analisis jurnal quantum learning

7
Analisis Jurnal Disusun oleh : Nama : Intan Yani Pratiwi NIM : 4301412033 Rombel : 1 Judul Jurnal : “Enhancing Undergraduate Students’ Chemistry Understanding Through Project-Based Learning in an IT Environment” Penulis : Gregory J. Kelly and Richard E. Mayer Isi Jurnal : Jurnal ini berisi tentang penelitian terhadap mahasiswa kimia tentang Project-Based-Learning (PBL) dalam lingkungan IT. Yang dimaksud dengan Project-Based-Learning adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siwa untuk memecahkan masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah. PBL atau pembelajaran berbasis masalah sebagai suatu pendekatan

Upload: intantiwik

Post on 24-Nov-2015

74 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Analisis Jurnal

Disusun oleh :Nama : Intan Yani PratiwiNIM : 4301412033Rombel : 1Judul Jurnal : Enhancing Undergraduate Students Chemistry Understanding Through Project-Based Learning in an IT EnvironmentPenulis : Gregory J. Kelly and Richard E. MayerIsi Jurnal :Jurnal ini berisi tentang penelitian terhadap mahasiswa kimia tentang Project-Based-Learning (PBL) dalam lingkungan IT. Yang dimaksud dengan Project-Based-Learning adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siwa untuk memecahkan masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah. PBL atau pembelajaran berbasis masalah sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah yang terkait dengan dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan suatu masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.Penelitian yang dilakukan meneliti integrasi pelaksanaan PBL dalam lingkungan IT untuk sarjana progam studi kimia. Ada dua kelompok yang diteliti yaitu kelompok eksperimen (kelmpok yang diberi perlakuan) dan kelompok control. Siswa pada kelompok eksperimen dalam proses belajarnya melaksanakan proyek individu berbasis IT, sedangkan siswa pada kelompok kontrol melaksanakan proses pembelajaran secara tradisional, masalah-masalah yang diberikan hanya terkait masalah-masalah tradisional. Proyek individu yang dilakuka oleh kelompok eksperimen meliputi proyek untuk membuat model molekul secara terkomputerisasi, mencari info mengenai fenomena ilmiah, dan proses tanya jawab tentang teori kimia. Efek dilaksanakannya PBL diperiksa secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kualitatif didasarkan pada pretest, posttest, dan ujian akhir. Hal ini dilakukan untuk membandingkan keuntungan dari pembelajaran yang dilakukan terhadapa dua kelompok penelitian. Untuk analisis secara kualitatif, penilaiannya didasarkan pada percobaan kinerja siswa yang dapat dilihat dari proyek-proyek yang telah mereka hasilkan. Selain itu dengan adanya think aloud interview dan observasi membantu peneliti untuk mendapatkan wawasan konseptual siswa tentang pemahaman mengenai struktur molekul. Siswa yang terlibat dalam PBL yang disempurnakan dengan IT secara signifikan mendapatkan hasil yang lebih baik disbanding dengan siswa yang ada pada kelompok control. Tidak hanya hasil yang diperoleh pada posttest, namun juga pada hasil ujian akhir. Dengan menganalisis temuan kualitatif, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kimia berbasis proyek yang didukung dengan IT menunjukkan hasil yang lebih baik.Proses pembelajaran ini membantu mempromosikan kemampuan mental siswa dalam melewati empat tingkat pemahaman kimia yaitu simbolik, makroskopik, mikroskopik, dan proses. Secara umum, hasil menunjukkan bahwa menggabungkan IT dengan PBL ke dalam progam mahasiswa dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai konsep kimia, teori,dan struktur molekul.

Kelebihan Jurnal : Kelebihan dari jurnal ini adalah peneliti menuliskan secara rinci metode-metode yang harus dikerjakan. Peneliti juga menjelaskan setiap tahap dari metode pembelajaran yang digunakan pada mata pelajaran kimia yaitu Project-Based Learning yang dilakukan di dalam lingkungan IT atau lingkungan yang di dukung oleh media teknologi. Dengan demikian, pembaca dapat dengan mudah memahami apa yang dimaksud dengan proses pembelajaran Project-Based Learning dalam lingkungan IT dan bagaimana pengaplikasiannya terhadap proses belajar mengajar di dalam kelas khususnya pada mata pelajaran kimia. Tujuan dari penelitian sudah jelas yaitu membandingkan dua kelompok yang diberi perlakuan berbeda, kelompok pertama adalah kelompok yang dalam pembelajaran menggunakan metode PBL dan kelmpok kedua adalah kelompok yang dalam pembelajaran masih menggunakan metode belajar secara tradisional. Kelebihan lain dari jurnal ini adalah peneliti menjabarkan apa saja keuntungan digunakannya metode tersebut dan apa saja yang harus dilakukan agar tujuan dari PBL tersebut dapat tercapai. Kekurangan Jurnal :Kekurangan dari jurnal penelitian ini adalah kurang jelasnya objek yang diteliti. Peneliti kurang menjelaskan secara rinci apakah yang diteliti adalah mahasiswa lulusan dari jurusan kimia atau siswa yang sedang melaksanakan pembelajaran kimia. Selain itu, peneliti hanya menjelaskan tentang keuntungan apa saja yang diperoleh dari penggunakan metode PBL dalam lingkungan IT dalam proses pembelajaran, sedangkan kelemahannya tidak dijelaskan sama sekali. Kekurangan dari pembelajaran dengan metode Project-Based Learning daam lingkungan IT sendiri adalah siswa mungkin akan kurang menguasai tentang materi yang diajarkan. Hal ini dikarenakan pembelajaran dengan metode PBL sebagian besar hanya berisikan proyek atau lebih tepatnya hanya ditekankan pada pengaplikasian materi dalam kehidupan sehari-hari. Guru hanya mengajarkan sedikit saja tentang materi, selebihnya adalah penugasan untuk proyek apa yang harus dilakukan. Siswa harus mencari tau sendiri informasi tentang materi yang sedang dipelajari. Padahal, mungkin tidak semua siswa memiliki kemauan atau motivasi untuk lebih memperdalam materi yang sedang dipelajari tersebut. Selain itu, mungkin tidak semua siswa dapat mengerjakan proyek dengan media IT , misalnya saja laptop atau computer. Di dalam jurnal ini tidak dijelaskan bagaimana mengatasi permasalahn-permasalahan tersebut Solusi :Ada baiknya peneliti memperjelas subjek yang diteliti secara rinci, apakah mahasiswa lulusan jurusan kimia ataukah siswa yang sedang mempelajari mata pelajaran kimia. Sedangkan solusi untuk mengatasi beberapa kekurangan metode pembelajaran dengan PBL dalam lingkungan IT adalah guru harus mampu mendorong siswa untuk mencari tau dan memperdalam materi yang dipelajari, bukan hanya sekedar dari penjelasan gurur saja. Agar siswa termotivasi untuk memepelajari materi lebih dalam lagi, mungkin gurur dapat mengadakan pretest sebelum pembelajaran dimulai, dan melakukan posttest setelah proyek dari siswa sudah berhasil dibuat. Dengan demikian, mau tidak mau siswa harus belajar terlebih dahulu sebelum test dilakukan. Sedangkan solusi untuk mengatasi siswa yang tidak memiliki media IT misalnya laptop, sekolah sebaiknya menyediakan media IT yang dibutuhkan dalam metode PBL, sehingga proses belajar mengajar pun dapat terlaksana secara maksimal serta tujuan dari pembelajaran PBL dalam lingkungan IT pun dapat tercapai dan output yang didapat pun sesuai dengan kebutuhan masyarakat.