analisis implementasi iso 26000 dalam pelaksanaan

42
Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di PT. Newmont Nusa Tenggara Sidang Tugas Akhir Bazuni R. Husni 2509.100.078

Upload: others

Post on 06-Apr-2022

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan Corporate Social Responsibility

(CSR) di PT. Newmont Nusa Tenggara

Sidang Tugas Akhir

Bazuni R. Husni

2509.100.078

Page 2: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Latar Belakang

2009

2010

2011

11,1%

11,7%

10,6%

Kontribusi Sektor Pertambangan dalam Produk Domestik Bruto Indonesia

(Sumber: Indonesian Commercial Newsletter, 2011)

BAB I (Ketentuan Umum) Pasal 1 ayat 3 dan BAB V (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) Pasal 74 UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas.

Faktor Sosial dan Lingkungan

Page 3: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility

(CSR)

CSR merupakan mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders yang melebihi tanggung jawab organisasi di bidang hukum (Darwin, 2004).

Kehadiran buku Cannibals With Forks : The Triple Bottom Line in 21st Century Business (1998) karya John Elkington.

Page 4: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR)

Beragamnya kegiatan CSR yang dilakukan masing-masing perusahaan

Manfaat CSR

Memperkuat brand

positioning

Meningkatkan citra dan daya

tarik perusahaan

Menurunkan biaya operasi

Meningkatkan penjualan dan market share

(Sumber: Kotler & Lee, 2005)

?

? ?

Perlunya sebuah standar dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan

Page 5: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

ISO 26000: Guidance Standard on Social Responsibility

Tanggl 1 November 2010

Digunakan para pemimpin bisnis untuk meningkatkan kesinambungan bisnis yang meliputi ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Keuntungan mengadopsi ISO 26000 : 1. Dapat mengidentifikasi strategi inovasi. 2. Dapat mengurangi resiko jangka

panjang. 3. Dapat meningkatkan daya saing

perusahaan.

Pedoman standar tanggung jawab sosial yang dirancang untuk digunakan oleh setiap perusahaan/organisasi.

Page 6: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

ISO 26000: Guidance Standard on Social Responsibility

(Sumber: Kritkausky, 2011)

Page 7: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

ISO 26000: Guidance Standard on Social Responsibility

ELEMEN UTAMA ISO

26000

Stakeholders Reporting

Tujuh Subjek Inti/Core Subjects (Sumber: Kritkausky, 2011)

Page 8: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Keterkaitan TBL, CSR, dan ISO 26000

Planet

Environment Profit

Procedure

• Organizational Governance

• Labor Practices • Fair Operating

Practices • Consumer

Issues

People

• Human Rights • Community

Involvement and Development

Page 9: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Objek Penelitian

Produk utama berupa konsentrat tembaga yang mengandung sebagian emas dan perak.

Berlokasi di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi NTB.

Mengklaim telah menerapkan standarisasi ISO 26000 dalam praktek CSR perusahaan mulai awal tahun 2011.

Page 10: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Objek Penelitian

Perubahan Nama Departemen dari Departemen Eksternal menjadi Departemen Social Responsibility and Goverment Relations (Februari 2013)

Penyatuan Divisi Comrel dan Divisi Comdev pada satu Divisi Social Responsibility

PADMA AWARD dari Departemen Energi & Sumber Daya Mineral

Penghargaan Pemberdayaan Sosial dari Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat

PADMA dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) atas kinerja di bidang pengembangan masyarakat, terutama dalam program peningkatan pertanian dengan penerapan System of Rice Intensification (SRI)

2010

2008

2007

2003

Penghargaan Madya kepada Dunia Usaha atas partisipasi dan dukungan terhadap Pembangunan Perumahan dari Kementerian Negara Perumahan Rakyat

Page 11: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Objek Penelitian

Presiden Direktur

Martiono Hadianto

General Manager SR & Govrels

Rachmat Makkasau

Manager

SR Planning and Development

Wagimin Sastra Hadi

Manager

Social Responsibility

Syarafuddin Jarot

Manager

Government Relations

Lalu M. Mahfi

Page 12: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Perumusan Masalah

Ingin mengetahui bagaimana

implementasi ISO 26000 dalam

pelaksanaan CSR di PT. NNT

Human Rights: • Aksi demo masyarakat

menuntut pekerjaan. • Sistem perekrutan karyawan

yang tidak transparan. • Upah pekerja yang tidak

sesuai UMR pada UKM yang didirikan perusahaan.

Community involvement and

development: Capaian beberapa indikator

5 bidang pengembangan masyarakat periode 2009-2013 yang belum mencapai

target 100% pada tahun 2013 (PT. NNT, 2013).

Jan

4

Feb Mei Apr Mar Jul Jun Agu Okt Sep Des Nov

4 4 4 4 3

1

3

8

5

0

7

47 kasus

Page 13: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

• Menganalisis implementasi ISO 26000 dalam pelaksanaan CSR di PT. Newmont Nusa Tenggara.

• Mengetahui kinerja pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh PT. Newmont Nusa Tenggara.

• Memberikan ide rekomendasi perbaikan implementasi ISO 26000 dalam pelaksanaan CSR di PT. Newmont Nusa Tenggara.

Manfaat Penelitian

• Bagi perusahaan, dengan adanya penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam meningkatkan pelaksanaan CSR perusahaan berdasarkan standarisasi ISO 26000.

• Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini dapat mengetahui dan memahami tentang pengaruh ISO 260000 dalam pelaksanaan CSR perusahaan.

• Bagi penelitian selanjutnya, dengan adanya penelitian ini dapat menjadi bahan acuan atau literatur untuk penelitian-penelitian berikutnya.

Page 14: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Ruang Lingkup Penelitian

Batasan Penelitian

• Periode pengambilan data dalam penelitian ini dibatasi hanya 1 bulan.

• Pengambilan data difokuskan di Departemen Social Responsibility and Government Relations (SR&GR) PT. NNT sebagai departemen yang melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan.

• Variabel yang diamati dalam penelitian ini hanya subjek inti/core subjects yang bersifat eksternal perusahaan yang dilakukan oleh Departemen SR&GR berdasarkan ISO 26000, yaitu human rights dan community involvement and development.

• Stakeholders yang diamati dalam penelitian ini adalah pihak perusahaan, masyarakat, LSM, dan pemerintah daerah.

Asumsi Penelitian

• Tidak ada perubahan kebijakan perusahaan terhadap program CSR yang dilakukan selama penelitian berlangsung.

• Seluruh responden berada dalam keadaan normal dan bersikap netral dalam proses pengisian kuesioner.

Page 15: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Metode Analisis Data

Statistik desrkiptif: untuk memperlihatkan frekuensi jawaban dari keseluruhan responden.

Metode Analisis Data

Root causes analysis: untuk menentukan penyebab dari permasalahan sehingga dapat dirumuskan alternatif perbaikan.

Analytical hierarchy process: untuk menemukan alternatif prioritas berdasarkan tujuan dan kriteria yang ditetapkan.

Page 16: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Metodologi Penelitian

Tahap Identifikasi Awal

Tahap Pembuatan Kuesioner

Kesimpulan dan Saran

Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data

Studi Literatur

Identifikasi dan Perumusan

Masalah

Perumusan Tujuan Penelitian

Studi Lapangan

studi lapangan diperlukan untuk mengetahui kondisi eksisting perusahaan secara langsung dan mengamati implementasi ISO 26000 dalam pelaksanaan program CSR perusahaan.

studi literatur (pustaka) dilakukan agar penelitian yang dilakukan memiliki suatu dasar yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan penelitian

Page 17: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Metodologi Penelitian

Tahap Identifikasi Awal

Tahap Pembuatan Kuesioner

Kesimpulan dan Saran

Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data

Identifikasi 7 Subjek Inti ISO

26000

Penentuan Voice of Stakeholders

(VoS)

Pembuatan Kuesioner

bertujuan untuk mengetahui variabel dan indikator apa saja yang nantinya akan menjadi bahan penilaian di dalam kuesioner berdasarkan subjek inti human rights dan community involvement and development.

Terdapat 4 (empat) stakeholders yang akan

diamati dalam penelitian ini, yaitu perusahaan,

masyarakat, LSM, dan pemerintah daerah.

Page 18: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Metodologi Penelitian

Tahap Identifikasi Awal

Tahap Pembuatan Kuesioner

Kesimpulan dan Saran

Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data

Observasi dan Identifikasi

Standarisasi ISO 26000

dalam Pelaksanaan CSR

di PT. NNT

pedoman mengenai standarisasi penerapan ISO

26000 bagi perusahaan dalam melakukan

kegiatan CSR yang meliputi tahapan-tahapan

apa saja yang harus dilakukan oleh perusahaan

untuk mengimplementasikan ISO 26000 dalam

pelaksanaan CSR perusahaan.

Observasi dan Evaluasi

Implementasi ISO 26000

dalam Pelaksanaan CSR

di PT. NNT

Analisis Gap Capaian

Implementasi ISO 26000

antara Masing-Masing

Stakeholders dalam

Pelaksanaan CSR di PT.

NNT

Interpretasi dan

Analisis Data

Penyusunan dan Pemilihan

Ide Peningkatan

Implementasi ISO 26000

identifikasi terhadap implementasi ISO 26000

yang telah diterapkan oleh PT. Newmont Nusa

Tenggara dalam pelaksanaan CSR perusahaan.

analisis gap terhadap capaian dan kinerja

implementasi ISO 26000 berdasarkan empat

sudut pandang stakeholders, yaitu perusahaan,

masyarakat, LSM, dan pemerintah daerah.

menyusun ide peningkatan implementasi ISO

26000 yang lebih baik untuk perusahaan

dengan menggunakan metode root causes

anlysis (RCA). pemilihan ide peningkatan

implementasi ISO 26000 dilakukan dengan

menggunakan metode analytical hierarchy

process (AHP) yang dinilai oleh pihak expert

di perusahaan

Page 19: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Subjek Inti dan Isu-Isu yang Diamati

Subjek

Inti Kode Isu

Human

Rights

HR 1 Kepatuhan uji ketuntasan (due diligence)

HR 2 Publikasi terhadap uji ketuntasan (due

diligence)

HR 3 Penyelesaian keluhan-keluhan terhadap kasus

HAM

HR 4 Perlakuan kepada kelompok-kelompok rentan

HR 5 Perlindungan dan perhatian terhadap dampak

HAM dalam situasi berisiko

HR 6 Keterlibatan dalam kasus pelanggaran HAM

HR 7 Kesempatan dan perlakuan yang sama kepada

stakeholders

HR 8 Penghormatan terhadap hak-hak sipil dan politik

HR 9 Penghormatan terhadap hak-hak ekonomi,

sosial, dan budaya

Subjek Inti Kode Isu

Community

Involvement

and

Development

CID 1 Pelibatan masyarakat

CID 2 Sosialisasi program tanggung jawab sosial

perusahaan

CID 3 Penciptaan lapangan kerja dan pengembangan

keterampilan

CID 4 Pengembangan terhadap akses teknologi

CID 5 Pelestarian dan promosi terhadap kekayaan dan

kearifan budaya lokal

CID 6 Penggunaan jasa tenaga kerja lokal

Page 20: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Penilaian Pihak Internal (Karyawan)

Departemen SR & GR Total karyawan = 65 orang Manager = 3 orang Total responden kuesioner = 68 orang

Seratus persen (100%) responden karyawan memahami konsep ISO 26000 dan menyatakan ada perbedaan antara sebelum dan sesudah implementasi ISO 26000

Page 21: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Penilaian Pihak Internal (Karyawan)

0 = tidak tahu

1 = sangat tidak setuju

2 = tidak setuju

3 = kurang setuju

4 = setuju

5 = sangat setuju

0 = tidak tahu

1 = sangat tidak setuju

2 = tidak setuju

3 = kurang setuju

4 = setuju

5 = sangat setuju

Page 22: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Penilaian Pihak Eksternal (Masyarakat)

Total responden untuk 3 kecamatan = 90 orang, masing-masing 30 orang untuk setiap kecamatan.

Nelayan

Petani

Pengusaha Lokal

Pegawai

Ibu Hamil

Page 23: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Penilaian Pihak Eksternal (Masyarakat)

6,67%

93,33%

Maksud ISO 26000

Mengerti

Tidak mengerti

55,56%

44,44%

Perbedaan Sebelum dan

Sesudah Implementasi

ISO 26000

Ada

Tidak ada

0 = tidak tahu

1 = sangat tidak setuju

2 = tidak setuju

3 = kurang setuju

4 = setuju

5 = sangat setuju

0 = tidak tahu

1 = sangat tidak setuju

2 = tidak setuju

3 = kurang setuju

4 = setuju

5 = sangat setuju

Page 24: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Penilaian Pihak Eksternal (LSM)

Yayasan Pembangunan Ekonomi Sumbawa Barat

(YPESB)

Yayasan Nusa Tenggara Pratama (YNTP)

Yayasan Lakmus

Pertanian dan Usaha Ekonomi

Masyarakat

Kesehatan

Pendidikan

Page 25: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Penilaian Pihak Eksternal (LSM)

2

1

Maksud ISO 26000

Mengerti

Tidak mengerti

0 = tidak tahu

1 = sangat tidak setuju

2 = tidak setuju

3 = kurang setuju

4 = setuju

5 = sangat setuju

0 = tidak tahu

1 = sangat tidak setuju

2 = tidak setuju

3 = kurang setuju

4 = setuju

5 = sangat setuju

Page 26: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Penilaian Pihak Eksternal (PemDa)

Kepala Bidang Pertambangan Umum

Kepala Seksi Pengawasan

Kepala Seksi Bina Usaha Pertambangan

Seluruh responden Pemerintah Daerah memahami konsep ISO 26000 dan menyatakan ada perbedaan antara sebelum dan sesudah implementasi ISO 26000

Page 27: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Penilaian Pihak Eksternal (PemDa)

0 = tidak tahu

1 = sangat tidak setuju

2 = tidak setuju

3 = kurang setuju

4 = setuju

5 = sangat setuju

0 = tidak tahu

1 = sangat tidak setuju

2 = tidak setuju

3 = kurang setuju

4 = setuju

5 = sangat setuju

Page 28: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Analisis Pemenuhan Subjek Inti Pihak Internal dan Eksternal

88,22

67,22

85,89

70,36

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

KaryawanPerusahaan

Masyarakat LSM PemerintahDaerah

Pencapaian (%)

89,13

80,33 85,5

65,57

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

KaryawanPerusahaan

Masyarakat LSM PemerintahDaerah

Pencapaian (%)

Pencapaian Subjek Inti Human Rights

Pencapaian Subjek Inti Community Involvement and Development

Page 29: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Perbandingan Pencapaian dengan Target Perusahaan

Tanda Keterangan Nilai

Rating

Rentang

Persentase

Pencapaian

X Tidak Baik 1 < 20%

√ Kurang Baik 2 21-40%

√ Cukup Baik 3 41-60%

√ Baik 4 61-80%

√ Sangat Baik 5 81-100%

Isu-Isu Target yang Ditentukan

Human Rights

HR 1 4

HR 2 4

HR 3 5

HR 4 5

HR 5 4

HR 6 5

HR 7 4

HR 8 4

HR 9 5

Isu-Isu Target yang Ditentukan

Community Involvement and

Development

CID 1 5

CID 2 5

CID 3 4

CID 4 3

CID 5 4

CID 6 4

Page 30: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Perbandingan Pencapaian dengan Target Perusahaan

Isu-

Isu

Target yang

Diharapkan Perusahaan Masyarakat LSM Pemda

HR 1 61-80% 92,00% 20,20% 86,60% 66,60%

HR 2 61-80% 87,00% 24,20% 86,60% 66,60%

HR 3 81-100% 83,80% 59,20% 80,00% 66,60%

HR 4 61-80% 87,00% 84,20% 86,60% 66,60%

HR 5 61-80% 89,20% 84,40% 86,60% 80,00%

HR 6 81-100% 91,20% 84,00% 86,60% 80,00%

HR 7 61-80% 86,80% 83,40% 86,60% 73,40%

HR 8 61-80% 89,40% 82,20% 93,40% 73,40%

HR 9 81-100% 87,60% 83,20% 80,00% 60,00%

Isu subjek inti human rights yang tidak memenuhi target : • Kepatuhan uji ketuntasan • Sosialisasi uji ketuntasan • Penyelesaian keluhan-keluhan

terhadap kasus HAM • Penghormatan terhadap hak-

hak ekonomi, sosial, dan budaya

Page 31: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Perbandingan Pencapaian dengan Target Perusahaan

Isu-

Isu

Target yang

Diharapkan Perusahaan Masyarakat LSM Pemda

CID 1 81-100% 86,20% 86,60% 86,60% 66,60%

CID 2 81-100% 90,60% 90,00% 86,60% 66,60%

CID 3 61-80% 90,80% 90,00% 86,60% 73,40%

CID 4 41-60% 90,80% 58,20% 86,60% 60,00%

CID 5 61-80% 86,20% 76,80% 86,60% 53,40%

CID 6 61-80% 90,20% 80,40% 80,00% 73,40%

Isu subjek inti community involvement and development yang tidak memenuhi target : • Pelibatan masyarakat • Sosialisasi program tanggung jawab

sosial • Pelestarian kekayaan dan kearifan

budaya lokal

Page 32: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Perumusan Alternatif Perbaikan

Isu Subjek Inti yang Masih Kurang Akar Penyebab Masalah

Kepatuhan dan Sosialisasi Uji

Ketuntasan

Rendahnya pengetahuan masyarakat

Kurangnya sosialisasi yang dilakukan perusahaan

Hak tenaga kerja yang tidak terpenuhi

Tidak adanya media penyampaian informasi uji ketuntasan perusahaan

Isu Subjek Inti yang Masih Kurang Akar Penyebab Masalah

Penyelesaian Keluhan-Keluhan

Terhadap Kasus HAM

Solusi yang tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat

Kurangnya sinkronisasi antara Divisi Comrel dan Divisi Comdev

Tidak adanya manajemen pengelolaan konflik yang baku untuk menampung

aspirasi masyarakat

Isu Subjek Inti yang Masih Kurang Akar Penyebab Masalah

Penghormatan Terhadap Hak-Hak

Ekonomi, Sosial, dan Budaya

Upah Pekerja yang Tidak Sesuai UMR

Tidak adanya ukuran-ukuran dari indikator keberhasilan dalam Renstra untuk

program budaya

Sistem perekrutan karyawan yang tidak transparan

Capaian program Comdev terkait dengan bidang pendidikan, kesehatan, dan

ekonomi masyarakat yang belum mencapai target sesuai Renstra 2009-2013

Root Causes Analysis (RCA) Subjek Inti Human Rights

Page 33: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Perumusan Alternatif Perbaikan

Isu Subjek Inti yang Masih Kurang Akar Penyebab Masalah

Pelestarian Kekayaan dan Kearifan

Budaya Lokal

Sektor pendidikan masih dikembangkan dalam kerangka pendidikan formal saja

Pendidikan di sekolah belum menyentuh banyak pada kebudayaan

Hal-hal yang mencakup pengetahuan lokal, pelestarian nilai dan budaya lokal,

pengembangan seni dan budaya serta pengembangan sosial budaya dan agama secara

luas belum dimasukkan dalam kurikulum pendidikan di sekolah

Isu Subjek Inti yang Masih Kurang Akar Penyebab Masalah

Pelibatan Masyarakat dan Sosialisasi

Program Tanggung Jawab Sosial

Partisipasi masyarakat masih rendah

Belum tersedianya mekanisme komplain bagi masyarakat untuk menyampaikan

aspirasi

Belum adanya sistem yang mencegah kekeliruan dalam pelaksanaan program

(safeguard mechanism)

Pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial PT. NNT belum dilakukan secara

terbuka kepada masyarakat

Root Causes Analysis (RCA) Subjek Inti Community Involvement and Development

Page 34: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Perumusan Alternatif Perbaikan

Rumusan Alternatif Perbaikan : • Pembuatan sistem rekruitmen karyawan “satu pintu” (Alternatif 1). • Pembuatan Rancangan Kegiatan dan Indikator Capaian Secara

Rinci Terhadap Kegiatan Budaya dalam Program Tanggung Jawab Sosial (Alternatif 2).

• Pembuatan Mekanisme Pengelolaan Konflik yang Baku (Alternatif 3).

• Penyesuaian UMR bagi Pekerja Usaha-Usaha Ekonomi yang Didirikan PT. NNT (Alternatif 4).

• Penciptaan Mekanisme Komplain dan Safeguard Mechanism dalam Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial (Alternatif 5).

• Penyediaan Akses Informasi kepada Masyarakat Khusus yang Tidak Tergabung dalam Kelembagaan Formal (Alternatif 6).

Page 35: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Pengolahan AHP

Pemilihan Perbaikan Terhadap Isu Subjek

Inti ISO 26000 yang Masih Kurang

Human RightsCommunity Involvement

and Development

Kepatuhan Uji

Ketuntasan

Sosialisasi Uji

Ketuntasan

Penyelesaian

Keluhan-Keluhan

Terhadap Kasus

HAM

Penghormatan

Terhadap Hak-Hak

Ekonomi, Sosial,

dan Budaya

Pelibatan

Masyarakat

Sosialisasi

Program

Tanggung Jawab

Sosial

Pelestarian

Kekayaan dan

Kearifan Budaya

Alternatif 1 Alternatif 6Alternatif 5Alternatif 4Alternatif 3Alternatif 2

Struktur Hirarki AHP Perbaikan Isu Subjek Inti ISO 26000

Page 36: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Pengolahan AHP

0,167

0,833

0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

0,6

0,7

0,8

0,9

Human Rights Community Involvement andDevelopment

Bobot

0,343

0,052 0,121

0,483

0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

0,6

Bobot

0,637

0,258

0,105

0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

0,6

0,7

Pelibatanmasyarakat

Sosialisasi programtanggung jawab

sosial perusahaan

Pelestarian danpromosi terhadap

kekayaan dankearifan budaya

lokal

Bobot

Prioritas Kriteria

Prioritas Sub Kriteria Community Involvement and Development

Prioritas Sub Kriteria Human Rights

Inconsistency = 0,00

Inconsistency = 0,04

Inconsistency = 0,09

Page 37: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Pengolahan AHP

0,095

0,352

0,061

0,377

0,059 0,057

0

0,05

0,1

0,15

0,2

0,25

0,3

0,35

0,4

Alternatif1

Alternatif2

Alternatif3

Alternatif4

Alternatif5

Alternatif6

Bobot

0,058 0,055 0,065 0,061

0,381 0,381

0

0,05

0,1

0,15

0,2

0,25

0,3

0,35

0,4

0,45

Alternatif1

Alternatif2

Alternatif3

Alternatif4

Alternatif5

Alternatif6

Bobot

Prioritas Alternatif Sub Kriteria Pelibatan Masyarakat

Prioritas Alternatif Sub Kriteria Penghormatan Terhadap Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan

Budaya

Inconsistency = 0,01

Inconsistency = 0,00

Page 38: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Rekomendasi Ide Perbaikan

1. Penyesuaian UMR bagi Pekerja Usaha-Usaha Ekonomi yang Didirikan PT. NNT.

2. Penciptaan Mekanisme Komplain dan Safeguard Mechanism dalam Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial.

3. Penyediaan Akses Informasi kepada Masyarakat Khusus yang Tidak Tergabung dalam Kelembagaan Formal.

Page 39: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar masyarakat belum mengetahui dan memahami tentang konsep ISO 26000 yang diimplementasikan PT. NNT dalam pelaksanaan CSR perusahaan.

2. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat gap antara penilaian masing-masing pihak terhadap pencapaian pemenuhan isu subjek inti human rights dan community involvement and development, dimana untuk subjek inti human rights mendapat penilaian terendah dari masyarakat, sedangkan subjek inti community involvement and development mendapat penilaian terendah dari Pemerintah Daerah.

3. Berdasarkan metode rating pencapaian, didapatkan hasil bahwa isu subjek inti yang tidak memenuhi target yang ditetapkan oleh perusahaan adalah isu kepatuhan uji ketuntasan, sosialisasi uji ketuntasan, penyelesaian keluhan-keluhan terhadap kasus HAM, dan penghormatan hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya untuk subjek inti human rights. Sementara isu yang tidak memenuhi target untuk subjek inti community involvement and development adalah isu pelibatan masyarakat, sosialisasi tanggung jawab sosial, dan pelestarian kekayaan dan kearifan budaya lokal.

4. Berdasarkan hasil pengolahan AHP, isu subjek inti human rights yang menjadi prioritas isu yang harus diperbaiki adalah isu penghormatan terhadap hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya. Sedangkan untuk subjek inti community involvement and development prioritas isu yang harus diperbaiki adalah isu pelibatan masyarakat.

5. Prioritas solusi yang harus dilakukan terhadap isu penghormatan terhadap hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya serta isu pelibatan masyarakat adalah penyesuaian UMR bagi pekerja usaha-usaha ekonomi yang didirikan oleh PT. NNT, penciptaan mekanisme komplain dan safeguard mechanism dalam pelaksanaan program tanggung jawab sosial, dan penyediaan akses informasi kepada masyarakat khusus yang tidak tergabung dalam kelembagaan formal.

Page 40: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Daftar Pustaka

Asy’ari, H. 2009. Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Modal Sosial pada PT. Newmont Nusa Tenggara. Universitas Diponegoro.

BPS KSB. 2011. Sumbawa Barat Dalam Angka [Katalog], Sumbawa Barat. Daniri, M. A. 2008. CSR based on ISO 26000 Guidance Standard on Social Responsibility [Online].

Available at: http://www.madani-ri.com [Accessed 5 Maret 2013]. Elkington, J. 1997. Cannibals with Forks: The Triple Bottom Line of 21st Century Business, London,

Thompson. Gunawan, Alex. 2008. Membuat Program CSR Berbasis Pemberdayaan Partisipatif. Hardiansyah, H. A. M. CSR dan Modal Sosial untuk Membangun Sinergi Kemitraan bagi Upaya

Pengentasan Kemiskinan, Makalah disampaikan pada Seminar & TalkShow CSR 2007 ”Kalimantan 2015: Menuju Pembangunan Berkelanjutan, Tantangan, dan Harapan”, Jum’at 10 Agustus 2007.

Heal, G. & Garret, P. 2004. Corporate Social Responsibility, An Economic and Financial Framework, Columbia Business School.

Indonesia Center of Sustainable Development. 2013. Laporan Evaluasi Program Comdev PT. Newmont Nusa Tenggara, Jakarta.

Indonesian Commercial Newsletter. 2011. Peran Sektor Pertambangan Naik, Sedangkan Industri Manufaktur Menururn [Online]. Available at: http://www.datacon.co.id/Logam-2011ProfilIndustri.html [Accessed 10 Januari 2013].

Indrawan, D. C. 2011. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan. Universitas Diponegoro.

Jacobs, R. 1999. Educational Research: Sampling a Population. Januarti, I & Apriyanti, D. 2005. Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja

Keuangan. Jurnal MAKSI, Vol. 5 No. 2, pg 227-243.

Page 41: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Daftar Pustaka

Kotler, P. & Lee, N. 2005. Doing the Most Good for Your Company and Your Cause, New York, Thomas Dunne Books.

Kritkausky, R. dkk. 2011. Handbook for Imlementers of ISO 26000, Middlebury Vermont, Ecologia. Mustafa, H. 2000. Teknik Sampling. Universitas Parahyangan. PT. Newmont Nusa Tenggara. 2013. Rencana Strategis PT. Newmont Nusa Tenggara Periode 2009-

2013 di Kecamatan Maluk, Jereweh, dan Sekongkang, Mataram. ----------------------------------------. 2013. Laporan Pencapaian Program Comdev PT. NNT Tahun 2012,

Divisi Comdev PT. NNT, Batu Hijau, Sumbawa Barat. Raharjo, J. 2000. Penerapan Multi-Criteria Decision Making dalam Pengambilan Keputusan Sistem

Perawatan. Universitas Kristen Petra. Rahmi, E. 2011. Standarisasi Lingkungan (ISO 26000) Sebagai Harmonisasi Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan Dan Instrumen Hukum di Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 4 No. 5. Rooney, J. J dan Vanden Heuvel, N. L. 2004. Root Cause Analysis For Beginners, Quality Progress. Rothbard, David. 2012. Sustainable Development: The Latest U.N. Scare [Web Blog]. Available at:

http://papundits.wordpress.com/2012/06/28/sustainable-Development-the-latest-u-n-scare/ [Accessed 15 Januari 2013].

Saaty, T. L. 1990. Multicriteria Decision Making - The Analytical Hierarchy Process, Pittsburgh, RWS Publications.

Savitz, Andrew & Jossey-Bass, Karl Weber. 2006. The Triple Bottom Line, San Fransisco, USA. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas [Online].

Available at: www.legalitas.org/incl-php/buka.php [Accessed 10 Januari 2013]. YPESB. 2012. Laporan CPI ALOVA, Sumbawa Barat.

Page 42: Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan

Sekian & Terima Kasih