nyeri bahu - fix

50
NYERI BAHU Oleh: Fauziyyah Karimah 12100114047 Ayu Niendar PD 12100114028 Preseptor: Ami Rachmi, dr., Sp.KFR BAGIAN ILMU REHABILITASI MEDIK PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FK UNISBA RSUD AL-IHSAN BANDUNG- 2015

Upload: ayu-niendar

Post on 05-Sep-2015

99 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

power point diagnosis banding nyeri bahu serta penagnanan rehabilitasi medis

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

NYERI BAHUOleh:Fauziyyah Karimah 12100114047Ayu Niendar PD 12100114028

Preseptor:Ami Rachmi, dr., Sp.KFR

BAGIAN ILMU REHABILITASI MEDIKPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FK UNISBA RSUD AL-IHSAN BANDUNG- 2015

ANATOMI BAHUDibentuk oleh caput humeri yang bersendi dengan cavitas glenoidalis Termasuk sendi ball and socket jointFossa glenoidalis diperkuat oleh sebuah Labrum FibrokartilagoBagian atas kapsul diperkuat oleh ligament coracohumeral

bagian anterior kapsula yang diperkuat oleh 3 serabut ligament glenuhomeral yang lemah (Ligamen glenohumeral superior, middle dan inferior). Ada 4 tendon otot yang memperkuat kapsula sendi : subscapularis, supraspinatus, infraspinatus dan teres minor, yang dikenal dengan rotator cuff. Glenohumeral menghasilkan gerakan dengan 3 (Fleksi-Ekstensi, Abduksi-Adduksi, Endorotasi-Eksorotasi) dan sirkumdaksi.

PEMERIKSAAN BAHUInspeksiInspeksi 4 joint : sternoclavicular,acromioclavicular,glenohumeral,scapulothoracicInspeksi bony prominence dan muscle bulkBandingkan ke 2 bahuPalpasiDapat dilakukan di belakang maupun di depan pasienPertama,palpasi sternoclavicular joint diteruskan sepanjang klavikula hingga acromioclavicular jointPalpasi coracoid process dan coracoclavicular ligament kemudian pindah secara lateral dan palpasi tendon dari long head biceps palpasi ke arah medial menuju lesser tuberosity dan ke lateral ke greater tuberosity palpasi scapula hingga akromion dan ke arah medial ke spne of scapula,temukan superior dan inferior angle dari scapulaPalpasi otot untuk mengetahui tender point dan evaluasi bulk, otot supraspinatus, infraspinatus dan teres minor upper limb extension pada shoulder dan palpasi dari anterior

Range Of MotionPergerakan joint di observasi, lihat perbedaannya ada atau tidak, hal ini dilakukan dari arah depan dan belakang pasienSix direction motion : abduksi,adduksi,ekstensi,fleksi,internal rotasi dan eksternal rotasi

PEMERIKSAAN KHUSUS

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS OF SHOULDER PAININSTABILITYTerjadi ketika head of humerus tidak menempel pada shoulder shocketnya Klasifikasi - Letak : Anterior,Posterior, Inferior,Superior - Degree : Dislocation,subluxation,microinstability

- Frekuensi : Akut dan kronis - Etiologi : Traumatik,atraumatik

Sign and symptomp : - Nyeri, popping, catching, locking, sensasi tidak stabil, stiffness, swelling - Subluxation : burning, aching, dead feeling pada lengan

Diagnosis - Anamnesa (riwayat trauma akut atau kronis,atau mikrotrauma yang berulang, riwayat dislokasi sebelumnya,riwayat keluarga dll) - Pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, glenohumeral joint,upper limb strength, evaluasi reflek dan test khusus yang menunjang instabilty : sulcus sign, apprehension , relocation test ) - Penunjang (radiografi dengan anteroposterior shoulder view,axillary lateral view dan scapular Y view,Garth view,West Point view, Stryker Notch view , Magnetic resonance arthrography)

Treatment :Operative : Ketika gagal nonoperative programNon operative :Glenohumeral joint subluxation episode,multidirectional instabilty atau unidirectional posterior atau inferior instability program rehabilitasi komprehensif scapulothoracic mechanics, flexibility, kontrol neuromuskularStrengthening program dimulai dari closed chain exercise untuk mendukung co-contraction glenohumeral joint stabilizing musculatur kemudian berkembang menjadi open chain exercise untuk stabilisasi.Proprioceptive closed and open chain exercise untuk rekoordinasi stabilisasi shoulder girdle musculatureStandard sling immobilization : untuk kenyamanan namun tidak meredislokasi, diinisasi dalam 24 jam pertama post injury, 3 minggu imobilisasi bahu dengan humerus external rotasi 30 derajat dapat mereduksi dislokasi berulang

BICIPITAL TENDONITISBiseps tendon seringkali berhubungan dengan patologi rotator cuff, kelemahan anterior dari humerus. Tendinitis sering berhubungn dengan aktivitas yang berlebihan.Sign and symptomp :Ruptur tendon mempengaruhi bagian proksimal long head : tidak nyaman, lemah sampai nyeriDiagnosis :Pemeriksaan fisik : Yergason test dan Speeds testTendon : swollen,stenotik pada transverse ligament dan sering terdapat perdarahan, jika transverse ligament lemah atau ruptur maka biceps tendon akan sublux dan dapat dipalpasi dan pasien merasa ada sensasi menggetak.

Treatment :Surgical : remaja, individu yang masih aktifNon surgical

IMPINGEMENTEtiologi : pergerakan berulang dari abduksi dan eksternal rotasi lalu internal rotasi dengan posisi fleksi, hal ini menyebabkan tuberosity humerus terletak dibawah arch acromion atau sepanjang coracoacromial ligament. Sign and symptomp : Painful arc (ketika abduksi lengan pada sudut 60-120 derajat)

Diagnosis - Maneuver : Hawkins maneuver dan Neer sign

Superior Labral Anterior to Posterior Lesion (SLAP lesion)Etiologi :Jatuh dalam keadaan overstretch lengan, traksi injurySign and symptomp :NyeriClicking,catching,grinding

Diagnosis :Maneuver : OBrien testRadiographic imagingMRITreatment : operasi merupakan gold standard treatmentNEUROVASCULAR COMPROMISEPlexsus injuryHasil dari injury tipe traksi, sport related injury (sepak bola, gulat, hockey) yang bersifat neuropraksik dan memiliki prognosis baikS&S : seperti tersengat atau terbakar, kelemahan dalam beberapa menitAxillary nerveDiakibatkan oleh dislokasi bahu, fraktur surgical neck of humerus- Prognosis baik dengan recovery 6-12 bulan

Suprascapular nerveNerve beresiko terjerat pada notch sepanjang spine scapulaTerjadi pada atlit,pemain voli,angkat besi,perenangS&S : shoulder pain, impingement, weakness, atrofi, scapular dysfunctionLong thoracic nerveDiakibatkan oleh hantaman keras secara langsung ke leher dan thorax atau akibat tekanan yang lama dan berulang pada base of neck S&S : nyeri pada leher dan bahu dan kelemahan pada aktivitas yan banyakPE : scapular winging pada inferior medial border

STERNOCLAVICULAR JOINT SPRAINSign and symtomp :Posterior joint injuries lebih nyeri dengan sedikit penonjolan pada medial clavicular endDiagnosis :Anamnesa Pemeriksaan fisik :Inspeksi anterior sternoclavicular joint injuries membuat medial end clavicle menjadi prominentRadiologic evaluation CT ScanTreatment :Grade I dan II non operative dan memerlukan rehabilitasi, sling imobilisasi dapat digunakan selama fase akut, dapat beraktivitas kembali setelah 1-2 minggu pada grade I dan 4-6 minggu pada grade IIGrade III dapat nonoperative namun tidak dapat stabil sehingga diperlukan operasi karena banyak komplikasi yang ditimbulkan

OSTEOLYSIS OF DISTAL CLAVICLEEtiologi :Repetitive overload dari distal clavicula seperti pada pemain angkat besi Sign and symtomp :Gradual onset AC joint pain yang meningkat dengan tekanan yang semakin berlebihan, terlebih ketika palang terletak rendah sedada karena menimbulkan stress pada AC jointDiagnosis :Radiographic evaluationTreatment :Non operative : menghindari aktivitas pencetus dan rehabilitasi , AC joint intraarticular corticosteroid untuk nyerinya

Long head of the bicep tendon strain

Etiologi :Terjadi pada pasien berusia lebih dari 40 tahun dengan riwayat outlet impingement dan rotator cuff disease. Sering terjadi ketika mengangkat atau mendorong Sign and symtomp :Painless retraction biceps distal menyebabkan exagerattion kontur otot bisepNyeri ketika ruptur akutLoss 8% elbow fleksi,21% supinasiDiagnosis :MRITreatment :Untuk usia > 40 tahunSling imobilisasi untuk kenyamananRehabilitasi : stengthening exercise dari rotator cuff, shourdle girdle, arm musculatureUsia muda : surgical intervention

Contusion & Myositis Kontusio merupakan hasil akibat dari trauma tumpul jaringan lunakTerbagi menjadi 2 tipe yaitu Intramuskular dan Intermuskular Myositis merupakan invasi dari kalsium dan bony island ke otot. Gejala : eritema, swelling, dan terasa nyeri. Diagnosis dapat dilakukan dengan pemeriksaan ultrasound atau MRI untuk melihat lokasi dari injuri.

Acromioclavicular Joint SprainMerupakan injuri yang diakibatkan dari trauma secara langsung dari fall atau blow ke akromion. Lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita, serta sering terjadi pada atlet yang menggunakan ekstremitas atasAC joint sprain terbagi menjadi 6 tipe yaitu :Tipe 1 mild injury pada AC ligamen dan hasil radiologi normalTipe 2 complete disruption pada AC ligamen namun masih intak dengan ligamen coracoclavicular. Tipe 3 complete disruption pada AC ligamen dan coracoclavicular ligamen, namun masih intak dengan deltotrapezial fascia. Tipe 4 complete disruption pada AC ligamen dan coracoclavicular ligamen, dengan adanya posterior displacement dari distal clavicula ke trapezius muscle. Tipe 5 fully diruption AC ligamen dan coracoclavicular dan terdapat ruptur disepanjang deltotrapezial fascia. Tipe 6 complete disruption dari AC ligamen dan coracoclavicular ligamen, terlepasnya dari otot deltotrapezial, displacement bagian distal klavikula di bawah akromion atau prosesus korakoid.

Pada tipe 1,2 dan 3 biasanya dilakukan terapi nonoperatif dan dilakukan dengan rehabilitasi sedangkan tipe 4, 5, dan 6 perlu dilakukan operatif . Penatalaksanaan pada tipe 1,2,3 dapat dberikan es atau mengistirahatkan bahu yang mengalami injuri. Pada tipe 2 istirahat yang dilakukan lebih lama yaitu 2 mingguBursitisPada bursitis terdapat bursae di daerah bahu. Subdeltoid, subacromial, dan subcoracoid bursae terpisah dari rotator cuff dan acromial arch. Penyebab dapat terjadi akibat adanya inflamasi, penggunaan yang berlebihan, dan kelainan pada cuff. Karakteristik nyeri dirasakan pada abduksi sehingga terdapat keterbatasan. Pemberian injeksi lidokain dan crystalline steroid pada subacromial bursa dapat mengurangi rasa nyeri.

Rotator cuff tendonitis and tearMekanisme injuri pada rotator cuff tear terdiri dari 2 kategori yaitu trauma dan degenersi tear. Trauma dapat terjadi pada segala tingkatan usia namun usia yang tua lebih rentan karena adanya degenerasi. Berdasarkan usia, semakin tua keadaan cuff menjadi tipis dan lebih longgarNeer membagi kategori rotator cuff injuri menjadi 3 yaitu :Stage 1 : inflamasi dan edema pada rottor cuffStage 2 : fibrosis da tendonitis pada rotator cuffStage 3 : rotator cuff tear

Gejala yang dirasakan yaitu berupa nyeri pada daerah tuberosity, nyeri pada malam hari, nyeri dirasakan pada lateral lengan pada insersi deltoid, nyeri juga timbul jika melakukan aktivitas yang berlebihanPemeriksaan Painful arc Drop arm test Neer-Walsh Hawkins-Kennedy impingement test.

Painful Arc

Drop Arm

Penatalaksanaan nonoperatif perlu dilakukan yaitu dengan rehabilitasi:Lakukan strengthening exercise scapular dan stretching muscle scapula. Pasien dengan rotator cuff tear perlu dilakukan operatif .

Adhesive capsulitis / frozen shoulderBahu beku' istilah untuk gangguan yang ditandai dengan nyeri dan kekakuan bahu Pasien biasanya berumur 40-60 thn. Penyebabnya masih belum diketahui. Ditandai dengan adanya poliferasi fibroblastic aktif pada rotator interval, anterior capsule dan coraco humeral ligamentGejala Nyeri pada lengan dan bahu yang dirasakan bertahap meningkat dan mengganggu tidur. Secara bertahap gerakan kembali, tetapi mungkin tidak kembali normal dan rasa sakit dapat bertahan. Terdapat Cardinal feature yang merupakan keterbatasan gerakan aktif maupun pasif ke segala arah.Stage 1 (stage of pain)Pasien mengeluh nyeri akut, penurunan gerakan, gerak rotasi eksternal diikuti dengan hilangnya abduksi & fleksi. Rotasi internal kurang terpengaruh. Pain menyebabkan keterbatasan gerak (ROM)Stage 2 (stage of stiffness)Nyeri tahap ini secara bertahap menurun & pasien mengeluh kaku sendi bahu. Terdapat Gerakan kecil pada sendi bahu.Stage 3 ( stage of recovery)Pasien tidak merasa rasa sakit & gerakan akan pulih tetapi tidak akan pernah kembali normal.

Diagnosis frozen shoulder berdasarkan 2 karakter sebagai berikut :Nyeri saat pergerakan sendi namun hasil xray normalSaat melakukan abduksi ada kesulitan dalam mearih salah satu tangannya

Clavicle fraktur Insidensi paling sering terjadi pada anak-anak dan dewasa muda < 25 tahun. Sekitar 80% fraktur terjadi di 2/3 middle klavikula, 15% terjadi di 1/3 lateral, dan 15% terjaadi di 5% di medial. Pemeriksaan rutin dari radiografi harus dilakukan. Pemeriksaan juga dapat dilakukan dengan CT Scan . Jika fraktur dalam kondisi yang baik/sejajar, dapat dilakukan imobilisasi seperti sling atau bandage. Jika terdapat displacement lakukan terapi operatif.

Scapulothoracic crepitus Pada scapulothoracic joint terdapat 3 jenis suara yaitu gentle friction sound yang sifatnya fisiologis, louder grating sound menunjukkan adanya sotf tissue disease contohnya bursitis dan fibrotic muscle, loud snapping menunjukkan adanya bony pathology seperti osteophyte, rib atau scapular osteochondromaDiagnosis Pemeriksaan fisik palpasi menunjukkan adanya nyeri dan krepitasi atau snapping. Lakukan pemeriksaan scapulothoracic motion dan pemeriksaan neurologis bagian ekstremitas atas.

Penatalaksanaan yaitu dengan memperbaiki defisit biomekanikal seperti scapulothoracic dyskinesis, strength, dan flexibility imbalances, poor posture. Pemberian NSAID dan kortikosteroid untuk mengurangi rasa nyeri.Jika penatalaksanaan nonoperatif gagal atau tidak ada perbaikan maka lakuka terapi operatif.

Pectoralis major strain Paling sering terkena pada atlet yang melakukan adduksi atau internal rotasi bahu secara kekuatan penuh melawan resistensi, contohnya angkat besi atau pemain rugbyGejala sudden pain pada bagian pectoralis pada saat adduksi atau internal rotasi bahu dengan kekuatan penuh. ditemukan adanya edema dan ekimosis pada chest wall dan bagian lengan anterior proksimal. ditemukan adanya kelemahan dan nyeri pada saat bahu adduksi dan internal rotasi.Pemeriksaan rasdiografi menunjukkan hasil yang normal, tapi pada ultrasound atau MRI terlihat adanya injury. Penatalaksanaan konservatif dilakukan pada grade 1, 2 dan 3 yaitu rehabilitasi.

TERIMA KASIHASSALAMUALAIKUM