analisis metode al-miftah lil ulum sebagai mediator …

15
ISSN 2598-0637 Pembelajaran Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab 78 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang ANALISIS METODE AL-MIFTAH LIL ULUM SEBAGAI MEDIATOR METODE MEMBACA KITAB KLASIK DI PONDOK PESANTREN TERPADU AL-YASINI Nanda Khafita Sari Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Yasini Pasuruan [email protected] لخص : استخداملنحو باليم علم ايجية تعراتعريف إستدف هذا البحث لت يه. و يحصلديتقلييم الكتب التعل القري" كوسائللعلوم سيدافتاح ل طريقة "امعرفة الحديثةليه كفأت ل زم عل طلبة هذا البحث يأن ال كفأة لفتحذلك وكذا البحث فهووجودة. أما نوع هجتمع الة اهما بحا ب و يناسبديتقلي الكتب الكيفية( الوصفيةنية بصفاتهاداية و البحث اكتبن الحديث اجموعة بي مذها بهذى سيحصله الحصوليم و التعلية الى عملبحث إل و يركز هذا ال) الوصفية الطريقة.ت الرئسية :كلما الح سوداقري"فتام النحو, طريقة "ا علPedoman belajar yang digunakan pada pesantren adalah kitab klasik atau biasa disebut dengan kitab kuning. Berdasarkan catatan sejarah, kitab-kitab klasik yang diajarkan pada khususnya adalah kitab-kitab karangan madzab syafi iyyah (Sholikhah, 2014:56). Diantaranya berisikan pelajaran mengenai macam-macam ilmu pengetahuan agama islam dan bahasa Arab. Pada umumnya biasa disebut dengan nama kitab kuning karena warna kertas edisi-edisi kitabnya kebanyakan berwarna kuning (Ahmadi, 2017:152). Dalam mempelajari atau membaca kitab kuning, seperti kitab hadits, kitab tafsir Al-Quran dan kitab karangan salafus shalih bukanlah pekerjaan yang mudah. Perlu ketekunan dan dibutuhkan ilmu-ilmu lain seperti ilmu Bahasa Arab, Nahwu, Sharaf, dan lain sebagainya. Seseorang dikatakan mampu membaca kitab kuning apabila ia mampu menerapkan ketentuan- ketentuan dalam ilmu nahwu dan sharaf. Ilmu nahwu adalah ilmu yang

Upload: others

Post on 19-Feb-2022

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS METODE AL-MIFTAH LIL ULUM SEBAGAI MEDIATOR …

ISSN 2598-0637 Pembelajaran Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab

78 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

ANALISIS METODE AL-MIFTAH LIL ULUM

SEBAGAI MEDIATOR METODE MEMBACA KITAB

KLASIK DI PONDOK PESANTREN TERPADU

AL-YASINI

Nanda Khafita Sari

Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Yasini Pasuruan

[email protected]

يهدف هذا البحث لتعريف إستراتيجية تعليم علم النحو باستخدام الملخص :

طريقة "المفتاح للعلوم سيداقري" كوسائل التعليم الكتب التقليدي. و يحصل

وكذلك كفأة لفتح هذا البحث يأن الطلبة لازم عليه كفأت للمعرفة الحديثة

الكتب التقليدي و يناسب بهما بحالة المجتمع الموجودة. أما نوع هذا البحث فهو

مجموعة بين الحديث المكتبية و البحث المدانية بصفاتها الوصفية )كيفية

الوصفية( و يركز هذا البحث إلى عملية التعليم و الحصول الذى سيحصلها بهذه

الطريقة.

علم النحو, طريقة "المفتاح سوداقري" الكلمات الرئسية :

Pedoman belajar yang digunakan pada pesantren adalah kitab klasik

atau biasa disebut dengan kitab kuning. Berdasarkan catatan sejarah, kitab-kitab

klasik yang diajarkan pada khususnya adalah kitab-kitab karangan madzab

syafi’iyyah (Sholikhah, 2014:56). Diantaranya berisikan pelajaran mengenai

macam-macam ilmu pengetahuan agama islam dan bahasa Arab. Pada

umumnya biasa disebut dengan nama kitab kuning karena warna kertas

edisi-edisi kitabnya kebanyakan berwarna kuning (Ahmadi, 2017:152).

Dalam mempelajari atau membaca kitab kuning, seperti kitab hadits,

kitab tafsir Al-Quran dan kitab karangan salafus shalih bukanlah

pekerjaan yang mudah. Perlu ketekunan dan dibutuhkan ilmu-ilmu lain seperti

ilmu Bahasa Arab, Nahwu, Sharaf, dan lain sebagainya. Seseorang dikatakan

mampu membaca kitab kuning apabila ia mampu menerapkan ketentuan-

ketentuan dalam ilmu nahwu dan sharaf. Ilmu nahwu adalah ilmu yang

Page 2: ANALISIS METODE AL-MIFTAH LIL ULUM SEBAGAI MEDIATOR …

Pembelajaran Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di Indonesia ISSN 2598-0637

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

79

membahas tentang perubahan akhir kalimat, sedangkan ilmu sharaf adalah ilmu

yang membahas tentang perubahan-perubahan bentuk kalimat.

Berbagai macam metode diciptakan dan diterapkan sebagai

elemen penting untuk mempelajari dan memahami ilmu nahwu (Sulaikho,). Hal

ini memandang pada kebiasaan metode pendidikan pesantren yang

bersifat tradisional dan perlu disempurnakan. Artinya, perlu penelitian

yang seksama terhadap efektivitas metode-metode tersebut untuk menemukan

kelemahan dan keunggulannya. Segi kelemahannya diperbaiki sedangkan segi

keunggulannya dipertahankan. Seruan yang sama disampaikan Abdurrahman

Wahid yang diungkapkan kembali oleh Bruinessen (al-‘aridh,1994:4-5)

Menurut pandangan Prof. Dr. H. Imam Asrori, M.Pd yang dikutip oleh Uril

Bahruddin (2017) tujuan adanya pengembangan metode pembelajaran adalah

untuk menekankan pada kepentingan pembelajaran bahasa arab yang saat ini

semakin diminati.

Dalam kajian ini penulis akan membahas mengenai Metode Al Miftah

Lil Ulum sebagai mediator metode membaca kitab klasik. Dikarenakan

sulit dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memahami ilmu nahwu dan

sharaf menggunakan metode tadisional pesantren. Berdasarkan hasil

penelitian Anisah (2016) bagi seorang peserta didik kemampuan membaca

kitab yang buruk dapat mempengaruhi terhadap pengatahuan dan nilai

pada setiap fan pelajaran. Sehingga dipandanglah metode tradisional

tergolong sulit karena membutuhkan waktu bertahun-tahun lamanya untuk

sampai pada tingkatan faham dan dapat mempraktekkannya.

Oleh karena itu, demi terwujudnya pengetahuan mengenai nahwu

sharaf yang mudah dan dapat mempercepat dalam program membaca kitab.

Maka diusunglah Metode Al-Miftah Lil Ulum yang dibuat oleh Pondok

Pesantren Sidogiri sebagai mediator metode membaca kitab klasik di

PPT. Al-Yasini. Demikian ini yang akan dikaji secara menyeluruh dalam

penelitian ini. Meskipun dalam beberapa penelitian telah ada yang membahas

mengenai Metode Al-Miftah Lil Ulum, namun dalam kajian ini akan dibahas

mengenai Metode Al-Miftah Lil Ulum sebagai mediator metode menbaca

kitab klasik secara menyeluruh.

Page 3: ANALISIS METODE AL-MIFTAH LIL ULUM SEBAGAI MEDIATOR …

ISSN 2598-0637 Pembelajaran Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab

80 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini perpaduan antara penelitian kepustakaan yang

menggunakan referensi pada buku-buku perpustakaan dan penelitian lapangan

yang bersifat deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah: wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif (qualitative approach) dan menitik

beratkan pada proses dan hasil yang akan dicapai dengan menggunakan

metode al-miftah lil ulum. Menurut Bogdan dan Taylor pendekatan

kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diteliti(Moleong,

2005:4). Atau dalam bahasa lain dapat dikatakan bahwa penelitian kualitatif

senantiasa berorientasi atas pijakan fenomenologis, yaitu dengan

memandang tingkah laku manusia apa yang mereka katakan dan mereka

perbuat sebagai hasil dari bagaimana mereka menafsirkan (memahami)

dunianya (Bogdan dan steven, 1993:44).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Mengenal Al-Miftah Lil Ulum

Al-Miftah Lil Ulum adalah metode belajar membaca kitab klasik oleh

Batartama (Badan Tarbiyah Wa Ta’lim Madrasi) Pondok Pesantren Sidogiri.

Batartama merupakan instansi yang mengatur kurikulum hingga sistem

pelaksanaan pendidikan di Pondok Pesatren Sidogiri. Al-Miftah Lil Ulum

disusun oleh A. Qusairy sebagai bentuk jawaban atas datangnya instruksi

secara langsung dari pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri yang

memandang bahwa sistem pendidikan yang ada pada Pondok Pesantren

Sidogiri mengalami masa kemunduran. Sehingga diperlukan adanya konsep

dasar materi kurikulum dan sistem pendidikan baru yang dapat menopang

dan menegakkannya kembali. Oleh karena itu dipilihlah santri dan murid baru

sebagai sasaran utama, sebagai bentuk penanganan terhadap minimnya santri

yang mampu membaca kitab kuning dengan baik dan benar

(Anisah,2016:5).

Memandang kesuksesan penerapan Al-Miftah Lil Ulum di

Pondok Pesantren Sidogiri, metode Al-Miftah Lil Ulum mulai

Page 4: ANALISIS METODE AL-MIFTAH LIL ULUM SEBAGAI MEDIATOR …

Pembelajaran Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di Indonesia ISSN 2598-0637

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

81

disebarluaskan sebagai wujud pemeroleh pengetahuan dan ketersambungan

terhadap madrasah dan pondok pesantern yang memiliki visi misi dan

problematika yang serupa. Sama halnya dengan Pondok Pesantren Terpadu

Al-Yasini untuk mengusung tujuan dan niat pengasuh yang mengusung visi

dan misi 4 pilar, yang salah satu diantaranya adalah percepatan baca kitab.

Maka diusunglah Metode Al-Miftah Lil Ulum sebagai mediator metode

pembelajaran baca kitab di Pondok Pesantern Terpadu Al-Yasini.

Dalam pembagiannya Metode Al-Miftah Lil Ulum dibagi

menjadi 2 tingkatan. Tingkatan pertama memiliki 4 tahapan kelas yang disebut

dengan kelas jilid 1 – jilid 4. Materi yang dipelajari adalah buku Al-Miftah

Lil Ulum mudah belajar membaca kitab yang terdiri dari 4 jilid, tashrif, dan

buku nadhom. Untuk tingkatan ke dua adalah kelas taqrib, dalam kelas

taqrib materi yang dipelajari adalah praktikum pada kitab “fathul qorib”

dengan mengulas materi secara kesuluruhan yang ada pada jilid 1 - jilid 4

dengan beberapa metode tertentu.

Isi dalam Al-Miftah Lil Ulum

Al-Miftah Lil Ulum adalah metode belajar membaca kitab yang

sesuai dengan kaidah tata bahasa, namun di kemas dalam pembelajaran yang

ringkas dan menyenangkan. Metode ini diberi nama Al-Miftah Lil Ulum

dengan motto “Mudah belajar membaca kitab”. Dalam redaksi Al-Miftah

Lil Ulum berisikan kaidah Nahwu dan Sharaf untuk tingkat dasar. Hampir

keseluruhan isinya disadur dari kitab Jurmiyah dan ditambah beberapa

keterangan dari Alfiyah Ibn Al-Malik dan Nadzm Al‘Imrity. Istilah yang

digunakan dalam materi ini hampir sama dengan kitab-kitab nahwu yang

banyak digunakan di pesantren. Jadi, metode ini sama sekali tidak merubah

istilah-istilah dalam ilmu nahwu.

Dalam Al-Miftah Lil Ulum membentuk kerangka berpikir untuk

memahami bahasa Arab. Di dalamnya terdapat rumusan sistematis

untuk mengetahui bentuk atau kedudukan kata tertentu. Hal ini dapat dilihat

pada rumus utama isim dan fi’il ataupun tabel-tabel materi yang ada.

Keterangan yang di sampaikan berupa keterangan ringkas dan padat

serta mengena pada setiap contohnya. Semisal mengenai tentang huruf, “

Page 5: ANALISIS METODE AL-MIFTAH LIL ULUM SEBAGAI MEDIATOR …

ISSN 2598-0637 Pembelajaran Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab

82 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

huruf adalah kata selain isim dan fiil dan tidak mempunyai tanda. Contohnya

ظلمات في وتركتم . Keterangan “في " adalah kalimat huruf karena bukan

isim dan bukan fiil serta tidak mempunyai tanda.

Daya tarik pada metode ini adalah disampaikan dengan bahasa

Indonesia, kesimpulan dan rumusan yang sederhana dan praktis, dilengkapi

dengan table, skema, model latihan, desainnya menarik dan materinya

dikombinasikan dengan lagu-lagu yang cocok untuk usia anak-anak. Serta

dilengkapi beberapa metode efektif yang mendukung sistem

pembelajarannya. Metode ini di rancang khusus bagi pemula dalam

pembelajaran gamatika arab, utamanya anak-anak kecil dan dibuat

sedemikian rupa menyenangkan dan mudah bagi mereka untuk mempelajarinya.

Sehingga tidak akan merasa jenuh dengan sistematika nahwu sharaf yang

banyak dan rumit.

Menurut penelitian Anisah (2016) Al-Miftah Lil Ulum terdiri dari

empat jilid dilengkapi dengan Nadhom dan Tashrif dengan komposisi sebagai

berikut:

1. Jilid I

a. Membedakan Kalimat Isim, Fi’il dan Huruf.

b. Menentukan Isim antara Mabni dan Mu’rob.

2. Jilid II

Menentukan Isim antara:

a. Nakirah dan Ma’rifat

b. Mudzakkar dan Muannast

c. Jamid dan Musytaq

3. Jilid III

Menentukan Fi’il antara

a. Mabni dan Mu’rob

b. Mujarrad dan Mazid

c. Lazim dan Muta’addi

d. Ma’lum dan Majhul

e. Shohih dan Mu’tal

Page 6: ANALISIS METODE AL-MIFTAH LIL ULUM SEBAGAI MEDIATOR …

Pembelajaran Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di Indonesia ISSN 2598-0637

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

83

4. Jilid IV

a. Isim-isim yang dibaca Rofa’ (Al-Marfu’at)

b. Isim-isim yang dibaca Nashob’(Al-manhsubat)

c. Isim-isim yang dibaca Jer (Al-makhfudhat)

5. Nadhom

Sebagai pelengkap materi yang berisikan nazdom Al-Miftah yang

disarikan dari Alfiyah Ibn AlMalik dan Nadzom Al-‘Imrithi.

Ditambah lagu materi Al Miftah Lil Ulum.

6. Tashrif

Sebagai pendamping materi Al-Miftah Jilid tiga yang

pembahasannya khusus seputar kalimat fi’il. Kita hanya

menampilkan sembilan wazan penting yang sering dijumpai dalam

kitab-kita kuning.

Berikut ini merupakan daftar lagudan skema rangkuman materi

pada setiap jilidnya :

Tabel 1 Daftar lagu Jilid I

No Judul Lagu Al-Miftah Asal Lagu Vocal/Ket

1 Rukun Kalam Aku yang dulu Tegar

2 Mu’rob dan mabni Kisah Sang Rasul Habib syekh

3 Huruf Jar Tinggal Kenangan Geby

4 Definisi isim-isim Mu’rob Indung-Indung Lagu daerah

Kal-Tim 6 Tanda i’rob isim mu’rob Shalatullah salamullah Wali Band

7 Isim-isim yang lima Balonku ada lima A.T Mahmud

8 Macam-macam illat Caca marica Lagu Nusa

Tenggara 9 Wazan Isim ghoiru

munsharif

Naik Delman Istimewa Trio Kwek-

kwek

Gambar 1.1 Skema Jilid I

Page 7: ANALISIS METODE AL-MIFTAH LIL ULUM SEBAGAI MEDIATOR …

ISSN 2598-0637 Pembelajaran Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab

84 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

No Judul Lagu Al-Miftah Asal Lagu Vocal

1 Isim Makrifat Tombo Ati Opick

2 Isim Mausul Sayonara Trio Kwek-

kwek

3 Dhorof Insya Allah Maher Zain

4 Isim Isyarah Nggak laku-laku Wali Band

5 Kalimat yang menjadi Mudhof Diobok-obok Joshua

6 Tanda perempuan Buleh nekah reng

ta’andhi’

Lagu

Pengamen 7 Isim ‘Adad Aku anak

Indonesia

Joshua

8 Isim Musytaq Baju Baru Dhea Ananda

9 Wazan Isim Musytaq Tol jaenak Koes Plus

Gambar 1.2 Skema Jilid II

Page 8: ANALISIS METODE AL-MIFTAH LIL ULUM SEBAGAI MEDIATOR …

Pembelajaran Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di Indonesia ISSN 2598-0637

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

85

Tabel 3 Daftar Lagu Jilid III

No

Judul Lagu Al-Miftah

Asal Lagu

Vocal

1 Fi’il mu’rob dan mabni Shalatullah salamullah Wali Band

2 Amil Nashob Selamat Ulang Tahun Lagu Nusantara

3 Amil Jazem Muhammmad-ku Haddad Alwi

4 Fiil lima Balonku ada lima A.T Mahmud

5 Huruf-huruf illat Caca marica Lagu Nusa

Tenggara

Gambar 1.3 Skema Jilid III

Tabel 4 Daftar Lagu Jilid IV

No Judul Lagu Al-Miftah Asal Lagu Vocal

1 Isim yang rafa’ dan nashob Serpihan Kayu Alm. Ust. Jefri

2 Mubtada’ boleh nakirah Chlidren of world Yusuf islam

3 Amil nawasikh Allah-Allahu Habib Syech

4 Arti kalimat dhorof Aku punya anjing kecil

Chika koswoyo

6 Tam itu apa ABaTaTsa Wali Band

7 Utawi iku Ya Rasulullah Habib Syech

Page 9: ANALISIS METODE AL-MIFTAH LIL ULUM SEBAGAI MEDIATOR …

ISSN 2598-0637 Pembelajaran Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab

86 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Gambar 1.4 Skema Jilid IV

Page 10: ANALISIS METODE AL-MIFTAH LIL ULUM SEBAGAI MEDIATOR …

Pembelajaran Bahasa, Sastra dan Budaya Arab di Indonesia ISSN 2598-0637

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

87

Target Pencapaian Al-Miftah Lil Ulum

Dalam Al-Miftah Lil Ulum menitik beratkan agar santri dapat

memahami dasar-dasar kaidah Nahwu dan Sharaf pada tingkat dasar

dan mampu membaca kitab Fathul Qarib dengan baik dan benar. Namun

dalam pembelajara Metode Al- Miftah Lil Ulum target yang dapat

dicapai hanya terbatas pada mampu membaca kitab saja. Tidak sampai

pada tahap mengkaji dan mengulas makna dalam konteks.

Hal tersebut disebabkan adanya Al-Miftah Lil Ulum dikhususkan

bagi para pemula nahwu yang hanya diberikan bekal dalam bentuk

ringkasan materi secara umum dan diajarkan dengan mengakusisi

waktu tertentu. Sehingga jika santri ingin memahami kitab fathul

qorib atau kitab karangan salafus shalih lainnya dalam hal selain dari

pada membaca maka dibutuhkan materi lanjutan ditingkat yang lebih

tinggi.

Metode Pembelajaran yang Diterapkan dalam Al-Miftah Lil Ulum

Al-Miftah Lil Ulum dalam penerapan pembelajarannya

menggunakan beberapa metode yang bertujuan untuk memudahkan

mempelajarinya. Antara lain diantaranya adalah :

1. Metode Memahami Dan Menghafal Sesuai

Konteks

Metode Al-Miftah Lil Ulum adalah metode yang pada

dasarnya di khususkan bagi para pemula pembelajar ilmu baca kitab.

Sehingga dalam setiap pembelajarannya dibutuhkan teknik dan cara

yang tepat agar pembelajaran dapat difahami dengan seksama.

Mengingat begitu kompleksnya materi yang dikandung dalam ilmu

nahwu dan sharaf yang syarat akan pembagian. Oleh karena itu dalam

sistem pembelajaran Al-Miftah Lil Ulum lebih menekankan pada

pemahaman yang sesuai dengan konteks materi. Metode ini

Page 11: ANALISIS METODE AL-MIFTAH LIL ULUM SEBAGAI MEDIATOR …

ISSN 2598-0637 Pembelajaran Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab

88 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

digunakan untuk mempelajari materi pada jilid 1 – 4. Berikut sebagian

contoh :

Gambar 2.1 Proses Penyusunan Kalam

Dalam materi berikut ini menjelaskan secara ringkas bahwa

huruf hijaiyah jika disusun akan menjadi sebuah lafadz dan susunan

lafadz akan menjadi sebuah kalimat dan menyusun kalimat

menjadikannya sebuah kalam. Begitupun sebaliknya jika kalam

dipecah atau dipisah-pisah akan terbentuk beberapa kalimat,

kemudian lafadz dan susunan huruf hijaiyah. Contohnya : الحمد لله

(terdiri dari satu kalam yang dapat dipecah menjadi 2 kalimat).

Setelah memahami dasar pembentukan kalam. Kemudian

dilanjutkan pada pengetahuan rukun-rukun (syarat) kalam. Dalam

pembagian rukun kalam yang terbagi menjadi 4, diantaranya:

1. Berupa lafadz

2. Berbahasa arab

3. Tersusun dari 2 kata atau lebih

4. Dapat memahamkan

Gambar 2.2 Rukun-Rukun Kalam

Page 12: ANALISIS METODE AL-MIFTAH LIL ULUM SEBAGAI MEDIATOR …

Pembelajaran Bahasa, Sastra dan Budaya Arab di Indonesia ISSN 2598-0637

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

89

Pada materi dasar ini difahami kemudian dihafalkan sesuai dengan

konteks kalimat yang telah diajarkan oleh guru. Pengetahuan yamh

diberikan juga tidak diperbolehkan keluar dari materi buku (tidak

menyebar luas). Sehingga konsep pemikiran peserta didik akan lebih

menerima hal baru tersebut secara lebih mudah.

2. Metode Pembelajaran Lagu

Untuk lebih menguatkan metode memahami dan

mempelajari sesuai konteks konsep pembelajaran dengan metode lagu-

lagu juga disususn untuk lebih menguatkan pemahaman dan hafalan para

peserta didik. Seperti contoh lagu untuk materi diatas.

No Judul Lagu Al-Miftah Asal Lagu Vocal/Ket

1 Rukun Kalam Aku yang dulu Tegar

Rukunnya kalam dibagi jadi empat

Berupa lafadz dan berbahasa arab

Tersusun harus bisa memahamkan

Itulah rukun-rukunnya kalam

3. Metode 5 jari

Metode 5 jari adalah metode yang digunakan ketika memasuki

materi jilid 2 yang membahas mayoritas mengenai kalimat fiil.

Dalam metode 5 jari ini disajikan materi mudah memahami dan

menghafalkan dhomir. Baik pada segi waqi’ dan penggolongan

bentuk isim.

Gambar 2.3 metode 5 jari

Page 13: ANALISIS METODE AL-MIFTAH LIL ULUM SEBAGAI MEDIATOR …

ISSN 2598-0637 Pembelajaran Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab

90 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

4. Metode Takror Dan Tanya Jawab

Metode takror adalah metode yang digunakan pada peserta

didik yang berada pada tingkatan akhir (kelas taqrib). Dalam metode

ini peserta didik diminta untuk membaca kitab fathul qorib yang tidak

terdapat harokat atau tanda kedudukannya. Kemudian peserta didik akan

diberikan pertanyaan seputar lafadz yang berhubungan dengan materi

pada jilid 1 - jilid 4. Pertanyaan diperbolehkan bersifat individual

ataupun berkelompok tergantung pada sistem yang akan diajarkan

oleh pengajar.

5. Metode Game Inovatif

Untuk memvariatifkan sistem pembelajaran nahwu yang

kompleks dalam Metode Al-Miftah Lil Ulum juga diperbolahkan

untuk menggunakan sistem belajar sambil bermain. Game yang

digunakan pada dasarnya berpacu pada materi-materi jilid 1- jilid 4.

Seperti game benar-salah, bisik-bisik nahwu, kisah seputar nahwu, dsb.

Namun permainan semacam ini tergantung pada inovasi dan kreatifitas

guru.

Al-Miftah Lil Ulum Sebagai Mediator Metode Membaca Kitab

Klasik di Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini

Memandang urgensi ilmu baca kitab bagi kalangan pesantren,

pemilihan terhadap metode yang mengawalnya juga menjadi sesuatu

yang urgensif pula. Sama halnya dengan Pondok Pesantren Terpadu

Al-Yasini yang memandang Metode Al-Miftah Lil Ulum adalah

metode membaca kitab klasik yang sudah sangat sesuai di kalangan

pemula ilmu nahwu dan sharaf. Dengan adanya Metode Al-Miftah Lil

Ulum sebagai media pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

Sehingga dapat mengemas pembelajaran ilmu gramatika dalam wadah

yang menyenangkan dan mudah untuk dipraktekkan di Pondok

Pesantren Terpadu Al- Yasini.

Secara umum kesulitan pertama dalam membaca kitab klasik

adalah ketika si pembaca tidak dapat secara otodidak mengkombinasikan

Page 14: ANALISIS METODE AL-MIFTAH LIL ULUM SEBAGAI MEDIATOR …

Pembelajaran Bahasa, Sastra dan Budaya Arab di Indonesia ISSN 2598-0637

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

91

pengetahuan yang telah ia dapat dalam pembelajaran kemudian

mengaktualisasikan dalan bentuk ucapan. Hal ini terjadi karena

sistem pembelajaran nahwu selama ini terlalu monoton pada satu titik.

Sehingga para peserta didik merasa jenuh ketika mempelajarinya.

Kemudian menggakibatkan ketidakfahaman pada proses pembelajaran.

Berbeda dengan Metode Al-Miftah Lil Ulum, dalam metode ini

menuntut peran aktif peserta didik dalam mempelajari nahwu dan

sharaf. Disamping peran guru sebagai pendamping, peserta didik juga

diajarkan untuk berlomba-lomba meningkatkat kompetensi diri

berdasarkan kualifikasi tingkatan jilid. Hal ini dapat memacu semangat

juang individu untuk menjadi semakin lebih baik lagi. Hasilnya

peserta didik akan merasa tertinggal dengan teman sejawatnya jika

mereka tidak memiliki usaha yang sama.

Berdarkan hasil yang relevan di Pondok Pesantren Terpadu Al-

Yasini Metode Al-Miftah Lil Ulum menghasilkan peserta didik

yang memiliki kompetensi baca kitab di tingkat kelancaran yang

sangat baik dalam membaca kitab fathul qorib. Karena mereka sudah

terlatih dan terasah dengan ilmu nahwu dasar, seperti halnya mereka

yang belajar bertahun-tahun lamanya.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas Metode Al-Miftah Lil Ulum adalah

metode belajar membaca kitab yang aktual. Oleh karena itu, ada

beberapa catatan yang bisa dikemukakan diakhir tulisan ini. Pertama,

Metode Al-Miftah Lil Ulum adalah metode baca kitab yang sesuai untuk

dipelajari bagi tingkat pemula. Hal ini telah dibuktikan oleh telah

dipakainya metode ini sebagai metode membca kitab klasik selain dari

pada tempat metode ini diterbitkan, seperti pada PPT Al-Yasini.

Kedua, dalam Metode Al-Miftah Lil Ulum dipandang menarik karena

menyajikan sistem pembelajaran yang kreatif dan inovatif dengan

berbagai metode pembelajaran. Sehingga dapat menghapus pendapat

Page 15: ANALISIS METODE AL-MIFTAH LIL ULUM SEBAGAI MEDIATOR …

ISSN 2598-0637 Pembelajaran Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab

92 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

mengenai ilmu nahwu dan sharaf yang selama ini dipandang rumit oleh

kalangan pembelajar nahwu. Ketiga, materi dalam Metode Al-Miftah

Lil Ulum tergolong materi yang singkat, praktis dan mudah. Dengan

sistem pembelajaran ini yang menuntut memahami dan menghafal secara

kontekstual, hal ini menjadikan Al-Miftah Lil Ulum tidak akan

monoton dalam pembelajarannya. Sehingga pendidik tidak akan

mengajarkan materi keluar dari buku panduan, dan tidak akan

menambah pemikiran peserta didik yang nantinya dapat mengalihkan

fokus pemikirannya.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Ruslam. (2017). Pengantar Pendidikan Asas Dan Filsafat

Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Al-‘Aridl, Ali Hasan. (1994). Sejarah Dan Metodologi Tafsir. Jakarta :

PT. Raja Grafindo Persada.

Anisah, Luluk. (2016). Metode Baca Kitab “Al-Miftah Lil Ulum

Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan”. Pasuruan : Tanpa

Tempat.

Bahruddin, Uril. (2017). Rekonstruksi Pengembangan Pendidikan

Bahasa Arab. Sidoarjo : CV. Lisan Arabi.

Bogdan, Robert dan Steven Taylor. (1993). Dasar-Dasar Penelitian

Kualitatif. Terj. A. Khozen Afandi. Surabaya: Usaha Nasional.

Moleong, Lexy J. (2005). Metode Penelitian Kualitatif . Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Sholikhah, Khotimatus. (2014). Dinamika Budaya Pendidikan

Pesantren Dalam Menghadapi Era Globalisasi (Studi Kasus

Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan). Tesis

Magisteral, Program Pascasarjana Universitas Islam

Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang.

Qusairy, Ahmad. (2016). Al-Miftah Lil Ulum Mudah Belajar

Membaca Kitab. Pasuruan : Pustaka Sidogiri.