analisa kasus forensik

Upload: anonymous-qnh8ag595b

Post on 25-Feb-2018

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 ANALISA KASUS FORENSIK

    1/7

    ANALISA KASUS

    ASFIKSIA

    DISUSUN OLEH :

    Almira Rosalie, S.Ked

    1102010015

    PE!I!IN" :

    Dr. !#di S#$e%dar, DF, S&.F

    Dr. !ae'( Ad$a(a'i, S&.F

    KEPANI)ERAAN ILU KEDOK)ERAN FORENSIK

    RSUD DR. DRA*A) PRA+IRANE"ARA SERAN"

    PENDAHULUAN

  • 7/25/2019 ANALISA KASUS FORENSIK

    2/7

    Asfiksia adalah kumpulan dari berbagai keadaan dimana terjadi gangguan

    dalam pertukaran udara pernafasan yang normal. Asfiksia mekanik adalah mati lemas

    yang terjadi bila udara pernafasan terhalang memasuki saluran pernafasan oleh

    berbagai kekerasan (yang bersifat mekanik). Gangguan ini akan menimbulkan suatu

    keadaan dimana oksigen dalam darah berkurang yang disertai dengan peningkatan

    kadar karbondioksida. Keadaan ini jika terus dibiarkan dapat menyebabkan terjadinya

    kematian. Asfiksia merupakan penyebab kematian terbanyak yang ditemukan dalam

    kasus kedokteran forensik. Asfiksia mekanik yang cukup banyak adalah

    penggantungan (hanging).Hanging sering dilakukan dalam usaha bunuh diri, tetapi

    ada juga pembunuhan dengan cara korban digantung.1

    Asfiksia merupakan mekanisme kematian, maka secara menyeluruh untuk

    semua kasus asfiksia mekanik akan ditemukan tanda-tanda umum yang hampir sama,

    yaitu pada pemeriksaan luar, muka dan ujung- ujung ekstremitas sianotik (arna biru

    keunguan) yang disebabkan tubuh mayat lebih membutuhkan !b"#$daripada !b#$.

    %ardieu&s spot. %ardieu&s spot merupakan bintik-bintik perdarahan (petekie) akibat

    pelebaran kapiler darah setempat. 'ebam mayat cepat timbul, luas, dan lebih gelap

    karena terhambatnya pembekuan darah dan meningkatnya permeabilitas kapiler. !al

    ini akibat meningkatnya kadar "#$sehingga darah dalam keadaan lebih cair. 'ebam

    mayat lebih gelap karena meningkatnya kadar !b"#$. usa halus keluar dari hidung

    dan mulut. usa halus ini disebabkan adanya fenomena kocokan pada pernapasan

    kuat.1

    edang pada pemeriksaan dalam akan ditemukan organ dalam tubuh lebih

    gelap dan lebih berat. *arah berarna gelap dan lebih cair. %ardieu&s spot pada pielum

    ginjal, pleura, perikard, galea apponeurotika, laring, kelenjar timus, dan kelenjar

    tiroid. usa halus di saluran pernapasan. +dema paru dan kelainan lain yang

    berhubungan dengan kekerasan seperti fraktur laring, fraktur tulang lidah dan resapan

    darah pada luka.1

    ada tahun $, /!# mengungkapkan baha satu juta orang bunuh diri

    setiap tahunnya atau satu orang setiap 0 detik. unuh diri merupakan satu dari tiga

    penyebab utama kematian pada usia 1-0 tahun, selain karena kecelakaan.1

    LAPORAN KASUS

    2

  • 7/25/2019 ANALISA KASUS FORENSIK

    3/7

    ada tanggal $2 *esember $11, sekitar pukul $$. /3, dilakukan otopsi

    terhadap dua korban kakak beradik,laki 4 laki, berumur 1 tahun dan 15 tahun. *asar

    dilakukan otopsi adalah surat permintaan 6isum et repertum dari kepolisian 7esor

    ijunjung tertanggal $5 *esember $11. Korban ditemukan meninggal dalam keadaan

    tergantung di ruang tahanan polisi. emeriksaan dilakukan sekitar $0-05 jam post

    mortem. 8enurut keterangan keluarga, kedua kaki korban menyentuh lantai. ada

    perkembangan kasus ini, pihak keluarga menyangkal baha kedua korban mati

    dengan cara bunuh diri. Keluarga menduga kematian korban akibat pembunuhan.

    !asil pemeriksaan 3 9

    Korban 'aki-laki, usia 1 tahun ditemukan pakaian mayat tidak ada, gigi

    geligi lengkap dua puluh delapan buah, lebam mayat terdapat pada bagian punggung

    berarna keunguan gelap, tidak hilang pada penekanan, dari lubang hidung keluar

    cairan berarna merah kehitaman. ada tubuh ditemukan tanda 4 tanda pembusukan.

    :aringan dibaah kuku berarna keunguan dan pada daerah leher dan ajah

    berarna lebih gelap. ada tubuh korban ditemukan luka 4 luka 9 ada leher terdapat

    luka lecet tekan yang melingkari leher yang berjalan dari dari baah depan ke atas

    belakang dengan lebar lebih kurang delapan millimeter dan luka menghilang pada

    bagian belakang. ada paha kanan ditemukan beberapa luka memar berarna merahkebiruan.ada tungkai baah kiri ditemuka dua buah luka lecet. ada pemeriksaan

    dalam ditemukan resapan darah pada otot dan jaringan baah kulit leher, bintik

    perdarahan pada permukaan jantung dan paru. Kulit kepala, tulang tengkorak dan otak

    tidak ada tanda-tanda kekerasan.

    !asil pemeriksaan 33 9

    Korban laki-laki, usia 15 tahun ditemukan pakaian tidak ada, lebam mayat

    pada punggung berarna keunguan gelap, tidak hilang pada penekanan, gigi geligi

    berjumlah dua puluh empat buah, rahang kanan atas jumlah gigi lima buah, gigi

    pertama dan kedua tidak ada. 7ahang kiri atas jumlah gigi enam buah, gigi ketiga

    tidak ada. 7ahang kanan baah jumlah gigi enam buah. 7ahang kiri baah jumlah

    gigi enam buah, gigi ketiga tidak ada. *ari lubang hidung keluar cairan arna merah

    kehitaman. ada tubuh ditemukan tanda 4 tanda pembusukan. :aringan dibaah kuku

    berarna keunguan dan pada daerah leher dan ajah berarna lebih gelap. 'uka 4

    luka pada tubuh korban 9 ada leher terdapat luka lecet tekan yang melingkari leher

    yang berjalan dari depan baah ke belakang atas dengan lebar lebih kurang satu

    3

  • 7/25/2019 ANALISA KASUS FORENSIK

    4/7

    sentimeter, menghilang pada bagian belakang. ada lengan kanan terdapat luka lecet,

    pada paha terdapat satu buah luka lecet dan pada tungkai baah terdapat enam buah

    luka lecet ada yang berarna kehitaman dan ada berarna merah kehitaman.

    unggung kaki kiri terdapat luka lecet dan pada ibu jari kaki kiri terdapat resapan

    darah.

    ada pemeriksaan dalam ditemukan resapan darah pada otot dan jaringan ikat

    kulit dibaah leher, pada permukaan jantung dan paru ditemukan bintik perdarahan

    sedangkan kulit kepala bagian dalam, tulang tengkorak dan otak tidak ditemukan

    tanda 4 tanda kekerasan.

    DISKUSI

    ada kedua jena;ah, ditemukan lebam pada punggung berarna keunguan

    gelap yang tidak hilang pada penekanan. !al ini bisa menjelaskan baha kematian

    jena;ah sudah lebih dari delapan sampai dua belas jam, hal ini juga didukung dengan

    ditemukannya tanda pembusukan pada kedua jena;ah. 'ebam mayat dengan posisi

    dipunggung menggambarkan baha mayat berada pada posisi telentang. ada posisi

    mayat tergantung lebam biasanya ditemukan diujung ujung ekstremitas dan genitalia

    eksterna. ada kedua mayat lebam hanya ditemukan di punggung. !al ini bisa

    dijelaskan baha mayat ditemukan dalam keadaan tergantung pada aktu kurang dari

    delapan jam, pada saat itu mungkin ada lebam pada ujung ekstremitas dan genitalia

    eksterna, tetapi dengan dirubahnya posisi menjadi tidur telentang maka akan

    terbentuk lebam baru pada punggung dan lebam lama berangsur 4 angsur turun ke

    baah. 'ebam berarna lebih gelap disebabkan karena tingginya kadar "# $didalam

    darah. "airan merah kehitaman yang keluar dari hidung bisa akibat cairan karena

    proses perbendungan yang keluar atau bisa juga cairan pembusukan.$

    ada kedua korban ditemukan daerah leher dan ajah berarna lebih gelap.

    !al ini disebabkan karena proses perbendungan pada 6ena di daerah leher, sehingga

    darah terhambat untuk balik ke jantung dan memberikan gambaran kulit leher dan

    ajah berarna lebih gelap :aringan dibaah kuku berarna keunguan. !al ini

    merupakan tanda sianosis. /arna kebiru-biruan yang terdapat pada kulit dan selaput

    lendir terjadi akibat peningkatan jumlah absolute hemoglobin tereduksi (!b yang

    tidak berikatan dengan #$).$

    4

  • 7/25/2019 ANALISA KASUS FORENSIK

    5/7

    Gambaran luka, pada kedua korban ditemukan luka lecet tekan pada leher

    yang berjalan dari depan baah ke belakang atas dan menghilang pada bagian

    belakang. ada daerah leher dan dagu tidak ditemukan adanya tanda kekerasan

  • 7/25/2019 ANALISA KASUS FORENSIK

    6/7

    memang tidak ditemukan adanya tulang lidah (os hyoid) yang patah, hal ini bisa saja

    terjadi jika alat penjerat tidak memberikan tekanan yang kuat untuk membuat

    patahnya tulang lidah. edangkan adanya bintik perdarahan pada jantung dan paru

    terjadi akibat peningkatan tekanan 6ena secara akut sehingga menyebabkan

    o6erdistensi dan rupturnya dinding perifer 6ena. iasanya terjadi pada jaringan ikat

    longgar seperti pada kelopak mata dan konjungti6a, permukaan jantung, paru dan

    otak.$

    KESIPULAN

    ada kesimpulan hasil 6isum yang dijelaskan adalah sebab mati dan

    mekanisme mati. ada kasus ini, pihak keluarga mempertanyakan cara mati korban.

    Keluarga dan masyarakat menduga kematian korban adalah akibat pembunuhan.

    Kemungkinan yang bisa difikirkan adalah penggantungan post mortem, korban dibuat

    pingsang atau tidak berdaya lalu digantung. %etapi hal ini tidak bisa dijelaskan karena

    pada korban tidak ditemukan luka selain di leher bisa menimbulkan kondisi diatas.

    #pini lain adalah korban digantung, jika digantung mestinya gambaran luka dileher

    diikuti dengan adanya luka lecet atau luka perlaanan serta bentuk

  • 7/25/2019 ANALISA KASUS FORENSIK

    7/7

    udiyanto A. 122=. Ilmu Kedokteran Forensik Edisi I. :akarta. agian Kedokteran

    >orensik >akultas Kedokteran ?ni6ersitas 3ndonesia.

    Anonim. %anatologi *an 3dentifikasi Kematian 8endadak (Khususnya ada Kasus

    enggantungan).http9