anal is a

Upload: reza-arjana

Post on 13-Jul-2015

79 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IV ANALISA

4.1 ANALISA TIAP STASIUN 4.1.1 STASIUN 7 Stasiun 7 berada pada perairan dengan kedalaman 496 m. Pada kedalaman ini CTD mulai merekam data dari kedalaman 3 m hingga 477 m karena CTD memiliki blank area karena faktor faktor eksternal. Pada stasiun 7, semakin dalam periran maka suhu perairan semakin kecil suhunya namun salinitasnya makin tinggi dan densitanya semakin rendah nilainya karena densitas dipengaruhi oleh suhu. Pada kedalaman 147-351 temperaturnya berubah darstis sehingga bisa di sebut dengan lapisan thermoklin. Pada kedalaman yang sama pula disebut lapisan haloklin karena memiliki salinitas dengan perubahan drastis. Sedangkan lapisan piknoklin berada pada kisaran kedalaman 147-350 meter.

4.1.2 STASIUN 6Stasiun 6 berada pada perairan dengan kedalaman 455 m. Pada kedalaman ini CTD mulai merekam data dari kedalaman 3 m hingga 401 m karena CTD memiliki blank area karena faktor faktor eksternal. Pada stasiun 6, semakin dalam periran maka suhu perairan semakin kecil suhunya namun salinitasnya makin tinggi dan densitanya semakin rendah nilainya karena densitas dipengaruhi oleh suhu. Pada kedalaman 200-250 meter temperaturnya berubah drastis sehingga bisa di sebut dengan lapisan thermoklin. Pada kedalaman yang sama disebut lapisan haloklin karena memiliki salinitas dengan perubahan relatif drastis. Sedangkan lapisan piknoklin berada pada kisaran kedalaman 150-250 meter.

4.1.2 STASIUN 2Stasiun 2 berada pada perairan dengan kedalaman 488 m. Pada kedalaman ini CTD mulai merekam data dari kedalaman 3 m hingga 427 m karena CTD memiliki blank area karena faktor faktor eksternal. Pada stasiun 2, semakin dalam periran maka suhu perairan semakin kecil suhunya namun salinitasnya makin tinggi dan densitanya semakin rendah nilainya karena densitas dipengaruhi oleh suhu. Pada kedalaman 157-190 temperaturnya berubah drastis sehingga bisa di sebut dengan lapisan thermoklin. Pada kedalaman 150-190 disebut lapisan haloklin karena memiliki salinitas dengan perubahan drastis. Sedangkan lapisan piknoklin berada pada kisaran kedalaman 177-199 meter.

4.1.2 STASIUN 1Stasiun 1 berada pada perairan dengan kedalaman 522 m. Pada kedalaman ini CTD mulai merekam data dari kedalaman 3 m hingga 491 m karena CTD memiliki blank area karena faktor faktor eksternal. Pada stasiun 1, semakin dalam periran maka suhu perairan semakin kecil suhunya namun salinitasnya makin tinggi dan densitanya semakin rendah nilainya karena densitas dipengaruhi oleh suhu. Pada kedalaman 84-100 temperaturnya relatif berubah drastis sehingga bisa di sebut dengan lapisan thermoklin. Pada kedalaman 84-100 disebut lapisan haloklin karena memiliki salinitas dengan perubahan drastis. Sedangkan lapisan piknoklin berada pada kisaran kedalaman 84-100 meter.

4.2 SEBARAN STASIUNSebaran stasiun dari data praktikum yang saya dapatkan adalah sebaran stasiun secara horizontal yaitu sebaran yang berada pada kedalaman yang hampir sama dan lebih di pengaruhi oleh faktor arus, curah hujan dan jumlah muara sungai. Dari semua data yang telah diolah di ketahui bahwa tiap stasiun memiliki titik thermoklin, haloklin dan piknoklin yang berada pada keldalaman yang berbeda. Semakin ke timur stasiunnya kedalamannya relatif semakin dalam dan rata-rata suhunya semakin naik dari 15,6 16,7 namun salinitasnya relatif sama di kisaran 34,- .

4.3 ANALISA GRAFIK 4.3.1 GRAFIK T vs H

Stasiun 7 Grafik T vs H pada stasiun 7 menunjukkan bahwa semakin dalam perairan pada stasiun 7 maka suhu semakin rendah. Suhu tertinggi ada pada kedalaman 3 meter dengan suhu hingga 28,40C dan suhu terendah pada kedalaman 477 meter dengan suhu 9,10C.Lapisan thermoklin berada pada kedalaman 200-250.

Stasiun 6 Grafik T vs H pada stasiun 6 menunjukkan bahwa semakin dalam perairan pada stasiun 6 maka suhu semakin rendah. Suhu tertinggi ada pada kedalaman 3 meter dengan suhu hingga 28,030C dan suhu terendah pada kedalaman 380 meter dengan suhu 100C. Lapisan thermoklin berada pada kedalaman 150-200

Stasiun 2 Grafik T vs H pada stasiun 2 menunjukkan bahwa semakin dalam perairan pada stasiun 2 maka suhu semakin rendah. Suhu tertinggi ada pada kedalaman 3 meter dengan suhu hingga 28,030C dan suhu terendah pada kedalaman 400 meter dengan suhu 100C. Lapisan thermoklin berada pada kedalaman 159-250 meter karena pada kedalaman ini perubahan suhu sangat drastis.

Stasiun 1 Grafik T vs H pada stasiun 1 menunjukkan bahwa semakin dalam perairan pada stasiun1 maka suhu semakin rendah. Suhu tertinggi ada pada kedalaman 3 meter dengan suhu hingga 280C dan suhu terendah pada kedalaman 477 meter dengan suhu 100C. Lapisan thermoklin berada pada kedalaman 179-250 meter karena pada kedalaman ini perubahan suhu sangat drastis.

4.3.2 GRAFIK S vs H

Stasiun 7 Grafik S vs H pada stasiun 7 menunjukkan bahwa semakin dalam perairan pada stasiun 7 maka salinitas semakin tinggi. Salinitas tertinggi ada pada kedalaman 477 meter dengan salinitas hingga 34,5 dan suhu terendah pada kedalaman 3 meter dengan salinitas 33,5.

Lapisan haloklin berada pada kedalaman 160-200 meter karena pada kedalaman ini perubahan salinitas sangat drastis.

Stasiun 6 Grafik S vs H pada stasiun 6 menunjukkan bahwa semakin dalam perairan pada stasiun 7 maka salinitas semakin tinggi. Salinitas tertinggi ada pada kedalaman 380 meter dengan salinitas hingga 35,2 dan salinitas terendah pada kedalaman 3 meter dengan salinitas 34,3. Lapisan haloklin berada pada kedalaman 70-100 meter karena pada kedalaman ini perubahan salinitas sangat drastis.

Stasiun 2

Grafik S vs H pada stasiun 2 menunjukkan bahwa semakin dalam perairan pada stasiun 2 maka salinitas semakin tinggi. Salinitas tertinggi ada pada kedalaman 420 meter dengan salinitas hingga 35,1 dan salinitas terendah pada kedalaman 3 meter dengan salinitas 34,1. Lapisan haloklin berada pada kedalaman 70-100 meter karena pada kedalaman ini perubahan salinitas sangat drastis.

Stasiun 1 Grafik S vs H pada stasiun 1 menunjukkan bahwa semakin dalam perairan pada stasiun 1 maka salinitas semakin tinggi. Salinitas tertinggi ada pada kedalaman 480 meter dengan salinitas hingga 35,1 dan salinitas terendah pada kedalaman 3 meter dengan salinitas 34,3. Lapisan haloklin berada pada kedalaman 70-120 meter karena pada kedalaman ini perubahan salinitas sangat drastis.

4.3.3 GRAFIK FAKTOR DENSITAS vs H

Stasiun 7

Stasiun 6

Stasiun 2

Stasiun 1

4.4 ANALISA KONTURKontur pada sebaran horizontal densitas intervalnya 0,01, pada sebaran salinitas intervalnya juga 0,01 sedangkan pada sebaran suhu intervalnya 0,1. Dari pengamatan peta kontur sebaran salinitas, densitas dan suhu dapat di lihat bahwa semakin kecil interval maka jarak antar kontur menjadi rapat. Sebaran salinitas semakin dalam perairan makin tinggi salinitas, semakin dalam perairan makin rendah suhu dan densitas pun makin rendah.

BAB V KESIMPULAN

1. Harga salinitas dapat di tentukan dari konduktivitas air laut 2. Densitas dinpengaruhi oleh suhu, makin rendah suhu maka densitas makin rendah pula. 3. Semakin dalam perairan salinitasnya makin tinggi. 4. Semakin dalam perairan suhunya semakin rendah. 5. Sebaran salinitas, densitas, temperatur dipengaruhi oleh arus.