analisis kasus coca cola company
DESCRIPTION
jkbjkkjTRANSCRIPT
MANAJEMEN STRATEGIK
ANALISIS KASUS
COCA-COLA COMPANYDosen Pengampu: Lilik Wahyudi, S.E., M.Si.
Kelompok H
1. Fatania Latifa F0307049
2. Hermin Arifianti F0307055
3. Jarmiatun F0307059
4. Ratih Indah F0307075
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2009
PENDAHULUAN
Industri Minuman Ringan
Sekarang ini perkembangan dunia industri semakin maju, hal itu terbukti
dengan banyaknya
industri-industri baru yang mengelola berbagai macam produk. Dengan demikian,
kebutuhan akan
faktor-faktor produksi menjadi bertambah banyak.
Di Indonesia, minuman ringan mudah sekali diperoleh di berbagai tempa
t, mulai dari
warung sampai toko-toko kecil. Minuman ringan dikonsumsi oleh semua lapisan ma
syarakat dari
berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Dengan konsumsi minuman
ringan yang
sedemikian luasnya, produk minuman ringan bukanlah barang mewah melainkan
barang biasa.
Saat ini, Indonesia mencatat tingkat konsumsi produk-produk Coca-Cola
terendah (hanya 13
porsi saji seukuran 236 ml per orang per tahun), dibandingkan dengan Malaysia (33),
Filipina (122)
dan Singapura (141). Karena minuman ringan merupakan barang yang perminta
annya elastis
terhadap harga, berbagai upaya dilakukan agar harga produk-produk minuman
ringan tetap
terjangkau. Elastisitas harga minuman ringan terhadap permintaan adalah -1.19 yang
berarti bahwa
saat terjadi kenaikan harga, volume penjualan akan berkurang dengan prosentase
yang lebih besar
daripada prosentase kenaikan harga tersebut.
Ditinjau dari segi penciptaan kesempatan kerja, industri minuman ringan
memiliki efek
multiplier yang besar pada tenaga kerja. Dengan rasio sebesar 4,025, industri min
uman ringan
menduduki pringkat ke - 14 dari 66 sektor industri lainya di seluruh Indonesia. Ini
berarti bahwa
untuk setiap peluang pekerjaan yang tercipta, atau hilang, di industri minuman ri
ngan, empat
kesempatan kerja akan tercipta, atau hilang, di tingkat nasional.
Delapan puluh persen penjualan minuman ringan di
lakukan oleh
pengecer dan pedagang grosir dimana 90% diantaran
ya termasuk
dalam kategori pengusaha kecil. Bagi para pengusaha k
ecil tersebut,
produk minuman ringan merupakan barang daganga
n terpenting
mereka dengan kontribusi sebesar 35% dari total penjualan dan nilai keuntungan
sebesar 34%.
Industri-industri penunjang lainnya yang terkena dampak kegiatan industri min
uman ringan
meliputi gelas, tutup botol, transportasi dan media.
1
K
elompok H
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen
dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesi
a. Perusahaan
ini memproduksi dan mendistribusikan produk-produk
berlisensi dari
The Coca-Cola Company.
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama
dagang yang
terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan antara
perusahaan-
perusahaan lokal yang dimiliki oleh
pengusaha-pengusaha
independen dan Coca-Cola Amatil Limited, yang mer
upakan salah
satu produsen dan distributor terbesar produk-produk
Coca-Cola di
dunia.
Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh Coca-Cola
Bottling Indonesia diproduksi di Indonesia. Saat ini
terdapat 10 pabrik
pembotolan yang tersebar di seluruh Indonesia. Walaup
un kebijakan
dan pengembangan produksi diarahkan oleh National
Office yang
berkedudukan di Cibitung, Bekasi, setiap pabrik
memiliki manajemen
yang memiliki pengalaman luas dan kualifikasi yang tinggi dalam memproduksi d
an mengelola
berbagai aspek teknis dan pengawasan mutu.
Semua pabrik diwajibkan mematuhi dan bahkan kerap kali melampaui berba
gai ketentuan
internasional dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan secara teratur
melaksanakan
audit di bidang pengawasan mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.
Selama ini pabrik-pabrik kami di Indonesia telah menerima berbagai
penghargaan dari The
Coca-Cola Company atas pencapaian standar yang melampaui standar yang ditet
apkan untuk
pabrik-pabrik sejenis di berbagai lokasi lain di dunia.
PEMBUATAN COCA-COLA
Minuman Coca-Cola sebelum sampai ke tangan konsumen berawal dari bahan
baku pilihan
berkualitas tinggi yang diproses melalui beberapa tahapan:
2
K
elompok H
1. Tahap pertama untuk menhasilkan Coca-Cola sangat
sederhana, yaitu membuat sirup yang
terdiri dari gula
dan air. Airnya disaring dengan seksama
karena bagi
"Coca-Cola" bahan baku berkualitas ti
nggi sangat
mutlak diperlukan.
2. Untuk memastikan bahwa air yang digunakan untuk
produk botol dan kaleng benar-benar bersih
dan murni,
air tersebut disaring. Para teknisi penga
wasan mutu
menguji air tersebut berkali-kali sebelum
digunakan
untuk membuat produk akhir.
3. Pemeriksaan dan pengujian berlanjut.Perangkat
canggih membantu para teknisi memeriksa
segala segi
proses, mulai dari kondisi tiap kemasan h
ingga kadar
karbondioksida, rasa dan kandungan sirup.
Pada tahap
ini, campuran sirup diperiksa.
3
Kelo
mpok H
4. Sirup kemudian ditambahkan dengankonsentrat
"Coca-Cola". Sari rasa untuk "Coca-Cola
ini dibuat di
pabrik-pabrik The Coca-Cola Company
dan hingga
kini tetap merupakan rahasia dagang
terbesar di dunia.
Teknisi kemudian mencicipi, memeriksa
dan mencatat
campuran setiap batch sirup dengan seksa
ma. Setelah
pencampuran, cairan siap untuk diberi
tambahan
karbondioksida. Pengawasan mutu yang
amat ketat
adalah alas an mengapa "Coca-Cola" dike
nal sebagai
minuman yang memiliki kadar soda y
ang paling
sempurna.
5. Rangkaian botol dari gelas atau
plastik PET
(Polyethelyne terephthalate) maupun kalen
g sekarang
dalam jumlah sangat besar siap untuk d
iisi dengan
produk akhir. Botol-botol harus melalui p
emeriksaan
yang amat teliti. Pertama-tama dicuci d
an dibasuh
kemudian diperiksa secara elektronik d
an manual.
Barulah boto-botol tersebut siap untuk d
iisi dengan
minuman ringan paling popular di dunia
saat ini.
6. Botol demi botol diletakkan di atas ban berjalan agar
dapat terisi secara otomatis. Cara tersebu
t menjamin
jumlah dalam tiap botol akurat, dan penu
tupan botol
secara otomatis menjamin kadar
higienis yang
sempurna pula.
7. Akhirnya, botol-botol diberi label, kode pr
oduksi dan
dikemas dalam karton-karton atau dim
asukkan ke
dalam krat. Selanjutnya, pusat penjualan
siap untuk
mengirimkan produk-produk "Coca-Cola
menuju lebih
dari 420.000 gerai (outlet) yang menju
al produk-
produk "Coca-Cola" di Indonesia.
4
K
elompok H
ISI
Identifikasi Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan yang Ada
Visi, misi, maupun nilai-nilai yang ada merupakan cerminan dari apa yan
g dicari oleh
perusahaan untuk dicapai serta bagaimana mencapai hal tersebut. Semuanya memb
erikan arahan
atau petunjuk yang jelas pada perusahaan dan membantu perusahaan untuk mema
stikan bahwa
mereka yang ada di dalam perusahaan itu bekerja untuk tujuan yang sama. B
erikut adalah
penjabaran dari visi, misi, dan nilai Coca-cola Company:
Our Vision Our vision serves as the framework for our Roadmap and guides every aspect of our business by describing what we need to accomplish in order to continue achieving sustainable, quality growth.
• People: Be a great place to work where people are inspired to be the best they can be.
• Portfolio: Bring to the world a portfolio of quality beverage brands that anticipate and satisfy people's desires and needs.
• Partners: Nurture a winning network of customers and suppliers, together we create mutual, enduring value.
• Planet: Be a responsible citizen that makes a difference by helping build and support sustainable communities.
• Profit: Maximize long‐term return to shareowners while being mindful of our overall responsibilities.
• Productivity: Be a highly effective, lean and fast‐moving organization.
Our Mission
Our Roadmap starts with our mission, which is enduring. It declares our purpose as a company and serves as the standard against which we weigh our actions and decisions.
• To refresh the world... • To inspire moments of optimism and happiness... • To create value and make a difference.
Live Our Values Our values serve as a compass for our actions and describe how we behave in the world.
• Leadership: The courage to shape a better future • Collaboration: Leverage collective genius • Integrity: Be real • Accountability: If it is to be, it's up to me • Passion: Committed in heart and mind • Diversity: As inclusive as our brands • Quality: What we do, we do well
5
K
elompok H
Mengembangkan Pernyataan Visi dan Misi bagi Organisasi
Dunia sedang mengalami perubahan, sehingga untuk terus maju sebagai usaha
selama sepuluh
tahun dan seterusnya, Coca-cola harus melihat ke depan, memahami tren, dan
kekuatan yang akan
membentuk bisnisnya di masa yang akan datang dan bergerak cepat untuk
mempersiapkan apa yang
akan datang. Visi Coca-cola adalah menciptakan sebuah tujuan jangka panjang untuk
bisnis Coca-
cola.
Visi Coca-cola merupakan kerangka bagi perusahaan dan memandu setiap as
pek bisnisnya
dengan menjelaskan apa yang diperlukan untuk mencapai dan melanjutkan kualitas
pertumbuhan
beberapa aspek. Coca-cola Company ingin menjadi tempat yang tepat untuk bekerja di
mana orang-
orang terinspirasi untuk melakukan pekerjaan sesuai kemampuan terbaiknya.
Perusahaan juga ingin
memaksimalkan laba jangka panjang dan memiliki produktivitas yang sangat efektif
dan efisien.
Sedangkan misi Coca-cola Company menjadi awal proses bisnisnya.
Misi tersebut
menyatakan tujuannya sebagai perusahaan dan menyajikan sebagai standar yang dap
at digunakan
sebagai pertimbangan untuk menetapkan tindakan dan keputusan untuk mempe
rbarui dunia,
memberikan inspirasi untuk meningkatkan optimisme dan kebahagiaan, dan
menciptakan nilai serta
membuat perbedaan.
Identifikasi Peluang dan Ancaman Eksternal bagi Perusahaan
Analisis lingkungan eksternal akan menghasilkan peluang dan ancaman
perusahaan.
Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari tiga perangkat faktor, yaitu ling
kungan jauh,
lingkungan industri, dan lingkungan operasional.
Lingkungan jauh terdiri dari dari faktor-faktor yang bersumber dari luar, dan
biasanya tidak
berkaitan dengan situasi operasi perusahaan tertentu, yaitu faktor ekonomi, s
osial-budaya,
teknologi, demografi, politik-hukum, dan ekologi.
Lingkungan industri terdiri dari persaingan di antara anggota industri, ham
batan masuk,
produk substitusi, daya tawar pembeli, dan daya tawar pemasok.
Lingkungan operasional meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi situas
i persaingan
perusahaan, yaitu posisi bersaing, profil pelanggan, pemasok, kreditor, dan
pasar tenaga
kerja.
Ketiga faktor tesebut memunculkan peluang dan ancaman dalam mem
asarkan dan
mengembangkan produk. Berikut ini adalah analisis dari ketiga lingkungan tersebu
t yang dapat
digunakan untuk menentukan peluang dan ancaman bagi Coca-cola.
6
K
elompok H
A. Analisis Lingkungan Jauh
Berdasarkan analisis lingkungan jauh, diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Semakin meningkatnya pendapatan disposabel, penjualan Coca-Cola akan
meningkat.
Pendapatan disposable adalah sisa pendapatan perseorangan ya
ng meliputi
pembayaran transfer setelah pembayaran semua pajak langsung dan sumban
gan asuransi
nasional. Pendapatan disposable merupakan faktor penentu tingkat penge
luaran untuk
konsumsi dan tabungan dalam suatu perekonomian. Pada hakikatnya
pendapatan disposable
digunakan oleh para penerimanya yaitu semua rumah tangga yang ada dalam
perekonomian,
untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa yang mereka ingini. Hal ini me
njadi peluang
bagi perusahaan Coca-cola.
2. Konsumsi minuman ringan berbanding terbalik dengan usia seseorang. Artinya
semakin tua,
semakin berkurang minum minuman ringan, sebaliknya kelompok muda yang
paling banyak
minum minuman ringan.
3. Teknologi membuat dunia semakin sempit, sehingga dapat menciptakan
segmen pasar baru
kemudian munculnya pasar “kaum muda” baru yang lebih mudah dijangkau.
B. Analisis Lingkungan Industri
Berdasarkan analisis lingkungan industri, diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Industri minuman ringan memiliki potensi yang amat besar untuk
dikembangkan.
Hal ini didukung dengan jumlah konsumsi per kapita yang masih
rendah dan
penduduk berusia muda yang sangat besar. Dengan konsumsi minuman
ringan yang
sedemikian luasnya, produk minuman ringan bukanlah barang mewah mela
inkan barang
biasa.
2. Minuman ringan mudah sekali diperoleh di berbagai tempat.
Coca-cala merupakan salah satu minuman ringan yang mudah
diperoleh mulai dari
warung sampai toko-toko kecil. Minuman ringan dikonsumsi oleh semua
lapisan masyarakat
dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan.
3. Coca-Cola mendapat persaingan yang kuat dari Pepsi dan Cadburry.
Coca-Cola Company mempunyai dua pesaing utama yaitu: PepsiCo
dan Cadbury
Schweppes PLC. PepsiCo mempunyai jumlah karyawan dua kali lebih bany
ak dari Coca-
Cola Company. Sedangkan Cadbury Schweppes PLC mempunyai diversifikasi
produk yang
mana tidak dimiliki oleh dua pesaingnya. Diversifikasi itu meliputi: indust
ry minuman,
coklat dan permen karet.
7
K
elompok H
KO CSG PEP Industri
Market Cap $111.18B $26.33B $103.10B $2.21B
Employees 71,000 70,000 168,000 1.40K
Qtrlly Rev Growth 6.90% 7.80% 2.80% 6.60%
Revenue $24.09B $14.57B $35.14B $1.43B
Gross Margin 66.12% 14.00% 55.14% 40.48%
EBITDA $7.86B $2.43B $8.46B $152.55M
Oper Margins 26.97% 13.24% 18.33% 5.26%
Net Income $5.18B $1.03B $5.63B $23.24M
EPS $2.162 $4.39 $3.344 $0.63
P/E $22.21 $11.56 $18.82 $23.01
PEG (5Yr Expected) 2.34 2.48 1.75 2.34
P/S 4.63 1.82 2.96 1.27
CGS= Cadbury Schweppes PLC
PEP = PepsiCo, Inc.
Industry= Beverages-Soft Drinks
Perbandingan Coca-Cola Company dengan kompetitornya
4. Ada banyak minuman substitusi dari minuman ringan yang populer.
Minuman sitrus (citrus beverage) dan sari buah (fruit juice) merup
akan produk
pengganti dan memiliki harga yang cenderung lebih murah daripada produk
Coca-cola.
C. Analisis Lingkungan Operasional
Berdasarkan analisis lingkungan industri, diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Peningkatan biaya per unit akibat keterbatasan bahan baku.
Air merupakan bahan utama dalam industri minuman ringan. Keterb
atasan air di
beberapa bagian dunia menyebabkan system pemurnian air harus dilaku
kan sehingga
menyebabkan biaya produksi yang dibebankan akan lebih tinggi.
2. Bahan pendukung utama Coca-cola mudah diganti dengan bahan lain yang
mudah didapat.
Bahan utama Coca-Cola adalah sirup jagung berkadar fruktosa tinggi,
sejenis gula,
untuk di Amerika Serikat dapat dipasok oleh sebagian besar sumber domistik.
Untuk di luar
Amerika Serikat dapat diganti sukrosa. Bahan lain adalah aspartam, bahan
pemanis yang
digunakan dalam produk minuman ringan rendah kalori diperoleh dari The
Nutra Sweet
Company.
8
K
elompok H
Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Internal bagi Perusahaan
Analisis lingkuangan internal akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan
perusahaan.
Analisis Internal Perusahaan dikenal juga dengan nama Analisis Profil Perusahaan.
Analisis ini
menggambarkan kekuatan perusahaan, baik kuantitas maupun kualitas pemasaran,
sumberdaya
manusia, sumberdaya fisik, operasi, keuangan, manajemen dan organisasi.
Kekuatan dan kelemahan pemasaran dapat dilihat dari reputasi perusahaan,
pangsa pasar,
kualitas produk, kualitas pelayanan, efektifitas penetapan harga, efektifitas distribu
si, efektifitas
promosi, kekuatan penjualan, efektifitas inovasi dan cakupan geografis.
Kekuatan dan kelemahan sumberdaya manusia dapat ditunjukkan dari
manajemen
sumberdaya manusia, ketrampilan dan moral karyawan, kemampuan dan perhatia
n manajemen
puncak, produktivitas karyawan, kualitas kehidupan karyawan, fleksibilitas karyaw
an, ketaatan
hokum karyawan, efektivitas imbalan dalam memotivasi karyawan, dan pengalaman
karyawan.
Keuangan terdiri dari ketersediaan modal, arus kas, stabilitas keuangan, hubu
ngan dengan
pemilik dan investor, kemampuan berhubungan dengan bank, besarnya modal y
ang ditanam,
keuntungan yang diperoleh (nilai saham), efektivitas dan efisiensi system aku
ntansi untuk
perencanaan biaya-anggaran dan keuntungan dan sumber tingkat perusahaan.
Operasi meliputi fasilitas perusahaan, skala ekonomi, kapasitas produksi,
kemampuan
berproduksi tepat waktu, keahlian dalam berproduksi, biaya bahan baku dan
ketersediaan pemasok,
lokasi, layout, optimalisasi fasilitas, persediaan, penelitian dan pengembangan, hak
paten, merk
dagang, proteksi hokum, pengendalian operasi dan efisiensi serta biaya-manfaat
peralatan.
Kekuatan dan kelemahan organisasi dan manajemen dapat diperoleh dari
struktur organisasi,
citra dan prestasi perusahaan, catatan perusahaan dalam mencapai sasaran, komu
nikasi dalam
organisasi, system pengendalian organisasi keseluruhan, budaya dan iklim organisasi,
penggunaan
system yang efektif dalam pengambilan keputusan, system perencanaan strategik,
sinergi dalam
organisasi, sistem informasi yang baik dan manajemen kualitas yang baik.
Kekuatan Internal Coca-Cola Company
1. Brand Image yang sudah dikenal masyarakat luas.
Brand Image menyebabkan kesetiaan pelanggan terhadap produk
(brand loyalty).
2. Ramuan rahasia yang tidak dimiliki produk lain.
Sari rasa untuk "Coca-Cola” dibuat di pabrik-pabrik The Coca-Cola
Company dan
hingga kini tetap merupakan rahasia dagang terbesar di dunia.
3. Memilik Sumber Daya Manusia yang besar dan terlatih.
Coca-cola Company memiliki tim khusus yang bertugas meningkatkan
keterampilan
fungsi teknis, bidang manajemen, dan kepemimpinan karyawan.9
K
elompok H
4. Pelayanan terhadap pelanggan dan konsumen.
Misalnya, Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI) menyediakan Nation
al Contact
Centre (NCC), yaitu pusat layanan bagi pelanggan dan konsumen di seluruh
Indonesia.
N
CC
berfu
ngsi
seba
gai
medi
a ba
gi pa
ra pe
langg
an d
an k
onsu
men
yang
mem
butu
hkan
in
form
asi at
au la
yana
n apa
pun t
erkai
t den
gan P
erusa
haan
dan p
rodu
k-
produk Coca-Cola.
Layanan dari NCC meliputi:
• Layanan Pelanggan yang mencakup permohonan menjadi pelanggan,
alat pendingin,
pemesanan produk baik dari outlet tradisional maupun modern, serta h
al lain yang
terkait dengan distribusi atau penjualan;
• Layanan Konsumen yang mencakup informasi produk, kualitas produk
dan kemasan,
kegiatan promosi produk;
• Pertanyaan Umum yang mencakup penelitian, praktek kerja/magang da
n lowongan
pekerjaan di CCBI, permohonan kunjungan ke pabrik CCBI, penawar
an jasa dan
produk untuk CCBI.
5. Memiliki kepedulian terhadap lingkungan.
PT Coca-Cola Bottling Indonesia memiliki komitmen untuk senantiasa
memahami,
mencegah dan memperkecil setiap dampak buruk terhadap lingkungan
sehubungan dengan
kegiatan produksi minuman ringan, serta terus berupaya memberikan pelayanan
dan produk
berkualitas yang diharapkan konsumen maupun pelanggan, dan menciptakan
lingkungan
kerja yang aman bagi seluruh karyawan.
6. Perkembangan inovasi secara terus-menerus.
Selain berinovasi pada produk-produk baru, Coca-Cola selalu m
eningkatkan
kualitasnya.
7. Strategi pemasaran yang baik.
Strategi pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri, yang unik
dan kreatif.
Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event yang sedang berla
ngsung, baik
m
elalui
kons
er m
usik,
pame
ran, p
romo
penu
karan
tutup
botol
, hadi
ah ke
jutan,
maupun iklan
TV.
8. Sistem Informasi yang memadai.
Pengembangan pendekatan manajemen Sistem Informasi (Information
System / IS)
yang terarah pada organisasi merupakan bentuk pengaruh evolusi teknologi
terhadap dunia
usaha dewasa ini.
9. Kemasan produk yang menarik dan harga yang kompetitif.
Coca-Cola juga mencoba mengembangkan desain kemasan min
uman, serta
meningkatkan kualitasnya. Setelah meluncurkan Frestea dalam kemasan botol,
pada akhir10
Ke
lompok H
tahun 2002, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea dalam kemasan Tetra Wedge yang
lebih mudah dan praktis untuk dibawa. Pada akhir 2003, Coca-Cola, Sprite,
dan Fanta hadir
dalam kemasan kaleng ramping baru yang unik. Pada tahun 2004 ini, Co
ca-Cola hadir
dengan inovasi terbaru yaitu botol gelas berbobot lebih ringan 30 % dengan
desain mungil,
imut, tapi kuat. Inovasi kemasan produk akan terus dikembangkan se
suai dengan
perkembangan teknologi terbaru.
Kelemahan Internal Coca-cola Company
1. Coca-cola Company tidak menghasilkan produk organik
Di Amerika sedang mengembangkan produk organik, dan perkemban
gannya telah
mencapai 70%. Dan sampai saat ini pun produk organik semakin popular.
Sedangkan Coca-cola
Company tidak mengadakan inovasi dalam hal produk organik, padahal hal ini
dapat dijadikan
peluang bisnis yang potensial.
2. Sebagian pengecer mempunyai kontrak ekslusif dengan PepsiCo.
Sebagian perusahaan beverage seperti Pepsi Co. telah melakukan kontrak ek
slusif dengan
restoran-restoran misalnya saja KFC, Mac D, dan lainnya. Sehingga Coca Cola
tidak bisa masuk
ke area tersebut.
3. Soft drinks tidak baik untuk kesehatan
Soft drinks tidak punya nilai gizi (dalam hal vitamin dan mineral).
Mereka punya
kandungan gula lebih tinggi, lebih asam, dan banyak zat aditif seperti pengawet
dan pewarna.
Sementara orang suka meminum soft drink dingin setelah makan, Akibatnya,
Tubuh kita
mempunyai suhu optimum 37 supaya enzim pencernaan berfungsi. Suhu dari soft
drink dingin
jauh di bawah 37, terkadang mendekati 0. Hal ini mengurangi keefektivan da
ri enzim dan
memberi tekanan pada sistem pencernaan kita, mencerna lebih sedikit maka
nan. Bahkan
makanan tersebut difermentasi. Makanan yang difermentasi menghasilkan bau, ga
s, sisa busuk
dan racun, yang diserap oleh usus, di edarkan oleh darah ke seluruh tubuh.
Penyebaran racun ini
mengakibatkan pembentukan macam-macam penyakit.
11
Kelompok H
KEKUATAN
(Strengths – S)
1. Brand Image yang sudah
dikenal masyarakat luas.
2. Ramuan rahasia yang tidak
dimiliki produk lain.
3. Memilik Sumber Daya
Manusia yang besar dan
terlatih.
4. Pelayanan terhadap pelanggan
dan konsumen.
5. Memiliki kepedulian terhadap
lingkungan.
6. Perkembangan inovasi secara
terus-menerus.
7. Strategi pemasaran yang baik.
8. Sistem Informasi yang
memadai.
9. Kemasan produk yang menarik
dan harga yang kompetitif.
KELEMAHAN
(Weakness – W)
1. Coca-cola Company tidak
menghasilkan produk
organik.
2. Sebagian perusahaan
beverage lainnya mempunyai
kontrak ekslusif seperti
dengan Pepsi Company.
3. Soft drinks tidak baik untuk
kesehatan.
Matriks SWOTPELUANG
(Opportunities – O)
1. Semakin meningkatnya
pendapatan disposabel,
penjualan Coca-Cola akan
meningkat.
2. Konsumsi minuman ringan
berbanding terbalik dengan
usia seseorang.
3. Teknologi membuat dunia
semakin sempit
4. Industri minuman ringan
memiliki potensi yang amat
STRATEGI SO
1. Menganalisis pasar pada tahap
perencanaan produk yang
menyediakan informasi agar ide
sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen.
2. Mengevaluasi produk saat
pengembangan, perkenalan, dan
pemantauan kinerja produk
yang sudah ada.
3. Memutuskan target pasar dan
strategi penentuan posisi dalam
memasarkan produk.
STRATEGI WO
1. Mengandalkan para grosir
maupun pengecernya untuk
mendorong konsumen.
2. Membuat keputusan tentang
bahan-bahan yang digunakan
dengan mempertimbangkan
faktor-faktor : kebutuhan
spesifikasi produk atau
komponen, biaya-biaya
bahan relatif, dan biaya-biaya
pemrosesan relatif.
3. Mencari gagasan-gagasan
12
Kelompok H
besar untuk dikembangkan.
5. Minuman ringan mudah
sekali diperoleh di berbagai
tempat.
6. Bahan pendukung utama
Coca-cola mudah diganti
dengan bahan lain yang
mudah didapat.
4. Memproses permintaan dan
keluhan dan keluhan konsumen.
5. Memanfaatkan teknologi dan
informasi untuk memperbarui
system dan pengembangan
produk.
produk baru dari pasar atau
teknologi yang telah ada.
4. Menciptakan produk baru
yang tidak membahayakan
kesehatan.
ANCAMAN
(Threats – T)
1. Coca-Cola mendapat
persaingan yang kuat dari
Pepsi dan Cadburry.
2. Ada banyak minuman
substitusi dari minuman
ringan yang populer.
3. Peningkatan biaya per unit
akibat keterbatasan bahan
baku.
STRATEGI ST
1. Merancang harga secara
fleksibel untuk mengatasi
perubahan dan ketidakpastian.
2. Memperhatikan produk tertentu
yang diproduksi dan atau
produk yang sering dibeli
konsumen.
3. Mengadakan perjanjian
penempatan merek pada
produk-produk yang dibuat.
4. Melayani aktivitas-aktivitas
permohonan spesifikasi produk,
permohonan rincian,
pemrosesan pembelian.
STRATEGI WT
1. Mengadakan perluasan
produk dengan diversifikasi
dan melakukan inovasi.
2. Melakukan Riset and
Development yang intensif
atas produknya.
3. Memantau perkembangan
pesaing yang kompetitif.
4. Menekan biaya produksi
dengan efektif dan efisien.
13
Kelompok H
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Persaingan Industri dan Globalisasi era sekarang ini menuntut organisasi / peru
sahaan untuk
lebih mengembangkan kreativitas dan inovasi demi kemajuan organisasi /
perusahaan
khususnya dalam menghasilkan produk demi kemajuan perusahaan dan tidak
kalah dalam
persaingan.
2. Produk adalah sesuatu atau kebutuhan yang dapat memberikan
kepuasan, bagi
konsumen ataupun pemakai produk.
3. Posisi PT. Coca-Cola Bottling Indonesia berada pada kuadran I dengan wilayah
kekuatan lebih
besar dari pada peluang sehingga perusahaan harus bisa menggunakan keku
atan dengan
memanfaatkan peluang.
SARAN
Perusahaan harus menerapkan strategi pemasaran yang cukup agresif agar
dapat tetap
mempertahankan persaingan pada industri minuman ringan. Dengan perubahan dan
penyesuaian
sistem perekonomian di Indonesia maupun dunia saat ini, di mana sistem perekono
mian saat ini
mengacu pada persaiangan dalam penciptaan produk/jasa pada sistem pembelajaran
berbasis Mutu
dan Kualitas serta formasi produk / jasa di mata konsumen yang ke depan
dihadapkan pada sistem
perekonomian global.
Sumber:
David, Fred R. 2006. Strategic Management: Concepts and Cases, 10th edition. Jak
arta: Salemba
Empat
Handoko, Hani T. 1984. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta:
BPFE
Pratama, Yudha, SE, dkk. 2006. Kamus Ekonomi Lengkap. Jakarta: Wipress
Sukirno, Sadono. 2003. Pengantar Teori Makroekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
http://www.coca-cola.com
http://finance.yahoo.com
http://www.indosripsi.com
http://www.medanonline.net
http://www.google.com
14
K
elompok H