analisa proses interraksi 22
DESCRIPTION
ihoihpTRANSCRIPT
Nama : 1. Nurul Umi S.H ( K.008.012.026 )
2.Yusak Dwi Prihantono (K.008.012.026)
ANALISA PROSES INTERAKSI
Nama : Ny. N
Umur : 31 Tahun
Interaksi : 1 (Fase Perkenalan)
Waktu : 10 – 10 – 2014 Jam 08.00 WIB
Lingkungan : Didalam ruang tamu, duduk berdampingan.
Depresi : Klien menggunakan kaos berwarna biru dongker, berkerudung, memakai sandal jepit.
Tujuan : Klien dapat memperkenalkan diri / identitas serta mengajak berkenalan dan membina hubungan saling
percaya antara perawat dan klien.
Komunikasi VerbalAnalisa berpusat pada
RasionalNon verbal Klien Perawat
P : Selamat pagi bu, perkenalkan nama
saya perasat Yusak Dwi Prihantono,
P : Menatap klien
sambil tersenyum
Klien menjawab
secara singkat dan
Klien kurang
menyukai
Mengucapkan salam
sebagai awal dari terjadi
ibu bisa memanggil saya Yusak, saya
adalah mahasiswa praktik di rumah
sakit ini, jadi ibu memerlukan bantuan,
saya siap membantu, nama ibu siapa,
senang di panggil apa?
K : Ibu. Nurul
dan mengulurkan
tangan mengajak
berjabat tangan
K : wajah tidak
suka dan marah
cepat,dengan
nada tidak
menyukai
kedatangan
perawat
kedatangan
perawat
hubungan saling percaya
P : Iya ibu Nurul, bagaimana perasaan ibu
saat ini? Apakah masih ada perasaan
kesal atau marah?
K : Diam!!!!
P : bernada ramah
K : wajah marah,
kesal, dan
membentak
klien menjawab
pertanyaan
dengan nada
tinggi dan
membentak
perawat
Bersikap caring
terhadap klien
Bina Hubungan Saling
Percaya
P : Baiklah, sekarang kita akan
berbincang - bincang tentang perasaan
marah ibu, berapa lama ibu mau kita
berbincang bincang? Bagaimana kalau
10 menit?
K : Jangan lama – lama, saya bosan disini
P : sikap caring
K : tegas dan
menunjukan
ekspresi wajah
emosi
Langsung cepat
menjawab
pertanyaan
Menawarkan untuk
memberikan solusi
dan mencari
penyebab masalah
Kontrak waktu
P : Baik bu, Ibu maunya kita berbincang - P : sikap caring Langsung cepat Menanyakan atau Kontrak tempat
bincang dimana? Bagaimana kalau
disini saja?
K : Iya..!
K : mulai berkurang
raut wajah
emosinya
menjawab menawarkan
lingkungan untuk
melakukan tahap
kerja
P : Apa penyebab ibu marah?
K : Mereka tidak bisa menghargai
perasaan orang, saya tahu saya hanya
penjual ikan, tapi saya juga manusia,
bahkan saya tidak bisa sekolah karena
uang orang tua kami di pakai buat
sekolah mereka harusnya mereka
berterima kasih, saya sudah berkorban
demi mereka. Mereka malah
menganggap saya beban dalam
keluarga, mereka sinis seolah olah saya
sudah tidak bisa apa – apa, yang jelas
mereka tidak bisa menghargai saya.
Betul – betul kurang ajar mereka.
P : Menatap klien
dan memperhatikan
cerita klien
K : mulai merasa
nyaman
Menceritakan
masalah
Menanyakan
penyebab
Menanyakan penyebab
masalah klien
P : Mereka itu kakaknya ibu ya? P : Menatap klien Klien tampak Menggali Menanyakan siapa yang
K : Dan istrinya, sama saja tidak ada
bedanya?
K : nada tinggi dan
terlihat jengkel
marah permasalahan
secara menyeluruh
dimaksut mereka
P : Apakah sebelunya ibu pernah marah?
Apakah penyebabnya sama dengan
sekarang?
K : Iya
P : Manatap Klien
K : menunduk
Klien langsung
menjawab
Menanyakan
riwayat marah klien
Pengkajian riwayat masa
lalu
P : Oh, jadi ibu marah karena tidak
dihargai dalam keluarga, pada saat ibu
marah, apa yang ibu lakukan? Apakah
ibu merasa kesal kemudian dada ibu
berdebar – debar, mata melotot, dan
tangan mengepal
K : Ya, iya namanya juga lagi marah
P : menatap klien
K : Klien tampak
jenuh
Menjawab
dengan
membentak
Mencari gambaran
atau kualitas marah
Mengkaji masalah
P : Setelah itu, apa yang ibu lakukan?
K : Kaca jendela saya pecah semua
P : Menatap klien
K : ekspresi marah
atau tidak suka
Nada tinggi dan
keras
Menggali koping
klien
Mendapatkan data yang
lebih dari pasien
P : Oh… iya. Jadi ibu memecahkan
seluruh kaca jendela, apakah dengan
cara ini mereka akan lebih menghargai
P : ekspresi ingin
tau dan menyimak
K : membentak
Membentak Menggali perasaan
klien
Menanyakan tentang
perilaku klien
ibu?
K : Tidak tapi saya merasa puas
P : Iya tentu tidak, apa kerugian dari cara
yang ibu lakukan?
K : Mereka ketakutan, mereka piker saya
pasti akan membunuh mereka…!
P : menatap klien
K : Klien tampak
sedih
Menjawab
dengan cepat
Menanyakan
kerugian yang
dilakukan
Menciptakan suasana yang
kondusif
P : Betul, keluaga jadi takut kepada ibu,
kaca – kaca pecah, harus mengeluarkan
uang untuk membeli kaca baru lagi.
Menurut ibu, adakah cara lain yang
lebih baik? Maukah ibu belajar cara
mengungkapkan kemarahan dengan
baik tanpa menimbulkan kerugian
K : Bagaimana?
P : Menatap Klien
K : Klien tampak
tertarik
Tertarik tawaran
perawat
Berharap ada
tanggapan positif
Menawarkan cara untuk
mencegah marah
P : Ada beberapa cara untuk mengontrol
kemarahan bu, bagaimana kalau kita
belajar satu dulu?
K : Iya
P : menatap klien
K : Klien senyum
Langsung
menjawab cepat
Mengajak belajar
tentang mengontrol
emosi
menawarkan latian atau
teknik mengendalikan
kemarahan
P : Begini bu, kalau tanda – tanda marah P : sikap caring Klien Mengajarkan teknik Klien mampu mengatasi
tadi sudah iburasakan maka ibu berdiri,
lalu tarik nafas, tahan sebentar, lalu
keluarkan / tiup perlahan lahan melalui
mulutseperti mengeluarkan
kemarahan , ayo coba lagi, tarik dari
hidung, lalu keluarkan dari mulut pelan
– pelan, bagus bu. Bagaimana
perasaanya?
K : Agak lebih tenang
dalam
mengajari latian
K : Klien tampak
serius
mempraktekkan
sesuai instruksi
perawat
relaksasi secara
benar
marah dengan mengajari
teknik relaksasi
P : Coba, selama saya tidak ada, ingat –
ingat lagi penyebab marah ibu yang
lalu, apa yang ibu lakukan kalau marah
yang belum kita bahas, dan jangan lupa
latihan nafas dalam – dalam ya bu?
Sekarang kita buat jadwal latihan ya
bu, berapa kali sehari ibu mau latihan
nafas dalam?
K : 3 kali
P : Menatap klien
K : ramah
Klien merasa ada
manfaat teknik
relaksasi yang
diajarkan perawat
menawarkan
kontrak waktu
Kontrak waktu dalam latian
berikutnya
P : Jam berapa saja Bu? P : Senyum Langsung Memastikan jadwal Kontrak waktu dengan klien
K : Jam 12, 4, dan 8 malam menjawab
P : Baik bu,akan saya masukkan ke
jadwal, 2 jam lagi saya datang dan kita
latihan cara lain untuk mencegah /
mengontrol marah. Tempatnya disini
saja ya bu.
Selamat pagi.
K : Senyum Berpamitan kepada
klien
Berpamitan sebagai
terminasi paling akhir