analisis kebisingan dan getaran mekanis di dalam … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk...

55
ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM POWER HOUSE PABRIK KELAPA SAWIT PT CONDONG, GARUT, JAWA BARAT NUR KHIKMAWATI DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Upload: vuongnhan

Post on 08-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI

DALAM POWER HOUSE PABRIK KELAPA SAWIT

PT CONDONG, GARUT, JAWA BARAT

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

NUR KHIKMAWATI

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan
Page 3: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kebisingan

dan Getaran Mekanis di dalam Power House Pabrik Kelapa Sawit PT Condong,

Garut, Jawa Barat adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi

pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi

mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2014

Nur Khikmawati

NIM F14090104

Page 4: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

ABSTRAK

NUR KHIKMAWATI. Analisis Kebisingan dan Getaran Mekanis di dalam Power

House Pabik Kelapa Sawit PT Condong, Garut, Jawa Barat. Dibimbing oleh

MAD YAMIN.

Power house merupakan stasiun penyedia sumber listrik utama pabrik yang

dihasilkan dari generator dan mesin uap. Tujuan dari penelitian ini adalah

menganalisis tingkat dan pola sebaran kebisingan dan getaran mekanis,

menentukan durasi aman maksimum pada area kerja, dan memberikan

rekomendasi untuk mengatasi masalah kebisingan dan getaran mekanis tersebut.

Pengukuran dilakukan dengan metode grid dan pemetaan pola kebisingan dan

getaran dilakukan sesuai dengan kaidah kontur. Hasil pengukuran kebisingan

menunjukkan intensitas kebisingan pada power house berkisar 83.36 – 97.32

dB(A) dan intensitas percepatan getaran maksimum yang merambat ke lantai

berkisar 0 sampai 0.3 m/s2. Berdasarkan analisis data pengukuran, dapat

disimpulkan bahwa daerah power house merupakan daerah dengan tingkat

kebisingan yang tinggi. Durasi aman bekerja di dalam power house adalah 3 jam

per hari. Oleh karena itu, pekerja disarankan untuk menggunakan pelindung

telinga agar bisa bekerja di dalam power house selama 8 jam kerja per hari.

Kata kunci: kebisingan, getaran mekanis, power house

ABSTRACT

NUR KHIKMAWATI. Analysis of Noise and Mechanical Vibration in Power

House Oil Palm Plant PT Condong, Garut, West Java. Supervised by MAD

YAMIN.

Power house is the main power station plant source that produced from

generator and steam engine. The objectives of this study were to analyze the level

and distribution pattern of noise and mechanical vibration, determine the

maximum safety work duration, and recommend a method to overcome the noise

and mechanical vibration. Measurements were performed with using grid method

and mapping pattern of noise and vibration was carried out in accordance with the

rules of the contour. The results of noise measurements indicated that the intensity

of noise in the power house ranged between 83.36 - 97.32 dB (A) and maximum

intensity of the vibration acceleration that propagate to the floor ranged from 0 to

0.3 m/s2. Based on the analysis of the measurement data, it can be concluded that

the power house area was the area with high noise levels. Safety duration work in

power house is 3 hours per day. Therefore, worker was suggested to wear ear

protector so that could work in power house for 8 hours per day.

Keywords: noise, mechanical vibration, power house

Page 5: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknologi Pertanian

pada

Departemen Teknik Mesin dan Biosistem

NUR KHIKMAWATI

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI

DALAM POWER HOUSE PABRIK KELAPA SAWIT

PT CONDONG, GARUT, JAWA BARAT

Page 6: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan
Page 7: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

Judul Skripsi : Analisis Kebisingan dan Getaran Mekanis di dalam Power

House Pabrik Kelapa Sawit PT Condong, Garut, Jawa Barat

Nama : Nur Khikmawati

NIM : F14090104

Disetujui oleh

Ir. Mad Yamin, MT

Pembimbing I

Diketahui oleh

Dr. Ir. Desrial, M.Eng

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 8: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

Judul Skripsi : Analisis Kebisingan dan Getaran Mekanis di dalam Power

House Pabrik Kelapa Sawit PT Condong, Garut, Jawa Barat

Nama : Nur Khikmawati

NIM : F14090104

Disetujui oleh

Ir. Mad Yamin, MT Pembimbing I

TanggaJ Lulus: -0 ~N1 r-lD !(JM

Page 9: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan
Page 10: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga tugas akhir ini berhasil diselesaikan. Tema yang

dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Agustus 2013 ini ialah

kebisingan dan getaran mekanis, dengan judul Analisis Kebisingan dan Getaran

Mekanis di dalam Power House Pabrik Kelapa Sawit PT Condong, Garut, Jawa

Barat.

Dengan selesainya penelitian hingga tersusunnya skripsi ini, penulis ingin

menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada:

1. Ir. Mad Yamin, MT selaku dosen pembimbing akademik yang telah banyak

memberikan arahan, ilmu, maupun saran kepada penulis.

2. Dr. Ir. Gatot Pramuhadi, M.Si serta Dr. Ir. Lenny Saulia, M.Si selaku dosen

penguji yang telah memberikan banyak saran.

3. Bapak Mas’ud dan Ibu Sulastri selaku orang tua penulis serta kakak-kakak

tercinta Esti Amboro Lintang, Retno Wulan Widiyanti, dan Hamzah Noor

Hasan atas doa, kasih sayang, dan dukungannya.

4. Ir. Ade Mahyar selaku direktur PT Condong Garut yang telah memberikan

ijin untuk melaksanakan penelitian di PT Condong Garut.

5. Bapak Sumarno selaku kepala pabrik PKS PT Condong Garut yang telah

memberikan bimbingan selama pelaksanaan penelitian.

6. Bapak Undang Kadarisman, SE, Bapak Agus, Ibu Aat Solihat, serta seluruh

staf PKS PT Condong Garut yang telah membantu penulis selama

pelaksanaan penelitian.

7. Seluruh teman-teman UKM Bola Voli IPB, Julia Theresya, Hesti Yunita,

Ditta, Yesinia, Syahrina, Sinta, Sadam, Mas Teguh atas persahabatan yang

terjalin dengan indah.

8. Saudara satu bimbingan, Eko, Hasan, Aan, dan Nafis serta teman-teman

Orion TEP 46.

9. Saudara-saudara di Wisma Al Barokah khususnya Mba Tami, Mba Uni, Mba

Dyah, Mba Dila, Fety, Fitri, Ichma, Anya, dan Amal.

Akhir kata, penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat.

Bogor, Februari 2014

Nur Khikmawati

Page 11: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 2

TINJAUAN PUSTAKA 3

Mesin Uap dan Generator 3

Kebisingan (Noise) 3

Getaran (Vibration) 6

METODE 10

Waktu dan Tempat Penelitian 10

Alat 10

Subjek Penelitian 11

Metode Penelitian 11

Metode Pengolahan Data 13

HASIL DAN PEMBAHASAN 15

Kondisi Ruang Power House 15

Analisis Kebisingan 17

Analisis Getaran Mekanis 18

Analisis Keselamatan Kerja berdasarkan Pemaparan Kebisingan 19

Analisis Keselamatan Kerja berdasarkan Pemaparan Getaran 21

Evaluasi Hasil Wawancara 22

Upaya Pengendalian Kebisingan dan Getaran Mekanis 23

SIMPULAN DAN SARAN 24

Simpulan 24

Saran 25

DAFTAR PUSTAKA 25

LAMPIRAN 27

RIWAYAT HIDUP 42

Page 12: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

DAFTAR TABEL

1 Standar nilai ambang batas dan lama kerja yang diperkenankan 5 2 Tingkat reduksi kebisingan berbagai material dengan ketebalan tertentu 6 3 Pedoman penggunaan APT 6 4 Reaksi kenyamanan terhadap lingkungan yang bergetar 9 5 Data operator atau subjek penelitian 11 6 Waktu yang diijinkan berdasarkan durasi pemaparan kebisingan 21 7 Data kegiatan operator selama di power house 23

DAFTAR GAMBAR

1 Jenis gangguan kebisingan terhadap tenaga kerja di dalam power house

(Turnip 2011) 2 2 Jenis gangguan getaran terhadap tenaga kerja di dalam power house

(Rachman 2010) 2 3 Generator AC (Summers 2003) 3 4 Getaran sinusoidal (James 1994) 7 5 Zona panduan kesehatan, ISO 2631-1, 1997 8

6 Grafik hubungan percepatan dan frekuensi sumbu-z untuk Performance

Exposure Limits(Woodson and Tillman 1992) 9

7 Sound level meter 10

8 Vibration meter 10

9 Sketsa titik-titik pengukuran kebisingan di power house 12

10 Sistem koordinat tangan (ISO 5349-1986 (E)) 12

11 Sketsa titik-titik pengukuran getaran di power house 13

12 Diagram alir rancangan penelitian 14

13 Layout pabrik kelapa sawit 15

14 Mesin uap 15

15 Generator 16

16 Steam distributor 16

17 Kontur kebisingan di power house 17

18 Kontur getaran di power house 19

19 Daerah operasi sekitar mesin uap 19

20 Daerah operasi sekitar steam distributor 20

21 Daerah operasi sekitar tempat istirahat operator 21

Page 13: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

DAFTAR LAMPIRAN

1 Data pengukuran tingkat kebisingan di power house 27 2 Data pengukuran percepatan getaran mekanis pada lantai power house 33 3 Peta kontur kebisingan 3D 34

4 Peta kontur getaran 3D 34

5 Performance exposure limit time 35

6 Safety exposure limit time 36

7 Comfort exposure limit time 37

8 Kuesioner penelitian untuk operator 38

Page 14: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Industrialisasi menempati posisi sentral dalam masyarakat Indonesia,

dimana barang dan jasa yang dibutuhkan manusia dihasilkan dari sektor industri.

Mekanisasi pertanian telah memberikan kontribusi yang besar dengan terciptanya

mesin-mesin pertanian sehingga dapat memudahkan dan meringankan pekerjaan

manusia yang biasanya dilakukan secara manual. Perkembangan teknologi dalam

bidang mekanisasi pertanian terus mengalami peningkatan yang ditandai dengan

semakin meningkatnya kebutuhan akan alat-alat mekanik guna meningkatkan

kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan.

Power house merupakan stasiun sumber penyediaan listrik utama pabrik

yang dihasilkan oleh generator listrik dan mesin uap. Dalam pengoperasiannya,

operator seringkali terganggu dengan kebisingan dan getaran yang ditimbulkan

oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan dan getaran yang melebihi standar

aman dapat mengakibatkan gangguan fisik maupun psikologis manusia. Oleh

karena itu, perlu diperhatikan agar tingkat kebisingan dan getaran yang dihasilkan

dari peralatan maupun mesin-mesin industri tidak melebihi standar aman yang

dapat diterima manusia. Upaya pengendalian yang tepat dapat meminimalisir

dampak kebisingan dan getaran yang terjadi sehingga kenyamanan dan

keselamatan pekerja serta efisiensi dan produktivitas kerja dapat tercapai secara

optimal. Upaya pemerintah dalam menangani dampak kebisingan dan getaran

mekanis telah dilakukan melalui program K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).

Sampai saat ini masih terdapat industri yang kurang memperhatikan dampak

kebisingan dan getaran yang terjadi di dalam power house. Terkait dengan hal ini,

Turnip (2011) dan Rachman (2010) telah melakukan penelitian yang bertujuan

untuk mengetahui keluhan subyektif akibat pemaparan kebisingan dan getaran di

dalam power house. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya gangguan

kebisingan dan getaran terhadap tenaga kerja seperti yang digambarkan pada

Gambar 1 dan Gambar 2. Tingginya intensitas kebisingan dan getaran di dalam

power house serta dampak negatif yang ditimbulkan membuat penelitian tentang

kebisingan dan getaran di Pabrik Kelapa Sawit PT Condong, Garut, Jawa Barat

diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti bagi perusahaan dan pekerja

yang bersangkutan. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk memberikan

gambaran secara jelas tentang kebisingan dan getaran terkait dengan aspek

kesehatan, kenyamanan, dan keamanan pekerja sebagai objek yang paling

mendapat pengaruh dari dampak tersebut.

Page 15: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

2

Gambar 1 Jenis gangguan kebisingan terhadap tenaga kerja di dalam power house

(Turnip 2011)

Gambar 2 Jenis gangguan getaran terhadap tenaga kerja di dalam power house

(Rachman 2010)

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Menganalisis tingkat dan pola sebaran kebisingan dan getaran di dalam power

house Pabrik Kelapa Sawit PT. Condong Garut yang diterima operator pada

saat generator dan mesin uap beroperasi.

2. Menentukan durasi aman maksimum berada pada area kerja berdasarkan nilai

ambang kebisingan dan getaran sesuai dengan standar ketenagakerjaan yang

sudah ada.

3. Memberikan rekomendasi dalam mengatasi kebisingan dan getaran mekanis

yang melebihi standar sesuai Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor:

KEP-51/MEN/1999

Page 16: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

3

TINJAUAN PUSTAKA

Mesin Uap dan Generator

Mesin uap (steam engine) merupakan pesawat kalor jenis ECE (External

Combustion Engines) yang memanfaatkan uap air sebagai zat kerjanya. Pada

mesin uap tipe turbin, turbin uap mengubah energi potensial uap menjadi energi

mekanis yang langsung merupakan gerakan putaran dari as turbin. Pada mesin uap

tipe bolak-balik, mesin uap hanya mengkonversi energi potensial dari uap menjadi

energi mekanis berupa gerakan bolak-balik piston menjadi gerakan putaran poros

engkol (Zayadi 2013).

Generator listrik AC (Gambar 3) atau alternator merupakan penghasil listrik

paling penting karena hampir semua tenaga listrik saat ini bekerja pada sumber

tegangan AC. Secara umum, medan yang berputar pada generator AC terdiri dari

sebuah alternator dan sebuah generator DC kecil yang dirangkai dalam satu unit.

Putaran medan magnet adalah salah satu faktor yang sangat penting yang memberi

pengaruh besar terhadap tegangan yang timbul oleh arus bolak-balik. Sifat arus

listrik yang dihasilkan oleh generator listrik AC adalah bolak - balik dengan

bentuk seperti gelombang, amplitudonya bergantung pada kuat medan magnet,

jumlah lilitan kawat, dan luas penampang kumparan serta frekuensi

gelombangnya sama dengan frekuensi putaran kumparan (Prasetya 2013).

Gambar 3 Generator AC (Summers 2003)

Kebisingan (Noise)

Bunyi dikatakan bising apabila mengganggu pembicaraan, membahayakan

pendengaran, dan mengurangi efektivitas pekerjaan. Menurut Kepmenaker

(1999), kebisingan merupakan semua suara yang tidak dikehendaki yang

bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat

tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran. Kebisingan adalah bunyi

yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu

yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan

lingkungan (KepmenLH No.48 Tahun 1996).

Page 17: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

4

Menurut Buchari (2007) jenis kebisingan menurut pengaruhnya terhadap

manusia antara lain:

1. Irritating noise (bising yang mengganggu) merupakan jenis kebisingan

dengan intensitas yang terlalu keras, misalnya mendengkur.

2. Masking noise (bising yang menutupi) merupakan bunyi yang menutupi

pendengaran yang jelas. Teriakan atau isyarat tanda bahaya tenggelam dalam

kebisingan dari sumber bunyi sehingga akan membahayakan kesehatan dan

keselamatan tenaga kerja secara tidak langsung.

3. Damaging / injurious noise (bising yang merusak) merupakan bunyi yang

intensitasnya melampaui NAB (Nilai Ambang Batas) sehingga dapat merusak

atau menurunkan fungsi pendengaran seseorang.

Tujuan dari pengukuran kebisingan adalah untuk memperoleh data

intensitas kebisingan di suatu perusahaan dan dapat digunakan untuk mengatasi

kebisingan yang terjadi. Baku tingkat kebisingan adalah batas maksimum tingkat

kebisingan yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan dari usaha kegiatan

sehingga tidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan

lingkungan (KepmenLH 1996). Untuk menentukan tingkat kebisingan dapat

diukur melalui intensitas bunyinya.

Ukuran tingkat kebisingan biasanya dinyatakan dalam skala tingkat tekanan

suara atau sound pressure level (SPL) yang dapat dihitung dengan persamaan

Chanlett (1979):

SPL = 20 log (P/Pref) (1)

dimana :

SPL = tingkat tekanan kebisingan (dB)

P = tekanan suara yang bersangkutan (N/m2)

Pref = tekanan suara referensi (0.0002 dyne/cm2 = 2 x 10

-5 N/m

2)

Perambatan atau pengurangan tingkat bising dari sumbernya dinyatakan

dengan persamaan (Wilson 1989 dalam Santoso 2008):

a. Untuk sumber diam :

SL1 - SL2 = 20 log (r2/r1) (2)

b. Untuk sumber bergerak :

SL1 - SL2 = 10 log (r2/r1) (3)

dimana:

SL1 = intensitas suara sumbu 1 pada jarak r1

SL2 = intensitas suara sumbu 2 pada jarak r2

r1 = jarak ke sumber bising yang pertama

r2 = jarak ke sumber bising yang kedua

Lama dengar ditentukan oleh beban bising yang merupakan jumlah

perbandingan antara waktu dengar pada tingkat bising yang bersangkutan

(Sukarmadijaya 1995). Beban bising dihitung dengan persamaan:

Beban bising = ∑ (Cn / Tn) < 1 (4)

dimana:

Cn = lama mendengar pada tingkat bising tertentu

Tn = lama mendengar yang diijinkan pada tingkat bersangkutan

Page 18: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

5

Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : KEP-51/MEN/1999

tanggal 16 April 1999 menyebutkan bahwa NAB kebisingan di tempat kerja

adalah 85 dB(A). Standar nilai ambang batas berdasarkan lama kerja yang

diperkenankan berdasarkan Kepmenaker disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1 Standar nilai ambang batas dan lama kerja yang diperkenankan

Batas waktu pemaparan

per hari kerja

Intensitas kebisingan

(dB)

8

4

2

1

30

15

7.5

3.75

1.8

0.94

28.12

14.06

7.03

3.52

1.76

0.88

0.44

0.22

0.11

Jam

Menit

Detik

85

88

91

94

97

100

103

106

109

112

115

118

121

124

127

130

133

135

139

Sumber : Kepmenaker (1999)

Daily noise dose berhubungan dengan total durasi pemaparan kebisingan

dengan tingkat kebisingan yang berbeda dan dapat dihitung dengan rumus:

D = 100 (OSHA 1910.95 App A) (5)

dimana

D = Daily noise dose

C1, C2, C3 = Total waktu pemaparan pada tingkat kebisingan yang telah

ditentukan

T1, T2, T3 = Durasi pemaparan dimana pada level tersebut mematuhi

daerah ambang bahaya (Tabel 1)

Dampak kebisingan berdasarkan pengaruhnya terhadap kesehatan menurut

Mukono (1999) dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Dampak terhadap pendengaran, terdiri dari pergeseran nilai ambang batas

sementara (temporary threshold shift) yang bersifat sementara dan non

patologis serta pergeseran nilai ambang batas permanen (permanent threshold

shift) yang bersifat menetap dan patologis.

2. Dampak terhadap non pendengaran, misalnya penyakit akibat stress,

kelelahan, perubahan penampilan, dan gangguan komunikasi.

Page 19: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

6

Menurut Peterson (1977) dalam Sartika (2011), pengendalian kebisingan

dapat dilakukan dengan beberapa upaya seperti:

1. Pengendalian keteknikan dengan modifikasi peralatan penyebab kebisingan,

modifikasi proses, dan modifikasi lingkungan dimana peralatan dan proses

tersebut berjalan dengan bahan konstruksi yang tepat.

2. Pengendalian sumber kebisingan dengan substitusi antara mesin, proses, dan

material terutama penambahan penggunaan spesifikasi kebisingan pada

peralatan dan mesin lama maupun baru.

3. Pengendalian dengan modifikasi lingkungan dengan peredaman getaran,

rongga resonansi, dan peredaman suara apabila radiasi kebisingan dari bagian-

bagian peralatan tidak dapat dikurangi. Berbagai material dengan ketebalan

tertentu dapat mereduksi kebisingan hingga tingkat tertentu (Tabel 2).

Tabel 2 Tingkat reduksi kebisingan berbagai material dengan ketebalan tertentu

Bahan Tingkat reduksi kebisingan (dB)

3 mm 5 mm 10 mm 20 mm

Kaca

Baja

Kayu lapis/tripleks

Beton

Fiber gladet

5 – 10

10 – 15

5 – 9

8 – 12

9 – 15

7 – 15

12 – 20

9 – 12

10 – 18

9 – 14

10 – 20

15 – 25

10 – 15

12 – 20

12 – 25

15 – 25

22 – 32

12 – 20

18 – 25

20 – 30

Sumber: Sembodo (2004)

4. Alat Pelindung Telinga (APT) dengan menggunakan sumbat telinga, tutup

telinga, dan helmet. Alat tersebut dapat mengurangi tingkat kebisingan sebesar

20 – 50 dB. Pedoman penggunaan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Pedoman penggunaan APT

Tingkat bising (dB) Penggunaan APT Jenis APT

< 85

85 – 89

90 – 94

95 – 99

> 100

Tidak wajib/perlu

Optional

Wajib

Wajib

Wajib

Earplug

Earplug, earmuff

Earmuff

Earmuff, helmet

Helmet

Sumber: Roestam (2004)

Getaran (Vibration)

Getaran merupakan gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah

bolak-balik dari kedudukan keseimbangannya (Kepmenaker 1999). Pada

umumnya, getaran terjadi akibat efek-efek dinamis dan toleransi-toleransi

pembuatan, keregangan, kontak-kontak berputar dan bergesek antara elemen-

elemen mesin serta gaya-gaya yang menimbulkan suatu momen yang tidak

seimbang pada bagian-bagian yang berputar. Dalam keadaan beresonansi, benda

yang bergetar pada frekuensi yang sama dapat saling mempengaruhi. Osilasi kecil

Page 20: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

7

dapat memicu frekuensi resonansi dari beberapa bagian struktur dan diperkuat

menjadi sumber-sumber kebisingan (noise) dan getaran yang utama (James 1994).

Mesin yang ideal akan menimbulkan getaran dengan amplitudo yang kecil

karena energi yang dihasilkan seluruhnya diubah menjadi kerja. Kerusakan dan

deformasi pada elemen-elemen mesin akan mengubah karakteristik dinamis

sistem dan cenderung meningkatkan getaran. Getaran yang terjadi pada benda

yang bergerak dapat terjadi karena gaya akibat tumbukan, gaya yang tidak

konstan, gaya gesek yang tidak konstan, gaya cairan dan gaya mekanis yang tidak

stabil, dan gaya magnetik yang berfluktuasi. Getaran sinusoidal berupa gerakan

harmonis sederhana dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Getaran sinusoidal (James 1994)

Titik proyeksi penyebab getaran berupa satu garis lurus yang panjangnya

menunjukkan amplitudo getaran. Persamaan gerak dari titik hasil proyeksi

tersebut adalah:

x = A sin (ωt + θ ) (1)

Persamaan kecepatan getaran adalah turunan pertama dari persamaan gerak:

v = A ω cos (ωt + θ ) (2)

Persamaan percepatan getaran adalah turunan kedua dari persamaan gerak:

a = A ω2 sin (ωt + θ ) (3)

keterangan:

x = jarak perpindahan titik (m) A = amplitudo (m)

v = kecepatan (m/s) t = waktu (detik)

a = percepatan (m/s2) θ = sudut awal (radian)

ω = kecepatan sudut (radian/detik)

Persamaan total percepatan getaran

= (4)

keterangan :

= percepatan total getaran (m/s2)

= percepatan getaran pada sumbu x (m/s2)

= percepatan getaran pada sumbu y (m/s2)

= percepatan getaran pada sumbu z (m/s2)

Page 21: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

8

Whole Body Vibration

Whole body vibration merupakan getaran pada seluruh tubuh manusia

secara signifikan dapat terjadi pada pengemudi traktor, alat berat, kendaraan off-

road, truk, dan bus. Getaran dengan frekuensi 1 – 80 Hz memiliki efek yang kuat

pada keseluruhan tubuh manusia. Jenis getaran ini memiliki lebih banyak

perluasan variasi dan dampak. Dampak dari getaran ini memberikan efek yang

lebih kompleks mulai dari jantung, peredaran darah hingga penurunan daya

penglihatan serta konsentrasi. Ketentuan dampak ini tidak jelas, dimana tubuh

tidak memiliki satu reseptor pun untuk tenaga ini. Getaran seluruh tubuh

ditimbulkan dari permukaan lahan tempat kendaraan beroperasi dan kurangnya

absorpsi shock pada suspensi. Getaran dan shock pada kendaraan tersebut

bertransmisi pada pengemudinya melalui tempat duduk dan lantai. Hal ini dapat

membahayakan sistem rangka (punggung) dan tubuh bagian dalam (sistem

pencernaan dan organ reproduksi wanita).

Menurut Budiono (2003), pengendalian getaran seluruh tubuh secara teknis

dapat dilakukan dengan:

- Menggunakan peralatan kerja dengan intensitas getarannya rendah

(dilengkapi dengan damping atau peredam).

- Memelihara atau merawat peralatan dengan baik dengan mengganti

bagian-bagian yang aus atau memberikan pelumasan.

- Meletakkan peralatan dengan teratur.

- Menggunakan remote control sehingga operator tidak terkena paparan

getaran karena pengendalian jarak jauh.

Standar internasional ISO 2631-1, 1997 (Gambar 5) mengenai getaran

mesin dan guncangan-evaluasi terkait pemaparan getaran seluruh tubuh terhadap

manusia. Standar ini menggunakan caution zone untuk mengklasifikasikan letak

pemaparan getaran antara penetapan batasan tergantung pada lamanya pemaparan.

Standar ini juga memberikan panduan terhadap kenyamanan dan gerakan

kesakitan (Tabel 4).

Gambar 5 Zona panduan kesehatan, ISO 2631-1, 1997

Page 22: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

9

Tabel 4 Reaksi kenyamanan terhadap lingkungan yang bergetar

Getaran Reaksi

aw < 0.315 m/det2

0.315 m/det2

< aw < 0.63 m/det2

0.5 m/det2 < aw < 1 m/det

2

0.8 m/det2 < aw < 1.6 m/det

2

1.25 m/det2 < aw < 2.5 m/det

2

aw > 2 m/det2

Tidak ada keluhan

Sedikit tidak menyenangkan

Agak tidak menyenangkan

Tidak nyaman

Sangat tidak nyaman

Amat sangat tidak nyaman

Sumber: ISO (1997)

Frekuensi getaran dapat menentukan besarnya dampak yang terjadi akibat

pemaparan getaran. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI 16-7063-2004),

NAB getaran yaitu sebesar 4 m/s2. Waktu terpapar (exposure limit) operator pada

tempat kerjanya dengan memperhatikan faktor keamanan dan kenyamanan dapat

dideterminasikan dengan menggunakan grafik Woodson dan Tillman (1992)

seperti yang disajikan pada Gambar 6 dengan menghubungkan percepatan dan

frekuensi mesin.

Gambar 6 Grafik hubungan percepatan dan frekuensi sumbu-z untuk perfomance

exposure limits (Woodson and Tillman 1992)

Page 23: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

10

METODOLOGI PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di dalam power house Pabrik Kelapa Sawit PT.

Condong, Garut, Jawa Barat. Penelitian ini telah dilasanakan selama 4 bulan,

terhitung dari bulan Agustus sampai Desember 2013.

Alat

1. Sound level meter (Gambar 7) untuk mengukur tingkat kebisingan aktual. Hasil

pengukuran diperoleh dengan satuan deciBell (dB).

Gambar 7 Sound level meter

2. Vibration meter (Gambar 8) untuk mengukur tingkat getaran aktual. Hasil

pengukuran diperoleh dengan satuan m/s2.

Gambar 8 Vibration meter

Page 24: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

11

3. Stopwatch untuk mengukur waktu atau durasi.

4. Meteran yang digunakan untuk mengukur luasan daerah yang diukur

kebisingan dan getarannya serta memetakan ruangan.

5. Komputer, kalkulator, alat tulis, dan beberapa perlengkapan yang mendukung

untuk pencatatan dan pengolahan data.

6. Perlengkapan dokumentasi untuk media perekam kegiatan dan aktivitas yang

dilakukan selama penelitian yang berupa visual dan audio.

Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini terdiri dari dua orang operator yang kegiatannya

bersentuhan langsung dan berada di sekitar mesin sebagai data obyektivitas

operator. Data subjek penelitian disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5 Data operator atau subjek penelitian

Operator Jenis

Kelamin Umur Pendidikan Lama Kerja

A

B

Laki-laki

Laki-laki

45 tahun

24 tahun

Tamat SD

Tamat SMA

24 tahun

1 tahun

Metode Penelitian

Pengukuran Kebisingan di Lapangan

Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan dengan menggunakan sound level

meter yang memiliki sensor untuk mengukur tingkat tekanan suara atau bunyi

dalam satuan deciBell (dB). Pengambilan data hanya dilakukan pada saat

generator beroperasi pada kecepatan putar 755 rpm dengan frekuensi 52 Hz.

Pengukuran kebisingan dilakukan di dalam power house dengan mengukur

intensitas bunyi sumber kebisingan serta lingkungan di sekitarnya yang terkena

dampak dari kebisingan tersebut. Pada saat pengukuran, sound level meter

diletakkan setinggi + 120 cm dari lantai untuk memudahkan pembacaan nilai

kebisingan yang terukur pada display. Berdasarkan standar SNI 7231 Tahun 2009,

sound level meter diletakkan pada ketinggian 120 cm + 10 cm di atas tanah.

Tahap pengukuran dilakukan dengan metode grid yaitu dengan memetakan

tingkat kebisingan dengan jarak tiap titiknya sejauh 1 meter sehingga membentuk

luasan tertentu (Gambar 9). Pengukuran di tiap- tiap titik dilakukan selama 50

detik dengan pembacaan setiap 10 detik. Pemetaan pola kebisingan diperoleh

dengan membuat garis-garis yang menghubungkan tingkat kebisingan yang sama

sesuai dengan kaidah kontur. Penentuan titik-titik kontur dibuat rapat dan

beraturan dengan jarak antar titik sejauh 100 cm x 100 cm agar kontur yang dibuat

hasilnya baik. Koordinat X dan Y adalah koordinat posisi dari titik pengukuran,

sedangkan koordinat Z adalah nilai ukur kebisingan pada suatu titik pengukuran.

Page 25: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

12

Titik pengukuran

Gambar 9 Sketsa titik-titik pengukuran kebisingan di power house

Pengukuran Getaran Mekanis di Lapangan

Pengujian getaran mekanis dilakukan dengan vibration meter dengan

mengukur percepatan getaran saat generator beroperasi pada kecepatan putaran

755 rpm dan frekuensi 52 Hz. Pengukuran getaran mekanis dilakukan pada

sumber getaran dan lantai pada daerah sekitar perambatan getaran yang sering

dilalui oleh operator. Pengukuran getaran pada mesin dilakukan pada tiga sumbu

yaitu daerah sumbu X, Y, dan Z. Pada pengukuran getaran mekanis pada sumber

getaran, sensor dipasang pada ketiga sumbu X, Y, dan Z dengan masing-masing

pengukuran dilakukan sebanyak 10 kali dengan durasi waktu 10 detik. Gambar

koordinat pengukuran getaran pada mesin dapat dilihat pada Gambar 10.

Penentuan sumbu tersebut sesuai dengan ISO 5349. Sumber getaran diasumsikan

sama dengan tangan.

Gambar 10 Sistem koordinat tangan (ISO 5349-1986 (E))

Pengukuran getaran mekanis pada lantai dilakukan dengan menempelkan

vibration meter pada lantai. Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

getaran mekanis mesin yang merambat ke tubuh operator melalui lantai. Sketsa

titik-titik pengukuran dapat dilihat pada Gambar 11. Pengukuran tingkat getaran

dilakukan pada tiap-tiap titik pengukuran sebanyak 5 kali dengan durasi waktu 10

detik.

Page 26: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

13

Gambar 11 Sketsa titik-titik pengukuran getaran pada lantai di power house

Penelitian Pekerja

Selain melakukan pengukuran kebisingan dan getaran, dilakukan pula

penelitian terhadap pekerja dengan melakukan wawancara dan kuesioner.

Penelitian ini berfungsi untuk mengetahui keluhan subyektif yang sering terjadi

pada para pekerja dan dampak kondisi lingkungan kerjanya. Data hasil wawancara

dan kuesioner digunakan sebagai pembanding dari hasil data pengukuran

kebisingan dan getaran mekanis secara langsung di lapangan. Wawancara dan

kuesioner diberikan kepada operator yang berada di lingkungan sekitar power

house.

Metode Pengolahan Data

Pembuatan pola sebaran kebisingan dan getaran dilakukan dengan

menggunakan perangkat lunak Surfer 8. Data hasil pengukuran tingkat

kebisingan dan getaran dirata-ratakan dan dimasukkan ke dalam perangkat lunak

Surfer 8 sebagai sumbu z, sedangkan sumbu x dan y sebagai koordinat titik

pengukuran. Pola sebaran kebisingan dan getaran tersebut kemudian dianalisis

dan dibandingkan dengan nilai ambang batas kebisingan dan getaran yang telah

ditentukan oleh SNI untuk menentukan durasi aman maksimal di area tempat

kerja. Penentuan durasi maksimal pemaparan kebisingan dapat diperoleh dengan

membandingkan nilai kebisingan yang terukur di lapangan dengan Tabel 1.

Penentuan durasi maksimal pemaparan getaran diperoleh dengan menghubungkan

nilai percepatan getaran maksimal pada lantai dengan frekuensi dari mesin pada

grafik exposure limits time (Gambar 6). Untuk mendapatkan waktu terpapar

secara aman (safety exposure limits time), parameter percepatan getaran pada

grafik dikalikan dengan 2. Untuk mendapatkan waktu terpapar secara nyaman

(comfort exposure limits time), parameter percepatan getaran pada grafik

dikalikan dengan 0.315. Diagram alir rancangan penelitian dapat dilihat pada

Gambar 12.

Page 27: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

14

Tidak

Ya

Gambar 12 Diagram alir rancangan penelitian

Membuat grid pada power house

Pengukuran kebisingan Pengukuran

percepatan getaran

Pengolahan data

kebisingan

Pengolahan data

percepatan getaran

pada mesin, dudukan

mesin, dan lantai

Pembuatan kontur

kebisingan

Plotting grafik

exposure limits time

dan pembuatan kontur

getaran

Analisis dan penentuan

batas waktu optimal

Wawancara dan

pengisian kuisioner

Analisis dan perbandingan

data obyektif dan subyektif

Mulai

Alternatif upaya

pengendalian

Memenuhi

standar

Kepmenaker

KNAB

Selesai

Page 28: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

15

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Ruang Power House

Pabrik kelapa sawit PT Condong didirikan pada tahun 1980 dengan luas

area berkisar 3.02 ha. Kapasitas pabrik sebesar 20 ton TBS per hari dengan

rendemen mencapai 19 – 23%. Produk yang dihasilkan berupa CPO (Crude Palm

Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil). Layout pabrik kelapa kelapa sawit PT Condong

selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13 Layout pabrik kelapa sawit

Di dalam pabrik terdapat power house (rumah daya) sebagai stasiun

penyedia sumber listrik dan penyaluran uap yang dibutuhkan selama proses

produksi. Di dalam power house terdapat komponen-komponen penting seperti:

1. Steam engine (mesin uap) (Gambar 14) yang memanfaatkan energi potensial

uap boiler untuk diubah menjadi energi kinetik sehingga dapat memberikan

kerja mekanik untuk memutar poros penggerak generator dan menghasilkan

daya. Jenis mesin uap yang dipakai adalah tipe bolak-balik dengan

memanfaatkan kerja piston.

Gambar 14 Mesin uap

Page 29: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

16

2. Generator (Gambar 15) merupakan sumber penghasil listrik utama pabrik

yang mengubah energi mekanik berupa gerak rotasi menjadi energi listrik

untuk kegiatan operasional pabrik. Uap dengan tekanan 16 – 17 kg/cm2 yang

dihasilkan oleh boiler masuk ke steam engine untuk menggerakkan piston.

Piston akan mengubah gerak translasi menjadi gerak rotasi poros engkol yang

dihubungkan dengan poros penggerak generator dengan kecepatan putar

mencapai 755 rpm pada frekuensi 52 Hz. Kapasitas listrik yang dihasilkan

oleh generator mencapai 555 kVA.

Gambar 15 Generator

3. Diesel genset atau generator diesel adalah sebuah pesawat yang

mengkonversi energi mekanik menjadi energi listrik. Energi mekanik

diperoleh melalui sebuah mesin diesel dengan bahan bakar solar. Diesel

genset hanya digunakan pada saat keadaan darurat atau untuk menambah

pasokan listrik jika penggunaan generator saja tidak mencukupi.

4. Panel kontrol berfungsi untuk memutus dan membagi aliran listrik ke

peralatan-peralatan pabrik yang membutuhkan pasokan listrik atau pun

sebagai penerangan.

5. Back Pressure Vessel (BPV) atau steam distributor (Gambar 16) adalah

bejana uap bertekanan yang digunakan untuk mengumpulkan uap bekas dari

mesin uap dengan tekanan 3 kg/cm2 dan mendistribusikannya ke peralatan

proses yang membutuhkan uap pemanas.

Gambar 16 Steam distributor

Page 30: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

17

Analisis Kebisingan

Kebisingan yang timbul di dalam power house bersumber dari generator dan

mesin uap saat beroperasi. Telinga sebagai indera pendengar yang sangat penting

merupakan organ paling berpengaruh terhadap dampak negatif dari kebisingan.

Oleh karena itu, pengukuran dilakukan di sekitar sumber kebisingan dan areal

sekitar yang terpapar kebisingan tersebut sehingga dampak negatif dari paparan

kebisingan dapat dihindari. Pengukuran kebisingan dilakukan dengan

menggunakan sound level meter yang bekerja berdasarkan pada getaran yang

timbul akibat sumber bunyi. Alat ini dapat mengukur tingkat kebisingan antara 30

– 130 dB dengan frekuensi 20 – 20,000 Hz. Untuk menganalisis pola sebaran

kebisingan maka dibuat dengan metode kontur. Metode ini bermanfaat untuk

menentukan gambaran tentang kondisi kebisingan dalam cakupan area.

Kebisingan di dalam power house termasuk dalam kebisingan kontinyu

dengan spektrum frekuensi yang luas dengan intensitas bunyi yang relatif tetap

dalam batas kurang dari 5 dB untuk periode 0.5 detik berturut-turut. Dari data

hasil pengukuran diketahui bahwa tingkat kebisingan yang terjadi di dalam power

house berkisar 83 dB sampai 97 dB. Dari peta kontur kebisingan (Gambar 17)

dapat diketahui daerah dengan tingkat kebisingan tertinggi terdapat di daerah

sekitar mesin uap dan steam distributor dengan intensitas kebisingan mencapai 97

dB. Hal ini dipengaruhi oleh adanya gesekan antara uap panas boiler bertekanan

tinggi dengan dinding pipa. Pada saat-saat tertentu, tingkat kebisingan dapat

mencapai 105 dB. Hal ini terjadi saat operator membuka katup uap boiler masuk

ke steam distributor untuk mempercepat distribusi uap ke sterilizer dan saat

pembuangan uap akibat kelebihan beban pada steam distributor. Kontur

kebisingan 3 dimensi dapat dilihat pada Lampiran 3.

Gambar 17 Kontur kebisingan di power house

Page 31: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

18

Intensitas kebisingan pada mesin uap masih lebih rendah dari daerah steam

distributor yaitu berkisar 94 dB. Saat mesin uap beroperasi, piston bergerak dan

mentransmisikan energi melalui batang penghubung ke poros engkol dan

diteruskan ke poros penggerak generator. Semakin besar tekanan uap yang

mendorong piston, semakin cepat putaran poros engkol sehingga gerakan dan

gesekan komponen-komponen mesin uap dan generator untuk menghasilkan

tenaga secara keseluruhan akan menghasilkan getaran yang lebih besar.

Akibatnya, intensitas bunyi yang dihasilkan oleh mesin akan semakin meningkat.

Selain itu, kebisingan dapat terjadi karena adanya sambungan elemen mesin yang

kurang sempurna dan umur mesin yang sudah lama sehingga terjadi aus.

Intensitas bunyi atau kuat lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudo, jarak

antara sumber bunyi dengan pendengar, resonansi, dan bidang pemantul. Semakin

jauh dari sumber bunyi, semakin lemah bunyi yang terdengar. Pada daerah yang

dilingkari warna merah masih menunjukkan intensitas kebisingan yang tinggi. Hal

ini disebabkan karena daerah tersebut dekat dengan ruang boiler sehingga terjadi

penambahan intensitas bunyi oleh frekuensi yang lebih tinggi. Daerah tempat

istirahat operator masih berada pada tingkat kebisingan yang tinggi yaitu berkisar

88 dB. Hal ini sangat berbahaya mengingat tingkat kebisingan tersebut melebihi

ambang batas yang diijinkan oleh Kepmenaker yaitu 85 dB dengan waktu batas

waktu pemaparan 8 jam/hari.

Analisis Getaran Mekanis

Daerah objek pengukuran getaran mekanis hanya di daerah yang sering

dilewati oleh operator selama menjalankan aktivitasnya. Pengukuran getaran

dilakukan pada sumber getaran, dudukan, dan lantai. Pengukuran getaran pada

mesin uap dilakukan pada sumbu x, y, dan z dengan meletakkan sensor pada

steam box. Dari tiap-tiap titik pengukuran diperoleh nilai rata-rata percepatan

getaran yang kemudian digunakan untuk mengetahui resultan percepatan getaran

dari ketiga sumbu tersebut. Besarnya rata-rata percepatan getaran pada sumbu x,

y, dan z berturut-turut adalah 14.78 m/s2, 4.76 m/s

2, dan 14.24 m/s

2. Dari data

tersebut diperoleh total percepatan getaran (ahav) dari ketiga sumbu sebesar 21.07

m/s2. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa percepatan getaran pada sumbu x

memiliki nilai tertinggi. Hal ini dikarenakan posisi sumbu x tegak lurus putaran

poros engkol piston dan sejajar dengan arah gerak bolak-balik piston.

Getaran yang terukur pada lantai merupakan hasil rambatan pada jarak

tertentu oleh sumber getaran, yaitu piston mesin uap dan kopling generator.

Pengukuran getaran pada lantai ruang power house dapat dilihat pada Gambar 18.

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa terjadi penurunan tingkat perambatan

getaran seiring dengan peningkatan jarak perambatan getaran dari sumber

getarannya. Daerah berwarna biru merupakan daerah perambatan getaran tertinggi

yang terjadi pada dudukan mesin uap, yaitu sebesar 7.6 m/det2. Sedangkan,

percepatan getaran yang sampai ke lantai pada jarak satu meter dari mesin adalah

0.3 m/det2. Hal ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh dudukan mesin yang

menyebabkan terjadinya penurunan perambatan getaran mesin terhadap lantai.

Kontur getaran 3 dimensi dapat dilihat pada Lampiran 4.

Page 32: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

19

Gambar 18 Kontur getaran di power house

Analisis Keselamatan Kerja Berdasarkan Pemaparan Kebisingan

Dalam melakukan aktivitasnya, operator sering kali berada pada daerah

dengan intensitas kebisingan yang tinggi. Daerah pertama adalah daerah sekitar

mesin uap (Gambar 19) saat operator menyalakan dan mematikan mesin uap dan

mentransmisi daya mesin uap ke generator agar dapat beroperasi. Waktu yang

dibutuhkan untuk menyalakan dan mematikan generator masing-masing sekitar 10

menit dan waktu untuk melakukan transmisi daya mesin uap ke generator berkisar

10 menit. Intensitas kebisingan yang terukur pada daerah ini berkisar 95 dB.

Berdasarkan standar Kepmenaker No. 51 Tahun 1999 batas waktu yang diijinkan

berada di daerah ini adalah 3 jam (Tabel 1).

Gambar 19 Daerah operasi sekitar mesin uap

Page 33: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

20

Daerah lain yang sering dilalui operator adalah daerah steam distributor

(Gambar 20). Aktivitas operator yang dilakukan di daerah ini adalah proses buka-

tutup katup uap boiler yang terhubung dengan steam distributor dan proses buka-

tutup katup uap buang steam distributor. Namun, aktivitas ini hanya dilakukan

pada saat dibutuhkan saja misalnya saat diperlukan proses perebusan pada

sterilizer dan saat terjadi kelebihan beban pada steam distributor. Proses buka-

tutup katup uap boiler yang terhubung dengan steam distributor dan katup buang

steam distributor masing-masing adalah 5 menit. Intensitas kebisingan yang

terukur di daerah ini adalah sebesar 97 dB. Berdasarkan standar Kepmenaker No.

51 Tahun 1999 batas waktu yang diijinkan berada di daerah ini adalah sebesar 0.5

jam (Tabel 1).

Gambar 20 Daerah operasi sekitar steam distributor

Daerah tempat istirahat operator (Gambar 21) merupakan daerah yang

paling lama ditempati operator karena saat menjalankan pekerjaannya, operator

hanya berada di luar ruang power house selama sekitar 20 menit. Daerah tempat

istirahat operator hanya berjarak 5 meter dari sumber kebisingan. Jika

diasumsikan lamanya waktu kerja adalah 8 jam per hari, maka operator berada di

daerah ini selama 7 jam per hari. Intensitas kebisingan yang terukur pada daerah

ini berkisar 90 dB. Berdasarkan standar Kepmenaker No. 51 Tahun 1999 batas

waktu yang diijinkan berada di daerah ini adalah sebesar 3 jam.

Page 34: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

21

Gambar 21 Daerah operasi sekitar tempat istirahat operator

Dilihat dari lamanya waktu pemaparan dengan lamanya waktu yang

diijinkan, operator masih bisa bekerja secara aman pada daerah mesin uap dan

steam distributor karena operator berada pada daerah tersebut lebih cepat dari

waktu yang diijinkan. Namun, daerah tempat istirahat merupakan daerah yang

paling berbahaya bagi operator karena durasi pemaparan kebisingan melebihi

waktu yang diijinkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pengendalian

kebisingan untuk mencegah dampak negatif yang dapat mempengaruhi kesehatan

operator. Waktu yang diijinkan berdasarkan durasi pemaparan kebisingan pada

tiap-tiap daerah operasi operator disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6 Waktu yang diijinkan berdasarkan durasi pemaparan kebisingan

Daerah Durasi

pemaparan

Intensitas

kebisingan

Waktu yang

diijinkan

Mesin uap

Steam distributor

Tempat istirahat

30 menit

10 menit

7 jam

95 dB

97 dB

90 dB

1 jam

0.5 jam

3 jam

Analisis Keselamatan Kerja Berdasarkan Pemaparan Getaran

Pengukuran getaran mekanis hanya dilakukan pada titik-titik tertentu di

daerah yang sering dilalui oleh operator yaitu daerah sekitar generator dan mesin

uap. Besarnya nilai getaran yang terukur digunakan untuk mengetahui batas waktu

maksimum pemaparan getaran berdasarkan SNI 16-7063-2004 yaitu sebesar 4

m/s2. Untuk mengetahui batas waktu maksimal pemaparan getaran secara aman

dan kontinyu dapat dilihat pada Gambar 6 yaitu dengan menghubungkan nilai

maksimum percepatan getaran pada lantai dengan nilai frekuensi mesin.

Berdasarkan data, nilai maksimum percepatan getaran yang merambat dari mesin

Page 35: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

22

ke lantai sebesar 0.3 m/s2. Batas waktu permaparan getaran yang diijinkan pada

operator adalah 8 jam kerja per hari (Lampiran 3). Batas waktu pemaparan getaran

secara aman pada operator adalah 8 jam kerja per hari (Lampiran 4). Batas waktu

pemaran getaran secara nyaman pada operator adalah 1.5 jam kerja per hari

(Lampiran 5). Dari data tersebut dapat diketahui bahwa daerah tempat operasi

operator masih berada pada daerah aman dari dampak negatif pemaparan getaran.

Evaluasi Hasil Wawancara

Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan secara langsung oleh

kebisingan dan getaran mekanis di power house, maka dilakukan pembagian

kuisioner kepada dua operator yang setiap harinya bekerja di tempat tersebut.

Berdasarkan hasil kuisioner, salah seorang operator mengalami gangguan

pendengaran akibat kebisingan dan salah seorang lainnya tidak mengalaminya.

Namun, kedua operator mengalami gangguan komunikasi sehingga operator harus

berteriak di dalam ruangan ketika berbicara dengan lawan bicara pada jarak lebih

dari satu meter. Gangguan komunikasi yang terjadi biasanya disebabkan oleh

masking effect (bising yang menutupi pendengaran yang jelas) atau gangguan

kejelasan suara. Namun, meskipun mengalami gangguan pendengaran, operator

tidak melakukan tindakan penyembuhan apa pun.

Salah satu operator mengaku bahwa dirinya mengalami gangguan

pendengaran berupa kurang dengar sementara dan penurunan pendengaran akibat

pemaparan kebisingan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan

bahwa operator tersebut berada pada lingkungan kebisingan yang tinggi selama 8

jam per hari dalam kurun waktu 24 tahun. Menurut McCornick dan Sanders

(1970), gangguan pendengaran akibat kebisigan kontinyu yang menyebabkan

terjadinya penurunan pendengaran sementara dapat sembuh setelah istirahat

beberapa jam atau hari. Kurang dengar sementara ini merupakan fenomena

fisiologis dan disebut sebagai perubahan kurang dengar sementara (temporary

threshold shift). Namun demikian, apabila pemaparan kebisingannya lebih lama

atau intensitasnya lebih besar, maka daya penyembuhan akan terus menurun dan

akan mengalami ketulian. Keadaan ini disebut sebagai ketulian akibat bising

(noise induced hearing loss) atau perubahan ambang dengar permanen

(permanent threshold shift).

Berdasarkan hasil wawancara mengenai getaran mekanis, kedua operator

merasakan adanya faktor getaran mekanis yang terjadi. Salah seorang operator

mengatakan bahwa faktor getaran mekanis yang timbul tidak mempengaruhi

aktivitasnya, sedangkan salah seorang operator lain mengatakan sebaliknya.

Operator dengan lama kerja jauh lebih lama merasakan gangguan yang terjadi

akibat pemaparan getaran mekanis. Meskipun tingkat rambatan getarannya kecil,

operator sering kali merasakan kesemutan di daerah sekitar telapak kaki walaupun

operator sering menggunakan alas kaki berupa sepatu. Berdasarkan perbandingan

kedua hasil wawancara tersebut terbukti bahwa pemaparan getaran pada kurun

waktu yang lama akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan. Hasil

wawancara mengenai kegiatan operator selama di dalam power house disajikan

pada Tabel 7.

Page 36: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

23

Tabel 7 Data kegiatan operator selama di power house

Waktu Jenis kegiatan

07.00 – 07.45

07.45 – 09.30

09.30 – 10.00

10.00 – 15.00

15.00 – 15.10

Mengecek komponen-komponen mesin uap, steam

distributor, dan genset sebelum penerimaan uap boiler masuk.

Memanaskan mesin uap dan mengontrol pendistribusian uap

pemanas ke sterilizer.

Distribusi daya dari mesin uap ke generator hingga frekuensi

52 Hz dan pendistribusian listrik ke peralatan pabrik.

Melakukan pengecekan panel kontrol dan performa mesin uap

dan generator (setiap 1 jam sekali) meliputi:

- tekanan uap masuk dan uap keluar mesin uap

- suhu uap masuk dan suhu uap keluar mesin uap

- indikator pelumasan, temperatur, dan frekuensi mesin

Mematikan mesin uap dan generator dengan:

- mematikan saklar pada panel kontrol untuk menghentikan

pendistribusian listrik ke mesin-mesin pabrik.

- membuka kran pembuangan uap pada steam distributor

- menutup kran pemasukan uap boiler pada mesin uap

Upaya Pengendalian Kebisingan dan Getaran Mekanis

Dampak negatif kebisingan yang dapat menyebabkan gangguan fisik

maupun psikologis manusia menjadi suatu masalah yang serius hampir di semua

negara industri. Manajemen pengendalian kebisingan dinilai merupakan alternatif

yang paling tepat digunakan untuk mengurangi tingkat kebisingan pada tingkat

yang diinginkan. Hal ini sesuai dengan rujukan Peraturan Menteri Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Nomor PER.13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas

Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja. Namun demikian, manajemen

pengendalian kebisingan tersebut tidak boleh bertentangan dengan prinsip dasar

perancangan pabrik yaitu faktor kelayakan ekonomi, faktor keamanan (safety),

kemudahan operasi, dan kemudahan pemeliharaan (maintenance).

Beberapa upaya untuk mencegah dampak negatif kebisingan yaitu dengan

pengendalian secara teknis (engineering control) dan pengendalian secara

administratif. Pengendalian secara teknis pada power house dapat dilakukan

dengan melakukan perawatan mesin (maintenance) secara berkala, memasang

bahan penyerap bunyi (absorber) pada dinding ruangan, dan menghindari

kebisingan. Perawatan mesin-mesin dapat dilakukan dengan mengganti semua

komponen mesin yang sudah tidak layak pakai, mengencangkan komponen yang

sudah longgar, dan memberi pelumasan pada komponen yang stasioner. Upaya

menghindari kebisingan dapat dilakukan dengan mendesain tempat istirahat

operator jauh dari sumber bising karena daerah tempat istirahat operator

merupakan daerah dengan tingkat kebisingan yang tinggi yaitu mencapai 90 dB.

Pengendalian secara administratif di dalam power house dilakukan dengan

mengurangi waktu pemaparan kebisingan dengan cara pengaturan waktu kerja dan

istirahat. Dalam pengaturan waktu kerja, apabila pekerja telah berada pada batas

waktu maksimum di lingkungan kerja bising, maka pekerja tersebut dianjurkan

Page 37: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

24

istirahat dengan meninggalkan tempat kerja beberapa menit dan kemudian

melanjutkan kembali pekerjaannya. Cara lain dapat dilakukan dengan melakukan

pembagian shift kerja dan pemberian jadwal cuti kerja.

Hal lain yang dapat dilakukan untuk mengendalikan kebisingan di power

house adalah dengan menggunakan Alat Pelindung Telinga (APT) dan pengaturan

jadwal kerja. Hal ini dikarenakan durasi pemaparan kebisingan, khususnya di

tempat istirahat operator, melebihi batas waktu yang diijinkan serta masih terdapat

pekerja yang tidak menggunakan APT di tempat kerja. Fungsi dari APT adalah

untuk mereduksi intensitas kebisingan yang mencapai alat pendengaran.

Efektivitas penurunan intensitas kebisingan dari APT tergantung pada jenis, cara

pemakaian, dan keteraturan penggunaannya. Menurut jenisnya, APT dibagi

menjadi tiga yaitu sumbat telinga (earplug), tutup telinga (earmuff), dan helmet.

Sumbat telinga dapat mereduksi bising hingga 8 – 30 dB, tutup telinga mereduksi

25 – 40 dB, dan helmet mereduksi 40 – 50 dB. APT dan pengaturan jadwal kerja

dengan memperhatikan lama pemaparan kebisingan diharapkan dapat

menurunkan dampak negatif kebisingan. Namun, cara terbaik dalam pengendalian

kebisingan sebenarnya bukan dari penggunaan APT, melainkan dengan

pengendalian secara teknis pada sumber kebisingannya.

Pengendalian getaran mekanis tidak kalah pentingnya dengan pengendalian

kebisingan di tempat kerja meskipun tingkat getarannya kecil. Pengendalian

getaran mekanis di dalam power house dapat dilakukan dengan cara rutin

melakukan perawatan pada komponen mesin yang mudah aus seperti bearing dan

menggantinya apabila sudah tidak layak pakai. Selain itu, dapat pula dilakukan

pemasangan bahan peredam getaran pada mesin. Cara sederhana yang bisa

dilakukan guna mengurangi dampak negatif dari getaran mekanis adalah dengan

menggunakan alat pelindung diri (APD) berupa alas kaki dan sarung tangan.

Pihak perusahaan hendaknya menyediakan APD kepada seluruh karyawan,

khususnya karyawan yang bekerja pada lingkungan kebisingan dan getaran yang

tinggi serta mewajibkan tiap-tiap pekerja untuk memakainya. Di sisi lain, para

karyawan juga harus mempunyai kesadaran untuk menggunakan dan memelihara

APD agar resiko dari dampak negatif kebisingan dan getaran dapat dihindari.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Hasil analisis pengukuran kebisingan di dalam power house memiliki

tingkat intensitas kebisingan berkisar 83.36 dB(A) – 97.32 dB(A). Hasil analisis

pengukuran percepatan getaran memiliki tingkat percepatan getaran maksimum

yang merambat pada dudukan mesin berkisar 7.6 m/s2, sedangkan tingkat

percepatan getaran maksimum yang merambat ke lantai berksiar 0.3 m/s2. Batas

waktu aman berada di dalam power house menurut Kepmenaker adalah 3 jam

kerja per hari. Namun, penggunaan APT berupa earplug maupun earmuff dapat

mereduksi tingkat kebisingan sampai NAB 85 dB sehingga operator dapat bekerja

secara aman selama 8 jam kerja per hari. Pengendalian kebisingan dan getaran

Page 38: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

25

mekanis dapat dilakukan dengan pengendalian secara teknis, pengendalian secara

administratif, dan penggunaan alat pelindung diri.

Saran

1. Perlunya dilakukan pemasangan bahan peredam kebisingan dan getaran untuk

mereduksi intensitas kebisingan dan getaran.

2. Operator disarankan untuk menggunakan dan merawat alat pelindung diri

seperti earmuff, earplug, helmet, sarung tangan, ataupun sepatu.

3. Hendaknya pihak perusahaan melakukan pengawasan terhadap penggunaan

alat pelindung diri kepada para pekerjanya.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Moh. Arskadius. 2007. Pemodelan Peredam Getaran pada Traktor Roda

Dua dengan Jaringan Syaraf Tiruan [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian

Bogor.

Buchari. 2007. Kebisingan Industri dan Hearing Conservation Program [internet].

[diunduh 2013 Okt 6]. Tersedia pada: http://www.library.usu.ac.id/

download/ft/07002749.pdf.

Budiono, Sugeng. 2003. Bunga Rampai Higiene Perusahaan Ergonomi

(HIPERKES) dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Semarang (ID): Univ

Diponegoro.

Chanlett. 1979. Environment Protection. 2nd ed. New York (US): McGraw-Hill.

[ISO] International Organization for Standardization. 1997. Mechanical Vibration

and Shock: Evaluation of Human Exposure to Whole-Body Vibration. Part

1: General requirements. ISO 2361-1. Geneva (US): ISO.

James, M. L., G. M. Smith, J. C. Wolford, and P. W. Whaley. 1994. Vibration of

Mechanical and Structural Systems: with Microcomputer Applications. 2nd

ed. New York (US): Harper Collins Coll.

McCormick, E. J., Mark S. Sanders. 1970. Human Factor in Engineering and

Design. New York (US): McGraw-Hill.

[Menlh] Menteri Negara Lingkungan Hidup. 1996. Baku Tingkat Kebisingan

Kementerian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia [internet].

[diunduh 2013 Jan 19]. Tersedia pada: http://www.menlh.go.id/Peraturan/

KEPMENLH/KEPMEN48-1996.pdf.

[Menaker] Menteri Tenaga Kerja. 1999. Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di

Tempat Kerja. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik

Indonesia [internet]. [diunduh 2013 Jan 19]. Tersedia pada: http://www.iips-

online.com/KepMenaker1999.pdf.

Page 39: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

26

[Mentrans] Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 2011. Nilai Ambang Batas

Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja. [internet]. [diunduh 2013

Jan 19]. Tersedia pada: http://betterwork.org/in-labourguide/wp-

content/uploads/ PERMENA.pdf.

Mukono. 1999. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya (ID): Airlangga

Univ Pr.

[OSHA] Occupational Safety & Health Administration. Computation of Employee

Noise Exposure [internet]. [diunduh 2013 Okt 7]. Tersedia pada:

https://www.osha.gov/pls/oshaweb/owadisp.show_document?p_table=STA

NDARDS&p_id=9736

Peggy Tillman, Wesley E. Woodson, and Barry Tillman. 1992. Human Factors

Design Handbook. 2nd ed. New York (US): McGraw-Hill.

Prasetya, Heru D. 2013. Generator AC dan DC [internet]. [diunduh 2013 Oktober

4]. Tersedia pada: http://scribd.com/doc/2474227/Fisika-AC-dan-DC.

Rachman, Ali. 2010. Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada Pabrik

Gula [internet]. [diunduh 2013 Desember 17]. Tersedia pada

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17929/3/Chapter%20II.pdf.

Roestam, Ambar W. 2004. Program Konservasi Pendengaran di Tempat Kerja.

Cermin Dunia Kedokteran. 144: 29-34.

Santoso, Budi. 2008. Analisis Kebisingan pada Proses Produksi Gula pada Stasiun

Masakan, Putaran, dan Power House di PG Bungamayang, Lampung

[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Sartika, Dewi. 2011. Analisis Kebisingan pada Proses Pengolahan Teh Hitam di

Ruang Penggilingan, Pengeringan, dan Sortasi di PTPN VIII Perkebunan

Gunung Mas, Cisarua, Jawa Barat [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian

Bogor.

Sembodo, J. 2004. Evaluasi Tingkat Kebisingan di Industri terhadap Kenyamanan

dan Kesehatan Pekerja (Studi Kasus di PT. XYZ) [skripsi]. Bogor (ID):

Institut Pertanian Bogor.

Sukarmadijaya, Harun. 1995. Kebisingan. Proyek Pengembangan Pusat Studi

Lingkungan. Bogor (ID): PPLH – IPB.

Summers, Wilford I. 2002. American Electricians’ Handbook. 14h ed. New York

(US): McGraw-Hill.

Turnip, Megawati S. 2011. Keluhan Subyektif Akibat Terpapar Bising pada

Pekerja Pabrik Kelapa Sawit PT Torganda Perkebunan Rantau Kasai

Provinsi Riau Tahun 2011 [internet]. [diunduh 2013 Desember 17]. Tersedia

pada: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31189/3/Chapter%

20III -VI.pdf

Zayadi, Moh. Hasyim. 2013. Mesin Tenaga Uap [internet]. [diunduh 2013

Oktober 4]. Tersedia pada: http://www.scribd.com/doc/58790012/MESIN-

TENAGA-UAP

Page 40: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

27

LAMPIRAN

Lampiran 1 Data pengukuran tingkat kebisingan di power house

Titik Pengukuran

Intensitas kebisingan (dB) Rata-

rata

(dB)

Ulangan

1 2 3 4 5

0 0 90.4 89.6 90.8 90.1 89.8 90.14

0 1 90.2 90.2 89.4 89.5 89.7 89.80

0 2 89.8 88.8 89.1 88.2 88.3 88.84

0 3 88.2 88.7 87.6 87.8 88.0 88.06

0 4 87.1 87.4 86.8 87.5 86.6 87.08

0 5 87.2 87.0 86.3 86.9 87.1 86.90

0 6 86.8 87.1 87.3 86.4 86.7 86.86

0 7 86.1 86.4 86.1 86.5 86.6 86.34

0 8 86.2 86.0 86.3 86.4 87.5 86.48

0 9 86.8 86.1 87.3 86.3 86.7 86.64

0 10 86.6 86.1 86.2 85.7 85.7 86.06

0 11 85.9 85.5 86.2 85.6 86.1 85.86

0 12 86.1 85.8 85.9 86.3 86.4 86.10

0 13 85.8 85.7 85.9 85.5 85.7 85.72

0 14 85.9 86.9 86.3 86.6 87.0 86.54

0 15 86.9 87.1 86.6 86.7 86.5 86.76

0 16 87.4 86.8 86.7 87.3 87.1 87.06

0 17 87.7 88.2 87.8 88.5 88.1 88.06

0 18 88.6 87.6 87.7 88.2 88.9 88.20

1 0 91.6 90.8 91.3 91.2 91.4 91.26

1 1 90.9 92.0 89.8 91.3 90.2 90.84

1 2 90.4 89.6 90.8 90.2 89.2 90.04

1 3 89.4 89.6 89.8 90.2 89.9 89.78

1 4 88.5 88.9 88.4 88.4 88.3 88.50

1 5

88.46

1 6

88.41

1 7

87.85

1 8

87.25

1 9

86.81

1 10

86.54

1 11

86.23

1 12 85.6 85.6 85.3 85.0 85.2 85.34

1 13 85.7 85.7 85.7 85.9 85.0 85.60

1 14 87.3 87.0 85.9 85.4 85.5 86.22

1 15 86.6 86.8 87.0 87.5 88.2 87.22

1 16 87.8 87.8 87.1 87.0 86.3 87.20

1 17 89.0 88.2 88.8 88.4 87.6 88.40

1 18 89.8 88.9 88.7 88.2 88.8 88.88

2 0 90.9 91.0 91.0 91.4 91.7 91.20

2 1 90.8 90.6 91.1 91.2 91.0 90.94

Page 41: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

28

2 2 90.4 90.9 90.8 90.3 90.4 90.56

2 3 90.1 90.5 90.8 90.9 90.4 90.54

2 4 91.0 90.5 90.7 91.2 90.3 90.74

2 5 90.6 90.8 91.1 90.0 90.4 90.58

2 6 90.1 90.2 89.4 90.4 89.7 89.96

2 7 90.0 89.4 90.2 89.7 89.9 89.84

2 8 89.1 89.3 88.2 87.6 88.5 88.54

2 9 87.8 87.7 87.7 87.8 87.2 87.64

2 10 87.6 87.8 87.9 88.8 87.7 87.96

2 11 86.4 87.3 86.4 86.9 86.2 86.64

2 12 86.0 85.9 86.8 86.8 86.7 86.44

2 13 86.0 86.2 86.6 86.6 86.4 86.36

2 14 86.7 86.2 86.4 85.9 85.7 86.18

2 15 85.9 85.8 85.6 85.7 85.5 85.70

2 16 85.6 85.5 85.4 85.7 85.9 85.62

2 17 85.6 85.9 85.5 85.5 85.8 85.66

2 18 85.7 85.9 85.2 85.7 85.7 85.64

3 0 91.7 91.2 92.1 91.5 92.4 91.78

3 1 92.1 91.5 91.7 91.8 91.6 91.74

3 2 91.6 91.4 92.7 91.6 90.6 91.58

3 3 92.4 92.1 91.8 91.4 91.5 91.84

3 4

91.25

3 5 91.4 91.4 91.8 92.3 91.8 91.74

3 6 91.1 90.6 90.3 91.1 90.5 90.72

3 7

90.49

3 8 90.0 89.8 90.1 90.7 90.5 90.22

3 9 90.6 90.2 90.3 90.1 89.9 90.22

3 10 89.3 89.0 89.8 90.2 90.2 89.70

3 11 89.0 88.5 89.4 88.9 89.2 89.00

3 12 88.7 89.0 88.6 88.3 88.8 88.68

3 13 88.3 88.5 88.7 88.3 88.6 88.48

3 14 87.8 87 87.4 87.6 87 87.36

3 15 87.8 87.2 87.3 87.1 87.6 87.40

3 16 86.8 87.3 86.9 86.7 87.0 86.94

3 17 86.4 86.5 86.5 86.3 86.5 86.44

3 18 85.8 85.8 85.7 85.7 85.8 85.76

4 0 91.9 92.2 91.7 91.1 91.5 91.68

4 1 92.5 91.7 91.8 91.7 91.7 91.88

4 2 91.1 92.9 92.4 93.6 93.2 92.64

4 3 92.6 92.5 93.0 92.9 92.3 92.66

4 4

93.51

4 5 92.3 92.4 92.5 92.8 92.6 92.52

4 6 91.0 91.3 91.5 91.5 90.7 91.20

4 7

91.85

4 8 91.1 91.3 91.5 91.5 91.5 91.38

4 9 90.4 90.5 90.8 90.1 90.0 90.36

4 10 89.6 89.9 89.2 89.1 89.5 89.46

4 11 89.2 88.6 88.9 88.9 88.7 88.86

Page 42: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

29

4 12 87.8 88.3 87.5 88.2 88.8 88.12

4 13 87.1 87.6 87.5 86.6 87.3 87.22

4 14 86.1 86.7 86.4 86.6 86.4 86.44

4 15

86.21

4 16

85.87

4 17

85.66

4 18

85.25

5 0 93.0 92.4 93.6 92.7 92.9 92.92

5 1 93.2 93.1 93.5 93.8 93.3 93.38

5 2 93.8 93.9 94.3 93.8 93.7 93.90

5 3 93.2 94.1 93.0 93.5 93.3 93.42

5 4

94.11

5 5 93.3 93.6 93.9 94.2 94.0 93.80

5 6 92.7 92.7 92.8 92.5 92.4 92.62

5 7

92.84

5 8 92.4 91.8 91.7 92.2 92.2 92.06

5 9 92.0 92.1 91.6 91.5 91.9 91.82

5 10 90.6 91.3 91.2 90.8 90.5 90.88

5 11 89.4 89.5 90.8 89.3 90.6 89.92

5 12 88.8 88.3 89.1 89.2 89.5 88.98

5 13 88.5 88.9 88.4 88.0 88.3 88.42

5 14 88.1 88.1 87.2 87.6 87.9 87.78

5 15 86.0 86.6 86.4 86.1 86.7 86.36

5 16 85.2 85.6 85.2 85.1 86.5 85.52

5 17 84.3 84.7 85.4 86.0 84.5 84.98

5 18 83.8 83.5 84.2 83.6 83.3 83.68

6 0 94.5 93.1 93.4 93.7 94.1 93.76

6 1 93.2 94.2 93.5 93.8 93.3 93.60

6 2 93.3 93.8 94.2 93.7 94.1 93.82

6 3 94.5 93.5 94.7 93.8 94.5 94.20

6 4

94.47

6 5 94.2 94.5 94.4 94.3 95.1 94.50

6 6 93.7 93.8 94.1 94.5 93.2 93.86

6 7

93.28

6 8 92.5 91.4 92.6 91.4 92.3 92.04

6 9 91.6 91.0 91.6 91.6 91.3 91.42

6 10 90.6 90.2 90.7 90.3 90.3 90.42

6 11 89.3 89.0 88.9 90.5 90.2 89.58

6 12 88.5 88.7 88.9 88.6 89.4 88.82

6 13 88.3 88.4 88.4 88.8 88.7 88.52

6 14 87.4 87.7 87.6 87.4 88.2 87.66

6 15 86.3 86.3 85.8 86.1 85.6 86.02

6 16 85.5 86.1 85.6 86.5 85.4 85.82

6 17 84.6 85.2 84.2 84.3 84.8 84.62

6 18 83.9 83.5 83.6 83.9 83.7 83.72

7 0 94.2 93.5 93.9 94.2 95.5 94.26

7 1 94.0 95.3 94.5 94.3 94.8 94.58

7 2 95.3 94.1 94.5 95.2 95.0 94.82

Page 43: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

30

7 3 95.7 95.2 95.8 94.7 95.8 95.44

7 4

95.58

7 5 95.3 96.4 95.2 95.8 95.5 95.64

7 6 95.1 95.2 94.6 94.7 94.9 94.90

7 7

93.75

7 8 92.3 92.5 91.6 92.8 91.7 92.18

7 9 91.4 91.6 91.4 91.8 91.6 91.56

7 10 90.3 90.5 90.2 90.2 90.7 90.38

7 11 89.1 89.5 89.3 89.2 90.6 89.54

7 12 88.2 88.7 88.8 88.8 89.3 88.76

7 13 87.8 88.4 87.9 88.6 88.5 88.24

7 14 88.3 87.6 88.2 88.0 87.4 87.90

7 15

86.56

7 16

85.20

7 17

84.52

7 18

83.63

8 0 94.5 94.3 95.2 95.5 95.6 95.02

8 1 95.7 94.4 95.5 96.2 96.4 95.64

8 2 95.3 95.6 94.9 96.2 96.7 95.74

8 3 95.5 95.7 96.1 96.1 95.9 95.86

8 4

95.91

8 5 95.6 95.6 95.4 96.3 95.5 95.68

8 6 94.9 95.7 95.9 94.6 94.8 95.18

8 7

94.63

8 8 93.3 93.4 93.7 93.4 93.5 93.46

8 9 92.0 93.0 92.0 92.0 92.0 92.20

8 10 92.5 91.4 91.6 92.3 92.1 91.98

8 11 91.0 90.7 91.4 90.9 90.8 90.96

8 12 89.3 89.6 89.2 88.9 89.3 89.26

8 13 87.1 87.5 88.4 87.7 89.2 87.98

8 14 85.8 85.8 86.7 86.5 86.4 86.24

8 15 86.3 86.4 85.7 86.1 85.4 85.98

8 16 85.9 85.5 85.8 85.0 85.0 85.44

8 17 84.9 84.8 84.9 84.8 84.7 84.82

8 18 84.8 84.7 84.3 84.7 84.9 84.68

9 0 95.6 94.5 95.8 94.9 94.8 95.12

9 1 95.2 95.8 95.4 95.1 95.6 95.42

9 2 95.7 96.3 96.5 96.9 96.3 96.34

9 3 96.6 96.1 96.4 96.8 97.0 96.58

9 4 97.1 97.6 96.8 96.4 97.3 97.04

9 5 96.4 96.3 97.1 96.5 96.1 96.48

9 6 95.8 95.7 95.5 96.0 95.9 95.78

9 7 94.6 95.2 94.5 95.1 94.7 94.82

9 8 93.5 93.3 92.9 93.1 92.5 93.06

9 9 92.7 92.5 92.7 92.3 93.2 92.68

9 10 91.2 91.9 91.7 91.3 91.7 91.56

9 11 90.9 90.3 90.8 90.4 90.4 90.56

9 12 90.1 89.2 89.6 89.1 89.3 89.46

Page 44: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

31

9 13 87.7 87.2 87.8 88.2 87.5 87.68

9 14 87.8 86.5 86.8 86.6 86.5 86.84

9 15 85.4 85.4 85.6 85.7 85.5 85.52

9 16 85.2 84.6 84.1 84.8 85.0 84.74

9 17 83.9 84.9 84.1 84.3 84.5 84.34

9 18 83.8 84.5 84.1 83.6 84.3 84.06

10 0 95.1 95.4 97.2 94.8 94.9 95.48

10 1 95.2 96.1 95.5 95.4 97.0 95.84

10 2 95.7 96.8 97.1 95.9 96.4 96.38

10 3 96.8 97.5 97.2 97.7 97.4 97.32

10 4 97.3 96.9 96.8 97.2 97.3 97.10

10 5 96.1 96.2 96.3 96.4 96.1 96.22

10 6 95.2 95.7 95.8 95.1 95.5 95.46

10 7 94.8 94.7 95.1 94.3 95.2 94.82

10 8 93.5 92.9 93.7 93.4 93.9 93.48

10 9 92.8 93.1 92.4 92.7 92.5 92.70

10 10 91.6 92.2 92.0 92.0 92.0 91.96

10 11 89.9 89.8 90.6 90.3 91.0 90.32

10 12 88.3 89.0 88.9 90.5 90.2 89.38

10 13 87.6 88.2 88.1 87.8 87.5 87.84

10 14 85.6 86.5 86.7 86.2 87.3 86.46

10 15 85.5 85.6 85.3 86.2 86.0 85.72

10 16 85.4 85.0 85.7 85.4 85.3 85.36

10 17 84.5 84.2 84.6 85.3 86.1 84.94

10 18 83.5 82.7 83.3 84.1 83.2 83.36

11 0

94.46

11 1 94.9 95.1 93.4 94.4 94.7 94.50

11 2 95.9 96.2 96.4 95.5 95.3 95.86

11 3 96.1 95.7 97.2 95.8 96.7 96.30

11 4

96.71

11 5

95.83

11 6

94.82

11 7

94.37

11 8 92.8 92.0 92.4 92.8 92.7 92.54

11 9 91.6 92.1 91.6 91.0 91.5 91.56

11 10 89.9 90.1 90.5 90.5 90.3 90.26

11 11 89.7 89.9 90.3 89.2 89.3 89.68

11 12 88.9 88.8 88.5 88.4 89.2 88.76

11 13 88.8 87.6 87.3 88.5 87.2 87.88

11 14 85.4 85.5 85.1 85.7 90.1 86.36

11 15 85.6 85.2 85.3 85.5 85.6 85.44

11 16 85.2 85.6 85.8 85.3 86.0 85.58

11 17 84.9 85.2 85.3 84.9 85.1 85.08

11 18 85.1 85.2 84.7 85.4 84.2 84.92

12 0

94.12

12 1 93.7 94.4 93.4 94.4 94.5 94.08

12 2 94.6 94.0 95.3 93.6 93.8 94.26

12 3 95.2 95.2 94.4 95.2 95.7 95.14

Page 45: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

32

12 4 96.1 95.2 95.3 96.2 94.9 95.54

12 5 96.3 95.7 94.9 95.8 95.5 95.64

12 6 94.8 95.1 94.3 94.7 94.6 94.70

12 7 92.8 93.7 93.4 93.6 93.9 93.48

12 8 92.8 91.7 92.1 91.2 92.7 92.10

12 9 92.8 92.1 91.6 91.7 91.7 91.98

12 10 91.0 91.2 90.4 90.9 90.3 90.76

12 11 89.4 89.5 90.8 89.3 90.6 89.92

12 12 88.9 88.2 88.4 88.5 88.1 88.42

12 13

87.53

12 14

86.21

12 15

85.37

12 16

84.66

12 17

83.94

12 18

83.39

Page 46: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

33

Lampiran 2 Data pengukuran percepatan getaran mekanis pada lantai power house

Getaran (m/s2)

Sumbu x

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

S 1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

u 2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.2 0.2 0.1 0.1 0.0 0.0 0.0

m 3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.2 0.3 0.3 0.3 0.2 0.0 0.0 0.0

b 4 0.0 0.0 0.0 0.1 3.2 4.5 5.1 6.8 7.6 0.3 0.1 0.0 0.0

u 5 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.2 0.3 0.3 0.3 0.2 0.1 0.0 0.0

6 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.2 0.2 0.1 0.1 0.0 0.0 0.0

y 7 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

8 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

33

Page 47: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

34

Lampiran 3 Peta kontur kebisingan 3D

Lampiran 4 Peta kontur getaran 3D

Page 48: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

35

Lampiran 5 Performance exposure limit time

Penggunaan grafik sesuai dengan pedoman Woodson dan Tillman (1992)

Page 49: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

36

Lampiran 6 Safety exposure limit time

Penggunaan grafik sesuai dengan pedoman Woodson dan Tillman (1992)

Page 50: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

37

Lampiran 7 Comfort exposure limit time

Penggunaan grafik sesuai dengan pedoman Woodson dan Tillman (1992)

Page 51: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

38

Lampiran 8 Kuesioner penelitian untuk operator

KUESIONER PENELITIAN

Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuesioner

ini. Kuesioner ini merupakan bagian penelitian dari bahan penyusunan skripsi

mengenai ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI

DALAM POWER HOUSE PABRIK KELAPA SAWIT PT CONDONG,

GARUT, JAWA BARAT. Untuk itu, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara

menjawab pertanyaan dengan singkat dan benar. Bila ada pertanyaan yang tidak

Bapak/Ibu/Saudara pahami, tanyakan kepada saya.

I. IDENTITAS DIRI

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis kelamin : (…) Laki-laki (…) Perempuan

4. Pendidikan : (1) Baca Tulis (4) Tamat SMU

(2) Tamat SD (5) Tamat Akademi

(3) Tamat SMP (6) Tamat Perguruan Tinggi

5. Jabatan kerja : Bagian:

6. Lama kerja : (...) tahun. (...) bulan. (...)minggu

II. LINGKUNGAN KERJA

1. Berapa lama Bapak/Ibu/Saudara bekerja?

a. 8 jam sehari

b. < 8 jam sehari, yaitu….

c. > 8 jam sehari, yaitu….

2. Ada berapa pembagian (shift) kerja dalam sehari?

a. 3 kali b. 2 kali c. tidak ada

3. Apakah ada waktu istirahat kerja?

a. ada b. tidak ada

4. Apakah pada waktu istirahat, aktivitas pekerjaan seluruhnya berhenti?

a.ya b. tidak

5. Bila tidak. bagaimana cara mengatur pekerjaan tersebut?

a. istirahat dan bergantian dengan teman

b. lain-lain, sebutkan…….

6. Apakah ada waktu libur pada bagian Bapak/Ibu/Saudara bekerja?

a. ada b. tidak

7. Bila ada, berapa lama?

a. 1 hari/minggu d. 2 hari/minggu

b. 1 hari/ 2 minggu e. lainnya. sebutkan………

c. 1 hari/bulan

8. Adakah pengaruh kebisingan pada bagian Bapak/Ibu/Saudara?

a. ada b. tidak ada

9. Bila ada kebisingan, apakah kebisingan tersebut menganggu pembicaraan

antara pekerja yang satu dengan pekerja lainnya sehingga cara berbicara

harus berteriak dengan lawan bicara pada jarak > 1 meter?

a. ya b. tidak

Page 52: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

39

10. Pernahkah Bapak/Ibu/Saudara diberi penjelasan tentang kegunaan alat

pelindung telinga?

a. pernah b. tidak pernah

11. Pernahkah Bapak/Ibu/Saudara diberi penjelasan tentang cara

menggunakan alat pelindung telinga?

a. pernah b. tidak pernah

12. Pernahkah Bapak/Ibu/Saudara diberi penjelasan tentang cara memilih alat

pelindung telinga?

a. pernah b. tidak pernah

13. Siapa yang memberi penjelasan tentang kegunaan alat pelindung telinga,

cara menggunakan, dan memelihara alat pelindung telinga?

a. tenaga kesehatan c. tim khusus

b. manajer d. Lain-lain. sebutkan................

14. Apakah perusahaan menyediakan alat pelindung telinga?

a. ya b. tidak

15. Apakah alat pelindung telinga yang diberikan sudah mencukupi

dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja yang ada?

a. ya b. tidak

16. Apakah ada pengawasan tentang menggunakan alat pelindung telinga oleh

perusahaan?

a. ya b. tidak

17. Adakah pengaruh getaran mekanis yang dirasakan?

a. ya b. tidak

18. Bila ada. apakah gataran tersebut mengganggu aktivitas

Bapak/Ibu/Saudara?

a. ya b. tidak

19. Pernahkah diberi penjelasan tentang pentingnya penggunaan alas kaki?

a. ya b. tidak

20. Apakah perusahaan menyediakan alas kaki khusus untuk dipakai

pekerjanya?

a. ya b. tidak

III. PERILAKU AKIBAT KEBISINGAN

1. Apakah Bapak/Ibu/Saudara menggunakan APT (Alat Pelindung Telinga)

sewaktu bekerja di tempat dengan kebisingan yang tinggi?

a. ya b. tidak

2. Bila ya, sebutkan jenis alat pelindung telinga tersebut :

a. kapas d. helmet

b. sumbat telinga e. lain-lain, sebutkan……

c. tutup telinga

3. Apakah Bapak/Ibu/Saudara selalu memakainya di tempat

Bapak/Ibu/Saudara bekerja?

a. ya b. tidak c. jarang

4. Apakah Bapak/Ibu/Saudara merasa nyaman menggunakannya?

a. ya b. tidak, karena………….

Page 53: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

40

5. Bila memakai alat pelindung telinga, apakah alat tersebut merupakan alat

pelindung telinga yang digunakan oleh perusahaan?

a. ya b. tidak

6. Sebutkan alasan Bapak/Ibu/Saudara tidak memakai alat pelindung telinga

perusahaan?

a. APT yang disediakan terasa sakit/gatal apabila digunakan

b. APT yang disediakan telah hilang

c. APT yang telah disediakan telah hilang

d. tidak mendapat APT dari perusahaan

7. Apabila belum menggunakan APT, sebutkan alasannya:

a. belum diperiksa persahaan

b. lain-lain. sebutkan……..

8. Pernahkah Bapak/Ibu/Saudara mengalami gangguan pendengaran?

a. pernah b. tidak pernah

9. Bila pernah, apa jenis gangguannya:

a. berdengung atau berdesis d. berdengung dan kurang dengar sementara

b. kurang dengar sementara e. a.b. dan c benar

c. tidak bisa mendengar f. lainnya…….

10. Apa yang dirasakan Bapak/Ibu/Saudara terhadap gangguan tersebut?

a. susah berkomunikasi d. susah berkonsentrasi

b. tidak nyaman e. lainnya……..................

c. gangguan penurunan prestasi

11. Selain itu, keluhan apalagi dari dampak kebisingan yang dirasakan oleh

Bapak/Ibu/Saudara?

a. mudah lelah d. cepat marah

b. sulit tidur e. mudah tersinggung

c. pusing f. penurunan pendengaran

12. Apabila Bapak/Ibu/Saudara mengalami gangguan akibat kebisingan,

tindakan apa yang akan Bapak/Ibu/Saudara lakukan?

a. tidak berbuat apa-apa

b. meminta saran ke teman-teman satu kerja dan atasan

c. pergi ke dokter perusahaan untuk berobat

d. tidak bekerja

IV. PERILAKU AKIBAT GETARAN MEKANIS

1. Apakah Bapak/Ibu/Saudara menggunakan alas kaki sewaktu bekerja di

tempat yang getarannya tinggi?

2. Bila Ya, sebutkan jenis alas kaki tersebut!

3. Apakah Bapak/Ibu/Saudara selalu memakainya?

4. Apakah Bapak/Ibu/Saudara merasa nyaman menggunakannya?

5. Sebutkan alasan tidak memakai alas kaki!

6. Pernahkah merasakan gangguan pada pergelangan kaki?

7. Bila pernah, jenis gangguannya adalah

a. cepat lelah c. sering kesemutan

b. terasa nyeri d. lain-lain, sebutkan......................................

Page 54: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

41

8. Apa yang dirasakan gangguan tersebut?

a. sulit bergerak c. susah berkonsentrasi

b. tidak nyaman karena sakit d. gangguan lainnya, sebutkan ................

9. Apabila mengalami gangguan akibat getaran, tindakan apa yang akan

dilakukan?

a. tidak berbuat apa-apa

b. meminta saran ke teman-teman kerja dan atasan

c. pergi ke dokter untuk berobat

d. lain-lain, sebutkan .........................................

10. Apakah perlu diadakan pemeriksaan kesehatan kepada seluruh pekerja

secara berkala?

a. perlu b. tidak

Page 55: ANALISIS KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS DI DALAM … · pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ... oleh mesin itu sendiri. Intensitas kebisingan

42

RIWAYAT HIDUP

Nur Khikmawati, lahir di Tegal pada tanggal 22 November 1991 dari ayah

Mas’ud dan ibu Sulastri, S.Pd, sebagai putri ketiga dari tiga bersaudara. Penulis

menamatkan SMA pada tahun 2009 dari SMA Negeri 1 Slawi, Tegal dan pada

tahun yang sama diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi masuk IPB

(USMI). Penulis memilih Program Studi Teknik Pertanian, Departemen Teknik

Pertanian yang sekarang berganti nama menjadi Departemen Teknik Mesin dan

Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam berbagai kegiatan dan

organisasi. Pada tahun 2009 – 2010, penulis aktif di Organisasi Mahasiswa

Daerah Ikatan Mahasiswa Tegal. Pada tahun 2009 – 2013, penulis aktif di Unit

Kegiatan Mahasiswa Bulutangkis. Pada tahun 2009 – 2014, penulis juga aktif di

Unit Kegiatan Mahasiswa Bola Voli. Penulis juga telah melakukan kegiatan

praktik lapangan pada tahun 2012 di PG Pangka, Tegal dengan judul

“Mempelajari Aspek Keteknikan Pertanian pada Proses Produksi Gula PT

Perkebunan Nusantara IX PG Pangka, Tegal”. Sebagai salah satu syarat menjadi

Sarjana Teknologi Pertanian, penulis melakukan penelitian dengan judul “Analisis

Kebisingan dan Getaran Mekanis di dalam Power House Pabrik Kelapa Sawit PT

Condong, Garut, Jawa Barat.