analisis laporan keuangan - benchmark final

19
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT Hotel Mandarine Regency (disebut “Perusahaan”) sebelumnya bernama PT Batam Jaya Hotel, didirikan berdasarkan Akta No.109 tanggal 28 Oktober 1986 dari Notaris Syawal Sutan Diatas S.H., Notaris di Pekanbaru. Akta pendirian tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia tertanggal 11 Februari 1987 dengan Surat Keputusan No. C2-1188.HT.01.01.TH.87. Sesuai Akta No. 36 tanggal 24 Juni 1995 yang dibuat dihadapan Notaris Maria Hilaria Salim, S.H., notaris di Batam, tentang perubahan nama Perusahaan menjadi "PT Hotel Batam Jaya" yang sebelumnya "PT Batam Jaya Hotel", perubahan nama tersebut telah mendapat Pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan Surat Keputusan No.C2-15.931.HT.01.04.Th.95 tanggal 6 Desember 1995. Berdasarkan Akta No. 15 tanggal 4 November 1997 dari Notaris Maria Hilaria Salim, S.H., notaris di Batam, nama Perusahaan sebelumnya "PT Hotel Batam Jaya" berubah nama menjadi "PT Hotel Mandarine Regency". Perubahan tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.82 tanggal 12 Oktober 1999, Tambahan No. 6707. Selanjutnya Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, diantaranya berdasarkan Akta No.127 tanggal 17 Maret 2004 dari Notaris Yondri Darto S.H., notaris di Batam, mengenai peningkatan modal dasar dan modal saham ditempatkan untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1/1967. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-11413.HT.01.04.TH.2004 tanggal 7 Mei 2004.

Upload: agaphilaksmo-parayudha

Post on 18-Jun-2015

1.220 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Analisa laporan keuangan PT Hotel Mandarine Regency

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Laporan Keuangan - BenchMark Final

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PT Hotel Mandarine Regency (disebut “Perusahaan”) sebelumnya bernama PT

Batam Jaya Hotel, didirikan berdasarkan Akta No.109 tanggal 28 Oktober 1986 dari

Notaris Syawal Sutan Diatas S.H., Notaris di Pekanbaru. Akta pendirian tersebut

telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia tertanggal

11 Februari 1987 dengan Surat Keputusan No. C2-1188.HT.01.01.TH.87. Sesuai Akta

No. 36 tanggal 24 Juni 1995 yang dibuat dihadapan Notaris Maria Hilaria Salim, S.H.,

notaris di Batam, tentang perubahan nama Perusahaan menjadi "PT Hotel Batam Jaya"

yang sebelumnya "PT Batam Jaya Hotel", perubahan nama tersebut telah mendapat

Pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan

Surat Keputusan No.C2-15.931.HT.01.04.Th.95 tanggal 6 Desember 1995.

Berdasarkan Akta No. 15 tanggal 4 November 1997 dari Notaris Maria Hilaria

Salim, S.H., notaris di Batam, nama Perusahaan sebelumnya "PT Hotel Batam Jaya"

berubah nama menjadi "PT Hotel Mandarine Regency". Perubahan tersebut telah

diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.82 tanggal 12 Oktober 1999,

Tambahan No. 6707. Selanjutnya Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami

beberapa kali perubahan, diantaranya berdasarkan Akta No.127 tanggal 17 Maret 2004

dari Notaris Yondri Darto S.H., notaris di Batam, mengenai peningkatan modal dasar

dan modal saham ditempatkan untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang

Penanaman Modal Asing No. 1/1967. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah

mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-11413.HT.01.04.TH.2004 tanggal 7 Mei

2004.

Perubahan terakhir Anggaran Dasar berdasarkan Akta No.24 tanggal 24

Januari 2008 dari Notaris Karlita Rubianti S.H., notaris di Jakarta, mengenai Perubahan

Status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka,

peningkatan Modal Dasar, Modal Ditempatkan dan Disetor, Pemberhentian dan

Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi, perubahan Anggaran Dasar tersebut

telah dilaporkan ke Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia No. AHU-04023.AH.01.02.Tahun 2008 Tambahan Berita Negara RI tanggal

18 Maret 2008 No. 23

Disamping itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diaktakan dalam

Akta Notaris No. 29, tanggal 26 Juni 2008 oleh Notaris Karlianti Rubianti SH, telah

menyetujui Perusahaan untuk menerbitkan Waran Seri I sebesar 198.000.000, hal

Page 2: Analisis Laporan Keuangan - BenchMark Final

tersebut kemudian dipertegas Surat Keputusan Bursa Efek Indonesia No.

03858/BEI.PSJ/07-2008 Tanggal 10 Juli 2008.

Pada tanggal 4 September 2003 Perusahaan telah mendapat Persetujuan dari

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, tentang perubahan status Perusahaan

menjadi Penanaman Modal Asing dengan Surat Persetujuan No.72/V/PMA/2003

tanggal 4 September 2003.

Perusahaan berdomisili di Jl. Iman Bonjol No.1, Nagoya - Pulau Batam, kegiatan

komersial dimulai sejak tanggal 30 Oktober 1996, sesuai Surat Keterangan Domisili

Perusahaan No. 664/DOM/12.03/VIII/2006 tanggal 22 Agustus 2006 yang dikeluarkan

Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam, dan terakhir dengan Surat Keterangan Domisili

Perusahaan No. 509/DOM/12.03/VIII/2007 tanggal 24 Agustus 2007.

PT Hotel Mandarine Regency berusaha dalam bidang perhotelan (termasuk

penyediaan kamar untuk menginap, penyediaan tempat dan pelayanan makan minum,

pelayanan pencucian pakaian/ binatu, dan penyediaan fasilitas akomodasi dan

pelayanan lain, yang diperlukan bagi penyelenggaraan kegiatan usaha hotel).

Disamping itu, atas kegiatan jasa tersebut telah sesuai dengan Surat Keputusan

Direktur Jenderal Pariwisata No. 08/ITUH/DIR/X/1997 tanggal 21 Oktober 1997, dan

Surat Keputusan Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam No.

19/IUT/PMA/VI/2004 tanggal 24 Juni 2004, serta Surat Izin Tetap Usaha Pariwisata

(ITUP) dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kota Batam No.

35/556/ITUP/HB/X/2007 tanggal 9 Oktober 2007.

Merk nama hotel yang dimiliki perusahaan adalah "Goodway Hotel" dan

termasuk dalam Klasifikasi "Hotel Bintang Empat", sesuai Tanda Daftar Perusahaan

Perseroan Terbatas (TDPPT) No. 041015502386 tanggal 8 Februari 2008 yang berlaku

sampai 16 Oktober 2013 dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kota Batam, dan

Surat Keterangan dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) No.

I.016/PHRI/BTM/2008 tanggal 12 Februari 2008.

B. Analisis DuPont

Kerangka dasar DuPont memberikan pendekatan sistematis untuk

mengidentifikasi faktor-faktor utama yang menyebabkan ROE dapat berbeda dari batas

normal. Sistem DuPont juga memberi suatu kerangka dasar untuk menghitung rasio-

rasio keuangan untuk analisis yang mendalam terhadap letak kekuatan dan kelemahan

sebuah perusahaan.

ROE terdiri dari tiga komponen yaitu: profitabiltas, efisiensi, dan leverage, di

mana masing-masing rasio tersebut menjelaskan kinerja perusahaan pada bagian

Page 3: Analisis Laporan Keuangan - BenchMark Final

tertentu. Analisis DuPont untuk ROE PT Hotel Mandarine Regency Tbk. di tahun 2008

dan 2007 adalah sebagai berikut:

Return on

Equity (2008)= Profitability x Efficiency x Leverage

Return on Sales x Asset Turnover x Assets to Equity Ratio

=Net Income

xSales

xAssets

Sales Total Assets Common Equity

=(14.114.284.244)

x31.783.020.581

x195.442.420.301

31.783.020.581 195.442.420.301 108.378.831.455

= -0,44 x 0,16 x 1,80

= (0,13)

Return on

Equity (2007)= Profitability x Efficiency x Leverage

Return on Sales x Asset Turnover x Assets to Equity Ratio

=Net Income

xSales

xTotal Assets

Sales Total Assets Common Equity

=1.481.229.941

x33.855.132.500

x164.701.341.719

33.855.132.500 164.701.341.719 90.506.392.237

= 0,04 x 0,21 x 1,82

= 0,02

Hasil analisis DuPont menunjukkan bahwa ROE PT Hotel Mandarine Regency

Tbk. lebih rendah di tahun 2008 dibandingkan dengan tahun 2007. Hal ini terjadi karena

hal-hal sebagai berikut:

1. Di tahun 2008, terjadi penurunan profitabilitas. Setiap Rp 1 penjualan dapat

menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,04 di tahun 2007, tetapi –Rp 0,44 di tahun

2005. (Profitabilitas)

Page 4: Analisis Laporan Keuangan - BenchMark Final

2. Di tahun 2008, aktiva yang digunakan kurang efisien terhadap penjualan. Setiap Rp

1 aktiva dapat menghasilkan Rp 0,21 penjualan di tahun 2007, tetapi hanya Rp

0,16 penjualan di tahun 2008. (Efisiensi)

3. Di tahun 2008, PT Hotel Mandarine Regency Tbk. kurang efektif dalam

menggunakan investasi pemegang saham. Setiap Rp 1 dana investasi dapat

diubah menjadi Rp 1,82 aktiva di tahun 2007, tetapi hanya Rp 1,82 aktiva di tahun

2008. (Leverage)

A. Profitability Ratio (Rasio Profitabilitas)

Rasio tingkat penjualan menunjukkan bahwa perusahaan memiliki masalah

profitabilitas di tahun 2008. Dari laporan laba rugi common size, diketahui bahwa

penyebab utamanya adalah beban-beban. Beban-beban yang dimaksud adalah

sebagai berikut:

Beban departementalisasi dalam persentase dengan penjualan lebih tinggi di

tahun 2008 dibandingkan dengan dengan tahun 2007 (57,0% vs. 44,2%).

Beban usaha dalam persentase dengan penjualan lebih tinggi di tahun 2008

dibandingkan dengan dengan tahun 2007 (38,8% vs. 32,6%).

Beban lain-lain dalam persentase dengan penjualan lebih tinggi di tahun 2008

dibandingkan dengan dengan tahun 2007 (41,2% vs. 3,0%).

1. Return On Equity ( Tingkat Pengembalian Ekuitas)

PT Hotel Mandarine Regency Tbk. mempunyai rasio Return On Equity

pada tahun 2008 sebesar – (minus) 0,13, angka ini cenderung mengalami

penurunan yang cukup drastis dari tahun 2007 sebesar 0,016, hal ini

mengindikasikan perusahaan mengalami kerugian, sehingga ROE kurang dari 0.

Jika kita mengacu pada benchmark, pada tahun 2008 sebesar –(minus) 0,0039,

2007 2008 Benchmark

-0.14

-0.12

-0.1

-0.08

-0.06

-0.04

-0.02

0

0.02

0.040.016

-0.13

-0.0391392262

256038

Return On Equity

Return on Equity

Page 5: Analisis Laporan Keuangan - BenchMark Final

ROE-nya sama-sama minus, mengindikasikan pada tahun 2008 rata-rata

perusahaan sejenis mengalami rugi.

2. Return On Sales ( Tingkat Pengembalian Penjualan )

PT Hotel Mandarine Regency Tbk. mempunyai rasio Return On Sales

pada tahun 2008 sebesar –(minus) 0,44, ini juga cenderung mengalami

penurunan yang signifikan dari tahun sebelumnya (2007) sebesar 0,0437, hal ini

mungkin terjadi karena menurunnya laba bersih secara keseluruhan maupun

jasa penginapan, sehingga ROS < 0. Jika kita lihat benchmark di tahun 2008

sebesar –(minus) 0.00848, secara global industry yang sama atau sejenis

mengalami penurunan hal ini mungkin bisa diakibatkan oleh beberapa faktor

seperti krisis ekonomi dan menurunnya jumlah wisatawan mancanegara.

3. Asset Turnover ( Perputaran Aktiva )

Rasio Asset Turnover PT Hotel Mandarine Regency Tbk. pada tahun

2008 mencapai 0,162 jika kita bandingkan dengan tahun 2007 sebesar 0,2055

cenderung mengalami penurunan sebesar 0,0435. Penurunan ini bisa

2007 2008 Benchmark

-0.5

-0.4

-0.3

-0.2

-0.1

0

0.10.044

-0.44

-0.008481310

24050016

Return On Sales

Return on Sales

2007 2008 Benchmark0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

0.2050.163

2.56944768778932

Assets Turnover

Assets Turnover

Page 6: Analisis Laporan Keuangan - BenchMark Final

diakibatkan oleh penurunan penjualan dan pendapatan jasa bisa dari

menurunnya jumlah penghuni hotel tersebut atau hal lainnya. Jika kita

bandingkan dengan benchmark yang dibuat di tahun 2008 dengan lini usaha

yang sama, akan didapatkan nilai sebesar 0,930 hal ini dapat diartikan bahwa

pada tahun 2008 secara umum PT Hotel Mandarine Regency Tbk. mengalami

penurunan pendapatan.

4. Asset To Equity Ratio ( Rasio Aktiva Terhadap Ekuitas )

Rasio Aktiva terhadap asset PT Hotel Mandarine Regency Tbk. pada

tahun 2008 sebesar 1,803 jika kita bandingkan dengan rasio yang sama pada

tahun sebelumnya (2007) sebesar 1,819 dapat dilihat tidak mengalami

perubahan yang signifikan hanya menurun sebesar 0,016 hal ini bisa diakibatkan

oleh pengaruh dari penurunan nilai pasar dari total asset (aktiva) yang dimiliki

perusahaan, sedangkan ekuitas perusahaan tidak berubah atau bahkan

cenderung meningkat. Jika kita mengacu pada benchmark yang telah dibuat di

tahun 2008 dalam lini usaha yang sama, rasionya mencapai 2,569, hal ini

menggambarkan secara global rasio PT Hotel Mandarine Regency Tbk. berada

di bawah benchmark.

B. Eficiency Ratio

Rasio perputaran aktiva menunjukkan bahwa perusahaan kurang efisien

dalam menggunakan aktivanya untuk memperoleh penjualan di tahun 2008

dibandingkan dengan tahun 2007. Aktiva yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Kas dan bank dalam persentase dengan penjualan lebih tinggi di tahun 2008

dibandingkan dengan tanun 2007 (13,29% vs. 2,47%)

Persediaan dalam persentase dengan penjualan lebih tinggi di tahun 2008

dibandingkan dengan tanun 2007 (6,73% vs. 1,12%)

2007 2008 Benchmark0

102030405060708090

100

1.82 1.8

87.1121843676937

Asset To Equity

Assets to Equity

Page 7: Analisis Laporan Keuangan - BenchMark Final

Biaya dibayar di muka dalam persentase dengan penjualan lebih tinggi di tahun

2008 dibandingkan dengan tanun 2007 (0,63% vs. 0,24%)

Aset tetap bersih dalam persentase dengan penjualan lebih tinggi di tahun

2008 dibandingkan dengan tanun 2007 (586,03% vs. 470,56%)

1. Account Receivable Turn over

PT Hotel Mandarine Regency Tbk. mempunyai rasio Account Receivable

Turnover pada tahun 2008 sebesar 12.12 angka ini naik dari tahun 2007 yaitu

sebesar 8,77 , rasio account receivable turnover menunjukan jumlah angka rata-

rata penjualan/perputaran piutang usaha, semakin besar angka rasio ini

menunjukan perusahaan semakin baik dalam melakukan perputaran piutang .

hal ini menjelaskan bahwa pada tahun 2008 perputaran piutang PT Hotel

Mandarine Regency Tbk. lebih baik jika dibandingkan dengan dari tahun

sebelumnya. Jika dibandingkan dengan benchmark angka ini lebih kecil jika di

bandingkan dengan angka rasio benchmark yaitu sebesar 87,112.

2. Collection Period

2007

2008

Bench mark

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

8.77

12.13

87.11

Account Receivable Turnover

Account Receivable Turnover

2007

2008

Bench mark

0 10 20 30 40 50 60 70

41.61

30.18

59.43

Collection Period

Collection Period

Page 8: Analisis Laporan Keuangan - BenchMark Final

PT Hotel Mandarine Regency Tbk. mempunyai rasio collection period

pada tahun 2008 sebesar rata-rata 30.18 hari angka ini turun dari tahun 2007

yaitu sebesar rata-rata 41,61 hari , rasio collection period menunjukan jumlah

piutang usaha/rata-rata penjualan harian, semakin menurun angka ini

menunjukan perusahaan semakin baik dalam pengelolaan piutang nya karena

piutang yang ditagih semakin cepat dibayar oleh para klien yaitu yang

sebelumnya membutuhkan waktu rata-rata 41,61 hari menjadi hanya rata-rata

30,18 hari pada tahun 2008. Bila dibandingkan dengan benchmark angka ini

lebih kecil dibandingkan dengan angka benchmark yaitu sebesar rata-rata

59,4259 hari, hal ini menunjukan bahwa PT Hotel Mandarine Regency Tbk. jauh

lebih baik dalam pengelolaan piutangnya karena piutang yang ditagih semakin

cepat dibayar oleh para klien yaitu PT Hotel Mandarine Regency Tbk.

menghasilkan rata-rata 30.18 hari untuk piutang hingga dibayar oleh para klien,

dibandingkan dengan benchmark yang memerlukan waktu rata-rata 59.4259

hingga dapat dibayar oleh para klien.

3. Inventory Turnover

PT Hotel Mandarine Regency Tbk. mempunyai rasio inventory turnover

pada tahun 2008 sebesar 8,47 angka ini jauh menurun dibandingkan dengan

tahun 2007 yaitu sebesar 39,57, rasio inventory turnover menunjukan jumlah

harga pokok penjualan/inventory, semakin besar angka ini menunjukan

perusahaan semakin baik dalam mengelola persediaannya. untuk PT Hotel

Mandarine Regency Tbk. penurunan rasio ini menunjukan bahwa dalam

pengelolaan persediaan serta mengubahnya menjadi harga pokok penjualan

manajemen memburuk karena pada tahun 2007 rasio ini menunjukan angka

39,57 dan pada tahun 2008 angka ini menurun menjadi hanya 8,47 Jika

2007

2008

Bench mark

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

39.57

8.47

33.36

Inventory Turnover

Inventory Turn Over

Page 9: Analisis Laporan Keuangan - BenchMark Final

dibandingkan dengan benchmark angka ini lebih kecil jika dibandingkan rasio

benchmark yaitu sebesar 33.36. hal ini menunjukan bahwa PT Hotel Mandarine

Regency Tbk. belum efektif dalam hal pengelolaan persediaannya jika di

bandingkan dengan perusahaan sejenis.

4. Number of Days in Inventory (Jumlah Hari Penjualan Persediaan)

Jumlah hari penjualan persediaan PT Hotel Mandarine Regency

Tbk.mengalami kenaikan pada tahun 2008 menjadi 43,23 dibandingkan pada

tahun 2007 yang sebesar 9,22. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata jumlah hari

penjualan yang dipenuhi oleh persediaan yang tersedia semakin banyak yang

menandakan bahwa perusahaan tidak efisien karena jumlah hari yang

dibutuhkan untuk menjual persediaan semakin banyak.

Jumlah hari penjualan persediaan PT Hotel Mandarine Regency Tbk.

pada tahun 2008 adalah sebesar 43,23 sedangkan rata-rata industri usaha

sejenis sebesar 49,06. Walaupun rata-rata jumlah hari penjualan yang dipenuhi

oleh persediaan yang tersedia mengalami kenaikan dibandingkan tahun

sebelumnya yang berarti semakin tidak efisien karena jumlah hari yang

dibutuhkan untuk menjual persediaan semakin banyak, namun bila dibandingkan

dengan rata-rata industri usaha sejenis ternyata perusahaan lebih efisien.

2007

2008

Benchmark

0 10 20 30 40 50 60

9.22

43.23

49.06

Number of Days Sales in Inventory

Number of Days Sales in Inventory

Page 10: Analisis Laporan Keuangan - BenchMark Final

5. Fixed Assets Turn Over (Perputaran Aktiva Tetap)

Perusahaan memiliki tingkat perputaran aktiva tetap sebesar 0,17 pada

tahun 2008, sedangkan pada tahun 2007 sebesar 0,21. Artinya perusahaan

semakin kurang efisien mengatur aktiva tetapnya. Berdasarkan hasil

perhitungan perusahaan hanya menghasilkan penjualan sekitar Rp. 0,17 dari

setiap rupiah aktiva tetap dalam satu tahun, turun sebesar 19,05% dari

penghasilan penjualan Rp. 0,21 per rupiah aktiva tetap tahun 2007.

Perusahaan memiliki tingkat perputaran aktiva tetap sebesar 0,17 pada

tahun 2008, sedangkan pada rata-rata industri usaha sejenis sebesar 3,38.

Artinya berdasarkan hasil perhitungan perusahaan hanya menghasilkan

penjualan sekitar Rp. 0,17 dari setiap rupiah aktiva tetap dalam tahun 2008,

lebih sedikit dari rata-rata industri usaha sejenis yang dapat menghasilkan

penjualan sebesar Rp. 3,38 per rupiah aktiva tetap tahun 2008. Perusahaan

sangat tidak efisien dalam mengatur aktiva tetapnya.

2007

2008

Benchmark

0 1 2 3 4

0.21

0.17

3.38

Fixed Assets Turnover

Fixed Assets Turnover

Page 11: Analisis Laporan Keuangan - BenchMark Final

C. Leverage Ratio

1. Debt Ratio (Rasio Utang)

Rasio utang perusahaan mengalami penurunan sekitar 1,11% dari

sebesar 0,45 pada tahun 2007 menjadi 0,44 pada tahun 2008. Perusahaan

semakin sedikit menggunakan utang untuk membiayai aktivanya.

Perusahaan memiliki rasio utang terhadap total aktivanya sebesar 44%

pada tahun 2008. Rata-rata industri usaha sejenis memiliki rasio utang terhadap

total aktiva sebesar 47%. Perusahaan menggunakan lebih sedikit utang

dibandingkan rata-rata perusahaan pada usaha sejenis dalam mendanai

aktivanya.

2. Debt to Equity Ratio

Rasio ini mengukur tingkat pinjaman relative terhadap dana (pinjaman

dan investasi) yang digunakan untuk mendanai perusahaan. Rasio utang

terhadap ekuitas untuk PT Hotel Mandarine Regency Tbk. pada tahun 2007 dan

2008 adalah sebagai berikut:

2007

2008

Benchmark

0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 1.60 1.80

0.82

0.80

1.55

Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio

2007 2008 Benchmark0.42

0.43

0.44

0.45

0.46

0.47

0.48

0.45

0.44

0.47

Debt Ratio

Debt Ratio

Page 12: Analisis Laporan Keuangan - BenchMark Final

Dari grafik di atas dapat kita lihat bahwa pada tahun 2008, 80%

pendanaan PT Hotel Mandarine Regency Tbk. berasal dari utang. Keadaan ini

lebih baik bila dibandingkan dengan tahun 2007 dimana kebutuhan dananya

sebesar 82% adalah utang. Demikian pula bila kita membandingkannya dengan

benchmark (rata-rata perusahaan lain), maka rasio yang ditunjukkan oleh PT

Hotel Mandarine Regency Tbk. lebih baik karena semakin besar rasio utang

terhadap ekuitas maka semakin besar pula utang perusahaan untuk membiayai

kebutuhan dananya.

3. Times interest earned

Yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar keuntungan dapat berkurang

(turun) tanpa mengakibatkan adanya kesulitan keuangan karena perusahaan

tidak mampu membayar bunga.

Bila kita perhatikan rasio di atas, dapat kita simpulkan bahwa kinerja

yang ditunjukkan PT Hotel Mandarine Regency Tbk. pada tahun 2008 lebih

buruk daripada tahun 2007 karena semakin besar rasio semakin baik. Pada

tahun 2007 perusahaan mampu membayar bunga 1,57 kali dari laba operasi

yang dihasilkan sedangkan pada tahun 2008 menurun menjadi 0,34 kali. Apalagi

bila dibandingkan dengan benchmark yang ada yaitu 107,44 kali kemampuan

untuk membayar bunganya.

D. Other Financial Ratio

1. Return on assets

Adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

memperoleh keuntungan dari penggunaan aktivanya.

2007

2008

Benchmark

0 20 40 60 80 100 120

1.57

0.34

107.44

Times Interest Earned

Times Interest Earned

Page 13: Analisis Laporan Keuangan - BenchMark Final

Tingkat pengembalian aktiva PT Hotel Mandarine Regency Tbk. pada

tahun 2008 sebesar -0,07. Angka ini turun dari 0,01 pada tahun 2007. Keadaan

ini menunjukkan bahwa tingkat keuntungan yang dihasilkan dari penggunaan

aktiva perusahaan pada tahun 2007 lebih baik daripada tahun 2008 karena pada

tahun 2007 dari penggunaan aktivanya mampu menghasilkan keuntungan

sebesar 1%, sedangkan pada tahun 2008 malah menghasilkan kerugian. Hal

yang sama bila kita membandingkan dengan benchmark yang ada (yaitu

sebesar 2%). Kesimpulannya, semakin besar return on assets maka akan

semakin baik.

2. Current ratio

Merupakan alat ukur bagi kemampuan likuiditas (solvabilitas jangka

pendek) yaitu kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi

dengan aktiva lancar.

2007

2008

Benchmark

0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50

0.74

0.77

2.03

Current Ratio

Current Ratio

2007

2008

Benchmark

-0.08 -0.06 -0.04 -0.02 0.00 0.02 0.04

0.01

-0.07

0.02

Return on Assets

Return on Assets

Page 14: Analisis Laporan Keuangan - BenchMark Final

Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2008, PT Hotel

Mandarine Regency Tbk. mampu membayar kewajiban jangka pendeknya 0,77

kali dengan aktiva lancarnya. Hal ini lebih baik daripada tahun 2007 dimana

perusahaan hanya mampu membayar 0,74 kali kewajiban kangka pendeknya

menggunakan aktiva lancarnya, walaupun peningkatannya relative kecil. Namun

rasio yang ditunjukkan oleh perusahaan sangat kecil apabila dibandingkan

dengan benchmark yang ada, yaitu sebesar 2,03. Semakin besar current ratio

maka semakin baik bagi likuiditas perusahaan.