analisis dan perancangan sistem informasi...
TRANSCRIPT
1
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BIMBINGAN
DAN KONSELING DI SMK N 1 WONOSARI
Naskah Publikasi
diajukan oleh:
Eva Septya Ningsih
06.11.1258
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2011
3
ANALYSIS AND INFORMATION SYSTEM DESIGN GUDANCE AND COUNSELING IN
SMK N 1 WONOSARI
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BIMBINGAN DAN
KONSELING DI SMK N 1 WONOSARI
Eva Septya Ningsih
Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
In modern time now with very rapid technological progress, we need a source of highly qualified resourcer. To that, schools as one means of formal education should be able to provide the service of facility is best for their students and also to parent or quardians students. For students, the schools must provide information about the development of learning process is quick, precise and accurate. So did their parent or quardians of students, information about the development of relevant teaching and learning should be delivered in a rapid, precise and accurate. So the sooner the improvement of teaching and learning process that has applied to be corrected so that quality of human resources that have been generated after graduating from high schools qualified and capable of entering the workforce.
To meet this need, in this thesis will be made system guidance and counseling information is designed to facilitate teachers guidance and counseling to enter the data that do guidance and counseling. By using the applications systems of guidance and counseling is the function of guidance and counseling not only do teachers guidance on student with problem but also can do the counseling of students who have problem and to present history of students so they can create better treatment of students as learners. The application of the system is expected to assist in accessing aducational database making easier, efficient and effective and functioning of school as aducational institutions for generation of a virtuous nation’s nobel character will be achieved.
Keyword : information system, guidance and counseling
4
1. Pendahuluan
Pada jaman modern seperti saat ini dengan kemajuan teknologi yang sangat
pesat, kita membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas baik. Untuk itu, sekolah
sebagai salah satu sarana pendidikan formal harus dapat memberikan pelayanan atau
fasilitas yang terbaik untuk siswa-siswanya dan juga kepada orang tua / wali siswa. Untuk
siswa, sekolah harus memberikan informasi tentang perkembangan proses belajar siswa
tersebut secara cepat, tepat dan akurat. Begitu juga dengan orang tua / wali siswa,
informasi tentang perkembangan belajar mengajar yang bersangkutan harus
disampaikan secara cepat, tepat dan akurat. Sehingga semakin cepat pula perbaikan
proses belajar mengajar yang telah diterapkan untuk segera diperbaharui agar kualitas
SDM yang dihasilkan setelah lulus dari sekolah tersebut berkualitas tinggi dan sanggup
memasuki dunia kerja.
Penyiapan peserta didik (Sekolah Menengah Umum / SMU) untuk melanjutkan
ke pendidikan lebih tinggi atau penyiapan peserta didik (Sekolah Menengah Kejuruan /
SMK) agar menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi dan sanggup memasuki dunia
kerja tidak hanya memperhatikan sisi materi pelajaran saja tetapi proses pembentukan
pribadi siswa juga sangat perlu diperhatikan.
Konselor dengan lembaga Bimbingan dan Konseling (BK) di sekolah sangat
berperan dalam proses pembentukan pribadi siswa. Peran tersebut dapat efektif apabila
BK di sekolah didukung oleh mekanisme sruktural di suatu sekolah.
SMK N 1 Wonosari mengemban tujuan pendidikan yaitu menyiapkan siswa untuk
memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional. Sehubungan
dengan hal tersebut perlu adanya pengembangan sarana dan prasana khusunya pada
sistem manajemen data bimbingan mengingat konselor dengan lembaga Bimbingan dan
Konseling (BK) di SMK N 1 Wonosari dalam melakukan bimbingan terhadap siswanya
dan pengelolaan manajemen data bimbingan masih bersifat manual. Sehingga kegiatan
yang berhubungan dengan bimbingan masih terkesan lambat dan sering terjadi
kesalahan dalam pencarian data bimbingan. Oleh karena itu, diperlukan komputerisasi
sistem informasi Bimbingan dan Konseling (BK) agar mempermudah dan mempercepat
dalam peningkatan dalam kualitas pelayanan antara lain melakukan bimbingan dan
konseling terhadap peserta didik. Sehingga tercapainya fungsi sekolah sebagai lembaga
pendidikan bagi generasi penerus bangsa yang berbudi pekerti luhur dan menghasilkan
lulusan yang berkualitas tinggi serta sanggup memasuki dunia kerja.
5
2. Dasar Teori
2.1 Pengertian Sistem Informasi
Secara umum sistem informasi merupakan aktivitas-aktivitas yang berisi
informasi-informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan. Selain itu definisi sistem
informasi menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis adalah sebagai berikut :
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan meyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan.
2.2 Komponen Sistem Informasi
Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti :
2.2.1 Perangkat keras (hardware), mencakup berbagai piranti fisik seperti komputer
dan printer.
2.2.2 Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang
memungkinkan perangkat keras memproses data.
2.2.3 Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan
data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
2.2.4 Orang (brainware), yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam
pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem
informasi.
2.2.5 Basis data (database), yaitu sekumpulan tabel hubungan dan lain-lain yang
berkaitan dengan penyimpanan data.
3. Analisis
3.1 PIECES
3.1.1 Performance (Kinerja)
Kinerja merupakan bagian pendukung dalam kelancaran proses kerja dalam
suatu perusahaan / badan usaha. Masalah kinerja dapat terjadi ketika tugas-tugas
operasional dijalankan terlalu lambat dalam mencapai sasaran yang diinginkan. Kinerja
diukur dengan jumlah produksi (troughput) dan waktu tanggap (response time). Jumlah
produksi (troughput) adalah jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan selama jangka
waktu tertentu. Waktu tanggap (response time) adalah keterlambatan rata-rata antara
suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi tersebut.
3.1.2 Information (Informasi)
Informasi yang dihasilkan dalam suatu sistem sangat penting untuk pengambilan
keputusan bagi pihak manajemen. Sistem lama yang diterapkan pada SMK N 1 Wonosari
masih bersifat manual sehingga belum bisa menghasilkan informasi yang akurat, tepat
pada waktunya dan relevan dengan yang diharapkan. Di dalam sistem pengolahan data
6
bimbingan dan konseling masih membutuhkan peningkatan kualitas dalam pemberian
informasi kepada siswa sehingga terbangunnya sistem informasi bimbingan dan
konseling yang mampu menyajikan histori siswa untuk pertimbangan pemberian solusi
masalah siswa.
3.1.3 Economy (Ekonomi)
Merupakan peningkatan pendapatan karena adanya sistem baru terhadap
manfaat-manfaat atau keuntungan atau penurunan biaya yang terjadi. Berdasarkan
penilaian secara ekonomis maka sistem pengolahan data bimbingan dan konseling
secara terkomputerisasi mampu meningkatkan pendapatan sekolah dengan menekan
biaya untuk pembelian alat-alat tulis.
3.1.4 Control (Kontrol)
Pengendalian atau kontrol dalam sebuah sistem sangat diperlukan karena
keberadaannya untuk menghindari dan mendeteksi secara dini penyalahgunaan atau
kesalahan sistem serta menjamin keamanan data dan informasi. Dengan adanya kontrol
maka tugas-tugas atau kinerja yang mengalami gangguan dapat diperbaiki.
3.1.5 Efficiency (Efisiensi)
Merupakan peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan
ekonomis. Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya digunakan dengan
pemborosan paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari output dibagi dengan inputnya.
Dari hasil pengamatannya pada sistem yang sedang berjalan dapat dinilai bahwa
pendayagunaan personil belum efisien. Dengan sistem terkomputerisasi sumber daya
dan personil yang digunakan lebih efisien.
3.1.6 Service (Pelayanan)
Merupakan peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem. Dalam
suatu sekolah peningkatan pelayanan terhadap siswa merupakan tujuan utama. Pada
SMK N 1 Wonosari pelayanan kepada siswa dinilai cukup baik.
3.2 Analisis Kelayakan Sistem
3.2.1 Kelayakan Teknologi
Berdasarkan penawaran yang dilakukan, teknologi yang diberikan sudah
memenuhi syarat dimana hal ini dibuktikan dengan digunakannya perangkat keras
dengan spesifikasi yang semestinya berikut perangkat lunak dengan teknologi
pendukung yang memiliki keunggulan sebanding.
7
3.2.2 Kelayakan Hukum
Suatu sistem yang dikembangkan ini dikatakan layak secara hukum jika tidak
melanggar peraturan dan hukum yang berlaku. Penerapan sistem yang baru harus tidak
boleh menimbulkan masalah dikemudian hari karena menyimpang dari hukum yang
berlaku terutama dalam perijinan dan penggunaan aplikasi pendukung sistem. Dalam hal
ini perangkat lunak yang digunakan merupakan software resmi, berijin, sehingga tidak
menimbulkan masalah dikemudian hari.
3.2.3 Kelayakan Operasional
Kelayakan operasional pengembangan sistem informasi yang baru adalah layak
untuk dilakukan dengan melihat kemampuan personil atau sumber daya yang ada untuk
menjalankan sistem baru tersebut secara optimal. Sistem ini tidak terlalu membutuhkan
struktur organisasi baru dan memerlukan pegawai baru yang memiliki keahlian khusus,
karena hanya sebagai operator. Tetapi, diperlukan pelatihan untuk menjalankan dan
merawat sistem sehingga diharapkan tidak menimbulkan gejolak pada organisasi.
3.2.4 Kelayakan Ekonomi
Pengembangan suatu sistem informasi merupakan suatu investasi. Investasi
berarti dikeluarkannya sumber-sumber daya untuk mendapatkan manfaat di masa
mendatang. Investasi untuk mengembangkan sistem informasi juga membutuhkan
sumber-sumber daya. Sebagai hasilnya, sistem informasi yang baru diharapkan akan
memberikan manfaat-manfaat yang dapat berupa penghematan-penghematan atau
manfaat-manfaat yang baru. Jika manfaat yang diharapkan lebih kecil dari sumber-
sumber daya yang dikeluarkan, maka sistem informasi yang baru ini dikatakan tidak
bernilai atau tidak layak. Oleh karena itu sebelum sistem informasi dikembangkan, maka
perlu dihitung kelayakan ekonomisnya, dengan teknik analisis biaya.
4. Implementasi Sistem
Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem yang baru dikembangkan
supaya nantinya sistem tersebut siap untuk dioperasikan sesuai dengan yang
diharapkan. Tujuan dari tahap implementasi ini adalah menyiapkan semua kegiatan
penerapan sistem sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan. Pada aplikasi
bimbingan dan konseling diimplementasikan dengan menggunakan bahasa
pemrograman Visual Basic 6.0 sebagai interface, sedangkan untuk media penyimpanan
database menggunakan Microsoft SQL Server 2000.
8
4.1 Uji Coba Program
Uji coba program merupakan proses untuk mengecek apakah suatu perangkat
lunak yang dihasilkan bebas dari kesalahan-kesalahan yang dapat mungkin terjadi.
4.1.1 Kesalahan Penulisan (Syntax Error)
Kesalahan ini terjadi jika penulisan kode program tidak sesuai dengan yang telah
disyaratkan. Kesalahan ini relatif mudah ditemukan dan diperbaiki, karena kompiler akan
memberitahukan letak kesalahannya sewaktu program dikompilasi.
Gambar 4.1 Contoh Kesalahan Penulisan
4.1.2 Kesalahan Sewaktu Proses (Run-Time Error)
Runtime Error merupakan jenis kesalahan yang ditemukan saat program
dijalankan. Kesalahan ini akan menyebabkan proses program berhenti sebelum selesai
pada saatnya. Karena compiler menemukan kondisi-kondisi yang belum terpenuhi
sehingga tidak bisa dikerjakan. Seperti contoh gambar dibawah ini.
9
Gambar 4.2 Contoh Kesalahan Sewaktu Proses
4.1.3 Kesalahan Logika (Logic Error)
Merupakan kesalahan yang berasal dari logika program yang dibuat. Kesalahan
seperti ini sulit ditemukan, karena tidak ada pemberitahuan mengenai kesalahannya dan
tetap akan didapatkan hasil dari proses program, tetapi hasilnya salah. Kesalahan seperti
ini merupakan kesalahan yang berbahaya, karena bila tidak disadari dan tidak ditemukan
hasil yang salah dapat menyesatkan bagi yang menggunakannya. Cara mencari
kesalahan logika dapat dilakukan dengan test data, yaitu dengan menjalankan program
dengan menggunakan data tertentu dan membandingkan hasil pengolahannya dengan
hasil yang sudah diketahui.
10
Gambar 4.3 Contoh Kesalahan Logika
Pada program aplikasi pengolahan data guru yang telah dibuat masih terdapat
kesalahan logika pada form guru dikarenakan belum adanya penginputan pada field
nama. Untuk penanganan pada kesalahan logika ini admin dapat menginputkan sendiri
tanggal lahirnya.
4.2 Uji Coba Sistem
Uji coba sistem adalah pengujian yang dilakukan untuk memeriksa kekompakan
antar komonen sistem yang diimplementasikan. Tujuan utama dari pengetesan sistem ini
adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen-komponen dari sistem
telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian perlu dilakukan untuk mencari
kesalahan-kesalahan yang mungkin masih terjadi. Pengujian sistem termasuk
pengetesan program secara menyeluruh. Kumpulan dari semua program yang
diintegrasikan perlu di tes kembali intuk melihat apakah suatu program dapat menerima
input dengan baik, dapat memprosesnya dengan baik dan dapat meeemberikan output
kepada program yang lainnya. Ada dua metode untuk melakukan unit testing yaitu
pengujian black box testing dan white box testing.
4.2.1 Black Box Testing
Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan, seluruh tombol navigasi dan tombol
fasilitas program lainnya serta proses yang dijalankan tidak terjadi kesalahan, tetapi
aplikasi mempunyai aturan-aturan yang sudah ditetapkan dan harus diikuti karena
apabila dihiraukan maka sistem akan menolak perintah yang tidak sesuai dengan aturan.
Contoh peringatan ketika user menginputkan data siswa yang sama, untuk kesalahan
semacam ini sistem akan memberikan suatu informasi kepada user mengenai kesalahan
yang dilakukan, berikut informasi yang muncul saat user melakukan kesalahan karena
menginputjkan data siswa yang sama pada menu input siswa.
11
Gambar 4.4 Uji Coba Black Box
4.2.2 White Box Testing
Uji coba white box testing merupakan metode pengetesan yang dilakukan
dengan cara melihat ke dalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan
menganalisa apakah ada kesalahan atau tidak.
Gambar 4.5 Uji Coba White Box
4.3 Manual Program
Manual program merupakan suatu petunjuk bagi pemakai tentang bagaimana
cara penggunaan program aplikasi yang dijalankan dengan sistem operasi windows.
Perancangan pada manual program dilakukan apabila penyusunan perancangan
database aplikasi input dan output data telah selesai. Dengan perancangan manual form
seperti ini diharapkan pengolahan pemasukan data akan lebih sempurna.
Gambar 4.6 Form Login
12
Gambar 4.7 Form Utama
Gambar 4.8 Form Siswa
Gambar 4.19 Form Guru
13
Gambar 4.10 Data Kelas
Gambar 4.12 Form Bagi Kelas
Gambar 4.13 Form Tahun Ajaran
14
Gambar 4.14 Form Searching
Gambar 4.15 Form Orang Tua
Gambar 4.16 Form Konseling
15
Gambar 4.17 Form Pelanggaran
Gambar 4.18 Form Studi Kasus
16
5. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil
kesimpulan :
1. Dengan adanya penerapan sistem baru secara terkomputerisasi pada SMK N 1
Wonosari, maka pengolahan data bimbingan dan konseling menjadi lebih efektif
dan efisien.
2. Sistem komputerisasi pengolahan data bimbingan dan konseling yang dibuat ini
dapat mempermudah dalam hal pencarian data yang berkaitan dengan siswa
karena data tersimpan dan terstruktur.
3. Dengan sistem yang baru ini mampu menyajikan histori siswa untuk
pertimbangan pemberian solusi masalah siswa di SMK N 1 Wonosari sehingga
membantu kebijakan lembaga ini dalam mengambil tindakan dapat dilakukan
lebih cepat.
4. Pembuatan laporan bisa lebih tepat waktu dan tingkat kesalahan akan lebih kecil
karena selalu terjadi pengoreksian data pada masing-masing bagian.
17
DAFTAR PUSTAKA
Arief, M.Rudyanto. 2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan
Microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta: Andi Offset .
Davids, Gordon B. 1995. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT. Gramedia.
Fatta, Hanif Al. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan
Bersaing perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi.
Fatansyah. Basis Data. 1999. Bandung: Informatika Bandung.
Jogiyanto HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi :Pendekatan Tersruktur Teori
dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta; Andi Offset.
MADCOMS, Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan. 2008. Microsoft Visual Basic 6.0
Untuk Pemula. Yogyakarta: Andi Offset.
MADCOMS, Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan. 2003. Aplikasi Database Visual
Basic 6.0 dengan Crystal Report, Yogyakarta: Andi Offset.
Raymond McLeod, Jr.1995.Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : PT. Gramedia.
Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL.
Yogyakarta: Andi Offset.
Sutanto, Edhy. 1996. Sistem Basis Data Konsep dan Perancangannya dalam Sistem
Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi Offset.
Utami, Ema & Sukrisno. 2005. Konsep Dasar Pengolahan dan Pemrograman Database
dengan SQL Server, Ms. Access, dan Ms. Visual Basic. Yogyakarta: Andi Offset .
www.rakitan.com
www.softwareasli.com
www.bi.go.id
www.smkn1-wno.sch.id