analisis ekonomi dan sosial budaya kota bandung

Upload: david-immanuel-simamora

Post on 07-Aug-2018

392 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 8/20/2019 Analisis Ekonomi Dan Sosial Budaya Kota Bandung

    1/10

    ANALISIS EKONOMI DAN SOSBUD KOTA BANDUNG

    PEREKONOMIAN KOTA BANDUNG DALAM KONSTELASI JAWA BARAT

    Perkembangan dan pembangunan suatu kota saling berkaitan dengan jumlah, struktur dan

    dinamika penduduknya, tingkat sosial ekonomi serta luas wilayahnya. Jumlah penduduk yang

     banyak memerlukan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai, sehingga semakin banyak  jumlah penduduk, maka semakin besar pula kebutuhan sarana dan prasarana di kota tersebut.

    Tingkat sosial ekonomi dapat membentuk watak dan kualitas kehidupan penduduk. Kota dengan

    tingkat sosial ekonomi yang rendah cenderung dapat menimbulkan kekumuhan, sebaliknya kotadengan tingkat sosial ekonomi yang baik cenderung akan lebih teratur. Pada aspek luas wilayah,

    akan berkaitan dengan tingkat mobilitas dan interaksi antar penduduk. Ketiga hal tersebut di atas

    merupakan faktor penting dalam penentuan strategi pembangunan suatu kota.

    Dalam sudut pandang tersebut, Kota Bandung dapat dikatakan pusat aktiitas perekonomian

    Jawa Barat. Kondisi ini menyebabkan Kota Bandung menjadi magnet penarik bagi kota!kota

    disekitarnya. Kehidupan sehari!hari masyarakat Kota Bandung telah menyatu dan relatif sulituntuk dapat dibedakan secara jelas dengan masyarakat daerah tetangga. "elain itu, pasca

    dibukanya akses jalan tol langsung menuju Kota Jakarta, Kota Bandung telah menjadi salah satu

    tujuan wisata faorit warga Jakarta dan sekitarnya #Jabodetabek$ khususnya di masa akhir pekan.%al ini berdampak semakin besarnya permintaan khususnya barang konsumsi dan jasa di Kota

    Bandung yang memiliki dampak positif terhadap perkembangan ekonomi Kota Bandung.

    Karena itu, analisis ekonomi Kota Bandung akan berkaitan erat dengan perkembangan daerah

    sekitarnya #Kota &imahi dan Kabupaten Bandung$ serta Kota Jakarta. Bahkan kegiatan ekonomimasyarakat Kota Bandung, Kota &imahi, dan Kabupaten Bandung sudah sedemikian menyatu,

    khususnya yang tinggal berdekatan dengan perbatasan kota. Kondisi ini dicirikan oleh penduduk yang dalam pergerakannya cenderung memusat ke Kota Bandung baik untuk kegiatan ekonomi

    dan sosial. Karena itu, sebenarnya memisahkan secara administratif untuk kegiatan ekonomi

    Kota Bandung, Kota &imahi, dan Kabupaten Bandung relatif sulit karena keduanya secaraempiris saling berkaitan yang melebur #aglomerasi$ dalam kesatuan daerah Bandung

    'etropolitan.

  • 8/20/2019 Analisis Ekonomi Dan Sosial Budaya Kota Bandung

    2/10

    Gambar 1. Kontribusi K!iatan E"onomi Kota Ban#un!

    #an S"itarn$a tr%a#a& E"onomi Ja'a Barat Ta%un ())*

    Kawasan Bandung 'etropolitan memiliki peranan yang signifikan dalam perekonomian JawaBarat. Kawasan Bandung 'etropolitan memberikan kontribusi sebesar ()* dari total PDB Jawa

    Barat, dimana Kota Bandung sendiri memiliki kontribusi terbesar yakni )+,+* dari

     perekonomian Jawa Barat. -aju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung juga tergolong tinggi, atau

    di atas rata!rata pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dan bahkan nasional. Pada tahun (++ tingkat pertumbuhan ekonomi Kota Bandung mencapai /,0* dan diperkirakan pada tahun (++/

    mencapai 0,(1*. Tingkat pertumbuhan yang tinggi tersebut menunjukkan bahwa Kota Bandung

    adalah menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang penting di Jawa Barat maupun di2ndonesia.

    Gambar (. Prban#in!an La+u Prtumbu%an E"onomi Kota Ban#un! #an Ja'a Barat

    ta%un ()),-()) /0

    STRUKTUR EKONOMI KOTA BANDUNG

     3ilai PD4B Kota Bandung pada tahun (++/ adalah sebesar 4p.5), trilyun dengan tingkat

    PD4B per kapita sebesar 4p.((.1+.+++,!. Tingkat pendapatan perkapita ini tergolong tinggi bila

    dibandingkan dengan daerah sekitarnya. 6ktiitas ekonomi Kota Bandung, sebagian besar  bersumber dari dari sektor perdagangan, hotel dan restoran yang memberikan kontribusi sekitar 

    ,1* dari seluruh kegiatan ekonomi di Kota Bandung, disusul oleh sektor industri pengolahan

    sekitar (7,0*. "ektor pengangkutan dan komunikasi memberikan kontribusi sekitar )+,0*

  • 8/20/2019 Analisis Ekonomi Dan Sosial Budaya Kota Bandung

    3/10

    demikian juga dengan sektor jasa!jasa. Pembentukan inestasi di Kota Bandung pada tahun (++/

    mencapai 4p.5,1 trilyun, meningkat dari tahun sebelumnya 4p.1,( trilyun.

    "ebagai pusat perekonomian Jawa Barat dan sekaligus sebagai kota tujuan wisata dan

     pendidikan, aktiitas ketenagakerjaan di Kota Bandung pada umumnya adalah pada sektor jasa

    dan perdagangan. Pada tahun (++/, ,/* penduduk Kota Bandung bekerja pada sektor  perdagangan, hotel, dan restoran. "ebanyak (1,7* tenaga kerja Kota Bogor bekerja di sektor 

     jasa yang meliputi jasa pemerintahan umum dan swasta. 8alaupun menyerap tenaga kerja dalam

     jumlah terbesar, namun bila dibandingkan dengan jumlah produksi ekonomi, maka produktiitastenaga kerja di sektor jasa!jasa jauh lebih rendah dibandingkan sektor lainya. Kondisi ini

    menunjukkan pekerja sektor jasa yang di dalamnya meliputi jasa pemerintahan umum dan sosial

    kemasyarakatan relatif mendapat tingkat pendapatan atau kesejahteraan yang relatif rendah atau

    distribusi pendapatan di sektor ini tidak merata. "elain itu ada kemungkinan sektor jasa!jasamenampung banyak tenaga kerja kurang produktif, sehingga ada potensi pengangguran semu

    cukup besar pada sektor ini.

    Gambar 2. Kontribusi S"tor E"onomi #an Prsntas Sra&an Tna!a Kr+a S"tor

    E"onomi Kota Ban#un! Ta%un ()) /0

    Tingkat Partisipasi 6ngkatan Kerja #TP6K$ pada tahun (++/ Kota Bandung sebesar 17,11*.

    6ngka ini jauh di bawah TP6K Jawa Barat yang mencapai (,5)*. TP6K Kota Bandung yangmasih rendah disebabkan oleh struktur penduduk Kota Bandung yang walaupun lebih didominasi

    oleh penduduk pria #5+,//*$, namun pada usia produktif struktur penduduk Kota Bandung justru lebih didominasi oleh perempuan #5+,75*$, atau dengan kata lain jumlah penduduk pria

    yang besar lebih banyak pada penduduk usia yang tidak produktif. "elain itu, sebagai salah satukota tujuan pendidikan di 2ndonesia, menjadikan penduduk usia sekolah di Kota Bandung

    sebagian besar memilih untuk tidak berada di dalam angkatan kerja. %al ini menyebabkan

     jumlah penduduk Kota Bandung yang terlibat dalam angkatan kerja cenderung lebih rendahdibandingkan daerah lain di Jawa Barat.

  • 8/20/2019 Analisis Ekonomi Dan Sosial Budaya Kota Bandung

    4/10

    Permasalahan lain, walaupun TP6K Kota Bandung tidak terlalu besar, jumlah pengganguran

    terbuka Kota Bandung justru tergolong tinggi. Pada tahun (++/ Tingkat Pengganguran Terbuka

    #TPT$ di Kota Bandung mencapai (),7(*, yang jauh lebih tinggi dibandingkan TPT Jawa Baratyang mencapai ),+0* pada tahun (++/. Kondisi ini semakin menegaskan bahwa perekonomian

    Kota Bandung telah terintegrasi dengan perekonomian daerah sekitarnya #'etropolitan

    Bandung$. "ehingga walaupun TP6K di Kota Bandung cenderung lebih rendah, tetap tidak mudah untuk mendapatkan pekerjaan karena sebagian kebutuhan tenaga kerja di Kota Bandung

    telah dipenuhi oleh pekerja dari penduduk daerah penyangga Kota Bandung.

    Tab3 1 Tin!"at Partisi&asi An!"atan Kr+a /TPAK Kota Ban#un!

    "elanjutnya dapat dianalisis tentang PD4B per kapita sebagai pendekatan untuk perhitungan

    rata!rata pendapatan penduduk walaupun relatif kurang tepat. Dari tahun (++!(++/, PD4B

     perkapita penduduk Kota Bandung mengalami kecenderungan peningkatan yang cukup pesatyakni rata!rata, mengalami peningkatan mencapai (+* setiap tahunnya. %al ini semakin

    menunjukkan eksistensi Kota Bandung sebagai sumber pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.

    "elain itu, walaupun meningkat dengan pesat, pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung relatif 

    merata dirasakan oleh penduduknya. %al ini ditunjukkan dengan tingkat pemerataan pendapatandi Kota Bandung yang relatif lebih baik daripada pemerataan pendapatan Jawa Barat maupun

     3asional. Pada tahun (++5 koefisien gini ratio Kota Bandung sebesar +,)57, nilai ini lebih

    rendah dari koefisien gini ratio Jawa Barat yang sebesar +,)7) maupun tingkat nasional yangmencapai +,7. 6rtinya distribusi pendapatan di Kota Bogor relatif lebih merata dibandingkan

    kabupaten9kota di Jawa Barat maupun secara nasional.

    Gambar ,. Ko4isin Gini Kab5Kota Ja'a Barat

  • 8/20/2019 Analisis Ekonomi Dan Sosial Budaya Kota Bandung

    5/10

    2ntensitas kegiatan ekonomi pada umumnya berbeda!beda menurut lokasinya. 2ntensitas ini juga

    terkait dengan penggunaan lahan yang ada di area tersebut. -ahan yang memiliki intensitas

    kegiatan ekonomi tinggi secara perlahan akan menggeser penggunaannya dari permukimanmenjadi area komersial. Dalam situasi ini, umumnya kebutuhan lahan semakin didorong oleh

    upaya pencapaian produktiitas ekonomi yang lebih tinggi atas lahan tersebut.

    "truktur ekonomi Kota Bandung, terutama berasal dari kegiatan sektor jasa #tersier$ dan sektor 

    industry pengolahan #sekunder$. Tingkat produktiitas ekonomi lahan untuk berbagai jenis

    kegiatan ekonomi yang ada di Kota Bandung secara umum dapat dianalisis dengan nilai produktiitas lahan per km(. "emakin tinggi nilai produktiitas ekonomi, menunjukkan bahwa

    setiap km( area di daerah tersebut memberikan nilai tambah ekonomi yang lebih tinggi bila

    dibandingkan daerah lainnya. Tingkat produktiitas lahan dapat dibedakan ke dalam nilai bruto

    #kotor$ dan neto #bersih$. 3ilai produktiitas ekonomi lahan bruto menunjukkan nilai produktiitas ekonomi rata dari seluruh lahan di suatu wilayah, atau tidak spesifik mengacu pada

    lahan!lahan yang digunakan untuk kegiatan ekonomi saja. Tingkat produktiitas ekonomi lahan

    ini dapat diklasifikasi menurut kecamatan yang ada di Kota Bandung.

    Pada tahun (++( nilai produktiitas ekonomi lahan #bruto$ Kota Bandung adalah 4p.)( milyar 

     per km( dan terus mengalami peningkatan, hingga tahun (++/ mencapai 4p.+/ milyar per km(.Kenaikan nominal nilai produktiitas lahan ini relatif sangat cepat dalam masa 5 tahun tersebut,

    yaitu rata!rata tumbuh )7,51* pertahun. 3amun bila mempertimbangkan adanya tingkat inflasi

    atau produktiitas ekonomi riil, maka pada dasarnya rata!rata pertumbuhan lebih lambat, yaitu/,0* pertahun. Kenaikan produktiitas nominal yang tinggi dapat menjadi indikasi tuntutan

     produktiitas ekonomi yang lebih tinggi atau dapat menurunkan daya saing ekonomi. 6rtinya

    dibutuhkan biaya inestasi dan operasional yang lebih tinggi per luasan lahan tertentu.

    Perkembangan produktiitas ekonomi lahan #bruto$ di Kota Bandung dari tahun (++(!(++/dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut ini,

    Gambar 6. Pro#u"ti7itas E"onomi La%an Bruto

    Kota Ban#un! Ta%un ())(-())

    "elanjutnya nilai produktiitas ekonomi lahan bruto di Kota Bandung, khususnya pada tahun(++ dapat dikelompokkan menurut Kecamatan. Pengelompokkan ini dapat menunjukkan

    kecamatan yang memiliki intensitas kegiatan ekonomi tinggi dalam konsep ruang wilayah.

    2ntensitas ekonomi per luasan wilayah yang relatif tinggi di Kota Bandung adalah &icendo,6ndir, 6stanaanyar dan Babakan &iparay. Kecamatan yang tergolong sedang antara lain

    Bandung 8etan, Bandung Kulon, :jungberung, 4egol, Kiaracondong, Batununggal, &ibeunying

    Kidul, Bojongloa Kidul, "ukajadi dan ;edebage. "ecara faktual, kecamatan!kecamatan tersebut

  • 8/20/2019 Analisis Ekonomi Dan Sosial Budaya Kota Bandung

    6/10

    menjadi pusat!pusat kegiatan ekonomi penting di Kota Bandung. Keberadaan aktiitas ekonomi

    di wilayah tersebut dapat mendorong pergerakan penduduk untuk bekerja atau beraktiitas

    ekonomi. Dengan demikian posisi kecamatan ini dapat menjadi pembangkit pergerakan penduduk.

    Tab3 (. K3asi4i"asi K8amatan MnurutPro#u"ti7itas E"onomi La%an Bruto Ta%un ())*

     3ilai produktiitas ekonomi lahan Kota Bandung sangat dipengaruhi oleh sektor perdagangandan jasa. 8ilayah yang memiliki kontribusi yang besar dari kedua sektor tersebut hampir dapat

    dipastikan memiliki produktiitas ekonomi lahan yang tinggi. "edangkan sektor pertanian dinilai

    tidak memberikan nilai ekonomi yang signifikan terhadap lahan. %al ini terlihat dari wilayahdengan konsentrasi pertanian yang tinggi justru tidak memiliki produktiitas ekonomi lahan yang

    tinggi. "ecara lebih lengkap sebaran kegiatan ekonomi Kota Bandung dijabarkan dalam gambar 

     berikut.

    Gambar *. Sbaran K!iatan E"onomi Kota Ban#un!

    "elain itu, dapat dianalisis antara kecamatan dengan intensitas kegiatan ekonomi tinggi dengantingkat kepadatan penduduknya. Dengan dasar klasifikasi adalah rata!rata kepadatan penduduk  per km( dan produktiitas ekonomi per km(, maka dapat diperoleh informasi klasifikasi sebaran

     penduduk dan aktiitas perekonomian Kota Bandung. Kecamatan Bandung 8etan, &icendo dan

    :jungberung termasuk kecamatan dengan produktiitas ekonomi tinggi, namun tingkat

    kepadatan penduduk di bawah rata!rata. Daerah!daerah seperti ini dapat menjadi orientasi pergerakan kerja penduduk. "elanjutnya kecamatan 6ndir, 6stanaanyar, Babakan &iparay,

    Bandung Kulon, Batununggal, Bojongloa Kidul, &ibeunying Kidul, Kiaracondong, 4egol dan

  • 8/20/2019 Analisis Ekonomi Dan Sosial Budaya Kota Bandung

    7/10

    "ukajadi termasuk memiliki intensitas kegiatan ekonomi tinggi termasuk pula pusat kepadatan

     penduduk. Posisi kecamatan di atas dapat dituangkan ke dalam gambar berikut ini,

    Gambar . Sbaran Pn#u#u" #an K!iatan E"onomi Kota Ban#un!

    Dari hasil sebaran penduduk dan kegiatan ekonomi Kota Bandung tersebut dapat terlihat bagaiman pola pergerakan penduduk tidak hanya terjadi di dalam Kota Bandung sendiri, namun

    turut pula melibatkan penduduk dari daerah sekitar #'etropolitan Bandung$. %al ini harus

    diantisipasi dengan penyediaan sarana dan prasarana perhubungan yang lebih memadai untuk dapat menampung aktiitas pergerakan penduduk tersebut tanpa menyebabkan terjadinya

    kemacetan arus transportasi baik dalam Kota Bandung sendiri maupun daerah perbatasan.

    Pertumbuhan ekonomi yang pesat, penduduk yang terdidik, dan ketersediaan tenaga kerja yang

    melimpah #tingkat 'an Power Kota Bandung mencapai /,/1*, hal ini belum termasuk daerah

    sekitar 'etropolitan Bandung$ membantu Kota Bandung sebagai Kota yang cocok digunakan

    sebagai tempat inestasi. %al ini turut dibuktikan melalui hasil surei tingkat kepuasan danrekomendasi inestasi yang dilakukan oleh 'ajalah "wa pada tahun (++7, mendudukan Kota

    Bandung sebagai kota kedua yang paling banyak direkomendasikan sebagai tujuan inestasi

    setelah Kota Pekanbaru. Tingkat kepuasan dan rekomendasi yang tinggi menjadi peluang yangsangat besar bagi Kota Bandung untuk mengembangkan diri menjadi kota jasa yang

    Bermartabat. :ntuk itu, perlu persiapan yang matang untuk menyambut perkembangan Kota

    Bandung menjadi kota jasa yang metropolitan. Pembangunan hunian ertikal mau tidak mauharus dijadikan tren gaya hidup baru guna mengantisipasi pertumbuhan penduduk yang semakin

     besar. "elain itu, Kota Bandung memerlukan reformasi dan penataan kembali pola transportasi

    masal yang lebih efektif untuk menghindari terjadinya stagnasi akibat kelebihan beban angkutan

    dibandingkan olume jalan yang ada.

  • 8/20/2019 Analisis Ekonomi Dan Sosial Budaya Kota Bandung

    8/10

    Gambar 9. Prs&si Pn!usa%a #a3am Kota Tu+uan In7stasi

    SOSIAL DAN BUDA:A

    Kesejahteraan penduduk secara umum dapat dilihat dari 2ndeks Pembangunan 'anusia yang

    terdiri dari tiga komponen, yaitu derajat pendidikan, kesehatan dan ekonomi. "ebagai indikator 

    utama, pada dasarnya 2P' adalah berfungsi sebagai indikator impact, yaitu terbentuk karena banyak aspek pembangunan yang dilakukan. Pada tahun (++/ 2P' Kota Bandung mencapai

    /0,+7, dibentuk oleh indeks kesehatan sebesar 0+,5, indeks pendidikan sebesar 07,+, dan

    indeks daya beli masyarakat sebesar 1,+1. 2ndeks tertinggi adalah indek pendidikan yang

    semakin mengukuhkan Kota Bandung sebagai salah satu kota pendidikan di 2ndonesia.

    Tab3 2. Pr"mban!an IPM #an Kom&onnn$a #i Kota Ban#un! Ta%un ()),-())

    Kecamatan "ukasari tercatat sebagai kecamatan dengan nilai 2P' terbaik yakni 0),+.

    "ebaliknya Kecamatan Kiaracondong memiliki nilai 2P' terendah yakni /,7. 8alaupundemikian, berdasarkan kriteria :3DP, tingkat 2P' yang mencapai Kecamatan Kiaranconding

    yang sebesar /,7, telah mencapai status pembangunan manusia pada tingkat menengah atas.Kondisi ini menunjukkan bahwa secara umum masyarakat Kota Bandung dapat dikatakan sudah

    cukup baik dalam hal kesehatan, pendidikan dan daya belinya.

  • 8/20/2019 Analisis Ekonomi Dan Sosial Budaya Kota Bandung

    9/10

    Gambar ; Pn8a&aian Pmban!unan Manusia K8amatan #i Kota Ban#un!

    Pada tahun (++1 2P' Kota Bandung mencapai //,)/ dan sampai dengan tahun (++/ relatif tumbuh sangat lambat. 'engikuti pola tersebut, dapat diproyeksikan 2P' sampai dengan tahun

    (+). "truktur 2P' Kota Bandung berariasi menurut aspeknya. 2ndeks Pendidikan adalah

    indeks tertinggi, sedangkan 2ndeks Daya Beli adalah indeks terendah. Berdasarkan data yangada, 2ndeks Kesehatan adalah indeks yang diperkirakan dapat mengalami pertumbuhan paling

    cepat. Bila pada tahun (++/ adalah sekitar 0+, maka ada kemunngkinan dapat mengalami

     peningkatan hingga 7), atau sedikit lebih rendah daripada indeks pendidikan. 2ndeks pendidikanwalaupun mengalami peningkatan, namun peningkatan relatif lambat. Perkembangan yang

    mengkuatirkan adalah 2ndeks Daya Beli, yang terdapat kecenderungan mengalami penurunan

    karena beberapa ancaman, misalnya inflasi, kenaikan harga bahan bakar minyak dan perubahan! perubahan ekonomi makro lain yang menyebabkan penurunan daya beli.

    -ebih lanjut, sebaran tingkat kesejahteraan masyarakat Kota Bandung dijabarkan dalam gambar 

     berikut

  • 8/20/2019 Analisis Ekonomi Dan Sosial Budaya Kota Bandung

    10/10

    Gambar 1). Sbaran Ks+a%traan Pn#u#u" Kota Ban#un!

    Dari sebaran tersebut dapat terlihat bagaimana, tingkat kesejahteraan wilayah utara dan timur Kota Bandung relatif lebih baik daripada wilayah selatan dan barat. %al ini menunjukkan masih

    diperlukan upaya pemerataan pembangunan Kota Bandung khususnya di daerah selatan Kota

    Bandung yang relatif masih tertinggal dibandingkan wilayah lainnya di Kota Bandung.