analisis kasus ptg

2
Analisis Kasus Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan bahwa diagnosa kasus ini adalah PTG post kemoterapi seri I. PTG atau penyakit trofoblastik gestatsional adalah kumpulan penyakit yang memiliki keterkaitan yaitu kehamilan mola parsial, kehamilan mola, mola invasif, tumor plasenta tropoblastik dan koriosarkoma. Pada keadaan normal, tropoblas akan terbentuk dari sel proliferal blastosit beberapa hari setelah konsepsi terjadi. Jaringan tropoblas akan tumbuh menjadi dua lapisan, lapisan sitotropoblas pada bagian dalam yang terdiri dari sel mononuclear, dan lapisan sinsitiotropoblas yang terbentuk oleh sel sitotropoblas yang bermigrasi ke luar lapisan sitotropoblas dan bergabung menjadi sel multinuclear. Lapisan ini yang akan mengivasi lapisan endometrium dan vaskularisai uterus sehingga membentuk plasenta. Pada PTG, invasi dari tropoblas tidak berhenti pada lapisan endometrium. Invasi dapat berlangsung hingga melewati miometrium dan menyebar melalui aliran darah. Invasi miometrium akan merusak jaringan pembuuh darah maternal sehingga akan terjadi pegumpulan darah pada kavum uterus dan keluar. Perdarahan per vaginam merupakan gejala yang paling dominan pada kasus PTG, dan biasanya sampai menyebabkan anemia dengan Hb < 10 g/dl . Selain itu, pengumpulan darah di kavum uterus dapat menyebabkan distensi uterus, sehingga ukuran uterus akan lebih besar dari ukuran menurut umur kehamilan. Aktivitas tropoblas yang meningkat dapat dilihat dari kadar bet hCG yang meningkat > 100.000 mIU/mL. Pada kasus, dari anmnesis didapatkan bahwa pasien telah didiagnosa mola hidatosa sejak 10 bulan yang lalu, dan telah menjalani kuretase dan kemoterapi sebanyak 1 sesi. Pasien tiba- tiba mengalami perdarahan per vaginam yang semakin lama semakin banyak, pasien merasa lemas lalu dibawa ke rumah sakit.

Upload: ceyka-maduma

Post on 11-Jan-2016

4 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

PTG

TRANSCRIPT

Analisis Kasus

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan bahwa diagnosa kasus ini adalah PTG post kemoterapi seri I.

PTG atau penyakit trofoblastik gestatsional adalah kumpulan penyakit yang memiliki keterkaitan yaitu kehamilan mola parsial, kehamilan mola, mola invasif, tumor plasenta tropoblastik dan koriosarkoma.

Pada keadaan normal, tropoblas akan terbentuk dari sel proliferal blastosit beberapa hari setelah konsepsi terjadi. Jaringan tropoblas akan tumbuh menjadi dua lapisan, lapisan sitotropoblas pada bagian dalam yang terdiri dari sel mononuclear, dan lapisan sinsitiotropoblas yang terbentuk oleh sel sitotropoblas yang bermigrasi ke luar lapisan sitotropoblas dan bergabung menjadi sel multinuclear. Lapisan ini yang akan mengivasi lapisan endometrium dan vaskularisai uterus sehingga membentuk plasenta.

Pada PTG, invasi dari tropoblas tidak berhenti pada lapisan endometrium. Invasi dapat berlangsung hingga melewati miometrium dan menyebar melalui aliran darah. Invasi miometrium akan merusak jaringan pembuuh darah maternal sehingga akan terjadi pegumpulan darah pada kavum uterus dan keluar. Perdarahan per vaginam merupakan gejala yang paling dominan pada kasus PTG, dan biasanya sampai menyebabkan anemia dengan Hb < 10 g/dl . Selain itu, pengumpulan darah di kavum uterus dapat menyebabkan distensi uterus, sehingga ukuran uterus akan lebih besar dari ukuran menurut umur kehamilan. Aktivitas tropoblas yang meningkat dapat dilihat dari kadar bet hCG yang meningkat > 100.000 mIU/mL.

Pada kasus, dari anmnesis didapatkan bahwa pasien telah didiagnosa mola hidatosa sejak 10 bulan yang lalu, dan telah menjalani kuretase dan kemoterapi sebanyak 1 sesi. Pasien tiba-tiba mengalami perdarahan per vaginam yang semakin lama semakin banyak, pasien merasa lemas lalu dibawa ke rumah sakit. Perdarahan yang terjadi pada pasien ini dapat mengarahkan diagnose pada PTG, dan ini didukung oleh pemeriksaan fisik dan penunjang . Pada inspekulo ditemui perdarahan, dan pada pemeriksaa penunjang didapatkan kadar beta hCG yang meningkat serta gambaran .

Penatalaksanaan pada kasus PTG bergantung pada prognosis. Pada pasien dengan risiko tinggi, maka regimen kemoterapi yang dianjurkan adalah kombinasi methotrexate dan etoposide. Pemberian regimen kemoterapi diteruskan sampai kadar beta hCG menjadi normal, lalu diteruskan hingga 6 minggu setelah tercapai kadar normal. Ini karena pada saat kadar beta hCG menjadi normal, menurut penelitian masih terdapat sekitar 105sel tropoblas ganas.

Tingkat keberhasilan dan kemoterapi adalah kadar beta hCG. Menurut data, keberhasilan kesembuhan PTG dengan kemoterapi mencapai 88%. Pemantauan kadar beta hCG secara berkala akan membantu perkiraan prognosis pasien.