analisa ukuran butir (pagindhu yudha).pdf

26
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI GEODINAMIKA PANTAI ANALISA UKURAN BUTIR KELOMPOK 4 OLEH SA’DAM D611 09 267 MAKASSAR 2014

Upload: ramliplus

Post on 21-Jul-2016

141 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Materi Sedimen Ukuran Butir

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Ukuran Butir (Pagindhu Yudha).pdf

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

GEODINAMIKA PANTAI

ANALISA UKURAN BUTIR

KELOMPOK 4

OLEH

SA’DAM

D611 09 267

MAKASSAR

2014

Page 2: Analisa Ukuran Butir (Pagindhu Yudha).pdf

PENDAHULUAN

Sedimentasi merupakan suatu objek studi yang mengkaji tentang segala

aspek yang berkaitan dengan analisa pengendapan material yang tejadi pada

lokasi penelitian. Adapun proses penelitian sedimentasi yang dilakukan lebih

menitikberatkan pada analisa ukuran butir pada daerah pesisir pantai. Penelitian

analisa butiran sedimentasi ini bertujuan untuk dapat memahami aktivitas

sedimentasi yang diharapkan dapat memberikan manfaat kedepannya.

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian terletak di Pantai Bara, Kecamatan Bara, Kabupaten

Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan. Daerah penelitian secara geografis berada

di ujung Sulawesi Selatan bagian selatan dan berbatasan dengan Teluk

Paloppakaya dan Selat Makassar. Secara administrasi daerah penelitian terletak

antara 120o 26’ 00” BT - 5

o 36’ 00” LS dan 120

o 28’ 00” BT - 5

o 37’ 00” LS.

TINJAUAN PUSTAKA

Klasifikasi ukuran butiran yang digunakan oleh para ahli hidraulika menurut

AGU (American Geophysical Union) adalah seperti ditunjukkan pada Tabel 1 di

bawah. Material sedimen yang mempunyai penyebaran kecil dan mempunyai

ukuran yang dianggap sama dalam sebuah fraksi sering dinamakan sebagai

material uniform (seragam), sedangkan material sedimen yang mempunyai

penyebaran besar dinamakan sebagai material non uniform (tidak seragam).

Kurva frekuensi dari beberapa sampel material sedimen biasanya memiliki satu

puncak kurva (unimodal) dan sebagian yang lain memiliki dua puncak kurva

(bimodal). Dalam beberapa kasus tertentu kadang-kadang dijumpai distribusi

frekuensi dengan jumlah puncak (nilai maksimum) lebih dari dua, dimana kurva

semacam ini disebut kurva polymodal.

Page 3: Analisa Ukuran Butir (Pagindhu Yudha).pdf

Untuk material kasar (coarse gravel) kurva distribusinya biasanya

mempunyai tipe bimodal, sedangkan untuk material pasir (sand) kurva

distribusinya mempunyai tipe unimodal. Dalam hal kurva frekuensi berupa

bimodal maupun polymodal pada umumnya ukuran butiran pada puncak pertama

selalu 16 sampai 32 kali lebih besar dibandingkan dengan ukuran butiran pada

puncak berikutnya. Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah karena sampel

terdiri dari dua atau lebih populasi butiran berbeda yang terbentuk karena

karakteristik transpor yang berbeda. Penentuan besaran nilai-nilai parameter ini

dihitung berdasarkan kurva distribusi ukuran partikel komulatif pada kertas

probabilitas antara dua pasangan data yang diketahui pada ukuran ayakan dalam

satuan ϕ dan nilai persentilnya. Untuk ukuran kelas partikel dalam satuan mm,

perhitungannya membutuhkan interpolasi logaritmik.

1. Mean (Rata-rata)

Mean (rata-rata) dapat dianggap sebagai pusat matematis dari sekumpulan

data. Mean / rata-rata dapat dihitung dengan berbagai pendekatan. Mode, median

dan mean adalah sama dalam sekumpulan data berdistribusi normal simetris (tidak

miring), tetapi tidak sama pada sedimen kerikil fluvial yang memiliki distribusi

yang miring. Grafik rata-rata geometrik pendekatan akar kuadrat adalah akar ke n

dari perkalian n bilangan. Untuk distribusi ukuran partikel, rata-rata geometrik

secara umum dihitung dari akar kuadrat dua persentil dalam mm (Yang, 1996)

sebagai berkut.

Page 4: Analisa Ukuran Butir (Pagindhu Yudha).pdf

2. Standar Deviasi (Sorting)

Sedimen alamiah mempunyai suatu rentang ukuran partikel. Penyebaran

ukuran di sekitar ukuran rata-ratanya disebut sorting. Sedimen dengan well-

sorted menunjukkan penyebaran ukuran yang sempit, dan sedimen dengan

poorly-sorted menunjukkan penyebaran ukuran yang lebar. Dalam praktek teknik

sipil, istilah-istilah ini memiliki arti yang berlawanan. Sedimen dengan well-

sorted adalah bergradasi jelek, dan sedimen dengan poorly-sorted adalah

bergradasi baik. Sedimen dengan well-sorted cenderung makin seragam,

sedangkan sedimen dengan poorly-sorted cenderung makin tidak seragam Folk

& Ward (1957) memasukkan range yang lebih luas dari kurva ukuran distribusi

komulatif ke dalam analisis sorting dan menghitung sorting sebagai berikut :

3. Skewness

Distribusi normal adalah simetris di sekitar rata-rata dan tidak miring ke

arah sisi yang lain dari distribusi. Distribusi dengan kemiringan negatif adalah

miring ke arah sisi rendah dari ekor distribusi, sementara distribusi dengan

kemiringan positif adalah miring ke arah sisi tinggi dari ekor distribusi. Derajat

kemiringan distribusi dapat dilihat sebagai derajat penyimpangan dari normalitas.

Nilai terhitung untuk skewness didasarkan pada persamaan dari Folk & Ward

(1957) yang dikombinasikan dengan persamaan dari Inman (1952) sebagai

berikut :

Page 5: Analisa Ukuran Butir (Pagindhu Yudha).pdf

4. Kurtosis

Kurtosis menunjukkan kepuncakan atau kedataran distribusi dalam

perbandingan kepada distribusi normal. Ukuran ini tidak sering digunakan untuk

mengukur distribusi ukuran partikel pada sungai-sungai dengan dasar kerikil.

Untuk distribusi ukuran partikel dalam satuan φ, Folk & Ward (1957)

mengusulkan untuk menghitung kurtosis menggunakan dan kuartil dari distribusi :

Page 6: Analisa Ukuran Butir (Pagindhu Yudha).pdf

HASIL DAN PEMBAHASAN

Distribusi Ukuran Butiran Tiap Stasiun Pengamatan

STASIUN 1

Arus Pasang

Dari kurva grafik analisa ukuran butir pada stasiun ini dapat

diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan antara tiap satuan ukuran butir pada

masing – masing persentase berat ukuran butir. Dimana nilai ukuran butir yang

memberikan kenampakan terbanyak yaitu ukuran butir 1 ɸ dan yang paling sedikit

yaitu pada ukuran butir 3 ɸ. Adapun rata – rata kenampakan ukuran butir dalam

satuan phi (ɸ) menunjukkan nilai 2.06408.

Nilai ukuran butir yang ditunjukkan pada stasiun ini membentuk suatu

pola dengan tipe sampel unimodal. Tipe ini mengindikasikan distribusi

pengendapan material sedimen berupa pasir (sand).

Standar

Deviasi (σᵩ)

Skewness

(Skᵩ) Kurtosis (Kᵩ)

2.86633 1.0997396 1.886652002

Untuk penentuan parameter statistik material dasar dan mengacu pada

klasifikasi untuk koefisien parameter distribusi ukuran butir dari Folks & Ward

maka dapat diperoleh parameter sebagai berikut :

- Nilai kurtosis yang diperoleh yaitu 1.886652002. Dari nilai kurtosis

tersebut jenis ukuran butir termasuk dalam kelompok very

0

20

40

-1 0 1 2 3 4 5

Fre

kue

nsi

Be

rat

(%)

Mesh (ɸ)

Histogram

Page 7: Analisa Ukuran Butir (Pagindhu Yudha).pdf

leptokurtic. Nilai kurtosis pada stasiun ini mengindikasikan pola

pengendapan pada stasiun ini membentuk pola dengan bentuk seperti

sebuah kurva parabola dengan puncak yang sangat mencekung keatas

(very highly peaked). Sehingga distribusi pengendapan material

sedimen sangat tidak merata.

- Nilai skewness yang diperoleh yaitu 1.0997396. Dari nilai skewness

tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam kelompok

very positively skewed. Nilai skewness pada stasiun ini

menunjukkan nilai positif dan mengindikasikan material yang

terendapkan berbutir halus dengan ukuran antara 1/8 – ¼ mm (AGU

– American Geophysical Union).

- Nilai standar deviasi yang diperoleh yaitu 2.86633. Dari nilai standar

deviasi tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam

kelompok very poor. Nilai standar deviasi yang diperoleh pada

stasiun ini menunjukkan penyebaran ukuran sedimen yang lebar

sehinga gradasi butiran yang terjadi cenderung tidak seragam.

Arus Surut

Dari kurva grafik analisa ukuran butir pada stasiun ini dapat

diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan antara tiap satuan ukuran butir pada

masing – masing persentase berat ukuran butir. Dimana nilai ukuran butir yang

memberikan kenampakan terbanyak yaitu ukuran butir 5 ɸ dan yang paling sedikit

yaitu pada ukuran butir 1 ɸ. Adapun rata – rata kenampakan ukuran butir pada

stasiun yaitu 3.15089 dan dapat diindikasikan sebagai sortasi buruk.

Nilai ukuran butir yang ditunjukkan pada stasiun ini membentuk suatu

pola dengan tipe sampel unimodal. Tipe ini mengindikasikan distribusi

pengendapan material sedimen berupa pasir (sand).

0

10

20

30

-1 0 1 2 3 4 5

Fre

kue

nsi

Be

rat

(%)

Mesh (ɸ)

Histogram

Page 8: Analisa Ukuran Butir (Pagindhu Yudha).pdf

Standar

Deviasi (σᵩ)

Skewness

(Skᵩ) Kurtosis (Kᵩ)

3.68427 1.0299001 1.366550997

Untuk penentuan jenis ukuran butir pada stasiun sendiri dapat dilihat

dari beberapa parameter yaitu sebagai berikut :

- Nilai kurtosis yang diperoleh yaitu 1.366550997. Dari nilai kurtosis

tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam kelompok

leptokurtic. Nilai kurtosis pada stasiun ini mengindikasikan pola

pengendapan pada stasiun ini membentuk pola dengan bentuk seperti

sebuah kurva parabola dengan puncak yang mencekung keatas

(highly peaked).

- Nilai skewness yang diperoleh yaitu 1.0299001. Dari nilai skewness

tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam kelompok

very positively skewed. Nilai skewness pada stasiun ini

menunjukkan nilai positif dan mengindikasikan material yang

terendapkan berbutir halus dengan ukuran antara 1/8 – ¼ mm (AGU

– American Geophysical Union).

- Nilai standar deviasi yang diperoleh yaitu 3.68427. Dari nilai standar

deviasi tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam

kelompok very poor. Nilai standar deviasi yang diperoleh pada

stasiun ini menunjukkan penyebaran ukuran sedimen yang lebar

sehinga gradasi butiran yang terjadi cenderung tidak seragam.

Page 9: Analisa Ukuran Butir (Pagindhu Yudha).pdf

STASIUN 2

Arus Pasang

Dari kurva grafik analisa ukuran butir pada stasiun dapat

diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan antara tiap satuan ukuran butir pada

masing – masing persentase berat ukuran butir. Dimana nilai ukuran butir yang

memberikan kenampakan terbanyak yaitu ukuran butir 1 ɸ dan yang paling sedikit

yaitu pada ukuran butir 3 ɸ. Adapun rata – rata kenampakan ukuran butir pada

stasiun yaitu 2.3066475.

Nilai ukuran butir yang ditunjukkan pada stasiun ini membentuk suatu

pola dengan tipe sampel bimodal yang terlihat pada lurva diatas. Tipe ini

mengindikasikan distribusi pengendapan material sedimen berupa kasar (coarse

gravel) dengan ukuran antara 16 – 32 mm berdasarkan klasifikasi AGU

(American Geophysical Union).

Standar

Deviasi (σᵩ)

Skewness

(Skᵩ) Kurtosis (Kᵩ)

2.87058 1.2157532 1.890280467

Untuk penentuan jenis ukuran butir pada stasiun sendiri dapat dilihat

dari beberapa parameter yaitu sebagai berikut :

- Nilai kurtosis yang diperoleh yaitu 1.890280467. Dari nilai kurtosis

tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam kelompok

very leptokurtic. Nilai kurtosis pada stasiun ini mengindikasikan

pola pengendapan pada stasiun ini membentuk pola seperti sebuah

0

20

40

-1 0 1 2 3 4 5

Fre

kue

nsi

Be

rat

(%)

Mesh (ɸ)

Histogram

Page 10: Analisa Ukuran Butir (Pagindhu Yudha).pdf

kurva parabola dengan puncak yang sangat mencekung keatas (very

highly peaked). Sehingga distribusi pengendapan material sedimen

sangat tidak merata.

- Nilai skewness yang diperoleh yaitu 1.2157532. Dari nilai skewness

tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam kelompok

very positively skewed. Nilai skewness pada stasiun ini

menunjukkan nilai positif dan mengindikasikan material yang

terendapkan berbutir halus dengan ukuran antara 1/8 – ¼ mm (AGU

– American Geophysical Union).

- Nilai standar deviasi yang diperoleh yaitu 2.87058. Dari nilai standar

deviasi tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam

kelompok very poor. Nilai standar deviasi yang diperoleh pada

stasiun ini menunjukkan penyebaran ukuran sedimen yang lebar

sehinga gradasi butiran yang terjadi cenderung tidak seragam.

Arus Surut

Dari kurva grafik analisa ukuran butir pada stasiun 2 surut dapat

diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan antara tiap satuan ukuran butir pada

masing – masing persentase berat ukuran butir. Dimana nilai ukuran butir yang

memberikan kenampakan terbanyak yaitu ukuran butir 1 ɸ dan yang paling sedikit

yaitu pada ukuran butir 3 ɸ. Adapun rata – rata kenampakan ukuran butir pada

stasiun 2 surut yaitu 2.952320787.

Nilai ukuran butir yang ditunjukkan pada stasiun ini membentuk suatu

pola dengan tipe sampel bimodal yang terlihat pada lurva diatas. Tipe ini

mengindikasikan distribusi pengendapan material sedimen berupa kasar (coarse

0

10

20

30

-1 0 1 2 3 4 5

Fre

kue

nsi

Be

rat

(%)

Mesh (ɸ)

Histogram

Page 11: Analisa Ukuran Butir (Pagindhu Yudha).pdf

gravel) dengan ukuran antara 16 – 32 mm berdasarkan klasifikasi AGU

(American Geophysical Union).

Standar

Deviasi (σᵩ)

Skewness

(Skᵩ) Kurtosis (Kᵩ)

3.33755

1.113657

1.461118006

Untuk penentuan jenis ukuran butir pada stasiun ini dapat dilihat dari

beberapa parameter yaitu sebagai berikut :

- Nilai kurtosis yang diperoleh yaitu 1.461118006. Dari nilai kurtosis

tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam kelompok

leptokurtic. Nilai kurtosis pada stasiun ini mengindikasikan pola

pengendapan pada stasiun ini membentuk pola dengan bentuk seperti

sebuah kurva parabola dengan puncak yang mencekung keatas

(highly peaked).

- Nilai skewness yang diperoleh yaitu 1.113657. Dari nilai skewness

tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam kelompok

very positively skewed. Nilai skewness pada stasiun ini

menunjukkan nilai positif dan mengindikasikan material yang

terendapkan berbutir halus dengan ukuran antara 1/8 – ¼ mm (AGU

– American Geophysical Union).

- Nilai standar deviasi yang diperoleh yaitu 3.33755. Dari nilai standar

deviasi tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam

kelompok very poor. Nilai standar deviasi yang diperoleh pada

stasiun ini menunjukkan penyebaran ukuran sedimen yang lebar

sehinga gradasi butiran yang terjadi cenderung tidak seragam.

Page 12: Analisa Ukuran Butir (Pagindhu Yudha).pdf

STASIUN 3

Arus Pasang

Dari kurva grafik analisa ukuran butir dari stasiun ini dapat

diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan antara tiap satuan ukuran butir pada

masing – masing persentase berat ukuran butir. Dimana nilai ukuran butir yang

memberikan kenampakan terbanyak yaitu ukuran butir 5 ɸ dan yang paling sedikit

yaitu pada ukuran butir 5 ɸ. Adapun rata – rata kenampakan ukuran butir pada

yaitu 2.143897208 dan dapat diindikasikan sebagai sortasi baik.

Nilai ukuran butir yang ditunjukkan pada stasiun ini membentuk suatu

pola dengan tipe sampel bimodal yang terlihat pada lurva diatas. Tipe ini

mengindikasikan distribusi pengendapan material sedimen berupa kasar (coarse

gravel) dengan ukuran antara 16 – 32 mm berdasarkan klasifikasi AGU

(American Geophysical Union).

Standar

Deviasi (σᵩ)

Skewness

(Skᵩ) Kurtosis (Kᵩ)

2.62622

1.1347414 1.798892066

Untuk penentuan jenis ukuran butir pada stasiun ini sendiri dapat dilihat

dari beberapa parameter yaitu sebagai berikut :

- Nilai kurtosis yang diperoleh yaitu 1.798892066. Dari nilai kurtosis

tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam kelompok

very leptokurtic. Nilai kurtosis pada stasiun ini mengindikasikan

pola pengendapan pada stasiun ini membentuk pola seperti sebuah

kurva parabola dengan puncak yang sangat mencekung keatas (very

0

20

40

-1 0 1 2 3 4 5

Fre

kue

nsi

Be

rat

(%)

Mesh (ɸ)

Histogram

Page 13: Analisa Ukuran Butir (Pagindhu Yudha).pdf

highly peaked). Sehingga distribusi pengendapan material sedimen

sangat tidak merata.

- Nilai skewness yang diperoleh yaitu 1.1347414. Dari nilai skewness

tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam kelompok

very positively skewed. Nilai skewness pada stasiun ini

menunjukkan nilai positif dan mengindikasikan material yang

terendapkan berbutir halus dengan ukuran antara 1/8 – ¼ mm (AGU

– American Geophysical Union).

- Nilai standar deviasi yang diperoleh yaitu 2.62622. Dari nilai standar

deviasi tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam

kelompok very poor. Nilai standar deviasi yang diperoleh pada

stasiun ini menunjukkan penyebaran ukuran sedimen yang lebar

sehinga gradasi butiran yang terjadi cenderung tidak seragam.

Arus Surut

Dari kurva grafik analisa ukuran butir dari stasiun ini dapat

diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan antara tiap satuan ukuran butir pada

masing – masing persentase berat ukuran butir. Dimana nilai ukuran butir yang

memberikan kenampakan terbanyak yaitu ukuran butir 1 ɸ dan yang paling sedikit

yaitu pada ukuran butir 0 ɸ. Adapun rata – rata kenampakan ukuran butir pada

yaitu 2.489644482.

Nilai ukuran butir yang ditunjukkan pada stasiun ini membentuk suatu

pola dengan tipe sampel unimodal. Tipe ini mengindikasikan distribusi

pengendapan material sedimen berupa pasir (sand) dengan ukuran butir antara

1/16 – 1 mm (AGU – American Geophysical Union).

0

20

40

-1 0 1 2 3 4 5

Fre

kue

nsi

Be

rat

(%)

Mesh (ɸ)

Histogram

Page 14: Analisa Ukuran Butir (Pagindhu Yudha).pdf

Standar

Deviasi (σᵩ)

Skewness

(Skᵩ) Kurtosis (Kᵩ)

2.79916

1.1756854 1.667032337

Untuk penentuan jenis ukuran butir pada stasiun ini sendiri dapat dilihat

dari beberapa parameter yaitu sebagai berikut :

- Nilai kurtosis yang diperoleh yaitu 1.667032337. Dari nilai kurtosis

tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam kelompok

very leptokurtic. Nilai kurtosis pada stasiun ini mengindikasikan

pola pengendapan pada stasiun ini membentuk pola seperti sebuah

kurva parabola dengan puncak yang sangat mencekung keatas (very

highly peaked). Sehingga distribusi pengendapan material sedimen

sangat tidak merata.

- Nilai skewness yang diperoleh yaitu 1.1756854. Dari nilai skewness

tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam kelompok

very positively skewed. Nilai skewness pada stasiun ini

menunjukkan nilai positif dan mengindikasikan material yang

terendapkan berbutir halus dengan ukuran antara 1/8 – ¼ mm (AGU

– American Geophysical Union).

- Nilai standar deviasi yang diperoleh yaitu 2.79916. Dari nilai standar

deviasi tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam

kelompok very poor. Nilai standar deviasi yang diperoleh pada

stasiun ini menunjukkan penyebaran ukuran sedimen yang lebar

sehinga gradasi butiran yang terjadi cenderung tidak seragam.

Page 15: Analisa Ukuran Butir (Pagindhu Yudha).pdf

STASIUN 4

Arus Pasang

Dari kurva grafik analisa ukuran butir dari stasiun ini dapat

diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan antara tiap satuan ukuran butir pada

masing – masing persentase berat ukuran butir. Dimana nilai ukuran butir yang

memberikan kenampakan terbanyak yaitu ukuran butir 4 ɸ dan yang paling sedikit

yaitu pada ukuran butir -1 ɸ. Adapun rata – rata kenampakan ukuran butir pada

yaitu 3.466052894 dan dapat diindikasikan sebagai sortasi buruk.

Nilai ukuran butir yang ditunjukkan pada stasiun ini membentuk suatu

pola dengan tipe sampel unimodal. Tipe ini mengindikasikan distribusi

pengendapan material sedimen berupa pasir (sand) dengan ukuran butir antara

1/16 – 1 mm (AGU – American Geophysical Union).

Standar

Deviasi (σᵩ)

Skewness

(Skᵩ) Kurtosis (Kᵩ)

3.64388

1.0990165 1.266674002

Untuk penentuan jenis ukuran butir pada stasiun ini sendiri dapat dilihat

dari beberapa parameter yaitu sebagai berikut :

- Nilai kurtosis yang diperoleh yaitu 1.266674002. Dari nilai kurtosis

tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam kelompok

leptokurtic. Nilai kurtosis pada stasiun ini mengindikasikan pola

pengendapan pada stasiun ini membentuk pola dengan bentuk seperti

sebuah kurva parabola dengan puncak yang mencekung keatas

(highly peaked).

0

20

40

-1 0 1 2 3 4 5

Fre

kue

nsi

Be

rat

(%)

Mesh (ɸ)

Histogram

Page 16: Analisa Ukuran Butir (Pagindhu Yudha).pdf

- Nilai skewness yang diperoleh yaitu 1.0990165. Dari nilai skewness

tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam kelompok

very positively skewed. Nilai skewness pada stasiun ini

menunjukkan nilai positif dan mengindikasikan material yang

terendapkan berbutir halus dengan ukuran antara 1/8 – ¼ mm (AGU

– American Geophysical Union).

- Nilai standar deviasi yang diperoleh yaitu 3.64388. Dari nilai standar

deviasi tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam

kelompok very poor. Nilai standar deviasi yang diperoleh pada

stasiun ini menunjukkan penyebaran ukuran sedimen yang lebar

sehinga gradasi butiran yang terjadi cenderung tidak seragam.

Arus Surut

Dari kurva grafik analisa ukuran butir dari stasiun ini dapat

diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan antara tiap satuan ukuran butir pada

masing – masing persentase berat ukuran butir. Dimana nilai ukuran butir yang

memberikan kenampakan terbanyak yaitu ukuran butir 0 ɸ dan yang paling sedikit

yaitu pada ukuran butir -1 ɸ. Adapun rata – rata kenampakan ukuran butir pada

yaitu 1.99681.

Nilai ukuran butir yang ditunjukkan pada stasiun ini membentuk suatu

pola dengan tipe sampel unimodal. Tipe ini mengindikasikan distribusi

pengendapan material sedimen berupa pasir (sand) dengan ukuran butir antara

1/16 – 1 mm (AGU – American Geophysical Union).

0

20

40

-1 0 1 2 3 4 5

Fre

kue

nsi

Be

rat

(%)

Mesh (ɸ)

Histogram

Page 17: Analisa Ukuran Butir (Pagindhu Yudha).pdf

Standar

Deviasi (σᵩ)

Skewness

(Skᵩ) Kurtosis (Kᵩ)

2.717575 1.3017882 2.178093114

Untuk penentuan jenis ukuran butir pada stasiun ini sendiri dapat dilihat

dari beberapa parameter yaitu sebagai berikut :

- Nilai kurtosis yang diperoleh yaitu 2.717575. Dari nilai kurtosis

tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam kelompok

very leptokurtic. Nilai kurtosis pada stasiun ini mengindikasikan

pola pengendapan pada stasiun ini membentuk pola seperti sebuah

kurva parabola dengan puncak yang sangat mencekung keatas (very

highly peaked). Sehingga distribusi pengendapan material sedimen

sangat tidak merata.

- Nilai skewness yang diperoleh yaitu 1.3017882. Dari nilai skewness

tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam kelompok

very positively skewed. Nilai skewness pada stasiun ini

menunjukkan nilai positif dan mengindikasikan material yang

terendapkan berbutir halus dengan ukuran antara 1/8 – ¼ mm (AGU

– American Geophysical Union)

- Nilai standar deviasi yang diperoleh yaitu 2.717575. Dari nilai

standar deviasi tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk

dalam kelompok very poor. Nilai standar deviasi yang diperoleh

pada stasiun ini menunjukkan penyebaran ukuran sedimen yang lebar

sehinga gradasi butiran yang terjadi cenderung tidak seragam.

Page 18: Analisa Ukuran Butir (Pagindhu Yudha).pdf

STASIUN 5

Arus Pasang

Dari kurva grafik analisa ukuran butir dari stasiun ini dapat

diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan antara tiap satuan ukuran butir pada

masing – masing persentase berat ukuran butir. Dimana nilai ukuran butir yang

memberikan kenampakan terbanyak yaitu ukuran butir 1 ɸ dan yang paling sedikit

yaitu pada ukuran butir 5 ɸ. Adapun rata – rata kenampakan ukuran butir pada

yaitu 1.43429.

Nilai ukuran butir yang ditunjukkan pada stasiun ini membentuk suatu

pola dengan tipe sampel unimodal. Tipe ini mengindikasikan distribusi

pengendapan material sedimen berupa pasir (sand) dengan ukuran butir antara

1/16 – 1 mm (AGU – American Geophysical Union).

Standar

Deviasi (σᵩ)

Skewness

(Skᵩ) Kurtosis (Kᵩ)

1.76224

1.3395777 2.432689536

Untuk penentuan jenis ukuran butir pada stasiun ini sendiri dapat dilihat

dari beberapa parameter yaitu sebagai berikut :

- Nilai kurtosis yang diperoleh yaitu 2.432689536. Dari nilai kurtosis

tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam kelompok

0

10

20

30

40

50

-1 0 1 2 3 4 5

Fre

kue

nsi

Be

rat

(%)

Mesh (ɸ)

Histogram

Page 19: Analisa Ukuran Butir (Pagindhu Yudha).pdf

very leptokurtic. Nilai kurtosis pada stasiun ini mengindikasikan

pola pengendapan pada stasiun ini membentuk pola dengan bentuk

seperti sebuah kurva parabola dengan puncak yang mencekung keatas

(highly peaked).

- Nilai skewness yang diperoleh yaitu 1.3395777. Dari nilai skewness

tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam kelompok

very positively skewed. Nilai skewness pada stasiun ini

menunjukkan nilai positif dan mengindikasikan material yang

terendapkan berbutir halus dengan ukuran antara 1/8 – ¼ mm (AGU

– American Geophysical Union).

- Nilai standar deviasi yang diperoleh yaitu 1.76224. Dari nilai standar

deviasi tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam

kelompok poor. Nilai standar deviasi yang diperoleh pada stasiun ini

menunjukkan penyebaran ukuran sedimen yang lebar sehinga gradasi

butiran yang terjadi cenderung tidak seragam.

Arus Surut

Dari kurva grafik analisa ukuran butir dari stasiun ini dapat

diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan antara tiap satuan ukuran butir pada

masing – masing persentase berat ukuran butir. Dimana nilai ukuran butir yang

0

5

10

15

20

25

30

-1 0 1 2 3 4 5

Fre

kue

nsi

Be

rat

(%)

Mesh (ɸ)

Histogram

Page 20: Analisa Ukuran Butir (Pagindhu Yudha).pdf

memberikan kenampakan terbanyak yaitu ukuran butir 4 ɸ dan yang paling sedikit

yaitu pada ukuran butir -1 ɸ. Adapun rata – rata kenampakan ukuran butir pada

yaitu 3.04315.

Nilai ukuran butir yang ditunjukkan pada stasiun ini membentuk suatu

pola dengan tipe sampel bimodal yang terlihat pada lurva diatas. Tipe ini

mengindikasikan distribusi pengendapan material sedimen berupa kasar (coarse

gravel) dengan ukuran antara 16 – 32 mm berdasarkan klasifikasi AGU

(American Geophysical Union).

Standar

Deviasi (σᵩ)

Skewness

(Skᵩ) Kurtosis (Kᵩ)

3.49152 1.1242654 1.481326798

Untuk penentuan jenis ukuran butir pada stasiun ini sendiri dapat dilihat

dari beberapa parameter yaitu sebagai berikut :

- Nilai kurtosis yang diperoleh yaitu 1.481326798. Dari nilai kurtosis

tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam kelompok

very leptokurtic. Nilai kurtosis pada stasiun ini mengindikasikan

pola pengendapan pada stasiun ini membentuk pola seperti sebuah

kurva parabola dengan puncak yang sangat mencekung keatas (very

highly peaked). Sehingga distribusi pengendapan material sedimen

sangat tidak merata.

- Nilai skewness yang diperoleh yaitu 1.1242654. Dari nilai skewness

tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam kelompok

very positively skewed. Nilai skewness pada stasiun ini

menunjukkan nilai positif dan mengindikasikan material yang

terendapkan berbutir halus dengan ukuran antara 1/8 – ¼ mm (AGU

– American Geophysical Union).

- Nilai standar deviasi yang diperoleh yaitu 3.49152. Dari nilai standar

deviasi tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam

kelompok extremely poor. Nilai standar deviasi yang diperoleh pada

stasiun ini menunjukkan penyebaran ukuran sedimen yang sangat

melebar sehingga gradasi butiran yang terjadi cenderung sangat tidak

seragam.

Page 21: Analisa Ukuran Butir (Pagindhu Yudha).pdf

STASIUN 6

Arus Pasang

Dari kurva grafik analisa ukuran butir dari stasiun ini dapat

diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan antara tiap satuan ukuran butir pada

masing – masing persentase berat ukuran butir. Dimana nilai ukuran butir yang

memberikan kenampakan terbanyak yaitu ukuran butir 1 ɸ dan yang paling sedikit

yaitu pada ukuran butir -1 ɸ. Adapun rata – rata kenampakan ukuran butir pada

yaitu 2.10471.

Nilai ukuran butir yang ditunjukkan pada stasiun ini membentuk suatu

pola dengan tipe sampel bimodal yang terlihat pada lurva diatas. Tipe ini

mengindikasikan distribusi pengendapan material sedimen berupa kasar (coarse

gravel) dengan ukuran antara 16 – 32 mm berdasarkan klasifikasi AGU

(American Geophysical Union).

Standar

Deviasi (σᵩ)

Skewness

(Skᵩ) Kurtosis (Kᵩ)

2.43809

2.43809 2.029024065

0

10

20

30

40

50

-1 0 1 2 3 4 5

Fre

kue

nsi

Be

rat

(%)

Mesh (ɸ)

Histogram

Page 22: Analisa Ukuran Butir (Pagindhu Yudha).pdf

Untuk penentuan jenis ukuran butir pada stasiun ini sendiri dapat dilihat

dari beberapa parameter yaitu sebagai berikut :

- Nilai kurtosis yang diperoleh yaitu 2.029024065. Dari nilai kurtosis

tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam kelompok

very leptokurtic. Nilai kurtosis pada stasiun ini mengindikasikan

pola pengendapan pada stasiun ini membentuk pola dengan bentuk

seperti sebuah kurva parabola dengan puncak yang mencekung keatas

(highly peaked).

- Nilai skewness yang diperoleh yaitu 2.43809. Dari nilai skewness

tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam kelompok

very positively skewed. Nilai skewness pada stasiun ini

menunjukkan nilai positif dan mengindikasikan material yang

terendapkan berbutir halus dengan ukuran antara 1/8 – ¼ mm (AGU

– American Geophysical Union).

- Nilai standar deviasi yang diperoleh yaitu 2.43809. Dari nilai standar

deviasi tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam

kelompok very poor. Nilai standar deviasi yang diperoleh pada

stasiun ini menunjukkan penyebaran ukuran sedimen yang lebar

sehinga gradasi butiran yang terjadi cenderung tidak seragam.

Arus Surut

0

10

20

30

40

50

60

-1 0 1 2 3 4 5

Fre

kue

nsi

Be

rat

(%)

Mesh (ɸ)

Histogram

Page 23: Analisa Ukuran Butir (Pagindhu Yudha).pdf

Dari kurva grafik analisa ukuran butir dari stasiun ini dapat

diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan antara tiap satuan ukuran butir pada

masing – masing persentase berat ukuran butir. Dimana nilai ukuran butir yang

memberikan kenampakan terbanyak yaitu ukuran butir 1 ɸ dan yang paling sedikit

yaitu pada ukuran butir 5 ɸ. Adapun rata – rata kenampakan ukuran butir pada

yaitu 2.08045.

Nilai ukuran butir yang ditunjukkan pada stasiun ini membentuk suatu

pola dengan tipe sampel bimodal yang terlihat pada lurva diatas. Tipe ini

mengindikasikan distribusi pengendapan material sedimen berupa kasar (coarse

gravel) dengan ukuran antara 16 – 32 mm berdasarkan klasifikasi AGU

(American Geophysical Union).

Standar

Deviasi (σᵩ)

Skewness

(Skᵩ) Kurtosis (Kᵩ)

2.28289 1.2749588 1.84954278

Untuk penentuan jenis ukuran butir pada stasiun ini sendiri dapat dilihat

dari beberapa parameter yaitu sebagai berikut :

- Nilai kurtosis yang diperoleh yaitu 1.84954278. Dari nilai kurtosis

tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam kelompok

very leptokurtic. Nilai kurtosis pada stasiun ini mengindikasikan

pola pengendapan pada stasiun ini membentuk pola seperti sebuah

kurva parabola dengan puncak yang sangat mencekung keatas (very

highly peaked). Sehingga distribusi pengendapan material sedimen

sangat tidak merata.

- Nilai skewness yang diperoleh yaitu 1.2749588. Dari nilai skewness

tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam kelompok

very positively skewed. Nilai skewness pada stasiun ini

menunjukkan nilai positif dan mengindikasikan material yang

terendapkan berbutir halus dengan ukuran antara 1/8 – ¼ mm (AGU

– American Geophysical Union).

- Nilai standar deviasi yang diperoleh yaitu 2.28289. Dari nilai standar

deviasi tersebut jenis ukuran butir pada stasiun termasuk dalam

kelompok poor. Nilai standar deviasi yang diperoleh pada stasiun ini

Page 24: Analisa Ukuran Butir (Pagindhu Yudha).pdf

menunjukkan penyebaran ukuran sedimen yang sangat melebar

sehingga gradasi butiran yang terjadi cenderung sangat tidak

seragam.

KESIMPULAN

Dari keseluruhan data yang telah dianalisa berdasarkan pengambilan data

lapangan, dapat diperoleh diagram hubungan distribusi ukuran butir pada tiap

stasiun pengamatan.

Arus Pasang

Nilai ukuran butir yang ditunjukkan pada lokasi penelitian membentuk suatu

pola dengan tipe sampel bimodal yang terlihat pada lurva diatas. Tipe ini

mengindikasikan distribusi pengendapan material sedimen berupa kasar (coarse

gravel) dengan ukuran antara 16 – 32 mm berdasarkan klasifikasi AGU

(American Geophysical Union).

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

Sebaran Distribusi Butiran

Me

sh (

ɸ)

Histogram Lokasi Penelitian

Stasiun 1

Stasiun 2

Stasiun 3

Stasiun 4

Stasiun 5

Stasiun 6

Page 25: Analisa Ukuran Butir (Pagindhu Yudha).pdf

Arus Surut

Nilai ukuran butir yang ditunjukkan pada stasiun ini membentuk suatu pola

dengan tipe sampel unimodal. Tipe ini mengindikasikan distribusi pengendapan

material sedimen berupa pasir (sand) dengan ukuran butir antara 1/16 – 1 mm

(AGU – American Geophysical Union).

Adapun rata – rata nilai distribusi ukuran butir pada lokasi penelitian dengan

perhitungan rata-rata nilai standar deviasi, skewness, dan kurtosis tiap stasiun

pengamatan yaitu sebagai berikut.

Standar Deviasi yaitu 2.876692083

Dari nilai standar devisasi pada keseluruhan lokasi penelitian, dapat

disimpulkan bahwa distribusi pengendapan material sedimen yang terjadi

pada lokasi penelitian termasuk dalam kelompok very poor. Nilai standar

deviasi yang diperoleh pada stasiun ini menunjukkan penyebaran ukuran

sedimen yang lebar sehinga gradasi butiran yang terjadi cenderung tidak

seragam.

Skewness yaitu 1.184406364

Nilai skewness menunjukkan lokasi penelitian termasuk dalam kategori

very positively poor. Nilai skewness pada stasiun ini menunjukkan nilai

positif dan mengindikasikan material yang terendapkan berbutir halus

dengan ukuran antara 1/8 – ¼ mm (AGU – American Geophysical Union).

Kurtosis yaitu 1.775656348

Nilai kutrosis menunjukkan lokasi penelitian termasuk dalam kategori

very leptokurtic. Nilai kurtosis pada stasiun ini mengindikasikan pola

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

Sebaran Distribusi Butiran

Me

sh (

ɸ)

Histogram Lokasi Penelitian

Stasiun 1

Stasiun 2

Stasiun 3

Stasiun 4

Stasiun 5

Stasiun 6

Page 26: Analisa Ukuran Butir (Pagindhu Yudha).pdf

pengendapan pada stasiun ini membentuk pola seperti sebuah kurva

parabola dengan puncak yang sangat mencekung keatas (very highly

peaked). Sehingga distribusi pengendapan material sedimen sangat tidak

merata