presentasi kasus mati forensik
DESCRIPTION
pptTRANSCRIPT
Presentasi Kasus Mati Forensik
Kasus Bunuh Diri
Anggota Kelompok(Grup P 12.2 FK UGM) Mak Chin Jian Jurlim Dirga Kristin G. Chakti Ari Swastika Rahadian Faisal Afiqah Mohd Rasid Novika Handayani Noto Saputro Aulia Kurnia Putri Meida Sofyana Yan Aji Dewantara Yusrina Adani Shelarosa Arumdita Wee Lee Suan
Identitas V et R
Berdasarkan visum et repertum no. 099/2012 atas permintaan penyidik Widiyanto, SH NRP : 61010605, Pangkat : Kompol, Jabatan : PANIT II RESKRIM, tanggal 5 Oktober 2012, no. Surat R/12/X/2012
Identitas Korban
Nama : Sdr. B.I. Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 43 tahun Warganegara : Indonesia Agama : Islam Alamat : Gondomanan, Jogja Tanggal pemeriksaan : 5 Oktober
2012 Jam pemeriksaan : 20.10 – 21.30 WIB Jenis kasus : Bunuh diri
Kronologis
Pada hari jumat tanggal 5 Oktober 2012 telah terjadi tindak pidana penemuan orang meninggal dunia di Makam Desa Kaliabu, Banyu Raden, Gamping, Sleman.
Menurut saksi (Adi Susanto, 39 tahun) asal mula kejadian sekitar jam 10.30 WIB, saksi melihat korban duduk di pintu gapura makam sendirian dengan SPM Honda Grand AB 2660 KS.
Dikira saksi orang tersebut sedang istirahat
Selanjutnya saksi (Sri Yuliati, 33 tahun) sekitar jam 13.30 WIB mau mencari bunga di dalam makam.
Begitu masuk pintu gapura makam melihat korban dalam keadaan tengkurap membujur ke barat, wajah ke selatan dengan mulut megeluarkan lendir dan darah.
Tubuh tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Diperkirakan korban meninggal meminum M150
dengan APOTAS, karena disekitar korban ditemukan APOTAS
Atas kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Gamping, Guna untuk penyusutan lebih lanjut.
Pemeriksaan Luar
Keadaan jenazah : tidak berlabel, dibungkus dengan kantung jenazah berwarna putih
Sikap jenazah : terlentang, muka menghadap ke kiri, lengan atas menghadap bawah membentuk sudut 140o , dengan tangan kanan telapak menghadap ke bawah dengan posisi seperti mencengkeram
Kaku jenazah : terdapat di persendian. Sukar digerakkan di rahang, kedua lengan, jari tangan. Mudah digerakkan di leher, bahu kiri, bahu kanan, kedua pangkal paha, kedua sendi lutut, pergelangan kaki, jari-jari kaki.
Bercak jenazah : terdapat. Hilang pada penekanan.
Pembusukkan : tidak ada. Ukuran jenazah : 175,2 cm panjang, 83,5
kg berat
Kepala Kepala berwarna kebiruan/gelap Mata : selaput bening mata berwarna keruh
kemerahan, selaput lendir mata berwarna merah, terdapat darah di sudut mata.
Hidung : dari kedua lubang hidung, keluar cairan berwarna coklat encer.
Mulut : mulut dalam keadaan tertutup. Lubang mulut keluar cairan berwarna merah. Lidah tergigit dalam keadaan tidak terjulur.
Pipi : terdapat luka lecet tekan pada pipi kanan atas dan memar pada pipi kanan berwarna hitam kehijauan
Telinga : berwarna kebiruan. Leher : tidak ada kelainan
Dada
Berwarna merah kebiruan, terdapat bercak kehitaman. Memar tepat di tengah dada dan tepat 3 cm dari puting susu kanan
Perut
Tidak ada kelainan
Alat kelamin
Luka lecet di bawah pangkal penis
Anggota gerak
Anggota gerak atas: terdapat jaringan parut tepat pada puncak bahu kanan dan bintik-bintik merah di ketiak kanan. Memar di pergelangan tangan kanan dan kebiruan di ujung-ujung kuku pada semua jari tangan. Pengelupasan kulit pada lengan kiri, luka lecet tekan di lengan bawah kiri
Anggota gerak bawah : terdapat pengelupasan kulit
Punggung
Terdapat pengelupasan kulit
Laboratorium / penunjang
Golongan darah : A Kadar darah alkohol : negatif
Luka lecet tekan
Memar
= warna kebiruan (gelap)
= lebam jenazah
Gambaran Luka
= warna kebiruan (gelap)
= lebam jenazah
Luka lecet tekan
Memar
Bintik-bintik merah kebiruan Pengelupasan
kulit
Pengelupasan kulit
Pengelupasan kulit
Tattoo
= warna kebiruan (gelap)
= lebam jenazah
Kesimpulan
Jenazah laki-laki panjang badan 175,2 cm, berat badan 83,5 kg, golongan darah A
Terdapat tanda-tanda mati lemas Terdapat beberapa luka kecil di pipi kanan,
memar di dada akibat kekerasan tumpul Kelainan pada poin dua berhubungan
dengan sebab kematian tanpa mengesampingkan sebab lain, karena tidak dilakukan pemeriksaan dalam
Saat kematian 6-8 jam sebelum pemeriksaan
ANALISAASPEK PATOFISIOLOGI KEMATIAN
Analisa Penyebab KematianKemungkinan sebab kematian:
KeracunanMekanisme kematian:
Asfiksia Cara kematian:
Dugaan bunuh diriWaktu Kematian:
Enam sampai delapan jam sebelum pemeriksaan
Pembahasan Keracunan
Mekanisme kerja racun
Hambatan / gangguan pada sistem enzym:
-Arsen } SH group enzym -Mercuri }
-Sianida Cytochrom oxidase
Gangguan transport oksigen extracelluler:CO (Carbon monoksida)
Mekanisme kerja racun
3. Inaktivasi Acetyl Choline Esterase:
-Insektisida Organo Phosphat
-Carbamate4. Gangguan pada organ
target: - Napza- obat-obat lain
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja racun
A.Cara pemberian :Racun gas perinhalasiRacun padat peroralRacun cair peroral, injeksi
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja racun
B. Keadaan tubuh :-Umur-Keadaan umum-Habituation-Hipersensitifitas
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja racun
C. Racunnya sendiri :-Dosis-Konsentrasi (racun efek
lokal)-Bentuk racun-Synergisme : - Addisi
- Potensiasi -Antagonisme
Daya kerja racun
1. Lokal / Setempat.-Iritasi ringan ke berat-LukaContoh : - Racun korosif
- H2SO4Pekat
Daya kerja racun
2. Umum ( sistemik ). Diabsorbsi --> Pered. Darah --> target organ Contoh : -alkohol & Narkotika
3. Kombinasi lokal & sistemik. Contoh : -Asam Oksalat-Mercury khlorida
Mekanisme Kerja Sianida Sianida akan berikatan dengan ion
ferri pada enzim sitokrom oksidase. Enzim ini bekerja pada sistem
transport elektron dalam mitokondria.
Perikatan ini akan menyebabkan aliran elektron terhambat sehingga akan mengakibatkan terhentinya metabolisme sel secara aerobik sehingga ATP tidak terbentuk. (histotoxic anoxia)
Tanda-tanda Keracunan Sianida
Cherry red livor mortis (+)Bau amandel / bitter almond smell (-)
Tanda-tanda asfiksia:
Kebiruan pada lapisan mukosa, wajah, bibir dan kuku (+)
Pendarahan di mata, petechiae di ketiak (+)
Kongesti organ-organ dalam (-)
Darah encer (?)
ANALISA ASPEK MEDIKOLEGAL
Kenyataan yang ditemui
1. Jenazah dalam kondisi tidak berlabel2. Inform consent yang kurang lengkap
Jenazah tidak berlabel
Tidak dilakukan pemeriksaan karena sangat mungkin terjadi salah periksa karena salah identitas yang tidak disadari.
Tertukar dalam perjalanan atau dalam penerimaan (terutama jika ada lebih dari satu korban .
Pasal 133 KUHAP
Ayat (3) : “Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit haru diperlakukan secara baik dengan penuh kehormatan terhadap mayat tersebut dan diberi label yang memuat identitas mayat, dilap dengan diberi cap jabatan yang pada ibu jari kaki atau bahagian lain badan mayat”
Inform consent tidak lengkap
Keluarga setuju untuk dilakukan pemeriksaan luar, tetapi tidak mengetahui secara jelas bagaimana prosedure pemeriksaannya.
Berdasarkan pasal 134 KUHAP Ayat 1 : “dalam hal sangat diperlukan di mana untuk
keperluan pembuktian bedah mayat tidak mungkin lagi dihindari, penyidik wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada keluarga korban.”Ayat 2 : “ dalam hal keluarga keberatan, penyidik wajib menerangkan dengan sejelas-jelasnya tentang maksud dan tujuan perlu dilakukannya pembedahan tersebut”Ayat 3 : “ apabila dalam 2 hari tidak ada tanggapan apa pun dari keluarga dan pihak yang perlu diberitahu tidak ditemukan, penyidik segera melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133 ayat (2) undang-undang ini”
Kelengkapan dokumen dari penyidik
1. Surat Permintaan Visum : TERPENUHI
2. Berita Acara Penerimaan Jenazah : TERPENUHI
3. Inform Consent : TERPENUHI4. Berita Acara Penyerahan Barang
Bukti : TIDAK TERPENUHI