senin 11 mei 2020€¦ · syariah (uus) cimb niaga (cimb niaga syariah) berhasil mempertahankan...

1
Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan mengatakan, di tengah kondisi yang menantang akibat pandemi Covid-19, perseroan berhasil meraih pertumbuhan laba ber- sih dua digit pada kuartal I-2020. “Pertumbuhan laba bersih sebesar 11,8% (yoy) terutama didukung oleh pendapatan non- bunga atau non interest income sebesar 11,5% (yoy), dan penur- unan pada biaya operasional 2,7% (yoy),” kata Tigor dalam keter- angan tertulis, akhir pekan lalu. Hasilnya, lanjut Tigor, rasio cost to income turun menjadi di bawah 48%. Dana murah (current account saving account/CASA) tumbuh 18,8% (yoy) dan berkon- tribusi terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 6,3% (yoy). Sementara itu, rasio loan loss coverage (LLC) meningkat menjadi 191,13% dan biaya pro- visi naik menjadi 8,7% (yoy). Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) tercatat se- besar 19,39% per 31 Maret 2020. “Dengan total aset mencapai Rp 274,5 triliun per 31 Maret 2020, CIMB Niaga memperta- hankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset,” im- buh Tigor. Total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 202,6 triliun dengan rasio CASA sebesar 60,1%. Ada- pun tabungan tumbuh sebesar 20,3% (yoy), sejalan dengan komitmen perseroan untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience. Di sisi lain, Tigor mema- parkan, jumlah kredit yang disalurkan tumbuh 3,3% (yoy) menjadi Rp 194,3 triliun, yang utamanya dikontribusikan oleh bisnis consumer banking. “Kami dapat mempertahankan kepe- mimpinan yang kuat dalam segmen kredit pemilikan rumah (KPR) yang meningkat 11,6% (yoy). Sementara itu, kartu kredit yang tumbuh sebesar 8,9% (yoy) sebagai hasil dari pengem- bangan bisnis akuisisi merchant yang kami lakukan,” kata Tigor. Perseroan juga mengu- mumkan transformasi aplikasi Go Mobile menjadi OCTO Mo- bile. Inisiatif tersebut menandai perubahan digital banking CIMB Niaga dari aplikasi mobile bank- ing menuju digital banking yang menyediakan fitur lengkap. “Layaknya super app, OCTO Mobile dapat melayani beragam aktivitas finansial nasabah dan memberikan customer experience yang lebih baik,” tambah Tigor. Sementara itu, untuk segmen perbankan syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya se- bagai UUS terbesar di Indonesia. Total pembiayaan CIMB Niaga Syariah mencapai Rp 34,5 triliun atau tumbuh 23,0% (yoy), dan DPK sebesar Rp 30,3 triliun atau tum- buh 14,4% (yoy) per 31 Maret 2020. Tigor menjelaskan, fokus perseroan saat ini adalah men- ingkatkan likuiditas, menjaga kualitas aset, serta disiplin dalam mengelola biaya. Memas- uki tahun kedua inisiatif trans- formasi Forward 23, jelas Tigor, pihaknya berinvestasi dan le- bih mendorong untuk men- ingkatkan customer experience, digitalisasi, serta produktivitas. CIMB Niaga juga mengem- bangkan produk-produk berbasis digital untuk melengkapi lay- anan yang diberikan melalui kantor cabang. Per 31 Maret 2020, sebanyak 95,2% dari total transaksi nasabah telah dilak- ukan melalui layanan digital banking seperti CIMB Clicks, OCTO Mobile, automated teller machines (ATM), dan Rekening Ponsel. 20 SENIN 11 MEI 2020 Oleh Nida Sahara JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk mem- bukukan laba bersih konsolidasi ( unaudited) sebesar Rp 1,1 triliun pada kuartal I-2020, meningkat sebesar 11,8% secara tahunan ( year on year /yoy) yang menghasilkan earn- ings per share senilai Rp 42,33. Investor Daily/Emral Tigor M Siahaan JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) tetap menyalurkan dana ban- tuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) Ke- menterian Sosial (Kemensos) meski berada dalam tekanan wabah Covid-19. Sejak awal tahun ini hingga April lalu, BNI telah menyalurkan dana bantuan sosial kepada 3,9 juta keluarga penerima manfaat (KPM) senilai Rp 5,4 triliun. Direktur Hubungan Kelem- bagaan BNI Sis Apik Wijayanto mengatakan, pada 2016, BNI menyalurkan dana PKH kepada 1 juta KPM dengan nilai Rp 313 miliar. Kemudian pada 2017, BNI menyalurkan dana kepada 2,7 juta KPM senilai Rp 5 triliun, pada 2018 kepada 3,7 juta KPM senilai Rp 7,1 triliun, dan pada 2019 penyaluran dana PKH oleh BNI menyentuh 4,1 juta KPM atau senilai Rp 12,4 triliun. “Kemudian, semenjak wabah Covid-19 dimulai di Indonesia, sejak awal tahun ini hingga April lalu, B NI telah menyalurkan dana bantuan sosial kepada 3,9 juta KPM senilai Rp 5,4 triliun, yang terdistribusi ke 411 kabu- paten atau kota di Indonesia,” kata Sis Apik dalam keterangan tertulis yang diterima Investor Daily, Minggu (10/5). Dia menambahkan, BNI juga menyalurkan bantuan pemer- intah lainnya yaitu bantuan pangan nontunai (BPNT) sejak 2017. Sepanjang 2017, BNI menyalurkan BPNT kepada 717 ribu KPM atau senilai Rp 948 miliar. Pada 2018, penyaluran BPNT oleh BNI menjadi Rp 8,4 triliun kepada 6,3 juta KPM, dan pada 2019 menyentuh 6,9 juta KPM senilai Rp 9,1 triliun. Pada 2020 hingga April, BNI telah menyalurkan BPNT kepada 6,4 juta KPM senilai Rp 4,6 triliun yang tersebar di 123 kota atau kabupaten. (ris) JAKARTA – PT Bank Permata Tbk membukukan pendapatan operasional sampai kuartal I-2020 mencapai Rp 2,1 triliun, tumbuh 15,5% secara tahunan (year on year/yoy). Kendati de- mikian, perseroan mencatatkan penurunan laba bersih karena kebijakan penerapan PSAK 71. “Pada kuartal pertama, kami terus menerapkan prinsip ke- hati-hatian dalam kerangka manajemen risiko yang kuat untuk mendukung kebijakan-ke- bijakan pemerintah dalam men- jaga stabilitas ekonomi Indone- sia,” kata Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirak- usumah melalui keterangan tertulis, akhir pekan lalu. Berdasarkan laporan keuan- gan yang dirilis perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih senilai Rp 1,74 miliar pada kuartal I-2020 atau turun 99,54% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 377,36 mil- iar. Pencapaian positif dicata- tkan pendapatan operasional yang ditopang oleh pendapatan bunga bersih Rp 1,6 triliun atau tumbuh 15,5% (yoy). Kinerja lini tersebut sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 5,7% (yoy), terutama kontribusi kredit pada segmen wholesale banking. Pendapatan berbasis biaya tumbuh signifikan sebesar 15,8% (yoy), terutama dikontribusi oleh keuntungan dari tran- saksi perdagangan valuta asing (valas) di tengah fluktuasi nilai tukar Dolar AS terhadap rupiah yang terjadi dan pertumbuhan pendapatan berbasis biaya dari komisi, provisi, dan administrasi terkait transaksi perbankan. Sementara itu, beban opera- sional perseroan meningkat tajam menjadi Rp 1,79 triliun atau naik 43,21% (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 1,25 triliun. Hal tersebut dipengaruhi lini cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan yang terkerek mencapai 481,05% (yoy) menjadi Rp 621,67 miliar. Ridha menyatakan, pen- ingkatan CKPN aset keuangan sejalan dengan penerapan PSAK 71 yang efektif berlaku pada tahun ini, sehingga beban op- erasional terhadap pendapatan operasional tercatat 94%. (pri) SURABAYA – Sampai akhir April 2020, sebanyak 360.120 debitur di Jawa Timur (Jatim) telah mendapatkan fasilitas restrukturisasi kredit senilai Rp 10,4 triliun. Kepala Otoritas Jasa Keuan- gan (OJK) Regional 4 Jawa Timur Bambang Mukti Riyadi mengatakan, OJK telah men- erbitkan beberapa ketentuan untuk menahan ( countercyc- lical ) pelemahan ekonomi sebagai dampak pandemi Covid-19. Di tengah penerapan Pem- batasan Sosial Berskala Besar PSBB terutama untuk Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo, pihaknya terus berkoordinasi untuk men- dorong lembaga jasa keuangan seperti perbankan, perusahaan pembiayaan, pegadaian dan PNM agar proaktif dalam men- gidentifikasi debitur-debitur yang terdampak penyebaran Covid-19 dan segera menerap- kan POJK stimulus dimaksud agar perekonomian Jatim tetap berjalan. “Hasilnya, implementasi re- strukturisasi kredit di Jatim terus meningkat dari minggu ke minggu. Sampai dengan akhir April 2020 sebanyak 360.120 debitur telah mendapatkan fasil- itas restrukturisasi kredit senilai Rp10,4 triliun,” kata Bambang di Surabaya, akhir pekan lalu. Restrukturisasi kredit itu meliputi kredit perbankan sebesar Rp 7,4 triliun untuk 17.192 debitur, kredit perusa- haan pembiayaan Rp 2,4 triliun untuk 75.899 debitur, kredit PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM sebesar Rp 427 miliar untuk 231.729 debitur, dan kredit PT Pegadaian (Persero) sebesar Rp 97 miliar untuk 35.070 debitur. (ros) Ridha DM Wirakusumah RUPST/LB PT Bank Oke Indonesia Tbk Dari kiri ke kanan, Komisaris Independen PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) Idham Aziz, Wakil Direktur Utama Hendra Lie, Direktur Utama Lim Cheol Jin, Perwakilan Pemegang Saham APRO, Sim Sang Ton, Direktur Efdinal Alamsyah, dan Direktur Kim Dong Hoon saat RUPST/LB di Jakarta, pekan lalu. PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) mencatatkan peningkatan aset sepanjang 2019. Bank BUKU II yang baru bergabung ini mencatat peningkatan aset 12,56 persen atau Rp 5.11 triliun atau melampaui target yang ditetapkan Rp 4,85 triliun. Kredit meningkat 12.07% menjadi Rp3.3 triliun. DPK meningkat 21,31% dari tahun sebelumnya menjadi Rp2.33 triliun. Sedangkan rasio kredit terhadap DPK berada di level 115,57% dibandingkan 114,92% pada akhir 2018. Bank Oke juga berencana merevisi target pertumbuhan tahun berjalan dari Rencana Bisnis Bank (RBB) yang ditetapkan untuk 2020-2022 pada pertengahan Juni 2020, dampak pandemi Covid-19. PT PAKUWON JATI Tbk DAN ENTITAS ANAK EastCoast Center 5 th Floor Pakuwon Town Square - Pakuwon City Jl. Kejawan Putih Mutiara No. 17 Surabaya 60112 Telp. (031) 5820 8788, Fax. (031) 5820 8798 Surabaya, 11 Mei 2020 PT PAKUWON JATI Tbk Direksi Catatan : Informasi keuangan di atas diambil dari laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2019 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Imelda & Rekan (afiliasi dari Deloitte Southeast Asia Ltd., yang merupakan anggota dari Deloitte Asia Pacific Limited dan Deloitte Network) yang memberikan opini tanpa modifikasian. LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Nilai Nominal Saham) ASET LIABILITAS DAN EKUITAS 31 Desember 2018 31 Desember 2018 31 Desember 2019 31 Desember 2019 LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha kepada pihak ketiga 334.050.513 295.781.938 Utang lain-lain kepada pihak ketiga 284.209.110 163.775.272 Utang pajak 78.391.458 87.982.349 Biaya yang masih harus dibayar 252.294.434 205.730.979 Cadangan penggantian perabotan dan perlengkapan hotel 5.089.364 2.860.576 Pendapatan diterima dimuka - bagian yang direalisasi dalam satu tahun 1.065.027.629 1.004.883.124 Uang muka pelanggan 441.975.769 1.688.838.719 Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun 912.058.356 646.528.164 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 3.373.096.633 4.096.381.121 LIABILITAS JANGKA PANJANG Pendapatan diterima dimuka jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang direalisasi dalam satu tahun 169.652.645 161.754.078 Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank 447.484.813 1.359.539.201 Utang obligasi 3.437.147.042 3.574.125.768 Utang lain-lain 3.160.569 3.160.569 Uang jaminan penyewa 332.032.313 305.968.778 Liabilitas imbalan pasca kerja 236.936.271 205.469.243 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 4.626.413.653 5.610.017.637 Jumlah Liabilitas 7.999.510.286 9.706.398.758 EKUITAS apat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp 25 per saham Modal dasar - 120.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor - 48.159.602.400 saham 1.203.990.060 1.203.990.060 Tambahan modal disetor 362.194.103 362.194.103 Perubahan ekuitas entitas anak 13.512.486 13.512.486 Penghasilan komprehensif lain (9.338.532) (2.168.760) Saldo laba Ditentukan penggunaannya 8.000.000 7.000.000 Belum ditentukan penggunaannya 13.393.006.038 11.011.590.256 Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 14.971.364.155 12.596.118.145 Kepentingan nonpengendali 3.124.278.902 2.715.563.321 Jumlah Ekuitas 18.095.643.057 15.311.681.466 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 26.095.153.343 25.018.080.224 ASET LANCAR Kas dan setara kas 4.313.284.575 4.460.081.353 Aset keuangan lainnya 425.239.298 424.804.873 Piutang usaha kepada pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 309.057 pada 31 Desember 2019 dan Rp 1.053.630 pada 31 Desember 2018 807.903.764 413.854.143 Piutang lain-lain kepada pihak ketiga 126.577.270 118.230.930 Persediaan Aset real estat 3.511.508.474 3.555.204.874 Lain-lain 19.568.601 21.072.509 Pajak dibayar dimuka 27.322.027 930.371 Uang muka dan biaya dibayar dimuka 411.183.360 478.608.571 Jumlah Aset Lancar 9.642.587.369 9.472.787.624 ASET TIDAK LANCAR Investasi pada entitas asosiasi 117.579.336 73.835.103 Uang muka pembelian 157.454.801 134.839.703 Persediaan - aset real estat 2.677.975.764 2.242.853.572 Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 2.598.642.464 pada 31 Desember 2019 dan Rp 2.224.629.104 pada 31 Desember 2018 11.185.724.490 11.189.061.032 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 840.075.235 pada 31 Desember 2019 dan Rp 742.833.568 pada 31 Desember 2018 2.075.840.106 1.732.817.498 Klaim atas pengembalian pajak 17.848.326 17.848.326 Aset pajak tangguhan-bersih 57.849.612 58.323.149 Instrumen keuangan derivatif 159.088.716 92.599.653 Aset lain-lain 3.204.823 3.114.564 Jumlah Aset Tidak Lancar 16.452.565.974 15.545.292.600 JUMLAH ASET 26.095.153.343 25.018.080.224 LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dalam Ribuan Rupiah) 2019 2018 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 5.653.464.228 6.140.978.881 Pembayaran pajak final (359.302.493) (355.563.659) Penerimaan kas dari pelanggan - bersih 5.294.161.735 5.785.415.222 Pembayaran kepada pemasok (2.597.887.438) (2.476.579.870) Pembayaran kas kepada karyawan (496.925.364) (466.456.473) Pembayaran kas lain-lain (332.030.987) (288.124.203) Kas yang dihasilkan dari operasi 1.867.317.946 2.554.254.676 Penerimaan bunga 282.553.790 202.418.754 Penerimaan dari restitusi pajak - 3.294.173 Pembayaran pajak penghasilan (26.258.433) (28.256.058) Pembayaran bunga dan beban keuangan (353.215.297) (366.868.905) Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 1.770.398.006 2.364.842.640 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan investasi sementara 15.000.000 - Penempatan deposito berjangka (66.049.680) - Kenaikan (penurunan) dana untuk penggantian perabotan dan perlengkapan hotel 2.228.788 (4.445.339) Hasil penjualan aset tetap dan properti ivnestasi 2.008.497 1.610.936 Pembayaran uang muka pembelian tanah (72.779.304) (43.804.945) Perolehan properti investasi (259.158.222) (562.606.353) Perolehan aset tetap (449.559.610) (151.153.874) Penurunan piutang lain-lain kepada pihak berelasi - 1.362.833 Hasil penjualan investasi asosiasi - 6.348.820 Penambahan investasi pada entitas asosiasi (57.500.000) (35.000.000) Setoran modal oleh kepentingan nonpengendali di entitas anak 1.000 - Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (885.808.531) (787.687.922) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank - 510.212.255 Pembayaran utang bank (651.508.138) (604.331.245) Pembayaran dividen (336.516.298) (288.447.910) Pencairan (penempatan) depositio berjangka yang dibatasi penggunaannya 52.844.043 (63.911.038) Pembayaran dividen tunai kepada kepentingan nonpengendali (110.347.490) (42.199.856) Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (1.045.527.883) (488.677.794) KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (160.938.408) 1.088.476.924 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 4.462.941.929 3.413.529.320 Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 16.370.418 (39.064.315) KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 4.318.373.939 4.462.941.929 PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari: Kas dan setara kas 4.313.284.575 4.460.081.353 Dana untuk penggantian perabotan dan perlengkapan hotel 5.089.364 2.860.576 Jumlah 4.318.373.939 4.462.941.929 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Laba Per Saham) 2019 2018 PENDAPATAN BERSIH 7.202.001.193 7.080.668.385 BEBAN POKOK PENDAPATAN 3.144.166.222 3.030.359.584 LABA BRUTO 4.057.834.971 4.050.308.801 Beban penjualan (222.063.492) (217.255.435) Beban umum dan administrasi (384.765.268) (374.144.344) Beban keuangan (227.534.040) (273.447.667) Beban pajak final (390.237.471) (383.365.799) Penghasilan bunga 280.686.363 237.469.085 Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih 130.119.304 (189.333.550) Bagian rugi bersih entitas asosiasi (14.555.366) (8.467.732) Keuntungan (kerugian) instrumen keuangan derivatif - bersih 25.450.664 (7.515.208) Lain-lain - bersih 15.762.236 19.634.183 Laba Sebelum Pajak 3.270.697.901 2.853.882.334 Beban pajak penghasilan - bersih (30.901.674) (26.946.121) LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 3.239.796.227 2.826.936.213 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN: TAHUN BERJALAN Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi : Pengukuran kembali atas program imbalan pasti (10.545.332) 23.091.264 Bagian penghasilan komprehensif lain atas entitas asosiasi 799.598 687.025 Manfaat (beban) pajak terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi 4.848 (419.836) Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi : Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dari kegiatan usaha luar negeri 1.369.957 1.054.245 JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 3.231.425.298 2.851.348.911 LABA BERSIH TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Entitas Induk 2.719.532.999 2.542.868.927 Kepentingan nonpengendali 520.263.228 284.067.286 LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 3.239.796.227 2.826.936.213 JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Entitas Induk 2.712.363.227 2.565.509.718 Kepentingan nonpengendali 519.062.071 285.839.193 JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 3.231.425.298 2.851.348.911 LABA PER SAHAM Dasar 56,47 52,80 KETERANGAN KETERANGAN

Upload: others

Post on 07-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SENIN 11 MEI 2020€¦ · Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya se-bagai UUS terbesar di Indonesia. Total pembiayaan CIMB Niaga Syariah mencapai

Presiden Direktur CIMB N i a g a T i g o r M S i a h a a n mengatakan, di tengah kondisi yang menantang akibat pandemi Covid-19, perseroan berhasil meraih pertumbuhan laba ber-sih dua digit pada kuartal I-2020.

“Pertumbuhan laba bersih sebesar 11,8% (yoy) terutama didukung oleh pendapatan non-bunga atau non interest income sebesar 11,5% (yoy), dan penur-unan pada biaya operasional 2,7% (yoy),” kata Tigor dalam keter-angan tertulis, akhir pekan lalu.

Hasilnya, lanjut Tigor, rasio cost to income turun menjadi di bawah 48%. Dana murah (current account saving account/CASA) tumbuh 18,8% (yoy) dan berkon-tribusi terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 6,3% (yoy). Sementara itu, rasio loan

loss coverage (LLC) meningkat menjadi 191,13% dan biaya pro-visi naik menjadi 8,7% (yoy). Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) tercatat se-besar 19,39% per 31 Maret 2020.

“Dengan total aset mencapai Rp 274,5 triliun per 31 Maret 2020, CIMB Niaga memperta-hankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset,” im-buh Tigor.

Total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 202,6 triliun dengan rasio CASA sebesar 60,1%. Ada-pun tabungan tumbuh sebesar 20,3% (yoy), sejalan dengan komitmen perseroan untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience.

Di sisi lain, Tigor mema-parkan, jumlah kredit yang disalurkan tumbuh 3,3% (yoy) menjadi Rp 194,3 triliun, yang utamanya dikontribusikan oleh bisnis consumer banking. “Kami dapat mempertahankan kepe-mimpinan yang kuat dalam segmen kredit pemilikan rumah (KPR) yang meningkat 11,6% (yoy). Sementara itu, kar tu kredit yang tumbuh sebesar 8,9% (yoy) sebagai hasil dari pengem-bangan bisnis akuisisi merchant yang kami lakukan,” kata Tigor.

Perseroan juga mengu-mumkan transformasi aplikasi Go Mobile menjadi OCTO Mo-bile. Inisiatif tersebut menandai perubahan digital banking CIMB Niaga dari aplikasi mobile bank-ing menuju digital banking yang menyediakan fitur lengkap.

“Layaknya super app, OCTO Mobile dapat melayani beragam aktivitas finansial nasabah dan memberikan customer experience yang lebih baik,” tambah Tigor.

Sementara itu, untuk segmen perbankan syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya se-bagai UUS terbesar di Indonesia. Total pembiayaan CIMB Niaga Syariah mencapai Rp 34,5 triliun atau tumbuh 23,0% (yoy), dan DPK sebesar Rp 30,3 triliun atau tum-buh 14,4% (yoy) per 31 Maret 2020.

Tigor menjelaskan, fokus perseroan saat ini adalah men-ingkatkan likuiditas, menjaga kualitas aset, ser ta disiplin dalam mengelola biaya. Memas-uki tahun kedua inisiatif trans-formasi Forward 23, jelas Tigor, pihaknya berinvestasi dan le-bih mendorong untuk men-ingkatkan customer experience, digitalisasi, serta produktivitas.

CIMB Niaga juga mengem-bangkan produk-produk berbasis digital untuk melengkapi lay-anan yang diberikan melalui kantor cabang. Per 31 Maret 2020, sebanyak 95,2% dari total transaksi nasabah telah dilak-ukan melalui layanan digital banking seperti CIMB Clicks, OCTO Mobile, automated teller machines (ATM), dan Rekening Ponsel.

20

SENIN 11 MEI 2020

Oleh Nida Sahara

JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk mem-bukukan laba bersih konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 1,1 triliun pada kuartal I-2020, meningkat sebesar 11,8% secara tahunan (year on year/yoy) yang menghasilkan earn-ings per share senilai Rp 42,33.

Investor Daily/Emral

Tigor M Siahaan

JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) tetap menyalurkan dana ban-tuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) Ke-menterian Sosial (Kemensos) meski berada dalam tekanan wabah Covid-19. Sejak awal tahun ini hingga April lalu, BNI telah menyalurkan dana bantuan sosial kepada 3,9 juta keluarga penerima manfaat (KPM) senilai Rp 5,4 triliun.

Direktur Hubungan Kelem-bagaan BNI Sis Apik Wijayanto mengatakan, pada 2016, BNI menyalurkan dana PKH kepada 1 juta KPM dengan nilai Rp 313

miliar. Kemudian pada 2017, BNI menyalurkan dana kepada 2,7 juta KPM senilai Rp 5 triliun, pada 2018 kepada 3,7 juta KPM senilai Rp 7,1 triliun, dan pada 2019 penyaluran dana PKH oleh BNI menyentuh 4,1 juta KPM atau senilai Rp 12,4 triliun.

“Kemudian, semenjak wabah Covid-19 dimulai di Indonesia, sejak awal tahun ini hingga April lalu, B NI telah menyalurkan dana bantuan sosial kepada 3,9 juta KPM senilai Rp 5,4 triliun, yang terdistribusi ke 411 kabu-paten atau kota di Indonesia,” kata Sis Apik dalam keterangan tertulis yang diterima Investor

Daily, Minggu (10/5).Dia menambahkan, BNI juga

menyalurkan bantuan pemer-intah lainnya yaitu bantuan pangan nontunai (BPNT) sejak 2017. Sepanjang 2017, BNI menyalurkan BPNT kepada 717 ribu KPM atau senilai Rp 948 miliar. Pada 2018, penyaluran BPNT oleh BNI menjadi Rp 8,4 triliun kepada 6,3 juta KPM, dan pada 2019 menyentuh 6,9 juta KPM senilai Rp 9,1 triliun. Pada 2020 hingga April, BNI telah menyalurkan BPNT kepada 6,4 juta KPM senilai Rp 4,6 triliun yang tersebar di 123 kota atau kabupaten. (ris)

JAKARTA – PT Bank Permata Tbk membukukan pendapatan operasional sampai kuar tal I-2020 mencapai Rp 2,1 triliun, tumbuh 15,5% secara tahunan (year on year/yoy). Kendati de-mikian, perseroan mencatatkan penurunan laba bersih karena kebijakan penerapan PSAK 71.

“Pada kuartal pertama, kami terus menerapkan prinsip ke-hati-hatian dalam kerangka manajemen risiko yang kuat untuk mendukung kebijakan-ke-bijakan pemerintah dalam men-jaga stabilitas ekonomi Indone-sia,” kata Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirak-usumah melalui keterangan tertulis, akhir pekan lalu.

Berdasarkan laporan keuan-gan yang dirilis perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih senilai Rp 1,74 miliar pada kuartal I-2020 atau turun 99,54% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 377,36 mil-

iar. Pencapaian positif dicata-tkan pendapatan operasional yang ditopang oleh pendapatan bunga bersih Rp 1,6 triliun atau tumbuh 15,5% (yoy). Kinerja lini tersebut sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 5,7% (yoy), terutama kontribusi kredit pada segmen wholesale banking.

Pendapatan berbasis biaya

tumbuh signifikan sebesar 15,8% (yoy), terutama dikontribusi oleh keuntungan dari tran-saksi perdagangan valuta asing (valas) di tengah fluktuasi nilai tukar Dolar AS terhadap rupiah yang terjadi dan pertumbuhan pendapatan berbasis biaya dari komisi, provisi, dan administrasi terkait transaksi perbankan.

Sementara itu, beban opera-sional perseroan meningkat tajam menjadi Rp 1,79 triliun atau naik 43,21% (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 1,25 triliun. Hal tersebut dipengaruhi lini cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan yang terkerek mencapai 481,05% (yoy) menjadi Rp 621,67 miliar.

Ridha menyatakan, pen-ingkatan CKPN aset keuangan sejalan dengan penerapan PSAK 71 yang efektif berlaku pada tahun ini, sehingga beban op-erasional terhadap pendapatan operasional tercatat 94%. (pri)

SURABAYA – Sampai akhir April 2020, sebanyak 360.120 debitur di Jawa Timur (Jatim) telah mendapatkan fasilitas restrukturisasi kredit senilai Rp 10,4 triliun.

Kepala Otoritas Jasa Keuan-gan (OJK) Regional 4 Jawa Timur Bambang Mukti Riyadi mengatakan, OJK telah men-erbitkan beberapa ketentuan untuk menahan (countercyc-l ical) pelemahan ekonomi sebagai dampak pandemi Covid-19.

Di tengah penerapan Pem-batasan Sosial Berskala Besar

PSBB terutama untuk Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo, pihaknya terus berkoordinasi untuk men-dorong lembaga jasa keuangan seperti perbankan, perusahaan pembiayaan, pegadaian dan PNM agar proaktif dalam men-gidentifikasi debitur-debitur yang terdampak penyebaran Covid-19 dan segera menerap-kan POJK stimulus dimaksud agar perekonomian Jatim tetap berjalan.

“Hasilnya, implementasi re-strukturisasi kredit di Jatim terus meningkat dari minggu ke minggu. Sampai dengan akhir

April 2020 sebanyak 360.120 debitur telah mendapatkan fasil-itas restrukturisasi kredit senilai Rp10,4 triliun,” kata Bambang di Surabaya, akhir pekan lalu.

Restrukturisasi kredit itu meliputi kredit perbankan sebesar Rp 7,4 triliun untuk 17.192 debitur, kredit perusa-haan pembiayaan Rp 2,4 triliun untuk 75.899 debitur, kredit PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM sebesar Rp 427 miliar untuk 231.729 debitur, dan kredit PT Pegadaian (Persero) sebesar Rp 97 miliar untuk 35.070 debitur. (ros)

Ridha DM Wirakusumah

RUPST/LB PT Bank Oke Indonesia TbkDari kiri ke kanan, Komisaris Independen PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) Idham Aziz, Wakil Direktur Utama Hendra Lie, Direktur Utama Lim Cheol Jin, Perwakilan Pemegang Saham APRO, Sim Sang Ton, Direktur Efdinal Alamsyah, dan Direktur Kim Dong Hoon saat RUPST/LB di Jakarta, pekan lalu. PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) mencatatkan peningkatan aset sepanjang 2019. Bank BUKU II yang baru bergabung ini mencatat peningkatan aset 12,56 persen atau Rp 5.11 triliun atau melampaui target yang ditetapkan Rp 4,85 triliun. Kredit meningkat 12.07% menjadi Rp3.3 triliun. DPK meningkat 21,31% dari tahun sebelumnya menjadi Rp2.33 triliun. Sedangkan rasio kredit terhadap DPK berada di level 115,57% dibandingkan 114,92% pada akhir 2018. Bank Oke juga berencana merevisi target pertumbuhan tahun berjalan dari Rencana Bisnis Bank (RBB) yang ditetapkan untuk 2020-2022 pada pertengahan Juni 2020, dampak pandemi Covid-19.

PT PAKUWON JATI Tbk DAN ENTITAS ANAKEastCoast Center 5th Floor Pakuwon Town Square - Pakuwon City

Jl. Kejawan Putih Mutiara No. 17 Surabaya 60112Telp. (031) 5820 8788, Fax. (031) 5820 8798

Ukuran : 7 kolom x 150 mmMedia : Investor Daily Terbit : 11 Mei 2020File : D6

Surabaya, 11 Mei 2020

PT PAKUWON JATI Tbk

Direksi

Catatan :Informasi keuangan di atas diambil dari laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2019 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Imelda & Rekan (afiliasi dari Deloitte Southeast Asia Ltd., yang merupakan anggota dari Deloitte Asia Pacific Limited dan Deloitte Network) yang memberikan opini tanpa modifikasian.

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2019 DAN 2018

(Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Nilai Nominal Saham)

ASET LIABILITAS DAN EKUITAS 31 Desember 2018 31 Desember 201831 Desember 2019 31 Desember 2019LIABILITAS JANGKA PENDEKUtang usaha kepada pihak ketiga 334.050.513 295.781.938 Utang lain-lain kepada pihak ketiga 284.209.110 163.775.272 Utang pajak 78.391.458 87.982.349 Biaya yang masih harus dibayar 252.294.434 205.730.979 Cadangan penggantian perabotan dan perlengkapan hotel 5.089.364 2.860.576 Pendapatan diterima dimuka - bagian yang direalisasi dalam satu tahun 1.065.027.629 1.004.883.124 Uang muka pelanggan 441.975.769 1.688.838.719 Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun 912.058.356 646.528.164 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 3.373.096.633 4.096.381.121

LIABILITAS JANGKA PANJANG Pendapatan diterima dimuka jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang direalisasi dalam satu tahun 169.652.645 161.754.078 Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank 447.484.813 1.359.539.201 Utang obligasi 3.437.147.042 3.574.125.768 Utang lain-lain 3.160.569 3.160.569 Uang jaminan penyewa 332.032.313 305.968.778 Liabilitas imbalan pasca kerja 236.936.271 205.469.243 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 4.626.413.653 5.610.017.637 Jumlah Liabilitas 7.999.510.286 9.706.398.758 EKUITASapat diatribusikan kepada pemilik entitas indukModal saham - nilai nominal Rp 25 per saham Modal dasar - 120.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor - 48.159.602.400 saham 1.203.990.060 1.203.990.060 Tambahan modal disetor 362.194.103 362.194.103 Perubahan ekuitas entitas anak 13.512.486 13.512.486 Penghasilan komprehensif lain (9.338.532 ) (2.168.760 )Saldo laba Ditentukan penggunaannya 8.000.000 7.000.000 Belum ditentukan penggunaannya 13.393.006.038 11.011.590.256 Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 14.971.364.155 12.596.118.145 Kepentingan nonpengendali 3.124.278.902 2.715.563.321 Jumlah Ekuitas 18.095.643.057 15.311.681.466

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 26.095.153.343 25.018.080.224

ASET LANCAR Kas dan setara kas 4.313.284.575 4.460.081.353 Aset keuangan lainnya 425.239.298 424.804.873 Piutang usaha kepada pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 309.057 pada 31 Desember 2019 dan Rp 1.053.630 pada 31 Desember 2018 807.903.764 413.854.143 Piutang lain-lain kepada pihak ketiga 126.577.270 118.230.930 Persediaan Aset real estat 3.511.508.474 3.555.204.874 Lain-lain 19.568.601 21.072.509 Pajak dibayar dimuka 27.322.027 930.371 Uang muka dan biaya dibayar dimuka 411.183.360 478.608.571

Jumlah Aset Lancar 9.642.587.369 9.472.787.624

ASET TIDAK LANCAR Investasi pada entitas asosiasi 117.579.336 73.835.103 Uang muka pembelian 157.454.801 134.839.703 Persediaan - aset real estat 2.677.975.764 2.242.853.572 Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 2.598.642.464 pada 31 Desember 2019 dan Rp 2.224.629.104 pada 31 Desember 2018 11.185.724.490 11.189.061.032 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 840.075.235 pada 31 Desember 2019 dan Rp 742.833.568 pada 31 Desember 2018 2.075.840.106 1.732.817.498 Klaim atas pengembalian pajak 17.848.326 17.848.326 Aset pajak tangguhan-bersih 57.849.612 58.323.149 Instrumen keuangan derivatif 159.088.716 92.599.653 Aset lain-lain 3.204.823 3.114.564

Jumlah Aset Tidak Lancar 16.452.565.974 15.545.292.600

JUMLAH ASET 26.095.153.343 25.018.080.224

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018

(Dalam Ribuan Rupiah)

2019 2018ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 5.653.464.228 6.140.978.881 Pembayaran pajak final (359.302.493 ) (355.563.659 )Penerimaan kas dari pelanggan - bersih 5.294.161.735 5.785.415.222 Pembayaran kepada pemasok (2.597.887.438 ) (2.476.579.870 )Pembayaran kas kepada karyawan (496.925.364 ) (466.456.473 )Pembayaran kas lain-lain (332.030.987 ) (288.124.203 )Kas yang dihasilkan dari operasi 1.867.317.946 2.554.254.676 Penerimaan bunga 282.553.790 202.418.754 Penerimaan dari restitusi pajak - 3.294.173 Pembayaran pajak penghasilan (26.258.433 ) (28.256.058 )Pembayaran bunga dan beban keuangan (353.215.297 ) (366.868.905 )Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 1.770.398.006 2.364.842.640 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan investasi sementara 15.000.000 - Penempatan deposito berjangka (66.049.680 ) - Kenaikan (penurunan) dana untuk penggantian perabotan dan perlengkapan hotel 2.228.788 (4.445.339 )Hasil penjualan aset tetap dan properti ivnestasi 2.008.497 1.610.936 Pembayaran uang muka pembelian tanah (72.779.304 ) (43.804.945 )Perolehan properti investasi (259.158.222 ) (562.606.353 )Perolehan aset tetap (449.559.610 ) (151.153.874 )Penurunan piutang lain-lain kepada pihak berelasi - 1.362.833 Hasil penjualan investasi asosiasi - 6.348.820 Penambahan investasi pada entitas asosiasi (57.500.000 ) (35.000.000 )Setoran modal oleh kepentingan nonpengendali di entitas anak 1.000 - Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (885.808.531 ) (787.687.922 )ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank - 510.212.255 Pembayaran utang bank (651.508.138 ) (604.331.245 )Pembayaran dividen (336.516.298 ) (288.447.910 )Pencairan (penempatan) depositio berjangka yang dibatasi penggunaannya 52.844.043 (63.911.038 )Pembayaran dividen tunai kepada kepentingan nonpengendali (110.347.490 ) (42.199.856 )Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (1.045.527.883 ) (488.677.794 )KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (160.938.408 ) 1.088.476.924 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 4.462.941.929 3.413.529.320 Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 16.370.418 (39.064.315 )KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 4.318.373.939 4.462.941.929 PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari: Kas dan setara kas 4.313.284.575 4.460.081.353 Dana untuk penggantian perabotan dan perlengkapan hotel 5.089.364 2.860.576 Jumlah 4.318.373.939 4.462.941.929

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018(Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Laba Per Saham)

2019 2018PENDAPATAN BERSIH 7.202.001.193 7.080.668.385

BEBAN POKOK PENDAPATAN 3.144.166.222 3.030.359.584 LABA BRUTO 4.057.834.971 4.050.308.801 Beban penjualan (222.063.492 ) (217.255.435 )Beban umum dan administrasi (384.765.268 ) (374.144.344 )Beban keuangan (227.534.040 ) (273.447.667 )Beban pajak final (390.237.471 ) (383.365.799 )Penghasilan bunga 280.686.363 237.469.085 Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih 130.119.304 (189.333.550 )Bagian rugi bersih entitas asosiasi (14.555.366 ) (8.467.732 )Keuntungan (kerugian) instrumen keuangan derivatif - bersih 25.450.664 (7.515.208 )Lain-lain - bersih 15.762.236 19.634.183 Laba Sebelum Pajak 3.270.697.901 2.853.882.334 Beban pajak penghasilan - bersih (30.901.674 ) (26.946.121 )LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 3.239.796.227 2.826.936.213 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN: TAHUN BERJALAN Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi : Pengukuran kembali atas program imbalan pasti (10.545.332 ) 23.091.264 Bagian penghasilan komprehensif lain atas entitas asosiasi 799.598 687.025 Manfaat (beban) pajak terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi 4.848 (419.836 )Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi : Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dari kegiatan usaha luar negeri 1.369.957 1.054.245 JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 3.231.425.298 2.851.348.911 LABA BERSIH TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Entitas Induk 2.719.532.999 2.542.868.927 Kepentingan nonpengendali 520.263.228 284.067.286 LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 3.239.796.227 2.826.936.213 JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Entitas Induk 2.712.363.227 2.565.509.718 Kepentingan nonpengendali 519.062.071 285.839.193 JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 3.231.425.298 2.851.348.911

LABA PER SAHAM Dasar 56,47 52,80

KETERANGAN KETERANGAN