elektro==alat penuang minuman kopi dan susu

Upload: resi

Post on 05-Jul-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    1/87

    ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    SECARA AUTOMATIS 

    TUGAS AKHIR 

    Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Diploma III

    untuk Mencapai Gelar Ahli Madya 

    Di susun oleh : 

    Nama : Nanang Anggono Putro 

    NIM : 5352301021 

    Program studi : Teknik Elektro D3 

    Jurusan : Teknik Elektro 

    FAKULTAS TEKNIK 

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 

    2007 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    2/87

    HALAMAN PENGESAHAN

    Tugas Akhir ini telah dipertahankan dan disyahkan dihadapan sidang

    Panitia Ujian Tugas Akhir Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang pada : 

    Hari : Rabu 

    Tanggal : 15 Agustus 2007 

    Pembimbing, 

    Drs. Agus Murnomo, M.T

    NIP. 131 616 610 

    Penguji II, Penguji I, 

    Ir. Ulfah Mediaty Arif, M.T Drs. Agus Murnomo, M.T

    NIP. 132 205 929  NIP. 131 616 610 

    Ketua Jurusan Kaprodi 

    Djoko Adi Widodo, M.T Drs. Agus Murnomo, M.T

    NIP. 131 570 064  NIP. 131 616 610 

    Dekan, 

    Prof. Dr. Soesanto, M.Pd

    NIP. 130 875 753 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    3/87

    ABSTRAK 

    Nanang Anggono Putro.2007 “Alat Penuang Minuman Kopi Susu Secara

    Automatis”, Tugas Akhir Teknik Elektro Diploma III. Fakultas Teknik.Universitas Negeri Semarang. 

    Automatisasi penuang cairan merupakan suatu sistem yang dapat

    menentukan volume cairan sesuai dengan setting awal yang sudah ditentukan.

    Automatisasi penuangan ini dapat diaplikasikan dalam berbagai kebutuhan,

    seperti pada penjual minuman atau sebagai persediaan minuman pada kantor-

    kantor yang memiliki banyak karyawan, yang tidak efektif jika persediaan air

    minum dilayani oleh seorang pegawai saja.

    Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah mengaplikasikan gerbang-

    gerbang logika dan IC  Dekode Counter 4017  sehingga alat yang dibuat

    mempunyai nilai guna , lebih-lebih dapat memiliki nilai jual di kalangan industriminuman dan sebagai penentu harga pada mesin penuang minuman kopi dan susu

    secara automatis. Manfaat dari pembuatan tugas akhir ini adalah dapat

    meringankan pekerjaan manusia dan menjadikan segalanya serba praktis dan

    dapat keuntungan. 

    Metode yang digunakan adalah metode kepustakaan, metode observasi,

    metode diskusi dan metode eksperimen. Hasil dari alat tersebut adalah bahwa alat

    ini dapat menuangkan cairan secara automatis, yang dimaksud dengan automatis

    disini adalah kita dapat memilih minuman kesukaan kita dengan cara memilih

    salah satu switch dengan cara kita hanya memasukkan gelas terlebih dahulu pada

    tempat yang telah disediakan dan ketinggian cairan tersebut telah disetting dengan

    infra merah untuk menentukkan seberapa cairan yang dibutuhkan untuk bisa

    mematikan selenod valve setelah itu kita memasukkan uang koin Rp. 1.000,00

    dengan settingan sebanyak dua kali lalu kita dapat memilih dari salah satu

    minuman kesukaan kita yaitu kopi, susu atau kopi-susu. 

    Dari alat tersebut juga dapat diaplikasikkan ke cairan yang lain yang tidak

    transparan. Dan alat tersebut digunakan 3 sensor infra merah yang digunakan

    untuk menyetting ketinggian cairan yang dibutuhkan untuk mematikan solenoid

    dan untuk menyetting koin yang dapat melewati sensor infra merah tersebut, dan

    pada alat ini kepekatan dari cairan itu berpengaruh pada kinerja alat untuk

    mematikan solenoid dan pada kecepatan pengisian ke dalam gelas. 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    4/87

     

    KATA PENGANTAR 

    Segala puji syukur dipanjatkan terhadap Allah SWT tuhan penguasa

    semesta alam, atas semua kenikmatan dan anugerah yang diberikan sehingga

    dapat terselesaikannya laporan Tugas Akhir ini.

    Ucapan terima kasih juga saya haturkan kepada Yth :

    1.  Drs. Agus Murnomo, M.T, dosen pembimbing, terima kasih untuk semua

    arahan yang diberikan. 

    2.  Drs. Agus Murnomo, M.T, selaku Kaprodi D3 Teknik Elektro, Fakultas

    Teknik Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan

    pada proses penyelesaian Tugas Akhir ini. 

    3.  Drs. Djoko Adi Widodo, M.T, selaku ketua jurusan Teknik Elektro,

    Fakultas Teknik Universitas Semarang. 

    4.  Prof. Drs. Soesanto, Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

    Semarang. 

    5.  Ayah dan Ibu serta adik tercinta atas semua dukungan moral dan spiritual

    yang diberikan sehingga dapat terselesaikannya Tugas Akhir ini. 

    6.  Teman-teman senasib seperjuangan di TE TIK D3 Bencong dan Didik  

    7.  Drs. Subali terima kasih semua arahan dan pandangan kepada saya

    Semua pihak yang telah membantu memberikan bantuan dalam

    penyelesaian Tugas Akhir ini. 

    Semarang, 2007

    Pembuat TA 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    5/87

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN 

    MOTTO : 

    Hidup adalah kehidupan yang harus dinikmati dan

    dipertanggungjawabkan. (My Friend) 

    Allah selalu punya rahasia dalam semua kehendak-Nya, dan memberikan

    yang terbaik kepada hamba-Nya yang bertaqwa. 

    Kegagalan adalah awal dari keberhasilan. 

    Dunia tidak selebar daun kelor 

    PERSEMBAHAN : 

    Tugas akhir ini aku persembahkan kepada : 

    Bapak dan ibu yang memberiku amanat untuk menyelesaikan TA ini. 

    Adikku Arie. 

    Teman-teman seperjuangan (akhirnya!!!!!!!!!). 

    Bapak Drs Subali sekeluarga,yang telah mendorong diriku. 

    Bapak dan ibu Suryo. 

    Ticha harapan masa depan. 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    6/87

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    7/87

    7.  IC rangkaian logika ................................................................... 14 

    8.  Op-Amp..................................................................................... 22 

    9.  Sensor suhu LM 35.................................................................... 24 

    10. Relay.......................................................................................... 25 

    11. Solenid valve ............................................................................. 28 

    12. Kerangka berfikir ...................................................................... 29 

    13. Perencanaan alat ........................................................................ 32 

    14. Pengukuran dan pembahasan .................................................... 56 

    BAB III PENUTUP ................................................................................... 73 

    1.  Kesimpulan................................................................................ 73 

    2.  Saran.......................................................................................... 75 

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 76 

    LAMPIRAN ............................................................................................... 77 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    8/87

     DAFTAR GAMBAR 

    Gambar 1. Simbol Resistor ......................................................... 5

    Gambar 2. Ddioda....................................................................... 6

    Gambar 3. Dioda dengan bias maju ........................................... 6

    Gambar 4. Dioda dengan reverse bias ....................................... 7

    Gambar 5. Simbol LED ...............................................................8

    Gambar 6. Spektrum sinar .......................................................... 9

    Gambar 7. Simbol skematik transistor ........................................ 10 

    Gambar 8. Transistor sebagai saklar .......................................... 12 

    Gambar 9. Fototransistor............................................................ 13 

    Gambar 10. Simbol gerbang OR Gate dua masukan.................... 15 

    Gambar 11. Simbol AND gate dua masukan ................................ 16  

    Gambar 12. Simbol NOT gate ....................................................... 17  

    Gambar 13. Simbol NAND gate .................................................... 18  

    Gambar 14. Simbol NOR gate....................................................... 18  

    Gambar 15. Simbol XOR gate ....................................................... 19 

    Gambar 16. RS Flip- flop menggunakan gerbang Nand................ 20 

    Gambar 17. Timming diagram 4017 ............................................. 22 

    Gambar 18. Simbol skematik Op- Amp .......................................... 23 

    Gambar 19. Op- Amp sebagai Komparator................................... 25

    Gambar 20. Sensor Suhu LM 35 ................................................... 25 

    Gambar 21. Relay SPDT ............................................................... 26  

    Gambar 22. Selenoid Valve............................................................. 29 

    Gambar 23. Blok diagram sistem.................................................. 30 

    Gambar 24. Diagram alir sistem .................................................. 31 

    Gambar 25. Rangkaian sensor koin ............................................. 35 

    Gambar 26. Rangkaian Penghitung koin ...................................... 37  

    Gambar 27 . Rangkaian Selektor Switch........................................ 38  

    Gambar 28. Rangkaian Detektor Isi Gelas ................................... 41 

    Gambar 29. Rangkaian Selenoid Driver ....................................... 42 

    Gambar 30. Rangkaian Sensor Suhu ............................................ 43 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    9/87

    Gambar 31. Timing Diagram Rangkaian Pengontrol Suhu.......... 46  

    Gambar 32. PCB Sensor Koin dan Penghitung Koin ................... 48  

    Gambar 33. PCB Selektor Switch ................................................. 49 

    Gambar 34. PCB Sensor Suhu ...................................................... 50 

    Gambar 35. Box Amplifier yang dimodifikasi............................... 51 

    Gambar 36. Penutup muka box amplifier .................................... 52 

    Gambar 37. Box Rangkaian tampak depan................................... 53 

    Gambar 38. Bagian samping meja................................................ 54 

    Gambar  39. Bagian atas meja....................................................... 54 

    Gambar 40. Meja tempat tandon .................................................. 55 

    Gambar 41. Titik –  titik Pengukuran Sensor Koin........................ 56  

    Gambar 42. Titik –  titik Pengukuran Detektor Gelas .................. 58  

    Gambar 43. Pengukuran Penghitung Koin................................... 60 

    Gambar 44. Pengukuran Titik –  titik Detektor Isi Gelas ............. 64 

    Gambar 45. Pengukuran Titik –  titik Selektor Swtch.................... 66  

    Gambar 46. Pengukuran Titik –  titik Sensor Suhu........................ 71 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    10/87

     

    DAFTAR TABEL 

    Tabel 1. Tabel kebenaran Gerbang OR ................................................... 15 

    Tabel 2. Tabel kebenaran And Gate......................................................... 16  

    Tabel 3. Tabel kebenaran NOT gate ........................................................ 17  

    Tabel 4. Tabel kebenaran Nand Gate ...................................................... 18  

    Tabel 5. Tabel kebenaran Nor Gate ......................................................... 19 

    Tabel 6. Tabel kebenaran XOR Gate ....................................................... 19 

    Tabel 7. Tabel kebenaran RS flip- flop dengan Nang Gate ...................... 21 

    Tabel 8. Alat yang digunakan................................................................... 32 

    Tabel 9.  Bahan –  bahan yang dibutuhkan................................................ 32 Tabel 10. Table Kebenaran Selector Switch .............................................. 40 

    Tabel 11. Data Hasil Pengukuran Sensor Koin ......................................... 56  

    Tabel 12. Data Hasil Pengukuran Detektor Gelas .................................... 59 

    Tabel 13. Data Hasil Pengukuran Penghitung Koin ................................. 61 

    Tabel 14. Data Hasil Pengukuran Detector Gelas .................................... 64 

    Tabel 15. Data Hasil Pengukuran Selector Switch.................................... 67  

    Tabel 16. Pengukuran Titik –  titik Selector Switch Pada Kondisi Kerja ... 68  

    Tabel 17. Data Hasil Pengukuran Sensor Suhu......................................... 71 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    11/87

     

    DAFTAR LAMPIRAN 

    1.  Data Sheet Komponen 

    2.  IC 10 Decode Counter 4017 

    3.  OP-Amp LM 311 

    4.  Gerbang NOR CD 4001

    5.  Gerbang NAND 4011 

    6.  Inverting Schmitt Tringger 40106B 

    7.  Sensor Suhu LM 35 

    8.  Transistor BC 107 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    12/87

     

    SURAT KETERANGAN SELESAI REVISI TUGAS AKHIR

    Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Penguji Tugas Akhir dari

    mahasiswa : 

    Nama : Nanang Anggono Putro 

    NIM : 5352301021 

    Jurusan : Teknik Elektro 

    Prodi : Teknik Instrumentasi dan Kendali D3 

    Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut diatas telah menyelesaikan Revisi Tugas

    Akhir dengan Judul : “Penuang Kopi Susu Secara Automatis”.

    Demikian surat pernyataan ini dibuat agar digunakan dengan semestinya. 

    Pembimbing Penguji

    Drs. Agus Murnomo, M.T Ir. Ulfah Mediaty Arief, M.T

    NIP. 131 616 610  NIP. 132 232 153 

    Sekretaris 

    Drs. R. Kartono, M.Pd

    NIP. 131 474 229 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    13/87

     

    BAB I 

    PENDAHULUAN 

    1. 

    LATAR BELAKANG 

    Perubahan teknologi berkembang begitu pesat, sehingga dibutuhkan

    pemikiran-pemikiran yang inovatif dengan menggunakan peralatan yang ada

    untuk sebuah aplikasi tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan

    bermasyarakat. Begitu pula dengan bidang elektronika, perkembangan

    teknologi pada khususnya elektronika menuntut automatisasi dalam segala hal

    yang dapat meringankan pekerjaan manusia dan menjadikan segalanya serba

    instan, praktis dan ekonomis. 

    Berdasarkan beberapa alasan tersebut di atas, maka penyusun mencoba

    untuk merancang sebuah alat untuk menuangkan cairan, dalam hal ini adalah

    minuman kopi dan susu yang dapat bekerja secara automatis tanpa

    memerlukan petugas atau operator yang bertugas untuk menuangkan dan

    mengambilkan air minum yang disediakan. Dalam kehidupan sehari-hari,

    mesin ini adapat diaplikasikan sebagai mesin penjual minuman, khususnya

    minuman yang berwarna, tidak transparan seperti kopi dan susu. Dengan

    menggunakan mesin ini penjual hanya bertugas mengisi kembali tangki

    penampungan apabila tangki penampungan dalam keadaan kosong. 

    Rancangan mesin ini dilengkapi dengan beberapa sensor ataupun

    tranduser yang digunakan utuk mendeteksi suhu dalam tangki atau tandon

    minuman, sensor level pada gelas, sensor pecahan uang logam sebagai alat

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    14/87

     

    pembayaran, dan sebuah decode counter untuk melakukan setting harga setiap

    satuan (tiap gelas) mulai dari seribu rupiah sampai sepuluh ribu rupiah.

    2. 

    TUJUAN PEMBUATAN TUGAS AKHIR 

    Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 

    1.  Membuat system automatisasi untuk menuangkan cairan dengan prinsip-

    prinsip digital. 

    2.  Mempermudah petugas / operator dalam mengambilkan air minum. 

    3. 

    PEMBATASAN MASALAH

    Pada pembuatan tugas akhir ini penyusun membuat batasan masalah

    dalam alat penuang air minum terutama air kopi dan susu ke dalam gelas

    dengan menggunakan prinsip-prinsip digital, yaitu 

    a.  Dalam alat ini menggunakan gelas dengan volume 350 ml

    b.  Penggunaan uang logam Rp.1.000,00 sebagai alat pembayaran

    c.  Alat ini menggunakan konsep digital dalam semua operasi

    pengontrolan yaitu pengontrolan solenoid valve, suhu cairan,

    sensor isi gelas, sensor gelas, pendeteksi pecahan uang logam

    sebagai alat pembayaran.

    d.  Kombinasi gerbang-gerbang logika dan IC 10 dekode counter

    dengan rangkaian transistor sebagai saklar, yang digunakan untuk

    memberikan tiga pilihan rasa bagi pengguna yang akan

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    15/87

    menggunakan jasa yang ditawarkan. Adapun tiga pilihan rasa

    tersebut adalah susu, kopi, kopi-susu 

    4. 

    METODE PENULISAN 

    Dalam menyusun Tugas akhir ini menggunakan beberapa metode,

    yakni sebagai berikut: 

    1.  Studi Kepustakaan 

    Studi ini dilakukan dengan cara mencari literatur yang ada untuk

    memperoleh data yang berhubungan dengan alat yang dibuat. 

    2.  Metode Observasi 

    Yaitu melakukan pengamatan dan mempelajari peralatan yang sudah ada

    sehingga memperoleh gambaran yang lebih jelas dan dapat dijadikan

    acuan dalam perencanaan dan pembuatan alat. 

    3.  Metode Diskusi

    Metode ini untuk mendapatkan pengarahan dan petunjuk dalam

    pembuatan Tugas Akhir. Diskusi dilakukan dengan dosen pembimbing

    Tugas Akhir ataupun dengan pihak lain, sehingga pembuatan Tugas

    akhir dapat berjalan lancar. 

    4.  Metode Eksperimen 

    Metode ini dilakukan dengan percobaan perancangan atau modifikasi

    rangkaian yang berhubungan dengan Tugas Akhir, dan diikuti dengan

    pengukuran berbagai parameter yang berhubungan dengan pembuatan

    alat sehingga diperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan. 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    16/87

    5. 

    SISTEMATIKA PENULISAN 

    Sistematika tugas akhir ini terdiri dari tiga bagian, yaitu: 

    I.  Bagian Awal, terdiri dari : 

    1.  Halaman judul 

    2.  Abstrak  

    3.  Halaman pengesahan 

    4.  Motto dan persembahan

    5.  Kata pengantar 

    6.  Halaman daftar isi 

    7.  Halaman daftar gambar 

    8.  Halaman daftar table 

    9.  Halaman daftar lampiran 

    II.  Bagian Isi, terdiri dari : 

    BAB I PENDAHULUAN menjelaskan tentang latar belakang, tujuan

    pembuatan alat, metode penulisan, pembatasan masalah, dan sistematika

    penulisan. 

    BAB II LANDASAN TEORI menerangkan Resistor, Dioda, LED, LED IR,

    Transistor, IC rangkaian logika, Relay, Selenoid valve, Kerangka berfikir,

    Pembahasan, pengukuran dan analisa. 

    BAB III PENUTUP menguraikan tentang Kesimpulan dan saran 

    III.  Bagian akhir, terdiri dari : 

    1.  Daftar pustaka 

    2.  Lampiran-lampiran 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    17/87

    BAB II 

    LANDASAN TEORI 

    1.  RESISTOR 

    Dalam rangkaian elektronika, resistor diperlukan sebagai pembagi arus

    dan tegangan. Untuk mengetahui besarnya arus dan tegangan yang mengalir

    pada suatu rangkaian dapat diketahui dengan hukum ohm. Hukum ohm

    menyatakan bahwa besarnya arus berbanding lurus dengan tegangan dan

    berbanding terbalik dengan hambatan. 

    I = R

    V  

    Dimana : I = Arus dalam Ampere 

    V = Tegangan dalam Volt 

    R = Hambatan dalam ohm

    Gambar 1. Simbol Resistor

    2. 

    DIODA

    Dioda termasuk komponen elektronika yang terbuat dari bahan

    semikonduktor. Dioda memiliki fungsi yaitu hanya dapat mengalirkan arus

    satu arah saja. Struktur dioda tidak lain adalah sambungan semikonduktor p

    dan n. satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe p dan satu sisinya yang lain

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    18/87

    adalah tipe n. Dengan struktur demikian arus hanya akan dapat mengalir dari

    sisi p menuju n.

    Anoda Katoda 

    + -P N

    +++

    ++++ +

    +++

    ++

    ++++

    ++++

    ++++

    ++++

    ++

    ---

    ----

    ---

    ---

    --

    -

    ---

    - --

    -

    Anoda Katoda

    Depletionlayer

    (a) (b) 

    Gambar 2. Dioda 

    (a) Simbol Dioda 

    (b) Struktur Dioda 

    Gambar 2. menunjukkan sambungan p-n dengan sedikit porsi kecil

    yang disebut lapisan deplesi ( Depletion Layer ), dimana terdapat

    keseimbangan hole dan elektron. Pada sisi p banyak terbentuk hole-hole

    yang siap menerima elektron sedangkan di sisi n banyak terdapat elektron

    bebas. Lalu jika diberi bias positif, yaitu dengan memberi tegangan potensial

    sisi p lebih besar dari sisi n, maka elektron dari sisi n akan bergerak untuk

    mengisi hole (muatan positif) di sisi p. Tentu kalau elektron mengisi hole

    pada sisi n, maka akan terbentuk hole pada sisi n karena ditinggal elektron.

    + -P N

    +++

    ++++ +

    +++

    ++

    ++++

    ++++

    ++++

    ++++

    ++

    --

    -

    ---

    -

    ---

    ---

    --

    -

    ---

    - -

    -

    -

    Gambar 3. Dioda dengan bias maju ( forward bias)

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    19/87

     

    Apabila dioda diberi reverse bias, elektron pada sisi n dan hole pada

    sisi p  akan bergerak saling menjauhi sehingga pada persambungan tidak

    terdapat ikatan ion yang berarti memperlebar lapisan pengosongan. Semakin

    besar reverse  bias yang diberikan akan semakin lebar pula lapisan

    pengosongan yang terbentuk, sehingga dioda tidak dapat menghantar. Jika

    tegangan reverse  terus ditingkatkan maka pada suatu saat dioda akan

    mencapai batas tegangan maksimal yang dapat merusak dioda, tegangan ini

    disebut sebagai tegangan dadal (breakdown voltage).

    + -P N

    +++

    ++++ +

    +++

    ++

    ++++

    ++++

    ++++

    ++++

    ++

    ---

    ----

    ---

    ---

    --

    -

    ---

    - --

    -

    Gambar 4. Dioda dengan bias negative ( Reverse bias)

    Dapat disimpulkan bahwa dioda akan bersifat menghantar jika

    diberikan padanya bias maju ( forward bias), dan sebaliknya tidak dapat

    menghantar (isolator) jika dioda diberi reverse bias. 

    3.  LED (Light Emiting Dio da)

     Light Emitting Dioda (LED), merupakan komponen yang dapat

    mengeluarkan emisi cahaya. LED merupakan produk temuan lain setelah

    dioda. Strukturnya sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa

    elektron yang menerjang sambungan p-n juga melepaskan energi panas dan

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    20/87

     

    energi cahaya. Karakteristik LED sama dengan karakteristik dioda penyearah,

    bedanya jika dioda membuang energi dalam bentuk panas, sedangkan LED

    membuang energi dalam bentuk cahaya.

    Keuntungan menggunakan LED adalah struktur solid, ukurannya kecil,

    masa pakai tahan lama dan tidak terpengaruh oleh on / off  pensaklaran, mudah

    dipakai dan mudah didapat. Karena tahan lama dan tidak terpengaruh oleh on /

    off  pensaklaran, maka LED banyak digunakan sebagai display atau indikator

    baik itu pada audio atau mesin-mesin kontrol. Sedangkan kerugian

    penggunaan LED adalah intensitas cahayanya yang lemah, sehingga tidak

    dapat dipakai sebagai sumber cahaya besar. 

    Anoda Katoda

    Gambar 5. Simbol LED 

    Radiasi cahaya yang dipancarkan LED tergantung dari materi dan

    susunan dioda P-N dan bahan semikonduktor penyusun LED itu sendiri.

    Bahan semikonduktor yang sering digunakan dalam pembuatan LED adalah:

    Ga As (Galium Arsenide) meradiasikan sinar infra merah, 

    Ga As P (Galium Arsenide Phospide)  meradiasikan warna merah dan

    kuning, 

    Ga P (Galium Phospide) meradiasikan warna merah dan kuning. 

    Seperti halnya sebuah dioda, salah satu karakteristik LED adalah harga

    ketergantungan antara I terhadap V. Grafik antara V-I untuk LED sama

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    21/87

    dengan grafik V-I untuk dioda penyearah. Perbedaannya terletak pada

    pengertian tegangan dan arus yang lewat. Harga arus I yang melewati LED

    menentukan intensitas cahaya yang dipancarkan, atau dengan kata lain arus

    LED sebanding dengan intensitas cahaya yang dihasilkan. 

    Jika arus yang melewati LED besar, maka intensitas cahaya yang

    dihasilkan juga terang, sebaliknya jika arus yang lewat kecil maka nyala LED

    akan redup atau LED tidak akan menyala sama sekali.

    4.  LED Infra Merah

    Beberapa ragam indikator status LED yang tampak (visible)  adalah

    merah, hijau , kuning. Selain itu juga terdapat LED dengan cahaya tak tampak

    (invisible) seperti LED infra merah. Infra merah adalah sinar dengan panjang

    gelombang ( ) lebih besar dari 800 nm dan tidak dapat dilihat oleh mata. 

    Gambar 6. Spektrum Sinar 

    LED dengan cahaya tidak tampak (Invisible) banyak digunakan dalam

    proses film dan dalam sistem keamanan. LED infra merah digunakan ketika

    diperlukan daya penekanan optis yang tinggi. LED ini mempunyai intensitas

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    22/87

     

    sinar lebih besar dibanding LED dengan cahaya tampak. LED infra merah

    merupakan padanan spectral terbaik untuk kebanyakan fototransistor sebagai

    elemen penerima sinar penginderaan photoelektronik. 

    5. 

    TRANSISTOR 

    Pada prinsipnya transistor merupakan sambungan dari dua buah dioda

    dimana dioda yang satu disebut dioda kolektor, sedangkan dioda satunya lagi

    disebut dengan dioda emitor. Berdasarkan sambungan dari dua buah dioda

    tersebut, maka transistor dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu jenis NPN

    dan jenis PNP. 

    B

    C

    B

    C

    (a)  (b) 

    N P N

    B

    C EPN

    B

    C EP 

    (c)  (d) 

    Gambar 7. Simbol skematik transistor 

    (a)  Simbol transistor NPN

    (b)  Simbol transistor PNP 

    (c)  Sambungan transistor NPN

    (d)  Sambungan transistor PNP 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    23/87

     

    Transistor NPN dan PNP mempunyai sifat yang saling berkebalikan

    walaupun sebenarnya prinsip kerja kedua jenis transistor tersebut adalah sama.

    Untuk transistor PNP diperlukan arus dan tegangan yang berlawanan dengan

    arah NPN. Jika pada transistor NPN kolektornya lebih positif daripada emitor,

    maka transistor PNP emitornya lebih positif daripada kaki kolektor. 

    Salah satu fungsi dari beberapa kegunaan transistor adalah transistor

    sebagai saklar, transistor sebagai saklar mempunyai beberapa kelebihan

    dibandingkan menggunakan saklar mekanik. Kelebihan tersebut antara lain : 

    a.  Tidak menimbulkan percikan bunga api pada saat on atau off ,

    b.  Mempunyai kecepatan yang tinggi untuk melakukan

    pensaklaran, 

    c.  Membutuhkan arus DC yang relatif kecil (I b ) dalam

    mengoperasikan transistor sebagai saklar. 

    Transistor berfungsi sebagai saklar tutup pada saat transistor dalam

    keadaan saturasi (jenuh), sehingga arus pada kolektor maksimum. Keadaan ini

    terjadi karena pada basis terdapat (I b ) yang bisa menyulut transistor minimal

    sebesar

    I b =hfe

     Icsat  

    Tegangan kolektor-emitor pada titik jenuh adalah 

    Vce=Vce(sat) 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    24/87

     

    Dimana Vce (sat) dan faktor penguatan (h  fe ) dapat dilihat pada lembar

    data (data sheet) transistor yang bersangkutan. Sebaliknya transistor berfungsi

    sebagai saklar terbuka apabila transistor dalam keadaan tersumbat (cut off).

    Pada titik ini arus basis adalah nol dan arus kolektor sangat kecil (sebesar arus

    bocoran I ceo ).

    Untuk aproksimasi tegangan kolektor-emitor adalah : 

    Vce Vcc

    B

    C

    E

    Vcc

    RbRc

    Vcc 

    Gambar 8. Transistor sebagai saklar 

    6. 

    FOTOTRANSISTOR 

    Prinsip kerja fototransistor sama persis dengan kerja transistor sebagai

    saklar. Perbedaannya terletak pada denyut yang masuk ke dalam basis. Jika

    pada transistor biasa denyut yang diberikan berupa arus DC, maka pada

    fototransistor denyut yang dikenakan pada basis adalah intensitas cahaya yang

    sesuai dengan karakteristik fototransistor tersebut. 

    Dalam kondisi normal, kolektor mendapat reverse  bias, dan emitor

    mendapat  forward  bias. Pada kaki kolektor akan selalu ada sedikit arus bocor

    (Ico), yaitu arus bocor antara kolektor dan basis. Ico selain dipengaruhi oleh

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    25/87

     

    temperatur juga dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang datang pada daerah

    pengosongan antara kolektor dan basis. Sifat inilah yang dimanfaatkan oleh

    fototransistor untuk menghantar atau on.

    N

    B

    EP

    IR ray’s

    Depletionlayer

    B

    CEN

    Depletionlayer

    P--

    --

    ++

    ++ 

    (a)  (b) 

    B

    C

    E

    Vcc

    ICo 

    ICo 

    ICo B

    C

    E

    (c)  (d) 

    Gambar 9. Fototransistor

    a)  Fototransistor terkena cahaya b)  Fototransistor tdk terkena cahaya c)  Simbol fototransistor d)  Karakteristik fototransistor 

    Saat fototransistor tidak terkena cahaya, basis–emitor tidak

    mendapatkan bias, elektron tidak dapat bergerak bebas, sehingga depletion

    layer   melebar, dengan demikian arus tidak dapat mengalir, transistor dalam

    keadaan cut off . Sebaliknya, saat fototransistor terkena cahaya dengan

    intensitas cahaya yang sesuai dengan karakteristik fototransistor tersebut,

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    26/87

     

    maka terjadi perpindahan elektron di sekitar lapisan pengosongan yang

    akhirnya membentuk sebuah ikatan ion di sekitar lapisan pengosongan,

    sehingga lapisan pengosongan menyempit dan transistor akan bersifat

    menghantar atau on.

    Karakteristik fototransistor : 

    1)  Basis terbuka, semua Ico  akan mengalir ke basis, transistor akan

    menghasilkan arus kolektor Ic = .Ico  , sehingga terdapat arus bocor

    antara kolektor-emitor Ico = .Ico + Ico Iceo  = ( +I)Ico. sehingga

    pada saat basis terkena cahaya maka akan dikuatkan sebesar .Ico

    oleh fototransistor. 

    2)  Dengan demikian pengaruh cahaya pada sebuah fototransistor adalah

    kali lebih besar terhadap fotodioda. Dengan demikian dapat

    disimpulkan bahwa fototransistor lebih peka cahaya dibandingkan

    dengan fotodioda. 

    3)  Untuk sistem yang membutuhkan sensitifitas besar, biasanya basis

    selalu terbuka dan transistor dirangkai dengan rangkaian darlington.

    4)  Dengan rangkaian darlington akan diperoleh sensitifitas yang besar,

    namun sebagai imbasnya akan diperoleh respons yang kurang begitu

    cepat. 

    7. 

    IC RANGKAIAN LOGIKA

    IC merupakan komponen elektronik yang terdiri dari kombinasi

    antara transistor, dioda, resistor, dan kapasitor. Sedangkan IC logika dapat

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    27/87

     

    diartikan sebagai suatu IC yang dapat melakukan fungsi-fungsi logika seperti

    penjumlahan, pengurangan, ataupun perkalian. 

    a. 

    Gerbang OR (OR Gate) 

    OR gate merupakan suatu rangkaian logika dasar yang menyatakan

    bahwa outputnya akan mempunyai logika “1” (high) jika salah satu atau

    semua inputnya dalam keadaan “1” (high). OR gate minimal terdiri dari dua

    buah input, dan sebuah pin keluaran dengan logika high  atau low. Secara

    sederhana dalam bentuk matematis OR gate dapat dilambangkan sebagai suatu

    operasi penjumlahan input-input gerbang OR, dari minimal dua inputan.

    Keluaran gerbang OR hanya akan berlogika rendah jika semua masukan

    dalam kondisi low. Sementara pada keadaan lain keluaran dari gerbang ini

    akan selalu dalam keadaan tinggi. 

    C = A+B 

    Dimana

    C = Output 

    A,B  = Input 

    4017

    CA

    Gambar 10. Simbol gerbang OR Gate dua masukan 

    Tabel 1. Tabel kebenaran Gerbang OR 

    A B C

    0 0 0

    0 1 1

    1 0 1

    1 1 1

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    28/87

     

    b.  Gerbang AND (AND Gate) 

    AND gate adalah suatu rangkaian logika dimana outputnya akan

    mempunyai logika “1” jika semua inputnya diberi logika “1” (high). Dalam

    prakteknya logika “1” diperoleh dengan menghubungkan masukan dengan

    sumber tegangan dan logika “0” diperoleh dengan menghubungkan masukan

    yang diinginkan dengan ground atau nol volt. Secara matematis gerbang AND

    dilambangkan dengan operasi perkalian, dimana output merupakan hasil kali

    dari semua input masukan yang ada. Notasi matematika dapat ditulis sebagai

    berikut : 

    C = A.B 

    Dimana

    C = Output 

    A, B = Inputnya 

    4001

    CAB 

    Gambar 11. Simbol AND gate dua masukan 

    Tabel 2. Tabel kebenaran AND gate 

    A B C

    0 0 0

    0 1 0

    1 0 0

    1 1 1

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    29/87

     

    c. 

    Gerbang NOT (Not Gate) 

    NOT gate sering juga disebut “Complementary circuit”  atau

    inverter . NOT Gate hanya mempunyai sebuah inputan dan sebuah output

    dimana antara input dan output akan mempunyai nilai logika yang selalu

    berlawanan. 

    Jelasnya jika inputnya diberi logika tinggi (1) maka outputnya akan

    mempunyai logika rendah (0). Sebaliknya output yang dihasilkan akan high 

    apabila inputannya rendah. 

    A C

    Gambar 12. Simbol NOT gate 

    Tabel 3. Tabel kebenaran NOT gate 

    A B

    0 1

    1 0

    Menurut persamaan boole, notasi matematikanya dapat ditiliskan sebagai

    berikut: C =  A  (dibaca : NOT A). 

    d.  Gerbang NAND (Nand Gate) 

    NAND gate merupakan gabungan dari And gate dan Not gate.

    Sebenarnya kata “NAND” merupakan singkatan dari “NOT-AND” yang

    berarti kebalikan dari AND. Jadi, logika NAND gate adalah rangkaian AND

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    30/87

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    31/87

     

    Tabel 5. Tabel kebenaran NOR gate

    A B C

    0 0 10 1 0

    1 0 0

    1 1 0

    f. 

    Exlusive OR gate (XOR gate) 

    Exlusive OR gate atau XOR adalah suatu gerbang logika dimana

    hanya mempunyai dua input dan satu output. Logika XOR bersifat

    mempunyai output dengan logika “0” bila kedua inputnya berlainan akan

    menghasilkan keluaran “1”. 

    Jadi output dapat dikatakan merupakan jumlah antara input 1 dikali

    kebalikan ( NOT ) input 2 dengan kebalikan ( NOT ) input 1 dikali 2. Secara

    matematis fungsi dari X OR gate dapat dinyatakan sebagai:

    C = A. B  +  A .B 

    Cara membaca persamaan diatas adalah: (A and NOT B) OR (NOT A and B).

    CA

    Gambar 15. Simbol X OR gate 

    Tabel 6. Tabel kebenaran XOR gate 

    A B C

    0 0 00 1 1

    1 0 1

    1 1 0

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    32/87

     

    g. 

    Flip-flop 

    Flip-flop adalah suatu rangkaian regeneratif dengan dua buah piranti

    aktif, yang dirancang sedemikian rupa sehingga salah satu penghantar bersifat

    menghantar pada saat piranti yang lain terpancung. Keluaran flip-flop akan

    tertahan pada posisi tinggi (high) atau kondisi (low) selama selang waktu yang

    tak terbatas sampai rangkaian mendapat trigger  yang dapat merubah kondisi

    keluaran flip-flop. 

    Rangakaian flip-flop tidak harus menggunakan transistor, namun

    bisa diubah menggunakan komponen elektronika yang lain seperti

    menggunakan gerbang-gerbang logika, sebagai contoh pembuatan flip-flop

    menggunakan gerbang NAND. 

    s

    RY

    Y

    Gambar 16. RS Flip-flop menggunakan gerbang Nand 

    NAND gate akan memberikan output tinggi (“1”) apabila ada salah

    satu inputnya rendah (“0”). Adapun table kebenaran dari RS flip-flop yang

    dibentuk oleh NAND gate adalah sebagai berikut: 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    33/87

     

    Tabel 7. Tabel kebenaran RS flip-flop dengan NAND gate 

    R S  Y Y  Keterangan 

    0 0 1 1 Terlarang 0 1 0 1 Reset 

    1 0 1 0 Set 

    1 1 - - Memori 

    Pada saat input R = 0, dan S = 0 maka kedua output adalah

    berlogika 1, ini dikatakan kondisi terlarang karena flip-flop dipaksa untuk

    melakukan set dan reset secara bersamaan. Sedangkan sifat dari flip-flop

    adalah jika salah satu ouputnya berlogika 0, maka output yang lain akan

    berlogika 1. 

    Jika input R = 1 dan S = 0 maka flip-flop dikatakan melakukan set ,

    keluaran Y =1 dan keluaran Y  = 0, sebaliknya jika input R = 0 dan S = 1

    maka flip-flop melakukan reset  yang berarti keluaran Y = 0 dan Y  = 1. Pada

    saat input R =1 dan S = 1, maka kedua output flip-flop tidak akan berubah

    atau tetap pada kondisi output sebelumnya. Kondisi ini dikatakan sebagai

    memori / pengingat. 

    h.  Counter 4017 

    Counter atau sering disebut dengan pencacah akan mempunyai

    denyut keluaran yang terus bergeser setiap inputannya mendapat satu kali

    pulsa denyut. IC counter 4017 merupakan pencacah dengan keluaran 10 bit

    sehingga IC ini dinamakan decode counter. 

    Seperti yang terlihat pada timing diagram IC 4017, output Q0 sampai

    Q9 akan mengeluarkan pulsa secara bergantian setiap kali mendapatkan pulsa

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    34/87

     

    denyut pada masukannya. Proses pencacahan ini akan terus diulang dari Q9

    sampai Q0 selama tidak mendapat pulsa denyut reset. 

    Gambar 17. Timing diagram 4017 

    8.  OP-AMP 

    Pada dasarnya Op-Amp merupakan sebuah penguat yang terdiri dari

    puluhan resistor dan transistor, dimana gabungan antara dua komponen ini

    mempunyai bentuk yang sangat kompak namun mempunyai harga yang

    sangat murah. Op-Amp dirancang untuk melakukan tugas-tugas matematis

    seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Pada intinya

    Op-Amp mempunyai lima buah terminal dasar yaitu : dua terminal untuk

    sumber tegangan, dua untuk isyarat masukan dan satu lagi untuk terminal

    keluaran. 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    35/87

     

    Op-Amp mempunyai karakteristik seperti sebuah penguat yang

    mendekati ideal, diantaranya adalah sebagai berikut : 

    a)  Faktor penguatan lingkaran terbuka (open loop Gain) besar, tapi terbatas

    sampai kira-kira 100.000 kali. 

    b)  Bila harga pada inputnya nol, maka outputnya belum tentu tepat nol, tetapi

    mungkin sedikit lebih atau kurang. 

    c)  Walaupun iompedansinya inputannya tinggi, tetapi terbatas hanya

    beberapa ratus kilo Ohm. 

    d)  Harga impedansi outputnya yang kecil juga terbatas hanya beberapa ratus

    sampai puluhan kilo saja. 

    e)   Rise timenya tidak nol. 

    f)  Dipengaruhi oleh perubahan tegengan sumber dan temperatur yang cukup

    besar. 

    Non Inverting Input

    Inverting Input

    Vcc

    Ground

    +

    -

    +

    -

    Vo

    a11

    a22

    3a3

    4a4

    b1

    b2

    b3

    b4

    5

    6

    7

    8

    Not Offset

    Inv Input

    Non Inv Input

    Ground NC

    Vcc

    Output

    Not Offset 

    (a)  (b) 

    Gambar 27. Simbol skematik Op-Amp 

    (a) Simbol Op-Amp 

    (b) Pin Op-Amp LM 741 

    Kerja Op-Amp sebagai komparator (pembanding) dengan jalan

    membandingkan tegangan antara input inverting dan tegangan pada input non

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    36/87

     

    inverting. Hasil dari perbandingan inilah yang akan dijadikan sebagai tegangan

    keluaran. Dalam hal ini input inverting digunakan sebagai sumber tegangan

    referensi dengan nilai tegangan yang telah ditentukan pada setting awal. 

    +

    -

    LM 311

    12 V

    10K

    5K Vreff 

    Gambar 28. Op-Amp sebagai Komparator 

    Dalam melaksanakan kerjanya, tegangan dari input dibandingkan dengan

    tegangan referensi (Vreff ), jika tegangan dari input sedikit saja lebih tinggi dari

    tegangan referensi maka output dari pembanding ini akan berlogika high. 

    9. 

    SENSOR SUHU LM 35 

    LM 35 merupakan sensor suhu yang mempunyai kemampuan untuk

    merubah suhu menjadi tegangan dengan perubahan yang linier yaitu sebesar 19

    mV/oC. Bentuk fisik IC ini sangat mirip dengan transistor kecil dengan tiga

    buah pin yaitu sumber tegangan, grounding, dan output. Dalam melakukan

    pengubahan suhu, LM 35 mengubah suhu pada permukaan IC yang selanjutnya

    hasil dari konfersi suhu menjadei tegangan dikeluarkan dalam bentuk tegangan

    melalui kaki nomor dua (tengah). 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    37/87

     

    Gambar 29. Sensor Suhu LM 35 

    Jika pengukuran menggunakan sensor suhu LM 35 maka range suhu yang

    dapat diukur mulai dari 0oCsampai dengan 150

    oC. ini berarti lebih cukup jika

    digunakan untuk pengukuran air mendidih. Dengan menggunakn IC LM 35

    maka setting suhu yang diinginkan akan menjadi lebih mudah karena perubahan

    suhupada IC ini sangatlah linier. Setting suhu yang diinginkan diperoleh dengan

    mengatur tegangan keluaran IC LM 35 sesuai dengan kebutuhan. 

    10. RELAY 

    “Relay adalah suatu saklar yang menghubungkan rangkaian beban on dan

    off   dengan pemberian energi elektromagnetis, yang membuka atau menutup

    kontak pada rangkaian.” 

    Pada dasarnya relay terdiri atas sebuah kumparan / koil dengan inti besi

    lunak, kontak relay dan lidah berpegas. Dasar kerja relay adalah jika kumparan

    dialiri arus maka terjadi perubahan medan magnet di sekitar kumparan,

    akibatnya besi lunak yang terdapat dalam inti kumparan berubah menjadi

    magnet dan menarik lidah berpegas sehingga kontak  Normally Open (NO) 

    menjadi saklar tertutup.Lidah inilah yang dijadikan sebagai salah satu kontak

    saklar. Jika arus dimatikan, berarti kumparan kehilangan arus maka sifat magnet

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    38/87

     

    pada besi lunak hilang dan lidah tertarik oleh pegas sehingga kontak  Normally

    Closed (NC)  tertutup. Pemasangan kumparan relay dihubungkan secara seri

    dengan rangkaian driver dan lidah kontak juga dihubungkan seri dengan beban.

    Hal ini akan menjaga keamanan rangkaian dari arus beban yang lebih besar

    daripada arus driver. 

    A

    B Spring

    Coil

    Normally Clossed Contact

    Normally Opened Contact

    (a)  (b) 

    Spring

    Coil Normally Opened Contact

    Gambar 21. Relay SPDT 

    (a)  Simbol relay SPDT 

    (b)  Konstruksi relay tanpa tegangan 

    (c)  Konstruksi relay dengan tegangan 

    Relay mempunyai dua buah kontak yaitu  Normally Open(NO)  dan

     Normally Closed (NC). Normally Open adalah kontak relay dimana kontak ini

    terbuka pada saat kumparan relay tidak dialiri arus, sedang  Normally Closed  

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    39/87

     

    adalah kontak relay yang akan tertutup pada saat relay tidak dialiri arus dan

    secepatnya membuka kembali ketika kumparan diberi arus. Agar lebih jelas

    berikut cara kerja dari sebuah relay : 

    a)  Mula-mula relay dalam keadaan tanpa arus, posisi kontak dalam keadaan

     Normally Closed (NO), karena lidah tertarik oleh gaya pegas,

    b)  Arus diberikan pada koil, terjadi medan magnet dalam kumparan dengan

    inti besi lunak  

    c)  Medan magnet yang dihasilkan dalam inti besi menarik lidah berpegas

    sampai terhubung dengan kontak Normally Open, keadaan ini mengubah

    kontak Normally C losed terbuka dan kontak Normally Open tertutup.

    d)  Jika sumber arus dihilangkan maka medan elektromagnet pada inti besi

    lunak hilang dan lidah tertarik oleh gaya pegas. Lidah kontak seperti posisi

    semula dan posisi kontak  Normally Closed tertutup. 

    Bahan yang digunakan sebagai kontaktor relay bermacam-macam,

    disesuaikan dengan kebutuhan dan harga yang dimiliki oleh kontak tersebut.

    Bahan-bahan tersebut rata-rata merupakan suatu penghantar yang baik seperti

    silver / perak, Perak Cadmium Oxide, Palladium, Platina, dan Emas. Pemilihan

    bahan ini tentu saja berpengaruh pada harga dan kualitas barang yang

    digunakan. 

    11. 

    SOLENOID VALVE

    Prinsip kerja solenoid valve sebenarnya tidak jauh berbeda dengan cara

    kerja sebuah relay. Jika pada relay medan magnet yang ditimbulkan dari aliran

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    40/87

     

    arus pada kumparan digunakan untuk menarik lidah kontaktor, namun pada

    medan magnet yang ditimbulkan digunakan untuk menggerakkan katup / klep

    sehingga solenoid valve berfungsi sebagai kran air dalam kondisi terbuka. 

    Jadi pada saat kumparan di aliri arus listrik terjadi medan magnet di sekitar

    solenoid dan diantara dua solenoid ini diberi inti yang dapat bergerak bebas ke

    atas dan kebawah, inti atau core  terbuat dari bahan yang dapat ditarik oleh

    magnet sehingga ketika terjadi medan magnet disekitar kumparan inti tersebut

    tertarik ke atas. Inti yang dapat bergerak keatas dan kebawah ini dihubungkan

    dengan katup atau klep sehingga jika inti tertarik keatas klep juga ikut tertarik

    keatas yang berarti solenoid valve dalam keadaan terbuka. 

    Sebaliknya, jika arus dalam kumparan dimatikan maka medan magnet di

    sekitar kumparan juga akan hilang dan inti besi bergerak turun karena tertekan

    oleh gaya pegas yang dipasang berlawanan dengan arah gaya medan magnet

    kumparan. Gaya pegas ini mendorong klep penutup dan menyumbat laju aliran,

    swehingga solenoid valve akan tertutup. 

    Solenoid valve sebenarnya merupakan gabungan dari dua unit fungsional

    yaitu

    a)  Solenoid (elektromagnet) beserta inti dan plunger nya

    b)  Badan kran yang berisi lubang mulut pada tempat piringan dan stop

    kontak untuk membuka dan menutup aliran cairan. 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    41/87

     

    Gambar 22. Selenoid Valve 

    12. Kerangka Berfikir 

    Sistem automatisasi penuang cairan merupakan suatu sistem yang

    dapat menentukan volume cairan sesuai dengan setting awal yang sudah

    ditentukan. Automatisasi penuang ini dapat diaplikasikan dalam berbagai

    kebutuhan, seperti pada penjualan minuman atau persediaan minuman pada

    kantor-kantor yang memiliki banyak karyawan, yang tidak efektif jika

    persediaan air minum dilayani oleh seorang pegawai saja. Sistem ini

    menggunakan konsep digital dalam semua operasi pengontrolan solenoid

    valve, suhu cairan, sensor isi gelas, sensor gelas, pendeteksi pecahan uang

    logam sebagai alat pembayaran. Kombinasi gerbang-gerbang logika dan IC

    10 dekode counter dengan rangkaian transistor sebagai saklar, yang

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    42/87

     

    digunakan untuk memberikan tiga pilihan rasa bagi pengguna yang akan

    menggunakan jasa yang ditawarkan. Adapun tiga pilihan rasa tersebut

    adalah susu, kopi, kopi-susu yang semuanya disajikan dalam kedaan hangat.

    Perancang memilih tiga rasa tersebut karena karakteristik minuman tersebut

    hampir sama sehingga tidak mengganggu kinerja utama solenoid valve yang

    cukup sensitive dengan cairan yang melewatinya. 

    Flowchart Sistem : 

    Start

    MasukkanGelas

    Pilih Menu

    Solenoid Terbuka

    Masukkan

    koin

    Reset

    Finish

    Tidak

    Lengkap

    Gambar 24. Diagram alir system 

    13. PERENCANAAN ALAT 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    43/87

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    44/87

     

    berjajar, sehingga jika jalan masuk koin dimasuki pecahan yang ukurannya

    lebih kecil dari rancangan, maka koin yang dimasukkan tidak akan

    terdeteksi oleh sensor koin tersebut. Sedangkan jika dimasukkan pecahan

    yang luas permukaannya lebih lebar, maka koin tersebut tidak akan masuk

    karena celah yang digunakan terlalu sempit. 

    FotoTransistor

    LEDIR

    BC 107

    1 K

    1 K

    +5 V

    FotoTransistor

    LEDIR

    BC 107

    1 K

    1 K

    +5 V

    10K

    10K 

    Gambar 25. Rangkaian sensor koin 

    Output dari dua buah detektor koin terbebut digabung menjadi satu

    dengan menggunakkan gerbang NOR, sehingga outputnya hanya akan

    mengguling dari kondisi low ke kondisi high  jika LIM kedua-duanya

    terhalang oleh koin yang dimasukkan dalam waktu yang bersamaan. 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    45/87

     

    Resistor 1K digunakan untuk membatasi arus basis yang masuk ke

    transistor BC 107. output dari detektor koin ini juga di hubungkan dengan

    LED, sehingga jika koin yang dimasukkan sudah sesuai dengan setting yang

    diberikan maka LED dengan label koin lengkap akan menyala. 

    b.  IC 4017 Sebagai Koin Counter 

    IC counter 4017 merupakan pencacah 10 bit, dimana keluarannya akan

    terus bergeser dari output 1 (Q0) sampai dengan output 10 (Q9) setiap kali

    inputnya mendapat satu kali pulsa denyut atau clock. Clock IC ini

    diambilkan dari detektor koin untuk menghitung berapa jumlah koin yang

    melewati sensor. Setelah menghitung pulsa yang diterima oleh masukkan,

    selanjutnya keluaran dihubungkan dengan selektor yang digunakan untuk

    memilih dan mengaktifkan solenoid valve. 

    Penyambungan ke driver solenoid ini dapat diubah- ubah dengan

    menggeser dip Switch untuk menentukan berapa kali clock  sistem ini dapat

    bekerja. Sebagai contoh jika dihubungkan dengan output Q2, maka sistem

    hanya mau bekerja jika input counter 4017 mendapat dua kali pulsa denyut

    (sensor memberi pulsa sebanyak dua kali) yang berarti juga koin

    membutuhkan dua buah uang logam yang bisa menutupi detektor koin

    secara bersamaan yang bisa mengaktifkan counter. 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    46/87

     

    U/D

    Reset

    B1

    B8

    Carry out

    ENB

    Counter

    Dari sensorkoin

    Out

    Dari DetektorGelas

    Dari Detektor IsiGelas

    (Q0)

    (Q9) 

    Gambar 26. Rangkaian Penghitung koin 

    c.  Selektor Switch 

    Untuk memberi pilihan rasa yang diinginkan, setelah memasukkan koin

    dan telah dicacah oleh IC 4017 Counter, selanjutnya memilih rasa yang

    diinginkan yaitu kopi, susu, dan kopi susu. 

    Selektor ini terdiri dari tiga buah switch dan gerbang – gerbang logika

    NAND sebagai flip – flop dan gerbang – gerbang lain sebagai rangkaian

    pendukungnya. 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    47/87

     

    Reset

    A

    B

    C

    Dari KoinIR

    G4

    G3

    G2

    G1

    FF1

    FF2

    FF3

    H

    U3

    U2

    U1

    5V

    5V

    5V 

    Gambar 27. Rangkaian Selektor Switch 

    Mula-mula rangkaian selektor switch direset sehingga rangkaian siap

    untuk dioperasikan, berarti output flip-flop dalam kondisi low “0”. Setelah

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    48/87

     

    switch A ditekan, berarti tegangan dari sumber tegangan ditanahkan

    sehingga output dari gerbang OR (U1) berubah dari posisi high ke posisi

    low. Output dari gerbang OR dengan kondisi low ini dihubungkan dengan

    gerbang NAND yang dirangkai sebagai RS flip-flop. Keadaan ini

    mendorong flip-flop (FF1) untuk menghasilkan keluaran high. Selanjutnya

    FF1 dihubungkan dengan XOR gate (G1) yang akan menentukan solenoid

    valve mana yang akan bekerja. Selain itu output dari flip-flop juga

    dihubungkan dengan gerbang NOR dengan tiga masukkan (H) yang disusun

    berganda, sehingga keluaran yang dihasilkan sama seperti gerbang OR.

    Rangkaian ini digunakan untuk mengunci flip-flop sehingga rangkaian tidak

    bekerja sampai flip-flop mendapatkan pulsa reset yang berasal dari detektor

    isi gelas dan detektor gelas. Keluaran dari G1 dihubungkan pada gerbang

    AND tiga masukkan (G3) yang nantinya akan diteruskan ke solenoid valve.

    Begitu juga jika tombol B on, sistem  akan melakukan kerja yang sama,

    namun berlaku untuk U2, FF2, G2 dan G4. 

    Apabila tombol C ditekan, output U3 rendah, dan output FF3 terguling

    dari posisis low ke posisi high. Input G1 dan G2 secara bersamaan mendapat

    pulsa high sehingga output G1 dan G2 akan high. G3 dan G4 siap menerima

    perintah dari G1 dan G2 sehingga X dan Y akan sama-sama tinggi, dan kran

    X dan kran Y terbuka secara bersamaan. 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    49/87

     

    Tabel 10. Table Kebenaran Selector Switch 

    RST A B C U1  U2  U3 FF1 FF2 FF3 H G1  G2  G3  G4 

    1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0

    0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0

    1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0

    0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1

    1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

    0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1

    d.  Detektor Isi Gelas 

    Untuk mendeteksi isi gelas digunakan sinar infra merah yang

    ditembuskan ke dalam gelas menuju receiver. Karena sinar infra merah yang

    dipancarkan harus mendapat menembus gelas, maka gelas yang digunakan

    harus gelas yang transparan dan tidak boleh ada hiasan yang dapat

    menghalangi sinar infra merah yang dipancarkan. 

    Jika cairan dalam hal ini kopi atau susu telah mengisi gelas yang

    disediakan sampai level tertentu (gelas penuh), maka cairan dalam gelas

    akan menghalangi fototransistor sehingga basis transistor tidak mendapat

    bias, fototransistor off   sehingga kolektor high. Kolektor dari fototransistor

    dihubungkan dengan basis transistor BC 107 dan penjungkir ( NOT gate),

    yang nantinya dihubungkan dengan reset pada IC counter 4017. 

    LED dengan tulisan “gelas penuh” akan menyala, solenoid driver  akan

    bekerja dan solenoid valve akan tertutup sehingga aliran cairan akan

    terhenti.

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    50/87

     

    Ke counter4017

    BC 107

    1K6

    MEL 11

    1K

    12 V

    LEDIR

    560

    10K

    Gambar 28. Rangkaian Detektor Isi Gelas 

    e.  Solenoid Valve 

    Komponen utama dari solenoid driver   ini adalah transistor C 945, BC

    107, dioda 1N 4002 untuk menghilangkan pengaruh induksi yang

    ditimbulkan oleh kumparan pada relay, dan relay SPDT 12VDC yang

    digunakan untuk pensaklaran valve, sehingga valve akan tertutup jika gelas

    terisi penuh dan terbuka setelah saklar pemilih ditekan. Resistor pada basis

    transistor C 945 digunakan untuk membatasi arus yang melewati basis

    sehingga transistor tidak rusak pada saat arus basis terlalu besar. 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    51/87

     

    1 KC 945

    12 V

    1N4007

    BC 107

    Relay12 VDC

    Dari

    Selektor rasa

    Gambar 29 Rangkaian Solenoid Driver 

    Prinsip kerja rangkaian ini sama persis dengan rangkaian darlington 

    sebagai saklar. Dengan rangkaian darlington akan diperoleh penguatan arus

    yang besar karena hfe dari rangkaian tersebut sebesar perkalian dari hfe kedua

    transistor yang terpasang. Penggunaan solenoid valve yang besar sehingga

    rangkaian dapat berfungsi untuk mengemudikan solenoid valve. 

    f. 

    Rangkaian Pengontrol Suhu 

    Komponen utama rangkaian ini adalah dua buah sensor suhu berupa IC

    LM 35, dua buah Op-Amp LM 311 sebagai komparator, dua buah resistor

    10 K, satu buah resistor 4K7 dan trimpot sebagai pembagi tegangan

    referensi, IC 4011 (4 buah gerbang NAND), sebuah transistor BC 107

    sebagai saklar, dan sebuah relay sebagai pemutus sumber tegangan elemen

    pemanas. 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    52/87

     

    Output dari sensor suhu IC LM 35 adalah sebesar 10 mV/ 0

    C, jadi pada

    suhu 500

    C output sensor suhu adalah 0,5 V sedangkan pada suhu 600

    C

    outputnya 0,6 V. 

    +

    -

    LM 311

    12 V

    VR1

    +

    -

    LM 311

    VR2

    12 V

    12 V

    4K7 Ks

    R

    Y

    10K

    Komp. 1

    Komp.2

    10K

    5K

    C 945

          R      E      L      A      Y

    12 V

    LM 35 

    Gambar 30. Rangkaian Sensor Suhu 

    Pemasangan dioda pada sensor suhu dimaksudkan agar tegangan output

    dari sensor suhu yang masuk ke input non-inverting komparator tidak terlalu

    kecil. Hal ini dikarenakan tangggapan dari OP-Amp kurang bagus untuk

    tegangan yang terlalu kecil. Dengan pemasangan dioda ini, maka tegangan

    output sensor suhu pada temperatur 500

    C menjadi 0,7 V + 0,5 V = 1,2 V.

    Sedangkan pada suhu 600

     C outputnya menjadi 0,7V + 0,6 V = 1,3 V. 

    Tegangan referensi pada input inverting komparator 1 diset pada

    tegangan 1,3 V sehingga outputnya akan tinggi pada temperature di atas 600

    C dan rendah pada temperature di bawah 600

    C. Sedangkan tegangan

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    53/87

     

    referensi pada input inverting  komparator 2 diset pada tegangan 1,2 V.

    sehingga outputnya akan tinggi pada temperature di atas 600

    C dan rendah

    pada temperature di bawah 600

    C. Cara kerja rangkaian ini adalah sebagai

    berikut : 

    Saat temperature berada di bawah 500

    C output sensor adalah kurang dari

    1,1 V sehingga output komparator 1 rendah dan output komparator 2

     juga rendah. 

    Input S = 1 dan R = 0 sehingga output dari RS flip-flop menjadi rendah

    (RS flip-flop mereset). 

    Transistor tidak mendapat bias sehingga berlaku sebagai saklar yang

    terbuka dan pemanas menyala karena pemanas dihubungkan dengan NC

    pada relay. 

    Pada saat temperature berada di atas 500C tetapi dibawah 60

    0C maka

    output sensor suhu berada diantara 1,2 V sampai dengan 1,3 V. Output

    komparator 1 rendah dan komparator 2 tinggi. 

    Input S = 1 dan S = 1 sehingga output dari RS flip-flop tetap

    mempertahankan kondisi sebelumnya yaitu rendah (kondisi memori). 

    Transistor tidak mendapat bias sehingga berlaku sebagai saklar yang

    terbuka dan pemanas tetap menyala. 

    Pada saat temperature di atas 600 C, maka tegangan output sensor suhu

    di atas 1,3 V sehingga keluaran komparator 1 tinggi dan keluaran

    komparator 2 tinggi. 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    54/87

     

    Input S = 0 dan R = 1 sehingga output dari RS flip-flop menjadi tinggi

    (RS flip-flop mengeset). 

    Transistor mendapat bias basis, sehingga transistor berlaku sebagai

    saklar yang tertutup dan pemanas padam. 

    Setelah temperatur turun kembali menjadi antara 500

    C sampai dengan

    600

    C tegangan output sensor suhu berada diantara 1,2 V sampai dengan

    1,3V. Output komparator 1 menjadi rendah dan output komparator 2

    tinggi. 

    Input S = 1 dan R = 1 sehingga output dari RS flip-flop t etap

    mempertahankan kondisi sebelumnya yaitu tinggi (kondisi memori). 

    Transistor masih mendapat bias sehingga masih berlaku sebagi saklar

    yang tertutup dan pemanas masih tetap padam. 

    Setelah temperature berada dibawah 500C, maka output sensor suhu

    menjadi kurang dari 1,2 . Output komparator 1 rendah dan output

    komparator 2 juga rendah. 

    Input R = 1 dan S = 0 sehingga output dari RS flip-flop menjadi rendah

    (RS flip-flop mereset). 

    Transistor tidak mendapat bias sehingga berlaku sebagai saklar yang

    terbuka dan pemanas kembali menyala. 

    Kondisi semacam ini akan terus berulang dengan proses pensaklaran

    yang sama. 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    55/87

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    56/87

     

    4)  Hasil penyablonan diperiksa dulu apakah masih ada jalur yang putus

    atau terhubung dengan jalur yang berdekatan, kemudian hasil sablonan

    dilarutkan dengan larutan ferri klorid yang telah dicampur dengan air

    hangat sambil digoyang-goyang agar proses pelarutan lapisan tembaga

    lebih cepat. Untuk mempercepat proses pelarutan juga dapat dilakukan

    dengan larutan ferri klorid yang lebih pekat. 

    5)  Setelah semua permukaan tembaga yang tidak tertutup cat sablon (tidak

    dibutuhkan ) larut, maka PCB bisa diangkat dari larutan, kemudian PCB

    dicuci dengan air supaya ferri klorid yang tersisa hilang dan tidak

    menimbulkan korosi pada permukaan PCB. Selanjutnya sisa cat yang

    masih menempel dibersihkan dengan tiner atau bensin sampai semua cat

    sablon yang tersisa bersih.

    6)  Tahap selanjutnya adalah proses pengeboran. Ukuran mata bor yang

    digunakan disesuaikan dengan ukuran kaki komponen yang akan

    dipasang. Setelah PCB Dilubangi langkah selanjutnya adalah

    penyolderan.

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    57/87

     

    Adapun gambar layout dan PCB dari masing – masing rangkaian adalah

    sebagai berikut : 

    1.  PCB rangkaian sensor koin, dan penghitung koin. 

    (a) 

    (b) 

    Gambar 32. PCB Sensor Koin dan Penghitung Koin 

    (a)  PCB tampak bawah (b)  PCB tampak atas 

    2.  PCB rangkaian selector Switch 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    58/87

     

    (a) 

    (b) 

    Gambar 33. PCB Selektor Switch (a) PCB tampak bawah (b) PCB tampak atas 

    3.  PCB rangkaian sensor suhu 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    59/87

     

    (a) 

    (b) 

    Gambar 34 . PCB Sensor Suhu 

    (a)  PCB tampak bawah (b)  PCB tampak atas 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    60/87

     

    Setelah kita membuat PCB dari setiap rangkaian yang kita

    butuhkan langkah selanjutnya adalah pembuatan box rangkaian Sebagai

    tempat untuk meletakkan PCB rangkaian yang telah dibuat. Dalam hal

    ini digunakan box amplifier yang telah dimodifikasi sehingga dapat

    disesuaikan dengan kebutuhan. Tahap-tahap perombakan box amplifier : 

    1)  Bagian muka box amplifier diberi lubang dengan jalan di bor

    sehingga mata gergaji dapat masuk dan mudah dilakukan

    pemotongan. 

    2)  Permukaan bagian depan box dipotong sehingga ujung muka box

    terbuka. 

    Gambar 35. Box Amplifier yang dimodifikasi 

    3)  Untuk menutup bagian muka box yang terbuka digunakan PCB

    polos yang diberi lubang sebagai tempat panel atau tombol lain dan

    disesuaikan dengan kebutuhan. 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    61/87

     

    Gambar 36. Penutup muka box amplifier 

    4)  Bagian atas dipertahankan menggunakan tutup box yang asli,

    dengan sedikit perubahan warna disesuaikan dengan penutup muka

    box. 

    5)  Bagian bawah box di bor dengan menggunakan bor plat berdaya

    150 watt dengan diameter 3 mm dan ukuran disesuaikan dengan

    lebar PCB, selanjutnya bagian bawah yang sudah diberi lubang di

    beri spacer  kuningan sebagai kaki penyangga PCB.

    6)  Bagian luar box dihaluskan dengan amplas, kemudian dicat dengan

    menggunakan cat semprot sehingga diperoleh hasil yang halus dan

    rapi. 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    62/87

     

    Gambar 37. Box Rangkaian tampak depan 

    Keterangan : 

    1. Penampil Selektor Rasa, 2. Saklar Power, 3. Saklar “Kopi”, 4. Saklar “Susu”, 5. Saklar

    “Kopi-Susu”, 6. LED “Masukkan Gelas”, 7. LED “Masukkan Koin”, 8. LED “Koin

    Lengkap”, 9. LED “gelas penuh”. 

    Kemudian setelah langkah kedua telah selesai maka langkah

    selanjutnya adalah pembuatan tandon air yang digunakan menggunakan plat

    aluminium yang dibentuk silinder dengan diameter 16 Cm dan tinggi 30

    Cm. Sebagai meja tempat meletakkan tandon digunakan papan partikel yang

    halus sehingga benda kerja terlihat rapi dan enak dipandang. Pembuatan

    meja tandon melalui beberapa tahap sebagai berikut : 

    1)  Papan partikel dipotong menyerupai huruf L sebanyak tiga buah,

    digunakan untuk bagian kanan, kiri, dan tengah sebagai sekat

    antara dua tangki.

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    63/87

     

    Gambar 38. Bagian samping meja 

    2)  Papan ukuran 50 x 26 Cm diberi dua lubang dengan diameter 17

    Cm. 

    Gambar 39. Bagian atas meja 

    3)  Memotong papan partikel ukuran 50 x 37 Cm digunakan sebagai

    alas. 

    4)  Merangkai papan yang sudah dipotong menjadi bentuk seperti

    gambar di bawah ini. 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    64/87

     

    16 Cm

    26 Cm

    50Cm

    37 Cm

    31 Cm

    16 Cm

    Gambar 40. Meja tempat tandon 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    65/87

     

    14. 

    PENGUKURAN DAN ANALISIS 

    a.  Titik-titik Pengukuran Sensor Koin 

    FotoTransistor

    LEDIR

    BC 107

    1 K

    1 K

    +5 V

    FotoTransistor

    LEDIR

    BC 107

    1 K

    1 K

    +5 V

    Ke Counter4017

    10K560

    2a 

    2b 

    2e 

    2d 

    2c 

    10K560 

    Gambar 41. Titik – titik Pengukuran Sensor Koin 

    1)  Data Hasil Pengukuran

    Dari pengukuran tiap-tiap titik pada rangkaian sensor koin

    diperoleh data-data sebagai berikut: 

    Tabel 12. Data Hasil Pengukuran Sensor Koin

    No  LED 1  LED 2  2a  2b  2c  2d  2e 

    1.  Terbuka Terbuka 0 Volt  4 Volt  0 Volt  4 Volt  0 Volt 

    2.  Terbuka Tertutup 0 Volt  4 Volt  4 Volt  0 Volt  0 Volt 

    3.  Tertutup Terbuka 4 Volt  0 Volt  0 Volt  4 Volt  0 Volt 

    4.  Tertutup Tertutup 4 Volt  0 Volt  4 Volt  0 Volt  4 Volt 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    66/87

     

    2)  Analisa Data pada saat Kondisi 1 (LED 1dan LED terbuka) 

    Titik 2a 

    V2a adalah 0 V, karena kolektor daan emitor foto transistor terhubung

    singkat, sehingga tegangan pada kolektor Q1 (MEL 11) langsung

    ditanahkan. V2a = 0 Volt “0” (low), sehingga basis Q2 tidak mendapat

    bias. 

    Titik 2b 

    Karena basis Q2 tidak mendapat bias, maka transistor dalam keadaan

    off. V2b sebesar tegangan catu dikurangi tegangan barier transistor

    tersebut. 

    V2b = Vcc-Vbe V2b = 5-0,6 V2b = 4,4 Volt.

    Titik 2c 

    V2c sebesar 0 V, karena kolektor dan emitor foto transistor MEL 11

    terhubung singkat, sehingga tegangan pada kolektor Q3 (MEL 11)

    langsung ditanahkan. Pertanahan ini mengakibatkan drop tegangan

    antara kolektor emitor, sehingga V2c = 0 V “0” (low) dan basis Q4

    tidak mendapat bias 

    Titik 2d 

    Karena basis Q4 tidak mendapat bias, maka transistor Q4 dalam

    keadaan off. V2d = Vcc-Vbe V2d= 5-0,6. V2d = 4,4 V.

    Titik 2e 

    V2e = 4 V, V2b = 4 V = “1” dan V2b = 4 = “1” V2e = “0” (low)

    karena menggunakan gerbang NOR. 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    67/87

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    68/87

     

    1)  Data Hasil Pengukuran Detektor Gelas

    Tabel 13. Data Hasil Pengukuran Detektor Gelas 

    No. Gelas  3a  3b  3c  3d  3e  3f 

    1.  Ada  0 Volt  4 Volt  0 Volt  0 Volt  0 Volt  4 Volt 

    2.  Tidak  4 Volt  0 Volt  4 Volt  4 Volt  4 Volt  0 Volt 

    2)  Analisa Data pada saat Kondisi 1 (Switch On gelas diletakkan pada

    tempatnya) 

    V3a yaitu sebesar 0 V atau “0” (low), karena tegangan pada titik 3a

    ditanahkan melalui SW1.V3b = 4 V “1” (high) disini terbukti V3b =

    (NOT V3a).V3c adalah kebalikan dari V3b, V3b = 4 V (high) maka

    V3c = “0” (low).V3d mempunyai kondisi yang sama dengan V3c,

    V3c = “0” (low) V3d = “0” (low). 

    V3e kondisinya sama dengan V3d, V3d =”0” (low) V3e = “0”

    (low) dan transistor off. 

    V3e low, transistor off, sehingga V3f sebesar Vcc, sekitar 5 Volt.

    Dalam praktek tegangan terukur sebesar 4 Volt, LED padam. 

    3)  Kondisi 2, Gelas Tidak Ada (SW1 Off )

    V3a = Vcc. V3a = 4V, V3a = “1” (high). 

    V3b adalah kebalikan dari V3a. V3a = “1”, V3b = “0” (low) = 0 V. 

    V3c adalah kebalikan dari V3b karena tegangan dilewatkan melalui

    inverter. 

    V3b = “0”, V3c = “1”. Tegangan terukur pada titik 3c = 4V (high). 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    69/87

     

    V3d sama dengan V3c. V3c = 4V (high), V3d terukur = 4 V. 

    Logika V3e sama dengan V3d. V3e terukur = 4V = “1” (high). 

    V3f = 0 V, berlogika “0” (low). Keadaan ini terjadi karena transistor

    on, sehingga seolah-olah kolektor dan emitor terhubung singkat dan

    arus langsung ditanahkan melalui transistor. Pada kondisi ini LED

    menyala. 

    c.  Titik-titk Pengukuran Penghitung Koin 

    U/D

    Reset

    B1

    B8

    Carry out

    ENB

    Counter

    Dari sensorkoin

    Out

    Dari DetektorGelas

    Dari Detektor IsiGelas

    4a

    4b

    4c

    4d

    4e

    (Q0)

    (Q9)

    Gambar 43. Pengukuran Penghitung Koin

    1)  Data Hasil Pengukuran 

    Pengukuran yang dilakukan pada rangkaian penghitung koin

    diperoleh data-data sebagai berikut: 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    70/87

     

    Tabel 14. Data Hasil Pengukuran Penghitung Koin 

    No. Gelas  Koin  4a  4b  4c  4d  4e  Out  Isi Gelas

    1.  Ada  Lengkap 2,5  0 0 0 0 2,5 (Q1) Kosong 2.  Ada  Tidak Lkp 0 0 0 0 0 2,5 (Q0) Kosong 

    3.  Tidak  Lengkap 2,2  2,5  0 0 2,2  2,5 (Q0) Kosong 

    4.  Tidak  Tidak Lkp 0 2,5  0 1 2 2,5 (Q0) Kosong 

    5.  Ada  Lengkap 2,2  0 2,5  3 2,2  2,5 (Q0) Penuh 

    6.  Ada  Tidak Lkp 0 0 3 3 2 2,5 (Q0) Penuh 

    7.  Tidak  Lengkap 2,2  2,5  2,5  3 2,2  2,5(Q0)  Penuh 

    8.  Tidak  Tidak Lkp 0 2,5  3 3 2,2  2,5 (Q0) Penuh 

    2)  Analisa Data

    Kondisi 1

    V4a = 4,6 V, keadaan ini menunjukkan ada clock pada IC 10 dekade

    counter 4017. V4a = 4,6 V “1” ( high). Hal ini berarti kepingan uang

    logam yang dimasukkan sesuai dengan yang telah ditentukan. 

    V4b = 0 Volt, menunjukkan ada gelas pada tempat yang disediakan

    dan saklar on. V4b = 0 volt akan berlogika“0” (low). 

    V4c = 0 Volt, menunjukkan bahwa gelas sudah terisi penuh. 

    V4d = 0 Volt, karena kedua input dari gerbang OR berlogika rendah,

    maka output pada titik 4d juga dalam keadaan low. 

    V4e = 0 Volt, karena V4b dan V4d keduanya low, maka Ve juga

    dalam keadaan low. Keadaan ini menunjukkan counter 4017 mulai

    bekerja karena reset IC ini (V4e) low dan clock (V4a) berlogika

    high. 

    Out bergeser dari Q0 ke Q1 karena klock yang diperoleh hanya

    sekali. 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    71/87

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    72/87

     

    V4c = 4 V, ini menunjukkan gelas dalam kondisi penuh. V4c = 4 V

    atau berlogika “1” (high). 

    V4d = 4 V, V4c = “1” (high) berlogika V4d = “1” (high) karena

    tegangan dilewatkan pada gerbang OR.

    Output Q0 tetap high (4,6 V) karena V4e tertahan pada kondisi “1”

    (low). 

    Kondisi 6 

    V4a = 0 karena tidak ada koin yang cocok dengan yang diinginkan. 

    V4e = 4 V berlogika “1” (high), counter 4017 masih tetap reset

    karena gelas penuh. 

    Kondisi 7 

    V4a = 4 V berlogika V4a = “1” (high) karena koin yang diminta

    telah terpenuhi. 

    V4b = 4 V atau V4b = “1 (high) berarti gelas tidak ada. 

    V4c = 4 V jadi V4c = “1” (high) karena gelas dalam keadaan penuh. 

    V4d = 4,6 V atau V4d = “1” (high) karena gelas penuh. 

    V4e = 4 V, C4b = “1” dan V4d = “1” jadi V4e = “1” (high) counter

    reset. 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    73/87

     

    d. 

    Titik-titik Pengukuran Detektor Isi Gelas

    Ke counter4017

    BC 107

    1K6

    MEL 11

    1K

    12 V

    LED

    IR

    560

    10K

    5a 5b

    5c

    Gambar 44. Pengukuran Titik – titik Detektor Isi Gelas 

    1)  Data Hasil Pengukuran 

    Tabel 15. Data Hasil Pengukuran Detektor Gelas 

    Kondisi 

    No. Gelas  5a  5b  5c 

    1.  Kosong  0 Volt  4,4 Volt  0 Volt 

    2.  Penuh  4,4 Volt  0 Volt  4,4 Volt 

    2)  Analisa Data 

    Pada saat Gelas Kosong 

    Gelas dianggap kosong jika volume cairan dalam gelas kurang dari

    350 ml atau level cairan masih di bawah sensor isi gelas. 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    74/87

     

    V5a = 0 V karena cahaya infra merah memberi bias pada

    fototransistor MEL 11, transistor on, V5a = 0V atau berlogika “0”

    (low). 

    V5b = 4,4 V, karena transistor BC 107 off, sehingga tegangan pada

    kolektor Bc 107 sama dengan Vcc.

    V5c = 0 V berlogika “0” (low), sehingga terbukti bahwa V5c =

    NOT V3b. 

    Pada saat Gelas Penuh 

    Gelas dianggap penuh jika volume gelas sudah mencapai batas

    maksimal atau melewati sinar infra merah yang menembus gelas.

    Gelas dianggap penuh jika volume gelas lebih dari 350 ml. 

    V5a = 4,4 V. Hal ini terjadi karena sinar infra merah dari dioda

    terhalang oleh cairan dalam gelas, sehingga basis transistor MEL

    11 kehilangan bias yang berakibat tegangan kolektor melonjak dari

    0 menjadi 3 V. V5a = 3V berarti berlogika “1” (high). 

    V5b = 0 V. Karena basis transistor Bc 107 mendapat bias maka

    transistor on, tegangan kolektor jatuh. V5b = 0 V atau “0” (low). 

    V5c = 4,4 V, karena tegangan dilewatkan melalui inver ter,

    sehingga keluarannya berlawanan dengan input inverter tersebut.

    V5c = 3V “1” (high), terbukti bahwa V5c = NOT V5b. 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    75/87

     

    e. 

    Titik-titik Pengkuran Selektor Switch 

    Reset

    A

    B

    C

    Dari Koin

    IR

    G4

    G3

    G2

    G1

    FF1

    FF2

    FF3

    H

    U3

    U2

    U1

    5V

    5V

    5V

    7a 7b

    7c 7d7e

    7f7g

    7h

    7i

    7j 7k7l

    7m

    7n

    7o

    7p

    7q

    Gambar 45. Pengukuran Titik – titik Selektor Swtch 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    76/87

     

    1)  Data hasil Pengukuran (kondisi reset = 4,8 V) 

    Tabel 16. Data Hasil Pengukuran Selektor Switch 

    Titik  

    No.  Pengukuran Normal  SW 1 On  SW 2 On  SW 3 On 

    1.  7a  3 Volt  0 Volt  3 Volt  3 Volt 

    2.  7b  3 Volt  3 Volt  0 Volt  3 Volt 

    3.  7c  3 Volt  3 Volt  3 Volt  0 Volt 

    4.  7d  0 Volt  2,8 Volt  2,8 Volt  2,8 Volt 

    5.  7e  0 Volt  2,5 Volt  2,5 Volt  2,5 Volt 

    6.  7f   4 Volt  0 Volt  4 Volt  4 Volt 

    7.  7g  4 Volt  4 Volt  0 Volt  4 Volt 

    8.  7h  4 Volt  4 Volt  4 Volt  0 Volt 

    9.  7i  4 Volt  2 Volt  2 Volt  2 Volt 

    10.  7j  0 Volt  0 Volt  0 Volt  0 Volt 

    11.  7k   0 Volt  2,6 Volt  0 Volt  0 Volt 

    12.  7l  0 Volt  0 Volt  2,6 Volt  0 Volt 

    13.  7m  0 Volt  0 Volt  0 Volt  2,6 Volt 

    14.  7n  0 Volt  0 Volt  0 Volt  2,6 Volt 

    15.  7o  0 Volt  0 Volt  2,2 Volt  2 Volt 

    16.  7p  4 Volt  0 Volt  2 Volt  3 Volt 

    17.  7q  4 Volt  0,4 Volt  0 Volt  4 Volt 

    18.  X 0 Volt  0 Volt  0 Volt  0 Volt 

    19.  Y 0 Volt  0 Volt  0 Volt  0 Volt 

    2)  Analisa data

    Kondisi Normal (Semua switch dalam keadaan off )

    V7a = 3 V =“1” (high) karena tidak ada tegangan jatuh pada Sw.

    Keadaan ini juga berlaku untuk switch yang lain dalam keadaan

    Normal ( of  f ). 

    V7d = 0 Volt (keadaan low), terjadi karena ketiga input dari

    gerbang NOR berfungsi sebagai inverter karena ketiga inputnya

    digabung menjadi satu. (V7d = NOT V7i) 

    V7f = 4 volt (keadaan “1” atau high), ini terjadi karena salah satu

    input dari gerbang OR dalam keadaan high sehingga keluaran dari

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    77/87

     

    gerbang ini dalam keadaan high. Keadaan seperti ini juga berlaku

    untuk titik pengukuran 7g dan 7h. 

    V7j = 0 Volt (dalam keadaan “0” atau low) karena 7i dalam

    keadaan tinggi (4 V), sehingga V7j = NOT V7i. 

    V7k = 0 Volt (dalam keadaan low atau “0”). Karena V7f high,

    sehingga flip-flop tidak mendapat denyut dan output flip-flop tetap

    rendah RS flip-flop dengan gerbang NAND terpicu dengan

    pinggiran pulsa negatif. Keadaan yang sama terjadi pada titik

    pengukuran 7l dan 7m yang ketiganya dalam keadaan “0”. 

    V7n = 0 Volt (dalam keadaan low atau “0”). Karena kedua input

    gerbang XOR dalam kondisi yang sama, yaitu low, sehingga

    keluaran gerbang tersebut juga “0”. Dalam keadaan yang sama

     juga terjadi pada titik 7o karena kedua input gerbang G2 juga

    dalam kondisi yang sama. 

    Pengukuran pada titik X dan Y pada titik ini keduanya berlogika

    “0” yang menunjukkan tidak ada switch yang ditekan yang berarti

    semua valve dalam keadaan off. 

    3)  Kondisi kerja (reset =0) 

    Tabel 17 . Pengukuran Titik – titik Selektor Switch Pada Kondisi Kerja 

    Titik

    No. Pengukuran Normal  SW 1 On SW 2 On SW 3 On

    1.  7a  3 Volt  0 Volt  3 Volt  3 Volt 

    2.  7b  3 Volt  3 Volt  0 Volt  3 Volt 

    3.  7c  3 Volt  3 Volt  3 Volt  0 Volt 

    4.  7d  0 Volt  4 Volt  4 Volt  4 Volt 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    78/87

     

    5.  7e  4 Volt  4 Volt  4 Volt  4 Volt 

    6.  7f  4 Volt  4 Volt  4 Volt  4 Volt 

    7.  7g  4 Volt  4 Volt  4 Volt  4 Volt 

    8.  7h  4 Volt  4 Volt 4 Volt  4 Volt 9.  7i  4 Volt  0 Volt  0 Volt  0 Volt 

    10.  7j  4 Volt  4 Volt  4 Volt  4 Volt 

    11.  7k  0 Volt  4 Volt  0 Volt  0 Volt 

    12.  7l  0 Volt  0 Volt  4 Volt  0 Volt 

    13.  7m  0 Volt  0 Volt  0 Volt  4 Volt 

    14.  7n  0 Volt  4 Volt  0 Volt  4 Volt 

    15.  7o  0 Volt  0 Volt  4 Volt  4 Volt 

    16.  7p  4 Volt  4 Volt  0 Volt  4 Volt 

    17.  7q  4 Volt  0 Volt  4 Volt  4 Volt 

    18.  X 0 Volt  4,4 Volt  0 Volt  2,6 Volt 

    19.  Y 0 Volt  0 Volt  4,4 Volt  2,6 Volt 

    4)  Analisa data

    SW 1 On 

    V7a = 0 V (berlogika “0”). Karena tegangan ditanahkan melalui

    switch 1. 

    V7f = 4 V (dalam keadaan high atau “1”). Karena melawati

    gerbang OR. 

    V7k = 4 V (dalam keadaan high atau “1”). Karena FF1 mendapat

    denyut dari V7f yang mengakibatkan V7k = “1”. 

    V7n = 4 V (dalam keadaan high atau “1”).

    Vx = 4,4 V yang mengakibatkan valve X on. 

    SW 2 On 

    V7b = 0 V (berlogika atau “0”). Karena tegangan ditanahkan

    melalui SW 2.

    V7l = 4 V (berlogika “1”). Karena FF2 mendapatkan denyut dari

    V7g. 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    79/87

     

    V7o = 4 V (berlogika “1”). Karena V7m = “0” dan V7l = “1”. 

    Vy = 4,4 V (berlogika “1”). Yang mengakibatkan VY on.

    SW 3 On 

    V7b = 0 V karena tegangan ditanahkan melalui switch 3. 

    V7m = 4 V (berlogika “1”). Karena FF3 mendapatkan denyut dari

    V7h sehingga V7m akan menjadi high. 

    V7o = 4 V “1”. Karena V7m high dan V7l low (pada gerbang

    XOR). 

    Vx = 2,8 V(logika “1”). Sehingga mengakibatkan valve X akan

    On. 

    Vy = 2,8 V (logika “1”). Sehingga mengakibatkan valve Y On. 

    f. 

    Titik-titik Pengukuran Sensor suhu 

    Suhu yang digunakan untuk memanaskan kopi dan susu dalam

    tandon adalah antara 500

    C sampai dengan 600 C. Pemilihan dalam

    penampungan ini karena karakteristik susu yang tidak tahan dengan suhu

    tinggi dengan waktu yang lama, namun juga tidak tahan lama pada suhu

    kamar. Supaya susu dapat tahan lama, maka penyimpanannya diatas

    suhu bakteri termofilik (400

    C) yaitu bakteri yang dapat merusak susu,

    dan dibawah suhu  pasteuresasi  (dibawah 65

    0

    C). Jika susu disimpan

    dalam waktu yang lama diatas suhu  pasteurisasi maka susu akan rusak

    (pecah) dan dibawah suhu bakteri termofilik   susu akan menggumpal

    menjadi yogurt. 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    80/87

     

    +

    -

    LM 311

    12 V

    VR1

    +

    -

    LM 311

    VR2

    12 V

    12 V

    4K7 K

          1      0      K

    Komp. 1

    Komp.2

    10K

    5K

    C 945

          R      E      L      A      Y

    12 V

    8a 8b

    8c

    8d

    8e

    8f 8g 8h8i

    Gambar 46. Pengukuran Titik – titik Sensor Suhu 

    1)  Data hasil pengukuran sensor suhu 

    Tabel 18. Data Hasil Pengukuran Sensor Suhu 

    Titik

    No. Pengukuran t

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    81/87

     

    2)  Analisa Data

    Pada saat T 500 C 

    8a = 0,8 V, 8b = 1,2 V, sehingga 8d = 0,2 V dan 8e = 0 V (dalam

    keadaan low atau “0”). 

    8d = 0,2 V(dalam keadaan low atau “0”). Sehingga 8f = 11 V

    (karena 8f = NOT 8d). 

    8e = 0,2 V (dalam keadaan low atau “0”). Sehingga 8f =11V (high)

    dan 8g = 0,3 V (reset)

    8g = 0,3 V (dalam keadaan low atau “0”). 8k =12 V (dalam

    keadaan high atau “1”). Dan transistor open. 

    Pada saat 500 C T 60

    0C

    8a = 1,1 V, 8b = 1,2 V  8d = 0,2 V (keadaan low atau “0”). 

    8a = 1,1 V, 8c = 1,0 V 8e = 10 V “1” (keadaan high atau “1”). 

    8d = 0,2 V (low) 8f = 11V (high) (8f = NOT 8d). 

    8e = 10 V (high) 8f = 11 V (high) 8g = 0,3 V (low)

    kondisi memori. 8g = 0,3 V (low) 8k = 12 V (high)

    transistor open. 

    Pada saat T 600C

    8a = 1,3 V, 8b = 1,2 V 8d = 0,2 V kondisi low. 8a = 1,3 V,

    8c = 1,1 V 8e = 10 V kondisi high. 8d = 10 V, 8f = 0,3

    V  (8f = NOT 8d). 8e = 10 V, dan 8f = 0,3 V 8g = 11V set 

    8g = 11 V 8k = 0,3 V  transistor close dan pemanas mati.

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    82/87

     

    BAB III 

    PENUTUP 

    A.  KESIMPULAN 

    Dalam pembuatan tugas akhir yang berjudul “Penuang kopi dan susu

    secara automatis”. Penyusun dapat memetik kesimpulan sebagai berikut : 

    1  Pemasangan sensor infra merah tidak boleh terhalang oleh benda apapun

    yang dapat menghalangi atau membiaskan sinar infra merah yang

    dipancarkan oleh LED infra merah dapat diterima oleh fototransistor

    secara sempurna. 

    2  Untuk meningkatkan kepekaan fototransistor, maka fototransistor

    dirangkai dengan hubungan darlington  sehingga penguatan rangkaian

    tersebut menjadi perkalian dari hfe  kedua transistor. Rangkaian

    fototransistor secara darlington dapat dijumpai pada rangkaian detektor

    isi gelas. 

    3  Pengontrolan suhu dalam penampungan dikontrol oleh rangkaian

    pengontrol suhu dengan sensor suhu IC LM 35 yang dirangkai dengan

    OP-Amp sebagai komparator untuk melakukan setting suhu yang

    diinginkan sebesar 500– 60

    0C. 

    4  Untuk menjaga supaya komparator bekerja dengan baik, maka

    grounding IC LM 35 diberi dioda 1N4148 sehingga input komparator

    mendapat tegangan sebesar 0,6 Volt walupun sebenarnya tidak ada

    keluaran dari LM 35. 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    83/87

     

    5  IC counter 4017 digunakan untuk menentukan harga setiap satuan (tiap

    gelas). Penentu harga dihubungkan pada output IC 4017, sehingga jika

    diinginkan harga Rp.1.000,00 maka rangkaian dihubungkan dengan

    keluaran Q1, untuk harga Rp. 2.000,00 rangkaian dihubungkan dengan

    output Q2 begitu seterusnya. 

    6  Koin yang digunakan adalah pecahan uang logam Rp. 1.000,00 karena

    sensor koin yang digunakan tidak dapat membaca kepingan uang logam

    dengan luas permukaan yang lebih sempit dari pecahan Rp. 1.000,00. 

    7  Pada rangkaian banyak digunakan gerbang-gerbang logika untuk

    mengolah informasi – informasi digital sehingga keluaran dapat

    disesuaikan dengan logika yang diinginkan. 

    8  Prinsip kerja solenoid valve sama dengan cara kerja relay, jika pada

    relay medan elektromagnet yang dihasilkan oleh kumparan digunakan

    untuk menarik lidah kontraktor, tapi pada solenoid valve medan magnet

    yang dihasilkan digunakan untuk membuka katub sehingga celah cairan

    aliran terbuka dan media dapat melewati valve. 

  • 8/16/2019 Elektro==ALAT PENUANG MINUMAN KOPI DAN SUSU

    84/87