analisis pengaruh penanaman modal asing (foreign direct investment) dan tenaga kerja terhadap produk...

Upload: ahmad-zakariya

Post on 17-Oct-2015

246 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

ANALISIS PENGARUH PENANAMAN MODAL ASING (FOREIGN DIRECT INVESTMENT) DAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO INDONESIA PADA TAHUN 2007-2011PAPERDitulis untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Ekonometrika I

oleh:Ahmad Zakariya (125020100111048)

Program Studi Ekonomi PembangunanJurusan Ilmu EkonomiFakultas Ekonomi Dan BisnisUniversitas Brawijaya Malang2014

BAB IPENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Pertumbuhan ekonomi yang tercermin dalam pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan salah satu ukuran penting dalam menilai keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara. Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat membutuhkan sumber daya yang besar, dalam hal ini investasi dan tenaga kerja merupakan salah satu variabel yang dapat meningkatkan pendapatan nasional.Pembangunan nasional di negara-negara sedang berkembang pada umumnya masih banyak mengalami kendala dalam berbagai hal terutama yang berhubungan dengan masalah tenaga ahli (skill) dan keterbatasan sumber dana atau modal. Berdasarkan sumber modal yang dapat digunakan untuk pembangunan, pengerahannya dapat dibedakan kepada pengerahan modal dalam negeri dan pengerahan modal luar negeri. Modal dalam negeri terdiri dari tiga sumber yaitu tabungan sukarela masyarakat, tabungan pemerintah dan pajak. Adapun modal dari luar negeri dapat dibedakan dalam tiga jenis, yaitu pinjaman luar negeri (loan dan pinjaman komersial), penanaman modal asing, dan hibah (hadiah). Berdasarkan pada sifat-sifatnya, modal asing swasta yang mengalir dari negara maju ke negara berkembang dapat dibedakan dalam tiga jenis yaitu penanaman modal asing (foreign direct investment), penanaman modal portofolio (portofolio investment), dan pinjaman luar negeri (debt) yang dapat berupa pinjaman komersial atau kredit ekspor (export credits) (Sukirno, 2012: 380).Investasi merupakan salah satu hal penting bagi pertumbuhan ekonomi, percepatan pembangunan ekonomi dalam suatu negara dan perbaikan bagi produktivitas kerja. Investasi dapat digunakan sebagai alat untuk memulihkan perekonomian, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi kemiskinan. Tanpa investasi akan sulit melakukan ekspansi usaha. Maka penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) merupakan solusi untuk memenuhi kebutuhan akan investasi..

1.2.Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah :1. Bagaimana pengaruh penanaman modal asing terhadap Produk Domestik Bruto?2. Bagaimana pengaruh tenaga kerja terhadap Produk Domestik Bruto?

1.3.TujuanPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana penanaman modal asing dan tenaga kerja terhadap Produk Domestik Bruto dengan menggunakan data tahun penelitian 2007-2011.

1.4.Manfaat PenelitianMemberikan kontribusi dan aplikasi ilmu pengetahuan kepada masyarakat pada umumnya dan kepada mahasiswa Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya terkait seberapa besar pengaruh investasi asing langsung dan tenaga kerja terhadap Produk Domestik Bruto dengan menggunakan data tahun penelitian 2007-2011.

BAB IILANDASAN TEORI

2.1.1.Produk Domestik Bruto (PDB)Produk Domestik Bruto adalah nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB nominal merujuk kepada jumlah nilai uang yang dihabiskan untuk PDB, PDB asli merujuk kepada suatu langkah untuk mengoreksi angka tersebut dengan melibatkan efek dari inflasi agar dapat memperkirakan jumlah barang dan jasa yang sebenarnya menjadi basis perhitungan PDB.Produk Domestik Bruto adalah suatu alat ukur pertumbuhan ekonomi bagi suatu Daerah tingkat I ataupun tingkat II. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang terjadi dari tahun ke tahun. Untuk memgetahui tingkat pertumbuhan ekonomi dapat dinilai dari nilai pendapatan nasionalnya. Produk Domestik Bruto adalah besarnya nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh penduduk yang ada di wilayah tersebut, baik kegiatan produksi oleh warga negara sendiri atau dari warga negara Asing. (Algifri 1998 : 14 )Untuk menggambarkan perubahan-perubahan ekonomi maka diperlukan penyajian angka PDB yang dapat menggambarkan kejadian-kejadian tersebut. Penyajian angka PDB sendiri, biasanya dibedakan menjadi dua yaitu PDB atas dasar harga berlaku dan PDB atas dasar harga konstan. PDB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah dari barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku pada tahun berjalan setiap tahun, sedangkan PDB atas harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan memakai harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar (baseyear).PDB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi suatu daerah, sedangkan PDB atas dasar harga konstan dapat digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Untuk menghitung angka PDB ada tiga pendekatan yang dapatdigunakan, yaitu:a. Pendekatan ProduksiPDB adalah jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Unit-unit produksi tersebut dalam penyajiannya dikelompokkan menjadi 9 sektor atau lapangan usaha, yaitu:1) Pertanian, Perternakan, Perkebunan, Kehutanan dan Perikanan2) Pertambangan dan Penggalian3) Industri Pengolahan4) Listrik, Gas dan Air5) Bangunan/Konstruksi6) Perdagangan, Hotel, dan Restoran.7) Angkutan dan Komunikasi8) Keuangan, Sewa Bangunan, dan Jasa9) Jasa-jasa.b. Pendekatan PendapatanPDB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor produksi yang ikut dalam proses produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Komponen balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan. Semua komponen tersebut dijumlahkan sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak tak langsung lainnya. Dalam pengertian PDB, kecuali faktor pendapatan, termasuk pula komponen penyusutan dan pajak tidak langsung neto.c. Pendekatan PengeluaranPDB adalah penjumlahan semua komponen permintaan akhir, yaitu:1) Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari untung;2) Pengeluaran Konsumsi pemerintah;3) Pembentukan modal tetap domestik bruto;4) Perubahan stok; dan5) Ekspor neto yang dihitung dari ekspor dikurangi impor.Dari ketiga pendekatan penghitungan tersebut, secara konsep seyogyanya jumlah pengeluaran tadi harus sama dengan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dan harus sama pula dengan jumlah pendapatan untuk faktor-faktor produksinya.

2.1.2.Penanaman Modal Asing Langsung Menurut Undang-Undang nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing adalah penenaman modal asing secara langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-Undang di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung, menanggung resiko dari penanaman modal tersebut. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal sebagai pengganti Undang-Undang nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing menyatakan bahwa Penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri. Krugman (2001) menyatakan bahwa yang dimaksud penanaman modal asing langsung (foreign direct investment) ialah arus modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain. Ciri yang menonjol dari penanaman modal asing langsung adalah melibatkan bukan hanya pemindahan sumberdaya tetapi juga pemberlakuan pengendalian (control). Yakni, cabang atau anak perusahaan tidak hanya memiliki kewajiban finansial kepada induk perusahaannya; ia adalah bagian dari struktur organisasi yang sama. Sejalan dengan Krugman, dalam bukunya Salvatore (1996) menyatakan FDI meliputi investasi ke dalam aset-aset secara nyata berupa pembangunan pabrik-pabrik, pengadaan berbagai macam barang modal, pembelian tanah untuk keperluan produksi, pembelanjaan berbagai peralatan inventaris, dan sebagainya. Pengadaan modal asing itu biasanya dibarengi dengan penyelenggaraan fungsi-fungsi manajemen, dan pihak investor sendiri tetap mempertahankan kontrol terhadap dana-dana yang telah ditanamkannya.

2.1.3.Pengaruh Investasi Asing Langsung terhadap PDB di Indonesia. Konsep produk domestik bruto adalah salah satu konsep perhitungan akan pendapatan nasional yang paling penting dibandingkan dengan konsep perhitungan pendapatan naional lainnya. Produk domestik bruto dapat diartikan sebagai nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksian di dalam negara dalam satu tahun tertentu (Sadono Sukirno, 2004). Ada 3 pendekatan dalam menghitung produk domestik bruto suatu negara, yaitu dengan pendekatan pendapatan, pendekatan pengeluaran dan pendekatan produksi. Produk domestik bruto dapat menggambarkan pendapatan nasional suatu negara. Sadono Sukirno (2004) dalam bukunya menyatakan bahwa dengan tingkat pendapatan nasional yang tinggi akan mempengaruhi pendapatan masyarakat, dana selanjutnya pendapatan masyarakat yang tinggi tersebut akan memperbesar permintaan terhadapa barang-barang dan jasa-jasa. Maka keuntungan perusahaan akan bertambah tinggi dan ini akan mendorong dilakukannya lebih banyak investasi.

Dalam gambar dapat dilihat bahwa pada pendapatan nasional sebesar Y0, besarnya investasi pada I0. Adanya kenaikan pada besarnya pendapatan nasional pada Y1 maka investasi akan naik menjadi I1. Adanya kenaikan dalam pendapatan nasional yang dapat diwakilkan dengan produk domestik bruto riil akan menaikan jumlah investasi baik asing maupun dalam negeri langsung ke dalam perekonomian. Besarnya produk domestik bruto suatu negara tiap tahun merupakan salah satu indikator pengukuran ekonomi mengenai besarnya pasar yang dalam jangka panjang akan lebih besar menarik investasi asing langsung (Kesit Bambang, 2003).

2.1.4. Tenaga Kerja Menurut Todaro (2000) pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan angkatan kerja secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar berarti akan menambah tingkat produksi, sedangkan pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti ukuran pasar domestiknya lebih besar. Meski demikian hal tersebut masih dipertanyakan apakah benar laju pertumbuhan penduduk yang cepat benar-benar akan memberikan dampak positif atau negatif kepada pembangunan ekonominya. Dalam model sederhana tentang pertumbuhan ekonomi, pada umumnya pengertian tenaga kerja diartikan sebagai angkatan kerja yang bersifat homogen. Menurut Lewis, angkatan kerja yang homogen dan tidak terampil dianggap bisa bergerak dan beralih dari sektor tradisional ke sektor modern secara lancar dan dalam jumlah terbatas. Dalam keadaan demikian panawaran tenaga kerja mengandung elastisitas yang tinggi. Meningkatnnya permintaan atas tenaga kerja (dari sektor tradisional) bersumber pada ekspansi kegiatan sektor modern. Dengan demikian salah satu faktor yang berpengaruh terhadap ekonomi adalah tenaga kerja. Setiap kegiatan produksi yang akan dilaksanakan pasti akan memerlukan tenaga kerja. Tenaga kerja bukan saja berati buruh yang terdapat dalam perekonomian. Arti tenaga kerja meliputi juga keahlian dan keterampilan yang mereka miliki. Dari segi keahlian dan pendidikannya tenaga kerja dibedakan kepada tiga golongan: 1. Tenaga kerja kasar, yaitu tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau berpendidikan rendah dan tidak mempunyai keahlian dalam suatu bidang pekerjaan; 2. Tenaga kerja terampil, yaitu tenaga kerja yang mempunyai keahlian dari pendidikan atau pengalaman kerja; 3. Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang mempunyai pendidikan yang tinggi dan ahli dalam bidang-bidang tertentu. Menurut Payaman J. Simanjuntak (1995:75) faktor produksi tenaga kerja merupakan faktor produksi yang penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi, bukan hanya dilihat dari tersedianya tenaga kerja tetapi kualitas dan macam tenaga kerja. Spesialisasi dan pembagian kerja menimbulkan peningkatan produktivitas. Keduanya membawa kearah ekonomi produksi skala besar yang selanjutnya membantu perkembangan industri, pembagian kerja menghasilkan pembagian kemampuan produksi para pekerja, setiap pekerja menjadi lebih efisien daripada sebelumnya. Akhirnya produksi meningkatkan berbagai hal, jika produksi naik, pada akhirnya laju pertumbuhan ekonomi juga akan naik. Menurut BPS penduduk berumur 10 tahun ke atas terbagi sebagai Angkatan Kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja dikatakan bekerja bila mereka melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit 1 (satu) jam secara kontinu selama seminggu yang lalu. Sedangkan penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan disebut menganggur (Budi Santosa, 2001). Jumlah angkatan kerja yang bekerja merupakan gambaran kondisi dari lapangan kerja yang tersedia. Semakin bertambah besar lapangan kerja yang tersedia maka akan menyebabkan semakin meningkatkan total produksi di suatu daerah.

2.2.Penelitian Terdahulu2.2.1.Basuki dan Soelistyo (1997)Penelitian tentang kajian mengenai pengaruh penanaman modal asing langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dan tabungan domestik indonesia tahun 1969-1994 dilakukan oleh Basuki dan Soelistyo (1997), menyimpulkan bahwa penanaman modal asing langsung merupakan sumber pertumbuhan paling efisien dibandingkan dengan tabungan domestik dan bantuan luar negeri. Selain itu penanaman modal asing langsung berpegaruh kuat dan positif terhadap tabungan domestik. Data yang ada menunjukan Indonesia masih tertinggal dalam menarik modal asing dibandingkan beberapa negara di Asia, seperti Vietnam, Malaysia, dan Cina. Oleh karena itu, masih harus ditingkatkannya kebijakan dalam menarik lebih banyak modal asing langsung ke Indonesia.

2.2.2.Sarwedi (2002)Sarwedi (2002) dalam penelitiannya yang berjudul Investasi Asing Langsung di Indonesia dan Faktor yang Mempengaruhinya bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya investasi asing langsung yang masuk ke Indonesia. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa faktor GDP, pertumbuhan ekonomi, dan ekspor menunjukan pengaruh positif dan signifikan untuk menjelaskan faktor yang mempengaruhi PMA di Indonesia. Upah pekerja dan stabilitas politik yang diukur menggunakan indikator angka kerusuhan atau pemogokan yang terjadi di Indonesia selama periode penelitian menunjukan hasil yang negatif dan signifikan.

TABEL RINGKASAN PENELITIAN TERDAHULUNOJudul PenelitianPeneliti dan Tahun PenelitianVariabel dan Alat AnalisisKesimpulan

1Kajian Mengenai Pengaruh Penanaman Modal Asing Langsung Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Tabungan Domestik di Indonesia Tahun 1969-1994

Basuki dan Soelistyo (1997)

Variabel Dependen: Foreign Direct Invesment

Variabel Independen :

- Nilai Tukar Dollar terhadap Rupiah

- Tenaga Kerja Terdidik

- PDB per Kapita

- Pertumbuhan Ekonomi

- Sumbangan Industri Manufaktur dalam PDB

.

Seluruh Variabel Independen Berpengaruh Positif dan Signifikan kecuali Variabel Suku Bunga Internasional yang Berpengaruh Negatif dan Signifikan.

2Investasi Asing Lansung di Indonesia dan Faktor yang Mempengaruhinya

Sarwedi (2002)

Variabel Dependen : - Foreign Direct Invesment

Variabel Independen :

- GDP

- Pertumbuhan Ekonomi - Upah Tenaga Kerja

- Variabel Stabilitas Politik

- Nilai Ekspor Total Alat analisis : Model Ordinary Least Square atau OLS dengan Mengaplikasikan Error Correction Model dan Uji Kasualitas Granger.

Variabel GDP, Pertumbuhan Ekonomi, Upah Tenaga Kerja, Nilai Ekspor Total memiliki hubungan positif dan signifikan. Sedangkan Stabilitas Politik memiliki hubungan negatif dan signifikan

2.3.Data yang digunakanBerdasarkan data-data yang diperoleh, maka penulis menggabungkan data-data tersebut agar mudah dibaca oleh aplikasi Eviews 7. Adapun hasil penggabungan datanya adalah sebagai berikut: Tabel Produk Domestik Bruto, Tenaga Kerja, Foreign Direct InvestmentNoTahunProduk Domestik Bruto (Miliar Rp)Tenaga Kerja (Juta orang) Foreign Direct Investment (Miliar Rp)*

120073.950.893.2097,589.820

220084.948.688.40102,0511.380

320095.606.203.40104,4912.210

420106.446.851.90107,4130.760

520117.419.187.10111,2843.420

Pengolahan tahun 2007-2011Sumber : Badan Pusat Statistik*) data sebenarnya menggunakan USD (asumsi 1USD=Rp. 10.000)BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel.Dalam penelitian ini digunakan dua jenis variabel penelitian, yaitu variabel terikat (dependent) dan variabel bebas (independent).1. Variabel Terikat (Dependent Variabel)Variabel dependent merupakan variable yang nilainya terikat atau dipengaruhi oleh variabel independent (bebas). Dalam penelitian ini variabel dependent yang digunakan adalah Produk Domestik Bruto.1. Variabel Independen (independent Variabel)Variabel independent merupakan variabel yang bebas atau tidak terikat pada variable lain. Variabe independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Penanaman Modal Asing (Foreign Direct Investment) (X1) ; dan Tenaga kerja (X2)

3.2.Pengumpulan dataJenis data penelitian yang digunakan adalah data sekunder (time series) selama 5 tahun, yaitu dari tahun 2007 sampai tahun 2011, meliputi penanaman modal asing (dalam USD yang kemudian diubah menjadi milyar Rp), Tenaga Kerja (juta orang), Produk Domestik Bruto (miltar Rp).Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah data yang bersifat dokumenter, yaitu proses pengumpulan data dari data atau dokumen yang ada di lembaga-lembaga pemerintahan seperti BPS dan sumber-sumber lain seperti media cetak, jurnal ekonomi, dan media internet.

3.3.Metode analisisPenelitian ini menggunakan analisis persamaan regresi dengan menggunakan metode regresi kuadrat terkecil atau Ordinary Least Square (OLS) dengan menggunakan software Eviews 7, sehingga menggunakan formula sebagai berikut:Estimation Equation:

=========================Y = C(1) + C(2)*X1 + C(3)*X2

Atau dapat di formulasikan secara sederhana:Y = 0 + 1 X1 + 2 X2 + tKeterangan :0 = intercept1 = koefisien X12 = koefisien X2 Y = Produk Domestik BrutoX1 = Penanaman Modal Asing (Foreign Direct Investment)X2 = Tenaga Kerjat = error terms3.4. HIPOTESISBerdasarkan latar belakang permasalahan dan dasar teori yang digunakan, rumusan hipotesis yang diajukan oleh penulis adalah sebagai berikut :1. Terdapat hubungan positif antara penanaman modal asing dengan Produk Domestik Bruto.2. Terdapat hubungan positif antara Tenaga Kerja dengan Produk Domestik Bruto.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4.1Hasil AnalisisHasil Pengolahan Data (Regresi)Dalam mengolah dan menganalisis data terkait, penulis menggunakan aplikasi Eviews 7. Hasil dari pengolahan tersebut adalah sebagai berikut:

Dependent Variable: PDB

Method: Least Squares

Date: 03/25/14 Time: 06:48

Sample: 2007 2011

Included observations: 5

VariableCoefficientStd. Errort-StatisticProb.

PMA8.4205773.7198522.2636860.1519

TK234.652810.6715821.988570.0021

C-1904260.104414.9-18.237430.0030

R-squared0.999377Mean dependent var567436.0

Adjusted R-squared0.998753S.D. dependent var133629.6

S.E. of regression4718.687Akaike info criterion20.04016

Sum squared resid44532005Schwarz criterion19.80582

Log likelihood-47.10039Hannan-Quinn criter.19.41122

F-statistic1602.957Durbin-Watson stat2.695716

Prob(F-statistic)0.000623

Keterangan:UJINILAIKETERANGAN

R-square0.999377Menunjukkan kemampuan model. Variable independen mampu menjelaskan pengaruhnya sebanyak 99,04% terhadap variable dependen

Adjusted R-squared0.998753Nilai R2 yang sudah disesuaikan

S.E. of regression4718.687Standart error dari persamaan regresi

Sum squared resid44532005Jumlah nilai residual kuadrat

Log likelihood-47.10039Nilai log likehood yang dihitung dari nilai koefisien estimasi

F-statistic1602.957Uji serempak pengaruh semua variable independen (x1) terhadap variable dependen (y)

Prob(F-statistic)0.000623Probabilitas nilai uji F-statistik

Mean dependent var567436.0Nilai mean rata-rata variable dependen (y)

S.D. dependent var133629.6Standart deviasi variable dependen (y)

Akaike info criterion20.04016Digunakan untuk menguji kelayakan model selain menggunakan Uji F. Semakin kecil AIC semakin baik modelnya. Namun nilai ini baru dapat dibandingkan apabila ada model lain yang juga sudah dihitung AIC-nya

Schwarz criterion19.80582Sama seperti AIC, SIC digunakan untuk menguji kelayakan model. Semakin kecil SIC, semakin baik modelnya.

Hannan-Quinn criter.19.41122Sama seperti AIC, HQC digunakan untuk menguji kelayakan model. Semakin kecil HQC, semakin baik modelnya.

Durbin-Watson stat2.695716Nilai Durbin Watson yang digunakan untuk mengetahui apakah ada autokorelasi

Sedangkan persamaan regresinya:Estimation Command:=========================LS PDB PMA TK C

Estimation Equation:=========================PDB = C(1)*PMA + C(2)*TK + C(3)

Substituted Coefficients:=========================PDB = 8.420577*PMA + 234.65278*TK - 1904260

4.2.Pembahasan4.2.1.Analisis RegresiAnalisis regresi dilakukan untuk memprediksi nilai variable dependen dimana apakah ada dampak perubahan pada variabel dependen dan independen. Berdasarkan estimasi diatas diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut: PDB = 8.420577*PMA + 234.65278*TK - 1904260 Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut:1. Nilai koefisien (0 ) = Ketika semua variabel dianggap konstan maka PDB sektor industri akan tetap atau turun 1.904.260.1. Nilai koefisien (1) = ketika penanaman modal asing terjadi kenaikan 1% maka PDB naik sebesar 8,420577 dengan suatu anggapan variabel independen lainnya dianggap konstan.1. Nilai koefisien (2 ) = Ketika tenaga kerja terjadi kenaikan sebesar 1% maka PDB sektor industri mengalami peningkatan 234,65278 dengan suatu anggapan variabel independen lainnya dianggap konstan.

4.2.2. Analisis Korelasi

PDB PMA TKPDB (Y) 1.000000 0.921225 0.998889PMA (X1) 0.921225 1.000000 0.905250TK (X2) 0.998889 0.905250 1.000000

(Y,X1) = 0,92 Hubungan kuat karena mendekati 1 (Y,X2) = 0,99 Hubungan kuat karena mendekati 1

4.2.3.Uji t-StatistikMerupakan pengujian hubungan regresi secara parsial dari faktor-faktor independen (Penanaman Modal Asing dan Tenaga Kerja) terhadap faktor dependen (PDB), apakah signifikan atau tidak signifikan.Ho = b = 0H1 = b 0Disesuaikan dengan t-tabel dengan = 0.05 dan df = 5 dengan hasil T table = 4.032Jika nilai X1 dan X2 lebih dari (-4.032) (4.032) maka signifikan Jika nilai X1 dan X2 kurang dari (-4.032) (4.032) maka tidak signifikan

X1 (PMA) = 2.263686 < 4.032 Tidak signifikanX2 (Tenaga Kerja) = 21.9885 > 4.032 Signifikan

4.2.4.Probabilitas = 0.05Signifikan apabila < 0,05H0 = b = 0 H1 = b 0

X1 (PMA) = 0.1519 > 0,05 Tidak SignifikanX2 (TK)= 0.0021 < 0,05 Signifikan Nilai probabilitas X1 menunjukkan sebesar 0.1519 yang menyatakan bahwa variabel X1 tidak berpengaruh secara signifikan karena nilai probabiltias dari X1 lebih besar dari (0.05 atau 5%) dan menerima H0 melolak Ha.Sedangkan Nilai probabilitas X2 menunjukkan sebesar 0.0021 yang menyatakan bahwa varibel X2 berpengaruh atau signifikan karena nilai probabilitas dari X2 lebih kecil dari (0.05 atau 5%) dan menerima Ha menolak H0.

*Jika nilai < 0,05 Ho ditolak Jika nilai > 0,05 Ho diterima

4.2.5.F-StatistikF-statistik atau biasanya disebut dengan uji stimultan, dimana pengujian ini bertujuan untuk mengetahui semua variabel independen X1 (Penanaman Modal Asing) dan X2 (Tenaga Kerja) secara bersama- sama terhadap variabel dependen Y (PDB)

Jika = 0,05 F Prob = 0.000623

Jadi X1 dan X2 secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap Y (Produk Domestik Bruto)

4.2.6.R-squaredR-square adalah kemampuan dari variabel independen menjelaskan variabel dependen.R-square = 0.999377 *Jika R tinggi = baik

Jadi, variabel X1 (Penanaman Modal Asing) dan X2 (Tenaga Kerja) mampu menjelaskan variabel Y (PDB) sebesar 99% dan 1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan.

BAB VPENUTUP5.1.KesimpulanBerdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :1. Variabel independen (penanaman modal asing dan tenaga kerja secara bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (PDB)2. Angkatan kerja berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap Produk Domestik Bruto. Hal ini berarti bahwa tenaga kerja berperan penting dalam peningkatan Produk Domestik Bruto.3. Penanaman Modal Asing berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Produk Domestik Bruto. Hal ini akibat adanya kegiatan-kegiatan ekonomi pada suatu daerah saja dan tidak terjadi persebaran yang merata. Dampak dari adanya pemusatan kegiatan ekonomi, yaitu ada daerah yang tingkat pertumbuhan ekonominya tinggi tapi di sisi lain ada daerah yang tingkat pertumbuhan daerahnya rendah.5.2.SaranBerdasarkan kesimpulan yang telah dirinci diatas, saran-saran yang dapat diberikan antara lain sebagai berikut:1. Untuk meningkatkan peranan penanaman modal asing perlu adanya koordinasi peraturan perundang-undangan yang jelas sehingga tercipta iklim investasi yang kondusif serta pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Mudara, I Made Yogatama Pande. 2011. Pengaruh Produk Domestik Bruto, Suku Bunga, Upah Pekerja, Dan Nilai Total Ekspor Terhadap Investasi Asing Langsung Di Indonesia (1990-2009). Semarang: Univeritas DiponegoroRinaldi, Rafli. 2013. Analisis Pengaruh Konsumsi Pemerintah, Investasi Pemerintah, Investasi Swasta, dan Angkatan Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Regional (Studi Kasus Propinsi Jawa Timur Tahun 2007-2011). Malang: Universitas Brawijayahttp:// www.bps.go.id http://id.wikipedia.org/wiki/Investasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_kerja