analisis dampak musim hujan terhadap hasil panen tomat di...

101
Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di Desa Ciloto, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Disusun Oleh: HENNI HAIRUNISA 1113015000106 PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KONSENTRASI GEOGRAFI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2020

Upload: others

Post on 05-Dec-2020

14 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat

di Desa Ciloto, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh:

HENNI HAIRUNISA

1113015000106

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

KONSENTRASI GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

TAHUN 2020

Page 2: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten
Page 3: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten
Page 4: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten
Page 5: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten
Page 6: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten
Page 7: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

i

Abstract

Henni Hairunisa, NIM: 1113015000106. Judul Skripsi: Analisis Dampak

Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di Desa Ciloto, Kabupaten

Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Program Studi: Tadris Ilmu Pengetahuan

Sosial Konsentrasi Geografi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2020.

The purpose of this research was to determine the negative impact of the

rainy season of Tomato yields in Desa Ciloto, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. In

this research the subject of research is the Tomato harvest result of the period

September 2019 to Februaty 2020

The process of success of Tomato is inseparable from climate factors.

Tomatoes are a type of horticulture that grows without the need of excessive amount

of water. One element of climate that determines the success of tomato harvest is

rainfall. Rainfall is the main indicator in the process of harvesting tomatoes, can be

a negative impact on tomatoes. In this research various observations were made on

the process of planting tomatoes during the rainy season. The data collection

technique used in this study was direct observation during the harvest process and

interviews with tomato farmers in order to conclude an analysis of the impact of the

rainy season on crop yields of horticultural crops namely tomatoes.

Keynote: Rainy season, observation, Tomatoes

Page 8: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

ii

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak negatif dari musim

hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Hasil Panen Tomat

periode September 2019 sampai Februari 2020.

Proses keberhasilan tanaman tomat tidak terlepas dari faktor iklim. Hal ini

disebabkan karena tanaman Tomat termasuk jenis holtikultura yang tumbuh tanpa

perlu membutuhkan jumlah volume air yang berlebih. Salah satu unsur iklim yang

menetukan keberhasilan panen tomat adalah curah hujan. Curah hujan menjadi

indikator utama dalam proses panen tomat, dapat menjadi dampak negatif bagi

tomat. Dalam penelitian ini dilakukan berbagai observasi dari proses penanaman

tomat saat musim hujan tiba. Teknis pengambilan data yang dilakukan dalam

penelitian ini berupa pengamatan langsung saat proses panen dan wawancara

dengan petani tomat agar dapat menyimpulkan sebuah hasil analisa mengenai

dampak musim hujan terhadap hasil panen jenis tanaman holtikultura yaitu tomat.

Kata Kuci : Musim Hujan, Panen Tomat, Observasi

Page 9: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim,

Alhamdulillahiladzi bini’mati tatimusholihat, berkat rahmat Allah akhirnya

penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan melalui proses bimbingan

yang baik. Sholawat serta salam tak lupa juga tercurahkan kepada Nabi Muhammad

Sollallohu Alayhi Wasallam, berkat wahyu pertamanya, yaitu ‘membaca’ penulis

dapat membaca dan belajar lebih banyak lagi di akhir zaman seperti saat ini.

Skripsi yang berjudul “Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil

Panen Tanaman Tomat di Desa Ciloto, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa

Barat” ini adalah persembahan untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan, di Program

studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penulisan penelitian ini, penulis menyadari masih banyak

kekurangan serta keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Namun berkat

dorongan semangat dan bimbingan dari berbagai pihak, maka penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan Terimakasih

kepada berbagai pihak yang telah mendukung proses penyusunan penelitian ini.

Ucapan terimakasih penulis disampaikan untuk:

1. Ibu Dr. Sururin, M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. Kepala Program Studi Tadris Ilmu

Pengetahuan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Bapak Syaripulloh, M.Si selaku dosen pembimbing akademik,

4. Bapak Andri Noor Ardiansyah selaku Sekretaris Program Studi Tadris

Ilmu Pengetahuan Sosial sekaligus dosen pembimbing skripsi I yang

telah membimbing saya dengan penuh kesabaran dan kebaikan dalam

mentransfer ilmunya yang bermanfaat.

Page 10: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

iv

5. Ibu Annisa Windarti, M.Sc selaku dosen pembimbing skripsi II yang

sangat sabar dalam mendengan keluhan saat proses pembimbingan

skripsi.

6. Seluruh jajaran Dosen dn Staff Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

7. Kepala UPTD Balai Pertanian Desa Ciloto Bapak Haji Kodrat yang

telah memberikan izin kepada saya untuk melaksanakan proses

peneltian

8. Kepala BMKG Citeko Cisarua, Bapak Asep Firman Ilahi yang telah

memberikan saya kuliah gratis mengenai curah hujan yang terjadi di

Desa Ciloto dan Sekitarnya.

9. Para petani desa Ciloto yang meluangkan waktunya untuk wawancara

dengan saya.

10. Orang tua, suami, serta kerabat yang saya cintai yang telah mendukung

saya dari segi materil dan moril.

Semoga penelitian ini dapat memeberikan manfaat untuk kita semua dan

generasi berikutnya.

Jakarta, Juli 2020

Penulis

Page 11: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

v

DAFTAR ISI

Abstract………………………………………………………… i

Abstrak…………………………………………………………. ii

Kata Pengantar………………………………………………… iii

Daftar Isi………………………………………………………. .v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………….. 1

B. Identifikasi Masalah……………………………………….. 6

C. Batasan Masalah……………………………………………6

D. Rumusan Masalah…………………………………………. 6

E. Tujuan Penelitian………………………………………….. 7

F. Manfaat penelitian………………………………………… 7

1. Manfaat Teoritis………………………………………. 7

2. Manfaat Praktis……………………………………….. 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritik

1. Musim Hujan

1) Pengertian Musim………………………………. 9

2) Pengertian Hujan………………………………..11

a. Pengertian Hujan dan Curah Hujan…………11

b. Alat pengukur Curah Hujan…………………12

c. Proses Terjadinya Curah Hujan……………..14

d. Karakteristik Curah Hujan…………………..15

e. Jenis-jenis Hujan…………………………….17

3) Pengertian Musim Hujan………………………..17

a. Ciri dan periode musim hujan di Indonesia…18

2. Konsep Panen Dalam Pertanian……………………..19

a. Panen…………………………………………….20

b. Metode Pemanenan………………………………21

Page 12: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

vi

c. Penanganan Pasca Panen………………………..22

d. Kriteria Panen……………………………………22

3. Pengertian Tomat…………………………………….23

a. Sejarah Tomat…………………………………….23

b. Ciri-ciri Tomat…………………………………....24

c. Struktur Tomat……………………………………25

d. Habitat Tomat…………………………………….26

e. Khasiat dan Kandungan Tomat…………………...26

f. Budidaya Tomat…………………………………...26

B. Penelitian yang Relevan…………………………………30

C. Kerangka Berfikir………………………………………..35

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian……………………………38

1. Waktu penelitian…………………………………….40

B. Metode Penelitian……………………………………….41

C. Alat dan Bahan penelitian………………………………41

1. Alat penelitian………………………………………41

2. Bahan Penelitian……………………………………42

D. Teknik Pengumpulan Data……………………………..42

a. Observasi…………………………………………...42

b. Wawancara…………………………………………43

c. Studi dokumentasi……………………………….....46

E. Populasi penelitian…..………………………………….47

F. Teknik pengambilan sampel……..…………………......47

G. Teknik analisis data………………….…………………48

Page 13: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian…………………………52

1. Letak geografis……...……………………………………52

2. Morfologi………………………………………………...52

3. Kondisi iklim……………………………………………..52

4. Keadaan Lahan…………………………………...............53

5. Keadaan Tanah dan Jenis Tanah………………………….53

6. Kondisi Perkebunan Tomat Desa Ciloto………………….54

1) Sejarah Singkat Tomat di Desa Ciloto………………..54

2) Penggunaan lahan perkebunan desa Ciloto…………...55

3) Status kepemilikan lahan Perkebunan Tomat………...58

1. Karakteristik Petani Tomat Desa Ciloto………….59

2. Infrastruktur Dasar dan Sarana Penunjang Pertanian

……………………………………………………61

a. Sarana Irigasi……………………………..61

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian………………………………62

1. Hasil Observasi…………………………………………...52

a. Kondisi fisik lahan pertanian tomat…………………..62

b. Kondisi cuaca………………………………………...64

c. Kondisi tomat………………………………………...65

d. Kondisi dan aktifitas petani tomat……………………66

2. Hasil Wawancara…………………………………………68

a. Hasil Wawancara kepala BMKG…………………….68

b. Hasil wawancara kepala UPTD Ciputri………………69

c. Hasil wawancara petani tomat………………………..70

C. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………76

D. Keterbatasan Penelitian………………………………………77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan…………………………………………………..79

B. Saran…………………………………………………………80

Page 14: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

viii

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………..72

Lampiran-lampiran……………………………………………74

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perkembangan Konsumsi Tomat untuk Kebutuhan

Rumah Tangga di Indonesia, Tahun 2002-2013…………………3

Gambar 2.1 Alat Penakar Curah Hujan…………………………13

Gambar 2.2 Daur Hidrologi……………………………………..14

Gambar 2.3 Struktur Bagian Tomat…………………………….25

Gambar 2.4 Kerangka Berpikir…………………………………35

Gambar 3.1 Peta Digitasi Desa Ciloto………………………….39

Gambar 3.2 Analisis Data Model Interaktif…………………….48

Gambar 4.1 Perkebunan Tomat…………………………………57

Gambar 4.2 Perkebunan Bawang Daun…………………………57

Gambar 4.3 Perkebunan Kembang Kol…………………………57

Gambar 4.4 Perkebunan Wortel…………………………………57

Gambar 4.5 Perkebunan Salada…………………………………57

Gambar 4.6 Lahan Perkebunan Tomat belum siap panen………63

Gambar 4.7 Petani di Lahan Tomat Milik Sendiri………………63

Gambar 4.8 Petani di Lahan Tomat Milik Sewa……………......63

Gambar 4.9 Kondisi Lahan Kebun Tomat saat Hujan………….64

Gambar 4.10 Tomat saat memasuki transisi musim hujan di Awal

September………………………………………………………65

Page 15: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

ix

Gambar 4.11 Tomat siap panen sebelum pembusukkan di bulan

Oktober 2019………………………………………………….65

Gambar 4.12 Tomat saat musim hujan di bulan Januari……..66

Gambar 4.13 Tomat mengalami proses pembusukkan……….66

Gambar 4.14 Petani Tomat di bulan September 2019………..67

Gambar 4.15 Petani Tomat di bulan Oktober 2019…………..67

Gambar 4.16 Petani Tomat yang gagal panen di Desember….67

Gambar 4.17 Petani Tomat gagal panen di Februari…………67

DAFTAR TABEL DAN DIAGRA46M

Tabel 2.1 Pembagian musim di Bumi…………………………10

Tabel 2.2 Keadaan curah hujan………………………………..13

Tabel 2.3 Intensitas curah hujan……………………………….16

Tabel 2.4 Periode musim hujan di Indonesia…………………..19

Tabel 2.5 Persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang

Relevan…………………………………………………………33

Tabel 3.1 Kegiatan penelitian………………………………….40

Tabel 3.2 Subyek wawancara dan bentuk wawancara…………44

Tabel 3.3 Dokumentasi penelitian……………………………..46

Diagram 4.1 Penggunaan lahan desa Ciloto…………………...55

Tabel 4.1 Penggunaan lahan perkebunan untuk komoditas sayuran

…………………………………………………………………..56

Diagram 4.2 Penggunaan lahan desa ciloto untuk perkebunan…56

Diagram 4.3 Klasifikasi status kepemilikan lahan kebun Tomat..58

Page 16: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

x

Tabel 4.2 Klasifikasi lahan karakteristik petani tomat desa ciloto

…………………………………………………………………...59

Tabel 4.3 Data jumlah petani tomat desa Ciloto………………..60

Tabel 4.4 Hasil Panen Tomat Periode September 2019 s.d Februari

2020 (dalam Kilogram)…………………………………………73

Diagram 4.4 Hasil panen tomat periode September 2019 – Februari

2020……………………………………………………………..74

Page 17: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya alam

melimpah. sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia sangat beragam.

Diantaranya adalah sumber daya alam dari hasil bumi seperti sayuran dan

buah-buahan. Menurut Isard (1972 dalam Soerianegara, 1977) sumber

daya alam adalah hasil bumi dari keadaan lingkungan dan bahan-bahan

mentah yang digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan

memperbaiki kesejahteraannya.

Salah satu sumber daya alam yang ada di Indonesia adalah jenis

tumbuhan pangan berupa sayur dan buah-buahan yang melimpah. Hal ini

disebabkan karena Indonesia memiliki tanah yang subur dan iklim tropis.

Contoh sumber daya alam jenis sayuran sekaligus buah yang ada di

Indonesia adalah Tomat.

Tomat adalah salah satu komoditas pertanian yang hampir ada di

seluruh dunia. Tomat memiliki kandungan vitamin yang sangat banyak

untuk memenuhi asupan gizi pada tubuh manusia. Dengan rasa buah yang

segar dan sedikit asam, tomat menjadi salah satu sayuran favorit yang di

sukai masyarakat. Tomat menjadi salah satu komoditas holtikultura bernilai

ekonomi tinggi dan masih memerlukan penangan serius dalam

meningkatkan hasil dan kualitasnya. (Hanindita, 2008)

Tomat dapat dinikmati dalam berbagai bentuk. Tomat segar dapat

dijadikan sayuran, jus atau sebagai campuran bumbu masak. Buah tomat

Page 18: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

2

memiliki nilai permintaan pasar yang tinggi, dan meningkat di setiap

tahunnya. Luas area budi daya tomat di Indonesia juga semakin bertambah.

Sentra pertanaman tomat pun bermunculan.

Berdasarkan Food and Agriculture Organization (FAO) tahun

2013-2018, produktivitas tanaman tomat di Indonesia cukup baik.

Mengingat Indonesia merupakan negara paling luas dengan hasil panen

tanaman tomat di ASEAN. Selain itu tomat juga menempati peringkat

kedua eksportir tomat di ASEAN setelah Malaysia. Namun, hingga saat ini

masih banyak kendala yang dialami oleh petani tomat. Mulai dari masalah

hama, penerapan teknik budi daya dan faktor penentu cuaca seperti curah

hujan.1

Menurut Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Pola

perkembangan konsumsi tomat sayur pada periode 2002 – 2013

cenderung fluktuatif.(Gambar 1.1). dengan rata-rata pertumbuhan 12,9%

pertahun. Konsumsi tomat pada tahun 2002 sebesar 1,54kg/kapita/tahun,

dan pada tahun 2013 konsumsinya meningkat menjadi

1,72/kg/kapita/tahun. Konsumsi tomat tertinggi dicapai pada tahun 2008

yaitu sebesar 2,23kg/kapita/tahun. Perkembangan konsumsi tomat buah

selama periode 2002-2013 cenderung datar dan tidak terjadi banyak

peningkatan. Tahun 2002 konsumsi tomat buah sebesar 0,02

kg/kapita/tahun dan meningkat menjadi 0,05 kg/kapita/tahun pada

tahun 2013 dengan rata-rata pertumbuhan 27,78% per tahun. Konsumsi

tomat buah tertinggi dicapai pada tahun 2011 yaitu sebesar

0,06kg/kapita/tahun. Sedangkan perkembangan konsumsi total tomat

yang merupakan total konsumsi dari tomat sayur dan tomat buah

cenderung berfluktuatif menyerupai perkembangan konsumsi tomat

1 Redaksi Agro Media 2007 Panduan Lengkap Budi Daya Tomat hal.prakata.

Page 19: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

3

sayur. Hal ini menunjukkan konsumsi tomat didominasi oleh tomat sayur.

Tahun 2002 konsumsi tomat sebesar 1,55 kg/kapita/tahun dan

meningkat menjadi 1,76 kg/kapita/tahun dengan rata-rata pertumbuhan

3,66%/tahun.

Gambar 1.1. Perkembangan Konsumsi Tomat untuk Kebutuhan

Rumah Tangga di Indonesia, Tahun 2002-2013

Sumber: Pusat Data dan Informasi Balai Pertanian Cianjur

Pada umumnya tanaman tomat sangat rentan mengalami gagal

panen pada saat musim penghujan tiba. Curah hujan serta intensitas hujan

adalah salah satu faktor penentu keberhasilan panen di setiap musim panen.

Menurut Pusat Data dan Sistem Informasi Kementrian Pertanian.

Penelitian ini memaparkan mengenai analisa curah hujan terhadap

hasil panen tanaman tomat. Hal ini juga didasari sesuai dengan firman Allah

ta’ala mengenai salah satu manfaat air hujan terhadap pertumbuhan

tanaman di muka bumi, yang terdapat dalam Surat An-Naba ayat 6 sampai

dengan 7:

Page 20: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

4

ألََمْ نَجْعَلِ الأْرَْضَ مِهَادًا .وَالْجِباَلَ أوَْتاَدًا

“Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah, supaya Kami

tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan dan kebun-

kebun yang lebat”

Pada Surat An-Naba bahwa air hujan yang turun dari langit akan

menjadikan tanaman menjadi subur. Sehingga dari itu akan tumbuh segala

macam tumbuhan yang baik. Kondisi ayat ini sangat cocok untuk

menggambarkan kondisi alam yang memiliki iklim tropis termasuk

Indonesia. Variabel cuaca dan iklim menjadi bahan pertimbangan dalam

mengetahui kualitas hasil panen pertanian.2 Curah hujan menjadi salah satu

faktor penentu optimalisasi pembudidayaan suatu hasil panen pertanian.

Status air hujan yang dibutuhkan pada tanaman tergantung pada kombinasi

beberapa faktor, seperti tanah, atmosfer, dan tanaman tomat itu sendiri.3

Keterkaitan antara hasil panen pertanian dan curah hujan sangat

berpengaruh pada kualitas hasil panen. Ada jenis tanaman yang memiliki

kualitas semakin baik apabila tercukupi kebutuhan air melalui curah hujan,

namun ada pula jenis tanaman yang hanya sedikit membutuhkan air dari

curah hujan. Dalam penelitian mengenai hasil panen tanaman tomat, sangat

perlu mengulas curah hujan yang dibutuhkan tanaman tomat jenis

holtikultura ini. Selain faktor curah hujan penulis juga mengaitkan dengan

jenis iklim yang cocok untuk ditumbuhi tanaman tomat.

Curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tomat adalah 750-1.250

mm per tahun. Tanaman di daerah yang memiliki curah hujan lebih besar

dari angka tersebut, perlu penanganan khusus, misalnya pembuatan sarana

2 Andri Noor A 2013 Klimatologi Umum Tangerang Selatan hal.96 3 Redaksi Agro Media 2007 Panduan Lengkap Budi Daya Tomat hal.prakata.

Page 21: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

5

irigasi. Pasalnya curah hujan yang demikian akan memicu tumbuhnya

penyakit, seperti layu fusarium dan penyakit lainnya yang dikeluarkan

tanah.4. dikutip dari Balai Pertanian Bogor Jawa Barat khusus jenis tanaman

Holtikultura Layu Fusarium merupakan salah satu penyakit yang paling

ditakuti terutama oleh petani hortikultura karena berpotensi menimbulkan

kerugian besar. Bahkan tidak jarang penyakit ini menjadi penyebab

kegagalan budidaya. Pada tingkat serangan tinggi, penyakit Layu Fusarium

bisa menghabisi seluruh tanaman, terutama terjadi pada musim hujan dan

areal pertanaman mudah tergenang air.

Konsumsi air oleh tanaman mengikuti pola kurva sigmoid. Menurut

Franklin P Gardner (1991), Kurva sigmoid adalah pola pertumbuhan

sepanjang suatu generasi secara khas dicirikan oleh suatu fungsi

pertumbuhan. Bentuk kurva sigmoid untuk semua tanaman kurang lebih

tetap, tetapi penyimpangan dapat terjadi sebagai akibat variasi-variasi di

dalam lingkungan.

Pada tanaman muda kebutuhan air masih sedikit, kemudiian

meningkat seiring betambahnya usia tanaman. Konsumsi air mencapai titik

maksimal ketika buah tomat sudah matang. Konsmsi air akan stabil selama

pematangan buah tomat dan setelah itu kembali menurun.5

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka perlu

dilakukan penelitian mengenai Analisa musim hujan terhadap hasil panen

pertanian, dalam hal ini penulis membuat proposal skripsi dengan judul

“ANALISIS DAMPAK MUSIM HUJAN TERHADAP HASIL

PANEN TOMAT DESA CILOTO JAWA BARAT”

4 ibid 5 ibid

Page 22: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat di identifikasi

beberapa masalah diantaranya sebagai berikut:

1. Kualitas Tomat yang tidak layak untuk dikonsumsi serta kuantitas

hasil panen Tomat yang menurun pada periode musim hujan.

2. Analisa musim hujan yang memiliki dampak negatif langsung

terhadap hasil panen tomat.

3. Menurunnya penghasilan petani Tomat saat panen di musim hujan.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka peneliti

membatasi penelitian ini sebagai berikut:

1. Analisa curah hujan yang terdapat di Desa Ciloto Jawa Barat

memiliki dampak negatif terhadap kualitas dan kuantitas hasil panen

tanaman tomat di lokasi tersebut dalam periode musim hujan.

2. Hasil panen tanaman Tomat dalam periode musim hujan dengan

kualitas yang layak untuk di konsumsi dan kuantitas dalam hitungan

kilogram.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah, maka penulis

merumusukan permasalah sebagai berikut:

1. Bagaimana dampak musim hujan terhadap hasil panen tanaman Tomat

dalam segi kualitas maupun kuantitas di Desa Ciloto Jawa Barat?

2. Bagaimana upaya petani tomat dalam mengoptimalkan hasil panen

tomat saat musim hujan?

Page 23: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

7

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dampak musim hujan terhadap hasil panen

tanaman Tomat di Desa Ciloto Jawa Barat.

2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan petani Tomat Desa

Ciloto Jawa Barat pada saat musim hujan.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan menambah wawasan bagi penulis

dalam menganalisa dampak dari musim hujan terhadap hasil

pertanian dan klasifikasi iklim di wilayah pertanian.

b. Bagi Bidang Pendidikan

Manfaat dalam bidang pendidikan adalah sebagai referensi bagi

guru, murid, serta civitas akademika lain untuk mengklasifikasi

iklim di wilayah pertanian dan dampak musim hujan terdap hasil

pertanian.

c. Bagi Pembaca

Penelitian ini membahas tentang dampak musim hujan terhadap

hasil panen tanaman tomat, maka penelitian ini bermanfaat untuk

menambah wawasan bagi pembacanya.

Page 24: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

8

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pemerintah

Penelitian ini bermanfaat bagi Unit Pelayanan Teknis Desa

Ciloto Cipanas bidang Pertanian untuk mengetahui kuantitas hasil

panen Tomat pada saat musim penghujan tiba.

b. Bagi Masyarakat dan Petani Desa Ciloto

Penelitian ini bermanfaat untuk pengetahuan bagi masyarakat

serta petani Tomat Desa Ciloto agar dapat mengetahui curah hujan

yang dapat mempengaruhi hasil panen tanaman Tomat.

c. Bagi Peneliti Lain

Penelitian mengenai analisa dampak musim hujan terhadap hasil

panen dapat dijadikan acuan peneliti lain untuk meneliti kajian yang

relevan serta dapat mengambil contoh dari manfaat penelitian ini.

Page 25: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritik

1. Musim Hujan

1) Pengertian Musim

Menurut Kamus Besar Bahas Indonesia musim adalah rentang

waktu yang mengandung fenomena (nilai suatu unsur cuaca) yang

dominan atau mencolok. Sedangkan menurut Bayong dalam Dedi S.S

dan Kukuh Ribudiyanto, musim adalah periode dengan unsur iklim

yang paling mencolok..6 Musim juga dapat diartikan sebagai salah satu

pembagian utama tahun, biasanya berdasarkan bentuk iklim yang luas.7

Sedangkan menurut Cambridge Dictionary, “Season is The Periode of

the year when something that happens every year happens”. Yaitu

sesuatu yang terjadi di setiap tahunnya dan akan berulang di setiap

tahunnya.8

Dari pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa musim

adalah kondisi cuaca yang paling sering terjadi di suatu wilayah dalam

kurun waktu tertentu.

a. Pembagian Musim di Bumi

Bumi adalah salah satu anggota tata surya yang ber-evolusi

mengelilingi Matahari melalui orbit dan berotasi mengelilingi sumbu

imajinernya. Efek dari evolusi dan rotasi bumi adalah musim. Musim

terbagi menjadi musim dingin, musim semi, musim panas dan musim

6 Dedi Sucahyono S dan Kukuh Ribudiyanto, Cuaca dan Iklim Ekstrim di Indonesia, (Jakarta:

Puslitbang BMKG, 2013) h. 21 7 Diakses melalui https://id.m.wikipedia.org/wiki/Musim, pada 3/9/2019 pukul 20.30 WIB 8 Cambridge Dictionary diakses melalui https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/season

pada 9 Juli 2020 pukul 11.03

Page 26: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

10

gugur.9 Berikut uraian pembagian musim beserta waktu

penanggalannya dalam bentuk table dibawah ini.

Tabel 2.1 Pembagian Musim di Bumi

Sumber: Wikipedia 2019

9 Prof. Dr. Bayong Tjasyono HK., DEA, Meteorologi Indonesia Vol.1: Karakteristik dan Sirkulasi

Atmosfer (Jakarta: BMKG, 2012) cetakan IV h.4

Penanggalan Belahan bumi

Tropis

April hingga September musim kemarau

Oktober hingga Maret musim hujan

Belahan utara Belahan selatan

1 Maret - 31 Mei musim semi musim gugur

1 Juni - 31 Agustus musim panas musim dingin

1 September - 30 Nopember musim gugur musim semi

1 Desember - 28 Februari musim dingin musim panas

Page 27: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

11

b. Dampak Pergantian Musim Terhadap Tanaman Buah

Akibat dari pergantian musim di negara tropis seperti Indonesia,

maka terjadilah jenis buah-buahan musiman atau disebut juga seasonal.

Misalnya buah durian, buah rambutan dan buah duku adalah jenis

tanaman buah yang dipengaruhi oleh musim. Sedangkan papaya,

belimbing dan pisang adalah jenis tanaman buah-buahan yang tidak

dipengaruhi oleh musim.10 Oleh sebab itu, dampak dari pergantian

musim di Indonesia menyebabkan pula pada musim jenis buah dan

sayuran yang berbeda.

2) Pengertian Hujan

a. Pengertian Hujan dan Curah Hujan

Menurut Andri Noor A hujan adalah curahan butiran air dari

atmosfer sampai ke permukaan Bumi, baik berbentuk cairan

maupun padat (es atau salju). Jumlah hujan yang jatuh di suatu

daerah selama waktu tertentu di sebut curah hujan atau presipitasi.11

Sedangkan menurut Bayong Tjasyono hujan adalah hydrometer

yang jatuh berupa partikel, partikel air yang mempunyai diameter

0,5 mm.12

Berdasarkan pengertian hujan menurut berbagai ahli, maka

dapat disimpulkan bahwa hujan adalah suatu fenomena yang terjadi

pada lapisan udara berupa gumpalan air maupun butiran cair

ataupun padat yang jatuh ke permukaan bumi. Sedangkan

banyaknya butiran air dalam bentuk padat (es/salju) yang turun ke

permukaan bumi disebut curah hujan.

10 Drs. H. Hendro Sunarjono. Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah (Jakarta: Penebar Swadaya, 2008) h.

8Pengertian 11 Andri Noor A, M.Si, Klimatologi Umum (Banten: UIN Jakata Pers, 2013) cet. 1 h.36 12 Bayong Tjasyono, Klimatologi (Bandung: ITB, 2005) h.239

Page 28: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

12

Menurut Andri Noor A, Hujan memiliki ukuran butir yang

berbeda. Berdasarkan ukuran butirannya, hujan dibedakan sebagai

berikut:13

a) Hujan Gerimis (drizzle) diameter butir-butir air hasil kondensasi

kurang dari 0,5 mm

b) Hujan Salju (snow), terdiri atas kristal-kristal es dengan suhu

udara berada di bawah titik beku.

c) Hujan batu es, merupakan merupakan curahan batu es yang

turun di dalam uap panas dari awan dengan suhu udara di bawah

titik beku.

d) Hujan deras (rain), yaitu curahan air yang turun dari awan

dengan suhu udara diatas titik beku dan diameter butirannya

kurang lebih 5 mm.14

b. Alat Pengukur Curah Hujan

Ukuran ketebalan hujan dinyatakan dalam satuan

milimeter (mm). dan alat yang digunakan sebagai penakar hujan

disebetu Ombrometer.15 Berikut adalah gambar dari alat

Penakar hujan.

13 Andri Noor A, M.Si, Klimatologi Umum (Banten: UIN Jakata Pers, 2013) cet. 1 h.36 14 Ibid h. 36-37 15 Ibid h.36

Page 29: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

13

Gambar 2.1 Alat Penakar Curah Hujan Ombrometer

Sumber: BMKG Stasiun Dramaga Bogor

Sedangkan satuan hitung yang biasa digunakan dalam mengukur curah

hujan adalah mm/jam.16 Dibawah ini terdapat table 2.2 mengenai

keadaan curah hujan dan intensitas curah hujan berdasarkan ukurannya.

16 Ibid h. 36

Keadaan Curah Hujan

Intensitas Curah Hujan

(mm)

1 Jam 24 Jam

Hujan sangat ringan < 1 < 5

Hujan ringan 1-5 5-20

Hujan normal 5-10 20-50

Hujan lebat 10-20 50-100

Hujan sangat lebat > 20 > 100 Sumber: Andri Noor Ardiansyah M.Si, Klimatologi Umum (2013)

Page 30: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

14

c. Proses Terjadinya Hujan

Secara alamiah proses terjadinya hujan dapat diketahui

melalui Daur Hidrologi. Menurut Sri Harto dalam Lily M

Limantara, hidrologi dimaksudkan dalam ilmu yang menyangkut

masalah air.17 Pada hakikatnya hidrologi mempelajari setiap fase air

di bumi. Oleh karena itu, hidrologi merupakan disiplin ilmu yang

sangat penting bagi manusia dan lingkungannya.18

Dalam uraian yang telah di paparkan mengenai proses

turunnya hujaan, berikut adalah gamabar mengenai daur hidrologi

yang menggambarkan proses dan tahapan terjadinya hujan:

Gambar 2.2 Daur Hidrologi atau Siklus air

Sumber: https:/pelajaran.co.id

Dari gambar tersebut, maka proses turunnya hujan bermula dari

adanya energi panas matahari yang memancar pada permukaan air

laut maupun badan-badan air lainnya sehingga terjadilah proses

evaporasi dan menghasilkan uap air. Uap air sebagai hasil evaporasi

kemudian menjadi gumpalan-gumpalan awan dan bergerak melintasi

17 Dr. Ir Lily M Limantara, M.Sc, Hidrologi Praktis (Bandung: CV Lubuk agung 2010) Cet. 1 Hal 2. 18 Indarto, Hidrologi (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010) cet 1, hal.3

Page 31: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

15

daratan yang bergunung maupun data, dan apabila keadaan atmosfer

memungkinkan, sebagaian dari uap air tersebut akan terkondensasi

dan turun sebagai air hujan.19

d. Karakterstik Curah Hujan

Menurut Andri Noor Ardiansyah, ada beberapa istilah yang

terkait dengan pengukuran hujan itu sendiri, yang dibedakan

menjadi beberapa karakteristik hujan, seperti dibawah ini:

1. Ketebalan Hujan (R)

Ketebalan hujan yaitu banyaknya hujan kumulatif yang

jatuh di permukaan lahan dalam satu kurun waktu kejadian

(lama durasi) hujan.20 Ketebalan hujan ini disebut sebagai

presipitasi. Menurut Martha, J dan Adidarma W dalam Andri N.

Ardiansyah, Presipitasi adalah peristiwa jatuhnnya cairan

atmosfer ke permukaan bumi. Sedangkan menurut

Sossrodarsono, S dan Takeda, K pada 1976 dalam Andri, N.

Ardiansyah, presipitasi adalah nama umum dari uap yang

mengkondensasi dan jatuh ke tanah dalam rangkaian proses

siklus hidrologi.21

2. Durasi Hujan atau Lama Hujan (D)

Menurut Martha J dan Adidarna W, 1983 dalam Andri,

N. Ardiansyah, durasi hujan atau lama terjadinya hujan

(duration of rainfall) merupakan lamanya presipitasi

19 Chay Asdak, Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Yogyakarta: Gadjah Mada

University Pers, 2014) cet. VI h.7 20 Andri Noor Ardiansyah, M.Si, Klimatologi Umum (Banten: UIN Jakarta Pers, 2013) cet.I h.37 21 Ibid h.36

Page 32: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

16

berlangsung.22 Durasi hujan biasanya menggunakan satuan

menit atau jam. Durasi hujan yang lama pada umumnya

memiliki intensitas rendah, sebaliknya durasi hujan yang singkat

memiliki intensitas tinggi.23

3. Intensitas Hujan (I)

Intensitas hujan (rainfall intensity) dapat diartikan

sebagai derajat curah hujan, biasanya dinyatakan oleh jumlah

curah hujan dalam suatu satuan waktu.24 Intensitas hujan yaitu

jumlah presipitasi yang jatuh pada saat tertentu. Hal tersebut

dinyatakan oleh Sosrodarsono, S. 1993 dalam Andri, N.

Ardiansyah. Berikut table 2.3 mengenai intensitas curah hujan.

Derajat

Hujan

Intensitas

Curah Hujan

(mm/jam)

Kondisi

Hujan sangat

lemah < 0.02

Tanah agak basah atau dibasai

sedikit

Hujan lemah 0.02-0.05

Tanah menjadi basah

semuanya atau menjadi puddel

Hujan normal 0.05-0.25

Dapat dibuat puddel atau bunyi

curah hujan kedengaran

Hujan deras

0.25-1

Air tergenang di seluruh

permukaan tanah dan buny

keras hujan terdengar dari

genangan

Hujan sangat

deras >1

Hujan seperti ditumpahkan,

dan saluran drainase meluap

Sumber: Andri Noor Ardiansyah, M.Si

22 Andri Noor Ardiansyah, M.Si, Klimatologi Umum (Banten: UIN Jakarta Pers, 2013) cet.I h.37 23 Ibid hal. 37 24 Ibid hal. 37

Page 33: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

17

e. Jenis- jenis hujan

Selain karakteristik hujan, ada pula jenis-jenis hujan. Menurut Andri

Noor Ardiansyah, M.Si dalam bukunya yang berjudul Klimatologi

umum, hujan terbagi menjadi tiga jenis. Berikut pemaparan

mengenai jenis-jenis hujan :

1) Hujan orografis

Hujan orografis terjadi karena udara dipaksa naik melewati

pegunungan, sehingga mengalami pendinginan dan

menyebabkan hujan.25 Hujan orografis menyebabkan

terbentuknya derah hujan dan daerah bayangan hujan.26

2) Hujan Konveksi/ Zenithal

Hujan ini terjadi pemanasan radiasi Matahari yang

mengakibatkan udara mengalami pemuaian dan keatas,

mengalami pendinginan, dan menyebabkan hujan deras. Pada

umumnya hujan ini bersifat deras dan disertai petir, namun,

hujan konveksi ini tidak berlangsung lama dan bersifat local.27

3) Hujan Frontal

Hujan ini terjadi sebagai akibat pertemuan antara dua masa

udara, yang berbeda suhunya. Yaitu yang satu panas, sedangkan

yang lain dingin. Masa udara yang panas dan mengandung uap

air bergerak naik seperti menaiki lereng diatas masa udara yang

dingin. Udara dingin yang berada dibagian bawah seperti

merunduk menyusup dibawah udara panas.28

25 Andri Noor Ardiansyah, M.Si, Klimatologi Umum (Banten: UIN Jakarta Pers, 2013) cet.I h.40 26 Ibid hal. 40 27 Ibid hal 41 28 Ibid hal 42

Page 34: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

18

3) Pengertian Musim Hujan

Secara Sederhana, musim hujan dapat diartikan sebagai rentan

waktu yang banyak terjadi hujan.29 Sedangkan menurut Bayong

dalam Dedi Sucahyono S dan Kukuh Ribudiyanto, mendefinisikan

musim hujan sebagai musim yang ditandai oleh jumlah curah hujan

yang berlimpah.30

Dari penjelasan yang telah diuraikan maka disimpulkan bahwa

musim hujan adalah kondisi meningkatnya jumlah curah hujan di

suatu wilayah (hujan secara terus menerus) dalam jangka waktu

tertentu.

a. Ciri dan Periode Musim Hujan di Indonesia

Secara teknis meteorologi suatu wilayah memasuki musim

hujan apabila kandungan curah hujan rata-rata diatas 50 mm, dan

dikatakan telah memasuki musim kemarau apabila kandungan rata-

rata curah hujan dibawah 50 mm. pada umumnya, sewaktu Matahri

berada dibelahan Bumi selatan yaitu bulan Oktober hingga Maret,

maka curah hujan lebih banyak dibandingkan suatu Matahari diatas

belahan bumi utara yaitu bulan April hingga September.31

Oleh sebab itu, musim hujan di Indonesia biasanya terjadi pada

bulan Oktober hingga Maret. Sedangkan musim kemarau biasanya

terjadi pada bulan April hingga September. Berkaitan dengan periode

29 Soerjadi Wirjohamidjojo dan Yunus Suwarinoto, Iklim Kawasan Indonesia: Dari Aspek Dinamik-

Sinoptik, (Jakarta: BMKG, 2010) hal 6 30 Dedi sucahyono S. dan Kukuh Ribudiyanto, Cuaca dan Iklim Ekstrim di Indonesia (Jakarta:

Puslitbang BMKG, 20113) hal 21 31 Prof. Dr. Bayong Tjasyono HK, DEA, Metereologi Indonesia Vol.1: Karakteristik dan Sirkulasi

Atmosfer, Hal. 12

Page 35: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

19

musim hujan di Indonesia, secara sederhana dapat dilihat uraiannya

pada table berikut:

Periode Musim Hujan di Indonesia

Musim Curah Hujan

Rata-rata Periode

Hujan 50 mm Oktober – Maret

Kemarau < 50 mm September – April

Tabel 2.4 Sumber: Wikipedia (2019)

1. Dampak Musim Hujan

Secara umum, musim hujan memiliki dampak yang dapat

ditimbulkan khususnya bagi kehidupan di muka bumi. Dampak

tersebut dapat bersifat positif maupun negatif. Adapun dampak

musim hujan secara umum seperti yang diungkapkan oleh Andi Eka

pada website resmi BMKG bahwa dampak musim hujan diantaranya

sebagai berikut:32

1. Dampak Positif

a. Meningkatnya potensi luas tanam sawah.

b. Meningkatkan frekuensi tanam

c. Meningkatkan ketersediaan air untuk pertanian dan

waduk.

2. Dampak Negatif

a. Peningkatan potensi banjir dan longsor

b. Penurunan produksi kopi

c. Penurunan produksi tembakau

d. Penurunan produksi garam

e. Penurunan produksi tanaman buah tropika

f. Meningkatnya tinggi gelombang laut

32 Diakses melalui www.bmkg.co.id pada 11 oktober 2019 pukul 19.00 WIB

Page 36: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

20

2. Konsep Panen dalam Pertanian

a. Panen

a) Pengertian Panen

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Panen adalah pemungutan (pemetikan) hasil sawah atau

ladang33. Istilah ini paling umum digunakan dalam kegiatan

bercocok tanam dan menandai berakhirnya kegiatan di sebuah

lahan. Namun istilah panen memiliki arti yang luas, menurut

Kementrian Pertanian Republik Indonesia yang di akses pada 13

Septeember 2019, makna panen dapat dipakai pula dalam budi

daya ikan atau berbagai jenis objek usaha tani lainnya, seperti

jamur, udang, alga atau gulma laut dan hasil hutan (kayu maupun

non-kayu).34

Sistem panen pada masa kini dapat dilakukan dengan

teknologi yang canggih, seperti menggunakan teknologi mesin

pemanen combine harvester, tetapi dalam budi daya yang masih

tradisional atau setengah tradisional orang masih menggunakan

alat tradisional jenis sabit atau arit.35 Sedangkan menurut

Mutiarawati, 2009 panen menrupakan pekerjaan akhir dari

budidaya tanaman (bercocok tanam), tetapi merupakan awal dari

pekerjaan pasca panen, yaitu melakukan persiapan penyimpanan

dan pemasaran.

33 Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3 (Jakarta: Balai

Pustaka, 1998) 34 https://www.pertanian.go.id/ diakses pada 13 September 2019 Pukul 18.51 WIB 35 https://id.wikipedia.org/wiki/Panen diakses pada 13 September 2019 Pukul 19.30

Page 37: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

21

Pengertian lain menurut Sudheer pada 2007 “The

Harvest are fruits picked either prematurely or too late, are

more suspectible to past harvest physiological disorders than

are fruits picked at proper stage of maturity”.36

Dapat ditarik kesipulan bahwa panen adalah proses

pemetikan hasil (buah) dari kegiatan bercocok tanam yang

dilakukan pada saat waktu tertentu baik menggunakan mesin

panen atau alat tradisional agar hasil (buah) dari proses panen

dapat diolah dan dipasarkan.

b) Metode Pemanenan

Menurut Wikipedia Indonesia pada American Heritage

Dictionary, berdasarkan bagian dari organisme yang di

panen, metode pemanenan dibagi menjadi beberapa

bagian.37

1. Pemanenan Keseluruhan

Yaitu mengambil seluruh bagian tubuh individu

suatu organisme sehingga individu tersebut tidak lagi

hidup. Pemanenan jenis ini adalah yang paling

umum dilakukan di berbagai aktivitas pertanian.

Pada aktivitas budi daya tumbuhan semusim,

pemanenan mencabut akar tanaman dari tanah

sehingga tanaman kehilangan akses terhadap nutrisi

dari tanah. Setelah itu, tanaman di proses untuk

diambil Sebagian tubuhnya saja atau seluruhnya.

36 Sudheer, et al. 2007. Harvest Technology of Horticultural. New Delhi: Publishing Agency 37 Wikipedia Bahasa Indonesia https://id.wikipedia.org/wiki/Panen diakses pada 13 September 2019

Pukul 19.30

Page 38: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

22

2. Pemanenan Sebagian

Pada praktik budi daya tumbuhan menahun seperti

kelapa sawit dan karet, yang dipanen bukanlah

seluruh bagian tanamannya, melainkan bagian yang

dimanfaatkan saja. Pada kelapa sawit yang diambil

adalah buahnya. Dengan mengambil buahnya saja,

pohon tidak mati.

c) Penanganan pasca panen

Menurut Suprapti pada 2002, penanganan pasca panen

merupakan bagian kegiatan atau perlakuan terhadap tanaman

yang sudah diambil dari lahan yang menentukan kualitas

selanjutnya.38 Sedangkan dalam bidang pertanian istilah

pasca panen merupakan berbagai tindakan atau perlakuan

yang diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai

komoditas berada di tangan konsumen.39.

Dapat diambil kesimpulan bahwa pasca panen adalah

memilih atau mengolah hasil panen dari bercocok tanam atau

kegiatan pertanian agar mendapatkan hasil panen dengan

kualitas yang baik supaya dapat dipasarkan kepada

konsumen.

d) Kriteria Panen

Menurut Mutiarawati pada 2007 ada berbagai cara untuk

dapat mentukan waktu panen yang tepat, diantaranya sebagi

berikut:40

1. Cara Visual / Penampakan:

Dilihat dari warna kulit, ukuran dan bentuk buah

38 Suprapti, 2002. Jurnal, Teknologi Pengolahan Pangan Kanisius: Yogyakarta 39 Mutiarawati, 2007. Penanganan Pasca Panen Hasil Pertanian. UNPAD Press: Bandung hal.36 40 Ibid Hal.40

Page 39: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

23

2. Cara Fisik:

Dengan melakukan perabaan, buah lunak, umbi

keras

3. Cara Komputasi Bunga:

Menghitung umur tanaman sejak tanam atau umur

buah dari mekarnya bunga.

4. Cara Kimia:

Melakukan pengukuran analistik kandungan zat atau

senyawa yang ada dalam komoditas, seperti kadar

gula.

3. Pengertian Tomat

Tomat merupakan tanaman asli dari Amerika Tengah dan

Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tanaman yang memiliki nama

latin Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum ini

memiliki siklus hidup yang singkat dan dapat tumbuh setinggi satu

sampai tiga meter. Tumbuhan dengan buah berwarna hijau, kuning

dan merah ini biasanya digunakan sebagai sayuran dalam masakan

atau makanan secara langsung tanpa diproses. Namun tanaman ini

dapat dikatakan sebagai salah satu jenis buah-buahan.41

a. Sejarah Tomat

Tomat berasal dari dataran tinggi pantai barat Amerika

Selatan. Kemudian setelah Spanyol menguasai Amerika Selatan

mereka menyebarkan tanaman ini kepada koloni-koloni mereka

yang ada di Karibia. Selain itu Spanyol juga membawa tanaman ini

ke Filipina yang menjadi titik awal penyebaran ke daerah lainnya di

seluruh benua Asia. Spanyol juga membawa benih tanaman ini ke

41 Diakses melalui https://tanahkaya.com/tomat/ pada 11 Juli 2020 Pukul 17.00 WIB

Page 40: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

24

Eropa dan tanaman ini tumbuh dengan mudah di wilayah dengan

iklim Mediterania.42

b. Ciri-ciri Tomat

Tomat merupakan tanaman yang banyak ditemukan diseluruh

dunia. Tanaman ini memiliki dua perakaran yaitu perakaran

tunggang dan perakaran serabut. Akar tunggang dari tanaman

tersebut tumbuh menembus kedalam tanah dan untuk akar serabut

tumbuh ke arah samping tetapi dangkal. Dengan kedua perakaran

tersebut sebaiknya tanaman ini ditanam pada kondisi tanah yang

gembur dan banyak mengandung unsur hara.43

Buah tanaman ini memiliki bentuk yang bervariasi tergantung

dari varietasnya, diantaranya yaitu bentuk bulat, agak bulat, agak

lonjong, bulat telur dan persegi. Warna yang dimiliki dari buah ini

juga bermacam-macam dari warna merah, belang kemerahan,

kekuningan sampai warna hijau. Tanaman ini memiliki daun yang

berbentuk oval pada bagian tepinya bergerigi dan membentuk celah-

celah yang menyirip agak melengkung ke dalam. Batang

tanamannya lunak tetapi dapat disebut kuat karena dapat menopang

buah-buahnya meskipun dengan bantuan ajir. Rasa dari buah ini

asam dan manis sehingga cocok jika digunakan untuk menu

makanan atau pun minuman. Di bagian dalam buah terdapat biji

tomat yang berwarna putih. Biji tersebut bergerombol dan diselimuti

dengan daging buah. Daging buahnya agak lunak dan mengandung

banyak air, apabila dibelah maka akan keluar lendir. Semakin tua

buah tanaman ini maka akan semakin banyak mengandung air44

42 Ibid 43 ibid 44 ibid

Page 41: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

25

c. Struktur Tomat

Bagian-bagian yang ada di dalam buah ini meliputi eksocarp,

mesocarp, dan endocarp. Eksocarp merupakan bagian terluar atau

lapisan terluar dari buah, sering mengandung zat warna buah yang

terdiri dari dinding pericarp dan kulit buah. Bagian mesocarp

merupakan lapisan paling dalam yang berupa selaput terdiri dari

parenkim dengan ikatan pembuluh atau jaringan tertutup serta lapisan

bersel tunggal yaitu lokula. Sedangkan bagian endocarp merupakan

lapisan yang berada paling dalam, terdiri dari biji, plasenta dan

columella. Berikut adalah gambar 2.3 yang menjelaskan struktur bagian

dari Tomat.45

Gambar 2.3 Struktur Bagian Tomat

Sumber: https://tanahkaya.com/tomat/

45 Diakses melalui https://tanahkaya.com/tomat/ pada 11 Juli 2020 Pukul 17.00 WIB

Page 42: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

26

d. Habitat Tomat

Tomat tumbuh pada suhu yang berkisar antara 20-27 oC

dengan curah hujan berkisar 750-1250 mg per tahunnya. Pada

umumnya Tomat ini akan tumbuh dengan baik pada ketinggian 0-

1500 mdpl dan tentunya dengan media tanah yang subur dan gembur

dengan kandungan unsur hara yang baik.46

e. Khasiat dan Kandungaan Tomat

Tomat mengandung antioksidan alami yang bernama likopen

yang merupakan salah satu antioksidan alami paling kuat untuk

membantu memerangi radikal bebas penyebab kanker. Tomat

mengandung berbagai vitamin, mineral dan senyawa tumbuhan yang

sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Beberapa mineral yang

terkandung di dalam buah tomat yaitu Kalsium, Magnesium, Kalium,

Natrium, Ferum, Sulfur dan Klorin. Sedangkan untuk vitamin yang ada

didalamnya yaitu vitamin A, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin C,

Vitamin K, Vitamin E serta niasin. Selain vitamin dan mineral ada juga

kandungan lain diantaranya yaitu alkaloid, saponin, asam folat, asam

malat, coumarie acid dan cholorogenie acid, bioflanoid yaitu pigmen

merah yang bernama likopen, ademin, biotin, trigo melin, histamine,

protein, lemak, gula dan serat.47

f. Budidaya Tomat

Tomat memiliki syarat khusus agar bisa tumbuh dengan baik

yaitu ditanam dalam kisaran suhu 20-27 derajat celcius dengan wilayah

yang memiliki curah hujan sekitar 750 hingga 1250 mg per tahun.

46 ibid 47 Ibid

Page 43: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

27

Tomat dasarnya dapat tumbuh secara ideal pada ketinggian kisaran

1000-1500 mdpl.48 Berikut adalah proses penanaman Tomat secara baik

dan benar.

1) Memilih Bibit.

Hal paling penting dari memulai budidaya adalah

pemilihan bibit yang unggul yang bisa menghasilkan

varietas yang berkualitas. Benih tanaman tomat yang baik

bisa dengan mudah kita dapatkan di berbagai toko yang

menjual benih tanaman. Masyarakat juga bisa

menyiapkan bibit sendiri, caranya dengan memilih biji

tomat dari tomat yang sudah tua. Kemudian pilih biji yang

sehat dan setelahnya bisa dikeringkan dengan dijemur.

2) Melakukan Persemaian

Langkah berikutnya adalah melakukan persemaian.

Persemaian dilakukan jika bibit tanaman tomat sudah

memiliki batang dan daun yang kuat. Ada dua metode

persemaian, yaitu menggunakan bendengan dan polybag.

Penggunaan polybag bisa dipilih sebagai metode untuk

mengurangi stres pada tanaman saat proses pemindahan

media tanam. Jika menggunakan polybag, tanaman siap

dipindahkan ke tanah saat berusia 35-40 hari.

48 Ibid

Page 44: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

28

3) Pengolahan Tanah

Tanah yang digunakan setidaknya memiliki kadar

keasaman atau pH sekitar 5,5-7. Jika tanah dalam keadaan

yang terlalu asam, bisa ditambahkan kapur untuk

menurunkan pH tanah. Tanah juga harus dipupuk

sehingga memiliki mineral yang cukup untuk tanaman

tumbuh dengan baik.

4) Pemeliharaan Tanaman

Umur tanaman tomat hingga bisa menghasilkan buah dan

bisa dipanen adalah sekitar 71-79 hari. Dalam kurun

waktu tersebut Anda harus benar-benar merawat tanaman

agar terhindar dari hama. Ada beberapa langkah

pemeliharaan yaitu dengan penyulaman, penyiangan,

pemangkasan dan pemupukan tambahan.

5) Melakukan Penyiraman dan Pengairan

Langkah selanjutnya yang sangat penting dalam

budidaya tanaman tomat adalah melakukan penyiraman

secara rutin. Perhatikan kadar kelembaban tanah, jangan

siram terlalu banyak air atau jangan sampai tanah terlalu

kering agar pohon bisa menghasilkan buah yang bagus.

6) Pemasangan Lenjeran

Pohon tomat merupakan jenis tumbuhan yang

merambat, tentu Anda harus membuat lenjeran agar

pohon tomat tidak roboh dan dapat berkembang dengan

Page 45: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

29

baik. Gunakan lenjeran dengan menggunakan bambu dan

tancapkan lenjeran dengan jarak tanaman tomat sekitar

10-20 cm. Tinggi lenjeran yang dibutuhkan antara 10-15

cm saja.

7) Panen

Panen pada tanaman tomat dilakukan dengan memetik

buah tomat satu persatu. Gunakanlah gunting untuk

memotong batang yang menempel dengan buah tomat

agar tidak merusak batang tomat yang bisa

mengakibatkan kerusakan pohon tomat.

Page 46: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

30

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Iga Dainty, Sirajuddin H. Abdullah

dan Asih Priyanti, dalam jurnalnya yang berjudul “Analisis Peluang Curah

Hujan Untuk Penetapan Pola dan Waktu Tanam Serta Pemilihan Jenis

Komoditi yang Sesuai Di Desa Masbagik Kecamatan Masbagik Kabupaten

Lombok Timur” (Jurnal, Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi

Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram: 2016) menggunakan metode

penelitian Deskriptif Analitis dengan menggunakan data sekunder yang berupa

data curah hujan. Pelaksanaan penelitian yang dilakukan Iga Dainty dkk ini

meliputi beberapa tahap yaitu: observasi, pengumpulan data, analisis data,

penjabaran data, dan penarikan kesimpulan. Persamaan penelitian yang

dilakukan Iga Dainty dkk dengan penelitian ini yaitu jenis metode penelitian

Deskriptif Analitis dimana curah hujan digunakan sebagai data sekunder.

Perbedaannya adalah terletak dari jenis tanaman komoditi yang diteliti, jika Iga

Dainty dkk melakukan penelitian terhadap beberapa jenis tanaman komoditi

yang ada di desa Masbagik Kabupaten Lombok Timur, maka penelitian ini

hanya menggunkan satu jenis tanaman holtikultura yaitu tomat dan terletak di

wilayah Ciloto, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Penelitian yang dilakukan Dedi Mulyono dalam jurnalnya yang

berjudul “Analisis Karakteristik Curah Hujan di Wilayah Kabupaten Garut

Selatan” (Jurnal: Sekolah Tinggi Teknologi Garut) mengolah data sekunder

dalam bentuk perhitungan, dimana data tersebut diambil dari dinas sumber

daya air dan pertambangan kabupaten garut, data-data yang diambil oleh Dedi

Mulyono berupa peta topografi, data klimatologi, data curah hujan dan data

debit air. Analisis yang digunakan oleh Dedi Mulyono diantaranya berupa

analisis hidrologi, analisis karakteristik curah hujan yang melampirkan data

perhitungan curah hujan harian maksimum rata-rata. Selain itu Dedi Mulyono

juga menghitung distribusi kemungkinan banjir serta kebutuhan air bersih yang

terletak di lokasi penelitian yaitu di Kabupaten Garut. Penelitian Dedi Mulyono

Page 47: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

31

dengan penelitian ini memiliki persamaan dianataranya adalah dalam

menganalisa karakteristik curah hujan dan menghitung hujan harian rata-rata di

lokasi penelitian. Perbedaan penelitian Dedi Mulyono dengan penelitian ini

terletak pada beberapa data sekunder yang di peroleh, diantaranya adalah data

debit air untuk mengetahu proyeksi kemungkinan banjir dan debit air agar

mencukupi irigasi, namun dalam penelitian ini tidak memerlukan perhitungan

data tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Suciantini dalam jurnalnya yang

berjudul “Interaksi Iklim (Curah Hujan) Terhadap Produksi Tanaman Pangan

di Kabupaten Pacitan” (Jurnal: Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi,

Balitbang Kementan: 2015) memperoleh data sekunder dari dinas pertanian

Kabupaten (Dinas Tanaman Pangan dan Perternakan Kabupaten Pacitan tahun

2007 hingga tahun 2011), Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan

dan BMKG daerah, diantaranya adalah data varietas, kebiasaan budidaya

petani, bencana iklim, luas tanam dan panen serta curah hujan harian dan

bulanan. Data penelitian yang dilakukan sucianti ini kemudian direkapitulasi

dan diolah secara statistik deskriptif dan disajikan hasilnya dalam bentuk

tabulasi atau grafik sesuai kebutuhan analisis. Berbeda halnya dengan

penelitian ini, data yang diperoleh merupakan data dari Dinas Pertanian

Kabupaten Cianjur, Unit Pelayanan Teknis Daerah Sarongge yang berupa hasil

kuantitas panen tanaman tomat dan curah hujan harian rata-rata yang diperoleh

dari BMKG. Selain itu perbedaannya terletak pada metodologi penelitian,

dimana penelitian yng dilakukan Sucianti menggunkan metode Statistik

Deskriptif sedangkan penelitian ini menggunakan metode Analisis Deskriptif.

Persamaannya adalah dalam perolehan data sekunder berupa data curah hujan

dan analisis hasil data panen.

Penelitian yang dilakukan oleh Yeli Servina dalam jurnalnya yang

berjudul “Dampak Perubahan Iklim dan strategi Adaptasi Tanaman Buah dan

Sayuran di Daerah Tropis” (Jurnal, Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi:

Page 48: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

32

2019) meninjau berbagai analisis melalui proyeksi perubahan iklim di

Indonesia yang meliputi curah hujan, suhu udara dan iklim ekstrim. Penelitian

yg dilakukan oleh Yeli servina ini memiliki persamaan dengan penelitian ini

yaitu menganalisis perubahan iklim terhadap tanaman holtikultura yang ada di

Indonesia, khususnya buah-buahan dan sayuran. Namun dalam penelitian ini

lebih spesifisik terhadap satu jenis tanaman holtikultura yaitu tanaman tomat.

Namun terdapat juga perbedaan dalam penelitian ini yaitu terletak pada analisa

proyeksi suatu kejadian yang akan datang, seperti contohnya analisa proyeksi

musim hujan. Dalam penelitian ini tidak menganalisa proyeksi musim hujan di

masa yang akan datang

Penelitian yang dilakukan Ashabul Yamin dalam skripsinya yang

berjudul “Analisis Risiko Produksi Tomat Cherry pada PD Pacet Segar

Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat” (Skripsi: IPB

2012) meperoleh data berupa data primer yang bersumber dari pengamatan

serta wawancara dengan pemilik PD Pacet Segar. Sedangkan data sekunder

diperoleh dari buku, artikel, skripsi, jurnal serta data lainnya yang memiliki

relevan dengan penelitian tersebut. Dalam penelitian yang dilakukan Ashabul

Yamin memiliki persamaan dengan metode penelitian ini, yaitu dalam

memperoleh sumber data penelitian dengan cara observasi, wawancara, diskusi

dan kuisioner. Persamaan lainnya juga terdapat dalam analisis data dengan

menggunakan Analisis Deskriptif untuk menyimpulkan hasil wawancara dan

kuisioner. Namun perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Ashabul Yamin

dengan penelitian ini adalah terletak pada analisis risko yang menggunakan

metode analisis dengan menggunakan jenis data kuantitatif dengan mengolah

data laporan keuangan dan hasil produksi tomat cherry pada PD Pacet segar,

tetapi dalam penelitian ini tidak memerlukan hasil laporan keuangan yang

berpengaruh terhadap hasil produksi tanaman tomat.

Untuk lebih jelasnya peneliti membuat rangkuman mengenai

perbedaan dan persamaan dengan penelitian yang relevan dalam table berikut:

Page 49: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

33

Tabel 2.5

Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian yang Relevan

No Nama dan

Tahun Judul Persamaan dan Perbedaan

1 Iga

Dainty,

Sirajuddin

H.

Abdullah

dan Asih

Priyanti,

2016

Analisis Peluang Curah

Hujan Untuk Penetapan

Pola dan Waktu Tanam

Serta Pemilihan Jenis

Komoditi Yang Sesuai Di

Desa Masbagik Kecamatan

Masbagik Kabupaten

Lombok Timur

Persamaan: jenis metode

penelitian Deskriptif Analitis

dimana curah hujan digunakan

sebagai data sekunder. Perbedaan

: terletak pada jenis tanaman yang

berbeda sebagai variabel yang

diteliti

2 Dedi

Mulyono

Analisis Karakteristik Curah

Hujan di Wilayah

Kabupaten Garut Selatan

Persamaan : menganalisa

karakteristik curah hujan dan

menghitung hujan harian rata-rata

di lokasi penelitian.

Perbedaan : beberapa data

sekunder yang di peroleh,

diantaranya adalah data debit air

untuk mengetahui proyeksi

kemungkinan banjir dan debit air

agar mencukupi irigasi

3 Suciantini,

2015 Interaksi Iklim (Curah

Hujan) Terhadap Produksi

Tanaman Pangan di

Kabupaten Pacitan

Persamaan : perolehan data

sekunder berupa data curah hujan

dan analisis hasil data panen.

Perbedaan : terletak pada

metodologi penelitian dan sumber

perolehan data primer.

4 Yeli

Servina,

2019

Dampak Perubahan Iklim

dan strategi Adaptasi

Tanaman Buah dan Sayuran

di Daerah Tropis

Persamaan : menganalisis perubahan

iklim terhadap tanaman holtikultura

yang ada di Indonesia, khususnya

buah-buahan dan sayuran.

Perbedaan : Analisa proyeksi suatu

kejadian yang akan datang, seperti

contohnya Analisa proyeksi musim

hujan

Page 50: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

34

5 Ashabul

Yamin,

2012

Analisis Risiko Produksi

Tomat Cherry pada PD

Pacet Segar Kecamatan

Cipanas Kabupaten Cianjur,

Provinsi Jawa Barat

Persamaan : perolehan sumber

data, analisis data dengan

menggunakan Analisis Deskriptif

untuk menyimpulkan hasil

wawancara dan kuisioner.

Perbedaan : terletak pada analisis

resiko yang menggunakan metode

analisis dengan menggunakan

jenis data kuantitatif dengan

mengolah data laporan keuangan

dan hasil produksi tomat cherry

pada PD Pacet segar.

Page 51: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

35

C. Kerangka Berpikir

Cuaca dan Iklim

Musim di Indonesia

Musim Hujan Musim Kemarau

Panen Tomat Layak

Jual

Hasil Panen Tomat

Dampak Pertanian

Dampak Negatif Dampak Positif

Kondisi Curah Hujan

Solusi Strategi Petani Panen

Tomat

Dampak

Keterkaitan

Pemecahan

Masalah

Page 52: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

36

Uraian Gambar 2.4 Kerangka Berpikir

Wilayah Indonesia adalah bagian dari sistem planet Bumi yang

merupakan satu kesatuan alamiah antara litoster (lapisan padat), hidrosfer

(lapisan cair), atmosfer (lapisan gas), dan kriosfer (lapisan es) dimana saling

berinteraksi. Adanya interaksi keempat lapisan tersebut, maka terbentuklah

sistem cuaca dan iklim di Indonesia.49

Dengan didasarkan pada garis lintang dan garis bujur serta keadaan

temperatur udara, maka hal ini menjadikan wilayah Indonesia diselimuti iklim

tropis dan hanya merasakan dua pergantian musim dalam satu tahunnya. Kedua

musim tersebut, ditentukan atas banyaknya kandungan curah hujan. Sehingga

di negara Indonesia hanya dikenal dua istilah pergantian musim, yaitu musim

hujan dan musim kemarau.

Pada saat musim hujan tiba, kandungan curah hujan meliputi: (1)

Jumlah hari Hujan (2) Ketebalan hujan dan (3) Intensitas Hujan, akan lebih

meningkat jika dibandingkan dengan musim kemarau. Kondisi tersebut, pada

akhirnya menyebabkan dampak tersendiri bagi masyarakat pada umumnya,

baik dampak yang bersifat positif maupun dampak yang bersifat negatif

Dampak yang bersifat positif, misalnya cuaca menjadi lebih sejuk,

menyuburkan tanah, terhindar dari kekeringan sehingga supply air menjadi

lebih banyak khususnya di daerah tangkapan air seperti waduk, danau maupun

yang lainnya. Sedangkan dampak yang bersifat negatif, misalnya terhambat

melakukan aktifitas di luar rumah, terjadinya banjir di daerah perkotaan dan

memunculkan berbagai penyakit, berpotensi terjadinya tanah longsor,

gelombang laut menjadi lebih tinggi, serta berbagai dampak lainnya yang

49 Prof. Dr Bayong Tjasyono HK., DEA. Metereologi Indonesia Vol.1 : Karakteristik dan Sirkulasi

atmosfer (Jakarta: BMKG, 2012) Cet. IV Hal.3

Page 53: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

37

berkaitan dengan berbagai sektor kehidupan, seperti sektor pertanian, sektor

maritim dan sektor perekonomian.

Adapun salah satu dampak negatif yang dapat ditimbulkan pada sektor

pertanian adalah terjadinya gagal panen pada buah atau sayuran tertentu yang

tidak banyak membutuhkan air secara berlebihan dalam proses tanam.

Sehingga pada saat musim hujan tiba, berbagai resiko yang harus ditanggung

para petani lebih meningkat, diantaranya: banyak buah atau sayuran yang gagal

panen karena busuk akibat penyakit yang ditimbulkan jika proses tanam

memiliki kadar air yang berlebih. Akibatnya buah atau sayuran yang siap panen

menjadi gagal panen dan tidak layak untuk dijual ke tengkulak.

Dengan diketehuinya dampak negatif musim hujan terhadap hasil panen

buah dan sayuran, maka dapat diketahui berbagai strategi apa saja yang dapat

dilakukan para petani, khususnya pada penelitian ini yaitu petani tomat.

Sehingga dari berbagai strategi adaptasi yang dilakukan tersebut, akan

memberikan solusi secara umum mengenai strategi atau cara apa saja yang

perlu dilakukan oleh petani khususnya petani tomat pada saat memasuki musim

hujan.

Page 54: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Ciloto yang terdapat di

Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Desa

Ciloto memiliki luas wilayah sekitar 891 Ha. Luas wilayah tersebut

terdiri dari 151,750 Ha daratan, 88,110 Ha berupa area persawahan dan

ladang pertanian.50 Dari 88,110 Ha ladang pertanian memiliki

presentase 75% jika di konversi dengan jumlah luas lahan adalah sekitar

66,08 Ha. Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala Unit Pelayanan

Teknis Daerah Pertanian, Bapak Drs. H. Kodrat.51

Batasan wilayah desa ciloto diantaranya adalah: sebelah utara

berbatasan dengan Desa Batulawang Kecamatan Cipanas Kabupaten

Cianjur, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Cimacan Kecamatan

Cipanas Kabupaten Cianjur, sebelah barat berdampingan dengan Desa

Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, dan Sebelah

timur berdampingan dengan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur.52

Secara spesifik lokasi penelitian dapat dilihat melalui gambar

dibawah ini:

50 Diakses melalui https://desaciloto.wordpress.com/profil-desa-ciloto/ pada 19 Oktober 2019 pukul

14.12 WIB 51 Sumber: Wawancara Bersama Kepala UPTD Cianjur di UPTD Sarongge Ciputri Kabupaten Cianjur,

Jawa Barat. 52 Diakses melalui https://desaciloto.wordpress.com/profil-desa-ciloto/ pada 19 Oktober 2019 pukul

14.12 WIB

Page 55: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

39

Gambar 3.1

Peta Digitasi Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur

Provinsi Jawa Barat

Page 56: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

40

1. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara bertahap, berikut

alur kegiatan penelitian. Adapun gambaran kegiatan yang dilakukan dalam

proses penelitian.

Tabel 3.1 Kegiatan penelitian

No Kegiatan Des 2018 Jan 2019 Feb 2019 Mar 2019 Apr 2019

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan

Judul

2 Penyusunan

Proposal

√ √ √

3 Seminar

Proposal

4 Revisi

Proposal

√ √ √

No Kegiatan Mei 2019 Sep 2019 Feb 2020 Mar 2020 Apr 2020

5 Penyusunan

Bab I

Pendahuluan

√ √ √

6 Penyusunan

Bab II Kajian

Pustaka

√ √

7 Penyusunan

Bab III

Metode

Penelitian

√ √ √ √

8 Penyusunan

Bab IV

Hasil

Penelitian

√ √ √ √

9 Penyusunan

Bab V

Kesimpulan

dan Saran

√ √ √ √

Page 57: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

41

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian kualitatif adalah dengan

pendekatan deskriptif. Metode penelitian kualitatif adalah suatu metode yang

dilakukan untuk memahami fenomena sosial yang terjadi secara alamiah

dengan mengedepankan proses interaksi yang mendalam antara peneliti

dengan fenomena yang diteliti.53 Sedangkan metode penelitian deskriptif

merupakan prosedur pemecahan masalah dengan menjelaskan atau

menggambarkan keaadaan suatu objek penelitian berdasarkan pada fakta yang

terjadi di lapangan.54

Berdasarkan pemaparan tersebut , maka dalam penelitian ini secara

langsung melakukan penelitian di lapangan, dengan melakukan observasi,

wawancara dengan narasumber dan mengumpulkan berbagai materi atau data

yang berkaitan dengan topik penelitian. Selain itu, guna memperoleh hasil

penelitian yang objektif dan agar mudah dipahami oleh pembaca pada

umumnya, maka dari data yang telah dihasilkan di lapangan tersebut, peneliti

melakukan beberapa langkah yang terdiri dari pengumpulan data, pengolahan

data serta analisis untuk di susun menjadi laporan serta diambil kesimpulan

sebagai akhir dari penelitian yang di lakukan.

C. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat Penelitian

Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Laptop beserta seluruh perangkat lunak di dalamnya yang

mendukung agar dapat dioperasikan secara maksimal guna

mempermudah dalam melakukan pengetikan maupun pengolahan

data.

b. Handphone Iphone X Pro Triple kamera yang digunakan untuk

proses rekaman hasil wawancara, menginput video pendek untuk

53 Haris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial, (Jakartra: Salemba

Humanika, 2010) hal.7 54 Zuldafrial, Penelitian Kuantitatif, (Pontianak: STAIN Pontianak Perss, 2009) hal.6

Page 58: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

42

dilakukan pengamatan berulang dan pengambilan gambar penelitian

untuk dokumentasi lokasi penelitian

c. Alat tulis untuk mencatat hal-hal yang diperlukan selama kgiatan

penelitian.

2. Bahan Pnelitian

Bahan yang digunakan dalam peneliatan ini adalah sebagai berikut :

a. Peta Rupa Bumi Indonesia Kabupaten Cianjur dengan skala

1:25.000

b. Data statistik hasil pertanian Desa Ciloto dari dinas pertanian

Kabupaten Cianjur

c. Data curah hujan dari BMKG Citeko, Cisarua, Bogor.

d. Buku-buku sumber referensi yang membahas tentang Iklim,

Cuaca, Musim, dan Pendapatan sesuai dengan topik dan pokok

permasalahan yang diperoleh dari perpustakaan maupun toko buku

setempat.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

kuantitatif adalah sebagai berikut :

1 Observasi

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan

hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia

kenyataan yang diperoleh melalui observasi.55 Sedangkan menurut

Sukandarrumidi obeservasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu objek

dengan sistematika fenomena yang diteliti.56 Dari penjelasan tersebut

observasi yang akan dilakukan pada penelitian ini ialah mengamati secara

55 Prof. Dr. Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&B, (Bandung, Alfabeta,

2009), hal. 226 56 Sukandarrumidi Haryanto, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula,

Hal.69

Page 59: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

43

langsung kondisi serta aktifitas yang terjadi di Area Perkebunan Tomat

Desa Ciloto Kabupaten Cianjur Jawa Barat. hal ini bertujuan untuk

mengetahui hasil panen Tomat oleh petani setempat.

Metode Observasi dilakukan di Desa Ciloto Kabupaten

Cianjur Jawa Barat menggunakan metode behavioral checklist. Metode

behavioral checklist adalah suatu metode pengamatan dengan cara

meberikan tanda ceklis (√) pada perilaku atau kejadian yang muncul

sesuai dengan indikator perilaku atau kejadian yang telah ditentukan.57

2 Wawancara

Wawancara adalah cara menjaring informasi atau data melalui

interaksi verbal atau lisan.58 Sedangkan menurut Sukandarrumidi

menjelaskan bahwa wawancara merupakan suatu proses tanya jawab

secara lisan antara interviewer (orang yang mewawancarai dengan

interviewee (orang yang diwawancarai).59 Sehingga proses wawancara

pada penelitian ini dilakukan antara peneliti (pewawancara) dengan para

petani Tomat di Desa Ciloto, Kabupaten Jawa Barat.

Sedangkan bentuk wawancara pada penelitian ini ialah

wawancara secara terbuka. Artinya, proses kegiatan wawancara

berpedoman pada instrument wawancara yang berhubungan dengan

penelitian.60 Hal ini dimaksudkan agar proses wawancara tetap berada

pada koridor tema dan alur permasalahan.

Berikut adalah table mengenai subyek wawancara dan bentuk

pertanyaan:

57 Haris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial, Hal.136 58 Dr. Suwartono, Dasar-dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2014),

hal.48 59 Sukandarrumidi Haryanto, Dasar-Dasar Penulisan Proposal Penelitian, hal.45 60 Harris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, hal 141

Page 60: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

44

Tabel 3.2

Subyek Wawancara dan Bentuk Pertanyaan

No. Indikator Subyek Wawancara Berntuk

Pertanyaan

1 Musim Hujan

Kepala BMKG

Kabupaten Cianjur Terbuka

2

Perolehan Hasil

Panen

Kepala UPTD

Pertanian Sarongge

Cianjur Terbuka

3 Dampak Musim

Hujan

Petani Tomat Desa

Ciloto, Cianjur Jawa

Barat Terbuka

Dari tabel 3.2 dapat diketahui indikator pertanyaan pada proses

wawancara. Berikut pemaparan indikator atas pertanyaan

wawancara.

1) Wawancara Kepala BMKG

A. Indikator pertanyaan:

a. Kapan daerah Ciloto dan sekitarnya memasuki periode

musim hujan?

b. Apakah terjadi perubahan periode musim hujan di

wilayah Desa Ciloto?

2) Wawancara Kepala UPTD Balai Pertanian Ciputri Sarongge

A. Indikator pertanyaan:

a. Bagaimana perolehan hasil panen buah dan sayur pada

saat musim hujan khususnya pada Tomat?

b. Bagaimana kondisi irigasi sekitar pertanian saat musim

hujan?

3) Wawancara Petani Tomat Desa Ciloto

A. Indikator pertanyaan:

Bagaimana Dampak musim hujan terhadap hasil panen

Tomat di Desa Ciloto?

Page 61: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

45

Quisioner pertanyaan meliputi,

a) Jenis Tomat apakah yang ditanam?

b) Bagaimana kondisi Tomat ketika panen yang

layak untuk di jual?

c) Apakah keberadaan musim hujan mempengaruhi

hasil panen Tomat?

d) Bagaimana kondisi kualitas Tomat saat musim

hujan?

e) Bagaimana permintaan Tomat saat musim hujan

tiba?

B. Indikator pertanyaan:

Bagaimana dampak musim hujan terhadap pendapatan

petani Tomat Desa Ciloto?

Quisioner pertanyaan meliputi:

a) Bagaimana cara mnegetahui keuntungan atau

kerugian panen Tomat saat musim hujan?

b) Selain Tomat, apakah bapak/ibu menanam

sayuran lain dari usaha berrtani?

c) Berapakah hasil panen Tomat dalam segi kuantitas

saat musim hujan?

d) Apakah keberadaan musim hujan dapat

mempengaruhi penghasilan para petani?

C. Indikator pertanyaan:

Bagaimana strategi petani menghadapi musim hujan?

Quisioner pertanyaan meliputi:

a) Hal apakah yang dilakukan jika banyak Tomat

yang mengalami gagal panen saat musim hujan?

b) Bagaimana upaya yang dilakukan untuk menjaga

kualitas panen Tomat saat musim hujan?

Page 62: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

46

c) Bagaimana upaya yang dilakukan jika terjadi

penurunan pendapatan dari hasil panen tomat?

3. Studi Dokumentasi

Menurut Irwan Soehartono menyatakan bahwa studi dokumentasi

merupakan bentuk pengumpulan data yang tidak langsung ditunjukan

kepada subyek penelitian. Dokumen yang digunakan dalam penelitian bisa

didapat dari mana saja, bukan hanya dari dokumen yang resmi.61 Sementara

pada literatur yang lain menjelaskan bahwa studi dokumentasi merupakan

sumber yang stabil dan akurat sebagai cermin situasi atau kondisi yang

sebenarnya serta dapat dianalisis secara berulang-ulang.62

Hal ini sejalan dengan diperlukannya beberapa dokumen yang

dibutuhkan dalam penelitian ini, dimana dokumen berupa informasi

maupun data tersebut berfungsi sebagai pelengkap dan pendukung dari

metode observasi dan wawancara. Adapun data dokumentasi yang

diperlukan dalam penelitian ini, dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 3.3

Dokumentasi Penelitian

No. Data Dokumentasi Sumber

1 Peta Wilayah Desa Ciloto

Peta Rupa Bumi Indonesia

Kabupaten Cianjur

2 Data Curah Hujan

Badan Meteorologi

Klimatologi dan Geofisika

(BMKG) Kabupaten

Cianjur

3

Profil UPTD Pertanian

Sarongge Cianjur Jawa

Barat

Dinas Pertanian Kabupaten

Cianjur Provinsi Jawa

Barat

61 Irwan Soehartono, Metode Penelitian Sosial (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008) hal.70 62 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2012) Cet.2,

Hal.39

Page 63: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

47

E. Populasi Penelitian

Menurut Sukandarrumidi, populasi adalah keseluruhan objek

penlitian baik terdiri dari benda nyata, abstrak, peristiwa ataupun

gejala yang merupakan sumber data dann memiliki karakter yang

sama.63 Sedangkan menurut Sugiono, populasi merupakan wilayah

generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.64

Berdasarkan uraian diatas, maka populasi yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah keseluruhan jumlah petani Tomat yang

berada di Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur,

Provinsi Jawa Barat.

F. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat

yang sama dari objek yang merupakan sumber data.65 Adapun

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah, purposive sampling. Yaitu teknik pengambilan sampel yang

didasarkan pada ciri-ciri tertentu yang dimiliki oleh subjek yang

dipilih karena ciri-ciri tersebut sesuai dengan tujuan penelitian yang

akan dilakukan.66 Menurut Sukandarrumidi Teknik tersebut

diserahkan pada pengumpul data (peneliti) dimana pengambilan

sampel didasarkan atas pertimbangan yang disesuaikan dengan

maksud dan tujuan penelitian.67

Oleh karena itu, peneliti dalam melakukan pengambilan

sampel menetukan ciri-ciri tertentu dari keseluruhan jumlah

63 Sukandarrumidi Haryanto, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula,

(Yogyakarta: Gadjah Mada University Perss, 2012) Cet. III, hal.49 64 Sugiono, Metode Penelitian Keantitatif, Kualitatif dan R&B, (Bandung: Alfabeta 2011) hal. 80 65 Sukandarrumidi Haryanto, Dasar-dasar Penulisan Proposal Penelitian, Hal. 23 66 Harris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta: Salemba

Humanika, 2010), Hal. 106 67 Sukandarrumidi Haryanto, Dasar-dasar Penulisan Proposal Penelitian, Hal. 30

Page 64: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

48

populasi. Dimana ciri yang dimaksud ialah para petani Tomat yang

menanam Tomat di lahan sendiri maupun lahan sewa (lahan garapan

milik orang lain).

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah mengurai dan mengolah data mentah

menjadi data yang dapat ditafsirkan dan dapat dipahami secara

spesifik dan diakui dalam suatu prespektif ilmiah yang sama.68

Adapun analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

dengan model interaktif menurut Miles dan Huberman. Miles dan

Huberman dalam Haris Herdiansyah menyatakan bahwa aktifitas

dalam analisis data penelitian kualitatif dilakukan secara interaktif

dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas. Aktifitas

analisis data tersebut terdiri dari 4 unsur yaitu pengumpulan data,

reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Adapun

ketiga unsur yang dimaksud dapat dituangkan dalam gambar

berikut.

Gambar 3.2

Analisis Data Model Interaktif Miles & Huberman

Sumber: Haris Herdiansyah (2010)69

68 Harris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta: Salemba

Humanika, 2010), Hal. 180 69 Haris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta: Salemba

Humanika, 2010), Hal. 180

Pengumpulan

Data

Reduksi Data Penyajian Data

Kesimpulan /

Verifikasi

Page 65: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

49

1. Pengumpulan data

Proses pengumpulan data pada penelitian kualitatif

secara umum dilakukan dalam tiga tahap yaitu, sebelum

penelitian, pada saat penelitian dan di akhir penelitian.70 Adapun

pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi

observasi, wawancara dan studi dokumentasi.

2. Reduksi Data (Redaction Data)

Reduksi data adalah proses penggambungan dan

penyeragaman segala bentuk data yang diperoleh menjadi satu

bentuk tulisan (script) yang akan dianalisis.71 Data yang telah

dikumpulkan dari lapangan melalui observasi, wawancara

direduksi dengan cara merangkum, memilih hal-hal yang pokok

dan penting, mengklasifikasikan sesuai fokus yang ada pada

masalah dalam penelitian ini. Proses meruduksi data dalam

penelitian ini merupakan bagian dari analisis untuk menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan

mengorganisir data dengan baik sehingga proses kesimpulan

akhir nanti terlaksana dengan baik.

Oleh karena itu, untuk lebih mudah memahami data dari

hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi, maka data

tersebut diubah menjadi bentuk tulisan (script) sesuai dengan

formatnya masing-masing. Diantara format yang dimaksud ialah

sebagai berikut:

a. Data hasil observasi diformat menjadi table hasil temuan

observasi

b. Data hasil wawancara diformat menjadi bentuk verbatim

wawancara

c. Data hasil studi dokumentasi di format menjadi script

analisis dokumen.

70 Ibid Hal. 165 71 Ibid hal.164

Page 66: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

50

3. Penyajian data (Display Data)

Setelah semua data di format dalam bentuk tulisan

(script). Langkah selanjutnya yaitu melakukan penyajian data.

Secara umum terdapat tiga tahapan dalam melakukan penyajian

data, yaitu kategori tema, sub kategori tema dan proses

pengodean.72

Adapun penyajian data dalam penelitian ini tidaklah

terpisah dari analisis data. Hal yang dilakukan dalam penelitian

ini dalam proses penyajian data adalah penelitian ini

menggambarkan secara umum hasil penelitian dimulai dari

lokasi penelitian yaitu Perkebunan Tomat di Desa Ciloto

Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Jawa Barrat yang berisi

tentang kegiatan perkebunan tersebut. Kemudian menyajikan

realitas yang ada di perkebunan lainnya meliputi para petani

Tomat, alat dan bahan yang digunakan dari mulai menanam

benih sampai panen. Setelah penyajian gambaran umum lokasi

penelitian, kemudian peneliti mendiskripsikan data berupa hasil

temuan dari observasi, wawancara dan studi dokumentasi

berkaitan dengan pokok permasalahan.

4. Kesimpulan (Verifikasi)

Menurut Haris Herdiansyah, “…Kesimpulan dalam

rangkaian analaisis data dan model interaktif Miles &

Huberman secara esensial berisi tentang uraian dari seluruh

subkategori tema yang tercantum pada table kategorisasi dan

pengodean yang sudah terselesaikan disertai dengan quote

verbatim wawancaranya…”73

72 Harris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta: Salemba

Humanika, 2010), Hal. 179 73 Harris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta: Salemba

Humanika, 2010), Hal. 176

Page 67: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

51

Pada intinya, analisis data dalam penelitian ini

merupakan sebuah proses untuk mencari serta menyusun

sistematis data yang diperoleh dari hasil observasi,

wawancara dan studi dokumentasi dengan cara

mengorganisir data kedalam kategori, menjabarkan

kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun pola,

memilih mana yang penting kemudian dipelajari untuk

kemudian membuat suatu kesimpulan.

Page 68: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

1. Letak Geografis

Desa Ciloto menjadi salah satu desa yang memiliki sumber

hasil pertanian jenis holtikultura. Desa Ciloto memiliki luas sekitar

891 Ha Desa ciloto terletak pada koordinat 106˚59’24“BT -

107˚18’00“BT dan 6˚42’36“LS - 6˚43’048“LS dan berbatasan dengan

wilayah-wilayah sebagai berikut:

2) Utara : Desa Batulawang Kec. Cipanas Kab. Cianjur

3) Selatan: Desa Cimacan Kec. Cipanas Kab. Cianjur

4) Barat : Desa Tugu Selatan Kec. Cisarua Kab. Bogor

5) Timur : Desa Palasari Kec. Cipanas Kab. Cianjur

Secara geografis ketinggian Desa Ciloto adalah 1450 sampai

dengan 1500 meter diatas permukaan laut.

2. Morfologi

Secara umum Lokasi desa Ciloto merupakan perbukitan

bergelombang agak curam. Kemiringan lereng Desa Ciloto yaitu

sekitar 10˚ sampai dengan 20˚. 74

3. Kondisi Iklim

Kondisi iklim di Desa Ciloto termasuk dalam klasifikasi

iklim Tropical Rainforest Climate atau iklim tropis dan memiliki

curah hujan yang signifikan sepanjang tahun. Bahkan bulan

terkering masih memiliki banyak curah hujan. Menurut Koppen

Geiger klasifikasi iklim di Desa Ciloto tersebut menjadi AF,

dimana suhu terendah sekitar 18˚ - 20˚C dan suhu tertinggi

74 Diakses melalui https://desaciloto.wordpress.com/profil-desa-ciloto/ pada 19 Oktober 2019

pukul 14.12 WIB

Page 69: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

53

adalah 30˚C.75 Sedangkan curah hujan tahunan rata-rata di desa

Ciloto adalah 3536 mm.

4. Keadaan Lahan

Desa Ciloto berada di Kabupaten Cianjur bagian utara

berdasarkan sistem fisiografi dan dari hasil analisis monografi

desa di desa Ciloto menunjukkan mempunyai bentang lahan

yang terdiri dari 151,750 Ha daratan, 88,110 Ha berupa area

persawahan dan ladang pertanian. Formasi bagian bentang

bagian atas tersusun atas batu pasir tufa, breksi tufa, batu apung

dan breksi tufa andesit, sedangkan formasi bentang bawah

tersusun atas batu pasir tufa berlapis, tufa batu apung dengan

sisipan liat, benafal dan breksi andesit.

5. Keadaan Tanah dan Jenis Tanah

Berdasarkan tingkat kesuburan luas lahan yang sangat

subur dan subur seluas 79,53 ha (89,13%), lahan dengan tingkat

kesuburan sedang 7,43 ha (8,43%), dan lahan yang tidak subur

seluas 2,62 ha (2,98%). Sehingga luas lahan yang tingkat

kesuburannya sedang sampai dengan subur sebesar 97,56%.

Kondisi ini menunjukkan lahan di Desa Ciloto sangat potensial

untuk pengembangan kegiatan agribisnis atau perkebunan

Tomat. Di desa Ciloto yang mempunyai kedalaman solum tanah

dalam 100-200 cm seluas 2.571 ha, sedangkan yang mempunyai

solum sangat dangkal < 50 cm seluas 8,6 ha. Kondisi solum

tanah yang dalam merupakan potensi bagi pengembangan

agribisnis.76 Di lokasi penelitian terdapat enam jenis tanah,

yaitu: Andosol Distrik, Latosol Kambik Distrik, Podsolik

Argilik, Kambisol Distrik, dan Regosol Eurik.77 1. Andosol

adalah tanah yang berwarna hitam kelam, sangat berpori,

75 Sumber Data Suhu Rata-Rata Tahunan BMKG Jakarta. 76 Masterplan DPU Cianjur, 2002 77 Data Pusat Penelitian Tanah dan Agrokilimat Cianjur, 2002

Page 70: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

54

mengandung bahan organik dan liat amorf terutama alofan serta

sedikit silika, alumina atau hidroxida-besi. Jenis tanah ini

tersebar di daerah volkan.78 2. Latosol merupakan tanah yang

dihasilkan dari proses latosolisasi. Dalam proses pembentukan

latosol, basa-basa cepat terdekomposisi, pelarutan silikat

dirangsang dan pelarutan besi, aluminium dan mangan dihambat.

Proses latosolisasi menyebabkan latosol kaya akan seskui oksida

dan miskin silikat 3. Podsolik terbentuk akibat proses podsolisasi

atau silifikasi merupakan proses pencucian unsur kecuali Si.

Tanah yang terbentuk memiliki lapisan atas yang pucat karena

semua unsur tercuci kecuali Si yang sebagian besar dalam bentuk

kuarsa. 4. Kambisol memiliki horison penciri kambik, yaitu

horison penimbunan liat dan seskuioksida tetapi belum

memenuhi sebagai horison argilik atau spodik 5. Regosol adalah

tanah yang memiliki kadar fraksi pasir 60% atau lebih pada

kedalaman antara 25-100 cm dari permukaan tanah mineral.

Tanah ini tidak mempunyai horizon diagnostic atau horizon

apapun selain horizon okrik, horizon H histik atau sullfurik.79

6. Kondisi Perkebunan Tomat Desa Ciloto

1) Sejarah singkat Tomat di Desa Ciloto

Berdasarkan hasil wawancara, menurut bapak

Kodrat, selaku Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah

(UPTD) Balai Pertanian Kecamatan Cipanas, Tomat

merupakan tanaman yang pembibitannya telah ada sebelum

jaman kolonial Belanda. Bibitnya pun dibawa oleh bangsa

Portugis dan Spanyol. Tomat sendiri dapat tumbuh di

dataran rendah maupun dataran tinggi. Namun untuk hasil

kualitas yang baik, tomat tumbuh di dataran tinggi dan di

daerah yang memiliki suhu udara sejuk. Menurut bapak

78 Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat Cianjur, 2002 79 ibid

Page 71: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

55

Perkebunan

19%

Kolam

0%

Pemukiman

34%

Lainnya

47%

Kodrat saat memberi keterangan mengenai proses perolehan

benih tomat, dapat diperoleh melalui kios holtikultura atau

pertanian. Pemilihan benih tomat harus didasarkan pada

kualitas tomat berproduksi tinggi dan tahan dari serangan

hama atau penyakit. Tanaman tomat dapat tumbuh di segala

media, mulai dari di tanam di lahan sawah, lahan tegal, lahan

pekarangan, bahkan untuk kepemilikan lahan terbatas.

Di Indonesia budi daya tanaman tomat masih di

dominasi oleh para petani konvensional yang menanam

tomat di lahan perkebunan atau tegal yang luas dan terbuka.

Hal tersebut didasari oleh para petani tomat Desa Ciloto.

2) Penggunaan Lahan Perkebunan Desa Ciloto

Berdasarkan sumber data dari Balai Penyuluhan

Pertanian Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur tahun

2019 Luas daerah ladang perkebunan Desa Ciloto adalah

seluas 172 Ha, kolam seluas 2 Ha, pemukiman seluas 300

Ha, dan lahan yang digunakan untuk lainnya berjumlah 417

Ha. Berikut adalah diagram mengenai lahan yang digunakan

untuk perkebunan dan lainnya.

Diagram 4.1 Penggunaan Lahan Desa Ciloto

Sumber: Balai Penyuluhan Dinas Pertanian Cianjur. 2019

Page 72: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

56

9%

14%

12%

17%

29%

19%

Tomat Bawang Daun Kol Wortel Salada Lainnya

Berdasarkan sumber data tersebut, maka diperoleh

penggunaan lahan untuk perkebunan seluas 172 Ha dengan

bobot presentase 19% dari luas Desa Ciloto. Dari 172 Ha,

sumber data UPTD Pertanian Kecamatan Cipanas,

menyebutkan bahwa luas untuk perkebunan Tomat adalah

15 Ha, Bawang Daun 25 Ha, Kol 20 Ha, Wortel 30 Ha,

Salada 50 Ha dan lainnya 32 Ha. Berikut adalah tabel 4.2

mengenai lahan perkebunan di Desa Ciloto

Tabel 4.1 Penggunaan Lahan Perkebunan untuk Komoditas

Sayuran

No Jenis Komoditas Luas (Ha)

1 Tomat 15

2 Bawang Daun 25

3 Kol 20

4 Wortel 30

5 Salada 50

6 Lainnya 32

Sumber: UPTD Pertanian Kecamatan Cipanas 2019

Berikut diagram presentase untuk mengetahui luas

penggunaan lahan desa ciloto untuk perkebunan tomat.

Diagram 4.2 Penggunaan Lahan Desa Ciloto Untuk

Perkebunan

Page 73: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

57

Berikut adalah Gambar Perkebunan di Desa Ciloto

yang diperoleh pada saat observasi.

Gambar 4.1 Perkebunan Tomat Gambar 4.2 Perkebunan

Bawang Daun

Gambar 4.3 Perkbenunan Kembang Kol Gambar 4.4 Perkebunan Wortel

Gambar 4.5 Perkebunan Salada

Page 74: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

58

0 1 2 3 4 5 6 7

Status Pemilikan Lahan Orang (system bagi

hasil),

Status Pemilikan Lahan Orang (petani hanya

sebagai penggarap)

Satus Kepemilikan Lahan Orang (Sewa)

Status Kepemilikan Lahan Milik Sendiri

Status Kepemilikan Lahan orang (gadai)

3) Status Kepemilikan Lahan Perkebunan Tomat

Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari kegiatan

penyuluhan pertanian dengan para petani tomat yang hadir

dengan jumlah petani 15 orang , maka dapat di klasifikasikan

status kepemilikan lahan perkebunan tomat menjadi:

1. Status Pemilikan Lahan Orang (sistem bagi hasil),

2. Status Pemilikan Lahan Orang (petani hanya sebagai

penggarap)

3. Status Pemilikan Lahan Orang (sewa)

4. Satus Pemilikan Lahan Orang (gadai)

5. Status Kepemilikan lahan milik sendiri

Berikut grafik petani tomat dalam status kepemilikan

lahan perkebunan tomat

Diagram 4.3 Klasifikasi Status kepemilikan lahan perkebunan tomat

Sumber: Data kegiatan penyuluhan pertanian UPTD Pertanian

kecamatan Cipanas 2019

Page 75: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

59

1. Karakteristik Petani Tomat Desa Ciloto

Berdasarkan data wawancara dan pengamatan pada saat kegiatan

penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh UPTD Dinas Pertanian Cianjur

Jawa Barat, maka peneliti mengkalasifikasi karakteristik petani tomat di

desa Ciloto yang bervariasi dari segi usia, tingkat pendidikan, pekerjaan,

jenis kelamin, dan lainnya. Data tersebut berdasarkan kehadiran petani pada

saat kegiatan penyuluhan pertanian yaitu sebanyak 25 orang. Berikut adalah

table 4.2 mengenai klasifikasi petani Tomat

Tabel. 4.2 Klasifikasi Karakteristik Petani Tomat di Desa

Ciloto

No Karakteristik Petani Jumlah

(Orang)

1 Berdasarkan Usia:

a. < 15 tahun 0

b. 15 s.d 55 tahun 18

c. > 56 tahun 7

2 Jenis Kelamin:

a. Laki-laki 6

b. Perempuan 19

3 Tingkat Pendidikan:

a. buta huruf 3

b. sekolah dasar 9

c. SLTP 10

d. SLTA 3

4 Stastus Kepemilikan Lahan:

a. lahan sendiri 5

b. lahan milik orang lain / sewa lahan 7

c. sistem lahan bagi hasil 6

d. gadai 7

5 Petani pernah mengikuti pelatihan /

penyuluhan:

a. penyuluhan budi daya, panen, pasca panen,

pemasaran 10

b.pengolahan hasil industri Rumah Tangga

(Home Industry) 2

c. Belum pernah 13

Page 76: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

60

b. Data Petani Tomat Desa Ciloto Jawa Barat

Dengan merujuk pada objek penelitian berkaitan dengan rumusan

masalah yang di kaji oleh peneliti, maka perlu diketahui secara detail

mengenai data petani tomat di Desa Ciloto. Berdasarkan hasil wawancara

pada saat kegiatan penyuluhan pertanian di UPTD Ciputri Sarongge sedang

berlangsung. Tercatat 25 orang petani tomat yang dapat dilihat pada table

berikut:.

Tabel 4.3

Data Jumlah Petani Tomat Desa Ciloto

No. Nama Petani Alamat Petani Status Lahan Pertanian

1 Nur Ciloto Colibah Lahan Sendiri

2 Aep Siguntang Lahan Milik Orang Lain

3 Syaepullah Palasari Lahan Milik Orang Lain

4 Ujang Kubang Cimacan Sistem Lahan Bagi Hasil

5 Komala Ciloto Colibah Lahan Sendiri

6 Hayati Ciloto Colibah Lahan Sendiri

7 Umar Cimacan Sistem Lahan Bagi Hasil

8 Kholil Hanjawar Cipanas Gadai

9 Neng Sarongge Ciputri Sistem Lahan Bagi Hasil

10 Sumay Sarongge Ciputri Sistem Lahan Bagi Hasil

11 Syarip Ciloto Colibah Lahan Sendiri

12 Ali Siguntang Gadai

13 Komar Siguntang Gadai

14 Sukri Ciseureuh Cipanas Gadai

15 Cici Gadog Ciloto Gadai

16 Ami Gadog Ciloto Gadai

17 Didit Palasari Kota Bunga Sistem Lahan Bagi Hasil

18 Toyib Sindanglangka Cipanas Lahan Milik Orang Lain

19 Jaenal Cimacan Lahan Milik Orang Lain

20 Rido Sarongge Ciputri Sistem Lahan Bagi Hasil

21 Sadeli Ciloto Colibah Lahan sendiri

22 Tatang Ciloto Tugu Kecap Gadai

23 Juned Sarongge Ciputri Lahan Milik Orang Lain

24 Haji Amin Sarongge Ciputri Lahan Milik Orang Lain

25 Wawan Cimacan Lahan Milik Orang Lain

Page 77: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

61

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan

kepala UPTD Balai Pertanian Sarongge Ciputri yaitu Bapak Kodrat,

klasifikasi status lahan petani tomat sesuai dengan kemampuan atau modal

usaha yang diperoleh petani tersebut. Yang pertama adalah status

kepemilikan lahan peratanian sendiri, dimana lahan pertanian diperoleh

dari harta warisan keluarga atau hibah. Kemudian status kepemilikan lahan

bagi hasil, adalah sistem kerja atau usaha tani yang dilakukan oleh dua

pihak antara petani dan si pemilik lahan. Dimana system bagi hasil dibagi

menjadi presentase keuntungan yang sesuai dengan kesepakatan. Lalu

sistem lahan gadai, sistem ini pemilik lahan pertanian sudah memiliki

tanaman tomat dilahannya, akan tetapi karena keterbatasan sumber daya

manusia atau sumber modal usaha, maka lahan pertanian tomat di gadai

dalam kurun waktu yang telah disepakati anatara si pemilik lahan dan

petani. Dan yang terakhir adalah sistem kepemilikan lahan sewa atau lahan

milik orang lain. Yaitu petani menyewa sebidang lahan kosong kepada

pemilik lahan untuk dijadikan perkebunan tomat dan hasil panen menjadi

hak penuh milik petani.

2. Infrastruktur Dasar dan Sarana Penunjang Pertanian

A. Sarana Irigasi

Kondisi alam lainnya yang penting adalah sumber air. Sumber air

yang digunakan di desa Ciloto untuk memenuhi kebutuhan baik kebutuhan

rumah tangga maupun untuk kegiatan pertanian berasal dari mata air sumur

gali, sungai, dan air hujan. Sumber air di Desa Ciloto dan Kecamatan

Cipanas berjumlah 23 sumber air dengan debit total 411–450 lt/dt yang

digunakan untuk air bersih, pengairan, PDAM dan MCK. Sumber air berupa

mata air terdapat di desa Ciputri, Cipendawa dan Palasari. Sedangkan untuk

prasarana irigasi yang terdapat di Desa Ciloto dan Kecamatan Cipanas

berada di Desa Ciputri, Cipendawa, Cimacan dan Palasari. Beberapa desa

di Kecamatan Pacet dan Cipanas yang mempunyai potensi sumber air

lainnya antara lain danau terdapat di Desa Cimacan, sungai di Desa Ciputri,

Page 78: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

62

Desa Cipendawa, Desa Cimacan, dan Pacet. Berdasarkan bentuk

wilayahnya terdapat beberapa potensi yang dimiliki:

1. Bila dikaitkan dengan geologi regional, maka air tanah di daerah

ini berkaitan dengan kondisi batuan yang terbentuk mempunyai

kondisi hidro-geologi yang akan membentuk siklus akuifer tertentu.

Batuan yang dapat bertindak sebagai akuifer (lapisan pembawa air)

yang produktif terutama dari jenis pasir tufa yang masuk kedalam

satuan endapan vulkanik muda (sumber data sekunder Pemda

Kabupaten Cianjur, 2015).

2. Kedalaman air tanah dangkal (0,89 s/d 3,64) meter dengan

ketebalan (1,15 s/d 10,64) meter. Serta kedalaman air tanah dalam

(2,69 s/d 26,6) meter dengan ketebalan (8 s/d 47,54) meter

merupakan potensi yang sangat penting dalam

hal ketersediaan air. (sumber data sekunder Pemda Cianjur, 2019)

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Hasil Observasi (Pengamatan)

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu

dengan melihat dan mengamati secara langsung kondisi fisik

lahan pertanian tomat, kondisi cuaca, kondisi hasil panen

tanaman tomat dan aktivitas petani tomat di desa Ciloto,

Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

a. Kondisi fisik Lahan Pertanian Tomat

Kondisi fisik lahan pertanian tomat yang terdapat di

Desa Ciloto ini adalah bagaimana kondisi lingkungan lahan

pertanian. Berikut adalah gambar yang di dokumentasikan

dari hasil observasi.

Page 79: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

63

Gambar 4.6

Lahan Perkebunan Tomat belum siap panen80

Gambar 4.7

Petani di Lahan Tomat milik Sendiri

Gambar 4.8

Petani Sedang menyiram Tanaman Tomat di Lahan Sewa

80 Sumber Dokumentasi Tahun 2019 saat melakukan observasi

Page 80: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

64

Dari hasil observasi yang dilakukan, seperti yang terlihat pada

gambar 4.6 bahwa kondisi lingkungan lahan pertanian Tomat di Desa Ciloto

terdiri dari hamparan lahan luas, dan tidak di campur dengan tanaman

komoditas lainnya, artinya lahan yang diperlukan untuk proses penanaman

tomat tidak bisa di gabung dengan tanaman komoditas lain. Pada gambar

4.7 kondisi lahan pertanian tomat terdiri dari terpal atau plastik kolibek yang

digunakan untuk menjaga tingkat kecukupan atau ke-stabilan air yang

diterima oleh akar tanaman tomat. Hal ini guna untuk mengurangi resiko

pembusukan tanaman tomat akibat curah hujan atau air dari irigasi.81

b. Kondisi Cuaca

Kondisi Cuaca dalam hal ini ialah cuaca saat musim hujan

khususnya di Desa Ciloto. Hasil observasi saat musim hujan di desa ciloto

di dokumentasikan pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.9

Kondisi Lahan Kebun Tomat Saat Hujan

Dari hasil observasi yang dilakukan seperti yang terlihat pada

gambar 4.9 didapatkan pasca kondisi hujan lahan perkebunan tomat desa

ciloto khususnya pada saat musim hujan dengan kondisi curah hujan yang

deras. Dimana saat gambar tersebut di dokumentasikan ketebalan hujan

81 Sumber data primer melalui hasi wawancara oleh petani tomat, pada November 2019

Page 81: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

65

mencapai 365 mm/hari.82 Ketebalan curah hujan yang sangat tinggi ini

dikarenakan terjadinya transisi dari musim kemarau ke musim hujan pada

desember 2019. Peneliti sempat mendapati kondisi hujan lebat disertai

angin petir dan kabut yang terjadi di Desa Ciloto dan sekitarnya. Jika

mendasar pada pengamatan yang telah dilakukan, seringkali hujan mulai

turun pada pagi hari. Adapun berkaitan dengan curah hujan desa Ciloto,

peneliti melengkapi data tersebut dari BMKG (Badan Meteorologi,

Klimatologi, dan Geofisika) Citeko, Cisarua Bogor Jawa Barat.

c. Kondisi Tomat

Kondisi tanaman tomat dalam observasi yang dilakukan selama

memasuki awal transisi musim hujan sampai musim kemarau yang terdapat

di desa Ciloto Jawa Barat terlihat seperti gambar dibawah ini:

Gambar 4.10

Tomat saat memasuki transisi musim hujan di Awal September

Gambar 4.11

Tomat siap panen sebelum

pembusukkan di bulan Oktober 2019

82 Sumber data Primer diolah pada Desember 2019

Page 82: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

66

Gambar 4.12

Tomat pada saat musim hujan, di bulan Januari

Gambar 4.13

Tomat mengalami proses pembusukkan, pada Februari saat musim

hujan

Dari hasil observasi yang dilakukan terlihat perbedaan yang sangat

jelas. Dimana saat memasuki transisi musim hujan hingga musim kemarau.

Kondisi pemilihan tanaman tomat pasca panen saat musim hujan lebih

banyak jumlah kualitas yang tidak layak untuk di distribusikan.

d. Kondisi dan aktifitas Petani Tomat

Kondisi dan aktifitas petani tomat dalam penelitian ini adalah

kelompok petani tomat yang mulai melakukan kegiatan panen saat musim

hujan dari awal transisi musim hujan sampai memasuki transisi musim

kemarau. Hasil observasi ini menunjukan kelompok petani saat panen

Page 83: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

67

dilakukan pada bulan Oktober (saat awal transisi musim hujan), Desember

(saat memasuki awal musim hujan), Februari (saat tiba musim hujan) dan

April (saat memasuki transisi musim kemarau).

Berikut adalah gambar dari hasil observasi mengenai kegiatan petani

saat panen dari transisi musim hujan hingga transisi musim panas.

Gambar 4.14

Petani Tomat di Bulan September 2019

Gambar 4.15

Petani Tomat di Bulan Oktober 2019

Gambar 4.16 Gambar 4.17

Petani Tomat yang gagal panen di Desember Petani Tomat gagal panen di Februari

Page 84: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

68

Dari hasil observasi yang dilakukan seperti yang terlihat pada

gambar 4.14 , 4.15, 4.16 dan 4,17 Bahwa kondisi petani tomat saat panen

tomat dibedakan menjadi 4 klasifikasi berdasarkan waktu panen dan dari

kurun waktu saat transisi musim hujan sampai masuk transisi musim

kemarau. Dengan demikian dapat dilihat juga kualitas Tomat ketika panen.

2. Hasil Wawancara

1. Hasil wawancara Kepala BMKG Citeko

Wawancara kepada kepala BMKG bertujuan untuk

mendapatkan informasi yang lebih mendalam berkaitan dengan

kondisi musim hujan khususnya di Desa Ciloto, Kabupaten

Cianjur, Jawa Barat. Kepala BMKG Citeko Cisarua Kabupaten

Bogor, Jawa Barat bernama Bapak Asep Firman Illahi. Beliau

menjabat sebagai kepala BMKG Citeko selama tiga tahun. Hasil

wawancara kepada bapak Asep Firman Ilahi selaku kepala BMKG

Citeko dapat di deskripsikan sebagai berikut:

Desa Ciloto secara administratif masuk dalam wilayah

kabupaten Cianjur Jawa Barat yang telah memasuki musim hujan

sejak September 2019 dimana telah memasuki fase transisi musim

hujan. Desa Ciloto juga termasuk salah satu daerah yang paling

sering terjadi hujan. Hal ini disebabkan letak topografi desa Ciloto

adalah dataran tinggi yang sering terjadi peristiwa hujan orografis

yang berasal dari pegunungan. Letak Desa Ciloto pun terdapat di

dataran tinggi pegunungan Gede Pangrango.83 Berikut adalah

pemaparan Bapak Asep Firman Ilahi:

“untuk awal transisi musim panas ke hujan di wilayah bogor,

cipanas, ciloto hingga cianjur dimulai pada bulan di minggu

ke-2 September. Jadi bulan oktober minggu ke-2 sudah

mulai musim penghujan. Bahkan wilayah Kota Bogor dan

Kabupaten Bogor sudah mulai musim hujan lebih awal

83 Asep F Ilahi, Kepaka BMKG Citeko (Bogor, 20 Desember 2019)

Page 85: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

69

dengan intensitas hujan yang sering terjadi pada akhir bulan

September. Seperti yang kita ketahui bahwa Bogor adalah

kota hujan, hal ini memicu intensitas hujan terjadi lebih awal

untuk sekitar Bogor hingga Cianjur, ditambah faktor

topografi wilayah pegunungan.”84

Adapun secara umum, periodesasi musim khususnya di

wilayah Kabupaten Cianjur tiap tahun cenderung normal. Namun

untuk dua tahun terakhir di mulai tahun 2017 sampai 2018

mengalami musim kemarau yang cukup Panjang dengan intensitas

hujan yang cukup rendah. Berbeda dengan tahun 2019 yang sedang

berlangsung prakirawan BMKG mencatat bahwa terjadi perubahan

periode musim, dimana musim kemarau lebih pendek dan intensitas

hujan sudah mulai terlihat sejak awal September 2019.

“ perubahan musim yang terjadi di wilayah Kota Bogor,

Kabupaten Bogor hingga Kabupaten Cianjur sebenarnya

tergantung dari dinamika atmosfer. Seperti fenomena El

Nino, dan La Nina serta lainnya. Hanya saja seperti yang

kami perkirakan bahwa intensitas hujan di tahun 2019 akhir

lebih Panjang dan berbeda dari 2 tahun lalu di 2017 hingga

2018.”85

2. Hasil Wawancara Kepala UPTD Balai Pertanian Ciputri

Wawancara dengan Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah

(UPTD) Balai Pertanian Cianjur bertujuan untuk mnegetahui

secara mendalam bagaimana kondisi Tomat Ketika panen saat

musim hujan sedang berlangsung, seperti halnya kondisi kuantitas

tomat dan kualitas tomat saat musim hujan. Kepala UPTD Balai

Pertanian Ciputri yang terletak di Desa Sarongge bernama Bapak

Haji Kodrat. Beliau menjabat sebagai Kepala UPTD Ciputri

84 Asep Firman Ilahi, Kepala BMKG Citeko, (Bogor, 20 Desember 2019) 85 ibid

Page 86: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

70

selama dua tahun. Berikut deskripsi hasil wawancara dengan

kepala UPTD Ciputri.

Musim hujan di wilayah Puncak, mulai dari desa cipanas

hingga ke cianjur dimulai pada bulan Oktober. Seperti pada tahun

2017 dan 2018 periode musim hujan masuk di bulan Oktober dan

kondisi tersebut menghambat para petani panen sayur dan buah.

Hal tersebut bisa jadi di sebabkan karna sayur serta buah yang

gagal panen akibat busuk dan tidak layak jual atau di distribusikan.

Sayur serta buah yang busuk diakibatkan banyak mengandung

kadar air yang dapat menyebabkan proses layu lebih cepat dan

terdapat banyak fusarium atau jamur penyakit. Tidak menutup

kemungkinan juga bahwa air yang berlebih pada saat proses

menanam hingga panen dapat menngundang hama air sejenis kutu

air.

Selain itu kondisi irigasi air disekitar area pertanian jika

musim hujan tiba digenangi air yang berlebih dan bisa

menyebabkan lahan pertanian terendam air. Jika terjadi hal

demikian petani harus mengambil tindakan untuk panen dini sayur

serta buah yang ditanam.

3. Hasil Wawancara Petani Tomat

Wawancara dengan petani tomat bertujuan untuk

mengetahui secara pasti bagaimana dampak musim hujan terhadap

hasil panen tomat, dan bagaimana tindakan para petani untuk

perilaku adaptasi yang dilakukan saat musim hujan tiba. Secara

umum petani Tomat berasal dari Desa Ciloto dan sekitarnya. Rentan

usia dari 30 tahun hingga 60 tahun. Tidak hanya sebagai petani

khusus Tomat, mereka juga menanam sayuran lainnya yang dapat

dijadikan sebagai sumber mata pencaharian sehari-hari. Kurun

waktu mereka berprofesi sebagai petani sejak masih remaja dengan

didikan bertani dari orang tua.

Page 87: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

71

Hasil wawancara dengan petani tomat sebanyak 10 (sepuluh)

responden petani tomat dapat di deskripsikan sebagai berikut:

1. Indikator Pertanyaan: Dampak musim hujan terhadap hasil

panen Tomat

Dari proses wawancara yang dilakukan kepada petani Tomat

di Desa Ciloto, jenis Tomat yang ditanam adalah tomat lokal atau

tomat plum untuk dijadikan bahan sayuran dan dapat dijual

untuk wilayah local sekitar Jabodetabek, yang didistribusikan

langsung ke tengkulak sayur. Tomat dijual untuk kebutuhan

rumah tangga maupun restoran.

Kemudian kondisi tomat ketika panen yang layak untuk

dijual dan didistribuskan yaitu memiliki warna hijau ke merahan

atau kuning ke merahan dengan tingkat kematangan yang cukup,

dan kondisi buah masih keras.

Saat musim hujan tiba, Seluruh responden menjawab

kondisi tomat sangat sedikit jumlah kuantitasnya. Dan kualitas

yang belum cukup matang sudah harus di panen mengingat jika

semakin banyak terkena air akan menjadi layu dan mempercepat

proses pembusukkan. Warna tomat yang di panen pun masih

terlihat hijau dan proses matang tidak dalam kondisi di pohon

(bukan matang pohon). Jika tidak segera panen dini maka tomat

akan tergenang air, dan hal ini menyebabkan Tomat menjadi

busuk akibat layu fusarium, dan bahkan pohon tomat pun akan

mengalami proses pembusukkan.

Permintaan Tomat saat musim hujan sedikit berbeda dari

bukan periode musim hujan. Dalam wawancara 3 (tiga)

responden diantaranya menjawab permintaan tomat sedikit

berkurang oleh tengkulak, kondisi tersebut dikarenakan harga

tomat yang meningkat saat musim hujan.

Page 88: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

72

2. Indikator pertanyaan: Dampak Musim hujan terhadap

pendapatan petani Tomat.

Saat wawancara dengan responden, cara untuk

mengetahui keuntungan atau kerugian panen tomat adalah

dari jumlah berat keseluruhan tomat saat panen (jumlah

kuantitas). Disetiap satu kali panen tomat, petani biasanya

menghasilkan 7 (tujuh) sampai dengan 8 (delapan) kilogram

sekali panen. Dengan harga yang dijual ke tengkulak sekitar

Rp. 1,700/kg hingga Rp.1,800/kg. Namun jika musim hujan

tiba maka kuantitas Tomat berkurang drastis hingga 4

(empat) sampai dengan 5 (lima) kilogram setiap panen di

harga Rp.1,800/kg sampai dengan Rp.2,000/kg. sehingga

dapat disimpulkan bahwa perhitungan keuntungan dan

kerugian dilakukan dengan cara membandingkan antara

jumlah modal dengan jumlah omset.

Kemudian dari 10 (sepuluh) responden 6 (enam)

diantaranya mensiasati penghasilan mereka agar tetap

mendapatkan penghasilan dengan cara menanam jenis

sayuran lain selain tomat. Dan 4 (empat) diantaranya hanya

khusus menanam tomat. Hal tersebut dikarenakan jika hanya

mengandalkan penghasilan dari menanam tomat tidak bisa

dijadikan sebagai patokan pencaharian. Namun 4 (empat)

responden yang hanya menanam tomat dikarenakan sistem

lahan yang digunakan dengan system gadai tanaman tomat.

Pada periode September 2019 sampai dengan

Februari 2020 kuantitas hasil panen Tomat seluruh

responden memiliki jawaban yang berbeda. Namun dapat

dipastikan jawaban responden mengenai kuantitas tomat di

setiap periode-nya mengalami penurunan yang cukup

Page 89: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

73

fluktiatif. Berikut rincian jumlah kuantitas panen tomat

kurun waktu September 2019 sampai dengan februari 2020

dalam bentuk tabel 4.4

Sumber: Data Primer Hasil pengamatan diolah 2020

Tabel 4.4

Hasil Panen Tomat Periode September 2019 s.d Februari 2020 (dalam

Kilogram)

No. Nama Petani Sep Okt Nov Des Jan Feb

1 Nur

6,6 7 6 3 4,5 4

2 Syaepullah

8 8,1 7 4,5 5 4,8

3 Ujang

7,6 7 5,5 5,6 4,8 4

4 Umar

8,1 7,5 4,8 4,6 5 4,3

5 Kholil

7 6,5 7 6,7 5,8 4,8

6 Neng

7,2 4 6,5 7,1 6 5,9

7 Sukri

8 6,7 7,1 5,8 4,1 3,7

8 Cici

8 7 6 4,9 3,5 3

9 Jaenal

7,7 8,2 4,8 4 3,2 2,1

10 Rido

7,5 7,8 5,2 5,1 4,6 3

Jumlah Rata-

rata Panen 7,57 6,98 5,99 5,16 4,65 3,96

Page 90: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

74

0

2

4

6

8

10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Diagram Hasil Panen Tomat

Periode 9/2019 s.d 2/2020

September Oktober November

Desember Januari Februari

Dari uraian tabel tersebut, maka dapat di buat diagram garis untuk

memperjelas perbedaan yang sangat signifikan hasil panen tomat dari rentan

periode bulan mulai bulan transisi musim hujan sampai bulan musim hujan.

Diagram 4.4

Sumber: Data Primer dari hasil wawancara dan pengamatan, diolah 2020

Dari data pada table dan diagram diatas, maka dapat ketahui

bahwa hasil panen tomat rentan waktu di transisi musim hujan

sampai dengan musim hujan paling sedikit terjadi di bulan Februari

dimana sedang mengalami musim hujan yaitu 2kg di sekali

panennya. Sedangkan tercatat panen tomat terbanyak terjadi di

bulan Oktober saat transisi dari musim kemarau ke musim hujan

yaitu 8,2kg.

Keberadaan musim hujan dapat sedikit mempengaruhi

penghasilan para petani Tomat desa Ciloto, hal ini di buktikan Dari

10 responden 6 diataranya menjawab tidak begitu mempengaruhi

pendapatan dari hasil panen tomat. Hal ini disebebkan 6 responden

petani tersebut tidak hanya menananm tomat untuk memenuhi mata

pencaharainnya. Tetapi juga menanam sayur lainnya. Kemudian 4

(empat) responden petani menjawab sangat mempengaruhi

Page 91: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

75

pendapatan, karena jika musim hujan maka panen tomat akan sedikit

dan ke stabilan harga pun menurun.

3. Indikator Pertanyaan: Strategi Petani Menghadapi Musim

Hujan

Berdasarkan hasil wawancara dengan petani tomat

mengenai upaya yang dilakukan jika banyak tomat yang

mengalami gagal panen saat musim hujan adalah saat

kondisi kualitas tomat yang berhasil panen tidak terlalu

besar, akan tetap di jual dengan kondisi keadaan rugi atau

tidak menutup untuk modal. Tomat yang dijual pun dalam

kondisi yang masih hijau dan kecil yang masih layak untuk

di distribusikan dapat masak/matang dengan sendirinya.

Akan tetapi kerugian tersebut masih bisa di subsidikan dari

keuntungan penjualan tomat saat musim kemarau dan saat

tomat layak dijual.

Selian itu 6 (enam) dari 10 (sepuluh) responden

melakukan upaya yang sama untuk menjaga kualitas panen

tomat saat musim hujan, yaitu dengan memangkas daun

tanaman tomat yang mulai layu, agar tidak terjadi proses

pembusukkan ke bagian lain. Kemudian menyemprotkan

obat disinfectant agar terhindar dari proses pembusukkan

hama jenis kutu air. Upaya tersebut dapat menyebabkan

tomat tidak tumbuh besar lagi (tomat jadi lebih kecil dari

ukuran biasanya). Empat responden menjawab perlu adanya

pengembangan irigasi agar dapat menjadi tempat tadah air

hujan yang turun saat musim hujan.

Hasil wawancara dengan petani Tomat mengenai

upaya yang dilakukan jika terjadi penurunan pendapatan dari

hasil panen Tomat adalah dari 10 (sepuluh) petani, 8

diantaranya menjawab melakukan pinjaman modal usaha

Page 92: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

76

kepada penyedia benih, pupuk serta obat untuk tomat.

Biasanya pinjaman modal diperoleh dari UPTD Balai

pertanian. Pinjaman modal tersebut juga bukan dalam bentuk

uang, melainkan dalam bentuk benih tomat, pupuk serta obat

disinfectant dan bahan-bahan untuk proses penanaman tomat

berikutnya.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan pada data-data yang penulis peroleh yaitu melalui

lembar observasi dan wawancara, maka pembahasan mengenai dampak

musim hujan terhadap hasil panen tanaman Tomat di Desa Ciloto

Kabupaten Cianjur dan strategi yang dilakukan petani tomat pada saat

musim hujan dapat diuraikan sebagai berikut:

Banyak dan sedikitnya hasil panen Tomat di Desa Ciloto sangat

bergantung pada faktor cuaca. Hal ini terlihat melalui observasi yang

dilakukan bahwa tanaman Tomat akan rentan terserang hama kutu air serta

layu fusarium akibat kadar air yang terlalu tinggi di dalam tanah. Kadar air

yang terlalu tinggi di dalam tanah di sebabkan oleh masuknya musim hujan

mulai dari periode bulan September hingga Februari. Dari data yang

diperoleh, angka panen petani tomat mengalami penurunan sejak September

2019 hingga ke Februari 2020. Angka panen terkecil adalah 2,1 kg sekali

panen dalam tahap 3 minggu proses tanam. Hal ini membuat penurunan

jumlah rata-rata panen tomat tiap bulannya untuk Desa Ciloto Jawa Barat.

Berbagai upaya yang dilakukan petani untuk mensiasati

penyesuaian terhadap hasil panen, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mempercepat proses panen dengan kondisi Tomat yang belum

masak/matang,

2. Memperoleh pinjaman modal usaha berupa benih, pupuk

kompos, serta disinfectant dari UPTD Balai Pertanian.

Page 93: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

77

Dengan mendasar pada penelitian yang relevan, maka hasil

penelitian ini sesuai dengan teori yang diungkapakan oleh (1) Yeri Selvina

pada Dampak Perubahan Iklim dan strategi Adaptasi Tanaman Buah dan

Sayuran di Daerah Tropis, bahwa kondisi iklim yang paling banyak

menyebabkan hilangnya hasil komoditas holtikultura.86 Selain itu penelitian

ini juga di perkuat oleh penelitian yang dilakukan Ashabul Yamin, bahwa

cuaca sekitar Cipanas memberikan dampak negatif pada budi daya Tomat

Cherry.87

Kemudian strategi yang diupayakan oleh petani juga diperkuat

dengan teori yang diungkapkan oleh Yeri Selvina untuk jenis tanaman

holtikultura diperlukan irigasi tetes yaitu sistem irigasi yang telah banyak

digunakan dalam proses budi daya tanaman jenis holtikultura.88

Sehingga dapat disimpulkan bahwa, dampak musim hujan terhadap

hasil panen Tomat di Desa Ciloto Kabupaten Cianjur Jawa Barat

mengakibatkan terjadinya penurunan jumlah panen yang diperoleh petani.

Strategi serta upaya yang dilakukan oleh petani Tomat dapat dikatakan

cukup baik untuk meminimalisir kerugaian yang terjadi akibat gagal panen.

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam proses pengambilan data penelitian terdapat beberapa

keterbatasan atau hambatan yang dialami peneliti, diantaranya sebagai

berikut:

1. Pada saat melakukan proses pengamatan tomat di tiap periode musim

hujan, menjadi penghalang peneliti untuk melakukan pengamatan lebih

detail karena kondisi cuaca hujan dengan curah hujan yang tinggi.

2. Sulit untuk mendapatkan dokumentasi lahan perkebunan tomat saat

hujan tiba, karena kondisi hujan yang diiringi dengan badai petir,

86 Yeli Servina, 2019 Jurnal: Dampak Perubahan iklim dan strategi adaptasi tanaman buah dan

sayuran di daerah tropis. 87 Ashabul Yamin, 2012 Skripsi: Analisis Resiko Produksi Tomat Cherry pada PD Pacet Segar,

Kec Cipanas, Kab Cianjur, Prov.Jawa Barat. 88 Yeli Servina, 2019 Jurnal: Dampak perubshan iklim dan strategi adaptasi tanaman buah dan

sayuran di daerah tropis.

Page 94: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

78

3. Peneliti tidak menerima data perolehan panen tomat 2 periode dari

tahun 2017 hingga 2018. Hal ini disebabkan UPTD Balai Pertanian

Ciputri Sarongge tidak menyimpan dokumentasi data tersebut.

4. Lokasi penelitian dengan lokasi pengambilan data curah hujan yang

relatif jauh. Lokasi penelitian dilakukan di desa Ciloto Jawa Barat,

sedangkan data Curah Hujan Terdapat di BMKG Citeko, Bogor

Cisarua, Jawa Barat.

5. Akomodasi biaya yang dikeluarkan tidak sedikit, mengingat desa ciloto

termasuk dalam ketegori Desa Wisata di Kawasan Puncak Jawa Barat.

Page 95: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

79

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan dan analisis yang telah dilakukan, penulis

menemukan jawaban dari pertanyaan yang telah dirumuskan sebelumnya.

oleh karena itu penulis mengambil dua kesimpulan dari hasil penelitian

sebagai berikut:

1. Dampak musim hujan terhadap hasil panen tomat di desa Ciloto

Kabupaten Cianjur Jawa Barat, sangat mempengaruhi jumlah

kualitas hasil panen tomat. Kondisi Tomat di musim hujan

volume besar buah tidak sama dengan kondisi Tomat pada saat

musim kemarau. Jika dilihat dari besaran volume buah Tomat,

maka kondisinya lebih kecil dari ukuran tomat pada umumnya.

Selain itu Tomat yang siap panen saat musim hujan berwarna

Hijau kekuningan dan belum masak/matang. Kuantitas yang

diperoleh dari hasil panen tomat pun juga sedikit dari periode

bulan di musim kemarau.

2. Upaya yang dilakukan petani dalam mengoptimalkan hasil

panen tomat di musim hujan adalah dengan cara memangkas

daun pada tanaman Tomat agar tidak terjadi penyebaran

penyakit Layu Fusarium dan memetik buah tomat yang siap

panen.

Page 96: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

80

B. Saran

Saran yang disampaikan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Untuk UPTD Balai Pertanian Ciputri Sarongge

Perlu diadakannya teknologi irigasi yang lebih modern agar

dapat mengatur proses kebutuhan air secara modern bagi

sayuran atau buah holtikultura yang sedikit membutuhkan air.

2. Untuk petani tomat

Saran untuk petani tomat mengenai kegiatan penyuluhan

pertanian yang diadakan oleh UPTD Balai Pertanian Ciputri

Sarongge sangat berguna dan memiliki banyak manfaat untuk

kegiatan proses tani. Dari proses pemberian modal usaha tani,

hingga tips agar tanaman berhasil panen dengan baik dan

sempurna. Kegiatan tersebut dapat menambah wawasan

mengenai dunia tani. Kegiatan tersebut juga dapat

meminimalisir kerugian saat gagal panen.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Saran yang dapat disampaikan untuk peneliti selanjutnya adalah

bilamana ingin mengkaji yang berkaitan dengan permasalahan

yang dihadapi petani, maka peneliti harus memperhatikan aspek

Bahasa. Hal ini dikarenakan untuk memperlancar proses

komunikasi saat memperoleh data menganai hasil panen kepada

petani dan untuk menghadirkan suasana yang hangat anatara

petani dengan peneliti.

Page 97: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

81

DAFTAR PUSTAKA

Redaksi Agro Media 2007 Panduan Lengkap Budi Daya Tomat

Andri Noor A 2013 Klimatologi Umum Tangerang Selatan

Dedi Sucahyono S dan Kukuh Ribudiyanto, Cuaca dan Iklim Ekstrim di Indonesia,

(Jakarta: Puslitbang BMKG, 2013)

Diakses melalui https://id.m.wikipedia.org/wiki/Musim, pada 3/9/2019 pukul 20.30

WIB

Prof. Dr. Bayong Tjasyono HK., DEA, Meteorologi Indonesia Vol.1: Karakteristik

dan Sirkulasi Atmosfer (Jakarta: BMKG, 2012) cetakan IV

Drs. H. Hendro Sunarjono. Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah (Jakarta: Penebar

Swadaya, 2008)

Bayong Tjasyono, Klimatologi (Bandung: ITB, 2005)

Dr. Ir Lily M Limantara, M.Sc, Hidrologi Praktis (Bandung: CV Lubuk agung

2010) Cet. 1

Indarto, Hidrologi (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010)

Chay Asdak, Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Yogyakarta:

Gadjah Mada University Pers, 2014) cet. VI

Soerjadi Wirjohamidjojo dan Yunus Suwarinoto, Iklim Kawasan Indonesia: Dari

Aspek Dinamik-Sinoptik, (Jakarta: BMKG, 2010)

www.bmkg.co.id pada 11 oktober 2019 pukul 19.00 WIB

Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3

(Jakarta: Balai Pustaka, 1998)

https://www.pertanian.go.id/ diakses pada 13 September 2019 Pukul 18.51 WIB

https://id.wikipedia.org/wiki/Panen diakses pada 13 September 2019 Pukul 19.30

Sudheer, et al. 2007. Harvest Technology of Horticultural. New Delhi: Publishing

Agency

Wikipedia Bahasa Indonesia https://id.wikipedia.org/wiki/Panen diakses pada 13

September 2019 Pukul 19.30

Page 98: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

82

Suprapti, 2002. Jurnal, Teknologi Pengolahan Pangan Kanisius: Yogyakarta

Mutiarawati, 2007. Penanganan Pasca Panen Hasil Pertanian. UNPAD Press:

Bandung

1 Diakses melalui https://desaciloto.wordpress.com/profil-desa-ciloto/ pada 19

Oktober 2019 pukul 14.12 WIB

https://desaciloto.wordpress.com/profil-desa-ciloto/ pada 19 Oktober 2019 pukul

14.12 WIB

Haris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial,

(Jakartra: Salemba Humanika, 2010) hal.7

Zuldafrial, Penelitian Kuantitatif, (Pontianak: STAIN Pontianak Perss, 2009)

Sukandarrumidi Haryanto, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti

Pemula,

Dr. Suwartono, Dasar-dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: CV Andi Offset,

2014) 1 Sukandarrumidi Haryanto, Dasar-Dasar Penulisan Proposal Penelitian, hal.45

Irwan Soehartono, Metode Penelitian Sosial (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2008) 1 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,

2012) Cet.2

https://desaciloto.wordpress.com/profil-desa-ciloto/ pada 19 Oktober 2019 pukul

14.12 WIB

Page 99: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

83

Lampiran

A. Quisioner wawancara dengan Petani Tomat

Nama Responden : Nur

Usia : 34 tahun

Q: question

A: Answer

Q: boleh tau Nama Ibu?

A: Nur

Q: Usia

A: 34 tahun

Q: mulai bisa beratani dari usia berapa?

A: sejak remaja sudah didik beratani sama bapak

Q: ibu Bertani di lahan milik sendiri atau gimana?

A: ini lahan sewa punya orang lain

Q: ini ibu khusus nanam tomat atau Bertani lain juga?

A: kalua saya campur-campur, sayuran lain juga

Q: kalua musim hujan gimana bu? Tetap Bertani atau dirumah?

A: tergantung hujannya, kalua gerimis masih Bertani, mendung2 dikit masih

Bertani, kalua hujan lebat baru bubaran ke rumah

Q: kalua musim hujan nih bu, kaya bulan desember ini, kondisi tomat

gimana? Berapa kilo dapetnya?

A: yaa dikit neng, 6 kilo udah syukur bagus, yang lainnya mah busuk, kena

jamuran,

Q: berarti ibu rugi dong?

A: ya dibilang rugi iya karenakan dapetnya dikit yah, terus juga nutup sih

dari panen yang sebelumnya atau sayuran lain

Q; kalua musim hujan gini berapa harga perkilo tomat yang siap dijual ke

tengkulak?

A: tergantung sih dari warna, ada yang dua ribu, seribu delapan ratus,

segitulah pokoknya.

Page 100: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

84

Lampiran Dokumentasi:

a. Lampiran Dokumentasi Di Lahan Pertanian Tomat

b. Lampiran Dokumentasi saat Penyulujhan kegiatan pertanian di UPTD

Ciputri Sarongge

Page 101: Analisis Dampak Musim Hujan Terhadap Hasil Panen Tomat di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51665/1... · hujan terhadap hasil panen Tomat Desa Ciloto, Kabupaten

85

c. Dokumentasi saat wawancara di BMKG Citeko Jawa Barat