analisis efek bahu jalan beton terhadap kecelakaan lalu lintas

7
ANALISIS EFEK BAHU JALAN BETON TERHADAP KECELAKAAN LALU LINTAS ( STUDI KASUS JALAN JAMIN GINTING MEDAN-BERASTAGI ) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat Untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil Disusun oleh : SRY MEITA TARIGAN 11 0404 154 BIDANG STUDI TRANSPORTASI DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

Upload: jojomarbun

Post on 14-Sep-2015

233 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

ANALISIS EFEK BAHU JALAN BETON TERHADAP KECELAKAAN LALU LINTAS( STUDI KASUS JALAN JAMIN GINTING MEDAN-BERASTAGI )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas danMemenuhi Syarat Untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil

Disusun oleh :

SRY MEITA TARIGAN11 0404 154

BIDANG STUDI TRANSPORTASIDEPARTEMEN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SUMATERA UTARAMEDAN2015

I.1 LATAR BELAKANG Transportasi merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan oleh manusia. Di negara berkembang, khususnya Indonesia, terdapat hubungan erat antara transportasi dengan jangkauan dan lokasi kegiatan manusia, serta barang-barang dan jasa. Namun tidak dipungkiri bahwa masih terdapat beberapa sarana jalan raya yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Kecelakan lalu lintas merupakan masalah yang membutuhkan penanganan serius mengingat besarnya kerugian yang diakibatkannya. Defenisi kecelakaan lalu lintasberdasarkan Undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan no. 22 Tahun 2009 menyatakan, Kecelakaan Lalu Lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan Kendaraan dengan atau tanpa Pengguna Jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda. Pada umumnya kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh tiga faktor, yaitu manusia (pengemudi dan pejalan kaki), kendaraan, jalan dan lingkungannya (Jurnal Rekayasa Sipil 2011, hal 41). Dari berbagai penyebab tersebut, maka pentingnya keselamatan jalan di Indonesia. Keselamatan jalan yang dimaksud adalah suatu kondisi jalan yang mampu menekan tingkat keparahan suatu kecelakaan, sehingga dapat mengurangi kefatalan akibat kecelakaan. Contohnya yakni adanya pembuatan bahu jalan dengan jenis yang tidak diperkeras. Bahu jalan yang tidak diperkeras ialah bahu yang dibuat dengan mempergunakan bahan pengikat sehingga lapisan tersebut lebih kedap air. Jenis bahu jalan ini umumnya dipergunakan untuk jalan-jalan dimana kendaraan yang akan berhenti dan memakai bagian tersebut besar jumlahnya, seperti disepanjang jalan arteri yang melintasi kota, dan tikungan tikungan yang tajam.

I.2 PERMASALAHAN Mengacu pada latar belakang yang ada, permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah bagaimana pengaruh pemanfaatan bahu jalan terhadap kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi. Namun faktor tersebut juga bisa diatasi untuk mengurangi jumlah kecelakaan pada suatu ruas jalan. Penentuan lokasi rawan kecelakaan dapatdigunakan untuk mengatasi maupun mengurangi jumlah kecelakaan yang terjadi. Penentuan itu pula yang akan menunjukkan bagaimana pemanfaatan bahu jalan untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas khususnya didaerah rawan kecelakaan tersebut layak atau tidak terhadap upaya mengurangi kecelakaan lalu lintas.

1.3 BATASAN MASALAH Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:1. Bagaimana karakteristik lalu lintas di kota Berastagi. Karakteristik yang dimaksud adalah karateristik yang mempengaruhi kecelakaan itu sendiri diantaranya ialah waktu kejadian, fatalitas korban, jenis korban, tipe tabrakan, jenis kendaraan, jenis kelamin, usia dan jenis pekerjaan korban kecelakaan.2. Beberapa faktor yang mempengaruhi kecelakaan itu sendiri diantaranya ialah faktor infrastruktur jalan dan lingkungan.3. Membandingkan data kecelakaan sebelum maupun sesudah adanya bahu jalan khususnya di daerah rawan kecelakaan, sehingga dapat dilihat bagaimana pengaruh pemanfaatan bahu jalan dalam mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas didaerah tersebut. 1.4 TUJUAN DAN MANFAAT Kecelakaan lalu lintas dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor jalan dan lingkungan. Telah diketahui bahwa tujuan suatu perkerasan jalan adalah untuk melayani lalu lintas dan pelayanan publik. Daerah Berastagi merupakan daerah dengan volume lalu lintas yang tinggi. Jika keadaan jalan tidak mendukung, maka akan mengakibatkan jumlah kecelakaan yang terus meningkat. Oleh karena itu, tugas akhir ini bertujuan untuk mengidentifikasi solusi yang telah dilakukan untuk mengatasi kecelakaan lalu lintas, sehingga untuk daerah-daerah rawan kecelakaan dengan kondisi jalan ataupun volume lalu lintas yang juga relatif tinggi dapat melakukan hal yang sama, dengan pemanfaatan bahu jalan tersebut.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN Tugas akhir ini dengan judul Pemanfaatan Bahu Jalan Untuk Mengurangi Kecelakaan Lalu Lintas dalam penulisannya menggunakan studi kasus. Sistematika pembahasan meliputi lima bagian yang menjelaskan dan merangkum pokok-pokok bahasan dari tinjauan pustaka.