurusan : Teknik Elektro
Prodi : Teknik Instrumentasi dan Kendali D3
Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut diatas telah menyelesaikan Revisi Tugas
Akhir dengan Judul : “Penuang Kopi Susu Secara Automatis”.
Demikian surat pernyataan ini dibuat agar digunakan dengan semestinya.
Pembimbing Penguji
Drs. Agus Murnomo, M.T Ir. Ulfah Mediaty Arief, M.T
NIP. 131 616 610 NIP. 132 232 153
Sekretaris
Drs. R. Kartono, M.Pd
NIP. 131 474 229
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
13/87
BAB I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Perubahan teknologi berkembang begitu pesat, sehingga dibutuhkan
pemikiran-pemikiran yang inovatif dengan menggunakan peralatan yang ada
untuk sebuah aplikasi tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan
bermasyarakat. Begitu pula dengan bidang elektronika, perkembangan
teknologi pada khususnya elektronika menuntut automatisasi dalam segala hal
yang dapat meringankan pekerjaan manusia dan menjadikan segalanya serba
instan, praktis dan ekonomis.
Berdasarkan beberapa alasan tersebut di atas, maka penyusun mencoba
untuk merancang sebuah alat untuk menuangkan cairan, dalam hal ini adalah
minuman kopi dan susu yang dapat bekerja secara automatis tanpa
memerlukan petugas atau operator yang bertugas untuk menuangkan dan
mengambilkan air minum yang disediakan. Dalam kehidupan sehari-hari,
mesin ini adapat diaplikasikan sebagai mesin penjual minuman, khususnya
minuman yang berwarna, tidak transparan seperti kopi dan susu. Dengan
menggunakan mesin ini penjual hanya bertugas mengisi kembali tangki
penampungan apabila tangki penampungan dalam keadaan kosong.
Rancangan mesin ini dilengkapi dengan beberapa sensor ataupun
tranduser yang digunakan utuk mendeteksi suhu dalam tangki atau tandon
minuman, sensor level pada gelas, sensor pecahan uang logam sebagai alat
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
14/87
pembayaran, dan sebuah decode counter untuk melakukan setting harga setiap
satuan (tiap gelas) mulai dari seribu rupiah sampai sepuluh ribu rupiah.
2.
TUJUAN PEMBUATAN TUGAS AKHIR
Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Membuat system automatisasi untuk menuangkan cairan dengan prinsip-
prinsip digital.
2. Mempermudah petugas / operator dalam mengambilkan air minum.
3.
PEMBATASAN MASALAH
Pada pembuatan tugas akhir ini penyusun membuat batasan masalah
dalam alat penuang air minum terutama air kopi dan susu ke dalam gelas
dengan menggunakan prinsip-prinsip digital, yaitu
a. Dalam alat ini menggunakan gelas dengan volume 350 ml
b. Penggunaan uang logam Rp.1.000,00 sebagai alat pembayaran
c. Alat ini menggunakan konsep digital dalam semua operasi
pengontrolan yaitu pengontrolan solenoid valve, suhu cairan,
sensor isi gelas, sensor gelas, pendeteksi pecahan uang logam
sebagai alat pembayaran.
d. Kombinasi gerbang-gerbang logika dan IC 10 dekode counter
dengan rangkaian transistor sebagai saklar, yang digunakan untuk
memberikan tiga pilihan rasa bagi pengguna yang akan
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
15/87
menggunakan jasa yang ditawarkan. Adapun tiga pilihan rasa
tersebut adalah susu, kopi, kopi-susu
4.
METODE PENULISAN
Dalam menyusun Tugas akhir ini menggunakan beberapa metode,
yakni sebagai berikut:
1. Studi Kepustakaan
Studi ini dilakukan dengan cara mencari literatur yang ada untuk
memperoleh data yang berhubungan dengan alat yang dibuat.
2. Metode Observasi
Yaitu melakukan pengamatan dan mempelajari peralatan yang sudah ada
sehingga memperoleh gambaran yang lebih jelas dan dapat dijadikan
acuan dalam perencanaan dan pembuatan alat.
3. Metode Diskusi
Metode ini untuk mendapatkan pengarahan dan petunjuk dalam
pembuatan Tugas Akhir. Diskusi dilakukan dengan dosen pembimbing
Tugas Akhir ataupun dengan pihak lain, sehingga pembuatan Tugas
akhir dapat berjalan lancar.
4. Metode Eksperimen
Metode ini dilakukan dengan percobaan perancangan atau modifikasi
rangkaian yang berhubungan dengan Tugas Akhir, dan diikuti dengan
pengukuran berbagai parameter yang berhubungan dengan pembuatan
alat sehingga diperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
16/87
5.
SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika tugas akhir ini terdiri dari tiga bagian, yaitu:
I. Bagian Awal, terdiri dari :
1. Halaman judul
2. Abstrak
3. Halaman pengesahan
4. Motto dan persembahan
5. Kata pengantar
6. Halaman daftar isi
7. Halaman daftar gambar
8. Halaman daftar table
9. Halaman daftar lampiran
II. Bagian Isi, terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN menjelaskan tentang latar belakang, tujuan
pembuatan alat, metode penulisan, pembatasan masalah, dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI menerangkan Resistor, Dioda, LED, LED IR,
Transistor, IC rangkaian logika, Relay, Selenoid valve, Kerangka berfikir,
Pembahasan, pengukuran dan analisa.
BAB III PENUTUP menguraikan tentang Kesimpulan dan saran
III. Bagian akhir, terdiri dari :
1. Daftar pustaka
2. Lampiran-lampiran
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
17/87
BAB II
LANDASAN TEORI
1. RESISTOR
Dalam rangkaian elektronika, resistor diperlukan sebagai pembagi arus
dan tegangan. Untuk mengetahui besarnya arus dan tegangan yang mengalir
pada suatu rangkaian dapat diketahui dengan hukum ohm. Hukum ohm
menyatakan bahwa besarnya arus berbanding lurus dengan tegangan dan
berbanding terbalik dengan hambatan.
I = R
V
Dimana : I = Arus dalam Ampere
V = Tegangan dalam Volt
R = Hambatan dalam ohm
Gambar 1. Simbol Resistor
2.
DIODA
Dioda termasuk komponen elektronika yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Dioda memiliki fungsi yaitu hanya dapat mengalirkan arus
satu arah saja. Struktur dioda tidak lain adalah sambungan semikonduktor p
dan n. satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe p dan satu sisinya yang lain
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
18/87
adalah tipe n. Dengan struktur demikian arus hanya akan dapat mengalir dari
sisi p menuju n.
Anoda Katoda
+ -P N
+++
++++ +
+++
++
++++
++++
++++
++++
++
---
----
---
---
--
-
---
- --
-
Anoda Katoda
Depletionlayer
(a) (b)
Gambar 2. Dioda
(a) Simbol Dioda
(b) Struktur Dioda
Gambar 2. menunjukkan sambungan p-n dengan sedikit porsi kecil
yang disebut lapisan deplesi ( Depletion Layer ), dimana terdapat
keseimbangan hole dan elektron. Pada sisi p banyak terbentuk hole-hole
yang siap menerima elektron sedangkan di sisi n banyak terdapat elektron
bebas. Lalu jika diberi bias positif, yaitu dengan memberi tegangan potensial
sisi p lebih besar dari sisi n, maka elektron dari sisi n akan bergerak untuk
mengisi hole (muatan positif) di sisi p. Tentu kalau elektron mengisi hole
pada sisi n, maka akan terbentuk hole pada sisi n karena ditinggal elektron.
+ -P N
+++
++++ +
+++
++
++++
++++
++++
++++
++
--
-
---
-
---
---
--
-
---
- -
-
-
Gambar 3. Dioda dengan bias maju ( forward bias)
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
19/87
Apabila dioda diberi reverse bias, elektron pada sisi n dan hole pada
sisi p akan bergerak saling menjauhi sehingga pada persambungan tidak
terdapat ikatan ion yang berarti memperlebar lapisan pengosongan. Semakin
besar reverse bias yang diberikan akan semakin lebar pula lapisan
pengosongan yang terbentuk, sehingga dioda tidak dapat menghantar. Jika
tegangan reverse terus ditingkatkan maka pada suatu saat dioda akan
mencapai batas tegangan maksimal yang dapat merusak dioda, tegangan ini
disebut sebagai tegangan dadal (breakdown voltage).
+ -P N
+++
++++ +
+++
++
++++
++++
++++
++++
++
---
----
---
---
--
-
---
- --
-
Gambar 4. Dioda dengan bias negative ( Reverse bias)
Dapat disimpulkan bahwa dioda akan bersifat menghantar jika
diberikan padanya bias maju ( forward bias), dan sebaliknya tidak dapat
menghantar (isolator) jika dioda diberi reverse bias.
3. LED (Light Emiting Dio da)
Light Emitting Dioda (LED), merupakan komponen yang dapat
mengeluarkan emisi cahaya. LED merupakan produk temuan lain setelah
dioda. Strukturnya sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa
elektron yang menerjang sambungan p-n juga melepaskan energi panas dan
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
20/87
energi cahaya. Karakteristik LED sama dengan karakteristik dioda penyearah,
bedanya jika dioda membuang energi dalam bentuk panas, sedangkan LED
membuang energi dalam bentuk cahaya.
Keuntungan menggunakan LED adalah struktur solid, ukurannya kecil,
masa pakai tahan lama dan tidak terpengaruh oleh on / off pensaklaran, mudah
dipakai dan mudah didapat. Karena tahan lama dan tidak terpengaruh oleh on /
off pensaklaran, maka LED banyak digunakan sebagai display atau indikator
baik itu pada audio atau mesin-mesin kontrol. Sedangkan kerugian
penggunaan LED adalah intensitas cahayanya yang lemah, sehingga tidak
dapat dipakai sebagai sumber cahaya besar.
Anoda Katoda
Gambar 5. Simbol LED
Radiasi cahaya yang dipancarkan LED tergantung dari materi dan
susunan dioda P-N dan bahan semikonduktor penyusun LED itu sendiri.
Bahan semikonduktor yang sering digunakan dalam pembuatan LED adalah:
Ga As (Galium Arsenide) meradiasikan sinar infra merah,
Ga As P (Galium Arsenide Phospide) meradiasikan warna merah dan
kuning,
Ga P (Galium Phospide) meradiasikan warna merah dan kuning.
Seperti halnya sebuah dioda, salah satu karakteristik LED adalah harga
ketergantungan antara I terhadap V. Grafik antara V-I untuk LED sama
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
21/87
dengan grafik V-I untuk dioda penyearah. Perbedaannya terletak pada
pengertian tegangan dan arus yang lewat. Harga arus I yang melewati LED
menentukan intensitas cahaya yang dipancarkan, atau dengan kata lain arus
LED sebanding dengan intensitas cahaya yang dihasilkan.
Jika arus yang melewati LED besar, maka intensitas cahaya yang
dihasilkan juga terang, sebaliknya jika arus yang lewat kecil maka nyala LED
akan redup atau LED tidak akan menyala sama sekali.
4. LED Infra Merah
Beberapa ragam indikator status LED yang tampak (visible) adalah
merah, hijau , kuning. Selain itu juga terdapat LED dengan cahaya tak tampak
(invisible) seperti LED infra merah. Infra merah adalah sinar dengan panjang
gelombang ( ) lebih besar dari 800 nm dan tidak dapat dilihat oleh mata.
Gambar 6. Spektrum Sinar
LED dengan cahaya tidak tampak (Invisible) banyak digunakan dalam
proses film dan dalam sistem keamanan. LED infra merah digunakan ketika
diperlukan daya penekanan optis yang tinggi. LED ini mempunyai intensitas
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
22/87
sinar lebih besar dibanding LED dengan cahaya tampak. LED infra merah
merupakan padanan spectral terbaik untuk kebanyakan fototransistor sebagai
elemen penerima sinar penginderaan photoelektronik.
5.
TRANSISTOR
Pada prinsipnya transistor merupakan sambungan dari dua buah dioda
dimana dioda yang satu disebut dioda kolektor, sedangkan dioda satunya lagi
disebut dengan dioda emitor. Berdasarkan sambungan dari dua buah dioda
tersebut, maka transistor dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu jenis NPN
dan jenis PNP.
B
C
E
B
C
E
(a) (b)
N P N
B
C EPN
B
C EP
(c) (d)
Gambar 7. Simbol skematik transistor
(a) Simbol transistor NPN
(b) Simbol transistor PNP
(c) Sambungan transistor NPN
(d) Sambungan transistor PNP
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
23/87
Transistor NPN dan PNP mempunyai sifat yang saling berkebalikan
walaupun sebenarnya prinsip kerja kedua jenis transistor tersebut adalah sama.
Untuk transistor PNP diperlukan arus dan tegangan yang berlawanan dengan
arah NPN. Jika pada transistor NPN kolektornya lebih positif daripada emitor,
maka transistor PNP emitornya lebih positif daripada kaki kolektor.
Salah satu fungsi dari beberapa kegunaan transistor adalah transistor
sebagai saklar, transistor sebagai saklar mempunyai beberapa kelebihan
dibandingkan menggunakan saklar mekanik. Kelebihan tersebut antara lain :
a. Tidak menimbulkan percikan bunga api pada saat on atau off ,
b. Mempunyai kecepatan yang tinggi untuk melakukan
pensaklaran,
c. Membutuhkan arus DC yang relatif kecil (I b ) dalam
mengoperasikan transistor sebagai saklar.
Transistor berfungsi sebagai saklar tutup pada saat transistor dalam
keadaan saturasi (jenuh), sehingga arus pada kolektor maksimum. Keadaan ini
terjadi karena pada basis terdapat (I b ) yang bisa menyulut transistor minimal
sebesar
I b =hfe
Icsat
Tegangan kolektor-emitor pada titik jenuh adalah
Vce=Vce(sat)
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
24/87
Dimana Vce (sat) dan faktor penguatan (h fe ) dapat dilihat pada lembar
data (data sheet) transistor yang bersangkutan. Sebaliknya transistor berfungsi
sebagai saklar terbuka apabila transistor dalam keadaan tersumbat (cut off).
Pada titik ini arus basis adalah nol dan arus kolektor sangat kecil (sebesar arus
bocoran I ceo ).
Untuk aproksimasi tegangan kolektor-emitor adalah :
Vce Vcc
B
C
E
Vcc
RbRc
Vcc
Gambar 8. Transistor sebagai saklar
6.
FOTOTRANSISTOR
Prinsip kerja fototransistor sama persis dengan kerja transistor sebagai
saklar. Perbedaannya terletak pada denyut yang masuk ke dalam basis. Jika
pada transistor biasa denyut yang diberikan berupa arus DC, maka pada
fototransistor denyut yang dikenakan pada basis adalah intensitas cahaya yang
sesuai dengan karakteristik fototransistor tersebut.
Dalam kondisi normal, kolektor mendapat reverse bias, dan emitor
mendapat forward bias. Pada kaki kolektor akan selalu ada sedikit arus bocor
(Ico), yaitu arus bocor antara kolektor dan basis. Ico selain dipengaruhi oleh
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
25/87
temperatur juga dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang datang pada daerah
pengosongan antara kolektor dan basis. Sifat inilah yang dimanfaatkan oleh
fototransistor untuk menghantar atau on.
N
B
EP
IR ray’s
Depletionlayer
B
CEN
Depletionlayer
P--
--
++
++
(a) (b)
B
C
E
Vcc
ICo
ICo
ICo B
C
E
(c) (d)
Gambar 9. Fototransistor
a) Fototransistor terkena cahaya b) Fototransistor tdk terkena cahaya c) Simbol fototransistor d) Karakteristik fototransistor
Saat fototransistor tidak terkena cahaya, basis–emitor tidak
mendapatkan bias, elektron tidak dapat bergerak bebas, sehingga depletion
layer melebar, dengan demikian arus tidak dapat mengalir, transistor dalam
keadaan cut off . Sebaliknya, saat fototransistor terkena cahaya dengan
intensitas cahaya yang sesuai dengan karakteristik fototransistor tersebut,
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
26/87
maka terjadi perpindahan elektron di sekitar lapisan pengosongan yang
akhirnya membentuk sebuah ikatan ion di sekitar lapisan pengosongan,
sehingga lapisan pengosongan menyempit dan transistor akan bersifat
menghantar atau on.
Karakteristik fototransistor :
1) Basis terbuka, semua Ico akan mengalir ke basis, transistor akan
menghasilkan arus kolektor Ic = .Ico , sehingga terdapat arus bocor
antara kolektor-emitor Ico = .Ico + Ico Iceo = ( +I)Ico. sehingga
pada saat basis terkena cahaya maka akan dikuatkan sebesar .Ico
oleh fototransistor.
2) Dengan demikian pengaruh cahaya pada sebuah fototransistor adalah
kali lebih besar terhadap fotodioda. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa fototransistor lebih peka cahaya dibandingkan
dengan fotodioda.
3) Untuk sistem yang membutuhkan sensitifitas besar, biasanya basis
selalu terbuka dan transistor dirangkai dengan rangkaian darlington.
4) Dengan rangkaian darlington akan diperoleh sensitifitas yang besar,
namun sebagai imbasnya akan diperoleh respons yang kurang begitu
cepat.
7.
IC RANGKAIAN LOGIKA
IC merupakan komponen elektronik yang terdiri dari kombinasi
antara transistor, dioda, resistor, dan kapasitor. Sedangkan IC logika dapat
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
27/87
diartikan sebagai suatu IC yang dapat melakukan fungsi-fungsi logika seperti
penjumlahan, pengurangan, ataupun perkalian.
a.
Gerbang OR (OR Gate)
OR gate merupakan suatu rangkaian logika dasar yang menyatakan
bahwa outputnya akan mempunyai logika “1” (high) jika salah satu atau
semua inputnya dalam keadaan “1” (high). OR gate minimal terdiri dari dua
buah input, dan sebuah pin keluaran dengan logika high atau low. Secara
sederhana dalam bentuk matematis OR gate dapat dilambangkan sebagai suatu
operasi penjumlahan input-input gerbang OR, dari minimal dua inputan.
Keluaran gerbang OR hanya akan berlogika rendah jika semua masukan
dalam kondisi low. Sementara pada keadaan lain keluaran dari gerbang ini
akan selalu dalam keadaan tinggi.
C = A+B
Dimana
C = Output
A,B = Input
4017
CA
B
Gambar 10. Simbol gerbang OR Gate dua masukan
Tabel 1. Tabel kebenaran Gerbang OR
A B C
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
28/87
b. Gerbang AND (AND Gate)
AND gate adalah suatu rangkaian logika dimana outputnya akan
mempunyai logika “1” jika semua inputnya diberi logika “1” (high). Dalam
prakteknya logika “1” diperoleh dengan menghubungkan masukan dengan
sumber tegangan dan logika “0” diperoleh dengan menghubungkan masukan
yang diinginkan dengan ground atau nol volt. Secara matematis gerbang AND
dilambangkan dengan operasi perkalian, dimana output merupakan hasil kali
dari semua input masukan yang ada. Notasi matematika dapat ditulis sebagai
berikut :
C = A.B
Dimana
C = Output
A, B = Inputnya
4001
CAB
Gambar 11. Simbol AND gate dua masukan
Tabel 2. Tabel kebenaran AND gate
A B C
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
29/87
c.
Gerbang NOT (Not Gate)
NOT gate sering juga disebut “Complementary circuit” atau
inverter . NOT Gate hanya mempunyai sebuah inputan dan sebuah output
dimana antara input dan output akan mempunyai nilai logika yang selalu
berlawanan.
Jelasnya jika inputnya diberi logika tinggi (1) maka outputnya akan
mempunyai logika rendah (0). Sebaliknya output yang dihasilkan akan high
apabila inputannya rendah.
A C
Gambar 12. Simbol NOT gate
Tabel 3. Tabel kebenaran NOT gate
A B
0 1
1 0
Menurut persamaan boole, notasi matematikanya dapat ditiliskan sebagai
berikut: C = A (dibaca : NOT A).
d. Gerbang NAND (Nand Gate)
NAND gate merupakan gabungan dari And gate dan Not gate.
Sebenarnya kata “NAND” merupakan singkatan dari “NOT-AND” yang
berarti kebalikan dari AND. Jadi, logika NAND gate adalah rangkaian AND
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
30/87
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
31/87
Tabel 5. Tabel kebenaran NOR gate
A B C
0 0 10 1 0
1 0 0
1 1 0
f.
Exlusive OR gate (XOR gate)
Exlusive OR gate atau XOR adalah suatu gerbang logika dimana
hanya mempunyai dua input dan satu output. Logika XOR bersifat
mempunyai output dengan logika “0” bila kedua inputnya berlainan akan
menghasilkan keluaran “1”.
Jadi output dapat dikatakan merupakan jumlah antara input 1 dikali
kebalikan ( NOT ) input 2 dengan kebalikan ( NOT ) input 1 dikali 2. Secara
matematis fungsi dari X OR gate dapat dinyatakan sebagai:
C = A. B + A .B
Cara membaca persamaan diatas adalah: (A and NOT B) OR (NOT A and B).
CA
B
Gambar 15. Simbol X OR gate
Tabel 6. Tabel kebenaran XOR gate
A B C
0 0 00 1 1
1 0 1
1 1 0
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
32/87
g.
Flip-flop
Flip-flop adalah suatu rangkaian regeneratif dengan dua buah piranti
aktif, yang dirancang sedemikian rupa sehingga salah satu penghantar bersifat
menghantar pada saat piranti yang lain terpancung. Keluaran flip-flop akan
tertahan pada posisi tinggi (high) atau kondisi (low) selama selang waktu yang
tak terbatas sampai rangkaian mendapat trigger yang dapat merubah kondisi
keluaran flip-flop.
Rangakaian flip-flop tidak harus menggunakan transistor, namun
bisa diubah menggunakan komponen elektronika yang lain seperti
menggunakan gerbang-gerbang logika, sebagai contoh pembuatan flip-flop
menggunakan gerbang NAND.
s
RY
Y
Gambar 16. RS Flip-flop menggunakan gerbang Nand
NAND gate akan memberikan output tinggi (“1”) apabila ada salah
satu inputnya rendah (“0”). Adapun table kebenaran dari RS flip-flop yang
dibentuk oleh NAND gate adalah sebagai berikut:
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
33/87
Tabel 7. Tabel kebenaran RS flip-flop dengan NAND gate
R S Y Y Keterangan
0 0 1 1 Terlarang 0 1 0 1 Reset
1 0 1 0 Set
1 1 - - Memori
Pada saat input R = 0, dan S = 0 maka kedua output adalah
berlogika 1, ini dikatakan kondisi terlarang karena flip-flop dipaksa untuk
melakukan set dan reset secara bersamaan. Sedangkan sifat dari flip-flop
adalah jika salah satu ouputnya berlogika 0, maka output yang lain akan
berlogika 1.
Jika input R = 1 dan S = 0 maka flip-flop dikatakan melakukan set ,
keluaran Y =1 dan keluaran Y = 0, sebaliknya jika input R = 0 dan S = 1
maka flip-flop melakukan reset yang berarti keluaran Y = 0 dan Y = 1. Pada
saat input R =1 dan S = 1, maka kedua output flip-flop tidak akan berubah
atau tetap pada kondisi output sebelumnya. Kondisi ini dikatakan sebagai
memori / pengingat.
h. Counter 4017
Counter atau sering disebut dengan pencacah akan mempunyai
denyut keluaran yang terus bergeser setiap inputannya mendapat satu kali
pulsa denyut. IC counter 4017 merupakan pencacah dengan keluaran 10 bit
sehingga IC ini dinamakan decode counter.
Seperti yang terlihat pada timing diagram IC 4017, output Q0 sampai
Q9 akan mengeluarkan pulsa secara bergantian setiap kali mendapatkan pulsa
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
34/87
denyut pada masukannya. Proses pencacahan ini akan terus diulang dari Q9
sampai Q0 selama tidak mendapat pulsa denyut reset.
Gambar 17. Timing diagram 4017
8. OP-AMP
Pada dasarnya Op-Amp merupakan sebuah penguat yang terdiri dari
puluhan resistor dan transistor, dimana gabungan antara dua komponen ini
mempunyai bentuk yang sangat kompak namun mempunyai harga yang
sangat murah. Op-Amp dirancang untuk melakukan tugas-tugas matematis
seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Pada intinya
Op-Amp mempunyai lima buah terminal dasar yaitu : dua terminal untuk
sumber tegangan, dua untuk isyarat masukan dan satu lagi untuk terminal
keluaran.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
35/87
Op-Amp mempunyai karakteristik seperti sebuah penguat yang
mendekati ideal, diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Faktor penguatan lingkaran terbuka (open loop Gain) besar, tapi terbatas
sampai kira-kira 100.000 kali.
b) Bila harga pada inputnya nol, maka outputnya belum tentu tepat nol, tetapi
mungkin sedikit lebih atau kurang.
c) Walaupun iompedansinya inputannya tinggi, tetapi terbatas hanya
beberapa ratus kilo Ohm.
d) Harga impedansi outputnya yang kecil juga terbatas hanya beberapa ratus
sampai puluhan kilo saja.
e) Rise timenya tidak nol.
f) Dipengaruhi oleh perubahan tegengan sumber dan temperatur yang cukup
besar.
Non Inverting Input
Inverting Input
Vcc
Ground
+
-
+
-
Vo
a11
a22
3a3
4a4
b1
b2
b3
b4
5
6
7
8
Not Offset
Inv Input
Non Inv Input
Ground NC
Vcc
Output
Not Offset
(a) (b)
Gambar 27. Simbol skematik Op-Amp
(a) Simbol Op-Amp
(b) Pin Op-Amp LM 741
Kerja Op-Amp sebagai komparator (pembanding) dengan jalan
membandingkan tegangan antara input inverting dan tegangan pada input non
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
36/87
inverting. Hasil dari perbandingan inilah yang akan dijadikan sebagai tegangan
keluaran. Dalam hal ini input inverting digunakan sebagai sumber tegangan
referensi dengan nilai tegangan yang telah ditentukan pada setting awal.
+
-
LM 311
12 V
10K
5K Vreff
Gambar 28. Op-Amp sebagai Komparator
Dalam melaksanakan kerjanya, tegangan dari input dibandingkan dengan
tegangan referensi (Vreff ), jika tegangan dari input sedikit saja lebih tinggi dari
tegangan referensi maka output dari pembanding ini akan berlogika high.
9.
SENSOR SUHU LM 35
LM 35 merupakan sensor suhu yang mempunyai kemampuan untuk
merubah suhu menjadi tegangan dengan perubahan yang linier yaitu sebesar 19
mV/oC. Bentuk fisik IC ini sangat mirip dengan transistor kecil dengan tiga
buah pin yaitu sumber tegangan, grounding, dan output. Dalam melakukan
pengubahan suhu, LM 35 mengubah suhu pada permukaan IC yang selanjutnya
hasil dari konfersi suhu menjadei tegangan dikeluarkan dalam bentuk tegangan
melalui kaki nomor dua (tengah).
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
37/87
Gambar 29. Sensor Suhu LM 35
Jika pengukuran menggunakan sensor suhu LM 35 maka range suhu yang
dapat diukur mulai dari 0oCsampai dengan 150
oC. ini berarti lebih cukup jika
digunakan untuk pengukuran air mendidih. Dengan menggunakn IC LM 35
maka setting suhu yang diinginkan akan menjadi lebih mudah karena perubahan
suhupada IC ini sangatlah linier. Setting suhu yang diinginkan diperoleh dengan
mengatur tegangan keluaran IC LM 35 sesuai dengan kebutuhan.
10. RELAY
“Relay adalah suatu saklar yang menghubungkan rangkaian beban on dan
off dengan pemberian energi elektromagnetis, yang membuka atau menutup
kontak pada rangkaian.”
Pada dasarnya relay terdiri atas sebuah kumparan / koil dengan inti besi
lunak, kontak relay dan lidah berpegas. Dasar kerja relay adalah jika kumparan
dialiri arus maka terjadi perubahan medan magnet di sekitar kumparan,
akibatnya besi lunak yang terdapat dalam inti kumparan berubah menjadi
magnet dan menarik lidah berpegas sehingga kontak Normally Open (NO)
menjadi saklar tertutup.Lidah inilah yang dijadikan sebagai salah satu kontak
saklar. Jika arus dimatikan, berarti kumparan kehilangan arus maka sifat magnet
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
38/87
pada besi lunak hilang dan lidah tertarik oleh pegas sehingga kontak Normally
Closed (NC) tertutup. Pemasangan kumparan relay dihubungkan secara seri
dengan rangkaian driver dan lidah kontak juga dihubungkan seri dengan beban.
Hal ini akan menjaga keamanan rangkaian dari arus beban yang lebih besar
daripada arus driver.
A
B Spring
Coil
Normally Clossed Contact
Normally Opened Contact
(a) (b)
Spring
Coil Normally Opened Contact
Gambar 21. Relay SPDT
(a) Simbol relay SPDT
(b) Konstruksi relay tanpa tegangan
(c) Konstruksi relay dengan tegangan
Relay mempunyai dua buah kontak yaitu Normally Open(NO) dan
Normally Closed (NC). Normally Open adalah kontak relay dimana kontak ini
terbuka pada saat kumparan relay tidak dialiri arus, sedang Normally Closed
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
39/87
adalah kontak relay yang akan tertutup pada saat relay tidak dialiri arus dan
secepatnya membuka kembali ketika kumparan diberi arus. Agar lebih jelas
berikut cara kerja dari sebuah relay :
a) Mula-mula relay dalam keadaan tanpa arus, posisi kontak dalam keadaan
Normally Closed (NO), karena lidah tertarik oleh gaya pegas,
b) Arus diberikan pada koil, terjadi medan magnet dalam kumparan dengan
inti besi lunak
c) Medan magnet yang dihasilkan dalam inti besi menarik lidah berpegas
sampai terhubung dengan kontak Normally Open, keadaan ini mengubah
kontak Normally C losed terbuka dan kontak Normally Open tertutup.
d) Jika sumber arus dihilangkan maka medan elektromagnet pada inti besi
lunak hilang dan lidah tertarik oleh gaya pegas. Lidah kontak seperti posisi
semula dan posisi kontak Normally Closed tertutup.
Bahan yang digunakan sebagai kontaktor relay bermacam-macam,
disesuaikan dengan kebutuhan dan harga yang dimiliki oleh kontak tersebut.
Bahan-bahan tersebut rata-rata merupakan suatu penghantar yang baik seperti
silver / perak, Perak Cadmium Oxide, Palladium, Platina, dan Emas. Pemilihan
bahan ini tentu saja berpengaruh pada harga dan kualitas barang yang
digunakan.
11.
SOLENOID VALVE
Prinsip kerja solenoid valve sebenarnya tidak jauh berbeda dengan cara
kerja sebuah relay. Jika pada relay medan magnet yang ditimbulkan dari aliran
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
40/87
arus pada kumparan digunakan untuk menarik lidah kontaktor, namun pada
medan magnet yang ditimbulkan digunakan untuk menggerakkan katup / klep
sehingga solenoid valve berfungsi sebagai kran air dalam kondisi terbuka.
Jadi pada saat kumparan di aliri arus listrik terjadi medan magnet di sekitar
solenoid dan diantara dua solenoid ini diberi inti yang dapat bergerak bebas ke
atas dan kebawah, inti atau core terbuat dari bahan yang dapat ditarik oleh
magnet sehingga ketika terjadi medan magnet disekitar kumparan inti tersebut
tertarik ke atas. Inti yang dapat bergerak keatas dan kebawah ini dihubungkan
dengan katup atau klep sehingga jika inti tertarik keatas klep juga ikut tertarik
keatas yang berarti solenoid valve dalam keadaan terbuka.
Sebaliknya, jika arus dalam kumparan dimatikan maka medan magnet di
sekitar kumparan juga akan hilang dan inti besi bergerak turun karena tertekan
oleh gaya pegas yang dipasang berlawanan dengan arah gaya medan magnet
kumparan. Gaya pegas ini mendorong klep penutup dan menyumbat laju aliran,
swehingga solenoid valve akan tertutup.
Solenoid valve sebenarnya merupakan gabungan dari dua unit fungsional
yaitu
a) Solenoid (elektromagnet) beserta inti dan plunger nya
b) Badan kran yang berisi lubang mulut pada tempat piringan dan stop
kontak untuk membuka dan menutup aliran cairan.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
41/87
Gambar 22. Selenoid Valve
12. Kerangka Berfikir
Sistem automatisasi penuang cairan merupakan suatu sistem yang
dapat menentukan volume cairan sesuai dengan setting awal yang sudah
ditentukan. Automatisasi penuang ini dapat diaplikasikan dalam berbagai
kebutuhan, seperti pada penjualan minuman atau persediaan minuman pada
kantor-kantor yang memiliki banyak karyawan, yang tidak efektif jika
persediaan air minum dilayani oleh seorang pegawai saja. Sistem ini
menggunakan konsep digital dalam semua operasi pengontrolan solenoid
valve, suhu cairan, sensor isi gelas, sensor gelas, pendeteksi pecahan uang
logam sebagai alat pembayaran. Kombinasi gerbang-gerbang logika dan IC
10 dekode counter dengan rangkaian transistor sebagai saklar, yang
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
42/87
digunakan untuk memberikan tiga pilihan rasa bagi pengguna yang akan
menggunakan jasa yang ditawarkan. Adapun tiga pilihan rasa tersebut
adalah susu, kopi, kopi-susu yang semuanya disajikan dalam kedaan hangat.
Perancang memilih tiga rasa tersebut karena karakteristik minuman tersebut
hampir sama sehingga tidak mengganggu kinerja utama solenoid valve yang
cukup sensitive dengan cairan yang melewatinya.
Flowchart Sistem :
Start
MasukkanGelas
Pilih Menu
Solenoid Terbuka
Masukkan
koin
Reset
Finish
Tidak
Lengkap
Gambar 24. Diagram alir system
13. PERENCANAAN ALAT
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
43/87
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
44/87
berjajar, sehingga jika jalan masuk koin dimasuki pecahan yang ukurannya
lebih kecil dari rancangan, maka koin yang dimasukkan tidak akan
terdeteksi oleh sensor koin tersebut. Sedangkan jika dimasukkan pecahan
yang luas permukaannya lebih lebar, maka koin tersebut tidak akan masuk
karena celah yang digunakan terlalu sempit.
FotoTransistor
LEDIR
BC 107
1 K
1 K
+5 V
FotoTransistor
LEDIR
BC 107
1 K
1 K
+5 V
10K
10K
Gambar 25. Rangkaian sensor koin
Output dari dua buah detektor koin terbebut digabung menjadi satu
dengan menggunakkan gerbang NOR, sehingga outputnya hanya akan
mengguling dari kondisi low ke kondisi high jika LIM kedua-duanya
terhalang oleh koin yang dimasukkan dalam waktu yang bersamaan.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
45/87
Resistor 1K digunakan untuk membatasi arus basis yang masuk ke
transistor BC 107. output dari detektor koin ini juga di hubungkan dengan
LED, sehingga jika koin yang dimasukkan sudah sesuai dengan setting yang
diberikan maka LED dengan label koin lengkap akan menyala.
b. IC 4017 Sebagai Koin Counter
IC counter 4017 merupakan pencacah 10 bit, dimana keluarannya akan
terus bergeser dari output 1 (Q0) sampai dengan output 10 (Q9) setiap kali
inputnya mendapat satu kali pulsa denyut atau clock. Clock IC ini
diambilkan dari detektor koin untuk menghitung berapa jumlah koin yang
melewati sensor. Setelah menghitung pulsa yang diterima oleh masukkan,
selanjutnya keluaran dihubungkan dengan selektor yang digunakan untuk
memilih dan mengaktifkan solenoid valve.
Penyambungan ke driver solenoid ini dapat diubah- ubah dengan
menggeser dip Switch untuk menentukan berapa kali clock sistem ini dapat
bekerja. Sebagai contoh jika dihubungkan dengan output Q2, maka sistem
hanya mau bekerja jika input counter 4017 mendapat dua kali pulsa denyut
(sensor memberi pulsa sebanyak dua kali) yang berarti juga koin
membutuhkan dua buah uang logam yang bisa menutupi detektor koin
secara bersamaan yang bisa mengaktifkan counter.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
46/87
U/D
Reset
B1
B8
Carry out
ENB
Counter
Dari sensorkoin
Out
Dari DetektorGelas
Dari Detektor IsiGelas
(Q0)
(Q9)
Gambar 26. Rangkaian Penghitung koin
c. Selektor Switch
Untuk memberi pilihan rasa yang diinginkan, setelah memasukkan koin
dan telah dicacah oleh IC 4017 Counter, selanjutnya memilih rasa yang
diinginkan yaitu kopi, susu, dan kopi susu.
Selektor ini terdiri dari tiga buah switch dan gerbang – gerbang logika
NAND sebagai flip – flop dan gerbang – gerbang lain sebagai rangkaian
pendukungnya.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
47/87
Reset
A
B
C
Dari KoinIR
G4
G3
G2
G1
FF1
FF2
FF3
H
U3
U2
U1
5V
5V
5V
Gambar 27. Rangkaian Selektor Switch
Mula-mula rangkaian selektor switch direset sehingga rangkaian siap
untuk dioperasikan, berarti output flip-flop dalam kondisi low “0”. Setelah
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
48/87
switch A ditekan, berarti tegangan dari sumber tegangan ditanahkan
sehingga output dari gerbang OR (U1) berubah dari posisi high ke posisi
low. Output dari gerbang OR dengan kondisi low ini dihubungkan dengan
gerbang NAND yang dirangkai sebagai RS flip-flop. Keadaan ini
mendorong flip-flop (FF1) untuk menghasilkan keluaran high. Selanjutnya
FF1 dihubungkan dengan XOR gate (G1) yang akan menentukan solenoid
valve mana yang akan bekerja. Selain itu output dari flip-flop juga
dihubungkan dengan gerbang NOR dengan tiga masukkan (H) yang disusun
berganda, sehingga keluaran yang dihasilkan sama seperti gerbang OR.
Rangkaian ini digunakan untuk mengunci flip-flop sehingga rangkaian tidak
bekerja sampai flip-flop mendapatkan pulsa reset yang berasal dari detektor
isi gelas dan detektor gelas. Keluaran dari G1 dihubungkan pada gerbang
AND tiga masukkan (G3) yang nantinya akan diteruskan ke solenoid valve.
Begitu juga jika tombol B on, sistem akan melakukan kerja yang sama,
namun berlaku untuk U2, FF2, G2 dan G4.
Apabila tombol C ditekan, output U3 rendah, dan output FF3 terguling
dari posisis low ke posisi high. Input G1 dan G2 secara bersamaan mendapat
pulsa high sehingga output G1 dan G2 akan high. G3 dan G4 siap menerima
perintah dari G1 dan G2 sehingga X dan Y akan sama-sama tinggi, dan kran
X dan kran Y terbuka secara bersamaan.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
49/87
Tabel 10. Table Kebenaran Selector Switch
RST A B C U1 U2 U3 FF1 FF2 FF3 H G1 G2 G3 G4
1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0
1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1
1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1
d. Detektor Isi Gelas
Untuk mendeteksi isi gelas digunakan sinar infra merah yang
ditembuskan ke dalam gelas menuju receiver. Karena sinar infra merah yang
dipancarkan harus mendapat menembus gelas, maka gelas yang digunakan
harus gelas yang transparan dan tidak boleh ada hiasan yang dapat
menghalangi sinar infra merah yang dipancarkan.
Jika cairan dalam hal ini kopi atau susu telah mengisi gelas yang
disediakan sampai level tertentu (gelas penuh), maka cairan dalam gelas
akan menghalangi fototransistor sehingga basis transistor tidak mendapat
bias, fototransistor off sehingga kolektor high. Kolektor dari fototransistor
dihubungkan dengan basis transistor BC 107 dan penjungkir ( NOT gate),
yang nantinya dihubungkan dengan reset pada IC counter 4017.
LED dengan tulisan “gelas penuh” akan menyala, solenoid driver akan
bekerja dan solenoid valve akan tertutup sehingga aliran cairan akan
terhenti.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
50/87
Ke counter4017
BC 107
1K6
MEL 11
1K
12 V
LEDIR
560
10K
Gambar 28. Rangkaian Detektor Isi Gelas
e. Solenoid Valve
Komponen utama dari solenoid driver ini adalah transistor C 945, BC
107, dioda 1N 4002 untuk menghilangkan pengaruh induksi yang
ditimbulkan oleh kumparan pada relay, dan relay SPDT 12VDC yang
digunakan untuk pensaklaran valve, sehingga valve akan tertutup jika gelas
terisi penuh dan terbuka setelah saklar pemilih ditekan. Resistor pada basis
transistor C 945 digunakan untuk membatasi arus yang melewati basis
sehingga transistor tidak rusak pada saat arus basis terlalu besar.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
51/87
1 KC 945
12 V
1N4007
BC 107
Relay12 VDC
Dari
Selektor rasa
Gambar 29 Rangkaian Solenoid Driver
Prinsip kerja rangkaian ini sama persis dengan rangkaian darlington
sebagai saklar. Dengan rangkaian darlington akan diperoleh penguatan arus
yang besar karena hfe dari rangkaian tersebut sebesar perkalian dari hfe kedua
transistor yang terpasang. Penggunaan solenoid valve yang besar sehingga
rangkaian dapat berfungsi untuk mengemudikan solenoid valve.
f.
Rangkaian Pengontrol Suhu
Komponen utama rangkaian ini adalah dua buah sensor suhu berupa IC
LM 35, dua buah Op-Amp LM 311 sebagai komparator, dua buah resistor
10 K, satu buah resistor 4K7 dan trimpot sebagai pembagi tegangan
referensi, IC 4011 (4 buah gerbang NAND), sebuah transistor BC 107
sebagai saklar, dan sebuah relay sebagai pemutus sumber tegangan elemen
pemanas.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
52/87
Output dari sensor suhu IC LM 35 adalah sebesar 10 mV/ 0
C, jadi pada
suhu 500
C output sensor suhu adalah 0,5 V sedangkan pada suhu 600
C
outputnya 0,6 V.
+
-
LM 311
12 V
VR1
+
-
LM 311
VR2
12 V
12 V
4K7 Ks
R
Y
10K
Komp. 1
Komp.2
10K
5K
C 945
R E L A Y
12 V
LM 35
Gambar 30. Rangkaian Sensor Suhu
Pemasangan dioda pada sensor suhu dimaksudkan agar tegangan output
dari sensor suhu yang masuk ke input non-inverting komparator tidak terlalu
kecil. Hal ini dikarenakan tangggapan dari OP-Amp kurang bagus untuk
tegangan yang terlalu kecil. Dengan pemasangan dioda ini, maka tegangan
output sensor suhu pada temperatur 500
C menjadi 0,7 V + 0,5 V = 1,2 V.
Sedangkan pada suhu 600
C outputnya menjadi 0,7V + 0,6 V = 1,3 V.
Tegangan referensi pada input inverting komparator 1 diset pada
tegangan 1,3 V sehingga outputnya akan tinggi pada temperature di atas 600
C dan rendah pada temperature di bawah 600
C. Sedangkan tegangan
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
53/87
referensi pada input inverting komparator 2 diset pada tegangan 1,2 V.
sehingga outputnya akan tinggi pada temperature di atas 600
C dan rendah
pada temperature di bawah 600
C. Cara kerja rangkaian ini adalah sebagai
berikut :
Saat temperature berada di bawah 500
C output sensor adalah kurang dari
1,1 V sehingga output komparator 1 rendah dan output komparator 2
juga rendah.
Input S = 1 dan R = 0 sehingga output dari RS flip-flop menjadi rendah
(RS flip-flop mereset).
Transistor tidak mendapat bias sehingga berlaku sebagai saklar yang
terbuka dan pemanas menyala karena pemanas dihubungkan dengan NC
pada relay.
Pada saat temperature berada di atas 500C tetapi dibawah 60
0C maka
output sensor suhu berada diantara 1,2 V sampai dengan 1,3 V. Output
komparator 1 rendah dan komparator 2 tinggi.
Input S = 1 dan S = 1 sehingga output dari RS flip-flop tetap
mempertahankan kondisi sebelumnya yaitu rendah (kondisi memori).
Transistor tidak mendapat bias sehingga berlaku sebagai saklar yang
terbuka dan pemanas tetap menyala.
Pada saat temperature di atas 600 C, maka tegangan output sensor suhu
di atas 1,3 V sehingga keluaran komparator 1 tinggi dan keluaran
komparator 2 tinggi.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
54/87
Input S = 0 dan R = 1 sehingga output dari RS flip-flop menjadi tinggi
(RS flip-flop mengeset).
Transistor mendapat bias basis, sehingga transistor berlaku sebagai
saklar yang tertutup dan pemanas padam.
Setelah temperatur turun kembali menjadi antara 500
C sampai dengan
600
C tegangan output sensor suhu berada diantara 1,2 V sampai dengan
1,3V. Output komparator 1 menjadi rendah dan output komparator 2
tinggi.
Input S = 1 dan R = 1 sehingga output dari RS flip-flop t etap
mempertahankan kondisi sebelumnya yaitu tinggi (kondisi memori).
Transistor masih mendapat bias sehingga masih berlaku sebagi saklar
yang tertutup dan pemanas masih tetap padam.
Setelah temperature berada dibawah 500C, maka output sensor suhu
menjadi kurang dari 1,2 . Output komparator 1 rendah dan output
komparator 2 juga rendah.
Input R = 1 dan S = 0 sehingga output dari RS flip-flop menjadi rendah
(RS flip-flop mereset).
Transistor tidak mendapat bias sehingga berlaku sebagai saklar yang
terbuka dan pemanas kembali menyala.
Kondisi semacam ini akan terus berulang dengan proses pensaklaran
yang sama.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
55/87
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
56/87
4) Hasil penyablonan diperiksa dulu apakah masih ada jalur yang putus
atau terhubung dengan jalur yang berdekatan, kemudian hasil sablonan
dilarutkan dengan larutan ferri klorid yang telah dicampur dengan air
hangat sambil digoyang-goyang agar proses pelarutan lapisan tembaga
lebih cepat. Untuk mempercepat proses pelarutan juga dapat dilakukan
dengan larutan ferri klorid yang lebih pekat.
5) Setelah semua permukaan tembaga yang tidak tertutup cat sablon (tidak
dibutuhkan ) larut, maka PCB bisa diangkat dari larutan, kemudian PCB
dicuci dengan air supaya ferri klorid yang tersisa hilang dan tidak
menimbulkan korosi pada permukaan PCB. Selanjutnya sisa cat yang
masih menempel dibersihkan dengan tiner atau bensin sampai semua cat
sablon yang tersisa bersih.
6) Tahap selanjutnya adalah proses pengeboran. Ukuran mata bor yang
digunakan disesuaikan dengan ukuran kaki komponen yang akan
dipasang. Setelah PCB Dilubangi langkah selanjutnya adalah
penyolderan.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
57/87
Adapun gambar layout dan PCB dari masing – masing rangkaian adalah
sebagai berikut :
1. PCB rangkaian sensor koin, dan penghitung koin.
(a)
(b)
Gambar 32. PCB Sensor Koin dan Penghitung Koin
(a) PCB tampak bawah (b) PCB tampak atas
2. PCB rangkaian selector Switch
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
58/87
(a)
(b)
Gambar 33. PCB Selektor Switch (a) PCB tampak bawah (b) PCB tampak atas
3. PCB rangkaian sensor suhu
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
59/87
(a)
(b)
Gambar 34 . PCB Sensor Suhu
(a) PCB tampak bawah (b) PCB tampak atas
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
60/87
Setelah kita membuat PCB dari setiap rangkaian yang kita
butuhkan langkah selanjutnya adalah pembuatan box rangkaian Sebagai
tempat untuk meletakkan PCB rangkaian yang telah dibuat. Dalam hal
ini digunakan box amplifier yang telah dimodifikasi sehingga dapat
disesuaikan dengan kebutuhan. Tahap-tahap perombakan box amplifier :
1) Bagian muka box amplifier diberi lubang dengan jalan di bor
sehingga mata gergaji dapat masuk dan mudah dilakukan
pemotongan.
2) Permukaan bagian depan box dipotong sehingga ujung muka box
terbuka.
Gambar 35. Box Amplifier yang dimodifikasi
3) Untuk menutup bagian muka box yang terbuka digunakan PCB
polos yang diberi lubang sebagai tempat panel atau tombol lain dan
disesuaikan dengan kebutuhan.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
61/87
Gambar 36. Penutup muka box amplifier
4) Bagian atas dipertahankan menggunakan tutup box yang asli,
dengan sedikit perubahan warna disesuaikan dengan penutup muka
box.
5) Bagian bawah box di bor dengan menggunakan bor plat berdaya
150 watt dengan diameter 3 mm dan ukuran disesuaikan dengan
lebar PCB, selanjutnya bagian bawah yang sudah diberi lubang di
beri spacer kuningan sebagai kaki penyangga PCB.
6) Bagian luar box dihaluskan dengan amplas, kemudian dicat dengan
menggunakan cat semprot sehingga diperoleh hasil yang halus dan
rapi.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
62/87
Gambar 37. Box Rangkaian tampak depan
Keterangan :
1. Penampil Selektor Rasa, 2. Saklar Power, 3. Saklar “Kopi”, 4. Saklar “Susu”, 5. Saklar
“Kopi-Susu”, 6. LED “Masukkan Gelas”, 7. LED “Masukkan Koin”, 8. LED “Koin
Lengkap”, 9. LED “gelas penuh”.
Kemudian setelah langkah kedua telah selesai maka langkah
selanjutnya adalah pembuatan tandon air yang digunakan menggunakan plat
aluminium yang dibentuk silinder dengan diameter 16 Cm dan tinggi 30
Cm. Sebagai meja tempat meletakkan tandon digunakan papan partikel yang
halus sehingga benda kerja terlihat rapi dan enak dipandang. Pembuatan
meja tandon melalui beberapa tahap sebagai berikut :
1) Papan partikel dipotong menyerupai huruf L sebanyak tiga buah,
digunakan untuk bagian kanan, kiri, dan tengah sebagai sekat
antara dua tangki.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
63/87
Gambar 38. Bagian samping meja
2) Papan ukuran 50 x 26 Cm diberi dua lubang dengan diameter 17
Cm.
Gambar 39. Bagian atas meja
3) Memotong papan partikel ukuran 50 x 37 Cm digunakan sebagai
alas.
4) Merangkai papan yang sudah dipotong menjadi bentuk seperti
gambar di bawah ini.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
64/87
16 Cm
26 Cm
50Cm
37 Cm
31 Cm
16 Cm
Gambar 40. Meja tempat tandon
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
65/87
14.
PENGUKURAN DAN ANALISIS
a. Titik-titik Pengukuran Sensor Koin
FotoTransistor
LEDIR
BC 107
1 K
1 K
+5 V
FotoTransistor
LEDIR
BC 107
1 K
1 K
+5 V
Ke Counter4017
10K560
2a
2b
2e
2d
2c
10K560
Gambar 41. Titik – titik Pengukuran Sensor Koin
1) Data Hasil Pengukuran
Dari pengukuran tiap-tiap titik pada rangkaian sensor koin
diperoleh data-data sebagai berikut:
Tabel 12. Data Hasil Pengukuran Sensor Koin
No LED 1 LED 2 2a 2b 2c 2d 2e
1. Terbuka Terbuka 0 Volt 4 Volt 0 Volt 4 Volt 0 Volt
2. Terbuka Tertutup 0 Volt 4 Volt 4 Volt 0 Volt 0 Volt
3. Tertutup Terbuka 4 Volt 0 Volt 0 Volt 4 Volt 0 Volt
4. Tertutup Tertutup 4 Volt 0 Volt 4 Volt 0 Volt 4 Volt
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
66/87
2) Analisa Data pada saat Kondisi 1 (LED 1dan LED terbuka)
Titik 2a
V2a adalah 0 V, karena kolektor daan emitor foto transistor terhubung
singkat, sehingga tegangan pada kolektor Q1 (MEL 11) langsung
ditanahkan. V2a = 0 Volt “0” (low), sehingga basis Q2 tidak mendapat
bias.
Titik 2b
Karena basis Q2 tidak mendapat bias, maka transistor dalam keadaan
off. V2b sebesar tegangan catu dikurangi tegangan barier transistor
tersebut.
V2b = Vcc-Vbe V2b = 5-0,6 V2b = 4,4 Volt.
Titik 2c
V2c sebesar 0 V, karena kolektor dan emitor foto transistor MEL 11
terhubung singkat, sehingga tegangan pada kolektor Q3 (MEL 11)
langsung ditanahkan. Pertanahan ini mengakibatkan drop tegangan
antara kolektor emitor, sehingga V2c = 0 V “0” (low) dan basis Q4
tidak mendapat bias
Titik 2d
Karena basis Q4 tidak mendapat bias, maka transistor Q4 dalam
keadaan off. V2d = Vcc-Vbe V2d= 5-0,6. V2d = 4,4 V.
Titik 2e
V2e = 4 V, V2b = 4 V = “1” dan V2b = 4 = “1” V2e = “0” (low)
karena menggunakan gerbang NOR.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
67/87
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
68/87
1) Data Hasil Pengukuran Detektor Gelas
Tabel 13. Data Hasil Pengukuran Detektor Gelas
No. Gelas 3a 3b 3c 3d 3e 3f
1. Ada 0 Volt 4 Volt 0 Volt 0 Volt 0 Volt 4 Volt
2. Tidak 4 Volt 0 Volt 4 Volt 4 Volt 4 Volt 0 Volt
2) Analisa Data pada saat Kondisi 1 (Switch On gelas diletakkan pada
tempatnya)
V3a yaitu sebesar 0 V atau “0” (low), karena tegangan pada titik 3a
ditanahkan melalui SW1.V3b = 4 V “1” (high) disini terbukti V3b =
(NOT V3a).V3c adalah kebalikan dari V3b, V3b = 4 V (high) maka
V3c = “0” (low).V3d mempunyai kondisi yang sama dengan V3c,
V3c = “0” (low) V3d = “0” (low).
V3e kondisinya sama dengan V3d, V3d =”0” (low) V3e = “0”
(low) dan transistor off.
V3e low, transistor off, sehingga V3f sebesar Vcc, sekitar 5 Volt.
Dalam praktek tegangan terukur sebesar 4 Volt, LED padam.
3) Kondisi 2, Gelas Tidak Ada (SW1 Off )
V3a = Vcc. V3a = 4V, V3a = “1” (high).
V3b adalah kebalikan dari V3a. V3a = “1”, V3b = “0” (low) = 0 V.
V3c adalah kebalikan dari V3b karena tegangan dilewatkan melalui
inverter.
V3b = “0”, V3c = “1”. Tegangan terukur pada titik 3c = 4V (high).
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
69/87
V3d sama dengan V3c. V3c = 4V (high), V3d terukur = 4 V.
Logika V3e sama dengan V3d. V3e terukur = 4V = “1” (high).
V3f = 0 V, berlogika “0” (low). Keadaan ini terjadi karena transistor
on, sehingga seolah-olah kolektor dan emitor terhubung singkat dan
arus langsung ditanahkan melalui transistor. Pada kondisi ini LED
menyala.
c. Titik-titk Pengukuran Penghitung Koin
U/D
Reset
B1
B8
Carry out
ENB
Counter
Dari sensorkoin
Out
Dari DetektorGelas
Dari Detektor IsiGelas
4a
4b
4c
4d
4e
(Q0)
(Q9)
Gambar 43. Pengukuran Penghitung Koin
1) Data Hasil Pengukuran
Pengukuran yang dilakukan pada rangkaian penghitung koin
diperoleh data-data sebagai berikut:
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
70/87
Tabel 14. Data Hasil Pengukuran Penghitung Koin
No. Gelas Koin 4a 4b 4c 4d 4e Out Isi Gelas
1. Ada Lengkap 2,5 0 0 0 0 2,5 (Q1) Kosong 2. Ada Tidak Lkp 0 0 0 0 0 2,5 (Q0) Kosong
3. Tidak Lengkap 2,2 2,5 0 0 2,2 2,5 (Q0) Kosong
4. Tidak Tidak Lkp 0 2,5 0 1 2 2,5 (Q0) Kosong
5. Ada Lengkap 2,2 0 2,5 3 2,2 2,5 (Q0) Penuh
6. Ada Tidak Lkp 0 0 3 3 2 2,5 (Q0) Penuh
7. Tidak Lengkap 2,2 2,5 2,5 3 2,2 2,5(Q0) Penuh
8. Tidak Tidak Lkp 0 2,5 3 3 2,2 2,5 (Q0) Penuh
2) Analisa Data
Kondisi 1
V4a = 4,6 V, keadaan ini menunjukkan ada clock pada IC 10 dekade
counter 4017. V4a = 4,6 V “1” ( high). Hal ini berarti kepingan uang
logam yang dimasukkan sesuai dengan yang telah ditentukan.
V4b = 0 Volt, menunjukkan ada gelas pada tempat yang disediakan
dan saklar on. V4b = 0 volt akan berlogika“0” (low).
V4c = 0 Volt, menunjukkan bahwa gelas sudah terisi penuh.
V4d = 0 Volt, karena kedua input dari gerbang OR berlogika rendah,
maka output pada titik 4d juga dalam keadaan low.
V4e = 0 Volt, karena V4b dan V4d keduanya low, maka Ve juga
dalam keadaan low. Keadaan ini menunjukkan counter 4017 mulai
bekerja karena reset IC ini (V4e) low dan clock (V4a) berlogika
high.
Out bergeser dari Q0 ke Q1 karena klock yang diperoleh hanya
sekali.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
71/87
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
72/87
V4c = 4 V, ini menunjukkan gelas dalam kondisi penuh. V4c = 4 V
atau berlogika “1” (high).
V4d = 4 V, V4c = “1” (high) berlogika V4d = “1” (high) karena
tegangan dilewatkan pada gerbang OR.
Output Q0 tetap high (4,6 V) karena V4e tertahan pada kondisi “1”
(low).
Kondisi 6
V4a = 0 karena tidak ada koin yang cocok dengan yang diinginkan.
V4e = 4 V berlogika “1” (high), counter 4017 masih tetap reset
karena gelas penuh.
Kondisi 7
V4a = 4 V berlogika V4a = “1” (high) karena koin yang diminta
telah terpenuhi.
V4b = 4 V atau V4b = “1 (high) berarti gelas tidak ada.
V4c = 4 V jadi V4c = “1” (high) karena gelas dalam keadaan penuh.
V4d = 4,6 V atau V4d = “1” (high) karena gelas penuh.
V4e = 4 V, C4b = “1” dan V4d = “1” jadi V4e = “1” (high) counter
reset.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
73/87
d.
Titik-titik Pengukuran Detektor Isi Gelas
Ke counter4017
BC 107
1K6
MEL 11
1K
12 V
LED
IR
560
10K
5a 5b
5c
Gambar 44. Pengukuran Titik – titik Detektor Isi Gelas
1) Data Hasil Pengukuran
Tabel 15. Data Hasil Pengukuran Detektor Gelas
Kondisi
No. Gelas 5a 5b 5c
1. Kosong 0 Volt 4,4 Volt 0 Volt
2. Penuh 4,4 Volt 0 Volt 4,4 Volt
2) Analisa Data
Pada saat Gelas Kosong
Gelas dianggap kosong jika volume cairan dalam gelas kurang dari
350 ml atau level cairan masih di bawah sensor isi gelas.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
74/87
V5a = 0 V karena cahaya infra merah memberi bias pada
fototransistor MEL 11, transistor on, V5a = 0V atau berlogika “0”
(low).
V5b = 4,4 V, karena transistor BC 107 off, sehingga tegangan pada
kolektor Bc 107 sama dengan Vcc.
V5c = 0 V berlogika “0” (low), sehingga terbukti bahwa V5c =
NOT V3b.
Pada saat Gelas Penuh
Gelas dianggap penuh jika volume gelas sudah mencapai batas
maksimal atau melewati sinar infra merah yang menembus gelas.
Gelas dianggap penuh jika volume gelas lebih dari 350 ml.
V5a = 4,4 V. Hal ini terjadi karena sinar infra merah dari dioda
terhalang oleh cairan dalam gelas, sehingga basis transistor MEL
11 kehilangan bias yang berakibat tegangan kolektor melonjak dari
0 menjadi 3 V. V5a = 3V berarti berlogika “1” (high).
V5b = 0 V. Karena basis transistor Bc 107 mendapat bias maka
transistor on, tegangan kolektor jatuh. V5b = 0 V atau “0” (low).
V5c = 4,4 V, karena tegangan dilewatkan melalui inver ter,
sehingga keluarannya berlawanan dengan input inverter tersebut.
V5c = 3V “1” (high), terbukti bahwa V5c = NOT V5b.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
75/87
e.
Titik-titik Pengkuran Selektor Switch
Reset
A
B
C
Dari Koin
IR
G4
G3
G2
G1
FF1
FF2
FF3
H
U3
U2
U1
5V
5V
5V
7a 7b
7c 7d7e
7f7g
7h
7i
7j 7k7l
7m
7n
7o
7p
7q
Gambar 45. Pengukuran Titik – titik Selektor Swtch
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
76/87
1) Data hasil Pengukuran (kondisi reset = 4,8 V)
Tabel 16. Data Hasil Pengukuran Selektor Switch
Titik
No. Pengukuran Normal SW 1 On SW 2 On SW 3 On
1. 7a 3 Volt 0 Volt 3 Volt 3 Volt
2. 7b 3 Volt 3 Volt 0 Volt 3 Volt
3. 7c 3 Volt 3 Volt 3 Volt 0 Volt
4. 7d 0 Volt 2,8 Volt 2,8 Volt 2,8 Volt
5. 7e 0 Volt 2,5 Volt 2,5 Volt 2,5 Volt
6. 7f 4 Volt 0 Volt 4 Volt 4 Volt
7. 7g 4 Volt 4 Volt 0 Volt 4 Volt
8. 7h 4 Volt 4 Volt 4 Volt 0 Volt
9. 7i 4 Volt 2 Volt 2 Volt 2 Volt
10. 7j 0 Volt 0 Volt 0 Volt 0 Volt
11. 7k 0 Volt 2,6 Volt 0 Volt 0 Volt
12. 7l 0 Volt 0 Volt 2,6 Volt 0 Volt
13. 7m 0 Volt 0 Volt 0 Volt 2,6 Volt
14. 7n 0 Volt 0 Volt 0 Volt 2,6 Volt
15. 7o 0 Volt 0 Volt 2,2 Volt 2 Volt
16. 7p 4 Volt 0 Volt 2 Volt 3 Volt
17. 7q 4 Volt 0,4 Volt 0 Volt 4 Volt
18. X 0 Volt 0 Volt 0 Volt 0 Volt
19. Y 0 Volt 0 Volt 0 Volt 0 Volt
2) Analisa data
Kondisi Normal (Semua switch dalam keadaan off )
V7a = 3 V =“1” (high) karena tidak ada tegangan jatuh pada Sw.
Keadaan ini juga berlaku untuk switch yang lain dalam keadaan
Normal ( of f ).
V7d = 0 Volt (keadaan low), terjadi karena ketiga input dari
gerbang NOR berfungsi sebagai inverter karena ketiga inputnya
digabung menjadi satu. (V7d = NOT V7i)
V7f = 4 volt (keadaan “1” atau high), ini terjadi karena salah satu
input dari gerbang OR dalam keadaan high sehingga keluaran dari
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
77/87
gerbang ini dalam keadaan high. Keadaan seperti ini juga berlaku
untuk titik pengukuran 7g dan 7h.
V7j = 0 Volt (dalam keadaan “0” atau low) karena 7i dalam
keadaan tinggi (4 V), sehingga V7j = NOT V7i.
V7k = 0 Volt (dalam keadaan low atau “0”). Karena V7f high,
sehingga flip-flop tidak mendapat denyut dan output flip-flop tetap
rendah RS flip-flop dengan gerbang NAND terpicu dengan
pinggiran pulsa negatif. Keadaan yang sama terjadi pada titik
pengukuran 7l dan 7m yang ketiganya dalam keadaan “0”.
V7n = 0 Volt (dalam keadaan low atau “0”). Karena kedua input
gerbang XOR dalam kondisi yang sama, yaitu low, sehingga
keluaran gerbang tersebut juga “0”. Dalam keadaan yang sama
juga terjadi pada titik 7o karena kedua input gerbang G2 juga
dalam kondisi yang sama.
Pengukuran pada titik X dan Y pada titik ini keduanya berlogika
“0” yang menunjukkan tidak ada switch yang ditekan yang berarti
semua valve dalam keadaan off.
3) Kondisi kerja (reset =0)
Tabel 17 . Pengukuran Titik – titik Selektor Switch Pada Kondisi Kerja
Titik
No. Pengukuran Normal SW 1 On SW 2 On SW 3 On
1. 7a 3 Volt 0 Volt 3 Volt 3 Volt
2. 7b 3 Volt 3 Volt 0 Volt 3 Volt
3. 7c 3 Volt 3 Volt 3 Volt 0 Volt
4. 7d 0 Volt 4 Volt 4 Volt 4 Volt
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
78/87
5. 7e 4 Volt 4 Volt 4 Volt 4 Volt
6. 7f 4 Volt 4 Volt 4 Volt 4 Volt
7. 7g 4 Volt 4 Volt 4 Volt 4 Volt
8. 7h 4 Volt 4 Volt 4 Volt 4 Volt 9. 7i 4 Volt 0 Volt 0 Volt 0 Volt
10. 7j 4 Volt 4 Volt 4 Volt 4 Volt
11. 7k 0 Volt 4 Volt 0 Volt 0 Volt
12. 7l 0 Volt 0 Volt 4 Volt 0 Volt
13. 7m 0 Volt 0 Volt 0 Volt 4 Volt
14. 7n 0 Volt 4 Volt 0 Volt 4 Volt
15. 7o 0 Volt 0 Volt 4 Volt 4 Volt
16. 7p 4 Volt 4 Volt 0 Volt 4 Volt
17. 7q 4 Volt 0 Volt 4 Volt 4 Volt
18. X 0 Volt 4,4 Volt 0 Volt 2,6 Volt
19. Y 0 Volt 0 Volt 4,4 Volt 2,6 Volt
4) Analisa data
SW 1 On
V7a = 0 V (berlogika “0”). Karena tegangan ditanahkan melalui
switch 1.
V7f = 4 V (dalam keadaan high atau “1”). Karena melawati
gerbang OR.
V7k = 4 V (dalam keadaan high atau “1”). Karena FF1 mendapat
denyut dari V7f yang mengakibatkan V7k = “1”.
V7n = 4 V (dalam keadaan high atau “1”).
Vx = 4,4 V yang mengakibatkan valve X on.
SW 2 On
V7b = 0 V (berlogika atau “0”). Karena tegangan ditanahkan
melalui SW 2.
V7l = 4 V (berlogika “1”). Karena FF2 mendapatkan denyut dari
V7g.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
79/87
V7o = 4 V (berlogika “1”). Karena V7m = “0” dan V7l = “1”.
Vy = 4,4 V (berlogika “1”). Yang mengakibatkan VY on.
SW 3 On
V7b = 0 V karena tegangan ditanahkan melalui switch 3.
V7m = 4 V (berlogika “1”). Karena FF3 mendapatkan denyut dari
V7h sehingga V7m akan menjadi high.
V7o = 4 V “1”. Karena V7m high dan V7l low (pada gerbang
XOR).
Vx = 2,8 V(logika “1”). Sehingga mengakibatkan valve X akan
On.
Vy = 2,8 V (logika “1”). Sehingga mengakibatkan valve Y On.
f.
Titik-titik Pengukuran Sensor suhu
Suhu yang digunakan untuk memanaskan kopi dan susu dalam
tandon adalah antara 500
C sampai dengan 600 C. Pemilihan dalam
penampungan ini karena karakteristik susu yang tidak tahan dengan suhu
tinggi dengan waktu yang lama, namun juga tidak tahan lama pada suhu
kamar. Supaya susu dapat tahan lama, maka penyimpanannya diatas
suhu bakteri termofilik (400
C) yaitu bakteri yang dapat merusak susu,
dan dibawah suhu pasteuresasi (dibawah 65
0
C). Jika susu disimpan
dalam waktu yang lama diatas suhu pasteurisasi maka susu akan rusak
(pecah) dan dibawah suhu bakteri termofilik susu akan menggumpal
menjadi yogurt.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
80/87
+
-
LM 311
12 V
VR1
+
-
LM 311
VR2
12 V
12 V
4K7 K
1 0 K
Komp. 1
Komp.2
10K
5K
C 945
R E L A Y
12 V
8a 8b
8c
8d
8e
8f 8g 8h8i
Gambar 46. Pengukuran Titik – titik Sensor Suhu
1) Data hasil pengukuran sensor suhu
Tabel 18. Data Hasil Pengukuran Sensor Suhu
Titik
No. Pengukuran t
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
81/87
2) Analisa Data
Pada saat T 500 C
8a = 0,8 V, 8b = 1,2 V, sehingga 8d = 0,2 V dan 8e = 0 V (dalam
keadaan low atau “0”).
8d = 0,2 V(dalam keadaan low atau “0”). Sehingga 8f = 11 V
(karena 8f = NOT 8d).
8e = 0,2 V (dalam keadaan low atau “0”). Sehingga 8f =11V (high)
dan 8g = 0,3 V (reset)
8g = 0,3 V (dalam keadaan low atau “0”). 8k =12 V (dalam
keadaan high atau “1”). Dan transistor open.
Pada saat 500 C T 60
0C
8a = 1,1 V, 8b = 1,2 V 8d = 0,2 V (keadaan low atau “0”).
8a = 1,1 V, 8c = 1,0 V 8e = 10 V “1” (keadaan high atau “1”).
8d = 0,2 V (low) 8f = 11V (high) (8f = NOT 8d).
8e = 10 V (high) 8f = 11 V (high) 8g = 0,3 V (low)
kondisi memori. 8g = 0,3 V (low) 8k = 12 V (high)
transistor open.
Pada saat T 600C
8a = 1,3 V, 8b = 1,2 V 8d = 0,2 V kondisi low. 8a = 1,3 V,
8c = 1,1 V 8e = 10 V kondisi high. 8d = 10 V, 8f = 0,3
V (8f = NOT 8d). 8e = 10 V, dan 8f = 0,3 V 8g = 11V set
8g = 11 V 8k = 0,3 V transistor close dan pemanas mati.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
82/87
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam pembuatan tugas akhir yang berjudul “Penuang kopi dan susu
secara automatis”. Penyusun dapat memetik kesimpulan sebagai berikut :
1 Pemasangan sensor infra merah tidak boleh terhalang oleh benda apapun
yang dapat menghalangi atau membiaskan sinar infra merah yang
dipancarkan oleh LED infra merah dapat diterima oleh fototransistor
secara sempurna.
2 Untuk meningkatkan kepekaan fototransistor, maka fototransistor
dirangkai dengan hubungan darlington sehingga penguatan rangkaian
tersebut menjadi perkalian dari hfe kedua transistor. Rangkaian
fototransistor secara darlington dapat dijumpai pada rangkaian detektor
isi gelas.
3 Pengontrolan suhu dalam penampungan dikontrol oleh rangkaian
pengontrol suhu dengan sensor suhu IC LM 35 yang dirangkai dengan
OP-Amp sebagai komparator untuk melakukan setting suhu yang
diinginkan sebesar 500– 60
0C.
4 Untuk menjaga supaya komparator bekerja dengan baik, maka
grounding IC LM 35 diberi dioda 1N4148 sehingga input komparator
mendapat tegangan sebesar 0,6 Volt walupun sebenarnya tidak ada
keluaran dari LM 35.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
83/87
5 IC counter 4017 digunakan untuk menentukan harga setiap satuan (tiap
gelas). Penentu harga dihubungkan pada output IC 4017, sehingga jika
diinginkan harga Rp.1.000,00 maka rangkaian dihubungkan dengan
keluaran Q1, untuk harga Rp. 2.000,00 rangkaian dihubungkan dengan
output Q2 begitu seterusnya.
6 Koin yang digunakan adalah pecahan uang logam Rp. 1.000,00 karena
sensor koin yang digunakan tidak dapat membaca kepingan uang logam
dengan luas permukaan yang lebih sempit dari pecahan Rp. 1.000,00.
7 Pada rangkaian banyak digunakan gerbang-gerbang logika untuk
mengolah informasi – informasi digital sehingga keluaran dapat
disesuaikan dengan logika yang diinginkan.
8 Prinsip kerja solenoid valve sama dengan cara kerja relay, jika pada
relay medan elektromagnet yang dihasilkan oleh kumparan digunakan
untuk menarik lidah kontraktor, tapi pada solenoid valve medan magnet
yang dihasilkan digunakan untuk membuka katub sehingga celah cairan
aliran terbuka dan media dapat melewati valve.
-
8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU
84/87