Analisa di Balik Faber-CastellKelompok 4:- Safri Utomo (08.11.0495)- Didi Nurochman (08.11.0524)- Riko Pratama (08.11.0552)- Oktavian Dani E (08.11.0578)- Diandan Swara B (08.11.0607)- Novia Candra C (08.11.0636)

Faber-Castell Memilih Menjadi Ikan Besar di Kolam Kecil

PROFILEDidirikan pada tahun 1761 di Jerman, Faber-Castell merupakan salah satu perusahaan produsen pensil tertua di dunia. Berawal dari usaha kerajinan tangan skala kecil yang didirikan oleh Kaspar Faber di Nuremberg dekat Stein menjadi perusahaan besar berskala internasional. Hal ini telah menjadi bagian penting dari proses penyempurnaan dan pengembangan alat tulis di dunia.

Lothar Von Faber adalah Generasi ke-4 yang mendapat julukan Bapak Pensil Modern yang telah melakukan pengembangan dalam pencetus pemberian merek pada pensil dan pembuatan standar pensil dengan kekerasan lead 6H-8B. Selain itu, dirinya melakukan ekspansi bisnis ke New York, London, Paris, Vienna dan St. Pietersbug. Nama Faber-Castell dihasilkan oleh generasi ke-6, setelah Baroness Ottilie Von Faber menikah dengan Alexander zu Castell-Rüdenhausen seorang turunan bangsawan di Jerman. Penggabungan nama ini dilakukan untuk memberikan kepastian kepada keinginan Lothar Von Faber agar nama Faber tetap dipakai dalam meneruskan perusahaan yang telah dirintisnya.MottoMembuat hal-hal biasa dengan luar biasa

Analisis Pemilihan Strategia Kepekaan Lotharvon Faber (generasi ke-4)

dalam meramalkan shifting (pergeseran) pada pasar utama, yang pada tahun 1849 ia memutuskan membuka anak usaha di AS, yang saat itu disebut-sebut sebagai new world. Dia percaya bahwa Amerika saat itu adalah pasar yang menjanjikan dan dia benar.

� Pada tahun 1978, Count Anton (generasi ke-8) memutuskan untuk fokus di Asia Pasifik, dengan melihat perkembangan shifting 60 tahun terakhir dan menurutnya Asia Pasifik merupakan wilayah terpenting.

u Namun hal itu tak berjalan mulus dengan adanya custom barrier yang menyebabkan perusahaan tidak dapat terus menerus mengeksport produk dari Jerman ke Asia Pasifik

� Menurut Count Anton, akan lebih mudah jika Faber-Castell memiliki pabrik sendiri di wilayah yang menjadi pangsa sasaranya. Dia pun mulai bernegosiasi dengan negara-negara tujuan pasaranya untuk mendirikan joint venture untuk menjalankan manufaktur dengan sistem lisensi.

f Pada tahun 1977-78 Faber-Castell membuka pabriknya di Malaysia, Hong Kong, dan Jepang dengan sangat cepat. Dan pada tahun 1990-an Faber-Castell Indonesia dibuka.

1. “Memilih menjadi ikan besar di kolam kecil”, meskipun pendapatan Asia masih sekitar 28%, tetapi Count Andy percaya dalam lima tahun kedepan pasar Asia dapat tumbuh menjadi 45%. Menurutnya dalam 20 tahun kedepan pasar berupa produk pensil warna juga masih menarik. Dia optimis bahwa pendidikan sangat penting terutama di pasar yang sedang berkembang.

Pesaing Di Indonesia Faber-Castell mendapat

persaingan dari Staedtler yang merupakan sesama perusahaan alat tulis asal Jerman.

ISU-ISU STRATEGIS1. Faber-Castell memutuskan membeli

lahan di tahun 1984-85 untuk memiliki bahan bakunya sendiri, diakui Count Anton investasi ini memang tidak kembali dalam waktu singkat, namun dengan adanya ladang ini Faber-Castell tidak perlu membeli bahan baku pada pihak ke-3 dengan harga yang lebih tinggi.

� Sebagai perusahaan berjenis bisnis keluarga Faber-Castell sangat menghargai kinerja dengan tulus, dan tidak seenaknya merekrut dan memberhentikan rekanan atau karyawan.

b Tidak go public, dengan alasan lebih mudah mengambil keputusan jangka panjang.

k Berorientasi pada kualitas produk untuk mencapai benefit to your coustumer.

c Tidak hanya pensil warna, Faber-Castell juga mengeluarkan produk premium berupa pensil alis (Graf Von)

Kelebihan Faber-Castell adalah satu-satunya

perusahaan yang menggunakan cat berbahan dasar air, yang ramah lingkungan untuk semua pensil kayu yang diproduksi di Eropa.

tidak mudah patah dan hitam nya pas Hasilnya bagus

Kekurangan klo ngapus harus bener-bener kehapus

soalnya nech pensil agak makan waktu lama buat ngapusnya

Agak mahal di banding merk yang lain.

Terimakasih . ^