makalah ibd cek

50
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Melalui akalnya manusia dituntut untuk berfikir menggunakan akalnya untuk menciptakan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Melalui jasmaninya manusia dituntut untuk menggunakan fisik atau jasmaninya melakukan sesuatu yang sesuai dengan fungsinya dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dan melalui rohaninya manusia dituntut untuk senantiasa dapat mengolah rohaninya yaitu dengan cara beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya. Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat karena diantara keduanya saling mendukung untuk menciptakan suatu kehidupan yang sesuai kodratnya. Suatu peradaban timbul karena ada yang menciptakannya yaitu diantaranya ada faktor manusianya yang melaksanakan peradaban tersebut. Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan dan dapat berevolusi / berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dari peradaban pula dapat mengakibatkan suatu perubahan pada kehidupan sosial. Perubahan ini dapat diakibatkan karena pengaruh modernisasi yang terjadi di masyarakat.

Upload: ilmi-amala-agustina

Post on 01-Dec-2015

75 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH IBD CEK

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan rohani.

Melalui akalnya manusia dituntut untuk berfikir menggunakan akalnya untuk

menciptakan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun

untuk orang lain. Melalui jasmaninya manusia dituntut untuk menggunakan fisik atau

jasmaninya melakukan sesuatu yang sesuai dengan fungsinya dan tidak bertentangan

dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dan melalui rohaninya manusia

dituntut untuk senantiasa dapat mengolah rohaninya yaitu dengan cara beribadah

sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.

Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat karena

diantara keduanya saling mendukung untuk menciptakan suatu kehidupan yang

sesuai kodratnya. Suatu peradaban timbul karena ada yang menciptakannya yaitu

diantaranya ada faktor manusianya yang melaksanakan peradaban tersebut.

Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan dan dapat berevolusi / berubah

sesuai dengan perkembangan zaman. Dari peradaban pula dapat mengakibatkan

suatu perubahan pada kehidupan sosial. Perubahan ini dapat diakibatkan karena

pengaruh modernisasi yang terjadi di masyarakat.

Masyarakat yang beradab dapat diartikan sebagai masyarakat yang

mempunyai sopan santun dan kebaikan budi pekerti. Ketenangan, kenyamanan,

ketentraman, dan kedamaian sebagai makna hakiki manusia beradab dan dalam

pengertian lain adalah suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan

kepentingan umum.

Perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah

membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-

jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini

relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga

ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu

Page 2: MAKALAH IBD CEK

menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas

manusia.

2. Rumusan Masalah

Berpijak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada

penulisan makalah ini adalah :

Bagaimana peradaban manusia itu.

Bagaimana Peradaban dan Perubahan Sosial.

Bagaimana peradaban Indonesia di liat dari sejarah, kolonial, hingga

kemerdekaan.

3. Tujuan

Dalam penyusunan makalah ini, tujuan yang hendak dicapai adalah:

Mengetahui peradaban manusia itu.

Mengetahui Peradaban dan Perubahan Sosial.

Mengetahui peradaban Indonesia di liat dari sejarah, kolonial, hingga

kemerdekaan.

Page 3: MAKALAH IBD CEK

BAB IIPEMBAHASAN

1. Definisi Peradaban

1.1. Pengertian peradaban

Membicarakan masalah pengertian peradaban, tidak bisa dilepaskan dari

elemen-elemen tentang peradaban itu sendiri yaitu manusia dan peninggalannya.

Banyak pengertian peradaban(Civilazation) yang berkembang sampai dengan saat

ini, berdasarkan pemikiran dari para pakar atau dari segi bahasa. Kita akan mencoba

menelaahnya untuk lebih memahami hakikat dari peradaban yang sesungguhnya baik

dalam khazanah ilmu pengetahuan maupun dalam kehidupan kita sebagai manusia

yang berperan besar dalam peradaban yang ada di dunia ini. Tentu saja seiring

dengan perkembangan pola pikir dan menusia itu sendiri, pengertian peradaban ini

terus mendapatkan penambahan-penambahan sehingga pengertian itu lebih bisa

mencakup dari segenap denyut kehidupan masyarakat dimana peradaban itu sendiri

tumbuh dan berkembang.

Para peneliti ilmu-ilmu sosial telah turut serta menyumbangkan pemikirannya

tentang pengertian peradaban ini. Namun dari sekian banyak pakar yang memberi

definisi atau pengertian peradaban dan banyak dijadikan rujukan peneliti lain,

setidaknya ada tiga orang antara lain Samuel Huntington, S. Czarnowski, dan Rene

Sedilot. Ketiga pakar ini telah menyumbangkan pemikirannya dalam memberikan

pengertian peradaban dengan lebih komprehensif. Berikut penjelasan dari ketiga

pakar tersebut :

Samuel Huntington

Samuel Huntington memberikan pengertian peradaban sebagai nilai-nilai,

institusi-institusi dan pola pikir yang menjadi bagian terpenting dari suatu

masyarakat dan terwariskan dari satu generasi ke generasi yang lainnya. Ada dua hal

penting tentang pengertian peradaban dari Samuel Huntington ini yaitu tentang pola

pikir, tata nilai dan institusi (konten) dari suatu peradaban serta adanya upaya

meneruskan atau mewariskan konten peradaban tersebut kepada generasi selanjutnya.

Jadi kalau baru berupa pola pikir, institusi dan tata nilai belum merupakan suatu

peradaban dari generasi dalam kurun waktu tertentu apabila tidak terjadi

penyebarluasan, pewarisan kepada generasi selanjutnya.

Page 4: MAKALAH IBD CEK

Tentu saja pengertian peradaban dari Samuel Huntington ini menjadi dasar

bagi para peneliti selanjutnya untuk menentukan suatu peradaban tertentu. Pengertian

peradaban yang dikemukakan Samuel Huntington ini berlaku untuk masyarakat

secara umum asal memiliki konten peradaban dan ada upaya untuk meneruskan,

memelihara atau mewariskannya kepada generasi muda selanjutnya.

S. Czarnowski

S. Czarnowski mengartikan peradaban sebagai suatu taraf tertentu dari

kebudayaan, yakni taraf yang tertinggi yang mengandaikan tingkat-tingkat

perkembangan secara umum dari umat manusia sebelumnya yang lebih rendah

selama prasejarah dan zaman-zaman yang biadab. Berbeda dengan Samuel

Huntington, dalam memberikan pengertian peradaban ini S Czarnowski lebih menitik

beratkan kepada periodisasi dari perkembangan hidup manusia di muka bumi ini.

Dengan demikian S Czarnowski membagi peradaban kepada tiga periode yaitu jaman

purba, pra sejarah dan jaman modern.

S. Czarnowski samasekali tidak membahas tentang konten dari suatu

peradaban ketika memberti pengertian peradaban tersebut. Peneliti ini hanya

berkonsentrasi dalam memberi pengertian peradaban kepada periode jaman semata.

Namun tentu saja dalam kaitannya dengan periodisasi ini, S Czarnowski memberikan

elemen-elemen pendukung dari masing-masing peradaban tersebut. Tanpa ini maka

pengertian peradaban menjadi tidak jelas. Karena tidak menutup kemungkinan

konten dari suatu peradaban masa lalu tetap dipelihara atau bahkan menjadi semacam

rujukan untuk periode peradaban selanjutnya. Lalu, apakah bila ada suatu masyarakat

tertentu yang masih memelihara peradaban purba, kemudian tumbuh dan

berkembang pada kekinian, apakah kemudian akan dikategorikan sebagai peradaban

kuno atau peradaban modern.

Rene Sedilot

Rene Sedilot mengartikan peradaban sebagai khazanah pengetahuan dan

kecakapan teknis yang terus meningkat dari satu generasi ke generasi selanjutnya dan

sanggup berlanjut secara terus-menerus. Dalam hal keberlangsungan suatu

peradaban, Rene Sedilot menitika beratkan pada upaya diwariskan kepada generas

selanjutnya secara terus-menerus. Aspek ini mengingatkan kita pada pengertian

peradaban dari Samuel Huntington. Namun elemen dasar dari suatu peradaban tidak

Page 5: MAKALAH IBD CEK

memulai pola pikir, tata nilai dan institusi seperti pengertian peradaban dari Samuel,

melainkan juga dimasukkan ke dalamnya tentang aspek kecapakan teknis.

Kecapakan teknis tertentu yang seiring dengan perkembangan jaman

mengalami perubah ke arah lebih baik, memang merupakan bagian (kontens) dari

suatu peradaban. Bahkan kecapakan teknis yang diwujudkan dalam berbagai macam

hasil karya juga yang menjadi dasar penandaan suatu peradaban. Dari pengertian

peradaban yang dikemukakan oleh Rene Sedilot ini bisa dikatakan sebagai

penyempurnaan akan pengertian peradaban yang dikemukakan oleh Samuel

Huntington.

1.2. Pengertian peradaban lainnya

Dalam Islam, peradaban disebut juga Hadharah, artinya sekumpulan konsep

tentang kehidupan yang berupa peradaban spiritual atau peradaban buatan manusia.

Peradaban spiritual ini dalam bidang religi, contohnya peradaban islam dan

sebagainya. Sedangkan peradaban buatan manusia, contohnya perdaban Yunani,

Babilonia, dan sebagainya. Baik peradaban spiritual maupun peradaban buatan

manusia, sama-sama di dalamnya mengandung tata nilai, konsep dan institusi yang

diwariskan atau terus dipelihara agar tetap terjadi dan dijaga oleh generasi

selanjutnya.

Dalam Webster Dictionary diartikan sebagai keadaan atau suatu proses

peradaban, kemajuan kehidupan sosial dan kebudayaan, kurun dari kehidupan sosial

tertentu, atau seluruh dunia yang sudah maju. Pengertian secara bahasa yang

dijelaskan di dalam webster dictionary ini sepertinya merujuk kepada pengertian

peradaban yang dikemukakan oleh Samuel Huntington atau setidak-tidaknya

terpengaruh oleh pemikiran-pemikiran dari Samuel Huntington.

Peradaban juga dapat diartikan sebagai hasil dari kegiatan berpikir yang

menghasilkan sesuatu yang lebih praktis, memberi kemudahan, dan peningkatan taraf

hidup dalam kehidupan.

Peradaban merupakan tingkat kebudayan yang lebih tinggi dari kebudayan di zaman

Jahiliyah atau kebodohan di mana manusia tidak beradab atau disebut biadab.

Pengertian ini akan mengingatkan kita pada pengertian peradaban S Czanorwski

yang mengadakan periodisasi masyarakat atau jaman yang masing-masing memiliki

Page 6: MAKALAH IBD CEK

indikator yang berbeda satu sama lain. Peradaban adalah bidang kehidupan untuk

menciptakan sesuatu yang berguna secara praktis. Peradaban adalah sebagian dari

kebudayaan yang dibuat untuk memudahkan dan mensejahterakan kehidupan.

Dari pengertian-pengertian peradaban tersebut, maka kita dapat

identifikasikan bahwa sebuah peradaban pada hakikatnya adalah suatu bentuk

perkembangan yang di dalamnya terdapat ciri-ciri yang merupakan hasil pemikiran

manusia baik berupa tata nilai, institusi maupun pola pikir, dan pemikiran didapat

dari adanya sosialisasi.

Dalam pengertian ini maka suatu peradaban akan mengalami proses

pematangan dan kemudian diteruskan atau diwariskan kepada generasi selanjutnya.

Pada saat atau setelah diwariskan ini suatu konten peradaban bisa saja mengalami

perubahan ke arah perbaikan seiring dengan berkembangnya pemikiran-pemikiran

baru.

Adanya perkembangan atau perubahan ke tahap yang lebih baik.

Menghasilkan sesuatu yang memberikan kemudahan. Maka pengertian peradaban

dari S Czarnowski mendapatkan pemahaman yang tepat ketika suatu peradaban

memerlukan periodisasi.

Terdapat unsur budaya di dalamnya.

Menciptakan sesuatu yang lebih praktis.

Adanya penggolongan generasi.

Adanya pewarisan dari generasi sebelumnya ke generasi yang lebih muda.

Sifatnya terus menerus, tidak pernah berhenti.

Pengertian peradaban memang tak bisa terlepas dari masyarakat dalam kurun

waktu tertentu dimana masyarakat itu pula yang menghasilkan dan membuat tata

nilai, institusi sebagai bentuk atau hasil dari perkembangan pola pikirnya. Semua itu

dihasilkan atau diciptakan untuk semakin memberi kemudahan. Dari sinilah maka tak

bisa dipungkiri bahwa suatu peradaban memang berkembang terus seiring dengan

perkembangan manusia itu sendiri.

Page 7: MAKALAH IBD CEK

2. Indikator Peradaban

2.1. Organisasi sosial

Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat,

baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi

sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara.

Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi

sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.

Hakekat Lembaga Sosial, keberadaan lembaga sosial tidak lepas dari adanya

norma dalam masyarakat. Di mana nilai merupakan sesuatu yang baik, dicita-

citakan, dan dianggap penting oleh masyarakat. Oleh karenanya, untuk mewujudkan

nilai sosial, masyarakat menciptakan aturan-aturan yang tegas yang disebut norma

sosial. Nilai dan norma inilah yang membatasi setiap perilaku manusia dalam

kehidupan bersama. Sekumpulan norma akan membentuk suatu sistem norma. Inilah

awalnya lembaga sosial terbentuk. Sekumpulan nilai dan norma yang telah

mengalami proses institutionalization menghasilkan lembaga sosial.

Proses Terbentuknya Lembaga Sosial, Para ilmuan sosial hingga saat ini

masih berdiskusi tentang penggunaan istilah yang berhubugnan dengan ”seperangkat

aturan atau norma yang berfungsi untuk anggota masyarakatnya”. Istilah untuk

menyebutkan seperangkat aturan atau norma yang berfungsi untuk anggota

masyarakatnya itu, terdapat dua istilah yang digunakan, yaitu ”social institution” dan

”lembaga kemasyarakatan”. Mana yang benar? Tentu semuanya tidak ada yang

salah, semuanya benar. Hanya saja ada perbedaan penekanannya. Mereka yang

menggunakan istilah ”social institution” pada umumnya adalah para antropolog,

dengan menekankan sistem nilai-nya. Sedangkan pada sosiolog, pada umumnya

menggunakan istilah lembaga kemasyarakatan atau yang dikenal dengan istilah

lembaga sosial, dengan menekankan sistem norma yang memiliki bentuk dan

sekaligus abstrak.

Pada awalnya lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap

penting dalam hidup bermasyarakatan. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari

individu yang saling membutuhkan, kemudian timbul aturan-aturan yang disebut

dengan norma kemasyarakatan. Lembaga sosial sering juga dikatakan sebagai

sebagai Pranata sosial.

Page 8: MAKALAH IBD CEK

Suatu norma tertentu dikatakan telah melembaga apabila norma tersebut :

Diketahui

Dipahami dan dimengerti

Ditaati

Dihargai

Lembaga sosial merupakan tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur

hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan Asosiasi.

Lembaga dengan Asosiasi memiliki hubungan yang sangat erat. Namun memiliki

pengartian yang berbeda. Lembaga yangg tidak mempunyai anggota tetap

mempunyai pengikut dalam suatu kelompok yang disebut asosiasi. Asosiasi

merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki seperangkat aturan,

tata tertib, anggota dan tujuan yang jelas. Dengan kata lain Asosiasi memiliki wujud

kongkret, sementara Lembaga berwujud abstrak.

Istilah lembaga sosial oleh Soerjono Soekanto disebut juga lembaga

kemasyarakatan. Istilah lembaga kemasyarakatan merupakan istilah asing social

institution. Akan tetapi, ada yang mempergunakan istilah pranata sosial untuk

menerjemahkan social institution. Hal ini dikarenakan social institution menunjuk

pada adanya unsur-unsur yang mengatur perilaku para anggota masyarakat.

Sebagaimana Koentjaraningrat mengemukakan bahwa pranata sosial adalah suatu

sistem tata kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas- aktivitas untuk

memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.

Istilah lain adalah bangunan sosial, terjemahan dari kata sozialegebilde (bahasa

Jerman) yang menggambarkan bentuk dan susunan institusi tersebut. Namun,

pembahasan ini tidak mem- persoalkan makna dan arti istilah-istilah tersebut. Dalam

hal ini lebih mengarah pada lembaga kemasyarakatan atau lembaga sosial, karena

pengertian lembaga lebih menunjuk pada suatu bentuk sekaligus juga mengandung

pengertian yang abstrak tentang adanya norma-norma dalam lembaga tersebut.

Menurut Robert Mac Iver dan Charles H. Page, mengartikan lembaga

kemasyarakatan sebagai tata cara atau prosedur yang telah diciptakan untuk

mengatur hubungan antarmanusia dalam suatu kelompok masyarakat. Sedangkan

Leopold von Wiese dan Howard Becker melihat lembaga dari sudut fungsinya.

Page 9: MAKALAH IBD CEK

Menurut mereka, lembaga kemasyarakatan diartikan sebagai suatu jaringan dari

proses- proses hubungan antarmanusia dan antarkelompok manusia yang berfungsi

untuk memelihara hubungan-hubungan tersebut serta pola- polanya, sesuai dengan

kepentingan-kepentingan manusia dan sekelompoknya.

Selain itu, seorang sosiolog yang bernama Summer melihat lembaga

kemasyarakatan dari sudut kebudayaan. Summer mengartikan lembaga

kemasyarakatan sebagai perbuatan, cita-cita, dan sikap perlengkapan kebudayaan,

yang mempunyai sifat kekal serta yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan masyarakat. Oleh karenanya, keberadaan lembaga sosial mempunyai

fungsi bagi kehidupan sosial. Fungsi-fungsi tersebut antara lain:

Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang sikap dalam

menghadapi masalah di masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan

pokok.

Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan.

Memberi pegangan kepada anggota masyarakat untuk mengadakan

pengawasan terhadap tingkah laku para anggotanya.

Dengan demikian, lembaga sosial merupakan serangkaian tata cara dan

prosedur yang dibuat untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam kehidupan

bermasyarakat. Oleh karena itu, lembaga sosial terdapat dalam setiap masyarakat

baik masyarakat sederhana maupun masyarakat modern. Hal ini disebabkan setiap

masyarakat menginginkan keteraturan hidup

2.2. Berkebudayaan Tinggi

2.2.1. Pengertian kebudayaan

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.

Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang

terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh

masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari

satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian

nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,

Page 10: MAKALAH IBD CEK

religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang

menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang

kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,

hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang

sebagai anggota masyarakat.

2.2.2. Unsur-unsur kebudayaan

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau

unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:

1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:

Alat-alat teknologi.

Sistem ekonomi.

Keluarga.

Kekuasaan politik.

2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:

Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota

masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya.

Organisasi ekonomi.

Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan

(keluarga adalah lembaga pendidikan utama).

Organisasi kekuatan (politik).

2.2.3. Wujud dan komponen kebudayaan

2.2.3.1. Wujud

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:

gagasan, aktivitas, dan artefak.

1. Gagasan (Wujud ideal)

Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-

ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya

abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam

kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut

menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan

Page 11: MAKALAH IBD CEK

ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga

masyarakat tersebut.

2. Aktivitas (tindakan)

Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari

manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.

Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,

mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola

tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam

kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

3. Artefak (karya)

Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan,

dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang

dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga

wujud kebudayaan.

2.2.3.2. Komponen

Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua

komponen utama:

1. Kebudayaan material

Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata,

konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang

dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata,

dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi,

pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.

2. Kebudayaan nonmaterial

Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari

generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian

tradisional.

2.3. Cara Berkehidupan Yang Sudah Maju Atau Modernisasi

Wilbert E Moore yang menyebutkan modernisasi adalah suatu transformasi

total kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta

Page 12: MAKALAH IBD CEK

organisasi sosial kearah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri Negara

barat yang stabil. Sementara menurut J W School, modernisasi adalah suatu

transformasi, suatu perubahan masyarakat dalam segala aspek-aspeknya.

1. Syarat ModernisasiSoerjono Soekanto mengemukakan bahwa sebuah modernisasi memiliki

syarat-syarat tertentu, yaitu sebagai berikut :

Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas penguasa ataupun

masyarakat.

Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan

birokrasi.

Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada

suatu lembaga atau badan tertentu.

Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap modernisasi

dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa.

Tingkat organisasi yang tinggi yang di satu pihak berarti disiplin, sedangkan

di lain pihak berarti pengurangan.

Kemerdekaan.

Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial.

2. Perbedaan Modernisasi dan Westernisasi

Modernisasi Westernisasi

Mutlak ada dan diperlukan oleh setiap Negara

Mutlak sebagai suatu pembaratan

Tidak mengenyampingkan nilai-nilai agama

Mempertentangkan budaya barat dengan budaya setempat

Tidak mutlak sebagai westernisasi Modernisasi munculnya di Barat sehingga cara westernisasi merupakan satu-satunya cara untuk mencapainya(dengan kata lain MODERNISASI SAMA SAJA WESTERNISASI)

Proses perkembangannya lebih bersifat umum

3. Dampak Positif

Dampak positif teknologi modernisasi adalah sebagai berikut:

Perubahan Tata Nilai dan Sikap

Page 13: MAKALAH IBD CEK

Adanya modernisasi dalam zaman sekarang ini bisa dilihat dari cara berpikir

masyarakat yang irasional menjadi rasional.

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi

lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju,

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pula yang membentuk masa

modernisasi yang terus kian berkembang dan maju di waktu sekarang ini.

Tingkat Kehidupan yang lebih Baik

Dibukanya industri atau industrialisasi berdasarkan teknologi yang sudah

maju menjadikan nilai dalam memproduksi alat-alat komunikasi dan

transportasi yang canggih, dan juga merupakan salah satu usaha mengurangi

pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, hal ini juga

dipengaruhi tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang membantu

perkembangan modernisasi.

4. Dampak Negatif

Dampak negatif teknologi modernisasi adalah sebagai berikut:

Pola Hidup Konsumtif.

Perkembangan teknologi industri yang sudah modern dan semakin pesat

membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan

begitu masyarakat mudah tertarik untuk menkonsumsi barang dengan banyak

pilihan yang ada, sesuai dengan kebutuhan masing – masing.

Sikap Individualistik.

Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka

merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitas. Padahal

manusia diciptakan sebagai makhluk sosial.

Gaya hidup kebarat-baratan.

Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya

negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat

kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.

5. Kesenjangan sosial

Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu

yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam

jurang pemisah antara individu dengan individu lainnya. Dengan kata lain individu

Page 14: MAKALAH IBD CEK

yang dapat terus mengikuti perkembangan jaman memiliki kesenjangan tersendiri

terhadap individu yang tidak dapat mengikuti suatu proses modernisasi tersebut. Hal

ini dapat menimbulkan kesenjangan sosial antara individu satu dengan lainnya, yang

bisa disangkutkan sebagai sikap individualistik.

6. Kriminalitas

Kriminalitas sering terjadi di kota-kota besar karena menipisnya rasa

kekeluargaan, sikap yang individualisme, adanya tingkat persaingan yang tinggi dan

pola hidup yang konsumtif.

2.4. Modernisasi di Indonesia

Negara Indonesia sekarang ini sudah mencapai tahap pemikiran yang sangat

modern, Indonesia sendiri sudah mampu menciptakan alat-alat teknologi yang praktis

dan efisien seperti layaknya yang ada di kehidupan sehari – hari seperti televisi,

telepon genggam atau handphone, komputer, laptop, dan lain sebagainya. Sumber

daya alam maupun sumber daya manusia yang digunakan pun memiliki kajian –

kajian penting dalam proses kemajuan dan perkembangan teknologi yang membuat

Indonesia lebih modern.

Karena sumber daya inilah pihak Indonesia bekerja sama dengan negara lain

dan saling melengkapi kebutuhan antara satu dengan negara lainnya. Sehingga

menciptakan kemajuan yang ada pada Indonesia dari sisi modernisasi maupun

teknologinya. Indonesia sedang berada dalam masa-masa transisi dan penyesuaian di

mana modernisasi dan globalisasi kian kuat masuk secara bertahap ke dalam

Indonesia. Bukan hanya itu modernisasi juga sangat terpengaruh dengan majunya

teknologi – teknologi yang ada pada Negara Indonesia sendiri.

3. Peradaban Dunia

3.1. Aztec Empire

Suku Aztec mulai teokrasi rumit mereka di tahun 1300, dan membawa

pengorbanan manusia ke era keemasan. Sekitar 20.000 orang dibunuh setiap tahun

untuk menenangkan dewa-dewa - terutama dewa matahari, yang membutuhkan

"makanan" dari darah setiap hari. Hati korban dipotong, dan beberapa mayat

dimakan selama upacara. Korban lain tenggelam, dipenggal,dibakar atau dijatuhkan

dari ketinggian. Dalam sebuah ritual untuk dewa hujan, anak-anak menjerit dibunuh

di beberapa situs sehingga air mata mereka mungkin menyebabkan hujan. Dalam

Page 15: MAKALAH IBD CEK

sebuah ritual untuk dewi jagung, perawan menari selama 24 jam, kemudian dibunuh

dan dikuliti, kulitnya dikenakan oleh seorang imam yanbg melanjutkan tariannya.

Satu sumbermengatakan bahwa pada penobatan Raja Ahuitzotl's, 80.000 tahanan

dibantai untuk menyenangkan para dewa. Dikatakan bahwa kadang-kadang korban

akan dimakan.

3.2. Roman Empire

Sementara Roma mungkin merupakan kerajaan terbesar, Anda tidak bisa

mengabaikan kengeriannya. Penjahat, budak dan lainnya dipaksa untuk memerangi

satu sama lain sampai mati dalam permainan gladiator. Beberapa orang yang paling

jahat dalam sejarah Romawi - Caligula, Nero dan lainnya. Kristen adalah kelompok

yang pertama kali, ditargetkan untuk dianiaya,oleh kaisar Nero, di 64 AD. Beberapa

terkoyak oleh anjing, yang lain dibakar hidup-hidup sebagai obor manusia. Pada

mulanya mereka dipimpin oleh raja-raja, kemudian menjadi republik (mungkin

masakejayaan mereka yang terbesar) sebelum akhirnya menjadi sebuah kekaisaran.

Bagaimana sekelompok petani, yang memulai menangkis serigala untuk melindungi

ternakmereka, akhirnya menjadi kerajaan terbesar dalam sejarah adalah legenda.

Ditambah dengan sistem militer dan administrasi yang sangat baik, Kekaisaran

Romawi, atau lebih tepatnya Roma kuno, adalah juga salah satu

pemerintahanterlama. dihitung dari pendiriannya sampai jatuhnya Kekaisaran

Bizantium, Roma kuno berlangsung selama 2.214 tahun.

3.3. Nazi Germany

Meskipun peradaban yang sangat singkat, Nazi Jerman adalah negara

adidaya, dan sangat mempengaruhi dunia. Sedikitnya 4 juta orang tewas dalam

Holocaust (dengan beberapa spekulasi lebih dekat ke 11 juta), dan Nazi Jerman

memulai perang terburuk dalam sejarah manusia - Perang Dunia II. The Nazi

Swastika mungkin adalah simbol yang paling dibenci di dunia.Nazi Jerman

ymemiliki sekitar 268.829 kilometer persegi tanah. Hitler adalah salah satu orang

paling berpengaruh yang pernah ada , sejauh ini, salah satu yang paling menakutkan.

3.4. Soviet Union

Komunisme bertanggung jawab atas jutaan kematian lebih, bahkan dari Nazi

Jerman. Komunis seperti Josef Stalin, Mao Zedong, Pol Pot, Nicolae Ceausescu dan

lain-lain telah membunuh jutaan orang. Tapi Uni Soviet adalah yang terburuk. Stalin,

Page 16: MAKALAH IBD CEK

sendirian, membunuh 1-60 juta orang. Uni Soviet itu mungkin salah satu musuh

terbesar Amerika Serikat. Hidup di bawah Stalinmenempatkan bahkan orang yang

paling rata-rata ke dalam keadaan ketakutan, membuat Uni Soviet lebih buruk dari

Nazi Jerman, di mana mayoritas Jerman merasakan tingkat keselamatan selama

mereka mendukung konsep Nazi.

3.5. Korea Utara

Mereka yang tertangkap mencuri makanan atau mencoba untuk menyeberang

perbatasan, dikenakan eksekusi publik. Kim melanjutkan gaya hidup mewah dan

obsesi militer, meskipun perekonomian runtuh. Di Korea Utara, dia dan ayahnya

yang didewakan, dianggap sebagai penyelamat seluruh alam semesta. 250.000

pembangkang dimasukkan ke "kamp pendidikan ulang". Dia telah mengobarkan

perang terhadap Korea Selatan yang melibatkan pembunuhan pemimpin Korea

Selatan dan meledakkan pesawat Korea Selatan. Dia menyajikan sebuah ancaman

besar bagi dunia dalam hal perang nuklir, setelah membujuk Uni Soviet untuk

memberi reaktor nuklir, pada tahun 1984.

4. Peradaban Indonesia

4.1. Prasejarah

Prasejarah atau nirleka (nir: tidak ada, leka: tulisan) adalah istilah yang

digunakan untuk merujuk kepada masa di mana catatan sejarah yang tertulis belum

tersedia. Zaman prasejarah dapat dikatakan bermula pada saat terbentuknya alam

semesta, namun umumnya digunakan untuk mengacu kepada masa di mana terdapat

kehidupan di muka Bumi dimana manusia mulai hidup.

Batas antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah adalah mulai adanya

tulisan. Hal ini menimbulkan suatu pengertian bahwa prasejarah adalah zaman

sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya

tulisan. Berakhirnya zaman prasejarah atau dimulainya zaman sejarah untuk setiap

bangsa di dunia tidak sama tergantung dari peradaban bangsa tersebut. Salah satu

contoh yaitu bangsa Mesir sekitar tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal

tulisan, sehingga pada saat itu, bangsa Mesir sudah memasuki zaman sejarah. Zaman

prasejarah di Indonesia diperkirakan berakhir pada masa berdirinya Kerajaan Kutai,

sekitar abad ke-5. Dibuktikan dengan adanya prasasti yang berbentuk yupa yang

ditemukan di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur baru memasuki era sejarah.

Page 17: MAKALAH IBD CEK

Karena tidak terdapat peninggalan catatan tertulis dari zaman prasejarah,

keterangan mengenai zaman ini diperoleh melalui bidang-bidang seperti

paleontologi, astronomi, biologi, geologi, antropologi, arkeologi. Dalam artian bahwa

bukti-bukti pra-sejarah hanya didapat dari barang-barang dan tulang-tulang di daerah

penggalian situs sejarah.

4.1.1. Arkeologi

Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau melalui

benda-benda artefak. Dari hasil penelitian para ahli arkeologi, maka tabir kehidupan

masyarakat prasejarah Indonesia dapat diketahui. Berdasarkan penggalian arkeologi

maka prasejarah dapat dibagi menjadi 2 zaman yaitu, zaman batu dan zaman logam.

4.1.1.1. Zaman Batu

Zaman Batu terjadi sebelum logam dikenal dan alat-alat kebudayaan terutama

dibuat dari batu di samping kayu dan tulang. Zaman batu ini diperiodisasi lagi

menjadi 4 zaman, antara lain:

a. Zaman batu tua

Zaman batu tua (palaeolitikum) disebut demikian sebab alat-alat batu buatan

manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari

sudut mata pencariannya, periode ini disebut masa food gathering (mengumpulkan

makanan), manusianya masih hidup secara nomaden (berpindah-pindah) dan belum

tahu bercocok tanam.

Terdapat dua kebudayaan yang merupakan patokan zaman ini, yaitu:

Kebudayaan Pacitan (Pithecanthropus), Kebudayaan Ngandong, Blora (Homo

Wajakinensis dan Homo Soloensis).

Alat-alat yang dihasilkan antara lain: kapak genggam atau perimbas

(golongan chopper atau pemotong), alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa

dan Flakes dari batu Chalcedon (untuk mengupas makanan).

b. Zaman batu tengah

Ciri zaman Mesolithikum:

a. Nomaden dan masih melakukan food gathering (mengumpulkan makanan)

Page 18: MAKALAH IBD CEK

b. Alat-alat yang dihasilkan nyaris sama dengan zaman palaeolithikum yakni

masih merupakan alat-alat batu kasar.

c. Ditemukannya bukit-bukit kerang di pinggir pantai yang disebut Kjoken

Mondinger (sampah dapur).

d. Alat-alat zaman mesolithikum antara lain: Kapak genggam (Pebble), Kapak

pendek (hache Courte) Pipisan (batu-batu penggiling) dan kapak-kapak dari

batu kali yang dibelah.

e. Alat-alat diatas banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan,

Sulawesi, Flores.

f. Alat-alat kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua Lawa Sampung,

Jawa Timur yang disebut Abris Sous Roche antara lain: Flakes (Alat

serpih),ujung mata panah, pipisan, kapak persegi dan alat-alat dari tulang.

Tiga bagian penting kebudayaan Mesolithikum:

a. Pebble-Culture (alat kebudayaan kapak genggam dari Kjoken Mondinger).

b. Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang).

c. Flakes Culture (kebudayaan alat serpih dari Abris Saus Roche).

Manusia pendukung kebudayaan Mesolithikum adalah bangsa Papua-

Melanosoid.

c. Zaman batu muda

Ciri utama pada zaman batu Muda (neolithikum) adalah alat-alat batu buatan

manusia sudah diasah atau dipolis sehingga halus dan indah. Alat-alat yang

dihasilkan antara lain:

Kapak persegi, misalnya beliung, pacul, dan torah yang banyak terdapat di

Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, Kalimantan.

Kapak batu (kapak persegi berleher) dari Minahasa.

Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah) ditemukan di Jawa,

Pakaian dari kulit kayu.

Tembikar (periuk belaga) ditemukan di Sumatera, Jawa, Melolo (Sunda).

Manusia pendukung Neolithikum adalah Austronesia (Austria), Austro-Asia

(Khamer-Indocina).

Page 19: MAKALAH IBD CEK

d. Zaman batu besar

Zaman ini disebut juga sebagai zaman megalithikum. Hasil kebudayaan

Megalithikum, antara lain: 1. Menhir: tugu batu yang dibangun untuk pemujaan

terhadap arwah-arwah nenek moyang. 2. Dolmen: meja batu tempat meletakkan

sesaji untuk upacara pemujaan roh nenek moyang 3. Sarchopagus/keranda atau peti

mati (berbentuk lesung bertutup) 4. Punden berundak: tempat pemujaan bertingkat 5.

Kubur batu: peti mati yang terbuat dari batu besar yang dapat dibuka-tutup 6.

Arca/patung batu: simbol untuk mengungkapkan kepercayaan mereka.

e. Zaman logam

Pada zaman Logam orang sudah dapat membuat alat-alat dari logam di

samping alat-alat dari batu. Orang sudah mengenal teknik melebur logam,

mencetaknya menjadi alat-alat yang diinginkan. Teknik pembuatan alat logam ada

dua macam, yaitu dengan cetakan batu yang disebut bivalve dan dengan cetakan

tanah liat dan lilin yang disebut a cire perdue. Periode ini juga disebut masa

perundagian karena dalam masyarakat timbul golongan undagi yang terampil

melakukan pekerjaan tangan. Zaman logam ini dibagi atas:

Zaman perunggu

Pada zaman perunggu atau yang disebut juga dengan kebudayaan Dongson-

Tonkin Cina (pusat kebudayaan)ini manusia purba sudah dapat mencampur

tembaga dengan timah dengan perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh logam

yang lebih keras.

Alat-alat perunggu pada zaman ini antara lain :

- Kapak Corong (Kapak perunggu, termasuk golongan alat perkakas)

ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa-Bali, Sulawesi, Kepulauan Selayar,

Irian

- Nekara Perunggu (Moko) sejenis dandang yang digunakan sebagai maskawin.

Ditemukan di Sumatera, Jawa-Bali, Sumbawa, Roti, Selayar, Leti.

- Benjana Perunggu ditemukan di Madura dan Sumatera.

- Arca Perunggu ditemukan di Bang-kinang (Riau), Lumajang (Jawa Timur)

dan Bogor (Jawa Barat).

Zaman besi

Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang

menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari

Page 20: MAKALAH IBD CEK

teknik peleburan tembaga maupun perunggu sebab melebur besi

membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C. Alat-alat besi yang

dihasilkan antara lain:

- Mata Kapak bertungkai kayu

- Mata Pisau

- Mata Sabit

- Mata Pedang

- Cangkul

Alat-alat tersebut ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor (Jawa

Barat), Besuki dan Punung (Jawa Timur)

Zaman logam di Indonesia didominasi oleh alat-alat dari perunggu sehingga

zaman logam juga disebut zaman perunggu. Alat-alat besi yang ditemukan

pada zaman logam jumlahnya sedikit dan bentuknya seperti alat-alat

perunggu, sebab kebanyakan alat-alat besi, ditemukan pada zaman sejarah.

Antara zaman neolitikum dan zaman logam telah berkembang kebudayaan

megalitikum, yaitu kebudayaan yang menggunakan media batu-batu besar

sebagai alatnya, bahkan puncak kebudayaan megalitikum justru pada zaman

logam.

4.2. Sejarah

4.2.1. Sejarah keris Indonesia

Indonesia,Negara tempat saya dilahirkan ini, terkenal dengan kekayaan seni

serta alamnya.Tengok saja kebudayaan indonesia, yang beraneka ragam dari sabang

sampai merauke. Dari berbagai budaya tersebut, lahirlah benda-benda seni yang

menjadi ciri khas bangsa Indonesia, seperti batik, tarian, alat musik serta senjata

tradisional dan adat istiadat. Kesemua itu bersatu dalam satu tanah air dengan ikatan

Bhinneka Tunggal Ika. Salah satu hasil dari cipta manusia Indonesia yang patut kita

banggakan adalah KERIS.

4.2.1.1. Asal usul

Keris adalah sejenis senjata tikam khas, yang bermata dua, dan seringkali

bentuknya tidak simetris alias berliku-liku dan banyak di antaranya memiliki pamor

(damascene), yaitu guratan-guratan ukiran logam cerah pada helai bilah dari

Page 21: MAKALAH IBD CEK

Indonesia tercinta. Berdasarkan dokumen-dokumen purbakala, keris dalam bentuk

awal telah digunakan sejak abad ke-9. Kuat kemungkinannya bahwa keris telah

digunakan sebelum masa tersebut.

Sebenarnya, Penggunaan keris sendiri tersebar di masyarakat rumpun

Melayu. Pada masa sekarang, keris umum dikenal di daerah Indonesia (terutama di

daerah Jawa, Madura, Bali/Lombok, Sumatra, sebagian Kalimantan, serta sebagian

Sulawesi), Malaysia, Brunei, Thailand, dan Filipina (khususnya di daerah Mindanao)

dan Keris di setiap daerah memiliki kekhasan sendiri-sendiri dalam penampilan,

fungsi, teknik garapan, serta peristilahan.

Asal-usul keris belum sepenuhnya terjelaskan karena tidak ada sumber

tertulis yang deskriptif mengenainya dari masa sebelum abad ke-15, meskipun

penyebutan istilah "keris" telah tercantum pada prasasti dari abad ke-9 Masehi.

Kajian ilmiah perkembangan bentuk keris kebanyakan didasarkan pada analisis figur

di relief candi atau patung. Sementara itu, pengetahuan mengenai fungsi keris dapat

dilacak dari beberapa prasasti dan laporan-laporan penjelajah asing ke Nusantara.

Awal mulanya adalah Pengaruh dari India-Tiongkok. Dugaan pengaruh

kebudayaan tiongkok kuno dalam penggunaan senjata tikam, sebagai cikal-bakal

keris, Senjata tajam dengan bentuk yang diduga menjadi sumber inspirasi pembuatan

keris dapat ditemukan pada peninggalan-peninggalan perundagian dari Kebudayaan

Dongson dan Tiongkok selatan. Sejumlah keris masa kini untuk keperluan sesajian

memiliki gagang berbentuk manusia (tidak distilir seperti keris modern), sama

dengan belati Dongson, dan menyatu dengan bilahnya.

Sikap menghormati berbagai benda-benda garapan logam dapat ditelusuri

sebagai pengaruh India, khususnya Siwaisme. Prasasti Dakuwu (abad ke-6)

menunjukkan ikonografi India yang menampilkan "wesi aji" seperti trisula, kudhi,

arit, dan keris sombro. Para sejarawan umumnya bersepakat, keris dari periode pra-

Singasari dikenal sebagai "keris Buda", yang berbentuk pendek dan tidak berliuk

(lurus), dan dianggap sebagai bentuk awal (prototipe) keris. Beberapa belati temuan

dari kebudayaan Dongson memiliki kemiripan dengan keris Buda dan keris sajen.

Page 22: MAKALAH IBD CEK

4.2.2. C a n d i

Kata "candi" mengacu pada berbagai macam bentuk dan fungsi bangunan,

antara lain empat beribadah, pusat pengajaran agama, tempat menyimpan abu

jenazah para raja, tempat pemujaan atau tempat bersemayam dewa, petirtaan

(pemandian) dan gapura. Walaupun fungsinya bermacam-macam, secara umum

fungsi candi tidak dapat dilepaskan dari kegiatan keagamaan, khususnya agama

Hindu dan Buddha, pada masa yang lalu. Oleh karena itu, sejarah pembangunan

candi sangat erat kaitannya dengan sejarah kerajaan-kerajaan dan perkembangan

agama Hindu dan Buddha di Indonesia, sejak abad ke-5 sampai dengan abad ke-14.

Karena ajaran Hindu dan Budha berasal dari negara India, maka bangunan

candi banyak mendapat pengaruh India dalam berbagai aspeknya, seperti: teknik

bangunan, gaya arsitektur, hiasan, dan sebagainya. Walaupun demikian, pengaruh

kebudayaan dan kondisi alam setempat sangat kuat, sehingga arsitektur candi

Indonesia mempunyai karakter tersendiri, baik dalam penggunaan bahan, teknik

kontruksi maupun corak dekorasinya. Dinding candi biasanya diberi hiasan berupa

relief yang mengandung ajaran atau cerita tertentu.

Dalam kitab Manasara disebutkan bahwa bentuk candi merupakan

pengetahuan dasar seni bangunan gapura, yaitu bangunan yang berada pada jalan

masuk ke atau keluar dari suatu tempat, lahan, atau wilayah. Gapura sendiri bisa

berfungsi sebagai petunjuk batas wilayah atau sebagai pintu keluar masuk yang

terletak pada dinding pembatas sebuah komplek bangunan tertentu. Gapura

mempunyai fungsi penting dalam sebuah kompleks bangunan, sehingga gapura juga

nencerminkan keagungan dari bangunan yang dibatasinya. Perbedaan kedua

bangunan tersebut terletak pada ruangannya. Candi mempunyai ruangan yang

tertutup, sedangkan ruangan dalam gapura merupakan lorong yang berfungsi sebagai

jalan keluar-masuk.

Beberapa kitab keagamaan di India, misalnya Manasara dan Sipa Prakasa,

memuat aturan pembuatan gapura yang dipegang teguh oleh para seniman bangunan

di India. Para seniman pada masa itu percaya bahwa ketentuan yang tercantum dalam

kitab-kitab keagamaan bersifat suci dan magis. Mereka yakin bahwa pembuatan

bangunan yang benar dan indah mempunyai arti tersendiri bagi pembuatnya dan

penguasa yang memerintahkan membangun. Bangunan yang dibuat secara benar dan

Page 23: MAKALAH IBD CEK

indah akan mendatangkan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi masyarakat.

Keyakinan tersebut membuat para seniman yang akan membuat gapura melakukan

persiapan dan perencanaan yang matang, baik yang bersifat keagamaan maupun

teknis.

Salah satu bagian terpenting dalam perencanaan teknis adalah pembuatan

sketsa yang benar, karena dengan sketsa yang benar akan dihasilkan bangunan

seperti yang diharapkan sang seniman. Pembuatan sketsa bangunan harus didasarkan

pada aturan dan persyaratan tertentu, berkaitan dengan bentuk, ukuran, maupun tata

letaknya. Apabila dalam pembuatan bangunan terjadi penyimpangan dari ketentuan-

ketentuan dalam kitab keagamaan akan berakibat kesengsaraan besar bagi

pembuatnya dan masyarakat di sekitarnya. Hal itu berarti bahwa ketentuan-ketentuan

dalam kitab keagamaan tidak dapat diubah dengan semaunya. Namun, suatu

kebudayaan, termasuk seni bangunan, tidak dapat lepas dari pengaruh keadaan alam

dan budaya setempat, serta pengaruh waktu. Di samping itu, setiap seniman

mempunyai imajinasi dan kreatifitas yang berbeda.

Sampai saat ini candi masih banyak didapati di berbagai wilayah Indonesia,

terutama di Sumatra, Jawa, dan Bali. Walaupun sebagian besar di antaranya tinggal

reruntuhan, namun tidak sedikit yang masih utuh dan bahkan masih digunakan untuk

melaksanakan upacara keagamaan. Sebagai hasil budaya manusia, keindahan dan

keanggunan bangunan candi memberikan gambaran mengenai kebesaran kerajaan-

kerajaan pada masa lampau.

Candi-candi Hindu di Indonesia umumnya dibangun oleh para raja pada masa

hidupnya. Arca dewa, seperti Dewa Wishnu, Dewa Brahma, Dewi Tara, Dewi Durga,

yang ditempatkan dalam candi banyak yang dibuat sebagai perwujudan leluhurnya.

Bahkan kadang-kadang sejarah raja yang bersangkutan dicantumkan dalam prasasti

persembahan candi tersebut. Berbeda dengan candi-candi Hindu, candi-candi Budha

umumnya dibangun sebagai bentuk pengabdian kepada agama dan untuk

mendapatkan ganjaran. Ajaran Buddha yang tercermin pada candi-candi di Jawa

Tengah adalah Budha Mahayana, yang masih dianut oleh umat Budha di Indonesia

sampai saat ini. Berbeda dengan aliran Budha Hinayana yang dianut di Myanmar dan

Thailand.

Page 24: MAKALAH IBD CEK

Dalam situs pembahasan ini, deskripsi mengenai candi di Indonesia

dikelompokkan ke dalam: candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta, candi di Jawa

Timur, candi di Bali dan candi di Sumatra. Walaupun pada masa sekarang Jawa

Tengah dan Yogyakarta merupakan dua provinsi yang berbeda, namun dalam

sejarahnya kedua wilayah tersebut dapat dikatakan berada di bawah kekuasaan

Kerajaan Mataram Hindu, yang sangat besar peranannya dalam pembangunan candi

di kedua provinsi tersebut. Pengelompokan candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta

berdasarkan wilayah administratifnya saat ini sulit dilakukan, namun, berdasarkan

ciri-cirinya, candi-candi tersebut dapat dikelompokkan dalam candi-candi di wilayah

utara dan candi-candi di wilayah selatan.

Candi-candi yang terletak di wilayah utara, yang umumnya dibangun oleh

Wangsa Sanjaya, merupakan candi Hindu dengan bentuk bangunan yang sederhana,

batur tanpa hiasan, dan dibangun dalam kelompok namun masing-masing berdiri

sendiri serta tidak beraturan letaknya. Yang termasuk dalam kelompok ini, di

antaranya: Candi Dieng dan Candi Gedongsanga. Candi di wilayah selatan, yang

umumnya dibangun oleh Wangsa Syailendra, merupakan candi Budha dengan bentuk

bangunan yang indah dan sarat dengan hiasan. Candi di wilayah utara ini umumnya

dibangun dalam kelompok dengan pola yang sama, yaitu candi induk yang terletak di

tengah dikelilingi oleh barisan candi perwara. Yang termasuk dalam kelompok ini, di

antaranya: Candi Prambanan, Candi Mendut, Candi Kalasan, Candi Sewu, dan Candi

Borobudur.

Candi-candi di Jawa Timur umumnya usianya lebih muda dibandingkan yang

terdapat di Jawa Tengah dan Yogyakarta, karena pembangunannya dilakukan di

bawah pemerintahan kerajaan-kerajaan penerus kerajaan Mataram Hindu, seperti

Kerajaan Kahuripan, Singasari, Kediri dan Majapahit. Bahan dasar, gaya bangunan,

corak dan isi cerita relief candi-candi di Jawa Timur sangat beragam, tergantung pada

masa pembangunannya. Misalnya, candi-candi yang dibangun pada masa Kerajaan

Singasari umumnya dibuat dari batu andesit dan diwarnai oleh ajaran Tantrayana

(Hindu-Buddha), sedangkan yang dibangun pada masa Kerajaan Majapahit

umumnya dibuat dari bata merah dan lebih diwarnai oleh ajaran Budha.

Candi-candi di Bali umumnya merupakan candi Hindu dan sebagian besar

masih digunakan untuk pelaksanaan upacara keagamaan hingga saat ini. Di Pulau

Page 25: MAKALAH IBD CEK

Sumatra terdapat 2 candi Budha yang masih dapat ditemui, yaitu Candi Portibi di

Provinsi Sumatra Utara dan Candi Muara Takus di Provinsi Riau.

Sebagian candi di Indonesia ditemukan dan dipugar pada awal abad ke-20.

Pada tanggal 14 Juni 1913, pemerintah kolonial Belanda membentuk badan

kepurbakalaan yang dinamakan Oudheidkundige Dienst (biasa disingkat OD),

sehingga penanganan atas candi-candi di Indonesia menjadi lebih intensif.

4.2.3. Sejarah Kitab

Karya sastra peninggalan kerajaan Hindu berbentuk kakawin atau kitab.

Kitab-kitab peninggalan itu berisi catatan sejarah. Umumnya karya sastra

peninggalan sejarah Hindu ditulis dengan huruf Pallawa dalam bahasa Sansekerta

pada daun lontar. Karya sastra yang terkenal antara lain Kitab Baratayuda dan Kitab

Arjunawiwaha. Kitab Baratayuda dikarang Empu Sedah dan Empu Panuluh. Kitab

Baratayuda berisi cerita keberhasilan Raja Jayabaya dalam mempersatukan Kerajaan

Kediri dan Kerajaan Jenggala. Kitab Arjunawiwaha berisi pengalaman hidup dan

keberhasilan Raja Airlangga.

4.2.3.1. Kitab-kitab terkenal dalam sejarah Indonesia.

1. Mahabharata

Mahabharata adalah epik India yang menceritakan pertikaian antara

keturunan Raja Bharata dari Hastinapura, yakni Pandawa sebagai pihak kebaikan

melawan pihak Kurawa sebagai pihak kebatilan. Pandawa (lima bersaudara) dan

Kurawa (seratus bersaudara: 99 laki-laki, 1 wanita) adalah saudara sepupu dari garis

ayah. Peperangan antara mereka dikenal dengan Bharatayudha (Peperangan antara

keturunan Bharata), yang berlangsung di lapang Kurusetra dan dimenangkan pihak

Pandawa. Meski menang, banyak saudara dan raja pembantu dari Pandawa yang

gugur dalam perang.

Kitab Mahabharata dianggap sebagai kitab suci Weda ke-5 setelah Rigweda,

Yajurweda, Samaweda, dan Atharwaweda. Mahabharata asli terdiri atas 100.000

seloka yang terbagi dalam 18 parwa (jilid atau buku).

Page 26: MAKALAH IBD CEK

Selain 18 parwa, adapula tambahan yang berjudul Hariwangsa yaitu cerita

asal-usul Kresna (Krishna), sepupu Pandawa yang menjadi penasehat Pandawa

dalam perang Bharatayudha. Kresna pula yang menyemangati Arjuna yang patah

semangat untuk berperang melawan Kurawa karena ia harus berhadapan dan

membunuh guru, leluhur, dan sanak-saudaranya sendiri. Nasihat Kresna kepada

Arjuna ini termuat dalam episode Bhagawad Gita.

Di dalam Mahabharata ini banyak terdapat nama kerajaan yang memang ada

di India secara historis, di antaranya Magadha dan Kalingga. Sebagai karya sastra

tentunya karya ini berkaitan dengan kenyataan sehari-hari rakyat India ketika itu. Di

dalam kitab tersebut tersimpan ajaran moral, etika politik, persaingan antarkeluarga

dalam memperebutkan takhta, akibat keserakahan dan peperangan, hingga kisah

asmara. Ditekankan pula bahwa seseorang harus berbakti kepada orangtua dan

Negara meski untuk itu ia harus mengorbankan kepentingan pribadinya (seperti kisah

Bisma). Dan yang pasti bahwa kasta ksatria adalah mereka yang dipilih dewa untuk

menegakkan keadilan dan kemanusiaan di muka bumi.

2. Ramayana

Selain Mahabharata, adapula kitab lain yang dianggap suci oleh umat Hindu,

yaitu Ramayana (Pengembaraan Rama), ditulis oleh Valmiki sekitar tahun 400 SM.

Mungkin saja, Valmiki hanya menulis cerita intinya yang kemudian dikembangkan

oleh para penulis lain hingga mencapai 24.000 bait puisi. Maka dari itu, tak heran

bila ada tiga versi cerita Ramayana ini yang saling berbeda. Konon kisah Ramayana

berlangsung dari tahun 500 SM hingga tahun 200 M.

Oleh orang Jawa, Ramayana digubah menjadi Kakawin Ramayana. Isi

kakawin ini lebih pendek dari karya Valmiki. Nama tokoh-tokoh dan tempatnya ada

yang berbeda, seperti Walin diganti menjadi Subali, Sita menjadi Sinta, Lanka

menjadi Alengka, Rawana menjadi Rahwana atau Dasamuka (Kepala Sepuluh).

Yang pertama menggubah Ramayana menjadi kakawin adalah para pujangga

Mataram, yaitu pada masa Dyah Balitung abad ke-9 dan 10 M. Ada ahli yang

berpendapat bahwa kakawin ini diubah pertama kali pada abad ke-11 hingga 13 M,

pada masa Kediri.

Page 27: MAKALAH IBD CEK

Menurut tradisi lisan, kakawin ini ditulis oleh seorang pujangga istana

bernama Yogiswara. Selanjutnya pada masa Kediri dituliskan kitab-kitab lainnya, di

antaranya Hariwangsa dan Gatotkaca Sraya karya Mpu Panuluh, Smaradhana karya

Mpu Dharmaja, Lubdaka dan Wrtasancaya karya Mpu Tanakung, dan Kresnayana

karya Mpu Triguna. Pada masa Majapahit ditulis sejumlah kitab, yaitu

Negarakretagama karya Mpu Prapanca, Sutasoma karya Mpu Tantular, kitab

Pararaton yang menceritakan riwayat raja-raja Singasari dan Majapahit, Kidung

Sunda yang menceritakan Peristiwa Bubat, Ranggalawe yang menceritakan

pemberontakan Ranggalawe, Sorandaka menceritakan pemberontakan Sora, serta

kitab Usana Jawa yang menceritakan penaklukan Bali oleh Gajah Mada dan Arya

Damar dari Majapahit.

3. Pararaton

Pararaton ditafsir selesai ditulis pada tahun 1287 Saka (1365 M). Pararaton

menceritakan keadaan Jawa pada zaman Hindu hingga datangnya Islam. Disebutkan

bahwa ada masa yang disebut zaman kaluthuk, yaitu masa jauh sebelum kedatangan

orang India ke Nusantara (zaman prasejarah). Lalu, datanglah orang-orang dari

negeri Kalingga, Celong (Sailan atau Sri Lanka), dan pesisir pantai Semenanjung

Malaka dan Kamboja. Dituliskan pula bahwa pada zaman kuno telah terdapat

bandar-bandar ramai, di antaranya Tunsun yang kemudian pindah ke Kalah (Kerah)

di Malaka. Kedatangan orang-orang ke Jawa banyak dicatat dalam kronik- kronik

Cina, yang ternyata banyak kesamaannya dengan isi Pararaton. Orang Hindu (India)

datang ke Indonesia mengikuti arah angin yang ke tenggara. Dijelaskan pula rute-rute

pelayaran dagang pada masa itu, dimulai dari Ambon, Banda, Kepulauan Sunda

Kecil (Nusa Tenggara), pantai utara Jawa, lalu menyusuri Sumatera sebelah timur

hingga di pesisir Semenanjung Malaya. Dari Malaka ini rute dilanjutkan dan bertemu

dengan jalur pelayaran dari Cina, yaitu Kanton (Katogara), Pulau Kondor, Lahore,

Sanggora (Pattani).

Bangsa India maupun Cina bila hendak pergi ke Molokus (Maluku atau

Moluska) dari Bandar Kalah yang jaraknya cukup jauh, harus beristirahat dulu di

Sumatera atau Jawa. Kedatangan orang Hindu ke Indonesia, begitu Pararaton

menyebutkan, pertama kali sekitar abad ke-7 M. Selain masalah ekonomi, Pararaton

menguraikan masalah keagamaan Hindu Siwa, Waisnawa, dan Brahma, serta

menjelaskan bahwa Hindu pun berkembang di Madura, Bali, Sumatera, Kalimantan,

Page 28: MAKALAH IBD CEK

Maluku, Sumbawa, selain di Tanah Jawa. Pararaton menerangkan jatuh-bangun

kerajaan-kerajaan di Jawa, dari mulai Raja Sanjaya Mataram, kehidupan Ken Arok

dalam mencapai takhta Singasari, usaha Raden Wijaya menipu tentara Kubilai Khan

yang hendak menyerang Tumapel, raja-raja Majapahit, peperangan antara Majapahit

melawan Blambangan, hingga kedatangan orang-orang Islam di Jawa yang mulai

merongrong kewibawaan Majapahit.

4. Negarakretagama

Negarakretagama ditulis Mpu Prapanca pada 1365 M. Oleh Prapanca kitab

berbentuk kakawin ini disebut Desawarnana (Cacah Desa-Desa). Naskah

Negarakretagama ditemukan di Lombok pada tahun 1894, yang oleh Brandes

diterbitkan tahun 1902. Naskah ini cukup istimewa dibanding naskah-naskah Jawa

Kuno lainnya yang selalu memakai bahasa yang indah. Negarakretagama banyak

mengandung data sejarah secara eksplisit terutama tentang Majapahit. Kakawin

Negarakretagama terdiri atas 98 pupuh (sejenis sajak yang dilagukan). Kebanyakan

menceritakan keagungan Raja Hayam Wuruk sebagai penjelmaan Siwa dan Buddha.

Juga terdapat keterangan mengenai kota, istana, keluarga istana Majapahit,

perjalanan Hayam Wuruk ke Lumajang, kegiatan Raja berburu binatang di hutan,

kehidupan Gajah Mada, silsilah raja-raja Singasari dan Majapahit, dan juga riwayat

sang penulis kitab, Prapanca.

Prapanca mengakui bahwa ia pun menulis kitab-kitab lain seperti

Parwasagara, Bhismasaranantya, Sugataparwa, dan dua karyanya yang belum selesai,

Saba Abda dan Lambang. Namun, tak satu pun karya-karya tersebut berhasil

diketemukan. Menurut Slamet Mulyana, sejarawan Indonesia yang juga

mengalihbahasakan Pararaton yang berbahasa Kawi ke bahasa Indonesia, Prapanca

sebenarnya nama samaran dari seorang dharmadyaksa ring kasogatan (rahib Budha

penasihat raja) di Majapahit yang bernama asli Dang Acarya Nailendra.

5. Arjuna Wiwaha

Kakawin lainnya adalah Arjuna Wiwaha karya Mpu Kanwa yang ditulis

dalam bahasa Kawi pada zaman Airlangga Raja Medang Kamulan. Kakawin ini

ditulis sekitar tahun 941-964 Saka atau 1019-1042 Masehi. Dalam Arjuna Wiwaha

ini, sosok Arjuna diibaratkan sebagai Airlangga. Karena populernya, cerita ini

Page 29: MAKALAH IBD CEK

berkali-kali ditulis ulang dengan berbagai judul berbeda, misalnya Mintaraga atau

Bagawan Ciptaning.

Arjuna Wiwaha (Perkawinan Arjuna) mengisahkan perjalanan Arjuna

bersama Pandawa lainnya yang tengah menjalani hukuman pengasingan selama 12

tahun karena kalah bermain judi dadu dengan Kurawa. Di tengah perjalanan, Arjuna

pergi sendirian untuk menjalani tapa-brata. Ketika bertapa, Arjuna didatangi oleh

Dewa Indra, atas saran Dewa Siwa dari kahyangan, yang bertujuan meminta bantuan

Arjuna untuk mengalahkan raja raksasa Niwatakawaca dari Kerajaan Manimantaka.

Niwatakawaca sebelumnya berhasil menyerang kahyangan (swarga; tempat tinggal

para dewa) karena ia menginginkan Dewi Supraba, seorang bidadari yang cantik,

untuk diperistri.

Sebelum didatangi oleh Dewa Indra, mulanya Arjuna didatangi oleh tujuh

bidadari kahyangan (di antaranya Dewi Supraba sendiri dan Nilotama) untuk

menggoda tapanya. Karena tak berhasil dirayu para bidadari, akhirnya Dewa Indralah

yang turun tangan. Singkat cerita, Arjuna yang telah dibekali panah Pasopati oleh

Dewa Siwa mampu mengalahkan Raja Niwatakawaca. Setelah berhasil, Arjuna

dinikahkan dengan Dewi Supraba dan enam bidadari lainnya. Oleh Dewa Indra,

Arjuna diperbolehkan berbulan madu selama tujuh hari di kahyangan.

6. Kidung Sunda

Sementara itu, Kidung Sunda adalah karya sastra buatan Jawa Tengah

berbentuk puisi (kidung). Isinya menceritakan lamaran Hayam Wuruk kepada puteri

Raja Sunda-Pajajaran (Sri Baduga Maharaja), bernama Dyah Pitaloka Citrasesmi.

Hayam Wuruk mengirim utusan bernama Madhu yang berlayar selama 6 hari. Surat

lamaran itu diterima oleh Raja Sunda dengan senang hati, meski sang puteri

menerimanya biasa-biasa saja. Kemudian Raja Sunda beserta puteri dan keluarga

berangkat menuju Majapahit bersama rombongan, dipimpin oleh Patih Anepaken.

Sampai di Desa Bubat, mereka beristirahat, akuwu Bubat melaporkan kedatangan

tamu itu ke istana. Namun, Gajah Mada tak senang bila rajanya menyambut

rombongan Sunda, ia ingin agar Raja Sundalah yang menghampiri Hayam Wuruk.

Mendengar keputusan Gajah Mada tersebut, Patih Anekapen marah karena Kerajaan

Sunda dilecehkan Majapahit.

Page 30: MAKALAH IBD CEK

Terjadilah peperangan di Desa Bubat pada tahun 1357 M. Bersama 300

tentaranya, Patih Anekapen berjuang mati-matian melawan tentara Majapahit yang

jumlahnya lebih besar. Semua rombongan, termasuk Raja dan Puteri Sunda, tewas,

kecuali seorang menteri Sunda bernama Pitar. Ia berhasil meloloskan diri dan pergi

ke Majapahit memberitahukan tragedi Bubat. Hayam Wuruk sangat terpukul

jiwanya.

7. Sutasoma

Kitab lainnya, Sutasoma karya Mpu Tantular, berbahasa Kawi, diperkirakan

ditulis pada masa Hayam Wuruk. Dalam kitab ini dikisahkan bahwa Sang Buddha

menitis sebagai Raden Sutasoma putera Prabu Mahaketu, Raja Hastina. Sutasoma

merupakan penganut Mahayana yang saleh. Karena tak ingin dipaksa kawin, ia kabur

dari istana. Dalam pelariannya menuju Gunung Himalaya, ia berhenti di sebuah candi

di dalam hutan dan memutuskan untuk bertapa. Para pendeta di sekitarnya kemudian

mengadu kepada Sutasoma bahwa ada raja raksasa bernama Purusada yang selalu

mengganggu mereka. Namun Sutasoma menolak untuk membunuh raksasa tersebut.

4.3. Kolonial

4.3.1. Kolonisasi VOC

Mulai tahun 1602 Belanda secara perlahan-lahan menjadi penguasa wilayah

yang kini adalah Indonesia, dengan memanfaatkan perpecahan di antara kerajaan-

kerajaan kecil yang telah menggantikan Majapahit. Satu-satunya yang tidak

terpengaruh adalah Timor Portugis, yang tetap dikuasai Portugal hingga 1975 ketika

berintegrasi menjadi provinsi Indonesia bernama Timor Timur. Belanda menguasai

Indonesia selama hampir 350 tahun, kecuali untuk suatu masa pendek di mana

sebagian kecil dari Indonesia dikuasai Britania setelah Perang Jawa Britania-Belanda

dan masa penjajahan Jepang pada masa Perang Dunia II. Sewaktu menjajah

Indonesia, Belanda mengembangkan Hindia-Belanda menjadi salah satu kekuasaan

kolonial terkaya di dunia. 350 tahun penjajahan Belanda bagi sebagian orang adalah

mitos belaka karena wilayah Aceh baru ditaklukkan kemudian setelah Belanda

mendekati kebangkrutannya.

Pada abad ke-17 dan 18 Hindia-Belanda tidak dikuasai secara langsung oleh

pemerintah Belanda namun oleh perusahaan dagang bernama Perusahaan Hindia

Timur Belanda (bahasa Belanda: Verenigde Oostindische Compagnie atau VOC).

Page 31: MAKALAH IBD CEK

VOC telah diberikan hak monopoli terhadap perdagangan dan aktivitas kolonial di

wilayah tersebut oleh Parlemen Belanda pada tahun 1602. Markasnya berada di

Batavia, yang kini bernama Jakarta.

Tujuan utama VOC adalah mempertahankan monopolinya terhadap

perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Hal ini dilakukan melalui penggunaan

dan ancaman kekerasan terhadap penduduk di kepulauan-kepulauan penghasil

rempah-rempah, dan terhadap orang-orang non-Belanda yang mencoba berdagang

dengan para penduduk tersebut. Contohnya, ketika penduduk Kepulauan Banda terus

menjual biji pala kepada pedagang Inggris, pasukan Belanda membunuh atau

mendeportasi hampir seluruh populasi dan kemudian mempopulasikan pulau-pulau

tersebut dengan pembantu-pembantu atau budak-budak yang bekerja di perkebunan

pala.

VOC menjadi terlibat dalam politik internal Jawa pada masa ini, dan

bertempur dalam beberapa peperangan yang melibatkan pemimpin Mataram dan

Banten.

4.3.2. Kolonisasi pemerintah belanda

Setelah VOC jatuh bangkrut pada akhir abad ke-18 dan setelah kekuasaan

Britania yang pendek di bawah Thomas Stamford Raffles, pemerintah Belanda

mengambil alih kepemilikan VOC pada tahun 1816. Sebuah pemberontakan di Jawa

berhasil ditumpas dalam Perang Diponegoro pada tahun 1825-1830. Setelah tahun

1830 sistem tanam paksa yang dikenal sebagai culturstelsel dalam bahasa Belanda

mulai diterapkan. Dalam sistem ini, para penduduk dipaksa menanam hasil-hasil

perkebunan yang menjadi permintaan pasar dunia pada saat itu, seperti teh, kopi dll.

Hasil tanaman itu kemudian diekspor ke mancanegara. Sistem ini membawa

kekayaan yang besar kepada para pelaksananya - baik yang Belanda maupun yang

Indonesia. Sistem tanam paksa ini adalah monopoli pemerintah dan dihapuskan pada

masa yang lebih bebas setelah 1870.

Pada 1901 pihak Belanda mengadopsi apa yang mereka sebut Politik Etis

(bahasa Belanda: Ethische Politiek), yang termasuk investasi yang lebih besar dalam

pendidikan bagi orang-orang pribumi, dan sedikit perubahan politik. Di bawah

gubernur-jendral J.B. van Heutsz pemerintah Hindia-Belanda memperpanjang

Page 32: MAKALAH IBD CEK

kekuasaan kolonial secara langsung di sepanjang Hindia-Belanda, dan dengan itu

mendirikan fondasi bagi negara Indonesia saat ini.

4.4. Era Kemerdekaan

4.4.1. Proklamasi kemerdekaan

Mendengar kabar bahwa Jepang tidak lagi mempunyai kekuatan untuk

membuat keputusan seperti itu pada 16 Agustus, Soekarno membacakan

"Proklamasi" pada hari berikutnya. Kabar mengenai proklamasi menyebar melalui

radio dan selebaran sementara pasukan militer Indonesia pada masa perang, Pasukan

Pembela Tanah Air (PETA), para pemuda, dan lainnya langsung berangkat

mempertahankan kediaman Soekarno.

Pada 18 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)

melantik Soekarno sebagai Presiden dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden

dengan menggunakan konstitusi yang dirancang beberapa hari sebelumnya.

Kemudian dibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebagai parlemen

sementara hingga pemilu dapat dilaksanakan. Kelompok ini mendeklarasikan

pemerintahan baru pada 31 Agustus dan menghendaki Republik Indonesia yang

terdiri dari 8 provinsi: Sumatra, Kalimantan (tidak termasuk wilayah Sabah, Sarawak

dan Brunei), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Maluku (termasuk

Papua) dan Nusa Tenggara.

Dari 1945 hingga 1949, persatuan kelautan Australia yang bersimpati dengan

usaha kemerdekaan, melarang segala pelayaran Belanda sepanjang konflik ini agar

Belanda tidak mempunyai dukungan logistik maupun suplai yang diperlukan untuk

membentuk kembali kekuasaan kolonial.

Usaha Belanda untuk kembali berkuasa dihadapi perlawanan yang kuat.

Setelah kembali ke Jawa, pasukan Belanda segera merebut kembali ibukota kolonial

Batavia, akibatnya para nasionalis menjadikan Yogyakarta sebagai ibukota mereka.

Pada 27 Desember 1949, setelah 4 tahun peperangan dan negosiasi, Ratu Juliana dari

Belanda memindahkan kedaulatan kepada pemerintah Federal Indonesia. Pada 1950,

Indonesia menjadi anggota ke-60 PBB.

BAB III

Page 33: MAKALAH IBD CEK

PENUTUP

Kesimpulan

Manusia seutuhnya adalah sebuah matriks yang mempunyai akal, jasmani dan

rohani. Manusia dalam kehidupannya mempunyai tiga fungsi, yaitu : Sebagai

makhluk tuhan, Sebagai makhluk individu dan Sebagai makhluk sosial budaya.

Peradaban merupakan bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan

indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan,

kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system

teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks. Masyarakat yang beradab

dapat didefinisikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan santun dan kebaikan

budi pekerti.