analisis kinerja keuangan pt bank cimb niaga tbk sebelum dan sesudah merger menggunakan konsep...

22
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK CIMB NIAGA, TBK SEBELUM DAN SESUDAH MERGER MENGGUNAKAN KONSEP ECONOMIC VALUE ADDED Disusun oleh Nico Tantra Hartoyo NIM. 0910220033 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas merger dan akuisisi semakin meningkat seiring dengan intensnya perkembangan ekonomi yang makin mengglobal. Di Indonesia merger dan akuisisi menunjukkan skala peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun (Abdul Muin, 2004). Pada 5 Oktober 2006, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan mengenai kepemilikan tunggal (single presence policy) pada perbankan Indonesia melalui Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/16/PBI/2006. Khazanah Nasional Berhad sebagai pemilik saham mayoritas PT. Bank Lippo, Tbk dan juga saham pengendali PT. Bank CIMB Niaga, Tbk (melalui CIMB Group). Maka, merger antara PT. Bank CIMB Niaga, Tbk dan

Upload: nico-tantra-hartoyo

Post on 02-Dec-2015

689 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT BANK CIMB NIAGA TBK SEBELUM DAN SESUDAH MERGER MENGGUNAKAN KONSEP EVA.doc

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK CIMB NIAGA, TBK

SEBELUM DAN SESUDAH MERGER

MENGGUNAKAN KONSEP ECONOMIC VALUE ADDED

Disusun oleh

Nico Tantra Hartoyo

NIM. 0910220033

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aktivitas merger dan akuisisi semakin meningkat seiring dengan intensnya

perkembangan ekonomi yang makin mengglobal. Di Indonesia merger dan akuisisi

menunjukkan skala peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun (Abdul

Muin, 2004).

Pada 5 Oktober 2006, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan mengenai

kepemilikan tunggal (single presence policy) pada perbankan Indonesia melalui

Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/16/PBI/2006. Khazanah Nasional Berhad sebagai

pemilik saham mayoritas PT. Bank Lippo, Tbk dan juga saham pengendali PT. Bank

CIMB Niaga, Tbk (melalui CIMB Group). Maka, merger antara PT. Bank CIMB

Niaga, Tbk dan PT. Bank Lippo, Tbk dilakukan untuk memenuhi aturan tersebut.

Keberhasilan merger diantaranya diukur dari tercapainya peningkatan nilai

perusahaan pasca-merger. Pengukuran tersebut dilakukan melalui analisis kinerja

keuangan. Terdapat berbagai macam cara dalam analisis kinerja keuangan suatu

perusahaan, diantaranya adalah Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE).

ROE adalah rasio antara laba bersih perusahaan dibandingkan dengan ekuitas yang

dimiliki. Semakin tinggi ROE, semakin besar laba yang dihasilkan perusahaan dari

setiap ekuitas yang dimiliki.

Page 2: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT BANK CIMB NIAGA TBK SEBELUM DAN SESUDAH MERGER MENGGUNAKAN KONSEP EVA.doc

Diketahui bahwa keunggulan dari ROE adalah kemudahan perhitungannya,

Tetapi kemudahan tersebut tidak dapat menutupi kekurangannya, yaitu adanya

distorsi akuntansi yang menyebabkan kinerja perusahaan tidak dapat diukur secara

akurat (Zainuddin, 2006).

Pada perkembangannya muncul berbagai ide dan upaya mencari metoda lain

yang melihat sudut pandang yang berbeda dalam pengukuran kinerja perusahaan baik

kualitatif maupun kuantitatif. Pada tahun 1980-an, Stern Stewart & Co., perusahaan

konsultan yang didirikan pada tahun 1982, mengusulkan satu jenis metoda dari

konsep baru ini, yaitu Economic Value Added (EVA). Konsep penilaian kinerja

tersebut dimaksud untuk memperbaiki kelemahan pada metoda penilaian kinerja.

Konsep EVA sederhana yaitu suatu perusahaan dikatakan dapat meningkatkan

kekayaan pemegang sahamnya bila tingkat pengembaliannya lebih besar daripada

biaya kapitalnya (Zainuddin, 2006).

Dengan menggunakan konsep Economic Value Added, analisis kinerja

keuangan sebelum dan sesudah merger pada PT. Bank CIMB Niaga, Tbk dilakukan

dengan melihat perbedaan dalam penciptaan nilai tambah oleh manajemen. Dari

pertimbangan tersebut, maka diambil judul “Analisis Kinerja Keuangan PT. Bank

CIMB Niaga, Tbk Sebelum dan Sesudah Merger Menggunakan Konsep Economic

Value Added”.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana kinerja keuangan PT. Bank CIMB Niaga, Tbk sebelum melakukan

merger?

1.2.3 Bagaimana kinerja keuangan PT. Bank CIMB Niaga, Tbk setelah melakukan

merger?

1.2.3 Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan PT. Bank CIMB Niaga, Tbk

sebelum dan seudah merger?

Page 3: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT BANK CIMB NIAGA TBK SEBELUM DAN SESUDAH MERGER MENGGUNAKAN KONSEP EVA.doc

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Menganalisis kinerja keuangan PT. Bank CIMB Niaga, Tbk sebelum

melakukan merger.

1.3.2 Menganalisis kinerja keuangan PT. Bank CIMB Niaga, Tbk sebelum

melakukan merger.

1.3.3 Mengetahui perbedaan kinerja keuangan PT. Bank CIMB Niaga, Tbk antara

sebelum dan sesudah melakukan merger.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Memberikan kesempatan bagi peneliti untuk mengaplikasikan ilmu yang telah

diperoleh selama kuliah dan dan sebagai salah satu rujukan referensi yang dapat

digunakan sebagai pembanding serta sumber informasi untuk penelitian yang

terkait.

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberikan informasi bagi manajemen dan pemegang saham terutama terkait

dengan proses penciptaan nilai tambah perusahaan yang berdampak pada

kekayaan pemegang saham.

Page 4: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT BANK CIMB NIAGA TBK SEBELUM DAN SESUDAH MERGER MENGGUNAKAN KONSEP EVA.doc

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Merger

Merger berasal dari kata mergere (Latin) yang artinya (1) bergabung bersama,

menyatu, berkombinasi (2) menyebabkan hilangnya identitas karena terserap atau

tertelan sesuatu (Abdul Muin, 2004).

Merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan yang kemudian hanya

ada satu perusahaan yang tetap hidup sebagai badan hukum, sementara yang lainnya

menghentikan aktivitasnya atau bubar (Abdul Muin, 2004).

Sementara itu, menurut Ross, Westerfield dan Jordan (2009), merger adalah

penyerapan sempurna dari suatu perusahaan oleh perusahaan yang lan, di mana

perusahaan yang mengambil alih mempertahankan identitasnya dan perusahaan yang

diambil alih tidak memperlihatkan diri sebagai bagian yang terpisah.

2.2 Kelebihan dan Kekurangan Merger

Setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan tidak terlepas adanya kelebihan

dan kekurangan. Begitu juga dengan merger. Abdul Muin (2004) menyebutkan

beberapa kelebihan dan kekurangan merger.

Secara spesifik, keunggulan dan manfaat merger dan akuisisi antara lain adalah:

1. Mendapatkan cashflow dengan cepat karena produk dan pasar sudah jelas.

2. Memperoleh kemudahan dana/ pembiayaan karena kreditor lebih percaya

dengan perusahaan yang telah berdiri dan mapan.

3. Memperoleh karyawan yang telah berpengalaman.

4. Mendapatkan pelanggan yang telah mapan tanpa harus merintis dari awal.

5. Memperoleh sistem operasional dan administratif yang mapan.

6. Mengurangi risiko kegagalan bisnis karena tidak harus mencari konsumen baru.

7. Menghemat waktu untuk memasuki bisnis baru.

8. Memperoleh infrastruktur untuk mencapai pertumbuhan yang lebih cepat.

Page 5: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT BANK CIMB NIAGA TBK SEBELUM DAN SESUDAH MERGER MENGGUNAKAN KONSEP EVA.doc

Disamping memperoleh berbagai manfaat, merger dan akuisisi juga memiliki

kelemahan sebagai berikut:

1. Proses integrasi yang tidak mudah.

2. Kesulitan menentukan nilai perusahaan target secara akurat.

3. Biaya konsultan yang mahal.

4. Meningkatnya kompleksitas birokrasi.

5. Biaya koordinasi yang mahal.

6. Seringkali menurunkan moral organisasi.

7. Tidak menjamin peningkatan nilai perusahaan.

8. Tidak menjamin peningkatan kemakmuran pemegang saham.

Terdapat beberapa manfaat dan kerugian bila menggunakan merger untuk

mengambil alih sebuah perusahaan (Ross et. al., 2009):

1. Manfaat utama adalah bahwa merger secara hukum mudah dan biayanya tidak

sebesar bentuk akuisisi yang lain. Alasannya adalah karena perusahaan dapat

dengan mudah setuju untuk menggabungkan kegiatan operasional mereka

secara keseluruhan.

2. Kerugian utamanya adalah bahwa merger harus disetujui oleh hasil

pengambilan suara pemegang saham dari setiap perusahaan. Biasanya dua per

tiga (bahkan lebih) dari hak suara harus setuju. Untuk mendapatkan hasil

pemilihan suara yang diinginlan akan menghabiskan waktu dan sulit.

2.3 Economic Value Added

Nilai tambah ekonomi (economic value added–EVA) adalah laba bersih (laba

operasi dikurangi pajak) dikurangi total biaya modal tahunan (Ross et. al., 2009).

Economic Value Added merupakan sebuah ukuran laba ekonomis yang dapat

ditentukan dari selisih antara Laba Bersih Operasional Setelah Pajak (Net Operating

Profit After Tax) dengan biaya Modal. Biaya modal ini ditentukan melalui biaya rata-

rata tertimbang dari Hutang dan Ekuitas (Weighted Average Cost of Debt and Equity

Capital – “WACC") dan jumlah dari modal yang digunakan (Stern Stewart & Co.,

2011).

Page 6: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT BANK CIMB NIAGA TBK SEBELUM DAN SESUDAH MERGER MENGGUNAKAN KONSEP EVA.doc

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Konsep EVA

Seperti halnya dengan konsep pengukuran kinerja keuangan yang lain, konsep

EVA juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Menurut Zainuddin (2006), beberapa

hal berikut adalah kelebihan dan kekurangan konsep EVA.

Kelebihan konsep EVA:

1. Diperhitungkannya biaya modal yang timbul akibat kegiatan investasi.

2. Dapat menghilangkan distorsi akuntansi yang berasal dari standar pengukuran

akuntansi.

3. Dapat digunakan untuk melihat penciptaan nilai dari suatu divisi atau

perusahaan secara keseluruhan.

4. Dapat digunakan secara mandiri tanpa perlu memerlukan data pembanding.

5. Dapat menyatukan kepentingan manajer dengan pemegang sahamnya.

Kelemahan konsep EVA:

1. EVA hanya menggambarkan penciptaan nilai pada suatu tahun tertentu.

2. Penggunaan EVA mendorong perusahaan untuk menghindari investasi yang

besar.

3. Untuk melakukan perhitungan EVA yang sangat akurat akan sangat sulit

dilakukan.

2.5 Perhitungan EVA

Perhitungan EVA akan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Young dan

O’Byrne (2001) dalam Zainuddin (2006), rumus tersebut adalah sebagai berikut:

Penjualan bersih

- Biaya operasi

= Laba operasi atau pendapatan sebelum bunga dan pajak, EBIT

- Pajak

= Laba operasi bersih setelah pajak, NOPAT

- Capital charges (invested capital × cost of capital)

= Economic Value Added

Page 7: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT BANK CIMB NIAGA TBK SEBELUM DAN SESUDAH MERGER MENGGUNAKAN KONSEP EVA.doc

When implementing EVA®, companies make several adjustment to the

operating income and asset numbers reported under generally accepted accounting

principles (GAAP). The goal of these adjustments is to obtain a better representation

of the economic assets, particularly intangible assets, used to earn income (Horngren,

Foster dan Datar, 2000).

Penyesuaian dilakukan untuk menghilangkan distorsi yang ada dalam laporan

keuangan. Beberapa penyesuaian yang termasuk dalam equity equivalent seperti yang

disebutkan oleh Stewart (2001) dalam Zainuddin (2006) adalah sebagai berikut:

1. Successful efforts to full cost

2. Intangible asset

3. Deferred income tax reserve

4. Provisi untuk jaminan dan piutang ragu-ragu/piutang tidak tertagih

5. LIFO reserve

6. Penyusutan

7. Akumulasi amortisasi goodwill

8. Unrecorded goodwill

9. Sewa guna operasi

10. Beban restrukturisasi

11. Other equity equivalent reserve

2.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang sama menggunakan konsep EVA dilakukan oleh

Zainuddin. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif walaupun bukan komparasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen menciptakan nilai ekonomi yang

meningkat tiap tahunnya selama periode penelitian, yaitu tahun 2001 sampai dengan

2005.

Penelitian lainnya adalah penelitian komparasi kinerja keuangan sebelum dan

sesudah merger yang dilakukan oleh Rangkuti. Penelitian tersebut tidak

menggunakan konsep EVA, melainkan rasio-rasio umum yang digunakan untuk

mengukur kinerja keuangan perbankan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio

Page 8: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT BANK CIMB NIAGA TBK SEBELUM DAN SESUDAH MERGER MENGGUNAKAN KONSEP EVA.doc

CAR, NPL, NPM, ROA dan LDR cenderung mengalami penurunan sesudah merger.

Tetapi hal tersebut mungkin disebabkan karena adanya penyesuaian pada awal

merger.

Page 9: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT BANK CIMB NIAGA TBK SEBELUM DAN SESUDAH MERGER MENGGUNAKAN KONSEP EVA.doc

Judul (Tahun) Peneliti Variabel Kesimpulan Penelitian

Penilaian Kinerja PT.

Bank Niaga, Tbk dengan

Menggunakan Konsep

Economic Value Added

(2006)

Lyza Raessy Zainuddin Kinerja

Keuangan

(EVA)

Secara keseluruhan penilaian kinerja perusahaan PT. Bank

Niaga, Tbk melalui metoda EVA dapat dikatakan semakin

baik tiap tahunnya karena terjadi peningkatan nilai EVA

terus menerus pada tahun 2001-2005 (periode penelitian)

Analisis Perbandingan

Kinerja Keuangan Bank

Sebelum dan Setelah

Merger Pada Bank CIMB

Niaga (2010)

Rinaldi Akbar Rangkuti Kinerja

Keuangan

(CAR

NPL

NPM

ROA

LDR)

Capital Adequacy Ratio (CAR) setelah merger tidak lebih

besar dari pada sebelum merger, Non Performing Loan

(NPL) setelah merger lebih kecil dari pada setelah merger,

Net Profit Margin (NPM) setelah merger tidak lebih besar

dari pada sebelum merger, Return On Assets (ROA) setelah

merger tidak lebih besar dari pada sebelum merger, dan

Loan to Deposit Ratio (LDR) setelah merger tidak lebih

besar dari pada sebelum merger. Sebagian besar rasio

tersebut mengalami penurunan, sehingga dapat dikatakan

kinerja Bank CIMB Niaga setelah merger mengalami

penurunan tetapi perubahan itu tidak terlalu signifikan, dan

ada kemungkinan bahwa penurunan tersebut adalah dampak

penyesuain pada awal merger

Page 10: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT BANK CIMB NIAGA TBK SEBELUM DAN SESUDAH MERGER MENGGUNAKAN KONSEP EVA.doc

2.7 Kerangka Pikir

Laporan keuangan tahunanPT. Bank CIMB Niaga, Tbk

Kinerja keuangan sebelum akuisisi

Penyesuaian terhadap equity equivalent

Kinerja keuangan sesudah akuisisi

Menghitung:Capital

Cost of debtCost of equity

WACCCapital charge

Menghitung:Capital

Cost of debtCost of equity

WACCCapital charge

Menghitung EVA Menghitung EVA

Analisis statistik:Paired-samples t test

Hasil analisis

Kesimulan

Page 11: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT BANK CIMB NIAGA TBK SEBELUM DAN SESUDAH MERGER MENGGUNAKAN KONSEP EVA.doc

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian adalah usaha manusia yang sistematis dan empiris untuk mencari

solusi atau jawaban dari keingintahuannya. Menurut Kerlinger (1986) Penelitian

adalah investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis dari suatu proposisi

hipotesis mengenai hubungan tertentu antarfenomena. Jenis penelitian menurut

Mudrajad Kuncoro (2003) dapat dilihat berdasarkan tujuan dan metode.

Berdasarkan tujuannya penelitian ini merupakan penelitian murni, karena

penelitian ini dilakukan untuk memahami permasalahan secara lebih mendalam.

Dilihat dari metodenya, penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, karena

menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian (Mudrajad

Kuncoro, 2003). Penelitian ini bersifat kuantitatif karena menggunakan analisis

statistik dalam teknik analisis datanya.

Penelitian ini bersifat replikasi, karena selain berdasarkan teori yang ada,

penelitian ini dilakuka berdasarkan penelitian terdahulu oleh Zainuddin (2006) dan

Rangkuti (2010) yaitu penelitian mengenai kinerja keuangan PT. Bank CIMB Niaga,

Tbk. Persamaan dari penelitian sebelumnya adalah kinerja keuangan PT Bank CIMB

Niaga, Tbk, menggunakan konsep EVA yang dilakukan oleh Zainuddin dan

membandingkan kinerja keuangan yang dilakukan oleh Rangkuti.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, biasanya berupa orang, objek,

atau peristiwa dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek

peneltian (Mudrajad Kuncoro, 2001). Populasi dalam penelitian ini adalah laporan

keuangan tahunan PT. Bank CIMB Niaga, Tbk yang dipublikasikan di website resmi.

Jumlah populasi ini adalah sebanyak 9 laporan keuangan tahunan.

Page 12: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT BANK CIMB NIAGA TBK SEBELUM DAN SESUDAH MERGER MENGGUNAKAN KONSEP EVA.doc

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang memenuhi kriteria tertentu untuk

dijadikan objek penelitian. Menurut Sudjana (2005), alasan mengapa dilakukan

pengambilan sampel antara lain karena faktor ukuran populasi, masalah biaya,

masalah waktu, percobaan yang sifatnya merusak, masalah ketelitian dan faktor

ekonomis.

Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan cara sampling pertimbangan

atau purposif. Sampling purposif dikenal juga sebagai sampling pertimbangan, terjadi

apabila pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan peroranga atau

pertimbangan peneliti (Sudjana, 2005).

Laporan keuangan yang dijadikan sampel adalah laporan keuangan sebelum

dan sesudah legal merger dengan proporsi jumlah yang sama. Aktivitas legal merger

dilakukan pada 1 November 2008. Berdasarkan kriteria tersebut, laporan keuangan

tahunan sesudah legal merger yang dijadikan sampel adalah tahun 2008, 2009 dan

2010. Sementara itu, laporan keuangan tahunan sebelum legal merger yang dijadikan

sampel adalah tahun 2005, 2006 dan 2007.

3.3 Metode Pengumpulan Data

3.3.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Menurut

Mudrajat Kuncoro (2003), data kuantitatif merupakan data yang terukur dan biasanya

dinyatakan dalam suatu skala numerik (angka). Data yang digunakan adalah Laporan

Keuangan Tahunan bagian Neraca dan Laporan Laba/Rugi PT. Bank CIMB Niaga,

Tbk periode 2005-2010.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh (Nur Indriantoro dan

Bambang Supomo, 2002). Sumber data dalam penelitian ini berupa data sekunder.

Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak

langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Dalam

Page 13: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT BANK CIMB NIAGA TBK SEBELUM DAN SESUDAH MERGER MENGGUNAKAN KONSEP EVA.doc

penelitian ini, data sekunder berupa laporan keuangan yang diperoleh dari website

PT. Bank CIMB Niaga, Tbk.

3.3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan teknik

dokumentasi. Dengan menggunakan teknik ini maka data diperoleh dari laporan

keuangan PT. Bank CIMB Niaga, Tbk periode 2005-2010 dan data-data yang relevan

berupa sejarah PT. Bank CIMB Niaga, Tbk yang didapatkan dari website.

3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian

3.4.1 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan. Kinerja keuangan adalah

ukuran prestasi yang dapat dicapai oleh perusahaan yang mencerminkan kondisi

kesehatan dari suatu perusahaan dalam periode tertentu (Munawir, 2002).

3.4.2 Alat Analisis Variabel Penelitian

Pengukuran kinerja keuangan dapat dilakukan dengan menghitung EVA selain

menggunakan analisis rasio keuangan. Nilai tambah ekonomi (economic value

added–EVA) adalah laba bersih (laba operasi dikurangi pajak) dikurangi total biaya

modal tahunan (Ross et. al., 2009).

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif. Alat

uji statistik yang digunakan dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:

3.5.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah metode statistik yang digunakan untuk

menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan menjadi sebuah

informasi (Mudrajad Kuncoro, 2003). Analisis deskriptif mencakup ukuran gejala

Page 14: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT BANK CIMB NIAGA TBK SEBELUM DAN SESUDAH MERGER MENGGUNAKAN KONSEP EVA.doc

pusat yang berupa mean atau rata-rata hitung (median dan modus tidak digunakan)

serta ukuran simpangan yang berupa standar deviasi.

3.5.2 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis

memiliki distribusi yang normal atau tidak. Data yang berdistribusi normal, akan

memberi hasil dari analisis yang dapat digunakan untuk mewakili sampel. Uji

normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uii Kolmogorov-Smirnov

(Imam Ghozali, 2007). Sedangkan kriteria data dikatakan berdistribusi normal atau

tidak adalah:

a) Jika probabilitas > 0.05, maka data berdistribusi normal.

b) Jika probabilitas < 0.05, maka data tidak berdistribusi normal.

Data yang berdistribusi tidak normal akan menggunakan alat statistik non-

parametrik (untuk penelitian seperti ini, menggunakan uji wilcoxon's singed rank

test). Sedangkan data yang berdistribusi normal, akan menggunakan alat statistik

parametrik (untuk penelitian seperti ini menggunakan paired- samples t test).

3.5.3 Paired-Samples t Test

Paired-samples t test atau uji t berpasangan yang juga disebut sebagai pre-post

design adalah analisis dengan melibatkan dua pengukuran pada subyek yang sama

terhadap suatu pengaruh atau perlakuan tertentu. Pengukuran pertama dilakukan

sebelum diberi perlakuan tertentu dan pengukuran kedua dilakukan sesudahnya

(Cornelius Trihendradi, 2005). Penggunaan metode analisis ini adalah untuk

mengukur signifikansi data sehingga diketahui apakah terdapat perbedaan kinerja

keuangan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger. Perumusan hipotesis

yang akan diuji adalah sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan PT. Bank CIMB Niaga, Tbk

sebelum dan sesudah melakukan merger.

Page 15: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT BANK CIMB NIAGA TBK SEBELUM DAN SESUDAH MERGER MENGGUNAKAN KONSEP EVA.doc

H1 : Terdapat perbedaan kinerja keuangan PT. Bank CIMB Niaga, Tbk sebelum

dan sesudah melakukan merger.