analisis jurnal tentang capm

Upload: cut-intan-hayaturrahmi

Post on 03-Mar-2016

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jurnal internasional dan jurnal nasional

TRANSCRIPT

JUDUL : PENERAPAN METODE CAPM (CAPITAL ASSET PRICING MODEL) UNTUK MENENTUKAN PILIHAN INVESTASI PADA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Sektor Consumer Good Industry di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012)PERMASALAHAN: Mengelompokkan saham efisien dan saham yang tidak efisien dengan menggunakan pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM) untuk pengambilan keputusan investasi yang tepatSUMBER : Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 13 No. 2 Agustus 2014 / administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id PENGARANG : Ilona Cherie, Darminto, Devi Farah, PERBEDAAN DARI PENELITITAN SEBELUMNYA : sampel yang digunakan, penelitian sebelumnya menggunakan sampel saham perusahaan sector industry pengolahan yang terdaftar di BEI periode 2009-2012. Dari 11 saham perusahaan yang dijadikan sampel, 2 saham masuk dalam kelompok saham tidak efisien dan 9 saham kelompok saham efisienTEORI YANG DIGUNAKAN : Dasar Teori dirumuskan oleh Sharpe, Lintner & Mossin.Pengembangan oleh Tandelilin (2010:187), CAPM merupakan salah satu model keseimbangan yang dapat menentukan hubungan antara tingkat return harapan dari suatu aset berisiko dengan risiko dari aset tersebut pada kondisi pasar yang seimbang. Lubis (2008:142), CAPM merupakan suatu model yang digunakan untuk menentukan harga suatu aset dengan mempertimbangkan risikonya. Ukuran risiko yang merupakan indikator kepekaan saham dalam CAPM ditunjukkan oleh variabel (Beta). Semakin besar suatu saham, maka semakin besar pula risiko yang terkandung di dalamnya. METODE YANG DIGUNAKAN : metode penelitian deskriptif dengan menggunakan Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) SAMPEL YANG DIGUNAKAN : Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel yang digunakan dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini, sampel yang diambil yaitu sebanyak 28 saham perusahaan yang terdaftar di BEI dan masuk dalam sektor Consumer Goods IndustryVARIABEL YANG DIGUNAKAN : Tingkat resiko sistematis (i), Tingkat pengembalian saham individu (Ri), Tingkat pengembalian pasar (Rm), Tingkat pengembalian bebas resiko (Rf) dan tingkat pengembalian yang diharapkan.HASIL PENELITIAN : Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 28 saham perusahaan yang dijadikan sampel penelitian. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan terdapat 20 saham efisien dan 8 saham tidak efisien. Saham tidak efisien adalah saham yang memiliki tingkat pengembalian saham individu lebih kecil dari tingkat pengembalian yang diharapkan [Ri < E(Ri)]

JUDUL : PENGGUNAAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) DALAM MENENTUKAN SAHAM EFISIEN (Studi pada Saham-Saham Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Kompas100 Periode 2010-2013)PERMASALAHAN : penerapan CAPM (Capital Asset Pricing Model) dalam menentukan saham yang efisien untuk melakukan investasiSUMBER : Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015 / administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.idPENGARANG : Wildan Deny Saputra Suhadak Devi Farah Azizah PERBEDAAN DARI PENELITITAN SEBELUMNYA : Dari sampel yang digunakan, penelitian sebelumnya menggunakan sampel Pada Perusahaan Sektor Consumer Good Industry di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012. Menunjukkan hasil terdapat 20 saham efisien dan 8 saham tidak efisienTEORI : Dasar Teori dirumuskan oleh Sharpe, Lintner & Mossin.Menurut Tandelilin (2010:187), CAPM adalah model yang menghubungkan tingkat return harapan dari suatu aset berisiko dengan risiko dari aset tersebut pada kondisi pasar yang seimbang. METODE : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan analisis kuantitatif dengan cara melakukan perhitungan, menganalisis, dan menginterpretasikan data yang berupa angka-angka agar terlihat sederhana dan lebih mudah untuk dimengertiSAMPEL : Sampel penelitian ini berjumlah 37 saham perusahaan yang dipilih berdasarkan teknik purposive samplingVARIABEL : Return Individual (Ri), Return Market (Rm), Risk Free (Rf), Risiko Sistematis Masing-Masing Saham Individu (i), Expected Return [E(Ri)]HASIL : Terdapat 21 saham perusahaan yang termasuk dalam kategori saham efisien dan 16 saham perusahaan yang termasuk dalam kategori saham tidak efisien dari 37 saham perusahaan yang dijadikan sampel penelitian. Keputusan investasi yang harus diambil oleh investor adalah membeli saham efisien dan menjual saham tidak efisien.

JUDUL : Assessing and Testing the Capital Asset Pricing Model (CAPM): A Study Involving KSE-PakistanPERMASALAHAN : Menjelaskan hubungan antara resiko dan return pada pasar yang efisienSUMBER : Global Journal of Management and Business Research Volume 12 Issue 10 Version 1.0 June 2012 TypePENGARANG : Muhammad Ibrahim Khan, Maria Gul, Noorul Mudassar Khan, Bilal Nawaz & SanaullahPERBEDAAN DARI PENELITITAN SEBELUMNYA : Studi awal telah dilakukan Eatzaz dan Attiya, (2008) dan Hanif dan Bhatti (2010) dengan nomor yang berbeda dari perusahaan dan periode waktu yang berbeda, namun studi ini telah mencakup lima tahun periode (2006-2010), yang belum tercakup dalam penelitian lain yang melibatkan KSE- Pakistan.TEORI : Dasar Teori dirumuskan oleh Sharpe, Lintner & Mossin.Berikut kutipan pengembangan teori : Model asset pricing modal (CAPM), dalam hal ini telah banyak digunakan oleh investor atau manajer keuangan, untuk mencari tahu risiko dan pengembalian investasi mereka (Jagannathan & Wang, 1993). Telah dinyatakan oleh Blume (1993) bahwa CAPM menyediakan model, menjelaskan hubungan risiko keseimbangan, juga CAPM didasarkan pada konsep, bahwa ada hubungan linear antara risiko sistematis (non-diversifiable) , diukur dengan beta dan return yang diharapkanMETODE : Studi ini telah terutama difokuskan pada perhitungan Beta dari sepuluh perusahaan yang berbeda untuk menemukan return yang diharapkan dan kemudian dengan membandingkannya dengan return sebenarnya, untuk menguji validitas CAPM.SAMPEL : 10 Perusahaan Pakistan yang listed di Karachi Stock Exchange (KSE) periode 2006-2010VARIABEL : Company, Beta ( ), Expected return (By CAPM), Actual ReturnHASIL : ditemukan bahwa Capital Asset Pricing Model, (CAPM), gagal memberikan hasil yang akurat. Singkatnya, CAPM bukanlah model yang efektif untuk mengukur risiko dan return. karena itu investor mungkin tidak tergantung atau mengandalkan itu dalam keputusan investasi mereka.

JUDUL : CAPM Beta and the UK Stock ReturnsPERMASALAHAN : untuk menguji signifikansi dari CAPM, Beta dalam menjelaskan pengembalian yang diharapkan dari sahamSUMBER: International Journal of Sains dan Penelitian Volume 4 Edisi 2, Februari 2015 PERBEDAAN DARI SEBELUMNYA PENELITITAN: Clare dkk. (1998) dalam penelitian empiris mereka menemukan hubungan positif dan linier signifikan antara risiko sistematis (beta) dan return saham, sementara Strong dan Xu (1997) dikonfirmasi dalam studi empiris mereka pada penampang keuntungan yang diharapkan dari saham Inggris yang book to-market rasio adalah satu-satunya faktor risiko yang signifikan menjelaskan hubungan risk-return di pasar modal Inggris.TEORI : The Capital Asset Pricing Model (CAPM) oleh Sharpe (1964) dan Lintner (1965) memberikan upaya besar pertama untuk memecahkan hubungan risk-return di harga aset dan tetap relevan dan salah satu model yang paling banyak digunakan asset pricing.Fama dan Macbeth ( 1973) yang dilakukan di pasar ekuitas AS menunjukkan hubungan yang signifikan yang kuat antara risiko sistematis ( beta ) dan return saham , beberapa studi empiris baru-baru ini menerapkan model untuk menjelaskan variasi dalam return saham di ASMETODE: cross-sectional Ordinary Least Square (OLS) regression analysisSAMPEL: saham yang tercatat di Bursa Efek London selama periode sampel Januari 1996 sampai Desember 2013 dengan menggunakan 100 saham yang dipilih secara acak dari pasar ekuitas.VARIABEL : beta (), risk-free rate (), Risk Premium, Expected Return [E(Ri)], Return Market (Rm)HASIL: Hasil dari Ordinary Least Square (OLS) analisis regresi cross-sectional menunjukkan bahwa beta satu-satunya variabel penjelas dalam model CAPM adalah statistik tidak signifikan dalam menjelaskan variasi return saham selama periode tersebut. Oleh karena itu penelitian ini menyimpulkan bahwa risiko sistematis bukan merupakan faktor yang signifikan dalam menjelaskan return saham Inggris selama periode yang dicakup.

JUDUL : Testing the Validity of Standard and Zero Beta Capital Asset Pricing Model in Istanbul Stock ExchangePERMASALAHAN : Menguji validitas Zero Beta Capital Asset Pricing Model (CAPM) di Bursa Efek Istanbul (ISE)SUMBER :International Journal of Business, Humanities and Technology / Vol. 3 No. 7; September 2013PERBEDAAN DARI PENELITITAN SEBELUMNYA: Michailidiz, Tsopoglou, Papanastasiou dan Mariola (1998): Mereka melakukan penelitian dengan 100 perusahaan di Bursa Efek Athena. Sebagai hasil dari studi, mereka menemukan bahwa hipotesis dasar teori pada fakta bahwa risiko yang lebih tinggi terkait dengan tingkat return yang lebih tinggi tidak didukung. Hasil dari model, bahwa persamaan CAPM mendukung struktur linearTEORI : Zero Beta CAPM Model yang dikembangkan oleh Black (1972) dan relevan dengan lingkungan aset bebas tanpa risiko, adalah salah satu ekstensi yang paling signifikan dari CAPM. Zero Beta CAPM dihasilkan untuk melonggarkan asumsi aset modal bebas risiko dan asumsi bahwa investor dapat meminjam dan meminjamkan atas dasar tingkat bunga bebas risiko.Fama dan Macbeth ( 1974 ) terungkap dalam studi mereka , yang terdiri dari tahun 1935-1968 , bahwa kedua Standard CAPM dan Zero Beta CAPM adalah tepat ; Namun bentuk Zero Beta lebih valid .METODE : Analisi korelasi dilakukan sehubungan dengan Standard CAPM, meneliti hubungan positif antara risiko dan returnSAMPEL : dari 100 saham biasa dalam ISE digunakan 64 saham karena fakta bahwa data beberapa saham biasa yang tidak tersedia untuk periode yang relevan, dan beberapa saham biasa tidak memberikan asumsi penelitianVARIABEL : Rit = return rate of i capital asset, Rmt = return rate of market portfolio,Rf=risk-free interest rate, Beta, dan Zero BetaHASIL : Menurut hasil, yang diperoleh dari uji standar dan Zero Beta CAPM di ISE, validitas kedua model tidak ditolak. Hal ini mungkin dapat dikatakan bahwa kedua Standard CAPM dan Zero Beta CAPM berlaku untuk ISE; tetapi disarankan bahwa bentuk Zero Beta lebih valid daripada Standard Beta