analisa kualitas pelayanan dengan integrasi …repository.ppns.ac.id/2184/1/1115040020 -...

164
\z TUGAS AKHIR (614415A) ANALISA KUALITAS PELAYANAN DENGAN INTEGRASI SERVQUAL DAN KANO PADA PERUSAHAAN JASA PELAYARAN NIAGA Silma Nurisshobakh NRP. 1115040020 DOSEN PEMBIMBING Renanda Nia Rachmadita, S.T., M.T. Yugowati Praharsi, S.Si, M.Sc, Ph. D PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA SURABAYA 2019

Upload: others

Post on 23-Oct-2020

13 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • \z

    TUGAS AKHIR (614415A)

    ANALISA KUALITAS PELAYANAN DENGAN INTEGRASI SERVQUAL DAN KANO PADA PERUSAHAAN JASA PELAYARAN NIAGA

    Silma Nurisshobakh NRP. 1115040020 DOSEN PEMBIMBING Renanda Nia Rachmadita, S.T., M.T. Yugowati Praharsi, S.Si, M.Sc, Ph. D

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA SURABAYA

    2019

  • i

    TUGAS AKHIR (614415A)

    ANALISA KUALITAS PELAYANAN DENGAN INTEGRASI SERVQUAL DAN KANO PADA PERUSAHAAN JASA PELAYARAN NIAGA

    Silma Nurisshobakh NRP. 1115040020 DOSEN PEMBIMBING Renanda Nia Rachmadita, S.T., M.T. Yugowati Praharsi, S.Si, M.Sc, Ph. D

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA SURABAYA 2019

  • ii

  • iii

    LEMBAR PENGESAHAN

  • iv

  • v

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

    No. : F.WD I. 021

    Date : 3 Nopember 2015

    Rev. : 01

    Page : 1 dari 1

    Yang bertandatangan dibawah ini :

    Nama : Silma Nurisshobakh

    NRP. : 1115040020

    Jurusan/Prodi : Teknik Bangunan Kapal / D4 - Manajemen Bisnis

    Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

    Tugas Akhir yang akan saya kerjakan dengan judul :

    ANALISA KUALITAS PELAYANAN DENGAN INTEGRASI SERVQUAL DAN

    KANO PADA PERUSAHAAN JASA PELAYARAN NIAGA

    Adalah benar karya saya sendiri dan bukan plagiat dari karya orang lain.

    Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah tersebut,

    maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.

    Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab.

    Surabaya, 8 Januari 2019

    Yang membuat pernyataan,

    (Silma Nurisshobakh)

    NRP. 1115040020

  • vi

    “halaman ini sengaja dikosongkan”

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas

    terselesainya penyusunan tugas akhir dengan judul “Analisa Kualitas Pelayanan

    dengan Integrasi Servqual dan Kano pada Perusahaan Jasa Pelayaran Niaga”.

    Penulisan tugas akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan

    kelulusan Program Studi D4-Manajemen Bisnis Politeknik Perkapalan Negeri

    Surabaya.

    Dalam penyusunan dan penulisan tugas akhir ini tidak terlepas dari

    bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,dalam

    kesempatan kali ini penulis dengan senang hati menyampaikan terima kasih

    kepada yang terhormat :

    1. Bapak Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA selaku Direktur Politeknis

    Perkapalan Negeri Surabaya.

    2. Bapak Ruddianto, ST., M.T., MRINA selaku Ketua Jurusan Teknik

    Bangunan Kapal.

    3. Ibu Yugowati Praharsi, S.Si., M.Sc., Ph.D, selaku Ketua Program

    Studi D4- Manajemen Bisnis dan Dosen Pembimbing II atas

    ketersediaan waktu, pikiran, dan tenaga untuk memberikan arahan,

    bimbingan, motivasi, kesabaran, dan pengertian kepada penulis.

    4. Ibu Renanda Nia R, S.T., M.T selaku Dosen Pembimbing I atas

    ketersediaan waktu, pikiran, dan tenaga untuk memberikan arahan,

    bimbingan, motivasi, kesabaran, dan pengertian kepada penulis.

    5. Bapak dan ibu penguji yang membantu memperbaiki kekurangan tugas

    akhir ini.

    6. Seluruh bapak dan ibu dosen pengajar di Politeknik Perkapalan Negeri

    Surabaya khususnya dosen pengajar Program Studi D4-Manajemen

    Bisnis atas jasa dalam memberikan dan membagikan ilmu dan

    pengetahuan kepada penulis.

    7. Kedua orang tua penulis beserta keluarga besar atas dukungan,

    semangat, dan doa yang diberikan kepada penulis.

  • viii

    8. Teman – teman Program Studi D4-Manajemen Bisnis atas segala

    bantuan, dukungan, serta perjuangannya selama 4 tahun bersama –

    sama menempuh pendidikan di bangku perkuliahan.

    9. Teman – teman Maritime Challenge yang selalu memberikan

    semangat, dukungan, motivasi, dan candaan yang menghibur bagi

    penulis.

    Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

    Sangat disadari bahwa masih ada kekurangan di dalam laporan tugas akhir ini.

    Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan guna

    perbaikan tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan memenuhi

    apa yang diharapkan.

    Surabaya, 24 Juni 2019

    Penulis

  • ix

    ANALISA KUALITAS PELAYANAN DENGAN INTEGRASI

    SERVQUAL DAN KANO PADA PERUSAHAAN JASA

    PELAYARAN NIAGA Silma Nurisshobakh

    ABSTRAK

    Salah satu perusahaan jasa pelayaran niaga di Surabaya mengalami penurunan

    yang signifikan pada outbound container yang digunakan untuk pengiriman barang

    ke luar negeri (export) dalam 3 tahun terakhir sehingga berdampak pada profitabilitas

    perusahaan. Dari segi pelanggan, belum pernah dilakukan analisa mengenai kepuasan

    pelanggan akan layanan yang telah diberikan pelanggan. Perlu dilakukan penelitian

    yang bertujuan untuk menganalisa tingkat kepuasan pelanggan yang telah

    menggunakan layanan jasa perusahaan terkait sehingga didapatkan saran perbaikan

    bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Penelitian dilakukan

    dengan menggunakan metode Servqual dan Kano kemudian dianalisa menggunakan

    Quality Function Deployment (QFD). Hasil penelitian berupa langkah teknis

    pelatihan karyawan yang dapat diprioritaskan perusahaan untuk diterapkan dalam

    upaya peningkatan kualitas pelayanan.

    Kata kunci : Kualitas pelayanan, perusahaan jasa pelayaran, Servqual, Kano, Quality

    Function Deployment (QFD)

  • x

    “halaman ini sengaja dikosongkan”

  • xi

    ANALYSIS OF SERVICE QUALITY USING SERVQUAL AND

    KANO INTEGRATION IN THE SHIPING LINE COMPANY Silma Nurisshobakh

    ABSTRACT

    One of the Shipping Line Industries in Surabaya has a significant decrease in

    a number of outbound containers used for export in the last 3 years so that it has impact on the profitability of the company. In the terms of customers, there has never

    been customer satisfaction analysis about the services provided by customers. The

    research will be analyse the level of customer satisfaction of service level related

    companies so as the company can improve its service quality. The research using the

    integration between Servqual and Kano method then analyzed using Quality Function

    Deployment (QFD). The results of this study is creating advice as employee training

    for the technical step priority that can be taken by the company in an effort to

    improve the service quality.

    Key Words : Service Quality, Shipping Line Industries, Servqual, Kano, Quality

    Function Deployment (QFD)

  • xii

    “halaman ini sengaja dikosongkan”

  • xiii

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

    KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

    ABSTRAK ............................................................................................................ ix

    ABSTRACT ........................................................................................................... xi

    DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii

    DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xix

    BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang .............................................................................................1

    1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................3

    1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................................3

    1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................4

    1.5 Batasan Masalah ..........................................................................................4

    BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 5

    2.1 Pelayaran Niaga ...........................................................................................5

    2.2 Kualitas Pelayanan (Jasa).............................................................................6

    2.3 Konsep Servqual ..........................................................................................7

    2.4 Importance Performance Analysis (IPA) ...................................................11

    2.5 Model Kano ...............................................................................................12

    2.6 Quality Function Deployment (QFD) ........................................................15

    2.7 Sampel Penelitian .......................................................................................18

    2.8 Uji Validitas ...............................................................................................19

    2.9 Uji Reliabilitas ...........................................................................................20

    2.10 Penelitian Terdahulu ..................................................................................20

    2.11 Software yang Digunakan ..........................................................................24

    BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................... 25

    3.1 Tahap Observasi .........................................................................................25

  • xiv

    3.2 Identifikasi Masalah .................................................................................. 25

    3.3 Studi Literatur ............................................................................................ 25

    1. Penelitian Terdahulu ................................................................... 26

    2. Studi Internet .............................................................................. 26

    3.4 Pengumpulan Data ..................................................................................... 26

    1. Data Primer ................................................................................. 26

    2. Data Sekunder............................................................................. 27

    3.5 Penyusunan Kuesioner .............................................................................. 27

    3.6 Penyebaran Kuesioner ............................................................................... 32

    3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................................... 34

    3.8 Analisa Data Servqual ............................................................................... 34

    3.9 Penyusunan Matriks Importance Performance Analysis (IPA) ................ 34

    3.10 Analisa Data Model Kano ......................................................................... 35

    3.11 Penyusunan House of Quality.................................................................... 35

    3.12 Analisa QFD .............................................................................................. 35

    3.13 Diagram Alir Penelitian ............................................................................. 36

    3.14 Jadwal Pelaksanaan Penelitan ................................................................... 37

    BAB 4 PEMBAHASAN....................................................................................... 39

    4.1 Penyebaran Kuesioner Tahap Awal .......................................................... 39

    4.2 Uji validitas Tahap Awal ............................................................................. 40

    4.3 Uji Reliabilitas Tahap Awal......................................................................... 43

    4.4 Penyebaran Kuesioner Tahap Akhir .......................................................... 43

    4.5 Uji Validitas Tahap Akhir ......................................................................... 44

    4.6 Uji Reliabilitas Tahap Akhir...................................................................... 46

    4.7 Analisa Servqual ........................................................................................ 47

    4.8 Analisa Kano ............................................................................................. 51

    4.9 Penyusunan HOQ ...................................................................................... 54

    BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 69

    5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 69

    5.2 Saran .......................................................................................................... 70

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 71

    LAMPIRAN 1 ...................................................................................................... 75

  • xv

    LAMPIRAN 2 ...................................................................................................... 79

    LAMPIRAN 3 ...................................................................................................... 81

    LAMPIRAN 4 ...................................................................................................... 87

    LAMPIRAN 5 ...................................................................................................... 93

    LAMPIRAN 6 .................................................................................................... 119

    LAMPIRAN 7 .................................................................................................... 127

    LAMPIRAN 8 .................................................................................................... 139

  • xvi

    “halaman ini sengaja dikosongkan”

  • xvii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Tabel Evaluasi Kano ..............................................................................14

    Tabel 2. 2 Studi Pustaka .........................................................................................21

    Tabel 3.13 Atribut – atribut layanan ......................................................................28

    Tabel 3.2 Daftar Responden Penelitian..................................................................32

    Tabel 3.3 Rencana Jadwal Pelaksanaan Penelitian ................................................37

    Tabel 4.1 Tabel Uji Validitas Kepuasan ...............................................................40

    Tabel 4.2 Tabel Hasil Uji Validitas Harapan .........................................................41

    Tabel 4.3 Tabel Uji Validitis Fungsional Kano .....................................................41

    Tabel 4.4 Tabel Uji Validitas Disfungsional Kano ...............................................42

    Tabel 4.5 Tabel hasil uji reliabilitas tahap awal.....................................................43

    Tabel 4.6 Tabel Uji Validitas Kepuasan ...............................................................44

    Tabel 4.7 Tabel Hasil Uji Validitas Harapan .........................................................45

    Tabel 4.8 Tabel Uji Validitis Fungsional Kano .....................................................45

    Tabel 4.9 Tabel Uji Validitas Disfungsional Kano ...............................................46

    Tabel 4.10 Tabel Uji Reliabilitas Tahap Akhir ......................................................47

    Tabel 4.11 Perhitungan gap ..................................................................................47

    Tabel 4.12 Hasil Kuesioner Kano ..........................................................................52

    Tabel 4.13 Respon Teknis Hasil Wawancara .......................................................56

  • xviii

    “halaman ini sengaja dikosongkan”

  • xix

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Data outbound container dalam teus....................................................2

    Gambar 2.1 Diagram kesenjangan antara persepsi dan ekspektasi pelayanan

    (Wijaya, 2018) .........................................................................................................7

    Gambar 2.2 Model Konseptual Servqual (Wijaya, 2018) .......................................9

    Gambar 2.3 Diagram klasifikasi kepuasan pelanggan (Wijaya, 2018) .................11

    Gambar 2.4 Model Kano (Sauerwein dkk, 1996) ................................................14

    Gambar 2.5 Model HOQ Penelitian (Wijaya, 2018) .............................................17

    Gambar 3.1 Diagram alir penelitian .......................................................................37

    Gambar 4.1 Proses penyebaran kuesioner tahap awal ..........................................39

    Gambar 4.2 Matriks IPA ........................................................................................49

    Gambar 4.3 Nilai Relationship Voice of Customer dan Technical Responses ......60

    Gambar 4.4 Correlation Matrix .............................................................................61

    Gambar 4.5 Hasil Akhir HOQ ...............................................................................64

  • xx

    “halaman ini sengaja dikosongkan”

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    BAB 1 PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Dewasa ini persaingan di era globalisasi untuk perusahaan yang

    bersaing di pasar domestik dan internasional sangat ketat. Perusahaan yang

    ingin berkembang dan bertahan harus dapat memberikan pelayanan yang

    terbaik bagi konsumennya. Kepuasan pelanggan terutama dibidang jasa

    menjadi keharusan agar perusahaan tetap sukses. Kepercayaan pelanggan akan

    terbangun ketika kebutuhan dan kepuasan pelanggan terpenuhi melalui

    kualitas mutu. Sehingga pelanggan akan loyal dan setia menggunakan jasa

    perusahaan jika perusahaan dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik.

    Untuk menghadapi persaingan sesama perusahaan yang sejenis, perusahaan

    harus memiliki keunggulan yang bersaing (competitive advantages). “Semakin

    ketat persaingan perusahaan harus mampu mengantisipasi datangnya ancaman

    pesaing, menutupi kesalahan, dan memanfaatkan peluang dengan kekuatan

    yang ada, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada pelanggan”

    (Wijaya, 2018). Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

    menghasilkan keuntungan secara maksimal. Salah satu kegiatan

    pencapaiannya adalah dengan memberikan kepuasan kepada konsumen atau

    pelanggan dengan baik. Kepuasan pelanggan atau konsumen berlaku unuk

    semua industri baik yang bergerak di bidang manufaktur maupun jasa.

    Studi kasus yang diangkat pada penelitian ini adalah perusahaan jasa

    pelayaran niaga (shipping line) yang berlokasi di Surabaya. Kegiatan bisnis

    yang dilakukan yaitu melakukan pengiriman barang menggunakan sarana

    transportasi laut (kapal) ke beberapa negara tujuannya di kawasan Asia. Untuk

    meningkatkan kepuasan pelanggan, perlu diketahui bagaimana pelayanan

    yang telah diberikan kepada pelanggannya. Mengingat bahwa perusahaan

    terkait belum pernah melakukan analisa atau survey atas kepuasan

    pelanggannya.

  • 2

    Selain itu, terjadi penurunan yang signifikan pada penggunaan

    container untuk pengiriman barang (export) dalam 3 tahun terakhir. Data

    outbond container yang didapat dari perusahaan terkait berasal dari data

    monthly report perusahaan yang kemudian di rangkum untuk mengetahui total

    container yang digunakan untuk pengiriman perbulannya.

    Gambar21.1 Data outbound container dalam teus

    Sumber : Data Perusahaan

    Gambar 1.1 menunjukkan grafik penurunan outbond container yang

    digunakan untuk pengiriman barang. Penurunan ini menunjukkan

    berkurangnya konsumen atau pelanggan yang menggunakan jasa pengiriman

    barang perusahaan terkait selama 3 tahun terakhir. Untuk mengatasi masalah

    tersebut, perlu dilakukan penelitian mengenai persepsi dan harapan pelanggan.

    Perlu dilakukan analisa untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada

    konsumen sehingga dapat memenuhi target yang telah ditentukan.

    Berdasarkan masalah tersebut, peneliti akan melakukan analisa pada

    perusahaan jasa pelayaran terkait untuk meningkatkan kualitas pelayanan

    yang diberikan perusahaan kepada pelanggannya. Salah satu cara untuk

    meningkatkan dan mengevaluasi kualitas pelayanan suatu perusahaan adalah

    dengan menggunakan dua metode, yaitu yang pertama adalah integrasi konsep

    Servqual yang dilanjutkan dengan Importance Performance Analysis (IPA)

    9673

    7601 6999

    0

    2000

    4000

    6000

    8000

    10000

    12000

    2016 2017 2018

  • 3

    dan yang kedua yaitu integrasi Servqual yang kemudian dilanjutkan dengan

    Kano. Kedua metode tersebut dibawa ke dalam Quality Function Deployment

    (QFD). Hasil yang diharapkan dari penelitian ini yaitu didapatkan saran bagi

    perusahaan mengenai atribut layanan jasa yang perlu ditingkatkan untuk

    meningkatkan kepuasan pelanggan

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat disusun beberapa

    rumusan masalah sebagai berikut :

    1. Bagaimana tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas

    pelayanan pada perusahaan jasa pelayaran terkait?

    2. Bagaimana menganalisa atribut - atribut pelayanan yang perlu

    ditingkatkan kualitas pelayanannya menggunakan metode Servqual

    dan Kano ?

    3. Bagaimana rancangan respon teknis perusahaan yang sesuai

    dengan kebutuhan pelanggan sehingga didapatkan solusi

    peningkatan kualitas pelayanan ?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah :

    1. Menganalisa tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas

    pelayanan pada perusahaan jasa pelayaran terkait.

    2. Menganalisa atribut – atribut pelayanan yang perlu ditingkatkan

    kualitas pelayaannya menggunakan metode Servqual dan Kano.

    3. Menentukan rancangan respon teknis perusahaan yang sesuai

    dengan kebutuhan pelanggan sehingga didapatkan solusi

    peningkatan kualitas pelayanan.

  • 4

    1.4 Manfaat Penelitian

    Manfaat yang dapat diperoleh dari dilakukannya penelitian ini antara

    lain :

    1. Bagi Perguruan Tinggi : Sebagai bahan pertimbangan atau evaluasi

    untuk sistem pendidikan sejauh mana pembelajaran dan materi

    kuliah Manajemen Kualitas yang telah dijalankan selama ini

    khususnya dalam bidang bisnis maritim.

    2. Bagi Perusahaan : Mendapatkan usulan atau saran sebagai bentuk

    pertimbangan bagi upaya pengembangan dan peningkatan mutu

    kualitas layanan.

    3. Bagi Peneliti : Menambah ilmu pengetahuan serta wawasan

    dibidang manajemen kualitas, serta dapat menganalisa

    permasalahan pada industri sebagai pengaplikasian dari mata

    kuliah yang telah dipelajari di bangku perkuliahan selama 6

    semester.

    1.5 Batasan Masalah

    Adapun batasan Masalah dalam penelitian adalah :

    1. Penelitian dilakukan pada industri jasa pelayaran (Shipping

    Industri) untuk jenis layanan Carrier owned Container.

    2. Penelitian hanya terkait mengenai pelayanan pengiriman ekspor.

    3. Data jumlah pelanggan yang digunakan sebagai populasi diambil

    pada satu tahun terakhir, yaitu tahun 2018.

  • 5

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Pelayaran Niaga

    Secara umum, pengertian pelayaran niaga adalah usaha jasa dalam

    bidang penyedia ruangan pada angkutan air atau angkutan laut untuk

    kepentingan mengangkut muatan penumpang dan barang dagangan dari suatu

    tempat ke tempat lainnya (Salim, 1995).

    Usaha pelayaran niaga dalam Bahasa Inggris disebut Shipping

    Business atau Commercial Shipping, sedangkan perusahaan pelayaran yang

    mengusahakan kapal, disebut Shipping Company.

    Pelayaran niaga diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu pelayaran

    nasional (domestik) dan pelayaran internasional (Salim, 1995). Berikut

    penjelasan perbedaan antara pelayaran nasional dan internasional :

    1. Pelayaran domestik

    Pelayaran domestik adalah pelayaran yang dimiliki serta

    dikelola oleh suatu negara dalam melayani trayek atau jaringan

    pelayaran di dalam suatu wilayah territorial negara tersebut, baik

    pihak pelayaran menyusur pantai (coastal shipping) atau pelayaran

    antar pulau, yang lazim disebut Domestic Shipping.

    2. Pelayaran Internasional

    Di dalam pelayaran internasional kegiatan dilaksanakan

    dalam perairan antar negara yaitu perairan internasional yang

    menghubungkan antara suatu negara dengan negara yang lain.

    Pelayaran ini dikategorikan sebagai pelayaran internasional yang

    dikenal dengan Inter Ocean Shipping atau Ocean Going. Dalam

    Penelitian ini, perusahaan jasa pelayaran yang diteliti adalah jasa

    pelayaran niaga yang melayani rute antar negara di Asia, sehingga

    dapat disebut sebagai perusahaan jasa pelayaran internasional.

  • 6

    2.2 Kualitas Pelayanan (Jasa)

    Jasa (service) adalah aktivitas atau manfaat yang ditawarkan oleh satu

    pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

    menghasilkan kepemilikan apapun (Kotler, 1996).

    Tawaran perusahaan ke pasar biasanya mencakup beberapa jasa.

    Komponen jasa dapat merupakan bagian kecil atau bagian utama dari total

    penawaran (Kotler, 1997) . Berikut adalah klasifikasi penawaran jasa dalam

    lima kategori :

    1. Barang berwujud murni : penawaran hanya terdiri dari barang

    berwujud, seperti sabun, garam, atau pasta gigi. Tidak ada jasa

    yang menyertai produk tersebut.

    2. Barang berwujud disertai jasa : penawaran terdiri dari barang

    berwujud yang disertai dengan satu atau beberaapa jasa untuk

    meningkatkan daya Tarik konsumennya. Seperti contohnya produk

    mobil dilengkapi dengan jasa perbaikan dan pemeliharaan.

    3. Campuran : penawaran terdiri dari barang dan jasa dengan proporsi

    yang sama, misalnya restoran menawarkan kualitas makanan dan

    pelayanannya.

    4. Jasa utama disertai dengan barang dan jasa tambahan : Jasa

    transportasi udara (pesawat terbang) juga menawarkan makanan,

    minuman, atau majalah saat perjalanan, juga menyediakan

    pelayanan yang lainnya.

    5. Jasa murni : penawaran hanya terdiri dari jasa. Contohnya jasa

    menjaga bayi, psikoterapi, dan jasa memijat.

    Jasa memiliki karakteristik utama, yaitu tidak berwujud (intangibility),

    tidak terpisah (inseparability), bervariasi (variability), dan mudah lenyap

    (perishability) (Nasution, 2015). Berikut empat karakteristik utama jasa :

    1. Tidak berwujud (intangibility), artinya jasa tidak dapat dilihat,

    diraba, dirasakan, dicium, atau didengar, sebelum dibeli.

    2. Tidak terpisah (inseparability, artinya jasa tidak dapat dipisahkan

    dari penyedianya, entah penyedianya itu manusia atau mesin.

  • 7

    3. Bervariasi (variability), artinya jasa bersifat sangat beraneka

    ragam karena merupakan monstandardized output, artinya banyak

    vaiasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan

    dimana jasa tersebut dihasilkan.

    4. Mudah lenyap (perishability, artinya jasa merupakan komoditas

    tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.

    Salah satu cara utama perusahaan jasa untuk membedakan dirinya

    dengan pesaing adalah dengan selalu memberikan kualitas jasa yang lebih

    tinggi dari pesaingnya. Kuncinya adalah melebihi harapan pelanggan dalam

    memberikan kualitas pelayanan. Seperti yang dikatakan oleh chief executive

    American Express, “Janjikan hanya apa yang dapat Anda berikan, dan berikan

    lebih dari yang Anda janjikan”. Kualitas pelayanan yang baik akan

    mendorong keinginan pelanggan untuk loyal menggunakan jasa terkait juga

    membantu pemasaran perusahaan dengan menyebarkan informasi pelayanan

    yang memuaskan kepada konsumen lainnya.

    2.3 Konsep Servqual

    Kepuasan konsumen suatu jasa ditentukan oleh tingkat keinginan

    konsumen sebelum menggunakan jasa (ekspektasi) dibandingkan dengan hasil

    penilaian konsumen setelah menggunakan jasa tersebut (persepsi). Salah satu

    faktor yang menentukan kepuasan konsumen adalah kualitas layanan yang

    terdiri atas lima dimensi kesenjangan pelayanan yang merupakan ketidak-

    sesuaian antara persepsi pelayanan dan ekspektasi pelayanan (Wijaya, 2018).

    Gambar 2.1 Diagram kesenjangan antara persepsi dan

    ekspektasi pelayanan (Wijaya, 2018)

    Ekspektasi pelanggan

    Persepsi pelanggan

  • 8

    Dalam model tersebut, kesenjangan (gap) terjadi karena persepsi

    (harapan) pelanggan dan ekspektasi (kepuasan) pelanggan tidak sama yang

    menyebabkan kurangnya nilai penyampaian jasa. Beberapa penyebab

    timbulnya kesenjangan (gap) yaitu :

    3. Kesenjangan terjadi karena manajemen tidak selalu merasakan

    dengan tepat apa yang diinginkan pelanggan. Sehingga timbul

    kesenjangan antara harapan konsumen dengan persepsi

    manajemen.

    4. Manajemen mungkin dapat merasakan harapan konsumen dengan

    tepat, namun belum menetapkan standar kinerja yang spesifik.

    Sehingga timbul kesenjangan antara persepsi manajemen dan

    spesifikasi kualitas jasa.

    5. Karyawan mungkin belum memenuhi standar, atau karyawan

    dihadapkan dengan standar yang bertentangan. Akibatnya timbul

    kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan cara penyampaian

    jasa.

    6. Harapan konsumen dipengaruhi oleh pernyataan yang dibuat oleh

    perwakilan dan iklan perusahaan. Sehingga terjadi kesenjangan

    antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal.

    7. Konsumen mengukur kinerja layanan perusahaan dalam cara yang

    berbeda dan salah menilai kualitas jasa. Sehingga timbul

    kesenjangan antara jasa yang dirasakan dan jasa yang diharapkan.

    Kesenjangan inilah yang kemudian dianalisa untuk menemukan

    hambatan yang muncul dalam memberikan pelayanan yang berkualitas.

    Secara konseptual kualitas layanan dapat dimodelkan pada konseptual

    Servqual seperti pada Gambar 2.2.

  • 9

    Gambar32.2 Model Konseptual Servqual (Wijaya, 2018)

    Sementara itu, menurut Parasuraman (1985) ada sepuluh faktor utama

    yang menentukan kualitas jasa, yaitu:

    1. Reliability, mencakup dua hal pokok yaitu konsistensi kinerja

    (performance) dan kemampuan untuk dipercaya (dependabelity).

    Artinya perusahaan memberikan jasanya secara tepat semenjak saat

    pertama dan sesuai dengan janjinya (memenuhi janji).

    2. Responsiveness, yaitu kemauan atau kesiapan para karyawan untuk

    memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan.

    3. Competence, yaitu setiap orang memiliki ketrampilan dan

    pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat memberikan

    jasa/pelayanan tertentu.

    4. Access, yaitu meliputi kemudahan untuk dihubungi dan ditemui. Ini

    mencakup lokasi fasilitas jasa yang mudah dijangkau, waktu

    Gap 4

    Gap 3

    Gap 2

    Penyampaian jasa

    Gap 1

    Management

    Spesifikasi

    kualitas jasa

    Persepsi manajemen atas harapan

    pelanggan

    Gap 5

    Komunikasi antar

    pelanggan

    Kebutuhan

    peribadi

    Pengalaman masa

    lalu

    Jasa yang diharapkan

    Pelayanan yang

    diterima

    Komunikasi

    eksternal pada

    pelanggan

  • 10

    menunggu yang tidak terlalu lama, saluran komunikasi yang mudah

    dihubungi.

    5. Courtesy, yaitu meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian, dan

    keramah-tamahan para contact personal.

    6. Communication, yaitu memberikan informasi kepada pelanggan

    dalam bahasa yang dapat mereka pahami, serta selalu

    mendengarkan saran dan keluhan pelanggan.

    7. Credibility, yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Ini mencakup

    nama perusahaan, reputasi perusahaan, dan karakteristik pribadi

    para contact personal.

    8. Security, yaitu aman dari bahaya, risiko, atau keragu-raguan. Ini

    mencakup keamanan secara fisik, keamanan finansial, dan

    kerahasiaan.

    9. Understanding/Knowing the customer, yaitu usaha untuk memahami

    kebutuhan pelanggan.

    10. Tangibles, yaitu bukti fisik dari jasa. Ini dapat berupa fasilitas fisik,

    peralatan ang dipergunakan, atau representatif fisik dari jasa.

    Konsep Servqual digunakan untuk menghitung gap antara nilai rata-

    raata persepsi pelanggan terhadap jasa yang dikurangi dengan nilai rata- rata

    ekspektasi atau harapan pelanggan akan suatu jasa. Berikut adalah persamaan

    menurut Wijaya (2018) :

    (2.1)

    Dengan

    Kualitas layanan (quality of service)

    Perceived service atau persepsi pelanggan

    Expected service atau harapan konsumen pada jasa

    Jika perhitungan nilai Q dengan menggunakan persamaan di atas

    menghasilkan nilai negative, maka dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan

    suatu atribut tertentu belum memenuhi harapan pelanggan.

  • 11

    2.4 Importance Performance Analysis (IPA)

    “Importance Perfirmance Analysis (IPA) adalah prosedur untuk

    menunjukkan kepentingan relatif dari berbagai atribut dan kinerja suatu

    organisasi atau perusahaan, produk, dalam menentukan atribut-atribut yang

    mendasar” (Wijaya, 2018).

    Gambar4 2.3 Diagram klasifikasi kepuasan pelanggan (Wijaya, 2018)

    Pada Gambar 2.3 merupakan penggunaan diagram IPA untuk

    mengembangkan strategi manajemen perusahaan. Pada esensinya, IPA

    mengombinasikan pengukuran pada dimensi ekspektasi (harapan pelanggan)

    dan persepsi (kepuasan pelanggan) ke dalam 2 bagian. Sumbu x merupakan

    nilai rata – rata masing – masing atribut pelayanan yang terdapat pada angket

    kepuasan pelanggan sedangkan sumbu y adalah nilai rata – rata masing –

    masing atribut pelayanan yang terdapat pada angket harapan pelanggan. Dan

    yang menjadi sumbu tengah pada sumbu x adalah nilai rata – rata dari

    keseluruhan data angket kepuasan pelanggan. Begitu pula dengan sumbu y,

    yang menjadi sumbu tengah pada sumbu y adalah nilai rata – rata dari

    keseluruhan data angket harapan pelanggan.

    Kuadran A, merupakan wilayah yang memuat atribut – atribut yang

    dianggap penting oleh pelanggan tetapi dalam kenyataannya atribut ini belum

    sesuai yang diharapkan (tingkat kepuasan konsumen masih sangat rendah).

    Harapan

    konsumen tinggi

    Harapan

    konsumen rendah

    Kinerja

    baik

    Kinerja

    kurang

    Prioritas tinggi baik

    berlebihan Prioritas rendah

    Kuadran A Kuadran B

    Kuadran C Kuadran D

  • 12

    Oleh karena itu, perusahaan seharusnya melakukan perbaikan secara terus

    menerus sehingga performance dalam kuadran ini dapat meningkat.

    Kuadran B, merupakan wilayah yang dianggap penting dan kinerja

    perusahaan (pelayanan) pada atribut – atribut di kuadran ini sudah cukup baik

    sehingga nilai kepuasan yang dirasakan pelanggan relative lebih tinggi.

    Kuadran C, merupakan wilayah yang memuat atribut – atribut yang

    dianggap kurang penting oleh pelanggan dan pada kenyataannya kinerja

    pelayanan pada atribut ini kurang istimewa.

    Kuadran D, merupakan wilayah yang memuat atribut – atribut yang

    dianggap kurang penting oleh pelanggan dan dirasakan berlebihan

    pelayannya. Pelayanan ini dapat sedikit dikurangi untuk efektifitas biaya

    perusahaan karena pelanggan kurang mementingkan atribut ini.

    2.5 Model Kano

    Model Kano ini digunakan untuk melengkapi penelitian kualitas

    pelayanan yang menggunkan konsep servqual. Pada penelitian Tan dan

    Pawitra (2001) disebutkan bahwa servqual mengasumsikan hubungan yang

    linear antara kepuasan kosumen dengan atribut layanan. Asumsi ini tidak

    sepenuhnya benar karena dengan memberikan perhatian yang lebih pada

    atribut layanan tertentu tidak selalu menghasilkan kepuasan yang lebih tinggi

    jika atribut tersebut memang seharusnya dipenuhi must-be requirements /

    basic factor). Sebaliknya, kepuasan konsumen terkadang dapat sangat

    meningkat dengan hanya memberikan peningkatan kecil pelayanan namun

    mengesankan. Pada matriks IPA, kurang mencerminkan atribut apa yang

    memiliki ketertarikan kuat dengan atribut lainnya, juga belum terceminkan

    atribut – atribut pelayanan apa yang memang sudah seharusnya diberikan oleh

    perusahaan jasa (basic factor) sehingga peningkatan atribut ini tidak

    memengaruhi signifikan terhadap kepuasan konsumen karena merupakan

    atribut pelayanan dasar yang harus dipenuhi. Selain itu, dalam Kano juga akan

    diketahui atribut pelayanan apa yang bila dipenuhi atau ditingkatkan, dapat

    meningkatkan kepuasan konsumen karena memiliki hubungan yang linear

    antara kepuasan pelanggan dan kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan.

  • 13

    Model Kano dikembangkan oleh Horiaki Kano. Model ini bertujuan

    mengkategorikan atribut – atribut produk atau jasa yang mampu memuaskan

    kebutuhan pelanggan. Menurut Khamseh, 2011 atribut – atribut layanan dapat

    dibedakan menjadi beberapa kategori yaitu :

    1. Kategori must be atau basic needs. Merupakan kategori dimana

    suatu pelayanan dikatakan memang seharusnya ada. Pelanggan

    menjadi tidak puas apabila atribut yang bersangkutan rendah. Akan

    tetapi, kepuasan pelanggan tidak meningkat jauh di atas netral

    meskipun kinerja atribut tinggi.

    2. Kategori one dimensional atau performance needs. Tingkat

    kepuasan pelanggan berhubungan linear dengan kinerja atribut,

    sehingga kinerja atribut yang tinggi akan mengakibatkan tingginya

    kepuasan pelanggan pula.

    3. Kategori attractive atau excitement needs. Tingkat kepuasan

    pelanggan akan meningkat sangat tinggi dengan meningkatnya

    kinerja atribut. Akan tetapi, penurunan kinerja atribut tidak akan

    menyebabkan tingkat kepuasan menurun.

    4. Kategori reverse apabila tingkat kepuasan pelanggan berbanding

    terbalik dengan hasil kinerja atribut, questionable result apabila

    tingkat kepuasan pelanggan tidak didefinisikan (terdapat

    kontradiksi pada jawaban pelanggan) atau Indifferent apabila

    tingkat kepuasan pelanggan tidak berpengaruh dari hasil kinerja

    atribut.

  • 14

    Gambar 52.4 Model Kano (Sauerwein dkk, 1996)

    Dengan menggunakan pertanyaan fungsional dan disfungsional, maka

    tipe pernyaratan suatu atribut dapat diklasifikasikan sesuai tabel 2.1 berikut :

    Tabel 2.1 Tabel Evaluasi Kano

    Kebutuhan

    Konsumen

    Dysfunctional

    5 4 3 2 1

    Suka Harap Netral Toleransi Tidak

    suka

    Functional

    5. Suka Q A A A O

    4. Harap R I I I M

    3. Netral R I I I M

    2. Toleransi R I I I M

    1. Tidak suka R R R R Q Sumber : Purwati dan Sitompul, 2017

    Keterangan :

    Q = Questionable

    R = Reverse

    A = Attractive

    I = Indifferent

    O = One dimensional

    M = Must be atau basic need

  • 15

    Pengklasifikasian atribut pelayanan dalam model Kano berdasarkan

    pada penilaian responden dengan digunakan aturan pada Blauth’s formula

    (Walden, 1993 dalam Purwati dan Sitompul, 2017), yakni :

    1. Jika jumlah nilai (one dimensional + attractive +must be) >

    jumlah nilai (indifferent + reverse +questionable) maka grade

    diperoleh dari nilai yang paling maksimum dari one dimensional,

    attractive, dan must be.

    2. Jika jumlah nilai (one dimensional + attractive +must be) <

    jumlah nilai (indifferent + reverse +questionable) maka grade

    diperoleh dari nilai yang paling maksimum dari indifferent,

    reverse, dan questionable.

    3. Jika jumlah nilai (one dimensional + attractive +must be) =

    jumlah nilai (indifferent + reverse +questionable) maka grade

    diperoleh dari nilai yang paling maksimum dari one

    dimensional, attractive , must be, indifferent, reverse, dan

    questionable.

    Dalam penelitian Devina dan Aritonang (2013), asumsi bahwa

    kepuasan konsumen berhuungan linear dengan peningkatan kualitas atribut

    layanan tidak sepenuhnya benar, dengan alasan karena dengan memberikan

    perhatian yang lebih pada atribut layanan tertentu tidak selalu menghasilkan

    kepuasan yang lebih tinggi jika atribut tersebut memang seharusnya

    dipenuhi karena merupakan atribut pokok suatu penyedia jasa tertentu

    (must-be requirements). Oleh karena itu, untuk mengatasi keterbatasan

    Servqual, pada penelitian ini dilakukan integrasi konsep Servqual dan Kano.

    Metode Kano dapat mengkategorikan atribut apa yang memang seharusnya

    ada dan harus dijaga oleh perusahaan kualitas pelayanannya.

    2.6 Quality Function Deployment (QFD)

    Menurut Wijaya, (2018) dalam bukunya menyebutkan Quality

    Function Deployment (QFD) adalah teknik mengidentifikasi keinginan

    konsumen sesungguhnya, dan merancang suatu proses kedepannya sebagai

    tanggapan terhadap kubutuhan pelanggan. QFD menerjemahkan apa yang

  • 16

    dibutuhkan pelanggan menjadi apa yang dihasilkan organisasi atau

    perusahaan.

    Fungsi utama QFD adalah melibatkan pelanggan pada proses

    pengembangan produk sedini mungkin. Dapat dikatakan filosofi yang

    mendasari QFD ini adalah bahwa pelanggan tidak akan puas dengan produk

    atau jasa meskipun produk tau jasa itu telah dihasilkan dengan sempurna jika

    mereka tidak menginginkan atau membutuhkannya.

    Alat yang digunakan untuk menggunakan struktur QFD adalah matriks

    yang dinamakan House of Quality (HOQ). HOQ merupakan fase pertama

    dalam pembuatan QFD. Secara garis besar, HOQ merupakan diagram matriks

    yang berbentuk seperti rumah yang di mana digunakan untuk mengetahui

    hubungan antara keinginan konsumen dengan kemampuan perusahaan dalam

    memenuhi kebutuhan konsumen tersebut.Hasil atribut yang diprioritaskan

    untuk dilakukan perbaikan sesuai yang didapatkan pada analisa Servqual dan

    Kano, kemudian digabungkan dengan menggunakan HOQ dan diletakkan

    pada tabel voice of customer. Rata – rata nilai harapan tiap atribut pelayanan

    yang didapat melalui kuisioner diletakkan pada tabel customer importance.

    Selanjutnya pada bagian techincal responses berisikan tentang

    spesifikasi jasa yang ditawarkan dan yang ditetapkan oleh perusahaan. Dalam

    hal ini, perusahaan mencoba untuk menjawab kebutuhan konsumen dengan

    bahasa teknis perusahaan. Bahasa teknis yang dimaksud berupa karakteristik

    layanan yang mampu diberikan. techincal responses juga menunjukkan

    rencana – rencana dan rancangan teknis perusahaan kedepannya dalam rang

    mewujudkan kebutuhan konsumen yang ada pada voice of customer.

    Setelah mendapatkan jawaban dari perusahaan terhadap keinginan dan

    kebutuhan konsumen. Selanjutnya adalah mencari hubungan antara voice of

    customer(what) dan techincal responses(hows). Hubungan antara matriks

    tersebut dinamakan Relationship Matrix. Yang dimaksud hubungan ini adalah

    seberapa besar pengaruh technical responses yang dilakukan perusahaan

    terhadap voice of customer. Hubungan tersebut ditunjukkan dengan pemberian

    bobot yang digambarkan dengan simbol dan diisi oleh perusahaan. Empat

    jenis hubungan yang ada pada matriks ini meliputi :

  • 17

    1. Tidak ada hubungan (bobot 0), simbol tidak ada

    2. Hubungan lemah (bobot 1), simbol

    3. Hubungan sedang (bobot 3), simbol

    4. Hubungan kuat (bobot 9) , simbol

    Pembobotan ini akan dilanjutkan untuk mencara absolute importance

    yang di mana jumlah dari customer rating dikali dengan bobot penilaian

    hubungan tiap technical respon nya. Hasil perhitungan tersebut dapat

    digunakan juga sebagai pertimbangan perusahaan dalam memprioritaskan

    atribut pelayanan yang harus ditingkatkan terlebih dahulu.Selanjutnya yaitu

    mengembangkan hubungan antara atribut hows. Dengan menggunakan simbol

    yang sama dengan yang digunakan untuk menghubungkan matrik what dan

    hows, antar atribut hows juga dicari hubungan yang saling mendukung antar

    layanan yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Semakin saling kuat

    keteriktan (hubungan) antar layanan, maka semakin tinggi pula bobot yang

    diberikan oleh perusahaan.

    Gambar62.5 Model HOQ Penelitian (Wijaya, 2018)

    Cust

    om

    er

    Import

    ance

    Technical

    Correlation

    Voice of Customer Relationship Matrix

    Technical Responses HOW

    WHAT

  • 18

    Pada penelitian ini, HOQ yang akan dihasilkan akan seperti Gambar

    2.5. Hasil yang didapat akan dianalisa atribut pelayanan apa yang

    diprioritaskan untuk ditingkatkan yang berpengaruh secara signifikan dapat

    meningkatkan kepuasan konsumen. Untuk mengetahui prioritas perbaikan

    ditentukan nilai Improvement Ratio (IR) dan Raw weight (RW) sesuai rumus

    (Tannady, 2015) :

    (2.2)

    (2.3)

    Setelah didapat nilai IR dan RW, kemudian dicari nilai Normalized

    Raw Weight per atribut pelayanan dengan rumus :

    NRW = RW : ∑RW. (2.4)

    dimana :

    ∑RW = Jumlah Raw Weight seluruh atribut pelayanan yang diteliti

    Di bagian bawah terdapat nilai Contribution yang merupakan

    penjumlahan hubungan antara matriks what dan hows. Selanjutnya ditentukan

    nilai Normalized Contribution dengan rumus :

    Normalized Contribution = ∑(Contribution x NRW) (2.5)

    dimana :

    Contribution = nilai hubungan antara matriks what dan hows per atribut

    respon teknis (how).

    2.7 Sampel Penelitian

    Sampel dari penelitian ini diambil dari pelanggan yang menggunakan

    jasa pelayaran niaga untuk pengiriman barang ke luar negeri (export). Sampel

    ditentukan dengan metode random sampling, yaitu dimana sampel dipilih oleh

    penulis dengan menetapkan kriteria-kriteria tertentu yang sesuai dengan tujuan

    penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian.

    Adapun kriteria sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah pelanggan

    yang masih aktif menggunakan jasa pelayaran terkait minimal 1 tahun

    terakhir (2018) dengan minimal pengiriman yang dilakukan adalah sebanyak

    10 TEUS container.

  • 19

    Untuk menentukan jumlah sampel minimal pada penelitian ini

    digunakan rumus Slovin. Rumus Slovin adalah sebuah rumus atau formula

    untuk menghitung jumlah sampel minimal apabila perilaku dari sebuah

    populasi tidak diketahui secara pasti. Rumus ini pertama kali diperkenalkan

    oleh Slovin pada tahun 1960. Rumus slovin ini biasa digunakan dalam

    penelitian survei dimana biasanya jumlah sampel besar sekali, sehingga

    diperlukan sebuah formula untuk mendapatkan sampel yang sedikit tetapi

    dapat mewakili keseluruhan populasi. Instumen penelitian diujicobakan

    kepada 30 responden terlebih dahulu sebelum pengujian sebenarnya

    (Sugiyono, 2004). Error margin yang digunakan pada penelitian ini adalah 0,1

    yang berarti tingkat akurasi penelitian ini adalah 90% (Gunawan, 2018).

    Berikut rumus Slovin yang digunakan dalam penelitian :

    (2.6)

    dimana :

    = jumlah sampel minimal

    N = jumlah populasi

    e = error margin

    2.8 Uji Validitas

    Menurut Zulganef (2006) dalam bukunya menyebutkan bahwa

    validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan bahwa variabel yang diukur

    memang benar – benar variabel yang hendak diteliti. Pada tahap ini dilakukan

    uji validitas untuk menguji variabel atribut pelayanan mana yang valid, data

    yang dinyatakan valid dapat digunakan untuk tahap pengolahan data pada

    langkah selanjutnya.

    Berikut ini adalah rumus dari korelasi pearson untuk menguji validitas:

    rxy = ∑ ∑ ∑

    √ ∑ ∑ ∑ ∑ (2.7)

    Keterangan:

    rxy = Koefisien korelasi

    n = Jumlah responden uji

    X = Skor tiap item

    Y = Skor seluruh item responden

  • 20

    Untuk melakukan uji validitas pada penelitian ini menggunakan

    program SPSS. Teknik pengujian yang digunakan adalah korelasi Bivariate

    Pearson (Produk Momen Pearson). Analisis dilakukan dengan cara

    mengkolerasikan masing – masing skor item dengan skor total. Skor total

    adalah penjumlahan dari keseluruhan atribut. Atribut – atribut dinyatakan

    valid jika r hitung r tabel dan sebaliknya jika nilai rhitung nilai rtabel,

    maka angket tersebut dinyatakan tidak valid. Variabel layanan yang valid

    nantinya akan masuk dalam pengolahan data selanjutnya.

    2.9 Uji Reliabilitas

    Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

    merupakan indikator dari peubah atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

    reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

    konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2009). Dalam statistik

    SPSS uji reliabilitas berfungsi untuk mengetahui tingkat kekonsistensian

    angket yang digunakan oleh peneliti sehingga angket tersebut dapat

    dihandalkan. Pada penelitian ini menggunakan uji reliabilitas Alpha

    Cronbach’s sebagai dasar pengambilan keputusan. Kuesioner dikatakan

    reliabel, jika nilai Cronbach Alpha > r tabel (Widi, 2011). Rumus yang

    digunakan untuk menghitung r hitung sebagai berikut :

    r = (

    ) (

    ) (2.8)

    Keterangan :

    r = koefisien reliabilitas instrument

    k = banyaknya butir pertanyaan

    ∑ = jumlah varians skor tiap – tiap item

    = total varian

    2.10 Penelitian Terdahulu

    Beberapa jurnal penelitian terdahulu yang mengangkat metode

    Servqual, Kano, dan QFD digunakan penulis sebagai rujukan dalam

    menentukan tahap – tahap penelitian.

  • 21

    Tabel 2. 2 Studi Pustaka

    No. Judul Jurnal Metode yang

    dipakai Kontribusi

    1. Analisis Kualitas

    Pelayanan yang

    Berpengaruh

    Terhadap Kepuasan

    Pelanggan

    Menggunakan Metode

    Servqual dan Model

    Kano (Studi Kasus :

    PT. PLN UPJ

    Semarang) (Bachtiar

    dkk, 2010)

    - Metode

    Servqual

    - Model Kano

    Penelitian menggunakan integrase 5

    dimensi servqual dan dianalisa dengan

    Kano.Hasil akhir penelitian didapatkan

    nilai servqual negative atau gap

    terbesar terjadi pada dimensi Emphaty,

    menunjukkan bahwa perusahaan belum

    memberikan perhatian yang tulus

    kepada pelanggan dengan memberikan

    akses yang mudah dan belum

    memahami keingingan spesifik dari

    pelanggannya. Dan pada penelitian

    Kano didapatkan atribut prioritas (must

    be requirement) untuk ditingkatkan

    kualitas pelayanannya adalah dimensi

    Reability (keandalan) seperti kondisi

    KWH meter, keandalan stabilitas

    tegangan listrik, kondisi jaringan listrik

    yang selalu stabil, keakuratan

    perhitungan rekening listrik, dan

    keakuratan setiap catatan yang

    dilakukan oleh petugas.

    2. Analisis Kepuasan

    Pelanggan Dengan

    Pendekatan Model

    Kano Serta Aplikasi

    Quality Function

    Deployment (QFD)

    Untuk Meningkatkan

    Mutu Pelayanan Jasa

    Perbankan (Maulia

    dkk, 2013)

    - Model Kano

    - Quality

    Function

    Deployment

    (QFD)

    Berdasarkan hasil pengembangan

    model dan analisis yang dilakukan pada

    penelitian ini didapatkan 10 atribut

    pelayanan yang diurutkan berdasarkan

    prioritas Kano yaitu peraturan mudah

    dipahami, kemudahan administrasi, dan

    pinjaman bunga ringan merupakan

    kategori must be.

  • 22

    Tabel 2.2 Studi Pustaka (Lanjutan)

    No. Judul Jurnal Metode yang

    dipakai Kontribusi

    3. Model Integrasi

    Metode Zone of

    Tolerance, Kano, dan

    Lean Six Sigma untuk

    Meningktakan

    Kualitas Layanan

    Online Shop (Devina

    & Aritonang, 2013)

    - Zone of

    Tolerance

    - Lean Six

    Sigma

    - Kano

    Berdasarkan penelitian yang

    dilakukan, didapatkan sebuah model

    terintegrasi metode Zone of

    Tolerance, Kano, dan Lean Six Sigma

    untuk meningkatkan kualitas layanan

    online shop. Model terintegrasi ini

    menggunakan 67 atribut kualitas

    layanan. Atribut-atribut ini

    didasarkan pada 13 buah dimensi

    layanan, yaitu reliability, flexibility,

    website efficiency, trust, security/

    privacy, price knowledge,

    personalization, fulfillment,

    compensation,

    ease of contact, webstore policy,

    website design, dan customer service.

    Model terintegrasi ini selanjutnya

    dapat digunakan untuk melakukan

    upaya peningkatan kualitas layanan

    online shop secara global.

    4. Aplikasi Model Kano

    Dalam Pengukuran

    Kualitas Perguruan

    Tinggi Swasta Kota

    Pekanbaru

    Berdasarkan

    Perspektif Mahasiswa

    (Purwati & Sitompul,

    2017)

    - Model Kano

    - Nilai better

    dan worse

    Penelitian menggunakan 5 dimensi

    Servqual kemudian di intergrasikan

    dengan Kano. Perhitungan dilengkapi

    dengan nilai better dan worse untuk

    atribut yang diprioritaskan. Better

    berarti berapa persen kenaikan

    kepuasan pelanggan jika atribut

    tersebut dipenuhi, dan worse berarti

    berapa penurunan kepuasan pelanggan

    jika atribut tersebut dihilangkan.

  • 23

    Tabel 2.2 Studi Pustaka (Lanjutan)

    No. Judul Jurnal Metode yang

    dipakai Kontribusi

    5. Integration of IPA and

    QFD To Assess The

    Service Quality And To

    Identify After Sales

    Service Strategies To

    Improve Customer

    Satisfaction – Study Case

    (Murali, 2016)

    - IPA

    - QFD

    - Penyusunan

    kuesioner

    dari beberapa

    jurnal

    Penelitian menggunakan

    referensi dari beberapa jurnal

    untuk penyusunan kuesioner

    menurut 5 dimensi servqual.

    6. Upaya Peningkatan

    Kualitas Pelayanan

    Pelanggan Dengan

    Integrasi Service Quality

    (Servqual) Dan Quality

    Function Deployment

    (QFD)

    (Halim dkk, 2013)

    - Servqual

    - QFD

    QFD yang dihasilkan dalam

    penelitian ini terdiri dari Voice of

    customer, Customer Importance,

    Technical Responses,

    Relationship matrix, dan

    Technical Correlation.

    7. Analisis Kualitas Layanan

    Dengan Metode KANO

    Berdasarkan Dimensi

    SERVQUAL Pada PT.

    AKR (Mustakim dkk,

    2016)

    - 10 dimensi

    servqual

    - Kano

    Penelitian menggunakan 10

    dimensi servqual yang

    diintegrasikan dengan metode

    Kano

    8. Analisis Kepuasan

    Pemustaka terhadap

    Kualitas Layanan

    Perpustakaan di

    Perguruan Tinggi Vokasi

    dengan Metode Servqual

    dan Importance

    Performance Analysis

    (Rachmadita &

    Arninputranto, 2018)

    - Servqual

    - Importance

    Performance

    Analysis

    Penelitian menggunakan metode

    servqual dan kemudian dianalisa

    dengan menggunakan IPA.

    Masing – masing atribut

    dikelommpokkan menjadi 4

    kuadran berdasarkan nilai gap

    yang diperoleh.

  • 24

    2.11 Software yang Digunakan

    Penelitian ini menggunakan bantuan software IBM Statistics SPSS 25.

    Software digunakan untuk melakkan uji pada variabel penelitian. SPSS 25

    dibutuhkan untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas. Setelah data

    dianggap valid dan reliabel, kemudian software SPSS 25 digunakan untuk

    menganalisa data dan menghasilkan matriks IPA dan Kano.

  • 25

    BAB 3

    METODE PENELITIAN

    BAB 3 METODE PENELITIAN

    3.1 Tahap Observasi

    Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap permasalahan yang

    terjadi di tempat penelitian yaitu di perusahaan jasa pelayaran yang terletak

    Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Apabila terdapat permasalahan maka

    permasalahan tersebut dapat diangkat menjadi sebuah penelitian. Dalam tahap

    ini penulis terlibat secara langsung dalam kegiatan proses bisnis di

    perusahaan. Dengan melakukan pengamatan secara langsung maka

    permasalahan akan lebih mudah ditemukan. Tahap observasi penelitian ini

    dilakukan di :

    Waktu : 3 September 2018 – 22 Desember 2018

    Tempat : Perusahaan jasa pelayaran kantor Cabang Surabaya

    Selain melalui observasi pengamatan secara langsung, penulis juga

    melakukan observasi melalui buku dan internet untuk mendukung hasil

    pengamatan dari observasi lapangan.

    3.2 Identifikasi Masalah

    Langkah pertama yang dilakukan agar penelitian ini memiliki arah

    tujuan yang jelas maka dilakukan identifikasi dan perumusan masalah. Pada

    tahapan ini masalah-masalah yang terjadi pada objek penelitian digali lebih

    dalam sehingga perumusan masalah serta tujuan yang akan dicapai penelitian

    ini bisa ditentukan. Masalah yang diangkat dalam penilitian ini adalah usaha

    untuk meningkatkan kualitas jasa pada perusahaan jasa pelayaran berdasarkan

    analisa harapan dan kepuasan pelanggan.

    3.3 Studi Literatur

    Dalam proses analisa masalah dan perbaikan terhadap masalah

    tersebut, diperlukan parameter-parameter yang tepat untuk mendapatkan hasil

    sesuai yang diharapkan, studi literatur disini bertujuan untuk mempelajari

    teori-teori yang mampu menunjang analisa terhadap permasalahan dan

  • 26

    pembanding terhadap objek yang akan diteliti. Bentuk studi literatur yang

    digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah :

    1. Penelitian Terdahulu

    Dalam penelitian ini, beberapa jurnal ilmiah yang

    mengangkat masalah kualitas pelayanan suatu perusahaan dengan

    metode Kano atau Servqual menjadi rujukan penulis.

    2. Studi Internet

    Kemajuan teknologi informasi membantu mempermudah

    dalam pencarian data, akses internet menjadi salah satu metode

    yang digunakan untuk mendapatkan data tambahan untuk

    pelaksanaan penelitian juga untuk memperoleh data pembanding

    tehadap objek penelitian.

    3.4 Pengumpulan Data

    Setelah observasi lapangan, identifikasi masalah, dan studi literatur

    dilaksanakan, tahapan selanjutnya adalah pengumpulan data. Ada dua jenis

    data yang digunakan dalam penelitian, yaitu :

    1. Data Primer

    Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara

    langsung (dari tangan pertama). Data primer yang dibutuhkan pada

    penelitian ini meliputi data metode Servqual dan data metode Kano.

    Data metode Servqual berupa hasil kuesioner persepsi (kepuasan

    pelanggan) dan ekspektasi (harapan pelanggan) . Sedangkan data

    metode Kano berupa data hasil kuesioner fungsional dan

    disfungsional.

    Pada penelitian ini, jumlah populasi penelitian yaitu berjumlah

    139 perusahaan fright forwarding ataupun direct shipper yang

    menggunakan jasa pelayaran terkait selama satu tahun terakhir yakni

    2018. Jumlah sampel ditentukan menggunakan rumus slovin dengan

    menggunakan tingkat keandalan 0,90 dengan perhitungan sebagai

    berikut :

  • 27

    (3.1)

    Maka sampel penelitian ini adalah minimal sebanyak 59 responden.

    2. Data Sekunder

    Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber

    yang sudah ada. Data sekunder yang diperlukan pada penelitian adalah

    informasi mengenai data monthly report dan daftar customer

    perusahaan yang aktif menggunakan jasa pengiriman barang selama 1

    tahun terakhir yang menjadi periode penelitian ini, yaitu tahun 2018.

    3.5 Penyusunan Kuesioner

    Kuesioner disusun dengan tujuan untuk memudahkan

    pengukuran kualitas pelayanan yang dirasakan pelanggan. Untuk

    memudahkan responden dalam memberikan penilaian, penyusunan

    atribut didasarkan pada 10 dimensi pendekatan servqual, yaitu :

    1. Tangible (bukti fisik)

    2. Understanding the Customer (mengerti pelanggan)

    3. Security (keamanan)

    4. Responsiveness (daya tanggap)

    5. Reliability (keandalan)

    6. Comptence (ketrampilan)

  • 28

    7. Credibility (dipercaya)

    8. Courtesy (rasa hormat)

    9. Access (mudah dicapai)

    10. Communication (komunikasi)

    Berikut tabel 3.1 merupakan atribut layanan yang akan diujikan

    melalui kuesioner yang akan dibagikan kepada responden dengan

    pendekatan servqual. Atribut – atribut pertanyaan pada kuesioner

    didapatkan melalui pengamatan lapangan pada tahap observasi dan

    juga studi literatur penelitian terdahulu. :

    Tabel 3.13Atribut – atribut layanan

    Dimensi No.

    Variabel Kriteria

    Tangible

    1. Kemudahan akses website perusahaan.

    2.

    Keakuratan informasi yang disajikan pada website

    perusahaan (meliputi status barang, tracking, dan

    keberangkatan kapal).

    3.

    Kenyamanan ruang tunggu pengurusan dokumen

    (bersih, Suhu ruangan baik, ketersediaan sarana

    hiburan TV).

    4. Ketersediaan petunjuk dan informasi tentang alur

    pengurusan dokumen.

    5. Kenyamanan area lahan parkir.

    Reliability

    6. Pembebasan biaya tambahan jika diperlukan

    penggantian dokumen apabila terjadi kesalahan.

    7. Ketepatan pengiriman barang sesuai yang telah

    dijadwalkan.

    Reliability

    8. Ketepatan dalam melaksanakan prosedur transaksi

    sesuai dengan yang telah disepakati.

    9. Ketepatan karyawan dalam memberikan pelayanan

    sesuai yang dibutuhkan.

  • 29

    Tabel 3.1 Atribut – atribut Layanan (Lanjutan)

    Dimensi No.

    Variabel Kriteria

    Responsiveness

    10. Kecepatan dalam merespon pertanyaan, baik itu

    melalui telfon maupun surel.

    11. Ketersediaan notifikasi mengenai shipment

    progress.

    12. Kemudahan dan kecepatan dalam sistem

    pembayaran

    13. Kecepatan karyawan dalam melayani transaksi.

    Security

    14. Keamanan transaksi terjamin.

    15. Kejelasan pemberian informasi saat akan terjadi

    keterlambatan pengiriman.

    16.

    Kepercayaan pelanggan bahwa perusahaan

    pelayaran terkait berpengalaman dan professional

    untuk meng-handle barang kiriman mereka.

    Understanding the

    Customer

    17. Kesediaan staff dan karyawan dalam membantu

    pelanggan jika terjadi kesulitan.

    18. Pelayanan yang ramah dan sopan dari pegawai.

    19. Kemampuan karyawan dalam memahami

    kebutuhan spesifik dari pelanggan.

    20. Komunikasi yang baik antara karyawan dan

    pelanggan.

    Competence

    21. Dapat melakukan komunikasi yang efektif dengan

    pelanggan.

    22.

    Pekerja memiliki keahlian khusus.

    23. Kemampuan dalam menyelesaikan masalah

    menghasilkan solusi yang memuaskan.

    Credibility

    24. Para pekerja dapat dipercaya dalam menjalankan

    tugas.

    25. Jadwal pengerjaan sesuai waktu yang ditentukan.

    26. Para pekerja melaksanakan pekerjaan sesuai waktu

    yang telah ditentukan.

  • 30

    Tabel 3.1 Atribut – atribut Layanan (Lanjutan)

    Courtesy

    27. Pekerja sopan dan berpenampilan rapih.

    28. Pekerja mementingkan keperluan pelanggan.

    29. Pekerja menghormati pelanggan.

    Access

    30. Alamat perusahaan jelas dan mudah ditemukan

    31. Manajer mudah ditemui.

    32. Manajer mudah dihubungi.

    Communication

    33. Perusahaan memberikan pengertian dalam

    pelayanan jasa.

    34. Informasi yang digunakan mudah dipahami.

    35. Bahasa dalam melakukan transaksi mudah

    dipahami.

    Sumber : Mustakim dkk, 2016

    Atribut – atribut pernyataan yang telah disusun kemudian

    dibagikan kepada dua akademisi (dosen pembimbing) dan tiga praktisi

    perusahaan (divisi operasional, marketing, dan customer service)

    dengan tujuan untuk mengetahui apakah atribut – atribut pernyataan

    yang tercantum dalam kuesioner dapat dipahami oleh calon responden

    dan sudah sesuai dengan keadaan sebenarnya di lapangan agar

    penelitian dapat mendapatkan hasil yang sesuai diharapkan.

    Selanjutnya kuesioner disebarkan kepada responden.

    Responden diminta melakukan penilaian berupa angka mengenai

    layanan pengiriman barang yang diberikan oleh perusahaan jasa

    pelayaran dalam bentuk skala Likert untuk menunjukkan tingkat

    harapan, tingkat yang dirasakan, dan tingkat kepentingan masing-

    masing atribut tersebut.

    Tujuan dari dilakukan survey ini adalah untuk mengetahui

    prioritas atau tingkat kepentingan tiap – tiap atribut layanan dan

    tingkat kepuasan pelanggan atas kualitas layanan yang diberikan. Juga

    untuk mengetahui harapan (expected) atas kualitas layanan yang

    dirasakan (perceived). Secara umum penyusunan kuesioner terdiri dari

    dua bagian pokok, yaitu :

  • 31

    1. Kuisioner Servqual. Kuisioner Servqual dibuat untuk

    mengukur antara tingkat harapan dan tingkat kepuasan

    pelanggan untuk mencari gap atau kesenjangan pelayanan.

    2. Kuisioner Kano. Sedangkan Kuisioner Kano dibuat

    berdasarkan pertanyaaan fungsional dan disfungsional atas

    atribut-atribut layanan yang diberikan, fungsinya untuk

    mengukur prioritas akan kebutuhan layanan yang dapat

    meningkatkan kepuasan pelanggan.

    Masing - masing bagian tersebut akan diukur dengan

    menggunakan skala Likert , dengan rentang nilai 1 – 5 dengan

    keterangan sebagai berikut :

    1. Skala yang digunakan untuk data tingkat harapan adalah :

    1 = Sangat tidak berharap

    2 = Tidak berharap

    3 = Cukup berharap

    4 = Berharap

    5 = Sangat berharap

    2. Skala yang digunakan untuk data tingkat kepuasan adalah :

    1 = Sangat tidak puas

    2 = Tidak puas

    3 = Cukup puas

    4 = Puas

    5 = Sangat puas

    3. Skala yang digunakan untuk kuesioner kano pada

    perhitungan adalah :

    1 = Tidak suka

    2 = Toleransi

    3 = Biasa saja

    4 = Mengharapkan

    5 = Suka

  • 32

    3.6 Penyebaran Kuesioner

    Pengumpulan data primer berupa kuesioner dan wawancara kepada

    bagian marketing perusahaan sebagai perwakilan perusahaan yang

    berhubungan langsung dengan pelanggan. Responden yang dipilih dalam

    untuk mengisi kuesioner penelitian ini merupakan direct shipper atau

    perusahaan forwarder yang masih aktif menggunakan jasa pelayaran

    perusahaan terkait pada satu tahun terakhir (2018) dan dengan minimal

    pengiriman adalah sebanyak 10 TEUS container. Sampel yang diteliti

    sejumlah 59 responden dengan penyebaran kuesioner awal berjumlah 30

    responden. Berikut tabel 3.2 merupaan daftar responden penelitian.

    Tabel43.2 Daftar Responden Penelitian

    No Nama Jumlah Pengiriman

    (TEUS)

    1 Legend / Wilmar 1167

    2 Jayantara / Smelting 522

    3 Andalan Niaga / Smelting 426

    4 Andalan Total 318

    5 Asahimas 297

    6 Dinamika 278

    7 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia 247

    8 Ecu Line 212

    9 A. Schulman / Lnj 180

    10 Sealine / Esazona 171

    11 Ubete Total 162

    12 Shipco 148

    13 Siji Utama 137

    14 Tangguh Logistindo 121

    15 Atlantic Container Line (Acl) 117

    16 Indolintas 107

    17 Multiguna Intl Persada 94

    18 Andalan Pacific 93

    19 Global Samudera 91

    20 Ruby Privatindo / Sofiagro 88

    21 Welgrow 86

    22 Transworld Gls 75

    23 Refcon Cargo 74

    24 Trust Cargo 72

    25 Geofreight 62

  • 33

    Tabel53.2 Daftar Responden Penelitian (Lanjutan)

    No Nama Jumlah Pengiriman

    (TEUS)

    26 Haswin Hijau 62

    27 Gudang Garam - 55

    28 Uno Global / Express Transport 51

    29 Uniair Indotama / Unikargo 50

    30 Universal Shipping Indonesia 47

    31 Bahari Cahaya Raya / Euro 45

    32 Smart Tbk / Interbenua 45

    33 Risky Lintas 44

    34 Wiharta Karya / Indorama 41

    35 Samudera Lautan / Confers 39

    36 Sarana Permata Container Semarang 39

    37 Kemasindo Cepat 35

    38 Cipta Mega Sentosa / Asian Groupage 30

    39 Citra Cakra Logam 30

    40 Global Freight 28

    41 World United Log 27

    42 Leschaco 26

    43 Sari Makmur 26

    44 Freight Express 25

    45 Agility Intl - 24

    46 Mentari Freight 23

    47 Biru Sakti Maritim 20

    48 Fps Indonesia - 18

    49 Perkebunan / Solar Universe 17

    50 Toll Global 17

    51 Daya Guna Maritim 15

    52 Fms (Frederich Meyer Sohn) 15

    53 Devin Trans Buana 14

    54 Dianmatra 14

    55 Tpc Indo Plastic 14

    56 Fm Global 13

    57 Ritra Cargo 13

    58 Sumber Rezeki / Sumber Wisam 13

    59 Delta Mitra 12

    Sumber : Data Perusahaan

  • 34

    3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas

    Tahap selanjutnya adalah melakukan uji validitas dan reliabilitas pada

    setiap atribut pernyataan yang terdapat pada angket kuesioner yang telah

    dijawab oleh responden. Hasil r hitung dibandingkan dengan r tabel dimana df

    = n-2 dengan sig% 0,1 (Sujarweni, 2016). Jika r tabel ˂ r hitung maka

    dinyatakan valid. Setelah dinyatakan valid, maka tahap selanjutnya yaitu

    melakukan uji reliabilitas yang dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap

    seluruh butir pertanyaan. Atribut pelayanan dinyatakan reliabel jika nilai

    Cronbach Alpha > r tabel (Widi, 2011).

    3.8 Analisa Data Servqual

    Dari hasil kuesioner, selanjutnya dilakukan pengolahan data

    berdasarkan atribut – atribut layanan yang diberikan kepada responden.

    Sehingga ditemukan nilai gap antara kepuasan dan harapan konsumen. Rata –

    rata gap pada masing – masing 10 dimensi servqual dihitung dengan

    menjumlahkan nilai gap pada masing - masing dimensi lalu dibagi dengan

    jumlah atribut pernyataan pada masing – masing dimensi. Sehingga diperoleh

    nilai rata – rata gap pada setiap dimensi servqual. Pengujian Servqual pada

    penelitian ini menggunakan alat uji kuesioner tingkat kepuasan pelanggan

    (persepsi) dan harapan pelanggan (ekspektasi).

    3.9 Penyusunan Matriks Importance Performance Analysis (IPA)

    Sebelum melangkah dari servqual ke QFD terlebih dahulu memetakan

    atribut pelayanan (servqual) ke dalam matriks IPA untuk memperoleh faktor –

    faktor yang berpengaruh pada hasil yang diperoleh dari dimensi servqual.

    Digunakan matriks untuk memetakan hasil kuesioner dengan memetakan

    atribut kedalam 4 kuadran. Yaitu kuadran A, kuadran B, kuadran C, dan

    kuadran D dengan sumbu x dan sumbu y sebagai perpotongan sumbu

    ditengah. Dimana nilai dari sumbu x adalah rata rata dari nilai kepuasan

    pelanggan dan sumbu y merupakan nilai rata – rata dari nilai harapan. Atribut

    yang digunakan untuk tahap selanjutnya adalah atribut yang berada pada

    kuadran A, karena dianggap memiliki tingkat gap yang tinggi antara tingkat

    kepuasan dan harapan pelanggan.

  • 35

    3.10 Analisa Data Model Kano

    Dalam analisis Kano¸ data yang diperlukan yaitu tabel klasifikasi

    atribut - atribut pelayanan sesuai dengan kategori yang ada pada konsep Kano

    (must-be, one dimensional, indifferent, attractive, indifferent, questionable,

    dan reverse). Hasil yang diperoleh dari analisis Kano yang akan dipetakan ke

    dalam House of Quality adalah atribut yang berada pada kategori must be.

    Karena kategori basic merupakan kebutuhan dasar oleh penyedia jasa.

    3.11 Penyusunan House of Quality

    Setelah didapatkan hasil atribut pelayanan yang diprioritaskan dari

    matriks IPA dan model Kano, Dilakukan penggabungan atribut pada HOQ.

    Pada bagian voice of customer terdiri dari sejumlah kebutuhan dan keinginan

    konsumen yang diperoleh dari penelitian pasar, dalam hal ini adalah hasil dari

    atribut prioritas yang diperoleh dari konsep servqual dan model Kano. Dari

    konsep matriks IPA , yang dimasukkan ke dalam voice of customer adalah

    yang berada pada kuadran A, dan dari model Kano, yang dimasukkan ke yang

    dimasukkan ke dalam voice of customer adalah yang berada pada kuadran

    must-be dan one dimensional. Untuk menyempurnakan HOQ, peneliti juga

    akan melakukan wawancara kepada bagian marketing perusahaan sebagai

    perwakilan perusahaan yang berhubungan lagsung dengan pelanggan untuk

    menjawab technical responses, benchmarking, serta untuk mengisi

    relationship matrix.

    3.12 Analisa QFD

    Atribut – atribut pelayanan yang telah input-kan di HOQ kemudian di

    analisa dengan dicari nilai Improvement Ratio dan Normalized Contribution

    Atribut pelayanan dengan nilai Normalized Contibution tertinggi dapat

    dijadikan perusahaan dalam mengambil tindakan selanjutnya untuk

    meningkatkan kualias pelayanannya.

  • 36

    Ya

    3.13 Diagram Alir Penelitian

    Data Sekunder :

    - Data monthly report

    - Konsumen

    perusahaan

    Data Primer :

    kuesioner

    Mulai

    Observasi

    Identifikasi Masalah Tinjauan Pustaka

    Pengumpulan data

    Ya

    Penyebaran kuesioner

    tahap 1

    Apakah data valid

    dan reliabel ?

    Tidak

    Penyusunan kuesioner

    Pengujian Validitas dan

    Reabilitas

    A

    Penyebaran kuesioner

    tahap 2

    Pengujian Validitas dan

    Reabilitas tahap 2

    Apakah data valid

    dan reliabel ?

  • 37

    Gambar 73.1 Diagram alir penelitian

    3.14 Jadwal Pelaksanaan Penelitan

    Berikut ini adalah rencana jadwal pelaksanaan penelitian :

    Tabel63.3 Rencana Jadwal Pelaksanaan Penelitian

    No. Kegiatan Bulan ke-

    1 2 3 4 5 6 7

    1. Tahap observasi

    2. Identifikasi masalah

    3. Studi literatur

    4. Pengumpulan data

    5. Analisa data servqual

    6. Penyusunan matriks IPA

    7. Analisa data model Kano

    8. Penyusunan House of Quality

    9. Pengambilan saran dan kesimpulan

    HOQ

    A

    Selesai

    Pengambilan saran dan kesimulan

    Analisa hasil

    Membuat HOQ dengan menggunakan QFD. Dengan

    ketentuan :

    - Matriks IPA : Kuadran A

    - Analisa Kano :kategori must-be

    Tabel Kano

    Matriks IPA

    Perhitungan Servqual Perhitungan Kano

  • 38

    (halaman ini sengaja dikosongkan)

  • 39

    BAB 4

    PEMBAHASAN

    BAB 4 PEMBAHASAN

    4.1 Penyebaran Kuesioner Tahap Awal

    Pada penyebaran kuesioner tahap awal, kuesioner disebarkan kepada

    30 responden yang merupakan pelanggan atau customer Perusahaan Jasa

    Pelayaran yang diteliti. 30 responden ini diambil secara acak dari daftar

    populasi yang memenuhi syarat untuk dijadikan sampel (sesuai dengan

    kriteria sampel penelitian). Pada gambar 4.1 memperlihatkan proses

    penyebaran kuesioner kepada pelanggan. Pembagian kuesioner dilakukan saat

    responden sedang melakukan booking confirmation atau sedang melakukan

    verifikasi dan pengambilan dokumen bill of lading di kantor Perusahaan Jasa

    Pelayaran yang diteliti pada saat pengambilan data. Kuesioner dibagikan

    dalam bentuk lembaran kertas sesuai yang tercantum di lampiran.

    Gambar 84.1 Proses penyebaran kuesioner tahap awal

    Sumber : Dokumentasi Penulis

  • 40

    4.2 Uji validitas Tahap Awal

    Data penilaian mengenai tingkat kepuasan pelanggan yang diperoleh

    dari 30 responden selanjutnya di uji validitas tiap kriteria pelayanan yang

    tercantum pada kuesioner. Atribut layanan yang dinyatakan valid kemudian

    diuji relibilitas. Berikut merupakan hasil dari uji validitas tahap awal. Jika r

    tabel ˂ r hitung maka dinyatakan valid. Tingkat keandalan yang digunakan

    pada penelitian adalah 0,1. Nilai r-hitung yang didapat pada r-tabel untuk

    tingkat signifikansi untuk uji 2 arah 0,1 dan n=30 nilai r tabel nya adalah

    0,3061.

    Berikut tabel 4.1 yang menunjukkan hasil uji validitas tahap awal

    variabel kepuasan dihitung dengan menggunakan SPSS.

    Tabel 74.1 Tabel Uji Validitas Kepuasan

    Atribut

    Pelayanan

    (Kepuasan)

    R hitung R tabel Status

    Atribut

    Pelayanan

    (Kepuasan)

    R hitung R tabel Status

    1 0.817 0.3061 Valid 19 0.758 0.3061 Valid

    2 0.525 0.3061 Valid 20 0.501 0.3061 Valid

    3 0.817 0.3061 Valid 21 0.785 0.3061 Valid

    4 0.501 0.3061 Valid 22 0.565 0.3061 Valid

    5 0.785 0.3061 Valid 23 0.817 0.3061 Valid

    6 0.524 0.3061 Valid 24 0.501 0.3061 Valid

    7 0.817 0.3061 Valid 25 0.785 0.3061 Valid

    8 0.525 0.3061 Valid 26 0.565 0.3061 Valid

    9 0.785 0.3061 Valid 27 0.817 0.3061 Valid

    10 0.565 0.3061 Valid 28 0.501 0.3061 Valid

    11 0.817 0.3061 Valid 29 0.785 0.3061 Valid

    12 0.501 0.3061 Valid 30 0.565 0.3061 Valid

    13 0.738 0.3061 Valid 31 0.817 0.3061 Valid

    14 0.565 0.3061 Valid 32 0.525 0.3061 Valid

    15 0.758 0.3061 Valid 33 0.785 0.3061 Valid

    16 0.501 0.3061 Valid 34 0.817 0.3061 Valid

    17 0.785 0.3061 Valid 35 0.501 0.3061 Valid

    18 0.565 0.3061 Valid

    Sumber : Hasil Pengolahan Data

    Tabel 4.2 menujukkan hasil uji validitas tahap awal variabel harapan

    dihitung dengan menggunakan SPSS. Semua variabel dinyatakan valid karena

    nilai r-hitung > r-tabel.

  • 41

    Tabel 84.2 Tabel Hasil Uji Validitas Harapan

    Atribut

    Pelayanan

    (Kepuasan)

    R hitung R tabel Status

    Atribut

    Pelayanan

    (Kepuasan)

    R hitung R tabel Status

    1 0.805 0.3061 Valid 19 0.805 0.3061 Valid

    2 0.392 0.3061 Valid 20 0.457 0.3061 Valid

    3 0.710 0.3061 Valid 21 0.474 0.3061 Valid

    4 0.712 0.3061 Valid 22 0.805 0.3061 Valid

    5 0.726 0.3061 Valid 23 0.784 0.3061 Valid

    6 0.474 0.3061 Valid 24 0.556 0.3061 Valid

    7 0.784 0.3061 Valid 25 0.805 0.3061 Valid

    8 0.693 0.3061 Valid 26 0.462 0.3061 Valid

    9 0.771 0.3061 Valid 27 0.584 0.3061 Valid

    10 0.556 0.3061 Valid 28 0.347 0.3061 Valid

    11 0.566 0.3061 Valid 29 0.679 0.3061 Valid

    12 0.384 0.3061 Valid 30 0.658 0.3061 Valid

    13 0.820 0.3061 Valid 31 0.754 0.3061 Valid

    14 0.556 0.3061 Valid 32 0.556 0.3061 Valid

    15 0.805 0.3061 Valid 33 0.329 0.3061 Valid

    16 0.714 0.3061 Valid 34 0.347 0.3061 Valid

    17 0.820 0.3061 Valid 35 0.338 0.3061 Valid

    18 0.556 0.3061 Valid

    Sumber : Hasil Pengolahan Data

    Tabel 4.3 menujukkan hasil uji validitas tahap awal variabel fungsional

    kano dihitung dengan menggunakan SPSS. Semua variabel dinyatakan valid

    karena nilai r-hitung > r-tabel

    Tabel 94.3 Tabel Uji Validitis Fungsional Kano

    Atribut

    Pelayanan

    (Kepuasan)

    R hitung R tabel Status

    Atribut

    Pelayanan

    (Kepuasan)

    R hitung R tabel Status

    1 0.840 0.3061 Valid 19 0.662 0.3061 Valid

    2 0.405 0.3061 Valid 20 0.647 0.3061 Valid

    3 0.824 0.3061 Valid 21 0.448 0.3061 Valid

    4 0.404 0.3061 Valid 22 0.658 0.3061 Valid

    5 0.646 0.3061 Valid 23 0.404 0.3061 Valid

    6 0.522 0.3061 Valid 24 0.594 0.3061 Valid

    7 0.658 0.3061 Valid 25 0.840 0.3061 Valid

    8 0.564 0.3061 Valid 26 0.391 0.3061 Valid

    9 0.646 0.3061 Valid 27 0.701 0.3061 Valid

  • 42

    Tabel 104.3 Tabel Uji Validitis Fungsional Kano (Lanjutan)

    Atribut

    Pelayanan

    (Kepuasan)

    R hitung R tabel Status

    Atribut

    Pelayanan

    (Kepuasan)

    R hitung R tabel Status

    10 0.406 0.3061 Valid 28 0.673 0.3061 Valid

    11 0.896 0.3061 Valid 29 0.883 0.3061 Valid

    12 0.436 0.3061 Valid 30 0.673 0.3061 Valid

    13 0.883 0.3061 Valid 31 0.765 0.3061 Valid

    14 0.493 0.3061 Valid 32 0.647 0.3061 Valid

    15 0.896 0.3061 Valid 33 0.883 0.3061 Valid

    16 0.436 0.3061 Valid 34 0.673 0.3061 Valid

    17 0.883 0.3061 Valid 35 0.896 0.3061 Valid

    18 0.519 0.3061 Valid

    Sumber : Hasil Pengolahan Data

    Tabel 4.4 menujukkan hasil uji validitas tahap awal variabel

    disfungsional Kano dihitung dengan menggunakan SPSS. Semua variabel

    dinyatakan valid karena nilai r-hitung > r-tabel.

    Tabel 114.4 Tabel Uji Validitas Disfungsional Kano

    Atribut

    Pelayanan

    (Kepuasan)

    R hitung R tabel Status

    Atribut

    Pelayanan

    (Kepuasan)

    R hitung R tabel Status

    1 0.552 0.3061 Valid 19 0.621 0.3061 Valid

    2 0.381 0.3061 Valid 20 0.655 0.3061 Valid

    3 0.751 0.3061 Valid 21 0.532 0.3061 Valid

    4 0.624 0.3061 Valid 22 0.607 0.3061 Valid

    5 0.658 0.3061 Valid 23 0.693 0.3061 Valid

    6 0.687 0.3061 Valid 24 0.506 0.3061 Valid

    7 0.695 0.3061 Valid 25 0.588 0.3061 Valid

    8 0.588 0.3061 Valid 26 0.617 0.3061 Valid

    9 0.663 0.3061 Valid 27 0.544 0.3061 Valid

    10 0.634 0.3061 Valid 28 0.469 0.3061 Valid

    11 0.633 0.3061 Valid 29 0.505 0.3061 Valid

    12 0.621 0.3061 Valid 30 0.663 0.3061 Valid

    13 0.607 0.3061 Valid 31 0.637 0.3061 Valid

    14 0.637 0.3061 Valid 32 0.613 0.3061 Valid

    15 0.655 0.3061 Valid 33 0.582 0.3061 Valid

    16 0.588 0.3061 Valid 34 0.702 0.3061 Valid

    17 0.719 0.3061 Valid 35 0.756 0.3061 Valid

    18 0.763 0.3061 Valid

    Sumber : Hasil Pengolahan Data

  • 43

    4.3 Uji Reliabilitas Tahap Awal

    Uji Reliabilitas tahap awal dilakukan setelah pengujian semua atribut

    pada tahap awal dinyatakan valid pada uji validitas. Data dinyatakan reliabel

    jika nilai Cronbach Alpha > r tabel. R tabel pada uji reliabilitas ini dengan

    jumlah sampel penelitian 30 dengan tingkat signifikansi 0,1 maka memiliki

    nilai r tabel = 0,3061. Tabel 4.5 menunjukkan hasil uji reliabilitas tahap awal

    dengan hasil bahwa semua variabel penelitian dianggap reliabel karena

    memiliki r-hitung > r-tabel.

    Tabel124.5 Tabel hasil uji reliabilitas tahap awal

    No. Kuesioner

    yang diujikan

    Cronbach’s

    Alpha

    R tabel Status

    1. Kepuasan

    (Servqual)

    0.959 0.3061 Reliabel

    2. Harapan

    (Servqual)

    0.942 0.3061 Reliabel

    3. Fungsional

    Kano

    0.961 0.3061 Reliabel

    4. Disfungsional

    Kano

    0.949 0.3061 Reliabel

    Sumber : Hasil Pengolahan Data

    4.4 Penyebaran Kuesioner Tahap Akhir

    Setelah data atribut pada kuesioner yang telah diuji pada tahap awal

    dinyatakan valid dan reliabel, selanjutnya dilakukan penyebaran kuesioner

    tahap akhir. Kuesioner ini disebarkan kepada 69 responden yang memenuhi

    klasifikasi untuk dijadikan sampel penelitian, yaitu perusahaan yang telah

    melakukan export minimal 10 container di tahun sebelumnya (2018). Sampel

    minimal pada penelitian ini berjumlah 59 responden dan pada penyebaran

    kuesioner tahap 2 didapatkan 62 responden yang menjadi sampel penelitian.

    Penyebaran kuesioner tahap dilakukan sedikit berbeda dengan tahap awal, jika

    tahap awal menggunakan formulir kuesioner manual yang diisi oleh

    responden, sedangkan pada tahap akhir kuesioner diberikan dalam bentuk

    formulir online berupa google form dikarenakan ada beberapa responden yang

    berada di luar kota dan agar lebih menghemat waktu penelitian.

  • 44

    4.5 Uji Validitas Tahap Akhir

    Data penilaian mengenai tingkat kepuasan pelanggan yang diperoleh

    dari 62 responden selanjutnya di uji validitas tiap kriteria pelayanan yang

    tercantum pada kuesioner. Seperti pada uji validitas tahap awal, atribut

    pertanyaan dinilai valid apabila nilai R hitung > R tabel. Atribut layanan yang

    dinyatakan valid kemudian diuji relibilitas. Tabel 4.6 merupakan tabel hasil

    dari uji validitas tahap akhir. R tabel yang digunakan untuk uji validitas adalah

    0,2108 dengan jumlah n = 62 dan tingkat siginifikansi 0,1. Semua pernyataan

    pada atribut kepuasan dinyatakan valid karena memiliki r-hitung > r-tabel.

    Tabel 134.6 Tabel Uji Validitas Kepuasan

    Atribut

    Pelayanan

    (Kepuasan)

    R hitung R tabel Status

    Atribut

    Pelayanan

    (Kepuasan)

    R hitung R tabel Status

    1 0.789 0.2108 Valid 19 0.817 0.2108 Valid

    2 0.849 0.2108 Valid 20 0.748 0.2108 Valid

    3 0.847 0.2108 Valid 21 0.814 0.2108 Valid

    4 0.520 0.2108 Valid 22 0.844 0.2108 Valid

    5 0.849 0.2108 Valid 23 0.859 0.2108 Valid

    6 0.912 0.2108 Valid 24 0.718 0.2108 Valid

    7 0.851 0.2108 Valid 25 0.913 0.2108 Valid

    8 0.837 0.2108 Valid 26 0.841 0.2108 Valid

    9 0.748 0.2108 Valid 27 0.808 0.2108 Valid

    10 0.518 0.2108 Valid 28 0.680 0.2108 Valid

    11 0.763 0.2108 Valid 29 0.819 0.2108 Valid

    12 0.529 0.2108 Valid 30 0.775 0.2108 Valid

    13 0.492 0.2108 Valid 31 0.538 0.2108 Valid

    14 0.844 0.2108 Valid 32 0.556 0.2108 Valid

    15 0.912 0.2108 Valid 33 0.768 0.2108 Valid

    16 0.656 0.2108 Valid 34 0.835 0.2108 Valid

    17 0.880 0.2108 Valid 35 0.757 0.2108 Valid

    18 0.789 0.2108 Valid

    Sumber : Hasil Pengolahan Data

    Tabel 4.7 merupakan tabel hasil dari uji validitas tahap a