analisa sistem informasi akuntansi

58
ANALISA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PT GUDANG GARAM Tbk. Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia DISUSUN OLEH : FITRI RACHMAD K.H 01112033 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

Upload: febi-elisabet

Post on 06-Dec-2015

49 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

ANALISA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PT GUDANG GARAM Tbk.

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Bahasa Indonesia

DISUSUN OLEH :

FITRI RACHMAD K.H 01112033

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

2013

Page 2: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas segala limpahan rahmat dan karunia Allah SWT

karenaNya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Shalawat serta salam semoga tetap

terlimpahcurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, rosul penutup dan pemberi syafaat yang

mulia. Karya Ilmiah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia, adapun

judul karya ilmiah ini adalah “Analisa sistem informasi Akuntansi PT Gudang Garam Tbk.”.

Penulis menyadari karya ilmiah ini masih banyak kekurangan dalam penulisannya.

Untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang membangun agar bisa melakukan

perbaikan untuk kedepannya.

Akhirnya, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penulisan karya ilmiah ini. Terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas segala

kekurangan. Besar harapan semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi

pembaca umumnya.

Surabaya, Juli 2013

Penulis

2

Page 3: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 2

1.3 Pembatasan Masalah................................................................................... 2

1.4 Tujuan Penelitian........................................................................................ 2

1.5 Metode Penelitian....................................................................................... 3

1.6 Sistematika Penelitian................................................................................. 4

BAB II :LANDASAN PUSTAKA........................................................................... 5

2.1 Pengertian Sistem....................................................................................... 5

2.2 Sistem Informasi Akuntansi dan Lingkungan Bisnis................................. 7

2.3 Komponen Sistem Informasi....................................................................... 7

BAB III :

3.1 Profil Perusahaan........................................................................................ 9

3.2 Tinjauan Khusus........................................................................................... 9

3.3 Gambaran SIA Perusahaan........................................................................ 9

3.4 Analisa Terhadap SIA Perusahaan.............................................................. 9

3.5 Desain SIA Perusahaan................................................................................ 9

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

3

Page 4: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis

mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat.

Oleh karena itu perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan

operasionalnya secara efektif dan efisien umtuk mempertahankan eksistensinya,

sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membantu

manajer dalam pengambilan keputusan. Informasi yang berkualitas yaitu

informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu sehingga keputusan bisnis yang

tepat dapat dibuat yang disesuaikan dengan sistem informasi yang diterapkan di

masing-masing perusahaan. Dengan demikian, pengelolaan sistem informasi

merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.

Sistem informasi juga diperlukan dalam pengadaan bahan baku untuk

kelancaran proses pembelian bahan baku dari pemasok serta kepada pembeli.

Prosedur pembelian bahan baku melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan

dengan maksud agar pelaksanaan pembelian bahan baku dapat diawasi dengan

baik. Salah satu penyebab terjadinya kekacauan-kekacauan dalam prosedur

pembelian bahan baku adalah lemahnya pengendalian intern pada sistem dan

prosedur yang mengatur suatu transaksi. Untuk mengatasi masalah tersebut,

maka setiap perusahaan perlu menyusun suatu sistem dan prosedur yang dapat

menciptakan pengendalian intern yang baik dalam mengatur pelaksanaan

transaksi perusahaan.

4

Page 5: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

Bagi perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur,

sistem informasi produksi yang efektif merupakan suatu keharusan dan tidak

lepas dari persoalan persediaan bahan baku, karena sebagian besar modal

perusahaan terikat pada proses produksi perusahaan tersebut. Dengan adanya

sistem informasi yang efektif, maka kekacauan-kekacauan yang umum terjadi

dalam bidang produksi seperti jadwal produksi yang tidak realistis, pemborosan

dan terjadinya kekurangan persediaan yang terjadi selama proses produksi dapat

dihindari dan ditangani.

Sampai saat ini, pengertian pengendalian intern telah dikemukakan

oleh banyak pihak. Dalam arti sempit, pengendalian intern didefinisikan sebagai

pengecekan untuk memeriksa kecermatan penjumlahan. Sedangkan dalam arti

luas, pengendalian intern adalah semua alat-alat yang digunakan oleh pimpinan

perusahaan untuk melakukan pengawasan. Sistem informasi produksi

memfokuskan pada aspek-aspek seperti: pemesanan, penyimpanan, dan

ketersediaan bahan baku dan perlengkapan produksi; penjadwalan mesin, fasilitas

dan tenaga kerja untuk memproses bahan baku menjadi bahan jadi; mendesain

dan menguji produk dengan jumlah sesuai rencana, kualitas yang baik dan biaya

yang dianggarkan. Dengan kata lain, sistem informasi produksi bertujuan

mendukung fungsi produksi dan operasi yang terdiri atas aktivitas yang berkaitan

dengan perencanaan dan pengendalian produksi barang dan jasa.

Untuk mencapai tujuan perusahaan manajemen bertanggung jawab

terhadap praktek pembelian bahan baku dan produksi dalam perusahaan yang

dikelola dan harus secara terus-menerus mengawasi sistem pengendalian intern

yang sudah ditetapkan.

5

Page 6: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

PT Gudang Garam Tbk merupakan produsen rokok kretek

terkemuka di Indonesia yang memproduksi berbagai jenis produk berkualitas

tinggi, mulai dari sigaret kretek linting (SKL), sigaret kretek tangan (SKT) dan

sigaret kretek mesin (SKM) yang sudah tersebar luas di Nusantara maupun di

dunia. Produk PT. Gudang Garam diantaranya adalah Gudang Garam

International, Surya 12, Surya 16, Surya Slims, Surya Signature, Surya

Profesional, Surya Pro Mild, Gudang Garam Nusantara, Gudang Garam

Nusantara Mild, Gudang Garam Merah, Gudang Garam Djaja, Nusa, Taman

Sriwedari dan Sigaret Kretek Filter Klobot.

1.2. Rumusan Masalah

Aktivitas perencanaan dan pengendalian pembelian bahan baku dan

produksi menjadi semakin kompleks. Untuk dapat melakukan aktivitas

perencanaan dan pengendalian pembelian bahan baku dan produksi sebagai

penghasil informasi. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengevaluasi dan

menganalisa  sistem informasi akuntansi sebagai penyedia informasi

perencanaan dan pengendalian pembelian bahan baku dan produksi.

Dari uraian diatas maka permasalahan yang menarik diangkat untuk lebih

mengetahui tentang perusahaan adalah:

1.Bagaimana Gambaran Umum didirikannya PT. Gudang Garam Tbk?

2.Bagaimana Data Umum PT.  Gudang Garam Tbk?

3.Bagaimana Gambaran Sistem Informasi Akuntansi di

PT. Gudang Garam Tbk?

4.Bagaimana analisis terhadap Sistem Informasi Akuntansi di

PT. Gudang Garam Tbk?

6

Page 7: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

5.Bagaimana Rekomendasi /Desain Sistem Informasi Akuntansi di

PT. Gudang Garam Tbk?

1.3 Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penulisan makalah ini adalah:

-Perseroan Terbatas (PT) Gudang Garam Tbk.

-Sistem Informasi Akuntansi (SIA) PT. Gudang Garam Tbk.

-PT. Gudang Garam di jalan Raden Patah – Kediri

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih banyak

Tentang gambaran Sistem Informasi Akuntansi (SIA) khususnya

PT. Gudang Garam Tbk,

Dan menganalisa serta mendesain Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

PT. Gudang Garam Tbk.

 

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang penulis lakukan adalah observasi secara di

perusahaan PT Gudang Garam Tbk.

7

Page 8: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

1.6 Sistematika Penulisan

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang, Rumusan Masalah,

Pembatasan Masalah, Tujuan Penelitian,

Metode Penelitian, Sistematika Penulisan

BAB II HUBUNGAN SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI DAN

LINGKUNGAN BISNIS

Pengertian Sistem dan Komponen Sistem

Informasi

BAB III TEMUAN-TEMUAN Profil Perusahaan, Tinjauan, Gambaran

SIA Peruahaan

BAB IV PEMBAHASAN Analisa Terhadap SIA Perusahaan,

Desaian SIA Perusahaan

BAB V Penutup Kesimpulan

BAB II

8

Page 9: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

2.1. Pengertian sistem

Menurut Yogianto (1995:1) yang mengutip dari Jerry Fritz

Gerald dan Warren D. Stalling, pendekatan sistem yang lebih menekankan

pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut “ Suatu sistem adalah

suatu jaringan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang

tertentu”.

Definisi sistem menurut Mulyadi (1993:2) sebagai berikut:

-Setiap sistem terdiri atas unsur-unsur.

-Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang

bersangkutan.

-Unsur-unsur tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.

-Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

 

 

2.2.       Sistem Informasi Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.

Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu rerangka

pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal,

and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran

berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan

suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang

berkepentingan (Wilkinson, 1991). Transaksi memungkinkan perusahaan

melakukan operasi, menyelenggarakan arsip dan catatan yang up to date, dan

mencerminkan aktivitas organisasi. Transaksi akuntansi merupakan transaksi

pertukaran yang mempunyai nilai ekonomis.

9

Page 10: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

2.2.1.     Tipe transaksi dasar adalah:

-Penjualan produk atau jasa

-Pembelian bahan baku, barang dagangan, jasa, dan aset tetap

dari supplier

-Penerimaan kas

-Pengeluaran kas kepada supplier

-Pengeluaran kas gaji karyawan.

2.2.2.      Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi

Antara lain :

-Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas

Dan transaksi.

-Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan

-Dalam proses pengambilan keputusan.

-Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

2.2.3.  Tujuan SIA:

-Untuk mendukung operasi-operasi sehari-hari

(to Support the –day-to-day operations)

-Mendukung pengambilan keputusan manajemen

(to support decision making by internal decision makers).

-Untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan

pertanggung-jawaban

10

Page 11: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

(tofulfill obligations relating to stewardship)

Sebagian dari keluaran yang diperlukan oleh pemroses informasi disediakan

oleh sistem pemrosesan transaksi, seperti laporan keuangan dari sistem

pemrosesan transaksi. Namun sebagian besar diperoleh dari sumber lain, baik

dari dalam maupun dari luar perusahaan. Pengguna utama pemrosesan

transaksi adalah manajer perusahaan. Mereka mempunyai tanggung jawab

pokok untuk mengambil keputusan yang berkenaan dengan perencanaan dan

pengendalian operasi perusahaan. Pengguna output lainnya adalah para

karyawan penting seperti akuntan, insinyur serta pihak luar seperti investor

dan kreditor.

 

2.3.      Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan sebuah susunan dari orang,

aktivitas, data, jaringan dan teknologi yang terintegrasi yang berfungsi untuk

mendukung dan meningkatkan operasi seharihari sebuah bisnis, juga

menyediakan kebutuhan informasi untuk pemecahan masalah dan

pengambilan keputusan oleh manajer. Ada dua tipe sistem informasi, personal

dan multiuser.

 

BAB III

11

Page 12: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

TEMUAN –TEMUAN

3.1.  Profil Perusahaan

3.1.1. Sejarah Singkat Pabrik

Sebelum perusahaan PT. Gudang Garam berdiri, pemiliknya

yang bernama SURYA WONOWIJOYO kelahiran Hokian – Cina pada

tanggal 15 agustus 1923 bekerja diperusahaan rokok Tjap 93

(NV. Sembilan Tiga) milik pamannya di Jl Raden Patah – Kediri setelah tahun

1957 beliau membuka perusahaan sendiri dengan menyewa tanah seluas

1000M dan jumlah sekitar 50 orang.

Seorang pengusaha yang dibesarkan di pulau Madura tepatnya

di Sampang ini merintis perusahaannya dengan sangat ulet dengan

memasarkan 50 juta batang rokok yang dipasarkan kekota  terdekat dengan

harga Rp. 1,- perbungkus sekitar pada trahun 1958 sehingga menjadi

perusahaan yang besar seperti sekarang ini, sekitar tahun 1968 perusahaan

perseorangan ini akhirnya dirubah menjadi Firma (Fa) dan kemudian sekitar

tahun 1972 dengan fasilitas pemerintah perusahaan-perusahaan ini menjadi

“PT” tertutup yang sahamnya hanya boleh dimiliki oleh keluarganya sendiri,

dan tahun 1990 PT. Gudang Garam menjadi terbuka dimana sahamnya boleh

dimiliki oleh orang luar.

Pada tahun 1960 sebuah cabang produksi SKT dan SKL dibuka

di Gurah sekitar 13 KM arah tenggara kota Kediri dengan pegawai kurang

lebih 200 karyawan yang setiap harinya pulang pergi Gurah – Kediri.

Dengan adanya kebijakan ekonomi pemerintah dan stabilitas politik pada awal

orde baru peluang semakin meningkat didalam negeri dan usahanya semakin

12

Page 13: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

akselerasi dengan dukungan BNI 1946, sehingga pada September 1968 areal

pertama seluas 100 M dibeli dan dijadikan Unit I dan pada tahun yang sama

dibangun unit II disusul pemindahan unit produksi dari Gurah ke Kediri pada

tahun 1969.

Pada tahun 1990 perusahaan mencatatkan sahamnya  pada

Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dan melakukan penawaran pada

masyarakat luas pada bulan juli – Agustus 1990 sebesar 1,98% sehingga total

sahamnya 20%  dari modal yang disetor penuh.

3.1.2. Jumlah Karyawan

Pada awalnya berdirinya PT. Gudang Garam hanya memilki 50

orang karyawan dan hampr semua dari daerahnya sendiri, tetapi lama

kelamaan tanbah menjadi banyak dan sekarang kurang lebih sekitar hampir

39.000 dan sudah banyak yang berasal dari daerah luar (Luar Kota).

Data Karyawan per 31 Desember 2006

-Karyawan Borongan                  14.272 orang

-Karyawan Tetap                         24.400 orang

JUMLAH                    38.400 orang

 

3.1.3. Jaminan keselamatan kerja.

PT. Gudang Garam sangat memperhatikan keselamatan

pegawai, antara lain :

Pabrik memberi bantuan kepada karyawan yang sakit atau kecelakaan saat

bekerja, serta kecelakaan pada saat berangkat dan pulang kerja.

13

Page 14: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

  Pabrik memberikan cuti hamil pada kaum wanita sampai 45 hari sebelum dan

sesudah melahirkan.

  Perusahaan menyediakan klinik berobat yang terletak dilokasi

perusahaan untuk karyawan yang mengalami sakit atau kecelakaan bekerja.

PT. GUDANG GARAM membentuk Tim P2K3 ( Panitia Pembina

Keselamatan dan Kesehatan Kerja ) yang bertugas untuk memastikan

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.

  Adanya Tim dokter, para medis, bidan, asisten apoteker, analisis lab, dan

perawat gigi.

 

3.1.4. Perlengkapan Perlindungan kerja.

Perlengkapan perlindungan keselamatan kerja pada perusahaan

antara lain :

-Masker

-Sarung tangan

-Tabung api/pemadam.

3.1.5. Pendidikan dan pelatihan keselamatan kerja.

Pendidikan atau pelatihan keselamatan kerja oleh

PT. gudang Garam juga mendapat perhatian penting, hal ini terutama  bagi

14

Page 15: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

pegawai baru atau awal penggunaan alat baru seperti alat pembuat rokok

dengan mesin ( SKM ) dengan tujuan :

1.Karyawan lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan.

2.Berusaha mandiri jika sewaktu-waktu tidak lagi bekerja pada

PT. Gudang Garam.

3.Karyawan tangkas dan cekatan dalam melaksanakan pekerjaan.

4.Karyawan lebih terampil dalam bekerja.

5.Mengembangkan kursus pengantin, hias janur, dan menjahit.

3.1.6. Pengaruh pabrik terhadap lingkungan.

Pengaruh pabrik terhadap lingkungan selalu ada baik positif

atau negative, Pabrik Gudang Garam berusaha mengurangi dampak negative

bagi lingkungan dengan jalan mengolah limbah dengan baik, menjadikan

lingkungan kerjanya sejuk dan nyaman dengan cara menanam pohon-pohon

yang rindang dan penataan taman yang indah.

 

3.1.7. Pengaruh pabrik terhadap masyarakat sekitarnya.

Berdirinya pabrik rokok ini mempunyai hikmah tersendiri,

yakni masyarakat sekitar dapat bekerja pada pabrik tersebut atau

berjualan/berdagang pada lokasi pasar yang telah di sediakan.

Dengan demikian PT. Gudang Garam turut serta meningkatkan taraf hidup

masyarakat sekitar, membantu program pemerintah mengentaskan kemiskinan

15

Page 16: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

dan pengangguran.

 

3.2. Tinjaun Khusus

3.2.1. Sistem Produksi

Sistem produksi yang dilakukan PT. Gudang Garam adalah

menggunakan sistem produksi manual dan mesin, apabila produksi rokok

yang diminta distribusi adalah jenis rokok klobot maka yang digunakan

menggunakan sistem manual ( SKT ) dan jika pesanan distribusi jenis rokok

filter maka menggunakan sistem produksi mesin ( SKM ) dam menggunakan

teknologi tinggi baik pengolahan bahan baku dan pembuatan rokok dan

laboratorium.

 

3.2.2. Bahan Baku Produksi

Bahan baku produksi rokok adalah sebagai berikut :

1.Tembakau kualitas.

2.Cengkeh pilihan.

3.Ambri ( Pembungkus rokok ).

4.Aroma rokok.

5.Lem Ambri.

3.2.3. Proses produksi.

16

Page 17: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

Proses produksi yang dilakukan pertama kali adalah bahan

baku yang perlu di campur dipotong-potong agar mudah proses

pencampuranya, setelah bahan dicampur merata di masukkan ke oven untuk

proses pengeringan. Setelah bahan baku kering, proses pembuatan rokok

perbatang siap di lakukan baik oleh tenaga manusia ( SKT ) atau tenaga mesin

( SKM ) sehingga rokok siap di bungkus dan di pasarklan.

 

3.2.4.  Menegement Perusahaan.

Sistem menegement perusahaan di PT. Gudang Garam adalah

Menejemen terbuka ( Open Menegement ) dan biasanya setiap 3 bulan sekali

data transaksi atau keuangan di layangkan pada media masa ( Visual atau

Audio Visual ).

3.2.5.  Sistem penggajian.

Sistem penggajian dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu : System

upah borongan dan system upah tetap atau harian, hal ini tergantung dari

bekerja itu sendiri dalam memilih sistem upah tetapi kebanyakan karyawan

memilih upah borongan dengan hasil sesuai kerjanya.

3.2.6.  Acounting / Pembukuan.

Sistem pembukuan yang ada pada perusahaan PT. Gudang

Garam adalah tergantung pada setiap unit di perusahaan di karenakan setiap

unit sistemnya berbeda tetapi setiap harinya selalu tercover dalam Bulanan,

Triwulandan Tahunan.

 

3.2.7.  Perpajakan

Perpajakan PT. Gudang Garam adalah sekitar 60% dari hasil

17

Page 18: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

pemasaran adalah milik pemerintah dengan cara membeli cukai rokok

sehingga setiap tahunnya.

 

3.2.8. Pemasaran

Proses pemasaran rokok gudang garam dilakukan oleh tenaga

marketing/ pemasaran yang berpengalaman yang dipasarkan didalam negeri

dan luar negeri yang dibantu oleh para distributor, juga para agen dan grosir

atau sesuai dengan permintaan grosir dipasaran.

18

Page 19: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

Apabila pemesanan sampai dilur negeri: Inggris,

Belanda,Prancis, Amerika, Arab Saudi, dll

maka perusahaan PT. Gudang Garam menyesuikan standart

rokok pada kondisi negara tersebut (Data) penjualan dalam 6 tahun terakhir

NO TAHUN Penjualan Domestik (batang) Penjualan Eksport (batang) Total Penjualan

1 2001 66.388.000.000 3.844.000.000 70.182.000.000

2 2002 61.405.000.000 4.134.000.000 65.539.000.000

3 2003 62.662.000.000 4.650.000.000 67.312.000.000

4 2004 65.196.000.000 4.681.000.000 69.877.000.000

5 2005 61.569.000.000 4.426.000.000 65.995.000.000

6 2006 59.394.000.000 4.969.000.000 64.363.000.000

3.3. Gambaran SIA Perusahaan

3.3.1. Data dan Informasi Akuntansi

Setiap sistem informasi akuntansi melaksanakan lima fungsi

utama, yaitu pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen data,

pengendalian data (termasuk security), dan penghasil informasi.

19

Page 20: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

3.3.1.1. Pengumpulan Data

Fungsi pengumpulan data terdiri atas memasukkan data

transaski melalui formulir, mensyahkan serta memeriksa data untuk

memastikan ketepatan dan kelengkapannya. Jika data bersifat kuantitatif, data

dihitung dahulu sebelum dicatat. Jika data jauh dari lokasi pemrosesan, maka

data harus ditransmisikan lebih dahulu.

 

3.3.1.2. Pemrosesan Data

Pemrosesan data terdiri atas proses pengubahan input menjadi

output. Fungsi pemrosesan data terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut:

-Pengklasifikasian atau menetapkan data berdasar kategori yang

Telah ditetapkan.

-Menyalin data ke dokumen atau media lain.

-Mengurutkan, atau menysusn data menurut karaktersitiknya.

-Mengelompokkan atau mengumpulkan transaski sejenis.

-Menggabungkan atau mengkombinasikan dua atau lebih data atau arsip.

-Melakukan penghitungan.

-Peringkasan, atau penjumlahan data kuantitatif.

-Membandingkan data untuk mendapatkan persamaan atau

Perbedaan yang ada.

3.3.1.3. Manajemen Data

20

Page 21: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

Fungsi manajemen data terdiri atas tiga tahap, yaitu:

penyimpanan, pemutakhiran dan pemunculan kembali (retrieving). Tahap

penyimpanan merupakan penempatan data dalam penyimpanan atau basis data

yang disebut arsip. Pada tahap pemutakhiran, data yang tersimpan

diperbaharui dan disesuaikan dengan peristiwa terbaru. Kemudian pada tahap

retrieving, data yang tersimpan diakses dan diringkas kembali untuk diproses

lebih lanjut atau untuk keperluan pembuatan laporan. Manajemen data dan

pemrosesan data mempunyai hubungan yang sangat erat. Tahap

pengelompokkan data dan pengurutan data dari fungsi pemrosesan data,

misalnya sering dilakukan sebagai pendahuluan sebelum dilakukan tahap

pemutakhiran dalam fungsi manajemen data. Manajemen data dapat

dipandang sebagai bagian dari pemrosesan data. Manajemen data akan

menunjang pencapaian efisiensi aktivitas dalam proses menghasilkan

informasi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen terutama

mengenai informasi aktivitas dan informasi kebijakan manajemen.

 

3.3.1.4. Pengendalian Data

Fungsi pengendalian data mempunyai dua tujuan dasar:

untuk menjaga dan menjamin keamanan aset perusahaan, termasuk data,

dan untuk menjamin bahwa data yang diperoleh akurat dan lengkap serta

diproses dengan benar. Berbagai teknik dan prosedur dapat dipakai untuk

menyelenggarakan pengendalian dan keamanan yang memadai.

 

3.3.1.5. Penghasil Informasi

Fungsi penghasil informasi ini terdiri atas tahapan pemrosesan

21

Page 22: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

informasi seperti penginterprestasian, pelaporan dan pengkomunikasian

informasia

 

3.3.1.6. Pengendalian persediaan

Sistem pengendalian persediaan menggambarkan proses

perubahan dari item-item persediaan. Data mengenai permintaan pelanggan

diterima dari sistem proses pemesanan, sistem pengendalian persediaan

berbasis komputer

memberikan pelayanan berkualitas pada pelanggan disamping meminimasikan

investasi dan biaya dalam persediaan.

22

Page 23: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

BAB IV

PEMBAHASAN

 

4.1. Analisa Terhadap SIA Perusahaan

4.1.1. Komputerisasi Proses Akuntansi

Ada bagian dari proses pencatatan yang fungsinya dapat diganti

dengan komputer. Bila dipelajari sifatnya, proses mulai dari penjurnalan

sampai ke pelaporan sebenarnya bersifat matematis (karena hubungan buku

besar dapat ditunjukkan dalam persamaan akuntansi, sistematis (karena urutan

mengerjakannya jelas) dan logis (karena unsur pertimbangan atau judgement

tidak terlibat lagi). Dengan kata lain, proses tersebut sifatnya adalah

penambahan, pembandingan, penyortiran, pereklasifikasian, dan peringkasan

dengan cara tertentu yang sudah jelas atau pasti. Pekerjaan atau tugas yang

demikian biasanya menjadi objek komputerisasi.

Dengan sistem komputer seperti di atas maka langkah yang

paling kritis adalah langkah analisis transaksi karena kalau langkah ini salah,

hasil pengolahan data oleh komputer juga ikut salah. Yang menjadi

persoalan adalah siapakah orang yang bertugas untuk melakukan pemasukan

data (data entry). Tentu saja tidak setiap orang dapat melakukan hal tersebut.

Hanya orang/operator tertentu yang diotorisasi dapat melakukan pemasukan

data.

Sistem akuntansi dengan komputer itu sendiri biasanya juga dilengkapi

23

Page 24: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

Dengan mekanisme pengamanan sehingga tidak setiap orang dapat

Mengubah data walaupun orang tersebut masih tetap dapat menggunakan

Komputer yang sama untuk tujuan lain. Untuk dapat menjalankan program

dan melakukan pemasukan data orang/operator yang diotorisasi untuk itu

diberi kode khusus (disebut password) agar dapat membuka file akuntansi dan

melakukan pencatatan transaksi tertentu. Cara ini merupakan

salah satu contoh pengaman dan merupakan salah satu cara untuk

menentukan orang yang bertanggung jawab bila terjadi kesalahan atau

penyalahgunaan informasi.

Komunikasi dengan komputer dilakukan melalui terminal yang terdiri

atas keyboard, layer monitor dan printer. Dalam perusahaan yang besar

yang mempunyai komputer berskala besar, komputernya sendiri

biasanya tidak tampak atau tidak terletak di dekat terminal tersebut tetapi

khusus terletak di tempat yang disebut pusat komputer. Dalam

hal mikrokomputer, semua perangkat komputer menjadi satu kesatuan dan

berdiri sendiri sebagi suatu sistem.

Walaupun dengan penggunaan komputer kegiatan-kegiatan

dalam siklus akuntansi manjadi tidak ada lagi, konsep yang dipelajari dalam

sistem akuntansi manual tetap diperlukan karena apa yang dikerjakan oleh

komputer tetap mengikuti konsep yang digunakan dalam sistem akuntansi

manual. Laporan seperti daftar piutang, daftar utang

dan laporan interim dapat disusun dan dicetak setiap saat dengan segera.

24

Page 25: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

Kalau data penyesuaian telah dimasukkan dalam komputer

Maka laporan keuangan akhir dapat segera dicetak. Oleh karena itu,

Dalam sistem komputer tidak diperlukan lagi kertas kerja seperti

Pada sistem manual. Perlu dicatat bahwa konsep pelaporan keuangan tidak

dapat diganti oleh

komputer, yang dapat diganti dengan komputer adalah proses pengolahan

datanya.

Oleh karena itu, bagian akuntansi yang mengolah data dengan komputer

sering disebut dengan bagian Electronic Data Processing (EDP) yang selain

mengolah data akuntansi bagian ini juga mengolah data perusahaan yang lain.

4.1.2. Mencatat Transaksi dalam Sistem Komputer

Program komputer untuk akuntansi biasanya dirancang dengan

cermat sehingga operator yang melakukan pencatatan transaksi dapat

melaksanakannya

dengan mudah. Setiap langkah yang dikerjakan dalam siklus akuntansi

(penjurnalan, pengakunan dan penyusunan daftar saldo) dapat dilakukannya

dengan mengikuti instruksi

yang langsung dapat dilihat pada layar monitor. Instruksi yang sudah

disiapkan pada waktu

25

Page 26: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

Merancang sistem biasanya ditampilkan di layar monitor dalam

Bentuk menu. Menu menyajikan daftar operasi yang dapat diminta oleh

operator dan operator tinggal memilih operasi yang dikehendaki

.

4.1.3. Pertimbangan Penggunaan Komputer

Pertimbangan utama penggunaan komputer adalah pertimbangan cost

and benefit. Penggunaan komputer merupakan sebuah investasi besar bagi

sebuah organisasi.

Bukan hanya dalam hal biaya investasi tetapi waktu, tenaga dan

sumber daya yang

dialokasikan untuk hal ini membutuhkan alokasi yang tidak sedikit.

Cost bukan hanya berarti

biaya yang dikeluarkan. Waktu, tenaga, sumber daya yang lain haruslah

diperhitungkan

dalam penggunaan komputer. Permasalahan timbul ketika cost

yang berbentuk selain biaya

tersebut sukar untuk diukur dalam ukuran kuantitatif.

Tentu hal ini membutuhkan alat untuk

mengalokasikan dan menentukan ukuran yang tepat untuk

mengkuantifikasikannnya.

26

Page 27: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

Kalau dibandingkan dengan sistem manual, sistem

komputerisasian memang jelas mempunyai keunggulan (benefit) khususnya

dalam hal kecepatan (speed),

ketelitian (accuracy) dan kapasitas (capacity) pemrosesan.

Kecepatan komputer dapat diandalkan karena komputer mengerjakan suatu

perintah dalam hitungan mikrodetik

(microsecond). Ketelitian jelas dapat diandalkan karena setelah data

disiapkan dengan benar,

komputer akan memroses tanpa campur tangan manusia lagi dan kalau

komputer sudah diprogram dengan benar kemungkinan kesalahan perhitungan

dan klasifikasi menjadi kecil.

Itulah sebabnya sebelum suatu komputer dan programnya digunakan,

suatu percobaan

(trial run) dengan data percobaan perlu dilakukan untuk memverifikasi

program. Dalam sistem manual, karena tiap langkah dikerjakan oleh manusia,

kemungkinan kesalahan menjadi lebih besar.

27

Page 28: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

Kapasitas untuk menyimpan, mencatat dan mencetak data menjadi

sangat besar karena data disimpan dalam bentuk elektromagnetik.

Oleh karena itu,

di samping laporan utama komputer dapat diprogram untuk menghasilkan

laporan-laporan

tambahan lainnya termasuk rincian-rincian yang diperlukan.

Namun demikian, karena semua

data tidak terekam dalam bentuk yang dapat dibaca oleh manusia,

kegagalan komputer (computer failure) dapat merunyamkan perusahaan

karena data dapat rusak atau hilang atau

tidak dapat dibaca kembali. Itulah sebabnya diperlukan suatu mekanisme

backup. Manipulasi

dengan komputer dan kejahatan dengan komputer

(computer crime) juga merupakan ancaman bagi perusahaan yang

mengandalkan operasi dan pencatatan keuangannya dengan

komputer. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem pengendalian internal dan

computer security yang memadai. Penggunaan password merupakan salah

satu cara pengendalian agar tidak setiap orang dapat mengubah atau

memasukkan angka ke dalam sistem komputer.

Perusahaan harus tahu benar manfaat digunakannya komputer dan

28

Page 29: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

harus yakin bahwa yang diproses dengan komputer adalah data-data yang

benar-benar diperlukan dalam rangka menghasilkan informasi untuk

kepentingan perusahaan. Yang lebih

penting adalah informasi apa yang harus diproses bukan bagaimana

memprosesnya. Kalau yang dimasukkan dalam komputer adalah data yang

tidak mempunyai kualitas informasi, keluaran komputer juga merupakan data

yang tidak bermanfaat betapapun rapi dan indah

hasil cetakannya Pemeo untuk mengatakan hal tersebut adalah garbage-in,

garbage-out (GIGO).

 

4.2. Desain SIA Perusahaan

4.2.1. SAP (System, Application and Product in Data Processing)

SAP ( System Application and Product in data processing )

adalah suatu software yang dikembangkan untuk mendukung suatu organisasi dalam

menjalankan kegiatan operasionalnya secara lebih efisien dan efektif. SAP merupakan

software Enterprise Resources Planning (ERP), yaitu suatu tools IT dan manajemen untuk

membantu perusahaan merencanakan dan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.

SAP terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang mempunyai

kemampuan mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap

aplikasi bekerja secara berkaitan satu dengan yang lainnya. Semua modul aplikasi di SAP

dapat bekerja secara terintegrasi/terhubung yang satu dengan lainnya.

 

29

Page 30: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

4.2.2. Modul-Modul di SAP

SAP mempunyai kelebihan dalam integrasi antar modul.

Didalam SAP ada beberapa modul aplikasi yang saling ter-integrasi sebagai berikut:

SD-Sales & Distribution

Membantu meningkatkan efisiensi kegiatan operasional berkaitan dengan

proses pengelolaan customer order (proses sales, shipping dan billing).

MM-Materials Management

Membantu menjalankan proses pembelian (procurement) dan pengelolaan

inventory.

PP-Production Planning

Membantu proses perencanaan dan kontrol daripada kegiatan produksi

(manufacturing) suatu perusahaan.

QM-Quality Management

Membantu men-cek kualitas proses-proses di keseluruhan rantai logistik

PM-Plant Maintenance

Suatu solusi untuk proses administrasi dan perbaikan sistem secara teknis.

HR-Human Resources Management

Mengintegrasikan proses-proses HR mulai dari aplikasi pendaftaran, administrasi

pegawai, management waktu, pembiayaan untuk perjalanan, sampai ke proses

pembayaran gaji pegawai.

FI-Financial Accounting

30

Page 31: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

Mencakup standard accounting cash management (treasury), general ledger dan

konsolidasi untuk tujuan financial reporting.

CO-Controlling

Mencakup cost accounting, mulai dari cost center accounting, cost element

accounting, dan analisa profitabilitas.

AM-Asset Management

Membantu pengelolaan atas keseluruhan fixed assets, meliputi proses asset

accounting tradisional dan technical assets management, sampai ke investment

controlling.

PS-Project System

Mengintegrasikan keseluruhan proses perencanaan project, pengerjaan dan

kontrol.

 

Modul-modul tersebut tidak harus diimplementasikan semua, melainkan sesuai

dengan kebutuhan bisnis proses dari perusahaan tersebut. Selain itu, modul dan setting yang

diimplementasikan juga berbeda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya. Ini

disebabkan karena adanya perbedaan bisnis proses antar perusahaan meskipun bergerak di

bidang usaha yang sejenis.

Dengan mengimplementasikan SAP di suatu organisasi akan

31

Page 32: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

mengintegrasikan sistem yang mempunyai manfaat antara lain :

-Perubahan yang dilakukan pada satu modul secara otomatis akan mengupdate modul

yang lainnya bila informasi yang dirubah berkaitan dengan modul tersebut. Data akan

terupdate secara langsung begitu user menginput data ke dalam sistem. Hal ini yang

dikenal dengan istilah “real-time processing”

-Integrasi secara sistem bisa terjadi dengan syarat bahwa seluruh perusahaan harus

menggunakan satu sumber data yang sama, baik untuk data customer, data product

maupun data vendor.

-Transparansi data - Semua user yang mempunyai akses ke sistem akan dapat

melihat semua informasi yang paling up-to-date setiap saat diperlukan walaupun

informasi tersebut di-input oleh user lainpun.

Sistem SAP memungkinkan hal ini terjadi dengan mentransfer/mengcopy

informasi yang sudah di-input pada satu dokumen ke dokumen lainnya sehingga

mengurangi pekerjaan input data dan sekaligus mengupdate semua dokumen yang

berkaitan dengan rangkaian proses tertentu.

 

4.2.3. Data di SAP

Tipe data yang terdapat dalam sistem SAP:

1. 1.      Data Transaksi

-Data yang digunakan untuk melakukan transaksi di SAP,

contoh: membuat purchase order

-Setiap transaksi akan tersimpan di dalam satu dokumen tertentu

2.      Master Data

32

Page 33: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

-Data utama yang harus dibuat dengan benar supaya transaksi bisa dilakukan,

contoh: material master, vendor master, customer master

-Master data tersimpan secara terpusat dan digunakan oleh seluruh modul aplikasi

dalam sistem SAP

Sistem SAP dikembangkan dengan tujuan untuk mengintegrasikan

keseluruhan rangkaian proses bisnis yang terdapat pada suatu

organisasi.

Dalam suatu organisasi, misalnya perusahaan manufacturing, ini

berarti integrasi keseluruhan proses supply chain – mulai dari supplier sampai dengan

customer – dalam suatu rangkaian proses yang saling berbagi informasi.

 

4.2.4. SAP Data Archiving

Data archiving menuntut kerjasama yang tinggi antara user dan

Administrator serta harus direncakaan dengan baik antar departement. Tujuan system

administrator adalah menjaga database yang sekecil mungkin,

yang berarti menghapus object

data sebanyak mungkin, padahal keinginan user adalah bisa mengakses

data yang online

sebanyak mungkin baik itu untuk analisis, sekedar menampilkan

atau reporting. Karena itu dibutuhkan kompromi untuk hal ini, kapan data akan

diarchive. Tujuan jangka panjang adalah menjaga volume data agar tetap konstan dan

memiliki strategi yang baik dalam archiving.

SAP merupakan software integrasi dari modul-modul bisnis proses

33

Page 34: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

yang biasa diimplementasikan di perusahaan besar. Integrasi ini melibatkan

banyak tabel

dalam database dan dalam pengaksesannya memerlukan indexing.

Keinginan Technical team dan user sering bersebrangan. Bagi user, kondisi yang

diinginkan adalah semua data dapat di akses dengan cepat. Dari sisi technical,

keinginan user ini dipertanyakan. Kenapa semua data harus disimpan terus? Dengan

menyimpan data terus menerus menyebabkan disk penuh dan index tree menjadi

gemuk. Index yang gemuk ini akan menyebabkan pengaksesan terhadap record

menjadi lambat. Secara technical, index ini bisa diatasi dengan menambah kapasitas

memory dan processor. Sama pula bila disk penuh, tinggal membeli dan

menambah disk.

Berapa investasi yang diperlukan tiap tahun untuk menambah disk, memory dan

processor.

Secara bisnis, tidak semua data diakses tiap hari. Hanya data yang

diperlukan untuk keperluan bisnis yang sering diakses. Data yang secara bisnis

proses sudah closed, (misal dari Purchase Order, Good Receipt dan sampai payment)

tidak akan diakses oleh lagi kecuali keperluan khusus.

34

Page 35: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

Setiap bulan, oleh financial dilakukan month end closing, sebuah

proses tutup buku bulanan. Data yang secara bisnis proses sudah berstatus closed,

tentu tidak akan diubah. Bayangkan bila data pemesanan barang dengan spesifikasi

dan harga tertentu

yang sudah dibayar, tapi dilakukan pengubahan nilai rupiahnya atau speknya.

Data yang secara bisnis role tidak boleh diubah ini, bila masih dibutuhkan untuk

diakses, bisa dilakukan archiving.

Dengan archiving, keinginan user untuk mengakses semua data

(hanya yang dibutuhkan) dengan cepat bisa terwujud. Begitu pula keinginan technical

team (Administrator) untuk menjaga kerampingan index database, mengurangi

investasi penambahan hardware terpenuhi.

 

4.2.5. Data Archiving

Secara technical Data Archiving adalah memindahkan record data, dari

tabel-tabel database di Sistem SAP dan menyimpannya di dalam archiving file

(paling sedikit 1 file). 

Proses Archive Data

Ada 2 tahap dalam archiving :

• Membuat archive files : Program archiving menulis (write) data yang diarchive dari

R/3 database ke dalam bentuk archive files.

• Menghapus data : Program deletion akan membaca data dari archive file dan

akemudian menghapusnya dari database

BAB V

PENUTUP

35

Page 36: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

 

5.1.         Kesimpulan

5.1.1. Komputerisasi Proses Akuntansi

Ada bagian dari proses pencatatan yang fungsinya dapat

diganti dengan komputer

Dengan sistem komputer seperti di atas maka langkah yang paling

kritis adalah langkah analisis transaksi karena kalau langkah ini salah,

hasil pengolahan data oleh komputer juga ikut salah.. Sistem akuntansi

dengan komputer itu sendiri biasanya juga dilengkapi dengan

mekanisme pengamanan sehingga tidak setiap orang dapat mengubah

data walaupun orang tersebut masih tetap dapat menggunakan

komputer yang sama untuk tujuan lain. Untuk dapat menjalankan

program dan melakukan pemasukan data orang/operator yang

diotorisasi untuk itu diberi kode khusus (disebut password) agar dapat

membuka file akuntansi dan melakukan pencatatan transaksi tertentu.

Komunikasi dengan komputer dilakukan melalui terminal yang

terdiri atas keyboard, layer monitor dan printer. Dalam perusahaan

yang besar yang mempunyai komputer berskala besar, komputernya

sendiri biasanya tidak tampak atau tidak terletak di dekat terminal

tersebut tetapi khusus terletak di tempat yang disebut pusat komputer.

Dalam hal mikrokomputer, semua perangkat komputer menjadi satu

kesatuan dan berdiri sendiri sebagi suatu sistem.

Walaupun dengan penggunaan komputer kegiatan-kegiatan

dalam siklus akuntansi manjadi tidak ada lagi, konsep yang dipelajari

36

Page 37: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

dalam sistem akuntansi manual tetap diperlukan karena apa yang

dikerjakan oleh komputer tetap mengikuti konsep yang digunakan

dalam sistem akuntansi manual. Laporan seperti daftar piutang, daftar

utang dan laporan interim dapat disusun dan dicetak setiap saat dengan

segera. Kalau data penyesuaian telah dimasukkan dalam komputer

maka laporan keuangan akhir dapat segera dicetak. Oleh karena itu,

dalam sistem komputer tidak diperlukan lagi kertas kerja seperti pada

sistem manual.

5.1.2. Mencatat Transaksi dalam Sistem Komputer

Program komputer untuk akuntansi biasanya dirancang dengan

cermat sehingga operator yang melakukan pencatatan transaksi dapat

melaksanakannya dengan mudah.

5.1.3. Pertimbangan Penggunaan Komputer

Pertimbangan utama penggunaan komputer adalah

pertimbangan cost and benefit. Penggunaan komputer merupakan

sebuah investasi besar bagi sebuah organisasi. Bukan hanya dalam hal

biaya investasi tetapi waktu, tenaga dan sumber daya yang

dialokasikan untuk hal ini membutuhkan alokasi yang tidak sedikit.

Kalau dibandingkan dengan sistem manual, sistem komputerisasian

memang jelas mempunyai keunggulan (benefit) khususnya dalam hal

kecepatan (speed), ketelitian (accuracy) dan kapasitas (capacity)

pemrosesan. Kecepatan komputer dapat diandalkan karena komputer

mengerjakan suatu perintah dalam hitungan mikrodetik (microsecond).

Itulah sebabnya sebelum suatu komputer dan programnya digunakan,

suatu percobaan (trial run) dengan data percobaan perlu dilakukan

37

Page 38: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

untuk memverifikasi program. Dalam sistem manual, karena tiap

langkah dikerjakan oleh manusia, kemungkinan kesalahan menjadi

lebih besar.

Kapasitas untuk menyimpan, mencatat dan mencetak data

menjadi sangat besar karena data disimpan dalam bentuk

elektromagnetik. Oleh karena itu, di samping laporan utama

komputer dapat diprogram untuk menghasilkan laporan-laporan

tambahan lainnya termasuk rincian-rincian yang diperlukan. Namun

demikian, karena semua data tidak terekam dalam bentuk yang dapat

dibaca oleh manusia, kegagalan komputer (computer failure) dapat

merunyamkan perusahaan karena data dapat rusak atau hilang atau

tidak dapat dibaca kembali. Itulah sebabnya diperlukan suatu

mekanisme backup. Manipulasi dengan komputer dan kejahatan

dengan komputer (computer crime) juga merupakan ancaman bagi

perusahaan yang mengandalkan operasi dan pencatatan keuangannya

dengan komputer. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem

pengendalian internal dan computer security yang memadai.

Perusahaan harus tahu benar manfaat digunakannya komputer

dan harus yakin bahwa yang diproses dengan komputer adalah data-

data yang benar-benar diperlukan dalam rangka menghasilkan

informasi untuk kepentingan perusahaan. Yang lebih penting adalah

informasi apa yang harus diproses bukan bagaimana memprosesnya

. Kalau yang dimasukkan dalam komputer adalah data yang tidak

mempunyai kualitas informasi, keluaran komputer juga merupakan

38

Page 39: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

data yang tidak bermanfaat betapapun rapi dan indah hasil cetakannya

Pemeo untuk mengatakan hal tersebut adalah garbage-in, garbage-out

(GIGO).

DAFTAR PUSTAKA

 

39

Page 40: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

1. A Hall, James. 2002. “Sistem Informasi Akuntansi”. Jakarta : Salemba Empat.

2. F Nash, John, diterjemahkan oleh La Midjan. 2003. “Sistem Informasi

Akuntansi I Pendekatan Manual Pratika Penyusunan Metode dan

Prosedur”. Bandung : Lembaga Informatika Akuntansi.

3.H Bodnar, George & S Hopwood, William, diterjemahkan oleh Amir Abadi

Yusuf dan Rudi M. Tambunan. 2000. “Sistem Informasi Akuntansi

(Buku Satu)”. Jakarta : Salemba Empat.

4.Kusnadi. 2000. Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediate)

(Prinsip, Prosedur, dan Metode). Malang : Universitas Brawijaya.

5.Mulyadi. 2001. “Sistem Akuntansi”. Jakarta : Salemba Empat.

6.McLeod,Jr, Raymond, diterjemahkan oleh Hendra Teguh. 2001.

“Sistem Informasi Manajemen Edisi Ketujuh”. Jakarta : PT. Prenhallindo.

7.Soemarso, S.R. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar Buku Satu, edisi 5 (Revisi).

Jakarta : Salemba Empat.

8. Tata, Sutabri. 2005. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta : Penerbit

ANDI.

9.Warren, R.F. 2005. Pengantar Akuntansi (Accounting), Buku 1 Edisi 21.

Jakarta: Salemba Empat.

10.Hadi.samsul. 2006. “Kunjungan Industri PT. Gudang Garam Tbk”.

SMK PGRI 1 Pasuruan.

40

Page 41: Analisa Sistem Informasi Akuntansi

41