analisa dokumentasi keperawatan pada asuhan keperawatan kebutuhan keselamatan dan keamanan

43
ANALISA DOKUMENTASI KEPERAWATAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dokumentasi adalah segala sesuatu yang itulis atau dicetak yang dapat dipercaya sebagai bukti kewenangan individu (Edelstein 1990) Setiap perawat selesai melakukan proses keperawatan, perawat harus segara melakukan pendokumentasian. Dokumentasi merupakan segala sesuatu yang ditulis atau dicetak , yang dapat dipercaya sebagai bukti kewenangan individu (Edelstein, 1990) Asuhan keperawatan harus dilaksanakan sesuai standard keperawatan, yaitu proses keperawatan, agar klien mendapatkan pelayanan/ asuhan keperawatan yang bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan proses keperawatan adalah metoda sistematis yang mengarahkan klien dan perawat untuk bersama-sama menetapkan kebutuhan terhadap asuhan, merencanakan dan melaksanakan asuhan, serta mengevaluasi hasil asuhan. Oleh karena itu, Standard praktik keperawatan ditetapkan dengan mengacu pada proses keperawatan meliputi Standard I : Dokumentasi Pengkajian keperawatan, Standard II : Dokumentasi

Upload: pristatasnya2822

Post on 06-Aug-2015

105 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

ANALISA DOKUMENTASI KEPERAWATAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dokumentasi adalah segala sesuatu yang itulis atau dicetak yang dapat dipercaya sebagai

bukti kewenangan individu (Edelstein 1990)

Setiap perawat selesai melakukan proses keperawatan, perawat harus segara melakukan

pendokumentasian. Dokumentasi merupakan segala sesuatu yang ditulis atau dicetak , yang

dapat dipercaya sebagai bukti kewenangan individu (Edelstein, 1990)

Asuhan keperawatan harus dilaksanakan sesuai standard keperawatan, yaitu proses

keperawatan, agar klien mendapatkan pelayanan/ asuhan keperawatan yang bermutu dan dapat

dipertanggungjawabkan. Sedangkan proses keperawatan adalah metoda sistematis yang

mengarahkan klien dan perawat untuk bersama-sama menetapkan kebutuhan terhadap asuhan,

merencanakan dan melaksanakan asuhan, serta mengevaluasi hasil asuhan.

Oleh karena itu, Standard praktik keperawatan ditetapkan dengan mengacu pada proses

keperawatan meliputi Standard I : Dokumentasi Pengkajian keperawatan, Standard II :

Dokumentasi Diagnosa keperawatan, Standard III : Dokumentasi Perencanaan keperawatan,

Standard IV : Dokumentasi Implementasi, Standard V : Dokumentasi Evaluasi.

Peran perawat sangat penting dalam memberikan asuhan keperawatan terutama dalam proses

dokumentasi. Oleh karena itulah penulis menagmbil dokumentasi keperawatan pada asuhan

keperawatan dengan gangguan rasa aman dan nyaman yang digunakan sebgai bahan kajian dan

untuk meningkatkan pengetahuan penulis serta untuk memnuhi tugas mata ajar dokumentasi

keperawatan

I.2 Tujuan

Page 2: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

I.2.1 Tujuan Umum

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk dapat memahami tentang dokumentasi keperawatan

pada asuhan keperawatan dengan kebutuhan keselamatan dan keamanan.

I.2.2 Tujuan Khusus

Dapat mengetahui komponen – komponen yang perlu didokumentasikan pada tahap

pengkajian pada pemenuhan kebutuhan keselamatan dan keamanan

Dapat mengetahui komponen – komponen yang perlu didokumentasikan pada tahap

analisa data pada pemenuhan kebutuhan keselamatan dan keamanan

Dapat mengetahui komponen – komponen yang perlu didokumentasikan pada tahap

diagnosa pada pemenuhan kebutuhan keselamatan dan keamanan

Dapat mengetahui komponen – komponen yang perlu didokumentasikan pada tahap

intervensi pada pemenuhan kebutuhan keselamatan dan keamanan

Dapat mengetahui komponen – komponen yang perlu didokumentasikan pada tahap

implementasi pada pemenuhan kebutuhan keselamatan dan keamanan

Dapat mengetahui komponen – komponen yang perlu didokumentasikan pad tahap

eavaluasi pada pemenuhan kebutuhan keselamatan dan keamanan

Page 3: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

BAB II

Konsep Dasar Dokumentasi Keperawatan

A. Konsep Dokumentasi Keperawatan

Dokumentasi keperawatan adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan

bukti dari segala macam tuntutan, yang berisi data lengkap, nyata dan tercatat bukan hanya

tentang tingkat kesakitan dari pasien, tetapi juga jenis / tipe, kualitas dan kuantitas pelayanan

kesehatan dalam memenuhi kebutuhan pasien. (Fisbach 1991)

1. Tujuan Dokumentasi Keperawatan (Potter 1989)

Tujuan dokumentasi keperawatan sebagai

Alat komunikasi anggota tim

Biling keuangan

Bahan pendidikan

Sumber data dalam menyusun NCP

Audit keperawatan

Dokumen yang legal

Informasi statistik

Bahan penelitian

2. Prinsip-prinsip dokumentasi Keperawatan ( Carpenito 1991)

Aspek-aspek keakuratan data, brevity (ringkas) dan legibility (mudah dibaca)

Hal yang pokok dalam prinsip-prinsip dokumentasi adalah :

Page 4: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

1) Dokumentasi harus dilakukan segera setelah pengkajian pertama dilakukan, demikian

juga pada setiap langkah kegiatan keperawatan

2) Bila memungkinkan, catat setiap respon pasien / keluarganya tentang informasi / data

yang penting tentang keadaannya

3) Pastikan kebenaran setiap data data yang akan dicatat

4) Data pasien harus objektif dan bukan merupakan penafsiran perawat, dalam hal ini

perawat mencatat apa yang dilihat dari respon pasien pada saat merawat pasien mulai

dari pengkajian sampai evaluasi

5) Dokumentasikan dengan baik apabila terjadi hal-hal sebagai berikut : adanya

perubahan kondisi atau munculnya masalah baru, respon pasien terhadap bimbingan

perawat

6) Harus dihindari dokumentais yang baku sebab sifat individu /Pasien adalah unik dan

setiap pasien mempunyai masalah yang berbeda.

7) Hindari penggunaan istilah penulisan yang tidak jelas dari setiap catatan yang dicatat,

harus disepakati atas kebijaksanaan institut setempat

8) Data harus ditulis secara syah dengan menggunakan tinta dan jangan menggunakan

pinsil agar tidak mudah dihapus.

9) Untuk merubah atau menutupi kesalahan apabila terjadi salah tulis, coret dan diganti

dengan yang benar kemudian ditanda tangani.

10) Untuk setiap kegiatan dokumentasi, cantumkan waktu tanda tangan dan nama jelas

penulis

11) Wajib membaca setiap tulisan dari anggota lain kesehatan yang lain sebelum menulis

data terakhir.

12) Dokumentasi harus dibuat dengan tepat, jelas dan lengkap

Page 5: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

3. Proses Dokumentasi Keperawatan, yang mencakup

a. Pengkajian

- Mengumpulkan Data

- Validasi data

- Organisasi data

- Mencatat data

b. Diagnosa Keperawatan

- Analisa data

- Identifikasdi masdalah

- Formulasi diagnosa

c. Perencanaan / Intervensi

- Prioritas Masalah

- Menentukan tujuan

- Memilih strategi keperawatan

- Mengembangkan rencana keperawatan

d. Pelaksanaan / implementasi

- Melaksanakan intervensi keperawatan

- Mendokumentasikan asuhan keperawatan

- Memberikan laporan secara verbal

Page 6: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

- Mempertahankan rencana asuhan

e. Evaluasi

- Mengidentifikasikan kriteria hasil

- Mengevaluasi pencapaian tujuan

- Memodifikasi rencana keperawatan

II.1 Pengkajian Keperawatan

1) Definisi

Pengkajian keperawatan suatu kegiatan pemeriksaan dan atau peninjauan terhadap

situasi / kondisi yang dialami pasien / klien untuk tujuan perumusan masalah /

diagnosa keperawatan

Pengkajian keperawatan : tahap pertama dari proses keperawatan dimana pengumpulan

data dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi masalah aktual atau potensial / risiko

2) Kegiatan Dalam Pengkajian

1. Pengumpulan / koleksi data

2. Validasi data

Meyakinkan apakah data yang telah dikumpulkan nyata benar atau meragukan

3. Organisasi data

Mengelompokan data ke dalam kelompok informasi yang dapat membantu dalam

mengidentifikasi pola kesehatan / penyakit

4. Identifikasi pola / masalah

Page 7: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

Membuat kesan awal tentang pola informasi dan penambahan data yang diperlukan

untuk mengisi kekurangan, dalam upaya menggambarkan masalah keperawatan lebih

jelas.

3) Koleksi Data

a. Ruang lingkup koleksi data

Mengidentifikasi informasi tentang : nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, dll

Persepsi klien tehradap sakit atau gejala klinis yang dirasakan

Stressor yang mempengaruhi kesehatan klien dan cara penanganannya

Gaya hidup dan pengaruh sakit terhadap ADL

Faktor sosbud yang mempengaruhi kesehatan

Tingkat perkembangan dan kebutuhan

b. Ruang Lingkup koleksi data

- Kebutuhan dasar fisiologik dan psikologik

- Sumber-sumber kekuatan

- Kekurangan / kelemahan / keterbatasan fisik

- Kemampuan intelektual, motivasi, dan ketermapilan belajar

- Harapan klien terhadap perawatan

- Pengalamanan yang lalu tentang pelayanan kesehatan

4) Jenis Data

a) Data Objektif

Page 8: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

- Disebut juga tanda (sign)

- Diperoleh berdasarkan observasi atau pemeriksaan

- Contoh : hasil pengukuran tanda vital (Td, N, RR, S) Bb pemeriksaan laboratorium

b) Data Subjektif

- Disebut juga gejala (symptom)

- Ungkapan atau pernyataan klien / keluarga tentang yang dirasakan

- Contoh : klien merasa nyeri, khawatir

c) Karakteristik data yang baik

- Lengkap

- Akurat dan nyata

- Relevan

d) Pengorganisasian Data

a. Mengelompokan data berdasarkan kerangka kerja yang dapat membantu

mengidentifikasi masalah keperawatan

b. Metode pengorganisasian data :

- Berdasarkan hirarki kebutuhan “Maslow”

- Berdasarkan pola fungsi kesehatan “Gordon”

Pola persepsi penanganan kesehatan

Pola nutrisi metabolisme

Page 9: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

Pola eliminasi

Pola aktifitas latihan

Pola istirahat – tidur

Pola persepsi diri – konsep diri

Pola hubungan peran

Pola sexual – reproduksi

Pola koping – stress – toleransi

Pola sistem nilai – kepercayaan

II.2 Diagnosa Keperawatan

Definisi

Pernyataan singkat dan jelas tentang masalah kesehatan pasien.

Proses pemecahaan masalah mencakup :

Identifikasi masalah, gangguan kesehatan atau kebutuhan pelayanan keperawatan

Mencari dan menentukan penyebab permasalahan

Menentukan tanda dan gejala dari masalah

Cara penulisan diagnosa, yaitu dengan metode :

PES ( Problem, Etiologi, Sign / Symptom)

Contoh Penulisan Diagnosa :

“Gangguan Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual dan muntah “

Page 10: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

II.3 Perencanaan : harus mencakup

a. Perumusan tujuan

Berfokus pada masyarakat

Jelas dan singkat

Dapat diukur dan diobservasi

Realistis

Ada target waktu

Melibatkan peran serta masyarakat

b. Rencana tindakan

Tetapkan tehnik dan prosedur yang akan digunakan

Mengarah pada tujuan yang akan dicapai

Realistis

Disusun berurutan dan ada rasionalnya

c. Kriteria hasil

Menggunakan kata kerja yang tepat

Dapat dimodifikasi

Spesifik

Pentingnya dokumentasi rencana asuhan keperawatan :

1. Berisikan informasi yang penting dan jelas

Page 11: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

2. Sebagai alat komunikasi antara perawat dan perawat

3. Memudahkan melaaksanakan maslah keperawatan yang bekelanjutan.

4. Dokumentasi yang ekslusif untuk pencatatan hasil yang diharapkan untuk pasien.

Tujuan dokumentasi tahap perencanaan :

1. Sebagai kerangka kerja dalam implementasi keperawatan

2. Merupakan inti dokumentasi keperawatan yang berorientasi pada maslah

3. Sebagai referensi dalam melkukan modifikasi rencana keperawatan

4. Sarana komunikasi tim keperawatan dalam pendelegasian tugas /instruksi keperawatan

5. Sebagai landasan ilmiahyang logis dan sistimatis dalam mengerjakan asuhan

keperawatankepada pasien.

6. Agar semua rencan tindakan dapat dipilih disesuaikan kondisi klien sehingga efektif.

Hal-hal yang didokumentasikan pada tahap perencanaan :

1. Seperangkat tujuan dan kriteria hasil sesuai dengan prioritas masalah.

2. Tindakan keperawqatan mandiri diprioritaskan kemudian tindakan keperawatan

kolaborasi.

3. Pendidikan kesehatan kepada klien dan atau kepada keluarga.

4. Rencana tindakan harus logis dan operasiona

5. Berikan tanda tangan dan nama jelas

II.4 Implementasi Keperawatan

- Merupakan pelaksanaan rencana intervensi keperawatan

Page 12: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

- Terdiri semua aktivitas yang dilakukan oleh perawat dan klien untuk merubah efek dari

masalah dilakukan oleh :

a. Perawat

b. Perawat dan klien

c. Perawat dan keluarga

d. Perawat, klien dan keluarga

e. Tenaga non keperawatan lain

Dan kegiatan yang dilakukan :

1. Melanjutkan pengumpulan data dan pengkajian.

Pada saat melakukan kegiatan perawat tetap menjalankan pengkajian dan

pengumpulan data. Contoh : Saat melakukan prosedur memandikan pasien ditempat

tidur atau saat melakukan backrub, perawat akan memperoleh data tentang status fisik

seperti kondisi kulitnyadan kemampouan pergerakannya

2. Melaksanakan intervensi keperawatan

3. Mendokumentasikan asuhan keperawatan

4. Memberikan laporan keperawatan secara verbal

5. Mempertahankan rencana asuhan

Tujuan Dokumentasi Pelaksanaan

1. Mengevaluasi kondisi kesehatan pasien dalam periode yang singkat (evaluasi

formatif) setelah tindakan dilakukan.

Page 13: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

2. Mengetahui jumlah tenaga/jenis tenaga kesehatan yang terlihat langsung memberikan

pelayanan kesehatan kepada pasien.

3. Mengetahui jenis tindakan keperawatan yang telah diberikan.

4. Mengetahui pendidikan kesehatan yang telah diberikan.

5. Dokumentasi legal intervensi keperawatan yang telah diberikan kepada klien dan

keluarganya

Hal-hal yang perlu didokumentasikan pada tahap implementasi :

1. Mencatat waktu dan tanggal pelaksanaan.

2. Mencatat diagnosa keperawatan nomor berapa yang dilakukan intervensi tersebut

3. Mencatat semua jenis intervensi keperawatan termasuk hasilnya

Contoh : Mengornpres luka dengan betadin 5 %

Flasil : luka tampak bersih, pus tidak ada, tidak berbau

4. Berikan tanda tangan dan nama jelas perawat satu tim kesehatan yang telah melakukan intervensi

Petunjuk Pendokumentasian Pelaksaaan (Implementasi)

1. Gunakan ballpoint tertulis jelas, tulis dengan huruf cetak bila tulisan tidak jelas. Bila salah tidak boleh di tipp ex tetapi dicoret saja, dan ditulis kembali diatas atau disamping.

Contoh: RR: 24 kali/menit, Seharusnya RR: 42 kali/menit

RR: 24 kali/menit, RR : 42 kali / menit

2. Jangan lupa selalu menuliskan waktu, jam pelaksanaan

Contoh 28 Mei 2008, pukul 18.00, memonitor tanda vital

RR : 42 kali/menit

Suhu : 39 C

Nadi : 98 kali/menit

Page 14: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

TD :140/90 mmHg

3. Jangan membiarkan baris kosong, tetapi buatlah garis kesamping untuk mengisi tempat yang tidak digunakan

Contoh: Mengukur suhu klien, hasil: suhu 39 C Hartifah, R.N

4. Dokumentasikan sesegera mungkin setelah tindakan dilaksanakan guna menghindari kealpaan (lupa)

5. Gunakan kata kerLa akbf, untuk menjelaskan apa yang dikerjakon.

Contoh : Memberikan obat tetes mata

6. Dokumentasikan bagaimana respon pasien terhadap tindakan yang dilakukan

7. Dokumentesikan aspekkeamanan, kenyamanan dan pengawasan infeksi terhadap klien. Juga tindakan-tindakan invasive harus dicatat.

Contoh : Memberikan kompres betadin pacia lokasi tusukan infus

8. Dokumentasikan pula modifikasi lingkungan bila itu merupakan bagian dari tindakan keperawatan.

Contoh : Membatasi pengunjung, agar pasien dapat istirahat

9. Dokumentasikan.persetujuan keluarga untuk prosedur khusus dan tindakan invasif yang mempunyai resiko tambahan.

10.Dokumentasikan semua informasi yang diberikan dan pendidikan kesehatan yang diberikan.

11.Dokumentasikan dengan jelas, lengkap, bukan berarti semua kalimat harus ditulis, tetapi kata-kata kunci dan simbol-simbol / lambang-lambang sudah baku/lazim dapat digunakan

Contoh: IVFD, NGT, dll

12. Spesifik hindarkan penggunaan kata yang tidak jelas,bila perlu tuliskan ungkapan klien untuk memperjelas maksud.

Contoh : Klien nampak cemas (salah)

Klien tidak dapat tidur, sering menekuk kaki sebelah

kanannya dah ia mengatakan "ingin bertemu'.

Page 15: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

suaminya dulu sebelum mati'

13.Rujuk ke petunjuk, kebijakan dan prosedur rumah sakit untuk penggunaan format

Manfaat Kegunaan Dokumentasi Implementasi

1. Mengkomunikesikan secara nyata tindakan-tindakan yang telah dilakukan untuk klien. Hal ini penting untuk :

Menghindarkan kesalahan-kesalahan seperti duplikasi tindakan, yang seharusnya tidak perlu terjadi

Contoh : Pemberian obat sudah diberikan, tetapi tidak dicatat Sehingga diberikan obat kembali

Quality Assurance (menjamin mutu ) yang akan menunjukkan apa yang secara nyata telah dilakukan terhadap klien dan bagaimana hubungannya dengan standar yang telah dibuat

Melihat hubungan respon-respon klien dengan tindakan keperawatan yang sudah diberikan (evaluasi klinis)

2. Menjadi dasor penentuan tugas

Sistem klasifikasi klien didasarkan pada dokumentasi tindakan keperawatan yang sudah ada, untuk selanjutnya digunakan dalam menentukan jurnal perawat yang harus bartugas dalam setiap shift jaga

3. Memperkuat pelayanan keperawatan

Jalan keluar dari tindakan malpraktek tergantung pada dokumen-dokumen yang ada.

Dokumen tentang kondisi klien

Segala sesuatu yang telah dilakukan untuk k1jen

Kejadian-kejadian atau kondisi klien sebelum dilakukan tindakan

4. Menjadi dasar perencanaan anggaran pembelanjaan

Dokumen tentang penggunaan alat-alat dan bahan-bahan akan membpntu perhitungan anggaran biaya suatu rumah sakit

Catatan Keperawatan

- Gunakan tinta yang jelas, menulis dengan huruf cetak / bila tulisan tidak jelas

Page 16: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

- Menulis pada catatan sesegera mungkin setelah memberikan askep

- Menulis dengan sebenarnya : bagaimana kapan, dimana kegiatan dilakukan

- Selalu membuat nama jelas dan paraf

- Catatan meliputi :

Pengkajian

Intervensi aktivitas

Evaluasi respon

Contoh pencatatan implementasi :

No Hari / tgl JamNo.

dxTindakan keperawatan TTD

1 Sabtu

7-3-1998

08.00 1 - Membantu pasien memberi makan

Respon

Pasien makan habis 1 porsi tidak ada

muntah ________________________

YUNI

09.00 2 - Mengukur tanda vital

Respon / hasil :

TD : 150/90 mmHg

S : 37.8oC

RR : 24 x/mnt

Klien mengeluh pusing ____________

YUNI

Page 17: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

II.5 EVALUASI

Pengertian

Evaluasi adalah membandingkan suatu hasil / perbuatna dengan standar untuk

tujuan pengambilan keputusan yang tepat sejauh mana tujuan tercapai

Evaluasi keperawatan : membandingkan efek / hasil suatu tindakan keperawatan

dengan norma atau kriteria tujuan yang sudah dibuat

Tahap akhir dari proses keperawatan

Menilai tujuan dalam rencana perawatan tercapai atau tidak

Menilai efektifitas rencana keperawatan atau strategi askep

Menentukan efektif / tidaknyatindakan keperawatan dan perkembangan pasien

terhadap masalah kesehatan

Tahap Dalam Evaluasi

Mengidentifikasi kriteria hasil standar untuk mengukur keberhasilan

Mengumpulkan dat asehubungan dengan kriteria hasil yang telah ditetapkan.

Contoh : dalam waktu 1 mg BB naik ½ kg

Mengevaluasi pencapaian tujuan dengan membandingkan data yang dikumpulkan

dengan kriteria. Contoh: setelah 1 mg perawat menimbang BB naik ¼ kg

Modifikasi rencana keperawatan

Tahap Dalam Modifikasi Rencana Keperawatan

Kumpulkan data untuk menentukan apakah timbul masalah baru atau dx tidak

tercapai

Ubah dx keperawatan / masalah kolaboratif yang tidak tepat, kemudian ganti

dengan yang baru

Cek kembali daftar dx keperawatan baru dan buat prioritas

Macam Evaluasi

1. Evaluasi formatif

Page 18: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

Hasil observasi dan analisa perawat terhadap respon pasien segera pada saat /

setelah dilakukan tindakan keperawatan

Ditulis pada catatan perawatan

Contoh: membantu pasien duduk semifowler, pasien dapat duduk selama 30

menit tanpa pusing

2. Evaluasi Sumatif SOAPIER

Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa status kesehatan sesuai

waktu pada tujuan

Ditulis pada catatan perkembangan

B. Konsep Dokumentasi Asuhan Keselamatan dan Keamanan

Keselamatan adalah suatu keadaan seseorang atau lebih yang terhindar dari

ancaman bahaya/kecelakaan. Sedangkan keamanan adalah keadaan aman dan tentram

(Tarwoto,Wartonah.2006)

Faktor –faktor yang mempengaruhi kebutuhan keselamatan dan keamanan :

a. Usia

Pada anak-anak tidak terkontrol apa yang sering dilakukan dan tidak mengetahui

akibat dari apa yang dilakukan. Pada orang tua / lansia akan mudah sekali terjatuh

atau mengalami kerapuhan tulang.

b. Tingkat Kesadaran

Pada pasien koma, menurunya respons terhadap rangsang, paralisis, disorientasi,

dan kurang tidur.

c. Emosi

Page 19: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

Emosi seperti kecemasan, depresi, dan marah akan mudah sekali terjadi dan

berpengaruh terhadap masalah keselamatan dan keamanan.

d. Status mobilisasi

Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran menurun

memudahkan terjadinya risiko injuri / gangguan integritas kulit.

e. Gangguan persepsi sensori

Kerusakan sensori akan memengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yang

berbahaya seperti gangguan penciuman dan penglihatan.

f. Informasi/komunikasi

Gangguan komunikasi seperti aphasia atau tidak dapat membaca menimbulkan

kecelakaan.

g. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional

Antibiotik dapat menimbulkan resisten dan anfilaktik syok.

h. Keadaaan imunitas

Gangguan imunitas akan menimbulkan daya tahan tubuh yang kurang sehingga

mudah terserang penyakit.

i. Ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi sel darah putih

Sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap suatu penyakit.

j. Status nutrisi

Keadaan nutrisi yang kurang dapat menimbulkan kelemahan dan mudah terserang

penyakit, demikian sebaliknya, kelebihan nutrisi beresiko terhadap penyakit

tertentu.

Page 20: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

k. Tingkat pengetahuan

Kesadaran akan terjadinya gangguan keselamatan dan keamanan dapat diprediksi

sebelmunya.

Macam –macam bahaya / kecelakaan yang dapat mengganggu kebutuhan keselamatan dan

keamanan :

a. Di rumah

- tersedak

- jatuh

- tertelan alat-alat rumah tangga

- tersiram air panas

- jatuh dari jendela /tangga

- terpotong

- luka tusuk/luka gores

- luka bakar

- tenggelam

- terkena pecahan kaca

- terkunci dalam kamar

- jatuh dari sepeda

- keracunan

b. Di rumah sakit

Page 21: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

- mikroorganisme

- cahaya

- kebisingan

- temperatur

- kelembaban

- cedera/jatuh

- kesalahan prosedur

- peralatan medik

- radiasi

- keracunan inhalasi,injeksi

- elektrik syok

- asfiksia adn kebakaran

I. Pengkajian

1. Faktor-faktor yang berhubungan dengan sistem sensori kominikasi pasien yang dapat

mempengaruhi kebutuhan keselamatan dan keamanan.

a. Halusinasi

b. Gangguan proses berpikir

c. Kelesuan

d. Ilusi

Page 22: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

e. Kebosanan dan tidak bergairah

f. Perasaan terasing

g. Kurangnya konsentrasi

h. Kurangnya koordinasi dan keseimbangan (Tarwoto 2006)

2. Faktor risiko yang berhubungan dengan kesadaran klien

a. Kesadaran menurun

b. Kelemahan fisik

c. Imobilisasi

d. Penggunaan alat bantu (Tarwoto 2006)

II. Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan

Pada format dokumentasi analisa data pemenuhan kebutuhan keselamatan dan

keamanan, terdiri dari komponen sebagai berikut :

o Nama pasien, umur

o Ruangan, kamar, bed

o Nomor registrasi, nomor rekam medik

o Data. Terdiri dari data subyektif (gejala/symptom) dan data obyektif (tanda/sign)

o Etiologi

o Masalah/problem.

Page 23: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan singkat dan jelas mencakup tentang

masalah kesehatan pasien. Dalam format dokumentasi diagnosa keperawatan, terdiri dari

komponen sebagai berikut :

Nama pasien, umur

Ruangan, kamar, bed

Nomor registrasi, nomor rekam medik

Diagnosa Keperawatan

Cara penulisan diagnosa keperawatan adalah : problem berhubungan dengan

etiologi ditandai dengan sign dan symptom. Contoh :

Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d. mual, muntah.

Tanggal ditemukan

Tanggal teratasi

Paraf dan nama jelas perawat.

III. Perencanaan

Hal-hal yang didokumentasikan pada tahap perencanaan :

1. Seperangkat tujuan dan kriteria hasil sesuai dengan prioritas masalah.

2. Tindakan keperawqatan mandiri diprioritaskan kemudian tindakan keperawatan

kolaborasi.

3. Pendidikan kesehatan kepada klien dan atau kepada keluarga.

4. Rencana tindakan harus logis dan operasiona

Page 24: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

5. Berikan tanda tangan dan nama jelas

Komponen yang terdapat pada format pendokumentasian perencanaan pada

pemenuhan kebutuhan keselamatan dan keamanan :

Nama pasien, umur

Ruangan, kamar, bed

Nomor registrasi, nomor rekam medik

Paraf dan nama jelas

Tanggal

Nomor diagnosa

Diagnosa keperawatan

Tujuan dan criteria hasil

Rencana tindakan dan rasional

Paraf dan nama jelas perawat.

IV. Implementasi

Implementasi merupakan pelaksanaan dari rencana intervensi keperawatan.

Komponen yang ada pada format dokumentasi implementasi pada pemenuhan kebutuhan

keselamatan dan keamanan :

Nama pasien, umur

Ruangan, kamar, bed

Nomor registrasi, nomor rekam medik

Page 25: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

Hari, tanggal , dan waktu

Nomor diagnosa

Tindakan keperawatan dan hasil, respon klien

Paraf dan nama jelas perawat.

V. Evaluasi

Evaluasi keperawatan : membandingkan efek / hasil suatu tindakan keperawatan

dengan norma atau kriteria tujuan yang sudah dibuat. Evaluasi merupakan tahap akhir

dari proses keperawatan.

Macam Evaluasi

3. Evaluasi formatif SOAP

Hasil observasi dan analisa perawat terhadap respon pasien segera pada saat /

setelah dilakukan tindakan keperawatan

Ditulis pada catatan perawatan

Contoh: membantu pasien duduk semifowler, pasien dapat duduk selama 30

menit tanpa pusing

4. Evaluasi Sumatif SOAPIER

Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa status kesehatan sesuai

waktu pada tujuan

Ditulis pada catatan perkembangan

BAB III

Page 26: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

HASIL ANALISA KELOMPOK DALAM FORMAT KEBUTUHAN

KESELAMATAN DAN KEAMANAN

Dalam format pengkajian yang paling atas terdapat tanggal masuk, jam masuk,

ruang/kelas, nomor kamar dan nomor registrasi dengan tujuan memudahkan perawat

mengetahui klien berada di ruang mana, selain itu untuk mengetahui klien masuk dari tanggal

berapa dan sudah berapa lama perawat memberikan askep kepada klien tersebut.

I. DATA BIOGRAFI

Dalam dokumentasi pada bagian ini sudah sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk

mengkaji status pasien yang dapat dijadikan pedoman dalam mengarahkan kebutuhan ke

keselamatan dan keamanan.

II. RIWAYAT KESEHATAN SEBELUM SAKIT

Dalam dokumentasi bagian ini agar lebih mengarah pada kebutuhan keselamatan dan keamanan,

perlu ditambahkan beberapa komponen, yaitu :

Kapan, dimana dan berapa lama penyakit yang pernah dialami oleh klien

Obat – obatan yang biasa dikonsumsi dan berapa lama obat – obatan tersebut

dikonsumsi

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Dalam dokumentasi bagian ini masih mempunyai kekurangan yang seharusnya ditambahkan

karena komponen ini sangat berpengaruh pada kebutuhan keselamatan dan keamanan, yaitu:

o Faktor yang dapat memperingan keluhan klien

IV. PEMERIKSAAN FISIK

Page 27: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

Jika format pemeriksaan fisik yang ada dikaitkan dengan konsep dasar pada BAB II,

sudah sesuai karena format ini sudah mengarah pada data focus pemenuhan

kebutuhan keselamatan dan keamanan.

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Di dalam format ini terdapat komponen : sinar x, USG, laboratorium. Komponen ini

bertujuan sebagai penunjang dokumentasi data focus pada pemenuhan kebutuhan

keselamatan dan keamanan.

VI. OBAT – OBATAN

Pada komponen ini, pendokumentasiannya sudah sesuai dengan kebutuhan

pasien. Namun, perlu didokumentasikan juga : dosis obat, ferekuensi penggunaan obat yang

dapat berpengaruh pada keselamatan dan keamanan pasien.

VII. POLA KEBIASAAN SEHARI – HARI

Dalam format ini, komponen - komponen yang ada sudah mengarah pada

kebutuhan keselamatan dan keamanan pasien.

VIII. KEADAAN PSIKOLOGI

Sudah sesuai dengan konsep dasar yang terdapat di bab II. Namun analisa

kelompok perlu ditambahkan komponen sebagai berikut :

- Harapan pasien terhadap penyakitnya

- Pandangan pasien terhadap penyakitnya

Komponen ini berguna untuk menunjang keadaan psikologi klien yang berpengaruh pada

kebutuhan keselamatan dan kenyamanan.

IX. RIWAYAT KESEHATAN LINGKUNGAN

Page 28: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

Sudah sesuai dengan konsep dasar yang ada pada bab II karena factor factor yang

ada di dalam komponen riwayat kesehatan lingkungan sangat berpengaruh terhdap kebutuhan

kesehatan dan keamanan.

X. TANGGAL PENGKAJIAN DAN TANDA TANGAN

Tanggal pengkajian dan tanda tangan sudah tercantum di dalm format pengakajin ini, dengan

tujuan untuk mengetahui siapa yang mengkaji dan kapan pengkajian tersebut dilakukan.

Selain itu juga berfungsi sebagai bukti tertulis untuk tanggung jawab dan tanggung gugat.

ANALISA DATA

Pada analisa data terdapat nama , nomor kamar ,nomor register, umur, kelas,data focus,etiologi,

dan masalah. Identitas yang terdapat diatas table berguna agar mempermudah perawat dalam

mencari data pasien dan jelas,serta agar tidak tertukar dengan pasien lain.

Pada data focus dibagi menjadi 2 yaitu:Data Obyektif ( data yang didapat dari hasil

pemeriksaan,dan dari hasil observasi perawat), Data Subyektif ( data yang didapat

dari keluhan pasien/dari hasil anamnesa). Data ini untuk mempermudah perawat

dalam menentukan masalah kebutuhan pasien.

Pada data etiologi diisi berdasarkan masalah yang berhubungan dengan penyakit pasien.

Data etiologi ini berguna untuk mempermudah perawat dalam merumuskan diagnosa

dan intervensi.

Pada kotak masalah diisi kebutuhan yang telah ditentukan oleh perawat sesuai dengan

data-data yang telah didapat dan ditulis pada data focus. Masalah ini berfungsi untuk

mempermudahkan perawat dalam perumusan diagnosa dan perencanaan tindakan

terhadap pasien.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Pda format diagnosa keperawatan terdapat juga nama , nomor kamar ,nomor register, umur,

kelas. Identitas yang terdapat diatas berguna agar mempermudah perawat dalam mencari data

Page 29: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

pasien dan jelas,serta agar tidak tertukar dengan pasien lain. Pada format diagnosa keperawatan

terdapat kolom antara lain: No.Dx, Diagnosa keperawatan,Tanggal ditemukan,Tanggal teratasi,

dan paraf.

No.Dx harus diisi berdasarkan jumlah diagnosa keperawatan yang telah ditentukan oleh

perawat,agar mempermudah perawat dalam pendokumentasian dan memperkecil

kemungkinan tertukarnya data.

Diagnosa Keperawatan ditulis berdasarkan masalah dan etiologi yang telah ditentukan.

Diagnosa berfungsi untuk pemilihan intervensi keperawatan untuk mencapai hasil yang

menjadi tanggung gugat perawat.Diagnosa keperawatan juga berfungsi untuk

memfokuskan,mengedintifikasi, dan mengatasi kebutuhan spesifik pasien serta respon

terhadap masalah actual dan resiko tinggi.

Tanggal Ditemukan ditulis berdasarkan kapan perawat menentukan masalah dan etiologi

pada pasien.berfungsi untuk memperjelas data dan membantu dalam penyusunan

tindakan.

Tanggal Teratasi ditulis apabila masalah yang ada pada pasien telah teratasi, gunanya

agar perawat mengetahui apakah masalah pasien suadah teratasi atau belum. Ini juga

sebagai pembuktian bagi perawat yang telah menyelesaikan tugasnya dengan baik

sehingga masalah pasien dapat teratasi.

Paraf wajib diisi dan disertai nama jelas perawat yang telah melakukan pemeriksaan dan

penyusunan diagnosa terhadap pasien. Tujuannya bagi perawat untuk pertanggung

jawaban, tanggung gugat, dan pembuktian bagi perawat jika terjadi masalah yang

berhubungan dengan hokum.

Sudah sesuai dengan konsep dasar dokumentasi keperawatan karena sudah

mengandung komponen PES (Proble, Etiologi, Sign& Symptom)

RENCANA TINDAKAN

Pada format rencan keperawatan juga terdapat identitas yang juga harus diisi oleh perawat

nama , nomor kamar ,nomor register, umur, kelas,Identitas yang terdapat diatas berguna agar

Page 30: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

mempermudah perawat dalam mencari data pasien dan jelas,serta agar tidak tertukar dengan

pasien lain.

Pada format ini juga terdapat kolom-kolom yaitu kolom tanngal, no.dx, tujuan, kriteria hasil,

intervensi, rasional, dan paraf.

Tanggal diisi berdasarkan kapan perawat membuat intervensi/rencana tundakan untuk

memenuhi kebutuhan pasien.Berguna untuk memepermudah perawat dalam

perencanaan dan pendokumentasian.

No.Dx dituliskan berdasarkan jumlah masalah yang sebelumnya telah ditentukan oleh

perawat. Tujuannya agar mempermudah perawat dalam penyusuanan data dan

mengurangi kemungkinan terjadinya pertukaran data pada setiap kebutuhan.

Tujuan Dan Kriteria Hasil ditulis berdasarkan masalah yang terdapat pada pasien

berfungsi untuk memudahkan perawat dalam menyusun intervensi dan menjadi

patokan bagi perawat untuk melakukan asuhan keperawatan. Kriteria Hasil biasanya

ditulis berdasarkan data tidak normal yang terdapat pada data focus dan ditulis

menjadi keadaan normal.

Intervensi diisi berdasarkan rencana perawat dalam memenuhi kebutuhan pada

pasiennya. Berfungsi untuk memudahkan perawat dalam melakukan tindakan

keperawatan. Disetiap intervensi harus memiliki rasional. Intervensi keperawatan

harus ditulis dengan spesifik dan dinyatakan denagn jelas(operasional) dan dimulai

dengan kata kerja/kata perintah. Pda penyusunan intervensi perawat juga harus

merencanakan tindakan mandiri dan kolaboratif dengan tenaga kesehatan lain.

Rasional ditulis sesuai pada intervensi yang telah dibuat oleh parawat, rasional

disertakan untuk membantu perwat pelaksanaan dalam menhubungkan prinsip

patofisiologi dan psikologi dengan intervensi keperawatan yang dipilih. Rasional juga

dapat mempermudah perawat dalam menentukan apakah intervensi benar-benar

dibutuhkan oleh pasien atau tidak.

Page 31: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

Paraf harus disertai nama jelas,. Tujuannya untuk pembuktian dan pertanggung gugat

bagi perawat jika suatu saat kondisi pasien memburuk atau sampai berda ditangan

hokum.

CATATAN KEPERAWATAN

Pada format catatan keperawatan juga terdapat identitas yang juga harus diisi oleh perawat

nama , nomor kamar ,nomor register, umur, kelas,Identitas yang terdapat diatas berguna agar

mempermudah perawat dalam mencari data pasien dan jelas,serta agar tidak tertukar dengan

pasien lain. Ditable catatn keperawatan juga terdapat:

Tanggal Dan Waktu ditulis berdasarkan kapan perawat melakukan tindakan keperwatan

terhadap pasien. Berfungsi agar jelas dalam pendokumentasiannya serta terperinci.

No.Dx No.Dx dituliskan berdasarkan jumlah masalah yang sebelumnya telah ditentukan

oleh perawat. Tujuannya agar mempermudah perawat dalam penyusuanan data dan

mengurangi kemungkinan terjadinya pertukaran data pada setiap kebutuhan.

Implementasi ditulis setelah selesai melakukan tindakan keperawatan. Pda tahap

implementasi harus sesuai dengan intervensi,setiap tindakan yang dilakukan terhadap

pasien harus didokumentasikan pada kolom implementasi dan ditulis hasil dari

tindakan tersebut (respon pasien).

Paraf harus disertai nama jelas,. Tujuannya untuk pembuktian dan pertanggung gugat

bagi perawat jika suatu saat kondisi pasien memburuk atau sampai berda ditangan

hokum.

EVALUASI

Pada format Evaluasi juga terdapat identitas yang juga harus diisi oleh perawat nama , nomor

kamar ,nomor register, umur, kelas,Identitas yang terdapat diatas berguna agar

mempermudah perawat dalam mencari data pasien dan jelas,serta agar tidak tertukar dengan

pasien lain. Ditable Evaluasi juga terdapat:

Page 32: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

Tanggal dan Waktu ditulis berdasarkan kapan perawat melakukan tindakan keperwatan

terhadap pasien. Berfungsi agar jelas dalam pendokumentasiannya serta terperinci.

Evaluasi ditulis setiap kali setelah semua tindakan dilakukan terhadap pasien. Pada

tahap evaluasi dibagi menjadi 4 tahap yaitu SOAP

S : Hasil pemeriksaan terakhir yang dikeluhkan oleh pasien biasanya data ini

berhubungan dengan criteria hasil

O : Hasil pemeriksaan terkhir yang dilakukan oleh perawat biasanya data ini juga

berhubungan dengan criteria hasil.

A : Pada tahap ini dijelaskan apakah masalah kebutuhan pasien telah terpenuhi atau

tidak

P : Dijelaskan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan terhadap pasien.

Paraf harus disertai nama jelas,. Tujuannya untuk pembuktian dan pertanggung gugat

bagi perawat jika suatu saat kondisi pasien memburuk atau sampai berda ditangan

hokum.

BAB IV

Penutup

A. Kesimpulan

Pada format tahap pengkajian sudah terdapat komponen-komponen yang perlu

didokumentasikan pada pemenuhan kebutuhan keselamatan dan keamanan. Namun ada

beberapa yang perlu ditambahkan seperti pada bagian :

a. Riwayat Kesehatan sebelum sakit

Page 33: Analisa Dokumentasi Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan

b. Riwayat Penyakit sekarang

c. Obat-obatan, dan

d. Keadaan psikologi

Sedangkan pada tahap analisa data sampi evaluasi sudah menggunakan konsep

dokumentasi yang baik dan benar sesuai dengan konsep dasar yang ada sehingga di

dalam tahapan ini tidak perlu ada penambahan data lagi.

B. Saran

Dokumentasi keperawatan pada tahap pengkajian dalam asuhan keperawatan

pemenuhan kebutuhan keselamatan dan keamanan perlu memperhatikan bagian riwayat

kesehatan saat ini terutama pada keluhan yang dirasakan pasien. Pada tahap pengkajian

perlu didokumentasikan pemeriksaan fisik terutama pemeriksaan sensori dan ekstremitas

karena pemeriksaan ini mengarah pada kebuthan keselamtaan dan keamanan.

DAFTAR PUSTAKA

Tarwoto, Wartonah. 2005. Kebutuhan dasar Manusia. Jakarta : Salemba Medika

PPNI. Tim Departemen Kesehatan RI. 1994. Jakarta : PPNI