analisis kinerja bank
DESCRIPTION
ANALISIS KINERJA BANK. ANALISIS KINERJA BANK. TUJUAN MATERI : Menjelaskan pengertian analisis rasio likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas. 2. Menyebutkan dan menjelaskan rasio-rasio dalam analisis rasio likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
04/19/23 1
ANALISIS KINERJA BANK
ANALISIS KINERJA BANK
TUJUAN MATERI :
1. Menjelaskan pengertian analisis rasio likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas.
2. Menyebutkan dan menjelaskan rasio-rasio dalam analisis rasio likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas.
3. Menjelaskan hubungan antara analisis rasio likuiditas, rasio rentabilitas dan rasio solvabilitas.
04/19/23 2
ANALISIS RASIO LIKUIDITAS
Analisis yang dilakukan terhadap kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek atau kewajiban yang sudah jatuh tempo.
Rasio Likuiditas yg sering digunakan untuk menilai kinerja suatu bank antara lain:
a. Cash Ratio ( CR )b. Reserve Requirement ( RR )c. Loan to deposit ratio ( LDR )d. Loan to asset ratio ( LAR )e. Rasio kewajiban bersih Call Money ( NCM )
04/19/23 3
CASH RATIO
• Untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar kembali simpanan nasabah pada saat ditarik dengan menggunakan alat-alat likuid yang dimilikinya.
• RUMUS
CR = Alat likuid x 100%
Pinjaman yang harus segera dibayar
• Alat Likuid :
Uang Kas di Bank dan Rekening giro yang disimpan di Bank Indonesia.
04/19/23 4
RESERVE REQUIREMENT(LIKUIDITAS WAJIB MINIMUM)
• Merupakan ketentuan bagi setiap bank umum untuk menyisihkan sebagian dari dana pihak ketiga yang berhasil dihimpunnya dalam bentuk giro wajib minimum yang berupa rekening giro bank yang bersangkutan pada Bank Indonesia.
• Besarnya RR telah mengalami perubahan dari 2%, 3% dan terakhir sejak tahun 1997 sebesar 5%.
• Komponen dana pihak ketiga terdiri dari : Giro,
Deposito berjangka
Sertifikat deposito
Tabungan
Kewajiban Jangka Pendek Lainnya
04/19/23 5
LOAN TO DEPOSIT RATIO
• Menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Rasio antara seluruh jml. Kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Semakin tinggi rasio tsb, maka makin rendah likuiditas bank tsb.
• RUMUS
LDR = Juml. Kredit yang diberikan x 100%
Total dana Pihak Ketiga + KLBI + Modal Inti
04/19/23 6Eka Setiajatnika
LOAN TO ASSET RATIO
• Merupakan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total asset yang dimiliki bank.
• RUMUS
LAR = Jumlah Kredit yang diberikan x 100%
Jumlah Assets
• Semakin tinggi rasio ini maka tingkat likuiditasnya rendah karena jumlah asset yang diperlukan untuk membiayai kreditnya makin besar.
04/19/23 7
RASIO KEWAJIBAN BERSIH CALL MONEY
• Persentase dari rasio ini menunjukkan besarnya kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar atau aktiva yang paling likuid dari bank.
• RUMUS
NCM = NET Call Money x 100%
Aktiva Lancar
• Aktiva Lancar : Uang kas, Giro di BI, Sertifikat BI, SBPU
• Semakin kecil rasio ini, maka likuiditas bank ini semakin baik karena bank dapat menutup kewajiban antar bank dengan alat likuid yang dimilikinya.
04/19/23 8Eka Setiajatnika
ANALISIS RASIO PROFITABILITAS
• Alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan
• Analisis rasio profitabilitas suatu bank antara lain :
a. Return On Asset ( ROA )
b. Return On Equity ( ROE )
c. Rasio Biaya Operasional ( OCR )
d. Net Profit Margin ( NPM )
04/19/23 9Eka Setiajatnika
RETURN ON ASSET
• Untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan.
• RUMUS
ROA = Laba Bersih x 100%
Total Assets
• Semakin besar ROA suatu bank, maka makin besar tingkat keuntungan bank dan semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan assets.
04/19/23 10Eka Setiajatnika
RETURN ON EQUITY
• Untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan bersih dikaitkan dengan pembayaran dividen.
• RUMUS
ROE = Laba Bersih x 100%
Modal Sendiri
• Semakin besar rasio ini maka makin besar kenaikan laba bersih bank yang bersangkutan, selanjutnya akan menaikan harga saham bank dan semakin besar pula dividen yang diterima investor.
04/19/23 11Eka Setiajatnika
RASIO BIAYA OPERASIONAL
• Untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank melakukan kegiatan operasinya.
• RUMUS
OCR = Biaya Operasional x 100%
Pendapatan Operasional
• Biaya operasional diperoleh dari COLF ( Cost of Loanable fund)
• Pendapatan Operasionl diperoleh dari jasa pemberian kredit bank (Bunga pinjaman, appraisal fee, supervision fee, commitment fee, sindication fee, dll).
04/19/23 12Eka Setiajatnika
NET PROFIT MARGIN RATIO
• Rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya.
• RUMUS
NPM = Laba Bersih x 100%
Pendapatan Operasional
• Pendapatan Operasional berasal dari pemberian kredit dengan resiko kredit macet, selisih kurs valas jika kredit dalam valas dll.
04/19/23 13Eka Setiajatnika
ANALISIS RASIO SOLVABILITAS
• Untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jika terjadi likuidasi bank.
• Rasio yang digunakan pada analisis solvabilitas adalah :
a. Capital adequacy ratio (CAR)
b. Debt to Equity ratio
c. Long Term debt to assets ratio
04/19/23 14Eka Setiajatnika
CAPITAL ADEQUACY RATIO
• Untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan.
• RUMUS
CAR = Modal Bank x 100%
Aktiva tertimbang menurut resiko • Modal Inti : Modal disetor, cadangan, laba ditahan, agio saham dll
• Modal Pelengkap : Berasal dari cad. Revaluasi AT (selisih penilaian kembali AT dengan persetujuan dirjen pajak), Cad. Penghapusan Aktiva yang diklasifikasikan (cad. Yang dibentuk dengan cara membebani lap. R/L tahun berjalan), modal kuasi /capital instrument (warkat yang memiliki sifat seperti modal), pinjaman subordinasi (pinjaman antar bank dengan persetujuan BI dengan jangka waktu min. 5 tahun dan bila pelunasan sebelum jatuh tempo harus persetujuan BI).
04/19/23 15Eka Setiajatnika
DEBT TO EQUITY RATIO
• Untuk mengukur kemampuan bank untuk menutup sebagian atau seluruh hutang-hutangnya dengan dana yang berasal dari modal sendiri.
• RUMUS
DTE = Jumlah Hutang x 100%
Jumlah Modal Sendiri
• Semakin tinggi rasio ini, maka semakin kecil kemampuan membayar hutangnya dari modal sendiri.
04/19/23 16Eka Setiajatnika
LONG TERM DEBT TO ASSETS RATIO
• Untuk mengukur seberapa jauh nilai seluruh aktiva bank dibiayai atau dananya diperoleh dari sumber hutang jangka panjang
• RUMUS
LTDTA = Hutang Jangka Panjang x 100%
Total Assets
• Hutang jangka panjang berasal dari dana pinjaman dari bank lain, simpanan masyarakat diatas 1 tahun, Pinjaman LN, investasi dari investor.
• Semakin besar rasio ini, maka makin kecil kemampuan untuk membayar hutang dari aktiva.
04/19/23 17Eka Setiajatnika
LAPORAN KEUANGAN BANK
Sesuai dengan Sk. Direksi Bank Indonesia No. 27 / 119/ kep/DIR tgl. 275 Januari 1995 Laporan keuangan bank terdiri dari :
NeracaLap. Komitmen dan kontinjensiLap. Laba/ rugiLap. Arus kasCatatan. Atas lap. keuangan
04/19/23 18Eka Setiajatnika
Tata cara penilaian tingkat kesehatan Bank Metode CAMEL’S
URAIAN C A M E L S
Capital Asset Management Earning Liquidity Sensitivity
Modal Aktiva Manajemen Rentabilitas Likuiditas Sensitivitas
Yg. Dinilai
Kecukupan, komposisi & proyeksi trend kedpn permodalan serta kemampuan dlm mengcov. Asset bermsl
Kualitas A.P, Konsentrasi eksposur resiko kredit, perkembangan A.P bermasalah dan Keckp. PPAP.
Kualitas Man. Umum dan penerapan manajemen resiko.
Kepatuhan Bank terhadap ketentuan yg berlaku dan komitmen kpd BI atau pihak lain
Pencapaian ROA, ROE, NIM dan tingkat efisiensi bank.
Perkemb. Laba operasional, diversifikasi pendpt, penerapan prinsip Ak..
Kemampuan bank dlm menjaga likuiditas
Kemampuan modal bank dlm mengcov. Potensi kerugian sbg akibat suku bunga dan nilai tukar
04/19/23 19Eka Setiajatnika
Tata cara penilaian tingkat kesehatan Bank Metode CAMEL’S
Kemudian dilakukan perhitungan analisis dgn mempertimbangkan indikator pendukung dan atau pembanding yang relevan.
Kemudian ditetapkan peringkat setiap faktor.
Ada 5 peringkat bank
Pk-1 : sangat baik, bank dapat mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan
Pk-2 : Baik, bank masih memiliki kelemahan= minor yang dapat segera diatasi dengan tindakan segera dan rutin
Pk-3 : cukup baik, masih ada kekurangan dan perlu tindakan korektif bila tidak akan menurunkan peringkat komposit.
Pk-4 : Kurang baik, bank sensitif terhadap pengaruh buruk kondisi perekonomian dan memerlukan tindakan korektif.karena berpotensi membahayakan kelangsungan usahanya.
PK-5 : Tidak baik, bank sangat sensitif dan dapat membahayakan kelangsungan usahanya.
04/19/23 20Eka Setiajatnika
Hasil Perhitungan ROA Bank Devisa tahun 2000 - 2001
Nama Bank 2000 2001Antar Daerah
Arta Niaga Kencana tbk.
Arta Graha
BCA Tbk.
BII Tbk.
0,498429
0,623499
0,139749
1,873506
0,718853
1,019829
0,904856
0,242459
3,022264
-13,4307
Sumber : Jurnal . Anallisa kinerja Bank Devisa & Non Devisa di Indonesia
04/19/23 21Eka Setiajatnika
Hasil Perhitungan ROEBank Devisa Tahun 2000 - 2001
Nama Bank 2000 2001Antar Daerah
Arta Niaga Kencana tbk.
Arta Graha
BCA Tbk.
BII Tbk.
9,341975
4,021941
5,966042
25,72485
11,43772
14,14484
6,52811
12,02646
31,91538
187,8277
Sumber : Jurnal . Anallisa kinerja Bank Devisa & Non Devisa di Indonesia
04/19/23 22Eka Setiajatnika
Hasil Perhitungan LDRBank Devisa Tahun 2000 - 2001
Nama Bank 2000 2001Antar Daerah
Arta Niaga Kencana tbk.
Arta Graha
BCA Tbk.
BII Tbk.
63,76667368
36,04878193
61,92979281
8,248526823
53,69379664
65,95012331
47,49994439
45,66211383
13,70797413
20,61624264
Sumber : Jurnal . Anallisa kinerja Bank Devisa & Non Devisa di Indonesia
04/19/23 23Eka Setiajatnika
04/19/23 Eka Setiajatnika 24
Pendahuluan
Materi Kuliah ke-1
ALK Bank04/19/23 Eka Setiajatnika
04/19/23 Eka Setiajatnika
Bahasan
Persiapan Analisa Laporan Keuangan
Laporan Keuangan bank di Indonesia
Pihak-Pihak yang berkepentingan terhadap LK Bank
Akuntansi dan Laporan Keuangan
Akuntansi & Laporan Keuangan
Akuntansi sebagai suatu seni untuk mencatat, mengklasifikasikan, melaporkan dalam bentuk laporan keuangan atas semua transaksi-transaksi yang telah dilaksanakan oleh suatu perusahaan dan akhirnya mengiterpretasikan laporan tersebut. (Maurice & Moonitz, 1961,23).
Laporan keuangan merupakan produk dari akuntansi, begitu juga interpretasi LK juga merupakan salah satu fngsi pokok dari akuntansi
04/19/23 Eka Setiajatnika
Konsep Dasar Akuntansi (menurut prinsip-prinsip akuntansi Indonesia)
1) Kesatuan akuntansi
2) Kesinambungan
3) Periode Akuntansi
4) Pengukuran dalam nilai uang
5) Harga pertukaranpenetapan beban dan pendapatan
04/19/23 Eka Setiajatnika
Basic concept Akuntansi (Hartanto) :1) Unit Entity
2) Going Concern
3) Stable Monetary Unit Assumption
4) Consistence
5) Obyektivity
6) Materiality
7) Conservatisme
8) Full Disclosure
9) Realization
10) Accounting Period
04/19/23 Eka Setiajatnika
Kritik terhadap Akuntansi• Akuntansi selalu mendasarkan diri pada biaya historis sehingga
mengakibatkan terjadinya overstated dalam penetapan laba perusahaan yg akan mengakibatkan terjadinya kanibalisme modal pada masa inflasi
• Akuntansi yg berorientasi pada biaya historis kurang memperhatikan opportunity cost/alternative cost
• Akuntansi hanya memberikan diskripsi kepada hal-hal yg sudah terjadi saja.
• Akuntansi tidak memperhatikan faktor-faktor non-financial yg mempengaruhi perusahaan
• Akuntansi lebih merupakan seni (art) dan kurang ilmiah (scientific)
04/19/23 Eka Setiajatnika
• Akuntansi banyak menggunakan istilah-istilah tehnis yang mempunyai arti berbeda apabila dibandingkan dengan pengertian umum yg ada.
• Laporan keuangan yang dihasilkan adalah bersifat umum dan tidak dapat menggambarkan/mewakili kepentingan-kepentingan masin-masing pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tsb.
• Akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan itu besifat konservatif dalam sikapnya mengahadapi ketidakpastian.
• Angka neraca menunjukkan angka pada suatu tanggal tertentu saja dan hanya menunjukkan nilai buku dan bukannya nilai likuidasi maupun nilai ekonomis dari aktiva/pasiva yang disajikan.
04/19/23 Eka Setiajatnika
Pihak-Pihak yang Berkepentingan terhadap Hasil Interpretasi LK Bank
Kepentingan masyarakat Kepentingan pemegang Saham/ Pemilik Kepentingan Perpajakan Kepentingan Pemerintah Karyawan Management Bank
04/19/23 Eka Setiajatnika
Laporan Keuangan Bank di Indonesia
Nature of the business Standar Khusus Akuntansi Perbankan
Indonesia dan Pedoman Akuntansi perbankan
04/19/23 Eka Setiajatnika
04/19/23 Eka Setiajatnika
Fungsi bank
1
Menerima penyimpanan dana dari masyarakat dari berbagai bentuk.
2
Menyalurkan dana tsb dalam bentuk kredit kepada masyarakat yg memerlukan baik dalam rangka mengembangakan usaha maupun untuk kepentingan pribadi.
3
Melaksanakan berbagai jasa yg diperlukan masyarakat dalam kegiatan perdagangan Ln/DN, serta berbagai jasa lainnya dibidang keuangan.
Standar Khusus LK Bank
A. Pengukuran dalam Nilai Uang
B. LaporanKeuangan Bank
C. Neraca
D. Laporan Keuangan Komitmen dan Kontinjensi
E. Perhitungan Laba-Rugi
F. Laporan Perubahan Posisi Keuangan
G. Catatan atau Laporan Keuangan
H. Laporan Keuangan Gabungan dan Konsolidasi
I. Laporan Keuangan Interim
04/19/23 Eka Setiajatnika
Persiapan Analisa Laporan Keuangan
Agar hasil yg akan dicapai dari analisa laporan keuangan dapat memberikan hasil yg memuaskan dan diperoleh prosedur kerja yg efisien dan terarah, maka sebelu melakukan analisa/interpretasi LK perlu diperhatikan hal-hal berikut :
a)Tentukan tujuan yang akan diperoleh dari analisa tersebut. Perlu dipilih alat analisa (rumus) yg paling sesuai untuk pemecahan problem.
b)Tentukan kurun waktu yang paling relevan dengan tujuan analisa.
04/19/23 Eka Setiajatnika
04/19/23 Eka Setiajatnika
Laporan Keuangan Bank di Indonesia
Kuliah : ALK Bank
Eka Setiajatnka04/19/23 38
Eka Setiajatnka
Nature of Business Kegiatan pokok bank :
Menerima penyimpanan dana dari masyarakat (Funding)
Menyalurkan dana dalam bentuk kredit kepada masyarakat (Lending)
Melaksanakan berbagai jasa-jasa keuangan (Service).
04/19/23 39
Standar Khusus Laporan Keuangan Bank
A. Pengukuran dalam Nilai Uang
B. LaporanKeuangan Bank
C. Neraca
D. Laporan Keuangan Komitmen dan Kontinjensi
E. Perhitungan Laba-Rugi
F. Laporan Perubahan Posisi Keuangan
G. Catatan atau Laporan Keuangan
H. Laporan Keuangan Gabungan dan Konsolidasi
I. Laporan Keuangan Interim
Eka Setiajatnka04/19/23 40
Pengertian Pos-pos dari Laporan Keuagan Bank
Bank Indonesia telah menetapkan bentuk standard dari neraca bank yang diumumkan dalam media cetak sesuai dengan Surat edaran Bank Indonesia No. 23/19/BPPP tanggal 2 Februari 1991.
Eka Setiajatnka04/19/23 41
Eka Setiajatnka
Neraca
Aktiva1.Kas2.Bank Indonesia3.Tagihan pada bank lain 4.Surat berharga dan tagihan lain5.Kredit yang diberikan6.Penyertaan7.Cadangan aktiva yang diklasifikasikan8.Aktiva tetap dan inventaris9.Rupa-rupa aktiva
NeracaBank
Pasiva1.Giro2.Call Money3.Tabungan4.Deposito berjangka5.Kewajiban lainnya6.Surat Berharga7.Pinjaman diterima8.Rupa-rupa Pasiva9.Modal10.Laba/Rugi
04/19/23 42
Rekening AdministratifNo Pos-pos Rp Valas Total
1.
2.3.4.
4.
5.
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan.Posisi pembelian berjanka valas yang masih berjalanPosisi penjualan berjangka valas yan masih berjalanMargin trading :a.Maksimum transaksib.Keuntungan yang belum direalisasikanc.Kerugian yang belum direalisasikanJaminan yang diberikana.Garansi bankb.Aval/Endosemenc.L/C yang masih berjaland.Akseptasi wesel impor atas dasar L/C berjangkae.LainnyaLain-lain yang bersifat administrasi
Jumlah
Eka Setiajatnka04/19/23 43
Laba Rugi BankNo Pos-Pos Rp Valas Total
I. Pendapatan1. Pendapatan operasional
1.1. Hasil Bunga1.2. Provisi dan Komisi1.3. Pendapatan Valas lainnya1.4. Pendapatan lainnya
2. Pendapatan Non Operasional
Jumlah
II. Biaya1.Biaya Operasional
1.1. Biaya Bunga1.2. Biaya Valuta asing lainnya1.3. Biaya tenaga kerja1.4. Penyusutan1.5. Biaya lainnya
2.Biaya Non Operasional
Jumlah
III. Laba/Rugi sebelum pajak
IV. Sisa laba/rugi tahun-tahun lalu
V. Transfer ke Kantor Pusat
Jumlah
Eka Setiajatnka04/19/23 44
Penjelasan Pos-Pos
Aktiva
1. Kas : Yang dimasukkan dalam pos ini adalah semua uang kas Rupiah dan valas yang dimiliki oleh bank termasuk kantor nya yang ada di luar negeri, baik uang kartal yang ada dalam kas seperti uang kertas, uang logam dan commemorative coin yang dikeluarkan oleh BI yang menjadi alat pembayaran yang sah di Indonesia maupun uang kertas dan logam serta mata uang emas atau mata uang asing lainnya yang masih berlaku di negara lain.
2. Bank Indonesia :Yang dimasukkan dalam pos ini adalah giro dalm Rupiah dan Valas milik bank pada BI.
Eka Setiajatnka04/19/23 45
Penjelasan Pos-Pos
3. Tagihan pada bank lain : Yang dimasukkan dalam pos ini adalah semua tagihan bank pelapor kepada bank lain, baik bank dalam negeri maupun luar negeri, dalam rupiah dan valas. Pos ini antara lain :
a. Giro
b. Call Money
c. Deposito berjangka
d. Kredit yang diberikan
4. Surat berharga dan tagihan lainnyaYang dimasukkan dalam pos ini adalah surat berharga dalam rupiah dan valas yang dimiliki oleh bank termasuk kantornya di LN. (mis: wesel, saham, obligasi,promes, sertifikat, bukti keuntungan dan surat jaminan/opsi/hak-ak lainnya yang dimiliki bank untuk diperjual belikan dan tidak dimaukkan sebagai penyertaan).
Eka Setiajatnka04/19/23 46
Penjelasan Pos-Pos5. Kredit yang diberikan :
Yang dimasukkan dalam pos ini adalah semua semua realisasi kredit dalam rupiah dan valas yang diberikan oleh bank termasuk kantornya di LN, kepada pihak ketiga bukan bank, baik di DN maupun di LN.
6. Penyertaan :Yang dimasukkan dalam pos ini adalah penyertaan bank termasuk kantornya di LN, pada bank, LK atau perusahaan lain, baik dalam rupiah maupun valas.
Eka Setiajatnka04/19/23 47
Penjelasan Pos-Pos
7. Cadangan aktiva yang diklasifikasikan : Yang dimasukkan dalam pos ini adalah cadangan dalam rupiah dan valas yang dibentuk untuk menampung resiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari tidak dapat diterimanya kembali sebagian atau seluruh aktiva produktifnya.
8. Aktiva tetap dan inventaris :Yang dimasukkan dalam pos ini adalahnilai buku dari tanah, gedung, kantor, rumah dan perabot milik bank termasuk kantornya di LN, dalam rupiah dan valas
9. Rupa-rupa Aktiva :Yang dimasukkan dalam pos ini adalah saldo rekening-rekening aktiva lainnya dalam rupiah dan valas yang tidak dapat dimasukkan kedalam salah satu dari pos 1 sampai dengan pos 8 di atas.
Eka Setiajatnka04/19/23 48
Penjelasan Pos-Pos
Eka Setiajatnka04/19/23 49
Terima Kasih
Eka Setiajatnka04/19/23 50
Teknik-teknik ALK Bank
Materi kuliah ke-3 & 4
ContentsAnalisa Komparatif1
Analisa Bank Enviroment
2
Analisa BEP4
Analisa Variansi5
52
Accounting Inflation Analysis
3
Analisa CAMEL6
Analisa Komparatif
Analisa Trend/Analisa Horizontal Analisa Vertikal (Common Size)
53
Analisa Trend/Horizontal
Analisa Trend yaitu membandingkan kegiatan usaha suatu bank baik secara absolute maupun dalam bentuk relatif atas kegiatan yang ada dengan kegiatan-kegiatan yang telah dicapai pada periode-periode sebelumnya
Analisa ini akan diperoleh suatu kesimpulan apakah telah terjadi kemajuan atau kemunduran usaha dari masing-masing bank ybs.
54
Cara yang digunakan :1. Pendekatan Index dasar tungal (single base index)
Cara yang dipilih dari tahun laporan yang termuda
2. PendekatanIndex dasar berganti (moving base index) .Dalam pendekatan cara ini index dasar yang akan dipakai adalah semua periode laporan yang akan dianalisa
55
Cara pertama akan diperoleh tk perbandngan antara tahun pertama dengan periode tahun yang dianalisa, hal ini mengandung kelemahan apabila jarak antara tahun base index dengan periode laporan yg diperbandingkan yg tidak relevan lagi karena telah terjadinya perubahan siuasi dan kondisi yang cukup materiil.
Cara pertama akan diketahui besarnya perkembangan dari tahun ke tahun atau dari periode yang satu keperiode laporan berikutnya secara langsung.
Apabila pada periode yg dipilih sebagai base index ini terdapat peristiwa/kejadian atau keputusan yang penting, maka cara ini akan menunjukkan hasil yang memuaskan.
56
Bentuk Penyajian Analisa Trend :
1. Bentuk tabel
2. Bentuk Grafik
57
Analisa Common Size
Analisa common size, dilakukan untuk mengetahui komposisi dari share/peran masing-masing pos/rekening-rekening kegiatan dalam suatu bentuk dibandinkan dengan kegiatan totalnya.
Suatu rekening/sub rekening yang melebih prosentase yang besar akan memberikan petunjuk kepada manajemen bank ybs untuk mendapatkan perhatian.
58
Bentuk Penyajian Analisa Common Size :
1. Bentuk Tabel
2. Bentuk Grafik/Gambar
59
Tabungan35%
Giro 15%Setoranjaminan
15%Dana
Lain-lain15%
Deposito20%
Contoh Visualisasi Gambar
Komposisi dana
60
Analisa Bank Environment
Analisa ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan bersaing suatu bank/ suatu cabang, atau dalam rangka untuk mengetahui market share bank/cabang yang bersangkutan baik secara regional maupun secara nasional.
61
Manfaat analisa Bank Environment :a. Untuk mengetahui daya saing/market share dari suatu
bank/cabang baik secara regional maupun secara nasional
b. Untuk mengetahui tingkat laju perkembangan (rate of growth) dari industri-industri perbankan dalam skala nasional maupun regional
c. Dengan membandingkan butir a dan b di atas akan dapat diukur tingkat perkembangan yang riil dari suatu bank/cabangnya.
62
Agar perbandingan/analisa environment ini dapat menghasilkan kesimpulan yang memuaskan maka perlu diadakan beberapa kombinasi analisa al :
1. Sesama bank sejenis
2. Membandingkan dengan perkembangan bank sejenis lain, mis : bank swasta dgn bank pemerintah atau sebaliknya
3. Antara bank ybs dengan kegiatan industri bank secara keseluruhan
4. Untuk suatu cabang perbandingannya dapat dikombinasikan juga seperti butir 1 sampai 3 di atas ataupun diperbandingkan dengan kegiatan bank ybssecara keseluruhan/gabungan seluruh cabang yg ada.
63
Bank “X” Analisa Bank Environment – Giro
Periode 2005 s/d 2009
TahunBank “X” Bank-Bank Lainnya Market Share
Jumlah % Jumlah % Bank “X”
2005 100.000 100 250.000 100 40,00 %
2006 116.750 116,75 286.500 114,60 40,75 %
2007 158.180 158,18 507.400 202,96 31,17 %
2008 229.410 229,41 884.425 353,77 25,93 %
2009 257.260 257,26 981.100 392,49 26,22 %
64
1 = Rp 1.000.000 tahun 2005 = 100%
Apabila dibandingkan antara hasil analisa Trend dan analisa Bank Environment sering memberikan kesimpulan yang berbeda, karena pada analisa trend perkembanngan tersebut hanya diukur dari bank yang sama sedangkan analisa Bank Environment diperbandingkan secara riil dengan laju perkembangan yang ada dala industri perbankan.
Analisa bank Environment akan memberikan ransangan psychologis kepada bank ybs untuk kerja lebih giat dalam menghadapi persaingan.
65
Semoga Sukses
Analisa Laporan Keuangan Pada Masa Inflasi(Accounting Infalition Analysis)
Materi Kuliah
04/19/23 67Eka Setiajatnika
Pendahuluan
Seluruh proses akuntansi pada umumnya maupun di dunia perbankan khususnya selalu mendasarkan pada asumsi adanya stable monetory unit, yang akibatnya semua transaksi yang dicatat atas dasar historical cost. Padahal kita ketahui bahwa stabel monetory unit tersebut pada kenyataannya tidak ada.
Bagi perbankan hal tsb akan mempunyai pengaruh yang sangat berarti mengingat sebagian assetnya berbentuk monetary asset dan alat likuid lainnya, sedangkan kemampuan daya beli rupiah di Indonesia terdapat kecenderungan yang selalu menurun.
Apabila hal tersebut diabaikan maka dari conventional Acconting prosedure akan menimbulkan akibat negatif.
04/19/23 68Eka Setiajatnika
Kelemahan Conventional Accounting
o Adanya pembebanan biaya yang terlalu kecil karena pendapatan untuk suatu hal tertentu pada saat tertentu, akan dibebani biaya yang didasarkan pada suatu ketentuan nilai uang telah ditetapkan beberapa periode yang lalu pada saat pencatatan terjadinya biaya tersebut.
o Nilai aktiva yang dicatat dalam neraca akan mempunyai nilai yang lebih rendah apabila dibandngkan dengan perkembangan harga daya beli uang terakhir.
o Aokasi biaya untuk depresiasi, amortisasi akan dibebankan terlau kecil dan mengakibatkan laba dihitung terlalu besar.
04/19/23 69Eka Setiajatnika
o Laba/rugi yang terjadi yang terjadi yang dihasilkan oleh perhitungan laba/rugiyang didasarkan pada asumsi adanya stable monitory unit.
o Bank tidak akan mempertahankan real capitalnya dan adanya kecenderungan terjadinya kanibalisme terhadap modal sehubungan dengan pembayaran pajak perseroan dan pembagian laba yang lebih besar dari semestinya.
o Laporan akuntansi yang disususn atas dasar asumsi adanya stable monitory unit.
o Accounting menyalahi mathematical karena berbagai himpunan yang tidak sama dijumlahkan menjadi satu.
04/19/23 70Eka Setiajatnika
Tingkat Penurunan Daya Beli Rupiah
Ukuran yang digunakan untuk mengetahui tingkat daya beli uang rupiah :
o General Price Index maupun Special Price Indexo Tingkat Perkembangan Harga Emas o Perkembangan/Kurs Valuta Asingo Cost of Living Index
04/19/23 71Eka Setiajatnika
Accounting Treatment Terhadap Perubahan Daya Beli Uang
Untuk menyusun neraca yang objektif harus didukung oleh bukti-bukti yang dapat diverifikasikan, oleh karena itu penyususnan neraca dn rugi/laba harus mengikuti basic concept adanya stabel monetary unit assumption yang sudah diterima sebagai salah satu general Accepted Accounting Principles.
Sebaiknya, untuk kepentingan manajemen intern perlu terlebih dahulu disusun price level adjusment terhadap neraca dan rugi/laba bank agar keputusan dan kebijaksanaan yangakan diambil akan lebih tepat.
04/19/23 72Eka Setiajatnika
Pos-pos yang peka terhadap perubahan daya beli yang perlu di-Adjustment, antara lain :
Pos-pos aktiva tetap/milik tetap Inventaris (termasuk biaya depresiasinya)
Pos-pos pinjaman jangka panjang, Kredit Investasi Pos-pos Aktiva/Pasiva Valuta Asing.
04/19/23 73Eka Setiajatnika
Saran Untuk Menghadapi Pengaruh Inflasi terhadap LK Bank
o Bahwa tingkat inflasi di Indonesia akan berlangsung dimasa yang akan datang, hal ini akan berpengaruh terhadap reliability dan accurrancy dari neraca dan R/L Perbankan.
o Apabila terdapat tingkat inflasi > rate of interest minus cost of fund, dan fixed assets cuku besar hingga mengakibatkan under depreciaton, maka ada suatu petunjuk manajemen bank untuk mengadakan price level adjustment.
o Price level adjustment terhadap aktiva tetap merupakan perkaliaan antara cost of acquisition atas dasar original cost dengan index harga yang dipilihnya dan adjustment tsb dapat berupa restatement, replacement, appreciation tergantung tujuan diadakan adjustment tersebut.
04/19/23 74Eka Setiajatnika
o Price level adjustment untuk depresiasi/amortisasi merupakan perkalian index harga yang dipilih dengan beban depresiasi atas dasar original costnya dari masing-masing depreciable assets menurut tahun pembeliannya, rate dan methode depresiasinya.
o Agar perbankan dapat mempertahankan real capitalnya maka tingkat perkembangan harga harus dimasukkan ke dalam kalkulasi cost of loanable fund/cost of fun d disamping biaya-biaya lainnya.
o Penyajian adjusted financial report harus disajikan bersama-sama antara laporan financial yang disusun secara konventional dan index harga yang digunakan untuk price level adjustment tsb
04/19/23 75Eka Setiajatnika
o Laba yang terjadi karena perubahan daya beli uang yang dimiliki perbankan yang bersifat non routine tidak dapat dimasukkan kedalam keuntuntungan sebelum terjadinya realisasi penjualan. Tetapi apabila terjadi kerugian harus segera diakui sebagai kerugian.
o Untuk memperkecil kerugian akibat menurunnya daya beli uang pada masa-masa yad maka present value dari pendapatan bunga kredit yang akan diterima ditambah dengan jumlah angsuran kreditnya ditambah cost of loanable fund yang akan dibayar oleh bank.
o Pengembangan aplikasi pencatatan valas dengan cara Lifo akan membantu mengurangi akibat negatif dari pada peruahan daya beli sehubung terjadinya perubahan Kurs Valas yang cepat.
o Untuk menjaga tercapainya full disclosure di dalam laporan akuntansi (Neraca & R/L) dari nasabah yang mengajukan kredit, hendaknya pengaruh inflasi dicantumkan dalan laporan-laporannya
04/19/23 76Eka Setiajatnika
Pos-pos yang Terpengaruh terhadap Penurunan daya Beli Rupiah
Monetary asset, seperti surat-surat berharga, kredit exploitasi, kredit investasi.
Non Monetary assets secara riil tidak mengalami pengaruh penurunan daya beli secara riil tetapi dari sudut akuntansi merupakan pos yang terkena pengaruh penurunan daya beli namun tidak menjadi masalah yang serius karena dapat diadakan apraisal
Asset dalam bentuk Valas tidak dipengaruhi oleh penurunan daya beli rupiah karena langsung dapat dinilai dengan kurs yang terakhir.
04/19/23 77Eka Setiajatnika
Cara Perhitungan Kerugian/keuntungan atas Penurunan Daya Beli Rupiah.
Monetary assets yang bersifat dormant account yang ada dikonversikan ke nilai rupiah pada akhir tahun, dan akan diketemukan jumlah kerugian penurunan daya beli rupiah.
Kerugian di atas diperbandingkan (dikurangi) pos-pos hutang jangka pendek/panjang yang dikonversikan dengan nilai rupiah pada akhir tahun.
Ditambah sumber-sumber rekening moneter bersih selama tahun berjalan yang berupa penjualan dan penghasilan lainnya yang disesuaikan dengan faktor konversi rata-rata.
Dikurangi dengan penggunaan rekening moneter pembelian, pengeluaran biaya operasional 9dikurangi penyusutan), pajak penjualan, pembayaran deviden dan lain-lain pengeluaran setelah disesuaikan dengan menggunakan faktor konversi rata-rata.
04/19/23 78Eka Setiajatnika
www.themegallery.com
04/19/23 79Eka Setiajatnika
Eka Setiajatnika
Analisa BEP Untuk Bank
Materi Kuliah
04/19/23 80
BEP pada bank akan sangat bermanfaat untuk beberapa tujuan analisis sbb:
1. Untuk Profit Planning and Control baik dalam long run maupun dalam shot run period.
2. Untuk menetapkan minimal target baik bagi unit bank secara keseluruhan maupun bagian-bagian yang ada
3. Sebagai bahan pengukuran efisiensi dan efektifitas kerja bank Cabang maupun bagian-bagian. Hal ini sangat sesuai dengan sistem perbankan yang mengarah ke Unit Banking System.
Eka Setiajatnika04/19/23 81
Rumus Analisa BEP
Eka Setiajatnika
)(1
pendapataSalesCostVariable
CostFixedBEP
04/19/23 82
Eka Setiajatnika
Klasifikasi Biaya
1
Berdasar Sifat Biaya :- Biaya Variabel- Biaya Tetap
2
Berdasar tempat terjadinya Biaya :-Direct Deparement Cost-Inderect Departement Cost
3
Sesuai dengan tujuan daripada analisa BEP dengan memodifikasi beberapa perhitungan R/L.
04/19/23 83
Dasar-dasar Alokasi Biaya
a. Alokasi ke tempat-tempat Biaya
b. Alokasi biaya Kantor pusat ke tempat- tempat biaya Cabang
c. Biaya-biaya pada butir b di atas selanjutnya dialokasikan ke tempat-tempat biaya
04/19/23 Eka Setiajatnika 84
Distribusi dan Perhitungan Biaya per Bagian
Distribusi/alokasi biaya per bagian kas, kredit, valas, diperlukan asumsi sbb :
a.Semua biaya yang terjadi diluar bagian operasional dialokasikan pada masing-masing bagian operasional berdasarkan alokasi ketentuan yang memadai
b.Alokasi biaya antar bagian umum/personil dengen bagian pembukuan dimana bagian ini juga saling memberi service, tidak dilakukan.
c.Dana yang dikumpulkan oleh bagian valas dan kas diperlakukan sebgai dana yang dijual pada bagian kredit dengan diperhitungkan bunga antar bagian sebesar X% perbulan
04/19/23 Eka Setiajatnika 85
d. Berdasarkan asumsi-asumsi di atas dapatlah dikatakan alokasi Inderect Departemen Expenses ke bagian-bagian operasional sebagai pusat biaya.
e. Setelah semua biaya terkumpul dibagian-bagian operasional langsung dapat diklasifikasikan ke biaya variabel dan biaya tetap.
f. Kemudia susunah ikhtisar jumlah pendapatan biaya tetap dan baya variabel.
04/19/23 Eka Setiajatnika 86
Modifikasi Rumus BEP untuk Perencanaan
Eka Setiajatnika04/19/23 87
%.%.
1ZPend
ZVCFC
BEP
PendVCXFC
BEP
1
%.
a. Perubahan Volume pendapatan sebesar Z%
b. Perubahan Biaya Tetap sebesar X%
04/19/23 Eka Setiajatnika 88
c. Perubahan Biaya Variabel sebesar Y%
PendYVC
FCBEP
%.1
d. Pencapaian laba sebesar Rp X
PendVCRpXFC
BEP
1
Penggunaan Analisa BEP untuk Perencanaan Dana
04/19/23 Eka Setiajatnika 89
DalamRpDivBagPendapat
DalamRpBABXBEP
.
..
%:.1
RRpdalamPd
RpdalamBAB
PdBVRpXBT
MDM
Penggunaan BEP Untuk Tujuan Pengawasan
Dengan dapat ditaksirnya jumlah laba yang diinginkan dan sekaligus jumlah volme usaha yang harus dicapai akan sangat bermanfaat untuk mengendalikan/pengawasan kegiatan sehari-hari
04/19/23 Eka Setiajatnika 90
Eka Setiajatnika04/19/23 91
Analisa
VariansiMateri Kuliah ke-5
Analisa Laporan Keuangan Bank
Terdapat perbedaan antara industri perbankan dengan industri manufacturing.
Product yang dijual industri perbankan adalah dalam bentuk jasa yang beraneka ragam, maka hubungan fungsi-fungsi output dan input lebih sulit untuk dapat distandardisasikan.
Berhubung sulitnya aplikasi standar costing di industri perbankan, maka teknik-teknik analisa yang lazim digunakan dalam industri manufacturing terlambat dikembangkan di dunia perbankan.
Metode analisa varian yang digunakan di dunia perbankan hanya terbatas pada single variance method.
04/19/23 Eka Setiajatnika 93
Metode Analisa Variansi
Single Variance Method1
Two Variance Method2
3
4
04/19/23 94Eka Setiajatnika
Single Variance Method
Dalam metode ini analisa variansi langsung memperbandingkan antara apa-apa yang dianggarkan dengan realisasi yang dicapai oleh masing-masing mata anggaran ybs.
Selisih yang ada dapat berupa : Favorable variance positif (+) bagi bank Unfaorable variance negatif (-) bagi bank
Misalnya : Pendapatan yang dicapai > anggaran penyimpangan bersifat
favorable Biaya yang dicapai > anggaran penyimpangan bersifat unfavorable
04/19/23 Eka Setiajatnika 95
Analisa VariansiPendapatan Usaha Bank “ABCD”
04/19/23 Eka Setiajatnika 96
Jenis Mata Anggaran Anggaran(Rp)
Realisasi(Rp)
Penyimpangan
Rp %
Pendapatan :
1. Bunga kredit 13.456.780 14.356.789 + 900.009 6,6
2. Komisi transfer 2.560.333 2.411.252 (149.081) 5,8
3. Komisi Bank Garansi 488.237 499.756 + 11.519 2,3
4. Komisi Safe Deposit Box 256.200 255.000 (1.200) 0,4
5. Komisi Import dst 6.342.156 6.555.520 + 213.364 3,36
Biaya Bunga 10.342.567 12.432.133 (2.089.566) 20
Keterangan : + = favorable(-) = unfavorable
Kesimpulan : Jumlah pendapatan bunga kredit yang diterima selama
periode ybs telah melampaui target yang ditetapkan – jadi terdapat Favorable Variance.
Komisi transfer yang diterima dibawah target yang diharpkan – jadi terdapat Unfavorable Variance.
Biaya bunga yang dianggarkan ternyata dilampaui sebesar ± 20% dari target yang ditetapkan – jadi terdapat Unfavorable variance.
04/19/23 Eka Setiajatnika 97
Two Variance Method Metode ini untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada
pada single variance methode. Metode ini, dianalisa 2 aspek sekaligus yang dievaluasi :
1. Menyangkut volume kegiatan usaha itu sendiri
2. Biaya yang dikeluarkan untuk mencapai volume usaha tsb.
Two variance Method lebih mendekati pemakaian konsep performance-budget. Kesimpulan yang dapat diambil mempunyai skala yang lebih luas.
04/19/23 Eka Setiajatnika 98
Manfaat Analisa Two Variance Method : Untuk mengetahui sejauhmana penggunaan anggaran Untuk mengetahui sejauhmana realisasi yang dicapai
dibandingkan dengan target Untuk penyimpangan-penyimpangan yang besar jumlahnya
(significance) akan segera dapat diambil tindakan-tindakan koreksi yang diperlukan.
Untuk pengukuran prestasi para manajer bank yang bertanggungjawab untuk pengelolaan masing-masing kegiatan dll.
04/19/23 Eka Setiajatnika 99
04/19/23 Eka Setiajatnika 100
Jenis Mata Anggaran
Anggaran(Rp)
Realisasi(Rp)
Penyimpangan
Rp %
Pendapatan :
1. Bunga Kredit 13.456.730 14.356.789 + 900.000 6,6
Volume Kredit 89.711.866 99.345.671 + 9.633.805 10,7
2. Komisi Transfer 2.560.333 2.411.252 (149.081) 5,8
Volume Tranfer 2.560.333.000 2.455.251.000 105.082.000 49
3. Komisi Bank Garansi 488.237 499.756 + 11.519 2,3
Volume Bank Garansi 97.342.567 99.951.200 + 2.303.800 2,3
5. Biaya Bunga 10.342.567 12.432.133 (2.089.566) 20
Volume Dana 103.425.670 124.321.330 20.895.660 20
Analisa Variansi (Two Variance Method)Bank “ABCD”
Keterangan : + = favorable Bunga Kredit = 15%/th Komisi Bank Garansi = 0,5% (-) = unfavorable Komisi Transfer = 1%/∞ Bunga Dana = 10%/th
Kesimpulan : Jumlah pendapatan secara total analisa Single Variance Method
memang menunjukkan kenaikan yang favorable, tetapi jumlah rupiah tsb lebih kecil dari yg seharusnya karena dengan melihat volume yang dikeluarkan seharusnya bunga yang diterima sebesar Rp 99.345.671 x 15% = Rp 14.901.850,- sedangkan yang diterima hanya Rp 14.356.781,- Jadi ada unfavorable variance sebesar (-Rp 545.061,-). Kesimpulan bertolak belakang dengan single variance method.
Volume kredit yang dikelurkan hanya Rp 95.711.926,- maka bunga yang diperoleh Rp 14.356.789,- dapat dikatakan terjadinya favorable variance.
04/19/23 Eka Setiajatnika 101
Biaya Bunga Dana semula diperoleh kesimpulan (Single Variance Method) unfavorable sebesar 20% dan dihitng volume dana yang dapat dikumpulkan terdapat kenaikkan yang seimbang besarnya. Jadi kesimpulan akhir yang dat diambil Bagian Dana telah berhasil meningkatkan prestasinya sebesar 20%.
Ditinjau lebih lanjut mengenai pendapatan bunga kredit berarti : Terdapat tunggakan bunga yang tak tertagih Rp 545.061.00,- Terjadi kenaikkan dana yangmenganggur dalam bentuk kredit dari Rp 13.713.804.000,-
menjadi Rp 24.975.655.000,- atau terdapat kenaikkan 182,13%.
Indikasi ini akan memperjelek kesimpulan management bagian Kredit, yang semula menurut analisa Single Variance Method menunjukkan hasil yang favorable.
04/19/23 Eka Setiajatnika 102
Sebaiknya Top Management bank meminta para manajer nya untuk menyajikan analisa variance dengan menggunakan two variance Method untuk menghindari manipulasi dalam analisa yang berusaha mengelabui kegagalann dalam mengelola kegiatannya.
04/19/23 Eka Setiajatnika 103
04/19/23 Eka Setiajatnika 105
Analisa CAMEL
Materi Kuliah ke-7
04/19/23 106Eka Setiajatnika
Unsur Yang dinilai dalam CAMEL
Liquidity/Tingkat likuiditas bank
Earning/Rentabilitas yang diperoleh suatu bank
Manajemen suatu bank yang dinilai atas dasar 250 pertanyaan
Asset/Kualitas assets yang ada
Capital/Permodalan yang dimiliki bank
04/19/23 107Eka Setiajatnika
04/19/23 Eka Setiajatnika 108
Faktor yang dinilai Komponen Bobot
1. Permodalan Rasio modal terhadap ATMR 25%
2. Kualitas Aktiva Produktifa. Rasio aktiva produktif yang diklsifikasikan terhadap aktiva
produktif.b. Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap
aktiva produktif yang diklasifikasikan.
30%
25%
5%
3. Manajemen a. Manajemen Permodalan b. Manajemen Aktivac. Manajemen Umumd. Manajemen Rentabilitase. Manajemen Likuiditas
25%2,5%5%
12,5%2,5%2,5%
4. rentabilitasa. Rasio laba terhadap total assetb. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional
10%5%
5%
5. Likuiditasa. Rasio kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancarb. Rasio kredit terhadap dana yang diterima
10%
5%5%
Cara Penilaian
Penilaiaan Permodalan Penilaiaan Kualitas Aktiva Produktif Penilaiaan Manajemen Penilaiaan Rentabilitas Penilaiaan Likuiditas
04/19/23 Eka Setiajatnika 109
Pelaksanaan Ketentuan yang Mempengaruhi Hasil Penilaiaan
1. Pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Kecil (KUK)
2. Pelaksanaan pemberian Kredit Ekspor
3. Pelanggaran terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit
4. Pelanggaran terhadap Posisi Devisa Neto (PDN)
04/19/23 Eka Setiajatnika 110
Hasil Penilaian Kuantitatif
04/19/23 Eka Setiajatnika 111
Nilai Kredit Predikat
81 – 100 SEHAT
66 - < 81 CUKUP SEHAT
51 - < 66 KURANG SEHAT
0 - < 51 TIDAK SEHAT
Faktor Judgement
Apabila dalam analisa dan pengujian lebih lanjut tsb terdapat inkonsistensi atau berpengaruh secara materiil terhadap tingkat kesehatan bank, maka hasil dari penilaian yang telah dikuantifikasikan tsb, perlu dilakukan penyesuaian sehingga mencerminkan tingkat kesehatan yang sebenarnya.
04/19/23 Eka Setiajatnika 112
Selain judgement tersebut di atas, tingkat kesehatan bank yang sehat, atau cukup sehat, atau kurang sehat akan diturunkan menjadi tidak sehat apabila terdapat :a. Perselisihan intern yang diperkirakan akan menimbulkan
kesulitan dalam bank ybs;
b. Campur tangan pihak-pihakdi luar bank dlam kepengurusan (manajemen) bank, termasuk di dalamnya kerjasama yang tidak wajar sehingga salah satu atau beberapa kantornya berdiri sendiri;
c. Window dresing dalam pembukuan dan atau laporan bank yang secara materiil berpengaruh terhadap keadaan keuangan sehingga mengakibatkan penilaian yang keliru terhadap bank
04/19/23 Eka Setiajatnika 113
d. Praktek “bank dalam bank” atau melakukan usaha bank di luar pembukuan bank;
e. Kesulitan keuangan yang mengakibatkan penghentian sementara atau pengunduran diri dari keikutsertaannya dalam kliring.
04/19/23 Eka Setiajatnika 114
04/19/23 115Eka Setiajatnika
04/19/23 Eka Setiajatnika 116
Analisa Ratio Bank
Materi Kuliah ke-7
Eka Setiajatnika
04/19/23 117
Eka setiajatnika
Analisa Ratio Bank
Ratio Likuiditas1
Ratio Rentabilitas2
Ratio Solvabilitas3
04/19/23 118
ANALISA RATIO LIKUIDITAS
04/19/23 Eka setiajatnika 119
Analisa Likuiditas
Bank dikatakan likuid apabila :1. Bank tsb memiliki cash assets sebesar kebutuhan yang akan digunakan untuk
memenuhi likuiditasnya.
2. Bank tsb memiliki cash assets yang lebih kecil dari butir 1 di atas, tetapi ybs juga mempunyai assets lainnya (khususnya surat-surat berharga) yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa mengalami penurunan nilai pasarnya.
3. Bank tsb mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash assets baru melalui berbagai bentuk hutang.
Pengelolaan likuiditas (liquidity management) akan meliputi kegiatan dalam perencanaan dan penyediaan kebutuhan likuiditas Bank.
04/19/23 Eka setiajatnika 120
Tujuan Analisa Likuiditas
1. Menurunkan serendah mungkin biaya dana.
2. Memenuhi ketentuan sumber dana yang diperlukan bank dalam :
Pemberian kredit Penanaman dana dalam valas Penanaman dana dalam surat berharga Penanaman dana dalam aktiva tetap.
3. Menuhi kebutuhan bank terhadap ketentuan otoritas moneter (central bank) didalam menjaga likuiditas minimum. (mis : legal reserve requirement, standar LDR yg sehat)
04/19/23 Eka setiajatnika 121
Prinsip Pengelolaan Likuiditas :
1. Bank harus memiliki sumber dana inti (core sources of fund) yg sesuai dgn sifat bank ybs maupun pasar uang dan sumber dana yg ada di masyarakat.
2. Bank harus mengelola sumber-sumber dana maupun penempatan dengan hati-hati.
3. Bank harus memperhatikan different price for different customer didalam penempatan dananya.
4. Bank harus menaruh perhatian terhadap umur sumber dananya kapan akan jatuh waktunya jagan sampaii terjadi maturity gap dengan penempatannya.
5. Bank harus waspada bahwa tingkat suku bunga dana tsb selalu berfluktuasi .
6. Bank harus secara terkoordinasi kan apabila akan menanamkan sumber-sumber dananya ke aktiva
04/19/23 Eka setiajatnika 122
Sumber-sumber Likuiditas
04/19/23 Eka setiajatnika 123
Eka setiajatnika
Bank Liquidity Policy
Self Liquiditing ApproachAssets Sale Ability/Assets shift Ability
New Fund
Borrowers Earning FlowReserve Discount Window
to Central Bank As Lender of Last Resort
Bank Bank Liquidity Liquidity PolicyPolicy
Bank Bank Liquidity Liquidity PolicyPolicy
04/19/23 124
Cara Analisa Likuiditas Bagi Manejemen Bank
1. Klasifikasikan Liabilities dan Capita apakah Reliable atau sumber dana yang Volatile
2. Klasifikasikan Assets apakah likuid atau tidak likuid
3. Bandingkan volume dan likuid asset dengan volume dari dana-dana yang Volatile maximum perbandingan 1,00 (balanced liquidity position)
4. Selanjutnya yang menjadi masalah adalah dalam penentuan : Reliable Sources of funds Volatile funds Liquid assets Non Liquid assets
04/19/23 Eka setiajatnika 125
Teknik Analisa Likuiditas1. Quick Ratio
2. Investing Policy Ratio
3. Banking Ratio
4. Assets to Loan Ratio
5. Investment Portfolio Ratio 1
6. Investment Risk Ratio
7. Liquidity Risks
8. Cash Ratio
9. Credit Risk ratio
10. Loan to Deposit Ratio
11. Forex Loan to Forex Deposit
12. Liquid Assets Ratio
13. % KUK
04/19/23 Eka setiajatnika 126
Ratio ini menunjukkan kemampuan bank untuk membayar kembali simpanan para deposannya dengan alat-alat yang paling likuwid yang dipunyai oleh pihak bank atau Quick Ratio.
04/19/23 Eka setiajatnika 127
Deposit Total
AssetsCash RatioQuick 1.
Deposit Total
SecuritiesoPolicyRati Investing 2.
Ratio ini mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajiban kepada para deposannya dengan melikuidasi surat-surat berharga yang dimilikinya.
Ratio ini mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajiban kepada para deposannya dengan melikuidasi surat-surat berharga yang dimilikinya.
04/19/23 Eka setiajatnika 128
AssetsTotal
Loans TotalRatioLoan toAssets 4.
Securities Total
year one thanless ofmaturity a with Securities1 Ratio PortfolioInvesment 5.
Ratio ini mengukur tingkat likuiditas dalam investasi pada surat-surat berharga. Untuk menghindarkan overstatement dalam perhitungan likuiditas, maka perlu dipertimbangkan jumlah surat-surat berharga yang digunakan untuk menjamin deposito dari nasabahnya.
04/19/23 Eka setiajatnika 129
Securities of ValueStatement
Securities of ValueMarket RatioRisk Investment 6.
Ratio ini mengukur risiko yang terjadi dalam investasi pada surat-surat berhar-ga yaitu dengan membandingkan antara harga pasarnya dengan nilai nominal-nya.
Semakin tinggi ratio ini akan menunjukkan adanya kemampuan bank yg lebih besar dalam menyediakan alat likuid. Deposit Total
borrowing termShort - AssetsLiquidity RiskLiquidity 7.
Ratio ini nunjukkan resiko yang dihadapi oleh bank karena mengalami kegagal-an untuk memenuhi kewajiban terhadap deposannya dengan alat-alat likid yg tersedia yg sangat terbatas karena harus digunakan oleh bank ybs untuk mem-bayar kewajiban-kewajiban yg harus segera dilunasi.
04/19/23 Eka setiajatnika 130
borrowing termShort
AssetsLiquidity RatioCash 8.
Ratio ini menunjukkan kemampuan bank untuk melunasi kewajiban-kewajiban yang segera harus dibayar dengan alat-alat likuid yang dipunyainya.
Loans Total
Debts Bad RatioRisk Credit 9.
Ratio ini menunjukkan kemampuan bank dalam memenuhi likuiditas-nya dengan jalan mengadakan penggeseran/penarikan kreditnya yang outstanding untuk memenuhi permintaan akan kredit lainnya.
Semakin tinggi ratio ini akan menunjukkan bahwa bank tsb akan me-ngalami kesulitan likuiditas.
04/19/23 Eka setiajatnika 131
Sendiri Modal IIIPihak Dana
Diberikan yang Kredit Ratio Deposit to10.Loan
DepositsForex BorrowingsForex
LoanForex Deposit Forex toLoanForex 11.
Dalam rangka menghidarkan mismatching antara sumber dan penggunaan dana maka perlu diperhatikan perbandingan antara kredit yg diberikan dalam valas dengan sumber dana valas yg dimiliki suatu bank.
Mismatching tsb dapat terjadi baik exchange rate, interest rate, maupun maturity datenya.
Apabila ratio ini lebih dari 100% berarti ada dana rupiah yg digunakan untuk financing terhadap forex loan tsb.
04/19/23 Eka setiajatnika 132
AssetsTotal
Bank with Deposits Total Assets Liquid Total Ratio AssetsLiquidity 12.
Ratio ini menunjukkan kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan alat-alat likuid yang dipunyainya.
Semakin tinggi ratio ini berarti bank tsb semakin likuid tetapi di sisis lain ada kecenderungan semakin besarnya idle fund yang dimiliki oleh bank ybs.
Kelolaan Dana -KUK bukan KBLI Total Rupiah Kredit
KUK Total KUK % 13.
Ratio ini menunjukkan posisi KUK yg diberikan oleh suatu bank dibandingkan dgn total portfolio kreditnya.
BI menetapkan minimal 20%, kalau posisi < 20% maka bank ybs tidak eligible uantuk memberikan kredit Non KUK lebih besar lagi.
04/19/23 133
04/19/23 Eka Setiajatnika 134
Analisa
Solvabilitas
Materi Kuliah ke-9
04/19/23 135
Analisa Solvabilitas
Analisa Solvabilitas Bank atau secara tekhnis disebut Analysis of Bank Capital.
Fungsi dari Bank Capital1. Sebagai ukuran kemampuan bank tsb untuk menyerap kerugian-
kerugian yang tidak dapat dihindarkan
2. Sebagai sumber dana yg diperlukan untuk membiayai kegiatan usahanya sampai batas tertentu
3. Sebagai alat pengukur besar-kecilnya kekayaan bank tsb atau kekayaan yg dimiliki oleh para pemegang sahamnya
4. Dengan modal mencukpi memungkinkan bagi management bank ybs untuk bekerja dgn efisiensi yg tinggi.
04/19/23 Eka Setiajatnika 136
Hal yg perlu diperhatikan Manajemen Bank dalam hal permodalan :
1. Rencana kerja bank yang akan datang.
2. Perhitungan ketentuan modal yang memenuhi syarat otoritas moneter, mauun yang memenuhi ketentuan business dari bank ybs.
3. Kemampuan bank secara intern menciptakan modal dari kegiatan usahanya, serta kebijakan pembagian laba (deviden) yg ada pada masing-masing bank.
4. Sumber-sumber serta mekanisme penciptaan modal dari pasar modal yang ada pada masyarakat dimana bank tsb beroperasi.
04/19/23 Eka Setiajatnika 137
Modal Bank 1. Modal Intia. Modal disetor
b. Agio Saham
c. Modal sumbangan
d. Cadangan umum
e. Cadangan tujuan
f. Laba yang ditahan (retained earnings)
g. Laba tahun lalu
h. Laba tahun berjalan
2. Modal Pelengkapa. Cadangan revaluasi
b. Penyisihan penghapusan aktiva produktif
c. Modal Pinjaman
d. Pinjaman subordinasi
04/19/23 Eka Setiajatnika 138
Capital Adequacy
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya kebutuhan capital suatu bank :1.Tingkat kualitas manajemen bank ybs
2.Tingkat likuiditas yang dimilikinya
3.Tingkat kualitas dari Assets
4.Struktur dari depositonya
5.Tingkat kualitas dari sistem & Operating Prosedurnya
6.Tingkat kualitas dan Karakter dari Para Pemilkik Sahamnya
7.Kapasitas untuk memenuhi kebutuhan keuangan Jangka Pendek Maupun Jangka Panjang
8.Riwayat pemupukan Modal dan Peraturan Pembagian Laba yang Diperolehnya.
04/19/23 Eka Setiajatnika 139
Capital Ratio
Salah satu cara untuk menghitung apakah jumlah capital yg ada pada suatu bank telah memadai atau belum dapat dilakukan dengan cara perhitungan Capital Ratio.
Model perhitungan Capital ratio :1. Primary Ratio
2. Risk Assets Ratio
3. Secondary Risk Assets Ratio
4. Capital Ratio
5. Capital Risk Ratio
6. CAR1
7. CAR2
8. CAR3
9. Deposit Risk Ratio
10. Kebutuhan Modal Minimum
04/19/23 Eka Setiajatnika 140
Capital Ratio
04/19/23 Eka Setiajatnika
Assets Total
CapitalEquity RatioPrimary 1.
• Ratio ini digunakan untuk mengukur sampai sejauhmana penurunan yg terjadi dalam total asset yg masih dapat ditutup oleh equity Capital yg tersedia, sehingga ratio ini akan berguna untuk memberikan indikasi untuk mengukur apakah permodalan yang ada telah memadai.
• Dikatakan Primary ratio karena setiap asset menandung suatu risiko kerugian dan setiap kerugian akan mengakibatkan pengurangan terhadap capital dan apakah capital ini mampu untuk menampung kerugian-kerugian tsb.
141
04/19/23 Eka Setiajatnika
Securities -Cash - Assets Total
CapitalEquity Ratio AssetsRisk 2.
• Risk Assets Ratio ini menyerupai pada Primary Ratio, tetapi lebih dikonsentrasikan pada kemunginan penurunan dari Risk Assets saja.
AssetsRisk LowOther - Securities -Cash - Assets Total
CapitalEquity Ratio AssetsRisk Secondary 3.
• Kegunaan Secondary Risk Assets Ratio, lebih ditujukan kepada kemungkinan penurunan dari assets yang mempunyai risiko yang lebih tinggi.
142
04/19/23 Eka Setiajatnika
Loans Total
LossesLoan for Reserve CapitalEquity Ratio Capital 4.
• Kegunaan ratio ini yaitu untuk mengukur kemampuan Permodalan dan Cadangan Penghapusan Debitur dubius dalam menunjang Perkreditan terutama kemungkinan risiko yg terjadi karena tidak dikembalikannya kredit tsb serta gagalnya penangihan bunga
AssetsRisk
CapitalEquity Risk Capital 5.
143
6. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Kemampuan permodalan untuk menutup kemungkinan kerugian atas kredit yang diberikan beserta kerugian pada investasi surat berharga.
Rumus ini ada tiga model yaitu CAR1, CAR2 dan CAR3
04/19/23 Eka Setiajatnika
Securities & LoansIn Risk Estimated
Assets Fixed - CapitalEquity CAR 6.a. 1
Securities Loans Total
Assets Fixed - CapitalEquity CAR 6.b. 2
Securities Loans Total
CapitalEquity CAR 6.c. 3
144
04/19/23 Eka Setiajatnika
Deposit Total
CapitalEquity RatioRisk Deposit 7.
• Kegunaan ratio ini yaitu untuk mengukur kemungkinan bank tidak mampu membayar kembali dana yang disimpan para deposannya, yang harus dijamin pembayarannya oleh Capital Bank ybs.
(ATMR) RatioMenurut Tertimbang Aktiva
Pelengkap Modal Inti Modal(CAR) Minimum ModalKebutuhan 8.
145
04/19/23 146
04/19/23 Eka Setiajatnika 147
Analisa
Rentabilitas
Materi keluai ke-9
04/19/23 148
Pendahuluan Istilah Analisa Rentabilitas Analisa Income Statemen Analisa Profitabilitas Usaha Analisa Kegiatan Usaha.
Maksud dan tujuan analisa ini yaitu untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank ybs.
Dalam analisisa ini akan dicari hubungan yang timbal balik antara pos-pos yg ada pada income statement itu sendiri maupun hubungan timbal balik dengan pos-pos yg ada pada neraca bank ybs guna mendapatkan berbagai indikasi yg berguna untuk mengukur efisiensi dan profitabilitas bank ybs.
04/19/23 Eka Setiajatnika 149
04/19/23 Eka Setiajatnika
Rumus Analisa RentabilitasPerhitungan Profitabilitas
A
Return On Specific Assets
B
Profit Sensitivity Analysis
C
Pengukuran ResikoD
Factor Separation Analysis
E
150
A. Perhitungan Profitabilitas
04/19/23 Eka Setiajatnika 151
Income Operating
Expenses Operating - Income Operating Margin Profit Gross 1.
• Rumus ini digunakan untuk mengetahui presentase dari laba atas kegiatan usaha yg murni dri bank ybs sebelum dikurangi dengan biaya-biaya personil, biaya kantor dan biaya overhead lainnya.
• Rumus ini banyak dipengaruhi oleh :a. Komposisi dari dananya/deposito mixb. Tinggi rendahnya tingkat bunga kredit ataupun tingkat bunga danac. Besar/kecilnya presentase pembentukan cadangan debitur dubius.
Rumus ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank ybs dalam menghasilkan Net Income dari kegiatan Operasi pokok bank ybs
04/19/23 Eka Setiajatnika 152
Income Operating
IncomeNet Margin Profit Net 2.
CapitalEquity
IncomeNet CapitalEquity On Return 3.
• Rumus ini untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola capital yang tersedia untuk mendapat net income.
• Kenaikan ROE merupakan petunjuk tentang kemampuan manajemen bank ybs dalam menaikkan income-nya.
• Kenaikkan Return On Equity biasanya diikuti kenaikkan dari saham-saham bank ybs di pasar.
Rumus ini digunakan untuk mengukur kemampuan management dalam menghasilkan income bagi bank dari pengelolaan assets yang dipercayakan pada management ybs.
04/19/23 Eka Setiajatnika 153
Assets Total
Income Operating Assets Totalon Yield Gross 4.a.
Assets Total
Losses & GainsSecurity
& Taxes Before Income
Margin Profit Gross .4.b
Rumus ini pengembangan dari rumus 4.a., yaitu untuk mengukur kemampuan management dalam meningkatkan Income bank sekaligus untuk menilai kemampuan management dalam mengendalikan biaya-biaya (expenses).
Rumus ini digunakan untuk mengukur kemampuan management bank dalam memperoleh Profitabilitasnya dan managerial efficiency secara overall dll.
04/19/23 Eka Setiajatnika 154
Assets Total
IncomeNet Assets Totalon IncomeNet 4.c.
b. Return On Specific Assets
Rumus ini akan bermanfaat untuk mengukur kemampuan management dalam mengelola kegiatan perkreditannya.
04/19/23 Eka Setiajatnika 155
Loans Total
Loanson Fees andInterest Loan on Return of Rate 5.a.
Securities Total
Securitieson Interest (Yield) Securitieson Return of Rate 5.b.
Rumus ini untuk menilai kemampua management bank ybs dalam mengelola penanaman kelebihan dananya pada surat-surat berharga.
Rumus ini mengukur kemampuan management dalam mengendalikan besarnya interest expense. Sedangkan assetsnya telah diperluas le lain-lain assets yg menghasilkan (earning assets)
04/19/23 Eka Setiajatnika 156
Assets Earning
ExpenseInterest - IncomeInterest Margin Interest 5.c.
Loans Total
ExpenseInterest - IncomeInterest Margin Interest 5.d.
Rumus ini (misalnya) ingin mengetahui Interest margin khusus dari perkreditan yang diberikan oleh bank ybs.
Rumus ini digunakan untuk mengukur kemampuan management dalam mengelola assetsnya dengan mengingat bahwa atas penggunaan aktiva tsb bank harus membayar sejumlah biaya yg tetap.
04/19/23 Eka Setiajatnika 157
Equity Total
Assets Total Multiplier Leverage 6.
Assets Total
Income OperatingNon Income Operating on UtilizatiAssets 7.
Rumus ini untuk mengetahui sejauhmana kemampuan management suatu bank dalam mengelola assets yg dipercayakan kepadanya dalam menghasilkan operating income dan non operating income-nya sekaligus.
C. Profit Sensitivity Analysis
Maksud analisa ini untuk menyajikan cara analisa lebih teliti dan sekaligus akan mengukur faktor-faktor sebab/akibat yang mempengaruhi profitabilitas bank.
Dalam Profit Sensitivity Analysis ada 3 bidang yang disorot, yaitu : Assets management Liabilities management Overall management
04/19/23 Eka Setiajatnika 158
04/19/23 Eka Setiajatnika
Profit Sesitivity Analysis
THASSETS
MANAGEMENTLIABILITIES MANAGEMENT
OVERALL MANAGEMENT
R T A = L M = C D = S M = D M = R O E =
EBIT/TA D / E TI / TD RTA - CD D / E X SM RTA + DM
2005
2006
2007
159
TH EBIT T.A T.I T.D T.E1 T.E2
Keterangan :
- RTA = Return on Total Assets- EBIT = Earning Before Interest & Taxes
- TA = Total Assets- L M = Leverage Management
- D = Debt- E = Equity
- C D = Cost Debt Ratio- T I = Interest
- T D = Total Debt- S M = Spread Management- D M = Debt Management
- T E = Total Equity- T E1 = Total Equity tanpa cadangan lainnya
- ROE = Return On Equity- T H = Tahun Laporan Keuangan yang bersangkutan
04/19/23 Eka Setiajatnika 160
04/19/23 Eka Setiajatnika
Uraian TAHUN 20XX TAHUN 20XY
1. Net Income After Taxes % %
2. Cross Operating Income
3.Bagi butir 1 dengan butir 2 Profit Margin
4. Total Assets
5. Total Equity Capital
6. Assets Utilization
7.Return Assets(butir 3 kali butir 6)
8.Equity Multiplier(butir 4 dibagi butir 5)
9.
Return On Equity(butir 1 dibagi butir 5) atau(butir 7 dikalikan bitir 8)
161
Analisa Return On Equity
Rumus ini digunakan untuk mengukur besarnya presentase dari biaya penghapusan debitur dubies yang terjadi dibandingkan dengan jumlah kredit yang diberikannya.
04/19/23 Eka Setiajatnika 162
d. Expenses RatioLoans Total
LossesLoan for Provision Ratio Losses Loansfor Provision 8.a.
Deposit Total
PaidInterest Ratio ExpenseInterest 8.b.
Rumus ini digunakan untuk menghitung besarnya persentase antara bunga yang dibayarkan pada para deposantnya dengan total deposit (saving, time, demand deposit) yang dikumpulkan oleh bank.
Rumus ini dipakai all inclusive concept karena semua dana yang ada terpakai juga untuk membiayai baik earning assets maupun non earning assets
04/19/23 Eka Setiajatnika 163
Dana Total
Bunga Biaya Funds ofCost 9.
Dana Total
Overhead Biaya Dana Biaya Total Money ofCost 9.a.
Fund e Unloanabl- Dana Total
Dana Biaya Total Fund Loanable ofCost 9.b.
Fund Idle - Fund e Unloanabl- Dana Total
Overhead Biaya Dana Biaya Total Fund Operable ofCost 9.c.
10. Cost Of efficiency (CE) digunakan untuk mengukur efisiensi usaha yang dilakukan oleh suatu bank.
Beberapa rumus yang dipakai, yaitu :
04/19/23 Eka Setiajatnika 164
Revenues
LossesLoan for Provision CE 10.a. 1
Rumus ini membandingkan besarnya penghapusan dubius dengan pendapatan bank
04/19/23 Eka Setiajatnika 165
Revenues
Expenses Benefits & Salaries CE 10.b. 2
Rumus ini mengukur efisiensi tenaga kerja dengan membandingkan besarnya biaya personil dengan pendapatan yang diperoleh bank.
Employees
Expenses Benefits & Salaries CE 10.c. 3
Rumus ini digunakan untuk mengukur efisiensi tenaga kerja dengan membandingkan jumlah biaya personil dengan jumlah tenaga kerja yang ada.
04/19/23 Eka Setiajatnika 166
Employees
Assets Total CE 10.d. 4
Rumus ini untuk mengukur efisiensi tenaga kerja dengan membandingkan nilai (jumlah) assets yang harus dikelola.
Assets Earning
Expenses Total CE 10.e. 5
Mengukur besarnya biaya bank yang bersangkutan yang digunakan untuk memperoleh earning assets.
D. Pengukuran Resiko
Ditinjau dari sudut resiko yang akan dihadapi oleh bank maka ada beberapa ratio yang dapat digunakan untuk mengukur besarnya resiko yang akan timbul untuk masing-masing kegiatan di bidang perbankan, anatar lain :
1. Resiko penanaman/ Investasi dalam surat-surat berharga
2. Resiko Bank akan mendapatkan kesulitan likuiditas
3. Resiko bank atas kredit yang tidak dapat dibayar kembali oleh para debitur nya (baik pokok maupun bunganya
4. Resiko Bank atas penurunan yang terjadi pada assetsnya
5. Resiko atas kegagalan bank membayar kembali deposito yang ditanam oleh para deposannya
6. Resiko atas Interest yang akan diterima dari assets yang dimiliki oleh bank lebih kecil dari interest yang dibayar oleh bank kepada pemilik dana.
04/19/23 Eka Setiajatnika 167
04/19/23 Eka Setiajatnika 168
Securities of ValueStatement
Securities of ValueMarket RatioRisk Investment 1.
Deposit Total
Borrowing TermShort - Assets LiquidRisk Liquidity 2.
Loans Total
Debts Bad RatioRisk Credit 3.
Securities -Cash - Assets Total
CapitalEquity RatioRisk Assets 4.a.
AssetsRisk
CapitalEquity Risk Capital 4.b.
04/19/23 Eka Setiajatnika 169
Deposit Total
CapitalEquity RatioRisk Deposit 5.
sLiabilitie SensitiveInterest
Assets SensitiveInterest Risk RateInterset 6.
E. Faktor Separation Analysis Faktor separation analysis (FASAN) teknik ini untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada pada kedua methode analisa (analisa profitabilitas dan sensitivity analysis) di atas.
Fasan teknik ini berguna bagi para pemegang saham/bank yang bersangkutan untuk mengetahui berapa besarnya saham ang akan diterimanya dari situasi dan kondisi dari Neraca dan Laporan Rugi/Laba yang ada pada suatu akhir tahun.
Bagi management, bermanfaat dalam merencanakan berapa nilai deviden per saham yang akan dibayarkan apabila selama proses usaha tsb terdapat perubahan dari berbagai komponen/faktor yang membentuknya.
04/19/23 Eka Setiajatnika 170
Rumus :
04/19/23 Eka Setiajatnika 171
StandingOut ShareNomber : Ratio Taxes - 1
Ratio
Operting
Total
Ratio
CapitalEquity SharePer Earning
OER - LLPR PER OIR IIR Ratio Operating Total
Keterangan :
IIR= Interest Income Ratio
OIR = Other Income Ratio
PER = Personel Expenses Provision Ratio
LLPR = Loan Losses Provision Ratio
OER = Other Expenses Ratio
F. Analisa Komparatif Ratio Keuangan
Untuk memperoleh kesimpuan yang lebih lengkap mengenai arti dari ratio-ratio keuangan, maka penyajian dari ratio-ratio keuangan pada penjelasan di atas, maka penyajian analisa ratio keuangan tsb dapat juga disajikan dlam bentuk komparatif dari beberapa periode/tahun yang telah dianalisa.
Maksud dari penyajian hasil analisa ratio ini secara komparatif yaitu untuk mengatasi kekurangan yang ada dalam analisa ratio (likuiditas, solvabilitas) yang hanya menggambarkan posisi pada suatu tanggal saja.
04/19/23 Eka Setiajatnika 172
Bank ABCDAnalisa Komparatif Perkembangan Usaha tah 200A sd 200E
Dengan perbandingan suatu ratio yang sama untuk beberapa tahun seperti tabel di atas, akan dapat menunjukkan kemampuan management bank ybs di dalam meningkatkan efisiensi usaha bank ybs dari tahun ketahun, dalam mencapai rencana/tujuan yang telah ditetapkan oleh pemilik/para pemegang saham.
Cara di atas akan mempunyai arti lebih penting lagi bila tersedia juga financial ratio dari bank lain yang sejenis.
04/19/23 Eka Setiajatnika 173
Ratio yang Diperbandingkan
Periode
200A 200B 200C 200D 200E
Return On Equity
Assets Utilization
Interest Margin
04/19/23 Eka Setiajatnika 174
Ratio Financial yang Diperbandingkan Bank
ABCDBank-bank Lain
(Rata-rata)Persentase
Return On Equity X Y X/Y x 100%
Assets Utilization P Q P/Q x 100%
Interest Margin R S R/S x 100%
H. Risk Ratio
Selain penilaian tingkat likuiditas, capital adequacy, rentabilitas, efisiensi serta inflasi, juga perlu mempertimbangkan berbagai risiko yang mungkin terjadi.
Jenis-jenis Risiko :
1. Financial Risk
2. Delivery Risk
3. Environmental Risk
04/19/23 Eka Setiajatnika 175
Click to edit company slogan .
04/19/23 176
04/19/23 Eka Setiajatnika 177
ALK Lainnya Yang Penting
Materi Kuliah ke-11 & 12
178
Contents
Analisa EIR1
The Optimal Capital Mix Analysis2
Temporary Invesment Analysis3Analisa Pemilihan Investasi pada
Bank Premisses4
5 Rasio Keuangan Bagi Kreditur
6Analisa In Difference Point dalam
Financing Mix
7 Customer Profitability Analysis
179
1. Analisa EIR
Salah satu sumber dana yang umum digunakan oleh pengusaha adalah hutang dari pihak luar (pihak ketiga).
Hutang diperoleh dri dalam negeri maupun luar negeri (Cross Border Financing/Of Share Credit = CBF/OC).
Pencarian dana/hutang dalam bentuk CBF mendapat perhatian pihak yang memerlukan dana, karena adanya perbedaan tingkat suku bunga DN dengan LN yang cukup besar.
Keputusan mencari dana CBF terkedala oleh peraturan-peraturan pemerintah dan resiko penurunan nilai mata uang rupiah terhadap valas.
Untuk melindungi terhadap kerugian penurunan daya beli rupiah, pemerintah menyediakan fasilitas SWAP dari BI yang diajukan lewat Bank Komersil melalui prosedur tertentu.
180
Rumus perhitungan EIR
Note :NT Rp MTA : Nilai tukar antara rupiah dengan valas yang diperbandingan
NT Rp MTA (n) : Perkiraan nilai tukar antara rupiah dengan valas yang akan diperbandingkan setelah n hari.
TB. MTA (n) : Tingkat suku bungan Valas ybs selama n hari
TB Rp (n) : Tinkat suku bunga rupiah selama n hari
1 - (n)MTA . TB 1 MTA . Rp NT
(n)MTA . Rp NT EIR
181
2. The Optimal Capital Mix Analysis
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan dana, bank dihadapkan pada suatu masalah, mana yang menguntungkan antara pemenuhan dana dari sumber jangka pendek (mis : call money) yang suku bunganya tinggi, atau dipenuhi dari dana yg bersumber jangka panjang lainnya dengan suku bunga yang lebih murah atau kombinasi keduanya.
Untuk memecahkannya digunakan The Optimal Least Cost Mix, yang berarti kesimpulan harus dikuantitatifkan berapa besarnya masing-masing porsi dari dana tsb.
182
Rumus :
Note :
JWK = Jangka Waktu Kritis
BPa = Biaya Dana Jangka Panjang
BPe = Biaya Dana Jangka Pendek
TG = Tingkat Bunga yang diperoleh bila dana tersebut tidak dapat dimanfaatkan.
hari 1 TG - BPe
TG - BPa 365 JWK
183
3. Temporary Invesment Analysis
Bank sering mengalami kelebihan dana yang tidak dapat diserap pemasarannya di bidang kredit, dan juga dalam rangka penyebaran resiko yang mungkin terjadi pada earning assetsnya.
Kelebihan dana tersebut dapat ditanamkan keberbagai jenis surat surat berharga yang ada pada masyarakat.
Alat pengambilan keputusan dalam pemilihan investasidalam surat berharga tsb oleh bank dilakukan dengan berbagai pendekatan, antara lain :
a. Short Cut Formula
b. Rate Of Return Saham
c. Present value
184
a. Short Cut Formula
Pendekatan ini dicari beberapa surat berharga yang mempunyai tingkat yield yang paling tinggi, dan untuk mengukur besar kecilnya yield tersebut .
Rumus : Note :
YTM = Yield to maturity
AI = Annual Interest/Bunga tahunan.
NS = Nlai Nominal Surat Berharga ybs.
HP = Harga Pasar
UM = Umur
100%
2NS HP
UMHP - NS
AI YTM
185
b. Rate Of Return Saham
Apabila bank akan menanamkan kelebihan dananya / menyebar-kan resiko investasinya ke dalam surat berharga yang berupa saham, maka rumus yang digunakan :
YieldGain Capital Yield Dividend ROR
100% HS
KHS
H.S
YD D. ROR
G HS
DYD ROR
Pasar Harga
Preferen SahamLembar Per Devidend Preferen Saham ROR
186
c. Menggunakan Tabel Present Value
Pada pendekatan ini dasar pemilihan obligasi akan didasarkan pada obligasi-obligasi yang mempunyai rate of return yang tinggi.
Rumus :
Note :
r = tingkat rate of return
n1-n2 r) (1
NS
r)(1
NS . AI ......
r)(1
NS . AI
r)(1
NS . AI HP
187
4. Analisa Pemilihan Investasi pada Bank Premisses
Analisa ini digunakan untuk pemenuhan kebutuhan akan aktiva tetapsebagai sarana untuk menunjang kegiatan bank.
Ada 2 pendekatan yang digunakan dalam analisa ini :a. Pendekatan arus Cash (Cash Flow)
Metode ii mendasarkan perhitungan pada jumlah Net Cash Flow/ proceeds yang akan dpat diperoleh proyek ybs selama usefulllife, oleh karena itu sebelumnya perlu disusun cash flow estimation terlebih dahulu.
b. Pendekatan Income StatementPendekatannya dilakukan dengan memperbandingkan laba yang akan diperoleh
188
Cash FlowRumus :
1. Rapidity Analysis/Payback Analysisa. Dengan Proceeds (Net Cash Flow) Konstan
b. Dengan proceeds tidak konstan
Net cash Flow = Cash in Flow – cash out Flow
2. Preset Value
n
0ttr)(1
tDF - IO NPV
189
3. Profitability Index
4. Internal Rate Of Return
100% 10
PVP PI
12
1211 NPV - NPV
IR - IRNPV IR IRR
190
b. Pendekatan Income Statement
Note :ARR = Average of Return / Accounting Rate of Return
IO = Investment Outlays dapat juga Cost of Acquisition minus scrap value.
IT = Jumlah laba yang diharapkan selama Usefull life-nya
100% IO
IT ARR
191
5. Ratio Keuangan Bagi Kreditur
a. Arti penting Ratio Keuanga Perusahaan Debitur bagi Bank : Untuk kredit-kredit jangka pendek yang diberikan para bankers
perlu mengetahui tinkat likuiditas para debitur Untuk menilai kelancaran perputaran dari aktiva para debitur Untuk mengetahui apakah objek yang dibiayai dengan kredit tsb
sebanding atau tidak dengan baki debet rekeningnya Untuk mengetahui kemungkinan mutasi/pengalihan kredit ke obyek
lain secara lebih teliti, akan diketahui dari penyususnan cash Flow atau Statement of Sources and uses of funds.
192
RasioRasio RumusRumus GangguanGangguan Efek pada RasioEfek pada Rasio
Likuiditas
- Current Aktiva lancar Hutanglancar
Under estimationKonstan
Under estimation
- Quik atau Acid test Aktiva lancar – PersediaanHutang lancar
KonstanKonstan
Tidak ada
Leverage
- Hutang dibanding dengan total hutang Total hutangTotal Aktiva
Konstan atau estimationUnder estimation
Over estimation
- Times Interest earned Laba sebelum bunga dan pajakBeban bunga
Over estimationKonstan
Over estimation
Aktivitas
- Perputaran Persediaan bahan Mentah Biaya bahan yang digunakanRata-rata persediaan bahan mentah
Under estimationUnder estimation
Tidak tentu
- Perputaran barang dalam proses Harga Pokok ProduksiRata-rata persd. Brg dalam proses
Under estimationUnder estimation
Tidak tentu
- Perputaran barang jadi Harga Pokok PenjualanRata-rata persediaan barang jadi
Under estimationUnder estimation
Tidak tentu
- Pengumpulan piutang PiutangPenjualan per hari
KonstanKonstan
Tidak ada
- Perputaran Aktiva Tetap PenjualanAktiva tetap bersih
KonstanUnder estimation
Over estimation
- Perputaran Total Aktiva PenjualanTotal Aktiva
KonstanUnder estimation
Over estimation
Profitabilitas
- (Net) Profir Margin Laba setelah pajakPenjualan
Over estimationKonstan
Over estimation
- Return on Total Assets Laba setelah pajakTotal Aktiva
Over estimationUnder estimation
Over estimation
- Return on Net Worth Laba setelah pajakModal sendiri
Over estimationUnder estimation
Over estimation 193
c. Ratio Keuangan Nasabah Debitur Ratio-ratio Likuiditas Current Ratio = AL : HL Acid Test Ratio = (Kas + efek + Piutang) : Hut lancar Cash Ratio = (Kas + Efek) : Hutang Lancar Turn Over Piutang = Penjualan : Rata-rata Piutang Periode Piutang = 365 : Turn Over Piutang Turn Over Inventory = Harga Pokok : Persd. Brg Jadi Turn Over Bahan Baku =
Harga Bahan Baku : Persediaan bahan Baku Periode Persediaan = 365 . Turn Over Persediaan Perputaran Modal Kerja = Penjualan : Rata-rata Modal Kerja
194
Ratio-ratio Rentabilitas1. Earning Power = Laba Usaha : Aktiva Usaha
2. Turn Over Aktiva Usaha = Penjualan : Aktiva Usaha
3. Gross Margin Ratio = laba Kotor : Penjualan
4. Operating Margin Ratio = Laba Usaha : Penjualan
5. Net Margin Ratio = laba Bersih : Penjualan
6. Operating Ratio = (harga Pokok + Biaya Operasi) : Penjualan
7. Rate Of Return On Invesment = Laba Sebelum Pajak : Jumlah Aktiva usaha
8. Net Rate Of Return On Invesment = Laba Bersih : Jumlah Aktiva Usaha
9. Rentabilitas Modal Sendiri = Laba Bersih : Modal Sendiri
10. Laba Per lembar Saham = Laba : Saham Beredar
195
Ratio-ratio Solvabilitas :1. Ratio Modal Dibanding Aktiva
2. Ratio Modal Dibanding Aktiva Tetap
3. Ratio Aktiva Tetap Dibanding Hutang jangka Panjang
4. Ratio Hutang Jangka Panjang Dibanding Modal Sendiri
5. Ratio Hutang Dibanding Modal Sendiri
6. Ratio Hutang Dibanding Aktiva
196
6. Analisa In Difference Point dalam Financing Mix
Dalam memenuhi kebuuhan sumber dana suatu bank, ditinjau dari jenis biaya dana akan ditempuh dua alternatif yaitu :
Sumber-sumber dana dengan biaya tetap tiap tahun (mis : hutang-hutang, obligasi, dll)
Sumber-sumber dana denan biaya yang berubah sesuai dengan laba yang diperoleh perusahaan ybs (mis : saham).
Apabila pemilik perusahaan menginginkan pendapatan yang optimal dari pemilikan saham-saham suatu perusahaan , maka perlu alternatif dari financing mix tsb.
Pemilihan financing mix dapat dihitung melalui Analisa In Difference Point .
197
Rumus :
a. Obligasi Baru
EBIT = Earning Before Interest and Taxes
TP = Tarip Pajak Perseroan
BOR = Besarnya Bunga Obligasi dalam Rupiah
JLS1 = Jumlah Lembar Saham Biasa yang beredar kalau hanya mengeluarkan saham biasa saja.
JLS2 = Jumlah lembar saham biasa dan obligasi secara bersama-sama.
21 JLS
TP)-(1 Rp) BO - (EBIT
JLS
TP)-(1 EBIT
198
b. Obligasi Lama
BOR1 = Jumlah bunga Obligasi dalam rupiah yang dibayarkan dari pinjaman yang telah ada.
BOR2 = Jumlah bunga Obligasi dalam rupiah yang dibayarkan dari pinjaman yang telah ada maupun pinjaman baru.
JLS1 = Jumlah lembar saham biasa yang beredar kalau tambahan dana dipenuhi dengan hanya menjual saham baru.
JLS2 = Jumlah lembar saham biasa yang beredar kalau tambahan dana dipenuhi dengan hanya mengeluarkan Obligasi baru atau mengeluarkan Obligasi baru bersama-sama dengan
pengeluaran saham baru.
2
2
1
1
JLS
TP)-(1 )BOR - (EBIT
JLS
TP)-1( )BOR - (EBIT
199
7. Customer Profitability Analysis
Dengan semakin meningkatnya persaingan dikalangan perbankan, maka dunia perbankan dituntut untuk bekerja dengan lebih baik di dalam mengelola para nasabahnya.
Pengelolaan bank mengalami perubahan yang semula Bank Oriented menjurus ke Customer Oriented.
Untuk pengelolaan para nasabah perlu dikembangkan perhitungan yang cermat berapa besarnya keuntungan yang dapat disumbangkan kepada bank dari seorang nasabah/group nasabah atas pemakaian produk/jasa bank yang telah disediakan untuknya.
200
a. Orientasi Customer Profitability
Orientasi customer proftability untuk mencapai optimalisasi dari laba yang akan diperoleh kedua belah pihak dalam melaksanakan hubungan bisnisnya.
201
Bank OrientedCustomer Oriented
Maximum Profit
Bank & CurtomerPartnership
202
Manfaat customer profitability : Untuk mengatasi persaingan dari bank lain yang akan merebut
nasabah tersebut, yaitu dengan cara memberikan berbagai pelayanan dengan berbagai kemudahan (one stop shoping dan harga bersaing).
Untuk memudahkan dalam penetapan pricing bank service kepada seorang nasabah/group nasabah.
Mendorong terciptanya produk-produk/jasa-jasa bank yang baruatau dalam bentuk peningkatan kualitas.
Mendorong efisiensi kerja pada bank ybs.
203
Unsur-unsur yang diperhitungkan dalam Customer Profitability :
Revenue from funds used Jumlah dana yang dipakai Interest cost of funds used Transfer pool dana Interest Differential Fees yang diterima dari berbagai jasa Bank Operating expenses untuk mengelola nasabah Customer Profit Standar Return on Risk Assets.
204
Skema Account Profitability
AP
Approach
Cost ofBank
Service
Revenue from
Customer and
Benefit
Full Costing
Alternatif
CostingDiferen
tialCostingDirect
Costing
205
206