bab i foreign exchange

Upload: gilangbagusm

Post on 15-Oct-2015

152 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • ACI Indonesia (Forexindo)

    Bab I. Foreign Exchange

    1.1 Pendahuluan 1.1.1 Foreign Exchange Transaksi Foreign exchange (FX) adalah jual/beli valuta asing dalam bentuk devisa umum yang dil-akukan secara tunai atau berjangka antara 2 (dua) mata uang dengan penyerahan dana sesuai kesepakatan. Transaksi FX melibatkan pembelian satu mata uang terhadap penjualan jenis mata uang yang lain, penyelesaian, dan pengiriman dananya jatuh pada tanggal tertentu. Exchange Rates (nilai tukar/kurs) ada-lah harga per unit suatu mata uang yang dinyatakan dalam unit mata uang lain.

    1.1.2 Tujuan Transaksi Bank melakukan transaksi FX dengan berbagai tujuan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing. Secara umum, tujuan dari dilakukannya transaksi FX dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu :

    1. Commercial 2. Hedging 3. Banking Book 4. Trading

    Commercial Transaksi FX Commercial ditujukan untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan valuta asing, seperti keperluan nasabah pelaku ekspor dan impor yang membutuhkan valuta asing untuk membiayai bisnis mereka. Hedging Transaksi FX Hedging ditujukan untuk menghapuskan atau mengurangi dampak dari fluktuasi mata uang, suku bunga, atau harga komoditas terhadap eksposur yang dimiliki oleh bank.

    Banking Book Banking Book didefinisikan sebagai semua posisi yang ditujukan untuk kepentingan pemenuhan likuiditas dan pengelolaan asset & liability bank secara optimal. Trading Transaksi FX Trading ditujukan untuk memanfaatkan perubahan/ fluktuasi nilai tukar dengan tujuan un-tuk memperoleh keuntungan bagi bank.

    1.1.3 Perkembangan Pasar Foreign Exchange Seiring berkembangnya perdagangan internasional, terbentuklah bank dagang internasional. Bank dagang tersebut mulai berkembang dengan membuka cabang dan mengembangkan hubungan dengan bank kore-sponden di negara lain. Perkembangan sistem pembayaran ditunjukkan dengan adanya Bills of Exchange yang merupakan surat perintah untuk membayarkan pihak ketiga sebesar nominal yang dituliskan. Kema-juan ini menunjukkan bahwa pasar lebih fleksibel dengan lebih mudah dan lebih cepat. Secara umum pertumbuhan transaksi valuta asing di pasar kedua banyak mendapat hambatan antara lain permasalahan jarak, teknologi, serta kejadian-kejadian politik internasional. Untuk lebih jelasnya akan di jabarkan dalam subbab berikut beserta bagaimana perkembangan sistem keuangan global dalam fase-fase penting, serta perkembangannya di Negara Indonesia.

    Modul Treasury Level Basic 1

  • ACI Indonesia (Forexindo)

    Perkembangan Sistem Keuangan Global Mata uang dan nilai tukar diciptakan dengan tujuan untuk memfasilitasi perdagangan barang dan jasa. Nilai tukar sangat dibutuhkan untuk menjalankan transaksi perdagangan internasional, dalam ken-yataannya sistem pembayaran internasional telah berkembang dengan lebih modern.

    Perkembangan sistem keuangan internasional terbagi kedalam beberapa fase penting sebagi berikut :

    Standar Emas (Gold System 1870-1930an) Standar Emas mulai digunakan pada tahun 1821 di Inggris yang merupakan sistem keuangan pertama yang digunakan di internasional. Sistem ini pada intinya adalah negara akan mencairkan mata uang mere-ka berdasarkan cadangan emas yang mereka miliki. Selama masa tersebut, sistem moneter internasional didukung oleh cadangan emas yang negara tersebut miliki. Berdasarkan sistem ini, nilai tukar ditetapkan dalam hubungannya dengan nilai emas. Sistem Bretton Woods (1944 -1973) Sistem Bretton Woods dibentuk karena adanya kebutuhan sistem moneter yang dapat mengatasi dampak Perang Dunia II. Berdasarkan pengalaman Perang Dunia I, sesudah perang adalah masa yang sulit bagi perekonomian dunia. Perang Dunia II yang terjadi pada era tahun 1940an turut membawa tekanan pada sistem perdagangan internasional. Setelah berakhirnya perang dunia, para pemimpin internasional segera melakukan pertemuan dalam rangka mempercepat pemulihan perdagangan internasional dan pertum-buhan ekonomi. Selain itu pada pertemuan di Bretton Woods terumuskanlah tiga instrument keuangan internasional, yaitu:

    1. IMF, lembaga keuangan moneter yang diciptakan dalam rangka memastikan lingkungan moneter yang stabil.

    2. World Bank, lembaga keuangan multilateral pemberi dana bantuan pembangunan ke negera-negara berkembang dan negara yang sedang dalam masa transisi

    3. General Agreement on Tariff and Trade (GATT), yang merupakan kesepakatan umum mengenai tarif dan perdagangan dalam perumusan aturan -aturan untuk perdagangan dunia.

    Perjanjian Smithsonian (1971) dan Nilai Tukar Mengambang (1973) Setelah ditinggalkannya sistem Bretton Woods, sebuah kesepakatan yang dicapai oleh kelompok 10 nega-ra (G 10) pada tahun 1971 yang secara efektif mengakhiri sistem nilai tukar tetap yang didirikan berdasar-kan Perjanjian Bretton Woods. Perjanjian Smithsonian membangun kembali sistem internasional nilai tukar tetap tanpa dukungan emas, dan memungkinkan untuk terjadinya devaluasi dolar AS. Perjanjian ini adalah kali pertama di mana nilai tukar mata uang yang dinegosiasikan.

    The Euro (1989) Salah satu kejadian besar dalam sistem moneter internasional adalah terbentuknya mata uang Euro yang menjadi mata uang utama untuk 12 Negara di Eropa. Penetapan mata uang Euro merupakan salah satu bentuk integrasi dan kelahiran Uni Eropa. Kejadian ini terjadi pada tahun 1989 setelah publikasi laporan Delors yang menyatakan kebutuhan untuk penciptaan mata uang tunggal untuk Eropa dan suatu Bank Sentral Eropa. Dalam pelaksanaan pembentukan mata uang Euro tidak membutuhkan waktu yang sing-kat, pada tahun 1991 Perjanjian Maastricht setuju untuk menciptakan mata uang tunggal Euro dan menetapkan jadwal tiga tahap untuk mencapai EMU penuh. Tahap ketiga dan terakhir dimulai pada tahun 1999 dan pengenalan fisik Euro dimulai pada tanggal 1 Januari 2002 sampai pada bulan Juli 2002.

    1.1.4 Terminologi Transaksi forex selalu melibatkan proses pricing yang berupa pemberian quotasi harga kepada nasabah. Contoh dan quotasi harga dan terminologi terkait pemberian quotasi tersebut adalah sebagai berikut :

    Modul Treasury Level Basic 2

  • ACI Indonesia (Forexindo)

    Spot Rate USD/IDR pada harga 9420 9425

    Quotasi diberikan oleh pihak quoting bank atas permintaan dari asking bank. Currency pair dari quotasi tersebut adalah USD/IDR, dimana US Dollar sebagai reference currency

    dan IDR sebagai non-reference currency Quotasi yang diberikan berupa two-way quotation yang terdiri dari bid (9420) dan offer (9425) Pengertian Bid dan Offer tergantung pada posisi para pihak, yaitu sebagai asking bank atau quoting

    bank Spread dari quotasi tersebut adalah 5 pips Pemberian quotasi kepada nasabah dilakukan berdasarkan prediksi dealer mengenai pergerakan pasar

    (Bullish dan Bearish trend) Bank juga hams mempertimbangkan posisi long atau short dan posisinya sebelum dan sesudah

    melakukan quotasi Untuk mendapatkan keuntungan Bank akan menetapkan margin tertentu yang merupakan selisih dari

    harga pasar Penjelasan mengenai terminogi terkait transaksi FX akan dijelaskan lebih lanjut.

    1.1.4.1 Reference & Non -Reference Currency Reference Currency Merupakan mata uang yang menjadi acuan untuk menentukan nilai suatu portofolio. Secara sederhana, reference currency adalah mata uang pertama dalam suatu pasangan mata uang asing atau mata uang da-sar. Hal tersebut menunjukan berapa banyak unit reference currency yang diperdagangkan terhadap unit non-reference currency. Sebagai contoh, jika rate USD/CHF adalah 1.6350, maka itu artinya 1 USD = 1.6350 CHF. Non-Reference Currency Mata uang yang merupakan lawan dari reference currency dan menjadi mata uang kedua dalam satu pasangan mata uang yang diperdagangkan. Setiap laba atau mgi dalam transaksi dinyatakan dalam non-reference currency.

    1.1.4.2 Bid & Offer/Ask Pasar perdagangan FX diperdagangkan pada dasarnya dengan menggunakan sistem dua arah atau Two-way Quotations. Bid Rate (Kurs Beli) Bid Rate adalah kesediaan dari pihak yang memberikan harga (quoting bank) untuk membeli suatu mata uang atau kesediaan pihak yang menanyakan harga ( asking bank ) untuk menjual di harga beli quoting bank. Offer Rate (Kurs Jual) Offer Rate adalah adalah kesediaan dari pihak yang memberikan harga (quoting bank) untuk menjual suatu mata uang atau kesediaan pihak yang menanyakan harga ( asking bank ) untuk membelil di harga jual quoting bank. Spread Selisih harga diantara bid dan offer dikenal sebagai spread. Ini menggambarkan selisih kurs yang digunakan ketika suatu mata uang dibeli dan dijual, dan juga menggambarkan risiko dalam menetapkan nilai tukar untuk dua macam mata uang pada suatu waktu tertentu.

    Modul Treasury Level Basic 3

  • ACI Indonesia (Forexindo

    1.1.4.3 Asking & Quoting Bank Asking Bank Asking Bank adalah pihak dalam perdagangan FX yang berfungsi untuk menanyakan harga kepada coun-terBank. Untuk pihak Asking Bank harga yang digunakan dalam membeli suatu pasangan mata uang ada-lah Offer Rate dan ha,rga yang digunakan dalam menjual suatu pasangan mata uang adalah Bid Rate. Quoting Bank Quoting Bank adalah pihak dalam perdagangan FX yang berfungsi memberikan harga kepada counter-Bank. Untuk pihak Quoting Bank harga yang digunakan dalam membeli suatu pasangan mata uang ada-lah Bid Rate dan harga yang digunakan dalam menjual suatu pasangan mata uang adalah Offer Rate.

    1.1.4.4 Pip Pip (percentage in point) adalah unit terkecil harga pada setiap pasangan mata uang. Dalam perdagangan FX, hampir semua pasangan mata uang terdiri dari 4 digit yang signifikan. Sebagai contoh misalnya EUR/USD diperdagangkan pada harga 1 EUR = 1.2583. Pada contoh tersebut, satu pip sama dengan pe-rubahan terkecil di tempat desimal keempat, yaitu 0.0001. Namun berbeda untuk pasangan mata uang seperti USD/JPY dan USD/IDR. Sebagai contoh, USD/JPY diperdagangkan pada harga 79.56, maka da-lam kuotasi harga tersebut, 1 pip adalah 0.01. Sedangkan untuk USD/IDR, misalnya diperdagangkan pada harga 9,476, maka 1 pip adalah 1 (tanpa desimal).

    1.1.4.5 Bullish & Bearish Trend Kecenderungan pergerakan harga dalam satu arah disebut trend (tren). Tren terbagi dua yaitu bullish trend dan bearish trend Tren yang terjadi secara umum dinyatakan sebagai pergerakan reference curren-cy terhadap non-reference currency. Bullish Trend (Reference) Bullish Trend adalah tren dimana reference currency cenderung menguat terhadap non-reference curren-cy

    Bearish Trend Bearish Trend adalah tren dimana reference currency cenderung melemah terhadap non-reference cur-rency.

    1.1.4.6 Long & Short Position Setiap dilakukannya transaksi FX, karena setiap transaksi selalu menukarkan suatu mata uang dengan mata uang asing yang lain, maka setiap transaksi akan menghasilkan hal yang disebut position atau posisi baik bagi pihak Quoting maupun Asking. Posisi tersebut dibagi menjadi dua jenis posisi yaitu long dan short position. Long Long adalah posisi yang tercipta dari hasil pembelian suatu pasangan mata uang asing. Contoh seder-hananya adalah apabila seorang dealer membeli 1 juta NZD/USD, maka posisi dealer tersebut bisa dise-but long 1 juta NZD/USD. Short Short adalah posisi yang tercipta dari hasil penjualan suatu pasangan mata uang asing. Contoh seder-hananya adalah apabila seorang dealer menjual NZD/USD 1 juta, maka posisi dealer tersebut bisa disebut NZD/USD short 1 juta.

    Modul Treasury Level Basic 4

  • ACI Indonesia (Forexindo)

    Square Square adalah posisi yang tercipta setelah menutup posisi long atau short yang ada. Sebagai contoh ada-lah apabila seorang dealer sedang memiliki posisi long USD/IDR 1 juta, sang dealer menutup posisi ter-sebut dengan melakukan sell USD/IDR 1 juta. Posisi yang tercipta setelah itu disebut square.

    1.1.4.7 Profit & Loss Profit Profit terjadi apabila bank menjual pada harga yang lebih tinggi daripada harga beli. Contoh sederhana, apabila Bank A mengambil posisi short 1 juta USD/IDR pada harga 9350 dan menutup posisi tersebut dengan membeli 1 juta USD/IDR pada harga 9200. Loss Loss terjadi apabila bank menjual pada harga yang lebih rendah daripada harga beli. Contoh sederhana, apabila Bank B mengambil posisi long 1 juta AUD/USD pada harga 1.0230 dan menutup posisi tersebut dengan menjual 1 juta AUD/USD pada harga 1.0220.

    1.1.4.8 Deal & Value Date Deal Date Deal date adalah waktu dimana transaksi berlangsung. Value Date/Settlement Date Value date adalah waktu dimana settlement dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan. Value date dalam transaksi FX terbagi menjadi today, tomorrow, spot, dan forward. 1.1.4.9 Mark to Market

    Mark to market adalah suatu kegiatan membandingkan harga dan suatu pasangan mata uang atau instru-men keuangan yang lain yang ada di pasar, dengan biaya dan posisi yang sedang dipegang, bertujuan un-tuk menghitung potential profit/loss yang dapat terjadi.

    1.1.4.10 Over The Counter

    Over the Counter adalah transaksi pertukaran instrumen keuangan yang dilakukan langsung diantara dua pihak tanpa melalui bursa perdagangan resmi. Foreign Exchange adalah salah satu instrumen keuangan yang diperdagangkan secara over the counter dikarenakan tidak ada bursa resmi yang mem-perdagangkannya. Perdagangan berlangsung dimana terdapat pihak penjual dan pembeli yang bertemu secara langsung dan melakukan transaksi.

    1.1.5 Pelaku Pasar Pasar devisa merupakan pasar terbesar di dunia dengan waktu perdagangan 24 jam waktu transaksi dan likuiditas 5 hari perminggu dengan komisi yang rendah jika ada komisi. Pasar devisa adalah pasar yang counterBanknya jarang bertemu satu sama lain secara fisik dan lebih sering berinteraksi melalui sambun-gan teknologi informasi yang lebih cepat dan langsung. Peserta-peserta dari pasar devisa bervariasi mulai dari bank-bank komersial raksasa, perusahaan-perusahaan multinasional, bank sentral, hingga ke individu. Para pelaku dari pasar devisa dapat diklasifikasikan menjadi enam kategori:

    1. Pedagang dan Investor 2. Dealer 3. Pialang 4. Arbitrageur 5. Spekulator 6. Bank sentral

    Pedagang dan Investor

    Modul Treasury Level Basic 5

  • ACI Indonesia (Forexindo)

    Pedagang dan investor yang dimaksud dalam peserta pasar forex adalah pihak yang sebagian besar transaksinya terkait dengan perdagangan intemasional atau investasi. Transaksi tersebut mengakibatkan komitmen untuk dilaksanakan atau menerima pembayaran dalam mata uang asing dan kebutuhan dari kelompok ini untuk mengkonversi mata uang. Banyak dari peserta ini adalah perusahaan multinasional yang biasanya bertransaksi untuk memenuhi kebutuhan operasi mereka. Kebutuhan dari pedagang dan investor untuk mengkonversi mata uang inilah yang menjadi alasan utama untuk keberadaan pasar devisa. Dealers Dealers adalah pihak yang memperoleh profit/loss dari transaksi jual/beli dengan peserta pasar yang lain. Dealers merupakan bagian dari unit treasury yang ada di Bank-bank Komersial yang statusnya telah de-visa. Pialang/Money Broker Money Broker adalah pihak yang menghubungkan penjual dan pembeli. Money Broker adalah suatu pe-rusahaan perantara yang menghubungkan pihak penjual dan pembeli di pasar valas tanpa harus me-nyebutkan nama kedua pihak tersebut. Money Broker dapat menawarkan harga yang lebih baik serta menjaga kerahasiaan identitas-identitas pihak dan klien mereka. Selain itu, kecepatan dan network mereka yang luas adalah hal yang ditawarkan dari perusahaan pialang. Arbitrageurs Arbitrageurs mendapatkan keuntungan dengan menemukan perbedaan harga yang membuat mereka mampu untuk membeli murah dan menjual dengan mahal. Kegiatan tradisional arbitrage dianggap non-risk takers yang berbeda dengan spekulator yang mencari keuntungan dari transaksi yang riskan. Mereka juga dibedakan dari dealers dan pialang karena mereka bertindak atas inisiatif mereka sendiri. Spekulator Spekulator adalah pihak yang bertransaksi dalam pasar devisa karena adanya keuntungan yang di-antisipasi tetapi tidak pasti sebagai akibat dari perubahan nilai tukar. Bank Sentral Bank sentral adalah otoritas moneter yang berfungsi menjaga stabilitas nilai tukar pada masing -masing negara dengan berbagai kebijakan moneter. 1.2 Produk 1.2.1 Jenis Transaksi Transaksi FX dibedakan berdasarkan waktu transaksi (deal date) dan waktu penyelesaian transaksi untuk diserahkan secara fisik (value date) yaitu transaksi today, tomorrow, spot, dan forward. Transaksi FX ju-ga dapat berupa transaksi swap yaitu berupa sepasang transaksi FX berlawanan yang disepakati pada deal date.

    1.2.1.1 Cash Transaction Transaksi FX yang jarak antara waktu transaksi dan penyelesaian transaksi tidak sampai dengan dua hari disebut dengan cash transaction. Cash transaction terdiri dari transaksi today, tomorrow, dan spot. Transaksi Today Transaksi FX today adalah pembelian atau penjualan valuta asing, dimana penyerahannya dilakukan da-lam dua hari kerja berikutnya setelah tanggal transaksi. Contoh : jika transaksi terjadi pada tanggal 5 Juni 2012, maka deal date dan value date jatuh pada tanggal 5 Juni 2012. Transaksi Tomorrow

    Modul Treasury Level Basic 6

    1

    I

    I

    I

    1 1

    t

    1 d a

    y

    I C n

    F F a

    It

    1

    T fi n

    Iv

  • ') ACI Indonesia (Forexindo)

    r Transaksi FX tomorrow adalah pembelian atau penjualan valuta asing, dimana penyerahannya dilakukan dalam satu hari kerja berikutnya setelah tanggal transaksi. Contoh : jika transaksi terjadi pada tanggal 5 Juni 2012, maka value date jatuh pada tanggal 6 Juni 2012.

    .1 Transaksi Spot Transaksi FX spot adalah pembelian atau penjualan valuta asing, dimana penyerahannya dilakukan dalam dua hari kerja berikutnya setelah tanggal transaksi. Nilai dari transaksi spot (spot rate) merupakan dasar perhitungan nilai tukar valuta lainnya. Sebagai contoh, jika Bank A melakukan transaksi spot USD/IDR dengan Bank B pada tanggal 22 Juni 2012 (deal date) yang jatuh pada hari Jum' at, maka value date dari transaksi tersebut adalah tanggal 26 Juni 2012, dengan catatan tidak ada libur lain dalam rentang hari tersebut. Dalam transaksi spot, dilakukan settlement dalam dua hari. Settlement dua hari ini terjadi karena pasar valuta asing adalah kegiatan global dan oleh karena itu perbedaan waktu 12 jam harus diperhitungkan. Adanya waktu dua hari memberikan ruang untuk memeriksa perincian tentang apa, dimana, berapa besar dana yang harus dikirim, dan melaksanakan pengiriman dana. 1.2.1.2 Transaksi Forward dan Swap Transaksi Forward Transaksi forward adalah transaksi pembelian atau penjualan suatu mata uang yang kursnya disetujui dua counterparty pada hari ini dan tanggal penyerahan secara fisiknya ditentukan serta lebih dari dua hari kerja setelah hari transaksi. Contoh: jika deal date terjadi pada tanggal 4 juni 2012 dan value date pada tanggal 11 Juni 2012, maka transaksi tersebut merupakan transaksi forward. Transaksi Swap Transaksi swap adalah transaksi simultan pembelian atau penjualan suatu mata uang tertentu diikuti dengan kontrak penjualan atau pembelian mata uang (currency) tertentu diikuti dengan kontrak penjualan atau pembelian mata uang yang dimaksud pada masa yang akan datang. Jenis transaksi swap ini ada dua yaitu transaksi swap buy/sell dan sell/buy. Berikut adalah tahapan suatu transaksi FX swap :

    1. Deal date yaitu tanggal terjadinya transaksi 2. Tanggal pertukaran pertama (first leg/near date) : transaksi pertama dari transaksi swap. 3. Tanggal pertukaran kedua (second leg/far date) : transaksi kedua dari transaksi swap.

    1.2.2 Cross Rate Cross rate adalah pertukaran nilai tukar diantara dua mata uang yang tidak melibatkan USD. Hubungan nilai antara dua mata uang biasanya ditentukan dengan perbandingan setiap nilai mata uang terhadap Dol-lar Amerika Serikat.

    Biasanya kuotasi harga yang ada di pasar adalah USD/IDR, USD/JPY, atau GBP/USD maupun ELTR/USD dan yang lainnya yang mengandung mata uang USD. Pada suatu saat bank lain atau nasabah akan meminta kuotasi harga untuk JPY/IDR, GBP/EUR atau kuotasi lain yang tidak terdapat mata uang USD. Hal tersebut adalah cross rate dan dalam menjalankannya kita perlu melakukan perhitungan ter-lebih dahulu

    1.2.3 Bank Notes Transaksi banknotes yang merupakan bagian dari pasar valuta asing adalah transaksi yang melibatkan fisik dari salah satu atau kedua mata uang yang diperdagangkan tersebut. Transaksi banknotes yang sering melibatkan penggunaan uang kertas rawan terhadap pemalsuan. Oleh karena itu banknotes dilengkapi

    5

    Modul Treasury Level Basic 7

    L.

    I

    1

  • ACI Indonesia (Forexindo)

    dengan berbagai alat pengaman. Selain itu, wujud fisik dari banknotes menyebabkan banknotes rentan terhadap penurunan nilai akibat penurunan kualitas fisik dari banknotes tersebut.

    1.3 Mekanisme Transaksi Mekanisme transaksi FX terbagi menjadi beberapa langkah. Langkah-langkah mekanisme transaksi For-eign Exchange adalah :

    1. Analisis dan Evaluasi 2. Eksekusi dan Proses Transaksi 3. Manajemen Posisi

    Ilustrasi mekanisme transaksi FX ditunjukan pada Gambar 1.3-1.

    Gambar 1.3-1 Mekanisme Transaksi Foreign Exhange

    1.3.1 Analisis Pasar Analisis pasar atau Market Analysis adalah analisis mengenai pergerakan harga/kurs dari pasangan-pasangan mata uang asing yang diperdagangkan di masa depan. Analisis pergerakan kurs ini sangat pent-ing

    dengan melakukan prediksi yang tepat maka pelaku pasar dapat meraih keuntungan atau terhindar dari kerugian dari transaksi FX yang diakibatkan pergerakan pasar. Saat ini, terdapat dua tipe analisis yang biasa dilakukan oleh pelaku pasar di pasar FX untuk memprediksi pergerakan kurs di masa depan. Tiga tipe analisis tersebut adalah :

    Fundamental Analysis Technical Analysis Market Sentiment Analysis

    Sebelum dapat melakukan analisis pasar menggunakan kedua tipe diatas, kita perlu melakukan pencarian data dan informasi untuk dapat melakukan analisis dengan baik. Data dan informasi yang diperlukan menyangkut statistik pergerakan harga dan juga kondisi perekonomian negara-negara yang berpengaruh terhadap pergerakan harga. Penjelasan detail mengenai kedua tipe analisis tersebut akan dijelaskan pada sub-bab tersendiri.

    Modul Treasury Level Basic 8

    I\ n

    E

    1

    A

    st kk

    A

    1.

    A S( so ke di

    se st m

    B(

  • n

    h a

    8

    o)

    an

    ACI Indonesia (Forexindo)

    1.3.2 Proses Transaksi Proses transaksi adalah pelaksanaan transaksi FX yang dilakukan oleh Bank. Dalam proses transaksi hal-hal yang hams diperhatikan adalah:

    1. Limit 2. Media Dealing 3. Pricing 4. Konfirmasi Transaksi

    1.3.3 Manajemen Posisi Manajemen posisi adalah bagaimana cara mengelola posisi yang sudah diambil atau sedang dipegang. Manajemen posisi berkaitan erat dengan mark to market dan menetapkan target dan transaksi setelah mengambil posisi. Mark to market akan menunjukkan posisi yang ada kedalam tiga kategori yaitu :

    1. In the money 2. At the money 3. Out the money

    Dalam menetapkan target transaksi, hal-hal yang hare's ditentukan adalah : 1. Loss Limit 2. Target Profit

    1.4 Analisis Pasar Analisis pasar adalah analisis mengenai pergerakan harga dan pasangan mata uang asing yang di- perdagangkan di pasar. Analisis ini sangat penting bagi pelaku pasar untuk membuat prediksi yang tepat sebelum melakukan transaksi valuta asing sehingga dapat meraih keuntungan atau terhindar dan keugian karena pergerakan pasar. Analisis pasar ada 3 macam:

    1. Fundamental Analysis (Analisis Fundamental) 2. Technical Analysis (Analisis Teknikal) 3. Market Sentiment Analysis (Analisis Sentimen Pasar)

    1.4.1 Analisis Fundamental Analisis fundamental adalah metode analisis menggunakan kekuatan fundamental clan suatu negara. Secara umum kekuatan fundamental suatu negara ditunjukan dengan data-data ekonomi negara ber-

    3.- sangkutan. Para dealer memprediksi pergerakan harga dengan menterjemahkan berbagai informasi t- keadaan ekonomi, termasuk berita, laporan bisnis, indikasi kebijakan barn pemerintah serta laporannya,

    dan bahkan juga minor. Bagaimanapun juga, pergerakan harga yang dramatis dapat terjadi apabila ada peristiwa yang tidak diharapkan terjadi. Peristiwa tersebut bisa berupa kenaikan suku bunga dari bank

    si sentral sampai peristiwa politik ataupun kegiatan perang. Meskipun demikian, seringkali bukanlah peri-stiwa itu sendiriyang menggeralckan pasar, akan tetapi pengharapan dan sebuah peristiwa itulah yang menciptakan pergerakan pasar.

    Beberapa faktor fundamental yang berpengaruh terhadap Forex antara lain sebagai berikut: 1. Faktor Ekonomi 2. Faktor Keuangan dan Moneter 3. Faktor Politik dan Sosial 4. Faktor Eksternal, Bencana Alam dan Kerusuhan 5. Faktor Harga Komoditas

    Modul Treasury Level Basic 9

  • ACI Indonesia (Forexindo)

    1.4.1.1 Faktor Ekonomi Dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi fundamental perekonomian suatu negara, indikator ekonomi merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dan menjadi bagian penting dan keseluruhan faktor fundamental itu sendiri. Selain itu, ada juga indikator-indikator penting yang sering digunakan dalam analisis fundamental sebagai berikut:

    Fundamental Indicator

    Economic Indicator

    Inflation Indicator

    Employment Indicator

    Leading Indicator

    Industrial Sector Indicato

    Gambar 1.4-1 Turunan dari Analisis Fundamental

    Indikator Ekonomi: Gross Domestic Product (GDP) GDP mencerminkan tingkat pendapatan per kapita rata-rata suatu negara. GDP mengukur nilai mata uang negara tersebut atas barang dan jasa yang dihasilkan di negara tersebut tanpa memperhatikan bahwa ba-rang dan jasa tersebut dihasilkan dan asset milik siapa (milik negara lain/join), atau oleh siapa. Gross National Product (GNP) GNP diartikan sebagai total produk (barang) dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara satu negara da-lam kurun waktu tertentu, baik warga negara yang bertempat tinggal atau bekerja di dalam negeri maupun warga negara yang bertempat tinggal atau bekerja di luar negeri. Trade Balance Trade balance merupakan selisih antara nilai ekspor dikurangi nilai impor sebuah negara. Nilai minus menunjukkan bahwa impor lebih besar dibanding ekspornya, dan sebaliknya jika positif itu menunjukkan ekspor lebih besar dibandingkan impor. Purchasing Power Parity Purchasing power parity merepresentasikan hubungan antara harga barang dan jasa dengan nilai tukar mata uang asing. Purchasing power parity merupakan suatu model yang menerangkan bagaimana tingkat pertukaran saat ini cenderung untuk menyesuaikan perbedaan tingkat inflasi. Interest Rate Decision Interest rate decision merupakan hasil pertemuan yang dilakukan oleh bank sentral tiap-tiap negara untuk mengumumkan kebijakan suku bunga bank sentral yang akan dijadikan sebagai patokan bagi bank-bank lainnya di negara tersebut. Suku bunga tersebut pada akhirnya akan menentukan besarnya suku bunga deposito, kredit, tabungan dan berbagai kebijakan pinjam-meminjam lainnya pada dunia perbankan di negara itu. Dapat dikatakan kebijakan suku bunga merupakan salah satu aksi final Bank Sentral terhadap berbagai kondisi ekonomi yang terjadi di negaranya.

    Modul Treasury Level Basic 10

  • g

    Li

    ACI Indonesia (Forexindo)

    Beige Book Federal Reserve Bank (bank sentral Amerika) di setiap cabang mengumpulkan informasi mengenai kondisi ekonomi di daerahnya masing-masing. Informasi didapatkan dari laporan direktur bank atas hasil wawancaranya dengan pengusaha, pakar ekonomi, ahli pemasaran, dan sumber-sumber lain. Beige book merangkum semua informasi tersebut. Indikator Sektor Industri: Durable Goods Order Durable goods order merupakan index dari pemerintah untuk mengukur volume dollar pada durable goods. Durable goods merupakan kata yang digunakan untuk mewakili kelompok barang (baik baru ataupun bekas) yang memiliki masa kegunaan lebih dari tiga tahun (selain barang yang termasuk dalam kategori barang yang digunakan oleh departemen pertahanan dan transportasi). Industrial Production Data industrial production merupakan kunci bagi pengukuran hasil produksi (berupa barang dan jasa) yang diperoleh dan pabrik, pertambangan, dan lain-lain. Capacity Utilization Data capacity utilization menghitung rata-rata kapasitas penggunaan mesin pada pabrik

    -pabrik tersebut, yakni berapa persen efisiensi yang dicapai. Chicago Purchasing Manager's Index (PMI) PMI didasarkan pada survei terhadap lebih dan 200 manager pembelian untuk industri manufaktur di kota Chicago. Kota tersebut dianggap sebagai wakil negara bagian Amerika dalam perkembangan industri manufaktur.

    Indikator Inflasi: Consumer Price Index (CPI) CPI merupakan indeks yang mengukur perubahan harga kelompok kebutuhan barang dan jasa, seperti makanan, energi, transportasi, properti, pendidikan, dan kesehatan. CPI dikenal juga sebagai indeks kebu-tuhan hidup (cost of living). Producer Price Index (PPI) PPI menghitung harga rata-rata suatu barang di tingkat grosir. PPI membagi indeks dalam 3 kategori ba-rang, yaitu industri, komoditas, dan stage of processing. Consumer Confidence Index (CO) CCI merupakan survey terhadap 5000 konsumen mengenai sikap dan respon mereka terhadap situasi saat itu dan harapan mereka.

    ar Indikator Ketenagakerjaan: at

    Employment Cost Index (ECI) ECI digunakan untuk mengukur perubahan atas biaya SDM, yaitu gaji/upah pekerja, tunjangan, dan lain-lain. Employment Situation Employment situation merupakan laporan yang berisi rangkuman informasi ketenagakerjaan di Amerika, seperti tingkat pengangguran/ unemployment rate, rata-rata pendapatan harian dan mingguan tenaga kerja, dan non-farm payrolls (NFP). Non

    -Farm Payrolls (NFP) NFP termasuk salah satu berita yang paling ditunggu-tunggu oleh kebanyakan trader fundamentalis. Non farm payrolsl (dikeluarkan oleh US) muncul sebulan sekali pada hari Jumat minggu pertama. Non Farm

    10 Modul Treasury Level Basic

    slc ga di ap

    11

  • ACI Indonesia (Forexindo)

    Payroll mengukur besarnya pengeluaran pemerintah dalam pembayaran gaji diluar sektor pertanian dibandingkan bulan sebelumnya. Average Earning Index (AEI) AEI merupakan berita ekonomi ini biasanya dikeluarkan oleh Inggris dan Kanada. AEI memberikan in-formasi pendapatan para pekerja dan hubungannya dengan tingkat inflasi melalui indikator fundamental lainnya yang disebut Retail Prices Index (RPI). Retail Sales Index retail sales menghitung jumlah total penjualan barang pada level retail di seluruh kawasan suatu negara (tidak termasuk penjualan jasa). Personal Expenditure/Consumption Data ini merepresentasikan pengeluaran rumah tangga dari semua sumber. Indeks ini membagi konsumsi konsumen dalam 3 bagian, yaitu konsumsi terhadap "durable goods", "nondurable goods", dan service (jasa). Existing Home Sales/Housing Start Existing home sales merupakan laporan yang mengukur rata-rata penjualan rumah baru dan merupakan indikator utama pertumbuhan ekonomi dalam sektor properti.

    Leading Indikator dan Indikator Penting Lainnya: Personal Income Index ini merepresentasikan pendapatan rumah tangga dari semua sumber. Index ini membagi konsumsi konsumen dalam 3 bagian, yaitu konsumsi terhadap "durable goods", "nondurable goods", dan service (jasa). Institute of Supply Management Manufacturing Index (ISM -MI) Indeks ISM manufacturing didasarkan pada survei terhadap 300 manajer pembelanjaan dan seluruh provinsi yang mewakili 20 industri manufaktur. Indeks ini mewakili jumlah pemesanan, total produksi, karyawan, inventaris, harga, ekspor, impor, dan ketepatan waktu pengiriman. Institute of Supply Management Services Index (ISM -S0 Indeks ISM services dikenal juga sebagai ISM untuk industry nonmanufaktur. Indeks tersebut dibuat ber-dasarkan survey terhadap 360 manajer pembelanjaan di industri keuangan, asuransi, real-estate, komu-nikasi, dan lain-lain.

    1.4.1.2 Faktor Keuangan dan Moneter Peranan faktor keuangan sangat penting dalam melakukan analisis fundamental. Adanya pembahan dalam kebijaksanaan moneter dan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah, terutama dalam hal kebijakan yang menyangkut perubahan tingkat suku bunga, akan membawa dampak signifikan terhadap perubahan fundamental ekonomi. Perubahan kebijakan ini juga akan mempengaruhi nilai tukar mata uang.. Para analis pasar valuta asing menyatakan bahwa tingkat suku bunga adalah penentu utama nilai tukar suatu mata uang, selain indikator keuangan lainnya, antara lain jumlah uang yang beredar. Pada saat kondisi normal, adanya kebijakan pemerintah untuk kenaikan tingkat suku bunga, akan memicu penguatan nilai tukar mata uang negara tersebut.

    1.4.1.3 Faktor Politik dan Sosial Faktor politik merupakan salah satu indikator untuk memprediksi pergerakan nilai tukar mata uang. Peru-bahan politik suatu negara, pergantian pimpinan negara, pergantian kabinet, dan tingkat keamanannya akan berpengaruh terhadap pergerakan nilai tukar mata uang suatu negara, namun ada kalanya tidak membawa dampak apapun terhadap pergerakan nilai tukar. Faktor ini akan berpengaruh terhadap ket-ertarikan para investor. Semakin stabil negara tersebut, akan semakin baik nilai tukar mata uangnya.

    1.

    ek ne la; in m,

    fa

    Fa da mi

    1.

    Pa ua di U. !

    1.

    At ak tel mt (v( let ter

    At ch,

    s

    be

    1. ,

    Lii Sc nu

    pa:

    Modul Treasury Level Basic 12

  • ACI Indonesia (Forexindo)

    1.4.1.4 Faktor Eksternal, Bencana Alam, dan Kerusuhan Faktor eksternal dapat membawa perubahan yang signifikan terhadap nilai tukar suatu negara. Perubahan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara dapat membawa dampak regional bagi perekonomian negara-negara yang berada di kawasan yang sama. Dalam era alokasi global asset, arus portofolio modal tidak lagi mengenal batas-batas wilayah negara. Para fund manager, investor dan hedge fund yang melakukan investasi secara global sangat mencermati perubahan ekonomi, bukan hanya dalam lingkup satu negara, melainkan juga meluas hingga ke dalam lingkup satu kawasan / regional tertentu. Faktor ini merupakan faktor yang tidak dapat selalu diprediksi dan sangat berpengaruh (secara negatif). Faktor bencana alam dan kerusuhan yang terjadi pada suatu negara juga merupakan faktor yang tidak dapat diprediksi, namun faktor ini sangat berpengaruh negatif terhadap nilai tukar mata uang negara yang

    ;i mengalami bencana alam dan kerusuhan karena dapat mengganggu stabilitas ekonomi negara tesebut. 1.4.1.5 Faktor Harga Komoditas Pada saat ini, perubahan harga komoditas yang paling berpengaruhi terhadap pergerakan nilai tukar mata uang adalah komoditas minyak mentah dan emas. Pergerakan harga komoditas minyak mentah dan emas di pasar global sangat mempengaruhi pergerakan sebagian besar nilai tukar major currencies,

    seperti USD, CHF, EUR, AUD, NZD, WY, CAD, dan GBP.

    1.4.2 Analisis Teknikal

    si Analisis Teknikal adalah suatu metode analisis dengan menggunakan data statistik yang dihasilkan oleh aktivitas pasar di masa lampau guna memprediksikan pergerakan harga di masa mendatang. Analisis teknikal tidak menggunakan data-data ekonomi untuk mengukur nilai sebenarnya dari suatu pasangan mats uang, tetapi menggunakan grafik (chart) yang merekam pergerakan harga dan jumlah transaksi (volume) untuk mengidentifikasi suatu pola pergerakan harga yang terjadi di pasar. Teknikal analisis

    zh lebih condong untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi di pasar, daripada melihat apa yang seharusnya 3i, terjadi di pasar. Seseorang yang menggunakan Analisis teknikal biasa disebut dengan chartist.

    Analisis teknikal merupakan sebuah kemampuan yang bersifat subjektif, dimana interpretasi terhadap chart

    dan perkiraan perilaku pasar bergantung kepada masing-masing individu dari seorang chartist. Ana- )r-

    lisis teknikal membantu para chartist memprediksi suatu kejadian dengan probabilitas prediksi tersebut benar yang lebih tinggi 1.4.2.1 Jenis-Jenis Chart

    Line Chart 1111 Sebuah Line Chart sederhana terbentuk dari garis yang ditarik dari satu harga penutupan ke harga pe- ng nutupan berikutnya. Bila garis-garis tersebut dirangkai, dapat terlihat pergerakan harga dari sebuah Ian pasangan mata uang selama periode waktu. Contoh Line chart ditunjukan pada Gambar 1.4

    -2. Ira atu lisi ilai

    :ru-rya Jak ;et-

    n

    12 Modul Treasury Level Basic 13

  • ACI Indonesia (Forexindo)

    I

    Gambar 1.4-2 Line Chart

    Bar Chart Bar Chart sedikit lebih kompleks dibandingkan dengan Line Chart. Chart ini menunjukkan harga pem-bukaan dan penutupan, serta harga tertinggi dan terendah. Bagian bawah bar vertikal menunjukkan harga terendah yang diperdagangkan pada suatu jangka waktu, sementara bagian atas bar mengindikasikan bar-ga tertinggi. Bar vertikal sendiri menunjukkan rentang perdagangan pasangan mata uang secara kese-luruhan. Garis horizontal di sisi kiri bar adalah harga pembukaan, dan garis horizontal sisi kanan adalah harga penutupan. Satu bar mewakili satu segmen waktu, apakah satu hari, satu minggu, atau satu jam. Bar Chart juga biasa disebut OHLC Chart, karena chart ini menunjukkan harga Open, High, Low, dan Close untuk suatu mata uang. Berikut adalah contoh dan bar harga:

    HIGH

    CLOSE

    OPEN

    LOW

    Gambar 1.4-3 OCHL Bar Chart

    Ca Ca, leb . Ba; ant jiki dan Pur stir

    Modul Treasury Level Basic 14 MO!

  • ACI Indonesia (Forexindo)

    m--ga ar-se-lah

    isa ata

    Open Garis horizontal kecil di sebelah kin adalah harga pembukaan

    High Bagian atas garis vertikal menunjukkan harga tertinggi per periode waktu Low Bagian bawah garis vertikal menunjukkan harga terendah per periode waktu Close Garis horizontal kecil di sebelah kanan adalah harga penutupan Contoh Bar Chart ditunjukkan pada Gambar 1.4

    -3 dan 1.4-4.

    Gambar 1.4-4 Bar Chart

    Candlestick Chart Candlestick Chart menunjukkan informasi yang sama seperti Bar Chart, tapi dalam format grafis yang lebih bagus. Bar candlestick tetap menunjukkan kisaran harga tinggi ke rendah dengan garis vertikal, namun kisaran antara harga pembukaan dan harga penutupan ditunjukkan oleh blok besar di tengah. Pada contoh berikut jika blok di tengah berwama hitam, maka harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan. Se-dangkan jika blok di tengah berwama putih, maka harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan. Puncak blok adalah harga pembukaan, sedangkan dasar blok adalah harga penutupan. Ilustrasi Candle-stick ditunjukkan pada Gambar 1.4-5 dan Gambar 1.4

    -6.

    14 Modul Treasury Level Basic 15

  • Real Body

    Upper Shadow Upper Shadow

    HIGH

    CLOSE

    OPEN

    Real Body

    LOW

    ACI Indonesia (Forexindo

    HIGH

    OPEN

    CLOSE

    LOW

    Lower Shadow Lower Shadow

    Gambar 1.4-5 Contoh Body Candlestick Chart

    Gambar 1.4-6 Candlestick Chart

    Point and Figure Chart Point and Figure Chart merupakan teknik sederhana dalam plotting pergerakan harga. Chart ini bersifat time independent sehingga pada chart hanya terdapat sumbu harga. Kenaikan harga direpresentasikan dengan 'X' dan penurunan harga direpresentasikan dengan '0' yang dituliskan pada kolom vertikal yang terdiri dan boxes dengan box size tertentu. Pergantian 'X' dan '0' pada kolom-kolom terjadi apabila pergerakan harga mencapai box reversal dengan nilai yang ditentukan.

    Col Set ken dip

    Pad nail 35. box 1.4 Tre mal trek per Jen

    Cor

    Modul Treasury Level Basic MOi 16

  • X 0

    X 0 X 0

    o) ACI Indonesia (Forexindo)

    Contoh: Sebuah chart ditentukan memiliki nilai box size = 5 pips dan box reversal = 3. Harga dibuka pada 15, kemudian bergerak naik sebanyak 20 pips dan terakhir bergerak turun sebanyak 15 pips. Kondisi ini dapat diplot ke chart sebagai berikut:

    35 30 25 20 15

    Gambar 1.4-7 Point and Figure Chart

    Pada chart di atas, pembukaan harga ditandai dengan. sebua.h dot (.) pada harga 15. Saat harga bergerak

    naik 20 pips ke 35, 'X' dituliskan pada 4 box (20 pips / 5 pips = 4 box) di kolom vertikal sampai harga 35. Kemudian ketika harga bergerak turun 15 pips ke 20, '0' dituliskan pada 3 box (15 pips /

    5 pips = 3 box) di kolom vertikal dimulai di bawah 'X' tertinggi pada kolom sebelumnya. 1.4.2.2 Trend Line Trend line merupakan bentuk analisis teknikal yang paling umum. Jika trend line ditarik dengan benar, maka akurasi analisis ini dapat seakurat metoda lainnya. Sayangnya, kebanyakan trader tidak menarik trend line dengan benar atau bahkan mencoba untuk membuat garis dengan mencocokkannya dengan pergerakan pasar. Jenis-jenis tren:

    1. Uptrend (kecenderungan harga untuk naik) Saat uptrend, trend line ditarik di sepanjang bagian bawah area-area support.

    2. Downtrend (kecenderungan harga untuk turun) Saat downtrend, trend lines ditarik di sepanjang bagian atas area-area resistance.

    3. Sideways trend (harga ranging/bergerak sempit) Contoh

    trend line ditunjukkan pada Gambar 1.4-8.

    fat an ng ila

    Gambar 1.4-8 Trend Line

    16 Modul Treasury Level Basic 17

  • Resistance

    Resistance

    Support

    Mod

    ACI Indonesia (Forexindo

    1.4.2.3

    Support and Resistance Support and resistance adalah salah satu konsep yang paling banyak digunakan dalam trading. Namun pada prakteknya, orang-orang memiliki pandangan yang berbeda dalam menentukan nilai support

    dan resistance. Perhatikan diagram berikut:

    Resistance

    Support

    Gambar 1.4-9 Support and Resistance

    Dari diagram dapat terlihat bahwa pola zigzag sedang bergerak naik (bull market). Ketika harga bergerak naik dan kemudian turun kembali, titik tertinggi yang dicapai sebelum harga turun kembali disebut re- sistance.

    Ketika harga naik kembali, titik terendah yang dicapai sebelum harga mulai bergerak naik disebut sup-

    port. Dengan cara ini resistance dan support akan terus-menerus terbentuk karena harga akan berosilasi

    dan waktu ke waktu. 1.4.2.4 Channel

    Channel merupakan salah satu tool dalam analisis teknikal yang dapat digunakan untuk mcnentukan tim-ing

    untuk membeli atau menjual. Jenis-j enis channel:

    1. Ascending channel (up channel/channel naik) Ascending channel dibuat dengan menarik garis paralel dengan sudut yang sama dengan garis up-trend kemudian garis tersebut digeser sampai menyentuh titik tertinggi yang terbaru. Ini dil-alcukan bersamaan dengan pembuatan trend line.

    2. Descending channel (down channel/channel turun) Descending channel dibuat dengan menarik garis paralel dengan sudut yang sama dengan garis downtrend kemudian garis tersebut digeser sampai menyentuh titik terendah yang terbaru. Ini dil-alcukan bersamaan dengan pembuatan trend line.

    3. Horizontal channel (sideways channel/channel ranging) Ketika harga menyentuh dasar trend line, keadaan ini dapat digunakan sebagai buying

    area. Sedangkan ketika harga menyentuh puncak trend line, keadaan ini dapat digunakan sebagai

    selling area. Contoh channel ditunjukkan pada Gambar 1.4-10.

    Modul Treasury Level Basic 18

    1.4 Chc

    Col Flab

  • ACI Indonesia (Forexindo) lo)

    ,un

    Ian

    Down Channel

    Sideways Channel

    rak re-

    up- Iasi

    Gambar 1.4-10 Channel

    1.4.2.5 Chart Patterns

    Chart patterns terdiri dari continuation pattern (pola kelanjutan) dan reversal pattern (pola pembalikan). Continuation Pattern Flags dan Pennants

    im-

    up- di 1-

    aris dil-

    kan itoh

    Flags and Pennants Flags

    Pennants

    Gambar 1.4- 11 Flags and Pennants

    18 Modul Treasury Level Basic 19

  • T-tree Types of Tria ;l es Symmetrical

    Triangle

    Ascending Descending Triangle Triangle

    ACI Indonesia (Forexindo)

    Flags merupakan continuation pattern jangka pendek yang ditandai oleh pergerakan tajam diikuti konsol-idasi berbentuk persegi dan kelanjutan pergerakan harga sebelum flags. Sinyal untuk menjual/membeli muncul jika harga menembus persegi. Pennants sangat mirip dengan flags dan juga merupakan continuation pattern jangka pendek. Namun pennants ditandai oleh pergerakan tajam yang diikuti konsolidasi berbentuk segitiga dan kelanjutan pergerakan harga sebelum flags. Sinyal untuk menjual/membeli muncul jika harga menembus segitiga. Triangle

    Gambar 1.4-12 Triangle

    Triangle merupakan pola konsolidasi harga yang lebih luas yang ditandai oleh berkurangnya volatilitas harga secara progresif ketika pola terbentuk.

    1. Symmetrical triangle Symmetrical triangle dibentuk oleh 2 sisi konvergen dimana kedua sisi tersebut bukanlah garis horizontal. Sinyal untuk menjual/membeli muncul ketika harga menembus triangle.

    2. Ascending triangle Ascending triangle dianggap sebagai continuation pattern untuk kondisi bullish. Pola ini dibentuk oleh 2 sisi konvergen dimana sisi atas adalah garis horizontal dan sisi bawah adalah garis miring naik. Sinyal untuk membeli muncul ketika harga menembus garis horizontal.

    3. Descending triangle Descending triangle dianggap sebagai continuation pattern untuk kondisi bearish. Pola ini diben-tuk oleh 2 sisi konvergen dimana sisi atas adalah garis miring turun dan sisi bawah adalah garis horizontal. Sinyal untuk menjual muncul ketika harga menembus garis horizontal.

    We

    Rev,

    Modul Treasury Level Basic 20 Mod

  • Wedges and Rectangles Fal ing Wedge Rising Wedge

    Rectangle

    VA a

    Rever. sal Chart Patterns Double Triple

    Heacl-and- Top Top Shoulders MP

    Double Triple Head-and-

    Bottom Bottom Shoulders Bottom

    ACI Indonesia (Forexindo)

    Wedges dan Rectangles

    Gambar 1.4-13 Wedges and Rectangles

    1. Falling wedges Falling wedges dibentuk oleh 2 garis miring turun yang konvergen. Pola ini dianggap sebagai continuation pattern untuk kondisi bearish.

    2. Rising wedges Rising wedges dibentuk oleh 2 garis miring naik yang konvergen. Pola ini dianggap sebagai con-tinuation pattern untuk kondisi bullish.

    etas 3. Rectangles Rectangles dibentuk oleh 2 garis horizontal. Pola ini terjadi jika harga minimal menyentuh garis horizontal atas dan bawah masing-masing 2 kali.

    iris Reversal pattern

    Gambar 1.4- 14 Reversal Chart Patterns

    Jo)

    of )eli

    um

    tan

    tuk ing

    , en-

    arts

    20 Modul Treasury Level Basic 21

  • ACI Indonesia (Forexindo

    Double top dan double bottom Double top dan double bottom merupakan reversal pattern klasik. Seperti namanya, double top terjadi ketika harga menyentuh harga tertinggi (puncak) yang sama dua kali berturut-turut setelah terjadi major uptrend. Kedua puncak dipisahkan oleh sebuah palung. Sinyal untuk menjual muncul saat harga beri-kutnya menembus titik terendah palung (support). Double bottom terjadi ketika harga menyentuh harga terendah (palung) yang sama dua kali berturut-turut setelah terjadi major downtrend. Kedua palung dipisahkan oleh sebuah puncak. Sinyal untuk membeli muncul saat harga berikutnya menembus titik tertinggi puncak (resistance). Triple top dan triple bottom Triple top dan triple bottom juga merupakan reversal pattern klasik. Triple top terjadi ketika harga me-nyentuh harga tertinggi (puncak) yang sama tiga kali berturut-turut setelah terjadi major uptrend. Puncak-puncak dipisahkan oleh palung. Sinyal untuk menjual muncul saat harga berikutnya menembus titik ter-endah palung (support). Triple bottom terjadi ketika harga menyentuh harga terendah (palung) yang sama tiga kali berturut-turut setelah terjadi major downtrend. Palung-palung dipisahkan oleh puncak. Sinyal untuk membeli muncul saat harga berikutnya menembus titik tertinggi puncak (resistance). Head-and-shoulders top dan head-and-shoulders bottom Pola head-and-shoulders mirip dengan pola top/bottom. Perbedaan utamanya terletak di tengah-tengah pola. Sebagai contoh, pada pola head-and-shoulders top, puncak yang di tengah (head) lebih tinggi dibandingkan dengan dua puncak lainnya (shoulder). Sebaliknya pada pola Head-and-shoulders bottom,

    Exp palung yang ditengah (head) lebih rendah dibandingkan dengan dua palung lainnya. Garis yang

    Exp. menghubungkan palung-palung pada head-and-shoulders top, atau puncak-puncak pada head-and- Jika shoulders bottom disebut neckline. Sinyal untuk menjual/membeli datang jika harga menembus neckline. peri, 1.4.2.6 Indikator Teknikal

    terja

    Moving Average Moving average merupakan sebuah cara untuk memuluskan pergerakan harga dari waktu ke waktu dengan cam mengambil harga penutupan rata-rata pasangan mata uang untuk sejumlah 'x' perioda tera-khir. Moving Average dapat digunakan untuk menentukan tren. Cam paling sederhana adalah dengan membuat 1 plot moving average pada chart. Ketika harga bergerak di atas moving average, berarti tren harga sedang naik. Sebaliknya ketika harga bergerak di bawah moving average, berarti tren harga sedang turun.

    Pert

    Ada beberapa macam moving average yang dibedakan berdasarkan smoothing levelnya. Semakin smooth sebuah moving average, semakin lambat reaksinya terhadap pergerakan harga. Untuk membuat moving average semakin smooth maka jangka waktu harus dibuat lebih lama. Ada 2 macam moving average yang umum dikenal: Simple Moving Average Simple Moving Average (SMA) merupakan jenis moving average yang paling sederhana. SMA dihitung dengan cam menjumlahkan harga penutupan sejumlah 'x' perioda terakhir kemudian membaginya dengan `x'. Sebagai contoh, untuk membuat plot SMA pada chart 1-jam, maka yang dilakukan adalah men-jumlahkan harga penutupan selama 5 jam terakhir, kemudian membaginya dengan 5. Contoh plot SMA pada chart 1-jam dengan perioda 5, 30, dan 62 ditunjukkan pada Gambar 1.4-15.

    Moc Modul Treasury Level Basic 22

  • do)

    jadi Ijor eri-Lrga ang itik

    me-:ak-ter-ima iyal

    ACI Indonesia (Forexindo)

    Gambar 1.4-15 Plot Simple Moving Average

    gah iggi

    Exponential Moving Average om, ang Exponential Moving Average (EMA) berbeda dengan SMA dalam hal pemberian bobot setiap perioda.

    Jika pada SMA semua harga penutupan setiap perioda diberi bobot yang sama, pada EMA perioda-perioda yang terbaru diberi bobot lebih. Hal ini bertujuan untuk menghindari dampak spikes yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Perbandingan plot SMA dan EMA pada chart USD/JPY 4-jam ditunjukkan pada Gambar 1.4-16.

    Gambar 1.4-16 Contoh Perbandingan Plot SMA dan EMA

    23 22 Modul Treasury Level Basic

    iktu era-tgan tren tang

    loth ving

    tung igan nen-

  • 1.034

    1.0325

    1.0810

    1.0300

    1.0205

    1.02)5

    1.0280

    1.0245

    1.0215

    1.0200

    1.000

    190 58001,41013) 270151 21.15egti,

    1GOCA0,111 1.0232 1.0232 1.0210 1.0221.

    P!tiof

    (NI

    rbowft go

    tD

    el5011:1

    1 344 ZOL2 11 2.0 1400 11 lun S200 22 00 0000 1032U000 1210 2000 18 1.0 0600 13 Ian 1.100 .13 00 2800 14 00 0600 403'1100 14 00 M-00 11 .880 06 n 011 is 30 14030 15 No n00 .111044 (4402 133211400 16 IA 3240 35 1m0EW

    .1rXir'ader. S/ 200 1-2012, Meblcuotes Software Cory.

    ACI Indonesia (Forexindo

    Stochastic Oscilliator Indikator stochastic ditemukan oleh George C Lane. Berdasarkan hasil penelitannya, Lane mengemuka-kan arti hubungan antara harga penutupan terakhir dengan harga tertinggi dan dengan harga terendah, selama kurun waktu tertentu. Harga penutupan terakhir yang secara konsisten semakin mendekati harga tertinggi mengindikasikan dorongan beli atau akumulasi (bullish sign). Sedangkan harga penutupan tera-khir yang mendekati harga terendah menandakan tekanan jual atau distribusi (bearish sign). Kalkulasi Stochastic ditunjukkan oleh dua garis yaitu %K dan %D yang menunjukkan kondisi area over-sold/overbought di chart di skala 0 100.

    Gambar 1.4-17 Contoh Stochastic Oscilliator

    Level Oversold dari Stochastic Oscilliator umumnya berkisar antara 20 dan 30, sedangkan level Over-bouht umumnya berkisar antara 70 dan 80. Overbought adalah kondisi dimana suatu instrumen sudah naik sedemikian tinggi sehingga minat para pelaku pasar untuk membeli instrumen tersebut sudah mulai berkurang (sudah jenuh untuk membeli). Oversold adalah kondisi dimana suatu instrumen sudah turun sedemikian rendah sehingga minat para pelaku pasar untuk menjual instrumen tersebut sudah mulai berkurang (sudah jenuh untuk menjual). Sinyal Beli muncul apabila Stochastic Oscilliator telah keluar dan area Oversold (setelah sebelumnya ma-suk area Oversold) dan sinyal Jual muncul apabila Stochastic Oscilliator keluar dan area Overbought. Relative Strength Index Relative strength Index diciptakan oleh J. Welles Wilder, Jr. RSI mengukur rasio volatilitas harga yang digambarkan dalam rentang nilai 0 100. Wilder merekomendasikan apabila RSI menunjukan level 70 atau lebih, maka dapat dikatakan instrument tersebut sudah overbought, dan apabila RSI menunjukan lev-el 30 atau kurang, maka instrumen tersebut sudah oversold. Periode RSI yang dijadikan standar Wilder adalah 14 hari.

    11:53114

    F) Tr.

    Api apa

    Mo

    Ind sua ika. Sto nen

    ode

    Modul Treasury Level Basic 24 Mo(

  • [do) ACI Indonesia (Forexindo)

    ISPU50.D469 /. 1.5690 1.5(46 1-56116

    q$10 ! 1 toti

    11.51(99 4.0912

    1.6110

    1.6145

    1.1110

    1.6115

    1.6050

    1.5925

    1.592.

    1.5655

    1.1790

    1.1025

    IIIIEM 1.5460

    1.

    1.

    90215

    1.070

    1-5295 100

    20

    Overbought

    TO

    IFX Trader, y 2001.201a 6.604.156 software COT. 2. Nor 1011 I Mc 2011 16 Ow 2511 .25 1.1 2011 9366202 1921.2011 11 166. 2012 10 FE. 2012 12 Fab 2012 SHe 2012 15 Ms 20/2 27 144. 2012 6 Are 2012 136001//1 30 Aar 1012 1.0 14,1.12 22 NW 2012 19.2012

    II .1562011

    ver-

    tdah tulai nun tulai

    ma-

    Gambar 1.4-18 Contoh Relative Strength Index

    Apabila garis RSI dan atas menembus ke bawah level 70 akan memberikan sinyal bearish. Sementara itu, apabila garis RSI menembus dari bawah ke atas level 30 akan memberikan sinyal bullish. Moving Average Convergance Divergence (MACD) Indikator ini diciptakan oleh Gerald Appel. MACD merupakan indikator yang dapat menunjukan trend suatu instrumen dan momentum pergerakan harga. MACD bukan indikator yang baik untuk mengidentif-ikasi level overbought clan oversold karena MACD tidal( memiliki batas limit range yang terukur seperti Stochastic dan RSI untuk mengukur level tersebut. MACD dibuat berdasarkan selisih antara EMA (Expo-nential Moving Average) periode 12 dan EMA periode 26. EMA 12 dan 26 merupakan pengaturan peri-ode yang biasa digunakan.

    tka-lab, trga era-Llasi ver-

    1.032.5

    11131.5

    LOCO

    1.0285

    1.0275

    1.026.)

    c.02/5

    1.0.10

    5.219

    1.0200

    1.0165

    IC0

    rang 70

    lev-ilder

    24 Modul Treasury Level Basic 25

  • ACI Indonesia (Forexindo

    QQ0() (PowerShares GOLD Trust) Nasdaq OM @Sim:I:Charts corn 3-4.r-2009 0 t 31.83 Hi 32.18 Lo 31.61 CI 32.13 Vol 135.5M Ch o +0.50 +1.86%) .... 441 QQQQ

    141

    (Daily)

    14 1 --

    32,13

    ji

    f_

    1

    -41 1

    _,

    --'

    1

    1_1 -1-

    - _

    31 0

    , . . , . . ,

    -I- 11

    1 1

    11

    - 4 .32 0 31.5

    30.5 30.0 29.5 29.0 28.6 2a .o 27 5 27.0 26.5 26.0 25.5

    2009 i 29 2p Feb 17 23 r tp 23 3pApr , - MACD(12,26 .9) 0.798, 0,535, '., 2 !MACD - Histogram 1

    _,...." , p ' ft e

    111" mnrill LIU Liar 0 .....

    Firinnnn 0 5 0 0

    -0.5 (MACD Signal Line

    2009 12 20 26 Feb 6 17 23 Mar 9 16 23 30Aior Gambar 1.4-19 Contoh MACD

    MACD yang merupakan selisih antara EMA 12 dan EMA 26 ditunjukan dengan kondisi garis MACD di atas atau dibawah Centerline (level 0). Apabila terjadi Golden Cross, maka EMA 12 akan berada di atas EMA 26 dan hal ini akan terlihat dan MACD Histogram yang berada di atas Centerline. Hal ini merupa-kan sinyal bahwa pasangan mata uang tersebut sedang memiliki trend bullish. Apabila terjadi Death Cross, maka EMA 12 akan berada di bawah EMA 26 dan hal ini akan terlihat dan MACD Histogram yang berada di bawah Centerline. Hal ini merupakan sinyal bahwa pasangan mata uang tersebut sedang memiliki trend bearish Bollinger Bands

    Indikator ini diciptakan oleh John Bollinger. Indikator ini merupakan Moving Average yang dikem-bangkan menjadi dua garis, yaitu garis atas yang disebut Upper Bands, dan garis bawah yang disebut Lower Bands. Setting standar yang direkomendasikan oleh John Bollinger adalah 20 - 2. Artinya menggunakan Moving Average-20 dengan 2 Standar deviasi (2SD). Garis atas (Upper Band) adalah hasil MA-20 ditambahkan 2SD. Garis bawah (Lower Band) adalah hasil MA-20 dikurangi 2SD. Standar Devi-asi merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menunjukkan volatilitas sebuah instrumen, misalnya dengan mengukur perbedaan nilai harga penutupan dengan nilai rata-rata.

    GISPUED.N1 1.5722

    Ifni 211 Ion 2012 Cks

    Semakil tinggi makin menand rapat.

    1.4.3 Sentim pasangi keadaai ekonon tersebui Sentimi berita t keadaai positif

    1.5 Hal-hal

    1.5.1 Selurul nanggu oleh

    Modul Treasury Level Basic 26 Modul

  • 61301750,111 1.5722 1.57251.5721 1.5 923

    ACI Indonesia (Forexindo)

    Hifitlily

    1.5110

    1.5745

    """'

    1.5695

    1.1670

    1..5

    LW,

    1456.0

    1.5520

    1.5495

    1.5470

    1.9915

    1.5020

    1.5395

    1.5170

    1.5345

    55320

    xindo)

    172(Trades 2002-201Z f9e1aQu00e9 Soft/ace Cory. 3x2012 41.080

    WO 51. 1640 63.000 73.20030 736.600 92u.060 113.60066 1126.1600 72 3.0100 1/3.6 0000 13 In1640 14160640 1116 600 15 3.1630 193.000 19 1.495

    Gambar 1.4-20 Contoh Bollinger Bands

    CD di di atas terupa-Death

    :ogram sedang

    likem- iisebut .rtinya

    hasil r Devi-isalnya

    26

    Semakin tinggi nilai standar deviasi maka menunjukkan volatilitas yang semakin tinggi. Volatilitas yang tinggi ini pada garis Bollinger Bands akan terlihat pada kedua garisnya yang membuka (melebar). Se-makin dekat nilai harga penutupan dengan harga rata-rata maka standar deviasi akan semakin rendah, menandakan volatilitas sedang rendah. Hal ini akan terlihat pada kedua garis Bollinger bands yang me-rapat.

    1.4.3 Sentimen Pasar Sentimen pasar merupakan persepsi dealer terhadap prospek jangka pendek dan pergerakan harga suatu pasangan mata uang. Salah satu hal yang mempengaruhi persepsi dealer adalah berita-berita tentang keadaan ekonomi. Biasanya, para, dealer mengantisipasi rilis berita atau pengumuman suatu kebijakan ekonomi dan pemerintah dengan melakukan aksi beli atau jual terhadap suatu mata uang sebelum berita tersebut dirilis.

    Sentimen pasar akan memiliki pengaruh terhadap bagaimana pergerakan harga mata uang tersebut setelah berita tersebut dirilis. Sentimen pasar terbagi dua, yaitu sentimen positif dan sentiment negatif. Pada keadaan normal, suatu mata uang akan menguat terhadap mata uang lainnya apabila terdapat sentiment positif dan suatu mata uang akan melemah terhadap mata uang lainnya apabila terdapat sentiment negatif. 1.5 Proses Transaksi Hal

    -hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan transaksi forex adalah sebagai berikut: 1.5.1 Limit Seluruh alctivitas transaksi valuta asing selalu mengandung risiko pasar dan risiko kredit. Untuk me- nanggulangi atau metninimalisir risiko tersebut maka seluruh kegiatan operasional harus dikendalikan oleh sistem limit. Limit risiko merupakan suatu batasan-batasan atau indikator-indikator untuk mengen-

    Modul Treasury Level Basic 27

  • Transaksi valas interbank hanya dapat dilakukan oleh dealer yang memiliki limit. Sementara transaksi valas dengan nasabah hanya dapat dilakukan oleh unit marketing. Transaksi valas dapat dilakukan dengan pihak eksternal Bank secara:

    Direct deal (langsung).

    Counterparty Nasabah

    ACI Indonesia (Forexindo

    dalikan risiko atas transaksi trading. Limit merupakan indikator besarnya toleransi risiko yang dapat diterima Bank. Limit transaksi yang ditetapkan oleh Bank antara lain counterparty limit dan dealer limit. Dalam penga- lokasian limit dealer tersebut, Bank mempertimbangkan pengalaman dan kemampuan dealer dalam mengambil keputusan. Jenis jenis limit risiko yang terkait dengan pengelolaan trading book tidak hanya mencakup limit risiko pasar tetapi juga mencakup limit atas risiko kredit yang timbul dalam aktivitas transaksi. Jenis dan ukuran limit ditetapkan sesuai dengan kompleksitas transaksi, volume transaksi, jenis dan tingkat risiko yang dihadapi. Beberapa limit risiko pasar yang umum digunakan bank, antara lain:

    1.5.1.1 Dealer's Limit Limit Net Open Position (NOP) Nominal Nominal limit ditujukan untuk membatasi jumlah posisi terbuka yang diperbolehkan untuk dimiliki dalam periode waktu tertentu. Cut Loss Limit Cut Loss Limit adalah kerugian maksimum yang dapat diterima bank untuk setiap posisi terbuka yang dimiliki dalam kategori Trading Book (unrealized loss). Cut LossLimit merupakan early warning signal yang menunjukkan bank telah menderita kerugian melampaui batas yang dapat diterima. 1.5.1.2 Counterparty Limit

    Limit yangdiberikan oleh Bank atas dasar risiko kredit terhadap Bank lain (counterparty). Besarnya coun- terparty limit dihitung berdasarkan performance dan berbagai indikator lainnya. Unit yang menetapkan

    Hargt

    counterparty limit bukan unit Treasury. dengi diseb- 1.5.2 Direct Dealing,/Via Broker bagai

    adala bertal tunga bahar Name kerug Mata tama Nilai keduE

    1.5.4 Walai

    Gambar 1.5-1 Direct Dealing mata kuran Deale

    Direct Deal adalah perdagangan valuta asing yang dilakukan secara langsung dengan counterpar- meng dealir

    1.5.5 Untul hams

    Mela

    1.5.2 Sebal yaitu ga (qi beriki

    ty bank maupun nasabah.

    Modul Treasury Level Basic 28 Modu

  • ACI Indonesia (Forexindo) ido)

    apat

    nga- ilam

    isiko uran yang Gambar 1.5-2 Transaksi Melalui Money Broker

    Melalui Money Broker

    Counterparty Bank

    DEALER

    alam

    yang ignal

    coun-

    ipkan

    Baksi engan

    ,erpar-

    Perdagangan valas melalui Money Broker adalah perdagangan valas dengan counterparty bank yang dilakukan dengan menggunakan jasa perantara transaksi.

    1.5.3 Pricing Sebagaimana yang telah dijelaskan pada Bab I, selalu ada 2 harga yang berbeda dikutip di pasar forex yaitu bid dan offer. Sebagaimana diketahui, setiap transaksi selalu melibatkan pihak pemberi kuotasi har-ga (quoting party) dan pihak yang bertanya (asking party) sehingga bid dan offer dapat dijelaskan sebagai berikut:

    - Bid adalah harga beli reference currency dari quoting party. - Offer adalah harga jual reference currency dan quoting party.

    Harga bid akan hampir selalu lebih rendah dan quotasi harga. Oleh karena itu, trader akan selalu menjual dengan harga lebih rendah (bid) dan membeli dengan harga lebih tinggi (offer). Perbedaan antara quotasi disebut spread/sebaran (atau sering disebut 'pip'). Ini adalah biaya untuk melakukan suatu bisnis, dan juga bagaimana broker membuat pemasukan. Ada komisi di pasar valas untuk membayar broker. Sebuah "pip" adalah sepuluh seperseribu - atau tempat desimal keempat. Nilai tukar mata uang sering berubah secara bertahap dan perubahan itu bisa sangat kecil - sering diukur dalam "pips." Trader dapat mengambil keun-tungan dan perubahan kecil tersebut dengan menggunakan alat analisis teknis yang memprediksi peru-bahan ini dan dengan memanfaatkan pengaruh yang memungkinkan trader untuk mengendalikan posisi. Namun, ini berarti peningkatan leverage dan membawa serta risiko yang signifikan dan potensi adanya kerugian. Mata uang sendiri ditetapkan oleh kode standar 3 huruf, dan urutan mata uang muncul dalam - baik per-tama atau kedua (Reference dan non-Reference) untuk membantu memahami harga yang dikuotasi. Nilai mata uang pertama (reference) selalu 1, dan harga yang dikuotasi adalah untuk pasangan mata uang kedua (non-reference). 1.5.4 Konfirmasi Transaksi Walaupun bank-bank mempunyai prosedur mereka masing-masing untuk bertransaksi dalam devisa dan mata uang, prosedur transaksi ketika deal-dealnya diterima biasanya akan mengikuti prinsip-prinsip yang kurang lebih sama. Dealer melakukan konfirmasi dan meyakini kebenaran konfirmasi transaksi. Konfirmasi dapat dilakukan menggunakan sarana RMDS, fax atau sarana lainnya. Dalam hal transaksi dilakukan langsung (direct dealing) dengan counterparty, maka dealer melakukan konfirmasi langsung kepada counterparty. 1.5.5 Settlement Untuk memastikan pelaksanaan kegiatan perbankan dan devisa suatu negara dengan lancar dan tertib, harus tersedia sistem-sistem penyelesaian yang efisien dan dapat dipercaya. Dengan kata lain, suatu sis-

    28 Modul Treasury Level Basic 29

  • 1.1 Kc me

    Su

    1.1 in Mc pay

    Mo Modul Treasury Level Basic 30

    ACI Indonesia (Forexindo

    tern pembayaran yang lancar dengan tujuan utamanya yakni mempertahankan stabilitas nasional. Sifat lintas batas dari kegiatan devisa dan pasar uang internasional oleh para peserta intemasional berarti bahwa negara bertindak sebagai clearers mata uang mereka sendiri. Setiap bank sentral akan menjalankan sis-tem-sistem kliring mereka sendiri. Pembayaran-pembayaran intemasional sebagian besar dilakukan melalui SWIFT, walaupun sistem-sistem lain untuk penyelesaian dan kliring digunakan, seperti melalui Clearing House Interbank Payment (CHIPS), Clearstream dan Euroclear. Jika nilainya tidak terlalu besar, pembayaran juga dapat dilakukan melalui transfer dana elektronik (EFT) atau secara tunai. Draft-draft bank mata uang asing juga ada di sebagian besar bank.

    1.5.6 Laporan (Reporting) Aktivitas monitoring transaksi forex dilakukan melalui laporan yang dibuat oleh dealer, baik secara hari-an, mingguan dan bulanan. Laporan tersebut disusun untuk kepentingan internal maupun eksternal. Pada dasarnya, format, jenis dan bentuk pelaporan internal disusun berdasarkan kebijakan masing-masing penyelenggara transaksi valuta asing dan ditujukan untuk kepentingan manajemen/direksi. Pelaporan in-ternal yang lazim digunakan antara lain laporan posisi harian berdasarkan blotter, revaluasi mark to mar-ket dan laporan profit and loss (P/L) dealer. Sedangkan pelaporan ekstemal disusun untuk kepentingan Bank Indonesia dan pihak terkait sesuai ketentuan yang berlaku.

    1.6 Manajemen Posisi Posisi pada transaksi Foreign Exchange dapat diartikan sebagai selisih antara tagihan dan asset dengan kewajiban pada satu mata uang tertentu. Menerapkan manajemen yang baik atas posisi yang dipegang pada transaksi Foreign Exchange menentukan perbedaan dan hasil akhir transaksi. Manajemen posisi yang baik tentunya akan memberikan hasil yang baik pada transaksi. Beberapa hal yang dilakukan pada manajemen posisi pada umumnya antara lain :

    1. Mark to Market 2. Menentukan target hasil transaksi

    1.6.1 Mark to Market Melakukan mark to market dalam manajemen posisi adalah salah satu cara untuk mengetahui potensi ke-untungan atau kerugian yang dapat terjadi. Hasil dari proses mark to market dalam dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu in the money, at the money, dan out the money.

    1.6.1.1 In the Money Satu keadaan dalam transaksi FX dimana terjadi potential profit akibat pergerakan harga/kurs ke arah yang menguntungkan bagi pemegang posisi. Suatu dealer FX trading yang sedang memegang posisi dikatakan in the money apabila :

    1. Posisi long dikatakan in the money apabila kurs pasar pada saat ini berada di atas kurs yang didapat pada saat mengambil posisi long atau membeli.

    2. Posisi short dikatakan in the money apabila kurs pasar pada saat ini berada di bawah kurs yang didapat pada saat mengambil posisi short atau menjual

    1.6.1.2 At the Money Kondisi suatu pemegang posisi dimana harga atau kurs pasar yang ada saat ini masih sama dengan kurs yang didapat pada transaksi pembuka posisi baik itu long maupun short. Pada at the money tidak terdapat potential profit/loss karena tidak ada selisih harga sama sekali.

    1.( La di a ata yai Ke tell per nib it t( Ke tar,

    1.( Pac der

    dip sisi

    Co: bar san vie rak poE

  • ACI Indonesia (Forexindo)

    1.6.1.3 Out of the Money Kondisi suatu pemegang posisi dimana terjadi potential loss akibat pergerakan harga/kurs ke arah yang merugian bagi pemegang posisi.

    Suatu dealer FX trading yang sedang memegang posisi dikatakan out of the money apabila: 1. Posisi long dikatakan out the money apabila kurs pasar pada saat ini berada di bawah kurs yang

    didapat pada saat mengambil posisi long atau membeli. 2. Posisi short dikatakan out the money apabila kurs pasar pada saat ini berada di atas kurs yang

    didapat pada saat mengambil posisi short atau menjual. 1.6.2 Menentukan Target Hasil Transaksi

    hari- Transaksi FX yang dilakukan akan menimbulkan risiko, baik risiko keuntungan maupun kerugian. Menentukan limit posisi merupakan salah satu cara untuk mengendalikan risiko dari perubahan harga di

    asing pasar. Menentukan limit posisi terbagi menjadi dua jenis limit posisi yaitu : in in- 1. Loss Limit mar- 2. Target Profit

    ingan 1.6.2.1 Loss Limit Loss limit merupakan batasan toleransi dimana seorang dealer dapat menerima kerugian dari posisi yang dia ambil. Hal ini berfungsi untuk memberikan batasan risiko yang dapat diterima oleh dealer. Kerugian

    ;Ivan atau risiko yang dapat diperoleh seorang dealer adalah ketika nilai atau kurs valuta, asing bergerak ke arah Tang yang tidak diinginkan. aosisi Keuntungan dan penggunaan loss limit ini adalah dealer dapat mengontrol penuh terhadap posisi yang pada telah diambil, sehingga tidak akan menimbulkan kerugian yang lebih jauh. Namun, kerugian dan

    pemasangan loss limit ini adalah ketika volatilitas nilai tukar sedang tinggi dan sebenarnya pergerakan nilai tukar sudah sesuai yang diinginkan, tetapi pergerakan nilai tukar sudah terlanjur menyentuh loss lim-it terlebih dahulu sebelum pada akhirnya bergerak sesuai padangan dealer.

    Ketika dealer akan mengambil posisi, dia sudah hams menentukan Loss Limit yang dapat dia terima dan target profit yang dia harapkan.

    si ke- mjadi 1.6.2.2 Target Profit

    Pada saat membuka posisi, hams ditentukan target profit yang ingin diambil. Target profit ditetapkan dengan maksud untuk menghindari perubahan harga yang berubah berlawanan dengan posisi yang di-pegang setelah terjadi potensial keuntungan. Target Profit biasanya ditetapkan pada level harga dimana diperkirakan akan terjadi perubahan arah pergerakan harga. Biasanya target profit ditetapkan pada re- sistance level

    pada suatu pergerakan harga. Contoh sederhana dan penetapan target profit, misalkan seorang dealer sudah memperhatikan pergerakan harga USD/JPY yang bergerak pada kisaran 77.80-78.20. Pada saat USD/JPY menyentuh level 77.80, sang dealer mengambil posisi long dan menetapkan target profit pada level harga 78.20, karena secara view level tersebut adalah resistance level dimana pada saat menyentuh harga tersebut maka arah perge-rakan harga akan berbalik. Pada saat USD/JPY menyentuh level 78.20 maka sang dealer akan menutup posisi long yang dipegangnya.

    1 kurs -dapat

    30 Modul Treasury Level Basic 31

    indo)

    S ifat ahwa a sis-

    istem 'ment :ukan da di

    yang

    yang

    Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15Page 16Page 17Page 18Page 19Page 20Page 21Page 22Page 23Page 24Page 25Page 26Page 27Page 28Page 29Page 30Page 31