minggu sembahyang junior

55
Tema : Reklamasi Minggu Sembahyang Junior Tahun 2015 Kotbah 8 hari ( dari Sabat sampai dengan Sabat) Tanggal Minggu Sembahyang yang Resmi adalah 21-28 Maret 2015 Pulang Lagi! Allah Menginginkamu kambali! Oleh Debbonnaire Kovacs Semua Devisi, Uni, atau Konferens di dorong untuk memperbanyak cetakan ini untuk kegunaan setempat. Departemen Pelayanan Kepemudaan General Conference mau bekerjasama dengan cetakan pilihan anda di dalam mengirimkan dokumen ini dalam bentuk file yang anda inginkan. Berikut adalah tipe-tipe print yang direkomendasikan: 1. General Conference akan menahan seluruh kepemilikan dari majalah tersebut. 2. Informasi hak cipta harus dimasukkan sebagai dari Departemen Pelayanan Kepemudaan General Conference. 3. Majalah tersebut haruslah di cetak sesuai/seperti yang diarahkan oleh General Conference. Tidak boleh ada pengurangan, penambahan atau pelanggaran terhadap dokumen tersebut. 4. Informasi dan gambar-gambar yang didapatkan dari majalah tersebut tidak boleh dipublikasikan kembali, tanda ada ijin tertulis dari General Conference. 5. Majalah tersebut tidak boleh diperjual belikan atau dipergukan untuk mencari keuntungan. Jika anda mempunya pertanyaan, atau membutuhkan klarisfikasi lebih jauh, silahkan menghubungi kantor kami di [email protected] Baca yang ini terlebih dahulu. Mulailah Perencanaan Anda Sekarang. Kami tahu bahwa kepemimpinan seringkali berganti pada akhir setiap tahun, tetapi tolonglah, jika and tidak lagi menjadi pemimpin orang muda di tahun yang akan datang, janganlah membiarkan hal itu menghentikan anda untuk membuat rencana untuk minggu yang khusus ini. Mulailah perencanaan anda dan kembangkan target anda, dan satukan tim anda dan pastikan bahwa pendeta anda menjadi bagian dari tim tersebut. Hari Informasi Orang Muda Sedunia. Dapatkan informasi tentang proyek Hari Orang Muda Sedunia. Hari ini akan menjadi peluncuran dari Minggu Sembahyang Orang Muda. Kunjungilah website kami, www.gcyouthministries.org , 1 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Upload: world-street

Post on 12-Apr-2017

8 views

Category:

Spiritual


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Minggu sembahyang junior

Tema : ReklamasiMinggu Sembahyang Junior Tahun 2015

Kotbah 8 hari ( dari Sabat sampai dengan Sabat) Tanggal Minggu Sembahyang yang Resmi adalah 21-28 Maret 2015

Pulang Lagi! Allah Menginginkamu kambali! Oleh Debbonnaire KovacsSemua Devisi, Uni, atau Konferens di dorong untuk memperbanyak cetakan ini untuk kegunaan setempat. Departemen Pelayanan Kepemudaan General Conference mau bekerjasama dengan cetakan pilihan anda di dalam mengirimkan dokumen ini dalam bentuk file yang anda inginkan. Berikut adalah tipe-tipe print yang direkomendasikan:

1. General Conference akan menahan seluruh kepemilikan dari majalah tersebut.2. Informasi hak cipta harus dimasukkan sebagai dari Departemen Pelayanan Kepemudaan General

Conference.3. Majalah tersebut haruslah di cetak sesuai/seperti yang diarahkan oleh General Conference. Tidak boleh

ada pengurangan, penambahan atau pelanggaran terhadap dokumen tersebut.4. Informasi dan gambar-gambar yang didapatkan dari majalah tersebut tidak boleh dipublikasikan

kembali, tanda ada ijin tertulis dari General Conference.5. Majalah tersebut tidak boleh diperjual belikan atau dipergukan untuk mencari keuntungan.

Jika anda mempunya pertanyaan, atau membutuhkan klarisfikasi lebih jauh, silahkan menghubungi kantor kami di [email protected]

Baca yang ini terlebih dahulu.Mulailah Perencanaan Anda Sekarang. Kami tahu bahwa kepemimpinan seringkali berganti pada akhir

setiap tahun, tetapi tolonglah, jika and tidak lagi menjadi pemimpin orang muda di tahun yang akan datang, janganlah membiarkan hal itu menghentikan anda untuk membuat rencana untuk minggu yang khusus ini. Mulailah perencanaan anda dan kembangkan target anda, dan satukan tim anda dan pastikan bahwa pendeta anda menjadi bagian dari tim tersebut.

Hari Informasi Orang Muda Sedunia. Dapatkan informasi tentang proyek Hari Orang Muda Sedunia. Hari ini akan menjadi peluncuran dari Minggu Sembahyang Orang Muda. Kunjungilah website kami, www.gcyouthministries.org, atau menghubungi direktur kepemudaan setempat untuk mencaritahu bagaimana anda dapat ikut berpartisipasi.

Buatlah Komitmen dengan Pejuang-pejuang Doa anda. Kumpulkan satu tim yang terdiri dari orang-orang muda yang akan berkomitmen untuk mendoakan anda dan untuk pelayanan anda secara teratur. Pastikan bahwa inilah kelompok yang terdiri dari orang-orang yang anda dapat percayai untuk saling membagi kebutuhan-kebutuhan doa anda secara pribadi ataupun untuk pelayanan anda.

Pilihlah Sebuah Lagu Tema. Libatkan Paduan Suara Orang Muda anda. Jika gereja anda tidak memiliki Paduan Suara Orang Muda, inilah waktu yang tepat untuk membentuk sebuah Paduan Suara Orang Muda. Pilihlah lagu-lagu yang anda sukai dan yang cocok dengan judul setiap malam, atau pilihlah sebuah lagu khusus untuk dinyanyikan sepanjang minggu.

Mulailah sebuah jurnal Doa. Tidak ada yang lebih berguna untuk petumbuhan kerohanian pribadi anda daripada meluangkan waktu untuk berdoa. Kelompok orang muda anda akan bertumbuh jika anda bertumbuh. Catatan doa anda akan menolong anda untuk menemukan Allah di dalam cara-cara yang baru dan yang menarik. Anda akan mampu untuk melihat kembali langkah kehidupan anda bersama dengan Allah ketika anda kembali melihat kepada jawaban-jawaban doa dan melihat bagaimana Dia telah menuntun anda langkah-demi langkah setiap hari. Ide-ide yang baru yang segar akan muncul di dalam pikiran anda ketika anda meluangkan waktu di dalam hadirat-Nya dengan mencatat-doa-doa anda. Anda dapat menemukan banyak ide

1 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 2: Minggu sembahyang junior

secara online mengenai bagaimana untuk memluainya dan terus membangun catatan doa anda. Anda kungjungi saja www.google.com dan ketik kat-kata ini “starting a prayer jounal.”

Dari satu Pengembangan Minggu Sembahyang/Tinjauan kembali oleh Tim. Tergantung dari berapa besarnya gereja anda, kelompok-kelompok ini bisa terdiri dari empat sampai dengan delapan orang yaitu orang-orang yang akan selalu bersama-sama dengan anda untuk meliwati delapan bacaan bersama anda. Libatkan di dalam tim anda orang-orang muda dewasa yang benar-benar berkomitmen dan juga pemimpin-pemimpin pelayanan orang muda (Pathfinder, Sekolah Sabat, dll., pendeta anda); ini sangatlah penting oleh karena ini akan memberikan perasaan memiliki kepada kelompok itu, ketimbang anda dan asisten anda saja. Mintalah kelompok itu untuk berkomitmen kepada pertemuan itu selama tiga minggu—paling sedikit satu minggu untuk empat pelajaran, dan satu minggu tambahan untuk menyimpulkan semuanya. Pastikan anda mengerti tujuan dan arah yang akan anda ambil, lebih baik lagi jika itu dilakukan pada pertemuan pertama, dan pilihlah satu orang muda untuk berbicara setiap hari.

Hari Orang Muda Sedunia yang Terintegrasi kedalam Rencana-rencana Minggu Sembahyang. Secara Ideal, Hari Orang Muda Sedunia haruslah menjadi suatu waktu untuk mengajarkan kepada orang-orang muda bagaimana untuk dengan penuh pengorbanan memberikan diri mereka dengan menyediakan kesempatan-kesempatan di dalam gereja dan masyarakat. Jika anda adalah sebuah kelompok orang muda yang kecil dan tidak memili sumber-sumber untuk mengorganiser sebuah komunitas yang berbasiskan kegiatan Hari Orang Muda Sedunia, anda dapat menggunakan kesempatan untuk meruntuhkan rintangan-rintangan denominasi di wilayah-wilayah itu dengan bekerjasama dengan sumber-sumber dan ide-ide bersama dengan kelompok orang-orang muda dari gereja-gereja yang lain di wilayah anda.

Bagaimana untuk menggunakan Buku ini dengan sebuah kelompok yang kecil ataupun yang besar.Lembar Catatan Doa. Buku ini telah dirancang untuk diisi dengan pemikiran-pemikiran anda. Gunakan spasi yang disediakan untuk mencatat reaksi-reaksi anda kepada sesuatu yang mungkin anda dengar di dalam kotbah dan pertanyaan-pertanyaan pada akhir dari hari itu. Di sana juga dapat dituliskan sebuah permohonan doa atau pujian kepada Allah. Doronglah para peserta untuk menggunakannya sesuai dengan yang mereka inginkan. Ini adalah catatan mereka. Katakan kepada mereka bahwa tidak ada aturan khusus, hanya pedoman saja. Hal yang terpenting adalah untuk mendengarkan kepada Tuhan dan membuka hati mereka di dalam memberikan sambutan kepada tuntunan-Nya. Teman-teman Pemimpin, jika anda mengambil waktu untuk membacanya setiap hari dengan doa yang sungguh-sungguh dan dengan antisipasi bahwa Allah akan menyatakan perkara-perkara yang baru kepada anda, maka anda akan terheran-heran pada apa yang akan mengalir melalui alat tulis anda keatas halaman-halaman dari catatan-catatan tersebut.Mulailah sebuah Catatan Doa. Tidak ada yang lebih berguna untuk petumbuhan kerohanian pribadi anda daripada meluangkan waktu untuk berdoa. Kelompok orang muda anda akan bertumbuh jika anda bertumbuh. Catatan doa anda akan menolong anda untuk menemukan Allah di dalam cara-cara yang baru dan yang menarik. Anda akan mampu untuk melihat kembali langkah kehidupan anda bersama dengan Allah ketika anda kembali melihat kepada jawaban-jawaban doa dan melihat bagaimana Dia telah menuntun anda langkah-demi langkah setiap hari. Ide-ide yang baru yang segar akan muncul di dalam pikiran anda ketika anda meluangkan waktu di dalam hadirat-Nya dengan mencatat-doa-doa anda. Anda dapat menemukan banyak ide secara online mengenai bagaimana untuk memluainya dan terus membangun catatan doa anda. Anda kungjungi saja www.google.com dan ketik kat-kata ini “starting a prayer jounal.”Pertanyaan sehari-hari: Pada bagian akhir dari setiap kotbah apakah ada pertanyaan-pertanyaan yang telah dirancang untuk membuat anda berpikir? Bentuklah kelompok-kelompok dan diskusikan pertanyaan-pertanyaan ini. Ambillah waktu sesaat untuk benar-benar memikirkan tentang apa yang sedang mereka tanyakan. Dengarkanlah kepada Roh Kudus ketika Ia sedang menuntun anda melalui Alkitab. Doronglah para perserta untuk mencatat pemikiran-pemikiran mereka di dalam catatan doa mereka.Editorial, oleh Vanessa Correa. Terus Ulangi.

2 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 3: Minggu sembahyang junior

Halo Teman-teman, Apakah kelihatan sepertinya orang-orang muda suka untuk mengulangi diri mereka sendiri? Itu kelihatan terjadi kepada saya ketika saya berada di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah.

Lagi dan lagi dan lagi. Saya menjadi bertanya-tanya mengapa mereka seperti itu. Mengapa mereka sangat ngotot untuk memikirkan tentang diri mereka sendiri dan mengulanginya lagi dan lagi. Orangtua saya, guru-guru saya, pemimpin-pemimpin orang muda saya—beberapa dari mereka mengucapkan hal-hal yang sama berulang kali sehingga saya bisa menghafalkannya. Jujur saja, itu benar-benar sangat mengganggu dan saya berharap mereka akan berhenti.

“Kamu harus merapihkan ruanganmu sebelum kamu keluar rumah.”“Berapa banyak orang yang telah belajar Sekolah Sabat minggu ini”?“Kamu sudah mendapat nilai A di dalam kelas ini; yang perlu kamu lakukan adalah mempertahankannya.”“Jadi, apakah kamu sudah berpikir untuk dibaptiskan”?“Jika kamu tidak tidur lebih awal, maka besok kamu akan kelimpungan sepanjang hari.”“Tidak ada pembicaraan di telepon ketika sedang makan.”“Makan pagi adalah hal yang terpenting untuk seharian itu.”

Waktupun berlalu, akhirnya saya menyadari mengapa mereka telah melakukannya. Itu semua oleh karena mereka sangat peduli. Walaupun rasanya seperti mereka sangat mengganggu, yang sesungguhnya adalah bahwa mereka benar-benar mencintai saya. Mereka ingin agar saya dapat bertumbuh secara sehat dan bahagia. Jumlah waktu yang mereka pakai untuk mengulangi diri mereka sendiri adalah sebuah indikasi langsung dari betapa mereka sangat peduli terhadap saya dan kenyataannya bahwa kepedulian itu tidak pernah berakhir. Saya biasanya suka sekali untuk memejamkan mata saya dan berteriak di dalam kepada saya, “baik, baik, sudah saya lakukan. Saya ngerti.” Ketika saya melihat kepada hal itu saat ini, saya menyadari bahwa saya sama sekali tidak mempunyai pemikiran bahwa berapa banyak cinta, waktu dan usaha yang telah mereka lakukan untuk saya—entah apakah itu berguna bagi saya untuk pergi ke perkemahan musim panas, telah mengajari saya Sekolah Sabat, atau dengan menolong saya berlajar untuk berdiri sendiri di atas kedua kaki saya.

Saya yakin hal itu terjadi juga dengan anda—setiap menit di setiap hari orangtua anda, guru-guru anda, dan pemimpin-pemimpin gereja anda akan berpikir untuk bagaimana menolong anda, menyediakan kepada anda dan memberikan kepada anda apa yang anda butuhkan untuk memiliki satu hubungan yang nyata dengan Allah, yang merupakan hal nomor satu yang terpenting untuk dapat dimiliki oleh setiap orang.

Bahkan Allah sendiri mengulangi dan terus mengulangi diri-Nya sendiri. Lagi dan lagi, melalui Alkitab, Dia mengatakan kepada kita bahwa Dia mencintai kita dan memberikan janji-janji kepada kita. Dia telah banyak kali memberitahu kita bagaimana untuk memiliki hidup yang kekal di dalam dunia yang akan datang dan bagaimana kita dapat melangkah jauh lebih tinggi dari setiap masalah di dalam dunia ini. Dia berbicara kepada kita beribu-ribu kali dan di dalam beribu-ribu cara dan bahkan walaupun dunia kita telah berada di bawah kekang kuasa kegelapan, Dia telah menyediakan satu jalan untuk bagaimana kita dapat terbebas—Dialah jalan itu agar kita bisa terlepas. Dia telah memberikan kepada kita semua yang Dia miliki dan telah melakukan segala seuatu yang dapat Dia lakukan untuk menebus kita dari musuh itu.

Mengapa Allah selalu mengulangi dan mengulangi hal-hal itu terus menerus? Semenjak kata-kata Kasih-Nya selalu diulang-ulangi, itu semua disediakan untuk mengingatkan kita, ketika kita terjatuh, sehingga kita bisa

3 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 4: Minggu sembahyang junior

terus menjadi anak-anak-Nya oleh karena Dia terus dan terus menjadi Bapa kita—dan kita tidak akan pernah merasa jauh untuk pulang kerumah.

Pendahuluan oleh Jonatan Tejel

Anda sedang memegang di tangan anda pelajaran-pelajaran untuk Minggu Sembahyang Orang Muda Junior untuk tahun 2015. Tahun ini fokus kita adalah bagaimana Allah mengingkan kita untuk kembali. Di dalam halaman-halaman ini anda akan mendapati beberapa episode dari Injil yang mungkin sudah anda ketahui, tetapi minggu ini kita akan menemukan sesuatu yang sangat vital: Allah menginginkan anda untuk kembali.

Saya yakin bahwa anda sudah mengetahui cerita tentang Anak yang Hilang. Dia meninggalkan rumah bersama dengan uang yang merupakan harta kekayaannya dan menghabiskannya untuk kehidupannya. Ketika dia menyadari bahwa dia telah melakukan kesalahan yang besar, dia memutuskan untuk pulang kembali kerumahnya. Sang Ayah tahu dengan pasti bahwa anak bungsunya itu akan gagal—tetapi dia yakin bahwa suatu hari kelak anaknya itu akan kembali. Dia telah meninggalkan rumah ayahnya, tetapi bukan hati ayah-nya. Anaknyapun gagal, tetapi ayahnya selalu merasa rindu kepada anak-nya. Dia menanti-nantikan anaknya. Orang lain mungkin bisa saja mengatakan kepada ayahnya bahwa seharusnya dia tidak melakukan hal tersebut. Namun, sang ayah terus menanti dan menanti. Anaknya akan kembali suatu hari nanti, dia berharap. Mungkin sebagai seorang peminta-minta. Mungkin sebagai seorang yang telah gagal…tetap saja sang ayah terus menanti dan menanti. Setiap hari ia melihat-lihat keluar jangan-jangan putranya telah kembali. Dan akhirnya pada suatu hari Dia melihat anaknya dari kejauhan—dan Dia mengenalinya, dengan pakaian yang compang camping, dengan wajah yang kotor, dan bauh yang tidak sedap. Sungguh keadaan anaknya sangat menyedihkan.

Namun, sang ayah tidak mengatakan, “Saya tahu hal ini akan terjadi kepadamu. Sekarang pergilah mandi, bersihkan dirimu dan kita akan bicara.” Dia menerima dia sebagaimana apa adanya dan menuntun dia dan berjalan bersama dengan dia kembali menuju rumah. Dan apabila ini bukanlah hal yang cukup gila, dia mengatur sebuah perayaan untuk anaknya itu yang akhirnya menyebabkan masalah yang lain…ini adalah sesuatu yang sangat membuat saya terkagum-kagum. Tidak penting betapa sulitnya keadaan anda di dalam kehidupan, tidak penting berapa jauh anda dari Bapa kita, Dia sedang menunggu anda: Dia ingin supaya anda kembali kepada-Nya. Dari sejak awal dari konflik yang menyusahkan yang sedang kita alami ini, sampai pada akhir dari kesulitan itu sendiri, ada seuatu yang tidak pernah akan berubah: Bapa kita ada di sana, di luar rumah, di jalanan… sedang menantikan anda untuk kembali ke rumah.

Tentang Penulis

Debbonnaire Kovacs sudah menulis semenjak dia masih seorang anak kecil, dan telah menjual ceritanya yang pertama ketika dia berusia 11 tahun. Saat ini dia adalah penulis dan pembicara tetap, dengan 15 buku dan lebih dari 200 cerita dan artikel yang telah dicetak. Dia juga telah mengajar kelas menulis untuk orang dewasa dan anak-anak. Dia tinggal di sebuah perkebunan kecil di Berea, KY, bersama dengan berbagai binatang piaraannya seperti kambing, ayam, kebun dan bunga-bunga anggrek, dan juga seseorang yang kaya dengan pekerjaan hidup yang bervariasi.

4 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 5: Minggu sembahyang junior

Khotbah dengan Pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan setiap hari.

Hari 1: MelintirAyat Alkitab: Kejadian 1:26-28; 2:18-25; 3(seluruh pasal)—Kejadian 1:27.

Menurut anda apakah Allah bersemangat? Oleh karena kita telah diciptakan menurut gambar-Nya, pastilah Allah merasakan emosi kita, hanya dalam bentuk yang lebih besar, lebih baik dan tanpa bercampur dengan dosa dan cinta diri. Pada setiap tahap, pada Hari Keenam dari penciptaan, kita tahu bahwa Allah sedang menanti dengan Kasih dan sukacita kepada apa yang akan segera Dia lakukan. Allah adalah Kasih dan Kasih membutuhkan seseorang untuk dikasihi. Allah telah menciptakan berjuta-juta malaikat dan sekarang Dia akan menciptakan satu bentuk jenis kehidupan yang baru untuk dikasihi: manusia. Gantinya hanya dengan berbicara, “Jadilah manusia!” sama seperti yang telah Dia lakukan terhadap burung-burung, ikan-ikan, dan yang lainnya, Allah membuat tangannya menjadi kotor. Kita dapat bayangkan Allah bertelut di atas debu dan mencapurinya dengan sedikit air untuk membuatnya kental dan menyatu—dan membentuknya menjadi sesosok manusia.

Namun, tanah liat itu belumlah menjadi seorang manusia. Ada banyak pemahat di atas dunia ini yang dapat membentuk tanah liat menjadi bentuk seorang manusia. Sebagian dari mereka benar-benar dapat melakukannya dengan sempurna, seperti Michelangelo, walaupun tidak sesempurna seperti Allah. Dia belum juga selesai membentuknya. Dia kemudian melakukan sesuatu berikutnya yang tidak pernah akan dapat dilakukan oleh seorang manusia sekalipun—Dia membungkuk dan menghembuskan nafas hidup dalam lubang hidung dari patung manusia tersebut…dan Adam “menjadi seorang manusia yang hidup.” (Kejadian 2:7). Dapatkah anda membayangkannya? Hari ketika patung itu mulai bangun; dia memiliki mata dan telinga yang berfungsi dengan sempurna dan di dalam dirinya ada jantung yang memompa darah dan perut yang dapat mencerna makanan. Setelah Dia menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam, Allah sekarang memiliki dua sahabat yang baru. Tentunya, segala sesuatu yang ditemui oleh Adam dan Hawa adalah hal baru bagi mereka. Kenyataannya, belum ada manusia yang akan mereka jumpai kecuali Allah dan para malaikat. Dan binatang-binatang tentunya. Mereka juga, lebih pintar dan lebih kuat dari kita sekarang ini, jadi jika anda dapat membayangkan betapa kuda, kucing dan anjing anda menjadi sahabat anda yang baik, mereka bahkan pada saat itu adalah sahabat-sahabat yang lebih baik untuk Adam dan Hawa—tidak lupa juga dengan singa, zebra dan yang lainnya. Kemudian ada ular. Banyak orang pada jaman ini tidak pernah berpikir untuk menjadikan ular sebagai sahabat mereka, walaupun ada banyak juga yang menyukai ular. Di dalam hari-hari pertama yang Indah itu, ular adalah ciptaan Tuhan yang sangat Indah dari semua binatang yang pernah Allah ciptakan. Ellen White mengatakan:

Ular [dalam bahasa yang lain disebutkan sebagai binatang melata] pada saat itu adalah salah satu binatang yang sangat bijaksana dan yang sangat Indah di atas bumi. Ia memliki dua sayap, dan ketika sedang terbang di udara menampilkan cahaya kilauan yang luarbiasa, memiliki warna warni keemasan yang cerah. (Patriachs and Prophets, hal. 53).

Adam dan Hawa tentunya akan sangat menyukai ular-ular itu dan mungkin suka menjamah dan membelai mereka. Tentunya, segala sesuatu yang Hawa lihat adalah merupakan hal baru baginya, dan dia belum pernah mendengarkan tentang dusta atau melihat kekejaman dan merasakan cinta diri sendiri…tetapi kepadanya telah diperingatkan. Allah telah memberitahu kepada Adam dan Hawa tentang pemberontakan yang telah terjadi di surga. Lusifer, salah satu pemimpin malaikat, telah memutuskan untuk menjadi sama seperti Allah, dengan tidak menuruti kepada Allah yang benar. Tidak seorangpun yang mengerti mengapa Lusifer, dengan satu kehidupan yang sempurna di surga bersama dengan Allah dan para malaikat, dapat memiliki keinginan untuk melakukan hal ini. Allah sudah beusaha sebisa mungkin untuk dapat bekerjasama dengannya dan membuatnya mengerti, tetapi dia menolak. Akhirnya, dia bersama dengan sepertiga dari para malaikat yang

5 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 6: Minggu sembahyang junior

telah memutuskan untuk mengikutinya diusir dari surga. Allah telah mengamarkan Adam dan Hawa tentang malaikat yang telah jatuh ini, yang sekarang disebut Setan, akan berusaha untuk membuat mereka berpihak padanya. Allah, dengan berusaha untuk membuat segala sesuatu aman dan mudah untuk sahabat-sahabat-Nya yang baru sebisa mungkin, berkata kepada Setan untukm tidak berkeliaran di dalam taman kecuali di dekat pohon yang istimewah itu. Kemudian Dia berkata kepada Adam dan Hawa untuk tetap bersama-sama dan jangan dekat-dekat dengan pohon Pengetahuan Baik dan Jahat itu. Setan tidak memiliki kuasa untuk menghancurkan kebahagiaan mereka jika mereka menjauhinya.

Para malaikat telah mengamarkan mereka untuk selalu waspada terhadap tipu muslihat Setan…Ketika mereka tetap menurut kepada Allah maka kejahatan tidak akan dapat menghancurkan mereka; jika dibutuhkan, maka setiap malaikat dari surga akan diutus untuk menolong mereka. Jika saja mereka dengan tekun menolak akan petunjuk-petunjuknya, mereka akan tetap aman, tetapi jika mereka sekali saja tunduk kepada godaan, maka keadaan mereka akan menjadi bejat (diplintir) sehingga di dalam diri mereka sendiri tidak akan ada kuasa dan tidak ada kekuatan untuk menolak Setan (PP. hal 53)

Bagaimana ini bisa terjadi? Apa yang membuat Hawa datang dekat kepada pohon itu? Apakah dia tersesat dan tidak menyadarinya dari pertama? Apakah dia merasa ingin tahu? Tentunya saja dia merasa ingin tahu ketika dia sudah berada dekat dengan pohon itu. Ketika ular yang cantik itu yang berada di pohon dan mulai berbicara kepadanya, dia menjadi semakin ingin tahu. Apakah dia tidak berpikir bahkan untuk sedetikpun, “Oh aku harus pergi sekarang.”? Apakah dia menoleh kesekeliling dan bertanya-tanya kemana Adam telah pergi? Apakah dia menyadari bahwa dia sudah terpisah jauh dari Adam? Nyonya White berkata bahwa untuk sejenak Hawa merasa takut, tetapi kemudian dia memutuskan bahwa “dia memiliki kekuatan yang cukup untuk menghadapi kejahatan” (PP hal 54). Hawa yang lugu. Dia bahkan tidak tahu siapa Setan itu. Tetapi dia baru saja akan mengetahui hal itu.

Apapun ceritanya secara detail, kita semua sekarang tahu bahwa itulah cerita yang sangat menyedihkan di dalam sejarah dan itu baru saja akan dimulai. Manusia, diciptakan oleh Allah untuk dikasihi, dan diciptakan oleh Allah untuk mencintai-Nya, baru saja akan berbalik dan meninggalkan Dia. Mereka juga baru saja akan belajar tentang konsep yang penting yang akan kita pelajari selama Minggu Sembahyang ini: Allah menginginkan kita untuk kembali kepada-Nya! Allah bukan saja mengijinkan kita untuk merubah pikiran kita dan kembali kepada-Nya, tetapi Dia juga memohon kepada kita. Bahkan lebih dari pada itu, Dialah satu-satunya yang membuat semuanya itu mungkin. Kita akan memasuki bagian yang lebih menyenangkan dari cerita itu dan bagaimana Allah mengubahnya di bagian akhir dari hari-hari yang lain dari minggu ini, tetapi terlebih dahulu kita perlu untuk melihat kepada permulaan yang menyedihkan. Jadi di sana berdirilah Hawa, sambil memandang kepada pohon itu. Sama seperti pohon-pohon yang lain yang telah Allah ciptakan, sangatlah Indah. Dedaunannya berkilau dengan buah yang menyehatkan dan dengan cita rasa yang enak. Secara diam-diam, Hawa bertanya di dalam hatinya, mengapa Allah tidak mengijinkan mereka untuk memakan buah dari pohon itu. Kemudian dia melihat ular yang bercahaya dan Indah itu yang memiliki sayap itu muncul di antara dahan pohon itu. Tentunya raut wajahnya tidak eragukan tentang apa yang sedang dia pikirkan dan kemudian ular itu berkata dengan sangat merdu, “Apakah benar bahwa Allah berkata bahwa kamu tidak boleh makan buah dari pohon yang indah indah ini?”

Tentu saja tidak boleh, jawab Hawa. (Dia tidak menyadari bahwa itulah kesalahannya yang ketiga, Pertama, adalah ketika dia berjalan-jalan sendirian saja, kemudian bermain-main dengan pencobaan, sekarang dia sedang berbicara dengan si penggoda itu). Kami dapat memakan buah dari semua pohon yang lain, tetapi tidak boleh makan buah dari pohon yang satu ini. Allah berkata bahwa jika kami menyentuhnya maka kami akan mati!” “Sesungguhnya kamu tidak akan mati,” kata ular itu. Sekarang, apakah menurut anda bahwa si jahat itu adalah si pengecut, dan tetapi dia tahu bahwa Hawa terlalu lugu untuk mengerti dia, sehingga dia datang muncul dengan berani dan menyebut Allah sebagai pembohong. Kemudian dia membuat sebuah

6 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 7: Minggu sembahyang junior

kebohongan yang lain untuk menuduh Allah: “Allah tahu bahwa ketika kamu makan buah dari pohon ini, kamu akan menjadi seperti Dia. Kamu akan menjadi seperti seorang dewa, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”

Jika saja Hawa bisa berpikir sejenak, dia mungkin akan mengingat bahwa dia sebenarnya sudah sama seperti Allah. Karena dia telah diciptakan menurut gambar Allah, diciptakan untuk dikasihi—diciptakan hanya untuk mengenal yang baik dan bukan yang jahat. Menurut Nyonya White, Setan kemudian mengklaim bahwa alasannya dia dapat berbicara (dengan berpusa-pura bahwa dia hanya seekor ular) oleh karena dia telah makan buah dari pohon itu…dan dia tidak mati. Jadi Hawa melakukannya. Dia mangambil buah pohon itu dan mengambil juga untuk Adam. Saat itu terjadi tangisan di surga. Jika Allah adalah seorang yang suka pemarah dan pembalas dendam seperti yang digambarkan oleh beberapa orang, yang selalu siap untuk menghajar siapa saja yang telah berbuat kesalahan, makan ini akan mejadi akhir dari cerita itu. Dia mungkin telah melenyapkan manusia itu dan bahkan mungkin seluruh planet. Mungkin juga Dia akan melenyapkan semua malaikan yang telah berdpsa, tetapi ingat, Allah itu Kasih. Dia sudah berusaha untuk menciptakan kembali sahabat-sahabat yang baru dan percaya atau tidak, dia masih menginginkan mereka untuk menjadi sahabat-sahabat-Nya. Allah mempunyai sebuah rencana.

Pada sore hari itu, seperti biasanya, ketika Allah berjalan-jalan di dalam taman, untuk mencari sahabat-sahabat-Nya, “Adam! Dimanakah engkau? (Tentunya Allah tahu dimana mereka berada). Oleh karena malu, Adam dan Hawa keluar dari tempat persembunyian mereka. Mereka tentunya kelihatan sangat bodoh, dengan memakai daun-daun yang telah mereka sendiri buat untuk menutup tubuh mereka. “Kami mendengar Engkau,” kata Adam, sambil melongo. “Tetapi kami sangat takut, oleh karena kami telanjang. Jadi kami bersembunyi.” Takut! Takut terhadap Allah? Seorang yang sangat mereka kasihi ketika mereka berjalan dan berbincang-bincang bersama-sama! Dapatkah anda bayangkan kesedihan yang terpancar dari wajah Allah? “Siapa yang mengatakan bahwa kamu telanjang? Apakah kamu telah makan buah dari pohon yang sudah Aku katakana jangan memakan buahnya atau menjamahnya?” Tentu saja Allah mengetahui jawabannya, juga, tetapi Dia ingin untuk memberikan satu kesempatan lagi kepada mereka untuk bersikap jujur dan bertobat. Gantinya, mereka berdua saling menuduh satu dengan yang lain. “Hawa yang telah memberika aku makan buah pohon itu” “Ular itulah yang telah membuat aku mengambil buah pohon itu.”

Walaupun mereka belum menyadarinya, mereka sedang menuduh Allah. Setan tertawa secara diam-diam, karena itulah yang sudah lama menjadi rencananya. “Wanita yang Engkau berikan kepadaku,” adalah cara Adam untuk menempatkan tuduhannya. “Ular itu menipu aku.” Tegas Hawa. Baik, siapa yang menciptakan wanita itu? Siapakah yang telah mencipatkan ular itu? Siapakah yang telah menciptakan taman dan pohon di dalamnya? Allah sedang berusaha untuk membuat ujian itu sesederhana mungkin, tetapi sekarang mereka menganggap bahwa semua itu adalah kesahan-Nya. Dipelintir lagi. Satan berharap bahwa inilah akhir dari hubungan kaih yang yang baru yang telah Allah ciptakan. Dia pasti terkejut ketika mendengar jawaban-Nya. Pertama, Dia menciptakan ular, (ular yang sesungguhnya, yang benar-benar tidak bersalah di dalam segala sesuatu) untuk menjadi peringatan kepada semua umat manusia selamanya. Allah kemudian melenyapkan kedua saya yang Indah dari ular itu dan membuat mereka merayat di atas tanah, bukan karena kesalahannya yang telah dijanjikan oleh Setan, supaya kita tidak akan pernah lupa. Kata-kata Allah yang berikutnya kepada ular adalah; ini adalah untuk ular yang sesungguhnya, si jahat.

“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” (Kejadian 3:15)

7 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 8: Minggu sembahyang junior

Ini sangatlah berarti dari yang sesungguhnya. “Keturunan” berarti anak. Pada suatu kali ribuan tahun yang lalu (di dalam taman, dan hanya Allah yang tahu waktunya), si jahat secara sebagian mencelakai (“memagut tumid” adalah sebuah lambang yang mengatakan seperti ini) salah satu keturunan Adam dan Hawa adalah Yesus, tetapi keturuhan tersebut akan secara fatal mengalahkan si jahat (“meremukkan kepalanya”). Kita akan melihat lebih dalam lagi tentang hal ini ketika minggu sembahyang ini berlangsung. Inilah janji yang pertama di dalam rencana yang Allah telah buat untuk mendapatkan kembali sahabat-sahabat-Nya. Jadi Allah membuat sebuah rencana. Dia akan menghadapi kematian atas nama kita. Dia akan mengklaim kita kembali—untuk mendapatkan kita kembali. Sementara itu, Dia akan mencari jalan untuk terus menjadi Sahabat kita dan terus mengingatkan kita untuk menjadi sahabat-Nya.

Hal ini dimulai tepat di Taman Eden. Allah tidak menolak orang berdosa. Dia bahkan menolong mereka membuat pakaian mereka yang lebih baik. Dia mengajarkan mereka untuk membuat metsbah dan korban-korban, untuk mengingatkan mereka tentang seseorang yang tidak bersalah yang akan mati untuk mereka suatu hari nanti. Dia mengusir mereka keluar dari Taman Eden, oleh karena hal yang terburuk yang akan mereka rasakan adalah untuk menjadi orang berdosa yang kekal. Bayangkan jikalau orang-orang jahat dapat makan dari buah pohon kehidupan dan tidak pernah akan mati. Allah memberikan kepada Adam dan Hawa pekerjaan untuk dilakukan, pekerjaan yang sama yang mereka miliki di Taman Eden, tetapi Dia mengingatkan mereka bahwa ini akan lebih sukar. Bumi, bersama dengan tanaman-tanaman dan binatang-binatang, akan terpengaruh oleh karena dosa mereka dan oleh kenyataan bahwa mereka telah memilih Setan sebagai penguasa mereka di atas bumi gantinya Allah. Bekerja untuk mencari nafkah akan menjadi suatu berkat bagi mereka. Dia memberikan kepada masing-masing mereka pertolongan dan dorongan, dan Dia memberikan kepada mereka Sabat, sebuah janji mingguan untuk kembali ke Taman Eden suatu hari nanti.

Selama Minggu Sembahyang ini kita akan terus meneliti konsep ini yaitu bahwa Allah selalu menginginkan kita untuk kembali, tidak peduli apapun yang telah kita lakukan. Kita juga akan melihat kepada beberapa cerita Alkitab yang lainnya untuk melihat bagaimana manusia berbalik meninggalkan Allah, bagaimana Allah bekerja untuk mendapatkan mereka kembali, dan bagaimana mereka kembali kepada-Nya. Kita akan melihat hal itu di bagian akhir, setiap orang yang menerima undangan Allah untuk pulang kembali kepada-Nya akan hidup bersama dengan Dia selama-lamanya. Kita akan melihat pohon kehidupan dan memakan buahnya. Kita tidak akan melihat lagi si jahat atau disusahkan oleh godaan-godaannya. Untuk saat ini, kita masih harus menghadapi hal tersebut. Dapatkah anda memberikan perbedaan antara pergumulan-pergumulan yang anda miliki dari hari kesehari yaitu masalah-masalah kehidupan di atas bumi yang berdosa ini dan hal-hal yang mengarahkan kita untuk membuat pilihan-pilihan kita sendiri untuk berbalik dan meninggalkan Allah? Ketika anda berbalik dan meningglkan Dia, apakah anda kembali? Anda perlu untuk kembali sekarang. Yang terpenting dari semuanya, apakah anda benar-benar sadari bahwa Allah menginginkan anda untuk kembali? Pada akhir minggu ini anda akan melihatnya.

Pemimpin: Ketika anda berdoa bersama dengan kelompok, doakan setiap mereka yang ingin untuk kembali, berdoalah untuk pertobatan, dan berikan waktu satu menit untuk doa dalam hati untuk orang-orang agar mereka mau bertobat dan mampu melakukannya di dalam hari mereka masing-masing.

Mari kita berdoa besama-sama: Ya Allah yang baik, kami tidak tahu bagaimana harus berterima Kasih kepada-Mu bahwa Engkau tidak meninggalkan orangtua kami yang pertama, juga kami. Kami sangat menyesali waktu-waktu dimana kami berontak dan berbalik meninggalkan-Mu. Ampunilah kami dan tolonglah kami agar kami mengenalii godaan-godaan ketika godaan itu datang. Tolonglah kami untuk datang kepada-Mu untuk meminta pertolongan untuk menolak hal tersebut. Sekarang saya akan memberikan satu menit untuk doa dalam hati untuk siapa saja yang perlu untuk bertobat dari sesuatu yang ada di dalam

8 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 9: Minggu sembahyang junior

hatimu. Yesus akan mendengar engkau. (berikan kesempatan untuk doa dalam hati. Jangan terlalu pendek. Pastikan mereka mendapatkan waktu untuk doa dalam hati). Terima Kasih untuk janji pengampunan-Mu dan pertolongan-Mu. Terima Kasih karena sudah mengasihi kami. Di dalam nama Yesus. Amin.

Pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan:1. Diskusikan bahwa seringkali tetap bersahabat dengan seorang teman dapat menolong anda untuk

menolak pencobaan.2. Pernahkah ada suatu waktu ketika hal yang sebaliknya juga benar?

Apa yang akan anda lakukan? Katakan tentang suatu saat ketika anda merasa sangat menyesal sudah meninggalkan Allah dan memutuskan untuk kembali kepada-Nya (anda tidak perlu menjelaskan secara detail) dan bagaimana perasaan anda sebelum dan sesudahnya?

3. Bagi anda apakah yang dimaksudkan dengan pencobaan-pencobaan? Pernahkah anda melakukannya? Bagaimana anda menghindarinya?

Hari 2: Perkara-perkara yang Hilang

Ayat Alkitab: Lukas 15:1-10—Lukas 1:7.

Lukas pasal 15 dapat dibilang sebagai pasal yang menjelaskan mengenai perkara-perkara/benda-benda yang hilang. Keseluruhan pasal itu terdiri dari tiga perumpamaan tentang hilang dan kemudian ditemukan. Hari ini dan besok kita akan pelajari tentang ketiga perumpamaan tersebut.

Pertama, mari kita lihat apa yang terjadi ketika Yesus menyampaikan perumpamaan-perumpamaan ini. Ayat 1 dan 2 mengatakan kepada kita, “Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka."

Anda lihat Ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi tidak percaya bahwa Allah selalu menginginkan kita untuk kembali dan bahwa Allah tidak bekerja untuk memungkinkan kita untuk kembali kepada-Nya. Mereka percaya bahwa kita manusialah yang benar-benar harus berusaha sekeras-kerasnya, maka mungkin saja Allah dapat menerima kita. Anda perhatikan bahwa mereka bersungut-sungut mengapa Yesus makan bersama dengan orang-orang berdosa seakan-akan orang-orang Farisi ini adalah orang-orang yang kudus. Mereka percaya bahwa mereka adalah orang-orang benar dengan demikian layak untuk menjadi perhatian Allah, dan pemungut cukai dan yang lainnya tidak layak untuk hal itu.

Yesus sedang mencoba untuk membuat mereka mengerti bahwa Allah tidak seperti itu, jadi Dia menyampaikan tiga buah cerita. Dia menyampaikan cerita tentang domba yang hilang. (Bacakan atau minta seseorang untuk membacanya dari Lukas 15:1-7).

Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: “Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang

9 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 10: Minggu sembahyang junior

bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.” (Lukas 15:3-7).

Mari kita menggunakan imajinasi kita untuk mengerti cerita ini. Pernahkah anda melihat domba secara dekat? Apakah anda banyak tahu tentang mereka? Domba selalu ingin berkumpul dekat satu dengan yang lain di dalam kelompok mereka. Apabila mereka merasa semakin cemas, maka semakin dekat mereka berkumpul. Bayangkan anda sebagai seorang domba kecil yang suka berkumpul dengan domba-domba yang lainnya ketika sang gembala menuntun mereka keluar dari kandang menuju padang. Di tempat dimana Yesus hidup, sangatlah kurang padang yang berumput hijau, jadi mereka harus melakukan perjalanan untuk mencari rumput setiap hari. Ada seekor domba pemimpin yang akan selalu mengikuti sang gembala dan domba-domba yang lain akan mengikuti tepat di belakang domba pemimpin tersebut. Kelompok yang berada di tengah dan yang dibelakang akan mengikuti satu dengan yang lain sampai mereka menemukan padang rumput dimana mereka dapat makan dan beristirahat. Di dalam imajinasi anda, mungkin anda bersama dengan domba-domba anda meliwati jalan yang berbatu-batu, padang-padang yang kering, atau mungkin anda mendaki sebuah bukit yang berdebu. Itu pasti memerlukan waktu yang lama. Anda bisa saja merasa lapar dan tidak sabar untuk menemukan padang rumput. Mungkin anda merasa lelah dan ingin beristirahat. Mungkin saja akan akan berpikir bahwa mungkin anda melihat suatu tempat yang hijau di kejauhan, jauh dari jalan dan anda mulai melakukan pengecekkan untuk melihat apakah domba-domba anda bisa makan di sana.

Tetapi itu terjadi, dan tiba-tiba anda merasa bahwa anda seorang diri. Kelompok domba yang lainnya telah pergi tanpa anda. Walaupun tidak seperti itu secara fisik di dalam cerita ini, banyak orang percaya bahwa domba itu pasti sudah tertinggal, mungkin bulu-bulunya tersangkut pada duri atau yang lainnya. Jika demikian, setiap domba yang tersesat akan berlari mengikut domba-domba yang lain secepatnya (baa-suaranya sangat nyaring) ketika ia menyadari bahwa teman-temannya telah pergi tanpa dia. Sekarang, bayangkanlah bahwa anda terperangkap, dan semakin anda berusaha untuk melepaskan diri, maka anda menjadi semakin terperangkap. Anda menjadi takut. Yang dapat anda lakukan adalah menangis—memanggil dan itulah yang anda lakukan.

Bayangkan apa perasaan anda ketika anda mendengar suara gembala anda memanggil. Anda bersuara (baa) dengan semakin keras dan bahkan mungkin berusaha sekali lagi untuk bisa terlepas. Dan kemudian anda melihat dia datang berjalan menuju anda. Anda ditemukan. Anda pasti akan terus bertahan agar dia dapat melepaskan anda. Yesus berkata bahwa sang gembala membawa domba yang lelah dan membutuhkan pertolongan itu dan meletakkannya di atas pundaknya dan membawanya pulang ke rumah. Bagaimana perasaan anda jika anda adalah domba itu?

Orang-orang Parisi dan Saduki tidak menyukai cerita ini. Bagi mereka kelihatannya Yesus mengatakan bahwa Dia mengasihi orang-orang yang tersesat lebih dari pada mereka, sehingga Dia akan meninggalkan mereka di padang rumput dan pergi mencari yang hilang. Mereka berpikir bahwa Dia mengatakan kepada mereka bahwa surga akan lebih bersukacita dengan para pemungut cukai ketimbang mereka yang tersesat. Tentunya, Dia tidak bermaksud seperti demikian, oleh karena Dia tidak pernah berpikir bahwa mereka adalah orang-orang benar dan tidak tersesat. Yesus tahu bahwa semua manusia adalah orang-orang berdosa; oleh karena itu mereka harus bertobat dan Yesus mengasihi semua manusia. Kenyataannya, pada saat ketika Dia menyampaikan perumpamaan tersebut, Yesus sedang mencari domba-domba yang hilang, yaitu orang-orang Parisi dan Saduki. Masalahnya adalah bahwa mereka tidak merasa bahwa mereka telah tersesat. Jadi Dia menyampaikan sebuah cerita yang lain. Itu terdapat di dalam ayat 8-10. Yesus berkata:

“Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia

10 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 11: Minggu sembahyang junior

menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.”

Pada jaman Alkitab (dan di banyak waktu yang lain dalam sejarah bumi ini) keluarga yang berada akan memberikan kepada anak-anak wanita mereka mas kawin, yang akan dia bawa ketika dia menikah. Uang itu seharusnya menjadi miliknya, untuk digunakan sesuai dengan apa yang dia butuhkan. Dia juga mungkin akan menggunakannya untuk anak-anaknya. Walaupun uang itu seharusnya adalah untuk digunakan oleh sang istri, di dalam masyarakat seperti itu dan juga yang lainnya, suami sesungguhnya adalah berkuasa atas sang istri. Bisa saja itu disalah gunakan sehingga mereka tidak akan mendapat masalah. Mereka bisa saja menceraikan istri-istri mereka dengan hanya memberikan secarik kertas yang bertuliskan, “Kamu ditalak,” dan mengusir mereka pergi dari rumah. Mereka dapat melakukan hal ini untuk suatu alasan yang kecil, hanya oleh karena sang wanita mengecewakan mereka dalam beberapa cara, seperti menyediakan makanan yang gosong bagi mereka. Kenyataannya, banyak pria yang menikahi wanita yang memiliki mas kawin atau mahar, khusunya dalam jumlah yang besar, hanya karena mereka ingin mendapatkan uang tersebut.

Namun demikian, banyak pria yang benar-benar mengasihi sitri mereka dan menunjukkan sikap berbelas kasihan kepada mereka. Istri-istri di jaman itu bisa menjadi rekan yang penuh Kasih bersama dengan suami mereka dan mereka masih dapat mengendalikan harta milik istri mereka. Wanita ini benar-benar dapat mengatur uangnya sendiri. Peerumpamaan itu tidak mengatakan kepada kita apakah wanita itu masih terikat dengan pernikahan dan menyimpan uangnya untuk masa depan, atau apakah dia adalah seorang janda dan itulah satu-satunya harta yang dia miliki untuk menyambung hidupnya, dan mungkin saja dia memiliki anak-anak. Namun, cerita itu mengatakan bahwa dia menyampaikannya kepada tetangga dan handai tolannya. Mungkin dia adalah seorang wanita sebatang kara, yang tidak memiliki suami dan anak-anak. Jika demikian, itu adalah satu cara hidup yang benar-benar menakutkan. Saat itu tidak ada pekerjaan untuk kaum wanita, jadi mereka tidak dapat menghasilkan uang sendiri, khususnya jika mereka sudah berusia lanjut.

Sepuluh uang logam perak wanita ini tentunya sangatlah berharga untuknya. Dan satu uang logam yang disebut dram itu sama dengan upah satu hari bekerja pada jaman Gerika. Itu artinya dia hanya memiliki 10 hari untuk hidup, kecuali dia mendapatkan cara bagaimana untuk menggunakan sebagian uang itu untuk mendapatkan uang tambahan. Sekarang anda bisa bayangkan betapa sangatlah dia sedih ketika dia kehilangan salah satu dari uang logam tersebut, demikian juga akan sangat senang apabila dia menemukannya. Mari kita berpikir sejenak tentang uang logam tersebut. Jika anda adalah uang logam itu, akankah anda akan mereka ketakutan dan kecewa sama seperti domba itu? Tidak, oleh karena uang logam tersebut tidak memiliki perasaan. Apakah anda akan berjuang dan mencari bantuan? Tidak, uang logam tidak dapat melakukan hal itu. Uang logam itu bahkan tidak tahu kalu sebenarnya ia telah tersesat. Dan bahkan uang logam itu tidak tahu apakah dia memang berharga sehingga seseorang sangat ingin untuk mencarinya. Uang logam itu tidak tersesat oleh karena tidak tahu jalan atau kehilangan jejak dari 9 uang logam yang lainnya.

Dalam cara tertentu orang-orang Parisi dan orang Saduki adalah sama seperti uang logam ini. Mereka tidak berkeliaran jauh dari iman. Kenyataannya, mereka benar-benar sangatlah setia di dalam menjalankan tugas-tugas dan ritual yang menurut mereka sangatlah penting untuk menjadi seorang Yahudi yang baik dan berkenan kepada Allah. Mereka bisa saja berlaku kasar terhadap seseorang jika ia mengatakan bahwa mereka telah tersesat dan perlu untuk diselamatkan. Mereka sesungguhnya tidak berpikir tentang apakah mereka sangat berharga di mata Yesus, atau entah Dia atau Allah mungkin sedang mencari mereka. Anda tentunya bisa tersesat dalam berbagai cara. Mereka sedang tersesat di antara pohon-pohon aturan yang telah mereka buat untuk diri mereka sendiri, dengan berusaha untuk mendapatkan Kasih Allah.

11 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 12: Minggu sembahyang junior

Allah telah mengasihi mereka sebelum mereka melakukan apapun. Dia telah mengutus Anak-Nya untuk mencari mereka dan Yesus sangat mengasihi mereka sehingga Dia akan menyerahkan hidup-Nya untuk mereka. Semua cerita yang Dia sampaikan, semua kotbah yang Dia sampaikan, semua penyembuhan dan mujizat-mujizat yang telah Dia lakukan adalah untuk satu tujuan—untuk memanggil semua orang untuk pulang kerumah kepada Allah. Dia sangat berharap bahwa paling kurang beberapa dari orang-orang ini, dan para pendengar yang lainnya, akan mendengar dan menyadari bahwa Dia benar-benar sedang berbicara tentang mereka, dan bukan tentang domba atau uang logam perak.

Mungkin beberapa orang menyadarinya. Kita tahu bahwa Kisah Para Rasul 6:7 berkata, “juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya kepada Yesus.” Hanya Yesus yang tahu siapa-siapa di antara mereka yang berada di dalam kelompok yang khusus, atau tepatnya ketika mereka mulai merasakan hati mereka terjamah oleh perkara-perkara yang Yesus katakan dan lakukan. Ada satu hal yang persis sama dari kedua perumpamaan ini. [Tanyakan kepada hadirin apa kira-kira yang sama]. Yang sama adalah akhir dari ceritanya. Orang yang menemukan apa yang telah hilang bukan saja bersukacita, tetapi juga mengundang teman-teman dan tetangga-tetangga untuk membagikan sukacitanya.

Sudah cukup untuk sang gembala bila dombanya yang hilang ditemukan. Tetapi tidaklah cukup untuk membawanya pulang dan mengurusi dan membalut luka-lukanya ketika domba itu masih hilang, demikian juga dengan memberikannya makan dan air dan beristirahat. Sang gembala harus memanggil semua orang dan berkata (di dalam bahwa kita), “Hore! Sudah kutemukan. Lihat domba itu baik-baik saja.” Sang gembala mengharapkan agar teman-temannya pun ikut bergembira. Pernahkah anda kehilangan anjing atau kucing dan anda menyampaikan berita itu kepada semua tetangga, dan meminta mereka untuk menolong anda? Apa yang terjadi ketika anda menemukannya?

Tidaklah cukup bagi wanita itu dengan menemukan uang logamnya. Dia harus memberitahukan teman-temannya. “Masih ingat uang logam saya yang hilang? Sudah kutemukan. Lihat, ini uang logam itu, ini kabar baik.” Teman-temannya mungkin akan mengatakan sesuatu seperti, “Kali ini pastikan bahwa kamu menyimpan uang logam itu dengan benar.”

Pada bagian ini dari perumpamaan itu, Yesus tidak berbicara dalam bentuk lambang-lambang. Dia tidak lagi menggunakan “domba” atau “uang logam” yang berarti orang, atau membandingkannya dengan Diri-Nya sendiri atau Allah kepada seorang gembala atau seorang wanita yang sedang mencari uangnya. Di dalam bagian dari kedua perumpamaan ini, Yesus secara langsung berkata, “Ada sukacita di dalam kehadiran malaikat-malaikat surga walaupun hanya satu jiwa yang bertobat.” Dia memberikan kepada kita sebuah gambaran mental tentang malaikat-malaikat yang bertepuk tangan dan bernyanyi dan memuji Allah, dan tentunya Allah tersenyum lebar juga, oleh karena ada satu orang yang telah memutuskan untuk berbalik, bertobat, kembali, dan dimenangkan. Itulah perasaan Allah ketika kita kembali kepada-Nya. Tentunya, Dia juga akan sangat bersukacita jika kita tidak berbalik meninggalkan Dia. Namun kita semua harus membutuhkan pertobatan (berbalik) dan diampuni. Seringkali kita juga harus memberikan pengampunan kepada orang lain.

Apa ada sesuatu di dalam hidupmu yang menyebabkan anda harus bertobat? Apakah anda menginginkan Yesus untuk menemukan anda dan menyelamatkan anda dari perkara-perkara yang salah yang telah anda lakukan? Mari kita mendoakan hal itu sekarang.

Di waktu yang akan datang, kita akan berbicara tentang perumpamaan yang ketiga di dalam pasal ini dari Buku Lukas.

12 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 13: Minggu sembahyang junior

Ya Allah, Engkau sungguh sangat sabar terhadap kami ketika kami tersesat. Kami saat ini akan bertobat dari pilihan-pilihan yang telah kami buat yang telah membuat kami meninggalkan jalan-Mu. [Berikan cukup waktu bagi mereka untuk berdoa di dalam hati. Jangan menghalangi mereka]. Kami juga meminta akan Engkau dapat menolong kami untuk mencari orang-orang yang mungkin tidak tahu betapa Engkau sangat peduli kepada mereka dan sedang mencari mereka. Bantulah kami untuk menjadi pencari-pencari yang lemah lembu dan penuh Kasih, yang selalu bersukacita bersama dengan seseorang yang pulang kembali kerumah bersama-Mu. Di dalam nama Yesus, Amin.

Pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan:

1. Bandingkan kedua cerita yang terdapat di dalam pelajaran ini Apa persamaannya? Apa perbedaannya?

2. Bagaimana anda kehilangan sesuatu? Apa yang terjadi?

3. Apa yang anda maksudkan dengan tersesat dan bahkan tidak menyadarinya? Ada berapa besar sukacita di surga untuk anda? (Petunjuk: Besar).

13 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 14: Minggu sembahyang junior

Hari 3: Seorang Anak Lelaki yang Hilang

Ayat Alkitab: Lukas 15:11-32—Lukas 15:20.

Di dalam pasal yang menerangkan tentang kehilangan benda-benda, Lukas 15, Yesus menyampaikan cerita yang ketiga, dan bahkan lebih penting dan dramatis, terhadap orang-orang Parisi dan orang-orang Saduki yang mengeritik Dia. Dia sedang berusaha keras untuk membuat mereka melihat bahwa Allah, Bapa surgawi kita, menginginkan agar semua anak-anak-Nya kembali dari keadaan mereka yang sedang tersesat. Sebagian dari anak-anak Allah hilang di dalam cara hidup yang penuh dosa, sama seperti yang telah Yesus katakan pada awal dari pasal ini. Yang lainnya, sama seperti orang-orang Parisi, mulai bertingkah seperti orang benar, dengan menunjukkan jari mereka kepada orang-orang yang telah membuat pilihan yang tidak baik dan mengatakan kepada mereka bahwa mereka adalah benar-benar orang berdosa. Yesus sedang berusaha untuk membuat orang-orang ini mengerti bahwa untuk membenarkan diri sendiri dan menuduh orang lain adalah sama berdosanya.

Di dalam cerita tentang uang logam yang hilang, Yesus berbicara tentang sesuatu yang hilang dan bahkan tidak tahu kalau dia sedang hilang. Di dalam perumpamaan tentang domba yang hilang, Dia berbicara tentang sesuatu yang hilang dan menyadari bahwa dia memang sedang hilang, tetapi tidak tahu bagaimana untuk kembali kerumah. Mari kita lihat kepada sebuah cerita tentang seseorang yang telah hilang, dia menyadari bahwa dia sedang hilang, dan tahu bagaimana untuk kembali kerumah, namun (tadinya) merasa takut untuk kembali.

[Bacalah atau mintalah seseorang untuk membacakan Lukas 15:11-12]

Untuk mengilustrasikan hal itu lebih jauh, Yesus mengatakan cerita ini kepada mereka: “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.”

Orang yang ada di dalam cerita ini kelihatannya adalah seorang yang kaya. Dia memiliki lading, kambing domba, dan (nanti kita akan lihat) pakaian-pakaian yang Indah-indah dan permata. Dia hanya memiliki dua orang putra ketika biasanya pada jaman itu orang memiliki banyak anak. Tentunya, anak-anak akan meninggal sebelum mereka beranjak dewasa, jadi kemungkinan saja bahwa inilah kedua anaknya yang masih bertahan hidup. Yang satu adalah pekerja keras dan setia, dan yang lainnya…dan anak yang lain ini pada suatu hari datang dan berkata, “Ayah, berikan bagian saya dari kekayaan yang Ayah miliki, karena saya tidak mau menunggu sampai Ayah meningga.”

Sekarang? Benar? Bisakah anda bayangkan bagaimana perasaan Ayahnya? Seakan-akan anak itu sedang berkata bahwa dia tidak akan tunggu sampai Ayahnya meninggal. Cerita itu tidak mengatakan berapa lama sang Ayah memikirkannya, tetapi dia berkata, ya. Kemudian dia membagikan kekayaannya (dia mungkin akan menjual sebagian tanahnya untuk mendapatkan uang) dan memberikan kepada putra bungsunya bagiannya. Kenyataanya, cerita itu berkata, “dia membagikan harta kekayannya di antara mereka.” Dengan kata lain putra sulungnya juga mendapatkan bagiannya, oleh karena apapu,n yang tersisa akan menjadi miliknya suatu hari nanti. Saya bisa bayangkan bagaimana perasaannya.

Sekarang orang muda adalah seorang yang kaya. Di pikir bahwa dia akan bahagia. Tidak lagi menjadi budak di lading, dengan menjagai binatang gembalaan, membajak, menabur, menuai, membresihkan dan semua yang memerlukan kerja keras. Akhirnya dia pergi meninggalkan rumah kesebuah tempat yang jauh.

14 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 15: Minggu sembahyang junior

[Baca atau minta seseorang untuk membaca ayat 13]

Ada banyak interpretasi di dalam satu kalimat itu, bukan? Pada jaman sekarang ini, mungkin si orang muda tersebut akan pergi kesebuah kota besar. Kira-kira hal-hal apa yang akan dia lakukan untuk menghabiskan uangnya? Menurut anda apa rekasi orang terhadap hal itu? [Minta tanggapan dari beberapa orang].

Anda tentunya akan memiliki banyak orang jika anda memiliki banyak orang dan hal ini terjadi kepada orang muda di dalam cerita Yesus ini. Ketika uang itu telah habis, teman-temannyapun menghilang. Rupanya kehidupannya tidak seperti yang dibayangkan oleh orang muda ini. Apakah dia masih berpikir untuk pulang kerumah pada saat-saat seperti ini? Dia mungkin sudah merasa malu untuk pulang kerumah. Bayangkan apa yang dia katakan, “Ayah, maafkan saya, tetapi saya telah menghabiskan semua uang itu. Bisakah saya pulang lagi dan berharap kepada Ayah lagi”?

Gantinya dia mandapakan pekerjaan. Tetapi bukan seperti pekerjaan lainnya, dia mendapatkan suatu pekerjaan yang sangat buruk dalam pandangan seorang Yahudi—yaitu memberi makan babi-babi. Itu adalah suatu pekerjaan yang kurang bagus bahkan untuk jaman kita dimana orang tinggal bersama dengan binatang piaraan mereka dan menjaganya 24 jam sehari. Orang muda ini bercokol dengan babi-babi dan memberi mereka makan, tetapi dia sama sekali tidak memiliki makanan untuk dimakan. Apa yang telah dia lakukan membuatnya tidak punya waktu lagi untuk berpikir. Dia akhirnya membuat suatu rencana. Ini sangatlah tidak masuk akal, atau tidak adil kalau mau jujur, untuk kembali kerumah dan mengharapkan dukungan Ayahnya lagi—tetapi bagaimana kalau dia bekerja untuk Ayahnya? Pekerjaan apa saja yang ada di ladang Ayahnya akan lebih baik daripada pekerjaan yang dia mmiliki sekarang dan akan ada orang yang perduli kepadanya. Mungkin lebih baik dia pulang kembali kerumah.

[Baca atau minta seseorang untuk baca ayat 17-19]

Ketika orang muda ini mencoba melangkah menuju rumah, mari kita pergi kerumahnya yang dulu dan memeriksa dan melihat keluarga yang telah dia tinggalkan. Menurut anda apa yang sedang dilakukan oleh saudara sulungnya? Terus bekerja keras, seperti sediakala, bukankah begitu? Mungkin dia telah berusaha untuk melupakan bahwa dia mempunyai seorang saudara laki-laki. Mungkin juga dia sangat merindukannya, tetapi tidak mau mengakuinya.

Apa yang sedang dilakukan oleh Ayahnya? Inilah yang menjadi bagian yang terpenting dari cerita itu. Ayahnya terus menunggu dan menanti setiap hari, memaksakan matanya untuk meneliti setiap sudut jalan, dengan harapan bahwa anaknya akan pulang kerumah. Apakah Ayahnya berhenti mengasihi anaknya oleh karena dia telah melakukan pilihan-pilihan yang buruk? Apaklah Ayahnya berhenti mengasihi dia oleh karena dia telah mengatakan dan melakukan perkara-perkara yang tidak baik? Tidak pernah. Ayahnya selalu menunggu dan menanti…

…dan pada suatu hari hal itupun terjadi. Dia melihat seseorang melangkah tertatih-tatih disepanjang jalan yang berdebu, tetapi dia tidak mengenalnya. Dia melihat banyak orang berjalan menuju arah rumahnya. Tetapi ada sesuatu tentang sesosok yang berjalan kerahnya…Ayah itupun berdiri dan sambil mencoba untuk memperhatikan. Apakah ini benar?—Benarkah? Ya, benar.

[Baca atau minta seseorang untuk membaca aya 20-24]

Ketika sang Ayah melihat putranya, dia mengangkat kaki jubahnya yang panjang dan berlari menuruni jalan itu. Dia bahkan tidak memperhatikan apa yang akan dikatakan oleh anaknya itu. Dia memeluk putranya dan tertawa, dan mengais, dan menciumnya.

15 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 16: Minggu sembahyang junior

Anak muda itu gemetar dan berusaha untuk berbicara. “Ayah, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Ayah.”

Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Ayah itu sedang berteriak kepada semua hamba-hambanya yang sudah datang berkumpul untuk melihat.

… aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa,” lanjut anak itu. Itulah yang patut baginya.

Ayahnya berputar dan sambil tangannya merangkul putranya pada bahunya, masih berteriak, “Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.’ Itulah yang ia rasakan sebagai seorang Ayah.

Sama seperti orang-orang yang terdapat di dalam cerita-cerita lainnya, orang ini mengundang semua tetangganya untuk ikut merayakan bersama-sama dengan dia, namun ini jauh lebih besar daripada menemukan seekor domba ataupun sebuah uang logam. Ini adakah seorang anak muda yang telah memutuskan untuk pergi, tetapi sekarang memutuskan untuk kembali kerumah. Oleh karena Ayahnya sangat bahagia sampai-sampai dia tidak pernah berhenti tersenyum dan tertawa. Dia mungkin saja menangis sedikit, tangisan bahagia.

[Baca atau meminta seseorang untuk bacakan ayat 25-28].

Ayah itu kemudian mengutus beberapa orang hamba untuk pergi ke lading mencari outra sulungnya yang masih bekerja di ladang mereka. Mungkin anak itu pulang dengan sendirinya. Ketika dia mendengar suara nyanyian, tawa dan tari-tarian, dia bertanya kepada salah satu dari hamba-hamba itu, “Apa yang sedang terjadi?”

“Oh, tuan, tidakkah tuan mendengar?” jawab hamba itu. “Adikmu telah kembali. Ayahmu sangatlah senang sehingga dia memerintahkan untuk menyembelih lembu yang tambun dan membuat sebuah pesta, oleh karena putanya telah kembali dengan selamat.”

Sekarang, mari kita berhenti sejenak di sini. Kira-kira perasaan-perasaan apa yang saja yang dimiliki oleh saudara sulung pada saat itu? [berikan kesempatan untuk hadirin menjawab]. Dia bisa saja ikut bergembira oleh karena adiknya telah kembali dengan selamat. Dia bisa saja merasa ingin tahu, atau tidak percaya, atau bahkan terkejut. Paling sedikit dia akan masuk kedalam dan memeriksa untuk memasatikan apakah orang muda itu adalah benar-benar adiknya.

Sangatlah terkejutnya hamba-hamba itu ketika tuan muda mereka marah dan meninggalkan mereka. Dia bahkan tidak masuk kerumah. Hamba-hambanya pergi melaporkan hal itu kepada ayahnya dan ayahnya keluar untuk berbicara dengan putra sulungnya itu. Alkitab berkata, ayah itu memohon kepadanya. “Anakku, bersukacitalah bersama denganku! Apakah engkau tidak senang karena adikmu telah kembali?” Anak sulung itu hanya membungkukkan bahunya dan marah dan bahkan lebih marah daripada sebelumnya. Untuk melihat apa yang telah dikatakannya, baca (atau minta seseorang untuk membaca) ayat 29-30.

Iri hati, itulah yang ia rasakan. Mungkin dia merasa bahwa dia mempunyai alasan untuk itu. Pernahkah anda bekerja keras pada sebuah proyek dan seseorang yang tidak bekerja, tetapi kelihatannya orang itu mendapatkan semua pujian? Itulah kira-kira perasaan hati dari orang muda ini. Mungkin dia berpikir Ayahnya selalu mencemaskan adiknya dan tidak pernah memikirkan tentang dirinya. Anda dapat katakan dari cerita ini bahwa ini bukanlah pokok ceritanya. Ayahnya adalah benar-benar seorang Ayah yang penuh kasih sejak awal,

16 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 17: Minggu sembahyang junior

lagi pula dia juga telah memberikan kepada putra sulungnya itu harta milik kekayaannya. Di dalam jawaban ayah itu, kita dapat menangkap betapa sang Ayah sangat mengasihi putra sulungnya juga. Mari kita lihat kepada apa yang dia katakan. “Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.”

“Engkau selalu bersama-sama dengan aku,” kata Ayahnya. Itu menunjukkan bahwa dia sangat bersukacita dengan hal itu oleh karena dia mengasihi putra sulungnya juga. “Semua yang aku miliki adalah milikmu juga.” Pernahkah anda pikirkan tentang hal itu? Putra bungsunya telah kehilangan semua hartanya. Segala sesuatu yang tertinggal kini menjadi milik dari putra sulung itu. Dia bisa saja mengadakan pesta kapan saja yang dia inginkan. Dia juga bisa bersukacita oleh karena adiknya sudah pulang kerumah.

Sama seperti sang Ayah di dalam cerita ini, Allah selalu menginginkan anak-anak-Nya untuk kembali pulang kerumah, tidak peduli seberapa jauh mereka telah tersesat. Pertanyaannya adalah, apakah kita menginginkan agar orang berdosa bertobat? Apakah kita menginginkan orang lain berada di gereja kita, di sekolah kita, di rumah kita, yaitu orang-orang yang telah melakukan kesalahan, dan mereka menyadari hal itu, dan sekarang mereka ingin untuk pulang dan menjadi bagian dari keluarga itu lagi?

[Berdoalah untuk pertobatan dan pengampunan untuk semua yang hadir]

Mari kita berdoa. Bapa yang di surga. Engkau sesunggughnya Allah yang mengasihi kami. Engkau peduli kepada kami, Engkau bekerja untuk kami, dan selalu menyambut kami dengan tangan terbuka. Ampunilah setiap orang yang meminta ampun kepada-Mu saat ini. [Berikan cukup waktu bagi mereka untuk berdoa]. Berikan Kasih-Mu kepada kami, Kasih yang cukup untuk memenuhi hati kami dan dapat kami berikan kepada orang lain. Bantulah kami untuk menerima setiap anak-Mu dengan tangan terbuka dan tidak akan iri hati dan marah seperti anak yang sulung. Jika kami sudah seperti itu, ampunilah kami dan tolonglah kami untuk berubah. Di dalam nama Yesus. Amin.

Pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan:

1. Apakha anda merasa lebih bersimpati kepada sang ayah, anak sulung atau kepada anak bungsu? Jelaskan Dapatkah itu berbeda, tergantung pada apa yang terjadi di dalam hidupmu?

2. Pernahkah anda melakukan sesuatu yang sangat menyakiti orang lain? Bagaimana anda berusaha untuk bertobat dan memperbaikinya? Apa yang telah terjadi?

3. Adakah seseorang yang harus anda ampuni? Apakah anda siap untuk menerima dia kembali kedalam persahabatan dengan anda?

17 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 18: Minggu sembahyang junior

Hari 4: Di dapatkan pada Kesempatan Terakhir

Ayat Alkitab: Lukas 23:39-43—Lukas 23:43

Selama beberapa hari pertama dari Minggu Sembahyang, kita telah pelajari bahwa Allah selalu ingin agar anak-anak-Nya kembali pulang kerumah. Dia akan selalu mencari dan menyelamatkan orang-orang yang Dia kasihi yaitu mereka yang telah berbuat kesalahan, bahkan sebelum orang itu merasa menyesal sekalipun. Cerita ini adalah merupakan contoh yang terbaik dari Allah yang ekstrim yang akan pergi dan mencari serta menyelamatkan walaupun hanya satu dari anak-anak-Nya, yaitu dia yang menurut orang lain sudah telalu bejat dan tidak layak untuk itu.

Nyonya White mengatakan sesuatu yang sangat mengagetkan tentang pencuri di salib. Alkitab tidak menjelaskan banyak tentangnya (kecuali bagian yang sangat penting). Pelajaran ini akan menjelaskan tentang ceritanya, dengan menggunakan informasi dari Desire of Ages, hal. 749-750.

Anak laki-laki ini mungkin pada saat itu masih sangat muda ketika dia untuk pertama kali mencuri. Mungkin saja untuk pertama kali dia hanya mecoba-coba saja, bersama dengan beberapa teman. Mungkin pada saat itu adalah hari dimana banyak orang berjualan, ketika semua petani membawa susu dan keju milik mereka, sayuran dan buah-buahan, dan juga binatang-binatang kekota. Dan banyak barang yang lain yang disimpan di dalam keranjang, dimana semua orang terlibat bersama-sama untuk melakukan kegiatan jual beli. Keadaan saat itu mungkin ramai dan sibuk dimana beberapa anak kecil mungkin berkeliaran sana sini, tersenyum dan tertawa dan berpura-pura sedang bermain, dan mulai mengambil beberapa barang tanpa bayar atau dengan menggantikan dengan barang yang lain. Ada juga di sana beberapa anak lelaki yang sudah beranjak remaja yang suka membuat masalah, tetapi mereka kelihatan sangat terkesan dan anak-anak kecil ini berusaha untuk meyakinkan mereka, jadi dia melakukan sesuatu yang menurut dia itu salah. Ketika dia merasa bersalah, dia mencoba untuk berpikir tentang hal-hal yang lain atau sibuk dengan sesuatu yang lain sehingga dia tidak dipermalukan, seperti meminta maaf atau mengembalikan kepada pemiliknya apa yang telah dia ambil.

Ini adalah suatu cara yang baik untuk meredam kata hatimu sepanjang tahun, ketika anak lelaki kecil itu beranjak menjadi seorang pria dewasa, dia semakin menjadi ahli sehingga sama sekali tidak mau mendengar akan kata hatinya. Sekarang dia adalah seorang pencuri dan pemilik dari semua kekayaannya. Sampai tidak lama seseorang yang lain berani menantang dia.

Pada beberapa tahap, sang pencuri ini mulai mendengar tentang seorang pengkotbah yang baru. Orang banyak mulai berkumpul untuk mendengar orang ini, yaitu Yesus, jadi pencuri inipun ikut bergabung. Ketika dia mendengar, dia mungkin dengarkan kata-kata seperti, “Jika seseorang menginginkan pakaianmu, berikanlah juga jubahmu, dan berikan kepada mereka apa yang mereka minta dan janganlah menolak jika ada yang ingin meminjamkan sesuatu dari padamu,” (Berdasarkan Matius 5:40-42).

Pria yang adalah pencuri ini merasa hatinya berkecamuk untuk pertama kali dan terjadi cukup lama. Dia memperhatikan wajah Yesus dan bagaimana orang banyak berkerumun di sekeliling-Nya, dan pencuri itu ingin untuk menjadi seperti mereka. Semua orang berlari manyambut Dia ketika mereka melihat-Nya datang. Mereka juga ingin agar tidak ada anak-anak yang akan duduk dipangkuannya. Namun, pencuri itu juga mendengarkan apa yang telah dikatakan oleh imam-imam dan para pemimpin. Ketika Yesus membuat satu mujizat, mereka akan berkata, “Orang ini memiliki roh iblis.” Ketika Yesus menyembuhkan seseorang pada hari Sabat mereka akan berkata, “Dia bukanlah dari Allah—Dia tidak mentaati hukum.”

Baik, pencuri itu bukanlah seorang warga negara yang taat juga, tetapi ia ingin untuk menghormati para pemimpin masyarakatnya. Mungkin saja mereka benar. Tetapi, untuk hidup seperti yang Yesus jelaskan adalah

18 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 19: Minggu sembahyang junior

sangat sulit. Mungkin saja pencuri itu telah mendengar tentang Zakeus, ketika dia mengembalikan empat kali lipat apa yang telah dia ambil. Pencuri itu tidak mau melakukan hal tersebut. Mungkin saja dia tidak berada di sana ketika orang muda yang kaya itu pergi, dan menolak untuk memberikan kekayaanya seperti yang dimintakan oleh Yesus.

Pernahkah anda perhatikan ketika anda memiliki satu perasaan bersalah dan anda sedang berusaha keras untuk melepaskannya, anda bertingkah semakin buruk dan bahkan lebih buruk lagi. Nyonya White berkata bahwa pencuri ini berusaha keras untuk mendengarkan kata hatinya bahwa dia telah bersalah dan dia “jatuh semakin dalam kedalam dosanya.”

Kemudian…diapun tertangkap.

Dia ditangkap, dipenjarakan, dan kemudian dibawa kepengadilan. Akhirnya, pencuri itupun di adili hampir bersamaan waktunya dengan Yesus. Dia (bersama dengan pencuri yang lainnya) mungkin saja berteriak sambil mengutuk dan berkata bahwa mereka tidak bersalah, walaupun sebenarnya tidak juga. Mereka melihat Yesus menghadapi semua tuduhannya secara berbeda dengan mereka dan mereka sungguh tidak percaya akan hal itu.

Yesus tidak pernah mengutuk ataupun berteriak. Sepanjang waktu, Dia bahkan tidak memberikan jawaban. Ketika Dia memberikan jawaban, caranya sangatlah dengan penuh hormat. Ketika Dia dicambuk, Dia menghadapinya dengan berani, dan hal yang sangat menakjubkan adalah (juga merupakan hal yang sangat mengerikan untuk dilihat) Dia bahkan menunjukkan pandangan yang penuh kasih bahkan kepada para serdadu yang sedang mencambuk-Nya.

Pencuri itu tidak berhenti menatap dengan seksama ketika Yesus yang berdiri dengan tenang di hadapan orang banyak yang berbohong tentang Dia. Dia memperhatikan ketika Pilatus mengumumkan, “Aku tidak menemukan kesalahan pada orang ini,” dan kemudian mencuci tangannya, menunjukkan bahwa dia memaafkan dirinya sendiri dari semua tanggungjawab untuk apa yang akan terjadi terhadap Yesus.

Yesus kelihatan sangat aneh—sangat berbeda. Ia kelihatan sangat tenang. Tidak ada yang dapat dilakukan oleh para serdadu atau yang lainnya yang dapat membuat Dia kehilangan kesabaran-Nya.

Di sepanjang jalan menuju Golgota, ketiganya sama-sama memikul salib. Tidak diragukan lagi mereka bertiga benar-benar meliwati keadaan yang sulit, memikul salib mereka sepanjang jalan itu, mungkin juga terjatuh. Dua dari mereka berteriak dan berdebat sambil menyumpahi. Yang Satu lagi tidak.

Pencuri itu merasa semakin susah, tetapi dia tidak tahu mengapa. Dia tidak tahu bahwa Roh Kudus sedang bekerja keras, mencoba untuk menyelamatkan dia sebelum terlambat. Roh Kudus terus bekerja di dalam hati dari pencuri yang satu juga, tetapi ia tidak mau mendengar. Yang satu ini mulai melembut ketika mendekati akhir perjalanan itu, walupun cuma sedikit. Hanya Allah yang dapat mengatakannya. Anda tidak dapat melihatnya dari luar.

Ketika mereka tiba di Golgota dan ketiganya dipakukan di salib mereka masing-masing, kemarahan, rasa sakit dan ketakutan sangatlah mengerikan menyebabkan kedua pencuri itu mengerang kesakitan, dan saling menyumpahi. Itulah yang mereka ketahui yang dapat mereka lakukan.

Pencuri itu melihat orang banyak menjulurkan lidah mereka kepada Yesus berteriak sambil menghina Dia. Dia juga ikut melakukannya. Pada awalnya. Kemudian dia tertunduk lemah dalam keheningan. Dia memperhatikan orang-orang yang lalu-lalang menghina Yesus. “Jika Engkau Anak Allah, selamatkanlah diri-Mu.”

19 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 20: Minggu sembahyang junior

Pencuri yang satu menyindir dengan sura teriakan yang menyejek, “Ya, selamatkanlah diri-Mu, dan kami juga.”

Yesus hanya bisa berusaha untuk terus bernafas. Mata-Nya tertuju kepada ibu-Nya dan kaum perempuan yang lainnya dan juga Yohanes, yang sedang menangis di kaki salib itu.

Pencuri itu menyadari bahwa para imam dan pemimpin-pemimpin yang dia hormati ada di antara orang banyak yang berteriak dan menghina Yesus. “Dia menyelamatkan orang lain, tetapi Ia tidak dapat menyelamatkan Diri-Nya sendiri. Jika Allah sangat mengasihimu, biarkanlah Dia yang menyelamatkanmu.”

Mungkin pada saat itulah pencuri itu melihat kenyataan. Itu adalah sebuah penghujatan. Itu adalah sebuah penghinaan terhadap Allah. Di ruang pengadilan orang-orang ini berkata bahwa Yesus bersalah oleh karena penghujatan; sekarang mereka menggunakan nama Allah untuk mempermainkan orang yang lagi sekarat ini.

Dia menyadari bahwa ada sebagian orang di bawah salib itu yang tidak menghina dan mecemooh. Sebagian dari mereka membela Yesus. Mereka berkata bahwa Yesus tidak bersalah dan mengingatkan satu dengan yang lain tentang mujizat-mujizat yang telah Dia lakukan atau tentang beberpa hal lain yang telah Dia katakan.

“Dia berkata bahwa kita harus mengasihi musuh kita dan saya pikir ini sangatlah tidak mungkin, tetapi lihatlah bagaimana Dia memandang para serdadu tersebut.”

“Saya tahu! Apakah kamu mendengar apa yang Dia katakana, ‘Bapa, ampunilah mereka, oleh karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.”?

Pencuri itu memperhatikan orang-orang banyak menangis air mata mereka dan diappun ikut menangis. Bagaimana kalau orang ini adalah benar-benar Mesias? Sekecap saja, dengan sebuah kejutan seperti serangan listrik, pria itu menyadarinya. Dia sedang sekarat. Manusia tidak lagi dapat berbuat apa-apa untuk menolonganya, tetapi suatu saat nanti dia masih dapat bertemu dengan Allah. Dia merasa takut apa yang akan Allah mungkin pikirkan tentang dia.

Dia manatap kepada penjahat yang satu di sebelah Yesus, yang masih berteriak dan mengomel. “Tidakkah kamu takut?” katanya. “Kamulah yang seharusnya dihukum, dan juga aku.”

Ia kemudian susah untuk bersafas yang satu-satunya jawaban yang dia terima dari pencuri yang satu adakah ejekan dan kutukan.

“Kita berdualah yang bersalah. Kita patut untuk dihukum.” Mantan pencuri itu menegaskan. “Orang ini tidak bersalah. Kamu dengar apa yang dikatakan oleh Pilatus?

Dia merasa susah. Semua kebingungan yang telah dia rasakan, jauh kebelakang ketika untuk pertama kali mendengar Yesus berbicara, merasuk ingatannya. Dia pada saat itu penuh dengan keputusasaan ketika dia berpikir tentang kehidupannya. Ketika dia berpikir tentang Yesus, tentang hal-hal yang dia dengar dari-Nya, perkara-perkara yang dia lihat Yesus lakukan…cara Yesus bereaksi terhadap persidangan dan penyaliban-Nya, keputusasaan itu sedikit berkurang. Sesuatu yang aneh dan baru, sesuatu yang tidak dapat diingat lagi oleh pria itu, mulai merasuk hatinya.

Itulah pengharapan. Bagaimana kalau—mungkinkah bahwa Yesus akan memperlakukan dia dengan kelembutan yang Dia gunakan untuk memperlakukan Imam-imam dan Tentara-tentara Roma? Dia memutarkan kepalanya sambil menahan kesakitan dan mambaca apa yang tertulis di atas kepala Yesus. “Yesus dari Nazareth, Raja orang Yahudi.” Secara tenang, Roh Kudus membisikkan cerita-cerita Alkitab yang sudah dia dengar bertahun-tahun yang lalu, sebagi seorang anak kecil. Tentang Anak Domba Allah, yang menghapus dosa isi dunia. Tentang Mesias. Tentang kerajaan Allah, dimana semua adalah terang dan Kasih.

20 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 21: Minggu sembahyang junior

Pria itu menatap Yesus, dan Yesus membalas tatapannya. Yesus memalingkan kepala-Nya yang sedang berdarah dan memandang mantan pencuri itu dengan tatapan sama yang penuh Kasih dan simpati yang telah dia saksikan ketika Yesus melihat kepada orang banyak. Hatinya hancur. Dengan linangan airmata dia memohon, “Tuhan, ingatlah aku ketika Engkau masuk kedalam kerajaan-Mu.”

Yesus tersenyum. Roh Kudus menang akhirnya. Aku berjanji” jawab-Nya dengan lembut, “Aku berkata kepadamu saat ini juga, engkau akan bersama dengan Aku bila aku masuk kedalam kerajaan-Ku.”

Akan ada banyak penderitaan yang akan datang—terlebih lagi untuk kedua penjahat itu, yang tidak mati secepat seperti yang terjadi dengan Yesus. Satu hati masih bersikeras dan marah, menolak Allah. Yang satu lagi dipenuhi dengan terang dan damai, walaupun dalam kesengsaraan yang tak dapat dibayangkan dari penyaliban dan kematian. Dia akan diselamatkan. Dia telah memeluk janji itu kepada dirinya sendiri hingga nafasnya yang terakhir.

Allah menginginkan anak-anak-Nya untuk kembali. Dia mau supaya semua anak-anak-Nya kembali. Dia meratapi pencuri yang satu, yang telah menolak panggilan-Nya. Dia telah mengutus Putra-Nya untuk mati supaya tidak satupun dari pencuri-pencuri itu, ataupun orang-orang berdosa yang lainnya di dalam sejarah, harus mati selama-lamanya. Mantan pencuri itu sedang menunggu di dalam kuburnya akan waktunya ketika Yesus akan memanggil namanya. Bayangkan bagaimana perasaannya ketika dia terbangun dan melihat janji itu menjadi kenyataan. Dia akan tahu bahwa dia tidak melakukan apapun untuk layak menerima Kasih Allah atau Kasih karunia. Dia telah mencuri, bersumpah, curang, dan mencemooh hingga hanya beberpa jam menjelang kematiannya. Dia akan berpikir bahwa dia tidak pernah melakukan satu halpun yang positif, kecuali mungkin dimasa kecilnya. Dia akan terkagum-kagum untuk menemukan bahwa dia telah menyelesaikan sesuatu yang tidak pernah dapat dilakukan oleh orang lain pada hari yang gelap dari kehidupan Yesus di dunia ini.

Dia telah memberikan Yesus pengharapan. Dia menghibur Dia ketika untuk pertama kali murid-murid-Nya tertidur, kemudian melarikan diri. Dua dari antara mereka menghianati-Nya—yang satu sampai mati dan yang satu lagi bersumpah bahwa dia tidak mengenal-Nya. Nyonya White mengatakan bahwa, “Bagi Yesus di dalam penderitaan-Nya di salib ada satu sinar penghiburan. Itulah doa dari pencuri yang telah bertobat.” Bayangkan apa yang akan dia rasakan nanti ketika Yesus akan memeluk di surga dan berterima Kasih kepadanya untuk penghiburan di dalam waktu yang sangat gelap itu.”

Dia menyelesaikan sesuatu nyang lain juga. Ada beberapa orang di tempat itu yang percaya kepada Yesus, yang tidak tahan dan menangis ketika mereka menyaksikan Dia mati. Mereka sangat kecewa. Mereka percaya hingga akhir bahwa Yesus tidak akan membiarkan diri-Nya dibunuh. Bahkan Yudas percaya akan hal itu. Dia berpikir bahwa dia sedang melakukan sesuatu untuk Yesus, yaitu membuat Yesus menyatakan diri-Nya bahwa betapa berkuasanya Dia. Sungguh sangat terheran-heran orang-orang yang berada di sekitar salib, bagaimana bisa Dia adalah Mesias yang sesungguhnya jika Dia mati?

Kepada orang-orang itu, pencuri yang telah bertobat itu memberikan kepada mereka suatu sinar pengharapan. Yesus masih menyelamatkan orang, walau sampai pada hembusan nafas-Nya yang terkahir. Mereka belum mengerti dan yakin apa artinya, tetapi ketika mereka melihat Dia setelah kebangkitannya, mereka ingat. Mereka telah melihat Yesus mengklaim kembali seseorang dari kekuasaan Setan, tepat ketika Setan merasa bahwa dia sudah menang.

Tidak pernah ada satu saatpun untuk mengatakan terlambat untuk menerima pengampuan dari Allah, tetapi akan datang satu masa ketika seseorang tidak menginginkannya lagi. Itulah yang telah terjadi kepada pencuri yang satu lagi, yaitu pencuri yang tidak mau mendengar, yang terus mencemooh, mengutuk sampai dia mati.

21 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 22: Minggu sembahyang junior

Jangan biarkan hal itu terjadi kepada anda. Jika ada sesuatu yang membutuhkan pengampunan untuk anda, mintalah sekarang. Allah menginginkan engkau kembali. Jika anda sudah hidup bersama dengan Yesus setiap hari, jangan lepaskan. Dia akan tetap menjaga anda.

[Di dalam doa anda, anda mungkin berdoa untuk orang-orang di dunia ini yang di dalam waktu-waktu terakhir mereka dan masih memiliki kesempatan untuk kembali kepada Allah. Kita tidak pernah tahu—mungkin seseorang sedang berdoa untuk pencuri yang sedang sekarat itu]

Mari kita berdoa. Ya Penebusku, kami sangat terkagum-tagum pada kesabaran-Mu dan kemurahan-Mu yang tak pernah berakhir. Engkau dapat menyelamatkan seseorang pada kesempatan yang terkahir—mungkin setelah orang-orang disekitarnya berpikir bahwa sudah terlambat. Mungkin seseorang, di suatu tempat sedang berdoa untuk pencuri itu. kami berdoa saat ini untuk seseorang di dalam dunia ini yang sedang berada di dalam saat-saat mereka yang terakhir, supaya mereka dapat kembali kepada-Mu dan diselamatkan. Kami juga meminta pengampunan-Mu untuk apa saja yang kami butuhkan untuk diampuni. [Berikan waktu untuk doa di dalam hati]. Terima Kasih untuk Kasih-Mu. Di dalam nama Yesus. Amin.

Pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan:

1. Dapatkah anda melihat bagaimana seorang muda yang melakukan beberapa hal yang tidak baik dapat berakhir dengan menjadi seorang penjahat?

Apakah ada pilihan-pilihan yang tidak bijak yang anda dan teman-teman anda lakukan atau pikirkan untuk dilakukan?

Apa yang dapat anda lakukan?2. Menurut anda apa perasaan pencuri itu ketika kepadanya dijanjikan bahwa dia akan bersama dengan

Yesus di surga?3. Menurut anda apa yang Yesus rasakan?4. Menurut anda apakah yang dirasakan oleh ibu-Nya dan wanita-wanita lainnya?

Hari 5: Air Kehidupan

Ayat Alkitab: Yohanes 4:1-44—Yohanes 4:14.

Ada beberapa tempat dimana anda bisa mendapatkan air yang segar di atas planet ini. Pertama adalah tempat-tempat seperti kolam. Ini adalah air yang segar, bukan air asin seperti di laut, tetapi tidaklah bersih untuk diminum. Tempat-tempat yang lebih besar sama seperti danau sedikit lebih bersih oleh karena angin menggerakkan air tersebut. Aliran sungai kecil kelihatnanya lebih baik, oleh karena mereka terus mengalir dan bagian atas dari air itu sangatlah jernih bila dibandingkan dengan air di bagian bawahnya. Yang terbaik dari semuanya adalah mata air yang melair. Mata air adakah air segar yang terus mengalir sampai mereka menjadi sebuah sungai. Jika anda belum pernah melihat sebuah mata air, mungkin anda akan terkagum-kagum oleh karena kelihatannya sama seperti air itu memancar dari semua arah yang tidak diketahui, dan terus mengalir, walaupun musim kering tiba.

Manusia sangat memerlukan air lebih dari pada yang lainnya, disepanjang sejarah, mereka selalu mengambil tempat di dekat dengan aliran sungai. Jika mereka harus hidup di suatu tempat yang kering, maka mereka akan menggali sumur-sumur. Mereka tahu bahwa air ada di bawah tanah di tempat yang kita sebut akifer. Jika mereka bisa menggali dan mendapatknnya, itu akan sangat bersih walaupun air itu tidak pernah mengalir, oleh kerena binatang tidak mengotorinya. Mereka juga tahu bahwa air di dalam sumur tidak akan sebersih air pada mata air. Oleh karena air yang berasal dari mata air terus mengalir setiap waktu, dan mereka

22 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 23: Minggu sembahyang junior

menyebutnya “air kehidupan”. Ribuan tahun yang lalu, Yakub menggali sebuah sumur dan jauh kedalam tanah sehingga menemukan sebuah mata air, atau air “kehidupan.” Itu hampir sama baiknya dengan meminum dari mata air dan sumur itu masih digunakan sampai pada saat ini. Anda dapat melihat gambarnya di internet.

Pada jaman Yesus, kota Samaria yaitu Sikar adalah kota yang terletak dekat dengan sumur Yakub dan pada suatu kali Dia bertemu dengan seorang wanita yang datang ke sumur itu untuk mengambil air. Kita tidak tahu siapa namanya, jadi kita kita selalu menyebutnya “wanita”, kita akan menyebutnya Isha, yang di dalam bahsa Ibrani berarti “wanita”. Isha sangat memerlukan lebih banyak air. Dia selalu membawa sebuah kendi air keramik yang berat di atas pundaknya dan menuju tempat air. Saat itu tepatnya hari sudah siang dan sangat panas. Dia mengeringkan dahinya dengan ujung lengan bajunya dan berharap bisa kembali kerumah secepatnya.

Di berbagai tempat di dunia ini masih banyak kaum wanita ynag membawa air dan biasanya itu mereka lakukan di pagi hari atupun di sore hari ketika hari sudah mulai sejuk. Isha mungkin pergi untuk mengambil air di tengah hari oleh karena orang banyak akan menggosip tentang dirinya jika dia pergi mengambil air di pagi hari. Isha sangat terkenal di kotanya, tetapi bukan untuk sesuatu yang baik. Isha sudah menikah sebanyak lima kali. Kita tidak tahu jika ada di antara suami-suminya yang sudah meninggal, atau meningalkannya, tetapi sekarang dia hidup bersama dengan seorang pria yang bukan suaminya. Banyak orang di kota Sikar sangat merendahkan dia dan acuh terhadapnya, atau selalu menghina dia dengan menyebutnya dengan berbagai panggilan.

Isha menarik nafas yang dalam ketika dia melihat sumur itu dari kejauhan. Ada seorang pria yang duduk di sana. Ini tidak baik. Ketika dia semakin dekat, Isha dapat mengenal bahwa pria ini adalah seorang Yahudi juga. Ini lebih buruk lagi. Oleh karena orang-orang Yahudi membenci orang Samaria. Dia bisa saja menyebutkan sesuatu yang kasar kepadanya, atau mencegah dia untuk tidak boleh mengambil air sampai pria itu mungkin akan pergi. Namun, pria ini tidak bergerak dan bahkan tidak mengatakan sepata katapun ketika Isha datang ke sumur itu. Mungkin jika Isha mengacuhkan dia, pria ini akan acuh juga terhadapnya. Isha kemudian menurunkan timba keil kedalam sumur (sumur itu sangatlah dalam), mengisinya dengan air, mengangkatnya, dan kemudian mengisi kendinya. Isha akan melakukan hal itu berkali-kali sampai kendinya penuh. Kemudian dia akan mengangkatnya keatas pundaknya lagi, sekarang sudah lebih berat, dan berjalan menuju rumah.

Paling kurang itulah yang akan terjadi yang selalu dipikirkan oleh Isha.

Ketika dia hendak memeang tali timba itu, pria itu berkata kepadanya. “Berikan aku air untuk minum.”

Timba itu hampir saja terlepas dari tangannya. Pria itu sedang berbicara kepada Isha? Dengan sopan? Isha sangat terkejut sehingga dia salah tingkah. “Kamu seorang Yahudi, berbicara kepada saya seorang wanita, dan seorang Samaria, dan meminta air?” katanya.

Isha tersenyum juga, tetapi itu adalah sebuah senyum yang sinis. “Benarkah? Dimana timbamu? Anda tahu bahwa sumur ini sangatlah dalam. Apakah anda berpikir bahwa anda lebih besar dari nenek moyang kami Yakub, yang telah memberikan kami air ini?” Itulah kata yang tepat untuk si orang Yahudi ini. Orang-oang Yahudi mungkin saja membenci orang-orang Samaria, tetapi Isha ingin untuk mengingatkan pria ini bahwa keduanya berasal dari satu bapa yaitu Yakub.

Yesu tersenyum. Susuatu tentang senyum itu membuat Isha merasa lucu. Mungkin dia harus lebih kasar kepada pria ini. Pria itu berkata, “Setiap orang yang meminum air ini akan merasa haus lagi. Setiap orang yang meminum air yang akan Aku berikan tidak pernah akan merasa haus lagi. Air kehidupan-Ku akan menjadi sebuah mata air di dalammu, yang akan memancar untuk selama-lamanya.”

23 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 24: Minggu sembahyang junior

Mata Isha terbelalak kaget. Jika itu benar, maka hidupnya akan menjadi lebih mudah. “Tuan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak akan datang lagi kesini untuk mengambil air.”

“Pergi dan panggil suamimu,” kata Yesus, dan bawalah dia kepada-Ku.

Isha tertunduk. Cepat atau lambat, hal ini selalu saja muncul. Isha menarik nafas yang dalam. “Aku tidak punya suami.” Sekarang pria ini akan mempermalukan aku, seperti yang Isha pikirkan sebelumnya.

Isha menatap pria itu dengan lebih seksama. Sikar bukanlah sebuah kota yang besar. Isha tahu bahwa dia tidak mengenal pria ini, pria ini bukanlah orang di sekitar ini, jadi mungkin pria ini belum pernah dengar tentang Isha. Ada sesuatu yang spesial tentang pria ini. Apakah mungkin di adalah seorang nabi? Jika betul, mungkin dia akan menjawab sebuah pertanyaan untuknya. “Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah seorang nabi. Nenek moyang kami selalu beribadah di sini, di bukit ini.” Isha menunjuk ke Bukit Gerasim, di sisi selatan dari lembah di mana mereka berada. “Tetapi kalian orang-orang Yahudi selalu berkata bahwa Yerusalem adalah satu-satunya tempat dimana orang-orang harus beribdah. Apakah itu benar?”

Ada sesuatu yang benar-benar spesial tentang Pria ini. Dia tersenyum seakan-akan Dia sudah mengenal dan mengasihinya. “Wanita,” kata-Nya (Dia menggunakan kata yang sama seperti yang Dia gunakan kepada ibu-Nya sendiri), “percayalah kepada-Ku, saatnya akan tiba—benar, saat itu telah tiba—ketika tidaklah penting dimana orang-orang akan beribadah. Orang-orang Samaria menyembah Allah, tetapi masih ada banyak pertanyaan. Kami orang-orang Yahudi tahu lebih banyak tentang Allah, oleh karena keselamatan datangnya dari orang Yahudi” (Maksudnya Diri-Nya sendiri). “Namun, kenyataannya, tidak penting dimana engkau beribadah, tetapi bagaimana engkau beribadah. Yang menjadi masalah adalah apakah anda menyembah Allah dengan hatimu, dan di dalam roh dan kebenaran. Allah adalah Roh, itu sebabnya Dia mencari orang-orang yang akan menyembah Dia di dalam roh dan kebenaran.

Isha sama sekali telah melupakan akan airnya—dan mengenai rasa haus dari pria itu, itulah yang penting. Dia mulai merasa bersemangat. “Aku tahu bahwa Mesias akan datang. Bila Dia datang, Dia akan menyatakan semuanya,” katanya.

Di sinilah dimana cerita itu menjadi semakin menarik. Yesus mengucapkan sesuatu kepada wanita itu yang mungkin belum pernah Dia ucapkan kepada siapapun. Yesus menatap wanita itu dan berkata, “Akulah Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau.” Yesus mengatakan kepada perempuan dari Samaria itu bahwa Dia adalah Mesias.

Mengapa Yesus melakukan hal itu? Paling kurang ada tiga alasan. Pertama, Dia mau supaya wanita ini kembali dan Dia sedang berusaha untuk mendapatknya kembali. Yang lainnya, adalah bahwa Dia tahu bahwa Dia dapat mempecayainya untuk menjadi seorang misionaris bagi-Nya untuk menyampaikan berita itu kepada orang lain, sehingga Dia dapat mengklaim lebih banyak orang lagi. Dan yang ketiga, yaitu bahwa Dia tahu ada jutaan orang, selama berabad-abad, yang membaca cerita ini—sampai pada jaman kita saat ini—supaya kita tahu bahwa ini bukanlah sebuah kabar burung bahwa Yesus adalah Yang Diurapi dari Allah; Dia menyebut Diri-Nya demikian.

Untuk sejenak Isha berdiri di sana, mulut ternganga dan jantungnya berdetak cepat. Dia bahkan tidak menyadari bahwa ada sekelompok pria sedang menuju ke sumur itu. Dia melupakan kendi airnya dan semua pekerjaannya dan juga rasa panas dan lelahnya dia. Dia bahkan lupa untuk mengucapkan salam perpisahan. Dia berbalik dan berlari menuju Sikar. Ketika dia tiba di pintu gerbang, dia kemudian berseru, “Dengar, dengar semuanya. Dengarlah kepadaku” Dia tidak peduli mungkin mereka memandangnya dengan ejekan. Dia bahkan

24 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 25: Minggu sembahyang junior

tidak memperhatikannya. Dia hanya berkata, sambil berlari tertatih-tatih, “Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Mesias itu?”

Tentunya akan ada reaksi yang berbeda terhadap pernyataan itu. Sebagian orang mungkin mengejeknya. Sebagian lagi menertawai dia. Sebagian lagi tidak peduli…tetapi banyak juga yang datang dekat kepadanya. “Apa katamu?” Mereka mendengar dan memutuskan untuk pergi dan melihat sendiri.

Kita kembali kepada sumur Yakub, murid-murid Yesus, yang sudah pergi untuk membeli makanan ketika Yesus beristirahat di sana, menatap dengan penuh tanda tanya kepada wanita yang sedang berlari meninggalkan mereka. Mereka bertanya-tanya apa yang sudah diucapkan Yesus kepada wanita itu, khususnya seorang wanita Samaria, tetapi mereka tidak bertanya. Mereka hanya memberi-Nya makanan.

Yesus terus menatap wanita yang sudah mulai menghilang dari pandangan mereka dengan tatapan yang bercahaya di mata-Nya. Dia berkata, “Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal.”

Murid-murid itu salaing menatap satu dengan yang lain. “Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?”

Yesus memandang mereka, “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.” Dengan mengerjakan apa yang Allah ingin Dia lakukan itulah yang membuat Yesus merasa dipuaskan dan habagia, sama seperti memakan makanan jasmani. Dia telah mendapatkan kembali satu dari anak-anak Bapa-Nya. Dan lihat—datang lagi beberapa orang lainnya, mereka datang sambil berlari kepada-Nya. Dia tersenyum dan berkata kepada murid-murid-Nya, “Bukankah kamu berkata, empat bulan lagi baru ada musim menuai? Baiklah, lihatlah di sekelilingmu. Ladang sudah menguning sekarang, dengan jiwa-jiwa yang perlu untuk dituai. Para penyabit sedang bekerja mengumpulkan buah-buah untuk hidup yang kekal. Dia yang telah menaburkan firman dan satu lagi menuai hasilnya dapat bersukacita bersama-sama. Aku mengutus engkau untuk menuai apa yang kamu tidak taburkan.”

Yang Dia maksudkan mungkin saja murid-murid itu akan membantu Dia untuk “menuai” di kota Sikar, walaupun Dia-lah orang yang telah melakukan pekerjaan yaitu mempersiapkan ladang itu. Kenyataanya, Roh Kudus sudah mulai berkeja, atau Isha tidak akan mempertanyakan apa yang telah dia lakukan. Dia sudah melihat Mesias. Dia mulai melakukan hal yang benar—beribadah di tempat yang benar dan di dalam cara yang benar.

Sekarang dia baru saja melakukan “penaburan” yang pertama untuk Yesus, oleh karena dia datang membawa selusin atau bahkan ratusan orang yang mungkin adalah musuh-musuhnya beberapa jam yang lalu.

Orang-orang itu mendengar kepada Yesus dengan sungguh-sungguh dan kemudian mereka meminta Dia untuk tinggal di kota itu. Sungguh suatu perubahan yang Indah bagi-Nya, sangatlah berbeda dari kota-kota orang Yahudi yang telah menolak Dia atau imam-imam yang berkata Dia mengusir setan dengan mengunakan kuasa kegelapan. Dia dan murid-murid-Nya tinggal di Sikat selama dua hari dan ketika mereka pergi, mereka meninggalkan begitu banyak orang-orang yang telah percaya. Orang-orang dikota mengatakan sesuatu yang sangat penting. “Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia.”

Juruselamat dunia. Sama seperti pencuri di salib, orang-orang ini mengenali kuasa yang mereka lihat di dalam Yesus seperti kuasa dari Allah dan mereka merasakan kuasa itu di dalam hidup mereka.

Tiga hal telah terjadi: perempuan itu telah menyampaikan cerita itu; orang-orang telah mempercayainya paling kurang untuk pergi dan melihat sendiri; mereka telah mendengarkan Yesus langsung dan membuat satu

25 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 26: Minggu sembahyang junior

pilihan untuk iman. Ini dapat terjadi, atau paling kurang mulai terjadi, ketika anda mulai menyampaikan cerita anda juga.

Kota Sikar tentunya akan terasa seperti sebuah tempat yang berbeda untuk ditinggali setelah Yesus meluangkan waktu-Nya untuk tinggal di sana. Saya mengerti mengapa kehidupan Isha telah berubah.

[Berdoalah bukan saja untuk pertobatan, tetapi untuk iman untuk meyampaikan cerita-cerita kita sama seperti yang dilakukan oleh wanita itu, bahkan kepada orang-orang yang tadinya menertawai dia].

Mari kita berdoa bersama-sama. Ya Tuhan Yesus, Engkau tidak pernah merasa lelah untuk mendengarkan kepada seseorang yang membutuhkan seorang untuk dengar kepadanya. Kami tahu bahwa Engkau juga sedang mendengarkan kami sekarang, ketika kami meminta ampun atas dosa-dosa kami. [Berikan waktu untuk doa dalam hati]. Kami meminta iman dan Kasih-Mu ketika kami mencari dan mendengarkan orang-orang yang membutuhkan Kasih. Kami meminta agar kami menjadi cukup ramah untuk mendengarkan cerita-cerita mereka, gantinya mengganggu mereka dengan cerita-cerita kami. Kami juga memohon untuk memberikan keberanian dari wanita ini untuk menyampaikan ceritanya tentang apa yang Yesus telah lakukan untuk kami, bahkan kepada mereka yang kami belum kenal, atau kepada mereka yang telah menertawai kami. Amin.

Pertanyaan-pertannyaan untuk didiskusikan:

1. Pernahkah anda melakukan kesalahan yang sama berulang kali? Bagaimana perasaan anda? Apakah mungkin ini adalah juga bagian yang dirasakan oleh wanita itu?

2. Bagaimana kita dapat menjadi sahabat dari orang-orang yang kelihatannya melakukan kesalahan yang sama berulang kali?

3. Apa yang telah Yesus lakukan untuk memenangkan wanita itu yang juga dapat kita lakukan untuk memenangkan orang lain?

Hari 6: Iblis Lari

Ayat Alkitab: Matius 8:28-34; markus 5:1-20; Lukas 8:26-39—Markus 5:19-20.

Salah satu dari cerita yang sangat menakjubkan tentang bagaimana Allah benar-benar ingin supaya anak-anak-Nya kembali—dan akan tetap mempertahankan mereka sebagai milik-Nya—adalah cerita tentang seorang (atau dua orang) pria yang dikuasai oleh roh-roh jahat di seberang Danau Galilea.

Di dalam Injil Matius, yang menceritakan cerita di pasal 8:28-34, ada dua orang pria. Di dalam laporan yang lainnya, di dalam Markus 5:1-20 dan Lukas 8:26-39, hanya ada satu orang. Anda tahu bagaimana rasanya jika anda berama dengan bebrapa orang teman melihat sesuatu yang menarik—ketika anda menceritakannya, semua orang mengingatnya tetapi sedikit berbeda. Ini sebenarnya adalah hal yang baik jika seseorang (seorang hakim, sebagai contoh) sedang berusaha untuk mencari tahu kebenaran yang sesungguhnya. Jika dua orang atau lebih mengklaim bahwa mereka mengingat sesuatu dengan cara yang sama, di dalam pengadilan kita itu disebut konspirasi dan para petugas tahu hal itu bukanlah hal yang benar. Itu adalah sebuah tanda bahwa orang-orang yang bersama-sama akan memastikan bahwa cerita mereka cocok oleh karena mereka sedang mencoba untuk menyembunyikan sesuatu. Salah satu cara yang akan menolong kita untuk mengenal penulis keempat Injil sedang mengatakan hal yang benar ketika mereka mengingatnya walaupun ada beberapa perbedaan yang kecil.

26 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 27: Minggu sembahyang junior

Jadi kita tidak mengtahui dengan pasti apakah hanya ada satu orang atau ada dua orang, tetapi kepada kita telah diberikan keterangan yang leboh detail tentang seseorang dan keterangan yang detail itu akan kita gunakan di dalam cerita ini.

Coba bayangkan suatu malam yang gelap dan berawan, tidak ada bintang di langit , anda dapat merasakan dingin bertiiup dengan kencang. Di luar kota out, ada sebuah kuburan dimana orang-orang yang sudah meninggal beristirahat menunggu kedatang Yesus kembali (walaupun belum banyak orang yang mengetahui hal itu). Dari pekuburan itu anda dapat mendengar teriakan dan auman. Benar-benar sangat menakutkan pekuburan itu anker? Tentu saja tidak—manusia tidak pernah menjadi hantu ketika mereka meninggal, berlari dan menghantui orang lain. Artinya itulah pasti roh-roh jahat. Ya, tetapi dalam cara-cara yang tertentu.

Satu atau dua orang pernah dikuasai oleh roh-roh jahat dan dua hal yang berbeda yang menyebabkan teriakan dan auman tersebut. Pertama, iblis sering menggunakan suara-suara manusia dari korban-korban mereka. Apa yang akan anda dengar adalah sesungguhnya pernderitaan dan penyiksaan dari orang-orang yang telah dikuasai oleh roh jahat itu karena mereka dianggap sebagi milik dari roh-roh jahat. Mereka akan memberikan apa saja untuk kembali ke waktu masa lalu dan memberikan pilihan-pilihan yang berbeda dari yang harusnya mereka lakukan, pilihan yang memberikan jalan kepada iblis dan malaikat-malaikatnya yang telah jatuh untuk menguasai mereka. Mereka ingin untuk dibebaskan tetapi mereka tidak tahu bagaimana.

Sementara itu, orang-orang kota itupun ingin bebas dari orang-orang yang kerasukan ini. Oleh karena mereka sangat takut terhadap orang-orang ini, jadi mereka menghalau orang-orang ini untuk tinggal di luar kampung dan mengikat atau merantai mereka agar mereka tidak berkeliaran. Orang-orang yang kerasukan ini akan memutuskan tali jadi orang kampung menggunakan rantai untuk mengikat mereka—dan rantai itupun dihancurkannya. Bahkan salah satu dari kedua orang yang kerasukan itu mengambil batu dan melukai dirinya. Mungkin di dalam ketidak sadarannya, dia berpikir bahwa mungkin dengan melakukan hal seperti itu dia dapat mengusir roh jahat itu. Mungkin dia ingin untuk mati. Apapun yang masih tersisa dari orang ini (dan anda akan melihat bahwa masih ada sesuatu yang tersisa dari orang ini), di dalam dirinya, dia bercaya bahwa baginya sama sekali tidak ada perngharapan.

Dia tidak tahu bahwa Yesus sedang dalam perjalanan dengan menggunakan perahu menyeberang laut Galilea meliwati badai yang ganas, hanya untuk suatu maksud—untuk memenangkan orang-orang ini kembali kepada Allah.

Yesus bersama dengan murid-murid-Nya sangatlah lelah. Mereka sudah berkhotbah, mengajar dan memberi makan orang banyak. Yesus telah meminta mereka untuk membawa Dia keseberang danau, tetapi dengan menggunakan sebuah perahu, dan Dia tertidur. Dan bahkan badai yang ganas sekalipun tidak dapat membangunkan Dia, Dia menghardik badai itu dan badai itupun menjadi tenang. Jadi murid-murid sedang berada di dalam keadaan kagum ketika mereka tiba di seberang danau Galilea, sebuah tempat yang asing buat mereka, yang disebut orang dengan nama Gadara atau Gerasin. Hal pertama apa yang mereka lihat? Orang gila, dengan berpakaian compang-camping, dengan rantai yang telah putus bergelantungan, dan dia sedang berlari menuju kepada mereka sambil berteriak.

Alkitab tidak mengatakan, tetapi murid-murid mungkin mulai berbalik dan melompat ke dalam perahu mereka. Nyonya White mengatakan mereka, “Mereka dipenuhi dengan ketakutan [Desire of Ages hal, 337]. Bukan Yesus. Untuk inilah Dia telah datang jauh-jauh dengan menggunakan perahu. Dia berjalan menuju kedua orang gila itu dan satu orang di antara mereka jatuh tersungkur di kaki-Nya dan berseru, “Kami tidak ada urusan kamu Kamu Yesus, Anak Yang Maha Tinggi dari Allah? Kami meminta kepadamu untuk tidak menyiksa kami.”

27 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 28: Minggu sembahyang junior

Sekarang menurut anda siapakah yang mengucapkan kata-kata itu? Apakah laki-laki itu yang berbicara ataukah roh-roh jahat yang berbicara? Apakh lelaki itu menyuruh Yesus untuk pergi yang tidak mengganggunya? Kita tidak tahu, bahkan mungkin ketika itu kita berada di sana. Kita miungkin tidak akan mendengarkan suara manusianya berada di bawah kendali suara penyiksanya, tetapi Yesus membaca hatinya. Dia tahu bahwa lelaki itu ada di sana di suatu tempat, dan dikenadalikan dan ingin sekali untuk dibebaskan. Bagaimana kita bias tahu? Oleh karena Yesus telah membebaskan dia. Dia tidak pernah memaskakan diri-Nya kepadai siapapun, jadi apabila lelaki itu benar-benar menginginkan Dia untuk pergi, Dia mungkin sudah pergi.

Disamping itu, suara yang berteriak itu mengetahui dengan baik siapa Yesus, namun dia belum menyatakannya dengan jelas.

“Siapa namamu?” Yesus berbicara dengan tegas. Matanya biasanya lembut, dan penuh dengan otoritas. Dia tidak sedang berbicara kepada Lelaki itu.

Si jahat itu mungkin saja memilih untuk tidak menjawab, tetapi mereka tidak mungkin melawan Anak Allah Yang Maha Tinggi, bayangkan bahkan di dalam keadaan-Nya sebagai manusia. “Namaku adalah Legion,” oleh karena kami banyak.” Bayangkan keadaan dari orang itu. Cukup lemah untuk dikuasai oleh roh jahat, tetapi satu legion dari mereka? “Legion” adalah sebuah kata dalam bahwa Roma yang artinya satu kelompok besar yang terdiri dari 5.400 tentara.

Yesus masih kelihatan tetap tegas, membuka mulut-Nya dan si jahat itu tahu dengan pasti apa yang akan diucapkan-Nya. “Jangan mengusir kami dari tempat kami,” pinta mereka.“ “Lihat! Ada sekumpulan babi-babi. Biarlah kami masuk kedalam babi-babi itu.”

Dan Yesus melakukannya. Hanya dalam hitungan detik, kedua orang itu sudah terjatuh keatas tanah, dan agak sulit untuk percaya bahwa mereka telah dibebaskan. Kelompok babi-babi itupun kemudian menjadi gila dengan keadaan mereka yang sesungguhnya, berlari menuruni lembah dan mencemplungkan diri kedalam air, dan semuanya mati lemas.

Bayangkan apa yang dirasakan oleh murid-murid. Mereka sudah pernah melihat Yesus mengusir setan sebelumnya, tetapi belum pernah di dalam cara yang sangat dramatis seperti itu. Mungkin saja mereka belum pernah mengalami keadaan dimana banyak roh-roh setan berada hanya di dalam diri dua orang. Beberapa dari mereka mungkin membawa juba ekstra (atau membuka jubbah bagian luar mereka) oleh karena ketika orang-orang dari kota datang melihat apa yang sedang dibicarakan oleh gembala-gembala itu, mereka melihat orang gila itu “sudah duduk dan memakai pakaian yang bersih” Yesus sedang duduk dengan orang-orang itu dan sedang berbicara dengan mereka. Sungguh suatu perubahan. Orang-orang itu telah menejadi tenang, memiliki pengertian, dan mungkin dalam keadaan terharu dan merasa bebas dengan ucapan terima kasih.

Pastilah bahwa orang terantuk pada sebuah tempat pemberhentian yang disebut kebingungan, hamper tidak pernah apa yang telah disaksikan oleh mata mereka. Mungkin sudah semenit, beberapa orang akan menggelengkan kepada dan sambil menggumam di dalam ketidak percayaan, sebelum mereka menemukan suara mereka dan meminta Yesus untuk pergi. Suatu suatu perbedaan diantara kedua orang ini dengan orang-orang yang berada di Sikar, kota dari wanita yang berada di sumur. Di sana mereka meminta Yesus untuk tinggal selama dua hari, dan mereka telah percaya kepada-Nya sebagai Mesias. Di sini mereka bahkan tidak mau mendengar apa yang akan Yesus katakana.

Namun, Yesus mengasihi mereka juga, dan Dia mempunyai sebuah rencana. Dia telah mendapatkan kembali dua dari anak-anak-Nya. Mungkin mendapatkan lebih dari itu. Ketika Dia dan pengikut-pengiku-Nya hendak pergi, kedua orang itu menarik lengan baju Yesus, “Tuan, ijinkanlah kami pergi bersama-Mua.”

28 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 29: Minggu sembahyang junior

Mungkin pada saat itu Yesus meletakkan tangan-Nya di pundak mereka dan sambil Dia tersenyum di dalam kasih menurut pemandangan mereka, dan tenang, dengan raut wajah yang penuh damai. “Tidak,” kata-Nya, itu Dia ucapkan sebelum mereka merasakan kecewa, dan mengatakan bahwa mereka ini mempunyai suatu pekerjaan untuk lakukan. “Pergi kepada orang-orang sekampungmu dan sampaikan kepada mereka perkara-perkara besar yang Tuhan telah buat untukmu, dan bagaimana Dia telah mengasihani kamu” (Markus 5:19). Yesus tahu bahwa tadinya roh-roh jahat telah menguasai orang-orang ini oleh karena pilihan yang mereka lakukan. Dia tahu bahwa mereka tahu akan hal itu. Itulah yang Dia maksudkan dengan “Kemurahan.”

Kedua orang itu menarik nafas dalam. Mereka sangat ingin untuk mengikuti Yesus. Karena masih ada kesempatan bagi mereka untuk menjadi misionaris bagi Dia, untuk membagikan cerita mereka kepada siapa saja yang mereka jumpai—untuk menolong orang lain membuat pilihan yang lebih baik. Kata “Orang sekampungmu” bisa berate keluarga mereka sendiri. Hanya Yesus yang tahu sudah berapa lama mereka bersama dengan keluarga mereka dan menunjukan kasih kepada mereka. Hanya Yesus yang tahu apakah mereka adalah orang-orang yang penuh kasih sebelum mereka dikuasai. Yang pastinya mereka sudah terlibat di dalam dosa sehingga roh-roh jahat menguasai mereka. Nyonya White berkata,

“Kedua orang yang tadinya dikuasai oleh roh-roh jahat itu adalah misionaris-misionaris yang pertama yang diuntus oleh Kristus untuk menyampaikan Injil di Dekapolis. Untuk beberapa saat saja orang-orang ini telah berkesempatan untuk mendengarkan ajaran-ajaran Kristus. Belum pernah satu kotbah yang keluar dari bibir-Nya yang telah didengarnya. Mereka tidak bisa mengajar orang banyak seperti yang diajarkan oleh murid-murid yang telah sehari-hari bersama dengan Yesus. Tetapi mereka bersaksi dengan diri mereka sendiri bahwa Yesus adalah Mesias. Mereka dapat menyampaikan apa yang mereka telah ketahui; apa yang mereka telah saksikan sendiri, dengarkan sendiri, dan merasakan kuasa daroi Kristus. Ini adalah dilakukan oleh semua orang yaitu mereka yang telah di jamah oleh kasih karunia dari Allah.” [Desire of Ages, hal. 340].

Apakah anda mengetahui sesuatu tentang Yesus—apakah engkau mengetahui sesuatu tentang dirimu sendiri, bukan seperti apa yang telah dikatakan oleh orangtuamua, guru-gurumu, pendetamu katakana? Sudah pernahkah doa-doamu dijawab, atau menerima kedamaian dan dorongan ketika engkau membtuhkannhya? Mungkin itu merupakan suatu hal yang kecil bagi anda, tetapi anda tidak pernah tahu kapan ceritamu adalah apa yang harus didengarkan oleh teman-teman-mu. Anda juga, dapat menolong untuk memenangkan kembali anak-anak Allah. Dia menginginkan kita untuk kembali.

Mari kita berdoa bersama-sama. Allah yang penuh kasih, cerita ini kedengaran seperti sebuah cerita yang tidak dapat dipercaya. Kami mungkin pernah seperti murid-murid, melarikan diri di dalam ketakutan dari orang-orang yang membutuhkan pertolongan kami. Kami sangat menyesal. Tolonglah kami untuk memiliki kasih yang dan dipenuhi dengan kasih seperti Engkau dan di dalam situasi yang menakutkan, tolonglah kami agar kami mampu mendengar suara-Mu di atas suara-suara yang menakutkan yang mungkin kami dengar. Bantulah kami untuk dapat membagikan cerita-cerita kami, sama seperti orang-orang yang telah disembuhkan itu, demikian juga agar kami, dapat menjadi misionaris-misionaris untuk-Mu. Kami menyerahkan diri kami mulai saat ini. Di dalam nama Yesus, Amin.

Pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan:

1. Sudah pernahkah anda melihat orang-orang yang sangat dikuasai oleh setan-setan sehingga mereka tidak dapat mengendalikan diri mereka sendiri? (Tidak harus seperti roh-roh setan-setan. Obat-obatan dan alcohol, sebagai contoh, dapat menyebabkan hal yang sama dan digunakan oleh Setan untuk terus

29 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 30: Minggu sembahyang junior

membuat orang berada di luar pengendalian pemikiran yang benar, supaya Allah tidak dapat menguasai mereka.

2. Pernahkah anda melihat seseorang yang sudah dimenangkan kembali oleh Allah?3. Dapatkah anda membagikan cara-cara dimana Allah bekerja di dalam hidupmu dan membawa damai

dan sukacita dimana ada air mata, kemarahan atau kebingungan?4. Pernahkah anda merasakan bahwa anda tidak bisa mengendalikan diri anda sendiri?

Bagaimana Allah telah menolong anda di dalam situasi seperti itu?

Hari 7: Sebuah Persahabatan dimenangkan Kembali.

Ayat-ayat Alkitab: Kisah 12:25; 13:5, 13; 15:36-41; Kolose 4:10-11; 2 Timotius 4:11-2 Korintus 13:11.

Hampir setiap sat ketika semua anak-anak Allah tersesat dari jalan, maka akan ada konsekwensi manusiawi juga, ketika Allah membuat rencana untuk mengklaim kembali anak-anak-Nya, maka hati manusia akan diberkati.

Ada sebua cerita di dalam Alkitab tentang tiga orang sahabat yang dekat satu dengan yang lain dan juga bersahabat dengan Allah, dan mereka hampir saja kehilangan persahabatan mereka oleh karena ketidak sepakatan yang mereka miliki. Allah selalu menginginkan kita untuk kembali ketika Roh Kudus bekerja di dalam banyak cara yang membutuhkan waktu satu tahun atau lebih, sehingga persahabatan itu

30 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 31: Minggu sembahyang junior

terselamatkan. Bahkan yang terlebih penting, beberapa pekerjaan penting telah dilakukan untuk Allah dan anak-anak-Nya.

Apakah anda ingat Rasul Paulus—bagaimana dia memulaikan suatu seri penganiayaan terhadap orang-orang Kristen dan berakhir dengan sebuah pekerjaan yang serius untuk Allah? Hal utama yang Paulus lakukan sepanjang sisa hidunya setelah Allah mengklaim dia kembali dan mengelilingi daerah-daerah di dunia ini. Dia biasanya bersama-sama dengan beberapa orang lain, yang akan pergi ke berbagai tempat dan menyampaikan cerita tentang kehidupan Yesus, kematian Yesus, dan kebangkitan-Nya. Ketika sebagian orang bercaya dan dibaptiskan, mereka akan memulaikan sebuah gereja yang kecil, biasanya di rumah seseorang. Paulus akan melanjutkan perjalanan ketempat lain untuk memulaikan gereja yang baru, tetapi dia akan selalu berusaha untuk kembali untuk mengunjungi gereja-gereja yang telah dia mulai. Sementara itu, dia akan menulis surat kepada mereka untuk memberitahukan kepada mereka apa yang dia pikirkan tentang mereka dan mendoakan mereka, demikian juga memberikan nasehat kepada mereka tentang kesukaran-kesukaran yang mungkin akan mereka hadapi.

Di Yerusalem ada seorang wanita yang rumahnya dikatakan oleh Nyonya White, sebagai sebuah tempat yang aman bagi murid-murid untuk berkumpul, berdiskusi, berdoa, beristirahat dan makan. Putranya Yohanes Markus, pernah sekali berada di sana ketika Paulus dan mitranya, Barnabas, berada di sana. Yohanes Markus atau yang disebut Markus si Pendek, mendengarkan pembicaraan misionaris itu dan sangat tertarik. Dia juga ingin menjadi seorang misionaris. Mungkin itu merupakan suatu kehidupan yang sangat menyenangkan, mengelilingi dunia dan bercerita tentang Yesus kepada orang banyak. Dia bertanya apakah dia bisa mengikuti mereka dikemudian hari dan mereka menjawab ya. [Acts of the Apostles, hal. 166-7].

Markus kemudian berkemas, mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga dan handai taulannya, dan mereka pergi. Memang sangat luarbiasa tetapi tidak semenarik apa yang diharapkan oleh Markus. Ada seorang tukang sihir yang bernama Elimas dan menyebut dirinya sendiri sebagai Anak Yesus (tidak berarti sama dengan Yesus kita). Dia membuat banyak masalah dengan mereka dan berkata bahwa mujizat itu adalah bohong. Oleh kemurahan Tuhan, mereka keluar dari situ dan meninggalkan beberapa umat percaya di kota itu.

Kemudian mereka melanjutkan perjalanan mereka. Nyony White menjelaskan tentang perjalanan mereka seperti ini:

“Perjalanan mereka penuh dengan kesukaran; mereka menemukan kesulitan dan keterbatasan, dan dipenuhi dengan bahaya dalam setiap kehidupan. Di setiap kota dan desa yang mereka lewati, dan disepanjang jalan yang sepih, mereka di kelilingi oleh bahaya yang terlihat dan tidak terlihat. Tetapi Paulus dan Barnabas telah belajar untujk percaya kepada kuasa Allah untuk membebaskan mereka….” (AA 169.2)

Markus belum memiliki pengalaman seperti yang telah dimiliki oleh Paulus dan Barnabas. Sudah cukup sukar apa yang dialami oleh Elimas, tetapi kesulitan mereka semakin bertambah. Markus mengingat apa yang dia pikirkan tentang kehidupan misionaris yang menyenangkan. Tetapi rasanya tidak menyenangkan. Sangat sulit dan menakutkan, dan seringkali mereka tidak memiiki cukup makanan atau orang yang akan ditertawai atau melemparkan batu ketika mereka lewat. Markus memutuskan mungkin dia tidak terpilih untuk hal ini.

Akhirnya dia berhenti dan pulang.

Jika seseorang berhenti bekerja itu artinya pekerjaan itu hanya setengah di kerjakan, banyak orang tidak senang dan kecewa. Termasuk Barnabas dan Paulus (dan mungkin juga ibu Markus, ketika dia tiba di rumah)

31 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 32: Minggu sembahyang junior

semuanya menjadi kecewa. Mereka berusaha untuk meyakinkan orang muda itu untuk terus berusaha, tetapi dia menolak dan mereka membiarkan dia pergi.

Paulus benar-benar sangat marah. Paulus adalah seorang yang memiliki kemauan yang keras, dan seorang yang berkeyakinan kuat. Sebelum dia mengerti tentang Yesus, dia tidak pernah menyerah di dalam mengejar orang-orang Kristen yang menurut dia patut untuk mati. Sekarang dia adalah seorang pengikut, tidak ada apapun atau seorangpun yang dapat menghentikan dia dari melakukan apa yang dia yakin Allah ingin dia lakukan. Orang seperti itu mendapati bahwa kelemahan dari orang lain sukar untuk dimengerti. Bagi Paulus, Markus adalah seorang yang lemah yang tidak pantas untuk bekerja untuk Allah.

Namun demikian, Barnabas, seorang yang namanya berarti, “Pemberi Semangat”, selalu berusaha untuk melihat hal yang terbaik di dalam orang lain dan memikirkan hal yang terbaik yang dapat mereka lakukan. Juga, menurut Kolose 4:10, Markus adalah sepupunya dan mungkin Barnabas merasa bertanggungjawab baginya. Dia mengatakan bahwa Markus masih muda dan belum berpengalaman, sehingga dia harus menadapatkan kesempatan yang lain. “Dia merasa bahwa Markus tidak perlu meninggalkan pelayanan itu, sebab Barnabas melihat kualifikasi yang akan memampukan dia untuk menjadi seorang pekerja yang berguna untuk Kristus” [AA, hal. 170]

Beberapa tahun kemudian, kesempatan itu datang. Banyak yang telah terjadi. Gereja yang masih muda itu bertumbuh dengan pesat diluar dugaan semua orang (kecuali Allah). Ada sebuah konsili yang besar di Yerusalem (sama seperti rapat General Conference) dan pemimpin-pemimpin telah membuat beberapa keputusan tentang aturan-aturan yang akan dubutuhkan dari orang-orang Kafir seperti yang ditentang oleh orang-orang Yahudi. Paulus telah meluangkan sebagian waktunya di Antiokia dan sekarang ia ingin kembali kesana untuk mengetahui tentang gerejanya yang baru itu. “Mari kita kembali dan mengecek masing-masing kota dimana kita sebelumnya mengkhotbahkan Firman Tuhan, untuk melihat bagaimana orang-orang yang baru percaya itu berkembang.” Dia berkata kepada Barnabas. (Kisah 15:36).

Barnabas berpikir bahwa itu adalah sebuah ide yang baik. Dia juga berpikir bahwa itu adalah suatu waktu yang baik untuk memberikan kesempatan yang kedua untuk Markus. “Maki kita membawa dia bersama dengan kita, “ Desak Barnabas kepada Paulus—Paulus masih marah. Dia masih menghakimi Markus dengan sangat, Nyonya White katakan,” [AA, hal 170] dan menurut Alkitab, “Pertentangan yang besar” terjadi di antara kedua sahabat itu. Oleh karena sangat besar pertentangan itu sehingga keduanya berpisah. Paulus sudah sangat berketetapan untuk tidak mau melakukan perjalanan bersama dengan Markus sehingga dia juga akhirnya memutuskan untuk tidak melakukan perjalanan bersama dengan Barnabas.

Tiga hal baik muncul dari pertentangan di antara kedua sahabat ini. Pertama adalah bahwa Paulus memilih Silas untuk bepergian bersamanya, dan keduanya melakukan beberapa perjalanan dan melakukan pekerjaan Allah bersama-sama. Adalah Paulus dan Silas, seperti yang anda ingat, yang telah bernyanyi sepanjang malam di dalam penjara, menasehati para tawanan supaya tidak panik atau melarikan diri ketika gempa bumi terjadi, dan menuntun penjaga penjara dan keluarganya kepada Allah.

Hal baik yang kedua yang terjadi adalah seperti yang dikatakan oleh Nyonya White, “Barnabas, mengikuti keyakinannya,” [AA, hal. 202] dan membawa serta Makur bersamanya. Mereka berdua pergi ke Siprus dan kali ini Markus membuktikan kepada Barnabas bahwa dia bisa dipercaya. Dia tetap setia di dalam pekerjaan pelayanan misionarisnya. Hal baik yang ketiga adalah, bahwa oleh karena ini, banyak wilayah yang dapat dikunjungi dan lebih banyak orang yang dapat dijangkau, dalam waktu yang bersamaan.

Namun, Allah masih belum puas. Dia mau supaya anak-anaknya harus berada bersama-sama dan Dia juga mau supaya Paulus harus belajar mengenai roh kelemahlembutan. Bahkan pengkhotbah yang terkenal atau orang-

32 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 33: Minggu sembahyang junior

orang Kristen yang terkenal sekalipun dimana mereka dipuja oleh banyak orang juga bisa melakukan kesalahan. Mereka masih harus belajar tentang hal-hal yang baru. Orang-orang Kristen yang sejati cukup memiliki kerendahan hati untuk menyadari hal itu, meminta maaf dan mau berubah. Ketika waktu berlalu dan Paulus melihat pekerjaan yang baik dari Markus, akhirnya dia harus berbaikan dengan Markus (dan dengan Barnabas juga).

Buktinya, di dalam suratnya kepada jemaat di Kolose, Paulus merekomendasikan Markus kepada mereka sebagai teman sesame pekerja untuk kerajaan Allah dan memberi semangat kepadanya (Kolose 4:10-11). Di dalam suratnya yang kedua kepada seorang muda yang lain, yaitu Timotius, dia meminta Timotius untuk membawa Markus ketika dia kembali, oleh karena Markus “sangatlah berguna bagiku di dalam pelayanan ini” (2 Timotius 4:11).

Kepada kita tidak pernah diceritakan bagaimana Paulus dan Markus (dan kita berharap Barnabas) bersatu kembali. Apakah mereka saling memaafkan dan saling mengampuni? Apakah mereka berdoa bersama-sama? Bagaimana itu bisa terhadi akhirnya Markus berakhir bukan saja dengan terus melayani Allah, tetapi sebenarnya bekerja bersama dengan Paulus? Apakah itu mengherankan orang-orang yang berada di sekeliling mereka?

Berikut adalah sesuatu yang perlu kita pikirkan: Kita mungkin tidak pernah memiliki Injil Yesus yang ditulis oleh Markus jika Paulus tidak pernah mengijinkan Markus untuk bekerja untuk Allah lagi. Adalah mungkin Markus akan memutuskan untuk tidak menjadi seorang Kristen lagi. Sekarang sangat penting untuk dimengerti bahwa masing-masing kita bertanggungjawab terhadap pilihan kita di hadapan Allah, jadi jika Markus telah membuat suatu keputusan yang sangat ekstrim seperti itu, itu juga bukanlah kesalahan Paulus, tetapi Paulus juga mungkin berkontribusi untuk kesalahan Markus.

Tentu saja, mungkin saja Markus masih bisa menuliskan Injilnya, walaupun dia tidak diijinkan untuk menjadi seorang misionaris, atau bahwa dorongan dari Barnabas telah membuat semua perbedaan bahkan jika Paulus tidak pernah menyadari akan kesalahannya. Dorongan itu sudah lebih dari sekadar tindakan atau kata-kata. Nyonya White mengatakan, “Di bawah urapan Allah, dan pelatihan yang bijak dari Barnabas, Markus bertumbuh menjadi seorang pekerja yang sangat berarti.” [AA, hal. 170]

Hal terpenting yang perlu diketahui adalah bahwa tindakan kita memiliki efek terhadap orang lain, seringkali lebih dari apa yang kita pikirkan. Adalah sangat melemahkan jika kita dihakimi oleh orang lain dengan kasar, terlebih dari oleh seseorang yang kita hormati. Kita bisa menjadi hakim, sama seperti Paulus, atau kita sebaliknya menjadi seorang jurudamai, seperti Barnabas. Yang mana yang akan menjadi pilihan anda?

[Berdoalah meminta kemampuan untuk menjadi jurudamai dan untuk menolong orang lain, demikian juga diri kita sendiri, dan melihat potensi mereka]

Mari kita berdoa. Ya Allah kami, terima kasih untuk selalu bekerja untuk menyadarkan kami akan pentingnya persahabatan dan kebersamaan di dalam melayani Engkau. Jika kami memiliki teman atau anggota keluarga yang perlu kami berdamai dengan mereka, kami berdoa untuk itu saat ini. [Berikan waktu untuk berdoa dalam hati—sedikit lebih lama dari yang biasanya, oleh karena ini akan lebih banyak membutuhkan waktu untuk berbicara dengan Allah secara mendalam.] Kami berdoa supaya kami tidak kehilangan kesabaran, atau jika kami marah, maka kami harus bertobat. Kami berdoa agar kami bisa menjadi jurudamai seperti Barnabas, bahkan mungkin untuk sesuatu yang bukan kesalahan kami. Kami berterima kasih untuk kesabaran-Mu dan untuk kenyataan bahwa Engkau bekerja melalui kesalahan manusia. Di dalam nama Yesus, Amin.

33 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 34: Minggu sembahyang junior

Pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan:1. Pernahkah anda merasakan hal yang sama seperti Markus?

2. Pernahkah anda mereka sesuatu hal yang sangat sukar sehingga anda berhenti atau berpikir untuk berhenti?

* Bagaimana reaksi orang lain?

3. Yang mana yang lebih menolong anda--seseorang yang mengatakan tentang kesalahan anda (seringkali penting), atau seseorang seseorang yang menolong anda untuk menjadi lebih baik?

4. Bagaimana anda bisa menjadi seorang jurudamai ketimbang seorang yang suka menghakimi?

Hari 8: Sebuah Hati yang dimenangkan kembali.

Ayat Alkitab: Yohanes 1:42; Lukas 5:1-11; Matius 14:25-33; 16:16-17; Lukas 22:31-34; 54-62; Markus 16:5-7; 1 Korintus 15:5; Yohanes 21; 1 Petrus 5:1-4;2 Petrus 3:9, 17—Markus 16:7 atau Yohanes 21:17.

Untuk cerita kita yang terakhir, kita akan melihat kepada sesuatu yang khusus, tentang seorang Sahabat Yesus yang sangat mengasihi Dia, namun masih melakukan kesalahan yang besar. Oleh karena Allah memenangkannya kembali dan menyambut dia dengan tangan terbuka, maka ribuan orang telah dengar cerita tentang Yesus dan akan berada di surga dan akan berterima kasih kepadanya.

Semuanya berawal dengan baik. Andreas, anak Yohanes (kebanyakan Alkitab menyebutnya Yonas), hadir ketika Yohanes Pembaptis menunjuk kepada Seorang dan berseru, “Lihatlah, Anak Domba Allah yang menghapus dosa isi dunia! Inilah Anak Allah” (Yohanes 1:29, 34).

Hati Andreas berkecamuk. Inilah dia! Mesias telah datang! Dia bersama-sama dengan teman-teman nelayan yang lain, Yohanes anak Zebedius, mengikuti Orang itu dan mengetahui bahwa nama-Nya adalah Yesus. Mereka bersama-sama dengan-Nya pada hari itu dan mungkin telah menanyakan berbagai pertanyaan kepada-Nya. Mereka pasti sudah diyakinkan oleh karena setelah itu, Andreas mendatangi sudaranya Simon, “Cepat, cepat, kami telah bertemu dengan Mesias.”

Simon meninggalkan apa yang sedang dia kerjakan dan berlari untuk bertemu dengan Yesus. Ellen White menulis:

“Simon tidak menunggu ajakan yang kedua. Dia juga sudah mendengar tentang khotbah Yohanes Pembaptis, dan bergegas menuju kepada Juruselamat. Mata Yesus memandanginya dan membaca tabiatnya dan sejarah hidupnya. Sifatnya yang bergebu-gebu, hatinya yang penuh kasih dan simpati, ambisi dan percaya dirinya, sejarah kejatuhannya, pertobatannya, kerja kerasnya, dan mati syahidnya, Juruselamat membaca semuanya itu…..” (Desire of Ages, hal. 139).

Petrus pasti akan merasa terkagum-kagum ketika Yesus menatap dia, dan tersenyum seakan-akan Dia telah mengetahui semua tentang dia, dan berkata, “Namamu adalah Simon, anak Yohanes—tetapi engkau akan disebut Kefas” (yang berarti “Petrus”) (Yohanes 1:42).

34 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 35: Minggu sembahyang junior

Simon atau Petrus, Andreas, Yohanes, Filipus dan Natanael kemudian menjadi pengikut-pengikut Yesus yang pertama. Mereka akan pergi untuk mendengarkan Yesus berkhotbah kemanapun. Di selang waktu-waktu itu mereka akan kembali kerumah dan tetap bekerja, menangkap dan menjual ikan untuk mendukung keluarga mereka, memperbaiki pukat, memperbaiki perahu dan melakukan apa saja yang biasanya dilakukan oleh para nelayan. Sedikit demi sedikit pengikut Yesus mulai bertambah jumlahnya. Ratusan orang mulai datang dan kemudian ribuan orang datang untuk mendengarkan Dia. Petrus mungkin suka untuk menjadi salah satu dari pengagum Yesus. Dia menceritakan tentang ajaran-Nya kepada teman-teman dan keluarganya. Kemudian pada suatu hari sesuatu terjadi yang telah merubah semuanya. Lukas pasal 5 menceritakan cerita itu. [Bacakan atau minta seseorang untuk membacakan Lukas 5:1-11]

Dari titik ini, Petrus dan Andreas, juga bersama dengan Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, meninggalkan pekerjaan mereka dan mengikut Yesus sepenuhnya. Tidak anda berpikir bahwa itu akan sangat menakutkan? Bagaimana mereka bisa membayar hutang-hutang dan memberi makan keluarga mereka? Itulah sebabnya anda bisa melihat mengapa Yesus berkata, “Jangan takut.” Dia sedang mengatakan bahwa orang-orang ini bisa percaya kepada Allah, bahwa Allah akan memelihara mereka dan keluarga mereka jika mereka melakukan apa yang Allah telah panggil mereka untuk melakukannya.

Salah satu cerita yang terkenal tentang Petrus menunjukkan imannya yang besar dan betapa cepatnya iman itu pudar. Yesus datang kepada murid-murid itu sambil berjalan di atas air dan mereka semua menjadi ketakutan, dan berpikir bahwa itu adalah hantu. Yesus kemudian memanggil dengan pasti, “Jangan taku; ini Aku.”

Baik, itu sudah cukup untuk Petrus. Dia berkata, “Tuhan, biarlah aku berjalan di atas air juga!” Ketika Yesus berkata, “Ok, lakukanlah,” Petrus melakukannya. Kita terlalu cepat untuk mengeritik dia untuk berbalik dan melihat kepada teman-temannya dan sedang melihat dia mulai tenggelam, tetapi dia benar-benar bisa berjalan di atas air. Pernahkah anda berjalan di atas air? Ketika dia mulai tenggelam, dia melakukan hal yang benar, juga. Dia berseru, “Tuhan, selamatkanlah aku!” Dan Yesus menarik dia keluar dari air, sambil berkata dengan lembut, “Imanmu kecil, mengapa engkau tidak percaya kepada-Ku.” (Matius 14:25-33).

Tidak lama setelah peristiwa ini Yesus bertanya, “Menurut engkau siapakah Aku ini?” Murid-murid itu mengatakan kepada-Nya bahwa sebagian orang berkata bahwa Dia adalah Yohanes Pembaptis, Yeremiah, Elia, atau salah satu nabi. “Tetapi menurut engkau, siapakah Aku ini?” Tanya Yesus.

Kemudian Petrus memberikan jawaban yang terbaik di sepanjang hidupnya. “Engkau adalah Mesias, Anak dari Allah yang hidup.” Yesus menjawab, “Engkau diberkati, Simon anak Yohanes, oleh karena Bapa-Ku di surge telah menyatakannya kepada engkau. Engkau tidak mempelajarinya dari manusia.” (Matius 16:16-17)

Petrus adalah salah satu dari ketiga murid yang telah dipilih oleh Yesus untuk menjadi murid yang dekat dengan Dia, dengan melatih mereka tentang kepemimpinan ketika Dia akan meninggalkan mereka. Petrus melihat Yesus membangkit anak perempuan Yairus dari kematian.

Dia telah melihat Yesus berubah di atas gunung Zaitun, dan Musa dan Elia sedang berbicara bersama-sama dengan Dia. Menurut anda semuanya ini akan membuat Petrus menyadari betapa dia sungguh membutuhkan dan bergantung kepada Yesus, dan mungkin demikian, paling sedikit sesekali. Namun, Petrus sangatlah mudah dipengaruhi. Cerita itu mulai berubah menjadi cerita yang menyedihkan di dalam Lukas pasal 22.

Hanya beberapa malam menjelang kematian Yesus, Petrus adalah salah dari mereka yang pergi untuk menyiapkan ruangan atas untuk Yesus dan para murid-Nya untuk melakukan Perjamuan. Mungkin dialah salah satun yang telah lupa untuk membayar seseorang untuk membasuh kaki mereka dari semua debu dari jalan

35 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 36: Minggu sembahyang junior

kota yang telah mereka lalui. Dia bisa saja menjadi salah satu yang akan meletakkan handuknya sendiri di pinggangnya dan menawarkan diri untuk membasuh kaki teman-temannya. Dapatkah anda bayangkan hal itu dapat merubah cerita ini? Namun, dia tidak melakukannya. Dia sangat terkejut ketika hal itu dilakukan oleh Yesus.

Dan ketika Yesus datang untuk membasuh kakinya, Petrus (berusaha untuk menjadi seorang yang dihargai) berkata, “Oh, tidakTuhan, Engkau tidak boleh membasuh kakiku.”

Yesus menjawab, “Jika Aku tidak membasuh kakimu, engkau tidak layak untuk menjadi pengikut-Ku.”

Seorang Petrus yang tua. Kemudian dia membuat sebuah pernyataan, “Kalau demikian basuhlah tangan dan kepalaku jua.” Yang dia maksudkan adalah bahwa dia ingin untuk menjadi pengikut Yesus selamanya, kemanapun, sepenuhnya. Yesus hanya tersenyum dan berkata, itu tidak perlu, hanya kaki saja. Pada malam yang sama, Dia telah mengamarkan Petrus bahwa, kenyataannya, dia bukanlah seorang pengikut yang kuat seperti yang dia pikirkan:

“Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu." Jawab Petrus: "Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau! Tetapi Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku.” (Lukas 22:31-34)

Alkitab tidak menunjukkan bahwa Petrus menanggapi amaran ini dengan serius. Dia hanya berkata, “Tidak Tuhan, walaupun semua orang meninggalkan-Mu, Aku tidak. Aku rela mati bersama dengan-Mu.” Kata-kata ini telah kembali kepada Petrus dan sangat mengakiti dia.

Ketika Yesus meneruskan untuk memberikan nasehat dan amaran serta dorongan yang telah dicatat di dalam Yohanes pasal 13 sampai dengan 16, dan ketika Dia berdoa untuk semua pengikut-Nya (termasuk kita hari ini!) di dalam Yohanes 17, Perus tidak pasti tidak terlalu memperhatikannya. Dia semakin dekat dan dekat kepada titik terendah dari kehidupannya…dan bahkan dia tidak menyadarinya.

Di taman Getsemani, Yesus meminta Petrus, Yakobus dan Yohanes untuk pergi lebih jauh dari yang lainnya untuk berdoa besama dengan Dia…tetapi mereka tertidur. Yesus membangunkan mereka sekali. Dia bahkan memohon kepada Petrus, dengan menyebut namanya, untuk terus terjaga bersama dengan-Nya…tetapi Petrus pergi dan tidur. Ketika Yesus ditangkap, Petrus menghunus sebuah pedang dan memotong telinga dari seorang hamba imam. Dia sedang berusaha untuk menolong. Saya bertanya-tanya apa yang dia pikirkan ketika Yesus menegur dia, dan menyembuhkan telinga yang terpotong dan menyerahkan diri-Nya kepada orang-orang yang datang untuk menangkap Dia. Mungkin Petrus sedang sibuk dengan memarahi Yudas dan pengkhianatannya sehingga dia mungkin saja berpikir untuk melakukan hal yang sama.

Sekarang kita akan tiba pada bagian cerita yang sangat menyedihkan: di ruang pengadilan, ketika Yesus sedang diadili, Petrus berkata—tiga kali, sama seperti yang telah diramalkan oleh Yesus—“Aku tidak mengenal-Nya!” Dia juga bersumpah untuk membuktikannya.

Alkitab berkata bahwa ketika Petrus mendengar ayam jantan berkokok dan menyadari apa yang telah dia lakukan, “dia pergi dan menangis dengan sangat.” Nyonya White berkata bahwa di taman Getsemani, “Pada saat ketika Yesus sedang dalam pergumulan yang berat dengan Bapa-Nya, Perus tertunduk sampai ketanah dan ingin mati saat itu juga.” (DA, hal. 713)

36 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 37: Minggu sembahyang junior

Petrus tidak akan terlalu peduli kalau dia tidak mengasihi Yesus. Dia tidak bermaksud untuk menyakiti Guru-nya yang ia kasihi, tetapi dia juga tidak siap melalui doa, ketika Yesus menyuruh dia untuk berdoa. Tidak ada orang yang dapat bertahan terhadap pencobaan Setan, teristimewa ketika hidup kelihatan sangat terancam, jika kita tidak menghabiskan waktu dan kekuatan kita di dalam doa untuk mendapatkan kekuatan dari Allah dan Petrus menangis. Dia mungkin berpikir bahwa dia tidak akan pernah di ampuni. Dia tentunya berpikir bahwa dia tidak patut untuk diampuni, tetapi pengampunan bukanlah sesuatu yang patut bagi anda. Melainkan sesuatu yang Allah berikan dengan cuma-cuma. Yesus bahkan berdoa untuk Imam-imam yang menuduh Dia dan para serdadu yang menyiksa Dia supaya mereka diampuni.

Pada pagi hari ketika Yesus bangkit dari kematian, yang pertama Dia pikirkan adalah Petrus. Ketika para wanita itu datang dan mendapati bahwa kuburan itu telah kosong, inilah yang dikatakan oleh malaikat itu: “Lalu mereka masuk ke dalam kubur dan mereka melihat seorang muda yang memakai jubah putih duduk di sebelah kanan. Mereka pun sangat terkejut, tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: "Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia. Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu.” (Markus 16:5-7). Ketika perempuan-perempuan itu berlari dan mengatakan kepada kaum lelaki bahwa Yesus telah bangkit, Perus dan Yohanes berlari menurju kubur. Petruslah orang yang pertama yang masuk ke kubur yang kosong itu. Bayangkan apa yang dia rasakan ketika dia melihat kain kafan yang telah dilipat dengan rapih. Tahukah anda bahwa di dalam 1 Korintus 15:5, ketika Paulus menjelaskan tentang hal-hal yang terjadi setelah Yesus bangkit, dia berkata bahwa Yesus pertama sekali muncul untuk Petrus. Kita tidak memiliki cerita itu. Kita dapat saja bayangkan apa yang telah mereka berdua bicarakan.

Namun, kita mempunyai satu cerita nyata yang penting di dalam Yohanes pasal 21. Ketika kita merasa bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, kita sering beralih kepada sesuatu yang kita tahu yang kita rasa bahwa kita bisa melakukannya. Bagi Petrus, itulah menjala ikan. Dia bersama dengan beberapa pengikut Yesus yang mula-mula berkumpul bersama-sama, dan Petrus berkata, “Aku akan pergi untuk menjala ikan.” Yang lain berkata, mereka juga akan ikut. Mereka biasanya mendapat hasil yang terbaik pada malam hari, tetapi pada malam itu mereka tidak mendapatkan hasil apapun. Pada waktu pagi, seseorang di pantai berteriak, “Apakah kalian berhasil menangkap ikan?”

“Tidak,” jawab mereka.

“Labuhkan jala itu di sisi yang lain dari perahumu,” jawab suara itu. Baik, mengapa tidak? Mereka mencobanya, siapa tahu beruntung. Jala mereka penuh dengan ikan sehingga mereka tidak sanggup untuk menariknya kedalam perahu. Yohanes memandang kepada Petrus dengan mata terbelalak. “Itu Tuhan,” jawab Yohanes terengah-engah.

Petrus selalu adalah seorang yang siap beraksi. Dia melompat masuk dan mendayung di ketepi. Yesus telah membuat api. “Bawalah beberapa ikan kesini.” Kata-Nya. Petrus pergi kembali dan membantu untuk menarik jala itu ketepi pantai, dan Yesus menyediakan ikan yang roti untuk mereka.

Tidak ada satu orangpun yang mengucapkan sepata kata. Dapatkah anda bayangkan betapa malunya mereka semua? Mereka telah menyakasikan Yesus mati dengan sangat menyakitkan. Walaupun Dia telah dua kali menampakkan diri kepada mereka sebelumnya, mereka mungkin masih belum percaya akan hal itu. Mungkin saja mereka makan sambil memperhatikan Yesus, yang masih memiliki bekas paku di tangan-Nya, tetapi terlihat sangat berbahagia dan penuh dengan damai.

37 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 38: Minggu sembahyang junior

[Baca atau minta seseorang untuk bacakan Yohanes 21:15-17]

“Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku. Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku. Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.”

Tiga kali Petrus telah menunjukkan bahwa dia masih belum mengenal Yesus. Tiga kali Yesus bertanya apakah Petrus mengasihi Dia, jadi Yesus menolong dia untuk membangun kembali Kasih dan percaya dirinya. Dia juga memberikan kepada Petrus sebuah tugas—yaitu memberi makan domba-domba—yaitu umat-umat percaya yang baru. Petrus sekarang akan mengerti dan memiliki belas kasihan terhadap orang-orang yang tersandung dan melakukan kesalahan, bahkan kesalahan yang besar sekalipun. Dia telah belajar bukan saja menjadi penjala manusia, tetapi juga seorang gembala. Berikut adalah apa yang telah di tuliskan kepada para pemimpin di gereja yang mula-mula, beberapa tahun kemudian:

“Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak. Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.” (1 Perus 5:1-4)

Masing-masing kita di atas dunia ini telah jatuh dan jauh dari Allah dan standar-Nya yang tinggi untuk kita. Semenjak Adam dan Hawa, kita telah berjalan bertentangan dengan jalan yang Allah ingin kita jalani. Untungnya, Allah selalu memasang tanda Putar Balik dan Dia siap untuk menyambut setiap orang (domba yang kecil) untuk pulang kerumah. Dia telah datang kedunia ini untuk membawa kita pulang kembali kerumah—untuk memenangkan kita. Tidak lama lagi, Dia akan datang kembali untuk membawa kita semua pulang kerumah untuk selama-lamanya. Dia sedang terus menunggu supaya banyak orang sedapat mungkin dapat kembali kepada Dia. Petrus berkata:

Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat…Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh. (2 Petrus 3:9, 17)

Aku mau untuk kembali ketika aku tersesat. Aku ingin untuk hidup bersama dengan Yesus sekarang, di dalam hatiku, dan hidup bersama dengan Dia selama-lamanya di surge? Bagaimana dengan anda?

[Pemimpin: Anda mungkin perlu meminta untuk mengangkat tangan, atau meminta mereka untuk berdiri, atau maju kedepan, jika mereka benar-benar ingin mengerahkan diri mereka untuk hidup bersama dengan

38 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah

Page 39: Minggu sembahyang junior

Yesus, sekarang dan untuk selamanya. Mungkin juga ada beberapa orang yang sudah siap untuk berdoa dengan beberapa orang yang khusus minta didoakan. Kemudian berdoalah seperti ini:]

Ya Allah kami, Engkau adalah Allah yang ajaib. Engkau tidak pernah meninggalkan kami walaupun kami melakukan kesalahan itu lagi dan lagi, dan mungkin ketika kami menyerah. Kami telah meminta kepada-Mu selama minggu ini untuk mengampuni dosa-dosa kami, untuk menolong kami kembali kepada-Mu kembali dari jalan yang membuat kami tersesat, dan menolong kami untuk menjadi seorang penolong kepada orang lain untuk datang kepada-Mu. Mala mini, kami berterima Kasih untuk berkat-berkat-Mu selama minggu ini, dan meminta kepada-Mu untuk melihat hati dan janji kami yang telah diperbaharui untuk hidup bersamamu. Kami senang oleh karena kami tidak harus selalu bergantung pada kemampuan kemanusiaan kami. Engkau akan bersama-sama dengan kami setiap detik, dan menolong kami untuk mengetahui apa yang harus kami lakukan, termasuk bagaimana untuk bertobat dan meminta pengampunan jika kami gagal. Kami sangat mengasihi-Mu dan kami ingin untuk menjadi milik-Mu selamanya. Terpujilah nama-Mu. Amin.

Pertanyaan-pertanyan untuk didiskusikan:

1. Pernahkah anda merasa malu dan takut untuk mengakui bahwa engkau mengenal Yesus? Apa yang telah terjadi? Apa yang engkau lakukan? Bagaimana perasaan anda?

2. Ceritakan tentang suatu waktu ketika anda berubah pikiran dan kembali kepada Yesus. Bagaimana perasaan anda pada saat itu?

39 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah