analisis marketing plan hexos

39
Berikut ini adalah contoh Marketing Plan yang akan dianalisis : MARKETING PLAN HEXOS A. Ringkasan Eksekutif Perkembangan industri kembang gula dewasa ini semakin mengalami perkembangan yang siginifikan. Ditandai dengan maraknya perusahaan yang berkecimpung di industri kembang gula, seperti PT. Konimex, Mayora, PT. OT, dan masih banyak lagi. Berjamurnya industri ini dikarenakan potensi pasar yang sungguh menggiurkan, seperti jumlah penduduk yang besar, perilaku konsumen yang berubah-ubah dan lain- lain. Hexos yang merupakan produk keluaran PT. Konimex melalui divisi kembang gula, Nimm’s, menjadi produk yang patut disorot sebagai produk yang cukup berhasil di Indonesia. Denagn STP anak muda, Hexos melakukan persaingan kompetitif antara sesama jenis produk yaitu produk herbal, dan juga terhadap jenis permen lainnya. Permen ini dilepas senilai Rp. 1.500 – Rp. 2.000,- dipasaran yang bermaksud untuk meraih kantong anak muda yang sangat sensitive terhadap harga. Hexos melakukan beberapa strategi produk untuk mampu bersaing dipasaran Indonesia, dengan melakukan diversivikasi produk, promosi melalui berbagai bentuk, dan peningkatan kualitas mutu produk. 1

Upload: fandi

Post on 27-Jun-2015

3.773 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

berikut merupakan analisis dari suatu marketing plan yang saya temukan..yakni marketing plan hexos...

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Marketing Plan Hexos

Berikut ini adalah contoh Marketing Plan yang akan dianalisis :

MARKETING PLAN HEXOS

A. Ringkasan Eksekutif

Perkembangan industri kembang gula dewasa ini semakin mengalami

perkembangan yang siginifikan. Ditandai dengan maraknya perusahaan yang

berkecimpung di industri kembang gula, seperti PT. Konimex, Mayora, PT. OT, dan

masih banyak lagi. Berjamurnya industri ini dikarenakan potensi pasar yang sungguh

menggiurkan, seperti jumlah penduduk yang besar, perilaku konsumen yang berubah-

ubah dan lain-lain.

Hexos yang merupakan produk keluaran PT. Konimex melalui divisi kembang

gula, Nimm’s, menjadi produk yang patut disorot sebagai produk yang cukup berhasil

di Indonesia. Denagn STP anak muda, Hexos melakukan persaingan kompetitif antara

sesama jenis produk yaitu produk herbal, dan juga terhadap jenis permen lainnya.

Permen ini dilepas senilai Rp. 1.500 – Rp. 2.000,- dipasaran yang bermaksud

untuk meraih kantong anak muda yang sangat sensitive terhadap harga. Hexos

melakukan beberapa strategi produk untuk mampu bersaing dipasaran Indonesia,

dengan melakukan diversivikasi produk, promosi melalui berbagai bentuk, dan

peningkatan kualitas mutu produk.

Begitu banyak kekuatan perusahaan ini, sehingga Ia pun mampu bersaing di

industri kembang gula. Namun juga tidak sedikit hambatan dan ancaman seperti

kenaikan harga gula, TDL, dan BBM yang mampu menghambat produksi. Namun, hal

tersebut tidak menjadi kendala, dikarenakan kesempatan yang ada dan didapat

perusahaan Konimex ini sangatlah banyak.

B. Analisis Situasi

1. Situasi Produk

Bisa dibilang permen atau kembang gula adalah satu sub produk makanan

pelengkap yang simpel namun menyimpan potensi pasar yang cukup menggiurkan.

1

Page 2: Analisis Marketing Plan Hexos

Dalam perkembangan sejarah kembang gula di tanah air bisa kita ketahui bahwa life

time suatu brand name produk kembang gula tidaklah panjang.

Patah tumbuh hilang berganti, mungkin itulah perumpamaan yang mungkin pas

kita tujukan untuk pasar kembang gula di tanah air. Begitu satu produk lama mulai

redup di pasaran maka akan muncul produk baru yang akan menggantikan

kedudukannya. Boleh jadi produk kembang gula baru tersebut adalah produk lama

namun di re-lounch dengan kemasan baru bahkan dengan merk baru. Trick and Tip

semacam ini sering dijalankan oleh perusahaan permen di tanah air. Saat ini banyak

sekali macam ragam kembang gula yang ditawarkan di pasaran dan masing-masing

memiliki keunggulan komparatif guna menarik minat konsumen untuk membelinya.

Jikalau kita teliti lebih dalam permen ata kembang gula ini dibagi menjadi 2

kelopok besar yaitu hard candy dan soft candy. Dari dua kelompok besar ini bisa

dipecah atau didifersifikasi lagi menjadi beberapa kelompok kembang gula yaitu :

1. Hard Candy

2. Chewy Gum

3. Soft Candy

4. Liquid Candy

5. Mix Hard and Soft Candy

Untuk pilihan rasa, kembang gula dibagi menjadi :

1. Coffee Candy

2. Fruit Candy

3. Herbal Candy

4. Tea Candy

5. Milk Candy

6. Chocolate Candy

7. Tammarind Candy

Begitu banyak pilihan kembang gula yang ditawarkan di pasaran memang

memberikan satu petunjuk bahwa pasar kembang gula cukuplah manis untuk dicicipi.

Pasalnya dalam pasar permen atau kembang gula saat ini masih memberikan satu

keuntungan yang cukup signifikan bagi para pelaku bisnis ini.

2

Page 3: Analisis Marketing Plan Hexos

Selain itu market share di Indonesia memang cukup besar dalam arti potensi

pasar untuk menyerap produk permen ini sangatlah menjanjikan. Beberapa product

leader permen yang cukup mampu menguasai pasar kembang gula di tanah air tercatat

sebagai berikut :

2. Coffee Candy --> Kopiko

2. Herbal Candy --> Hexos, Golia, Relaxa

2. Fruit Candy --> Sugus, Tango

2. Tammarind Candy --> Gulas,

2. Milk Candy --> Sugus

2. Chocolate Candy --> Alpenliebe

Namun seiring perkembangan jaman, beberapa leader product kembang gula

sedikit demi sedikit tergerus dengan munculnya banyak produk kompetitor baru yang

siap menggantikan kedudukannya, salah satu produk baru unggulan yang cukup

diperhitungkan semisal : Lotte, Tamarind, Milkita, dan masih banyak lagi produk yang

secara kualitas dan kuantitas siap bersaing dengan market leader. Jadi bisa kita

simpulkan, dengan memperhatikan pangsa pasar yang potensial dan banyaknya produk

yang ditawarkan di pasar kembang gula ini menunjukkan bahwa pasar produk ini

cukuplah manis untuk digeluti dan dinikmati.

Perkembangan industri permen saat ini terus mengalami perkembangan. Pada

tahun 2009, perkembangan industri permen meningkat hingga 10-15%

(kapanlagi.com). Hal ini terjadi karena pangsa pasar permen di Indonesia semakin

berkembang dikarenakan adanya isu atau kasus permen asal Cina yang mengandung

melamin. Tindakan ini, menyebabkan industri permen di Indonesia menjadi penyuplai

permen yang memiliki bargaining power yang lebih besar di kawasan Asia dan Eropa.

2. Situasi Harga

Hexos yang tergolong hard candy menjadi produk yang memberikan

keuntungan yang sangat signifikan bagi perusahaan Konimex. Perusahaan melempar

produk hexos ke pasaran dengan harga per sachet Rp. 1.000,-, dan dijual kembali oleh

retail sekitar pada harga Rp. 1.500 – 2.000,-. Harga ini cukup terjangkau oleh

masyarakat terlebih kalangan anak muda yang menjadi target utama Hexos.

3

Page 4: Analisis Marketing Plan Hexos

Biaya tetap dalam memproduksi Hexos itu sendiri mapu menghabiskan sekitar

Rp. 975,-. Oleh karena itu, kita mampu menghitung marjin kontribusi yang didapat

oleh perusahaan tersebut, yaitu dengan mengurangi biaya tetap dengan harga yang

dilempar kepasar, yaitu sebesar Rp. 25,- /sachet. Besarnya tingkat penjualan Hexos

pada tahun 2009 saja untuk daerah Bengkulu saja mampu mencapai 1 hingga 3 juta

kotak (satu kotak terdiri dari 50 pieces Hexos)/bulan.

3. Situasi Persaingan

Analisa pesaing dan bertujuan agar pemasar dapat mengetahui siapa saja yang

menjadi pesaingnya dan bisa menetukan strategi yang akan digunakannya dalam

menghadapi pesaing tersebut.Dengan begini maka diharapkan agar produk pesaing

bisa berhasil saat diluncurkan di pasar.

Seperti yang telah diketahui, bahwa permen dibagi menjadi dua kelompok

besar yaitu, hard candy dan soft candy. Dan Hexos merupakan permen kategori hard

candy. Tingkat persaingan pada industri hard candy ini menjadikan Hexos memiliki

banyak pesaing dikarenakan kebanyakan perusahaan permen bermain pada hard

candy. Ditambah lagi pada produk sejenis,yaitu pada golongan permen herbal. Hexos

yang merupka kategori permen herbal, memiliki beberapa pesaing, seperti Nigella

Candy, permen Antangin, dal masih banyak lagi.

Kompetesi persaingan permen herbal ini, merupakan tantangan berat yang

menjadi ancaman bagi Hexos. Ditambah lagi terhadap golongan hard candy lainnya,

seperti permen produksi PT. Orang Tua ; MintZ, Minis, Blaster, dan Kurang Asem.

Dan juga dari perusahaan Mayora yang memluncurkan produk nya yaitu Kopiko, Kiss,

Tamarin, Plonk. Dan juga permen-permen lainnya yang bergabung dalam industri

hard candy.

Besarnya persaingan di dalam industri permen ini, dalam kurun waktu yang

sangat singkat, mengalami banyak perkembangan. Persaingan menjadi bertambah

ketika jenis soft candy dipasarkan, seperti golongan permen karet, permen coklat dan

lain sebagainya.

Besarnya jumlah penduduk di Indonesia menjadi sumber utama mengapa

industri permen di Indonesia semakin berkembang. Banyak perusahaan yang tumbuh

dan berkembang menjadi perusahaan yang terkemuka, seperti perusahaan Nimms’s

yang menjadi perusahaan divisi permen PT. Konimex. Namun tidak sedikit pula

4

Page 5: Analisis Marketing Plan Hexos

perusahaan permen yang tumbang karena ketidakmampuan produk tersebut dalam

memposisikan produknya.

Kebanyakan perusahaan permen di Indonesia mensegmentasikan produknya

pada batas usia anak-anak hingga anak remaja. Namun ada juga perusahaan yang

sengaja menargetkan produknya untuk kalangan orang dewasa, seperti permen khusus

untuk perokok. Segmentasi yang sedemikan rupa, berfungsi untuk mempermudah

produknya dalam menentukan pasar yang ingin dicapai. Nimm’s yang saat ini masih

menjadi follower dalam industri ini, yang masih membayang-bayangi PT. Orang Tua

yang saat ini menjadi market leader di industri permen, mengambil segmentasi anak

muda sebagai pasar utamanya. Ini dapat dilihat dari beberapa iklan Hexos yang

cenderung mempergunakan aktivitas-aktivitas anak muda. Dan juga event-event yang

dibuat oleh Hexos, seperti pertandingan basket dan cheers di beberapa SMU di

Indonesia. Permen adalah makanan yang bersifat easy to carry, easy to use sehingga

cocok untuk dibawa mereka yang beraktivitas tinggi seperti mereka yang masih duduk

dibangku sekolah dengan segala macam kegiatan mereka.

Dalam tingkatan persaingan yang sangat besar ini, setiap perusahaan harus

mampu membuat startegi yang mampu menjatuhkan atau menyaingi perusahaan yang

lain. Strategi-strategi tersebut dapat berupa startegi penetapan harga, distribusi, dan

promosi.

a. Strategi Harga

Segmentasi psychographical yang dilakukan oleh perusahaan Hexos yaitu

remaja yang sangat sensitive terhadap harga merupakan langkah awal dalam

menggaet konsumen. Harga yang ditawarkan dipasaran yang mudah terjangkau

oleh konsumen, menjadikan daya jual Hexos sangat tinggi.

b. Strategi Distribusi

Peusahaan Nimm’s menyebarkan jumlah produk yang sangat banyak di

pasaran. Ini dimaksudkan untuk menjaga ketersedian produk di seluruh retailer

agar tidak terjadi brand switching yang dimana permen merupakan produk yang

memiliki tingkat perpindahaan merek yang sangat tinggi.

5

Page 6: Analisis Marketing Plan Hexos

c. Strategi Promosi

Startegi promosi merupkan stretgi utama yang sangat sering dilakukan oleh

Hexos. Diantaranya dengan membuat event-event di SMU se-Indonesia. Event ini

dimaksudkan untuk meningkatkan image Hexos dimata konsumennya (remaja)

agar konsumen Hexos tersebut semakin mempercayai bahwa Hexos merupkan

permen anak-anak muda yang memiliki tingkat aktivitas yang tinggi.

Media promosi lainnya yang merupakan media yang mempengaruhi penjualan

Hexos yaitu media iklan. Total belanja iklan Hexos saja pada tahun 2003 mencapai

total 5 miliar. Ini disebabkan media iklan menjadi sangat berpengaruh dalam

peningkatan penjualan Hexos. Salah satu iklan yang terkenal yaitu iklan “Pengen

Jadi Kasir”. Iklan tersebut menegaskan jika kita mengalami gangguan tenggorokan,

Hexos dapat menanganinya.

Karakteristik pesaing yang serupa, menyebabkan tingkat persaingan di industri

permen ini semakin berat. Strategi harga yang sama yang dilakukan oleh bebrapa

perusahaan permen, sedikit menyulitkan Hexos dalam membedakan produknya.

Strategi distribusi pesaing pun serta promosi nya juga hampir sama dengan staregi

yang dilakukan oleh Hexos.

4. Situasi Distribusi

Pada pemasaran retail, terdapat dua bentuk alur distribusi yang sering

digunakan yaitu, alur distribusi pendek dan alur distribusi panjang. Hexos sebagai

produk yang tidak tahan lama, lebih menggunkan system ditribusi panjang. Dapat

digambarkan sebagai berikut :

Pabrik Utama – Gudang Utama – Gudang Cabang (Perusahaan Regional) –

Distributor – Pengecer (Toko, Kampasser) – retailer (Warung)

Jumlah armada distribusi Hexos yang banyak, memudahkan dalam

menyebarkan produknya. Dan ini sangat membantu prosese pemenuhan kebutuhan

konsumen akan permen herbal. Bentuk distribusi lainnya, yang membantu kefektifan

penjualan yaitu dengan media promosi. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya,

Hexos sering mengadakan event-event yang sangat besar, seperti pertandingan basket

diseluruh Indonesia. Ini membangkitkan image Hexos yang merupakan permen anak

muda yang memiliki aktivitas yang sangat tinggi. Media iklan juga mempengaruhi

besarnya peningkatan permintaan. Penulis juga mencoba untuk membuat iklan yang

6

Page 7: Analisis Marketing Plan Hexos

dimana menggunakan konsep yang berbeda namun pada tag line yang sama, yaitu

gangguan tenggorokan. Iklan yang berceritakan hantu yang ingin menakuti-nakuti

pemuda yang sedang tertidur, menimbulkan kesan bahwa kekutan Hexos yang sangat

mampu membantu konsumennya mengatasi masalah tenggorokan. Hantu tersebut

ketika ingin menakuti pemuda tersebut, tiba-tiba kehilangan suara. Pada kondisi

tertidur, pemuda tersebut memberikan Hexos kepada hantu tersebut. Ini menjelaskan

bahwa, Hexos selalu menjadi permen andalan semua orang dengan dramatisasi pemuda

yang selalu membawa Hexos kapanpun dan dimanapun ia berada. Setelah itu, hantu

tersebut memakan hexos tersebut dan tenggorokannyapun kembali baik.

Situasi lingkungan makro pun mempengaruhi alur distribusi yang dilakukan

oleh perusahaan Nimm’s tersebut. Lingkungan tersebut yaitu :

1. Lingkungan Ekonomi

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia akhirakhir ini, membantu

Hexos dalam menjual produknya. Daya beli masyarakat yang semakin tinggi

menjadikan potensi pasar permen semakin tinggi.

2. Lingkungan Politik

Kebijakan pemerintah tentang kenaikan harga BBM per 1 Okt 2005 . Tarif

dasar listrik dan upah buruh minimum berdampak langsung pada semua sektor

industri, terutama pada biaya produksi dan biaya transportasi.

3. Lingkungan Sosial

Faktor – sosial yang terjadi pada masyarakat dapat dilihat secara demografis,

gaya hidup dan juga sikap konsumen terhadap produk dan merek tertentu.

Banyak fitur – fitur produk disesuaikan dengan gaya hidup masyarakat yang

semakin memiliki mobilitas yang tinggi. Sehingga konsumen tidak segan untuk

membelanjakan produknya untuk membantu kegiatan mereka.

4. Lingkungan Hukum

Legalitas hukum yang berkaitan dengan kegiatan operasional di Indonesia, pada

umumnya dipengaruhi oleh lingkup hukum industri dan perdagangan, lingkup

hukum ketenagakerjaan serta lingkup hak atas kekayaan intelektual (HAKI) yang

dapat berupa hak cipta, hak paten dan merek, adapun penjelasannya sebagai

berikut:

1) Izin pendirian perusahaan yang dikeluarkan oleh direktorat kehakiman

pusat Jakarta.

7

Page 8: Analisis Marketing Plan Hexos

2) Tanda izin usaha perdagangan.

3) Nomor pokok wajib pajak (NPWP) yang diteruskan dengan nomor pokok

pengusaha kena pajak (NPPKP).

4) Tanda daftar perusahaan (TDP).

5) Tanda Daftar Industri.

6) Izin merek. Persyaratan izin merek yang harus dipenuhi diantaranya harus

dipublikasikan ke masyarakat selama 4 – 6 bulan. Hal ini untuk menjaga

jika terdapat merek yang sama untuk produk sejenis (Duplikasi yang dapat

membingungkan konsumen).

7) Tanda Barcode (Jika produk dijual di supermarket)

8) Izin Depkes untuk mendapatkan nomor Depkes.

5. Lingkungan Teknologi

Faktor teknologi merupakan faktor yang penting dalam industri, karena pada

dasarnya teknologi semakin memudahkan dan mempercepat proses produksi.

Teknologi yang digunakan dalam industri permen bermacam – macam jenisnya

tergantung seberapa besar dan bagaimana spesifikasi yang dinginkan produsen.

3. Analisis SWOT

Untuk menjabarkan analisis SWOT, sebaiknya kita mengetahui profil singkat

perusahaan, untuk membantu menggambarkan kondisi perusahaan. Sehingga dengan

adanya keterangan tersebut, dapat dilihat apa saja kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman yang dihadapai atau akan dihadapi perusahaan.

1. Profil Perusahaan

PT. Konimex berada di daerah Solo, Indonesia. Perusahaan ini memiliki pabrik

yang memproduksi aneka produk farmasi, makanan kecil, permen dan berbagai produk

lain sejenis. Yng didirikan oleh Djoenaedi Joesoef yang dijuluki maestro

entreupreunership.

Konimex memang bukan perusahaan terbesar di bidangnya. Bukan pula

perusahaan dengan jangkauan menggurita yang beroperasi di berbagai negara.

8

Page 9: Analisis Marketing Plan Hexos

Konimex ‘hanyalah’ perusahaan dari daerah yang produknya mudah ditemukan dari

Sabang sampai Merauke. Walaupun demikian, kepemimpinan Djoenaedi Joesoef

dalam membesarkan Konimex layak dicatat dengan tinta emas.

Sebagai peraih Indonesia Entrepreneur of the Year 2003 dari lembaga prestisius

Ernst & Young, kepemimpinan Djoenaedi Joesoef mendapat tempat terhormat di

negeri tercinta dan meluas sampai negeri manca negara. Jiwa kewirausahaannya

memberi inspirasi tidak saja pada ranah farmasi yang digeluti selama hidupnya, tetapi

juga bagi seluruh masyarakat yang ingin belajar menjadi wirausaha berbasis etika,

moral dan spiritual.

Djoenaedi Joesoef layak mendapat julukan pemimpin unggul. Dimulai dari

toko obat kecil lalu pada 8 Juni 1967 PT Konimex Pharmaceutical Laboratories

didirikan dan sekarang mampu mempekerjakan ribuan karyawan, jelas membuktikan

julukan itu. Menjadi pemimpin unggul memang bukan perkara mudah. Dibutuhkan

beberapa prasyarat yang mana keunggulan sang pemimpin dapat

dipertanggungjawabkan secara moral dan hasil bisnisnya.

James Collins dan Jerry Poras melalui buku spektakulernya yang telah menjadi

‘kitab suci’ pemimpin bisnis, Built to Last, menulis referensi komplet tentang

organisasi unggul. Walaupun Collin dan Poras meneliti tentang organisasi unggul,

tetapi benang merahnya jelas. Organisasi unggul pasti dipimpin oleh pemimpin unggul.

Berdasar kajian Collin dan Poras, ada lima karakter utama yang dimiliki oleh

Djoenaedi Joesoef dalam memimpin Konimex, yaitu :

1. mempunyai visi yang besar, berani dan mengagumkan,

2. memiliki budaya perusahaan kuat,

3. selalu berjuang untuk mencapai kesempurnaan mutu,

4. mempunyai mentalitas berspektrum lebar,

5. jiwa kewirausahaan untuk selalu berinovasi

2. Diversivikasi Perusahaan Konimex

a. Farmasi

Divisi farmasi merupakan tulang punggung Konimex. Saat ini memiliki 59

merek produk. Kalau pada mulanya hanya memproduksi obat-obat bebas

(OTC), kini Konimex juga mengembangkan obat-obat dengan resep dokter

9

Page 10: Analisis Marketing Plan Hexos

(Ethical) serta produk nonkuratif, antara lain vitamin. Dari sediaan semula

hanya tablet, kini Konimex memiliki berbagai variasi sediaan, seperti, sirup,

salep, krim, kapsul, serta tablet effervescent. Beberapa merek produk farmasi

Konimex yang populer di masyarakat, antara lain Konidin, Inza, Inzana,

Paramex, Termorex, Fit-Up, Feminax dan Braito.

b. Kembang Gula

Kembang gula menjadi pilihan pertama, ketika Konimex melakukan

diversifikasi usaha ke industri makanan sehat pada tahun 1980. Konimex

membangun perusahaan divisi lain yaitu Nimm’s. Selain karena faktor peluang

pasar, pilihan ini juga dengan mempertimbangkan bahwa manajemen produksi

kembang gula tak jauh berbeda dengan farmasi. Divisi kembang gula Nimm's

ini sejak berdiri telah dilengkapi dengan mesin-mesin canggih dan mutakhir,

untuk mengantisipasi perkembangan permintaan pasar - terutama pangsa

remaja yang dinamis. Hingga kini, Nimm's telah mengembangkan bermacam

bentuk kembang gula, antara lain hard candy, chewy candy, deposit candy, dan

compressed candy. Inovasi dalam hal rasa juga telah menghasilkan berbagai

variasi kembang gula rasa unik. Saat ini Nimm's memiliki 11 merek, antara lain

Hexos, Nano-Nano, Mr.Sarmento, Eski, dan Frozz.

c. Produk Alami

Semakin tingginya biaya kesehatan serta timbulnya kesadaran bahwa tidak

semua penyakit dapat disembuhkan dengan pengobatan modern, menumbuhkan

kecenderungan di masyarakat untuk mencari pengobatan alternatif. Pengobatan

alternatif antara lain dengan memanfaatkan dan melestarikan apa yang telah

disediakan oleh alam - going to nature. Kecenderungan masyarakat tersebut

mendorong KOnimex untuk melakukan penelitian dan pengembangan produk

kesehatan yang berbasiskan bahan-bahan alami. Direncanakan, dalam waktu

dekat produk-produk alami ini dapat beredar di masyarakat untuk melengkapi

sediaan produk Konimex.

d. Makanan Ringan

Pertumbuhan usaha kembang gula yang menggembirakan, memperbesar

keyakinan Konimex bahwa pemekaran usaha ke industri makanan merupakan

langkah tepat. Sehingga, pada tahun 1993 Konimex mendirikan PT Solonat,

10

Page 11: Analisis Marketing Plan Hexos

perusahaan yang memproduksi makanan ringan, khusus dari bahan kacang-

kacangan yang sangat digemari kaum muda. Produk-produk cemilan Solonat

yang populer antara lain, Ono Nuts dan Lekker. Langkah pengembangan

Kelompok Usaha Konimex berlanjut dengan berdirinya Sobisco pada tahun

1994. Sobisco adalah pabrik biskuit dan coklat yang dilengkapi dengan fasilitas

mesin-mesin canggih berkapasitas besar. Di antara produk-produk Sobisco

yang terkenal di masyarakat, antara lain Snips, Snaps, Wafero, Tini Wini Biti

dan Kido. Secara keseluruhan, kedua pabrik makanan tersebut kini telah

memiliki 15 merek produk.

3. Strenghts

Perusahaan Konimex memiliki pengalaman hingga lebih dari 30 tahun.

Sepanjang perjalanan ini, perusahaan Konimex terus belajar dan menambah

pengalamannya dalam berkecimpung dalam industri farmasi, kembang gula dan lain

sebagainya. Pengalaman yang diambil dari perjalanan usia perusahaan tersebut,

menjadi kekuatan yang dapat mendukung maju kembangnya perusahaan. Perusahaan

akan lebih mudah mengenali adanya masalah dan serta pemecahaannya. Ini akan

menimbulkan kepercayaan dari konsumen Konimex secara umum dan Hexos pada

khususnya. Umur yang panjang ini juga, mampu menciptakan kekuatan merek atau

brand power pada konsumen Konimex tersebut. Kekuatan merek mampu menciptakan

persepsi konsumen yang akan mampu mengundang pembelian. Kekuatan merek Hexos

pun semakin menguat seiring berjalannya waktu yang sangat panjang. Strategi

diversivikasi produk yang dilakukan Hexos (permen herbal) menjadikan daya saing

Hexos yang semakin kuat karena perusahaan permen terbesar saat ini yaitu PT. Orang

Tua belum memproduksi permen jenis herbal. Hal ini menjadikan posisi Hexos sebagai

permen herbal semakin kuat.

Konimex, yang dipimpin oleh Djoenaedi Joesoef, semakin menambah daya

tahan akan serangan perusahaan lain. Djoenaedi Joesoef mendapatkan julukan

pemimpin andalan versi Indonesia Entrepreneur of the Year 2003 dari Ernst & Young,

menguatkan posisi Konimex menjadi perusahaan yang besar. Hal ini membantu

perusahaan dalam mengatasi persaingan yang ada di industri farmasi dan lain

sebagainya. Seperti yang telah diuraikan diatas, kemampuan pemimpin akan

membantu perkembangan karakter perusahaan. Pemimpin unggul seperti Djoenaedi

11

Page 12: Analisis Marketing Plan Hexos

Joesoef, memiliki lima karakter yang membangun Konimex sebagai perusahaan yang

kuat. Lima karakter tersebut yang juga merupkan kekuatan perusahaan Konimex

adalah :

 Karakter pertama, mempunyai visi yang besar, berani dan mengagumkan. Visi

Djoenaedi Joesoef adalah membuat obat murah yang terjangkau masyarakat luas. Obat

murah tersebut harus mudah didapat dan selalu tersedia di pasar. Maka lahirlah obat

kemasan isi empat dengan fungsi yang tidak kalah dibandingkan dengan obat resep

dokter berharga mahal. Dari tangan Djoenaedi Joesoef muncul merek kuat semacam

Paramex, Inza, Inzana, Konidin yang sampai sekarang menjadi benchmarking obat

murah sejenisnya.

Kedua, memiliki budaya perusahaan kuat. Budaya perusahaan pada dasarnya

adalah praktik dari nilai-nilai yang menjadi acuan perusahaan bersangkutan. Dapat

dipastikan hampir semua perusahaan mempunyai nilai-nilai ideal seperti disebut dalam

profil perusahaan atau pernyataan visi dan misi. Namun, nilai-nilai ideal tersebut sering

mampat dalam pelaksanaan lantaran tidak ada konsistensi dari manajemen (pemilik,

CEO dan direksi). Atau yang lebih parah tidak ada contoh peran dari pihak

manajemen.

Hal demikian tidak berlaku di Konimex. Cara Djoenaedi Joesoef memimpin

dan perilaku pribadi sehari-harinya membentuk budaya perusahaan kuat di Konimex.

Nilai-nilai utama perusahaan dapat dengan mudah dipraktikkan dan menjadi perilaku

seluruh karyawan Konimex karena contoh dari sang pemilik sekaligus CEO-nya.

Ketiga, selalu berjuang untuk mencapai kesempurnaan mutu. Wacana mutu

yang bergulir sejak 80-an mendapat tempat tersendiri bagi Djoenaedi Joesoef. Beliau

berpendapat bahwa mutu produk, manusia (karyawan) dan pemimpin merupakan

keunggulan kompetitif bagi perusahaan dalam bersaing merebut pasar. Menjadi tidak

mengherankan walaupun Konimex beroperasi dari Solo tetapi kaidah-kaidah bisnis

yang bersinggungan dengan kesempurnaan mutu menjadi wacana utama manajemen

Konimex. Tidak segan Konimex menggelontorkan dana dalam jumlah besar untuk

memenuhi standar mutu internasional. Alhasil produk Konimex dapat dipastikan

berkualitas. Dalam sejarah perusahaan, nyaris tidak terdengar keluhan atau protes besar

dari konsumen karena konsumen semakin buruk kesehatannya setelah menelan

Paramex.

Keempat, mempunyai mentalitas berspektrum lebar. Inti dari karakter empat

ini-meminjam pendapat Stephen Covey-adalah mentalitas berkelimpahan untuk

12

Page 13: Analisis Marketing Plan Hexos

berbuat baik kepada karyawan, konsumen, pemasok, pengatur (pemerintah) serta

lingkungan (manusia dan alam). Djoenaedi Joesoef percaya bahwa hukum kelimpahan

yaitu ketika memberi berlebih akan mendapat keuntungan berlebih akan berjalan

dengan sempurna.

Berpedoman pada hukum kelimpahan ini Djoenaedi Joesoef selalu

memperhatikan tetesan keringat dari karyawannya untuk mendapat upah jauh dari

layak sesuai dengan levelnya. Atau tanggung jawab sosial perusahaan dalam bentuk

pemberdayaan masyarakat sekitar dengan cara menjadi pemasok di Konimex.

Kelima, jiwa kewirausahaan untuk selalu berinovasi. Ada banyak inovasi

produk yang dihasilkan oleh Konimex. Tanpa harus mengulang bentuk inovasi tersebut

yang sering dibahas di media massa, penghargaan Indonesia Entrepreneur of the Year

2003 dari Ernst & Young membuktikan bagaimana sebagai seorang wirausaha

Djoenaedi Joesoef selalu berinovasi untuk memberikan produk terbaik kepada

konsumennya.

Kekuatan lainnya yang dimiliki oleh Konimex, yaitu dengan memiliki system

promosi yang kuat. Konimex membelanjakan anggaran untuk periklanan mencapai 5m.

Ini untuk menguatkan perusahaan dalam memposisikan produk-produknya. Seperti

iklan Hexos yang selalu menggunakan anak muda dalam pembuatan iklannya. Ini

dikarenakan segmentasi dan target Hexos yang menujukan pemuda. Kekuatan

distribusi perusahaan yang sangat baik, juga membantu Konimex membangun citra

nya sebagai perusahaan yang besar. Lengkapnya fasilitas operasional membantu

karyawannya dalam menyebarkan produknya. System distribusi perusahaan yang

teratur atau sistemik, menjadi factor penyebab produk Konimex termasuk Hexos

gampang ditemui di seluruh Indonesia sehingga membantu mengurangi brand

switching konsumen Hexos.

Desain kemasan produk Konimex seperti Hexos pun mampu menjdi pilar

kekutan yang membantu perusahaan menjaga loyalitas konsumen. Tidak seperti

permen lainnya, hexos menggunkan bungkus luar sebagai pembungkus permen, dan

bungkus sachet untuk membungkus permen-permen yang ada didalamnya. Ini akan

menjamin mutu produk, yang kita ketahui bahwa permen sangat rentan pada kondisi

cuaca. Sehingga dengan adanya desain kemasan seperti ini, akan membantu menjamin

mutu produk tetap terjaga.

13

Page 14: Analisis Marketing Plan Hexos

4. Weakness

Setiap perusahaan tentunya juga memiliki kelemahan-kelemahan yang akan

menyulitkan perusahaan dalam menjajkan produknya. Dari sekian banyak kekuatan

yang dimiliki Konimex, terdapat bebrapa kelemahan yang diidentifikasikan karena

terlalu banyak nya divisi perusahaan yang dikelola, sehingga tidak sepenuhnya 100%

mampu memberikan hal yang terbaik.

Untuk produk Hexos, sangat sedikitnya informasi tentang permen Hexos

tersebut. Walaupun Hexos termasuk produk nondurable (tidak tahan lama) dan

memiliki keterlibatan rendah atau low involvement, sebaiknya perusahaan memberikan

informasi-informasi tentang produk tersebut. PT. Konimex hanya membuat sumber

informasi umum melalui satu-satunya web, yaitu www.konimex.com. Padahal kita

mengetahui bahwa, Hexos merupakan produk Nimm’s yang dinaungi oleh perusahaan

Konimex. Orang-orang yang tidak memiliki awareness terhadap produk ini, hanya

akan mengetahui bahwa Hexos merupakan produk dari Nimm’s, bukan produk

perusahaan yang sangat besar di Indonesia, yaitu Konimex.

Kelemahan lainnya untuk seputar produk Hexos yaitu jenis produk itu sendiri.

Seperti yang telah dijelaskan, permen merupakan jenis nondurable goods. Ketidak

tahanan produk ini, akan membuat batas loyalitas yang singkat antara konsumen

dengan produknya. Konsumen tidak akan memperdulikan lagi akan produk tersebut

ketika produk tersebut habis dikonsumsi. Tidak adanya memori fisik yang akan

tertinggal ketika konsumen ingin melakukan pembelian untuk produk permen.

Konsumen hanya memiliki memori abstrak di fikirannya yang seketika akan

mengalami perubahan. Ditambah lagi permen merupakan produk jenis low

involvement.

Bentuk kelemahan produk Hexos ini juga terlihat dari varian produk yang

beredar dipasaran. Pada situs www.konimex.com, terdapat empat (4) varian produk

Hexos. Tidak adanya varian yang seperti tertera pada situs itu, akan menyebabkan

kejenuhan konsumen akan produk yang tidak bervariasi. Sedangkan kita mengetahui

bahwa konsumen lebih cenderung melakukan pencarian variasi (variety seeking).

Tingkat kejenuhan konsumenpun semakin meningkat, ketika dihadapkan pada

kemasan Hexos yang jarang sekali mengalami perubahan. Hexos hanya melakukan tiga

(3) kali perubahan desain produk dari tahun 1980 hingga 2010 atau sekitar 30 tahun.

Tidak ada penyegaran produk atau refreshing terhadap desain tersebut.

14

Page 15: Analisis Marketing Plan Hexos

5. Opportunity

Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar, yaitu sekitar 231 juta jiwa,

dengan jumlah penduduk usia 19 – 24 tahun (anak muda) berkisar 43 juta jiwa.

Ditambah lagi dengan jumlah remaja dibawah umur 19 tahun, yang semuanya menjadi

target Hexos, menjadikan peluang bisnis ini semakin besar. Target konsumen yang

berlimpah, akan mampu menjadi pemasok keuntungan bagi perusahaan. Ini juga

ditambah dengan jumlah pendapatan perkapita Indonesia tahun 2009 mengalami

peningkatan. Walaupun harga permen tidak terlau mempengaruhi pendapatan, namun

setidaknya ini merupakan peluang yang sangat baik yang harus dimanfaatkan oleh

perusahaan.

Perilaku konsumen yang sering berpindah-pindah dikarenakan kategori produk,

juga merupkan peluang bagi Hexos dalam menggaet konsumennnya. Tersedianya

produk (stock ready) ketika produk lain yang diinginkan konsumen tidak tersedia, akan

membuka peluang konsumen tersebut melakukan perpindahan merek menuju Hexos.

Perilaku konsumen terlebih anak muda yang menyukai produk easy carry and easy

use, menjadikan Hexos mampu menjadi produk yang diharapkan. Ditambah lagi,

permen merupakan produk yang mudah sekali diterima oleh masyarakat. Ini akan

mempermudah Hexos dalam melakukan ekspansi produk keseluruh pelosok negri.

Peluang lainnya yang dilihat Hexos adalah banyaknya event-event yang

dilakukan oleh sekolah-sekolah di Indonesia. Ini dapat dijadikan ajang promosi yang

dilakukan oleh perusahaan. Banyaknya kegiatan sekolah, seperti basket, futsal, dan lain

sebagainya, dapat membantu perusahaan dalam memperkenalkan Hexos di pasaran dan

anak muda sebagai target utama.

Industri permen merupakan industri yang cukup sulit untuk dimasuki. Sehingga

peluang pesaing baru untuk munculpun akan berkurang. Ini merupakan kesempatan

perusahaan untuk dengan leluasa mengeksplorasi pasar dan untuk menambah market

share. Ditambah lagi dengan adanya isu permen yang mengandung melamin dari Cina,

semakin membuka lebar kesempatan perusahaan. Isu melamin ini berpengaruh besar

terhadap industri permen dunia. Dikarenakan isu ini, Indonesia menjadi pemasok

permen utama untuk kawasan Asia dan Eropa. Kesempatan ini dapat digunakan Hexos

untuk memasuki pasar Internasional.

15

Page 16: Analisis Marketing Plan Hexos

6. Threats

Perilaku konsumen yang mudah berpindah tersebut pun mampu menjadi

ancaman bagi perusahaan. Kategori produk permen akan cenderung membangun sifat

konsumen untuk berpindah kelain hati. Ditambah lagi jika ada pesaing baru ataupun

produk baru yang muncul dipasaran. Kecendrungan mencoba produk baru, akan

menjadi ancaman yang sangat vital bagi siklus produk tersebut.

Ancaman lain yang muncul adalah ketika munculnya produk baru yang serupa

dengan produk Konimex tersebut. Misalnya saja muncul permen herbal baru yang

memiliki STP yang sama. Ini akan menjadi pesaing yang cukup berat karena memiliki

karakter yang sama.

Bentuk rintangan yang lainnya adalah biaya produksi yang semakin meningkat.

Yaitu tarif dasar listrik (TDL) yang rencananya naik 15% pada tahun 2010. Ini akan

menambah biaya produksi yang mampu menjadikan harga produk menjadi naik.

Ditambah lagi dengan harga gula yang semakin melambung tinggi. Padahal bahan

baku utama permen adalah gula, sehingga perusahaan pun harus mencari alternative

untuk mengatasi masalah ini. Serta harga BBM untuk industri juga dinaikkan.

Kebijakan pemerintah ini menjadi ancaman bagi perusahaan seperti Konimex.

5. Pemecahan Masalah

Dari analisa di atas, tdapat kita temukan bebrapa penyelesaian dari setiap

masalah yang ada, yaitu :

a. Membuat sumber informasi penting tentang perusahaan dan

produk terkait. Ini akan membantu konsumen mengenali

perusahaannya dalam pembentukan kepercayaannya terhadap

produk perusahaan tersebut.

b. Meningkatkan mutu produk untuk mengurangi tingkat brand

swcthing konsuemen. Ini dikarenakan jika Hexos memiliki mutu

yang sangat baik, kemungkinan besar akan membantu

pembentukan loyalitas konsumen.

c. Mendesain kemasan Hexos yang sudah sangat lama tidak

mengalami pembaharuan, serta menambah jenis varian yang

tersedia dipasaran agar konsumen dapat menemukan kenikmatan

produk tersebut.

16

Page 17: Analisis Marketing Plan Hexos

d. Mempertahankan harga, system distribusi, promosi, dan kinerja

perushaan agar dapat terus bersaing di industri permen ini.

e. Mencari alternative bahan baku perusahaan agar tidak tergantung

terhadap pasokan bahan baku dipasaran. Mungkin dengan cara

membuat perkebunan tebu sendiri, dan juga mengelola sendiri

dengan mengurangi belanja iklan yang sangat besar. Karena

situasi pasar bahan baku gula saat ini sangat tidak mendukung

industri kembang gula.

f. Mencari BBM alternative untuk menunjang industri kembang

gula. Tebu dapat dijadikan bahan baker alternative seperti yang

dilakukan oleh Negara Brasil.

g. Lebih meningkatkan penelitian terhadap egala bentuk yang

mampu menunjang produksi perusahaan.

17

Page 18: Analisis Marketing Plan Hexos

HASIL ANALISIS MARKETING PLAN

Berdasarkan deskripsi dan susunan Marketing Plan pada Appendix A (Hartline :

639), maka berikut hasil analisis dari Marketing Plan Hexos :

1. Bagian pertama ( Ringkasan eksekutif )

Di dalam marketing Plan, Ringkasan Eksekutif merupakan ringkasan dari

keseluruhan suatu marketing Plan. Pada Marketing Plan Hexos, telah terdapat

tujuan/sasaran (berupa STP) walau kurang mendetail karena hanya disebut STP

merupakan anak muda, seharusnya lebih diperjelas lagi mengenai tujuan dan sasaran

secara umum misalnya bertujuan untuk menguasai pasar kembang gula di seluruh

Indonesia pada tahun 2011 dengan sasaran meningkatkan market share sejumlah

20% dan lain sebagainya, kemudian pada bagian ringkasan eksekutif telah terdapat

elemen strategi, masalah dalam implementasi, serta hasil yang diharapkan.

2. Bagian kedua ( Analisis situasi )

Pada poin A, sesuai susunan seharusnya merupakan analisis situasi lingkungan

internal, namun pada marketing plan tersebut tidak terdapat ulasan yang

menunjukkan tujuan dan sasaran secara umum, ulasan strategi dan performa, ulasan

tentang sumberdaya organisasi saat ini dan pengantisipasiannya, maupun ulasan

tentang isu budaya dan structural saat ini dan pengantisipasiannya.

Misalnya dapat dimasukkan : Review mengenai tujuan dan sasaran

Saat ini perusahaan Hexos bertujuan untuk menjadi leader dalam pasar kembang

gula di tahun 2010, perusahaan tersebut menetapkan sejumlah sasaran dalam

pencapaian tujuan tersebut, antara lain dengan meningkatkan pangsa pasar sejumlah

20% dan upaya dalam meningkatkan brand awareness konsumen melalui promosi

baik di media elektronik maupun pada saluran distribusi. Apalagi pada saat ini

produk convenience seperti kembang gula (permen) menjadi komoditi yang tak

dapat dipisahkan dari gaya hidup masyarakat terutama kawula muda.

18

Page 19: Analisis Marketing Plan Hexos

Review mengenai strategi pemasaran dan performa

Pada strategi harga, Hexos menawarkan produknya dengan harga yang mudah

terjangkau oleh konsumen sehingga menjadikan daya jual Hexos sangat tinggi.

Kemudian pada strategi distribusi, Peusahaan Nimm’s menyebarkan jumlah

produk yang sangat banyak di pasaran. Ini dimaksudkan untuk menjaga ketersedian

produk di seluruh retailer agar tidak terjadi brand switching.

Untuk strategi promosi, selain Hexos mengadakan even-even untuk remaja SMU

di Seluruh Indonesia, Hexos juga menggunakan media iklan dalam menarik

konsumennya.

Namun untuk strategi produk, Hexos sendiri merupakan bagian dari diversifikasi

dari produk yang terdapat pada divisi kembang gula Nimms, sehingga tidak

terdapat strategi yang spesifik selain perubahan desain kemasan dengan warna

yang tidak berubah.

Dengan kata lain strategi harga, strategi distribusi dan strategi promosi pada

produk Hexos telah berjalan dengan baik, dan hanya strategi produk yang kurang

berhasil karena kurang dispesifikan.

Pada poin B, berdasarkan susunan seharusnya berisi analisis lingkungan pelanggan

yang di dalamnya terdapat deskripsi tentang siapa pelanggan potensial saat ini, apa

yang dilakukan pelanggan dengan produk perusahaan tersebut, lokasi pembelian

produk tersebut, waktu pembelian produk, alasan memilih produk, dan alasan

mengapa pembeli yang potensial tidak membeli produk tersebut. Namun pada

marketing plan hexos, tidak terdapat penjelasan secara spesifik mengenai ulasan-

ulasan tersebut.

Misalnya dapat diisi sebagai berikut:

Pelanggan potensial dari produk Hexos saat ini saat ini adalah kalangan para remaja

yang pada umumnya didominasi oleh pelajar SMU.

Produk Hexos seringkali dikonsumsi para remaja untuk kebutuhan sehari-hari

mereka ketika mereka harus bersosialisasi di sejumlah acara dengan teman

sepergaulannya.

Waktu pembelian produk Hexos tidak terbatas, karena produk bersifat convenience,

sehingga bisa kapan saja dibeli oleh konsumen.

19

Page 20: Analisis Marketing Plan Hexos

Produk Hexos dijual di sejumlah supermarket, minimarket bahkan penjual eceran di

pinggir jalan pun banyak yang menjual permen Hexos.

Produk Hexos banyak dipilih karena Hexos mempunyai khasiat dalam menyegarkan

nafas dan melehakan tenggorokan, selain itu harganya juga terjangkau dan mudah

untuk memperolehnya

Namun seringkali pelanggan potensial tidak membeli produk Hexos, apabila pada

suatu saat toko tersebut kehabisan stock ataupun bias juga akibat adanya produk

kembang gula sejenis yang memiliki varian rasa dan kemasan yang lebih menarik.

Pada poin C, yang merupakan Analisis lingkungan pelanggan, pada dasarnya telah

dijabarkan pada marketing plan tersebut yang meliputi ulasan mengenai kompetisi,

pertumbuhan dan stabilitas ekonomi, politik, sosial, hukum, dan teknologi, hanya

saja posisinya masih acak.

3. Bagian ketiga ( Analisis SWOT )

Pada Marketing Plan Hexos tersebut telah dijelaskan secara detail mengenai

Strength, Weakness, Opportunities, dan kelemahan dari produk perusahaan tersebut,

bahkan terdapat profil singkat perusahaan dan gambaran dari diversivikasi yang

telah dilakukan oleh perusahaan untuk masing-masing produknya.

Kelemahan dari analisis SWOT pada marketing plan Hexos yakni tidak terdapatnya

Matriks SWOT berupa tabel yang didalamnya memuat angka-angka untuk masing-

masing elemen (strength, weakness, oppurtunities, threats) untuk mengukur sejauh

mana posisi perusahaan ditinjau dari keempat elemen tersebut.

Kemudian untuk masalah pengembangan keunggulan kompetitif, dalam arti kata

penjabaran solusi yang dapat diberikan oleh perusahaan untuk mengubah weakness

(kelemahan) menjadi strength (kekuatan), dan mengubah threats (ancaman) menjadi

opportunities (peluang), telah dijelaskan pada marketing plan tersebut pada bagian

akhir (pada pemecahan masalah), hanya saja posisinya masih acak.

Pada marketing plan tersebut juga telah dijelaskan mengenai strategi focus

perusahaan, yakni melalui diversifikasi produk, hanya saja posisinya tidak beraturan.

20

Page 21: Analisis Marketing Plan Hexos

4. Bagian ke 4 ( Tujuan dan Sasaran Pemasaran )

Pada marketing plan Hexos, belum terdapat tujuan dan sasaran pemasaran secara

Spesifik. Seharusnya hal ini dicantumkan, karena unsur ini merupakan hal yang

sangat urgen di dalam suatu marketing plan. Misalnya dapat ditulis :

Tujuan : Menguasai pasar kembang gula (permen) di seluruh Indonesia

Sasaran 1 : Meningkatkan penjualan 20 persen sepanjang tahun 2011

Sasaran 2 : Meningkatkan brand awareness pelanggan secara sustainable selama

tahun 2011

5. Bagian ke 5 ( Strategi Pemasaran )

Strategi pemasaran yang meliputi : Price, Promotion, and Distribution telah diuraikan

dengan jelas pada Marketing Plan tersebut, hanya saja posisinya yang masih tidak

berurutan. Namun, strategi produk pada marketing plan Hexos kurang dijabarkan

secara spesifik.

6. Bagian ke 6 (Implementasi Pemasaran)

Pada poin A di bagian ke 6, seharusnya terdapat Isu Struktural yang didalamnya

mendeskripsikan pendekatan pengimplementasian strategi pemasaran secara

keseluruhan, kemudian hal-hal apa saja yang dibutuhkan perusahaan dalam

mengimplementasikan strategi tersebut, serta deskripsi akan perlunya aktivitas

pemasaran internal yang mencakup pelatihan karyawan, pemberian motivasi

karyawan dalam mengimplementasikan strategi, dan lainnya.

Pada poin B seharusnya terdapat aktivitas pemasaran taktis, namun pada marketing

plan Hexos sama sekali tidak dicantumkan, contoh sebenarnya adalah sebagai berikut

Aktivitas spesifikPihak / departemen

yang bertanggungjawab

Biaya(dalam $)

Waktu penyelesaian

21

Page 22: Analisis Marketing Plan Hexos

Aktivitas Produk1. Menyelesaikan pengemasan dan desain label2. Pelatihan tenaga produksi3. Memproduksi kemasan4. Produksi berjalan

Marketingdan

R & D

$ 10,000

$ 5,000$ 50,000$ 100,000

Maret minggu ke1Maret minggu ke2Mei minggu ke3Mei minggu ke4

Aktivitas Distribusi1. Menyelesaikan masalah distribusi dengan retailer perusahaan jasa vending2. Pengiriman produk ke gudang dan pusat distribusi3. Pengiriman produk ke retailer

Marketing

$ 10,000

$ 8,000

$ 6,000

Maret minggu ke3

Mei minggu ke4

Mei minggu ke4

Aktivitas Harga1. Pemberian diskon 10% pada jumlah 300 pack yang terjual

2. Pemberian diskon 15% pada jumlah 400 pack yang terjual

$ 2,000 Mei minggu ke4

Aktivitas Promosi1. Menyelesaikan pembuatan website khusus Hexos2. Launching website Hexos3. Pengiklanan pada televisi4. Pengiklanan online5. Promosi pada toko atau pusat distribusi6. Pemberian free trial setiap pembelian 1 pack

Webmaster dan Marketing

Webmaster dan MarketingMarketing+Wholesaler

Marketing+WholesalerMarketing+Wholesaler

Marketing+Wholesaler

$ 5,000

$ 5,000

$ 100,000

$ 5,000$ 7,000

$ 6,000

Maret Minggu ke2

Maret Minggu ke3Mei Minggu ke4

Mei Minggu ke4April Minggu ke4April Minggu ke4

TOTAL $ 322,000

7.Bagian ke 7 ( Evaluasi dan Kontrol )

Pada poin A (Kontrol Formal)

22

Marketing dan Wholesaler

Mei minggu ke4

$ 3,000

Marketing dan Wholesaler

Page 23: Analisis Marketing Plan Hexos

Marketing Plan Hexos sama sekali tidak mendeskripsikan pengendalin input, dengan

kata lain yakni hal-hal yang harus ada sebelum marketing plan dapat

diimplementasikan, contohnya yakni sumberdaya keuangan, pengeluaran modal,

penambahan R n D dan penambahan sumber daya manusia.

Selanjutnya pada marketing plan Hexos tersebut juga tidak terdapat pengendalian

proses yang akan dibutuhkan selama menjalankan marketing plan, contohnya meliputi

pelatihan manajemen, evaluasi karyawan, system kompensasi, dan lain sebagainya.

Selain itu tidak terdapat deskripsi dari jenis pengendalian output yang akan digunakan

untuk mengukur performa pemasaran dan membandingkan sasaran pemasaran lainnya

selama dan sesudah menjalankan marketing plan.

Pada poin B (Kontrol Informal)

Pada marketing plan Hexos tidak diuraikan isu yang terkait dengan pengendalian

karyawan pribadi yang dapat mempengaruhi pengimplementasian strategi pemasaran.

Selain itu tidak terdapat deskripsi yang berhubungan dengan pengendalian sosial

karyawan yang juga turut mempengaruhi pengimplementasian strategi pemasaran.

Tak hanya itu, pada marketing plan hexos juga tidak terdapat deskripsi yang berkaitan

dengan permasalahan budaya perusahaan yang mempengaruhi pelaksanaan strategi

pemasaran.

Pada Poin C (Jadwal pelaksanaan dan Timeline)

Seharusnya terdapat jadwal pelaksanaan dan timeline seperti pada contoh berikut:

23

Page 24: Analisis Marketing Plan Hexos

Bulan Maret April Mei

Minggu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4Aktivitas Produk Menyelesaikan pengemasan dan desain label

Pelatihan tenaga produksi

Memproduksi kemasan

Produksi berjalan

Aktivitas DistribusiMenyelesaikan masalah distribusi dengan retailer perusahaan jasa vending

Pengiriman produk ke gudang dan pusat distribusi

Pengiriman produk ke retailer

Aktivitas HargaPemberian diskon 10% pada jumlah 300 pack yang terjual

Pemberian diskon 15% pada jumlah 400 pack yang terjual

Aktivitas Promosi (IMC)Menyelesaikan pembuatan website khusus Hexos

Launching website Hexos

Pengiklanan pada televisi

Pengiklanan online

Promosi pada toko atau pusat distribusi

Pemberian free trial setiap pembelian 1 pack

Poin D ( Audit Pemasaran )

Pada Marketing Plan tersebut tidak terdapat penjelasan tentang bagaimana aktivitas

pemasaran tersebut akan dimonitoring.

24

Page 25: Analisis Marketing Plan Hexos

Selain itu tidak terdapat deskripsi bagaimana hasil audit ditunjukkan, termasuk pihak

yang bertanggungjawab dalam melakukan audit.

Kemudian harus ada tindakan yang dilakukan ketika strategi pemasaran tidak sesuai

dengan ekspektasi, dan juga bagaimana tindakan yang dapat dilakukan ketika strategi

pemasaran menunjukkan kemungkinan untuk sesuai dengan sasaran pemasaran,

elemen mana yang akan dipertimbangkan kembalin atau direvisi. Yang kesemuanya

belum dicantumnkan pada Marketing Hexos tersebut.

Catatan Penting :

Seharusnya pada Marketing Plan dicantumkan Asal data atau sumber dimana data

tersebut diperoleh, karena hal ini sangat berkaitan erat dengan informasi actual

yang akan diimplementasikan nantinya. sedangkan pada Marketing Plan Hexos

tersebut belum banyak terdapat sumber data berasal, sehingga kevalidan data

apakah reliable ketika diaplikasikan nantinya masih dipertanyakan.

DAFTAR PUSTAKA

25

Page 26: Analisis Marketing Plan Hexos

Ferrell, O.C. and Hartline, Michael D. 2005. Marketing Strategy. Fourth Edition.

Natorp Boulevard Mason : Thomson South-Western.

www.4shared.com/document/rlgMQgON/ Marketing _ Plan _ Hexos .html

data diases pada hari Senin 20 Desember 2010 pada pukul 20.00 WIB.

26