anadya khaerina_21080110130044
TRANSCRIPT
LPMM Casting
Grid Casting
Pasting Formation
TUGAS PENGELOLAAN BUANGAN INDUSTRI
BEDAH LAPORAN KP YANG BERORIENTASI PADA INDUSTRI
NAMA :Anadya Khaerina
NIM : 21080110130044
JUDUL KP : EVALUASI PRODUKSI BERSIH DEPARTEMEN PLATE
MANUFACTURING PT. YUASA BATTERY INDONESIA
1. Analisis proses manufaktur
Proses produksi yang dilakukan Departemen Plat Manufacturing meliputi
proses LPMM Casting (pembuatan serbuk timbal), proses Grid Casting
(pembuatan grid), proses Pasting (pembuatan pasta dan pengepresan pasta pada
grid), serta proses Formation (pembentukan dan pematangan plat).
Diagram Alir Proses Departemen Plate Manufacturing
Bahan baku yang digunakan untuk proses produksi ini yaitu Pb (timbal).
PT. Yuasa Battery Indonesia memiliki bahan baku Pb yang sangat bervariasi
jenisnya. Pada proses LPMM (Lead Powder Making machine), dibutuhkan pure
lead (timbal murni) untuk membuat powder lead oxide (timbal oksida). Pure lead
memiliki dua tipe, yaitu jenis EMK Ca, dan EMK Sb. Sedangkan pada proses grid
casting (pembuatan grid) dibutuhkan lead alloy (timbal campur) yang memiliki
berbagai macam tipe, antara lain KZ, KV, T2C, K, dll dan masing-masing tipe
memiliki warna yang berbeda. Bahan baku disimpan di dalam dua gudang, yaitu
gudang penyimpanan pure lead dan gudang penyimpanan lead alloy.
Penyimpanan lead alloy yang memiliki berbagai jenis tipe dikelompokan sesuai
Bahan baku
melting pot cetakan cutter ball mill
Silo
Bahan baku
melting pot cetakan cutter grid
dengan jenis tipenya. Pada gudang penyimpanan terdapat daftar kode warna lead
alloy, yang berguna untuk memudahkan pemakaian lead alloy sesuai dengan
fungsinya.
1.1 LPMM (Lead Powder Making Machine) Casting
Diagram Alir Proses LPMM Casting
Bahan baku : Pure lead (timbal murni) yaitu jenis EMK Ca, dan
EMK Sb
Bahan campuran : Oksigen untuk menumbukan butiran-butiran pure
lead tersebut sehingga terbentuk pure lead dalam bentuk powder.
Bahan pembantu : Tidak ada
Mesin/alat : Konveyor, melting pot, cetakan, cutter, ball mill,
silo
Hasil utama : Lead Oxide Powder (serbuk timbal oksida)
Hasil sampingan : Dross (setelah pure lead dimasukkan ke melting
pot) dan ceceran potongan pure lead
Limbah : Dross dan ceceran potongan pure lead
1.2 Grid Casting
Proses ini menggunakan dua jenis timbal yang berbeda, maka proses dipisah,
namun alur prosesnya sama.
Diagram Alir Proses Grid Casting
Grid Feeder
Hopper Finishing roll FDO Unformed Plate
Bahan baku : Lead alloy (timbal campur). Lead Alloy yang
digunakan adalah Pb(Sb) alloy dan Pb(Ca) alloy. Pb(Sb) aloy yang
digunakan adalah jenis T2C sedangkan Pb(Ca) aloy yang digunakan adalah
jenis KZ.
Bahan campuran : Pb(Ca) aloy yang digunakan adalah jenis KV.
Bahan pembantu : Spray untuk grid Pb(Ca) dengan bahan dasar T2C
berupa campuran dari air panas, cork powder, dan gelatin. Spray untuk
grid Pb (Sb) yang berasal dari campuran air panas, cork powder, bentonite,
dan water glass. Spray ini digunakan untuk mempertahankan temperatur
cetakan grid agar timah cair tidak menempel pada cetakan. Jika spray tidak
disemprotkan, maka grid yang terbentuk tidak sempurna.
Hasil utama : Grid casting untuk aki konvensional dan untuk aki
MF (aki kering)
Hasil sampingan : Dross (setelah pure lead dimasukkan ke melting
pot) dan ceceran potongan lead alloy.
Limbah : Dross dan ceceran potongan lead alloy.
1.3 Pasting
Diagram Alir Proses Pasting
Sebelum melakukan pasting, terlebih dahulu membuat pasta positif dan pasta
negatif.
-Pasta positif
Proses pembuatan pasta positif :
Bahan baku : powder lead oxide P2/R2
Bahan campuran : Air, teviron, asam sulfat (H2SO4)
Bahan pembantu : Tidak ada
Mesin/alat : Mixer
Hasil utama : Pasta positif
Hasil sampingan : Tidak ada
Limbah : Tidak ada
Pemasukan air kedalam mixer
Pemasukan teviron dan
pencampuran
Penambahan powder lead oxide P2/R2
Penambahan asam sulfat
Pengadukan (±14 menit)
-Pasta negatif
Proses pembuatan pasta negatif :
Bahan baku : lead oxide P2/R2
Bahan campuran : zat aditif karbon, lignin, air, barium sulfat, teviron,
asam sulfat
Bahan pembantu : Tidak ada
Mesin/alat : Mixer, silo, screw, bucket elevator, wing hopper.
Hasil utama : Pasta negatif
Hasil sampingan : Tidak ada
Limbah : Tidak ada
Pasting
Bahan baku : Pasta
Bahan campuran : Asam sulfat
Bahan pembantu : Air
Mesin/alat : Grid feeder, grid, hopper, soaking roll, flash drying
oven (FDO), box tertutup
Hasil utama : Unformed plate
Pencampuran zat aditif karbon, lignin,
dan air di tabung
Pemompaan menuju mixer
Penambahan lead oxide P2/R2 kedalam mixer
Permompaan menuju mixer
Penambahan teviron dan
barium sulfat
Penambahan asam sulfat
Pengadukan (±14 menit)
Hasil sampingan : Limbah pasta, asam sulfat bekas pada soaking roll,
dan unformed plate yang reject (gagal).
Limbah : Limbah pasta, asam sulfat bekas pada soaking roll,
dan unformed plate yang reject (gagal).
1.4 Formation dan Parting
Proses formation and Parting terdiri dari beberapa proses, diantaranya
adalah proses charging, proses washing, dan proses drying.
1.4.1 Proses Charging
Proses ini merupakan pengisian muatan arus listrik pada plat positif dan
plat negatif.
Bahan baku : Plat positif dan plat negatif
Bahan campuran : Asam sulfat
Bahan pembantu : Tidak ada
Mesin/alat : Rectifier
Hasil utama : Formed plate (unformed plate telah bermuatan arus listrik)
Hasil sampingan : Unformed plate yang rusak, formed plate yang short,
limbah cairan elektrolit (asam sulfat), gas asam sulfat, sludge/lumpur pasta,
combing/frame.
Limbah : Unformed plate yang rusak, formed plate yang short,
limbah cairan elektrolit (asam sulfat), gas asam sulfat, sludge/lumpur pasta,
combing/frame.
1.4.2 Proses Washing
Proses ini merupakan proses dimana plat direndam pada air dalam waktu
tertentu.
Bahan baku : Plat positif dan plat negatif
Bahan campuran : Tidak ada
Bahan pembantu : Air tanah (untuk semua pencucian), air murni (plat Ca),
air tanah yang dapat di recycle (plat Sb)
Mesin/alat : Hanger dan bak pencucian.
Hasil utama : Plat positif dan plat negatif yang telah direndam
Hasil sampingan : Tidak ada
Limbah : Tidak ada
1.4.3 Proses Drying
Bahan baku : Plat positif dan plat negatif yang telah dicuci
Bahan campuran : Tidak ada
Bahan pembantu : Tidak ada
Mesin/alat : Hanger, oven, dan filter baghouse
Hasil utama : Plat positif dan plat negatif dalam kondisi kering
Hasil sampingan : Rontokan pasta dari plat yang berupa debu
Limbah : Rontokan pasta dari plat yang berupa debu
1.4.4 Proses Parting
Proses parting adalah proses pemotongan formed plate menjadi cutted formed
plate dengan menggunakan mesin cutter.
Bahan baku : Formed plate
Bahan campuran : Tidak ada
Bahan pembantu : Tidak ada
Mesin/alat : Mesin cutter, wadah pemotong, pipa bag house, lead
making
Hasil utama : Cutted formed plate
Hasil sampingan : sisa potongan, serbuk timah, debu, dan plat yang rusak
Limbah : sisa potongan, serbuk timah, debu, dan plat yang rusak
1.5 Assembling
Assembling adalah proses perakitan segala komponen yang ada menjadi
aki. Assembling pada PT. Yuasa Battery Indonesia dibedakan menjadi dua,
assembling MCB MF (aki kering) yang menggunakan plat Ca dan assembling aki
konvensional (aki basah) yang menggunakan komponen plat Sb dalam penghantar
arus listriknya. Produk MF memiliki dua jenis tipe, yaitu tipe OEM dan AFM.
1.4.5 Assembling MF
Proses assembling MF yaitu :
Persiapan bahan-bahan yang digunakan pada proses assembling MCB MF
(Motorcycle Battery bertipe MF) Lug brushing Proses stacking Lug
counting Lug bending Lug fluxing Flux wipping Cast on strap (COS)
Cleaning and spray mold Proses first insert Proses terminal welding
Proses cooling chamber Second inserting Heat sealing Vent valve Air
Lekage testing and Coding Pemberian aluminium foil Bolt and nut
Pengemasan Pemasukan aki ke gudang penyimpanan Pendataan jumlah dan
jenis aki yang siap dikirim ke distributor sesuai dengan pesanan
Limbah : reject plate, limbah spray, limbah lug cutting, limbah
COS, dan debu
1.4.6 Assembling Konvensional
Proses assembling konvensional yaitu :
Proses stacking Proses inserting Proses welding Heat sealing Bolt and
nut Pemasangan segel Pengemasan Pemasukan aki ke gudang penyimpanan
Pendataan jumlah dan jenis aki yang siap dikirim ke distributor sesuai dengan
pesanan
Limbah : debu timah, aki rusak, plate reject and damaged, oli
pelumas bekas coating oil, bahan kimia cair dan sisa adonan bonding, limbah
plastik cair, kain lap, sarung tangan dan rubber finger.
1.6 Charging
Charging adalah proses penyetruman aki untuk memberi arus listrik dimana tiap sel memiliki kekuatan menyimpan arus listrik
sebesar 2 volt. Proses charging melakukan proses pengecasan pada aki MF OEM dan pengemasan botol air accu untuk aki MF AF
dan aki konvensional. Proses charging dimulai dari aki yang masih kering (belum terisi larutan elektrolit) dari assembling dibawa
menuju tempat proses charging dengan menggunakan forklift. Aki MF OEM memiliki berbagai jenis tipe yang telah disesuaikan
dengan jenis motor standar pabrik perakitan motor seperti YTZ4V, YTZ6V, dan YTZ5S, dll. Tiap tipe memiliki nilai SPGR asam
sulfat (H2SO4) yang bervariasi.
Proses charging meliputi beberapa proses di bawah ini:
1.6.1 Proses Penjernihan Air Sungai
Bahan baku : Air sungai Cisadane
Bahan campuran : Aluminium sulfat, caustik soda, curiflok,
A ir sun gai m elew ati bar scree n
P e m o m p aan a ir ke d a lam in take
P e laru tan a lu m in iu m su lfat P em an asan
P ro se s A g in g P e laru tan cau sti k so d a
P e laru tan cu rifl o k
P e n u an gan la ru tan ke d a lam b ak
P en gad u kan P e n ge n d ap an fl o k
P e n gh isap an fl o k
P e n ju a lan fl o k
A ir yan g jern ih d iam bil u ntu k p em bu atan
p ure w ater
Bahan pembantu : Gelembung udara
Hasil utama : Pure water (bahan pembuatan larutan elektrolit)
Hasil sampingan : Flok-flok
Limbah : Tidak ada
Proses Pembuatan Larutan Elektrolit
Bahan baku : Air sungai Cisadane yang telah diproses
Bahan campuran : Asam klorida dan Kaustik soda
Bahan pembantu : Tidak ada
Hasil utama : Air murni
Hasil sampingan : Tidak ada
Limbah : Tidak ada
Air Murni (pure water) Kaustik Soda
Deionizer HCl
Gambar Pembuatan Larutan Elektrolit
Proses Pembuatan Larutan Asam Sulfat
Bahan baku : Asam sulfat
Bahan campuran : Air murni
Bahan pembantu : Tidak ada
Hasil utama : Larutan asam sulfat
Hasil sampingan : Tidak ada
Limbah : Tidak ada
Langkah-langkah yang dilakukan pada proses charging :
Pemasukan pure water dari mesin
deionizer ke dalam dua tangki
Pemompaan pure water kedalam
tangki-tangki orange
Penambahan larutan asam sulfat
kedalam tangki
Pemompaan larutan ke mesin elektrolit
filling untuk pengisian aki
Penutupan dan penyegelan aki
Proses aging
Proses wet down
Proses aging
Pelabelan Pengujian aki
Pengemasan aki
2. Minimisasi limbah dan karakteristik limbah
Program minimisasi limbah yang dilaksanakan oleh PT. Yuasa Battery Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Melakukan penambahan tampungan pada semua mesin produksi yang berpotensi menghasilkan ceceran bahan baku. Limbah
yang ditampung digunakan kembali pada proses produksi sehingga meningkatkan efisiensi pemakaian bahan baku dan
mengurangi ceceran limbah.
2. Bahan bakar yang disubstitusi yaitu dari solar menjadi gas pada proses produksi dapat mengurangi emisi CO yang berpotensi
menyebabkan pencemaran udara.
3. Wet scrubber disubstitusi menjadi dry scrubber dimaksudkan untuk mengurangi penggunaan air tanah yang berlebihan.
4. Recycle asam sulfat pada soaking roll proses pasting dimaksudkan untuk mengurangi pembelian bahan baku produksi dan
meminimalkan asam sulfat yang dibuang ke lingkungan.
5. Reuse air pada cooling water dengan menggunakan cooling tower yang berfungsi mendinginkan tanki-tanki charging diharapkan
dapat meminimalkan penggunaan air berlebihan.
6. Pemanfaatan air dari hasil proses WWTP untuk proses produksi
Pendapat saya, program minimisasi limbah yang dilaksanakan oleh PT. Yuasa Battery Indonesia sudah baik, namun perlu dilakukan
peninjauan dan pengawasan secara berkala agar program minimisasi limbah dapat berjalan secara terus-menerus.
Tabel Karakteristik Limbah dan Penanganan Limbah PT. Yuasa Battery Indonesia
NO
.
Jenis
Limbah
Bentuk
Fisik
Sumber
Limbah
Sifat
Limbah
Dampak
Yang
Ditimbulkan
Cara
Penanganan
Ada/Tidak
1. Padat
a.Limbah
pabrik
Bekas
kemasan
bahan B3
Drum
Kaleng
Jerigen
Pallet
Kertas
Plastik
Bekas
kemasan
bahan
baku/penolong
(cat, thinner,
pelumas, dll)
Berbahaya Menurunkan
estetika & kualitas
lingkungan
Dikumpulkan &
dipakai untuk
kemasan
limbah/oli bekas
atau kemasan
sampah ekonomis.
Dross Serbuk Proses
produksi pada
mesin melting
pot
berbahaya Menurunkan
kualitas udara,
tanah, estetika
Dikumpulkan &
dijual ke PT. Non
Ferindo Utama
NO Jenis Bentuk Sumber Sifat Dampak Cara
. Limbah Fisik Limbah Limbah Yang
Ditimbulkan
Penanganan
Ada/Tidak
Lug Plate Potongan/
batangan
besi
Proses
maintenance,
cutting
Berbahaya Menurunkan
estetika
Dikumpulkan &
dijual ke PT. Non
Ferindo Utama
Waste paste Gumpalan
pasta
Proses
Grinding,
shoot blast,
pengelasan
Berbahaya Menurunkan
estetika
Dikumpulkan &
direcycle kembali
untuk proses
pasting
Sludge
WWTP
Sludge Pengolahan
limbah cair
Berbahaya Menurunkan
estetika dan
kualitas air tanah
Dikumpul &
dikirim ke PPLI
Alat APD
(sarung
tangan
karet, kain,
lap pel)
Proses
painting &
resin shop
Berbahaya Menurunkan
estetika dan
kualitas air tanah
Dikumpulkan dan
dijual ke PT. Non
Ferindo Utama
NO
.
Jenis
Limbah
Bentuk
Fisik
Sumber
Limbah
Sifat
Limbah
Dampak
Yang
Ditimbulkan
Cara
Penanganan
Ada/Tidak
b. Limbah
Domestik
Limbah
organic,
kertas, daun &
dahan kering
Kegiatan
kantor, kantin,
dapur &
perawatan
taman di area
pabrik
Tidak
berbahaya
Menurunkan
estetika
Dikumpulkan,
dipilah,dijual dan
diambil Dinas
Kebersihan untuk
dibuang ke TPA
2. Cair
a. Limbah
pabrik
Limbah cair
proses
produksi
Limbah cair Proses
pasting,
formation,
charging,
assembling
Berbahaya Meningkatkan
beban WWTP
Kawasan
Diolah di WWTP
pabrik melalui
proses netralisasi,
flokulasi, aerasi,
koagulasi,
sedimentasi dan
filtrasi
Lanjutan
NO
.
Jenis
Limbah
Bentuk
Fisik
Sumber
Limbah
Sifat
Limbah
Dampak
Yang
Ditimbulkan
Cara
Penanganan
Ada/Tidak
Oli bekas Oli bekas Kegiatan
maintenance,
proses assy,
Berbahaya Penurunan kualitas
air dan tanah
Dikumpulkan
dalam drum
tertutup dan secara
berkala diambil
rekanan berijin
MENLH (CV. Mi
b. Limbah
Domestik
Limbah cairan
domestik
Limbah
pencucian di
kantin, toilet,
dan mushola
Tidak
berbahaya
Meningkatkan
beban WWTP
kawasan
Dialirkan ke
saluran air limbah
kawasan
DAFTAR ISTILAH
Aging : Waktu tinggal
Assembling : Proses perakitan aki
Ball Mill : Alat yang berfungsi untuk menghaluskan timbal menjadi powder
Bucket Elevator : Elevator tertutup yang berfungsi memindahkan timbal serbuk dari
mesin satu ke mesin yang lain
Cleaner Production : Strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat mencegah
terbentuknya limbah yang diterapkan secara kontinyu pada proses
produksi untuk menjaga kualitas lingkungan
Combing : Sisir yang berada di dasar tanki rectifer yang berfungsi untuk tempat
peletakan plat
Cooling Tower : Tower yang berfungsi untuk menggerakan air agar suhu air menjadi
rendah
Cutter : Alat pemotong
Dross : Limbah serbuk yang terbentuk dari proses melting pot
End of Pipe Treatment : Proses pengolahan setelah limbah terbentuk
Formation : proses pembentukan plat yang terdiri dari proses pematangan,
pengecasan, pencucian, perendaman, dan pemotongan plat.
Grid Casting : Proses Pembuatan Grid
Grid Feeder : Tempat peletakan grid ketika grid akan melalui proses pasting
Grid : Kisi-kisi plat
Hidrosetting Curing : Tempat pematangan plat
Hopper : Alat yang berada di bawah tanki mixer yang berfungsi sebagai jalan
keluarnya pasta dari tanki mixer
Konveyor : Alat pengangkut yang menggerakan benda di atasnya dari mesin
yang satu ke mesin yang lain
Lead Alloy : Timbal Campur
Lead Making : Tempat pengumpul limbah-limbah hasil produksi yang mengandung
lead. Limbah ini dijual kepada PT. Non Ferindo Utama
LPMM Casting : Proses Pembuatan Powder
Melting Pot : Panci tempat pelelehan timbal
Mold : Cetakan
Pasting : Proses peletakan pasta pada grid
Plate Manufakturing : Proses pembuatan plat
Pullsaire Collcetor : Pemberian oksigen pada powder timbal. Berfungsi menghaluskan
timbal setelah dari mesin ball mill. Powder timbal yang telah diberi
oksigen disebut Lead Oxide
Pure Lead : Timbal Murni
Pure Water : Air yang telah melalui proses pemurnian
Recovery : Perolehan Kembali
Rectifer : Bak Penyetruman
Recycling : Daur ulang limbah yang masih dimanfaatkan
Reuse : Penggunaan kembali bahan yang masih bisa digunakan
Scrubber : Unit penyaringan/pembersihan gas buang pabrik
Silo : Tempat penampungan lead oxide
Soaking Roll : Roll tempat penetesan asam sulfat pada grid
Unformed Plate : Plat yang belum melewati proses formation
Wing Hopper : Alat/ Penutup pada tanki mixer