analisa kebutuhan e-ktp

Upload: harliyus-raflesia

Post on 10-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Analisa Kebutuhan E-KTP

    1/9

    Analisa Kebutuhan

    Analisis Sitem KTP yang Lama

    Pada Pembuatan KTP yang selama ini berjalan ada beberap tahapan yang dilakukan oleh masyarakat

    yaitu :

    1. Mengisi blangko/formulir KTP (Kartu Tanda Penduduk) yang disediakan oleh setiap kepalaRT (Rukun Tetangga) disetiap kelurahan/desa, dan kemudian kepala RT memberikan suratpengantar pembuatan KTP (Kartu Tanda Penduduk) dari RT untuk disampaikan kepada

    kelurahan/desa

    2. Pemohon menerima surat pengantar pembuatan KTP (Kartu Tanda Penduduk) yang ditelahditanda tangani oleh instansi kelurahan/desa.

    3. Pemohon mengantar data pembuatan KTP (Kartu Tanda Penduduk) yang telah diisi dan suratpengantar dari kelurahan/desa ke kantor Kecamatan.

    4. Pemohon menunggu selama 1 minggu atau lebih untuk menghasilkan KTP (Kartu TandaPenduduk) baru.Ket : Untuk Beberapa daerah ada yang langsung membuat ke Pencatatan Sipil.

    Kateristik KTP yang lama yang di cetak adalah sebagai berikut ;

    Foto dicetak pada kartu Tanda tangan/ cap jempol Data tercetak dengan komputer Berlaku nasional Tahan lebih lama (tidak mudah lecek)

    Teknologi yang digunakan adalah sebagai berikut :

    Bahan terbuat dari plastik Nomor serial khusus Gulloche Pattrenspada kartu Hanya untuk keperluan ID Pemindaian foto dan tanda tangan/cap jempol

    Untuk Pengawasan dan verifikasi pengesahan dari tingkat terendah RT/RW dan seterusnya

    Kateristik Sistem e-KTP yang akan dibuat

    Berdasarkan analisis system yang lama, setiap orang akan mudah membuat KTP, sehingga seseorangdapat membuat KTP dimanapun ia berada karena tidak adanya system yang menjamin orang tersebut

    telah memiliki KTP sebelumnya. Sehingga ada beberapa kelemahan dari system yang lama yaitu :

    1. Dalam Membuat Perizinan atau lainnya biasanya menggunakan KTP sebagai syarat, namun bilakita berada di luar daerah domisili sesuai KTP biasanya akan ditolak astu tidak diterima.

    2. Bila warga kehilangan KTP maka warga tersebut akan mengulangi proses pembuatan KTP dariawal dan kadang-kadang mendapatkan NIK yang baru.

  • 7/22/2019 Analisa Kebutuhan E-KTP

    2/9

    3. Seorang warga dapat membuat KTP Lebih dari 14. Sistem administrasi kependudukan masih menggunakan sistem yang manual sehingga

    memiliki berbagai macam kendala dan masalah. Misalnya dalam hal penginputan datapenduduk masih menggunakan Microsoft excel sehinnga tidak menutup kemungkinan akanterjadi kesalahan yang fatal jika kurang teliti dalam menginput data penduduk.

    5.

    Sistem administrasi kependudukan sangat menyita waktu yang relative lama. Karenapengiriman data dari kelurahan atau desa dan data dari kecamatan masih melalui tahap yangmenggunakan jasa transfortasi

    6. Laporan yang dihasilkan rentan terjadi kesalahan karena masih dilakukan dengan mengetiksecara manual format laporannya. Selain itu, jika diperlukan laporan tahun-tahun

    sebelumnya, pegawai administrasi harus membuat format laporan baru karena tidak adanya

    database.

    Dari beberapa kelemahan tersebut dapat disimpulkan bahwa Masyarakat ingin mendapat KTP yang

    dapat berlaku dimnapun ia berada dan NIK yang ia dapat dapat berlaku seumur hidup.

    e-KTP dilatarbelakangi oleh sistem pembuatan KTP konvensional di Indonesia yang memungkinkan

    seseorang dapat memiliki lebih dari satu KTP. Hal ini disebabkan belum adanya basis data terpadu yang

    menghimpun data penduduk dari seluruh Indonesia. Untuk mengatasi duplikasi tersebut sekaligus

    menciptakan kartu identitas multifungsi, digagaslah e-KTP yang menggunakan pengamanan berbasis

    biometrik.

    Ada Beberapa Modul dalam pelaksanaan Proyek e-KTP yaitu :

    1. Modul Autentikasi Biometrik

    Autentikasi menggunakan biometrik yaitu verifikasi dan validasi sistem melalui pengenalan

    karakteristik fisik atau tingkah laku manusia. Ada banyak jenis pengamanan dengan cara ini,antara lain sidik jari (fingerprint), retina mata, DNA, bentuk wajah, dan bentuk gigi. Pada e-

    KTP, yang digunakan adalah sidik jari dan selaput pelangi (iris) mata. Tujuan penggunaan

    biometrik pada e-KTP adalah sebagai berikut:

    1. Mencegah adanya pemalsuanDengan biometrik, autentikasi dilakukan dua tahap, yakni:

    o melalui fisik kartu e-KTPo melalui identifikasi biometrik

    Jika terjadi kehilangan kartu, maka orang yang menemukan kartu e-KTP milik orang lain

    tidak akan dapat menggunakannya karena akan dicek kesamaan biometriknya.

    2. Mencegah adanya penggandaanDengan e-KTP, seluruh rekaman sidik jari penduduk akan disimpan di AFIS (Automated

    Fingerprint Identification System)yang berada di pusat data di Jakarta.

  • 7/22/2019 Analisa Kebutuhan E-KTP

    3/9

    Modul Prosedur dalam pembuatan E-KTP

    1. Mengisi formulir data pribadi yang telah disiapkan2. Setelah data dimasukkan oleh petugas, maka gambar muka akan diambil (ke-2 telinga

    harus tampak)

    3.

    Kemudian setelah foto sidik 10 jari kita diambil yang dibagi 3 tahap: 4 jari sebelah kiri, 4jari sebelah kanan dan 2 ibu jari (kiri dan kanan).

    4. Setelah semua sidik jari berhasil direkam, maka dilanjutkan dengan proses tanda tanganpada tempat tangan digital yang telah disediakan

    5. Kemudian pemindaian selaput pelangi (iris) mata dilakukan pada kedua mata kita (kitaharus buka kelopak mata kita lebar-lebar sehingga proses pemindaian bisa sempurna)

    6. Terkahir setelah semua data yang dimasukkan benar, kita wajib menanda tangani(menggunakan tanda tangan maupun jari telunjuk) bahwa data semua sudah benar danakurat.

    2. Modul Penyimpanan Data

    Sidik jari tidak sekedar dicetak dalam bentuk gambar (format jpeg) seperti di SIM, tetapi juga

    dapat dikenali melalui chipyang terpasang di kartu. Data yang disimpan di kartu tersebut telahdienkripsi dengan algoritma kriptografi tertentu. Proses pengambilan sidik jari dari penduduk

    sampai dapat dikenali dari chipkartu adalah sebagai berikut:

  • 7/22/2019 Analisa Kebutuhan E-KTP

    4/9

    Sidik jari yang direkam dari setiap wajib KTP adalah seluruh jari (berjumlah sepuluh), tetapiyang dimasukkan datanya dalam chiphanya dua jari, yaitu jempol dan telunjuk kanan. Sidik jari

    dipilih sebagai autentikasi untuk e-KTP karena alasan berikut:

    1. Biaya paling murah, lebih ekonomis daripada biometrik yang lain2.

    Bentuk dapat dijaga tidak berubah karena gurat-gurat sidik jari akan kembali ke bentuksemula walaupun kulit tergores

    3. Unik, tidak ada kemungkinan sama walaupun orang kembarInformasi penduduk yang dicantumkan dalam e-KTP ditunjukkan pada layoutkasar berikut:

    Untuk mendapatkan informasi di atas dari penduduk, wajib KTP harus mengisi formulir tipeF1.01.

    Selain tujuan yang hendak dicapai, manfaat e-KTP diharapkan dapat dirasakan sebagai berikut:

    1. Identitas jati diri tunggal2.

    Tidak dapat dipalsukan3. Tidak dapat digandakan

    4. Dapat dipakai sebagai kartu suara dalam pemilu atau pilkada3. Modul Keamanan Kartu

    Struktur e-KTP sendiri terdiri dari sembilan layer yang akan meningkatkan pengamanan dari

    KTP konvensional. Chipditanam di antara plastik putih dan transparan pada dua layer teratas

    (dilihat dari depan). Chip ini memiliki antena didalamnya yang akan mengeluarkan gelombangjika digesek. Gelombang inilah yang akan dikenali oleh alat pendeteksi e-KTP sehingga dapat

    diketahui apakah KTP tersebut berada di tangan orang yang benar atau tidak. Untuk menciptakan

    e-KTP dengan sembilan layer, tahap pembuatannya cukup banyak, diantaranya:

    1. Hole punching, yaitu melubangi kartu sebagai tempat meletakkan chip2. Pick and pressure, yaitu menempatkan chipdi kartu3. Implanter, yaitu pemasangan antenna (pola melingkar berulang menyerupai spiral)4. Printing,yaitu pencetakan kartu5. Spot welding, yaitu pengepresan kartu dengan aliran listrik6. Laminating, yaitu penutupan kartu dengan plastik pengaman

  • 7/22/2019 Analisa Kebutuhan E-KTP

    5/9

    Kateristik e-KTP yang di cetak adalah sebagai berikut ;

    Foto dicetak pada kartu Data tercetak dengan komputer Berlaku nasional Mampu menyimpan data Data dibaca/ditulis dengan pembaca kartu (card reader)

    Teknologi yang digunakan adalah sebagai berikut :

    Bahan terbuat dari PVC/PC Nomor serial khusus Gulloche Patternspada kartu Pemindaian foto dan tanda tangan/cap jempol Terdapat mikrochip sebagai media penyimpan data Menyimpan data sidik jari biometrik sebagai satu identifikasi unik personal Mampu menampung seluruh data personal yang diperlukan dalam multi aplikasi.

    Untuk Validasi dan verifikasi adalah sebagai berikut :

    Pengawasan dan verifikasi pengesahan dari tingkat terendah RT/RW dan seterusnya Multi aplikasi Diterima secara internasional Tidak bisa dipalsukan/digandakan Hanya satu kartu untuk satu orang Satu orang satu kartu (menggantikan kartu lain) Tingkat kepercayaan terhadap keabsahan kartu sangat tinggi.

  • 7/22/2019 Analisa Kebutuhan E-KTP

    6/9

    e-KTP

    Keamanan Kartu

    Sidik Jari Iris Mata

    Hole Pick and Pressure Implanter PrintingSpot WeldingLaminating

    Penginputan Data

    Data Konvensional Data Biometrik

    Algoritma Kriptografi Gambar (Jpg) Algoritma Kriptografi Gambar (Jpg)

  • 7/22/2019 Analisa Kebutuhan E-KTP

    7/9

    Pada perancangan aplikasi ini terdapat tiga entitas yaitu Pegawai Kelurahan, Pegawai Kecamatan,dan Pegawai Dukcapil. Berikut ini merupakan aliran datanya:

    1. Aliran data dari Pegawai Kelurahan/Desa ke Aplikasi berupa data kependudukan yang telahdi input pada masing-masing Kelurahan/Desa

    2. Aliran data dari Aplikasi ke Kelurahan/Desa adalah berupa laporan data kependudukanyang telah diterima dan data cetak KTP baru.

    3. Aliran Data dari Aplikasi ke Kecamatan adalah berupa laporan cetak KTP dan laporan datakependudukan yang telah di input dari tiap tiap desa.

    4. Aliran Data dari Dukcapil ke aplikasi adalah berupa data update agenda kegitan dan updateberita pemerintahan.

    5. Aliran data dari Aplikasi ke Dukcapil adalah berupa laporan data kependudukan danlaporan cetak KTP baru

    Gambar 4.4. Context Diagram

    Berikut ini adalah aliran data yang terjadi pada aplikasi pembuatan KTP (Kartu Tanda Penduduk) :

    1. Mengisi formulir KTP oleh penduduk ke admin kelurahan dan kemudian admin kelurahanmemasukkan data penduduk ke dalam database kependudukan berupa data dari setiappenduduk dari proses pendataan penduduk

    2. Proses konfigurasi Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan verifikasi penduduk oleh sistemaplikasi melalui proses update penduduk

    3. Proses pemasangan barcode oleh sistem aplikasi melalui proses pembuatan barcod4. Memasukkan laporan data penduduk dan laporan data KTP baru oleh admin kelurahan

    melalui proses laporan data penduduk dan KTP

    5. Memasukkan data pembuatan KTP oleh admin kelurahan melalui proses cetak KTP

  • 7/22/2019 Analisa Kebutuhan E-KTP

    8/9

    Gambar 4.5. DFD Level 1

  • 7/22/2019 Analisa Kebutuhan E-KTP

    9/9