analisis efektivitas bauran promosi pada bimbingan belajar sentral edukatif bogor
TRANSCRIPT
ANALISIS EFEKTIVITAS BAURAN PROMOSI PADA BIMBINGAN BELAJAR SENTRAL EDUKATIF
BOGOR
Oleh YANITA KARTIKA DEWI
H24076136
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR 2011
ABSTRACT
YANITA KARTIKA DEWI H24076136. The analysis of the Effectiveness of the Mixture of Promosi Pada Sentral Edukatif Bogor, the MIMIN AMINAH guidance.
Education was one of the service fields in order to bring about the process pembelajaran so that participants educated actively developed the potential himself to have the spiritual strength of piety, self control, the identity, intelligence, the noble moral, as well as skills that was needed from him, the community, the nation, and the country. Edukatif centres carried out the competitive process with the agency bimbel in the Bogor city by carrying out the exact and superior strategy. The promotion was the strategy that until this became the main priority. EPIC Model and Direct Rating Method were used to evaluate the strength of a promotion that was linked with the promotion capacity to get attention, was easy not him the promotion was read thoroughly, was easy not him the promotion was understood, the promotion capacity to awaken the feeling and this promotion capacity to influence the behaviour.
The data collection was carried out through the direct interview method with the management side of the Edukatif Centre and the filling kuisioner by the consumer. The processing and the analysis of the data in this research used help of the computer that is dsengan used software SPPS the version 15 for Windows and Microsoft Excel, the validity test and reliabilitas to test questionnaire reliability, EPIC Model and Direct Rating Method that were used to measure the effectiveness of the promotion that was carried out.
Gotten by four dimensions, that is (1) the Dimension of Empathy: results of the analysis of the dimension of empathy that the consumer/the student liked the promotion that was done by the Edukatif Centre. (2) the Dimension of Persuasion: results of the analysis that the promotion that was carried out the Edukatif Centre could give the strengthening of the character from the studying program of the Edukatif Centre. (3) the Dimension of the Impact: results of the analysis that the promotion that was carried out the Edukatif Centre was more remembered by the consumer compared with the promotion that was carried out by the other studying guidance. (4) the Dimension of communication: results of the analysis that the promotion that was carried out the Edukatif Centre was effective to remind the main message. The Direct Rating Method analysis consist of (1) Attention, informed that the promotion of the Edukatif Centre could attract attention of the consumer, but still must be increased (3,34). (2) the Understanding, informed that the consumer could understand well the promotion that was carried out the Edukatif Centre (3.44). (3) the Kognitif response, informed that the consumer could understand the message that was sent in the promotion that was carried out the Edukatif Centre (3.44). (4) the Afektif response, informed that the promotion that was carried out the Edukatif Centre could give the feeling and emotions that were positive to the consumer who paid attention to this promotion (3.36). (5) the Attitude towards the promotion, informed that the promotion that was carried out the Edukatif Centre could cause the attitude that was positive for the consumer, (3.59). The total DRM score was received by the value of 69.05, meaning that the promotion of the Edukatif Centre was enough to be successful in attracting attention, the understanding, cognitive, afektif and the behaviour of the consumer to study with the program that was given the Edukatif Centre
RINGKASAN
YANITA KARTIKA DEWI H24076136. Analisis Efektivitas Bauran Promosi Pada Sentral Edukatif Bogor, Di bawah bimbingan MIMIN AMINAH
Pendidikan merupakan salah satu bidang jasa dalam rangka mewujudkan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan darinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Sentra Edukatif melakukan proses bersaing dengan lembaga bimbel di kota Bogor dengan melaksanakan strategi yang tepat dan unggul. Promosi merupakan strategi yang sampai saat ini menjadi prioritas utama. EPIC Model dan Direct Rating Method digunakan untuk mengevaluasi kekuatan sebuah promosi yang berkaitan dengan kemampuan promosi itu untuk mendapatkan perhatian, mudah tidaknya promosi itu dibaca secara seksama, mudah tidaknya promosi itu dipahami, kemampuan promosi itu untuk menggugah perasaan dan kemampuan promosi tersebut untuk mempengaruhi perilaku.
Pengumpulan data dilakukan melalui metode wawancara langsung dengan pihak manajemen Sentral Edukatif dan pengisian kuisioner oleh konsumen. Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer yaitu dsengan menggunakan software SPPS versi 15 for windows dan Microsoft Excel, uji validitas dan reliabilitas untuk menguji keandalan kuesioner, EPIC Model dan Direct Rating Method yang digunakan untuk mengukur keefektifan promosi yang dilakukan.
Terdapat empat dimensi, yaitu (1) Dimensi Empati: Hasil analisis dimensi empati bahwa konsumen/siswa menyukai promosi yang telah dilakukan oleh Sentral Edukatif. (2) Dimensi Persuasi: Hasil analisis bahwa promosi yang dilakukan Sentral Edukatif dapat memberikan penguatan karakter dari program belajar Sentral Edukatif. (3) Dimensi Dampak: Hasil analisis bahwa promosi yang dilakukan Sentral Edukatif lebih diingat oleh konsumen dibandingkan promosi yang dilakukan bimbingan belajar lain. (4) Dimensi komunikasi: Hasil analisis bahwa promosi yang dilakukan Sentral Edukatif telah efektif untuk mengingatkan pesan utama. Analisis Direct Rating Method terdiri dari (1) Perhatian, menginformasikan bahwa promosi Sentral Edukatif dapat menarik perhatian konsumen, akan tetapi masih perlu ditingkatkan (3.34). (2) Pemahaman, menginformasikan bahwa konsumen dapat memahami dengan baik promosi yang dilakukan Sentral Edukatif (3,44). (3) Respon Kognitif, menginformasikan bahwa konsumen dapat mengerti pesan yang disampaikan dalam promosi yang dilakukan Sentral Edukatif (3,44). (4) Respon Afektif, menginformasikan bahwa promosi yang dilakukan Sentral Edukatif dapat memberikan perasaan dan emosi yang positif kepada konsumen yang memperhatikan promosi tersebut (3,36). (5) Sikap terhadap promosi, menginformasikan bahwa promosi yang dilakukan Sentral Edukatif dapat menimbulkan sikap yang positif bagi konsumen, (3,59). Total skor DRM diperoleh nilai sebesar 69,05, artinya promosi Sentral Edukatif cukup berhasil dalam menarik perhatian, pemahaman, kognitif, afektif dan perilaku konsumen untuk belajar dengan program yang diberikan Sentral Edukatif.
ANALISIS EFEKTIVITAS BAURAN PROMOSI PADA BIMBINGAN BELAJAR SENTRAL EDUKATIF
BOGOR
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh : YANITA KARTIKA DEWI
H24076136
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011
Judul Skripsi : Analisis Efektivitas Bauran Promosi Pada Bimbingan Belajar
Sentral Edukatif Bogor Nama : Yanita Kartika Dewi NIM : H24076136
Menyetujui
Dosen Pembimbing,
(Ir. Mimin Aminah, MM) NIP : 19660907 199103 2 002
Mengetahui :
Ketua Departemen,
(Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc) NIP : 19610123 198601 1 002
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 21 Januari 1986, sebagai anak
keempat dari empat bersaudara keluarga Bapak Syafruddin Yunus dan Ibu Ratna.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Dasar Yayasan
Pendidikan Jayawijaya Papua pada tahun 1998 dan pendidikan menengah pertama
diselesaikan pada tahun 2001 di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bogor.
Pendidikan lanjutan menengah atas di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Bogor, dan lulus pada tahun 2004.
Penulis diterima di Program Studi Diploma III Manajemen Agribisnis,
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi
Masuk IPB (USMI) pada tahun 2004. Penulis menyelesaikan pendidikan Diploma
III pada tahun 2007 dan melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi pada
Program Sarjana Ahli Jenis Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,
Institut Pertanian Bogor pada tahun 2010.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat kasih sayang dan karunia-Nya sehingga laporan skripsi
berjudul Analisis Efektivitas Bauran Promosi Pada Sentral Edukatif Bogor dapat
diselesaikan. Penelitian ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas akhir di
Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,
Institut Pertanian Bogor. Sentral Edukatif Bogor sebagai lembaga bimbingan
belajar non-formal, telah melaksanakan bauran promosi. Metode EPIC model dan
Direct Rating Method merupakan alat analisis apakah promosi yang telah
dilaksanakan oleh Sentral Edukatif Bogor sesuai dengan hasil penerimaan calon
konsumen. Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan solusi dalam
pengambilan keputusan Sentral Edukatif untuk mempromosikan jasa bimbingan
belajar. Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Bogor, Maret 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR TABEL ..................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. iv
I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1 1.2. Perumusan Masalah .................................................................... 3 1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3 1.4. Kegunaan Penelitian ................................................................... 3 1.5. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 5 2.1. Jasa .............................................................................................. 5
2.2. Pendidikan ................................................................................... 6 2.3. Lembaga Pendidikan ................................................................... 6 2.4. Pemasaran ................................................................................... 8 2.5. Bauran Pemasaran ....................................................................... 9 2.6. Bauran Promosi ........................................................................... 10 2.7. Efektifitas Promosi ...................................................................... 11 2.8. Empathy Persuasive Impact Comunication (EPIC) .................... 12 2.9. Direct Rating Method (DRM) ..................................................... 13 2.10.Hasil Penelitian Terdahulu ......................................................... 15
III. METODE PENELITIAN ................................................................. 17
3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual ................................................ 17 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 19 3.3. Data dan Sumber Data ................................................................ 19 3.4. Penyusunan dan Uji Coba Kuesioner .......................................... 19 3.5. Metode Pengambilan Sampel ...................................................... 20 3.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data ....................................... 20
3.6.1 Pengolahan Data Uji Validitas ........................................ 21 3.6.2 Pengolahan Data Uji Reliabilitas ..................................... 21 3.6.3 Pengolahan Data EPIC Model ......................................... 22 3.6.4 Pengolahan Data DRM .................................................... 25
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 29
4.1. Gambaran Umum Sentra Edukatif .............................................. 29 4.1.1 Sejarah Sentral Edukatif .................................................... 29
vii
4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan ....................................................... 30 4.1.3 Lokasi Sentral Edukatif ..................................................... 30 4.1.4 Struktur Organisasi Sentral Edukatif ................................ 31
4.2. Pelaksanaan Bauran Promosi Sentral Edukatif Bogor ................ 33 4.2.1 Tujuan Promosi Sentral Edukatif Bogor ........................ 33 4.2.2 Penganggaran Promosi ..................................................... 33 4.2.3 Bauran Promosi Sentral Edukatif Bogor .......................... 34
4.3. Uji Instrumen Penelitian ............................................................. 36 4.4. Karakteristik Umum Responden ................................................. 37 4.5. Analisis EPIC model ................................................................... 42
4.5.1 Dimensi Empati ............................................................... 42 4.5.2 Dimensi Persuasi ............................................................. 44 4.5.3 Dimensi Dampak ............................................................. 46 4.5.4 Dimensi Komunikasi ....................................................... 48 4.5.5 Dimensi Empati ............................................................... 42
4.6. Analisis EPIC Rate ...................................................................... 42 4.7. Analisis DRM ............................................................................. 52
4.7.1 Perhatian .......................................................................... 52 4.7.2 Pemahaman ...................................................................... 54 4.7.3 Respon Kognitif ............................................................... 55 4.7.4 Respon Afektif ................................................................. 57 4.7.5 Sikap Terhadap Promosi .................................................. 58 4.7.6 Total Skor DRM .............................................................. 60
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 62
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 64
LAMPIRAN .............................................................................................. 66
DAFTAR TABEL No Halaman
1. Jumlah Lapangan Usaha Sektor Jasa Tahun 2007-2009 ................................................................... 1 2. Bobot Nilai dan Rentang Skala Keputusan EPIC model ....................................................... 24 3. Bobot nilai dan Rentang skala keputusan Direct Rating Method ................................................................... 27 4. Skala Direct Rating ....................................................................... 28 5. Sebaran Responden Berdasarkan Usia dan Tingkat Pendidikan ... 37 6. Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 38 7. Sebaran Responden Berdasarkan Asal Sekolah ............................ 38 8. Sebaran Responden Berdasarkan Pendapatan Orangtua per Bulan .................................................... 40 9. Sebaran Responden yang pernah mengikuti kegiatan
promosi Sentral Edukatif Bogor selama ± satu tahun ................... 41 10. Sebaran Responden Berdasarkan Sumber Media Informasi ............................................................... 42 11. Perhitungan Dimensi Empati Terhadap Promosi .......................... 43 12. Total Skor Rataan Dimensi Empati ............................................... 43 13. Perhitungan Dimensi Persuasi Terhadap Promosi ........................ 45 14. Total Skor Rataan Dimensi Persuasi ............................................. 45 15. Perhitungan Dimensi Dampak Terhadap Promosi ........................ 47 16. Total Skor Rataan Dimensi Dampak ............................................. 47 17. Perhitungan Dimensi Komunikasi Terhadap Promosi .................. 49 18. Total Skor Rataan Dimensi Komunikasi ....................................... 50 19. Perhitungan Variabel Perhatian Terhadap Promosi ...................... 53 20. Total Skor Rataan Variabel Perhatian ........................................... 53 21. Perhitungan Variabel Pemahaman Terhadap Promosi .................. 54 22. Total Skor Rataan Variabel Pemahaman ...................................... 54 23. Perhitungan Variabel Respon Kognitif Terhadap Promosi ........... 56 24. Total Skor Rataan Variabel Respon Kognitif ............................... 56 25. Perhitungan Variabel Respon Afektif Terhadap Promosi ............. 57 26. Total Skor Rataan Variabel Respon Afektif ................................. 57 27. Perhitungan Variabel Perilaku Terhadap Promosi ........................ 59 28. Total Skor Rataan Variabel Perilaku ............................................. 59 29. Total Skor DRM ............................................................................ 60
DAFTAR GAMBAR No Halaman
1. Konsep-Konsep Inti Pemasaran....................................................... 9 2. Kerangka Pemikiran Penelitian ....................................................... 18 3. Struktur Organisasi Sentral Edukatif ............................................... 31 4. Posisi Keputusan Dimensi Empati Bauran Promosi Pada Sentral Edukatif Bogor Menurut Hasil Analisis EPIC Model, 2010 ..................................... 44 5. Posisi Keputusan Dimensi Komunikasi Bauran Promosi pada Sentral Edukatif Bogor Menurut Hasil Analisis EPIC Model, 2010 ..................................... 51 6. Diagram Batang Hasil Analisis EPIC Model .................................. 52
DAFTAR LAMPIRAN No Halaman
1. Kuesioner Penelitian Analisis Efektivitas Bauran Promosi Pada Sentral Edukatif .......................................... 67
2. Brosur Sentral Edukatif Bogor....................................................... 73
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan darinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dalam
memeliahara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan
pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pemikiran.
Selain pendidikan formal kini banyak masyarakat mempercayakan
pendidikan nonformal. Alasannya beragam ada yang ingin mendalami materi
yang telah di dapat di pendidikan formal di ulang kembali di pendidikan
nonformal. Alasan lain agar mendapat waktu yang optimal sehingga murid
sesampainya di rumah dapat beristirahat atau melakukan kegiatan lain. Sentral
Edukatif merupakan bimbingan belajar melatih murid untuk latihan soal-soal
yang tidak di dapat di sekolah agar dapat memoptimalkan pelajaran.
Bimbingan belajar (Bimbel) Sentral Edukatif merupakan pendidikan
non formal yang dilaksanakan di luar jam belajar sekolah. Saat ini,
bermunculan lembaga Bimbel yang bervariasi. Selain itu, masyarakat
semakin jeli dalam memilih lembaga Bimbel mana yang terbaik. Untuk itu
setiap lembaga Bimbel yang ada memerlukan ide-ide dan cara-cara baru untuk
dapat menemukan peluang atau dapat memenangkan persaingan.
Persaingan diantara bimbingan belajar yang ada di daerah Bogor pada
saat ini sudah semakin kuat. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Bogor
(2008), terdapat 10 bimbingan belajar yang ada di kota Bogor. Persaingan
yang kuat ini menyebabkan setiap bimbingan belajar harus memiliki strategi
pemasaran yang tepat. Salah satu strategi pemasaran adalah strategi bauran
promosi, yang terdiri dari periklanan, sales promotion, personal seling dan
hubungan masyarakat.
Adapun daftar beberapa bimbingan belajar yang ada di kota Bogor
dapat dilihat pada Tabel 1.
2
Tabel 1. Nama-nama bimbingan belajar yang ada di Kota Bogor No Nama Bimbel Alamat 1 Ganesha Operation Jl.Merdeka No 107 C-D 2 Primagama Jl. Pajajaran 3 Sentral Edukatif Jl. Merdeka ruko PGB Blok B-21 4 Bintang Pelajar Jl.Pajajaran no. 23 5 Nurul Fikri Jl. Pajajaran No.10 Bogor 6 LPP Purnawarma Jl. Jendral Sudirman No.35 7 Prospek Insan Mandiri Ruko VIP, Jl.Pajajaran Blok AT No.88 8 Ultima Science Jl Merdeka ruko PGB Blok B-20 9 Bogor Studi Gemilang Jl perintis Kemerdekaan No.23
10 LCC LP3i Jl. KH. Sholeh Iskandar Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bogor, 2008
Berdasarkan Tabel 1, untuk mencapai keberhasilan suatu bimbingan
belajar dalam bersaing dengan kompetitornya dituntut untuk dapat
menjalankan strategi-strategi yang tepat dan unggul dibandingkan dengan
kompetitornya,dan salah satu strategi yang penting yaitu strategi promosi.
Oleh karena itu, sangatlah menarik untuk mengetahui bagaimana pengaruh
promosi dan keefektivannya terhadap konsumen pada penelitian ini adalah
bimbingan belajar Sentral Edukatif.
Sentral Edukatif telah dapat menunjukkan eksistensinya hal itu
ditunjukkan dengan membuat account dunia maya seperti di facebook,
twitter,terbukti berkompeten menghasilkan murid-murid berprestasi menjadi
pilihan konsumen, hal ini terlihat dari perolehan jumlah siswa yang mengikuti
bimbingan belajar di Sentral Edukatif sejak tahun 2005 mengalami
peningkatan jumlah siswanya. Jumlah perolehan siswa Sentral Edukatif
selama tiga tahun sejak awal berdirinya dapat dilihat pada Gambar 1. Melihat
banyaknya perolehan siswa tersebut, mendorong Sentral Edukatif untuk dapat
meningkatkan lagi kualitasnya agar dapat tetap bertahan di tengah-tengah
persaingan yang semakin pesat.
3
Gambar 1. Grafik jumlah siswa yang mengikuti program bimbingan belajar
selama tiga tahun terakhir (Sentral Edukatif, 2009) Berbagai lembaga bimbingan belajar dalam memasarkan programnya
kepada masyarakat berlomba-lomba untuk menawarkan jasa pendidikan
terbaik yang dapat diterima oleh masyarakat. Ketatnya persaingan dalam
industri jasa pendidikan mengharuskan Sentral Edukatif untuk menjaga
kualitasnya dan mengetahui apa kebutuhan dan keinginan pelanggan. Hal ini
dimaksudkan agar Sentral Edukatif memiliki kekuatan bersaing yang baik
dalam menarik perhatian pelanggan maupun mempertahankan kesetiaan dan
kepercayaan pelanggan dengan menciptakan rasa puas bagi pelanggan. Oleh
karena itu, Sentral Edukatif juga perlu mengetahui efektivitas promosi yang
dilakukan. Kegiatan promosi memiliki tujuan untuk menarik minat konsumen
dalam mengikuti program bimbingan belajar di Sentral Edukatif dan berusaha
menjawab kebutuhan dan keinginan konsumen yaitu misalnya dengan metode
belajar ”comprehensive, competent, excelent” dengan berbagai keunggulan
yang ditawarkan. Hasilnya adalah respon yang positif dari konsumen. Hal
ini terlihat dari tingginya perolehan siswa yang dicapai Sentral Edukatif dari
tahun ke tahun cenderung menunjukkan peningkatan.
100 200 300 400 500
2007
Jumlah Siswa
2008
2009
Tahun
4
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan dalam penelitian
ini adalah :
1. Bagaimana bauran promosi yang telah dijalankan Sentral Edukatif selama
ini?
2. Bagaimana karakteristik konsumen yang ada pada Sentral Edukatif ?
3. Bagaimana efektifitas bauran promosi yang dilakukan oleh Sentral
Edukatif sehingga dapat bersaing dengan bimbel lainnya dalam
memperbesar pangsa pasar?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang akan
dicapai melalui penelitian ini adalah :
1. Mengetahui bauran promosi yang dijalankan Sentral Edukatif.
2. Mengidentifikasi karateristik konsumen yang ada pada Sentral Edukatif.
3. Menganalisis efektifitas bauran promosi yang telah dilakukan oleh Sentral
Edukatif.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan informasi atau masukan kepada Sentral
Edukatif dalam rangka mengevaluasi dan menganalisis keefektivitasan
bauran promosi melalui EPIC Model dan DRM. Selain itu penelitian ini
berguna bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu konsep pemasaran
dan bauran promosi yang telah diterima selama perkuliahan. Penulis juga
berharap penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan bagi pihak lain yang
akan melakukan penelitian selanjutnya atau kegiatan lain yang berkaitan,
dan juga sebagai informasi untuk meningkatkan perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya bauran promosi dalam pemasaran.
1.5. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini meliputi sejauh mana efektifitas bauran
promosi yang dilakukan oleh Sentral Edukatif. Dalam penelitian ini, penulis
hanya ingin membahas hal-hal yang berkaitan dengan efektifitas bauran
5
promosi, Sentral Edukatif serta respon konsumen terhadap tingkat
kepentingan dan pelaksanaan promosi yang dilakukan dan alternatif
pengembangan Sentral Edukatif.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Jasa
Menurut Kotler (2005), jasa adalah sebagai tindakan atau perbuatan
yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya
bersifat tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.
Terdapat lima karakteristik jasa, yaitu :
1. Intangibility, artinya barang merupakan suatu objek, alat, atau benda;
maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja,
atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium,
didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi.
2. Inseparability, artinya barang dapat diproduksi, kemudian dijual, lalu
dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru
kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.
3. Variabilit, artinya Jasa bersifat variabel karena merupakan non-
standarized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis
tergantung kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. Hal
ini dikarenakan jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan
konsumsinya yang cenderung tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak
konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.
4. Perishability, artinya jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan
tidak dapat disimpan.
5. Lack of Ownership Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara
jasa dan barang. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh
atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya serta dapat
mengkonsumsi, menyimpan atau menjualnya. Pada pembelian jasa,
pelanggan mungkin hanya memiliki akses personel atas suatu jasa untuk
jangka waktu terbatas.
6
2.2. Pendidikan
Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional
dalam Fatamorghana (2009), bahwa pendidikan adalah usaha sadar terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan darinya, masyarakat, bangsa, dan
negara. Pendidikan adalah pembentukan kemampuan dasar yang fundamental,
baik menyangkut daya fikir maupun daya emosional yang diarahkan kepada
tabiat manusia dan kepada sesamanya.
2.3. Pengertian Lembaga Pendidikan
Menurut Kangsaviking (2010), bahwa lembaga pendidikan adalah
tempat pertukaran ilmu pengetahuan dan budaya melalui praktek
pendidikan, sehingga peserta didik diajak untuk memahami bagaimana
sejarah atau pengalaman budaya dapat ditransformasi dalam zaman
kehidupan yang akan mereka alami serta mempersiapkan dalam menghadapi
tantangan dan tuntutan yang ada di dalamnya.
Menurut Wida dalam Gurumuda (2010), ditinjau lingkungannya,
pendidikan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: (1) pendidikan
informal, yakni pendidikan yang terjadi di lingkungan keluarga, (2)
pendidikan formal, yakni pendidikan yang terjadi di lingkungan sekolah, dan
(3) pendidikan nonformal. Berikut ini masing-masing penjelasan teori
lembaga pendidikan.
a. Pendidikan informal atau pendidikan yang terjadi di lingkungan keluarga
merupakan sejumlah pengalaman berharga yang ditimba oleh seseorang
atau sekelompok orang, baik secara sengaja maupun tidak sengaja, di
tengah-tengah kehidupan keluarga. Adapun beberapa ciri dari pendidikan
formal adalah sebagai berikut :
• Proses pendidikan tidak diselenggarakan secara teratur, terencana,
dan sistematis, bahkan sering terjadi proses peniruan secara tidak
sadar dan tidak disengaja, sehingga tidak mengenal penyusunan
tujuan tertentu, penyiapan materi pelajaran, penggunaan teknik dan
7
metode pembelajaran, dan tidak mengenal adanya evaluasi seperti
yang sering dijumpai pada lembaga-lembaga sekolah.
• Proses pendidikan tidak terikat oleh waktu, tempat, dan sekaligus
tidak mengenal batasan usia.
• Proses pendidikan terjadi secara otomatis di antara seluruh anggota
keluarga sehingga tidak mengenal istilah guru dan murid,
melainkan antara orang tua atau orang yang dianggap tua dengan
anak-anak.
b. Pendidikan formal merupakan proses pendidikan yang terjadi di
lingkungan sekolah. Beberapa ciri dari pendidikan formal antara lain
adalah sebagai berikut :
• Diselenggarakan secara rapi, terencana, teratur, dan sistematis
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
• Materi pelajaran disiapkan sesuai dengan kurikulum atau silabus
yang ada.
• Proses pendidikan diselenggarakan secara tertib dan terstruktur
dengan menggunakan teknik dan metode yang disesuaikan dengan
situasi dan kondisi materi pelajaran, para pelajar, ketersediaan
media pembelajaran, lingkungan, dan sebagainya.
• Pada waktu-waktu yang telah ditetapkan diselenggarakan evaluasi
terhadap keberhasilan proses pendidikan dan termasuk di dalamnya
menyusun laporan-laporan kemajuan akademik yang telah dicapai
oleh pelajar.
• Proses pendidikan disesuaikan dengan jenjang pendidikan,
kelompok umur, dan pengelompokan jurusan tertentu.
• Proses pendidikan dipandu oleh seorang pendidik yang dikenal
dengan istilah guru atau dosen terhadap para pelajar, baik siswa
maupun mahasiswa.
• Terdapat sertifikat atau ijazah tertentu yang menyatakan bahwa
seseorang telah menyelesaikan pendidikan pada jenjang
pendidikan tertentu.
8
c. Pendidikan Non-Formal merupakan proses pendidikan yang terjadi di
lingkungan masyarakat luas. Proses pendidikan nonformal
memberikan keterampilan-keterampilan praktis dan menyiapkan sikap
mental anggota masyarakat agar siap terjun dalam kehidupan nyata.
Pada umumnya pendidikan nonformal diselenggarakan dalam bentuk
kursus maupun pelatihan-pelatihan, seperti kursus mengemudi, kursus
montir, kursus menjahit, dan lain sebagainya. Adapun beberapa ciri
dari pendidikan nonformal antara lain adalah sebagai berikut:
• Diselenggarakan secara teratur, terencana, dan sistematis dengan
tujuan untuk menyiapkan tenaga kerja yang profesional.
• Tidak mengenal batasan usia.
• Tidak mengenal sistem penjenjangan dan sistem kelas yang ketat.
• Diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan lingkungan, bakat, dan
minat warga masyarakat.
• Proses pendidikan diselenggarakan secara singkat sehingga lebih
efisien dan efektif.
• Waktu dan tempat penyelenggaraan proses pendidikan disesuaikan
dengan situasi dan kondisi lingkungan dan kesempatan para
pelajar.
2.4. Definisi Pemsaran
Menurut Kotler (2005), pemasaran adalah suatu proses sosial dimana
melalui proses tersebut individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak
lain. Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti berikut : kebutuhan ,
keinginan dan permintaan, barang dan jas), nilai dan kepuasan, pertukaran
dan transaksi, hubungan dan jaringan kerja, saluran pemasaran, rantai
pasokan, persaingan serta lingkungan pemasaran. Konsep tersebut dapat
diilustrasikan pada Gambar 2.
9
Gambar 2. Konsep-konsep inti pemasaran (Kotler, 2005)
2.5. Bauran Pemasaran
Menurut Kotler (2005), bauran pemasaran adalah seperangkat alat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan
pemasarannya dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari empat
variabel yang dikenal dengan 4P yang terdiri dari : (a) produk, (b) harga, (c)
tempat dan (d) promosi.
a) Produk adalah barang atau jasa yang dapat ditawarkan ke suatu pasar
untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan.
b) Harga sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat
memiliki atau menggunakan produk yang nilainya ditetapkan oleh
penjual untuk suatu barang yang sama terhadap semua pembeli.
c) Tempat, dengan variabel-variabel pemasaran tempat diantarannya adalah
saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokan, lokasi, persediaan,
transportasi
d) Promosi adalah kegiatan komunikasi yang berhubungan dengan
pemasaran barang dan jasa.
Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan
Utilitas Nilai dan Kepuasan Produk
PertukaranTransaksi dan Hubungan
Pasar
Pemasaran dan Pemasar
10
2.6. Bauran Promosi
Menurut Kotler (2005), promosi bertujuan untuk membangun
kesadaran konsumen tentang produk yang ditawarkan sehingga konsumen
akan mengetahui keberadaan produk. Preferensi yang dibangun melalui
promosi meliputi mutu, nilai, kinerja, dan keistimewaan mengenai produk
yang ditawarkan. Bauran Promosi terdiri atas empat komponen utama, yaitu:
1. Periklanan: tiap-tiap bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi yang
dibayar, mengenai gagasan atau barang oleh sponsor yang teridentifikasi.
Contoh dari periklanan seperti iklan pada televisi, radio, koran, film, dan
brosur. Promosi seperti ini secara jelas menyampaikan pesan kepada
konsumen, agar mereka dapat tertarik pada isi pesan dan mengkonsumsi
setiap produk yang ditawarkan pada promosi tersebut.
2. Promosi Penjualan: insentif jangka pendek untuk meningkatkan
pembelian atau penjualan suatu produk dimana pembelian diharapkan
dilakukan sekarang. Kegiatan promosi yang termasuk ke dalam promosi
penjualan adalah seperti misalnya pemberian kupon, obral, kontes,
pameran, dan lain-lain.
3. Hubungan Masyarakat: bertujuan membangun hubungan yang baik
dengan publik perusahaan dengan menghasilkan publisitas yang
menyenangkan, menumbuhkembangkan suatu citra perusahaan yang
baik, menangani atau melenyapkan desas-desus, cerita dan peristiwa
yang tidak menyenangkan. Humas merupakan suatu konsep yang
menggunakan banyak sarana seperti : siaran pers, publisitas produk,
komunikasi perusahaan, dan penyuluhan.
4. Penjualan Perorangan: interaksi langsung dengan satu calon pembeli
atau lebih, untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan atau
menerima pesanan. Penjualan perorangan merupakan alat yang paling
efektif dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli.
Dalam mengembangkan bauran promosi, ada tiga faktor yang harus
dipertimbangkan oleh perusahaan, yaitu : jenis pasar produk, kesiapan
konsumen, dan siklus hidup produk (Kotler, 2005).
11
1. Jenis pasar produk
Alokasi promosi berbeda-beda antara pasar konsumen dan bisnis.
Walaupun iklan lebih sedikit digunakan dalam pasar konsumen daripada
kunjungan penjualan dalam pasar bisnis, namun dalam pasar konsumen
iklan dapat menjadi sarana perkenalan tentang perusahaan dan
produknya. Jika produk tersebut memiliki ciri baru maka iklan dapat
menjelaskannya. Iklan akan mengingatkan dengan lebih hemat daripada
kunjungan penjualan.
2. Kesiapan konsumen
Alat-alat promosi memiliki efektivitas biaya yang berbeda-beda sesuai
dengan tahap kesiapan pembeli yang juga berbeda. Iklan dan
pemberitaan memegang peranan terpenting dalam tahap pembangunan
kesadaran. Keyakinan pelanggan sangat dipengaruhi oleh penjualan
perorangan. Sedangkan penutupan penjualan dipengaruhi oleh penjualan
perorangan dan promosi penjualan.
3. Siklus hidup produk
Alat-alat promosi memiliki efektivitas biaya yang berbeda-beda sesuai
dengan tahap siklus hidup produk yang berbeda. Pada tahap pengenalan,
iklan dan pemberitaan memiliki tingkat efektivitas biaya tertinggi
disusul penjulan perorangan untuk memperoleh jangkauan distribusi dan
promosi penjualan untuk mendorong konsumen untuk mencoba. Pada
tahap pertumbuhan, permintaan mempunyai momentum sendiri dengan
cara perkataan ke perkataan. Pada tahap kematangan, secara berturut-
turut promosi penjualan, iklan, dan penjulan perorangan semuanya
meiliki peranan penting. Pada tahap penurunan, promosi penjulan tetap
berperan kuat, sedangkan iklan dan pemberitaan berkurang.
12
2.7 Efektivitas Promosi
Pada dasarnya pengertian eektifitas yang umum menunjukkan pada
taraf tercapainya hasil. Pengertin ini sering dikaitkan dengan pengertian
efesien,meskipun sebenarnya terdapat perbedaan dintara keduanya.
Efektivitas menekankan pada hasil yang dicapai, sedangkan efisiensi lebih
melihat pada bagaimana cara mencapai hasil yang akan dicapai tersebut
dengan membandingkan antara input dengan output.
Efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukan tingkat
keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan terlebih dahulu. Jika perusahaan ingin berjalan efektif, diperlukan
sasaran sebagai tindakan dan alokasi sumber daya perusahaan dalam kegiatan
operasional perusahaan (Andhika, 2009). Ukuran yang menggambarkan
sejauh mana kegiatan penyampain pesan tentang suatu produk dapat
mencapai sasaran baik kepada konsumen individu maupun massal.
2.8 Empathy Persuasive Impact Comunication (EPIC) Model
Empathy Persuasive Impact Comunication (EPIC) Model adalah salah
satu alat analisis yang digunakan untuk mengetahui dampak komunikasi
dalam promosi. Model ini ditemukan oleh lembaga riset dan penelitian AC.
Neilsen. EPIC Model terdiri dari empat dimensi yang saling melengkapi.
Menurut Djarianto, et al. (2003) dimensi-dimensi yang ada pada EPIC Model
adalah :
1. Dimensi empati
Dimensi empati menginformasikan apakah konsumen menyukai promosi
dan bagaimana konsumen melihat hubungan promosi tersebut dengan
pribadi mereka. Empati merupakan keadaan mental yang membuat
seseorang mengidentifikasi dirinya atau merasa dirinya pada keadaan
perasaan atau keadaan yang sama dengan orang lain atau kelompok lain.
2. Dimensi persuasi
Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu
promosi untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek, sehingga
pemasar dapat memperoleh pemahaman tentang dampak promosi
terhadap keinginan konsumen untuk membeli suatu produk yang
13
ditawarkan. Persuasi adalah perubahan kepercayaan, sikap dan keinginan
berperilaku yang disebabkan oleh komunikasi promosi dan sesuatu yang
dapat menarik seseorang untuk melakukan suatu hal tertentu.
3. Dimensi dampak
Dimensi dampak menunjukkan apakah suatu produk bisa terlihat lebih
menonjol daripada produk lain, dan apakah suatu promosi dapat
mengikutsertakan konsumen dalam pesan yang disampaikan. Tujuan dari
dimensi dampak adalah peningkatan pengetahuan produk.
4. Dimensi Komunikasi
Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan
konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman
konsumen, kekuatan kesan yang ditinggalkan dan kejelasan promosi.
2.9. Direct Rating Method (DRM)
Direct Rating Method (DRM) digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan sebuah promosi yang berkaitan dengan kemampuan promosi itu
untuk mendapatkan perhatian, mudah tidaknya promosi itu dibaca secara
seksama, mudah tidaknya promosi itu dipahami, kemampuan promosi itu
untuk menggugah perasaan dan kemampuan promosi tersebut untuk
mempengaruhi perilaku (Durianto, et al, 2003). Alat analisis ini terdiri dari
lima variable yaitu :
1. Perhatian
Perhatian didefinisikan sebagai alokasi kapasitas pemrosesan untuk
stimulus yang baru masuk. Kapasitas merupakan sumberdaya yang
terbatas, maka konsumen sangat selektif dalam mengalokasikan
perhatian mereka. Hal ini berarti bahwa pada saat sejumlah stimulus
mendapatkan perhatian, maka yang lain akan diabaikan. Tugas pemasar
adalah memahami dimensi perhatian, maka pemasar harus mengerti
faktor-faktor yang menentukannya, yang dapat dikelompokkan dalam
dua kategori utama, yaitu determinan penentu dan determinan stimulus.
14
a. Determinan Pribadi
Determinan pribadi merajuk pada karakteristik individu yang
mempengaruhi perhatian. Secara umum faktor-faktor ini tidak berada
dibawah kendali pemasar. Keberadaan faktor-faktor tersebut harus
dikenali dan dipandang sebagai kendala yang harus diperhatikan untuk
mengevaluasi strategi. Faktor-faktor tersebut yaitu kebutuhan/motivasi,
sikap, tingkat adaptasi dan rentang perhatian
b. Determinan Stimulus
Perangkat kedua dari faktor yang mempengaruhi stimulus adalah
karakteristik stimulus itu sendiri. Determinan ini menggambarkan
faktor-faktor yang dapat dikendalikan, artinya dapat digunakan untuk
mendapatkan dan meningkatkan perhatian. Faktor-faktor tersebut yaitu
ukuran, warna, intensitas, kontras, posisi, gerakan, kebaruan, stimulus
pemikat perhatian yang dipelajari dan juru bicara menarik.
2. Pemahaman
Pemahaman berkaitan dengan perhatian suatu stimulus. Makna stimulus
tergantung pada bagaimana suatu stimulus dikategorikan dan diuraikan
dengan pengetahuan yang sudah ada.
3. Respon Kognitif
Penerimaan sangat terkait dengan pikiran yang muncul selama tahap
pemahaman disebut respon kognitif. Sifat respon kognitif menentukan
penerimaan atas suatu klaim. Hal terpenting adalah respon yang disebut
argument pendukung dan kontra argumen. Kontra argumen adalah
pikiran yang menentang klaim dan pesan. Penerimaan ditingkatkan saat
argumen pendukung meningkat dan ketika kontra argumen membesar.
4. Respon Afektif
Respon afektif menggambarkan perasaan dan emosi yang dihasilkan
sebuah stimulus. Keragaman respon afektif dapat disederhanakan
menjadi tiga dimensi utama, yaitu riang, negatif dan hangat. Beberapa
rekomendasi perangkat emosi yang lebih besar terdiri atas : rasa takut,
terkejut, sedih, jijik, marah, antisipasi, riang dan menerima. Respon
afektif sangat berperan selama tahap penerimaan dalam proses
15
informasi. Akhirnya konsumenlah yang menentukan seberapa kuat
promosi dan iklan itu mempengaruhi perasaan mereka.
5. Sikap Terhadap Promosi
Kemampuan promosi untuk menciptakan sikap yang mendukung
terhadap suatu produk sering bergantung pada sikap konsumen terhadap
promosi. Promosi yang secara menguntungkan dapat menghasilkan
sikap yang lebih positif terhadap suatu produk, sedangkan promosi yang
tidak disukai mungkin akan menurunkan evaluasi produk dari sisi
konsumen. Sikap terhadap suatu promosi berfungsi sebagai peramal
yang signifikan atas sikap terhadap produk.
2.10. Hasil Penelitian Terdahulu
Nadyati (2007), melakukan penelitian yang berjudul Analisis
Efektivitas Bauran Promosi pada Giant Hypermarket Botani Square Bogor,
telah mengetahui promosi yang dilakukan untuk menarik perhatian konsumen
agar berkunjung ke Giant Hypermarket untuk berbelanja sehingga
meningkatkan volume penjualan, menciptakan brand awareness di
masyarakat luas, dan untuk menjaga gross profit perusahaan. Promosi yang
dilakukan oleh Giant Hypermarket Botani Square efektif dari segi dimensi
empati, dimensi persuasi, dan dimensi komunikasi. Sementara itu dari segi
dimensi dampak, promosi yang dilakukan dalam rentang skala cukup efektif.
Nilai EPIC Rate yang dihasilkan adalah 3,561. Hal ini menunjukan promosi
yang dilakukan adalah efektif.
Menurut penelitian Hafidhuddin (2006) yang berjudul Analisis
Efektivitas Promosi Lembaga Amil Zakat dalam Penghimpunan Zakat bagi
Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Dhuafa (studi kasus Lembaga Amil
Zakat Dompet Dhuafa Republika), mengemukakan bahwa promosi yang
dilakukan oleh LAZ Dompet Dhuafa Republika dari segi empati, persuasi,
dampak, dan komunikasi adalah efektif. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja
periklanan lembaga tersebut cukup optimal. Demikian pula halnya jika
ditinjau dari sisi direct rating, maka promosi yang dilakukan dapat dikatakan
baik. Artinya, promosi tersebut cukup berhasil dalam menarik perhatian,
pemahaman, kognitif, afektif, dan perilaku para muzzaki dalam menyalurkan
16
dana zakat, infak, dan shadaqah kepada LAZ Dompet Dhuafa Republika.
Penelitian ini memberikan implikasi bahwa sosialisasi berzakat/ berinfaq/
bershadaqah melalui lembaga amil zakat harus terus-menerus dilakukan,
karena hal tersebut akan memunculkan kesadaran kolektif masyarakat untuk
mau berzakat, berinfaq, dan bershadaqah melalui lembaga zakat. Diharapkan
hal tersebut akan memberikan dampak yang lebih signifikan dalam upaya
pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan keluarga dhuafa.
Menurut Kurniawati (2009) dalam penelitiannya yang berjudul
Analisis Efektivitas Bauran Promosi pada Rita Pasaraya Wonosobo
mengemukakan bahwa promosi yang dilakukan Rita Pasaraya Wonosobo
dari segi dimensi empati dan persuasi berada dalam rentang skala cukup
efektif. Sementara dari segi dampak dan komunikasi, promosi yang
dilakukan berada dalam rentang skala efektif. Hal ini berarti secara
keseluruhan promosi yang dilakukan Rita Pasaraya Wonosobo cukup efektif
tetapi kinerjanya belum maksimal.
Herrera, et all (2001), yang meneliti tentang Sebuah Model Linguistik
untuk Bauran Promosi , bahwa promosi merupakan saran penting dalam
memposisikan sebuah produk dalam menghasilkan respon yang diinginkan
oleh konsumen. Pendekatan informasi berbentuk kuantitatif dengan tujuan
memperkuat pernyataan secara kualitatif yang tidak dapat diperkirakan dan
menjadi suatu dasar keputusan.
Alat analisis yang digunakan untuk model linguistik adalah algoritma
genetika. Hasil alat analisis membuktikan bahwa pernyataan terbagi ke
dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah formulasi model linguistik
dapat disesuaikan dengan pertimbangan permasalahan bauran promosi.
Selanjutnya, pada kelompok kedua, berdasarkan model linguistik sebagai alat
evaluasi untuk proses seleksi baris menghasilkan prosedur promosi.
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual
Sentral Edukatif adalah lembaga Pendidikan yang lebih dikenal
dengan Bimbingan Belajar di kota bogor yang mempunyai pelayanan jasa
pendidikan. Konsep belajar “Comprehensive, Competent and Excellent”
diharapkan konsumen mendapatkan pembelajaran yang istimewa. Salah satu
bentuk sosialisasi yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan media
promosi. Promosi bertujuan memberikan informasi dan mengajak secara
persuasif kepada konsumen untuk menggunakan produk yang diproduksi
oleh produsen, di mana bentuk persuasif merupakan kunci dari promosi.
Strategi promosi adalah salah satu yang sangat penting dari strategi
pemasaran suatu perusahaan. Promosi mengarahkan seseorang untuk
mengenal suatu produk yang ditawarkan, lalu memahaminya, berubah sikap,
menyukai, yakin, dan membeli yang akhirnya dapat meningkatkan penjualan.
Oleh karena itu promosi harus dirancang dan dilakukan seefektif mungkin
dengan cara-cara yang kreatif untuk menarik konsumen.
Kegiatan promosi yang efektif diharapkan mampu mendukung strategi
pemasaran dengan cara mengetahui efektivitas promosi. Efektivitas promosi
dapat dengan mudah didapat bagaimana respon konsumen terhadap bauran
promosi yang diterapkan perusahaan. Apakah respon konsumen sudah seperti
yang diharapkan perusahaan. EPIC Model adalah alat analisis yang
digunakan untuk mengukur efektivitas promosi dari dampak pengingatan dan
persuasi melalui riset komunikasi terhadap konsumen.
Dalam penelitian ini, peneliti mencoba memformulasikan sebuah
kerangka pemikiran mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan selama
penelitian. Langkah-langkah ini menjadi acuan dalam melakukan penelitian
pada Gambar 3.
18
Gambar 3. Kerangka Pemikiran Penelitian
Bauran Pemasaran
Bauran Promosi
Promosi Penjualam
Penjualan Perorangan
Hubungan Masyarakat
Periklanan
Respon Konsumen
EPIC Model
Efektivitas Bauran Promosi Sentral Edukatif
1. Empati 2. Persuasi 3. Dampak 4. Komunikasi
1. Perhatian 2. Pemahaman 3. Respon Kogntif 4. Respon afektif 5. Perilaku
Direct Rating Method
Visi dan Misi
Sentral Edukatif
19
3.2 . Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian di Sentral Edukatif Ruko PGB No. 21 Bogor.
Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan Sentra
Edukatif lokasi berdekatan dengan pesaing bimbingan belajar. Waktu
penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2010 sampai Januari Agustus 2010.
3.3 Data dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam analisis ini terdiri dari dua data
yaitu : data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh berdasarkan
hasil pengamatan langsung kegiatan perusahaan, selain itu juga melalui hasil
diskusi dan wawancara dengan Ibu Susan selaku Manajer Pemasaran,
karyawan 14 orang serta konsumen. Data sekunder dikumpulkan dari
kuesioner, dokumentasi perusahaan, buku-buku dan skripsi pada
perpustakaan Institut Pertanian Bogor serta literatur yang dikeluarkan oleh
berbagai instansi terkait antara lain Departermen Manajemen.
3.4 Penyusunan dan Uji Coba kuesioner
Kuesioner dibuat setelah didapatkan kerangka dari konsep penelitian
yang diukur, dan diberikan secara sengaja (purposive sampling). Responden
yang dipilih adalah konsumen dari Sentral Edukatif yang telah mengetahui
dan mengikuti kegiatan promosi yang dilakukan oleh Sentral Edukatif. Hal
ini dilakukan dengan pertimbangan untuk mengetahui karakteristik konsumen
Sentral Edukatif secara menyeluruh dan mengetahui respon konsumen
terhadap promosi yang dilakukan Sentral Edukatif. Lembar kuesioner dapat
dilihat selengkapnya pada Lampiran 1.
3.5 Metode Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian secara non probability yaitu
dengan metode convinience sampling (sampel yang mudah ditemukan)
merupakan konsumen Sentral Edukatif yang mengetahui dan pernah
mengikuti program promosi yang dilakukan oleh Sentral Edukatif dan
bersedia menjadi responden. Berdasarkan wawancara dengan salah satu staf
pemasaran Sentral Edukatif, diketahui bahwa pada tahun 2008-2009 jumlah
20
konsumen Sentral Edukatif sebesar 312 orang. Angka ini akan digunakan
sebagai penaksir populasi konsumen. Adapun persen kelonggaran kesalahan
sampel yang masih ditolerir (e) adalah sebesar 10%. Ukuran responden
diperoleh berdasarkan perhitungan secara matematis menggunakan rumus
Slovin berikut (Simamora, 2002) :
n = 21 NeN
+ ……………………………………………………………(1)
Keterangan : n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = Kesalahan yang dapat ditolerir (10%)
Dengan menggunakan rumus Slovin, maka nilai n adalah sebagai
berikut :
n = 312 = dibulatkan 75,716 1 + 312 (0,1)²
Maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 76
responden.
3.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Pengumpulan data dilakukan melalui metode wawancara langsung
dengan pihak manajemen Sentral Edukatif dan pengisian kuisioner oleh
konsumen. Selain itu pengumpulan data juga dilakukan dengan melakukan
studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.
Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan
bantuan komputer yaitu dengan menggunakan software SPPS versi 15 for
windows dan Microsoft Excel, uji validitas dan reliabilitas untuk menguji
keandalan kuesioner, EPIC Model dan Direct Rating Method yang
digunakan untuk mengukur keefektifan promosi yang dilakukan.
3.6.1 Pengolahan Data Uji Validitas
Menurut Simamora (2004) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjuk tingkat kesahihan apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.
Artinya, mampu memperoleh data yang tepat dari peubah yang diteliti.
Langkah-langkah mengukur validitas, yaitu :
21
1. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur
2. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden
(minimal 30 orang)
3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban
4. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataan
dengan skor total memakai rumus teknik korelasi product moment
person dengan rumusan perhitungannya sebagai berikut :
( ) ( )∑ ∑∑ ∑∑ ∑ ∑
−−
−=
2222xy
YYnXXn
YXXYnr .........................................(2)
Keterangan : rxy = Korelasi antar X dan Y
n = Jumlah responden
X = Skor masing-masing pertanyaan
Y = Skor total
Nilai korelasi yang diperoleh dibandingkan dengan angka kritik tabel
korelasi nilai r, dengan n = 30 orang dan taraf signifikansi sebesar 5% dan
diperoleh niai r-tabel sebesar 0,361. Jika nilai korelasi yang diperoleh lebih
dari r-tabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima.
3.6.2. Pengolahan Data Uji Reliabilitas
Apabila kuesioner telah terbukti valid, maka keabsahan kuesioner
tersebut diuji reliabilitasnya. Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner.
Kuisioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara
berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang
sama. Dalam mencari reabilitas, alat ukur dalam bentuk skala dapat
menggunakan rumus Cronbach’s Alpha, secara sistematis sebagai berikut :
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛
−= ∑
21
2
11 σ
σ1
1kkr .............................................................................(3)
Keterangan : r11 = Reliabilitas instrumen
K = Banyaknya butir pertanyaan
∑ 2σ = Jumlah ragam butir
21σ = Jumlah ragam total
22
Nilai alpha yang dihasilkan dari pengujian reliabilitas kemudian
dapat digunakan untuk menarik kesimpulan. Reliabilitas suatu kuesioner
dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 (Nugroho,
2005).
3.6.3. Pengolahan Data EPIC Model
EPIC Model digunakan untuk mengukur efektivitas promosi yang
dilakukan, yang meliputi empati, persuasi, dampak dan komunikasi
(Durianto, at al, 2003).
a. Dimensi empati menginformasikan apakah konsumen tertarik dan
menyukai promosi yang dilakukan. Terdapat empat buah pertanyaan
yang direpresentasikan, yaitu pertanyaan 1, 3, 4 dan 5.
b. Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu
promosi untuk meningkatkan daya tarik suatu produk dan mendorong
keinginan konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang
ditawarkan. Bentuk kuesioner direpresentasikan oleh tiga buah
pertanyaan, yaitu pertanyaan 6,7 dan 8.
c. Dimensi dampak menunjukan apakah promosi yang dilakukan dapat
memberikan dampak positif kepada konsumen. Bentuk kuesioner
direpresentasikan oleh tiga buah pertanyaan, yaitu pertanyaan 9,10,11
dan 12.
d. Dimensi komunikasi menunjukan apakah suatu promosi bisa
menyampaikan suatu informasi yang baik dan bisa diterima oleh
konsumen dengan jelas. Bentuk kuesioner direpresentasikan oleh empat
buah pertanyaan, yaitu pertanyaan 2, 13, 14 , 15, 16 dan 17.
Hasil jawaban responden pada kuisioner selanjutnya akan diolah
dengan menggunakan analisa tabulasi sederhana sebagai berikut :
1. Analisa Tabulasi Sederhana
Menurut Durianto, at al (2003) dalam analisa tabulasi sederhana
data yang diperoleh diolah dengan rumus :
...............................................................................(4)
23
Keterangan :
P = Persentase responden yang memilih kategori tertentu
fi = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu
∑fi = Banyaknya jumlah responden
2. Skor Rataan
Pembobotan setiap jawaban dari responden dengan
menggunakan skala likert. Dalam EPIC Model pembobotan dilakukan
dengan menggunakan skala dari 1-5. Untuk menghitung skor rataan
digunakan rumus (Durianto, at al, 2003) sebagai berikut :
.........................................................................(5)
Keterangan :
= Rata-rata terbobot
= Frekuensi
= Bobot
Langkah selanjutnya adalah menggunakan rentang skala
penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan
menggunakan nilai skor setiap variabel. Bobot alternatif jawaban yang
terbentuk dari teknik skala peringkat terdiri dari kisaran antara 1 hingga
5 yang menggambarkan posisi yang sangat negatif ke posisi yang positif.
Rumus :
...............................................................................(6)
Keterangan :
Rs = Nilai Rataan
R (bobot) = Rentang bobot (bobot terbesar – bobot terkecil)
M = Banyaknya kategori bobot
Skala yang digunakan adalah skala Likert, yaitu skala 5, maka
rentang skala penilaian yang diperoleh adalah :
= 0,8
24
Nilai rentang skala tersebut kemudian digunakan untuk
menentukan rentang skala keputusan. Rentang skala tersebut digunakan
sebagai bahan pengambilan keputusan dari hasil analisis EPIC Model
yang dilakukan. Pembobotan nilai yang dilakukan pada EPIC Model dan
rentang skala keputusan EPIC Model dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Bobot nilai dan rentang skala keputusan EPIC Model Kriteria Jawaban Bobot Nilai
Sangat Tidak Setuju 1 Tidak Setuju 2
Cukup 3 Setuju 4
Sangat Setuju 5 Kriteria Rentang Skala
Sangat Tidak Efektif 1,0 < × ≤ 1,8 Tidak Efektif 1,8 < × ≤ 2,6 Cukup Efektif 2,6 < × ≤ 3,4
Efektif 3,4 < × ≤ 4,2 Sangat Efektif 4,2 < × ≤ 5,0
Sumber : Durianto, at al, (2003)
3. Menentukan EPIC Rate
Nilai EPIC Rate didapat dari hasil penjumlahan nilai rata-rata
terobot dari dimensi-dimensi, adapun rumusnya seperti berikut
(Durianto, at al, 2003) :
EPIC Rate = .........(7)
EPIC Rate akan menggambarkan posisi promosi suatu produk
dalam persepsi responden sesuai dengan rentang skala yang telah
ditentukan. Hasil rentang skala tersebut akhirnya dapat diketahui sejauh
mana keefektifan promosi yang telah dilakukan oleh perusahaan.
3.6.4 Pengolahan Data Direct Rating Method
Direct Rating Method terdiri dari lima variabel, yaitu perhatian,
pemahaman, respon kognitif, respon afektif dan sikap terhadap promosi.
a. Variabel perhatian dalam kuesioner direpresentasikan oleh pertanyaan 1
dan 3.
25
b.Variabel pemahaman dalam kuesioner direpresentasikan oleh pertanyaan
4,5,dan 6.
c. Variabel respon kognitif dalam kuesioner direpresentasikan oleh
pertanyaan 7 dan 8.
d.Variabel respon afektif dalam kuesioner direpresentasikan oleh pertanyaan
9,10,dan 11.
e. Variabel perilaku dalam kuesioner direpresentasikan oleh pertanyaan
2,12,13,14 dan 15.
Langkah selanjutnya adalah menentukan tabulasi sederhana dan skor
rata-rata dengan rumus sebagai berikut :
1. Analisa Tabulasi Sederhana
Dalam analisa tabulasi sederhana data yang diperoleh diolah
dengan rumus :
...........................................................................(8)
Keterangan :
P = Persentase responden yang memilih kategori tertentu
fi = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu
∑fi = Banyaknya jumlah responden
2. Skor Rataan
Pembobotan setiap jawaban dari responden dengan
menggunakan skala likert. Dalam EPIC Model pembobotan dilakukan
dengan menggunakan skala dari 1-5. Untuk menghitung skor rataan
digunakan rumus (Durianto, at al, 2003) sebagai berikut :
.........................................................................(9)
Keterangan :
= Rata-rata terbobot
= Frekuensi
= Bobot
26
Langkah selanjutnya adalah menggunakan rentang skala
penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan
menggunakan nilai skor setiap variabel. Bobot alternatif jawaban yang
terbentuk dari teknik skala peringkat terdiri dari kisaran antara 1 hingga
5 yang menggambarkan posisi yang sangat negatif ke posisi yang positif.
Rumus :
...............................................................................(10)
Keterangan :
Rs = Nilai Rataan
R (bobot) = Rentang bobot (bobot terbesar – bobot terkecil)
M = Banyaknya kategori bobot
Skala yang digunakan adalah skala Likert, yaitu skala 5, maka
rentang skala penilaian yang diperoleh adalah :
= 0,8
Pembobotan nilai yang dilakukan pada Direct Rating Method dan
rentang skala keputusan dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Bobot nilai dan Rentang skala keputusan Direct Rating Method Kriteria Jawaban Bobot Nilai
Sangat Tidak Setuju 1 Tidak Setuju 2
Cukup 3 Setuju 4
Sangat Setuju 5 Kriteria Rentang Skala
Sangat Tidak Efektif 1,0 < × ≤ 1,8 Tidak Efektif 1,8 < × ≤ 2,6 Cukup Efektif 2,6 < × ≤ 3,4
Efektif 3,4 < × ≤ 4,2 Sangat Efektif 4,2 < × ≤ 5,0
Sumber : Durianto, at al, (2003)
27
Setelah skor rataan didapat, maka kemudian dikonversi ke tabel
direct rating dengan menggunakan rumus :
..............................................................(11)
Langkah terakhir adalah menjumlahkan seluruh nilai direct
rating untuk mendapatkan nilai total direct rating. Pada Tabel 4, dapat
dilihat rentang skala dengan kategori promosi pada direct rating.
Tabel 4. Skala Direct Rating Rentang Skala Kategori Promosi
0 < ≤ 20 Buruk 20 < ≤ 40 Kurang Baik 40 < ≤ 60 Rata-rata 60 < ≤ 80 Baik 80 < ≤ 100 Hebat
Sumber : Durianto, at al (2003)
29
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Sentral Edukatif
4.1.1 Sejarah Sentral Edukatif
Sentral Edukatif merupakan bimbingan belajar dengan konsep
revolusioner Program Bimbingan Sekolah Berstandar Internasional
dan Bilingual sehingga diharapkan siswa mampu menguasai tehnik
pembelajaran secara unggul. Lembaga ini menyediakan berbagai
fasilitas yang menunjang keberhasilan siswa diantaranya ruang kelas
yang nyaman, tenaga pendidik yang handal, dan pelatihan soal yang
bermutu. Pihak manajemen selalu berusaha memberikan yang terbaik
bagi siswanya dengan melakukan inovasi secara berkesinambungan
sesuai tuntutan jaman.
Perkembangan Sentral Edukatif dapat dikatakan sangat
memuaskan dengan dilihat dari jumlah siswa yang minat bimbingan
belajar semakin meningkat dari tahun 2007 sampai 2009. Pada tahun
2007, jumlah siswa yang mengikuti bimbingan belajar sebanyak 370
murid, kemudian tahun 2008 sebanyak 400 murid, dan tahun 2009
mencapai 450 murid.
Sentral Edukatif menerapkan strategi pemasaran yang
berorientasi pada kepuasan siswa melalui pelayanan yang unggul.
Sebagai lembaga pendidikan non-formal, Sentral Edukatif lebih
menitik beratkan pada penguatan konsep materi, perbaikan dan
pengulangan materi pelajaran yang diberikan di sekolah, dan
pengayaan materi di sekolah.
30
4.1.2. Visi, Misi, dan Tujuan Sentral Edukatif
Visi Sentral Edukatif adalah terus mengoptimalkan potensi,
sedangkan misi yang difokuskan adalah mencerdaskan kehidupan
bangsa dan menghasilkan siswa-siswa terbaik. Pembentukan visi dan
misi tersebut sebagai upaya komitmen manajemen untuk mendidik
para siswa-siswi menjadi generasi yang mampu menjawab
permasalahan dimulai dari usia dini.
4.1.3. Lokasi Sentral Edukatif
Sentral Edukatif memiliki sekretariat kantor pusat yang berlokasi
di Komplek Merdeka Mall, Ruko PGB-B 21 Bogor. Lokasi tersebut
dinilai strategis karena memiliki akses yang mudah untuk siswa/siswi
datang ke Lembaga Bimbingan Belajar tersebut. Sekolah-sekolah yang
berdekatan dengan Sentral Edukatif adalah SMUN 9, SMUN 2, SMUN
1, SLTP 4, SLTP 1, SLTP 2, untuk akses yang jauh lembaga
bimbingan ini cukup dengan angkutan umum yang semua melewati Jl.
Merdeka Bogor.
4.1.4. Struktur Organisasi Sentral Edukatif
Struktur organisasi di Sentral Edukatif adalah lini. Menurut
Manullang dalam Rachmanda (2009), struktur organisasi lini memiliki
tanggung jawab mulai dari atasan hingga bawahan.Lembaga dikepalai
langsung oleh Komisaris. Komisaris memberikan tugas kepada
Pimpinan. Pimpinan membawahi langsung Manajemen Keuangan,
Supervisor, Manajemen Pemasaran, didikuti Administrasi, Staff
pengajar, Staff Marketing. Struktur organisasi Sentra Edukatif
disajikan pada Gambar 4.
31
Gambar 4. Struktur Organisasi Sentral Edukatif
Manajemen Pemasaran
Komisaris
Pimpinan
Man.Keuangan Supervisor
Staff pengajar
Office Boy
Administrasi Staff Marketing
Adapun tugas dari masing-masing posisi adalah, sebagai berikut:
A. Kepala Sentral Edukatif
Merupakan unsur pimpinan tertinggi yang memiliki kewenangan,
tugas dan tanggung jawab menyelenggarakan program pendidikan
dan pelatihan di Sentral Edukatif.
Tugas :
1. Memimpin penyelenggaraan pendidikan di lingkungan Sentral
Edukatif.
2. Mengorganisir sumberdaya di lingkungan Sentral Edukatif
3. Membuat program kerja setiap periode satu tahun pendidikan
di lingkungan Sentral Edukatif
4. Membuat laporan pelaksanaan program kerja setiap satu tahun
pendidikan
5. Menjalankan keputusan Dewan Komisaris.
32
B. Bagian Keuangan
Tugas :
1. Membuat program kerja bagian keuangan setiap setahun sekali.
2. Program keuangan dibuat pada awal tahun kerja; per Juni.
3. Membuat rencana aksi bagian keuangan dalam periode satu
tahun sekali.
4. Membuat laporan kerja keuangan periode mingguan dan
bulanan.
5. Mengeluarkan anggaran sesuai dengan program yang telah
dianggarkan.
6. Membayar gaji pegawai dan honor mengajar.
7. Menerima uang pendaftaran, bimbingan dan pelatihan.
8. Mengarsipkan bukti-bukti pengeluaran dan pemasukan.
9. Membuat jurnal harian dan neraca keuangan.
10. Membuat daftar gaji dan honor pegawai setiap bulan sekali.
11. Membuat struk gaji pegawai.
C. Staf Pemasaran
Tugas :
1. Menyusun program pemasaran, promosi.
2. Menjalankan program pemasaran dan promosi yang telah
disusun dan ditetapkan.
3. Menjalin kerjasama dengan pihak, instansi lain baik pemerintah
maupun swasta.
4. Menjalankan keputusan Sentral Edukatif.
2. Staf Satuan Penunjang Administrasi
Tugas :
1. Menyusun dan melaksanakan administrasi.
2. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan administrasi.
3. Membuat laporan kemajuan peserta bimbingan dan pelatihan
secara berkala.
4. Mengkoordinir sumberdaya tata laksana.
33
4.2. Pelaksanaan Bauran Promosi Sentral Edukatif Bogor
4.2.1 Tujuan Promosi Sentral Edukatif Bogor
Promosi merupakan salah satu kegiatan penting dalam pemasaran
suatu produk baik berupa barang maupun jasa dengan tujuan menarik minat
konsumen untuk mengetahui, mengenal dan tertarik pada produk yang
ditawarkan yang akhirnya melakukan pembelian produk. Kegiatan promosi
yang dilakukan oleh Sentral Edukatif Bogor bertujuan untuk lebih
memperkenalkan lembaga pendidikan non-formal, sebagai lembaga
bimbingan belajar terpercaya.
4.2.2 Penganggaran Promosi
Kegiatan penganggaran promosi yang dilakukan oleh Sentral
Edukatif berubah-ubah setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan karena
anggaran promosi disesuaikan dengan target yang ingin dicapai lembaga
pendidikan. Sentral Edukatif menentukan target penjualan yang ingin
dicapai terlebih dahulu, kemudian menentukan biaya yang harus
dianggarkan untuk promosi tersebut.
Berdasarkan hasil diskusi dengan Manajer Pemasaran Sentral
Edukatif Bogor, bahwa kegiatan promosi yang telah dilaksanakan selama ini
efektif. Penganggaran promosi yang dikeluarkan sebesar tujuh persen dari
pendapatan Sentral Edukatif. Rincian biaya promosi tidak diperkenankan
untuk dipublikasikan karena bersifat rahasia.
4.2.3 Bauran Promosi Sentral Edukatif Bogor
Pengembangan strategi oleh Sentra Edukatif masih dikembangkan
oleh pihak manajemen guna mengajak konsumen mempercayakan
bimbingan belajar kepada putra-putri di Sentra Edukatif. Bauran promosi
yang telah dilaksanakan oleh Sentral Edukatif adalah sebagai berikut:
1. Periklanan
Media periklanan yang digunakan oleh Sentral Edukatif Bogor
adalah melalui media cetak, media elektronik dan media luar ruangan.
34
a. Media Cetak
Sentral Edukatif melakukan promosi dengan media cetak surat
kabar dan brosur. Perusahaan memuat iklan pada surat kabar Radar
Bogor, yang berisi informasi mengenai Try Out dan event Quiz.
Media brosur menginformasikan tentang siswa-siswi berprestasi
dengan sajian gambar dengan tujuan konsumen percaya bahwa
Sentra Edukatif menjadi pilihan untuk bimbingan belajar. Brosur
diberikan kepada siswa pada saat kenaikan kelas atau terdapat
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan. Proses
pemberian brosur dilakukan dengan cara mengunjungi sekolah-
sekolah yang ada di kota Bogor dan bekerja sama dengan pihak lain
diantaranya rental internet dan rumah makan di sepanjang jalan
Pajajaran, Bogor.
b. Media Elektronik
Sentral Edukatif tidak melakukan promosi melalui media
elektronik seperti media radio dan televisi. Pihak manajemen
berpendapat bahwa promosi melalui media elektronik tidak efektif
dan biaya yang dikeluarkan tidak sedikit.
c. Media Luar Ruangan
Sentral Edukatif menggunakan spanduk yang ditempatkan di
kegiatan pameran, dimana pada acara tersebut mengandung unsure
pendidikan. Selain di tempat pameran, juga ditempatkan di lokasi
yang strategis, salah satunya di depan sekolah-sekolah yang ada di
kota Bogor.
2. Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk
meningkatkan penjualan suatu produk, dimana pembelian diharapkan
dilakukan sekarang juga. Bentuk promosi penjualan Sentral Edukatif
diantaranya mengadakan acara try out bersama. Pihak manajemen
bependapat bahwa dengan diadakan program TRYOUT , diharapkan
siswa datang ke Sentral Edukatif untuk mengikuti latihan soal bagi
seluruh siswa di kota bogor secara gratis. Sentral Edukatif pernah
35
mengikuti pameran-pameran pendidikan di beberapa pusat perbelanjaan
di kota Bogor, diantaranya di Botani square yang diselenggarakan event
“Aku Bisa.”
3. Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat bertujuan membangun hubungan antara
lembaga dengan masyarakat yang dihararpkan menghasilkan citra yang
baik dimata masyarakat, menangani isu-isu, berita dan peristiwa yang
tidak menyenangkan. Humas merupakan sebuah konsep yang
menggunakan banyak saran, seperti siaran pers, publisitas produk,
komunikasi perusahaan dan penyuluhan.
Bentuk hubungan masyarakat yang telah dilaksanakan oleh
Sentral Edukatif, antara lain mengijinkan mahasiswa untuk melakukan
penelitian, kegiatan sosial dengan memberikan sumbangan kepada
yayasan-yayasan sosial di kota Bogor. Sentral Edukatif memberikan
kesempatan kepada warga sekitar untuk menjadi karyawan tetap dan
tidak tetap.
4. Penjualan Perorangan
Penjualan perorangan merupakan salah satu bentuk promosi
langsung yang dilakukan oleh karyawan bagian pemasaran Sentral
Edukatif. Melalui penjualan perorangan diharapkan informasi mengenai
produk akan sampai ke konsumen dengan baik sehingga diharapkan
dapat meningkatkan penjualan.
Bentuk penjualan perorangan Sentral Edukatif dengan cara worth
of mouth dimana karyawan pemasaran Sentral Edukatif memberikan
penjelasan kepada konsumen yang datang ke kantor Sentral Edukatif
mengenai promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Karyawan
pemasaran Sentral Edukatif juga melakukan promosi perorangan
bimbingan belajar dengan cara mendatangi sekolah-sekolah agar dapat
menjalani kerjasama dalam bidang pendidikan berupa persentasi
bimbingan belajar dan prestasi bimbingan belajar yang pernah tercapai.
36
4.3. Uji Instrumen Penelitian
Uji instrumen penelitian dilakukan terhadap pertanyaan-pertanyaan
yang terdapat dalam kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel-
variabel dalam penelitian, meliputi uji validitas dan uji reliabilitas
pertanyaan. Kuesioner tahap awal disebar kepada tiga puluh responden
dengan tujuh belas pertanyaan didalam kuesioner yang harus dijawab oleh
responden tersebut.
Uji validitas menggunakan Product Moment Person dengan bantuan
Software Microsoft Excel, dan didapatkan hasil bahwa semua pertanyaan
mempunyai kesimpulan tolak H0 dan terima H1, yang artinya adalah
instrumen semua pertanyaan valid karena nilai r-hitung lebih besar daripada
nilai r-tabel (0,361). Teknik yang digunakan dengan Alpha Cronbach
dengan bantuan Software SPSS 15.0. Berdasarkan hasil pengujian dengan
teknik tersebut menunjukan bahwa nilai alpha sebesar 0,885. Nilai 0,0885
menunjukan bahwa semua pertanyaan dalam kuesioner adalah sangat
reliable, karena nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6.
Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa ke tujuh belas pertanyaan yang merupakan gabungan
pertanyaan peubah EPIC Model dan Direct Rating Method adalah layak
untuk disebar kepada responden, karena bersifat valid dan reliable.
4.4 Karakteristik Umum Responden
Setelah diperoleh tujuh belas pertanyaan yang telah diuji dan layak untuk
disebar, kuesioner penelitian disebarkan kepada 76 orang responden yaitu
para siswa-siswi yang telah terdaftar mengikuti program bimbingan belajar
pada Sentral Edukatif Bogor tahun pelajaran 2009/ 2010 serta mengetahui
bentuk promosi yang dilakukan oleh Sentral Edukatif Bogor. Syarat
ketentuan karakteristik responden untuk mengisi kuesioner adalah sebagai
berikut:
1. Usia Responden dan Tingkat Pendidikan
Pemilihan responden dilakukan terhadap siswa-siswi dengan
tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah
37
Menengah Umum (SMU). Alasan pemilihan responden pada tingkat
pendidikan SMP dan SMU adalah bahwa responden telah mampu
untuk memahami pertanyaan kuesioner khususnya mengenai promosi.
Persebaran responden menurut usia dan tingkat pendidikan dapat
terlihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Sebaran Responden Berdasarkan Usia dan Tingkat Pendidikan
Kelompok Usia
(tahun)
Tingkat Pendidikan
Responden (orang)
Persentase (%)
15-19 SMU 63 63 < 15 SMP 37 37
Jumlah 100 100
Berdasarkan data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian
besar siswa-siswi yang menjadi responden yang terdaftar pada Sentral
Edukatif pada tahun pelajaran 2009/ 2010 didominasi usia 15 sampai
dengan 19 tahun yaitu siswa-siswi tingkat SMU, dengan persentase 63
persen responden, sedangkan tingkat pendidikan SMP merupakan
kelompok terkecil dengan nilai sebesar 37 persen. Hal ini
menunjukkan bahwa jumlah siswa-siswi yang terdaftar untuk
mengikuti program bimbingan belajar di Sentral Edukatif Bogor tahun
pelajaran 2009/ 2010, didmonisai tingkat pendidikan SMU
dibandingkan dengan tingkat pendidikan SMP, hal ini disebabkan
tingkat pendidikan SMU memiliki kebutuhan yang lebih tinggi untuk
mengikuti program bimbingan belajar di Sentral Edukatif Bogor
dibandingkan dengan tingkat pendidikan SMP.
2. Jenis Kelamin Responden
Siswa/i yang menjadi responden dalam penelitian ini terdiri dari 49
laki-laki dan 51 perempuan. Berdasarkan data tersebut bahwa
responden perempuan lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan
responden laki-laki. Secara lengkap sebaran jenis kelamin responden
dapat dilihat dalam Tabel 6.
38
Tabel 6. Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Responden (orang)
Persentase (%)
Laki-laki 49 49 Perempuan 51 51 Jumlah 100 100
3. Asal Sekolah Responden
Responden yang terdaftar mengikuti program bimbingan belajar
pada Sentral Edukatif Bogor tahun ajaran 2009/ 2010 berasal dari
sekolah-sekolah tingkat SMP dan SMU di kota Bogor. Persebaran
jumlah dan persentase responden menurut asal sekolah dapat dilihat
pada Tabel 7.
Tabel 7. Sebaran Responden Berdasarkan Asal Sekolah Nama Sekolah Responden
(orang) Persentase
(%) SMAN 1 BOGOR 12 12 SMAN 2 BOGOR 6 6 SMAN 3 BOGOR 4 4 SMAN 4 BOGOR 4 4 SMAN 5 BOGOR 5 5 SMAN 6 BOGOR 4 4 SMAN 9 BOGOR 6 6
SMAN 10 BOGOR 3 3 SMA Taruna Andhiga 4 4
SMPN 1 BOGOR 3 3 SMPN 2 BOGOR 4 4 SMPN 4 BOGOR 16 16 SMPN 5 BOGOR 5 5
Jumlah 76 76
Berdasarkan data pada Tabel 6 di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa sebagian besar siswa/i yang menjadi responden yang terdaftar
pada Sentral Edukatif pada tahun pelajaran 2009/ 2010 berasal dari
sekolah tingkat SMP dan SMU Negeri dengan jumlah total sebesar 72
persen bandingkan dengan responden yang berasal dari sekolah swasta
seperti SMA Taruna Andhiga 4 persen.
4. Sumber Biaya Pendidikan Responden
Berdasarkan data mengenai sumber biaya pendidikan responden,
maka dapat disimpulkan seluruh responden mendapatkan sumber
biaya pendidikan yang berasal dari orangtuanya masing-masing
39
dengan persentase 100 persen, hal ini jelas terlihat bahwa mereka
masih berada pada usia pelajar di mana biaya pendidikan masih
menjadi tanggung jawab orangtuanya.
5. Pendapatan per bulan Orangtua Responden
Berdasarkan tingkat pendapatan orangtua responden, dibagi menjadi 4
kelompok konsumen dengan tingkat pendapatan yang berbeda.
Tingkat pendapatan orangtua sebagian besar responden Sentral
Edukatif Bogor per bulan adalah Rp 1.000.001,00 sampai dengan Rp.
2.000.000,00 yaitu sebesar 29 persen, penghasilan Rp 2.000.001,00
sampai dengan Rp. 4.000.000 sebesar 27 persen, penghasilan di atas
Rp 4.000.000,00 sebesar 10 persen. Sedangkan jumlah responden
yang paling sedikit memiliki penghasilan Rp.500.000,00. sampai
dengan Rp 1.000.000,00 yaitu sebesar 10 persen. Persebaran jumlah
dan persentase responden menurut penghasilan orangtua per bulan
dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Sebaran Responden Berdasarkan Pendapatan Orangtua per Bulan
Pendapatan Orangtua per Bulan
(dalam rupiah)
Responden (orang)
Persentase (%)
500.000 – 1.000.000 10 10 1.000.001 – 2.000.000 29 29 2.000.001 – 4.000.000 27 27
> 4.000.000 10 10 Jumlah 76 76
Berdasarkan Tabel 8 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar responden dari Sentral Edukatif Bogor berasal dari masyarakat
kalangan menengah ke kebawah yang memiliki rata-rata pendapatan
orangtuanya per bulan cukup. Hal ini jelas terlihat bahwa dengan
biaya bimbingan Sentral Edukatif Bogor tahun pelajaran 2009/ 2010
(Lampiran 2) yang dapat dikatakan cukup dan bersaing dengan
bimbingan belajar lainnya di kota Bogor, hanya dapat dijangkau untuk
segmen pasar masyarakat semua kalangan.
40
6. Keikutsertaan Responden dalam program promosi selama kurang
lebih satu tahun
Responden yang pernah mengikuti program promosi di Sentral
Edukatif Bogor kurang lebih selama satu tahun dan melanjutkan untuk
mengikuti program Sentral Edukatif Bogor di tahun pelajaran 2009/
2010 yang jumlahnya lebih banyak berasal dari siswa/i yang mengikuti
program belajar untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri yaitu dari 33
siswa yang terdaftar pada tahun pelajaran 2009/ 2010 seluruhnya
adalah siswa-siswi Sentral Edukatif yang sebelumnya mengikuti
program bimbingan belajar untuk kelas 3 SMU di Sentral Edukatif dan
dari siswa-siswi yang terdaftar mengikuti program bimbingan belajar
tahun pelajaran 2009/2010 di Sentral edukatif sebanyak 32 siswa
sehingga jumlah totalnya adalah 65 persen, sedangkan siswa-siswi
yang terdaftar mengikuti program bimbingan belajar tahun pelajaran
2009/ 2010 yang menjadi responden yang merupakan siswa-siswi yang
baru pertama mengikuti program bimbingan belajar di Sentral Edukatif
Bogor jumlahnya adalah 35 persen. Perbandingan responden yang
pernah mengikuti program promosi Sentral Edukatif ± satu tahun dapat
dilihat secara lengkap pada Tabel 9.
Tabel 9. Sebaran Responden yang pernah mengikuti kegiatan promosi Sentral Edukatif Bogor selama ± satu tahun
Mengikuti program promosi (± 1 tahun)
Responden (orang)
Persentase (%)
Ya 65 65 Tidak 35 35
Jumlah 100 100
7. Bentuk Promosi yang diketahui Responden Penelitian
Sebelum responden memutuskan untuk mengikuti program
bimbingan belajar pada Sentral Edukatif Bogor, responden
dipengaruhi oleh adanya informasi tentang lembaga bimbingan belajar
yang akan dikunjungi tersebut. Sumber informasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah brosur dan harga promosi yang
ditawarkan, spanduk, media cetak, try out gratis, program belajar
41
gratis, kunjungan ke sekolah-sekolah, dan kegiatan berbakat lainnya.
Brosur disebarkan melalui staf pengajar langsung ke sekolah pada saat
musim kenaikan kelas.
Brosur dibuat menarik dengan fakta yang nyata seperti prestasi
murid yang pernah bimbingan belajar di Sentral Edukatif serta
konsumen dapat bertanya langsung dengan staf yang berjaga di tempat
sekolah tersebut. Harga merupakan daya tarik utama dalam brosur,
sebab Sentral Edukatif memberikan fasilitas potongan harga bagi
siswa berprestsi.
Tabel 10. Sebaran Responden Berdasarkan Sumber Media Informasi
Pada Tabel 10, bahwa sebanyak 47 dari 111 responden
menyatakan bahwa mereka mendapatkan sumber media informasi
melalui brosur. Wawancara yang dilakukan banyak siswa mengetahui
Sentral Edukatif dari pihak lain diantaranya teman, guru yang berasal
dari promosi word of mouth. Menurut Astaga (2009), bahwa word of
mouth marketing sangat efektif di Indonesia , dimana hal tersebut
akan cepat membangun kredibilitas sebuah brand, yang berhujung
pada rekomendasi brand tersebut oleh satu konsumen ke konsumen
lainnya. Hasil wawancara dengan Ibu Susan sebagai pemiliki dari
Sentral Edukatif mengatakan bahwa media promosi dengan brosur
merupakan strategi yang ampuh untuk menarik perhatian.
Sumber Media Informasi
Siswa/i (orang)
Persentase (%)
Brosur 47 39 Spanduk 6 5 Media cetak dan elektronik (koran dan internet)
3 3
Tryout gratis 10 8 Program belajar gratis 5 4 Kunjungan ke sekolah-sekolah 5 4 Kegiatan (event) / pameran 2 2 Pihak lain : teman dan guru 38 31 Tidak tahu 5 3 Jumlah 111 100
42
4.5 Analisis EPIC Model
4.5.1 Dimensi Empati
Dimensi empati memberikan informasi yang berharga tentang
daya tarik suatu promosi (Durianto, at al, 2003). Pertanyaan
pengubah empathy bertujuan untuk mengetahui perasaan konsumen
terhadap promosi yang dilakukan oleh Sentral Edukatif. Hasil
perhitungan dimensi empati terhadap promosi Sentral Edukatif Bogor
dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Perhitungan Dimensi Empati Terhadap Promosi
Atribut STS TS C S SS
Jumlah Total 1 2 3 4 5 Promosi Baik 0 3 40 30 3 76 Menyukai Promosi 0 1 46 25 2 76 Promosi Memuaskan 0 11 44 19 2 76 Selalu Ingin Melihat 0 16 53 7 0 76
Di dalam tabel 11, nilai terbesar adalah “menyukai promosi”
yang artinya promosi yang dilakukan sentral edukatif telah menarik
empati konsumen untuk bimbingan belajar d tempat tersebut. Pesan
yang disampaikan di brosur memberikan informasi yang dibutuhkan
oleh konsumen. Tahap selanjutnya adalah menghitung skor rataannya,
dilakukan untuk mengetahui tingkat efektivitas dimensi empati. Total
skor rataan dimensi empati dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Total Skor Rataan Dimensi Empati
Atribut Frekuensi × Bobot Skor Rataan per
Atribut Promosi Baik 261 261 ÷ 76 = 3,43 Menyukai Promosi 250 250 ÷ 76 = 3,28 Promosi Memuaskan 240 240 ÷ 76 = 3,15 Selalu Ingin Melihat 219 219 ÷ 76 = 2,88
Total Skor Rataan Dimensi Empati 3,18
Pada Tabel 11, diperoleh total skor rataan dimensi empati
sebesar 3,18. Skor rataan tersebut selanjutnya dimasukan dalam
rentang skala keputusan EPIC Model. Berdasarkan hasil analisis
pengukuran efektivitas promosi Sentral edukatif dengan
43
menggunakan EPIC Model diketahui bahwa dimensi empati pada
promosi Sentral edukatif masuk dalam skala cukup efektif, seperti
dilihat pada Gambar 5.
1 1,8 2,6 3,4 4,2
5
Gambar 5. Posisi Keputusan Dimensi Empati Bauran Promosi pada Sentral Edukatif Bogor Menurut Hasil Analisis EPIC Model, 2010
Berdasarkan pemaparan sebelumnya, didapat informasi bahwa
konsumen/siswa menyukai promosi yang telah dilakukan oleh Sentral
Edukatif, karena promosi tersebut dapat memberikan informasi yang
berharga tentang daya tarik program bimbingan belajar. Akan tetapi
intensitas promosi yang dilakukan bimbingan belajar harus lebih
ditingkatkan lagi dan lebih kreatif dalam melakukan program
promosinya, agar konsumen lebih menyukai dan tertarik dengan
promosi yang dilakukan.
4.5.2 Dimensi Persuasi
Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan
suatu promosi untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu
merek (Durianto, at al, 2003). Pertanyaan pengubah persuation
bertujuan untuk mengetahui pandangan konsumen terhadap promosi
yang dilakukan oleh Sentral edukatif. Hasil perhitungan dimensi
persuasi terhadap promosi Sentral edukatif dapat dilihat pada Tabel
13.
Cukup Efektif
44
Tabel 13. Perhitungan Dimensi Persuasi Terhadap Promosi
Atribut STS TS C S SS
Jumlah Total1 2 3 4 5 Menarik konsumen untuk berkunjung
1 3 33 38 1 76
Mendorong konsumen untuk belajar di bimbel
0 0 26 42 8 76
Gambarnya Bagus 0 1 39 32 4 76
Dalam tabel 13 “Mendorong konsumen untuk belajar di
bimbel” mendapat nilai yang besar sebab hal yang mendorong
konsumen utnuk belajar di bimbel adalah tercantumnya harga dan
metode-metode belajar yang dibutuhkan murid. Tahap selanjutnya
adalah menghitung skor rataannya, dilakukan untuk mengetahui
tingkat efektivitas dimensi persuasi. Total skor rataan dimensi
persuasi dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Total Skor Rataan Dimensi Persuasi
Atribut Frekuensi × Bobot Skor Rataan per
Atribut Menarik konsumen untuk berkunjung
262 262 ÷ 76 = 3,44
Promosi sentral edukatif Bogor mendorong konsumen belajar di bimbel
286 286 ÷ 76 = 3,76
Gambarnya Bagus 267 267 ÷ 76 = 3,51 Total Skor Rataan Dimensi Persuasi 3,57
Pada Tabel 14, bahwa promosi sentral edukatif Bogor
mendorong konusmen belajar di bimbel memperoleh skor 3,76. Skor
tersebut mengindikasikan bahwa calon konsumen menerima
informasi promosi oleh Sentral Edukatif. Skor terkecil terdapat pada
atribut menarik konsumen untuk berkunjung dengan nilai 3,76. Nilai
tersebut mengartikan bahwa calon konsumen hanya mendapatkan
sebatas informasi tetapi belum mendaftarkan ke Sentral Edukatif.
45
Pihak manajemen harus meyakinkan calon konsumen bahwa Sentral
Edukatif memiliki program bimbel yang diharapkan.
Skor rataan dimensi persuasi sebesar 3,57. Berdasarkan hasil
analisis pengukuran efektivitas promosi Sentral edukatif dengan
menggunakan EPIC Model diketahui bahwa dimensi persuasi pada
promosi Sentral edukatif masuk dalam skala efektif, seperti dilihat
pada Gambar 6.
1 1,8 2,6 3,4 4,2
5
Gambar 6. Posisi Keputusan Dimensi Persuasi Bauran Promosi pada Sentral Edkatif Bogor Menurut Hasil Analisis EPIC Model, 2010
Berdasarkan pemaparan sebelumnya, didapat informasi bahwa
promosi yang dilakukan Sentral Edukatif dapat memberikan
peningkatan atau penguatan karakter dari program belajar Sentral
Edukatif. Promosi tersebut efektif dalam merubah kepercayaan, sikap
dan keinginan konsumen untuk belajar di bimbel Sentral Edukatif,
yang disebabkan oleh komunikasi dari promosi yang dilakukan. Hal
tersebut terjadi, karena promosi yang dilakukan telah efektif dalam
mempengaruhi perasaan konsumen yang berdampak positif bagi
Sentral Edukatif.
4.5.3 Dimensi Dampak
Dampak yang diharapkan dari suatu promosi adalah jumlah
pengetahuan produk yang dicapai konsumen melaluk tingkat
keterlibatan konsumen terhadap produk dan proses pemilihan
(Durianto, at al, 2003). Pertanyaan pengubah impact bertujuan untuk
mengetahui sikap dan tindakan konsumen terhadap promosi Sentral
Efektif
46
Edukatif dan sikap konsumen terhadap promosi tertentu jika
dibandingkan dengan promosi yang dilakukan oleh bimbingan belajar
lain. Hasil perhitungan dimensi dampak terhadap promosi Sentral
Edukatif dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Perhitungan Dimensi Dampak Terhadap Promosi Atribut
STS TS C S SS Jumlah Total 1 2 3 4 5
Menarik Perhatian 0 0 36 39 1 76 Promosi Lebih Kreatif 0 5 32 36 3 76 Berhasil Meyakinkan 0 1 29 46 0 76 Tahu Betul Promosi yang dilakukan
0 2 30 39 5 76
Tahap selanjutnya adalah menghitung skor rataannya,
dilakukan untuk mengetahui tingkat efektivitas dimensi dampak.
Total skor rataan dimensi dampak dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Total Skor Rataan Dimensi Dampak Atribut Frekuensi × Bobot Skor Rataan per
Atribut Menarik Perhatian 269 269 ÷ 76 = 3,53 Promosi Lebih Kreatif 265 265 ÷ 76 = 3,48 Berhasil Meyakinkan 273 273 ÷ 76 = 3,59 Tahu Betul Promosi yang dilakukan
250 250 ÷ 76 = 3,28
Total Skor Rataan Dimensi Dampak 3,47
Atribut menarik perhatian memperoleh skor rataan per atribut
sebesar 3,53. Nilai tersebut mengidentifikasikan bahwa dimensi
dampak promosi tersebut meyakinkan calon konsumen. Tahu betul
promosi yang dilakukan mendapatkan skor 3,28. Calon konsumen
yang mengetahui promosi Sentral Edukatif belum berdampak pada
penerimaan jumlah siswa-siswi Sentral edukatif.
Total skor rataan dimensi dampak sebesar 3,47. Berdasarkan
hasil analisis pengukuran efektivitas promosi Sentral edukatif dengan
menggunakan EPIC Model diketahui bahwa dimensi dampak pada
47
promosi Sentral Edukatif masuk dalam skala efektif, seperti dilihat
pada Gambar 7.
1 1,8 2,6 3,4 4,2
5
Gambar 7. Posisi Keputusan Dimensi Dampak Bauran Promosi pada Sentral Edukatif Bogor Menurut Hasil Analisis EPIC Model, 2010
Berdasarkan pemaparan sebelumnya, didapat informasi bahwa
promosi yang dilakukan Sentral Edukatif lebih diingat oleh konsumen
dibandingkan promosi yang dilakukan bimbingan belajar lain.
Strategi yang harus diterapkan oleh adalah lebih kreatif dan inovatif
lagi dalam melakukan program promosinya.
4.5.4 Dimensi Komunikasi
Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang
kemampuan konsumen dalam mengingat pesan pada promosi yang
disampaikan, pemahaman konsumen serta kekuatan kesan yang
ditinggalkan pesan tersebut (Durianto, at al, 2003). Pertanyaan
pengubah communication bertujuan untuk mengetahui tanggapan
konsumen terhadap penyampaian pesan dalam promosi Sentral
Edukatif.
Hasil perhitungan dimensi komunikasi terhadap promosi
Sentral Edukatif dapat dilihat pada Tabel 17.
Efektif
48
Tabel 17. Perhitungan Dimensi Komunikasi Terhadap Promosi
Atribut STS TS C S SS
Jumlah Total1 2 3 4 5 Mengerti Pesan 2 1 46 25 2 76 Mampu Berkomunikasi 0 3 42 31 0 76 Promosi Lebih Jelas 0 3 31 40 2 76 Motto “comprehensive,competent,execellent”Sangat Bagus
0 1 20 42 13 76
Motto “comprehensive,competent,execellent”Sudah Tercermin
0 3 30 35 8 76
Akan mempromosikan Sentral Edukatif
0 2 18 40 16 76
Sumber : Data primer (2010)
Pada Tabel 17, menunjukkan bahwa atribut mengerti pesan
memiliki nilai sebesar 46 dengan kategori cukup. Kegiatan promosi
oleh Sentral Edukatif untuk mengkomunikasikan jasa bimbingan
belajar dapat dimengerti oleh konsumen. Menurut Morisan (2007),
pengetahuan mengenai bagaimana konsumen menerima dan
menggunakan informasi dari sumber eksternal merupakan hal penting
yang perlu diketahui pemasar dalam merancang strategi
komunikasinya.
Atribut mengenai mampu berkomunikasi dengan kategori
cukup memiliki nilai 42, dimana nilai tersebut tidak berbeda jauh
dengan atribut mengerti pesan. Hal yang terpenting dalam penilaian
atribut dengan kategori cukup, maka keputusan yang diambil adalah
atribut mengerti pesan. Menurut Morisan (2007), tujuan komunikasi
sering dinyatakan dengan sifat-sifat pesan yang akan disampaikan
atau efek seperti apa yang diharapkan terjadi terhadap diri konsumen.
Peranan komunikasi termasuk menciptakan kesadaran atau
pengetahuan mengenai produk dengan berbagai atributnya,
menginformasikan kelebihan produk, dan menciptakan citra produk.
Komunikasi berperan sebagai penuntun dalam mempersiapkan tujuan
dan strategi komunikasi pemasaran secara keseluruhan dan juga
menjadi tujuan dari masing-masing elemen dalam bauran promosi.
49
Tahap selanjutnya adalah menghitung skor rataannya,
dilakukan untuk mengetahui tingkat efektivitas dimensi komunikasi.
Total skor rataan dimensi komunikasi dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Total Skor Rataan Dimensi Komunikasi Atribut Frekuensi × Bobot Skor Rataan per
Atribut Mengerti Pesan 252 252 ÷ 76 = 3,31 Mampu Berkomunikasi 256 256 ÷ 76 = 3,36 Promosi Lebih Jelas 258 258 ÷ 76 = 3,39 Motto “Comperhensive,competent,excellent” Sangat Bagus
295 295 ÷ 76 = 3,88
Motto “Comperhensive,competent,excellent” Sudah Tercermin
276 276 ÷ 76 = 3,63
Akan mempromosikan bimbel Sentral Edukatif
298 298 ÷ 76 = 3,92
Total Skor Rataan Dimensi Komunikasi 3,58
Pada Tabel 18, Atribut akan mempromosikan bimbel Sentral
Edukatif mendapatkan skor terbesar dengan nilai 3,92. Skor tersebut
mengindikasikan bahwa komunikasi yang dilaksanakan oleh Sentral
Edukatif efektif. Atribut mengerti pesan memperoleh skor terkecil
dengan nilai 3,31. Komunikasi yang berisi pesan untuk mengajak
siswa-siwi mengikuti bimbel di Sentral Edukatif belum efektif,
sehingga Sentral Edukatif merencanakan strategi komunikasi yang
tepat dan mudah diterima calon konsumen.
Total skor rataan dimensi komunikasi sebesar 3,58.
Berdasarkan hasil analisis pengukuran efektivitas promosi Sentral
Edukatif dengan menggunakan EPIC Model diketahui bahwa dimensi
komunikasi pada promosi Sentral edukatif masuk dalam skala efektif,
seperti dilihat pada Gambar 8.
50
1 1,8 2,6 3,4 4,2
5
Gambar 8. Posisi Keputusan Dimensi Komunikasi Bauran Promosi pada Sentral Edukatif Bogor Menurut Hasil Analisis EPIC Model, 2010
Berdasarkan pemaparan sebelumnya, bahwa promosi yang
dilakukan Sentral Edukatif telah efektif untuk mengingatkan pesan
utama yang disampaikan oleh promosi Sentral Edukatif. Pesan pada
promosi tersebut mampu memberikan penjelasan dan informasi dan
meninggalkan kesan serta pemahaman yang baik bagi konsumen
terhadap program Sentral Edukatif.
4.6 Analisis EPIC Rate
Langkah terakhir dalam EPIC Model adalah menentukan nilai
EPIC Rate secara keseluruhan. Perhitungannya adalah sebagai berikut
:
EPIC Rate 3,45
Secara keseluruhan EPIC Rate bernilai 3,45, dimana nilai
berada pada rentang skala efektif, artinya promosi Sentral Edukatif
efektif dalam memperkenalkan program belajar kepada siswa.
Promosi yang dilakukan efektif dari segi dimensi persuasi, dimensi
dampak dan dimensi komunikasi. Sedangkan dari segi empati hanya
berada dalam rentang skala cukup efektif. Oleh karena itu, Sentral
Edukatif harus dapat meningkatkan efektivitas promosinya melalui
program promosi yang lebih lebih kreatif dan inovatif dari promosi
sebelumnya dan lebih meningkatkan intensitas promosinya tersebut.
Efektif
51
Empaty Persuation Impact Communication
3.18
3.573.47
3.58
EPIC RATE
Pada Gambar 9, disajikan hasil analisis efektivitas bauran promosi
pada Sentral Edukatif Bogor dengan metode EPIC Model.
Gambar 9. Diagram Batang Hasil Analisis EPIC Model
Posisi promosi masing-masing ditentukan oleh nilai X masing-
masing, dimana untuk dimensi empati sebesar 3,18 (cukup efektif),
dimensi persuasi sebesar 3,57 (efektif), dimensi dampak sebesar 3,47
(efektif) dan dimensi komunikasi sebesar 3,58 (efektif). Nilai
keseluruhan EPIC Rate yang diperoleh adalah sebesar 3,45 dan
berada pada rentang skala efektif.
4.7. Analisis DRM
4.7.1 Perhatian
Pertanyaan untuk variabel perhatian ditujukan untuk
mengetahui alokasi kapasitas pemrosesan untuk stimulus dari promosi
yang dilakukan. Hasil perhitungan bobot variabel perhatian terhadap
promosi Sentral Edukatif dapat dilihat pada Tabel 19.
52
Tabel 19. Perhitungan Variabel Perhatian Terhadap Promosi
Atribut
STS TS C S SS Jumlah Total 1 2 3 4 5
Promosi Baik 0 3 40 30 3 76 Mengerti Pesan 2 1 46 25 2 76 Menarik Perhatian 0 1 36 39 1 76
Tahap selanjutnya adalah menghitung total skor rataan
variabel perhatian. Total skor rataan variabel perhatian dapat dilihat
pada Tabel 20.
Tabel 20. Total Skor Rataan Variabel Perhatian
Atribut Frekuensi × Bobot Skor Rataan per
Atribut Promosi Baik 261 261 ÷ 76 = 3,43 Mengerti Pesan 252 252 ÷ 76 = 3,31 Menarik Perhatian 271 271 ÷ 76 = 3,56
Total Skor Rataan Variabel Perhatian 3.43
Dikonversi ke Skala Tabel Direct Rating = 3,43 × (20/5) =
13,73
Pada Tabel 20, Skor rataan per atribut dengan nilai terbesar
3,56 terdapat pada atribut menarik perhatian. Nilai tersebut
mengindikasikan bahwa Sentral Edukatif mampu menarik perhatian
calon konsumen. Pada atribut mengerti pesan memperoleh skor 3,31
yang merupakan skor terkecil. Pihak manajemen harus merencanakan
komunikasi yang efektif dengan tata bahasa yang mampu dimengerti
calon konsumen. Perolehan total skor rataan variabel perhatian
sebesar 3,43, artinya pada rentang skala keputusan Direct Rating
Method berada pada rentang skala efektif. Hal ini menginformasikan
bahwa promosi Sentral Edukatif dapat menarik perhatian konsumen,
akan tetapi masih perlu ditingkatkan. Sentral Edukatif perlu membuat
promosi yang mempunyai karakteristik, tampilan yang menarik dan
53
memiliki kekuatan program belajar yang menarik, yang dapat
membuat konsumen lebih tertarik terhadap promosi tersebut.
Tahap selanjutnya adalah mengkonversi nilai total skor rataan
variabel perhatian ke dalam tabel direct rating. Berdasarkan hasil
perhitungan, diperoleh nilai untuk variabel perhatian adalah 13,73.
4.7.2 Pemahaman
Pertanyaan variabel pemahaman berkaitan dengan penafsiran
suatu stimulus dari promosi yang dilakukan. Hasil perhitungan bobot
variabel pemahaman terhadap promosi Sentral Edukatif dapat dilihat
pada Tabel 21.
Tabel 21. Perhitungan Variabel Pemahaman Terhadap Promosi
Atribut
STS TS C S SS Jumlah Total 1 2 3 4 5
Selalu Ingin Melihat 0 16 53 7 0 76 Motto “Comperhensive,competent,excellent” Sangat Bagus
0 1 20 42 13 76
Motto “Comperhensive,competent,excellent” Sudah Tercermin
0 3 30 35 7 76
Tahap selanjutnya adalah menghitung total skor rataan
variabel pemahaman. Total skor rataan variabel pemahaman dapat
dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22. Total Skor Rataan Variabel Pemahaman Atribut Frekuensi × Bobot Skor Rataan per Atribut
Selalu Ingin Melihat 219 219 ÷ 76 = 2,88 Motto “Comperhensive,competent,excellent” Sangat Bagus
295 295 ÷ 76=3,88
Motto “Comperhensive,competent,excellent” Sudah Tercermin
271 271 ÷ 76= 3,56
Total Skor Rataan Variabel Pemahaman 3,44 Dikonversi ke Skala Tabel Direct Rating = 3,44 × (20/5) = 13,76
54
Atribut Motto “Comperhensive,competent,excellent” Sangat
Bagus memperoleh skor terbesar 3,88. Sentral Edukatif telah berhasil
melaksanakan motto loembaga bimbel sehingga konsumen percaya
dengan hasil belajar Sentral Edukatif. Pada atribut pertama yaitu
selalu ingin melihat memperoleh skor terkecil 2,88. Calon konsumen
hanya sebatas mengetahui dari promosi brosur dan belum mengetahui
hasil bimbel Sentral Edukatif.
Hasil yang diperoleh total skor rataan variabel pemahaman
sebesar 3,44. Nilai ini pada rentang skala keputusan Direct Rating
Method berada pada rentang skala efektif. Hal ini menginformasikan
bahwa konsumen dapat memahami dengan baik promosi yang
dilakukan dan ingin tahu lebih jauh mengenai Sentral Edukatif. Hal
ini diindikasikan bahwa sebagian besar konsumen Sentral Edukatif
adalah orang-orang yang berpendidikan.
Tingkat pendidikan konsumen berpengaruh terhadap tingkat
pengetahuan dimana pengetahuan merupakan determinan utama
dalam pemahaman. Sebaiknya Sentral Edukatif tetap
mempertahankan penyampaian pesan dengan menggunakan
kata/istilah yang sederhana dan mudah dimengerti oleh semua
kalangan. Seperti mottonya “Comperhensive, competent, excellent”
yang sederhana dan mudah dimengerti oleh setiap kalangan.
Tahap selanjutnya adalah mengkonversi nilai total skor rataan
variabel pemahaman ke dalam tabel direct rating. Berdasarkan hasil
perhitungan, diperoleh nilai untuk variabel pemahaman adalah 13,76.
4.7.3 Respon Kognitif
Pertanyaan variabel respon kognitif ditujukan untuk
memperlihatkan penerimaan yang terkait dengan pikiran yang muncul
selama tahap pemahaman. Hasil perhitungan bobot variabel respon
kognitif terhadap promosi Sentral Edukatif dapat dilihat pada Tabel
23.
55
Tabel 23. Perhitungan Variabel Respon Kognitif Terhadap Promosi
Atribut
STS TS C S SS Jumlah Total 1 2 3 4 5
Mampu Berkomunikasi 0 3 42 31 0 76 Promosi Lebih Jelas 0 3 31 40 2 76
Setelah dilakukan perhitungan bobot pada setiap pertanyaan,
maka tahap selanjutnya adalah menghitung total skor rataan variabel
respon kognitif. Total skor rataan variabel respon kognitif dapat
dilihat pada Tabel 24.
Tabel 24. Total Skor Rataan Variabel Respon Kognitif
Atribut Frekuensi × Bobot Skor Rataan per
Atribut Mampu Berkomunikasi 256 256 ÷ 76 = 3,36 Promosi Lebih Jelas 269 269 ÷ 76 = 3,53
Total Skor Rataan Variabel Respon Kognitif 3,44
Dikonversi ke Skala Tabel Direct Rating = 3,44 × (20/5) =
13,76
Nilai terbesar variabel respon kognitif terdapat pada atribut
promosi lebih jelas. Konsumen yang telah mempercayakan putra-
putri di Sentral Edukatif sebagai bukti bahwa promosi tersebut efektif.
Mampu berkomunikasi memperoleh skor terkecil 3,36, mengartikan
bahwa kemampuan komunikasi tiap calon konsumen berbeda, maka
setiap pesan yang disampaikan dan diterima oleh calon konsumen
tidak menerima sepenuhnya informasi tersebut.
Total skor rataan variabel respon kognitif sebesar 3,44. Nilai
tersebut pada rentang skala keputusan Direct Rating Method berada
pada rentang skala efektif. Hal ini menginformasikan bahwa
konsumen dapat mengerti pesan yang disampaikan dalam promosi
yang dilakukan Sentral Edukatif. Konsumen memahami maksud dan
tujuan dari program promosi Sentral Edukatif. Selain itu, konsumen
juga setuju dengan pesan-pesan yang disampaikan dalam promosi
56
tersebut. Kesesuaian antara visual gambar dengan pesan-pesan yang
ingin disampaikan, juga meningkatkan penerimaan pesan-pesan
promosi oleh konsumen.
Tahap selanjutnya adalah mengkonversi nilai total skor rataan
variabel respon kognitif ke dalam tabel direct rating. Berdasarkan
hasil perhitungan, diperoleh nilai untuk variabel respon kognitif
adalah 13,76.
4.7.4 Respon Afektif
Pertanyaan variabel respon afektif menggambarkan perasaan
dan emosi yang dihasilkan sebuah stimulus. Hasil perhitungan bobot
variabel pemahaman terhadap promosi Sentral Edukatif dapat dilihat
pada Tabel 25.
Tabel 25. Perhitungan Variabel Respon Afektif Terhadap Promosi
Atribut
STS TS C S SS Jumlah Total 1 2 3 4 5
Promosi Lebih Kreatif 0 5 32 36 3 76 Promosi Memuaskan 0 11 44 19 2 76
Tahu Betul Promosi yang dilakukan 0 3 29 39 5
76
Tahap selanjutnya adalah menghitung total skor rataan
variabel respon afektif. Total skor rataan variabel respon afektif
dapat dilihat pada Tabel 26.
Tabel 26. Total Skor Rataan Variabel Respon Afektif
Atribut Frekuensi × Bobot Skor Rataan per Atribut
Promosi Lebih Kreatif 265 265 ÷ 76 = 3,48
Promosi Memuaskan 240 240 ÷ 76 = 3,15
Tahu Betul Promosi yang dilakukan 264 264 ÷ 76 = 3,47
Total Skor Rataan Variabel Respon Afektif 3,36
Dikonversi ke Skala Tabel Direct Rating = 3,36 × (20/5) = 13,44
57
Skor variabel respon afektif terbesar terdapat pada atribut
promosi lebih kreatif dengan skor 3,48. Angka tersebut berbeda
selisih satu angka dengan atribut tahu betul promosi yang dilakukan
dengan skor 3,47. Calon konsumen Sentral Edukatif mengetahui
bagaimana Sentral Edukatif melakukan promosi.
Nilai yang diperoleh pada total skor rataan variabel respon
afektif sebesar 3,36. Angka tersebut pada rentang skala keputusan
Direct Rating Method berada pada rentang skala efektif. Hal ini
menginformasikan bahwa promosi yang dilakukan Sentral Edukatif
dapat memberikan perasaan dan emosi yang positif kepada
konsumen yang memperhatikan promosi tersebut.
Peranan respon afektif menjadi penting karena dengan
adanya perasaan positif akan membuat keputusan yang baik dalam
menentukan sikap terhadap produk. Akan tetapi, perusahaan harus
lebih kreatif lagi dalam melakukan program promosinya, agar
konsumen lebih banyak yang tertarik terhadap promosi yang
dilakukan perusahaan dibandingkan promosi perusahaan katering
lain.
Tahap selanjutnya adalah mengkonversi nilai total skor rataan
variabel respon afektif ke dalam tabel direct rating (Tabel 7).
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai untuk variabel respon
afektif adalah 13,44.
4.7.5 Sikap Terhadap Promosi
Pertanyaan variabel sikap terhadap promosi ditujukan untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan dari promosi untuk
menciptakan sikap yang mendukung. Selain itu, untuk melihat sikap
seperti apa yang dibentuk konsumen setelah melihat promosi, apakah
sikap yang positif atau negatif. Hasil perhitungan bobot variabel
perilaku terhadap promosi Sentral Edukatif dapat dilihat pada Tabel
27.
58
Tabel 27. Perhitungan Variabel Perilaku Terhadap Promosi
Atribut
STS TS C S SS Jumlah Total 1 2 3 4 5
Menyukai Promosi 0 1 36 34 5 76 Menarik konsumen untuk berkunjung
0 1 36 39 1 76
Mendorong untuk memesan katering
0 0 26 42 8 76
Gambarnya Bagus 0 1 39 32 4 76
Setelah dilakukan perhitungan bobot pada setiap pertanyaan,
maka tahap selanjutnya adalah menghitung total skor rataan variabel
respon kognitif. Total skor rataan variabel respon kognitif dapat
dilihat pada Tabel 28.
Tabel 28. Total Skor Rataan Variabel Perilaku
Atribut Frekuensi × Bobot Skor Rataan per
Atribut Menyukai Promosi 271 271 ÷ 76 = 3,56 Menarik konsumen untuk berkunjung
271 271 ÷ 76 = 3,56
Mendorong untuk belajar di SE
286 286 ÷ 76 = 3,76
Gambarnya Bagus 265 265 ÷ 76 = 3,48 Total Skor Rataan Variabel Perilaku 3,59
Dikonversi ke Skala Tabel Direct Rating = 3,59 × (20/5) = 14,36
Mendorong untuk belajar di Sentral Edukatif memperoleh
skor terbesar dengan nilai 3,76. Sentral Edukatif telah berhasil
menarik konsumen dengan program yang dirancang untuk
mendorong motivasi belajar siswa-siswi. Pada atribut gambarnya
bagus memperoleh skor terkecil sebesar 3,48. Calon konsumen
melihat komunikasi dengan adanya gambar di brosur tidak menjadi
fokus utama. Atribut dengan skor yang sama yaitu 3,56, terdapat
pada atribut menyukai promosi dan menarik konsumen untuk
berkunjung.
59
Perolehan skor 3.59 pada rentang skala keputusan Direct
Rating Method, menunjukkan berada pada rentang skala efektif. Hal
ini menginformasikan bahwa promosi yang tuk dilakukan Sentral
Edukatif dapat menimbulkan sikap yang positif bagi konsumen, dan
berlanjut pada keinginan konsumen untuk belajar dengan program
yang ditawarkan Sentral Edukatif. Oleh karena itu, sebaiknya strategi
promosi yang telah dilakukan bimbel, baik dari segi cara
penyampaian, materi promosi, keunikan dan kreatifitas perlu
dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Sehingga akan lebih banyak
lagi konsumen yang menyukai, tertarik dan akhirnya
melakukanbelajar dengan program yang ditawarkan oleh Sentral
Edukatif.
Tahap selanjutnya adalah mengkonversi nilai total skor rataan
variabel perilaku ke dalam tabel direct rating. Berdasarkan hasil
perhitungan, diperoleh nilai untuk variabel perilaku adalah 14,36.
4.7.6 Total Skor DRM
Setelah nilai total skor rataan dari masing-masing variabel
dikonversi ke dalam tabel direct rating, selanjutnya adalah
menjumlahkan skor dari seluruh variabel DRM. Total skor seluruh
variabel DRM dapat dilihat pada Tabel 29.
Tabel 29. Total Skor DRM
No. Faktor Direct Rating Method Skor Hasil Konversi
ke Skala Direct Rating Method
1. Perhatian 13,73
2. Pemahaman 13,76
3. Respon Kognitif 13,76
4. Respon Afektif 13,44
5. Sikap Terhadap Promosi (Perilaku) 14,36
Total Skor Direct Rating Method 69,05
60
Faktor DRM yang memiliki nilai terbesar adalah sikap
terhadap promosi dengan skor 14,36. Calon konsumen Sentral
Edukatif mengartikan pesan promosi yang disampaikan tergantung
pemahaman calon konsumen. Pihak manajemen sebaiknya
melakukan pendek kepada calon konsumen untuk meyakinkan calon
konsumen untuk belajar di Sentral Edukatif. Berdasarkan analisis
dengan menggunakan DRM, diperoleh nilai sebesar 69,05. Skor
tersebut menunjukan bahwa promosi Sentral Edukatif masuk
kedalam kategori promosi baik. Promosi Sentral Edukatif cukup
berhasil dalam menarik perhatian, pemahaman, kognitif, afektif dan
perilaku konsumen untuk belajar dengan program yang diberikan
Sentral Edukatif.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Kegiatan bauran promosi yang dilakukan Bimbingan Belajar Sentral
Edukatif Bogor, terdiri dari :
a. Periklanan
Periklanan melalui media cetak dan media luar ruangan. Promosi
yang dilakukan melalui media cetak, yaitu dengan memasang iklan
di koran Pakuan Bogor dan penyebaran brosur. Media luar ruangan,
melalui pemasangan spanduk di lokasi-lokasi strategis.
b. Promosi penjualan
Promosi penjualan yang dilakukan oleh Sentral Edukatif Bogor
adalah mengadakan acara berupa kegiatan pendidikan dan
mengunjungi sekolah-sekolah di kota Bogor.
c. Hubungan masyarakat
Bentuk hubungan masyarakat yang dilakukan oleh Sentral Edukatif
Bogor, antara lain mengijinkan mahasiswa untuk melakukan
penelitian, melakukan Try Out gratis bagi siswa Kelas 9 SMP dan
Kelas 12 SMU.
d. Penjualan perorangan
Penjualan perorangan yang dilakukan Sentral Edukatif adalah
dengan cara worth of mouth, yaitu memberikan penjelasan mengenai
program belajar secara langsung kepada konsumen/ calon siswa.
2. Konsumen Sentral Edukatif Bogor, yaitu siswa siswa sekolah di kota
Bogor. Konsumen/siswa yang mengikuti program belajar di Sentral
Edukatif lebih banyak berjenis kelamin perempuan, tetapi presentasenya
tidak terlalu jauh dengan jenis kelamin laki-laki. Usia rata-rata
konsumen adalah berada pada rentang skala 12 – 17 tahun dan
kebanyakan berstatus siswa. Siswa Sentral Edukatif Bogor, paling besar
63
berdomisili di kota Bogor, dan rata-rata tingkat pendapatan oran tua
siswa per bulannya adalah Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000.
3. Hasil pengukuran efektivitas promosi dengan EPIC Model yang terdiri
dari dimensi empati, persuasi, dampak dan komunikasi menunjukkan
bahwa promosi Sentral Edukatif Bogor, masuk dalam kategori promosi
yang efektif, dengan nilai EPIC Rate sebesar 3,45.
Hasil pengukuran efektivitas promosi dengan Direct Rating Method
(DRM), menunjukan bahwa promosi Sentral Edukatif masuk dalam
kategori promosi yang baik dengan total skor direct rating sebesar
69,05.
2. Saran
Beberapa saran yang dapat direkomendasikan, antara lain :
1. Sentral Edukatif perlu melakukan pendekatan promosi terhadap calon
konsumen dengan cara tatap muka secara personal.
2. Sentral Edukatif Bogor perlu menerapkan bahasa promosi yang mudah
ditanggapi oleh calon konsumen.
3. Sentral Edukatif Bogor harus terus meningkatkan efektivitas
promosinya, melalui media periklanan, E-commerce, dan penjualan
personal.
4. Sentral Edukatif harus mengadakan event dan promosi di sekolah-
sekolah.
5. Sentral Edukatif tetap memberikan promosi melalui brosur dengan
informasi yang mudah dimengerti sesuai hasil analisis.
DAFTAR PUSTAKA
Astaga. 2009. Word of Mouth Marketing Efektif Bangun Kredibilitas Brand. http://www.astaga.com/content/word-mouth-marketing-efektif-bangun-kredibilitas-brand [29 Oktober 2010].
Andhika, P. 2009. Analisis Efektivitas Bauran Promosi Terhadap Jumlah Penjualan Death by Chocolate & Spageti Restaurant Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Dinas Pendidikan Kota Bogor. 2008. Nama-nama Bimbingan Belajar Di Kota Bogor. Bogor: Dinas Perindustrian Kota Bogor.
Durianto, et al. 2003. Invasi Pasar dengan Iklan yang Efektif : Strategi, Program dan Teknik Pengukuran. Gramedia Pustaka utama, Jakarta.
Fatamorghana. 2009. Definisi Pendidikan. http://fatamorghana.wordpress.com/2009/11/02/definisi-pendidikan/ [28 Oktober 2010].
Hafidhuddin. 2006. Analisis Efektevitas Promosi Lembaga amil Zakat dalam Penghimpunan Zakat bagi Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Dhuafa (studi kasus Lembaga Zakat Dompet Dhuafa Republika).
Herrera, et al. 2001. A Linguistic Decision Model for Promotion Mix Management Solved with Genetic Algorithms, Department of Computer
Science and Artificial Intelligence, University of Canada, Canada.
Nadyati. 2007. Analisis Efektivitas Bauran Promosi pada Giant Hypermarket Botani Square Bogor , Skripsi.
Nuri, K. 2009. Analisis Efektivitas Bauran promosi pada Rita Pasaraya Wonosobo. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Kangsaviking.2010. Lembaga Pendidikan Sebagai Agen Perubahan. http://kangsaviking.wordpress.com/lembaga-pendidikan-sebagai-agen-perubahan/ [28 Oktober 2010].
Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran 11th Edition, Jilid 1 (Terjemahan). Indeks, Jakarta.
________. 2005. Manajemen Pemasaran 11th Edition, Jilid 2 (Terjemahan). Indeks, Jakarta.
Lanjutan Lampiran 1. A. Data Responden
Usia : ……………………………………………......
Alamat : ………………………………………………..
Jenis kelamin : ……………………………………………......
Pendidikan : ……………………………………………......
Asal Sekolah : ……………………………………………….
Pendapatan perbulan : a. < Rp.1.000.000,-
b. Rp. 1.000.000,- – Rp. 2.000.000,-
c. Rp. 2.000.000,- – Rp. 3.000.000,-
d. Rp. 3.000.000,- – Rp. 4.000.000,-
e. Rp. 4.000.000,- – Rp. 5.000.000,-
f. > Rp. 5.000.000,-
B. Pendapat Responden terhadap Promosi Sentral Edukatif Keterangan : STS : Sangat Tidak Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju SS : Sangat Setuju C : Cukup EPIC MODEL
No Pernyataan STS TS C S SS
A. DIMENSI EMPATI
1. Promosi Sentral Edukatif Bogor sudah
baik.
2. Saya mengerti pesan yang disampaikan
dalam promosi Sentral Edukatif Bogor.
3. Saya menyukai promosi Sentral Edukatif
Bogor.
4. Intensitas promosi Sentral Edukatif
Bogor memuaskan.
5. Promosi Sentral Edukatif Bogor
menjadikan saya selalu ingin melihat
promosi tersebut.
Lanjutan Lampiran 1.
B. DIMENSI PERSUASI 6. Promosi Sentral Edukatif Bogor
menjadikan saya ingin belajar ke Sentral Edukatif .
7. Promosi Sentral Edukatif Bogor mendorong saya untuk belajar di bimbel tersebut.
8. Promosi Sentral Edukatif Bogor gambarnya bagus.
C. DIMENSI DAMPAK 9. Promosi Sentral Edukatif Bogor menarik
perhatian saya.
10. Promosi Sentral Edukatif Bogor lebih kreatif dibandingkan promosi bimbel lain.
11. Promosi Sentral Edukatif Bogor berhasil meyakinkan saya untuk lebih memilih belajar di Sentral Edukatif dibandingkan dengan bimbel lain.
12. Saya mengerti promosi Sentral Edukatif. D. DIMENSI KOMUNIKASI 13. Promosi Sentral Edukatif mampu
berkomunikasi dengan saya.
14. Promosi Sentral Edukatif Bogor lebih jelas dibandingkan promosi bimbel lain.
15. Konsep dari Sentral Edukatif Bogor “accurate solution” sangat bagus
16. Konsep dari Sentral Edukatif Bogor “simple” sudah tercermin dari promosi.
17. Saya akan mempromosikan Sentral Edukatif kepada teman saya.
Lanjutan Lampiran 1. DIRECT RATING METHOD
No Pernyataan STS TS C S SS
A. PERHATIAN
1. Promosi Sentral Edukatif sudah baik.
2. Saya mengerti pesan yang disampaikan
dalam promosi Sentral Edukatif Bogor.
3. Promosi Sentral Edukatif Bogor menarik
perhatian saya.
B. PEMAHAMAN
4. Konsep dari Sentral Edukatif Bogor
“simple and Acuraate Solution” sangat
bagus.
5. Konsep dari Sentral Edukatif Bogor
“Simple and Accurate Solution” sudah
tercermin dari promosi yang dilakukan.
6. Promosi Sentral Edukatif Bogor
menjadikan saya selalu ingin melihat
promosi tersebut.
C. RESPON KOGNITIF
7. Promos Sentral Edukatif Bogor mampu
berkomunikasi dengan saya.
8. Promosi Sentral Edukatif Bogor lebih
jelas dibandingkan promosi catering lain.
D. RESPON AFEKTIF
9. Promosi Sentral Edukatif Bogor lebih
kreatif dibandingkan promosi lain.
10. Intensitas promosi Sentral Edukatif
Bogor memuaskan.
11. Saya tahu betul promosi Sentral
Edukatif Bogor.
Lanjutan Lampiran 1.
E. PERILAKU
12. Saya menyukai promosi Sentral Edukatif
Bogor.
13. Promosi Sentral Edukatif Bogor
menjadikan saya ingin belajar ke SE.
14. Promosi Sentral Edukatif Bogor
mendorong saya untuk belajar di bimbel
tersebut.
15. Promosi Sentral Edukatif Bogor
gambarnya bagus.
Saran Anda : ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
TERIMA KASIH
Lampiran 2. Brosur Sentral Edukatif Bogor
Lanjutan lampiran 2.
Lanjutan lampiran 2.