analisa drop tegangan pada feeder setapuk · pdf filetersebut disebabkan oleh saluran yang...

57
ANALISA DRO SETAPUK TEG DI GARDU (PERSERO) Diajukan sebagai sya Pada Jurusan T PROGRAM JURUSA POLITEKN OP TEGANGAN PADA FEE GANGAN MENENGAH 20 U INDUK SEI-WIE PT PLN ) CABANG SINGKAWANG TUGAS AKHIR arat untuk menyelesaikan Program Diploma II Teknik Elektro Politeknik Negeri Pontianak Oleh : IKHLAS HAKIKI NIM. 3200803032 M STUDI TEKNIK LISTRIK AN TEKNIK ELEKTRO NIK NEGERI PONTIANAK 2011 EDER 0 KV N G II K K

Upload: lebao

Post on 06-Feb-2018

260 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER

SETAPUK TEGANGAN MENENGAH 20 KV

DI GARDU INDUK SEI-WIE PT PLN

(PERSERO) CABANG SINGKAWANG

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Diploma III

Pada Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Pontianak

Oleh :

IKHLAS HAKIKI

NIM. 3200803032

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2011

ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER

SETAPUK TEGANGAN MENENGAH 20 KV

DI GARDU INDUK SEI-WIE PT PLN

(PERSERO) CABANG SINGKAWANG

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Diploma III

Pada Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Pontianak

Oleh :

IKHLAS HAKIKI

NIM. 3200803032

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2011

ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER

SETAPUK TEGANGAN MENENGAH 20 KV

DI GARDU INDUK SEI-WIE PT PLN

(PERSERO) CABANG SINGKAWANG

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Diploma III

Pada Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Pontianak

Oleh :

IKHLAS HAKIKI

NIM. 3200803032

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2011

Page 2: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER

SETAPUK TEGANGAN MENENGAH 20 KV

DI GARDU INDUK SEI-WIE PT PLN

(PERSERO) CABANG SINGKAWANG

TUGAS AKHIR

Oleh :IKHLAS HAKIKINIM. 3200803032

Tugas Akhir ini telah diterima dan disahkan sebagai salah satu syaratuntuk menyelesaikan Program Studi Diploma III

Pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik ListrikPoliteknik Negeri Pontianak

Disahkan Oleh :

Ketua Jurusan , Pembimbing ,

H. Irawan Suharto, ST Ir. Rusman, MTNIP. 197103111998021001 NIP. 196709221998031004

Mengetahui :

Direktur

Mahyus, S.Pd, SE, MMNIP. 197002011996031001

Page 3: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

Yang bertanda tangan dibawah ini, Tim penguji Tugas Akhir pada Jurusan Teknik

Elektro Politeknik Negeri Pontianak, menyatakan bahwa Tugas Akhir ini :

Nama : Ikhlas Hakiki

NIM : 3200803032

Judul : Analisa Drop Tegangan Pada Feeder Setapuk Tegangan Menengah

20 KV Di Gardu Induk Sei-Wie PT PLN (PERSERO) Cabang

Singkaawang

Telah diuji dalam sidang pada tanggal : 15 Agustus 2011

Pontianak, Agustus 2011

Tim Penguji

Ketua

Ir. Rusman, MTNIP. 196709221998031004

Penguji I Penguji II

Suparno, ST Fauzi, SSTNIP. 196409131990031002 NIP. 196301151991031004

Page 4: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

MOTTO :

Orang gagal berhenti terlalu cepat,,,

Orang sukses bertahan lebih lama,,,

Seseorang biSA disebut pemimpin jika ia

Mampu menyatukan setiap perbedaan…

Kupersembahkan Kepada :

Ayah dan Ibu tercinta, yang selalu

mendoakan dan memberikan semangat

untukku…

Saudara – Saudariku tersayang…

Buat kekasihku yang selalu dihati dan

akan selamanya mendampingiku dalam

setiap waktu,,,

Amin…

Teman – teman seperjuanganku 6 LA

dan 6 LB Angkatan 2008

Page 5: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

i

Abstrak

Pusat-pusat pembangkit tenaga listrik berada jauh dari pusat beban, hal ini

mengakibatkan kerugian yang cukup besar dalam penyaluran daya listrik. Kerugian

tersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. Sehingga, dalam penyaluran

daya listrik melalui tranmisi maupun distribusi, akan mengalami drop tegangan

( voltage drop) sepanjang saluran dilalui.

Besar drop tegangan yang terjadi pada feeder setapuk sangat dipengarui oleh besar

arus dan nilai impedansi jadi drop tegangan yang terjadi pada feeder setapuk dan

drop tegangan yang terjadi pada feeder setapuk sebesar 18,539 KV atau 7,88% ini

masih dalam standar PLN karena belum melebihi standar yang ditentukan yaitu

sebesar -10% dari tegangan nominalnya.

Ada beberapa cara untuk memperbaiki drop tegangan dan salah satunya adalah

menggunakan metode on load tap changer yang terdapat pada transformator daya.

Kenaikan dan penurunan tegangan dapat dilakukan dengan menambah atau

mengurangi jumlah tap yang terdapat pada transformator daya. Dari analisa

diperoleh bahwa besar drop tegangan yang terjadi yang sangat berperan penting

karena terjadinya besar drop tegangan adalah arus yang terlalu besar jadi harus

dikurangi arus disegmen yang besar drop tegangannya terlalu besar. dengan

menaikan tegangan pada gardu induk melalui perubahan tap pada transformator

daya dapat meningkatkan tegangan ujung pelayanan hingga ke batas-batas

toleransi.

Kata Kunci : On load tap charger, transformator, dan drop tegangan.

Page 6: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

ii

Abstract

Power plant system is far away from central load. It creates high losses in

transmitting electrical power. These losses is because of long way to be passed to

the load. Then, in transmitting and distributing electrical power, there are always

drop voltage along the trnsmission line.

Large voltage drop that occurs in feeder setapuk greatly be affected by the large

currents and impedance values so that the voltage drop occurs in feeder setapuk

and voltage drop that occurs in feeder setapuk of 18.539 kV or 7.88% is still in

PLN standard because it has not exceeded the standards determined that is equal

to -10% of nominal voltage. obtained that a large voltage drop that occurs very

important role because of the large voltage drop is too large currents must be

reduced so that a large segment currents the voltage drop is too large.

There are few ways to minimalize drop voltage and one of it is by using on load tap

changer which is located in power transformator. After analyzing, there are good

efficiency if we step up voltage at power system by using tap changing in power

transformator.

Keywords : On load tap charger, power transformator, and drop voltage

Page 7: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

iii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah.SWT. atas rahmat

dan karunia Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang

berjudul “Analisa Drop tegangan Pada Feeder Setapuk Tegangan Menengah 20

KV di Gardu Induk Sei-Wie PT.PLN (persero) Cabang Singkawang”.

Tugas akhir ini dalam rangka memenuhi syarat untuk menyelesaikan

Program Pendidikan Diploma III di Politeknik Negeri Pontianak, khususnya

Jurusan Teknik Elektro.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini masih kurang dari

kesempurnaan baik isi maupun susunanya, untuk itu penulis mengharapkan kritik

dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Dengan selesainya Tugas Akhir ini, kiranya tiada yang patut penulis

sampaikan selain ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Kedua Orang Tua dan Saudara yang tercinta, yang telah member

kesempatan untuk mengikuti pendidikan di Politeknik Negeri Pontianak,

serta memberikan kasih sayang pada penulis.

2. Bapak Mahyus, S.Pd, SE, MM, selaku direktur Politeknik Negeri Pontianak

3. Bapak H. Irawan Suharto, ST, selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro

Politeknik Negeri Pontianak.

4. Bapak Ir. Rusman. MT, selaku pembimbing Tugas Akhir.

5. Bapak Achmad Ismail, ST, selaku manajer PT.PLN (persero) Cabang

Singkawang beserta staf teknisi yang telah banyak membantu dalam

pengambilan data yang dilakukan oleh penulis.

Page 8: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

iv

6. Seluruh staf pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Pontianak.

7. Seluruh teman-temanku yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

8. Teman seperjuanganku angkatan 2008 Jurusan Teknik Elektro yang telah

banyak membantu penulis.

Semoga Tugas Akhir ini sangat bermanfaat bagi kita semua, khususnya

bagi penulis sendiri. Akhir kata semoga kita semua selalu diberikan kemudahan

dalam menuju puncak kesuksesan yang kita inginkan.

Pontianak, 15 Agustus 2011

Penulis,

Page 9: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

v

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. v

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Tujuan Tugas Akhir ................................................................................... 2

1.3 Permasalahaan ........................................................................................... 2

1.4 Pembatasan Masalah .................................................................................. 3

1.5 Metedologi ................................................................................................. 3

1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................. 4

BAB II TEORI DASAR

2.1 Definisi ...................................................................................................... 5

2.2 Saluran Distribusi ....................................................................................... 7

2.3 Pembagian dari Sistem Distribusi ............................................................... 8

2.4 Jaringan Distribusi Primer dan Jenisnya ..................................................... 9

2.4.1 Hantaran Udara (Over Head Line) ........................................................... 9

2.4.2 Hantaran Bawah Tanah (Under Ground Cable) ........................................ 10

2.5 Tipe Jaringan Distribusi Primer .................................................................. 11

2.5.1 Jaringan Distribusi Primer Tipe Radial .................................................... 12

2.5.2 Jaringan Distribusi Primer Tipe Loop ...................................................... 13

2.5.3 Jaringan Distribusi Primer Tipe Ring ....................................................... 14

Page 10: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

vi

2.5.4 Jaringan Distribusi Primer Tipe Grid (Network) ...................................... 15

2.5.5 Sistem Jaringan distribusi Primer Tipe Spindel Dan Cluster .................... 16

2.6 Drop Tegangan .......................................................................................... 17

BAB III ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK

TEGANGAN MENENGAH 20 KV DI GARDU INDUK SEI-WIE

PT.PLN (PERSERO) CABANG SIGKAWANG

3.1 Saluran Distribusi Primer ........................................................................... 21

3.2 Sambungan Penghantar Pada Saluran primer .............................................. 21

3.3 Data Jaringan Listrik PLN .......................................................................... 21

3.3.1 Diagram Satu Garis Feeder setapuk ......................................................... 22

3.3.2 Data Gardu Feeder Setapuk ..................................................................... 24

3.3.3 Data Survey Panjang SUTM Pada Feeder Setapuk .................................. 24

3.3.4 Konstanta jaringan .................................................................................. 26

3.4 Perhitungan Drop Tegangan Sepanjang Feeder Setapuk ............................. 27

3.4.1 Perhitungan Drop Tegangan .................................................................... 27

3.4.2 Persentase Pada Feeder Setapuk .............................................................. 29

3.5 Analisa Drop Tegangan .............................................................................. 33

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ................................................................................................ 35

4.2 Saran .......................................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

Page 11: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

vii

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1. Diagram Sistem Jaringan Distribusi Tenaga Listrik ...................... 7

Gambar 2.2. Jaringan Distribusi Primer Tipe Radial ......................................... 13

Gambar 2.3. Jaringan Distribusi Primer Tipe Loop ........................................... 14

Gambar 2.4. Jaringan Distribusi Primer Tipe Ring ........................................... 15

Gambar 2.5. Sistem Distribusi Tipe Grid / Network ......................................... 16

Gambar 2.6. Jaringan Distribusi Primer Tipe Spindle ....................................... 17

Gambar 2.7. Jaringan Distribusi Primer Tipe Cluster ........................................ 17

Gamabr 2.8. Rangkaian Ekivalen Saluran Distribusi ........................................ 19

Gambar 2.9. Vektor Arus pada Tegangan Saluran Distribusi ............................ 19

Gambar 3.1. Diagram Segaris Feeder Setapuk .................................................. 23

Gambar 3.2. Grafik Drop Tegangan Sepanjang feeder Setapuk (Km / ∆V(kV) ) 29

Gambar 3.2. Grafik Drop Tegangan Sepanjang feeder Setapuk (arus / ∆V(kV) ) 29

Gambar 3.3. Grafik Persentase Drop tegangan Sepanjang Feeder Setapuk

(Km / ∆V(%) ).............................................................................. 32

Gambar 3.3. Grafik Persentase Drop tegangan Sepanjang Feeder Setapuk

(arus / ∆V(%) ) ............................................................................. 32

Page 12: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

viii

Page 13: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

viii

DAFTAR TABEL

Hal

Table 3.1. Arus/Beban Puncak (ITM) Per Gardu ................................................ 24

Table 3.2. Survey Panjang SUTM dan Jumlah Tiang Feeder Setapuk ............... 25

Tabel 3.3. Data Impedansi Kawat / SPLN 64 Tahun 1985 ................................ 26

Tabel 3.4. Hasil Perhitungan Drop Tegangan Per Gardu .................................. 28

Table 3.5. Hasil Perhitungan Persentase Drop Tegangan .................................. 31

Page 14: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

PT.PLN (Persero) merupakan BUMN yang menyediakan tenaga

listrik bagi seluruh lapisan masyarakat yang semangkin hari semangkin

dibutuhkan keberadaanya. Hal ini tidak lepas dari kebutuhan masyarakat akan

tenaga listrik yang semangkin meningkat seiring dengan meningkatnya

kemajuan teknologi dan taraf hidup masyarakat pada umumnya.

Sistem distribusi tenaga listrik merupakan suatu sistem penyalur energi listrik

(power station) pada tingkat tegangan yang diperlukan, pada umumnya terdiri

dari beberapa bagian yaitu: gardu induk, jaringan distribusi primer, gardu

distribusi, dan jaringan distribusi sekunder.

Berdasarkan tegangannya sisitem distribusi tegangan listrik di

Indonesia dapat dikelompokan menjadi dua macam tegangan yaitu, distribusi

tegangan menengah (distribusi primer) yang bertegangan 20 KV dan distribusi

tegangan rendah (distribusi sekunder) yang bertegangan 220/380 Volt. Pada

suatu sistem penyaluran sistem tenaga listrik baik memakai sistem tranmisi,

sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

tegangan.

Drop tegangan dapat juga terjadi karena penghantar yang dipakai

mempunyai tahanan. Oleh karena itu, penyaluran jarak jauh sangat

memungkinkan terjadinya drop tegangan dan memegang peran penting. Akibat

dari kerugian tersebut maka akan timbul drop teagangan.

Page 15: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

2

Secara umum sistem distribusi dimulai dari penyulang yang keluar

dari GI (Gardu Induk) disalurkan melalui penghantar berupa kawat yang

terbuat dari almunium pada jaringan listrik. Jaringan tersebut menghantarkan

arus listrik dari jarak yang cukup jauh, seingga tegangan dan arus listrik banyak

yang hilang. Salah satu persyaratan penting dalam merencanakan suatu

jaringan distribusi harus di perhatikan masalah kualiatas saluran, dan

kontinuitas pelayanan yang baik terhadap konsumen.

1.2. Tujuan Tugas Akhir

Tujuan penulisan tugas akhir ialah :

a. Menghitung seberapa besar drop tegangan pada feeder setapuk tegangan

menengah 20 KV yang terjadi dari gardu induk Sei-Wie PT. PLN

(Persero) Cabang Singkawang.

b. Bagaimana mengatasi drop tegangan sehingga drop tegangan pada feeder

setapuk tegangan menengah 20 KV tidak terlalu besar dari standar SPLN

1 : 1978, dimana ditentukan bahwa variasi tegangan pelayanan, sebagian

akibat jatuh tegangan, karena adanya perubahan beban, maksimum +5%

dan minimum -10% dari tegangan nominalnya.

1.3. Permasalahan

Drop tegangan biasanya terjadi karana jauhnya penghantar. Pada

gardu distribusi, perbedaan drop tegangan masing-masing feeder (penyulang)

yang disebabkan oleh bebrapa hal, antara arus beban puncak, panjang saluran

penghantar dan induktansi serta resistansi pada kabel tersebut.

Page 16: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

3

1.4. Pembatasan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang diatas, penulis hanya membataskan

masalah sebagai berikut :

Berapa besar drop tegangan yang terjadi pada feeder setapuk tegangan

menengah 20 KV..

Besar drop tegangan yang dihitung dari PLTD Sei-Wie s/d LBS Pos

Selakau

Bagaimana mengatasi drop tegangan yang timbul pada feeder setapuk

tegangan menengah 20 KV tersebut

1.5. Metedologi

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mengguanakan tiga

macam metode yaitu:

a) Metode Literlatur

Mengumpulkan bahan-bahan yang berhubungan dengan judul laporan

akhir dari buku-buku yang ada di perpustakaan maupun buku-buku

panduan dari PT. PLN (Persero) selama melakuan pengambilan data.

b) Metode Interview/wawancara

Konsultasi langsung dengan orang-orang terkait yang sudah

berpengalaman di jaringan tegangan menengah.

c) Metode Observasi

Melakukan pengamatan dilokasi kerja/PT. PLN (Persero) sehingga

mengetahui secara langsung situasi maupun keadaan sebenarnya.

Page 17: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

4

1.6. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Merupakan bab pendahuluan yang menjelaskan latar belakang,

tujuan, permasalahan, pembatasan masalah, metode penulisan dan

sistematika penulisan.

BAB II Teori dasar

Berisikan penjelasan teori penjelasan teori-teori pendukung atau

kajian secara umum dari berbagai literature yang memberikan

penjelasan yang berkaitan erat dengan judul yang akan dibahas.

BAB III ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK

TEGANGAN MENENGAH 20 KV DI GARDU INDUK SEI-WIE

PT. PLN (PERSERO) CABANG SINGKAWANG. pada bab ini

menghitung berapa besar drop tegangan yang terjadi pada feeder

setapuk dan bagaimana cara mengatasi mengurangi besar drop yang

terjadi pada feeder setapuk.

BAB IV Merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 18: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

5

BAB II

TEORI DASAR

2.1. Definisi

Jaringan distribusi tenaga listrik merupakan semua bagian dari sistem

tenaga listrik yang menghubungkan sumber daya besar dengan rangkaian

pelayanan pada konsumen. Sumber daya besar adalah pusat-pusat pembangkit

listrik dengan kapasitas daya yang dihasilkan dalam satuan MW. Pembangkit

listrik ini digolongkan atas jenis-jenis tenaga yang digunakan, seperti pembangkit

yang menggunakan tenaga air, bahan minyak bumi/batu bara, panas surya, tenaga

angin dan lain-lain

Fungsi utama dari sistem distribusi adalah untuk menyalurkan energi

listrik dari sumber daya ke pemakai atau konsumen. Baik buruknya suatu sistem

distribusi dinilai dari bermacam-macam faktor, diantaranya menyangkut hal-hal

sebagai berikut :

a. Kontinuitas pelayanan

b. Efisiensi

c. Fleksibilitas

d. Regulasi tegangan

e. Harga sistem

Dari kelima hal diatas, masalah-masalah yang dihadapi dalam suatu

sistem jaringan distribusi adalah bagaimana menyalurkan tenaga listrik ke

konsumen dengan cara sebaik-baiknya untuk saat tertentu dan juga untuk masa

yang akan datang.

Pada sistem distribusi, harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :

Page 19: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

6

a) Gangguan terhadap pelayanan (interruption) tidak boleh terlalu sering

b) Gangguan terhadap pelayanan pada suatu daerah tidak boleh terlalu lama

c) Regulasi tegangan tidak terlalu besar

d) Biaya system operasional harus serendah mungkin

e) Harus fleksibel (mudah menyesuaikan diri dengan keadaan yang terjadi,

seperti pada sistem perubahan beban yang tidak menelan biaya yang

tinggi).

Jaringan distribusi pada umumnya terdiri dari dua bagian, yaitu sebagai

berikut :

a) Jaringan Distribusi Primer

Yaitu jaringan tenaga listrik yang menyalurkan daya listrik dari gardu

induk sub tranmisi ke gardu distribusi. Jaringan ini merupakan jaringan

tegangan menengah atau jaringan tegangan primer.

b) Jaringan distribusi sekunder

Yaitu jaringan tenaga listrik yang menyalurkan daya listrik dari gardu

distribusi ke konsumen. Jaringan ini sering disebut jaringan tegangan

rendah.

Page 20: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

7

Gardu induk tranmisi

Interkoneksi 150 kV

Jaringansubtranmisi

Distribusi 20 kV

Gardu distribusi

JaringanDistribusi sekunder380 / 220 Volt

Konsumen

Gambar 2.1 Diagram Sistem Jaringan Distribusi Tenaga Listrik

2.2 Saluran Distribusi

Energi listrik tegangan 20 KV di busbar gardu induk, disalurkan melalui

feeder-feeder (penyulang) distribusi ke gardu hubung atau dapat langsung

dihubungkan ke konsumen. Dari gardu hubung, energi disalurkan ke gardu-gardu

distribusi.

Gardu distribusi adalah gardu tempat mengubah tegangan primer menjadi

tegangan sekunder, kemudian membaginya kesaluran pengisi primer dan

selanjutnya disalurkan kesetiap titik pelanggan. Gardu distribusi berfungsi

melayani konsumen tegangan rendah dimana tegangan 20 KV diturunkan

tegangannya menjadi 380/220 volt pada trafo distribusi, untuk kemudian

Page 21: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

8

disalurkan pada konsumen melalui jaringan tegangan rendah (jaringan distribusi

sekunder).

Sistem tegangan distribusi primer di PLN (Persero) cabang singkawang

adalah grid yang beroperasi secara radial, yang disuplay dari gardu hubung dengan

gardu induk sebagai pusat beban.

2.3 Pembagian dari Sistem Distribusi

Secara singkat fungsi dari bagian-bagian sistem distribusi diatas adalah

sebagai berikut :

a. Gardu Induk Tranmisi

Merupakan gardu yang mensuplai sumber daya listrik besar

b. Saluran Sub Tranmisi

Saluran subtranmisi adalah saluran yang berfungsi menyalurkan listrik dari

sumber daya besar menuju gardu induk pada suatu tegangan subtranmisi

yang terletak didaerah beban.

c. Gardu Induk Sub Tranmisi

Gardu induk berfungsi menerima daya listrik dari saluran subtranmisi dan

menurunkan tegangan saluran distribusi primer

d. Jaringan Distribusi Primer

Saluran primer adalah saluran yang menghubungkan gardu induk dengan

beberapa gardu distribusi pada suatu tegangan primer. Saluran ini biasanya

tiga fasa, terdiri dari kabel tanah, kabel udara, atau hantaran terbuka.

e. Gardu Hubung

Gardu hubung berfungsi menerima daya listrik dari gardu induk dan

menyalurkan tegangan primernya menuju gardu induk.

f. Gardu Distribusi

Page 22: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

9

Gardu distribusi berfungsi mengubah tegangan primer menjadi tegangan

sekunder, kemudian membaginya ke setiap titik langganan.

g. Jaringan Distribusi Sekunder

Saluran sekunder adalah saluran diantara gardu distribusi dan langganan,

saluran ini berfungsi menyalurkan daya dari gardu distribusi ke rangkaian

pemakai.

2.4 Jaringan Distribusi Primer dan Jenisnya

Jaringan distribusi primer menyalurkan daya listrik dari gardu induk ke

beberapa gardu distribusi. Jaringan ini terdiri dari saluran pengisi primer keluar

dari rel daya gardu induk menuju daerah beban kesisi primer dari setiap gardu

distribusi.

Saluran distribus primer dapat berupa hantaran udara terbuka (Over

Head Line) atau hantaran bawah tanah (Under Ground Cable), dan secara singkat

dapat dijelaskan sebagai berikut :

2.4.1 Hantaran Udara (Over Head Line)

Hantaran udara dapat berupa kawat terbuka atau kabel udara. Sistem ini

baik untuk daerah dengan kerapatan daerah beban rendah, seperti daerah pinggiran

kota maupun daerah pedesaan, Hantaran udara murah untuk daerah seperti itu

karena harga.

Keuntungan-keuntungan yang dapat dicapai dari hantaran ini antara lain :

Mudah melakukan pencabangan untuk keperluan perkembangan beban.

Mudah mengadakan perbaikan gangguan, yang gangguan bersifat sementara.

Mudah melakukan pemeriksaan jika terjadi gangguan pada jaringan.

Page 23: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

10

Tiang-tiang jarinan distribusi primer dapat pula dipergunakan untuk jaringan

distribusi sekunder dan keperluan trafo atau gardu tiang (gardu distribusi)

sehingga secara keseluruhan harga instalasinya murah.

Jaringan hantaran udara menyalurkan daya listrik melalui kawat

telanjang atau kabel yang digantung pada tiang-tiang dengan peralatan isolator,

disamping itu juga mengurangi keindahan sekitarnya karena saluran kabel itu tidak

beraturan.

Penghantar pada jaringan distribusi primer biasanya digunakan dari jenis

kabel atau kawat belitan dengan bahan penghantar dari jenis tembaga atau

aluminium.

Tiang-tiang jaringan distribusi primer atau sekunder biasanya dapat

berupa tiang kayu, besi ataupun beton, tetapi biasanya untuk jaringan distribusi

yang paling banyak digunakan adalah tiang dari jenis besi karena memberikan

keuntungan antara lain.

Tiang tidak mudah terpengaruh oleh keadaan alam sehingga usia pemakaian

lebih panjang bila dibandingkan dengan tiang kayu.

Tiang besi juga dapat langsung berfungsi sebagai elektroda pentanahan.

2.4.2 Hantaran Bawah Tanah (Under Ground Cable)

Hantaran bawah tanah menggunakan kabel tanah. Sistem ini biasanya

digunakan pada daerah-daerah dengan kerapatan beban tinggi, seperti daerah pusat

kota dan industri. Pada daerah-daerah tersebut, pembangunan hantaran udara

terutama yang menggunakan kawat hantaran bawah tanah lebih banyak dipakai

walaupun harganya relatife lebih mahal.

Page 24: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

11

Keuntungan dari hantaran ini adalah tidak dipengaruhi oleh perubahan

cuaca, sambaran petir maupun oleh pepohonan serta gangguan yang disebabkan

oleh manusia. Sedangkan hal yang dipandang merugikan dari hantaran bawah

tanah ini adalah :

Harga kabel yang relatife mahal.

Tidak fleksibel terhadap perubahan jaringan

Gangguan sering bersifat permanent

Waktu dan biaya untuk menanggulangi bila terjadi gangguan lebih lama

dan lebih mahal.

Secara umum kabel-kabel yang digunakan pada kedua system penyaluran

daya diatas sesuai dengan konsep sebagai berikut :

1. Inti / Teras (Core) : Tunggal, ganda, tiga, dan setengah.

2. Bentuk (Shape) : Bulat, sector

3. Susunan (Arrangment) : Sabuk, bertasbir, berisi minyak, berisi gas,

diperkuat dan tidak diperkuat.

4. Dielektris : Kertas (PILCTA), polyvinyl chloride

(PVC), rantai silang polyethylene (XLPE),

berisi gas (Nitrogen atau SF 6).

2.5 Tipe Jaringan Distribusi Primer

Dalam pelayananya jaringan distribusi primer ini memiliki beberapa

variasi bentuk, dimana masing-masing bentuk jaringan memiliki beberapa

kelebihan dan kelemahan tersendiri. Pada umumnya terdapat empat bentuk dasar

dari system jaringan distribusi primer yaitu sebagai berikut :

Sistem jaringan distribusi primer radial

Sistem jaringan distribusi primer loop / ring

Page 25: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

12

Sistem jaringan distribusi primer grid (network)

Sistem jaringan distribusi primer spindle dan cluster

2.5.1 Jaringan Distribusi Primer Tipe Radial

Jaringan primer radial ini merupakan bentuk jaringan yang paling banyak

dan umum dipakai, terutama digunakan pada daerah beban dengan kerapatan

bebannya rendah.

Jaringan ini mempunyai satu jalur daya ke beban, maka semua beban pada

saluran itu akan kehilangan daya apabila suatu saluran mengalami gangguan.

Keuntungan utama dari system radial ini adalah bentuk sederhana dan biaya

pertamanya rendah. Salah satu kelemahan system adalah kontinuitas pelayanan

kurang baik dan kehandalannya rendah serta jatuh tegangan yang terjadi besar,

terutama untuk beban yang terdapat pada ujung saluran. Kerpatan arus yang besar

pada tipe radial ini terdapat pada saluran antara sumber daya dan gardu distribusi

berikutnya dan terkecil pada ujung saluran. Sesuai dengan tingkat kerpatan arusnya

maka besar penampang penghantar tersebut dapat berbeda-beda. Bentuk jaringan

distribusi radial dapat dilihat pada gambar 2-2.

Page 26: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

13

Gambar 2-2 Jaringan Distribusi Primer Tipe Radial

2.5.2 Jaringan Distribusi Primer Tipe Loop

Jaringan distribusi primer tipe loop biasanya digunakan untuk melaani

beban yang membutuhkan kontinuitas pelayanan yang baik seperti : bangunan-

bangunan komersial atau pabrik-pabrik yang mempunyai beban sedang dan besar.

Pada prinsipnya jaringan distribusi primer tipe loop adalah suatu jaringan yang

dimulai dari suatu titik atau rel daya keliling ke daerah beban, kemudian kembali

ke titik sumber rel atau daya semula.

Page 27: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

14

Gambar 2.3 Jaringan Distribusi Primer Tipe Loop

2.5.3 Jaringan Distribusi Primer Tipe Ring

Jaringan distribusi primer tipe ring secara garis besar hampir sama dengan

jaringan distribusi primer tipe loop, perbedaanya hanya jumlah sumber dayanya

lebih dari satu. Dengan kata lain, jaringan distribusi primer tipe ring adalah

jaringan tipe loop yang gardu distribusinya dapat menerima daya lebih dari satu

titik sumber atau rel daya. Jaringan distribusi primer tipe ring sering berkembang

menjadi bentuk grid.

Page 28: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

15

Gambar 2.4 Jaringan Distribusi Primer Tipe Ring

2.5.4 Jaringan Distribusi Primer Tipe Grid (Network)

Sistem ini adalah suatu interkoneksi antara beberapa gardu induk sehingga

beban akan menerima daya dari berbagai arah.

Keandalan dari sistem ini apabila ada gangguan pada satu feeder, maka

konsumen akan tetap dapat disupply dari feeder yang lainnya sehingga tidak akan

terganggu pelayannnya.

Bentuk dari jaringan tipe grid (network) dapat dilihat pada gambar 2-4.

Page 29: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

16

Gambar 2-5 Sistem Distribusi Tipe Grid / Network

2.5.5 Sistem Jaringan Distribusi Primer Tipe Spindle Dan Cluster

Pada sistem ini sering dipakai dikota-kota besar, adapun sistem ini

merupakan pengembangan dari sistem radial. Daya akan disalurkan dari pusat

pembangkit atau gardu melalui beberapa feeder atau gardu-gardu distribusi lalu

berakhir pada gardu refleksi atau gardu switching.

Keistimewaan dari sistem ini adalah terdapatnya suatu saluran bebas yang

tidak dibebani oleh gardu-gardu distribusi yang nantinya merupakan saluran

cadangan yang langsung kegardu refleksi dengan jalan yang terpendek.

Untuk keadaan yang normal pada sistem ini semua saklar pada refleksi

akan dalam keadaan terbuka dan bila suatu system yang tidak memakai gardu

refleksi, tetapi keadaan feeder utamanya tetap tersambung pada saluran cadangan

maka hal ini dinamakan type cluster.

Page 30: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

17

Sedangkan type spindle sistem ini mengguanakan suatu gardu refleksi

sebagaimana mestinya.

Bentuk jaringan spindle dan cluster dapat dilihat pada gambar 2-6 dan 2-7

Gambar 2-6 Jaringan Distribusi Primer Tipe Spindle

Gambar 2-7 Jaringan Distribusi Primer Tipe Cluster

2.6 Drop Tegangan

Panjang sebuah jaringan tegangan menengah (JTM) dapat didesain

dengan mempertimbangkan drop tegangan (Voltage Drop).

Page 31: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

18

Drop tegangan adalah perbedaan tegangan antara tegangan kirim dan

tegangan terima karena adanya impedansi pada penghantar. Jatuh tegangan selalu

terjadi pada jaringan, baik pada pelanggan maupun pada perusahaan listrik. Jatuh

tegangan pada saluran transmisi adalah selisih antara tegangan pada sisi kirim

(sending end ) dan tegangan pada sisi terima (receiving end). Dengan semangkin

besar pula perbedaan nilai tegangan yang ada pada sisi kirim dengan yang ada pada

sisi terima. Apabila perbedaan nilai tegangan tersebut melebihi standar yang

ditentukan, maka mutu penyaluran tersebut rendah. Di dalam saluran tranmisi

persoalan tegangan sangat penting, baik dalam keadaan operasi maupun dalam

perencanaan sehingga harus selalu diperhatikan tegangan pada setiap titik saluran.

Maka pemilihan penghantar (penampang penghantar) untuk tegangan menengah

harus diperhatikan. Berdasarkan dari standar SPLN 1 : 1978, dimana ditentukan

bahwa variasi tegangan pelayanan, sebagian akibat jatuh tegangan, karena adanya

perubahan beban, maksimum +5% dan minimum -10% dari tegangan nominalnya.

Besarnya rugi tegangan pada saluran tranmisi tersebut, diukur pada titik yang

paling jauh (ujung).

Sebagai contoh dengan menanggap rangkaian pada gambar 2-8

direpresentasikan sebagai saluran satu fasa, jika variable dimensi yangdigunakan ;

itu mewakili saluran tiga fasa seimbang jika variable per unit yang digunakan

R+jX mewakili total impedansi dari saluran atau transformator. Factor daya dari

beban Cosφ = Cos ( φVR – φ I ) Memberikan factor daya beban yang drop

tegangannya maksimum.

Drop tegangan pada saluran adalah :

∆V = I ( R cosφ + X sinφ ) ………………………………………….…(2.1)

Page 32: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

19

Dengan mengambil turunan parsialnya dan dihubungkan dengan sudut φ dan

menyamakan hasilnya ke nol,

(∆ )= - I R sin φ + I X cos φ = 0 ……………………………………..(2.2)

Atau = = tan φ ……………………………………………….(2.3)

Karena φmax = tan-1 ………………………...…………………………(2.4)

Gambar 2-8 Rangkaian Ekivalen Saluran Distribusi

Gambar 2-9 Vektor Arus pada Tegangan Saluran Distribusi

Dan dari segitiga impedansi yang ditunjukan pada gambar 2-9, factor daya beban

untuk drop tegangan maksimum adalah :

PF = Cos φmax = …………………………………......(2.5)R 2 X+ 2R

)( 1/2

Page 33: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

20

Juga Cos φmax = cos (tan −1 ) …………………………………………...(2.6)

Besar persentase drop tegangan pada saluran distribusi primer dapat dihitung

dengan :

%∆V = ∆ 100% …………………………………………………….(2.7)

Keterangan :

VS = Tegangan sumber (Volt)

VR = Tegangan pada sisi penerima (Volt)

R = Resistansi saluran (Ω)

X = Reaktansi saluran (Ω)

∆V = Drop tegangan (Volt)

I = Arus beban (A)

Cos φ = Faktor daya beban

Dari persamaan terlihat bahwa nilai drop tegangan ditentukan oleh

beberapa factor, yaitu daya aktif (P), resistansi dan reaktansi saluran (R dan X)

serta daya reaktif (Q). pengaturan daya aktif erat kaitannya dengan pengaturan

frekuensi system. Sedangkan pengaturan daya reaktif akan mempengaruhi nilai

tegangan. Oleh karena itu dengan melakukan pengaturan nilai daya reaktif kita

dapat mengatur nilai tegangan.

Page 34: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

21

BAB III

ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK

TEGANGAN MENENGAH 20 KV DI GARDU INDUK SEI-WIE

PT.PLN (PERSERO) CABANG SINGKAWANG

3.1 Saluran Distribusi Primer

Saluran distribusi primer pada feeder setapuk yaitu jaringan tegangan

menengah berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari gardu induk ke gardu

distribusi pada tegangan menengah 20 kV.

Adapun peralatan utama yang digunakan untuk jaringan distribusi hantar

udara 20 kV meliputi :

1) Tiang-tiang pendukung

2) Gardu distribusi (transformator distribusi)

3) Konduktor (penghantar)

Saluran distribusi primer 20 kV memakai penghantar yang terbuat dari

bahan aluminium.

3.2 Sambungan penghantar pada Saluran Primer

Sambungan pada saluran primer berfungsi menghubungkan antara satu

tiang ke tiang yang lain. Setiap hantaran sambungan dari satu tiang ke tiang pada

feeder setapuk menggunakan penghantar kawat Jenis HIC 150 (mm2). Setiap

penghantar kawat saluran udara berupa kawat telanjang atau kabel.

3.3 Data Jaringan Listrik PLN

Pada tugas akhir ini di analisa perhitungan jatuh tegangan sepanjang

feeder yang melalui beberapa gardu distribusi.

Page 35: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

22

Sebelum memulai perhitungan, perlu diketahui dahulu data yang

diperlakukan untuk menganalisa Drop Tegangan, sebagai berikut ;

1. Diagram segaris saluran.

2. Data gardu.

3. Panjang saluran.

4. Impedansi saluran.

3.3.1 Diagram Satu Garis Feeder Setapuk

Feeder 20 kV setapuk menyuplai sebanyak 23 gardu distribusi. Di

bawah ini merupakan diagram satu garis dari feeder setapuk.

Page 36: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

23

Gambar 3.1 Diagram Segaris Feeder Setapuk

23

Gambar 3.1 Diagram Segaris Feeder Setapuk

23

Gambar 3.1 Diagram Segaris Feeder Setapuk

Page 37: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

24

3.3.2 Data Gardu Feeder Setapuk

Adapun data Gardu di feeder setapuk dapat dilihat pada table 3.1.

Tabel 3.1 Arus/beban Puncak (ITM) Per Gardu

section PER LBS GARDU Arus/beban pucak (ITM) Per GarduArus/beban pucak (ITM)

TotalPLTD Sei Wie s/d LBSSei Bulan

GD 161 1.45

15

GD 108 0.89GD 180 1.09GD 173 5.42GD 39 1.20GD 54 2.59GD 210 0.00

Jumlah 13.99

LBS Sei Bulan s/d LBSPos Selakau

GD 211 0.00

26

GD 183 0.05GD 86 1.06GD 55 0.86GD 82 0.79GD 83 1.05GD 174 0.03GD 24 1.02GD 56 1.24GD 33 0.95GD 122 1.07GD 79 3.89GD 138 0.25GD 141 1.08GD 155 0.55GD 156 0.45

Jumlah 18.67

3.3.3 Data Survey Panjang SUTM Pada Feeder Setapuk

Luas penampang kabel dan panjang feeder setapuk dapat dilihat table 3.2

dibawah ini :

Page 38: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

25

Table 3.2 Survey Panjang SUTM dan Jumlah Tiang

Feeder Setapuk

No Section

Jenis KonduktorJenis Tiang (batang)

Saluran UdaraAAAC (mm2) HIC (mm2) Beton Besi

35 50 70 95 150 70 95 150 9 (m) 9 (m) 11 (m)

1 0 -- 1 100 32 1 -- 2 500 103 2 -- 2a 200 34 2a -- 2b 55 2a -- 2c 550 126 2a -- 2d 250 57 2d -- 3 508 3 -- 3a 480 99 3 -- 4 100 2

10 4 -- 4a 4011 4 -- 5 150 912 5 -- 5a 1513 5 – 6a 1,600 2914 6 -- 7a 4015 7 -- 8 450 916 9 -- 10 400 817 10 -- 11a 350 718 11 -- 12 750 1319 12 -- 12a 520 12 -- 13 750 1321 13 -- 13a 522 13 -- 14 1,150 2123 14 -- 14a 550 1224 14a -- 14b 225 14b -- 14c 1,200 3026 14 -- 15 100 227 15 -- 15a 34028 15 – 16a 160 229 16 -- 17 1,050 2130 17 -- 17a 531 17 -- 18 850 1432 18 -- 18a 1033 18a -- 18b 534 18b -- 18c 1,650 3335 18 -- 19 1,350 2636 19 -- 19a 4037 19 -- 20 200 438 20 -- 22 100 239 23 -- 24 5040 24 -- 25 1,300 2441 25 -- 25a 542 27 -- 28 3,200 6443 28 -- 28a 5

Page 39: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

26

44 28 -- 29 5045 29 -- 30 1,800 3846 20 -- 21 550 1247 21 -- 21a 4048 31 -- 31a 4049 21 -- 31 1,500 3050 31 -- 32 650 14

3.3.4 Konstanta Jaringan

Data impedansi kawat ini diambil dari SPLN 64 Tahun 1985 impedansi

kawat ini bisa dilihat dari table 3.3 di bawah ini :

Table 3.3 Data Impedansi Kawat / SPLN 64 Tahun 1985

HIC 150 NA2XSEFGBYmm2 Z1, Z2 Zo Z1, Z2 Zo

R1 jX1 Ro jXo R1 jX1 Ro jXo1 1 2 3 4 5 6 7 8

16

35

50

70

95

120 0.153 0.117715 0.153 0.117715 0.253 0.117715 0.253 0.117715

150 0.124 0.113851 0.124 0.113851 0.206 0.113851 0.206 0.113851

185 0.0991 0.110081 0.0991 0.110081 0.164 0.110081 0.164 0.110081

240 0.0754 0.105683 0.0754 0.105683 0.125 0.105683 0.125 0.105683

Page 40: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

27

3.4 Perhitungan Drop Tegangan Sepanjang Feeder Setapuk

3.4.1 Penentuan Drop Tegangan Yang Terjadi Pada Feeder Setapuk

Drop tegangan atau biasa di sebut Voltage Drop merupakan selisih

antara tegangan sekunder dari trafo (tegangan kirim) dengan tegangan yang

diterima. Perhitungan drop tegangan berdasarkan data pengukuran yang dihitung

dari titik sumber sampai ke titik yang dihitung (titik beban) sesuai dengan panjang

penyulang (feeder) dengan menggunakan persamaan 2.1 sehingga didapat :

∆V = I (R Cosφ + X Sin φ)

Cos φ = 0,85

Sin φ = 0,5

Maka dari persamaan diatas didapatkan perhitungan hasil drop tegangan

yang dimasukan dalam table 3.4 di bawah :

Segmen 1 Gardu 161

∆V = I (R Cosφ + X Sin φ)

∆V = 1.45 (0,124.0,6.0,85 + 0,113851.0,6.0,5)

∆V = 1,45 (0,06324 + 0,03416)

∆V = 1,45 (0,09739)

∆V = 0,14 kV

Page 41: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

28

Table 3.4 Hasil Perhitungan Drop Tegangan Per Gardu Pada Feeder Setapuk

No. Gardu Jarak (Km) ∆V (kV)

1 GD 161 0.6 0.14

2 GD 180 0.9 0.15

3 GD 39 1.0 0.257

4 GD 173 1.15 0.4

5 GD 108 2.75 0.508

6 GD 54 2.79 0.56

7 GD 108 3.24 0.573

8 GD 156 3.34 0.608

9 GD 211 3.54 0.67

10 GD 183 3.84 0.769

11 GD 86 4.19 0.843

12 GD 55 4.94 0.896

13 GD 82 5.69 1.009

14 GD 174 6.44 1.127

15 GD 24 7.59 1.18

16 GD 56 8.79 1.227

17 GD 33 9.29 1.288

18 GD 79 10.34 1.333

19 GD 138 11.19 1.388

20 GD 141 11.49 1.408

21 GD 155 12.14 1.461

Dari hasil perhitungan jatuh tegangan pada feeder setapuk seperti tabel 3.4 dapat

dibuat grafik dibawah ini :

Page 42: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

29

Gambar 3.2. Grafik Drop Tegangan Sepanjang Feeder Setapuk (kM / ∆V (KV))

Gambar 3.3. Grafik Drop Tegangan Sepanjang Feeder Setapuk (arus / ∆V (KV))

3.4.2 Persentase Drop Tegangan Yang Terjadi Pada Feeder Setapuk

Persentase Drop Tegangan di Feeder Setapuk dapat dihitung dengan

persamaan 2.7 seperti berikut:

∆V(%) =∆

x 100 %

0

2

4

6

8

10

12

14

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6

Km

∆V (KV)

Drop Tegangan Sepanjang Feeder Setapuk

0

5

10

15

20

25

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6

Arus

∆V (KV)

Drop Tegangan Sepanjang Feeder Setapuk

Page 43: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

30

Maka dari persamaan diatas didapatkan perhitungan persentase drop tegangan yang

selanjutnya dimasukan dalam table 3.5 di bawah :

Segmen 1 Gardu 161

∆V(%) =∆

x 100 %

∆V(%) =,, x 100 %

∆V(%) = 0,7049 %

Page 44: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

31

Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Persentase Drop Tegangan Pada Feeder Setapuk

No. Gardu Jarak (Km) V kirim(kV)

V terima(kV) ∆V (kV) ∆V (%)

1 GD 161 0.6 20 19.859 0.14 0.7100

2 GD 180 0.9 20 19.823 0.15 0.7567

3 GD 39 1.0 20 19.743 0.257 1.3017

4 GD 173 1.15 20 19.600 0.4 2.0408

5 GD 210 2.75 20 19.492 0.508 2.6062

6 GD 54 2.79 20 19.440 0.56 2.8807

7 GD 108 3.24 20 19.427 0.573 2.9495

8 GD 156 3.34 20 19.410 0.608 3.1324

9 GD 211 3.54 20 19.330 0.67 3.4661

10 GD 183 3.84 20 19.231 0.769 3.9988

11 GD 86 4.19 20 19.157 0.843 4.4005

12 GD 55 4.94 20 19.104 0.896 4.6901

13 GD 82 5.69 20 18.991 1.009 5.3130

14 GD 174 6.44 20 18.873 1.127 5.9715

15 GD 24 7.59 20 18.820 1.18 6.2699

16 GD 56 8.79 20 18.773 1.227 6.5360

17 GD 33 9.29 20 18.712 1.288 6.8833

18 GD 79 10.34 20 18.667 1.333 7.1409

19 GD 138 11.19 20 18.612 1.388 7.4576

20 GD 141 11.49 20 18.592 1.408 7.5731

21 GD 155 12.14 20 18.539 1.461 7.8807

Pada perhitungan persentase jatuh tegangan pada feeder setapuk pada tabel 3.5

dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

Page 45: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

32

Gambar 3.4. Grafik Persentase Drop Tegangan Sepanjang Feeder Setapuk

(∆V(%) / KM)

Gambar 3.5. Grafik Persentase Drop Tegangan Sepanjang Feeder Setapuk

(∆V(%) / arus)

0

1

2

3

4

5

6

7

8

0 2 4 6 8 10 12 14

∆V (%

)

KM

Persentase Drop Tegangan

0

5

10

15

20

25

0 1 2 3 4 5 6 7 8

∆V (%

)

arus

Persentase Drop Tegangan

Page 46: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

33

3.5 Analisa Drop Tegangan

Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa

terjadinya drop tegangan pada jaringan atau saluran distribusi antara lain adalah

dikarenakan pengaruh dari panjang saluran dan arus yang terdapat pada feeder

setapuk, maka drop tegangan yang terjadi pada feeder setapuk akan mangkin besar.

Selain itu nilai impedansi juga mempengaruhi besarnya drop tegangan

yang terjadi pada feeder setapuk, dimana impedansi dipengaruhi resistansi saluran

dan reaktansi saluran. Semangkin besar nilai resistansi dan reaktansi dari jaringan

maka drop tegangan yang terjadi pada feeder setapuk di gardu induk Sei-Wie akan

semangkin besar pula.

Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa besar drop tegangan

sepanjang feeder setapuk adalah sebesar 18,539 KV atau persentasenya 7,88% ini

masih dalam standar PLN karena belum melebihi standar yang ditentukan yaitu

-10% dari tegangan nominalnya.

Dari grafik diatas bisa dilihat bahwa kita masih bisa menambah panjang

saluran karena dengan jarak 12,14 KM drop tegangan yang terjadi baru sebesar

18,539 KV jadi kita masih bisa menambah jaraknya berapa KM lagi tapi arusnya

tetap sampai drop tegangannya jangan melebihi 18.000 KV atau -10% dari

tegangan nominalnya.

Begitu juga dengan arusnya masih bisa ditambah tetapi jaraknya tetap

tetapi jangan sampai drop tegangannya melebihi 18.000 KV atau -10% dari

tegangan nominalnya.

Dari perhitungan diatas besar arusnya dan impedansi saluran sangat

mepengaruhi drop tegangan tetapi yang sangat beperan penting terjadinya drop

tegangan adalah terjadi pada arusnya karena dapat dilihat arus sangat

mempengaruhi besar drop tegangan yang terjadi di feeder setapuk, jadi harus

Page 47: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

34

diperhatikan jika PLN ingin menambah arus jangan sampai berlebihan karena drop

yang terjadi di feeder setapuk sudah hampir melewati drop tegangan yang

diperboleh kan dari standar PLN yaitu -10% dari tegangan nominalnya.

Cara mengatasi drop tegangan yang terjadi pada feeder setapuk adalah

menggunakan on load tap charger yang terdapat pada transformator daya.

Kenaikan tegangan dapat dilakukan dengan menambah atau mengurangi jumlah

tap yang terdapat pada transformator daya. OLTC (on load tap charger) harus

diperhatikan juga cara menaikan tapnya supaya tegangan yang ditambah jangan

sampai melebihi karena tegangan yang diperbolehkan PLN hanya sebesar 5% dari

teganan nominalnya oleh karena itu harus diperhatikan kapan tapnya harus

ditambah dan kapan tapnya harus dikurang tergantung tegangan berapa besar yang

dibutuhkan oleh feeder tersebut.

Dengan demikian drop tegangan untuk feeder setapuk ini tidak merugkan

PLN maupun konsumen, demikian halnya untuk mengurangi drop tegangan

menjadi sangat kecil diperlukan usaha-usaha pada jaringan distribusi primer

sehingga tegangan terima pada konsumen masih dapat dipergunakan dengan

efektif.

Page 48: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

35

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan melalui perhitungan drop

tegangan pada jaringan tegangan menengah 20 kV di gardu induk Sei-Wie dapat

diambil kesimpulan antara lain, yaitu :

1. Penyebab utama terjadinya drop tegangan pada jaringan atau saluran

distribusi antara lain karena adanya pengaruh besar arus yang mengalir

pada saluran, dan impedansi.

2. Terjadinya drop tegangan itu sangat dipengaruhi oleh tahanan dan panjang

saluran.

3. Besar arus yang terlalu berlebihan akan mempengaruhi besar drop

tegangan.

4. Dari hasil perhitungan drop tegangan pada feeder setapuk drop tegangan

yang terjadi adalah sebesar 18,539 KV dan besar persentase drop

teagangnnya adalah 7,88%.

5. Besar drop tegangan yang terjadi pada feeder setapuk masih dalam toleransi

yang di berikan PLN yaitu -10% dari tegangan nominalnya.

6. Besar drop yang terjadi di feeder setapuk sangat dipengaruhi oleh besar

arus dibandingkan nilai impedansi saluran.

Page 49: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

35

4.2 Saran

Akibat besarnya drop tegangan yang terjadi pada feeder stapuk maka

perlu disarankan kepada PLN agar dapat mengurangi drop tegangan yang terjadi,

antara lain :

1. Dengan memperbesar luas penampang penghantar sehingga nilai resistansi

saluran tidak terlalu besar.

2. Karena panjang saluran sangat mempengaruhi drop tegangan maka dengan

itu harus diperhatikan dan panjang saluran tersebut yang drop tegangannya

terlalu besar harus diperpendek supaya besar drop tegangan yang terjadi

tidak terlalu besar.

3. Perlu ditambahnya gardu induk di setiap daerah agar panjang saluran dapat

di perpendek.

4. Perlu dikurangi arus di setiap segmen yang dropnya terlalu besar karena

arus sangat mempengaruhi besar drop tegangan yang terjadi.

Page 50: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

DAFTAR PUSTAKA

Hadi, abdul. 1991. Sistem Distribusi Daya Listrik. Jakarta : Erlangga

Hutauruk. 1993. Tranmisi Daya Listrik. Jakarta : Erlangga

Sariadi, Dkk. 1999. Jaringan Distribusi Listrik. Bandung : Angkasa

Stevenson, William D. 1993. Analisis Sistem Tenaga Listrik Edisi Keempat. Jakarta :

Gramedia Pustaka Utama

Turan, Gonen. 1986. Electric Power Distribution System Enginering. Columbia :

McGraw-Hill

Zuhal. 1998. Dasar Teknik Listrik dan Elektronika Daya. Jakarta : Gramedia

Page 51: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

Gambar 1 Trafo Distribusi 20 KV Feeder Setapuk

Page 52: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

Gambar 2. Gambar Feeder Setapuk

Page 53: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

Gambar 3. Panel Feeder Setapuk

Page 54: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

Gambar 4. OLTC yang ada di PLTD Sei-Wie Cabang Singkawang

Page 55: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

Gambar 5. Tegangan Kirim Feeder Setapuk

Page 56: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

PLTDSei Wie

PLTDSudirman

Yos Sudarso

F. Pemangkat

F. Kartini

F. Siaga

F. Borneo

F. Sudirman

F.GM

Situt

1

F.GM

Situt

2

BKIA

20

Tsyafioedin BaruTsyafioedin

45

Firdaus Firdaus 2

Hermansyah

EXIM (merdeka)

Nusantara

Diponegoro 2

SimpangTigo

DIponegoro

Kodim

1001

Pratiwi

Kaliasin Dalam

Kaliasin Luar

SPBU

Sedau

Pasir Panjang

11A. Yani

SMKK

AnekaSari

WismaTanjung

Kridasana

KSTubun

DKT

Tarakan

13

SeiNangka

Bukit Batu Dalam

Perumnas

Siaga

Veteran

Poteng

MayaSopa

TransadBukit

Permai

Brimob

SD

KaryaMulia

Saman Bujang

GD 01

Sempalit,(LBS return)

F. Setapuk

LBS terbuka

LBS tertutup

Peta LBSKantor Cabang Singkawang

PT PLN (Persero)Cabang Singkawang

Selakau

VCB

F. Kota 1

Semparuk

Tebas

Mak Rampai

Sempalai

exim

SPBU

Kompi Keramat

Rumbag

F. Sebedang

PLTDSambas

Kota

Koramil

28

24

9

Lubuk Bugis

18

24

22

35

Sebedang

45

10 13

sambas

Samalantan

PLTDBkyF1

F2

F3

20

37

13

25

20

bengkayang

Hariadi aji jejey 2010&

Modification by Filbert J

Bukit Tiga

Sei Daun

Sei Bulan

Koramil

20

18

17

20

25

5

9

10

25

5

8

25

7

4

9

15

35

20

20

20

20

10

8

10

7

5

10

5

15

20

5

3

20

15

20

(Brigif)

kota

VCBledo

darit

BalaiGemuruh

merasapS.

Ledo

Seluas

LBS Mototized

Page 57: ANALISA DROP TEGANGAN PADA FEEDER SETAPUK · PDF filetersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. ... sub tranmisi maupun distribusi ada kemungkinan besar akan terjadi drop

PLTDSei Wie

PLTDSudirman

Yos Sudarso

F. Pemangkat

F. KartiniF. Siaga

F. Sudirman

F.GM

Situt

1

F.GM

Situt

2

BKIA

20

Tsyafioedin BaruTsyafioedin

45

Firdaus Firdaus 2

Hermansyah

EXIM (merdeka)

Nusantara

Diponegoro 2

SimpangTigo

DIponegoro

Kodim

1001

Pratiwi

Kaliasin Dalam

Kaliasin Luar

SPBU

Sedau

Pasir Panjang

11A. Yani

SMKK

AnekaSari

WismaTanjung

Kridasana

KSTubun

DKT

Tarakan

13(Kartini)

SeiNangka

Bukit Batu Dalam(Sampah)

Perumnas

Siaga

Veteran

Poteng

MayaSopa

TransadBukit

Permai

Brimob

SD

KaryaMulia

Saman Bujang

GD 01

Sempalit,(LBS return)

Kondisi :29 Oktober 2010

F. Setapuk

LBS terbuka

LBS tertutup

Peta LBSKantor Cabang Singkawang

PT PLN (Persero)Cabang Singkawang

Selakau

VCB

F. Kota 1

Semparuk

Tebas

Mak Rampai

Sempalai

exim

SPBU

Kompi Keramat

Rumbag

F. Sebedang

PLTDSambas

Kota

Koramil

28

24

9

Lubuk Bugis

18

24

22

35

Sebedang

45

10 13

sambas

Samalantan

PLTDBkyF1

F2

F3

20

37

13

25

20

bengkayang

Hariadi aji jejey 2010

Bukit TigaSei Bulan

90 / 2564 / 5087 / 5088 / 5089 / 50

111 / 100169 / 100

165 / 100197 / 5065 / 100118 / 50184 / 50

41 / 160160 / 100

40 / 100146 / 100

59 / 160117 / 16018 / 200

216 / 100153 / 50

125 / 10026 / 160

9 / 1602 / 100

71 / 100

143 / 50168 / 2548 / 100

105 / 50167 / 25158 / 25162 / 25

106 / 50

228 / 25115 / 50116 / 50

163 / 100200 / 25

175 / 50142 / 100193 / 100170 / 50

181 / 200

227 / 50190 / 50

196 / 16080 / 160194 / 50

185 / 1608 / 160

61 / 200179 / 16027 / 20066 / 100

186 / 20076 / 16016 / 200

220 / 100206 / 100110 / 16067 / 16037 / 200

1 / 200189 / 160

126 / 50127 / 50140 / 25128 / 50129 / 50135 / 25

10 / 200213 / 10069 / 16050 / 160

85 / 50

221 / 25218 / 100154 / 2538 / 160

205 / 10057 / 16058 / 200

84 / 16049 / 160

15251 / 160137 / 50144 / 50

136 / 10019 / 10078 / 10030 / 100

199 / 25201 / 160176 / 100145 / 25172 / 50131 / 25130 / 50

192 / 100

164 / 25112 / 100159 / 25

103 / 100223 / 100147 / 25

139 / 50149 / 50134 / 25150 / 25120 / 50219 / 50119 / 50

157 / 2531 / 10025 / 16053 / 10075 / 200

13 / 20023 / 200

42 / 10063 / 160

212 / 100

138 / 25141 / 50155 / 50156 / 50

39 / 50180 / 200161 / 100108 / 50173 / 6054 / 160

211 / 25183 / 160

86 / 5055 / 5082 / 5083 / 50

174 / 16024 / 10056 / 10033 / 25

122 / 5079 / 50

11 / 100171 / 100

44 / 10068 / 160

109 / 250215 / 10077 / 10022 / 160

177 / 1007 / 200

207 / 100

107 / 200198 / 50

202 / 10021 / 200

178 / 10012 / 16072 / 160

20 / 160222 / 10073 / 200

102 / 200

45 / 16015 / 100

36 / 16017 / 160

217 / 10081 / 100

6 / 16099 / 20047 / 200

5 / 20034 / 50

235 / 160

70 / 315188 / 16062 / 200

132 / 200204 / 10035 / 200

52 / 200209 / 25

74 / 200187 / 20043 / 2004 / 160

214 / 20014 / 200

Koramil

28 / 2503 / 315

203 / 16046 / 200

29 / 200208 / 200

CO Pamilang

181 / 200