analisis berita terkait atraksi intrapersonal
TRANSCRIPT
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
MATA KULIAH PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Dibuat Oleh :
Nama : Lukman Prabowo
NIM : 1271510115
No. Absen :
Kelas :
Periode : 0113
Dosen Pengampu : Anggun Putri Dewanggi I.B, S.Sos, M.M
1. Berita yang mencerminkan sebuah Atraksi Interpersonal :
Berita dari sebuah Media Online yaitu Berita Satu (http://www.beritasatu.com/berita-
utama/97975-foto-mesra-wanda-dan-raffi-kembali-beredar.html). Berita ini berisi tentang
kedekatan Raffi Ahmad dengan Wanda Hamida. Hal yang akan coba saya analisa
adalah dari segi Komunikasi yang dilakukan oleh Rafi dengan Wanda melalui foto yang
beredar, sebuah foto akan dapat menjadi pesan secara tidak langsung. Komunikasi
yang akan saya bahas tentang Psikologi Komunikasi yang menyangkut dengan Atraksi
Interpersonal. Seperti kita ketahui Atraksi Intrapersonal adalah kesukaan pada orang
lain, sikap positif & daya tarik seseorang. Disini saya akan mencoba mengambil analisa
dari segi Raffi Ahmad yang melakukan Atraksi Intrapersonal dengan Wanda Hamida.
Dari segi factor personal dapat saya ambil :
Kesamaan karakteristik personal
Kesamaan karakteristik personal ditandai dengan kesamaan dalam nilai-nilai, sikap,
keyakinan, tingkat/status sosisal ekonomi, agama, ideologi, dan lain-lain. Mereka yang
memiliki kesamaan dalam hal-hal tadi, cenderung menyukai satu sama lain. Dapat kita
lihat kesamaan dalam karakteristik mereka berdua yang mempunyai profesi yang sama
kelas sosial yang sama, jadi dapat saya pastikan dari segi personal Raffi dan Wanda
mempunyai kesamaan karakteristik personal.
Selain factor personal ada factor situasional yang dapat memicu tumbuhnya atraksi
interpersonal yaitu :
Daya tarik Fisik
Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa daya tarik fisik sering menjadi
penyebab utama atraksi interpersonal. Kita dapat melihat seorang Wanda Hamidah yang
sudah mempunyai 3 anak tetapi penampilannya tetap menarik, dan penuh gaya dengan
selalu tampil glamour. Seperti kita ketahui hal yang sama seperti Raffi yang selalu tampil
gaya dan Glamour, dari segi penampilan fisik ada ketertarikan Raffi terhadap Wanda
dengan kata lain dapat dilihat dari gaya mereka berpenampilan, sama-sama glamour.
Jadi dapat saya pastikan penampilan Wanda Hamidah dapat menjadi salah satu factor
yang mempengaruhi terjadinya Atraksi Intrapersonal.
Teori yang saya ambil untuk analisa saya adalah :
Equity theory
Menyatakan bahwa dalam suatu hubungan, manusia selalu cenderung menjaga
keseimbangan antara harga (cost) yang dikeluarkan dengan ganjaran (reward) yang
diperoleh. Kita dapat melihat jika Raffi memilih Wanda untuk menjadi pasangannya itu
dikarenakan memang ada keseimbangan yang diinginkan oleh Rafii Ahmad terhadap
pasangannya. Dengan karakteristik yang sama dan sosial yang sama maka
keseimbangan itu pasti ada. Dengan kata lain Rafii memililih kedekatan dengan Wanda
maka itu semua hanya karena penyeimbang hubungan, tidak akan raffi memilih wanita
dari kelas sosial yang berbeda dikarenakan dia cenderung menjaga keseimbangan
sosialnya.
2. Contoh lembaga/kelompok/organisasi/komunitas dari :
a. Kelompok katartis
Kelompok Katartis dimaksudkan untuk melepaskan tekanan batin atau
frustasi anggota-anggotanya. Contoh dari kelompok ini adalah Kelompok Hobby dari
setiap individu kita ambil contoh secara khusus, Komunitas Fotographer yang
banyak ada atau timbul disekitar kita. Komunitas itu didirikan berdasarkan kesamaan
Hobby yang mejadi sebuah kebersamaan pemikiran sehingga membentuk sebuah
kelompok. Kelompok itu digolongkan kedalam kelompok Katartis karena kelompok
itu tidak memikirkan sebuah tekanan melainkan melepaskan tekanan dengan cara
menyalurkan hobby jadi setiap mereka yang tergabung kedalam kelompok tersebut
adalah dengan maksud untuk melepaskan tekanan yang ada slema mereka baik
saat bekerja atau dirumah atau diman saja. Jadi kelompok ini digolongkan sebagai
kelompok Kartatis.
Menurut aspek Psikologi komunikasi Komunitas ini dinamakan kelompok
karena mempunyai padangan dan keinginan yang sama untuk sesuatu tertentu. Dan
kelompok ini juga dimasukan kedalam kelompok primer karena setiap anggotanya
menjalin hubungan yang akrab dan salaing member masukan serta bersifat
kekeluargaan. Komunitas Fotographer digolongkan keladam kategori deskriptif yang
menunjukan klasifikasi kelompok dengan melihat proses pembentukannya secara
alamiah. Kelompok ini terbentuk secara ilmiah yaitu karena adanya kesamaan hobby
diantara individu sehingga kelompok ini dapat terbentuk.
b. Kelompok pembuat kebijaksanaan
Menurut aspek Psikologi komunikasi Kelompok pembuat kebijaksanaan
dimaksudkan kelompok yang membuat atau merancangkan kebijakan yang nantinya
akan disampaikan kepada kelompok aksi. Dalam lingkungan kerja kelompok yang
biasanya membuat keputusan atau kebijakan adalah kelompok Direksi atau para
pimpinan perusahaan dengan berjalan berdasarkan visi dan misi sebuah perusahaan
para pimpinan atau direksi sebuah perusahaan diminta untuk membuat kebijakan
yang tepat untuk menjalankan perusahan tersebut. Atau dalam lingkup Negara
biasanya yang membuat kebijakan adalah 3 lembaga yaitu DPR, MPR dan Presiden.
Mereka yang mampu membuat kebijakan dalam menjalankan pemerintahan di
Bangsa ini.
Dewan Direksi, pimpinan dan Lembaga Tinggi Negara (DPR, MPR, dan
Presiden) merupak sebuah kelompok karena mempunyai visi dan misi yang sama.
Kelompok ini masuk dalam kelompok skunder karena setiap individu tidak
mejalankan secara akrab tetapi hanya sekedar profesionalisme bekerja atau
menjalankan tugas. Dewan direksi dan pimpinan perusahaan atau Lembaga Tinggi
Negara masuk kedalam Kategori prespektif yang mengklasifikasikan kelompok
menurut langkah-langkah rasional yang harus dilewati oleh angota kelompok untuk
mencapai tujuannya. Jadi semua ada tahapan yang terbentuk tidak terjadi secara
alamian dan terstruktur tingkatan dan system kerjanya.
c. Kelompok Aksi
Kelompok Aksi adalah kelompok yang bekerja dari sebuah kebijakan tertentu.
Dengan kata lain kelompok aksi adalah kelompok yang menjalankan setiap
kebijakan yang ada atau yang telah dibuat oleh pembuat kebijakan. Dalam
perusahaan Karyawan adalah kelompok aksi yang harus menjalankan kebijakan
yang telah ditentukan oleh para pimpinan. Dalam benegara adalah para Menteri
yang menjalankan setiap kebijakan yang telah dibuat oleh lembaga pembuat
kebijakan.
Menurut aspek Psikologi komunikasi Kelompok aksi yang notabennya adalah
pekerja dari sebuah kebijakan digolongkan kedalam kelompok sekunder, semua
individu menjalani sekedar profesionalisme sebagai pekerja dari kebijakan pemimpin.
Kategori kelompok ini masuk dalam kategori prespektif yang mengklasifikasikan
kelompok menurut langkah-langkah rasional yang harus dilewati oleh angota
kelompok untuk mencapai tujuannya. Jadi kelompok ini mempunyai system atau
tahapan yang harus dilewati anggota-anggotanya untuk mejalankan semua
kebijakan.