analisis sensitivitas terhadap kinerja keuangan perbankan (studi kasus pada pt bank cimb niaga, tbk....

Upload: anto-tomodachirent-susilo

Post on 07-Jul-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    1/75

    ABSTRAK

    Industri perbankan di Indonesia telah mengalami kemajuan-kemajuan yang pesat,

    baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Industri perbankan, seperti industri lainnya,mengalami banyak tantangan, seperti persaingan pasar yang ketat, baik sesama bank juga

    persaingan dengan perusahaan pembiayaan dan alternatif pembiayaan lain, dan masuknyainvestor asing di bank-bank nasional. Cara untuk tetap bertahan ditengah berbagai

    tantangan adalah melakukan investasi, terutama dengan memperhatikan tingkat return,risiko, dan analisis sejauhmana usulan suatu investasi.

    Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yangdituangkan dalam judul penelitian “Analisis Sensitivitas terhadap Kinerja Keuangan

    Perbankan (Studi kasus pada PT Bank CIMB Niaga, Tbk. atau Bank CIMB Niaga).”Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana tingkat return, risiko, dan

    perkembangan kinerja keuangan Bank CIMB Niaga jika menggunakan metode analisissensitivitas.

    Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu untuk

    mendapatkan gambaran jelas mengenai perusahaan dengan pendekatan studi kasus.Penulis mengumpulkan data- data yang disesuaikan dengan judul, untuk kemudian diolah

    dan dianalisis.Berdasarkan hasil pengolahan data dalam penelitian ini, diperoleh tingkat return 

    bank selama periode 2003-2007 cenderung berfluktuatif, hanya menaik tajam pada tahun2004. Sedangkan tingkat risiko yang dihasilkan melalui perhitungan standard deviation 

    selama periode 2003-2007 lebih tinggi dari tingkat return  rata-rata. Kemudianperhitungan analisis sensitivitas pada kondisi normal bahwa NPV, payback period , IRR,

    dan  profitability index  yang dihasilkan menunjukkan keputusan investasi yang dapatditerima. Sedangkan pada kondisi optimis dengan arus kas naik 5 kali dan 10 kali NPV, payback period , IRR, dan  profitability index  yang dihasilkan menunjukkan keputusan

    investasi dapat diterima pula. Dan pada kondisi pesimis dengan arus kas turun 5 kali dan

    10 kali NPV, payback period , IRR, dan profitability index yang dihasilkan menunjukkan

    keputusan investasi yang ditolak.

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    2/75

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 

    Latar Belakang Penelitian

    Dalam beberapa tahun terakhir, industri perbankan nasional memperoleh

    kemajuan-kemajuan yang cukup baik. Secara kuantitatif, berbagai indikator

    kinerja keuangan dan operasional industri perbankan telah mengalami

    peningkatan cukup signifikan, seperti tercermin pada pertumbuhan total asset  

    yang didukung pertumbuhan aktiva produktif.

    Secara kualitatif, kondisi kesehatan dan ketahanan industri perbankan juga

    mengalami penguatan yang berarti. Kemampuan SDM perbankan mulai

    menunjukan peningkatan, dengan pemahaman konsep kehatian-hatian dan

    pengelolaan risiko yang lebih merata di semua lapisan organisasi. Sistem

    informasi manajemen, sistem pengendalian intern, sistem pengelolaan risiko,

    good corporate governance  (tata kelola perusahaan yang baik), dan seluruh

    prosedur operasional yang mengikutinya, secara umum telah mengalami

    peningkatan yang cukup baik. Kualitas pelayanan perbankan pun menjadi salah

    satu faktor penting yang ditangani peningkatannya melalui penciptaan sistem

    perlindungan nasabah yang terpercaya.

    Kinerja dan ketahanan perbankan nasional yang baik, ditunjukkan dengan

    pelaksanaan fungsi intermediasi yang terus meningkat yang sebagian besar

    didanai dari Dana Pihak ketiga (DPK). Kredit perbankan pada April 2008 naik

    Rp22,9 triliun (2,1%) dari Rp1.080,1 triliun menjadi Rp1.103,1 triliun. Secara

     year-on-year   (April 2008-April 2007), kredit meningkat Rp247,7 triliun atau

    sekitar 29%. Sekitar 71% dari total kredit ini dialokasikan kepada kredit modal

    kerja dan investasi. Sementara itu, DPK naik 1,1% dari Rp1.466,2 triliun (Maret2008) menjadi Rp1.481,8 triliun (April 2008). Kenaikan kredit yang lebih besar

    dari kenaikan DPK pada bulan ini menyebabkan rasio LDR perbankan naik dari

    73,7% pada Maret 2008 dan kembali mencapai level tertinggi 74,4% pada April

    2008. Sementara rasio  Non-Performing Loans  (NPL) perbankan baik gross 

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    3/75

    maupun net   naik sedikit, dari 4,33% menjadi 4,39%, dan dari 1,78% menjadi

    1,83%. (Vibiznews.com, 2008)

    Industri perbankan, seperti industri lainnya, mengalami banyak tantangan,

    seperti persaingan pasar yang ketat, baik sesama bank dalam hal produk, promosi

    dan suku bunga. Juga persaingan dengan perusahaan pembiayaan dan alternatif

    pembiayaan lain seperti pegadaian, koperasi, dan Lembaga Perkreditan Desa

    (LPD). Tantangan lainnya yaitu masuknya investor asing di bank-bank nasional.

    Namun, masuknya investor asing ke bank nasional tidak perlu dikhawatirkan,

    karena masing-masing bank mempunyai segmen pasar dan kiat-kiat sendiri yang

    ditopang manajemen bank tersebut untuk dapat menarik nasabah.

    Salah satu cara untuk tetap bertahan ditengah berbagai tantangan adalah

    dengan melakukan keputusan keuangan yang tepat. Dalam hal ini keputusan

    keuangan yang akan dilakukan adalah investasi. Pada umumnya masalah investasi

    merupakan masalah yang penting bagi para pengelola bank karena menyangkut

    masalah sumber dana. Setiap pengelola bank, tentunya tidak ingin dana yang

    dimiliki terbuang percuma tanpa mendapatkan pengembalian atau return  yang

    sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu, risiko yang akan diderita bila salah

    dalam mengambil keputusan keuangan, dapat mengakibatkan kinerja keuangan

    bank menurun.

    Dalam meminimalisasi risiko yang akan didapatkan dalam berinvestasi,

    manajer keuangan perlu melakukan analisis sejauhmana risiko suatu usulan

    investasi. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam menaganalisis tingkat

    risiko adalah melalui analisis sensitivitas. Analisis sensitivitas merupakan analisis

    yang digunakan untuk menganalisis efek dari kesalahan dalam estimasi parameter.

    Analisis sensitivitas menggambarkan keadaan dimana kondisi mengalami

    perubahan yang terdiri dari kondisi optimis, normal, dan pesimis.

    Sejalan dengan hal tersebut menarik untuk dianalisis kondisi perbankan

    terkini khususnya terkait kinerja keuangan perbankan. Fokus analisis pada bank

    papan atas di Indonesia. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian pada PT

    Bank CIMB Niaga, Tbk. (Bank CIMB Niaga), mengingat saat ini Bank CIMB

    Niaga merupakan bank terbesar ke-7 di Indonesia berdasarkan nilai aset. Bank

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    4/75

    CIMB Niaga merupakan bank kedua terbesar di Indonesia dalam penyaluran

    kredit pemilikan rumah (KPR) dengan pangsa pasar sekitar 10%. Pada November

    2008, PT Bank CIMB Niaga dan PT Bank Lippo, resmi merger secara hukum dan

    meluncurkan logo baru Bank CIMB Niaga (hasil merger). Proses merger

    dilakukan dengan cara CIMB Group membeli saham Bank Lippo yang dimiliki

    Santubong Ventures, anak usaha dari Khazanah sebesar 51 persen. Total

    pembelian saham Bank Lippo oleh CIMB Group tersebut setara dengan Rp 5,9

    trilyun atau 2,1 milyar ringgit Malaysia.

    Khazanah akan memperoleh 207,1 juta lembar saham baru di Bumiputera-

    Commerce Holding Berhard (BCHB) yakni perusahan pemilik CIMB Group.

    Seluruh saham Bank Lippo akan ditukar menjadi saham Bank Niaga dengan rasio

    2.822 saham Bank Niaga per 1 lembar saham Bank Lippo. Seluruh aset dan

    kewajiban Bank Lippo akan dialihkan ke Bank Niaga. Dalam proses merger

    tersebut CIMB akan menawarkan fasilitas yang memungkinkan pemegang saham

    minoritas di kedua bank untuk melepas saham mereka dan tidak berpartisipasi

    dalam proses merger. Nilai saham yang dianggap wajar untuk Bank Niaga adalah

    Rp 1.052 per lembar saham dan Bank Lippo menjadi Rp 2.969 per lembar saham.

    Transaksi komposisi CIMB dan Khazanah dalam bank baru tersebut masing-

    masing akan memiliki 58,7 dan 18,7 persen. (SwaBerita.com, 2008)

    Merger kedua bank tersebut terkait aturan kepemilikan tunggal (single

     presence policy/ SPP) yang ditetapkan Bank Indonesia (BI). Dalam aturan SPP

    dinyatakan, suatu pihak diperbolehkan menjadi pemilik saham pengendali pada

    satu bank saja. Untuk itu bila ada pihak yang terkena ketentuan tersebut, maka

    diberikan tiga opsi untuk merestrukturisasi kepemilikannya. Opsi pertama adalah

    melalui pengalihan saham, kedua melalui merger atau akuisisi, dan yang terakhir

    melalui pembentukan perusahaan induk (holding company). (PROnline, 2008)

    Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian mengenai

    tingkat return, risiko, dan kinerja keuangan pada PT Bank CIMB Niaga, Tbk. atau

    Bank CIMB Niaga dengan menggunakan metode analisis sensitivitas yang

    dituangkan dalam judul penelitian : “ANALISIS SENSITIVITAS TERHADAP

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    5/75

    KINERJA KEUANGAN PERBANKAN (Studi kasus pada PT Bank CIMB

    Niaga, Tbk. atau Bank CIMB Niaga).” 

    1.2  Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis mengidentifikasi

    masalah sebagai berikut :

    1.  Bagaimana tingkat pengembalian atau return  pada PT Bank CIMB Niaga,

    Tbk. (Bank CIMB Niaga) jika menggunakan metode analisis senstivitas

    2.  Bagaimana tingkat risiko pada PT Bank CIMB Niaga, Tbk. (Bank CIMB

    Niaga) jika menggunakan metode analisis sensitivitas

    3.  Bagaimana perkembangan kinerja keuangan PT Bank CIMB Niaga, Tbk.

    (Bank CIMB Niaga) jika menggunakan metode analisis sensitivitas

    1.3 

    Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah :

    1.  Untuk menganalisis bagaimana tingkat pengembalian atau return  pada PT

    Bank CIMB Niaga, Tbk. (Bank CIMB Niaga) jika menggunakan metode

    analisis sensitivitas.

    2.  Untuk menganalisis bagaimana tingkat risiko pada  PT Bank CIMB Niaga,

    Tbk. (Bank CIMB Niaga) jika menggunakan metode analisis sensitivitas.

    3.  Untuk menganalisis perkembangan kinerja keuangan PT Bank CIMB Niaga,

    Tbk. (Bank CIMB Niaga) jika menggunakan metode analisis sensitivitas.

    1.4  Kegunaan Penelitian

    Kegunaan penelitian ini adalah :

    1.  Bagi Penulis

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan

    mengenai manajemen keuangan, khusunya mengenai return, risiko, dan

    perkembangan kinerja keuangan perusahaan jika menggunakan metode

    analisis sensitivitas.

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    6/75

    2.  Bagi Perusahaan

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan bagi

    pengambilan keputusan perusahaan, juga sebagai masukkan dalam

    mempergunakan dan mengolah kinerja keuangan perusahaan.

    3.  Bagi Akademis dan Pembaca

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan dan

    dapat menjadi bahan referensi untuk mengkaji topik-topik yang berkaitan

    dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.

    1.5 

    Kerangka Pemikiran Penelitian

    Pada setiap industri, tidak terkecuali industri perbankan atau bank

    diperlukan pengelolaan keuangan yang baik agar dapat menciptakan keputusan

    keuangan yang baik, yang juga akan berpengaruh terhadap tujuan umum industri,

    yaitu mendapatkan laba yang sebesar-besarnya. Dalam hal ini keputusan

    keuangan yang dilakukan oleh bank adalah melakukan investasi.

    Dalam berinvestasi dikenal konsep risk and return yang dipopulerkan oleh

    Markowitz (1955). Seperti yang dikemukakan oleh Hanafi (2004:191)  bahwa

    Markowitz memperkenalkan model yang disebut sebagai two-parameter model,

    yang intinya mengatakan bahwa investor seharusnya memfokuskan pada dua

    parameter: (1) return atau tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu asset ,

    dan (2) risiko yang dilihat melalui standar deviasi return asset  tersebut.

    Jogiyanto (2007:109) berpendapat bahwa  return adalah hasil yang

    diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return yang sudah terjadi atau return

    yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang.

    Pada dasarnya return  sangat diharapkan terjadi pada perusahaan untuk

    melanjutkan kegiatannya. Oleh karena itu return  memiliki peran penting dalam

    kemakmuran sebuah perusahaan.

    Dalam berinvestasi, hanya menghitung return  saja tidaklah cukup. Tentu

    saja menghitung risiko tidak kalah pentingnya. Jogiyanto (2007:130) berpendapat

    bahwa return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar risiko

    yang harus ditanggung, semakin besar return yang harus dikompensasikan.

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    7/75

    Gitman (2007:228) mengemukakan bahwa risk is the chance of financial

    loss or, more formally, the variability of returns associated with a given asset. 

    Artinya, risiko adalah kemungkinan untuk menderita kerugian atau variabilitas

    pengembalian dihubungkan dengan aktiva tertentu.

    Para investor pasti akan memilih investasi dengan risiko yang sama,

    namun menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih besar atau tingkat

    pengembalian sama tetapi risiko lebih rendah.

    Lebih jauh lagi dalam melakukan investasi diperlukan adanya analisis

    sejauh mana risiko suatu usulan investasi. Untuk membuat proyeksi penerimaan

    dengan mempertimbangkan risiko bisa digunakan beberapa metode analisis

    diantaranya analisis sensitivitas, analisis skenario, dan analisis simulasi. Namun,

    penulis hanya akan menganalisis risiko suatu usulan investasi menggunakan

    metode analisis sensitivitas.

    Analisis sensitivitas atau analisis kepekaan merupakan suatu metode untuk

    menilai dampak berbagai perubahan dalam masing-masing variabel penting

    terhadap hasil yang mungkin terjadi di masa mendatang. Analisis sensitivitas

    dimaksudkan untuk menurunkan kebutuhan akan informasi yang diperlukan untuk

    membuat estimasi yang lebih akurat. Analisis ini pendekatannya berdasarkan pada

    berbagai kemungkinan dari yang paling optimis sampai pada kemungkinan yang

    paling pesimis. Analisis ini digunakan untuk mengevaluasi proyek investasi

    dengan cara menyusun estimasi dari arus kas (cash flow) dalam berbagai variasi

    kondisi.

    Kondisi-kondisi yang akan diperhitungkan dalam analisis sensitvitas

    adalah kondisi estimasi investasi secara optimis, kondisi estimasi investasi secara

    normal atau keadaan yang diharapkan tidak mengalami perubahan, dan kondisi

    estimasi investasi secara pesimis. Pada kondisi optimis, berdasarkan penelitian

    yang telah ada sebelumnya, diasumsikan arus kas naik 5% dan 10%. Sedangkan

    dalam kondisi pesimis, diasumsikan arus kas turun 5% dan 10%. Namun, pada

    penelitian ini kondisi optimis diasumsikan arus kas naik satu kali risiko ( )σ   dan

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    8/75

    dua kali risiko ( )2σ , serta kondisi pesimis diasumsikan arus kas turun satu kali

    risiko ( )σ dan dua kali risiko ( )2σ .

    Analisis sensitivitas digunakan karena analisis NPV yang sering

    dibicarakan sebelumnya belum banyak membahas risiko usulan investasi. Salah

    satu kecenderungan analisis NPV adalah diperolehnya usulan investasi yang

    mempunyai nilai NPV yang positif. Contoh konkritnya, usulan investasi yang

    masuk ke bagian kredit perbankan, pasti akan menyajikan angka NPV yang

    positif, mungkin karena memang positif (yang NPV-nya negatif tidak pernah

    diajukan), atau mungkin dibuat positif (meskipun sebenarnya negatif). Dengan

    kata lain, ada kecenderungan over-estimate  dalam analisis NPV, sehingga

    menghasilkan  false sense of security  (kesimpulan bahwa usulan investasi pasti

    aman, dan menghasilkan NPV positif, meskipun belum tentu demikian). (Hanafi,

    2004:174) 

    Dalam analisis sensitivitas, perlu dicari jarak atau range antara yang

    optimis, normal, dan pesimis. Investasi yang baik adalah yang memiliki jarak atau

    range lebih kecil.

    Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan dalam mengevaluasi rencana

    investasi, diantaranya melalui Net Present Value (NPV), Payback Period , Internal

     Rate of Return (IRR), dan Profitability Index  (PI). Untuk perhitungan NPV,

    sebuah rencana investasi dikatakan diterima apabila NPV lebih besar dari nol dan

    ditolak apabila NPV lebih kecil dari nol. Kemudian untuk Payback Period ,

    rencana investasi diterima apabila Payback Period  lebih pendek dari umur proyek

    dan ditolak apabila Payback Period  lebih panjang dari umur proyek. Sedangkan

    untuk IRR, rencana investasi dikatakan diterima apabila IRR lebih besar dari

    discount rate (r), dan ditolak apabila IRR lebih kecil dari discount rate (r). Dan

    untuk PI, rencana investasi dikatakan diterima apabila PI lebih besar dari satu danditolak apabila PI lebih kecil dari satu.

    Mengetahui sejauh mana kondisi kinerja keuangan perusahaan merupakan

    hal yang penting. Dalam investasi, pada khususnya mengetahui kondisi kinerja

    keuangan suatu perusahaaan perlu dilakukan agar tidak salah dalam menempatkan

    sejumlah dana.

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    9/75

    Stoner, dkk (2000:9) menyatakan bahwa management performance is the

    measure of how efficient and effective a manager is how well he or she

    determines and achieves appropriate objectiveness. Artinya, performa manajemen

    merupakan ukuran efisiensi dan efektivitas seorang manajer dalam menentukan

    dan mencapai tujuan yang ditetapkan.

    Estimasi cash flow merupakan bagian dari pengukuran kinerja keuangan

    perusahaan yang penting, mengingat investor dan kreditor akan menggunakan

    cash flow sebagai dasar untuk melakukan penilaian pada usulan investasi. Dalam

    hal ini yang perlu diperhatikan adalah perhitungan NPV, Payback Period , IRR,

    dan Profitability Index dengan menggunakan metode analisis sensitivitas.

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    10/75

    Gambar 1.1

    Bagan Kerangka Pemikiran

    Sumber : Penulis 

    Investasi

    Two-Parameter Model

     Return Risk

    Analisis

    Sensitivitas

    Analisis

    Skenario

    Analisis

    Simulasi

    Estimasi Cash Flow 

    Normal Pesimis

    Metode Analisis

    Optimis

    Kinerja

    Keuangan

    NPV

    Payback Period  

    IRR

    PI

    • NPV > 0 → diterimaNPV < 0 → ditolak

    • PP < umur proyek→ diterima

    PP > umur proyek

    → ditolak

    • IRR > r → diterimaIRR < r → ditolak

    • PI > 1 →  diterimaPI < 1 →  ditolak

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    11/75

    Keterangan :

    = Akan diteliti

    = Tidak akan diteliti

    1.6 

    Metode Penelitian

    Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan oleh penulis

    adalah metode deskriptif. Mohammad Nazir (2003:63) mengemukakan bahwa,

    metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok

    manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu

    kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah

    untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan

    akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang

    diselidiki. Metode deskriptif ini digunakan untuk menjawab permasalahan

    mengenai seluruh variabel penelitian secara independen.

    1.7  Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian dilakukan pada PT Bank CIMB Niaga, Tbk. (Bank CIMB

    Niaga), dimana data diambil dari internet melalui web resmi Bank CIMB Niaga

    yaitu www.bankniaga.com. Sedangkan waktu penelitian dilakukan dari bulan

    Desember 2008 sampai dengan selesai.

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    12/75

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 

    Ruang Lingkup Bank

    Secara umum, bank dapat diartikan sebagai lembaga atau badan usaha

    keuangan. Namun hal tersebut belum cukup untuk memahami bank. Maka untuk

    lebih memahaminya dibutuhkan pengertian bank, jenis bank, dan kegiatan bank.

    2.1.1 Pengertian Bank

    Berikut ini beberapa pengertian bank diantaranya :

    Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10

    Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan :

    ”Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

    bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

    kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf

    hidup rakyat banyak.”

    Kemudian menurut Taswan (2006:4) :

    ”Bank adalah sebuah lembaga atau perusahaan yang aktivitasnya

    menghimpun dana berupa giro, deposito tabungan dan simpanan yang lain

    dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit ) kemudian

    menempatkannya kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dana

    (deficit spending unit ) melalui penjualan jasa keuangan yang pada

    gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak.”

    Sedangkan menurut Kasmir (2003:11) :

    ”Bank adalah Lembaga Keuangan yang kegiatan utamanya adalah

    menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali danatersebut ke masyarakat serta memberikan jasa Bank lainnya.”

    Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bank

    merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas

    perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan, dengan cara menghimpun

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    13/75

    dana, menempatkan dana, dan memperlancar lalu lintas dana, dimana hal ini tidak

    lain untuk memenuhi kebutuhan dana bagi berbagai pihak.

    2.1.2  Jenis Bank

    Jenis bank berdasarkan Undang-undang Perbankan No. 7 tahun 1992

    yang telah direvisi menjadi UU N0. 10 tahun 1998 membagi bank menjadi dua

     jenis :

    1.  Bank Umum

    Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau

    berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatnnya memberikan jasa lalu

    lintas pembayaran. Bank umum melaksanakan seluruh fungsi perbankan yaitu

    menghimpun dana, menempatkan dana, dan memperlancar lalu lintas

    pembayaran giral. Dalam praktiknya, kegiatan usahanya juga ada yang murni

    berbasis bunga, murni berbasis syariah, dan kombinasi antara konvensional

    (sistem bunga) dengan syariah.

    2.  Bank Perkreditan Rakyat

    Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau

    berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa

    lalu lintas pembayaran. Bank ini seperti bank umum, namun wilayah

    operasinya sangat terbatas di wilayah tertentu misalnya kabupaten saja. BPR

    tidak dibolehkan mengikuti kliring atau terlibat dalam transaksi giral. Dengan

    demikian penghimpunan dana hanya boleh dilakukan dalam bentuk tabungan

    dan deposito. Pelaksanaan kegiatan BPR ada yang berbasis syariah maupun

    kombinasi basis bunga dengan syariah.

    Taswan (2006:5) berpendapat bahwa jenis bank dapat dilihat berdasarkan

    fungsinya, kepemilikannya, kegiatan devisa, dan dominasi pangsa pasarnya.

    1.  Jenis bank dilihat dari fungsinya, ada beberapa yaitu :

    a.  Bank Komersial

    Bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima deposito

    dalam bentuk deposito lancar (giro) dan deposito berjangka daan dalam

    usahanya terutama memberikan kredit jangka pendek.

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    14/75

    b.  Bank Pembangunan

    Bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima deposito

    dalam bentuk deposito berjangka dan atau menegluarkan kertas berharga

     jangka menengah dan jangka panjang dan dalam usahanya terutama

    memberikan kredit jangka menengah dan panjang di bidang pembangunan.

    c.  Bank Tabungan

    Bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima deposito

    dalam bentuk deposito tabungan dan dalam usahanya terutama

    memperbungakan dananya dalam kertas berharga.

    2. Jenis bank berdasarkan kepemilikannya :

    a.  Bank Pemerintah Pusat

    Bank-bank Komersial, Bank Tabungan atau Bank Pembangunan yang

    mayoritas kepemilikanya berada di tangan pemerintah pusat.

    b.  Bank Pemerintah Daerah

    Bank Tabungan atau Bank Pembangunan yang mayoritas kepemilikannya

    berada di tangan Pemerintah Daerah.

    c.  Bank Swasta Nasional

    Bank yang dimiliki oleh Warga Negara Indonesia.

    d.  Bank Asing

    Bank yang mayoritas kepemilikannya dimiliki oleh pihak asing.

    e.  Bank Swasta Campuran

    Bank yang dimiliki oleh swasta domestik dan swasta asing.

    3. Jenis bank berdasarkan kegiatan devisa :

    a.  Bank Devisa

    Bank yang memperolah ijin dari bank Indonesia untuk menjual, membeli,

    dan menyimpan devisa serta menyelenggarakan lalu lintas pembayaran

    dengan luar negeri.

    b.  Bank Non Devisa

    Bank yang tidak memperoleh ijin dari Bank Indonesia untuk menjual,

    membeli, dan menyimpan devisa serta menyelenggarakan lalu lintas

    pembayaran dengan luar negeri.

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    15/75

    4. Jenis bank berdasarkan dominasi pangsa pasarnya, bank di Indonesia dapat

    dibedakan menjadi :

    a.   Retail Banking 

    Bank yang dalam kegiatannya mayotritas melayani perorangan, usaha

    kecil, dan koperasi.

    b.  Wholesale Banking 

    Bank yang mengandalkan nasabah besar atau nasabah korporasi.

    2.1.3 Kegiatan Bank

    Menurut Kasmir (2003:39) kegiatan bank umum, secara lengkap meliputi

    kegiatan sebagai berikut :

    1. Menghimpun Dana (Funding)

    Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana dari

    masyarakat. Kegiatan ini dikenal juga dengan kegiatan  funding.  Kegiatan

    membeli dana dapat dilakukan dengan cara menawarkan berbagai jenis

    simpanan yang sering disebut dengan nama rekening atau account. Jenis- jenis

    simpanan yang ada dewasa ini adalah : simpanan giro (demand deposit ),

    simpanan tabungan (saving deposit ), dan simpanan deposito (time deposit ).

    2. Menyalurkan Dana ( Lending)

    Menyalurkan dana merupakan kegiatan menjual dana yang berhasil dihimpun

    dari masyarakat. Kegiatan ini dikenal dengan nama kegiatan lending. Penyalur

    dana yang dilakukan melalui pemberi pinjaman yang dalam masyarakat lebih

    dikenal dengan nama kredit. Kredit yang diberikan oleh bank terdiri dari

    beragam jenis, tergantung dari kemampuan bank menyalurkannya. Demikian

    pula dengan jumlah serta tingkat suku bunga yang ditawarkan. Meliputi:

    kredit investasi, krredit modal kerja, kredit perdagangan, kredit konsumtif,

    kredit profesi.

    3. Memberikan Jasa- jasa Bank lainya (Service)

    Jasa- jasa bank lainnya merupakan kegiatan penujang untuk mendukung

    kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana sekalipun sebagai

    kegiatan penunjang, kegiatan ini sangat banyak memberikan keuntungan bagi

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    16/75

    bank dan nasabah, bahkan dewasa ini kegiatan ini meberikan banyak

    kontribusi keuntungan yang tidak sedikit bagi keuntungan bank, apalagi

    keuntungan dari spread based semakin kecil, bahkan cenderung negative

    spread (bunga simpanan lebih besar dari bunga kredit).

    Dalam praktiknya jasa- jasa bank yang ditwarkan meliputi: kiriman uang

    (transfer ), kliring (clearing), inkaso (collection), safe deposit box, kartu kredit

    (bank card) bank notes, bank garansi, bank draft, letter of credit (L/C), cek

    wisata (travellers cheque), menerima setoran- setoran, melayani pembayaran-

    pembayaran, bermaiin didalam pasar modal, dan jasa- jasa lainnya.

    2.2 

    Merger

    Merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi satu

    kesatuan yang terpadu. Perusahaan yang dominan dibanding dengan perusahaan

    yang lain akan tetap memepertahankan identitasnya, sedangkan yang lemah akan

    mengaburkan identitas yang dimilikinya. Jenis- jenis merger, yaitu :

    a.  Merger Vertikal

    Perusahaan masih dalam satu industri tetapi beda level atau tingkat

    operasional. Contoh : Restoran cepat saji menggabungkan diri dengan

    perusahaan peternakan ayam

    b.  Merger Horizontal

    Perusahaan dalam satu industri membeli perusahaan di level operasi yang

    sama. Contoh : pabrik komputer gabung dengan pabrik komputer.

    c.  Merger Konglomerasi

    Tidak ada hubungan industri pada perusahaan yang diakuisisi. Bertujuan

    untuk meningkatkan profit perusahaan dari berbagai sumber atau unit bisnis.

    Contoh : perusahaan penogbatan alternatif bergabung dengan perusahaan

    operator telepon seluler nirkabel. (Wikipedia, 2008) 

    2.3 Manajemen Investasi

    Manajemen investasi yang juga biasa disebut dengan manajemen

    portofolio, sangat penting penerapannya bagi para calon investor dan manajer

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    17/75

    portofolio, dalam hal ini tentunya sangat penting bagi kegiatan bank. Hal ini

    menyangkut bagaimana calon investor dan manajer portofolio dapat dengan tepat

    mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan mendatangkan

    keuntungan di masa yang akan datang. Bentuk, macam, dan komposisi dari

    investasi tersebut akan mempengaruhi dan menunjang tingkat pengembalian yang

    akan didapatkan pada masa depan.

    Pengertian manajemen portofolio menurut Jones (2007:580)  adalah

    sebagai berikut :

    ”How investors should go about actually managing their money or having

    it managed for them.” 

    Artinya, suatu proses yang dilakukan investor dalam mengelola uang ke

    dalam berbagai instrument investasi.

    2.4 Investasi

    Salah satu cara yang seringkali digunakan perusahaan untuk

    mempertahankan kondisi keuangannya adalah dengan berinvestasi. Dengan

    berinvestasi yang tepat sasaran diharapkan perusahaan akan memperoleh

    keuntungan yang besar pada masa yang akan datang, yang juga akan berguna bagi

    kemakmuran perusahaan.

    2.4.1 Pengertian Investasi

    Berikut ini pengertian investasi menurut beberapa ahli diantaranya :

    Menurut Jogiyanto (2007:5) :

    ”Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam

    produksi yang effisien selama periode waktu yang tertentu.”

    Menurut Bodie, dkk. (2004:3) :

    ”An investment is the current commitment of money or other resources in

    the expectation of reaping future benefits.” 

    Artinya, investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya

    lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah

    keuntungan di masa datang

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    18/75

    Menurut Horne dan James (2002:6) :

    “Investment in capital project should provide expected returns in excess of

    what financial markets require.”

    Artinya, investasi atas proyek modal yang akan memberikan kelebihan

    atas keuntungan yang diharapkan dari bursa keuangan yang menghendaki.

    Sedangkan menurut Ardiyos (2001:133) :

    “Investasi adalah penggunaan modal untuk memperoleh tambahan

    pendapatan baik melalui investasi yang mengahasilkan barang dan jasa

    maupun melalui penanaman modal tidak langsung yang menghasilkan

    capital gain.”

    Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan

    suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih asset   selama periode

    tertentu dengan harapan dapat memperoleh tambahan penghasilan atau

    peningkatan nilai investasi.

    Berdasarkan uraian di atas, maka memegang kas atau uang tunai bukan

    merupakan investasi karena kas tidak memberi penghasilan dan nilainya akan

    turun jika terjadi inflasi. Sebaliknya menempatkan kas pada tabungan di bank

    merupakan investasi karena tabungan memberikan penghasilan atau pengembalian

    (return) dalam bentuk bunga.

    2.4.2  Jenis Investasi

    Sunariyah (2004:4) menyatakan, investasi dalam arti luas terdiri dari dua

    bagian utama, yaitu :

    1.  Investasi dalam bentuk aktiva riil (real assets)

    Aktiva riil adalah aktiva berujud seperti emas, perak, intan, barang-barang seni

    dan real estate.

    2.  Investasi dalam bentuk surat-surat berharga atau sekuritas (marketable

    securities atau financial assets)

    Aktiva finansial adalah surat-surat berharga yang pada dasarnya merupakan

    klaim atas aktiva riil yang dikuasai oleh entitas.

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    19/75

    Pemilikan aktiva finansial dalam rangka investasi pada sebuah entitas dapat

    dilakukan dnegan dua cara, yaitu :

    a.  Investasi langsung (direct investing)

    Investasi langsung dapat diartikan sebagai suatu pemilikan surat-surat

    berharga secara langsung dalam suatu entitas yang secara resmi telah go

     public dengan harapan akan mendapatkan keuntungan berupa penghasilan

    dividen dan capital gains.

    b.  Investasi tidak langsung (indirect investing)

    Investasi tidak langsung terjadi bilamana surat-surat berharga yang

    dimiliki diperdagangkan kembali oleh perusahaan investasi (investment

    company) yang berfungsi sebagai perantara. Pemilikan aktiva tidak

    langsung dilakukan melalui lembaga-lembaga keuangan terdaftar, yang

    bertindak sebagai perantara atau intermediary. Dalam peranannya sebagai

    investor tidak langsung, pedagang perantara (pialang) mendapatkan

    dividen dan capital gain seperti halnya dalam investasi langsung, selain itu

     juga akan memperoleh penerimaan berupa capital gain  atas hasil

    perdagangan portofolio yang dilakukan oleh perusahaan perantara

    tersebut.

    Dengan mengetahui jenis-jenis dari investasi, diharapkan investor

    mengetahui ke arah mana tujuan investasi yang dilakukannya, karena kegiatan

    investasi mengandung risiko dan unsur ketidakpastian.

    2.4.3 Tujuan Investasi

    Menurut Kamaruddin Ahmad (2004:3), ada beberapa alasan mengapa

    seseorang melakukan investasi, antara lain adalah :

    1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang.

    Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana cara meningkatkan taraf

    hidupnya dari waktu ke waktu atau setidak-tidaknya bagaimana berusaha

    untuk mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak

    berkurang di masa yang akan datang.

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    20/75

    2. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam memilih

    perusahaan atau objek lain, seseorang dapat menghindarkan diri agar

    kekayaan atau harta miliknya tidak merosot nilainya karena digeoroti oleh

    inflasi.

    3. Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa negara di dunia banyak

    melakukan kebijakan yang sifatnya mendorong tumbuhnya investasi di

    masyarakat melalui fasilitas perpajakan yang diberikan kepada masyarakat

    yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.

    2.5 Investasi Proyek

    Selain memahami mengenai konsep investasi dengan baik, para investor

    harus memahami konsep investasi proyek dengan baik pula, agar menanamkan

    dana yang dimilikinya di dalam proyek-proyek yang sehat.

    2.5.1 Pengertian Investasi Proyek

    Menurut Sutojo (2000:1) bahwa :

    ”Investasi proyek adalah upaya menanamkan faktor produksi langka pada

    proyek tertentu (baru atau perluasan), pada lokasi tertentu, dalam jangka

    menengah atau panjang.”

    2.5.2 Ciri Khusus Investasi Proyek

    Sutojo (2000:1)  berpendapat bahwa membangun proyek baru atau

    memperluas perusahaan yang telah berjalan, mempunyai ciri-ciri khusus, yang

    sifatnya lebih substansial, dibandingkan dengan keputusan perusahaan untuk

    upaya investasi dana lain, misalnya menambah jumlah kredit penjualan kepada

    pelanggan tertentu. Hal itu disebabkan karena investasi proyek mempunyai ciri-

    ciri khusus yang sifatnya lebih substansial, yaitu :

    1)  Investasi tersebut menyerap dan mengikat dana dalam jumlah besar. Jangka

    waktu ikatan dana itu cukup lama, yaitu lebih dari satu tahun, bahkan dapat

    pula mencapai waktu 20 tahun atau lebih. Sebagai konsekwensinya, apabila

    terjadi kesalahan dalam perencanaan atau evalausi kelayakan rencana

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    21/75

    investasi, dampak negatif yang ahrus diderita perusahaan yang bersangkutan

    akan berlangsung lama.

    2)  Manfaat yang akan diperoleh perusahaan (misalnya keuntungan), baru dapat

    dinikmati sepenuhnya bebrapa masa (bulan atau tahun) setelah investasi

    dilakukan. Oleh karena itu untuk menghitung nilai nyata manfaat tersebut,

    diperlukan metode khusus, misalnya discounted cash flow.

    3)  Tingkat resiko yang ditanggung perusahaan lebih tinggi, bilaman

    dibandingkan misalnya dengan investasi harta lancar (penambahan jumlah

    persediaan, piutang dagang dsb). Tingkat resiko yang tinggi itu tidak hanya

    disebabkan karena besarnya jumlah dana yang terikat, meliankan juga karena

    lamanya jangka waktu ikatannya

    4)  Keputusan investasi proyek yang keliru, tidal dapat direvisi begitu saja, seperti

    halnya keputusan memberikan kredit penjaualan kepad pelanggan baru secara

    tidak tepat, tanpa harus menderita kerugian yang cukup besar. Sebagai contoh

    apabila akhirnya perusahaan mengetahui pabrik yang mereka bangun tidak

    dapat bersaing dengan pabrik lain yang sudah berjalan, sehingga menderita

    kerugian besar, mereka tidak dapat begitu saja menjaul mesin dan peralatan

    pabrik itu tanpa menderita kerugian.

    2.5.3 Studi Kelayakan Proyek

    Menurut Sutojo (2000:8), fokus utama studi kelayakan proyek terdapat

    pada empat macam aspek, yaitu :

    1)  Pasar dan pemasaran barang atau jasa yang akan dihasilkan proyek,

    2)  Produksi, teknis, dan teknologis,

    3)  Manajemen, dan sumber daya manusia,

    4)  Keuangan dan ekonomi.

    2.5.4 Metode Penilaian Investasi

    Ada beberapa metode penilaian yang dapat digunakan dalam

    mengevaluasi rencana investasi, diantaranya :

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    22/75

    1. Metode Nilai Bersih Sekarang ( Net Present Value Method )

    Menurut Gitman (2009:429), metode ini diperoleh dari nilai sekarang dalam

    aliran kas bersih yang didiskontokan dengan tingkat bunga yang sama dengan

    biaya modal yang telah ditentukan perusahaan dikurangi dengan investasi

    awal. Berikut ini formula Net Present Value (NPV), yaitu :

    =NPV Nilai sekarang dalam aliran kas bersih – Investasi awal

    ( )∑=

    −+

    =n

    1t

    0t

    t CFr1

    CFNPV

    Formula tersebut digunakan apabila nilai arus kas sama setiap tahun.

    ( )∑=

    −×=n

    1t

    0tr,t CFPVIFCFNPV  

    Formula tersebut digunakan apabila nilai arus kas berbeda-beda setiap tahun.

    Dimana :

    NPV  = Nilai bersih sekarang,

    tCF =  Nilai sekarang dari cash flow,

    r   = Tingkat suku bunga,

    t   = Waktu,

    0CF =  Investasi awal dari suatu proyek.

    Dengan menggunakan nilai bersih sekarang, baik aliran kas keluar maupun

    aliran kas masuk diukur dalam nilai sekarang. Kriteria pemilihan investasi

    untuk NPV yaitu apabila nilai bersih sekarang lebih besar dari nol, maka

    proyek tersebut akan diterima, dan apabila nilai bersih sekarang lebih kecil

    dari nol maka proyek tersebut akan ditolak.

    2. Metode Period Pengembalian (Payback Period Method )

    Menurut Gitman (2009:425),   payback period   adalah jumlah tahun yang

    dibutuhkan untuk menutup kembali investasi awal. Metode ini mencobamengukur seberapa cepat investasi bisa kembali. Karena itu satuan hasilnya

    adalah dalam satuan waktu (bulan atau tahun), jika  payback period   ini lebih

    pendek daripada umur proyek yang diisyaratkan, maka proyek dikatakan

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    23/75

    menguntungkan dan diterima, sedangkan jika lebih lama maka proyek tidak

    menguntungkan dan tentu saja ditolak.

    3. Metode Tingkat Pengembalian Internal ( Internal Rate of Return Method )

    Metode ini menurut Gitman (2009:431) merupakan metode yang paling rumit

    dari metode capital budgeting  untuk mengevaluasi alternatif investasi.

     Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat diskonto dalam nilai sekarang

    aliran kas bersih, dimana akan sama dengan nilai investasi awal proyek

    tersebut. Ini menyebabkan nilai bersih sekarang sama dengan Rp 0.

    Berikut ini formula Internal Rate of Return (IRR), yaitu :

    ( )0

    n

    1t t

    t CF

    IRR1

    CFRp0   −

    +

    = ∑=

     

    ( )0

    n

    1tt

    t CFIRR1

    CF=

    +∑=

     

    Dimana :

    IRR   = Tingkat pengembalian internal,

    t = Waktu,

    tCF = Nilai sekarang cash flow,

    0CF   =  Investasi awal dari suatu proyek.

    Harus dilakukan “trial and error ” dari interpolasi. Prosedur yang harus

    digunakan, yaitu :

    1)  Hitung PV dari proceeds dari suatu investasi dengan menggunakan tingkat

    bunga yang dipilih secara seimbang.

    2)  Bandingkan hasilnya dengan jumlah PV dari capital outlays.

    Jika PV dari  proceeds > maka harus digunakan tingkat bunga yang lebih

    tinggi.

    Jika PV dari  proceeds < maka harus digunakan tingkat bunga yang lebihrendah.

    3)  Interpolasi, sehingga diperoleh tingkat bunga yang dapat menjadikan nilai

    PV dari proceeds = capital out lays.

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    24/75

    Pada tingkat bunga ini PV usulan investasi tersebut adalah 0 atau mendekati 0.

    Tingkat bunga ini menunjukkan IRR dari usulan investasi yang bersangkutan.

    Berikut ini formula interpolasi yaitu :

    ( )1221

    11 r r 

     NPV  NPV 

     NPV r  IRR   −

    −+=  

    Kriteria pemilihan investasi untuk IRR yaitu apabila IRR lebih besar dari

    discount rate maka rencana investasi akan diterima, sedangkan apabila IRR

    lebih kecil dari discount rate maka rencana investasi akan ditolak.

    4. Metode Indeks Laba (Profitability Index Method )

    Menurut Hanafi (2004:155), Profitability Index  (PI) adalah nilai sekarang

    aliran kas masuk dibagi dengan nilai sekarang aliran kas keluar. Metode ini

    disebut perbandingan antara nilai aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari

    sebuah proyek juga rasio keuntungan biaya dihitung dengan cara membagi

    nilai sekarang dari aliran kas bersih dengan investasi awal.

    Berikut ini formula Profitability Index (PI) yaitu :

    awalInvestasi

    bersihkasalirandalamsekarangNilaiPI =  

    Atau

    0

    0

    CF

    CFNPVPI   +=  

    Kriteria pemilihan investasi untuk profitability index yaitu apabila profitability

    index lebih besar dari 1 maka rencana investasi dikatakan diterima, sedangkan

    apabila profitability index  lebih kecil dari 1 maka rencana investasi dikatakan

    ditolak.

    2.6 Two-Parameter Model ( Return dan Risk)

    Hanafi (2004:191) menyebutkan bahwa  konsep two-parameter model

    dipopulerkan oleh Markowitz (1955).  Return  atau tingkat pengembalian pada

    masa yang akan datang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan

    dengan risiko.

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    25/75

    2.6.1   Return 

    Setiap perusahaan mengharapkan return  yang maksimal dari investasi

    yang telah dilakukan, sehingga return penting artinya bagi perusahaan. 

    2.6.1.1 Pengetian Return 

    Pengertian return menurut Jogiyanto (2007:109), yaitu :

    ”Hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi

    yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang

    diharapakan akan terjadi di masa mendatang.”

    Menurut Jogiyanto (2007:109) bahwa :

    ”Return realisasi (realized return)  merupakan return yang telah terjadi.

    Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi pentingkarena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan.

    Return histori ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi

    (expected return) dan risiko di masa datang.”

    Sedangkan menurut Jogiyanto (2007:109) bahwa :

    “Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan

    diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return

    realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum

    terjadi.”

    2.6.1.2 Pengukuran Return Realisasi (Realized Return) 

    Berikut ini pengelompokkan pengukuran realized   return  menurut

    Jogiyanto (2007:110), yaitu :

    1. Return Total (Total Returns) 

    Merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode yang

    tertentu. Return total sering disebut dengan return saja.

    Formula :

     Return Saham1t

    t

    1t

    1tt

    Ρ

    D

    Ρ

    ΡΡ

    −−

    − +−

    =  

    1t

    t1tt

    Ρ

    DΡΡ

    −   +−=  

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    26/75

      Dimana :

    tΡ   = Harga investasi sekarang,

    1tΡ −   = Harga investasi periode lalu,

    tD = Dividen periodik.

    2. Relatif Return (Return Relative) 

    Dapat digunakan yaitu dengan menambahakan nilai 1 terhadap nilai return

    total.

    Formula :

    Relatif Return

    1t

    tt

    Ρ

    +=  

    Dimana :

    tΡ   = Harga investasi sekarang,

    1tΡ −   = Harga investasi periode lalu,

    tD   = Dividen periodik.

    3. Kumulatif Return (Return Cumulative)

    Indeks kemakmuran kumulatif IKK dapat digunakan untuk mengetahui total

    kemakmuran dan mengukur akumulasi semua return mulai dari kemakmuran

    awal 0KK .

    Formula :

    ( )( ) ( )n210 R1.......R1R1KKIKK   +++=  

    Dimana :

    IKK   = Indeks kemakmuran kumulatif, mulai dari periode pertama sampai ke

    n,

    0KK = Kekayaan awal, biasanya digunakan nilai Rp1,

    tR = Return periode ke-t, mulai dari awal periode (t=1) sampai ke akhir

    periode (t=n).

    4. Return Disesuaikan (Adjusted Return) 

    Return ini disebut dengan return riel (real return) atau return yang disesuaikan

    dengan inflasi (inflation adjusted return).

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    27/75

      Formula :

    ( )

    ( )

    1

    IF1

    R1R IA   −

    +

    +=  

    Dimana :

    IAR = Return disesuaikan dengan tingkat inflasi,

    R   = Return nominal,

    IF   = Tingkat inflasi.

    2.6.1.3 Pengukuran Return Ekspektasi (Expected Return) 

    Menurut Jogiyanto (2007:126)  return ekspektasi dapat dihitung

    berdasarkan beberapa cara sebagai berikut :

    1. Berdasarkan nilai Ekspektasi Masa Depan

    Return ekspektasi cara ini dihitung dengan metode nilai ekspektasi (expected

    value) yaitu mengalikan masing-masing hasil masa depan (outcome) dengan

    probabilitas kejadiannya dan menjumlah semua produk perkalian tersebut.

    Formula :

    ( )   ( )∑=

    ⋅=n

    1 j

     jij1 pRRE

    Dimana :

    ( )1RE = Return ekspektasi suatu aktiva atau sekuritas ke-i,

    ijR   = Hasil masa depan ke-j untuk sekuritas ke-i,

     jΡ   = Probabilitas hasil masa depan ke-j (untuk sekuritas ke-i),

    n   = Jumlah dari hasil masa depan.

    2. Berdasarkan Nilai-nilai Return Historis

    a.  Metode rata-rata (mean method) 

    b.  Metode tren (trend method) 

    c.  Metode jalan acak (random walk method) 

    3. Berdasarkan Model Return Ekspektasi Yang Ada

    a. 

    Single Index Model

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    28/75

    Dapat digunakan untuk menghitung return ekspektasi dan risiko

    portofolio.

    Formula :

    Miii RβaR   ⋅+=  

    Dimana :

    iR = Return sekuritas ke-i,

    ia = Suatu variabel acak yang menunjukkan komponen dari return

    sekuritas ke-i yang independen terhadap kinerja pasar,

    iβ   = Beta yang merupakan koefisien yang mengukur perubahan i R  

    akibat dari perubahan M 

     R ,

    MR = Tingkat return dari indeks pasar, juga merupakan suatu variabel

    acak.

    b.  Capital Asset Pricing Model (CAPM)

    Dapat digunakan untuk mengestimasi return suatu sekuritas dianggap

    sangat penting di bidang keuangan.

    2.6.2 Risiko ( Risk)

    Tujuan dari investor dalam melakukan investasi adalah untuk

    mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Di lain pihak, dalam

    melakukan investasi juga tidak dapat dihindari adanya risiko.

    2.6.2.1 

    Pengertian Risiko ( Risk)

    Berikut ini pengertian investasi menurut beberapa ahli diantaranya :

    Menurut Tandelilin (2001:47) bahwa :

    ”Risiko investasi bisa diartikan sebagai kemungkinan terjadinya perbedaan

    antara return aktual dengan return yang diharapkan.”

    Menurut Ardiyos (2001:133) bahwa :

    ”Risiko adalah kemungkinan untuk menderita kerugian di dalam

    penanaman modal, risiko ini dibedakan menjadi : risiko keuangan, risiko

    bunga modal dan risiko daya beli.”

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    29/75

    Sedangkan menurut Gitman (2007:228) bahwa :

    ”Risk is the chance of financial loss or, more formally, the variability of

    returns associated with a given asset.” 

    Artinya ”Risiko adalah kemungkinan untuk menderita kerugian atau

    variabilitas pengembalian dihubungkan dengan aktiva tertentu.”

    Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa risiko

    keuntungan dari investasi adalah kemungkinan perbedaan tingkat keuntungan

    yang diharapkan dengan tingkat keuntungan yang terjadi, juga termasuk

    kemungkinan tidak akan kembalinya sebagian atau seluruh dari investasi yang

    dimiliki oleh investor.

    Risiko harus dihadapi oleh semua investor, mengingat risiko akan selalu

    ada dalam setiap investasi. Imbalan setiap investasi mengandung risiko meskipun

    dalam tingkat yang berbeda. Salah satu investasi bebas risiko adalah menyimpan

    uang dalam bentuk tabungan di bank, selebihnya risiko.

    Semakin tinggi tingkat risiko dari suatu proyek, semakin tinggi tingkat

    keuntungan yang diharapkan atas investasi proyek tersebut. Sebaliknya, semakin

    rendah tngakat risiko suatu proyek, semakin rendah tingkat keuntungan yang

    diharapkan atas proyek tersebut. Para investor pasti akan memilih investasi yang

    memiliki investasi denga risiko yang sama, namun menghasilkan tingkat

    keuntungan yang lebih besar atau tingkat keuntungan sama tetapi risiko lebih

    rendah.

    2.6.2.2 Pengukuran Risiko

    Pengukuran risiko dapat digunakan berdasarkan standard deviation  dan

    probabilitas, dengan penjelasan sebagai berikut :

    1)  Berdasarkan Standard Deviation 

    Menurut Gitman (2009:236) pengukuran risiko dapat digunakan untuk

    menghitung risiko, metode yang banyak digunakan adalah deviasi standar

    (standard deviation) yang mengukur absolut penyimpangan nilai-nilai yang sudah

    terjadi dengan nilai ekspektasinya. Dengan formula sebagai berikut :

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    30/75

    ( )

    1n

    rr

    σ

    n

    1 j

    2

     j

    r−

    =

    ∑=

     

    Dimana :

    rσ   =  Standard deviation,

     jr   = Return periodik,

    r   = Rata-rata return,

    n = Jumlah dari observasi.

    2)  Berdasarkan Probabilitas

    Menurut  Jogiyanto (2007:132), probabilitas ini dapat diperoleh dengan

    cara estimasi secara subyektif atau berdasarkan dari kejadian sejenis di masa lalu

    yang pernah terjadi untuk digunakan sebagai estimasi.  Dengan formula sebagai

    berikut :

    ( ) ( )[ ]( )∑=

    ⋅−=n

    1 j

     j

    2

    iiji pRΕRRVar  

    Deviasi standar adalah akar dari varian :

    ( )iRVarσ =

     Dimana :

    ( )iRVar = Varian suatu aktiva atau sekuritas ke-i,

    ijR   = Hasil masa depan ke-j untuk sekuritas ke-i,

    ( )iRΕ   = Return ekspektasi suatu aktiva atau sekuritas ke-i,

     jΡ   = Probabilitas hasil masa depan ke-j (untuk sekuritas ke-i),

    n = Jumlah dari hasil masa depan.

    2.7 Analisis Sensitivitas

    Untuk memperoleh ketepatan dalam estimasi parameter, diperlukan

    adanya suatu analisis yang dimaksudkan untuk menurunkan kebutuhan akan

    informasi yang diperlukan untuk membuat estimasi yamg lebih akurat. Salah satu

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    31/75

    metode analisis yang dapat digunakan adalah analisis sensitivitas. Metode analisis

    sensitivitas merupakan pengganti dari metode capital budgeting.

    2.7.1 Pengertian Analisis Sensitivitas

    Pengertian analisis sensitivitas menurut Heizer dan Render (2005:357) 

    adalah sebagai berikut :

    “Suatu analisis yang memproyeksikan seberapa banyak suatu solusi

    mungkin berubah jika ada perubahan pada variabel atau data input.”

    2.7.2 Laporan Sensitivitas

    Heizer dan Render (2005:357)  berpendapat bahwa laporan sensitivitas

    (sensitivity report) terdiri atas dua bagian yang meliputi :

    1)   Adjustable Cells

    Menyajikan informasi yang berhubungan dengan dampak perubahan atas

    koefisien fungsi tujuan pada solusi optimal. Kisaran yang diperbolehkan untuk

    koefisien fungsi tujuan ialah sejalan dengan perubahan kontribusi laba per unit

    pada masing-masing produk, kemiringan (slope)  dari garis iso-profit   yang

    berubah. Akan tetapi, ukuran daerah yang layak yang mungkin, tetap sama.

    Jadi, lokasi titik sudutnya tidak berubah. Ada kenaikan yang diperbolehkan

    (allowable increase) dan penurunan yang diperbolehkan (allowable decrease) 

    untuk setiap koefisien fungsi tujuan di mana solusi optimal yang sekarang

    tetap optimal. Titik sudut optimal yang baru akan muncul jika sebuah

    koefisien fungsi tujuan diturunkan atau dinaikkan terlalu besar.

    2)  Constraints atau Batasan

    Menyajikan informasi yang berhubungan dengan dampak perubahan atas

    perubahan nilai hambatan di sisi tangan kanan (right-hand-side-RHS) pada

    solusi optimal. Nilai sisi tangan kanan (RHS value) hambatan sering kali

    mewakili sumber daya yang tersedia bagi perusahaan. Sumber daya tersebut

    dapat berupa jam tenaga kerja langsung atau jam mesin atau mungkin uang

    atau bahan baku produksi yang tersedia. Jika RHS hambatan berubah, maka

    daerah yang layak yang mungkin akan berubah (kecuali hambatannya

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    32/75

    berlebihan atau redundant ), demikian juga halnya dengan solusi optimal. Jika

    terjadi peningkatan besar daerah yang layak yang mungkin, nilai fungsi tujaun

    optimal dapat diperbaiki.

    Dalam RHS dikenal pula istilah harga bayangan (shadow price)  atau harga

    ganda, yang artinya perbaikan nilai fungsi tujuan yang dihasilkan dari

    penambahan satu unit dari sumber daya yang langka dalam Pemograman

    Linier. Shadow price  akan valid hanya selama perubahan pada RHS berada

    pada kisaran nilai kenaikan yang diperbolehkan (allowable increase)  dan

    penurunan yang diperbolehkan (allowable decrease).

    2.8 Kinerja Keuangan Perusahaan

    Perusahaan dalam menentukan data keuangannya harus mengumpulkan

    data yang hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan

    keputusan. Suatu data yang dapat membantu memberikan pertimbangan dalam

    menentukan alternatif tindakan perusahaan adalah data kinerja keuangan. 

    Kinerja dapat diartikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau tujuan

    perusahaan, tingkat pencapaian misi perusahaan, tingkat pencapaian pelaksanaan

    tugas secara aktual dan pencapaian misi perusahaan. Kinerja juga dapat diartikan

    sebagai prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang

    mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut.

    Penilaian kinerja perusahaan mengukur suatu kegiatan yang sangat penting

    karena berdasarkan hasil penilaian tersebut akan menentukan keberhasilan

    perusahaan selama suatu periode tertentu dapat diketahui dan dengan demikian

    hasil penialaian tersebut dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi usaha

    perbaikan maupun peningkatan kinerja perusahaan selanjutnya. Dalam

    menetapkan ukuran kinerja perusahan yang  profit oriented  maka tujuannya jelas,

    yaitu meningkatkan kemakmuran bagi para pemegang saham.

    2.8.1 Pengertian Kinerja Keuangan

    Pengertian penilaian kinerja menurut Mulyadi (2001:415) ialah :

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    33/75

    “Penentuan secara periodik efektivitas operasioanal suatu organisasi dan

    karyawannya berdasarkan sasaran, standard dan kriteria yang telah

    ditetapkan sebelumnya.”

    Sedangkan menurut Stoner, dkk (2000:9), yaitu :

    ”Management performance is the measure of how efficient and effective

    a manager is how well he or she determines and achieves appropriate

    objectiveness.”

    Artinya, performa manajemen merupakan ukuran efisiensi dan efektivitas

    seorang manajer dalam menentukan dan mencapai tujuan yang ditetapkan.

    Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah

    ukuran efektifitas dan efisiensi operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan

    karyawan dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

    2.8.2 Jenis-jenis Kinerja Keuangan

    Mulyadi (2001:434)  menjelaskan tiga macam ukuran yang dapat

    digunakan untuk mengukur kinerja secara kuantitatif, yaitu :

    1. Ukuran Kinerja Tunggal (Single Criterion) 

    Ukuran kinerja yang hanya menggunakan satu macam ukuran untuk menilai

    kinerja manajer.

    2. Ukuran Kinerja Beragam (Multiple Criterion) 

    Ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran untuk menilai

    kinerja manajer.

    3. Ukuran Kinerja Gabungan (Composite Criterion) 

    Ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran,

    memperhitungkan bobot masing-masing ukuran dan menghitung rata-ratanya

    sebagai ukuran menyeluruh kinerja manajer.

    2.8.3 Manfaat Penilaian Kinerja Keuangan

    Penialaian kinerja pada suatu organisasi sebaiknya menjadi syarat mutlak

    bagi penempatan sumber daya ketika akan melaksanakan kegiatan baru,

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    34/75

    memperhitungkan pendapatan dan biaya serta investasi suatu proyek. Menurut

    Mulyadi (2001:415), penilaian kinerja keuangan dimanfaatkan manajemen untuk:

    1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui memotivasi

    karyawan secara maksimal.

    2. Membantu pengambilan keputusan yang berhubungan dengan karyawan

    seperti promosi, transfer, dan pemberhentian.

    3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk

    menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.

    4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan bagaimana atasan menilai kinerja

    mereka.

    5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    35/75

    BAB III

    OBJEK DAN METODE PENELITIAN

    3.1 

    Objek Penelitian

    Dalam penelitian ini, yang dijadikan objek penelitian adalah analisis

    sensitivitas terhadap kinerja keuangan perbankan. Sedangkan tempat penelitian

    pada PT Bank CIMB Niaga, Tbk. atau Bank CIMB Niaga, yang sebelumnya

    dikenal sebagai Bank Niaga.

    3.1.1 

    Sejarah Bank

    Bank CIMB Niaga berdiri sejak 26 September 1955 di Indonesia. CIMB

    Niaga membuktikan bahwa nilai-nilai Integritas dan Kualitas yang dibangun sejak

    hari pertama beroperasi – serta berbagai terobosan solusi dan inovasi produk &

     jasa – adalah faktor keberhasilan CIMB Niaga menjadi bank terkemuka dalam

    Kualitas Pelayanan. Saat ini CIMB Niaga semakin mantap dan siap menjawab

    berbagai tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada di masa depan.

    Dasawarsa pertama (1955-1965), CIMB Niaga diisi dengan dedikasi dan

    kerja keras agar menjadi sebuah bank swasta nasional yang baik, sehat dan

    dipercaya. Sejak awal CIMB Niaga meyakini pentingnya nilai-nilai Integritas dan

    Kualitas. Pada dasawarsa ini yang menjadi perhatian, diantaranya : (1) Para

    pendiri Bank Niaga (sekarang CIMB Niaga) menyadari bahwa kepercayaan

    nasabah maupun masyarakat adalah satu nilai yang harus senantiasa didapatkan

    serta dijaga. (2) CIMB Niaga melihat pentingnya pemanfaatan teknologi demi

    pelayanan yang cepat dan memuaskan. (3) Sebelum konsep Good Corporate

    Governance dikenal luas, CIMB Niaga telah membangun salah satu intinya yaitu

    kepatuhan (compliance). (4) Karyawan yang berdedikasi dan berintegritas adalahkekayaan utama CIMB Niaga.

    Dasawarsa kedua (1966-1975), CIMB Niaga mengembangkan sistem,

    organisasi, manajemen dan sumber daya manusia yang bervisi masa depan. Pada

    dasawarsa ini hal-hal yang menjadi perhatian, diantaranya : (1) Tahun 1969 di

    tengah krisis perbankan swasta, CIMB Niaga adalah salah satu bank swasta yang

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    36/75

    tergolong sehat. (2) CIMB Niaga mengutamakan prinsip  prudential banking. (3)

    CIMB Niaga menjadi  full service  bank pada November 1974. (4) CIMB Niaga

    berharap tersedianya pimpinan terlatih yang mampu memberikan jasa bank yang

    dibutuhkan oleh masyarakat pada masa depan.

    Dasawarsa ketiga (1976-1985), CIMB Niaga secara cepat melakukan

    berbagai perubahan mendasar dalam skala besar di segala bidang. Salah satu

    hasilnya adalah citra CIMB Niaga yang semakin dikenal sebagai bank yang

    memiliki integritas. Pada dasawarsa ini hal-hal yang menjadi perhatian,

    diantaranya : (1) Tahun 1981-1982, CIMB Niaga menerapkan jaringan banking 

    on-line antar cabang dan menjadi salah satu bank yang pertama di Indonesia. (2)

    Budaya kerja di CIMB Niaga semakin diperkuat di mana para pendiri,

    shareholder s dan manajemen bekerja dengan prinsip kepentingan stakeholders 

    harus didahulukan. Itulah inti dasar Good Corporate Governance. (3) Inovasi

    produk dan jasa, dimana CIMB Niaga berhasil menghimpun dana dan

    melaksanakan Proffesional Loan Program  (P.L.P), yaitu program pemberian

    kredit kepada golongan profesi seperti dokter, insinyur, dan lain-lain. (4) Dengan

    penghapusan pagu kredit dan pengurangan kredit likuiditas Bank Indonesia (Paket

    Kebijakan 1 Juni 1983 – Pakjun 1983), CIMB Niaga tetap berhati-hati di tengah

    persaingan.

    Dasawarsa keempat (1986-1995), CIMB Niaga kembali melakukan

    berbagai terobosan. Tahun 1987 dicanangkan sebagai Tahun Kualitas dan tahun

    1994-1998 sebagai Tahun Nasabah. Pada dasawarsa ini hal-hal yang menjadi

    perhatian diantaranya : (1) Transforamsi Corporate Image  dengan logo baru,

    melalui sebuah biro jasa periklanan asing, dipilih logo CIMB Niaga berupa huruf

    N diapit oleh empat kaki, dengan dua warna yaitu merah dan abu-abu. (2) Lebih

    berorientasi kepada kepuasan nasabah. (3) Di jajaran perbankan nasional, pada

    tahun 1987 CIMB Niaga kembali menjadi pionir yaitu dalam jasa ATM, yang

    diberi nama “Niaga Cash”. (4) Juni 1989, CIMB Niaga melakukan initial public

    offering  (IPO) di Bursa Efek Jakarta. Setelah selesai masa penawaran, hasil

    perhitungan menunjukkan bahwa pemesanan saham CIMB Niaga mencapai 20,9

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    37/75

     juta saham atau sekitar empat kali lipat dari saham yang ditawarkan (yakni

    sebanyak 5 juta saham). (5) Tanggung jawab warga negara korporasi yang baik  

    Dasawarsa kelima (1996-2005), CIMB Niaga berhasil mengatasi dampak

    dari krisis ekonomi dan perbankan nasional yang terjadi mulai tahun 1997 di

    Indonesia. CIMB Niaga tetap mempertahankan posisinya dalam 10 bank terbaik

    dalam Kualitas Pelayanan. CIMB Niaga menyebut dasawarsa ini sebagai

    dasawarsa looking beyond the future. Pada dasawarsa ini hal-hal yang menjadi

    perhatian, diantaranya : (1) Di tahun 1999, CIMB Niaga ditempatkan sebagai

    Bank Take Over di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional

    (BPPN). Berbeda dengan bank lain yang diambil alih, CIMB Niaga tidak

    memiliki masalah penyelewengan dana BLBI ataupun pelanggaran batas

    maksimum pemberian kredit (BMPK) kepada kelompok terafiliasi. Yang terjadi

    pada April 1999 saat CIMB Niaga diambil alih oleh BPPN, disebabkan

    ketidakmampuan pemegang saham Bank Niaga menyediakan 20% kebutuhan

    dana rekapitalisasi. (2) Tahun 1998, CIMB Niaga memperluas pasar perbankan

    konsumer dan memperbesar basis nasabah yang solid dan loyal dari kelompok

    menengah-atas yang dikembangkan ke kelompok menengah.. (3) Tahun

    2001, CIMB Niaga mengubah sistem teknologi informasinya dengan sistem yang

    lebih canggih dan sempurna. (4) Memberlakukan prinsip dan implementasi tata

    kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). (5) Dengan

    masuknya Commerce Asset – Holding Berhad, lembaga keuangan Malaysia

    terkemuka, sebagai pemegang saham mayoritas CIMB Niaga pada 25 November

    2002, CIMB Niaga memiliki peluang untuk memperluas pasarnya ke kawasan

    regional.

    Dasawarsa keenam (2006 – 2015), CIMB Niaga berganti nama dan

    melakukan merger. Pada 28 Mei 2008 (setelah mendapat persetujuan RUPSLB),

    PT Bank Niaga Tbk berganti nama menjadi PT Bank CIMB Niaga Tbk. Pada 13

    Juni 2008, Menkumham memberikan persetujuan pergantian nama dari PT Bank

    Niaga Tbk menjadi PT Bank CIMB Niaga Tbk. Pada 22 Juli 2008, Bank

    Indonesia memberikan persetujuan pergantian nama dari PT Bank Niaga, Tbk.

    menjadi PT Bank CIMB Niaga, Tbk. Pada 18 Juli 2008, RUPSLB menyetujui

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    38/75

    CIMB Niaga untuk merger dengan PT Bank Lippo Tbk untuk memenuhi

    ketentuan BI Single Presence Policy. Realisasi merger masih menunggu

    persetujuan regulator. Pada 1 November 2008, merger CIMB Niaga - Lippo Bank

    mendapat persetujuan dari Bank Indonesia.

    3.1.2 

    Profil Bank

    3.1.2.1 

    Pemegang Saham

    CIMB Group memiliki saham Bank Lippo yang dimiliki Santubong

    Investments BV, anak usaha dari Khazanah sebesar 51%. CIMB Group menjadi

    pemegang saham pengendali Bank CIMB Niaga dengan kepemilikan sekitar

    77,75%. 

    3.1.2.2 Visi Bank

    Visi CIMB Niaga, yaitu : Menjadi bank terpercaya di Indonesia, bagian

    dari jaringan universal banking terkemuka di Asia Tenggara, yang memahami

    kebutuhan nasabah, menyediakan solusi keuangan yang tepat dan komprehensif,

    serta menjalin hubungan yang berkelanjutan.

    3.2 

    Metode Penelitian

    3.2.1  Metode yang Digunakan 

    Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode

    deskriptif. Nazir (2003:63)  mengemukakan bahwa, metode deskriptif adalah

    suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set

    kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa

    sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,

    gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,

    sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki. Metode deskriptif ini

    digunakan untuk menjawab permasalahan mengenai seluruh variabel penelitian

    secara independen.

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    39/75

    3.2.2 

    Operasionalisasi Variabel

    Sesuai dengan judul penelitian, yaitu Analisis Sensitivitas terhadap

    Kinerja Keuangan Perbankan (Studi kasus pada PT Bank CIMB Niaga, Tbk. atau

    Bank CIMB Niaga), maka operasionalisasi variabelnya adalah :

    Tabel 3.1

    Operasionalisasi Variabel

    Variabel Konsep Indikator Formula Ukuran Skala

     Return Hasil yang diperoleh

    dari investasi.

    (Jogiyanto,

    2007:109) 

    •  Return

    •  Harga

    saham

    •  Dividen

    1t

    t1tt

    Ρ

    DΡΡReturn

    −   +−=

     

    % Rasio

     Risk Kemungkinan untuk

    menderita kerugian.

    (Gitman, 2009:228) 

    •  Standar  

     Deviation

    •  Return

    •  Expected

    return 

    ( )

    1n

    rr

    σ

    n

    1 j

    2

     j

    r−

    =

    ∑=

     

    % Rasio

    Sensitivity

     Analysis 

    Suatu analisis yang

    memproyeksikan

    seberapa banyak

    suatu solusi mungkin

    berubah jika ada

    perubahan pada

    variabel atau data

    input. 

    (Heizer dan Render,

    2005:357)

    Arus kas

    bersih

    Arus kas↑ 1× risiko ( )σ  

    dan 2× risiko ( )2σ  

    Arus kas↓ 1× risiko ( )σ  

    dan 2× risiko ( )2σ  

    Rasio

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    40/75

    Variabel Konsep Indikator Formula Ukuran Skala

     Net Present

    Value

    (NPV) 

    Nilai sekarang aliran

    kas masuk neto

    investasi proyek

    dikurangi dengan

    aliran kas keluar dari

    sebuah proyek setara.

    (Gitman, 2009:429) 

    NPV > 0 → 

    diterima

    NPV < 0 → 

    ditolak ( )∑=

    −×=n

    1t

    0tr,t CFPVIFCF NPV

     

    Rp Rasio

    Payback

    Period

    (PP)

    Jumlah tahun yang

    dibutuhkan untuk

    menutup kembali

    investasi awal.

    (Gitman, 2009:425) 

    PP < umur

    proyek → 

    diterima

    PP > umur

    proyek → 

    ditolak

    sCF

    PP AnnualNet 

    Outlay Investment =  

    Periode Rasio

     Internal

     Rate of

     Return

    (IRR) 

    Tingkat diskonto nilai

    sekarang aliran kas

    bersih sama dengan

    nilai investasi awal

    proyek.

    (Gitman, 2009:431) 

    IRR > r → 

    diterima

    IRR < r → 

    ditolak  ( )12

    21

    11 rr

    NPVNPV

    NPVrIRR   −

    −+=

     

    % Rasio

    Profitability

     Index

    (PI) 

    Nilai sekarang aliran

    kas masuk dibagi

    dengan nilai sekarang

    aliran kas keluar.

    (Hanafi, 2004:155) 

    PI > 1 → 

    diterima

    PI < 1 → 

    ditolak0

    0

    CF

    CFNPVPI

      +=  

    Kali Rasio

    Sumber : Penulis 

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    41/75

    3.2.3 

    Jenis dan Sumber Data

    3.2.3.1 

    Jenis Data

    Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

    sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung dari sumbernya, seperti

    catatan atau arsip perusahaan publikasi, pemerintah, atau yang disediakan media

    massa. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh melalui arsip perusahaan

    yang telah dipublikasi dan artikel yang disediakan oleh media massa. Menurut

    Umar (2003:42), data sekunder ini digunakan oleh peneliti untuk diproses lebih

    lanjut.

    3.2.3.2 

    Sumber Data

    Sumber data yang menunjang dalam penelitian ini, diantaranya :

    1.  Dokumentasi

    Yaitu sumber data berupa dokumentasi perusahaan yang berkaitan dengan

    penelitian. Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah Laporan

    Arus Kas dan Informasi Pemegang Saham PT Bank CIMB Niaga, Tbk. (Bank

    CIMB Niaga) yang diperoleh melalui situs internet www.bankniaga.com.

    2.  Literatur

    Yaitu sumber data berdasarkan buku-buku ilmiah atau peraturan tertulis yang

    berhubungan dan relevan dengan kebutuhan analisis.

    3.2.4 

    Metode Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

    1.  Pengamatan (Observation)

    Yaitu suatu metode pengumpulan data dengan mengamati secara langsung

    objek yang akan diteliti untuk mengetahui pelaksanaan yang sebenarnya,

    megumpulkan dan menganalisis dokumen-dokumen yang berhubungan

    dengan objek penelitian.

    2.  Penelitian Kepustakaan ( Library Research)

    Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder dengan

    cara mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan analisis sensitivitas

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    42/75

    terhadap kinerja keuangan perusahaan, secara literatur atau sumber tertulis

    lainnya yang relevan dengan masalah yang diteliti. Penelitian kepustakaan

    bertujuan utuk mendapatkan landasan tertulis yang hasilnya akan digunakan

    sebagai dasar untuk melakukan analisis atas data yang diperoleh dalam

    penelitian lapangan, sehingga menghasilkan kesimpulan serta saran untuk

    memecahkan masalah yang ada.

    3.2.5  Rancangan Analisis

    3.2.5.1 Teknik Pengolahan Data

    Pengolahan data dalam penelitian ini meliputi :

    1. Informasi pengembangan usaha pemeriksaan data keuangan bank melalui

    estimasi cash flow.

    2. Peringkasan data-data yang diperlukan untuk analisis.

    3. Penyusunan data-data keuangan untuk analisis sensitivitas.

    3.2.5.2 Metode Analisis Data

    Analisis data dalam penelitian ini meliputi :

    1. 

    Analisis terhadap Return Bank

     Return 100%Ρ

    DΡΡ

    1t

    t1tt ×+−

    =−

    −  

    2. 

    Analisis terhadap Risk Bank

    ( )

    1n

    rr

    σ

    n

    1 j

    2

     j

    r−

    =

    ∑=

     

    3. 

    Analisis Sensitivitas terhadap Kinerja Keuangan Bank

    Analisis sensitivitas atau analisis kepekaan digunakan untuk mengevaluasi

    proyek investasi dengan cara menyusun estimasi dari cash flow dalam berbagai

    variasi kondisi. Berbagai variasi kondisi tersebut diantaranya kondisi optimis,

    kondisi normal atau kondisi yang diharapkan tidak mengalami perubahan, dan

    kondisi pesimis.

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    43/75

      Analisis sensitivitas dapat menilai dampak berbagai perubahan dalam

    masing-masing variabel penting yang mungkin terjadi di masa mendatang

    terhadap hasil pendapatan perusahaan. Kondisi-kondisi yang akan diperhitungkan

    dalam analisis sensitivitas ini, diantaranya :

    A.  Kondisi yang tidak mengalami perubahan

    Yaitu suatu kondisi yang diharapkan dimana variabel-variabel tidak berubah.

    B.  Kondisi yang mengalami perubahan, yang terdiri atas :

    1. Kondisi optimis atau optimistic 

    a.  Arus kas naik satu kali risiko ( )σ  

    b.  Arus kas naik dua kali risiko ( )2σ  

    2.  Kondisi pesimis atau pesimistic 

    a.  Arus kas turun satu kali risiko ( )σ  

    b.  Arus kas turun dua kali risiko ( )2σ  

    Berikut formula-formula dalam metode analisis sensitivitas yang akan

    digunakan dalam penelitian ini :

    1. Metode Nilai Bersih Sekarang ( Net Present Value Method )

    ( )∑=

    −×=n

    1t

    0tr,t CFPVIFCF NPV  

    2. Metode Period Pengembalian (Payback Period Method)

    sCFPP

     AnnualNet 

    Outlay Investment =  

    3. Metode Tingkat Pengembalian Internal ( Internal Rate of Return Method )

    ( )1221

    11 rr

    NPVNPV

    NPVrIRR   −

    −+=  

    4. Metode Indeks Laba (Profitability Index Method )

    0

    0

    CF

    CFNPVPI   +=  

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    44/75

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 

    Analisis Tingkat Return pada PT Bank CIMB Niaga, Tbk.

    Dalam penelitian ini data yang digunakan untuk dianalisis adalah data

    sekunder, yang merupakan data bank yang telah dipublikasi dan akan mengalami

    pengolahan kembali oleh penulis. Data yang digunakan adalah informasi

    pemegang saham dan laporan arus kas PT Bank CIMB Niaga, Tbk. (Bank CIMB

    Niaga) periode 2003 sampai dengan 2007. Informasi pemegang saham berguna

    untuk menganalisis sejauh mana perkembangan bank dalam hubungannya dengan

    return  saham dan risikonya. Sedangkan, laporan arus kas digunakan untuk

    menganalisis kinerja keuangan bank dengan menggunakan metode analisis

    sensitivitas, dalam hubungannya dengan kelayakan bank dalam melakukan

    kegiatan investasi. Dimana secara umum penilaian kinerja keuangan perusahaan

    diperlukan oleh setiap manajer, investor, dan kreditor untuk mengetahui sejauh

    mana kondisi kesehatan keuangan bank.

    Setiap perusahaan mengharapkan tingkat pengembalian atau return  yang

    maksimal. Hal ini karena return digunakan untuk melanjutkan kegiatannya, dalam

    hal ini bank. Untuk mengetahui tingkat return bank, penulis menggunakan data

    harga saham penutupan atau closing price  pada akhir periode dan dividen jika

    Bank CIMB Niaga membagikan dividen. Adapun perhitungan return saham

    adalah harga saham saat ini dikurang dengan harga saham tahun lalu, kemudian

    ditambah dividen jika perusahaan membagikan dividen, terakhir dibagi dengan

    harga saham tahun lalu. Formulanya sebagai berikut :

     Return 100%Ρ

    DΡΡ

    1t

    t1tt ×+−

    =−

    −  

    Berikut disajikan dua contoh perhitungan return  saham PT Bank CIMB

    Niaga, Tbk. Contoh pertama merupakan periode dimana bank tidak mengeluarkan

    dividen, sedangkan contoh kedua merupakan periode dimana bank mengeluarkan

    dividen. Contoh perhitungannya sebagai berikut :

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    45/75

    Bank CIMB Niaga menawarkan harga saham sebesar Rp35 pada tahun

    2003 dan harga saham sebesar Rp35 pada tahun sebelumnya, tahun 2002, namun

    Bank CIMB Niaga tidak membagikan dividen pada tahun 2003. Maka

    perhitungan return sahamnya sebagai berikut :

     Return =( )

    100%Rp35

    Rp0Rp35Rp35×

    +− 

    = 0%

    Bank CIMB Niaga menawarkan harga saham sebesar Rp460 pada tahun

    2004 dan harga saham sebesar Rp35 pada tahun sebelumnya, tahun 2003, dimana

    Bank CIMB Niaga membagikan dividen Rp7,50 pada tahun 2004. Maka

    perhitungan return sahamnya sebagai berikut :

     Return =( )

    100%Rp35

    Rp7,50Rp35Rp460×

    +− 

    = 1.235,71%

    Berikut disajikan besarnya tingkat pengembalian atau return  PT Bank

    CIMB Niaga, Tbk periode 2003-2007 :

    Tabel 4.1

    Tingkat Return PT Bank CIMB Niaga, Tbk.

    Periode 2003-2007

    Tahun Harga Saham Dividen  Return

    2003 Rp35 Rp0,00 0%

    2004 Rp460 Rp7,50 1.235,71%

    2005 Rp495 Rp16,75 11,25%

    2006 Rp920 Rp5,82 87,03%

    2007 Rp900 Rp10,14 -1,07%

    Jumlah 1.332,93%

    Rata-rata 266,59%

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    46/75

      Max 1.235,71%

    Min -1,07%

    Sumber : Data diolah kembali

    Dilihat dari tabel 4.1, maka rata-rata return Bank CIMB Niaga dari tahun

    2003 sampai dengan tahun 2007 adalah sebesar 266,59%, dengan return terbesar

    sebesar 1.235,71% yang terjadi pada tahun 2004 dan return terkecil sebesar

    -1,07% yang terjadi pada tahun 2007.

    Pada tahun 2003, Bank CIMB Niaga tidak membagikan dividen kepada

    para pemegang saham, hal ini mengakibatkan pemegang saham atau seseorang

    yang menginvestasikan sahamnya pada Bank CIMB Niaga tidak mendapatkanreturn atau tingkat pengembalian.

    Pada tahun 2004, harga saham Bank CIMB Niaga mengalami peningkatan

    yang tajam sebesar 1.214,29% atau 12,14 kali dari Rp35 pada tahun sebelumnya

    menjadi Rp460. Kemudian pada tahun ini Bank CIMB Niaga membagikan

    dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp7,50, dimana pada tahun

    sebelumnya dividen sama sekali tidak dibagikan kepada para pemegang saham.

    Kedua hal tersebut tentu saja berpengaruh pada return atau tingkat pengembalian

    bank yang juga mengalami peningkatan dari 0% menjadi 1.235,71%.

    Selanjutnya pada tahun 2005, harga saham Bank CIMB Niaga mengalami

    kenaikkan sebesar 7,61% dari Rp460 pada tahun 2004 menjadi Rp495 pada tahun

    ini. Dimana Bank CIMB Niaga membagikan dividen kepada para pemegang

    saham sebesar Rp16,75, yang berarti mengalami kenaikkan sebesar 123,33% dari

    tahun sebelumnya. Namun, pada tahun ini tingkat return Bank CIMB Niaga justru

    mengalami penurunan sebesar 99,09% dari 1.235,71% menjadi 11,25%.

    Pada tahun 2006, harga saham Bank CIMB Niaga mengalami kenaikkan

    sebesar 85,86% dari Rp495 menjadi Rp920. Namun, dividen yang dibagikan

    mengalami penurunan sebesar 65,25% dari Rp16,75 menjadi Rp5,82. Keadaan

    harga saham dan dividen yang berbanding terbalik ini mengakibatkan tingkat

    keuntungan atau return bank mengalami kenaikkan sebesar 673,6% dari 11,25%

    menjadi 87,03%.

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    47/75

    Pada tahun 2007, harga saham mengalami penurunan sebesar 2,17% dari

    Rp920 pada tahun sebelumnya menjadi Rp900. Sedangkan dividen yang

    dibagikan kepada para pemegang saham oleh Bank CIMB Niaga mengalami

    kenaikkan sebesar 74,23% dari Rp5,82 menjadi Rp10,14. Hal tersebut berdampak

    negatif pada tingkat return  bank ini, sehingga mengalami penurunan sebesar

    101,23% dari 87,03% menjadi -1,07%.

    Berikut disajikan grafik tingkat pengembalian atau return PT Bank CIMB

    Niaga, Tbk periode 2003-2007 :

    Grafik 4.1

    Tingkat Return Saham PT Bank CIMB Niaga, Tbk.

    Periode 2003-2007

    Tingkat Return Saham

    -200,00

    0,00

    200,00

    400,00

    600,00

    800,00

    1.000,00

    1.200,00

    1.400,00

    2003 2004 2005 2006 2007

    Tahun

       R  e   t  u  r  n   S  a   h

      a  m   Tahun 2003

    Tahun 2004

    Tahun 2005

    Tahun 2006

    Tahun 2007

     

    Dari grafik 4.1 dapat dilihat bahwa tingkat return saham PT Bank CIMB

    Niaga, Tbk. Periode 2003-2007 cenderung berfluktuatif. Hanya pada tahun 2004

    terlihat kenaikan yang tajam. Hal ini berarti investasi yang dihasilkan oleh bank

    cukup baik. Peningkatan dan penurunan return  saham bank disebabkan oleh

    perubahan harga saham dan dividen yang dibagikan bank.

  • 8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…

    48/75

    4.2 

    Analisis Tingkat Risiko pada PT Bank CIMB Niaga, Tbk.

    Selain mengetahui tingkat return, mengetahui tingkat risiko sama

    pentingnya bagi para investor dalam mempertimbangkan kemungkinan

    berinvestasi di suatu bank. Dalam penelitian ini penulis menggunakan perhitungan

    deviasi standar (standard deviation) dalam menentukkan seberapa besar tingkat

    risiko dalam melakukan investasi. Standard deviation  mengukur absolut

    penyimpangan nilai-nilai yang sudah terjadi dengan nilai ekspektasinya.

    Untuk mengetahui tingkat risiko bank, penulis menggunakan perhitungan

    return  dan nilai ekspektasi berdasarkan rata-rata return, yang sudah diperoleh