analisa kualitas pelayanan dengan integrasi …repository.ppns.ac.id/2184/1/1115040020 -...
TRANSCRIPT
-
\z
TUGAS AKHIR (614415A)
ANALISA KUALITAS PELAYANAN DENGAN INTEGRASI SERVQUAL DAN KANO PADA PERUSAHAAN JASA PELAYARAN NIAGA
Silma Nurisshobakh NRP. 1115040020 DOSEN PEMBIMBING Renanda Nia Rachmadita, S.T., M.T. Yugowati Praharsi, S.Si, M.Sc, Ph. D
PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA SURABAYA
2019
-
i
TUGAS AKHIR (614415A)
ANALISA KUALITAS PELAYANAN DENGAN INTEGRASI SERVQUAL DAN KANO PADA PERUSAHAAN JASA PELAYARAN NIAGA
Silma Nurisshobakh NRP. 1115040020 DOSEN PEMBIMBING Renanda Nia Rachmadita, S.T., M.T. Yugowati Praharsi, S.Si, M.Sc, Ph. D
PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA SURABAYA 2019
-
ii
-
iii
LEMBAR PENGESAHAN
-
iv
-
v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
No. : F.WD I. 021
Date : 3 Nopember 2015
Rev. : 01
Page : 1 dari 1
Yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Silma Nurisshobakh
NRP. : 1115040020
Jurusan/Prodi : Teknik Bangunan Kapal / D4 - Manajemen Bisnis
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :
Tugas Akhir yang akan saya kerjakan dengan judul :
ANALISA KUALITAS PELAYANAN DENGAN INTEGRASI SERVQUAL DAN
KANO PADA PERUSAHAAN JASA PELAYARAN NIAGA
Adalah benar karya saya sendiri dan bukan plagiat dari karya orang lain.
Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah tersebut,
maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab.
Surabaya, 8 Januari 2019
Yang membuat pernyataan,
(Silma Nurisshobakh)
NRP. 1115040020
-
vi
“halaman ini sengaja dikosongkan”
-
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas
terselesainya penyusunan tugas akhir dengan judul “Analisa Kualitas Pelayanan
dengan Integrasi Servqual dan Kano pada Perusahaan Jasa Pelayaran Niaga”.
Penulisan tugas akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
kelulusan Program Studi D4-Manajemen Bisnis Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya.
Dalam penyusunan dan penulisan tugas akhir ini tidak terlepas dari
bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,dalam
kesempatan kali ini penulis dengan senang hati menyampaikan terima kasih
kepada yang terhormat :
1. Bapak Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA selaku Direktur Politeknis
Perkapalan Negeri Surabaya.
2. Bapak Ruddianto, ST., M.T., MRINA selaku Ketua Jurusan Teknik
Bangunan Kapal.
3. Ibu Yugowati Praharsi, S.Si., M.Sc., Ph.D, selaku Ketua Program
Studi D4- Manajemen Bisnis dan Dosen Pembimbing II atas
ketersediaan waktu, pikiran, dan tenaga untuk memberikan arahan,
bimbingan, motivasi, kesabaran, dan pengertian kepada penulis.
4. Ibu Renanda Nia R, S.T., M.T selaku Dosen Pembimbing I atas
ketersediaan waktu, pikiran, dan tenaga untuk memberikan arahan,
bimbingan, motivasi, kesabaran, dan pengertian kepada penulis.
5. Bapak dan ibu penguji yang membantu memperbaiki kekurangan tugas
akhir ini.
6. Seluruh bapak dan ibu dosen pengajar di Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya khususnya dosen pengajar Program Studi D4-Manajemen
Bisnis atas jasa dalam memberikan dan membagikan ilmu dan
pengetahuan kepada penulis.
7. Kedua orang tua penulis beserta keluarga besar atas dukungan,
semangat, dan doa yang diberikan kepada penulis.
-
viii
8. Teman – teman Program Studi D4-Manajemen Bisnis atas segala
bantuan, dukungan, serta perjuangannya selama 4 tahun bersama –
sama menempuh pendidikan di bangku perkuliahan.
9. Teman – teman Maritime Challenge yang selalu memberikan
semangat, dukungan, motivasi, dan candaan yang menghibur bagi
penulis.
Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Sangat disadari bahwa masih ada kekurangan di dalam laporan tugas akhir ini.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan guna
perbaikan tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan memenuhi
apa yang diharapkan.
Surabaya, 24 Juni 2019
Penulis
-
ix
ANALISA KUALITAS PELAYANAN DENGAN INTEGRASI
SERVQUAL DAN KANO PADA PERUSAHAAN JASA
PELAYARAN NIAGA Silma Nurisshobakh
ABSTRAK
Salah satu perusahaan jasa pelayaran niaga di Surabaya mengalami penurunan
yang signifikan pada outbound container yang digunakan untuk pengiriman barang
ke luar negeri (export) dalam 3 tahun terakhir sehingga berdampak pada profitabilitas
perusahaan. Dari segi pelanggan, belum pernah dilakukan analisa mengenai kepuasan
pelanggan akan layanan yang telah diberikan pelanggan. Perlu dilakukan penelitian
yang bertujuan untuk menganalisa tingkat kepuasan pelanggan yang telah
menggunakan layanan jasa perusahaan terkait sehingga didapatkan saran perbaikan
bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Penelitian dilakukan
dengan menggunakan metode Servqual dan Kano kemudian dianalisa menggunakan
Quality Function Deployment (QFD). Hasil penelitian berupa langkah teknis
pelatihan karyawan yang dapat diprioritaskan perusahaan untuk diterapkan dalam
upaya peningkatan kualitas pelayanan.
Kata kunci : Kualitas pelayanan, perusahaan jasa pelayaran, Servqual, Kano, Quality
Function Deployment (QFD)
-
x
“halaman ini sengaja dikosongkan”
-
xi
ANALYSIS OF SERVICE QUALITY USING SERVQUAL AND
KANO INTEGRATION IN THE SHIPING LINE COMPANY Silma Nurisshobakh
ABSTRACT
One of the Shipping Line Industries in Surabaya has a significant decrease in
a number of outbound containers used for export in the last 3 years so that it has impact on the profitability of the company. In the terms of customers, there has never
been customer satisfaction analysis about the services provided by customers. The
research will be analyse the level of customer satisfaction of service level related
companies so as the company can improve its service quality. The research using the
integration between Servqual and Kano method then analyzed using Quality Function
Deployment (QFD). The results of this study is creating advice as employee training
for the technical step priority that can be taken by the company in an effort to
improve the service quality.
Key Words : Service Quality, Shipping Line Industries, Servqual, Kano, Quality
Function Deployment (QFD)
-
xii
“halaman ini sengaja dikosongkan”
-
xiii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
ABSTRACT ........................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xix
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................4
1.5 Batasan Masalah ..........................................................................................4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 5
2.1 Pelayaran Niaga ...........................................................................................5
2.2 Kualitas Pelayanan (Jasa).............................................................................6
2.3 Konsep Servqual ..........................................................................................7
2.4 Importance Performance Analysis (IPA) ...................................................11
2.5 Model Kano ...............................................................................................12
2.6 Quality Function Deployment (QFD) ........................................................15
2.7 Sampel Penelitian .......................................................................................18
2.8 Uji Validitas ...............................................................................................19
2.9 Uji Reliabilitas ...........................................................................................20
2.10 Penelitian Terdahulu ..................................................................................20
2.11 Software yang Digunakan ..........................................................................24
BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................... 25
3.1 Tahap Observasi .........................................................................................25
-
xiv
3.2 Identifikasi Masalah .................................................................................. 25
3.3 Studi Literatur ............................................................................................ 25
1. Penelitian Terdahulu ................................................................... 26
2. Studi Internet .............................................................................. 26
3.4 Pengumpulan Data ..................................................................................... 26
1. Data Primer ................................................................................. 26
2. Data Sekunder............................................................................. 27
3.5 Penyusunan Kuesioner .............................................................................. 27
3.6 Penyebaran Kuesioner ............................................................................... 32
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................................... 34
3.8 Analisa Data Servqual ............................................................................... 34
3.9 Penyusunan Matriks Importance Performance Analysis (IPA) ................ 34
3.10 Analisa Data Model Kano ......................................................................... 35
3.11 Penyusunan House of Quality.................................................................... 35
3.12 Analisa QFD .............................................................................................. 35
3.13 Diagram Alir Penelitian ............................................................................. 36
3.14 Jadwal Pelaksanaan Penelitan ................................................................... 37
BAB 4 PEMBAHASAN....................................................................................... 39
4.1 Penyebaran Kuesioner Tahap Awal .......................................................... 39
4.2 Uji validitas Tahap Awal ............................................................................. 40
4.3 Uji Reliabilitas Tahap Awal......................................................................... 43
4.4 Penyebaran Kuesioner Tahap Akhir .......................................................... 43
4.5 Uji Validitas Tahap Akhir ......................................................................... 44
4.6 Uji Reliabilitas Tahap Akhir...................................................................... 46
4.7 Analisa Servqual ........................................................................................ 47
4.8 Analisa Kano ............................................................................................. 51
4.9 Penyusunan HOQ ...................................................................................... 54
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 69
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 69
5.2 Saran .......................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 71
LAMPIRAN 1 ...................................................................................................... 75
-
xv
LAMPIRAN 2 ...................................................................................................... 79
LAMPIRAN 3 ...................................................................................................... 81
LAMPIRAN 4 ...................................................................................................... 87
LAMPIRAN 5 ...................................................................................................... 93
LAMPIRAN 6 .................................................................................................... 119
LAMPIRAN 7 .................................................................................................... 127
LAMPIRAN 8 .................................................................................................... 139
-
xvi
“halaman ini sengaja dikosongkan”
-
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Evaluasi Kano ..............................................................................14
Tabel 2. 2 Studi Pustaka .........................................................................................21
Tabel 3.13 Atribut – atribut layanan ......................................................................28
Tabel 3.2 Daftar Responden Penelitian..................................................................32
Tabel 3.3 Rencana Jadwal Pelaksanaan Penelitian ................................................37
Tabel 4.1 Tabel Uji Validitas Kepuasan ...............................................................40
Tabel 4.2 Tabel Hasil Uji Validitas Harapan .........................................................41
Tabel 4.3 Tabel Uji Validitis Fungsional Kano .....................................................41
Tabel 4.4 Tabel Uji Validitas Disfungsional Kano ...............................................42
Tabel 4.5 Tabel hasil uji reliabilitas tahap awal.....................................................43
Tabel 4.6 Tabel Uji Validitas Kepuasan ...............................................................44
Tabel 4.7 Tabel Hasil Uji Validitas Harapan .........................................................45
Tabel 4.8 Tabel Uji Validitis Fungsional Kano .....................................................45
Tabel 4.9 Tabel Uji Validitas Disfungsional Kano ...............................................46
Tabel 4.10 Tabel Uji Reliabilitas Tahap Akhir ......................................................47
Tabel 4.11 Perhitungan gap ..................................................................................47
Tabel 4.12 Hasil Kuesioner Kano ..........................................................................52
Tabel 4.13 Respon Teknis Hasil Wawancara .......................................................56
-
xviii
“halaman ini sengaja dikosongkan”
-
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Data outbound container dalam teus....................................................2
Gambar 2.1 Diagram kesenjangan antara persepsi dan ekspektasi pelayanan
(Wijaya, 2018) .........................................................................................................7
Gambar 2.2 Model Konseptual Servqual (Wijaya, 2018) .......................................9
Gambar 2.3 Diagram klasifikasi kepuasan pelanggan (Wijaya, 2018) .................11
Gambar 2.4 Model Kano (Sauerwein dkk, 1996) ................................................14
Gambar 2.5 Model HOQ Penelitian (Wijaya, 2018) .............................................17
Gambar 3.1 Diagram alir penelitian .......................................................................37
Gambar 4.1 Proses penyebaran kuesioner tahap awal ..........................................39
Gambar 4.2 Matriks IPA ........................................................................................49
Gambar 4.3 Nilai Relationship Voice of Customer dan Technical Responses ......60
Gambar 4.4 Correlation Matrix .............................................................................61
Gambar 4.5 Hasil Akhir HOQ ...............................................................................64
-
xx
“halaman ini sengaja dikosongkan”
-
1
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini persaingan di era globalisasi untuk perusahaan yang
bersaing di pasar domestik dan internasional sangat ketat. Perusahaan yang
ingin berkembang dan bertahan harus dapat memberikan pelayanan yang
terbaik bagi konsumennya. Kepuasan pelanggan terutama dibidang jasa
menjadi keharusan agar perusahaan tetap sukses. Kepercayaan pelanggan akan
terbangun ketika kebutuhan dan kepuasan pelanggan terpenuhi melalui
kualitas mutu. Sehingga pelanggan akan loyal dan setia menggunakan jasa
perusahaan jika perusahaan dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik.
Untuk menghadapi persaingan sesama perusahaan yang sejenis, perusahaan
harus memiliki keunggulan yang bersaing (competitive advantages). “Semakin
ketat persaingan perusahaan harus mampu mengantisipasi datangnya ancaman
pesaing, menutupi kesalahan, dan memanfaatkan peluang dengan kekuatan
yang ada, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada pelanggan”
(Wijaya, 2018). Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk
menghasilkan keuntungan secara maksimal. Salah satu kegiatan
pencapaiannya adalah dengan memberikan kepuasan kepada konsumen atau
pelanggan dengan baik. Kepuasan pelanggan atau konsumen berlaku unuk
semua industri baik yang bergerak di bidang manufaktur maupun jasa.
Studi kasus yang diangkat pada penelitian ini adalah perusahaan jasa
pelayaran niaga (shipping line) yang berlokasi di Surabaya. Kegiatan bisnis
yang dilakukan yaitu melakukan pengiriman barang menggunakan sarana
transportasi laut (kapal) ke beberapa negara tujuannya di kawasan Asia. Untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan, perlu diketahui bagaimana pelayanan
yang telah diberikan kepada pelanggannya. Mengingat bahwa perusahaan
terkait belum pernah melakukan analisa atau survey atas kepuasan
pelanggannya.
-
2
Selain itu, terjadi penurunan yang signifikan pada penggunaan
container untuk pengiriman barang (export) dalam 3 tahun terakhir. Data
outbond container yang didapat dari perusahaan terkait berasal dari data
monthly report perusahaan yang kemudian di rangkum untuk mengetahui total
container yang digunakan untuk pengiriman perbulannya.
Gambar21.1 Data outbound container dalam teus
Sumber : Data Perusahaan
Gambar 1.1 menunjukkan grafik penurunan outbond container yang
digunakan untuk pengiriman barang. Penurunan ini menunjukkan
berkurangnya konsumen atau pelanggan yang menggunakan jasa pengiriman
barang perusahaan terkait selama 3 tahun terakhir. Untuk mengatasi masalah
tersebut, perlu dilakukan penelitian mengenai persepsi dan harapan pelanggan.
Perlu dilakukan analisa untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada
konsumen sehingga dapat memenuhi target yang telah ditentukan.
Berdasarkan masalah tersebut, peneliti akan melakukan analisa pada
perusahaan jasa pelayaran terkait untuk meningkatkan kualitas pelayanan
yang diberikan perusahaan kepada pelanggannya. Salah satu cara untuk
meningkatkan dan mengevaluasi kualitas pelayanan suatu perusahaan adalah
dengan menggunakan dua metode, yaitu yang pertama adalah integrasi konsep
Servqual yang dilanjutkan dengan Importance Performance Analysis (IPA)
9673
7601 6999
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
2016 2017 2018
-
3
dan yang kedua yaitu integrasi Servqual yang kemudian dilanjutkan dengan
Kano. Kedua metode tersebut dibawa ke dalam Quality Function Deployment
(QFD). Hasil yang diharapkan dari penelitian ini yaitu didapatkan saran bagi
perusahaan mengenai atribut layanan jasa yang perlu ditingkatkan untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat disusun beberapa
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas
pelayanan pada perusahaan jasa pelayaran terkait?
2. Bagaimana menganalisa atribut - atribut pelayanan yang perlu
ditingkatkan kualitas pelayanannya menggunakan metode Servqual
dan Kano ?
3. Bagaimana rancangan respon teknis perusahaan yang sesuai
dengan kebutuhan pelanggan sehingga didapatkan solusi
peningkatan kualitas pelayanan ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menganalisa tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas
pelayanan pada perusahaan jasa pelayaran terkait.
2. Menganalisa atribut – atribut pelayanan yang perlu ditingkatkan
kualitas pelayaannya menggunakan metode Servqual dan Kano.
3. Menentukan rancangan respon teknis perusahaan yang sesuai
dengan kebutuhan pelanggan sehingga didapatkan solusi
peningkatan kualitas pelayanan.
-
4
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari dilakukannya penelitian ini antara
lain :
1. Bagi Perguruan Tinggi : Sebagai bahan pertimbangan atau evaluasi
untuk sistem pendidikan sejauh mana pembelajaran dan materi
kuliah Manajemen Kualitas yang telah dijalankan selama ini
khususnya dalam bidang bisnis maritim.
2. Bagi Perusahaan : Mendapatkan usulan atau saran sebagai bentuk
pertimbangan bagi upaya pengembangan dan peningkatan mutu
kualitas layanan.
3. Bagi Peneliti : Menambah ilmu pengetahuan serta wawasan
dibidang manajemen kualitas, serta dapat menganalisa
permasalahan pada industri sebagai pengaplikasian dari mata
kuliah yang telah dipelajari di bangku perkuliahan selama 6
semester.
1.5 Batasan Masalah
Adapun batasan Masalah dalam penelitian adalah :
1. Penelitian dilakukan pada industri jasa pelayaran (Shipping
Industri) untuk jenis layanan Carrier owned Container.
2. Penelitian hanya terkait mengenai pelayanan pengiriman ekspor.
3. Data jumlah pelanggan yang digunakan sebagai populasi diambil
pada satu tahun terakhir, yaitu tahun 2018.
-
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pelayaran Niaga
Secara umum, pengertian pelayaran niaga adalah usaha jasa dalam
bidang penyedia ruangan pada angkutan air atau angkutan laut untuk
kepentingan mengangkut muatan penumpang dan barang dagangan dari suatu
tempat ke tempat lainnya (Salim, 1995).
Usaha pelayaran niaga dalam Bahasa Inggris disebut Shipping
Business atau Commercial Shipping, sedangkan perusahaan pelayaran yang
mengusahakan kapal, disebut Shipping Company.
Pelayaran niaga diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu pelayaran
nasional (domestik) dan pelayaran internasional (Salim, 1995). Berikut
penjelasan perbedaan antara pelayaran nasional dan internasional :
1. Pelayaran domestik
Pelayaran domestik adalah pelayaran yang dimiliki serta
dikelola oleh suatu negara dalam melayani trayek atau jaringan
pelayaran di dalam suatu wilayah territorial negara tersebut, baik
pihak pelayaran menyusur pantai (coastal shipping) atau pelayaran
antar pulau, yang lazim disebut Domestic Shipping.
2. Pelayaran Internasional
Di dalam pelayaran internasional kegiatan dilaksanakan
dalam perairan antar negara yaitu perairan internasional yang
menghubungkan antara suatu negara dengan negara yang lain.
Pelayaran ini dikategorikan sebagai pelayaran internasional yang
dikenal dengan Inter Ocean Shipping atau Ocean Going. Dalam
Penelitian ini, perusahaan jasa pelayaran yang diteliti adalah jasa
pelayaran niaga yang melayani rute antar negara di Asia, sehingga
dapat disebut sebagai perusahaan jasa pelayaran internasional.
-
6
2.2 Kualitas Pelayanan (Jasa)
Jasa (service) adalah aktivitas atau manfaat yang ditawarkan oleh satu
pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
menghasilkan kepemilikan apapun (Kotler, 1996).
Tawaran perusahaan ke pasar biasanya mencakup beberapa jasa.
Komponen jasa dapat merupakan bagian kecil atau bagian utama dari total
penawaran (Kotler, 1997) . Berikut adalah klasifikasi penawaran jasa dalam
lima kategori :
1. Barang berwujud murni : penawaran hanya terdiri dari barang
berwujud, seperti sabun, garam, atau pasta gigi. Tidak ada jasa
yang menyertai produk tersebut.
2. Barang berwujud disertai jasa : penawaran terdiri dari barang
berwujud yang disertai dengan satu atau beberaapa jasa untuk
meningkatkan daya Tarik konsumennya. Seperti contohnya produk
mobil dilengkapi dengan jasa perbaikan dan pemeliharaan.
3. Campuran : penawaran terdiri dari barang dan jasa dengan proporsi
yang sama, misalnya restoran menawarkan kualitas makanan dan
pelayanannya.
4. Jasa utama disertai dengan barang dan jasa tambahan : Jasa
transportasi udara (pesawat terbang) juga menawarkan makanan,
minuman, atau majalah saat perjalanan, juga menyediakan
pelayanan yang lainnya.
5. Jasa murni : penawaran hanya terdiri dari jasa. Contohnya jasa
menjaga bayi, psikoterapi, dan jasa memijat.
Jasa memiliki karakteristik utama, yaitu tidak berwujud (intangibility),
tidak terpisah (inseparability), bervariasi (variability), dan mudah lenyap
(perishability) (Nasution, 2015). Berikut empat karakteristik utama jasa :
1. Tidak berwujud (intangibility), artinya jasa tidak dapat dilihat,
diraba, dirasakan, dicium, atau didengar, sebelum dibeli.
2. Tidak terpisah (inseparability, artinya jasa tidak dapat dipisahkan
dari penyedianya, entah penyedianya itu manusia atau mesin.
-
7
3. Bervariasi (variability), artinya jasa bersifat sangat beraneka
ragam karena merupakan monstandardized output, artinya banyak
vaiasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan
dimana jasa tersebut dihasilkan.
4. Mudah lenyap (perishability, artinya jasa merupakan komoditas
tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.
Salah satu cara utama perusahaan jasa untuk membedakan dirinya
dengan pesaing adalah dengan selalu memberikan kualitas jasa yang lebih
tinggi dari pesaingnya. Kuncinya adalah melebihi harapan pelanggan dalam
memberikan kualitas pelayanan. Seperti yang dikatakan oleh chief executive
American Express, “Janjikan hanya apa yang dapat Anda berikan, dan berikan
lebih dari yang Anda janjikan”. Kualitas pelayanan yang baik akan
mendorong keinginan pelanggan untuk loyal menggunakan jasa terkait juga
membantu pemasaran perusahaan dengan menyebarkan informasi pelayanan
yang memuaskan kepada konsumen lainnya.
2.3 Konsep Servqual
Kepuasan konsumen suatu jasa ditentukan oleh tingkat keinginan
konsumen sebelum menggunakan jasa (ekspektasi) dibandingkan dengan hasil
penilaian konsumen setelah menggunakan jasa tersebut (persepsi). Salah satu
faktor yang menentukan kepuasan konsumen adalah kualitas layanan yang
terdiri atas lima dimensi kesenjangan pelayanan yang merupakan ketidak-
sesuaian antara persepsi pelayanan dan ekspektasi pelayanan (Wijaya, 2018).
Gambar 2.1 Diagram kesenjangan antara persepsi dan
ekspektasi pelayanan (Wijaya, 2018)
Ekspektasi pelanggan
Persepsi pelanggan
-
8
Dalam model tersebut, kesenjangan (gap) terjadi karena persepsi
(harapan) pelanggan dan ekspektasi (kepuasan) pelanggan tidak sama yang
menyebabkan kurangnya nilai penyampaian jasa. Beberapa penyebab
timbulnya kesenjangan (gap) yaitu :
3. Kesenjangan terjadi karena manajemen tidak selalu merasakan
dengan tepat apa yang diinginkan pelanggan. Sehingga timbul
kesenjangan antara harapan konsumen dengan persepsi
manajemen.
4. Manajemen mungkin dapat merasakan harapan konsumen dengan
tepat, namun belum menetapkan standar kinerja yang spesifik.
Sehingga timbul kesenjangan antara persepsi manajemen dan
spesifikasi kualitas jasa.
5. Karyawan mungkin belum memenuhi standar, atau karyawan
dihadapkan dengan standar yang bertentangan. Akibatnya timbul
kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan cara penyampaian
jasa.
6. Harapan konsumen dipengaruhi oleh pernyataan yang dibuat oleh
perwakilan dan iklan perusahaan. Sehingga terjadi kesenjangan
antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal.
7. Konsumen mengukur kinerja layanan perusahaan dalam cara yang
berbeda dan salah menilai kualitas jasa. Sehingga timbul
kesenjangan antara jasa yang dirasakan dan jasa yang diharapkan.
Kesenjangan inilah yang kemudian dianalisa untuk menemukan
hambatan yang muncul dalam memberikan pelayanan yang berkualitas.
Secara konseptual kualitas layanan dapat dimodelkan pada konseptual
Servqual seperti pada Gambar 2.2.
-
9
Gambar32.2 Model Konseptual Servqual (Wijaya, 2018)
Sementara itu, menurut Parasuraman (1985) ada sepuluh faktor utama
yang menentukan kualitas jasa, yaitu:
1. Reliability, mencakup dua hal pokok yaitu konsistensi kinerja
(performance) dan kemampuan untuk dipercaya (dependabelity).
Artinya perusahaan memberikan jasanya secara tepat semenjak saat
pertama dan sesuai dengan janjinya (memenuhi janji).
2. Responsiveness, yaitu kemauan atau kesiapan para karyawan untuk
memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan.
3. Competence, yaitu setiap orang memiliki ketrampilan dan
pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat memberikan
jasa/pelayanan tertentu.
4. Access, yaitu meliputi kemudahan untuk dihubungi dan ditemui. Ini
mencakup lokasi fasilitas jasa yang mudah dijangkau, waktu
Gap 4
Gap 3
Gap 2
Penyampaian jasa
Gap 1
Management
Spesifikasi
kualitas jasa
Persepsi manajemen atas harapan
pelanggan
Gap 5
Komunikasi antar
pelanggan
Kebutuhan
peribadi
Pengalaman masa
lalu
Jasa yang diharapkan
Pelayanan yang
diterima
Komunikasi
eksternal pada
pelanggan
-
10
menunggu yang tidak terlalu lama, saluran komunikasi yang mudah
dihubungi.
5. Courtesy, yaitu meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian, dan
keramah-tamahan para contact personal.
6. Communication, yaitu memberikan informasi kepada pelanggan
dalam bahasa yang dapat mereka pahami, serta selalu
mendengarkan saran dan keluhan pelanggan.
7. Credibility, yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Ini mencakup
nama perusahaan, reputasi perusahaan, dan karakteristik pribadi
para contact personal.
8. Security, yaitu aman dari bahaya, risiko, atau keragu-raguan. Ini
mencakup keamanan secara fisik, keamanan finansial, dan
kerahasiaan.
9. Understanding/Knowing the customer, yaitu usaha untuk memahami
kebutuhan pelanggan.
10. Tangibles, yaitu bukti fisik dari jasa. Ini dapat berupa fasilitas fisik,
peralatan ang dipergunakan, atau representatif fisik dari jasa.
Konsep Servqual digunakan untuk menghitung gap antara nilai rata-
raata persepsi pelanggan terhadap jasa yang dikurangi dengan nilai rata- rata
ekspektasi atau harapan pelanggan akan suatu jasa. Berikut adalah persamaan
menurut Wijaya (2018) :
(2.1)
Dengan
Kualitas layanan (quality of service)
Perceived service atau persepsi pelanggan
Expected service atau harapan konsumen pada jasa
Jika perhitungan nilai Q dengan menggunakan persamaan di atas
menghasilkan nilai negative, maka dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan
suatu atribut tertentu belum memenuhi harapan pelanggan.
-
11
2.4 Importance Performance Analysis (IPA)
“Importance Perfirmance Analysis (IPA) adalah prosedur untuk
menunjukkan kepentingan relatif dari berbagai atribut dan kinerja suatu
organisasi atau perusahaan, produk, dalam menentukan atribut-atribut yang
mendasar” (Wijaya, 2018).
Gambar4 2.3 Diagram klasifikasi kepuasan pelanggan (Wijaya, 2018)
Pada Gambar 2.3 merupakan penggunaan diagram IPA untuk
mengembangkan strategi manajemen perusahaan. Pada esensinya, IPA
mengombinasikan pengukuran pada dimensi ekspektasi (harapan pelanggan)
dan persepsi (kepuasan pelanggan) ke dalam 2 bagian. Sumbu x merupakan
nilai rata – rata masing – masing atribut pelayanan yang terdapat pada angket
kepuasan pelanggan sedangkan sumbu y adalah nilai rata – rata masing –
masing atribut pelayanan yang terdapat pada angket harapan pelanggan. Dan
yang menjadi sumbu tengah pada sumbu x adalah nilai rata – rata dari
keseluruhan data angket kepuasan pelanggan. Begitu pula dengan sumbu y,
yang menjadi sumbu tengah pada sumbu y adalah nilai rata – rata dari
keseluruhan data angket harapan pelanggan.
Kuadran A, merupakan wilayah yang memuat atribut – atribut yang
dianggap penting oleh pelanggan tetapi dalam kenyataannya atribut ini belum
sesuai yang diharapkan (tingkat kepuasan konsumen masih sangat rendah).
Harapan
konsumen tinggi
Harapan
konsumen rendah
Kinerja
baik
Kinerja
kurang
Prioritas tinggi baik
berlebihan Prioritas rendah
Kuadran A Kuadran B
Kuadran C Kuadran D
-
12
Oleh karena itu, perusahaan seharusnya melakukan perbaikan secara terus
menerus sehingga performance dalam kuadran ini dapat meningkat.
Kuadran B, merupakan wilayah yang dianggap penting dan kinerja
perusahaan (pelayanan) pada atribut – atribut di kuadran ini sudah cukup baik
sehingga nilai kepuasan yang dirasakan pelanggan relative lebih tinggi.
Kuadran C, merupakan wilayah yang memuat atribut – atribut yang
dianggap kurang penting oleh pelanggan dan pada kenyataannya kinerja
pelayanan pada atribut ini kurang istimewa.
Kuadran D, merupakan wilayah yang memuat atribut – atribut yang
dianggap kurang penting oleh pelanggan dan dirasakan berlebihan
pelayannya. Pelayanan ini dapat sedikit dikurangi untuk efektifitas biaya
perusahaan karena pelanggan kurang mementingkan atribut ini.
2.5 Model Kano
Model Kano ini digunakan untuk melengkapi penelitian kualitas
pelayanan yang menggunkan konsep servqual. Pada penelitian Tan dan
Pawitra (2001) disebutkan bahwa servqual mengasumsikan hubungan yang
linear antara kepuasan kosumen dengan atribut layanan. Asumsi ini tidak
sepenuhnya benar karena dengan memberikan perhatian yang lebih pada
atribut layanan tertentu tidak selalu menghasilkan kepuasan yang lebih tinggi
jika atribut tersebut memang seharusnya dipenuhi must-be requirements /
basic factor). Sebaliknya, kepuasan konsumen terkadang dapat sangat
meningkat dengan hanya memberikan peningkatan kecil pelayanan namun
mengesankan. Pada matriks IPA, kurang mencerminkan atribut apa yang
memiliki ketertarikan kuat dengan atribut lainnya, juga belum terceminkan
atribut – atribut pelayanan apa yang memang sudah seharusnya diberikan oleh
perusahaan jasa (basic factor) sehingga peningkatan atribut ini tidak
memengaruhi signifikan terhadap kepuasan konsumen karena merupakan
atribut pelayanan dasar yang harus dipenuhi. Selain itu, dalam Kano juga akan
diketahui atribut pelayanan apa yang bila dipenuhi atau ditingkatkan, dapat
meningkatkan kepuasan konsumen karena memiliki hubungan yang linear
antara kepuasan pelanggan dan kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan.
-
13
Model Kano dikembangkan oleh Horiaki Kano. Model ini bertujuan
mengkategorikan atribut – atribut produk atau jasa yang mampu memuaskan
kebutuhan pelanggan. Menurut Khamseh, 2011 atribut – atribut layanan dapat
dibedakan menjadi beberapa kategori yaitu :
1. Kategori must be atau basic needs. Merupakan kategori dimana
suatu pelayanan dikatakan memang seharusnya ada. Pelanggan
menjadi tidak puas apabila atribut yang bersangkutan rendah. Akan
tetapi, kepuasan pelanggan tidak meningkat jauh di atas netral
meskipun kinerja atribut tinggi.
2. Kategori one dimensional atau performance needs. Tingkat
kepuasan pelanggan berhubungan linear dengan kinerja atribut,
sehingga kinerja atribut yang tinggi akan mengakibatkan tingginya
kepuasan pelanggan pula.
3. Kategori attractive atau excitement needs. Tingkat kepuasan
pelanggan akan meningkat sangat tinggi dengan meningkatnya
kinerja atribut. Akan tetapi, penurunan kinerja atribut tidak akan
menyebabkan tingkat kepuasan menurun.
4. Kategori reverse apabila tingkat kepuasan pelanggan berbanding
terbalik dengan hasil kinerja atribut, questionable result apabila
tingkat kepuasan pelanggan tidak didefinisikan (terdapat
kontradiksi pada jawaban pelanggan) atau Indifferent apabila
tingkat kepuasan pelanggan tidak berpengaruh dari hasil kinerja
atribut.
-
14
Gambar 52.4 Model Kano (Sauerwein dkk, 1996)
Dengan menggunakan pertanyaan fungsional dan disfungsional, maka
tipe pernyaratan suatu atribut dapat diklasifikasikan sesuai tabel 2.1 berikut :
Tabel 2.1 Tabel Evaluasi Kano
Kebutuhan
Konsumen
Dysfunctional
5 4 3 2 1
Suka Harap Netral Toleransi Tidak
suka
Functional
5. Suka Q A A A O
4. Harap R I I I M
3. Netral R I I I M
2. Toleransi R I I I M
1. Tidak suka R R R R Q Sumber : Purwati dan Sitompul, 2017
Keterangan :
Q = Questionable
R = Reverse
A = Attractive
I = Indifferent
O = One dimensional
M = Must be atau basic need
-
15
Pengklasifikasian atribut pelayanan dalam model Kano berdasarkan
pada penilaian responden dengan digunakan aturan pada Blauth’s formula
(Walden, 1993 dalam Purwati dan Sitompul, 2017), yakni :
1. Jika jumlah nilai (one dimensional + attractive +must be) >
jumlah nilai (indifferent + reverse +questionable) maka grade
diperoleh dari nilai yang paling maksimum dari one dimensional,
attractive, dan must be.
2. Jika jumlah nilai (one dimensional + attractive +must be) <
jumlah nilai (indifferent + reverse +questionable) maka grade
diperoleh dari nilai yang paling maksimum dari indifferent,
reverse, dan questionable.
3. Jika jumlah nilai (one dimensional + attractive +must be) =
jumlah nilai (indifferent + reverse +questionable) maka grade
diperoleh dari nilai yang paling maksimum dari one
dimensional, attractive , must be, indifferent, reverse, dan
questionable.
Dalam penelitian Devina dan Aritonang (2013), asumsi bahwa
kepuasan konsumen berhuungan linear dengan peningkatan kualitas atribut
layanan tidak sepenuhnya benar, dengan alasan karena dengan memberikan
perhatian yang lebih pada atribut layanan tertentu tidak selalu menghasilkan
kepuasan yang lebih tinggi jika atribut tersebut memang seharusnya
dipenuhi karena merupakan atribut pokok suatu penyedia jasa tertentu
(must-be requirements). Oleh karena itu, untuk mengatasi keterbatasan
Servqual, pada penelitian ini dilakukan integrasi konsep Servqual dan Kano.
Metode Kano dapat mengkategorikan atribut apa yang memang seharusnya
ada dan harus dijaga oleh perusahaan kualitas pelayanannya.
2.6 Quality Function Deployment (QFD)
Menurut Wijaya, (2018) dalam bukunya menyebutkan Quality
Function Deployment (QFD) adalah teknik mengidentifikasi keinginan
konsumen sesungguhnya, dan merancang suatu proses kedepannya sebagai
tanggapan terhadap kubutuhan pelanggan. QFD menerjemahkan apa yang
-
16
dibutuhkan pelanggan menjadi apa yang dihasilkan organisasi atau
perusahaan.
Fungsi utama QFD adalah melibatkan pelanggan pada proses
pengembangan produk sedini mungkin. Dapat dikatakan filosofi yang
mendasari QFD ini adalah bahwa pelanggan tidak akan puas dengan produk
atau jasa meskipun produk tau jasa itu telah dihasilkan dengan sempurna jika
mereka tidak menginginkan atau membutuhkannya.
Alat yang digunakan untuk menggunakan struktur QFD adalah matriks
yang dinamakan House of Quality (HOQ). HOQ merupakan fase pertama
dalam pembuatan QFD. Secara garis besar, HOQ merupakan diagram matriks
yang berbentuk seperti rumah yang di mana digunakan untuk mengetahui
hubungan antara keinginan konsumen dengan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kebutuhan konsumen tersebut.Hasil atribut yang diprioritaskan
untuk dilakukan perbaikan sesuai yang didapatkan pada analisa Servqual dan
Kano, kemudian digabungkan dengan menggunakan HOQ dan diletakkan
pada tabel voice of customer. Rata – rata nilai harapan tiap atribut pelayanan
yang didapat melalui kuisioner diletakkan pada tabel customer importance.
Selanjutnya pada bagian techincal responses berisikan tentang
spesifikasi jasa yang ditawarkan dan yang ditetapkan oleh perusahaan. Dalam
hal ini, perusahaan mencoba untuk menjawab kebutuhan konsumen dengan
bahasa teknis perusahaan. Bahasa teknis yang dimaksud berupa karakteristik
layanan yang mampu diberikan. techincal responses juga menunjukkan
rencana – rencana dan rancangan teknis perusahaan kedepannya dalam rang
mewujudkan kebutuhan konsumen yang ada pada voice of customer.
Setelah mendapatkan jawaban dari perusahaan terhadap keinginan dan
kebutuhan konsumen. Selanjutnya adalah mencari hubungan antara voice of
customer(what) dan techincal responses(hows). Hubungan antara matriks
tersebut dinamakan Relationship Matrix. Yang dimaksud hubungan ini adalah
seberapa besar pengaruh technical responses yang dilakukan perusahaan
terhadap voice of customer. Hubungan tersebut ditunjukkan dengan pemberian
bobot yang digambarkan dengan simbol dan diisi oleh perusahaan. Empat
jenis hubungan yang ada pada matriks ini meliputi :
-
17
1. Tidak ada hubungan (bobot 0), simbol tidak ada
2. Hubungan lemah (bobot 1), simbol
3. Hubungan sedang (bobot 3), simbol
4. Hubungan kuat (bobot 9) , simbol
Pembobotan ini akan dilanjutkan untuk mencara absolute importance
yang di mana jumlah dari customer rating dikali dengan bobot penilaian
hubungan tiap technical respon nya. Hasil perhitungan tersebut dapat
digunakan juga sebagai pertimbangan perusahaan dalam memprioritaskan
atribut pelayanan yang harus ditingkatkan terlebih dahulu.Selanjutnya yaitu
mengembangkan hubungan antara atribut hows. Dengan menggunakan simbol
yang sama dengan yang digunakan untuk menghubungkan matrik what dan
hows, antar atribut hows juga dicari hubungan yang saling mendukung antar
layanan yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Semakin saling kuat
keteriktan (hubungan) antar layanan, maka semakin tinggi pula bobot yang
diberikan oleh perusahaan.
Gambar62.5 Model HOQ Penelitian (Wijaya, 2018)
Cust
om
er
Import
ance
Technical
Correlation
Voice of Customer Relationship Matrix
Technical Responses HOW
WHAT
-
18
Pada penelitian ini, HOQ yang akan dihasilkan akan seperti Gambar
2.5. Hasil yang didapat akan dianalisa atribut pelayanan apa yang
diprioritaskan untuk ditingkatkan yang berpengaruh secara signifikan dapat
meningkatkan kepuasan konsumen. Untuk mengetahui prioritas perbaikan
ditentukan nilai Improvement Ratio (IR) dan Raw weight (RW) sesuai rumus
(Tannady, 2015) :
(2.2)
(2.3)
Setelah didapat nilai IR dan RW, kemudian dicari nilai Normalized
Raw Weight per atribut pelayanan dengan rumus :
NRW = RW : ∑RW. (2.4)
dimana :
∑RW = Jumlah Raw Weight seluruh atribut pelayanan yang diteliti
Di bagian bawah terdapat nilai Contribution yang merupakan
penjumlahan hubungan antara matriks what dan hows. Selanjutnya ditentukan
nilai Normalized Contribution dengan rumus :
Normalized Contribution = ∑(Contribution x NRW) (2.5)
dimana :
Contribution = nilai hubungan antara matriks what dan hows per atribut
respon teknis (how).
2.7 Sampel Penelitian
Sampel dari penelitian ini diambil dari pelanggan yang menggunakan
jasa pelayaran niaga untuk pengiriman barang ke luar negeri (export). Sampel
ditentukan dengan metode random sampling, yaitu dimana sampel dipilih oleh
penulis dengan menetapkan kriteria-kriteria tertentu yang sesuai dengan tujuan
penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian.
Adapun kriteria sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah pelanggan
yang masih aktif menggunakan jasa pelayaran terkait minimal 1 tahun
terakhir (2018) dengan minimal pengiriman yang dilakukan adalah sebanyak
10 TEUS container.
-
19
Untuk menentukan jumlah sampel minimal pada penelitian ini
digunakan rumus Slovin. Rumus Slovin adalah sebuah rumus atau formula
untuk menghitung jumlah sampel minimal apabila perilaku dari sebuah
populasi tidak diketahui secara pasti. Rumus ini pertama kali diperkenalkan
oleh Slovin pada tahun 1960. Rumus slovin ini biasa digunakan dalam
penelitian survei dimana biasanya jumlah sampel besar sekali, sehingga
diperlukan sebuah formula untuk mendapatkan sampel yang sedikit tetapi
dapat mewakili keseluruhan populasi. Instumen penelitian diujicobakan
kepada 30 responden terlebih dahulu sebelum pengujian sebenarnya
(Sugiyono, 2004). Error margin yang digunakan pada penelitian ini adalah 0,1
yang berarti tingkat akurasi penelitian ini adalah 90% (Gunawan, 2018).
Berikut rumus Slovin yang digunakan dalam penelitian :
(2.6)
dimana :
= jumlah sampel minimal
N = jumlah populasi
e = error margin
2.8 Uji Validitas
Menurut Zulganef (2006) dalam bukunya menyebutkan bahwa
validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan bahwa variabel yang diukur
memang benar – benar variabel yang hendak diteliti. Pada tahap ini dilakukan
uji validitas untuk menguji variabel atribut pelayanan mana yang valid, data
yang dinyatakan valid dapat digunakan untuk tahap pengolahan data pada
langkah selanjutnya.
Berikut ini adalah rumus dari korelasi pearson untuk menguji validitas:
rxy = ∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑ (2.7)
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden uji
X = Skor tiap item
Y = Skor seluruh item responden
-
20
Untuk melakukan uji validitas pada penelitian ini menggunakan
program SPSS. Teknik pengujian yang digunakan adalah korelasi Bivariate
Pearson (Produk Momen Pearson). Analisis dilakukan dengan cara
mengkolerasikan masing – masing skor item dengan skor total. Skor total
adalah penjumlahan dari keseluruhan atribut. Atribut – atribut dinyatakan
valid jika r hitung r tabel dan sebaliknya jika nilai rhitung nilai rtabel,
maka angket tersebut dinyatakan tidak valid. Variabel layanan yang valid
nantinya akan masuk dalam pengolahan data selanjutnya.
2.9 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari peubah atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2009). Dalam statistik
SPSS uji reliabilitas berfungsi untuk mengetahui tingkat kekonsistensian
angket yang digunakan oleh peneliti sehingga angket tersebut dapat
dihandalkan. Pada penelitian ini menggunakan uji reliabilitas Alpha
Cronbach’s sebagai dasar pengambilan keputusan. Kuesioner dikatakan
reliabel, jika nilai Cronbach Alpha > r tabel (Widi, 2011). Rumus yang
digunakan untuk menghitung r hitung sebagai berikut :
r = (
) (
∑
) (2.8)
Keterangan :
r = koefisien reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan
∑ = jumlah varians skor tiap – tiap item
= total varian
2.10 Penelitian Terdahulu
Beberapa jurnal penelitian terdahulu yang mengangkat metode
Servqual, Kano, dan QFD digunakan penulis sebagai rujukan dalam
menentukan tahap – tahap penelitian.
-
21
Tabel 2. 2 Studi Pustaka
No. Judul Jurnal Metode yang
dipakai Kontribusi
1. Analisis Kualitas
Pelayanan yang
Berpengaruh
Terhadap Kepuasan
Pelanggan
Menggunakan Metode
Servqual dan Model
Kano (Studi Kasus :
PT. PLN UPJ
Semarang) (Bachtiar
dkk, 2010)
- Metode
Servqual
- Model Kano
Penelitian menggunakan integrase 5
dimensi servqual dan dianalisa dengan
Kano.Hasil akhir penelitian didapatkan
nilai servqual negative atau gap
terbesar terjadi pada dimensi Emphaty,
menunjukkan bahwa perusahaan belum
memberikan perhatian yang tulus
kepada pelanggan dengan memberikan
akses yang mudah dan belum
memahami keingingan spesifik dari
pelanggannya. Dan pada penelitian
Kano didapatkan atribut prioritas (must
be requirement) untuk ditingkatkan
kualitas pelayanannya adalah dimensi
Reability (keandalan) seperti kondisi
KWH meter, keandalan stabilitas
tegangan listrik, kondisi jaringan listrik
yang selalu stabil, keakuratan
perhitungan rekening listrik, dan
keakuratan setiap catatan yang
dilakukan oleh petugas.
2. Analisis Kepuasan
Pelanggan Dengan
Pendekatan Model
Kano Serta Aplikasi
Quality Function
Deployment (QFD)
Untuk Meningkatkan
Mutu Pelayanan Jasa
Perbankan (Maulia
dkk, 2013)
- Model Kano
- Quality
Function
Deployment
(QFD)
Berdasarkan hasil pengembangan
model dan analisis yang dilakukan pada
penelitian ini didapatkan 10 atribut
pelayanan yang diurutkan berdasarkan
prioritas Kano yaitu peraturan mudah
dipahami, kemudahan administrasi, dan
pinjaman bunga ringan merupakan
kategori must be.
-
22
Tabel 2.2 Studi Pustaka (Lanjutan)
No. Judul Jurnal Metode yang
dipakai Kontribusi
3. Model Integrasi
Metode Zone of
Tolerance, Kano, dan
Lean Six Sigma untuk
Meningktakan
Kualitas Layanan
Online Shop (Devina
& Aritonang, 2013)
- Zone of
Tolerance
- Lean Six
Sigma
- Kano
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan, didapatkan sebuah model
terintegrasi metode Zone of
Tolerance, Kano, dan Lean Six Sigma
untuk meningkatkan kualitas layanan
online shop. Model terintegrasi ini
menggunakan 67 atribut kualitas
layanan. Atribut-atribut ini
didasarkan pada 13 buah dimensi
layanan, yaitu reliability, flexibility,
website efficiency, trust, security/
privacy, price knowledge,
personalization, fulfillment,
compensation,
ease of contact, webstore policy,
website design, dan customer service.
Model terintegrasi ini selanjutnya
dapat digunakan untuk melakukan
upaya peningkatan kualitas layanan
online shop secara global.
4. Aplikasi Model Kano
Dalam Pengukuran
Kualitas Perguruan
Tinggi Swasta Kota
Pekanbaru
Berdasarkan
Perspektif Mahasiswa
(Purwati & Sitompul,
2017)
- Model Kano
- Nilai better
dan worse
Penelitian menggunakan 5 dimensi
Servqual kemudian di intergrasikan
dengan Kano. Perhitungan dilengkapi
dengan nilai better dan worse untuk
atribut yang diprioritaskan. Better
berarti berapa persen kenaikan
kepuasan pelanggan jika atribut
tersebut dipenuhi, dan worse berarti
berapa penurunan kepuasan pelanggan
jika atribut tersebut dihilangkan.
-
23
Tabel 2.2 Studi Pustaka (Lanjutan)
No. Judul Jurnal Metode yang
dipakai Kontribusi
5. Integration of IPA and
QFD To Assess The
Service Quality And To
Identify After Sales
Service Strategies To
Improve Customer
Satisfaction – Study Case
(Murali, 2016)
- IPA
- QFD
- Penyusunan
kuesioner
dari beberapa
jurnal
Penelitian menggunakan
referensi dari beberapa jurnal
untuk penyusunan kuesioner
menurut 5 dimensi servqual.
6. Upaya Peningkatan
Kualitas Pelayanan
Pelanggan Dengan
Integrasi Service Quality
(Servqual) Dan Quality
Function Deployment
(QFD)
(Halim dkk, 2013)
- Servqual
- QFD
QFD yang dihasilkan dalam
penelitian ini terdiri dari Voice of
customer, Customer Importance,
Technical Responses,
Relationship matrix, dan
Technical Correlation.
7. Analisis Kualitas Layanan
Dengan Metode KANO
Berdasarkan Dimensi
SERVQUAL Pada PT.
AKR (Mustakim dkk,
2016)
- 10 dimensi
servqual
- Kano
Penelitian menggunakan 10
dimensi servqual yang
diintegrasikan dengan metode
Kano
8. Analisis Kepuasan
Pemustaka terhadap
Kualitas Layanan
Perpustakaan di
Perguruan Tinggi Vokasi
dengan Metode Servqual
dan Importance
Performance Analysis
(Rachmadita &
Arninputranto, 2018)
- Servqual
- Importance
Performance
Analysis
Penelitian menggunakan metode
servqual dan kemudian dianalisa
dengan menggunakan IPA.
Masing – masing atribut
dikelommpokkan menjadi 4
kuadran berdasarkan nilai gap
yang diperoleh.
-
24
2.11 Software yang Digunakan
Penelitian ini menggunakan bantuan software IBM Statistics SPSS 25.
Software digunakan untuk melakkan uji pada variabel penelitian. SPSS 25
dibutuhkan untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas. Setelah data
dianggap valid dan reliabel, kemudian software SPSS 25 digunakan untuk
menganalisa data dan menghasilkan matriks IPA dan Kano.
-
25
BAB 3
METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Tahap Observasi
Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap permasalahan yang
terjadi di tempat penelitian yaitu di perusahaan jasa pelayaran yang terletak
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Apabila terdapat permasalahan maka
permasalahan tersebut dapat diangkat menjadi sebuah penelitian. Dalam tahap
ini penulis terlibat secara langsung dalam kegiatan proses bisnis di
perusahaan. Dengan melakukan pengamatan secara langsung maka
permasalahan akan lebih mudah ditemukan. Tahap observasi penelitian ini
dilakukan di :
Waktu : 3 September 2018 – 22 Desember 2018
Tempat : Perusahaan jasa pelayaran kantor Cabang Surabaya
Selain melalui observasi pengamatan secara langsung, penulis juga
melakukan observasi melalui buku dan internet untuk mendukung hasil
pengamatan dari observasi lapangan.
3.2 Identifikasi Masalah
Langkah pertama yang dilakukan agar penelitian ini memiliki arah
tujuan yang jelas maka dilakukan identifikasi dan perumusan masalah. Pada
tahapan ini masalah-masalah yang terjadi pada objek penelitian digali lebih
dalam sehingga perumusan masalah serta tujuan yang akan dicapai penelitian
ini bisa ditentukan. Masalah yang diangkat dalam penilitian ini adalah usaha
untuk meningkatkan kualitas jasa pada perusahaan jasa pelayaran berdasarkan
analisa harapan dan kepuasan pelanggan.
3.3 Studi Literatur
Dalam proses analisa masalah dan perbaikan terhadap masalah
tersebut, diperlukan parameter-parameter yang tepat untuk mendapatkan hasil
sesuai yang diharapkan, studi literatur disini bertujuan untuk mempelajari
teori-teori yang mampu menunjang analisa terhadap permasalahan dan
-
26
pembanding terhadap objek yang akan diteliti. Bentuk studi literatur yang
digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini, beberapa jurnal ilmiah yang
mengangkat masalah kualitas pelayanan suatu perusahaan dengan
metode Kano atau Servqual menjadi rujukan penulis.
2. Studi Internet
Kemajuan teknologi informasi membantu mempermudah
dalam pencarian data, akses internet menjadi salah satu metode
yang digunakan untuk mendapatkan data tambahan untuk
pelaksanaan penelitian juga untuk memperoleh data pembanding
tehadap objek penelitian.
3.4 Pengumpulan Data
Setelah observasi lapangan, identifikasi masalah, dan studi literatur
dilaksanakan, tahapan selanjutnya adalah pengumpulan data. Ada dua jenis
data yang digunakan dalam penelitian, yaitu :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara
langsung (dari tangan pertama). Data primer yang dibutuhkan pada
penelitian ini meliputi data metode Servqual dan data metode Kano.
Data metode Servqual berupa hasil kuesioner persepsi (kepuasan
pelanggan) dan ekspektasi (harapan pelanggan) . Sedangkan data
metode Kano berupa data hasil kuesioner fungsional dan
disfungsional.
Pada penelitian ini, jumlah populasi penelitian yaitu berjumlah
139 perusahaan fright forwarding ataupun direct shipper yang
menggunakan jasa pelayaran terkait selama satu tahun terakhir yakni
2018. Jumlah sampel ditentukan menggunakan rumus slovin dengan
menggunakan tingkat keandalan 0,90 dengan perhitungan sebagai
berikut :
-
27
(3.1)
Maka sampel penelitian ini adalah minimal sebanyak 59 responden.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber
yang sudah ada. Data sekunder yang diperlukan pada penelitian adalah
informasi mengenai data monthly report dan daftar customer
perusahaan yang aktif menggunakan jasa pengiriman barang selama 1
tahun terakhir yang menjadi periode penelitian ini, yaitu tahun 2018.
3.5 Penyusunan Kuesioner
Kuesioner disusun dengan tujuan untuk memudahkan
pengukuran kualitas pelayanan yang dirasakan pelanggan. Untuk
memudahkan responden dalam memberikan penilaian, penyusunan
atribut didasarkan pada 10 dimensi pendekatan servqual, yaitu :
1. Tangible (bukti fisik)
2. Understanding the Customer (mengerti pelanggan)
3. Security (keamanan)
4. Responsiveness (daya tanggap)
5. Reliability (keandalan)
6. Comptence (ketrampilan)
-
28
7. Credibility (dipercaya)
8. Courtesy (rasa hormat)
9. Access (mudah dicapai)
10. Communication (komunikasi)
Berikut tabel 3.1 merupakan atribut layanan yang akan diujikan
melalui kuesioner yang akan dibagikan kepada responden dengan
pendekatan servqual. Atribut – atribut pertanyaan pada kuesioner
didapatkan melalui pengamatan lapangan pada tahap observasi dan
juga studi literatur penelitian terdahulu. :
Tabel 3.13Atribut – atribut layanan
Dimensi No.
Variabel Kriteria
Tangible
1. Kemudahan akses website perusahaan.
2.
Keakuratan informasi yang disajikan pada website
perusahaan (meliputi status barang, tracking, dan
keberangkatan kapal).
3.
Kenyamanan ruang tunggu pengurusan dokumen
(bersih, Suhu ruangan baik, ketersediaan sarana
hiburan TV).
4. Ketersediaan petunjuk dan informasi tentang alur
pengurusan dokumen.
5. Kenyamanan area lahan parkir.
Reliability
6. Pembebasan biaya tambahan jika diperlukan
penggantian dokumen apabila terjadi kesalahan.
7. Ketepatan pengiriman barang sesuai yang telah
dijadwalkan.
Reliability
8. Ketepatan dalam melaksanakan prosedur transaksi
sesuai dengan yang telah disepakati.
9. Ketepatan karyawan dalam memberikan pelayanan
sesuai yang dibutuhkan.
-
29
Tabel 3.1 Atribut – atribut Layanan (Lanjutan)
Dimensi No.
Variabel Kriteria
Responsiveness
10. Kecepatan dalam merespon pertanyaan, baik itu
melalui telfon maupun surel.
11. Ketersediaan notifikasi mengenai shipment
progress.
12. Kemudahan dan kecepatan dalam sistem
pembayaran
13. Kecepatan karyawan dalam melayani transaksi.
Security
14. Keamanan transaksi terjamin.
15. Kejelasan pemberian informasi saat akan terjadi
keterlambatan pengiriman.
16.
Kepercayaan pelanggan bahwa perusahaan
pelayaran terkait berpengalaman dan professional
untuk meng-handle barang kiriman mereka.
Understanding the
Customer
17. Kesediaan staff dan karyawan dalam membantu
pelanggan jika terjadi kesulitan.
18. Pelayanan yang ramah dan sopan dari pegawai.
19. Kemampuan karyawan dalam memahami
kebutuhan spesifik dari pelanggan.
20. Komunikasi yang baik antara karyawan dan
pelanggan.
Competence
21. Dapat melakukan komunikasi yang efektif dengan
pelanggan.
22.
Pekerja memiliki keahlian khusus.
23. Kemampuan dalam menyelesaikan masalah
menghasilkan solusi yang memuaskan.
Credibility
24. Para pekerja dapat dipercaya dalam menjalankan
tugas.
25. Jadwal pengerjaan sesuai waktu yang ditentukan.
26. Para pekerja melaksanakan pekerjaan sesuai waktu
yang telah ditentukan.
-
30
Tabel 3.1 Atribut – atribut Layanan (Lanjutan)
Courtesy
27. Pekerja sopan dan berpenampilan rapih.
28. Pekerja mementingkan keperluan pelanggan.
29. Pekerja menghormati pelanggan.
Access
30. Alamat perusahaan jelas dan mudah ditemukan
31. Manajer mudah ditemui.
32. Manajer mudah dihubungi.
Communication
33. Perusahaan memberikan pengertian dalam
pelayanan jasa.
34. Informasi yang digunakan mudah dipahami.
35. Bahasa dalam melakukan transaksi mudah
dipahami.
Sumber : Mustakim dkk, 2016
Atribut – atribut pernyataan yang telah disusun kemudian
dibagikan kepada dua akademisi (dosen pembimbing) dan tiga praktisi
perusahaan (divisi operasional, marketing, dan customer service)
dengan tujuan untuk mengetahui apakah atribut – atribut pernyataan
yang tercantum dalam kuesioner dapat dipahami oleh calon responden
dan sudah sesuai dengan keadaan sebenarnya di lapangan agar
penelitian dapat mendapatkan hasil yang sesuai diharapkan.
Selanjutnya kuesioner disebarkan kepada responden.
Responden diminta melakukan penilaian berupa angka mengenai
layanan pengiriman barang yang diberikan oleh perusahaan jasa
pelayaran dalam bentuk skala Likert untuk menunjukkan tingkat
harapan, tingkat yang dirasakan, dan tingkat kepentingan masing-
masing atribut tersebut.
Tujuan dari dilakukan survey ini adalah untuk mengetahui
prioritas atau tingkat kepentingan tiap – tiap atribut layanan dan
tingkat kepuasan pelanggan atas kualitas layanan yang diberikan. Juga
untuk mengetahui harapan (expected) atas kualitas layanan yang
dirasakan (perceived). Secara umum penyusunan kuesioner terdiri dari
dua bagian pokok, yaitu :
-
31
1. Kuisioner Servqual. Kuisioner Servqual dibuat untuk
mengukur antara tingkat harapan dan tingkat kepuasan
pelanggan untuk mencari gap atau kesenjangan pelayanan.
2. Kuisioner Kano. Sedangkan Kuisioner Kano dibuat
berdasarkan pertanyaaan fungsional dan disfungsional atas
atribut-atribut layanan yang diberikan, fungsinya untuk
mengukur prioritas akan kebutuhan layanan yang dapat
meningkatkan kepuasan pelanggan.
Masing - masing bagian tersebut akan diukur dengan
menggunakan skala Likert , dengan rentang nilai 1 – 5 dengan
keterangan sebagai berikut :
1. Skala yang digunakan untuk data tingkat harapan adalah :
1 = Sangat tidak berharap
2 = Tidak berharap
3 = Cukup berharap
4 = Berharap
5 = Sangat berharap
2. Skala yang digunakan untuk data tingkat kepuasan adalah :
1 = Sangat tidak puas
2 = Tidak puas
3 = Cukup puas
4 = Puas
5 = Sangat puas
3. Skala yang digunakan untuk kuesioner kano pada
perhitungan adalah :
1 = Tidak suka
2 = Toleransi
3 = Biasa saja
4 = Mengharapkan
5 = Suka
-
32
3.6 Penyebaran Kuesioner
Pengumpulan data primer berupa kuesioner dan wawancara kepada
bagian marketing perusahaan sebagai perwakilan perusahaan yang
berhubungan langsung dengan pelanggan. Responden yang dipilih dalam
untuk mengisi kuesioner penelitian ini merupakan direct shipper atau
perusahaan forwarder yang masih aktif menggunakan jasa pelayaran
perusahaan terkait pada satu tahun terakhir (2018) dan dengan minimal
pengiriman adalah sebanyak 10 TEUS container. Sampel yang diteliti
sejumlah 59 responden dengan penyebaran kuesioner awal berjumlah 30
responden. Berikut tabel 3.2 merupaan daftar responden penelitian.
Tabel43.2 Daftar Responden Penelitian
No Nama Jumlah Pengiriman
(TEUS)
1 Legend / Wilmar 1167
2 Jayantara / Smelting 522
3 Andalan Niaga / Smelting 426
4 Andalan Total 318
5 Asahimas 297
6 Dinamika 278
7 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia 247
8 Ecu Line 212
9 A. Schulman / Lnj 180
10 Sealine / Esazona 171
11 Ubete Total 162
12 Shipco 148
13 Siji Utama 137
14 Tangguh Logistindo 121
15 Atlantic Container Line (Acl) 117
16 Indolintas 107
17 Multiguna Intl Persada 94
18 Andalan Pacific 93
19 Global Samudera 91
20 Ruby Privatindo / Sofiagro 88
21 Welgrow 86
22 Transworld Gls 75
23 Refcon Cargo 74
24 Trust Cargo 72
25 Geofreight 62
-
33
Tabel53.2 Daftar Responden Penelitian (Lanjutan)
No Nama Jumlah Pengiriman
(TEUS)
26 Haswin Hijau 62
27 Gudang Garam - 55
28 Uno Global / Express Transport 51
29 Uniair Indotama / Unikargo 50
30 Universal Shipping Indonesia 47
31 Bahari Cahaya Raya / Euro 45
32 Smart Tbk / Interbenua 45
33 Risky Lintas 44
34 Wiharta Karya / Indorama 41
35 Samudera Lautan / Confers 39
36 Sarana Permata Container Semarang 39
37 Kemasindo Cepat 35
38 Cipta Mega Sentosa / Asian Groupage 30
39 Citra Cakra Logam 30
40 Global Freight 28
41 World United Log 27
42 Leschaco 26
43 Sari Makmur 26
44 Freight Express 25
45 Agility Intl - 24
46 Mentari Freight 23
47 Biru Sakti Maritim 20
48 Fps Indonesia - 18
49 Perkebunan / Solar Universe 17
50 Toll Global 17
51 Daya Guna Maritim 15
52 Fms (Frederich Meyer Sohn) 15
53 Devin Trans Buana 14
54 Dianmatra 14
55 Tpc Indo Plastic 14
56 Fm Global 13
57 Ritra Cargo 13
58 Sumber Rezeki / Sumber Wisam 13
59 Delta Mitra 12
Sumber : Data Perusahaan
-
34
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas
Tahap selanjutnya adalah melakukan uji validitas dan reliabilitas pada
setiap atribut pernyataan yang terdapat pada angket kuesioner yang telah
dijawab oleh responden. Hasil r hitung dibandingkan dengan r tabel dimana df
= n-2 dengan sig% 0,1 (Sujarweni, 2016). Jika r tabel ˂ r hitung maka
dinyatakan valid. Setelah dinyatakan valid, maka tahap selanjutnya yaitu
melakukan uji reliabilitas yang dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap
seluruh butir pertanyaan. Atribut pelayanan dinyatakan reliabel jika nilai
Cronbach Alpha > r tabel (Widi, 2011).
3.8 Analisa Data Servqual
Dari hasil kuesioner, selanjutnya dilakukan pengolahan data
berdasarkan atribut – atribut layanan yang diberikan kepada responden.
Sehingga ditemukan nilai gap antara kepuasan dan harapan konsumen. Rata –
rata gap pada masing – masing 10 dimensi servqual dihitung dengan
menjumlahkan nilai gap pada masing - masing dimensi lalu dibagi dengan
jumlah atribut pernyataan pada masing – masing dimensi. Sehingga diperoleh
nilai rata – rata gap pada setiap dimensi servqual. Pengujian Servqual pada
penelitian ini menggunakan alat uji kuesioner tingkat kepuasan pelanggan
(persepsi) dan harapan pelanggan (ekspektasi).
3.9 Penyusunan Matriks Importance Performance Analysis (IPA)
Sebelum melangkah dari servqual ke QFD terlebih dahulu memetakan
atribut pelayanan (servqual) ke dalam matriks IPA untuk memperoleh faktor –
faktor yang berpengaruh pada hasil yang diperoleh dari dimensi servqual.
Digunakan matriks untuk memetakan hasil kuesioner dengan memetakan
atribut kedalam 4 kuadran. Yaitu kuadran A, kuadran B, kuadran C, dan
kuadran D dengan sumbu x dan sumbu y sebagai perpotongan sumbu
ditengah. Dimana nilai dari sumbu x adalah rata rata dari nilai kepuasan
pelanggan dan sumbu y merupakan nilai rata – rata dari nilai harapan. Atribut
yang digunakan untuk tahap selanjutnya adalah atribut yang berada pada
kuadran A, karena dianggap memiliki tingkat gap yang tinggi antara tingkat
kepuasan dan harapan pelanggan.
-
35
3.10 Analisa Data Model Kano
Dalam analisis Kano¸ data yang diperlukan yaitu tabel klasifikasi
atribut - atribut pelayanan sesuai dengan kategori yang ada pada konsep Kano
(must-be, one dimensional, indifferent, attractive, indifferent, questionable,
dan reverse). Hasil yang diperoleh dari analisis Kano yang akan dipetakan ke
dalam House of Quality adalah atribut yang berada pada kategori must be.
Karena kategori basic merupakan kebutuhan dasar oleh penyedia jasa.
3.11 Penyusunan House of Quality
Setelah didapatkan hasil atribut pelayanan yang diprioritaskan dari
matriks IPA dan model Kano, Dilakukan penggabungan atribut pada HOQ.
Pada bagian voice of customer terdiri dari sejumlah kebutuhan dan keinginan
konsumen yang diperoleh dari penelitian pasar, dalam hal ini adalah hasil dari
atribut prioritas yang diperoleh dari konsep servqual dan model Kano. Dari
konsep matriks IPA , yang dimasukkan ke dalam voice of customer adalah
yang berada pada kuadran A, dan dari model Kano, yang dimasukkan ke yang
dimasukkan ke dalam voice of customer adalah yang berada pada kuadran
must-be dan one dimensional. Untuk menyempurnakan HOQ, peneliti juga
akan melakukan wawancara kepada bagian marketing perusahaan sebagai
perwakilan perusahaan yang berhubungan lagsung dengan pelanggan untuk
menjawab technical responses, benchmarking, serta untuk mengisi
relationship matrix.
3.12 Analisa QFD
Atribut – atribut pelayanan yang telah input-kan di HOQ kemudian di
analisa dengan dicari nilai Improvement Ratio dan Normalized Contribution
Atribut pelayanan dengan nilai Normalized Contibution tertinggi dapat
dijadikan perusahaan dalam mengambil tindakan selanjutnya untuk
meningkatkan kualias pelayanannya.
-
36
Ya
3.13 Diagram Alir Penelitian
Data Sekunder :
- Data monthly report
- Konsumen
perusahaan
Data Primer :
kuesioner
Mulai
Observasi
Identifikasi Masalah Tinjauan Pustaka
Pengumpulan data
Ya
Penyebaran kuesioner
tahap 1
Apakah data valid
dan reliabel ?
Tidak
Penyusunan kuesioner
Pengujian Validitas dan
Reabilitas
A
Penyebaran kuesioner
tahap 2
Pengujian Validitas dan
Reabilitas tahap 2
Apakah data valid
dan reliabel ?
-
37
Gambar 73.1 Diagram alir penelitian
3.14 Jadwal Pelaksanaan Penelitan
Berikut ini adalah rencana jadwal pelaksanaan penelitian :
Tabel63.3 Rencana Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No. Kegiatan Bulan ke-
1 2 3 4 5 6 7
1. Tahap observasi
2. Identifikasi masalah
3. Studi literatur
4. Pengumpulan data
5. Analisa data servqual
6. Penyusunan matriks IPA
7. Analisa data model Kano
8. Penyusunan House of Quality
9. Pengambilan saran dan kesimpulan
HOQ
A
Selesai
Pengambilan saran dan kesimulan
Analisa hasil
Membuat HOQ dengan menggunakan QFD. Dengan
ketentuan :
- Matriks IPA : Kuadran A
- Analisa Kano :kategori must-be
Tabel Kano
Matriks IPA
Perhitungan Servqual Perhitungan Kano
-
38
(halaman ini sengaja dikosongkan)
-
39
BAB 4
PEMBAHASAN
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Penyebaran Kuesioner Tahap Awal
Pada penyebaran kuesioner tahap awal, kuesioner disebarkan kepada
30 responden yang merupakan pelanggan atau customer Perusahaan Jasa
Pelayaran yang diteliti. 30 responden ini diambil secara acak dari daftar
populasi yang memenuhi syarat untuk dijadikan sampel (sesuai dengan
kriteria sampel penelitian). Pada gambar 4.1 memperlihatkan proses
penyebaran kuesioner kepada pelanggan. Pembagian kuesioner dilakukan saat
responden sedang melakukan booking confirmation atau sedang melakukan
verifikasi dan pengambilan dokumen bill of lading di kantor Perusahaan Jasa
Pelayaran yang diteliti pada saat pengambilan data. Kuesioner dibagikan
dalam bentuk lembaran kertas sesuai yang tercantum di lampiran.
Gambar 84.1 Proses penyebaran kuesioner tahap awal
Sumber : Dokumentasi Penulis
-
40
4.2 Uji validitas Tahap Awal
Data penilaian mengenai tingkat kepuasan pelanggan yang diperoleh
dari 30 responden selanjutnya di uji validitas tiap kriteria pelayanan yang
tercantum pada kuesioner. Atribut layanan yang dinyatakan valid kemudian
diuji relibilitas. Berikut merupakan hasil dari uji validitas tahap awal. Jika r
tabel ˂ r hitung maka dinyatakan valid. Tingkat keandalan yang digunakan
pada penelitian adalah 0,1. Nilai r-hitung yang didapat pada r-tabel untuk
tingkat signifikansi untuk uji 2 arah 0,1 dan n=30 nilai r tabel nya adalah
0,3061.
Berikut tabel 4.1 yang menunjukkan hasil uji validitas tahap awal
variabel kepuasan dihitung dengan menggunakan SPSS.
Tabel 74.1 Tabel Uji Validitas Kepuasan
Atribut
Pelayanan
(Kepuasan)
R hitung R tabel Status
Atribut
Pelayanan
(Kepuasan)
R hitung R tabel Status
1 0.817 0.3061 Valid 19 0.758 0.3061 Valid
2 0.525 0.3061 Valid 20 0.501 0.3061 Valid
3 0.817 0.3061 Valid 21 0.785 0.3061 Valid
4 0.501 0.3061 Valid 22 0.565 0.3061 Valid
5 0.785 0.3061 Valid 23 0.817 0.3061 Valid
6 0.524 0.3061 Valid 24 0.501 0.3061 Valid
7 0.817 0.3061 Valid 25 0.785 0.3061 Valid
8 0.525 0.3061 Valid 26 0.565 0.3061 Valid
9 0.785 0.3061 Valid 27 0.817 0.3061 Valid
10 0.565 0.3061 Valid 28 0.501 0.3061 Valid
11 0.817 0.3061 Valid 29 0.785 0.3061 Valid
12 0.501 0.3061 Valid 30 0.565 0.3061 Valid
13 0.738 0.3061 Valid 31 0.817 0.3061 Valid
14 0.565 0.3061 Valid 32 0.525 0.3061 Valid
15 0.758 0.3061 Valid 33 0.785 0.3061 Valid
16 0.501 0.3061 Valid 34 0.817 0.3061 Valid
17 0.785 0.3061 Valid 35 0.501 0.3061 Valid
18 0.565 0.3061 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Tabel 4.2 menujukkan hasil uji validitas tahap awal variabel harapan
dihitung dengan menggunakan SPSS. Semua variabel dinyatakan valid karena
nilai r-hitung > r-tabel.
-
41
Tabel 84.2 Tabel Hasil Uji Validitas Harapan
Atribut
Pelayanan
(Kepuasan)
R hitung R tabel Status
Atribut
Pelayanan
(Kepuasan)
R hitung R tabel Status
1 0.805 0.3061 Valid 19 0.805 0.3061 Valid
2 0.392 0.3061 Valid 20 0.457 0.3061 Valid
3 0.710 0.3061 Valid 21 0.474 0.3061 Valid
4 0.712 0.3061 Valid 22 0.805 0.3061 Valid
5 0.726 0.3061 Valid 23 0.784 0.3061 Valid
6 0.474 0.3061 Valid 24 0.556 0.3061 Valid
7 0.784 0.3061 Valid 25 0.805 0.3061 Valid
8 0.693 0.3061 Valid 26 0.462 0.3061 Valid
9 0.771 0.3061 Valid 27 0.584 0.3061 Valid
10 0.556 0.3061 Valid 28 0.347 0.3061 Valid
11 0.566 0.3061 Valid 29 0.679 0.3061 Valid
12 0.384 0.3061 Valid 30 0.658 0.3061 Valid
13 0.820 0.3061 Valid 31 0.754 0.3061 Valid
14 0.556 0.3061 Valid 32 0.556 0.3061 Valid
15 0.805 0.3061 Valid 33 0.329 0.3061 Valid
16 0.714 0.3061 Valid 34 0.347 0.3061 Valid
17 0.820 0.3061 Valid 35 0.338 0.3061 Valid
18 0.556 0.3061 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Tabel 4.3 menujukkan hasil uji validitas tahap awal variabel fungsional
kano dihitung dengan menggunakan SPSS. Semua variabel dinyatakan valid
karena nilai r-hitung > r-tabel
Tabel 94.3 Tabel Uji Validitis Fungsional Kano
Atribut
Pelayanan
(Kepuasan)
R hitung R tabel Status
Atribut
Pelayanan
(Kepuasan)
R hitung R tabel Status
1 0.840 0.3061 Valid 19 0.662 0.3061 Valid
2 0.405 0.3061 Valid 20 0.647 0.3061 Valid
3 0.824 0.3061 Valid 21 0.448 0.3061 Valid
4 0.404 0.3061 Valid 22 0.658 0.3061 Valid
5 0.646 0.3061 Valid 23 0.404 0.3061 Valid
6 0.522 0.3061 Valid 24 0.594 0.3061 Valid
7 0.658 0.3061 Valid 25 0.840 0.3061 Valid
8 0.564 0.3061 Valid 26 0.391 0.3061 Valid
9 0.646 0.3061 Valid 27 0.701 0.3061 Valid
-
42
Tabel 104.3 Tabel Uji Validitis Fungsional Kano (Lanjutan)
Atribut
Pelayanan
(Kepuasan)
R hitung R tabel Status
Atribut
Pelayanan
(Kepuasan)
R hitung R tabel Status
10 0.406 0.3061 Valid 28 0.673 0.3061 Valid
11 0.896 0.3061 Valid 29 0.883 0.3061 Valid
12 0.436 0.3061 Valid 30 0.673 0.3061 Valid
13 0.883 0.3061 Valid 31 0.765 0.3061 Valid
14 0.493 0.3061 Valid 32 0.647 0.3061 Valid
15 0.896 0.3061 Valid 33 0.883 0.3061 Valid
16 0.436 0.3061 Valid 34 0.673 0.3061 Valid
17 0.883 0.3061 Valid 35 0.896 0.3061 Valid
18 0.519 0.3061 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Tabel 4.4 menujukkan hasil uji validitas tahap awal variabel
disfungsional Kano dihitung dengan menggunakan SPSS. Semua variabel
dinyatakan valid karena nilai r-hitung > r-tabel.
Tabel 114.4 Tabel Uji Validitas Disfungsional Kano
Atribut
Pelayanan
(Kepuasan)
R hitung R tabel Status
Atribut
Pelayanan
(Kepuasan)
R hitung R tabel Status
1 0.552 0.3061 Valid 19 0.621 0.3061 Valid
2 0.381 0.3061 Valid 20 0.655 0.3061 Valid
3 0.751 0.3061 Valid 21 0.532 0.3061 Valid
4 0.624 0.3061 Valid 22 0.607 0.3061 Valid
5 0.658 0.3061 Valid 23 0.693 0.3061 Valid
6 0.687 0.3061 Valid 24 0.506 0.3061 Valid
7 0.695 0.3061 Valid 25 0.588 0.3061 Valid
8 0.588 0.3061 Valid 26 0.617 0.3061 Valid
9 0.663 0.3061 Valid 27 0.544 0.3061 Valid
10 0.634 0.3061 Valid 28 0.469 0.3061 Valid
11 0.633 0.3061 Valid 29 0.505 0.3061 Valid
12 0.621 0.3061 Valid 30 0.663 0.3061 Valid
13 0.607 0.3061 Valid 31 0.637 0.3061 Valid
14 0.637 0.3061 Valid 32 0.613 0.3061 Valid
15 0.655 0.3061 Valid 33 0.582 0.3061 Valid
16 0.588 0.3061 Valid 34 0.702 0.3061 Valid
17 0.719 0.3061 Valid 35 0.756 0.3061 Valid
18 0.763 0.3061 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data
-
43
4.3 Uji Reliabilitas Tahap Awal
Uji Reliabilitas tahap awal dilakukan setelah pengujian semua atribut
pada tahap awal dinyatakan valid pada uji validitas. Data dinyatakan reliabel
jika nilai Cronbach Alpha > r tabel. R tabel pada uji reliabilitas ini dengan
jumlah sampel penelitian 30 dengan tingkat signifikansi 0,1 maka memiliki
nilai r tabel = 0,3061. Tabel 4.5 menunjukkan hasil uji reliabilitas tahap awal
dengan hasil bahwa semua variabel penelitian dianggap reliabel karena
memiliki r-hitung > r-tabel.
Tabel124.5 Tabel hasil uji reliabilitas tahap awal
No. Kuesioner
yang diujikan
Cronbach’s
Alpha
R tabel Status
1. Kepuasan
(Servqual)
0.959 0.3061 Reliabel
2. Harapan
(Servqual)
0.942 0.3061 Reliabel
3. Fungsional
Kano
0.961 0.3061 Reliabel
4. Disfungsional
Kano
0.949 0.3061 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data
4.4 Penyebaran Kuesioner Tahap Akhir
Setelah data atribut pada kuesioner yang telah diuji pada tahap awal
dinyatakan valid dan reliabel, selanjutnya dilakukan penyebaran kuesioner
tahap akhir. Kuesioner ini disebarkan kepada 69 responden yang memenuhi
klasifikasi untuk dijadikan sampel penelitian, yaitu perusahaan yang telah
melakukan export minimal 10 container di tahun sebelumnya (2018). Sampel
minimal pada penelitian ini berjumlah 59 responden dan pada penyebaran
kuesioner tahap 2 didapatkan 62 responden yang menjadi sampel penelitian.
Penyebaran kuesioner tahap dilakukan sedikit berbeda dengan tahap awal, jika
tahap awal menggunakan formulir kuesioner manual yang diisi oleh
responden, sedangkan pada tahap akhir kuesioner diberikan dalam bentuk
formulir online berupa google form dikarenakan ada beberapa responden yang
berada di luar kota dan agar lebih menghemat waktu penelitian.
-
44
4.5 Uji Validitas Tahap Akhir
Data penilaian mengenai tingkat kepuasan pelanggan yang diperoleh
dari 62 responden selanjutnya di uji validitas tiap kriteria pelayanan yang
tercantum pada kuesioner. Seperti pada uji validitas tahap awal, atribut
pertanyaan dinilai valid apabila nilai R hitung > R tabel. Atribut layanan yang
dinyatakan valid kemudian diuji relibilitas. Tabel 4.6 merupakan tabel hasil
dari uji validitas tahap akhir. R tabel yang digunakan untuk uji validitas adalah
0,2108 dengan jumlah n = 62 dan tingkat siginifikansi 0,1. Semua pernyataan
pada atribut kepuasan dinyatakan valid karena memiliki r-hitung > r-tabel.
Tabel 134.6 Tabel Uji Validitas Kepuasan
Atribut
Pelayanan
(Kepuasan)
R hitung R tabel Status
Atribut
Pelayanan
(Kepuasan)
R hitung R tabel Status
1 0.789 0.2108 Valid 19 0.817 0.2108 Valid
2 0.849 0.2108 Valid 20 0.748 0.2108 Valid
3 0.847 0.2108 Valid 21 0.814 0.2108 Valid
4 0.520 0.2108 Valid 22 0.844 0.2108 Valid
5 0.849 0.2108 Valid 23 0.859 0.2108 Valid
6 0.912 0.2108 Valid 24 0.718 0.2108 Valid
7 0.851 0.2108 Valid 25 0.913 0.2108 Valid
8 0.837 0.2108 Valid 26 0.841 0.2108 Valid
9 0.748 0.2108 Valid 27 0.808 0.2108 Valid
10 0.518 0.2108 Valid 28 0.680 0.2108 Valid
11 0.763 0.2108 Valid 29 0.819 0.2108 Valid
12 0.529 0.2108 Valid 30 0.775 0.2108 Valid
13 0.492 0.2108 Valid 31 0.538 0.2108 Valid
14 0.844 0.2108 Valid 32 0.556 0.2108 Valid
15 0.912 0.2108 Valid 33 0.768 0.2108 Valid
16 0.656 0.2108 Valid 34 0.835 0.2108 Valid
17 0.880 0.2108 Valid 35 0.757 0.2108 Valid
18 0.789 0.2108 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Tabel 4.7 merupakan tabel hasil dari uji validitas tahap a