analisis penerapan capm dalam menilai investasi pada saham jakarta islamic index periode 2011 –...

85
ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akademika Dan Melengkapi Sebagian Dari Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Oleh FANDI FEBRYAN 2012410913 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA 2015

Upload: uofaunsada

Post on 16-Apr-2017

1.639 views

Category:

Data & Analytics


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI

PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX

PERIODE 2011 – 2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akademika Dan

Melengkapi Sebagian Dari Syarat-syarat Guna Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Oleh

FANDI FEBRYAN

2012410913

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS DARMA PERSADA

JAKARTA

2015

Page 2: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

ii

Page 3: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

iii

Page 4: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

iv

Page 5: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

v

ABSTRAK

NIM : 2012410913, Judul : ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM

MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX

PERIODE 2011-2013

Jumlah Halaman: xii + 73 hal : 2015,

Kata Kunci : Return, Beta, CAPM , Excess Return

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan saham yang optimal dan

melakukan analisis kinerja saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index ( JII )

dengan menggunakan Capital Asset Pricing Model.

Berdasarkan hasil penelitian terdapat 9 saham yang dikategorikan

saham yang sensitif dan 10 saham yang dikategorikan saham yang kurang

sensitif. Terdapat pula 8 saham yang memiliki return CAPM yang negatif dan

11 saham yang memiliki return CAPM yang positif.

Kesimpulan hasil penelitian adalah apabila nilai beta suatu saham

semakin sensitif, maka semakin besar resiko yang dimiliki saham tersebut. Beta

secara individu mempengaruhi return suatu saham. Dengan adanya portofolio ,

dapat mengurangi resiko tanpa harus mengurangi return yang diterima. Pilihan

investasi yang layak terdapat pada saham – saham optimal yang terdiri atas

saham Unilever Indonesia Tbk ( UNVR), London Sumatra Indonesia Tbk (

LSIP ), Astra Agro Lestari Tbk ( AALI ), dan Kalbe Farma Tbk ( KLBF ).

Daftar Acuan : 1997 - 2014

Page 6: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

vi

KATA PENGANTAR

Bismil-laahir-rahmanir-rahiim

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat yang telah diberikan kepada penulis, baik berupa kesehatan fisik dan mental

sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan salah satu

persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan manajemen pada

Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada Jakarta.

Penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada orangtua

penulis yang senantiasa bekerja keras mencari nafkah demi kesuksesan anak-

anaknya. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan sehingga memungkinkan skripsi ini terwujud. Ucapan terima

kasih penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Sukardi Hardjo Sentono, S.E, M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Darma Persada.

2. Bapak Jombrik, S.E, M.M selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu dan perhatian untuk memberikan bimbingan dan pengarahan

selama proses penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Firsan Nova S.E, M.M selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Darma Persada yang telah memberikan pengarahan dan

nasehat selama masa perkuliahan di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Darma Persada.

Page 7: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

vii

4. Seluruh jajaran Dosen pengajar di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Darma Persada yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan

kepada penulis.

5. Kepada seluruh staff TU, pegawai perpustakaan, dan karyawan Fakultas Ekonomi

Universitas Darma Persada yang telah banyak memberikan bantuannya selama

masa studi.

6. Untuk kekasih saya, Shinta Lupita Oktaviani yang telah mendukung dan memberi

semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Untuk teman-teman Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada angkatan 2012

atas kebersamaan yang menyenangkan selama kuliah.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat

dengan baik.

Jakarta, 30 Januari 2015

Penulis

Page 8: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

viii

DAFTAR ISI

JUDUL SKRIPSI i

LEMBAR PERNYATAAN ii

LEMBAR PERSETUJUAN iii

LEMBAR PENGESAHAN iv

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 4

1.3.1 Tujuan Penelitian 4

1.3.2 Manfaat Penelitian 4

BAB II LANDASAN TEORI 5

2.1 Pengertian Investasi 5

2.1.1 Proses Investasi 7

2.1.2 Sikap Investor 8

2.1.3 Bentuk Keuntungan dan Kerugian Investasi 9

Page 9: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

ix

2.2 Financial Market 11

2.2.1 Pasar Modal 12

2.2.2 Resiko Investasi di Pasar Modal 16

2.2.3 Badan Pengawas Pasar Modal dan Bursa Efek 17

2.2.4 Mekanisme Perdagangan 18

2.2.5 Cara Berinvestasi di Pasar Modal 20

2.3 Pengertian Saham 22

2.3.1 Jenis Saham 23

2.3.2 Keuntungan dan Kerugian Saham 24

2.4 Capital Asset Pricing Model 25

2.4.1 Beta 29

2.4.2 Persamaan CAPM 30

2.5 Kerangka Pemikiran 31

BAB III METODE PENELITIAN 33

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 33

3.2 Jenis Penelitian 33

3.3 Jenis dan Sumber Data 33

3.3.1 Jenis Data 33

3.3.2 Sumber Data 34

3.4 Populasi dan Sampel 34

3.5 Metode Pengumpulan Data 35

3.6 Alat Analisis Data 35

Page 10: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

x

3.6.1 Menghitung Risk Free Rate 35

3.6.2 Menghitung Market Return 35

3.6.3 Menghitung Expected Return 35

3.6.4 Menghitung Standard Deviation 36

3.6.5 Menghitung Beta 36

3.6.6 Menghitung Capital Asset Pricing Model 36

3.6.7 Menghitung Excess Return 37

3.7 Definisi Variabel Operasional 37

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 40

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 40

4.2 Perhitungan Aset Bebas Resiko 41

4.3 Perhitungan Market Return 43

4.4 Return Saham 46

4.5 Beta Saham 48

4.6 Perhitungan Harga Keseimbangan ( CAPM ) dan Excess Return 51

4.7 Simulasi Portofolio 54

BAB V Kesimpulan dan Saran 56

5.1 Kesimpulan 56

5.2 Saran 56

Daftar Pustaka 57

Lampiran-Lampiran 59

Page 11: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

xi

DAFTAR TABEL

TABEL 4.1 Daftar Nama Emiten 40

TABEL 4.2 Tingkat Suku Bunga SBI 42

TABEL 4.3 Market Return Jakarta Islamic Index 44

TABEL 4.4 Rata-Rata Return Saham Periode 2011-2013 47

TABEL 4.5 Systematic Risk Seluruh Saham Periode 2011-2013 50

TABEL 4.6 CAPM ( Required Return ) Seluruh Saham 52

TABEL 4.7 Excess Return Seluruh Saham 53

TABEL 4.8 Portofolio Saham Paling Efisien 54

Page 12: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1:Kinerja Saham AALI dan ASRI 59

Lampiran 2:Kinerja Saham KLBF dan UNVR 60

Lampiran 3:Kinerja Saham INCO dan ANTM 61

Lampiran 4:Kinerja Saham UNTR dan TLKM 62

Lampiran 5:Kinerja Saham PTBA dan ITMG 63

Lampiran 6:Kinerja Saham BKSL dan MNCN 64

Lampiran 7:Kinerja Saham INTP dan LSIP 65

Lampiran 8:Kinerja Saham SMGR dan LPKR 66

Lampiran 9:Kinerja Saham CPIN dan ASII 67

Lampiran 10:Kinerja Saham BSDE 68

Lampiran 11:Portofolio Saham ( A1-B3 ) 69

Lampiran 12:Portofolio Saham ( C1-D3 ) 70

Lampiran 13:Portofolio Saham ( E1-F3 ) 71

Lampiran 14:Portofolio Saham ( G1-H3 ) 72

Lampiran 15:Portofolio Saham ( I1-J3 ) 73

Page 13: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Suatu rencana investasi perlu dianalisis secara seksama. Analisis

rencana investasi pada dasarnya merupakan penelitian tentang dapat atau

tidaknya suatu proyek dapat dilaksanakan dengan berhasil. Suatu proyek

investasi umumnya memerlukan dana yang besar. Kegiatan investasi pada

dasarnya bertujuan untuk memperoleh suatu keuntungan di masa depan. Tujuan

mencari keuntungan adalah hal yang membedakan antara investasi dengan

menabung. Investasi merupakan kegiatan menaruh sejumlah dana dalam bentuk

uang ataupun barang yang diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi

pemiliknya di kemudian hari. Salah satu pilihan investasi yang dapat

memberikan keuntungan adalah investasi saham. Porsi kepemilikannya dapat

dilihat dari seberapa besar saham tersebut ditanamkan di perusahaan.

Investor berinvestasi di pasar modal sudah pasti mengharapkan tingkat

keuntungan yang lebih. Dalam berinvestasi ada dua faktor yang harus

dipertimbangkan oleh investor, yaitu tingkat pengembalian ( return ) dan

tingkat resiko ( risk ). Dua faktor ini merupakan hal yang berlawanan, dalam hal

ini investor menyukai tingkat pengembalian yang tinggi namun tidak menyukai

resiko yang tinggi. Pada kenyataannya terdapat hubungan yang linear antara

tingkat pengembalian ( return ) dan tingkat resiko ( risk ), karena semakin

Page 14: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

2

tinggi tingkat pengembalian yang diharapkan, maka semakin besar resiko yang

akan dihadapi.Ada beberapa sumber resiko yang dapat mempengaruhi besar

kecilnya resiko suatu investasi, antara lain : Resiko suku bunga, resiko pasar,

resiko inflasi, resiko bisnis, resiko finansial, resiko likuiditas, dan resiko nilai

tukar mata uang

Di samping beberapa sumber resiko diatas, investor juga perlu

memperhatikan adanya ketidakpastian di masa yang akan datang yang dapat

menyebabkan munculnya dua jenis resiko, yaitu resiko sistematis ( systematic

risk ) dan resiko tidak sistematis ( unsystematic risk ). Resiko sistematis

biasanya di pengaruhi oleh keadaan pasar atau resiko ini akan dihadapi oleh

semua aset yang listing di bursa. Sedangkan resiko tidak sistematis biasanya

diakibatkan oleh kebijakan-kebijakan perusahaan dan hanya menimpa

perusahaan yang bersangkutan.

Model keseimbangan merupakan salah satu cara untuk menentukan

pengukur resiko yang relevan suatu aset, dan memahami bagaimana hubungan

resiko dan tingkat pengembalian yang diharapkan untuk suatu aset dalam

kondisi pasar yang seimbang. Salah satu model keseimbangan yang biasa

digunakan adalah Capital Asset Pricing Model ( CAPM )

Tingkat pengembalian merupakan tujuan utama investor dalam

berinvestasi. Capital Asset Pricing Model menjelaskan pentingnya untuk

memaksimalkan tingkat pengembalian dengan tingkat resiko tertentu, dengan

melakukan diversifikasi saham. Diversifikasi saham merupakan upaya

Page 15: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

3

melakukan investasi pada banyak saham sehingga resiko kerugian pada satu

saham dapat di tutup dari keuntungan saham yang lainnya.

Semakin banyaknya perusahaan yang menjadi emiten di pasar modal,

akan memunculkan berbagai macam kombinasi saham yang bisa di pilih oleh

investor. Dalam menjalankan investasi, investor memilih untuk membeli saham

perusahaan yang go public. Saham go public menjanjikan tingkat pengembalian

yang tinggi tetapi juga memiliki resiko yang tinggi karena sifat komoditinya

yang sangat peka terhadap perubahan baik di bidang politik, ekonomi dan

moneter.

Terdapat banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi

pada saham, terutama dalam memilih saham yang baik. Saham yang baik dapat

memberikan keuntungan bagi investor di masa yang akan datang. Hal tersebut

perlu dipertimbangkan dengan cermat bagi investor, terutama investor yang

masih awam.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penelitian ini berupaya

menjawab pertanyaan, bagaimana memilih saham dan menentukan saham mana

yang optimal untuk berinvestasi di Jakarta Islamic Index dengan menggunakan

Capital Asset Pricing Model.

Page 16: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

4

1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

1. Menentukan saham yang optimal diantara berbagai saham.

2. Melakukan analisis kinerja saham yang terdaftar di JII dengan

menggunakan Capital Asset Pricing Model .

1.3.2 Manfaat Penelitian

1. Mengetahui tingkat pengembalian dan tingkat resiko yang diterima

dari berbagai saham sekaligus memberikan informasi bagi investor

yang ingin melakukan investasi di pasar modal.

2. Memperoleh pengetahuan tentang penerapan CAPM dalam analisis

investasi saham dan sebagai masukan bagi investor untuk

mengetahui keseimbangan pasar di pasar modal.

Page 17: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Investasi

Menurut Reilly ( 2009:4), investment is the current commitment of

dollars for period of time in order to derive future payments that will

compensate the investor for ( 1 ) the time funds are committed, ( 2 ) the

expected rate of inflation, and ( 3 ) the uncertainty of the future payments.

Definisi tersebut dapat di artikan bahwa investasi adalah komitmen terhadap

satu dolar dalam sebuah periode tertentu, akan memenuhi kebutuhan investor di

masa yang akan datang dengan pertimbangan : pertama, waktu dana tersebut

akan digunakan, kedua, tingkat inflasi yang terjadi, ketiga, ketidakpastian

kondisi ekonomi di masa yang akan datang. Sedangkan menurut Ahmad

(2004:3 ), investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk

memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut.

Adapun menurut Sharpe ( 1997: 1 ), investasi berarti mengorbankan dolar

sekarang untuk dolar masa depan. Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat

diartikan bahwa investasi merupakan penanaman modal untuk satu atau lebih

aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan

mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.

Investasi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu investasi pada real

asset maupun investasi pada financial asset. Investasi pada real asset umumnya

Page 18: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

6

membutuhkan modal yang besar dan memakan waktu yang relatif lama untuk

berkembang karena besarnya jumlah modal yang dibutuhkan. Seperti,

membangun pabrik, membeli mesin ataupun membeli properti. Sedangkan

investasi pada financial asset memiliki kecenderungan lebih likuid dan return

yang di dapat relatif lebih besar, sebanding dengan resikonya. Kelebihan

lainnya adalah banyaknya produk investasi yang ditawarkan pada sektor ini,

seperti investasi saham ataupun obligasi.

Hal paling mendasar yang harus diketahui oleh seorang investor

adalah adanya resiko ( risk ) yang selalu mengikuti tingkat pengembalian (

return ). Menurut Fahmi ( 2014:450), return adalah keuntungan yang diperoleh

oleh perusahaan, individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang

dilakukan. Return ini dapat berupa realized return yaitu return yang telah

terjadi dan expected return yaitu return yang di harapkan akan diperoleh oleh

investor di masa mendatang. Return ini biasanya berupa capital gain dan

dividen.

Menurut Manurung ( 2003:8 ), resiko merupakan selisih antara tingkat

pengembalian aktual dengan tingkat pengembalian yang diharapkan. Resiko ini

ada dua, yaitu resiko sistematis ( systematic risk ) dan resiko tidak sistematis (

unsystematic risk ). Antara risk dan return terdapat hubungan yang linier atau

searah. Artinya, semakin tinggi tingkat pengembalian yang diharapkan maka

semakin besar pula resiko yang harus di tanggung.

Page 19: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

7

2.1.1 Proses Investasi

Proses keputusan investasi merupakan hal penting yang harus

dilakukan agar tercapainya keputusan investasi yang terbaik. Menurut Husnan

(1998:48) dalam sebuah proses investasi ada lima prosedur yang harus di

tempuh, antara lain :

1. Penentuan Kebijakan Investasi

Pada tahapan ini investor perlu menentukan tujuan investasinya dan

berapa banyak jumlah kekayaan yang akan di investasikan. Dalam

kondisi seperti ini, tujuan investor untuk memperoleh keuntungan

dengan memahami bahwa ada kemungkinan terjadinya kerugian.

2. Melakukan Analisis Sekuritas

Langkah kedua dalam proses investasi adalah melakukan analisis

sekuritas yang meliputi penilaian terhadap sekuritas secara

individual ( atau beberapa kelompok sekuritas ) yang masuk dalam

kategori luas dari asset finansial yang telah diidentifikasi

sebelumnya. Untuk menganalisis sekuritas terdapat dua klasifikasi

yang digunakan, yaitu analisis teknis dan analisis fundamental.

Analisis teknis merupakan analisis yang menggunakan data harga

saham masa lalu dalam upaya meramalkan dengan tepat harga

saham pada masa depan untuk saham tersebut. Analisis

fundamental merupakan analisis yang mengidentifikasi prospek

Page 20: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

8

perusahaan berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya

untuk memperkirakan harga saham di masa yang akan datang.

3. Pemilihan Strategi Portofolio

Pada tahap ini investor membentuk portofolio yaitu melakukan

kombinasi saham dengan menentukan saham mana yang akan

dipilih dan berapa besar dana yang diberikan pada tiap saham

tersebut.

4. Merevisi Portofolio

Langkah keempat dalam proses investasi ini adalah menambah

saham menarik ke dalam portofolionya dan menjual saham yang

tidak lagi menarik. Hal ini dapat terjadi seiring dengan berjalannya

waktu, terjadi perubahan harga saham sehingga saham yang tadinya

tidak menarik sekarang menjadi menarik dan bisa juga sebaliknya.

5. Mengevaluasi Kinerja Portofolio

Langkah kelima dalam proses investasi, melakukan evaluasi kinerja

portofolio yang telah dibentuk secara periodik, dalam arti tidak

hanya keuntungan yang diperhatikan tetapi juga resiko kerugian

yang dapat terjadi.

2.1.2 Sikap Investor

Menurut Copeland ( 1995:427 ), berdasarkan sikapnya dalam

menghadapi resiko, investor dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok.

a. Acuh terhadap resiko ( Risk Indifferent )

Page 21: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

9

Investor yang tidak perduli akan jenis investasi mana yang akan

diperoleh.

b. Menghindari resiko ( Risk Averter )

Investor yang apabila dihadapkan pada dua alternatif investasi

dengan tingkat pengembalian yang diharapkan sama, investor ini

cenderung menyukai investasi yang kurang beresiko.

c. Mengambil resiko ( Risk Seeker )

Investor yang apabila dihadapkan pada dua alternatif investasi

dengan tingkat pengembalian yang diharapkan sama, investor ini

cenderung menyukai investasi yang beresiko.

2.1.3 Bentuk Keuntungan dan Kerugian Investasi

Dalam aktivitas investasi pada suatu perusahaan di pasar modal,

investor akan dihadapkan pada dua kondisi yaitu keuntungan dan kerugian.

Bentuk keuntungan dan kerugian investasi tersebut sebagai berikut :

1. Keuntungan berinvestasi di pasar modal, yaitu :

a. Capital gain, yaitu keuntungan dari hasil jual beli saham,

berupa selisih antara nilai jual yang lebih tinggi daripada

nilai belinya.

b. Dividen, bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan

kepada pemegang saham.

2. Kerugian berinvestasi di pasar modal, yaitu :

Page 22: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

10

a. Capital loss, yaitu kerugian dari hasil jual beli saham,

berupa selisih antara nilai jual yang lebih rendah daripada

nilai beli saham.

b. Kerugian karena perusahaan di likuidasi, namun nilai

likuidasinya lebih rendah dari harga beli saham.

Keuntungan merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi.

Menurut Gitman ( 2009 : 261 ), tingkat pengembalian ( return ) biasanya di

bedakan menjadi dua yaitu : return realisasi ( realized return ) dan return

ekspetasi ( expected return ). Return ekspetasi adalah return yang diharapkan

akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang. Sedangkan return

realisasi merupakan return yang telah terjadi, dihitung berdasarkan data historis.

1. Realized Return

Keterangan :

= Penerimaan arus kas

= Keuntungan ( return ) realisasi

= Harga investasi sekarang

= Harga investasi tahun sebelumnya

2. Expected Return

Page 23: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

11

Keterangan :

= Expected Return

= Keuntungan investasi

= Jumlah aset

Untuk menghitung besarnya total resiko ( risk ) yang dikaitkan dengan

expected return dari suatu investasi dapat dihitung dengan deviasi standar return

investasi yang bersangkutan.

3. Standard Deviation

√∑

Keterangan :

= Expected Return

= Keuntungan investasi

= Jumlah asset

= Standard Deviation

2.2 Financial Market

Menurut Fahmi ( 2014 : 289 ), Pasar keuangan ( financial market )

adalah tempat dimana dilaksanakan berbagai aktivitas keuangan baik dalam

bentuk penjualan surat berharga ( commercial paper ) yang dilakukan oleh

pasar modal ( capital market ) dan juga penjualan mata uang ( currency ) seperti

yang dilakukan di pasar uang ( money market ). Kedua bentuk pasar ini

memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Di Negara Indonesia pasar uang berada

di bawah pengawasan Gubernur Bank Indonesia sedangkan pasar modal berada

Page 24: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

12

dalam pengawasan menteri keuangan dalam hal ini melalui BAPEPAM-LK (

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ). Secara umum dalam

keuangan dikenal dua jenis pasar keuangan, antara lain :

1. Pasar Uang ( money market ) adalah pasar internasional untuk

pelaku transaksi yang memperdagangkan instrumen keuangan

pemerintah dan perusahaan dalam jangka pendek, seperti Sertifikat

Bank Indonesia dan Surat Berharga Pasar Uang.

2. Pasar Modal ( capital market ) adalah pasar tempat dana-dana

modal, seperti ekuitas dan hutang diperdagangkan.

2.2.1 Pasar Modal

Menurut Tavinayati ( 2009:3 ), Pasar modal merupakan pasar yang

memperjualbelikan berbagai instrumen keuangan jangka panjang, baik dalam

bentuk hutang maupun modal yang diterbitkan perusahaan swasta. Sedangkan

menurut Hasibuan ( 2004:289 ), Pasar modal adalah pasar yang menjadi

penghubung antara pemilik dana ( pemodal = investor ) dengan pengguna dana

( emiten = perusahaan go public ). Adapun menurut Sutedi ( 2013:44 ), Pasar

Modal merupakan tempat kegiatan perusahaan dalam rangka mencari dana

untuk pembiayaan usahanya. Pasar modal mempertemukan pemilik dana

dengan pengguna dana untuk tujuan investasi jangka menengah maupun jangka

panjang. Kedua pihak melakukan jual beli modal yang berwujud efek. Pemilik

dana menyerahkan sejumlah dana dan penerima dana ( perusahaan terbuka )

menyerahkan surat bukti kepemilikan berupa efek.

Page 25: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

13

Pasar modal menyediakan berbagai alternatif investasi bagi para

investor selain alternatif investasi lainnya seperti, menabung di bank, membeli

emas, asuransi, tanah, bangunan dan sebagainya. Pasar modal bertindak sebagai

penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi

pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang seperti

obligasi, saham dan lainnya.

Menurut Tavinayati ( 2009:3 ), dalam menjalankan kegiatan sehari-

hari ataupun untuk pengembangan ke depannya, perusahaan membutuhkan dana

dalam bentuk uang tunai. Dalam situasi ini ada beberapa alternatif pendanaan

yang menjadi pilihan bagi perusahaan, antara lain :

1. Mencari pinjaman / tambahan pinjaman

2. Mencari partner untuk merger

3. Menjual perusahaan / menutup perusahaan

4. Mencari tambahan modal dengan mencari pihak lain yang mau ikut

penanaman modal pada perusahaan.

Apabila pilihan keempat yang dipilih, maka perusahaan memutuskan

untuk menjual sebagian saham dalam bentuk efek ke masyarakat luas. Dengan

demikian, perusahaan mulai memasuki tahap go public yakni dengan

melakukan penawaran umum ke masyarakat dalam rangka memenuhi dana

perusahaan. Dari sisi masyarakat keinginan untuk berinvestasi dipengaruhi oleh

hal-hal sebagai berikut :

Page 26: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

14

1. Tergantung dari bunga bank, bila bunga deposito lebih tinggi dari

bunga obligasi maka keinginan berinvestasi di pasar modal akan

menurun.

2. Keadaan ekonomi secara keseluruhan apakah sedang resesi,

berkembang atau stabil.

3. Faktor politis sebagai faktor yang menentukan, mempengaruhi

rencana dan keputusan investasi para investor.

4. Faktor hukum, kepatuhan pelaku pasar modal untuk menjalankan

segala ketentuan hukum.

Secara umum pasar modal mempunyai peran dan manfaat penting bagi

perkembangan ekonomi suatu Negara, karena pasar modal dapat berfungsi

sebagai berikut :

1. Sarana untuk menghimpun dana-dana masyarakat untuk disalurkan

ke dalam kegiatan-kegiatan produktif.

2. Sumber pembiayaan yang mudah, murah, dan cepat bagi dunia

usaha serta pembangunan nasional.

3. Mendorong terciptanya kesempatan berusaha dan sekaligus

menciptakan kesempatan kerja.

4. Memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang

sehat dan berprospek baik.

5. Pelaksanaan manajemen perusahaan secara professional.

Page 27: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

15

Pasar modal merupakan sarana yang memungkinkan bagi investor

untuk melakukan pilihan investasi pada berbagai alternatif aset, sedangkan bagi

perusahaan, pasar modal digunakan untuk mendapatkan tambahan dana jangka

panjang guna membiayai kegiatan usahanya. Pasar modal di bagi menjadi dua

jenis, antara lain : ( www.bapepam.go.id )

1. Pasar Perdana ( Primary market )

Pasar perdana adalah pasar dimana efek-efek diperdagangkan

untuk pertama kalinya, sebelum dicatatkan di Bursa Efek. Disini,

saham dan efek lainnya untuk pertama kalinya ditawarkan kepada

investor oleh pihak penjamin emisi. Pada masa ini, saham

ditawarkan di luar bursa dengan harga yang disepakati emiten

dengan penjamin emisi. Dalam pasar perdana, perusahaan akan

memperoleh dana yang diperlukan. Perusahaan dapat

menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan dan

memperluas modal untuk memproduksi barang dan jasa, selain itu

dapat juga digunakan untuk melunasi hutang dan memperbaiki

struktur modal.

2. Pasar Sekunder ( Secondary Market )

Pasar sekunder adalah pasar dimana efek-efek yang telah

dicatatkan di Bursa Efek diperjualbelikan. Pasar sekunder

memberikan kesempatan kepada para investor untuk membeli atau

menjual efek-efek yang tercatat di bursa, setelah terlaksananya

Page 28: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

16

penawaran perdana. Di pasar ini, efek-efek diperdagangkan dari

satu investor kepada investor lainnya. Dengan adanya pasar

sekunder, para investor dapat membeli dan menjual efek setiap

saat.

2.2.2 Resiko Investasi di Pasar Modal

Menurut Marsis ( 2013:30 ), strategi dasar investor yang akan

meningkatkan kinerja atau nilai portofolio investasi menjadi lebih baik adalah

mengukur resiko dengan membandingkannya terhadap tingkat keuntungan yang

diperoleh. Hal ini disebabkan adanya suatu ketidakpastian yang dapat dianggap

sebagai resiko investasi. Adapun resiko-resiko yang mungkin dihadapi oleh

investor, antara lain :

1. Resiko daya beli

Resiko ini berkaitan dengan kemungkinan investor menerima

keuntungan yang daya belinya jauh lebih kecil dibandingkan

keuntungan yang diperoleh semula, akibat terjadinya inflasi yang

menyebabkan nilai riil pendapatan akan lebih kecil. Resiko ini

umumnya merupakan dampak dari inflasi suatu investasi. Inflasi

adalah kondisi dimana terjadi peningkatan harga tinggi yang

menyebabkan daya beli konsumen menurun.

2. Resiko bisnis

Page 29: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

17

Resiko ini berkaitan dengan menurunnya kemampuan memperoleh

laba, yang pada gilirannya akan mengurangi kemampuan

perusahaan ( emiten ) membayar bunga atau dividen.

3. Resiko tingkat bunga

Naiknya tingkat bunga biasanya menekan harga jenis-jenis surat

berharga yang berpendapatan tetap termasuk harga saham.

Biasanya kenaikan tingkat bunga berjalan tidak searah dengan

harga-harga instrumen pasar modal. Dengan naiknya tingkat

bunga, maka menurunkan harga-harga di pasar modal.

4. Resiko pasar

Apabila pasar bergairah ( bullish ) umumnya hampir semua harga

saham di Bursa Efek mengalami kenaikan. Sebaliknya, apabila

pasar lesu ( bearish ) harga saham-saham akan ikut pula

mengalami penurunan. Hal ini dapat menyebabkan harga-harga

surat berharga anjlok.

5. Resiko likuiditas

Resiko ini berkaitan dengan kemampuan suatu surat berharga

untuk dapat segera diperjualbelikan tanpa mengalami kerugian.

2.2.3 Badan Pengawas Pasar Modal dan Bursa Efek

Perusahaan yang menjual sahamnya di pasar modal perlu di atur

secara khusus karena menyangkut investor publik yang merupakan kepentingan

banyak pihak, oleh karena itu perlu ada pengawasan dari Otoritas Publik, yaitu

Page 30: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

18

Badan Pengawas Pasar Modal ( BAPEPAM ). Berdasarkan Keputusan Presiden

Nomor 52 tahun 1976 tentang pasar modal, Bapepam merupakan Badan

Pelaksana Pasar Modal yakni pihak yang melakukan pengelolaan, pengaturan,

penilaian, dan pengawasan di bursa efek.

Bursa Efek didirikan oleh perseroan yang telah mendapat izin dari

Bapepam. Menurut Kansil ( 2002:9), Bursa Efek adalah gedung atau ruangan

yang ditetapkan sebagai kantor dan tempat kegiatan perdagangan efek. Dengan

kata lain, Bursa Efek adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli efek.

Tujuan pendirian Bursa Efek adalah untuk menyelenggarakan perdagangan efek

yang teratur, wajar dan efisien. Adapun fungsi dari Bursa Efek adalah sebagai

berikut :

1. Menyediakan sarana perdagangan.

2. Membuat aturan di bursa.

3. Menyediakan informasi pasar.

4. Memberikan pelayanan kepada anggota bursa, emiten dan

publik.

2.2.4 Mekanisme Perdagangan

Adapun prosedur penawaran dan pemesanan efek di pasar perdana,

antara lain : ( www.bapepam.go.id )

1. Penawaran Perdana suatu saham suatu perusahaan kepada investor

publik dilakukan melalui Penjamin Emisi dan Agen Penjual.

Page 31: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

19

2. Investor yang berminat, dapat memesan saham dengan cara

menghubungi Penjamin Emisi atau Agen Penjual, dan kemudian

mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.

3. Investor kemudian melakukan pemesanan saham tersebut dengan

disertai pembayaran.

4. Penjamin Emisi dan Agen Penjual kemudian mengumumkan hasil

penawaran umum tersebut kepada investor yang telah melakukan

pemesanan.

5. Proses penjatahan saham (biasa disebut dengan “allotment”)

kepada investor yang telah memesan dilakukan oleh Penjamin

Emisi dan Emiten yang mengeluarkan saham.

Sehubungan dengan proses penjatahan, ada beberapa istilah yang

harus diperhatikan yaitu, Undersubscribed dan Oversubscribed.

Undersubscribed adalah kondisi dimana total saham yang dipesan oleh investor

kurang dari total saham yang ditawarkan. Dalam kondisi seperti ini, semua

investor pasti akan mendapat saham sesuai dengan jumlah yang dipesannya.

Oversubscribed adalah kondisi dimana total saham yang dipesan oleh investor

melebihi jumlah total saham yang ditawarkan. Dalam kondisi ini, terdapat

kemungkinan investor mendapatkan saham kurang dari jumlah yang dipesan,

atau bahkan mungkin tidak mendapatkan sama sekali. Apabila jumlah saham

yang didapat oleh investor kurang dari jumlah yang dipesan, atau telah terjadi

Page 32: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

20

oversubscribed, maka kelebihan dana investor akan dikembalikan ( proses ini

sering disebut dengan “refund” ).

2.2.5 Cara Berinvestasi di Pasar Modal

Sebelum berinvestasi di Pasar Modal, investor harus terlebih dahulu

membuka rekening di salah satu Perusahaan Efek. Sebelum memilih Perusahaan

Efek, investor sebaiknya memperhatikan faktor-faktor berikut ini:

1. Jika calon investor lebih menyukai untuk berinvestasi pada saham-

saham yang baru ditawarkan di Pasar Perdana, pilihlah Perusahaan

Efek yang aktif dalam proses Penjaminan Emisi Saham.

2. Jika calon investor hanya memerlukan jasa yang paling mendasar

dari Perusahaan Efek seperti, melaksanakan perintah jual dan/atau

perintah beli, pilihlah Perusahaan Efek yang dapat memberikan jasa

tersebut secara cepat dan akurat.

3. Jika calon investor memerlukan jasa tambahan seperti nasihat dan

saran-saran dalam mengambil keputusan investasi, pilihlah

Perusahan Efek yang mempunyai Analis Efek dengan kualifikasi

yang baik serta pengalaman yang memadai.

Investor dapat membuka rekening di Perusahaan Efek dengan cara

mengisi dokumen-dokumen yang diperlukan. Secara umum, Perusahaan Efek

biasanya mewajibkan investor untuk menyetorkan sejumlah dana tertentu

sebagai jaminan dalam proses penyelesaian transaksi.

Page 33: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

21

Adapun prosedur penawaran dan pemesanan efek di pasar sekuder,

antara lain : ( www.bapepam.go.id )

1. Transaksi diawali dengan memberikan perintah jual dan/atau

perintah beli ke Perusahaan Efek. Perintah tersebut dapat

diberikan lewat telepon atau perintah secara tertulis. Perintah

tersebut harus berisikan nama saham, jumlah yang akan dijual

dan/atau dibeli, serta berapa harga jual dan/atau harga beli yang

diinginkan.

2. Perintah tersebut selanjutnya akan diverifikasi oleh Perusahaan

Efek bersangkutan.

3. Selanjutnya, perintah tersebut dimasukkan ke dalam sistem

perdagangan di Bursa Efek.

4. Semua perintah jual dan/atau perintah beli dari seluruh Perusahaan

Efek akan dikumpulkan di Bursa Efek dalam sistem yang disebut

JATS. Sejak tahun 1995, proses perdagangan efek di Bursa Efek

Jakarta telah dilakukan dengan sistem terkomputerisasi yang

disebut dengan JATS atau Jakarta Automated Trading System.

Sistem ini beroperasi berdasarkan “sistem tawar menawar” (

auction ) dan secara terus menerus selama periode perdagangan.

5. Apabila order jual dan/atau order beli telah cocok, maka proses

penyelesaian transaksi pembayarannya dilakukan di Bank

Kunstodian. Bank kunstodian merupakan suatu lembaga yang

Page 34: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

22

bertanggung jawab dalam mengamankan asset keuangan dari suatu

perusahaan atau perorangan.

2.3 Pengertian Saham

Menurut Widoatmodjo ( 2004:39 ), saham adalah surat berharga yang

dikeluarkan oleh perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas ( PT ) atau

yang biasa disebut emiten. Sedangkan menurut Manurung ( 2009:10), saham

adalah surat berharga yang dapat ditransaksikan baik melalui bursa maupun

tidak , yang menyatakan kepemilikan aset. Berdasarkan kedua definisi tersebut,

dapat diartikan bahwa saham merupakan tanda bukti kepemilikan seseorang

atas suatu perusahaan. Dengan membeli saham, berarti membeli sebagian

perusahaan tersebut. Apabila perusahaan mengalami keuntungan, maka

pemegang saham biasanya akan mendapatkan sebagian keuntungan yang

disebut dividen. Saham juga dapat di jual ke pihak lain, baik dengan harga yang

lebih tinggi ataupun menjual dengan harga yang lebih rendah.

Wujud saham berupa selembar kertas yang menerangkan bahwa

pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat

berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan

yang di tanamkan di perusahaan tersebut. Saham merupakan instrumen yang

paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan bagi

perusahaan ketika memutuskan untuk menghimpun dana bagi perusahaan. Pada

sisi lain, saham merupakan salah satu bentuk instrumen investasi yang paling

banyak di pilih oleh para investor. Dalam transaksi jual beli di bursa efek,

Page 35: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

23

saham atau shares merupakan instrumen yang paling dominan di perdagangkan

karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.

2.3.1 Jenis Saham

Adapun jenis saham yang dapat dimiliki oleh pemegang saham, antara

lain:

1. Saham Biasa ( Common Stock )

Saham biasa tidak memiliki jaminan hasil karena dividen yang

diberikan perusahaan nilainya tidak tetap sesuai dengan laba yang

diperoleh perusahaan. Bila manajemen perusahaan tidak dijalankan

dengan baik sehingga harga saham melemah maka kemungkinan

terburuk bagi para investor adalah kehilangan investasinya ( tidak

mendapat pembagian dividen ). Akan tetapi bila perusahaan

memperoleh kenaikan laba, terdapat kemungkinan adanya

peningkatan dividen yang diterima oleh investor.

2. Saham Istimewa ( Preferred Stock )

Saham istimewa merupakan saham yang mempunyai sifat

gabungan antara obligasi dan saham biasa. Seperti pada obligasi,

pemegang saham preferen juga menerima hasil ( dividen ) yang

tetap dan jumlahnya tidak akan bertambah walaupun perusahaan

mengalami keuntungan.

Page 36: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

24

2.3.2 Keuntungan dan Kerugian Saham

Adapun manfaat yang akan diterima oleh investor dalam berinvestasi

pada saham adalah :

1. Dividen

Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang diberikan

kepada pemegang saham. Jumlah dividen yang akan dibagikan

diusulkan oleh Dewan Direksi dan disetujui di dalam Rapat Umum

Pemegang Saham. Jenis dividen yang dibagikan dapat berupa

dividen tunai maupun dividen saham. Dividen tunai merupakan

dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam

bentuk sejumlah uang untuk setiap saham yang dimiliki,

sedangkan dividen saham merupakan dividen yang dibagikan

kepada para pemegang saham dalam bentuk saham baru

perusahaan tersebut, yang pada akhirnya akan meningkatkan

jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham.

2. Capital Gain

Investor dapat menikmati capital gain, jika harga jual melebihi

harga beli saham tersebut.

Adapun bentuk kerugian yang akan ditanggung oleh investor dalam

berinvestasi pada saham adalah :

1. Tidak ada pembagian dividen

Page 37: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

25

Jika emiten tidak dapat membukukan laba pada tahun berjalan atau

Rapat Umum Pemegang Saham memutuskan untuk tidak

membagikan dividen kepada pemegang saham. Dalam hal ini laba

yang diperoleh akan dipergunakan untuk ekspansi usaha.

2. Capital Loss

Investor akan mengalami capital loss, jika harga beli saham lebih

besar dari harga jual.

3. Resiko Likuidasi

Jika emiten bangkrut atau di likuidasi, para pemegang saham

memiliki hak klaim terakhir terhadap aktiva perusahaan setelah

seluruh kewajiban emiten di bayar. Hal terburuk adalah jika tidak

ada lagi aktiva yang tersisa, maka para pemegang saham tidak

memperoleh apapun.

2.4 Capital Asset Pricing Model

Model CAPM diperkenalkan oleh William F. Sharpe, Treynor dan

John Litner. Menurut Husnan ( 1998:159 ), Capital Asset Pricing Model adalah

suatu model yang memungkinkan untuk menentukan pengukur resiko yang

relevan dan bagaimana hubungan antara resiko untuk setiap aset apabila pasar

modal berada dalam keadaan seimbang. Sedangkan menurut Yong ( 2002: 118),

Capital Asset Pricing Model adalah prinsip yang menerangkan bagaimana para

investor berperilaku dalam pasar, prinsip ini membawa kepada pernyataan

eksplisit tentang harga keseimbangan, keuntungan dan resiko untuk sesuatu

Page 38: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

26

sekuritas. Dengan kata lain, Capital Asset Pricing Model merupakan suatu

model yang digunakan untuk menentukan harga suatu aset pada kondisi

ekulibrium. Dalam kondisi ini, tingkat keuntungan yang diharapkan oleh

pemodal untuk suatu saham dipengaruhi oleh resiko saham tersebut. Dengan

kata lain, CAPM merupakan analisis tingkat pengembalian yang diharapkan

oleh pemegang saham terkait tingkat resiko yang tinggi pula. Ada beberapa

asumsi mengenai CAPM, antara lain :

1. Tidak ada biaya transaksi. Penjualan dan pembelian aktiva tidak

dikenai biaya transaksi. Apabila dalam jual beli saham dikenakan

biaya transaksi maka hal tersebut dapat mengurangi return

investasi.

2. Investasi sepenuhnya fully divisible. Ini berarti bahwa dengan nilai

yang terkecilpun investor dapat melakukan investasi dan

melakukan transaksi penjualan dan pembelian aktiva setiap saat

dengan harga yang berlaku.

3. Tidak ada pajak penghasilan bagi para pemodal. Karena tidak ada

pajak pribadi, maka investor mempunyai pilihan yang sama untuk

mendapatkan dividen atau capital gain. Apabila dikenakan pajak,

tentu akan mempengaruhi investor dalam memilih saham yang

dimasukkan ke dalam portofolionya.

4. Investor secara individual tidak dapat menentukan harga. Investor

secara individual tidak dapat mempengaruhi harga dari suatu

Page 39: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

27

aktiva dengan kegiatan membeli dan menjual aktiva tersebut,

melainkan investor secara keseluruhan yang dapat menentukan

harga dari suatu aktiva. Hal ini dikarenakan informasi tersedia

untuk semua investor dan dapat diperoleh dengan bebas tanpa

biaya sehingga harga saham sudah mencerminkan semua informasi

yang ada.

5. Para pemodal bisa melakukan short sales.

6. Terdapat riskless lending dan borrowing rate, sehingga pemodal

dapat meminjam dan meminjamkan pada tingkat suku bunga yang

sama.

7. Pemodal mempunyai harapan yang homogeny.

8. Semua aktiva bisa diperjualbelikan.

Model CAPM merupakan pengembangan dari teori portofolio dengan

memperkenalkan istilah baru yaitu systematic risk dan unsystematic risk.

Systematic risk adalah resiko yang tidak dapat dihilangkan dengan cara

diversifikasi atau dengan kata lain resiko yang sifatnya menyeluruh sedangkan

unsystematic risk merupakan resiko yang hanya membawa dampak pada

perusahaan yang bersangkutan. Dalam hal ini systematic risk dapat dihitung

dengan menggunakan beta sedangkan unsystematic risk hanya bisa dihilangkan

dengan cara diversifikasi.

Diversifikasi merupakan upaya mengurangi resiko portofolio dengan

cara mengalokasikan investasi ke berbagai macam instrumen keuangan yang

Page 40: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

28

menunjang pengurangan resiko. Dalam upaya untuk meminimumkan resiko,

seorang investor sebaiknya melakukan diversifikasi dengan membentuk

portofolio, dimana investor tidak hanya melakukan investasi pada satu saham

perusahaan tertentu saja tetapi pada beberapa saham perusahaan yang berbeda.

Tujuan portofolio adalah berusaha mencapai portofolio yang efisien, yang

berarti portofolio dengan resiko tertentu akan mendapatkan return yang

maksimal. Dengan diversifikasi ini diharapkan investor akan memperoleh

return yang lebih besar dibandingkan dengan hanya melakukan investasi pada

satu saham saja. Diversifikasi resiko ini sangat penting untuk investor, karena

dapat meminimumkan resiko tanpa harus mengurangi return yang diterima.

Adapun tipe resiko yang dimaksud, antara lain :

1. Diversifiable Risk ( Unsystematic Risk )

Diversifiable Risk merupakan resiko khusus yang terdapat pada

masing-masing perusahaan, yang dapat dihilangkan dengan

membentuk portofolio. Fluktuasi resiko ini besarnya berbeda-beda

antara satu saham dengan saham lain. Karena perbedaan inilah,

maka masing-masing saham memiliki tingkat sensitifitas yang

berbeda-beda terhadap perubahan pasar.

2. Non Diversifiable Risk ( Systematic Risk )

Non Diversifiable Risk merupakan resiko pasar yang berkaitan

dengan perekonomian secara makro, misalnya perubahan tingkat

Page 41: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

29

bunga, kurs valuta asing, dan kebijakan pemerintah. Resiko ini

sifatnya umum dan berlaku bagi semua saham.

2.4.1 Beta

Menurut Jogiyanto ( 2013:406), Beta adalah pengukur resiko

sistematik dari suatu sekuritas atau portofolio relatif terhadap resiko pasar.

Sedangkan menurut Husnan ( 1998:166 ), Beta adalah kepekaan tingkat

keuntungan terhadap perubahan-perubahan pasar. Berdasarkan kedua definisi

tersebut, dapat dikatakan bahwa beta merupakan suatu alat ukur untuk

mengukur hubungan antara tingkat pengembalian investasi dengan tingkat

pengembalian pasar secara keseluruhan. Saham dengan standar deviasi yang

tinggi akan mempunyai beta yang tinggi pula. Formula yang digunakan dalam

menghitung beta adalah sebagai berikut ( Gitman, 2009:251) :

Keterangan :

Suatu perusahaan yang mempunyai beta = 1 dapat dikatakan saham

berada pada rata-rata resiko pasar. Sedangkan suatu saham yang memiliki beta

> 1 dapat dikatakan bahwa saham lebih beresiko dibandingkan dengan resiko

Page 42: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

30

pasar, sebaliknya suatu perusahaan yang memiliki beta < 1 dapat dikatakan

bahwa saham memiliki resiko dibawah resiko pasar.

2.4.2 Persamaan CAPM

Menurut Gitman ( 2009:254 ), secara umum persamaan dari CAPM

adalah :

+ [ ]

Keterangan :

merupakan market risk premium, karena hal ini

mencerminkan kompensasi atas kesanggupan seorang investor dalam

menanggung resiko di atas suku bunga bebas resiko.

Page 43: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

31

2.5 Kerangka Pemikiran

Pasar Modal

Saham JII

Harga Penutup Saham Bulanan

Indeks Saham JII

Suku Bunga SBI

Menghitung Risk Free Rate

Menghitung Market Return

Menghitung Required of Return

Menghitung Standard Deviation

Menghitung Beta

Risk Return

Hasil

Capital Asset Pricing Model

Membentuk Portofolio

Analisis

Kesimpulan

Page 44: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

32

Keterangan :

Pasar modal memiliki beberapa indeks yang diperlukan sebagai

indikator untuk mengamati pergerakan harga dari sekuritas-

sekuritas, salah satunya adalah Jakarta Islamic Index ( JII

).Jakarta Islamic Index memuat informasi berupa harga penutup

saham bulanan dan indeks saham JII. Adapun suku bunga SBI

memberikan informasi mengenai asset bebas resiko yang dijamin

pemerintah.

Suku bunga SBI digunakan untuk menghitung Risk Free Rate,

indeks JII untuk menghitung Market Return, sedangkan harga

penutup saham bulanan digunakan untuk menghitung Required of

Return, Standard Deviation dan Beta. Standard Deviation dan

Beta merupakan indikator yang mewakili resiko suatu saham (

Risk ), sedangkan Required of Return merupakan indikator yang

mewakili Return. Risk dan Return tersebut di kombinasikan ke

dalam formula Capital Asset Pricing Model, selanjutnya

membentuk portofolio dengan kombinasi dari beberapa saham

yang telah dihitung dengan formula Capital Asset Pricing Model.

Setelah mendapatkan hasil dari kombinasi saham tersebut,

selanjutya di analisis dan ditarik kesimpulan.

Page 45: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui website Bank Indonesia ( www.bi.go.id ),

Bursa Efek Indonesia ( www.idx.co.id ) , www.yahoofinance.com dan

www.duniainvestasi.com berdasarkan pertimbangan sumber data yang

diperoleh melalui website yang dapat mempercepat waktu pengumpulan data

dan menghemat biaya penelitian. Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan,

di mulai dari September 2014 sampai dengan November 2014.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian

yang bertujuan untuk menyusun gambaran atau fenomena suatu permasalahan

secara detail dan sistematis pada saham-saham yang termasuk ke dalam kategori

Jakarta Islamic Index. Pemilihan jenis penelitian ini sesuai dengan tujuan

penelitian, yaitu menentukan saham yang optimal diantara berbagai saham

dalam melakukan analisis kinerja saham JII dengan Capital Asset Pricing

Model.

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak

kedua. Data-data yang ada, dapat diolah kembali dengan menggabungkannya

Page 46: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

34

pada data lain yang relevan sehingga diperoleh informasi yang diperlukan.

Data-data sekunder tersebut, antara lain : harga penutup saham harian, indeks

saham JII, suku bunga SBI bulanan, dan data-data lain. Semua data dihitung

dengan CAPM yang dibantu dengan menggunakan Microsft Excell 2010.

3.3.2 Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, data diperoleh dari website Bank Indonesia

(www.bi.go.id ), Bursa Efek Indonesia ( www.idx.co.id ) dan

www.duniainvestasi.com . Ketiga sumber data tersebut digunakan untuk

mencari informasi tentang suku bunga SBI bulanan, harga penutup saham

harian dan indeks harga saham JII.

3.4 Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam saham

Jakarta Islamic Index periode 2011 sampai dengan 2013. Pada teknik

pengambilan sampel, penelitian ini menggunakan metode nonprobabilitas

dengan model pemilihan sampel bertujuan atau purposive sampling. Sampel

penelitian adalah perusahaan yang memenuhi kriteria tertentu sesuai dengan

pertimbangan peneliti, yaitu : perusahaan harus berturut-turut masuk pada

saham Jakarta Islamic Index selama periode 2011 sampai dengan 2013.

Berdasarkan kriteria tersebut, diperoleh 19 perusahaan yang dapat dijadikan

sampel penelitian dari 30 perusahaan yang terdaftar pada saham JII.

Page 47: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

35

3.5 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data dengan menggunakan teknik

dokumentasi. Metode dokumentasi adalah metode yang mencari data mengenai

hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, surat kabar, majalah,

website dan sebagainya.

3.6 Alat Analisis Data

Teknik analisis data ini menggunakan Capital Asset Pricing Model. Langkah-

langkah yang digunakan dalam analisis data ini adalah sebagai berikut:

3.6.1 Menghitung Risk Free Rate

Keterangan :

= Jumlah Periode

3.6.2 Menghitung Market Return

Keterangan :

3.6.3 Menghitung Expected Return

Page 48: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

36

Keterangan :

= Expected Return

= Keuntungan investasi

= Jumlah Periode

3.6.4 Menghitung Standard Deviation

√∑

Keterangan :

= Expected Return

= Keuntungan investasi

= Jumlah Periode

= Standard Deviation

3.6.5 Menghitung Beta

Keterangan :

3.6.6 Menghitung Capital Asset Pricing Model

+ [ ]

Page 49: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

37

Keterangan :

3.6.7 Menghitung Excess Return

3.7 Definisi Variabel Operasional

Definisi variabel operasional adalah kalimat penjelas tentang

bagaimana operasi atau kegiatan yang harus dilakukan untuk memperoleh data

yang dimaksud. Variabel operasional yang digunakan dalam penelitian ini

antara lain :

1. Return Saham / Stock Return

Merupakan tingkat return yang diperoleh pada penanaman

sejumlah dana dalam suatu investasi tertentu yang terlihat pada

masing-masing harga saham.

2. Return Pasar / Market Return

Merupakan tingkat return yang diperoleh investor dari investasi

pada saham-saham yang terlihat dari perubahan indeks harga untuk

periode tertentu. Indeks harga yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah indeks harga saham Jakarta Islamic

Index(JII).

Page 50: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

38

3. Expected Stock Return

Merupakan tingkat return rata-rata saham yang diperoleh investor

pada saham tertentu selama periode tertentu.

4. Expected Market Return

Merupakan tingkat return rata-rata pasar modal dalam periode

tertentu, yang dinilai dari rata-rata indeks harga saham JII.

5. Indeks Pasar / Market Index

Merupakan pencerminan dari indeks harga saham JII di Bursa Efek

Indonesia.

6. Tingkat Aset Bebas Resiko / Risk Free Rate

Merupakan tingkat return yang diperoleh dari investasi pada aktiva

bebas resiko ( riskless asset ). Di Indonesia yang dijadikan dasar

untuk menghitung adalah tingkat suku bunga Sertifikat Bank

Indonesia ( SBI ).

7. Resiko Sistematis / Systematic Risk

Merupakan resiko yang berkaitan dengan keadaan pasar dan tidak

dapat dihilangkan dengan cara diversifikasi.

8. Required Return

Merupakan besarnya tingkat return yang dibutuhkan oleh investor

dalam berinvestasi dengan tingkat resiko yang ada. Tingkat return

yang dibutuhkan ini akan melebihi ditambah dengan besarnya

Page 51: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

39

kompensasi untuk menanggung resiko investasi pada saham

tertentu.

9. Excess Return

Merupakan selisih antara selisih antara return yang diharapkan

dari suatu saham tersebut dengan return pasar.

Page 52: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

BAB IV

Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

Bursa Efek Indonesia memperkenalkan Jakarta Islamic Index pada

tanggal 3 Juli 2000 kepada para pelaku pasar modal untuk memantau

kecenderungan pasar. Sesuai namanya maka indeks ini didasarkan pada kriteria

investasi berdasarkan Syariah Islam. Berdasarkan seleksi selama tiga tahun

yaitu dari tahun 2011 sampai dengan 2013 diperoleh 19 saham yang secara

konsisten tercatat sebagai Jakarta Islamic Index. Daftar nama emiten dapat

dilihat secara jelas pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.1

Daftar Nama Emiten

No. Kode Emiten Nama Emiten

1 AALI Astra Agro Lestari Tbk

2 ASRI Alam Sutera Realty Tbk

3 KLBF Kalbe Farma Tbk

4 UNVR Unilever Indonesia Tbk

5 INCO Vale Indonesia Tbk

6 ANTM Aneka Tambang ( Persero ) Tbk

7 UNTR United Tractors Tbk

8 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk

9 PTBA Tambang Batu Bara Bukit Asam ( Persero ) Tbk

10 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk

11 BKSL Sentul City Tbk

12 MNCN Media Nusantara Citra Tbk

13 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk

Page 53: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

41

14 LSIP London Sumatra Indonesia Tbk

15 SMGR Semen Indonesia ( Persero ) Tbk

16 LPKR Lippo Karawaci Tbk

17 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk

18 ASII Astra International Tbk

19 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk

Sumber : www.idx.co.id

4.2 Perhitungan Aset Bebas Resiko

Investor dapat melakukan investasi ke dalam berbagai bentuk

instrumen keuangan, baik itu berupa Sertifikat Bank Indonesia ( SBI ) maupun

saham yang ada di pasar modal. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan aset

bebas resiko yang dimiliki negara Indonesia dan dijamin oleh pemerintah. Hal

itu disebabkan pemerintah selalu mengamankan setiap perbankan yang

langsung berada di bawah pengawasannya, yang otomatis bank pemerintah

tidak akan mengalami kebangkrutan atau sangat jarang sekali mengalami

kebangkrutan. Kebangkrutan pada bank pemerintah akan menurunkan wibawa

pemerintah baik dimata domestik maupun internasional.

Risiko yang didapat oleh investor bila berinvestasi di dalam aset ini

adalah 0, sehingga sangat kecil kemungkinan Bank Indonesia akan gagal bayar

bunga sertifikatnya. Return yang akan diterima oleh investor pun sesuai dengan

besarnya tingkat suku bunga yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Untuk

menghitungnya dapat menggunakan tingkat suku bunga SBI bulanan.

Page 54: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

42

Tabel 4.2

Tingkat Suku Bunga SBI

Periode Risk Free Rate ( SBI )

2011 2012 2013

Januari 0.0650 0.0600 0.0575

Februari 0.0675 0.0575 0.0575

Maret 0.0675 0.0575 0.0575

April 0.0675 0.0575 0.0575

Mei 0.0675 0.0575 0.0575

Juni 0.0675 0.0575 0.0600

Juli 0.0675 0.0575 0.0650

Agustus 0.0675 0.0575 0.0700

September 0.0675 0.0575 0.0725

Oktober 0.0650 0.0575 0.0725

November 0.0600 0.0575 0.0750

Desember 0.0600 0.0575 0.0750

Jumlah 0.7900 0.6925 0.7775

Sumber : www.bi.go.id

Perhitungan RF untuk periode 2011-2013 adalah sebagai berikut :

Keterangan :

= Return asset bebas resiko

= Periode

Berdasarkan perhitungan di atas terlihat bahwa rata-rata return aset

bebas risiko ( RF ) yang diterima oleh investor pada tahun 2011-2013 adalah

sebesar 0,0628 atau 6,28% per tahun yang meliputi suku bunga minimum

sebesar 5,75% dan suku bunga maksimum sebesar 7,50%.

Page 55: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

43

4.3 Perhitungan Market Return

Setelah menghitung rata-rata return aset bebas risiko, selanjutnya

adalah menghitung return pasar. Dalam menghitung return pasar perlu

menggunakan indeks pasar, dalam hal ini indeks pasar yang digunakan adalah

indeks harga saham Jakarta Islamic Index ( JII ). Indeks pasar digunakan oleh

investor sebagai alat analisis dalam pengambilan keputusan apakah akan

berinvestasi di pasar modal atau tidak. Apabila pasar bergairah ( bullish )

umumnya hampir semua harga saham di Bursa Efek mengalami kenaikan.

Sebaliknya, apabila pasar lesu ( bearish ) harga saham-saham akan ikut pula

mengalami penurunan. Indeks harga saham JII terbentuk dari pergerakan

keseluruhan saham- saham JII di Bursa Efek Indonesia. Indeks harga saham JII

digunakan untuk menentukan return pasar ( Rm ).

Adapun rumus-rumus yang digunakan berkaitan dengan return pasar

adalah sebagai berikut:

Rm

Perhitungan Rm untuk bulan berikutnya sama dengan perhitungan di atas.

=

= 0,0048

m √ √

Page 56: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

44

Keterangan :

= Expected Return ( Return Pasar )

m = Standar Deviasi Return Pasar

= Harga Saham

Berdasarkan perhitungan di atas terlihat bahwa rata-rata return pasar

yang diterima oleh investor adalah sebesar 0,0048 dengan besarnya standar

deviasi adalah sebesar 0,0374. Nilai dari return pasar dari indeks harga saham

Jakarta Islamic Index dapat dilihat secara jelas pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.3

Market Return Jakarta Islamic Index

Periode Rata-Rata Indeks Saham JII

Jan-11 500,355 - - -

Feb-11 489,940 -0.0208 -0.0256 0.0007

Mar-11 504,260 0.0292 0.0245 0.0006

Apr-11 521,746 0.0347 0.0299 0.0009

May-11 528,530 0.0130 0.0082 0.0001

Jun-11 524,275 -0.0081 -0.0128 0.0002

Jul-11 555,595 0.0597 0.0550 0.0030

Aug-11 542,240 -0.0240 -0.0288 0.0008

Sep-11 512,560 -0.0547 -0.0595 0.0035

Oct-11 500,002 -0.0245 -0.0293 0.0009

Nov-11 523,150 0.0463 0.0415 0.0017

Dec-11 523,863 0.0014 -0.0034 0.0000

Jan-12 557,882 0.0649 0.0602 0.0036

Feb-12 565,493 0.0136 0.0089 0.0001

Mar-12 569,410 0.0069 0.0021 0.0000

Apr-12 591,059 0.0380 0.0332 0.0011

May-12 555,471 -0.0602 -0.0650 0.0042

Jun-12 529,839 -0.0461 -0.0509 0.0026

Jul-12 559,822 0.0566 0.0518 0.0027

Page 57: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

45

Aug-12 575,105 0.0273 0.0225 0.0005

Sep-12 591,119 0.0278 0.0231 0.0005

Oct-12 612,382 0.0360 0.0312 0.0010

Nov-12 607,769 -0.0075 -0.0123 0.0002

Dec-12 591,059 -0.0275 -0.0323 0.0010

Jan-13 605,755 0.0249 0.0201 0.0004

Feb-13 621,324 0.0257 0.0209 0.0004

Mar-13 652,157 0.0496 0.0448 0.0020

Apr-13 666,012 0.0212 0.0165 0.0003

May-13 688,201 0.0333 0.0285 0.0008

Jun-13 633,255 -0.0798 -0.0846 0.0072

Jul-13 630,959 -0.0036 -0.0084 0.0001

Aug-13 593,376 -0.0596 -0.0643 0.0041

Sep-13 603,183 0.0165 0.0117 0.0001

Oct-13 618,941 0.0261 0.0213 0.0005

Nov-13 597,485 -0.0347 -0.0394 0.0016

Dec-13 576,871 -0.0345 -0.0393 0.0015

EXPECTED RETURN 0.0048

VARIANCE 0.0014

STANDARD DEVIATION 0.0374

Sumber : ( Data Diolah )

Pada bulan Februari 2011, poin indeks JII periode 2011-2013 berada

di tingkat minimum sebesar 489,940 dan pada bulan Mei 2013 berada di

tingkat maksimum sebesar 688,201. Nilai return rata-rata yang positif

menunjukkan sentimen pasar yang positif dan meningkat walaupun

pergerakannya sangat kecil.

Page 58: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

46

4.4 Return Saham

Sebagian investor mengharapkan return saham yang tinggi dengan

risiko yang kecil pada dana yang diinvestasikan. Namun, itu semua tergantung

kembali pada risk profile dari masing-masing investor dalam memilih bentuk

investasi yang diinginkan. Seringkali hal tersebut membutuhkan proses analisis

yang cermat dengan dengan melihat fluktuasi dari harga penutup saham pada

beberapa perusahaan. Harga penutup saham dari masing-masing sampel

perusahaan dapat dilihat dalam lampiran ( 1 sampai dengan 10 ).

Adapun sampel perusahaan yang dijadikan contoh dalam perhitungan

return adalah saham Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan perhitungan

sebagai berikut:

Return saham untuk bulan – bulan berikutnya menggunakan perhitungan yang

sama. Dari perhitungan tersebut dapat diketahui tingkat return yang diperoleh

dan besarnya standar deviasi dari saham Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah

sebagai berikut:

=

= -0,0140

s √∑

Keterangan :

= Expected Return ( Return Saham )

s = Standar Deviasi Return Saham

= Harga Saham

Page 59: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

47

Dari hasil perhitungan di atas terlihat bahwa rata-rata return saham

Telekomunikasi Indonesia Tbk ( TLKM ) dalam tiga tahun yang diterima oleh

investor adalah sebesar -0,0140 dengan besarnya standar deviasi adalah sebesar

0,1424. Standar deviasi dalam perhitungan diatas menunjukkan tingkat risiko

saham. Semakin besar standar deviasinya maka semakin besar pula risiko setiap

saham. Perhitungan untuk seluruh sampel perusahaan secara lengkap disajikan

dalam lampiran ( 1 sampai dengan 10 ). Nilai dari rata-rata return saham dan

standar deviasi dapat dilihat secara jelas pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.4

Rata-Rata Return Saham Periode 2011-2013

No Saham Standard Deviation

1 AALI 0,0027 0,0793

2 ASRI 0,0279 0,1708

3 KLBF -0,0115 0,1374

4 UNVR 0,0175 0,0718

5 INCO -0,0135 0,0898

6 ANTM -0,0168 0,0770

7 UNTR -0,0024 0,0602

8 TLKM -0,0140 0,1424

9 PTBA -0,0164 0,0798

10 ITMG -0,0143 0,0661

11 BKSL 0,0223 0,1343

12 MNCN 0,0345 0,0797

13 INTP 0,0090 0,0558

14 LSIP -0,0271 0,1621

15 SMGR 0,0141 0,0572

16 LPKR 0,0145 0,0881

17 CPIN 0,0241 0,0886

18 ASII -0,0260 0,1645

19 BSDE 0,0185 0,0891 Sumber : Data Diolah

Page 60: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

48

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat 9 saham menunjukkan

nilai expected return yang negatif dan 10 saham menunjukkan nilai expected

return yang positif . Nilai expected return yang positif mengindikasikan

kenaikan harga saham yang lebih besar dari penurunannya sehingga akan

menguntungkan investor. Sebaliknya nilai expected return yang negatif

mengindikasikan penurunan harga saham yang lebih besar daripada

kenaikannya sehingga akan merugikan investor apabila saham tersebut di pilih.

Hal selanjutnya adalah mempertimbangkan standar deviasi dari masing-masing

saham tersebut. Saham dengan standar deviasi yang tinggi akan mempunyai

beta yang tinggi pula.

4.5 Beta Saham

Beta merupakan suatu alat ukur untuk mengukur hubungan antara

tingkat pengembalian investasi dengan tingkat pengembalian pasar secara

keseluruhan. Apabila return saham tertentu peka terhadap segala perubahan

pasar yang terjadi sekecil apapun maka beta akan menunjukkan nilai yang

tinggi (β > 1) dan saham itu disebut saham sensitif. Apabila return saham

tersebut menunjukkan nilai yang stabil walaupun pasar mengalami perubahan

maka beta pun akan bernilai tetap ( β = 1 ) dan saham itu disebut saham netral,

sedangkan untuk return tertentu yang memiliki kepekaan lebih kecil dari

fluktuasi pasar maka beta akan menunjukkan nilai yang rendah (β < 1) dan

saham itu dinamakan saham kurang sensitif.

Page 61: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

49

Sebelum menghitung beta, harus terlebih dahulu menghitung covarian.

Covarian menunjukkan gambaran dari hubungan antara return saham tertentu

dengan return pasar. Adapun rumus-rumus yang digunakan berkaitan dengan

Covarian dan Beta saham, dalam hal ini saham Telekomunikasi Indonesia Tbk

adalah sebagai berikut:

∑ [ ]

[ ]

Berdasarkan perhitungan di atas terlihat bahwa beta saham TLKM

adalah sebesar 0,6146. Hal ini menjelaskan bahwa saham tersebut memiliki

kepekaan lebih kecil dari fluktuasi pasar karena hasil beta menunjukkan nilai

yang rendah (β < 1) sehingga saham tersebut dapat dikategorikan saham yang

kurang sensitif. Nilai dari beta masing-masing saham dapat dilihat secara jelas

pada tabel di bawah ini :

Page 62: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

50

Tabel 4.5

Systematic Risk ( ) Seluruh Saham periode 2011-2013

No Saham Covarian Varians Market Beta

1 AALI 0,0007 0,0014 0,4700

2 ASRI 0,0026 0,0014 1,8891

3 KLBF 0,0006 0,0014 0,4066

4 UNVR 0,0006 0,0014 0,4619

5 INCO 0,0015 0,0014 1,0903

6 ANTM 0,0015 0,0014 1,0759

7 UNTR 0,0010 0,0014 0,7459

8 TLKM 0,0009 0,0014 0,6146

9 PTBA 0,0021 0,0014 1,5280

10 ITMG 0,0014 0,0014 0,9735

11 BKSL 0,0010 0,0014 0,7195

12 MNCN 0,0013 0,0014 0,9167

13 INTP 0,0013 0,0014 0,9524

14 LSIP 0,0002 0,0014 0,1366

15 SMGR 0,0015 0,0014 1,1060

16 LPKR 0,0016 0,0014 1,1577

17 CPIN 0,0017 0,0014 1,2205

18 ASII 0,0016 0,0014 1,1231

19 BSDE 0,0016 0,0014 1,1755 Sumber : www.yahoofinance.com ( Data Diolah )

Berdasarkan hasil perhitungan sebagaimana disajikan dalam tabel 4.5

terlihat ada 9 saham yang dikategorikan sebagai saham yang sensitif, karena

nilai betanya berada diatas satu. Adapun 9 saham yang dikategorikan tersebut,

saham yang paling sensitif adalah saham PT. Alam Sutera Realty Tbk ( ASRI )

yaitu sebesar 1.8891, kemudian diikuti saham PT.Tambang Batu Bara Bukit

Asam ( Persero ) Tbk ( PTBA ) yaitu sebesar 1.5280. Saham-saham dengan

nilai beta diatas satu, mengindikasikan bahwa saham tersebut sangat sensitif

terhadap pasar sehingga apabila pasar secara keseluruhan naik 1 poin, maka

Page 63: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

51

saham dari 9 perusahaan tersebut naik menjadi lebih besar dari 1 poin, begitu

pula sebaliknya.

Selanjutnya dalam tabel 4.5 diatas terlihat pula ada 10 saham yang

nilai beta nya dibawah satu. Adapun 10 saham yang dikategorikan tersebut,

saham yang nilai betanya paling rendah adalah saham PT. London Sumatera

Indonesia Tbk ( LSIP ) yaitu sebesar 0.1366, kemudian diikuti saham PT. Kalbe

Farma Tbk ( KLBF ) yaitu sebesar 0.4066. Saham-saham dengan nilai beta

dibawah satu, mengindikasikan bahwa saham tersebut kurang sensitif terhadap

pasar sehingga apabila pasar secara keseluruhan naik 1 poin, maka saham dari

10 perusahaan tersebut naik kurang dari 1 poin, begitu pula sebaliknya.

4.6 Perhitungan Harga Keseimbangan ( CAPM ) dan Excess Return

Setiap investor memiliki karakteristik ( risk profile ) masing-masing

yang dalam kenyataannya investor berupaya memilih investasi yang berisiko

lebih kecil jika dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan return

yang sama dengan risiko yang berbeda. Investor dapat menilai hubungan antara

risiko dan return tersebut dengan menggunakan pendekatan Capital Assets

Pricing Model (CAPM) untuk menilai pilihan investasi yang layak.

Adapun perhitungan dengan menggunakan CAPM, dalam hal ini

saham Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah sebagai berikut:

[ ] [ ]

Berdasarkan perhitungan diatas terlihat bahwa tingkat keuntungan

yang diharapkan dari saham PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk ( TLKM ) yaitu

Page 64: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

52

sebesar 0,0271 lebih besar dari nilai return pasar yaitu sebesar 0,0048. Hal ini

berarti harga keseimbangan saham PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk ( TLKM

) berada diatas harga pasar secara keseluruhan. Nilai dari CAPM ( required of

return ) masing-masing saham dapat dilihat secara jelas pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.6

CAPM ( Required Return ) Seluruh Saham

No Saham Market Return CAPM

1 AALI 0.0048 0,0355

2 ASRI 0,0048 -0,0468

3 KLBF 0,0048 0,0392

4 UNVR 0,0048 0,0360

5 INCO 0,0048 -0,0005

6 ANTM 0,0048 0,0004

7 UNTR 0,0048 0,0195

8 TLKM 0,0048 0,0271

9 PTBA 0,0048 -0,0259

10 ITMG 0,0048 0,0063

11 BKSL 0,0048 0,0211

12 MNCN 0,0048 0,0096

13 INTP 0,0048 0,0075

14 LSIP 0,0048 0,0549

15 SMGR 0,0048 -0,0014

16 LPKR 0,0048 -0,0044

17 CPIN 0,0048 -0,0080

18 ASII 0,0048 -0,0024

19 BSDE 0,0048 -0,0054

Sumber : (Data Diolah)

Setelah mengetahui besarnya required return dari tabel di atas,

selanjutnya adalah menghitung Excess Return. Excess Return adalah selisih

antara return yang diharapkan dari suatu saham tersebut dengan return pasar.

Adapun perhitungan Excess Return, dalam hal ini saham

Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah sebagai berikut:

Page 65: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

53

Excess Return

Nilai dari excess return masing-masing saham dapat dilihat secara

jelas pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.7

Excess Return Seluruh Saham

No Saham Market Return CAPM Excess Return

1 AALI 0.0048 0,0355 0,0307

2 ASRI 0,0048 -0,0468 -0,0516

3 KLBF 0,0048 0,0392 0,0344

4 UNVR 0,0048 0,0360 0,0312

5 INCO 0,0048 -0,0005 -0,0053

6 ANTM 0,0048 0,0004 -0,0044

7 UNTR 0,0048 0,0195 0,0147

8 TLKM 0,0048 0,0271 0,0223

9 PTBA 0,0048 -0,0259 -0,0307

10 ITMG 0,0048 0,0063 0,0015

11 BKSL 0,0048 0,0211 0,0163

12 MNCN 0,0048 0,0096 0,0048

13 INTP 0,0048 0,0075 0,0027

14 LSIP 0,0048 0,0549 0,0501

15 SMGR 0,0048 -0,0014 -0,0062

16 LPKR 0,0048 -0,0044 -0,0092

17 CPIN 0,0048 -0,0080 -0,0128

18 ASII 0,0048 -0,0024 -0,0072

19 BSDE 0,0048 -0,0054 -0,0102

Sumber : Data Diolah

Apabila nilai excess return menunjukkan hasil yang positif maka hal

tersebut menggambarkan bahwa investor berpeluang melanjutkan investasi

saham tersebut karena return yang diterima melebihi return yang diharapkan,

dan apabila nilai excess return menunjukkan hasil yang negatif maka investor

Page 66: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

54

akan mendapat kerugian dari investasi saham tersebut karena return yang

diterima lebih kecil dari return yang diharapkan.

4.7 Simulasi Portofolio

Setiap investor mempunyai harapan untuk mendapatkan tingkat

pengembalian yang tinggi dengan tingkat resiko yang kecil. Untuk

mendapatkan saham yang efisien, perlu membentuk portofolio. Dengan

membentuk portofolio dapat meminimumkan resiko tanpa mengurangi return.

Untuk itu, peneliti membentuk 30 portofolio yang tiap portofolio terdapat empat

kombinasi saham dengan proporsi yang berbeda sesuai dengan pertimbangan

peneliti. Setiap portofolio tersebut, harus menghitung total return portofolio

yang di dapat dari perhitungan CAPM. Selanjutnya memilih portofolio yang

memiliki total return portofolio paling tinggi. Portofolio saham paling efisien

dapat dilihat secara jelas pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.8

Portofolio Saham Optimal

C3

Saham Proporsi CAPM Jumlah

UNVR 0.2 0.0360 0.0072

LSIP 0.1 0.0549 0.0220

AALI 0.4 0.0355 0.0036

KLBF 0.3 0.0392 0.0118

0.0445

Sumber : Data Diolah

Dari 30 portofolio yang telah dibentuk, di dapati portofolio yang

memiliki return paling tinggi. Portofolio tersebut terdiri atas kombinasi saham

𝑟𝑝

Page 67: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

55

PT. Unilever Indonesia Tbk ( UNVR ), PT. London Sumatera Indonesia Tbk (

LSIP ), PT. Astra Agro Lestari Tbk ( AALI ) dan PT. Kalbe Farma Tbk (KLBF)

dengan nilai return portofolio sebesar 0,0445. Dengan demikian terdapat

portofolio saham yang paling efisien untuk dijadikan pilihan dalam berinvestasi,

antara lain saham UNVR, LSIP, AALI dan KLBF. Kombinasi saham dalam

bentuk portofolio secara lengkap disajikan dalam lampiran ( 11 sampai dengan

15 ).

Page 68: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

BAB V

Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menggunakan Capital

Asset Pricing Model, dapat ditarik kesimpulan bahwa apabila beta suatu saham

semakin sensitif, maka semakin besar resiko yang dimiliki saham tersebut. Beta

secara individu mempengaruhi return saham. Dengan adanya portofolio , dapat

mengurangi resiko tanpa harus mengurangi return yang diterima. Pilihan

investasi yang layak terdapat pada saham – saham optimal yang terdiri atas

saham Unilever Indonesia Tbk ( UNVR), London Sumatra Indonesia Tbk (

LSIP ), Astra Agro Lestari Tbk ( AALI ), dan Kalbe Farma Tbk ( KLBF ).

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka penulis merekomendasikan

berupa saran-saran sebagai berikut :

1. Metode CAPM dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk

melakukan investasi di Pasar Modal.

2. Untuk memiliki investasi yang efisien, investor harus memiliki

beberapa alternatif asset yang dapat menunjang pengurangan

resiko.

3. Penelitian ini hanya menghitung kinerja saham dengan satu

metode saja, yaitu CAPM. Besar harapan penulis adanya penelitian

berikutnya yang menggunakan pendekatan model lainnya.

Page 69: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamaruddin, 2004, Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio, Edisi

Ketiga, Rineka Cipta, Jakarta.

Anderson, David R,. Dennis J. Sweeney, dan Thomas A. Williams, 2011, Statistics

for Business and Economics, Eleventh Edition, South Western.

Copeland, Thomas E, and J. Fred Weston, 1995, Manajemen Keuangan, Jilid 1,

Binarupa Aksara, Jakarta.

Fahmi, Irham, 2014, Manajemen Keuangan Perusahaan Dan Pasar Modal Di

Indonesia, Mitra Wacana Medika, Jakarta.

Gitman, Lawrence J, 2009, Principles Of Managerial Finance, Twelfth Edition,

Pearson.

Hartono, Jogiyanto, 2013, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kedelapan,

BPFE, Yogyakarta.

Hasibuan, Tonny, dan Juli Irmayanto, 2004, Bank dan Lembaga Keuangan,

Universitas Trisakti, Jakarta.

Husnan, Suad, 1998, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas,

Edisi ketiga, UMP AMP YKPN, Yogyakarta.

Kansil, Christine, 2002, Pokok-Pokok Hukum Pasar Modal, Pustaka Sinar Harapan,

Jakarta.

Manurung, Adler Haymans, 2003, Memahami Seluk Beluk Instrumen Investasi,

Adler Manurung Press, Jakarta.

Marsis, Adi Setiawan, 2013, Rahasia Terbesar Investasi, Second Hope, Jakarta.

Reilly, Frank K, and Keith C. Brown, 2009, Investment Analysis and Portofolio

Management, Ninth Edition, South Western.

Royadi, Dedy, 2004, Microsoft Excell, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sharpe, William F ,. Gordon J Alexander, dan Jeffery V. Bailey, 1997, Investasi,

Edisi Kelima, Jilid 1, Indeks, Jakarta ( terjemahan ).

Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Page 70: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

58

Sutedi, Adrian, 2013, “Pasar Modal: Mengenal Nasabah sebagai Pencegahan

Pencucian Uang”, Alfabeta, Bandung.

Tavinayati, dan Yulia Qamariyanti, 2009, Hukum Pasar Modal Di Indonesia,

Sinar Grafika, Jakarta.

Widoatmodjo, Sawidji, 2004, Cara Cepat Memulai Investasi Saham, Gramedia,

Jakarta.

Yong, Othman, dan Ahmad Rodoni, 2002, Analisis Investasi dan Teori Portofolio,

Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Website Bank Indonesia ( www.bi.go.id )

Website Bursa Efek Indonesia ( www.idx.co.id )

Website Badan Pengawas Pasar Modal ( www.bapepam.go.id )

Website www.duniainvestasi.com

Website www.yahoofinance.com

Page 71: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

59

JII AALI ASRI JII AALI ASRI JII AALI ASRI

Jan-11 500,355 24,155 271

Feb-11 489,940 22,178 242 -0.0208 -0.0818 -0.1086 -0.0256 -0.0846 -0.1366

Mar-11 504,260 22,409 264 0.0292 0.0104 0.0915 0.0245 0.0077 0.0636

Apr-11 521,746 21,484 455 0.0347 -0.0413 0.7246 0.0299 -0.0440 0.6967

May-11 528,530 23,562 300 0.0130 0.0967 -0.3413 0.0082 0.0940 -0.3692

Jun-11 524,275 23,158 322 -0.0081 -0.0172 0.0717 -0.0128 -0.0199 0.0437

Jul-11 555,595 23,145 370 0.0597 -0.0005 0.1493 0.0550 -0.0033 0.1214

Aug-11 542,240 21,966 416 -0.0240 -0.0509 0.1260 -0.0288 -0.0537 0.0981

Sep-11 512,560 21,193 404 -0.0547 -0.0352 -0.0290 -0.0595 -0.0379 -0.0569

Oct-11 500,002 18,862 418 -0.0245 -0.1100 0.0353 -0.0293 -0.1127 0.0073

Nov-11 523,150 21,636 439 0.0463 0.1471 0.0498 0.0415 0.1444 0.0219

Dec-11 523,863 21,484 455 0.0014 -0.0070 0.0373 -0.0034 -0.0098 0.0093

Jan-12 557,882 21,780 480 0.0649 0.0138 0.0544 0.0602 0.0110 0.0265

Feb-12 565,493 22,048 562 0.0136 0.0123 0.1696 0.0089 0.0096 0.1417

Mar-12 569,410 22,077 595 0.0069 0.0013 0.0602 0.0021 -0.0014 0.0322

Apr-12 591,059 22,705 594 0.0380 0.0284 -0.0020 0.0332 0.0257 -0.0299

May-12 555,471 20,111 569 -0.0602 -0.1142 -0.0423 -0.0650 -0.1170 -0.0703

Jun-12 529,839 20,736 522 -0.0461 0.0311 -0.0826 -0.0509 0.0283 -0.1105

Jul-12 559,822 22,536 487 0.0566 0.0868 -0.0677 0.0518 0.0841 -0.0956

Aug-12 575,105 22,143 464 0.0273 -0.0174 -0.0462 0.0225 -0.0202 -0.0741

Sep-12 591,119 21,398 467 0.0278 -0.0337 0.0057 0.0231 -0.0364 -0.0222

Oct-12 612,382 20,939 535 0.0360 -0.0214 0.1447 0.0312 -0.0242 0.1167

Nov-12 607,769 20,138 590 -0.0075 -0.0383 0.1046 -0.0123 -0.0410 0.0767

Dec-12 591,059 18,640 598 -0.0275 -0.0744 0.0129 -0.0323 -0.0771 -0.0150

Jan-13 605,755 19,587 700 0.0249 0.0508 0.1711 0.0201 0.0480 0.1432

Feb-13 621,324 18,798 854 0.0257 -0.0403 0.2185 0.0209 -0.0430 0.1906

Mar-13 652,157 18,495 1038 0.0496 -0.0161 0.2157 0.0448 -0.0188 0.1878

Apr-13 666,012 18,186 1034 0.0212 -0.0167 -0.0038 0.0165 -0.0194 -0.0318

May-13 688,201 17,857 1069 0.0333 -0.0181 0.0343 0.0285 -0.0209 0.0064

Jun-13 633,255 19,353 854 -0.0798 0.0838 -0.2017 -0.0846 0.0810 -0.2296

Jul-13 630,959 17,330 726 -0.0036 -0.1045 -0.1498 -0.0084 -0.1072 -0.1777

Aug-13 593,376 15,748 675 -0.0596 -0.0913 -0.0704 -0.0643 -0.0941 -0.0984

Sep-13 603,183 20,326 582 0.0165 0.2907 -0.1366 0.0117 0.2880 -0.1646

Oct-13 618,941 20,243 617 0.0261 -0.0041 0.0586 0.0213 -0.0068 0.0307

Nov-13 597,485 21,493 515 -0.0347 0.0617 -0.1654 -0.0394 0.0590 -0.1934

Dec-13 576,871 23,968 458 -0.0345 0.1152 -0.1108 -0.0393 0.1124 -0.1388

0.0048 0.0027 0.0279

0.0014 0.0061 0.0286

0.0006 0.0025

0.0374 0.0780 0.1692

0.4257 1.8176

0.0381 -0.0427

0.0333 -0.0474

CAPM

Excess Return

Return - Expected Return

Lampiran 1 Kinerja Saham AALI dan ASRI

Beta

Covariance

PeriodeRata-Rata Harga Saham Return

Expected Return

Variance

Standard Deviation

Page 72: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

60

JII KLBF UNVR JII KLBF UNVR JII KLBF UNVR

Jan-11 500,355 2,987 15,436

Feb-11 489,940 2,881 15,258 -0.0208 -0.0356 -0.0115 -0.0256 -0.0241 -0.0290

Mar-11 504,260 3,039 16,216 0.0292 0.0549 0.0628 0.0245 0.0664 0.0452

Apr-11 521,746 3,601 15,203 0.0347 0.1852 -0.0625 0.0299 0.1966 -0.0800

May-11 528,530 3,474 14,926 0.0130 -0.0354 -0.0182 0.0082 -0.0239 -0.0357

Jun-11 524,275 3,368 14,870 -0.0081 -0.0306 -0.0038 -0.0128 -0.0191 -0.0213

Jul-11 555,595 3,520 15,013 0.0597 0.0453 0.0096 0.0550 0.0568 -0.0080

Aug-11 542,240 3,375 16,382 -0.0240 -0.0412 0.0912 -0.0288 -0.0297 0.0736

Sep-11 512,560 3,373 16,390 -0.0547 -0.0007 0.0005 -0.0595 0.0107 -0.0170

Oct-11 500,002 3,377 15,840 -0.0245 0.0014 -0.0335 -0.0293 0.0129 -0.0511

Nov-11 523,150 3,457 16,473 0.0463 0.0235 0.0399 0.0415 0.0350 0.0224

Dec-11 523,863 3,427 18,032 0.0014 -0.0085 0.0946 -0.0034 0.0029 0.0771

Jan-12 557,882 3,503 19,852 0.0649 0.0222 0.1010 0.0602 0.0337 0.0834

Feb-12 565,493 3,500 19,455 0.0136 -0.0009 -0.0200 0.0089 0.0106 -0.0376

Mar-12 569,410 3,469 19,357 0.0069 -0.0088 -0.0050 0.0021 0.0027 -0.0226

Apr-12 591,059 3,623 19,352 0.0380 0.0442 -0.0002 0.0332 0.0557 -0.0178

May-12 555,471 3,920 21,198 -0.0602 0.0820 0.0954 -0.0650 0.0935 0.0778

Jun-12 529,839 3,871 22,583 -0.0461 -0.0123 0.0654 -0.0509 -0.0008 0.0478

Jul-12 559,822 3,797 23,591 0.0566 -0.0193 0.0446 0.0518 -0.0078 0.0271

Aug-12 575,105 3,908 25,350 0.0273 0.0292 0.0745 0.0225 0.0407 0.0570

Sep-12 591,119 4,295 27,143 0.0278 0.0991 0.0707 0.0231 0.1106 0.0532

Oct-12 612,382 1,780 25,878 0.0360 -0.5856 -0.0466 0.0312 -0.5741 -0.0641

Nov-12 607,769 994 26,193 -0.0075 -0.4417 0.0122 -0.0123 -0.4302 -0.0054

Dec-12 591,059 1,051 22,893 -0.0275 0.0580 -0.1260 -0.0323 0.0695 -0.1435

Jan-13 605,755 1,042 21,857 0.0249 -0.0092 -0.0453 0.0201 0.0023 -0.0628

Feb-13 621,324 1,146 22,550 0.0257 0.0996 0.0317 0.0209 0.1111 0.0142

Mar-13 652,157 1,267 22,695 0.0496 0.1062 0.0064 0.0448 0.1177 -0.0111

Apr-13 666,012 1,284 22,902 0.0212 0.0134 0.0091 0.0165 0.0249 -0.0084

May-13 688,201 1,452 29,359 0.0333 0.1306 0.2819 0.0285 0.1420 0.2644

Jun-13 633,255 1,326 28,735 -0.0798 -0.0866 -0.0212 -0.0846 -0.0751 -0.0388

Jul-13 630,959 1,420 31,335 -0.0036 0.0706 0.0905 -0.0084 0.0820 0.0729

Aug-13 593,376 1,386 30,214 -0.0596 -0.0234 -0.0358 -0.0643 -0.0119 -0.0533

Sep-13 603,183 1,318 31,426 0.0165 -0.0496 0.0401 0.0117 -0.0381 0.0226

Oct-13 618,941 1,332 30,922 0.0261 0.0107 -0.0161 0.0213 0.0222 -0.0336

Nov-13 597,485 1,280 28,805 -0.0347 -0.0385 -0.0685 -0.0394 -0.0270 -0.0860

Dec-13 576,871 1,216 26,100 -0.0345 -0.0501 -0.0939 -0.0393 -0.0386 -0.1114

0.0048 -0.0115 0.0175

0.0014 0.0189 0.0052

0.0006 0.0007

0.0374 0.1374 0.0718

0.4066 0.4701

0.0392 0.0355

0.0344 0.0307

Lampiran 2 Kinerja Saham KLBF dan UNVR

Expected Return

PeriodeRata-Rata Harga Saham Return Return - Expected Return

CAPM

Excess Return

Variance

Covariance

Standard Deviation

Beta

Page 73: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

61

JII INCO ANTM JII INCO ANTM JII INCO ANTM

Jan-11 500,355 4,740 2,342

Feb-11 489,940 4,992 2,221 -0.0208 0.0530 -0.0516 -0.0256 0.0665 -0.0348

Mar-11 504,260 4,818 2,220 0.0292 -0.0348 -0.0002 0.0245 -0.0212 0.0166

Apr-11 521,746 4,860 2,320 0.0347 0.0087 0.0448 0.0299 0.0222 0.0616

May-11 528,530 4,854 2,195 0.0130 -0.0013 -0.0538 0.0082 0.0122 -0.0370

Jun-11 524,275 4,580 2,095 -0.0081 -0.0564 -0.0457 -0.0128 -0.0428 -0.0289

Jul-11 555,595 4,383 2,053 0.0597 -0.0431 -0.0199 0.0550 -0.0296 -0.0031

Aug-11 542,240 3,811 1,944 -0.0240 -0.1305 -0.0531 -0.0288 -0.1170 -0.0363

Sep-11 512,560 3,486 1,729 -0.0547 -0.0851 -0.1110 -0.0595 -0.0716 -0.0941

Oct-11 500,002 3,146 1,625 -0.0245 -0.0975 -0.0597 -0.0293 -0.0839 -0.0429

Nov-11 523,150 3,332 1,669 0.0463 0.0589 0.0270 0.0415 0.0724 0.0438

Dec-11 523,863 3,109 1,630 0.0014 -0.0668 -0.0234 -0.0034 -0.0533 -0.0066

Jan-12 557,882 3,532 1,721 0.0649 0.1360 0.0561 0.0602 0.1495 0.0729

Feb-12 565,493 3,706 1,922 0.0136 0.0493 0.1168 0.0089 0.0628 0.1336

Mar-12 569,410 3,434 1,847 0.0069 -0.0734 -0.0393 0.0021 -0.0598 -0.0225

Apr-12 591,059 3,195 1,768 0.0380 -0.0696 -0.0426 0.0332 -0.0560 -0.0258

May-12 555,471 2,653 1,523 -0.0602 -0.1696 -0.1386 -0.0650 -0.1561 -0.1218

Jun-12 529,839 2,470 1,273 -0.0461 -0.0690 -0.1643 -0.0509 -0.0555 -0.1475

Jul-12 559,822 2,669 1,337 0.0566 0.0806 0.0502 0.0518 0.0941 0.0671

Aug-12 575,105 2,353 1,240 0.0273 -0.1184 -0.0727 0.0225 -0.1049 -0.0559

Sep-12 591,119 2,653 1,328 0.0278 0.1272 0.0709 0.0231 0.1407 0.0877

Oct-12 612,382 2,672 1,303 0.0360 0.0073 -0.0188 0.0312 0.0208 -0.0019

Nov-12 607,769 2,443 1,254 -0.0075 -0.0857 -0.0371 -0.0123 -0.0721 -0.0203

Dec-12 591,059 2,310 1,265 -0.0275 -0.0546 0.0087 -0.0323 -0.0411 0.0255

Jan-13 605,755 2,666 1,357 0.0249 0.1545 0.0725 0.0201 0.1680 0.0893

Feb-13 621,324 2,798 1,339 0.0257 0.0492 -0.0136 0.0209 0.0627 0.0032

Mar-13 652,157 2,645 1,347 0.0496 -0.0544 0.0061 0.0448 -0.0409 0.0229

Apr-13 666,012 2,533 1,390 0.0212 -0.0424 0.0322 0.0165 -0.0289 0.0490

May-13 688,201 2,650 1,331 0.0333 0.0462 -0.0425 0.0285 0.0597 -0.0257

Jun-13 633,255 2,330 1,120 -0.0798 -0.1208 -0.1588 -0.0846 -0.1073 -0.1420

Jul-13 630,959 1,947 1,118 -0.0036 -0.1641 -0.0011 -0.0084 -0.1506 0.0157

Aug-13 593,376 2,011 1,282 -0.0596 0.0325 0.1467 -0.0643 0.0460 0.1635

Sep-13 603,183 2,448 1,433 0.0165 0.2173 0.1174 0.0117 0.2308 0.1342

Oct-13 618,941 2,516 1,520 0.0261 0.0281 0.0611 0.0213 0.0416 0.0779

Nov-13 597,485 2,451 1,382 -0.0347 -0.0259 -0.0908 -0.0394 -0.0123 -0.0740

Dec-13 576,871 2,552 1,161 -0.0345 0.0412 -0.1602 -0.0393 0.0548 -0.1434

0.0048 -0.0135 -0.0168

0.0014 0.0081 0.0059

0.0015 0.0015

0.0374 0.0898 0.0770

1.0903 1.0759

-0.0005 0.0004

-0.0052 -0.0044

CAPM

Excess Return

Beta

Expected Return

PeriodeRata-Rata Harga Saham

Standard Deviation

Return Return - Expected Return

Lampiran 3 Kinerja Saham INCO dan ANTM

Variance

Covariance

Page 74: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

62

JII UNTR TLKM JII UNTR TLKM JII UNTR TLKM

Jan-11 500,355 21,788 7,621

Feb-11 489,940 21,931 7,553 -0.0208 0.0066 -0.0090 -0.0256 0.0090 0.0049

Mar-11 504,260 21,844 7,166 0.0292 -0.0040 -0.0512 0.0245 -0.0015 -0.0373

Apr-11 521,746 21,697 7,373 0.0347 -0.0067 0.0288 0.0299 -0.0043 0.0428

May-11 528,530 22,524 7,645 0.0130 0.0381 0.0370 0.0082 0.0406 0.0509

Jun-11 524,275 23,193 7,308 -0.0081 0.0297 -0.0442 -0.0128 0.0321 -0.0302

Jul-11 555,595 25,413 7,188 0.0597 0.0957 -0.0164 0.0550 0.0982 -0.0025

Aug-11 542,240 24,553 7,371 -0.0240 -0.0338 0.0255 -0.0288 -0.0314 0.0395

Sep-11 512,560 22,785 7,435 -0.0547 -0.0720 0.0087 -0.0595 -0.0695 0.0226

Oct-11 500,002 22,576 7,325 -0.0245 -0.0092 -0.0148 -0.0293 -0.0067 -0.0008

Nov-11 523,150 24,909 7,452 0.0463 0.1033 0.0174 0.0415 0.1058 0.0313

Dec-11 523,863 25,061 7,177 0.0014 0.0061 -0.0369 -0.0034 0.0086 -0.0229

Jan-12 557,882 27,707 6,984 0.0649 0.1055 -0.0269 0.0602 0.1080 -0.0130

Feb-12 565,493 28,857 6,898 0.0136 0.0415 -0.0124 0.0089 0.0440 0.0016

Mar-12 569,410 30,500 6,964 0.0069 0.0569 0.0096 0.0021 0.0594 0.0235

Apr-12 591,059 30,960 7,683 0.0380 0.0151 0.1034 0.0332 0.0175 0.1173

May-12 555,471 26,643 7,954 -0.0602 -0.1394 0.0353 -0.0650 -0.1370 0.0492

Jun-12 529,839 22,431 7,719 -0.0461 -0.1581 -0.0296 -0.0509 -0.1557 -0.0156

Jul-12 559,822 21,852 8,668 0.0566 -0.0258 0.1230 0.0518 -0.0234 0.1369

Aug-12 575,105 21,717 9,307 0.0273 -0.0062 0.0736 0.0225 -0.0037 0.0876

Sep-12 591,119 20,978 9,443 0.0278 -0.0341 0.0146 0.0231 -0.0316 0.0286

Oct-12 612,382 20,009 9,630 0.0360 -0.0462 0.0199 0.0312 -0.0437 0.0339

Nov-12 607,769 19,574 9,357 -0.0075 -0.0217 -0.0284 -0.0123 -0.0193 -0.0144

Dec-12 591,059 18,619 9,036 -0.0275 -0.0488 -0.0344 -0.0323 -0.0463 -0.0204

Jan-13 605,755 20,557 9,372 0.0249 0.1041 0.0372 0.0201 0.1065 0.0511

Feb-13 621,324 19,323 9,843 0.0257 -0.0600 0.0502 0.0209 -0.0576 0.0642

Mar-13 652,157 18,952 10,719 0.0496 -0.0192 0.0891 0.0448 -0.0167 0.1030

Apr-13 666,012 18,380 11,270 0.0212 -0.0302 0.0514 0.0165 -0.0278 0.0654

May-13 688,201 17,133 11,926 0.0333 -0.0678 0.0582 0.0285 -0.0654 0.0721

Jun-13 633,255 16,883 10,623 -0.0798 -0.0146 -0.1093 -0.0846 -0.0122 -0.0954

Jul-13 630,959 16,741 11,411 -0.0036 -0.0084 0.0742 -0.0084 -0.0059 0.0882

Aug-13 593,376 16,436 10,156 -0.0596 -0.0182 -0.1100 -0.0643 -0.0158 -0.0960

Sep-13 603,183 16,845 2,179 0.0165 0.0249 -0.7854 0.0117 0.0273 -0.7715

Oct-13 618,941 17,793 2,273 0.0261 0.0563 0.0429 0.0213 0.0587 0.0569

Nov-13 597,485 19,110 2,211 -0.0347 0.0740 -0.0273 -0.0394 0.0764 -0.0134

Dec-13 576,871 18,745 2,095 -0.0345 -0.0191 -0.0521 -0.0393 -0.0166 -0.0382

0.0048 -0.0024 -0.0140

0.0014 0.0036 0.0203

0.0010 0.0009

0.0374 0.0602 0.1424

0.7459 0.6146

0.0195 0.0271

0.0147 0.0224

CAPM

Excess Return

Lampiran 4 Kinerja Saham UNTR dan TLKM

Return - Expected Return

Beta

Covariance

PeriodeRata-Rata Harga Saham Return

Expected Return

Variance

Standard Deviation

Page 75: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

63

JII PTBA ITMG JII PTBA ITMG JII PTBA ITMG

Jan-11 500,355 22,148 51,550

Feb-11 489,940 19,861 45,697 -0.0208 -0.1032 -0.1135 -0.0256 -0.0869 -0.0992

Mar-11 504,260 20,536 45,934 0.0292 0.0340 0.0052 0.0245 0.0504 0.0195

Apr-11 521,746 22,285 47,720 0.0347 0.0851 0.0389 0.0299 0.1015 0.0532

May-11 528,530 21,529 46,869 0.0130 -0.0339 -0.0178 0.0082 -0.0176 -0.0035

Jun-11 524,275 20,898 45,487 -0.0081 -0.0293 -0.0295 -0.0128 -0.0129 -0.0152

Jul-11 555,595 21,130 48,228 0.0597 0.0111 0.0603 0.0550 0.0275 0.0746

Aug-11 542,240 19,547 44,350 -0.0240 -0.0749 -0.0804 -0.0288 -0.0585 -0.0661

Sep-11 512,560 17,628 42,893 -0.0547 -0.0982 -0.0329 -0.0595 -0.0818 -0.0185

Oct-11 500,002 16,438 40,071 -0.0245 -0.0675 -0.0658 -0.0293 -0.0511 -0.0515

Nov-11 523,150 17,591 42,470 0.0463 0.0701 0.0599 0.0415 0.0865 0.0742

Dec-11 523,863 17,032 37,648 0.0014 -0.0318 -0.1136 -0.0034 -0.0154 -0.0992

Jan-12 557,882 19,180 38,857 0.0649 0.1262 0.0321 0.0602 0.1425 0.0464

Feb-12 565,493 20,717 41,288 0.0136 0.0801 0.0626 0.0089 0.0965 0.0769

Mar-12 569,410 20,577 42,448 0.0069 -0.0067 0.0281 0.0021 0.0096 0.0424

Apr-12 591,059 19,336 42,762 0.0380 -0.0603 0.0074 0.0332 -0.0440 0.0217

May-12 555,471 16,850 36,267 -0.0602 -0.1286 -0.1519 -0.0650 -0.1122 -0.1375

Jun-12 529,839 14,000 34,950 -0.0461 -0.1691 -0.0363 -0.0509 -0.1528 -0.0220

Jul-12 559,822 15,514 37,043 0.0566 0.1081 0.0599 0.0518 0.1245 0.0742

Aug-12 575,105 15,000 37,487 0.0273 -0.0331 0.0120 0.0225 -0.0167 0.0263

Sep-12 591,119 15,373 40,113 0.0278 0.0248 0.0700 0.0231 0.0412 0.0844

Oct-12 612,382 16,324 41,898 0.0360 0.0619 0.0445 0.0312 0.0783 0.0588

Nov-12 607,769 15,893 40,767 -0.0075 -0.0264 -0.0270 -0.0123 -0.0100 -0.0127

Dec-12 591,059 14,764 40,736 -0.0275 -0.0710 -0.0008 -0.0323 -0.0546 0.0136

Jan-13 605,755 16,059 41,383 0.0249 0.0877 0.0159 0.0201 0.1040 0.0302

Feb-13 621,324 15,330 40,488 0.0257 -0.0454 -0.0216 0.0209 -0.0290 -0.0073

Mar-13 652,157 14,762 37,955 0.0496 -0.0371 -0.0626 0.0448 -0.0207 -0.0482

Apr-13 666,012 15,239 37,750 0.0212 0.0323 -0.0054 0.0165 0.0487 0.0089

May-13 688,201 14,283 32,930 0.0333 -0.0627 -0.1277 0.0285 -0.0464 -0.1133

Jun-13 633,255 12,333 26,780 -0.0798 -0.1365 -0.1868 -0.0846 -0.1202 -0.1724

Jul-13 630,959 11,772 26,493 -0.0036 -0.0455 -0.0107 -0.0084 -0.0291 0.0036

Aug-13 593,376 11,114 27,911 -0.0596 -0.0559 0.0535 -0.0643 -0.0395 0.0678

Sep-13 603,183 13,288 30,662 0.0165 0.1957 0.0985 0.0117 0.2120 0.1129

Oct-13 618,941 13,115 30,659 0.0261 -0.0130 -0.0001 0.0213 0.0034 0.0142

Nov-13 597,485 11,910 29,990 -0.0347 -0.0919 -0.0218 -0.0394 -0.0756 -0.0075

Dec-13 576,871 11,100 28,666 -0.0345 -0.0680 -0.0442 -0.0393 -0.0516 -0.0298

0.0048 -0.0164 -0.0143

0.0014 0.0064 0.0044

0.0021 0.0014

0.0374 0.0798 0.0661

1.5280 0.9735

-0.0259 0.0063

-0.0306 0.0015

Lampiran 5 Kinerja Saham PTBA dan ITMG

Expected Return

CAPM

Excess Return

Variance

Standard Deviation

Return - Expected Return

Beta

Covariance

PeriodeRata-Rata Harga Saham Return

Page 76: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

64

JII BKSL MNCN JII BKSL MNCN JII BKSL MNCN

Jan-11 500,355 102 877

Feb-11 489,940 99 937 -0.0208 -0.0258 0.0685 -0.0256 -0.0480 0.0340

Mar-11 504,260 102 972 0.0292 0.0279 0.0369 0.0245 0.0056 0.0024

Apr-11 521,746 104 894 0.0347 0.0152 -0.0806 0.0299 -0.0070 -0.1151

May-11 528,530 102 894 0.0130 -0.0150 0.0009 0.0082 -0.0373 -0.0336

Jun-11 524,275 117 928 -0.0081 0.1421 0.0377 -0.0128 0.1199 0.0032

Jul-11 555,595 157 1,045 0.0597 0.3453 0.1261 0.0550 0.3231 0.0916

Aug-11 542,240 217 987 -0.0240 0.3836 -0.0557 -0.0288 0.3613 -0.0902

Sep-11 512,560 282 1,047 -0.0547 0.2999 0.0610 -0.0595 0.2776 0.0264

Oct-11 500,002 260 1,069 -0.0245 -0.0780 0.0211 -0.0293 -0.1003 -0.0135

Nov-11 523,150 256 1,120 0.0463 -0.0166 0.0472 0.0415 -0.0389 0.0127

Dec-11 523,863 259 1,302 0.0014 0.0133 0.1628 -0.0034 -0.0089 0.1283

Jan-12 557,882 259 1,345 0.0649 -0.0009 0.0328 0.0602 -0.0231 -0.0017

Feb-12 565,493 247 1,506 0.0136 -0.0471 0.1202 0.0089 -0.0694 0.0857

Mar-12 569,410 247 1,819 0.0069 0.0019 0.2074 0.0021 -0.0203 0.1729

Apr-12 591,059 290 1,971 0.0380 0.1716 0.0836 0.0332 0.1493 0.0491

May-12 555,471 287 2,049 -0.0602 -0.0089 0.0397 -0.0650 -0.0312 0.0052

Jun-12 529,839 226 1,917 -0.0461 -0.2118 -0.0645 -0.0509 -0.2340 -0.0991

Jul-12 559,822 226 2,170 0.0566 -0.0002 0.1319 0.0518 -0.0225 0.0974

Aug-12 575,105 207 2,225 0.0273 -0.0844 0.0256 0.0225 -0.1067 -0.0090

Sep-12 591,119 206 2,321 0.0278 -0.0055 0.0433 0.0231 -0.0278 0.0087

Oct-12 612,382 197 2,762 0.0360 -0.0449 0.1899 0.0312 -0.0672 0.1553

Nov-12 607,769 191 2,520 -0.0075 -0.0285 -0.0875 -0.0123 -0.0508 -0.1220

Dec-12 591,059 190 2,537 -0.0275 -0.0055 0.0066 -0.0323 -0.0277 -0.0279

Jan-13 605,755 239 2,446 0.0249 0.2554 -0.0360 0.0201 0.2331 -0.0705

Feb-13 621,324 260 2,611 0.0257 0.0890 0.0677 0.0209 0.0667 0.0332

Mar-13 652,157 309 2,935 0.0496 0.1907 0.1238 0.0448 0.1685 0.0893

Apr-13 666,012 279 3,035 0.0212 -0.0991 0.0343 0.0165 -0.1213 -0.0002

May-13 688,201 284 3,348 0.0333 0.0182 0.1030 0.0285 -0.0041 0.0685

Jun-13 633,255 263 2,975 -0.0798 -0.0721 -0.1114 -0.0846 -0.0943 -0.1459

Jul-13 630,959 243 3,060 -0.0036 -0.0784 0.0285 -0.0084 -0.1007 -0.0060

Aug-13 593,376 235 2,960 -0.0596 -0.0295 -0.0325 -0.0643 -0.0517 -0.0670

Sep-13 603,183 200 2,999 0.0165 -0.1520 0.0130 0.0117 -0.1742 -0.0215

Oct-13 618,941 206 2,707 0.0261 0.0324 -0.0975 0.0213 0.0101 -0.1320

Nov-13 597,485 184 2,511 -0.0347 -0.1062 -0.0723 -0.0394 -0.1285 -0.1069

Dec-13 576,871 166 2,592 -0.0345 -0.0973 0.0324 -0.0393 -0.1195 -0.0021

0.0048 0.0223 0.0345

0.0014 0.0180 0.0064

0.0010 0.0013

0.0374 0.1343 0.0797

0.7195 0.9167

0.0211 0.0096

0.0163 0.0048

CAPM

Excess Return

Lampiran 6 Kinerja Saham BKSL dan MNCN

Return - Expected Return

Beta

Covariance

PeriodeRata-Rata Harga Saham Return

Expected Return

Variance

Standard Deviation

Page 77: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

65

JII INTP LSIP JII INTP LSIP JII INTP LSIP

Jan-11 500,355 14,898 11,976

Feb-11 489,940 14,675 10,117 -0.0208 -0.0149 -0.1553 -0.0256 -0.0240 -0.1281

Mar-11 504,260 14,964 2,286 0.0292 0.0197 -0.7740 0.0245 0.0106 -0.7469

Apr-11 521,746 16,925 2,386 0.0347 0.1311 0.0437 0.0299 0.1220 0.0708

May-11 528,530 16,883 2,418 0.0130 -0.0025 0.0132 0.0082 -0.0115 0.0404

Jun-11 524,275 16,868 2,336 -0.0081 -0.0009 -0.0338 -0.0128 -0.0100 -0.0066

Jul-11 555,595 16,403 2,335 0.0597 -0.0276 -0.0005 0.0550 -0.0366 0.0266

Aug-11 542,240 14,826 2,354 -0.0240 -0.0961 0.0081 -0.0288 -0.1051 0.0353

Sep-11 512,560 13,985 2,149 -0.0547 -0.0567 -0.0872 -0.0595 -0.0658 -0.0600

Oct-11 500,002 14,288 2,003 -0.0245 0.0217 -0.0678 -0.0293 0.0126 -0.0406

Nov-11 523,150 15,200 2,270 0.0463 0.0638 0.1335 0.0415 0.0548 0.1606

Dec-11 523,863 16,198 2,239 0.0014 0.0656 -0.0140 -0.0034 0.0566 0.0131

Jan-12 557,882 17,884 2,380 0.0649 0.1041 0.0629 0.0602 0.0951 0.0901

Feb-12 565,493 17,174 2,637 0.0136 -0.0397 0.1082 0.0089 -0.0488 0.1353

Mar-12 569,410 18,052 2,814 0.0069 0.0512 0.0670 0.0021 0.0421 0.0942

Apr-12 591,059 18,231 2,942 0.0380 0.0099 0.0455 0.0332 0.0008 0.0726

May-12 555,471 17,924 2,513 -0.0602 -0.0168 -0.1457 -0.0650 -0.0259 -0.1186

Jun-12 529,839 16,990 2,567 -0.0461 -0.0521 0.0213 -0.0509 -0.0611 0.0485

Jul-12 559,822 18,936 2,836 0.0566 0.1145 0.1051 0.0518 0.1055 0.1322

Aug-12 575,105 20,330 2,672 0.0273 0.0736 -0.0580 0.0225 0.0646 -0.0309

Sep-12 591,119 20,140 2,483 0.0278 -0.0094 -0.0708 0.0231 -0.0184 -0.0437

Oct-12 612,382 21,259 2,358 0.0360 0.0555 -0.0503 0.0312 0.0465 -0.0232

Nov-12 607,769 22,450 2,267 -0.0075 0.0560 -0.0386 -0.0123 0.0470 -0.0114

Dec-12 591,059 22,614 2,022 -0.0275 0.0073 -0.1081 -0.0323 -0.0017 -0.0809

Jan-13 605,755 21,759 1,977 0.0249 -0.0378 -0.0223 0.0201 -0.0469 0.0048

Feb-13 621,324 21,643 2,188 0.0257 -0.0053 0.1068 0.0209 -0.0144 0.1339

Mar-13 652,157 22,740 1,974 0.0496 0.0507 -0.0975 0.0448 0.0417 -0.0703

Apr-13 666,012 24,491 1,809 0.0212 0.0770 -0.0839 0.0165 0.0679 -0.0568

May-13 688,201 25,241 1,660 0.0333 0.0306 -0.0824 0.0285 0.0216 -0.0553

Jun-13 633,255 22,820 1,830 -0.0798 -0.0959 0.1024 -0.0846 -0.1050 0.1295

Jul-13 630,959 22,078 1,394 -0.0036 -0.0325 -0.2379 -0.0084 -0.0416 -0.2107

Aug-13 593,376 20,398 1,193 -0.0596 -0.0761 -0.1446 -0.0643 -0.0852 -0.1175

Sep-13 603,183 19,560 1,425 0.0165 -0.0411 0.1945 0.0117 -0.0501 0.2217

Oct-13 618,941 19,665 1,453 0.0261 0.0054 0.0202 0.0213 -0.0036 0.0473

Nov-13 597,485 19,357 1,747 -0.0347 -0.0157 0.2017 -0.0394 -0.0247 0.2289

Dec-13 576,871 19,359 1,901 -0.0345 0.0001 0.0886 -0.0393 -0.0089 0.1157

0.0048 0.0090 -0.0271

0.0014 0.0031 0.0263

0.0013 0.0002

0.0374 0.0558 0.1621

0.9524 0.1366

0.0075 0.0549

0.0028 0.0501

CAPM

Excess Return

Lampiran 7 Kinerja Saham INTP dan LSIP

Return - Expected Return

Beta

Covariance

PeriodeRata-Rata Harga Saham Return

Expected Return

Variance

Standard Deviation

Page 78: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

66

JII SMGR LPKR JII SMGR LPKR JII SMGR LPKR

Jan-11 500,355 8,695 627

Feb-11 489,940 8,453 554 -0.0208 -0.0279 -0.1161 -0.0256 -0.0420 -0.1306

Mar-11 504,260 8,780 570 0.0292 0.0387 0.0283 0.0245 0.0245 0.0138

Apr-11 521,746 9,553 713 0.0347 0.0880 0.2519 0.0299 0.0739 0.2374

May-11 528,530 9,519 722 0.0130 -0.0035 0.0132 0.0082 -0.0176 -0.0013

Jun-11 524,275 9,485 651 -0.0081 -0.0036 -0.0988 -0.0128 -0.0177 -0.1133

Jul-11 555,595 9,820 700 0.0597 0.0353 0.0753 0.0550 0.0212 0.0608

Aug-11 542,240 9,050 773 -0.0240 -0.0784 0.1038 -0.0288 -0.0925 0.0893

Sep-11 512,560 8,624 702 -0.0547 -0.0471 -0.0914 -0.0595 -0.0612 -0.1059

Oct-11 500,002 8,593 636 -0.0245 -0.0035 -0.0937 -0.0293 -0.0177 -0.1082

Nov-11 523,150 9,143 636 0.0463 0.0640 -0.0004 0.0415 0.0499 -0.0149

Dec-11 523,863 10,350 647 0.0014 0.1320 0.0179 -0.0034 0.1179 0.0034

Jan-12 557,882 11,468 673 0.0649 0.1080 0.0393 0.0602 0.0939 0.0249

Feb-12 565,493 11,274 703 0.0136 -0.0169 0.0448 0.0089 -0.0311 0.0303

Mar-12 569,410 11,889 719 0.0069 0.0545 0.0225 0.0021 0.0404 0.0080

Apr-12 591,059 12,095 820 0.0380 0.0174 0.1404 0.0332 0.0033 0.1259

May-12 555,471 11,346 801 -0.0602 -0.0620 -0.0222 -0.0650 -0.0761 -0.0367

Jun-12 529,839 11,083 766 -0.0461 -0.0231 -0.0444 -0.0509 -0.0372 -0.0589

Jul-12 559,822 11,920 840 0.0566 0.0755 0.0964 0.0518 0.0614 0.0820

Aug-12 575,105 12,772 880 0.0273 0.0714 0.0482 0.0225 0.0573 0.0337

Sep-12 591,119 13,475 936 0.0278 0.0551 0.0636 0.0231 0.0409 0.0492

Oct-12 612,382 14,646 957 0.0360 0.0869 0.0224 0.0312 0.0728 0.0079

Nov-12 607,769 14,707 970 -0.0075 0.0042 0.0136 -0.0123 -0.0099 -0.0008

Dec-12 591,059 15,398 1015 -0.0275 0.0469 0.0461 -0.0323 0.0328 0.0317

Jan-13 605,755 15,665 1013 0.0249 0.0174 -0.0017 0.0201 0.0033 -0.0162

Feb-13 621,324 16,475 1065 0.0257 0.0517 0.0508 0.0209 0.0376 0.0363

Mar-13 652,157 17,929 1210 0.0496 0.0882 0.1371 0.0448 0.0741 0.1227

Apr-13 666,012 18,195 1342 0.0212 0.0149 0.1089 0.0165 0.0008 0.0944

May-13 688,201 18,561 1510 0.0333 0.0201 0.1253 0.0285 0.0060 0.1108

Jun-13 633,255 16,853 1601 -0.0798 -0.0920 0.0600 -0.0846 -0.1062 0.0455

Jul-13 630,959 15,307 1297 -0.0036 -0.0917 -0.1902 -0.0084 -0.1059 -0.2046

Aug-13 593,376 14,300 1213 -0.0596 -0.0658 -0.0643 -0.0643 -0.0799 -0.0787

Sep-13 603,183 13,752 1127 0.0165 -0.0383 -0.0709 0.0117 -0.0524 -0.0854

Oct-13 618,941 13,941 1060 0.0261 0.0137 -0.0596 0.0213 -0.0004 -0.0740

Nov-13 597,485 13,245 971 -0.0347 -0.0499 -0.0840 -0.0394 -0.0641 -0.0985

Dec-13 576,871 13,432 907 -0.0345 0.0141 -0.0656 -0.0393 0.0000 -0.0800

0.0048 0.0141 0.0145

0.0014 0.0033 0.0078

0.0015 0.0016

0.0374 0.0572 0.0881

1.1060 1.1577

-0.0014 -0.0044

-0.0062 -0.0092

CAPM

Excess Return

Lampiran 8 Kinerja Saham SMGR dan LPKR

Return - Expected Return

Beta

Covariance

PeriodeRata-Rata Harga Saham Return

Expected Return

Variance

Standard Deviation

Page 79: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

67

JII CPIN ASII JII CPIN ASII JII CPIN ASII

Jan-11 500,355 1,654 49264

Feb-11 489,940 1,571 50131 -0.0208 -0.0503 0.0176 -0.0256 -0.0745 0.0435

Mar-11 504,260 1,711 55295 0.0292 0.0892 0.1030 0.0245 0.0651 0.1290

Apr-11 521,746 1,951 55868 0.0347 0.1406 0.0103 0.0299 0.1165 0.0363

May-11 528,530 1,896 58321 0.0130 -0.0285 0.0439 0.0082 -0.0526 0.0699

Jun-11 524,275 1,914 59415 -0.0081 0.0096 0.0188 -0.0128 -0.0145 0.0447

Jul-11 555,595 2,470 69843 0.0597 0.2905 0.1755 0.0550 0.2664 0.2015

Aug-11 542,240 2,667 68271 -0.0240 0.0798 -0.0225 -0.0288 0.0557 0.0035

Sep-11 512,560 2,588 65198 -0.0547 -0.0298 -0.0450 -0.0595 -0.0540 -0.0191

Oct-11 500,002 2,546 65838 -0.0245 -0.0159 0.0098 -0.0293 -0.0400 0.0358

Nov-11 523,150 2,540 69234 0.0463 -0.0026 0.0516 0.0415 -0.0267 0.0775

Dec-11 523,863 2,278 72636 0.0014 -0.1029 0.0491 -0.0034 -0.1270 0.0751

Jan-12 557,882 2,330 77202 0.0649 0.0225 0.0629 0.0602 -0.0016 0.0888

Feb-12 565,493 2,689 73338 0.0136 0.1540 -0.0501 0.0089 0.1299 -0.0241

Mar-12 569,410 2,675 71123 0.0069 -0.0051 -0.0302 0.0021 -0.0292 -0.0042

Apr-12 591,059 2,698 73290 0.0380 0.0085 0.0305 0.0332 -0.0157 0.0564

May-12 555,471 2,683 71750 -0.0602 -0.0056 -0.0210 -0.0650 -0.0297 0.0049

Jun-12 529,839 2,865 12079 -0.0461 0.0682 -0.8317 -0.0509 0.0440 -0.8057

Jul-12 559,822 3,170 6736 0.0566 0.1064 -0.4423 0.0518 0.0823 -0.4163

Aug-12 575,105 3,125 7100 0.0273 -0.0143 0.0540 0.0225 -0.0385 0.0799

Sep-12 591,119 2,839 7255 0.0278 -0.0916 0.0218 0.0231 -0.1157 0.0478

Oct-12 612,382 3,064 7300 0.0360 0.0794 0.0062 0.0312 0.0553 0.0322

Nov-12 607,769 3,204 7705 -0.0075 0.0455 0.0554 -0.0123 0.0214 0.0814

Dec-12 591,059 3,387 7374 -0.0275 0.0572 -0.0430 -0.0323 0.0331 -0.0170

Jan-13 605,755 3,647 7641 0.0249 0.0767 0.0363 0.0201 0.0526 0.0622

Feb-13 621,324 4,141 7725 0.0257 0.1356 0.0110 0.0209 0.1115 0.0369

Mar-13 652,157 4,710 7898 0.0496 0.1372 0.0223 0.0448 0.1131 0.0483

Apr-13 666,012 4,818 7664 0.0212 0.0231 -0.0296 0.0165 -0.0011 -0.0037

May-13 688,201 5,032 7350 0.0333 0.0443 -0.0409 0.0285 0.0202 -0.0150

Jun-13 633,255 4,806 6810 -0.0798 -0.0448 -0.0735 -0.0846 -0.0689 -0.0475

Jul-13 630,959 4,521 6600 -0.0036 -0.0594 -0.0308 -0.0084 -0.0835 -0.0049

Aug-13 593,376 3,758 6252 -0.0596 -0.1687 -0.0527 -0.0643 -0.1928 -0.0267

Sep-13 603,183 3,508 6324 0.0165 -0.0664 0.0114 0.0117 -0.0905 0.0374

Oct-13 618,941 3,804 6350 0.0261 0.0844 0.0041 0.0213 0.0603 0.0301

Nov-13 597,485 3,704 6512 -0.0347 -0.0265 0.0255 -0.0394 -0.0506 0.0515

Dec-13 576,871 3,348 6405 -0.0345 -0.0961 -0.0165 -0.0393 -0.1202 0.0095

0.0048 0.0241 -0.0260

0.0014 0.0079 0.0271

0.0017 0.0016

0.0374 0.0886 0.1645

1.2205 1.1231

-0.0080 -0.0024

-0.0128 -0.0071

Lampiran 9 Kinerja Saham CPIN dan ASII

Expected Return

CAPM

Excess Return

Variance

Standard Deviation

Return - Expected Return

Beta

Covariance

PeriodeRata-Rata Harga Saham Return

Page 80: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

68

JII BSDE JII BSDE JII BSDE

Jan-11 500,355 805

Feb-11 489,940 680 -0.0208 -0.1550 -0.0256 -0.1736

Mar-11 504,260 771 0.0292 0.1337 0.0245 0.1152

Apr-11 521,746 878 0.0347 0.1389 0.0299 0.1204

May-11 528,530 911 0.0130 0.0381 0.0082 0.0195

Jun-11 524,275 887 -0.0081 -0.0274 -0.0128 -0.0459

Jul-11 555,595 943 0.0597 0.0632 0.0550 0.0446

Aug-11 542,240 1,007 -0.0240 0.0688 -0.0288 0.0503

Sep-11 512,560 911 -0.0547 -0.0962 -0.0595 -0.1147

Oct-11 500,002 881 -0.0245 -0.0325 -0.0293 -0.0510

Nov-11 523,150 928 0.0463 0.0536 0.0415 0.0351

Dec-11 523,863 943 0.0014 0.0162 -0.0034 -0.0024

Jan-12 557,882 1,028 0.0649 0.0896 0.0602 0.0711

Feb-12 565,493 1,177 0.0136 0.1454 0.0089 0.1268

Mar-12 569,410 1,235 0.0069 0.0488 0.0021 0.0302

Apr-12 591,059 1,395 0.0380 0.1298 0.0332 0.1112

May-12 555,471 1,450 -0.0602 0.0396 -0.0650 0.0211

Jun-12 529,839 1,208 -0.0461 -0.1672 -0.0509 -0.1857

Jul-12 559,822 1,162 0.0566 -0.0379 0.0518 -0.0565

Aug-12 575,105 1,068 0.0273 -0.0805 0.0225 -0.0991

Sep-12 591,119 1,035 0.0278 -0.0311 0.0231 -0.0497

Oct-12 612,382 1,090 0.0360 0.0531 0.0312 0.0346

Nov-12 607,769 1,240 -0.0075 0.1381 -0.0123 0.1195

Dec-12 591,059 1,175 -0.0275 -0.0530 -0.0323 -0.0715

Jan-13 605,755 1,247 0.0249 0.0618 0.0201 0.0433

Feb-13 621,324 1,425 0.0257 0.1424 0.0209 0.1238

Mar-13 652,157 1,666 0.0496 0.1689 0.0448 0.1504

Apr-13 666,012 1,685 0.0212 0.0113 0.0165 -0.0072

May-13 688,201 1,790 0.0333 0.0626 0.0285 0.0441

Jun-13 633,255 1,849 -0.0798 0.0330 -0.0846 0.0144

Jul-13 630,959 1,579 -0.0036 -0.1462 -0.0084 -0.1647

Aug-13 593,376 1,468 -0.0596 -0.0703 -0.0643 -0.0888

Sep-13 603,183 1,411 0.0165 -0.0387 0.0117 -0.0572

Oct-13 618,941 1,470 0.0261 0.0418 0.0213 0.0233

Nov-13 597,485 1,432 -0.0347 -0.0256 -0.0394 -0.0441

Dec-13 576,871 1,335 -0.0345 -0.0683 -0.0393 -0.0868

0.0048 0.0185

0.0014 0.0079

0.0016

0.0374 0.0891

1.1755

-0.0054

-0.0102

Expected Return

Lampiran 10 Kinerja Saham BSDE

PeriodeRata-Rata Harga Saham Return Return - Expected Return

CAPM

Excess Return

Variance

Covariance

Standard Deviation

Beta

Page 81: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

69

Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah

AALI 0.2 0.0355 0.0071 KLBF 0.4 0.0392 0.0157

KLBF 0.4 0.0392 0.0157 UNVR 0.3 0.0360 0.0108

UNVR 0.3 0.0360 0.0108 UNTR 0.1 0.0195 0.0020

UNTR 0.1 0.0195 0.0020 TLKM 0.2 0.0271 0.0054

Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah

AALI 0.4 0.0355 0.0142 KLBF 0.4 0.0392 0.0157

TLKM 0.3 0.0271 0.0081 ITMG 0.1 0.0063 0.0006

ITMG 0.1 0.0063 0.0006 BKSL 0.3 0.0211 0.0063

BKSL 0.2 0.0211 0.0042 MNCN 0.2 0.0096 0.0019

Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah

AALI 0.3 0.0355 0.0107 KLBF 0.3 0.0392 0.0118

MNCN 0.2 0.0096 0.0019 INTP 0.1 0.0075 0.0008

INTP 0.1 0.0075 0.0008 LSIP 0.4 0.0549 0.0220

LSIP 0.4 0.0549 0.0220 AALI 0.2 0.0355 0.0071

A3

0.0353

B1

0.0339

B2

0.0246

B3

A1

0.0355

A2

0.0272

0.0416

Lampiran 11 Portofolio Saham ( A1-B3 )

Page 82: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

70

Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah

UNVR 0.4 0.0360 0.0144 UNTR 0.2 0.0195 0.0039

UNTR 0.2 0.0195 0.0039 TLKM 0.4 0.0271 0.0108

TLKM 0.3 0.0271 0.0081 ITMG 0.1 0.0063 0.0006

ITMG 0.1 0.0063 0.0006 BKSL 0.3 0.0211 0.0063

Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah

UNVR 0.4 0.0360 0.0144 UNTR 0.3 0.0195 0.0059

BKSL 0.3 0.0211 0.0063 MNCN 0.2 0.0096 0.0019

MNCN 0.2 0.0096 0.0019 INTP 0.1 0.0075 0.0008

INTP 0.1 0.0075 0.0008 LSIP 0.4 0.0549 0.0220

Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah

UNVR 0.2 0.0360 0.0072 UNTR 0.1 0.0195 0.0020

LSIP 0.4 0.0549 0.0220 AALI 0.2 0.0355 0.0071

AALI 0.1 0.0355 0.0036 KLBF 0.4 0.0392 0.0157

KLBF 0.3 0.0392 0.0118 UNVR 0.3 0.0360 0.0108

D2

0.0305

D3

0.0355

Lampiran 12 Portofolio Saham ( C1-D3 )

0.0445

C1

0.0271

C2

0.0234

C3

D1

0.0217

Page 83: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

71

Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah

TLKM 0.4 0.0271 0.0108 ITMG 0.1 0.0063 0.0006

ITMG 0.1 0.0063 0.0006 BKSL 0.4 0.0211 0.0084

BKSL 0.3 0.0211 0.0063 MNCN 0.3 0.0096 0.0029

MNCN 0.2 0.0096 0.0019 INTP 0.2 0.0075 0.0015

Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah

TLKM 0.2 0.0271 0.0054 ITMG 0.1 0.0063 0.0006

INTP 0.1 0.0075 0.0008 LSIP 0.4 0.0549 0.0220

LSIP 0.4 0.0549 0.0220 AALI 0.2 0.0355 0.0071

AALI 0.3 0.0355 0.0107 KLBF 0.3 0.0392 0.0118

Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah

TLKM 0.2 0.0271 0.0054 ITMG 0.1 0.0063 0.0006

KLBF 0.4 0.0392 0.0157 UNVR 0.4 0.0360 0.0144

UNVR 0.3 0.0360 0.0108 UNTR 0.2 0.0195 0.0039

UNTR 0.1 0.0195 0.0020 TLKM 0.3 0.0271 0.0081

0.0388

E3

0.0339

0.0415

F3

0.0271

Lampiran 13 Portofolio Saham ( E1-F3 )

E1

0.0197

F1

0.0135

E2 F2

Page 84: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

72

Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah

BKSL 0.3 0.0211 0.0063 MNCN 0.2 0.0096 0.0019

MNCN 0.2 0.0096 0.0019 INTP 0.1 0.0075 0.0008

INTP 0.1 0.0075 0.0008 LSIP 0.4 0.0549 0.0220

LSIP 0.4 0.0549 0.0220 AALI 0.3 0.0355 0.0107

Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah

BKSL 0.1 0.0211 0.0021 MNCN 0.1 0.0096 0.0010

AALI 0.2 0.0355 0.0071 KLBF 0.4 0.0392 0.0157

KLBF 0.4 0.0392 0.0157 UNVR 0.3 0.0360 0.0108

UNVR 0.3 0.0360 0.0108 UNTR 0.2 0.0195 0.0039

Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah

BKSL 0.3 0.0211 0.0063 MNCN 0.2 0.0096 0.0019

UNTR 0.2 0.0195 0.0039 TLKM 0.4 0.0271 0.0108

TLKM 0.4 0.0271 0.0108 ITMG 0.1 0.0063 0.0006

ITMG 0.1 0.0063 0.0006 BKSL 0.3 0.0211 0.0063

H1

0.0353

Lampiran 14 Portofolio Saham ( G1-H3 )

G1

0.0310

G2

0.0357

G3

0.0217

H2

0.0313

H3

0.0197

Page 85: ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

73

Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah

INTP 0.1 0.0075 0.0008 LSIP 0.4 0.0549 0.0220

LSIP 0.4 0.0549 0.0220 AALI 0.1 0.0355 0.0036

AALI 0.2 0.0355 0.0071 KLBF 0.3 0.0392 0.0118

KLBF 0.3 0.0392 0.0118 UNVR 0.2 0.0360 0.0072

Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah

INTP 0.1 0.0075 0.0008 LSIP 0.4 0.0549 0.0220

UNVR 0.4 0.0360 0.0144 UNTR 0.2 0.0195 0.0039

UNTR 0.2 0.0195 0.0039 TLKM 0.3 0.0271 0.0081

TLKM 0.3 0.0271 0.0081 ITMG 0.1 0.0063 0.0006

Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah

INTP 0.2 0.0075 0.0015 LSIP 0.4 0.0549 0.0220

ITMG 0.1 0.0063 0.0006 BKSL 0.3 0.0211 0.0063

BKSL 0.4 0.0211 0.0084 MNCN 0.2 0.0096 0.0019

MNCN 0.3 0.0096 0.0029 INTP 0.1 0.0075 0.0008

Lampiran 15 Portofolio Saham ( I1-J3 )

I1 J1

0.0416 0.0445

I2 J2

0.0272 0.0346

I3 J3

0.0135 0.0310