analisis pengaruh foreign direct investment...

113
ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI), INFTASTRUKTUR DAN PENGANGGURAN TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROPINSI JAWA TENGAH (PERIODE TAHUN 2000-2012) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun oleh: Miftachul Ulum 1110084000019 JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 / 1436H

Upload: hoangtram

Post on 26-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI),

INFTASTRUKTUR DAN PENGANGGURAN TERHADAP PRODUK

DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROPINSI JAWA TENGAH

(PERIODE TAHUN 2000-2012)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

untuk memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:

Miftachul Ulum

1110084000019

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 / 1436H

Page 2: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INYESTMENTGDI),

INFRASTRUKTUR DAN PENGANGGURAN TERHADAP PRODUK

DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROPTNSI JAWA TENGAH

(PERIODE TAHUN 2000 -2012)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

Miftachul Ulum

NIM: 1l10084000019

Di Bawah Bimbingan:

Pembimbing 2tuFi,tri Amali? S.Pd. M.Si

NIP. 19820710 2009122 002

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435H/2014M

Dr. Lu[<man. M.Si

NIP. 19640607 200302 t 002

Page 3: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Selasa, 11 Maret

mahasiswa:

I. Nama

2. NIM

3. Jurusan

4. Judul Skripsi

2014 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

: Miftachul Ulum

:1110084000019

: Ilmu Ekonomi dan Studi pembangunan

: Analisis Pengaruh Foreign Direct Investment

(FDI), Infrastruktur dan pengangguran

Terhadap Produk Domestik Regional Bruto(PDRB) Propinsi Jawa Tengah (periode Tahun

2000-2012)

kemampuan yang

diputuskan bahwa

kesempatan untuk

untuk memperoleh

Universitas Islam

setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi

melanjutkan ke tahap ujian Skripsi sebagai salah satu syarat

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

J akarta, Selasa 1 1 Maret 201 4

1. Dr. Lukman, M.SiNIP. 19640607 2003021 002

2. M. Hartana I.P, M.SiNIP. 150409s04

Zaenal Muttaqin, MPPNrP. 19790s03 201101 1 006

-1.

Page 4: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Senin, 24 November 2014 telatr dilalcukan Ujian Skripsi atas mahasiswa :

1. Nama

2. NIM3. Jurusan

4. Judul Skripsi

Miftachul Ulum1 I 10084000019

Ilmu Ekonomi dan Studi Pernbanguran

Analisis Pengaruh Foreign Direct Investment (FDI),Infrastruktur dan Pengangguran Terhadap Produk DomestikRegional Bruto SDRB) Propinsi Jawa Tengah (Periode Tahun2ooo - 2012).

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan

selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan

LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Saqana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakart4 Senin 24 November 2014

l. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS.NIP. 19570617 198503 I 002

2. Zuhuran Y. Yunan M.Sc.NrP. 19800416 200912 I 002

3. Zaenal Muttaqin, MPP.NrP. 19790503 201101 I 006

4. Dr. Lukman, M.SiNIP. 19640607 200302 I 002

4wb5. Fitri Amatia S.Pd, M.Si

NIP. 1 98207 t0 200912 2 002 Pembimbing II

Page 5: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertandatangan di bawah ini,

Nama

NIM

Fakultas

Jurusan

Miftachul Ulum

1 1 10084000019

Ekonomi dan Bisnis

ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini saya :

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungi awabkan

2. f idak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu hertanggungiawab atas karya

ini

Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan melalui

pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan ternyata memang ditemukan bukti

bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap untuk dikenai sanksi

berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 29 September 2014

Miftachul UlumI 1 10084000019

Page 6: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Miftachul Ulum

2. Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 27 November 1991

3. Alamat : Jl. Kair RT 001/04 No. 4 Ragunan, Pasar

Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550

4. Telepon : 081314649776

5. E-mail : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. SD Negeri 011 Ragunan Tahun 1997-2003

2. SMP Negeri 41 Jakarta Tahun 2003-2006

3. SMA Negeri 97 Jakarta Tahun 2006-2009

4. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakata Tahun 2010-2014

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008

IV. SEMINAR DAN WORKSHOP

1. Seminanr Outlook Peran Otoritas Jasa Keuangan terhadap Industri Keuangan

dan Perbakan Syariah, UIN Jakarta 2012

2. Studium General Jurusan IESP, UIN Jakarta 2012

3. Pelatihan Alat Analisis Location Quotient, Shift Share & Tipologi Sektoral,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Jakarta 2012

V. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Agus Sudaryono

2. Tempat/Tanggal lahir : Ujung Pandang, 2 Agustus 1965

3. Ibu : Norma Ermawati

Page 7: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

ii

4. Tempat/tanggal Lahir : Jakarta, 30 November 1967

5. Alamat : Jl. Kair RT 001/04 No. 4 Ragunan, Pasar

Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550

6. Telepon : (021) 7818348

7. Anak ke dari : Anak ke 1 dari 3 bersaudara

Page 8: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

iii

ABSTRACT

Regional autonomy imposed in Indonesia is demanding the regional

government to be able to maximize the economic potential in the region in order to

make its development and economic growth runs well. This study aims to analyze the

influence of Foreign Direct Investment, Infrastructure and Unemployment on Gross

Regional Domestic Product(GRDP) of the province of Central Java. The data used in

this study was obtained from the Central Bureau of Statistics of Central Java

Province, BKPM and PT PLN(Persero) in the period 2000-2012. The analytical

method used in this research is Ordinary Least Square(OLS). The regression analysis

shows that 49.59% of Central Java GRDP is explained by the variable FDI,

Infrastructure and Unemployment while 50.41% of the GRDP of Central Java is

explained by other variables. Other results from the regression analysis shows that

the variables FDI have no sognificant and positive impact on thr GDRP of Central

Java. Infrastructure have a significant and positive impact on the GRDP of Central

Java. While the unemployment variable has a significant and negative effect on

GRDP of Central Java province.

Keywords: Gross Regional Domestic Product, foreign direct investment,

infrastructure and unemployment.

Page 9: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

iv

ABSTRAK

Otonomi daerah yang diberlakukan di Indonesia menuntut pemerintah daerah

untuk dapat memaksimalkan segala potensi ekonomi yang ada di daerahnya agar

pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah tersebut berjalan dengan baik.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Foreign Direct Investment,

Infrastruktur dan Pengangguran terhadap Produk Domestic Regional Bruto (PDRB)

propinsi Jawa Tengah. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Tengah, BKPM dan PT.PLN(persero) periode

2000-2012. Metode analisis yang digunakan adalah Ordinary Least Square (OLS)

dengan menggunakan software Eviews 7.0. Hasil regresi menunjukan bahwa 49.59

% PDRB Jawa Tengah dijelaskan oleh variabel FDI, Infrastruktur dan Pengangguran.

Sedangkan 50.41 % PDRB Jawa Tengah dijelaskan oleh variabel lain diluar

penelitian. Hasil analisis menunjukan variabel FDI berpengaruh tidak signifikan dan

positif terhadap PDRB Jawa Tengah. Infrastruktur berpengaruh signifikan dan positif

terhadap PDRB Jawa Tengah. Sedangkan variabel Pengangguran berpengaruh

signifikan dan negatif terhadap PDRB propinsi Jawa Tengah.

Kata Kunci: Produk Domestik Regional Bruto, foreign direct investment,

Infrastruktur dan Pengangguran.

Page 10: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puja dan puji badi Allah SWT, yang

telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis

mampu menyelesaikan skripsi ini yang berjudul ” Analisis Pengaruh Foreign Direct

Investment (FDI), Infrastruktur dan Pengangguran terhadap Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) Propinsi Jawa Tengah (Periode Tahun 2000-2012) ”.

Shalaawat serta salam tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW serta

para sahabat yang telah membimbing umatnya dari zaman yang gelam ke zaman yang

terang benderang.

Skripsi ini disusun sebagai syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di

Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Terselesaikannya skripsi ini dapat

terwujud berkat dukungan, bantuan dan doa dari orang-orang baik yang menemani

penulis selama proses pengerjaan skripsi ini. Oleh karenanya, penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada:

1. Allah SWT, yang dengan Ridho dan Karunia-Nya penulis tidak akan

mampu menyelesaikan skripsi ini. Puji Syukur atas segala nikmat islam,

iman dan sehat yang telah Allah berikan kepada penulis.

2. Keluarga tercinta yang selalu ada untuk saya, mamah Norma tercinta yang

selalu memberikan segalanya dan selalu mendoakan yang terbaik. Nyai

bule atik, dan adik kembar saya tercinta Anin dan Alda yang telah

Page 11: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

vi

mendukung kelancaran kuliah saya. Tanpa kalian semua saya tidak akan

bisa menjadi seperti sekarang ini.

3. Bapak Prof. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memimpin Fakultas ini

dengan baik dan memberikan ilmu yang sangat berharga selama

perkuliahan. Semoga Allah SWT mambalas semua kebaikan bapak.

4. Bapak Zuhairan Y. Yunan, S.E, M.Sc dan bapak Zaenal Muttaqin, MPP

selaku Ketua dan Sekertaris Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi

Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memimpin Jurusan IESP dengan baik dan memberikan

ilmu yag sangat berharga selama perkuliahan. Semoga Allah SWT

membalas semua kebaikan bapak.

5. Bapak Dr. Lukman, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi 1 yang

dengan keikhlasnnya memberikan pengarahan, ilmu yang berharga, serta

bimbingan yang berarti selama proses penyelesaian skripsi. Terima kasih

atas bimbingannya. Semoga Allah SWT membalas kebaikan bapak.

6. Ibu Fitri Amalia S.Pd, M.Si selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan arahan serta bimbingan yang

sangat berarti selama ini. Terima kasih atas semua bimbingan dan arahan

yang telah ibu berikan sehingga skripsi ini dapat terselasaikan. Semoga

Allah SWT membalas kebaikan ibu.

7. Bapak Pheni Chalid S.F, M.A, Ph.D selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang dengan segala perhatiannya selalu memperhatikan perkembangan

Page 12: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

vii

akademik dan memberikan arahan yang terbaik selama masa kuliah.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan bapak.

8. Seluruh jajaran dosen, staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat dan berharga bagi

saya serta kelancaran selama perkuliahan yang saya jalani. Semoga Allah

SWT membalas kebaikan kalian semua.

9. Sahabat terbaik yang selalu ada dan menemani saya selama masa kuliah.

Oblak’s Squad ( Alfian Isnan, Hadi Setiawan, Bagus Adetya Akbar,

Ravindra Bramastyo, Muhammad Burhanuddin, M.Reza Hermanto, M.

Adi Rahman) yang dalam suka dan duka selalu menghibur dan

memberikan dukungan walaupun saya sering merepotkan kalian semua.

Tempat dimana kita saling melepas canda dan tawa. Terima kasih sahabat

terbaik, semoga persahabatan ini selalu terjalin hingga akhir jaman!

10. Seluruh teman-teman IESP 2010, Hadi Setiawan, Alfian Isnan, Ravindra

B, Bagus Adetya, Yusran Rafiqie, M.Burhanuddin, Fita Rahmawati, Noni

Setianingsih, Agus Setiawan, Ricky Fajar, M.Yusuf Azhar, Reza

Hermanto, Adi Rahman, Deni Iswanto, Umar Adi Syahputra. Mohon maaf

untuk yang namanya tidak dapat saya tuliskan semuanya. Salam IESP

2010, semoga sukses menyertai kita semua.

11. Teman-teman Futsal IESP 2010, Ridho Alfin, Hadi Setiawan, Bagus

Adetya, M. Yusuf Adzhar, Agus Setiwan, Pebi Riswadi, Dykhalfath, Dio

Syahrullah, Ali Murtadho, Rifki Hasan, Mas’ud dan kawan-kawan yang

lain. Salam Juara (2) hahaha.

Page 13: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

viii

12. Kelompok KKN 55 Mentari, Desa Mekarjaya, Cigudeg, Bogor yang telah

bersama-sama selama satu bulan menghabiskan waktu bercanda dan

bekerja yyang memberikan pelajaran hidup yang tidak tenilai harganya.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang penulis miliki. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk masukan, baik kritik maupun

saran yang menbangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 29 September 2012

Miftachul Ulum

Page 14: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

ix

DAFTAR ISI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... i

ABSTRACT ................................................................................................................... iii

ABSTRAK ..................................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 13

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 13

D. Kegunaan Penelitan ...................................................................................... 14

E. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 15

A. Landasan Teori .............................................................................................. 15

1. Pertumbuhan Ekonomi ............................................................................ 15

a. Pengertian Petumbuhan Ekonomi ..................................................... 15

b. Teori Pertumbuhan Ekonomi ............................................................ 16

c. Faktor-faktor Pertumbuhan Ekonomi ............................................... 19

d. Pertumbuhan Ekonomi Daerah ......................................................... 22

2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ............................................. 23

a. Pengertian PDRB .............................................................................. 23

b. Metode Penghitungan PDRB ............................................................ 23

3. Investasi .................................................................................................. 26

4. Foreign Direct Investment (FDI) ............................................................ 30

a. Pengertian Foreign Direct Investment .............................................. 30

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi (FDI) ......................... 32

5. Infrastruktur ............................................................................................ 33

Page 15: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

x

a. Pengertian Infrastruktur .................................................................... 33

b. Penggolongan Infrastruktur............................................................... 35

6. Pengangguran .......................................................................................... 37

a. Pengertian Pengangguran .................................................................. 37

b. Jenis dan Macam Pengangguran ....................................................... 38

B. Hubungan Antar Variabel ............................................................................. 41

C. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 44

D. Kerangka Pemikiran ...................................................................................... 49

E. Hipotesis ....................................................................................................... 52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................... 53

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 53

B. Metode Penentuan Sampel ............................................................................ 53

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 54

D. Metode Analisis Data .................................................................................... 54

1. Model Analisis ........................................................................................ 54

2. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 55

a. Uji Normalitas ................................................................................... 55

b. Uji Multikolinearitas ......................................................................... 56

c. Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 57

d. Uji Autokorelasi ................................................................................ 57

3. Uji Hipotesis ........................................................................................... 59

a. Uji – t ................................................................................................ 59

b. Uji – F ............................................................................................... 59

c. Koefisien Determinasi ...................................................................... 60

E. Operasional Variabel Penelitian.................................................................... 60

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................................ 63

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................................. 63

B. Analisa Deskriptif ......................................................................................... 64

1. Analisis Deskriptif Produk Domestik Regional Bruto Di Jawa

Tengah ..................................................................................................... 65

Page 16: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

xi

2. Analisis Deskriptif Foreign Direct Investment Di Jawa Tengah ............ 67

3. Analisis Deskriptif Infrastruktur Di Jawa Tengah .................................. 68

4. Analisis Deskriptif Pengangguran Di Jawa Tengah ............................... 70

C. Uji Asumsi Klasik ......................................................................................... 72

1. Uji Normalitas ......................................................................................... 72

2. Uji Multikolinearitas ............................................................................... 73

3. Uji Heteroskedastisitas ............................................................................ 73

4. Uji Autokorelasi ...................................................................................... 74

D. Uji Hipotesis ................................................................................................. 75

1. Interpretasi hasil Uji-t dan Analisis Ekonomi ......................................... 77

2. Interpretasi hasil Uji-F dan Analisis Ekonomi ........................................ 82

3. Koefisien Determinasi dan Analisis Hasil .............................................. 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 85

A. Kesimpulan ................................................................................................... 85

B. Saran ............................................................................................................. 86

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 87

LAMPIRAN ................................................................................................................... 90

Page 17: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

xii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Propinsi di Pulau Jawa 2008-

2012

3

1.2 Perkembangan Realisasi FDI Propinsi di Pulau Jawa 2010-2012 7

1.3 Penjualan Tenaga Listrik untuk sector industri Propinsi Jawa tengah

tahun 2008-2012

10

1.4 Jumlah Pengangguran Propinsi Jawa Tengah tahun 2008-2012 12

2.1 Penelitian Terdahulu 46

3.1 Operasional Variabel Penelitian 60

4.1 Correlation Matrix 73

4.2 Uji-t 77

Page 18: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

xiii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Fungsi Produksi Neoklasik 18

2.2 Skema Hubungan Infrastruktur dan Sistem Ekonomi 34

2.3 Kerangka Pemikiran 51

4.1 Perkembangan PDRB Propinsi Jawa Tengah tahun 2000-2012 66

4.2 Perkembangan Realisasi FDI Propinsi Jawa Tengah tahun 2000-

2012

67

4.3 Perkembangan penjualan energi listrik untuk sektor industri

Propinsi Jawa Tengah tahun 2000-2012

69

4.4 Perkembangan Jumlah Pengangguran Propinsi Jawa Tengah tahun

2000-2012

71

4.5 Uji Normalitas 72

4.6 Uji Heterokedastisitas 74

4.7 Hasil Regresi Linear Berganda 75

4.8 Uji F 83

Page 19: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1 Data Penelitian 90

2 Uji Normalitas 91

3 Uji Multikoliniaritas 91

4 Uji Heteroskedastisitas 92

5 Uji Autokorelasi 93

6 Regresi Linear Berganda 94

Page 20: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator yang menunjukan bagus atau

tidaknya kinerja perekonomian dan pembangunan ekonomi di sebuah negara.

Pertumbuhan ekonomi secara sempit dapat kita artikan sebagai peningkatan produksi

total baik barang maupun jasa di suatu negara atau daerah. Dalam arti lainnya

pertumbuhan dapat diartikan dengan meningkatnya pendapatan perkapita dan

kesejahteraan masyarakat suatu daerah atau negara.

Indonesia belakangan ini merupakansalah satu negara dengan angka

pertumbuhan ekonomi yang tinggi diantara negara-negara lain. Saat ini Indonesia

terdaftar sebagai salah satu negara anggota G20 dimana memiliki kondisi

perekonomian yang selalu positif dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi 6 persen

setiap tahunnya. Hal ini tentunya merupakan kondisi yang diharapkan pemerintah

Indonesia dan akan terus berlanjut demi tercapainya kesejahteraan masyarakat

Indonesia.

Bank Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun

2014 diantara 5,5 persen hingga 5,9 persen, meskipun target pertumbuhan ekonomi

tersebut dianggap beberapa ekonom dan Bank Dunia sangat berat untuk tercapai.

Bank Dunia sendiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3

persen pada tahun 2014.

Page 21: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

2

Pada hakikatnya pertumbuhan ekonomi tidak dapat dipisahkan dari peran

pemerintah selaku pengambil kebijakan baik itu kebijakan fiskal maupun moneter,

dan peran masyarakat sebagai sumber dan pengembang investasi yang bertugas

sebagai faktor produksi dalam menjalankan roda perekonomian. Oleh karenanya

pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat bergantung kepada kemampuan

masyarakat dalam menghasilkan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut

atau produk domestik regional bruto (PDRB) apabila dalam lingkup daerah/regional

di negara tersebut.

Menurut Mankiw (2006:6) PDB adalah nilai pasar dari semua barang dan jasa

akhir yang diproduksi dalam sebuah negara pada suatu periode. Sedangkan PDRB

merupakan jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha

dalam suatu daerah tertentu (Badan Pusat Staristik, RI). Total dari PDRB seluruh

wilayah yang ada di suatu negara adalah total PDB yang dihasilkan negara tersebut.

Hingga saat ini Propinsi di pulau Jawa masih menjadi penyumbang terbesar

kontribusi PDRB terhadap PDB Indonesia. Hal ini terjadi salah satunya karena

ketimpangan akan potensi yang dimiliki suatu wilayah, pembangunan ekonomi dan

infrastruktur antara pulau yang belum merata. Oleh sebab itu pada awal tahun 2000-

an pemerintah pusat melakukan desentralisasi pemerintahan atau yang biasa kita

kenal dengan otonomi daerah guna mengefektifkan pembangunan ekonomi masing-

masing propinsi di Indonesia agar pembangunan ekonomi semakin merata.

Tujuan utama dari otonomi daerah adalah agar setiap pemerintah daerah

dalam hal ini propinsi di Indonesia mampu untuk mengelola potensi yang dimiliki

Page 22: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

3

daerahnya guna membangun dan mensejahterakan daerahnya. Jawa Tengah sebagai

salah satu propinsi besar yang ada di Indonesia memiliki banyak potensi baik

sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia guna meningkatkan pembangunan

dan pertumbuhan ekonomi daerahnya. Namun dibandingkan bebarapa propinsi di

pulau Jawa, kondisi ekonomi Jawa Tengah masih dapat dikatakan tertinggal

dibanding DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur. Hal ini bisa kita ketahui dengan

melihat kondisi PDRB Jawa Tengah yang disajikan dalam tabel 1.1 dibawah ini:

Tabel 1.1 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Propinsi di Pulau Jawa

Periode 2008-2012 (milyar Rupiah)

Provinsi 2008 2009 2010 2011 2012

DKI Jakarta 353,723 371,469 395,622 422,237 449,821

Jawa Barat 291,206 303,405 322,224 343,111 364,405

Jawa Tengah 168,034 176,673 186,993 198,270 210,848

DI.Yogyakarta 19,212 20,064 21,044 22,132 23,309

Jawa Timur 305,539 320,861 342,281 366,983 393,666

Banten 79,701 83,454 88,552 94,207 100,000

Sumber: BPS, Republik Indonesia

Melihat data diatas, secara umum PDRB Jawa Tengah selalu meningkat setiap

tahunnya. Namum jumlah tersebut masih tergolong kecil dan jauh tertinggal jika

dibanding dengan propinsi lain di pulau Jawa seperti Jawa Timur dan Jawa Barat.

Dengan kondisi ini diperlukan keseriusan pemerintah daerah Jawa Tengah dalam

menggali dan memanfaatkan sumber-sumber potensial untuk meningkatkan

pendapatan daerah dan kondisi keuangan daerahnya.

Page 23: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

4

Seperti yang kita ketahui, bahwasanya pertumbuhan ekonomi suatu negara

sangat terkait erat dengan kemampuan suatu negara dalam meningkatkan kapasitas

produksi baik barang maupun jasa serta kenaikan pendapatan perkapita penduduknya.

Menurut Kuznets dalam Todaro (2000:115) ada tiga komponen utama dalam

pertumbuhan ekonomi dari setiap negara, yaitu akumulasi modal, pertumbuhan

penduduk dan kemajuan teknologi.

Akumulasi modal (capital acccumulation) terjadi apabila sebagian dari

pendapatan ditabung dan diinvestasikan kembali dengan tujuan memperbesar output

dan pendapatan di kemudian hari. Akumulasi modal meliputi semua bentuk atau jenis

investasi baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, modal atau sumber daya

manusia. Investasi produktif bersifat langsung tersebut harus dilengkapi dengan

berbagai investasi penunjang ekonomi dan sosial berupa pembangunan infrastruktur.

Pembangunan infrastruktur tersebut meliputi jalan, penyediaan listrik, persediaan air

bersih dan perbaikan sanitasi serta pembangunan fasilitas komunikasi.

Dalam teori pertumbuhan Harod-Domar (1946), kenaikan kapasitas produksi

dan pendapatan nasional suatu negara juga ditentukan oleh kenaikan pengeluaran

masyarakat yaitu yang dapat berupa investasi. Menurut Dewi Ernita dkk (2013:2)

pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan adalah pertumbuhan yang ditopang oleh

investasi. Pertumbuhan ekonomi yang ditopang investasi dianggap akan

meningkatkan produktivitas suatu negara atau daerah. Investasi adalah pembelian

barang yang nantinya akan digunakan untuk memproduksi lebih banyak barang dan

jasa (Mankiw, 2007:12).

Page 24: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

5

Sebagai salah satu komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi, investasi

tentunya akan sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya PDB/PDRB yang

dihasilkan suatu negara atau daerah. Return atau hasil dari investasi yang ditanamkan

disebuah wilayah adalah output berupa barang maupun jasa. Semakin tinggi atau

besar investasi yang ditanamkan akan membuat produktivitas suatu wilayah dalam

menghasilkan output semakin tinggi. Ini berarti akan meningkatkan PDRB yang

dihasilkan suatu daerah, begitupun sebaliknya.

Dalam realisasinya dalam perekonomian nasional, investasi dibagi menjadi

dua jenis yaitu penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing

(PMA) atau yang dalam penelitian ini kita sebut sebagai Foreign Direct Investment

(FDI). Yang dimaksud dengan PMDN menurut UU No.6 tahun 1968 dan UU no.12

tahun 1970 adalah penggunaan kekayaan masyarakat Indonesia termasuk hak-hak dan

benda-benda baik yang dimiliki Negara maupun swasta asing yang berdomisili di

Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menjalankan usaha

menurut ketentuan undang-undang ini.

Sedangkan menurut UU no. 1 Th. 1967 dan UU no 11 Th. 1970 tentang PMA,

yang dimaksud dengan Penanaman Modal Asing (PMA) adalah kegiatan penanaman

modal asing yang secara langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan

ketentuan-ketentuan Undang-undang ini dan yang digunakan untuk menjalankan

Perusahaan di Indonesia, dan pemilik modal secara langsung menanggung resiko dari

penanaman modal tersebut. Dalam pengertian lain FDI adalah arus modal

Page 25: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

6

internasional dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas

perusahaannya di negara lain.

Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi

yang tinggi dan positif setiap tahunnya, tentu akan menarik banyak investor baik itu

asing maupun domestik untuk menanamkan investasinya. Jawa Tengah merupakan

propinsi yang memiliki potensi yang besar dalam jumlah tenaga kerja dan kekayaan

alam pastinya membutuhkan investasi yang besar pula, baik itu PMDN maupun FDI,

untuk kegiatan perekonomiannya. Namun pada kenyataannya para investor domestic

maupun asing masih belum melirik Jawa Tengah sebagai propinsi yang baik dan

menguntungkan untuk berinvestasi, sehingga investasi yang masuk masih sedikit dan

lebih kecil dibanding propinsi lain di pulau Jawa. Disiniah diperlukan peran

pemerintah Jawa Tengah untuk menciptakan iklim investasi yang baik guna menarik

kepercayaan investor untuk memanamkan modal atau investasinya agar produktivitas

dan output yang dihasilkan di Jawa Tengah semakin besar.

Kondisi FDI yang terealisasi di Jawa Tengah selalu fluktuatif setiap tahunnya.

Berikut merupakan perkembangan investasi Indonesia dan Jawa Tengah berdasarkan

data BKPM:

Page 26: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

7

Tabel 1.2

Perkembangan Realisasi FDI Propinsi di Pulau Jawa 2010– 2012

(juta US$)

Lokasi 2010 2011 2012

DKI Jakarta 6.429,3 4.824,1 4.107,7

Jawa barat 1.692,0 3.839,4 4.210,7

Jawa tengah 59,1 175,0 241,5

Yogyakarta 4,9 2,4 84,9

Jawa Timur 1.769,2 1.312,0 2.298,8

Banten 1.544,2 2.171,7 2.716,3

Sumber: BKPM, Republik Indonesia

Tabel 1.2 diatas menggambarkan pekembangan realisasi PMA/FDI di

propinsi di pulau Jawa. Dari tahun 2010 sampai 2012 nilai FDI Jawa tengah selalu

meningkat. Namun diantara 6 propinsi yang ada di pulau Jawa realisasi FDI Jawa

Tengah terlihat kecil. Hal ini yang menjadi tanda tanya, mengapa dengan potensi

sumberdaya alam dan tenaga kerja yang besar, nilai investasi asing yang masuk ke

Jawa Tengah masih kalah dibanding propinsi Banten yang notabene propinsi baru

dan sedikit potensi ekonominya.

Seperti yang sudah kita bahas diawal bab tadi, besar kecilnya PDRB yang

dimiliki suatu daerah sangat bergantung pada besar kecilnya investasi yang

ditanamkan di suatu wilayah. Investasi produktif yang bersifat langsung tersebut

harus dilengkapi dengan berbagai Investasi penunjang ekonomi dan sosial berupa

pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur tersebut meliputi jalan,

penyediaan listrik, persediaan air bersih dan perbaikan sanitasi serta pembangunan

fasilitas komunikasi.

Page 27: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

8

Secara mikro, infastruktur dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui

peningkatan produktivitas. Infrastruktur memiliki peran yang sangat vital terhadap

kelancaran kegiatan perekonomian yang terjadi di suatu wilayah. Dalam model

neoklasik Solow, pertumbuhan ekonomi berasal dari tiga faktor berikut: kenaikan

kualitas dan kuantitas pekerja, kenaikan dalam kapital dan peningkatan teknologi.

Dalam model ini investasi fisik seperti infrastruktur penunjang kegiatan ekonomi

dimasukan kedalam faktor kapital. Sehingga kenaikan dalam kapital akan

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi/PDRB.

Sedangkan Kuznetz menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara

atau wilayah dipengaruhi oleh akumulasi modal, sumberdaya manusia, sumberdaya

alam, baik dari jumlah maupun kualitasnya. Dalam teori ini kita dapat

mengkategorikan infrastruktur sebagai akumulasi modal. Karena infrastruktur dapat

secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kegiatan ekonomi. Secara

langsung infrastruktur dapat dijadikan sebagai input kegiatan produksi, contohnya

infrastruktur penyediaan energi listrik. Secara tidak langsung infrastruktur berperan

sebagai pendukung kegiatan distribusi output barang dan jasa suatu daerah,

contohnya infrastruktur jalan dan pelabuhan baik itu air maupun udara.

Ketimpangan kondisi infrastruktur yang terjadi antar wilayah di Indonesia

menjadi kendala utama dalam pemerataan ekonomi bagi masyarakat. Wilayah barat

Indonesia memiliki kondisi infrastruktur yang baik sementara di wilayah timur masih

buruk kualitas dan kuantitasnya. Di Jawa Tengah sendiri kondisi infrastruktur

penunjang kegiatan ekonomi dapat dikatakan sudah memadai yaitu dengan

Page 28: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

9

tersediannya akses jalan nasional dan propinsi yang layak, baik itu jalan umum

maupun jalan tol, dan juga tersedia pelabuhan udara/bandara, pelabuhan laut Tanjung

Mas di Semarang yang berskala nasional dan internasional.

Disamping itu infrastruktur penyediaan energi listrik juga sudah tersedia lewat

PLTU Semarang dan beberapa pembangkit listrik lainnya, selain itu penyediaan

sarana irigasi tersedia dari sejumlah waduk salah satunya waduk gajah mungkur yang

terdapat di Wonogiri. Namun dari sisi kualitas dan kuantitas, infrastruktur di Jawa

Tengah masih belum dapat dikatakan baik, malah cenderung masih buruk. Hal inilah

yang terkadang masih di keluhkan oleh pelaku usaha dan investor yang telah

berinvestasi dan hendak menanamkan investasinya di Jawa Tengah.

Dalam penelitian ini, akan dikonsentrasikan pada infrastuktur energi listrik

yang ada di Jawa Tengah. Tersediannya energi listrik tentu sangat memberikan

kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan kegiatan produksi baik barang

maupun jasa. Namun sampai saat ini masih sering kita dengar banyak wilayah di

Indonesia yang belum teraliri listrik. Bahkan di pulau Jawa sendiri yang notabene

memiliki kondisi infrastruktur yang lebih baik dari wilayah lainnya, masih memiliki

kendala dalam penyediaan energi listrik bagi pendudukya. Penyedia energi listrik di

Indonesia tentunya memiliki tugas yang besar untuk memberikan pelayanan yang

maksimal terhadap penduduk Indonesia.

Dalam kegiatan perekonomian tersediannya energi listrik dapat dimasukan ke

dalam input dalam kegiatan produksi baik barang maupun jasa di suatu perusahaan.

Listrik dapat membantu peran manusia dalam memproduksi barang, seperti

Page 29: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

10

menghidupkan mesin produksi. Semakin meratanya penyaluran/jaringan energy

listrik di suatu dareah akan meningkatkan produktivitas masyarakat di daerah

tersebut. Ini menandakan bahwa infrastruktur energi listrik berpengaruh terhadap

produktifitas dan pertumbuhan ekonomi. Di Jawa Tengah sendiri kondisi penjualan

energy listrik untuk sektor industry selalu meningkat setiap tahun.

Berikut merupakan tabel penjualan energi listrik untuk sektor industry diJawa

Tengah:

Tabel 1.3

Penjualan Tenaga Listrik untuk Sektor Industri Propinsi Jawa Tengah

Tahun 2008 – 2012

Tahun Energi Jual

(MWH)

2008 4.466.481

2009 4.527.129

2010 4.890.775

2011 5.235.817

2012 5.738.430

Sumber: PT. PLN (persero), Distribusi Jawa Tengah

Data diatas menunjukan bahwa penggunaan energi listrik untuk sektor

industri Jawa Tengah selalu meningkat setiap tahun. Melihat data ini menandakan

bahwa listrik memiliki peran yang besar terhadap kegiatan industri pada masyarakat

sehari-hari. Oleh karena itu dibutuhkan pembangunan infrastruktur energi listrik yang

Page 30: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

11

lebih merata guna meningkatkan kualitas hidup dan produktifitas masyarakat di Jawa

Tengah.

Besar kecilnya PDRB yang dimiliki suatu daerah sangat bergantung pada

produktifitas masyarakat daerah tersebut dalam menghasilkan barang atau jasa. Salah

satu faktor yang mempengaruhi produktifitas masyarakat suatu daerah adalah adalah

pengangguran. Pengangguran merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi

pemerintah dalam tujuannya untuk memperbaiki kondisi perekonomian

masyarakatnya. Pengangguran adalah masyarakat yang masuk dalam angkatan kerja

yang tidak memiliki pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan. Dalam teori

pertumbuhan ekonomi Solow, pengangguran bisa dikategorikan ke dalam kuantitas

tenaga kerja, sehingga jumlah penduduk yang mengganggur akan mempengaruhi

produktifitas dan pertumbuhan ekonomi.

Masyarakat yang mengganggur berarti mereka tidak dapat menghasilkan

produksi atau output baik barang maupun jasa. Hal ini pastinya akan amat sangat

mempengaruhi PDRB daerah tersebut. Semakin tinggi atau banyak masyarakat yang

mengganggur di suatu daerah makan akan menyebabkan PDRB semakin kecil.

Sebaliknya, semakin sedikit masyarakat yang menganggur menandakan produktifitas

masyarakat daerah tersebut yang tinggi dan otomatis PDRB di daerah tersebut tinggi.

Dengan melihat data tingkat pengangguran terbuka, kondisi pengangguran

Jawa Tengah selalu menurun setiap tahun. Ini menandakan membaiknya kondisi

perekonomian di Jawa Tengah. Namun dengan angka pengangguran yang termasuk

kecil, produktifitas penduduk Jawa Tengah masih jauh tertinggal jika dibanding

Page 31: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

12

dengan propinsi lain di pulau Jawa. Ada beberapa penyebab yang mungkin

menyebabkan masalah tesebut salah satunya adalah kualitas pendidikan tenaga kerja

di Jawa Tengah. Berikut merupakan jumlah penduduk yang menganggur di Jawa

Tengah:

Table 1.4

Jumlah Pengangguran Propinsi Jawa tengah tahun 2008-2012

Tahun Jumlah

Pengangguran

Tingkat Pengangguran

Terbuka (%)

2008 1.227.308 7,35

2009 1.252.267 7,33

2010 1.046.883 6,21

2011 1.002.662 5,93

2012 962.141 5,63

Sumber : BPS, Prov. Jawa Tengah

Tabel 1.4 menunjukan jumlah pengangguran di propinsi Jawa Tengah. Pada

tahun 2009 terjadi peningkatan jumlah pengangguran dibanding tahun 2008 yang

berjumlah 1.252.267 orang. Hal ini terjadi karena adanya dampak dari krisis ekonomi

yang melanda dunia pada tahun 2008 yang sedikit banyak mempengaruhi

perekonomian di tahah air. Pada tahun-tahun berikutnya jumlah pengangguran Jawa

tengah terus menurun sejalan dengan membaiknya kondisi ekonomi nasional. Hingga

pada tahun 2012 hanya berjumlah 962.141 orang penduduk Jawa tengah yang

menganggur.

Page 32: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

13

Dengan diberlakukannya otonomi daerah, diharapkan tiap-tiap daerah mampu

menggali dan mengelola sumber-sumber ekonomi agar dapat menigkatkan

produktifitasnya. Sehingga pada akhirnya akan meningkatkan PDRB dan

pertumbuhan ekonomi daerahnya. Faktor-faktor seperti investasi, kondisi

infrastruktur dan kondisi pengangguran memiliki peran dan pengaruh dalam

penigkatan PDRB yang dihasilkan propinsi Jawa tengah.

B. RUMUSAN MASALAH

Melihat permasalahan yang telah dijelaskan diatas, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh Foreign Direct Investment, Infrastruktur dan

Pengangguran terhadap PDRB Jawa Tengah periode tahun 2000-2012 secara

parsial?

2. Bagaimana pengaruh Foreign Direct Investment, Infrastruktur dan

Pengangguran terhadap PDRB Jawa Tengah periode tahun 2000-2012 secara

simultan?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan permasalahan yang sudah dijabarkan di atas. Tujuan

dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui bagaimana pengaruh Foreign Direct Investment, Infrastruktur dan

Pengangguran terhadap PDRB di Jawa Tengah periode tahun 2000-2012

secara parsial.

Page 33: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

14

b. Mengetahui bagaimana pengaruh Foreign Direct Investment, Infrastruktur dan

Pengangguran terhadap PDRB di Jawa Tengah periode tahun 2000-2012

secara simultan.

D. KEGUNAAN PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan akademis dan praktis.

Adapun kegunaan hasil penelitian ini dapat penulis uraikan antara lain :

1. Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah pengetahuan,

pengalaman, dan sebagai tempat mempraktekan ilmu pengetahuan serta

menerapkan dan membandingkan teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk mengkaji lebih

lanjut tentang faktor-faktor yang mepengaruhi perolehan PDRB di suatu

negara atau daerah.

E. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan informasi

bagi masyarakat pada umumnya dan khususnya untuk pemerintah baik itu pusat

maupun daerah, mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi/PDRB suatu daerah. Disamping itu sebagai pertimbangan bagi pemerintah

dalam pengambilan kebijakan ekonomi daerahnya.

Page 34: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pertumbuhan Ekonomi

a. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi secara umum dapat diartikan sebagai kenaikan

pendapatan nasional secara berarti dalam suatu periode perhitungan tertentu.

Sedangkan menurut Kutnets, pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan

kapasitas produksi dalam jangka panjang dari suatu negara yang bersangkutan

untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan

kapasitas tersebut dapat terjadi karena adanya kemajuan teknologi, institusi dan

idiologi terhadap berbagai keadaan yang ada (Todaro,2000:144).

Asfia Murni (2006:173) mengartikan pertumbuhan ekonomi sebagai suatu

kondisi terjadinya perkembangan GDP/PDB potensial yang mencerminkan

adanya pertumbuhan output perkapita dan meningkatnya standar hidup

masyarakat.

Menurut Boediono (1992:9), pertumbuhan ekonomi adalah proses dari

kenaikan output per kapita dalam jangka waktu yang panjang. Pertumbuhan

ekonomi meliputi 3 aspek, yaitu:

1) Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses (aspek ekonomis)

perekonomian yang berkembang, berubah dari waktu ke waktu.

Page 35: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

16

2) Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan adanya kenaikan output perkapita

dalam hal ini ada 2 aspek penting yaitu, output total dan jumlah penduduk.

Output perkapita adalah pembagian antara output total dengan jumlah

penduduk.

3) Pertumbuhan ekonomi dikaitkan dengan perspektif waktu jangka panjang

yang dikatakan tumbuh jika dalam jangka waktu 5 tahun mengalami kenaikan

output.

Angka pertumbuhan ekonomi umumnya dalam bentuk persentase dan

bernilai positif, tetapi mungkin juga bernilai negatif. Negatifnya pertumbuhan

ekonomi disebabkan adanya penurunan yang lebih besar daripada pendapatan

nasional tahun berikutnya dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

b. Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori dibangun berdasarkan pengalaman empiris, sehingga teori dapat

dijadikan sebagai dasar untuk memprediksi dan membuat suatu kebijakan.

Terdapat beberapa teori yang mengungkapkan tentang konsep pertumbuhan

ekonomi, secara umum teori tersebut sebagai berikut:

1) Teori Adam Smith

Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya

bertumpu pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan

penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau hasil. Jumlah penduduk

akan meningkat jika tingkat upah yang berlaku lebih tinggi dari tingkat upah

subsisten yaitu tingkat upah yang pas-pasan untuk hidup.

Page 36: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

17

Tingkat upah yang berlaku menurut Adam Smith di tentukan oleh tarik

menarik antara kekuatan permintaan dan penawaran tenaga kerja. Sementara itu

permintaan akan tenaga kerja akan ditentukanoleh stok modal dan tingkat

output masyarakat. Oleh karena itulaju pertumbuhan permintaan tenaga kerja di

tentukan oleh lajupertumbuhan stok modal (akumulasi modal) dan laju

pertumbuhan output. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang

berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.

Adam Smith juga beranggapan bahwasannya sumber daya alam adalah

faktor utama dari kegiatan produksi suatu masyarakat. Jumlah sumberdaya alam

yang ada adalah batas maksimum pertumbuhan ekonomi. Jika sumberdaya alam

tersebut belum dimanfaatkan sepenuhnya maka jumlah penduduk dan modal lah

yang menjadi faktor utama dalam pertumbuhan output. Namun pertumbuhan

output tersebut akan berhenti dikala semua sumber daya alam yang ada telah

digunakan seluruhnya.

2) Teori Neoklasik Solow-Swam

Pertumbuhan ekonomi neo klasik berkembang sejak tahun 1950-an. Teori

ini berkembang berdasarkan analisis-analisis mengenai pertumbuhan ekonomi

menurut pandangan ekonomi klasik. Ekonom yang menjadi perintis dalam

mengembangkan teori tersebut adalah Robert sollow dan Trevir swan

(Arsyad,2010:61). Teori ini didasarkan kepada anggapan teori klasik dimana

diasumsikan bahwa perekonomian akan tetap mengalami keadaan full

employment dan peralatan modal akan tetap digunakan sepanjang waktu.

Page 37: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

18

Dalam model neoklasik ini rasio modal output (capital output ratio) dapat

berubah. Dalam artian apabila lebih banyak modal yang digunakan maka

jumlah tenaga kerja yang digunakan sedikit, begitupun sebaliknya. Dengan

adanya fleksibilitas ini, suatu perekonomian mempunyai kebebasan yang tidak

terbatas dalam menentukan kombinasi antara modal (K) dan tenaga kerja (L)

yang akan digunakan untuk menghasilkan output tertentu.

Berikut ini adalah grafik fungsi produksi neoklasik yang menampilkan

kombinasi antara modal/Capital dan tenaga kerja/labor :

Gambar 2.1

Fungsi Produksi Neoklasik

Fungsi produksi neoklasik diatas menunjukan suatu tingkat output tertantu

dapat diciptakan dengan menggunakan berbagai kombinasi modal dan tenaga

kerja. Dengan kombinasi jumlah modal dan tenaga kerja yang dapat diubah-

ubah, terdapat kemungkinan bahwa output tidak mengalami perubahan.

Page 38: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

19

Disamping itu, tingkat output tetap dapat mengalami perubahan meskipun

jumlah modalnya konstan.

3) Teori Harrod-Domar (Keynesian)

Teori Harrod Domar merupakan perluasan dari analisis keynesian

mengenai kegiatan ekonomi secara nasional dan masalah tenaga kerja. Harrod-

Domar beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena

pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal

tersebut. Pembentukan modal dapat tersebut dapat diperoleh melalui akumulasi

modal. Pembentukan modal tidak hanya dipandang sebagai pengeluaran yang

akan menambah kemampuan suatu perekonomian untuk berproduksi, tetapi

juga dapat meningkatkan permintaan masyarakat.

Teori ini mengganggap bahwa kenaikan kapasitas produksi dan

pendapatan nasional suatu negara juga ditentukan oleh kenaikan pengeluaran

masyarakat yaitu yang dapat berupa investasi. Oleh karena itu, meskipun

kapasitas produksi meningkat, pendapatan nasional baru akan naik hanya jika

pengeluaran masyarakat juga meningkat.

c. Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi

Dalam prosesnya pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh faktor-faktor

pendukung, yaitu faktor ekonomis dan non ekonomis. Faktor tersebut adalah

sebagai berikut:

Page 39: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

20

1) Faktor Ekonomi

Menurut pandangan beberapa ahli faktor produksi adalah faktor atau

kekuatan utama dalam pertumbuhan ekonomi. Faktor produksi tersebut terdiri

atas:

a) Faktor Sumberdaya Alam

Sumberdaya alam merupakan salah satu faktor utama dalam produksi yang

berperan sebagai input. Sumberdaya alam dibagi atas SDA yang dapat

diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui.

b) Faktor Akumulasi Modal

Pembentukan atau akumulasi modal memerlukan pengorbanan melalui

pengurangan konsumsi masyarakat dalam jangka waktu tertentu. Masyarakat

mengalihkan sebagian uangnya ke dalam bentuk tabungan maupun investasi

yang nantinya digunakan sebagai sumber untuk kemajuan perekonomian

suatu wilayah.

c) Faktor Organisasi

Organisasi merupakan faktor yang bersifat pelengkap. Fungsinya membantu

masyarakat dalam meningkatkan produktifitasnya. Melalui organisasi tugas

dan peran seseorang dalam kegiatan ekonomi menjadi jelas, siapa yang

menjadi policy maker dan siapa yang jadi pelaku usaha.

d) Faktor Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi dianggap sebagai faktor paling penting dalam kegiatan

ekonomi. Perubahan teknologi akan berpengaruh terhadap perubahan metode

produksi sehingga produktifitas akan meningkat.

Page 40: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

21

e) Pembagian Kerja dan Skala Produksi

Spesialisasi dan pembagian kerja dapat mengingkatkan produktivitas. Melalui

spesialisasi keberagaman produk hasil kegiatan produksi menjadi tinggi.

Dengan keberagaman tersebut menjadikan skala produksi masyarakat semakin

besar dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

2) Faktor Non Ekonomi

Faktor non ekonomi secara bersama-sama mempengaruhi kemajuan

perekonomian. Faktor tersebut tidak secara langsung berengaruh terhadap

perekonomian. Namun faktor tersebut juga memiliki peran yang penting dalam

pertumbuhan ekonomi. Beberapa faktor tesebut adalah sebagai berikut:

a) Faktor Sosial

Faktor sosial dan budaya menghasilkan perubahan pandangan dan harapan,

struktur dan nilai-nilai sosial di masyarakat sehingga akan mempengaruhi arah

dan tujuan dari perkonomian suatu negara.

b) Faktor Sumberdaya Manusia

Faktor SDM memiliki peran yang vital dan penting dalam kegiatan ekonomi.

Kualitas SDM sangat berpengaruh dalam keberhasilan satu negara dalam

meningkatkan kualitas perekonomiannya.

c) Faktor Politik dan Administratif

Struktur dan kondisi politik yang tidak stabil merupakan pennghambat bagi

pembangunan ekonomi, terutama di negara berkembang. Sedangkan

Page 41: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

22

administrasi yang kuat, efisien dan tidak korup sangat penting dalam

peningkatan kondisi ekonomi suatu negara.

d. Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Dalam konsep dasar ekonomi makro indikator yang digunakan dalam

mengukur pertumbuhan ekonomi, adalah produk domestik bruto (PDB).

Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai pasar semua barang dan jasa

akhir yang diproduksi dalam perekonomian selama kurun waktu tertentu

(Mankiw, 2006: 19). Dalam konsep regional Produk Domestik Bruto dikenal

sebagai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan

indikator ekonomi makro suatu daerah, yang menggambarkan ada atau tidaknya

perkembangan perekonomian daerah. Dengan menghitung PDRB secara teliti

dan akurat baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan

dapat diambil beberapa kesimpulan mengenai keberhasilan pembangunan di

suatu daerah, yang memperlihatkan laju pertumbuhan ekonomi yang

mewakili peningkatan produksi di berbagai sektor lapangan usaha yang ada

(Saggaf, 1999: 15).

Berdasarkan rumusan pengertian di atas, maka dalam konsep regional,

pertumbuhan ekonomi daerah adalah angka yang ditunjukkan oleh besarnya

tingkat pertumbuhan produk domestik regional bruto suatu daerah yang diukur

atas dasar harga konstan. Bagi suatu daerah provinsi, kabupaten/kota gambaran

PDRB yang mencerminkan adanya laju pertumbuhan ekonomi dapat dilihat

dalam data sektor-sektor ekonomi yang meliputi pertanian, pertambangan dan

Page 42: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

23

penggalian, industri pengolahan, listrik gas dan air bersih, bangunan,

perdagangan hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan

persewaan dan jasa perusahaan dan jasa-jasa lainnya. Pertumbuhan ekonomi

dapat dilihat dari data konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah,

pembentukan modal bruto, perubahan persediaan, ekspor dan impor.

2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

a. Pengertian PDRB

PDRB adalah jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari

seluruh kegiatan pekonomian diseluruh daerah dalam tahun tertentu atau perode

tertentu dan biasanya satu tahun. BPS (2007:2) membedakan perhitungan PDRB

ke dalam dua dasar, yaitu PDRB atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga

konstan. PDRB atas dasar harga Berlaku menggambarkan nilai tambah barang

dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun yang berlaku. PDRB atas

dasar harga berlaku digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi.

Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukan nilai tambah

barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun tertentu. PDRB

atas dasar harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari

tahun ke tahun.

b. Metode penghitungan PDRB

Penghitungan PDRB dapat dilakukan dengan tiga cara pendekatan yaitu :

Page 43: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

24

1) Pendekatan Produksi (Production Approach)

PDRB menurut pendekatan produksi diartikan bahwa PDRB dihitung

berdasarkan jumlah nilai produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh

berbagai unit produksi atau sector ekonomi dalam suatu wilayah atau region

pada suatu jangka waktu tertentu. Nilai tambah merupakan nilai yang

ditambahkan pada barang dan jasa yang dipakai oleh unit produksi sebagai

input antara nilai yang ditambahkan sama dengan balas jasa faktor produksi atas

ikut sertanya dalam proses produksi. Sector-sektor ekonomi tersebut adalah :

a) Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan,

b) Pertambangan dan penggalian

c) Industry pengelolaan

d) Listrik, gas, dan Air bersih

e) Konstruksi

f) Perdagangan, hotel,dan restoran

g) Pengangkutan dan komunikasi

h) Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan,

i) Jasa-jasa termasuk jasa pelayanan pemerintah.

2) Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

PDRB menurut pendapatan merupakan jumlah balas jasa yang

diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di

suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu yaitu satu tahun. Pada pendekatan

ini, nilai tambah dari kegiatan-kegiatan ekonomi dihitung dengan cara

Page 44: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

25

menjumlahkan semua balas jasa faktor produksi yaitu upah dan gaji, surplus

usaha, penyusutan dan pajak tak langsung neto.

Untuk sektor Pemerintahan dan usaha yang sifatnya tidak mencari

keuntungan, surplus usaha (bunga neto, sewa tanah dan keuntungan) tidak

diperhitungkan. Jumlah nilai balas jasa faktor produksi tersebut sama dengan

produk domestik regional bruto dari sudut pendapatan dan disebut Pendapatan

Regional.

3) Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)

Salah satu cara/pendekatan untuk mengetahui nilai PDRB adalah dengan

melihat sisi pengeluaran. Pos pendapatan nasional membagi GDP menjadi 4

kelompok pengeluaran (Mankiw. 2000 ; 24)

a) Konsumsi

b) Investasi

c) Pembelian pemerintah

d) Ekspor bersih (NX)

Jadi dengan menggunakan symbol Y untuk GDP menjadi : Y = (C + I +G

+NX). Persamaan ini disebut national income account adentity. Persamaan ini

menegaskan bahwa PDRB merupakan total pengeluaran dari konsumsi rumah

tangga (C) Investasi perusahaan (I) pembelian pemerintah (G) dan Ekspor Neto

(NX).

Konsumsi terdiri dari barang dan jasa yang di beli rumah tangga.

Konsumsi di bagi menjadi 3 kelompok yaitu : antara lain barang tidak tahan

Page 45: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

26

lama dan barang tahan lama dan jasa (service). Konsumsi dalam perekonomian

memegang peranan penting dalam pembentukan GDP, karena hampir 70%

GDP berasal dari konsumsi.

Investasi terdiri dari barang-barang yang di beli untuk penggunaan masa

depan. Investasi juga di bagi 3 kelompok 1.)investasi tetap bisnis (Bussines

Fixed Investment) 2.) investasi tetap residensi (Residential Fixed Investment) 3.)

dan investasi persediaan (Inventory Investment). Investasi tetap bisnis adalah

peralatan dan struktur yang di beli perusahaan untuk penggunaan dalam

produksi mendatang, misalnya pembelian pabrik. Investasi tetap residensi

adalah perumahan yang baru yang di beli seseorang untuk di tinggali atau untuk

disewakan. Sedangkan investasi persediaan adalah perubahan dalam kuantitas

barang yang disimpan perusahaan di gudang termasuk bahan baku dan

perlengkapan barang jadi dan barang setengah jadi. Investasi persediaan ini

akan meningkatkan persedian barang perusahaan.

Pembelian pemerintah (government purchases) adalah barang dan jasa

yang di beli oleh pemerintah pusat, negara bagian, dan daerah. Ekspor bersih

adalah nilai barang dan jasa yang di ekspor ke negara lain di kurangi nilai

barang dan jasa yang diimpor dari negara lain yang merupakan cerminan neraca

perdagangan suatu negara.

3. Investasi

Teori ekonomi mengartikan atau mendefinisikan investasi sebagai

pengeluaran-pengeluaran untuk membeli barang-barang modal dan peralatan-

Page 46: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

27

peralatan produksi dengan tujuan untuk mengganti dan terutama menambah

barang-barang modal dalam perekonomian yang akan digunakan untuk

memproduksikan barang dan jasa di masa depan (Sukirno, 2000:69).

Sedangkan Todaro (2000:388) mendefinisikan investasi atau penanaman modal

sebagai bagian dari pendapatan nasional (national income) atau pengeluaran

nasional (national expenditure) yang secara khusus diperuntukan memproduksi

barang kapital atau modal pada periode waktu tertentu.

Samuelson (2003:137) menjelaskan bahwa investasi sering kali mengarah

pada perubahan dalam keseseluruhan permintaan dan mempengaruhi siklus

bisnis, selain itu investasi mengarah kepada akumulasi modal yang bisa

meningkatkan output potensial negara dan mengembangkan pertumbuhan

ekonomi jangka panjang. Ketika pengeluaran untuk membeli barang-barang

modal dan peralatan produksi tersebut diperkirakan akan mendatangkan

keuntungan berupa hasil penjualan yang lebih besar dari pengeluaran yang

untuk investasi, maka investor akan memutuskan untuk melakukan investasi

atau penanaman modal.

Investasi pada hakekatnya merupakan awal kegiatan pembangunan

ekonomi. Investasi dapat dilakukan oleh swasta, pemerintah atau kerjasama

antara pemerintah dan swasta. Investasi merupakan suatu cara yang dapat

dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan

untuk jangka panjang dapat menaikan standar hidup masyarkatnya (Mankiw,

2003: 62).

Page 47: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

28

Peranan investasi terhadap kapasitas produksi memang sangat besar,

karena investasi merupakan penggerak perekonomian, baik untuk penambahan

faktor produksi maupun berupa peningkatan kualitas faktor produksi, investasi

ini nantinya akan memperbesar pengeluaran masyarakat melalui peningkatan

pendapatan masyarakat dengan cara multiplier effect. Faktor produksi akan

mengalami penyusutan, sehingga akan mengurangi produktivitas dari faktor-

faktor produksi tersebut. Supaya tidak terjadi penurunan produktivitas harus

diimbangi dengan investasi baru yang lebih besar dari penyusutan faktor

produksi tersebut. Teori pertumbuhan Harod-Domar dijelaskan bahwa kenaikan

kapasitas produksi dan pendapatan nasional dapat ditingkatkan dengan

memperbesar pengeluaran masyarakat dalam bentuk investasi.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal, adapun tujuan penyelenggaraan penanaman modal antara

lain adalah untuk :

a) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional;

b) Menciptakan lapangan kerja;

c) Meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan;

d) Meningkatkan kemampuan daya saing dunia usaha nasional;

e) Meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional;

f) Mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan;

Page 48: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

29

g) Mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil dengan

menggunakan dana yang berasal, baik dari dalam negeri maupun dari luar

negeri; dan

h) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Investasi merupakan komponen utama dalam menggerakan roda

perekonomian suatu negara. Secara teori peningkatan investasi akan mendorong

volume perdagangan dan volume produksi yang selanjutnya akan memperluas

kesempatan kerja yang produktif dan berarti akan meningkatkan pendapatan

perkapita sekaligus bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam teori

pertumbuhan Harod-Domar (1946), kenaikan kapasitas produksi dan

pendapatan nasional suatu negara juga ditentukan oleh kenaikan pengeluaran

masyarakat yaitu yang dapat berupa investasi. Artinya investasi yang

dikeluarkan masyarakat akan mempengaruhi kapasitas produksi daerah melalui

peningkatan akumulasi modal, maupun peningkatan teknologi.

Penggairahan iklim investasi di Indonesia dijamin keberadaannya sejak

dikeluarkannya Undang-Undang No.1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal

Asing (PMA) dan Undang-Undang No.6 Tahun 1968 tentang Penanaman

Modal Dalam Negeri (PMDN). Kedua undang-undang ini kemudian dilengkapi

dan disempurnakan, dimana UU No. 1 Tahun 1967 tentang PMA

disempurnakan dengan UU No. 11 Tahun 1970 dan UU No. 6 Tahun 1968

tentang PMDN disempurnakan dengan UU No. 12 Tahun 1970.

Page 49: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

30

Menurut UU no. 1 Th. 1967 dan UU no 11 Th. 1970 tentang PMA, yang

dimaksud dengan Penanaman Modal Asing (PMA) adalah penanaman modal

asing secara langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan-

ketentuan Undang-undang ini dan yang digunakan untuk menjalankan

Perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung

menanggung resiko dari penanaman modal tersebut.

4. Foreign Direct Ivestment (FDI)

a. Pengertian Foreign direct Investment

FDI adalah arus modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara

mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain. Oleh karena itu tidak

hanya terjadi pemindahan sumber daya, tetapi juga terjadi pemberlakuan control

terhadap perusahaan di luar negeri.

FDI (Foreign Direct Investment) atau investasi langsung luar negeri adalah

salah satu ciri penting dari sistem ekonomi yang kian mengglobal. Hal ini

bermula saat sebuah perusahaan dari satu negara menanamkan modalnya dalam

jangka panjang ke sebuah perusahaan di negara lain. Dengan cara ini perusahaan

yang ada di negara asal (biasa disebut 'home country') bisa mengendalikan

perusahaan yang ada di negara tujuan investasi (biasa disebut 'host country') baik

sebagian atau seluruhnya. Caranya dengan si penanam modal membeli

perusahaan di luar negeri yang sudah ada atau menyediakan modal untuk

membangun perusahaan baru di sana atau membeli sahamnya sekurangnya 10%.

Page 50: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

31

Panayotou (1998) menjelaskan bahwa FDI lebih penting dalam menjamin

kelangsungan pembangunaan dibandingkan dengan aliran bantuan atau modal

portofolio, sebab terjadinya FDI disuatu negara akan diikuti dengan transfer of

technology, know-how, management skill, resiko usaha relatif kecil dan lebih

profitable.

FDI dapat memberikan beragam manfaat ekonomi dan lainnya untuk lokasi

tuan rumah, manfaat ini termasuk meningkatkan lapangan kerja, peningkatan

pendapatan, dampak menguntungkan untuk investasi lokal, alih teknologi,

membaiknya keterampilan buruh, meningkatnya ekspor, meningkatkan

kebersaingan internasional dari perusahaan-perusahaan lokal dan meningkatnya

persaingan domestik.

Pemerintah sangat memberi perhatiaan pada FDI karena aliran investasi

masuk dan keluar dari negara mereka bisa mempunyai akibat yang signifikan.

Para ekonom menganggap FDI sebagai salah satu pendorong pertumbuhan

ekonomi karena memberi kontribusi pada ukuran-ukuran ekonomi nasional

seperti Produk Domestik Bruto (PDB/GDP), Gross Fixed Capital Formation

(GFCF, total investasi dalam ekonomi negara tuan rumah) dan saldo

pembayaran. Mereka juga berpendapat bahwa FDI mendorong pembangunan

karena bagi negara tuan rumah atau perusahaan lokal yang menerima investasi

itu, FDI menjadi sumber tumbuhnya teknologi, proses, produk sistem organisasi,

dan ketrampilan manajemen yang baru. Lebih lanjut, FDI juga membuka pasar

dan jalur pemasaran yang baru bagi perusahaan, fasilitas produksi yang lebih

Page 51: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

32

murah dan akses pada teknologi, produk, keterampilan, dan pendanaan yang

baru.

b. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Investasi

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi investasi (FDI) adalah sebagai

berikut:

1) Tingkat suku bunga, terdapat hubungan negatif antara jumlah investasi dan

tingkat bunga. Jika tingkat suku bunga naik maka investasi akan berkurang,

begitupun sebaliknya.

2) Inovasi dan teknologi, perusahaan perlu menanamkan investasi untuk

membeli mesin-mesin baru dan canggih agar produksinya jadi lebih efisien.

3) Kondisi perekonomian, semakin besar pendapatan nasional akan membuat

semakin banya bagian pendapatan yang ditabung. Yang nantinya akan

diinvestasikan pada usaha yang menguntungkan.

4) Ramalan atau harapan akan konsidi perekonomian dimasa yang akan datang

5) Tingkat keuntungan perusahaan, makin banyak keuntungan yang diperoleh

makin banya bagian dari laba yang ditahan untuk tujuan investasi

selanjutnya.

6) Situasi politik dan birokrasi, jika situasi politik aman serta mudahnya

birokrasi akan membuat investor merasa aman untuk melakukan investasi.

Page 52: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

33

5. Infrastruktur

a. Pengertian Infrastruktur

Secara bahasa dalam kamus besar bahasa Indonesia, infrastruktur dapat

diartikan sebagai sarana dan prasarana. Definisi lainnya mengenai infrastruktur,

adalah bahwasannya infrastruktur mengacu pada fasilitas fisik dan termasuk pula

kerangka kerja organisaional, pengetahuan dan teknologi yang penting untuk

organisasi masarakat dan pembangunan ekonomi. Infrastruktur meliputi undang-

undang, sistem pendidikan dan kesehatan publik, sistim distribusi dan perawatan

air, pengumpulan sampah dan limbah, pengolahan dan pembuangannya, sisten

komunikasi, sistem transportasi dan utilitas publik (Tatom, 1993:124)

Dalam perekonomian infrastruktur merupakan wujud dari modal publik

yang terbentuk dari investasi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Familoni

(2004:16) menyebut infrastruktur sebagai Basic essential service dalam proses

pembangunan. Maksudnya adalah pembangunan sosial dan ekonomi akan dapat

terjadi dan dipercepat dengan adanya infrastruktur sosial serta infrastruktur fisik

pendukung perekonomian.

Infrastruktur merupakan elemen yang berfungsi sebagai sarana dan

prasarana yang memudahkan mobilitas dan kegiatan manusia. Bagi

perekonomian infrastruktur berfungsi sebagai input dalam kegiatan produksi dan

sarana dalam mendistribusikan hasil produksi barang dan jasa. Infrastruktur

mengacu kepada sistem fisik yang menyediakan transportasi, air, listrik dan

fasilitas publik lain yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia

Page 53: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

34

secara ekonomi maupun sosial (Grigg dalam Kodoatie, 2003:8). Sistem

infrastruktur merupakan pendukung utama fungsi-fungsi sistem sosial dan

ekonomidalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Gambar 2.2

Skema Hubungan Infrastruktur dan Sistem ekonomi

Sumber : Grigg, 1988

Gambar diatas menunjukan bahwa infrastruktur merupakan pendukung dari

sistem sosial dan ekonomi. Ketersedian infrastruktur meningkatkan akses

masyarakat terhadap sumber daya sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan

produktivitas yang berujung pada pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Oleh

karena itu penting untuk memperhatikan konsisi infrastruktur terutama fisik

untuk mendukung kegiatan ekonomi di suatu daerah.

Menurut Canning dan Pedroni (2004:11) infrastruktur memiliki sifat

externalitas. Infrastruktur berupa jalan, pendidikan, listrik dan kesehatan

memiliki sifat eksternalitas yang positif. Ini menggambarkan bahwa fasilitas

yang diberikan pemerintah berupa infrastruktur merupakan eksternalitas positif

yang dapat meningkatkan produktifitas semua input dalam proses produksi.

Page 54: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

35

Eksternalitas positif yang di peroleh dari infrastruktur yaitu berupa efek limpahan

(Spillover effect) dalam bentuk peningkatan kapasitas produksi perusahaan dan

pertanian tanpa harus meningkatkan input modal dan tenaga kerja.

Teori Pertumbuhan Endogeneus yang diperkenalkan oleh Romer

memasukan peranan infrastruktur dalam pertumbuhan ekonomi. Teori ini

menyatakan bahwa kemajuan ekonomi tidak dapat dikatakan eksogen, melainkan

endogen karena kemajuan teknologi sangan ditentukan oleh investasi dari

sumberdaya manusia dan industri berbasis ilmu pengetahuan. Konsekuensi lebih

lanjut dari teori endogeneus ini adalah pentingnya penyediaan infrastruktur yang

dapat meningkatkan efisiensi alokasi sumberdaya sehingga menghasilkan

increasing return to scale dalam suatu kegiatan prosuksi (Meiningtyas, 2007:10).

b. Penggolongan Infrastruktur

Menurut Grigg dalam Kodoatie (2003:101), infrastuktur dapat dibagi

kedalam 13 kategori, yaitu:

1) Sistem penyediaan air: waduk, penampungan air, transmisi dan distribusi,

fasilitas pengelolaan air (treatment plant)

2) Sistem pengelolaan air limbah: pengumpulan, pengolahan, pembuangan, daur

ulang

3) Fasilitas pengelolaan limbah padat

4) Fasilitas pengendali banjir, berupa drainase dan irigasi

5) Fasilitas lintas air dan navigasi

Page 55: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

36

6) Fasilitas transportasi: jalan, rel, bandar udara. Termasuk didalamnya adalah

tanda-tanda lalu lintas, fasilitas pengontrol.

7) Sistem transit publik

8) Sistem kelistrikan: produksi dan distribusi

9) Fasilitas gas alam

10) Gedung publik: sekolah, rumah sakit

11) Fasilitas perumahan publik

12) Taman kota sebagai daerah resapan, tempat bermain teermasuk stadion

13) Komunikasi

Sedangkan The World Bank (1994) membagi infrastruktur menjadi tiga,

yaitu:

1) Infrastruktur ekonomi, merupakan infrastruktur fisik yang diperlukan untuk

menunjang aktivitas ekonomi, meliputi publicutilities (tenaga,

telekomunikasi, air, sanitasi, gas), public work (jalan, bendungan, kanal,

irigasi dan drainase) dan sector transportasi (jalan, rel, pelabuhan, lapangan

terbang dan sebagainya).

2) Infrastruktur sosial, meliputi pendidikan, kesehatan, perumahan dan rekreasi.

3) Infrastruktur administrasi, meliputi penegakan hukum, kontrol administrasi

dan koordinasi.

Pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 Tentang

Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur, menjelaskan beberapa jenis

infrastruktur yang penyediaannya diatur pemerintah yaitu: infrastruktur

Page 56: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

37

transportasi, infrastruktur jalan, infrastruktur pengairan, infrasruktur air minum

dan sanitasi, infrasruktur telematika, infrastruktur ketenagalistrikan, dan

infrastruktur pengangkutan gas dan minyak bumi..

6. Pengangguran

a. Pengertian Pengangguran

Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,

sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau

seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.

Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para

pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada

yangmampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah

dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan

pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan

timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.

Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah

pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.

Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran

konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan

kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek

psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat

pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan

kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan

pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan

Page 57: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

38

pendapatan perkapita suatu negara. Di negara-negara berkembang

seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan

yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih

banyak orang.

Dalam teori pertumbuhan ekonomi Solow, pengangguran bisa

dikategorikan ke dalam kuantitas tenaga kerja, sehingga jumlah penduduk yang

mengganggur akan mempengaruhi produktifitas dan pertumbuhan ekonomi.

Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak

sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya.

b. Jenis dan Macam Pengangguran

1) Berdasarkan jam kerja

Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:

a) Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga

kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.

b) Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang

tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan,

biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja

yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.

c) Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang

sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini

cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah

berusaha secara maksimal.

Page 58: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

39

2) Berdasarkan penyebab terjadinya

Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan

menjadi 7 macam:

a) Pengangguran friksional (frictional unemployment)

Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang

disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara

pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerja tidak mampu memenuhi

persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja.

Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan

kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih

baik dari sebelumnya. Proses dalam memperoleh pekerjaan ini yang

meyebabkan para pekerja tersebut tergolong sebagai pengangguran dalam

hal ini pengangguran normal.

b) Pengangguran konjungtural (cycle unemployment)

Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh

perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus

ekonomi.

c) Pengangguran struktural (structural unemployment)

Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh

perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang.

Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan,

seperti:

Page 59: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

40

i. Akibat permintaan berkurang

ii. Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi

iii. Akibat kebijakan pemerintah

d) Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)

Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya

fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang

harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim

tanam, pedagang durian yang menanti musim durian.

e) Pengangguran siklikal

Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat

imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih

rendah daripada penawaran kerja

f) Pengangguran teknologi

Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan

atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.

g) Pengangguran siklus

Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh

menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran

siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate

demand).

Page 60: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

41

B. Hubungan Antar Variabel

a. Hubungan Foreign Direct Investment dengan PDRB

Teori Harrod-Domar mengemukakan model pertumbuhan ekonomi yang

merupakan pengembangan dari teori Keynes. Teori tersebut menitik beratkan

pada peranan tabungan dan investasi sangat menentukan dalam pertumbuhan

ekonomi/PDRB daerah (Arsyad, 1997 : 44).

Menurut Dewi Ernita dkk (2013:2) pertumbuhan ekonomi yang

berkelanjutan adalah pertumbuhan yang ditopang oleh investasi. Pertumbuhan

ekonomi yang ditopang investasi dianggap akan meningkatkan productivitas

suatu negara/ daerah. Investasi adalah pembelian barang yang nantinya akan

digunakan untuk memproduksi lebih banyak barang dan jasa (Mankiw, 2007:12).

Sebagai salah satu komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi, investasi

tentunya akan sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya PDB/PDRB yang

dihasilkan suatu negara atau wilayah. Return atau hasil dari investasi yang

ditanamkan disebuah wilayah adalah output berupa barang maupun jasa. Semakin

tinggi atau besar investasi yang ditanamkan akan membuat produktivitas suatu

wilayah dalam menghasilkan output semakin tinggi. Ini berarti akan

meningkatkan PDRB yang dihasilkan suatu wilayah/daerah, begitupun

sebaliknya.

b. Hubungan Infrastruktur dengan PDRB

Investasi produktif yang bersifat langsung tersebut harus dilengkapi dengan

berbagai Investasi penunjang ekonomi dan sosial berupa pembangunan

Page 61: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

42

infrastruktur. Pembangunan infrastruktur tersebut meliputi jalan, penyediaan

listrik, persediaan air bersih dan perbaikan sanitasi serta pembangunan fasilitas

komunikasi. Infrastruktur merupakan salah satu roda penggerak kegiatan ekonomi

di suatu negara yang perannya sangat vital.

Dalam model neoklasik Solow, pertumbuhan ekonomi berasal dari tiga

faktor berikut: kenaikan kualitas dan kuantitas pekerja, kenaikan dalam kapital

dan peningkatan teknologi. Dalam model ini investasi fisik seperti infrastruktur

penunjang kegiatan ekonomi dimasukan kedalam faktor kapital. Sehingga

kenaikan dalam kapital akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi/PDRB.

Sedangkan menurut Kuznetz (Todaro,2000) menyatakan bahwa

pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah dipengaruhi oleh akumulasi

modal(tanah, prasarana/infrastrukur), sumberdaya manusia, sumber daya alam

baik dari jumlah maupun kualitasnnya. Dari penjelasan tersebut menunjukan

bahwa kondisi infrastruktur yang baik kualitas dan kuantitasnya tentu akan

meningkatkan kinerja perekonomian yang pada akhirnya akan mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi/PDRB suatu negara/wilayah.

Menurut Canning dan Pedroni (2004:11) infrastruktur memiliki sifat

externalitas. Infrastruktur berupa jalan, pendidikan , listrik dan kesehatan

memiliki sifat eksternalitas yang positif. Ini menggambarkan bahwa fasilitas yang

diberikan pemerintah berupa infrastruktur merupakan eksternalitas positif yang

dapat meningkatkan produktifitas semua input dalam proses produksi.

Eksternalitas positif yang di peroleh dari infrastruktur yaitu berupa efek limpahan

Page 62: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

43

(Spillover effect) dalam bentuk peningkatan kapasitas produksi perusahaan dan

pertanian tanpa haru meningkatkan input modal dan tenaga kerja.

c. Hubungan Pengangguran dengan PDRB

Besar kecilnya PDRB yang dimiliki suatu daerah sangat bergantung pada

produktifitas masyarakat daerah tersebut dalam menghasilkan barang atau jasa.

Banyak faktor yang mempengaruhi produktifitas masyarakat suatu negara atau

daerah dalam menghasilkan barang dan jasa, salah satunya adalah tingkat

pengangguran. Pengangguran merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi

pemerintah dalam tujuannya untuk memperbaiki kondisi perekonomian

masyarakatnya. Pengangguran adalah masyarakat yang masuk dalam angkatan

kerja yang tidak memiliki pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan. Dalam teori

pertumbuhan ekonomi Solow, pengangguran bisa dikategorikan ke dalam

kuantitas tenaga kerja, sehingga jumlah penduduk yang mengganggur akan

mempengaruhi produktifitas dan pertumbuhan ekonomi.

Masyarakat yang mengganggur berarti mereka tidak dapat menghasilkan

produksi baik barang maupun jasa. Hal ini pastinya akan amat sanagt

mempengaruhi PDRB daerah tersebut. Semakin tinggi atau banyak masyarakat

yang mengganggur di suatu daerah makan akan menyebabkan PDRB semakin

kecil. Sebaliknya, semakin sedikit masyarakat yang menganggur menandakan

produktifitas masyarakat daerah tersebut yang tinggi dan otomatis PDRB di

daerah tersebut tinggi.

Page 63: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

44

C. Penelitian Terdahulu

1. Srinivasu dan Srinivasa (2013). Infrastructur Development and Economic

Growth: Prospect and Perspective. Mereka meneliti pengaruh Innfastruktur

terhadap pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia. Hasil dari penelitian

tersebut menjelaskan bahwasanya Infrastruktur memiliki pengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi, tetapi yang menjadi pendorong utama adalah

infrastruktur sosial seperti faktor kesehatan dan pendidikan. Infrastruktur fisik

hanya menjadi roda penggerak kegiatan perekonomian.

2. Iuga I and Cioca I.C (2013). Meneliti korelasi antara tingkat pengangguran dan

Produk Domestik Bruto di negara yang tergabung dalam Uni Eropa. Variabel

dan data yang digunakan adalah tingkat pengangguran dan PDB di 27 negara

Uni Eropa termasuk Rumania periode 2005-2011. Metode analisis yang

digunakan adalah Pearson Correlations Coeficiens. Hasil dari analisis yang

dilakukan adalah terdapat korelasi antara tingkat pengagguran terhadap PDB

namun tidak terlalu kuat/signifikan.

3. Wolassa L. Kumo (2012) dalam jurnalnnya Infrastructure Investment and

Economic Growth in South Africa: A Granger Causality Analysis, meneliti

pegaruh investasi infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi di afrika selatan.

Data yang digunakan periode tahun 1960-2009. motodoligi yang digunakan

adalah Vector AutoReression (VAR) Model. Hasilnya mengindikasikan bahwa

ada ada pengaruh yang kuat antara investasi infrastruktur terhadap perumbuhan

ekonomi Afrika Selatan.

Page 64: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

45

4. Jurnal yang meneliti Dampak Foreign Direct Investment Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia yang dibuat oleh Muhammad Kholis (2012).

Jurnal ini meneliti pengaruh investasi asing terhadap pertumbuhan ekonomi

Indonesia. Penelitian ini menggunakan sampel 15 propinsi di Indonesia dan

menggunakan data tahun 2006-2010. metode yang digunakan adalah Pooled

Least Square. Hasilnya menunjukan bahwa FDI memberikan pengaruh yang

negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kondisi ini didasari oleh

kenyataan bahwa investasi di Indonesia masih sangat fluktuatif. Indonesia

belum menjadi prioritas sebagai tempat untuk berinvestasi bagi para investor

asing.

5. Ali A. Naji Maidani dan Maryam Zabihi (2011) meneliti tentang “The Dynamic

Effect of Unemployment Rate on Per Capita Real GDP in Iran”. Variabel dan

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pengagguran dan GDP

riil per capita Iran. Metode yang digunakkan dalam penelitaian ini adalah Auto-

Regressive Distributed Lag (ADRL). Hasilnya menggambarkan bahwa tingkat

pengagguran memiliki pengaruh negatif dan signifikan baik itu jangka panjang

maupun jangka pendek terhadap GDP real per kapita di Iran.

6. Suindyah (2009) meneliti Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja dan Pengeluaran

Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Propinsi Jawa Timur. Hipotesis

dalam penelitian ini diduga investasi, tenaga kerja dan pengeluaran pemerintah

berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa timur.

Metode yang digunakan adalah Analisis Regresi Linear Berganda. Hasilnya

Page 65: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

46

adalah Variabel Investasi, Tenaga Kerja dan Pengeluaran Pemerintah

berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di propinsi

Jawa timur baik secara parsial maupun simultan.

7. Rindang Bangun dan Muhammad Firdaus (2009) meneliti Pengaruh

Infrastruktur Pada Pertumbuhan Ekonomi Wilayah di Indonesia. Data yang

digunakan adalah data infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi 26 propinsi di

Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah Fixed Effect Method dan

Regresi data panel. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa Variabel

infrastruktur baik listrik, jalan maupun air bersih memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Penulis Tahun Judul Variabel Alat

Analisis Hasil

1 Dr.B.Srinivasu

dan

P. Srinivasa, PhD

2013 Inftastructure

Development

and Economic

Growth:

Prospect and

Perspective

Infrastructure

and Economic

Growth

Infrastruktur

memiliki pengaruh

terhadap

pertumbuhan

ekonomi, tetapi

yang menjadi

pendorong utama

adalah infrastruktur

sosial seperti faktor

kesehatan dan

pendidikan.

Infrastruktur fisik

hanya menjadi roda

penggerak kegiatan

perekonomian.

2 Iuga I and Cioca

I.C

2013 Analysis of

Correlation

Between the

Tingkat

pengagguran

dan PDB

Pearson

Correlations

Coeficiens

Hasilnya adalah

terdapat korelasi

antara tingkat

Page 66: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

47

Unemployment

Rate and Gross

Domestic

Product in

Europen Union

pengagguran

terhadap PDB

namun tidak terlalu

kuat/signifikan

3 Muhammad

Kholis

2012 Dampak

Foreign Direct

Investment

terhadap

pertumbuhan

ekonomi di

Indonesia

FDI dan

Pertumbuhan

ekonomi

Pooled

Least

Square

FDI memberikan

pengaruh yang

negatif terhadap

pertumbuhan

ekonomi di

Indonesia. Kondisi

ini didasari oleh

kenyataan bahwa

investasi di

Indonesia masih

sangat fluktuatif.

Indonesia belum

menjadi prioritas

sebagai tempat

untuk berinvestasi

bagi para investor

asing.

4 Wolassa L. Kumo 2012 Infrastructure

Investment and

Economic

Growth in South

Africa: A

Granger

Causality

Analysis

Infrastrcture

Investment

and Economic

Growth

VAR Model Hasilnya

mengindikasikan

bahwa ada ada

pengaruh yang kuat

antara invetasi

infrastruktur

terhadap

perumbuhan

ekonomi Afrika

Selatan.

5 Ali A. Naji

Maidani dan

Maryam Zabihi

2011 The Dynamic

Effect of

Unemployment

Rate on Per

Capita Real

GDP in Iran

Tingkat

pengangguran

dan GDP riil

per kapita

Auto-

Regressive

Distributed

Lag

(ADRL)

Hasilnya

menunjukan bahwa

Tingkat

pengagguran

memiliki pengaruh

negatif dan

signifikan baik itu

jangka panjang

maupun jangka

pendek terhadap

GDP real per kapita

di Iran.

Page 67: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

48

6 Rindang Bangun

Prasetyo dan

Muhammad

Firdaus

2009 Pengaruh

Infrastruktur

pada

Pertumbuhan

ekonomi

Wilayah di

Indonesia

Infrastruktur

dan

Pertumbuhan

Ekonomi

Fixed

Effects

Model,

regresi data

panel

Variabel

infrastruktur baik

listrik, jalan

maupun air bersih

memiliki pengaruh

yang positif dan

signifikan terhadap

pertumbuhan

ekonomi Indonesia.

7 Sayekti Suindyah

D

2009 Pengaruh

Investasi,

Tenaga Kerja

dan Pengeluaran

Pemerintah

Terhadap

Pertumbuhan

ekonomi di

Propinsi Jawa

Timur

Dependen:

Pertumbuhan

Ekonomi

Independen:

Investasi,

Tenaga Kerja,

dan

Pengeluaran

Pemerintah

Analisis

Regresi

Linear

Berganda

Variabel Investasi,

Tenaga Kerja dan

Pengeluaran

Pemerintah

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap

pertumbuhan

ekonomi di

propinsi Jawa timur

baik secara parsial

maupun simultan.

Sumber: Berbagai Jurnal

Berdasakan beberapa penelitian terdahulu yang dijelaskan diatas, persamaan

yang dapat dilihat adalah pada variabel yang digunakan dalam penelitan tersebut.

Dari jurnal-jurnal tersebut dapat diketahui bahwa tidak semua hasil dari penelitian

tersebut sejalan dengan teori yang ada. Hal dapat terjadi karena beberapa faktor

yaitu perbedaan wilayah/ lokasi yang diteliti dan tahun yang diteliti. Ini

menggambarkan bahwa tidak selamanya teori dapat berlaku di semua keadaan

dan lokasi, terdapat faktor lain yang mempengaruhinya.

Page 68: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

49

D. Kerangka Pemikiran

Dalam rumusan pemasalahan yang sudah ditetapkan pada bab sebelumnya

yang akan menganalisis pengaruh Foreign Direct Investment, Infrastruktur dan

Pengangguran terhadap PDRB propinsi Jawa Tengah periode tahun 2000-2012.

Berdasarkan masalah tersebut dapat dijelaskan kaitan antar variabel dalam

penelitian ini, diduga variabel PDRB dipengaruhi oleh FDI, Infrastruktur dan

Pengangguran.

Foreign direct investment sebagai pembentuk modal dalam perekonomian

tentunya diduga dapat mempengaruhi kondisi perekonomian suatu dareah.

Investasi yang masuk akan sangat mempengaruhi perkembangan PDRB suatu

daerah. Semakin besar investasi yang masuk diharapkan dapat meningkatkan

pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Sedangkan infrastruktur merupakan faktor

pendukung yang diharapkan dapat memperlancar jalannya kegiatan

perekonomian. Kondisi infrastruktur yang memadai dan kondisi yang baik tentu

akan mempengaruhi kegiatan perekonomian yang nantinya kan meningkatkan

produktifitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.

Kondisi pengangguran yang tinggi di suatu daerah akan mengurangi

produktifitas daerah tersebut dalam menghasilkan barang dan jasa. Hal ini akan

berimbas pada perkembangan PDRB dan pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.

Dari uraian tersebut dapat dibuat persamaan seperti berikut ini:

Page 69: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

50

Y = f (X1,X2,X3)

Dimana:

Y = PDRB

X1 = Foreign Direct Investment

X2 = Inftasruktur

X3 = Pengangguran

Untuk lebih jelasnya mengenai pengaruh FDI, Infrastruktur dan

pengangguran terhadap PDRB propinsi Jawa Tengah, dapat dilihat pada gambar

2.3 kerangka pemikiran dibawah ini:

Page 70: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

51

Gambar 2.3

Kerangka Pemikiran

Latar Belakang Penelitian

Rumusan Masalah

Model Ekonometrika

Variabel Independen:

- Foreign Direct Investment

- Infrastruktur

-Pengangguran

Variable Dependen:

Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB)

Kesimpulan dan Saran

Interpretasi dan Hasil

Regresi Linier Berganda:

- Uji t

- Uji F

- Koefisien Determinasi

Uji Asumsi Klasik:

- Uji Normalitas

- Uji Multikolinearitas

- Uji Hetrokedastisitas

- Uji Autokorelasi

Page 71: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

52

E. Hipotesis

Dengan mengacu pada dasar pemikiran teoritis dan studi empiris yang pernah

dilakukan berkaitan dengan penelitian di bidang ini, maka dapat dirumuskan

hipotesis sebagai berikut :

1. H0 : Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara FDI, Infrastruktur

dan Pengangguran terhadap angka PDRB Jawa tengah secara parsial.

H1 : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara FDI, Infrastruktur

dan Pengangguran terhadap angka PDRB Jawa tengah secara parsial.

2. H0 : Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara FDI, Infrastruktur dan

Pengangguran terhadap angka PDRB Jawa tengah secara simultan.

H1 : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara FDI, Infrastruktur dan

Pengangguran terhadap angka PDRB Jawa tengah secara simultan.

Page 72: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

53

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan empat variabel dimana terdapat satu

variabel terikat (Dependen Variabel) dan tiga variabel bebas (Independen

Variabel), yang terdiri atas:

Variabel dependen : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Variabel independen : Foreign Direct Investment, Infrastruktur dan

Pengangguran.

B. Metode Penentuan Sampel

Dalam peneelitian ini sampel yang digunakan adalah propinsi Jawa Tengah.

Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu

suatu cara pengambilan sampel dimana anggota sampel diserahkan pada

pertimbangan pengumpulan data yang berdasarkan atas pertimbangan yang

sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu. Cirinya antara lain: sampel sesuai

tujuan, jumlah sampel tidak dipermasalahkan, dan unit sampel disesuaikan

dengan kriteria tertentu berdasarkan tujuan penelitian. Pertimbanganya adalah

dengan membandingkan PDRB tertinggi dan terendah.

Dalam penelitian ini populasi penelitian adalah 6 propinsi di Pulau Jawa

yaitu, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa

Timur.

Page 73: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

54

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan hal yang harus dilakukan dalam penyusunan

penelitian ini untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian ini.

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui studi pustaka sebagai metode

pengumpulan data. Periode data yang digunakan adalah data sekunder berupa data

semesteran tahun 2000 – 2012 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS)

Indonesia dan Provinsi Jawa Tengah, Badan Koordinator Penanaman Modal

(BKPM), dan PT. PLN (Persero). Dan sebagai bahan pendukung digunakan buku

referensi, jurnal, surat kabar elektronik, dan beberapa situs resmi yang terkait

dengan objek penelitian PDRB/pertumbuhan ekonomi.

D. Metode Analisis Data

1. Model Analisis

Dalam pengolahan data, digunakan penerapan metode kuadrat terkecil

biasa atau biasa disebut dengan Ordinary Least Square/OLS untuk model

regresi linier berganda. Didukung oleh analisis kuantitatif dengan menggunakan

model ekonometrik untuk mendapatkan gambaran hubungan antara variabel-

variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Penulis menggunakan alat bantu

ekonometrika (software) yaitu eviews.

Faktor-faktor yang mempengaruhi PDRB Propinsi Jawa Tengah, FDI,

Infrastruktur dan Pengangguran yang dinyatakan dalam fungsi :

Y = f(X1, X2, X3)

Page 74: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

55

Fungsi yang telah dijabarkan sebelumnya dimasukan dalam bentuk model

regresi linier berganda pada ekonometrika sebagai berikut :

Keterangan:

PDRB = PDRB ELC = Infrastruktur

β = Konstanta UEM = Pengangguran

β1β2β3 = Koefisien Regresi μ = Standar Eror

FDI = FDI

2. Uji Asumsi Klasik

Model regresi yang baik adalah model regresi yang menghasilkan estimasi

linier tidak bias (Best Linear Unbias Estimator/BLUE). Kondisi ini akan terjadi

jika dipenuhi beberapa asumsi, yang disebut dengan asumsi klasik. Asumsi

klasik selengkapnya adalah sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual terdistribusi

normal atau tidak pada variabel terikat dan variabel bebas. Model regresi yang

baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Untuk melihat

data terdistribusi normal atau tidak adalah dengan melihat probabilitas jarque-

PDRB= β + β1FDI+ β2ELC + β3UEM

+ μ

Page 75: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

56

berra. Bila probabilitas lebih besar dari 5 %, maka data terdistribusi normal.

(Wing Wahyu, 2011 : 5.37-5.39)

b. Uji Multikolinieritas

Multikoliniearitas adalah kondisi adanya hubungan linier antarvariabel

independen. Karena melibatkan beberapa variabel independen, maka

multikolinieartias tidak akan terjadi pada persamaan regresi sederhana (yang

terdiri atas satu variabel dependen dan satu variabel independen). Wing Wahyu,

2011 : 5.1)

Menurut Singgih Santoso (2010:206), Multikoliniearitas mengandung arti

bahwa antar variabel independen yang terdapat dalam model memiliki

hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna (koefisien korelasinya

tinggi atau bahkan 1). (Gery Wibisono, 2013 : 65)

Untuk mengetahui gejala multikolinearitas dapat dilihat dari nilai

correlation matrix. Apabila hasil dari correlation matrix barada diantara 0,8

hingga 1, maka data terindikasi gejala multikolinearitas. Apabila hasilnya

dibawah 0,8 maka data terbebas gejala multikolinearitas (wing wahyu,

2011:5.5).

Indikasi multikoliniearitas ditunjukan dengan beberapa informasi antara lain :

1) Nilai R2 tinggi, tetapi variabel independen banyak yang yang tidak

signifikan.

2) Dengan menghitung koefisien korelasi antarvariabel independen,apabila

koefisien rendah maka tidak terdapat multikoliniearitas.

Page 76: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

57

3) Dengan melakukan regresi auxiliary. Yaitu regresi yang dapat digunakan

untuk mengetahui hubungan antara dua (atau lebih) variabel independen

yang secara bersama-sama mempengaruhi satu variabel independen

lainnya.

Sedangkan alternative menghilangkan multikoliniearitas antara lain bisa

dengan menambahkan data penelitian bila memungkinkan, karena masalah

multikoliniearitas biasanya muncul karena jumlah observasi yang sedikit. Selain

itu dapat dengan menghilangkan salah satu variabel independen terutama yang

memiliki hubungan linier yang kuat dengan variabel lain. Namun jika tidak

mungkin dihilangkan maka tetap harus dipakai. Selanjutnya bisa dengan

mentransformasikan salah satu (atau beberapa) variabel dengan melakukan

diferensiasi. (Wing Wahyu, 2011 : 5.7-5.8)

c. Uji Heteroskedastisitas

Asumsi dalam model regresi adalah dengan memenuhi (1) residual

memiliki nilai rata-rata nol, (2) residual memiliki varian yang konstan,dan (3)

residual suatu observasi tidak saling berhubungan dengan residual observasi

lainnya sehingga menghasilkan estimator yang BLUE. Apabila asumsi (1)

terpenuhi yang terpengaruh hanyalah slope estimator dan ini tidak membawa

koefisien serius dalam analisis ekonometrik. Sedangkan jika asumsi (2) dan (3)

tidak terpenuhi, maka akan berdampak pada prediksi dengan model yang

dibangun. Dalam kenyataannya, nilai residual sulit memiliki varian yang

Page 77: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

58

konstan. Hal ini sering terjadi pada data yang bersifat cross section dibanding

time series. (Wing Wahyu, 2011 : 5.8)

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi ada

tidaknya masalah heterokedastisitas. Diantaranya dapat menggunakan Uji

White. Untuk mengetahuinya yaitu dengan membandingkan nilai probabilitas

dari obs*R-Squared. Apabila nilai probabilitas obs*R-Squared lebih besar dari

0,05 maka dapat dikatakan data terbebas dari geala Heterokedastisias (Wing

Wahyu, 2011:5.16)

d. Uji Autokorelasi

Autokolerasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-i (sebelumnya). Tentu saja model regresi yang baik

adalah regresi bebas dari autokolerasi. (Gujarati 2007:112). Autokorelasi

menurut Wing Wahyu Winarno (2011 : 5.26) dapat berbentuk autokorelasi

posiif dan autokorelasi negatif.

Mengidentifikasi adanya autokorelasi dapat dilakukan dengan melakukan

Uji Durbin-Watson.Apabila D-W berada diantara 1,54 hingga 2,46 maka model

tersebut tidakterdapat autokolerasi. Sebaliknya, jika DW tidak berada diantara

1,54 hingga 2,46 maka model tersebut terdapat autokolerasi. (Wing Wahyu,

2009:5.27)

Page 78: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

59

3. Uji Hipotesis

a. Uji-t

Uji t biasanya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas

secara individual dalam menerangkan variabel terikat. Untuk mengetahui

kebenaran hipotesis digunakan kriteria bila t hitung > t tabel maka H0 ditolak

dan H1 diterima, artinya ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel

terikat dengan derajat keyakinan yang digunakan sebesar α = 1%, α = 5% dan α

= 10% begitu pula sebaliknya bila t hitung < t tabel maka menerima H0 dan

menolak H1 artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel

terikat. Selain itu untuk mengetahui kebenaran hipotesis dapat juga dilihat

melalui nilai probabilitas t-statistic yang lebih kecil atau lebih besar dari α.

b. Uji F

Uji F atau uji model secara keseluruhan dilakukan untuk melihat apakah

semua koefisien regresi berbeda dengan nol atau model diterima. Uji F dapat

dilakukan dengan membandingkan F-tabel. Jika nilai F-stat > F-tabel maka

dapat dikatakan terdapat hubungan antara variabel dependen dan variabel

independen. Namun, jika nilai F-stat < F-tabel maka tidak terdapat hubungan

antara variabel dependen dan variabel independen.

Selain itu, pengujian hipotesis dapat juga dilakukan dengan melihat p-value

atau nilai probabilitas dari F-statistic. Konsep ini membandingkan α dengan

nilai probabilitas. Jika p-value lebih kecil dari α maka dapat dikatakan bahwa

Page 79: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

60

pada taraf keyakinan pada α yang ditetapkan (1 %, 5 %, atau 10 %), variabel

dependen dan independen memiliki hubungan. (Shochrul dkk, 2011 : 34)

c. Koefisien Determinasi (R2)

Uji ini digunakan untuk mengukur kedekatan hubungan dari model yang

dipakai. Koefisien determinasi (R2) merupakan angka yang menunjukkan

besarnya kemampuan varian atau penyebaran dari variabel-variabel independen

yang menerangkan variabel dependen atau angka yang menunjukkan seberapa

besar variasi variabel dependen dipengaruhi oleh variabel-variabel independen.

Besarnya koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai dengan 1 atau 0 R2

1, yang berarti variasi dari variabel bebas semakin dapat menjelaskan variasi

dari variabel tidak bebas bila angkanya semakin mendekati 1. Pada penelitian

ini juga akan digunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan dengan

jumlah variabel dan jumlah observasinya (adjusted R2) atau dilambangkan

dengan adj R2), karena lebih menggambarkan kemampuan yang sebenarnya dari

variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen.

E. Operasional Variabel Penelitian

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Satuan

Produk Domestik

Regional Bruto

(PDRB)

PDRB adalah jumlah nilai tambah barang

dan jasa yang dihasilkan dari seluruh

kegiatan pekonomian diseluruh daerah

dalam tahun tertentu atau perode tertentu

dan biasanya satu tahun. BPS (2007:2)

Juta Rupiah

Page 80: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

61

membedakan perhitungan PDRB ke dalam

dua dasar, yaitu PDRB atas dasar harga

berlaku dan atas dasar harga konstan.

PDRB atas dasar harga Berlaku

menggambarkan nilai tambah barang dan

jasa yang dihitung menggunakan harga

pada tahun yang berlaku. PDRB atas dasar

harga berlaku digunakan untuk melihat

pergeseran dan struktur ekonomi. Dalam

penelitian ini data yang digunakan adalah

PDRB propinsi Jawa Tengah.

Foreign Direct

Investment (FDI)

FDI adalah arus modal internasional

dimana perusahaan dari suatu negara

mendirikan atau memperluas

perusahaannya di negara lain. Dalam

inestasi ini tidak hanya terjadi pemindahan

sumber daya, tetapi juga terjadi

pemberlakuan control terhadap perusahaan

di luar negeri. Dalam penelitian ini data

yang digunakan adalah nilai realisasi FDI

propinsi Jawa Tengah.

Ribu US

Dollar

Infrastruktur Secara bahasa dalam kamus besar bahasa

Indonesia, infrastruktur dapat diartikan

sebagai sarana dan prasarana. Definisi

lainnya mengenai infrastruktur, adalah

bahwasannya infrastruktur mengacu pada

fasilitas fisik dan termasuk pula kerangka

kerja organisaional, pengetahuan dan

M W H

Page 81: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

62

teknologi yang penting untuk organisasi

masarakat dan pembangunan ekonomi.

Dalam perekonomian infrastruktur

merupakan wujud dari modal publik yang

terbentuk dari investasi yang dikeluarkan

oleh pemerintah. Dalam penelitian ini data

yang digunakan adalah total penggunaan

energi listrik untuk sektor industri propinsi

Jawa Tengah.

Pengangguran Pengangguran adalah istilah untuk orang

yang tidak bekerja sama sekali, sedang

mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari

selama seminggu, atau seseorang yang

sedang berusaha mendapatkan pekerjaan

yang layak. Dalam penelitian ini data yang

digunakan adalah jumlah pengangguran

propinsi Jawa Tengah.

Jiwa

Page 82: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

63

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Provinsi Jawa Tengah terletak 5’40' dan 8’30' Lintang Selatan dan antara

108’30' dan 111’30' Bujur Timur. Provinsi Jawa Tengah letaknya diapit oleh dua

propinsi besar, yaitu Jawa Barat dan Jawa Timur.

Berdasarkan administrasi wilayah, Propinsi Jawa Tengah terbagi menjadi 29

Kabupaten dan 6 Kota. Luas Wilayah Jawa Tengah sebesar 3,25 juta hektar atau

sekitar 25,04 persen dari luas pulau Jawa (1,70 persen luas Indonesia). Luas yang

ada terdiri dari 1,00 juta hektar (30,80 persen) lahan sawah dan 2,25 juta hektar

(69,20 persen) bukan lahan sawah. Jumlah penduduk di wilayah Provinsi Jawa

Tengah tahun 2012 sebanyak 33.270.207 jiwa dengan tingkat kepadatan

penduduk 1.003 jiwa per km2. Penyebaran penduduk di Provinsi Jawa Tengah

masih bertumpu di Kabupaten Brebes yakni sebesar 5,35 persen dan Kabupaten

Cilacap sebesar 5,1 persen sedangkan yang terendah Kota Magelang sebesar 0,4

persen .

Sementara dilihat dari kepadatan penduduk Kabupaten/Kota yang paling

tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kota Surakarta yakni sebanyak

11.393 jiwa per Km2 dan yang paling rendah adalah Kabupaten Blora dengan

tingkat kepadatan penduduk sebanyak 465 jiwa per Km2.

Page 83: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

64

Dari jumlah penduduk ini, 47 persen di antaranya merupakan angkatan kerja.

Mata pencaharian paling banyak adalah di sektor pertanian (42,34 persen), diikuti

dengan perdagangan (20,91 persen), industri (15,71 persen), dan jasa (10,98

persen). Pertanian merupakan sektor utama perekonomian Jawa Tengah, dimana

mata pencaharian di bidang ini digeluti hampir separuh dari angkatan kerja

terserap.

Kawasan hutan meliputi 20 persen wilayah provinsi, terutama di bagian utara

dan selatan. Daerah Rembang, Blora, Grobogan merupakan penghasil kayu jati.

Jawa Tengah juga terdapat sejumlah industri besar dan menengah. Daerah

Semarang-Ungaran-Demak-Kudus merupakan kawasan industri utama di Jawa

Tengah. Kudus dikenal sebagai pusat industri rokok. Di Cilacap terdapat industri

semen. Solo, Pekalongan, dan Lasem dikenal sebagai kotaBatik yang kental

dengan nuansa klasik.

Blok Cepu di pinggiran Kabupaten Blora (perbatasan Jawa Timur dan Jawa

Tengah) terdapat cadangan minyak bumi yang cukup signifikan, dan kawasan ini

sejak zaman Hindia Belanda telah lama dikenal sebagai daerah tambang minyak.

B. Analisis Deskriptif

Penelitian ini menganalisis pengaruh foreign direct investment, Infrastruktur

dan pengangguran terhadap produk domestik regional bruto propinsi Jawa tengah.

Data yang digunakan dalam menganalisis adalah rentang waktu tahun 2000-2012.

Alat pengolahan data yang digunakan adalah perangkat lunak (software) Eviews

7.0 dengan metode análisis OLS. Maka dari itu, perlu dilihat perkembangan

Page 84: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

65

secara umum nilai foreign direct investment, infrastruktur, pengangguran dan

produk domestik regional bruto propinsi JawaTengah.

1.Analisa deskriptif Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Propinsi Jawa

Tengah

Salah satu tujuan penting dari pembangunan nasional adalah pertumbuhan

ekonomi yang tinggi. Dalam konteks ekonomi regional atau daerah,

pertumbuhan ekonomi juga mejadi target atau tujuan utama setiap pemerintah

daerah dalam meningkatkan pembangunan baik sosial maupun ekonomi di

daerahnnya.

PDRB menggambarkan kemampuan suatu daerah dalam menciptakan nilai

tambah/ output baik barang maupun jasa dalam periode waktu tertentu yang

biasanya satu tahun. PDRB dapat dihitung dengan tiga pendekatan yaitu

pendekatan produksi, pengeluaran dan pendapatan. Ketiga pendekatan ini

menyajikan komposisi data nilai tambah yang disajikan menurut sektor

ekonomi, komponen penggunaan dan sumber pendapatan.

Perhitungan PDRB dari sisi produksi adalah dengan menjumlahkan seluruh

nilai tambah bruto yang mampu dihasilkan oleh sektor-sektor ekonomi atas

berbagai aktivitas produksinya. Sedangkan dari sisi pengeluaran menjelaskan

tentang penggunaan dari nilai tambah tesebut. Berikutnya dari sisi pendapatan

PDRB dihitung atas nilai tambah yang merupakan upah/gaji, suplus udaha,

penyusutan dan pajak tak langsung netto yang diperoleh. PDRB disajikan dalam

dua versi penilaian, yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan.

Page 85: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

66

Berikut ini adalah data perkembangan PDRB propinsi Jawa Tengah periode

tahun 2000-2012:

Gambar 4.1

Perkembangan PDRB Propinsi Jawa Tengah Tahun 2000-2012

atas dasar harga konstan

Sumber: BPS Propinsi Jawa Tengah, data diolah

Gambar 4.1 diatas menggambarkan perkembangan PDRB Jawa Tengah

dalam kurun waktu 2000-2012 yang memiliki pergerakan yang signifikan dan

positif, dimana nilai PDRB selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Angka PDRB tersebut menggunakan atas dasar harga konstan tahun 2000. Pada

tahun 2000 PDRB Jawa tengah yaitu sebesar Rp 114,701,305,000,000

mengalami peningkatan pada tahun 2001 menjadi Rp 118,816,400,000,000.

bagitupun pada tahun tahun berikutnya, PDRB Jawa Tengah selalu meningkat.

Pertumbuhan PDRB yang positif ini mencerminkan kondisi pembangunan dan

pertumbuhan ekonomi yang baik di Jawa Tengah. Hal ini diharapkan akan

0

50,000,000

100,000,000

150,000,000

200,000,000

250,000,000

20

00

20

01

20

02

20

03

20

04

20

05

20

06

20

07

20

08

20

09

20

10

20

11

20

12

PDRB (Juta Rupiah)

PDRB (Juta Rupiah)

Page 86: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

67

mencerminkan kondisi ekonomi masyarakat yang sejahtera, serta menjadi

pertimbangan untuk menari para investor untuk berinvestasi di Jawa tengah.

2. Analisa destkriptif Foreign Direct Investment propinsi JawaTengah.

Investasi merupakan salah satu faktor pendukung kegiatan perekonomian di

suatu negara/daerah. Dengan adanya investasi kemampuan suatu daerah dalam

membangun ekonomi akan lebih mudah. Investasi yang ada akan meningkatkan

kapasitas produksi barang dan jasa di daerah tersebut serta akan meningkatkan

produktifitas masyarakat yang berujung pada kesejahteraan ekonomi.

Investasi dibagi kedalam Investasi domestik dan Foreign direct Investment.

FDI adalah arus modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara

mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain. Berikut ini adalah

perkembangan realisasi FDI yang masuk di propinsi Jawa Tengah.

Gambar 4.2

Perkembangan Realisasi FDI Propinsi Jawa Tengah

periode Tahun 2000-2012

Sumber: BKPM, data diolah

0

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

600,000

20

00

20

01

20

02

20

03

20

04

20

05

20

06

20

07

20

08

20

09

20

10

20

11

20

12

FDI (ribu USD)

FDI (ribu USD)

Page 87: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

68

Gambar 4.2 tersebut menggambarkan perkembangan nilai realisasi FDI

yang masuk ke propinsi Jawa Tengah. Tahun 2000 total realisasi FDI Jawa

tengah sebesar 163.590 ribu US$. Tahun 2001-2003 nilainya terus menurun

sebagai dampak dari krisis moneter yang terjadi pada pertengahan tahun 1997-

1998 dan imbas itu terorisme di Indonesia sebagai dampak bom Bali 1.

Peningkatan nilai FDI Jawa Tengah yang cukup besar terjadi pada tahun 2004

dan 2005 yang mencapai 550.502,44 ribu US$ sebagai indikasi bahwa kondisi

perekonomian Indonesia pada umumnya dan Jawa Tengah pada khususnya

dinilai makin kondusif oleh para investor asing. Namun pada tahun 2006 hingga

2008 terjadi penurunan nilai FDI yang drastis sebagai imbas dari situasi politik

yang kurang kondusif pasca pemilu tahun 2004 dan juga krisis ekonomi global

yang terjadi pada 2008 yang menyebabkan investor asing kurang berminat

untuk berinvestasi di Jawa tengah.

Pada 2009 nilai FDI kembali meningkat menjadi sebesar 83.142,8 ribu

US$, ini terjadi karena para investor asing melihat kondisi ekonomi Indonesia

yang tidak begitu terpengaruh dan mampu bertahan terhadap krisis ekonomi

global tahun 2008. Namun nilainya kembali menurun pada 2010 menjadi

sebesar 59.100 ribu US$. Pada tahun 2011 dan 2012 nilai realisasi FDI Jawa

tenga kembali mengalami peningkatan.

3. Analisis deskriptif Infrastruktur Listrik di propinsi Jawa Tengah.

Infrastruktur merupakan salah satu faktor pendukung yang penting dalam

kegiatan perekonomian suatu daerah. Tanpa tersedianya infrastruktur yang baik

Page 88: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

69

maka kegiatan ekonomi suatu aerah akan mengalami hambatan. Secara mikro,

infastruktur dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi memalui peningkatan

produktivitas.

Infrastruktur tersebut meliputi jalan, penyediaan listrik, persediaan air

bersih dan perbaikan sanitasi serta pembangunan fasilitas komunikasi. Salah

satu infrastruktur yang paling vital peranya terhadap kegiatan perekonomian

adalah infrastruktur penyediaan listrik. Tersediannya jaringan listrik tentu

sangat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan kegiatan

produksi baik barang maupun jasa. Berikut ini merupakan perkembangan

penjualan energi listrik untuk sektor industri di propinsi Jawa tengah:

Gambar 4.3

Perkembangan penjualan energy listrik untuk sector industri

Propinsi Jawa Tengah tahun 2000-2012

Sumber: PT.PLN (persero), data diolah

Gambar 4.3 menunjukan perkembangan total penggunaan energi listrik

untuk sektor industri di propinsi Jawa Tengah tahun 2000 hingga 2012 secara

0

1,000,000

2,000,000

3,000,000

4,000,000

5,000,000

6,000,000

7,000,000

20

00

20

01

20

02

20

03

20

04

20

05

20

06

20

07

20

08

20

09

20

10

20

11

20

12

Penggunaan energi listrik (MWH)

infrastruktur energilistrik (MWH)

Page 89: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

70

umum terus mengalami peningkatan. Hal ini mencerminkan bahwa pola

penggunaan energi listrik baik itu untuk keperluan produksi barang dan jasa

semakin meningkat sejalan dengan kemajuan teknologi dan penyebaran jaringan

listrik di propinsi Jawa Tengah. Sehingga diharapkan dengan penggunaan

energi listrik yang tinggi ditujukan untuk kegiatan yang produktif agar membuat

pertumbuhan ekonomi Jawa tengah kearah yang positif.

4. Analisis deskriptif Pengangguran di propinsi Jawa Tengah.

Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,

sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau

seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.

Masyarakat yang mengganggur berarti mereka tidak dapat menghasilkan

produksi atau output baik barang maupun jasa. Hal ini pastinya akan amat

sangat mempengaruhi PDRB daerah tersebut. Semakin tinggi atau banyak

masyarakat yang mengganggur di suatu daerah makan akan menyebabkan

PDRB semakin kecil. Sebaliknya, semakin sedikit masyarakat yang

menganggur menandakan produktifitas masyarakat daerah tersebut yang tinggi

dan otomatis PDRB di daerah tersebut tinggi.

Berikut ini adalah tabel perkembangan jumlah pengangguran propinsi Jawa

Tengah:

Page 90: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

71

Gambar 4.4

Perkembangan jumlah pengangguran propinsi Jawa Tengah

tahun 2000-2012

Sumber: BPS, Propinsi Jawa tengah

Gambar 4.4 diatas menunjukan perkembangan jumlah penduduk Jawa

Tengah yang menganggur pada tahun 2000 hingga 2012. Jumlah pengagguran

cenderung fluktuatif. Pada 2001 jumlah pengagguran 578.190 jiwa menurun

dari tahun sebelumnya. Kemudian pada tahun 2002 hingga 2004 jumlah

pengagguran Jawa Tengah mengalami peningkatan. Namun kembali menurun

pada tahun 2005 sejumlah 978.952 jiwa. Pada 2007 pengangguran kembali

meningkat menjadi 1.360.219 jiwa. Dan pada tahun 2009 hingga 2012 jumlah

pengagguran terus menurun menjadi 962.141 jiwa pada 2012.

0

200,000

400,000

600,000

800,000

1,000,000

1,200,000

1,400,000

1,600,000

20

00

20

01

20

02

20

03

20

04

20

05

20

06

20

07

20

08

20

09

20

10

20

11

20

12

pengangguran

pengangguran

Page 91: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

72

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Untuk menguji adakah variabel pengganggu atau residual terdistribusi

normal dalam model regresi dilakukan dengan uji normalitas. Bila dilihat dari

probabilitasnya lebih besar dari 5 % maka data terdistribusi normal.(Winarno,

2011 : 5.37-5.39)

Gambar 4.5

Uji Normalitas

Gambar 4.5 menunjukan nilai probabilitas Jarque-Bera yaitu

0.519915 yang lebih besar dari α = 5 %, maka dapat diketahui bahwa data

dalam penelitian ini terdistribusi normal.

0

1

2

3

4

5

6

-3999990 -1999990 10 2000010 4000010

Series: ResidualsSample 2000S1 2012S2Observations 26

Mean -8.27e-09Median 270199.4Maximum 3447198.Minimum -4198529.Std. Dev. 2049304.Skewness -0.347593Kurtosis 2.148962

Jarque-Bera 1.308179Probability 0.519915

Page 92: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

73

2. Uji Multikoliniearitas

Tabel 4.1

Correlation Matrix

FDI ELC UEM

FDI 1.000000 -0.096782 0.192324

ELC -0.096782 1.000000 0.452107

UEM 0.192324 0.452107 1.000000

Multikoliniearitas adalah kondisi adanya hubungan linier antar

variabel independen. Masalah multikoliniearitas biasanya ditemukan jika

matriks korelasi dari semua variabel lebih dari 0,8. Dari tabel 4.1 dapat

diketahui bahwa tidak terdapat masalah multikoliniearitas, karena tidak ada

nilai matrik korelasi antar variabel independen yang diatas 0,8. Menurut

Winarno (2007 : 5.8) model yang terdapat gejala multikoliniearitas dapat

dibiarkan saja karena estimator yang digunakan masih dapat bersifat BLUE.

Sifat BLUE tidak terpengaruh oleh ada tidaknya korelasi antar variabel

independen. Meskipun multikoliniearitas dapat menyebabkan standard error

yang besar.

3. Uji Heterokedastisitas

Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengidentifikasikan

ada tidaknya masalah heterokedastisitas seperti yang telah dijelaskan pada bab

sebelumnya. Dalam pengujian heterokedastisitas penelitian ini menggunakan

uji white. Masalah heterokedastisitas pada data dapat dilihat dari nilai Obs*R-

Page 93: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

74

Squared pada output. Jika nilai probabilitasnya lebih kecil dari α = 5 % maka

data yang digunakan bersifat heterokedastisitas.

Gambar 4.6

Uji Heterokedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 3.169351 Prob. F(9,16) 0.0214

Obs*R-squared 16.65676 Prob. Chi-Square(9) 0.0544

Scaled explained SS 6.851170 Prob. Chi-Square(9) 0.6526

Pada gambar 4.6 diperoleh nilai probabilitas Obs*R-Squared yaitu

0.0544 lebih besar dari α = 5 %, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang

digunakan dalam penelitian ini bebas dari masalah heterokedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah hubungan antara residual satu observasi dengan

residual observasi lainnya. Dalam mengidentifikasi autokorelasi dapat

diketahui dengan melakukan uji Durbin-Watson. Uji D-W merupakan uji

yang banyak dipakai untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi pada model

yang digunakan. Pada uji D-W adanya autokorelasi positif jika nilai D-W

berada diantara 0 sampai dengan 1,10, serta autokorelasi negative jika nilai D-

W berada diatas 2,90. Sedangkan jika model terbebas dari masalah

autokorelasi, nilai D-W berada diantara 1,54 sampai dengan 2,46. Model tidak

dapat diputuskan terdapat autokorelasi jika nilai D-W berada diantara 1,10

sampai dengan 1,54, dan 2,46 sampai dengan 2,90. (Winarno, 2009 : 5.28)

Page 94: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

75

Gambar 4.7

Hasil Regresi Linier Berganda

R-squared 0.558892 Mean dependent var 78354391

Adjusted R-squared 0.495876 S.D. dependent var 15167859

S.E. of regression 10769431 Akaike info criterion 35.36797

Sum squared resid 2.44E+15 Schwarz criterion 35.56299

Log likelihood -438.0996 Hannan-Quinn criter. 35.42206

F-statistic 8.869125 Durbin-Watson stat 0.773920

Prob(F-statistic) 0.000542

Pada hasil regresi diatas, didapatkan bahwa nilai D-W sebesar

0.773920. Hasil tersebut menjelaskan bahwa nilai D-W berada diantara 0

sampai 1,10, yang berarti terdapat masalah autokorelasi positif dalam

penelitian ini. Selanjutnya dalam menguji masalah autokorelasi dapat

dilakukan dengan uji Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test. (Winarno,

2009 : 5.33). Setelah dilakukan uji tersebut kita bisa melihat nilai D-W

sebesar 1.595401 yang berarti model ini terbebas dari masalah autokorelasi

(lampiran 5).

D. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakan hipotesis

yang telah ditetapkan diterima atau ditolak secara statistic. Pengujian hipotesis

ini dilakukan dengan uji statistic t, uji F serta Uji Adj R2 (Adjusted R Square).

Model penelitian yang menggunakan Ordinary Least Square ini dapat

dijelaskan melalui persamaan sebagai berikut:

Page 95: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

76

PDRB= 68355248.1971 + 32.3165835529*D(FDI) +

191.120205382*D(ELC) - 136.543920144*D(UEM)

Dimana :

PDRB = Produk Domestik Regional Bruto

FDI = Foreign Direct Investment

ELC = Infrastruktur

UEM = Pengangguran

Dari persamaan regresi yang telah diuraikan sebelumnya, dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

a. Jika variabel-variabel independen dianggap konstan atau bernilai nol,

artinya variabel independen tidak terjadi peningkatan atau penurunan

maka besarnya PDRB adalah sebesar 68355248.1971.

b. Nilai koefisien regresi variabel FDI sebesar 32.3165835529,atau

dibulatkan menjadi 32.32 , yang berarti setiap peningkatan FDI sebesar

1 ribu USD akan meningkatkan PDRB sebesar 32.32juta rupiah.

c. Nilai koefisien regresi variabel Infrastruktur sebesar191.120205382atau

dibulatkan menjadi 191 , yang berarti setiap peningkatan Infrastruktur

(penggunaan energi listrik) sebesar 1 MWH akan meningkatkan PDRB

sebesar 191juta rupiah.

d. Nilai koefisien regresi variabel nilai Pengangguran sebesar -

136.543920144 atau dibulatkan menjadi -136.54 , yang berarti setiap

Page 96: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

77

peningkatan Pengangguran sebesar 1 jiwa akan menurunkan PDRB

sebesar 136.54 juta rupiah.

1. Interpretasi hasil Uji-t dan Analisis Ekonomi

Uji - t bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu

Foreign Direct Investment, Infrastruktur dan Pengangguran terhadap Produk

Domestik Regional Bruto propinsi Jawa Tengah secara parsial. Uji-t

digunakan untuk membuktikan hipotesis yang telah dibuat. Selain melihat uji-

t dari nilai t-statistic, uji-t dapat dilihat melalui nilai probabilitas t-statistic.

Jika nilai probabilitas t-statistic lebih besar dari α = 5% maka Ho diterima H1

ditolak, namun jika lebih kecil dari α = 5% maka Ho ditolak H1 diterima.

Tabel 4.2

Uji-t

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 68355248 3081544. 22.18214 0.0000

D(FDI) 32.31658 46.06788 0.701499 0.4907

D(ELC) 191.1202 40.37649 4.733453 0.0001

D(UEM) -136.5439 44.48797 -3.069232 0.0058

Tabel 4.2 merupakan hasil dari pengujian variabel independen yaitu

Foreign Direct Investment, Infrastruktur dan Pengangguran secara parsial.

Penelitian ini menggunakan α = 5 % atau α = 0,05. Adapun hipotesisnya

sebagai berikut :

Page 97: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

78

H0 : Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara FDI,

Infrastruktur dan Pengangguran terhadap angka PDRB Jawa

tengah secara parsial.

H1 : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara FDI, Infrastruktur

dan Pengangguran terhadap angka PDRB Jawa tengah secara

parsial.

Berdasarkan hasil regresi yang diperoleh pada tabel 4.2 maka

pembuktian dari hipotesis yang telah dipaparkan adalah sebagai berikut :

1) Nilai probabilitas t-Statistic variabel FDI sebesar 0.4907 lebih

besar dari 0,05 yang berarti Ho diterima dan H1 ditolak.

2) Nilai probabilitas t-Statistic variable Infrastruktur sebesar 0.0001

lebih kecil dari 0,05 yang berarti Ho ditolak dan H1 diterima.

3) Nilai probabilitas t-Statistic variabel Pengangguran sebesar 0.0058

lebih kecil dari 0,05 yang berarti Ho ditolak dan H1 diterima.

Pada variabel FDI, berdasarkan tabel 4.2 yang menunjukan nilai

koefisien sebesar 32.31658 dengan tingkat signifikansi 0.4907. Tingkat

signifikansi yang lebih besar dari 0,05 dan koefisien yang bernilai positif

menunjukan bahwa secara parsial FDI berpengaruh tidak signifikan dan

positif terhadap PDRB Jawa Tengah. Kondisi ini didasari karena nilai FDI

setiap tahun yang masuk ke Jawa Tengah kecil dan cenderung fluktuatif.

Propinsi Jawa Tengah belum menjadi prioritas sebagai tempat untuk

menginvestasikan modal bagi para investor asing. Banyaknya hambatan

Page 98: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

79

masuk bagi para investor asing, seperti masalah keamanan, birokrasi yang

kurang efisien dan konsisi infrastruktur yang kurang mendukung menjadi

beberapa faktor yang menyebabkan nilai FDI yang masuk ke Jawa Tengah

sedikit dan fluktuatif.

Hasil estimasi tersebut sejalan dengan teori pertumbuhan Harrod-Domar

yang menjelaskan bahwa kenaikan kapasitas produksi dan pendapatan

nasional/daerah ditentukan juga oleh pengeluaran masyarakat dalam bentuk

investasi. Investasi yang dikeluarkan masyarakat ini masuk ke dalam kategori

investasi dalam negeri/ domestic.Teori tersebut didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Dewi Ernita ( 2013:2) dimana pertumbuhan ekonomi yang

berkelanjutan dalah pertumbuhan yang ditopang oleh investasi. Pertumbuhan

yang ditopang investasi tersebut akan meningkatkan produktifitas suatu

negara/daerah. Penelitian lainya dilakukan oleh Suyekti Suindyah (2009)

menunjukan hasil bahwa vareiabel investasi berpengaruh positif terhadap

pertumbuhan ekonomi di propinsi Jawa Timur.

Pada variabel Infrastruktur berdasarkan tabel 4.2 yang menunjukan

koefisien statistic sebesar 191.1202 dengan tingkat signifikansi 0.0001.

Tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 dan koefisien yang bernilai

positif menunjukan bahwa secara parsial variabel Infrastruktur berpengaruh

secara signifikan dan positif terhadap PDRB Jawa Tengah. Hal ini berarti

kondisi Infrastruktur akan berbanding lurus dengan PDRB Jawa Tengah,

Page 99: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

80

dimana peningkatan kualitas dan kuantitas Infrastruktur akan meningkatkan

nilai PDRB Jawa Tengah.

Hasil tersebut menggambarkan betapa vitalnya peran infrastruktur

energy listrik dalam menunjang kegiatan ekonomi berupa produksi yang

dilakukan masyarakat di Jawa Tengah, baik itu dalam skala UMKM maupun

Industri yang berskala besar. Dalam teori pertumbuhan baru (new growth

theory) infrastruktur dimasukan sebagai input yang mempengaruhi output

agregat, infrastruktur juga merupakan sumber yang mungkin meningkatkan

batas-batas kemajuan teknologi yang didapat dari munculnya eksternalitas

pada pembangunan infrastruktur. Artinya infrastruktur energi listrik dalam

penelitian ini merupakan input dalam faktor produksi yang akan

mempengaruhi nilai output barupa barang dan jasa yang dihasilkan dari

kegiatan produksi tersebut. Ketersedian kuantitas infrastruktur yang diikuti

oleh kualitas yang baik akan memperlancar jalannya kegiatan ekonomi di

suatu daerah. Mulai dari kegiatan, produksi , distribusi hingga konsumsi

barang dan jasa yang diproduksi sangat dipengaruhi oleh infrastruktur yang

ada.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Rindang Bangun dan M.Firdaus (2009) yang hasilnya

menunjukan bahwa variable infrastruktur (listrik,jalan dan air) memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi

Indonesia. Srinivasu dan Srinivasa (2013) dalam jurnalnya juga memperoleh

Page 100: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

81

hasil yang menjelaskan bahwa infrastruktur baik fisik maupun social

berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

Sedangkan variabel Pengangguran, berdasarkan tabel 4.2 menunjukan

nilai koefisien sebesar -136.5439 dengan tingkat signifikansi 0.0058. Tingkat

signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 dan koefisien yang bernilai negatif

menunjukan bahwa secara parsial variabel Pengangguran berpengaruh secara

signifikan dan negatif terhadap PDRB Jawa Tengah. Hal ini berarti

peningkatan Jumlah Pengagguran akan menurunkan PDRB propinsi Jawa

Tengah.

Hasil tersebut mencerminkan bahwa jumlah pengangguran yang ada di

Jawa Tengah berpengaruh terhadap rendahnya nilai PDRB yang dihasilkan

masyarakat jawa tengah. Dengan banyaknya jumlah pengangguran,

masyarakat yang seharusnya bekerja dan menghasilkan output guna

meningkatkan PDRB malah hanya menjadi beban masyarkat yang bekerja.

Hasil ini didukung oleh teori pertumbuhan Sollow-swan yang menjelasakan

tentang pengaruh kuantitas dan kualitas tenaga kerja, capital dan teknologi

terhadap pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini pengangguran dapat kita

masukan kedalam factor kuantitas tenaga kerja, dimana peningkatan jumlah

pengangguran akan menurunkan nilai PDRB atau pertumbuhan ekonomi

daerah. Sebaliknya, apabila jumlah pengangguran menurun, maka PDRB dan

pertumbuhan ekonomi daerah akan meningkat. Jumlah pengangguran yang

tinggi akan berakibat pada kecilnya produktifitas suatu daerah dalam

Page 101: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

82

menghasilkan output. Disamping itu pengangguran juga menjadi beban

masyarakat yang bekerja dan juga pemerintah daerah semakin meningkat

yang berakibat juga pada menurunya kualitas perekonomian daerah dan

kesejahteraan masyarakat. Senada dengan teori yang ada, Maidani dan

Maryam (2011) dalam penelitiannya memperoleh hasil bahwa tingkat

pengangguran memiliki pengaruh yang negative dan signifikan baik itu

jangka panjang maupun jangka pendek terhadap PDB perkapita di negara

Iran.

2. Interpretasi hasil Uji F dan Analisis Ekonomi

Untuk menguji apakah variabel bebas berpengaruh secara simultan

terhadap variabel terikatnya, maka digunakan uji-F dengan cara melihat nilai

probabilitas dari F-statistic. Dari hasil regresi FDI, Infrastruktur dan

Pengangguran terhadap PDRB Jawa Tengah diperoleh F-Statistic sebesar

8.869125 dengan nilai probabilitas F-Statistic sebesar 0.00000 yang berarti

lebih kecil dari α = 5 %.

Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut :

H0 : Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara FDI,

Infrastruktur dan Pengangguran terhadap angka PDRB Jawa

tengah secara simultan.

Page 102: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

83

H1 : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara FDI, Infrastruktur

dan Pengangguran terhadap angka PDRB Jawa tengah secara

simultan.

Gambar 4.8

Uji F

R-squared 0.558892 Mean dependent var 78354391

Adjusted R-squared 0.495876 S.D. dependent var 15167859

S.E. of regression 10769431 Akaike info criterion 35.36797

Sum squared resid 2.44E+15 Schwarz criterion 35.56299

Log likelihood -438.0996 Hannan-Quinn criter. 35.42206

F-statistic 8.869125 Durbin-Watson stat 0.773920

Prob(F-statistic) 0.000542

Melihat nilai probabilitas dari F-statistic pada gambar 4.8 yang lebih

kecil dari α = 5 %, maka H0 ditolak dan H1 diterima dan dapat disimpulkan

bahwa variabel FDI (X1), Infrastruktur(X2), dan Pengangguran (X3)

berpengaruh signifikan sebesar 8.9 persen terhadap PDRB Jawa Tengah (Y)

secara simultan. HasIL ini menggambarkan bahwa ketiga variabel ini berperan

terhadap pembentukan PDRB suatu daerah yang dalam penelitian ini adalah

propinsi Jawa Tengah. Sehingga pemerintah daerah harus memberikan

perhatian lebih terhadap investasi asing yang masuk serka konsisi

infrastruktur dan ketenagakerjaan yang ada di Jawa tengah

Page 103: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

84

3. Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda pada gambar 4.8

diatas didapatkan koefisien determinasi atau Adjusted R-squared sebesar

0.495876. Hal ini berarti 49.59% PDRB Jawa Tengah pada periode 2000 –

2012 dapat dijelaskan oleh variable Foreign Direct Investment, Infrastruktur

dan Pengangguran. Sedangkan 50.41% variabel PDRB Jawa Tengah

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini atau

variable lain diluar penelitian ini.

Page 104: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis atas hasil estimasi data, diperoleh kesimpulan atas

penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Foreign Direct Investment(FDI),

Infrastruktur dan Pengangguran Terhadap Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) Propinsi Jawa Tengah (Periode tahun 2000-2012), sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil estimasi regresi linear berganda dapat diketahui dan

dijelaskan bahwa secara bersama-sama (simultan) variable Foreign Direct

Investment, Infrastruktur dan Pengangguran berpengaruh signifikan

terhadap Produk Domestik Regional Bruto Propinsi Jawa Tengah periode

tahun 2000-2012 pada tingkat kepercayaan 95 persen atau α = 5%.

2. Secara parsial berdasarkan hasil estimasi regresi linier berganda diketahui

bahwa variable Foreign Direct Investment berpengaruh tidak

signifikandan positif terhadap PDRB Propinsi Jawa Tengah periode tahun

2000-2012. Variable Infrastruktur berpengaruh signifikan dan positif

terhadap PDRB Propinsi Jawa tengah periode tahun 2000-2012.

Sedangkan variable Pengangguran berpengaruh signifikan dan negatif

terhadap PDRB Propinsi Jawa Tengah periode tahun 2000-2012.

Page 105: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

86

B. Saran

1. Pemerintah daerah Jawa Tengah diharapkan dapat menciptakan iklim

investasi yang baik serta perbaikan system birokrasi guna menarik para

investor baik asing maupun domestic untuk menanamkan investasinya di

JawaTengah. Karena dengan semakin banyaknya investasi yang masuk ke

suatu daerah akan meningkatkan akumulasi modal yang ada sehingga akan

menigkatkan output barang maupunjasa yang dihasilkan suatu daerah.

2. Kondisi infrastruktur yang baik akan menciptakan suatu kondisi

perekonomian daerah yang baik pula. Dengan kualitas dan kuantitas yang

baik, infrastruktur akan mempermudah dan memperlancar kegiatan ekonomi

baik itu kegiatan produksi maupun distribusi barang dan jasa. Oleh karena itu,

pemerintah daerah Propinsi Jawa Tengah diharapkan dapat membangun dan

memelihara infrastruktur penunjang kegiatan ekonomi dengan baik dan

berkelanjutan.

3. Jumlah pengangguran yang ada di suatu daerah sangat mempengaruhi

kuantitas output yang dihasilkan daerah tersebut. Disamping itu juga akan

membebani kinerja perekonomian daerah. Pemerintah daerah dituntut untuk

dapat mengendalikan jumlah pengangguran ini dengan menciptakan lapangan

kerja baru dan memberikan pelatihan kepada masyarakat agar dapat

meningkatkan produktifitas yang dimilikinya.

Page 106: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

87

DAFTAR PUSTAKA

Ali, A.N Miadani, Maryam N. 2011. “The Dynamic Effect of Unemployment Rate on

Per Capita Real GDP in Iran”

Arsyad, Lincolin. 2010 . ”Ekonomi Pembangunan “. Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Yogyakarta.2010

Ariefianto, Moch. Doddy., 2012, Ekonometrika, Esensi dan Aplikasi dengan

Menggunakan EViews. Penerbit Erlangga, Jakarta

Azwar,Saifudin. 2001.”Metode Penelitian”. Yogyakarta, Pustaka Pelajar Offset,

Indonesia (UI-Press).

Bangun, Rindang Prasetyo.2009. Pengaruh Infrastruktur Pada Pertumbuhan Ekonomi

Wilayah di Indonesia. Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

BKPM, Perkembangan Realisasi PMA Menurut Lokasi. Jakarta.

BPS, Jawa Tengah dalam Angka 2001-2013.

Brata, Aloysius Gunadi, 2004. “Analisis Hubungan Imbal Balik Antara

Pembangunan Manusia dan Kinerja Ekonomi Daerah Tingkat II di Indonesia”.

Yogyakarta: Lembaga Penelitian – Universitas Atma Jaya

Canning, David, and Peter Pedroni. “Infrastructure and Long Run Economic

Growth.” University of Belfast. 2004.

Chalid, Pheni. 2005, “ Keuangan Daerah Investasi dan Desentralisasi “.

Kemitraan.Jakarta

Darise, Nurlan.2009. ”Pengelolaan Keuangan Daerah. Edisi 2”. Indeks:Jakata.

Ernita, Dewi et.al, 2013. “Analisis Pertumbuhan Ekonomi, Investasi dan Konsumsi di

Indonesia”. Jurnal Kajian Ekonomi Vol.1.

Familoni,K.A. 2004. “The Role of Economic and Social Infrastructure in Economic

Development: A Global View”.

Gujarati, Damodar.2006. “Dasar-dasar Ekonometrika”. Edisi III. Jilid 1. Erlangga.

Jakarta.

Page 107: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

88

Hamja, Yahya. 2012. Materi Kuliah Ekonometrik. UIN Jakarta

Iuga I, Cioca I.C. 2013. Analysis of Correlation Between The Unemployment Rate

and Gross Domestic Product in The Europen Union. Polish Journal of

Management Studies vol.7.

Kholis, Muhammad. “Dampak Foreign Direct Investment Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Indonesia”. Jurnal Organisasi dan Manajemen Vol 8. 2012.

Kodoatie, R.J. 2003. Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur. Pustaka Pelajar.

Yogyakarta.

Kumo, Wolassa. “Infrastructure Investment an Economic Growth in South Africa: A

Granger Causality Analysis”. ADB Working Paper. 2012.

Mankiw, N. Greorgy. 2000. Teori Makor Ekonomi. Edisi Keempat. Alih Bahasa :

Imam Nurmawam. Jakarta : Erlangga

Mankiw, Gregory.2003. “Teori Makroekonomi Edisi Kelima”. Jakarta. Erlangga

Mankiw, Gregory. 2006. “Makroekonomi”. Erlangga, Jakarta.

Meiningtyas,Dwi. 2007. Peranan Infrastruktur Bagi Pertumbuhan Ekonomi Daerah di

Pulau Jawa. Universitas Indonesia.

Murni, Asfia. 2006. Ekonomika Makro. Yogyakarta; Refika Aditama.

Nachrowi D. Nachrowi dan Hardius Usman. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis

Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta : FE-UI

Prasetyo, Rindang Bangun dan Muhammad Firdaus.”Pengaruh Infrastruktur Pada

Pertumbuhan Ekonomi Wilayah di Indonesia” Jurnal Ekonomi dan Kebijakan

Pembangunan. 2009.

Santoso, Singgih. 2010. Statistik Multivariat, Jakarta : PT Gramedia.

Samuelson. (2003). Ilmu Mikro Ekonomi, edisi bahasa Indonesia. Media Global

Edukasi, Jakarta.

Sitinjak, Robudi Musa. 2011. Analisa Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penanaman

Modal Asing Langsung di Indonesia. Jakarta.

Srinivasu, B. And Srinivasa Rao. “Infrastructure Development and Economic

Growth: Prospect and Perspective”. JMB & SSR Volume 2. 2013.

Page 108: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

89

Suindyah, Sayekti D. 2009. “ Pengaruh Investasi, tenaga Kerja Dan Pengeluaran

Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Propinsi Jawa Timur”. Ekuitas.

Suryono, Wiratno Bagus. 2010. Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Tingkat

Investasi dan Tenaga Kerja terhadap PDRB Jawa Tengah. Universitas

Diponegoro

Sukirno, Sadono. 2000. Ekonomi Pembangunan Proses, Masalah dan Dasar

Kebijakan Pembangunan. UI-Pres. Jakarta.

Sukirno, Sadono. 2006. Ekonomi Pembangunan (Edisi Kedua). Jakarta: Kencana.

Sukirno,Sadono. 2008. ”Makro Ekonomi Teori Pengantar”. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Sukirnao,Sadono.2007. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar

Kebijakan. Kencana: Jakarta.

Todaro, Michael. 2000 .” Ekonomi Pembangunan Edisi ke 6” Erlangga, Jakarta

Todaro, Michael P. dan Stephen C. Smith. 2004. Pembangunan Ekonomi di Dunia

Ketiga, Edisi kedelapan. Erlangga: Jakarta.

Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-undang no. 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri.

Undang-Undang no.1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing.

Undang-undang nomor 11 tahun 1970 tentang Penanaman Modal Asing.

Undang-undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

Winaryo, Wing, Wahyu.2007. Analisis ekonometrika dan statistika denganEviews.

Sekolah Tinggi Ilmu Menejemen YKPN :Yogyakarta

Page 109: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

90

LAMPIRAN

Lampiran 1

Data Penelitian

PDRB (Juta Rp)

FDI (Ribu USD)

Infrastruktur (MWH)

Pengangguran (Jiwa)

2000S1 56,842,956 100,346 1,552,019 355,523

2000S2 57,858,349 63,244 1,500,732 282,377

2001S1 58,887,123 39,058 1,490,571 267,449

2001S2 59,929,277 27,789 1,521,536 310,741

2002S1 60,872,392 37,103 1,641,495 471,222

2002S2 62,166,149 36,332 1,658,975 513,012

2003S1 63,786,273 3,390 1,576,463 452,485

2003S2 65,380,189 57,290 1,575,485 460,028

2004S1 67,027,139 221,701 1,617,257 518,134

2004S2 68,762,733 282,929 1,675,388 526,439

2005S1 70,594,746 282,936 1,771,789 479,934

2005S2 72,456,468 267,566 1,845,205 499,018

2006S1 74,338,138 205,418 1,900,064 574,793

2006S2 76,345,518 176,251 1,979,913 622,451

2007S1 78,470,700 179,969 2,091,236 678,231

2007S2 80,639,554 137,196 2,164,549 681,989

2008S1 82,919,541 33,996 2,216,282 620,401

2008S2 85,114,942 5,493 2,250,200 606,907

2009S1 87,151,822 43,346 2,237,046 637,410

2009S2 89,521,635 45,797 2,290,083 614,857

2010S1 92,146,701 24,186 2,401,095 539,042

2010S2 94,846,284 34,914 2,489,681 507,841

2011S1 97,644,094 76,079 2,564,930 506,627

2011S2 101,000,000 98,881 2,670,887 496,035

2012S1 104,000,000 115,518 2,796,540 485,904

2012S2 107,000,000 125,992 2,941,890 476,237

Page 110: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

91

Lampiran 2

Uji Normalitas

Lampiran 3

Uji Multikolinearitas

FDI ELC UEM

FDI 1.000000 -0.096782 0.192324

ELC -0.096782 1.000000 0.452107

UEM 0.192324 0.452107 1.000000

0

1

2

3

4

5

6

-3999990 -1999990 10 2000010 4000010

Series: ResidualsSample 2000S1 2012S2Observations 26

Mean -8.27e-09Median 270199.4Maximum 3447198.Minimum -4198529.Std. Dev. 2049304.Skewness -0.347593Kurtosis 2.148962

Jarque-Bera 1.308179Probability 0.519915

Page 111: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

92

Lampiran 4

Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 3.169351 Prob. F(9,16) 0.0214

Obs*R-squared 16.65676 Prob. Chi-Square(9) 0.0544

Scaled explained SS 6.851170 Prob. Chi-Square(9) 0.6526

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 12/03/14 Time: 18:31

Sample: 2000S1 2012S2

Included observations: 26

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.11E+14 1.14E+14 1.850364 0.0828

FDI 1.98E+08 1.39E+08 1.420301 0.1747

FDI^2 -472.1364 144.3805 -3.270084 0.0048

FDI*ELC -20.26104 51.14999 -0.396110 0.6973

FDI*UEM -50.65066 217.9808 -0.232363 0.8192

ELC -2.35E+08 1.11E+08 -2.114889 0.0505

ELC^2 26.70758 11.28188 2.367299 0.0309

ELC*UEM 228.2095 154.5568 1.476542 0.1592

UEM 59903236 58992779 1.015433 0.3250

UEM^2 -444.7621 276.4474 -1.608849 0.1272

R-squared 0.640645 Mean dependent var 4.04E+12

Adjusted R-squared 0.438507 S.D. dependent var 4.41E+12

S.E. of regression 3.31E+12 Akaike info criterion 60.77612

Sum squared resid 1.75E+26 Schwarz criterion 61.26001

Log likelihood -780.0896 Hannan-Quinn criter. 60.91547

F-statistic 3.169351 Durbin-Watson stat 1.949904

Prob(F-statistic) 0.021365

Page 112: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

93

Lampiran 5

Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 6.699450 Prob. F(2,19) 0.0063

Obs*R-squared 10.33901 Prob. Chi-Square(2) 0.0057

Test Equation:

Dependent Variable: RESID

Method: Least Squares

Date: 12/03/14 Time: 18:28

Sample: 2000S2 2012S2

Included observations: 25

Presample missing value lagged residuals set to zero.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 712956.2 2819792. 0.252840 0.8031

D(FDI) -13.39116 41.55598 -0.322244 0.7508

D(ELC) -12.40376 39.72983 -0.312203 0.7583

D(UEM) 23.10281 47.88339 0.482481 0.6350

RESID(-1) 0.763630 0.218984 3.487156 0.0025

RESID(-2) -0.211514 0.304500 -0.694628 0.4957

R-squared 0.413560 Mean dependent var -4.17E-09

Adjusted R-squared 0.259234 S.D. dependent var 10073881

S.E. of regression 8670363. Akaike info criterion 34.99428

Sum squared resid 1.43E+15 Schwarz criterion 35.28681

Log likelihood -431.4285 Hannan-Quinn criter. 35.07542

F-statistic 2.679780 Durbin-Watson stat 1.595401

Page 113: ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27469/1... · 1. Ekstrakurikuler Badminton SMAN 97 Jakarta 2007-2008. IV. ... Pengertian

94

Lampiran 6

Regresi Linear Berganda

Dependent Variable: PDRB

Method: Least Squares

Date: 12/03/14 Time: 18:28

Sample (adjusted): 2000S2 2012S2

Included observations: 25 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 68355248 3081544. 22.18214 0.0000

D(FDI) 32.31658 46.06788 0.701499 0.4907

D(ELC) 191.1202 40.37649 4.733453 0.0001

D(UEM) -136.5439 44.48797 -3.069232 0.0058

R-squared 0.558892 Mean dependent var 78354391

Adjusted R-squared 0.495876 S.D. dependent var 15167859

S.E. of regression 10769431 Akaike info criterion 35.36797

Sum squared resid 2.44E+15 Schwarz criterion 35.56299

Log likelihood -438.0996 Hannan-Quinn criter. 35.42206

F-statistic 8.869125 Durbin-Watson stat 0.773920

Prob(F-statistic) 0.000542