analisis kemampuan berpikir kritis matematis...

104
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGITIGA (Penelitian pada SMP Kharisma Bangsa) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiayah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : YUSUF AHMADI 109017000049 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Upload: lykhanh

Post on 20-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGITIGA

(Penelitian pada SMP Kharisma Bangsa)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiayah dan Keguruan Untuk Memenuhi

Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

YUSUF AHMADI

109017000049

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,
Page 3: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,
Page 4: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,
Page 5: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

i

ABSTRAK

YUSUF AHMADI (109017000049), “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis

Matematis Siswa pada Materi Segitiga (Penelitian pada SMP Kharisma Bangsa)”,

Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis

matematis siswa dengan menggunakan beberapa indikator, yaitu menentukan

konsep dalam menyelesaikan masalah, merumuskan tindakan berupa strategi,

teknik, atau pendekatan untuk menyelesaikan masalah, memberikan argumen

yang tepat dalam menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi keputusan dalam

suatu pemecahan masalah. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa secara

kuantitatif tingkat kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang dikategorikan

rendah sebanyak 20,83%, kategori sedang sebanyak 56,26%, dan untuk kategori

tinggi sebanyak 22,92%. Terdapat beberapa faktor yang sama yang

mempengaruhi tingkat kemampuan berpikir kritis siswa, di antaranya

pengetahuan siswa tentang materi-materi sebelumnya, penulisan ekspresi aljabar

yang benar, membuat tahapan atau langkah-langkah yang benar, serta ketelitian

siswa dalam mengerjakan soal.

Kata kunci: kemampuan berpikir kritis matematis, materi segitiga.

Page 6: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

ii

ABSTRACT

YUSUF AHMADI (109017000049), “Analysis of Students’ Mathematical

Critical Thinking Skills in the Material Lesson of Triangle (A Research in

Kharisma Bangsa Junior High School)”, A Skripsi of Mathematics Education

Department, Faculty of Tarbiyah and Education Sciences, Syarif Hidayatullah

State Islamic University of Jakarta.

The aim of this research is to analyze mathematical critical thinking skills of

students by using some indicators, namely determining a concept in solving

problem, formulizing a strategy, or a technique, or an approach in solving

problem, giving a precise argument in soling problem, and evaluating the

decision in solving problem. Quantitatively, the result of the research revealed

that students with the level of low critical thinking skills is as many as 20,83%, the

middle level is 56,26%, and for the high level is 22,92%. There are some common

factors that influenced the level of the students’ critical thinking skills, such as the

students’ knowledge about the previous material lessons, the right writing of

algebraic expression, using the right steps, and the students’ carefulness in soing

the questions.

Keywords: mathematical critical thinking skills, material lesson of triangle.

Page 7: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

iii

KATA PENGANTAR

الرحيم الرحمن هللا بسم

Alhamdulillaahi Rabbil-‘Aalamiin, segala puji hanya milik Allah, Tuhan

semesta alam, atas nikmat dan anugerah yang selalu diberikan kepada hamba-

hamba-Nya di manapun dan kapanpun. Shalawat dan salam selalu dikirimkan

kepada Rasul-Nya Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya,

termasuk ummatnya yang selalu menjunjunginya.

Skripsi ini rampung diselesaikan oleh penulis dengan banyak dorongan,

doa, masukan, dan dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu, sudah selayaknya

penulis menghaturkan ungkapan rasa terima kasih yang tak ternilai kepada pihak-

pihak berikut ini:

1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Bapak Dr. Kadir, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Bapak Abdul Muin, S.Si., M.Pd., Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Bapak Otong Suhyanto, M.Si., sebagai dosen Pembimbing Akademik selama

studi di Jurusan Pendidikan Matematika, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Ibu Dr. Lia Kurniawati, M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing I dan Ibu

Maifalinda Fatra, M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing II yang selalu

memberikan bimbingannya, arahan, semangat, dan waktunya untuk menyusun

skripsi ini terlepas dari segala perbaikan dan kekurangannya. Semoga Ibu-Ibu

selalu dalam rahmat Allah SWT

Page 8: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

iv

6. Seluruh dewan dosen yang terhormat di Jurusan Pendidikan Matematika,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

7. Bapak Prof. Dr. H. Rif’at Syauqi Nawawi, M.A., Bapak Prof. Dr. H. D.

Hidayat, M.A., dan Bapak Utob Tobroni, Lc., M.C.L., sebagai kyai yang

membina tanpa pamrih di lingkungan Ma’had UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

8. PT. Angkasa Pura II selaku pihak pemberi beasiswa BUMN

9. Staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan serta Staf Bagian Kemahasiswaan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang selalu membantu proses perkuliahan

sampai dengan akhir masa studi

10. Kepala sekolah beserta seluruh jajaran dewan guru dan staf Sekolah Kharisma

Bangsa yang membantu proses penelitian sehingga bisa berjalan dengan baik

11. Pimpinan dan staf Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

membantu penulis dalam menyediakan serta memberikan pinjaman literatur

yang dibutuhkan.

12. Ibunda tercinta Rosifitriana, S.Sos. yang tanpa pernah lelah mendidikku sedari

kecil dan selalu menyayangiku bersama adik-adikku yang juga selalu

kusayangi: Kakak Rara, Adek Nisa, dan Dedek Ilham. Semoga rahmat Allah

SWT selalu mengiringi hari-hari kehidupan keluarga kita.

13. Oma tercinta Hj. Sitti Roslina, B.A., Mama Ita sekeluarga, Papa Aa’ dan

Mama Melly serta Nik sekeluarga, Ayah Long sekeluarga, Papa Ari

sekeluarga, dan Mama Reni sekeluarga.

14. Sahabat-sahabatku di jurusan Pendidikan Matematika terutama teman-teman

di Grup Tut Wuri Handayani, di antaranya Sisi, Aninda, Agga, Ilham, Atik,

Zia, dan semuanya. Juga di kelas B ada Thoy, Muth, Lina, Bunga, Erdy,

Ummu, dan banyak lagi. Juga kepada teman-teman di Ma’had UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta lintas angkatan, baik ma’had putra maupun ma’had putri.

Page 9: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

v

Masih banyak lagi nama-nama atau pihak yang tak dapat dituliskan di sini

satu per satu untuk penulis ucapkan terima kasih. Hanyalah doa yang bisa

dipanjatkan semoga bimbingan, arahan, dukungan, serta kontribusi yang diberikan

kepada penulis bisa diganjar dengan ridho dan pahala yang besar oleh Allah SWT.

Amiin yaa Rabbal-‘aalamiin.

Demikian pengantar dari skripsi ini, betapapun usaha telah dilakukan

sebaik-baiknya untuk menyusun skripsi ini, saran dan kritikan akan diterima jika

sekiranya terdapat kekurangan dan kelemahan dalam lembaran-lembaran ini.

Semoga karya tulis ini mendatangkan manfaat bagi penulis sendiri pada

khususnya dan pembaca lain pada umumnya, juga untuk pendidikan Indonesia

yang lebih baik.

Jakarta, Juli 2016

Penulis,

Yusuf Ahmadi

Page 10: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar belakang .................................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ........................................................................................ 7

D. Perumusan Masalah ......................................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 8

F. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKI ................................ 11

A. Kajian Teoritis ............................................................................................... 11

1. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ..................................................... 11

2. Kemampuan Berpikir Kritis .................................................................... 12

3. Indikator Kemampuan Berpikir Kritis .................................................... 14

B. Pembelajaran Matematika .............................................................................. 17

1. Pembelajaran Matematika ....................................................................... 17

2. Materi Segitiga ........................................................................................ 18

Page 11: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

vii

a. Teorema Phytagoras ........................................................................ 18

b. Teorema Euclid ................................................................................ 19

c. Perbandingan Sisi Segitiga Siku-Siku Jika Salah Satu Sudut Dalam

Segitiga Diketahui Sudut Istimewa.................................................. 20

C. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 24

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 24

1. Tempat Penelitian ................................................................................... 24

2. Waktu Penelitian ..................................................................................... 24

B. Metode Penelitian .......................................................................................... 25

C. Populasi dan Sampel ...................................................................................... 25

D. Instrumen Penelitian ...................................................................................... 25

1. Instrumen Tes.......................................................................................... 25

a. Uji Validitas ..................................................................................... 27

b. Uji Reliabilitas ................................................................................. 29

2. Instrumen Non-Tes ................................................................................. 29

a. Lembar Validitas Tes ....................................................................... 29

b. Pedoman Wawancara ....................................................................... 29

E. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 30

1. Data Nilai ................................................................................................ 30

2. Pedoman Penyekoran .............................................................................. 30

3. Persentase Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Per

Indikator .................................................................................................. 33

4. Klasifikasi Tingkat Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa ....... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 35

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ..................................................................... 35

1. Kegiatan Prapenelitian ............................................................................ 35

2. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 40

Page 12: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

viii

3. Pemilihan Subyek Wawancara ............................................................... 40

4. Analisis Data Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa................. 40

B. Pembahasan Hasil Penelitian (Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara Siswa

Ditinjau dari Tiap Indikator) .......................................................................... 44

1. Menentukan Konsep dalam Pemecahan Masalah ................................... 44

2. Merumuskan Cara dalam Menyelesaikan Masalah ................................ 48

3. Memberikan Argumen dalam Menyelesaikan Masalah ......................... 51

4. Mengevaluasi Pemecahan Masalah ........................................................ 55

C. Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 60

A. Kesimpulan .................................................................................................... 60

B. Saran .............................................................................................................. 62

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 63

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 65

Page 13: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Keterampilan Berpikir Kritis ................................................................ 15

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................................... 24

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Berpikir Kritis Matematis ..................................... 26

Tabel 3.3 Nilai Minimum CVR Berdasarkan Jumlah Panelis .............................. 28

Tabel 3.4 Pedoman Penyekoran Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa.. 30

Tabel 3.5 Klasifikasi Tingkat Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa...... 34

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Siswa ..................................................................................................... 41

Tabel 4.2 Deskipsi Statistik Data Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Siswa ..................................................................................................... 42

Tabel 4.3 Persentase Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Per Indikator

.............................................................................................................. 43

Tabel 4.4 Persentase Tingkat Kemampuan Indikator 1 ........................................ 45

Tabel 4.5 Persentase Tingkat Kemampuan Indikator 2 ........................................ 48

Tabel 4.6 Persentase Tingkat Kemampuan Indikator 3 ........................................ 52

Tabel 4.7 Persentase Tingkat Kemampuan Indikator 4 ........................................ 55

Page 14: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Contoh Jawaban Siswa yang Menjawab Benar Soal nomor 1

(Indikator 1) .......................................................................................... 45

Gambar 4.2 Contoh Jawaban Siswa yang Menjawab Keliru Soal nomor 1

(Indikator 1) .......................................................................................... 47

Gambar 4.3 Contoh Jawaban Siswa yang Menjawab Benar Soal nomor 2b

(Indikator 2) .......................................................................................... 49

Gambar 4.4 Contoh Jawaban Siswa yang Menjawab Keliru Soal nomor 2b

(Indikator 2) .......................................................................................... 50

Gambar 4.5 Contoh Jawaban Siswa yang Menjawab Benar Soal nomor 5

(Indikator 3) .......................................................................................... 52

Gambar 4.6 Contoh Jawaban Siswa yang Menjawab Keliru Soal nomor 5

(Indikator 3) .......................................................................................... 53

Gambar 4.7 Contoh Jawaban Siswa yang Menjawab Benar Soal nomor 4a

(Indikator 4) .......................................................................................... 55

Gambar 4.8 Contoh Jawaban Siswa yang Menjawab Keliru Soal nomor 4a

(Indikator 4) .......................................................................................... 57

Page 15: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis .................... 65

Lampiran 2 Kunci Jawaban Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis Maematis

.............................................................................................................. 69

Lampiran 3 Hasil Perhitungan Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis ........ 74

Lampiran 4 Perhitungan Distribusi Frekuensi Data Hasil Tes Kemampuan Bepikir

Kritis Matematis Siswa ......................................................................... 76

Lampiran 5 Lembar Uji Validitas Isi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Matematis Siswa dengan Metode ......................................................... 77

Lampiran 6 Hasil Uji Validitas Isi kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa

dengan Metode CVR dan Hasil Uji Reliabilitas .................................. 83

Lampiran 7 Surat Keterangan Penlaksanaan Penelitian........................................ 84

Lampiran 8 Uji Referensi ...................................................................................... 85

Page 16: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya secara aktif. Hal ini

dimaksudkan agar mereka memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.1 Pendidikan

jelas merupakan hal yang sangat penting dan wajib dijalani oleh setiap

manusia. Pendidikan juga menjadi faktor penentu maju tidaknya seseorang.

Maka dari itu, siapapun yang ingin memperbaiki kualitas hidupnya, haruslah

senantiasa meningkatkan kualitas pendidikannya pula.

Berbicara mengenai pendidikan yang berkualitas, erat kaitannya dengan

proses pembelajaran yang baik dan benar. Jadi, untuk mendapatkan

pendidikan yang baik, proses pembelajaran yang dijalani pun harus benar,

termasuk di dalamnya proses pembelajaran matematika. Hal ini didukung

dengan kondisi di mana manusia memasuki zaman globalisasi di mana ahli

matematika dan bidang lainnya yang termasuk dalam STEM (Science,

Technology, Engineering, and Mathematics) sangat dibutuhkan.2 Di lain

sumber dikatakan bahwa matematika merupakan salah satu mata pelajaran

inti yang berperan penting dalam aspek kehidupan, karena matematika

berkaitan dalam segala bidang seperti dalam bidang pendidikan, teknologi,

1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, Bab I, Pasal 1 2 Riana Afifah, “10 Tahun Lagi Ahli Matematika Makin Dibutuhkan”, artikel diakses pada

15 April 2013 dari

edukasi.kompas.com/read/2013/03/21/12595429/10.Tahun.Lagi.Ahli.Matematika.Makin.Dibutuhk

an.

Page 17: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

2

ekonomi, sehingga matematika dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan

dasar yang harus dikuasai oleh setiap siswa.3

Di antara hal-hal yang kini dianggap penting dalam pembelajaran

adalah perlunya kemampuan atau skills dalam berpikir tingkat tinggi atau

yang lebih dikenal dengan higher-order thinking skills dalam Bahasa Inggris.

Dari istilahnya saja, dapat diketahui bahwa kemampuan berpikir tingkat

tinggi bukanlah sesuatu yang sederhana, melainkan sesuatu yang cukup

kompleks dan tentu saja merupakan istilah umum dari berbagai kemampuan-

kemampuan berpikir lainnya yang lebih bersifat khusus. Kemampuan berpikir

tingkat tinggi ini sendiri misalnya dapat dikatakan mencakup beberapa jenis

kemampuan berpikir seperti kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif,

metakognitif, dan kreatif.4 Jadi, betapa signifikannya kemampuan berpikir

tingkat tinggi yang perlu dimiliki bagi siswa dilihat dari aspek keumuman dan

kekhususannya. Namun, walaupun kemampuan berpikir tingkat tinggi yang

mencakup banyak kemampuan berpikir lainnya ini begitu kompleks, tetap

saja bisa diteliti dengan indikator-indikator yang tepat, juga dapat

diaplikasikan dalam pembelajaran untuk siswa di kelas dengan strategi-

strategi atau model pembelajaran yang tepat.

Berpikir itu sendiri bukanlah merupakan peristiwa yang terjadi secara

tiba-tiba atau spontan.5 Maka dari itu, sangatlah penting untuk mengajar

siswa-siswi kemampuan berpikir mereka serta mengasahnya sebaik mungkin.

Berawal dari pembiasaan berpikir tingkat rendah seperti menghafal,

menerapkan rumus, dan lain-lain, siswa harus diajarkan dan dibiasakan lebih

lanjut untuk dapat menggunakan kemampuann berpikir tingkat tinggi mereka.

Hal ini mutlak dibutuhkan untuk menyejajarkan prestasi dan kemampuan

siswa-siswi Indonesia di jajaran prestasi maatematika negara-negara di dunia.

3 Lia Kurniawati dan Siti Chodijah, “Pengaruh Pendekatan Contextual Learning pada

Materi Bangun Ruang terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP”, Jurnal Pendidikan: ceM ED,

Vol.2 No.2 (2007), h.196 4 FJ King, Ludwika Goodson, dan Faranak Rohani, “Higher Order Thinking Skills”,

Educational Services Program, tanpa tahun, h.1 5 Ibid, h.18

Page 18: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

3

Keahlian dalam berpikir tingkat tinggi ini pun terdapat di semua jenjang

pendidikan dan di semua mata pelajaran. Untuk mata pelajaran matematika

sendiri, kemampuan berpikir tingkat tinggi ini bisa diukur dan diindikasi pada

materi yang masih konkrit seperti materi-materi SD, hingga ke materi yang

sangat abstrak sekalipun di tingkat SMA maupun perguruan tinggi.

Tuntutan akan berpikir terutama berpikir tingkat tinggi ini bahkan juga

terdapat dalam ajaran agama. Bisa dilihat, bahwa sangat banyak ayat-ayat di

dalam Al-Quran yang berbicara tentang berpikir, dan kalau dilihat indikator

berpikir yang disebutkan pada ayat-ayat tersebut semuanya mengacu pada

berpikir tingkat tinggi—bukan berpikir biasa. Di antara ayat yang

menerangkan pentingnya berpikir (kritis) adalah ayat berikut.

ماوات والرض هار ليات واختلف إن في خلق الس اليل والن

ولى اللباب ) على جنوبهم ٠٩١لأ قعودا و ( الذين يذكرون قياما و

ماوات والرض رون في خلق الس نا ما خلقت هذا باطل ويتفك رب

(٠٩٠ار )سبحانك فقنا عذاب الن

Artinya:

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian

malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-

orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah, sambil

berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan

tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami,

tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau,

lindungilah kami dari azab neraka”.” (Q.S. Âli „Imrân: 190-191)

Bisa dibayangkan apa jadinya umat yang tidak menggunakan akalnya

dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Indonesia sebagai negara yang

menganut Pancasila sebagai landasan idiilnya, menjadikan Ketuhanan Yang

Maha Esa sebagai sila pertamanya. Siswa sebagai generasi masa depan

Page 19: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

4

bangsa Indonesia, tentulah harus bisa menjalankan perintah agamanya dengan

benar dan menggunakan kemampuan berpikir yang telah diberikan Tuhan

Yang Maha Esa dengan sebaik-baik mungkin.

Khusus berpikir tingkat tinggi yang berupa berpikir kritis, sangat jelas

akan pentingnya dimiliki oleh siswa terutama dalam belajar. Setidaknya ada

lima sebab pentingnya berpikir kritis oleh siswa dalam belajar, yaitu berpikir

kritis termasuk domain keterampilan berpikir umum, penting dalam ekonomi

pengetahuan modern, menambah kemampuan berbahasa dan presentasi,

meningkatkan kreativitas, dan untuk refleksi akan diri sendiri.6

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan yang ada di lapangan,

peneliti menemukan beberapa hal yang kontradiktif—yang ditunjukkan oleh

siswa—dengan kemampuan berpikir kritis, yang dalam hal ini adalah pada

mata pelajaran Matematika (untuk selanjutnya akan disebut sebagai

“kemampuan berpikir kritis matematis”). Misalnya, diketahui bahwa

kemampuan berpikir kritis salah satunya dapat ditunjukkan siswa dengan

mempertanyakan dari mana datangnya rumus pada suatu teorema. Namun,

banyak kasus di mana siswa hanya menerima mentah-mentah rumus yang

diberikan gurunya (yang sayangnya juga tidak memberikan proses

pendekatan inventory). Menerima mentah-mentah rumus dalam arti kata

siswa tersebut sudah “pasrah” dan “ikhlas” bahwa rumus tersebut apa adanya,

tidak mempertanyakan dari mana datangnya rumus, bagaimana bisa seperti

ini atau itu, atau kenapa harus menggunakan operasi ini atau itu. Hal ini tentu

saja terlepas dari guru yang juga seharusnya menerapkan pendekatan

penemuan (inventory) sebagaimana diharapkan. Contoh konkrit dari hal ini

adalah rumus lingkaran yang berpusat pada titik yang bukan titik asal

yaitu titik . Sehingga, rumus lingkaran yang semula jika

titik asal sebagai titik pusat, berubah menjadi . Jika

siswa tersebut memikirkan rumus yang diberikan ini secara kritis, tentulah ia

6 Maria Salih, Konsep Pemikiran dan Kemahiran Berpikir Kritis, dalam Pemikiran Kritis

dan Kreatif. (Tanjong Malim: Penerbit Universiti Pendidikan Sultan Idris, 2013), h.17

Page 20: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

5

mempermasalahkan mengapa operasi yang digunakan adalah operasi

pengurangan, bukan penjumlahan, mengingat pergeseran koordinat (translasi)

menggunakan penjumlahan. Kemudian, sikap berpikir kritis ini bisa

membukakan jalan bagi siswa untuk melacak kebenarannya sampailah

ditemukan bahwa hal ini merupakan konsep antara obyek dan bayangannya

setelah ditranslasikan.

Contoh lain dari kurangnya kemampuan berpikir kritis matematis siswa

adalah tidak dapat memberikan argumen atau alasan yang sahih dalam

menjawab atau menyelesaikan masalah, sekalipun jawaban yang diberikan

adalah benar. Jika ini terjadi, secara tidak langsung, hal ini sebenarnya

mengingatkan guru untuk selalu menanyakan proses apa yang diambil oleh

siswa, untuk mengetahui argumen siswa. Kita mengetahui bahwa argumen

yang sahih harus berdasarkan sifat-sifat atau teorema-teorema yang telah

dipelajari sebelumnya. Terkait hal ini, yang sangat sering ditemukan adalah

misalnya dalam materi aljabar. Ketika siswa diminta mencari solusi untuk

variabel dari ekspresi . Sangat sering siswa menjawab jawaban

yang benar, yaitu , tetapi argumen dari prosedur yang dikerjakan adalah

tidak sesuai dengan sifat-sifat operasi aljabar. Argumen salah yang dimaksud,

adalah siswa mengatakan bilangan (+)2 di sisi kiri tanda sama dengan

“dipindahkan” ke sisi kanan sehingga menjadi -2. Padahal argumen yang

benar adalah kita menghilangkan bilangan 2 dengan cara menjumlahkannya

dengan lawannya, yaitu -2. Karena ini merupakan suatu persamaan, maka sisi

kanan pun ditambahkan dengan -2 juga. Ini terkait dengan invers

penjumlahan, yaitu pengurangan. Hal yang sama akan berlaku ketika

membagi kedua sisi dengan bilangan 5. Bukan memindahkan 5 ke kanan

menjadi “bagi 5”.

Dua contoh empiris di atas menunjukkan terdapat contoh pemikiran

yang sama sekali tidak kritis pada siswa pada mata pelajaran matematika,

bahkan untuk hal yang sangat sederhana. Tidak adanya kemampuan dan

kemauan berpikir kritis ditunjukkan dengan siswa yang menerima apa adanya

Page 21: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

6

aturan pemindahan bilangan menyeberangi tanda sama dengan pada materi

aljabar tadi. Pada materi persamaan lingkaran dengan pusat ,

seharusnya sudah bisa memunculkan pertanyaan di benak siswa mengapa

persamaannya menjadi , di mana terdapat tanda

minus. Siswa yang memiliki pemikiran kritis tentu tergelitik untuk

menanyakan hal tersebut.

Berangkat dari masalah inilah, terutama pada kemampuan berpikir

kritis, penulis menilai bahwa sangat penting untuk mengkaji kemampuan

berpikir kritis matematis siswa. Dari data yang ada, dapat dicari dan digali

beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kemampuan berpikir

kritis siswa tersebut.

Atas dasar pemikiran tersebut, peneliti ingin melakukan sebuah

penelitian analisis deskriptif dengan judul “Analisis Kemampuan Berpikir

Kritis Matematis Siswa pada Materi Segitiga (Penelitian pada SMP

Kharisma Bangsa)”. Melalui penelitian ini, diharapkan kemampuan berpikir

kritis matematis siswa dapat ditunjukkan dan dideskripsikan sebagai salah satu

kemampuan berpikir tingkat tinggi.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan, maka dapat diidentifikasi

permasalahan sebagai berikut:

1. Siswa kurang memahami dan tidak dapat menentukan konsep dalam

penyelesaian masalah.

2. Siswa kurang bisa merumuskan suatu tindakan yang dapat digunakan

sebagai strategi atau taktik atau pendekatan ketika menyelesaikan masalah.

3. Siswa tidak bisa memberikan argumen yang atau alasan yang benar atau

tepat dalam menjawab atau menyelesaikan masalah.

Page 22: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

7

4. Kurangnya evaluasi oleh siswa terhadap bukti atau keputusan yang telah

diambil dalam menyelesaikan masalah.

Fokus penelitian ini adalah menganalisis dan mendeskripsikan

kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada materi segitiga.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini terarah dengan tepat dan untuk memfokuskan

masalah, maka dibuatlah batasan-batasan sebagaimana berikut:

1. Analisis kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang dimaksud di sini

adalah kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan indikator-

indikator yang telah disimpulkan sebagai berikut:

a. Menentukan konsep yang digunakan dalam penyelesaian masalah.

b. Merumuskan suatu tindakan (strategi, taktik, atau pendekatan) dalam

menyelesaikan masalah.

c. Memberikan argumen atau alasan dalam menjawab dan menyelesaikan

masalah.

d. Mengevaluasi bukti atau keputusan yang telah diambil dalam

menyelesaikan masalah.

2. Materi segitiga pada mata pelajaran matematika dengan topik pembahasan

berupa Teorema Phytagoras, Teorema Euclid, dan perbandingan besar sisi-

sisi segitiga jika salah satu sudut dalam segitiga diketahui sebagai salah

satu sudut istimewa.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah di atas, maka masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan berpikir kritis matematis siswa secara umum?

2. Bagaimana kemampuan siswa dalam menentukan konsep yang digunakan

dalam menyelesaikan suatu masalah matematika?

Page 23: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

8

3. Bagaimana kemampuan siswa dalam merumuskan sutu tindakan (strategi,

taktik, atau pendekatan) yang digunakan dalam menyelesaikan suatu

masalah matematika?

4. Bagaimana kemampuan siswa dalam memberikan argumen atau alasan

ketika menjawab dan menyelesaikan suatu masalah matematika?

5. Bagaimana kemampuan siswa dalam mengevaluasi bukti atau keputusan

yang telah diambil dalam penyelesaian suatu masalah matematika?

6. Kendala/kesulitan apa yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan masalah

matematika yang berhubungan dengan kemampuan berpikir kritis

matematis?

7. Bagaimana mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam

menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan kemampuan berpikir

kritis matematis?

E. Tujuan Penelitian

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat

kemampuan berpikir kritis matematis siswa dengan menggunakan tes berupa

soal-soal materi segitiga. Sedangkan tujuan penelitian ini secara khusus

adalah untuk:

1. Mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis matematis siswa secara

umum.

2. Mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menentukan konsep yang

digunakan dalam menyelesaikan suatu masalah matematika.

3. Mendeskripsikan kemampuan siswa dalam merumuskan sutu tindakan

(strategi, taktik, atau pendekatan) yang digunakan dalam menyelesaikan

suatu masalah matematika.

4. Mendeskripsikan kemampuan siswa dalam memberikan argumen atau

alasan ketika menjawab dan menyelesaikan suatu masalah matematika.

Page 24: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

9

5. Mendeskripsikan kemampuan siswa dalam mengevaluasi bukti atau

keputusan yang telah diambil dalam penyelesaian suatu masalah

mat.ematika.

6. Mengetahui kendala/kesulitan yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan

masalah matematika yang berhubungan dengan kemampuan berpikir kritis

matematis.

7. Memberikan alternatif solusi dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi

oleh siswa dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan

kemampuan berpikir kritis matematis.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dapat dikategorikan

menjadi dua jenis manfaat, yaitu:

1. Bagi guru; sebagai masukan atau informasi tentang bagaimana

kemampuan berpikir kritis matematis siswa di sekolah dalam

menyelesaikan suatu masalah matematika yang diberikan, sehingga bisa

menjadi acuan untuk mencari alternatif solusi dalam meningkatkan

kemampuan berpikir kritis matematis tersebut (strategi, pendekatan,

model pembelajaran, dan lain-lain).

2. Bagi siswa; dapat dijadikan bahan pembelajaran yang dapat digunakan

sebagai sesuatu yang dapat menimbulkan kesadaran berpikir kritis

matematis.

3. Bagi sekolah; dapat dijadikan sebagai sumbangsih pemikiran untuk bisa

selalu meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa-siswanya,

tidak hanya dalam mata pelajaran matematika, tetapi juga tidak menutup

kemungkinan untuk ditingkatkan pada mata pelajaran lainnya.

Page 25: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

10

4. Bagi peneliti lain; mendapatkan gambaran dan pemaparan kemampuan

berpikir kritis matematis siswa untuk dijadikan pembanding pada

penelitian lainnya.

Page 26: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

11

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Teoritis

1. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Kemampuan berpikir tingkat tinggi atau yang dikenal dalam Bahasa

Inggrisnya sebagai Higher Order Thinking Skills merupakan suatu

kemampuan yang sangat diperlukan dalam pembelajaran siswa-siswa di

dalam kelas. FJ King, dkk, menulis bahwa kemampuan berpikir tingkat

tinggi mencakup beberapa kemampuan atau skills, di antaranya

kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan kreatif.1

Kemampuan berpikir tingkat tinggi ini dapat diaktivasi atau digunakan

oleh siswa ketika mereka menjumpai dan menghadapi masalah-masalah

yang tidak biasa (unfamiliar problems), ketidakpastian (uncertainties),

pertanyaan (questions), dan dilema (dilemmas). Hasil dari kemampuan

berpikir tingkat tinggi ini ketika digunakan dengan sukses pada masalah-

masalah tersebut adalah penjelasan (explanations), keputusan (decisions),

performa (performances), dan produk (products) yang valid dengan

konteks ilmu pengetahuan serta pengalaman. Dengan demikian akan

menumbuhkan kemampuan berpikir tingkat tingginya dan juga

kemampuan-kemampuan intelektual lainnya.

Masih dalam FJ King, dkk, dikatakan bahwa aktivitas berpikir harus

mencakup akses ―pengalaman yang lampau dan sejumlah pengetahuan

yang relevan‖ untuk bisa menghilangkan kebingungan dan menumbuhkan

suatu solusi. Siswa menggunakan apapun yang ia ketahui untuk

mendapatkan pengetahuan baru.2 Di sini, bisa dijelaskan dan dihubungkan

1 FJ King, Ludwika Goodson, dan Faranak Rohani. ―Higher Order Thinking Skills‖.

Educational Services Program. (tanpa tahun), h. 32 2 Ibid, h. 24

Page 27: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

12

betapa berpikir kritis sangat terlibat dan penting bagi siswa dalam

mendapatkan dan mengolah ilmu pengetahuan yang ia pelajari.

Rajendran mencoba membedakan antara berpikir tingkat rendah

dengan berpikir tingkat tinggi. Di antaranya adalah bahwa berpikir tingkat

rendah menggunakan pikiran yang terbatas; penggunaan mekanistik dan

rutin; mengulang-ulang operasi; dan mengingat informasi yang sudah

dikenal. Sedangkan berpikir tingkat tinggi mencoba untuk memperluas

pikiran; menafsir, menganalisis, atau memanipulasi informasi; memikirkan

informasi dengan kritis; mengajukan solusi; dan lain-lain.3

Dari berbagai informasi tentang kemampuan berpikir tingkat tinggi

yang ada, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kemampuan berpikir

tingkat tinggi adalah kemampuan dan keterampilan berpikir yang harus

dimiliki oleh siswa di mana dapat membawa pemikiran tersebut menjadi

sebuah pemikiran yang dinamis dan tidak statis, mengacu pada informasi

yang ada dan menggali informasi yang baru, tidak hanya memahami suatu

masalah, tetapi juga bisa menganalisisnya, serta dapat menghasilkan suatu

alternatif solusi dari apa yang ia hadapi.

2. Kemampuan Berpikir Kritis

Bagi seseorang, agar dapat dikatakan memikirkan sesuatu dengan

kritis, haruslah memuat syarat-syarat dari berpikir kritis tersebut. Syarat-

syarat yang umum disebutkan dalam banyak pendapat para pakar di

antaranya merupakan proses-proses seperti analisis, sintesis, evaluasi, dan

lainnya yang bisa mendukung berjalannya kemampuan berpikir kritis

tersebut. Hal ini senada dengan apa yang dikatakan Rajendran di mana ia

mendefinisikan berpikir kritis sebagai proses teratur secara intelektual

dalam mengonseptualisasi, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan

mengevaluasi informasi yang aktif dan penuh keterampilan. Informasi

3 N.S. Rajendran, Teaching and Acquiring Higer-Order Thinking Skills, Theory and

Practice, (Tanjong Malim: Penerbit Universiti Sultan Idris, 2013), h.20

Page 28: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

13

tersebut dapat diperoleh dari observasi, pengalaman, refleksi, penalaran,

atau komunikasi dengan orang lain.4

Ruggiero mengutarakan bahwa esensi dari berpikir kritis adalah

adanya evaluasi. Ia mengutarakan bahwa, ―Critical thinking, therefore,

may be defined as the pocess by which we test claims arguments and

determine which have merit and which do not‖,5 yang dapat kita artikan

sebagai ―Berpikir kritis, maka dari itu, dapat didefinisikan sebagai proses

di mana kita menguji argumaen klaim dan menentukan mana yang

terdapat keuntungan dan mana yang tidak‖. Disebutkan pula bahwa

pemikir yang tidak kritis hanya akan menerima pernyataan orang begitu

saja, sedangkan pemikir kritis akan menantang atau menguji ide-ide yang

ada dalam bentuk pemikiran dan pertanyaan.6

Halpern mengatakan bahwa berpikir kritis adalah penggunaan

kemampuan-kemampuan dan strategi-strategi kognitif yang dapat

meningkatkan kemungkinan hasil yang diharapkan, yaitu di antaranya

berpikir yang bermanfaat, bernalar, dam tepat sasaran.7 Setelah

membandingkan definisi berpikir kritis tersebut dengan tiga pendapat

lainnya, Buskist dan Irone mengatakan bahwa berpikir kritis

menitikberatkan proses dan hasil. Sehingga, disebutkan secara jelas bahwa

tujuan akhir dari mengajar berpikir kritis adalah untuk menilai siswa

dalam membuat penilaian yang benar berdasarkan pengukuran hati-hati

terhadap bukti yang tersedia. Siswa diharapkan mempelajari beberapa hal,

termasuk:8

a. mengembangkan pendekatan skeptis untuk menyelesaikan masalah dan

membuat keputusan;

4 Ibid. h. 20.

5 Vincent Ryan Ruggiero, Beyond Feelings, A Guide to Criticcal Thinking, (Boston:

McGraw-Hill, 2006), h. 17 6 Ibid, h.17

7 William Buskist dan Jessica G. Irone. Simple Strategies for Teaching Your Students to

Think Critically dalam Teaching Critical Thinking in Psychology. Editor: Dunn, et al. (Singapore:

Wiley-Blackwell, 2008), h. 50 8 Ibid, h. 50

Page 29: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

14

b. memecah belah masalah menjadi komponen-komponen paling

sederhana;

c. mencari bukti yang mendukung dan menyangkal suatu kesimpulan yang

diberikan;

d. memelihara sikap waspada terhadap bias, asumsi, dan nilai-nilai pribadi

yang dapat berpengaruh, dengan membuat suatu keputusan obyektif.

Dalam matematika, Glaser mendefinisikan berpikir kritis matematis

sebagai kemampuan dan disposisi yang menggabungkan pengetahuan

awal, penalaran matematis, dan strategi kognitif untuk mengeneralisasi,

membuktikan, dan mengevaluasi situasi matematis secara reflektif.9

Dari beberapa referensi kemampuan berpikir kritis di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis adaah

suatu kemampuan menggunakan konsep yang telah dipahami sebelumnya,

strategi yang hati-hati, dan argumen yang tepat dalam mencari hasil atau

penyelesaian suatu masalah matematika agar hasil tersebut benar dan bisa

dipertanggungjawabkan.

3. Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Sumarmo (2013) mengutip beberapa indikator berpikir kritis di

antaranya menurut Nickerson dan Bayer, yaitu: 10

- menentukan kredibilitas suatu sumber;

- membedakan antara yang relevan atau valid dari yang tidak relevan atau

valid dan antara fakta dan penilaian;

- mengidentifikasi dan mengevaluasi asumsi, bias, dan sudut pandang;

- mengevaluasi bukti untuk mendukung pengakuan.

9 Utari Sumarmo, ―Berpikir dan Disposisi Matematik serta Pembelajarannya‖, Kumpulan

Makalah Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas MIPA Universitas Pendidikan Indonesia, 2013.

h. 382 10

Ibid, h. 382

Page 30: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

15

Ennis mengelompokkan indikator berpikir kritis dalam lima

kelompok kemampuan berpikir, yang dapat dijelaskan dalam tabel

berikut:11

Tabel 2.1

Keterampilan Berpikir Kritis

Keterampilan Berpikir Kritis Sub Keterampilan

1. Elementary clarification

(memberi penjelasan sederhana)

1. Memfokuskan pertanyaan

2. Menganalisis argumen

3. Bertanya dan menjawab

pertanyaan yang menantang

2. Basic support

(membangun keterampilan dasar)

4. Mempertimbangkan kredibilitas

(kriteria) suatu sumber

5. Mengobservasi dan

mempertimbangkan hasil

observasi

6. Inference

(menyimpulkan)

6. Membuat deduksi dan

mempertimbangkan hasil

deduksi

7. Membuat induksi dan

mempertimbangkan hasil

induksi

8. Membuat dan

mempertimbangkan nilai

keputusan.

11

Dina Mayadiana S, Kemampuan Berpikir Kritis Matematika, (Jakarta: Cakrawala Maha

Karya), 2009. hal.13

Page 31: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

16

7. Advanced clarification

(membuat penjelasan lebih

lanjut)

9. Mengidentifikasi istilah dan

mempertimbangkan keputusan

10. Mengidentifikasi asumsi

8. Strategy and Tactics

(strategi dan taktik)

11. Merumuskan suatu tindakan

Edward Glaser dan Richard W. Paul menjelaskan dalam berpikir

kritis setidaknya memuat beberapa kemampuan dasar berikut ini:12

1. Kemampuan untuk menentukan dan mengambil posisi yang tepat dalam

mendiskusikan atau menyoal suatu masalah.

2. Pemikiran yang diberikan harus relevan dengan topik yang dibahas.

3. Argumen yang disampaikan harus rasional.

4. Memutuskan menerima atau menolak keputusan atas klaim yang dibuat

oleh orang lain dengan alasan-alasan yang jelas.

5. Keputusan datang dari dalam diri sendiri.

Berdasarkan beberapa uraian di atas, indikator kemampuan berpikir

kritis matematis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah berupa

indikator yang disimpulkan sebagai berikut:

1. Menentukan konsep yang digunakan dalam penyelesaian masalah.

2. Merumuskan suatu tindakan (strategi, taktik, atau pendekatan) dalam

menyelesaikan masalah.

3. Memberikan argumen atau alasan dalam menjawab dan menyelesaikan

masalah.

4. Mengevaluasi bukti atau keputusan yang telah diambil dalam

menyelesaikan masalah.

12

Kasdin Sihotang. Critical Thinking, Membangun Pemikiran Logis. Jakarta: 2012, Pustaka

Sinar Harapan. h. 8.

Page 32: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

17

B. Pembelajaran Matematika

1. Pembelajaran Matematika

Matematika dari dulu merupakan mata pelajaran yang tidak pernah

ditinggalkan dan selalu menjadi acuan kecerdasan dan ketuntasan proses

pendidikan siswa kapan pun dan di mana pun. Keberadaan matematika

tidak dapat dilacak lagi asal mulanya karena perhitungan sederhana

aritmetika tentunya sudah pasti ada sejak adanya peradaban manusia.

Hingga kini matematika terus berkembang sampai ke bidang terbarunya

sekali pun, semisal matematika komputasi dan pemrograman yang selalu

dipakai dan dikembangkan dalam pembuatan piranti-piranti lunak pada

alat-alat berteknologi canggih sesuai tuntutan dan perkembangan zaman.

Dengan demikian, matematika bisa diartikan dalam banyak hal.

Contohnya, Matematika merupakan studi pola dan hubungan-hubungan,

matematika adalah cara berpikir, matematika adalah seni, bahasa, bahkan

sebagai alat.13

Sadar akan pentingnya pelajaran matematika ini, membuat para

pakar pendidikan dan pakar matematika di berbagai negara menyusun

standar-standar pembelajaran matematika bagi peserta didik dari tingkat

terendah seperti TK sampai ke tingkat universitas. Contohnya,

berdasarkan standar yang diterapkan oleh National Council of Teachers

of Mathematics di Amerika Serikat, matematika pada sekolah harus

memiliki enam prinsip, yaitu: kesetaraan, kurikulum, pengajaran,

pembelajaran, penilaian, dan teknologi. Sedangkan standar isi (content

standards) matematika untuk jenjang dari TK sampai dengan kelas 12

harus mencakup: bilangan dan operasi, aljabar, geometri, pengukuran,

dan analisis data dan peluang.14

13

NCTM, Principles and Standards for School Mathematics, (Reston: NCTM, 2000) h.32 14

W. George Cathcart, Yvonne M. Pothier, James H. Vance, Learning Mathematics in

Elementary and Middle Schools, Fourth Edition, (Toronto: Pearson, 2004), h.2.

Page 33: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

18

Mengadakan proses pembelajaran matematika yang telah

direncanakan dengan matang tentu dimaksudkan agar mencapai tujuan

tertentu. Karena dengan tujuan yang ingin dicapai itulah, proses

pembelajaran bisa dikatakan berhasil. NCTM menuangkan tujuan

pembelajaran dalam standar proses yang mengharapkan agar siswa

mampu dalam hal-hal berikut: pemecahan masalah matematika (problem

solving), penalaran dan pembuktian (reasoning and proof), komunikasi

matematika (communication), koneksi matematika (connections), dan

representasi matematika (representation).15

2. Materi Segitiga

Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, di antara standar isi

yang harus ada dalam pelajaran matematika sekolah adalah bidang

geometri. Geometri ini sendiri terdiri atas konten yang sangat banyak,

mulai dari aksioma titik hingga geometri analisis. Dalam penelitian ini,

materi yang digunakan dalam menganalisis kemampuan berpikir kritis

matematis siswa adalah materi segitiga yang termasuk dalam materi

geometri bangun ruang.

a. Teorema Phytagoras

Pythagoras menyatakan bahwa : ―Untuk setiap segitiga siku-siku

berlaku kuadrat panjang sisi miring (Hipotenusa) sama dengan jumlah

kuadrat panjang sisi siku-sikunya.‖

Jika c adalah panjang sisi miring/hipotenusa segitiga, a dan b

adalah panjang sisi siku-siku. Berdasarkan teorema Pythagoras di atas

maka diperoleh hubungan:

c2 = a

2 + b

2

Dalil pythagoras di atas dapat diturunkan menjadi:

15

Ibid., h. 3

Page 34: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

19

a2 = c

2 – b

2

b2 = c

2 – a

2

Catatan : Dalam menentukan persamaan Pythagoras yang perlu

diperhatikan adalah siapa yang berkedudukan sebagai

hipotenusa/sisi miring.

Contoh :

Tentukan rumus pythagoras dan turunan dari segitiga yang

memiliki panjang sisi miring a dan sisi siku-sikunya b dan c.

Rumus Pythagoras : a2 = b

2 + c

2

Turunannya : b2 = a

2 – c

2

c2 = a

2 – b

2

b. Teorema Euclid

AD2 = BD. DC

AB 2 = BD. BC

AC2 = DC. BC

Page 35: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

20

c. Perbandingan Sisi Segitiga Siku-Sika Jika Salah Satu Sudut

Dalam Segitiga Diketahui Sudut Istimewa

1) Sudut 300 dan 60

0

Perhatikan gambar ∆ ABC di bawah ini.

Segitiga ABC di atas merupakan segitiga sama sisi dengan

panjang sisi 2x cm dan dengan ∠CAD = ∠ABC = ∠ACB = 60°,

kemudian dari titik C ditarik garis tegak lurus (90°) dengan garis

AB dan berpotongan di titik D. Akibatnya ∠ACB terbagi menjadi

dua yakni ∠ACD = ∠BCD = 30° dan garis AD sama dengan garis

BD, sehingga garis AD sama dengan setengah garis AB, maka:

AD = AB

AD = ½ AB

AD = ½ . 2x cm

AD = x cm

Dengan menggunakan teorema Pythagoras maka panjang

CD dapat di cari yakni:

CD2 = AC

2 – AD

2

CD2 = (2x)

2 – x

2

CD2 = 4x

2 – x

2

Page 36: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

21

CD2 = 3x

2

CD = x√3 cm

Dengan demikian, diperoleh perbandingan sisi pada segitiga

siku-siku pada sudut 30° dan 60°, yakni:

AD : CD : AC = x : x√3 : 2x

AD : CD : AC = 1 : √3 : 2

2) Sudut 450

Sekarang perhatikan gambar di bawah ini.

Segitiga ABC pada gambar di atas adalah segitiga siku-siku

sama kaki, dengan sudut siku-siku di titik B. Di mana panjang AB

= BC = 2x cm, ∠ ABC = 90° dan ∠BAC = ∠ACB = 45°.

Dengan menggunakan teorema Pythagoras maka panjang

AC diperoleh:

AC = √(AB2 + BC

2)

AC = √((2x)2 + (2x)

2)

AC = √(4x2 + 4x

2)

AC = √8x2

AC = 2x√2 cm

Page 37: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

22

Berdasarkan hasil di atas maka diperoleh perbandingan

segitiga siku-siku pada sudut 45° yakni:

AB : BC : AC = 2x : 2x : 2x√2

AB : BC : AC = 1 : 1 : √2

C. Kerangka Berpikir

Setiap individu membangun sendiri pengetahuannya. Sebab individu

melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan dan lingkungan

tersebut mengalami perubahan. Lingkungan yang mendukung proses belajar

adalah lingkungan di mana siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan-

penemuan baru berdasarkan pengalaman yang telah dimilikinya. Selain itu

proses belajar juga memerlukan partisipasi aktif dan kreatif dari siswa. Jadi

siswa tidak hanya menerima dan menghafal begitu saja materi yang

diperolehnya dari guru.

Namun saat ini masih banyak guru yang menerapkan pembelajaran

konvensional, di mana guru sebagai pemegang peran utama pemberi

informasi. Hal ini berdampak pada rendahnya aktivitas siswa terhadap

pembelajaran matematika, kurangnya inovasi pembelajaran di kelas oleh

guru, dan—yang lebih disayangkan lagi—kemampuan berpikir tingkat tinggi

siswa pun seperti tak terjamah dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran

seperti ini pastinya menjadi pembelajaran yang tidak memberikan

kemampuan mengasah otak atau berpikir yang semaksimal mungkin bagi

siswa. Padahal, siswa bisa mengeksplorasikan ide-idenya dengan

membiasakan diri berpikir tingkat tinggi.

Kaitannya dalam berpikir kritis sebagaimana telah diketahui bahwa

berpikir kritis merupakan bagian dari berpikir tingkat tinggi, adalah bagaimana

siswa bisa menjembatani informasi-informasi ilmu pengetahuan yang

didapatnya dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukannya bersama teman-

Page 38: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

23

teman sekelasnya dan didampingi serta difasilitasi oleh guru. Maka,

kemampuan berpikir kritis dirasa sangat perlu untuk diasah dalam

pembelajaran matematika.

Mengetengahkan pentingnya kemampuan berpikir kritis matematis,

suatu kelompok pembelajaran dalam suatu sekolah dirasa perlu diadakan

suatu pengukuran analisis terhadap siswanya dalam berpikir kritis ini.

Analisis kali ini diadakan pada siswa kelas VIII SMP Kharisma Bangsa

dengan menggunakan materi segitiga. Analisis ini bisa mendeskripsikan

kemampuan berpikir kritis siswa pada materi segitiga. Informasi dan

gambaran yang dihasilkan bisa menjadi referensi dan bahan evaluasi bagi

guru matematika untuk bisa meningkatkan penggunaan indikator berpikir

kritis pada materi matematika, khususnya pada materi segitiga tersebut.

Page 39: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kharisma Bangsa, yang

beralamat di Jalan Terbang Layang no. 21, Pondok Cabe, Kota Tangerang

Selatan, pada kelas VIII.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap, tahun ajaran

2015-2016. Adapun jadwal yang direncanakan pada penelitian ini terdapat

pada tabel berikut ini.

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

Nama Kegiatan Feb Mar Apr Mei Jun Jul

Persiapan dan Perencanaan

Observasi

Kegiatan Penelitian

Analisis Data

Laporan Penelitian

Page 40: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

25

B. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa,

kejadian yang terdapat pada saat sekarang, dengan perkataan lain penelitian

deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-

masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan.1

Penelitian analisis seperti ini tidak memuat adanya hipotesis. Sedangkan hasil

dari penelitian didapat dari telaah yang mendalam terhadap kemampuan

berpikir kritis matematis siswa yang diujikan terlebih dahulu.

C. Populasi dan Sampel

Peneliti menjadikan siswa-siswi SMP Kharisma Bangsa kelas VIII (A,

B, dan C) tahun ajaran 2015-2016, menjadi subjek penelitian di mana siswa-

siswi tersebut diberikan instrumen berupa tes kemampuan berpikir kritis

matematis dalam materi segitiga. Siswa kelas VIII SMP Kharisma Bangsa

berjumlah 65 orang. Peneliti merencanakan memberikan tes penelitian kepada

seluruh populasi siswa tersebut. Dari siswa yang mengikuti tes, nanti akan

diambil sampel untuk diwawancarai. Sampel yang diambil adalah yang

representatif dari siswa yang bisa menjawab soal per indikator dan siswa yang

menjawab keliru.

D. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Tes

Instrumen tes berupa lembar soal tes yang diberikan kepada siswa.

Tes yang digunakan adalah tes untuk mengetahui tingkat kemampuan

berpikir kritis matematis siswa.

Tabel 3.2

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2002), h.20

Page 41: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

26

Kisi-Kisi Instrumen Berpikir Kritis Matematis

Standar Kompetensi: Menggunakan Teorema Phytagoras dalam

Pemecahan Masalah

No. Indikator Kemampuan

Berpikir Kritis Matematis Indikator Operasional

Nomor

Soal

1. Menentukan konsep yang

digunakan dalam

penyelesaian masalah.

(1-a) Menentukan konsep dalam

penyelesaian masalah yang

berkaitan dengan Teorema

Phytagoras

1

(1-b) Menentukan konsep dalam

penyelesaian masalah yang

berkaitan dengan Teorema

Phytagoras (atau Teorema Euclid)

2.a.

2. Merumuskan suatu tindakan

(strategi, taktik, atau

pendekatan) dalam

menyelesaikan masalah.

(2-a) Merumuskan cara dalam

menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan Teorema

Phytagoras (atau Teorema Euclid)

2.b

(2-b) Merumuskan cara dalam

menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan Teorema

Phytagoras

3

3. Memberikan argumen atau

alasan dalam menjawab dan

menyelesaikan masalah.

(3-a) Memberikan argumen

terhadap suatu penyelesaian

masalah terkait segitiga siku-siku

dengan sudut istimewa.

4.b.

Page 42: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

27

(3-b) Memberikan argumen dalam

menyelesaikan masalah terkait

Teorema Phytagoras

5

4. Mengevaluasi bukti atau

keputusan yang telah

diambil dalam

menyelesaikan masalah.

(4-a) Mengevaluasi penyelesaian

masalah yang berkaitan dengan

segitiga siku-siku dengan sudut

istimewa.

4.a.

(4-b) Mengevaluasi penyelesaian

masalah yang berkaitan dengan

Teorema Phytagoras dan segitiga

siku-siku dengan sudut istimewa.

6

a. Uji Validitas

Untuk mengukur tingkat validitas soal pada instrumen tes, digunakan

dengan rumus content validity ratio (CVR). Instrumen tes berupa

butir-butir soal diberikan kepada panelis yang dianggap pakar, yaitu

guru matematika atau orang yang berkecimpung di dunia pendidikan

matematika. Para panelis tersebut diharapkan menilai tiap butir soal

untuk kemudian diberikan pendapatnya berupa esensial, bermanfaat

tapi tidak esensial, atau tidak perlu.2 Adapun rumus content validity

ratio (CVR) tersebut adalah:

Di mana:

= jumlah panelis yang mengatakan esensial

2 C. H. Lawshe, A Quantitative Approach to Content Validity dalam Jurnal Personnel

Psychology, 1975, h.567

Page 43: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

28

= total jumlah panelis

Tabel 3.3

Nilai Minimum CVR Berdasarkan Jumlah Panelis

Jumlah Panelis Nilai Minimal

5 0,99

6 0,99

7 0,99

8 0,75

9 0,78

10 0,62

11 0,59

12 0,56

13 0,54

14 0,51

15 0,49

Ketika semua panelis mengatakan “esensial”, maka

perhitungan akan menjadi 1,00. Namun, akan ditulis 0,99 untuk

mengurangi adanya manipulasi.3

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas soal pada instrumen diperlukan untuk tingkat

konsistensi soal tersebut. Untuk mengukur reliabilitas soal yang

berbentuk uraian, digunakan rumus Alpha sebagai berikut.4

3 Ibid, h. 568

Page 44: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

29

(

)

Dengan keterangan:

= koefisien reliabilitas tes

= varians dari setiap indikator

∑ = jumlah varians dari setiap indikator

= banyaknya butir soal

2. Instrumen Non-Tes

a. Lembar Validitas Tes

Dalam mengukur validitas tiap butir soal yang menggunakan

metode CVR, diberikan instrumen uji validitas kepada panelis yang

dianggap ahli dalam bidang pendidikan matematika.

b. Pedoman Wawancara

Untuk mencari berbagai faktor yang turut memengaruhi jawaban

siswa dalam mengerjakan tes kemampuan berpikir kritis matematis,

digunakan pula metode wawancara kepada siswa. Siswa yang dipilih

untuk diwawancarai adalah sampel dari siswa yang bisa mengerjakan

soal dan siswa yang tidak bisa mengerjakan soal. Wawancara penting

untuk mengetahui masalah apa yang dihadapi oleh para subjek

penelitian selama menjawab tes dan untuk mencari tawaran solusi dari

siswa jika hasil tesnya mengidikasikan kemampuan berpikir kritis

yang baik.

E. Teknik Analisis Data

1. Data Nilai

Untuk mendapatkan nilai dari kemampuan berpikir kritis matematis

siswa, digunakan rumus sebagai berikut

4 Masrurotullaily, Hobri, dan Suharto, Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematika Keuangan Berdasarkan Model Polya Siswa SMK Negeri 6 Jember, Kadikna

(Prosiding), Vol.4, 2013, h. 132.

Page 45: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

30

Dengan keterangan:

= Nilai kemampuan berpikir kritis matematis siswa

= Total skor siswa pada semua indikator

= Total skor ideal dari semua indikator

2. Pedoman Penyekoran

Guna mendapatkan nilai dari jawaban siswa pada tes kemampuan

berpikir kritis matematis, digunakanlah pedoman penyekoran dari

Facione dan Facione yang telah dimodifikasi5 dan ditunjukkan pada tabel

berikut ini.

Tabel 3.4

Pedoman Penyekoran Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa

No. Indikator yang Diukur Respon Siswa terhadap Soal Skor

1 (1-a) Menentukan konsep

dalam penyelesaian

masalah yang berkaitan

dengan Teorema

Phytagoras

(1-b) Menentukan konsep

dalam penyelesaian

masalah yang berkaitan

dengan Teorema

Phytagoras (atau Teorema

Euclid)

Tidak memberikan jawaban

dan konsep yang benar,

terindikasi tidak memahami

soal, atau tidak menjawab

1

Bisa menemukan konsep

tetapi salah dalam

menghubungkan fakta dan

konsep yang diharapkan

2

Mampu memberikan konsep

yang benar tetapi masih ada

sedikit kesalahan dalam

perhitungan

3

Mampu memberikan konsep 4

5 Rosita Mahmudah, Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving terhadap

Kemampuan Berpikir Kritis Matemats Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tangerang II

Pamulang (Skripsi), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2013, h.34

Page 46: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

31

yang lengkap dengan

perhitungan yang benar dalam

menyelesaikan masalah yang

diberikan

2 (2-a) Merumuskan cara

dalam menyelesaikan

masalah yang berkaitan

dengan Teorema

Phytagoras (atau Teorema

Euclid)

(2-b) Merumuskan cara

dalam menyelesaikan

masalah yang berkaitan

dengan Teorema

Phytagoras

Tidak memberikan rumusan

cara yang benar, terindikasi

tidak memahami soal, atau

tidak menjawab

1

Bisa merumuskan cara tetapi

salah dalam menghubungkan

informasi yang diberikan

2

Mampu merumuskan cara

yang diharapkan tetapi masih

ada sedikit kesalahan dalam

perhitungan

3

Mampu merumuskan cara

yang lengkap dengan

perhitungan yang benar dalam

menyelesaikan masalah yang

diberikan

4

3 (3-a) Memberikan argumen

terhadap suatu

penyelesaian masalah

terkait segitiga siku-siku

dengan sudut istimewa

(3-b) Memberikan argumen

dalam menyelesaikan

masalah terkait Teorema

Tidak memberikan argumen

yang benar, terindikasi tidak

memahami soal, atau tidak

menjawab

1

Bisa memberikan argumen

tetapi salah dalam

menghubungkan informasi

yang diberikan

2

Page 47: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

32

Phytagoras Mampu memberikan argumen

yang diharapkan tetapi masih

ada sedikit kesalahan dalam

menjawab

3

Mampu memberikan argumen

yang lengkap dengan

perhitungan yang benar dalam

menyelesaikan masalah yang

diberikan

4

4 (4-a) Mengevaluasi

penyelesaian masalah yang

berkaitan dengan segitiga

siku-siku dengan sudut

istimewa

(4-b) Mengevaluasi

penyelesaian masalah yang

berkaitan dengan Teorema

Phytagoras dan segitiga

siku-siku dengan sudut

istimewa

Tidak memberikan evaluasi

yang benar, terindikasi tidak

memahami soal, atau tidak

menjawab

1

Bisa memberikan evaluasi

tetapi salah dalam

menghubungkan informasi

yang diberikan

2

Mampu memberikan evaluasi

yang diharapkan tetapi masih

ada sedikit kesalahan dalam

menjawab

3

Mampu mengevaluasi sesuai

yang diharapkan lengkap

dengan pertimbangan yang

memperkuat dalam

menyelesaikan masalah yang

diberikan

4

Page 48: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

33

3. Persentase Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Per

Indikator

Untuk mendapatkan persentase dari kemampuan berpikir kritis

matematis siswa yang ditunjukkan dalam tiap indikator bisa

menggunakan rumus sebagai berikut:

Dengan keterangan:

= Persentase hasil kemampuan berpikir kritis matematis per

indikator

= Skor rata-rata siswa per indikator

= Skor ideal indikator dimaksud

4. Klasifikasi Tingkat Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa

Dalam pengelompokan tingkat kemampuan berpikir kritis

matematis siswa berdasarkan hasil tes yang nantinya didapat. Untuk

pengelompokan tersebut, digunakan pengelompokan berdasarkan yang

digunakan oleh Masrurotullalily, Hobri, dan Suharto,6 yaitu tiga

tingkatan berupa:

Tabel 3.5

Klasifikasi Tingkat Kemampuan

Berpikir Kritis Matematis Siswa

Rentang Nilai Tingkat Kemampuan Berpikir

Kritis Matematis

Rendah

6 Masrurotullaily, Hobri, dan Suharto, op.cit., h. 133

Page 49: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

34

Sedang

Tinggi

(Dengan NKBK = Nilai Kemampuan Berpikir Kritis)

Untuk mengukur besar persentase kemampuan siswa dalam tiap-

tiap indikator kemampuan berpikir kritis matematis digunakan rumus

seperti berikut:

Dengan keterangan:

= Persentase siswa pada setiap kemampuan berpikir kritis

matematis

= Banyaknya siswa pada setiap kemampuan berpikir kritis

matematis

= Jumlah total siswa yang mengikuti tes kemampuan berpikir

kritis matematis

Page 50: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Penelitian deskriptif ini dilaksanakan di SMP Kharisma Bangsa, Kota

Tangerang Selatan pada kelas VIII. Penelitian dilakukan pada semester genap

tahun ajaran 2015-2016 di bulan Mei tahun 2016. Data-data hasil penelitian

didapat dari instrumen tes berpikir kritis matematis siswa serta dari hasil

wawancara siswa. Setelah data diperoleh, kemudian dianalisis dan ditafsirkan

kemudian menjadi deskripsi hasil dari penelitian yang dilakukan.

1. Kegiatan Prapenelitian

Sebelum memulai penelitian, yaitu memberikan instrumen tes

kemampuan berpikir kritis matematis kepada siswa, instrumen tersebut

diujikan validitasnya dengan menggunakan metode CVR. Panelis yang

menguji butir-butir instrumen tes kemampuan berpikir kritis tersebut

sejumlah 13 orang (terlampir) yang kesemuanya merupakan pakar di

bidang pendidikan matematika. Profesi ketiga belas panelis tersebut

mayoritas adalah guru matematika yang telah lulus program sarjana (S1)

pendidikan matematika dan mengajar di beberapa sekolah di daerah

Jabodetabek atau lembaga kursus bimbingan belajar dan privat. Soal

yang terdapat pada instrumen validitas tersebut berjumlah 8 soal dari 4

indikator berpikir kritis matematis yang digunakan (masing-masing

indikator diwakili oleh 2 butir soal). Hasil pengujian validitas

menunjukkan kedelapan soal tersebut adalah valid. Nilai content validity

index (CVI) yang terdapat pada hasil perhitungan CVR menunjukkan

angka di atas 0,53 (nilai minimum untuk panelis yang berjumlah 13

orang). Setelah melalui tahap uji validitas ini, kesemua soal tersebut

diujikan reliabilitasnya dan menghasilkan koefisien reliabilitas yang

Page 51: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

36

cukup, sehingga dapat dikatakan bahwa tes yang diberikan kepada siswa

adalah reliabel untuk digunakan dalam penelitian.

Materi yang diujikan pada tes kemampuan berpikir kritis matematis

ini adalah materi segitiga yang mencakup tiga subbab, yaitu Teorema

Phytagoras, Teorema Euclid, dan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku

dengan sudut-sudut istimewa ( dan ). Materi

ini merupakan materi yang diajarkan di SMP Kharisma Bangsa Kota

Tangerang Selatan pada kelas VIII. Berikut ini merupakan permasalahan-

permasalahan pada materi tersebut yang diujikan dalam tes kemampuan

berpikir kritis matematis siswa:

Soal 1:

Sebuah kapal berlayar dari pelabuhan sejauh 200 mil ke arah Utara,

kemudian memutar haluan ke arah Barat sejauh 150 mil. Carilah jarak

kapal dari pelabuhan ke posisinya sekarang!

Soal 2:

Pak Mahmud memiliki sebidang tanah berbentuk segitiga siku-siku yang

akan rencanaya akan dipagari dari sisi B ke C (lihat gambar!). Yang

sudah dipagari adalah sisi pagar BD yang panjangnya 20m. Diketahui

jarak titik A ke D adalah 40m.

a. Menurut kamu, rumus apakah yang bisa kita gunakan jika ingin

mengetahui panjang sisi yang belum dipagari (CD)? Terapkanlah

rumus tersebut dalam mencari panjang sisi CD!

b. Jika Pak Mahmud juga ingin memagari sisi AC dan AB juga,

tentukanlah langkah-langkah dalam penyelesaiannya!

Page 52: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

37

Soal 3:

Kubus ABCD.EFGH memiliki panjang rusuk 5cm. Ruas garis AC

disebut sebagai diagonal sisi dan ruas garis CE disebut sebagai diagonal

ruang. Tentukan langkah-langkah yang tepat dalam menentukan panjang

CE!

Soal 4:

Perhatikanlah soal dan penyelesaiannya berikut ini:

Soal:

Diketahui segitiga PQR siku-siku di P dan panjang sisi PR adalah 4cm.

Jika ukuran adalah , berapakah panjang sisi-sisi PQ dan QR?

Penyelesaian:

Page 53: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

38

a. Apakah menurutmu penyelesaian dari soal yang diberikan di atas

sudah benar atau tidak? Berikan komentar!

b. Pada penyelesaian di atas, terdapat pernyataan

dan √

Bisakah kamu menjelaskan untuk perbandingan apa ini dan untuk apa

digunakannya. Dalam penggunaan pada soal di atas, apakah

perbandingannya sudah tepat?

Soal 5:

Suatu sirkuit balap berbentuk seperti gambar di samping, memiliki lima

trayek, yaitu trayek AB, BC, CD, DE, dan EA. Tikungan di titik B, C,

dan D membentuk sudut . Masing-masing trayek memiliki jarak

tempuh yang berbeda-beda, dan ditunjukkan pada gambar. Sayangnya,

jarak tempuh trayek AB tercoret dan tak bisa dibaca.

Page 54: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

39

Bagaimana menurutmu untuk mencari jarak tempuh AB? Apa yang harus

kamu lakukan pertama-tama? Berikan pendapatmu, lalu carilah panjang

AB!

Soal 6:

Perhatikan soal dan penyelesaiannya berikut ini:

Soal:

Pada gambar di samping, ABC adalah

sebuah segitiga siku-siku. Ukuran

adalah , | | dan | |

| |.

| |

Penyelesaian:

Page 55: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

40

√| | | | √( √ ) √

Cobalah kamu periksa kembali penyelesaian dari soal di atas. Apakah

sudah benar atau belum? Berikan pendapatmu!

2. Pelaksanaan Penelitian

Pada saat pelaksanaan penelitian, peneliti memberikan soal-soal

instrumen tes kemampuan berpikir kritis matematis kepada guru yang

telah ditugaskan memasuki kelas VIII A, B, dan C. Dari total 65 siswa di

tiga kelas VIII SMP Kharisma Bangsa, hanya 48 orang siswa yang

mengikuti tes kemampuan berpikir kritis matematis ini. Total waktu

yang diberikan untuk mengerjakan tes adalah selama 90 menit.

3. Pemilihan Subyek Wawancara

Ketika tes sudah selesai dilaksanakan, dipilihlah beberapa orang

siswa untuk diwawancarai terkait jawaban dari tes kemampuan berpikir

kritis matematis. Siswa yang dipilih untuk wawancara adalah perwakilan

dari siswa yang bisa menjawab pertanyaan dan yang tidak bisa menjawab

pertanyaan dari soal tes yang diberikan.

4. Analisis Data Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa

Penelitian berbentuk tes tertulis untuk mengukur dan menganalisis

kemampuan berpikir kritis matematis siswa di kelas VIII SMP Kharisma

Bangsa telah menghasilkan data yang akan dijabarkan secara umum dan

juga mendetail di bawah ini.

Page 56: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

41

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Hasil Tes

Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa

No Interval F F relative Fk

1 42 – 49 3 6,25% 3

2 50 – 57 7 14,58% 10

3 58 – 65 12 25,00% 22

4 66 – 73 12 25,00% 34

5 74 – 81 4 8,33% 38

6 82 – 89 6 12,50% 44

7 90 – 97 4 8,33% 48

Total 48 100,00%

Page 57: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

42

Tabel 4.2

Deskripsi Statistik Data Tes

Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa

Data Tes Nilai

Nilai Maksimum 96,43

Nilai Minimum 42,86

Rata-Rata 68,33

Median 65,97

Modus 65,50

Varian 161,20

Standar Deviasi 12,70

Berdasarkan pada hasil tes, data pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 di

atas menunjukkan statistik umum hasil penilaian kemampuan berpikir

kritis matematis siswa kelas VIII SMP Kharisma Bangsa. Tergambar

rata-rata nilai adalah sebesar 68,33 dengan nilai median sebesar 65,97.

Modus data diperoleh pada dua kelas dengan frekuensi yang sama (kelas

ke-3 dan ke-4) yaitu frekuensi 12, sehingga nilai modus yang diperoleh

adalah 65,50. Standar deviasi yang diperoleh adalah sebesar 12,70.

Hasil tes secara keseluruhan untuk kemampuan berpikir kritis

matematis siswa ditinjau dari tiap indikator dapat dilihat pada Tabel 4.3

di bawah ini.

Page 58: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

43

Tabel 4.3

Persentase Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa

Per Indikator

Indikator

Kemampuan

Berpikir Kritis

Matematis

Rata-Rata Skor

Indikator

Skor Ideal

Indikator

Persentase Per

Indikator

Menentukan konsep

dalam penyelesaian

masalah

6,08 8 76,04%

Merumuskan cara

dalam

menyelesaikan

masalah

5,67 8 70,83%

Memberikan

argumen dalam

menyelesaikan

masalah

5,15 8 64,32%

Mengevaluasi

penyelesaian

masalah

2,25 4 56,25%

Rata-Rata Total

66,86%

Tabel di atas secara jelas menunjukkan persentase kemampuan

berpikir kritis secara umum pada siswa meghasilkan capaian angka

sebesar 66,86% (perhitungan rata-rata). Untuk hasil persentase

berdasarkan indikator, dapat ditunjukkan bahwa indikator 1 menjadi

indikator di mana nilai siswa dirasa paling tinggi dalam memenuhi aspek

Page 59: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

44

tersebut yaitu sebesar 76,04%. Indikator yang diharapkan dicapai siswa

di sini adalah menentukan konsep dalam pemecahan masalah. Sedangkan

untuk indikator dengan nilai tertinggi kedua, adalah indikator 2 yang

mengharapkan siswa bisa merumuskan cara dalam menyelesaikan

masalah. Indikator 2 ini menunjukkan nilai dengan angka 70,83%.

Indikator berikutnya dengan tingkat capaian ketiga adalah indikator 3

yang mengharapkan siswa agar bisa memberikan argumen dalam

menyelesaikan suatu masalah. Indikator 3 ini menunjukkan capaian

angka 64,32%. Sedangkan indikator 4 menjadi indikator yang paling

sedikit siswa memperoleh nilai benar atau tinggi sesuai apa yang

diharapkan, berupa kemampuan mengevaluasi suatu masalah. Indikator

ini menunjukkan angka 56,25%.

B. Pembahasan Hasil Penelitian (Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara

Siswa Ditinjau dari Tiap Indikator)

1. Menentukan Konsep dalam Penyelesaian Masalah

Kemampuan siswa dalam menentukan konsep pada

penyelesaian masalah di tes ini menghasilkan angka rata-rata

persentase 76% dari skor ideal. Indikator ini merupakan indikator

dengan nilai tertinggi dibandingkan yang lainnya. Sedangkan untuk

persentase tingkat kemampuan siswa pada indikator ini ditunjukkan

pada tabel berikut.

Page 60: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

45

Tabel 4.4

Persentase Tingkat Kemampuan

Indikator 1

Tingkat

Kemampuan

Indikator

Jumlah

Siswa

Persentase Tingkat

Kemampuan Per

Indikator

Rendah 6 12,50%

Sedang 25 52,08%

Tinggi 17 35,42%

Gambar 4.1

Contoh Jawaban Siswa yang Menjawab Benar Soal nomor 1

(Indikator 1)

Pada Gambar 4.1 ditunjukkan jawaban dari siswa AA pada soal

nomor 1 yang mengukur kemampuan berpikir kritis matematis pada

indikator 1, yaitu menentukan konsep dalam penyelesaian masalah.

Siswa AA mendapatkan skor 4 karena jawabannya tepat dan

menerapkan konsep yang dimaksud, yaitu Teorema Phytagoras.

Sketsa dari arah kapal yang ditulis adalah benar dengan representasi

arah Utara ke atas dan arah Barat ke kiri. Lalu siswa AA menarik garis

dari titik awal ke titik akhir tersebut untuk dicari jaraknya dengan

Page 61: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

46

menggunakan Teorema Phytagoras. Berikut adalah kutipan

wawancara peneliti dengan siswa AA.

P : Apakah kamu mengalami kesulitan dalam menjawab

soal nomor 1 ini?

AA : Alhamdulillah tidak, Pak. Saya langsung bisa

mengerjakannya.

P : Bagaimana kamu bisa menggambarkan arah panah

seperti ini? (sambil menunjukkan gambar sketsa vektor

yang dibuat siswa AA)

AA : Oh, itu karena dari dulu kan diajarkannya kalau arah

Utara biasanya dibuat ke atas, Barat ke kiri, Timur juga

kan ke kanan. Kalau ke bawah tu Selatan. Ya, berarti

habis dari Utara ke Barat kata soalnya kan berarti

gambarnya ke atas dulu baru ke kiri.

P : Bagaimana kamu bisa selalu ingat yang mana arah

Utara, Barat, dan lain-lain?

AA : Mungkin karena saya suka lihat-lihat peta gitu pak, jadi

ngerti arah mata angin.

Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada siswa AA, peneliti

menanyakan bagaimana ia bisa selalu ingat arah mata angin, siswa

tersebut menjawab karena sering melihat peta. Peneliti mengambil

kesimpulan bahwa penggunaan suatu informasi yang kontinu dan

frekuen membuat siswa bisa menerapkan di saat lainnya, dalam hal ini

ketika menyelesaikan suatu permasalahan matematika dengan

Teorema Phytagoras.

Page 62: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

47

Gambar 4.2

Contoh Jawaban Siswa yang Menjawab

Keliru Soal nomor 1 (Indikator 1)

Dalam Gambar 4.2 ditunjukkan jawaban soal tes nomor 1 yang

dikerjakan oleh siswa RAS. Secara perhitungan matematis, siswa

tersebut sebenarnya benar, namun ada kesalahan dalam pembuatan

gambar sketsa yang tidak sesuai dengan arah mata angin, sekalipun

cara pengerjaannya menggunakan konsep Phytagoras. Untuk jawaban

ini, siswa RAS mendapatkan skor 3. Peneliti sempat mewawancarai

siswa RAS ini, sebagai berikut.

P : Kamu sudah yakin dengan jawaban kamu ini?

RAS : Sudah, emang benar kan, Pak?

P : Iya, secara perhitungan kamu benar. Tapi coba

perhatikan sketsa gambar yang kamu buat. Benar tidak?

RAS : Oh, apa karena pangkal ketemu pangkal ini ya, Pak?

Harusnya segitiganya ga kayak gini kan? Tapi gini?

(Sambil memperagakan gambar segitiga yang benar)

P : Iya, harusnya seperti itu. Tapi kenapa kamu gambarnya

seperti ini?

RAS : Karena kan ujung-ujungnya Phytagoras ya saya pikir

sama saja, Pak.

Dari hasil wawancara yang didapat dengan siswa RAS ini,

peneliti bisa menyimpulkan bahwa siswa tersebut agak tidak

Page 63: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

48

mementingkan konsep, ditunjukkan dengan arah vektor yang salah,

walaupun perhitungannya benar.

2. Merumuskan Cara dalam Menyelesaikan Masalah

Kemampuan siswa dalam merumuskan cara dalam

menyelesaikan masalah di tes ini menghasilkan angka rata-rata

persentase 71% dari skor ideal. Indikator ini menjadi indikator

dengan nilai tertinggi kedua pada kemampuan berpikir kritis

matematis. Sedangkan untuk persentase tingkat kemampuan siswa

pada indikator ini ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 4.5

Persentase Tingkat Kemampuan

Indikator 2

Tingkat

Kemampuan

Indikator

Jumlah

Siswa

Persentase Tingkat

Kemampuan Per

Indikator

Rendah 16 33,33%

Sedang 14 29,17%

Tinggi 18 37,50%

Page 64: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

49

Gambar 4.3

Contoh Jawaban Siswa yang Menjawab Benar Soal nomor 2b

(Indikator 2)

Dari Gambar 4.3 di atas, ditunjukkan jawaban soal tes nomor 2b

oleh siswa FKH. Soal ini merupakan soal dengan indikator 2, yaitu

merumuskan cara dalam pemecahan masalah. Siswa FKH mendapat

skor 4 karena jawabannya tepat dan dan menerapkan rumus dan cara

yang sesuai. Untuk mendapatkan panjang sisi AB siswa FKH tersebut

menggunakan Teorema Phytagoras. Begitu pula ketika ingin

menemukan panjang sisi AC yang pada gambar dia tulis dengan

simbol huruf y, juga dengan teorema yang sama. Tentunya dengan

bantuan info yang telah didapat pada soal sebelumnya, soal 2a, yaitu

panjang CD, sehingga gabungan CD+DB=CB adalah 10m. Berikut

adalah kutipan wawancara peneliti dengan siswa FKH.

P : Kamu yakin dengan jawaban kamu ini?

FKH : Yakin, Pak.

P : Jadi, kalau mendapatkan panjang AB, kamu pakai apa?

FKH : Phytagoras, Pak. Soalnya kelihatan jelas itu.

P : Nah, kalau yang untuk mendapatkan nilai AC

bagaimana? Apa yang kamu butuhkan?

FKH : Ini kan di soal sebelumnya sudah dapat CD, jadi CB

sudah tau kan, tinggal ditambah. Lalu Phytagoras, deh.

P : Dapat CD tadi sebelumnya bagaimana?

Page 65: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

50

FKH : Euclid.

Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada siswa FKH,

peneliti menanyakan rumus apa yang digunakan, siswa tersebut

menjawab Phytagoras karena terlihat jelas. Namun untuk menjawab

panjang AC, tentunya harus mendapatkan panjang CD dulu yang

merupakan bagian dari CB. Karena siswa tersebut telah menemukan

di soal sebelumnya, maka jawabannya benar, walaupun siswa tersebut

menyimbolkan panjang AC dengan huruf y.

Gambar 4.4

Contoh Jawaban Siswa yang Menjawab Keliru Soal nomor

2b (Indikator 2)

Untuk membandingkan jawaban siswa yang benar dan keliru

pada nomor 2b ini, peneliti menunjukkannya pada gambar 4.4. Pada

jawaban ini, siswa OHF mencoba menggunakan Teorema Euclid

tetapi sedikit keliru, yaitu untuk menjawab panjang AC (disimbolkan

oleh siswa dengan huruf c), siswa lupa untuk mengakarkuadratkannya

kembali. Sehingga didapat hasilnya 8000m, padahal seharusnya

Page 66: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

51

√ m. Begitu pun dengan menjawab panjang AB (disimbolkan

dengan huruf b), terdapat dua kesalahan, yaitu tidak menuliskan

simbol kuadrat (pangkat dua) pada b, sehingga didapat angka 2000m,

yang seharusnya √ m. Berikut ini adalah kutipan wawancara

peneliti dengan siswa OHF.

P : Kamu sudah yakin dengan jawaban kamu ini?

OHF : Ga tau deh, Pak. Ga yakin aja.

P : Ini yang c kuadrat maksudnya kamu nyari apa?

OHF : Ini yang sisi ini (menunjuk sisi AC).

P : Padahal kamu sudah benar nulis ini ada kuadratnya.

Kenapa lupa diakarkan?

OHF : Oh, iya, Pak. Saya lupa. Baru ingat nih.

P : Nah, kalau yang ini (menunjuk ke huruf b = sisi AB)

kenapa ga ditulis kuadratnya?

OHF : Yah, saya salah nulis kayaknya itu, Pak. Tapi jadi lupa

ngakarin juga.

Dari hasil wawancara tersebut, terlihat inkonsistensi siswwa

dalam menuliskan rumus. Terdapat perbedaan antara mencari sisi AC

dengan AB. Selain itu, terdapat tahapan yang dilupakan oleh siswa

tersebut, yaitu mengakarkan hasil dari penjumlahan Phytagoras.

3. Memberikan Argumen dalam Menyelesaikan Masalah

Kemampuan siswa dalam memberikan argumen dalam

menyelesaikan masalah di tes ini menghasilkan angka rata-rata

persentase 64% dari skor ideal. Indikator ini menjadi indikator dengan

nilai tertinggi ketiga pada kemampuan berpikir kritis matematis.

Page 67: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

52

Sedangkan untuk persentase tingkat kemampuan siswa pada indikator

ini ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 4.6

Persentase Tingkat Kemampuan

Indikator 3

Tingkat

Kemampuan

Indikator

Jumlah

Siswa

Persentase Tingkat

Kemampuan Per

Indikator

Rendah 18 37,50%

Sedang 21 43,75%

Tinggi 9 18,75%

Gambar 4.5

Contoh Jawaban Siswa yang Menjawab Benar Soal nomor 5

(Indikator 3)

Dari Gambar 4.5 di atas, ditunjukkan jawaban soal tes nomor 5

oleh siswa NSP. Soal ini merupakan soal dengan indikator 3, yaitu

memberikan argumen dalam menyelesaikan masalah. Siswa NSP

memberikan argumen yang sangat jelas dan tepat terhadap apa yang

kurang dan dibutuhkan dalam mencari panjang trayek balap pada soal

Page 68: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

53

tersebut. Trayek AB yang tidak diketahui adalah sisi AB di mana bisa

dicari dengan menggunakan Teorema Phytagoras. Siswa dituntut

memberikan modifikasi dalam mengerjakannya dan harus dsertakan

dengan argumennya untuk menunjukkan adanya indikator

kemampuan berikir kritis. Berikut ini adalah hasil dari wawancara

peneliti dengan siswa NSP.

P : Kamu sudah yakin dengan jawaban kamu ini?

NSP : Yakin, Pak.

P : Coba bisa dijelaskan kembali tidak, apa yang kamu

jawab di situ?

NSP : Jadi, intinya kan Pak, kita disuruh nyari trayek yang

kecoret ini. Sebenarnya kalau dilihat ini bisa dicari

dengan cara Phytagoras. Ini sisi miringnya 260, sisi

yang ini sudah diketahui jadi 100, didapat yang ini 240

harusnya. Karena yang 50 sudah diketahui, jadi AB ini

240 dikurang 50 sama dengan 190.

P : Ok, jadi kamu cari total gabungan AB dengan CD ya?

NSP : Iya, Pak.

Gambar 4.6

Contoh Jawaban Siswa yang Menjawab Keliru Soal nomor 5

(Indikator 3)

Page 69: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

54

Sedangkan jika dibandingkan dengan jawaban siswa FAW yang

ditunjukkan oleh Gambar 4.6, terdapat kekeliruan dalam

menjawabnya.Yaitu di mana ekspresi (x+50)2 dilanjutkan sebagai x

2 +

2500, menunjukkan siswa tersebut salah menggunakan ekspansi

aljabar kuadrat. Walau demikian, argumen yang ditunjukkan dengan

menulis Teorema Phytagoras adalah benar pada awalnya. Berikut

kutipan wawancara dengan siswa FAW.

P : Kamu yakin dengan jawaban kamu ini?

FAW : Iya, Pak..

P : Coba jelaskan sedikit ekspresi ini? (Menunjukkan pada

baris pertama jawaban siswa, yaitu Teorema

Phytagoras)

FAW : Oh, ini kan Phytagoras, Pak. Jadi sisi miring yang ini

kan 260m, yang sisi ini 100m karena 130 dikurang 30

itu, nah yang ngga tau ini kan kalau digabung dengan

yang 50 ini jadi sisi satu lagi.

P : Jadi salah satu sisi siku-sikunya adalah (x + 50) meter?

FAW : Betul, Pak.

P : Coba ingat-ingat kembali, benar tidak cara kamu

mengkuadratkan (x + 50) meter ini?

FKH : Ya, benar, Pak. Itu kan jadi x2 + 2500.

Dari hasil wawancara, terindikasi bahwa argumen awal siswa

FAW benar dengan merujuk ke Phytagoras, tetapi argumen dalam

mengkuadratkan salah satu sisinya adalah keliru.

Page 70: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

55

4. Mengevaluasi Penyelesaian Masalah

Kemampuan siswa dalam mengevaluasi penyelesaian masalah

di tes ini menghasilkan angka rata-rata persentase 56% dari skor ideal.

Indikator ini menjadi indikator dengan nilai terendah dibandingkan

ketiga indikator lainnya pada kemampuan berpikir kritis matematis.

Sedangkan untuk persentase tingkat kemampuan siswa pada indikator

ini ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 4.7

Persentase Tingkat Kemampuan

Indikator 4

Tingkat

Kemampuan

Indikator

Jumlah

Siswa

Persentase Tingkat

Kemampuan Per

Indikator

Rendah 30 62,50%

Sedang 12 25,00%

Tinggi 6 12,50%

Gambar 4.7

Page 71: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

56

Contoh Jawaban Siswa yang Menjawab Benar Soal nomor 4a

(Indikator 4)

Gambar 4.7 di atas, ditunjukkan jawaban soal tes nomor 4a oleh

siswa AM. Soal ini merupakan soal dengan indikator 4, yaitu

mengevaluasi penyelesaian masalah. Pada soal tersebut, telah

diberikan suatu penyelesaian, siswa diminta memberikan pendapat

mereka serta mengevaluasi solusi yang telah diberikan tersebut. Soal

nomor 4a sebenarnya memberikan suatu solusi yang salah. Soal

tersebut memuat perbandingan panjang sisi-sisi segitiga jika salah satu

sudutnya diketahui dan merupakan sudut istimewa (300, 45

0, 60

0, atau

900). Siswa AM, pada jawabannya di atas, mengevaluasi solusi

dengan memberikan perbandingan yang benar. Termasuk mengujinya

dengan menunjukkan pembuktian berupa dihitung kembali pada

Teorema Phytagoras. Berikut ini adalah kutipan wawancara peneliti

dengan siswa AM.

P : Di sini kamu mengatakan bahwa jawaban atau solusi

dari soal yang diberikan ini adalah keliru?

AM : Iya, Pak. Solusinya di situ salah perbandingannya.

P : Harusnya bagaimana?

AM : Kan PR ini di depan sudut 300 harusnya 1. QR ini sisi

miring harusnya 2. Yang PR : PQ ini juga, harusnya

1:√ . Jadi intinya perbandingan ini kebalik.

P : Kamu hafal perbandingan sisi-sisi segitiga jika salah

satu sudutnya yang 300, 45

0, 60

0, 90

0 itu?

AM : Iya, hafal, Pak. Makanya saya bisa tau kalau ini salah.

P : Kenapa kamu membuktikannya lagi dengan

memasukkannya ke Phytagoras?

AM : Biar terbukti aja, Pak. Biar kuat.

Page 72: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

57

Dari hasil wawancara dengan siswa AM di atas, dapat

ditunjukkan bahwa siswa AM tersebut mengevaluasinya dengan benar

dan juga sengaja memberikan pembuktian yang menunjukkan bahwa

solusi yang diberikan pada soal adalah salah. Apa yang dilakukan oleh

siswa AM ini sangat sejalan dengan indikator berpikir kritis keempat

yang sedang diukur ini.

Gambar 4.8

Contoh Jawaban Siswa yang Menjawab Keliru Soal nomor 4a

(Indikator 4)

Pada Gambar 4.8 pula, terdapat jawaban siswa LAT yang keliru

dalam mengevaluasi solusi dari soal yang diberikan. Bahkan, dengan

yakinnya siswa tersebut mengatakan bahwa soal yang diberikan

mudah sehingga solusi yang ada pun seharusnya memang mudah

untuk dikerjakan. Ini mengindikasikan bahwa siswa tidak teliti bahkan

dalam mengevaluasi sekali pun. Berikut kutipan wawancara peneliti

dengan siswa LAT.

P : Di sini kamu mengatakan bahwa jawaban atau solusi

dari soal yang diberikan ini sudah benar?

LAT : Iya, Pak. Solusinya memang benar.

P : Kamu juga mengatakan bahwa karena soal ini mudah,

jadi kamu dengan gampangnya menjawabnya dan

langsung dapat ide, begitu?

LAT : Benar, Pak.

Page 73: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

58

P : Kamu hafal perbandingan sisi-sisi segitiga jika salah

satu sudutnya yang 300, 45

0, 60

0, 90

0 itu?

LAT : Iya, hafal kok, Pak.

P : Nah, kalau hafal kenapa kamu bilangnya perbandingan

pada solusi di sini benar? Harusnya kan kalau ini (sudut

PRQ) 300 berarti perbandingan PR dan RQ adalah 1:2.

Bukan 1:√ seperti yang disebut di solusi.

LAT : Oh iya, ya, Pak.

P : Kenapa kamu bisa salah?

LAT : Saya langsung jawab aja kali, Pak. Ga teliti, ga cek-cek

dulu.

Dari hasil wawancara peneliti dengan siswa LAT di atas, terlihat

bahwa siswa tersebut sebenarnya memiliki dasar pengetahuan yang

diminta. Akan tetapi, karena kurang teliti dan terburu-buru dalam

menjawab, sehingga siswa tersebut menjadi keliru dalam memberikan

evaluasi yang benar.

C. Keterbatasan Penelitian

Peneliti mencoba untuk merangkum beberapa hal yang bisa dianggap

sebagai kekurangan atau keterbatasan dalam penelitian ini. Di antara

kekurangan-kekurangan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Dalam mencetak lembar instrumen tes kemampuan berpikir kritis

matematis siswa, peneliti melewatkan gambar segitiga yang seharusnya

memuat informasi penting bagi siswa untuk bisa menjawab pertanyaan

tersebut. Soal tersebut terdapat pada soal nomor 6 yang merupakan soal

pengukur indikator 4 kemampuan berpikir kritis matematis (mengukur

kemampuan siswa dalam mengevaluasi penyelesaian masalah). Sehingga,

walaupun berdasarkan uji validitas dengan metode CVR soal tersebut

Page 74: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

59

dianggap valid, namun karena keterbatasan ini maka soal tersebut tidak

diambil dan jawaban siswa diabaikan. Untuk indikator 4 itu sendiri sudah

terwakili oleh soal nomor 4a.

2. Penelitian ini dilaksanakan di akhir tahun ajaran di mana siswa sudah

memikirkan hal-hal yang berbau liburan. Pengambilan data dilakukan di

sela-sela “UN Camp”, yaitu suatu program Sekolah Kharisma Bangsa

dalam mengisi waktu siswa kelas VIII setelah melaksanakan Ujian Akhir

Semester (UAS) Genap dan sebelum pembagian rapor.

3. Sekolah Kharisma Bangsa merupakasn sekolah billingual yang

menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar pada mata

pelajaran Matematika. Di antara 65 siswa kelas VIII, hanya terdapat satu

orang yang merupakan warga negara asing (WNA), satu orang warga

negara ganda, sisanya warga negara Indonesia asli (WNI). Walaupun ini

menunjukkan bahwa boleh dikatakan 99% siswa bisa berbahasa

Indonesia, namun dikarenakan pembelajaran yang selalu menggunakan

bahasa Inggris, membuat beberapa siswa perlu berpikir ekstra dalam

mengerjakan tes. Berpikir ekstra yang dimaksud di sini adalah mencari

padanan kata atau istilah matematika dalam bahasa Inggris yang selama

ini mereka ketahui, dalam menjawab soal tes dengan bahasa Indonesia.

Page 75: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi hasil analisis pada penelitian ini, dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada SMP Kharisma

Bangsa, kelas VIII, ditunjukkan dengan nilai rata-rata sebesar 67% secara

keseluruhan dari skor ideal.

2. Kemampuan siswa dalam menentukan konsep dalam penyelesaian

masalah ditunjukkan dengan nilai rata-rata sebesar 76% dari skor ideal.

Dari hasil telaah jawaban siswa yang menjawab benar, siswa tersebut

menggunakan konsep tidak hanya pada Pytagoras sebagaimana materi

utama segitiga di sini, tetapi juga menggunakan konsep arah (vektor)

mata angin yang benar. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang

pernah diterima oleh siswa pada masa lampau, harus bisa digunakan

seara kontinu dan frekuen agar memberikan suatu konsep utuh yang

benar, dalam hal ini adalah konsep segitiga siku-siku yang menggunakan

Teorema Phytagoras.

3. Kemampuan siswa dalam merumuskan cara dalam menyelesaikan

masalah ditunjukkan dengan nilai rata-rata sebesar 71% dari skor ideal.

Menelusuri beberapa jawaban siswa yang benar dan yang keliru, peneliti

mendapatkan bahwa siswa yang merumuskan cara dengan tepat adalah

siswa yang melakukannya dengan cara bertahap. Dan hal ini memerlukan

kemampuan tidak hanya pada satu hal, tetapi beberapa, misalnya konsep

perbandingan, Teorema Phytagoras, atau Teorema Euclid. Siswa yang

kurang tahapannya akan kesulitan menjawab soal yang mengukur

indikator ini. Selain itu, ada juga siswa yang mendapatkan skor kecil

Page 76: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

61

pada indikator ini disebabkan karena menggunakan ekspresi matematika

dalam aljabarnya. Hal ini tentunya sangat mempengaruhi hasil jawaban

mereka.

4. Kemampuan siswa dalam memberikan argumen dalam menyelesaikan

masalah ditunjukkan dengan nilai rata-rata sebesar 64% dari skor ideal.

Dari hasil telaah jawaban-jawaban siswa pada soal-soal yang mengukur

indikator ini, terlihat bahwa siswa yang mampu memberikan argumen

dalam penyelesaian masalah adalah siswa yang memahami apa yang

harus dicari terlebih dahulu pada soal yang telah dimodifikasi. Misalnya,

ada selisih dari panjang yang diketahui dengan angka yang nantinya

harus digunakan dalam perhitungan. Selain itu, melihat siswa yang

menjawab dengan keliru adalah siswa yang menulis ekspresi aljabar

dengan salah dan secara langsung berelasi dengan pengetahuan pada

materi-materi sebelumnya yang terlupakan oleh siswa tersebut. Lagi-lagi

di sini menunjukkan bahwa apa yang bisa diargumenkan oleh siswa

adalah suatu konsep utuh yang tidak bisa setengah-setengah terkait ilmu

matematika yang dipelajari oleh siswa.

5. Kemampuan siswa dalam mengevaluasi penyelesaian masalah

ditunjukkan dengan nilai rata-rata sebesar 56% dari skor ideal. Didapat

dari hasil penelusuran terhadap jawaban-jawaban siswa dan

mempertimbangkan hasil wawancara juga, dapat disimpulkan bahwa

siswa yang benar dalam mengevaluasi suatu penyelesaian masalah yang

diberikan adalah siswa yang kebanyakannya membuktikan lagi dengan

teorema-teorema yang ada, misalnya Teorema Phytagoras. Walaupun

sebenarnya siswa tersebut sudah memegang teorema lainnya, seperti

perbandingan sisi segitiga siku-siku. Siswa melakukan hal demikian juga

dengan alasan agar argumena yang diberikan tampak terbukti dan labih

kuat. Ketelitian siswa dalam hal ini sangat penting. Karena, peneliti

menemukan bahwa siswa yang tahu dan sudah paham dengan konsep ini

pun masih bisa salah hanya karena kurang teliti ataupun terburu-buru

dalam mengambil keputusan.

Page 77: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

62

6. Tingkat kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang dikategorikan

rendah sebanyak 20,83%, dan 56,25% untuk kategori sedang, dan

22,92% untuk kategori tinggi. Ditemukan pula, beberapa faktor yang

sama yang menentukan skor hasil kemampuan berpikir kritis siswa pada

setiap indikator. Di antaranya, pengetahuan siswa tentang materi-materi

sebelumnya, ekspresi aljabar yang benar, melakukan langkah-langkah

sesuai tahapan yang benar, dan ketelitian siswa.

B. Saran

1. Bagi guru dan sekolah; sebagai masukan atau informasi tentang

bagaimana kemampuan berpikir kritis matematis siswa di sekolah

dalam menyelesaikan suatu masalah matematika yang diberikan,

sehingga bisa menjadi acuan untuk mencari alternatif solusi dalam

meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis tersebut (strategi,

pendekatan, model pembelajaran, dan lain-lain) serta dapat dijadikan

sebagai sumbangsih pemikiran untuk bisa selalu meningkatkan

kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa-siswanya, tidak hanya dalam

mata pelajaran matematika, tetapi juga tidak menutup kemungkinan

untuk ditingkatkan pada mata pelajaran lainnya.

2. Bagi siswa; dapat dijadikan bahan pembelajaran yang dapat digunakan

sebagai sesuatu yang dapat menimbulkan kesadaran berpikir kritis

matematis.

3. Bagi sekolah; dapat dijadikan sebagai sumbangsih pemikiran untuk bisa

selalu meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa-

siswanya, tidak hanya dalam mata pelajaran matematika, tetapi juga

tidak menutup kemungkinan untuk ditingkatkan pada mata pelajaran

lainnya.

4. Bagi peneliti lain; mendapatkan gambaran dan pemaparan kemampuan

berpikir kritis matematis siswa untuk dijadikan pembanding pada

penelitian lainnya.

Page 78: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

63

DAFTAR PUSTAKA

Afifah, Riana. “10 Tahun Lagi Ahli Matematika Makin Dibutuhkan”, Artikel,

edukasi.kompas.com/read/2013/03/21/12595429/10.Tahun.Lagi.Ahli.Mate

matika.Makin.Dibutuhkan., 15 April 2013.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekata Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta: 2002.

Buskist, William dan Jessica G. Irone. “Simple Strategies for Teaching Your

Students to Think Critically” dalam Teaching Critial Thinking in

Psychology. Editor: Dunn, dkk. Singapore: Wiley-Blackwell, 2008.

Cathcart, W. George, dkk. Learning Mathematics in Elementary and Middle

Schools, Fourth Edition. Toronto: Pearson, 2004.

King, FJ, dkk. Higher Order Thinking Skills. Educational Services Program.

Kurniawati, Lia dan Siti Chodijah. Pengaruh Pendekatan Contextual Learning

pada Materi Bangun Ruang terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP.

Jurnal Pendidikan: ceM Ed, Vol.2, 2007.

Lawshe, C.H. “A Quantitative Approach to Content Validity” dalam Personnel

Psychology. Jurnal, 1975.

Mahmudah, Rosita. Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving

terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matemats Siswa di Madrasah

Tsanawiyah Negeri Tangerang II Pamulang. Skripsi, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta: 2013. Tidak dipublikasikan.

Masrurotullaily, dkk. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah matematika

Keuangan Berdasarkan Model Polya Siswa SMK Negeri 6 Jember.

Prosiding: Kadikna, 2013.

Page 79: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

64

Mayadiana S, Dina. Kemampuan Berpikir Kritis Matematika. Jakarta: Cakrawala

Maha Karya, 2009.

NCTM. Principles and Standards for School Mathematics. Reston: NCTM, 2000.

Rajendran, N.S. Teaching and Acquiring Higher-Order Thinking Skills, Theory

and Practice. Tanjong Malim: Penerbit Universiti Pendidikan Sultan Idris,

2013.

Ruggiero, Vincent Ryan. Beyond Feelings, A Guide to Critical Thinking. Boston:

McGraw-Hill, 2006.

Salih, Maria. “Konsep Pemikiran dan Kemahiran Berpikir Kritis” dalam

Pemikiran Kritis dan Kreatif. Tanjong Malim: Penerbit Universiti

Pendidikan Sultan Idris, 2013.

Sihotang, Kasdin. Critical Thinking, Membangun Pemikiran Logis. Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan, 2012.

Sumarmo, Utari. Berpikir dan Disposisi Matematik serta Pembelajarannya.

Makalah Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UPI: 2013.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Bab I, Pasal 1.

Page 80: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

65

INSTRUMEN TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA

KELAS VIII – SMP KHARISMA BANGSA

1. Sebuah kapal berlayar dari pelabuhan sejauh 200 mil ke arah Utara, kemudian memutar haluan ke

arah Barat sejauh 150 mil. Carilah jarak kapal dari pelabuhan ke posisinya sekarang!

2. Pak Mahmud memiliki sebidang tanah berbentuk segitiga siku-siku

yang akan rencanaya akan dipagari dari sisi B ke C (lihat gambar!).

Yang sudah dipagari adalah sisi pagar BD yang panjangnya 20m.

Diketahui jarak titik A ke D adalah 40m.

a. Menurut kamu, rumus apakah yang bisa kita gunakan jika ingin mengetahui panjang sisi yang

belum dipagari (CD)? Terapkanlah rumus tersebut dalam mencari panjang sisi CD!

b. Jika Pak Mahmud juga ingin memagari sisi AC dan AB juga, tentukanlah langkah-langkah dalam

penyelesaiannya!

Jawablah soal-soal berikut ini berdasarkan dengan apa yang telah kamu pelajari.

Selamat mengerjakan

Lampiran 1

Page 81: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

66

3. Kubus ABCD.EFGH memiliki panjang rusuk 5cm. Ruas garis AC disebut

sebagai diagonal sisi dan ruas garis CE disebut sebagai diagonal ruang.

Tentukan langkah-langkah yang tepat dalam menentukan panjang CE!

4. Perhatikanlah soal dan penyelesaiannya berikut ini:

Soal:

Diketahui segitiga PQR siku-siku di P dan panjang sisi PR adalah 4cm. Jika ukuran adalah ,

berapakah panjang sisi-sisi PQ dan QR?

Penyelesaian:

a. Apakah menurutmu penyelesaian dari soal yang diberikan di atas sudah benar atau tidak?

Page 82: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

67

Berikan komentar!

b. Pada penyelesaian di atas, terdapat pernyataan

√ dan

Bisakah kamu menjelaskan untuk perbandingan apa ini dan untuk apa digunakannya. Dalam

penggunaan pada soal di atas, apakah perbandingannya sudah tepat?

5. Suatu sirkuit balap berbentuk seperti gambar di samping,

memiliki lima trayek, yaitu trayek AB, BC, CD, DE, dan EA.

Tikungan di titik B, C, dan D membentuk sudut . Masing-

masing trayek memiliki jarak tempuh yang berbeda-beda, dan

ditunjukkan pada gambar. Sayangnya, jarak tempuh trayek AB

tercoret dan tak bisa dibaca.

Bagaimana menurutmu untuk mencari jarak tempuh AB? Apa

yang harus kamu lakukan pertama-tama? Berikan pendapatmu,

lalu carilah panjang AB!

6. Perhatikan soal dan penyelesaiannya berikut ini:

Soal:

Pada gambar di samping, ABC adalah sebuah segitiga siku-siku. Ukuran adalah ,

| | dan | | | |.

| |

Penyelesaian:

Page 83: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

68

√| | | | √( √ ) √

Cobalah kamu periksa kembali penyelesaian dari soal di atas. Apakah sudah benar atau belum?

Berikan pendapatmu!

Page 84: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

69

KUNCI JAWABAN

INSTRUMEN TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA

KELAS VIII – SMP KHARISMA BANGSA

1. Sebuah kapal berlayar dari pelabuhan sejauh 200 mil ke arah Utara, kemudian memutar haluan ke

arah Barat sejauh 150 mil. Carilah jarak kapal dari pelabuhan ke posisinya sekarang!

2. Pak Mahmud memiliki sebidang tanah berbentuk segitiga siku-siku

yang akan rencanaya akan dipagari dari sisi B ke C (lihat gambar!).

Yang sudah dipagari adalah sisi pagar BD yang panjangnya 20m.

Diketahui jarak titik A ke D adalah 40m.

a. Menurut kamu, rumus apakah yang bisa kita gunakan jika ingin mengetahui panjang sisi yang

belum dipagari (CD)? Terapkanlah rumus tersebut dalam mencari panjang sisi CD!

𝑥2 = 200𝑚𝑖𝑙 2 + 150𝑚𝑖𝑙 2

𝑥2 = 40000𝑚𝑖𝑙2 + 22500𝑚𝑖𝑙2 = 62500𝑚𝑖𝑙2

𝑥 = 62500𝑚𝑖𝑙2 = 250𝑚𝑖𝑙

Jawaban: 150 mil

200 mil

X = 250 mil

Dengan menggunakan Theorema Phytagoras:

𝐴𝐷

𝐷𝐵 =

𝐶𝐷

𝐴𝐷

40𝑚

20𝑚=

𝐶𝐷

40𝑚

𝐶𝐷 = 80𝑚

𝐴𝐷 2 = 𝐶𝐷 × 𝐷𝐵 40𝑚 2 = 𝐶𝐷 × 20𝑚 𝐶𝐷 = 80𝑚

Jawaban:

Jika siswa menjawab dengan perbandingan:

Jika siswa menjawab dengan Teorema Euclid:

Lampiran 2

Page 85: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

70

b. Jika Pak Mahmud juga ingin memagari sisi AC dan AB juga, tentukanlah langkah-langkah dalam

penyelesaiannya!

3. Kubus ABCD.EFGH memiliki panjang rusuk 5cm. Ruas garis AC disebut

sebagai diagonal sisi dan ruas garis CE disebut sebagai diagonal ruang.

Tentukan langkah-langkah yang tepat dalam menentukan panjang CE!

4. Perhatikanlah soal dan penyelesaiannya berikut ini:

Soal:

Diketahui segitiga PQR siku-siku di P dan panjang sisi PR adalah 4cm. Jika ukuran adalah 30 ,

berapakah panjang sisi-sisi PQ dan QR?

𝐴𝐶 2 = 𝐶𝐷 2 + 𝐴𝐷 2

𝐴𝐶 2 = 80𝑚 2 + 40𝑚 2

𝐴𝐶 = 40 5𝑚

𝐴𝐵 2 = 𝐷𝐵 2 + 𝐴𝐷 2

𝐴𝐵 2 = 20𝑚 2 + 40𝑚 2

𝐴𝐵 = 20 5𝑚

𝐴𝐶 2 = 𝐶𝐷 × 𝐶𝐵 𝐴𝐶 2 = 80𝑚 × 100𝑚

𝐴𝐶 = 40 5𝑚

𝐴𝐵 2 = 𝐷𝐵 × 𝐶𝐵 𝐴𝐵 2 = 20𝑚 × 100𝑚

𝐴𝐵 = 20 5𝑚

Jawaban:

Jika siswa menjawab denganTeorema Phytagoras:

Jika siswa menjawab dengan Teorema Euclid:

Jawaban:

Untuk mencari panjang |CE|,

Harus mencari panjang |AC| terlebih dahulu dengan Teorema

Phytagoras. Menghitung antara |AB| dan |BC|, didapat |AC|=5 2𝑐𝑚.

Lalu mencari panjang |EC| dengan Teorema Phytagoras. Menghitung

antara |AE| dan |AC|, didapat |CE|=5 3𝑐𝑚

Page 86: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

71

Penyelesaian:

= 1 3

=

1

3

4

=

1

3

× 1 = 4 × 3

=

= 1 2

=

1

2

4

=

1

2

× 1 = 4 × 2

=

a. Apakah menurutmu penyelesaian dari soal yang diberikan di atas sudah benar atau tidak?

Berikan komentar!

b. Pada penyelesaian di atas, terdapat pernyataan

= 1 2 dan = 1 3

Bisakah kamu menjelaskan untuk perbandingan apa ini dan untuk apa digunakannya. Dalam

penggunaan pada soal di atas, apakah perbandingannya sudah tepat?

Jawaban:

Perbandingan yang diberikan adalah salah.Yang seharusnya adalah 𝑃𝑅 𝑄𝑅 = 1 2 , bukan

𝑃𝑅 𝑄𝑅 = 1 3 . Dengan demikian, hasil QR yang diberikan juga salah.

Begitu pun dengan 𝑃𝑅 𝑃𝑄 = 1 2 adalah salah. Seharusnya 𝑃𝑅 𝑃𝑄 = 1 3 . Dengan

demikian, hasil PQ yang diberikan adalah salah.

Jawaban:

Perbandingan ini adalah perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku jika sudutnya istimewa

diketahui 30 , 60 , 90 . Perbandingan yang diberikan tidak tepat karena perbandingan antara sisi

di depan sudut 30 dengan sisi miring (PR:RQ) adalah 1:2. Dan perbandingan antara sisi di

depan sudut 30 dengan sisi di sampingnya (PR:PQ) adalah 1 3.

Page 87: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

72

5. Suatu sirkuit balap berbentuk seperti gambar di samping,

memiliki lima trayek, yaitu trayek AB, BC, CD, DE, dan EA.

Tikungan di titik B, C, dan D membentuk sudut 90 . Masing-

masing trayek memiliki jarak tempuh yang berbeda-beda, dan

ditunjukkan pada gambar. Sayangnya, jarak tempuh trayek AB

tercoret dan tak bisa dibaca.

Bagaimana menurutmu untuk mencari jarak tempuh AB? Apa

yang harus kamu lakukan pertama-tama? Berikan pendapatmu,

lalu carilah panjang AB!

6. Perhatikan soal dan penyelesaiannya berikut ini:

Soal:

Pada gambar di samping, ABC adalah sebuah segitiga siku-siku.

Ukuran adalah 120 , = 6 , dan = .

=

Penyelesaian:

= 180 120 = 60

= 3 1

=

3

1

6 =

3

1

× 1 = 6 × 3

=

𝐴𝐵 + 𝐶𝐷 = 240𝑚

Jawaban:

Dengan Teorema Phytagoras dan mengukur selisih panjang trayek, didapat bahwa

Karena sudah diketahui bahwa |CD|=50m, maka |AB|=190m.

Page 88: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

73

= 2 1

=

2

1

6 =

2

1

× 1 = 6 × 2

= =

= + = + =

= 2 + 2 = √(6 3 )2+ 18 2 =

Cobalah kamu periksa kembali penyelesaian dari soal di atas. Apakah sudah benar atau belum?

Berikan pendapatmu!

Jawaban:

Perbandingan yang diberikan adalah benar. Karena didapat 𝑚 𝐴𝐷𝐵 = 60 (suplemen dari

120 ), maka perbandingan sisi di depan sudut 60 dengan sisi di sampingnya (AB:BD)

adalah 3 1. Begitu pun dengan sisi miring dengan sisi di samping sudut 60 (BD:AD)

adalah 2:1. Maka dari itu, perhitungan di atas adalah benar.

Page 89: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

74

No Nama Siswa

HASIL PERHITUNGAN TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS

Menentukan konsep dalam penyelesaian

masalah

Merumuskan cara dalam menyelesaikan masalah

Memberikan argumen dalam menyelesaikan

masalah

Mengevaluasi penyelesaian masalah

Total score per

siswa (Score ideal =

28)

Nilai per

siswa

Tingkat Ke-

mampuan Siswa

indikator 1a

indikator 1b

total

indikator 2a

indikator 2b

total

indikator 3a

indikator 3b

total

indikator 4a

indikator 4b

total soal no.

1

soal no. 2a

soal no. 2b

soal no. 3

soal no. 4b

soal no. 5

soal no. 4a

soal no. 6

1 A 3 4 7 4 2 6 4 2 6 4 4 23 82,143 Tinggi

2 B 3 4 7 4 3 7 2 3 5 1 1 20 71,429 Sedang

3 C 4 3 7 2 1 3 2 1 3 1 1 14 50,000 Rendah

4 D 2 4 6 3 4 7 1 3 4 2 2 19 67,857 Sedang

5 E 3 3 6 3 4 7 3 4 7 3 3 23 82,143 Tinggi

6 F 2 4 6 4 3 7 4 3 7 2 2 22 78,571 Tinggi

7 G 3 4 7 2 2 4 2 2 4 3 3 18 64,286 Sedang

8 H 2 3 5 3 1 4 1 1 2 1 1 12 42,857 Rendah

9 I 2 3 5 4 4 8 1 4 5 2 2 20 71,429 Sedang

10 J 4 4 8 4 4 8 4 3 7 4 4 27 96,429 Tinggi

11 K 2 3 5 1 2 3 3 3 6 3 3 17 60,714 Sedang

12 L 4 4 8 2 2 4 2 2 4 2 2 18 64,286 Sedang

13 M 2 2 4 3 4 7 2 2 4 1 1 16 57,143 Rendah

14 N 2 4 6 4 3 7 3 3 6 2 2 21 75,000 Sedang

15 O 4 3 7 4 1 5 1 3 4 2 2 18 64,286 Sedang

16 P 2 4 6 2 2 4 4 2 6 1 1 17 60,714 Sedang

17 Q 3 3 6 3 2 5 2 4 6 1 1 18 64,286 Sedang

18 R 4 2 6 3 3 6 1 1 2 1 1 15 53,571 Rendah

19 S 4 4 8 2 3 5 3 2 5 3 3 21 75,000 Sedang

20 T 2 3 5 3 4 7 1 2 3 3 3 18 64,286 Sedang

21 U 3 3 6 4 4 8 4 3 7 2 2 23 82,143 Tinggi

22 V 2 2 4 4 2 6 4 3 7 3 3 20 71,429 Sedang

23 W 2 4 6 2 2 4 2 4 6 2 2 18 64,286 Sedang

24 X 4 4 8 1 3 4 2 4 6 2 2 20 71,429 Sedang

Lampiran 3

Page 90: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

75

25 Y 3 3 6 2 2 4 1 4 5 2 2 17 60,714 Sedang

26 Z 2 2 4 2 3 5 3 3 6 1 1 16 57,143 Rendah

27 AA 4 3 7 3 4 7 2 2 4 2 2 20 71,429 Sedang

28 AB 3 2 5 3 2 5 2 2 4 2 2 16 57,143 Rendah

29 AC 2 4 6 2 2 4 1 2 3 3 3 16 57,143 Rendah

30 AD 2 4 6 4 3 7 2 3 5 2 2 20 71,429 Sedang

31 AE 3 4 7 1 4 5 3 3 6 1 1 19 67,857 Sedang

32 AF 4 4 8 4 4 8 3 4 7 3 3 26 92,857 Tinggi

33 AG 2 2 4 2 2 4 2 2 4 2 2 14 50,000 Rendah

34 AH 3 3 6 4 2 6 2 3 5 2 2 19 67,857 Sedang

35 AI 2 2 4 3 1 4 2 1 3 1 1 12 42,857 Rendah

36 AJ 3 3 6 4 4 8 2 4 6 3 3 23 82,143 Tinggi

37 AH 4 3 7 2 2 4 2 2 4 2 2 17 60,714 Sedang

38 AP 3 2 5 3 3 6 3 2 5 2 2 18 64,286 Sedang

39 AR 4 4 8 4 4 8 4 3 7 3 3 26 92,857 Tinggi

40 AH 2 4 6 3 2 5 2 3 5 3 3 19 67,857 Sedang

41 AI 4 3 7 3 1 4 4 4 8 1 1 20 71,429 Sedang

42 AJ 3 3 6 2 2 4 2 4 6 3 3 19 67,857 Sedang

43 AH 4 2 6 4 3 7 3 1 4 4 4 21 75,000 Sedang

44 AI 3 2 5 4 4 8 4 2 6 4 4 23 82,143 Tinggi

45 AJ 2 3 5 1 4 5 1 3 4 4 4 18 64,286 Sedang

46 AH 4 4 8 4 4 8 3 3 6 4 4 26 92,857 Tinggi

47 AI 4 3 7 4 2 6 4 4 8 2 2 23 82,143 Tinggi

48 AJ 2 2 4 3 1 4 2 2 4 1 1 13 46,429 Rendah

Rata-rata skor 6,08 5,67 5,15 2,25 4,79

Skor ideal 8 8 8 4

persentase perindikat

or 76% 71% 64% 56% 66,86%

Page 91: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

76

Perhitungan Distribusi Frekuensi Data Hasil

Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa

No Interval F F relative Fk

1 42 - 49 3 6,25% 3 NILAI MAKS 96,429

2 50 - 57 7 14,58% 10 NILAI MIN 42,857

3 58 - 65 12 25,00% 22 RATA-RATA 68,333

4 66 - 73 12 25,00% 34 MEDIAN 65,971

5 74 - 81 4 8,33% 38 MODUS 65,500

6 82 - 89 6 12,50% 44 VARIAN 161,200

7 90 - 97 4 8,33% 48 S.D. 12,700

Total 48 100,00%

Lampiran 4

Page 92: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

UJI VALIDITAS ISI INTRUMEN TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII

DENGAN METODE CONTENT VALIDITY RATIO (CVR)

POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN TEOREMA PHYTAGORAS

Petunjuk:

1. Berdasarkan pendapat Anda, berilah penilaian berikut pada kolom yang telah disediakan dengan memberikan centang ()

E (Esensial) : Soal tersebut penting untuk mengukur kemampuan berpikir kritis matematis siswa (sesuai indikator yang diberikan).

TE (Tidak Esensial) : Soal tersebut tidak terlalu penting untuk mengukur kemampuan berpikir kritis matematis siswa (sesuai indikator yang diberikan).

TR (Tidak Relevan) : Soal tersebut tidak ada kaitannya dengan kemampuan berpikir kritis matematis (sesuai indikator yang diberikan).

2. Jika terdapat komentar, mohon tulis pada kolom yang telah disediakan.

No. Indikator Soal Soal E TE TR Komentar

1. (1-a) Menentukan konsep

dalam penyelesaian masalah

yang berkaitan dengan

Teorema Phytagoras

Sebuah kapal berlayar dari pelabuhan sejauh 200 mil ke arah Utara,

kemudian memutar haluan ke arah Barat sejauh 150 mil. Carilah jarak

kapal dari pelabuhan ke posisinya sekarang!

2.a. (1-b) Menentukan konsep

dalam penyelesaian masalah

yang berkaitan dengan

Teorema Phytagoras (atau

Teorema Euclid)

Pak Mahmud memiliki sebidang tanah

berbentuk segitiga siku-siku yang akan

rencanaya akan dipagari dari sisi B ke C

(lihat gambar!). Yang sudah dipagari

adalah sisi pagar BD yang panjangnya

20m. Diketahui jarak titik A ke D adalah 40m.

a. Menurut kamu, rumus apakah yang bisa kita gunakan jika ingin

Lampiran 5

77

Page 93: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

78

mengetahui panjang sisi yang belum dipagari (CD)? Terapkanlah

rumus tersebut dalam mencari panjang sisi CD!

2.b. (2-a) Merumuskan cara dalam

menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan Teorema

Phytagoras (atau Teorema

Euclid)

b. Jika Pak Mahmud juga ingin memagari sisi AC dan AB juga,

tentukanlah langkah-langkah dalam penyelesaiannya!

3

(2-b) Merumuskan cara dalam

menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan Teorema

Phytagoras

Kubus ABCD.EFGH memiliki panjang rusuk

5cm. Ruas garis AC disebut sebagai diagonal

sisi dan ruas garis CE disebut sebagai diagonal

ruang. Tentukan langkah-langkah yang tepat

dalam menentukan panjang CE!

Page 94: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

79

4.a. (4-a) Mengevaluasi

penyelesaian masalah yang

berkaitan dengan segitiga siku-

siku dengan sudut istimewa.

Perhatikanlah soal dan penyelesaiannya berikut ini:

Soal:

Diketahui segitiga PQR siku-siku di P dan panjang sisi PR adalah 4cm.

Jika ukuran adalah , berapakah panjang sisi-sisi PQ dan QR?

Penyelesaian:

a. Apakah menurutmu penyelesaian dari soal yang diberikan di atas

sudah benar atau tidak? Berikan komentar!

4.b. (3-a) Memberikan argumen

terhadap suatu penyelesaian

b. Pada penyelesaian di atas, terdapat pernyataan

dan √

Page 95: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

80

masalah terkait segitiga siku-

siku dengan sudut istimewa.

Bisakah kamu menjelaskan untuk perbandingan apa ini dan untuk

apa digunakannya. Dalam penggunaan pada soal di atas, apakah

perbandingannya sudah tepat?

5. (3-b) Memberikan argumen

dalam menyelesaikan masalah

terkait Teorema Phytagoras

Suatu sirkuit balap berbentuk seperti

gambar di samping, memiliki lima

trayek, yaitu trayek AB, BC, CD,

DE, dan EA. Tikungan di titik B, C,

dan D membentuk sudut .

Masing-masing trayek memiliki

jarak tempuh yang berbeda-beda,

dan ditunjukkan pada gambar.

Sayangnya, jarak tempuh trayek AB tercoret dan tak bisa dibaca.

Bagaimana menurutmu untuk mencari jarak tempuh AB? Apa yang

harus kamu lakukan pertama-tama? Berikan pendapatmu, lalu carilah

panjang AB!

6. (4-b) Mengevaluasi

penyelesaian masalah yang

berkaitan dengan Teorema

Phytagoras dan segitiga siku-

siku dengan sudut istimewa.

Perhatikan soal dan

penyelesaiannya berikut ini:

Soal:

Pada gambar di samping, ABC

adalah sebuah segitiga siku-

siku. Ukuran adalah

, | | dan

| | | |.

Page 96: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

81

| |

Penyelesaian:

√| | | | √( √ ) √

Cobalah kamu periksa kembali penyelesaian dari soal di atas. Apakah

Page 97: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

82

sudah benar atau belum? Berikan pendapatmu!

PENGUJI VALIDITAS ISI INSTRUMEN TES

Nama :

Institusi :

Posisi/Jabatan :

Alamat :

Nomor HP :

................................, ..........................2016

____________________

(nama lengkap dan gelar)

Page 98: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

83

Lampiran 6

HASIL UJI VALIDITAS ISI INSTRUMEN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA

DENGAN METODE CONTENT VALIDITY RATIO (CVR)

No. Nama Validator

Indikator BK

1a 1b 2a 2b 4a 3a 3b 4b

Butir Soal 1 2a 2b 3 4a 4b 5 6

E/TE/TR E TE TR E TE TR E TE TR E TE TR E TE TR E TE TR E TE TR E TE TR

1 Lina Marlina, S.Pd. 1 1 1 1 1 1 1 1

2 Nur Indah Cahyani, S.Pd. 1 1 1 1 1 1 1 1

3 Muthmainnah, S.Pd. 1 1 1 1 1 1 1 1

4 Bunga Siti Fatimah, S.Pd. 1 1 1 1 1 1 1 1

5 Arif Aditya, S.Pd. 1 1 1 1 1 1 1 1

6 Azi Brahmastha, S.Pd. 1 1 1 1 1 1 1 1

7 Puji Syafitri Rahmawati, S.Pd.

1 1 1 1 1 1 1 1

8 Erdy Poernomo, S.Pd. 1 1 1 1 1 1 1 1

9 Rizqi A'maliyah, S.Pd. 1 1 1 1 1 1 1 1

10 Siti Aisyah, S.Pd. 1 1 1 1 1 1 1 1

11 Nurmalianis, S.Pd. 1 1 1 1 1 1 1 1

12 Mafudz Rois, S.Pd. 1 1 1 1 1 1 1 1

13 R.S. Dwi Prajitno, B.S. 1 1 1 1 1 1 1 1

Number of panelist: 13 (Minimum CVI = 0,53)

E Value: 0,615384615 1 0,923076923 0,692307692 0,692307692 0,769230769 0,923076923 0,846153846

Adjusted: 0,61 0,99 0,92 0,69 0,69 0,77 0,92 0,84

Validity Result Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

varians total 1,0598291

skor total 84

varians total ^2 2,2692308

r hitung 0,6090934

koefisien reliabilitas 0,69

Page 99: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,
Page 100: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

UJI REFERENSI

Nama : Yusuf Ahmadi

NIM : i09017000049

Judul Skripsi : Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa pada

Materi Segitiga (Penelitian pada SMP Kharisma Bangsa)

No Judul Buku dan Nama PengarangParaf

Pembimbing I Pembimbing IIBAB I

I Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Bab I, Pasal 1tu M

2 Riana Afifah, "10 Tahun Lagi Ahli

Matematika Makin Dibutuhkan", artikel

diakses pada 15 April 2013 dari

edukasi.kompas. comlrea dl 20 1 3 I 03 12 I I 12

5 9 5 429 I 1 0.Tahun.Lagi.Ahli.Matematika

Makin.Dibutuhkan.

3 Lia Kurniawati dan Siti Chodijah,

"Pengaruh Pendekatan Contextual

Leaming pada Materi Bangun Ruang

terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII

SMP", Jurnal Pendidikan: Algoritma,

Vol.2 No.2 (2007), h.196

4 FJ King, Ludwika Goodson, dan Faranak

Rohani, "Higher Order Thinking Skills",

Educational Services Program, tanpa

tahun, h.1

Page 101: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

5 FJ King, Ludwika Goodson, dan Faranak

Rohani, "Higher Order Thinking Skills",

Educational Services Program, tanpa

tahun, h.18

L N6 Maria Salih, Koruep Pemikiran dan

Kemahiran Berpikir Kritis, dalam

Pemikiran Kritis dan Kreatif. (Tanjong

Malim: Penerbit Universiti Pendidikan

Sultan Idris, 2013), h.l7

A- y+

BAB 2

I FJ King, Ludwika Goodson, dan Faranak

Rohani. "Higher Order Thinking Skills".

Educational Services Program. (tanpa

tahun), h. 32b

2 FJ King, Ludwika Goodson, dan Faranak

Rohani. "Higher Order Thinking Skills".

Educational Services Program. (tanpa

tahun), h. 24

k r\J N.S. Rajendran, Teaching and Acquiring

Higer-Order Thinking Skills, Theory and

Practice, (Tanjong Malim: Penerbit

Universiti Sultan Idris, 2013), h.20

b4 N.S. Rajendran, Teaching and Acquiring

Higer-Order Thinking Skills, Theory and

Practice, (Tanjong Malim: Penerbit

Universiti Sultan Idris, 2013), h. 20.

k fr5 Vincent Ryan Ruggierc, Beyond

Feelings, A Guide to Criticcal Thinking,

(Boston: McGraw-Hill,2006), h. 17b

Page 102: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

6 Vincent Ryan Ruggiero, Beyond

Feelings, A Guide to Criticcal Thinking,

@ oston : McGraw-H ill, 200 6), h. 17b fr

7 William Buskist dan Jessica G. Irone.

Simple S*ategies for Teaching Your

Students to Think Critically dalam

Teaching Critical Thinking in

Psychologt Editor: Dunn, et al.

(Singapore: Wiley-Blackwell, 2008), h.

50

E

8 William Buskist dan Jessica G. Irone.

Simple Strategies for Teaching Your

Students to Think Critically dalam

Teaching Critical Thinking inPsychologt Editor: Dunn, et al.

(Singapore: Wiley-Blackwell, 2008), h.

50

t- &

9 Utari Sumarmo, "Berpikir dan Disposisi

Matematik serta Pembelajar anny a",

Kumpulan Makalah Jurusan Pendidikan

Matematika Fakultas MIPA Universitas

Pendidikan Indonesia, 2013. h. 382

IL Al0 Utari Sumarmo, "Berpikir dan Disposisi

Matematik serta Pembelajarannya",

Kumpulan Makalah Jurusan Pendidikan

Matematika Fakultas MIPA Universitas

Pendidikan lndonesia, 2013. h. 382

At1 Dina Mayadiana S, Kemampuan Berpikir

Kritis Matematika, (Jakarta: Cakrawala

Maha Karya), 2009. hal.l3h. &

Page 103: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

t2 Kasdin Sihotang. Critical Thinking,

Memb angun Pemikiran Logis. Jakarta:

2012, Pustaka Sinar Harapan. h. 8.

il- At3 NCTM, Principles and Standards for

School Mathematics, (Reston: NCTM,

2000)h.32 k ryt4 W. George Cathcart, Yvonne M. Pothier,

James H. Vance, Learning Mathematics

in Elementary and Middle Schools,

Fourth Edition, (Toronto: Pearson, 2004),

h.2.

frt5 W. George Cathcart, Yvonne M. Pothier,

James H. Vance, Learning Mathematics

in Elementary and Middle Schools,

Fourth Edition, (Toronto: Pearson, 2004),

h.3

frBAB 3

1

Suharsimi Arikunto, Prosedur P enelitian

Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:

Rineka Ciptu, 2002), h.20rt" fr

2 Suharsimi Arikunto, Manaj emen

Penelitian: Edisi Revisi, (lakarta: Rineka

Cipta,20l0), h.234 XJ C. H. Lawshe, A Quantitative Approach

to Content Validity dalam Jurnal

P ers onne I P sychol o gt, 197 5, h.5 67 b /+4 C. H. Lawshe,A Quantitative Approach

to Content Validity dalam Jurnal

Personnel Psycholog,t, 1975, h. 568b y+

Page 104: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32633/1/YUSUF... · Kharisma Bangsa Junior High School) ... pengendalian diri, kepribadian,

5 Masrurotullaily, Hobri, dan Suharto,

Analisis Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematika Keuangan

Berdasarkan Model Polya Siswa SMK

Negeri 6 Jember, Kadikna (Prosiding),

Vol.4, 2013,h.132"

6 Rosita lvlahmudah, Pengaruh Model

P embelaj aran Creative Problem Solving

terhadap Kemampuan Berpikir Kritis

Matemats Siswa di Madrasah

Tsanawiyah Negeri Tangerang IIPamulang (Skripsi), UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta: 2013, h.3 4

H

7 Masrurotullaily, Hobri, dan Suharto,

Analisis Kemampuon P eme cahan

Mas al ah M at e mat i ka Keuan gan

Berdasarkan Model Polya Siswa SMK

Negeri 6 Jember, Kadikna (Prosiding),

Vol.4, 2013,h.133

k B

Mengetahui,

Jakarta,24Juli 2016

Pembimbing IIPembimbing I

L.

Dr. Lia Kurniawati, M.Pd.NrP. 19760521 200801 2 008