analisis pembelajaran daring terhadap evaluasi...

79
ANALISIS PEMBELAJARAN DARING TERHADAP EVALUASI BELAJAR SISWA PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF KUTOWINANGUN KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2019/2020 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh: Indri Rahmawati 23040160090 PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2020

Upload: others

Post on 27-Jan-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • ANALISIS PEMBELAJARAN DARING TERHADAP

    EVALUASI BELAJAR SISWA PADA SISWA KELAS IV MI

    MA’ARIF KUTOWINANGUN KECAMATAN TINGKIR KOTA

    SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2019/2020

    SKRIPSI

    Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

    oleh:

    Indri Rahmawati

    23040160090

    PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2020

  • iii

    Persetujuan Pembimbing

    Dr. Maslikhah, S.Ag., M.Si.

    Dosen IAIN Salatiga

    Persetujuan pembimbing

    Hal : Naskah Skripsi

    Saudara : Indri Rahmawati

    Kepada

    Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga

    Di salatiga

    Assalamualaikum Wr.Wb

    Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini

    kami kirimkan naskah skripsi saudara:

    Nama : Indri Rahmawati

    NIM : 23040160090

    Program studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

    Judul : ANALISIS PEMBELAJARAN DARING TERHADAP

    HASIL BELAJAR SISWA PADA SISWA KELAS IV MI

    MA ARIF KUTOWINANGUN KECAMATAN TINGKIR

    KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2019/2020

    Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut diatas supaya segera

    dimunaqasyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

    Wassalamualaikum Wr.Wb

    Salatiga, 31 Juli 2020

    Pembimbing

    Dr. Maslikhah, S.Ag.,M.Si.

    NIP : 19799529 200003 2

  • iv

    LEMBAR PENGESAHAN

  • v

    DEKLARASI

  • vi

    Motto

    Hidup bukan tentang mendapatkan apa yang kita inginkan tetapi tentang

    menghargai apa yang kita miliki dan sabar atas apa yang kita mimpikan

  • vii

    PERSEMBAHAN

    Dengan segala rasa syukur kepada Allah SWT dan ucapan tulus dari hati,

    Alhamdulilah Skripsi ini untuk kalian:

    1. Orangtua tercinta saya, Bapak Sahri dan Ibu Yayat Sumiyati yang tidak

    pernah lelah membesarkan dan mendidik saya sehingga saya bisa sampai

    di titik saat ini, tanpa usaha dan kerja keras mereka tidak mungkin saya

    bisa seperti saat ini, yang selalu menguatkan dikala lelah selalu memberi

    dukungan dari segala hal dan tanpa doa-doa dan keridhoannya tidak

    mungkin saya bisa menyelesaikan skripsi ini.

    2. Keluarga besar Bapak Almarhum Suharta dan keluarga besar Bapak

    Almarhum Sunaryo yang sama saja selalu mendukung dan mendoakan

    yang terbaik untuk saya.

    3. Sahabat-sahabat terbaik saya (Eri Fatun, Indah Mafaza, Feni, Khonita,

    Ani, Aenun, Nissa, Qori) yang selalu ada selalu setia dan menjadi teman

    sekaligus keluarga bagi saya tempat segala curahan hati dan yang selalu

    memberi semangat.

    4. Teman-teman seperjuangan PGMI angkatan 2016, yang telah menjadi

    teman angkatan terbaik, suka cita bersama dan yang selalu memberi

    semangat dan motivasi.

    5. Keluarga besar Himpunan Alumni Al hikmah Salatiga (HAMASA) yang

    senantiasa menjadi pengobat rindu akan kehangatan keluarga dirumah,

    tempat bertukar fikiran, bersenda gurau, dan menjadi ruang terindah

    dihidup saya.

  • viii

    6. Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes (KPMDB) sebagai pengobat

    rindu akan daerah tempat tinggal dan menjadi tempat ternyaman segala

    kegundahan hati.

    7. Keluarga besar Forum Mahasiswa Ngapak (FORMAPAK) sebagai salah

    satu tempat ternyaman akan kerinduan Bahasa ngapak dan selalu

    memotovasi saya akan permasalahan selama kuliah.

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang selalu

    memberikan nikmat, karunia, taufik, dan hidayah-Nya skripsi dengan judul

    Pembelajaran Daring terhadap Hasil Belajar Siswa pada Siswa Kelas IV MI

    Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran

    2019/2020 dapat terselesaikan, shalawat serta salam senantiasa tercurahkan

    kepada junjungan kita baginda Nabi Muhamad SAW, yang menjadikannya suri

    tauladan yang mana beliaulah satu-satunya umat manusia yang dapat mereformasi

    umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benerang yakni dengan

    ajarannya agama Islam.

    Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, dukungan dan bantuan

    dari berbagai pihak terkait sehingga kebahagiaan yang tiada tara penulis rasakan

    setelah skripsi ini selesai. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak

    terimakasih kepada:

    1. Rektor IAIN Salatiga, Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag.

    2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Bapak Prof. Dr. Mansur,

    M.Ag.

    3. Ketua jurusan PGMI IAIN Salatiga, Ibu Dr. Peni Susapti, M.Si.

    4. Dosen pembimbing akademik, Bapak Imas Mas Arum, M.Pd.

    5. Dosen pembimbing skripsi, Ibu Dr. Maslikhah, S.Ag., M.Si. yang selalu

    membimbing dengan sabar penyusunan skripsi ini, senantiasa memberi

    semangat serta motivasinya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

    sebagaimana mestinya.

  • x

    6. Ibu wali kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga, Ibu Iswadati Nur

    Mujiyanti, S. Pd. Yang telah membantu saya dalam penyusunan skripsi

    ini.

    7. Semua guru dan siswa MI Ma’ari Kutowinangun Salatiga.

    Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari

    kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

    penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi

    penulis khususnya para pembaca pada umumnya. Aamiin

    Salatiga, 29 Juli 2020

    Penulis

  • xi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 Identitas MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga Halaman 35

    Tabel 2 Data siswa 3 tahun terakhir Halaman 37

    Tabel 3 Data guru dan karyawan Halaman 38

    Tabel 4 Sarana dan prasarana Halaman 39

    Tabel 5 Data siswa kelas IV Halaman 40

  • xii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Lembar Konsultasi skripsi Halaman 56

    Lampiran 2 Pedoman wawancara Halaman 58

    Lampiran 3 Satuan Kredit Kegiatan Halaman 62

    Lampiran 4 Surat izin penelitian Halaman 63

  • xiii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .................................................................................... 1

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii

    LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................... iv

    DEKLARASI ............................................................................................... v

    MOTTO ...................................................................................................... vi

    PERSEMBAHAN....................................................................................... vii

    KATA PENGANTAR ................................................................................. ix

    DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii

    DAFTAR ISI ............................................................................................. xiii

    ABSTRAK ................................................................................................. xv

    BAB I ........................................................................................................... 1

    PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

    A. Latar Belakang....................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah .................................................................................. 3

    C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 3

    D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 4

    E. Penegasan Istilah ................................................................................... 5

    F. Sistematika Penulisan ............................................................................ 7

    BAB II .......................................................................................................... 8

    LANDASAN TEORI .................................................................................... 8

    A. Kajian Teori ........................................................................................... 8

    1. Hakikat Belajar dan hasil belajar ............................................................ 8

    2. Pengertian Pembelajaran ...................................................................... 19

  • xiv

    3. Pengertian Pembelajaran Daring .......................................................... 20

    B. Kajian Pustaka ..................................................................................... 24

    BAB III ...................................................................................................... 28

    METODE PENELITIAN ........................................................................... 28

    A. Jenis Penelitian .................................................................................... 28

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 29

    C. Sumber Data ........................................................................................ 29

    D. Prosedur Pengumpulan Data ................................................................ 30

    E. Analisis Data ....................................................................................... 32

    BAB IV ...................................................................................................... 35

    PEMBAHASAN ......................................................................................... 35

    A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian................................... 35

    B. Temuan Penelitian ............................................................................... 42

    C. Pembahasan ......................................................................................... 45

    BAB V........................................................................................................ 50

    PENUTUP .................................................................................................. 50

    A. Kesimpulan.......................................................................................... 50

    B. Saran ................................................................................................... 53

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 54

    Daftar Riwayat Hidup ................................................................................. 56

    Lampiran 2 lembar konsultasi skripsi ......................................................... 57

    LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI ........................................................... 57

  • xv

    ABSTRAK

    Rahmawati, Indri. 2020. Analisis Pembelajaran Daring terhadap Siswa pada

    Siswa Kelas IV MI Ma Arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir

    Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020. Skripsi, Salatiga:

    Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah

    dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

    Pembimbing: Dr. Maslikhah, S.Ag., M.Si.

    Kata kunci:Pembelajaran daring;Faktor penghambat;Evaluasi pembelajara

    Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

    pelaksanaan pembelajaran daring pada siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun

    Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020, faktor penghambat pelaksanaan

    pembelajaran dan evaluasi dengan menggunakan model pembelajaran daring

    siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020.

    Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis fenomenologi.

    Sumber data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Metode

    pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi, hasil data yang

    diperoleh berupa hasil wawancara dengan guru mengenai pelaksanaan

    pembelajaran daring disekolah, faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran

    daring serta evaluasi pembelajaran menggunakan model pembelajaran daring pada

    siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Kota Salatiga Tahun Pelajaran

    2019/2020.

    Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa pelaksanaan pembelajaran daring

    siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga sudah berjalan dengan baik

    tetapi masih ada beberapa hal yang masih menjadi penghambat atau permasalahan

    dalam pembelajarannya. Konsep pembelajaran secara daring menggunakan ponsel

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Indonesia saat ini tengah dihadapkan dengan tantangan era revolusi

    industri, tidak hanya sektor ekonomi, sosial dan teknologi, sektor pendidikan

    saat ini juga sedang beradaptasi dengan era ini. Perkembangan ini

    dimanfaatkan oleh instansi pendidikan di Indonesia dalam penyelenggaraan

    program pendidikannya. Salah satunya program dari pemerintah yaitu

    pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran daring. Pada era digital atau era

    informasi sekarang ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan

    pesat. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya

    informasi dan pengetahuan dari dan ke seluruh dunia menembus batas jarak,

    tempat, ruang dan waktu.

    Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak

    yang signifikan dalam beberapa aspek kehidupan masyarakat. Salah satunya

    dalam aspek pendidikan masyarakat dapat dengan mudah memperoleh

    pengetahuan atau wawasasan dari internet. Banyaknya sumber yang tersebar

    diinternet memungkinkan masyarakat dapat mengaksesnya melalui

    smartphone atau gadget. Perkembangan itu mulai dimanfaatkan oleh beberapa

    sekolah dasar di Indonesia dalam penyelenggaraan program pendidikannya.

    Program tersebut dikenal sebagai program pembelajaran daring atau sistem e-

  • 2

    learning atau online learning. Pembelajaran daring merupakan pemanfaatan

    jaringan internet dalam proses pembelajaran (Isman, 2016).

    Pembelajaran Daring sendiri dapat dipahami sebagai pendidikan

    formal yang diselenggarakan oleh sekolah dasar yang peserta didiknya dan

    instrukturnya (guru) berada dilokasi terpisah sehingga memerlukan sistem

    telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai

    sumber daya yang diperlukan didalamnya. Pembelajaran adalah segala sesuatu

    yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang

    berlangsung antara pendidik dengan peserta didik (Azhar, 2011).

    Fakta yang ada dilapangan seperti di sekolah tingkat dasar MI Ma’arif

    Kutowinangun Salatiga adalah salah satu dari beberapa sekolah yang

    memanfaatkan media elektronik dan media sosial sebagai salah satu alat

    pembelajaran Terutama disaat musibah pandemi corona ini berlangsung.

    Sesuai perintah dari pemerintah bahwa proses pembelajaran dilakukan secara

    daring atau online oleh guru dan siswa dengan dibantu media elektronik dan

    sosial. Guru di MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga memanfaatkan aplikasi

    whatsapp dan google form sebagai alat pada proses pembelajarannya.

    Untuk itu dari fenomena tersebut peneliti tertarik untuk melakukan

    sebuah penelitian untuk mengungkapkan bagaimana proses pembelajaran

    daring sendiri terhadap hasil akhir belajar siswa selama pembelajaran itu

    berlangsung dengan melakukan penelitian dan membahas hal tersebut dengan

    judul “ ANALISIS PEMBELAJARAN DARING TERHADAP

    EVALUASI BELAJAR SISWA PADA SISWA KELAS IV MI MA ARIF

  • 3

    KUTOWINANGUN KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA

    TAHUN PELAJARAN 2019/2020”.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah dalam

    penelitian ini adalah:

    1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran daring pada siswa kelas IV

    MI Ma arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga

    tahun pelajaran 2019/2020?

    2. Apa faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran daring pada

    siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir

    Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020?

    3. Bagaimana evaluasi pembelajaran siswa dengan menggunakan

    model pembelajaran daring pada siswa kelas IV MI Ma arif

    Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran

    2019/2020?

    C. Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk:

    1. Untuk mengetahui pelaksanaan Pembelajaran daring yang

    dilakukan oleh siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun

    Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020.

    2. Untuk mengetahui faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran

    daring pada siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan

    Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020.

  • 4

    3. Untuk mengetahui hasil evaluasi pembelajaran dengan

    menggunakan model pembelajaran daring pada siswa kelas IV MI

    Ma’arif Kutowinangun

    Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Manfaat secara teoritis

    a. Sebagai bahan masukan bagi perkembangan ilmu

    pengetahuan.

    b. Sebagai sumbangsih bagi peserta didik dalam proses

    pembelajaran dan peneliti lain yang meneliti suatu konsep

    terkait dengan judul karya ilmiah ini.

    c. Bagi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan secara umum,

    penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

    wawasan dan koleksi kepustakaan.

    2. Manfaat praktis

    a. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan

    dan menambah wawasan pembaca, khususnya mengenai

    pembelajaran daring.

    b. Sebagai acuan bagi pihak sekolah MI Ma’arif

    Kutowinangun Salatiga dalam melaksanakan pembelajaran

    daring.

  • 5

    c. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis

    mengenai konsep pembelajaran daring sehingga dapat

    mengembangkan ilmu pengetahuan sebelumnya.

    E. Penegasan Istilah

    Untuk menghindari terjadinya perbedaan antara penafsiran dengan maksud

    utama peneliti dalam penggunaan kata pada judul dalam penelitian ini, maka

    penulis menguraikan arti kata-kata yang yang terangkum didalam setiap

    variabel sebagai berikut:

    1. Pembelajaran Daring

    Secara sederhana pembelajaran daring atau e-learning dapat

    difahami sebagai suatu proses pembelajaran yang memanfaatkan

    teknologi informasi berupa computer yang dilengkapi dengan sarana

    telekomunikasi.

    Pembelajaran daring sebagai usaha membuat sebuah

    transformasi proses pembelajaran yang ada disekolah kedalam bentuk

    digital yang dijembatani oleh teknologi internet. Munir (2009: 169).

    Pembelajaran daring merupakan salah satu media atau metode

    pembelajaran paling efektif yang mampu menjangkau tempat yang

    sangat luas, dengan biaya yang relative murah. (Munir, 2009: 170).

  • 6

    2. Hasil Belajar

    Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak

    setelah melalui kegiatan belajar. Belajar sendiri merupakan suatu

    proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu

    bentuk perubahan perilaku yang relative menetap (Abdurrahman,

    2003 : 37-38).

    Susanto (2013 : 6) menyatakan bahwa penilaian hasil

    belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari disekolah, baik

    menyangkut pengetahuan, sikap dan keterampilan yang berkaitan

    dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa. Nilai

    diperoleh berdasarkan secara langsung ketika setelah selesai

    mengerjakan soal yang diberikan oleh guru dan bukan diambil

    dari nilai yang tertera pada rapor agar nilai yang diperoleh itu

    secara akurat.

  • 7

    F. Sistematika Penulisan

    BAB I : Berisi pendahuluan yang berupa latar belakang masalah, rumusan

    masalah, tujuan, , manfaat penelitian, penegasan istilah, sistematika penulisan

    skripsi.

    BAB II : Berisi tentang kajian pustaka yang meliputi : hasil belajar yang

    mencakup definisi hasil belajar, macam-macam hasil belajar, pembelajaran

    yang mencakup pengertian pembelajaran. Pengertian pembelajaran daring, dan

    tinjauan pustaka dari peneliti terdahulu.

    BAB III : Berisi tentang metode penelitian, jenis penelitian, lokasi dan waktu

    penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekan

    keabsahan data.

    BAB IV : Berisi tentang hasil paparan dan analisis data

    BAB V : Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

  • 8

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Kajian Teori

    1. Hakikat Belajar dan hasil belajar

    a. Belajar

    a) Pengertian belajar

    Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

    seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang

    baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

    sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut

    pengertian secara psikologis belajar merupakan suatu

    proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi

    dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan

    hidupnya (Hamdani, 2011 : 20). Belajar adalah proses

    perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya

    tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang

    menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap,

    bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi

    (Djamarah, 2006 : 10).

    Disimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas

    atau suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk menjadi

    lebih baik dalam berfikiran maupun bertingkah laku.

  • 9

    b) Ciri-ciri Belajar

    Menurut Fathurrohman (2012 : 14) bahwa ciri-ciri belajar

    adalah sebagai berikut:

    1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku

    (change behavior). Ini berarti bahwa hasil dari belajar

    hanya dapat diamati dari tingkah laku, dari tidak tahu

    menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil tanpa

    mengamati tingkah laku hasil belajar, maka tidak akan

    dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar.

    2) Perubahan relative permanen. Ini berarti, bahwa

    perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar

    untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-

    ubah. Tetapi perubahan tingkah laku tersebut tidak akan

    terpancang seumur hidup.

    3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat

    diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung,

    perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.

    4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau

    pengalaman.

    5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan.

    Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan

    semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.

  • 10

    c) Prinsip-prinsip Belajar

    Seorang guru akan dapat melaksanakan tugasnya sesuai

    dengan prinsip-prinsip belajar, ada beberapa prinsip dalam

    belajar, yaitu menurut (Fathurrohman, 2012 : 17) sebagai

    berikut:

    1) Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar

    bukan orang lain. Untuk itu siswalah yang harus

    bertindak aktif.

    2) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat

    kemampuannya.

    3) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat

    penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan

    selama proses belajar.

    4) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang

    dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih

    berarti.

    5) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia

    diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas

    belajarnya.

    Disimpulkan bahwa prinsip belajar adalah

    membentuk perubahan pada dalam diri individu secara

    menyeluruh yang terjadi karena pengalaman yang

  • 11

    dialami. Prinsip belajar berkaitan dengan perhatian dan

    motivasi, keaktifan, keterlibatan

    langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan,

    balikan atau penguatan, serta perbedaan individual.

    b. Hasil belajar

    Menurut Bloom (Supriono,2009:6-7) Definisi hasil

    belajar mencakup kemampuan kognitf, afektif, dan

    psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge

    (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman,

    menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan),

    analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis

    (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan

    baru), dan evaluation (menilai). Domain efektif adalah

    receiving (sikap menerima), responding (memberikan respons),

    valuing (nilai), organitation (organisasi), characterization

    (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-

    routine, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup

    keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan

    intelektual. Menurut Sudjana, (2004 : 22) Pengertian hasil

    belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

    setelah menerima pengalaman belajarnya Menurut Winkel

    (dalam buku Psikologi Pengajaran 1989:82) Definisi hasil

    belajar dalah keberhasilan yang dicapai oleh siswa, yakni

  • 12

    prestasi belajar siswa di sekolah yang mewujudkan dalam

    bentuk angka.

    Makna hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang

    terjadi pada diri siswa baik yang menyangkut kognitif, afektif

    dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Secara

    sederhana, hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh

    anak setelah melalui kegiatan pembelajaran. Anak yang

    berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran (Susanto,

    2013:5).

    Disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu hasil

    yang diperoleh siswa setelah siswa tersebut melakukan

    kegiatan belajar dan pembelajaran serta bukti keberhasilan

    yang telah dicapai oleh seseorang dengan melibatkan aspek

    kognitif, afektif maupun psikomotor, yang dinyatakan dalam

    symbol, huruf maupun kalimat.

    c. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

    Menurut Hamdani (2011:139-146) faktor yang

    mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi dua yaitu,

    faktor internal dan eksternal.

  • 13

    a) Faktor Eksternal

    Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri

    peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu:

    1) Keadaan keluarga

    Keluarga merupakan lingkungan

    terkecil dalam masyarakat tempat seseorang

    dilahirkan dan dibesarkan. Keluarga adalam

    lembaga pendidikan pertama dan utama.

    Keluarga yang sehat besar artinya untuk

    pendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan

    dalam ukuran besar, yaitu pendidikan bangsa

    dan negara, dan dunia. Adanya rasa aman

    dalam keluarga sangat penting dalam

    keberhasilan seseorang dalam belajar. Rasa

    aman membuat seseorang terdorong untuk

    belajar secara aktif karena rasa aman

    merupakan salah satu kekuatan pendorong

    dari luar yang menambah motivasi untuk

    belajar.

    Orangtua hendaknya menyadari

    bahwa pendidikan dimulai dari keluarga.

    Orangtua harus menaruh perhatian yang

    serius tentang cara belajar anak dirumah.

  • 14

    Perhatian orangtua dapat memberi motivasi

    sehingga anak dapat belajar dengan tekun.

    Hal ini karena anak memerlukan waktu,

    tempat dan keadaan yang baik untuk belajar.

    2) Keadaan sekolah

    Sekolah merupakan lembaga

    pendidikan formal pertama yang sangat

    dalam menentukan keberhasilan belajar

    siswa. Oleh karena itu, lingkungan sekolah

    yang baik dapat mendorong siswa untuk

    belajar lebih giat. Keadaan sekolah ini

    meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan

    guru dengan siswa, alat-alat pelajaran, dan

    kurikulum. Hubungan antara guru dengan

    siswa yang kurang baik akan mempengaruhi

    hasil-hasil belajarnya.

    3) Lingkungan Masyarakat

    Lingkungan masyarakat juga

    merupakan salah satu faktor yang

    berpengaruh terhadap hasil belajar siswa

    dalam proses pelaksanakan pendidikan.

    Lingkungan alam sekitar sangat berpengaruh

    terhadap perkembangan pribadi anak, sebab

  • 15

    dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih

    banyak bergaul dengan lingkungan tempat ia

    berada. Lingkungan masyarakat juga dapat

    dikatakan membentuk kepribadian anak

    karena dalam pergaulan sehari-hari, seorang

    anak akan selalu menyesuaikan dirinya

    dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya.

    Oleh karena itu, apabila seorang

    siswa bertempat tinggal disuatu lingkungan

    temannya yang rajin belajar, kemungkinan

    besar hal tersebut akan membawa pengaruh

    pada dirinya sehingga ia akan turut belajar

    sebagaimana temannya.

    b) Faktor Internal

    Faktor internal adalah faktor yang berasal dari

    dalam diri peserta didik yang mempengaruhi hasil

    belajar, antara lain:

    1) Faktor fisiologis

    Kondisi fisiologis atau jasmaniah

    pada umumnya sangat berpengaruh terhadap

    kemampuan belajar seseorang. Faktor

    jasmaniah, yaitu pancaindera yang tidak

    berfungsi sebagaimana mestinya seperti

  • 16

    mengalami sakit, cacat tubuh atau

    perkembangan yang tidak sempurna,

    berfungsinya kelenjar yang membawa

    kelainan tingkah laku (Hamdani, 2011:140).

    Faktor fisiologis adalah kondisi fisik

    yang terdapat dalam diri individu. Apabila

    keadaan jasmani individu dalam keadaan

    bugar dan sehat maka akan mendukung hasil

    belajar, sebaliknya jika badan individu

    dalam keadaan kurang bugar dan kurang

    sehat maka akan menghambat hasil belajar.

    2) Faktor psikologis

    (1) Minat

    Minat menurut para ahli psikologis

    adalah suatu kecenderungan untuk selalu

    memperhatikan dan mengingat sesuatu

    secara terus menerus. Minat ini erat

    kaitannya dengan perasaan, terutama

    perasaan senang. Minat memiliki

    pengaruh yang besar terhadap

    pembelajaran. Apabila seseorang

    mempunyai minat yang tinggi terhadap

    sesuatu, akan terus berusaha untuk

  • 17

    melakukan, sehingga apa yang

    diinginkannya tercapai.

    (2) Kecerdasan

    Kecerdasan merupakan salah satu

    aspek penting dan sangat menentukan

    berhasil tidakknya studi seseorang.

    Kalua seorang murid mempunyai tingkat

    kecerdasan normal diatas normal secara

    potensi ia dapat mencapai prestasi yang

    tinggi (Hamdani, 2011:139).

    Kecerdasan adalah kemampuan belajar

    disertai kecakapan untuk menyesuaikan

    diri dengan keadaan yang dihadapinya.

    (3) Bakat

    Bakat adalah kemampuan potensial

    yang dimiliki seseorang untuk mencapai

    keberhasilan pada masa yang akan

    datang. Setiap orang memiliki bakat

    dalam artian berpotensi untuk mencapai

    prestasi sampai tingkat tertentu sesuai

    dengan kapasitas masing-masing.

    Berdasarkan pengertian tersebut bakat

    dalam hal ini lebih dekat dengan

  • 18

    pengertiannya dengan kata attitude yang

    berarti kecakapan, yaitu mengenai

    kesanggupan-kesanggupan.

    (4) Motivasi

    Motivasi adalah segala sesuatu yang

    mendorong seseorang untuk melakukan

    sesuatu. Motivasi dapat menentukan baik

    tidaknya dalam mencapai tujuan

    sehingga semakin besar kesuksesan

    belajarnya.

    (5) Sikap

    Sikap yaitu suatu kecenderungan

    untuk mereaksi terhadap suatu hal, orang

    atau benda dengan suka, tidak suka atau

    acuh tak acuh. Sikap seseorang dapat

    dipengaruhi oleh faktor pengetahuan,

    kebiasaan, dan keyakinan. Siswa harus

    memiliki sikap positif (menerima)

    kepada sesame siswa atau kepada

    gurunya. Sikap positif ini akan

    menggerakannya untuk belajar. Adapun

    siswa harus ada sikap negative

    (menolak) kepada sesame siswa atau

  • 19

    gurunya tidak akan mempunyai kemauan

    untuk belajar.

    2. Pengertian Pembelajaran

    Menurut Sagala (2009: 61) pembelajaran adalah

    membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori

    belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.

    Pembelajaran merupakan komunikasi dua arah. Mengajar

    dilakukan pihak guru sebagai pendidik.

    Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun

    2003 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi peserta

    didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

    belajar. Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh

    guru untuk mengembangkan kreatifitas berpikir yang dapat

    meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat

    meningkatkan kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru

    sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap

    materi pelajaran.

    Menurut Hamalik (2006: 239) pembelajaran adalah suatu

    kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material

    fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi

    tercapainya tujuan pembelajaran.

    Disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi

    antara pendidik dengan peserta didik yang memenuhi unsur-unsur

  • 20

    pembelajaran yang dilakukan dalam suatu lingkungan pendidikan

    guna mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran merupakan

    suatu proses atau upaya menciptakan kondisi belajar dalam

    mengembangkan kemampuan minat dan bakat siswa secara

    optimal, sehingga kompetensi dan tujuan pembelajaran dapat

    tercapai. Di dalam proses pembelajaran, terjadi interaksi belajar

    dan mengajar dalam suatu kondisi tertentu yang melibatkan

    beberapa unsur, baik unsur ekstrinsik maupun intrinsik yang

    melekat pada diri siswa dan guru, termasuk lingkungan. Dalam

    konteks pembelajaran, sama sekali tidak berarti memperbesar

    peranan siswa disatu pihak dan memperkecil peranan guru dipihak

    lain. Dalam istilah pembelajaran ,guru tetap harus berperan secara

    optimal, demikian juga halnya dengan siswa, maka proses

    pembelajaran yang dilakukan siswa tidak mungkin terjadi tanpa

    perlakuan guru.

    3. Pengertian Pembelajaran Daring

    Daring atau dalam jaringan adalah terjemahan dari sitilah

    online yang bermakna tersambung kedalam jaringan komputer.

    Pembelajaran daring merupakan pemanfaatan jaringan internet

    dalam proses pembelajaran. Dengan pembelajaran daring siswa

    memiliki keleluasaan waktu belajar, dapat belajar kapanpun dan

    dimanapun. Siswa dapat berinteraksi dengan guru menggunakan

    beberapa aplikasi seperti classroom, video conference, telepon atau

  • 21

    live chat, zoom maupun melalui whatsapp group. Pembelajaran ini

    merupakan inovasi pendidikan untuk menjawab tantangan akan

    ketersediaan sumber belajar yang variatif. Keberhasilan dari suatu

    model ataupun media pembelajaran tergantung dari karakteristik

    peserta didiknya. Sebagai mana yang diungkapkan oleh Nakayama

    bahwa dari semua literature dalam e-learning mengindikasikan

    bahwa tidak semua peserta didik akan sukses dalam pembelajaran

    online. Ini dikarenakan faktor lingkungan belajar dan karakteristik

    peserta didik. (Nakayama, 2007).

    Menurut Thome pembelajaran daring merupakan

    pembelajaran yang memanfaatkan teknologi multimedia, video,

    kelas virtual, teks online, animasi, pesan suara, email, telepon,

    konferensi, dan video streaming online. (Kuntaro, 2017: 101).

    Pembelajaran daring yaitu program penyelenggaraan kelas belajar

    untuk menjangkau kelompok yang masif dan luas melalui jaringan

    internet. Pembelajaran dapat dilakukan secara masif dengan

    jumlah peserta yang tidak terbatas, bisa dilakukan secara gratis

    maupun berbayar. (Bilfaqih, 2015: 1). Pembelajaran daring dapat

    diartikan sebagai suatu pembelajaran yang dalam pelaksanaannya

    menggunakan jaringan internet. Intranet, dan ekstranet atau

    computer yang terhubung langsung dan cakupannya global (luas).

  • 22

    a. Tujuan pembelajaran daring

    Secara umum, pembelajaran daring bertujuan memberikan

    layanan pembelajaran bermutu secara dalam jaringan (daring)

    yang bersifat masif dan terbuka untuk menjangkau audiens

    yang lebih banyak dan lebih luas.

    b. Manfaat pembelajaran daring

    1) Meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan dengan

    memanfaatkan multimedia secara efektif dalam

    pembelajaran.

    2) Meningkatkan keterjangkauan pendidikan dan pelatihan

    yang bermutu melalui penyelenggaraan pembelajaran

    dalam jaringan.

    3) Menekan biaya penyelenggaraan pendidikan dan

    pelatihan yang bermutu melalui pemanfaatan sumber

    daya bersama.

    c. Karakteristik pembelajaran daring

    Berdasar tren yang berkembang, pembelajaran daring memiliki

    karakteristik yang utama sebagai berikut:

    1) Daring

    Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang

    diselenggarakan melalui jaringan web. Setiap mata

    pelajaran menyediakan materi dalam bentuk rekaman

    video atau slideshow, dengan tugas-tugas mingguan

  • 23

    yang harus dikerjakan dengan batas waktu pengerjaan

    yang telah ditentukan dan beragam sistem penilaian.

    2) Masif

    Pembelajaran daring adalah pembelajaran dengan

    jumlah partisipan tanpa batas yang diselenggarakan

    melalui jaringan web.

    3) Terbuka

    Sistem pembelajaran daring bersifat terbuka dalam

    artian terbuka aksesnya bagi kalangan pendidikan,

    kalangan industri, kalangan usaha, dan khalayak

    masyarakat umum. Dengan sifat terbuka tidak ada

    syarat pendaftaran khusus bagi pesertanya. Siapa saja

    dengan latar belakang apa saja dan pada usia berapa

    saja bisa mendaftar. Hak belajar tak mengenal latar

    belakang batas usia.

    Kedua karakteristik terakhir ini sifatnya bergantung

    desain, pengembang dan pnylenggara pembelajaran

    daring dapat saja membatasi jumlah partisipasinya dan

    memasang tariff bagi peserta kelas pembelajarannya.

    (Bilfaqih, 2015: 5)

  • 24

    B. Kajian Pustaka

    Sejauh penelusuran pada penelitian sebelumnya, telah ditentukan

    tema pembahasan yang berkaitan dengan relevansi pada penelitian ini,

    yaitu:

    1. Penelitian yang relevan dengan judul skripsi ini adalah penelitian

    yang dilakukan oleh saudara Minanti Tirta Yanti, dkk. Kota Jambi,

    Tahun 2020 dengan judul “Pemanfaatan Portal Rumah Belajar

    Kemendikbud sebagai Model Pembelajaran Daring di Sekolah

    Dasar”.

    Hasil penelitian:

    Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kunci

    keberhasilan dengan memanfaatkan portal rumah belajar

    kemendikbud dalam proses pembelajaran di sekolah dasar. Teknik

    sampling yang digunakan dalam penelitian yakni purposive

    sampling dengan subjek penelitian adalah guru yang

    memanfaatkan portal rumah belajar kemendikbud dalam proses

    pembelajaran dikelas. Teknik pengumpulan data yang dilakukan

    yaitu melalui observasi, wawancara terstruktur dan studi dokumen.

    Data yang diperoleh berupa data kualitatif yang berisi deskripsi

    tentang hasil observasi pembelajaran dan wawancara guru

    mengenai pemanfaatan portal rumah belajar, aktivitas

    pembelajaran dan langkah-langkah yang dilakukan guru dalam

  • 25

    memanfaatkan portal rumah belajar kemendikbud sebagai model

    pembelajaran daring disekolah dasar.

    Jurnal Penelitian ini relevan dengan skripsi penulis yang

    akan dilakukan karena sama-sama meneliti dan membahas

    mengenai pelaksanaan pembelajaran daring yang dilakukan oleh

    guru. Tetapi terdapat pula perbedaannya yaitu pada penelitian ini

    subjek yang digunakan dalam proses pembelajaran daring berupa

    pemanfaatan portal rumah belajar kemendikbud sedangkan skripsi

    ini membahas mengenai pemanfaatan media online berupa aplikasi

    google form dan whatsapp sebagai media pembelajaran daring.

    2. Penelitian yang relevan dengan judul skripsi ini adalah penelitian

    yang dilakukan oleh Saudara Sobron, dalam Seminar Nasional dan

    Entrepreneurship VI, Kota Semarang, Tahun 2019, dengan judul

    “Pengaruh Daring Learning Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa

    Sekolah”.

    Hasil penelitian:

    Penelitian ini bertujuan untuk menghubungkan

    pembelajaran berbasis daring learning dengan menggunakan

    aplikasi Edmodo terhadap mata pelajaran IPA pada siswa sekolah

    dasar. Metode penelitian ini menggunakan teknik analisis data pre

    eksperiment dengan desain intact group compersion. Hasil

    penelitian ini menunjukan bahwa pembelajaran berbasis Daring

    Learning yang menggunakan aplikasi Edmodo membawa dampak

  • 26

    yang positif bagi siswa. Penelitian ini memberikan masukan

    kepada guru sekolah dasar untuk melakukan pembelajaran berbasis

    Daring Learning agar dapat meningkatkan hasil belajar.

    Penelitian ini relevan dengan skripsi ini karena sama-sama

    membahas mengenai kegiatan pembelajaran daring terhadap hasil

    belajar siswa dan pemanfaatan media online berupa aplikasi

    sebagai media pelaksanaan pembelajaran daring. Perbedaannya

    terletak pada aplikasi yang digunakan pada penelitian ini

    memanfaatkan aplikasi Edmodo sebagai proses pembelajaran

    daring sedangkan aplikasi yang penulis bahas adalah pemanfaatan

    media aplikasi whatsapp sebagai proses pembelajaran daring, tak

    hanya itu penelitian ini hanya membahas hasil belajar satu mata

    pelajaran saja yakni mata pelajaran IPA sedangkan penulis

    membahas hasil belajar dari semua mata pelajaran atau laporan

    hasil belajar siswa.

    Dari semua kajian pustaka yang penulis cantumkan diatas

    terdapat perbedaan yang cukup jelas dengan penelitian yang

    dilakukan penulis. Perbedaan tersebut terletak pada subjek peneliti

    yang digunakan serta metode pengambilan data yang digunakan.

    Namun terdapat beberapa pula kesamaan dalam penelitian yang

    peneliti lakukan dengan kajian pustaka yang penulis sajikan, yaitu

    terletak pada permasalahan yang dibahas yakni mengenai kegiatan

    pembelajaran daring yang dilakukan guru dan siswa. Hasil yang

  • 27

    ingin peneliti capai adalah bagaimana proses pembelajaran daring

    terhadap hasil belajar siswa.

  • 28

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah kualitatif yakni penelitian yang

    menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

    orang-orang dan perilaku yang diamati ( Moleong, 2011 : 3). Atau dengan

    kata lain penelitian kualitatif adalah penelitian yang mengkaji data secara

    mendalam tentang semua kompleksitas yang ada dalam konteks penelitian

    tanpa menggunakan skema berpikir statistik (Sudarwan , 2002 : 153).

    Bodgan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai

    prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

    tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati,

    penelitian ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik

    (utuh). (Basrowi, 2008 : 21).

    Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar

    alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan

    dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. (Moleong,

    2011 : 4). Desain pendekatan penelitian ini sesuai dengan jenis

    permasalahan yang diajukan. Dalam penelitian ini digunakan desain

    pendekatan naturalistik. Dimana pendekatan naturalistik ini adalah untuk

    mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena

    dalam suatu latar yang berkonteks khusus.

  • 29

    Alasan peneliti menggunakan pendekatan ini karena dalam

    pendekatan naturalistik lebih meneliti tentang pemahaman tentang

    fenomena dalam suatu latar yang khusus. Dimana dalam penelitian ini

    nantinya akan memberi pemahaman tentang sejauh mana pelaksanaa

    pembelajaran daring yang dilaksanakan di sekolah MI Ma’arif

    Kutowinangun Salatiga terhadap hasil belajar siswa terutama pada siswa

    kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga.

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan secara online melalui handphone dengan

    bantuan aplikasi Whatsapp dengan guru sekaligus wali kelas IV MI

    Ma’arif Kutowinangun Salatiga yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juli

    2020.

    C. Sumber Data

    Dalam peneltian ini penulis menggunakan sumber data primer dan

    sekunder:

    a) Data primer

    Menurut S. Nasution data primer adalah data yang dapat

    diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian. Sedangkan

    menurut Lofland dijelaskan bahwa “sumber data utama dalam

    penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah

    data tambahan dan lain-lain”. (Lexy Moelong, 2011:6).

    Data yang diperoleh penulis adalah dengan melakukan

    wawancara dengan guru kelas dan didapatkan data primer berupa hasil

  • 30

    dari wawancara dengan guru terkait permasalahan yang peneliti

    lakukan dan yang akan dibahas yaitu mengenai pelaksanaan

    pembelajaran daring, evaluasi hasil belajar menggunakan model

    pembelajaran daring dan faktor penghambat pembelajaran daring yang

    dilaksanakan di MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota

    Salatiga.

    b) Data Sekunder

    Data sekunder adalah data-data yang didapat dari sumber

    bacaan dan berbagai macam sumber lainnya yang terdiri dari surat-

    surat pribadi, buku harian, sampai dokumen-dokumen resmi dari

    berbaai instansi pemerintah. Data sekunder juga dapat berupa majalah,

    bulletin, publikasi, dan berbagai hasil-hasil studi, tesis, hasil observasi

    dan sebagainya.

    Peneliti menggunakan data sekunder antara lain berupa buku-

    buku yang terkait dengan pembelajaran daring, jurnal dari peneliti

    terdahulu, dokumen adminsistrasi sekolah MI Ma’arif Kutowinangun

    Kota Salatiga.

    D. Prosedur Pengumpulan Data

    Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa metode yaitu:

    a. Wawancara (interview)

    Wawancara yaitu percakapan dengan maksud tertentu dilakukan

    dengan mengajukan pertanyaan oleh pewawancara untuk diberi

    jawabannya oleh yang diwawancarai (Lexy Moleong, 2002: 135).

  • 31

    Wawancara atau juga tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih

    yang pertanyaannya diajukan oleh peneliti kepada subjek atau

    sekelompok subjek penelitian untuk dijawab. Menurut Ridwan (2003:

    56) wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan

    untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.

    Wawancara yang penulis maksud adalah wawancara

    terstruktur sehingga persoalan yang penulis munculkan terkait

    penelitian ini bisa terjawab secara optimal.

    Untuk mendapatkan informasi dan data mengenai

    pembelajaran daring terhadap hasil belajar siswa pada siswa kelas IV

    MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga, penulis

    akan melakukan dengan guru kelas IV selaku walikelas dan pelaku

    model pembelajaran daring dan siswa kelas IV. Dimana dalam proses

    wawancara ini penulis akan mencari informasi dari guru terkait dengan

    masalah yang ada. Bahan-bahannya berupa naskah wawancara yang

    penulis buat sendiri yang nantinya akan digunakan sebagai bahan

    wawancara dengan guru. Metode wawancara yang akan dilaksanakan

    berupa wawancara secara online dengan bantuan aplikasi whatsapp

    melalui panggilan video dengan narasumber yakni guru kelas siswa

    kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.

  • 32

    b. Dokumentasi

    Dokumentasi yaitu pencarian data mengenai hal-hal atau variable

    yang berupa catatan transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

    notulen agenda dan sebagainya (Arikunto, 2006: 158).

    Dalam melaksanakan metode dokumentasi sebagai bahan untuk

    memperkuat data-data yang diperoleh dari lapangan yaitu dengan cara

    mengumpulkan catatn tertulis berupa data administrasi sekolah MI

    Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.

    E. Analisis Data

    Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara

    sistematis catatan hasil observasi, wawancara untuk meningkatkan

    pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya

    sebagai temuan bagi orang lain (Muhadjir, 2002: 142). Pengolahan atau

    analisis data dilakukan setelah adanya data terkumpul dari hasil

    pengumpulan data.

    Analisis data sering disebut sebagai pengolahan data. Ada yang

    menyebut dapa preparation ada pula data analisis (Arikunto, 2002: 209).

    Untuk itu data dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis

    deskriptif, yaitu gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan

    akurat mengenai fenomena atau hubungan antar fenomena yang diselidiki.

    Analisis data menurut Patton (1980: 268) adalah proses mengatur

    urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan

  • 33

    satuan uraian dasar. Menurut Miles dan Huberman analisis data kualitatif

    yang dilakukan oleh peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

    a. Redukasi Data

    Data yang diperoleh oleh peneliti yang berjumlah cukup

    banyak, perlu dicatat secara teliti dan terperinci. Mereduksi data berarti

    merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal yang

    penting, serta mencari tema dan polanya. Dengan demikian data yang

    direduksi akan memberi gambaran yang jelas dan mempermudah

    peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan

    mencarinya bila diperlukan (Sugiyono, 2007:247).

    b. Display Data (Penyajian Data)

    Setelah direduksi, peneliti menyajikan data dengan

    menggunakan tabel, grafik, pictogram, dsb. Ini digunakan untuk

    memudahkan memahami yang terjadi dan merencanakan kerja

    selanjutnya.

    c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

    Setelah tahap penyajian data selesai, tahap analisis selanjutnya

    adalah penarikan kesimpulan dan verifkasi. Dimana peneliti mencari

    makna dalam data yang dikumpulkan, kemudian disimpulkan untuk

    menjawab rumusan masalah dalam penelitian.

  • 34

    B. Tahap-tahap Penelitian

    Menurut Bodgan (1972) tahap tahap penelitian kualitatif harus memuat:

    1. Tahap Pra Lapangan

    Pada tahap ini, peneliti menyusun rancangan penelitian,

    memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, serta membuat

    beberapa pertanyaan sesuai dengan tema yang diambil .

    2. Tahap Pekerjaan Lapangan

    Tahap ini, peneliti bersungguh sungguh dalam memahami latar

    penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan kemudian berperan

    serta sambal mengumpulkan data. Pada tahap ini peneliti melakukan

    wawancara dengan guru kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Kota

    Salatiga terkait dengan tema penelitian yaitu mengenai pelaksanaan

    Pembelajaran daring.

    3. Tahap Analisis Data

    Pada bagian ini akan dibahas tentang prinsip pokok, dan

    dianalisis menggunakan konsep analisis data guna menemukan data

    dan ditarik kesimpulan.

    Pada tahap ini penulis merangkum hasil dari beberapa

    pertanyaan wawancara dengan guru kelas IV MI Ma’arif

    Kutowinangun Kota Salatiga kemudian mencatat dan menarik

    kesimpulan sesuai dengan bahan yang sudah didapatkan berupa hasil

    wawancara tersebut.

  • 35

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian

    1. Letak Geografis MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga

    MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga terletak di Jl. Nusantara

    1 Canden RT 05 RW 03 Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan

    Tingkir Kota Salatiga. MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga berada

    dibawah naungan lembaga pendidikan Ma’arif NU dan PC LP

    Ma’arif NU Kota Salatiga. Memiliki dewan guru yang berjumlah

    10 orang. Dengan rincian 3 PNS dan 7 NON PNS dengan jumlah

    siswa sebanyak 166 siswa.

    Letak geografis MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga

    strategis karena berada ditengah komplek pemukiman warga, yang

    dapat dijangkau menggunakan kendaraan roda 2 maupun roda 4.

    Selain itu lingkungan sekitar MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga

    sangat kondusif karena tidak berada ditengah kota. Sehingga

    mendukung untuk proses belajar mengajar untuk usia sekolah

    dasar.

    Sekolah ini berada diatas tanah seluas 899 m2 dan

    bangunan 699 m2 , dan sisanya digunakan untuk tempat bermain,

    upacara bendera, tempat parkir, serta tanaman lumbung.

    Disamping sekolah juga berdiri Taman Pendidikan Anak-anak dan

    masih satu atap dengan yayasan. MI Ma’arif Kutowinangun

  • 36

    Salatiga mempunyai 2 ruangan, yaitu ruangan pokok dan ruangan

    penunjang. Ruangan pokok terdiri dari 8 ruang kelas/belajar, 1

    ruang guru dan kepala sekolah. Ruangan penunjang terdiri dari 1

    ruang perpustakaan, 1 ruang UKS, 1 ruang koperasi, 2 kamar

    mandi murid, 2 kamar mandi guru dan 1 ruang gudang

    penyimpanan.

    Untuk kegiatan beribadah, siswa dan guru memanfaatkan

    mushola yang berada dilingkungan MI Ma’arif Kutowinangun

    Salatiga.

    2. Identitas MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga

    Tabel 4.1

    Identitas Sekolah

    Nama Madrasah MI Ma’arif Kutowinangun

    NISM/NPSN 111233730004 / 60713837

    Terakreditasi B

    Alamat lengkap

    Jl. Nusantara 1 Canden RT 005 RW

    003 Kelurahan Kutowinangun

    Kecamatan Tingkir Kota Salatiga

    NPWP 003823309-505-000

    Kepala Madrasah Zulfa Anturida, S.Pd., S.Pd.I.

    Telepon 0856 2696 135

    Kode Pos 50742

  • 37

    Nama Yayasan Ma’arif

    Luas tanah 899 m2

    Luas bangunan 699 m2

    No akte pendiri yayasan LK / 3. C / 95 / pgmMI/1978

    2. Visi Misi MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga

    1) Visi Sekolah

    “Terwujudnya madrasah yang melahirkan generasi yang

    berilmu, berakhlak mulia dan bertanggung jawab sesuai nilai –

    nilai budaya dan karakter bangsa “

    2) Misi Sekolah

    Menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dan

    menyenangkan dalam rangka mewujudkan misi.

    Memberdayakan seluruh potensi peserta didik agar

    berprestasi secara maksimal baik intelektual, emosional

    maupun spiritual.

    Menanamkan kepedulian sosial dan lingkungan dengan

    semangat kebangsaan.

  • 38

    3. Data siswa 3 tahun terakhir

    Table 4.2

    Data siswa 3 tahun terakhir

    Kelas

    Jumlah Siswa

    2017 2018 2019

    I 20 38 27

    II 23 21 36

    III 33 22 23

    IV 25 32 23

    V 23 25 32

    VI 19 24 25

    Total 143 162 166

  • 39

    4. Data guru dan karyawan

    Tabel 4.3

    Data Guru dan Karyawan

    No. Nama Guru NIP Status

    1 Zulfa Anturida, S.Pd.,

    S.Pd.I 197011122005011002 PNS

    2 Iswadati N.M., S.Pd.I 197603102007012035 PNS

    3 Ernawati, S.Pd.I 198205312007102003 PNS

    4 Suparti, S.Pd.I GTY NON PNS

    5 Roudlotul Muflikhin GTY NON PNS

    6 Umi Nur Khairiyah,

    S.Pd.I GTT NON PNS

    7 Yusuf Ali Imran, M.Pd GTT NON PNS

    8 Siti Nur Kholifah, S.Pd.I GTT NON PNS

    9 Ulfa Yulianingsih, S.Pd GTT NON PNS

    10 Imam Syahroni, S.Pd GTT NON PNS

  • 40

    5. Sarana dan prasarana

    Tabel 4.4

    Sarana dan Prasarana

    No Nama fisik Jumlah

    1. Ruang kelas 8

    2. Ruang guru 1

    3. Gudang 1

    4. Kantin 1

    5. UKS 1

    6. Perpustakaan 1

    7. Toilet 4

  • 41

    6. Daftar Siswa Kelas IV

    Tabel 4.5

    Daftar Siswa Kelas IV

    No Nama siswa L/P

    1. Abdurohman Shidiq L

    2. Ajeng Wulan R P

    3. Ardha Filiph A L

    4. Arin Amelia P P

    5. Ath Thariq N L

    6. Delta Dzikri P L

    7. Diska Putri L P

    8. Keyla Jannatun N.M P

    9. Kesya April Lia P P

    10. Khonif Filsa F P

    11. Lailatul Jannah P

    12. M Reza Mahendra L

    13. M Wachid M.K L

    14. M Farhan L

    15. M Furhan L

    16. M. Prisma O L

    17. M Saqfa Hilmi L

    18. M Zidni Ilma L

    19. Nabilla Henisya R P

    20. Nur Aini R.A P

    21. Sarah Dwiningrum P

    22. Siti Habibah P

    23. Yufik Setiawan L

  • 42

    B. Temuan Penelitian

    Sumber data penelitian yang penulis kumpulkan berasal dari

    sumber data primer dan data sekunder. Sumber data primer berasal dari

    guru kelas 4, melalui hasil wawancara. Sedangkan sumber data sekunder

    berasal dari data hasil dokumentasi dari data yang diberikan guru.

    Berikut adalah hasil wawancara dan dokumentasi yang telah didapat.

    1. Pelaksanaan pembelajaran daring di MI Ma’arif Kutowinangun

    Salatiga

    1) Apakah pelaksanaan pembelajaran daring yang dilaksanakan

    dikelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga dapat berjalan

    dengan baik?

    “cukup baik, dari target 100% namun terlaksananya hanya 85-

    90,5%”

    2) Bagaimana dengan konsep pembelajaran daring itu sendiri,

    apakah ada metode khusus dan media apa yang digunakan

    sebagai alat bantu kegiatan belajar mengajarnya?

    “konsep pembelajarannya sama dengan pelajaran seperti

    biasanya hanya lebih disederhanakan materi yang disampaikan

    dan memuat materi yang esensial saja, juga waktu dipersingkat

    karena tidak boleh memberikan materi yang memberatkan

    siswa, medianya dalam memberikan materi yang disampaikan

    menggunakan aplikasi whatsapp dan dalam memberikan

    evaluasi menggunakan google form”.

  • 43

    2. Faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran daring siswa

    kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga

    Dari hasil wawancara pertanyaan pertama dan kedua dapat

    dikatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran daring cukup baik

    namun belum memenuhi target yang diharaapkan sebab

    dikarenakan adanya beberapa faktor yang menjadi penghambat

    pelaksanaan pembelajaran daring seperti yang dijelaskan dari hasil

    wawancara berikut:

    1) Apakah faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran

    daring pada siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun

    Salatiga?

    “yang menjadi kendala ada 2 yaitu, masih ada orang tua

    yang belum bisa mengoperasikan handphone dan

    aplikasi whatsapp, masih ada orangtua yang kurang

    tanggap selama kondisi pandemi maka pembelajaran

    daring itu orangtua menganggap pembelajaran masih

    libur meski sudah diberi info bahwa pembelajaran

    sudah aktif”

    Dikatakan bahwa faktor penghambat pelaksanaan

    pembelajaran daring adalah orangtua yang kurang aktif

    dan gagap teknologi sehingga proses kegiatan belajar

    mengajar yang dilakukan secara daring tidak bisa

    berjalan sesuai target yang diharapkan, hal ini tentu

    sangat penting karena sebagian siswa akan meminta

    bantuan orangtuanya ketika proses belajar mengajar

    sedang dilaksanakan.

  • 44

    Menanggapi permasalahan tersebut guru melakukan

    solusi sebagaimana dari hasil wawancara berikut:

    2) Bagaimana menanggapi atau solusi dari faktor

    penghambat tersebut?

    “untuk solusinya menempuh langkah luring hanya saja

    orangtua yang harus aktif ke sekolahan untuk

    mengambil tugas yang diberikan guru, tetap aktif

    menjalin komunikasi dan terus mencoba memberikan

    pengertian juga kelonggaran waktu khusus supaya

    sewaktu-waktu tetap dapat dimintai pelaporan tugas

    pada siswanya, jika belum berhasil kita mengagendakan

    untuk home visit ke murid”.

    3. Evaluasi pembelajaran siswa dengan menggunakan model

    pembelajaran daring pada siswa kelas IV MI Ma arif

    Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga

    1) Bagaimana dengan evaluasi pembelajarannya? Apakah siswa

    sudah mencapai KKM semua jika dibandingkan dengan

    pembelajaran langsung/tatap muka?

    “untuk mata pelajaran tematik sudah bisa mencapai KKM,

    hanya ada beberapa siswa yang belum mencapai KKM seperti

    pada mata pelajaran Matematika dan Bahasa Arab dan yang

    belum mencapai KKM maka dilakukan remedial tes”.

  • 45

    C. Pembahasan

    1. Pelaksanaan pembelajaran daring di MI Ma’arif

    Kutowinangun Salatiga

    Di sekolah tingkat dasar sebagian besar materi pelajaran

    disampaikan secara konvensional sehingga materi terlihat kurang

    menarik. Pembelajaran daring merupakan pola pembelajaran untuk

    merencanakan proses belajar mengajar yang sesuai dan efisien

    guna mencapai tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan

    jaringan internet. Model pembelajaran harus dirancang dengan baik

    agar kegiatan belajar mengajar dapat mencapai keberhasilan dalam

    suatu tujuan pembelajaran.

    Pelaksanaan pembelajaran daring haruslah disesuaikan

    dengan kemampuan guru dan siswanya agar pembelajaran tidak

    saling memberatkan. Untuk dapat menghasilkan pembelajaran

    yang menarik pembelajaran haruslah didesain secara sederhana,

    personal dan cepat. Sistem yang sederhana akan memudahkan

    siswa dan guru dalam memanfaatkan media teknologi dan menu

    yang ada sehingga waktu yang disediakan dalam pelaksanaannya

    bisa dimanfaatkan dengan baik. Personal disini tujuannya agar

    guru dan siswa dapat berinteraksi seperti pembelajaran didalam

    kelas atau tatap muka sehingga memudahkan guru dalam

    menghadapi persoalan yang dihadapinya. pembelajaran daring juga

    dilaksanakan cepat yang bertujuan agar siswa lebih cepat

  • 46

    menangkap materi pembelajaran yang diberikan guru meskipun

    dilakukan melalui bantuan aplikasi gadget.

    Dari hasil penelitian menunjukan dalam pelaksanaan

    pembelajaran daring yang dilakukan dikelas 4 MI M’arif

    Kutowinangun Salatiga sudah cukup baik. Guru memberikan

    materi pelajaran secara online dengan media gadget melalui

    bantuan aplikasi whatsapp dan google form sebagai penunjang

    kegiatan belajar mengajar. Siswa dapat melakukan pembelajaran

    dengan baik meskipun tidak dilakukan secara langsung.

    Konsep pembelajarannya sama dengan pembelajaran

    seperti biasanya hanya saja materi yang diajarkan lebih

    disederhanakan lagi, dan waktu pembelajaran juga dipersingkat

    agar tidak terlalu menekan siswa. Dalam memberikan materi

    pelajaran guru melakukannya dengan bantuan aplikasi whatsapp

    sedangkan untuk evaluasinya melalui bantuan google form.

    Penggunaan kedua aplikasi tersebut tentu sangat membantu

    dalam kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran

    daring ini, selain penggunaannya yang mudah aplikasi ini juga

    tidak terlalu memakan banyak cara sehingga memudahkan siswa

    dan guru dalam melaksanakan pembelajaran dan pembelajaran bisa

    berjalan dengan semestinya.

  • 47

    2. Faktor Penghambat Pelaksanaan pembelajaran daring pada siswa

    kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga

    Pelaksanaan kegiatan belajar mengaja secara daring yang

    dilaksanakan memang pelaksanaannya sudah baik hanya masih

    sedikit belum memenuhi target yang diharapkan hal ini disebabkan

    karena beberapak faktor yang menjadi penghambat pelaksanaannya

    seperti yang dijelaskan guru dalam hasil wawancara bahwa faktor

    penghambat pelaksanaan pembelajaran daring antara lain adalah

    sebagai berikut:

    a. Kurangnya pemahaman orang tua dalam menggunakan ponsel

    atau handphone atau bisa dikatakan orang tua masih gagap

    teknologi.

    b. Orangtua masih kurang mengetahui bahwa pembelajaran

    dilaksanakan secara daring sehingga mereka menganggap

    bahwa pembelajaran ditiadakan atau libur.

    dikatakan bahwa faktor utama penghambat pelaksanaan

    pembelajaran daring adalah orangtua. Hal ini tentu menjadi

    masalah utama sebab ketika pembelajaran dilaksanakan secara

    daring orangtua lah yang membimbing siswa dalam kegiatan

    belajarnya, guru hanya sebagai fasilitator dalam memberikan

    materi pelajaran yang diberikan sekolah. Jika orangtua belum atau

    bahkan tidak memahami penggunaan ponsel atau handphone tentu

  • 48

    siswa akan mengalami kesulitan sebab orangtualah yang

    mengarahkan siswa dalam pelaksanaanya.

    Dalam menanggapi hal tersebut guru mengambil beberapa

    langkah sebagai solusi dalam menyelesaikan masalah tersebut,

    diantaranya sebagai berikut:

    a. Mengambil langkah luring, dengan meminta

    orangtua untuk mengambil tugas disekolah.

    b. Terus menjalin komunikasi dan pengertiannya

    kepada orangtua agar melonggarkan waktu

    selama kegiatan belajar dilaksanakan.

    c. Melakukan homevisit sewaktu-waktu jika

    dibutuhkan.

    3. Evaluasi pembelajaran siswa menggunakan model pembelajaran

    daring pada siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga

    Dalam pelaksanaan pembelajaran untuk menentukan berhasil

    tidaknya suatu pembelajaran maka dilakukanlah evaluasi sebagai

    langkah penentu keberhasilan suatu kegiatan belajar mengajar. Sama

    halnya dalam pembelajaran yang dilaksanakan secara daring sebagai

    wujud bentuk penentu keberhasilannya maka dilakukanlah evaluasi

    yang berupa pemberian tugas yang diberikan guru dengan bantuan

    google form. Google form sendiri adalah alat yang berguna untuk

    membantu merencanakan acara, mengirim survei, memberikan siswa

  • 49

    atau oranglain kuis atau mengumpulkan infromasi dengan cara yang

    efisien. Tak hanya lewat daring pemberian tugas juga dilakukan guru

    secara langsung bagi orangtua yang belum mempunyai dan tidak bisa

    mengoperasikan ponsel dengan menyuruh orangtua untuk

    mengambilnya disekolah kemudian dikerjakan siswa dirumah masing-

    masing.

    Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan bahwa evaluasi

    pembelajran yang dilaksanakan secara daring belum sepenuhnya

    mencapai target Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebagaimana

    yang sudah ditentukan. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah

    kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai

    ketuntasan dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria

    ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan

    hasil musyawarah guru mata pelajaran disatuan pendidikan

    (Depediknas, 2008:5).

    Pada sebagian mata pelajaran memang sudah memenuhi KKM

    sebagian lagi masih ada siswa yang belum memenuhi KKM

    sebagaimana yang dijelaskan guru dalam wawancara sebelumnya.

    Sebagai langkahnya guru melakukan remedial tes bagi siswa yang

    belum memenuhi KKM agar evaluasi pembelajarannya sesuai dengan

    tujuan yang diharapkan.

  • 50

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

    1. Bagaimana Pelaksanaan Pembelajaran daring pada siswa kelas IV

    MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020?

    Pelaksanaan pembelajaran daring pada siswa kelas IV MI Ma’arif

    Kutowinangun Kota Salatiga sudah baik tetapi pelaksanaannya belum

    memenuhi target dari tujuan yang diharapkan. Konsep

    pembelajarannya dilaksanakan melalui ponsel atau handphone dengan

    bantuan aplikasi whatsapp dan google form. Guru memberikan materi

    melalui aplikasi whatsapp group kemudian untuk evaluasi dan

    penugasan melalui bantuan google form. Hasil ini dibuktikan dengan

    penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mewawancarai guru

    kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga yang dilaksanakan secara

    daring melalui videocall whatsapp. Dalam hal ini bisa dikatakan

    bahwa pelaksanaan pembelajaran daring yang dilaksanakan oleh siswa

    kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun 90% sudah dilaksanakan dengan

    baik.

    2. Apa Faktor Penghambat Pelaksanaan Pembelajaran Daring pada

    Siswa Kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga Tahun

    Pelajaran 2019/2020?

  • 51

    Sesuai dengan penjelasan sebelumnya bahwa kegiatan belajar

    mengajar secara daring yang dilaksanakan oleh siswa kelas IV MI

    Ma’arif Kutowinangun Salatiga sudah baik hanya ada beberapa faktor

    yang menghambat dalam kegiatan belajar mengajarnya diantara

    faktornya adalah, Masih ada orangtua yang belum memahami

    penggunaan ponsel dan aplikasi bantuannya atau bisa dikatakan masih

    ada orangtua yang gagap teknologi, kurangnya informasi bahwa

    pembelajaran dilaksanakan secara daring, orangtua siswa menganggap

    bahwa pembelajaran ditiadakan atau masih libur.

    Menanggapi hal tersebut guru melakukan beberapa langkah

    sebagai solusi dari permasalahan tersebut diantara langkahnya adalah,

    Mengambil langkah luring dengan meminta orangtua untuk

    mengambil tugas disekolah, terus menjalin komunikasi dan

    pengertiannya kepada orangtua agar melonggarkan waktu selama

    kegiatan belajar dilaksanakan, melakukan homevisit sewaktu-waktu

    jika dibutuhkan. Dengan mengambil langkah tersebut diharapkan dapat

    menjadi solusi agar pembelajaran dapat berjalan sebagaimana

    mestinya dan dapat memenuhi target sesuai yang diharapkan

    3. Bagaimana Evaluasi Pembelajaran siswa dengan Menggunakan

    Model Pembelajaran Daring pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif

    Kutowinangun Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020?

    Evaluasinya dalam pembelajaran daring yang sudah dilaksanakan

    siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga berdasarkan hasil

  • 52

    wawancara guru memberikan tugas melalui googleform, sebagian

    orangtuanya diminta untuk mengambil tugas disekolah karena ada

    sebagian yang masih belum memahami penggunaan ponsel. Untuk

    nilai evaluasinya sendiri sudah cukup baik sudah hampir memenuhi

    target Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebagian siswa ada yneg

    belum memenuhi KKM. Bagi siswa yang belum memenuhi nilai maka

    dilakukan remedial tes agar evaluasi dan nilai dapat memenuhi target

    yang diharapkan.

  • 53

    B. Saran

    Berdasarkan kesimpulan penelitian maka penulis dapat memberi saran

    sebagai berikut:

    1. Pihak sekolah hendaknya mempersiapkan perencanaan dalam

    melaksanakan pembelajaran daring.

    2. Melakukan sosialisasi kepada orangtua siswa sebagai bentuk kesiapan

    dalam melaksanakan pembelajaran daring.

    3. Melakukan hubungan kerjasama antara pihak sekolah denganorangtua

    sehingga pelaksanaan pembelajaran daring dapat berjalan dengan baik

    dan memenuhi target yang diharapkan.

  • 54

    DAFTAR PUSTAKA

    Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

    Bilfaqih, Q. 2016. Esensi Penyusunan Materi Pembelajaran Daring. Yogyakarta:

    Deepublish.

    Harun, N. 1985. Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya. Jakarta: UI-Press.

    Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif Teori dan Aplikasi. Salatiga:

    STAIN Salatiga Press.

    Lexy J, M. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif . Medan: PT Remaja

    Rosdakarya.

    Minanti Tirta Yanti, E. K. 2020. Pemanfaatan Portal Rumah Belajar

    Kemendikbud sebagai Model Pembelajaran Daring di Sekolah. Jurnal

    Pendidikan Dasar, 1 April 2020.

    Munir. 2006. Etika Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam

    Pendidikan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

    Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan

    Komunikasi. Bandung: Alfabeta.

    Nasution. 2002. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Transiti.

    Sobron A.N, B. R. 2019. Pengaruh Daring Learning terhadap Hasil Belajar IPA

    Siswa Sekolah Dasar. Seminar Nasional SAINS dan Entrepreneuship (hal.

    V). Semarang: FKIP UPGRIS.

  • 55

    Sudjana, N. 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Sinar Baru

    Algesindo.

    Suharsimi, A. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

    Rineka Cipta.

    Suyanto. 2004. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.

    Yogyakarta: ANDI.

    Warsita, B. 2010. Pendidikan Jarak Jauh Perencanaan , Pengembangan,

    Implementasi, dan Evaluasi Diklat. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

  • 56

    Daftar Riwayat Hidup

    A. Data Pribadi

    Nama : Indri Rahmawati

    Tempat, tangal lahir : Brebes, 02 Maret 1998

    Jenis kelamin : Perempuan

    Agama : Islam

    Status : Belum Kawin

    Alamat : Desa Malahayu RT 012 RW 005 Malahayu

    Banjarharjo Brebes

    No. telepon : 082137987405

    B. Data Pendidikan Formal

    1. 2004-2010 : Sdn Malahayu 02

    2. 2010-2013 : SMPn 04 Banjarharjo

    3. 2013-2016 : MA Alhikmah 02 Brebes

    4. 2016-2020 : IAIN Salatiga (Pendidikan Guru Madrasah

    Ibtidaiyah)

    A. Data Pendidikan Non Formal

    1. 2013-2016 : Pondok Pesantren Al hikmah 2 Benda Sirampog

    Brebes

  • 57

    Lampiran 2 lembar konsultasi skripsi

    LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI

    Nama Mahasiswa : Indri Rahmawati

    N I M : 23040160090

    Dosen Pembimbing : Dr. Maslikhah, S.Ag., M. Si.

    Judul Skripsi pada surat penunjukan pembimbing skripsi :

    ANALISIS PEMBELAJARAN DARING TERHADAP HASIL BELAJAR

    SISWA PADA SISWA KELAS IV MI MA ARIF KUTOWINANGUN

    KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN

    2019/2020

    No. Tanggal Isi Konsultasi Catatan Pembimbing Paraf

    1.

    2.

    3.

    12

    Desember

    2019

    08 Mei

    2020

    13 Juni

    2020

    Pengajuan Judul

    skripsi baru

    Pengajuan judul baru

    Bimbingan BAB 1-3

    Hilangkan media

    pembelajaran yang

    digunakan dan buat

    bab 1 nya

    Judul di acc buat bab 1

    -rumusan masalah

    ditambahkan

    -penegasan istilah

    yang diambil

    pembelajaran daring

    dan hasil belajar saja

    -kajian pustaka dicari

    identitas si peneliti

    dicari persamaan dan

    perbedaanya,

    relevansinya dengan

    skripsi penulis

    -semua pengarang

    ditulis kata akhir saja

    -data primer dan

    sekunder disebutkan

    untuk mencari data

    pada rumusan masalah

    -teknik pengambilan

    data wawancara,

    diurutkan definisi

    wawancara, fokus dan

  • 58

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.

    16 Juni

    2020

    22 juni

    2020

    23 Juni

    2020

    29 Juli

    2020

    30 Juli

    2020

    30 Juli

    2020

    Revisi BAB 1-3

    Konsultasi pedoman

    wawancara

    Revisi pedoman

    wawancara

    Bimbingan Bab 4-5

    Revisi Bab 4-5

    Acc skripsi

    siapa yang akan

    diwawancara,

    bagaimana melakukan

    dan peralatan yang

    digunakan

    Lanjut bab berikutnya

    Buat pedoman sesuai

    yang diberikan dosen

    pembimbing

    Lanjut bab berikutnya

    -letak geografis

    sekolah dibuat tabel

    -hasil dituliskan sesuai

    rumusan masalah

    kalimatnya

    disesuaikan

    -kesimpulan juga sama

    dibuat seperti

    pembahasan untuk

    menjawab pertanyaan

    dari rumusan masalah

    Bab 5 kesimpulan

    dibuat paragraf

    Silahkan dilanjutkan

    daftar munaqosyah

    Dosen

    Pembimbing,

    Dr. Maslikhah, S.Ag., M. Si.

    NIP. 19700529 200002 2 001

  • 59

    Lampiran 1 Pedoman wawancara

    KONSEP DASAR KOMPONEN INDIKATOR DESKRIPT

    OR

    1. Pembelajaran Daring

    adalah program

    penyelengg

    araan kelas

    belajar untuk

    menjangkau

    kelompok yang masif

    dan luas

    melalui

    jaringan internet.

    Pembelajara

    n dapat dilakukan

    secara

    masif dengan

    jumlah

    peserta

    yang tidak terbatas,

    bisa

    dilakukan secara

    gratis

    maupun berbayar.

    (Bilfaqih,

    2015: 1).

    2. Hasil belajar

    adalah

    tingkat keberhasila

    n siswa

    dalam

    mempelajari materi

    pelajaran

    disekolah

    1. Berpikir 2. Merasaka

    n 3. Meyakini 4. Melakuka

    n tindakan

    1. Mengatakan 2. Menuliskan 3. Membahasak

    an peristiwa

    4. Pengalaman 5. Pandangan

    dan kenyataan

    hidup

    Mahasiswa

    dapat saling

    mengatakan,

    membahasak

    an,

    menuliskan,

    menyampaik

    an

    pengalaman

    dan

    pandangan-

    pandangan

    dan

    kenyataan

    hidup.

  • 60

    yang

    dinyatakan

    dalam skor yang

    diperoleh

    dari hasil

    tes mengenal

    sejumlah

    materi pelajaran

    tertentu.

    (Susanto, 2013: 5)

    3. Pengertian faktor

    penghambat pembelajara

    n adalah

    keadaan dalam suatu

    pembelajara

    n yang sifatnya

    menghamba

    t jalannya

    suatu proses pembelajara

    n. Faktor

    penghambat pembelajara

    n daring

    adalah

    keadaan atau

    peristiwa

    yang menyebabk

    an

    terjadinya suatu

    hambatan

    dalam

    pelaksanaan pembelajara

    n daring.

  • 61

    KONSEP DASAR KOMPONEN INDIKATOR DESKRIPT

    OR

    1. Pembelajaran Daring

    adalah

    program penyelengg

    araan kelas

    belajar untuk

    menjangkau

    kelompok yang masif

    dan luas

    melalui

    jaringan internet.

    Pembelajara

    n dapat dilakukan

    secara

    masif

    dengan jumlah

    peserta

    yang tidak terbatas,

    bisa

    dilakukan secara

    gratis

    maupun

    berbayar. (Bilfaqih,

    2015: 1).

    2. Hasil belajar

    adalah

    tingkat keberhasila

    n siswa

    dalam

    mempelajari materi

    pelajaran

    disekolah yang

    dinyatakan

    dalam skor

    1. Memengaruhi

    2. Mengubah 3. Memperbai

    ki

    1. Transparansi

    2. Empati 3. Dukungan 4. Kepositifan 5. Kesamaan

    Mahasiswa

    dapat saling

    melakukan

    transparansi,

    empati,

    dukungan,

    kepositipan,

    dan

    kesamaan

    dalam

    kegiatan

    akademik

  • 62

    yang

    diperoleh

    dari hasil tes

    mengenal

    sejumlah

    materi pelajaran

    tertentu.

    (Susanto, 2013: 5)

    3. Pengertian faktor penghambat

    pembelajara

    n adalah

    keadaan dalam suatu

    pembelajara

    n yang sifatnya

    menghamba

    t jalannya suatu proses

    pembelajara

    n. Faktor

    penghambat pembelajara

    n daring

    adalah keadaan

    atau

    peristiwa

    yang menyebabk

    an

    terjadinya suatu

    hambatan

    dalam pelaksanaan

    pembelajara

    n daring

  • 63

    Lampiran 2 Satuan Kredit Kegiatan

  • 64

    Lampiran 3 surat izin penelitian

    ANALISIS PEMBELAJARAN DARING TERHADAP EVALUASI BELAJAR SISWA PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF KUTOWINANGUN KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2019/2020Persetujuan PembimbingLEMBAR PENGESAHANDEKLARASIMottoPERSEMBAHANKATA PENGANTARDAFTAR TABELDAFTAR LAMPIRANDAFTAR ISIABSTRAKBAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangB. Rumusan MasalahC. Tujuan PenelitianD. Manfaat PenelitianE. Penegasan IstilahF. Sistematika Penulisan

    BAB IILANDASAN TEORIA. Kajian TeoriB. Kajian Pustaka

    BAB IIIMETODE PENELITIANA. Jenis PenelitianB. Lokasi dan Waktu PenelitianC. Sumber DataD. Prosedur Pengumpulan DataE. Analisis Data

    BAB IVPEMBAHASANA. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek PenelitianB. Temuan PenelitianC. Pembahasan

    BAB VPENUTUPA. KesimpulanB. Saran

    DAFTAR PUSTAKADaftar Riwayat HidupLampiran 2 lembar konsultasi skripsiLEMBAR KONSULTASI SKRIPSI