analisis pengaruh dpk, car, npf dan roa ...eprints.ums.ac.id/35267/22/naskah publikasi.pdfabstraksi...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH DPK, CAR, NPF DAN ROA
TERHADAP PEMBIAYAAN DI PT BANK MUAMALAT
INDONESIA TBK. PERIODE 2007 – 2013
Naskah Publikasi
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun oleh :
ARISTANTIA RADIS AGISTA
B300 110 012
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ABSTRACT
This study was conducted to determine the effect of third party funds (DPK),
Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), and Return on Assets
(ROA) of the Financing in PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. 2007-2013 period
simultaneously and partially. The purpose of this study was to determine the effect DPK,
CAR, NPF, and ROA simultaneously and partially to the financing of the PT. Bank
Muamalat Indonesia Tbk. the period 2007-2013. File analysis method used is multiple
regression analysis with significance value of 0.05 or 5%. From the research, found that
the DPK, CAR, ROA NPF and simultaneously affect the financing. The four variables are
able to explain the variable financing amounted to 94.81%, and the balance of 5.19% is
explained by other factors. Based on t test, DPK and ROA variables significant effect on
the financing of the significance of t count equal to 0.0000 and 0.0377 (<0.05), while the
variable CAR and NPF t significance of 0.2798 and 0.8082 (> 0.05) so that no significant
effect on the variable financing.
Keywords: Third Party Fund (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing
Financing (NPF), Return on Assets (ROA), Financing.
ABSTRAKSI
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Dana Pihak Ketiga
(DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), dan
Return On Asset (ROA) terhadap Pembiayaan pada PT Bank Muamalat Indonesia
Tbk. periode 2007-2013 secara simultan dan parsial. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh DPK, CAR, NPF, dan ROA secara simultan dan
parsial terhadap pembiayaan pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. periode
2007-2013.
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda
dengan nilai signifikansi 0,05 atau 5%. Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa
DPK, CAR, NPF dan ROA secara simultan mempengaruhi pembiayaan. Kempat
variabel tersebut mampu menjelaskan variabel pembiayaan sebesar 94,81%, dan
sisanya sebesar 5,19% dijelaskan oleh faktor lain. Berdasarkan uji t, variabel DPK
dan ROA berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan dengan signifikansi t
hitung sebesar 0,0000 dan 0,0377 (<0,05), sementara variabel CAR dan NPF
dengan signifikansi t hitung sebesar 0,2798 dan 0,8082 (>0,05) sehingga tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel pembiayaan.
Kata Kunci : Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non
Performing Financing (NPF), Return On Asset (ROA),
Pembiayaan.
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perbankan menjadi salah satu sektor yang mempunyai peran besar dalam
perekonomian suatu negara, karena fungsi dari bank adalah sebagai perantara keuangan
antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana. Kelebihan dana
tersebut dapat disalurkan kepada pihak - pihak yang memerlukan dan memberikan
manfaat bagi kedua belah pihak. Bank menerima simpanan uang dari masyarakat (Dana
Pihak Ketiga) dan kemudian menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit. Oleh karena
itu kredit hingga saat ini masih menjadi komponen asset terbesar perbankan Indonesia
dan sekaligus merupakan sumber resiko bagi bank yang bersangkutan. Pembangunan
ekonomi di suatu negara bergantung pada perkembangan dinamis serta kontribusi nyata
dari sektor perbankan. Ketika sektor perbankan terpuruk maka akan berdampak pula pada
perekonomian nasional. Dan sebaliknya ketika perekonomian mengalami stagnasi sektor
perbankan juga terkena imbasnya dimana fungsi intermediasi tidak berjalan normal
(Kiryanto dalam Iseh Trimulyanti, 2013).
Bank Muamalat Indonesia dipilih untuk ditelaah, karena merupakan pelopor Bank
Syariah di Indonesia dan karena menurut berita dalam situs
(http://ekonomisyariah.info/blog/2013/09/19/) mengatakan bahwa dalam lima tahun
terakhir (2009-2013), aset Bank Muamalat tumbuh hampir tiga kali lipat dari Rp 12,6
Triliun menjadi Rp 47,9 Triliun hingga semester I 2013. Pertumbuhan aset ini membawa
dampak positif pada posisi market share Bank Muamalat dalam industri perbankan
syariah di Indonesia. Masih pada periode yang sama, Bank Muamalat menguasai market
share perbankan syariah sebesar 29,92% dari total market share perbankan syariah di
tanah air sebesar 4,9%.
Fungsi intermediasi juga berjalan dengan optimal yang ditandai dengan rasio
pembiayaan terhadap dana pihak ketiga (financing to deposit ratio) yang diatas 100%.
Pembiayaan tumbuh 47% dari Rp25,76 triliun menjadi Rp38,10 triliun. Peningkatan
pembiayaan diimbangi dengan penerapan prinsip kehati-hatian dan manajemen resiko
yang lebih kuat. Hal ini dibuktikan oleh non performing financing (NPF) yang terjaga
pada level yang cukup rendah, yaitu 1,78%. Jumlah ini berkurang dari periode yang sama
tahun lalu sebesar 1,95%. Sedangkan pada penghimpunan dana pihak ketiga (DPK)
tercatat sebesar Rp35,97 triliun atau meningkat 39,15% dari Rp 25,85 triliun secara yoy
2. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, tujuan dilakukannya penelitian adalah :
a. Untuk menganalisis pengaruh DPK, CAR, NPF, ROA secara simultan dan parsial
terhadap pembiayaan di PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk
B. LANDASAN TEORI
1. Pembiayaan
Dalam hal ini bank berfungsi sebagai intermediasi uang tanpa
meminjamkan uang dan membungakan uang tersebut. Sebagai gantinya,
pembiayaan usaha nasabah tersebut dapat dilakukan dengan cara membelikan
barang yang dibutuhkan nasabah, lalu bank menjual kembali kepada nasabah, atau
dapat pula dengan cara bank mengikutsertakan modal dalam usaha nasabah
(Veithzal dkk, 2007).
2. Dana Pihak Ketiga
Secara operasional perbankan, DPK merupakan sumber likuiditas untuk
memperlancarpembiayaan yang terdapat pada sisi aktiva neraca bank. Sehingga
semakin banyak DPK yang berhasil dihimpun oleh bank, maka akan semakin
banyak pulapembiayaan yang dapat disalurkan oleh bank tersebut (Zulfikar dan
Kurniawati, 2014)
Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat ternyata merupakan
sumberdana terbesar yang paling diandalkan oleh bank, bisa mencapai 80%-90%
dariseluruh dana yang dikelola oleh bank, (Dendawijaya, 2005).
Dana Pihak Ketiga = Giro + Deposito + Tabungan
3. Capital Adequacy Ratio (CAR)
CAR adalah rasio kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko
kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank. Semakin tinggi CAR maka
semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap
kredit/aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut
mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup
besar bagi profitabilitas (Kusumaningtyas, 2013).
4. Non Performing Finance (NPF)
Sebagai indikator yang menunjukkan kerugian akibat risiko kredit adalah
tercermin dari besarnya non performing loan (NPL), dalam terminologi bank
syariah disebut non perfoming financing (NPF). Non Performing Financing (NPF)
adalah rasio antara pembiayaan yang bermasalah dengan total pembiayaan yang
disalurkan oleh bank syariah. Berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan oleh
Bank Indonesia kategori yang termasuk dalam NPF adalah pembiayaan kurang
lancar, diragukan dan macet (Wuri Arianti, 2012).
5. Return On Assets (ROA)
Return on Asset (ROA) atau yang sering diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia sebagai rentabilitas ekonomi adalah rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba pada masa lalu. Analisis ini kemudian bisa
diproyeksikan ke masa depan untuk melihat kemampuan perusahaan
menghasilkan laba pada masa-masa mendatang. ROA dirumuskan sebagai berikut
(Kasmir, 2008) :
Laba setelah Bunga dan Pajak
ROA = x 100%
Total Asset
C. METODE PENELITIAN
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan
jenis data adalah data time series. Data dalam penelitian ini diperoleh dari
Laporan Keuangan triwulanan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. periode 2007-
2013 yang dipublikasikan dalam situs resmi PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
dengan alamat situsnya http://www.muamalatbank.com
Metode analisis data yang digunakan untuk mengetahui keterkaitan
antara variabel-variabel yang mempengaruhi pembiayaan di PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk digunakan analisis regresi berganda Ordinary Least Square
(OLS). Dimana variabel pembiayaan sebagai variabel yang dipengaruhi
(dependent variable). Sementara variabel DPK, CAR, NPF dan ROA sebagai
variabel yang mempengaruhi (independent variable). Bentuk model dalam
penelitian ini adalah bentuk linier. Analisis regresi dilakukan dengan metode
OLS. Persamaan yang diestimasi adalah:
logY = β0 + β1DPKt + β2CARt + β3NPFt + β4ROAt + Ut
Keterangan :
logY : Variabel Pembiayaan (dalam jutaan rupiah)
β0 : Konstanta
DPK : Variabel Dana Pihak Ketiga (dalam jutaan rupiah)
CAR : Variabel Capital Adequacy Ratio (%)
NPF : Variabel Non Performing Financing (%)
ROA : Variabel Return On Asset (%)
t : Periode waktu
Ut : Variabel Pengganggu
Dalam melakukan analisis regresi linier berganda, metode ini mensyaratkan untuk
melakukan uji asumsi klasik agar mendapatkan hasil regresi yang baik (Ghozali,
2005).
D. HASIL PENELITIAN
Tabel Hasil Estimasi Regresi Linier Berganda
LogYt = 15,65447 + 0,0000000427 DPKt + 0,028197 CARt – 0,006298 NPFt
(10,80811) (1,109315) (-0,245855)
(0,0000) (0,2798) (0,8082)
- 0,099876 ROA
(-2,218224)
(0,0377)
R2 = 0,9458; DW-stat = 1,678602; F-Stat = 95,82478; Prob.F = 0,0000
Uji Diagnosis
(1) Multikolinieritas (VIF)
DPK = 2,704008; CAR = 1,286637; NPF = 2,388556; ROA = 1,318061
(2) Otokorelasi
X2(3) = 2,435231 ; Prob. = 0,4871
(3) Linieritas
X2 = 2,753096 ; Prob. = 0,0891
(4) Normalitas
X2(JB) = 1,723879 ; Prob. = 0,422342
(5) Heteroskedastisitas
X2 = 9,650574 ; Prob. = 0,7873
Dari hasil model regresi linier yang disajikan pada Tabel 4.6
dapat dibuat suatu interpretasi statistik tentang perubahan pada variabel
dependen yang disebabkan oleh perubahan pada variabel independen.
1. Nilai koefisien DPK adalah 0,0000000427 dengan nilai probabilitas t-
hitung 0,0000. Ini berarti bila terjadi kenaikan DPK 1 juta rupiah akan
diikuti dengan kenaikan Pembiayaan sebesar 0,00000427%. Hal ini
menunjukkan H1 diterima, karena DPK berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Pembiayaan. Apabila DPK naik maka Pembiayaan
juga naik dan sebaliknya.
2. Nilai probabilitas t-hitung CAR lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa H2 ditolak dan CAR tidak mempengaruhi
Pembiayaan begitu pula sebaliknya.
3. Nilai probabilitas t-hitung NPF lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa H3 ditolak dan NPF tidak mempengaruhi
Pembiayaan begitu pula sebaliknya.
4. Nilai koefisien ROA adalah -0,099876 dengan nilai probabilitas t-hitung
0,00377. Ini berarti bila terjadi kenaikan ROA 1% akan diikuti dengan
penurunan Pembiayaan sebesar 9,99%. Hal ini menunjukkan bahwa H4
ditolak karena ROA berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
Pembiayaan. Apabila ROA naik maka Pembiayaan akan menurun dan
begitu pula sebaliknya.
Pengaruh DPK terhadap Pembiayaan
DPK berpengaruh positif terhadap pembiayaan, H1 terbukti. Hasil
tersebut mendukung hasil penelitian Wuri Aryanti (2011) dan Rahmi Fajrianti
(2013) dengan hasil DPK berpengaruh positif terhadap pembiayaan pada tingkat
signifikansi α (0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa DPK berpengaruh
signifikan memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,0000000427 dengan
signifikansi 0,0000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05, yang berarti bahwa
DPK memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan. Sehingga
apabila DPK meningkat maka pembiayaan pun juga akan meningkat.
Berdasarkan uji t, DPK memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
pembiayaan. Hal ini terbukti, terjadi peningkatan penghimpunan dana dari
masyarakat pada PT. Bank Muamalat Indonesia yang menyebabkan peningkatan
yang besar pada pembiayaan. Selain itu, pengaruh DPK terhadap pembiayaan juga
dapat disebabkan PT. Bank Muamalat Indonesia pada periode tahun penelitian
telah mengoptimalkan DPK yang kemudian disalurkan kembali dalam bentuk
pembiayaan. Oleh karena itu PT. Bank Muamalat Indonesia harus selalu
melakukan penghimpunan DPK secara optimal.
Pengaruh CAR terhadap Pembiayaan
Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh terhadap pembiayaan
pada tingkat signifikansi α (0,05), H2 tidak terbukti. CAR tidak dapat digunakan
untuk memprediksi pembiayaan karena dari uji secara parsial menunjukkan tidak
ada pengaruh signifikan antara variabel ini dengan pembiayaan, hal ini
kemungkinan disebabkan oleh data yang diperoleh dalam penelitian ini.
CAR digunakan untuk mengukur rasio kecukupan modal yang dimiliki
oleh suatu bank. Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/21/PBI/2001, bank
wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% dari aktiva tertimbang menurut
risiko yang dinyatakan dalam capital adequacy ratio (CAR). CAR yang dimiliki
oleh PT Bank Muamalat Indonesia pada Triwulan II 2007- Triwulan III 2013
berada antara 9,64% sampai dengan 14,62% artinya dalam batas wajar sesuai
ketentuan yang diberikan oleh Bank Indonesia, oleh karena itu CAR pada periode
penelitian tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap pembiayaan.
Hasil tersebut mendukung hasil penelitian Lifstin Wardiantika (2013)
dimana disebutkan meskipun hasilnya tidak berpengaruh, bukan berarti bank
dapat mengabaikan CAR dalam menyalurkan pembiayaan karena kecakupan
modal bank sering terganggu karena penyaluran pembiayaan yang berlebihan.
Tingginya CAR mengindikasikan adanya sumber daya finansial (modal) yang
idle. Dalam kondisi ini wajar jika bank-bank kemudian bertahan untuk tidak
menyalurkan kredit karena kenaikan kredit yang disalurkan akan menambah aset
beresiko sehingga mengharuskan bank menambah modal untuk memenuhi
ketentuan CAR.
Pengaruh NPF terhadap Pembiayaan
Berdasarkan hasil regresi menunjukkan bahwa NPF tidak mempunyai
pengaruh terhadap pembiayaan pada tingkat signifikansi α (0,05), sehingga H3
tidak terbukti.
Non performing financing (NPF) adalah resiko tidak terbayarnya
pembiayaan yang disalurkan oleh bank. Tingkat NPF yang tinggi mengakibatkan
bank mengalami kesulitan menghimpun dana kembali, sehingga bank diharapkan
tetap menjaga kisaran NPF dalam tingkat yang wajar telah ditetapkan oleh BI
yaitu minimum 5%. Apabila tingkat NPF diatas 5% maka pihak bank semakin
berhati-hati dan mengurangi pembiayaan yang disalurkan. Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur Gilang Giannini (2013) dan
Prastanto (2013) yang menyimpulkan bahwa NPF tidak berpengaruh terhadap
pembiayaan.
Pengaruh ROA terhadap Pembiayaan
Berdasarkan hasil pengujian, variabel ROA memiliki nilai koefisien
regresi sebesar -0,099876 dengan signifikansi sebesar 0,0377. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel ROA memiliki pengaruh negatif dan signifikan
terhadap pembiayaan. Berdasarkan hasil regresi menunjukkan bahwa H3 tidak
terbukti dan berbeda dengan teori yang ada yang mengatakan bahwa semakin
tinggi profitabilitas bank yang tercermin pada rasio return on asset (ROA) maka
semakin tinggi pula pembiayaan. Namun, hasil tersebut mendukung hasil
penelitian yag dilakukan oleh Nasihin (2012). Perbedaan ini kemungkinan
disebabkan tingginya nilai NPF di PT Bank Muamalat Indonesia dengan tingkat
prosentase 4,15% dan berpengaruh terhadap menurunnya profit bank tersebut.
Semakin banyak kredit yang bermasalah yang tercermin pada rasio NPF
menunjukkan semakin rendahnya kemampuan bank dalam mengumpulkan dana
yang disalurkan. Semakin sedikit dana pinjaman yang kembali ke bank akan
menyebabkan dana bank yang tersedia untuk disalurkan semakin berkurang.
Namun pada penelitian ini, PT Bank Muamalat Indonesia mengalami kenaikan
pembiayaan terus-menerus. Sehingga profitabilitas bank yang tercermin pada
rasio ROA mengalami penurunan ketika pembiayaan naik.
E. SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka
dapat ditarik beberapa kesimpulan berikut ini:
1. Dana pihak ketiga (DPK) memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap
pembiayaan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,0000000427 dengan nilai
probabilitas t hitung 0,000. Ini berarti bila terjadi kenaikan DPK 1% akan
diikuti dengan kenaikan pembiayaan sebesar 0,00000427%.
2. Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak memiliki pengaruh terhadap
pembiayaan, dengan nilai probabilitas t hitung yang lebih besar dari tingkat
signifikansi 0,05.
3. Non Performing Financing (NPF) tidak memiliki pengaruh terhadap
pembiayaan, dengan nilai probabilitas t hitung yang lebih besar dari tingkat
signifikansi 0,05
4. Return On Asset (ROA) memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap
pembiayaan dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,099876 dengan nilai
probabilitas t hitung 0,0377. Ini berarti bila terjadi kenaikan ROA 1% akan
diikuti dengan penurunan pembiayaan sebesar 9,99%.
5. Secara bersama-sama keempat variabel independen di atas memberikan
pengaruh signifikan terhadap pembiayaan dengan nilai probabilitas F statistik
sebesar 0,0000 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05. Nilai koefisien
determinasi sebesar 0,948058 menunjukkan bahwa keempat variabel
independen memberikan sumbangan efektif sebesar 94,81% terhadap variasi
atau perubahan variabel dependen, yaitu pembiayaan.
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas selanjutnya dapat dirumuskan beberapa
saran berikut ini:
1. Agar PT. Bank Muamalat Indonesia lebih mengoptimalkan dana yang
dihimpun dari masyarakat sehingga pembiayaan dapat tersalur secara optimal.
2. PT. Bank Muamalat Indonesia disarankan untuk menekan NPF, mengingat
semakin meningkatnya NPF mempengaruhi profitabilitas dan mengurangi
tingkat pembiayaan.
3. Perlu dilakukan penelitian yang lebih luas agar menggunakan data yang lebih
banyak lagi dengan penambahan variabel lain dan mencoba obyek penelitian
yang lain karena saat ini telah terdapat banyak bank syariah selain PT Bank
Muamalat Indonesia sehingga hasil penelitian dapat menjadi lebih baik.
4. Perlu upaya lebih efektif dalam rangka edukasi kepada masyarakat terutama
dalam hal pembiayaan, untuk mensosialisasikan pengambilan produk
pembiayaan yang ada. Sehingga pembiayaan yang tersalur akan optimal.
F. DAFTAR PUSTAKA
Buku
Amim, A. M., 1992. Mengembangkan Bank Islam di Indonesia. Jakarta: Banki.
Antonio, Syafi’i M.S., 2007. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Gema
Insani.
Arifin, Z., 2002. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: Pustaka Al
Vabeth.
Arikunto, S., 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Dendawijaya, Lukman., 2005. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia.
Ghozali, I., 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: BP Undip
Gujarati, D., 2003. Statistika Untuk Penelitian. Alih Bahasa: Sumarna Zain.
Jakarta: Erlangga.
Gujarati, D., 2003. Basic Econometrics. Fourth Edition. New York: McGraw-Hill.
Hadi, S., 2000. Statistik. Yogyakarta: ANDI.
Kashmir., 2012. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers
Kashmir., 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers
Kuncoro, Mudrajad., 2001. Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis
dan Ekonomi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Muhammad., 2005. Manajemen Bank Syariah. . Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Rifai, Veithzal., 2007. Bank and Financial Institute Management. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Sugiyono., 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Taswan., 2006. Manajemen Perbankan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Utomo, Yuni Prihadi., 2013. Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS.
Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Jurnal
Agustina dan Zulfikar, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Volume Pembiayaan
Berbasis Bagi Hasil pada Bank Umum Syariahdi Indonesia”. Seminar
Nasional dan Call For Paper Program Studi Akuntansi-FEB UMS, 25
Juni 2014.
Anastasya Sri, Ratna Anggraini, Etty Gurendrawati, Murmalia Hasanah. “The
Influence of Third-Party Funds, Car, Npf, and Roa Against The
Financing of A General Sharia-Based Bank in Indonesia”. The 2013
IBEA, International Conference on Business, Economics, and
Accounting 2013
Edhi Satriyo Wibowo dan Muhammad Syaichu, “Analisis Pengaruh Suku Bunga,
Inflasi, Car, Bopo, Npf Terhadap Profitabilitas Bank Syariah”
Diponegoro Journal Of Management Volume 2, Nomor 2, Tahun
2013, Halaman 1-10. Universitas Diponegoro.
Fauzan. Arfan Fahrul dan M. Darwis., “Pengaruh Tingkat Resiko Pembiayaan
Musyarakah dan Pembiayaan Murabahah Terhadap Tingkat
Profitabilitas Bank Syariah”. Jurnal Akuntansi, Pascasarjana
Universitas Syiah Kuala, Vol 2, No.1, November 2012.
Iseh Trimulyanti., “Analisis Faktor-Faktor Internal Terhadap Pertumbuhan
Penyaluran Kredit (Studi Pada Bank Perkreditan Rakyat Kota
Semarang Periode 2009-2012)”. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Dian Nuswantoro 2013.
Lifstin Wardiantika,. 2013. “Pengaruh Dpk, Car, Npf, Dan Swbi Terhadap
Pembiayaan Murabahah Pada Bank Umum Syariah Tahun 2008-2012”
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 6 November 2013.
Universitas Negeri Surabaya.
Nur Gilang Gianinni., 2013. “Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan
Mudharabah Pada Bank Umum Syariah di Indonesia”. Accounting
Analysis Journal (AAJ) Vol. 1 Tahun 2013. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Negeri Semarang.
Ni Made Anik Nasa Suryawati dkk., “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga
(DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL),
dan Loan to Deposit Ratio (LDR) Terhadap Jumlah Penyaluran
Kredit” e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan
Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
Paldi, Camille. 2014. “Capital Adequacy, Liquidity, and Risk: Is Islamic Banking
Too Expensive?”. Journal of Islamic Banking and Finance. Vol 2. No.1.
Maret.
Prastanto,. “Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah pada Bank
Umum Syariah di Indonesia”. Accounting Analysis Journal (AAJ) Vol.
1 Tahun 2013. Universitas Negeri Semarang.
Ramzan, M. Zafar, M. Imran. 2014. “Liquidity Risk Management in Islamic
Banks: A study of Islamic Banks of Pakistan”. IJCRB. Vol 5. No 12.
April.
Rosly, Saiful A. Afandi, M. “Performance of Islamic and Mainstream Banks in
Malaysia”. Emerald. Vol 30. No.12 Tahun 2003
Susana, Erni. Prasetyanti, Annisa. 2011. “Pelaksanaan dan Sistem Bagi Hasil
Pembiayaan Al-Mudharabah Pada Bank Syariah”. Jurnal Keuangan
dan Perbankan. Vol. 15. No.3. September.
Suryani., “Analisis Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) Terhadap
Profitabilitas Perbankan Syariah Di Indonesia” Walisongo, Volume
19, Nomor 1, Mei 2011. STAIN Malikussaleh Lhokseumawe.
Thyas Rafelia, Moh. Didik Ardiyanto, “Pengaruh CAR, FDR, NPF, dan BOPO
Terhadap ROE Bank Syariah Mandiri Periode Desember 2008-Agustus
2012”. Diponegoro Journal Of Accounting Volume 1, Nomor1, Tahun
2013, Halaman1-9.
Wuri Aryanti., “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (Dpk), Capital Adequacy
Ratio (Car), Non Performing Financing (Npf) Dan Return On Asset
(Roa) Terhadap Pembiayaan Pada Perbankan Syariah (Studi Kasus
Pada Bank Muamalat Indonesia Periode 2001-2011)”. Diponegoro
Journal Of Management Volume 2, Nomor 1, Tahun 2012. Universitas
Diponegoro.
Website
Laporan Keuangan Triwulanan :
www.muamalatbank.com., diakses 25 Mei 2015
Berita dalam Situs :
http://ekonomisyariah.info/blog/2013/09/19/., diakses 2 Januari 2015
Jurnal dalam situs :
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj., diakses 13 Juni 2014
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/djom., diakses 13 Juni 2014